SI1314477163

Dari widuri
Revisi per 4 Februari 2017 09.37 oleh James ricco (bicara | kontrib) (Literature Review)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT GUNA

BHAKTI(KGB) BERBASIS WEB PADA BANK PEMBANGUNAN

DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (BJB),Tbk.

KANTOR CABANG BALARAJA

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314477163
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT GUNA

BHAKTI (KGB) BERBASI WEB PADA BANK PEMBANGUNAN

DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (BJB),Tbk.

KANTOR CABANG BALARAJA

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1314477163
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
:Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Infomasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur azizah, M.Akt,.M.KOM)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT GUNA

BHAKTI (KGB) BERBASIS WEB PADA BANK PEMBANGUNAN

DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (BJB),Tbk.

KANTOR CABANG BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
:1314477163
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.KOM.,M.M.S.I)
   
(Erna Astriyani, S.Kom)
NID : 08197
   
NID : 15017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT GUNA

BHAKTI (KGB) BERBASIS WEB PADA BANK PEMBANGUNAN

DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN(BJB),Tbk.

KANTOR CABANG BALARAJA

Dibuat Oleh :

NIM
:1314477163
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1314477163
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM :1314477163

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten (BJB), Tbk. Merupakan Bank umum milik daerah yang memiliki double banking sistem, yaitu menyediakan layanan dengan sistem konvensional dan sistem syariah. Bank BJB memiliki beberapa cabang khususnya wilayah Jawa Barat dan Banten, salah satunya adalah Bank BJB kantor cabang Balaraja yang terletak di Jln. Raya Serang km 22.5 Balaraja Tangerang. Yang selalu memberikan pelayanan kebutuhan terhadap nasabah secara maksimal demi kenyamanan nasabahnya. Saat ini Pemkot Tangerang sudah menjadi nasabah prima sekaligus mitra Bank BJB cabang Tangerang. Pada Tahun 2016, Bank BJB memberikan fasilitas yang dinamakan Kredit Guna Bhakti (KGB) bagi seluruh PNS kota Tangerang. Tetapi sistem yang dipakai masi manual. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem informasi yang lebih baik untuk mendorong sumber daya manusia dalam melakukan suatu kegiatan agar dapat dijalankan dengan cepat dan tepat, serta mampu membuat suatu keputusan dengan cara yang tepat pula. sehingga dapat memperoleh suatu manfaat terhadap kemajuan teknologi sistem informasi dan dapat bertahan di dalam dunia global, Khususnya dalam pengajuan kredit. Sehingga perlu dilakukan pengembangan sistem yang lebih baik, cepat, tepat dan akurat, dengan menggunakan sistem berbasis web. Dalam pengambilan data, penulis melakukan observasi, wawancara dan sudi pustaka, dan data yang diperoleh dianalisa dalam bentuk UML dengan menggunakan Software Visual Paradigm 6.4. Serta menggunakan metode analisis SWOT.Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsi ini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML yang menggambarkan perancangan sistem yang berjalan dan perancangan sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam mengolah data khususnya pada bagian pelayanan kredit.

Kata Kunci: Pengajuan Kredit, UML, Web.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan, kesempatan, kemudahan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Mulai dari proses observasi sampai kepada pengumpulan data sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di STMIK Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mangambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulis ini.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam pengolahan isi dari materi yang penulis ambil sebagai bahan tulisan. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dapat membangun guna dapat memperbaiki dimasa yang akan datang.

Dari hati yang paling dalam, penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan segala pujian dan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku KETUA STMIK RAHARJA.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK RAHARJA.

3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK RAHARJA.

4. Bapak Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I, selaku pembimbing satu yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.

5. Ibu Erna Astriyani, S.Kom, selaku pembimbing dua yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja..

7. Ibu Lusi Andika Putri, S.E, selaku Pembimbing Lapangan di Bank BJB Kantor Cabang Balaraja yang telah memberikan banyak informasi.

8. Bapak Mardianto, selaku Pimpinan Cabang Bank BJB Kantor Cabang Balajara yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Bank BJB Kantor Cabang Balajara.

9. Hormat dan bakti penulis khususnya kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik.

10. Kakak yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi dikala kesulitan dalam penyusunan Skripsi ini.

11. Keponakan-keponakan yang selalu mengibur, mencairkan suasana, dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan di kampus yang telah membantu dan memberikan dukungannya.

Dengan segala keterbatasan penulis Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyusunan Skripsi ini.

Tangerang, Januari 2017
Mikro Anilson
1314477163

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE CASE DIAGRAM

SIMBOL CLASS DIAGRAM


SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


SIMBOL STATE CHART DIAGRAM


SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR TABEL

2.2.9.1.Tabel Kekurangan Dan Kelebihan MySQL

3.2.1.1.Tabel Fasilitas Kredit

3.3.1.1.Tabel Internal Stategic Factor Analysis

3.3.1.2.Tabel Eksternal Stategic Factor Analysis

3.3.1.3.Tabel Stategic S-O

3.3.1.4.Tabel Stategic S-T

3.3.1.5.Tabel Stategic W-O

3.3.1.6.Tabel Stategic W-T

3.6.1.Tabel Elisitasi Tahap I

3.6.2.Tabel Elisitasi Tahap II

3.6.3.Tabel Elisitasi Tahap III

3.6.4.Tabel Final Draft Elisitasi

4.2.1.Tabel Spesifikasi Data User

4.2.2.1.Tabel Spesifikasi Data Pribadi Debitur

4.2.2.2.Tabel Spesifikasi Data Pekerjaan Debitur

4.2.2.3.Tabel Spesifikasi Data Permohonan Kredit

4.2.2.4.Tabel Spesifikasi Data Penghasilan Debitur

4.2.2.5.Tabel Spesifikasi Data Rekening Debitur

4.2.3.Tabel Data Surat Kuasa Pemotongan Gaji/Mendebet Rekening

4.2.4.Tabel Spesifikasi Data Surat Dan Rekomendasi

4.6.1.Tabel Testing Program

4.7.1.1.Tabel Time Schedule

4.7.3.1.Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

2.1.1.Gambar Daur Hidup Sistem

3.1.3.1.Gambar Struktur Organisasi Bank Bjb Kantor Cabang Balaraja

3.2.2.1.Gambar Use Case Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

3.2.2.2.Gambar Sequence Diagram Pengolahan Data Debitur PNS

3.2.2.3.Gambar Activity Diagram Sistem Peyalanan Debitur PNS

4.1.2.1.Gambar Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan Pada Debitur PNS

4.1.2.2.Gambar Use Case Diagram Sistem Pengajuan Kredit Yang Diusulkan Pada Bendahara PNS

4.1.2.3.Gambar Use Case Diagram Sistem Pengajuan Kredit Yang Diusulkan Pada Ao Bank BJB

4.1.2.4.Gambar Use Case Diagram Sistem Pengajuan Kredit Yang Diusulkan Pada Manajer Konsumer Bank BJB

4.1.3.1.Gambar Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Debitur PNS

4.1.3.2.Gambar Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Bendahara PNS

4.1.3.3.Gambar Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Ao Bank BJB

4.1.3.4.Gambar Activity Diagram Yang Diusulkan Pada Manajer Konsumer Bank BJB

4.1.4.1.Gambar Sequence Diagram Sitem Yang Diusulkan Pada Debitur PNS

4.1.4.2.Gambar Sequence Diagram Sitem Yang Diusulkan Pada Bendahara PNS

4.1.4.3.Gambar Sequence Diagram Sitem Yang Diusulkan Pada AO Bank BJB

4.1.4.4.Gambar Sequence Diagram Sitem Yang Diusulkan Pada Manajer Konsumer Bank BJB

4.1.5.1.Gambar State Machine Diagram Yang Diusulkan Pada Debitur PNS

4.1.5.2. Gambar State Machine Diagram Yang Diusulkan Pada Bendahara PNS

4.1.5.3.Gambar State Machine Diagram Yang Diusulkan Pada Ao Bank BJB

4.1.5.3. Gambar State Machine Diagram Yang Diusulkan Pada Manajer Konsumer Bank BJB

4.1.6.1.Gambar Class Diagram Yang Diusulkan

4.3.1.1.Gambar Prototype Halaman Login Debitur PNS

4.3.1.2.Gambar Prototype Halaman Beranda Debitur PNS

4.3.2.1.Gambar Prototype Halaman Login Bendahara PNS

4.3.2.1.Gambar Prototype Halaman Utama Bendahara PNS

4.3.3.1.Gambar Prototype Halaman Login Ao Bank BJB

4.3.3.2.Gambar Prototype Halaman Utama Ao Bank BJB

4.3.4.1.Gambar Prototype Halaman Login Manajer Konsumer Bank BJB

4.3.4.1.Gambar Prototype Halaman Utama Manajer Konsumer Bank BJB

4.4.1.1.Gambar Halaman Login User Debitur PNS

4.4.1.2.Gambar Halaman Beranda User Debitur PNS

4.4.1.3.Gambar Halaman Input Pengajuan Kredit User Debitur PNS

4.4.1.4.Gambar Halaman Status Pengajuan Kredit Debitur PNS

4.4.1.5.Gambar Halaman Setting Data User Debitur PNS

4.4.1.6.Gambar Halaman My Profile User Debitur PNS

4.4.1.7.Gambar Halaman Update/Revisi Data Pengajuan Kredit Debitur PNS

4.4.2.1.Gambar Halaman Login Bendahara PNS

4.4.2.2.Gambar Halaman Data Status Pengajuan Kredit Debitur PNS

4.4.2.3.Gambar Halaman Data Pengajuan Kredit Pada Halaman User Bendahara PNS

4.4.2.4.Gambar Halaman My Profile User Bendahara PNS

4.4.2.5.Gambar Halaman Data Final User Bendahara PNS

4.4.2.6.Gambar Tampilan Data User Debitur Pns Pada Halaman User Bendahara PNS

4.4.2.7.Gambar Tampilan Grafik Pada Halaman User Bendahara PNS

4.4.2.8.Gambar Tampilan Data Laporan Bendahara PNS

4.4.2.9.Gambar Tampilan Tambahan Data User Pada Halaman Bendahara PNS

4.4.2.10.Gambar Tampilan Halaman Setting Password Bendahara PNS

4.4.2.11.Gambar Tampilan Validasi Pengajuan Kredit Pada User Bendahara PNS

4.4.3.1.Gambar Tampilan Login AO

4.4.3.2.Gambar Tampilan Status Pada Halaman AO Bank BJB

4.4.3.3.Gambar Tampilan Data Sp3k Halaman User AO

4.4.3.4.Gambar Tampilan Data Pengajuan Kredit Pada Halaman User AO

4.4.3.5.Gambar Tampilan Halaman Final User AO

4.4.3.6.Gambar Tampilan Grafik Data Pada Halaman User AO

4.4.3.7.Gambar Tampilan Halaman Data Laporan User AO

4.4.3.8.Gambar Tampilan User Bendaharapns Pada Halaman User AO

4.4.3.9.Gambar Tampilan User Bendaharapns Tambahan Pada User AO

4.4.3.10.Gambar Tampilan My Profile Untuk Profile AO

4.4.3.11.Gambar Tampilan Check Berkas Asli Pengajuan Kredit Debitur Pns Pada Halaman AO

4.4.3.12.Gambar Tampilan Validasi Data Pada Halaman User AO

4.4.4.1.Gambar Tampilan User Login Manajer Konsumer

4.4.4.2.Gambar Tampilan Data Status Pengajuan Kredit Pada Halaman User Manajer Konsumer

4.4.4.3.Gambar Tampilan Data Pengajuan Kredit Debitur PNS Pada Halaman Manajer Konsumer

4.4.4.4.Gambar Tampilan Data Final Pada Halaman Manajer Konsumer

4.4.4.5.Gambar Tampilan Grafik Data Pada User Manajer Konsumer

4.4.4.6.Gambar Tampilan My Profile User Manajer Konsumer

4.4.4.7.Gambar Tampilan Halaman Ganti Password User Manajer Konsumer

4.4.4.8.Gambar Tampilan Validasi Pada Halaman Manajer Konsumer

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Seiring kemajuan teknologi saat ini, manusia membutuhkan informasi yang cepat dan aktual baik untuk perorangan maupun perusahaan yang bergerak dibidang apapun. Setiap instansi baik pemerintah maupun swasta pada saat ini sudah menggunakan computer sebagai sarana untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan–kegiatannya. komputer sangat membantu dalam menghasilkan informasi yang cepat, aktual dan relevan dalam dunia kerja yang biasa digunakan oleh pihak – pihak tertentu atau oleh pemimpin perusahaan dalam rangka pengambilan suatu keputusan.

Begitu juga dalam dunia perbankan yang bergerak dibidang transaksi simpan pinjam. peneliti membahas tentang PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten, Tbk (BJB). Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah. Bank BJB menjamin terselenggaranya pelayanan bagi lapisan masyarakat dalam melakukan transaksi-transaksi simpan pinjam dalam hal ini tentu saja Bank BJB tidak bekerja sendiri, yaitu dengan banyak menjalin kerjasama pada banyak perusahaan swasta maupun pemerintahan.

Untuk menunjang semua pelayanan tersebut tentu saja Bank BJB memerlukan suatu sistem komputer untuk membantu mengerjakan tugas-tugas dalam melayani kebutuhan baik untuk masyarakat, perusahaan, dan pemerintahan.

Sekarang ini banyak Bank yang menawarkan program pengajuan kredit untuk Karyawan Swasta dan Pegawai Negeri Sipil(PNS), salah satunya yaitu Bank BJB. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan kredit konsumer Bank BJB cabang Tangerang untuk tahun 2016, bermaksud mengajukan permohonan persetujuan khusus pemberian fasilitas BJB Kredit Guna Bhakti (KGB) Ekstra untuk mendukung program Bapak Walikota Tangerang berupa “Tangerang Berhaji” bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota Tangerang.

Pemerintah Kota Tangerang saat ini sudah menjadi nasabah prima sekaligus mitra Bank BJB cabang Tangerang dimana pembayaran gaji seluruh PNS serta dana kas Daerah Pemkot Tangerang dikelola langsung oleh Bank BJB cabang Tangerang.

Sebagaian besar PNS di lingkungan Pemkot Tangerang saat ini sudah mulai menikmati fasilitas bjb KGB tersebut dari Bank BJB cabang Tangerang dan mengingat potensi yang masih dapat digali karena jumlah PNS yang cukup banyak sedangkan dalam proses pengajuan kredit tersebut, Bank BJB masih menggunakan sistem manual dengan cara datang secara langsung untuk konfirmasi pengajuan kredit, sehingga proses yang dilakukan calon debitur memerlukan banyak waktu untuk pengajuan pinjaman pada Bank tersebut. Dengan ini Bank BJB membutuhkan suatu sistem yang bisa membuat proses pengajuan kredit tersebut secara sistematis dan tidak membuang banyak waktu khususnya bagi calon debitur dalam mengajukan permohonan Kredit Guna Bhakti (KGB) tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memilih judul penelitian yaitu “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGAJUAN KREDIT GUNA BHAKTI BERBASIS WEB PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN (BJB), Tbk. KANTOR CABANG BALARAJA “.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang terjadi di Bank BJB Cabang Balaraja sebagai berikut:

  1. Bagaimana kondisi sistem pengajuan Kredit Guna Bhakti (KGB) yang berjalan saat ini pada Bank BJB ?

  2. Bagaimana menganalisa sistem pengajuan kredit guna bhakti berbasis web ?

  3. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem pengajuan Kredit Guna Bhakti (KGB) berbasis web pada Bank BJB ?

RUANG LINGKUP

Berdasarkan pada permasalahan yang ada pada Bank BJB Cabang Balaraja, penulis membatasi laporan ini hanya pada proses pelayanan pengajuan Kredit Guna Ghakti (KGB) pada Bank BJB Cabang Balaraja. Yang dimulai dari proses pengajuan, pengisian formulir, sampai ke penginputan data calon debitur yang dilakukan oleh karyawan Bank BJB sehingga menjadi debitur Bank BJB.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah :

  1. Untuk perancangan sistem pengajuan Kredit Guna Ghakti (KGB) berbasis web pada Bank BJB.

  2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan pada Bank BJB Cabang Balaraja saat ini.

  3. Untuk mempermudah calon debitur dalam proses pengajuan Kredit Guna Bhakti (KGB) pada Bank BJB.

  4. untuk mempermudah staff Bank dalam proses pelayanan dan penginputan data calon debitur.

  5. Memudahkan Penulis dalam penelitian dan menambah wawasan di Bank BJB cabang Balaraja.

  6. untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah selesai kuliah nanti.

Manfaat Penelitian

Dalam penelitian terdapat beberapa manfaat dari penelitian yang penulis lakukan di antaranya sebagai berikut:

  1. Untuk membantu Bank BJB agar lebih mudah dalam pelayanan calon debitur setiap harinya, khususnya pada bagian unit kredit dalam melayani calon debitur.

  2. Untuk memperluas pengetahuan penulis dalam dunia perbankan dan menerapkan ilmu yang telah diterima didalam kelas dan pada kegiatan nyata.

  3. Untuk mempermudah calon debitur dalam mengajukan peminjaman pada bank BJB.

  4. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam memproses data yang diajukan oleh calon debitur.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah yang ada dan tujuan penelitian. Sehingga dari data yang dikumpulkan dapat dilakukan analisa dan penarikan kesimpulan untuk mendapatkan data yang benar-benar diperlukan dalam penulisan tugas akhir dan skripsi ini. Dalam penyusunannya penulis menggunakan beberapa metode penelitian antara lain :

Metode Pengumpulan Data

Yaitu cara memperoleh data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan cara :

  1. Metode Observasi (Observation Research)

    Pada metode ini penulis melakukan pengamatan langsung serta melakukan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diteliti dengan terjun langsung dalam kegiatan Bank BJB cabang Balaraja.

  2. Metode Wawancara (Interview Research)

    Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data dengan cara wawancara atau Tanya jawab secara lisan baik itu kepada: Ibu.Lusi Andika Putri selaku stakeholder (Jabatan: Sekretaris dan umum), Bpk.Ari dan Ibu.Eva (Jabatan: Staff account officer kredit) di Bank BJB Cabang Balaraja, yang mengetahui tentang sistem yang berjalan saat ini.

  3. Studi Pustaka (Literature Review)

    Studi kepustakaan merupakan suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mencari dan mempelajari sumber – sumber pustaka (buku,browsing internet) yang berhubungan dengan penelitian dan literature review yang berkaitan dengan topic yang dibahas dalam laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan mengunakan SWOT yaitu : kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). yang bertujuan untuk perancang system yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan softwere visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah system pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use case diagram, sequence diagram dan activity diagram yang dillakukan melalui 4 tahap, yaitu :

  1. Survey terhadap sistem yang berjalan,

  2. Analisis terhadap temuan survey,

  3. Identivfikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitas melalui 4 tahapan, yaitu:

    1. Tahap 1 mencakup semua kebutuhan system,

    2. Tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya

    3. Tahap 3 dengan TOE (Tehnical, Operasional, dan Economi)

    4. Tahap 4 final

  4. Identifikasi persyaratan system. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan system yang diusulkan.

Metode Perancangan Sistem

Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang di perlukan oleh system baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan softwere visual paradigm 6.4. user case diagram, class diagram, sequence diagram, staterchat diagram dan activity diagram. Proses desain akan menerjemakan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat di perkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan dreamweaver cs5, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement, document inilah yang akan digunakan progremmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan system yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi system dan menyiapkan usulan implementasi.

Metode Prototype

Pada perancangan sistem ini penulis menggunakan metode prototype evolutionary karena penulis menginginkan prototype tersebut tetap digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black-box Testing. Black-box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba black-box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk dapat lebih memahami serta memperjelas dalam membaca, maka penulis mengelompokan materi ini menjadi beberapa sub bab. Dimana antara bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Adapun penyusunan bab-bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan penjelasan secara umum mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini mengenai teori yang diambil dari beberapa buku yang berupa pengertian dan definisi meliputi konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, analisis sistem, Unified Modelling Language (UML) dan teori lainnya serta literature review yang ada.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Pada bab ini membahas mengenai analisa organisasi, gambaran umum perusahan, sejarah singkat, struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang, dan penggambaran system menggunakan UML (Unified Modeling Language).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini mebahas mengenai rancangan yang diusulkan serta implementasi system dengan tampilan layar program yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pengembangan system yang diharapkan mampu menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hartono (2013:9) [1], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6) [2], bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)

    Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sustem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Evinronment)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan kuar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input)

    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (Output)

    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Sperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

  7. Pengolah Sistem (Process)

    Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkanoleh pihak manajemen.

  8. Sasaran (Objectives)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4) [3], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi tersebut diantaranya: sistem abstrak, sistem fisik, sistem tertentu, sistem tak tentu, sistem tertutup, dan sistem terbuka.

  1. Sistem abstrak, adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan.

  2. Sistem fisik, adalah sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputerisasi, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem pendidikan dan sistem sekolah.

  3. Sistem tertentu, adalah sistem dengan operasi tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

  4. Sistem tak tentu, adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  5. Sistem tertutup, adalah sistem yang tidak dapat bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

  6. Sistem terbuka, adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya sistem perdagangan.

Daur Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20-21) [2], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

  1. Mengenali adanya kebutuhan

    Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Suatu kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.

  2. Pembangunan sistem

    Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  3. Pemasangan sistem

    Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  4. Pengoperasian sistem

    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  5. Sistem menjadi using

    Kadang perubahan yang terjadi begitu drastik sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistemyang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:1) [2], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:13) [4], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Klasifikasi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:3) [2], data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber:

  1. Klasifikasi data menurut jenis data :

    1. Data Hitung (enumeration/counting data)

      Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.

    2. Data Ukur (measurement data)

      Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu.

  2. Klasifikasi data menurut sifat data :

    1. Data Kuantitatif (quantitative data)

      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    2. Data Kualitatif (qualitative data)

      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Klasifikasi data menurut sumber data :

    1. Data Internal (internal data)

      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    2. Data Eksternal (external data)

      Data eksternal adalah datahasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja mengunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu:

      1. Data Eksternal Primer (primary external data)

        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.

      2. Data Eksternal Sekunder (secondary external data)

        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Tata Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Data Storage)

    Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Sebelum disimpan, suatu dta diberi kode menurut jenis kepentingannya. Peraturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah mencarinya. Pengkodean memegang peranan penting. Kode yang salah akan mengakibatkan data yang masuk ke dalam file juga salah yang selanjutnya akan mengakibatkan kesulitan dalam mencari data tersebut apabila diperlukan. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbnetuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.Sistem yang umumnya dalam penyimpanan data (filing) ialah berdasarkan lembaga, perorangan, produksi, atau lain-lainnya, tergantung dari sifat organisasi yang bersangkutan. Kadang-kadang dijumpai kesulitan apabila menghadapi suatu data dalam bentuk surat, misalnya yang menyangkut ketiga klasifikasi tadi. Metode yang terbaik adalah referensi silang (cross reference) antara file yang satu dengan file yang lain. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

  2. File Induk (Master File)

    File induk ini berisi data-data permanen yang biasanya hanya dibentuk satu kali saja dan kemudian digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.

  3. File Transaksi (Detail File)

    File transaksi berisi data-data temporer untuk suatu periode atau untuk suatu bidang kegiatan atau suatu periode yang dihubungkan dengan suatu bidang kegiatan. Pemeliharaan file (file maintenance) juga meliputi “peremajaan data” (data updating), yaitu kegiatan menambah catatan baru pada suatu data, mengadakan perbaikan,dan lain sebagainya. Misalnya, dalam hubungan dengan file kepegawaian, sudah tentu sebuah organisasi, entah itu perusahaan atau jawatan, akan menambah pegawainya. Ini berarti ada tambahan data baru mengenai pegawai. Sementara itu, ada pula pegawai yang pensiun atau berhenti bekerja sehingga putus hubungan dengan organisasi. Dengan demikian, data mengenai pegawai yang bersangkutan akan dikeluarkan dari file tersebut. Tidak jarang pula harus dilakukan perubahan terhadap data seorang pegawai, misalnya kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, menikah, pindah alamat, dan lain sebagainya.

  1. Penanganan Data (Data Handling)

    Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance).Pemilihan (sorting) dalam rangka kegiatan penanganan data mencakup peraturan ke dalam suatu urutan yang teratur, misalnya daftar pegawai menurut pangkatnya, dari pangkat yang tertinggi sampai terendah atau daftar pelanggan dengan menyusun namanya menurut abjad dan lain sebagainya. Peringkasan merupakan kegiatan lain dalam penanganan data. Ini mencakup keterangan pilihan, misalnya daftar pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada organisasi atau perusahaan lebih dari 10 tahun atau daftar pelanggan yang memesan beberapa hasil produksi sekaligus dan lain-lain.Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi. Kegiatan ini meliputi komplikasi tabel-tabel, statistik, ramalan mengenai perkembangan, dan lain sebagainya. Tujuan manipulasi ini adalah menyajikan informasi yang memadai mengenai apa yang terjadi pada waktu yang lampau guna menunjang manajemen, terutama membantu menyelidiki alternatif kegiatan mendatang. Jadi, hasil pengolahan data itu merupakan data untuk disimpan bagi pengunaan di waktu yang akan datang, yakni informasi yang akan disampaikan kepada yang memerlukan atau mengambil keputusan mengenai suatu hal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Suprihadi (2013:310) [5] mendefinisikan bahwa, “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu”.

Sutarman (2012:13) [6] mengemukakan pendapat bahwa, ”Sistem Informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Tata Sutabri (2012:46) [2], berpendapat bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan Sistem Informasi adalah sistem yang didefinisikan dapat mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan cara mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47) [1], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok masukan (input block)

    Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok model (model block)

    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok keluaran (output block)

    Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technology block)

    Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  5. Blok basis data (database block)

    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  6. Blok kendali (control block)

    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47) [2] “tujuan sistem informasi yaitu untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar grafis, yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.

Menurut Yuliastrie (2013:28) [7] Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Integrasi sistem

    1. Menghubungkan sistem individu/kelompok.

    2. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis.

    3. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi.

  2. Efisiensi pengelolaan

    1. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan administrasi data.

    2. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi.

    3. Penggunaan dan pengambilan Informasi.

  3. Dukungan keputusan untuk manajemen

    1. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhaan.

    2. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi.

    3. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Adi Nugroho (2012:27) [8], berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Langkah-Langkah Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:12) [2], mendefinisikan bahwa, Langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Di analisa sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analis sistem merupakan penelitian terinci, sedang diperencanakan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin dkk (2013:117) [9], fungsi analisa sistem adalah:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya, pada tugas dan fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui pemakai.

Tahap Analisa Sistem

Menurut Hendri dkk (2011:322) [10] mendefinisikan bahwa, “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tata Sutabri (2012:220) [2] mengemukakan pendapat bahwa, “Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan serta kebutuhan yang akan timbul. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana (2011:203) [11], mendefinisikan bahwa, Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang dikenal dengan nama “System Development Life Cycle”. (SDLC) merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain.

Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem

    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi.

  2. Analisa Sistem

    Melakukan analisa sisem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem apa saja kekurangannya.

  3. Perancangan

    Tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu : Perancangan Interface, Perancangan isi, dan Perancangan program.

Tujuan Perancangan Sistem

Deni Darmawan (2012:228) [12], mengemukakan pendapat bahwa, Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Dina Fitria Murad dkk (2013:52) [13] mendefinisikan bahwa, “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Tata Sutabri (2012:229) [2] mengemukakan pendapat bahwa, “Setelah sistem dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan”.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, Tahap implementasi merupakan Sistem yang sudah dianalisis dan dirancang dengan menggunakan teknologi kemudian dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dikutip dari Khanna Tiara (2014:199) [14], penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1

    Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

  2. Kuadran 2

    Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

  3. Kuadran 3

    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan question mark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

  4. Kuadran 4

    Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. "Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats)". Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakandiatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikandengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Tujuan SWOT

Menurut Rangkuti dalam Khanna Tiara (2014:199) [14], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Jenner Simarmata (2010:283) [15], pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi/program untuk menemukan segala kesalahan den segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada customer .

Pengujian merupakan proses eksekusi program yang telah selesai dibuat yang bertujuan untuk menemukan kesalahan.Pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya. Pengujian perangkat lunak dilakukan pada setiap tahap pengembangan hingga pada maintenance perangkat lunak.

Cara pandang terhadap perangkat lunak berkembang menjadi lebih konstruktif. Pengujian tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang hanya dilakukan setelah pengodean perangkat lunak selesai dengan batasan sebagai pendeteksi kegagalan perangkat lunak,melainkan sebgai aktivitas yang menuntun keseluruhan proses pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. Pengujian pun menjadi bagian penting dari suatu kontruksi perangkat lunak.

Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yangsaling berkaitan satu sama lain. Di awal pengujian, hal yang perlu dilakukan adalah pemilihan dan perencanaan pengujian dengan memperhatikan teknik-teknik pengujian yang mungkin dilakukan terhadap pengujian perangkat lunak tersebut.Pemilihan dilakukan dengan metode analisis sederhana yang efektif biayanya.

Pengertian Blackbox Testing

Menurut Soetama Rizky (2011:264) [16], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Dengan demikian black box testing dapat disimpulkan sebagai jenis pengujian perangkat lunak layaknya seperti "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar.

Keuntungan Blackbox Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain: (Soetama Rizky, 2011:264) [16]

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:6) [17], “UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar”.

Menurut Nugroho (2010:6) [18], “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Haviluddin dalam Daud F.Tatang (2014) [19], “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk merancang, mendokumentasikan sebuh sistem perangkat lunak.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho (2010:16) [8], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Model UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:10) [18], Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Model UML (Unified Modeling Language)

Menurut Adi Nugroho dalam Esa Wijayanti (2014:25) [20] Bangunan dasar metodologi UML menggunakan 3 (tiga) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

  1. Structural things

    Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

  2. Behavioral things

    Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

  3. Grouping things

    Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

  4. Annotational things

    Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML)dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

  1. Ketergantungan

    Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

  2. Asosiasi

    Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  3. Generalisasi

    Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  4. Realisasi

    Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Diagram

Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Use Case Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  2. Class Diagram

    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.

  3. Sequence Diagram

    Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

  4. State Chart Diagram

    Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

  5. Activity Diagram

    Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Diagram-Diagram UML (Unified Modeling Language

Menurut Widodo dalam Esa Wijayanti (2014:28) [20], diagram-diagram UML terdiri dari :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis.Diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1,4. Yang menekan organisasi structural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis.Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis.Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantunagn sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time) .Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Untung Rahardja, dkk (2011:302) [21], “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

Menurut Suryo Guritno dkk (2010:302) [22] , “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa elisitasi adalah usulan rancangan sistem baru yang diinginkan dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Jenis-Jenis Elisitasi

Menurut Untung Rahardja, dkk (2011:302) [21], Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan

    5. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Prototyping

Definisi Prototyping

Menurut Simarmata (2010:62) [23], Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.

Menurut Darmawan (2013:229) [24], prototype adalaha satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimanai sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah contoh dari produk atau sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

Jenis-Jenis Prototype

Menurut Simarmata (2010:64) [15], Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Rapid Throwaway Prototyping

    Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype quick and dirty dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototype yang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

  2. Prototype Evolusioner

    Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai chunking pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

Teori Khusus

Konsep Dasar Nasabah

Definisi Nasabah

Menurut Sunarno ( 2006) [25], nasabah adalah suatu badan perorangan yang melakukan kredit/pinjaman dengan pihak lain, dalam hal ini dengan Bank yang telah disepakati antara kedua belah pihak dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan berdasarkan hukum yang berlaku.

Menurut Ali Bazmara (2014) dalam Jurnal international, Research Branch of Islamic Azad University Customer adalah

Konsep Dasar Kredit

Definisi Kredit

Menurut Kasmir (2012 : 72) [26], mengatakan bahwa : “Dalam bahasa latin kredit disebut credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit yang disalurkan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya”.

Unsur-Unsur Kredit

Menurut Kasmir (2012:87) [26], Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

  1. Kepercayaan

    Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh Bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupun ekteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah yang melakukan pengajuan kredit.

  2. Kesepakatan

    Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  3. Jangka waktu

    Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bias berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

  4. Risiko

    Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan Bank, baik risiko yang disengaja oleh asabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutmya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan.

  5. Balas jasa

    Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jas tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan Bank. Sedangkan bagi Bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2012:88) [26], Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tersebut tidak akan terlepas dari misi Bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut:

  1. Mencari keuntungan

    Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh Bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup Bank. Jika Bank terus menerus menderita kerugian, maka besar kemungkinan Bank tersebut akan dilikuidasi (dibubarkan).

  2. Membantu usaha nasabah

    Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

  3. Membantu pemerintah

    Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai berikut:

    1. Penerimaan pajak, dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan Bank.

    2. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangungan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang masih menganggur.

    3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bawa sebagia besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat.

    4. Menghemat devisa Negara, terutama untuk produk-produk yang sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat devisa Negara.

    5. Meningkatkan devisa Negara, apabila produk dari kredit yang dibiayai untuk keperluan ekspor. Kemudian disamping tujuan diatas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut:

      1. Untuk meningkatkan daya guna uang

        Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut mejadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

      2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

        Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

      3. Untuk meningkatkan daya guna barang

        Kredit yang diberikan oleh Bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguan atau bermanfaat.

Jenis-Jenis Kredit

Menurut Kasmir (2012:90) [26], Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain sebagai berikut:

Dilihat Dari Segi Kegunaan

  1. Kredit investasi

    Biasanya digunakan untuk keperluan perluan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin. Pendek kata masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

  2. Kredit konsumtif

    Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

Dilihat Dari Segi Tujuan Kredit

  1. Kredit produktif

    Kredit yang digunakan untu peningkatan usaha tau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tamabang atau kredit industri lainnya.

  2. Kredit konsumtif

    Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang hasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh sesorang atau badan usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif lainnya.

  3. Kredit perdagangan

    Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.

Dilihat Dari Segi Jangka Waktu

  1. Kredit jangka pendek

    Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 (satu) tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

  2. Kredit jangka menengah

    Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

  3. Kredit jangka panjang

    Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang. seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

Dilihat Dari Segi Jaminan

  1. Kredit dengan jaminan

    Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon nasabah.

  2. Kredit tanpa jaminan

    Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon nasabah selama ini.

Konsep Dasar Bank

Definisi Bank

Menurut Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1992 [4] tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998: “Bank adalah badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Aplikasi merupakan suatu subteks perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan satu tugas yang diinginkan pengguna.

Menurut Sutarman (2012:147) [6], aplikasi adalah program yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk para pemakai yang beroperasi dalam bidang umum.

Aplikasi Web

Menurut Nur Arif dkk dalam jurnal ilmiah SAINTIKOM (2013:27) [27]. ”Aplikasi Web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu aplikasi web statis dan dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis. Pada aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster”.

Aplikasi Menurut Betha Sidik dan Husni I. Pohan (2012:5) [28], “Browser Web adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi web server”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi web adalah jenis aplikasi yang diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet , seperti internet explorer dan Mozilla Firefox. Dengan menggunakan aplikasi web, kita hanya perlu menempatkan aplikasi dalam sebuah server dan dengan sendirinya aplikasi tersebut dapat diakses dari manapun, sepanjang pemakai dapat mengakses web server-nya.

Konsep Dasar HTML

Definisi HTML

Menurut Janner Simarmata (2010:52) [15], ” HTML adalah bahasa markup untuk menyebaran informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut Madcoms (2011:49) [29], ” Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.Bahwa PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Anhar (2010:3) [30], ” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis”.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Cara Kerja PHP

Menurut Saputra (2012:5) [31], PHP merupakan bahasa Server Side Scripting, dimana PHP selalu membutuhkan web server dalam menjalankan aksinya. Secara prinsip, server akan bekerja apabila ada permintaan dari client, yaitu kode-kode PHP. Client tersebut akan dikirimkan ke server, kemudian server akan mengembalikan pada halaman sesuai instruksi yang diminta. Berikut adalah uraian per pointnya:

  1. Server membaca perintah dari client/browser.

  2. Kemudian dilanjutkan untuk mencari halaman/page pada server.

  3. Server melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

  4. Selanjutnya hasil modifikasi tersebut akan dikembalikan kepada client/browser.

Konsep Dasar MYSQL

Definisi MySQL

Menurut Madcoms (2011:16) [29], ” MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

Menurut Anhar (2010:21) [30], ” MySQL (My Structure Query Languange) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database manajemen sistem) atau DBMS”.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan MySQL adalah salah satu jenis database server yang termasuk jenis RDBMS (Relational Database Managemen System).

Mengenal MySQL

Menurut Wahana Komputer (2010:26) [32], MySQL mempunyai beberapa sifat yang menjadikannya sebagai salah satu software database yang banyak digunakan oleh pemakai di seluruh dunia. Sifat-sifat yangdimiliki oleh MySQL antara lain:

  1. MySQL merupakan DBMS (Database Management System), Database adalah kumpulan data yang terstruktur. Data dapat berupa daftar belanja, kumpulan gambar, atau yang lebih luas yaitu informasi jaringan perusahaan. Agar dapat menambah, mengakses, dan memproses data tersimpan pada sebuah komputer database, membutuhkan sistem manajemen database (DBMS) seperti MySQL server. Sejak komputer sangat baik dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database (DBMS) memainkan peran utama dalam perhitungan baik sebagai peralatan yang berdiri sendiri maupun bagian sebuah aplikasi.

  2. MySQL, Merupakan RDBMS (Relational Database Management System)

  3. Database relatsional menyimpan data pada tabel-tabel yang terpisah, bukan menyimpan datadalam ruang penyimpanan yang besar, dapat menambah kecepatan dan fleksibilitas.

  4. MySQL merupakan software open source

  5. Open source berarti setiap orang dapat menggunakan dan mengubaah software yang bersangkutan. Setiap orang dapat men-download software MySQL dari internet dan menggunakannya tanpa membayar. Bahkan jika menghendakinya, dapat mempelajari kode sumber dan mengubahnya sesuai yang dibutuhkan. Software MySQL menggunakan GNU/GPL (GeneralPublic License).

  6. MySQL mempunyai performa yang sangat cepat, dapat dipercaya, dan mudah digunakan.

  7. MySQL server sebenarnya dikembangakn untuk menangani database besar lebih cepat daripada solusi yang ada dan telah berhasil digunakan pada lingkungan produksi dengan permintaan tinggi untuk beberapa tahun terakhir. Walaupun di bawah pengembang yang sama, MySQL server sekarang menawarkan kumpulan fungsi yang banyak dan bermanfaat. Konektifitas, kecepatan, dan keamanan yang dimiliki MySQL Server membuatnya sangat cocok untuk mengakses database internet.

  8. MySQL Server bekerja pada client-server atau pada sistem embedded.

  9. Software MySQL server adalah sistem client-server yangterdiri atas multi-threaded SQLserver yang mendukung backkend berbeda, beberapa program client dan pustaka (libraries) berbeda, peralatan administrasi, dan jangkauan luas API (applicationProgramming Interfaces).

  10. Ada pula MySQL server sebagai pustaka embedded multi-threaded yang dapat anda hubungkan ke dalam aplikasi untuk mendapatkan MySQL server lebih kecil, lebih cepat, dan lebih mudah untuk mengatur produk standalone.

  11. MySQL mempunyai sejumlah besar software pendukung.

  12. Aplikasi atau bahasa kesukaan anda sangat mungkin mendukung database MySQL server.

Kelebihan MySQL

Menurut Saputra, dkk (2012:8) [31], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use)

  5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Kustiyaningsih (2011:146) [33], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Menurut Anhar (2010:45) [30], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang di kemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekumpulan tabel – tabel penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memproses data sehingga dapat menghasilkan format data yang baru.

Jenis Database Yang Digunakan

  1. Xampp

    Menurut Puspitasari (2011:1) [34], “xampp adalah sebuah softwarewebserver apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz.kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan.”.

  2. MySQL

    Menurut Budi Raharjo (2011:21) [35], “MySQL merupakan RDBMS (atau server database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dan kelebihan dari MySQL:

  3. Perintah Dasar Database MySQL

    Menurut Budi Raharjo (2011:22) [35], Dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

    1. Menampilkan database : SHOW DATABASE.

    2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database.

    3. Memilih database yang akan digunakan : USE database.

    4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

    5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi_field).

    6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

    7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan.

    8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom1.

    9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

    10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE criteria.

    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE criteria.

    12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

    13. Menghapus tabel: DROP table.

    14. Menghapus database: DROP database;

    15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Alexander Sibero, (2011:384) [36], Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

Menurut Milician (2012:5) [37], Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext kuat Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula).

Menurut Sigit Christianus (2010:1) [38], “Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Menurut Wahana Komputer (2010:2) [32], ”Adobe Dreamweaver CS4 merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah website, baik secara grafis maupun dengan menuliskan kode sumber secara langsung”.

Menurut Puspitasari (2011:9) [34], “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor profesional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat di simpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Versi terbaru dari Adobe Dreamwever CS5 adalah Dreamweaver CS5. Pada versi yang terbaru ini, Dreamweaver digunakan tidak hanya untuk desain web saja, tetapi juga dapat digunakan untuk menyunting kode serta membuat aplikasi web. Dengan dreamweaver CS5 kamu bias menggunakan berbagai bahsa pemograman web, antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

Dreamweaver CS5 merupakan software utama yang di gunakan oleh Web Desainer maupun Web Programmer dalam menggembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan karena kemampuan Dreamwever CS5 yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu website.

Menurut Alexander Sibero (2011:384) [36], Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen, Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Jurnal CCIT Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:302) [22], mengatakan bahwa “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para penelitilain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kitarumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalamberbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kitatidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

Menurut Muhammad Rachman Mulyandi (2013:17-153) [39], mengatakan bahwa “Penelitian sebelumnya literaturereview merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yangdilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungandengan topik penelitian”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review adalah pengadaansurvey tentang penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti lain sebagai bahan pendukung penelitian.

Literature Review

Beberapa Literature review yang saya kutip adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Hanif Sukmawan (2009) Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi SMK Yuppentek Tangerang” sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program visual basic dan penginputannya hanya pada localhost server internal sekolahan tersebut.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Cholis Noviyanti (2010) Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Pinjaman Kredit Pada Koperasi KODANAU TANGERANG”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan Aplikasi Program Vsual Basic yang diharapkan dapat menangani permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga sistem pengajuan pinjaman kredit dapat berjalan dengan baik. Sistem ini dapat diakses dengan mudah melalui web browser oleh nasabah. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan di implementasikan oleh penulis. tetapi penelitian pada sistem pengajuan pinjaman kredit tersebut hanya mengacu pada aturan sistem pengajuan pinjaman koperasi yang berlaku untuk kodanau, sehingga sistem ini tidak dapat digunakan pada koperasi lain.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Handayani (2009) Berjudul “Analisa Sistem Penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) Pada Bank BTN (Bank Tabungan Negara) Cikokol-Tangerang”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan program SIBS (system sirvarlake banking sistem), BIDS (branch delivey sistem), GS (Green screen) untuk membantu para pekerja dalam memproses dan membuat laporan-laporan tentang KUR (kredit usaha rakyat). Namun upaya tersebut belum dapat diimplementasikan karena masih adanya keterbatasan mengenai kemampuan database dengan format microsoft excel dalam menampung data-data nasabah pada aplikasi ini, akhirnya pengaksesan data menjadi lama dan kurang efisien karena harus copy data. Dengan ini penelitian akan dilanjutkan dengan membangun sebuah sistem yang memiliki kehandalan dalam mengolah database secara otomatis.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Sealva Vidya Yulianti (2010) Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Permohonan Dana Tunai Pada Bank Perkreditan Rakyat Sarana Utama Multidana Berbasis Web”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan program aplikasi Web yang bertujuan untuk meminimalkan pencatatan secara manual, serta terkomputerisasinya sistem dengan penggunaan aplikasi program yang update dan dapat menangani permasalahan-permasahan yang ada. Sehingga hasil dari sistem pengajuan pinjaman dana tunai dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien. Program aplikasi ini dapat menghasilkan laporan-laporan yang dapat digunakan dalam proses pengajuan pinjaman dana tunai. Pada penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, tetapi berbeda pada penggunaan sistem aplikasi web untuk pengelolahan data.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Hikmatun (2010) Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Komputerisasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Guru Tigarakasa”. Penelitian ini bertujuan memperbaiki sistem agar lebih efisien, maka dalam sistem ini menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0. Penelitian ini membahas hanya pada masalah pencatatan anggota, pengajuan pinjaman, pembayaran dan laporan. Sedangkan pengelolahan data hanya disimpan secara internal, karena aplikasi yang digunakan hanya berbasis desktop.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Sity Aisyah, Nawang Kalbuana, Ipat Patmawati. (Jurnal CCIT, 2012:109)[11]. “Aplikasi Pengajuan Kredit Berbasis Web Pada PT. Adira Quantum Multi Finance“. Dalam aktivitas pengajuan pinjaman yang dilakukan pada PT. Adira sering kali terjadi masalah, diantaranya informasi mengenai keputusan dalam pengajuan pinjaman terlalu lama untuk pelanggan, dikarenakan dalam proses pengajuan pinjaman tersebut masih menggunakan proses-proses manual.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Pety Fauziyah Djarot (2011) Penelitian ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) Pada BTN Cikokol Tangerang”. Sistem yang diusulkan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi berbasis Web, namun pada penginputan persyaratan tidak online.

Dari beberapa Literature review diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa penelitian-penelitian diatas banyak program yang dibuat masih menggunakan aplikasi berbasis visual basic dieksekusi secara offline. Ada yang berbasis web tetapi cara penginputan persyaratannya tidak online. Perbedaan dari penelitian ini yaitu tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengajuan Kredit Guna Bhakti (KGB) Pada Bank BJB Kantor Cabang Balaraja Berbasis Web”. Dimana program yang dibuat menggunakan sistem berbasis web dan penginputan persyaratannya dapat dilakukan secara online dan Secara sistematis, sistem ini juga dapat membantu untuk menganalisa dan menentukan bahwa calon debitur layak atau tidak untuk mengajukan surat permohonan kredit pada Bank BJB tersebut. Maka penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian yang sebelumnya.


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan