SI1322475743

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

APLIKASI SISTEM MONITORING DAFTAR TUNGGU

PELANGGAN PADA PT PLN (PERSERO)

AREA TELUK NAGA TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1322475743 TRIYONO

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

APLIKASI SISTEM MONITORING DAFTAR TUNGGU

PELANGGAN PADA PT PLN (PERSERO)

AREA TELUK NAGA TANGERANG

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1322475743
Nama  : Triyono
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING'

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

APLIKASI SISTEM MONITORING DAFTAR TUNGGU

PELANGGAN PADA PT PLN (PERSERO)

AREA TELUK NAGA TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322475743
Nama  : Triyono

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Haerudin, S.Kom,MM)     (Padeli, M.Kom)
NID : 05092     NID : 03002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

APLIKASI SISTEM MONITORING DAFTAR TUNGGU

PELANGGAN PADA PT PLN (PERSERO)

AREA TELUK NAGA TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322475743
Nama  : Triyono

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(XXXX, M.Kom)   (XXXX, Dra., M.M.,M.H)   (XXXX, M.Kom)
NID : XXXX   NID : XXXX   NID : XXXX

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1322475743
Nama  : Triyono
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : TEKNIK INFORMATIKA
Konsentrasi  : SOFTWARE ENGINEERING

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Triyono
NIM. 1322475743

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

Terobosan PT PLN (Persero) memberikan kemudahan pendaftaran pelanggan pasang baru maupun perubahan daya melalui website dan call center 123 berdampak baik untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan dan kwh jual. Namun dengan semakin pesatnya penambahan jumlah pelanggan yang tidak diimbangi dengan jumlah pegawai yang ada sehingga proses monitoring terhadap perintah kerja penyambungan dan penilaian kinerja pelaksana belum maksimal. Oleh karena itu, perlu adanya suatu aplikasi sistem monitoring daftar tunggu pelanggan yang dapat memantau setiap proses pemasangan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan yang dapat diakses melalui aplikasi website dengan database Mysql yang dapat menyimpan setiap transaksi pengiriman hingga proses pengembalian perintah kerja yang selalu terpantau dengan baik sehingga kinerja penyambungan tercapai dan kinerja pelaksana semakin meningkat. Dalam merancang aplikasi monitoring daftar tunggu pelanggan peneliti menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan mengunakan tools berupa visual paradigm serta dalam proses pembuatanya menggunakan bahasa pemrograman PHP.

Kata kunci: Pelanggan, Monitoring, Perintah Kerja, Kinerja Penyambungan

ABSTRACT

Breakthrough PT PLN (Persero) provides ease of customer registration and new pairs of power changes through its website and call center 123 impact both to enhance customer growth and sales kwh. However, with the rapid increase in the number of customers that are not offset by the number of employees so that the process of monitoring the splicing work orders and executing performance appraisal is not maximized. Therefore, the need for an application monitoring system waiting list of customers that can monitor any installation process performed by executing the work which can be accessed through the website application with a MySQL database that can store any transaction delivery to the return process work orders are always monitored well so splicing performance is achieved and implementing performance increase. In designing monitoring applications waiting list of customers researchers used UML diagrams (Unified Modeling Language) by using tools such as visual paradigm as well as in the manufacturing process using the programming language PHP.

Customer, Monitoring, Work Orders, Performance Splicingi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan penelitian Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Aplikasi Sistem Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan Pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang”.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempata ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja

  4. Bapak Bapak Haerudin, S.Kom, M.M., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.

  5. Bapak Padeli, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga penelitian Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  6. Sasongko Aribowo, selaku Asman Konstruksi PT PLN (Persero) Area Teluk Naga dan Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.

  8. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  9. Yang terkasih dan sahabat tercinta yang selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Januari 2017
TRIYONO
NIM. 1322475743

Daftar isi

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Sebagai salah satu dengan tagline menuju World Class Company, PT PLN (Persero) berupaya untuk meningkatkan kualitas di semua lini. Mulai dari lini produksi, transmisi sampai ke distribusi. Hal ini yang paling nyata dituntut oleh pelanggan atau calon pelanggan di Unit Distribusi, adalah kemudahan untuk mendaftar menjadi pelanggan PLN. Sejalan dengan tuntutan tersebut semenjak tahun 2011 PT PLN (Persero) telah membuka pelayanan online via web (www.pln.co.id) dan call center 123. Dengan sistem online ini banyak proses bisnis yang dipangkas, salah satunya adalah pelanggan tidak perlu datang ke kantor PLN dan dalam hal ini pula dapat meningkatkan citra pelayanan PLN di mata masyarakat.

Dengan kemudahan tersebut akan sangat membantu mendorong pertumbuhan pelanggan dan Kwh Jual. Namun kebijakan tersebut perlu diimbangi dengan kekuatan sistem monitoring yang baik. Monitoring tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan serta kecepatan dalam eksekusi terhadap pelanggan yang melakukan proses pasang baru maupun perubahan daya.

Hal yang menjadi anomali yaitu dengan semakin pesatnya pertumbuhan pelanggan yang tidak didukung dengan jumlah pegawai yang seimbang. Sehingga pengawasan terhadap perintah kerja penyambungan menjadi tidak tersistem dengan baik. Dengan masalah yang dihadapi serta semakin pesatnya perkembangan teknologi yang canggih dari semua lini.

Oleh karena itu, perlu adanya sistem monitoring daftar tunggu pelanggan sehingga proses pengawasan terhadap kinerja vendor lebih maksimal serta dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan adanya sistem monitoring akan mempermudah dalam penyelesaian daftar tunggu yang berdampak semakin produktifnya proses penyambungan.

Dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul tentang “Aplikasi Sistem Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan Pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah, yaitu :

  1. Bagaimana sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya yang ada di PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang ?

  2. Bagaimana proses pemantauan perintah kerja sesuai dengan waktu yang di tetapkan oleh PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang ?

  3. Apa yang dibutuhkan untuk memudahkan dalam meningkatkan pengawasan terhadap daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya ?

Ruang Lingkup

Agar pembahasan permasalahan dapat lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan adalah hal-hal yang berhubungan dengan perintah kerja yang dimulai dari pelanggan melakukan pembayaran hingga resmi menjadi pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya yang ada di PT PLN (Persero) Area Teluk Naga.

  2. Untuk mengetahui proses pemantauan perintah kerja sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh PT PLN (Persero) Area Teluk Naga.

  3. Untuk mengetahui kebutuhkan dalam meningkatkan pengawasan daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya di PT PLN (Persero) Area Teluk Naga

Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bermanfaat bagi semua pihak terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Adapun pihak-pihak yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Perusahaan

  2. Sebagai aplikasi guna memaksimalkan pengawasan kinerja vendor dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal produktifitas penyambungan.

  3. Pihak Ketiga (Vendor)

  4. Sebagai aplikasi untuk memantau sejauh mana proses perintah kerja yang dilaksanakan, sehingga dalam prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pun tercapai.

  5. Peneliti

  6. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan sebagai sarana untuk mengembangan ilmunya dalam mengangkat sesuatu yang layak untuk diadakan penelitian. Dan untuk bekal dimasa datang, apabila peneliti nantinya terjun ke lapangan.

  7. STMIK Raharja

  8. Sebagai informasi dan aplikasi data ilmiah dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan kualitas pendidikan, serta dapat dijadikan bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Berikut beberapa metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan penelitian Skripsi adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Dalam metode penelitian Skripsi ini menggunakan beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

  2. Metode observasi yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengadakan pencatatan terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi. Penelitian dilakukan secara langsung untuk melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang untuk mengetahui sistem monitoring yang diterapkan.

  3. Metode Wawancara (Interview Research)

  4. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan dengan beberapa narasumber yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini, dalam hal ini dilakukan wawancara langsung kepada bagian bidang kontruksi PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang untuk mengetahui bagaimana sistem monitoring yang digunakan dan apa saja kekurangan yang ada pada sistem monitoring yang berjalan.

  5. Metode Pustaka (Library Research)

  6. Metode pustaka adalah metode yang dilakukan dengan pengumpulan data-data sebagai referensi yang berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian, diperoleh dari literature seperti buku, jurnal, paper, internet dan lain sebagainya yang berkaitan sebagai bahan referensi dalam penyusunan penelitian Skripsi ini.

Metode Analisa

Analisa merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu permasalahan, metode analisa sistem yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Treathment) apa saja yang dapat dicapai apabila ada perubahan sistem pengolahan data yang masuk dan keluar ke sistem yang lebih terkomputerisasi, yang tentunya nanti akan mendatangkan kekuatan (Strengths) dari sistem yang baru dan dapat meminimalisasi kelemahan-kelemahan (Weakness) yang ada pada sistem yang berjalan saat ini. Dengan adanya perubahan yang lebih maju terhadap sistem yang sebelumnya, tentunya akan terhindar dari ancaman-ancaman (Threats) yang akan berdampak pada hasil kinerja yang maksimal PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang .

Metode Perancangan

Untuk metode perancangan sistem yang diusulkan ini, digunakan diagram UML (Unified Modelling Language) dengan menggunakan alat bantu (tools) berupa visual paradigm, yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menentukan, memvisualisasi, mengkonstruksikan dan mendokumensikan sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis OOAD (Object Oriented Analysis and Design) melalui tahap : use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram.

Metode Prototipe

Metode Prototipe yang digunakan pada laporan skripsi ini adalah menggunakan pendekatan Evolusioner. Prototipe kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototipe yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototipe ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai chuncking pada pengembangan aplikasi.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Black Box, dikarenakan metode ini memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses external database, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai penelitian Skripsi ini, maka materi-materi yang tertera pada penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Dalam pembuatan suatu laporan teori-teori dasar sangat diperlukan sebagai landasan yang kuat untuk menunjang terhadap permasalahan dan ruang lingkup pembahasan. Oleh karena itu, teori tersebut harus dikemukakan karena berperan penting agar suatu sistem dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah definisi sistem menurut para ahli yang dikutip dari berbagai sumber buku, antara lain :

  1. Menurut Japerson Hutahaean (2014:2)[1] mengatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

  2. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:1)[1], Menurut Fat pengertian sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak (a sef of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, ketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam suatu kesatuan (Unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.

  3. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:1)[1], Menurut Jerry FitzGerald dalam bukunya Fundamentals of Systems Analysis menyatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja atau prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

  4. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2], Menurut Bonita J. Campbell bahwa sistem adalah any group of interrelated components or parts which function together to achieve goal (Sehimpunan bagian-bagian atau komponen yang saling berkaitan dan secara bersama-sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai suatu tujuan).

  5. Dikutip dari buku Bambang Hartono (2013:10)[2], Menurut Theo Lippeveld, Rainer Saurborn, dan Claude Bodart mendefinisikan Sistem sebagai any collection of component that work together to achieve a common objective (Sekumpulan komponen yang secara bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama).

Dari berbagai definisi yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling ketergantungan sama lain.

Karakteristik Sistem

Menurut Japerson Hutahaean (2014:3-5)[1] mengatakan supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  3. Batasan Sistem (Boundary)

  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan luar sistem (Environment)

  6. Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface)

  8. Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  9. Masukan Sistem (Input)

  10. Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Keluaran Sistem (Output)

  12. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  13. Pengolahan Sistem (Processing System)

  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  15. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:42-43)[3] berpendapat bahwa sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:

Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.

Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human machine system atau dapat disebut man machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh dari man machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Untuk dapat memahami sebuah informasi, tidak dapat dipisahkan dengan apa yang namanya data. Untuk itu, sebelum memahami konsep dasar informasi dalam hal ini akan dibahas mengenai data. Berikut ini adalah beberapa definisi data menurut para ahli :

  1. Menurut Rohmat Taufiq (2013:13)[4], asal mula kata Data, data berasal dari bahasa latin yang berarti sesuatu yang diberikan. Dari asal mula kata tersebut bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah.

  2. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:8)[1], Menurut Gordon B.Davis data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal dan sebagainya.

  3. Menurut Edy Irwansyah (2014:2)[5], Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses, yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

Klasifikasi Data

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:71)[3], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Bersifat Data, Berdasarkan sifat data ada 2 (dua) data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

  2. Berdasarkan Sumber Data, Berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.

  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya, Berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya, Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sampel.

  5. Berdasarkan Dinamika Data, Berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.

  6. Berdasarkan Skala Pengukurannya, Berdasarkan skala pengukurannya dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Definisi Informasi

Berikut ini adalah pengertian dari informasi menurut para ahli dan berbagai sumber :

  1. Menurut Japerson Hutahaean (2014:9)[1], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

  2. Dikutip dari buku Japerson Hutahaean (2014:9)[1], menurut Gordon B.Davis informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

  3. Menurut Pratama (2014:9)[6], Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat.

Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Karakteristik Informasi

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:91-92)[3] mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent, Yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

  2. Information must be accurate, Informasi harus bebeas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

  3. Information must be timely, Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah using tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  4. Relevance, Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Fungsi Informasi

Menurut Japerson Hutahaean (2014:9)[1], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Konsep Dasar Metode Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data
  1. Observasi

  2. Menurut Untung Rahardja dkk (2016:253)[7] mengemukakan bahwa observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan atau peninjauan secara langsung di lapangan atau lokasi penelitian.

  3. Tinjauan Pustaka

  4. Menurut Untung Rahardja dkk (2016:253)[7] mengemukakan bahwa tinjauan pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Tahapan Analisa Sistem

Dikutip dari jurnal Aris Martono dkk (2016:185)[8] Setelah proses pengumpulan data dilaksanakan memalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi peneliti. Dalam metode analisis sistem dilakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan.

  2. Analisis terhadap sistem yang berjalan.

  3. Identifikasi kebutuhan sistem.

  4. Identifikasi persyaratan sistem.

Menurut Emi Suryadi (2016:279)[9] mengemukakan bahwa analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahapan Perancangan

Perancangan sistem (design system) merupakan tahap lanjutan setelah proses analisa sistem. Dalam proses analisa sistem kita telah mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Berikut adalah definisi perancangan sistem yang dikutip dari buku maupun jurnal, antara lain :

  1. Menurut Mahersy Bobode dkk (2016:262)[10] pada metode analisis dan pengembangan sistem dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan sistem yang terkait spesifikasi data yang dibutuhkan sistem maupun kebutuhan akan pengetahuan yang dibutuhkan pengguna sistem, proses identifikasi kebutuhan sistem dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh. Proses perancangan sistem menggunakan metode prototyping model. Prototyping model merupakan sebuah proses untuk membangun sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas detail input, proses ataupun output.

    Gambar 2. 1 Prototyping Model

    Adapun penjelasan dari gambar 2.4 adalah sebagi berikut :

    1. Tahapan pertama dalam metode prototyping model adalah listen to customer, dimana pada tahapan ini dilakukan proses wawancara dan diskusi. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi kebutuhan user dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi.

    2. Tahap kedua build/revise mock-up, dimana berdasarkan data yang didapat pada tahap pertama maka pada tahap ini dilakukan perancangan sistem sesuai dengan user requirement pada tahap sebelumnya.

    3. Tahap ketiga customer test-drives mock-up, setelah aplikasi selesai dibuat maka pada tahap ini dilakukan testing aplikasi yang bertujuan untuk mengevaluasi kekurangan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan user pada tahap awal untuk mendapatkan solusi sesuai dengan kebutuhan sistemnya.

  2. Menurut Dewi Imaniar dkk (2016:138-139)[11]. Prinsip-prinsip dasar perancangan :

    Gambar 2. 2 Prinsip-Pronsip Dasar Perancangan

    Dari gambar diatas, kita bisa lihat bahwa prinsip dasar perancangan saling terhubung satu sama lainnya hingga membentuk tarikan yang saling terkait.

  3. Menurut Vanshika Rastogi (2015:168)[12] mengemukakan “A software development process is a structure imposed on the development of a software product. There are several models for such processes, each describing approach test to a variety of tasks or activities that take place during the process. It aims to be the standard that defines all the tasks required for developing and maintaining software.” (Proses analisis dan perancangan perangkat lunak adalah struktur yang dikenakan pada pengembangan produk perangkat lunak. Ada beberapa model untuk proses tersebut, masing-masing menjelaskan uji pendekatan untuk berbagai tugas atau kegiatan yang terjadi selama proses tersebut. Ini bertujuan untuk menjadi standar yang mendefinisikan semua tugas yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan menjaga perangkat lunak).

Agar tujuan dari perancangan sistem dapat tercapai maka suatu sistem harus dapat berguna serta dapat dipahami dan mudah dalam proses penggunaanya. Dalam proses perancangan sistem setiap rancangan yang ada harus terperinci dalam setiap komponen-komponen yang meliputi data dan informasi, metode-metode, orang-orang, perangkat lunak, perangkat keras dan lainnya. Untuk dapat mendesain program komputer kita memerlukan sebuah alat bantu yaitu bagan terstruktur.

Tahapan Prototype

Menurut Wiyancoko dalam Jurnal Asep Saefullah dkk (2015:64)[13] mengemukakan bahwa prototype adalah model dari gambaran suatu produk yang mewakili tampilan sebenarnya. Serta menurut Sansakar dan Vinay Chavan dalam jurnal International Jurnal of Computer Science dan Technology terdapat tiga pendekatan utama prototyping (2011) , yaitu :

  1. THROW-AWAY

  2. Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tidak dipakai).

  3. INCREMENTAL

  4. Prototype finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan hanya ada satu dibagi dalam komponen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).

  5. EVOLUTIONARY

  6. Pada metode ini, prototype tak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Dalam penelitian ini digunakan metode evolutionary karena gambaran awal dapat digunakan untuk melihat sistem final. Sehingga gambaran yang ada dapat dikembangkan lagi untuk menambah fitu-fitur sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan

Pengertian Monitoring

Menurut Mercy dalam jurnal Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:205)[14] mengemukakan bahwa monitoring di definisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Pada umumnya proses monitoring dilakukan dalam proses pemantauan antara kinerja dan target yang telah ditetapkan.

Menurut Allegra Shawabi Andrian (2014:2)[15], mengemukakan bahwa “Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai suatu kegiatan. Monitoring membantu mengingatkan ketika terjadi sesuatu yang salah dan membantu agar pekerjaan tetap pada jalurnya. Monitoring bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah kegiatan, dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan. Monitoring memungkinkan kita untuk untuk menentukan apakah sumber daya kita telah mencukupi dan telah digunakan dengan baik dan menjadi dasar yang berguna untuk evaluasi apakah kapasitas kita telah layak dan cukup, apakah kita telah benar-benar melakukan apa yang telah direncanakan.

Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita dan Ming Yang dalam International Journal Of Monitoring And Surveillance Technology Research Vol.1 Issue 2 dengan judul Detecting Facial Expressions for Monitoring Patterns of Emotional Behavior (2013:28) berpendapat, “Monitoring is an activity in conducting surveillance on a program or performance of any group within the organization”.

Tujuan Sistem Monitoring

Terdapat beberapa tujuan sistem monitoring. Tujuan sistem monitoring dapat ditinjau dari beberapa segi, misalnya segi obyek dan subyek yang dipantau, serta hasil dari proses monitoring itu sendiri. Adapun beberapa tujuan dari sistem monitoring menurut Amsler dkk dalam jurnal Muhammad Revo Dwi Putro dkk (2014:205)[14] yaitu :

  1. Memastikan suatu proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

  2. Menyediakan probabilitas tinggi akan keakuratan data bagi pelaku monitoring.

  3. Mengidentifikasi hasil yang tidak diinginkan pada suatu proses.

Bentuk-bentuk Sistem Monitoring

Menurut Wiliam dalam Muhammad Revo Dwi Putro (2014:9)[14] mengemukakan tujuh bentuk aktivitas dari sistem monitoring, yaitu :

  1. Observasi proses kerja, misalnya dengan melakukan visit pada fasilitas kerja, pemantauan kantor, lantai produksi, maupun karyawan yang sedang bekerja.

  2. Membaca dokumentasi laporan, berupa ringkasan kinerja dan progress report.

  3. Melihat display data kinerja lewat layar komputer.

  4. Melakukan inspeksi sampel kualitas dari suatu proses kerja.

  5. Melakukan rapat pembahasan perkembangan secara individual maupun grup.

  6. Melakukan survei klien/konsumen untuk menilai kepuasan akan produk atau layanan jasa suatu organisasi.

  7. Melakukan survei pasar untuk menilai kebutuhan konsumen sebagai pedoman dalam tindak lanjut perbaikan.

Pengertian Daftar Tunggu

Dalam kamus besar bahasa Indonesia daftar tunggu merupakan daftar yang berisi nama orang yang sedang menunggu giliran pelayanan (misal untuk memperoleh sambungan telepon, mendapat tempat di pesawat, mendapat perawatan kesehatan, dll).

Pengertian Pelanggan

Berikut ini adalah definisi pelanggan menurut para ahli, yaitu :

  1. Menurut Handoko dalam Dr. Thomas S. Kaihatu dkk (2015:8)[16] mengemukakan bahwa pelanggan adalah individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangga.

  2. Menurut Gasperz dalam Dr. Thomas S. Kaihatu dkk (2015:8)[16] mengemukakan bahwa pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, yang akan memberikan pengaruh pada performasi perusahaan dan manajemen perusahaan.

  3. Menurut Wiegers dalam Dr. Thomas S. Kaihatu dkk (2015:8)[16] menambahkan bahwa siapapun yang mendapatkan keuntungan (benefit) baik secara langsung maupun tidak langsung dari sebuah perusahaan dapat disebut sebagai pelanggan.

  4. Menurut Dr. Thomas S. Kaihatu dkk (2015:9)[16] mengemukakan bahwa pelanggan adalah pihak yang sangat penting dalam kelangsungan bisnis.

Kepuasan Pelanggan

Menurut Hasan dalam Abas Sunarya dkk (2015:89)[17] mendefinisikan kepuasan pelanggan itu sangat bervariasi, karenanya akn memberikan pemahaman yang lebih luas. Kecuali, kepuasan pelanggan berdasarkan lima perspektif-perspektif sebagai berikut :

  1. Normative Deficit

  2. Adalah perbandingan antara hasil actual dengan hasil yang secara kulturan dapat diterima.

  3. Equity

  4. Adalah perbandingan perolehan atau keuntungan yang didapatkan dari pertukaran social, bila perolehan tersebut tidak sama, maka pihak yang dirugikan tidak puas.

  5. Normative Standard

  6. Adalah perbandingan antara hasil actual dengan harapan standar pelanggan.

  7. Procedural Fairness

  8. Adalah kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan konsumen bahwa konsumen telah diperlakukan secara adil.

  9. Attributional

  10. Adalah kepuasan yang ditentukan oleh ada tidaknya diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab informasi.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

Definisi Unified Modelling Language (UML)

Berikut ini adalah definisi UML (Unified Modelling Language) menurut para ahli yang telah diambil dari buku, jurnal maupun internet, antara lain :

  1. Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[18], Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.

  2. Menurut Carina Titus (2016:19)[19] dalam jurnal internasional mengemukakan “UML diagrams were used to model data for the proposed prototype. UML is chosen as a modeling language because it is a programming language independent.UML provides several types of diagrams that, when used within a given methodology, increase the ease of understanding an application under development.”

  3. Menurut Rosa (2013:133)[20], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mengidentifikasi, requirement, membuat analisi & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

Definisi Diagram-diagram UML

Berikut ini adalah definisi diagram-diagram yang terdapat dalam UML antara lain sebagai berikut :

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Untung Rahardja dkk (2014: 491)[21] use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan.

    Menurut Carina Titus (2016:20)[22] dalam jurnal internasional mengemukakan “ Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system. Developing use case helps to understand system requirements in details.”

  3. Class Diagram

  4. Menurut Carina Titus (2016:20)[22] dalam jurnal internasional mengemukakan “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes.”

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Carina Titus (2016:20)[22] dalam jurnal internasional mengemukakan “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario.”

  7. Activity Diagram

  8. Menurut Muhammad Revi Dwi Putro dkk (2014:208)[14], “Activity diagram adalah sebuah cara untuk memodelkan aliran kerja (workflow) dari use case dalam bentuk grafik”. Diagram ini menunjukkan langkah-langkah di dalam aliran kerja, titik-titik keputusan di dalam aliran kerja, siapa yang bertanggung jawab menyelesaikan masing-masing aktivitas, dan objek-objek yang digunakan dalam aliran kerja.

Tujuan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Yasin (2012:268)[23], tujuan Unified Modeling Language (UML) , diantaranya adalah :

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Ary Budi Warsito dkk (2015:29)[18], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Menurut Emi Suryadi (2016:271)[9], “Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Dr.H.A.Rusdiana,M.M dan Moch.Ifran,S.T,M.Kom (2014:302)[3] mengemukakan bahwa database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi yang optimal.

Karakteristik Database

Menurut Dr.H.A.Rusdiana, M.M dan Moch.Ifran, S.T, M.Kom (2014:303)[3] bahwa karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki tiga karakteristik utama, yaitu :

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.

  2. Data tidak bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.

  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Suprianto dalam Agung Baitul Hikmah dkk (2015: 1)[24] mengemukakan bahwa PHP merupakan kependekan dari kata Hypertext Preprocessor. PHP tergolong sebagai perangkat lunak open source yang diatur dalam aturan general purpose licences (GPL).

Menurut Sibero dalam Supono dan Virdiandry P. (2016:3)[25] mengemukakan bahwa PHP (Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahaan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan.

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:3)[25] mengemukakan bahwa PHP (Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang berifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Prinsip Kerja PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:4)[25] bahasa permrograman PHP merupakan bahasa pemrograman yang dikategorikan kepada Server Side Programing, yang artinya bahasa pemrograman ini memerlukan penerjemah dalam hal ini web server untuk menjalankannya. Berikut ini diberikan gambaran tentang cara kerja bahasa permgroraman PHP :

Gambar 2. 3 Prinsip Kerja PHP

Penjelasan Gambar 2.6 adalah sebagai berikut :

  1. Client/user mengirimkan file PHP (menggunakan browser) melalui Web Server (Seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, dll).

  2. Web Server mendapatkan request atau permintaan dari user lalu meneruskan ke server melalui jaringan internet.

  3. Web Server lalu meneruskan permintaan file PHP tersebut ke PHP processor dapat berupa modul (bagian dari web-server) atau terpisah (sebagai CGI/Fast _CGI).

  4. Permintaan diproses oleh PHP dan diteruskan ke database (jika terdapat permintaan ke database), kemudian hasilnya dikirim kembali ke web-server.

  5. Web Server memaket kembali hasil tersebut dengan menambahkan HTTP header dan dikirim kembali ke browser melalui jaringan internet.

  6. Browser memproses HTTP paket dan menampilkannya kembali pada user sebagai file HTML.

Kelebihan PHP

Menurut Supono dan Virdiandry P. (2016:5)[25] mengemukakan tentang kelebihan dari bahasa pemrograman PHP antara lain sebagai berikut :

  1. PHP adalah bahasa multiplatform yang artinya dapat berjalan di berbagai mesin dan sistem operasi (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem lainnya.

  2. PHP bersifat open source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

  3. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, nginx, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah dan tidak berbelit-belit, bahkan banyak yang membuat dalam bentuk paket atau package (PHP, MySQL dan Web Server).

  4. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis. Komunitas dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

  5. Dalam sisi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

  6. Banyak bertebaran Aplikasi dan Program PHP yang Gratis dan Siap pakai seperti WordPress, PestaShop, dan lain-lain.

  7. Dapat mendukung banyak database, seperti MySQL, Oracle, MS-SQL, dst.

Kekurangan PHP

Dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh bahasa pemrograman PHP , tentu tidak berarti tidak ada kekurangannya. Berikut ini kekurangan bahasa pemrograman web PHP , antara lain :

  1. PHP tidak mengenal Package

  2. Jika tidak di-encoding, maka kode PHP dapat dibaca semua orang dan untuk meng-encoding-nya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya.

  3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi programmer harus jeli dan berhati-hati dalam melakukan pemrograman dan konfigurasi PHP.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[26], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

  1. Kekuatan (Strenghts)

  2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar suatu perusahaan layani atau hendak layani. Kekuatan merupakan suatu kompetensi yang berbeda (destintive competence) yang memberi perusahaan suatu keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam pasar. Kekuatan berkaitan dengan sumber daya, keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli atau pemasok dan faktor-faktor lain.

  3. Kelemahan (Weakness)

  4. Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan secara serius menghalangi kinerja efektif suatu perusahaan.

  5. Peluang (Opportunities)

  6. Suatu peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecenderungan-kecenderungan utama ini adalah salah satu peluang identifikasi dari segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan-perubahan dalam keadaan bersaing atau peraturan, hubungan pembeli, perubahan teknologi dan hubungan pembeli dan pemasok yang telah diperbaiki dapat menunjukan peluang bagi perusahaan.

  7. Ancaman (Threaths)

  8. Ancaman adalah rintangan-rintangan utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan bagi perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, daya tawar pembeli dan pemasok utama yang meningkat, perubahan teknologi, dan peraturan yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Kelebihan Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[26], kelebihan analisa SWOT antara lain yaitu :

  1. Dapat dijadikan panduan dalam penyusunan berbagai kebijakan strategis menuju target yang telah direncanakan.

  2. Dapat membantu memudahkan proses evaluasi berkaitan dengan penentuan kebijakan strategis sekaligus sistem perencanaan agar meraih kesuksesan dari waktu sebelumnya.

  3. Dapat dijadikan bagian penting untuk memperoleh informasi tentang beragam hal yang dibutuhkan menuju proses perubahan perbaikan masa mendatang.

  4. Meningkatkan motivasi dalam menemukan ide-ide kreatif.

Konsep Dasar Blackbox Testing

Definisi Blackbox Testing

Menurut Himawan dkk (2016:342)[27] menemukakan bahwa metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

  1. fungsi-fungsi yang salah atau hilang

  2. kesalahan dalam struktur data atau akses database internal

  3. kesalahan performa

  4. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Menurut Harson Kapoh dkk (2016:23)[28] mengemukakan “Tests on a model using black box method is a method of testing the model or program without considering the structure of the program. Black box method used in this study was to determine whether the program can receive data input, process the data and generate the appropriate information and the program was not error “. (Blackbox testing adalah metode pengujian program tanpa mempertimbangkan struktur program. Hal ini untuk menentukkan apakah program dapat menerima data input, proses data dan menghasilkan informasi yang tepat tanpa adanya error).

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[29] mengemukakan “The black box test is a test that does not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions “ (Blackbox Testing adalah pengujian yang mengabaikan mekanisme internal sistem atau komponen dan fokus semata-mata pada output yang dihasilkan yang merespon input yang dipilih dan kondisi eksekusi).

Teknik Pengujian Blackbox Testing

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi, Phd (2015:44)[29] mengemukakan ada 3 teknik dalam melakukan pengujian menggunakan blackbox testing, yaitu :

  1. Analisis dari jumlah kisaran (Analysis of the range amount)

  2. “This technique is used for decreasing the Test Cases. In this technique, the first and the final amounts are investigated, which means a greater amount than the allowable maximum amount and a smaller amount than the allowable minimum amount will be selected.“ (Teknik ini digunakan untuk mengurangi kasus teks. Dalam teknik ini, pertama dan jumlah akhir diselidiki, yang berarti jumlah yang lebih besar dari jumlah maksimum yang diijinkan dan jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum yang diijinkan akan dipilih).

  3. Divisi (Division)

  4. “In this technique, data by limiting Test Case are divided into two allowable and un-allowable classes which are both used in the test process. “ (Dalam teknik ini, data dengan membatasi uji kasus dibagi menjadi dua kelas yang diijinkan dan tidak diijinkan yang baik dalam proses uji).

  5. Kesalahan Menebak (Fault guess)

  6. “In this technique, previous experiences, and human weaknesses are used” (Dalam teknik ini, pengalaman sebelumnya dan kelemahan manusia digunakan).

Tujuan Penggunaan Blackbox Testing

Berikut ini adalah tujuan dalam penggunaan metode blackbox testing, yaitu :

  1. Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang.

  2. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.

  3. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya.

Kelebihan dan Kekurangan Blackbox Testing
  1. Kelebihan pengujian blackbox testing, antara lain :

    1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal.

    2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program.

    3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi.

    4. Tidak perlu melihat kode program secara detail.

  2. Kekurangan pengujian blackbox testing adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar (2015:17)[30] mengemukakan “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering . It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based systems, web based systems etc. Requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communicating these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application area where the system will be disposed.”

Menurut Saputra (2012:51)[31], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Study Pustaka (Literatur Review)

Literature Review (Studi Pustaka) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini. Diantaranya adalah mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama dibidang ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Anggi Bingar Kusuma dan Lies Yulianto (2014) “Pembuatan Website Monitoring Keluhan Pelanggan Pada PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo”. Penerimaan informasi dari para pelanggan masih menggunakan media telepone, yang mana data tidak disimpan dalam sebuah database menjadi alasan dilakukannya penelitian ini untuk diterapkan dalam pembuatan sistem yang baru yaitu Pembuatan Website Monitoring Keluhan Pelanggan pada PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo. Tujuan sistem ini adalah membuat sebuah website interaktif yang dapat membantu proses penyaluran informasi dan sebagai wadah untuk berinteraksi antara pelanggan dengan pihak PT. Telkom secara online. Dalam penelitian ini dibahas tentang bagaimana pembuatan website monitoring keluhan pelanggan dan implementasi program. Sehingga dengan penelitian ini, aplikasi yang digunakan bisa mempermudah proses penyaluran informasi antara pelanggan dengan pihak PT. Telkom Unit Layanan Ngadirojo. Hasil yang diperoleh dari penelitian dan pembuatan website monitoring Keluhan pelanggan ini adalah pihak PT. Telkom Unit layanan Ngadirojo mudah dalam memonitoring keluhan-keluhan dan melakukan update informasi melalui website dan pelanggan dapat melaporkan keluhan-keluhannya secara online dan data-data mereka akan langsung tersimpan.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Sulaiman Fathoni (2014) dengan judul “Sistem Monitoring Pelayanan Pelanggan PT PLN Distribusi Jatim Area Ngawi Dengan PHP dan MySql”. Peneliti dalam hal ini membahas tentang monitoring pelayanan penyambungan baru dan perubahan daya untuk meningkatkan kualitas PLN dalam pelayanan publik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membuat program aplikasi yang dapat meningkatkan kinerja pelayanan penyambungan melalui kepastian waktu pelayanan pasang baru perubahan daya dan meningkatkan kepuasan pelanggan di lingkungan PT PLN Distribusi Jatim Area Ngawi.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Suyitno Utomo (2014) dengan judul “Aplikasi Monitoring dan Validasi Data Pelanggan Di PT PLN (Persero) Yogyakarta”. Dalam hal ini peneliti menjelaskan tentang metode yang dikembangkan untuk menunjang kepentingan pendataan terutama dalam menanggulangi kesalahan ataupun kesamaan data yang ada di dalam pemasukan id_pelanggan termasuk keluar masuknya data di daerah dengan tingkat ketelitian tinggi dengan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga program monitoring dan validasi data peta PLN, baik untuk keperluan perhitungan perolehan pelanggan ataupun untuk keamanan dan dapat memberikan manfaat yang lebih baik. Data peta yang tersedia, biasanya melalui rantai proses pekerjaan yang cukup panjang, sehingga pada saat dipublikasikan, kandungan informasi spesial peta yang tersaji sesuai dengan keadaan data sebenarnya di lapangan terutama dalam mengontrol data Peta.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Fauzi Masykur (2015) dengan judul “Perancangan Sistem Antrian Pelanggan Perbankan Berbasis Mobile ”, menjelaskan tentang sistem antrian pelanggan perbankan beberbasis mobile yang terkoneksi secara real-time menggunakan jaringan internet. Dengan tujuan dapat memberikan informasi kepadatan antrian secara umum lewat smartphone, tanpa perlu datang ke lokasi sehingga pelanggan dapat melakukan aktifitas lain sambil menunggu antrian yang akan ditampilkan didalam aplikasi.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Maryani (2015) dengan judul “ Perancangan Sistem Monitoring Tunggakan Pelanggan PT PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang” menjelaskan tentang sistem monitoring yang masih berupa tabel atau bagan di PT PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang. Sistem ini memiliki manfaat agar dapat menghasilkan informasi tunggakan yang tepat dan akurat sehingga dapat meminimalisir kerugian PLN akibat semakin tingginya angka tunggakan daya diatas 200 KVA.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Sejarah Singkat PT PLN (Persero)

Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara

yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

Visi dan Misi PT. PLN (Persero)

Visi PT PLN (Persero)

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.”

Misi PT PLN (Persero)

  1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

  2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

  3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Company Profile PT. PLN (Persero) Area Teluk Naga

PT PLN (Persero) Area Teluk Naga berdiri sejak bulan Oktober 2010 sesuai dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor 303.K/DIR/2010 tentang re-Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang. Perusahaan ini merupakan gabungan dari Area Pelayanan Sepatan dan Area Pelayanan Teluk Naga. PT. PLN (Persero) Area Teluk Naga beralamat di Jalan Mauk Km.12, Sepatan, Kabupaten Tangerang memiliki 2 Unit Pelayanan yaitu Unit Pelayanan Sepatan (Posko Sepatan), Unit Pelayanan Teluk Naga (Posko Teluk Naga).

Setelah menjadi Area Teluk Naga maka tanggung jawab dan kewenangannya menjadi lebih luas dibandingkan dengan pada saat menjadi Area Pelayanan. Ketika manjadi Area Pelayanan kantor ini hanya berfungsi sebagai unit yang melakukan pemasaran tenaga listrik dan melayani masyarakat yang hendak membeli listrik. Akan tetapi setelah menjadi Area kantor ini tidak hanya berfungsi melakukan pemasaran dan pelayanan pelanggan tetapi juga bertanggung jawab atas jaringan distribusi yang berada di dalam wilayah kerja Area Teluk Naga. Area Teluk Naga ini dipimpin oleh seorang Manager dan dibantu dengan tujuh orang Asisten Manager (ASMAN) untuk berbagai bidang.

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Area Teluk Naga

Bidang Perencanaan

Perencanaan adalah sebuah bidang yang bertanggung jawab dalam merencanakan, menyusun, mengkoordinasikan, mengendalikan, memonitor pembangunan dan jaringan distribusi tenaga listrik dan atau kegiatan lain yang terkait dengan jaringan distribusi yang berorientasi ke masa depan, anggaran operasi dan investasi untuk mencapai target kinerja area. Bagian ini juga membangun dan mengelola Data Induk Jaringan (DIJ), aplikasi dan infrastrukturnya untuk menunjang operasional area. Dalam menjalankan tugasnya asman perencanaan dibantu oleh beberapa supervisor. Dalam menjalankan tugasnya bidang perencanaan mempunyai komitmen untuk menjadi bagian yang bisa membuat pondasi awal yang kokoh.

Bidang Konstruksi

Konstruksi adalah bagian atau bidang yang bertanggung jawab atas pemasangan baru dan setiap pembangunan yang ada di area tersebut. Bertindak sebagai pengawas ataupun pelaksana pemasangan baru ataupun perubahan daya.

Bidang Distribusi

Bidang Distribusi meliputi operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi. Bidang distribusi ini bertanggung jawab atas segala sesuatu yang menyangkut jaringan, baik itu jaringan tegangan menengah maupun jaringan tegangan rendah. Bidang distribusi dipimpin oleh satu Asistan Manager dan 4 supervisor. 1 orang supervisor mengendalikan seluruh pekerjaan pemeliharaan dan operasi distribusi di posko Teluk Naga, 2 orang supervisor pemeliharaan dan operasi distribusi di posko Sepatan dan 1 orang supervisor PDKB (Pemeliharaan Dalam Keadaan Bertegangan) untuk posko Sepatan dan posko Teluk Naga.

Bidang Niaga

Bidang Niaga merupakan bidang yang berkaitan erat dengan pelanggan, bidang ini mempunyai tugas terkait dengan Tata Usaha Langganan. Tata Usaha Langganan (TUL) adalah suatu bisnis proses yang terdiri dari prosedur, proses, dan pengendalian administrasi pelanggan mulai dari calon pelanggan mengajukan permohonan listrik sehingga menjadi pelanggan sampai pembuatan rekening pelanggan dan proses penagihan rekening yang merupakan sumber pendapatan PLN. Bidang ini bisa dibilang menjadi garda depan dari kantor PT PLN (Persero) karena bidang ini menjadi pintu masuk pertama yang menghubungkan PLN dengan pelanggan. Jadi bidang ini benar-benar menekankan pada keutamaan dan kecepatan pelayanan pelanggan.

Bidang Transaksi Energi

Bidang Transaksi Energi ini adalah bidang yang menentukan kinerja suatu area. Bidang ini bertanggung jawab atas pengendalian losses yang ada di area tersebut. Bidang ini terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian pencatatan meter (cater), bagian pengendalian APP (alat pengukur dan pembatas), bagian AMR dan juga bagian pengendalian losses (Dallos / P2TL). Bidang transaksi energi ini adalah bidang yang langsung berhadapan dengan pelanggan sehingga banyak mengenal sifat-sifat pelanggan khususnya yang bermasalah atau melakukan pelanggaran.

Bidang KSA (Keuangan, SDM dan Akuntansi)

Bidang KSA merupakan bidang yang berfungsi sebagai bidang yang mengelola sumber daya manusia yang ada di Area Teluk Naga, mengelola fasilitas dan prasarana kantor, mengelola material, dan pengelola keuangan kantor. Bisa dikatakan bidang ini merupakan bidang pendukung semua bidang lain.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa sistem yang berjalan pada Use case Diagram

Berikut ini adalah gambaran use case sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga.

Gambar 3. 2 Use Case Diagram Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan

Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan yang berjalan diatas terdapat :

  1. 1 sistem yang mencakup seluruh proses monitoring daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya.

  2. 3 actor yang melakukan kegiatan di antaranya : Pelanggan, Pegawai PLN, dan Pelaksana.

  3. 8 use case yang dilakukan oleh actor-actor yaitu daftar pasang baru atau perubahan daya, melakukan pembayaran ke bank, mencetak perintah kerja dan berita acara, mendistribusikan perintah kerja dan berita acara, melakukan pemasangan, mengembalikan perintah kerja dan berita acara, pengesahan data pelanggan, dan monitoring data pelanggan ke ms.excel.

  4. 1 vertical swim line agar terlihat lebih rapi.

Analisa sistem yang berjalan pada Activity Diagram

Berikut ini adalah gambaran sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga menggunakan activity diagram.

Gambar 3. 3 Activity Diagram Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan

Berdasarkankan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan diatas terdapat :

  1. 1 Initial Node, sebagai objek yang diawali.

  2. 9 action, sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 Final state, sebagai objek yang di akhiri.

  4. 1 vertical swim line agar terlihat lebih rapi.

Analisa sistem yang berjalan pada Sequence Diagram

Berikut ini adalah gambaran sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang menggunakan sequence diagram :

Gambar 3. 4 Sequence Diagram Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan

Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Monitoring Daftar Tunggu Pelanggan yang berjalan diatas terdapat :

  1. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu pelanggan, pegawai PLN dan vendor pelaksana penyambungan.

  2. 12 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.

  3. 6 lifetime mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terkahir / akhir waktu.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan juga ancaman (Threats) sistem sehingga membantu dalam proses monitoring terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana terkait daftar tunggu pelanggan pasang baru dan perubahan daya pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga yang dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut :

Tabel 3. 1 Analisa SWOT

Berdasarkan analisa identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengetahui suatu ancaman menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 3.2. dibawah ini :

Tabel 3. 2 Matriks SWOT

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Adapun analisa masukan pada sistem yang sedang berjalan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga adalah sebagai berikut :

    1. Nama Masukan : Perintah Kerja

    2. Fungsi : Untuk mengetahui data pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga

    3. Sumber : Bidang Niaga

    4. Media : Kertas

    5. Frekuensi : Setiap ada pelanggan pasang baru maupun perubahan daya.

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respek balik karena adanya data input. Didalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada. Adapun analisa proses pada sistem yang sedang berjalan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga adalah sebagai berikut :

    1. Nama Masukan : Form Pelanggan

    2. Fungsi : Mengisi data pelanggan dan membayar biaya registrasi ke bank.

    3. Keluaran : Mendapatkan kwitansi dan nomor ID Pelanggan.

    4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan data pelanggan dan bukti pembayaran yang akan disimpan sebagai bukti yang sah oleh pelanggan.

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Adapun analisa proses pada sistem yang sedang berjalan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga adalah sebagai berikut :

    1. Nama Keluaran : Laporan Pelaksanaan Pemasangan KWH Meter

    2. Fungsi : Bukti kepada atasan untuk mengetahui jumlah pelanggan yang melakukan proses pasang baru maupun perubahan daya.

    3. Media : Kertas

    4. Rangkap : 1 (satu) lembar

Analisa Kebutuhan Sistem

Pada penjabaran sebelumnya yang telah dijelaskan, menimbulkan permasalahan pada sistem yang berjalan dan berdasarkan permasalahan tersebut didapat hasil kebutuhan sistem pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga sebagai berikut :

  1. Bagian Admin

    1. Dibutuhkannya username dan password untuk hak akses sehingga data tidak mudah di manipulasi.

    2. Dibutuhkannya sistem penyimpanan data yang rapih, sehingga memudahkan dalam menyajikan informasi yang akurat.

    3. Dibutuhkannya sistem yang dapat memproses informasi menjadi laporan yang cepat dan akurat.

  2. Bagian User

    1. Dibutuhkannya sistem informasi yang lengkap dan akurat yang mudah diakses oleh pelaksana kapanpun dan dimanapun berada.

    2. Dibutuhkannya sistem transaksi pengiriman dan pengembalian perintah kerja yang lebih cepat dan mudah.

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Di dalam membuat analisa program untuk penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan komputer dengan konfigurasi sebagai berikut :

  1. Perangkat Keras (Hardware)

    1. Processor : Intel ® Core (TM) I3 CPU M380 @2,53GHz

    2. Monitor : LCD 15”

    3. RAM : 2 GB

    4. Hardisk : 500 GB

    5. Printer : : HP Laserjet 1005

    6. Mouse : Logitec

    7. Keyboard : Logitec

  2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7

    2. Microsoft Word

    3. Microsoft Excel

    4. Mozilla Firefox

    5. Google Chrome

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang saat ini masih kurang maksimal dikarenakan masih menggunakan ms.excel dalam proses monitoringnya, sehingga saat melakukan pencarian sejauh mana proses pelaksanaan terhadap salah satu pelanggan terlalu lama. Hal tersebut dikarenakan beberapa permasalahan diantaranya :

  1. Kurangnya jumlah pegawai dalam bidang kontruksi.

  2. Banyaknya data pelanggan yang perlu dilakukan monitor.

  3. Banyaknya keluhan pelanggan terkait lamanya proses penyambungan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari permasalahan yang ada pada sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga yang berjalan, agar sistem monitoring dapat dilakukan secara maksimal dan dapat diakses oleh semua pegawai serta pelaksana pekerjaan dalam pelaporan hasil pekerjaan. Adapun alternatif pemecahan masalah yang diusulkan yaitu membuat dan membangun aplikasi website sistem monitoring yang dapat memantau sejauh mana proses pelaksanaan yang dilakukan secara lengkap dimulai dari pelanggan melakukan pembayaran hingga resmi menjadi pelanggan PT PLN (Persero).

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulkan. Elisitasi tahap I yang berisikan 25 (dua puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut.

Tabel 3. 3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. 3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas tetapi merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi tahap II ini berisikan 25 (dua puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional yang sudah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI yang dapat dilihat pada Tabel 3.4. sebagai berikut.

Tabel 3. 4 Elisitasi Tahap II


Keterangan :

  1. M = Mandatory (Penting)

  2. D = Desirable (Tidak Terlalu Penting)

  3. I = Innessential (Tidak Mutlak Ada)

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T (Technical), maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O (Operational), maksudnya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E (Economic), maksudnya adalah berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, diantaranya :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieleminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Elisitasi tahap III ini berisikan 23 (dua puluh tiga) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.5. dari hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI sebagai berikut.

Tabel 3. 5 Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T = Technical L = Low

  2. O = Operational M=Middle

  3. E = Economic H= Hight

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang di setujui oleh stakeholder dan pengembang sistem perihal sistem yang akan dibuat. Final draft elisitasi ini berisikan 23 (dua puluh tiga) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional yang dapat dilihat pada Tabel 3.6. sebagai berikut.

Tabel 3. 6 Elisitasi Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Usulan

Berikut ini urutan prosedur sistem yang diusulkan :

  1. Prosedur Pimpinan (User) :

    1. Pimpinan membuka website aplikasi monitoring dan menampilkan daskboard menu.

    2. Didalam home menu terdapat menu profil, laporan-laporan terkait aplikasi monitoring daftar tunggu.

    3. Pilih menu laporan untuk menampilkan jenis-jenis laporan yang di inginkan.

    4. Setelah memilih bisa mencetak data laporan.

  2. Prosedur Admin :

    1. Admin melakukan login untuk masuk ke home admin.

    2. Di dalam home admin terdapat menu master data, pelaksana, pengguna, transaksi, dan menu laporan.

    3. Pilih menu master data untuk melihat, menambahkan serta merubah data pelanggan.

    4. Pilih menu pelaksana untuk menambahkan data pelaksana baru.

    5. Pilih menu pengguna untuk menambahkan pengguna baru.

    6. Pilih menu transaksi untuk melakukan transaksi pengiriman dan pengembalian data pelanggan.

    7. Pilih menu laporan untuk mencetak laporan.

    8. Pilih menu logout dan keluar dari menu admin.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4. 1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case diagram yang diusulkan untuk sistem monitoring daftar tunggu pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga terdapat :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh sistem monitoring daftar tunggu pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga.

  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu : admin dan pimpinan.

  3. 8 (delapan) use case, yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh actor-actor, antara lain : login, menu home, pilih menu home, pilih data master, pilih data transaksi, pilih data pelaksana, pilih data laporan, dan logout.

  4. 16 (enam belas) extand, yang merupakan extention points, yaitu : Data master, data pelaksana, data transaksi, data pengguna, data laporan, profil, master data pelanggan, data pengiriman, data pengembalian, data pelaksana, data jabatan, laporan data pelanggan, laporan data pelaksana, lapaoran data pengiriman, laporan data pengembalian, laporan data pengguna.

Activity Diagram Yang Diusulkan

  1. Activity diagram admin yang diusulkan

  2. Gambar 4. 2 Activity Diagram Admin Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2. Activity diagram admin yang diusulkan untuk aplikasi sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga terdapat :

    1. 1 (satu) Initial node sebagai titik awal mulai.

    2. 11 (sebelas) action, yaitu : Login, Halaman home, Data master, Data pelaksana, Data pengguna, Data Transaksi, Data laporan, Input data pelanggan, input data pengiriman, input data pengembalian dan logout.

    3. 1 (satu) decision node untuk proses pengambilan keputusan.

    4. 1 (satu) final node sebagai objek akhir.

  3. Activity diagram pimpinan yang diusulkan

  4. Gambar 4. 3 Activity Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.3. Activity diagram pimpinan yang diusulkan untuk aplikasi sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga terdapat :

    1. 1 (satu) initial node sebagai titik awal mulai.

    2. 9 (sembilan) action, yaitu : login, home, menu laporan, laporan pelanggan, laporan pelaksana, laporan pengiriman, laporan pengembalian, laporan pengguna, dan logout.

    3. 1 (satu) decision node untuk proses pengambilan keputusan.

    4. 1 (satu) final node sebagai objek akhir.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

  1. Sequence Diagram Pimpinan

  2. Gambar 4. 4 Sequence Diagram Pimpinan Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.4. Sequence diagram pimpinan yang diusulkan pada sistem monitoring daftar tunggu pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga diatas terdapat :

    1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : pimpinan

    2. 5 (lima) life line, antarmuka yaitu : form login, form home, form laporan, tabel data, dan form logout.

    3. 8 (delapan) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang dilakukan oleh actor, diantaranya : melakukan login, login gagal, login berhasil, pilih menu laporan, menampilkan laporan, mencetak laporan, hasil cetak laporan, dan logout.

  3. Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

  4. Gambar 4. 5 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.5. Sequence diagram admin yang diusulkan pada sistem monitoring daftar tunggu pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga diatas terdapat :

    1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : admin

    2. 7 (tujuh) life line, antarmuka yaitu : form login, form home, form data pelanggan, form pelaksana, form pengguna, tabel data, dan form logout.

    3. 16 (enam belas) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang dilakukan oleh actor, diantaranya : melakukan login, login gagal, login berhasil, mengisi data pelanggan, mengirim data pelanggan, menyimpan data pelanggan, data pelanggan tersimpan, mengisi data pelaksana, mengirim data pelaksana, menyimpan data pelaksana, data pelaksana tersimpan, mengisi data pengguna,mengirim data pengguna, data pengguna tersimpan, dan melakukan logout.

  5. Sequence Diagram Pengiriman

  6. Gambar 4. 6 Sequence Diagram Pengiriman

    Berdasarkan gambar 4.6. Sequence diagram pengiriman yang diusulkan pada sistem monitoring daftar tunggu pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga diatas terdapat :

    1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : admin

    2. 2 (dua) life line, antarmuka yaitu : form pengiriman dan tabel data.

    3. 4 (empat) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang dilakukan oleh actor, diantaranya : mengisi data, mengirim data, menyimpan data, dan data tersimpan.

  7. Sequence Diagram Pengembalian

  8. Gambar 4. 7 Sequence Diagram Pengembalian

    Berdasarkan gambar 4.7. Sequence diagram pengembalian yang diusulkan pada sistem monitoring daftar tunggu pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga diatas terdapat :

    1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : admin

    2. 2 (dua) life line, antarmuka yaitu : form pengembalian dan tabel data.

    3. 4 (empat) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang dilakukan oleh actor, diantaranya : mengisi data, mengirim data, menyimpan data, dan data tersimpan.

  9. Sequence Diagram Laporan

  10. Gambar 4. 8 Sequence Diagram Laporan

    Berdasarkan gambar 4.8. Sequence diagram laporan yang diusulkan pada sistem monitoring daftar tunggu pelanggan PT PLN (Persero) Area Teluk Naga diatas terdapat :

    1. 1 (satu) actor, yang melakukan kegiatan, yaitu : admin

    2. 2 (dua) life line, antarmuka yaitu : form laporan dan tabel data.

    3. 4 (empat) message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang dilakukan oleh actor, diantaranya : pilih menu laporan, menampilkan laporan, mencetak laporan, dan hasil laporan.

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4. 9 Class Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.9. Class diagram yang diusulkan untuk aplikasi sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang terdapat 7 (tujuh) class, yaitu : pengguna, ci_sessions, pelanggan, detail pelanggan, pengiriman, pengembalian, dan pelaksana.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan tabel 4.1. yang berisikan perbedaan antara prosedur sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan.

Tabel 4. 1 Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data merupakan media penyimpanan data yang digunakan dalam aplikasi dan database untuk membantu pemrograman dalam menampilkan data. Berikut ini adalah rancangan basis data yang digunakan dalam merancang sistem.


Spesifikasi Basis Data

Berikut ini adalah tabel-tabel database yang dibuat dalam aplikasi monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga yang akan dijelaskan setiap field, type dan size mengenai data tersebut :

  1. Pelanggan

    1. Nama File : Pelanggan

    2. Akronim : pelanggan

    3. Fungsi : Untuk menyimpan data pelanggan.

    4. Tipe File : File Master

    5. Organisasi File : Indexed Sequential

    6. Media : Harddisk

    7. Panjang Record  : 117 karakter

    8. Field Kunci : id

    Tabel 4. 2 Struktur tabel pelanggan
  2. Pelaksana

    1. Nama File : Pelaksana

    2. Akronim : pelaksana

    3. Fungsi : Untuk menyimpan data pelaksana

    4. Tipe File : File Pelaksana

    5. Organisasi File : Indexed Sequential

    6. Media : Harddisk

    7. Panjang Record  : 112 karakter

    8. Field Kunci : id

    Tabel 4. 3 Struktur tabel pelaksana
  3. Pengguna

    1. Nama File : Pengguna

    2. Akronim : pengguna

    3. Fungsi : Untuk menyimpan data pengguna

    4. Tipe File : File Pengguna

    5. Organisasi File : Indexed Sequential

    6. Media : Harddisk

    7. Panjang Record  : 141 karakter

    8. Field Kunci : id

    Tabel 4. 4 Struktur tabel pengguna
  4. Pengiriman

    1. Nama File : Pengiriman

    2. Akronim : pengiriman

    3. Fungsi : Untuk menyimpan data pengiriman perintah kerja

    4. Tipe File : File Transaksi

    5. Organisasi File : Indexed Sequential

    6. Media : Harddisk

    7. Panjang Record  : 33 karakter

    8. Field Kunci : id

    Tabel 4. 5 Struktur tabel pengiriman
  5. Pengembalian

    1. Nama File : Pengembalian

    2. Akronim : pengembalian

    3. Fungsi : Untuk menyimpan data pengembalian perintah kerja

    4. Tipe File : File Transaksi

    5. Organisasi File : Indexed Sequential

    6. Media : Harddisk

    7. Panjang Record  : 14 karakter

    8. Field Kunci : id

    Tabel 4. 6 Struktur tabel pengembalian
  6. pengiriman

    1. Nama File : Detail_Pengiriman

    2. Akronim : pengiriman

    3. Fungsi : Untuk menampilkan detail data yang dikirimkan

    4. Tipe File : File Transaksi

    5. Organisasi File : Indexed Sequential

    6. Media : Harddisk

    7. Panjang Record  : 71 karakter

    8. Field Kunci : id

    Tabel 4. 7 Struktur tabel detail pengiriman

Konfigurasi Sistem Usulan

Konfigurasi sistem yang diusulkan untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik adalah sebagai berikut :

  1. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

    1. Windows 7

    2. Microsoft Word

    3. Microsoft Excel

    4. Mozilla Firefox

    5. Google Chrome

    6. Xampp

    7. Visual Paradigm

  2. Hak Akses

  3. Ada 2 (dua) actor yang dapat mengakses aplikasi ini adalah sebagai berikut :

    1. Admin

    2. Pemimpin

Testing

  1. Pengujian Black Box pada Menu Login

  2. Tabel 4. 8 Pengujian Black Box Pada Login
  3. Pengujian Black Box pada Menu Master

  4. Tabel 4. 9 Pengujian Black Box Pada Menu Master
  5. Pengujian Black Box pada Menu Pelaksana

  6. Tabel 4. 10 Pengujian Black Box Pada Menu Pelaksana
  7. Pengujian Black Box pada Menu Pengguna

  8. Tabel 4. 11 Pengujian Black Box Pada Menu Pengguna
  9. Pengujian Black Box pada Menu Transaksi Pengiriman

  10. Tabel 4. 12 Pengujian Black Box Pada Menu Transaksi Pengiriman
  11. Pengujian Black Box pada Menu Transaksi Pengembalian

  12. Tabel 4. 13 Pengujian Black Box Pada Menu Transaksi Pengembalian

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada prapengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Monitoring Aplikasi Daftar Tunggu Pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga yang akan dibuat, yaitu :

  1. Prototype Halaman Login

  2. Gambar 4. 10 Prototype Halaman Login
  3. Prototype Halaman Home

  4. Gambar 4. 11 Prototype Halaman Home
  5. Prototype Halaman Master

  6. Gambar 4. 12 Prototype Halaman Master
  7. Prototype Halaman Pelaksana

  8. Gambar 4. 13 Prototype Halaman Pelaksana
  9. Prototype Halaman Transaksi Pengiriman

  10. Gambar 4. 14 Prototype Halaman Tansaksi Pengiriman
  11. Prototype Halaman Transaksi Pengembalian

  12. Gambar 4. 15 Prototype Halaman Transaksi Pengembalian
  13. Prototype Halaman Laporan Pelanggan

  14. Gambar 4. 16 Prototype Halaman Laporan Pelanggan
  15. Prototype Halaman Laporan Pelaksana

  16. Gambar 4. 17 Prototype Halaman Laporan Pelaksana
  17. Prototype Halaman Laporan Pengiriman

  18. Gambar 4. 18 Prototype Halaman Laporan Pengiriman
  19. Prototype Halaman Laporan Pengembalian

  20. Gambar 4. 19 Prototype Halaman Laporan Pengembalian
  21. Prototype Halaman Laporan Pengguna

  22. Gambar 4. 20 Prototype Halaman Laporan Pengguna

Schedulle Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 (empat) bulan dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Tabel 4. 14 Schedulle Implementasi

Estimasi Biaya

Pada estimasi biaya ini berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam lembaga atau masyarakat. Biaya penelitian sesuai kebutuhan penelitian dapat dilihat pada table 4.10. sebagai berikut :

Tabel 4. 15 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan penelitian yang dilakukan terhadap sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga, maka dapat ditarik beberpa kesimpulan, diantaranya :

  1. Sistem monitoring yang berjalan pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga saat ini masih menggunakan ms.excel sehingga kinerja penyambungan belum berjalan secara maksimal.

  2. Proses pemantauan perintah kerja yang sudah ditetapkan dalam kinerja penyambungan yaitu 5 hari kerja setelah pelanggan melakukan pembayaran dan dalam jangka waktu tersebut pelaksana harus segera melakukan pemasangan Kwh Meter. Namun dalam hal pelaporan hasil pekerjaan pelaksana masih manual sehingga belum optimal untuk meningkatkan kinerja vendor.

  3. Dengan adanya sistem monitoring daftar tunggu berbasis website dapat mempermudah dalam melakukan pengawasan terutama kinerja vendor dan meningkatkan kecepatan penyambungan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh PT PLN (Persero).

Saran

Dari kesimpulan yang didapat untuk meningkatkan kinerja penyambungan dalam sistem monitoring daftar tunggu pelanggan pasang baru maupun perubahan daya pada PT PLN (Persero) Area Teluk Naga Tangerang ada beberapa saran sebagai berikut :

  1. Perlu adanya sosialisasi dalam mengoperasikan aplikasi sistem monitoring daftar tunggu pelanggan agar dapat digunakan secara maksimal untuk menunjang kinerja perusahaan dalam hal penyambungan.

  2. Mengubah sistem pengembalian perintah kerja yang masih manual dengan memanfaatkan informasi berbasis komputer, seperti membuat sistem pengembalian perintah kerja dengan baik untuk menghindari penumpukan perintah kerja baik oleh pelaksana maupun bidang lain yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  2. 2,0 2,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Rusdiana. Dr.H.A, Irfan. Moch. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. CV Pustaka Setia.
  4. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Irwansyah, Edy. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
  6. Pratama, I.P.A.E. 2014. "Sistem Informasi dan Implementasinya". Bandung: Informatika.
  7. 7,0 7,1 Rahardja. Untung, Pratama. Deddy, Susanti. Ely. 2016. Implementasi Viewboard dalam Mendukung Penyebaran Informasi dengan Penyajian Artifical Infromatics Pada Perguruan Tinggi. Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
  8. Martono. Aris, Padeli, Miliartha. Rosalina. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Diskusi Pembelajaran On-Line Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.2, Januari 2016.
  9. 9,0 9,1 Suryadi. Emy. 2016. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kendaraan Dalam Menditribusikan Zakat, Infak dan Sedekah. Tangerang. Jurnal CCIT Vol.9, No.3. Agustus 2016.
  10. Bobode. Mahersy, Papilaya. Frederik Samuel, Wenas. Michael Bezaleel. 2016. Perancangan Knowledge Management System Berbasis Wiki untuk Pengelolaan Pengalaman Mahasiswa Praktik (Studi Kasus : Program Praktik Klinik PSIK FIK UKSW). Jurnal CCIT. Tangerang. Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.3, Agustus 2016.
  11. Immaniar. Dewi, Iswahyudi, Setiono. Wahyu. 2016. Potensi Perancangan Web Responsive Sebagai Media Komunikasi Visual. Jurnal CCIT Vol-9 No.2. Januari 2016.
  12. Rastogi. Vanshika. 2015. Software Developmnet Life Cycle Models-Comparison, Consequences. International Journal Of Computer Science and Information Technologies (IJCSIT). Vol.6, No.1.
  13. Saefullah. Asep, Azizah. Nur, Ansyah. Andri. 2015. Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.1, September 2015.
  14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Putro. Muhammad Revo Dwi. 2014. Rancangan Bangun Sistem Informasi Monitoring Antrian Pada Koperasi Setia Bhakti Wanita Berbasis Web. STIKOM Surabaya.
  15. Andrian. Allegra Shawabi. 2014. SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN MONITORING DI TOKO ROYAL MOTOR BANDUNG. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA). Bandung. Edisi 1 Volume 1, Februari 2014
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Kaihatu. Dr.Thomas S, Daengs. Drs. Achmad, Indrianto.Agoes Tinus Lis. 2015. Manajemen Komplain. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  17. Sunarya. Abas, Rahardja. Untung, Wanda. Ayu. 2015. Kepuasan Pelanggan Rooster atas Kinerja Pelayanan Rooster Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.9, No.1. September 2015.
  18. 18,0 18,1 Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 8, No. 2, Januari 2015
  19. Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Leraning Platforms. International Journal of Computer Applications. Vol 145, No.9, Juli 2016.
  20. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  21. Rahardja. Untung, Dewi. Meta Amalya, Prastiwi. Winiarti. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol.7, No.3, Mei 2014.
  22. 22,0 22,1 22,2 Titus. Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Leraning Platforms. International Journal of Computer Applications. Vol 145, No.9, Juli 2016.
  23. Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  24. Hikmah. Agung Baitul, Supriadi. Deddy, Alawiyah. Tuti. 2015. Cara Cepat Membangun Website dari Nol Studi Kasus : Web Dealer Motor. Yogyakarta. CV Andi Offset.
  25. 25,0 25,1 25,2 25,3 Supono, Putratama. Virdiandry. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta. Depublish
  26. 26,0 26,1 Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
  27. Himawan, Cahyadi. Dede, Munawati. 2016. Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib Pada SMK Yuppentek 1 Tangerang. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.9 No.3. Agustus 2016.
  28. Kapoh. Harson, Lumunon. Edwin Stephanus, Melo. Olga. 2016. Material Requirement Model of Coconut Flour Production and Performance Testing based Multi User in North Sulawesi. International Journal of Computer Applications. Vol 152, No.7, October 2016
  29. 29,0 29,1 Hosseini. Asrin, Ahmadi. Amir Sheikh. 2015. Predicting Fault in the Process of Producing Important Android Aplications using Data Mining Techniques. International Journal of Computer Applications. Vol.131, No.13, December 2015.
  30. Arif. Mohd, Sarwar. Saoud. 2015. Identification of Requirements using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Applications. Vol 120, No.15, Juni 2015.
  31. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung. Vol.13, No.2, Juni 2012.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :
Pada lampiran A ini berisi berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi. Urutan penomoran A.1, A.2, A.3 dst.

Contributors

Siti Nurhayati, Triyono