SI1321476307: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Baris 3.167: Baris 3.167:
  
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}
 +
 +
 +
[[category : Skripsi 2016/2017]]
 +
[[category : Lock]]

Revisi per 3 Maret 2017 06.01


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI

PADA PT. PRIMARINDO ARGATILE

KABUPATEN SERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1321476307
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL DAN BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI

PADA PT. PRIMARINDO ARGATILE

KABUPATEN SERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321476307
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI

PADA PT. PRIMARINDO ARGATILE

KABUPATEN SERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321476307
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Tahun Akademik 2016/1017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Drs. Sugeng Widada, M.Si)
   
(Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom)
NID : 06098
   
NID : 15006

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI

PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI

PADA PT. PRIMARINDO ARGATILE

KABUPATEN SERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321476307
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Multimedia Audio Visual dan Broadcasting

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,

|-

NIM
: 1321476307
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1321476307

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi maju begitu pesat, memicu persaingan dalam menggunakan bentuk media penunjang informasi promosi, dengan media berbentuk video dapat menampilkan informasi yang disajikan dalam bentuk informasi yang aktual dan faktual secara bergerak maka media berbasis video dapat memberikan daya tarik terhadap setiap yang melihatnya, disamping dapat ditampilkan secara bergerak media tersebut juga ditunjang efek – efek visual maupun efek – efek audio sehingga akan lebih menambah nilai daya tarik dan keberhasilan dalam penyampaian pesan informasi. PT. Primarindo Argatile merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan keramik lantai dan keramik dinding dengan merk RedHorse, Bergen, Aristocrate, Citicer, Veneta’s, de’oscar dan Optima yang program pemasarannya secara lokal dan luar negeri. Skala lokal ditunjukkan seluruh wilayah Indonesia dan skala luar negri ke Srilangka, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Pakistan. Media informasi promosi yang digunakan PT. Primarindo Argatile masih berupa media baru menggunakan media sarana promosi yang berbentuk brosur dan promosi secara langsung. Dari bentuk media informasi dalam bentuk video tersebut diharapkan dapat membantu memudahkan penyampaian pesan informasi pada kegiatan – kegiatan yang dilakukan pihak perusahaan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya metode analisa permasalahan, metode pengumpulan data, metode analisa perancangan dan metode konsep produksi media (KPM) yang meliputi : pre production, production, dan post production. Dengan demikian pada penelitian ini bermaksud untuk merancang media video profile sebagai penunjang informasi promosi pada PT. Primarindo Argatile, melalui perancangan video profile ini diharapkan dapat memberikan bentuk informasi promosi yang lebih menarik serta mudah diterima khususnya oleh masyarakat Kota Tangerang.

Kata kunci : Video Profile, Informasi, Promosi


ABSTRACT

The development of information technology is advancing so rapidly, triggering competition in the use of media supporting the information campaign, the media-shaped video can display the information presented in the form of actual information and factual basis to move the media-based video can provide appeal to any who saw, in addition to the media displayed move also supported effects - visual effects as well as effects - audio effects that will further add value appeal and success in the delivery of information messages. PT. Primarindo Argatile is a company engaged in the manufacture of ceramic floor and wall tiles with brand RedHorse, Bergen, Aristocrate, Citicer, Veneta's, de'oscar and Optima which marketing programs locally and overseas. Local scale shown throughout Indonesia and abroad to scale Sri Lanka, Malaysia, South Korea, Thailand and Pakistan. Media used promotional information PT. Primarindo Argatile still a new media campaign using media means in the form of brochures and promotions directly. From forms of media in the form of video information is expected to help facilitate the delivery of messages of information on the activities - activities carried out by the company. The methodology used in this study include problem analysis methods, data collection methods, methods of design analysis and methods of media production concept (KPM) which includes: pre-production, production and post production. Thus in this study intends to design video media profile as a supporting promotional information on PT. Primarindo Argatile, via video profile design is expected to provide promotional information form more attractive and easy to be accepted, especially by the people of Tangerang.

Keywords: Video Profile, Information, Promotions.


KATA PENGANTAR


Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA PT. PRIMARINDO ARGATILE KABUPATEN SERANG”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan , bantuan nasihat, dan saran serta kerjasama dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan tersebut akhirnya diatasi dengan baik.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis baik dalam segi materil, moril maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Po. Abas Sunarya M.Si selaku Direktur Utama STMIK Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Raharja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu ketua I bagian akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Drs. Sugeng Widada, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Adi Kusuma Widya Tama, S.Kom., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis untuk kelancaran penyusunan Skripsi ini.
  7. Bapak Tri Hanggono selaku Stakeholder PT. Primarindo Aratile yang telah memberikan banyak masukan dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
  8. Seluruh dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis.
  9. Seluruh staff dan karyawan PT. Primarindo Argatile.
  10. Papa, Mama, mas Aji dan keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, semangat, dukungan moril dan materil serta doa untuk keberhasilan penulis.
  11. Mas Herbert beserta keluarga, yang selalu ada untuk memberikan perhatian, semangat dan masukan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  12. Bang Budi, Kaka Intan, Bang Ridwan, Ayu, Dhoriva dan seluruh sahabat yang sudah memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini.
  13. Teman-teman mahasiswa yang telah memberikan dukungan.
  14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu pada kesempatan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2017
Risvi Lutfya Safitri
NIM. 1321476307

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Budget Produksi Media

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Script Writting

Tabel 4.2. Rundown produksi video profile PT. Primarindo Argatile

Tabel 4.3. Time Schedule produksi video profile PT. Primarindo Argatile

Tabel 4.4. Budget Produksi Media

Tabel 4.5. Daftar Crew


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Konsep Dasar Produksi

Gambar 2.2. Tampilan Awal Project di Adobe Illustrator Cs6

Gambar 2.3. Tampilan Awal Project di Adobe After Effect Cs6

Gambar 2.4. Tampilan Awal Project di Adobe Premiere Pro Cs6

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Primarindo Argatile

Gambar 4.1. Tahap Konsep Produksi Mavib (KPM)

Gambar 4.2. Tahap Preproduction

Gambar 4.3. Logo PT. Primarindo Argatile

Gambar 4.4. Keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.5. Karyawan meeting evalusai

Gambar 4.6. Keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.7. Karyawan mengecek warna di mesin print digital

Gambar 4.8. Keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.9. Pencampuran bahan baku berupa powder

Gambar 4.10. Mesin press yang sedang mencetak keramik

Gambar 4.11. Alat pengatur mesin press

Gambar 4.12. Pengeringan keramik yang sudah dicetak


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan Skripsi

Dalam memasarkan sebuah produk agar dapat bersaing dan dapat menunjukkan nilai eksistansi sebuah produk dibutuhkan sarana media penunjang sebagai daya tarik pada program promosi.

PT. Primarindo Argatile yang beralamatkan di Jl. Raya Serang KM 68, Kibin, Serang. Sebuah perusahaan yang memproduksi keramik dengan merk RedHorse, Bergen, Aristocrate, Citicer, Veneta’s, de’oscar dan Optima yang program pemasarannya secara lokal dan luar negeri. Skala lokal ditunjukkan seluruh wilayah Indonesia dan skala luar negri ke Srilangka, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Pakistan. Sesuai tujuan pemasaran produk tersebut pada program promosi perusahaan sesuai hasil interview kepada pihak bagian pemasaran hingga saat ini baru menggunakan media sarana promosi yang berbentuk brosur dan promosi secara langsung. Sesuai hasil wawancara yang dilakukan dari media tersebut dinilai belum dapat memenuhi nilai kebutuhan dalam memasarkan produk, untuk itu pihak perusahaan menghendaki untuk dirancang media penunjang penyampaian informasi kepentingan dalam mempromosikan produk dalam bentuk video.

Dari bentuk media informasi dalam bentuk video tersebut disamping akan menjelaskan orientasi kategori jenis produk, spesifikasi penggunaan produk dan dapat membantu menjelaskan orientasi produk dan keunggulan produk yang diharapkan dapat membantu memudahkan penyampaian pesan informasi pada kegiatan – kegiatan informasi yang dilakukan pihak perusahaan.

Penulis selaku mahasiswa yang memiliki kompetensi dibidang multimedia, desain grafis dan broadcasting, dalam tugas skripsi mengambil tema penelitian perancangan media video profile sebagai penunjang informasi dan promosi pada PT. Primarindo Argatile.

Rumusan Masalah Penelitian

Dari permasalahan yang disampaikan diatas, permasalahan skripsi dirumuskan sebagai berikut:

  1. Media dalam bentuk apa yang dapat dijadikan sarana penyampaian informasi sekaligus sebagai sarana mempromosikan produk?
  2. Bagaimana merancang media berbasi video yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan prosuk keramik PT. Primarindo Argatile?
  3. Setelah digunakannya media video profile yang telah dirancang bentuk kemudahan seperti apa yang dapat menunjang kegiatan - kegiatan pada PT Primarindo Argatile?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan masalah fokus dan terarah ruang lingkup pembahasan dibatasi hal – hal yang berhubungan dan dibutuhkan pada proses produksi rancangan media video profile yang akan dijadikan penunjang informasi program promosi PT. Primarindo Argatile.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penulis mengelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

  1. Tujuan Operasional

    Menerapkan konsep media Video Profile sebagai sarana informasi dan promosi yang lengkap dan terperinci.

  2. Tujuan Fungsional

    Secara fungsional media Video Profile PT. Primarindo Argatile dapat memberikan informasi dan promosi yang lebih efektif mengenai seluruh ruang lingkup perusahaan.

  3. Tujuan Individual

    Untuk menambah wawasan dan mendapatkan pengalaman serta sebagai bekal bekerja secara profesional serta melengkapi kreatifitas dalam memperoleh ide-ide secara teoritis maupun praktis dalam menyelesaikan Skripsi.

Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis

    a. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam merancang media penunjang promosi yaitu Video Profile.

    b. Mampu mengimplementasikan suatu ide kreatif atau gagasan kedalam bentuk karya nyata.

    c. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menganalisa dan memperluas wawasan serta mampu menerapkan ilmu yang didapat secara teoritis dalam perkuliahan.

  2. Bagi Perusahaan

    a. Sebagai penunjang informasi dan promosi terhadap relasi dan memperlihatkan media Video Profile pada saat rapat untuk melakukan sebuah kerja sama dengan client.

    b. Meningkatkan citra dan sebagai aset perusahaan.

    c. Memberikan informasi tentang perusahaan yang lebih terperinci sehingga konsumen atau relasi PT Primarindo Argatile lebih yakin untuk terus menjadi relasi atau konsumen tetap.

Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Metode Analisa Permasalahan, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Perancangan, Konsep Produksi Media, Sistematika Penulisan Laporan Skripsi dan Penutup.

  1. Metode Analisa Permasalahan

    Analisa permasalahan dalam penelitian ini digunakan metode dengan bentuk kualitatif deskriptif, yakni permasalahan ditentukan dengan mendiskripsikan bentuk – bentuk permasalahan yang ada di perusahaan dengan mengumpulkan keterangan – keterangan yang diperoleh dari pihak bagian pemasaran secara tanya – jawab yang dilakukan secara langsung dengan pihak kepala bagian pemasaran yakni dengan Bapak Tri Anggono selaku Staff ISO 9001:2008 pada hari Rabu, 9 November 2016.

  2. Metode Pengumpulan Data

    Data – data penunjang laporan skripsi dikumpulkan dengan cara :

      a. Observasi

      Observasi untuk mengetahui kondisi permasalahan yang terkait dengan kebutuhan media sarana penunjang pemasaran produk pada PT. Primarindo Argatile dilaksanakan dengan dating langsung ke perusahaan pada Hari Rabu, 9 November 2016. Pada bagian Staff ISO 9001:2008. Dari hasil observasi disimpulkan untuk dijadikan pijakan dalam menentukan topik penelitian.

      b. Interview

      Disamping observasi terhadap bagian – bagian yang terkait permasalahan skripsi juga dilakukan interview (tanya – jawab) secara langsung kepada Bapak Tri Anggono selaku Staff ISO 9001:2008 dengan menanyakan permasalahan – permasalahan yang terkait dengan kebutuhan efektifitas dan efesiensi dalam mempromosikan keramik PT. Primarindo Argatile.

      Sebagai bukti interview yang diajukan berikut adalah pertanyaan dan jawabannya :

        1. Apakah yang diproduksi oleh PT. Primarindo Argatile?

        Jawab : Keramik dinding, keramik lantai, dengan size 50x50, 40x40, 30x30, 25x40 dan lainnya sesuai kubutuhan produksi dan permintaan konsumen.

        2. Keramik dengan merk apa saja yang diproduksi oleh PT. Primarindo Argatile?

        Jawab : RedHorse, Bergen, Aristocrate, Citicer, Veneta’s, de’oscar dan Optima.

        3. Sejauh mana distribusi pemasaran produk dari PT. Primarindo Argatile?

        Jawab : Sejauh ini PT. Primarindo Argatile mendistribusikan produk secara lokal dan luar negri, yang secara lokal hampir mencangkup seluruh wilayah Indonesia dan luar negri ke Srilangka, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Pakistan.

        4. Siapa saja konsumen dari PT. Primarindo Argatile?

        Jawab : Konsumen PT. Primarindo Argatile dari perorangan, agen toko atau matrial yang datang secara langsung memesan keramik dengan desain keramik yang telah ada maupun menyesuaikan dengan keinginan konsumen tersebut.

        5. Bagaimana strategi promosi PT. Primarindo Argatile?

        Jawab : Strategi pemasaran kami dengan melakukan penawaran secara langsung ke masyarakat, mengikuti berbagai pameran, dan konsumen biasanya datang langsung ke PT. Primarindo Argatile.

        6. Bentuk media promosi yang digunakan sebelumnya oleh PT. Primarindo Argatile?

        Jawab : Bentuk media yang PT. Primarindo Argatile untuk promosi ini baru berupa brosur.

      c. Studi Pustaka

      Materi-materi yang dipergunakan sebagai dasar landasan diperoleh dari berbagai sumber, yaitu membaca buku-buku, jurnal, dan media tertulis lain yang berhubungan dengan topik penelitian.

  3. Metode Analisa Perancangan Media

    Media Company Profile yang dibutuhkan oleh PT. Primarindo Argatile akan diproduksi dengan menggunakan aplikasi program komputer grafis diantaranya: Adobe After Effects CC 2015, dan Adobe Premiere Pro CC 2015.

  4. Metode Konsep Produksi Media

    Konsep desain yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini akan menyampaikan:

      a. Perencanaan video.

      b. Perencanaan pesan.

      c. Perencanaan visual.

Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan terbagi menjadi lima bab dan setiap bab terbagi dalam subab-subab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini penulis menguraikan Latar Belakang Permasalahan Objek yang diteliti, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan dan Penutup.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Dalam bab ini penulis menjelaskan konsep - konsep dasar berdasarkan kutipan teori dasar yang digunakan sebagai landasan teori.

    BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK YANG DITELITI

    Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yaitu, mengenai Sejarah Singkat PT. Primarindo Argatile, Struktur Organisasi Perusahaan, Informasi Produk dan Strategi Marketing.

    BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

    Berisi tahapan – tahapan proses produksi media rancangan berupa tahapan preproduction, production dan postproduction.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan kalimat yang menjawab poin – poin kalimat rumusan masalah yang ditujukan kepada perusahaan demi perbaikan program pemasaran produk keramik untuk waktu mendatang.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Pengertian Perancangan

Menurut Gatoet Soepadmo, dalam buku Panduan Mudah Merancang Bangunan (2013:10)[1], Perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi baik, fungsi timbul karena adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan hidup.

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:21) [2] . Merancang atau mendesain produk adalah merumuskan atau menetapkan bentuk produk yang akan dibuat atau dihasilkan sehingga apa yang akan diproduksi atau dihasilkan sesuai dengan keinginan atau rencana yang telah ditetapkan. Tahapan ini merupakan tahapan awal yang berangkan dari ide dan kemudian dituangkan ke dalam konsep.

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:23) [2]. Planning atau perancangan adalah bagaimana mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi secara keseluruhan, untuk mencapai tujuan tujuan tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan. Atau istilah lain merupakan proses kognitif (berpikir logis) dalam berpikir mengenai apa yang akan dilakukan dalam suatu kegiatan yang akan terjadi. Proses perencanaan itu meliputi:

    a. Identifikasi tujuan yang ingin dicapai

    b. Rumuskan strategi untuk mencapainya

    c. Atur atau buat peralatan atau sumber daya yang diperlukan

    d. Implementasikan, arahkan dan monitor setiap langkah-langkah

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah merumuskan atau menetapkan atau menrencanakan produk yang akan dibuat dengan membuat strategi yang baik sehingga apa yang akan diproduksi atau dihasilkan sesuai dengan keinginan dan rencana yang telah ditentukan.

Proses Perancangan Secara Umum

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:23) [2]. Proses perancangan produksi adalah merumuskan menyusun semua aktifitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk, sehingga semua aktifitas yang diperlukan dapat dihitung, baik waktu maupun biaya.

  1. Persiapan Data
  2. Menurut Situmorang dalam buku Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan bisnis (2011:1)

    [3]. Data bisa di definisikan sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengalaman (observasi) suatu obyek, data dapat berupa angka dan dapat pula merupakan lambang atau sifat. Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi, apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data estesis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estesis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain menggunakan komputer, data harus dalam format digital atau file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti scanner, kamera digital akan sangat membantu.

  3. Ide
  4. Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, wawancara dan lain-lain agar desain yang dibuat bisa efektif diterima dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan.

  5. Konsep
  6. Hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan - tujuan, kelayakan dan segmen yang dituju. Oleh karena itu, desain grafis menjadi desain komunikasi visual agar dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.

  7. Media
  8. Untuk mencapai kriteria ke sasaran atau segmen yang dituju diperlukan studi kelayakan yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media bisa berupa cetak, elektonik, luar ruang dan lain-lain.

  9. Visualisasi
  10. Yang dimaksud visualisasi disini adalah sebuah penjabaran yang berasal dari sebuah konsep kedalam bentuk visual. Visualisasi sangat erat kaitannya dengan pemilihan warna, layout sampai finishing. Hasil akhir yang didapat dari proses ini adalah sebuah visualisasi desain yang sesuai dengan kemauan klien.

  11. Produksi
  12. Setelah visualisasi selesai dan disetujui oleh klien, maka proses terakhir yang diperlukan adalah proses produksi. Tujuannya adalah agar hasil visualisasi tersebut dapat dipergunakan sebagaimana tujuan awalnya. Apakah sebagai media cetak, media elektronik atau media luar ruang. Proses produksi memang tidak dilakukan oleh seorang desainer tetapi desainer yang baik diharuskan untuk memahami sebuah proses produksi, agar hasil visualisasinya sesuai dengan apa yang diinginkan.

Pengertian Projek

Menurut Priyatno dalam buku Pengertian Project Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS (2011: 35)[4].

Project adalah susunan klip video, gambar, atau musik di timeline atau storyboard yang sedang dalam pengeditan, seperti video, gambar atau musik dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai harapan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi project yang mewakili nilai visual.

Menurut Tjiptono dalam buku Media Strategi Pemasaran (2012: 219)[5],

project adalah objek atau gambar yang telah dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi suatu project yang memiliki nilai visual yang menarik dan dapat digunakan sebagai sarana untuk tercapainya suatu tujuan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa project adalah objek, video, gambar, atau musik dibuat melalui proses desain yang menarik sesuai harapan dan dapat mewakili suatu bentuk desain yang nantinya menjadi project yang memiliki nilai visual.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Menurut Amin, dkk dalam buku Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta (2012:72) [6], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk mengambil keputusan.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT, Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi (2012:284) [7]. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah data yang telah diolah dan diringkas menjadi satu kesatuan yang lebih berguna dan dapat diterima oleh penerimanya untuk mengambil sebuah keputusan.


Jenis-Jenis Informasi

Menurut O’Brien dalam buku Introducton to Information System, “pengantar Sistem Informasi”(2012:15) [8]. Jenis-jenis informasi dijelaskan sebagai berikut :

    1. Informasi manajerial

    Informasi strategis untuk manajerialtingkat atas, informasi taktis untuk manajerial tingkat menengah, dan informasi operasional untuk manajerial tingkat bawah.

    2. Sumber informasi

    Sumber informasi dibagi, menjadi informasi internal dan eksternal. Informasi internal adalah informasi yang menggambarkan keadaan (profile), sedangkan informasi eksternal adalah informasi yang menggambarkan ada tidaknya perubahan di luar organisasi. Informasi ini biasanya lebih banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan manajerial tingkat atas.

    3. Informasi rutinitas

    Informasi rutinitas, dibagi menjadi informasi rutin dan insendentil. Informasi rutin digunakan secara periodik terjadwal dan digunakan untuk penanggulangan masalah rutin, sedangkan informasi insendentil diperlukan untuk penanggulangan masalah khusus.

    4. Informasi fisik

    Informasi fisik, dapat diartikan susunan yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan tenaga pelaksanaan yang secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk, dan sistem informasi dari segi fungsi merupakan suatu proses berurutan dimulai dari pengumpulan data dan diakhiri dengan komunikasi.”


Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam buku Konsep Sistem Informasi (2012:37). [9] Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

    a. Mudah diperoleh,

    b. Luas dan lengkap,

    c. Ketelitian,

    d. Kecocokan,

    e. Ketepatan waktu,

    f. Kejelasan,

    g. Keluwesan,

    h. Dapat dibuktikan,

    i. Tidak ada prasangka,

    j. Dapat diukur.

Konsep Dasar Promosi

Pengertian Promosi

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 ”Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi” (2012:283)[7],

Promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pemasaran. Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Daryanto dalam buku Administrasi Pendidikan (2011:23)[10].

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Promosi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan pemasaran melalui penyampaian tentang suatu keunggulan yang dimiliki oleh sebuah produk dan meningkatkan daya jual dimasyarakat.


Tujuan Promosi

Menurut Tiyani dalam buku Analisa Bauran Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan (2012 : 20). [11]

Terdapat empat tujuan promosi dasar, yaitu:

  1. Memodifikasi Tingkah Laku

    Merupakan kegiatan perusahaan dalam promosi, dimana perusahaan berusaha menciptakan kesan yang baik terhadap dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan melalui promosi. Dimana dulunya konsumen tidak terlalu menyukai produk perusahaan tersebut, maka dengan bantuan promosi akan merubah tingkah laku konsumen.

  2. Memberi Tahu

    Kegiatan promosi yang ditunjukan untuk memberitahu pasar yang di tuju tentang penawaran perusahaan, sebab tanpa diketahui oleh konsumen dan masyarakat luas meskipun produk yang dihasilkan berkualitas tinggi dan terjangkau oleh konsumen tidak akan berarti banyak, sebab tidak diketahui oleh konsumen atau masyarakat luas.

  3. Membujuk (Persuasif)

    Hal ini sebenarnya kurang disukai oleh sebagian masyarakat, akan tetapi dalam kenyataan sekarang justru banyak promosi yang bersifat persuasif. Promosi semacam ini untuk mendorong para konsumen untuk membeli barang yang dipromosikan.

  4. Mengingatkan

    Promosi yang bersifat mengingatkan ini kegiatannya dilakukan untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat. Sifat promosi ini dilakukan pada tahap keunggulan produk, hal ini bertujuan untuk mempertahankan merek produk dihati masyarakat sekaligus mempertahankan pembeli yang ada.


Bentuk Promosi

Menurut Hermawan dalam buku Komunikasi Pemasaran (2012 : 54-55) [12]. Ada enam bentuk promosi :

  1. Personal Selling

    Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan mencoba dan membelinya.

  2. Mass Selling

    Adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun merupakan alternative yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar luas.

  3. Promosi Penjualan

    Adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merancang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

  4. Public Relation

    Adalah upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai orang yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

  5. Direct Marketing

    Adalah sistem pemasaran yang bersifat interatif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi.

  6. Acara dan Pengalaman

    Merupakan pengembangan publisitas yang mengacu pengadaan kegiatan organisasional yang sifatnya mendukung promosi.

Konsep Dasar Media

Pengertian Media

Menurut Maimunah dkk. dalam jurnal CCIT, Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi (Vol.5 No.3 2012 : 283)[7]. Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.

Menurut Dewi Immaniar Desrianti dalam jurnal CCIT (Vol.5 No.2 2012:133)[13]. Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for education communication and tecnology) ini menunjukkan bahwa istilah ”media” memiliki makna yang sangat umum.

Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kapada penerima pesan.

Alternatif Media

Menurut Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi (2011:136)[14]. Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruangan, media dalam ruangan, media lini atas, dan media lini bawah.

    a. Media Cetak

    Yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Jenis-jenis media cetak terdiri atas surat kabar, buku profil, majalah, tabloid, brosur dan lain-lain.

    b. Media Elektronik

    Yaitu media dengan teknologi dan hanya bisa digunakan bila ada transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), pengumuman acara, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas : televisi dan radio.

    c. Media Luar Ruang (outdoor)

    Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempattempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis, gedung, pagar tembok dan sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi : billboard, baleho, poster, spanduk umbul-umbul, transit (panel bis), balon raksasa dan lain-lain.

    d. Media Lini Bawah

    Yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu : pameran, direct mail, point of purchase, merchandising schemes dan kalender.

    e. Media Luar Ruangan

    Yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang ditempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di pagar tembok, bis, gedung dan sebagainya. Contoh : banner, spanduk, umbul-umbul, neon sign, neon box, baliho, mobil box, billboard.

    f. Media Dalam Ruangan

    Yaitu media iklan yang biasanya berukuran kecil atau sedang yang dapat di gunakan dalam ruangan. Contoh  : design gantung, Etalase (windows display), floor stand, point of purchase.

Konsep Dasar Desain

Pengertian Desain

Menurut Wibowo dalam buku Belajar Desain Grafis dan Tipografi (2013:10)[15]. Desain adalah metode penyampaian pesan visual berbentuk teks dan gambar dari komunikator kepada komunikan. Berbentuk sebuah objek, sistem, komponen dan struktur, dalam artian yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi dengan teknologi.”

Menurut Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi (2011:136)[14]. Desain merupakan art direction, yaitu penampilan visual secara menyeluruh dari iklan. Hasil kerja sama art director dan copywriter (berupa konsep verbal dan visual) dipadukan secara sinergis ke dalam desain melalui proses standar, yaitu membuat sketsa-sketsa kasar, menentukan alternatif desain, hingga final artwork (FAW).

Kesimpulan dari definisi diatas adalah desain merupakan pesan visual yang berbentuk teks dan gambar, serta proses pembuatan depadukan dengan art sehingga menghasilkan desain yang menarik.

Fungsi - Fungsi Desain

Menurut Wibowo, Ibnu Teguh dalam Buku Belajar Design Grafis. (2013:12)[15] :

    a. Fungsi Informasi

    Menekankan bagaimana komunikasi mendapatkan penjelasan secara objektif dan benar. Tujuan utamanya adalah membuat audience (penerima pesan) ”mengerti”.

    b. Fungsi Identifikasi

    Bertujuan memberikan identitas visual untuk menciptakan image profil atau produk dari perusahaan, perguruan tinggi atau pribadi dengan cara unik sehingga mudah dikenal atau diingat.

    c. Fungsi Persuasi

    Ditujukan untuk kepentingan promosi, karena untuk mempengaruhi sikap atau perilaku audience agar membeli produk yang ditawarkan.

    d. Fungsi Rekreasi

    Lingkungan yang bertujuan menciptakan suasana tertentu dalam mendukung illustrasi dalam sebuah media.

Pengertian Tipografi

Menurut Maharsi dalam buku TIPOGRAFI (Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti) (2013:2)[16]. Tipografi adalah seni dalam memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan percetakan maupun reproduksi. Dikatakan pula, tipografi adalah seni memilih jenis huruf dari sekian banyak jumlah huruf yang tersedia untuk digabungkan dengan jenis huruf yang berbeda serta menggabungkan sejumlah kata dalam ruang yang tersedia.

Menurut Brewer dalam buku Pengantar Tipografi (2013:116)[17]. Tipografi adalah pemilihan, penataan dan berbagai hal terkait pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur lain, atau susun huruf pada halaman cetak.

Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan dari seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah anaotomi huruf :

    a. Baseline

    Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian terbawah dari setiap huruf besar.

    b. Capline

    Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari setiap huruf besar.

    c. Meanline

    Sebuah garis maya lurus horisontal yang menjadi batas dari bagian teratas dari badan setiap huruf kecil.

    d. X-Height

    Jarak ketinggian dari baseline sampai ke meanline. X-Height merupakan tinggi dari badan huruf kecil.

    e. Ascender

    Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada diantara meanline dan capline.

    f. Descender

    Bagian dari huruf kecil yang posisinya tepat berada dibawah baseline.

Definisi Tentang Psikologi Warna

Menurut Wibowo dalam Buku Belajar Design Grafis dan Tipografi (2013:148)[18]. Psikologi warna adalah sebegai berikut :

    a. Pengertian Warna

    Secara obyektif warna adalah sifat cahaya yang dipancarkan dan terurai sebagai warna pelangi (merah, jingga, kuning, ungu). Jenis warna yang demikian disebut Spectrum atau warna cahaya. Secara Subyektif warna adalah bagian dari pengalaman indera penglihatan (mata) yang diterima dari pantulan sinar atau cahaya pada suatu obyek atau benda tertentu.

    b. Teori Warna

    Secara garis besar dikenal adanya 2 dasar teori tentang warna :

    1. Prang System

      Menurut teori Prang system warna dapat dibagi berdasarkan :

        a. HUE (nama warna) : panas atau dinginnya warna

        1. Menunjukkan nama-nama warna : merah, biru, hijau.
        2. Perbedaan warna adalah perbedaan HUE.
        3. Bila hijau menjadi kebiruan dapat dikatakan berubah HUE nya.

        b. VALUE : Terang atau gelapnya warna.

        c. INTENSITY : Cerah atau suranya warna.

    2. Munsell System

    c. Jenis/Bentuk Warna

    1. Warna Primer

      Warna Primer adalah warna-warna yang tidak dapat dibuat dari warna lain, tetapi dapat untuk membuat warna lain. Disebut juga warna pokok atau warna pertama. Warna primer terdiri dari beberapa warna, antara lain : merah (Magenta), Kuning (Yellow), Biru (Cyan Blue). Komposisi warna-warna : kuat dan kontras.

    2. Warna Sekunder

      Warna-warna yang merupakan hasil pencampuran 2 (dua) warna primer, dengan perbandingan yang sama akan mendapatkan 3 (tiga) warna pula, yaitu jingga, ( merah + kuning ), hijau ( kuning + biru ), dan ungu ( merah + biru ).

    3. Warna Quarter

      Warna yang merupakan hasil percampuran 2 (dua) warna tersier, yaitu coklat jingga adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat merah, sedangkan coklat hijau adalah hasil percampuran warna coklat, kuning dan coklat biru.

    4. Warna Tersier

      Warna pada tingkat ketiga sebagai hasil percampuran warna – warna sekunder yang menghasilkan tiga warna, yaitu orange – jingga, orange – hijau, dan hijau – jingga.

    5. Warna Complementer

      Dua warna yang dianggap saling berlawanan, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, biru dan jingga, dan lain sebagainya. Warna-warna ini di anggap dapat menghasilkan “gangguan optis“ bila digoyang sepertinya dapat bergerak.

      d. Makna Simbolik Warna

      1. Warna Merah

        Semangat, keberanian, amarah, bahaya, kekerasan, kekejaman, kesakitan.

      2. Warna Kuning

        Kegembiraan, keceriaan, kecemerlangan, keagungan, ciptaan.

      3. Warna Kuning Emas

        Kemewahan, kejayaan, kemenangan, kemulyaan, kekuatan spiritual.

      4. Warna Hijau

        Pertumbuhan, kesuburan, keremajaan, keyakinan, pengharapan, kesanggupan, kehidupan, penelitian.

      5. Warna Biru

        Kebenaran, keteguhan, ketenangan, kesejukan, kesetiaan, kemurahan hati.

      6. Warna Putih

        Kesucian, kebenaran, perdamaian, kemurnian, kejujuran, ketentraman.

      7. Warna Hitam

        Ketabahan, kekuatan, ketegasan, kejantanan, kesengsaraan.

      8. Warna Abu-Abu

        Ketaatan, rendah hati, kesholihan, modern.

      9. Warna Orange

        Kemajuan, semangat, perkembangan, energi.

      10. Warna Violet

        Kemuliaan, kebesaran jiwa, kelembutan.

      11. Warna Indigo

        Ilmu pengetahuan, kemapanan, kedewasaan.

Pengertian Layout

Menurut Hendratman dalam buku Computer Grapich Design (2015:197)[19]. Layout adalah usaha untuk menyusun, menata, atau memadukan unsur – unsur komunikasi grafis (teks, gambar, tabel, dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik, dan menarik. Jadi, ahli layout adalah bisa dianggap seorang manager yang mampu mengatur atau mengkomposisi bentuk dan bidang sehingga tersaji dalam kesatuan yang mudah diterima audience.

Teori Khusus

Konsep Dasar Video

Pengertian Video

Menurut Desrianti, dkk dalam jurnal Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning (2012:133) [13], Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.

    a. Video Analog

    Video analog mengodekan informasi dengan gambar menvariasikan voltase dan atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum video digital dapat dikategorikan sebagai video analog. Video analog mempunyai dua format, yaitu format elektrik dan format kaset. Video analog dalam format pengodean adalah sebagai berikut :

    1. NTSC
    2. PAL
    3. SECAM

    Sedangkan video analog dalam format elektrik adalah sebagai berikut :

    1. RF
    2. Composite Video
    3. Component Video
    4. RBG

    Dan video analog dalam format kaset adalah sebagai berikut :

    1. Ampex
    2. VERA (BBC)
    3. U-Matic (Sony)
    4. Betamax (Sony)
    5. Betacam
    6. Betacam SP
    7. VHS (JVC)
    8. S-VHS (JVC)
    9. VHS-C (JVC)
    10. Video 2000 (philips)
    11. 8mm tape
    12. Hi8

    b. Video Digital

    Video digital dapat disebut array 3 (tiga) dimensi dari pixel berwarna. 2 (dua) dimensi melayani arah special dari gambar bergerak (horizontal dan vertical) dan 1 (satu) dimensi lainnya akan merepresentasikan domain waktu. Arsitektur video digital tersusun atas sebuah format untuk mengodekan dan memainkan kembali file video dengan computer dan menyertakan sebuah pemutar (player) yang mengenali dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut.

    Berikut ini merupakan video digital dalam format kaset :

    1. D1 (Sony)
    2. D2 (Sony)
    3. D3
    4. D4
    5. D5
    6. Digital Batacam (Sony)
    7. Batacem IMX (Sony)
    8. D-VHS (JVC)
    9. DV
    10. MiniDV
    11. MicroMV
    12. Digital8 (Sony)

Video digital sebenarnya terdiri atas serangkaian gambar digital yang ditampilkan dengan cepat pada kecepatan yang konstan. Dalam konteks video, gambar ini disebut frame. Satuan ukuran untuk menghitung frame rata-rata yang ditampilkan disebut frame per second (FPS). Setiap frame merupakan gambar digital yang terdiri dari raster pixel. Gambar digital akan mempunyai lebar sebanyak W pixel dan tinggi sebanyak H pixel. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa frame size adalah W x H.

Menurut Ayuningtyas dalam buku Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro CC (2011:7) [20] , video merupakan gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital.

Video dapat disimpulkan sebagai gambar bergerak yang digabung dalam satu waktu dengan kecepatan tertentu dan memiliki alur cerita sehingga menghasilkan sebuah tampilan audio visual yang bisa dipahami.

Format Video

Menurut Hendratman dalam buku The magic of Adobe Premiere Pro (2012:401–403)[21]. Berbagai format yang sering dipakai dalam video editing, pertelevisian dan multimedia.

  1. AVI

    Singkatan dari Audio Video Interleaved. Format media yang dapat menyimpan data gambar bergerak / video dan suara / audio. AVI dikembangkan oleh Microsoft untuk digunakan pada Operating System Windows. Sebuah file AVI dapat menggunakan bermacam-macam format kompresor / codecs. File AVI tidak mempunyai standar ukuran / resolusi, bitrate, dll sehingga anda bebas mengaturnya.

  2. MOV, QT

    Standar format digital video yang dikembangkan oleh Apple Computer for Macintosh (Mac Os) saingan Microsoft. Namun dapat dijalankan pula di Windows. Namun anda harus menginstal drivernya terlebih dahulu yaitu Quicktime for Windows atau Quicktime Alternative. Salah satu kelebihan format ini adalah adanya codec animation kemampuannya untuk menyimpan Alpha Channel, sehingga video/render animasi yang dibuat di 3D Studio Max atau After Effects dapat diganti backgroundnya.


  3. MPEG-1

    Standar Internasional untuk kompresi video kualitas sedang / medium, yang dikenal dengan Motion Picture Expert Group (MPEG-1) yang digunakan untuk Video CD/ VCD. Format yang berjaya di tahun 90an sampai awal 2000 ini mempunyai kompresi 50 banding 1 sampai 100 banding 1 sehingga file yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan aslinya yang tanpa kompresi.

  4. MPEG-2

    Pengembangan dari MPEG-1 adalah MPEG-2 sehingga dapat mentransfer data lebih dari 4,5 Mb/s dan bisa digunakan untuk dunia broadcast pertelevisian dan DVD Video. Format MPEG-2 juga mendukung multichannel surround sound seperti PCM, Dolby Digital dan DTS.


  5. ASV

    ASV merupakan singkatan dari Advanced Streaming Format. Format ini khusus dibuat untuk jaringan internet. Dengan demikian video yang dijalankan melalui internet akan berjalan mulus tanpa harus menunggu sampai data selesai diunduh / download. Teknik tersebut disebut steraming . Format ini dikembangkan oleh Microsoft. Penggunaan teknologi ASF ini digunakan pada format video lain seperti Windows Media Audio (WMA) dan Windows Media Video (WMV). ASF juga dapat menyimpan data text / metadata artist, title, album dan genre untuk audio atau sutradara pada file video track seperti file ID3 tags pada MP3 files.


  6. WMV

    WMV adalah singkatan dari Windows Media Video. Format video ini dikembangkan oleh Microsoft. Keuntungan format video ini adalah kompresi yang tinggi dan tanpa banyak mengurangi kualitas video. WMV sama seperti ASF (Advanced Sysytems Format) yang mempunyai teknologi streaming agar bisa dijalankan dengan mulus di internet.


  7. MP4

    MP4 dapat menampung berbagai format multimedia dan video stream ke sebuah file. Format yang dapat ditampung antara lain AVI (.avi), MPEG (.mpg, .mpeg), Matroska (.mkv, .mka), OGM (.ogm) Quicktime (.mov) atau Realmedia (.rm, .rmvb). MP4 telah menjadi standar (ISO 14496-14) sehingga dapat dijalankan di berbagai hardware seperti handpone, mp4 player dan multimedia player dikomputer.


  8. FLV

    FLV (Flash Video Files) sesuai namanya adalah format flash yang khusus untuk menampung vide format bitmap. Teknologi ini mulai ada sejak Macromedia Flash version 7. Tidak seperti format SWF, kelebihan format FLV adalah tidak ada batasan maksimum 16000 frames sehingga cocok untuk video dengan durasi panjang.


  9. RealMedia

    RealMedia adalah kontainer multimedia yang dibuat oleh RealNetworks yang dapat menampung data Video dan Audio. Akhiran filenya adalah *.rm dan biasanya digunakan untuk menampilkan video online secara streaming.

  10. 3GP

    3GP adalah video dengan teknologi dan kompresi tinggi seperti mpeg4, namum lebih khususkan untuk Handphone. Biasanya kualitas yang dihasilkan tidak begitu baik jika dijalankan di komputer atau televisi, karena bitrate, resolusi, channel audio yang rendah (mono) juga processor handphone yang jauh lebih lambat dari komputer PC.


  11. Matroska

    Matroska adalah format multimedia open source gratis dari rusia. Format ini sering digunakan untuk menyimpan data video kualitas HD (786) dan Full HD (1080) dengan kualitas yang sangat tinggi. Karena format ini open source maka format ini berkembang pesat dan dijuluki ‘format masa depan’. Matroska bukanlah video codec (seperti Cinepak atau Indeo) tetapi sebuah format penampung berbagai codec video seperti DivX, Xvid, RV9 dll fan codec audio seperti MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM, juga dapat mengenal teks penterjemah / subtitles (SRT, ASS, SSA, USF dll) dalam sebuah file. Untuk mainkan file MKV diperlukan software player multimedia khusus seperti GOM Player, KMPlayer, dll. Dan kini sudah ada pula alat / hardware yang dapat menjalankan format MKV tersebut.

Konsep Dasar Profile

Menurut Maimunah dalam jurnal Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. CCIT Vol. 5 No. 3 (2012:284)[7] . Profile adalah sebuah aset suatu lembaga atau perusahaan yang dapat digunakan untuk meningkatkan suatu image atau citra dari perusahaan untuk menjalin kerja sama dengan relasi perusahaan, lembaga dan instansi terkait lainnya.

Secara umum profile dibuat dalam bentuk buku yang ditata secara baik dengan menggunakan unsur desain komunikasi visual dengan menggunakan perpaduan unsur bentuk, warna, tipografi, serta elemen – elemen estetis pendukung lainnya yang tersusun dalam sebuah tatanan komposisi yang dinamis.


Teori Desain Komunikasi Visual

Menurut Tinarbuko dalam buku DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global) (2015:77)[22] . Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif, yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis terdiri dari gambar (ilustrasi), huruf, warna, komposisi, dan layout. Semuanya itu dilakukan guna menyampaikan pesan secara visual, audio, dan audio visual kepada target sasaran yang dituju. Secara kasatmata, desain komunikasi visual sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari – hari, peranan desain komunikasi visual sangat signifikan sebagai sumber informasi atas keberadaan produk dan jasa. Yang lebih dahsyat lagi, eksistensi desain komunikasi visual diyakini mampu meningkatkan harkat hidup orang banyak. Realitas sosial semacam itu tidak mungkin dipungkiri, sebab kenyataannya, keberadaan desain komunikasi visual tidak akan bisa lepas dari sejarah manusia, dan merupakan salah satu usaha manusia untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dari definisi diatas desain komunikasi visual adalah salah satu seni terapan yang mempelajari tentang perancangan dan perencanaan berbagai bentuk informasi komunikasi visual.


Definisi Multimedia Audio Visual and Broadcasting

Pengertian Multimedia

Menurut Darmawan dalam buku Teknologi Pembelajaran (2011:32)[23]. Menyebutkan bahwa Multimedia merupakan sebagai alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengombinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan video. Jadi multimedia adalah penggabungan antara suara, teks, gambar, animasi, video untuk membuat siswa lebih jelas terhadap pembelajaran dan tidak merasa bosan.

Menurut Binanto dalam buku Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya) (2011:2)[24]. Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan teks, grafik, video, animasi dan suara dalam bentuk terpadu. Multimedia adalah gabungan antara visual, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu :

    a. Multimedia Interaktif

    Pengguna dapat mengontrol apa dan kapan elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau ditampilkan.

    b. Multimedia Hiperaktif

    Multimedia jenis ini mempunyai suatu struktur dari elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Dapat dikatakan bahwa multimedia jenis ini mempunyai banyak tautan (link) yang menghubungkan elemen – elemen multimedia yang ada.

    c. Multimedia Linear

    Pengguna hanya menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal hingga akhir.

Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah sarana yang didalamnya terdapat kombinasi berbagai bentuk informasi seperti graphics, animasi, teks, video interaktif maupun audio untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan informasi atau sekedar memberikan hiburan bagi audience atau penonton. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan seperti film, animasi dll.

Definisi Audio

  1. Pengertian Audio

    Menurut Uchjana (2012:13)[25] . Arti istilah audio dalam sistem komunikasi bercirikan video, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menerangkan sistem-sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifer dan lainnya.

  2. Bentuk Audio

    Bentuk ini adalah bentuk audio sesuai perkembangan tata suara, diantaranya :

    1. Mono yaitu suara tunggal dengan menggunakan satu speaker.
    2. Stereo yaitu suara ganda dengan menggunakan dua speaker dikiri dan dikanan sehingga suaranya berada di tengah.
    3. Dolby Stereo yaitu suara yang menyebar dengan menggunakan empat speaker.
    4. DolbyPro Logic yaitu suaranya menyebar dan berputar tanpa ada pemisahan antara suara depan dan belakang sehingga suara menyatu di tengah dengan menggunakan lima speaker.
    5. Dolby Digital (5.1) yaitu suaranya berputar mengelilingi ruangan dengan suara terpisah, masing-masing speaker berfungsi sendiri-sendiri yang terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah, dua speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah satu sub Woover.
    6. DTS (5.1) yaitu suara berputar mengelilingi ruangan, masing-masing speaker berfungsi sendir-sendiri terbagi menjadi dua speaker dikiri dan kanan, speaker center ditengah depan, speaker surround dikiri dan kanan belakang ditambah sub Woover, pada tahap ini karakteristik efek suara lebih jernih dan jelas.
  3. Peran Audio

    Dilihat dari pengertian serta bentuk audio, maka audio berperan penting dalam dunia teknologi digital mulai dari perangkat perekaman gambar dan pengeditan melalui komputer grafis. Audio juga berperan menambahkan kreatifitas para kreator film untuk mengukir imajinasinya melalui dunia maya, keberadaan suara dalam sebuah karya film maupun video merupakan unsur penunjang untuk mempertegas informasi yang disampaikan melalui bahasa gambar, karena tidak semua bahasa gambar dapat disampaikan kepada penonton tanpa bantuan suara.


Definisi Visual (gambar)

  1. Pengertian Visual

    Pengertian visual menurut Uchjana dalam buku Kamus Komunikasi (2012:20)[25]. Yaitu sifat sesuatu yang berkaitan dangan penglihatan. Visual berasal dari bahasa latin ”visual (is)” atau ”visual (s)” yang berarti penglihatan. Jadi, pengertian visual adalah sesuatu hal yang berkaitan dengan penglihatan misalnya gambar, foto dan lain sebagainya.

    Kualitas ketajaman gambar ditentukan dengan framesize yang ada pada kamera, salah satu bentuk visual dalam dunia broadcasting diantaranya:

      a. Frame size 320 x 240 pixel setara kualitas VCD,

      b. Frame size 576 x 480 pixel setara kualitas super VCD,

      c. Frame size 720 x 480 pixel setara kualitas super DVD,

      d. Frame size 1440 x 1080 pixel setara kualitas super HDTV.

  2. Bentuk Visual

    Menurut Atmohoetomo dalam buku Media Audio Visual Pendidikan Dan Proses Produksi Programnya (2011:9)[26]. Bentuk visual dapat dibedakan berdasarkan kegunaannya dan karakteristiknya, masing-masing bentuk memiliki lingkup kerja yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

      a. Media visual yang tidak bergerak

      Visual atau gambar diam adalah visual yang statis atau tidak bergerak, tidak bersuara dan tidak melakukan aktifitas apa-apa, contoh : foto, lukisan.

      b. Media visual yang bergerak

      Visual atau gambar bergerak adalah visual yang non auditif atau tidak mengeluarkan suara namun dapat bergerak secara fleksibel dilihat dari segi bentuk dan komposisinya baik teratur atau tidak namun dapat mengungkapkan suatu makna. Kelebihan media ini ialah karena gerakannya dapat menjelaskan proses secara continue, misalnya : animasi, website, gif, animasi flash, film 88mm yang tidak bersuara (film bisu).

  3. Peran Visual

    Menurut Imanto dalam Diklat Pasca Produksi Televisi (2011:14)[27]. Gambar merupakan biasan dari sebuah naskah suatu acara yang merupakan unsur utama, oleh karena itu segala sesuatu yang berkaitan dengan pengambilan gambar harus dirancang sedemikian menarik sehingga merangsang khalayak untuk bertahan menontonnya. Faktor – faktor yang menentukan kualitas sebuah gambar sangat ditentukan oleh kamera yang dipakai, tata cahaya, type of shot, dan angle. Demikian juga dengan kualitas ketajaman gambar harus terjaga, karena dengan gambar yang tajam, mata tidak mudah lelah dibandingkan dengan gambar yang berbintik. Banyak yang menganggap berita tanpa gambar bagaikan orang yang berjalan dikegelapan malam tanpa cahaya yang meneranginya.

Definisi Broadcasting

Menurut Arifin dalam buku Broadcasting to Be Broadcaster (2011:5-7)[28] . Broadcasting adalah kegiatan dalam cara menyampaikan pesan, ide, hasrat, kepada khalayak dengan menggunakan fasilitas frequency, dengan kata lain dunia broadcasting adalah merupakan suatu kegiatan penyiaran dari stasiun radio penyiaran bersifat audio dan penyiaran broadcasting televisi bersifat audio dan video. Broadcasting merupakan dunia penyiaran, dan ini dapat dikatakan suatu kegiatan yang senantiasa selalu menarik perhatian khalayak masyarakat luas, baik secara audio dan video.

Konsep Dasar Produksi

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:109)[29] . Istilah lain dari jadwal produksi adalah time table. Jadwal produksi berfungsi sebagai panduan rancangan waktu (detik, jam, hgari, bulan, bahkan tahun) kapan memulai praproduksi-produki-paskaproduksi, disamping itu agar waktu yang dibutuhkan berjalan efektif dan efesien. Berikut bagan susunan produksi:

Gambar 2.1 Konsep Dasar Produksi

Praproduksi

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:25)[29]. Hal-hal yang dipersiapkan pada tahap praproduksi :

    a. Menentukan ide atau gagasan.

    b. Penulisan naskah (script writin) meliputi sinopsis dan scenario.

    c. Pembentukan kerabat kerja (crew).

    d. Membuat konten

    e. Menyiapkan biaya produksi

    f. Menyiapkan keperluan administrasi

    g. Struktur (job desk) organisasi produksi

    h. Persuratan untuk produksi

    i. Survey atau hunting lokasi

    j. Casting pemain

    k. Reading dan rehearsal pemain

    l. Menentukan atau melengkapi kerabat kerja

    m. Membuat direcor’s treatment dan shot list

    n. Membuat breakdown shoot

    o. Membuat floor plan

    p. Membuat run down shooting schedule

    q. Membuat desain produksi

Produksi

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:25)[29]. Pada tahapan ini secara umum meliputi :

    a. Hunting lokasi

    b. Rehearsal

    c. Shooting

    d. Mengirim hasil shooting ke editing – studio editing

Pascaproduksi

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Manajemen Produksi Program Acara TV (2013:26)[29] . Ini merupakan tahapan akhir dari seluruh rangkaian jalannya program acara yang secara umum meliputi:

    a. Mengambil bahan dari studio editing

    b. Mempelajari scenario

    c. Melakukan editing kasar (off line editing)

    d. Melakukan editing halus (on line editing)

    e. Menyusun narasi

    f. Dubbing narasi

    g. Menisi narasi

    h. Menambahkan ilustrasi music

    i. Menambahkan sound effect

    j. Menambahkan credit title

    k. Mixing

    l. Picture lock

    m. Final edit

    n. Distribution gambar

Langkah-langkah Membuat Skenario

Menurut Anton Mabruri KN dalam buku Panduan Penulisan Naskah TV (2013:23-27)[29]. Skenario yang baik adalah yang memiliki acuan struktur tangga dramatik, adegan yang proporsional dan penyampaian alur peristiwa yang runtut. Langkah pembuatan scenario tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan Ide Pokok – Tema

    Ide pokok adalah sebuah jawaban mengenai pertanyaan yang mendasar pada sebuah film, yakni apa yang hendak dibicarakan dalam film tersebut. Ide pokok ini pula yang akan menjadi sebuah premise atau tagline dari sebuah judul film.

  2. Membuat Basic Story

    Basic story menjadi pangkal dari struktur cerita, dengan kata lain basic story merupakan awal mula sebuah cerita film itu berangkat. Didalam film biasanya anda melihat title “base on..” atau “true story..”, tulisan tersebut menandakan film tersebut diambil dari sebuah cerita tertentu. Basic story menjadi kerangka selanjutnya untuk membuat plot cerita. Meskipun ringkas basic story mengandung informasi-informasi mendasar tentang sebuah film. Berikut adalah informasi yang didapat dari basic story:

      a. Tempat dan waktu peristiwa

      b. Tokoh utama dan tokoh penting lainnya yang mendukung

      c. Konflik yang menghidupkan suasana

      d. Gambaran ringkas perkembangan alur cerita

      e. Klimaks dan penyelesaian konflik

    Basic story lahir dari ide, konsep, dan gagasan yang kita pikirkan melalui dari diri sendiri atau sekeliling kita, cerita rakyat, inspirasi, koran, majalah dan tabloid, buku-buku bacaan seperti novel dan cerpen, alam semesta dan sebagainya.

  3. Membuat Sinopsis

    Sinopsis bukan dipahami hanya sebagai ringkasan cerita sebuah film. Sinopsis bukanlah sebuah karya sastra untuk dipamerkan, tetapi yang lebih penting lagi adalah agar penonton memahami secara sekilas bagaimana film tersebut disajikan. Sinopsis berisi ikhtisar film, alur cerita, konflik, maupun tokoh yang penting dan memengaruhi plot, termasuk informasi tempat dan waktu kejadian.

    Secara umum, sinopsis ditulis dalam tiga alinea. Alinea pertama berisi informasi identifikasi atau perkenalan, alinea kedua tentang konflik yang terjadi dan perkembangan alur ceritanya, sedangkan alinea terakhir mencangkup klimaks dan penyelesaian konflik. Tetapi ini bukanlah sesuatu yang baku terkadang seorang penulis scenario dalam membuat synopsis lebih dari tiga alinea atau sebaliknya hanya menulis satu alinea yang sangat ringkas. Kesimpulanya adalah bahwa synopsis yang kita buat mengandung unsur tiga babak, yaitu perkenalan, konflik, dan penyelesaian.

  4. Membuat Treatment

    Treatment menurut kamus kecil film adalah tahap pertengahan dalam proses pembuatan skenario. Yakni setelah dibuat sinopsissebelum skenario. Treatment adalah sketsa dari sebuah skenario dan menjadi kerangka ceritanya. Fungsi utama treatment adalah membuat sketsa penataan konstruksi dramatik. Sketsa tersebut memungkinkan diubahnya urutan peristiwa hingga ditemukan sabuah ramuan plot yang proporsional dan tepat. Untuk mempermudah pembuatan treatment tersebut bisa digunakan alat bantu berupa beberapa kartu yang berisi alur cerita yang bisa diubah urutannya. Setiap kartu berisi satu scene yang lengkap dengan peristiwa adegan.

    Bahasa penuturan treatmen berbentuk bahasa filmis, dan mengandung garis besar kejadian dalam film. Jika treatment sudah tepat, maka perlu diperhatikan untuk tidak sekali-kali keluar dari alur treatment tersebut ketika menulisnya menjadi skenario. Treatment menjadi sangat penting, karena hal yang biasa terjadi dan merupakan kesalahan besar adalah penulis skenario yang terlalu mengikuti arus cerita dam terjadi pengembangan yang pada akhirnya bisa berakibat fatal karena klimaks atau urutan cerita menjadi turun kualitasnya.

  5. Membuat Skenario

    Jika sinopsis adalah penturan cerita secara literatur, maka skenario adalah penuturan secara filmis (deskriptif), dengan penataan secara khusus. Skenario adalah draf alkhir sebuah jalinan cerita yang siap divisualisasikan menjadi sebuah karya film. Namun harus diingat bahwa skenario bukanlah sebuah karya sastra, melainkan blue print atau patokan dalam pembuatan film.

    Skenario adalah tahap akhir dalam proses penciptaan cerita sebuah film. Perlu diingat bahwa untuk membuat sebuah film diperlukan skenario yang telah terstruktur ceritanya dengan rapi dari awal hingga akhir cerita. Artinya film tanpa skenario tidak akan menjadi film yang bagus, meskipun banyak diantara kita yang masih beranggapan bahwa membuat film tanpa skenario pun bisa, tetapi itu tidak menjamin film yang kita buat sebagus dan semenarik yang kita inginkan. Faktanya skenario tidak hanya dibuat untuk kebutuhan pembuatan film saja, ketika kita hendak membuat sebuah iklan komersial, video klip, company profile atau bahkan talkshow sekalipun diperlukan sebuah skenario untuk memaksimalkan hasil yang kita inginkan.


Program Aplikasi Penunjang Desain

Definisi Adobe Illustrator CS6

Menurut Madcoms Madiun dalam buku panduan lengkap adobe Illustrator CC diterbitkan oleh Andi (2011 :1-2)[30] , Adobe Illustrator merupakan salah satu software handal untuk membuat vector atau ilustrasi dalam desain. Adobe Illustrator banyak digunakan oleh para desainer professional dunia dalam menciptakan berbagai hasil karya dari mulai yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun. User Interfacenya sangatmudah dimengerti, terdiri dari beberapa pengelompokan menu. Sekalipun barupertama kali menggunakannya, tetap dapat menggunakannya tanpa kebingungan. Dengan Illustrator akan menghasilkan desain terbaik yang pernah dilihat dalam media cetak atau web.

Tampilan program Adobe Illustrator CS6 memiliki beberapa bagian, yakni menu bar, application bar, panel, dan toolbar. Masing-masing bagian tersebut ada yang memiliki fungsi dan kegunaan sama, tetapi ada yang saling melengkapi. Seperti panel Toolbox akan dilengkapi pengaturannya dengan toolbar. Tool-tool yang terdapat pada toolbox juga akan dilengkapi pengaturannya dengan menggunakan panel-panel yang ada.

Perbedaan interface Adobe Illustrator sebelumnya adalah tampilan menu bar yang agak berada di atas. Sehingga akan terlihat tampilan program lebih kompak dan lebih luas dan lebar jika membuat objek pada sebuah dokumen kerja.

Elemen dasar dari jendela kerja Adobe Illustrator CS6 diantaranya :

    a. Menu Bar atau Baris Menu

    b. Tab Document

    c. Application Bar

    d. Tombol Workplace

    e. Panel Title bar

    f. Control panel

    g. Panel Tool (Toolbox)

    h. Ikon Collepse

Gambar 2.2 Tampilan Area Kerja Adobe Illustrator Cs6

Definisi Adobe After Effect Cs6

Menurut Waloeya, (2012 : 1)[31] , Adobe After Effect merupakan software motion graphics yang dapat digunakan sebagai software compositing, animasi dan video effect. Adobe after effect adalah software animasi bukan image editing sehingga untuk image editing perlu menggunakan photoshop. After effect pun bukan software video editing, sehingga untuk merangkai video dengan durasi relative panjang perlu menggunakan adobe premiere. After effect pun bukan software animasi 3D, sehingga untuk membuat animasi 3D lebih powerfull akan lebih baik jika menggunakan 3Dstudiomax.

Adobe after effect awalnya didesain oleh CoSA (Company of Sciene and Art) sebagai software motion graphics pada desktop. Setelah di akuisisi oleh Aldus dan kemudian oleh adobe, dibuat integrasi yang baik antara software ini dengan Adobe Premiere, Photoshop dan Ilustrator. Oleh karena itu pada saat ini Adobe After Effect merupakan salah satu software multimedia terbaik, yang menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh para amatir dan professional untuk motion graphics atau animasi dan visual effect, yang merupakan bagian proses kreatif dari animasi multimedia.

Saull Bass adalah orang yang pertama kali mencoba mengkomunikasikan pesan melalui permainan grafik di awal pembuatan film.Dengan pendekatan simbolis, film yang dibuatnya menyampaikan esensi dan representasi dari seluruh film. Beberapa karyanya adalah Anatomy Of Murder, Vertigo dan The Age Of Innocence. R/GA (Robert And Richard Greenbreg Associates) menjadikan motion graphics sebagai industri melalui film-film seperti Wolf, Rising Sun, True Lies dan The Untouchables.

Adobe after effect merupakan aplikasi grafis dengan format bitmap. Dengan format bitmap maka perlakuan pada file sumber harus disesuaikan. Karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan terlihat kasar dan pecah.

Gambar 2.3 Tampilan Area Kerja Adobe After Effect Cs6

Definisi Adobe Premiere Pro Cs6

Menurut Ayuningtyas (2011 : 23) [32] , Adobe Premiere merupakan program untuk menyunting dan mendesain film dan video, disamping juga dapat digunakan untuk membuat desain iklan. Dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi, dapat menciptakan karya desain iklan dengan animasi yang indah dan eksklusif.

  1. Standar penyiaran SECAM dipergunakan di negara-negara di Perancis, Timur Tengah dan Afrika, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  2. Standar penyiaran PAL banyak dipergunakan di negara-negara Inggris, Indonesia, Australia, Eropa dan China, dengan Frame Rate 25 frame/detik.
  3. Standar Penyiaran NTSC sering dipergunakan oleh negara-negara Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan Korea, dengan Frame Rate 30 frame/detik.

Secara garis besar jendela Adobe Premiere Pro terdiri dari enam jendela, yaitu: Jendela Project, Source, Panel effect, Jendela Monitor, Jendela Timeline dan Jendela Tools.

  1. Jendela Project berguna sebagai tempat menyimpan clip/footage yang berupa image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Jendela project memiliki 2 bagian yaitu tab project yang berisi daftar clip dan tab effect yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video, dan transisi video.
  2. Source adalah panel dimana bisa mengatur trim dan clip-clip sebelum masuk ke timeline dan di sebelahnya ada pengaturan untuk effect control dan audio mixer untuk clip-clip.
  3. Panel Effect berguna untuk tempat pemilihan effect yang bisa di aplikasikan kedalam video, juga terdapat audio effect dan transisi untuk video, di sebelahnya terdapat panel history dan panel info.
  4. Jendela Monitor terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequnce Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video, dan Sequnce Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
  5. Jendela Timeline memberikan adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit.
  6. Jendela Tools berisikan tombol Selection tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.


Gambar 2.4 Tampilan Adobe Premiere Pro Cs6

Elisitasi

Menurut Guritno, dkk (2011 : 302) [33] , elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Penyusunan laporan Skripsi merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang berupa magang atau dilakukan dengan pengambilan data baik melalui cara observasi ataupun wawancara pada perusahaan atau instansi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, maka diperoleh hasil yang dicapai pada laporan Skripsi yang akan ditujukan melalui diagram pembentukan sistem. Dalam diagram tersebut akan dijelaskan bahwa elisitasi merupakan hasil yang dicapai guna dijadikan dasar pembentukan dan pengembangan suatu projek. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan media komunikasi visual yang diusulkan oleh pihak penulis melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan media yang penting dan harus ada pada rancangan media yang diusulkan tahap I dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam rancangan media, akan membuat rancangan media tersebut lebih perfect.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan ?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual ?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
  4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar perancangan media yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature Review adalah deskripsi hasil tinjauan pustaka yang dilakukan oleh Penulis (tugas TA/Skripsi) terhadap hasil penelitian yang telah ada dan dilakukan oleh peneliti lain mengenai objek atau tema yang sejenis dengan topik yang hendak diteliti atau dibahas pada sebuah penelitian. Literature review merupakan landasan awal dan pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sehingga menghindari pengulangan membuat hal yang sama dan melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan atau melengkapi hal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

Dari beberapa hasil tinjauan dari perpustakaan Raharja penulis mendapatkan beberapa Literature riview, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitra Ginanjar (2012) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN MEDIA VIDEO FEATURE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PARIWISATA KABUPATEN GARUT PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GARUT”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media promosi khususnya pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut berdasarkan dari hasil analisa kebutuhan masih sangat kurang, sampai saat ini media yang terdapat pada bagian pemasaran berupa slide dan foto, dalam hal ini akan dirancang sebuah media audio visual dalam suatu video feature yang dikemas dalam bentuk audio visual yang setiap saat siap untuk dipergunakan oleh pihak pemasaran. Media tersebut diharapakan dapat lebih menarik perhatian wisatawan asing dan masyarakat luas akan adanya media promosi yang berbentuk audio visual pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Sibgatullah Achmad Mudjadi (2014) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG MEDIA PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. TESIN INDONESIA”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media video profile pada PT. TESIN INDONESIA berdasarkan hasil analisa kebutuhan media informasi dan promosi masih kurang interaktif dan menarik sebagai proses pengenalan profil perusahaan. Karena media sebelumnya masih media komunikasi visual seperti spanduk, brosur, banner, katalog produk dan website. Maka dari itu penulis tertarik untuk merancang subuah karya audio visual agar dapat meningkatkan omset perusahaan.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Alfian (2015) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE STUDIO SATU SEBAGAI PENUNJANG PROMOSI DAN INFORMASI PADA PT. METRO TV”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media video profile studio satu PT. METRO TV, berdasarkan analisa kebutuhan informasi ini nantinya akan digunakan untuk menunjang berbagai kegiatan, diantaranya persensai dengan klien ataupun partner dari Metro Tv yang ingin mengetahui studio satu secara menyeluruh dan juga workshop ke kampus-kampus untuk mengajak minat mahasiswa menjadi salah satu crew.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Adi Setiawan (2013) dari STMIK Raharja, penelitian ini membahas tentang “PERANCANGAN VIDEO PROFILE SEBAGAI PENUNJANG INFORMASI DAN PROMOSI PADA SMK BHAKTI ANINDYA”. Penelitian ini dilakukan penulis sebagai media informasi dan promosi untuk meningkatkan citra atau image sekolah di masyarakat dan meningkatkan kualitas jumlah calon siswa yang mendaftar setiap tahunnya.


Dari beberapa hasil tinjauan dari Google Scholar penulis mendapatkan beberapa Literature review, di antaranya sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ogi Nathanael dkk (2016) ”Perancangan Media Promosi Video Profil Mandana Mas Dengan Teknik Live Shoot Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness”. Mandana Mas is a company engaged in the fashion world that produce accessories made from beads. The purpose of designing this profile video media campaign is an effort to increase brand awareness of a perusaahan. Further research conducted with qualitative research methods that will conduct interviews, observation, documentation, and literacy in order to obtain the data used to support the design of Mandana Mas’s profile video. Keyword of designing video Mandana profile Mas've been through data analysis that has been done. Determining keywords is taken based on the data collected from interviews, observations, STP, literature studies, existing studies, and studies of competitors resulting in "Dynamic" as a keyword designing this profile video. The concept of "Dynamic" aims to demonstrate a business step of Mandana Mas who has integrity and innovative personality. So media video promotions and media profile supporter in the form of websites and product catalogs designed to give a picture of Mandana Mas information about working with integrity.”
  2. Mandana Mas adalah perusahaan yang bergerak di dunia fashion yang memproduksi aksesoris yang terbuat dari manik-manik. Tujuan merancang profil media promosi video ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran merek perusaahan a. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan metode penelitian kualitatif yang akan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, dan keaksaraan untuk mendapatkan data yang digunakan untuk mendukung desain Mandana Mas Video profil. Kata kunci dari profil Mandana merancang video yang Mas've telah melalui analisis data yang telah dilakukan. Menentukan kata kunci diambil berdasarkan data yang dikumpulkan dari wawancara, observasi, STP, studi literatur, studi yang ada, dan studi pesaing yang mengakibatkan "Dinamis" sebagai kata kunci merancang Video profil ini. Konsep "Dinamis" bertujuan untuk menunjukkan langkah bisnis Mandana Mas yang memiliki integritas dan kepribadian yang inovatif. Jadi promosi media video dan pendukung profil media dalam bentuk website dan katalog produk yang dirancang untuk memberikan gambaran informasi Mandana Mas tentang bekerja dengan integritas.
  3. Penelitian oleh Amiruddin Hadi Wibowo (2015) "NATURAL DISASTER VIDEOS AS MEDIA TO TEACH WRITING NEWS ITEM TEXT FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS”. Many students experience many difficulties in writing a composition if teachers only give them title to work. This case causes them reluctant and unable to do the task well. The teachers should be creative in teaching writing. The use of media is suggested to be used in teaching process. Generally spoken, the use of media may encourage the students to follow the teachers’ instruction clearly as the media provide direct stimulus for the students to learn the productive skills. The study offers natural disaster videos as the applied media to teach writing a news item text because the videos provide sufficient information for the students to start working with their composition. The result showed that the application of the media could enable the students to write a news item text. The media gave two basic information for the students. They were the language features and generic structure. From the latter fact, the students could make up a good concept to begin composing their news item texts. Thus, the use of natural disaster videos is worth implementing as the media to teach writing news item. Banyak siswa mengalami banyak kesulitan dalam menulis komposisi jika guru hanya memberi mereka gelar untuk bekerja. hal ini menyebabkan mereka enggan dan tidak mampu melakukan tugas dengan baik. Para guru harus kreatif dalam pengajaran menulis. Penggunaan media disarankan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Umumnya berbicara, penggunaan media dapat mendorong siswa untuk mengikuti instruksi guru jelas sebagai media memberikan stimulus langsung untuk siswa untuk belajar keterampilan produktif. Studi ini menawarkan video bencana alam sebagai media diterapkan untuk mengajar menulis teks berita karena video memberikan informasi yang cukup bagi siswa untuk mulai bekerja dengan komposisi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media dapat memungkinkan siswa untuk menulis teks berita. Media memberikan dua informasi dasar untuk siswa. Mereka adalah fitur bahasa dan struktur generik. Dari fakta terakhir, siswa bisa membuat konsep yang baik untuk mulai menyusun teks berita mereka. Dengan demikian, penggunaan video bencana alam bernilai menerapkan sebagai media untuk mengajarkan menulis berita.
  4. Penelitian menurut Ranubha Gohil dan Dr. Vimal Pandya (2015) “Development of a New Model of Advanced Video Compression Technique”. There are many kinds of video format are available in the video technology and there are many techniques to analyse and compress the video with minimum loss of data or quality. Here I am discussing about the new proposed technique of compressing video for more efficient result. In the current scenario, there are two advanced compression method is available MPEG4 and H264, which is more sufficient for video compression. Here, I am presenting the new one for make the video more efficient than MPEG4 or H264, which also improves the advanced video compression technique. The new proposed video compression method improve the video quality and compress the size of the video for stored or transformation over the network. Ada banyak jenis format video yang tersedia dalam teknologi video dan ada banyak teknik untuk menganalisa dan kompres video dengan kehilangan minimal data atau kualitas. Di sini saya membahas tentang teknik baru yang diusulkan mengompresi video untuk hasil yang lebih efisien. Dalam skenario ini, ada dua metode kompresi canggih tersedia MPEG4 dan H264, yang lebih cukup untuk kompresi video. Di sini, saya menyajikan yang baru untuk membuat video lebih efisien daripada MPEG4 atau H264, yang juga meningkatkan teknik kompresi video canggih. Metode kompresi video baru yang diusulkan meningkatkan kualitas video dan kompres ukuran video untuk disimpan atau transformasi melalui jaringan.

Berdasarkan dari literature review di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa video profile mempunyai keunggulan dari konten yang diolah agar cukup menarik dan mempuyai visual yang menjadi daya tarik kepada penonton dan tidak membosankan dengan gambar yang disediakan dan informasi yang jelas dari narasumber untuk membuat motivasi kepada penonton.

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI

Sejarah Singkat PT. Primarindo Argatile

PT.Primarindo Argatile adalah sebuah industri keramik berlokasi di Jl. Raya Serang KM 68, Kibin, Serang dengan luas: area 70.320 M2, luas bangunan 14.463 M2. Kegiatan PT.Primarindo Argatile telah beroperasi dengan produksi komersil sejak Januari 1995. Secara khusus PT. Primarindo memproduksi keramik lantai ukuran 40 X 40 cm dengan berbagai corak mulai dari Polos, Marble, Decoratif, Stone Series, Wood Series dan Granite dengan kapasitas produksi sebesar 8.500 M2/hari.

Berkat kerja keras dan perencanaan terpadu perusahaan mampu menerobos pasar domestik secara luas dan merata mulai dari kota Jabotabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan, Denpasar, Pontianak, Ujung Pandang, sampai Papua, dan skala luar negri ke Srilangka, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Pakistan.

Ini merupakan era regionalisasi dan perdagangan bebas memacu manajemen PT. Primarindo Argatile untuk berupaya terus memantapkan posisi termasuk penjajakan untuk eksport serta usaha pencapaian sertifikasi ISO 9001:2008.

Tersirat rasa bangga atas terwujudnya suatu prestasi dimana PT. Primarindo Argatile dapat ikut mempersembahkan kepada masyarakat produk keramik lantai berkualitas yang memanfaatkan kecanggihan tekhnologi mesin terpadu dari Eropa dan Asia.

Ruang lingkup kegiatan penyampaian informasi PT. Primarindo Argatile di lihat hanya berupa brosur dan mengikuti pameran pada PT. Primarindo Argatile.

Struktur Organisasi

Perusahaan PT. Primarindo Argatile mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:


Struktur Organisasi PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang


Wewenang dan Tanggung Jawab Tiap-Tiap Bagian

Salah satu alat manajemen untuk mencapai suatu tujuan organisai adalah terciptanya suatu struktur organisasi yang baik dan tepat. Pembentukan struktur organisasi ini harus sesuai dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap individu, sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik antar setiap pegawai, baik bawahan maupun atasan.

Struktur organisasi sangat berpengaruh antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu struktur pengorganisasian dibuat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, untuk memperjelas tugas dari masing-masing bagian, maka diperlukan bagian organisasi yang menunjukan hubungan-hubungan dalam struktur berdasarkan wewenang yang sah.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Primarindo Argatile:

1. General Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Memimpin dan mengelola operasional perusahaan

    b. Menetapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu organisasi

    c. Mengevaluasi capaian sasaran mutu organisasi

2. Wakil Manajemen

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengkoordinasikan kegiatan penyusunan, penerapan dan pemeliharaan dokumen system manajemen mutu ISO 9001:2008

    b. Mempromosikan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan ke semua bagian

    c. Melaporkan kinerja SMM kepada General Manager

    d. Mengevaluasi capaian sasaran mutu di bidangnya

3. Accounting & Finance Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menetapkan sasaran mutu bidang keuangan dan akuntansi.

    b. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan dan akuntansi

    c. Membuat laporan pengelolaan keuangan dan akuntansi perusahaan

    d. Mengevaluasi capaian sasaran mutu di bidangnya

4. Purchasing Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian bahan baku, bahan kimia, mesin dan suku cadang

    b. Mengawasi pelaksanaan pemilihan dan evaluasi pemasok

    c. Membuat laporan kegiatan pembelian

    d. Mengevaluasi capaian sasaran mutu di bidangnya

5. Operation Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menetapkan sasaran mutu bidang produksi

    b. Merencanakan & mengawasi pelaksanaan kegiatan realisasi produk mulai bahan baku hingga pengemasan produk

    c. Melakukan koordinasi dengan bagian pemasaran dan pembelian dalam pelaksanaan realisasi produk.

    d. Mengevaluasi capaian sasaran mutu di bidangnya

6. Operation General Affair Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menetapkan sasaran mutu bidang Urusan umum

    b. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan sumber daya, Manusia, logistic, dan lingkungan,

    c. Mengevaluasi pencapaian sasaran mutu di bidangnya

7. Kasi Marketing

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Menetapkan sasaran mutu bidang pemasaran

    b. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pemasaran

    c. Membuat laporan kegiatan pemasaran

8. Kasi Personalia

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengelola kegiatan adm. Kepegawaian

    b. Merencanakan dan melaksanakan pengadaan karyawan

    c. Mengevaluasi kinerja karyawan

    d. Mengelola pelatihan karyawan

9. Kasi QC

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengkoordinir kgiatan pemeriksaan dalam proses dan produk jadi

    b. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam pengendalian produk tidk sesuai

    c. Mengendalikan peralatan pemantauan dan pengukuran

10. Kasi Logistik

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Melakukan pengelolaan logistic bahan baku, bahan kimia, bahan pembantu dan produk

    b. Melakukan adm. Logistic

    c. Membuat laporan stok

11. Kasi R & D

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Melakukan kediatan R&D bidang desain dan formula body, glasur, engobe dan pasta

    b. Menyediakan kebutuhan screen untuk produksi

    c. Menyediakan pasta untuk keperluan produksi

    d. Melaksanakan kegiatan pemeriksaan bahan baku datang (incoming material)

12. Kasi Maintenace

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan dan mngawasi pelaksanakan kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan peralatan produksi dan peralatan penunjang

    b. Membuat laporan hasil pelaksanaan pemeliharaan,perawatan dan perbaikan mesin/ alat produksi dan penunjang

13. Kasi Produksi

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Membantu pembuatan sasaran mutu bagian produksi

    b. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan produksi

    c. Mengkoordinasikan tindakan perbaikan dan pencegahan atas terjadinya ketidaksesuaian produk

    d. Membuat laporan kegiatan realisasi produk

14. Ka. Unit Shipping

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Membantu kasie pemasaran dalam pengiriman produk ke agen/ pelanggan

    b. Membuat laporan hasil shipping

15. Ka. Unit Glaze Preparation

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembuatan engobe dan gasur untuk keperluan produksi

    b. Mengendalikan proses pembuatan engobe dan glasur

    c. Membuat laporan pelaksanaan pembuatan engobe dan glasur

16. Ka. Unit Body Preparation

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembuatan powder body untuk keperluan produksi

    b. Mengendalikan proses pembuatan slip dan powder

    c. Membuat laporan pelaksanaan pembuatan slip dan powder body

17. Ka. Unit R&D

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Melakukan kegiatan R&D dibidang penciptaan motif baru, formula Body, Glazur, Engobe dan Pasta

    b. Menyediakan kebutuhan screen

    c. Melaksanakan kegiatan Pasta Preparation dan pemeriksaan bahan dating

18. Ka. Unit QC

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengkoordinir kgiatan pemeriksaan dalam proses dan produk jadi

    b. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam pengendalian produk tidk sesuai

    c. Mengendalikan peralatan pemantauan dan pengukuran

19. Ka. Unit Press

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pencetakan, dan pengeringan green body

    b. Mengendalikan proses pencetakan dan pengeringan green body

    c. Membuat laporan pelaksanaan pencetakan dan pengeringan green body

20. Ka. Unit Glazing Line

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan aplikasi engobe, glasur dan pasta

    b. Mengendalikan proses aplikasi engobe, glasur dan pasta

    c. Membuat laporan pelaksanaan aplikasi engobe, glasur dan pasta

21. Ka. Unit Kiln

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembakaran

    b. Mengendalikan proses pembakaran

    c. Membuat laporan pelaksanaan pembakaran

22. Ka. Unit Packing

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Shorting dan packing

    b. Mengendalikan proses shorting dan packing

    c. Membuat laporan pelaksanaan shorting dan packing

23. Ka. Unit Utility

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan utility

    b. Mengendalikan pemakaian utility

    c. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan utility

24. Ka. Unit Elektrik

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan & perawatan peralatan elektrik

    b. Mengendalikan penggunaan peralatan elektrik

    c. Membuat laporan pelaksanaan tugasnya.

25. Ka. Unit Workshop

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan perbaikan mesin/ peralatan produksi/ penunjang

    b. Membuat laporan pelaksanaan perbaikan mesin/ peralatan produksi/ penunjang

26. Ka. Unit Security

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Merencanakan , mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengamanan lingkungan

    b. Membuat laporan pelaksanaan pengamanan lingkungan

27. Supervisor / Foreman

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengkoordinasikan kegiatan group yang dibawahinya dalam pelaksanaan proses produksi

28. Koordinator Shift

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Mengkoordinaikan kegiatan produksi pada shiftnya masing – maing

    b. Mengawasi kegiatan produksi sesuai pada shift tugasnya

29. Auditor Internal

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

    a. Melakukan audit internal

    b. Membuat laporan hasil audit


Informasi Produk (Produk Information)

Produk

PT. Primarindo Argatile mengutamakan kepuasan pelanggan dengan cara menyediakan produk ubin keramik berkulitas melalui penerapan proses produksi yang dinamis dan inovatif yang mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 serta terus menerus meningkatkan efektifitas sistem dengan memperhatikan aspek lingkungan, sumber daya manusia, dan teknologi.


Produksi

PT. Primarindo Argatile menjamin bahwa seluruh kegiatan yang terkait dengan proses produksi ubin keramik dilakukan secara terkendali melalui perencanaan produksi, penggunaan prosedur & instruksi kerja terkait. Pengendalian proses produksi dilakukan dengan cara :

    a. Membuat rencana produksi sesuai order dari Marketing yang menyebutkan motif dan jumlah produk.

    b. Menyediakan sarana dan prasarana produksi yang sesuai dengan metoda/ teknologi yang digunakan.

    c. Menyediakan peralatan pemantauan dan pengukuran yang sesuai.

    d. Melakukan pemantauan dan pengukuran pada setiap tahapan proses produksi.

    e. Memonitor setiap pengiriman produk.

Latar Belakang Produk

Manajemen Puncak menjamin bahwa sasaran mutu organisasi dan sasaran mutu pada semua jajaran manajer ditetapkan untuk memenuhi persyaratan produk. Dalam mencapai sasaran mutu tersebut seluruh kegiatan PT. Primarindo Argatile dilakukan secara sistematis sesuai perencanaan sistem manajemen dan efektif. Dalam hal terjadi perubahan terhadap sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan maka integritas sistem manajemen mutu dalam pencapaian Kebijakan dan Sasaran Mutu harus makin efektif.


Perkembangan Produk

PT. Primarindo Argatile senantiasa meningkatkan keefektifan sistem manajemen mutu melalui pengembangan kebijakan dan sasaran mutu, pemanfaatan hasil audit dan analisa data serta hasil tindakan koreksi, pencegahan dan tinjauan manajemen. PT. Primarindo Argatile menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan dihilangkan untuk mencegah terjadinya kembali ketidaksesuaian. PT. Primarindo Argatile menjamin bahwa penyebab ketidaksesuaian yang mungkin timbul dihilangkan sehingga tidak terjadi kembali kecenderungan ketidaksesuaian. Luasan tindakan pencegahan yang diambil bergantung dari dampak yang ditimbulkan oleh kecenderungan ketidaksesuaian.


Material Produk

Material produk keramik yang dipakai oleh PT. Primarindo Argatile berupa beberapa jenis tanah liat yang telah di olah dan di campur dengan bahan lain yang di dapat langsung dari dalam negri dan campuran bahan yang di dapat dari luar negri.


Spesifikasi Produk

PT. Primarindo Argatile memproduksi keramik dengan merk RedHorse, Bergen, Aristocrate, Citicer, Veneta’s, de’oscar dan Optima yang berupa keramik lantai dan keramik dinding dengan program pemasarannya secara lokal dan luar negeri. Skala lokal ditunjukkan seluruh wilayah Indonesia dan skala luar negri ke Srilangka, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Pakistan.

Harga Produk

Harga yang ditawarkan pun beragam sesuai dengan merk dan jenis produk, dan keinginan pelanggan yang terjangkau dari skala menengah sampai menengah ke atas.

Analisa Pasar (Market Analisis)

Market Analisis adalah investigasi terdokumentasi dari pasar yang digunakan untuk menginformasikan kegiatan perencanaan perusahaan atau instansi terutama sekitar keputusan persediaan, pembelian, perluasan tenaga kerja atau kontraksi, fasilitas, pembelian peralatan modal, kegiatan promosi, dan banyak aspek lain dari perusahaan atau instansi. Didalam market analisis terdapat dua aspek yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan atau instansi.

Market positioning

Kegiatan realisasi produk beserta kegiatan pendukungnya dilakukan melalui tahapan proses yang ditetapkan secara terencana dan konsisten melalui penetapan dokumen Rencana Mutu (RM) yang dibuat dengan mempertimbangkan:

    a. Sasaran mutu, kebijakan perusahaan dan keinginan pelanggan;

    b. Proses, dokumen dan sumber daya yang diperlukan;

    c. Kegiatan verifikasi, validasi dan pengawasan serta kriteria keberterimaan pada proses realisasi produk;

    d. Rekaman yang diperlukan sebagai bukti pelaksanaan proses dan hasilnya memenuhi persyaratan.

Dalam target marketing PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang menentukan segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok konsumen (calon customer baru, relasi, masyarakat) yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan pola pemasaran tersendiri, kemudian memilih satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan serta mengembangkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk segmen-segmen yang dipilih tersebut, yaitu dengan melakukan presentasi dan mengikuti berbagai pameran.

Kondisi Pesaing

Saat ini kondisi pesaing begitu banyak, namun ada segelintir perusahaan yang kurang begitu professional dalam pembuatan media promosi, dan sangat jauh tertinggal dari segi kualitas dan kuantitas dari apa yang di miliki oleh PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang. Walaupun dari segi harga mereka masih sangat terjangkau. Salah satunya yang terdekat adalah PT. Arwana.

Potensial Market

PT. Primarindo Argatile menjamin bahwa seluruh persyaratan pelanggan telah ditinjau dan dipahami baik yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan seperti jenis, jumlah, harga, waktu penyerahan, produk tidak cacat/ rusak dan persyaratan perundang – undangan serta persyaratan tambahan yang ditetapkan oleh perusahaan.

PT. Primarindo Argatile menjamin bahwa setiap order yang masuk telah ditinjau dan memastikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi persyaratan pelanggan tersebut di atas. Jika ditemukan persyaratan pelanggan yang tidak jelas harus diselesaikan sebelum order diterima, dan apabila ada perubahan persyaratan pelanggan harus diinformasikan ke seluruh pihak yang terkait.

Komunikasi dengan pelanggan dikendalikan dan dipelihara melalui penyebaran informasi dan survai kepada pelanggan melalui kuesioner dan penanganan keluhan pelanggan.

Market Segmentation

Geografi : Seluruh wilayah Indonesia

Demografi :

1. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

2. Umur : 25 tahun s/d 55 tahun

3. Kelas Ekonomi : Menengah s/d Menengah Keatas

4. Sasaran : a. Pengusaha

b. Relasi

c. Customer

d. Masyarakat

Psikografi : Para pengusaha yang ingin bekerjasama dan relasi untuk bekerja sama dalam apapun yang menyangkut perusahaan, customer yang ingin membeli langsung atau untuk distribusi, dan masyarakat setitar untuk lebih mengetahui detail dari PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang.

Tujuan Pemasaran (Marketing Objective)

PT. Primarindo Argatile menjamin konsistensi komitmen dari manajemen puncak dalam penyusunan dan penerapan sistem manajemen mutu serta senantiasa meningkatkan keefektifannya dengan:

    a. Mengkomunikasikan pentingnya pemenuhan kebutuhan pelanggan termasuk peraturan perundangan yang berlaku.

    b. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu perusahaan termasuk sasaran mutu masing-masing manajer akan dicapai;

    c. Melaksanakan Tinjauan Manajemen;

    d. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan dalam rangka realisasi produk telah diupayakan dipenuhi.

Marketing Strategi (Strategi Pemasaran)

Promosi yang di lakukan saat ini baru sebatas membagikan brosur, memasang spanduk dan banner disetiap acara internal atau eksternal yang setiap tahunnya diadakan oleh PT. Primarindo Argatile dan memberikan brosur pada saat melakukan pameran. Sehingga tidak dapat menjelaskan instansi tersebut secara detail, maka dari itu dengan adanya media video profile sebagai penunjang informasi dan promosi diharapkan perusahaan mendapatkan yang lebih dari sebelumnya dan pangsa pasar meningkat 75% dari sebelummya.

Tabel Budget Produksi Media

Tabel 3.1 Budget Produksi Media

Konfigurasi Hardware dan Software

Perangkat Keras Yang Di Butuhkan

Perancangan video profile tersebut menggunakan 1 unit Laptop HP 1000 dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Processor : AMD A4-3330MX APU with Radeon™ HD Graphics 2.3GHz

    b. RAM : 8 GB

    c. Harddisk : 320 GB

    d. Speaker : Speaker Multimedia

Software Yang Digunakan

Dalam konsep media informasi dan promosi tersebut, penulis menggunakan software :

    a. Adobe Premier Pro Cs6.

    b. Adobe After Effect Cs6.

    c. Adobe Illustrator Cs6.


Elisitasi

Elisitasi Tahap 1

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap 1

Elisitasi Tahap 2

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap 2


Keterangan :

    M = Mandatory (yang diinginkan), harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat rancangan media yang dibutuhkan

    D = Desirable (diperlukan), tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

    I = Inessential (yang tidak mutlak diinginkan), bukanlah bagian dari rancangan media yang dibahas dan merupakan bagian dari luar perancangan media.

Elisitasi Tahap 3

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap 3

Keterangan :

    T = Technical, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan

    O = Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan

    E = Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media komunikasi visual

    H = High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya esulit serta biayanya mahal

    M = Middle, Mampu untuk dikerjakan

    L = Low, Mudah untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

KONSEP PRODUKSI MEDIA

Agar menghasilkan media berbasis video yang baik, menarik dan efektifVideo profile ini Konsep Produksi MAVIB dengan melalui tahapan-tahapan untuk mencapai efisiensi produk dengan menggunakan teknik MAVIB (Multimedia Audio Visual dan Broadcasting) yang merupakan bidang ilmu desain dua dimensi, tiga dimensi dan penggabungan dari dua dengan tiga dimensi. Kemajuan dari MAVIB akan menghasilkan suatu media audio visual yang menarik untuk disajikan kepada audience. Dengan Konsep Produksi MAVIB media video yang dibuat akan menjadi lebih baik dalam segi produksi maupun teoritisnya. Langkah dari Konsep Produksi MAVIB dimulai dari Preproduction lalu Production dan yang terakhir Postproduction .

Untuk Preproduction adalah tahap dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dimulai seperti dituangkannya ide, pembuatan Time Schedule, sinopsis, Script Writting, pembuatan Storyboard, pencarian pemain dan crew. Berkaitan dengan Production adalah bekerjasamanya pemain dan crew untuk pewujudan dari sinopsis, Storyboard dan tepatnya Time Schedule yang telah dibuat. Untuk itu Production memiliki empat tahapan berupa Perencanaan Multimedia, Perencanaan Audio, Perencanaan Visual dan yang terakhir Perencanaan Broadcasting. Sedangkan Postproduction adalah tahap format packet untuk media video profile yang dibuat dalam rangka pendistribusian ke berbagai media.

Untuk lebih jelasnya Konsep Produksi MAVIB di illustrasikan pada bagan berikut ini :

Tahap Konsep Produksi MAVIB (KPM)

Preproduction

Untuk Preproduction adalah step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi MAVIB. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi MAVIB, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writtingdan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting Alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada bagan berikut ini :

Tahap Preproduction

Observasi

Berdasarkan pengamatan khusus yang terjadi pada PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang, program promosi yang kurang efektif dan kurangnya informasi perusahaan secara menyeluruh, menjadikan bahan pertimbangan untuk merancang sebuah media video profile sebagai penunjang media informasi pada PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan materi di peroleh dari perusahaan terkait dan perusahaan yang bekerjasama dengan PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang, yang didokumentasikan untuk merancang sebuah video profile.

Analisa Data

Berdasarkan analisa data yang diperoleh dari perusahaan traerkait, penulis menggunakan aplikasi program grafis, aplikasi yang digunakan untuk memproses data terebut seperti Adobe Premiere Pro CS6, Adobe After Effect CS6, dan Adobe Illustrator CS6.

Ide

Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran dan gagasan yang telah dituangkan kedalam media dalam hal ini media audio dan visual (video). Media informasi yang dibuat mengambil ide dari profile PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang, media informasi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut.

Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita atau film, menjadi bentuk pemendekan dari sebuah feature documenter dengan tetap memperhatikan unsur-unsur cerminan feature documenter tersebut. Sinopsis biasanya dibatasi oleh jumlah halaman, misalnya ½ (setengah), satu atau dua halaman, seperlima atau sepersepuluh dari panjang feature documenter. Sinopsis perancangan video profile sebagai media promosi dan informasi pada PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang ini adalah :

”PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang adalah sebuah industri keramik berlokasi di Jl. Raya Serang KM 68, Kibin, Serang. Kegiatan PT.Primarindo Argatile telah beroperasi dengan produksi komersil sejak Januari 1995. Secara khusus PT. Primarindo Argatile memproduksi keramik lantai ukuran 40 X 40 cm dan keramik dinding dengan ukuran 20 X 40 cm dengan berbagai corak dari yang polos, marble, decorative, stone series, wood series dan granite dengan merk RedHorse, Bergen, Aristocrate, Citicer, Veneta’s, de’oscar dan Optima. PT. Primarindo Argatile mampu menerobos pasar domestik secara luas dan merata mulai dari kota Jabotabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya, Palembang, Medan, Denpasar, Pontianak, Ujung Pandang, sampai Papua, dan skala luar negri ke Srilangka, Malaysia, Korea Selatan, Thailand dan Pakistan.”

Storyboard adalah rancangan berupa sket gambar yang dilengkapi dengan petunjuk atau catatan pengambilan gambar untuk kebutuhan shooting. Selama proses pra produksi, perencanaan yang berhubungan dengan visualiasasi yang akan dibuat membutuhkan Storyboard sebagai media bantuannya.

Narasi

Suatu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan rangkaian karya dari waktu ke waktu yang dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Narasi Perancangan video profile PT. Primarindo Argatile ini adalah :

”PT. Primarindo Argatile merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi keramik / dalam pembuatannya pertama adanya bahan baku berupa tanah yang terdiri dari formula campuran lain yang di proses dengan mesin ballmil sehingga menghasilkan bahan baku berupa powder / selanjutnya diolah dan di bentuk sesuai ukuran panjang, lebar dan ketebalan dengan mesin press / setelah dicetak lalu memasuki pengeringan dilanjut dengan melapisi permukaan dengan cairan engob untuk menghasilkan lapisan atas yang glossy / PT. Primarindo Argatile kini sudah menggunakan mesin print digital dengan kualitas terbaik untuk mencetak warna dan motif dengan karyawan yang menginput di bagian pengatur mesin / permukaan yang glossy memudahkan pengaplikasian motif keramik dengan mesin print digital / setelah motif dan warna di cetak keramik memasuki mesin killen atau pembakaran untuk mematangkan keramik dengan suhu 77.777 derajat dalam waktu 40 menit / hasil output killen merupakan hasil dari proses pembakaran / setelah proses pembakaran dilanjut dengan uji tes ketahanan keramik dengan tekanan yang telah ditentukan apabila keramik kuat maka akan lolos jika tidak kuat maka keramik akan pecah / lalu proses pengecekan ukuran dan warna dengan mesin / setelah melewati tahapan uji yang sesuai keramik dipacking menggunakan mesin yang dengan otomatis mengisi berapa buah keramik yang akan di packing / karyawan yang menumpuk keramik yang sudah dipacking dengan ketentuan yang sudah ditentukan / cek quality control (QC) dengan memasukan satu keramik ke dalam mesin press yang akan menekan keramik dengan standar SNI / gudang sebagai tempat penyimpanan keramik yang siap dikirim / dan keramik pun siap dikirim dengan menggunakan truk ke berbagai tempat pendistribusian / PT. Primarindo Argatile memiliki ruang showroom keramik dimana keramik yang di produksi dipajang dengan rapih sesuai ukuran dan jenisnya.

Script Writing

Membuat rancangan penulisan naskah secara rinci yang mengembangkan gagasan pada sinopsis menjadi sebuah cerita yang menarik.

Script Writing dalam video profile ini seperti berikut :

Table 4.1 Script Writing

Story Board

Gambar 4.3 SCENE 1 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan logo PT. Ptimarindo Argatile

Gambar 4.4 SCENE 2 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.5 SCENE 3 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan meeting evaluasi

Gambar 4.6 SCENE 4 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.7 SCENE 5 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan mengecek warna di mesin print digital

Gambar 4.8 SCENE 6 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.9 SCENE 7 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan hasil dari pencampuran bahan baku berupa powder

Gambar 4.10 SCENE 8 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan mesin press yang sedang mencetak body keramik

Gambar 4.11 SCENE 9 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan alat pengatur mesin press

Gambar 4.12 SCENE 10 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses pengeringan keramik yang sudah di cetak

Gambar 4.13 SCENE 11 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses melapisi permukaan keramik dengan engob

Gambar 4.14 SCENE 12 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik memasuki mesin print digital

Gambar 4.15 SCENE 13 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan yang menentukan warna dari motif keramik

Gambar 4.16 SCENE 14 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan hasil output print digital

Gambar 4.17 SCENE 15 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik memasuki mesin killen / pembakaran

Gambar 4.18 SCENE 16 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan mesin killen / pembakaran

Gambar 4.19 SCENE 17 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan hasil output dari mesin killen / pembakaran

Gambar 4.20 SCENE 18 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan uji tes ketahanan kekuatan keramik

Gambar 4.21 SCENE 19 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan mesin pengecekan warna keramik

Gambar 4.22 SCENE 20 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses packing menggunakan mesin / autopacking

Gambar 4.23 SCENE 21 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan sedang proses packing akhir

Gambar 4.24 SCENE 22 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan yang memasukan keramik ke mesin pengecekan kekuatan keramik sesuai standar SNI (cek Quality Control)

Gambar 4.25 SCENE 23 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan gudang penyimpanan keramik untuk ekspor

Gambar 4.26 SCENE 24 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses menata keramik ke dalam truck

Gambar 4.27 SCENE 25 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan foto keramik yang dipajang di ruang showroom

Gambar 4.28 SCENE 26 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan jenis keramik lantai 40x40 yang ada di showroom

Gambar 4.29 SCENE 27 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan jenis keramik wall yang ada di showroom

Rundown

Tabel 4.2 Rundown produksi video profile PT. Primarindo Argatile

Time Schedule

Tabel 4.3 Time Schedule produksi video profile PT. Primarindo Argatile


Budget Produksi Media

Untuk membuat video profile, penulis membutuhkan anggaran yang cukup besar. Berikut rincian dana yang akan digunakan.

Tabel 4.4 Daftar anggaran

Persiapan Alat

Secara umum alat yang dibutuhkan adalah kamera DSLR, tripod dan stabilizercam. Untuk camera yang digunakan penulis menggunakan kamera Nikon D5300. Tripod menggunakan merk blablaa. Stabilizercam menggunakan Sevenoak. Sedangkan Mic com digunakan dalam pengisian dubbing suara ke dalam iklan melalui komputer. Dalam video ini banyak digunakan didalam lokasi PT. Primarindo Argatile


Gambar 4.30 Kamera DSLR Nikon D5300

Gambar 4.31 Tripod

Gambar 4.32 Stabilizer

Crew

Pemain dari video profile ini adalah seluruh siswa-siswi, pengajar dan karyawan PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan Sutradara, Cameramen, Editor, Script Writting, dan pembaca naskah.

Adapun pemain dan crew yang terlibat dalam pembuatan video profile dengan spesial effect antara lain:

Tabel 4.5 Daftar Crew

Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproductiondalam bentukskenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diataranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

Gambar 4.33 Tahap Production

Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan mengkombinasi tiga elemen yaitu, suara, gambar dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif serta efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa spesial efek. Untuk mensukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

    A. Tujuan Multimedia

    Tujuan multimedia dari pembuatan media audio visual ini adalah sebagai media informasi dan promosiperusahaan untuk display yang dimasukkan kedalam presentasi dan ditampilkan setelah presentasi dari petugas selesai, agar informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami masyarakat luas.

    B. Strategi Multimedia

    Media audio visual yang menyampaikan informasidan promosi tentang PT. Primarindo Argatile. Sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi  : Seluruh wilayah Indonesia

    Demografi  :

    • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    • Usia : 25 tahun s/d 55 tahun

    • Kelas Ekonomi : Menengah s/d menengah keatas

    • Sasaran : 1. Pengusaha

    2. Relasi

    3. Customer

    4. Masyarakat

    Psikografi

    Para pengusaha atau relasi yang ingin bergabung untuk bekerjasama, customer yang ingin membeli langsung atau untuk distribusi, dan
    masyarakat sekitar PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang.

    C. Program Multimedia

    Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan yaitu :

      a. Teks

      Teks dalam video ini memakai type Bank Gothic MBT diterapkan dalam media informasi dengan beberapa efek.

      b. Picture

      Gambar yang dipakai dalam media informasi ini memakai gambar dalam bentuk jpg dan Avi untuk videonya.

      c. Sound

      Suara digunakan untuk background musik, suara manusia sebagai pembaca naskah pada video tersebut. Penerapan tempat suara ditentukan dimana video sedang berjalan dan disesuaikan dengan suasana video tersebut.


Perencanaan Audio

Audio adalah elemen yang wajib ada pada setiap kali menampilkan video karena jika tidak ada audio nantinya video yang ditampilkan terasa kurang menarik masyarakatmaka dari itu perencanaan audio mempunyai faktor penting dalam menentukan menarik atau tidaknya media informasi berupa video yang dihasilkan.Dalam konsep produksi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

    A. Tujuan Audio

    Tujuan dari elemen audio yang diberikan dalam pembuatan media informasi ini nantinya dapat memberikan interest kepada masyarakat hingga mengena dihati masyarakat. PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang telah memasuki tahap persaingan (competitive stage) maka tujuan audio adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat akan kelengkapan fasilitas dan keunggulan mutu perusahaan. Audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan gambar bergerak yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan kesan yang berkualitas bagi relasi dan customer PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang. Audio dalam video profile ini akan lebih banyak menerangkan tentang merk produk keramik dan wilayah pemasaran PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang.

    B. Strategi Audio

    Dalam hal ini strategi yang ditampilkan ialah setiap video yang ditampilkan akan diiringi suara musik, dan suara manusia sebagai pembaca naskah yang intinya menjelaskan profile PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang. Dari setiap gerakan yang ada diberikan efek audio yang berbeda–beda sesuai dengan tampilan di video tersebut dari suara musik akan di dubbing dengan suara efek yang sedang ditampilkan maupun ketika orang sedang berbicara. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

    Geografi  : Seluruh wilayah Indonesia

    Demografi  :

    • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
    • Usia : 25 tahun s/d 55 tahun

    • Kelas Ekonomi : Menengah s/d menengah keatas

    • Sasaran : 1. Pengusaha

    2. Relasi

    3. Customer

    4. Masyarakat

    Psikografi

    Para pengusaha atau relasi yang ingin bergabung untuk bekerjasama, customer yang ingin membeli langsung atau untuk distribusi, dan
    masyarakat sekitar PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang.

    C. Program Audio

    Setiap audio yang diterapkan untuk mengisi suara diambil dari video yang sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan dari media informasi yang dirancang, diambil dari musik mp3, dicari sound efek yang sesuai. Adanya program editing memudahkan untuk membuat audio kemudian dilakukan proses penyesuaian rancangan video yang akan disuguhkan kepada masyarakat. Audio yang diambil sebelumya dicari yang sesuai, seperti untuk audio musik mp3, untuk dubbing suara manusia disesuaikan dengan gambar yang sedang berjalan dengan durasi yang disamakan. Pengambilan audio yang sesuai diperlukan proses editing dari cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini ada tiga tahapan yaitu :

    </p>

      a. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang mengambil suara awalan music Arabian Knights instrumental - ironsoul.

      b. Music Backsound digunakan dalam wawancara menggunakan instrument pianot

      . c. Dubbing digunakan untuk menceritakan suasana video dan naskah dari video dengan menggunakan audio yang berada pada kamera Nikon D5300.

Perencanaan Visual

Bentuk visualisasi yang dihasilkan nantinya akan berupa karya visual atau dalam bentuk video yang disusun secara rapi dengan menampilkan video, gambar-gambar yang interaktif dan di edit sedemikian rupa agar menarik masyarakat yang melihatnya sertaperencanaan visual ditujukan guna memberikan kesan dan image tertentu dalam video yang ditampilkan.

    A. Tujuan Visual

    Media informasi yang dirancang berupa sebuah karya visual yang didalamnya terdapat visual effects yakni efek perpindahan gambar menggunakan beberapa tipe seperti slide, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk visulisasi yang terkesan menarik. Kesan yang ditampilkan dalam visual effect video tersebut dengan menggabungkan lima buah hasil video yang berbeda menjadi dalam satu frame.

    B. Strategi Visual

    Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan riil atau benar–benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper, opening, suasana perjalanan sekitar perusahaan, aktifitas karyawan, proses pembuatan keramik dari awal sampai akhir. Semua dirancang dan disajikan dengan tepat, tegas, efisien dan efektif.

    C. Program Visualisasi

    Didalam proses produksi inilah perancangan spesial effects dibuat menggunakan aplikasi adobe after effect Cs6, adobe illustrator pro Cs6 dan adobe premiere Pro Cs6 yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Acuan storyboard diubah menjadi animatrix yaitu semacam lower third dari storyboard yang sudah diisi dengan dialog yang belum diedit.

Gambar 4.34 SCENE 1 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan logo PT. Ptimarindo Argatile

Gambar 4.35 SCENE 2 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.36 SCENE 3 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan meeting evaluasi

Gambar 4.37 SCENE 4 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.38 SCENE 5 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan mengecek warna di mesin print digital

Gambar 4.39 SCENE 6 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik diatas compyer berjalan

Gambar 4.40 SCENE 7 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan hasil dari pencampuran bahan baku berupa powder

Gambar 4.41 SCENE 8 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan mesin press yang sedang mencetak body keramik

Gambar 4.42 SCENE 9 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan alat pengatur mesin press

Gambar 4.43 SCENE 10 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses pengeringan keramik yang sudah di cetak

Gambar 4.44 SCENE 11 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses melapisi permukaan keramik dengan engob

Gambar 4.45 SCENE 12 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik memasuki mesin print digital

Gambar 4.46 SCENE 13 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan yang menentukan warna dari motif keramik

Gambar 4.47 SCENE 14 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan hasil output print digital

Gambar 4.48 SCENE 15 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan keramik memasuki mesin killen / pembakaran

Gambar 4.49 SCENE 16 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan mesin killen / pembakaran

Gambar 4.50 SCENE 17 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan hasil output dari mesin killen / pembakaran

Gambar 4.51 SCENE 18 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan uji tes ketahanan kekuatan keramik

Gambar 4.52 SCENE 19 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan mesin pengecekan warna keramik

Gambar 4.53 SCENE 20 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses packing menggunakan mesin / autopacking

Gambar 4.54 SCENE 21 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan sedang proses packing akhir

Gambar 4.55 SCENE 22 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan karyawan yang memasukan keramik ke mesin pengecekan kekuatan keramik sesuai standar SNI (cek Quality Control)

Gambar 4.56 SCENE 23 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan gudang penyimpanan keramik untuk ekspor

Gambar 4.57 SCENE 24 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan proses menata keramik ke dalam truck

Gambar 4.58 SCENE 25 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan foto keramik yang dipajang di ruang showroom

Gambar 4.59 SCENE 26 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan jenis keramik lantai 40x40 yang ada di showroom

Gambar 4.60 SCENE 27 INT/PT. Primarindo Argatile/Day/Full Shot Menampilkan jenis keramik wall yang ada di showroom

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program pendistribusian efektif serta efisien. Perencanaan broadcasting ditujukan guna menjangkau masyarakat lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi atau media promosi menjadi arahan untuk dapat mencapai target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

    A. Tujuan Broadcasting

    Broadcasting menjangkau khalayak luas tanpa ada filter khalayak mana yang cocok untuk media informasi dan promosi yang dibuat. Tujuan broadcasting pembuatan media informasidan promosi ini diharapkan akan menjangkau 90% dari khalayak yang ditetapkan seperti masyarakat terdekat serta masyarakat luas pada umumnya. Tujuan broadcasting yaitu menyiarkan atau mendistribusikan video informasi dan promosi yang dibuat dalam berbagai bentuk pendistribusian hingga mencapai target yang ditetapkan.

    B. Strategi Broadcasting

    Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu pemanfaatan fasilitas tempat yang ada, strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD dan upload video ke You-Tube.

    C. Program Broadcasting

    Program broadcasting memang melingkupi pada khalayak yang luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi yang dibuat dari hasil editingmedia video profile PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang akan disalurkan melalui media :

      a) DVD secara garis besarnya sama dengan CD tetapi mempunyai kapasitas yang lebih besar. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang adapadakomputer yang bersangkutan. Untuk itu buat format yang secara umum dapat dibuka dikomputer mana saja seperti bentuk .avi, .mov, .mpg, dan wmv.

      b) Youtube, media informasi yang diunggah melalui Youtube, harus mempunyai akun sebelum malakukan aktifitas unggah, biasanya dengan secara otomatis Youtube akan meminta aktifasi akun . Jika telah melakukan aktifasi akun maka proses unggah tinggal mencari dimana video disimpan. Proses lama tidaknya unggah tergantung dari besar kecilnya kapasitas pada video, semakin lama durasi dan besar kapasitas maka semakin lama proses unggah video.

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah cerita atau pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production di satukan dan di edit oleh seorang editor. Kegiatan pemutaran dan distribusi juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction, yaitu :

Gambar 4.61 Tahap Postproduction

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai keinginan atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.

Mixing

Mixing merupakan tahap pencampuran antara gambar dan suara, narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik dimasukkan kedalam hasil editing gambar sesuai dengan naskah. Keseimbangan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah proses mixing selesai lalu data di ekspor ke format file tertentu untuk proses penyiaran ke publik.

Finishing

Tahap finishing ini merupakan tahap terakhir dalam proses pembuatan vide oprofile. Pada tahap ini dilakukan proses export video dari adobe premier pro menjadi format video. Kemudian hasil export video di burning ke DVD dan di unggah ke Youtube untuk menyebarkan video informasi dan promosi ini kepada sasaran-sasaran yang telah ditentukan dalam potensi pasar.

  1. Tahap Keluaran

    Tahap keluaran adalah suatu tahapan dimana pada tahapan-tahapan awal telah dikerjakan dari mulai digitizing, editing, mixing dan hasil terakhir adalah penyimpanan serta format video yang harus ditentukan baik format AVI atau MPEG4 untuk digunakan nantinya.

  2. Segmen Pasar

    Ini adalah tahap akhir, di mana video profile ini dirilis, diupload dan didistribusikan, media yang di pakai untuk mempromosikan video profile ini adalah Youtube dan Website perusahaan, pendistribusian video profile ini bisa melalui link yang disebarkan melalui email kepada calon customr PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang. Video profile ini juga akan ditayangkan pada acara pameran produk yang diikuti oleh PT. Primarindo Argatile Kabupaten Serang.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan adalah merupakan poin-poin kalimat yang menjawab permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah. Berdasarkan analisa yang dilakukan pada PT. Primarindo Argatile sesuai dengan poin-poin permasalahan yang disampaikan pada rumusan masalah yang terdapat pada laporan BAB I dan rancangan media yang dihasilkan oleh peneliti, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

  1. Saat ini perusahaan tersebut membutuhkan media berbasis video yang menunjang program promosi yang dapat menyampaikan pesan informasi sekaligus dapat meningkatkan pencitraan PT. Primarindo Argatile.
  2. Agar hasil rancangan video dapat menarik perhatian masyarakat tahapan-tahapan pada konsep produksi media hendaknya ditujukan hal-hal yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat dan hal-hal kreatifitas yang dapat memanjakan masyarakat diantaranya media tersebut terdapat unsur-unsur audio, visual dan broadcasting.
  3. Kemudahan yang di dapat oleh PT. Primarindo Argatile setelah menggunakan video profile diantaranya adalah mempermudah dalam pemasaran, mempermudah dalam melakukan persentasi dengan klien, dan pelaksanaan promosi lebih menarik perhatian masyarakat.


Saran

Jika PT. Primarindo Argatile ingin mendapatkan banyak customer baru dan pencitraan selalu terjaga dalam kesempatan laporan penelitian ini, penulis ingin menyampaikan masukan diantaranya :

  1. Sesuai dengan terus meningkatnya kemajuan teknologi informasi, selalu terdapat perubahan-perubahan formasi susunan ketenaga kerjaan dan perubahan strategi program promosi, hendaknya selain data-data informasi selalu update mengikuti perkembangan dan kebutuhan sesuai dengan arah manajemen, setidaknya bentuk media sarana-sarana penunjang informasi selalu disesuikan dengan kebutuhan.
  2. Agar setiap sajian informasi selalu dapat ditampilkan dengan elegant dan menarik pada setiap penyelenggaraan kegiatan hendaknya fasilitas-fasilitas yang menyertai publikasi hendaknya disesuaikan dengan standar penyajian tayangan yang seharusnya.
  3. Setiap mengadakan perubahan dan penyempurnaan sarana media informasi yang akan digunakan perusahaan, hendaknya perusahaanan selalu terbuka terhadap setiap pihak yang ingin mengadakan penelitian di PT. Primarindo Argatile setiap tahun.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Soepadmo, Gatoet. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan, Jakarta : Niaga Swadaya.
  2. 2,0 2,1 2,2 Mabruri KN, Anton. 2013. Manajemen Produksi Program Acara TV, Jakarta : PT. Grasindo.
  3. Situmorang, Syafizal Helmi. 2011. Analisis Data: Untuk Riset Manajemen dan bisnis, Medan : USU Press
  4. Priyatno, Duwi. 2011. Pengertian Project Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
  5. Tjiptono, Fandy. 2012. Media Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
  6. Amin. Zaenal, dan Santoso. Yudi. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta : Universitas Budi Luhur
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Maimunah. Lusyani Sunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol. 5 No. 3, Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  8. O’Brien, James. 2012. Introducton to Information System, Jakarta : Salemba Empat
  9. Sutabri. Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
  10. Daryanto. 2011. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
  11. Tiyani, Dwintha Ririn. 2012. Analisa Bauran Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan. Makassar: Universitas Hasanuddin.
  12. Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
  13. 13,0 13,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Untung Rahardja. Reni Mulyani. 2012. Audio Visual As One Of The Teaching Resources On iLearning. Journal CCIT Vol. 5 No. 2. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja.
  14. 14,0 14,1 Supriyono, Rakhmat. 2011. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi.
  15. 15,0 15,1 Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis dan Tipografi. Yogyakarta: Buku Pintar.
  16. Maharsi, Indiria. 2013. TIPOGRAFI (Tiap Font Memiliki Nyawa dan Arti), Yogyakarta : CAPS.
  17. Brewer, Roy. 2013. Pengantar Tipografi. Yogyakarta : Sudiana
  18. Wibowo, Ibnu Teguh. 2013. Buku Belajar Desain Grafis dan Tipografi. Yogyakarta: Buku Pintar.
  19. Hendratman, Hendi. 2015. Computer Grapich Design, Bandung : Informatika Bandung.
  20. Ayuningtyas, Melvy. 2011. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro CC, Bekasi : Dunia Komputer.
  21. Hendratman, Hendi. 2012. The magic of Adobe Premiere Pro, Bandung : Informatika Bandung.
  22. Tinarbuko, Sumbo. 2015. DEKAVE (Penanda Zaman Masyarakat Global), Yogyakarta : CAPS.
  23. Darmawan. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
  24. Binanto, Iwan. 2011. Multimedia Digital (Dasar Teori dan Pengembangannya). Yogyakarta : Andi.
  25. 25,0 25,1 Uchjana, Onong, 2012. Kamus Komunikasi. Bandung : Mandar Maju.
  26. Atmoehoetomo, Soegito. 2011. Media Audio Visual Pendidikan Dan Proses Produksi Programnya. Bandung : Alfabeta.
  27. Imanto, Teguh. 2011. Diklat Pasca Produksi Televisi, Jakarta : Universitas Esa Unggul.
  28. Arifin, Elva. 2011. Broadcasting to Be Broadcaster. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  29. 29,0 29,1 29,2 29,3 29,4 Mabruri KN, Anton. 2013. Manajemen Produksi Program Acara TV, Jakarta : PT. Grasindo.
  30. Madiun, Madcoms. 2011. Panduan Lengkap Adobe Ilustrator CC. Yogyakarta : Andi.
  31. Waloeya, Yohan Jari. 2012. Seri Belajar Kilat Adobe After Effect Premiere Pro CS6, Yogyakarta: Andi.
  32. Ayuningtyas, Melvy. 2011. Ngedit Video Dengan Adobe Premiere Pro CC, Bekasi : Dunia Komputer.
  33. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta : CV. Andi Offset.