SI1314477160

Dari widuri
Revisi per 1 Maret 2017 13.54 oleh Siti Nurhayati (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ZAKAT PROFESI GAJI KARYAWAN

PADA PT GMF AEROASIA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1314477160
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ZAKAT PROFESI GAJI KARYAWAN

PADA PT GMF AEROASIA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1314477160
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ZAKAT PROFESI GAJI KARYAWAN

PADA PT GMF AEROASIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477160
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Maret 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Oleh Soleh, S.Kom.,M.MSi)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 04043
   
NID : 14019

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ZAKAT PROFESI GAJI KARYAWAN

PADA PT GMF AEROASIA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477160
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
 
 
NID :
 
NID :
 
NID :

|

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ZAKAT PROFESI GAJI KARYAWAN

PADA PT GMF AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314477160
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2017

 
 
 
 
NIM : 1314477160

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Pelaksanaan kinerja dalam dunia usaha merupakan aspek yang sangat penting untuk mendukung tindakan pengambilan keputusan dalam setiap penyelesaian pekerjaan. Salah satu hal nya dalam mendukung proses pencapaian pengambilan keputusan perhitungan zakat profesi dalam dunia kerja saat ini. Proses dimana perhitungan zakat profesi pada umumnya yang masih memakai cara manual belum terkomputerisasi seutuhnya sehingga kemungkinan terjadi kesalahan masih besar dan belum terorganisir dengan baik terhadap keakuratan perhitungan yang semestinya, salah satunya dalam perhitungan zakat profesi penghasilan. Saat menghitung penghasilan bersih pertahun terkadang seseorang akan lupa berapa rincian penghasilannya sehingga aspek tersebut akan menghambat dalam penentuan perhitungan nilai nominal zakat yang harus dikeluarkan. Untuk menanggulangi proses penentuan perhitungan zakat profesi tersebut diperlukan adanya metode penanganan sistem pendukung kinerja, berupa sistem perhitungan zakat profesi dalam menampung seluruh data pendukung aktifitas yang dijalankan untuk mengurangi kekeliruan dalam menentukan nilai zakat yang harus dibayarkan. Penerapan penentuan perhitungan zakat profesi ini pun ingin diimplementasikan pada penentuan zakat profesi bagi karyawan yang ada pada PT. GMF AeroAsia yang saat ini masih menggunakan cara konvensional, yang nantinya akan membantu penentuan nilai yang harus di keluarkan bagi karyawan sesuai dengan tingkatan jabatan agar lebih efisien dan efektif dalam pengelolaannya. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis berusaha menganalisa sistem yang saat ini sudah berjalan di PT. GMF AeroAsia untuk lebih mudah mengetahui komponen permasalahan sistem yang ada. Oleh sebab itu hasil yang ingin di capai pada analisa penelitian ini adalah menentukan hasil solusi perencanaan sistem perhitungan transaksi zakat secara sistematis dengan penggunaan fasilitas aplikasi sistem informasi perhitungan zakat profesi gaji karyawan yang bisa dijadikan acuan dalam proses pengembangan sistem nantinya. Metode analisa sistem yang digunakan dengan metode Value Chain, untuk membantu dalam proses analisa sistem yang telah berjalan.

Kata kunci  :Sistem, Informasi, Zakat, Profesi, Perhitungan


ABSTRACT

Implementation performance in the business world is a very important aspect to support the actions of decision-making in every completion of the work. One of her in supporting the achievement of the decision-making process of calculating zakat profession in the world of work today. The process by which the calculation of zakat profession in general are still using manual way not yet fully computerized so that the possibility of error is large and not well organized on the accuracy of the calculations proper, one of them in the calculation of income zakat profession. When calculating the net annual income of a person sometimes will forget how the details of his income so that these aspects would hinder the determination of the calculation of the nominal value of zakat that should be issued. To cope with the process of determining the profession zakat calculation is required for the handling method of performance support systems, such as the calculation system of zakat profession in accommodating all the data supporting the activities undertaken to reduce the error in determining the value of zakat to be paid. Application of determination of the calculation of zakat this profession would want implemented on the determination of zakat profession for employees at PT. GMF AeroAsia that currently still use the conventional way, which will help determine the value that should be issued to employees in accordance with the level of position to make it more efficient and effective in its management. To overcome these problems the authors attempted to analyze the current system is already running in the PT. GMF AeroAsia to more easily determine the problem components existing system. Therefore, the results to be achieved in the analysis of this study is to determine the result of the calculation system planning solutions systematically zakat transactions with the use of facility information systems applications zakat calculation professions' salaries could be used as a reference in future system development process. System analysis method used by the method of Value Chain, to aid in the process of analyzing the system has been running.

Keywords: System, Information, Profession, Zakat, Calculation

KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Laporan Skripsi ini disusun yang bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan. Laporan Skripsi ini bersumber informasi berdasarkan observasi selama di Lapangan Raharja dan juga dari berbagai literature review yang ada untuk mendukung penulisan dalam laporan Skripsi ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, S.Kom.,M.MSi selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Lahuddin, S.Kom selaku Stakeholder yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis selama melakukan observasi.
  8. Seluruh karyawan PT GMF AeroAsia yang telah membantu penulis dalam melakukan riset dan menerima dengan baik.
  9. Orang Tua, Adik dan Kakak tercinta, yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil kepada penulis.
  10. Grup liqo yang telah menemani dan memberikan banyak pembelajaran untuk hidup penulis agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan lebih bermanfaat.
  11. Ikhwahfillah FUMMRI yang telah memberikan motivasi, dukungan dan semangat serta mengajarkan arti ukhuwah yang sebenarnya kepada penulis.
  12. Teman-teman satu organisasi KOMASI, BEM dan DEMA yang telah memberikan arti dan semangat kepada penulis.
  13. Teman-teman seperjuangan yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
  14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



Tangerang,...Januari 2017
Juli Misbakhul Kirom
NIM. 1314477160

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Tabel 2.2. Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan, dan Evaluasi

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel Login

Tabel 4.3. Tabel Mustahiq

Tabel 4.4. Tabel Muzakki

Tabel 4.5. Tabel Penerimaan Zakat

Tabel 4.6. Tabel Pengeluaran

Tabel 4.7. Tabel Potong Gaji

Tabel 4.8. Tabel Saldo

Tabel 4.9. Keterangan Halaman Login Administrator

Tabel 4.10. Keterangan Menu Mustahiq

Tabel 4.11. Keterangan Tampilan Register Muzakki

Tabel 4.12. Keterangan Tampilan Login Muzakki

Tabel 4.13. Keterangan Tampilan Menu Admin

Tabel 4.14. Keterangan Tampilan Laporan Pengeluaran

Tabel 4.15.Pengujian Menu Admin

Tabel 4.16. Pengujian Menu Muzakki

Tabel 4.17.Time Schedule

Tabel 4.18.Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Value Chain

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Rohis PT GMF AeroAsia

Gambar 3.2. Layout PT GMF AeroAsia

Gambar 3.3. Hangar 1

Gambar 3.4. Hangar 2

Gambar 3.5. Hangar 3

Gambar 3.6. Engine Tes Cell

Gambar 3.7. Masjid At-Taqwa GMF Aero Asia

Gambar 3.8. Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.9. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.10. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Gambar 3.11. Analisa Value Chain Aktivitas Zakat

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Public dan Muzakki

Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pimpinan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan Public dan Muzakki

Gambar 4.6. Sequence Diagram Yang Diusulkan Admin dan Pimpinan

Gambar 4.7. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Tampilan Prototype Login administrator

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Menu Mustahiq

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Register Muzakki




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Di zaman globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi sangat pesat sehingga manusia dituntut agar dapat megikuti perkembangannya dan berusaha mendapatkan informasi yang terbaru. Untuk memperoleh informasi tersebut, setiap orang dapat melakukan berbagai cara, misalnya media cetak, media elektronik dan media lainnya. Namun pada umumnya masyarakat sekarang lebih tertarik mencari informasi dari internet. Internet adalah salah satu media penyampaian informasi yang sudah global dan digunakan oleh seluruh dunia.

Hampir segala jenis informasi sudah tersedia lewat media internet, termasuk informasi mengenai zakat dan bagaimana perhitungan zakat. Zakat adalah salah satu dari rukun agama islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Nya jika sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Fenomena yang berkembang pada masyarakat Indonesia sekarang adalah kurangnya pemahaman tentang pelaksanaan salah satu kewajiban muslim yaitu membayar zakat. Masyarakat kita sering mengalami kebingungan tentang perhitungan, batas gaji, harta yang wajib dikeluarkan zakatnya dan waktu seharusnya zakat di keluarkan. Karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang zakat maka diperlukan alat untuk memfasilitasi yang bertujuan mempermudah masyarakat dalam penghitungan, batas harta yang wajib dikeluarkan zakatnya, dan waktu seharusnya zakat di keluarkan.

PT GMF AeroAsia adalah perusahaan yang bergerak dibidang perawatan pesawat terbang dan merupakan salah satu perusahaan yang menyelenggarakan pengelolaan zakat profesi gaji karyawan. Dalam penyelenggaraanya, zakat profesi pada PT GMF AeroAsia dikelola oleh sebuah organisasi dibidang kerohanian islam yaitu Rohis PT GMF AeroAsia, dimana organisasi tersebut didalamnya beranggotakan karyawan muslim PT GMF AeroAsia.

Sistem pengelolaan zakat yang sudah ada pada PT GMF AeroAsia pada saat ini masih menggunakan pencatatan biasa yaitu menggunakan pencatatan buku, Microsoft Excel untuk laporan dan Microsoft Access sebagai pengolah data, belum terkomputerisasi seutuhnya. Sehingga dalam pengolahan datanya masih ada kelemahan dan kekurangan, dalam perhitungannya masih sering terjadi kesalahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain itu informasi mengenai bagaimana dan kemana arah dari pembayaran zakat itu mengalir belumlah ada, padahal informasi ini sangatlah penting bagi muzzaki. Karena dengan informasi itulah, muzzaki dapat mengetahui apa arti zakat, berapa kriteria jumlah gaji yang wajib dizakati, berapa kadar zakat yang harus dikeluarkan dan hukum-hukum mengenai hal ini yang sesuai dengan tuntunan agama islam. Hal ini berefek pada cenderung lambannya pengelolaan dan pemrosesan data yang ada, selain itu mungkin saja para muzakki meragukan validitas dari informasi itu sendiri dan akan menimbulkan kesan tidak efisien.

Menyadari akan pentingnya sebuah inovasi informasi untuk memudahkan dalam penghitungan zakat profesi, maka penulis menjadikan permasalahan ini sebagai objek penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Zakat Profesi Gaji Karyawan pada PT GMF AeroAsia”. Dimana dengan sistem tersebut bisa dengan mudah menghitung berapa zakat yang harus dibayarkan dalam setahun dan bisa mengatur waktu untuk mengingatkan pembayaran zakat tersebut. .

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka yang menjadi permasalahan antara lain adalah :

  1. Bagaimana sistem pengelolaan zakat profesi gaji karyawan yang berjalan saat ini pada PT GMF AeroAsia ?

  2. Bagaimanakah sistem informasi zakat terkomputerisasi yang sesuai pada PT GMF AeroAsia ?

  3. Bagaimanakah konsep integrasi antara sistem zakat dengan sistem penggajian pada PT GMF AeroAsia ?

  4. Laporan apa saja yang dapat ditampilkan dalam sistem informasi zakat pada PT GMF AeroAsia ?

Ruang Lingkup

Agar mempermudah penulisan laporan skripsi dan memperoleh penelitian yang maksimal serta terfokus, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis membatasi penelitian hanya pada analisis sistem dan perhitungan zakat profesi pada PT GMF AeroAsia, sistem penggajian tidak masuk ke lingkup penelitian ini.

Dalam penelitian ini yang akan dibahas mengenai proses pendaftaran muzakki, perhitungan zakat profesi, proses pembayaran zakat dan pemotongan gaji, penyaluran zakat profesi sampai pada pelaporan hasil zakat profesi. Penulis hanya menggunakan zakat profesi sebagai acuan untuk menghitung nishab dan berapa banyak harta/penghasilan yang harus dikeluarkan serta standar penghitungan zakat profesi secara umum.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Operasional

Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai berikut :

  1. Sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT GMF AeroAsia.
  2. Menganalisa kendala dan permasalahan yang sedang terjadi dalam sistem pengelolaan zakat.
  3. Memberikan solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan.
  4. Pengembangan sistem zakat yang berjalan.

2. Tujuan Fungsional

Penelitian ini mempunyai tujuan fungsional yaitu :

  1. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi zakat secara online pada PT. GMF AeroAsia
  2. Hasil penelitian ini nantinya mampu menyajikan informasi hasil pengelolaan zakat yang lebih optimal sesuai kebutuhan user.
  3. Dapat mempermudah dalam melakukan perhitungan zakat pada PT GMF AeroAsia.
  4. Mempermudah muzakki ketika akan membayar zakat.

3. Tujuan Pribadi

  1. Untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam menganalisa sistem informasi yang terkomputerisasi.
  2. Membandingkan teori yang di dapat di bangku perkuliahan dengan yang ada di lapangan kerja.
  3. Agar penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat diperkuliahan.
  4. Untuk melengkapi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana komputer di STMIK Raharja

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Penulis

  1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi.
  2. Dapat mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah kedalam bentuk project.
  3. Dapat mengembangkan pola berfikir ilmiah yang di peroleh selama mengikuti perkuliahan.
  4. Menambah wawasan mengenai zakat.

2. Manfaat Bagi Institusi

  1. Merupakan sarana penghubung kerjasama antara perusahaan dengan Perguruan Tinggi Raharja khususnya bagi mahasiswa.
  2. Terciptanya efektifitas dan efisiensi waktu kerja dalam menghimpun dan mengolah data-data zakat.
  3. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem pengelolaan zakat pada PT GMF AeroAsia.
  4. Memudahkan dalam pengelolaan sistem informasi zakat pada PT GMF AeroAsia dengan data yang akurat dan cepat.

3. Manfaat Bagi STMIK Raharja

  1. Memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
  2. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya
  3. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.
  4. Dapat membuat Perguruan Tinggi STMIK Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu sebagai berikut :

Metode Observasi

Pada metode ini penulis melakukan analisa terhadap masalah yang ada dengan cara mengamati sumber dan pengolahan data serta mengumpulkan data dari bagian-bagian yang berhubungan dengan sistem informasi zakat profesi, baik berupa dokumen formulir, catatan-catatan, maupun laporan.\

Metode Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada pengurus Rohis PT GMF Aero Asia yang berhubungan dengan sistem zakat dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian.

Metode Pustaka

Metode study kepustakaan dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dilakukan yaitu dengan membaca dan mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan teori yang dibahas dalam laporan ini, melalui sumber-sumber dari kepustakaan dan di internet.

Metode Analisa

Setelah melakukan proses pengumpulan data selanjutnya data yang sudah diperoleh diolah dan dianalisa, Dalam melakukan analisa sistem informasi zakat profesi PT GMF AeroAsia. Disini penulis menggunakan beberapa metode analisa sistem, yaitu, analisa Value Chain.

Metode analisa Value Chain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang matang, perlunya analisa value chain sebagai aktivitas pendukung yang membantu instansi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.

Selain itu penulis menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemograman yang berorientasi objek.

Kemudian penulis menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi merupakan rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan atau yang dibutuhkan user. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III dan final draft elisitasi.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan penulis adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO (Object Oriented) yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT, OOSE. UML merupakan kesatuan dari ketiga metode pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai database, serta tools lainya seperti XAMPP, Adobe Photoshop CS, dan Adobe Dreamweaver CS, serta Notepad Plus-plus.

Metode Prototype

Pada metode ini, penulis menggunakan beberapa software dalam mendukung perancangannya salah satunya yaitu Prototype. Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desain pada pembuatan program. Alasan mengapa penulis menggunakan metode prototype pada penelitian Skripsi ini, karena penulis ingin memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat oleh penulis.

Metode Pengujian

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/errors/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software. Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah adalah menggunakan black box testing, dimana pengujian perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi empat bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, kelima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan .

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum (konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar analisis sistem, konsep dasar database, konsep dasar UML, konsep dasar elisitasi), teori khusus (zakat) dan definisi lainnya yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan gambaran tentang sejarah PT GMF AeroAsia, gambaran mengenai Rohis PT GMF Aero Asia, struktur organisasi, penjelesan tentang wewenang dan tanggung jawab, prosedur sistem yang berjalan, analisis sistem berjalan, analisis piranti sistem, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, tata laksana sistem yang berjalan saat ini menggunakan UML.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schdule implementasi dan estimasi biaya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis sistem informasi ziswaf pada PT GMF AeroAsia berdasarkan data-data yang telah diperoleh

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141)[1], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan perancangan sistem adalah tahap lanjutan dari proses menganalisa data dan kebutuhan sistem..

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37)[3], “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Menurut Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[2], Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Kadir (2014:61)[5], “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Sutarman (2012:13)[6], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai sistem dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian atau elemen-elemen berhubungan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Sutabri, 2012:22)[4] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

    Sistem adaptif merupakan sistem buatan, dalam Ching-Huei Chen (2014:343) [8] adaptive systems build a model that is tailored to the learner’s characteristics, knowledge, goals, learning style and preferences. sistem adaptif membangun model yang disesuaikan dengan karakteristik, pengetahuan, tujuan, gaya belajar pembelajar dan preferensi.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono (2013:15)[9], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Taufiq (2013:13)[10], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”. Menurut Lawal(2013:1)[11], Data dalam penelitian berarti fakta-fakta yang dikumpulkan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang diberikan dan perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2)[12], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutarman (2012:14)[6], “Informasi adalah sebagai sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi sipenerima”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang telah diolah dan diuji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pemakai maupun penerimanya dalam mengambil keputusan

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[4], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[4], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[4], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketepatan waktu

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[4], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat Waktu (Timeline)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Taufiq (2013:17)[10], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13)[6], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Sedangkan menurut Sutabri (2012:46)[4], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Komponen Sistem informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[4], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    Menurut Siew Wei Tho (2016:96)[13], The hardware consists of the data acquisition system, digital input or output, a digital camera, and various types of sensors. Perangkat keras bisa terdiri dari sistem akuisisi data, input digital atau output, kamera digital, dan berbagai jenis sensor.

  9. Blok Basis Data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda.seperti pendapat Yakub (2012:142)[14], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[15] berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisa guna mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan..

Tahapan Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220)[4], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51) [16] bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Raharjo berpendapat (2011:3)[17], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[18], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Sedangkan menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[19], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diolah kemudian disimpan dalam komputer.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302)[20], ”elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting danharus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Metode Penelitian

Teknik Pengumpulan Data
Menurut Rapina (2011:15)[21], teknik pengumpulan data, yaitu:
  • Studi Lapangan

  • Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh data primer dan informasi yang dibutuhkan, dengan cara:

    1. Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke tempat yang dijadikan objek penelitian.

    2. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan secara langsung kepada pihak yang berkaitan dengan penelitian

    3. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan semua hal yang diperlukan yang dapat menunjang keberhasilan penelitian.

  • Studi Kepustakaan

  • Yaitu mencari dan mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder dengan membaca, mempelajari, dan mendalami literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

    Teori Khusus

    Konsep Dasar Perhitungan

    Definisi Perhitungan

    Perhitungan adalah Proses penjumlahan total pengeluaran atau pembayaran untuk sebuah jasa dan ongkos antaran.

    Maka dari definisi diatas dapat diketahui perhitungan adalah suatu proses penjumlahan yang sistematis untuk menentukan jumlah suatu biaya. (Muljono, 2010:201)

    [22].

    Konsep Dasar Zakat

    Definisi Zakat

    Dalam bukunya Huraerah (2011:117)[23], Kata “zakat” semula berasal dari kata “zakaa” artinya bertambah. Misalnya, zakasy-syai’u yazkuu, artinya “sesuatu itu bertambah dan tumbuh”. Jika dikatakan: zakat at-tijaaratu maka artinya “perniagaan itu tumbuh berkembang.”

    Kata zakat juga mempunyai sinonim dengan kata a-thahaarah atau suci. Dalam firman Allah disebutkan : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya.” (QS Asy Syams : 9).

    Menurut istilah, kata zakat digunakan dalam arti “ukuran tertentu dari beberapa jenis harta yang wajib diberikan kepada golongan-golongan tertentu, setelah mencapai syarat-syarat tertentu.” (Huraerah, 2011:117)[23]

    Adapun Orang yang wajib membayar / mengeluarkan zakat disebut muzakki, dan orang / golongan yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. Zakat dibagi dua macam yaitu zakat mal (harta) dan zakat nafs (jiwa) / zakat fitrah.

    Landasan Kewajiban Zakat

    Landasan kewajiban zakat disebutkan dalam Al Qur'an : (Huraerah, 2011:119)[23]

    1. Surat Al-Baqaraah ayat 43: Artinya: "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan ruku'lah bersama dengan orang-orang yang ruku' ".

    2. Surat At-Taubah ayat 103: Artinya: "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan do'akanlah mereka karena sesungguhnya do'amu dapat memberikan ketenangan bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

    3. Surat Al An'aam ayat 141: Artinya: "Makanlah buahnya jika telah berbuah dan tunaikan haknya (kewajibannya) dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya)". .

    Manfaat Zakat

    Diantara faedah / manfaat zakat adalah sebagai berikut: (Khoir, 2010 : 3)[24]

    1. Menguatkan rasa cinta kasih antara si kaya dan si miskin, karena telah menjadi tabiat manusia yakni seseorang menunjukkan ketertarikan kepada orang yang memperlakukan mereka dengan baik.

    2. Membersihkan dan mensucikan jiwa dan menjauhkannya dari sifat rakus dan tamak, sebagaimana yang diisyaratkan dalam Al-Qur'anul Karim Allah berfirman: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka " (QS At-Taubah [9]: 103)

    3. Membiasakan kaum Muslimin terhadap perbuatan yang dermawan, keramahan, empati terhadap mereka yang membutuhkan. .

    4. Akan meningkatkan dan membawa berkah bagi harta seseorang, dan Allah menggantinya (harta yang disedekahkan diganti dengan yang lebih baik) sebagaimana Allah berfirman: "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (QS Saba [34]: 39) .

    Harta Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

    Zakat telah diwajibkan atas empat jenis harta: (Khoir, 2010 : 8)[24]

    1. Biji-bijian dan buah-buahan yang tumbuh diatas bumi.

    2. Hewan ternak yang makan dengan bebas di atas bumi.

    3. Emas dan perak termasuk penghasilan profesi .

    4. Barang dagangan yang dengannya seseorang melakukan jual beli. .

    Untuk setiap jenis harta ini, ada jumlah tertentu yang wajib dikeluarkan Zakatnya (yang disebut nishab).

    Golongan yang Berhak Menerima Zakat

    Menurut Khoir (2010 : 16)[24], Allah menjelaskan dalam Kitab-Nya yang mulia kelompok orang-orang yang berhak atas Zakat. Allah berfirman:

    "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS At-Taubah [9]: 60)

    Dari ayat diatas dapat disimpulkan golongan yang berhak menerima zakat dapat dikelompokkan menjadi 8 (delapan) golongan, diantaranya :

    1. Fakir
      Yaitu sekelompok masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya ( primer ). Sedangkan ulam berpendapat fakir adalah orang yang tidak memiliki nishab zakat

    2. Miskin
      Kelompok masyarakat yang memiliki kurang biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri., keluarga serta orang lain yang berada dalam tanggungannya. Ada ulama yang berpendapat orang miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta sama sekali.

    3. Amil ( Pengurus Zakat )
      Adalah pihak yang diangkat pemerintah atau masyarakat untuk menangani urusan pemungutan zakat dari sumbernya dan menyalurkannya kepada yang membutuhkan .

    4. Muallaf (orang yang baru masuk Islam)
      Yaitu kelompok masyarakat dari orang – orang yang baru memeluk Islam yang diberikan Zakat untuk membujuk hati mereka untuk tetap dalam Islam atau memantapkan keimanan mereka. .

    5. Membebaskan orang dari perbudakan (riqab)
      Hamba sahaya yang diberikan zakat unutk memerdekakan diri mereka dari perbudakan. .

    6. Yang dililit utang ( gharim )
      Mereka adalah kelompok masyarakat yang dibebani utang pribadi dan tidak memiliki harta untuk melunasinya atau orang yang menanggung pembayaran diyat pembunuhan untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan atau orang yang menanggung utang tertentu. .

    7. Kegiatan dijalan Allah (Fisabilillah)
      Jihad dijalan Allah SWT dan kegiatan sejenisnya dalam rangka dakwah. .

    8. . Musafir (Ibnu Sabil)
      Musafir yang jauh dari negrinya dan telah menutup semua sumber rezekinya .

    Golongan yang Mengingkari Zakat

    Hukum orang yang enggan menunaikan zakat terbagi menjadi dua golongan : (Uqaily, 2011 : 106)[25]

    1. Golongan yang mengingkari sebagai kewajiban syar’i
      Golongan ini perlu diteliti terlebih dahulu. Bila yang bersangkutan tidak mengetahui dalil-dalil kewajiban zakat karena baru masuk islam maka mereka tidak kafir. Mereka harus mempelajari hukum-hukum islam dan kewajiban zakat. Bila terus mengingkari kewajiban zakat, mereka adalah golongan murtad dan harus diperangi hingga mau menunaikan zakat.

    2. Adapun bila mereka sudah tahu hukum-hukum islam namun mengingkari kewajiban zakat, mereka diberi waktu selama tiga hari untuk bertobat dan diingatkan agar tidak mengingkari kewajiban zakat. Bila mereka tetap bersikukuh mengingkari kewajiban zakat, mereka adalah orang-orang kafir dan harus diperangi berdasarkan firman Allah : “… Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menyekutukan-Nya. (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS Fushilat : 6-7).

      Mereka diputuskan kafir karena dalil-dalil wajibnya zakat dalam Al-Qur’an, sunnah dan ijmak. Siapapun yang mengingkarinya, berarti ia ingkar atau kafir terhadap Al-Qur’an dan sunnah.

    3. Golongan yang enggan menunaikan zakat tetapi yakin hukumnya wajib
      Golongan kedua ini berdosa, tetapi tidak kafir. Pemimpin Negara Islam harus memungut zakatnya secara paksa kemudian diberi hukuman keras agar jera. Tindakannya bias berupa pemungutan paksa separuh hartanya di samping zakatnya sebagai hukuman untuknya.

    Namun, lebih utamanya adalah tidak memberlakukan hukuman pada orang yang tidak berzakat. Sebab, di masa sahabat dahulu terdapat banyak sekali yang demikian, dan yang dipungut paksa dari orang yang enggan berzakat adalah zakatnya saja, tidak lebih.

    Konsep Dasar Zakat Profesi

    Definisi Zakat Profesi

    Zakat profesi termasuk kedalam zakat mal (harta) berupa uang penghasilan profesi yang dikeluarkan setelah mencapai nishab.

    Menurut Muhammad Ali (2014 : 2), [26],Zakat adalah kewajiban mengeluarkan sebagian harta yang telah ditentukan kadar dan jenisnya oleh syari'at. Rasulullah telah menjelaskan bagaimana seorang muslim mengeluarkan zakatnya dengan mudah, sebagaimana dahulu manusia berdagang dengan cara tukar-menukar barang (barter), kemudian manusia mendapat kemudahan dengan adanya uang emas (dinar) dan uang perak (dirham), kemudian manusia mendapatkan kemudahan yang lebih jauh dengan adanya uang logam, uang kertas, cek, rekening, saham, dan berbagai macam surat/barang berharga.

    Menurut Muhammad Ali (2014 : 6)[26], zakat profesi dikeluarkan dari gaji yang diterima setiap bulannya. Di antara alasannya, jika petani yang dengan susah payah bekerja lalu ketika panen harus mengeluarkan zakat hasil panennya, maka pegawai yang menerima gaji dengan tanpa susah payah lebih utama mengeluarkan zakat gajinya.

    Syarat-syarat Wajib Zakat Profesi

    Syarat wajib zakat profesi antara lain : (Huraerah, 2011 :117)[23]

    1. Orang Islam

    2. Baligh

    3. Merdeka .

    4. Miliknya .

    5. Sampai Nishab .


    6. Nishab Zakat Profesi

      Menurut Muhammad Ali (2014:5)[26] Nishab adalah kadar tertentu yang telah ditetapkan syari'at sebagai batasan suatu harta terkena wajib zakat.

      Nishab (kadar) uang yang terkena zakat, maka para ulama berbeda pendapat tentang nishab yang harus terpenuhi pada uang sehingga harus dikeluarkan zakatnya :

      1. Sebagian mengukur nishab uang dengan nishabnya perak, sebab uang adalah pengganti dirham, dan harga perak lebih murah dari emas sehingga lebih bermanfaat bagi fakir miskin dari zakat tersebut.

      2. Sebagian lain mengukur nishab uang dengan nishab emas, sebab harga emas stabil berbeda dengan perak yang harganya tidak stabil.

      3. Dan sebagian lain berpendapat bahwa jika mencapai salah satu dari nishabnya emas dan perak maka wajib dikeluarkan zakatnya.

      Pendapat terakhir inilah yang lebih dekat kepada kebenaran, karena uang adalah kelanjutan dinar dan dirham yang berasal dari emas dan perak, dan pendapat ini lebih berhati-hati.

      Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu sebesar 524 kg makanan pokok, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah “Qias Asysyabah”.

      Konsep Dasar Gaji

      Definisi Gaji

      Gaji adalah upah kerja yang dibayar diwaktu yang tepat. (Muljono, 2010:210)[22],

      Proses penggajian akan disesuaikan dengan golongan yang dimilki oleh pegawai, semakin tinggi golongan pegawai, maka akan semakin tinggi pula gaji pokok yang akan didapat oleh pegawai.

      Gaji adalah suatu bentuk upah kerja dari seorang Atasan kepada karyawannya . Dari sudut pandang pelaksanaan bisnis, gaji dapat dianggap sebagai biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan sumber daya manusia untuk menjalankan operasi, dan karenanya disebut dengan biaya personel atau biaya gaji. Dalam akuntansi, gaji dicatat dalam akun gaji.

      Konsep Dasar Karyawan

      Definisi Karyawan

      Karyawan / pegawai adalah setiap orang pribadi yang melakukan pekerjaan berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja, baik tertulis maupun tidak tertulis, termasuk yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri atau badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah (Muljono, 2010:113)[22],

      Apabila instansi pemerintah yang merupakan suatu organisasi (wadah), maka pegawai adalah alat yang menggerakan dan menggiatkan agar segala kegiatan organisasi tersebut dapat berjalan menuju pada tujuannya. Pegawai inilah yang mengerjakan segala pekerjaan / kegiatan-kegiatan penyelenggara pemerintah dan pembangunan

      Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan karyawan / Pekerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa, dan bekerja dengan menerima upah sesuai kesepakatan kerja

      Konsep Dasar Analisa Value Chain

      Definisi Value Chain

      Menurut Wisdaningrum (2013:41)[27] “ Rantai Nilai (Value Chain) menggambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan”.

      Menurut Dewi (2012:62),[28] “Value Chain merupakan suatu metode untuk merinci suatu rangkaian dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan, menjadi kegiatan strategi yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumber daya”.

      Menurut Porter dalam Wisdaningrum (2013:41),[27] “Analisis Value Chain merupakan alat analisis strategik yang digunakan untuk memahami secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif”.

      Berdasakan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa value chain adalah sebuah metode dalam merinci rangkaian rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan serta untuk memahami terhadap keunggulan kompetitif.

      Kerangka Rantai Nilai (Value Chain)

      Menurut Hitt dalam Wisdaningrum (2013:42),[27] kerangka rantai nilai membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum: sebagai berikut :

      1. Aktivitas Primer (Primary Activities)
        Aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualannya dan distribusinya ke para pembeli, dan servis setelah adanya penjualan.

      2. Aktivitas Pendukung (Support Activities)
        Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan.

      Menurut Pears and Robinson dalam Wisdaningrum (2013:42)[27], berikut gambar yang menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan, yaitu:

      27_zpsd8fc5add.jpg

      Sumber: Pears and Robinson dalam Wisdaningrum (2013:42)

      Gambar 2.1 Diagram Value Chain

      Unified Modelling Language (UML)

      Definisi UML

      Menurut Nugroho (2011:119), [29],“United Modelling Language (UML) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memfisualisasikan, serta mengkonstruksi bangunan dasar sistem perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML merupakan perkaskas utama untuk analisis dan perancangan sistem berorientasi objek”.

      Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13),[30] (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

      Dari kedua definisi di atas dapat ditarik kesimpulan adalah bahasa untuk menggambarkan dan mendefinisikan analisa serta desain dalam dasar sistem perangkat lunak dalam pemograman berorientasi objek.

      Tujuan Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Yasin (2012:268),[31] tujuan UML diantaranya adalah:

      1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan yang dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

      2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemograman dan proses rekayasa.

      3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

      Tipe-Tipe UML

      Menurut Yasin (2012:268),[31] tujuan UML diantaranya adalah:

      1. Use case diagram
        Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem. Use case menggambarkan kata kerja seperti login ke sistem, maintenance user dan sebagainya. Oleh karena itu, use case diagram dapat membantu menganalisa kebutuhan suatu sistem. Dalam use case diagram terdapat istilah seperti aktor, use case dan use case relationship.

      2. Activity diagram
        Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktifitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi. Activity diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:

        1. Activity
          Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari berbagai proses dalam aliran pekerjaan.

        2. Transaction
          Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran control dari activity ke activity

        3. Decision
          Syncronitation bars Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara bersamaan (pararel)

        4. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses pararel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram tidak menggambarkan sifat internal pada sebuah sistem dan interaksi antara beberapa sub sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dari jalur aktifitas dari level atas secara umum. Pada UML 2.X aktivitas tidak lagi disebut sebagai activity, akan tetapi cukup disebut dengan action saja. Activity adalah struktur yang lebih tinggi yang terdiri atas action-action yang berurutan. Oleh karenanya activity diagram menunjukan action-action yang membangun sebuah aktivitas.

        5. Sequence diagram
          Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirm antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 model, yaitu:

          1. Actor, untuk menggambarkan pengguna sistem.

          2. Lifeline, untuk menggambarkan kelas dan objek.

        6. Class diagram
          Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek besertahubungan antara lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap atribut class entity.

        Konsep Dasar Prototype

        Definisi Prototype

        Menurut Anisya (2013:114),[32] “Prototype adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase analisa dari metodologi SDLC”. Menurut Bassil (2011:2),[33] Model Waterfall SDLC adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential) dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak.

        Menurut Simarmata (2010:62)[34], “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

        Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Prototype adalah gambaran dari produk atau sistem yang akan dibangun dalam bentuk tiruan yang mudah diubah kedalam bentuk aslinya sesuai keinginan.

        Kelebihan dan Kelemahan Prototype
        Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Prototype
        Sumber: Simarmata (2010:68)[34]

      Konsep Dasar MySQL

      Definisi MySQL

      Menurut Sibero (2011:97),[35] berpendapat bahwa “MySqL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational Data-base Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

      Menurut Raharjo (2011:3)[36], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.”

      Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang bersifat open source yang digunakan untuk membuat sebuah database serta menjalankan fungsi sebagai pengolah data.

      Perintah Dasar Database MySQL

      Menurut Raharjo [17], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

      1. Menampilkan database: SHOW DATABASE.

      2. Membuat database baru: CREATE DATABASE database.

      3. Memilih database yang akan digunakan: USE database.

      4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

      5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

      6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

      7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

      8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

      9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE criteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

      10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

      11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROM table WHERE kriteria.

      12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

      13. Menghapus tabel: DROP table.

      14. Menghapus database : DROP database;

      15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

      Konsep Dasar XAMPP

      Definisi XAMPP

      Menurut Puspitasari (2011:1),[37] berpendapat bahwa “XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. Xampp merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal 1 kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainya hanya bedanya kalau versi windows selalu dalam bentuk instalasi grafis dan yang linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk windows adalah memeliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan linux masih berupa perintah-perintah didalam console. Oleh karena itu versi untuk linux sulit untuk dioperasikan”.

      Konsep Dasar PhpMyAdmin

      Definisi PhpMyAdmin

      Menurut Arief (2011:429) [38],“PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengeolal database MySQL”.

      Menurut Prasetio (2012:53)[39], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah Tools berbasis web yang bisa digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

      Konsep Dasar HTML

      Definisi HTML

      Menurut Sibero (2011:19),[40], “HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.

      Menurut Kustiyahningsih (2011:13),[41], “HTML kependekan Hyper Text Markup Language. Dokumen HTML adalah text file murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai web page. File-file HTML ini berisi instruksi-instruksi yang kemudian diterjemahkan oleh browser yang ada di komputer client (user) sehingga isi informasinya dapat di tampilkan secara visual di komputer pengguna”.

      Menurut Sutarman (2012:163),[42], “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk pembuatan halaman web atau word wide web, dengan hypertext dan informasi lain yang akan ditampilkan pada halaman web. Dokumen hypertext bisa berisi teks, gambar, dan tipe informasi lain seperti data file, audio, video, dan program executeable”.

      Konsep Dasar PHP

      Definisi PHP

      Menurut Saputra (2012:2)[43] ,berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

      Menurut Sibero (2011:49) ,[40] berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

      Menurut Prasetio (2012:122)[44] ,“PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang ditanam di sisi server dan dipahami oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang berguna untuk membuat halaman website yang dinamis.

      Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

      Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

      Ruang Kerja atau Workspace adalah bagian keseluruhan tampilan Adobe Dreamweaver. Ruang kerja Dreamweaver terdiri dari Welcome Screen,Menu, Insert Bar, Document Window, CSS Panel, Aplication Panel, Tag Inspector, Property Inspector, Result Panel, dan Files Panel. Masing-masing dari komponen tersebut memiliki fungsi dan aturan. Berikut di bawah ini penjelasannya: (Sibero, 2011:384)[40],

      1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan.

      2. Insert Bar mengandung tombol-tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer ke dalam dokumen.

      3. Document Toolbar berisikan tombol-tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari Document Window..

      4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

      5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada Design View.

      6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

      7. Files Panel digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs.

      8. Konsep Dasar Testing

        Definisi Testing

        Menurut Rizky (2011: 237),[45] “Testing adalah sebuah proses yang digunakan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

        Tipe dan Teknik Testing

        Menurut Rizky (2011: 59),[45] “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

        Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah White box dan Black box testing.

        1. White box teting

          1. Kelebihan White Box Testing

            1. Kesalahan logika
              Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.

            2. Ketidaksesuaian asumsi
              Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.

            3. Kesalahan ketik
              Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.

          2. Kelemahan White Box Testing

            1. Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya

        2. Black Box Testing

        Menurut Luqman (2012:13),[46] “pengujian black box merupakan tahap yang berfokus pada pernyataan fungsional perangkat lunak. Test case ini bertujuan untuk menunjukan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya.Apakah pemasukan data telah berjalan sebagaimana mestinya dan apakah informasi yang tersimpan dapat dijaga kemutahirannya.

        Di bawah ini adalah keuntungan penggunaan Pengujian Black Box yaitu:

        1. Pengujian bersifat tidak memihak karena perancang dan penguji tidak terikat.

        2. Penguji tidak memerlukan pengetahuan mengenai bahasa program spesifik.

        3. Pengujian dilaksanakan dari sudut pandang pemakai, bukan perancang. Kasus-kasus pengujian dapat dirancang segera setelah spesifikasinya lengkap.

        Di bawah ini adalah keuntungan penggunaan Pengujian Black Box yaitu:Berikut ini adalah kerugian-kerugian dari jenis ini pengujian black box :

        1. Pengujian dapat menjadi sia-sia jika perancang perangkat lunak telah menjalankan kasus-kasus pengujian.

        2. Sukar untuk mendisain kasus-kasus pengujian.

        3. Menguji tiap-tiap masukan bersifat tak realistis sebab akan memerlukan banyak waktu oleh karena itu banyak alur program yang tidak akan teruji.

        Sesuai dengan rancangan fisik sebagai dokumentasi aplikasi maka program yang dibuat sesuai dengan dokumentasi yang telah dibuat. Dalam penerapan kode-kode program yang membangun website ini juga harus diuji agar terhindar dari kesalahan program secara menyeluruh

        Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian ini lebih tepat menggunakan Black box testing dikarenakan apabila menggunakan White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.

        Konsep Dasar Literatur Riview

        Definisi Literatur riview

        Menurut Guritno (2011:86)[47], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

        Menurut Guritno (2011:87)[47], dalam melakukan kajian literature review. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

        Langkah-Langkah Literatur Review
        1. Mengidentifikasi kesenjangan (indentify gaps) penelitian ini.

        2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

        3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

        4. Menerusakan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

        5. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

        Jenis-Jenis Literatur Review

        Menurut Guritno (2011:22),[47] jenis-jenis penelitian yaitu:

        a. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

        Secara umum penelitian mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:

        1. Penelitian Dasar (basic research)
          Penelitian dasar disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research), penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

        2. Penelitian Terapan (applied research)
          Penelitian terapan berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

        3. Penelitian Evaluasi (evaluation research)
          Penelitian evaluasi fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun hasil kerja. Sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi ataupun lembaga.

        Tabel 2.3 Perbedaan Antara Penelitian Dasar, Terapan dan Evaluasi

        Sumber: Guritno (2011:26)

        b. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

        Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan yaitu:

        1. Penelitian Deskriptif
          Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

        2. Penelitian Prediktif
          Penelitian prediktif (predictive research), studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

        3. Penelitian Improftif
          Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.

        4. Penelitian Eksplanatif
          Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

        5. Penelitian Eksperimen
          Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

        6. Penelitian Ex Post Facto
          Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

        7. Penelitian Partisipatori
          Bonnie J. Cain penulis buku Parsticipatory Research, Research with Historical Consciousness mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

        8. Penelitian dan Pengembangan
          Metode penelitian dan pengmebangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

        Literature Review

        Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

        Tugas utama lain “tujuan pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada pada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimbangan antara uraian deskriptif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian (Guritno dkk, 2011:86)[47] .

        Terdapat sebuah penelitian yang memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Laporan skripsi penulis, antara lain:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Sulimasari, dan Neviana Athika (2010)[48] Penelitian ini berjudul “Aplikasi Mobile Penghitungan Zakat Mal Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid dengan J2ME”. Pada penelitian tersebut sistem yang diusulkan berbentuk aplikasi menggunakan aplikasi mobile dengan J2ME guna melakukan penghitungan zakat mal termasuk zakat umum, zakat usaha dan zakat profesi. Aplikasi tersebut menggunakan bahasa Indonesia dan bisa digunakan kapan saja dimana saja meskipun tanpa koneksi internet karena berbasis mobile offline, tetapi hanya bisa dalam perangkat itu saja. Pada penelitian tersebut masih offline, sedangkan kebutuhan sekarang ini hampir semua aplikasi sudah berbasis web sehingga bisa dibuka dari mana saja, tidak harus melalui perangkat yg terinstal aplikasi tersebut.

        2. Penelitian yang dilakukan oleh Fandi Hidayat (2012)[49] Penelitian oleh Fandi Hidayat dengan judul “Analisa dan Perancangan Perhitungan Zakat Mal Berbasis Android”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah muzakki dalam menghitung berapa jumlah zakat yang harus dikeluarkan dengan menginputkan data-data penghasilan, setelah diinputkan pada aplikasi android maka akan muncul hasil perhitungannya. Dalam aplikasi tersebut juga bisa dipantau hasilnya 1 minggu sekali maupun tiap hari serta hasil perhitungan tersebut nanti akan di akumulasi selama 1 tahun dan secara otomatis muncul pesan seluruh jumlah yang harus dibayarkan. Pada penelitian tersebut tampilan aplikasi yang dibuat masih sederhana, serta update harga emas belum otomatis.

        3. Penelitian oleh Syaiful Amrial Khoir, dan Aris Rakhmadi (2014)[50] Penelitian tersebut berjudul “Perancangan Perhitungan Zakat Berbasis Android”. Penelitian ini dijalankan dengan tujuan untuk memudahkan umat Muslim melakukan perhitungan zakat karena perhitungan yang berjalan sebelumnya masih menggunakan kalkulator dan perhitungannya cukup rumit, terlebih bagi umat Muslim yang masih awam dalam melakukan perhitungan zakat. Sistem perhitungan yang dibuat bias digunakan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja karena berbasis android. Saat ini sistem operasi android banyak digunakan sehingga umat Muslim dapat dengan mudah untuk menggunakannya. Aplikasi tersebut mudah digunakan, update harga emas dapat berjalan dengan baik, bayar zakat secara online sudah bisa dilakukan, akan tetapi aplikasi tersebut hanya bisa digunakan di handphone yang berbasis android, sedangkan di akses di perangkat lain belum bisa.

        4. Penelitian yang dijalankan oleh Rian Guswara Putra, Linda Fatmawaty, dan Muhamad Nasir (2013)[51] Penelitian ini berjudul “Aplikasi Perhitungan Zakat Berbasis Android” dengan tujuan untuk mempermudah umat islam dalam menunaikan kewajiban zakat. Penelitian tersebut berupa aplikasi yang digunakan untuk mengitung zakat dan dijalankan di perangkat android, karena untuk saat ini android sudah hampir setiap orang memilikinya. Aplikasi tersebut dibuat dengan menggunakan software eclipse galileo dengan tampilan antar muka yang menarik. Dalam penelitian tersebut, aplikasi yang dihasilkan mampu menghitung berapa zakat yang harus dibayar oleh pengguna dari total gaji bersih yang didapatkannya serta mampu memberi pengetahuan pengguna mengenai apa yang dimaksud dengan zakat, dan zakat profesi dan juga perintah Allah SWT untuk berzakat. Pada penelitian tersebut masih adanya kekurangan yaitu belum menggunakan database sebagai sarana media penyimpanan dimana database tersebut berfungsi untuk memudahkan melakukan pencarian jumlah zakat penduduk setiap bulan.

        5. Penelitian yang dijalankan oleh Ihsanudin, H.Eko Retnadi, dan Asep Setia (2014)[52] Penelitian ini berjudul “Pengembangan Aplikasi Perhitungan Zakat Berbasis Android” dengan alasan sulitnya melakukan perhitungan zakat secara mandiri, karena merasa kurang memahami tentang perhitungan zakat, untuk itu dibuatlah aplikasi yang mampu melakukan perhitungan tersebut. Aplikasi yang dibuat merupakan pengaplikasian dalam bidang teknologi mobile untuk membantu memecahkan permasalahan mengenai proses perhitungan zakat yang sering dihadapi. Metodologi yang dipakai dalam perancangan aplikasi tersebut dengan object oriented design (OOD). Dengan adanya aplikasi tersebut dapat membantu mempermudah proses perhitungan zakat secara cepat dan akurat, para muzakki yang ingin membayar zakat dapat terbantu dalam setiap proses perhitungan zakat. Aplikasi tersebut hanya terbatas pada perangkat android saja, sehingga hanya bisa dipakai oleh orang yang mempunyai perangkat android.


        BAB III

        PEMBAHASAN

        Gambaran Umum Perusahaan

        PT GMF AeroAsia tergabung dalam Garuda Indonesia Group. Perusahaan yang tergabung dalam Garuda Indonesia group diantaranya adalah maskapai Garuda Indonesia itu sendiri kemudian Garuda Sentra Medika (GSM), Aerotrans, Garuda Indonesia Training Center (GITC), dan lain-lain.

        PT GMF AeroAsia adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan Teknologi sistem informasi sebagai salah satu tools dan pendukung dalam kelancaran kerja. PT GMF AeroAsia yang bergerak dibidang Maintenance atau perawatan Pesawat terbang dan sangat mengutamakan efesiensi dan efektifitas dalam bekerja sehingga membutuhkan dukungan teknologi sistem informasi yang handal dan akurat

        PT GMF AeroAsia merupakan Anak Perusahaan PT Garuda Indonesia. Perusahaan terbesar Indonesia yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat terbang. Kapabilitasnya meliputi perawatan ringan, sedang dan berat seperti A-Check, C-Check hingga Over Houl sedangkan jenis pesawat yang dapat dirawat di PT GMF AeroAsia yaitu pesawat Boeing 737-300/400/500, Boeing 737-800 NG, Boeing 747-200/300/400, Airbus 319,320 dan 330.

        Pada tahun 1950 Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari pemerintah Republik Indonesi melalui KNILM (Koninnklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij) yaitu penerbangan nasional Hindia-Belanda. Oleh karena itu Garuda adalah hasil join venture antara pemerintah Indonesia dengan maskapai belanda KLM (Koninklijke Luchtvaart maatschappij).

        Pada tanggal 31 Maret 1950 perusahaan Garuda Indonesia diresmikan. Sejalan dengan peresmian tersebut pemerintah Burma menyumbangkan sebuah pesawat DC-3, Armada Garuda yang pertama kali melayani penerbangan Domestik terdiri dari 20 Pesawat DC-3/-47 dan 8 pesawat jenis PBY Chatalina Amphibi.

        Garuda Indonesia memperluas jaringannya lagi ke Tokyo dan benua Eropa. Tahun 1968 mengalami pasang surut sehingga pemerintah meminta kepada pimpinan garuda yang baru dilantik segera melakukan perbaikan, maka 3 tahun kemudian seluruh armada diganti dengan pesawat-pesawat bermesin jet seperti FOKER F-27, FOKER 28 dan DOUGLAS DC 9, keputusan tersebut guna menunjang kemajuan Garuda Indonesia.

        Dengan kemajuan tersebut Garuda Indonesia tidak tanggung-tanggung untuk menambah armadanya lagi dengan Dauglas DC 10, Boeing 737 series dan Airbus A-330 series. Dengan demikian jaringan penerbangan meliputi Indonesia seluruhnya untuk wilayah domestic dan benua asia, Eropa dan Australia untuk wilayah international.

        Sejalan dengan berkembanganya perusahaan tersebut Garuda Indonesia mengalami kemajuan hingga saat ini garuda Indonesia sudah masuk dalam IPO (International Public Offering).

        Sejarah Singkat Perusahaan

        Sejarah PT Garuda Indonesia

        PT Garuda Indonesia berawal dari tahun 1940-an, di mana Indonasia masih berperang melawan Belanda. Pada saat itu, Garuda terbang jalur sepesial dengan pesawat DC-3.

        Pada tanggal 26 Januari 1949 dianggap sebagai hari jadi maskapai penerbangan ini. Pada saat itu mana maskapai ini adalah Indinesian Airways atau gunung emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini di dapatkan dari sumbangan rakyat Aceh, di beli seharga 120,000 dolar malaysia yang sama dengan 20 kg emas. Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 dari Koninklijke Nederlandsch Indie Luchtvaart Maatschappij (KNILM), Garuda adalah hasil joint venture antara pemerintah Indonesia dengan maskapai Belanda Koninklijke luchtvaart Maatschappij (KLM). Pada awalnya, memiliki 51% saham dan selam 10 tahun pertama, perusahaan ini di kelola oleh KLM.

        Salah satu lelucon pertama mengenai maskapai penerbangan ini adalah bahwa Garuda merupakan akronim dari “Good Airline Run Under Dutch Administration” (Maskapai penerbangan yang baik bila di jalankan di bawah administrasi Belanda) atau ”Good And Reable Under Dutch Administration” (Maskapai yang baik dan terpecaya bila dijalankan di bawah administrasi Belanda). Ini mungkin merujuk pada kenyataan bahwa 10 tahun pertama, Garuda di kelola oleh KLM. PT Garuda Indonesia mempunya anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa perawatan dan pemeliharaan pesawat yaitu PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia ( PT GMF AeroAsia ).


        Sejarah PT GMF AeroAsia

        Bandara Soekarno Hatta di Cengkareng merupakan Bandara terbesar yang di miliki oleh Pemerintah Indonesia. Bandara yang memiliki dua landasan terpisah ternyata di programkan juga agar menyediakan tanah untuk pusat Perawatan dan Perbengkelan Pesawat Garuda.

        Garuda Maintenance Facility, merupakan salah satu program pemerintah pada tahun 1980. Wiweko sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia pada masa itu mengajukan pada pemerintah Indonesia, bahwa PT Garuda Indonesia akan pindah dengan konsekuensi di berikan pendukung penerbangan, yakni berupa hangar pesawat.

        Garuda saat itu mengajak konsultan asing Diacom II (dari Belanda), untuk membantu pembangunan Garuda Maintenance Facility. Dalam perjanjian kedua belah pihak tersebut ada satu kondisi yang menyebutkan, bahwa kontrak itu akan berjalan efektif apabila pemerintah Indonesia menyetujuinya.

        Dengan batalnya kontrak di atas, PT Garuda Indonesia mendapat tugas baru untuk mencari cara lain guna membangun fasilitas perawatan dan perbengkelan pesawatnya. Maka tanggal 27 juni 1983, PT Garuda Indonesia mengajukan kembali rencana kebutuhan dana untuk pembangunan PT GMF AeroAsia. Pada saat itu juga di keluarkan instruksi dari pemerintah yang menyarankan agar semaksimal mungkin menggunakan kemampuan produksi dalam negeri.

        Akhirnya di putuskan pada tahun 1984 sebuah konsultan dari dalam negeri, PT. Encona, bertanggung jawab untuk meneruskan proyek pembangunan fasilitas perawatan dan bengkel pesawat milik PT Garuda Indonesia.

        PT Garuda Indonesia memahami bahwa keberadaan fasilitas tersebut sangat penting, oleh karena itu PT Garuda Indonesia juga harus menyesuaikan dengan program fleet plan ke depan, dimana keberadaan seluruh pesawat membutuhkan perhatian yang sangat besar dan perawatan yang serius. Semakin bertambah pesawat semakin banyak investasi yang harus di tanamkan untuk merawat aset tersebut.

        Dengan di sediakan tanah seluas 115 hektar oleh pemerintah melalui otoritas Angkasa pura II, maka pihak PT Garuda Indonesia merencanakan bangunan sebuah pusat perawatan atau bengkel pesawat yang lengkap. Hal ini sangat perlu guna menunjang operasional seluruh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta.

        Pusat perawatan atau bengkel Garuda Indonesia kemudian di kenal dengan nama PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, PT GMF AeroAsia didirikan pada tahun 1984 sebagai central pemeliharaan/perawatan Pesawat Garuda Indonesia atau disebut MRO (Maintenance Repair Organization). Selama 7 tahun PT GMF AeroAsia didanai oleh Pemerintah Republik Indonesia, sebanyak US$ 200 juta, yaitu sekitar 63% dana tersebut digunakan untuk mengimpor atau membeli peralatan dan mesin-mesin berteknologi tinggi.

        PT GMF AeroAsia selesai di bangun secara bertahap, sejak 1986 hingga 1991. Proses pembangunan meliputi urutan sebagai berikut :

        1. Tempat parkir pesawat (run-up) pada tahun 1986,
        2. Hangar II 1987
        3. Hangar III 1988, dan
        4. Hangar I 1999.
        5. Pembangunan terakhir adalah gedung serbaguna dan manajemen

        Dalam rentang waktu pembangunan 1986-1991, juga di bangun fasilitas pendukung, seperti worksohp I dan II, General store, komplek ground support equipment (GSE), tempat pengolah limbah, Engine Shop, Enginge Test Cell, dan sebagainya.

        Khusus untuk pembangunan fasilitas Engine Test Cell, pihak PT Garuda Indonesia mendapat pinjaman lunak dari Prancis. Proyek pembangunan Engine Test Cell memang terpisah dengan pembangunan komplek PT GMF AeroAsia. Sedangkan mengenai pembangunan teknologi fasilitas Test Cell Garuda Indonesia mendapat bantuan dari perusahaan Swis Sulzer.

        Semua usaha keras dalam rangka mempersiapkan kebutuhan PT GMF AeroAsia ternyata telah memperlihatkan hasil yang cukup memadai. Sebagaimana konsep yang harus di miliki oleh semua perusahaan perawatan dan perbaikan dan pesawat terbang komersial, PT GMF AeroAsia telah mencapai titik standar terpercaya, aman, terampil, dan tepat waktu, serta ekonomis di banding dengan industri perawatan pesawat terbang lainnya di luar negeri (kompetitif).

        PT GMF AeroAsia meraih standar tersbut berkat dukungan sumber daya manusia yang produktif, berdedikasi, dan bertanggung jawab yang meliputi semua aspek pekerjaan. Di samping itu tentu saja di dukung menejemen yang setiap saat di uji kemantapannya guna mencapai efesiensi. Dengan memanfaatkan langkah kerja yang mantap dan akurat, PT GMF AeroAsia bertanggung jawab atas perawatan demi keamanan dan kelayakan terbang mesin pesawat secara menyeluruh. Selain itu juga melaksanakan perawatan kebersihan dan keindahan kabin pesawat, serta menyediakan pesawat agar dapat melaksanakan jadwal terbang yang tepat waktu, termasuk di dalam kemampuan untuk menyediakan pasilitas pemeliharaan pesawat sipil komersial bagi pihak-pihak yang membutuhkan (third party).

        Untuk menunjang kegiatan tersebut, maka PT GMF AeroAsia secara khusus melimpahkan perhatian yang serius pada sektor pengembangan sumber daya manusia yang menjadi pengendali keberhasilan di masa yang akan datang.

        Sejalan dengan perkembangan bisnis yang terjadi saat ini maka sekitar tahun 1998 PT Garuda Indonesia berusaha memaksimalkan devisanya untuk membentuk strategi dua kali bisnis unit yang di harapkan dapat menghasilkan laba dan mengurangi biaya operasi perusahaan. Hal ini sudah dilakukan oleh perusahaan penerbangan asing, maka untuk itu PT Garuda Indonesia harus memisahkan diri atau melepas salah satu divisi perbengkelan atau komponen maupun perawatan aircraft maka di bentuknya SBU Garuda Maintenance Facility (Strategi Bussines Unit Garuda Maintenance Fasility).

        Pertumbuhan yang terencana dengan baik merupakan dasar kegiatan PT GMF AeroAsia untuk mencapai sistem kualitas managemen yang berinteraksi secara utuh. PT GMF AeroAsia telah memiliki alat perlengkapan utama yang meliputi sarana teknik, organisasi dan sumber daya manusia.

        Dunia bisnis penerbangan terpuruk sedemikian hebatnya dengan berkurangnya jumlah penumpang akibat isu terorisme internasional pasca tragedi “World Trade Center” 11 september 2001. kemudian di perparah lagi dengan Wabah Flu burung dan SARS. Akhirnya beberapa perusahaan penerbangan kelas duniapun berguguran. Dampaknya telah dirasakan oleh Garuda Indonesia.

        Sejak tahun 2002 Garuda Maintenance Facility yang menjadi Satuan Business Unit bagi PT Garuda Indonesia, berdiri sendiri menjadi sebuah Perseroan Terbatas yang akan mencetak laba, yaitu PT GMF AeroAsia.

        Kemandirian PT GMF AeroAsia (GMFAA) di tandai dengan pendirian badan usaha pada tanggal 26 April 2002. Kemudian mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 2002. Hal tersebut merupakan setrategi jangka panjang Garuda Indonesia yang di kenal dengan istilah”Airline Business Model”. Tujuannya adalah agar Garuda Indonesia kembali ke “Core Business” dan memberi peluang bisnis yang lebih luas dan fleksibel kepada PT GMF AeroAsia.

        Pada Bulan Agustus 2002 PT GMF AeroAsia memisahkan diri dari PT Garuda Indonesia dan pada tahun 2003 Singapore airline membeli 49% saham PT GMF AeroAsia.

        Tantangan untuk berusaha mandiri PT GMF AeroAsia di awali dengan pengalihan karyawan Garuda ke Garuda Maintenance Facility pada bulan Juli 2003, yang sudah barang tentu menimbulkan serangkaian resiko dan dampak psikologis baik terhadap perusahaan maupun terhadap karyawan.

        Visi Dan Misi PT GMF AeroAsia

        Misi

        Sebagai perusahaan yang memiliki target jangka panjang, PT GMF AeroAsia harus mampu menyiapkan seluruh resources-nya agar mampu menjawab kebutuhan masa depan. Salah satunya dengan mengembangkan maintenance program atau program perawatan, karena tujuan utama maintenance program adalah untuk mempertahankan kondisi laik terbang (airwothy) pesawat terbang serta engine dan seluruh komponennya. Agar maintenance program bisa dilaksanakan secara tepat guna, diperlukan instruksi perawatan yang akurat sesuai dengan maksud dan tujuan.

        Visi

        Adapun visi dari PT GMF AeroAsia adalah diakuinya industry perawatan pesawat Indonesia sebagai penunjang penerbangan Indonesia agar pangsa pasar dunia dapat menjadikan PT GMF AeroAsia sebagai pilihan untuk melakukan perawatan pesawat terbang.

        Sejarah Rohis PT GMF AeroAsia

        Berdirinya Rohis GMF AeroAsia berawal dari pembangunan masjid At-Taqwa GMF AeroAsia, dimana masjid merupakan tempat ibadah bagi ummat islam. Pada zaman sekarang masjid sudah banyak didirikan dimana-mana, termasuk salah satunya di lingkungan kantor. Gunanya sudah pasti dalam rangka untuk memfasilitasi para karyawan yang beragama islam dalam beribadah.

        Selain digunakan untuk ibadah sholat, masjid juga merupakan tempat yang sangat strategis untuk mendidik ummat dalam memahami dan juga mempelajari islam. Hal ini juga yang melatarbelakangi berdirinya masjid At-Taqwa di lingkungan PT GMF AeroAsia, dengan harapan agar para karyawan dapat melaksanakan ibadah teratur. Selain itu, para direksi juga mempunyai harapan, agar nantinya fungsi masjid di lingkungan kantor dapat dikembangkan, tidak hanya untuk sholat jama’ah saja, tapi juga dapat sebagai tempat untuk mengkaji islam dan juga sarana syiar.

        Oleh sebab itu, maka pada tahun 1985 para direksi PT GMF AeroAsia dan juga para karyawan sepakat dan merasa perlu untuk mengangkat beberapa orang dari lingkungan karyawan sendiri untuk dijadikan pengurus masjid sekaligus Rohis (Kerohanian Islam). Tugas dan juga fungsi dari pengurus Rohis ini adalah untuk merencanakan, menyusun dan juga melaksanakan program-program kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan sebagai kegiatan rutin masjid At-Taqwa.

        Dengan berjalannya waktu, Rohis GMF AeroAsia semakin mengembangkan program-program kegiatan dakwah yang dilakukannya. Kegiatannya tidak hanya pengajian rutin saja, tapi juga sudah mulai melakukan kegiatan dakwah dengan hal yang lebih real, seperti melakukan bakti sosial, mengadakan pelatihan pelatihan komputer bagi anak-anak dhuafa, dan lain sebagainya yang bermanfaat. Secara internal pun Rohis GMF AeroAsia sudah menyiapkan generasi-generasi penerus sebagai kaderisasi yang nantinya akan menjadi pengurus Rohis GMF AeroAsia di masa yang akan datang.

        Visi Dan Misi Rohis PT GMF AeroAsia

        Misi

        “Menjadikan Insan Muslim GMF menuju Ikhsan melalui pembinaan SDM yang berorientasi Masjid At-Taqwa agar GMF menjadi perusahaan yang rohmatan lil’alamin”.

        Visi

        1. Menyediakan sarana Masjid sebagai pusat pembinaan jasadiyah & rohaniah (Moral & Mental).
        2. Membuat kegiatan Rohis sebagai mitra perusahaan dalam pembinaan SDM (MindSet).
        3. Membuat role model Pembinaan SDM yang berakhlaqul karimah (Model).
        4. Menumbuhkembangkan kepemimpinan, sistem kerja & iklim-kerja yang Islami (Mobile).

        Struktur Organisasi

        Organisasi merupakan kerjasama diantara beberapa orang untuk mencapai tujuan dengan mengadakan pembagian dan pengaturan kerja yang menjadi ikatan kerjasama dalam organisasi itu demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

        Pentingnya organisasi tersebut disebabkan terlalu banyak tugas atau pekerjaan tertumpuk pada satu orang dan harus dikerjakan dalam waktu tertentu, pekerjaan tersebut memerlukan banyak keahlian yang tidak mungkin dapat dikerjakan oleh satu orang saja. Apabila pekerjaan dikerjakan oleh lebih dari satu orang, maka perlu adanya pembagian tugas pekerjaan.

        Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab, sama halnya dengan Rohis PT GMF AeroAsia yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

        Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rohis PT GMF AeroAsia

        Tugas dan Tanggung Jawab

        a. Dewan Penasehat

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Penasehat bertindak untuk dan atas nama Penasehat.

        2. Memberikan arah kebijakan, masukan, nasehat dan pertimbangan - pertimbangan dalam suatu ide dan program dalam pengembangan organisasi sesuai dengan AD/ ART dan Visi Misi organisasi.

        3. Sebagai penampung aspirasi didalam usaha – usaha pengembangan organisasi sesuai dengan AD /ART dan Visi Misi organisasi.

        b. Dewan Syariah Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memberikan nasihat dan saran kepada pengurus serta mengawasi kegiatan agar sesuai dengan Prinsip Syariah

        2. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional.

        3. Mengawasi proses pengembangan organisasi.

        4. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana.

        5. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

        c. Ketua

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Memepertanggung jawabkan segala kegiatan yang telah ditentukan oleh setiap divisi kepada Dewan Penasehat.

        2. Mengawasi secara langsung mekanisme kegiatan maupun kerja setiap Divisi.

        3. Memberikan mandat kepada semua bawahan.

        4. Mengadakan rapat minimal 1 bulan sekali untuk melaporkan keadaan organisasi.

        5. Mengadakan rapat istimewa yang dihadiri oleh Dewan Penasehat dan Dewan Syariah.

        6. Menyusun dan mempertanggungjawabkan organisasi selama masa jabatannya.

        d. Wakil Ketua I (Bidang Peribadatan)

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

        2. Menyelenggarakan rapat-rapat sesuai program atau atas permintaan Ketua Umum.

        3. Mengambil alih kepemimpinan apabila Ketua Umum berhalangan.

        4. Menjadi pengawas internal terhadap setiap proker yang telah disusun dalam bidang peribadatan.

        5. Mengumpulkan LPJ dari masing-masing divisi dan kepanitiaan untuk menyusun LPJ Rohis.

        6. Menjalin koordinasi yang intensif dengan Lembaga Dakwah dan lembaga organisasi lainnya.

        e. Wakil Ketua II (Bidang Pengembangan dan Pembinaan)

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

        2. Menyelenggarakan rapat-rapat sesuai program atau atas permintaan Ketua Umum.

        3. Mengambil alih kepemimpinan apabila Ketua Umum berhalangan.

        4. Menjadi pengawas internal terhadap setiap proker yang telah disusun dalam bidang pengembangan dan pembinaan.

        5. Mengumpulkan LPJ dari masing-masing divisi dan kepanitiaan untuk menyusun LPJ Rohis.

        6. Menjalin koordinasi yang intensif dengan Lembaga Dakwah dan lembaga organisasi lainnya.

        f. Sekretaris Umum

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Melaksanakan mekanisme administrasi kepengurusan.

        2. Menyusun dan menyiapkan segala keperluan surat serta mengarsipkannya.

        3. Memberikan mandat kepada semua divisi untuk melakukan hasil rapat dalam bentuk kegiatan.

        4. Mengumumkan hasil rapat kepada anggota dan memepertanggungjawabkan hasil rapat kepada ketua umum.

        5. Mengumpulkan dan menyusun arsip yang nantinya dilaporkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban.

        g. Bendahara

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran uang Infaq dan Amal

        2. Menerima dan mencatat pemasukan dan pengeluaran perbulan.

        3. Melaporkan keadaan keuangan organisasi sebulan sekali pada rapat pertemuan.

        h. Bidang Ziswaf & Sosial

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Menghimpun dana zakat dari yang berkewajiban mengeluarkan zakat.

        2. Menyalurkan zakat kepada yang berhak.

        3. Mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan zakat, infaq, wakaf dan sosial.

        4. Mengadakan koordinasi antar anggota minimal 1 bulan sekali.

        5. Melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan.

        6. Bertanggung jawab atas kegiatannya kepada ketua.

        i. Bidang Perempuan / Azzahra

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. Menyusun kegiatan akhwat yang berhubungan dengan keputrian.

        2. Menyusun secara teknis pengajian keputrian.

        3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas keterampilan dan kretifitas anggota keputrian.

        4. Mengadakan koordinasi antar anggota Minimal 1 bulan sekali.

        5. Melaksanakan semua program kerja yang telah ditetapkan.

        6. Bertanggung jawab atas kegiatannya kepada ketua.

        j. Sub Bidang Kemakmuran Musholla

        Tugas dan tanggung jawab :

        1. 1. Menghimpun dana yang bersumber dari kotak amal jariyah di mushola wilayah PT GMF AeroAsia.

        2. Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran kas mushola.

        3. Bekerjasama dalam divisi terkait untuk mengadakan kegiatan di mushola.

        4. Menjaga kebersihan mushola dan sekitarnya.

        5. Bertanggung jawab atas kegiatannya kepada ketua.

        Fasilitas PT. GMF AeroAsia

        PT GMF AeroAsia memiliki lahan seluas 115 Ha dengan fasilitas sebagai berikut :

        Gambar 3.2 Layout PT GMF AeroAsia
        1. Hangar

        2. Dalam wilayah GMF terdapat 3 hangar.

          1. Hangar 1

          2. Hangar ini diselesaikan pada tahun 1991 dan digunakan untuk heavy maintenance Boeing 747-200 dan Boeing 747-400.Hangar ini mempunyai luas 21.540 m2, peralatan-peralatannya meliputi purpose builtscffol.

            Gambar 3.3 Hangar 1
          3. Hangar 2

          4. Hangar ini dipergunakan untuk perawatan ringan seperti a-check dan daily check, semua tipe Pesawat. Hangar ini mempunyai luas 22.500 m2

            Gambar 3.4 Hangar2
          5. Hangar 3

          6. Hangar 3 luas area 23.000 m2. Hangar ini juga terdiri dari tiga tempat utama untuk pemeliharaan berat Pesawat, Tata ruang hangar ini dapat mengakomodasi satu wide body dan satu narrow body Pesawat Terbang pada setiap tempat. Hangar ini mempunyai 6 roof mounted dan satu tempat secara khusus yang dilengkapi dengan purpose build dan platform untuk memudahkan bekerja pada model MD11/DC10 wide body pada Pesawat Terbang.

            Gambar 3.5 Hangar 3

            Dari ketiga hangar tersebut semuanya dilengkapi dengan :

            1. Sistem alarm dan pemadaman kebakaran

            2. Penerangan hangar

            3. Suplay listrik 400 Hz

            4. Overhead Crane untuk hangar 3

            5. Aircraft Docking

            6. Regulated air pressure

            7. Aircraft tools and equipment

            8. Stock room

            9. Air conditioned office areas

        3. Engine Shop

        4. Dioperasikan pertama kali pada tahun 1994 diperuntukkan untuk overhaul Engine SPEY, TD8D, JT9D-7Q, CF680C2, APU dan CFM 56-3BI.

        5. Engine test Cell

        6. Bangunan ini digunakan untuk pengetesan Engine. Selesai pada tahun 1989, peralatannya meliputi system control untuk semua type Engine dan APU (Auxiliary Power Unit). Engine-Engine yang telah diuji pada Test Cell ini diantaranya : SPEY MK-555-15H, CFM56-3BI, CF6-80C2, JT8D-9D, JT9D-59/7Q, GTCP36-4A, GTC85-98D, dan GTCP-700.

          Gambar 3.6 Engine Tes Cell
          1. Special Store

          2. Bangunan ini mempunyai luas 2.268 M2

          3. Work Shop Building

          4. Ground Support Equipment (GSE) Center

          5. Apron Area

          6. Utility Building

          7. Material Departement

          8. Surrounding Property

          9. Ground Support Equipment (GSE) Center

          10. Masjid At-Taqwa GMF AeroAsia

          11. Gambar 3.7 Masjid At-Taqwa GMF Aero Asia


          Tata Laksana Sistem yang Berjalan

          Prosedur Sistem Yang Berjalan

          Sistem pengelolaan zakat yang sudah ada pada Rohis GMF AeroAsia pada saat ini masih menggunakan pencatatan biasa yaitu menggunakan pencatatan buku, Microsoft Excel untuk laporan dan Microsoft Access sebagai pengolah data, belum terkomputerisasi seutuhnya. Sehingga dalam pengolahan datanya masih ada kelemahan dan kekurangan, dalam perhitungannya masih sering terjadi kesalahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

          Sistem informasi perhitungan zakat adalah sistem yang digunakan untuk mencatat berbagai data dan transaksi sehingga semua data tersebut dapat diproses menjadi informasi dengan cepat dan akurat.

          Prosedur sistem perhitungan zakat yang berjalan saat ini ketika ada seorang muzakki, yaitu orang yang akan mengeluarkan zakat, mendatangi amil zakat untuk membayar zakatnya. Amil zakat merupakan Pengurus Rohis GMF AeroAsia. Bila muzakki tadi telah mengetahui berapa zakat yang harus dikeluarkan maka amil akan segera mengkonfirmasi ke manajemen PT GMF AeroAsia yaitu bagian penggajian untuk melakukan pemotongan kemudian Pengurus Rohis GMF AeroAsia memasukan data zakat ke dalam sistem. Tetapi bila muzakki belum mengetahui berapa zakat yang harus dikeluarkan maka amil zakat dapat membantunya untuk menghitung besarnya zakat dengan memasukkan berbagai informasi jumlah kekayaan yang dimiliki muzakki ke dalam sistem dan sistem akan menghitung besarnya zakat yang harus dikeluarkan. Setelah mengetahui besarnya zakat, maka amil akan mengkonfirmasi ke manajemen PT GMF AeroAsia dalam hal ini bagian penggajian untuk melakukan pemotongan gaji. Setelah dipotong, bagian penggajian mengkonfirmasi ke Rohis GMF AeroAsia bahwa gaji telah dipotong. Pihak Rohis GMF AeroAsia mengambil dana tersebut ke bagian penggajian. Pada waktu yang ditentukan, amil zakat akan mendistribusikan zakat yang telah terkumpul kepada yang berhak menerimanya yaitu mustahiq. Hasil akhir dari sistem ini adalah adanya laporan bulanan penerimaan zakat dan distribusinya.

          Melihat proses tersebut dapat disusun urutan prosedur secara global sebagai berikut :

          1. Muzakki mendatangi Rohis GMF AeroAsia
          2. Muzakki daftar ke Rohis GMF AeroAsia jika belum terdaftar
          3. Muzakki mengisi formulir pendaftaran.
          4. Rohis GMF AeroAsia melakukan penghitungan zakat
          5. Rohis GMF AeroAsia mengkonfirmasi ke manajemen GMF AeroAsia yaitu bagian penggajian untuk melakukan pemotongan gaji.
          6. Bagian penggajian melakukan pemotongan gaji.
          7. Bagian penggajian konfirmasi ke Rohis GMF AeroAsia.
          8. Rohis GMF AeroAsia mengambil dana zakat ke bagian penggajian.
          9. Rohis GMF AeroAsia menyalurkan ke mustahiq (penerima zakat).
          10. Mustahiq menerima zakat.
          11. Rohis GMF AeroAsia membuat laporan zakat.

          Dari prosedur global tersebut dapat dibagi kembali menjadi bagian dari masing – masing prosedur sebagai berikut :

          A. Prosedur Registrasi

          Dalam prosedur registrasi ini urutan prosesnya antara lain :

          1. Muzakki mendatangi Rohis GMF AeroAsia
          2. Muzakki daftar ke Rohis GMF AeroAsia jika belum terdaftar
          3. Muzakki mengisi formulir pendaftaran.
          4. Setelah mengisi formulir, pengurus Rohis akan menginput data ke sistem yang berjalan.
          5. Jika identitas muzakki tersebut sudah ada di sistem, itu berarti muzakki tersebut sudah terdapat di sistem Rohis GMF AeroAsia, maka pengurus Rohis GMF AeroAsia langsung melakukan penghitungan

          B. Prosedur Pemotongan Gaji untuk Zakat

          Setelah muzakki terdaftar, maka dilanjutkan ke prosedur pemotongan gaji yang digunakan untuk zakat, urutan prosesnya antara lain :

          1. Rohis GMF AeroAsia melakukan penghitungan zakat.
          2. Rohis GMF AeroAsia mengkonfirmasi ke manajemen GMF AeroAsia yaitu bagian penggajian untuk melakukan pemotongan gaji.
          3. Bagian penggajian melakukan pemotongan gaji.
          4. Bagian penggajian konfirmasi ke Rohis GMF AeroAsia.
          5. Rohis GMF AeroAsia mengambil dana zakat ke bagian penggajian.5. Rohis GMF AeroAsia mengambil dana zakat ke bagian penggajian.
          6. Rohis GMF AeroAsia menyalurkan ke mustahiq (penerima zakat).
          7. Mustahiq menerima zakat.

          C. Prosedur Laporan

          Laporan zakat dibuat setelah semua proses pemotongan gaji untuk zakat selesai dikerjakan. Laporan yang dibuat oleh pengurus Rohis GMF AeroAsia berupa laporan penerimaan dan pengeluaran dana zakat yang meliputi laporan rekap harian, laporan rekap mingguan dan laporan bulanan.

          Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

          Guna memperjelas dari pengaturan sistem yang berjalan maka dijelaskan dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language).


          Use Case Diagram yang Berjalan

          Use case diagram pada sistem yang berjalan, yaitu:


          Gambar 3.8 Use Case Diagram sistem yang berjalan
          1. Terdapat 4 Actor yaitu antara lain : Muzakki, Pengurus Rohis GMF AeroAsia, Bagian Penggajian dan Mustahiq.

          2. Terdapat 17 use case antara lain : datang ke Rohis, daftar zakat, mengisi formulir pendaftaran, menghitung zakat, konfirmasi pemotongan gaji, memotong gaji, ambil dana zakat, menyalurkan zakat, membuat laporan zakat, laporan penerimaan, laporan pengeluaran, laporan penerimaan harian, laporan penerimaan mingguan, laporan penerimaan bulanan, laporan pengeluaran harian, laporan pengeluaran mingguan, dan laporan pengeluaran bulanan.

          3. Dan untuk penjelasan dari gambar diatas yaitu  :

            1. Muzakki mendatangi Rohis GMF AeroAsia

            2. Muzakki daftar ke Rohis GMF AeroAsia jika belum terdaftar

            3. Muzakki mengisi formulir pendaftaran.

            4. Rohis GMF AeroAsia melakukan penghitungan zakat.

            5. Rohis GMF AeroAsia mengkonfirmasi ke manajemen GMF AeroAsia yaitu bagian penggajian untuk melakukan pemotongan gaji.

            6. Bagian penggajian melakukan pemotongan gaji.

            7. Bagian penggajian konfirmasi ke Rohis GMF AeroAsia.

            8. Rohis GMF AeroAsia mengambil dana zakat ke bagian penggajian.

            9. Rohis GMF AeroAsia menyalurkan ke mustahiq (penerima zakat).

            10. Mustahiq menerima zakat.

            11. Rohis GMF AeroAsia membuat laporan zakat yaitu berupa laporan penerimaan dan pengeluaran dana zakat yang meliputi laporan rekap harian, laporan rekap mingguan dan laporan bulanan.

          Sequence Diagram yang Berjalan

          Dari keterangan di atas dapat digambarkan dengan sequence diagram mengenai informasi sistem yang berjalan saat ini, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.:


          Gambar 3.9 Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

          Berdasarkan gambar diatas Sequence Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:

          1. 5 Life Line antarmuka yaitu Rohis, daftar zakat, formulir pendaftaran, zakat, dan gaji.

          2. 4 Actor yang melakukan kegiatan, diantaranya Muzakki, Pengurus Rohis, Bagian Penggajian, dan Mustahiq.

          3. 12 message spesifikasi dari komunikasi untuk objek yang membuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut, diantaranya datang ke Rohis, mendaftar zakat, mengisi formulir pendaftaran, menerima formulir, menghitung zakat, meminta pemotongan, memotong gaji, konfirmasi pemotongan, ambil dana zakat, menyalurkan zakat, menerima zakat, membuat laporan zakat.

          Activity Diagram yang Berjalan

          Activity Diagram ini untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun use case. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


          Gambar 3.10 Activity Diagram Sistem yang Berjalan

          Berdasarkan gambar diatas Activity Diagram sistem yang berjalan saat ini, terdapat:

          1. 1 Initial Node, objek yang diawali.

          2. Terdapat 4 swimline yaitu Muzakki, Pengurus Rohis, Bagian Penggajian, dan Mustahiq

          3. 16 Action, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

          4. 2 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

          Analisa Sistem yang Berjalan

          Metode Analisa

          Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan metode analisa Value Chain. Value chain merupakan metode dalam merinci suatu rangkaian proses aktivitas dari perusahaan yang bernilai bagi pelanggan serta untuk memahami terhadap keunggulan dari perusahaan lain.

          Kerangka rantai nilai (value chain) membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum:

          1. Aktivitas Primer (Primary Activities) Aktivitas yang berkaitan dengan pendaftaran zakat oleh muzakki, pengolahan zakat, pelaporan zakat, pendistribusian zakat kepada yang berhak (mustahiq), serta pelayanan (service) selama aktivitas zakat.
          2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Membantu perusahaan secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas primer dilakukan secara berkelanjutan.


          Berikut gambar yang menjelaskan mengenai aktivitas-aktivitas yang dilakukan, yaitu:



          Gambar 3.11 Analisa Value Chain Aktivitas Zakat



          1. Inbound  : Inbound merupakan aktivitas-aktivitas yang menyangkut proses input sebagai data masukan yang meliputi proses pendaftaran muzakki, serta formulir pemotongan gaji untuk zakat.

          2. Operations : Operation merupakan aktivitas-aktivitas yang menyangkut proses pengolahan data yang meliputi proses perhitungan zakat, dan proses pemotongan gaji untuk zakat.

          3. Outbond  : Outbound merupakan aktivitas-aktivitas yang menyangkut proses output sebagai hasil pengolahan data yang meliputi form pemotongan gaji, laporan zakat dan bukti pemotongan gaji.

          4. Pendistribusian: Kegiatan pendistribusian merupakan kegiatan yang tak kalah penting, sebab dalam pendistribusian inilah zakat-zakat tersebut dibagikan kepada yang berhak menerima zakat (mustahiq).

          5. Service : Service (pelayanan) merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan pengurus Rohis dari mulai muzakki mendaftar sampai zakat tersebut dibagikan ke mustahiq. Kegiatan service ini menjadi indikator kualitas muzakki dan mustahiq yang diperoleh, jika pelayanan bagus dan memuaskan, maka muzakki akan senang mendaftarkan dirinya di amil zakat Rohis GMF AeroAsia dan juga musathiq merasa puas akan pelayanan yang dibeikan, jika pelayanannya kurang bagus, muzakki bisa saja untuk mencari badan amil zakat lain selain Rohis GMF AeroAsia..

          Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

          Analisa Masukan

          1. Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari Nama Masukan, Fungsi, Sumber, Media, Frekuensi, Format, dan Keterangan. Berikut analisa masukan dari sistem yang berjalan :
            1. Nama Masukan : Formulir Pendaftaran
            2. Fungsi : Sebagai data awal identitas muzakki.
              Sumber : Muzakki
              Media : Kertas
              Frekuensi : Setiap ada pendaftar
              Format : Lampiran
              Keterangan :Berisi data muzakki
            3. Nama Masukan : Form Pemotongan Gaji
            4. Fungsi : Sebagai data awal untuk melakukan pemotongan gaji..

              Sumber : Rohis GMF AeroAsia

              Media : Keyboard

              Frekuensi : Setiap ada permintaan

              Format : Lampiran

              Keterangan : Berisi data Pemotongan jumlah gaji

            Analisa Proses

          2. Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.
            1. Nama Modul : Kalkulasi Zakat
            2. Masukan : Formulir Pendaftaran

              Keluaran : Form Pemotongan Gaji

              Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan form pemotongan gaji yang berisi jumlah gaji untuk zakat yang harus dipotong.
            3. Nama Modul : Pemotongan Gaji

            Masukan : Form Pemotongan Gaji

            Keluaran : Bukti Pemotongan Gaji
            Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan bukti pemotongan gaji yang menyatakan gaji muzakki tersebut telah dipotong untuk zakat.

            Analisa Keluaran

          3. Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan atau juga dapat berupa tampilan pada layar monitor yang sudah dalam bentuk standar (format) tertentu. Berikut analisa keluaran dari sistem yang berjalan :
          1. Nama Keluaran : Form Pemotongan Gaji
          2. Fungsi : Mencetak permintaan pemotongan gaji

            Media : Kertas

            Rangkap : 2 (empat) Lembar

            Distribusi : Lembar 1 (putih), untuk bagian Penggajian
            Lembar 2 (merah), untuk Arsip Rohis GMF AeroAsia

          3. Nama Keluaran :Bukti Pemotongan Gaji
          4. Fungsi :Sebagai alat bukti pemotongan gaji

            Media : Kertas

            Rangkap : 2 (dua) lembar

            Distribusi : - Lembar 1 (putih), untuk Rohis GMF AeroAsia
            Lembar 2 (hijau), untuk Arsip bagian Penggajian

          5. Nama Keluaran :Laporan Zakat
          6. Deskripsi :Laporan yang dibuat berupa laporan penerimaan dan pengeluaran dana zakat yang meliputi laporan rekap harian, laporan rekap mingguan dan laporan bulanan.

            Media : Kertas

            Rangkap : 1 Bundel

            Distribusi : untuk Pimpinan Rohis GMF AeroAsia

            Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

            Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

            1. Processor  : Intel Core Duo

            2. Monitor  : SVGA 15

            3. Mouse  : Optical

            4. Keyboard  : PS2

            5. RAM  : 1,5 GB

            6. Harddisk  :80 GB

            7. Printer  :HP

            Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

            1. Microsoft Office 2010

            2. Google Chrome dan mozilla

            Hak Akses (Brainware)

            1. Petugas yang berwenang atau pengurus Rohis

            2. Pimpinan Rohis

            Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

            Permasalahan yang dihadapi

            Dalam hal permasalahan yang dihadapi seperti yang telah dibahas dalam BAB 1 yaitu :

            1. Bagaimana sistem pengelolaan zakat profesi gaji karyawan yang berjalan saat ini pada PT GMF AeroAsia ? Sistem pengelolaan zakat yang sudah ada pada Rohis PT GMF AeroAsia pada saat ini masih menggunakan pencatatan biasa yaitu menggunakan pencatatan buku, Microsoft Excel untuk laporan dan Microsoft Access sebagai pengolah data, belum terkomputerisasi seutuhnya. Sehingga dalam pengolahan datanya masih ada kelemahan dan kekurangan, dalam perhitungannya masih sering terjadi kesalahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dilihat dari jumlah muzakki yang mendaftar masih sedikit dan dari sisi efektifitasnya, sistem zakat pada Rohis PT GMF AeroAsia belum mempunyai sistem berbasis web yang bisa mengerjakan aktivitas zakat secara online.

            2. Bagaimanakah sistem perhitungan zakat terkomputerisasi yang sesuai pada PT GMF AeroAsia ? Berdasarkan permintaan dari Rohis PT GMF AeroAsia melihat sistem lama yang masih terdapat kelemahan dan kekurangan, maka penulis mengusulkan sistem perhitungan zakat terkomputerisasi pada Rohis PT GMF AeroAsia yang berbasis web dan dapat di akses melalui perangkat mobile, dapat melakukan perhitungan secara cepat dan akurat. Dapat menghasilkan laporan yang dapat dilihat oleh pimpinan Rohis GMF AeroAsia dan muzakki, serta dapat menampilkan grafik historical kegiatan zakat.

            3. Bagaimanakah konsep integrasi antara sistem zakat dengan sistem penggajian pada PT GMF AeroAsia ? Pada sistem zakat dan sistem penggajian sebenarnya tidak ada hubungan, sistem penggajian tersebut hanya digunakan untuk pengambilan dana zakat yang didapat dari pemotongan gaji muzakki yang bekerja pada PT GMF AeroAsia.

            4. Laporan apa saja yang dapat ditampilkan dalam sistem perhitungan zakat pada PT GMF AeroAsia ? Laporan yang dapat ditampilkan dalam sistem perhitungan zakat pada PT GMF AeroAsia yang dibuat oleh pengurus Rohis GMF AeroAsia berupa laporan penerimaan dan pengeluaran dana zakat yang meliputi laporan rekap harian, laporan rekap mingguan dan laporan bulanan. Dalam sistem pelaporannya masih belum begitu rapih serta belum bisa dilihat secara online oleh pengurus Rohis dan muzakki karena belum berbasis web.

            Alternatif Pemecahan Masalah

            Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

            1. Membangun aplikasi sistem informasi berbasis web atau mobile apps yang mendukung jalannya sistem pada proses pengelolaan zakat.

            2. Sistem aplikasi yang dibangun harus terintegrasi dengan database untuk penyimpanan data serta gudang data dan dapat di-update jika ada perubahan informasi serta aman dalam penyimpanan data.

            3. Sistem aplikasi yang bersifat terbuka yang bisa dilihat dan diakses oleh muzakki serta pengurus, khususnya untuk admin dan pimpinan Rohis, merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pada sistem yang berjalan saat ini dimana akan mengurangi kesalahan kerja karena human error.

            4. Selalu meningkatkan pelayanan (service) kepada muzakki agar muzakki tersebut selalu membayar zakat di Rohis GMF AeroAsia dan meningkatkan pemasaran (marketing) mengenai program zakat profesi yang ada di Rohis GMF AeroAsia. Pemasaran tersebut bisa melalui web yang dibangun dan juga bisa melalui antar personal sesama karyawan yang bekerja di PT GMF AeroAsia.

            5. Sistem zakat yang ada di Rohis PT GMF AeroAsia dan sistem penggajian di PT GMF AeroAsia merupakan suatu hubungan yang erat demi kelangsungan program zakat yang ada di Rohis GMF AeroAsia, sehingga harus ditingkatkan kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik antar kedua pihak.

            6. Laporan yang disusun oleh pengurus Rohis hendaknya melalui sistem yang berbasis web supaya bisa di akses di berbagai perangkat baik perangkat komputer maupun perangkat mobile dan dapat menghasilkan laporan yang cepat dan akurat. Laporan tersebut bisa dipublikasikan ke muzakki agar muzakki tersebut bisa lebih percaya dan dapat mendorong karyawan yang lain yang belum terdaftar sebagai muzakki untuk bisa ikut mendaftarkan dirinya sebagai muzakki di Rohis PT GMF AeroAsia.

            User Requirement

            Elisitasi Tahap I

            Elisitasi Tahap 1 yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian dan pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dikembangkan. Dalam hal ini wawancara dilakukan terhadap pengurus Rohis mengenai sistem yang diusulkan. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :


            Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

            Elisitasi Tahap II

            Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka semua requirement yang diberi opsi inessential (I) harus dieliminasi ::

            Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II


            Keterangan :

            M = Mandatory  : Penting

            D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting

            I = Inessential  : Tidak Mutlak Ada

            Elisitasi Tahap III

            Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Requirements yang opsinya High (H) dikolom TOE harus dieliminasi

            Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap 3


            Keterangan :

            T (Technical)

            L (Low)

            O (Operational)

            M (Middle)

            E (Economic)

            H (High)

            Final Draft Elisitasi

            Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

            Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

            BAB IV

            RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


            Rancangan Sistem Usulan

            Berdasarkan analisis sistem yang berjalan, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

            Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini di gunakan software Visual Paradigm for UML. 8.0. Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

            Prosedur Sistem Usulan

            1. Public
              1. Menampilkan home.
              2. Menampilkan About Zakat
              3. Menampilkan Kalkulator Zakat
              4. Menampilkan Contact Us
              5. Melakukan Register
            2. Muzakki
              1. Melakukan Register.
              2. Melakukan Login.
              3. Menampilkan Home
              4. Menampilkan Profil.
              5. Melakukan Pembayaran Zakat
              6. Menampilkan History zakat
              7. Melakukan Logout.
            3. Admin
              1. Melakukan Login.
              2. Menampilkan Home
              3. Melakukan Hak Akses
              4. Menginput Data Mustahiq
              5. Menampilkan Data Muzakki
              6. Melakukan Konfirmasi Zakat
              7. Melakukan Input Pemotongan Gaji
              8. Menampilkan Laporan Penerimaan Zakat
              9. Menampilkan Laporan Pemotongan Gaji
              10. Menampilkan Laporan Pengeluaran Zakat
              11. Menampilkan Laporan data Mustahiq
              12. Menampilkan Laporan Data Muzakki
              13. Melakukan Logout
            4. Pimpinan
              1. Melakukan Login.
              2. Menampilkan Home
              3. Menampilkan Laporan Penerimaan Zakat
              4. Menampilkan Laporan Pemotongan Gaji
              5. Menampilkan Laporan Pengeluaran Zakat
              6. Menampilkan Laporan data Mustahiq
              7. Menampilkan Laporan Data Muzakki
              8. Melakukan Logout

            Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

            Setelah Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dijabarkan, maka prosedur tersebut akan di gambarkan kedalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca.

            Use case diusulkan dapat dilihat dari gambar di bawah ini.


            Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


            Berdasarkan gambar 4.1 yang diusulkan terdapat :

            1. 1 (satu) system, mencakup seluruh kegiatan Zakat Profesi

            2. 4(empat) Actor, melakukan kegiatan diantaranya public, Muzakki, Admin, Pimpinan

            3. 10 (Sepuluh) Use Case Utama yaitu home, register, kalkulator zakat, contact us, about zakat, login, menu utama muzakki, menu utama admin, menu utama pimpinan, logout

            4. 56 (Lima puluh enam)include, yaitu login benar, login salah, home muzakki, my profile, save profile, bayar zakat, save bayar zakat, history zakat, view history, home admin, akses, edit akses, delete akses, save akses, menu mustahiq, edit mustahiq, delete mustahiq, save mustahiq, menu muzakki, view muzakki, delete muzakki, penerimaan zakat, confirm zakat, delete penerimaan, pengeluaran zakat, save pengeluaran, edit pengeluaran, delete pengeluaran, laporan penerimaan, view laporan penerimaan, cetak laporan penerimaan, laporan pengeluaran, view laporan pengeluaran, cetak laporan pengeluaran, pemotongan gaji, save pemotongan gaji, edit pemotongan gaji, delete pemotongan gaji, laporan pemotongan gaji, view laporan pemotongan gaji, cetak laporan pemotongan gaji, home pimpinan, mustahiq, view mustahiq, muzakki, view muzakki, laporan penerimaan, view laporan penerimaan, cetak laporan penerimaan, laporan pengeluaran, view laporan pengeluaran, cetak laporan pengeluaran, laporan pemotongan gaji, view laporan pemotongan gaji, cetak laporan pemotongan gaji.

            Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

            1. Activity diagram sistem yang diusulkan Admin

            2. Berdasarkan dari use case diatas dapat digambarkan activity diagram dari aktivitas pada aktor-aktor yang ada pada sistem yang akan diusulkan dalam pembayaran zakat profesi pada PT GMF Aero Asia


              Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

              Berdasarkan gambar 4.2. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

              1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.
              2. 14 (empat belas) Action State, yang dilakukan antara lain : admin login, masuk ke menu home, admin input Menu akses, Input data mustahiq, konfirmasi pembayaran zakat, input penerimaan zakat ,melihat data muzakki , input pemotongan gaji, input pengeluaran zakat , melihat laporan , laporan penerimaan, laporan pengeluaran, laporan pemotongan gaji, logout.
              3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri
              4. Terdapat 1 (satu) decision. Anatara login dan home.
              5. 1 Fork Node
              6. 1 Join Node


            3. Activity diagram sistem yang diusulkan Public dan Muzakki



            4. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Public dan Muzakki


              Bedasarkan gambar 4.3. activity diagram sistem yang diusulkan Public dan Muzakki terdapat :

              1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

              2. 11 (sebelas) Action State, yang dilakukan antara lain : home, about, kalkulator zakat, contact us, public register, login muzakki, home muzakki, my profile, input pembayaran, dapat melihat history dan logout

              3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri

              4. Terdapat 1 (satu) decision. Antara login dan home.

            5. Activity diagram sistem yang diusulkan Pimpinan


            6. Gambar 4.4. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Pimpinan

              Bedasarkan gambar 4.4. activity diagram sistem yang diusulkan Pimpinan terdapat :

              1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

              2. . 9 (sembilan) Action State, yang dilakukan antara lain : login , menu home, lihat data mustahiq, lihat data muzakki, view laporan, laporan penerimaan , laporan pengeluaran, laporan pemotongan gaji,logout.

              3. 1 (satu) Final Node, objek yang diakhiri

              4. Tersedia 1(satu) decision antara login dan home

              5. 1 Fork Node

              6. 1 Join Node

            Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

            Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

            1. Sequence diagram sistem yang diusulkan Public dan Muzakki

            2. Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Public dan Muzakki

              Berdasarkan gambar 4.5. sequence diagram sistem yang diusulkan Public dan Muzakki :

              1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan yaitu public,muzakki

              2. 7 (tujuh) Lifeline yaitu register, login, home, my profile, selanjutnya input pembayaran zakat, lihat history,logout.

              3. . 10(sepuluh) Message antara lain public melakukan register, setelah mempunyai akun , melakukan login, verifikasi, gagal login, jika berhasil langsung masuk home, edit profil, input bayar zakat, lihat history zakat, logout.

            3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan admin dan Pimpinan


            4. Gambar 4.6. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin dan Pimpinan

              Bedasarkan gambar 4.6. sequence diagram sistem yang diusulkan Admin Dan Pimpinan terdapat :

              1. . 2 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu admin dan pimpinan

              2. 11(sebelas) Lifeline yaitu Login,Home, menu akses, menu data Mustahiq, Konfirmasi pembayaran muzakki ,Penerimaan zakat, Lihat Data Muzakki ,pemotongan gaji, pengeluaran zakat, laporan, logout

              3. 16 (enam belas) Message antara lain admin dan pimpinan melakukan login, admin dan pimpinan login gagal, masuk menu home, input hak akses, input data mustahiq, konfirmasi pembayaran zakat, input penerimaan zakat, melihat data muzakki , input pemotongan gaji, input pengeluaran zakat, admin dan pimpinan view laporan , pimpinan lihat data mustahiq, pimpinan lihat data muzakki, admin dan pimpinan logout.

            Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

            Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut :

            Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

            Rancangan Basis Data

            Class Diagram

            Gambar 4.7. Class Diagram Sitem Yang Diusulkan

            Bedasarkan gambar 4.7. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

            1. 7 (tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagai atribut serta operasi diantaranya tbl_login, tbl_muzakki, tbl_mustahiq, tbl_penerimaan, tbl_pengeluaran, tbl_potong_gaji, tbl_saldo

            2. Terdapat 7 (tujuh) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

            Spesifikasi Basis Data

            Spesifikasi basis data merupakan desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

            1. Nama Field  : tbl_login

            2. Media  : harddisk

              Isi : id_login,username,nama,password,level

              Primary Key : id

              Panjang Record : 45

              Tabel 4.2. Tabel Login
            3. Nama Field  : tbl_mustahiq

            4. Media : harddisk

              Isi : id_mustahiq,nama,tempat_lahir,tanggal_lahir,jenis_kelamin,alamat,no_telp,golongan, id_login

              Primary Key : id_mustahiq

              Panjang Record : 135

              Tabel 4.3. Tabel Mustahiq
            5. Nama Field  : tbl_muzakki

            6. Media : hardisk

              Isi : nopeg,nama, unit, email, telp, password, level, verifikasi

              Primary Key : nopeg

              Panjang Record : 99

              Tabel 4.4. Tabel Muzakki
            7. Nama Field  : tbl_penerimaan

            8. Media : harddisk

              Isi : id_penerimaan,tgl_penerimaan,nopeg,jumlah, tenor_bulan,status,id_login

              Primary Key : id_penerimaan

              Panjang Record : 38

              Tabel 4.5. Tabel Penerimaan
            9. Nama Field  : tbl_pengeluaran

            10. Media : harddisk

              Isi : id_pengeluaran,tgl_pengeluaran,id_mustahiq,jumlah, id_login

              Primary Key : id_pengeluaran

              Panjang Record : 30

              Tabel 4.6. Tabel Pengeluaran
            11. Nama Field  : tbl_potong_gaji

            12. Media : harddisk

              Isi : id_potong_gaji,tgl_pemotongan,id_penerimaan, jumlah, id_login

              Primary Key : id_potong_gaji

              Panjang Record : 28

              Tabel 4.7. Tabel Potong gaji
            13. Nama Field  : tbl_saldo

            14. Media : harddisk

              Isi : saldo

              Panjang Record : 10

              Tabel 4.8. Tabel saldo

              Rancangan Prototype

              Tampilan Prototype Login administrator

              4.8 Tampilan Prototype Login administrator
              4.9 Keterangan Halaman Login Administrator

              Tampilan Prototype Menu Mustahiq

              4.9 Tampilan Prototype Menu Mustahiq
              4.10 Keterangan Menu Mustahiq

              Tampilan Prototype Register Muzakki

              4.10 Tampilann Prototype Register Muzakki
              4.11 Keterangan Register Muzakki

              Tampilan Prototype login Muzakki

              4.11 Tampilann Prototype login Muzakki
              4.12 Keterangan login Muzakki

              Tampilan Prototype Menu Admin

              4.12 Tampilan Prototype Menu Admin
              4.13 Keterangan Menu Admin

              Tampilan Prototype Laporan Pengeluaran

              4.13 Tampilan Prototype Laporan Pengeluaran
              4.14 Keterangan Laporan Pengeluaran

              Implementasi Sistem Yang Diusulkan

              Tampilan Login Admin

              halaman login Administrator hanya Admin yang memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk.

              Gambar 4.14. Tampilan Menu Login admin

              Tampilan Menu Mustahiq

              Menu Mustahiq diinput oleh Admin..

              Gambar 4.15. Tampilan Menu Mustahiq

              Tampilan Register Muzakki

              Muzakki harus melewati tahap registrasi untuk mempunyai akun user dan Password.

              Gambar 4.16 Tampilan Register Muzakki

              Tampilan Menu Login Muzakki

              halaman login Muzakki hanya Muzakki yang memiliki akun user dan password terdaftar yang dapat masuk.

              Gambar 4.17 Tampilan Login Muzakki

              Tampilan Menu Admin

              Setelah berhasil melalui proses login, maka dapat melihat halaman utama dari rancangan ini. Berikut desain halaman :

              Gambar 4.18 Tampilan Menu Admin

              Tampilan Laporan Pengeluaran

              Laporan Pengeluaran terdapat di halaman admin dan pimpinan. Berikut desain halaman :

              Gambar 4.19 Tampilan Laporan Pengeluaran

              Konfigurasi Sistem Usulan

              Spesifikasi Perangkat Keras (Hadware)

              Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lai sebagai berikut :

              1. Processor  : Intel(R) Intel Dual Core 2,3GHz

              2. Monitor  : 14” LCD monitor

              3. RAM  : 2 GB

              4. Harddisk  : 160 GB

              Aplikasi Yang Digunakan

              Perangkat lunak (Software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

              1. Windows 7

              2. Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition

              3. Notpade++

              4. Dreamweaver CS6

              5. XAMPP

              6. Mozilla Firefox

              Hak Akses

              Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

              1. Admin/Petugas rohis

              2. Public / calon muzakki

              3. Muzakki.

              4. Pimpinan .

              Blackbox Testing

              Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox , untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug ( kesalahan ) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisisr bug (kesalahan) yang terdapat didalam sistem.

              1. Pengujian pada Menu Admin
                Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Admin

              2. 4.15 Pengujian Menu Admin
              3. Pengujian pada Menu muzakki
                Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Muzakki

              4.16 Pengujian pada Menu muzakki

              Time Schedule

              Table 4.17 Time Schedule
              1. Pembuatan Proposal

              2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

              3. Pengumpulan Data

              4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama dua minggu.

              5. Analisis Sistem

              6. Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait selama tiga minggu.

              7. Perancangan Sistem

              8. Pada tahap ini perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama tiga minggu.

              9. Pembuatan Program

              10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung tujuh minggu.

              11. Testing Program

              12. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama satu minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

              13. Evaluasi Program

              14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung dua minggu beriringan dengan testing program.

              15. Pelatihan User

              16. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama satu minggu.


              17. Implementasi Program

              18. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama satu minggu.

              19. Dokumentasi

              20. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

              Estimasi Biaya

              Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan..

              Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

              Tabel 4.18 Estimasi Biaya

              BAB V

              PENUTUP

              Kesimpulan

              Dari uraian bab sebelumnya dan hasil analisa, penulis mendapatkan banyak ilmu dan informasi sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa :

              1. Sistem yang saat ini sedang berjalan pada pengelolaan zakat Rohis PT GMF AeroAsia sebenarnya sudah cukup bagus, namun proses yang masih menggunakan sistem pencatatan biasa yaitu menggunakan pencatatan buku, Microsoft Excel dan Microsoft Access, sehingga dalam pengolahan datanya masih ada kelemahan dan kekurangan, masih sering terjadi kesalahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Kemudian bukti laporan zakat yang dihasilkan pun menjadi tidak rapi.

              2. Sistem yang terkomputerisasi pada zakat Rohis PT GMF AeroAsia berbasis web sehingga perhitungan dan pelaporan zakat menjadi lebih akurat dan mampu mengurangi kesalahan akibat kesalahan manusia.

              3. Konsep integrasi antara sistem zakat dan sistem penggajian saat ini hanya digunakan untuk pengambilan dana zakat yang didapat dari pemotongan gaji muzakki yang bekerja pada PT GMF AeroAsia. Sistem dapat di monitor oleh semua aktor dalam sistem yang berjalan serta mampu mengurangi waktu dan biaya pada sistem, di rasa perlu untuk meningkatkan kinerja pada perhitungan zakat di PT GMF AeroAsia karena perhitungan besar zakat yang keliru dan tanpa adanya monitoring dari pihak yang berkepentingan dapat menimbulkan masalah lain, baik masalah kepercayaan (antara pihak muzakki, Rohis, ataupun pihak managemen) maupun masalah material seperti masalah penyaluran zakat.

              4. Laporan yang ditampilkan berupa bukti pemotongan gaji untuk zakat, jumlah muzakki, jumlah mustahiq, jumlah saldo zakat yang bisa digunakan oleh Pimpinan dalam pengambilan keputusan.

              Saran

              Saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah sebagai berikut :

              1. Sistem ada baiknya jika digabungkan dengan sistem penggajian pada PT GMF Aeroasia sehingga memudahkan proses pemotongan gaji dan akurasi yang lebih tinggi karena sudah terotomatisasi oleh komputer. Selain itu penggunaan sistem yang terkomputerisasi dapat di monitor oleh pihak – pihak yang di rasa perlu untuk melihatnya sehingga kepercayaan antar pihak muzakki, pengurus Rohis, dan pihak managemen dapat terjaga.

              2. Perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan serta bisa difungsikan selain untuk mengelola zakat.

              3. Perlu dilakukan backup database secara rutin, hal ini sangat penting jika terjadi kesalahan atau error pada komputer ataupun disebabkan gangguan listrik secara menyeluruh, maka dengan adanya fitur backup tersebut data menjadi lebih aman.

              DAFTAR PUSTAKA

              1. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
              2. 2,0 2,1 [1]Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
              3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta : FTI Universitas Budi Luhur.
              4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 [2]Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
              5. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi Offset
              6. 6,0 6,1 6,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
              7. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
              8. Ching-Huei Chen .2014. An adaptive scaffolding e-learning system for middle school students’ physics learning. Australasian Journal of Educational Technology, 2014, Vol. 30(3)
              9. [3]Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
              10. 10,0 10,1 [4]Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
              11. Lawal Iro Sani Cln. 2013. Data collection techniques a guide for researchers in humanities and education. International Research Journal of Computer Science and Information Systems (IRJCSIS) Vol. 2 (3)pp. 40-44, April, 2013.
              12. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
              13. Siew Wei Tho, Yau Yuen Yeung. 2016. Technology-enhanced science learning through remote laboratory: System design and pilot implementation in tertiary education. Australasian Journal of Educational Technology, 2016, Vol. 32(3)
              14. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
              15. [5]Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
              16. Murad. Dina. Fitria. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
              17. 17,0 17,1 Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
              18. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
              19. Rahardja, Untung dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282.
              20. Hidayati, dkk. 2011. Metode Pencarian Data Dengan menggunakan Intellingence Auto Find System (IAFS). Jurnal CCIT Vol.5 No. 1 September 2011. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
              21. Rapina, Leo Christyanto. 2011. Peranan Sistem Pengendalian Internal Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaa dan Pergudangan. Bandung: Univ.Kristen Maranatha.
              22. 22,0 22,1 22,2 Muljono, Djoko. 2010. Panduan Brevet Pajak : Pajak Penghasilan. Yogyakarta :CV Andi Offset.
              23. 23,0 23,1 23,2 23,3 Huraerah, Raras. 2011. RIPAIL (Rangkuman Ilmu Pengetahuan Agama Islam Lengkap): Untuk SD, SMP, SMA dan Umum. Jakarta : JAL Publishing.
              24. 24,0 24,1 24,2 [6]Khoir, M. Masykur. 2010.Risalah Zakat. Kediri: Duta Karya Mandiri.
              25. Uqaily, Ali Mahmud. 2011. Praktis & Mudah Menghitung Zakat. Solo : Aqwam Jembatan Ilmu.
              26. 26,0 26,1 26,2 Muhammad Ali, Abu Ibrahim. 2014. Fiqih Kontemporer Zakat. Jakarta: Raudhatulmuhibbin.
              27. 27,0 27,1 27,2 27,3 Wisdaningrum, Oktavima. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam Lingkungan Internal Perusahaan. Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.
              28. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang dalam Mewujudkan E-Government. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 5, No.1-September 2011.
              29. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
              30. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika “UML
              31. 31,0 31,1 Yasin, Ferdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media..
              32. Anisya. 2013. Aplikasi Sistem Database Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang Dengan Menerapkan Open Source (PHP-MYSQL). Padang. Jurnal Momentum Vol.15 No.2. Agustus 2013
              33. Bassil, Youssef. 2011. A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET). Lebanon: LACSC – Lebanese Association for Computational Sciences.Vol. 2, No. 5, 2012.
              34. 34,0 34,1 Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak . Yogyakarta: Andi.
              35. Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom
              36. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung : Informatika.
              37. Puspitasari A, Heni. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP &MySQL. Jakarta: Skripta.
              38. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
              39. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
              40. 40,0 40,1 40,2 Sibero, Alexander F.K. 2011. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
              41. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
              42. Sutarman.2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
              43. Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Kompas Gramedia Building..
              44. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
              45. 45,0 45,1 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
              46. Luqman. 2012. Aplikasi Web Sistem Informasi Penjualan Pada Khazanah Ponsel Yogyakarta. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom.
              47. 47,0 47,1 47,2 47,3 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
              48. Sulimasari, dan Neviana Athika. 2010. Aplikasi Mobile Penghitungan Zakat Mal Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid dengan J2ME. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta
              49. Fandi Hidayat. 2012. Analisa dan Perancangan Perhitungan Zakat Mal Berbasis Android. Yogyakarta : STMIK AMIKOM Yogyakarta..
              50. Syaiful Amrial Khoir, dan Aris Rakhmadi. 2014. Perancangan Perhitungan Zakat Berbasis Android. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta..
              51. Rian Guswara Putra, Linda Fatmawaty, dan Muhamad Nasir. 2013. Aplikasi Perhitungan Zakat Berbasis Android. Bandung : Seminar Nasional Industri dan Teknologi, Volume 2, Nomor 1, Desember 2013...
              52. Ihsanudin, H.Eko Retnadi, dan Asep Setia. 2014. Pengembangan Aplikasi Perhitungan Zakat Berbasis Android. Garut : Jurnal STT Garut 2014..

              DAFTAR LAMPIRAN

              LAMPIRAN A



              LAMPIRAN B


              LAMPIRAN C

              LAMPIRAN D

               

    Contributors

    Julikirom, Siti Nurhayati