SI1322475544

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1322475544
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)



Disusun Oleh :

NIM
: 1322475544
Nama
: Lilip Rifai
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322475544
Nama
: Lilip Rifai

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Junaidi, M.Kom)
   
(Al Husain), M.Kom
NID : 05062
   
NID : 13002





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)



Disusun Oleh :

NIM
: 1322475544
Nama
: Lilip Rifai


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI PROJECT MANAGEMENT MONITORING SYSTEM

BERBASIS WEB DAN ANDROID

PADA PT ANGKASA PURA II

(PERSERO)



Disusun Oleh :

NIM
: 1322475544
Nama
: Lilip Rifai
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Januari 2016

 
 
 
 
 
(Lilip Rifai)
NIM : 1322475544

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang memiliki visi menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) membentuk Unit Manajemen Proyek ERP (Enterprise Resource Planning) yang berfungsi untuk melakukan pembatasan, perencanaan, perkiraan, penjadwalan, pengorganisasian, pengarahan, pengontrolan, serta melakukan penutupan proyek. Perkembangan teknologi sistem monitoring yang semakin maju dan berkembang dapat dimanfaatkan untuk membantu manajemen dalam melakukan pemantauan guna memastikan setiap kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai rencana. Teknologi yang dapat digunakan sebagai media monitoring diantaranya adalah teknologi berbasis web serta teknologi mobile device atau smartphone berbasis android. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan observasi langsung di Unit Manajemen Proyek ERP, menganalisa prosedur dan proses pada sistem yang sedang berjalan, serta menggambarkan prosedur tersebut dengan menggunakan UML. Untuk menunjang keakuratan data, penelitian dilakukan dengan metode kepustakaan, yaitu dengan mencari informasi-informasi terkait dari berbagai buku dan jelajah internet. Penulis juga melakukan percobaan atau praktek langsung dalam pembuatan desain dan prototype aplikasi Project Management Monitoring System. Manfaat dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem baru berupa aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android yang mampu mendukung mobilitas tinggi dari para pegawai untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime. Laporan tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk menganalisa kekurangan dari kegiatan yang telah dilakukan sehingga manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan diimplementasikan di masa mendatang. Dari penelitian ini, diharapkan kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan monitoring proyek dapat menjadi lebih efektif, efisien, serta optimal.

Kata kunci : Manajemen Proyek, Monitoring, web, website, Android, Smartphone, Mobile, Aplikasi Mobile





ABSTRACT

PT Angkasa Pura II (Persero) is a State-Owned Enterprises that have the vision to become a world-class airport organizer of the leading and professional. To realize this vision, PT Angkasa Pura II (Persero) established the Project Management Unit of ERP (Enterprise Resource Planning), which serves to limit, planning, estimation, scheduling, organizing, directing, controlling, and closing projects. Technological development of more advanced monitoring system and developing can be used to assist management in monitoring to ensure all activities conducted goes according to plan. Technology that can be used as a project monitoring media is a web-based technology and mobile technology devices or smartphones based on Android. The method used is by direct observation in ERP Project Management Unit, analyzing procedures and processes on a system that is running, and describes the procedure using UML. To support the accuracy of the data, the research conducted by the method of literature, by searching for relevant information from various books and browsing the Internet. The authors also conducted an experiment or in practice in the design and manufacture of prototype applications Project Management Monitoring System. The benefits of this research is to produce a new system in the form of application Project Management Monitoring System based on web and android capable of supporting high mobility of employees to report any activities that have been, are being, or will be done in realtime. The report was subsequently used as a basis for analyzing the shortcomings of the activities that have been done so that management can do forecasting for the activities that will be implemented in the future. From this research, the expected performance of ERP Project Management Unit in monitoring the project may be more effective, efficient, and optimal.".


Keyword : Project Management, Monitoring, web, website, Android, Smartphone, Mobile, Mobile





KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis yang berjudul “Aplikasi Project Management Monitoring System Berbasis Web dan Android Pada PT Angkasa Pura II (Persero)” dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey, serta studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, ijinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika dan juga sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  4. Bapak Al Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan banyak masukkan dalam penyusunan skripsi.
  5. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  6. Ayahanda dan Ibunda tercinta atas dukungan moril, materil, serta doa yang telah diberikan.
  7. Seluruh Pimpinan dan Pegawai PT Angkasa Pura II (Persero) yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Semua rekan mahasiswa-mahasiswi Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.

 

 

Tangerang, 24 Januari 2016

 

 

 

(Lilip Rifai)
NIM : 1322475544






Daftar isi





DAFTAR TABEL

Tabel 1. Elisitasi Tahap I

Tabel 2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3. Elisitasi Tahap III

Tabel 4. Final Draft Elisitasi

Tabel 5. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 6. Unnormalized Form

Tabel 7. First Normal Form (1NF)

Tabel 8. Spesifikasi Basis Data Tabel Users

Tabel 9. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Unit

Tabel 10. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Instruction

Tabel 11. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Project

Tabel 12. Spesifikasi Basis Data Tabel Document Type

Tabel 13. Spesifikasi Basis Data Tabel Master Status

Tabel 14. Spesifikasi Basis Data Tabel Transaction Activity

Tabel 15. Spesifikasi Basis Data Tabel Transaction Task

Tabel 16. Spesifikasi Basis Data Tabel Transaction Document

Tabel 17. Spesifikasi Basis Data Tabel View Tree

Tabel 18. Spesifikasi Basis Data Tabel Session

Tabel 19. Spesifikasi Basis Data Tabel Activity Log

Tabel 20. Spesifikasi Hardware : Komputer

Tabel 21. Spesifikasi Hardware : Smartphone

Tabel 22. Black Box Testing Pada Aplikasi Project Management Monitoring System

Tabel 23. Schedule Implementasi

Tabel 24. Estimasi Biaya




DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)

Gambar 2. Struktur Organisasi Unit Manajemen Proyek ERP

Gambar 3. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 4. Activity Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Gambar 5. Activity Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Gambar 6. Activity Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Gambar 7. Sequence Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Gambar 8. Sequence Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Gambar 9. Sequence Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Gambar 10. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 11. Activity Diagram - Administrator

Gambar 12. Activity Diagram - Employees

Gambar 13. Activity Diagram - BOD

Gambar 14. Sequence Diagram - Administrator

Gambar 15. Sequence Diagram - Employees

Gambar 16. Sequence Diagram - BOD (Board of Directors)

Gambar 17. Second Normal Form (2NF)

Gambar 18. Third Normal Form (3NF)

Gambar 19. Flowchart Administrator

Gambar 20. Flowchart Employees

Gambar 21. Flowchart BOD (Board of Directors)

Gambar 22. Prototype Halaman Login

Gambar 23. Prototype Halaman Home

Gambar 24. Prototype Halaman Treeview

Gambar 25. Prototype Halaman Instructions

Gambar 26. Prototype Halaman Projects

Gambar 27. Prototype Halaman Activities

Gambar 28. Prototype Halaman Activity Monitoring

Gambar 29. Prototype Halaman Users

Gambar 30. Prototype Halaman Units

Gambar 31. Prototype Halaman Document Type

Gambar 32. Prototype Halaman Status








DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM






BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di lingkungan Kementrian Perhubungan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat yang memiliki visi menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional. PT Angkasa Pura II (Persero) bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama 5 (lima) tahun pertama, yaitu Aligning (2012), Growing (2013), Leading (2014), Excelling (2015), dan World Class (2016) yang didukung oleh Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) tahun 2012-2016.

Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) membentuk Unit Manajemen Proyek ERP (Enterprise Resource Planning) yang bertujuan mengembangkan fasilitas utama dan penunjang infrastruktur dengan teknologi yang modern dan tepat guna serta meningkatkan kinerja perusahaan yang dipandang perlu untuk mengintegrasikan sistem informasi yang ada di lingkungan perusahaan, meliputi kantor pusat dan juga 13 (tiga belas) bandara di seluruh wilayah Indonesia Barat.

Secara umum, fungsi dari Unit Manajemen Proyek ERP adalah melakukan pembatasan (scooping), perencanaan (planning), perkiraan (estimating), penjadwalan (scheduling), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengontrolan (controlling), serta melakukan penutupan (closing) proyek.

Padatnya jadwal kegiatan menjadi salah satu kendala bagi manajemen dalam memantau setiap kegiatan yang dilakukan. Tidak jarang, pegawai harus melakukan perjalanan dinas keluar kota atau bahkan keluar negeri untuk mengikuti berbagai kegiatan terkait dengan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan proses pelaporan menjadi tertunda, tidak up to date, dan kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan proses monitoring activity menjadi kurang optimal.

Dewasa ini perkembangan teknologi sistem monitoring semakin maju dan berkembang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu manajemen dalam melakukan pemantauan guna memastikan setiap kegiatan yang dilakukan berjalan sesuai rencana. Teknologi yang dapat digunakan sebagai media monitoring diantaranya adalah teknologi berbasis web serta teknologi mobile device atau smartphone berbasis android. Teknologi berbasis web telah dikenal memiliki banyak kelebihan salah satunya adalah dapat diakses melalui berbagai jenis media dan juga sistem operasi yang berbeda. Teknologi mobile berbasis android saat ini banyak digemari oleh kalangan masyarakat maupun pengembang aplikasi dikarenakan android merupakan sistem operasi yang open source, mudah digunakan, efektif, efisien, serta fleksibel karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun sehingga mendukung mobilitas tinggi dari para pegawai untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime. Laporan tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk menganalisa kekurangan dari kegiatan yang telah dilakukan sehingga manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan diimplementasikan di masa mendatang. Dengan demikian, diharapkan kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dapat menjadi lebih efektif, efisien, serta optimal.

Berdasarkan penjabaran di atas, penulis mencoba untuk meneliti, merancang, serta mengimplementasikan sebuah aplikasi manajemen proyek yang akan dituangkan dalam laporan Skripsi dengan mengangkat judul “Aplikasi Project Management Monitoring System Berbasis Web dan Android Pada PT Angkasa Pura II (Persero)” .


Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penulis merumuskan masalah yang akan dianalisa sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ?

  2. Apakah sistem monitoring manajemen proyek pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) sudah berjalan dengan efektif dan efisien ?

  3. Bagaimana merancang sebuah sistem yang mampu melakukan monitoring manajemen proyek secara cepat dan akurat pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ?




Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

  1. Penulis menganalisa sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ;

  2. Penulis memfokuskan penelitian pada perancangan aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android. Hal ini dimaksudkan agar penulis dapat fokus dalam melakukan proses analisa, serta proses perancangan menjadi lebih terarah ;

  3. Perancangan aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android meliputi monitoring instruksi dari jajaran direksi (board of directors), monitoring project, serta monitoring activities untuk memantau pelaksanaan dari proyek yang diimplementasikan.



Tujuan Penelitian

  1. Mengetahui sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ;

  2. Membangun sebuah sistem berbasis web dan android yang mampu melakukan monitoring manajemen proyek secara efektif dan efisien pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) ;

  3. Membangun sebuah sistem berbasis web dan android yang mampu melakukan monitoring manajemen proyek secara cepat dan akurat pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero).



Manfaat Penelitian

  1. Menciptakan sistem monitoring manajemen proyek yang mampu berjalan secara efektif dan efisien ;

  2. Menciptakan sistem yang mampu memberikan informasi monitoring manajemen proyek dengan cepat dan akurat ;

  3. Memudahkan pegawai dalam melaporkan setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan kapanpun dan dimanapun secara realtime ;.

  4. Membantu manajemen dalam menganalisa kekurangan dari kegiatan yang telah dilakukan sehingga manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan diimplementasikan di masa mendatang.;


Metode Penelitian

Untuk menunjang materi laporan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Adalah pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada objek agar dapat memperoleh informasi mengenai kegiatan yang berlangsung dan melakukan pencatatan secara sistematis terhadap objek yang diteliti. Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap proses monitoring manajemen proyek yang berjalan pada Unit Manajemen Proyek PT Angkasa Pura II (Persero). Dari pengamatan tersebut, penulis mengumpulkan data yang menjadi sumber informasi penting dalam menganalisa sistem monitoring manajemen proyek yang sedang berjalan.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan beberapa narasumber secara langsung pada perusahaan tempat penelitian. Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung. Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan pihak manajemen dan staf Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero).

  3. Metode Studi Pustaka

    Dilakukan dengan mempelajari, mengumpulkan, dan meringkas ulang buku-buku referensi yang terkait dengan penyusunan laporan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan. Referensi tersebut diambil dari berbagai sumber, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.

  4. Jelajah Internet

    Melakukan pencarian data yang berhubungan dengan topik permasalahan melalui internet guna melengkapi penulisan laporan penelitian.


Metode Analisa

Pada penelitian ini digunakan metode analisa sistem berupa pendekatan OOA (Object Oriented Analysis) atau analisis berorientasi obyek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik yang dilakukan adalah :

  1. Analisis Pengguna

    Dilakukan analisis terhadap user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi apa saja yang didapatkan oleh masing-masing user.

  2. Analisis Kebutuhan Fungsional, Non Fungsional, dan Pengguna

    Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi¬ apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.

  3. Analisis Perilaku Sistem

    Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap perancangan program yang dimodelkan dengan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram digunakan untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objek dan kronologinya.


Metode Perancangan

Penelitian ini menggunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, database, dan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan administrasi pada elisitasi. Tampilan versi web dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Sedangkan versi android menggunakan bahasa pemrograman Java. Software pendukung yang digunakan dalam mendesain dan membuat program adalah Android Studio, XAMPP, Adobe Photoshop CS3, Balsamiq Mockups, Notepad++, serta Visual Paradigm 12.1 Community Edition.

  1. Metode Prototype

    Metode Prototype digunakan sebagai pengembangan dari perancangan sistem yang telah dilakukan pada bahasan sebelumnya. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Prototyping dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang (developer) dan pelanggan (client) bertemu untuk mendefinisikan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, kemudian dilakukan “perancangan kilat” atau disebut juga Rapid Application Design (RAD) karena mampu menyederhanakan dan mempercepat proses desain sistem. Dalam menerapkan metode prototype ini, penulis menggunakan pendekatan Evolutionary, karena pada metode ini hasil prototype tidak dibuang tetapi tetap digunakan untuk iterasi desain berikutnya.

  2. Metode Testing

    Dalam skripsi ini metode pengujian (testing) yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software yang memungkinkan pengembang aplikasi untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode blackbox testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. Alasan mengapa penulis memilih metode Blackbox adalah:

    a. Untuk mengetahui pesan kesalahan atau umpan balik (feedback) yang diberikan oleh sistem pada tahapan pengujian ;

    b. Untuk dapat melakukan analisa dan juga mengevaluasi dari pengujian yang dilakukan pada sistem tersebut.




Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan gambaran mengenai penelitian secara garis besar agar laporan dapat tersaji dalam bentuk yang tertata serta memenuhi standar penulisan naskah ilmiah. Penulis mengelompokan laporan skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori dasar atau umum dan juga teori khusus yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan analisa dan permasalahan yang dibahas serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, serta penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan meliputi analisa sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, rancangan interface prototype, testing, dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta memberikan saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukkan untuk melakukan perbaikan bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN







BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

A. Definisi Sistem

Di bawah ini pengertian sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan sebagai berikut.

Menurut Sutabri (2012:22), “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut”.

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (2012:1), “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Hartono (2013:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Taufiq (2013:2), “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dengan demikian, pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri, Tata (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Component System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

7. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan


C. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan, tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunakan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.


Konsep Dasar Data

A. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (Yakub, 2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual. Misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain ;
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang ;
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan ;
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain ;
  5. 5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara. Misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

B. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.

  1. Klasifikasi data menurut jenis data.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data.

C. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.


Konsep Dasar Sistem Informasi

A. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

B. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut (Tata Sutabri, 2012) :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis


C. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respon audio, produk kertas, dan multimedia”.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi Sistem
  2. Efisiensi Pengelolaan
  3. Dukungan Keputusan Untuk Manajemen



Konsep Dasar Data

A. Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut McLeod dalam buku yang ditulis oleh Yakub (Yakub, 2012:5), “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”. Data dapat berbentuk nilai yang terformat, teks, citra, audio, dan video.

  1. Teks, adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing masing item secara individual. Misalnya, artikel koran, majalah dan lain-lain ;
  2. Data yang terformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang ;
  3. Citra (image), adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa, grafik, foto, hasil rontgen, dan tanda tangan ;
  4. Audio, adalah data dalam bentuk suara. Misalnya, instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain ;
  5. Video, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara. Misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.


B. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012:3), data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber.

  1. Klasifikasi data menurut jenis data.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data.


C. Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.



Konsep Dasar Sistem Informasi

A. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut:

Menurut Taufiq (2013:17), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat bernama komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13), "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Sutabri (2012:46), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

B. Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut (Tata Sutabri, 2012) :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi
  2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
  3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis


C. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:47), “Tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respon audio, produk kertas, dan multimedia”.

Menurut Yuliastrie (2013:28), Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi Sistem
  2. Efisiensi Pengelolaan
  3. Dukungan Keputusan Untuk Manajemen


Konsep Dasar Analisis Sistem

A. Definisi Dasar Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012:142), “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business solution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan)”.

Menurut Taufiq (2013:155), “Analisa sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual ataupun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem analisa, masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu proses sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi di dalam suatu sistem tertentu.


B. Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159), untuk melakukan analisa sistem agar hasil analisa dapat maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

Beberapa urutan langkah yang bisa digunakan dalam analisa sistem menurut Whitten L.Jeffery dalam Taufiq (2013:159) adalah sebagai berikut :

  1. Definisi Lingkup
  2. Analisis Masalah
  3. Analisis Persyaratan
  4. Desain Logic
  5. Analisa Kebutuhan


C. Tahapan Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan ;
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya ;
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan sampai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya ;
  4. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
  5. Menyiapkan Usulan Rancangan
  6. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek

Menurut Murad (2013:51), tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.


D. Object Oriented Analysis (OOA)

Object oriented analysis (OOA) merupakan metode analisis yang memeriksa requirements, yaitu syarat atau keperluan yang harus dipenuhi oleh sistem dari sudut pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalan ruang lingkup permasalahan. OOA mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi permasalahan tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan yang diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. Analisa ini sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang benar-benar memahami implementasi sistem yang berbasis atau berorientasi objek, karena tanpa pemahaman itu maka sistem yang dihasilkan bisa jadi tidak realistis jika diimplementasikan dengan berbasis objek.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

A. Definisi Perancangan Sistem

Menurut Verzello/ John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, yaitu pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional serta persiapan untuk rancang bangun implementasi, yakni menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Al-Jufri (2011:141), “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru.”

Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.


B. Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem ;
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Menurut Sutabri (2012:225), tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan secara rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan ;
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan;
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan ;
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama ;
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.


C. Tahap-Tahap Rancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141), tahap-tahap rancangan sistem yaitu:

  1. Menyiapkan Rancangan Sistem Yang Terinci
  2. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
  3. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
  4. Memilih Konfigurasi Terbaik
  5. Menyiapkan Usulan Penerapan
  6. Menyetujui atau Menolak Penerapan Sistem

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

A. Definisi UML

Menurut Nugroho (2011:119), “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkakas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “UML adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented programming).


B. Tujuan UML

Menurut Yasin (2012:268), tujuan UML diantaranya adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum ;
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa ;
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.


C. Tipe-Tipe Diagram UML

Menurut Yasin (2012:268), tipe-tipe diagram UML adalah:

  1. Use Case Diagram
  2. Activity Diagram
  3. Sequence Diagram
  4. Class diagram


Konsep Dasar Pengujian Blackbox Testing

A. Pengertian Pengujian (Testing)

Menurut Desai dan Abhishek dalam Nina Rahayu (2013), “Testing is an activity carried out during the software development lifecycle to validate and verify that the developed software meets the expectations set out in the beginning (Pengujian adalah kegiatan yang dilakukan selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak untuk memvalidasi dan memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dikembangkan memenuhi harapan yang ditetapkan di awal”.

Menurut Rizky (2011), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengujian atau testing adalah proses eksekusi selama siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara terintegrasi untuk memvalidasi dan memverifikasi guna menentukan kesalahan dan memenuhi harapan yang telah disepakati di awal.


B. Proses Pengujian

Menurut Simarmata dalam Nina Rahayu (2013), Pengujian dapat dilakukan pada tingkatan berikut :

  1. Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkat lunak komponan atau modul ;
  2. Pengujian integrasi (integration testing) menjelaskan kecacatan dalam antarmuka dan interaksi antar komponen terpadu (modul) ;
  3. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadu secara penuh untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan ;
  4. Pengujian sistem integrasi (system integration testing) memverfikasi sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketiga yang telah ditetapkan di dalam persyaratan sistem.

Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga sering dilakukan. Pengujian alfa adalah pengujian operasional yang aktual atau disimulasikan dengan pelanggan atau pengguna potensial atau tim penguji independen pada pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off the shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak masuk ke dalam pengujian beta.

Pengujian dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas di luar tim pemrograman. Perangkat lunak dilepaskan ke dalam kelompok masyarakat agar pengujian lebih lanjut dapat memastikan bahwa produk memiliki beberapa kesalahan atau bug. Terkadang versi beta tersedia untuk umum untuk meningkatkan masukan.

Tahapan terakhir adalah pengujian penerimaan dapat dilakukan oleh pengguna akhir, pelanggan, atau klien untuk memvalidasi penerimaan produk. Pengujian penerimaan dapat dilakukan sebagai bagian dari proses “cuci tangan” (hand off) dari dua tahap pengembangan.



Konsep Dasar Prototype

A. Definisi Prototype

Menurut Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

Menurut Mall (2010:43), “Prototype is a toy implementation of the system (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem)”.

Berdasarkan kedua definisi di tersebut, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.


B. Jenis-Jenis Prototype

Jenis-jenis Prototype secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Rapid Throw-away Prototyping
  2. Prototype Evolusioner


Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi (Rahardja Untung dkk:2011).

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (Rahardja Untung dkk:2011):

A. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.


B. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

  1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting)
  2. “D” pada MDI berarti Desirable
  3. “I” pada MDI berarti Inessential


C. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

  1. Technical (T), bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
  2. Operational (O), bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
  3. Economic (E), berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?


Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

  1. High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal, maka requirement tersebut harus dieliminasi ;
  2. Middle (M), mampu dikerjakan;
  3. Low (L), mudah dikerjakan.


D. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

Terdapat beberapa pengertian aplikasi menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :

Menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2013), “Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu”.

Menurut Pranama (2012), “Aplikasi adalah satu unit perangkat lunak yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan, atau semua proses yang hampir dilakukan manusia”.

Menurut Yuhefizar (2012), “Aplikasi merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memudahkan pekerjaan atau tugas-tugas seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data yang dibutuhkan.


Konsep Dasar Manajemen Proyek

Berikut ini penjabaran Manajemen dan Proyek menurut para ahli.

A. Pengertian Manajemen

Secara etimologis, Samsudin dalam Baihaqi (2014), mengemukakan bahwa “kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan”.

Stoner sebagaimana dikutip oleh Baihaqi (2014), menyebutkan bahwa “manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.


B. Pengertian Proyek

Menurut Lewis dalam Sari (2014), "proyek merupakan sebuah usaha yang dilakukan dengan cara bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah produk, jasa, yang menghasilkan suatu hasil tertentu".

Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan. Ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi. Setiap proyek adalah unik, bahkan tidak ada dua proyek yang persis sama. Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, material, serta sarana untuk menjadikan atau mewujudkan sasaran proyek dalam kurun waktu tertentu yang kemudian berakhir.

Sebuah proyek dapat juga diartikan sebagai suatu usaha atau aktifitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.


C. Pengertian Manajemen Proyek

Berdasarkan pengertian Manajemen dan Proyek yang sudah dijabarkan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu.


Konsep Dasar Activity

Beberapa ahli menyatakan pengertian dari activity atau aktivitas sebagai berikut :

Menurut Depdiknas dalam Syarmawi (2011) dinyatakan bahwa “aktivitas berarti kegiatan atau kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan.”

Menurut Mulyono dalam Chaniago (2010), “aktivitas berarti kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas.”

Sedangkan menurut Sriyono dalam Chaniago (2010) menyatakan bahwa “aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.


Konsep Dasar Monitoring

Menurut Gudda (2011), “Monitoring (pemantauan) adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan pada saat yang tepat”.

Informasi ini juga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisis, diskusi, evaluasi, dan pelaporan. Sebagai suatu proses yang teratur dan sistematis yang terintegrasi dalam siklus proyek atau program, monitoring berbeda dari evaluasi. Tujuannya adalah untuk melihat apakah program yang melakukan hal yang benar dan melakukan dengan benar dalam rangka untuk meningkatkan kualitas mereka.


Website

Menurut Pipiapioh (2010), "Website merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik untuk dikunjungi. Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Secara garis besar, website dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu:

  1. Website Statis
  2. Website Dinamis


Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi (Safaat, 2014).

Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi. Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini android menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi tablet PC. Pesatnya pertumbuhan android salah satunya adalah karena android merupakan platform yang sangat lengkap, baik dari sistem operasinya, aplikasi dan tools pengembangan, market aplikasi android, serta dukungan yang sangat tinggi dari komunitas Open Source di dunia, sehingga android terus berkembang pesat baik dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang ada di dunia.


Java

Jardiknas dalam Indarianto (2013) mengemukakan bahwa "Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi".

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Dikembangkan oleh Sun Microsystems dan diterbitkan tahun 1995. Java tidak boleh disalahpahami sebagai JavaScript. JavaScript adalah bahasa scripting yang digunakan oleh web browser.

Perkembangan Java tidak hanya terfokus oada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source. Sebagai sebuah peralatan pembangun, teknologi Java menyediakan banyak tools seperti compiler, interpreter, penyusun dokumentasi, paket kelas dan sebagainya. Aplikasi dengan teknologi Java secara umum adalah aplikasi serba guna yang dapat dijalankan pada seluruh mesin yang memiliki Java Runtime Environment (JRE).

Terdapat dua komponen utama dari Deployment Environment. Pertama adalah JRE, mengandung kelas-kelas untuk semua paket teknologi Java yang meliputi kelas dasar dari Java, komponen GUI dan sebagainya. Komponen yang lain terdapat pada Web Browser. Hampir seluruh Web Browser komersial menyediakan interpreter dan runtime environment dari teknologi Java.


Tools Implementasi

A. Java Development Kit (JDK)

Menurut Khannedy (2011:1), “Java Development Kit merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan proses kompilasi dari kode Java menjadi bytecode yang dapat dimengerti dan dapat dijalankan oleh Java Runtime Environtment (JRE)”.

Java Development Kit wajib terinstall pada komputer yang akan melakukan proses pembuatan aplikasi berbasis Java. Namun Java Development Kit tidak wajib terinstal di komputer yang akan menjalankan aplikasi yang dibangun menggunakan Java.


B. Java Runtime Environtment (JRE)

Menurut Khannedy (2011:1), “Java Runtime Environtment (JRE) merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun menggunakan Java”.

Versi JRE harus sama atau lebih tinggi dari JDK yang digunakan untuk membangun aplikasi agar aplikasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


C. Android Studio

Android Studio adalah sebuah IDE yang bisa digunakan untuk pengembangan aplikasi Android, dan dikembangkan oleh Google. Android Studio merupakan pengembangkan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan IDE Java populer, yaitu IntelliJ IDEA. Android Studio direncanakan untuk menggantikan Eclipse ke depannya sebagai IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android.


Literature Review

Literature review dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian serta dapat melakukan pengembangan kepada tingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi penelitian dimasa mendatang. Beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah, Diah Ariyani, dan Andy Rienauld dari STMIK Raharja yang berjudul “Sistem Notifikasi Antrian Berbasis Android”. Penelitian ini membahas tentang sistem antrian berbasis android, sistem aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemograman Java melalui software developer tools ADT Bundle yang direkomendasikan oleh situs resmi developer Android ;
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Jundi Assadulloh, Burhanuddin Dirgantara, dan Surya Michrandi Nasution dari Universitas Telkom yang berjudul “Perancangan dan Realisasi Sistem Surveillance Pada Perangkat Mobile Monitoring Berbasis Android”. Sistem ini berupa sistem aplikasi pengawasan pada perangkat sistem mobile monitoring yang terintegrasi dengan smartphone berbasis android. Para pengguna dapat menggunakan sistem mobile monitoring ini dari jarak kejauhan tanpa harus turun ke lokasi secara langsung. Pengguna juga dapat memantau serta mengawasi lokasi secara langsung dengan bantuan kamera yang terintegrasi dengan sistem monitoring menggunakan aplikasi mobile yang dibantu dengan koneksi wireless pada sistem tersebut. Pengguna juga dapat mengontrol gerak kamera serta mengambil gambar lokasi melalui smartphone android sehingga dapat lebih leluasa, efektif, dan juga efisien untuk melihat kondisi lingkungan tersebut ;
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahendraanda Setia, ST. yang berjudul “Pembuatan Aplikasi Sistem Monitoring Distribusi Pupuk dan Benih Bersubsidi Menggunakan Kartu Kendali di Departemen Pertanian”. Sistem diterapkan pada 15 kabupaten di 12 provinsi sebagai daerah percontohan sebelum diimplementasikan diseluruh wilayah Indonesia. Transaksi yang dilakukan oleh kelompok tani pada kios pembinanya menggunakan kartu kendali pada sebuah EDC (Electronic Data Capture), dimana kartu kendali mewakili identitas kelompok tani dan EDC mempunyai identifikasi untuk mengenali kios. Transaksi yang terjadi tercatat dalam database pusat dan dapat diolah sehingga pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan pengawasan distribusi pupuk atau benih bersubsidi dapat memonitor dan mendapatkan laporan melalui sistem tersebut ;
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Septiawan, Budiawan Saputra, dan Dedik Afriansyah dari STMIK Palcomtech Palembang yang berjudul “Sistem Penyimpanan Digital Berbasis Android Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk”. Aplikasi ini dibuat sebagai media penyimpanan data bersifat mobile untuk memudahkan pegawai yang berada diluar kantor mengirimkan suatu data (attach file), sehingga untuk menyimpan dan mengunduh sebuah data atau dokumen dapat menjadi lebih mudah ;
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Tan Ta Hwe (2015) dari Universitas Surabaya yang berjudul “Pembuatan Aplikasi Web Ani-Care dengan Fitur Pelaporan Berbasis Android”. Aplikasi ini terdiri dari halaman website berbasis PHP dan aplikasi android yang menggunakan Java. Dengan menggunakan aplikasi android Ani-Care, anggota yang telah terdaftar ke dalam sistem bisa membuat laporan yang dapat dikomentari oleh anggota lainnya. Data pelaporan juga akan masuk ke halaman back-end dari website Ani-Care sehingga admin dapat memproses data yang ada ;
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Hayatun (2012) dari Universitas Esa Unggul yang berjudul “Perancangan dan Implementasi Aplikasi Pelaporan Progres Lapangan Berbasis Android pada PT Gummanik Multi Teknik”. Aplikasi ini memanfaatkan smartphone android sebagai media pelaporan progress pekerjaan lapangan yang terjadi dalam suatu proyek. Pimpinan proyek dapat mengetahui progress pekerjaan berdasarkan laporan yang dikirimkan dari pengawas lapangan tanpa harus berada di lokasi proyek.

Dari beberapa literature review di atas, diketahui bahwa terdapat beberapa penelitian yang membahas monitoring system menggunakan aplikasi android. Akan tetapi, aplikasi tersebut lebih menitikberatkan monitoring terhadap situasi dan kondisi suatu tempat atau objek tertentu yang memerlukan perangkat tambahan seperti mobil RC (Remote Control) dan mesin EDC (Electronic Data Capture). Aplikasi yang akan diterapkan dalam penelitian ini ditujukan untuk melakukan monitoring system terhadap kegiatan dari suatu manajemen proyek, dimana pegawai Unit Manajemen Proyek ERP mampu untuk melakukan pelaporan setiap kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime sehingga mampu menghasilkan informasi yang cepat, tepat, serta akurat.









BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

Sejarah Singkat PT Angkasa Pura II (Persero)

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. PT Angkasa Pura II (Persero) telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Soekarno Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II (Persero) berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya PT Angkasa Pura II (Persero) bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

PT Angkasa Pura II (Persero) mengelola 13 Bandara, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), dan Silangit (Tapanuli Utara).


Visi, Misi, Tata Nilai, dan Falsafah Perusahaan

Visi

"Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional"

Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Angkasa Pura II (Persero) bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama, yaitu Aligning (2012), Growing (2013), Leading (2014), Excelling (2015) dan World Class (2016).


Misi

  1. Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan ;
  2. Mengembangkan SDM dan budaya perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia ;
  3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya ;
  4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara ;
  5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.


Tata Nilai PT Angkasa Pura II (Persero)

Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE BEST yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work, Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy.


Falsafah Perusahaan

  1. Pelayanan Prima
  2. Efisien dan Efektif
  3. Dedikasi Tinggi
  4. Unggul
  5. Lingkungan
  6. Internasional


Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II (Persero)

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian, maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Sesuai dengan kepentingan perusahaan, PT Angkasa Pura II (Persero) juga merupakan kumpulan dari peranan, hubungan, serta tanggung jawab yang jelas dan tepat dari setiap divisi. Struktur organisasi PT Angkasa Pura II (Persero) dapat dilihat pada Gambar 1.

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tersusun oleh struktur organisasi yang sangat kompleks. Oleh karena itu, pada laporan kuliah kerja praktek ini penulis memfokuskan penelitian pada Unit Manajemen Proyek Enterprise Resources Planning (ERP).

Unit Manajemen Proyek ERP bertujuan untuk mengembangkan fasilitas utama dan penunjang infrastruktur dengan teknologi yang modern dan tepat guna serta meningkatkan kinerja perusahaan yang dipandang perlu untuk mengintegrasikan sistem informasi yang ada di lingkungan perusahaan, meliputi kantor pusat dan juga 13 (tiga belas) bandara di seluruh wilayah Indonesia Barat. Struktur organisasi Unit Manajemen Proyek ERP seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini :


Tugas dan Tanggung Jawab

Unit Manajemen Proyek ERP dipimpin oleh Kepala Manajemen Proyek ERP, membawahi 6 (enam) sub unit terdiri dari Administrasi & Manajemen Proyek, Teknologi dan Integrasi, Manajemen Perubahan Organisasi, Rekayasa Proses Bisnis Keuangan & Komersil, Rekayasa Proses Bisnis SDM, dan Rekayasa Proses Bisnis Operasi.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Pada penelitian ini digunakan metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML dengan tujuan menggambarkan prosedur dan proses sistem yang berjalan.


Prosedur Sistem Yang Berjalan

Penulis melakukan analisis dan kajian terhadap 3 (tiga) prosedur utama proses activity monitoring yang berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero), yaitu :

  1. Prosedur perencanaan kegiatan (activity planning) ;
  2. Prosedur pelaksanaan kegiatan (activity implementation) ;
  3. Prosedur pelaporan kegiatan (activity reporting).


Prosedur Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

  1. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek membuat activity planning kemudian menyerahkan activity planning kepada Kepala Manajemen Proyek ERP untuk dimintai persetujuan (approval) ;
  2. Kepala Manajemen Proyek ERP memeriksa activity planning kemudian memberikan persetujuan.


Prosedur Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

  1. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek memberikan activity planning yang telah disetujui kepada para manajer sub unit ;
  2. Manajer sub unit melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.


Prosedur Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

  1. Masing-masing Staf Manajer mencatat kegiatan yang dilakukan oleh sub unit kemudian meminta persetujuan manajer ;
  2. Manajer memberikan tanda tangan sebagai bentuk persetujuan ;
  3. Staf manajer mengirimkan surat resmi berupa hardcopy yang berisi laporan kegiatan sub unit yang sudah ditandatangani oleh manajer kepada Staf Manajemen Proyek ;
  4. Staf Manajemen Proyek melakukan kompilasi semua surat masuk yang berisi laporan dari sub unit, kemudian melaporkan dan meminta persetujuan kepada Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek ;
  5. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek memberikan tanda tangan sebagai bentuk persetujuan laporan, kemudian menyerahkan laporan kegiatan kepada Kepala Manajemen Proyek ERP ;


Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Pada laporan penelitian ini digunakan program Visual Paradigm versi 12.1 Community Edition untuk membuat use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram dengan tujuan menggambarkan rancangan prosedur dan proses sistem yang berjalan.


Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram sistem yang berjalan menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem seperti yang ditampilkan pada Gambar 3.

Berdasarkan use case diagram pada Gambar 3 terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan ;
  2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Staf Manajer Sub Unit, Staf Manajemen Proyek, Manajer Sub Unit, Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, dan Kepala Manajemen Proyek ERP ;
  3. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor, yaitu Buat activity planning, Implementasikan activity, Catat kegiatan sub unit, Approval, Kirim laporan kegiatan, Kompilasi laporan kegiatan, dan Laporan Monitoring Activity.

Deskripsi dari use case diagram tersebut adalah sebagai berikut :
Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek membuat activity planning kemudian meminta persetujuan dari Kepala Manajemen Proyek ERP. Activity Planning yang telah disetujui kemudian diserahkan kepada masing-masing Manajer Sub Unit untuk diimplementasikan. Staf Manajer mencatat setiap kegiatan yang dilakukan dan melaporkan kepada Manajer Sub Unit untuk dimintai persetujuan. Laporan yang telah ditandatangani dikirimkan kepada Staf Manajemen Proyek untuk dikompilasi menjadi Laporan Monitoring Activity. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek menandatangani kemudian menyerahkan Laporan Monitoring Activity kepada Kepala Manajemen Proyek ERP.


Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


Activity Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Berdasarkan activity diagram pada Gambar 4, terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;
  2. 2 (dua) vertical swimline yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek dan Kepala Manajemen Proyek ERP ;
  3. 4 (empat) activity yang dilakukan oleh actor ;
  4. 1 (satu) decision node, yaitu ketika Kepala Manajemen Proyek ERP memeriksa apakah activity planning yang disusun sudah valid serta menggambarkan hasil dari activity yang dilakukan ;
  5. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.


Activity Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

  1. a1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;
  2. 2 (dua) vertical swimline yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek dan Manajer Sub Unit ;
  3. 2 (dua) activity yang dilakukan oleh actor ;
  4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.


Activity Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Pada activity diagram pelaporan kegiatan, terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;
  2. 5 (lima) vertical swimline yaitu Staf Manajer Sub Unit, Manajer Sub Unit, Staf Manajemen Proyek, Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, dan Kepala Manajemen Proyek ERP ;
  3. 11 (sebelas) activity yang dilakukan oleh actor ;
  4. 2 (dua) decision node yang menjelaskan kontrol cabang aliran, yaitu ketika Manajer Sub Unit dan Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek memeriksa apakah laporan kegiatan sudah valid serta menggambarkan hasil dari activity yang dilakukan ;
  5. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.

Activity diagram pelaporan kegiatan ditunjukkan pada Gambar 6.


Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Sequence Diagram Perencanaan Kegiatan (Activity Planning)

Berdasarkan gambar sequence diagram tersebut, terdapat :

  1. 2 (dua) Actor, yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek (PAMP) dan Kepala Manajemen Proyek (KMP) ERP  ;
  2. 2 (dua) Lifeline, yaitu: Activity Planning dan Approval ;
  3. 4 (empat) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.


Sequence Diagram Pelaksanaan Kegiatan (Activity Implementation)

Berdasarkan gambar sequence diagram tersebut, terdapat :

  1. 2 (dua) Actor, yaitu Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek (PAMP) dan Manajer Sub Unit  ;
  2. 2 (dua) Lifeline, yaitu: Activity Planning dan Implementasi Activity;
  3. 3 (tiga) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.


Sequence Diagram Pelaporan Kegiatan (Activity Reporting)

Berdasarkan sequence diagram pada Gambar 9, terdapat :

  1. 5 (lima) Actor, yaitu Staf Manajer, Manajer Sub Unit, Staf Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek (PAMP), Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, dan Kepala Manajemen Proyek (KMP) ERP ;
  2. 5 (Lima) Lifeline, yaitu: Kegiatan Sub Unit, Approval, Laporan Kegiatan Sub Unit, Kompilasi Laporan Kegiatan, dan Laporan Monitoring Activity ;
  3. 11 (sebelas) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut.



Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan metode analisa sistem berupa pendekatan OOA (Object Oriented Analysis) atau analisis berorientasi obyek. Proses analisa meliputi analisis pengguna, analisis kebutuhan fungsional, non fungsional, dan pengguna, serta analisis perilaku sistem. Proses analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan UML seperti yang telah digambarkan sebelumnya pada bahasan "3.2.2 Rancangan Prosedur Sistem Berjalan".


Analisa Masukan, Analisa Proses, dan Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

Nama masukan : Activity Planning

Fungsi : Sebagai dasar rencana kerja pekerjaan

Sumber : Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek

Media : Microsoft Project

Frekuensi : Dibuat 1 (satu) kali pada saat project / pekerjaan dimulai

Keterangan : Berisi timeline dan juga milestone pekerjaan, meliputi task name, duration, start date, finish date, dan juga resource names


Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input. Pada proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

a. Kegiatan Sub Unit

Nama modul : Kegiatan Sub Unit

Masukan : Activity Planning

Keluaran : Laporan kegiatan sub unit

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan laporan kegiatan sub unit yang diperoleh dari pencatatan activity planning yang diimplementasikan oleh masing-masing Manajer Sub Unit.

b. Kompilasi Laporan Kegiatan

Nama modul : Kompilasi Laporan Kegiatan

Masukan : Laporan Kegiatan Sub Unit

Keluaran : Laporan Monitoring Activity

Ringkasan proses : Proses ini akan menghasilkan Laporan Monitoring Activity yang berisi pencapaian kinerja Unit Manajemen Proyek ERP.


Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi, mulai dari penginputan data sampai dengan terjadi proses melalui sistem pengolahan data yang ada.

a. Laporan Kegiatan Sub Unit

Nama keluaran : Laporan Kegiatan Sub Unit

Fungsi : Mencetak laporan dari kegiatan sub unit

Media : Kertas nota dinas

Rangkap : 2 (dua) berkas

Distribusi : - Berkas 1 (tujuan surat) untuk Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek - Berkas 2 (tembusan surat) untuk Kepala Manajemen Proyek ERP

b. Laporan Monitoring Activity

Nama keluaran : Laporan Monitoring Activity

Fungsi : Mencetak laporan Monitoring Activity

Media : Kertas nota dinas

Rangkap : 1 (satu) berkas

Distribusi : Kepala Manajemen Proyek ERP


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel(R) Core i5-2400 CPU @ 3.10 GHz
  2. Monitor : LCD 19”
  3. Mouse : Optical USB
  4. Keyboard : USB
  5. RAM : 2 GB
  6. Hardisk : 500 GB
  7. Printer : Laserjet


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows 7 Professional 32 bit
  2. Microsoft Office Professional Plus 2010
  3. Microsoft Project Professional 2010


Hak Akses (Brainware)

  1. Kepala Manajemen Proyek ERP
  2. Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek
  3. Manajer Sub Unit
  4. Staf Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek
  5. Staf Manajer Sub Unit


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero), penulis menemukan permasalahan sebagai berikut:

  1. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan masih semi terkomputerisasi, artinya masih terdapat kegiatan manual seperti mencatat activity yang dilakukan serta proses pelaporan yang masih dilakukan dengan surat menyurat menggunakan media kertas nota dinas ;
  2. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini dilakukan masih belum berjalan dengan efektif dan efisien, dikarenakan laporan activity yang dikirimkan oleh masing-masing sub unit menggunakan format yang berbeda-beda. Dengan kata lain, belum ada standard format pelaporan yang ditetapkan. Hal ini menambah pekerjaan Staf Administrasi Manajemen Proyek dalam melakukan kompilasi laporan kegiatan sub unit ;
  3. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini dilakukan masih belum berjalan secara cepat dan akurat, dikarenakan pada setiap proses pelaporan membutuhkan pengecekan dan approval berupa tanda tangan atau paraf dari masing-masing Manajer Sub Unit, Pimpinan Administrasi Manajemen Proyek, maupun Kepala Manajemen Proyek ERP. Hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga membuat proses pelaporan activity menjadi terhambat, tidak up to date, dan kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan proses monitoring activity menjadi kurang optimal ;
  4. Sistem monitoring manajemen proyek yang berjalan saat ini tidak bekerja secara live atau mobile, sehingga tidak mendukung mobilitas tinggi dari para pegawai untuk melakukan pelaporan kegiatan yang telah, sedang, atau akan dilakukan secara realtime.
  5. Resiko data yang tidak akurat, dikarenakan proses pencatatan yang masih manual seringkali membuat staf yang bertugas lupa untuk mencatat data activity yang dilakukan ;


Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi dalam proses monitoring activity dan pembuatan laporan, maka penulis mengusulkan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

  1. Merancang Project Management Monitoring System berbasis web sehingga proses monitoring dan pelaporan proyek dapat dilakukan secara terkomputerisasi dan mengurangi penggunaan kertas yang berlebih (paperless) ;
  2. Merancang Project Management Monitoring System berbasis Android yang mampu bekerja secara live/ mobile, sehingga masing-masing staf dapat melaporkan setiap kegiatan dari sub unit kapanpun dan dimanapun. Pihak Manajerial juga mampu melakukan monitoring project secara realtime tanpa harus berada di kantor. Dengan demikian, diharapkan proses monitoring manajemen proyek dapat berjalan secara cepat, akurat, serta optimal.
  3. Menentukan standard format pelaporan pada sistem. Laporan yang dikirim oleh setiap unit menggunakan format yang sama, sehingga proses monitoring manajemen proyek menjadi lebih efektif dan efisien;


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan jajaran staf dan manajerial Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) mengenai kekurangan dari sistem monitoring manajemen proyek yang sedang berjalan serta kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi. Elisitasi Tahap I ditampilkan seperti pada tabel berikut ini :


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) seperti ditampilkan pada Tabel 2. Elisitasi Tahap II.


Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Medium, High) seperti ditampilkan pada Tabel 3. Elisitasi Tahap III.


Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat Project Management Monitoring System pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) seperti ditampilkan pada Tabel 4. Final Draft Elisitasi.









BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero), maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan sistem usulan yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem monitoring manajemen proyek yang sedang berjalan, yaitu merubah proses monitoring manajemen proyek yang saat ini masih semi komputer menjadi terkomputerisasi berbasis web dan juga mobile (android) melalui media smartphone sehingga memudahkan dalam melakukan monitoring project.

Berdasarkan perubahan sistem monitoring manajemen proyek yang terjadi dan setelah menentukan kebutuhan sistem yang baru, maka langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm versi 12.1 Community Edition untuk membuat use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.


Prosedur Sistem Usulan

Administrator

  1. Melakukan proses login ;
  2. Membuat master data User yang berisi : username, password, email, unit kerja, serta user role. Pada user role terdapat 3 (tiga) pilihan jenis user, yaitu Administrator (full access), User (input/ update/ delete), dan viewer (view data) ;
  3. Membuat master data Unit yang berisi unit name dan unit code ;
  4. Membuat master data Document Type yang berisi instruksi tertulis dari BOD (Board of Directors) yang dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan proyek ;
  5. Membuat master data Status yang berisi status code, status name, dan color. Pada status name terdapat 4 (empat) pilihan, yaitu not started, on progress, finished, dan cancelled yang disertai dengan warna berbeda untuk memudahkan user dalam melakukan proses monitoring manajemen proyek ;
  6. Logout.


Employees

  1. Melakukan proses login ;
  2. Melakukan proses input, update, maupun delete pada menu Instructions, Project, Activities, dan Activity Monitoring ;
  3. Melihat overview project management monitoring system ;
  4. Logout.


BOD (Board of Directors)

  1. Melakukan proses login ;
  2. Melihat overview project management monitoring system ;
  3. Logout.


Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan use case diagram pada Gambar 10 terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan;
  2. 3 (tiga) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Administrator, Employees, dan BOD ;
  3. 5 (lima) use case, yaitu Login, Administrative tools, Monitoring, Overview, dan Logout ;
  4. 1 (satu) include, yaitu Verifikasi login ;
  5. 9 (sembilan) extend, yaitu Document type, Units, Users, Status, Instructions, Projects, Activities, Activity Monitoring, dan Tree View.

Deskripsi dari use case diagram tersebut adalah sebagai berikut :

Administrator melakukan proses login, sistem kemudian melakukan verifikasi login. Setelah proses login sukses, Administrator membuat master data Users, Units, Document type, dan Status.

Employee login dengan menggunakan username dan password yang telah dibuat oleh Administrator, sistem melakukan verifikasi login. Setelah proses login berhasil, Employee melakukan input data monitoring berupa Instructions, Projects, Activities, dan Activity Monitoring. Data yang telah diinput secara otomatis tersimpan ke dalam database.

Sama halnya dengan Employee, BOD (Board of Directors) juga melakukan proses login dengan menggunakan username dan password yang telah dibuat oleh Administrator. Setelah proses verifikasi berhasil, BOD dapat melakukan overview dalam tampilan Tree view maupun tabel yang menampilkan data project management monitoring system.


Activity Diagram Yang Diusulkan

Administrator

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;
  2. 22 (dua puluh dua) activity yang dilakukan oleh actor ;
  3. 1 (satu) decision node ;
  4. 5 (lima) fork node ;
  5. 1 (satu) join node ;
  6. 1 (satu) activity final node yang merupakan akhir kegiatan.


Employees

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;
  2. 26 (dua puluh enam) activity yang dilakukan oleh actor ;
  3. 1 (satu) decision node ;
  4. 5 (lima) fork node ;
  5. 1 (satu) join node ;
  6. 1 (satu) activity final node yang merupakan akhir kegiatan.


BOD (Board of Directors)

Berdasarkan gambar activity diagram di atas, terdapat :

  1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal kegiatan ;
  2. 7 (tujuh) activity yang dilakukan oleh actor ;
  3. 1 (satu) decision node ;
  4. 1 (satu) activity final node yang merupakan akhir kegiatan.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Administrator

Berdasarkan Gambar 14. Sequence Diagram Administrator, terdapat :

  1. 1 (satu) Actor, yaitu Administrator ;
  2. 7 (dua) Lifeline, yaitu: Login, Administrative Tools, Users, Units, Document Type, Status, dan Logout ;
  3. 16 (enam belas) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut ;
  4. 5 (lima) Self messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri.

Employees

Pada rancangan sequence diagram yang diusulkan untuk Employees, terdapat :

  1. 1 (satu) Actor, yaitu Employees ;
  2. 7 (dua) Lifeline, yaitu: Login, Monitoring, Instructions, Projetcs, Activities, Activity Monitoring, dan Logout ;
  3. 16 (enam belas) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut ;
  4. 5 (lima) Self messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri.

BOD (Board of Directors)

Berdasarkan gambar sequence diagram tersebut, terdapat :

  1. 1 (satu) Actor, yaitu BOD ;
  2. 4 (empat) Lifeline, yaitu: Login, Overview, Tree View, dan Logout ;
  3. 6 (enam) Messages yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi maupun kegiatan yang dilakukan oleh actor tersebut ;
  4. 1 (satu) Self messages yang merepresentasikan pemanggilan operasi yang recursif atau pemanggilan metode yang dimiliki oleh object itu sendiri.



Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data. Analisa pada sistem menghasilkan beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya.

Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.


Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Normalisasi terdiri dari proses Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF), sampai ke bentuk Third Normal Form (3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:


Unnormalized

Dapat dijelaskan gambar Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.


First Normal Form (1NF)

First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan. Bentuk 1NF dijabarkan pada Tabel 7.


Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form (2ndNF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 12 tabel, yaitu tabel users, ms_unit, ms_instruction, ms_project, ms_status, document_type, tx_activity, tx_document, tx_task, log, session, view_tree.


Third Normal Form (3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel yang telah normal dan untuk digunakan dalam sistem yang akan dibangun dan terdiri dari terdiri dari 12 tabel, yaitu tabel users, ms_unit, ms_instruction, ms_project, ms_status, document_type, tx_activity, tx_document, tx_task, log, session, view_tree.


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama file : Users Akronim : users Fungsi : Untuk menyimpan data user Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 73 karakter Primary key : user_id

2. Nama file : Master Unit Akronim : ms_unit Fungsi : Untuk menyimpan data unit Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 172 karakter Primary key : unit_id

3. Nama file : Master Instruction Akronim : ms_instruction Fungsi : Untuk menyimpan data instruction Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 1255 karakter Primary key : instruction_id

4. Nama file : Master Project Akronim : ms_project Fungsi : Untuk menyimpan data project Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 455 karakter Primary key : project_id

5. Nama file : Document Type Akronim : document_type Fungsi : Untuk menyimpan data tipe dokumen Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 122 karakter Primary key : project_id

6. Nama file : Master Status Akronim : ms_status Fungsi : Untuk menyimpan data status dari project maupun activity Tipe file : File master Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 73 karakter Primary key : status_id

7. Nama file : Transaction Activity Akronim : tx_activity Fungsi : Untuk menyimpan data activity Tipe file : File transaction Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 454 karakter Primary key : activity_id

8. Nama file : Transaction Task Akronim : tx_task Fungsi : Untuk menyimpan data kegiatan activity monitoring Tipe file : File transaction Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 422 karakter Primary key : task_id

9. Nama file : Transaction Document Akronim : tx_document Fungsi : Untuk menyimpan data lampiran dokumen Tipe file : File transaction Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 272 karakter Primary key : id

10. Nama file : View Tree Akronim : view_tree Fungsi : Untuk menampilkan overview dari data instruction, project, activity, dan activity monitoring Tipe file : File laporan Organisasi file : sequential Media : Hard disk Panjang record : 531 karakter Primary key : -

11. Nama file : Session Akronim : session Fungsi : Untuk menyimpan data session ketika user berhasil melakukan proses login Tipe file : File pelindung Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 434 karakter Primary key : session_id

12. Nama file : Activity Log Akronim : log Fungsi : Untuk menampilkan history atau activity log Tipe file : File history Organisasi file : Index sequential Media : Hard disk Panjang record : 522 karakter Primary key : log_id


Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya yang dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Rancangan flowchart program untuk Project Management Monitoring System Pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) adalah sebagai berikut.


Flowchart Administrator

Berdasarkan gambar flowchart di atas, terdapat :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan finish pada aliran proses flowchart program pada login Administrator ;
  2. 4 (empat) simbol process, yaitu Login, Home, Administrative Tools, dan Logout ;
  3. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu ketika user melakukan input data username dan password pada proses login ;
  4. 7 (tujuh) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya ;
  5. 4 (empat) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa di dalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci.


Flowchart Employees

Pada Flowchart Employees seperti ditunjukkan oleh Gambar 20, terdapat :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan finish pada aliran proses flowchart program pada login Employees ;
  2. 4 (empat) simbol process, yaitu Login, Home, Monitoring, dan Logout;
  3. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu ketika user melakukan input data username dan password pada proses login ;
  4. 7 (tujuh) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya ;
  5. 4 (empat) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa di dalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci.


Flowchart BOD (Board of Directors)

Berdasarkan gambar flowchart di atas, terdapat :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai start dan finish pada aliran proses flowchart program pada login Administrator ;
  2. 4 (empat) simbol process, yaitu Login, Home, Overview, dan Logout ;
  3. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu ketika user melakukan input data username dan password pada proses login ;
  4. 2 (dua) simbol decision, sebagai perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya ;
  5. 1 (satu) simbol subprocess sebagai simbol yang menunjukan bahwa di dalam langkah yang dimaksud terdapat flowchart lain yang menggambarkan langkah secara rinci.



Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambaran yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website serta aplikasi android yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan Project Management Monitoring System yang akan dibuat.

1. Prototype Halaman Login

2. Prototype Halaman Home

3. Prototype Halaman Treeview

4. Prototype Halaman Instructions


5. Prototype Halaman Projects

6. Prototype Halaman Activities

7. Prototype Halaman Activity Monitoring

8. Prototype Halaman Users

9. Prototype Halaman Units

10. Prototype Halaman Document Type

11. Prototype Halaman Status

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada spesifikasi perangkat keras yang diusulkan adalah sebagai berikut :


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar sistem dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Microsoft Windows 7 Professional 32 bit
  2. Android Studio
  3. XAMPP
  4. Notepad ++
  5. Visual Paradigm for UML Community Edition
  6. Aplikasi browser (Chrome / Firefox)


Hak Akses

Hak akses untuk dapat mengoperasikan atau mengolah data Project Management Monitoring System dapat dilakukan oleh :

  1. Administrator (full access)
  2. User (input, edit, delete)
  3. Viewer (view only)


Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing. Metode ini merupakan pengujian program yang terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program yang bertujuan untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah berjalan dengan baik, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Hasil black box testing pada aplikasi Project Management Monitoring System ditampilkan pada Tabel 22.


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan yang memberi informasi kekurangan maupun kesalahan dalam input data. Hal ini sangat membantu pengguna aplikasi sehingga pengguna dapat memberikan input sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh sistem untuk selanjutnya diproses guna menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi monitoring manajemen proyek.


Schedule Implementasi

Schedule Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses implementasi Project Management Monitoring System Pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero). Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan kegiatan. Schedule rencana kerja dijelaskan pada Tabel 23.


Estimasi Biaya









BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Akhir penelitian pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) penulis berkesimpulan bahwa Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android sangat diperlukan bagi PT Angkasa Pura II (Persero) yang bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya kinerja dari Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan monitoring proyek secara efektif, efisien, cepat, dan akurat.

Pembuatan Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android harus memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan sistem yang berjalan pada perusahaan. Dalam hal ini penulis menyesuaikan dengan keinginan stakeholder, mulai dari proses analisa sistem yang berjalan, permasalahan dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi, serta membuat user requirement yang dituangkan dalam Elisitasi. Hal ini bertujuan agar kinerja Unit Manajemen Proyek ERP dalam melakukan monitoring proyek dapat menjadi lebih efektif, efisien, serta optimal.


Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

  1. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini berjalan masih semi terkomputerisasi, artinya masih terdapat kegiatan manual seperti mencatat activity yang dilakukan serta proses pelaporan yang masih dilakukan dengan surat menyurat menggunakan media kertas nota dinas ;
  2. Sistem monitoring manajemen proyek yang saat ini dilakukan masih belum berjalan dengan efektif dan efisien, dikarenakan laporan activity yang dikirimkan oleh masing-masing sub unit menggunakan format yang berbeda-beda. Dengan kata lain, belum ada standard format pelaporan yang ditetapkan. Hal ini menambah pekerjaan Staf Administrasi Manajemen Proyek dalam melakukan kompilasi laporan kegiatan sub unit ;
  3. Berdasarkan analisa dari kesimpulan rumusan masalah di atas, maka penulis merancang suatu Aplikasi Project Management Monitoring System Berbasis Web dan Android yang mampu melakukan monitoring manajemen proyek secara cepat dan akurat.


Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

Penulis berhasil membangun dan mengimplementasikan sebuah Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) yang mampu memberikan solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan.

b. Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android yang diimplementasikan mampu memberikan manfaat terhadap proses monitoring manajemen proyek. Dengan adanya aplikasi ini, pegawai mampu melakukan pelaporan dari aktivitas proyek yang telah, sedang, atau akan dilakukan kapanpun dan dimanapun secara realtime tanpa harus berada diruang kerja.

Aplikasi ini juga mampu memberikan nilai tambah yang positif bagi Manajemen dengan menghasilkan overview monitoring keseluruhan proyek yang sedang diimplementasikan sebagai tindak lanjut dari instruction atau arahan yang telah diberikan. Dari hasil overview ini, Manajemen dapat melakukan analisa kelebihan dan kekurangan dari proyek yang telah diimplementasikan sehingga Manajemen dapat melakukan forecasting atas kegiatan yang akan diimplementasikan di masa mendatang.


Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi, wawancara, studi pustaka, serta jelajah internet yang didukung dengan metode analisa sistem berupa pendekatan object oriented analysis atau analisis berorientasi objek. Hasil analisis tersebut kemudian dituangkan dalam suatu metode perancangan terstruktur melalui tahapan pembuatan UML, database, dan juga tampilan prototype yang disesuaikan dengan user requirement pada tahap elisitasi.

Rangkaian metode penelitian tersebut terbukti mampu menunjang penulis dalam membangun Aplikasi Project Management Monitoring System berbasis web dan android pada Unit Manajemen Proyek ERP PT Angkasa Pura II (Persero) yang mampu memberikan hasil dan manfaat positif bagi perusahaan.


Saran

Visi dari PT Angkasa Pura II (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara adalah menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan professional. Guna mewujudkan visi tersebut, penulis memberikan saran antara lain :

  1. Penerapan Aplikasi Project Management Monitoring System pada Unit Manajemen Proyek ERP ini dapat dijadikan sebagai salah satu contoh untuk melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap terhadap alur proses bisnis, terutama yang berjalan manual ataupun semi komputerisasi agar menjadi terkomputerisasi sehingga mempercepat kinerja perusahaan ;
  2. Agar dapat dibuatkan suatu template standard dalam pembuatan data pelaporan kegiatan atau proyek yang dilakukan. Tujuannya agar data yang masuk memiliki format yang sama sehingga data dapat diproses dengan lebih efektif, efisien ;
  3. Agar semakin mengembangkan teknologi informasi berbasis mobile yang mampu memudahkan para pegawa dalam melakukan pelaporan setiap kegiatan yang dilakukan kapanpun dan dimanapun secara reatime sehingga proses pelaporan maupun monitoring menjadi semakin cepat dan akurat.







DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  2. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  4. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  6. Yuliastrie, Nenden Dewi, Junaidi, Khanna Tiara. 2013. Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  7. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  8. Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  9. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  10. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  11. Rapina, dkk. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
  12. Simarmata 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset
  13. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHPMYSQL). Padang: Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013.
  14. Wahana Komputer. 2012. Panduan Aplikatif dan Solusi (PAS) Mudah Membuat Portal Berita Online dengan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  15. Saputra, Agus, Ridho Taufiq Subagio, dan Saluky. 2012. Membangun Aplikasi E-Library untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  16. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  17. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
  18. Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.
  19. Gudda, Pattrick. 2011. A Guide To Project Monitoring & Evaluation. United State of America.
  20. Rahayu, Nina. 2013. Perancangan Executive Informasi System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Cafe dan Resto. Laporan Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  21. Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  22. Satriya P.K.W, Wahyu Hendrawan. 2013. LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Data Pengabdian Masyarakat Pada Bagian Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Stikom Surabaya. Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.
  23. Baihaqi, Fahrian. 2014. Skripsi : Manajemen Pengelolaan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) Masjid Agung Jawa Tengah. Semarang : Universitas Islam Negeri Walisongo.
  24. Sari, Putri Monica. 2014. Analisis Tingkat Efektifitas Penggunaan Metode Nilai Hasil Pada Pengendalian Proyek Konstruksi Di Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
  25. Safaat, Nazruddin H. 2014. Android, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android (Revisi Kedua). Bandung : Informatika.
  26. Indarianto. 2013. Pengolahan Data Pelanggan dan Tagihan Laundry di Zam-Zam Laundry. Jakarta : Universitas Esa Unggul.
  27. Kurniawan, Wahyu. 2015. Membuat Sistem Monitoring Pelanggaran Siswa Berbasis Web dan Android. Yogyakarta : Lokomedia