SI1321477358

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI MEMPROMOSIKAN

SMK NUSANTARA 1 KOTA TANGERANG

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1321477358
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI MEMPROMOSIKAN

SMK NUSANTARA 1 KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321477358
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI MEMPROMOSIKAN

SMK NUSANTARA 1 KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1321477358
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Drs., Sugeng Widada, M.Si)
   
(Maimunah, M.Kom)
NID : 06098
   
NID : 02012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI MEMPROMOSIKAN

SMK NUSANTARA 1 KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1321477358
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI MEMPROMOSIKAN

SMK NUSANTARA 1 KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321477358
Nama
: Depit Ulan Sari
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
Depit Ulan Sari
NIM :1321477358

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pada perkembangan teknologi informasi saat ini semakin canggih dan maju, persaingan usaha begitu ketat, termasuk juga dibidang usaha dalam pendidikan, bagi yang tidak memperhatikan perkembangan teknologi akan semakin ditinggalkan pangsa pasarnya. Dalam persaingan mempromosikan sekolah diperlukan strategi yang harus ditunjang media dalam bentuk percetakan, elektronik maupun video. Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada penulis melakukan beberapa metode penelitian guna mendapatkan keterangan dan beberapa data yang diperlukan untuk melengkapi penyusunan penulisan skripsi hingga penulis dapat membuat karya video profile sekolah sebagai media informasi yang interaktif dan memenuhi karakteristik SMK Nusantara 1 Kota Tangerang. Penulis berkesimpulan bahwa media audio visual sebagai media promosi dan informasi yang dikemas dalam bentuk video sangat diperlukan bagi SMK Nusantara 1 Kota Tangerang yang bertujuan untuk meningkatkan suatu image atau citra dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya calon siswa-siswi baru yang akan mencari sekolah yang berkualitas. .


Kata kunci : Informasi, Profile dan Promosi.

ABSTRACT

In the development of information technology today is increasingly sophisticated and advanced, so tight business competition, including in the field of business in education, for those who do not pay attention to technological developments will be increasingly abandoned market share. In the competition of promoting the schools needed a strategy that should be supported by the media in the form of printing, electronic and video. With the analysis of existing problems the authors do some research methods in order to get information and some data needed to complete the preparation of thesis writing until the author can create a video work profile school as an interactive information media and meet the characteristics of SMK Nusantara 1 Tangerang City. The authors conclude that audio visual media as a media campaign and information packaged in the form of video is necessary for SMK Nusantara 1 Tangerang City which aims to improve an image or image and provide information to the public, especially prospective new students who will seek a quality school.


Keyword : Information, Profile and Promotion.

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Perancangan Media Video Profile Sebagai Penunjang Informasi Mempromosikan SMK Nusantara 1 Kota Tangerang”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan isinya masih terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan.

Penulis pun menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, ijinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja Tangerang.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja Tangerang.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja Tangerang.
  4. Bapak Drs., Sugeng Widada, M.Si., selaku Dosen, Staff Ahli Mavib dan Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Maimunah, M.Kom., selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Tiwik Supriyanti, M.Pd., selaku Stakeholder dari SMK Nusantara 1 Kota Tangerang yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan pengambilan gambar dan pembuatan video.
  7. NSTV dan Keluarga Besar SMK Nusantara 1 Kota Tangerang yang telah memberikan data-data yang penulis butuhkan.
  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis.
  9. Untuk Dini Andriani, Okki Agus Heriawan, Anisya Dinda Maulidya, Gita Kurnia, Prima Novitasari, Agil Pangestu, Gladies Christie Dwi Ningrat, Suci Cahyani, Zulfikar Ardianto dan Leonardo Pandapotan Sitompul sebagai teman seperjuangan yang telah memberi masukan dan pendapat serta dukungan kepada penulis pada saat penulis menyusun skripsi.
  10. Dan untuk seluruh teman bimbingan skripsi yang telah saling mendukung satu sama lain.

Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua, kakak dan keluarga yang telah membiayai, serta memberi motivasi dan mendo’akan sehingga penyusunan skripsi selesai tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita – cita menuju kesuksesan. Amin Ya Rabbal’alamin.


Tangerang, 23 Januari 2018
Depit Ulan Sari
NIM. 1321477358

Daftar isi


DAFTAR TABEL




DAFTAR GAMBAR


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada perkembangan teknologi informasi saat ini semakin canggih dan maju, persaingan usaha begitu ketat, termasuk juga dibidang usaha dalam pendidikan, bagi yang tidak memperhatikan perkembangan teknologi akan semakin ditinggalkan pangsa pasarnya. Dalam persaingan mempromosikan sekolah diperlukan strategi yang harus ditunjang media dalam bentuk percetakan, elektronik maupun video.

Dalam strategi tersebut biasanya selalu diwarnai penyampaian pesannya dengan menggunakan strategi menampilkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari tiap-tiap lembaga, dari situasi kualitas operasional belajar-mengajarnya, fasilitas infrastruktur penunjang kegiatan belajar mengajar sampai dengan insfrastruktur penunjang sarana ibadah, olah raga sampai strategis tidaknya institusi.

SMK Nusantara 1 Kota Tangerang, adalah sebuah penyelenggara pendidikan kejuruan tingkat atas swasta, yang beralamatkan dijalan Cisadane V-VII No.51 Perumnas 1 Kota Tangerang, Lembaga tersebut dibawah naungan Yayasan Pendidikan Abdi Negara yang telah berdiri sejak tahun 1997. Dengan tujuan mempersiapkan manusia-manusia yang terdidik serta memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadahi dalam menyambut era industrialisasi khususnya diwilayah Kota Tangerang ini, membantu mewujudkan sumber daya manusia yang beriman dan berakhlak mulia sehingga terbentuknya tenaga kerja yang siap pakai sesuai kebutuhan dunia industri tersebut.

Sampai saat ini Jurusan yang diunggulkan dan yang dipasarkan kepada masyarakat Kota Tangerang ada tiga jurusan, diantaranya: Jurusan Multimedia, Jurusan Administrasi Perkantoran dan Jurusan Akuntansi.

Saat ini SMK Nusantara 1 Kota Tangerang untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Kota Tangerang masih menggunakan bentuk media promosi dengan bentuk : brosur cetakan , website dan media banner. Namun dari bentuk-bentuk media tersebut, sesuai analisa yang dilakukan dengan pihak terkait pengelola lembaga media-media tersebut masih membutuhkan perbaikan dan penyempurnaan-penyempurnaan media selanjutnya.

Saya selaku mahasiswi program studi Teknik Informatika, konsentrasi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting), dalam meningkatkan simpati dari masyarakat saya ditugaskan untuk membuat media berbasis video, saya menentukan topic penelitian yang diberi judul : “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI SARANA PENUNJANG INFORMASI MEMPROMOSIKAN SMK NUSANTARA 1 KOTA TANGERANG“ dengan harapan agar hasil rancangan media video yang telah diusulkan, dapat memberi manfaat yakni dapat meningkatkan perolehan calon siswa-siswi setiap tahun ajaran barunya.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, maka dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang sebagai berikut :

  1. Media apa yang dapat digunakan untuk mempromosikan SMK Nusantara 1 Kota Tangerang?

  2. Bagaimana merancang media video profile yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan SMK Nusantara 1 Kota Tangerang?

  3. Target seperti apa yang ingin di capai pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang melalui perancangan media video profile?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan dari permasalahan yang ada lebih terarah, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup dari perancangan video yang akan dibuat. Adapun permasalahan yang berhubungan dengan perancangan tersebut adalah hal-hal yang digunakan sebagai perancangan media terkait video profile sebagai penunjang informasi dan promosi tentang profile sekolah, sejarah maupun visi misi dan juga keunggulan dari SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis mengelompokkan tujuan penelitian menjadi 3 bagian yaitu :

  1. Tujuan operasional

    Meningkatkan daya tarik untuk mempengaruhi masyarakat agar mau bergabung untuk mendaftarkan calon siswa-siswi didik pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  2. Tujuan fungsional

    Dapat dijadikan sebagai sarana penunjang mempermudah penyampaian informasi tentang keunggulan yang ada pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  3. Tujuan individual

    Dengan dilakukannya analisa terhadap permasalahan yang ada yaitu belum terdapat video profile sebagai media informasi yang interaktif dan memenuhi karakteristik SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

  1. Sebagai media penunjang informasi dan promosi yang lengkap untuk menarik minat calon siswa-siswi baru pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  2. Melalui perancangan media video profile ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian target promosi, meningkatkan jumlah calon siswa-siswi baru, serta meningkatkan image SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  3. Mencapai tingkatan target siswa-siswi lebih besar dan lebih mengenai sasaran.

Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh dan melengkapi data–data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video promosi wisata ini, dengan menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Analisis Permasalahan

Analisis permasalahan didapatkan pada saat penulis melakukan pertemuan dengan stakeholder Tiwik Supriyanti, M.Pd selaku wakil kepala sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang melalui tanya jawab dan interview.

Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan untuk perancangan video profile melalui pengamatan dan membuat pencatatan secara sistematik terhadap unsur–unsur yang telah diteliti dengan tujuan secara langsung pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  3. Metode Wawancara (Interview)

  4. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka langsung dengan orang yang ingin diwawancarai, untuk memperoleh informasi yang lebih jelas dan gambaran mengenai media penunjang video promosi seperti apa yang diinginkan oleh SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  5. Studi Pustaka

  6. Saya membaca buku-buku tentang teori video profile, Literature-literature yang digunakan sebagai perbandingan hasil penelitian, artikel artikel ilmiah untuk mendapatkan teori ilmiah pada BAB II.

Metode Analisa Perancangan Media

Perancangan video profile SMK Nusantara 1 Kota Tangerang sebagai sarana penunjang informasi dirancang berdasarkan analisa terhadap media yang telah digunakan pada media sebelumnya, selain itu juga terhadap analisa kebutuhan yang diajukan kepada stakeholder, selanjutnya dirancang menggunakan aplikasi program komputer grafis. Media–media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere CC 2015 dan Adobe After Effect CC 2015.

Metode Konsep Produksi Media (KPM)

Akan disampaikan tahapan dari proses Konsep Produksi Media yaitu :

  1. Preproduction adalah segala kegiatan yang berhubugan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75% dari keseluruhan produksi.

  2. Production merupakan tahap implementasi pra-produksi dimana semua anggota tim pengembang multimedia bekerja.

  3. Postproduction adalah tahap penyelesaian produksi mulimedia menjadi hasil akhir. Tahap pasca produksi / post production diterapkan terutama pada bidang multimedia broadcasting, program television, video, audio recording, photography dan animasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian dengan disertakan sistematika penyampaiannya, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi, yang meliputi Konsep Dasar Teori Umum dan Konsep Dasar Teori Khusus.

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Pada bab ini berisikan tentang Gambaran Umum Tentang Perusahaan meliputi Sejarah Sekolah, Struktur Organisasi, Visi dan Misi Sekolah, Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Informasi Tentang Produk, Market Analisis, Potensial Market, Segmentasi Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Budget Produksi Media, Konfigurasi Hardware.

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi MAVIB ialah tahapan – tahapan mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) sehingga akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Dalam bab ini diuraikan tentang Perencanaan Media, Perencanaan Broadcasting (Konsep Broadcasting), Perencanaan Audio (Konsep Audio), dan Perencanaan Visual (Konsep Visual).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan penulis kepada perusahaan sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Berisikan tentang referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Berisikan daftar dari keseluruhan lampiran–lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

  1. Pengertian Perancangan

    Pengertian perancangan menurut Ladjamudin dalam Journal Scientium Vol.3 No.5 (2016:94)[1], “Perancangan adalah tahapan perancangan memiliki tujuan untuk mendesign sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah – masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.”

    Menurut Dieter, dkk (2013:1)[2], “Design establishes and defines solution to and pertinent structures from problems not solved before, or new solutions to problems which have previously been solved in a different way.”

    (Perancangan menetapkan dan mendefinisikan solusi dan sturktur terkait masalah yang tidak dapat dipecahkan sebelumnya, atau solusi baru untuk masalah yang sebelumnya telah dipecahkan dengan cara yang berbeda).

    Sedangkan, menurut Berto Nadeak, dkk dalam Journal Riset Komputer Vol.3 No.4 (2016:54)[3], “Perancangan adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem. Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.”

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas bahwa perancangan adalah sebuah tahapan rancangan yang memiliki tujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan agar berfungsi dengan baik.

Konsep Dasar Informasi

  1. Definisi Data

    Menurut Webster New World Dictionary dalam Zulfikar dan I Nyoman Budiantara (2015:96)[4], “data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui artinya yang sudah terjadi merupakan fakta (bukti). Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data bisa juga didefinisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat.”

    Menurut Irwansyah dan Jurike V. Moniaga (2014:181)[5], “data adalah fakta – fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Namun dalam teknik komputer biasa dikatakan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol – simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun suatu konsep.”

    Sedangkan menurut Yakup dalam Journal CCIT Vol.7 No.1 (2013:80)[6], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai).”

    Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan, berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka matematika, bahasa ataupun simbol.

  2. Definisi Informasi

    Menurut Davies (2016:137), “Information refers to analysed data, often presented in a form that is specifically designed for a given decision-making task, and transmitted to/received by decision-makers.

    (Informasi mengacu pada analisis data, sering disajikan dalam bentuk yang dirancang khusus untuk tugas pengambilan keputusan yang diberikan, dan ditransmisikan ke/diterima oleh pengambil keputusan).

    Menurut Gordon B. Davis dalam Journal CCIT Vol.7 No.1 (2013:81), mendefinisikan bahwa “Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi sipenerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.”

    Menurut McLeod dalam Journal Speed Vol.2 No.4 (2013:34), “Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti.”

    Dari kesimpulan diatas bahwa informasi merupakan data yang telah diambil dan diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan memiliki arti bagi si penerima.

  3. Jenis – Jenis Informasi

    Para ahli Sistem Informasi Manajemen tidak mempunyai pendapat yang sama mengenai jenis-jenis informasi yang dioperasikan dalam manajemen. Dari berbagai pendapat yang berbeda itu dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklarifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang diantaranya adalah :

  1. Informasi berdasarkan persyaratan.

    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan.

  2. Informasi berdasarkan dimensi waktu.

    1. Informasi masa lalu.

      Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun jarang dipergunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapih dan teratur.

    2. Informasi masa kini.

      Dari istilahnya sendiri adalah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

  3. Kualitas Informasi

    Menurut Tyoso, dkk dalam Sistem Informasi Manajemen (2016:33)[7], informasi yang berkualitas harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :

    1. Ketersediaan (Availability), informasi harus dapat diakses oleh orang yang membutuhkannya, maka dari itu informasi harus tersedia setiap saat pada “gudang data” (database) yang terorganisasi rapi.

    2. Mudah Dipahami (Comprehensibility), informasi yang berbelit – belit atau tidak jelas koneksinya bahkan bersifat rumit, maka berakibat keputusan yang akan diambil tertunda, karena lebih banyak waktu digunakan untuk membahasnya.

    3. Relevan (Relevant), berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi, informasi yang dibutuhkan ialah informasi yang benar – benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi yang bersangkutan.

    4. Bermanfaat (Benefits), informasi sebaiknya dapat disajikan dalam bentuk – bentuk yang mudah dilihat dan dipelajari sehingga kepemanfaatannya terlihat jelas. Keputusan berdasarkan informasi yang dipelajari.

    5. Tepat Waktu (Being On/In time), informasi harus tersedia tepat pada waktunya sehingga saat organisasi membutuhkannya informasi sudah tersedia. Juga harus diperhatikan kapan informasi itu diperoleh pada peristiwa apa saat itu.

    6. Keterandalan (Reliability), informasi harus diperoleh dari sumber data yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Demikian juga dengan pengelola atau pemberi informasi juga merupakan pihak – pihak yang dapat dipercaya.

    7. Akurat (Accuracy), informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Artinya informasi harus jelas dan tepat dalam mencerminkan makna yang terkandung dari data.

    8. Konsisten (Consistent), informasi tidak bermuatan hal – hal yang kontradiktif, sehingga peristilahan atau bahasa yang digunakan haruslah secara tetap disajikan.

  4. Nilai Informasi

    Menurut Hutahaean (2014:11–12)[8], “nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.”

    Maka biaya informasi terdiri dari :

    1. Biaya Perangkat Keras

      Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat – tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    2. Biaya Untuk Analisis

      Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

    3. Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan

      Biaya ini setengah berubah atau semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang tinggi.

    4. Biaya Perubahan

      Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

    5. Biaya Operasi

      Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam–macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Promosi

  1. Definisi Promosi

    Menurut Wijayanti (2014:71)[9], “promosi merupakan salah satu kegiatan bauran marketing yang sangat penting dalam keberhasilan suatu produk atau barang atau jasa atau bisnis apapun.”

    Menurut Maimunah, dkk dalam Journal SENSI Vol.3 No.1 (2017:99)[10], “promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, memberi dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”

    Sedangkan, menurut Zebua (2016:28)[11], “promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen atau wisatawan yang dijadikan target pasar.”

    Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian diatas adalah promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang harus dilakukan perusahaan untuk memberi informasi tentang produk atau jasanya, serta membujuk dan mengingatkan konsumen guna melakukan pembelian terhadap barang dan jasa.

  2. Tujuan Promosi

    Menurut Yuliana dan Rony Ika Setiawan dalam Journal Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol.2 No.2 (2015:49)[12], ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu :

    1. Menginformasikan (Informing) adalah menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dengan menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

    2. Membujuk Pelanggan Sasaran (Persuading) membentuk pilihan merk, mengalihkan pilihan ke merk tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk dan mendorong pembeli untuk belanja saat itu.

    3. Mengingatkan (Reminding) mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat serta pembeli tetap ingat akan tempat-tempat yang menjual produk perusahaan walaupun tidak ada kampanye iklan.

  3. Bentuk Promosi

    Menurut Sunyoto (2015:159)[13], metode promosi meliputi :

    1. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)

      Penjualan Pribadi adalah suatu penyajian (presentasi) suatu promosi kepada konsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjual perusahaan yang representative.

    2. Periklanan (Advertising)

      Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang bukan dengan orang pribadi, dengan pembayaran oleh sponsor tertentu.

    3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

      Promosi Penjualan adalah suatu perencanaan untuk membantu atau melengkapi koordinasi periklanan atau penjualan pribadi.

    4. Publisitas (Publicity)

      Publisitas adalah semacam periklanan yang dilakukan dengan sejumlah komunikasi untuk merangsang permintaan.

    5. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

      Hubungan Masyarakat merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk memengaruhi sikap atau golongan.

Konsep Dasar Media

  1. Pengertian Media

    Menurut Maimunah, dkk dalam Journal SENSI Vol.3 No.1 (2017:99)[10], “media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.”

    Menurut CTI Reviews (2016:1)[14], “Media are the storage and transmission channels or tools used to store and deliver information or data. It is often referred to as synonymous with mass media or news media, but may refer to a single medium used to communicate any data for any purpose.”

    (Media adalah penyimpanan dan saluran transmisi atau alat yang digunakan untuk menyimpan dan menyampaikan informasi atau data. Hal ini sering disebut sebagai media massa atau media berita, tetapi mungkin mengacu pada media tunggal yang digunakan untuk berkomunikasi data untuk tujuan apapun).

    Menurut Arif Sadiman dalam Journal Pendidikan Fisika Vol.5 No.1 (2017:45)[15], “menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar.”

Konsep Dasar Warna

  1. Definisi Warna

    Menurut Wibowo (2013:148)[16], “psikologi warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut spectrum atau warna cahaya. Secara subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indera penglihatan (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.”

    Sedangkan, menurut Fatmawati dalam Journal PAUD Teratai Vol.5 No.3 (2016:2)[17], mengungkapkan “warna adalah sebuah sensitivitas yang berhubungan dengan indra kita, seperti halnya rasa dan bau. Sensitivitas warna dihasilkan dari interaksi antara warna dengan indra sensitif warna yang ada pada kita.”

    Kesimpulan yang dapat ditarik ialah warna bagian pengalaman indera penglihatan (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu. Sensitivitas warna dihasilkan dari interaksi antara warna dengan indra sensitif warna yang ada pada kita.

  2. Makna Simbolik Warna

    Menurut Wibowo (2013:16)[16], mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut :

    1. Warna Merah melambangkan semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, dan kesakitan.

    2. Warna Kuning melambangkan kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

    3. Warna Kuning Emas melambangkan kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemuliaan, dan kekuatan spiritual

    4. Warna Hijau melambangkan pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, dan penelitian.

    5. Warna Biru melambangkan kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, dan kemurahan hati.

    6. Warna Putih melambangkan kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, dan ketentraman.

    7. Warna Hitam melambangkan ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

    8. Warna Abu – Abu melambangkan ketaatan, rendah hati, kesholihan, dan modern.

    9. Warna Orange melambangkan kemajuan, semangat, perkembangan, dan energi.

    10. Warna Violet melambangkan kemuliaan, kebesaran jiwa, dan kelembutan.

Konsep Dasar Layout

  1. Pengertian Layout

    Hendratman, Hendi.Menurut Hendratman (2015:197)[18], “layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dan lain – lain) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.”

    Menurut Triadi (2013:13–14)[19], “layout yang biasa disebut tata letak menjadi bagian penting transformasi ide menjadi sebuah karya. Elemen – elemen yang merupakan dasar dalam sebuah layout, gabungan dari beberapa elemen tersebut menjadi satu kesatuan yang dapat membuat orang tertarik untuk melihatnya.”

    Sehingga kesimpulan yang dapat diambil layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis, sehingga gabungan dari beberapa elemen atau unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang dapat membuat orang tertarik untuk melihatnya.

  2. Jenis Layout

    Menurut Desrianti, dkk (2014:288)[20], jenis – jenis layout diantaranya adalah :

    1. Layout Kasa

      Adalah penerapan elemen – elemen desain media yang nantinya akan dipergunakan dalam perancangan media katalog yang disertai acuan standarisasi pada desain yang akan dibuat, umumnya dibuat dengan tampilan hitam putih, dibuat dengan coretan atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar. Layout kasar diperlukan sebagai panduan pada saat diproses desain dengan menggunakan aplikasi komputer.

    2. Layout Komprehensif

      Adalah proses desain yang sudah memasuki tahap komputerisasi dan pewarnaan, namun tahap ini belum selesai seluruhnya, karena masih harus mengalami proses revisi.

    3. Final Artwork

      Adalah hasil akhir dari layout komprehensif yang telah diperbaiki. Dimana tahap ini merupakan hasil akhir atau finishing yang kemudian dapat digunakan untuk acuan saat proses produksi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

  1. Definisi Video

    Menurut Laelasari dkk dalam Journal Speed Vol.6 No.1 (2014:54)[21], “Video adalah rangkaian banyak frame gambar yang dapat diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dan tahapan-tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya maka semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jendela antara frame namun kita sebagai manusia tidak bisa menangkap jendela tersebut.”

    Sedangkan menurut Tri Anasari dalam Journal Speed Vol.8 No.3 (2016:12)[22], “Video adalah media digital yang menunjukkan susunan atau urutan gambargambar pegun dan memberikan ilusi, gambaran serta fantasi kepada gambar yang bergerak.”

  2. Jenis- Jenis Video

    Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer computer, yaitu sebagai berikut :

    1. Video Analog

      Video Analog mengodekan informasi dengan gambar memvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :

      1. NTSC

      2. PAL

      3. SECAM

      Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

      1. RF

      2. Composite Video

      3. Component Video

      4. RBG

      Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

      1. Ampex

      2. VERA (BBC)

      3. U-Matic (Sony)

      4. Betamax (Sony)

      5. Betacam

      6. Betacam SP

      7. VHS (JVC)

      8. S-VHS (JVC)

      9. VHS-C (JVC)

      10. Video 2000 (Philips)

      11. 8mm Tape

      12. Hi8

    2. Video Digital

      Video Digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata – rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :

      1. D1 (Sony)

      2. D2 (Sony)

      3. D3

      4. D4

      5. D5

      6. Digital Batacam (Sony)

      7. Batacem IMX (Sony)

      8. D-VHS (JVC)

      9. DV

      10. MiniDV

      11. MicroMV

      12. Digital8 (Sony)

      Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan komputer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.

  3. Format Video


    Menurut Hendratman (2013:401– 403)[18], berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia ada sebelas jenis yaitu sebagai berikut :

    1. AVI

      Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gambar bergerak atau video dan suara atau audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam – macam format kompresor atau codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran atau resolusi, bitrate, dan lain – lain sehingga bebas mengaturnya.

    2. MOV, QT

      Standard format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Tetapi harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Channel, sehingga video atau render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.

    3. MPEG-1

      Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang atau medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD atau VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan aslinya yang tanpa kompresi.

    4. MPEG-2

      >Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.

    5. > ASF

      ASF merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh atau download. Teknik tersebut disebut streaming. Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text atau metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.

    6. WMV

      WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Systems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.

    7. MP4

      MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm), Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496 – 14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handphone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.

    8. FLV

      FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung video format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.

    9. RealMedia

      RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data video dan audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.

    10. 3GP

      3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti MPEG4, namum lebih khususkan untuk handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, channel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer.

    11. Matroska

      Matroska adalah format multimedia open source gratis dari Rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dan lain – lain. Fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah atau subtitles (SRT, ASS, SSA, USF, dan lainnya) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dan lain – lain. Dan kini sudah ada pula alat atau hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

Konsep Dasar Video Promosi

Menurut Permana (2013:6)[23], video promosi adalah video yang digunakan untuk mempromosikan sesuatu. Ciri dari video promosi adalah mempromosikan sesuatu secara lebih detail dengan durasi yang lebih panjang dari video iklan karena proses pengambilan gambar untuk video promosi harus dilakukan secara berkala dari objek yang ingin dipromosikan agar hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut.

Menurut Anjana (2016:32)[24], berpendapat bahwa “sebuah promosi berupa media audio visual dengan durasi yang singkat namun dapat mempromosikan secara detail sehingga menjadi lebih menarik bagi konsumen.”

Kesimpulan yang dapat diambil, video promosi adalah sebuah promosi berupa media audio visual dengan durasi singkat dan hasil dari video promosi tersebut lebih terperinci dan mencakup semua hal yang berhubungan dengan objek tersebut.

Konsep Dasar Video Profile

  1. Pengertian Video Profile

    Menurut Soma Dwi Saftanto dalam Journal Seruni Vol.2 No.1 (2013:243)[25] , “company profile merupakan penjelasan mengenai perusahaan termasuk produknya secara verbal maupun grafik yang mengankat corporate value dan product value.”

    Sedangkan menurut Sri Jarwati dkk. dalam Journal Speed Vol.6 No.4 (2014:13)[26], “Video Profile merupakan salah satu media yang efektif dalam mempromosikan perusahaan, produk, hingga promosi untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio dan visual tentunya penyampaian promosi semakin efektif. Selain dioperasikan melalui media player seperti Video Compact Disc ( VCD ) atau Digital Video Disc (DVD ) yang juga dapat diproduksi melalui format Compact Disc (CD) interaktif dioperasikan melalui komputer.”

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

  1. Definisi Multimedia

    Menurut Ariessanti (2014:194)[27], “multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.”

    Menurut Hidayat, dkk (2016:50)[28], “multimedia adalah sistem yang menggunakan lebih dari satu media presentasi (teks, suara, citra, animasi dan video) secara bersamaan dan melibatkan keikutsertaan pemakai untuk memberikan perintah, mengendalikan dan memanipulasi. Kegiatan berinteraksi yang dilakukan oleh pemakai komputer dengan pengguna komputer tersebut memberikan suatu perintah, maka pengguna komputer tersebut melihat langsung hasilnya pada perangkat keluaran seperti pada monitor.”

    Maka dapat disimpulkan multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio, dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) dengan melibatkan keikutsertaan pemakai dalam memberikan perintah.

  2. Definisi Audio Visual

    Menurut Aina, dkk dalam Journal IJLIS Vol.5 No.10 (2013:418)[29], “audio-visual resources /materials are part of our cultural heritage, carrying a huge amount of information that needs to be preserved for future use. The rich variety of media expressions in society should be reflected in the services offered to users by the libraries. Non-printed materials are however, often referred to as audio-visual resources. They are the product of advanced technology, some of which require special equipment to operate. Non-printed resources can be grouped into three (that is, audio, visual and audio-visual).”

    (Sumber daya atau bahan audio visual adalah bagian dari warisan budaya, membawa sejumlah besar informasi yang perlu dipertahankan untuk penggunaan masa depan. Beragam media ekspresi dalam masyarakat harus tercermin dalam layanan yang ditawarkan kepada pengguna dengan perpustakaan. Bahan – bahan yang dicetak bebas ini namun, sering disebut sebagai sumber audio-visual. Mereka adalah produk dari teknologi canggih, beberapa diantaranya memerlukan peralatan khusus untuk beroperasi. Sumber daya yang dicetak bebas itu dapat dikelompokkan kedalam tiga (audio, visual, dan audio-visual)).

    1. Audio (Suara)

      1. Definisi Audio

        Menurut Munir (2013:18)[30], audio didefinisikan sebagai macam – macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa untuk suara latar. Audio juga untuk menyampaikan pesan duka, sedih, senang, ketakutan dan sebagainya, disesuaikan situasi dan kondisi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, lagu dan sound effect, narasi biasanya ditampilkan berbarengan dengan teks atau foto untuk memperjelas informasi yang disampaikan.

      Jenis – jenis format audio sebagai berikut :

      1. Type file = .aiff (Audio Interchang File Format)

      2. Type file = .au dan .snd

      3. Type file = .ra atau .rm (Real Audio)

      4. Type file = .mp3 ( MPEG Audio Layer 3)

      5. Type file = .mov (Quicktime Movie)

      6. Type file = .swa ( Shockware Audio)

      7. Type file = .asf ( Advance Streaming Format)

    2. Peran Audio

      Menurut Nugroho (2014:171–172)[31], dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.

    3. Visual (Gambar)

      Menurut Arsyad dalam Journal PEDAGOGIK Vol.2 No.2 (2014:34)[32], “Media audio visual adalah media penyampaian informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar).”

      Sedangkan menurut Rahman (2014:35), “audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap indera pandang dan pendengaran .”

      Dari beberapa pendapat mengenai media audio visual, maka dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang dikombinasikan dengan kaset audio yang mempunyai unsur suara dan gambar yang biasa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya.

  3. Definisi Broadcasting

    Menurut Pierson and Joke Bauwens dalam bukunya yang berjudul Digital Broadcasting: An Introducing to New Media yang dicetak di New York oleh Bloomsbury (2015:11)[33], “Place and meaning traditional broadcasting media in people’s live, show that radio and television have a become deeply domesticed technologies in terms of ubiquity, familiarity everydayness and ordinariness.”

    (Tempat dan makna media penyiaran tradisional dalam suatu kehidupan, menunjukan bahwa radio dan televise menjadi teknologi local yang berada dimanapun, sangat terkenal di kehidupan sehari-hari maupun diluar).

    Menurut Faradiba (2015:28)[34], “penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.”

  4. Definisi Sinopsis

    Menurut Fachruddin (2015:221)[35], “sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam informasi tentang penjabaran ide. Tujuannya memberikan ringkasan atau gambaran dengan cepat kepada setiap orang yang berkepentingan, termasuk produser dan sutradara. Penulisannya sesederhana mungkin dan dengan bahasa sejelas mungkin. Fokusnya pada tema, intrik, dan plot, hindari tegangan emosional. Sinopsis ini nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detail.”

    Sedangkan menurut Prihantini (2015:424)[36], “sinopsis atau ringkasan cerita ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama – sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu sebuah ringkasan atau abstraksi. Sinopsis perlu dibuat untuk memudahkan mengembangkan cerita menjadi skenario. Panjang sinopsis biasanya setengah hingga dua halaman kuarto.”

    Kesimpulan dari dua pengertian diatas ialah sinopsis merupakan unsur penting dalam pembuatan suatu karya yang berisi informasi tentang penjabaran ide secara garis besar yang dibuat untuk memudahkan mengembangkan cerita menjadi skenario.

  5. Definisi Naskah

    Menurut Sutrisno, dkk dalam Journal Speed Vol.6 No.2 (2014:26), “naskah (script) dalam pembuatan video, sangat diperlukan untuk mempermudah dan memperlancar pembuatan video. Naskah dibuat sebelum proses pengambilan gambar dan pengeditan gambar.”

    Menurut Friedmann (2014:425)[37], “naskah adalah dokumen akhir yang rincian adegan – adegan yang membuat cerita film atau program. Ini menggambarkan tindakan dan menyediakan dialog untuk diucapkan dan diletakkan dalam format yang sesuai dengan konvensi media.”

    Menurut Maryati, dkk dalam Jounal Speed Vo.5 No.1 (2013:23), “naskah dalam bahasa latin manuscript berisi spesifikasi suatu penyajian dalam setiap medium. Script terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan secara rinci dan spesifik serta bagian “bagian kegiatan.”

    Kesimpulan yang ada pada pengertian diatas bahwa naskah adalah dokumen dalam pembuatan video yang berupa dari bagian kegiatan atau rincian dari adegan-adegan dalam sebuah film.

  6. Definisi Storyboard

    Menurut Zeembrey dalam Journal Speed Vol.6 No.1 (2015:62), “Storyboard merupakan rangkaian gambar atau ilustrasi yang ditampilkan secara berurutan dengan tujuan untuk melihat secara kasar tampilan film yang akan dibuat. Storyboard merupakan alat bantu bagi sutradara dan simatografer untuk melihat bagian film, mengecek, dan menemukan solusi bagi masalah-masalah yang kemungkinan akan timbul.”

    Menurut Effendy dalam Journal Seruni Vol.2 No.1 (2013:243), “Story Board adalah sejumlah sketsa yang menggambarkan aksi di dalam film, atau bagian khusus yang disusun teratur pada papan bulletin dan dilengkapi dengan dialog yang sesuai waktunya atau deskripsi adegan. Story board digunakan untuk mempermudah dan mempermurah pengambilan gambar.”

    Menurut Iwan Binanto dalam Journal PROSISKO Vol.2 No.2 (2015:63), “Gambaran dari scene, bentuk visual perancangan, audio, durasi, keterangan-keterangan dan narasi untuk suara akan dibuat pada perancangan Storyboard. Hasil dari perancangan Storyboard akan menjadi acuan dalam pembuatan tampilan pada tahap implentasi.”

  7. Definisi Ciitra atau Image

    Menurut Lusyani Sunarya dalam Diktat Perkuliahan Aplikasi Program Komputer Mavib II pada pertemuan 5 (2013:37)[38], “Image atau Citra adalah bagaimana perusahaan tersebut ingin dirasakan dan dipandang oleh masyarakat (konsumen, network / supplier, pemerintah bahkan oleh kompetitor).”

    Menurut Fariz Novarianto dkk dalam Journal Administrasi Bisnis Vol.42 No.2 (2017:53)[39], “citra adalah suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditunjukkan kepada publik oleh seseorang, organisasi dan sebagainya.”

Konsep Dasar Produksi

    [40]Menurut Nur Fatimah (2015:38–40), proses produksi sebuah film terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :

    A. Preproduction (Praproduksi)

    Tahap praproduksi merupakan tahap persiapan dalam membuat sebuah film. Hal-hal yang harus disiapkan dalam tahap ini adalah : menetapkan sebuah skenario yang disepakati bersama sebagai draf skenario akhir; pembedahan skenario (scenario breakdown); pembuatan papan produksi (production strip board); pembuatan jadwal; membuat perkiraan anggaran; memanggil kru (recruitment); pencarian lokasi; perijinan; pencarian pemain (casting); tanda tangan kontrak kerja; latihan; dan pembuatan call sheet (jadwal shooting).

    B. Production (Produksi)

    Tahap produksi merupakan tahap eksekusi sesuai dengan persiapan yang ada. Tahap ini terdiri dari pengambilan gambar (shooting), membuat laporan harian produksi, serta pengecekan hasil gambar dan suara yang diambil. Semua kru produksi dalam tahap produksi menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai kesepakatan. Fokus atau target dari tahap produksi adalah bahan atau materi, seperti gambar dan suara, untuk editing pada tahap pascaproduksi.

    C. Postproduction (Pascaproduksi)

    Tahap yang dilakukan setelah proses produksi berlangsung adalah pascaproduksi. Hasil dari produksi tersebut diproses kembali dalam tahap ini. Pascaproduksi terdiri dari proses penyuntingan (editing) dan pendistribusian.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

A. Adobe Premiere CC

Menurut Andi dalam buku Kupas Tuntas Adobe Premiere CC (2017:2), “Adobe Premiere CC merupakan software pengolah video terbaru kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang luar biasa dalam mengolah dan mengkomposisikan video menjadikan software ini banyak dipakai oleh para editor, desainer dan animator karena keberadaannya benar-benar mampu membantu dan memudahkan pemakai dalam mengedit video.”

Menurut Sastrawan, dkk (2017:4), Adobe Premiere CC adalah program Video Editing yang dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi dan praktisi di bidangnya Adobe Premiere Pro merupakan program pengolah video pilihan bagi kalangan profesional, terutama yang suka bereksperimen. Program ini banyak digunakan oleh perusahaan Pembuatan Film/Sinetron, Broadcasting, dan Pertelevisian.”

Gambar 2.1. Tampilan Jendela Adobe Premiere

B. Adobe After Effect

Menurut Komputer Wahana dalam Journal PROSISKO Vol.2 No.2 (2015:64), “Adobe After effect adalah program video editing untuk mengolah kreasi efek video menjadi lebih menarik. Program ini sangat populer dan banyak digunakan oleh animator karena fasilitas dan kemampuan dalam mengolah video jauh lebih baik dibanding program lain sejenisnya”.

Menurut MADCOMS dalam Journal Ilmiah DASI Vol.14 No.3 (2013:4), “Adobe After Effects merupakan sebuah software yang diproduksi oleh perusahaan software terbesar di dunia, yaitu Adobe. Adobe menciptakan software Adobe After Effects ini digunakan untuk para animator dalam berkreasi. Kelebihan dari versi ini adalah kecerdasan dari software ini dalam bekerja dan fasilitas yang lebih sempurna dari sebelumnya. Karena kecanggihannya itu maka banyak orang dan perusahaan multimedia yang menggunakan Adobe Affter Effect sebagai software yang direkomendasikan.”

Adobe After Effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh Adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Illustrator. Oleh karena itu, pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film. Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film – film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe After Effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah. Adobe After Effect biasa dipakai untuk :

a. Animasi pembuka atau opening tune acara TV & Opening CD Interaktif.

b. Movie intro game.

c. Bumper atau animasi jeda.

d. Video efek dan animasi teks untuk iklan.

e. Video efek untuk film layar kaca atau layar lebar.

Software pendukung Adobe After Effect diantaranya :

a. Corel Draw, Freehand atau Adobe Illustrator

b. Adobe Photoshop

c. Adobe Premiere

d. 3D Studio Max

e. Particle Illusion

f. Sound : Wav & Mp3 Editor

g. Utility : TMPGencorder

Format – format yang mendukung penciptaan suatu karya kreatif dengan menggunakan Adobe After Effect adalah :

a. AVI

AVI video (*.avi) merupakan format standar dari file video dengan kualitas terbaik tetapi memerlukan kapasitas harddisk yang besar, karena file yang dihasilkan mempunyai kapasitas yang besar pula.

b. Quicktime movie

Quicktime movie (*.mov) yang merupakan format standar apple computer untuk mendistribusikan file video, dulunya format ini hanya digunakan pada komputer Machintosh saja, tetapi kini dipergunakan oleh sebagian pengguna PC untuk distribusi video terkompresi dengan file yang berukuran kecil tapi memiliki kualitas yang bagus.

c. Macromedia Flash

Format Macromedia Flash (*.swf), format ini banyak dipergunakan untuk animasi web dan telah menjadi standar baru dalam animasi web, dengan ukuran file yang kecil format ini mudah sekali didistribusikan dan dijalankan secara realtime di halaman web dengan menggunakan Macromedia Flash Player.

Footage adalah sebutan untuk file – file yang dipakai dalam project untuk membangun composition, dapat berupa file gambar, file video dan file suara. Format file yang didukung oleh After Effect adalah : Quicktime, Direct Show (Windows), AVI, WAV, Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS, Adobe Ilustrator, Adobe Premier, GIF, SWF dan PDF.

Gambar 2.2. Tampilan Jendela Adobe After Effect

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Saputra (2013:50–56), elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

a. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.

b. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut dijelaskan mengenai Metode MDI :

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.

2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.

3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

c. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara/tekhnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan?

2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

d. Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Literature Review

A. Pengertian Literature Review

[41]Menurut Aveyard (2014:2), A literature review is the comprehensive study and interpretation of literature that addresses specific topic. If your literature review is a preliminary review prior to a large study, the purpose of the review will be to provide a critical account of the literature in a particular area in order to demonstrate why a new research study is required.

(Kajian Pustaka adalah studi komprehensif dan interpretasi sastra yang membahas topik tertentu. Jika kajian pustaka adalah review awal sebelum sebuah studi besar, maka tujuan review akan memberikan literature yang kritis tentang pembahasan tertentu untuk menunjukkan mengapa sebuah studi penelitian baru diperlukan).

[42]Menurut Machi, dkk (2013:4), A Literature Review is a written document that presents a logically argued case founded on a comprehensive understanding of the current state of knowledge about a topic of study. This case establishes a convincing thesis to answer the study’s question.

(Kajian Pustaka adalah sebuah dokumen tertulis yang menyajikan sebuah kasus secara logis dikatakan yang didasarkan pada pemahaman yang komprehensif tentang keadaan pengetahuan saat ini tentang topik studi. Kasus ini menetapkan tesis meyakinkan untuk menjawab pertanyaan studi tersebut).

Dari dua pengertian diatas maka literature review adalah studi komprehensif dan interpretasi sastra yang membahas topik tertentu, didasarkan pada pemahaman tentang keadaan pengetahuan saat ini tentang topik studi yang ingin diteliti.

B. Jenis – Jenis Penelitian

[43]Alfianika (2016:19-22), menjelaskan bahwa jenis – jenis penelitian dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, yaitu sebagai berikut :

a. Menurut Tujuan Penggunaan Hasil Penelitian

Jika dilihat dari tujuan penggunaan hasil penelitian, penelitian dapat dibagi dua, yaitu penelitian dasar dan terapan. Penelitian dasar adalah penelitian yang hasilnya untuk sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau teknologi dasar. Penelitian terapan, yaitu penelitian yang hasilnya diperlukan untuk keperluan praktisi, seperti pembuatan kebijakan dan lain – lain.

b. Menurut Pengukuran dan Analisis Data Penelitian

Jika dilihat dari pengukuran dan analisis data, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.

c. Menurut Tingkat Kedalaman Analisis Data Penelitian

Jika dilihat dari tingkat kedalaman analisis data, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian deskripsi dan eksplanatori. Penelitian deskripsi adalah penelitian yang analisis datanya hanya sampai pada deskripsi variabel satu sama satu. Penelitian eksplanatori adalah penelitian yang analisis datanya sampai pada menentukan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain.

d. Menurut Penggunaan Sampel atau Populasi

Jika dilihat dari penggunaan sampel atau populasi, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian sensus dan sampel. Penelitian sensus adalah penelitian yang datanya berasal dari semua subjek dalam populasi tidak hanya dari sampel. Penelitian sampel (inferensial) adalah penelitian yang datanya berasal dari sampel dan kesimpulannya diberlakukan bagi seluruh populasi yang diwakili oleh sampel penelitian.

e. Menurut Rancangan (Desain) Penelitian

Jika dilihat dari rancangannya penelitian dapat dibagi menjadi penelitian eksperimen dan non-eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang subjeknya diberi perlakuan kemudian diukur akibat perlakuan itu pada subjek. Penelitian non-eksperimen adalah penelitian yang subjeknya tidak diberi perlakuan tetapi diukur sifat – sifat tertentu.

Literature Review

Dari beberapa hasil tinjauan penulis mendapatkan beberapa Literature Review, di antaranya sebagai berikut :

[44]1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Jarwati dan Gesang Kristianto (2014), “Pembuatan Video Profil Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar Berbasis Multimedia”. Penelitian ini mengenai tujuan yang ingin di capai si penulis adalah untuk menghasilkan video profil Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar yang berbasis multimedia sebagai media promosi dan dokumentasi. Manfaat penelitian ini adalah sebagai dokumentasi serta media promosi dan informasi tentang lembaga pendidikan tersebut.

[45]2. Penelitian yang di lakukan oleh Yogi Agus Sucahyo (2013), yang berjudul “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Pada SMA Negeri 8 Kota Tangerang”. Pengenalan dunia pendidikan dengan teknologi informasi multimedia saat ini sangat di perlukan, karena sebagai sarana informasi untuk para calon-calon siswa orang tua siswa atau bahkan orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan pihak sekolah. Informasi ini sangat di butuhkan oleh para calon siswa atau siswi yang akan masuk sekolah barunya. Sehingga calon siswa dapat mengetahui berbagai fasilitias yang ada pada sekolah barunya.

[46]3. Research conducted by Manocha (2014), “ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram”. Object Tracking is one of the most challenging subjects in the field of computer vision, surveillance, traffic monitoring, video compression etc. The aim of object tracking is to find a moving object in a video frames sequence. Normally a video tracking system combines three stages of data tracking; object extraction, object recognition & tracking. We propose an approach for tracking object in a single frame in which a centre point of object is taken as focus component. The histogram profile based object representations are updated by changing kernels. To enhance localization of the tracked object some region bounding structure information is added to the method of tracking. This method is successfully adjusted with moving camera, Partial occlusions and changing scale and orientation of target have overcome the need of background subtraction making it more efficient. Some main applications are: surveillance application, control application and analysis application.

[47]4. Penelitian yang dilakukan Indriani dan Sarwo Nugroho (2014), “Perancangan Video Company Profile sebagai Media Promosi dan Informasi di SMA Institut Indonesia Semarang”. Penelitian yang dilakukan penulis tentang media promosi dan informasi yang ada di SMA Institut Indonesia Semarang. Sebuah video company profile sebagai media promosi dan informasi yang sesuai dengan perkembangan zaman serta dapat meningkatkan nilai positif bagi SMA Institut Indonesia Semarang, juga dapat menunjang media promosi dan informasi yang telah digunakan sebelumnya.

[48]5. Research conducted by Lupton (2014), “Health Promotion in The Digital Era : a Critical Commentary”. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed. “Promosi kesehatan di digital era: sebuah komentar kritis” berbagai praktik promosi kesehatan digitized muncul di digital era. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang-orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Aku mulai dengan ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan ikuti ini dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu adalah berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan-perusahaan digital media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu-isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas.

[49]6. Research conducted by Huang, dkk (2015), “High-Level Codewords Based on Granger Causality for Video Event Detection” Video event detection is a challenging problem in many applications, such as video surveillance and video content analysis. In this paper, we propose a new framework to perceive high-level codewords by analyzing temporal relationship between different channels of video features. The low-level vocabulary words are firstly generated after different audio and visual feature extraction. A weighted undirected graph is constructed by exploring the Granger Causality between low-level words. Then, a greedy agglomerative graphpartitioning method is used to discover low-level word groups which have similar temporal pattern. The high-level codebooks representation is obtained by quantification of low-level words groups. Finally, multiple kernel learning, combined with our highlevel codewords, is used to detect the video event. Extensive experimental results show that the proposed method achieves preferable results in video event detection. “Deteksi video acara adalah masalah yang menantang dalam banyak aplikasi, seperti video survei llance dan analisis konten video. Dalam tulisan ini, kami mengusulkan sebuah kerangka kerja baru untuk memahami kata-kata kode yang tingkat tinggi dengan menganalisis fosil hubungan antara saluran yang berbeda dari fitur video. Tingkat rendah kosakata pertama yang dihasilkan setelah berbagai audio dan visual fitur ekstraksi. Bobot hanya grafik dibangun dengan menjelajahi kualitas Granger antara kata-kata tingkat rendah. Kemudian, grafik agglomerative partisi metode digunakan untuk menemukan kelompok-kelompok kata tingkat rendah yang memiliki pola fosil yang sama. Tingkat tinggi kode buku representasi diperoleh dengan kuantifikasi kelompok-kelompok kata-kata tingkat terendah. Akhirnya, beberapa kernel, belajar, dikombinasikan dengan kata-kata kode tingkat tinggi, digunakan untuk mendeteksi acara video. Hasil eksperimental yang luas menunjukkan bahwa metode yang diusulkan mencapai hasil yang lebih baik dalam video acara deteksi.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Nurviani Riska Suharto (2017), “Pengembangan Video Profile Sebagai Sarana Informasi Dan Promosi Pada SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang“. Penelitian yang dilakukan penulis tentang media promosi dan informasi yang ada di SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang ini untuk mengembangkan video profile yang lebih informatif dan efektif yang dapat dijadikan daya tarik kepada masyarakat khususnya siswa/siswi baru sehingga mau bergabung dengan SMA Citra Islami Kabupaten Tangerang.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Drew, C., Gottschall, K., Wardman, N. & Saltmarsh, S. (2016), “The Joy of Privilege: Elite Private School Online Promotions and the Promise of Happines.”

In this paper, we consider how the promotional texts of elite private schools in Australia draw upon and contribute to the discursive constitution of childhood happiness as a commodified feature of ideal studenthood. We argue that in elite school promotions, happiness functions alongside institutional narratives of gender, sexuality, race and social class as a device that equates social status and privilege with idealised imaginaries of child/student subjectivies .”

(Dalam makalah ini, kami mempertimbangkan bagaimana teks promosi sekolah swasta elit di Australia menarik dan berkontribusi pada konstitusional konstriksi kebahagiaan masa kecil sebagai ciri khas kemahasiswaan ideal. Kami berpendapat bahwa dalam promosi sekolah elit, fungsi kebahagiaan di samping narasi institusional gender, seksualitas, ras dan kelas sosial sebagai alat yang menyamankan status sosial dan hak istimewa dengan khalayak ideal subjektivitas anak/siswa .”

9. Penelitan yang dilakukan oleh Tushar Singh, Md, PhD., Kristy Marynak, MPP, Rene A. Arrazola, MPH., Shanna Cox, MSPH., Italia V. Rolle PHD., Brian A. King, PHD. (2016), “ Vital Signs : Exposure to Electronic Cigarette Advertising Among Middle School and High School Students – United States, 2014 .”

Electronic cigarette (e-cigarette) use has increased considerably among. U.S. youth since 2011. Tobacco use among youths in any form, including e-cigarettes, in unsafe. Tobacco product advertising can persuade youths to start using tobacco. CDC analyzed data from the 2014 National Youth Tobacco Survey to estimate the prevalence of e-cigarette advertisement exposure among U.S. middle school and high school student .”

(Penggunaan rokok elektronik (e-cigarette) telah meningkat pesat dikalangan pemuda A.S. sejak 2011. Penggunaan tembakau dikalangan pemuda dalam bentuk apapun, termasuk e-cigarette, tidak aman. Periklanan produk tembakau bisa membujuk kaum muda untuk mulai menggunakan tembakau. CDC menganalisa data dari Survei Tembakau Pemuda Nasional 2014 untuk memperkirakan prevalensi paparan iklan e-rokok di kalangan siswa sekolah menengah dan sekolah menengah A.S.).

10. Penelitian yang dilakukan oleh Varaprasad et al. (2015), “Online Video Promotion with User Specific Information .”

There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction.

(Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal. Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar. Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat. Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna).

</div>

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

Sejarah Singkat Nusantara 1 Kota Tangerang

SMK Nusantara 1 Kota Tangerang Merupakan Lembaga Pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Abdi Negara yang telah eksis sejak tahun 1997. Dengan tujuan mempersiapkan manusia-manusa yang terdidik serta memiliki bekal pengetahuan yang luas, beriman dan berakhlak mulia Sehingga terbentuknya tenaga kerja yang siap pakai dan berkompeten dapat terwujud.

Dengan Guru yang berkompeten dibidangnya masing-masing, lulusan dari Universitas Negeri dan Swasta terkemuka yang sebelum diberikan kepercayaan mengajar di Lingkungan Sekolah Nusantara 1 Kota Tangerang di Lakukan Placement test yang ketat serta dilakukan Evaluasi terhadap Guru/Karyawan setiap 3 Bulan makin menegaskan bahwa Pendidikan yang diberikan di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah dari sumber yang di uji dan di evaluasi terlebih dahulu. Sekolah Nusantara 1 Kota Tangerang juga memiliki kerjasama dengan Konsultan Pendidikan di pakai di sekolah-sekolah maupun Universitas ataupun istansi yang berkelas di Negara ini, sehingga kurikulum Belajar mengajar yang diberikan sekali lagi berasal dari sumber yang di percaya.

Mulai awal berdirinya SMK Nusantara 1 Kota Tangerang pada tahun 1997, SMK Nusantara 1 Kota Tangerang memiliki Bidang Keahlian yang ada di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah Bisnis dan Manajemen dengan program keahlian yang ada adalah Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Dan pada tahun 2012 launching program keahlian baru yaitu program keahlian Multimedia.

Visi, Misi, Tujuan SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

  1. Visi

    “Menjadi sekolah yang bermutu tinggi dengan menghasilkan lulusan yang kompeten."

  2. Misi

    1. Menerapkan sistem manajemen mutu.

    2. Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta jasmani dan rohani.

    3. Mempersiapkan peserta didik yang terampil, jujur, disiplin, inovatif dan kompetitif.

    4. Mempersiapkan peserta didik yang setiap menerima perubahan kearah kemajuan.

    5. Menghasilkan tenaga administrasi yang kompeten.

  3. Tujuan

    1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan duinia kerja sesuai dengan kompetensi program keahliannya.

    2. Membekali peserta didik dengan keterampilan agar lulusannya dapat terserap oleh dunia usaha dan industri yang relevan secara optimal.

    3. Membekali peserta didik dengan jiwa kewirausahaan agar mampu menciptakan lapangan kerja yang berwawasan lingkungan.

    4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing untuk masuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

    5. Meningkatkan profesionalisme kinerja tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dengan mengedepankan aspek pelayanan.

Struktur Organisasi

Perorganisasian suatu sekolah tergantung pada jenis, tingkat dan sifat sekolah yang bersangkutan. Susunan organisasi sekolah tertuang dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang susunan dan tata kerja sekolah.

Dalam struktur organisasi sekolah terlihat adanya hubungan dan mekanisme kerja antara kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, siswa, dan pegawai tata usaha pihak lain di luar sekolah.

Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan pendidikan harus diselenggarakan oleh kepala sekolah untuk mencapai suatu tujuan.

Agar kegiatan di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang berjalan sesuai dengan program yang telah dibentuk.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Wewenang dan Tanggung Jawab

  1. Yayasan / Kepala Yayasan

    1. Menyusun Program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya pada sekolah atau dibinanya.

    2. Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa dan kemampuan guru.

    3. Mengumpulkan dan mengelolah data sumber daya pendidikan, proses pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap pengembangan hasil belajar/bimbingan siswa.

    4. Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis sebagai faktor sumber daya pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah

    5. Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses pembelajaran/pembimbing yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar/bimbingan siswa.

    6. Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggara pendidikan dibinaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberi ijazah.

    7. Menyusun laporan hasil penagawasan disekolah binaanya dan melaporkannya kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.

    8. Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.

    9. Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah

    10. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggara pendidikan.

  2. Komite Sekolah

    1. Memberikan pertimbangan, yang dalam buku panduan umum dewan pendidikan dan komite sekolah disebut peran advisory agency atau badan yang memberikan pertimbangan.

    2. Memberikan arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, yang didalam buku panduan umum dewan pendidikan dan komite sekolah disebut sebagai suporting agency atau badan yang memberikan dukungan.

    3. Melakukan pengawasan pendidikan, sekali lagi yang dakam buku panduan umum dewan pendidikan dan komite sekolah dikenal dengan controlling agency atau badan yang melakukan pengawasan.

  3. Kepala Sekolah

    Kepala sekolah selaku mempunyai tugas

    1. Menyusun perencanaan.

    2. Mengorganisasi kegiatan.

    3. Mengarah kegiatan.

    4. Mengkoordinasikan kegiatan.

    5. Melakukan pengawasan.

    6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.

    7. Menentukan kebijaksanaan.

    8. Mengadakan rapat.

    9. Mengambil keputusan.

    10. Mengatur proses belajar mengajar.

    11. Mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, sarana dan prasarana, keuangan atau RAPBS.

    12. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.

  4. Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas mempunyai tugas-tugas pokok membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan kehumasan sebagai berikut :

    1. Menyusun Program kerja Wakil Kepala Sekolah.

    2. Memberikan penjelasan tentang kebijaksanaan sekolah, situasi dan perkembangan sekolah sesuai dengan pendelegasian Kepala Sekolah.

    3. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan baik antara sekoloah dengan Komite Sekolah.

    4. Menampung saran-saran dan pendapat masyrarakat demi kemajuan sekolah.

    5. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan antar sekolah dengan orang tua / wali murid.

    6. Membina hubungan baik antar sesama personal sekolah, siswa dengan personal sekolah antar sesama siswa di sekolah.

    7. Mengkoordinasikan segala aspek dari setiap urusan / bidang yang akan diinformasikan kepada orang tua / wali atau dinas instansi lain baik negeri maupun swasta.

    8. Membantu mewujudkan kerjasama dengan lembaga - lembaga yang berhubungan dengan usaha dan kegiatan pengabdian masyarakat.

    9. Memberikan pelayanan terhadap tamu dinas, yang berkepentingan dengan Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Warga sekolah pada umumnya.

    10. Menangani surat – surat undangan ke Dinas baik kedalam maupun keluar.

    11. Menunjuk guru untuk menjadi notulis dalam rapat dinas dan rapat persekolahan lainnya serta mempersiapkan / menyimpan buku notulen Rapat.

    12. Membuat konsep-konsep surat Dinas dan surat- surat lainnya yang berhubungan dengan urusan kehumas serta mengarsipkannya.

    13. Menjalin kerjasama kemitraan antara sekolah dengan instansi lain.

    14. Menyerap segala informasi baik dari sekolah maupun luar sekolah guna peningkatan pendidikan.

    15. Melaksnakan pemanggilan kepada orang tua/ wali siswa bagi siswa yang tidak masuk sekolah atau melakukan pelanggaran , tata tertib sekolah , bekerjasama dengan wali kelas, Guru BK, dan guru bidang studi.

    16. Turut serta memantau prestasi guru dan personal sekolah lain serta membuat rekapitulasinya guna kepentingan penilaian kinerja pegawai dan pendanaannya.

    17. Turut serta memantau prestasi siswa dan membuat rekapitulasinya guna peningkatan kedisiplinan serta pembinaan dan pembimbingan siswa.

    18. Menyusun laporan pelaksanaan pendidikan kepada orang tua / wali siswa.

    19. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan massa secara berkala.

  5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam hal berikut :

    1. Menyusun program pembelajaran.

    2. Menyusun pembagian tugas guru.

    3. Menyusun jadwal pelajaran.

    4. Melakukan pengecekan kehadiran guru dalam kegiatan mengajar setiap jam pelajaran.

    5. Menanggulangi kelas yang kosong dalam KBM karena guru yang mengajar tidak hadir dengan cara menhadirkan invaler beserta tugasnya.

    6. Mengatur pengadan dan pengelolaan daftar hadir guru dalam proses pembelajaran.

    7. Menyusun jadwal evaluasi belajar.

    8. Menyusun pelaksanaan Ujian Naisonal.

    9. Menentukan kriteria persyaratan naik kelas / tidak naik kelas.

    10. Menetapkan jadwal penerimaan buku laporan pendidikan (Rapor) dan pemberian Ijazah serta surat tanda lulus.

    11. Mengkoordinasikan dan mengarhakan penyusunan perangkat / administrasi pembelajaran.

    12. Membantu penadaan administrasi guru, wali kelas yang berhubungan dengan proses pemebelajaran dan urusan kurikulum.

    13. Menyediakan buku kemajuan kelas.

    14. Mengatur pengadaan bahan laporan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.

    15. Menyusun laporan pelaksanaan pembelajaraan.

    16. Meyusun laporan pelaksanaan pembelajaran.

  6. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan mempunyai tugas memebantu kepala sekolah dalam :

    1. Menyusun Program Pembinaan Kesiswaan (OSIS).

    2. Melaksanakan bimbingan , pengarahan, dan pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tertib sekolah.

    3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan disilplin dan tata tertib siswa dan menanggulangi segala kendalanya.

    4. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, dan kebersihan, ketertiban, keindahan, kerindangan, dan kekeluarga.

    5. Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.

    6. Melakukan pembinaan dan pembimbingan pengurus OSIS.

    7. Melakukan pembinaan dan pembimbingan pengurus OSIS dalam berorganisasi serta memantau realisasi kegiatannya.

    8. Memberikan bantuan secara aktif dalam realisasi pelakasanaan Anggaran Dasar, penyempurnaan Anggaran rumah Tangga dan realisasi kegiatannya.

    9. Menyusun program dan pembinaan secara berkala dan incidental.

    10. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima bea siswa.

    11. Mengadakan pemilihan calon siswa yang akan mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah.

    12. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

    13. Mengatut atau megurus mutasi siwa.

  7. Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

    Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana membantu kepala sekolah dalam urusan-urusan sebagai berikut:

    1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.

    2. Mengatur pengadaan denah sekolah, organigram, papan data, kohor, atribut, label, dan lain-lain.

    3. Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah.

    4. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pembelajaran.

    5. Mengatur atau mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan atau rehabilitasi gedung, halaman, kebun, meubeler, sarana dan prasarana sekolah lainnya.

    6. Melaksankan pemerikasaan rutin terhadap sarana sekolah (barang habis pakai / barang tidak habis pakai), serta peningkatan ketertiban administrasinya.

    7. Menyusun laporan pelaksanaan urusan / bidang sarana dan prasarana secara berkala.

  8. Kepala Program Keahlian/ Kepala Jurusan

    1. Membuat program kerja masing-masing program keahlian

    2. Mendalami dan mengembangkan kurikulum program keahlian administrasi perkantoran, akuntansi dan multimedia.

    3. Mengkoordinasikan penggunaan ruang praktek

    4. Membantu kepala sekolah dalam peningkatan profesi guru sesuai dengan bidang studi yang diampuhnya.

    5. Melakukan pembagian tugas untuk guru-guru di program keahlian administrasi perkantoran akuntansi dan multimedia.

    6. Melaksanakan supervisi dan evaluasi KBM dan tugas lain dalam program keahlian masing-masing

    7. Mengatur urusan administrasi evaluasi siswa, meliputi catatan kemajuan siswa (KHS), data guru, inventaris sekolah dalam program keahlian masing-masing

    8. Membantu siswa dalam pemilihan program keahlian (program penjurusan).

    9. Membantu melaksanakan/memelihara hubungan dengan DU/DI secara langsung.

    10. Melakukan pembinaan dan bimbingan secara individu/kelompok untuk peningkatan prestasi belajar melalui guru-guru yang terkait.

    11. Mengkoordinasikan pemakaian bahan dan alat praktek dalam program keahlian masing-masing.

    12. Membantu/merencanakan membina/mengawasi pelaksanaan praktek

    13. Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam program keahlian masing-masing dengan tim guru masing-masing program keahlian/kepala sekolah/PKS kurikulum.

    14. Memasarkan dan menelusuri/mendata siswa tamatan

    15. Menganalisa perkembangan/kebutuhan kerja di DU/DI untuk di kolerasikan dengan materi pengajaran masing-masing program keahlian

    16. Membuat dan mengumpulkan analisa materi serta buku, sumber yang relevan untuk didiskusikan sebagai upaya pengembangan program keahlian

    17. Memadukan meteri pengajaran disekolah dengan dunia kerja yang relevan diseluruh Indonesia (khususnya yang ada di wilayah kodya tangerang)

    18. Memilih dan mengikutsertakan siswa dalam lomba akademik/PKS (promosi kompetensi siswa) sesuai dengan program keahlian masing-masing

    19. Membuat laporan program secara berkala

    20. Menikuti/hadir dalam setiap rapat dinas sekolah

    21. Mengkoordinir persiapan pelaksanaan dan evaluasi siswa dalam kegiatan Ujian produktif pada masing-masing program keahlian

    22. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan visi dan misi sekolah.

  9. Guru BP / BK

    Guru BP / BK mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dan berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

    1. Penyusunan program kerja bimbingan dan konseling / bimbingan karir.

    2. Berkoordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah –masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.

    3. Memberikan pelayanan konseling kepada siswa agar lebih meningkatkan prestasinya dalam belajar.

    4. Memberikan bimbingan karir kepada siswa agar mereka mampu mengembangkan diri untuk dapat melanjutkan pendidikan secara tepat sesuai bakat dan minatnya.

    5. Memberikan bantuan kepada siswa agar mereka paham terhadap dirinya dan lingkungannya serta pemecahan kesulitan yang mereka hadapi.

    6. Memberikan pertimbangan dan saran kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang perguruan tinggi yang atau lapangan pekerjaan yang sesuai pada masa depan.

    7. Megadakan penilaian pelaksanaan Bimbingan dan konseling.

    8. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan penyuluhan / bimbingan karir.

    9. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar praktik atau pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan.

    10. Menyusun Laporan Pelaksanaan Bimbingan Penyuluhan / Bimbingan Karir.

  10. Guru Piket

    1. Setipa guru piket harus sudah hadir paling lambat 20 menit sebelum jam pertama dimulai dan pulang paling lambat 10 menit setelah jam terakhir selesai.

    2. Mencatat proses dan membuat laporan kejadian-kejadian penting pada hari bertugas, seperti :

      1. Siswa terlambat

      2. Siswa yang berada diluar pada jam belajar

      3. Siswa berkelahi

      4. Siswa yang tidak megikuti upacara senin pagi

      5. Ijin siswa yang berhalangan

      6. Siswa yang melanggar tata tertib

    3. Mengkoordinir dan menanda tangani Buku Kemajuan Belajar, absensi siswa serta menyusun laporan ( kesimpulan) jalannya proses belajar mengajar.

    4. Mengarsipkan surat-surat dari siswa yang tidak hadir.

    5. Mencatat dan melaporkan kepada kepala sekolah mengenai guru yang berhalangan memberikan materi pada hari bertugas.

    6. Mengkoordinir penanggulangan jam kosong dengan beberapa alternative sebagai berikut.

      1. Tugas dari guru yang berhalangan hadir

      2. Menberikan materi khusus oleh guru mata pelajaran sejenis melalui PKS urusan kurikulum

      3. Diserahkan kepada kebijakan guru piket

    7. Dalam menajalankan tugasnya, guru piket dibagi menjadi 2 kelompok, satu guru piket berjaga di lantai bawah dan satu lagi berjaga di lantai atas.

  11. Pembantu Bendahara Komite Sekolah

    Pembantu Bendahara Komite Sekolah bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan. Pembantu Bendahara Komite Sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam penyusunan administrasi sebagai berikut :

    1. Menyusun laporan penerimaan keuangan sekolah.

    2. Menyusun laporan pengeluaran keuangan sekolah.

    3. Menyusun laporan keuangan secara bertahap

    4. Menyusun laporan akhir.

  12. Kepala Perpustakaan

    Kepala Perpustakaan mempunyai tugas memabantu Kepala Sekolah dna berkoordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dalam kegiatan sebagai berikut :

    1. Menyusun program kegiatan perpustakaan

    2. Melaksanakan pengamanan sarana / peralatan yang ada di perpustakaan.

    3. Menigkatkan gairah baca siswa serta kunjungan perpustakaan .

    4. Menyusun perencanaan pengadaan buku perpustakaan.

    5. Menigkatkan kegiatan pelayanan di perpustakaan.

    6. Meningkatkan pemeliharaan dan perbaikan.

    7. Melaksankan inventarisasi dan menata administrasi bahan perputakaan.

    8. Mengajukan usul dan saran kepada pimpinan tentang sesuatu yang pentung demi pengembangan / peningkatan perpustakaan melalui yang didelegasikan.

    9. Membuat laporan tertulis secara rutin setiap bulan tentang perkembangan perpustakaan.

  13. Kepala Laboratorium IPA

    Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Laboratorium IPA :

    1. Menyusun perencanaan pembelajaran di laboratorium bersama-bersama dengan wakasek bidang kurikulum.

    2. Menyusun rencana pengembangan laboratorium bersama-bersama wakasek bidang kurikulum dan bidang sarana dan prasarana.

    3. Menyusun jadwal penggunaan laboratorium dan berkoordinasi dengan wakasek bidang kurikulum.

    4. Melaksankan pendataan kebutuhan alat laboratorium, bahan habis pakai, serta inventarisasi alat laboratorium dan meubeler.

    5. Menyusun dan melaksanakan jadwal pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana laboratorium.

    6. Membuat pengajuan segala kebutuhan alat laboratorium dan bahan habis pakai kepada wakasek bidang kurikulum dan bidang sarana.

    7. Bertanggung jawab atas keamanan dan kebersihan laboratorium, serta seluruh pelaksanaan kegiatan laboratorium dan perawatan peralatan laboratorium.

    8. Membuat laporan tertulis setiap akhir semester.

    9. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah.

  14. Tata Laksana Sekolah

    Tata Usaha sekolah memiliki tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah yang meliputi kegiatan :

    1. Menyusun Program Tata Usaha Sekolah.

    2. Mengelola administrasi sekolah.

    3. Administrasi perlengkapan / sarana prasarana sekolah.

    4. Administrasi Kesiswaan.

    5. Administrasi Kepegawaian.

    6. Administrasi Humas.

    7. Administrasi Ketatausahaan :

      1. Mengagendakan surat masuk / keluar

      2. Mengetik surat

      3. Menggandakan surat-surat

      4. Mengarsipkan

      5. Menata penomoran surat

      6. Merapikan file-file surat

      7. Mengirim dan menerima surat-surat

    8. Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.

    9. Mengurus dokumen-dokumen sekolah.

    10. Megkoordinasikan dan melaksanakan 10 K di ruangan kantor sekolah.

    11. Menyusun laporan-laporan ketatausahaan sekolah.

  15. Guru

    Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah, dan bertanggung jawab melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif dan efisien.

    Tugas pokok dan fungsi guru adalah sebagai berikut :

    1. Membuat /. Menyusun Program Pembelajaran

      1. Program Tahunan

      2. Pogram semester

      3. Menyusun silabus

      4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

      5. Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM).

    2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

    3. Menyusun alat penilaian dan melaksankan penilaian hasil belajar.

    4. Membuat dan mengisi daftar nilai siswa.

    5. Melaksankan Analisis Hasil Belajar.

    6. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

    7. Melaksanakan kegiatan bimbingan siswa dalam proses belajar mengajar.

    8. Membuat ataumenggunakan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar.

    9. Melakukan inovasi serta kreatifitas yang menumbuhkan minat belajar siswa.

    10. Mengikuti kegiatan MGMP secara berkesinambungan

    11. Mengikuti kegiatan penegembangan kurikulum.

    12. Melaksnakan tugas tertentu di sekolah.

    13. Melakukan pengembangan setiap bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.

    14. Membuat catatan-catatan tentang kemajuan belajar siswa yang dibina.

    15. Meneliti daftar hadir sebelum memulai melaksanakan kegiatan belajar megajar.

    16. Melakukan atau mengatur ruang kelas, ruang praktikum agar terjaga kebersihan dan keindahan, keamanan, ketertiban serta kenyamanan bagi setiap guru megajar.

    17. Disiplin waktu mengajar agar target ketuntasan tercapai.

    18. Mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat.

    19. Mematuhu kode etik profesional guru.

    20. Disamping tugas pokok diatas, guru juga membantu Kepala Sekolah dalam urusan penyelenggaraan Pendidikan di sekolah.

  16. Wali Kelas

    Wali kelas bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

    1. Pengelolaan kas.

    2. Penyelenggaraan Administrasi kelas yang meliputi :

      1. Denah tempat duduk siswa

      2. Papan absensi siswa

      3. Daftar piket kelas

      4. Buku absensi siswa

      5. Buku kegiatan belajar mengajar

      6. Tata tertib kelas

    3. Mengetahu jumlah anak didik.

    4. Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.

    5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

    6. Pencatatan mutasi siswa.

    7. Pengisian buku laporan siswa

    8. Pembagian buku laporan pendidikan (rapor)

    9. Memahami dan melaksanakan 12 langkah wali kelas.


    10. Dua belas (12) langkah wali kelas :

    1. Mengetahui tugas pokoknya yaitu :

    2. Mewakili orang tua dan Kepala Sekolah dalam lingkungan kelasnya

    3. Membina kepribadian dan budi pekerti

    4. Membantu perkembangan kecerdasan

    5. Membantu pengembangan keterampilan

    6. Mengetahui jumlah anak didik.

    7. Mengetahui nama-nama anak didik.

    8. Mengetahui identitas anak didik, antara lain dengan memangil seorang demi seorang anak didiknya untuk menyelesaikan.

    9. Mengetahui kehadiran setiap hari di kelas

    10. Megetahui masalah-masalah anak didik (pelajaran, ekonomi, sosial, dll)

    11. Mengetahui penilaian : kelakuan dan kerajinan

    12. Mengambil tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah.

    13. Memperhatikan buku rapor, kenaikan kelas dan tamatan / kelulusan.

    14. Memperthatikan kesehatan dan kesejahteraan.

    15. Membina suasana kekeluargaan.

    16. Melaporkan kepada Kepala Sekolah.

Tabel 3.1. Daftar Pengajar SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Product Information

Produk

SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah yang memiliki pelayanan guru pengajar yang kompeten sesuai dengan bidangnya, lulusan dari Universitas Negeri dan Swasta terkemuka yang sebelum diberikan kepercayaan mengajar di Lingkungan Sekolah Nusantara 1 Kota Tangerang serta diimbangi dengan peningkatan profesionalisme para pengajar.

SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah salah satu sekolah yang memiliki pelayanan guru pengajar yang kompeten sesuai dengan bidangnya, lulusan dari Universitas Negeri dan Swasta terkemuka yang sebelum diberikan kepercayaan mengajar di Lingkungan Sekolah Nusantara 1 Kota Tangerang serta diimbangi dengan peningkatan profesionalisme para pengajar. SMK Nusantara 1 Kota Tangerang memiliki fasilitas pendidikan seperti gedung 3 lantai dengan 14 ruang kelas, hotspot area, laboratorium computer, laboratorium perkantoran, laboratorium akuntasi, perpustakaan, sarana olahraga, ruang osis, mushola, klinik dokter gigi, bank sekolah, kantin dan parkiran yang luas. SMK Nusantara 1 Kota Tangerang telah memperoleh Sertifikat Akreditasi A.

Latar Belakang Produk

Saat ini media promosi dan informasi yang digunakan oleh lembaga sekolah masih berupa website, spanduk, brosur, pamflet, banner, dan lainnya dan masih kurang efektif maupun efisien karena itu untuk memudahkan calon siswa dan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan SMK Nusantara 1 Kota Tangerang, maka penulis ingin membuat sebuah video profile yang dapat digunakan sebagai media informasi yang biasanya hanya didapat dari orang per orang atau dari mulut ke mulut. Penulis akan membuat sebuah video profile SMK Nusantara 1 Kota Tangerang tersebut dapat terlihat menarik dan bisa disajikan dengan sangat interaktif dengan menggunakan media audio visual.

Perkembangan Produk

Seperti yang telah dibahas diatas, promosi yang dilakukan bagian pemasaran lembaga sekolah hanya dengan menggunakan website, brosur, spanduk dan bentuk media cetak lainnya. Dengan berkembangnya yang masih kurang promosinya maka media informasi dan promosi mendatang perlu dirancang dalam bentuk audio visual. Hal ini tentunya melihat dari sehingga alangkah lebih efisiennya bila dibuat sebuah media promosi berbentuk audio visual yang memang lebih kaya dengan unsur gambar, effect, audio dan lainnya.

Material Produk

Para peserta didik yang bersekolah di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang saat ini masih berasal dari wilayah kota tangerang dan sekitarnya, dengan guru pengajar yang kompeten sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya lalu dengan pengajar lulusan S1 diharapkan mampu mendidik peserta didik dengan baik agar handal pada bidangnya.

SMK Nusantara 1 Kota Tangerang memiliki fasilitas pendidikan seperti gedung 3 lantai dengan 14 ruang kelas, hotspot area, laboratorium computer, laboratorium perkantoran, laboratorium akuntasi, perpustakaan, sarana olahraga, ruang osis, mushola, klinik dokter gigi, bank sekolah, kantin dan parkiran yang luas. SMK Nusantara 1 Kota Tangerang telah memperoleh Sertifikat Akreditasi A.

Spesifikasi Produk

Perancangan media audio visual berupa video profile ini berdurasi sekitar 7 menit diberikan kepada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang sebagai alat penunjang informasi kepada khalayak umum. Didalam proses pembuatanya terdapat manfaat, kelebihan dan kekurangannya.

  1. Manfaat

    1. Dapat menarik konsumen untuk bergabung.

    2. Memperoleh kemitraan dengan SMP dan Universitas.

    3. Dikenal masyarakat luas.

    4. Meningkatkan citra sekolah.

  2. Kelebihan

    1. Menghemat waktu dalam proses penyampaian informasi.

    2. Tidak lekang dimakan waktu

    3. Mudah dimengerti oleh konsumen

    4. Tampilan lebih menarik karena dikemas secara baik.

  3. Kekurangan

    1. Biaya produksi tidak murah

    2. Proses informasi yang membutuhkan biaya besar

    3. Proses produksi yang cukup lama

Harga Produk

Dengan biaya SPP yang terjangkau serta program beasiswa Ketua OSIS dan bebas biaya Ujian Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), lalu biaya pendaftaran siswa-siswi baru yang terjangkau menjadikan sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang diminati oleh peserta didik dari kalangan masyarakat ekonomi bawah sampai atas mampu mendaftarkan diri pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Analisa Pasar (Market Analysis)

Positioning merupakan penempatan pesan dibenak audience. Pada celah mana suatu image atau citra ”pesan” mengenai produk, jasa, ide atau gagasan akan diposisikan di dalam benak konsumen, relatif terhadap penawaran pesaingnya. Untuk penempatan image agar audience mudah mengingat dan tertarik dari pesan yang disampaikan melalui rancangan media maka pada rancangan media video profile tersebut disampaikan mengenai hal-hal unggulan dan fasilitas yang terdapat pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang yang akan diolah sedemikian rupa, pada susunan elemen media akan ditambahkan efek-efek visual maupun efek audio untuk menambah nilai artistik dan kreatif pada setiap tampilan.

Market Positioning

Dalam target marketing SMK Nusantara 1 Kota Tangerang menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (orang tua calon siswa baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi.

Kondisi Kompetitor

Terdapat beberapa Sekolah Menengah Kejuruan baik negeri dan swasta, hal tersebut kondisi persaingan yang harus disikapi dengan cerdik dan cermat untuk memenangkan persaingan yang ada, tentu persaingan tersebut harus kita sikapi dengan strategi-strategi yang positif yakni dengan meningkatkan keunggulan-keunggulan yang telah diperdayakan di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Tabel 3.2. Daftar Pesaing

Potensi Pasar (Potential Market)

Dalam hal ini, subjek atau sasaran yang dituju adalah mengutamakan calon siswa baru yaitu dengan cara memberikan informasi, diantaranya melalui presentasi penerimaan siswa baru kepada calon siswa baru, lisan ke lisan orang tua siswa yang ada, lomba-lomba 17 agustus, mengikutnsertakan perlombaan ke luar sekolah, kunjungan tema ke beberapa tempat, mengisi acara yang diadakan oleh pihak luar, kegiatan-kegiatan pelatihan yang diadakan di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Jika ditinjau dari tujuan informasi ini adalah untuk mengarahkan seseorang agar dapat lebih mengenal lalu memahaminya dan berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya menjadi calon. Hal ini, dapat meningkatkan jumlah permintaan akan suatu media informasi untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang profile SMK Nusantara 1 Kota Tangerang kepada konsumen (orang tua calon siswa baru, siswa transfer, relasi dan masyarakat).

Market Segmentation

Geografi

    ● Khusus : Wilayah Tangerang

    ● Umum : Wilayah Indonesia

Demografi

    ● Jenis Kelamin : Pria & Wanita

    ● Usia : Semua Umur

    ● Kelas Ekonomi : kelas menengah

    ● Sasaran

    1. Siswa-siswi SMP / Setara

    2. Relasi dari Sekolah tertentu

    3. Transfer atau pindahan

Psikografi : Siswa Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa dan siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Tujuan Pemasaran (Marketing Objective)

Dalam memberikan media informasi tentang SMK Nusantara 1 Kota Tangerang kepada masyarakat luas yaitu dengan media informasi berupa video interaktif dengan konsep audio visual yang bertujuan meningkatkan image dan kuantitas minat dari calon siswa yang akan mendaftar di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang. Media yang digunakan sebelumnya menggunakan media orang per orang sehingga kurang efektif dan efisien bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui berbagai informasi tentang SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)

Strategi komunikasi pemasaran disini berkaitan dengan strategi promosi diantaranya video profile ini akan digunakan oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah dipihak pemerintah sedangkan untuk masyarakat umum video profile ini digunakan untuk membentuk image yang baik dan sebagai salah satu sekolah favorit dan pilihan tingkat Tangerang.

Budget Produksi Media

Tabel 3.3. Budget Produksi Media

Konfigurasi Perancangan

  1. Spesifikasi Hardware

    Perancangan tersebut menggunakan 1 unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :

    1. Processor : Intel ® Core ™ i3-2310M

    2. Monitor  : 14.0” HD LED LCD

    3. Monitor : layar 14 inch HD

    4. Mouse : Optical Mouse

    5. RAM : 6 GB DDR3 Memory

    6. Harddisk : 500 GB HDD

  2. Software yang Digunakan

    Dalam konsep media informasi dan promosi menggunakan software :

    1. Adobe Premiere CC 2015.

    2. Adobe After Effect CC 2015.

Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Konsep Produksi Media MAVIB

Video profile ini merupakan konsep produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan tehnik MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu design dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience, dibuat dengan Konsep Produksi MAVIB Media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction.

Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan time schedule, sinopsis, script writing, pembuatan storyboard, pencarian pemain dan crew. Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk perwujudan dari sinopsis, storyboard dan tepatnya time schedule yang telah dibuat. Production memiliki empat tahapan berupa perencanaan multimedia, perencanaan audio, perencanaan visual dan yang terakhir perencanaan broadcasting. Sedangkan postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media. Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi Media di ilustrasikan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1. Konsep Produksi Media (KPM)

Preproduction

Preproduction adalah proses tahapan awal dalam membuat produk multimedia, berupa pengumpulan seluruh data dan elemen yang berkaitan dengan produksi. Dimulai dengan menentukan ide cerita atau gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sinopsis. Setelah sinopsis selesai maka dibuatlah narasi untuk memperjelas jalannya cerita yang dibuat. Kemudian akan masuk tahapan script writing dan storyboard. Sebelum menentukan penyusunan crew disusunlah rundown yang berisi inti cerita dari project yang dibuat. Semua tahapan yang ada harus sesuai time schedule yang ditetapkan. Selain itu, harus ada perhitungan anggaran/budget dan peralatan yang digunakan selama proses produksi nantinya. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Gambar 4.2. Tahap Preproduction

Idea atau gagasan

Secara sederhana ide dapat diartikan sebuah rencana awal. Selama ide/gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata maka tahapan preproduction selanjutnya belum dapat dilakukan. Dikarenakan ide merupakan rancangan awal yang harus disusun dalam membuat project apapun. Selain itu, ide/gagasan harus dikembangkan berdasarkan masalah yang ada. Dan dalam penelitian ini konsep media informasi dan promosi yang dibuat mengambil ide gagasan untuk merancang video profile SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Sinopsis Cerita

Adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pendekatan dari sebuah feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis perancangan video profile sebagai penunjang media informasi dan promosi pada SMK Nusantara 1 Kota Tangerang ini adalah :

    “SMK Nusantara 1 Kota Tangerang yang beralamat dijalan Cisadane VII Perumnas 1 Kota Tangerang merupakan lembaga pendidikan yang berada dibawah Yayasan Pendidikan Abdi Negara yang telah eksis sejak tahun 1997 dengan menyelenggarakan penddikan setingkat SMP, SMA, dan SMK yang telah terakreditasi A, dengan tujuan mempersiapkan manusia-manusa yang terdidik serta memiliki bekal pengetahuan yang luas, beriman dan berakhlak mulia Sehingga terbentuknya tenaga kerja yang siap pakai dan berkompeten dapat terwujud. SMK Nusantara 1 Kota Tangerang memiliki Bidang Keahlian yang ada di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah Bisnis dan Manajemen dengan program keahlian yang ada adalah Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Dan pada tahun 2012 launching program keahlian baru yaitu program keahlian Multimedia serta dilengkapi dengan berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti Futsal, Paskibra, Taekwondo, Pencak silat, Nstv, dan sebagainya. SMK Nusantara 1 Kota Tangerang ini telah banyak mengukir prestasi sekolah baik dibidang akademik maupun dibidang kesenian. Dengan Guru yang berkompeten dibidangnya masing-masing, lulusan dari Universitas Negeri dan Swasta terkemuka yang sebelum diberikan kepercayaan mengajar di Lingkungan Sekolah Nusantara 1 Kota Tangerang di Lakukan Placement test yang ketat serta dilakukan Evaluasi terhadap Guru/Karyawan setiap 3 Bulan makin menegaskan bahwa Pendidikan yang diberikan di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah dari sumber yang di uji dan di evaluasi terlebih dahulu. Sekolah Nusantara 1 Kota Tangerang juga memiliki kerjasama dengan Konsultan Pendidikan di pakai di sekolah-sekolah maupun Universitas ataupun istansi yang berkelas di Negara ini, sehingga kurikulum Belajar mengajar yang diberikan sekali lagi berasal dari sumber yang di percaya.

Naskah

SMK Nusantara 1 Kota Tangerang/ memulai awal tahun pelajaran pada tahun 1997/dibawah naungan Yayasan Abdi Negara// SMK Nusantara 1 Kota Tangerang/ memiliki Bidang Keahlian yang ada di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang adalah Bisnis dan Manajemen/ dengan program keahlian yang ada adalah Akuntansi dan Administrasi Perkantoran/ Dan pada tahun 2012 launching program keahlian baru yaitu program keahlian Multimedia/ yang terakreditasi A// SMK Nusantara 1 Kota Tangerang/memiliki ruang multimedia yang sangat memadai sehingga siswa dan siswi dalam menggunakan computer cepat dalam mengerjakan apapun/ SMK Nusantara 1 Kota Tangerang/memiliki kegiatan ekstrakulikuler seni musik/ diantaranya akustik/ dan paduan suara/ lalu ada seni tari/ seperti tari modern/ tari saman/ dan modern dance/ sedangkan untuk olahraga/ yaitu futsal/ taekwondo/ volly/ dan pencak silat/ untuk akademik ada NSTV/ dan English Club// SMK Nusantara 1 Kota Tangerang ini/ telah banyak mengukir prestasi sekolah baik dibidang akademik maupun dibidang kesenian

Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah rancangan berupa skate gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses praproduksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

Storyboard

Gambar 4.3. Bumper Opening

Gambar 4.4. Gedung SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.5. Aktifitas pagi salam sapa SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.6. Pameran sumpah pemuda

Gambar 4.7. Kegiatan belajar mengajar SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.8. Wawancara Kepala sekolah

Gambar 4.9. Kegiatan Lab Multimedia

Gambar 4.10. Wawancara Ketua Osis SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.11. Ekstrakulikuler Beatbox SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.12. Ekstrakulikuler paskibra SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.13. Ekstrakulikuler Beladiri SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.14. Ekstrakulikuler Tari Saman SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.15. Kesan Pesan Siswa/I SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.16. Video Ajakan SMK Nusantara 1 Kota Tangerang

Gambar 4.17. Bumper Closing

Script Writing

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik. Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

Tabel 4.1 Script Writing

Rundown

Tabel 4.2. Rundown

Penyusunan Crew

Pencarian pemain sesuai dengan karakter dari Video profil yang terdapat pada Storyline. Sehubungan produksi media video ini, materi sebagian besar adalah gambar-gambar hasil dokumentasi yang diperoleh dari pihak Sekolah, namun pada adegan gambar-gambar tambahan pemain diambilkan dari guru dan pimpinan.

Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile ini antara lain:

Tabel 4.3. Daftar Pemain dan Crew

Time Schedule

Time Schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing–masing item pekerjaan project yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah project.

Tabel 4.4. Time Schedule

Anggaran/Budget

Anggaran adalah keuangan yang dikeluarkan untuk pembuatan sebuah project. Berikut ini adalah anggaran dalam pembuatan media video promosi SMK Nusantara 1 Kota Tangerang :

Tabel 4.5. Anggaran/Budget Produksi

Peralatan yang digunakan

Secara umum alat yang dibutuhkan adalah camera, tripod. Dalam pembuatan video audio visual menggunakan alat camera tripod, microfon, dan kamera foto DSLR. Untuk camera yang digunakan penulis menggunakan camera DSLR Canon 600D. Dalam video audio visual ini banyak digunakan dilokasi dalam sekolah sedangkan pengambilan wawancara menggunakan audio microfon yang dipasangkan pada camera video.

Gambar 4.18. Camera DSLR Canon 600D

Gambar 4.19. Lensa Fix

Gambar 4.20. Tripod

Gambar 4.21. Microfon

Production

Production merupakan tahap implementasi dari preproduction dimana semua anggota tim atau crew bekerja sesuai dengan jobdesk masing – masing. Tahap production (shooting) pelaksanannya harus mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses preproduction. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, pemain, dan sinematografi dijalankan sesuai petunjuk dan arahan sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio , Perencanaan Visual, Perencanaan Broadcasting.

Gambar 4.22. Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, dan suara dan lain-lain. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai media promosi dan informasi sekolah untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

Strategi Multimedia

Media audio visual yang menyampaikan promosi dan informasi tentang SMK Nusantara 1 Kota Tangerang sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu:

    Geografi : Wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang

    Demografi :

      •Jenis Kelamin : Pria & Wanita

      • Kelas Ekonomi :

        Menengah Atas

        Menengah

        Menengah Bawah

      • Usia : 13 – 16 tahun


      • Sasaran :

      1. Siswa-siswi SMP / Setara

      2. Relasi dari Sekolah tertentu

      3. Transfer atau pindahan

Psikografi : Siswa Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Setara dengan SMP, siswa dan siswi transfer, relasi dan masyarakat umumnya khususnya di daerah kabupaten Tangerang dan kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail tentang SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

Program Multimedia

Program multimedia dalam media informasi video profil yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

  1. Teks

    Teks dalam video ini memakai tipe Lucida fax diterapkan dalam setiap script pada media informasi dengan beberapa efek.

  2. Picture

    Gambar yang dipakai dalam media informasi menggabungkan beberapa take video di SMK Nusantara 1 Kota Tangerang ini yang berformat vmv dan avi untuk videonya sedangkan memakai gambar dalam bentuk format JPG.

  3. Sound

    Suara digunakan untuk background musik menggunakan instrument dari Happines - Bensound Uplifting & Inspiring, suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.

Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakat maka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan. Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

  1. Tujuan Audio

    Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada calon siswa dan siswi SMK Nusantara 1 Kota Tangerang maka tujuan audio adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat akan kelengkapan fasilitas dan keunggulan mutu program studi. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media promosi dan informasi berupa video profile yang efektif dan efisien.

  2. Strategi Audio

    Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik instrument beserta kegiatan-kegiatan yag dimiliki oleh SMK Nusantara 1 Kota Tangerang agar lebih memantapkan visualisasi.

  3. Program Audio

    Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound effect yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio.

Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya serta perencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

  1. Tujuan Visual

    Tujuan visual yang terdapat pada video profile yang dibuat adalah sebagai media informasi yang dirancang dengan menyatukan beberapa unsur untuk membuat video seperti gambar bergerak dan audio sehingga dapat menghasilkan suatu visualisasi berupa video yang menarik.

  2. Strategi Visual

    Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan nyata atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti :Bumper, opening, suasana kegiatan sekolah, keunggulan dan fasilitas sekolah serta informasi lainnya yang terkait dengan rancangan video profile yang sudah ada. Semua penggabungan elemen yang ada dirancang sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dengan hasil yang mudah dipahami dari segi penjabaran informasi.

  3. Program Visual

    Didalam proses produksi ini perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi–aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam slideshow dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit yang diiringi backsound music sehingga menghasilkan visualisasi video yang bisa dinikmati audience.

Didalam proses produksi inilah perancanngan special effects dibuat mengunakan aplikasi-aplikasi yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien.Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat.Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

  1. Tujuan Broadcasting

    Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasi dan promosi ini diharapkan akan menjangkau 70% dari khalayak yang ditetapkan seperti masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan.

  2. Strategi Broadcasting

    Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan fasilitas, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, Facebook, You-Tube dan Website dan Instagram.

  3. Program Broadcasting

    Program Broadcasting melengkapi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editing media video profile SMK Nusantara 1 Kota Tangerang akan disalurkan melalui media :

    1. DVD secara gratis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg, dan wmv.

    2. Youtube media informasi yang diunggah melalui youtube, harus mempunyai akun sebelum melakukan aktifitas unggah, biasanya dengan secara otomatis youtube akan meminta aktifasi akun. Jika telah melakukan aktifasi akun maka proses unggah tinggal mencari dimana video disimpan. Proses lama tidaknya unggah tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses unggah video.

    3. Website merupakan media pendistribusian yang efektif pula. Dengan memanfaatkan jaringan internet bisa menjangkau seluruh dunia. Untuk website umumnya menampilkan media audio visual (video) dan gambar, bentuk format video yang ingin diupload pertama kali bisa dalam bentuk format .avi dan .mov, website SMK Nusantara 1 Kota Tangerang http://nusantara1.sch.id/v3/index.php/tentang-saya/smk-nusantara1

    4. Facebook sekarang ini sedang digandrungi berbagai lapisan masyarakat, baik anak muda maupun orang tua. Pemanfaatan facebook sangat efektif dalam menampilkan informasi baik dalam dua dimensi (picture) maupun audio visual (video). Untuk mengupload dalam facebook sebelumnya sudah mempunyai account untuk sign in kedalam facebook, setelah itu bisa kita mengupload video dan bisa dalam format yang umum .avi dan untuk picture bisa dalam format .jpg, facebook SMK Nusantara 1 Kota Tangerang https://www.facebook.com/sekolah.nusantara

    5. Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial. Instagram sekarang ini sedang digandrungi berbagai lapisan masyarakat, baik anak muda maupun orang tua, untuk mengupload dalam instagram sebelumnya sudah mempunyai account untuk sign in kedalam instagram setalah itu kita bisa mengupload video dan bisa dalam format yang umum .avi dan untuk picture bisa dalam format .jpg, namun instagram hanya bisa berdurasi 1 menit. https://www.instagram.com/smknusantara

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya menjadi sebuah video yang utuh dan siap untuk disebar luaskan. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di review, dipilih dan proses editing oleh editor. Kegitan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Gambar 4.23. Tahap Postproduction

Digitizing

Menjelaskan bagaimana capturing tersebut setelah pembuatan karya yakni dari kamera video transfer ke komputer dengan menggunakan firewire dibantu dengan software Adobe Premiere Pro dengan hasil format AVI.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan video profile ini. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premiere pro menjadi format video.

Tahap Keluaran

Pada tahapan ini, hasil merennder dari semua penggabungan gambar, audio, dan teks akan di export ke dalam suatu format video yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya hasil yang telah didapatkan akan diupload ke dalam media sosial youtube, facebook, website dan instagram.

Segmen Pasar

Segmen pasar adalah tahap akhir, dimana video profile ini di rilis, di upload dan di distribusikan, media yang dapat dipakai untuk mempromosikan video profile ini adalah youtube, daily motion, dan website sekolah, pendistribusian video profile ini bisa melalui link yang disebarkan melalui email kepada calon siswa/i dan masyarakat. Selain itu video profile akan di promosikan di jejaring sosial seperti facebook dan instagram yang bertujuan agar calon siswa/i bisa lebih mudah melihat dan download video profile SMK Nusantara 1 Kota Tangerang. Video profile ini juga akan ditayangkan pada acara pameran pendidikan yang diikuti oleh SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan Permasalahan Skripsi yang dianalisa, Pemecahan Masalah yang dibuat yakni: Merancang sebuah media Video Profile yang akan dipergunakan sebagai penunjang Promosi sekolah, dapat disimpulkan bahwa, dari poin-poin kalimat yang dituangkan pada Rumusan Masalah, dapat disimpulkan

  1. Dengan peningakatan bentuk media yang tadinya berupa cetakan dan kualitas desain maupun bahannya diperbaiki dengan media Video Profile yang digunakan sebagai daya tarik pada program promosi yang digunakan.

  2. Dari rancangan Video Profile yang dibuat agar menjadi lebih baik, menarik dan berkualitas dipergunakan Konsep Media yang terdapat tahapan-tahapan: Preproductions, Productions dan Postproductions. Pada Preproductions berisi ide gagasan, Pembuatan Penjadwalan produksi Video, Pembuatan Penjadwalan Pembuatan Sinopsis, Penulisan Naskah (Copy Writing), Pembuatan Storyboard dan alat yang akan digunakan. Postproduction adalah Finishing dan Mixing, merupakan tahapan akan menentukan Format Video sesuai dengan Program Broadcasting, media yang telah dibuat akan dipublikasikan pada acara pameran pendidikan yang diikuti oleh SMK Nusantara 1 Kota Tangerang. .

  3. Jika media Video Profile telah dibuat dan sudah diimplementasikan dapat efektif yang diinginkan dari pihak lembaga sekolah selain dapat dijadikan daya tarik Promosi Sekolah, dapat meningakatkan perolehan calon siswa setiap tahunnya dapat meningkat 25%.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mengemukakan saran yaitu sebagai berikut :

  1. Dalam menyajikan media Video Profile informasi tentang SMK Nusantara 1 Kota Tangerang yang dikemas dalam bentuk Video Profile, maka disarankan agar pengembangan video tersebut dapat di up date setiap satu tahun sekali sesuai dengan perkembangan sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang.

  2. Disarankan kepada pihak sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang untuk selalu menggunakan Video Profile ini pada event–event yang terselenggara di daerah Kota Tangerang untuk dapat menarik calon siswa-siswi SMK Nusantara 1 Kota Tangerang lebih banyak lagi.

  3. Agar sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang dapat mencapai target sasaran dalam menginformasikan dan mempromosikan sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang, maka diperlukan upaya dalam mengimplementasikan video tersebut melalui DVD dan sosialisasi melalui berbagai media sosial seperti Youtube, Facebok, Instagram, Website sekolah, sehingga sekolah SMK Nusantara 1 Kota Tangerang lebih dikenal oleh calon siswa-siswi dan masyarakat..


DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Bahra BIN Ladjamudin. 2016. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  2. Dieter, E George dan Linda C. Schmidt. 2013. Engineering Design, Fifth Edition. United State America : McGraw-Hill.
  3. Nadaek Berto, Abbas Parulian, Pristiwanto, Saidi Ramadan Siregar. 2016. Perancangan Aplikasi Pembelajaran Internet Dengan Menggunakan Metode Computer Based Intruction. Journal Riset Komputer Vol.3 No.4. ISSN 2407-389X Medan : STMIK Budi Darma.
  4. Zulfikar dan I Nyoman Budiantara. 2015. Manajemen Riset Dengan Pendekatan Komputasi Statistika. Yogyakarta : Deepublish.
  5. Irwansyah, Edy dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  6. Yakup. 2013. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  7. Tyoso, Jaluanto Sunu Punjul. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  9. Wijayanti, Titik. 2014. Marketing Plan! Dalam Bisnis. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
  10. 10,0 10,1 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2017. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol.5 No.3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  11. Zebua, Manahati. 2016. Pemasaran Pariwisata : Menuju Festival Sail Daerah. Yogyakarta : Deepublish.
  12. Yuliana, Ika dan Rony Ika Setiawan. 2015. Pelayanan Dan Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada UD. Kelapa Sari Blitar). Journal Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2 No. 2 ISSN : 2407 – 2680. Blitar : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara (STIEKEN).
  13. Sunyoto, Danang. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : CAPS.
  14. CTI Reviews. 2016. Media Essentials. A Brief Introduction : Cram101 Textbook Reviews.
  15. Sadiman, Arif. 2017. Peranan Software Adobe Captivate Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Peserta Didik Kelas VIIIA SMP Negeri 5 Pallangga Gowa. Journal Pendidikan Fisika Vol.5 No.1 p - ISSN: 2302-8939 e - ISSN: 2527-4015. Bulukumba Sulawesi Selatan : Stmik Bina Adinata Bulukumba
  16. 16,0 16,1 Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Belajar Desain Grafis. Yogyakarta : Buku Pintar.
  17. Fatmawati, Ririn dan Sri Widayati. 2016. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Permainan Balon Pada Anak Kelompok Bermain. Journal PAUD Teratai Vol.5 No.3. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
  18. 18,0 18,1 Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung : Informatika.
  19. Triadi, Dendy dan Addy Sukma Bharata. 2013. Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori dan Praktek Iklan Media Lini Bawah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
  20. Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Journal CCIT Vol. 7, No. 3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  21. Irawan, Etsa Indra dan Laelasari. 2014. Sinematografi.Yrama Widya : Bandung.
  22. Anasari, Tri. 2016. Pembuatan Media Pembelajaran Pembuatan Blog Berbasis Multimedia Pada Smk Negeri 1 Gondang Sragen. Journal SPEED ISSN: 2088-016 : Surakarta.
  23. Permana, Yasa Sidik. 2013. Perancangan dan Pembuatan Video Promosi Wisata Alam Dan Edukasi Lingkungan Dolandeso Boro Daerah Banjar Asri Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta : STMIK AMIKOM.
  24. Anjana, I Nyoman Lingga. 2016. Perancangan Video Promosi Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yatsi Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  25. Saftanto, Soma Dewi. 2013. Pembuatan Video Company Profile Pada Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Karanganyar. Journal Seruni Vol.2 ISSN : 2302-1136. Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA.
  26. Jarwati Sri. Gesang Kristianto. 2014. Pembuatan Video Profil Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar Berbasis Multimedia. Journal Speed Vol.6, No.4 ISSN : 1979‐9330. Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi.
  27. Ariessanti, Hani Dewi. Muhamad Yusup dan Ceria Marcelina. 2014. Penerapan Multimedia Audio Galery iLearning Community and Services (MAGICS) Sebagai Media Penyimpanan Dokumentasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Journal CCIT Vol. 7, No. 2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  28. Hidayat, Wahyu. Anita B. Wandanaya dan Recha Fadriansyah. 2016. Perancangan Video Profile Sebagai Media Promosi Dan Informasi Di SMK Avivena Rajeg Tangerang. Journal CERITA Vol.2, No.1. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  29. Aina, J. Adebowale and Adekanye E. Ademola. 2013. Audio-visual Resources Availability And Use For Library Services Among Colleges Of Education In Lagos State Nigeria. Journal IJLIS – International Journal of Library and Information Science Vol. 5, No. 10. Nigeria : Lagos State University.
  30. Munir. 2013. Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
  31. Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta : ANDI.
  32. Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
  33. Pierson. Joke Bauwens. 2015. “Digital Broadcasting: An Introducing to New Media”. New York: Bloomsbury.
  34. Faradiba, Lupita. 2015. Perlindungan Konsumen Melalui Gambar Peringatan Dalam Iklan Rokok Ditinjau Dari Undang-Undang No 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran Dan Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Jawa Timur : Universitas Jember.
  35. Fachruddin, Andi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi. Yogyakarta : ANDI.
  36. Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta : B First (PT. Bentang Pustaka).
  37. Friedmann, Anthony. 2014. “Writing For Visual Media”. USA : Focal Press.
  38. Sunarya, Lusyani. 2013. Diktat Mata Kuliah Diktat Mata Kuliah Aplikasi Program Komputer MAVIB II. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  39. Novarianto Fariz, Djamhur Hamid dan M. Kholid Mawardi. 2017. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan PT. Beiersdorf Indonesia (Studi Pada Pengunjung Merbabu Family Park Kota Malang). Journal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.42 No.2 Malang : Universitas Brawijaya Malang.
  40. Fatimah, Nur. 2015. Produksi Film Dokumenter Religi “Bukan Seperti Miskin Tidak Seperti Kaya”. Semarang : Universitas Islam Negeri Walisongo.
  41. Aveyard, Helen. 2014. Doing A Literature Review In Health And Social Care. England : Open University Press.
  42. Machi, Lawrence A. and Brenda T. McEvoy. 2013. The Literature Review : Six Steps To Success. United States of America : Corwin.
  43. Alfianika, Ninit. 2016. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Deepublish.
  44. Abdurrahman, Mulyono. 2014. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
  45. Yogi Agus Sucahyo. 2013. “Perancangan Video Profile Sebagai Penunjang Media Informasi Pada Sma Negeri 8 Kota Tangerang”. Tangerang: STMIK Raharja.
  46. Manocha, Mansi. Kaur, Parminder. 2014. “ROI Based Video Object Tracking Using Mean Kernel Profile of Histogram”. International Journal of Advanced Research in Computer and Communication Engineering Vol. 3. India.
  47. Indriani, Devi Ratih dan Sarwo Nugroho. 2014. “Perancangan Video Company Profile sebagai Media Promosi dan Informasi di SMA Institut Indonesia Semarang”. jurnal Mahasiswa Vol.1 No.1. Semarang : SMA Institut Indonesia.
  48. Lupton, Deborah. 2014. “Health Promotion in The Digital Era : a Critical Commentary”. Health Promotion International Vol.30 No.1. Australia : University of Canberra.
  49. Huang, Shao-nian. Dong-jun Huang and Mansoor Ahmed Khuhro. 2015.“High-Level Codewords Based on Granger Causality for Video Event Detection”. Volume 2015. New York : Hindawi Publishing Corporation Advances in Multimedia.

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

 

A.1. Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
A.2. Surat Pengantar Obeservasi Skripsi
A.3. Surat Keterangan Observasi
A.4. Form Pergantian Judul
A.5. Validasi Skripsi dan Kwitansi
A.6. KSTF Mahasiswa
A.7. Formulir Seminar Proposal
A.8. Surat Undangan Stakeholder
A.9. Elisitasi Tahap I
A.10. Elisitasi Tahap II
A.11. Elisitasi Tahap III
A.12. Elisitasi Final Draft
A.13. Surat Keterangan Implementasi
A.14. Form Final Presentasi
A.15. Daftar Wawancara
A.16. Daftar Nilai
A.17. Kwitansi Pembayaran Skripsi, Raharja Career & Sidang Skripsi
A.18. Sertifikat-Sertifikat
A.19. Katalog Produk
A.20. Daftar Riwayat Hidup


Lampiran B

 

B.1. Bukti Observasi

Contributors

Devit wulan sari