SI1314476027

Dari widuri
Revisi per 6 Oktober 2017 09.09 oleh Ekamarjayanti (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN TOEFL ONLINE MENGGUNAKAN

MEDIA IDU BERBASIS LMS (LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM) PADA

PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI



Disusun Oleh:


NIM
: 1314476027
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN TOEFL ONLINE MENGGUNAKAN

MEDIA IDU BERBASIS LMS (LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM) PADA

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476027
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN TOEFL ONLINE MENGGUNAKAN

MEDIA IDU BERBASIS LMS (LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM) PADA

PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476027
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Erick Febriyanto, S.Kom..MTI)
NID : 12003
   
NID : 14011

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN IDU SEBAGAI MEDIA PELAKSANAAN

TOEFL ONLINE BERBASIS LMS (LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM) PADA

PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476027
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang,Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENERAPAN IDU SEBAGAI MEDIA PELAKSANAAN

TOEFL ONLINE BERBASIS LMS (LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM) PADA

PERGURUAN TINGGI


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476027
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314476027

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Perguruan Tinggi Raharja as an institution of education superior always gives new innovations which support the learning process. More innovation would certainly affect media that applied as a Campus Ministry that provides media. In the aplly a media under the name of iDu (iLearning eDucation) based LMS (Learning Management System) which is the medium of onine learning in Perguruan Tinggi Raharja. However the existence of deficiencies in the TOEFL exam process i.e. in terms of the creation and implementation of TOEFL question so as to make the performance of the implementation less effective TOEFL exam. For that there is a further development in the process of the TOEFL. This research was conducted over 3 (three) problems found. With the support of three methods of research are restricted. Identification of the implementation phase of the research is done using blackbox testing. And there are 3 (trhee) strategies are summarised in the final draft elisitasi which serve as an achievement in the process of writing. In accordance with the explanation above, the existence of the iDu can create a new procedure in making the problem more quickly and easily, as well as the implementation of effective and efficient TOEFL in the form of TOEFL Online in need by lecturers and students.

Keywords : TOEFL, iDu, LMS

ABSTRAK

Perguruan Tinggi Raharja sebagai sebuah institusi pendidikan unggulan selalu memberikan inovasi baru yang menunjang proses pembelajaran yang modern. Semakin banyaknya inovasi tentunya mempengaruhi media yang di terapkan sebagai sebuah pelayanan kampus yang menyediakan media tersebut. Di terapkanlah sebuah media dengan nama iDu (iLearning eDucation)berbasis LMS (Learning Management System) yang merupakan media pembelajaran online di Perguruan Tinggi Raharja. Namun adanya kekurangan dalam proses ujian yaitu TOEFL dari segi pembuatan soal dan pelaksanaan TOEFL sehingga membuat kinerja pelaksanaan ujian TOEFL kurang efektif. Untuk itu ada pengembangan yang lebih lanjut di dalam proses TOEFL. Penelitian ini dilakukan atas 3 (tiga) buah permasalahan yang ditemukan, dengan dukungan 3 (Tiga) metode penelitian.Tahap identifikasi implementasi penelitian dilakukan dengan menggunakan blackbox testing. Dan terdapat 15 strategi yang dirangkum di dalam final draft elisitasi yang dijadikan sebagai sebuah pencapaian di dalam proses penulisan. Sesuai dengan penjelasan di atas, adanya iDu dapat menciptakan sebuah prosedur baru dalam pembuatan soal yang lebih mudah dan cepat, juga pelaksaan TOEFL yang efektif dan efisien dalam bentuk TOEFL Online yang di butuhkan oleh dosen Bahasa Inggris dan mahasiswa.

Kata Kunci :TOEFL, iDu, LMS

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan Laporan Skripsi dengan judul PENERAPAN TOEFL ONLINE MENGGUNAKAN MEDIA IDU BERBASIS LMS (LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA PERGURUAN TINGGI.

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom selaku pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan, arahan, juga semangatnya untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  5. Bapak Erick Febrianto., S.Kom., M.T.I selaku pembimbing kedua yang telah memberikan banyak masukan, arahan, juga semangatnya untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  6. Ibu Nurlaila Suci Rahayu Rais, Dra.,M.M.,M.H. selaku stakeholder yang telah memberikan banyak masukan, arahan, juga semangatnya untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  8. Kedua Orang Tua dan Adik yang telah banyak memberikan dukungan dan doa bagi keberhasilan penulis
  9. Seluruh anggota REC yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti sehingga selesainya laporan ini.
  10. Seluruh rekan-rekan yang juga memberikan support dan semangat kepada penulis dalam menyusun Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Juli 2017
Eka Marjayanti
NIM. 1314476027

Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Logo TOEFL

Gambar 2.1. Gambar Karateristik

Gambar 2.3. Gambar TPi (Ten Pillar IT iLearning)

Gambar 2.4. Gambar iDu (iLearning eDucation)

Gambar 2.5. Gambar R.info (Raharja.info)

Gambar 2.6. Gambar iRAN (iLearning Raharja Ask And News)

Gambar 2.7. Logo TOEFL

Gambar 2.8. Logo TOEFL Online

Gambar 3.1. Gambar Jurusan STMIK

Gambar 3.2. Gambar Jurusan AMIK

Gambar 3.3. Gambar Struktur Organisasi

Gambar 3.4. Usecase Yang Berjalan

Gambar 3.5. Usecase Diagram Pelaksanaan Ujian dan Pengoreksian Soal

Gambar 3.6. Activity Diagram Pembuatan Soal

Gambar 3.7. Sequence Diagram Pembuatan Soal Yang Berjalan

Gambar 3.8. Sequence Diagram Pelaksanaan Ujian Yang Berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Yang Di Usulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Rancangan Pembuatan Soal Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Flowchart Rancangan Prosedur Pelaksaan Ujian Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Diagram HIPO sistem iDu

Gambar 4.7. Diagram HIPO Pembuatan Soal TOEFL

Gambar 4.8. Tampilan Menu Log In iDu

Gambar 4.9. Tampilan Halaman Awal

Gambar 4.10. Tampilan Welcome Untuk Dosen

Gambar 4.11. Tampilan Welcome Untuk Mahasiswa

Gambar 4.12. Tampilan Assignment Untuk Dosen

Gambar 4.13. Tampilan Assignment Untuk Mahasiswa

Gambar 4.14. Tampilan Soal Listening

Gambar 4.15. Tampilan Soal Stucture And Writen Expression

Gambar 4.16. Tampilan Soal Reading Comprehension

Gambar 4.17. Tampilan Question Untuk Dosen

Gambar 4.18. Grade Map Pada TOEFL Online Class

Gambar 4.19. Logo TOEFL Online Class

Gambar 4.20. Tampilan Class TOEFL Online

Gambar 4.21. HTML code autoplay pada Listening

Gambar 4.22. Tampilan Listening

Gambar 4.23. HTML code tombol pause pada Listening

Gambar 4.24. Tampilan Layar Tombol Pause

Gambar 4.25. HTML Code Tombol Play

Gambar 4.26. Tampilan List Soal Listening

Gambar 4.27. Tampilan Soal Structure

Gambar 4.28. Tampilan Soal Reading Comprehension

Gambar 4.29. Tampilan Grade Map

Gambar 4.30. Tabel Konversi

Gambar 4.31. Tabel Konversi

Gambar 4.32. Tampilan Point Pada Soal Listening

Gambar 4.33. Tampilan Point Pada Soal Structure

Gambar 4.34. Tampilan Poin Pada Soal Reading

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Analisa Masukan

Tabel 3.2. Tabel Analisa Proses

Tabel 3.3. Tabel Analisa Keluaran

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.7. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Prosedur

Tabel 4.2. Analisi SWOT Yang Disusulkan

Tabel 4.3. Daftar Pengujian

Tabel 4.4. Black Box Testing Log In

Tabel 4.5. Black Box Testing Pelaksanaan Ujian

Tabel 4.6. Time Schedule

Tabel 4.7. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL FLOWCHART

DAFTAR SIMBOL HIPO

Simbol Use Case Diagram

Simbol Sequence Diagram

Simbol Activity Diagram

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan dunia internet maju dengan pesat hal ini terlihat dengan munculnya portal-portal baru yang menyediakan berbagai macam metode pembelajaran dan ujian. Secara luas internet telah dimanfaatkan sebagai sarana informasi global oleh dunia usaha, politik, pendidikan dan lain-lain. Perkembangan ini menuntut setiap instansi pendidikan melakukan pengembangan agar selalu meningkatkan mutu dari setiap pembelajaran maupun pelaksanaan ujian. Oleh karena itu perlu diadakannya fasilitas berupa media untuk pelaksanaan sesuai dengan perkembangan dalam dunia internet.

Bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional dan di gunakan hampir di segala bidang terutama bidang komputer, dan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Ingris perlu di adakannya pembelajaran dan tes TOEFL. TOEFL (Test Of Language as a Foreign Language) adalah suatu jenis ujian yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap bidang Bahasa Inggris yang telah di ampuh.

Gambar 1.1. TOEFL
Sumber: http://iti.ae/nwsite/product/toefl/

Secara resmi, TOEFL diselenggarakan oleh ETS (Educationel Testing Service), sebuah lembaga yang mengurus pelaksanaan tes TOEFL diseluruh dunia. Terdapat beberapa pelaksanaan TOEFL sesuai perkembangan zaman, dari mulai PBT (Paper Based Test), CBT (Computer Based Test) dan yang terkini yaitu IBT (Internet Based Test)..

Pengembangan dalam pembelajaran bahasa Inggris di Perguruan Tinggi Raharja di tangani langsung oleh bagian RCEP (Raharja Certified English Proficiency) Saat ini proses pelaksanaan tes TOEFL di Perguruan Tinggi Raharja di menggunakan metode PBT (Paper Based Test) dengan menggunakan soal berbentuk kertas yang terdiri dari 4 tipe yaitu tipe A, tipe B, dan tipe C yang di buat oleh dosen mata kuliah Bahasa Inggris, setelah itu diserahkan ke RPU. Sebelum ujian berlangsung soal dan Lembar Jawaban Kertas (LJK) harus di cetak oleh RPU sebanyak jumlah peserta ujian lalu di pisahkan berdasarkan kode kelas oleh penyelenggara ujian, kemudian soal di susun dari tipe A, tipe B, tipe C, hingga tipe D. Dan pada saat ujian berlangsung pengawas memberikan soal tersebut di berikan soal secara acak (random) serta lembar jawaban kertas (LJK).. Ujian berlangsung selama 90 Menit dan terdiri dari 140 soal, 50 Soal Listening Comprehension, 40 soal Structure And Writen Expression, dan 50 soal Reading Comprehension, masing-masing soal tersebut di beri waktu 40 menit. Setelah ujian berlangsung peserta ujian memberikan kepada pengawas lalu pengawas memberikan soal tersebut kepada dosen Bahasa inggris. Pengoreksian soal dilakukan secara manual dengan mencocokan hasil jawaban dengan kuci jawaban berdasaarkan tipe soal ujian. Penilaian ujian pun di hitung dengan tabel konversi. Setelah selesai di lakukan penilaian yang memakan waktu berhari-hari, mahasiswa harus mendatangi dosen Bahasa Inggris untuk mengetahui hasil TOEFL.

iDu adalah salah satu TPi (Ten Pillar IT Learning) yang dimiliki Perguruan Tinggi Raharja, iDu sudah mempunyai fitur – fitur yang dapat di gunakan sesuai kebutuhan yang sesuai untuk pelaksanan tes TOEFL, sebuah sarana ujian yang bersifat hemat waktu (time saving) , hemat biaya (cost reduction) dan juga hemat tempat (space saving).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala apa saja pada sistem pembuatan soal dan pelaksaaan tes TOEFL yang berjalan saat ini dan melakukan pembuatan prosedur yang memudahkan Dosen maupun Mahasiswa dalam penginputan soal, pelaksanaan tes, dan pengoreksian soal tes agar lebih optimal.


Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah tahap awal dimulainya setiap penelitian yang akan dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Rumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui sebuah penelitian. Dalam hal ini, sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada penelitian ini secara jelas berkaitan dengan media ujian bahasa Inggris telah diidentifikasikan permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini. Maka berdasarkan uraian di atas didapat rumusan masalah yang terjadi di dalam proses tes TOEFL yang berjalan saat ini:

  1. Bagaimana sistem tes TOEFL yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Bagaimana menciptakan prosedur baru yang dapat memudahkan dosen dalam pembuatan, pembaharuan, dan penyimpanan soal?

  3. Bagaimana memudahkan mahasiswa dalam sistem pelaksanaan tes TOEFL?

Berdasarkan permasalahan-permasalahan sudah dibahas melalui latar belakang dan juga perumusan masalah, maka dari itu penulis mengambil judul “ Penerapan TOEFL Online Menggunakan Media iDu Berbasis LMS (Learning Management System) Pada Perguruan Tinggi” untuk jadi penelitian skripsi.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menguraikan secara jelas tujuan yang dilaksanakan peneliti pada objek penelitian yang dipilih untuk objek penelitian/organisasi. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Adanya tujuan penelitan adalah untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian sudah tercapai. Dan dalam menentukan tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada.

  1. Untuk menerapkan salah satu TPi (Ten Pillar IT iLearning) yaitu iDu sebagai media tes online.

  2. Untuk memudahkan pelaksanaan tes dan pembuatan soal dengan sistem yang bersifat yang bersifat hemat waktu (time saving) , hemat biaya (cost reduction) dan juga hemat tempat (space saving) menggunakan metode ujian berbasis LMS (Learning Management System).

  3. Untuk menciptakan pelaksanaan yang lebih optimal dengan menggunakan media iDu (iLearning eDucation)

Manfaat Penelitian

Dalam penulisan laporan Skripsi ini dikemukakan beberapa manfaat, yaitu :

  1. Dengan menerapkan salah satu TPi (Ten Pillar IT iLearning) yaitu iDu (iLearning eDucation) media ini dapat memudahkan user , dan lebih terkomputerisasi dengan adanya koneksi internet.

  2. Dengan adanya metode ujian berbasis LMS (Learning Management System) dapat menciptakan prosedur dalam pembuatan soal, dan pelaksanaan ujian menjadi lebih akurat dalam pengerjaannya, dan mengurangi kegiatan yang seharusnya di lakukan oleh dosen bahasa inggris.

  3. Dengan adanya TOEFL Online ujian dapat berjalan dengan waktu yang lebih optimal.

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan hadirnya permasalahan yang sedemikian banyak, maka dari itu untuk mempermudah penulisan laporan skripsi dan juga menjadikannya lebih terstruktur serta berjalan dengan baik, maka dibutuhkan adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah yang ada di dalam laporan ini meliputi :

  1. Penelitian ini berfokus pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Penelitian mengobservasi sistem iDu (iLearning eDucation). Hal ini melihat apa saja strategi yang di lakukan untuk membuat prosedur pembuatan soal dan pelaksanaan TOEFL Online.

  3. Penelitian ini berfokus pada kelas Bahasa Inggris iLearning dan iLearning Plus

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan sejumlah tahapan adalah sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)
    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi Raharja yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian

  2. Wawancara
    Merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan langsung kepada penyusun pedoman yang juga sebagai stakeholder yaitu Ibu Dra. Nurlaila Suci Rahayu Rais M.M.,M.H

  3. Studi Pustaka
    Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian,. Pada metode ini penulis akan mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada.

Metode Analisa Sistem

  1. Elisitasi Kebutuhan
    Menurut Ni Made Satvika Iswari (2012; 33-36) [1], Elisitasi merupakan tahap pencarian informasi melalui stakeholder kebutuhan perangkat lunak terbentuk melalui proses kolaborasi antara stakeholder dengan pengembang sistem. Dan merupakan tugas dari pengembang sistem untuk membantu stakeholder menemukan kebutuhan perangkat lunak berdasarkan apa yang memang diperlukan.

  2. Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities and Threats)
    Dalam penelitian ini pun menggunakan nalisa SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities and Threats) untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki melalui telaah terhadap kondisi internal, serta analisa mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi melalui telaah terhadap kondisi eksternal. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.


Metode Perancangan Sistem

  1. Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode perancangan sistem ini peneliti menggambarkan dalam bentuk sebuah gambaran diagram HIPO (Hierarchy Input Process Output), menggunakan diagram flowchart, dan juga menggunakan UML (Unified Modeling Language)..


Metode Pengujian Sistem

  1. Black Box Testing
    Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori umun, tepri khusus serta literature review yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan analisa sistem yang diusulkan dengan menggunakan flowchart dan UML dari sistem yang diimplementasikan, serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya, di jabarkan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam Penyusunan laporan Skripsi ini, perlu dikemukakan teori-teori yang saling berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan dan permasalahan untuk sebagai landasan dalam pembuatan laporan Skripsi ini.

Teori Umum

Definisi Penerapan

Definisi penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan adalah perbuatan menerapkan sesuatu yang telah disusun sebelumnya.[2]

Menurut Yulia Djahir (2014: 74)[3], “Penerapan adalah kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

Menurut Shinta Tomuka (2013)[4] berpendapat bahwa, “penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah perbuatan atau suatu tindakan dengan metode tertentu yang sebelumnya telah di rencanakan atau di rancang untuk menghasilkan sesuatu.

Definisi Media

Menurut Untung Rahardja (2012: 133)[5] "Media adalah segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Pengertian media yang diberikan AECT (Association for Education Communication and Technology) ini menunjukkan bahwa istilah “media” memiliki makna yang sangat umum, ini disebabkan kata “segala bentuk” yang terdapat dalam pengertian tersebut memberikan makna bahwa yang disebut media tidak terbatas pada satu jenis media tertentu”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu bentuk yang berfungsi sebagai penyalur informasi sehingga dapat mempermudah dalam menerima informasi.

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Mohamad Subhan (2012: 8)[6], mendefinisikan pengertian dari sistem sebagai berikut: “Suatu sistem atau komponen yang saling berinteraksi juga menguntungkan dan saling ketergantunagan satu sama lain dan bekerja sama untuk memproses input, dan output yang di inginkan”.

Menurut Azhar Susanto (2013: 22)[7] “Sistem adalah kumpulan dari sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah, suatu unsur yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.

2. Karakterisitik Sistem

Menurut Jeperson Hutahaen (2012: 3)[8], “Sebuah sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen (Component)
    Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen-kompinen yang saling berinteraksi, dan berkerja sama untuk membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian- bagian dari sistem.

  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sustem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari suatu sistem.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Lingkungan luar sistem (environtment) merupakan bagian batas luar dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Bagian yang dapat bersifat menguntungkan yang harus di kendalikan, bagian yang merugikan sistem pun harus tetap di kendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan hidup sistem.

  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbe-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

  5. Masukan Sistem (Input)
    Masukan adalah energy yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Mintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang di proses untuk di dapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer program adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang di butuhkan.

  7. Pengolah sistem
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolh bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

  8. Sasaran Sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang di butuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jeperson Hutahaen (2015; 6)[8], sistem dapat di klasifikasikan dalam beberapa sudut pandang:

  1. Klasifikasi sistem sebagai:

    1. Sistem abstrak (abstract system)
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik (physical system)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer dan sistem produksi
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem alamiah (natural system)
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melali proses alam, tidak dibuat oleh manusia.
    2. Sistem buatan manusia (human made system)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaks antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem tertentu (deterministicl system)
      Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem tak tentu (probalistic system)
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem tertutup (close system)
      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataanya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka (open system)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013: 45)[9], mendefinisikan “Informasi adalah sebuah data yang sudah melewati tahap pemrosesan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut”.

Menurut Jeperson Hutahaean (2015: 9)[10], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata”.

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014: 10)[11] , bahwa “Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah berupa data yang diolah sehingga menjai sesuatu yang beguna bagi penerimanya.

2. Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub (2014: 20)[12] kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), Akurat memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya. Ini merupakan hal yang penting, karena terdapat banyak gangguan yang bisa merusak informasi. Komponen akurat meliputi:

    1. Completeness, Kelengkapan informasi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Untuk itu, informasi harus bersifat lengkap.
    2. Correctness, Kebenaran juga harus menjadi hal yang penting, yang harus dimiliki oleh sebuah informasi.
    3. Security, Tingkat keamanan dari sebuah informasi juga harus baik.
  2. Tepat waktu (timeleness), Informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.

  3. Relevan (relevance), Informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012: 13)[13] “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Hutahaen (2014: 13)[14], “Sistem informasi adalah suatu sistem di salam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyedikan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di butuhkan”.

Dari uraian di atas dapat disimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen pengambilan keputusan/kebijakan dan menjalankan operasional dari kombinasi orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaen (2014 : 20)Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)
    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan di masukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  2. Blok Model (model block)
    Blok ini terdiri dan kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah di inginkan.

  3. Blok keluaran (output block)
    Produk dan sistern informasi adalah ketuaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok teknologi (technologi block)
    Teknologi digunakan untuk menerima Input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasiÌkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.

    1. Teknologi terdiri dari unsur utama.
    2. Teknisi (human ware atau brain ware)
    3. Perangkat lunak (software)
    4. Perangkat keras (hardware)
  5. Blok basis data (data base block)
    Merupakan kumpulan dan data yang saling berhubungan satu dengan yang laínnva, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinva.

  6. Blok kendah (control block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggí, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendahan perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Ujian

1. Definisi Ujian

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonsesia) [15] ujian adalah sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu sesuatu (kepandaian, kemampuan, hasil belajar, dan sebagainya.

2. Jenis-Jenis Ujian

Berikut ini adalah jenis-jenis ujian yaitu:

  1. Ujian tertulis adalah pemeriksaan kepandaian, kemampuan, dan sebagainya secara tertulis.

  2. Ujian objektif ujian yang dibuat sedemikian rupa sehingga pertanyaan dan jawabannya sudah disiapkan dan murid tinggal memilih jawaban itu.

  3. Ujian saringan ujian yang diselenggarakan untuk menyaring calon (siswa, pegawai, dan sebagainya) yang memenuhi syarat.

  4. Ujian esai ujian dengan bentuk pertanyaan yang mengharapkan jawaban secara terurai, membandingkan, baik secara lisan maupun tertulis.

  5. Ujian susulan ujian yang disusulkan sesudah masa ujian berakhir (biasanya bagi calon yang sakit atau yang memperoleh izin khusus.

  6. Ujian lisan pemeriksaan kepandaian secara lisan (tanya jawab).

Definisi Ujian Online

Menurut Wahyuni Setyowati dan Wing Wahyu Winarto (2015)[16], “Ujian online merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh tanpa tatap muka melalui media teknologi elektronik internet atau e-learning”.

Menurut Okma Winarko Putro(2015))[17] “Ujian online (online assessment) merupakan proses yang digunakan untuk mengukur aspek-aspek tertentu dari informasi, yang digunakan untuk serangkaian tujuan di lingkungan dimana penilaian itu dilakukan melalui komputer yang terhubung dengan jaringan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan bahwa ujian online adalah proses ujian jarak jauh tanpa tapat muka melalui komputer dengan jaringan.

Definisi Internet

Gambar 2.1. Internet
Sumber: http://www.clickindole.com/2016/11/13/negative-effect-internet-childrens/

Menurut Aris Syaifudin dan Mahmud Yunus (2013)[18] “Internet adalah istilah yang berasal dari kata internetworking, di mana komputer satu dapat berkomunikasi dengan komputer lain di seluruh penjuru dunia, dengan bahasa vang sama disebut Internet Protocol”.

Menurut Tri handoyo dan Wahyu Priyoatmoko (2014)[19] “Internet adalah sekumpulan jaringan yang berlokasi tersebar diseluruh dunia yang salin terhubung membentuk satu jaringan besar komputer atau suatu jaringan antar komputer yang salin berhubungan. Media penghubung tersebut bisa kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio, sehingga komputer komputer yang terhubung tersebut dapat saling berkomunikasi”.

Berdasarkan uraian dapat disimpulkan bahwa internet adalah sekumpulan jaringan yang saling terhubung menggunakan media kabel maupun tanpa kabel.

Definisi Online

Gambar 2.2. Online
Sumber: https://www.niem.gov/training/Pages/online.aspx

Menurut Wandanaya (2012 : 176)[20] , “Online adalah keadaan disaat seseorang terhubung kedalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar”.

Menurut Rosdiana (2015 :46))[21] “Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai online, dapat disimpulkan bahwa online adalah keadaan dimana kita dapat mengakses suatu halaman web melalui internet dengan terkoneksi ke jaringan/network.

Definisi TPi (Ten Pilar IT iLearning)

Gambar 2.3. TPi (Ten Pillar IT iLearning)
Sumber: http://roadmap.ilearning.me/10-pillar-it-ilearning/

Menurut Untung Rahardja, Khanna Tiara, Ray Indra (2014: 104) [22]Untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh REC (Raharja Enrichment Centre). Copyright konten yang ada pada TPi seluruhnya adalah milik Perguruan Tinggi Raharja. Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pilar IT iLearning, meliputi: iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp!, Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), dan iSur (iLearning Survey).

Definisi iDu (iLearning eDucation)

Gambar 2.4. iDu (iLearning eDucation)
Sumber: http://iran.ilearning.me/2016/04/03/artikel-tutorial-idu/

Menurut Untung Rahardja, M. Yusup, dan Quratul Aini (2014: 372-373)[23], iDu (iLearning eDucation) merupakan media pembelajaran online guna mendukung pembelajaran konvensional. iDu adalah salah satu aplikasi dari TPi (Ten Pillar IT Ilearning) yang memanfaatkan ICT yang di kembangkan oleh Perguruan Tinggi Raharja secara online menggunakan Learning Management System (LMS) cloud-hosted tanpa perlu menginstal maupun men-download untuk memudahkan civitas kampus dan mahasiswa dalam menjalankan perkuliahan. Segala bentuk pembelajaran dapat dilakukan di iDu dengan mengkombinasikan tatap muka dan belajar online bagi mahasiswa/i dan dosen. iDu dirancang untuk menghasilkan proses belajar yang berkualitas dengan bimbingan dosen berpengalaman yang telah lulus iCP maupun iCM. Melalui iDu mahasiswa/i dapat berinteraksi dengan dosen maupun sesama mahasiswa/i secara anytime dan anywhere.

Definisi Rinfo (Raharja.info)

Gambar 2.5. Rinfo (Raharja.info)
Sumber: http://eco.ilearning.me/

Menurut Untung Rahardja, Khanna Tiara, Ray Indra (2014: 104) [22], Rinfo (Email Rahaja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RinfoH (Rinfo Hangout). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillarpillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). Rinfo menggunakan platformgoogle yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan. Selain itu Rinfo bisa dijadikan potensi untuk dapat single sign on (SSO) dengan sistem TPi.


Definisi iRAN (iLearning Raharja Ask and News)

Gambar 2.6. iRAN (iLearning Raharja Ask and News)
Sumber: https://widuri.raharja.info/index.php/IRan_(iLearning_Raharja_Ask_and_News)

Raharja Ask and News adalah suatu media yang di rancang khusus untuk memberikan informasi, kejaidan, pengetahuan, maupun peristiwa umum yang di luar seputar Perguruan Tinggi raharja. Untuk mendapatkan berita atau informasi yang up to date dari iRan para Para Pribadi Raharja di haruskan untuk subscribe di iRan tersebut. Raharja News merupakan kumpulan aplikasi iRaharja.

Konsep Dasar LMS (Learning Management System)

1. Definisi LMS (Learning Management System)

Dikutip dari jurnal H. Henderi yang berjudul Pemanfaatan Sharable Content Object Reference Model Dalam Menciptakan Aplikasi Web E-learning (2016)[24], “LMS (Learning Management System) merupakan sebuah aplikasi bebasis web yang mampu mengakomodasi kebutuhan kebutuhan yang bersifat web based elearning. Sebuah LMS mempunyai fitur-fitur standar pembelajran elektronik, contohnya seperti manjemen user, manajemen modul pembelajaran, dan manajemen nilai”.

Dikutip dari jurnal F. Jingga yang berjudul Perancangan Model Learning Managemen System Untuk Sekolah (2014)[25], “LMS (Learning Management System) adalah teknologi berbasis web yang membantu dalam perencanaan, distribusi, dan evaluasi sebuah proses pembelajaran”. LMS menyediakan wadah yang terintegrasi untuk materi, penyampaian, dan manajemen pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik, pembuat materi, dan adimistrator. LMS bertindak sebagai titik pusat dari implementasi elearning. LMS harus dapat mengakomodasi berbagai macam cara penyampaian materi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dpat di simpulkan bahwa LMS (Learning Management System) adalah suatu wadah untuk penyelenggaraan suatu metode pembelajaran.

2. Fitur-Fitur LMS (Learning Management System)

Fitur-fitur yang tersedia dalam LMS untuk institusi pendidikan adalah sebagai berikut:

  1. Pengelolaan hak akses pengguna (user).

  2. Pengelolaan courses.

  3. Pengelolaan bahan ajar (resource).

  4. Pengelolaan aktifitas.

  5. Pengelolaan nilai

  6. Penampilkan nilai

  7. Pengelolaan visualisasi e-learning, sehingga bisa diakses dengan web browser

Konsep Dasar TOEFL (Test Of English as a Foreign Language)

1. Definisi TOEFL (Test Of English as a Foreign Language)

Gambar 2.7. TOEFL
Sumber: http://iti.ae/nwsite/product/toefl/

TOEFL adalah singkatan dari Test Of English as a Foreign Language adalah sebuah tes untuk menguji kecakapan berbahasa inggris bagi seseorang yang bahasanya bukan bahasa Ingrris. [26] Test ini awalnya dikembangkan oleh Center or Applied Linguistics di Stanford University yang di pimpin oleh Prof. Dr. Charles A. Ferguseon pada 1963 – 1964. Secara resmi, TOEFL diselenggarakan oleh ETS (Educationel Testing Service, sebuah lembaga yang mengurus pelaksanaan tes TOEFL diseluruh dunia. Selain itu, di Indonesia juga dikenal tes TOEFL like atau TOEFL Prediction Test yang diselenggarakan oleh lembaga kursu local. Hasil tes TOEFL ini hanya bisa digunakan untuk keperluan dalam negeri seperti syarat masuk perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan. Dengan demikian, TOEFL berbeda dari achievement test yang lingkup ujiannya terbatas pada materi yang telah di berikan dalam kelas Bahasa inggris.

Ada 4 bagian utama dalam TOEFL :

  1. Listening Comprehension (Pemahaman dalam Mendengarkan)
    Bagian ini menguji kemampuan peserta dalam mendengarkan percakapan ataupun pidato pendek dalam bahasa inggris melalui tape atau audio lainnya. Jumlah soal pada bagian ini adalah 50 soal.

  2. Structure and Written Expression (Struktur dan Ungkapan Tertulis)
    Bagian ini berkaitan dengan grammar atau tata Bahasan ini menguji kemampuan peserta dalam memahami tata Bahasa ingrris, ungkapan-ungkapan yang lazim ada dalam Bahasa tulis di dalam Bahasa inggris. Selain itu, bagian ini juga menuntut kemampuan peserta dalam menggunakan dan mengetahui letak kesalahan dari ungkapan atau tata Bahasa tersebut, jumlah soal pada bagian ini adalah 40 soal.

  3. Reading Comprehension ( Pemahaman Bacaan)
    Bagian ini menguji kemampuan anda dalam memahami berbagai jenis bacaan ilmiah berkaitan dengan topik, ide utama, isi bacaan, arti kata atau kelompok kata, serta informasi detail yang berkaitan dengan bacaan tadi. Karena tingkat kosakata dan tingkat kesulitan teks yang di pakai dalam bacaan cukup tinggi, dan harus menggunakan strategi yang tepat dalam mengerjakan bagian ini. Jumlah soal pada bagian ini adalah 50 soal.

  4. Test Of Written English (TWE)
    Bagian ini menguji kemampuan peserta dalam menulis Bahasa inggris dalam bentuk esai. Peserta akan di berikan satu topik tertentu dan selanjutnya di minta untuk menuangkannya Dallam bentuk esai pendek. Namun, tidak semua TOEFL mangujikan Test of Written English. Bahkan hanya sedikit yang memasukannya sebagai salah satu materi pengujian skor. Test of Written English di berikan secara terpisah dari score TOEFL secara keseluruhan. Skala penilaiannya berkisar antara 1-6. Bila Test of Written English di masukan kedalam TOEFL, biasanya akan di berikan sebelum ujian Listening Comprehension. Jumlah soal Test of Written English hanya 1 soal.

Sementara secara tingkatan, TOEFL dibedakan menjadi 3 macam:

  1. International TOEFL, yaitu TOEFL yang bentuk soalnya selalu di perbarui. Masa berlakunya jenis TOEFL ini adalah dua tahun. Bagi yang sudah mengikutinya, bisa menyertakan sertifikat untuk mendaftar beasiswa atau kuliah di seluaruh universitas di dunia. Bila masa berlaku sertifikatnya sudah habis, peserta dapat mengikuti kembali International TOEFL.

  2. Institutional TOEFL, yaitu TOEFL yang soal-soalnya di ambil dari International TOEFL beberapa tahun sebelumnya. Masa berlaku sertifikat ini adalah enam bulan, biayanya jauh lebih murah di bandingkan International TOEFL. Peserta yang mengantongi sertifikat ini, bisa saja mengajukan untuk beasiswa di luar negeri, tetapi kemungkinan di tolaknya lebih besar. Sertifikat ini bisa di gunakan untuk kebutuhan melamar kerja atau kuliah di dalam negeri

  3. TOEFL-Like, yaitu TOEFL yang soal-soalnya juga diambil dari soal-soal International TOEFL, tetapi sertifikatnya tidak dapat di gunakan untuk mendaftar ke universitas luar negeri, hanya bisa di gunakan untuk mendaftar di universitas tertentu di Indonesia.

2.Jenis-jenis TOEFL (Test Of English as a Foreign Language)

Urutan perkembangan TOEFL yang di keluarkan oleh ETS (English Test Service) adalah sebagai berikut :[26]

  1. PBT (Paper Based Test) TOEFL
    PBT-TOEFL adalah jenis TOEFL yang pertama kali di keluarkan oleh ETS. TOEFL PBT diselenggarakan di sejumlah negara yang belum bisa mengadakan TOEFL iBT (internet Based Test) dikarenakan keterbatasan fasilitas. Sistem tes pada PBT-TOEFL menggunakan kertas atau lembaran kertas soal dan lembar jawaban yang harus diisi menggunakan pensil . Materi yang di uji ada tiga yaitu:

    1. Listening
    2. Structure
    3. Reading
      Score nilai antara 217-677 dengan waktu tes 2-2,5 jam
  2. CBT (Computer Based Test) TOEFL
    CBT-TOEFL adalah modifikasi dari PBT TOEFL. Sistem CBT-TOEFL tidak lagi menggunakan kertas, tetapi langsung mengisi di komputer. Semua soal menggunakan kertas, tetapi langsung mengisi di komputer. Semua soal menggunkan perangkat lunak (software) dan langsung di jawab di komputer. CBT pertama kalinya di perkenalkan pad tahun 1998. Namun, di beberapa Negara di Asia, seperti Indonesia, PBT-TOEFL masih di perkenankan untuk di gunakan sebagai standar International TOEFL. Di Indonesia, CBT-TOEFL masih belum banyak di gunakan. Materi yang di ujikan ada 4 jenis.

    1. Listening
    2. Structure
    3. Reading
    4. Writing
      Score (nilai) antara 0-300 dan lama waktu tes adalah 2-2,5 jam.
  3. iBT (Internet Based Test) TOEFL
    iBT-TOEFL di sebut juga Next Generation (NG) TOEFL terbaru yang di keluarkan oleh ETS, iBT-TOEFL mulai di perkenalkan sejak tahun 2005, tetapi di Indonesia baru mulai diberlakukan sejak tahun 2006, sebagai standar International TOEFL yang di akui di dunia. ETS banya melakukan perubahan pada format dan sistem TOEFL terbaru ini. iBT-TOEFL juga menggunakan komputer yang di dukung oleh akses internet. Peserta tes akan langsung online dengan server ETS dan langsung menjawab soal-soal tes. Ada 4 materi yang di ujikan dalam iBT-TOEFL.

    1. Listening
    2. Speaking
    3. Writing
    4. Reading
      Score (nilai) antara 0-120 dan lamanya waktu tes adalah 4 jam.

Berikut ini gambar table konversi untuk penghitungan skor TOEFL:

Berikut ini cara untuk menghitung skor TOEFL:

Skor TOEFL PBT (Paper Based Test) dihitung dengan menggunakan sistem konversi. Artinya, setiap jawaban yang benar memiliki nilai tertentu. Misalnya satu jawaban benar bernilai 20, dua jawaban benar bernilai 21, tiga jawaban benar bernilai 23, dan seterusnya. Nilai jawaban benar dapat dilihat di tabel konversi. Setelah nilai pada masing-masing bagian sudah ditemukan, jumlahkan, bagi tiga, lalu dikalikan dengan sepuluh. Akhirnya akan didapat skor antara 220 (skor terendah) sampai 677 (skot tertinggi). Langkah pertama, koreksilah jawaban yang telah Anda buat dan hitunglah berapa jawaban yang benar. Lalu, cocokkan jumlah jawaban yang benar dengan nilai pada tabel konversi. Misalnya ada 32 jawaban benar pada listening comprehension, 35 jawaban benar pada bagian structure and written expression, dan 40 jawaban benar pada bagian reading comprehension. Kemudian, cocokkan ketiga angka tersebut dengan nilai pada tabel konversi. Selanjutnya, hitunglah nilai konversi tersebut dengan cara berikut ini:

  1. Tambahkan ketiga nilai yang telah di konversi = 52+60+55 = 167

  2. Bagilah jumlah nilai tersebut dengan 3 (tiga) = 167 : 3 = 55.6

  3. Kalikan hasil tadi dengan 10 (Sepuluh) = 55.6 x 10 = 556

Konsep Dasar TOEFL Online

1. Definisi TOEFL Online

TOEFL Online adalah suatu jenis ujian bahasa inggris yang terkoneksi dengan internet yang terdiri dari 3 section yaitu section pertama adalah Listening, section kedua adalah structure dan section ke tiga adalah reading. TOEFL Online menggunakan media iDu (iLearning eDucation) dimana iDu adalah salah satu metode LMS (Learning Management System) yang di gunakan dalam metode pembelajaran dan ujian e-learning oleh Perguruan Tinggi Raharja.

2. Logo TOEFL Online

Gambar 2.8 TOEFL Online

Gambar di atas adalah logo dari TOEFL Online , dan mempunyai filosofi sebagai berikut :

  1. Lingkaran berbentuk jam memberikan arti waktu, bahwa di setiap section di berikan durasi pengerjaan dan harus di gunakan semaksimal mungkin. Bertujuan untuk bisa lebih memanfaatkan setiap waktu yang telah di berikan.

  2. Kata TOEFL berwarna biru adalah logo dari TOEFL yang dikeluarkan oleh ETS. Bertujuan untuk tidak menghilangkan asal usul TOEFL.

  3. Kata “Online” adalah yang menjadikan ciri dari TOEFL tersebut.

  4. Warna hijau pada kata online melambangkan warna dari Green Campus Raharja, juga warna dari iDu (iLearning eDucation) yang memberikan kesan bersih dan sejuk.

  5. Gambar sinyal pada huruf “I” berarti TOEFL Online harus terkoneksi dengan sinyal berupa Wi-Fi dan sebagainya agar terkoneksi dengan internet.

Definisi Analisa SWOT

Analisa SWOT merupakan metode yang digunakan untuk menganalisa factor internal berupa Strength dan Weaknesess, dan factor eksternal Opportunities dan Threats.

  1. Strength
    Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran dari kondisi yaitu dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

  2. Weakness
    Strategi ini buat berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada, dengan cara mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki

  3. Opportunities
    Startegi ini di buat untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

  4. Threats
    Ini adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang dimiliki dengan cara mengatasi ancaman.

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[27], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Tahap II Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti Desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti Inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Arief harjanto (2012; 25)[28] UML merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis/Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkontruksi, dan mendokumentasikan artifact (sepotong informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses rekayasa software, dapat berupa model,deskripsi atau software) yang terdapat dalam sistem software.

Menurut Fowler dalam Syukron dan Hasan (2015 : 30), Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa yang menentukan suatu aktivitas yang di kerjakan dan mendeskripsikan alur dari sebuah sistem dengan desain berorientasi analisis.

2. Diagram UML (Unified Modeling System)

Menurut Arief Harjanto (2012; 25) berikut adalah jenis-jenis diagram UML (Unified Modeling Language):

  1. Use case diagram
    Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga dapat men-deskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya.

  2. Activity diagram
    Activity diagram atau diagram aktivitas yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang dapat memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.

  3. Sequence diagram
    Sequence diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menjelaskan interaksi objek yang berdasarkan urutan waktu, sequence diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram.

  4. Class diagram
    Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menampilkan kelas-kelas maupun paket-paket yang ada pada suatu sistem yang nantinya akan digunakan. Jadi diagram ini dapat memberikan sebuah gambaran mengenai sistem maupun relasi-relasi yang terdapat pada sistem tersebut.

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011; 116), [29] “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010; 8)[30]Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa “flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang menggambarkan algorita yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan.” Gambar tesebut berupa symbol-simbol grafis, masing-masing symbol telah di tetapkan sesuai fungsi dan artinya masing-masing.

Definisi HIPO (Hierarchy Input Proces Output)

Menurut M.K Hasan (2014; 610) [31] “HIPO (Hierarchy Input Proces Output) adalah Bagan jenjang (HIPO) digunakan mempersiapkan penggambaran diagram alur data untuk menuju level – level lebih bawah lagi. Dimana jenjang ini terdiri dari 3 bagian yaitu top level, level 0, level 1.”

Menurut jurnal penelitian Bagus Satrio (2012) Vol 2 No.2 “Hierarchy input proses output (HIPO) merupakan alat dokumentasi program yang berisikan suatu set diagram yang secara grafis menjeleskan fungsi sebuah sistem dari tingkatan umum sampai ke tingkatan khusus”.

Berdasarkan uraia dapar disimpulkan bawa HIPO (Hierarchy Input Procces Output) adalah bagan untuk menggambarkan diagram alur sistem dari tingakatan atas sampai tingkatan yang paling akhir.


Definisi Black Box Testing

Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Black bock testing yaitu suatu metode pengujian perangkat lunak dengan proses testingnya di bagian luar aja tanpa menjelaskan proses pembuatannya.

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk memaksimalkan metode wawancara dan observasi. Menurut Eka Purnama Harapap “literature review merupakan suatu proses pengumpulan data dari berbagai referensi untuk mencari data tambahan untuk penelitian. Adapun manfaat dari penggunaan metode study pustaka diantaranya:

  1. Menyesuaikan kesenjangan yang ada dari penelitian yang dilakukan.

  2. Menghindari adalanya pengulangan pembuatan penelitian yang bertujuan untuk menghemat waktu dan juga agar penelitian terhindar dari kesalahan.

  3. Menyesuaikan dan menentukan metode yang dapat mendukung penelitian ini.

  4. Meneruskan beberapa capaian yang telah dicapai oleh penelitian lain. Sehingga dapat dijadikan landasan pengetahuan

2. Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai ujian online. Sebagai salah satu upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan penelitian ini sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalh sebagai berikut:

Konsep Dasar Literature Review

1. Definisi Literature Review

Metode study pustaka dilakukan untuk memaksimalkan metode wawancara dan observasi. Menurut Eka Purnama Harapap “literature review merupakan suatu proses pengumpulan data dari berbagai referensi untuk mencari data tambahan untuk penelitian. Adapun manfaat dari penggunaan metode study pustaka diantaranya:

  1. Menyesuaikan kesenjangan yang ada dari penelitian yang dilakukan.

  2. Menghindari adalanya pengulangan pembuatan penelitian yang bertujuan untuk menghemat waktu dan juga agar penelitian terhindar dari kesalahan.

  3. Menyesuaikan dan menentukan metode yang dapat mendukung penelitian ini.

  4. Meneruskan beberapa capaian yang telah dicapai oleh penelitian lain. Sehingga dapat dijadikan landasan pengetahuan

2. Literature Review

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai ujian online. Sebagai salah satu upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan penelitian ini sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalh sebagai berikut:

Tabel 2.1 Literature Review

No

Penulis

Hasil

Adopsi

1

Untung Rahardja, Dewi Immaniar, Titi Suhaemah .2013. iTOP Sebagai Media Pembelajaran TOEFL Pada Perguruan Tinggi Vol.6 No.2[32]  

Penelitian ini membahas tentang pemanfaatan teknologi Learning Management System (LMS) dalam mengembangkan media pembelajaran TOEFL berbasis iTOP sebagai media pendukung yang tepat untuk metode pembelajaran iLearning, yang dapat memberikan pelatihan TOEFL tidak hanya di laboratorium melainkan melalui iPad masing-masing serta tidak harus belajar TOEFL secara face to face dengan dosen pengajar, tetapi hanya dengan media facetimedimana saja dan kapan saja

Penelitian ini mengadopsi konsep pelatihan TOEFL dengan metode Learning Management System karena bisa dilakukan secara facetime, dimanapun dan kapanpun.

2

Arifianto S, M Husni, Anggraini E.L. 2012. Pengembangan Sistem E-Learning yang Adaptif untuk Pelatihan dan Tes TOEFL. Vol.1 , No. 1[33]

Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem E-learning menggunakan dokeos, terdapat beberapa latihan ujian sesuai section dalam toefl.

Peneliti mengadopsi media e-learning berbasis LMS yang memiliki persamaan yaitu memiliki tools Kontennya meliputi distribusi bahan pelajaran , progres pembelajaran, percakapan melalui text/audio maupun video.

3

Yongki Y. Marbun, R. Rizal Isnanto, Kurniawan T.Martono. 2016. Pembuatan Aplikasi TOEFL Sebagai Media Pelatihan Bahasa Inggris Berbasis Web Vol. 4 , No.1[34]

Penelitian ini membahas tentang pengujian dilakukan dengan metode black box testing yang biasa di sebut metode fungsionalitas semua tombol dapat di gunakan. Sistem tersebut bersifat hemat waktu dari sistem sebelumnya yang menggunakan metode PBT (Paper Based Test)TOEFL. Oleh karena itu, beradasarkan pengujian black box testing aplikasi tersebut berjalan dengan baik dengan tombol yang bisa di jalankan sesuai dengan yang seharusnya.

Peneliti mengadopsi konsep pengujian sistem Box Testing karena pengujian Black Box Testing yang didasarkan pada proses dan spesifikasi dari perangkat lunak yang memiliki tujuan apakah semua fungsi sudah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah di definisikan.

4

Agustono Heriadi, Diema Hernyka Satyareni. 2013. Rancang Bangun Ujian Online dengan Optimasi Pemilihan Soal[35]

Penelitian ini menggunakan bahasa pemograman . PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (HyperText Markup Language) untuk beberapa fitur sehingga menghemat waktu dan tenaga. serta meningkatkan kualitas dalam pelaksanaan ujian. Dan Untuk meminimalkan kecurangan mahasiswa dalam menjawab soal dengan menggunakan optimasi pemilihan soal yaitu seberapa sering soal dimunculkan dan seberapa besar soal dijawab benar.

Peneliti mengambil konsep menggunakan HTML (HyperText Markup Language) pada listening section sehingga dapat memutar audio secara otomatis sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga. Untuk meminimalkan kecurangan mahasiswa dalam menjawab soal pilihan option pada setiap soal menggunakan sistem acak (random).

5

M. Barnes. 2016. The Washback off the TOEFL iBT in Vietnam Vol. 7 No.41[36]

Penelitian ini membahas tentang TOEFL iBT (internet Based Test)yang membawa perngaruh terhadap dosen pengajar dan mahasiswa yang di ajarkan dengan sistem TOEFL berbasis iBT. Sistem ujian TOEFL iBT yang mudah untuk di laukan. Sistem yang dapat mempermudah dan bisa di akses dimanapun.

Peneliti mengambil konsep menggunakan internet dalam pelaksanaan tes, sehingga bisa di akses dimanapun dan kapanpun.

6

M. Lucas. 2014. Teaching TOEFL iBT Through Moodle No.192[37]

Penelitian ini membahas tentang TOEFL internet Based Test (iBT) bertujuan untuk menavigasi lingkungan online kepada mahasiswa dengan menggunakan sistem ujian berbasis LMS (Learning Management System) menggunakan media Moodle. Fitur dari moodle telah mengatasi kesulitan dan dari penggunaan media moode tersebut TOEFL menjadi efektif.

Peneliti mengambil konsep TOEFL iBT menggunakan sistem ujian berbasis LMS (Learning Management System) menggunakan media iDu.

7

Yigal Atalli. 2011. Automated Subscore For TOEFL iBT Vol.11 No.2[38]

Penelitian tentang E-rater otomatis sistem esai scoring yang di gunakan secara operasional dalam mencetak score dari TOEFL iBT.

Peneliti mengambil konsep, Sistem skor otomatis sehingga memudahkan dosen dalam proses pengoreksian.

8

I Karapetjana, J. Kuzmina dan Vinčela. 2016. English Language Testing In Moodle: Step Towards University Of Latvia Language Policy Implementation. Vol 6 No.47-58.[39]

Penelitian ini membahas tentang status tingkat kemampuan bahasa Inggris siswa bahwa ujian online menggunakan media Moodle salah satu jenis LMS (Learning Manajemen System) sangat membantu untuk memenuhi tujuan pahamnya bahasa bahasa yang ditetapkan di University of Latvi, dan kefektifan dalam menjawab soal soal ujian.

Penelitian ini mengambil konsep ujian online menggunakan LMS karena sangat membantu dalam pengerjaan soal soal TOEFL sehingga dalam proses menjawab menjadi lebih optimal

9

SF. Jay Breyer. 2012. A Framework for Evaluation and Use of Automated Scoring Vol. 31 No. 21.[40]

 

Penelitian ini membahas tentang sistem scoring e-Rater automated. E-rater® sistem mesin esai dengan mempunyai satu set fitur.. Teredia fitur untuk menetapkan skor total untuk sebuah assignment bisa dilakukan dengan cara yang disesuaikan dengan ketentuan tertentu.

Peneliti mengambil konsep penilaian otomatis yang tersedia pada fitur iDu. Kemudian di sesuaikan sesuai dengan ketentuan pada fitur gradebook. Sehingga hasil csore lebih akurat

10

Ahmad Fauzi bin Mohd Ayub . 2012. Factors Influencing the Use of Learning Management System in Saudi Arabian Higher Education: A Theoretical Framework[41]

Penelitian ini membahas tentang penggunaan LMS (Learning Management System) pada perguruan Tinggi Arab Saudi. Media LMS sudah tersedia beberapa fitur, sehingga dalam proses pembelajaran dan ujian menggunakan sistem e-learning sangat efisien.

Peneliti mengambil konsep menggunakan LMS sehingga dalam proses tes TOEFL bisa dilakukan secara online.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Dengan semakin banyaknya perguruan–perguruan tinggi yang berkembang di daerah Tangerang, khususnya di bidang ilmu komputer, semakin erat pula persaingan yang terjadi di dalamnya. Namun, banyak perguruan tinggi yang masih belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh data secara komputerisasi di setiap bidang.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat kota Tangerang dalam pendiran Perguruan Tinggi Raharja yang di selenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI) yang didirikan pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Sejarah Singkat Perusahaan

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya diwilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang di lakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademika Manajemen Ilmu Komputer (AMIK) yang diresmikan melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof. Dr. Udju D. Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada ketua yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono. Pada tanggal 2 Februari 2000 dengan menyelenggarakan jurusan Manajemen Informatika.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (DI) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (DII) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (DIII) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya, sesuai dengan surat keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000 menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputer Akuntansi.

Kini AMIK Raharja mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI), dan Komputer Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari pada lulusan AMIK Raharja meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) RAHARJA. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/200. ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV jawa barat dengan 3 (tiga) program studi SI Jurusan Sistem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK), hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan RAHARJA sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Pada saat ini, Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui sertifikat Akreditasi, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Pada tanggal 5 April 2006 dengan sertifikat Akreditasi Nomor 00117/Ak-1-DIII-03/DFXMEI/IV/2002 yang berisi Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika Terakreditasi A.

  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08479/Ak-X-SI-001/CAGTLF/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa studi Strata 1 Teknik Informatika di STMIK Raharja terakreditasi B.

  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 08523/Ak-X-S1-002/CAGSIM/V/2006 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Informasi di STMIK Raharja terakreditasi B.

  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 006/BAN-PT/AK-VIII/DPI-III/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika terakreditasi B.

  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi Nomor 019/BAN-PT/AK-X/SI/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program Strata Sistem Komputer di STMIK Raharja terakreditasi B.

  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai surat keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 017/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Teknik Informatika di AMIK Raharja dengan terakreditasi B.

  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 019/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/I/2008 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Komputerisasi di AMIK Raharja terakreditasi A.

  8. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  9. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  1. Jurusan / Program Studi pada STMIK Raharja
    Gambar 3.1. Jurusan Program STMIK
  2. Jurusan / Program Studi pada AMIK Raharja Informatika
Gambar 3.2. Jurusan Program AMIK

Arti Nama Raharja

Raharja Kata ini diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu “Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja” dan “Setya Karya Kerta Raharja” yang berarti “kesejahteraan” yang dalam arti luasnya adalah keinginan dan niat para pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan dibidang teknologi informasi dan komputer. Sedangkan Raharja sendiri memiliki motto “Get The Better Future By Computer Science”(meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer).

  1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

  2. Pribadi Raharja

  3. Green Campus Raharja

  4. Maskot Perguruan Tinggi Raharja

Struktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Serta untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi.Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut.

Gambar 3.3. Gambar struktur Organisasi

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. Presiden Direktur
    Wewenang

    1. Menyelenggarakan program

    2. kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    3. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    5. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung Jawab:

    Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

  2. Direktur
    Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.

    2. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

    3. Membantu (Bidang Akademik)

    Tanggung Jawab :

    Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  3. Pembantu Direktur II (Administrasi)
    Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.

    3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

    Tanggung Jawab :

    Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

  4. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
    Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.

    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab :

    Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

  5. Asisten Direktur Akademik
    Wewenang

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab :

    Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

  6. Kepala Jurusan
    Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.

    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.

    4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.

    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

1. Visi Manajemen Tahun Akademik 2015-2016

Pada tahun 2020 Perguruan Tinggi Raharja siap menjadi pelopor dibidang keilmuan yang berbasis IT dan membuka ruang bagi Lulusan yang berprestasi mendapatkan kesempatan mengembangkan keilmuannya pada tingkat lanjutan serta turut memfasilitasi memasuki dunia kerja pada Perusahaan di tingkat ASEAN.

2. Misi Manajemen Tahun Akademik 2015-2016

Manajemen Kampus siap mengawal dan memfasilitasi seluruh program Kerja yang dilaksanakan oleh Direktur AMIK dan Ketua STMIK Raharja mulai dari peningkatan mutu akademik sampai dengan pengembangan program kerja sesuai Renstra yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Manajemen dengan Yayasan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Prosedur Pembuatan Soal TOEFL Yang Berjalan

  2. Prosedur pembuatan soal yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sebagai berikut :

    1. Soat di buat oleh dosen bahasa Inggris.
    2. Soal di buat dengan menggunakan media kertas dengan 4 tipe, yaitu tipe A, B, C dan D. Masing masing soal terdiri dari 3 Section, section pertama yaitu Listening Comprehension terdiri dari 50 soal, section kedua yaitu Structure and Written Expression terdiri dari 40 soal, dan section yang ketiga yaitu Reading Comprehension terdiri dari 50 soal, soal tersebut di buat secara acak dari masing-masing tipe. Dan pembuatan Lembar Jawaban Kertas (LJK) di buat dengan kertas pula.
    3. Setelah soal di buat kemudian di berikan kepada RPU untuk pengecekan, lalu soal dan Lembar Jawaban Kertas (LJK) baru bisa di perbanyak sesuai mahasiswa yang mengikuti ujian.
    4. RPU menyerahkan soal kepada resepsionis untuk di distribusikan kepada pengawas ujian Bahasa Inggris.
    5. Pengawas mengambil soal di resepsionis
  3. Pelaksanaan TOEFL dan Pengoreksian Soal TOEFL Yang Berjalan

  4. Pelaksanaan dan pengoreksian ujian yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sebagai berikut:

    1. Pengawas mengambil soal ujian yang telah di pisahkan sesuai ruangan dan jumlah mahasiswa peserta ujian di respsionis untuk di berikan kepada mahasiswa.
    2. Peserta ujian bisa mengerjakan soal tersebut setelah soal dan Lembar Kertas Jwaban (LJK) di berikan kepada pengawas, soal di berikan secara berurutan dari A, B, C, D. Peserta ujian mengerjakan dengan pensil 2B.
    3. Ujian di beri waktu selama 90 Menit, dan untuk 30 menit terakhir peserta di wajibkan mengerjakan soal section Listening Comprehension dengan pemutaran audio di sound yang terdapat di ruangan, dan di dengarkan secara bersama-sama.
    4. Soal yang telah di selesaikan di kumpulkan kembali utuk di koreksi oleh dosen Bahasa Inggris.
    5. Pengoreksian dilakukan dengan cara mencocokan kunci jawaban dengan masing masing tipe soal yang telah di kerjakan satu persatu.
    6. Score TOEFL bisa di peroleh setelah di hitung sesuai tabel converted score TOEFL.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan saat ini, penelitian ini menggunakan visual paradigm for UML (Unified Modeling System) untuk membuat usecase diagram, activity diagram, sequence diagram.

Usecase Diagram Yang Berjalan

  1. Usecase Diagram Pembuatan Soal

  2. Gambar 3.4. Usecase Diagram Pembuatan Soal

    Berdasarkan gambar 3.4 Usecase diagram proses pembuatan soal di atas, terdapat:

    1. 1 system yang mencakum pembuatan soal TOEFL

    2. 4 usecase yang melakukan kegiatan di antaranya : Dosen, RPU dan Resepionis

    3. 3 Actor yang biasa di lakukan oleh Dosen, RPU, dan Resepsionis

  3. Usecase Diagram Pelaksanaan TOEFL

  4. Gambar 3.5. Usecase Diagram Pelaksanaan Ujian dan Pengoreksian Soal

    Berdasarkan gambar 3.5 Usecase diagram pelaksaan ujian dan pengoreksian ujian soal yang berjalan terdapat :

    1. 1 system mencakup pelaksaan ujian TOEFL dan pengoreksian TOEFL.

    2. 10 usecase yang melakukan kegiatan diantaranya Peserta Ujian, Pengawas, dan Dosen.

    3. 3 actor yang biasa di lakukan oleh Peserta Ujian, Pengawas, dan Dosen.

Activity Diagram Yang Berjalan

Berdasarkan Activity diagram menggambarkan ini menggambarkan tata urutan proses ujian. Dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dijalankan dan memodelkan hasil dari action tersebut.

  1. Activity Diagram Pembuatan Soal

  2. Gambar 3.6. Activity Diagram Pembuatan Soal

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity diagram pembuatan soal tersebut, terdapat:

    1. Initial Node, sebagai objek yang diawali.

    2. 4 Action yang mencerminkan proses belajar yang berjalan.

    3. Final State, sebagai objek yang diakhiri.


  3. Activity Diagram Pelaksanaan Ujian Dan Pengoreksian Soal Ujian

  4. Gambar 3.6. Activity Diagram Pembuatan Soal

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity diagram pembuatan soal tersebut, terdapat:

    1. Initial Node, sebagai objek yang diaw

    2. 10 Action yang mencerminkan proses belajar yang berjalan.

    3. Final State, sebagai objek yang diakhiri

Sequence Diagram Yang Berjalan

Dari keterangan analisa sistem yang berjalan dapat digambarkan dengan sequence diagram, sehingga dengan diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi di dalam sistem penyampaian informasi.

  1. Sequence Diagram Pembuatan Soal Yang Berjalan

  2. Gambar 3.7. Sequence Diagram Pembuatan Soal Yang Berjalan

    Berdasarkan gambar sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Dosen, RPU,, dan Resepsionis.

    2. 1 (satu) Lifeline yaitu Soal.

    3. 4 (empat) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

  3. Sequence Diagram Pelaksanaan Ujian Yang Berjalan

  4. Gambar 3.8. Sequence Diagram Pelaksanaan Ujian Yang Berjalan
    1. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Peserta Ujian, Pengawas, dan Dosen.

    2. 2 (dua) Lifeline terdiri dari Soal dan Daftar Hadir.

    3. 12 (dua belas) Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan adalah analisa masalah yang berfungsi untuk meninput semua data dan informasi sehingga menghasilkan sebuah proses. Pembuatan soal akan memproses data data soal.

    3.1. Tabel Analisa Masukan
  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses adalah analisa penguraian masalah berdasarkan data dan informasi yang telah di masukan , sehingga pada proses ini data dan informasi akan di olah.

    Tabel 3.2.Tabel Analisa Proses
  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian berupa hasil dari data dan informasi yang dimulai dari input kemudian di olah sehingga menghasilkan output.

    Tabel 3.3. Tabel Analisa Keluaran

Permasalahan dan Alternatif Pemecahan Masalah yang Dihadapi

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan metode yang di lakukan seperti metode wawancara kepada stakeholder, masih ada beberapa masalah yang dihadapi dalam menjalankan sistem yang sedang berjalan saat ini. Perguruan Tinggi Raharja sebagai salah satu kampus yang menggunakan metode pembelajaran iLearning, namun masih terdapat ujian yang masih manual menggunakan media kertas Pembuatan soal TOEFL pun masih menggunakan kertas. Kertas jawaban ujian pun masih menggunakan LJK, sehinga memakan biaya untuk mencetak kertas tersebut.

Setelah soal selesai di buat dengan 4 tipe soal A, B, C, D dalam bentuk word lalu diserahkan kepadda RPU untuk pengecekan dan penggandaan soal sesuai jumlah peserta ujian. Kemudia soal di distribusikan di resepsionis , setiap engawas mengambil paketan soal sesuai ruangan yang telah di tentukan oleh panitia ujian.

Dalam proses menjawab soal di gunakan media Lembar Jawaban Kertas (LJK) dan pensil 2B sehingga dalam proses menjawab soal memerlukan waktu yang terkadan melebihi batas waktu tempuh ujian sehingga kurang efektif dalam menjawab soal ujian. Setiap section Listening Comprehension para peserta mengerjakan dengan bersama sama , mendengarkan audio yang di play di sound masing-masing ruangan. Setelah ujian selesai soal kembali diserahkan kepada pengawas yang nanatinya akan di koreksi oleh dosen Bahasa Inggris. Pengoreksian pun masih dilakukan secara manual dengan cara mencocokan kunci jawaban satu persatu sesuai kode soal TOEFL, cara tersebut pasti membutuhkan waktu yang cukup lama.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang di hadapi pada sistem yang berjalan saat ini , diantaranya proses yang rumit dan memerlukan waktu yang lama juga biaya yang tidak sedikit, rumitnya proses pengoreksian sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Maka setelah melakukan penelitian didapatkanlah beberapa alternative pemecahan masalah, antara lain :

  1. Dengan sistem ujian yang berjalan saat ini yaitu masih secara manual perlu di adakan media pelaksaan ujian yang dapat memberikan kemudahan kepada user dan bersifat elearning dimana fungsinya dapat menghemat waktu dan tempat juga tenaga.

  2. Di butukan sistem berbasis LMS (Learning Management System) yang fungsinya mempermudah dalam pembuatan soal , pelaksanaan ujian serta pengoreksian ujian tersebut sehingga menghaislkan output yang akurat.

  3. Dengan adanya perubahan sistem menjadi online dapat memudahkan dosen maupun mahasiswa, sistem yang bisa di akses dimanapun dan kapanpun, dapat diselesaikan tepat waktu, cermat, dan hemat.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap 1

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1. Dapat menampilkan logo TOEFL Online
2. Terdapat 1 (satu) kelas TOEFL Online
3. Dapat memutar audio Listening secara autoplay
4. Terkoneksi dengan google translate
5. Menampilkan materi ujian sesuai dengan jenis soal
6. Dapat terdaftar di kelas tanpa melakukan Enroll class
7. Terdapat 1 (satu) kelas TOEFL Online
8. Terdapat embed audio untuk soal Listening TOEFL dengan source code
9. Terkoneksi dengan sosial media
10. Dapat memutar audio Listening secara autoplay
11. Terdapat tombol pause pada soal Listening TOEFL
12. Terdapat tombol play pada soal Listening TOEFL
13. Dapat next ke soal secara otomatis berikutnya tanpa harus mengklik tombol submit
14. Terdapat visitor guest
15. Dapat menampilkan berita seputar akademik
16. Dapat menampilkan pemberitahuan ketika salah satu soal tidak di isi
17. Dapat menampilkan kategori artikel
18. Terdapat notifikasi untuk grade assignment
19. Terdapat text pada soal Listening
20. Dapat upload soal sebanyak 50 (lima puluh) soal Listening Comprehension
21. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Structure and Written Expression
22. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Reading Comprehension
23. Dapat menampilkan tema peruser
24. Dapat mengunduh soal ujian
25. Terdapat gamification
26. Dapat edit score TOEFL pada grade map sesuai table konversi
27. Dapat take quiz secara otomatis untuk memulai ujian
28. Hanya dengan mail Rinfo user dapat melakukan sign up
29. Dapat menampilkan sisa wakru pelaksanaan ujian
30. Terdapat kolom note untuk kritik dan saran
31. Dapat menampilkan nilai persection soal pada gradebook iDu
32. Terdapat timer pada ujian soal
33. Dapat melakukan voice call melalui profile user
34. Dapat mendownload soal ujian
35. Dapat melock otomatis soal ujian ketika batas waktu ujian telah habis
36. Terdapat assignment di tab lesson
37. Terdapat daftar nama mahasiswa yang sedang mengikuti ujian
38. Dapat terkoneksi dengan google form untuk absen secara online
39. Terdapat forum khusus untuk bertanya kepada dosen Bahasa Inggris
40. Dapat menampilkan rank jumlah mahasiswa yang mendapatkan score tertinggi
41. Dapat menampilkan rank jumlah mahasiswa yang mendapatkan score terendah
42. Dapat menampilkan visi misi Perguruan Tinggi Raharja
43. Terdapat shortcout iDuHelp!
44. Dapat menampilkan animasi ketika telah selesai mengerjakan soal
45. Dapat menampilkan animasi ketika mendapatkan score tertinggi
46. Dapat menampilkan pembuktian secara otomatis ketika lulus ujian
47. Dapat menampilkan pembuktian secara otomatis ketika tidak lulus ujian
48. Dapat menampilkan biodata peserta ujian
49. Dapat menampilkan sertfikat TOEFL permahasiswa secara online
50. Dapat menampilkan bukti pembayaran ujian TOEFL secara otomatis
51. Dapat terkoneksi dengan musik mp3 secara online
52. Terdapat icon untuk radio online
53. Terdapat icon untuk merekam suara
54. Dapat menampilkan iklan seputar kampus secara online
55. Dapat menampilkan daftar dosen Bahasa Inggris
56. Dapat menampilkan jumlah daftar peserta ujian dengan score terbaik
57. Terdapat form quisioner
58. Dapat menampilkan jadwal ujian
59. Dapat menampilkan jumlah user iDu
60. Terdapat playlist untuk soal listening

Non Functional

No. Saya ingin sistem :
1. Terdapat custom notification
2. Terdapat 1 (satu) video project mengenai TOEFL Online
3. Terdapat 2 (dua) tutorial pada iRAN mengenai TOEFL Online
4. Mensosialisasikan ke 2 (dua) kelas mengenai pelaksanaan ujian TOEFL Online
5. Terdapat 30 (tiga puluh) mahasiswa yang mengikuti uji coba TOEFL Online

Penyusun


(Eka Marjayanti)
NIM : 1314476027

Stakeholder


(Dra. Nurlaila Suci Rahayu Rais M.M.,M.H)
NID : 02013

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang penulis sanggupi untuk dieksekusi. Terdapat beberapa requirement yang diberi option inessential ( I ) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.5.Elisitasi Tahap II

Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1. Dapat menampilkan logo TOEFL Online

2. Terdapat 1 (satu) kelas TOEFL Online

3. Dapat memutar audio Listening secara autoplay

4. Terkoneksi dengan google translate

5. Menampilkan materi ujian sesuai dengan jenis soal

6. Dapat terdaftar di kelas tanpa melakukan Enroll class

7. Terdapat 1 (satu) kelas TOEFL Online

8. Terdapat embed audio untuk soal Listening TOEFL dengan source code

9. Terkoneksi dengan sosial media

10. Dapat memutar audio Listening secara autoplay

11. Terdapat tombol pause pada soal Listening TOEFL

12. Terdapat tombol play pada soal Listening TOEFL

13. Dapat next ke soal secara otomatis berikutnya tanpa harus mengklik tombol submit

14. Terdapat visitor guest

15. Dapat menampilkan berita seputar akademik

16. Dapat menampilkan pemberitahuan ketika salah satu soal tidak di isi

17. Dapat menampilkan kategori artikel

18. Terdapat notifikasi untuk grade assignment

19. Terdapat text pada soal Listening

20. Dapat upload soal sebanyak 50 (lima puluh) soal Listening Comprehension

21. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Structure and Written Expression

22. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Reading Comprehension

23. Dapat menampilkan tema peruser

24. Dapat mengunduh soal ujian

25. Terdapat gamification

26. Dapat edit score TOEFL pada grade map sesuai table konversi

27. Dapat take quiz secara otomatis untuk memulai ujian

28. Hanya dengan mail Rinfo user dapat melakukan sign up

29. Dapat menampilkan sisa wakru pelaksanaan ujian

30. Terdapat kolom note untuk kritik dan saran

31. Dapat menampilkan nilai persection soal pada gradebook iDu

32. Terdapat timer pada ujian soal

33. Dapat melakukan voice call melalui profile user

34. Dapat mendownload soal ujian

35. Dapat melock otomatis soal ujian ketika batas waktu ujian telah habis

36. Terdapat assignment di tab lesson

37. Terdapat daftar nama mahasiswa yang sedang mengikuti ujian

38. Dapat terkoneksi dengan Rinfo form untuk absen secara online

39. Terdapat forum khusus untuk bertanya kepada dosen Bahasa Inggris

40. Dapat menampilkan rank jumlah mahasiswa yang mendapatkan score tertinggi

41. Dapat menampilkan rank jumlah mahasiswa yang mendapatkan score terendah

42. Dapat menampilkan visi misi Perguruan Tinggi Raharja

43. Terdapat shortcout iDuHelp!

44. Dapat menampilkan animasi ketika telah selesai mengerjakan soal

45. Dapat menampilkan animasi ketika mendapatkan score tertinggi

46. Dapat menampilkan pembuktian secara otomatis ketika lulus ujian

47. Dapat menampilkan pembuktian secara otomatis ketika tidak lulus ujian

48. Dapat menampilkan biodata peserta ujian

49. Dapat menampilkan sertfikat TOEFL permahasiswa secara online

50. Dapat menampilkan bukti pembayaran ujian TOEFL secara otomatis

51. Dapat terkoneksi dengan musik mp3 secara online

52. Terdapat icon untuk radio online

53. Terdapat icon untuk merekam suara

54. Dapat menampilkan iklan seputar kampus secara online

55. Dapat menampilkan daftar dosen Bahasa Inggris

56. Dapat menampilkan jumlah daftar peserta ujian dengan score terbaik

57. Terdapat form quisioner

58. Dapat menampilkan jadwal ujian

59. Dapat menampilkan jumlah user iDu

60. Terdapat playlist untuk soal listening

Non Functional

     

No

Saya ingin sistem dapat:

M

D

I

1. Terdapat custom notification

2. Terdapat 1 (satu) video project mengenai TOEFL Online

3. Terdapat 2 (satu) tutorial pada iRAN mengenai TOEFL Online

4. Mensosialisasikan ke 2 (dua) kelas Bahasa Inggris mengenai pelaksanaan ujian TOEFL Online

5. Terdapat 30 (tiga puluh) mahasiswa yang mengikuti uji coba TOEFL Online

Penyusun


(Eka Marjayanti)
NIM : 1314476027
Stakeholder


(Dra. Nurlaila Suci Rahayu Rais M.M.,M.H)
NID : 02013

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE.

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1. Dapat menampilkan logo TOEFL Online





2. Terdapat 1 (satu) kelas TOEFL Online





3. Dapat memutar audio Listening secara autoplay





4. Terdapat tombol pause pada soal Listening TOEFL





5. Terdapat upload audio untuk soal Listening TOEFL dengan source code





6. Terdapat email notifikasi nilai ujian yang di dapatkan





7. Terdapat form quisioner





8. Terdapat tombol play pada soal Listening TOEFL





9. Dapat next ke soal secara otomatis berikutnya tanpa harus mengklik tombol submit





10. Terdapat tombol play pada soal Listening TOEFL





11. Terdapat visitor guest





12. Dapat menampilkan pemberitahuan ketika salah satu soal tidak di isi





13. Dapat upload soal sebanyak 50 (lima puluh) soal Listening Comprehension





14. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Structure and Written Expression





15. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Reading Comprehension





16. Sistem dapat mengunduh soal ujian





17. Terdapat gamification





18. Dapat edit score TOEFL pada grade map sesuai table konversi





19. Terdapat take quiz secara otomatis untuk memulai ujian





20. Hanya dengan mail Rinfo user dapat melakukan register





21. Dapat melakukan back





22. Dapat menampilkan nilai persection soal pada gradebook





23. Terdapat timer pada setiap jenis assignment





24. Dapat melock otomatis soal ujian ketika batas waktu





25. Terdapat assignment di tab lesson





26. Terdapat list nama mahasiswa yang sedang mengikuti





27. Dapat terkoneksi dengan rinfo form untuk absen secara online





28. Dapat terkoneksi dengan rinfo form untuk absen secara online





29. Dapat menampilkan rank mahasiswa yang mendapatkan score terendah





30. Dapat menampilkan rank mahasiswa yang mendapatkan score terendah





31. Dapat menampilkan animasi ketika mendapatkan score tertinggi





32. Terdapat pembuktian secara otomatis ketika lulus ujian





33. Terdapat pembuktian secara otomatis ketika tidak lulus ujian





34. Dapat menampilkan sertfikat TOEFL permahasiswa secara online





35. Dapat menampilkan bukti pembayaran ujian TOEFL secara otomatis





36. Dapat menampilkan iklan seputar kampus secara online





37. Dapat menampilkan daftar dosen Bahasa Inggris





38. Dapat menampilkan nilai perpoin sebesar 4,5 (empat koma lima) pada soal Listening Comprehension dan Reading Comprehension





39. Dapat menapilkan nilai perpoin sebesar 5,6 (lima koma enam) pada soal Structure And Written Expression





Non Functional

T

O

E

No.

Saya ingin sistem dapat:

L'

M

H

L

M

H

L

M

H

1. Terdapat custom notification





2. Terdapat 1 (satu) video project mengenai TOEFL Online





3. Terdapat 2 (dua) tutorial pada iRAN mengenai TOEFL Online





4. Mensosialisasikan ke 2 (dua) kelas Bahasa Inggris mengenai pelaksanaan TOEFL Online





5. Terdapat 30 (tiga puluh) mahasiswa yang mengikuti uji coba TOEFL Online





Penyusun


(Eka Marjayanti)
NIM : 1314476027
Stakeholder


(Dra. Nurlaila Suci Rahayu Rais M.M.,M.H)
NID : 02013

Elisitasi Tahap IV

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan 11 (sebelas) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Functional

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1. Dapat menampilkan logo TOEFL Online
2. Terdapat 1 (satu) kelas TOEFL Online
3. Dapat memutar audio Listening secara autoplay
4. Terdapat tombol pause pada soal Listening TOEFL
5. Terdapat tombol play pada soal Listening TOEFL
6. Dapat upload soal sebanyak 50 (lima puluh) soal Listening Comprehension
7. Dapat upload 40 (empat puluh) soal Structure and Written Expression
8. Dapat upload 50 (lima puluh) soal Reading Comprehension
9. Dapat edit score TOEFL pada grade map sesuai table konversi
10. Dapat menampilkan nilai perpoin sebesar 4,5 (empat koma lima) pada soal Listening Comprehension dan Reading Comprehension
11. Dapat menampilkan nilai perpoin sebesar 5,6 (lima koma enam) pada soal Structure And Written Expression

Non Functional

No. Saya ingin sistem dapat :
1. Terdapat custom notification
2. Terdapat 1 (satu) video project mengenai TOEFL Online
3. Terdapat 2 (dua) artikel tutorial pada iRAN mengenai TOEFL Online
4. Mensosialisasikan ke 2 (dua) kelas Bahasa Inggris mengenai pelaksanaan TOEFL Online
5. Terdapat 30 (tiga puluh) mahasiswa yang mengikuti uji coba TOEFL Online

Penyusun


(Eka Marjayanti)
NIM : 1314476027
Mengetahui,
Pembimbing I




(Hani Dewi Ariessanti, M.Kom)
NID: 12003
Pembimbing II




(Erick Febriyanto, S.Kom)
NID: 14011
Menyetujui,
Stakeholder




(Nurlaila Suci Rahayu Rais,Dra.,M.M.,M.H)
NID: 02013
Kepala Jurusan




(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NID: 12003

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

1. Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada sistem yang diusulkan akan di jelaskan bagaimana proses pembuatan soal dan pelaksaan ujian pada satu sistem dimana untuk pembuatan soal hanya dapat di akses oleh dosen bahasa inggris dan untuk pelaksanaan ujian hanya mahasiswa dan mahasiswa yang melakukan kegiatannya pada sistem iDu (iLearning eDucation). Adapun kegiatan kegiatannya dimulai dari input soal oleh dosen , setting waktu ujian, kemudian give assignment, lalu setelah itu peserta melakukan take quiz.

  1. Prosedur pembuatan soal
    Prosedur pembuatan soal yang akan di lakukan oleh sistem adalah sebagai berikut:

    1. Dosen di haruskan memiliki akun iDu dan di pastikan sebagai teacher di mata kuliah tersebut.

    2. Pada halaman menu home news akan memulai proses pembuatan soal dengan memilih menu classes.

    3. Untuk add assignment klik menu assignment.

    4. Setelah itu dosen dapat mensetting jadwal ujian serta pengaturan lainnya

    5. Setelah soal selesai dibuat oleh dosen, soal dapat di give dengan memilih button give assignment.

  2. Prosedur Pelaksanaan Ujian
    Prosedur pelaksaan ujian yang akan di lakukan oleh sistem adalah sebagai berikut:

    1. Peserta ujian mempunyai akun iDu, setelah itu melakukan enroll class dengan access code yang di berikan oleh dosen bahasa inggris tersebut.

    2. Kemudian ke halaman assignment.

    3. Peserta ujian megisi daftar hadir yang di berikan oleh pengawas.

    4. Setelah itu peserta ujian mengerjakan ujian dengan cara memilih opsi take quiz pada halaman menu assignment.

    5. Setelah selesai mengerjakan, peserta mendapatkan hasil ujian berupa notifikasi email.

    6. Notifikasi email di dapatkan setelah dosen memberikan nilai berdasarkan gradebook pada iDu.

2. Use Case Diagram Sitem Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar Use case diagram prosedur pengelolaan dan penerbitan jurnal diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat:

  1. 1 (satu) system yang mencakup kegiatan pembuatan soal.

  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Dosen, Peserta Ujian, Pengawas.

  3. 9 (Sembilan) Use case yang biasa dilakukan oleh Dosen, Peserta Ujian, Pengawas.

3. Activity Diagram Yang Diusulkan


Gambar 4.2.Activity Diagram Yang Di Usulkan

Berdasarkan Activity Diagram yang diusulkan di atas terdapat:

  1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.

  2. 3 (tiga) Swimline, yang mencerminkan pihak yang terlibat yaitu Dosen, Peserta dan Pengawas.

  3. 9 (Sembilan) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.

  4. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

4. Sequence Diagram Yang Disusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram Yang Diusulkan


Berdasarkan Gambar 4.3 Sequence Diagram Yang Diusulkan di atas terdapat:

  1. 3 (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Dosen, Peserta Ujian, dan Pengawas.

  2. 1 (satu) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi yaitu Daftar Hadir Ujian.

  3. 11 (sebelas) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi

5. Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Usulan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :

Tabel 4.1.Perbedan Prosedur


6. Analisis SWOT Sistem yang Diusulkan

Berikut akan dijelaskan analisis SWOT di mana pada analisis ini mengidentifikasi kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat). Untuk mendapatkan strategi yang akan dilaksanakan dalam mengatasi ancaman dan memanfaatkan peluang yang dimiliki sebaik mungkin dengan strategi S-O, strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki yakni strategi S-T, analisis strategi mengurangi kelemahan internal supaya bisa meraih peluang yang ada yaitu strategi W-O serta mengatasi ancaman yang ada di eksternal, strategi W-T. Berikut ini tabel analisis SWOT pada sistem TOEFL Online pada Perguruan Tinggi Raharja:

Tabel 4.2. Analisis SWOT sistem yang diusulkan

Flowchart Rancangan Prosedur Sistem Usulan

1. Flowchart Rancangan Pembuatan Soal Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Rancangan Pembuatan Soal Yang Diusulkan

Gambar di atas merupakan flowchart prosedur pembuatan soal dengan menggunakan sistem iDu. Pada prosedur diatas dosen harus memiliki akun dan statusnya sebagai teacher agar bisa melakukan upload soal. Pada tahap penambahan soal, dosen Bahasa Inggris bisa memilih jenis soal sesuai kebutuhan, dan untuk penambahan soal TOEFL di bentuk dalam soal jenis one answer dimana peserta hanya bisa menjawab satu pilihan jawaban yang benar. Jika telah selesai penginputan soal, selanjutnya soal di give kepada peserta yang sudah terdaftar di kelas TOEFL Online.

2. Flowchart Rancangan Pembuatan Soal Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Flowchart Rancangan Prosedur Pelaksaan Ujian Yang Diusulkan

Pada gambar flowchart prosedur pelaksanna ujian, mahasiswa log in menggunakan akunnya atau bisa log in menggunakan SSO (Single Sign On). Peserta ujian dapat melakukan ujian atau take quiz ketika assignment telah di give oleh dosen Bahasa Inggris. Mahasiswa melakukan ujian berdasarkan jadwal yang di tentukan serta timer yang telah di tentukan di sistem iDu oleh dosen Bahasa Inggris. Setelah selesai mengerjakan ujian peserta ujian bisa langsung mendapatkan score berupa grade dan akan mendapatkan notifikasi melalui email.

Rancangan Program

Dalam penerapan TOEFL Online melalui media iDu maka di butuhkan rancangan program untuk menggambarkan prosedur tata cara penggunaannya. Dalam proses ini menggunakan HIPO (Hierarchy Input Process Output).

Gambar dibawah ini adalah HIPO dari penggambaran sistem iDu:

Gambar 4.6. HIPO sistem iDu
Gambar 4.7. HIPO Pembuatan Soal TOEFL

Berikut ini adalah spesifikasi dari program diatnaranya:

  1. Menu Login
    Fungsi : Digunakan untuk masuk ke dalam sistem iDu
    Hak Akses : Dosen dan Mahasiswa
    Proses Program:

    1. Masuk ke halaman http://idu.raharja.info

    2. Arahkan kursor ke menu login

    3. Halaman Login iDu akan muncul

    4. Jika berhasil, maka user akan masuk kedalam halaman utama iDu

  2. Halaman Utama
    Fungsi : Halaman yang menampilkan menu-menu yang ada di dalam program
    Proses : Pada menu utama terdapat 9 (sembilsn) menu pilihan yaitu:

  3. Home
    Nama Program : Home
    Fungsi  : Halaman depan untuk menmpilkan seluruh menu
    Proses  : Memasukan url pada address bar

  4. Classes
    Nama Program : Classes
    Fungsi : Untuk menampilkan kelas yang diampuh
    Prosses : Pada halaman home, arahkan kursos ke Classes

  5. Add
    Nama Program : Add
    Fungsi : Untuk membuat kelas baru di iDu
    Proses : Pada halaman home, arahkan kursor ke Add

  6. Add Class
    Nama Program : Add Class
    Fungsi : Untuk memilih jenis kelas yang akan di buat
    Proses  : Pada halaman home, arahkan kursor ke classes, lalu pilih button add, kemudian pilih button class

  7. Assignment
    Nama Program : Assignment
    Fungsi : Untuk membuat tugas-tugas atau soal ujian
    Proses  : Pada halaman home, arahkan kursor ke classes, lalu pilih tabs menu assignment, kemudian pilih button add

  8. Add
    Nama Program : Add
    Fungsi : Untuk membuat tugas atau soal ujian baru
    Proses  : Pada halaman assignment, arahkan kursor ke button add kemudian arahkan kursor button add

  9. Add Assignment Nama Program : Add Assignment
    Fungsi  : Untuk menambahkan tugas atau soal ujian sesuai berdasarkan jenis yang di butuhkan.
    Proses  : Pada halaman Add pilih button Add Assignment kemudian pilih jenis assignment

  10. Give Assignment
    Nama Program : Give Assignment
    Fungsi  : Untuk memberikan soal yang telah di buat sebelumnya kepada mahasiswa yang terdaftar di kelas tersebut
    Proses : Pada halaman questions, arahkankan kursor pada give assignment kemudian pilih button tersebut.

  11. Grades
    Nama Program : Grades
    Fungsi : Untuk melihat atau mengedit nilai dari mahasiswa
    Proses : Pada menu assignment arahkan kursos pada menu grades

  12. Logout
    Nama Program : Logout
    Fungsi  : Untuk keluar dari aktivitas yang dilakukan pada idu.raharja.info
    Proses : Pilih button log out untuk keluar dari halaman iDu

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Processor : Intel Core i3

  2. Monitor : 14.0”

  3. RAM : 2 GB

  4. Hardisk : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut :

  1. Sistem operasi yang dapat digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android

  2. Browser yang dapat digunakan antara lain Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser, dan Mozila Firefox

  3. Wifi

Hak Akses (Brain Ware)

Dalam sistem yang dikembangkan yaitu pada sistem iDu harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan beberapa user yang dapat mengakses iDu, diantaranya:

  1. Admin

  2. Dosen

  3. Mahasiswa

Testing

Black Box testing

Pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi penggajian ini memakai metode pengujian Black Box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut ini merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box).

Berikut ini terdapat 4 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

Tabel 4.3. Daftar Pengujian
  1. Log in sistem dengan SSO dana akun idu.raharja.info

  2. Tabel 4.4. Black Box Testing Pelaksanaan Ujian
  3. Pelaksanaan ujian dengan sistem iDu

  4. Tabel 4.5. Black Box Testing Login Sistem

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode black box testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar.

Implementasi

  1. Tampilan Menu Login

  2. Gambar 4.8 Menu Log In iDu

    Menu log in adalah tahap awal untuk di gunakan ketika user ingin melakukan aktifitas pada menu menu di iDu. Langkah awal untuk log in adalah dengan cara input user name dan password yang valid pada halaman log in atau bisa log in dengan SSO (Single Sign On) menggunakan email Rinfo. Jika belum memiliki akun idu.rahaja.info bisa melakukan sign up dengan access code. Tampilan home log in di sertakan beberapa baner seputar TPi.

  3. Tampilan Home iDu

  4. Gambar 4.9 Halaman Awal

    Pada tampilan awal ketika telah melakukan Log in adalah tampilan menu News, dimana isi daari tampilan ini adalah News seputar aktifitas di raharja, semua pribadi raharja bisa membuat sebuah News dengan cara memilih button Add. Selain menu News, terdapat menu lainnya ddi antaranya Classes, Groups, Dashboard, Users, Resources, dan Reports. Menu tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Di samping itu terdapat kalender, list kelas yang di ampuh dan shortcuts TPi. Untuk tampilan awal sebagai dosen terdapat To Do, yaitu berupa notifikasi jumlah assignment yang belum di grade sedangkan tempilan sebagai student adalah notifikasi assignment yang belum di kerjakan. Terdapat Announcement yaitu pengumunan seputar news tentang Neo LMS dan lain-lain.

  5. Tampilan Class

  6. Tampilan Welcome Untuk Dosen

    Gambar 4.10 Tampilan Welcome Untuk Dosen

    Tampilan welcome untuk dosen yaitu terdapat menu Announcement serta menu admin. Tampilan welcome disertakan logo TOEFL Online bertujuan untuk memberikan tanda bahwa user sedang berada di kelas TOEFL Online.

    Tampilan Welcome Untuk Mahasiswa

    Gambar 4.11 Tampilan Welcome Untuk Dosen

    Tampilan welcome untuk mahasiswa yaitu terdapat menu Progress, Announcements, dan Status. Tampilan welcome disertakan logo TOEFL Online bertujuan untuk memberikan tanda bahwa user sedang berada di kelas TOEFL Online


  7. Tampilan Assignment

  8. Tampilan Assignment Untuk Dosen

    Gambar 4.12 Tampilan Assignment Untuk Dosen

    Tampilan assignment untuk dosen terdapat soal ujian, menu Start tanggal ujian, menu Due tanggal ujian, menu Status soal ujian yang memberikan keterangan soal tersebut telah di Give atau belum, menu Max Score yaitu jumlah maksimal dari seluruh soal, menu % Of Overal memberikan keterangan yaitu jumlah persen dari keseluruhan soal, dan menu To Grade/Submitted.

    Tampilan Assignment Untuk Mahasiswa

    Gambar 4.13 Tampilan Assignment Untuk Mahasiswa

    Tampilan assignment untuk mahasiswa terdapat soal yang telah di give oleh dosen dan terdapat menu Start dan Due ujian kemudian terdapat menu Submitted terdapat tanda ceklis menandakan bahwa assignment tersebut telah di kerjakan, jika menu Graded terdapat tanda ceklis maka assignment tersebut telah di beri nilai. Pada menu Score yaitu memberikan keterangan score yang di dapat oleh mahasiswa, dan menu Grade yaitu Grade yang di dapatkan dari jumlah soal yang benar.


  9. Tampilan Soal

  10. Tampilan Soal Listening Comprehension

    Gambar 4.14 Tampilan Soal Listening Comprehension

    Tampilan ini merupakan tampilan dari soal section 1 yaitu Listening Comphrehension sebanyak 50 (lima puluh) soal. Soal ini berbasis audio yang di upload melalui source code yang terdapat pada menu upload soal. Audio Listening Comprehension dapat di putar secara otomatis, Pada section ini mendapatkan nilai 4.5 per point.

    Tampilan Soal Structure And Written Expression

    Gambar 4.15 Tampilan Soal Structure And Written Expression

    Tampilan ini merupakan tampilan soal section dua yaitu Structure And Written Expression jumlah soal section dua sebanyak 40 soal. Soal ini terbagi 2 jenis soal yaitu structure dan written expression. Pada section ini mendapatka nilai 5.6 per point.

    Tampilan Soal Reading Comprehension

    Gambar 4.16 Tampilan Soal Structure And Written Expression

    Tampilan ini merupakan tampilan dari soal section tiga yaitu Reading Comprehension dengan jumlah soa 50 (lima puluh). Soal ini bersifat soal cerita , setiap soal cerita di pergunakan untuk 8 (delapan soal), untuk membaca soal ceritanya kembali peserta TOEFL bisa melakukan previous soal. Pada section ini mendapatkan nilai 4.5 per point.

  11. Tampilan Question

  12. Gambar 4.17 Tampilan Question

    Tampilan diatas adalah tampilan dari menu question untuk dosen, dalam menu ini berisikan 140 soal, yang terdiri dari 50 (lima puluh) soal Listening Comprehension, 40 soal Stucture And Written Expression dan 50 soal Reading Comprehension. Dari masing-masing section berbeda nilai.

Strategi

Strategi adalah proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai, berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didapatkan 15 strategi yang dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan sudah tercantum di dalam Final Elisitasi.

  1. Membuat logo TOEFL Online .

  2. Pada startegi ke 1 (satu) sistem dapat menampilkan logo TOEFL Online. Logo ini berfungsi sebagai icon sistem TOEFL Online. Berikut pembuktian stategi yang pertama:

    Gambar 4.19. Logo TOEFL Online

  3. Terdapat 1 class TOEFL Online Pada iDu

  4. Pada strategi ke 2 (dua) terdapat 1 (satu) class pada iDu, sebagai pelaksanaan TOEFL Online. Class TOEFL dibuat di iDu dengan cara Add Class, proses ini hanya bisa di akses oleh Teacher.

    Gambar 4.20. Class TOEFL Online

  5. Membuat audio Listeningmenjadi autoplay

  6. Pada strategi ke 3 (tiga) yaitu berupa audio listening yang dapat di putar secara otomatis. Dimana prosesnya adalah dengan cara upload soal listening menggunakan jenis pengunduhan soal HTML mode. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.21. HTML code autoplay pada Listening

    Dan berikut adalah tampilan dari soal listening :

    Gambar 4.22. Tampilan Listening Comprehension

  7. Membuat tombol play pada soal Listening Comprehension

  8. Pada strategi ke 4 (empat) yaitu terdapat tombol pause pada soal listening. Prosesnya yaitu dengan cara memasukan coding jenis HTML dan PHP pada kolom source code. Tombol pause bisa di gunakan ketika sedang mengisi daftar hadir yang di berikan kepada pengawas. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.23 HTML code tombol pause pada Listening

    Dan berikut tampilan pada layar:

    Gambar 4.24. Tampilan Layar Tombol Pause

  9. Membuat tombol play pada soal Listening TOEFL

  10. Pada strategi ke 5 (lima) yaitu terdapat tombol play pada soal listening. Prosesnya yaitu dengan cara memasukan coding jenis HTML dan PHP pada kolom source code. Tombol play bisa di gunakan ketika sound ingin dimulai lagi ketika sebelumnya di pause. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.25. HTML Code Tombol Play

    Dan berikut tampilan layarnya:

    Gambar 4.26. Tampilan Layar Tombol Play

  11. Mengupload soal sebanyak 50 (lima puluh) soal Listening Comprehension

  12. Pada strategi ke 6 (enam) dapat upload soal sebanyak 50 (lima puluh) soal pada section Listening Comprehension. Soal di upload secara satu persatu kemudian jenis soal ini yaitu one answer dimana peserta ujian hanya dapat memilih satu jawaban yang benar. Dalam section ini diberi waktu pengerjaan kurang lebih 30 menit. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.27. Tampilan List Soal Listening
  13. Mengupload 40 (empat puluh) soal Structure and Written Expression

  14. Pada strategi ini terdapat 40 soal section dua yaitu Structure and written Expresion terdapat 2 macam soal, namun keduanya sama sama menggunakan jenis soal one answer dimana hanya bisa memilih satu jawaban. Pada section ini di beri waktu pengerjaan selama 30 menit. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.28. Tampilan Soal Structure
  15. Mengupload 50 (lima puluh) soal Reading Comprehension

  16. Pada strategi ke 8 (delapan) terdapat 50 (lima puluh) soal Reading Comprehension, terdapat satu soal cerita untuk 7 (tujuh) soal. Jenis pada soal ini yaitu one answer dimana hanya bisa memilih satu jawaban yang benar. Pada section ini diberi waktu pengerjaan soal selama 30 menit. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.29. Tampilan Soal Reading Comprehension
  17. Dapat edit score TOEFL pada grade map sesuai tabel konversi

  18. Pada strategi ini terdapat edit grade map untuk score akhir TOEFL susuai table konversi yaitu untuk mendapatkan grade A harus memperoleh score sebesar 550-674, untuk mendapatkan grade B harus memperoleh score sebesar 500-549, untuk mendapakan grade C harus memperoleh score sebesar 450-499, untuk mendapatkan grade D harus memperoleh score sebesar 400-399. Untuk mendapatkan grade E harus memperoleh score sebesar 0-399. Berikut pembuktiannya:

    Gambar 4.30.Tampilan Grade Map
  19. Dapat menampilkan nilai perpoin sebesar 4,5 (empat koma lima) pada soal Listening Comprehension dan Reading Comprehension

  20. Pada sistem ini nilai perpoin pada soal listening comprehension dan reading comprehension sebesar 4.5. Nilai tersebut di peroleh dari rumus pada tabel konversi dimana pada soal listening comprehension jika soal yang di kerjakan benar semua maka akan mendapatkan nilai sebesar 68 dan pada soal reading comprehension jika soal yang dikerjakan benar semua maka akan mendapatkan nilai sebesar 67. Kemudian dari hasil tersebut di jumlahkan semuanya lalu di kali sepuluh kemudian di bagi tiga. Barulah hasil dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan jumlah score yang di dapat.

    Berikut pembuktian rumus table konversi:

    Gambar 4.31. Tabel Konversi

    Gambar 4.32.Tabel Konversi

    Dan berikut pembuktiannya pada tampilan layar iDu:

    Gambar 4.33.Tampilan Point Pada Soal Listening

    Gambar 4.34.Tampilan Point Pada Soal Structure

  21. Dapat menampilkan nilai perpoin sebesar 5,6 (lima koma enam) pada soal Structure And Written Expression

  22. Pada sistem ini nilai perpoin pada soal structure and reading comprehension sebesar 5.6. Nilai tersebut di peroleh dari rumus pada tabel konversi dimana pada soal reading comprehension jika soal yang di kerjakan benar semua maka akan mendapatkan nilai sebesar 67 Kemudian dari hasil tersebut di jumlahkan semuanya lalu di kali sepuluh kemudian di bagi tiga. Barulah hasil dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan jumlah score yang di dapat.

    Berikut tampilan layar pada iDu:

    Gambar 4.35.Tampilan Poin Pada Soal Reading
  23. Terdapat Custom Notification

  24. Pada strategi ini terdapat custom notification dan isi dari custom notification ini berupa testimoni mengenai project TOEFL Online

    Berikut tampilan custom notification:

    Gambar 4.36.Tampilan Custom Notification
  25. Terdapat 1 (satu) video project mengenai TOEFL Online

  26. Pada strategi ini terdapat video project TOEFL Online yang telah di upload di youtube

    Berikut ini gambar video pada youtube:

    Gambar 4.37.Video Project TOEFL Online
  27. Terdapat 2 (dua) Artikel Pada iRAN Mengeani TOEFL Online

  28. Pada strategi ini terdapat 2 (dua) artikel mengenai TOEFL Online yang terdiri dari tutorial menjawab soal TOEFL dan tutorial upload soal menggunakan source code

    Berikut ini gambar arikel di iRAN mengenai TOEFL Online:

    Gambar 4.38.Artikel Jawab Soal TOEFL Pada iRAN

    Gambar 4.39.Artikel Upload Soal Menggunakan Source Code Pada iRAN

  29. Mensosialisasikan Ke 2 (dua) Kelas Bahasa Inggris Mengenai TOEFL Online

  30. Pada strategi ini telah mensosialisasikan mengenai pelaksanaan TOEFL Online ke 2 (dua) kelas Bahasa Inggris BL102C dan BL102G

    Berikut ini pembuktiannya:

    Gambar 4.40.Sosialisasi Pada Kelas BL102C

    Gambar 4.41.Sosialisasi Pada Kelas BL102G
  31. Terdapat 96 (sembilan puluh enam) Mahasiswa Yang Melakukan TOEFL Online

  32. Pada strategi ini telah diikuti sebanyak 96 (sembilan puluh enam) mahasiswa. Yang terdiri dari kelas BL102C, BL102G, kelas RCEP, BL102E, dan kelas iLearningplus BL102Z.

    Berikut ini pembuktiannya:

    Gambar 4.42. Kelas BL102C dan BL102G

    Gambar 4.43.Kelas iLearning Plus BL102Z

    Gambar 4.44. Kelas BL102E

    Gambar 4.45.Kelas RCEP.

Time Schedule

Pada tahap ini, diperlukan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan. Langkah-langkah kegiatan yang dimaksud sudah terangkum di dalam time table berikut ini :

Tabel 4.6. Time Schedule

Estimasi Biaya

Dalam sebuah penelitian memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam menunjang kegiatan operasional dan non operasional termasuk salah satunya adalah kebutuhan biaya di dalam prosesnya. Berikut ini adalah kebutuhan-kebutuhan dan biaya yang diusulkan terangkum di dalam tabel berikut:

Tabel 4.7. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisa Rumusan masalah yang sudah di jabarkan pada BAB I mengenai sistem yang ada pada saat ini di Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa:

  1. Sebelumnya untuk pelaksanaan tes TOEFL menggunakan media kertas dan LJK (Lembar Jawaban Kertas) lalu cara menjawabnya dengan membulatkan menggunakan pensil pada pilihan jawaban yang benar. Sehingga watu yang di berikan tidak sebanding dengan proses pelaksanaan tes TOEFL.

  2. iDu hadir sebagai sebuah sistem berbasis LMS (Learning Management System) yang dapat di gunakan sebagai proses pelaksanaan tes, dalam pembuatan soal yang terdapat pada fitur add assignment, kemudian dalam pembaharun dengan cara mengedit soal , dan dalam penyimpanan soal dengan cara menyimpan soal pada bank soal yang terdapat dalam iDu.

  3. Jika sebelumnya proses ujian dilakukan dengan menggunakan media kertas dan pensil, dan dengan di terapkannya TOEFL Online maka mahasiswa hanya perlu log in pada iDu kemudian mengerjakan tes sesuai yang di berikan oleh dosen Bahasa Inggis dan mengerjakan sesuai waktu yang di tentukan.

Saran

Penelitian yang baik adalah penelitian yang hanya memberikan kesimpulan atas sebuah sistem. Namun juga dilengkapi dengan saran yang dapat membangun proses pengebangan sistem kepadanya. Berikut adalah beberapa saran terhadap penelitian:

  1. Adanya pengembang sistem untuk melakukan inovasi terhadap TOEFL Online. Sehingga pelaksanaan TOEFL Online bisa di implementasikan pada semua mahasiswa Pribadi Raharja

  2. Adanya perhitungan kalkulator pada sistem iDu sehinggga mempermudah dalam penginputan nilai perpoin pada setiap soal.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Iswari, Ni Made Satvika. "Tinjauan Proses Elisitasi Kebutuhan Perangkat Lunak Menggunakan Metode Agile." ULTIMATICSVol. IV-1 (2012): 33-36.
  2. Penerapan. Diakses pada tanggal 21 April 2017 Tersedia Di http://www.kamuskbbi.id/penerapan Diakses pada tanggal 21 April 2017.
  3. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
  4. Tomuka, S. (2013). Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance Dalam Pelayanan Publik Di Kecamatan Girian Kota Bitung (Studi Tentang Pelayanan Akte Jual Beli). Jurnal Politico, 1(3).
  5. Rahardja, U., Warsito, A. B., & Suvianti, D. N. (2012). Penerapan Aplikasi iDINI Sebagai Media Penyimpanan Materi Perkuliahan iLearning Pada Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT, 6(1).
  6. Subhan, M. (2012) Analisa Perancangan Sistem. Cetakan I, Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
  7. Konsep, P., Terpadu, S., Susanto, A., & Ak, C. P. A. (2004). Sistem Informasi Akuntansi.
  8. 8,0 8,1 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish. Chicago
  9. Kadir, Abdul. 2013. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit ANDI
  10. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish. Chicago
  11. Djahir, Y., & Pratita, D. (2014). Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:Deepublish.
  12. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  13. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi
  14. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish. Chicago
  15. http://kbbi.web.id/uji
  16. Setyowati, W., Winarno, W. W., & Sudarmawan, S. (2015). Analisis Penerimaan Teknologi Sistem Ujian Online Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Teknologi. Semnasteknomedia Online, 3(1), 1-2.
  17. Putro, O. W., & Yunus, M. (2013). Rancang Bangun Sistem Latihan Soal Dan Ujian Toeic (Test Of English For International Communication) Berbasis Web. Dinamika Dotcom, 4(2).
  18. Syaifuddin, A., Yunus, M., & Sundari, R. (2013). Perbandingan Metode Simple Queues Dan Queues Tree Untuk Optimasi Manajemen Bandwidth Jaringan Komputer Di Stmik Ppkia Pradnya Paramita Malang. JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI: Teori, Konsep, dan Implementasi, 4(2), 60-74.
  19. Handoyo, T., Kom, M., Priyoatmoko, W., Kom, S., & Magelang, D. S. B. P. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Obyek Wisata Di Kabupaten Semarang. Jurnal Transformasi, 10(2), 21-37.
  20. Wandanaya, A. B. (2012). Pengaruh Pemasaran Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk. STMIK Raharja. Tanggerang. Indonesia.
  21. Rosdiana, E. (2015). Pengeruh pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT Indo Karya Cipta Kreasi Tangerang Selatan.(Skripsi Manajemen 2015).
  22. 22,0 22,1 Rahardja, U., Tiara, K., & Wijaya, R. I. T. (2014). Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT, 8(1).
  23. Rahardja, U., Yusup, M., & Aini, Q. Aplikasi Campus Learning System iOU (integrated Online Ujian) Dalam Mendukung Kegiatan iLearning Education (iDu) Pada Perguruan Tinggi.
  24. Hendri, H. (2016). Pemanfaatan Sharable Content Object Reference Model Dalam Menciptakan Aplikasi Web E-Learning. Media Sisfo, 8(1).
  25. Limantara, N., & Jingga, F. (2014). Perancangan Model Learning Management System Untuk Sekolah. Jurnal ComTech, 5(01).
  26. 26,0 26,1 Irawati, I., & Widiyantari, Y. (2016). The Master of TOEFL. Bentang Pustaka.
  27. Muhammad, S., Saputra, E., Sun, H., Ang, H. M., Tadé, M. O., & Wang, S. (2012). Heterogeneous catalytic oxidation of aqueous phenol on red mud-supported cobalt catalysts. Industrial & Engineering Chemistry Research, 51(47), 15351-15359.
  28. Harjanto, A., Kom, M., Prahasto, I. T., ASc, M., & Suhartono, M. (2012). Rancang Bangun Computer Assisted Instruction (CAI) Sebagai Media Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran Fisika Sekolah Menengah Atas (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
  29. Adelia. 2011. “Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop”. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126
  30. Anggreni, Ni Komang Listiantri, Nyoman Trisna Herawati, Ni Luh Gede Erni (2015). PPengaruh Pertumbuhan Aktiva Produktif, Tingkat Tabungan Dan Tingkat Deposito Terhadap Kinerja Operasional Lembaga Perkreditan Desa Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli Dari Tahun 2010-2014. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1). 3(1).
  31. Haito-Chavez, Y, Law, J. K., Kratt, T., Arezzo, A., Verra, M., Morino, M. & Ryan, M. B. 2014. International Multicenter Experience With An Over-The-Scope Clipping Device For Endoscopic Management Of GI Defects (With Video). Gastrointestinal Endoscopy. Vol.80, No.4, 610-622.
  32. Untung Rahardja, Dewi Immaniar, Titi Suhaemah .2013. iTOP Sebagai Media Pembelajaran TOEFL Pada Perguruan Tinggi Vol.6 No.2
  33. Arifianto S, M Husni, Anggraini E.L. 2012. Pengembangan Sistem E-Learning yang Adaptif untuk Pelatihan dan Tes TOEFL. Vol.1 , No. 1
  34. Yongki Y. Marbun, R. Rizal Isnanto, Kurniawan T.Martono. 2016. Pembuatan Aplikasi TOEFL Sebagai Media Pelatihan Bahasa Inggris Berbasis Web Vol. 4 , No.1.
  35. Agustono Heriadi, Diema Hernyka Satyareni. 2013. Rancang Bangun Ujian Online dengan Optimasi Pemilihan Soal.
  36. M. Barnes. 2016. The Washback off the TOEFL iBT in Vietnam Vol. 7 No.41
  37. M. Lucas. 2014. Teaching TOEFL iBT Through Moodle No.192
  38. Yigal Atalli. 2011. Automated Subscore For TOEFL iBT Vol.11 No.2
  39. I Karapetjana, J. Kuzmina dan Vinčela. 2016. English Language Testing In Moodle: Step Towards University Of Latvia Language Policy Implementation. Vol 6 No.47-58</i>, 8(1), 60.
  40. SSF. Jay Breyer. 2012. A Framework for Evaluation and Use of Automated Scoring Vol. 31 No. 21.
  41. Ahmad Fauzi bin Mohd Ayub . 2012. Factors Influencing the Use of Learning Management System in Saudi Arabian Higher Education: A Theoretical Framework

Contributors

Ekamarjayanti