SI1322475410

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI SISTEM PELAYANAN

DATA PELANGGAN BERBASIS WEB

PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1322475410
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PELAYANAN DATA PELANGGAN BERBASIS WEB

PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1322475410
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
:Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI SISTEM PELAYANAN DATA PELANGGAN BERBASIS WEB

PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
:1322475410
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informastika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015 / 2016

Disetujui Oleh :

Tangerang, 15 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom )
   
(Dedy Iskandar, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI SISTEM PELAYANAN DATA PELANGGAN BERBASIS WEB

PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
:1322475410
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 15 Januari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1322475410
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 15 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM :1322475410

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, tentu saja penggunaan computer memegang peranan penting dalam berbagai bidang yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Pada saat ini PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang membutuhkan suatu system informasi yang dapat menunjang dan memberikan pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan karena system yang ada di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang ini masih dilakukan secara komputerisasi namun dirasakan kurang optimal dalam penggunaanya, mulai dari pencatatan pelanggan yang ingin memasang baru, mengecek tagihan, dan pembayaran sampai penyimpanan data-data lainnya yang berhubungan dengan proses pelayanan jasa hingga sampai pembuatan laporan data pelanggan, sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi kesalahan dalam pencatatan, kurang akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatannya dalam pencarian data-data yang diperlukan. Untuk mengatasi hal ini PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang membutuhkan system pelayanan yang terpadu dan terkomputerisasi, maka dengan membuat system pelayanan data pelanggan berbasis web pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang diharapkan pelanggan tidak perlu lagi datang ke PDAM melainkan hanya membuka website untuk melakukan pendaftaran, mengecek info tagihan dan pembayaran. Diharapkan dengan dibuatnya system jasa pelayanan online ini dapat membantu pelanggan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dalam melakukan pembayaran, cek tagihan, dan pemasangan baru.


Kata Kunci : PDAM, Sistem Pelayanan, Pelanggan, Website

ABSTRACT

In the development of science and technology is rapidly increasing, of course the use of the computer plays an important role in various fields which can facilitate the work of man. At this time PDAM Tirta Fortress City of Tangerang requires an information system that can support and provide satisfactory services to customers because the existing system at PDAM Tirta Fortress City of Tangerang still is computerized but felt less optimal in its use, ranging from records of customers who want to installing new, check invoices, and payments to the storage of other data related to the services of up to making reports of customer data, making it possible during the process there was an error in recording, lack of accurate statements are made and the delay in the search data required. To overcome this PDAM PDAM Tirta Fortress City of Tangerang require care system are integrated and computerized, then by making the care system customer data based web at PDAM Tirta Fortress City of Tangerang expected customers no longer need to come to the taps but only opened the website to register, check the info billing and payment. It is hoped the system made these online services can help customers PDAM PDAM Tirta Fortress City of Tangerang in making payments, check invoices, and new installations.


Keywords: PDAM, Service System, Customer, Website

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya,sehingga laporan Kuliah Kerja Praktek Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya. Adapun judul yang diambil adalah“APLIKASI SISTEM PELAYANAN DATA PELANGGAN BERBASIS WEB PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat lebih bermanfaaat pada masa yang akan datang.

Namun demikian berkat adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini,antara lain:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.Iselaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

2. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.

3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

4. Bapak Sutrisno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

5. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.

7. Bapak Hotma selaku Kepala IT dari PDAM Tirta Benteng, Bapak Henock selaku Pembimbing Lapangan atau stakeholder PDAM Tirta Benteng dan Gigih selaku karyawan sekaligus rekan sahabat yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.

8. Seluruh pimpinan dan karyawan PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG. yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.

9. Yang tercinta Bapak, Ibu dan kakak penulis, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.

10. Dan semua rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan SKRIPSI ini.

Akhir kata, besar harapan penulis mudah-mudahan SKRIPSI ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.

Tangerang, 15 Januari 2016
Nama. ILHAM MAULANA
NIM. 1322475410

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Nilai rata-rata gap 5

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Tabel Admin

Tabel 4.2 Tabel Pelanggan

Tabel 4.3 Tabel Tagihan

Tabel 4.4 Tabel Config

Tabel 4.5 Tabel Kelurahan

Tabel 4.6 Tabel Kecamatan

Tabel 4.7 Tabel Black Box testing

Tabel 4.8 Tabel Schedulle Implementasi

Tabel 4.9 Tabel Perincian Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Struktur Organisasi

Gambar 3. 2 Use Case Diagram

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Pelayanan

Gambar 3. 4 Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan

Gambar 4. 1 Use Case Diagram yang diusulkan

Gambar 4. 2 Activity Diagram Admin

Gambar 4. 3 Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Admin

Gambar 4. 5 Sequence Diagram Member

Gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4. 7 Prototype Menu Login Admin

Gambar 4. 8 Prototype Home area Admin

Gambar 4. 9 Prototype menu Pelanggan

Gambar 4. 10 Prototype Menu Tagihan & Pembayaran

Gambar 4. 11 Prototype Menu Laporan

Gambar 4. 12 Prototype Menu Administrator

Gambar 4. 13 Prototype Menu Konfigurasi

Gambar 4. 14 Tampilan Menu Login Utama Login Admin

Gambar 4. 15 Tampilan Home Area Admin

Gambar 4. 16 Tampilan Menu Daftar Pelanggan

Gambar 4. 17 Tampilan Menu Pendaftaran Pelanggan Baru

Gambar 4. 18 Tampilan Menu Cari Tagihan

Gambar 4. 19 Tampilan Menu Laporan Pelanggan

Gambar 4. 20 Tampilan Menu Laporan Tagih

Gambar 4. 21 Tampilan Tampilan Menu Administrator

Gambar 4. 22 Tampilan Menu Tambah Admin

Gambar 4. 23 Tampilan Menu Tambah Kecamatan & Kelurahan

Gambar 4. 24 Tampilan Menu Konfigurasi

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang memiliki pelanggan yang mencakup 26% dilayani oleh 2 PDAM yaitu PDAM Tirta Benteng dan PDAM Tirta Kerta Raharja yang berada diwilayah Kota Tangerang. Namun yang dilayani oleh Tirta Benteng hanya 7% saja dikarnakan PDAM Tirta Kerta Raharja lebih dulu berada diwilayah tangerang. Dengan begitu banyaknya pelanggan, maka PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang pun harus memberikan pelayanan dan pembayaran yang optimal. Proses pelayanan data pelanggan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang sudah menggunakan sistem komputerisasi, namun penggunaan dimulai dari tahun 1995 sampai dengan 1999 menggunakan Office yaitu Excel dan pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2008 mulai menggunakan aplikasi Cobol dan seterusnya. Namun system tersebut masih dirasakan kurang untuk pengembangan system pelayanan karna masih terpusat. Informasi mengenai pemakaian air yang telah digunakan, waktu tempo pembayaran tagihan, informasi-informasi pemberitahuan atau sekedar jenis layanan dari PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang belum dapat diakses secara efisien waktu dan tempat. Pelanggan harus mendatangi kantor pusat PDAM terlebih dahulu untuk mengetahui informasi-informasi tersebut. Dengan kemajuan teknologi pada zaman sekarang, kemudahan mengakses informasi pun menjadi salah satu kebutuhan yang perlu diperhatikan dalam aspek pelayanan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang terhadap para pelanggannya. Dalam hal ini pengaturan dalam hal pelayanan terasa sangatlah efisien jika pelayanan dilakukan secara komputerisasi, karena menghemat waktu , tenaga , dan mempermudah untuk menyimpan dokumen – dokumennya.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat. Dengan adanya pengembangan inilah, maka setiap perusahaan ingin mengubah sistem yang lama ke sistem yang baru agar tidak tertinggal dari yang lain.

PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG ini merupakan perusahaan BUMD ( Badan Usaha Milik Daerah ) yang bergerak di bidang usaha air bersih.

Perusahaan ini masih memerlukan perluasaan dalam usaha dalam bidang air bersih yang disediakan oleh PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG. Oleh sebab itu PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG ini mempunyai permasalahan bagaimana caranya untuk memperluas dalam mendapatkan pelanggan baik di dalam khususnya Kota Tangerang.

Dengan adanya kecanggihan teknologi komputer, semua keterbatasan sarana, jarak, dan waktu transaksi dapat teratasi dengan mudah yaitu melalui teknologi internet. Untuk memecahkan permasalahan di atas PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG ingin memperluas pelayanan data pelanggan online yang dibuat oleh PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG. Karena metode pelayanan perlu dikembangkan . Oleh karena itu PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG membangun sebuah website/pelayanan.

Saat ini internet telah menjadi salah satu infrastruktur komunikasi yang termurah dan jangkauan penerimaan yang luas dan tanpa batas, maka pelayanan PDAM TIRTA BENTENG pada pelanggan dapat lebih mudah tanpa mengenal batas waktu.

Dengan adanya kemajuan teknologi global maka persaingan antar perusahaan sejenis seperti di atas, maka untuk dapat mengimbanginya salah satu cara yaitu perusahaan harus memanfaatkan teknologi internet dengan cara membangun website yang dapat melayani pelayanan jasa secara online.

Demikian juga dengan PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG yang bergerak di bidang usaha air bersih menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas penulis mengambil judul “ APLIKASI SISTEM PELAYANAN DATA PELANGGAN BERBASIS WEB PADA PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG “. Untuk jadi penelitian SKRIPSI.


Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem pelayanan yang sedang berjalan saat ini pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG  ?

  2. Bagaimana proses pengolahan data transaksi pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG agar berjalan secara cepat dan akurat?

  3. Bagaimana cara mengolah data pelanggan untuk mempermudah pelayanan kepada pelanggan ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan laporan SKRIPSI ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penulisan SKRIPSI ini pada proses pengelolaan data-data pelayanan yang meliputi: daftar Tagihan data pembayaran, data pelanggan, dan laporan. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sebuah website diantaranya menggunakan (Dreamveawer, PHP, Mysql, Xampp, UML) .


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

1. Tujuan Operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini yaitu:

  1. Mengetahui bagaimana sistem pelayanan online yang sedang berjalan pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG .

  2. Mempermudah pelaku perusahaan PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG dalam mengolah data pelayanan, dan pembayaran berdasarkan dari perancangan website.

  3. Merancang sebuah prototype dan perancangan website pelayanan untuk dapat menghindari dan mengurangi kesalahan dalam pendataan pelanggan, dan pelayanan sehingga dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Tujuan Fungsional

  1. Mampu menyajikan sistem informasi pelayanan online yang sedang berjalan.

  2. Mempermudah pelanggan dalam melakukan sebuah informasi pelayanan pelanggan melalui website.

  3. Mampu menganalisa proses dalam pembuatan laporan pelayanan pelanggan pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG.

  4. Meningkatkan hasil pelayanan pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG dengan menggunakan website.

3. Tujuan Individual

  1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.

  2. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja nantinya.

  3. Sebagai syarat bagi penulis untuk melanjutkan dalam pembuatan Skripsi.

Manfaat penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di STMIK RAHARJA dengan membuat laporan secara sistematis.

  2. Menyediakan pelayanan pelanggan untuk pelaku PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG.

  3. Menjadikan proses pelayanan jasa lebih mudah dan fleksibel dari segi waktu dan tempat.

  4. Melakukan pelayanan secara online.

  5. Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan hasil yang efektif serta efisien dari pelayanan secara online pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG.

  6. Mengetahui kendala-kendala pada sistem pelayanan pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG.


Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan SKRIPSI menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Metode Obervasi

    Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap permasalahan yang diambil pada PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang sangat penting yang dapat membantu menganalisa dalam perancangan sebuah aplikasi system pelayanan data pelanggan.

  2. Metode Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan seorang atau beberapa narasumber secara langsung pada perusahaan tempat SKRIPSI berlangsung. Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

  3. Metode Pustaka

    Yaitu metode untuk mendapatkan informasi dan data dari beberapa sumber (literatur) atau buku untuk kebutuhan penganalisaan dan perancangan yang terkait dengan laporan ini.

    Metode Analisis

    Setelah identifikasi data dilakukan melalui beberapa teknik, maka data yang sudah ada diolah dan dianalisa agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian ini.

    1. Survey terhadap sistem yang sedang berjalan

    2. Analisis terhadap temuan survey

    3. Identifikasi temuan survey

    4. Identifikasi persyaratan system

    Selanjutnya hasil analisa tersebut dibuat kedalam sebuah laporan yang diharapkan dapat membantu proses pembuatan sebuah prototype/perancangan

    Metode Pembuatan Prototype

    1. Pemilihan Fungsi
      Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.
    2. Penyusunan Sistem Informasi
      Bertujuan memenuhi permintaan kebutuhan akan tersedianya prototype.
    3. Membangun Prototyping
      Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan.
    4. Evaluasi Prototyping
      Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.
    5. Mengkodekan Sistem
      Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
    6. Menguji Sistem
      Setelah system sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites terlebih dahulu sebelum digunakan.
    7. Evaluasi Sistem
      Pelanggan mengevaluasi apakah system yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan.
    8. Penggunaan selanjutnya.
      Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.


    Metode Pengembangan Sistem

    Metode yang digunakan untuk membuat atau mengembangkan piranti lunak ini adalah model prototype. Metode ini merupakan metode pengembangan sistem dimana hasil analisa perbagian langsung diterapkan ke dalam sebuah model tanpa harus menunggu seluruh system selesai di analisa. Adapun tahapan dalam metode ini :

    1. Analisa
      Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisa keperluan yang terdapat pada masalah yang ada. Pengembang dan pemakai bertemu untuk melakukan analisa program yang telah dibuat.
    2. Desain
      Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat model atau prototype dan dari permasalahan yang ada. Dalam hal format pemasukan data dan bentuk laporan sesuai data yang diharapkan.
    3. Evaluasi
      Pada tahap ini merupakan kegiatan evaluasi terhadap prototype atau model yang sudah dibuat dan bila ada bagian-bagian yang tidak sesuai dengan keinginan maka perlu dirubah. Prototype tersebut perlu di evaluasi oleh pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
    4. Hasil
      Pada tahap ini merupakan hasil dari prototyping atau model akhir yang telah dibuat sesuai dengan keinginan.

    Sistematika Penulisan

    Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan SKRIPSI ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Pada Bab ini dijelaskan beberapa landasan teori yang menjelaskan teori umum, konsep dasar sistem, definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, konsep dasar informasi, teori khusus,sistem informasi penjualan, ruang lingkup definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

    BAB III : PEMBAHASAN

    Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisikan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelum-Nya.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN


    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Definisi Aplikasi

    Aplikasi merupakan suatu subteks perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan satu tugas yang diinginkan pengguna.

    Pengertian Aplikasi

    1. Aplikasi Web

    2. Menurut Nur Arif dkk (2013:27)[1]. ”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

      Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan 2012:5[2], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

    3. Perangkat Lunak

    4. Menurut Nazrudin Safaat H (2012 : 9)[3]. Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media. Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan Open Office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan setiap aplikasi. Sering kali, aplikasi ini memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna.

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    2. Menurut Sutabri (2012:16)[4], menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian secara umum, yaitu :

      1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernapasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

      2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

      3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernapasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernapasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

      4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem satuan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

      Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[5], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

      Menurut Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208)[6], sistem didefinisikan, “Analisa secara umum merupakan tahap dari daur hidup pengembangan perangkat lunak pengajar. Salah satu tahap yang bertujuan untuk memahami keperluan pembelajaran dan mengembangkan permintaan-permintaan”.

      Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    3. Karakteristik Sistem

    4. Menurut Sutabri (2012:20)[4], karakteristik sistem adalah sebagai berikut :

      1. Komponen Sistem (Components)

      2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

      3. Batasan Sistem (Boundary)

      4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya, batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

      5. Lingkugan Luar Sistem (Environtment)

      6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

      7. Penghubung Sistem (Interface)

      8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

      9. Masukan Sistem (Input)

      10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

      11. Keluaran Sistem (Output)

      12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, kaluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

      13. Pengolahan Sistem (Proses)

      14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

      15. Sasaran Sistem (Objective)

      16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    5. Klasifikasi Sistem

    6. Menurut Sutabri (2012:22)[4], mendefinisikan, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya:

      1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

      2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

      3. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

      4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

      5. Sistem tentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

      6. Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

      7. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

      8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh

    Konsep Dasar Data Dan Informasi

    1. Definisi Data

    2. Menurut Sutarman(2012:3)[7] “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

      Menurut John J. Longkutoy dalam Tata Sutabri (2012:2)[8], istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. Jelasnya, data itu bisa berupa apa saja dan dapat ditemui di mana saja. Kegunaan data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif) di dalam proses kebijaksanaan dan keputusan oleh pimpinan organisasi.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

    3. Definisi Informasi

    4. Menurut Sutarman (2012:14)[7], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

      Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[9], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

      Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah suatu data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

    5. Nilai Informasi

    6. Menurut Sutabri (2012:38)[8], pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analsis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu :

      1. Mudah diperoleh

      2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

      3. Luas dan lengkap

      4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

      5. Ketelitian

      6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

      7. Kecocokan

      8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

      9. Ketepatan waktu

      10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

      11. Kejelasan

      12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

      13. Keluwesan

      14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

      15. Dapat dibuktikan

      16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

      17. Tidak ada prasangka

      18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

      19. Dapat diukur

      20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

    7. Kualitas Informasi

    8. Menurut Sutabri (2012:41)[10], kualitas suatu informasi tergantung 3 (tiga) hal, yaitu :

      1. Akurat (accurate)

      2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

      3. Tepat Pada Waktunya (timeline)

      4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

      5. Relevan (relevance)

      6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    1. Definisi Sistem Informasi

    2. Menurut Sutabri (2012:46)[10], sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.

      Menurut Daryanto (2010:3)[11], Teknologi informasi adalah sub sistem atau sistem bagian dari informasi, suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relavan, tepat dan akurat, yang digunakan untuk kebutuhan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

      Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

    3. Komponen Sistem Informasi

    4. Menurut Sutabri (2012:47)[10], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block) , diantaranya :

      1. Blok Masukan (input block)

      2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

      3. Blok Model (model block)

      4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

      5. Blok Keluaran (techology block)

      6. Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

      7. Blok Basis Data (database block)

      8. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

      9. Blok Kendali (control blok)

      10. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

    Konsep Dasar Analias Sistem

    1. Definisi Analisa Sistem

    2. Menurut Sutabri (2012:220)[10], “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

      Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[12], Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan.

    3. Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322)[12], “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

    4. Dikutip dalam Jurnal CCIT, tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya. (Murad, 2013:51)[13].

      Menurut Sutabri (2012:220)[10], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

      1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

      2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

      3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

      4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

      5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

      Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

      1. Mengumumkan penelitian sistem

      2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

      3. Mengorganisasikan tim proyek

      4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

      5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

      6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

      7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

      8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

      9. Menyiapkan usulan rancangan

      10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

      11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

      12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

    Landasan Teori Pelayanan

    1. Konsep pelayanan

    2. Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia (Sinambela, 2010:3)[14].

    3. Konsep Kualifikasi Pelayanan

    4. Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi, mulai dari definisi yang konvensional hingga yang strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti : performance (kinerja), reability (keandalan), ease of use (mudah dalam penggunaan), esthetics (estetika), dsb. Sedangkan dalam definisi startegis dinyatakan bahwa kualitas adalah sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the need of costumers).(Sinambela, (2010:6)[14])

    5. Kepuasan Pelanggan

    6. Dalam upaya memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan memang dituntut kejeliannya untuk mengetahui pergeseran kebutuhan dan keinginan konsumen yang hampir setiap saat berubah. Pembeli akan bergerak setelah membentuk persepsi terhadap nilai penawaran, kepuasan sesudah pembelian tergantung dari kinerja penawaran dibandingkan dengan harapannya.

      Menurut Kotler dalam buku Sunyoto (2013, p.35)[15], kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.

      Konsumen dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja di bawah harapan, konsumen akan merasa kecewa tetapi jika kinerja sesuai dengan harapan pelanggan akan merasa puas dan apa bila kinerja bisa melebihi harapan maka pelanggan akan merasakan sangat puas senang atau gembira.

    7. Indikator Kepuasan Pelanggan

    8. Menurut teori Kottler dalam jurnal Suwardi (2011)[16], menyatakan kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan konsumen. Indikator Kepuasan konsumen dapat dilihat dari :

      1. Re-purchase : membeli kembali, dimana pelanggan tersebut akan kembali kepada perusahaan untuk mencari barang / jasa.

      2. Menciptakan Word-of-Mouth : Dalam hal ini, pelanggan akan mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain

      3. Menciptakan Citra Merek : Pelanggan akan kurang memperhatikan merek dan iklan dari produk pesaing

      4. Menciptakan keputusan Pembelian pada Perusahaan yang sama : Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

    9. Indikator Repurchase Behavior

    10. Menurut teori Yi dan Suna dalam jurnal Sahin A, Zehir C dan Kitapci H (2012)[17], repurchase behavior dapat diukur melalui dua indikator yaitu:

      1. Repeat purchase intention : Repeat purchase intention adalah pembelian yang dilakukan dalam intensitas yang berulang. Dalam penelitian ini Repeat purchase intention adalah kondisi dimana konsumen memiliki tingkat intensitas akan kedatangan kembali di Moodz Gastrobar and Club Jakarta.

      Repurchase probability : Repurchase probability adalah suatu kemungkinan terjadinya pembelian kembali. Dalam penelitian ini maka Repurchase probability adalah kemungkinan yang dihadapi konsumen untuk datang kembali ke Moodz Gastrobar and Club Jakarta.

    11. Hubungan Antara Kepuasan Pelanggan terhadap Repurchase Behavior

      1. Dalam International Journal of Economics and Management Sciences Vol 1 No.5 (2011)[18], yang berjudul Impact of Perceived Value on Word of Mouth Endorsement and Customer Satisfaction : Mediating Role of Repurchase Intentions, menyatakan bahwa penelitian ini menemukan bahwa kepuasan konsumen akan berdampak kepada minat konsumen untuk datang kembali. Hasil pengaruh regresi menunjukkan bahwa kepuasan konsumen secara positif berpengaruh terhadap repurchase behavior.

      2. Dalam Journal of Sport Management (2010)[19], Vol 24 , hal 83-105, yang berjudul Beragam Cara untuk Melakukan Pembelian Kembali, Studi Kasus Industri Kesehatan dan Kebugaran, menyatakan dalam penelitian ini meneliti kepuasan konsumen terhadap repurchase intention pada Gym. Hasil menunjukkan bahwa kepuasan konsumen (overall satisfaction) tidak berpengaruh terhadap repurchase intention.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

    2. Menurut Widodo dan Herlawati (2011:6), “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar”.

      Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2013)[20], “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

    3. Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

    4. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:15)[21], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

      1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

      2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

      3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

      4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

      5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

      6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

      7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

      8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

      9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

      10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

      11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

        1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

        2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

      12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

      13. Perangkat lunak siap dirilis.

    5. Konsep Pemodelan Mengguna UML

    6. Menurut Nugroho (2010:10)[21], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

    7. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)

    8. Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:
      1. Sesuatu (things)

      1. Sesuatu (things)
        Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:</p>
        1. Structural things
          Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
        2. Behavioral things
          Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
        3. Grouping things
          Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
        4. Annotational things
          Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).


      2. Relasi (Relationship)
        Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

        1. Ketergantungan
          Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
        2. Asosiasi
          Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
        3. Generalisasi
          Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
        4. Realisasi
          Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


      3. Diagram
        Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

        1. Use Case Diagram
          Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
        2. Class Diagram
          Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
        3. Sequence Diagram
          Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
        4. State Chart Diagram
          Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas.
          Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
        5. Activity Diagram
          Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
      4. Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language)

      5. Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28)[22], diagram-diagram UML terdiri dari :

        1. Diagram Kelas (Class Diagram)
          Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

        2. Diagram paket (Package Diagram)
          Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

        3. Diagram use case
          Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

        4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
          Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

        5. Diagram komunikasi (communication diagram)
          Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

        6. Diagram statechart (statechart diagram)
          Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

        7. Diagram aktivitas (activity diagram)
          Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

        8. Diagram komponen (component diagram)
          Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

        9. Diagram deployment (deployment diagram)
          Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

      Website

      1. Definisi Website

      2. Menurut Murad, dkk, dalam dari Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[13], “website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

        Menurut Kustiyahningsih (2011:113)[23], “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

      3. Jenis-jenis Website

      4. Menurut Hidayat (2010:3)[24], Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, lebih diarahkan bedasarkan kepada fungsi, sifat atau style dan bahasa pemrograman yang digunakan. Adapun jenis-jenis web:

        Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style:

        1. Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL.

        2. Website Statis, merupakan website yang kontennya sangat jarang berubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database.

        Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

        1. Personal website, website website yang berisi informasi pribadi.

        2. Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

        3. Government website, website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

        4. Non-profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profitatau tidak bersifat bisnis.

        Dari segi bahasa pemrograman yang digunakan, website terbagi atas:

        1. Server Side, merupakan website dengan menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Seperti PHP, ASP, .NET dan lain sebagainya. Jika tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman di atas tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya.

        2. Client Side, adalah website yang tidak membutuhkan server dalammenjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML.

      5. Fungsi Web

      6. Menurut Rahmat Hidayat dalam Esa Wijayanti (2014:31)[25]. Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

        • Personal Website; Website yang berisi informasi pribadi seseorang.

        • Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

        • Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

        • Non-Profit Organization Website; Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

      Konsep Dasar PHP

      1. Definisi PHP

      2. Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32)[26], “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

      3. Sejarah PHP

      4. Menurut Sibero (2012:49)[27], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada terakhir pada saat ini.

      Dreamweaver CS5

      1. 1Definisi Adobe Dreamwever CS5

      2. Macromedia Dreamweaver CS5 adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web. Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion. (Christianus Sigit, (2010 : 1)[28])

        Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Dreamweaver merupakan salah satu HTML yang berfungsi untuk membuat dan mengelola design web secara visual.

      XAMPP

      Menurut Yogi wicaksono dalam Selvy Eriani (2013)[29] “XAMPP adalah sebah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MySQL dikomputer lokal” XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

      Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi yang dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

      MySQL

      Menurut Kustiyahningsih (2011:145)[23], “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel”.

      Menurut Raharjo (2011:21)[30], “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source.

      Konsep Dasar Database

      1. Definisi Database

      2. Menurut Anhar (2010:45)[26], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

        Menurut Hidayanti dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[31], menjelaskan bahwa “database adalah kumpulan fakta- fakta sebagai represensasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya efisiens dalam penyampaiannya dan tentusaja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.”

        Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai ciri-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

      Pengujian Black Box Testing

      1. Definisi Pengujian atau Testing

      2. Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2013)[32], “blackbox testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

        Jenis testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sebagai contoh, jika terdapat sebuah perangkat lunak yang merupakan sebuah sistem informasi inventory di sebuah perusahaan. Maka pada jenis whitebox testing, perangkat lunak tersebut akan berusaha dibongkar listing programnya untuk kemudian dites menggunakan teknik-teknik yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan pada jenis blackbox testing, perangkat lunak tersebut akan dieksekusi kemudian berusaha dites apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna yang didefinisikan pada saat awal tanpa harus membongkar listing programnya.

      3. Definisi Black Box Testing

      4. Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:42)[32], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

        1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

        2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

        3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

        4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.


      Elisitasi

      1. Definisi Elisitasi

      2. Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[33], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

        Menurut Suryo Guritno (2010:302)[34] , “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

        Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

      3. Jenis- Jenis Elisitasi

      4. Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol – 04 NO.3 (2011:302)[33], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

        1. Elisitasi Tahap I

        2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

        3. Elisitasi Tahap II

        4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

        1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

        2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

        3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

      5. Elisitasi Tahap III

      6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

        1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

        2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

        3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

        4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

        1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

        2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

        3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

      Study Pustaka (Literature Review)

      Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka (Literature Review) ini antara lain :

    1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

    2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

    3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

    4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

    Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai penerimaan mahasiswa baru secara online dan penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan penerimaan mahasiswa baru secara online ini perlu dilakukan studi pustaka(literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Muh Yunus Bandu dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat” Menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan jasa terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan yang menggunakan jasa PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Timur. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan dengan menggunakan skala likert dan metode penentuan sampel yang digunakan adalah aksidental sampling sebanyak 100 sampel. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linear berganda (multi linear regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri atas Realibility (X1), responsiveness (X2), assurance (X3), emphaty (X4), dan tangible (X5) secara bersamasama memiliki pengaruh yang positif. Di mana Persamaan regresi Y = 1,919 + 0,511X1 + (-0,105)X2 + (-0,091)X3 + 0,253X4 + 0,211X5 + 1,551. Selain itu, dengan uji F dilihat bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau 0%. Namun berdasarkan uji parsial (t), semua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan tingkat signifikan untuk realibility sebesar 000 atau 0%; responsiveness sebesar 299 atau 2,9%; assurance sebesar 531 atau 5,3%; emphaty 024 atau 2,4% dan tangible sebesar 086 atau 8,6%. Dari lima variabel yang memengaruhi kepuasan pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat, variabel yang paling dominan adalah variabel Realibility (Kehandalan) berdasarkan hasil uji t. Pada tabel 5.18 Variabel Realibility (Kehandalan) mempunyai nilai thitung (5,155) > ttabel (1,986) paling besar dibandingkan dengan variabel lainnya, dengan signifikan yang disyaratkan..</ p></li>

    2. <p style="line-height: 2">Penelitian yang dilakukan oleh Endang Ruswanti dengan judul “PENTINGNYA KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN” Menjelaskan bahwa penelitian tersebut adalah Pelayanan ekonomi memiliki peranan sama dalam perekonomian di negara-negara berkembang tetapi dampak total ekonomi lebih kecil dari pada aktifitas layanan sehingga mendorong penyedia pelayanan dapat menemukan metode yang tepat untuk menyenangkan pelanggan, tujuan penulisan ini adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan merupakan konsep yang terkenal dan mandiri pada beberapa wilayah seperti dalam bidang pemasaran, riset konsumen, psychologi ekonomi, kesejahteraan ekonomi. Dengan metode yang digunakan berdasarkan hasil studi pustaka, maka kesimpulannya adalah bahwa kepuasan adalah perasaan yang dihasilkan dari sebuah proses evaluasi tentang apa yang diterima terhadap apa yang diharapkan termasuk keputusan pembelian akan barang itu sendiri, maupun kebutuhan dan keinginan yang di asosiasikan pembelian.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana Istiqomah1, Hafidudin, S.T., M.T.2, Suci Aulia, S.T., M.T.3 yang berjudul " SISTEM INFORMASI PELAYANAN DATA PELANGGAN PDAM TIRTA INTAN KABUPATEN GARUT BERBASIS WEBSITE DAN SMS GATEWAY " ini, diusulkan PDAM Tirta Intan Kabupaten Garut merupakan perusahaan pengolahan air minum daerah yang terletak di Kabupaten Garut. Pada saat ini, pelanggan PDAM Tirta Intan semakin meningkat. Akan tetapi, bertambahnya pelanggan tersebut tidak diimbangi dengan adanya pelayanan yang meningkat pula. Keterbatasan akan media informasi pelayanan data pelanggan seperti informasi angka stand meter pemakaian air yang telah dipakai dan tagihan pembayaran atau bahkan sekedar informasi pemberitahuan masih berbasis manual, yakni pelanggan harus datang ke kantor pusat, kantor cabang PDAM, maupun loket pembayaran. Hal ini sangat tidak efektif dan efisien. Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka dari itu dibutuhkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut. Sistem keseluruhan yang dibuat adalah berupa pemasukan angka stand meter pemakaian air pelanggan PDAM Tirta Intan yang berbasis android yang kemudian terintegrasi pada sistem informasi pelayanan data pelanggan berbasis website. Namun, pada proyek akhir ini hanya akan membahas pada sisi website pelayanan data pelanggan saja. Pengembangan website ini dilakukan menggunakan bahasa pemograman HTML dan framework PHP yakni CodeIgniter serta MySQL sebagai pengolah sistem basis datanya. Dengan website yang telah disimpan di server hosting ini, maka pelanggan dapat mengaksesnya secara online tanpa harus mendatangi kantor PDAM. Pelanggan juga mendapatkan notifikasi berbasis SMS gateway untuk mengingatkan waktu tempo pembayaran tagihan. Berdasarkan hasil pengujian subjektif terhadap pengguna didapatkan nilai tiap pertanyaan adalah >=4 yang dapat dikatakan bahwa sistem ini bernilai baik. Sesuai dengan hasil tersebut, sistem informasi in i dapat disimpulkan membantu pelayanan PDAM Tirta Intan dalam menyampaikan informasi kepada pelanggan. ( Fitriana Istiqomah1, Hafidudin, S.T., M.T.2, Suci Aulia, S.T., M.T.3)

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Muhbadari berjudul “Analisa Sistem Informasi Pelayanan Jasa Pada PT. Saka Baja Mulia” tentang pelayanan jasa kepada masyarakat atau instansi yang membutuhkan. Sistem ini akan mengolah data dengan cepat dan akurat sehingga pembuatan laporan dapat maksimal.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh AGENG DEDI WIJAYA yang berjudul " SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MOEDAL SEMARANG" ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Semarang adalah perusahaan daerah yang menyediakan kebutuhan air bagi masyarakat kota Semarang. PDAM memproduksi air serta mendistribusikannya keseluruh pelanggan, Pendistribusian air dikelola secara penuh oleh Bagian Transmisi dan Distribusi. adapun sistem pendistribusian air pada PDAM Tirta Moedal Semarang salah satunya adalah melalui pelayanan tangki air, pelayanan tangki air meliputi dua jenis pelayanan yaitu pelayanan penjualan dan bantuan air bersih. Berdasarkan analisa yang dilakukan di PDAM Tirta Moedal Semarang bagian transmisi dan distribusi, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi pada sistem administrasi pengelolahan penjualan air. Seperti pada sistem yang ada saat ini pengumpulan data penjualan masih di lakuakan dengan mengguankan media Microsoft Excel. Metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan menggunakan FOD (Flow Of Document). Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi lapangan yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan dengan cara studi pustaka yaitu dengan mempelajari buku-buku, serta literature lainnya. Sedangkan program yang di gunakan untuk membentuk aplikasi sistem administrasi pengelolaan penjualan air menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, database sql dan crystal report. (AGENG DEDI WIJAYA : 2013).

    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat PDAM TIRTA KOTA TANGERANG

    PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang merupakan user dalam pengelolaan air minum di Kota Tangerang yang mana pada awalnya didirikannya berdasarkan pada Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 33 tahun 1995 tentang pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang, Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Nomor 30 Tahun 1995 tentang Organisai dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air minum Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang
    Adapun dalam perjalanannya dasar hukum PDAM Tirta benteng Kota Tangerang mengalami perubahan yaitu, Peraturan daerah kota tangerang nomor : 14 tahun 2002 tentang perubahan atas peraturan daerah kotamadya daerah tingkat II tangerang nomor 11 tahun 1999 tentang pelayanan air minum di wilayah kotamadya daerah tingkat II tangerang. Peraturan daerah kota tangerang nomor : 10 tahun 2009 tentang perubahan atas peraturan daerah kotamadya daerah tingkat II tangerang nomor 33 tahun 1995 tentang pembentukan perusahaan daerah air minum kotamadya daerah tingkat II tangerang peraturan daerah kota tangerang nomor : 11 tahun 2009 tentang organ dan kepegawaian pdam
    Tugas dari PDAM itu sendiri yaitu menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek social, kesehatan, pelayanan umum serta melaksanakan kebijakan umum yang digariskan oleh walikota Tangerang.


    Fungsi dari PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang meliputi :
    1. Pelayanan umum dan jasa
    2. Penyelenggara kepetingan umum
    3. Peningkatan pendapatan daerah

    Visi dan Misi PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG

    VISI MISI & MOTO

    VISI:
    Menjadikan PDAM “Tirta Benteng” Kota Tangerang sebagai perusahaan yang handal & profesional menuju pelayanan prima
    MISI:
    1. Mampu melaksanakan tugas pengendalian pelayanan air minum untuk seluruh masyarakat kota tangerang.
    2. Dapat menyediakan air minum yang memenuhi persyaratan baik secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas, serta dapat menciptakan rasa kepastian terhadap penyediaan air minum secara bertahap dan permanen.
    3. Menciptakan iklim kerja yang sehat agar terjadi koordinasi yang harmonis antar semua pihak yang terkait.
    4. Secara intensif dan berkelanjutan menciptakan sdm pegawai pdam tirta benteng yang mumpuni melalui pelatihan - pelatihan atau memberikan izin tugas belajar dengan disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
    5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai.
    6. Menunjang pembangunan daerah dengan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pad kota tangerang.


    MOTTO:
    Mengutamakan pelayanan dan kepuasan

    Struktur Organisasi PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG.

    Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi guna untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :


    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PDAM Tirta Tangerang

    Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap Bagian

    1. Direktur
    Wewenang dan tanggung jawab:
    1. Bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan secara keseluruhan.
    2. Membuat rencana dan keputusan untuk kegiatan operasional dan mengenai perkembangan perusahaan serta kemungkinan perluasan atau pengembangan.
    3. Menilai dan menyetujui serta merekomendasikan semua kegiatan divisi
    4. Mengesahkan laporan keuangan setiap akhir tahun.
    5. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas dibidang keuangan, operasional,SDM,TI dan kegiatan lainnya.
    2. Direktur Satuan Pengawasan Internal
    Jabatan dari seorang Direktur :
    1. Membantu Direktur dalam menyelenggarakan tugas pokok PDAM dibidang pengawasan internal perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.
    2. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua aspek operasional teknik dan umum perusahaan dengan tujuan agar perusahaan secara maksimal mampu mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan.
    Tugas Pokok dari Direktur SPI :
    1. Menyusun rencana pengawasan tahunan dan menyampaikan kepada Direktur.
    2. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan SPI.
    3. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan system akuntansi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    4. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan tata kerja dan prosedur dari unit-unit organisasi di Kantor Pusat, Cabang, dan Cabang pembantu menurut ketentuan yang berlaku.
    5. Mengawasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan Operasional PDAM
    6. Melakukan pengawasan audit internal atas administrasi keuangan, pengelolaan dan penggunaan kekayaan serta pelaksaan anggaran pendapatan dan belanja PDAM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    3. ADM dan Keuangan
    Fungsi dari seorang ADM dan Keuangan:
    Membantu Direktur dalam mengelola Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengelola keuangan dan akuntansi perusahaan secara efektif dan efisien dan kegiatan administrasi umum, pergudangan dan pengelolaan asset perusahaan.
    Tugas Pokok dari seorang ADM dan Keuangan:
    1. Mengendalikan dan menyelenggarakan pengelolaan bidang Sumber Daya Manusia.
    2. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan bagian ADM dan Keuangan
    3. Menyusun dan mengusulkan program perencanaan, penerimaan dan pengangkatan serta pengembangan SDM perusahaan.
    4. Melaksanakan pengadministrasian dan pengolahan data pegawai.
    5. Membuat laporan piutang air, non air dan piutang lainnya paling lambat 15 hari setelah bulan yang bersangkutan berakhir kepada Direktur.
    6. Melakukan verifikasi anggaran dan persetujuan realisasi penggunaan anggaran oleh unit kerja.
    7. Mengelola perpajakan perusahaan.
    8. Memberikan masukan dan usulan penetapan kebijakan akuntansi dalam pengkuan pendapatan biaya dalam rangka perencanaan dan pengelolaan kewajiban pajak perusahaan yang efisien.
    9. Mengelola pembukuan dan laporan keuangan perusahaan.
    4. Seksi Hukum dan Kepegawaian
    Fungsi dari seorang Hukum dan Kepegawaian:
    1. Membantu kepala bagian Administrasi dan Keuangan dalam urusan yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan dari aspek hokum dan kepegawaian
    2. Menjaga dan memastikan kepatuhan dari setiap tindakan dan kegiatan perusahaan terhadap hokum.
    3. Mewakili Direktur dalam menangani masalah hokum baik didalam pengadilan maupun diluar.
    4. Mewakili atau mengusulkan penunjukkan advokasi kepada pihak ketiga atas permasalahan hukum yang dihadapinya.
    5. Menyediakan dukungan hukum bagi Direktur, manajemen dan cabang.
    6. Membantu kepala Bagian ADM dan Keuangan dalam mengelola ADM dan kesejahteraan pegawai.
    7. Mengelola pengembangan pegawai.
    Tugas Pokok dari seorang Hukum dan Kepegawaian:
    1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan-kegiatan yang terkait dengan aspek hukum.
    2. Member saran dan pertimbangan kepada Kepala Bagian dalam penyelesaian masalah.
    3. Menyusun rencana kerja dan anggaran seksi hukum dan kepegawaian lalu menyerahkannya kepada Kepala Bagian untuk diproses lebih lanjut.
    4. Mempersiapkan perjanjian kerja sama.
    5. Memberikan konsultasi / pendampingan hukum yang dibutuhkan kepada Direktur.
    6. Melaporkan kegiatan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan.
    7. Melakukan proses mutasi, promosi pegawai sesuai mekanisme yang berlaku.
    8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktifitas PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG yang diberikan oleh Kepala Bagian ADM dan Keuangan.
    5. ADM Umum dan Pergudangan.
    Fungsi dari seorang ADM Umum dan Pergudangan:
    1. membantu Kepala Bagian ADM dan Keuangan dalam Mengelola kegiatan perusahaan dibidang Administrasi umum, rumah tangga, perlengkapan, pengadaan barang rutindan pengelolaan gudang serta mengelola gudang serta mengelola ketatausahaan dan keasipan perusahaan PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG.
    Tugas Pokok dari seorang ADM Umum dan Pergudangan:
    1. mengkoordinasikan dan mengendalikan perencanaan dan pelaksaan kegiatan tata usaha dan kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan, serta pengelolaan gudang.
    2. Menyusun rencana tahunan.
    3. Melakukan evaluasi terhadap rencana kegiatan tahunan.
    4. Melakukan kompilasi dan evaluasi terhadap rencana kegiatan tahunan.
    5. Melakukan pengadaan barang dan jasa rutin.
    6. Melakukan koordinasi, pengawasan dan pengendalian terhadap pemakaian dan pemeliharaan barang inventaris perusahaan.
    7. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang gudang.
    8. Menyusun laporan hasil kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab secara priodik.
    9. Melaksanakan system penyimpanan dan pengeluaran barang/bahan yang efisien.
    10. Mengontrol keluar masuk barang.
    11. Membuat laporan stok persediaan barang.
    12. Mencatat pengeluaran barang/bahan.
    13. Menerima dan mencatat surat masuk dan keluar.
    14. Mencatat data-data arsip aktif perusahaan.
    15. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktifitas perusahaan yang diberikan oleh Kepala Bagian ADM dan Keuangan.
    16. Mengelola buku, dokumen, laporan dan perpustakaan perusahaan.
    17. Menyimpan dan merawat arsip penting perusahaan.
    18. Melaksanakan penjilidan dan restorasi arsip.
    6. KAS dan Penagihan
    Fungsi dari seorang KAS dan Penagihan:
    Mengelola keuangan perusahaan.
    Tugas Pokok dari seorang KAS dan Penagihan:
    1. Memimpin dan mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan perusahaan.
    2. Pemeliharaan likuiditas dan stabilitas keuangan.
    3. Menerima, mengeluarkan dan mengurus uang perusahaan.
    4. Mengelola kas perusahaan.
    5. Menolak permintaan uang yang tidak didukung oleh dokumen.
    6. Mengatur cara dan pelaksanaan penagihan.
    7. Mengatur ketertiban dan keamanan.
    8. Menerima rekening untuk diproses lebih lanjut.
    9. Mengawasi realisasi tahunan.
    10. Melakukan pengelolaan piutang.
    11. Mengadakan dan memonitor kerja sama.
    12. Melakukan analisa atas hasil penagihan.
    13. Melaporkan kegiatan dan tanggung jawab atas pelaksanaan tugas.
    14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktifitas PDAM TIRTA BENTENG KOTA TANGERANG yang diberikan oleh Kepala Bagian ADM dan Keuangan.
    7. AKUNTANSI
    Fungsi dari seorang Akuntansi:
    1. Mengelola implementasi system akuntansi dan perpajakan perusahaan, realisasi anggaran dan penyusunan laporan keuangan perusahaan.
    2. Merencanakan, mengkoodinir dan mengontrol serta menganalisa laporan untuk menjamin aktualisasi dan keakuratan data persediaan serta ketepatan perhitungan pungutan pajak dan waktu pembayaran pajak.
    Tugas Pokok dari seorang Akuntansi:
    1. Menyusun pelaporan keuangan perusahaan.
    2. Menyusun konsep petunjuk teknis bidang keuangan.
    3. Mengoreksi hasil dan memberikan petunjuk kerja bawahan
    4. Mengerjakan pembukuan PDAM TIRTA BENTENG.
    5. Melakukan usaha-usaha dalam rangka optimalisasi pengendalian penerimaan dan pengeluaran.
    6. Melaksanakan stock opname rekening air.
    7. Melaksanakan stock opname piutang pemasangan.
    8. Melaksanakan stock opname rekening diseksi kas dan penagihan.
    9. Melakukan verifikasi.
    10. Melakukan evaluasi realisasi penggunaan anggaran.
    8. ASET
    Fungsi dari seorang Aset :
    1. Menyiapkan program kebutuhan investasi perusahaan dengan mengkoordinir perencanaan program yang berasal dari bagian-bagian yang sudah melalui pengakajian kelayakan investasi, dan mengidentifikasi serta mengkodefikasi yang masuk kedalam jenis asset dan biaya.
    2. Mengelola asset yang meliputi perhitungan nilai perolehan asset baik berupa asset barang maupun asset jaringan, mengawasi pemanfaatan dan pemeliharaan asset, penghapusan asset, serta inventarisasi asset.
    Tugas Pokok dari seorang Aset:
    1. Melakukan koordinasi dan pengumpulan data.
    2. Meregitrasi dan identifikasi usulan kebutuhan barang kepada pengguna asset.
    3. Mengkroscek/menerima laporan terhadap realisasi usulan kebutuhan barang.
    4. Menggudangkan asset yang tidak atau belum difungsikan.
    5. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan.
    6. Mencatat dan memberikan perhitungan terhadap nilai perolehan asset baru yang diterima dari pengadaan barang melalui acara serah terima barang.
    7. Mengelola asset yang tidak terpakai.
    8. Menyusun pedoman pengolahan asset.
    9. Hubungan Langganan
    Fungsi dari seorang Hubungan Langganan:
    1. Membantu direktur dalam mengelola kegitan pengolahan hubungan dengan pelanggan dan masyarakat yang berhubungan dengan perusahaan.
    2. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengelolaan hubungan langganan perusahaan.
    Tugas Pokok dari Hubungan Langganan:
    1. Penyelenggaraan, pengkoordinasian dan pengendalian pengelolaan hubungan denga pelanggan dan masyarakat.
    2. Menyusun rencana kerja.
    3. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
    4. Mengelola database rekening pelanggan.
    5. Menangani dan menyelesaikan keluhan pelanggan.
    6. Mengelola system informasi pelanggan.
    7. Administrasi dokumen dan pengolahan database pelanggan.
    8. Melakukan back up.
    9. Melakukan validasi dan verifikasi akhir terhadap DSML.
    10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktifitas perusahaan dalam bidang hubungan langganan yang diberikan oleh Direktur.
    11. Melaporkan semua hasil kegiatanya.
    10. ADM Pelayanan Pelanggan
    Fungsi dari seorang ADM Pelayanan Pelanggan:
    1. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap pelayanan dan pengelolaan hubungan dengan pelanggan perusahaan.
    2. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap semua aspek yang terkait dengan pelanggan.
    Tugas Pokok dari ADM Pelayanan Pelanggan:
    1. Memberikan pelayanan secara memuaskan.
    2. Meyusun rencana kerja.
    3. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
    4. Menangani dan menyelesaiakan pengaduan nonteknis dari pelanggan dengan segera.
    5. Mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah dikeluarkan.
    6. Melaksanakan penerbitan rekening air dan non air.
    7. Menyelenggarakan penagihan rekening air, non air dan piutang terkait pelanggan yang menjadi hak perusahaan.
    8. Melaporkan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya.
    11. Pengembangan Pelanggan
    Fungsi dari seorang Pengembangan Pelanggan:
    1. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap pengembangan pelanggan perusahaan.
    2. Melakukan pemasaran pelanggan dalam rangka pemgembangan cakupan pelayanan perusahaan.
    3. Pengelolaan administrasi pedaftaran pelanggan baru PDAM.
    Tugas Pokok dari Pengembangan Pelanggan:
    1. Penyelenggaraan, pengkoordinisasian dan pengendalian pengelolaan pemasaran PDAM.
    2. Menyusun rencana kerja.
    3. Mengirim rencana anggaran.
    4. Menyusun usulan rencana pemasaran perusahaan.
    5. Memproses permintaan pelanggan air.
    6. Melaporkan hasil kegiatan sesuai wewenang.
    7. Penyelenggaraan, pengkoordinasian dan pengendalian pendaftaran calon pelanggan PDAM.
    8. Menerima dan melayani permintaan calon pelanggan air minum dari masyarakat untuk rumah tangga dan lain-lain.
    9. Melakukan inputing data calon pelanggan kesistem.
    10. Menyerahkan berkas pendaftaran calon pelanggan.
    11. Melaporkan kegiatan pekerjaan secara reguler dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Hubungan Langganan.
    12. Infomasi Teknologi
    Fungsi dari seorang Infomasi Teknologi :
    Membantu Kepala Bagian Hubungan Langganan mengelola teknologi infomasi perusahaan.
    Tugas Pokok dari Infomasi Teknologi:
    1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Bagian Informasi Teknologi.
    2. Mengembangkan aplikasi yang mendukung proses transaksi
    3. Mengelola dan memelihara aplikasi yang dijalankan perusahaan.
    4. Menjaga tingkat keamanan aplikasi penting.
    5. Menyusun pedoman dan petunjuk yang terkait aplikasi dan jaringan.
    6. Menyusun rencana acuan kerja dan user requirement/ kebutuhan user untuk pengembangan aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
    7. Mengelola server dan database elektronik perusahaan.
    8. Mengelola email perusahaan dan website perusahaan.
    9. Mengelola dan memelihara software dan hardware komputer.
    10. Menyusun laporan hasil kegitan sesuai dengan wewenang dan tugas tanggung jawabnya.
    11. Menyelesaikan permasalahan yang terkait aplikasi yang digunakan oleh perusahaan.
    12. Mengelola pemeliharaan komputer.
    13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan aktifitas perusahaan yang diberikan oleh Kepala Bagian Hubungan Langganan.
    13. Hubungan Masyarakat
    Fungsi dari seorang Hubungan Masyarakat:
    Membantu Kepala Bagian Hubungan Langganan dalam urusan hubungan masyarakat perusahaan.
    Tugas Pokok dari Infomasi Teknologi:
    1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan-kegiatan seksi hubungan masyarakat.
    2. Merumuskan visi, misi dan strategi hubungan masyarakat perusahaan.
    3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur melalui Kepala Bagian Hubungan Langganan dalam menyelesaikan permasalahan prinsipil.
    4. Menyusun rencana kerja dan anggaran seksi hubungan masyarakat.
    5. Mengelola dan mejalankannya fungsi kehumasan.
    6. Melaksanakan kegiatan protokoler perusahaan.
    7. Mengatur dan menjalin hubungan yang baik.
    8. Melakukan kajian untuk digunakan sebagai perencanaan planning.
    9. Menyusun materi jumpa pers maupun press released dalam rangka mengkomunikasikan aktivitas.
    10. Mempersiapkan materi untuk untuk menginformasikan kepada masyarakat.
    11. Membangun suatu citra perusahaan.
    12. Koordinasi dan menjalin silturahmi.
    13. Bersama bagian terkait menyelesaikan konflik antara warga dengan perusahaan.
    14. Melaksanakan tugas –tugas lain yang berhubungan dengan tugasnya.
    15. Melaporkan kegiatan dan tanggung jawab atas pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian Hubungan Langganan.

    Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Berjalan

    Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :
    1. Prosedur pelayanan pelanggan pada PDAM Tirta Benteng :
    1. Pelanggan mendatangi PDAM Tirta Benteng untuk melakukan pendaftaran/pemasangan baru
    2. Pelanggan mengisi form pendaftaran yang diberikan resepsionis.
    3. Resepsionis menerima form pendaftaran dari pelanggan.
    4. Kasir menerima uang pembayaran dari pelanggan lalu baru membuat bukti transaksi yang diserahkan kepada bagian keuangan.
    5. Kasir memberikan nota pembayaran kepada pelanggan, dan membuat bukti transaksi yang diserahkan kepada bagian keuangan.
    6. Lalu Kasir membuat nota pengiriman dan memberikannya kepada teknisi.
    7. Lalu teknisi survey ke tempat pelanggan untuk dilakukan pemasangan baru.
    8. Kasir membuat laporan dan memberikannya kepada pimpinan.
    9. Pimpinan menerima laporan data pelanggan baru dari kasir dan menyetujui.
    1. Pelanggan yang ingin melakukan pemasangan baru bisa menghubungi resepsionis.
    2. Kemudian teknisi survey tempat untuk pemasangan baru.
    3. Teknisi memberikan hasil survey kepada resepsionis.
    4. Resepsionis memberikan data hasil survey ke kasir.
    5. Kasir membuat laporan dan mengecek biaya pemasangan baru.
    6. Kasir memberikan hasil laporan biaya kepada resepsionis.
    7. Resepsionis memberitahukan kepada pelanggan berapa jumlah yang harus dibayarkan untuk pemasangan baru.
    8. Pelanggan juga dapat memilih metode pembayaran dengan cara tunai atau transfer bank, PPOB.
    9. Kasir membuat laporan dan memberikan bukti pembayaran kepada pimpinan.
    10. Pimpinan lalu menyetujui

    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan


    Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem yang berjalan saat ini.
    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :
    1) . 1 system yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan.
    2). 5 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Pelanggan, Kasir, Resepsionis, Teknisi dan Pimpinan.
    3). 7 use case yang biasa dilakukan oleh actor.

    Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

    1. Sequence Diagram Pelayanan



    Gambar 3.3 Sequence Diagram Pelayanan
    Berdasarkan Gambar 3.3 Squence Diagram diatas terdiri:
    1. 4 Lifeline : yaitu, system
    2. 5 Actor, yaitu : Pelanggan, Resepsionis, Kasir, Teknisi, Pimpinan
    3. 11 Message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.

    Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

    1. Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan



    Gambar 3.4 Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan
    Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram diatas terdiri dari :
    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 5 vertical swimeline yaitu Pelanggan, Kasir, Resepsionis, Teknisi, dan Pimpinan.
    3. 16 activity yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

    Analisa Sistem Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode yang digunakan adalah Metode Servqual merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan dari atribut masingmasing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap (kesenjangan) yang merupakam selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang telah diterima dengan harapan terhadap yang akan diterima. Pengukurannya metode ini dengan mengukur kualitas layanan dari atribut masingmasing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap yang merupakan selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang diterima dengan harapan konsumen terhadap layanan yang akan diterima. Namun, secara umum memang belum ada keseragaman batasan tentang konsep servive quality (servqual).
    Nilai gap 5 adalah nilai kesenjangan yang terjadi antara harapan dan kenyataan pengguna jasa yang diperoleh dari pernyataan kualitas pelayanan jasa tentang harapan konsumen (pesuluh) terhadap pelayanan yang ingin dirasakan dan nilai rata-rata kenyataan pelayanan yang dirasakan konsumen (pesuluh) pada kondisi sebenarnya. Untuk mengetahui nilai gap tersebut digunakan persamaan berikut :
    SQi =Xi - Yi
    Keterangan :
    SQi = Nilai gap atribut ke-i
    Xi = Nilai rata-rata kenyataan atribut ke-i
    Yi = Nilai rata-rata kenyataan atribut ke-i
    Contoh :
    Xi = 4.28
    Yi = 4.24
    SQi = 4.28 – 4.24
    SQi = 0.04
    Berikut ini merupakan nilai rata-rata harapan pelanggan mengenai pelayanan jasa terhadap kenyataan pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan (gap 5) terhadap atribut pernyataan kualitas pelayanan.
    Tabel 3.1 Nilai rata-rata gap 5 terhadap
    pernyataan kualitas pelayanan jasa

    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    1. Spesifikasi perangkat keras (Hardware)
    • Processor : Intel Pentium Dual Core
    • Monitor : Sony 14 Inci
    • Hardisk : 320 GB
    • Perbaikan pada voice input.
    • RAM : 2 GB.
    • Keyboard : Logitech USB
    • Mouse : Logitech USB
    2. Spesifikasi perangkat lunak (Software)
    • Microsoft Windows 7 Profesional 32 Bit
    • Microsoft Office 2010 Profesional
    • Dreamweaver
    • Xampp
    • Database Mysql
    • Software Prototype Pencil
    3. Hak Akses (Brainware)
    Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan hanya dapat dilakukan oleh admin.

    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Dari hasil analisa, maka permasalahan yang dihadapi oleh penulis adalah sebagai berikut:
    1. Sistem komputerisasi harus dilakukan pengembangan.
    2. Penginputan data dilakukan secara input dalam satu aplikasi .
    3. Data yang dihasilkan tidak berurutan sesuai wilayah sehingga pembuatan laporan untuk akhir bulan atau akhir tahun sulit untuk ditemukan.
    4. Proses pendataan pelanggan baru secara komputerisasi.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Harus melakukan monitoring atau pengawasan secara live agar bisa diperketat
    2. Dibuatkannya sistem pelayanan secara online khusus pelanggan, dan harus mencakup keseluruh sistem yang ada.
    3. Diperlukannya 2 sistem input data pelayanan secara terkomputerisasi dan manual supaya akurasi pelayanan terkontrol dengan baik dan benar.
    4. Sistem pendataan pelanggan baru
    5. Sistem proses pemasangan instalasi PDAM baru
    6. Sistem Informasi dalam tagihan pelanggan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan staff yang melakukan survey. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:
    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi:
    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:
    Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III


    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi.
    Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Usulan Prosedur Yang Baru

    Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru ditentukan, langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Sistem usulan ini menggunakan program Visual Paradigm for UML Interprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan state diagram, rancangan basis data, normalisasi serta rancangan tampilan.

    Diagram Rancangan Sistem

    Untuk membuat rancangan sistem, maka digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang saat ini digunakan sebagai berikut :

    Use Case Diagram

    1. Rancangan sistem yang di usulkan.
    Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan
    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :
    • 1 system yang mencakup seluruh kegiatan sistem fitnes pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
    • 3 actor yang melakukan kegiatan proses sistem sistem Aplikasi Pelanggan pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang
    • 11 use case yang biasa dilakukan oleh actor tersebut .

    Activity Diagram

    1. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Admin.
    'Gambar 4.2 Activity Diagram Admin
    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :
    • 1 Initial Node, objek yang diawali.
    • 43 Action, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut diantaranya menu login, Dasboard area admin, menu Pelanggan, menu Tagihan&Pembayaran,data laporan,Administrator,master&konfigurasi dan logout.
    • 1 Final State, objek yang di akhiri.
    2. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Pimpinan
    Gambar 4.3 Activity Diagram Pimpinan
    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan terdapat :
    • 1 Initial Node, objek yang diawali.
    • 12 Action, nilai atribut dan nilai link pada suatu waktu tertentu, yang dimiliki oleh suatu objek tersebut diantaranya Laporan pelanggan dan Tagihan, selesai.
    • 1 Final State, objek yang di akhiri.

    Sequence Diagram

    1. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Admin.
    Gambar 4.4 Sequence Diagram Admin
    Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :
    • 9 Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya browser, login, home area admin, menu pelanggan, menu tagihan&pembayaran ,menu laporan, menu administrator,Menu Master&konfigurasi laporan logout.
    • 1 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya admin.
    • 18 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya membuka web, masukkan password, verifikasi password, login sukses, login gagal, tampilkan menu home area admin, lihat menu pelanggan , tampilkan menu ntagihan&pembayaran ,menu laporan, pilih menu logout, keluar dari halaman admin.
    2. Rancangan sistem yang akan dibuat untuk Pimpinan
    Gambar 4.5 Sequence Diagram Member
    Berdasarkan gambar 4.4 Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :
    • 5 Lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, diantaranya Browsing,login,menu pimpinan,laporan,logout.
    • 1 actor yang melakukan kegiatan, diantaranya pimpinan
    • 10 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut, diantaranya membuka

    Rancangan Basis Data

    Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.
    Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data memakai class diagram, spesifikasi basis data dan normalisasi.

    Rancangan Class Diagram

    Gambar 4.6 Class Diagram yang diusulkan
    Berdasarkan gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan terdapat :
    • 5 Class, himpunan dari objek-objek yang berbagi attribut serta operasi yang sama diantaranya Admin ,Pelanggan ,Tagihan, Config, kecamatan,kelurahan.
    • 5 Multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
    1. Nama file : Admin
    Media : Hard Disk
    Isi : Id, Username, Name, Level, Status, Password, Lastlogin, Mdate, cdate
    Primary key : id
    Jumlah record : 277
    Struktur :
    Tabel 4.1 Tabel Admin
    2. Nama file : Pelanggan
    Media : Hard Disk
    Isi  : Id, Nopel, Nama, Telp, Noktp, No kk, Ti, Gender, Kecamatan, Kelurahan, Rw, Rt, Alamat, Status, Cdate.mdate
    Primary key : Id
    Jumlah record : 506
    Struktur :


    Tabel 4.2 Tabel Pelanggan
    3. Nama file : Tagihan
    Media : Hard Disk
    Isi : Id, Pelanggan_id, Tahun, Bulan, Mkubik, Jml_tagih, jml_bayar, Tgl_bayar, Cdate, mdate
    Primary key : Id
    Jumlah record : 99
    Struktur :


    Tabel 4.3 Tabel Tagihan
    4. Nama file : config
    Media : Hard Disk
    Isi : id, label, key, type, value, option, desc, sort, group, cdate, mdate
    Primary key : Id
    Jumlah record : 236
    Struktur :


    Tabel 4.4 Tabel Config
    5. Nama file : Kelurahan
    Media : Hard Disk
    Isi : Id, Kcmtn_id, Nama, Cdate, mdate
    Primary key : Id
    Jumlah record : 108
    Struktur :


    Tabel 4.5 Tabel Kelurahan
    6. Nama file : Kecamatan
    Media : Hard Disk
    Isi : Id, Nama, Cdate, mdate
    Primary key : Id
    Jumlah record : 97
    Struktur :


    Tabel 4.6 Tabel Kecamatan

    Sistem yang diusulkan

    Prototype Menu Login Admin

    Gambar 4.7 Prototype Menu Login Admin

    Prototype Home Area Admin

    Gambar 4.8 Prototype Home area Admin

    Prototype Menu Pelanggan

    Gambar 4.9 Prototype menu Pelanggan

    Prototype Menu Tagihan & Pembayaran

    Gambar 4.10 Prototype Menu Tagihan & Pembayaran

    Prototype Menu Laporan

    Gambar 4.11 Prototype Menu Laporan


    Prototype Menu Administrator

    Gambar 4.12 Prototype Menu Administrator

    Prototype Menu Konfigurasi

    Gambar 4.13 Prototype Menu Konfigurasi

    Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

    Desain Menu Login Admin

    Gambar 4.14 Tampilan Menu Login Utama Login Admin


    Pada Gambar ini merupakan tampilan dari menu untuk login admin.

    Tampilan Home Area Admin

    Gambar 4.15 Tampilan Home Area Admin


    Pada Menu ini merupakan menu yang berfungsi sebagai menu area admin yang terdapat beberapa link menu untuk mengelola Transaksi

    Tampilan Menu Daftar Pelanggan

    Gambar 4.16 Tampilan Menu Daftar Pelanggan


    Pada Tampilan menu Member untuk menginput data Pelanggan baru atau merubah data para Pelanggan

    Tampilan Menu Pendaftaran Pelanggan Baru

    Gambar 4.17 Tampilan Menu Pendaftaran Pelanggan Baru


    Pada menu ini berisikan beberapa link untuk menginput data baru Pelanggan yang melakukan mendaftar.

    Tampilan Menu Cari Tagihan

    Gambar 4.18 Tampilan Menu Cari Tagihan

    Tampilan Menu Laporan Pelanggan

    Gambar 4.19 Tampilan Menu Laporan Pelanggan

    Tampilan Menu Laporan Tagihan

    Gambar 4.20 Tampilan Menu Laporan Tagihan

    Tampilan Menu Daftar Admin

    Gambar 4.21 Tampilan Menu Administrator

    Tampilan Menu Tambah Admin

    Gambar 4.22 Tampilan Menu Tambah Admin

    Tampilan Menu Tambah Kecamatan & Kelurahan

    Gambar 4.23 Tampilan Menu Tambah Kecamatan & Kelurahan

    Tampilan Menu Konfigurasi

    Gambar 4.24 Tampilan Menu Konfigurasi

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Hardware

    Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah sebagai berikut :
    1. Laptop Asus
    2. Ram 2 GB
    3. Hardisk 500 GB
    4. Monitor 14 HD (LED)
    5. Optical Mouse 2.4G Wireless
    6. Printer Laserjet

    Software

    Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
    1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7
    2. PHP dan MySQL
    3. Macromedia Dreamweaver CS3
    4. Visual Paradigm for UML Interprise Edition

    Brainware

    Hak akses (brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan akan tetap menggunakan pegawai yang sudah ada. Hanya saja dibutuhkan suatu pelatihan pada tenaga pelaksanaan yang ada untuk mendukung kerja sistem yang diusulkan.

    Testing

    Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing, Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.
    Tabel 4.7 Tabel Blackbox

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, Menu Area Admin. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan sehingga membantu user mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap atau tidak tepat sesuai dengan tipe datanya, selanjutnya yan g kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh PDAM.


    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Dalam merancang, mempersiapkan, menguji dan mengimplementasikan sistem membutuhkan satuan waktu dalam periode tertentu sehingga dapat berjalan dengan benar, berikut adalah tahapan dalam pengembangan sistem tersebut yaitu :
    1. Tahap Pengumpulan Data
      Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap pertama yang dilakukan, hal ini berguna untuk memenuhi semua kebutuhan data yang diperlukan.
    2. Analisa Sistem
      Tahapan analisa sistem dilakukan dengan meneliti sistem yang sedang berjalan, tahap ini bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi untuk mempermudahkan menentukan tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan sistem.
    3. Perancangan Sistem
      Perancangan sistem dilakukan berdasarkan data yang diperoleh serta analisa pada sistem yang berjalan.
    4. Pembuatan Program
      Tahap pertama adalah pembuatan program yaitu pembuatan database pada MySQL berdasarkan data yang didapat, lalu merancang bentuk tampilan dilayar kemudian membuat listing program sebagai instruksi dalam menghubungkan tampilan layar tersebut.
    5. Testing Program
      Bertujuan untuk mengetahui hasil dari program yang telah dibuat pada tahap implementasi sebelumnya.
    6. Evaluasi Program
      Kegiatan ini dilakukan setelah test program, tujuannya untuk mengetahui kesalahan serta kekurangan pada program yang telah dibuat.
    7. Perbaikan Program
      Tahap ini dilakukan jika di temukan kekurangan dan kelemahan pada program yang telah dibuat.
    8. Pelatihan
      Setelah diketahui sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan, tahap selanjutnya dilakukan pelatihan terhadap pegawai, maka perancangan sistem yang diusulkan dapat segera diimplementasikan.
    9. Dokumentasi
      Pengarsipan file yang tersusun rapih sangat membantu memudahkan pencarian data jika terdapat kesalahan nantinya.

    Schedulle Implementasi

    Tabel 4.8 Tabel Schedulle Implementasi

    Estimasi Atau Perkiraan Biaya Penelitian

    Diberikan rincian biaya penelitian yang mengacu pada kegiatan penelitian yang diuraikan dalam Metode Penelitian.
    Tabel 4.9 Tabel Perincian Biaya


    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan, adalah sebagai berikut:
    1. Sistem pelayanan data pelanggan yang saat ini sedang berjalan di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang masih dilakukan secara komputerisasi dengan aplikasi, namun sistem aplikasi tersebut masih menyebabkan kurang efektif dan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pencarian data pelanggan, cek info tagihan dan pembayaran pencarian dalam pembuatan laporan.
    2. Dengan adanya sistem pelayanan yang telah terkomputerisasi, maka dapat mempermudah admin dan pelanggan dalam melakukan pendaftaran, info tagihan dan cek pembayaran, pencarian data pelanggan untuk dibuatnya dalam pembuatan laporan, sehingga dapat terciptanya pekerjaan yang lebih baik, efektif dan efisien.

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    Setelah selesai melaksanakan penelitian Skripsi pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang dengan melakukan studi kasus yaitu mempelajari dan membahas permasalahan, melakukan wawancara atau tanya jawab mengenai hal-hal yang berada dalam ruang lingkup proses pelayanan data pelanggan. Penyusun dapat mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan sebagai berikut:
    1. Sistem pelayanan yang berjalan saat ini pada PDAM TIRTA BENTENG masih menggunakan sistem aplikasi komputer namun dirasakan masih kurang efektif dan efisien.
    2. kendala yang dihadapi dalam sistem pengolahan data pelanggan selama ini yaitu teknologi yang terpusat menggunakan aplikasi namun menyebabkan kurangnya keakuratan data yang dihasilkan tidak berurutan sesuai wilayah sehingga pembuatan laporan untuk akhir bulan atau akhir tahun sulit untuk ditemukan.
    3. Untuk merancang sistem pelayanan pelanggan, dibutuhkan sistem aplikasi berbasis web dan sebuah media tempat penyimpanan data, sehingga laporan yang dihasilkan akurat.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian
    1. Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang muncul pada sistem pelayanan data pada PDAM TIRTA BENTENG, serta dapat memberi masukan-masukan agar mengurangi kesalahan-kesalahan dalam proses pengolahan data pelanggan.
    2. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian yang penulis lakukan dapat bermanfaat dan digunakan oleh PDAM TIRTA BENTENG sebagai referensi untuk memperbaiki sistem pelayanan data pelanggan yang berjalan saat ini.
    3. Menambah pengetahuan, pengalaman serta pengamatan dari sebuah sistem yang berjalan saat ini di PDAM TIRTA BENTENG, serta dapat menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.
    2. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian
    1. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pelanggan dalam melakukan proses, sehingga proses pelayanan jasa lebih mudah dan fleksibel dari segi waktu dan tempat.
    2. Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi penulis, karena dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis mengenai sistem pelayanan data pelanggan pada PDAM TIRTA BENTENG.
    3. Dengan adanya sistem yang sudah di buat ini diharapkan agar terciptanya pelayanan yang lebih baik lagi, serta efektif dan efisien bagi admin dan pelanggan dalam proses pelayanan jasa lebih mudah dan fleksibel dari segi waktu dan tempat.
    4. Harus ada pengembangan dalam segi SDM untuk melatih penggunan aplikasi yang berbasis web sudah di buat pada PDAM Tirta BentengKota Tangerang.

    Kesimpulan Terhadap Metode Penelitian

    Berdasarkan metode penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan :
    1. Penulis melakukan metode pengumpulan data dalam penelitian ini, dimana penulis melakukan wawancara langsung kepada stakeholder atau pegawai yang ada dibawah lingkungan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, selain itu penulis juga melakukan observasi langsung di PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, dan penulis juga memperoleh data dan informasi dari beberapa sumber literature seperti buku, jurnal, internet, dan lain sebagainya.
    2. Penulis menggunakan metode pengembangan sistem dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Metode Servqual (servive quality) dan UML.
    3. Metode pengujian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software.

    Saran

    Untuk meningkatkan atau memaksimalkan aplikasi berbasis web ini pengolahan pelayanan data pelanggan penulisan memberikan saran untuk memajukan aplikasi berbasis website yang dibuat sebagai berikut:
    1. Apabila sistem yang baru sudah berjalan maka perlu di perhatikan dan di lakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan instansi dari pihak PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang.
    2. Perlu dilakukan sosialisasi dan training kepada bagian yang terkait terutama pada inputers.
    3. Dimasa yang akan datang, diharapkan bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 2. Arif. Nur, Wanda. Ayu Putri, Masudi. Abdi 2013.Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK Swasta Brigjend Katamso Medan". Jurnal SAINTIKOM Vol. 12, No. 1,Januari 2013
    2. Pemrograman dengan web dengan HTML Informatika. Bandung
    3. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013.Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
    4. 4,0 4,1 4,2 Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    5. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning ebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011.
    6. 28. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208).
    7. 7,0 7,1 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
    8. 8,0 8,1 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    9. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
    11. Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet. Bandung:Satu Nusa
    12. 12,0 12,1 Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning ebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4, No.3-Mei 2011.
    13. 13,0 13,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
    14. 14,0 14,1 Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan Publik ; Teori, Kebijakan dan. Implementasi, cetakan kelima Jakarta: PT. Bumi Aksara.
    15. Sunyoto http://www.woodpress.com/ Kepuasan Konsumen. diakses tanggal 05 Oktober 2011.
    16. 20. Suwardi. 2011 menuju kepuasan pelanggan melalui penciptaan kualitas pelayanan. Ragam jurnal pengembangan humaniora. Vol. 11. No.1 Semarang: politeknik negeri semarang
    17. Sahin, A., C. Zehir, dan H. Kitapci, 2012, The Effects of Brand Experience and Service Quality on Repurchase Intention: The Role of Brand Relationship Quality, African Journal of Business Management, Vol. 6, No 45: 11190-11201.
    18. International Journal of Economics and Management Sciences Vol 1 No.5 (2011), yang berjudul Impact of Perceived Value on Word of Mouth Endorsement and Customer Satisfaction
    19. Journal of Sport Management (2010), Vol 24 , hal 83-105, yang berjudul Beragam Cara untuk Melakukan Pembelian Kembali
    20. Tatang, Daud F. " Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Vanda Jaya Abadi ". (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang), 2014.
    21. 21,0 21,1 Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
    22. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
    23. 23,0 23,1 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: GrahaIlmu.
    24. Hidayat,Deddy. 2010. “Definisi Sistem” Tangerang: Jurnal Cyber Raharja
    25. 7. Hidayat,Deddy. 2010. “Definisi Sistem” Tangerang: Jurnal Cyber Raharja
    26. 26,0 26,1 Anhar, 2010 Panduan Menguasai PHP Dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Media Kita.
    27. 25. Sibero,Alexander F.K. 2011. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta: Mediakom.
    28. Sidik, Betha, Husni I, Pohon. 2012, Pemrograman dengan web dengan HTML Informatika. Bandung
    29. 5. Eriani , Selvy " Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web Pada LKP. Balaraja Cendekia Graha", (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang), 2013.
    30. Raharjo, Budi. 2011. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
    31. Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
    32. 32,0 32,1 Rahayu, nina (2014) perancangan executive information system (eis) dalam bidang penjualan pada cafe dan resto
    33. 33,0 33,1 Rahardja Untung, Hidayati, Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
    34. Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory and Application of IT Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.