SI1321475740

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI

PADA SMK AL-MU’IN KOTA

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1321475740
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI

PADA SMK AL-MU’IN KOTA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321475740
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: KONSENTRASI MULTIMEDIA AUDIO VISUAL AND BROADCASTING

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, S.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI

PADA SMK AL-MU’IN KOTA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1321475740
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrrasi Multimedia Audio Visal and Broadcasting

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Lusyani Sunarya, S.Sn., M.Si.)
   
(Maimunah, M.Kom.)
NID : 06124
   
NID : 02012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI

PADA SMK AL-MU’IN KOTA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1321475740
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrrasi Multimedia Audio Visal and Broadcasting

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN MEDIA VIDEO PROMOSI

PADA SMK AL-MU’IN KOTA

TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1321475740
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Multimedia Audio Visual and Broadcasting

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
 
NIM :1321475740

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Persaingan usaha dibidang pendidikan, setiap pihak berlomba untuk menggunakan bentuk media yang dinilai dapat dijadikan daya tarik dalam memenangkan persaingan terhadap setiap kompetitornya khususnya pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Seiring dengan perkembangan teknologi multimedia dalam bentuk video dinilai lebih memberikan daya tarik, karena media berbasis video dapat menyampaikan pesan informasi dalam bentuk gambar bergerak, melalui media tersebut dapat menyampaikan informasi yang lebih akurat dan up to date. Saat ini media informasi dan promosinya berupa media cetak saja yang belum dapat menjelaskan ruang lingkup sekolah dengan detail, update dan menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah melalui perancangan video promosi ini akan dapat menarik minat calon siswa-siswi baru, transfer dan masyarakat, untuk lebih mengenal dan berminat di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Hasil Penelitian ini berupa video promosi sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang menampilkan profil sekolah, program studi, keunggulan, prestasi sekolah, ekstrakulikuler dan fasilitas sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis permasalahan, pengumpulan data, analisa perancangan media dan konsep produksi media. Di dalam konsep produksi media terdapat tahap preproduction, production, dan postproduction. Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah video promosi yang akan digunakan sebagai sarana informasi dan promosi sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Melalui perancangan media video promosi ini diharapkan dapat meningatkan jumlah siswa-siswi baru pada tahunnya dan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang semakin dikenal masyarakat luas.


Kata Kunci: Media, Video Promosi, Informasi.

ABSTRACT

Competition in the field of business education, each of the parties compete to use media rated can be an attraction in winning the competition against each of its competitors especially in SMK Al-Mu'in Kota Tangerang. Along with the development of multimedia technology in the form of videos rated more provide an attraction, because video-based media can convey the message information in the form of moving image, through such media can convey information more accurate and up to date. Current media information and promotion in the form of print media are not yet able to explain the scope of the school with details, updates and interesting. The purpose of this research is through the design of promotional videos will be able to attract the interest of prospective new students, transfer and community, to better know and are interested in SMK Al-Mu'in Kota Tangerang. The results of this research in the form of promotional video school SMK Al-Mu'in Kota Tangerang featuring the profile of the school, courses, school achievement, excellence, extracurricular and school facilities. Research methods used in this study is the analysis of the problems, data collection, analysis of the design of media and media production concept. In the concept of media production there are stages of preproduction, production, and postproduction. The end result of this design is a promotional video that will be used as a means of information and the promotion of school SMK Al-Mu'in Kota Tangerang. Through the design of video media promotion is expected to meningatkan the number of new students in the year and Al-Mu'in Kota SMK Kota Tangerang increasingly known for the wider community.


Keywords : Media, Promtional Video, Promotion

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji serta rasa syukur dan rasa terima kasih kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala anugerah, rahmat, dan karunia–Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini sebagaimana mestinya dan tepat pada waktunya. Skripsi dengan judul “Perancangan Media Video Promosi Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang” ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Teknik Informatika konsentrasi Multimedia Audio Visual and Broadcasting (MAVIB) STMIK Raharja Tangerang.

Dalam penulisan Laporan Skripsi ini, penulis menemukan beberapa kesulitan yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman yang penulis miliki, sehingga tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak terkait yang selama ini telah meluangkan waktu dan tenaganya. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Ibu Lusyani Sunarya, S.Sn.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya yang sangat berarti dalam perancangan dan penyelesaian laporan Skripsi ini..
  5. Ibu Maimunah, M.Kom., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Hamdani Halim, S.Pd., selaku stakeholder yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dan memberikan nasehat serta saran yang membangun kedepannya.
  7. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
  8. Rasa terima kasih yang terdalam untuk Ayah, Ibu, dan Kakak yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan moril, semangat dan selalu mendo’akan untuk kelancaran dan keberhasilan penulis.
  9. Teman - teman dan Sahabat yang selalu mendukung setiap saat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan serta penulisan laporan skripsi ini, dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis.


Tangerang, 23 Januari 2018
(Fadli Fathurohman)
NIM. 1321475740

Daftar isi

DAFTAR TABEL

2.1. Matrix SWOT

2.2 Jenis Media

2.3. Literature Review

3.1. Material Produk

3.2. Kondisi Pesaing

3.3. Matriks SWOT

3.4. Budget Produksi Media

3.5. Elisitasi Tahap I

3.6. Elisitasi Tahap II

3.7. Elisitasi Tahap III

3.8. Elisitasi Final

4.1. Script Writting

4.2. Rundown

4.3. Susunan Crew and Talent

4.4. Time Schedule

4.5. Anggaran/ Budget Produksi

4.6. Kesan Visual Effect

DAFTAR GAMBAR


2.1. Tampilan ProjectAdobe Premiere CC 2015

2.4. Tampilan ProjectAdobe After Effect CC 2015  

2.5. Tampilan ProjectAdobe Photoshop CC 2015  

2.6. Tampilan ProjectAdobe Audition CC 2015

3.1. Struktur Organisasi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

4.1. Tahapan Pre Production

4.2. Menampilkan video timelapse Gedung Sekolah

4.3. Menampilkan video plang nama sekolah

4.4. Menampilkan video ruang kepala sekolah

4.5. Menampilkan video Lab. Komputer

4.6. Menampilkan video Lab. AK dan AP

4.7. Menampilkan video ruang kelas AP

4.8. Menampilkan video ruang kelas

4.9. Menampilkan video ruang perpustakaan

4.10. Menampilkan video Masjid

4.11. Menampilkan video Parkiran

4.12. Menampilkan video Paskibraka

4.13. Menampilkan video Basket

4.14. Menampilkan video Teater

4.15. Menampilkan video Ruang Guru

4.16. Menampilkan video Siswi Promosi Sekolah

4.17. Camera Canon 60D

4.18. Tripod

4.19. Slider

4.20. Lensa Fix 2

4.21. Lensa Kit  

4.22. Sandisk MMC 32 GB

4.23. DVD

4.24. Tahapan Production

4.25. Menampilkan video timelapse Gedung Sekolah

4.26 . Menampilkan video plang nama sekolah

4.27. Menampilkan video ruang kepala sekolah

4.28. Menampilkan video Lab. Komputer

4.29. Menampilkan video Lab. AK dan AP

4.30. Menampilkan video ruang kelas AP

4.31. Menampilkan video ruang kelas

4.32. Menampilkan video ruang perpustakaan

4.33. Menampilkan video Masjid

4.34. Menampilkan video Parkiran

4.35. Menampilkan video Paskibraka

4.36. Menampilkan video Basket

4.37. Menampilkan video Teater

4.38. Menampilkan video Ruang Guru

4.39. Menampilkan video Siswi Promosi Sekolah

4.40. Tahapan Postproduction


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Media audio visual merupakan sebuah sarana promosi ataupun sosialisasi yang efektif dalam penyampaian informasi ke masyarakat luas. Oleh karena itu penggunaan media audio visual sangat dibutuhkan dalam pengenalan diri sebuah perusahaan ataupun lembaga. Penggunaan media audio visual dalam dunia pendidikan tidak kalah penting, karena masyarakat membutuhkan sebuah informasi sekolah yang lengkap, jelas, dan baik untuk menyekolahkan putra-putri mereka nantinya. Lembaga sekolah merupakan tempat menuntut ilmu bagi seorang anak dimana ia akan mendapatkan pelajaran akademis dan juga kreatif dalam bidang non akademis.

Persaingan usaha dibidang pendidikan, menjadikan setiap lembaga pendidikan berusaha menggunakan bentuk media yang dinilai dapat dijadikan daya tarik dalam memenangkan persaingan terhadap setiap kompetitornya, seiring dengan perkembangan teknologi multimedia, media dalam bentuk video, dinilai lebih memberikan daya tarik, karena media berbasis video dapat menyampaikan pesan informasi dalam bentuk gambar bergerak, dan audio. Melalui media video promosi tersebut dapat menyampaikan informasi detail dari sebuah lembaga, lebih menarik secara visualisasi, dan dapat memberikan informasi yang up to date.

SMK Al-Mu’in Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah Poris Jl. Maulana Hasanudin No.94, Poris Jaya-Batu Ceper, Kota Tangerang – Banten. Dengan berbagai macam jurusan yang terdapat di sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yaitu diantaranya : Jurusan Tekhnik Komputer Jaringan (TKJ), Administrasi Perkantoran (AP) dan Akuntansi (AK), dan juga berbagai prestasi serta keunggulan dan fasilitas yang dimiliki, pihak sekolah membutuhkan media yang dapat menginformasikan dan mempromosikan sekolah lebih lengkap, update dan menarik secara visualisasi.

Berdasarkan analisa permasalahan pada sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang media informasi dan promosi yang digunakan saat ini, hanya berupa media cetak. Dimana, informasi yang ada pada media cetak seperti brosur, banner dan spanduk sebelumnya masih sangat terbatas, sehingga informasi yang diterima masyarakat masih kurang. Media cetak sebelumnya hanya terdapat informasi seperti : location, profile meliputi : visi-misi, management, dan surat perizinan, contact dan career didalam lembaga sekolah tersebut, serta SMK Al-Mu’in Kota Tangerang belum memiliki media video promosi yang lengkap, update, dan menarik di dalam promosinya. Nantinya media video promosi ini akan menunjang kegiatan marketing lembaga sekolah guna mempromosikan kepada sekolah-sekolah SMP untuk dapat menarik perhatian siswa/i baru.

SMK Al-Mu’in Kota Tangerang berupaya untuk meningkatkan kepeminatan calon siswa/i baru di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang setiap tahunnya, maka pihak sekolah membutuhkan strategi promosi melaui media yang dinilai efektif dan menarik. Agar lebih kreatif dan memiliki daya tarik terhadap masyarakat luas khususya menarik minat calon siswa/i baru. Pihak sekolah saat ini, menghendaki untuk dirancang media dalam bentuk video promosi yang dapat digunakan sebagai penyampaian informasi dan promosi sekolah yang meliputi : profil sekolah, program studi, keunggulan, prestasi sekolah, ekstrakulikuler dan fasilitas sekolah yang lebih lengkap dan up to date untuk dipergunakan.

Media video promosi adalah salah satu perkembangan teknologi informasi yang dapat mempermudah dalam memberikan sebuah informasi dan promosi suatu institusi. Dalam penggunaannya, media video promosi dapat membuat suatu gagasan baru dalam menciptakan dinamika kemasan data dan informasi dengan cara yang berbeda, tidak dengan teks biasa tetapi dengan animasi gambar, tulisan/teks, suara, serta video dan audio. Sehingga media video promosi merupakan salah satu media penyampaian informasi dan promosi yang cukup efektif dan menarik secara visualisasi.

Persaingan dalam lembaga sekolah sangatlah berkembang pesat, dengan banyaknya sekolah swasta yang bermunculan saat ini. Oleh karena itu, pihak sekolah menetapkan strategi promosi untuk dapat menarik minat calon siswa/i baru, untuk bergabung di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Perancangan video promosi ini juga, akan membantu pihak sekolah dalam upaya penyampaian informasi dan meningkatkan pencapaian target siswa/i baru setiap tahunnya. Adapun perancangan video promosi ini nantinya akan digunakan dalam program kegiatan pada ajaran tahun baru.

Dari rancangan diatas diharapkan video promosi ini dapat menjadi daya tarik tersendiri agar banyak calon siswa/i baru untuk bergabung di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Selain itu melalui perancangan video promosi ini, dapat membantu bagian pemasaran sekolah dalam mencapai target setiap tahunnya, agar SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan analisa permasalahan dan kebutuhan dari SMK Al-Mu’in Kota Tangerang maka pada kesempatan penelitian ini diberi judul : “Perancangan Media Video Promosi Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang disampaikan, maka pada penelitian ini dapat dirumuskan beberapa point yang menjadi permasalahan pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yaitu, sebagai berikut :

  1. Media dalam bentuk apa yang efektif digunakan dalam penyampaian informasi dan promosi pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ?
  2. Konsep video promosi seperti apa yang dapat dijadikan daya tarik dalam mempromosikan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ?
  3. Target seperti apa yang diinginkan oleh lembaga sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan permasalahan dapat fokus dan terarah, permasalahan dibatasi hal-hal yang dibutuhkan dalam perancangan sebuah media berbasis video yang digunakan sebagai daya tarik promosi pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Adapun informasi yang terdapat di dalam perancangan media video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ini meliputi : profil sekolah, program studi, keunggulan, prestasi sekolah, ekstrakulikuler dan fasilitas sekolah.


Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Untuk menghasilkan media penunjang informasi dan promosi dalam bentuk video promosi yang efektif pada sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
  2. Untuk menghasilkan konsep video promosi sekolah yang kreatif dan memiliki daya tarik visualisasi, serta dapat menunjang program promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
  3. Untuk meningkatkan target penerimaan siswa/i baru yang bergabung di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, dan membantu pihak sekolah dalam penyampaian informasi.


Manfaat Penelitian

  1. Sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, memiliki media penunjang informasi dan promosi yang efektif dalam bentuk video promosi.
  2. Perancangan media video promosi sekolah ini, dapat dijadikan daya tarik untuk mendukung program promosi sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.
  3. Media video promosi sekolah ini dapat meningkatkan target penerimaan siswa/i baru yang bergabung di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang setiap tahunnya, membantu pihak sekolah dalam penyampaian informasi, serta SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dikenal masyarakat luas.


Metodode Penelitian

Untuk melengkapi data – data yang diperlukan dalam penulisan laporan skripsi terkait dengan perancangan video promosi ini, menggunakan beberapa metode penelitian. Adapun metode yang di gunakan sebagai berikut :

Gambar 1.1. Metode Penelitian

Analisa Permasalahan

Analisa permasalahan ini didapat melalui hasil wawancara dengan stakeholder bahwa SMK Al-Mu`in Kota Tangerang sebelumnya menggunakan media cetak yang dinilai kurang efektif, lengkap, up to date dalam penyampaian informasi dan promosi sekolah, Untuk menunjang program promosi sekolah, maka pihak sekolah membutuhkan perancangan media video promosi untuk menarik minat calon siswa/i baru dan masyarakat untuk mengetahui agar tertarik bergabung di SMK-Al Mu`in Kota Tangerang.

Pengumpulan Data

  1. Observasi
  2. Observasi dilakukan untuk pengambilan data yang diperlukan menentukan topik penelitian skripsi yakni : perancangan video promosi yang akan dijadikan daya tarik dalam mempromosikan  SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

  3. Wawancara
  4. Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara bertatap muka dan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada stakeholder yaitu dengan Bapak Hamdani Halim, S.Pd. selaku kepala sekolah untuk mendapatkan informasi yang lebih terperinci dan gambaran mengenai media yang dipergunakan sebelumnya dan media yang dibutuhkan sekolah sebagai sarana penunjang informasi dan promosi pada SMK-Al Mu’in Kota Tangerang.

  5. Studi Pustaka
  6. Dalam melengkapi data dukung mengenai teori-teori dasar yang dibutuhkan dalam laporan penelitian, dengan mencari dan membaca literatur-literatur, buku-buku maupun artikel jurnal yang dijadikan untuk melengkapi ketentuan-ketentuan pada penilaian obyektif penguji yang berkaitan dengan yang relevan dengan topik penelitian berbasis media video.

Analisa Perancangan Media

Perancangan media informasi dan promosi berbasis video promosi pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dirancang berdasarkan analisa terhadap kebutuhan media yang diajukan kepada stakeholder. Media-media yang akan digunakan sebagai sarana penunjang informasi dan promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dirancang dengan menggunakan aplikasi Adobe Premiere Pro CC 2015, Adobe After Effect CC 2015, Adobe Audition CC 2015 dan Adobe Photoshop CC 2015.


Konsep Produksi MAVIB (Multimedia Audio Visual and Broadcasting)

Pada tahap ini terdapat 3 bagian yaitu :

  1. Preproduction
  2. Menjelaskan secara terperinci tentang tahap-tahap yang akan dilakukan sebelum tahapan proses produksi media video promosi.

  3. Production
  4. Menjelaskan tahapan dimana terdapat kerjasamanya pemain dengan tim yang mempersiapkan rancangan media video dari Perencanaan Media, Perencanaan Pesan dan Perencanaan Visual. Tujuan Broadcasting, Strategi Broadcasting dan Program Broadcasting.

  5. Postproduction
  6. Merupakan penjelasan tahap akhir dalam menentukan format video sesuai dengan program Broadcasting, dari tahapan editing, mixing sesuai  pendistribusian yang telah diprogramkan.



Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I menjelaskan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodeologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan yang akan dibahas dalam laporan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab II menjelaskan tentang konsep dan teori dasar yang melandasi permasalahan penelitian dan menjadi acuan penulisan sesuai dengan topik perancangan yang dibuat dalam penyusunan laporan skripsi. Yang meliputi Teori Umum, Teori Khusus, dan Literature review.

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH

Pada bab III menjelaskan tentang gambaran umum Obyek yang di teliti, sejarah singkat sekolah, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, product information, market analisis, potensial market, market segmentation, marketing objective (tujuan pemasaran), marketing strategy (strategi pemasaran), budget produksi media, konfigurasi perancangan

BAB IV KONSEP PRODUKSI MEDIA

Pada bab IV menjelaskan tentang perancangan media yang akan dibuat didalamnya terdapat beberapa tahapan – tahapan produksi rancangan media yaitu: Preproduction, Production dan Postproduction. Sesuai dengan teknik perancangan pembuatan video.

BAB V PENUTUP

Pada Bab V menjelaskan tentang Kesimpulan dan Saran yang diberikan kepada lembaga sekolah sebagai pemecahan masalah dalam perancangan yang telah dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka mencakup keseluruhan referensi yang digunakan dalam penyusunan hasil laporan skripsi.

LAMPIRAN

Keseluruhan lampiran – lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Pengertian Perancangan

Menjelaskan Nugroho dan Markus Kudeng Sallata (2015:29)[1] Perancangan adalah bagian penting dalam tahapan pembangunan mikro hidro. Perancangan dilakukan untuk menentukan kelayakan pembangunan mikro hidro dan desain mikro hidro sesuai dengan kondisi lokasi dan kebutuhan.

Muhammad Arif (2016:71)[2] “Kegiatan awal dari suatu kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan - keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan - kegiatan lain yang menyusulnya”.

Dari kutipan yang disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah obyek gambar video yang disertai penyusunan elemen tulisan dan audio yang telah ditata dan dirancanng sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi fungsi komunikasi kebutuhan penyampaian informasi dan promosi pada sebuah lembaga pendidikan agar masyarakat tertarik untuk bergabung dengan lembaga tersebut.

Proses Perancangan Secara umum

Memaparkan Hendratman (2015:21)[3] secara umum Proses Perancangan Grafis mulai dari konsep sampai produksi sebagai berikut:

  1. Mencari Informasi Kebutuhan
    1. Target
    2. Kriteria
    3. Media
    4. Selera Perusahaan
    5. Studi Banding
    6. Revisi-revisi
  2. Membuat Kerangka Kerja
    1. Tujuan Spesifik
    2. Jenis Media
    3. Ukuran Media
    4. Batasan Konten
    5. Batasan Waktu
    6. Batasan Biaya
  3. Mencari Ide Kreatif
    1. Tema
    2. Slogan
    3. Sketsa Ide
    4. Konsep ’gila’
    5. Brainstorm
    6. Jalan-jalan
    7. Revisi-revisi
  4. Olah Data
    1. Koreksi Data
    2. Image, Teks, Audio Video
    3. Seleksi Data
    4. Organisasi Data
    5. Konversi Data
  5. Visualisasi
    1. Layout
    2. Logo pada media
    3. Dummy
    4. Prototype
    5. 3D
    6. Alternatif
    7. Revisi-revisi
  6. Produksi
    1. Penempatan pada media
    2. Ukuran sebenarnya
    3. Teknis produksi
    4. Cek Warna
    5. Kualitas cetak

Konsep Dasar Promosi

1. Pengertian Promosi

Desrianti dkk (2014:425)[4] “Promosi adalah tindakan menginformasikan atau meningkatkan konsumen tentang spesifikasi produk atau merek”.

Sunarya dkk (2015:79)[5] “Promosi adalah berkaitan langsung dalam upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dengan memikat hati mereka melalui pemberian kesan-kesan baik, yang mampu diingat dan dirasakan oleh konsumen”.

Menurut Rajni et al (2015:142)[6]

Promotion aimed at the intended market to inform and persuade them. This set of steps constitutes the backbone of commercial marketing and is summarized as the 4Ps.

(Promosi adalah pasar untuk menginformasikan dan membujuk mereka. set ini langkah merupakan tulang punggung pemasaran komersial dan diringkas sebagai 4P)

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Promosi adalah menginformasikan tentang produk yang dibuat agar konsumen tertarik untuk mencobanya.

2. Tujuan Promosi

Memaparkan Danumiharja (2014:213)[7] hampir setiap kegiatan promosi diharapkan berdampak positif pada sekolah. Tidak ada sekolah yang mengharapkan sekolahnya mengalami kemunduran dan kebangkrutan. Alternatif jatuh pada pilihan bagaimana melaksanakan program promosi pada tenaga pendidik dan kependidiknya sehingga berdapak positif pada sekolah. Tujuan yang ingin dicapai melalu kegiatan promosi, antara lain meningkatnya moral kerja, meningkatnya kedisiplinan kerja, terwujudnya iklim sekolah yang menggairahkan dan meningkatkan produktifitas kerja.

Menurut Jaiz (2014:44-45)[8] ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi yaitu:

  1. Menginformasikan, maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketakutan pembeli, membangun citra perusahaan.
  2. Membujuk, maksudnya mengubah resepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.
  3. Mengingatkan, maksudnya agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.

Setelah diadakan promosi diharapkan audience, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.

Ada enam hal yang dapat menjelaskan komunikasi tersebut yaitu:

  1. Kesadaran (awareness)
  2. Jika sebagian besar audience sasaran tidak menyadari objek tersebut maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran dari mengenai produk dan terus mengenal produk ke audiens.

  3. Pengetahuan (knowledge)
  4. Diharapkan audience memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk yang telah dikeluarkan dan jangan sampai audience tidak mengetahui produk tersebut.

  5. Menyukai (liking)
  6. Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap produk yang dikonsumsi oleh audience, sehingga audiens dapat menyukai produk tersebut.

  7. Preferensi (preference)
  8. Dapat dikatakan audiens menyukai produk tersebut dan lebih melilih produk itu dibanding produk lain.

  9. Keyakinan (conviction)
  10. Audience diharapkan yakin untuk membeli produk yang sudah dipilihnya.

  11. Pembelian (purchase)
  12. Pembelian yang dilakukan audiens adalah tahap akhir dalam komunikasi.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Retnasari (2017:130-131)[9] Analisis SWOT adalah metode manajemen strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Pearce dan Robinson, 2008).

  1. Strength (kekuatan) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat organisasi relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
  2. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
  3. Opportunity (peluang) merupakan situasi atau tren yang menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya segmen pasar baru dan membaiknya hubungan antara pembeli dan pemasok adalah contoh faktor yang dapat menjadi peluang bagi organisasi.
  4. Threat (ancaman) merupakan situasi atau tren yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu organisasi. Munculnya pesaing baru adalah contoh faktor yang dapat menjadi ancaman bagi organisasi. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor SWOT (Strongth, Weakness, Opportunities, Threathment), analisis selanjutnya menyusun Matrik SWOT. Matriks SWOT adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Menjelaskan Ma’rufah (2014:3)[10] Analisis SWOT merupakan salah satu analisis strategi pemasaran terhadap suatu produk barang dan jasa yang pada akhirnya bertujuan dalam mengukur angka pertumbuhan penjualan dan perkembangan suatu produk dalam pasar, dengan melakukan serangkaian analisis terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu produk, yaitu faktor internal dan eksternal yang dapat memperkuat atau memperlemah pertumbuhan penjualan suatu produk itu sendiri.

Tabel 2.1. Matriks Analisa SWOT Retnasari (2017:130-131)[9]

Tabel-2.1

Konsep Dasar Informasi

1. Pengertian Informasi

Pratama (2014:9)[11] “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat”.

Menurut Husda dan Yvonne Wangdra B (2016:9)[12] Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya.

Menjelaskan Davis (1974) dalam bukunya Hutahaean (2014:9-10)[13] “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.

2. Fungsi Informasi

Fungsi utamanya, yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standar, aturan maupun indikator bagi pengambil keputusan.

  1. Kegunaan Informasi tergantung pada :
    1. Tujuan si penerima :
    2. Bila tujuannya untuk memberi bantuan, maka  informasi  itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.

    3. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data :
    4. Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.

      1. Waktu
      2. Apakah informasi itu masih up to date?

      3. Ruang dan Tempat
      4. Apakah informasi  itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?

      5. Bentuk
      6. Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya.

      7. Semantik
      8. Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir?

        Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

3. Nilai Informasi

Menjelaskan Hutahaean (2015:11-12)[13] Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Biaya informasi terdiri dari:

  1. Biaya perangkat keras
  2. Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  3. Bentuk untuk analisis
  4. Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  5. Biaya untuk tempat dan faktor control lingkungan
  6. Biaya ini setengah berubah/semivariable. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi.

  7. Biaya perubahan
  8. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu metode ke metode yang lain.

  9. Biaya operasi
  10. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya macam-macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.

Konsep Dasar Media

1. Pengertian Media

Barus dan Suratno (2016:17)[14] “Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim penerima pesan”.

Maimunah, dkk (2017:37)[15] “Media adalah sarana untuk menyimpan pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar atau foto.”.

Media dapat disimpulkan sebagai sarana perantara yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kapada penerima pesan.

2. Jenis-Jenis Media

Menurut Wahyudi (1992) dalam bukunya Morissan (2013:11)[16] upaya menyampaikan informasi melalui media cetak, website, dan audio visual, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

    Penyebabnya adalah sifat fisik masing-masing jenis media seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2. Jenis Media

Tabel-2.2


3. Waktu Media

Menjelaskan Nurudin (2016:30)[17] Media yang dilihat dari waktu terbitnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

  1. Media Periodik yaitu, media massa yang terbit secara teratur (harian, mingguan, bulanan, tri wulan, dan catur wulan). Seperti, elektronik (TV dan radio), dan cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid) termasuk media online.
  2. Media Non periodik yaitu, media yang bersifat eventual, tergantung event Media non periodik bisa dibedakan antara manusia (sales promotion girl, dan juru kampanye), dengan benda (poster, stiker, spanduk, leaflet, dan baliho).

Konsep Dasar Desain


1. Pengertian Typography

Memaparkan Hendratman (2015:151)[3]Typography  adalah ilmu yang mempelajari tentang penempatan, penataan huruf untuk mendapatkan kesan tertentu agar pembaca bisa mendapat informasi secara maksimal”.

Memaparkan Murtono (2014:117)[18] “Tipografi yang berkarakter sangat kuat diperlukan untuk merekayasa stoping power bila kekuatan tipografi tersebut berkorelasi kuat dengan isi pesan”.

Berdasarkan beberapa kutipan di atas dapat di simpulkan pengertian dari tipografi adalah kesenian, teknik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk meciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

2. Fungsi Tipografi

Sihombing (2015:10)[19] Tipografi memiliki peran penting dalam setiap karya desain grafis yang berlangsung dari setiap masa ke masa yang bersetuhan dengan peradaban manusia. Karya-karya yang muncul senantiasa mewakili semangat zaman dari aksi seorang desainer grafis dalam menyikapi setiap kebutuhan komuniasi visual melalui dimensi dan disiplin yang terdapat dalam tipografi.

3. Definisi Tentang Psikologi Warna

  1. Pengertian Warna
  2. Menurut Hendratman (2015:121)[3] Warna adalah bagian/komponen dari desain. dengan warna kita dapat mempresentasikan suasana hati / mood atau pesan tertentu. Karena dapat mempengaruhi suasana hati oleh karena itu sangat mempengaruhi psikologi manusia. Meskipun di beberapa tempat dan budaya, sebuah warna mempunyai arti yang berbeda, namun di bab ini penulis mengartikan warna dalam lingkup yang universal, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

  3. bMakna Simbolik Warna
  4. Mengenai arti dari sebuah warna sebagai berikut:

    1. Warna Merah
      1. Representasi dari objek alam: Api, darah, dll.
      2. Citra positif : Emosi yang kuat, energi keberanian, perjuangan, gairah dan kemauan keras.
      3. Citra negatif : Nafsu, aktif, agresif, marah, dominasi, bahaya.
    2. Warna Biru Tua
      1. Representasi dari objek alam : langit di malam hari.
      2. Citra positif : konsentrasi, kooperatif, cerdas, tenang, bijaksana, integratif, banyak teman, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, dll.
      3. Citra negatif : Kaku, keras, perasa, serius.
    3. Warna Biru Muda
      1. Representasi dari objek alam : langit, lautan.
      2. Citra positif : Ketenangan, ketentraman, kesedihan, teduh, kepercayaan, dll.
      3. Citra negatif : santai, tidak enak dimakan.
    4. Warna Hijau
      1. Representasi dari objek alam : Pohon, tanaman.
      2. Citra positif : Alami, sehat, rileks, kesuburan, muda, pembaruan, sukses, keinginan, keberuntungan, kekerasan hati dan
      3. Citra negatif : Kurang formal, kurang serius, terlalu umum alias kurang unik / ekslusif bagi beberapa orang.
    5. Warna Kuning
      1. Representasi dari objek : Sinar matahari, lebah, bunga dan jeruk lemon.
      2. Citra positif : Menonjol, akrab, spontan, semangat, ceria, main-main, kreatif, bebas.
      3. Citra negatif : Pengecut, tidak punya sikap.
    6. Warna Ungu/Jingga
      1. Representasi dari objek  : Bunga anggrek, buah manggis.
      2. Citra positif  : Spiritual, kebangsawanan,
      3. Citra negatif : misteri, sombong, kasar, keangkuhan, kurang teliti, tidak membumi, tidak masuk akal, tidak akrab.
    7. WarnaOrange
      1. Representasi dari objek : Jeruk.
      2. Citra positif : Energi, semangat, flamboyan, segar, keseimbangan ceria, hangat, ramah, kreatif.
      3. Citra negatif : Murah, feminim.
    8. WarnaPink
      1. Representasi dari objek : bunga mawar.
      2. Citra positif : Kasih sayang, pengasuhan, lembut, cinta dan asmara, tidak mengancam.
      3. Citra negatif : Sangat tidak cocok bagi laki-laki.
    9. Warna Coklat
      1. Representasi dari objek : tanah/bumi, kayu, tanaman, kopi/coklat, kotoran, dll.
      2. Citra positif : kenyamanan, daya tahan, antik, kekuatan, solidaritas, membumi, tenang, matang dan handal.
      3. Citra negatif : kotor,  kumal, kuno,   konvensional,  kurang bersemangat, kurang  toleran, 
    10. Warna Abu-Abu
      1. Representasi dari objek : batu, beton, pasir.
      2. Citra positif : netral, tidak berpihak, keamanan, kehandalan, kesederhaan.
      3. Citra negatif : Kurang energi, tidak menyakinkan, tidak peduli, tidak merangsang, tidak jelas, tidak menarik, kurang intelek, sedih.
    11. Warna Putih
      1. Representasi dari objek : Awan, salju.
      2. Citra positif : Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, sederhana.
      3. Citra negatif : Tidak tegas, kosong, tanpa ekspresi, kurang usaha, santai.
    12. Warna Hitam
      1. Representasi dari objek : Arang, batu bara, minyak mentah.
      2. Citra positif : Power, kepatuhan anggun, tidak bersalah, sederhana, abadi, berkelas.
      3. Citra negatif : Simbol kejahatan, kematian,horror, misteri, mistik, alam gaib, ketakutan, berduka.
    13. Warna Emas
      1. Representasi dari objek : Emas, madu.
      2. Citra positif : Mencerminkan prestise, perasaan kagum, konsentrasi.
      3. Citra negatif : Keserakahan, egois, pemimpi.
    14. Warna Perak
      1. Representasi dari objek : Perak, bulan.
      2. Citra positif : Mencerminkan prestise berkilau, keseimbangan, kemegahan, modern, high tech, futuristik, mahal, murni, esklusif, kagum, konsentrasi.
      3. Citra negatif : Menyendiri, kaku, tidak jujur, bimbang, ragu-ragu.


4. Definisi Layout

  1. Pengertian Layout
  2. Menjelaskan Hendratman (2015:197)[3]Layout arti katanya secara bahasa adalah tata letak atau penempatan. Menurut salah satu teorinya, layout adalah usaha untuk menyusun, menata atau memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, table dll) menjadi media komunikasi visual yang komunikatif, estetik dan menarik”.


  3. Jenis-jenis Layout
  4. Menjelaskan Desrianti dkk (2014:434)[4] Jenis-jenis layout diantaranya adalah :

    1. LayoutKasar
    2. Layout kasar merupakan gambaran kerja untuk memperlihatkan komposisi tata letak naskah, gambar yang akan dibuat, pada layout kasar dibuat hitam putih, berupa coretan kasar atau sketsa dengan menggunakan pensil gambar yang dibuat secara manual.

      Layout Komprehensif adalah suatu gambar yang sudah mendekati komposisi final, dalam hal ini komposisi gambar yang pada umumnya disajikan dalam bentuk warna.

    3. Final Artwork
    4. Final artwork adalah tahap akhir dimana keseluruhan unsur-unsur sudah tersusun dengan baik dan siap untuk dicetak (dipublikasikan).


5. Definisi Desain Komunikasi Visual

  1. Prinsip-Prinsip Desain Komunikasi Visual
  2. Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2014:47-52)[20] Desain Komuniasi Visual dikenal dengan prinsip-prinsip desain sebagai panduan kerja maupun sebagai konsep desain. Prinsip-prinsip itu adalah :

    1. Keseimbangan (balance)
    2. Tekanan (emphasis)
    3. Irama (rhythm)
    4. Kesatuan (unity)

    Pada umumnya, desain grafis yang baik selalu memenuhi prinsip-prinsip diatas. Adapun ada designer yang tidak memperhatikan prinsip tersebut biasanya ada tujuan tertentu yang ingin ia capai ketika mengabaikan pakem karena ingin menarik perhatian audience-nya dan tampil beda dengan eye-grabber yang tidak biasa dan dramatis, sehingga menjadi salah satu unsur kejutan yang memikat dan gampang diingat. Namun bagaimanapun, designer professional secara otomatis bekerja atas dasar jurus-jurus desain yang sudah diluar kepala (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015).

    1. Keseimbangan (balance)
    2. Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan untuk menciptakan balance.

      Pertama, keseimbangan formal (formal balance) yaitu dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara sistematis atau setara. Keseimbangan simetris (formal) mempunyai kesan kokoh, sesuai citra tradisional dan konservatif.

      Kedua, keseimbangan asimetris (informal balance) yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama antara sisi kiri dan sisi kanan, namun terasa seimbanga (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015).

    3. Tekanan (emphasis)
    4. Dalam desain dikenal istilah focal point atau focus of interest yaitu penonjolan salah satu elemen visual dengan tujuan menarik perhatian. Focal point juga sering center of interest, pusat perhatian. Ada beberapa cara untuk menonjolkan salah satu elemen desain, yaitu :

      1. Kontras
      2. Focal point dapat diciptakan dengan menunjukkan kontras antara objek yang dianggap penting dengan objek lain disekitarnya.

      3. Isolasi objek
      4. Focal point juga dapat diciptakan dengan cara memisahkan objek dari kumpulan objek-objek yang lain. Secara visual, objek yang terisolasi akan lebih menarik perhatian.

      5. Penempatan objek
      6. Objek yang ditempatkan di tengah bidang atau pusat garis perspektif akan menjadi focal point. Dalam karya DKV diperlukan adanya aksentuasi atau penonjolan salah satu elemen untuk menarik perhatian. Elemen kunci ini disebut dengan eye-catcher atau stopping power yang berfungsi untuk menghentikan pembaca dari aktivitasnya (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015). Penonjolan elemen hendaknya bukan sekedar memperbesar foto atau menggemukkan huruf, namun perlu disesuaikan dengan elemen yang dianggap penting. Satu elemen akan tampak mencuat jika ia memiliki perbedaan dengan elemen visual yang lain.jika semua elemen berwarna dingin maka satu elemen yang berwarna panas akan tampak menonjol. Objek yang kecil akan menjadi focal point jika berada di area kosong yang luas.


      7. Irama (Rhythm)
      8. Irama adalah adalah pengulangan atau gerak mengalir yang ajek, teratur, terus menerus (Sanyoto,2009) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015). Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain grafis dapat berupa repetis dan variasi.

        Dalam nirmana tulisan Sanyoto (2009) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015). Disebutkan bahwa repetisi merupakan hubungan pengulangan dengan kesamaan ekstrim pada semua unsur-unsur atau elemen seni rupa yang digunakan, hasilnya monoton. Repetisi akan menimbulkan kesan statis, kalem dan mungkin membosankan karena hanya menyusun elemen secara berulang dan tanpa ada perubahan (konsisten). Jika menginginkan kesan yang riang, dinamis dan tidak monoton, lakukan irama yang bervariasi. Variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan bentuk, ukuran dan posisi.

      9. Kesatuan (Unity)
      10. Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang dimana baik dalam wujudnya maupun dalam kaitannya dengan ide yang melandasi. Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur yang lain. Kesatuan bisa dicapai dengan cara mengulang warna, bidang, garis atau elemen; memiliki penggunaan font  yang sejenis dan bervariasi pada ukuran style­-nya; menggunakan unsur-unsur visual yang warna, tema dan bentuknya salam (Supriyono,2010) dalam bukunya Sriwitari dan I Gusti Nyoman Widnyana (2015).


Teori Khusus

Konsep Dasar Video

1. Pengertian Video

Menjelaskan Kasemin (2015:3)[21] “Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan, dan menata ulang gambar gerak”.

Reddy dan Chhaya S.Pawar (2015:21)[22]

“Video is used in several different applications like Video Conferences, Medical diagnostic, Security devices etc. Video compression is needed to facilitate both storage and transmission in real time. Digital video shares all the features of other digital formats, including lossless transmission, lossless storage, and ease of editing.”.

(Video digunakan di beberapa aplikasi yang berbeda seperti Konferensi Video, Diagnostik Medis, Keamanan perangkat dll Kompresi video diperlukan untuk memudahkan baik penyimpanan maupun transmisi secara real time. Digital video berbagi semua fitur dari format digital lainnya, termasuk transmisi tanpa rugi, penyimpanan tanpa rugi, dan kemudahan pengeditan.)

Video dapat disimpulkan bahwa video adalah gambar yang bergerak dan didampingin dengan audio visual serta penambahan effect yang sangat menarik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh audience.

2. Macam-Macam Video

Menurut Maryati dan Bambang Eka Purnama (2013:22)[23] terdapat dua macam video yaitu :

  1. Video Analog
  2. Video analog dibentuk dari deretan sinyal elektrik (gelombang analog) yang direkam oleh kamera dan dipancarluaskan melalui gelombang udara.

  3. Video Digital
  4. Video  Digital dibentuk dari deretan sinyal digital yang berbentuk, yang menggambarkan titik sebagai rangkaian nilai minimum dan maksimum, nilai minimum berarti 0 dan nilai maksimum berarti 1.

3. Format Video

Nugroho (2014:69-75)[1] terdapat banyak format video diantaranya:

  1. AVI
  2. AVI adalah singkatan dari Audio Video Interlaced, merupakan salah satu format video paling tua yang dibangun oleh Microsoft. Berbeda dengan format lainnya, AVI mendukung beberapa jenis kompresi, seperti Cinepak, Intel Indeo, Microsoft Video 1, Clear Video, dan IVI. Pada awalnya, format AVI hanya mendukung resolusi maksimal 160 x 120 pixel, dengan refreshrate 15 frame per detik. Namun bersamaan dengan perkembangan Windows dan DirctX-nya, format AVI kini mampu menyimpan sebuah klip video dengan resolusi sampai 320 x 240 pixel, dan refreshrate sampai 30 frame per detik.

  3. MPEG – 1
  4. MPEG – 1 memungkinkan sebuah video dapat dikompresi dengan rasio 50:1 sampai 100:1, tergantung kualitas gambar yang diinginkan. Format ini memiliki kecepatan pembacaan data sekitar 1.5 mbit per detik sehingga cukup setara dengan pembacaan data pada CD-ROM berkecepatan 2X. Motion Picture Expert Group 1 (MPEG – 1) dapat digunakan untuk menyimpan video dengan resolusi maksimal 352 x 288 pixel. Kualitasnya dapat disetarakan dengan format VHS. Format MPEG – 1 saat ini banyak digunakan sebagai format video dalam VCD.

  5. MPEG – 2
  6. MPEG – 2 merupakan pengembangan dari MPEG – 1 yang mulai diperkenalkan pada 1995. Format ini memungkinkan data video berjalan dengan kecepatan 100 mbit per detik. Selain lebih unggul pada kecepatan transfer data, MPEG – 2 juga memiliki peningkatan kualitas gambar dan suara. Pada video berformat MPEG – 2, format ini dapat digunakan pada keping Super VCD, DVD, dan siaran digital TV.


  7. MPEG – 4
  8. Rasio ukuran layar standar yang digunakan oleh hampir semua pesawat televisi standar. Perbandingan ukuran pastinya adalah empat satuan lebar (horizontal) dan tiga satuan tinggi (vertical). Ukuran ini sekarang sudah mulai ditinggalkan, seiring keluarnya berbagai peranti yang menyuguhkan ukuran layar yang lebar dan panoramik. Rasio yang lebih dikenal dengan sebutan layar lebar (wide screen) karena ukurannya memang relative lebih lebar dibandingkan rasio standar. Pada ukuran rasio ini, gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih sesuai dengan sudut pandang manusia.

  9. MOV
  10. MOV merupakan format video yang diperkenalkan oleh Apple, dan menjadi format standar Apple yang bisa diputar dengan Aplikasi Quicktime. MOV sendiri bisa dinikmati baik di Macintosh maupun PC, asal menginstal aplikasi Quicktime.

  11. MJPEG
  12. Singkatan dari Motion JPEG, format ini boleh dibilang berada diantara format gambar diam (foto) dan video berisi urutan (slide show) gambar atau foto berformat JPEG. MJPEG sebenarnya tak hanya merupakan format yang menyatukan kumpulan gambar berformat JPEG, melainkan juga menawarkan kompresi dengan rasio 5:1. Kelemahannya, sinkronisasi data video dan audio belum diimplementasikan disini sehingga format video yang dihasilkan masih dalam bentuk slide show yang tak bersuara.

  13. ASF
  14. Advanced Streaming Format (ASF) merupakan format video lain dari Microsoft, yang lebih dispesialisasikan sebagai media streaming. Format ini bisa terdiri dari audio, video, maupun slide show. ASF dapat dikemas dalam file dengan kompresi tinggi, dan dapat disalurkan ke dalam data yang mengalir secara terus – menerus, seperti siaran TV dan radio online. Ukuran file-nya pun bisa diatur sesuai dengan bandwidth (kecepatan koneksi) yag direkomendasikan.

  15. WMV
  16. Ada satu lagi format video yang diusung oleh Microsoft, yakni WMV (Windows Media Video). Format ini dibangun dan dikontrol oleh Microsoft, dan menjadi nama dari salah satu solusi video encoding yang dimiliki Microsoft.

  17. AAC
  18. AAC (Advanced Audio Coding) adalah file suara yang dikompresi. Ukurannya 30 persen lebih kecil ketimbang MP3.


Pengertian Video Profile

Menjelaskan Sutrisno dan Aziz Ahmadi (2014:26)[24]Video profile merupakan salah satu media yang efektif dalam mempropagandakan perusahaan, produk, hingga propaganda untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio dan visual tentunya penyampaian propaganda atau promosi semakin efektif. Selain dikemas dalam format linier (dioperasikan melalui media player seperti VCD atau DVD) yang juga dapat di produksi melalui format CD interaktif di operasikan melalui komputer”.

Santoso (2014:6)[25] menjelaskan “Video Profile merupakan rekaman gambar mengenai grafik yang memberikan gambaran tentang hal khusus yang ditayangkan kembali melalui layar Televisi”.

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Video Profile adalah salah satu media yang memberikan gambaran tentang hal khusus dengan media komunikasi melalui audio dan visual sebagai sarana promosi.

Konsep Dasar Multimedia Audio Visual and Broadcasting

1. Pengertian Multimedia

Menurut Hendratman (2014:5)[3]Multimedia merupakan perpaduan antara ilmu desain grafis dan teknologi informasi/komputer”.

Menjelaskan Purwanto dan Shofwan Hanief (2016:13)[26] Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks atau kombinasi dari yang sedikit dua media input atau output dari data yang berupa audio (suara dan musik).

Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah perpaduan antara suara gambar dan teks yang mencakup menjadi satu.

2. Pengertian Audio Visual

Memaparkan Tim Dosen PAI (2016:96)[27]Audio Visual berasal dari kata audible dan visible, audible yang artinya didengar, visible artinya dapat dilihat”.

Menurut Aina, et al (2013:418)[28]

Audio-visual resources/materials are part of our cultural heritage, carrying a huge amount of information that needs to be preserved for future use.The rich variety of media expressions in society should be reflected in the services offered to users by the libraries. Non-printed materials are however, often referred to as audio-visual resources. They are the product of advanced technology, some of which require special equipment to operate. Non-printed resources can be grouped into three (that is, audio, visual and audio-visual).

(Sumber daya/bahan audio-visual adalah bagian dari warisan budaya, membawa sejumlah besar informasi yang perlu dipertahankan untuk penggunaan masa depan. Beragam media ekspresi dalam masyarakat harus tercermin dalam layanan yang ditawarkan kepada pengguna dengan perpustakaan. Bahan-bahan yang dicetak bebas ini namun, sering disebut sebagai audio-visual sumber. Mereka adalah produk dari teknologi canggih, beberapa diantaranya memerlukan peralatan khusus untuk beroperasi. Dicetak bebas sumber daya dapat dikelompokkan kedalam tiga bagian (audio, visual dan audio-visual).

Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa Audio Visual dapat disimpulkan bahwa suara yang dapat didengar dan dilihat melalu gambar.

3. Pengertian Audio

  1. Definisi Audio
  2. Munir (2013:18)[29]Audio didefinisikan sebagai macam-macam bunyi dalam bentuk digital seperti suara, musik, narasi dan sebagainya yang bisa untuk suara latar. Audio juga untuk menyampaikan pesan duka, sedih, senang, ketakutan dan sebagainya, disesuaikan situasi dan kondisi. Audio dalam multimedia dapat berbentuk narasi, lagu dan sound effect, narasi bisanya ditampilkan berbarengan dengan teks atau foto untuk memperjelas informasi yang disampaikan”.

    Jenis-jenis format audio sebagi berikut :

    1. Type file= .aiff (audio interchang file format)
    2. Type file= .au dan .snd
    3. Type file= .ra atau .rm (real audio)
    4. Type file= .mp3 ( MPEG audio Layer 3 )
    5. Type file= .mov (Quicktime Movie)
    6. Type file= .swa ( shockware Audio )
    7. Type file= .asf ( Advance Streaming Format )

    Menurut Saifuddin (2014:132)[30]audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan pada lambang-lambang auditif. Jenis-jenis audio antara lain radio dan alat perekan atau tape recorder.

    Audio dapat disimpulkan bahwa jenis media yang terdiri dari macam macam bunyi seperti suara dan backsound yang bisa untuk menyampaikan pesan tersendiri.

4. Pengertian Visual

Menjelaskan Garvey dan Williams (2014:14)[31] Visual adalah pemahaman dasar tentang berbagai proses di sekeliling kita atau melihat sebuah foto adalah dasar yang penting bagi apresiasi kita akan beberapa prinsip dasar komposisi dalam fotografi yang akan kita pelajari.

Menurut Saifuddin (2014:132)[30] Visual berfungsi untuk menyalurkan pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk-bentuk visual. Selain itu visual juga untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin dapat mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk visual.

Jadi dapat disimpulkan bahwa visual adalah pemahaman tentang gambar yang akan disampaikan untuk menarik perhatian dan mudah untuk dicerna atau dipahami.

5. Pengertian Broadcasting

Memaparkan Gokul et al (2016: 29)[32]

how the data is broadcasted in the network and uses a storage for packet information and once there is a node failure it studies why the failure occurs if due to a technical failure or incapacity of sever to process the request or the client to receive the data it is analysed and resend or if a deliberate rejection from client or some middle man acquiring packets or destination ip and the receivers ip don’t match it drops the node and uses optimal grouping to decide the next best linking if a node is dropped to achieve the best throughput rather than a random selection of link and in turn making it very inefficient even for a small roundtrip”.

 

(Bagaimana data disiarkan di jaringan dan menggunakan penyimpanan untuk paket informasi dan sekali ada kegagalan node studi mengapa kegagalan terjadi jika karena kegagalan teknis atau ketidakmampuan memutuskan untuk memproses permintaan atau klien untuk menerima data ini diteliti dan kirim kembali atau jika penolakan disengaja dari klien atau beberapa orang tengah yang memperoleh paket atau tujuan ip dan ip penerimaan tidak cocok itu turun node dan menggunakan pengelompokan optimal untuk memutuskan yang terbaik berikutnya yang menghubungkan jika sebuah node menjatuhkan untuk mencapai yang terbaik melalui menempatkan dari pada pilihan acak link dan pada gilirannya membuatnya sangat tidak efisien bahkan untuk ulang-alink kecil.)

Menurut Evans dan Lars Lundgren (2016:63)[33]

involving national broadcasters in 18 different countries as well as regional broadcast organizations such as the European Broadcasting Union (EBU) and International Organization of Radio and Television (OIRT). It was thus a unique example of cooperation between broadcasters on both sides of the Iron Curtain, with the BBC and Soviet Central Television as central actors. In the end, the cooperation failed when Central Television, together with five other broadcasters in Eastern Europe, decided to withdraw from the program as a consequence of the outbreak of the Six-Day War. The program thus fell short as a truly global event, though it still reached an estimated 400 million people around the world”.

(Tetapi melibatkan lembaga penyiaran nasional di 18 negara yang berbeda serta organisasi siaran regional seperti European Broadcasting Union (EBU) dan International Organization of Radio dan Televisi (OIRT). Itu sehingga contoh yang unik dari kerjasama antara penyiar di kedua sisi Tirai Besi, dengan BBC dan Soviet Central Television sebagai aktor sentral. Pada akhirnya, kerjasama itu gagal ketika Central Television, bersama-sama dengan lima lembaga penyiaran lain di Eropa Timur, memutuskan untuk menarik diri dari program ini sebagai konsekuensi dari pecahnya Perang Enam Hari. Program ini sehingga jatuh pendek sebagai peristiwa yang benar-benar global, meskipun masih mencapai sekitar 400 juta orang di seluruh dunia.l).

Dapat disimpulkan bahwa broadcast adalah sebuah metode pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan pakah data itu sampai atau tidak. Salah satunnya, contoh penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio.

6. Pengertian Sinopsis

Sinaga dan Basuki (2016:101)[34]. “Sinopsis adalah ikhtisar sebuah karya yang memberikan gambaran umum tentang karya tersebut”.

Langkah-langkah yang bisa diikuti dalam membuat sinopsis yaitu:

  1. Membaca (cerpen/novel) atau menonton (film) sendiri karya yang diringkas sampai paham benar agar sinopsis yang dibuat tidak menyimpang dari cerita aslinya.
  2. Daftarlah peristiwa-peristiwa penting.
  3. Temukan alurnya.
  4. Susunlah menjadi rangkaian paragraf dengan berpedoman pada alur yang ada.

Menurut Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[35] “Sinopsis adalah ringkasan sebuah cerita yang diperlukan untuk memberikan gambaran secara ringkas dan padat tentang tema atau pokok cerita secara keseluruhan”.

Dapat disimpulkan bahwa sinopsis adalah sebuah karya yang memberikan gambaran secara ringkas tentang tema  atau pokok cerita.

7. Pengertian Naskah

Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[35] “Naskah adalah sebuah ide atau gagasan cerita yang ditulis dengan sebuah konsep menarik untuk mempertunjukan atau menampilkan sesuatu gagasan yang telah di desain sebelumnya”.

Menurut Andreanus (2015:3)[36] “Naskah adalah karya tulis yang dibuat khusus untuk program film atau televisi. Berikut gerakan, tindakan, ekspresi dan dialog karakter yang diriwayatkan”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Naskah adalah sebuah ide/gagasan yang dibuat khusus untuk prgram televisi, drama dan lain lain.

8. Pengertian Storyboard

Memaparkan Tim MD Animation (2016:20)[37]Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Berfungsi untuk membantu menyampaikan ide cerita kepada aktor (para animator) agar dapat diimplementasikan dengan lebih mudah”.

Menjelaskan Fatoni dan Nofi Puspitasari (2016:58)[35]Storyboard  itu sendiri yakni penyelenggara grafis seperti rangkaian ilustrasi atau gambar yang ditampilkan secara berurutan yang bertujuan untuk pra­-visualisasi gambar yang bergerak, animasi, motion, grafik atau urutan media interaktif”.

Dapat disimpulkan bahwa Storyboard adalah rangkaian gambar atau ilustrasi untuk membantu menyampaikan ide cerita agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah.

Konsep Dasar Produksi

1. Preproduction (Praproduksi)

Menurut Nugroho (2014: 106-110)[38] tahapan ini menciptakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang; bermula dari timbulnya gagasan atau lazimnya disebut ide. Berpijak dari gagasan ini, produser mulai melakukan berbagai kegiatan untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan sebagai bahan pengembangan gagasan tersebut. Selanjutnya, dengan bekal informasi dari produser, penulis naskah mulai merangkai berbagai data menjadi suatu naskah dengan format yang telah ditentukan sebelumnya.

Apabila naskah dinilai telah memenuhi syarat, maka produser menyelenggarakan planning meeting (penjelasan rencana) dengan mengundang anggota kerabat kerja inti (key members), yang terdiri atas pengarah acara, technical director (TD), audio engineer, lighting engineer, art director. Dalam planning meeting ini, produser melakukan pendekatan produksi (production approach) tentang rencana produksinya dan seluruh anggota inti tersebut memberikan berbagai masukan yang diperlukan sehingga akhirnya rencana produksi tersebut dapat direalisasikan.

Selanjutnya, produser mempersiapkan berbagai hal yang bersifat mendukung rencananya, misalnya, melakukan casting artis pendukungnya, menyusun anggaran yang diperlukan, dan sebagainya. Sedangkan para anggota inti mempersiapkan sesuatu yang berhubungan dengan tugas dan tanggungjawabnya.

2. Production (Produksi)

Yang dimaksud dengan produksi ialah pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk auditif dan visual sesuai dengan kaidah – kaidah yang berlaku bagi pertelevisian. Seperti telah kita ketahui bahwa acara televisi, khususnya acara pendidikan, dapat dibuat di dalam maupun di luar studio dan pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa kamera atau hanya satu kamera jinjing saja.

3. Postproduction (Pascaproduksi)

Tahapan postproduction ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera. Penyelesaian pekerjaan meliputi :

  1. Melakukan penyuntingan suara maupun gambarnya;
  2. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa foto dan sebagainya;
  3. Pengisian narasi;
  4. Pengisian ilustrasi musik, dan
  5. Pengevaluasian program yang telah dinyatakan selesai, agar diadakan perbaikan, jika ternyata terdapat kekurangan.

Pada setiap tahapan, dari segi perencanaan sampai dengan penyelesaian akhir, harus ditaati, kecuali acara yang terikat aktualitasnya, misalnya berita. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa berbagai jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan tidak dilaksanakan, sebab setiap jenis kegiatan yang ada dalam setiap tahapan itu merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dari lainnya.

Konsep Dasar Aplikasi Penunjang Video

1. Adobe Premiere CC 2015

Menjelaskan Shortcourse (2013:2)[39] Adobe Premiere merupakan aplikasi editing untuk mengolah video menjadi lebih menarik. Aplikasi ini sangat populer dan banyak digunakan oleh para ahli multimedia karena fasilitas dan kemampuannya dalam mengolah dan mengedit video  yang handal.

image001

Gambar 2.1. Tampilan Project Adobe Premiere CC 2015

2. Adobe After Effect CC 2015

Menurut Lovure Cyber Team (2013:130)[40]Adobe After Effect adalah sebuah software yang sangat professional untuk kebutuhan motion graphic design. Dengan perpaduan dari macam macam software design yang telah ada, Adobe After Effect menjadi salah satu software design yang handal. Standar efek yang mencapai sekitar 50 macam lebih, yang sangat bisa untuk mengubah dan menganimasikan obyek. Disamping itu, membuat animasi dengan Adobe After Effect, juga bisa dilakukan dengan hanya mengetikkan beberapa kode script yang biasa disebut expression untuk menghasilkan pergerakan yang lebih dinamis”.

image002

Gambar 2.2. Tampilan Project Adobe After Effect CC 2015

3. Adobe Photoshop CC 2015

Scholeclulazis (2013:6)[41]Adobe Photoshop adalah perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan membuat efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (Market Leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar atau foto dan bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems”.  Gamba

image003

2.3. Tampilan Project Adobe Photoshop CC 2015

4. Adobe Audition CC 2015

Memaparkan Adobe Creative Team (2013:1)[42]  “Adobe Audition CC adalah aplikasi audio profesional yang menggabungkan pengeditan audio digital lanjutan dan rekaman multitrack dalam program yang sama. Pendekatan unik ini mengintegrasikan dua elemen sehingga, misalnya, audio yang digunakan dalam proyek multitrack dapat diedit dengan sangat rinci dalam editor audio digital, dan kemudian ditransfer kembali ke Sesi Multitrack”.

image004

Gambar 2.4. Tampilan Project Adobe Audition CC 2015

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Prastomo (2014:166)[43] Elisitasi adalah adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak.

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu: 

  1. Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
    2. D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.


  3. Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?
    3. E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
  4. Final Draft Elisitasi merupaka bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembanagan.

Konsep Dasar Literature Review

1. Pengertian Literature Review

Menjelaskan Swarjana (2015:34)[44]Literature Review adalah bagian penting dari proses penelitian. Peneliti membuat Literature Review agar peneliti lebih memahami tentang pengetahuan area yang akan diteliti”.

2. Tujuan dari Literature Review :

  1. Mengidentifikasi masalah penelitian dan mengenbangkan rumusan masalah dan hipotesis.
  2. Orientasi apa yang sudah dan belum diketahui tentang area penelitian serta mendeterminasi gap atau inkonsistensi dalam a body of knowledge.

Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari study pustaka  ini antara lain.

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan dari penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang sehingga banyak menghemat waktu.
  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan.

Studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Haryanto dan Sarwo Nugroho (2015)[45]Perancangan Media Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada PT. Propan Jaya ICC Semarang. Media informasi berupa media cetak mempunyai kelemahan, dilihat dari sisi effisiensi penyampaian informasi dan distribusi, namun bila menggunakan media informasi berupa Video Company Profile, informasi lebih efektif dan efisien, karena pengemasannya lebih menarik, dimana berupa file video yang menggabungkan beberapa format file, yaitu video, animasi dan suara, serta pengemasannya menggunakan media keping DVD sehingga lebih murah. Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Pemasaran Produk (Studi Kasus Di PT. Propan Raya ICC Semarang) merupakan sebuah media informasi yang mengangkat tema media pemasaran produk, dimana perlunya sebuah media informasi yang efektif dan efisien untuk mendukung upaya promosi yang berisi informasi lengkap tentang PT. Propan Raya ICC Semarang.
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Kausar dkk (2015)[46]Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5”. Di Indonesia khususnya Provinsi Banten mengetahui hal tentang terbentuknya Kota Serang dan potensi pariwisata yang ada dalam wilayah Kota Serang ini. Sangat disayangkan jika ada masyarakat di luar Provinsi Banten yang beranggapan Ibukota dari Provinsi Banten adalah Kota Tangerang, dan Humas Kota Serang masih dalam bentuk manual (dengan menggunkan buku) sebagai media promosi dan publikasi. Hal ini membuat Kota Serang tidak diketahui keberadaannya dan penyebaran buku inipun hanya tersimpan di perpustakaan daerah. Maka dari itu terbentuklah Perancangan Media Company Profile Kota Serang sebagai Sarana Media Informasi, Promosi dan Publikasi.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Prihantini dan Gesang Kristianto Nugroho (2013)[47]Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia”. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sambungmacan Sragen adalah salah satu sekolah negeri di Kabupaten Sragen. Penyampaian informasi tentang SMP N 2 Sambungmacan Sragen masih sederhana yakni dengan menyebarkan pamflet, serta bagi masyarakat atau kalangan siswa yang membutuhkan informasi sekolah harus datang langsung ke sekolah, sehingga menyebabkan penyampaian informasi kurang efektif dan efisien.  Berlandaskan pada perkembangan dunia informasi dan komputerisasi yang semakin pesat dan ke berbagai sisi kehidupan, maka pada akhirnya mendorong Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sambungmacan Sragen untuk mengikuti perkembangan tersebut demi meningkatkan mutu dan kualitas sistem pendidikannya. Oleh karena itu penulis akan membuat video profil  yang akan menyediakan informasi-informasi, profil sekolah, visimisi, dan hal-hal lain yang diperlukan di SMP N 2 Sambungmacan Sragen.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014)[48]Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar”. Penyampaian informasi pada saat sekarang ini mengalami kemajuan yang cukup pesat ,sehingga setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi secaraa cepat dan tepat. Pemberian dan penerimaan informasi tidak hanya dilakukan dengan saling berbicara tetapi juga bisa dilakukan dengan membaca ataupun melihat sebuah interface misalnnya membaca Koran ataupun browsing Pembuatan video profil sekolah dasar negeri 1 Tugu Jumantono bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan supaya sekolah dasar negeri 1 Tugu Jumantono memiliki suatu media informasi yang bisa digunakan untuk promosi karena sebelumnya dalam penyampaian informasi kepada masyarakat masih banyak kekurangan yaitu masih menggunakan cara- cara secara lesan (penyuluhan) dan proses konvensional. Dengan tujuan memberikan informasi tentang Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono kepada guru, karyawan dan masyarakat luas.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Irfan (2013)[49]Pembuatan Video Company Profil Pada Belukar Merch Di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Multimedia sebagai media komunikasi, penyampaian informasi, dan promosi menjadi salah satu bidang teknologi yang paling digemari dewasa ini. Sebagai sebuah bidang yang fleksibel dan dapat menarik, serta memanjakan indera manusia, multimedia dapat sekaligus mempengaruhi manusia secara visual, audio, dan sentuhan sehingga mampu membuat konsumennya mencerna pesan yang terkandung secara lebih maksimal. Salah satu produk yang membutuhkan multimedia untuk meningkatkan keunggulannya adalah company profile atau profil perusahaan. Belukar Merch adalah sebuah independent store atau distro khusus barang - barang merchandise band yang ada di Kota Surakarta yang dibangun dan dikelola manajemennya oleh CV. Tri Tunggal Hitam. Belukar Merch secara resmi memulai kegiatan perdagangan pada tahun 2008. Belukar Merch juga dikenal sebagai pionir distro merchandise band di Kota Surakarta. Pembuatan video company profile berbasis multimedia pada Belukar Merch akan mendukung kegiatan promosi dan penyebaran informasi sehingga menjadi lebih efektif dan efisien dari segi waktu, biaya, serta tenaga.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Nuansa et al (2014)[50] Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media”.
  7. This study examines the suitability concept of destination branding with existing models of Malang tourism promotion. This research is qualitative by taking the data directly in the form of existing promotional models of Malang, namely : information portal sites, blogs, social networking, and video via the internet. This study used SWOT analysis to find strengths, weaknesses, opportunities, and threats on existing models of the tourism promotion. The data is analyzed based on destination branding’s concept indicators. Results of analysis are used as a basis in designing solutions for Malang tourism promotion through a new integrated tourism advertising model. Through the analysis we found that video is the most suitable media that used to promote Malang tourism in the form of advertisements. Videos are able to show the objectivity of the fact that intact better through audio-visual form, making it easier to associate the viewer thoughts on the phenomenon of destination. Moreover, video creation of Malang tourism as well as conceptualized advertising is still rare. This is an opportunity, because later models of audio-visual advertisements made of this study is expected to be an example for concered parties to conceptualize the next Malang tourism advertising.

    (Studi ini meneliti konsep kesesuaian tujuan branding dengan model promosi pariwisata Malang. Penelitian kualitatif dengan mengambil data secara langsung dalam bentuk model promosi Malang, yaitu : situs portal informasi, blog, jaringan sosial, dan video melalui internet. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di model yang ada pada promosi pariwisata. Data dianalisis berdasarkan konsep indikator tujuan branding. Hasil analisis yang digunakan sebagai dasar dalam merancang solusi untuk promosi pariwisata Malang melalui model iklan pariwisata terpadu baru. Melalui analisis kami menemukan bahwa video adalah media yang paling cocok yang digunakan untuk mempromosikan pariwisata Malang dalam bentuk iklan. Video mampu menunjukkan objektivitas fakta dengan utuh yang lebih baik melalui audio-visual, membuatnya lebih mudah untuk mengaitkan tujuan dari pikiran penampil fenomena. Selain itu, penciptaan video pariwisata Malang dikonseptualisasikan iklan masih jarang. Ini adalah kesempatan, karena kemudian model iklan audio-visual dari penelitian ini diharapkan menjadi contoh bagi pihak – pihak yang bersangkutan dengan iklan pariwisata Malang berikutnya).

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Haddad (2014)[51]Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations”.
  9. Despite the rising commodification of heritage sites and practices, children engagement in their own cultures remains incredibly low, greatly endangering the future preservation of nations’ unique nonrenewable resource. Considering children’s very early engagement with cultural attitudes and identities, it is increasingly critical to develop a deeply rooted culture of responsibility and conservation from the earliest years, ensuring that children naturally feel invested in their surroundings. Unfortunately, heritage education remains largely undervalued, with most efforts relying on in-person experiences in formal cultural institutions. This paper thus aims to explore how heritage education can be redefined, using some of the most innovative virtual imaging and artificial reality technologies to at once expand access and engagement with one’s own history.Though there have been introductory applications of this edutainment multimedia technology, it will require a multidisciplinary team to create heritage programming which is as entertaining as it is intellectually challenging for young children. With the rich resources of 3D imaging and interactive programming already at our disposal, we are well-equipped to do so, given a coordinated effort.

    (Meskipun komodifikasi meningkatnya situs warisan dan praktek, keterlibatan anak dalam budaya mereka sendiri masih sangat rendah, sangat membahayakan masa depan pelestarian sumber daya tak terbarukan unik bangsa – bangsa. Mengingat anak – anak sangat awal keterlibatan dengan sikap budaya dan identitas, hal ini semakin penting untuk mengembangkan budaya berakar tanggung jawab dan konservasi dari tahun – tahun awal, memastikan bahwa anak – anak secara alami merasakan diinvestasikan dilingkungan mereka. Sayangnya, warisan pendidikan tetap sebagian besar kurang bernilai, dengan upaya sebagian bergantung pada pengalaman orang dalam lembaga – lembaga budaya yang formal. Karya ini dengan demikian bertujuan untuk menjelajahi bagaimana pendidikan warisan dapat didefinisi, menggunakan beberapa pencitraan virtual yang paling inovatif dan teknologi buatan realitas sekaligus memperluas akses dan keterlibatan dengan sejarah sendiri. Meskipun telah ada pengantar aplikasi teknologi multimedia edutainment ini, itu akan membutuhkan tim multi disiplin yang membuat warisan pemrograman yang cukup menghibur sebagaimana menantang intelektual anak – anak. Dengan sumber daya yang kaya pencitraan 3D dan interaktif pemrograman kami dilengkapi untuk melakukannya, mengingat upaya yang terkoordinasi).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Varaprasad et al (2015)[52] Online Video Promotion with User Specific Information”.
  11. There are various ways and methods used in video recommendation which are purely statistical. These would give recommendations to users based on either their previous search or other criteria. These systems set up a large number of context collectors at the terminals. However, the context collecting and exchanging result in heavy network overhead, and the context processing consumes huge computation. Due to these criterion users end up getting unnecessary content which makes the browser slow. In this paper we propose a user specific category based promotion, we propose and provide for characterization of individual content as well as social attributes that help distinguish each user class. Thus a user defined video recommendation would ensure faster access to only important information which is in the user's domain of interest which utilises low buffer space and increase the speed of the system for user satisfaction.

    (Ada berbagai cara dan metode yang digunakan dalam rekomendasi video yang murni bersifat statistik. Ini akan memberi rekomendasi kepada pengguna berdasarkan penelusuran sebelumnya atau kriteria lainnya. Sistem ini mengatur sejumlah besar pengumpul konteks di terminal. Namun, konteks pengumpulan dan pertukaran hasil overhead jaringan yang berat, dan pengolahan konteks menggunakan perhitungan yang sangat besar. Karena pengguna kriteria ini akhirnya mendapatkan konten yang tidak perlu yang membuat browser menjadi lambat. Dalam makalah ini kami mengusulkan promosi berbasis kategori khusus pengguna, kami mengusulkan dan menyediakan karakterisasi konten individual serta atribut sosial yang membantu membedakan setiap kelas pengguna. Dengan demikian, rekomendasi video yang ditentukan pengguna akan memastikan akses lebih cepat ke hanya informasi penting yang ada dalam domain kepentingan pengguna yang memanfaatkan ruang penyangga rendah dan meningkatkan kecepatan sistem untuk kepuasan pengguna.).

  12. Penelitian yang dilakukan oleh Lupton (2014 )[53] Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary”.
  13. A range of digitized health promotion practices have emerged in the digital era. Some of these practices are voluntarily undertaken by people who are interested in improving their health and fitness, but many others are employed in the interests of organizations and agencies. This article provides a critical commentary on digitized health promotion. I begin with an overview of the types of digital technologies that are used for health promotion, and follow this with a discussion of the socio-political implications of such use. It is contended that many digitized health promotion strategies focus on individual responsibility for health and fail to recognize the social, cultural and political dimensions of digital technology use. The increasing blurring between voluntary health promotion practices, professional health promotion, government and corporate strategies requires acknowledgement, as does the increasing power wielded by digital media corporations over digital technologies and the data they generate. These issues provoke questions for health promotion as a practice and field of research that hitherto have been little addressed.

    (Berbagai praktik promosi kesehatan digitized telah muncul di era digital. Beberapa praktek ini secara sukarela dilakukan oleh orang – orang yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran, tapi banyak orang lain bekerja di kepentingan organisasi dan lembaga. Artikel ini memberikan komentar kritis tentang promosi kesehatan digitized. Ikhtisar dari jenis teknologi digital yang digunakan untuk promosi kesehatan dan dengan sebuah diskusi tentang implikasi sosial-politik dari penggunaan tersebut. Itu berpendapat bahwa strategi promosi kesehatan digitized banyak fokus pada tanggung jawab individu untuk kesehatan dan gagal untuk mengenali dimensi sosial, budaya, dan politik penggunaan teknologi digital. Meningkatkan garis kabur antara praktik promosi kesehatan sukarela, promosi kesehatan profesional, pemerintah dan strategi perusahaan membutuhkan pengakuan, seperti halnya meningkatkan kekuatan dikerahkan oleh perusahaan – perusahaan digital, media teknologi digital dan data yang mereka hasilkan. Isu – isu ini memprovokasi pertanyaan untuk promosi kesehatan sebagai praktek dan bidang penelitian yang sampai sekarang telah sedikit dibahas).

  14. Penelitian yang dilakukan oleh Waung et al (2015)[54]Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evaluation”.
  15. Although video resumes have received a substantial amount of media attention and there seems to be a growing awareness among Human Resource professionals of video-based job applications, little is known about the effect of video resumes on applicant evaluation. This research investigates the effectiveness of self-promotion within the context of video resumes. Self-promotion frequency and intensity and applicant gender were manipulated. Ratings by recruiters and college students indicate that high levels of self-promotion in video resumes are ineffective for male applicants and potentially detrimental for female applicants. Job applicants should use caution when attempting to promote themselves using video resumes. More research is needed on impression management tactics used at the earliest stages of selection and on the mechanisms operating within video resumes that impact applicant evaluation.

    (Meskipun resume video telah menerima banyak perhatian media dan tampaknya ada kesadaran yang berkembang di kalangan profesional Sumber Daya Manusia untuk aplikasi pekerjaan berbasis video, sedikit yang diketahui tentang efek resume video terhadap evaluasi pemohon. Penelitian ini meneliti efektivitas promosi diri dalam konteks resume video. Frekuensi promosi diri dan intensitas dan jenis kelamin pemohon dimanipulasi. Rating oleh perekrut dan mahasiswa menunjukkan bahwa tingkat promosi diri yang tinggi dalam resume video tidak efektif untuk pemohon pria dan berpotensi merugikan pemohon wanita. Pelamar kerja harus berhati-hati saat mencoba mempromosikan diri menggunakan resume video. Penelitian lebih lanjut diperlukan pada taktik manajemen kesan yang digunakan pada tahap awal seleksi dan mekanisme yang beroperasi dalam resume video yang mempengaruhi evaluasi pemohon).

No.

Penulis,

Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Perbedaan

1.

 

Haryanto dan Sarwo Nugroho (2015)[45]

 

Perancangan Media Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada PT. Propan Jaya ICC Semarang

 

Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

 

a.    Pengumpulan Data

b.    Pemilihan responden/targen audien

c.    Pemilihan lokasi

 

Aplikasi yang digunakan :

 

a.    Adobe Premiere

b.    Adobe After Effect

c.    Adobe Photoshop

d.   Corel Draw

 

 

 

Media Video Promosi

 

Penelitian tersebut menggunakan banyak aplikasi sebagai penunjang untuk editing video sehingga menjadikan video yang maksimal.

2.

 

Kausar dkk (2015)[46]

 

Perancangan Media Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premiere Pro CS 5

 

Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

 

a.    Observasi

b.    Wawancara

c.    Studi pustaka

 

Aplikasi yang digunakan :

 

a.    Adobe Premiere

 

Video Company Profile

 

Penelitian tersebut hanya menggunakan aplikasi Adobe Premiere sehingga proses dalam video yang dihasilkan belum maksimal.

3.

 

Prihantini dan Gesang Kristianto Nugroho (2013)[47]

 

Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia

 

 

Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

 

a.    Observasi

b.    Wawancara

c.    Studi pustaka

 

Aplikasi yang digunakan :

 

a.    Adobe Premiere

 

Video Promosi dan Profil Sekolah

 

 

Penelitian tersebut hanya mengandalkan video promosi dan profil sekolah untuk digunakan pada lembaga sekolah sehingga dapat menambah minat calon siswa/i baru.

4.

 

Astuti (2014)[48]

 

Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar

 

Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

 

a.    Observasi

b.    Wawancara

c.    Studi pustaka

d.   Anilisis

e.    Perancangan

f.     Pengambilan gambar

g.    Pengeditan

h.    Implementasi

Aplikasi yang digunakan :

 

a.    Sony Vegas Pro

b.    Ulead Video Studio

c.    Cool Edit Pro

 

 

 

 

 

 

 

Video Profil Sekolah

 

 

Penelitian tersebut memberikan alternatif bagi para calon siswa/i baru untuk lebih mengetahui lembaga sekolah.

5.

 

Irfan (2013)[49]

 

Pembuatan Video Company Profil Pada Belukar Merch Di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta

 

 

Metode yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

 

a.     Pendataan

b.     Observasi

c.    Wawancara

d.   Studi pustaka

e.    Pendeketan

f.     Anilisis

g.    Perancangan

h.    Pengambilan gambar

i.      Pengeditan

j.      Implementasi

 

Aplikasi yang digunakan :

 

a.     Adobe Premiere Pro

b.    Adobe Flash

a.    Adobe Audition

 

Video Company Profil

 

 

Penelitian tersebut memberikan alternatif bagi para masyarakat surakarta untuk lebih mengetahui wilayah di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan-Kota Surakarta.

6.

 

Nuansa et al (2014)[50]

 

Designing Promotion Strategy of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media

 

Penelitian ini menggunakan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di model yang akan dibuat. Data di analisis berdasarkan tujuan branding konsep indikatornya.

 

 

Video Promosi

 

Penelitian tersebut memberikan alternatif kepada para masyarakat untuk melihat informasi tentang tempat destinasi pada media audio visual.

7.

 

Haddad (2014)[55]

 

Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations

 

Metode yang mengarah ke rekomendasi tentang bagaimana untuk membuat pengalaman yang paling berharga untuk anak – anak di era digital dengan pemanfaatan multimedia.

 

 

 

 

Video Promosi Multimedia

 

Penelitian tersebut hanya mengarahkan masyarakat untuk melihat informasi pada video promosi multimedia yang telah dibuat.

8.

 

Varaprasad et al (2015)[52]

 

Online Video Promotion with User Specific Information

 

Metode yang mengarah ke rekomendasi tentang bagaimana untuk membuat pengalaman yang paling berharga untuk anak – anak di era digital dengan pemanfaatan multimedia.

 

 

 

 

 

Video Promosi

online

 

Penelitian tersebut hanya mengarahkan masyarakat untuk melihat informasi pada video promosi online yang telah dibuat.

9.

 

Lupton (2014 )[53]

 

Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary

 

Dengan menggunakan metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi kesehatan.

 

 

 

 

 

 

Video Promosi

 

Penelitian tersebut hanya memberikan gambaran video promosi tentang kesehatan di era digital.

10.

 

Waung et al (2015)[54]

 

Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity and Gender Effect On Job Applicant Evaluation

 

 

Dengan menggunakan metode reviewer, melihat kembali penelitian sebelumnya yang bersangkutan dengan promosi resume video

 

 

 

 

 

Video Promosi

 

Penelitian tersebut hanya menganalisa video promosi yang bersangkutan dengan promosi resume video.

Keunggulan Project Peneliti dan Referensi Literature Review Yang Digunakan :

Penelitian yang dilakukan dengan judul “Perancangan Media Video Promosi Pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang” memiliki tampilan yang menarik dalam menyampaikan informasi dan promosi dalam bentuk video. Dalam perancangan ini membuat video promosi sekolah yang menampilkan fasilitias dan keunggulan. Kemudian dalam penyajiannya pun lebih singkat, padat dan jelas dalam memberikan informasi tentang fasilitas, kegiatan, jurusan dan keunggulan. Memiliki manfaat sebagai media penunjang informasi dan promosi untuk menarik calon siswa-siswi baru dan masyarakat untuk bergabung bersama SMK Al-Mu’in Kota Tangerang serta bertujuan untuk menarik perhatian, mempromosikan, dan memperkenalkan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

Kelebihan dari project yang dibuat oleh peneliti adalah menyajikan sebuah informasi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Menampilkan cuplikan video dari setiap objek serta fasilitas – fasilitas yang tersedia di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dan didukung dengan backsound yang sesuai dengan  konsep video yang ingin dibuat. Transisi perpindahan gambar pun dibuat semenarik mungkin.

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH


Gambaran Umum Objek Yang Diteliti

Sejarah Singkat

Seiring dengan perkembangan teknologi dan pendidikan yang semakin ketat sehingga perlu dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki kuantitas yang tinggi untuk generasi muda, mereka yang akan menentukan nasib bangsa selanjutnya. Harus siap menjadi pribadi yang handal dan terampil.

Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan sebuah lembaga pendidikan yaitu SMK Al-Mu'in Kota Tangerang, terpanggil untuk memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan yang memadai. Didirikan pada tahun 1992 SMK Al-Mu'in Kota Tangerang yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Islam Al-Mu'in dan diketuai Bapak H. Abdul Aziz Erawan itu, membawahi SD, MTs Al-Mu'in, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Mu'in. SMK Al-Mu'in Kota Tangerang memulai pendaftaran pada tahun 1992 dengan nama SMEA Al-Mu'in dan membuka dua jurusan yaitu Akuntansi (AK), Sekretaris (SK). Kini SMK Al-Mu'in Kota Tangerang sudah dua puluh lima tahun menjajaki dunia pendidikan. Sejak tahun 1999 berganti nama menjadi SMK Al-Mu'in Kota Tangerang dan mempunyai tiga program keahlian yaitu : Akuntansi (AK), Administrasi Perkantoran (AP) dan Teknologi Komputer Jaringan (TKJ).

SMK Al-Mu'in Kota Tangerang menjadi salah satu sekolah favorit di Poris Jaya - Batu ceper, Kota Tangerang. Dengan adanya teknologi, fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai, menjadikan SMK Al-Mu'in Kota Tangerang sebagai sekolah yang diminati masyarakat Wilayah Kota Tangerang.

Visi dan Misi SMK AL-Mu'in Kota Tangerang

  1. Visi SMK Al-Mu'in Kota Tangerang
  2. "Terwujudnya tamatan yang cerdas, berakhlak mulia, nasionalis, siap kerja dan berwawasan kosmopolit".

  3. Misi SMK Al-Mu'in Kota Tangerang
    1. Membimbing dan memfasilitasi siswa untuk memiliki wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan cara berfikir.
    2. Membantu siswa untuk mengenali dan menggali potensi diri yang dimiliki.
    3. Membantu siswa dalam memahami, menghayati dan mengaplikasikan nilai-nilai ajaran agama serta rasa cinta kepada tanah air.
    4. Membangun budi pekerti luhur dan kompetensi siswa agar dapat memasuki dunia kerja yang bertaraf regional dan nasional.
    5. Membina tenaga pendidik dan kependidikan untuk memiliki pengetahuan dan wawasan luas serta kompetensi yang handal dalam melaksanakan tugas.
    6. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri dalam bentuk praktik kerja industri dan penempatan tamatan.
    7. Berupaya menyediakan sarana & prasarana berlatih dan belajar yang memadai.


Tujuan SMK Al-Mu'in Kota Tangerang

  1. Menghasilkan SDM tamatan yang terdidik, terampil, bertanggung jawab dan berakhlak mulia.
  2. Menghasilkan tamatan yang mempunyai jiwa wirausaha dan sikap profesional.
  3. Meningkatkan SDM tenaga pendidik agar dapat melaksanakan tugas dan mampu memberdayakan kemampuan untuk peningkatan taraf hidup.
  4. Menghasilkan SDM yang mampu bersaing untuk memasuki dunia kerja di tingkat regional dan nasional.
  5. Mewujudkan SMK Al-Mu'in Kota Tangerang menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas, berwibawa dan dipercaya, baik oleh masyarakat maupun oleh dunia usaha/dunia industri.

Struktur Organisasi

   Gambar 3.1. Struktur Organisai SMK Al-Mu’in Kota Tangerang


Wewenang dan Tanggung Jawab

Seperti instansi lembaga pendidikan, SMK Al-Mu'in Kota Tangerang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam sebuah pendidikan. Berikut penjelasan wewenang dan tanggung jawab SMK Al-Mu'in Kota Tangerang.

1. Kepala Sekolah

  1. Wewenang Kepala Sekolah adalah :
    1. Merencanakan program kerja sekolah (mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan).
    2. Menjalankan semua peraturan/instruksi dari lembaga yang lebih tinggi.
    3. Mengatur pembagian tugas guru/staff.
    4. Membuat DP3 guru dan TU.
    5. Membuat supervisi pelaksanaan tugas guru dan
    6. Menandatangani berkas-berkas dan dokumen yang berlaku untuk surat-surat dan berkas-berkas baik intern maupun ekstern.
    7. Mengelola keuangan sekolah.
    8. Membina dan mempromosikan guru dan
    9. Membina siswa dan mengeluarkan siswa sesuai aturan yang berlaku.
    10. Recruitmen tenaga kependidikan.
    11. Mengusulkan pengangkatan/pemberhentian tenaga kependidikan
    12. Pengusulan mutasi bagi tenaga kependidikan.
  2. Tanggung Jawab Kepada Sekolah sebagai berikut:
    1. Tercapainya tujuan institusional sekolah.
    2. Adanya administrasi sekolah yang baik dan benar
    3. Terpeliharanya semangat dan gairah kerja/belajar pada diri guru, staff dan siswa.
    4. Berfungsinya komponen sekolah yang baik dan benar.
    5. Terpeliharanya sarana dan prasarana sekolah dengan baik.
    6. Tercapainya 7K dengan baik.
    7. Memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kependidikan.

2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum

  1. WewenangKepala Sekolah Bagian Kurikulum
    1. Mewakili kepala sekolah apabila tidak ada di tempat.
    2. Menyusun jadwal pelajaran.
    3. Memberikan data tentang guru/pegawai kepada Kepala Sekolah.
    4. Dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
  2. Tanggung Jawab Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
    1. Pencapaian target kurikulum.
    2. Pelaksanaan ujian/ulangan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
    3. Dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

3. Wakil Kepala Sekolah Baguian Kesiswaan

  1. Wewenang Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan sebagai berikut:
    1. Mewakili Kepala Sekolah apabila tidak ada di tempat.
    2. Menyusun daftar pembagian tugas siswa untuk memelihara kebersihan sekolah.
    3. Menyusun daftar pembagian tugas guru untuk tugas pengawas kebersihan dan ketertiban sekolah.
    4. Memilih siswa untuk penerimaan beasiswa, paskibra serta siswa teladan.
    5. Menyiapkan siswa untuk kegiatan ekstrakurikuler.
    6. Membuat daftar pelaksana upacara disekolah.
    7. Mengkordinir pelaksana upacara sekolah.
    8. Dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
  2. Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan adalah:
    1. Melaksanakan tugas harian sesuai denga surat tugas dari Kepala Sekolah.
    2. Memelihara 7K di sekolah.
    3. Dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

4. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana

  1. Wewenang Wakil Kepala Sekolah Bagian adalah
    1. Mewakili Kepala Sekolah apabila tidak berada di tempat.
    2. Mendata iventaris sekolah secara rutin.
    3. Merencanakan pengadaan inventaris sekolah.
    4. Mengusulkan penghapusan inventaris yang sudah tidak layak dipakai.
    5. Mengadakan pengawasan penggunaan sarana/prasarana.
    6. Dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
  2. bTanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana antara lain:
    1. Perawatan dan pemeliharaan terhadap inventaris sekolah.
    2. Adanya Buku Inventaris Sarana prasarana sekolah.
    3. Adanya nomor kode barang inventaris sekolah.
    4. Dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.

5. Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas

  1. Wewenang Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas sebagai berikut:
    1. Mewakili kepala sekolah apabila tidak ada di tempat.
  2. Tanggung Jawab Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas adalah:
    1. Melaksanakan tugas harian sesuai dengan tugas dari Kepala sekolah apabila kepala sekolah tidak ada di tempat.

6. Wali Kelas

  1. Wewenang Wali Kelas antara lain:
    1. Membina kelas yang diasuhnya.
    2. Mengisi Daftar Kumpulan Nilai.
    3. Mengisi dan menandatangani rapor.
  2. Tanggung Jawab Wali Kelas antara lain:
    1. Kebenaran dalam memberikan bimbingan dan pembinaan kelas yang diasuhnya.
    2. Kebenaran dan ketertiban dalam penyelenggaraan administrasi kelas.
    3. Membantu tugas guru dalam KBM.
    4. Menciptakan kebersihan kelas dan susunan belajar yang nyaman.

7. Guru Budi Pekerti (BP)/Bimbingan Konseling (BK)

  1. Wewenang Guru BP/BK
    1. Menyusun program kegiatan BP/BK.
    2. Memeriksa kemajuan siswa.
    3. Menindaklanjuti laporan guru wali kelas atas pelanggaran tata tertib siswa.
    4. Melakukan bimbingan dan konseling terhadap siswa yang bermasalah.
    5. Melaksanakan pembinaan siswa.
    6. Melaksanakan pengelolaan sistem administrasi BP/BK.
    7. Melakukan home visit (kunjungan rumah).
    8. Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan Kepala Sekolah.



Product Information

Produk

SMK Al-Mu’in Kota Tangerang adalah salah satu lembaga sekolah yang berada di poris jaya – batu ceper Kota Tangerang, dengan memiliki 3 jurusan yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Akutansi (AK), dan Administrasi Perkantoran (AP), dan juga didukung fasilitas dan keunggulan yang berada di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang menjadikan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang sebagai salah satu sekolah favorit di wilayah Poris Jaya - Batu Ceper, Kota Tangerang.

Video promosi merupakan salah satu rancangan dari teknologi yang sangat berkembang saat ini yaitu multimedia. Multimedia adalah salah satu media yang dapat membantu dalam menarik perhatian masyarakat dalam menerima informasi. Video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ini dirancang dalam bentuk audio visual. Video promosi ini mencakup beberapa informasi tentang profil sekolah, program studi, keunggulan, prestasi sekolah, ekstrakulikuler dan fasilitas sekolah yang mencakup seluruh informasi sekolah yang terkait. Media video promosi ini sangat dibutuhkan untuk membantu pihak sekolah dalam penyampaian informasi dan promosi sekolah, sebagai strategi promosi untuk menarik minat calon siswa/i baru agar berminat untuk bersekolah di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, serta meningkatkan image sekolah agar semakin dikenal masyarakat luas.


Latar Belakang PRoduk

Berdasarkan analisa permasalahan pada sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang media informasi dan promosi yang digunakan saat ini, hanya berupa media cetak. Dimana, informasi yang ada pada media cetak  seperti brosur, banner dan spanduk sebelumnya masih sangat terbatas, sehingga informasi yang diterima masyarakat masih kurang. Media cetak sebelumnya hanya terdapat informasi seperti : location, profile meliputi : visi-misi, management, dan surat perizinan, contact dan career didalam lembaga sekolah tersebut, serta SMK Al-Mu’in Kota Tangerang belum memiliki media video promosi yang lengkap, update, dan menarik di dalam promosinya. Nantinya media video promosi ini akan menunjang kegiatan marketing lembaga sekolah guna mempromosikan kepada sekolah-sekolah SMP untuk dapat menarik perhatian siswa/i baru.


Perkembangan Produk

Seperti yang telah dibahas diatas, promosi yang dilakukan bagian pemasaran sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang hanya dengan menggunakan media cetak seperti brosur, banner dan spanduk sebelumnya masih sangat terbatas, sehingga informasi yang diterima masyarakat luas masih sangat kurang. Hal ini tentunya melihat dari banyaknya para calon minat siswa/i baru dan masyarakat luas untuk mengetahui informasi pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang sehingga alangkah lebih efisiennya bila dibuat sebuah media promosi berbentuk audio visual yang memang lebih kaya dengan unsur gambar, effect, audio, musik lainnya agar terlihat menarik dan membuat masyarakat luas atau calon minat siswa/i baru dapat bergabung di sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

Material Produk

Proses perancangan video promosi ini, didukung oleh beberapa material produk, yaitu :

Tabel 3.1. Material Produk

Spesifikasi Produk


Perancangan teknologi multimedia melalui media audio visual dengan penyajian berupa video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang memuat tentang informasi seperti profil sekolah, program studi, keunggulan, prestasi sekolah, ekstrakulikuler dan fasilitas sekolah sebagai sarana penyampain informasi dan promosi, video promosi ini berdurasi sekitar 3 menit 36 detik, untuk menunjang informasi dan promosi kepada masyarakat khususnya calon siswa/i baru. Dalam perancangan ini terdapat beberapa hal yaitu manfaat, kelebihan, dan kekurangan sebagai berikut :

  1. Manfaat
    1. Menambah media informasi dan promosi.
    2. Menarik minat para calon siswa/i baru.
    3. Meningkatkan benefit lembaga sekolah.
    4. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.
  2. Kelebihan.
    1. Menghasilkan media informasi yang
    2. Penyampaian informasi yang lebih mendetail / lengkap.
    3. Media informasi dan promosi dengan penyajian yang lebih
    4. Memudahkan pemahaman dalam penerimaan informasi.
  3. Kekurangan
    1. Membutuhkan peralatan yang memadai.
    2. Menggunakan waktu yang tidak sedikit.
    3. Membutuhkan biaya produksi yang besar.

Harga Produk

Dalam perancangan video promosi ini membutuhkan peralatan yang banyak untuk proses perancangannya, dikarenakan dalam mengumpulkan data membutuhkan para crew yang mendukung prosesnya seperti, sutradara, cameraman dan beberapa pihak pemain didalam video tersebut. Perancangan video promosi ini juga membutuhkan beberapa peralatan untuk pengambilan gambar menggunakan camera hingga proses editing menggunakan laptop.


Market Analysis

Market analisis merupakan penyelidikan di dalam pelaksanaan tugas marketing guna mengetahui hasil maksimal. Peminat yang ingin bergabung bersama SMK Al-Mu’in Kota Tangerang adalah rata-rata dari wilayah Kota Tangerang, dikarenakan lokasinya yang berada ditengah-tengah Kota Tangerang. Untuk mendapatkan hasil dari market analisis yaitu sebagai berikut :


Market Positioning

Dilakukannya Market Positoning oleh SMK Al-Mu’in Kota Tangerang agar menarik minat para masyarakat dan calon minat siswa/i baru untuk menimbulkan citra ataupun kesan yang baik terhadap lembaga sekolah yang diberikan oleh SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, melalui perancangan media video promosi  ini diharapkan tujuan diatas dapat tercapai.

SMK Al-Mu’in Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki fasilitas dan infrastuktur yang memadai. Sasaran video promosi yang dirancang ini adalah masyarakat dan calon minat siswa/i baru yang ingin mengetahui informasi dan perihal mengenai lainnya di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

Perancangan video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ini nantinya akan di implementasikan melalui DVD, media sosial seperti Youtube dan media sosial lainya. Sehingga melalui perancangan video promosi ini, dapat menunjang informasi dan promosi sekolah tersebut, menarik minat calon siswa/i baru, dan masyarakat untuk mengetahui informasi yang ada di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang serta meningkatkan image sekolah.


Kondisi Pesaing

SMK Al-Mu’in Kota Tangerang saat ini merupakan salah satu sekolah yang sedang berkembang, yang dimana didalam perkembangannya tersebut memiliki beberapa sekolah pesaing yang membawa pengaruh terhadap perkembangan sekolah tersebut :

Tabel 3.2. Kondisi Pesaing

Potential Market

Media informasi dan promosi yaitu berbasis video promosi yang dirancang dan disajikan guna menarik perhatian minat masyarakat luas dan calon siswa/i baru agar mengetahui informasi yang ada di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Target market pada tahun-tahun berikutnya diperkirakan akan meningkat sebanyak 20% dari sebelumnya yang berjumlah 225 orang menjadi 270 orang di tahun ajaran baru 2018. Pihak lembaga sekolah pun terus berusaha meningkatkan minat masyarakat dan calon siswa/i baru untuk ikut bergabung di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dengan membuat video promosi yang menarik dan up to date. Begitu pun SMK Al-Mu’in Kota Tangerang agar semakin dikenal oleh masyarakat luas dan bisa melebihi target pencapaian.

Market Segmentation

Geografi          : Wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya.

Demografi       :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia :  15-17 Tahun
  • Sasaran : Siswa-siswi SMP
  1. Transfer atau Pindahan
  2. Masyarakat

Psikografi        : Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa-siswi transfer, dan masyarakat khususnya di daerah Kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail maupun terperinci tentang profil sekolah, fasilitas, dan keunggulan di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang khususnya yang ingin melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).



Marketing Objective (Tujuan Pemasaran)

Dengan hadirnya multimedia sebagai salah satu kemajuan teknologi membantu media informasi dan promosi menjadi lebih mudah untuk menarik perhatian para minat calon siswa/i baru. salah satunya lembaga sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang memberikan sarana informasi dan promosinya yaitu dengan video promosi, agar dapat memberikan informasi yang terdapat pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Video promosi dirancang dengan penuh harapan untuk menarik minat para masyarakat luas khususnya calon siswa/i baru, Sehingga masyarakat dapat lebih mengenal sekolah, serta menarik minat siswa/i baru untuk bergabung di sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

Marketing Stategy (Strategi Pemasaran)

Strategi Pemasaran yang di lakukan oleh SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, dalam rangka meningkatkan kepeminatan siswa/i baru untuk bergabung di sekolah SMK Al-Mu’in dan masyarakat luas lebih mengenal secara detail mengenai sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang adalah melalui media video promosi yang dapat memberikan informasi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan para calon siswa/i baru, dengan konsep perancangan audio visual, yang dapat menarik perhatian para masyarakat, khususnya calon siswa/i baru.

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh SMK Al Mu’in Kota Tangerang yaitu dengan mengimplementasikan perancangan media video promosi melalui DVD, media sosial yaitu Youtube, dan membuat messages broadcast dengan mencantumkan berupa link pada aplikasi sosial media yaitu whatsapp, line dan bbm. Video promosi ini akan digunakan pada saat penerimaan siswa/i baru, presentasi internal, presentasi ke sekolah menengah pertama (SMP), pertemuan dengan orang tua siswa/i baru dan pada saat education fair. Dalam perancangan video promosi ini menggunakan analisis SWOT yang digambarkan sebagai berikut:

Tabel.3.3. Matriks SWOT

Budget Produksi Media

Budget Biaya Produksi media adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan perancangan media video promosi.

Tabel 3.4. Budget Produksi Media



Konfigurasi Perancangan

===Spesifikasi Hardware

Perancangan video promosi ini menggunakan 1 (satu) unit laptop dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor: AMD A 10-8700P Radeon R6,10 Compute Cores 4C+6G (4 CPUs) - 1.8GHz Monitor
  2. Monitor: LCD 15,6 inchi
  3. Mouse: Advance Optical Mouse
  4. Keyboard: Qwerty SK 900
  5. RAM: 8.00 GB
  6. Harddisk Internal: 1 TB
  7. Speaker: Sonic Master

Software yang digunakan

Dalam konsep produksi media dalam perancangan media video promosi ini, peneliti menggunakan beberapa software pendukung yaitu :

  1. Adobe Premiere Pro CC 2015
  2. Adobe After Effect CC 2015
  3. Adobe Photoshop CC 2015
  4. Adobe Audition CC 2015


Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisiasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisiasi Tahap II


Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Elisiasi Tahap III

 

Keterangan :                                       

T : Technical, tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam perancangan media yang diusulkan                            

O : Operational, tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistema yang akan dikembangkan                        

E : Economic, biaya yang diperlukan dalam perancangan media  komunikasi visual

H : High, Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan  pemakaiannya esulit serta biayanya mahal

M : Middle, Mampu untuk dikerjakan

 L : Low, Mudah untuk dikerjakan

Final Drafrt Elisitasi

Tabel 3.8. FinalElisiasi

Templat:Page break

BAB IV

'KONSEP PRODUKSI MEDIA (KPM)'

Preproduction

Proses Preproduction merupakan step atau langkah dimana dimulainya ide, perencanaan dan persiapan dari Konsep Produksi Media. Ada tujuh langkah Preproduction dalam Konsep Produksi Media, dimulai dari Ide yang dituangkan secara sistematis, lalu diikuti dengan pembuatan sinopsis, Script Writting dan Storyboard. Dua tahapan terakhir adalah pemilihan pemain dan crew dan Setting alat. Semua tahapan yang ada harus sesuai Time Schedule yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya di ilustrasikan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.1. Tahap Preproduction


Ide atau Gagasam

Media informasi yang sering kita nikmati merupakan realisasi dari sebuah ide pemikiran atau gagasan yang telah dituangkan ke dalam video. Ide atau gagasan merupakan tahapan awal yang harus dilakukan dalam perancangan sebuah video. Media informasi dan promosi yang dibuat dari ide atau gagasan. Konsep yang diperlukan dalam perancangan video promosi ini menampilkan fasilitas – fasilitas dan memaparkan segala sesuatu tentang SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Media informasi dan promosi yang dibuat mengambil garis besar dari ide tersebut. Ide yang akan dituangkan didalam video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ini dirancang dengan menarik, karena tidak hanya berupa video saja akan tetapi terdapat visual grafis yang dapat menarik calon siswa/i baru dan masyarakat untuk melihatnya, dengan tambahan audio atau backsound dan dubbing yang sesuai dengan isi video tersebut.

Sinopsis Cerita

Sinopsis adalah ringkasan atau ulasan singkat tentang sebuah cerita atau film dengan tujuan agar pembaca memiliki gambaran sekilas dari isi, memberikan pembacaan tepat, dan memungkinkan untuk memberikan garis besar sebagai acuan pokok improvisasi. Sinopsis perancangan video promosi sebagai sarana informasi pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang ini adalah :

“SMK Al-Mu’in Kota Tangerang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berada di wilayah Poris Jaya - Batu Ceper, Kota Tangerang. SMK Al-Mu’in Kota Tangerang yang berdiri sejak tahun 1992. Hingga saat ini SMK Al-Mu’in Kota Tangerang sudah mencapai generasi ke dua puluh lima, dan setiap tahunnya angka peminat masyarakat untuk bergabung bersama di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang semakin meningkat. Program keahlian yang ada di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang adalah Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Administrasi Perkantoran (AP), dan Akuntansi (AK). Adapun fasilitas yang dimiliki SMK Al-Mu’in Kota Tangerang adalah Gedung tiga lantai, ruang kelas yang nyaman, Lab. Komputer dan masih banyak fasilitas yang lainnya. Didukung dengan teknologi dan fasilitas yang selalu di update, membuat siswa/i nyaman saat proses belajar mengajar. Dengan demikian sekolah ini sudah mencapai beberapa prestasi dibidang akademik maupun non akademik. SMK Al-Mu’in Kota Tangerang membutuhkan sebuah video promosi berbasis audio visual sebagai media penunjang informasi dan promosi yang berkaitan dengan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang”.

Narasi

Narasi adalah suatu pengembangan paragraf dari dalam sebuah karangan tulisan yang rangkaian peristiwanya dari waktu ke waktu dan dijabarkan dengan urutan dari awal sampai akhir. Narasi bertujuan untuk menceritakan suatu scene atau gambar sehingga audience seolah – olah merasakan apa yang terjadi sesuai dengan gambar tersebut. Narasi juga dapat memperkuat sebuah jalan cerita dari isi video yang ingin disampaikan. Berikut adalah narasi video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang :

SMK Al-Mu’in berada di wilayah Kota Tangerang tepatnya di daerah poris jaya – batu ceper / SMK Al-Mu’in berdiri sejak tahun 1992 / dan menjadikan salah satu sekolah  favorit di Kota Tangerang // dengan memiliki 3 jurusan yaitu Teknik Komputer Jaringan // Akutansi // dan Administrasi Perkantoran // SMK Al-Mu’in memiliki fasilitas sarana prasarana yang selalu di update sesuai dengan kebutuhan kurikulum / sehingga menjadikan SMK Al-Mu’in sebagai sekolah yang diminati masyarakat khususnya di Kota Tangerang /”


Storyboard

Storyboard merupakan sketsa yang digambar berurutan atau sesuai dengan naskah, dengan Storyboard kita bisa menyampaikan suatu ide kita kepada orang lain, agar lebih mudah dipahami dan dimengerti, kita dapat menggiring khayalan seseorang untuk mengikuti skesta gambar yang kita buat sehingga menghasilkan pengertian yang sama dengan ide kita. Untuk melihat storyboard pada video promosi dapat dilihat pada gambar 4.2 sampai dengan gambar 4.17:


Gambar 4.2. EXT/Gedung Sekolah/Day/Long Shoot

Menampilkan timelapse gedung sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.3. EXT/Plang Nama Sekolah/Day/Frog Eye

Menampilkan plang nama sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.4. INT/Ruang Kepala Sekolah/Day/Full Shoot

Menampilkan video wawancara kepala sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.5. INT/Lab. Komputer/Day/Full Shoot

Menampilkan video jurusan Teknik Komputer Jaringan

Gambar 4.6. INT/Lab. AK dan AP/Day/Medium Shoot

Menampilkan video jurusan AK dan AP

Gambar 4.7. INT/Ruang Kelas AP/Day/Full Shoot

Menampilkan video jurusan Administrasi Perkantoran

Gambar 4.8. INT/Ruang Kelas/Day/Medium Long Shoot

Menampilkan video Ruang Kelas sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.9. INT/Ruang Perpustakaan/Day/Medium Long Shoot

Menampilkan video perpustakaan

Gambar 4.10. INT/Masjid/Day/Frog Eye

 Menampilkan video masjid sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

 Gambar 4.11. EXT/Parkiran/Day/Full Shoot

Menampilkan video parkiran sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.12. EXT/Paskibraka/Day/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler Paskibraka

Gambar 4.13. EXT/Basket/Day/Full Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler Basket

Gambar 4.14. EXT/Teater/Day/Medium Shoot

Menampilkan video ekstrakulikuler Teater

Gambar 4.15. INT/Ruang Guru/Day/Medium Shoot

Menampilkan video wawancara Guru sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Menampilkan video wawancara siswi sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.16. EXT/Siswi Promosi Sekolah/Day/Full Shoot

Script Writing

Script Writing yakni membuat rancangan naskah penulisan yang menarik dan detail agar mempermudah proses editing.

Tabel 4.1. Script Writing

Rundown


Rundown merupakan susunan inti cerita dari sebuah project yang dibatasi oleh durasi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2. Rundown

Pemilihan Pemain dan Crew


Pemain dari video promsi ini adalah seluruh siswa/siswi, kepala sekolah dan pengajar SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, sedangkan untuk crew secara garis besar dibutuhkan sutradara, cameramen, editor, script writting, dan pembaca naskah. Berikut adalah pemain dan crew yang terlibat didalam perancangan video promosi antara lain :

Tabel 4.3. Susunan Crew and Talent

Time Schedule

Tabel 4.4. Time Schedule

Anggaran/Budget

 Anggaran adalah biaya yang dikeluarkan atau digunakan selama perancangan video promosi seperti kegiatan pengambilan gambar. Berikut adalah anggaran yang dikeluarkan dalam perancangan media video promosi

Tabel 4.5 Anggaran / Budget


Peralatan yang digunakan

Dalam pembuatan video promosi ini peralatan yang digunakan yaitu : Camera DSLR Canon 60D, Tripod, Slider, lensa kit, lensa fix, MMC 32 GB, dan DVD. Dalam media video promosi ini banyak digunakan di lokasi dalam ruangan ataupun luar ruangan SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

Gambar 4.17.Camera Canon 60D

Gambar 4.18.Tripod

Gambar 4.19. Slider

ambar 4.20. Lensa Fix

Gambar 4.21. Lensa Kit

Gambar 4.22. Sandisk MMC 32GB

>Gambar 4.23. DVD


Production

Production adalah proses pengambilan gambar atau shooting video dengan bekerjasamanya antara pemain dan crew untuk pewujudan rumusan dari tahap preproduction dalam bentuk skenario, naskah, dan storyboard yang telah dibuat. Pada tahap production, semua unsur teknis dan kreatif seperti naskah, actor, sinematografi dan suara bergabung dibawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan proses production pengambilan gambar atau shooting video ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, diantaranya : desain produksi termasuk storyboard yang bisa menjadi panduan yang baik tentang hal-hal yang harus dikerjakan selama shooting, kesiapan crew dalam menjalankan perannya masing-masing dan kesiapan perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing-masing crew.

Gambar 4.24. Tahap Production


Perencanaan Multimedia

Perencanaan multimedia merupakan rancangan dalam mengkombinasikan tiga elemen yaitu suara, gambar, dan teks untuk menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif dalam hal ini berupa video. Konsep multimedia yang diajukan guna menjangkau masyarakat dengan program media prosedur yang efektif dan efisien, yaitu dalam bentuk media informasi audio visual (video) yang berisi teks, gambar, suara dan beberapa spesial efek. Maka dari itu untuk menyukseskan perencanaan multimedia ini diperlukan 3 tahapan sistematis, dimulai dari tujuan multimedia, strategi multimedia dan program multimedia. Perencanaan multimedia ditujukan guna menarik masyarakat agar menjangkau lebih luas dengan menggunakan input yang telah diolah (teks, gambar, suara). Dengan dibuatnya strategi multimedia maka perancangan multimedia mempunyai arahan untuk dapat mencapai target tujuan multimedia, sedangkan untuk program multimedia berisi jabaran hasil project dalam mewujudkan tujuan dan strategi multimedia.

Tujuan Multimedia

Adapun tujuan Multimedia dalam konsep perancangan media ini adalah untuk menarik minat audience yang telah mengetahui tentang SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Adapun audience yang dimaksud dalam laporan ini adalah para calon siswa-siswi baru dan tidak menutup kemungkinan terhadap pihak yang berkunjung ke SMK Al-Mu’in Kota Tangerang sebagai penunjang sosialisasi orientasi profile sekolah. Secara spesifik dapat disampaikan bahwa tujuan dari multimedia adalah untuk meningkatkan perolehan siswa baru untuk setiap tahun ajaran baru.

Strategi Multimedia


Media audio visual yang guna menyampaikan informasi dan promosi tentang SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, sebelum masuk proses produksi, terlebih dahulu merumuskan strategi multimedia, media yang hendak akan dirancang, dan dipersiapkan untuk memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi : Wilayah Kota Tangerang, dan sekitarnya

Demografi :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia: 15-17 Tahun
  • Sasaran:
  1. Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP)
  2. transfer atau pindahan
  3.    Masyarakat

Psikografi :

Siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa-siswi transfer, dan masyarakat untuk mengetahui informasi lebih detail dan terperinci tentang profil sekolah, fasilitas dan keunggulan di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dan yang ingin melajutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


Program Multimedia

Program multimedia media video informasi dan promosi yang dibuat ada tiga tahapan  yaitu :

  1. Teks
  2. Teks awal bumper tulisan nama sekolah dalam video ini menggunakan Times New Roman, sedangkan untuk bagian yang lainnya menggunakan Calibri dan pada bumper belakang menggunakan Typo College LC Demo.

  3. Picture
  4. Gambar yang dipakai dalam media informasi ini menggunakan gambar dalam bentuk png yang digabungkan dengan beberapa take video di tempat yang berekstensi .mov.

  5. Sound
  6. Suara yang digunakan dalam media video promosi ini adalah menggunakan suara asli manusia (dubber) dan beberapa efek suara alunan musik seperti piano, gitar, drum, dan bass. Penerapan dubber di sesuaikan dengan background video yang telah dibuat agar sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Perencanaan Audio

Dalam perancangan video promosi, audio sangatlah berperan penting dalam penyampaian informasi dalam bentuk suara. Jika tidak ada suara ataupun audio, video yang di putar akan menjadi kurang memuaskan. Karena jika tidak ada audio maka langkah yang di tempuh adalah dengan memperbanyak tulisan, dan hal ini yang akan membuat video promosi jadi membosankan. Dalam konsep produksi video promosi ini audio memiliki tujuan audio, strategi audio dan program audio.

Tujuan Aduio

Tujuan audio ini dapat diartikan untuk penerapan dibidang video promosi. Agar video yang telah di buat dapat dimengerti oleh audience dan dapat menjadi salah satu strategi untuk mendapatkan relasi dari sekolah tertentu khususnya untuk menambah jumlah siswa baru setiap tahunnya. Tujuan audio digunakan untuk menerangkan dan menjelaskan video promosi yang sedang diputar sehingga media informasi dan promosi berupa video ini akan lebih hidup dan memberikan informasi dan promosi yang efektif pada calon siswa/i baru, transfer, dan masyarakat, serta media video promosi ini dapat menjadi referensi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang luas dan lengkap mengenai SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Audio ini juga berperan besar dalam pembentukan dan penempatan suara dengan latar background gambar yang sesuai, sehingga pesan yang di sampaikan lebih jelas dan memiliki arti.


Strategi Aduio

Strategi Audio,  media yang digunakan setidaknya memenuhi tiga aspek yaitu geografi, demografi dan psikografi. Dalam perancangan audio ini harus memperhatikan secara terperenci dan detail suara yang di hasilkan. Dalam pembuatan audio ini menggunakan suara manusia yaitu dengan dubber, mambaca naskah sesuai dengan background gambar yang pas. Dengan memberikan suara dubber maka informasi yang di sampaikan akan terlihat jelas, gambar dan suara yang sesuai memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat. Media yang akan dirancang dan dipersiapkan setidaknya memenuhi tiga aspek sasaran yaitu :

Geografi        : Wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya.

Demografi       :

  • Jenis Kelamin : Pria & Wanita
  • Kelas Ekonomi : Menengah
  • Usia :  15-17 Tahun
  • Sasaran :
  1. Siswa-siswi SMP
  2. Transfer atau Pindahan
  3. Masyarakat

Psikografi : Siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP), siswa-siswi transfer, dan masyarakat khususnya di daerah Kota Tangerang untuk mengetahui informasi lebih detail maupun terperinci tentang profil sekolah, fasilitas, dan keunggulan di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang khususnya yang ingin melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Program Aduio

Audio yang telah disiapkan dalam pembuatan project ini sudah dilakukan untuk menyesuaikan dengan gambar yang sudah ada, agar tidak terlihat jumping. Audio yang digunakan seperti suara instrument musik dengan format mp3. Adapun suara audio yang di hasilkan dari suara manusia, yaitu dubber. Dubber adalah orang yang membaca naskah untuk menyesuaikan dengan background gambar atau video yang akan di putar. Dalam dubber ini biasanya suara yang di hasilkan harus jelas dan tepat pada gambar ataupun background video yang akan di putar. Dengan adanya program audio, media video promosi ini akan menjadi lebih baik lagi karena ada penambahan dari suara dubber untuk memperjelas suatu gambar. Pengambilan audio yang sesuaikan ini diperlukan proses editing dari pemotongan atau cutter video dan penyesuaian penempatan dengan gambar yang telah ditampilkan. Proses besar kecilnya suara audio dibuat dari volume mixing audio. Untuk lebih jelasnya, program audio yang dipakai dalam video informasi ini terdapat dua tahapan yaitu :

  1. Sound effect digunakan sebagai background effect-effect yang ada. Untuk sound effect yang dipakai pada efek bumper opening tulisan dan logo SMK Al-Mu’in Kota Tangerang mengambil suara awalan musik instrumen soft opening logo.
  2. Music background yang digunakan pada media video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang menggunakan musik AnEndless Horizion.

Dubber digunakan untuk menceritakan suasana video sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan perekaman naskah tersebut menggunakan perekam audio langsung pada kamera yang


Perencanaan Visual

Perencanaan visual yang telah dihasilkan adalah keseluruhan penggabungan dari gambar, suara, dan teks yang menghasilkan satu video utuh yang digunakan untuk memberikan sebuah informasi maupun promosi pada SMK Al-Mu’in Kota Tangerang. Dengan menggabungkan teks dengan format penulisan yang telah ditentukan, lalu gambar yang telah di take sebelumnya dengan suara yang dihasilkan dari membaca naskah kemudian di edit dan di render, setelah tahap render akan menghasilkan video yang siap untuk digunakan. Tampilan video yang dihasilkanpun akan lebih menarik dan tidak membosankan. Dengan adanya perencanaan visual semua tahapan akan terlaksana dengan baik dan akurat. Perencanaan visual juga ditujukan untuk memberikan kesan atau image dalam video yang ditampilkan.

Tujuan Visual

Dalam tujuan visual ini penulis merancang sebuah media visual dalam bentuk video profile SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dengan kesan visual yang sangat modern, yang didalamnya terdapat beberapa visual effect yang akan mempercantik dan memperkaya disetiap tampilan media video promosi.

Tabel 4.6. Kesan visual effect

Strategi Visual

Visual Effects dapat diciptakan dengan bantuan teknologi komputer yang sudah sangat maju sekarang ini, sehingga memberikan suatu bentuk pencitraan real atau benar-benar nyata terhadap gambaran visualisasi pada video tersebut. Visualisasi tampilan video yang berbeda-beda dengan menampilkan beberapa unsur seperti : Bumper opening, suasana gedung sekolah, mengenai jurusan sekolah, suasana kegiatan belajar mengajar, serta fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh SMK Al-Mu’in Kota Tangerang, semua dirancang dan disajikan dengan efisien dan efektif.

Program Visualisasi

Didalam proses produksi inilah perancangan special effects dibuat menggunakan aplikasi Adobe After Affect CC 2015 dan Adobe Premiere CC 2015 yang merupakan hasil dari kemajuan teknologi. Adapun tampilan special effect video storyboard dapat dilihat pada gambar 4.25. sampai dengan 4.39.

Gambar 4.25. EXT/Gedung Sekolah/Day/Long Shoot

Menampilkan timelapse gedung sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.26. EXT/Plang Nama Sekolah/Day/Frog Eye

Menampilkan plang nama sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.27. INT/Ruang Kepala Sekolah/Day/Full Shoot

Menampilkan video wawancara kepala sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.28. INT/Lab. Komputer/Day/Full Shoot

Menampilkan video jurusan Teknik Komputer Jaringan

Gambar 4.29. INT/Lab. AK dan AP/Day/Medium Shoot

Menampilkan video jurusan AK dan AP

Gambar 4.30. INT/Ruang Kelas AP/Day/Full Shoot

Menampilkan video jurusan Administrasi Perkantoran

Gambar 4.31. INT/Ruang Kelas/Day/Medium Long Shoot

Menampilkan video Ruang Kelas sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.32. INT/Ruang Perpustakaan/Day/Medium Long Shoot

Menampilkan video perpustakaan

Gambar 4.33. INT/Masjid/Day/Frog Eye

 Menampilkan video masjid sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.34. EXT/Parkiran/Day/Full Shoot

Menampilkan video parkiran sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

Gambar 4.35. EXT/Paskibraka/Day/Full Shoot

   Menampilkan video ekstrakulikuler Paskibraka

Gambar 4.36. EXT/Basket/Day/Full Shoot

 Menampilkan video ekstrakulikuler Basket

Gambar 4.37. EXT/Teater/Day/Medium Shoot

    Menampilkan video ekstrakulikuler Teater

Gambar 4.38. INT/Ruang Guru/Day/Medium Shoot

 Menampilkan video wawancara Guru sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

   Menampilkan video wawancara siswi sekolah SMK Al-Mu’in Kota Tangerang

     Gambar 4.39. EXT/Siswi Promosi Sekolah/Day/Full Shoot

Perencanaan Broadcasting

Perencanaan broadcasting bertujuan untuk menjangkau sasaran yang lebih dalam dan lebih luas. Dengan dibuatnya tujuan broadcasting suatu media informasi dan promosi menjadi suatu arahan untuk tercapainya sebuah target jangkauan masyarakat. Perencanaan broadcasting terdiri dari tujuan broadcasting, strategi broadcasting dan program broadcasting.

Tujuan Broadcasting

Tujuan Broadcasting adalah untuk menjangkau khalayak luas tanpa adanya filter atau klasifikasi khalayak mana yang cocok untuk media informasi yang dibuat. Namun Tujuan Broadcasting pembuatan media video promosi ini diharapkan akan menjangkau 20% dari khalayak yang ditetapkan oleh pihak SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

Strategi Broadcasting

Strategi yang akan dilakukan dalam hal ini yaitu contohnya pemanfaatan sebuah fasilitas era globalisasi. Strategi Broadcasting yang dibuat memanfaatkan fasilitas DVD, media sosial yaitu Youtube, dan membuat messages broadcast dengan mencantumkan berupa link pada aplikasi sosial media yaitu whatsapp, line dan bbm.

Program Broadcasting

Program broadcasting melingkupi pada khalayak luas. Untuk menayangkan hasil dari produksi audio visual juga memanfaatkan fasilitas internet sebagai medianya. Untuk detailnya program broadcasting media informasi dan promosi yang dibuat dari hasil editing media video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang akan disalurkan melalui media :

  1. DVD secara garis besarnya sama dengan CD namun DVD mempunyai kapasitas yang lebih besar dari CD. DVD biasanya untuk media penyimpanan video yang mempunyai kapasitas besar. Bentuk format yang digunakan dalam DVD bisa dalam bentuk apapun namun untuk dapat membukanya kembali dilihat bagaimana aplikasi yang ada pada komputer yang bersangkutan.
  2. Social media, sebuah media infromasi yang dengan para penggunanya bisa berbagi dan saling berinteraksi tanpa batas ruang dan waktu. Contoh dari social media adalah youtube, whatsapp, line, dan bbm. Jadi video promosi SMK Al-Mu’in Kota Tangerang dalam bentuk audio visual bisa diupload melalu social media.

Postproduction

Tahap postproduction adalah proses finishing dalam sebuah karya sampai menjadi sebuah video yang utuh dan mampu menyampaikan sebuah pesan kepada audience. Dalam proses postproduction semua gambar yang didapat pada proses production disatukan dan di edit. Kegiatan pemutaran dan di pendistribusian juga masuk di dalam proses postproduction. Tahapan proses postproduction yaitu :

Gambar 4.40. Tahap Postproduction

Digitizing

Digitizing adalah pemindahan sebuah gambar dari media seperti kamera ke dalam sebuah perangkat komputer ataupun laptop. Setelah proses pengambilan gambar selesai dan lengkap selanjutnya gambar yang sudah di-take lalu dipindahkan ke dalam komputer ataupun untuk melalui proses selanjutnya.

Editing

Pada tahap editing video dilakukan pemotongan, pemilihan, dan penyusunan hasil gambar shooting sesuai ide atau gagasan sutradara sesuai dengan naskah dan storyboard.


Mixing

Mixing adalah suatu proses percampuran gambar dan audio serta penambahan beberapa teks, selanjutnya ditambahkan dengan efek animasi agar tampilannya terlihat sangat menarik dan sesuai dengan naskah ataupun storyboad. Kesinambungan antara suara asli, narasi, ilustrasi musik, dan sound efek sangat diperhatikan agar serasi dan harmonis serta terdengar dengan jelas. Setelah melalui proses mixing ini, kemudian di render dan di ubah ke beberapa format file selanjutnya akan di pasarkan dan di sebarkan kepada masyarakat luas.

Finishing

Tahap finishing ini adalah tahap terakhir dalam proses pembuatan media video promosi ini setelah penggabungan semua gambar, teks, suara musik, maupun suara dubber telah di masukkan ke dalam satu video.


Exporting

Tahap exporting ini merupakan tahap akhir setelah mengedit seluruh video dari Adobe Premiere CC 2015 menjadi format video yang sesuai dan telah ditentukan. Selanjutnya hasil exportvideo akan di-burning ke DVD dan akan disebar melalui social media.

Segmentasi Pasar

Pada tahap ini adalah target pasar yang akan dituju untuk jangkauan luas seperti masyarakat umum dan untuk cakupan sempit adalah relasi dari lembaga sekolah tersebut. Diharapkan video promosi ini mencapai target pasar dan meningkatkan persentase minat masyarakat sebesar 20 % untuk bergabung di SMK Al-Mu’in Kota Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Nugroho, Hunggul. Y. S. H. dan Markus Kudeng Sallata. 2015. Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro. Yogyakarta: ANDI.
  2. Arif, Muhammad. 2016. Rancangan Teknik Industri. Yogyakarta : Deepublish.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Hendratman, Hendi. 2015. Computer Graphic Design. Bandung : Informatika.
  4. 4,0 4,1 Desrianti, Dewi Immaniar. Sudaryono. dan Dwi Ayu Ningrum. 2014. Enriching Media Merchandise Sarana Penunjang Promosi Studi Kasus Pada Bookstore. Tangerang : STMIK Raharja. CCIT journal. ISSN: 1978-8282. Vol. 7 No. 3 : 425.
  5. Sunarya, Lusyani. Po. Abas Sunarya. Jasmine Dara Assyifa. 2015. Keefektifan Media Komunikasi Visual Sebagai Penunjang Promosi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: STMIK Raharja. Jurnal CCIT. ISSN : 1979‐9330. Vol. 9 No.1 : 79.
  6. ajni, Ms. S. K. Modi. and B.B. Singla. 2015. an Empirical Study On Product Promotion on Social Networking Sites: a Review. India: Punjabi University. International Journal In Applied Studies and Production Management Vol. 1 No. 2 : 142.
  7. Danumiharja, Mintarsih. 2014. Profesi Tenaga Kependidikan. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Jaiz, Muhammad. 2014. Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 Retnasari, Tri. 2017. Analisis Penerapan Standart Operational Procedure (SOP) Dalam Pelayanan Kesehatan Berbasis IT Menggunakan Analisa SWOT. Jakarta : STMIK Nusamandiri Jakarta. Jurnal Perspektif. Vol. 12 No. 2.
  10. Ma’rufah, Eny Siti. 2014. Analisis SWOT dalam pertumbuhan kredit pensiun pada BTPN kantor cabang surabaya. Surabaya: STIEI Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 3 No. 9.
  11. ratama, I Putu Agus Eka. 2014. Sistem Informasi dan Implementasinya. Bandung: Informatika.
  12. Husda, Nur Elfi dan Yvonne Wangdra B. 2016. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Baduose Media.
  13. 13,0 13,1 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
  14. Barus, Ulian dan Suratno. 2016. Pemanfaatan Candi Bahal sebagai Media Pembelajaran Alam Terbuka dalam Proses Mengajar. Perdana Mitra Handalan : Medan.
  15. Maimunah. David Ericson Manalu. Dian Budi Kusuma. 2017. Perancangan Prototype Visual Pada Bagian Desain Sebagai Media Informasi dan Promosi Pada PT. Sulindafin. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar nasional Teknomedia 2017. ISSN : 2302-3805 : 37.
  16. Morissan. 2013. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
  17. Nurudin. 2016. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Komputer. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
  18. Murtono, Taufik. 2014. Penguatan Citra Merek Batik Dengan Tipografi Vernacular. Surakarta : ISI Surakarta. Jurnal Penelitian Seni Budaya Vol. 6 No. 2.
  19. Sihombing, Danton. 2015. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
  20. Sriwitari, Ni Nyoman dan I Gusti Nyoman Widnyana. 2014. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  21. Kasemin, Kasiyanto. 2015. Agresi Perkembangan Teknologi Informasi Sebuah Bunga Rampai Hasil Pengkajian dan Pengembangan Penelitian tentang Perkembangan Teknologi Informasi. Prenadamedia Group: Jakarta.
  22. Reddy, Vinutha H and Chhaya S.Pawar. 2015. Moving Object Detection in Compressed Domain of HEVC for Video Surveillance. India : New Delhi. International Journal of Research in Advent Technology. E-ISSN: 2321-9637. Vol.3 No.3. 21.
  23. Maryati, Sri dan Bambang Eka Purnama. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Polokarto Kabupaten Sukoharjo Dengan Menggunakan Komputer Multimedia. Boyolali: APMI. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 1979-9330 Vol. 5 No. 1 : 22.
  24. Sutrisno dan Aziz Ahmadi. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri Menadi Kabupaten Pacitan Berbasis Multimedia. Boyolali: APMI. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 1979-9330. Vol. 6 No. 2 : 26.
  25. Santoso, Budhi. 2014. Pembuatan Video Profil Smart Preschool Kepunton Solo. Boyolali: APMI. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN: 2302-5700 Vol. 11 No. 3:6.
  26. Purwanto, Agus dan Shofwan Hanief. 2016. Multimedia Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa Berbasis Animasi. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta. Seminar Nasional Teknomedia 2016. ISSN : 2302-3805 : 13.
  27. Tim Dosen PAI. 2016. Penelitian Dalam Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta : Deepublish.
  28. Aina, J. Adebowale. Adekanye E. dan Ademola. 2013. Audio-Visual Resources Availability And Use For Library Services Among Colleges Of Education in Lagos State Nigeria. Nigeria: Lagos State University. International Journal of Library and Information Science. ISSN : 2141–2537. Vol. 5 No.10 : 14
  29. Munir. 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
  30. 30,0 30,1 Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
  31. Garvey, Richard dan Williams. 2014. Mastering Composition. Jakarta : PT. Flex Media Komputindo
  32. G, Gokul. Baskaran T. Ramakrishnan R. 2016. Feasibility Optimal Broadcasting Policy Framework in Wireless Network. India: Kalasalingam University. International Journal of Scientififc Research in Science and Technology. ISSN: 2395-6011. Vol. 2 No. 2 : 29.
  33. Evans, Christine dan Lars Lundgren. 2016. Geographies of Liveness: Time, Space, and Satellite Networks as Infrastructures of Live Television in the Our World Broadcast. California: University of Southern California. International Journal of Communication. ISSN : 1932–8036/20160005. Vol. 10 : 63.
  34. Sinaga, Sofia dan Basuki. 2016. Bahasa Indonesia. Singapore : Markono Print Media Pte Ltd
  35. 35,0 35,1 35,2 Fatoni, Ahmad dan Nofi Puspitasari. 2016. Perancangan Simulasi Pengembangan Sistem Programming Penyaluran Dana Zakat di Badan Amil Zakat Kota Serang Berbasis Multimedia. Serang: Universitas Serang Raya. Jurnal Prosisko. ISSN: 2406-7733. Vol. 3 No. 2 : 58.
  36. Andreanus, Jansen. 2015. Tindak Ujar Ekspresif Dalam Film Freedom Writer Karya Erin Gruwell Suatu Kajian Pragmatik. Manado : Universitas Ratulangi. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi.
  37. Tim MD Animation. 2016. Serunya Adit Sopo Jarwo. Yogyakarta: B First.
  38. Nugroho, Sarwo. 2014. Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta : ANDI.
  39. Shortcourse. 2013. Adobe Premiere Pro CS 6. Yogyakarta: ANDI.
  40. Lovure Cyber Team. 2013. Smart Book Video Editing. Jakarta : KunciKom.
  41. Scholeclulazis. 2013. Master Brush Photoshop. Jakarta: Kunci Aksara.
  42. Adobe Creative Team. 2013. Adobe Audition CC Classroom in a Book. United States Amerika : Adobe Product Experts.
  43. Prastomo, Andi. 2014. Prototipe Sistem E-Learning Dengan Pendekatan Elisitasi dan Framework Codeigniter : Studi Kasus Smp Yamad Bekasi. Jakarta: University Of Indraprasta PGRI. Journal Institute of Research and Community. ISSN: 1979-276X. (LPPM) Vol.7 No. 2 : 166.
  44. Swarjana, I Ketut. 2015 Metologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
  45. 45,0 45,1 Haryanto, Tri dan Sarwo Nugroho. 2015. Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Promosi Perusahaan Pada PT. Propan Raya Icc Semarang. Semarang: STEKOM Press. Jurnal Komputer Grafis. ISSN : 1979-0414. Vol.8 No.1.
  46. 46,0 46,1 Kausar, Ahmad. Yusuf Fazri Sutiawan dan Vidilla Rosalina. 2015. Perancangan Video Company Profile Kota Serang Dengan Teknik Editing Menggunakan Adobe Premier Pro Cs 5. Serang: Universitas Serang Raya. Jurnal Prosisko. ISSN: 2302-1136. Vol. 2 No. 1.
  47. 47,0 47,1 Prihantini, Ciptaningrum dan Gesang Kristianto Nugroho. 2013. Pembuatan Video Profil Sekolah Menengah Pertama Negeri Dua Sambungmacan Sragen Menggunakan Komputer Multimedia. Boyolali : APMI. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 1979‐9330. Vol. 5 No. 1.
  48. 48,0 48,1 Astuti, Indri Tri. 2014. Pembuatan Video Profil Sekolah Dasar Negeri 1 Tugu Jumantono Kabupaten Karanganyar. Boyolali : APMI. Jurnal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. ISSN : 1979-9330. Volume 6, No 1.
  49. 49,0 49,1 Irfan, Mohammad. 2013. Pembuatan Video Company Profil Pada Belukar Merch Di Kelurahan Jayengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Surakarta : Universitas Surakarta. Jurnal Seruni. ISSN: 2302-1136. Vol. 2 No.1.
  50. 50,0 50,1 Nuansa, Chanira. Suryadi dan DarsonoWisadirana. 2014. Designing Promotion Strategy Of Malang Raya’s Tourism Destination Branding Through Audio Visual Media. Indonesia: University of Brawijaya. Journal of Indonesian Tourism and Development Studies. E-ISSN : 2338-1647. Vol. 2 No. 2.
  51. Haddad, A. Naif. 2014. Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations. Jordan : The Hashemite University. Journal Hindawi – Advances in Multimedia. Article ID 579182. Vol. 2014.
  52. 52,0 52,1 Varaprasad, A.Deva. N.J.Subashini. Shepard Chifamba. 2015. Online Video Promotion with User Specific Information. Zimbabwe: Harare Institute of Technology. International Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering. ISSN : 2320-9801. Vol. 3 No. 2.
  53. 53,0 53,1 Lupton, Deborah. 2014. Health Promotion In The Digital Era : A Critical Commentary. Australia : University of Canberra. Journal Health Promotion International Advance Access. doi:10.1093. Vol. 30 No. 1.
  54. 54,0 54,1 Waung, Marie. Robert Hymes. Joy E. Beatty. Pam McAuslan. 2015. Self-Promotion Statements in Video Resumes: Frequency, Intensity, and Gender Effects on Job Applicant Evaluation. International Journal of Selection And Assessment Vol. 23 No. 4
  55. Haddad, A. Naif. 2014. Heritage Multimedia and Children Edutainment: Assessment and Recommendations. Jordan : The Hashemite University. Journal Hindawi – Advances in Multimedia. Article ID 579182. Vol. 2014.

  1. Kartu bimbingan Skripsi Perguruan Tinggi Raharja
  2. Surat Keterangan Observasi
  3. Validasi Skripsi dan Kwitansi
  4. KSTF
  5. Formulir Seminar Proposal
  6. Surat Undangan Stakeholder
  7. Formulir Pertemuan Dengan Stakeholder
  8. Daftar Wawancara
  9. Elisitasi Tahap 1
  10. Elisitasi Tahap 2
  11. Elisitasi Tahap 3
  12. Final Draft Elisitasi
  13. Surat Keterangan Implementasi
  14. Surat Keterangan Hibah
  15. Sertifikat Jurnal
  16. Sertifikat Prospek
  17. Sertifikat TOEFL RCEP
  18. Sertifikat Penghargaan Pemenang
  19. Sertifikat Seminar IT Nasional dan Internasional
  20. Sertifikat Tridharma
  21. Bukti Bimbingan Konsultasi Online
  22. Katalog Produk
  23. Daftar Riwayat Hidup
  24. Slide Presentasi



Contributors

Fadli.fathurohman