SI1322475318: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
(BAB IV)
Baris 1.616: Baris 1.616:
 
=<div style="text-align: center;line-height: 1;">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=
 
=<div style="text-align: center;line-height: 1;">'''DAFTAR PUSTAKA'''</div>=
 
<references/>
 
<references/>
 +
 +
 +
 +
=<div style="text-align: center;line-height: 1;">'''DAFTAR LAMPIRAN'''</div>=
 +
<div style="font-family: times new roman;text-align: justify; line-height: 2; font-size: 12pt">
 +
<p style="line-height: 2">''' Lampiran A:''' </p>
 +
<p style="line-height: 2">Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:</p>
 +
<p style="line-height: 1.15">
 +
[https://docs.google.com/document/d/19nKoEMaTBcQBBnGoFPd3H5zOxOidGkvZlMuDpM_od_A/edit A.1. Validasi Skripsi] <br>
 +
[https://docs.google.com/document/d/19nKoEMaTBcQBBnGoFPd3H5zOxOidGkvZlMuDpM_od_A/edit A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi] <br>

Revisi per 25 Februari 2017 16.43

 

APLIKASI MONITORING PENCATATAN DATA PENJUALAN

ALAT INDUSTRI BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA PT PHOSPHATINDO PERKASA

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

Disusun Oleh:

NIM
: 1322475318
NAMA
: ENNY NURAINI

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

APLIKASI MONITORING PENCATATAN DATA PENJUALAN

ALAT INDUSTRI BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA PT PHOSPHATINDO PERKASA

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1322475318
Nama  : Enny Nuraini
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

APLIKASI MONITORING PENCATATAN DATA PENJUALAN

ALAT INDUSTRI BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA PT PHOSPHATINDO PERKASA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322475318
Nama  : Enny Nuraini

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Maret 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Haerudin, S.Kom., MM)     (Padeli, M.Kom)
NID : 05092     NID : 03002

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

APLIKASI MONITORING PENCATATAN DATA PENJUALAN

ALAT INDUSTRI BERBASIS MOBILE ANDROID

PADA PT PHOSPHATINDO PERKASA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1322475318
Nama  : Enny Nuraini

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______________)   (_______________)   (_______________)
NID :   NID :   NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1322475318
Nama  : Enny Nuraini
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Enny Nuraini
NIM. 1322475318

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRACT

Android phone currently is widely used for a variety of applications. We are not only able to use android phone as a phone in General, but we can do a lot with android phones we have. Like to listen to music online, play games online, streaming, trade sales and purchases online, and many other things. With android phones, we can also conduct monitoring or monitoring over an activity without having to place these activities we are going. It helps workers who have a system working in mobile, are not working in one location only. PT Phosphatindo Perkasa is a company engaged in the sale of industrial tools feel desperately need a top performance monitoring application of the marketing department. This is considered important because a working system of Manager of PT Phosphatindo Perkasa that is mobile, not just in one location only. Sales monitoring system which is still manual has always been a problem for managers in evaluating and taking decisions, because the process to obtain a report of sales data requires time. Referring to that problem, then the application dibuatkanlah monitoring android-based sales data logging. The methods used to design this application researchers including methods of data collection, analysis, drafting and testing methods blackbox testing. Expected by the existing application monitoring can assist managers in gaining sales data in realtime from a user or marketing.

Keywords: Android, Application, Monitoring, Sales

 

ABSTRAK

Saat ini telepon android banyak digunakan untuk bermacam aplikasi yang bervariasi. Kita tidak hanya dapat menggunakan telepon android seperti pada umumnya sebuah telepon, tetapi kita dapat melakukan banyak hal dengan telepon android yang kita miliki. Seperti mendengarkan musik secara online, bermain game secara online, streaming, melakukan transaksi penjualan dan pembelian secara online, serta masih banyak hal lainnya. Dengan telepon android, kita juga bisa melakukan monitoring atau pemantauan atas sebuah kegiatan tanpa harus kita berada ditempat kegiatan tersebut terjadi. Hal ini membantu para pekerja yang memiliki sistem bekerja secara mobile, tidak berada dalam satu lokasi kerja saja. PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat industri merasa sangat membutuhkan sebuah aplikasi monitoring atas kinerja dari marketing departemen. Hal ini dianggap penting karena sistem kerja dari manajer PT Phosphatindo Perkasa yang bersifat mobile, tidak hanya berada di dalam satu lokasi perusahaan saja. Sistem monitoring penjualan yang masih manual selalu menjadi masalah bagi manajer dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan, karena proses untuk memperoleh laporan data penjualan memerlukan waktu. Mengacu pada permasalahan tersebut, maka dibuatkanlah aplikasi monitoring pencatatan data penjualan berbasis android. Metode yang digunakan peneliti untuk merancang aplikasi ini diantaranya metode pengumpulan data, analisa, perancangan serta metode pengujian blackbox testing. Diharapkan dengan adanya aplikasi monitoring ini dapat membantu manajer dalam memperoleh data penjualan secara realtime dari pengguna atau marketing.

Kata Kunci: Android, Aplikasi, Monitoring, Penjualan

 

 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb. Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahi robbil alamin, Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah dilimpahkan kepada peneliti sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “APLIKASI MONITORING PENCATATAN DATA PENJUALAN ALAT INDUSTRI BERBASIS MOBILE ANDROID PADA PT PHOSPHATINDO PERKASA”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 jurusan Teknik Informatika pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer STMIK Raharja, Cikokol Tangerang.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Skripsi ini banyak mendapat bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena hal tersebut dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak Haerudin, S.Kom., MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.
  5. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Dosen Pembimbing II, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada peneliti, sehingga dapat menjalani Skripsi ini penuh dengan ilmu dan semangat.
  6. Ibu Annie E. Limahelu, Amd selaku Stakeholder PT Phosphatindo Perkasa yang banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi ini serta arahan dan masukan terhadap sistem yang diinginkan.
  7. Bapak dan Ibu Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  8. Ibunda tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang penuh dengan kasih sayang.
  9. Eka Yuliandini dan Muhammad Rafi Arfiansyah, walaupun kita beda angkatan tapi dukungan dan semangat yang kalian berdua berikan sungguh besar artinya bagi peneliti.
  10. Mega Margaretha dan Jefri R. Nainggolan, teman seperjuangan dalam berbagi informasi dalam proses penyusunan laporan Skripsi.
  11. Semua pihak yang tidak dapat peneliti tuliskan satu persatu, terima kasih atas dukungannya dan pengalaman-pengalamannya yang sangat bermanfaat.

Namun demikian, peneliti menyadari sepenuhnya masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan sebagai perbaikan untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca. Akhir kata wassalamu’alaikum wr. wb.

Tangerang, 23 Januari 2017
Enny Nuraini
NIM. 1322475318

 

 

 

Daftar isi

 

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Struktur Tabel Marketing

Tabel 4.3. Struktur Tabel Stok Barang

Tabel 4.4. Struktur Tabel Transaksi

Tabel 4.5. Struktur Tabel Review Order

Tabel 4.6. Struktur Tabel Pembayaran dan Pengiriman

Tabel 4.7. Struktur Tabel Riwayat Penjualan

Tabel 4.8. Struktur Tabel Customer

Tabel 4.9. Tabel Pengujian atau Blackbox Testing

Tabel 4.10. Jadwal Penelitian

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Visual Paradigm for Unified Modeling Language

Gambar 2.1. Arsitektur Android

Gambar 2.2. Application Layer

Gambar 2.3. Application Framework

Gambar 2.4. Libraries

Gambar 2.5. Android Runtime

Gambar 2.6. Linux Kernel

Gambar 2.7. Komponen Android

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.2. Use Case Diagram Monitoring Pencatatan Data Penjualan

Gambar 3.3. Sequence Diagram Monitoring Pencatatan Data Penjualan

Gambar 3.4. Activity Diagram Monitoring Pencatatan Data Penjualan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Class Diagram Aplikasi Monitoring

Gambar 4.5. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.6. Tampilan Halaman Home

Gambar 4.7. Tampilan Halaman Kontak Perusahaan

Gambar 4.8. Tampilan Halaman Penjualan

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Stok Barang

Gambar 4.10. Tampilan Halaman Transaksi

Gambar 4.11. Tampilan Halaman Review Order

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Pembayaran dan Pengiriman

Gambar 4.13. Tampilan Halaman Riwayat Penjualan

DAFTAR SIMBOL

Daftar Simbol Use Case

Daftar Simbol Sequence

Daftar Simbol Activity

 

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Saat ini banyak aplikasi atau sistem informasi yang bermunculan guna membantu manusia dalam proses kesehariannya, merupakan salah satu fenomena yang terjadi begitu pesatnya. Keberhasilan perusahaan maupun industri dalam menghadapi tantangan saat ini, terletak pada kemampuan perusahaan dalam pengolahan dan peningkatan sistem teknologi informasi tersebut.

Hal ini memungkinkan terjadinya pemenuhan permintaan baik yang berupa informasi, jasa, atau barang secara lebih cepat dan mudah. Terlebih lagi pada tidak hanya pesatnya perkembangan dibidang teknologi komputer, tapi juga pesatnya perkembangan dibidang teknologi mobile device. Perangkat mobile yang menggunakan teknologi komputer sudah banyak digunakan dan sudah menjadi barang yang umum yang dimiliki oleh semua orang. Selain itu, perkembangan teknologi mobile device saat ini sudah didukung dengan banyaknya fitur internet. Dengan adanya hal tersebut, konsumen dapat melakukan transaksi pembelian, penjualan dan pemantauan atau monitoring, serta controlling dimana saja dan kapan saja tanpa terikat dengan waktu dan tempat.

Teknologi berbasis mobile yang sedang trend saat ini adalah teknologi yang menggunakan platform Android. Android merupakan sistem operasi bergerak (mobile) yang menggunakan versi modifikasi dari Linux. Sistem ini memiliki berbagai keunggulan sebagai software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source), sehingga programmer dapat menambahkan atau membuat aplikasi baru didalamnya. Pertumbuhan mobile device dengan platform Android sendiri meningkat drastis, yakni 100 persen pada beberapa tahun belakangan ini bila dibandingkan pada tahun 2009 dimana awal produk ini masuk Indonesia.

PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang penjualan alat-alat industri seperti boiler, colling tower, safety valve, bellow assembling, pump, fillter press, phraser tank, media filter dan banyak macam lainnya. Penjualan dilakukan oleh Marketing Departemen dengan melakukan penawaran-penawaran produk kepada pelanggan maupun konsumen baru. Setiap kegiatan penjualan yang dilakukan oleh Marketing Departemen selalu dipantau atau di monitoring oleh Manajer secara langsung. Namun saat ini sistem monitoring penjualan alat industri pada PT Phosphatindo Perkasa masih bersifat manual, yaitu masih menggunakan sistem invoice atau menggunakan faktur yang akan dibuat dalam bentuk laporan. Hal ini menghambat kinerja Manajer dan Marketing Departemen dalam melakukan analisis penjualan dan pengambilan keputusan. Dikatakan menghambat dikarenakan untuk dapat mengetahui hasil laporan penjualan alat-alat industri diperlukan waktu sekitar beberapa hari setelah terjadinya transaksi dengan dikeluarkannya invoice atau faktur penjualan. Setelah invoice atau faktur penjualan dibuat, maka data-datanya baru akan di input kedalam komputer yang masih menggunakan form excel. Setelah data-data tersebut di input barulah laporan tersebut di print dan hasil dari printnya diserahkan kepada Manajer dan Marketing Departemen untuk dilakukan analisis dan evaluasi atas kinerja Marketing Departemen guna pengambilan keputusan untuk langka penjualan berikutnya.

Terhambatnya kinerja Manajer dan Marketing Departemen untuk mengetahui data dari penjualan secara realtime. Maka perlu dibuat suatu aplikasi pemantauan atau monitoring yang dapat mengetahui segala macam bentuk transaksi penjualan secara realtime yang dapat menambah kinerja dalam produktivitas perusahaan. Serta berdasarkan cara kerja Manajer yang selalu mobile, tidak bisa berada hanya di satu tempat saja, sangat membutuhkan aplikasi yang dapat diakses dimana pun Manajer berada yang dapat digunakan untuk memonitoring penjualan alat-alat industri serta kinerja dari Marketing Departemen.

Untuk mencapai maksud diatas maka peneliti menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian SKRIPSI dengan judul “Aplikasi Monitoring Pencatatan Data Penjualan Alat Industri Berbasis Mobile Android Pada PT Phosphatindo Perkasa”.


Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut, yaitu:

  1. Bagaimana sistem monitoring pencatatan data penjualan alat industri yang sudah berjalan pada PT Phosphatindo Perkasa ?
  2. Bagaimana keakuratan informasi dalam bentuk invoice atau faktur yang sedang berjalan saat ini ?
  3. Bagaimana merancang aplikasi monitoring pencatatan data penjualan alat industri dengan android sehingga dapat membantu manajer dan bagian marketing departemen dalam menganalisis dan evaluasi guna mengambil keputusan ?


Ruang Lingkup Penelitian

Pembahasan mengenai permasalahan yang peneliti angkat hanya terfokus pada monitoring pencatatan data penjualan alat industri pada PT Phosphatindo Perkasa. Pembahasaan yang dilakukan mulai dari data barang yang tersedia, data penjualan barang dan laporan penjualan barang dengan menggunakan android.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memudahkan manajer dan marketing departemen untuk melakukan pemantauan atau monitoring terhadap pencatatan data penjualan alat industri. Selain itu mempermudah manajer dan marketing departemen dalam menganalisis dan mengevaluasi guna mengambil keputusan.

Manfaat dari penelitian adalah diperolehnya keakuratan informasi dalam hal monitoring pencatatan data penjualan alat industri yang dilakukan oleh Marketing Departemen itu sendiri.


Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti dalam melakukan penelitian diatas adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Operasional, Untuk mempermudah Manajer dan Marketing Departemen dalam melakukan pemantauan atau monitoring pencatatan data penjualan alat industri pada PT Phosphatindo Perkasa.
  2. Tujuan Fungsional, Untuk mempermudah Manajer dan Marketing Departemen dalam melakukan analisis dan evaluasi guna pengambilan keputusan.
  3. Tujuan Individual, Untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan pada sebuah aplikasi monitoring pencatatan data penjualan alat industri pada PT Phosphatindo Perkasa, sehingga peneliti dapat melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.


Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Operasional, Manfaat operasional dari penelitian ini membuat pekerjaan bagian Marketing Departemen dapat lebih produktif dalam melakukan penjualan alat industri.
  2. Manfaat Fungsional, Manfaat fungsional dari penelitian ini membantu Manajer dalam memperoleh informasi secara tepat waktu mengenai kinerja dari bagian Marketing Departemen.
  3. Manfaat Individual, Manfaat indvidual adalah membantu mahasiswa memperoleh wawasan yang lebih luas lagi dan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan teori yang diperoleh selama perkuliahan.


Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan laporan SKRIPSI ini peneliti melakukan pengumpulan data dan keterangan yang diperlukan untuk membantu penelitian dengan menggunakan beberapa metode, yaitu :


Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatakan data yang diperlukan dalam rangka penyusunan penelitian laporan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai:

Metode Observasi (Pengamatan)

Peneliti melakukan pengamatan secara langsung selama 3 bulan terhadap proses monitoring pencatatan data penjualan alat industri yang berjalan pada PT Phosphatindo Perkasa. Dari pengamatan tersebut peneliti mengumpulkan data yang merupakan sumber informasi yang dapat membantu menganalisis sistem yang sedang berjalan.

Metode Wawancara

Peneliti melakukan beberapa sesi tanya jawab dengan narasumber secara langsung pada PT Phosphatindo Perkasa tempat peneliti melakukan skripsi. Selaku stakeholder dari PT Phosphatindo Perkasa adalah Ibu Annie E. Limahelu, Amd. Hal ini dilakukan guna memperoleh data yang lebih spesifik serta memperkuat data yang sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung.

Metode Studi Pustaka

Segala upaya dilakukan peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti yaitu dengan melakukan studi pustaka. Informasi dan data diperoleh dari beberapa sumber literature atau buku untuk kebutuhan dalam menganalisis hal-hal yang terkait dengan laporan ini.


Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan studi pustaka, maka data yang sudah ada tersebut diolah dan dianalisis guna mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Dalam melakukan analisis sistem, peneliti menggunakan metode analisis SWOT yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Threats). Analisis SWOT digunakan untuk menganalisis dan memilih berbagai hal baik secara internal maupun eksternal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut. Selain itu peneliti juga menggunakan Unified Modeling Language (UML) yang meliputi use case diagram, sequence diagram dan activity diagram. Selanjutnya untuk rancangan sistem baru peneliti ajukan dengan menggunakan tahapan Elisitasi, diantaranya Elisitasi Tahap I, Elisitasi Tahap II, Elisitasi Tahap III dan Draft Final Elisitasi.


Metode Perancangan

Proses perancangan sistem meliputi pembuatan model dengan menggunakan tools atau alat bantu-alat bantu UML (Unified Modeling Language) yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram dengan software Visual Paradigm versi 8.0. Enterprise Edition.

Gambar 1.1. Visual Paradigm for Unified Modeling Language

UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object Oriented). UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Unified Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk :

  1. Memvisualisasikan grafis model yang tepat.
  2. Menetapkan model yang tepat, lengkap, dan tidak ambigu untuk mengampil semua keputusan penting dalam analisis, desain dan implementasi.
  3. Membangun model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman.
  4. Mendokumentasikan semua informasi yang dikumpulkan oleh tim sehingga memungkinkan untuk berbagi informasi.


Metode Pengujian (Testing)

Metode testing atau metode pengujian adalah metode yang digunakan untuk menganalisis identitas suatu sistem dengan mendeteksi dan mengevaluasi kondisi fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeliminasi suatu kesalahan yang terjadi pada saat sistem tersebut diterapkan. Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing.

Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat, hal ini dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antaralain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database, dan kesalahan performa.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi 5 (Lima) bab yang masing-masing bagian saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN
    Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
    Dalam bab ini berisikan uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan Skripsi ini. Dalam uraian tersebut juga menjelaskan tentang Android serta beberapa komponen yang mendukung.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
     Pada bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisis sistem yang berjalan saat ini serta permasalahan yang dihadapi.
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
     Bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan akan hal usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modeling Language), rancangan database, serta perangkat sistem yang diusulkan terdiri dari hardware dan software.
BAB V PENUTUP
    Bab ini berisikan kesimpulan yang berkaitan dengan hasil analisis dan rancangan sistem guna menjawab tujuan penelitian yang diajukan, serta saran dari peneliti untuk meningkatkan kinerja sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Danang Sunyoto [1] dalam buku Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi (2014:33), “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan, dengan kata lain bahwa suatu sistem bukanlah merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan atau sasaran yang sama”.

Sedangkan menurut Suprihadi, Rini K. Hudiono dan Lina S. Wijaya [2] dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No. 3 Mei 2013 dengan judul Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

Namun H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:29), “Sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan inti dari sistem tersebut”.

Berdasarkan dari tiga pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:36-37), mendefinisikan karakteristik sistem sebagai berikut:

  1. Komponen, Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang disebut subsistem, dan elemen-elemen lebih besar yang disebut suprasistem.
  2. Batas Sistem, Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem, Lingkungan dari sistem adalah semua hal yang ada di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem.
  4. Penghubung, Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.
  5. Masukan, Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input dan sinyal input.
  6. Pengolahan Sistem , Suatu sistem dapat memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  7. Keluaran, Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  8. Sasaran atau Tujuan, Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

H. A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:42-43) berpendapat bahwa sistem dapat dibagi menjadi beberapa klasifikasi dari beberapa sudut pandang, yaitu:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
    Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
    Sistem alamiah adalah yang terjadi melalui proses alam, bukan dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut human machine system atau dapat disebut man machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh dari man machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tertentu
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.


Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Sutarman [4] dalam buku Pengantar Teknologi Informasi (2012:3), “Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Sedangkan menurut menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:71), “Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atan symbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

Klasifikasi Data

<p style="text-indent: 3em">Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:71), data dapat diklasifikasikan adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat Data, Berdasarkan sifat data ada 2 (dua) data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
  2. Berdasarkan Sumber Data, Berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.
  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya, Berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.
  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulannya, Berdasarkan cakupan pengumpulannya, data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sample.
  5. Berdasarkan Dinamika Data, Berdasarkan dinamikanya data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.
  6. Berdasarkan Skala Pengukurannya, Berdasarkan skala pengukurannya dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Samuel Eilon [5] dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen Organisasi (2014:40), “Informasi adalah sebagai pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa atau suatu objek atau suatu konsep yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu kita dalam membedakan dari yang lain”.

Sedangkan H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Jadi informasi adalah hasil dari data atau objek yang telah melalui pemrosesan atau pengolahan sehingga memiliki arti.

Karakteristik Informasi

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:91-92) mendefinisikan karakteristik informasi yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent
    Yang berarti informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).
  2. Information must be accurate
    Informasi harus bebeas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.
  3. Information must be timely
    Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah using tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  4. Relevance
    Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya

Tipe Informasi

Menurut H.A. Rusdiana dan Moch. Irfan [3] dalam buku Sistem Informasi Manajemen (2014:91) mengatakan sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, yaitu:

  1. Informasi Pengumpulan Data, yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manager bawah untuk mengevaluasi kinerja personelnya.
  2. Informasi Pengarah Perhatian, yaitu membantu manajemen dalam memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.
  3. Informasi Pemecahan Masalah, yaitu informasi untuk membantu para manager atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.


Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Untung Raharja, Sudaryono dan Guritno Suryo [6] dalam buku Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi”.

Menurut Daniel Siahaan [7] dalam buku Analisis Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak (2012:66), “Elisitasi kebutuhan merupakan sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Tahap-Tahap Elisitasi

Menurut Untung Rahardja, Sudaryono dan Guritno Suryo [6] dalam buku Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi (2011:302), elisitasi di dapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I, Elisitasi tahap I berisi dengan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui sebuah proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancanga yang disanggupi oleh peneliti untuk dilakukan eksekusi. Dan berikut penjelasan mengenai metode MDI, yaitu:
    • M pada MDI berarti Mandatory (Penting), Maksudnya adalah requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    • D pada MDI berarti Desirable (Tidak Terlalu Penting), Maksudnya adalah requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukkan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • I pada MDI berarti Inessential (Diluar Sistem), Maksudnya adalah requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III, Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    • T artinya Teknikal, adalah tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    • O artinya Operasional, adalah tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
    • E artinya Ekonomi, adalah berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:

    • High (H) adalah pilihan untuk yang sulit dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biaya yang mahal, maka requirement tersebut harus dieleminasi.
    • Middle (M) adalah pilihan untuk yang mampu dikerjakan.
    • Low (L) adalah pilihan untuk yang mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi, Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Langkah-Langkah ELisitasi

Menurut Daniel Siahaan [7] dalam buku Analisis Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka, menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.
  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.
  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus dan pertemuan tim.
  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
  6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.


Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Rizky [8] dalam buku Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak (2011:169), “Prototyping adalah sebuah proses yang melakukan simulasi terhadap sebuah sistem dan dapat dibuat dengan cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisis iteratif dimana user terlibat secara aktif dalam proses desain layar dan laporan”.

Sedangkan menurut Darmawan [9] dalam buku Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (2013:229), “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil kesimpulan, prototipe hanyalah simulasi beberapa aspek dari fitur program akhir dimana sebuah model sederhana yang mengijinkan pengguna memiliki dasar atas sebuah program.

Tahapan-Tahapan Prototipe

Tahap-tahap pengembangan Prototype menurut Roger S. Pressman[10] dalam buku Rekaya Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Edisi 7 (2012:4) adalah:

  1. Mendengarkan Pelanggan, Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana sistem yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi.
  2. Merancang dan Membuat Prototype, Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype system. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah didefinisikan sebelumnya dari keluhan pelanggan atau pengguna.
  3. Uji Coba, Pada tahap ini, prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki prototype yang ada.

Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Terdapat kelebihan dan kekurangan pada prototipe, adalah sebagai berikut:

  1. Kelebihan Prototipe adalah:
    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user.
    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
    3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.
    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
    5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototipe.
  2. Kekurangan Prototipe adalah:

    Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.


Teori Khusus

Konsep Dasar Aplikasi

Menurut Pipin Asropudin [11] dalam buku Kamus Teknologi Informasi Komunikasi (2013:6), “Aplikasi merupakan software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms. Word, Ms. Excel dan lain sebagainya”.

Sedangkan menurut Nazruddin Safaat [12] dalam bukunya Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android (2012:9), “Aplikasi adalah subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna”.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memudahkan pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan data yang dibutuhkan.


Konsep Dasar Aplikasi Mobile

Definisi Aplikasi Mobile

Menurut Efraim Turban [13] dalam Electronic Commerce: A Managerial and Social Networks Perspective (2012:277), “Aplikasi mobile atau mobile application juga biasa disebut dengan mobile apps, yaitu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi internet yang berjalan pada smartphone atau piranti mobile lainnya. Aplikasi mobile biasanya membantu para penggunanya untuk terkoneksi dengan layanan internet yang biasa diakses pada PC atau mempermudah mereka untuk menggunakan aplikasi internet pada piranti yang biasa dibawa”.

Menurut Seok Kang [14] dalam International Journal Mobile Communication Vol. 12 No. 4 dengan judul Factors Influencing Intention of Mobile Application Use (2014:361) “Mobile applications is a programs designed to perform a specific functionon mobile computing device”. Aplikasi mobile adalah program yang dirancang untuk melakukan functionon spesifik perangkat komputasi mobile.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile adalah program yang dibuat secara khusus pada mobile device, dimana dengan menggunakan aplikasi mobile dapat dengan mudah melakukan berbagai macam aktifitas mulai dari hiburan, berjualan, belajar, mengerjakan pekerjaan kantor, browsing dan lain sebagainya.

Karakteristik Mobile

Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam ukuran, desain dan layout, tetapi perangkat mobile memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari sistem desktop, antara lain:

  1. Ukuran Yang Kecil, Perangkat mobile memiliki ukurang yang kecil. Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.
  2. Memory Yang Terbatas, Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (Disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini. Dengan pembatasan jumlah dari memory, pertimbangan-pertimbangan khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yang mahal ini.
  3. Daya Proses Yang Terbatas, Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka yaitu desktop. Ukuran teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini. Seperti hard disk dan RAM, perangkat mobile dapat ditemukan dalam ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil.
  4. Mengkonsumsi Daya Yang Rendah, Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena berjalan pada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai. Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan desktop.
  5. Kuat Dan Dapat Diandalkan, Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, jadi harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air.
  6. Konektivitas Yang Terbatas, Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, bahkan beberapa tidak tersambung. Kebanyakan dari perangkat mobile menggunakan koneksi wireless.
  7. Masa Hidup Yang Pendek, Perangkat mobile ini menyala dalam hitungan detik, kebanyakan dari perangkat mobile ini selalu menyala. Contoh kasus sebuah handphone, booting dalam hitungan detik dan banyak konsumen tidak mematikan handphone mereka bahkan ketika malam hari. PDA akan menyala jika tombol power ditekan.


Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu.

Menurut Nikolaos Bourbakis, Konstantina S. Nikita dan Ming Yang [15] dalam International Journal Of Monitoring And Surveillance Technology Research Vol. 1 Issue 2 dengan judul Detecting Facial Expressions for Monitoring Patterns of Emotional Behavior (2013:28) berpendapat, “Monitoring is an activity in conducting surveillance on a program or performance of any group within the organization”. Pemantauan adalah kegiatan dalam melakukan pengawasan pada program atau kinerja kelompok dalam organisasi.

Sedangkan menurut Allegra Shawabi Andrian [16] dalam Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika Edisi 1 Vol. 1 dengan judul Sistem Informasi Penjualan Dan Monitoring Di Toko Royal Motor Bandung (2014:2) “Monitoring adalah pengumpulan informasi secara terus menerus dan teratur yang akan membantu menjawab pertanyaan mengenai suatu kegiatan”.

Menurut Sigit Setyowibowo dan Timtim Sulistiono Nugroho [17] dalam Jurnal Dinamika Dotcom Vol. 3 No. 1 dengan judul Aplikasi Sistem Monitoring Penjualan Distributor Di PR. Sumber Djaya (2012:101), “Monitoring adalah kegiatan mengawasi atau melakukan penilaian secara terus menerus terhadap suatu kegiatan”.

Menurut Ikhsan Dwi Rahmantio, Muhammad Jundi Assadulloh dan Tubagus Rizky Dharmawan [18] dalam Jurnal Prosiding Elektronik (e-Proceeding) PIMNAS dengan judul Perancangan Sistem Mobile Monitoring Berbasis Android "SIMORI" (2013:1), “Monitoring merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk memantau atau mengamati sesuatu”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan monitoring yaitu kegiatan memantau yang dilakukan untuk kemajuan suatu sistem, manajemen atau project yang sedang berjalan dengan tujuan untuk memaksimalkan bagi sumber daya.

Tujuan Monitoring

Monitoring adalah bagian dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan ada aktivitas memantau (monitoring). Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Monitoring digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dapat tercapai.

Karakteristik Monitoring

Adapun karakteristik monitoring yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Monitoring yang baik dilakukan secara berkelanjutan melibatkan insan terkait dan fokus pada perkembangan pencapaian tujuan.
  2. Melihat perkembangan program dan kerjasama tim dalam memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan, pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi.
  3. Monitoring yang baik tergantung pada kualitas perencanaan.
  4. Monitoring yang baik menuntut kunjungan secara berkala di dukung dengan analisis perkembangan dan laporan.


Konsep Dasar Penjualan

Definisi Penjualan

Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang paling utama dan penting dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan juga merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran. Pada bagian ini terjadi penetapan harga melalui perundingan dan perjanjian serah terima barang, cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga tercipta suatu titik kepuasan.

Menurut Hery [19] dalam buku Manajemen Bisnis Terintegrasi: Indonesia Edition (2016:123) “Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai, maupun penjualan secara kredit”.

Tujuan Penjualan

Dalam suatu perusahaan kegiatan penjualan adalah kegiatan yang penting, karena dengan adanya kegiatan penjualan tersebut maka akan terbentuk laba yang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan menurut Basu Swasta [20] dalam buku Manajemen Penjualan (2010:32), yaitu:

  1. Mencapai volume penjualan tertentu.
  2. Mendapat laba tertentu.
  3. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan umum perusahaan dalam kegiatan penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan, mendapat laba yang maksimal dengan modal sekecil-kecilnya dan menunjang pertumbuhan suatu perusahaan.

Karakteristik Penjualan

Adapun karakteristik monitoring yang baik adalah sebagai berikut:

  1. Monitoring yang baik dilakukan secara berkelanjutan melibatkan insan terkait dan fokus pada perkembangan pencapaian tujuan.
  2. Melihat perkembangan program dan kerjasama tim dalam memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan, pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi.
  3. Monitoring yang baik tergantung pada kualitas perencanaan.
  4. Monitoring yang baik menuntut kunjungan secara berkala di dukung dengan analisis perkembangan dan laporan.

Volume Penjualan

Pada setiap perusahaan tujuan yang hendak dicapai adalah memaksimumkan profit disamping perusahaan ingin tetap berkembang. Realisasi dari tujuan ini adalah melalui volume penjualan. Volume penjualan adalah tingkat penjualan yang diperoleh perusahaan untuk periode tertentu dalam satuan (unit atau total atau rupiah).

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra [21] dalam buku Strategi Pemasaran Edisi 4 (2015:310) mengatakan “Volume penjualan adalah sumber pendapatan yang diperlukan menutup ongkos-ongkos dengan harapan mendapatkan laba”.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurut Philip Kotler [22] dalam bukunya Marketing Management Kindle Edition (2016:68) yaitu:

  1. Harga Jual, Faktor harga jual merupakan hal-hal yang sangat penting dan mempengaruhi penjualan atas barang atau jasa yang dihasilkan. Apakah barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dijangkau oleh konsumen sasaran.
  2. Produk, Produk salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat volume penjualan sebagai barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, apakah sesuai dengan tingkat kebutuhan para konsumen.
  3. Biaya Promosi, Biaya promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberikan informasi-informasi membujuk pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan.
  4. Saluran Distribusi, Merupakan aktivitas perusahaan untuk menyampaikan dan menyalurkan barang yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen yang diujinya.
  5. Mutu, Mutu dan kualitas barang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume penjualan. Dengan mutu yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya apabila mutu produk yang ditawarkan tidak bagus maka konsumen akan berpaling kepada produk lain.


Konsep Dasar Android

Definisi Android

Menurut Nazruddin Safaat [12] dalam bukunya Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC Berbasis Android (2012:1), “Android adalah sistem operasi mobile open source yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh Google”.

Menurut Asep Saefullah, Dewi Immaniar dan Reza Amar Juliansah [23] dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No.2 dengan judul Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno (2015:46) “Android merupakan salah satu dari operating system pada ponsel yang berbasis pemrograman Java dan XML. Umumnya untuk ponsel yang menggunakan android mempunyai fungsi lebih luas dan lebih komplek”.

Menurut Kurniawan Teguh Martono dan Oky Dwi Nurhayati [24] dalam Internasional Journal of Computer Science Issues Vol.11 Issues 3 No. 1 May dengan judul Implementation of Android Based Mobile Learning Application As A Flexible Learning Media (2014:170) “Android operating system is one of new types of operating system in mobile communication device. This operating system has a Linux base. Android provides an open platform for developers to create their own applications to be used by any varied mobile devices”. Sistem operasi Android adalah salah satu jenis sistem operasi di perangkat komunikasi selular yang baru. Operating system ini memiliki basis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh setiap perangkat mobile yang bervariasi.

Menurut Yonatan Ari Sulistia Adi, Titin Winarti dan Vensy Vydia [25] dalam Jurnal TransIT dengan judul Aplikasi Pengenalan Objek Pariwisata Kalimantan Pada Mobile Smartphone Berbasis Andrid2.2 (2012:1) “Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti bergerak”.

Karakteristik Android

Android memiliki 4 (empat) karakteristik adalah sebagai berikut:

  1. Terbuka
    Android dibangun untuk dapat benar-benar terbuka sehinggga sebuah aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel seperti membuat panggilan, mengirim pesan teks, menggunakan kamera, dan lain-lain. Android menggunakan sebuah mesin virtual yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan sumber daya memori dan perangkat keras yang terdapat didalam perangkat. Android merupakan open source, dapat secara bebas diperluas untuk memasukkan teknologi baru yang lebih maju pada saat teknologi tersebut muncul. Platform ini akan terus berkembang untuk membangun aplikasi mobile yang inovatif.
  2. Semua Aplikasi Dibuat Sama
    Android tidak memberikan perbedaan terhadap aplikasi utama dari telepon dan aplikasi pihak ketiga (third-party application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan sebuah telepon dalam menyediakan layanan dan aplikasi yang luas terhadap para pengguna.
  3. Memecahkan Hambatan Pada Aplikasi
    Android memecah hambatan untuk membangun aplikasi yang baru dan inovatif. Misalnya, pengembang dapat menggabungkan informasi yang diperoleh dari web dengan data pada ponsel seseorang seperti kontak pengguna, kalender atau lokasi geografis.
  4. Pengembangan Aplikasi Yang Cepat Dan Mudah
    Android menyediakan akses yang sangat luas kepada pengguna untuk menggunakan library yang dipergunakan tools yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi yang semakin baik. Android memiliki sekumpulan tools yang dapat digunakan sehingga membantu para pengembang dalam meningkatkan produktivitas pada saat membangun aplikasi yang dibuat.

Arsitektur Android

Gambar 2.1. Android Architecture
Sumber: http://www.androidnajwa.net/2016/07/ini-dia-arsitektur-android-yang-wajib.html


Menurut Nazruddin Safaat [12] (2012), secara garis besar arsitektur android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut:

  1. Application Layer

    Application Layer ini adalah layer yang berhubungan dengan aplikasi saja, biasanya dilakukan download kemudian di install dan aplikasi tersebut dijalankan. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program, sms, kalendar, peta, browser, kontak dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

  2. Gambar 2.2. Application Layer

  3. Application Framework

    Android adalah Open Development Platform, yang dimana android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background, mengatur alarm, menambahkan status notification, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur dirancang agar dapat dengan mudah menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse).

    Jadi Application Framework ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan panggilan telepon.

    Komponen-komponen yang termasuk didalam Application Framework adalah sebagai berikut:

    1. Views, Digunakan untuk mengambil sekumpulan button, list, grid dan text box yang digunakan didalam antarmuka pengguna.
    2. Content Provider, Digunakan untuk memungkinkan aplikasi mengakses data dari aplikasi lain (seperti kontak) atau untuk membagikan data mereka sendiri.
    3. Resource Manager, Digunakan untuk mengakses sumber daya yang bersifat bukan code seperti string lokal, bitmap, deskripsi, dari layout file dan bagian eksternal lain dari aplikasi.
    4. Notification Manager, Digunakan untuk mengatur tampilan peringatan dan fungsi-fungsi lain.
    5. Activity Manager, Mengatur siklus dari aplikasi dan menyediakan navigasi bacstack untuk aplikasi yang berjalan pada proses yang berbeda.
    6. Package Manager, Untuk melacak aplikasi yang di instal pada perangkat.
    7. Telephone Manager, Berisi sekumpulan API yang diperlukan untuk memanggil aplikasi.
    8. Gambar 2.3. Application Framework

  4. Libraries

    Kategori ini menyangkut Library berbasis Java yang berfungsi khusus untuk pengembangan Android. Contoh dari Library yang termasuk dalam kategori ini adalah Library yang memfasilitasi pembangunan user interface, penggambaran grafik dan akses database, juga Library yang terdapat pada Application Framework.

    Rangkuman dari beberapa Library Android yang tersedia untuk Android Developer adalah sebagai berikut:

    1. App, Memberikan akses ke model aplikasi dan fondasi dari semua aplikasi android.
    2. Content, Memfasilitasi akses konten, mempublikasikan dan mengirim pesan antar aplikasi dan komponen aplikasi.
    3. Database, Digunakan untuk mengakses data yang dipublikasikan oleh content proider, juga termasuk kelas manajemen basis data SQLite.
    4. OpenGL, Antarmuka Java ke API penerjemah OpenGL ES 3D Graphic.
    5. OS, Menyediakan akses aplikasi ke OS system service standart seperti perpesanan, system service, dan IPC (Inter Process Communication).
    6. Text, Digunakan untuk menyajikan dan memanipulasi teks yang ditampilkan pada perangkat.
    7. View, Dasar dari pembangunan user interface aplikasi.
    8. Widget, Koleksi dari beberapa user interface yang telah dibuat dan dapat langsung digunakan seperti tombol, label, tabel, view, layout manager, tombol pilihan dan lain sebagainya.
    9. Webkit, Sekumpulan kelas untuk memungkinkan kemampuan web browsing yang akan dibangun kedalam aplikasi.

    Gambar 2.4. Libraries

  5. Android Runtime

    Terletak pada level yang sama dengan lapisan Library terdapat lapisan Android Runtime dan juga sekumpulan Library Java yang dikhususkan untuk android. Programer aplikasi android membuat aplikasinya dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Di dalam lapisan Android Runtime juga terdapat DVM (Dalvik Virtual Machine). Merupakan lokasi dimana komponen utama dari DVM (Dalvik Virtual Machine) ditempatkan.

    DVM dirancang secara khusus untuk android pada saat dijalankan pada lingkungan yang terbatas, dimana baterai yang terbatas, CPU, memori dan penyimpanan data menjadi fokus utama. Android memiliki sebuah tool yang terintegrasi yaitu “DEX” yang mengkonversi generated byte code dari (JAR) kedalam file (DEX) sehingga byte code menjadi lebih efisien untuk dijalankan pada prosesor yang kecil. Hal ini memungkinkan untuk memiliki beberapa jenis dari DVM berjalan pada suatu peralatan tunggal pada waktu yang sama. Core libraries ditulis dalam bahasa Java dan berisi kumpulan class, I/O dan peralatan lain.

    Gambar 2.5. Android Runtime

  6. Linux Kernel

    Di lapisan terbawah Arsitektur Android terdapat Linux Kernel. Lapisan ini tidak benar-benar berinteraksi dengan pengguna maupun developer, tapi lapisan ini merupakan jantung dari seluruh sistem di android, karena lapisan inilah yang memberikan fungsi-fungsi berikut pada sistem android:

    Gambar 2.6. Linux Kernel

    1. Abstraksi hardware
    2. Program Manajemen Memory
    3. Pengaturan Sekuritas
    4. Manajemen Energi Software (Baterai)
    5. Driver (Driver adalah program yang mengontrol hardware)
    6. Network Stack

Komponen Android

Komponen aplikasi android adalah suatu bagian yang sangat penting dari suatu aplikasi android karena dengan komponen-komponen inilah suatu aplikasi android dapat berjalan dengan baik. Komponen-komponen ini dikendalikan oleh AndroidManifest.xml yang mendeskripsikan setiap komponen dan bagaimana mereka berinteraksi.

Gambar 2.7. Komponen Android
Sumber:http://www.insinyoer.com/komponen-aplikasi-android/

  1. Activities
    Sebuah activity merepresentasikan sebuah layar dengan user interface. Dalam artian, activitylah yang melakukan aksi pada layar. Jika sebuah aplikasi memiliki lebih dari 1 (satu) activity, maka salah satu dari activity tersebut harus ditandai sebagai activity yang ditampilkan secara default ketika aplikasi dijalankan.
  2. Intent
    Intent adalah sebuah pesan yang dapat mengizinkan sebuah aplikasi melakukan sesuatu sesuai intent tersebut. Contohnya pada facebook kita, activity yang sedang berjalan adalah news feed dan kita ingin melihat sebuah gambar yang diposting teman kita dalam full frame. Melakukan klik pada gambar tersebut akan mengaktifkan view photo intent sehingga gambar foto dalam full frame tersebut akan ditampilkan.
  3. Service
    Service adalah komponen yang berjalan di background untuk melakukan operasi yang berjalan panjang. Contohnya sebuah service dapat memainkan music di background sementara pengguna dalam aplikasi yang berbeda atau service dapat mengambil data dalam jaringan tanpa menghalangi interaksi user dengan sebuah activity.
  4. Broadcast Receivers
    Broadcast Receivers merespon terhadap pesan broadcast dari aplikasi lain atau dari sistem. Contohnya aplikasi juga dapat melakukan broadcast agar aplikasi lain tahu bahwa beberapa aplikasi yang telah di download kedalam perangkat dan dapat mereka gunakan. Disinilah fungsi Broadcast Receivers yang berfungsi mengambil alih komunikasi dan menginisiasi aksi yang tepat.
  5. Content Providers
    Komponen content provider menyuplai data dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya pada saat diminta datanya. Request ini ditangani oleh metode dari kelas Content Resolver. Datanya mungkin dapat disimpan di file sistem, di database atau di suatu tempat secara keseluruhan.
  6. Komponen Tambahan
    Ada beberapa komponen tambahan yang akan digunakan dalam pembuatan 5 (lima) komponen utama diatas, komponen-komponen itu adalah:
    1. Fragments, Merepresentasikan sebuah porsi dari user interface dalam sebuah activity.
    2. Views, Elemen user interface yang digambar pada layar seperti tombol, list, formulir, dan lain-lain.
    3. Layouts, Hierarki dari view yang mengontrol format layar dan tampilan dari view.
    4. Intents, Objek pesan yang dapat digunakan untuk meminta aksi dari komponen aplikasi lain.
    5. Resources, Elemen eksternal, seperti: string, konstanta dan gambar.
    6. Manifest, File Konfigurasi untuk aplikasi.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Yuni Sugiarti [26] dalam buku Analisis Dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) (2013:41) “UML adalah sebuah bahasa yang sudah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd [27] dalam buku System Analysis and Design in a Changing World 6th edition (2012:46), “Unified Modeling Language (UML) is the standard set of model construct and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standart organization for system development”. Yang terjemahannya adalah Unified Modeling Language (UML) merupakan kumpulan model standar kontruksi dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), yang adalah sebuah organisasi standart untuk pengembangan sistem.

Menurut Ary Budi Warsito, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram [28] dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 dengan judul Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja (2015:29), “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

Sedangkan menurut Shelly dan Rosenblatt [29] dalam buku System Analysis and Design Nineth Edition (2012:151), “The Unified Modeling Language (UML) is a widely used method of visualizing and documenting software systems design”, yang terjemahannya adalah Unified Modeling Language (UML) adalah metode yang digunakan secara luas memvisualisasikan dan mendokumentasikan desain sistem perangkat lunak”.

Tujuan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Verdi Yasin [30] dalam buku Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek (Modeling, Architecture and Design) (2012:268), tujuan Unified Modeling Language (UML) adalah:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodlan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayaasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Diagram-Diagram UML (Unified Modeling Language)

Berikut adalah definisi diagram-diagram yang terdapat di dalam UML yang akan digunakan, yaitu:

  1. Use Case Diagram
    Menurut Carina Titus [31] dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20), “Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system”. Sedangkan menurut Untung Rahardja, Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi [32] dengan judul Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah (2014:491) “Use case pada dasarnya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.
  2. Class Diagram
    Menurut Carina Titus [31] dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20), “This is static structure diagram that describes the structure of a system by showing the system's classes, their attributes, operations (or methods), and the relationships among the classes. Figure 2 shows the main classes of the system and how they interact with each other”.
  3. Sequence Diagram
    Menurut Carina Titus [31] dalam International Journal of Computer Application Vol. 145 No. 9 dengan judul A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20), “A Sequence Diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”.
  4. Activity Diagram
    Menurut Satzinger, Jackson dan Burd [27] dalam buku System Analysis and Design in a Changing World 6th edition (2012:57), “an Activity Diagram describes user (or system) activities, the person who does each activity, and the sequential flow of these activities”. Yang terjemahannya adalah Activity Diagram yang menggambarkan beberapa aktivitas pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap aktivitas dan arus yang berurutan dari aktivitas.


Konsep Dasar SWOT

Definisi SWOT

Menurut Ahmad Reza Ommani [33] dalam African Journal of Business Management Vol. 5 No. 22 dengan judul Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats (SWOT) Analysis for Farming System Businesses Management: Case of wheat farmers of Shadervan District, Shoushtar Township, Iran (2011:9448), “SWOT analysis is a device that helps business managers to evaluate the strengths, weaknesses, opportunities and threats involved in any business enterprise, including farms and ranches. Specifically, SWOT is a basic and candid model that assesses what a business can and cannot do, aswell as its potential opportunities and threats. The method of SWOT analysis is to take the information from an environmental analysis and separate it into internal (strengths and weaknesses) and external issues (opportunities and threats)”. Yang artinya analisis SWOT adalah perangkat yang membantu manajer bisnis untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terlibat dalam usaha bisnis apa pun, termasuk tanah pertanian dan peternakan. Secara khusus, SWOT adalah model dasar dan candid yang menilai bisnis apa yang bisa dan tidak bisa lakukan, juga sebagai potensi peluang dan ancaman. Metode analisis SWOT adalah untuk mengambil informasi dari analisis lingkungan dan terpisah menjadi internal (kekuatan dan kelemahan) dan masalah-masalah eksternal (peluang dan ancaman).

Sedangkan menurut Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina[34] dalam International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 dengan judul Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat (2014:23), “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by businesses and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are identified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: strengths, weaknesses, opportunities, and threats. It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project”. Yang artinya Analisis SWOT adalah salah satu beberapa alat perencanaan strategis yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk memastikan bahwa ada sebuah tujuan yang jelas didefinisikan untuk proyek atau usaha, dan bahwa semua faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani. Untuk menyelesaikan tugas ini, proses melibatkan empat bidang pertimbangan: kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Perlu dicatat bahwa, ketika mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor relevan, fokus bukanlah hal-hal yang hanya pada internal, tetapi juga komponen eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats) adalah suatu penyusunan metode strategi perusahaan ataupun organisasi yang bersifat satu unit atau bisnis tunggal.

Komponen Analisis SWOT

Berikut adalah penjelasan mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam analisis SWOT, yaitu:

  1. Strengths (Analisis Kekuatan)
    Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam menggunakan analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kemudian dibandingkan dengan para pesaing-pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul didalam kualitasnya, maka keunggulan itu dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat kualitas yang lebih baik.
  2. Weakness (Analisis Kelemahan)
    Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk menganalisis kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Yang mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya jika perusahaan tersebut terdapat kendala dalam pemasaran yang kurang baik, maka perusahaan harus meneliti kekurangan-kekurangan yang di miliki yang berhubungan dengan sektor pemasaran. Agar nantinya permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan menjadi kalah saing dan mudur dibandingkan perusahaan lainnya
  3. Opportunities (Analisis Peluang)
    Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari sisi luar suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat memberikan peluang berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan di masa depan. Opportunity merupakan analisis yang digunakan untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang. Baik di masa kini ataupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah perusahaan industri minuman berada di daerah yang panas. Yang mana daerah tersebut sangat membutuhkan minuman segar dengan harga yang terjangkau. Maka perusahaan tersebut memiliki peluang untuk menciptakan produk minuman yang segar dan harganya terjangkau.
  4. Threats (Analisis Ancaman)
    Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu perusahaan atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Thearts merupakan cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi dalam menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan. Yang mana ancaman tersebut dapat menyebabkan kemunduran suatu perusahaan. Jika tidak segera diatasi, maka ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang akan dijalankan. Misalnya sebuah organisasi kelompok pengrajin rotan di daerah pedesaan. Dengan kondisi lingkungan yang semakin moderen serta banyaknya kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk memperoleh bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat menganalisis hal-hal apa yang menyebabkan tantangan atau ancaman tersebut terjadi.


Konsep Dasar Testing (Pengujian)

Menurut Shivani Acharya dan Vidhi Pandya [35] dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 dengan judul Bridge Between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique (2013:176) “Black Box Testing is a software testing technique in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. This type of testing is based entirely on the software requirements and specifications”.

Sedangkan menurut M. Sidi Mustaqbal, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi [36] dalam Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 dengan judul Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (2015:34), “Black Box testing adalah testing yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Literature Review

Menurut Raharja, Sudaryono dan Guritno [6] dalam buku Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi (2011:86), “Literature Review” dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan”. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Berikut adalah beberapa literature review yang peneliti jadikan acuan dalam penelitian, adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan Sigit Setyowibowo dan Timtim Sulistiono Nugroho [17], dengan judul penelitian “Aplikasi Sistem Monitoring Penjualan Distributor Di PR. Sumber Djaya”. Penelitian ini dilakukan untuk membangun dan mengimplementasikan Sistem Monitoring Penjualan Distributor di PR. Sumber Djaya untuk mempermudah pekerjaan di unit Marketing agar menjadi efisien dalam pembuatan tagihan dan monitoring penjualan. Dengan cara merubah pola sistem manajemen data yang sebelumnya menggunakan sistem manual (pencatatan di buku) dengan melakukan pengembangan ke dalam sistem informasi yang menggunakan database berbasis website.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Salimatun Musarofah dan Sudarmawan [37], dengan judul “Aplikasi Catatan Keuangan Penjualan Meubel Berbasis Android Di Toko Sinar Baru Magelang”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan teknologi aplikasi mobile yang berbasis android dengan membuat aplikasi catatan keuangan sebagai pengganti buku, sehingga aplikasi mobile berbasis android mampu mengatasi masalah dalam mengetahui pendapatan dan dapat mencatat hasil transaksi.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Erdi Risnandar [38] , dengan judul “Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Mahasiswa Berbasis Web Dan Android Client”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rancang bangun aplikasi sistem informasi monitoring kegiatan mahasiswa berbasis web dan android client yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai pengelola basis data, serta pemrograman Java pada software eclipse. Aplikasi Android yang dibangun hanya sebatas melihat laporan kegiatan dan laporan anggaran.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Rakhi Bhardwaj dan Sandesh S. Jangam [39], dengan judul “LAN Monitoring Using Android Phone”. Tujuan dari penelitian ini adalah memonitor jaringan dari perangkat telepon dimana saja. Admin dapat memantau status LAN dengan menggunakan ponsel Android. Peneliti menyajikan proses mengakses komputer dengan bantuan ponsel Android yang dimana proses tersebut terkait dengan arsitektur VNC. Sehingga dilakukan penginstalan VNC server di komputer yang terhubung dengan WiFi. Menghubungkan ponsel android ke PC melalui alamat IP dan Port, sehingga bisa menggunakan fungsi PC di ponsel android. Hal ini didasarkan pada VNC sehingga pengguna dapat mengakses dan memanipulasi komputer remote melalui viewer VNC dimana saja.
  5. Penelitian menurut Syefri Maulana Husain [40], dengan judul “Pemanfaatan Basic4Android Dan MySQL Dalam Membangun Aplikasi Smartphone Untuk Memonitoring Prestasi Siswa Pada SMA Al-Ma'Muniyah Tangerang”. Penelitian ini mengenai perancangan dan implementasi sebuah sistem informasi dengan sebuah aplikasi smartphone untuk orangtua atau wali murid untuk dapat memonitoring prestasi belajar siswa secara langsung melalui telepon genggamnya. Sehingga sebuah aplikasi smartphone berbasis android bisa memberikan informasi secara cepat dan akurat karena data langsung di input oleh guru yang bersangkutan sehingga orang tua bisa mendapatkan informasi yang sebenarnya.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Li Ma, Lei Gu dan Jin Wang [41], dengan judul “Research and Development of Mobile Application for Android Platform”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk pengembangan aplikasi mobile yang menggunakan platform android pada telepon genggam untuk menghindari adanya pencurian data pengguna telepon genggam melalui iklan-iklan yang selalu muncul pada aplikasi audio dan video Sina Weibo.
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Tegar Guntara [42], dengan judul “Aplikasi Sistem Monitoring Penjualan Pada Distro Raxzel Berbasis Web”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengurangi resiko kesalahan dalam proses pengolahan data penjualan barang yang masih bersifat manual. Pengguna dapat membuat laporan setiap hari dengan mudah, cepat dan akurat. Data barang yang sewaktu-waktu berubah juga telah bisa terekam dengan baik pada sistem aplikasi ini sehingga dapat memonitoring segala kegiatan penjualan yang berjalan.
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Satria Hernanda dan Wiyli Yustanti [43], dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Tumbuh Kembang Balita Berbasis Android”. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu aplikasi berbasis android untuk memonitoring tumbuh kembang balita yang memiliki manfaat antara lain memantau perkembangan dan pertumbuhan anak, mengetahui info mengenai bayi yang sehat menurut standart WHO serta mampu mengatur jadwal imunisasi yang berkelanjutan bagi anak.
  9. Penelitian yang dilakukan Nikam Vinayak S., Katkar Gauri A. dan Borse Mayuri A. [44], dengan judul “Controlling and Monitoring Applications of WLAN using Android phone”. Tujuan dari penelitian menjadikan telepon Android sebagai central administrator untuk dapat melakukan pengontrolan dan monitoring.
  10. Penelitian yang dilakukan Edilla [45], dengan judul “Aplikasi Monitoring Transaksi di Restoran Berbasis Smartphone”. Penelitian ini didasari oleh alasan untuk mempermudah pemilik sebuah restaurant untuk melihat dan mengawasi setiap transaksi yang terjadi pada restaurant yang dimilikinya tersebut. Aplikasi yang akan dibangun adalah sebuah aplikasi berbasis android yang dapat melihat setiap transaksi yang telah dilakukan sebelumnya di restaurant tersebut.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN


Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah PT Phosphatindo Perkasa

PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian alat-alat industri, bahan kimia industri, elektrikal dan juga jasa melayani perawatan secara periodik untuk alat-alat industri. Sebelumnya PT Phosphatindo Perkasa hanya bergerak pada penjualan bahan kimia, elektrikal dan mekanikal saja.

Adapun macam-macam alat industri yang dijual seperti boiler, colling tower, safety valve, bellow assembling, pump, fillter press, phraser tank, media filter dan banyak macam lainnya. Sedangkan untuk bahan kimia industri seperti carbon aktif, garam NaCi pharma grade, garam NaCi food grade, alkaline liquid, cooling water treatment chemicals, anionic polymer, antracite dan lain sebagainya.

PT Phosphatindo Perkasa didirikan oleh Ibu Hanna Rutiana pada tahun 2008 yang bertempat di Kp. Cimanggis Gang Sawo RT. 02/ RW. 02 Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok 16953, dengan jumlah awal karyawan pada saat itu 15 orang. Kegiatan utama pada saat itu adalah menjual bahan kimia, elektrikal dan mekanikal.

Saat ini PT Phostphatindo Perkasa telah bergerak dibidang kimia industri, elektrikal, mekanikal, peralatan industri atau mesin pabrik seperti mesin boiler, colling tower dan pelayanan untuk perawatan peralatan industri. Untuk menjadi perusahaan terkemuka di penjualan alat-alat industri PT Phosphatindo Perkasa tidak hanya menjual tetapi juga memberikan layanan purna jual terbaik. Beberapa layanannya adalah memberikan perawatan untuk alat-alat industri per tiap periodik dengan mengirimkan tenaga-tenaga ahli yang telah berpengalaman.

PT Phosphatindo Perkasa saat ini juga sudah dilengkapi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dikuatkan dengan Surat Keterangan Terdaftar yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak dengan nomor PEM-78/WPJ.08/KP.0503/2003 dan mendapatkan nomor NPWP atas nama PT Phosphatindo Perkasa dengan nomor 01.910.743.2-412.000.


Visi dan Misi Perusahaan

PT Phosphatindo Perkasa adalah perusahaan yang memiliki visi dan misi serta value, yaitu:

  1. Visi
    1. Menjadi perusahaan penyedia peralatan industri dan bahan kimia yang terbaik, terbesar dan andalan bagi dunia industri di Indonesia.
    2. Menjadi perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan nasional maupun internasional dengan hasil kerja yang berkualitas terbaik.
    3. Menjadi perusahaan yang mendapatkan kepercayaan dan kepuasan dari para pelanggan.
  2. Misi
    1. Mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan kepuasan pelanggan maupun mitra usaha untuk hasil yang optimal dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
    2. Memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan solusi yang tepat dalam memecahkan masalah bagi pelanggan.
    3. Bekerja secara profesional dan memiliki kerja tim yang baik.


Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah perusahaan tentunya membutuhkan tenaga kerja agar dapat menjalankan visi dan misinya selain untuk dapat beroperasi dan berproduksi. Karenanya perusahaan mempekerjakan sejumlah tenaga kerja yang akan dibagi sesuai dengan sumber daya manusia kedalam bagian-bagian yang sesuai dengan keahliannya, sehingga masing-masing individu mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta hak-haknya.

Susunan pembagian tugas berdasarkan posisinya tersebut kita kenal sebagai struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya sebuah struktur organisasi maka akan mudah membagi tugas dan tanggung jawab masing-masing individu yang masuk kedalam struktur tersebut. Dan jika semua individu dari struktur tersebut telah mengerti dan memahami akan tugas dan tanggung jawabnya, maka di dalam perusahaan tersebut akan tercipta suatu kerjasama yang dapat dikoordinasikan dengan baik demi kemajuan perusahaan.

PT Phosphatindo Perkasa memiliki struktur organisasi fungsional dimana organisasi disusun berdasarkan kegiatan kerja. Secara langsung PT Phosphatindo Perkasa dipimpin oleh pemilik perusahaan yang dibantu oleh kepala divisi dari masing-masing bagian. Berikut adalah struktur organisasi PT Phosphatindo Perkasa yang berjalan saat ini, yaitu:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan


Wewenang dan Tanggung Jawab

Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana selalu terdapat dua macam hubungan antara sekelompok orang yang disebut atasan dan sekelompok orang lain yang disebut bawahan yaitu yang menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatannya. Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi atau bagian pada PT Phosphatindo Perkasa, yaitu:

  1. Direktur
    1. Memimpin dan menjalankan perusahaan dengan memutuskan, menentukan, menerapkan sistem dan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
    2. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan di perusahaan dengan mengkoordinasikan dan mengawasi semua, mulai dari bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
    3. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan, pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
    4. Memimpin rapat umum dalam hal untuk memastikan pelaksanaan tata tertib, memberi penjelasan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
    5. Menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan pihak luar dari perusahaan.
    6. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
  2. HRD (Human Resourch Development
    1. Menyusun rencana kerja.
    2. Mengontrol pelaksanaan sumber daya manusia.
    3. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia.
    4. Mempersiapkan perjanjian kerja karyawan baru.
    5. Mengadakan pelatihan demi meningkatnya kualitas kerja karyawan.
  3. Staff
    1. Mengumpulkan data.
    2. Menginterpretasikan data.
    3. Membantu tugas manajerial yang terkait.
    4. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan.
  4. Marketing
    1. Memonitor perolehan order serta menrangkumkan forecast untuk memastikan kapasitas produksi terisi secara optimal.
    2. Memonitor jumlah stock seluruh departemen marketing untuk memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.
    3. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh tim sales untuk memastikan tercapainya target kepuasaan pelanggan yang telah ditentukan.
    4. Menganalisis dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang telah ditentukan.
    5. Menganalisis dan memberikan arah pengembangan desain dan warna untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
    6. Menerapkan sistem, budaya dan peraturan intern perusahaan serta menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan secara optimal.
  5. Marketing Support
    1. Bertanggung jawab melakukan support atas segala kebutuhan marketing.
    2. Membuat quotations kepada customer. Quotations merupakan surat penawaran yang diberikan kepada pelanggan setelah adanya permintaan penawaran. Quotations ini biasanya berisi kode dan deskripsi barang yang ditawarkan.
    3. Mengirimkan quotations kepada customer.
    4. Melakukan follow up kepada customer.
    5. Mengelola segala kebutuhan promosi dan komunikasi, baik hard maupun softcopy.
    6. Membuat materi keperluan marketing, misalnya dalam membuat brosur, promosi, quotation, email blast, korespondensi dengan customer.
    7. Melakukan pengklasifikasian dan menjaga data-data.
    8. Memasukkan data-data ke sistem.
    9. Melakukan back up terhadap data-data penting, seperti data-data customer dan data-data penjualan.
    10. Membuat laporan dan notulen.
  6. Purchasing
    1. Menerima dan meriview surat permintaan barang dari seluruh bagian, baik yang harian maupun yang bulanan.
    2. Melakukan pemeriksaan terhadap ketepatan pemeriksaan dengan anggaran dan atau kebutuhan.
    3. Melakukan pendataan terhadap supplier dari segi harga, kesiapan dan ketepatan pengiriman serta kualitas barang yang mereka tawarkan sebagai data untuk melakukan seleksi supplier.
    4. Melakukan proses pembelian dari mulai permohonan, penawaran harga, penyiapan kelengkapan administrasi sampai kepada pengontrolan ketepatan pembelian.
    5. Melakukan review dan rekap pembelian per bulan dan analisis ketepatan berdasarkan anggaran.
    6. Berkoordinasi dengan bagian lain untuk kesesuaian spesifikasi barang dan waktu pengiriman.
  7. Accounting
    1. Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan.
    2. Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L.
    3. Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat.
    4. Mengevaluasi dan menganalisis implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis.
    5. Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting.
    6. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.
  8. Produksi
    1. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
    2. Menentukan standar kontrol kualitas produk.
    3. Mengawasi proses produksi.
    4. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
    5. Mengawasi kelayakan produksi.
    6. Mengelola pemesanan dan pembelian bahan baku produksi.
    7. Memperkirakan serta melakukan negosiasi rentang waktu dengan klien dan manajer dalam hal yang berkaitan dengan proses produksi.
  9. Warehouse
    1. Melakukan penerimaan barang dan meneliti apakan barang tersebut sesuai dengan faktur pembelian dan surat pesanan.
    2. Mengecek kesesuaian antara surat pesanan pembelian dengan fakturnya.
    3. Membuat bukti barang masuk.
    4. Membuat laporan bulanan stock barang kepada direktur logistik.
    5. Mengkoordinir bagian stock keeper dan helper.
    6. Membuat surat permintaaan barang yang ditujukan kepada direktur logistik.
    7. Mempacking barang-barang yang akan dikirim dengan benar.
    8. Menyiapkan barang-barang dengan benar dan cepat sesuai dengan Sales Order (SO) dan Surat Pengantar (SP) yang diterima.
    9. Membantu Proses bongkar muat barang.
  10. Driver
    1. Menerima perintah yang diberikan untuk tugas keluar terutama dalam hal pengiriman barang ke customer.
    2. Mengirimkan barang ke customer dengan tepat waktu.
    3. Bertanggung jawab terhadap barang-barang yang dikirim serta terhadap kendaraan operasional perusahaan.
    4. Serta bertanggung jawab atas surat jalan yang telah diberikan oleh staff gudang.

  11. Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

    Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Prosedur sistem yang berjalan saat ini masih bersifat manual dan memakan waktu. Adapun urutan prosedur sistem yang berjalan saat ini masih manual, adalah sebagai berikut:

    1. Marketing melakukan penjualan barang. Setelah melakukan penjualan barang, marketing kemudian melakukan pencatatan data transaksi penjualan, yang kemudian dibuatkan invoice atau faktur beserta nota harga barang yang terjual.
    2. Marketing kemudian melakukan input data penjualan barang ke ms excel. Yang kemudian dibuatkan laporan dari hasil penjualan tersebut. Setelah laporan dibuat lalu di cetak atau di print. Kemudian laporan tersebut diserahkan kepada Manajer.


    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) Versi 8.0 Enterprice Edition untuk menggambarkan Use Case diagram, Activity diagram dan Sequence diagram.

    Use Case Diagram

    Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

    Gambar 3.2. Use Case Diagram Monitoring Pencatatan Data Penjualan

    Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan penjualan.
    2. 2 (dua) aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya Marketing dan Manajer.
    3. 10 (sepuluh) use case yang dilakukan aktor-aktor tersebut, yaitu meminta laporan stok barang dari gudang, melakukan transaksi penjualan, mencatat data transaksi penjualan, membuat invoice/faktur penjualan, menyiapkan nota pembayaran, menyiapkan jadwal pengiriman barang, input data penjualan barang ke ms excel, membuat laporan penjualan barang, cetak laporan penjualan barang, memberikan laporan hasil penjualan barang.
    4. 2 (dua) exclude.

    Sequence Diagram

    Gambar 3.3. Sequence Diagram Monitoring Pencatatan Data Penjualan

    Sequence diagram pada PT Phosphatindo Perkasa yang berjalan saat ini terdapat:

    1. Terdapat 2 (dua) aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Marketing dan Manajer.
    2. Terdapat 9 lifeline yaitu stok barang, barang, data, invoice/faktur, nota, pengiriman, ms excel, laporan, dan cetak.
    3. Dan terdapat 12 message memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi, kegiatan yang dilakukan oleh kedua actor tersebut.

    Activity Diagram

    Gambar 3.4. Activity Diagram Monitoring Pencatatan Data Penjualan

    Activity yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (satu) initial node yang merupakan awal dari kegiatan.
    2. 2 (dua) vertikal swimlane yaitu Marketing dan Manajer.
    3. 12 (dua belas) activity atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan.


    Analisis Yang Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Untuk melakukan metode analisis sistem, peneliti menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman) dalam suatu project.

    1. Strength

      Pada proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor internal yang mendukung untuk mencapai tujuan tersebut. Dibawah ini beberapa kekuatan dari aplikasi monitoring pencatatan data penjualan berbasis mobile android, yaitu:

      1. Dapat menampilkan informasi pencatatan data penjualan yang dapat dibuka oleh marketing, admin dan manajer PT Phosphatindo Perkasa.
      2. Dapat menampilkan data riwayat penjualan yang sebelumnya.
      3. Dapat melakukan input, edit dan delete pada pencatatan data penjualan.
      4. Dapat dilihat dimana saja posisi marketing dan manajer berada.
      5. Dapat melihat stok barang yang tersedia.
    2. Weakness

      Dalam proses ini melibatkan penentuan tujuan yang lebih spesifik dan mengidentifikasi faktor internal yang tidak biasa mendukung untuk mencapai tujuan. Kelemahan dari aplikasi ini yaitu ketika koneksi internet lambat, karena tampilan aplikasi android sangat bergantung pada koneksi internet.

    3. Opportunities

      Pada proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan mengidentifikasi faktor eksternal yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan. Berikut beberapa peluang dari aplikasi monitoring pencatatan data penjualan berbasis mobile android, yaitu:

      1. Tersimpannya data secara online dapat memudahkan Marketing dan Admin dalam pengolahan.
      2. Tersimpannya data secara online dapat memudahkan Manajer dalam melakukan monitoring penjualan.
    4. Threat

      Pada proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi aplikasi dan mengidentifikasi faktor eksternal yang tidak biasa untuk mendukung mencapai tujuan. Berikut ini beberapa ancaman dari aplikasi monitoring pencatatan data penjualan berbasis android, yaitu:

      1. Jaringan internet yang mengalami gangguan.
      2. Tidak terjangkaunya jaringan internet pada lokasi-lokasi tertentu.

    Analisa Masukan

    Analisa masukan merupakan penjelasan dari masukan (input) yang dibutuhkan oleh sistem yang ada. Masukan yang diperlukan adalah:

    1. Nama Masukan: Pencatatan Data Penjualan
    2. Fungsi  : Monitoring Pencatatan Data Penjualan Alat-Alat Industri
    3. Sumber  : Marketing
    4. Media  : Kertas
    5. Frekuensi  : Setiap ada penjualan alat-alat industri
    6. Keterangan  : Berisikan data hasil penjualan alat-alat industri

    Analisa Proses

    Analisis proses adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolaham sistem yang ada. Ketika ada penjualan alat-alat industri maka bagian marketing akan membuat faktur, menginput data penjualan dan membuat laporan hasil penjualan untuk diserahkan kepada manajer.

    1. Nama Proses  : Pencatatan data penjualan alat-alat industri.
    2. Masukan  : Invoice atau faktur penjualan alat-alat industri.
    3. Keluaran  : Laporan penjualan alat-alat industri.
    4. Ringkasan Proses : Pada saat marketing berhasil melakukan penjualan maka akan dibuatkan invoice atau faktur penjualan, setelah itu akan di input ke ms excel untuk dibuatkan laporan penjualan yang hasilnya di print lalu diserahkan ke manajer.

    Analisa Keluaran

    Analisis keluaran adalah analisis atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang berisi semua informasi.

    1. Nama Keluaran : Laporan penjualan alat-alat industri.
    2. Fungsi  : Mencetak hasil laporan penjualan.
    3. Media  : Kertas.
    4. Rangkap  : 3 (tiga) Lembar.
    5. Distribusi  : 1 (satu) lembar untuk Manajer, 1 (satu) lembar untuk Accounting, dan 1 (satu) lembar untuk Customer.


    Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

    Spesifikasi Hardware

    Adapun hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut:

    1. Processor : intel Core i3-2100 CPU @ 3.1 GHz
    2. Monitor  : LED 17 inch.
    3. Mouse  : Logitech USB.
    4. Keyboard  : Logitech USB.
    5. RAM  : 2 GB.
    6. Hardisk  : 500 GB.
    7. Printer  : Laser Jet 5M.


    Spesifikasi Software

    Adapun software atau perangkat lunak yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut:

    1. Windows 7 Profesional.
    2. Microsoft Office 2007.


    Hak Akses (Brainware)

    1. Manajer.
    2. Marketing.


    Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    Permasalahan Yang Dihadapi

    Sistem monitoring pencatatan data penjualan yang berjalan saat ini pada PT Phosphatindo Perkasa masih bersifat manual dan juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya. Hal ini menghambat pihak Manajer dan Marketing dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan. Sebelum di input kedalam ms excel, data penjualan masih dalam bentuk invoice atau faktur. Setelah di input kedalam ms excel, barulah di print kedalam bentuk laporan. Dan baru setelah diprint diserahkan kepada Manajer.


    Alternatif Pemecahan Masalah

    Setelah meneliti dan mengamati permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, untuk memudahkan manajer dan marketing dalam memonitor data penjualan secara cepat tanpa memakan waktu yang cukup lama, maka diperlukan aplikasi yang dapat diakses secara mobile dan cepat. Dengan adanya aplikasi monitoring pencatatan data penjualan yang dapat diakses secara mobile, maka dapat memudahkan manajer dan marketing dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan secara cepat. Selain itu dengan cara kerja manajer yang sering melakukan perjalanan bisnis keluar kota, hal ini dapat membantu manajer dalam memonitoring kinerja dari marketing departemen. Aplikasi monitoring yang peneliti usulkan adalah aplikasi monitoring berbasis mobile dengan menggunakan platform android.


    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

    Berikut adalah Elisitasi Tahap I berdasarkan User Requirement, adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil dari pengklasifikasi dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang di sanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi.

    Berikut tampilan Elisitasi Tahap II dan keterangan yang telah dibuat, yaitu:

    Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

    Keterangan:

    M = Mandatory (yang diinginkan)

    D = Desiarable (yang diperlukan)

    I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap III

    Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah elisitasi tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah gambar elisitasi tersebut:

    Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

    Keterangan:

    1. T untuk Teknikal, maksudnya adalah bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    2. O untuk Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E untuk Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem yang diusulkan.
    4. Metode TOE tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa option yaitu:
      1. H untuk High, sulit dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit dan biaya mahal sehingga harus dieliminasi.
      2. M untuk Middle, mampu atau dapat dikerjakan.
      3. L untuk Low, mudah dikerjakan.


    Final Draft Elisitasi

    Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang berdasarkan elisitasi tahap III diatas, dihasilkan requirement final draft elisitasi yang diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya.

    Berikut adalah gambar final draft elisitasi yang diperoleh dari hasil user requirement, yaitu:

    Tabel 3.3. Final Draft Elisitasi


    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Rancangan Sistem Usulan

    Dari analisa sistem yang berjalan sekarang dan elisitasi yang telah dilakukan dengan pihak stakeholder, maka diperoleh beberapa usulan untuk prosedur baru. Hal ini bertujuan untuk mempermudah sistem saat ini agar permasalahan yang timbul dapat diminimalkan dan mendapatkan hasil yang optimal.

    Rancangan sistem yang diusulkan akan dijelaskan kedalam sebuah bentuk diagram, dimana dalam pembuatan diagram tersebut peneliti menggunakan program Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram.


    Prosedur Sistem Usulan

    1. Marketing
      1. Melakukan login pada aplikasi di android.
      2. Membuka tampilan home.
      3. Melakukan pengecekkan stok barang.
      4. Melakukan transaksi penjualan barang.
      5. Melakukan output penjualan barang.
    2. Manajer
      1. Melakukan login pada aplikasi android.
      2. Membuka tampilan home.
      3. Melakukan monitoring terhadap data penjualan dari marketing.


    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

    Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Berikut use case diagram yang diusulkan:

    Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan monitoring pencatatan data penjualan pada PT Phosphatindo Perkasa.
    2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Marketing dan Manajer.
    3. 9 (sembilan) usecase yang bisa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: halaman login, halaman home, halaman penjualan, halaman stok barang, halaman transaksi, halaman review order, halaman pembayaran dan pengiriman, halaman riwayat penjualan, dan halaman grafik penjualan.

    Berdasarkan Use Case Diagram, berikut adalah penjelasan skenario yang diusulkan, yaitu:

    1. Usecase  : Tampilan Login
      Actor  : Marketing dan Manajer
      Scenario : Marketing dan Manajer sebelumnya terlebih dahulu melakukan login dengan memasukkan username dan password
    2. Usecase  : Tampilan halaman home
      Actor  : Marketing dan Manajer
      Scenario : Pada halaman home terdapat beberapa menu, yaitu: Contact yang berisi alamat perusahaan, Penjualan, Riwayat, dan Logout.
    3. Usecase  : Tampilan halaman penjualan
      Actor  : Marketing dan Manajer
      Scenario : Pada halaman penjualan ini terdapat beberapa menu, yaitu: transaksi, stok barang dan grafik penjualan.
    4. Usecase  : Tampilan halaman stok barang
      Actor  : Marketing dan Manajer
      Scenario : Pada halaman stok barang, marketing terlebih dahulu mengecek stok barang sebelum melakukan transaksi penjualan.
    5. Usecase  : Tampilan halaman transaksi
      Actor  : Marketing
      Scenario : Pada halaman transaksi, disini marketing pada saat melakukan transaksi penjualan, dengan menginput barang dan jumlah yang diinginkan.
    6. Usecase  : Tampilan halaman review order
      Actor  : Marketing
      Scenario : Pada halaman review order, pada halaman ini terdapat nama barang, jumlah barang dan harga barang yang harus dibayarkan.
    7. Usecase  : Tampilan halaman pembayaran dan pengiriman
      Actor  : Marketing
      Scenario : Pada halaman pembayaran dan pengiriman ini terdapat tampilan total pembayaran dengan tanggal dan waktunya, serta alamat pengiriman dengan tanggal pengiriman yang diinginkan oleh pihak pembeli.
    8. Usecase  : Tampilan halaman riwayat penjualan
      Actor  : Manajer dan Marketing
      Scenario : Pada halaman ini terdapat informasi dimana manajer dan marketing dapat mengetahui riwayat penjualan yang telah dilakukan oleh marketing, lengkap dengan nama barang, jumlah, total pembayaran, tanggal transaksi, nama dan alamat pembeli serta tanggal pengiriman yang telah disepakati.
    9. Usecase  : Tampilan halaman grafik penjualan
      Actor  : Manajer dan Marketing
      Scenario : Ini adalah halaman dengan tampilan grafik penjualan dimana Manajer dapat mengetahui apakah penjualan mengalami penurunan atau kenaikan.


    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

    Sequence Diagram pada sistem monitoring yang diusulkan adalah sebagai berikut:

    Gambar 4.2. Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Sequence Diagram, sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu Marketing dan Manajer.
    2. 9 (sembilan) lifeline yaitu login, home, penjualan, stok barang, transaksi, grafik penjualan, review order, riwayat, pembayaran dan pengiriman.
    3. 19 (sembilan belas) message yang dilakukan actor.


    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Activity Diagram

    Activity Diagram pada sistem monitoring yang diusulkan adalah sebagai berikut:

    Gambar 4.3. Activity Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

    1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali dari memulai akses aplikasi monitoring.
    2. 9 (sembilan) action, state dari sistem yang menggambarkan ekskusi dari suatu aksi.
    3. 1 (satu) final state yang mengakhiri proses dari aplikasi monitoring.


    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

    Berikut adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan oleh peneliti, adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Normalisasi

    Class Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi antar objek. Berikut ini gambaran class diagram dari sistem Aplikasi Monitoring Pencatatan Data Penjualan:

    Gambar 4.4. Class Diagram Aplikasi Monitoring


    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

    Rancangan Prototipe

    Pada tahap ini adalah gambaran secara jelas mengenai rancang bangun secara lengkap kepada pengguna android yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan dari pada para pengguna aplikasi.

    Prototipe Pada Android

    Rancangan prototipe yang akan dibuat untuk halaman pada Aplikasi Monitoring Pencatatan Data Penjualan Alat Industri Berbasis Mobile Android di gambarkan sebagai berikut:

    Gambar 4.5. Tampilan Halaman Home


    Gambar 4.6. Tampilan Halaman Menu


    Gambar 4.7. Tampilan Halaman Penjualan


    Gambar 4.8. Tampilan Halaman Data Produk


    Gambar 4.9. Tampilan Halaman Data Stok Barang


    Gambar 5.0. Tampilan Halaman Data Customer


    Rancangan Tampilan Pada Android

    Tampilan Pada Android

    Gambar 5.1. Tampilan Halaman Home


    Gambar 5.2. Tampilan Halaman Menu


    Gambar 5.3. Tampilan Halaman Penjualan


    Gambar 5.4. Tampilan Halaman Data Produk


    Gambar 5.5. Tampilan Halaman Data Stok Barang


    Gambar 5.6. Tampilan Halaman Data Customer

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Perangkat Keras

    Perangkat keras atau hardware yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

    1. Android OS Lollipop (5.0.2)
    2. Chipset Qualcomm Snapdragon 650
    3. CPU Hexa Core Quad Core 1.4 GHz Cortex A53
    4. GPU Adreno 510
    5. RAM 3GB
    6. Internal memori 32GB


    Spesifikasi Perangkat Lunak

    Perangkat lunak atau software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi monitoring pencatatan data penjualan ini, adalah sebagai berikut:

    1. Microsoft Windows 10
    2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition
    3. Google Chrome (Browser)
    4. Xampp
    5. Android Studio 2.2.3


    Blackbox Testing

    Untuk tahap pengujian, peneliti menggunakan metode blackbox testing. Metode blackbox testing merupakan metode pengujian program yang mengutamakan terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program yang diujikan. Dilakukan hanya untuk mengamati hasil dari eksekusi melalui data uji dan juga memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

    Adapun rancangan pengujian sistem yang akan diuji dengan teknik pengujian blackbox akan peneliti kelompokkan dalam tabel dibawah ini:

    Tabel 4.9. Tabel Pengujian atau Black Box Testing


    Schedule Implementasi

    Dalam melakukan penelitian, dibuat jadwal yang meliputi beberapa kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. Hal ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut.

    Berikut schedule implementasi yang dilaksanakan oleh peneliti dari persiapan hingga penyusunan laporan, adalah sebagai berikut:

    Tabel 4.10. Jadwal Penelitian


    Estimasi Biaya

    Setelah adanya perancangan sistem yang telah dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya cukup tinggi akan tetapi jika dilihat dari segi manfaat dan kegunaannya maka biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

    Berikut adalah rincian biaya penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian, yaitu:

    Tabel 4.11. Estimasi Biaya


     

     

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai aplikasi monitoring pencatatan data penjualan alat industri pada PT Phosphatindo Perkasa yang membutuhkan hasil yang realtime, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Sistem monitoring pencatatan data penjualan pada PT Phosphatindo Perkasa bersifat semi komputer, walaupun sudah menggunakan komputer untuk penyimpanan data tetapi masih menggunakan kertas atau faktur dalam mencatat setiap data transaksi. Sehingga membutuhkan proses yang memakan waktu.
    2. Karena proses pencatatan data penjualan membutuhkan waktu untuk dapat menjadi sebuah laporan penjualan, maka hal ini menghambat sistem monitoring manajer terhadap kinerja marketing, hal ini juga dapat menghambat manajer dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan.
    3. Karena hal-hal tersebutlah dirasa penting untuk merancang sebuah aplikasi monitoring yang bersifat mobile dengan berbasis android guna membantu manajer dalam melakukan monitoring terhadap kinerja bagian marketing dalam melakukan penjualan alat-alat industri agar dapat mengetahui laporan secara realtime dan cepat

    Saran

    Saran yang dapat peneliti berikan untuk pengembangan selanjutnya dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut:

    1. Perlunya diperhatikan dan dilakukannya evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya dapat diadakan perbaikan dan perawatan sesuai dengan semakin berkembangnya perusahaan, apabila sistem yang baru sudah mulai berjalan.
    2. Perlu adanya dilakukan sosialisasi dan pelatihan terhadap bagian yang terkait, khususnya bagian marketing.
    3. Semoga sistem ini benar-benar dapat membantu Manajer dalam melakukan monitoring, sesuai dengan pola kerja Manajer yang selalu mobile.
    4. Peneliti berharap dimasa yang akan datang bagi mahasiswa yang mengambil judul skripsi yang sama dapat lebih jauh mengembangkan sistem ini menjadi lebih baik.

     

     

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service)
    2. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. CCIT Journal Vol.6 No.3 ¬ Mei 2013. Tangerang: STMIK Raharja. ISSN: 1978¬8282.
    3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Rusdiana, H.A. dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Manajemen Informasi. Bandung: Pustaka Setia. ISBN: 978-9790764217
    4. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    5. Eilon, Samuel. 2014. Sistem Informasi Manajemen Organisasi. Yogyakarta: Center of Academic Publishing Service (CAPS).
    6. 6,0 6,1 6,2 Rahardja, Untung, Sudaryono dan Guritno Suryo. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset
    7. 7,0 7,1 Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    8. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    9. Darmawan. 2013. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
    10. Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi Edisi 7 (Buku 2). Yogyakarta: Andi. ISBN: 9789792931051.
    11. Asropudin, Pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung: Titian Ilmu. ISBN: 978970272927.
    12. 12,0 12,1 12,2 Safaat, Nazruddin. 2012. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.
    13. Turban, Efraim. 2012. Electronic Commerce: A Managerial and Social Networks Perspective. 2012 Global Edition. Pearson 7th-Global Edition. Paperback. ISBN13: 9780273761341. ISBN10: 027376134X.
    14. Seok Kang. 2014. Factors Influencing Intention of Mobile Application Use. International Journal Mobile Communication Vol.12 No.4 January 2014.
    15. Bourbakis, Nikolaos, Konstantina S. Nikita and Ming Yang. 2013. Detecting Facial Expressions for Monitoring Patterns of Emotional Behavior. International Journal of Monitoring and Surveillance Technology Resarch (IJMSTR) Vol 1 Issue 2 Pages 28. ISSN:2166-7241. EISSN:2166-725X. Published: Quarterly.
    16. Andrian, Allegra Shawabi. 2014. Sistem Informasi Penjualan Dan Monitoring Di Toko Royal Motor Bandung. Jurnal Ilmiah dan Informatika (KOMPUTA) Edisi 1 Volume 1 Februari 2014. ISSN: 2089-9033.
    17. 17,0 17,1 Setyowibowo, Sigit dan Timtim Sulistiono Nugroho. 2012. Aplikasi Sistem Monitoring Penjualan Distributor Di PR. Sumber Djaya. Jurnal Dinamika Dotcom Vol. 3 No. 1 Tahun 2012.
    18. Rahmantio, Ikhsan Dwi, Muhammad Jundi Assadulloh dan Tubagus Rizky Dharmawan. 2013. Perancangan Sistem Mobile Monitoring Berbasis Android "SIMORI". Jurnal Prosiding Elektronik (e-Proceeding) PIMNAS. http://artikel.dikti.go.id/index.php/PKMKC/article/view/171/171 diakses pada 10/11/2016 pukul 17.13.
    19. Hery. 2016. Manajemen Bisnis Terintegrasi (Indonesia Edition). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO). ISBN 978-6023755875.
    20. Swastha, Basu. 2010. Manajemen Penjualan Edisi 3. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
    21. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2015. Strategi Pemasaran Edisi 4. Yogyakarta: Andi. ISBN 978-9792953497.
    22. Philip Kotler and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management (Kindle Edition) India: Pearson India Education Services Pvt. Ltd. ISBN 978-9332557185. eISBN 978-9332563483
    23. Saefullah, Asep, Dewi Immaniar, Reza Amar Juliansah. 2015. Sistem Kontrol Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis Arduino Uno. CCIT Journal Vol.8 No.2 Januari 2015. Tangerang: STMIK Raharja. ISSN 1978-8282.
    24. Martono, Kurniawan Teguh dan Oki Dwi Nurhayati. 2014. Implementation Of Android Based Mobile Learning Application As A Flexible Learning Media. Internasional Journal of Computer Science Issues Vol.11, Issues 3, No 1, May 2014. ISSN 1694-0814.
    25. Adi, Yonatan Ari Sulistia, Titin Winarti, dan Vensy Vydia. 2012. Aplikasi Pengenalan Objek Pariwisata Kalimantan Pada Mobil Smartphone Berbasis Andrid2.2. Jurnal TransIT. Kalimantan. Vol.1 pp.1-15 Januari 2012.
    26. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis Dan Perancangan UML (Unified Modelling Language) Generated VB.6. Yogyakarta: Graha Ilmu. ISBN 978-9797569662.
    27. 27,0 27,1 Satzinger, John W., Robert B. Jackson dan Stephen D. Burd. 2012. System Analysis and Design in a Changing World 6th edition. United State of America: Course Technology. ISBN-13: 978-1-111-53415-8. ISBN-10: 1111534152.
    28. Warsito, Ary Budi, Muh. Yusup dan Moh Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. CCIT Journal Vol 8 No 2 Januari 2015. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. ISSN: 1978-8282.
    29. Shelly, Gary B., dan Harry J. Rosenblatt. 2012. System Analysis and Design 9th Edition. United State of America: Course Technology. ISBN-13: 978-0538481618. ISBN-10: 0538481617.
    30. Yasin, Verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek (Modeling, Architecture and Design). Jakarta: Mitra Wacana Media. ISBN: 978-602-7523-45-6.
    31. 31,0 31,1 31,2 Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol.145 No.9 July 2016. ISSN: 0975:8887.
    32. Rahardja, Untung Meta Amalya Dewi dan Winarti Prastiwi. 2014. Implementasi Widuri Sebagai Media Penyimpanan Laporan Dari Referensi Digital Karya Ilmiah. CCIT Journal STMIK Raharja Vol.7 No.3 Mei 2014 480-496. Tangerang: STMIK Raharja dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 3 Mei
    33. Ommani, Ahmad Reza. 2011. Strengths, weaknesses, opportunities and threats (SWOT) analysis for farming system businesses management: Case of wheat farmers of Shadervan District, Shoushtar Township, Iran. African Journal of Business Management Vol. 5 No. 22, 30 September 2011. ISSN: 1993-8233
    34. Osita, Ifediora Christian, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina. 2014. Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat. International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 (2014) ISSN: 2348-0319.
    35. Acharya, Shivani dan Vidhi Pandya. 2013. Bridge between Black Box and White Box - Gray Box Testing Technique. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering Vol. 2 No. 1 2013. ISSN: 2277-1956.
    36. Mustaqbal, M. Sidi, Roeri Fajri Firdaus dan Hendra Rahmadi. 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol. 1 No. 3 10 Agustus 2015. ISSN: 2407-3911.
    37. Musarofah, Salimatun dan Sudarmawan. 2011. Aplikasi Catatan Keuangan Penjualan Meubel Berbasis Android Di Toko Sinar Baru Magelang. Jurnal Dasi Vol. 12 No. 4 Desember 2011. ISSN: 1411-3201
    38. Risnandar, Erdi. 2015. Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Mahasiswa Berbasis Web Dan Android Client. Skripsi 2015 Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi. Universitas Negeri Semarang.
    39. Bhardwaj, Rakhi dan Sandesh S. Jangam. 2014. LAN Monitoring Using Android Phone. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering Vol. 2 Issue 2. February 2014. ISSN: 2320-9801. An ISO: 3297-2007 Certified Organization.
    40. Husain, Syefri Maulana. 2014. Pemanfaatan Basic4Android Dan MySQL Dalam Membangun Aplikasi Smartphone Untuk Memonitoring Prestasi Siswa Pada SMA Al-Ma'Muniyah Tangerang. Skripsi 2013/2014. Tangerang: STMIK Raharja.
    41. Li Ma, Lei Gu dan Jin Wang. 2014. Research and Development of Mobile Application for Android Platform. International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering Vol. 9 No. 4 2014. ISSN: 1975-0080.
    42. Guntara, Tegar. 2015. Aplikasi Sistem Monitoring Penjualan Pada Distro Raxzel Berbasis Web. Tugas Akhir 2014/2015 AMIK Raharja. Tangerang: AMIK Raharja.
    43. Hernanda, Satria dan Wiyli Yustanti. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Tumbuh Kembang Balita Berbasis Android. Jurnal Manajemen Informatika Vol. 6 No. 1 2016:1.
    44. Vinayak, Nikam, Katkar Gauri A. dan Borse Mayuri A. 2015. Controlling and Monitoring Applications of WLAN using Android phone. International Journal of Modern Trends in Engineering and Research Vol.2 Issue 10 October 2015. ISSN 2349-9745.
    45. Edilla. 2014. Aplikasi Monitoring Transaksi di Restoran Berbasis Smartphone. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 2, Oktober 2014. Politeknik Caltex Riau Journal. https://journal.pcr.ac.id/paper/ Aplikasi Monitoring Transaksi di Restoran Berbasis Smartphone.pdf diakses pada 09/11/2016 pukul 14.00.


    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran A:

    Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

    A.1. Validasi Skripsi
    A.1. Surat Pengantar Observasi Skripsi