SI1314476026

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PENGEMBANGAN OJRS+ SEBAGAI MEDIA BATAL

TAMBAH PERKULIAHAN MAHASISWA iLP

MENGGUNAKAN Yii FRAMEWORK


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314476026
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN OJRS+ SEBAGAI MEDIA BATAL

TAMBAH PERKULIAHAN MAHASISWA iLP

MENGGUNAKAN Yii FRAMEWORK

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476026
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN OJRS+ SEBAGAI MEDIA BATAL

TAMBAH PERKULIAHAN MAHASISWA iLP

MENGGUNAKAN Yii FRAMEWORK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476026
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :

Tangerang, Februari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
NID : 12003
   
NID : 10013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN OJRS+ SEBAGAI MEDIA BATAL

TAMBAH PERKULIAHAN MAHASISWA iLP

MENGGUNAKAN Yii FRAMEWORK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1314476026
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Februari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

PENGEMBANGAN OJRS+ SEBAGAI MEDIA BATAL

TAMBAH PERKULIAHAN MAHASISWA iLP

MENGGUNAKAN Yii FRAMEWORK

Disusun Oleh :

NIM
: 1314476026
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Februari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314476026

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

notyet


Keywords : notyet


ABSTRAK

notyet


Kata Kunci: notyet

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Pengembangan OJRS+ Sebagai Media Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP Menggunakan Yii Framework".

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja, Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, peneliti mengambil data berdasarkan hasil observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah peneliti menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti., M.Kom. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Ary Budi Warsito., M.Kom. Selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Erlita Rasdiana, S.Kom. Selaku Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
  10. Keluarga TimUR 2 yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
  11. Keluarga REC (Raharja Enrichment Center) yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.
  12. ROJALI Yogs (Amalia Syahidah, Eka Marjayanti, Meylda Sarah Parwati, Sintia Novita Sari, dan Siti Islamiyah) yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang, Februari 2017
Siti Ela Rohilah MI
NIM. 1314476026

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 Identifikasi SWOT

Tabel 3.2 Matriks SWOT

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2 Struktur Tabel TMMahasiswa

Tabel 4.2 Struktur Tabel TMMahasiswa

Tabel 4.3 Struktur Tabel TMTahunAjar

Tabel 4.4 Struktur Tabel TTMahasiswaJurusan

Tabel 4.5 Struktur Tabel TTMatakuliahKurikulum

Tabel 4.6 Struktur Tabel TMMataKuliah

Tabel 4.7 Struktur Tabel TMNilai

Tabel 4.8 Struktur Tabel TTKrs

Tabel 4.9 Struktur Tabel TMSyaratMataKuliah

Tabel 4.10 Struktur Tabel TMSyaratLulus

Tabel 4.11 Struktur Tabel TMSyaratKKP

Tabel 4.12 Struktur Tabel TTJadwalMahasiswaILP

Tabel 4.13 Struktur Tabel TTJadwalKelasILP

Tabel 4.14 Struktur Tabel TTLayaKKPILP

Tabel 4.15 Struktur Tabel TMMatakuliahPenyetaraan

Tabel 4.16 Tabel Black Box Testing

Tabel 4.17 Tabel Pengujian Login Skenario 1

Tabel 4.18 Tabel Pengujian Skenario 2

Tabel 4.19 Tabel Pengujian Skenario 2

Tabel 4.20 Tabel Pengujian Skenario 3

Tabel 4.21 Time Schedule

Tabel 4.22 Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo OJRS+

Gambar 2.2 Logo iLearning Plus

Gambar 2.3 Struktur Statis Aplikasi Yii

Gambar 2.4 Entity

Gambar 2.5 Atribut

Gambar 2.6 Relasi

Gambar 2.7 Relasi

Gambar 2.8 One to One Relationship

Gambar 2.9 One to Many Relationship

Gambar 2.10 Many to One Relationship

Gambar 2.11 Many to Many Relationship

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2 Use Case Diagram Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP Yang Berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Batal Tambah Perkuliahan iLP Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Batal Tambah Perkuliahan iLP Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Batal Tambah Perkuliahan iLP Yang Diusulkan

Gambar 4.4 ERD (Entity Relation Diagram) Sistem Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Flowchart Sistem Untuk Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP

Gambar 4.6 Tampilan Halaman Utama SiS+

Gambar 4.7 Halaman Tampilan Login

Gambar 4.8 Tampilan halaman Home

Gambar 4.9 Halaman Ticket OJRS+

Gambar 4.10 Halaman Form Batal Tambah

Gambar 4.11 Halaman Daftar Matakuliah

Gambar 4.12 Tampilan Daftar Matakuliah Yang Telah Diambil

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL HIPO

DAFTAR SIMBOL UML


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penjadwalan merupakan proses untuk menyusun suatu jadwal atau urutan proses yang diperlukan dalam sebuah persoalan. Penjadwalan juga merupakan pengalokasian sumber daya baik alam maupun manusia dalam rentang waktu ter-tentu untuk menyelesaikan sekumpulan tugas. Di samping itu penjadwalan juga penting dalam merancang dan mengatur suatu sistem yang terdiri dari sejumlah kegiatan dengan keterbatasan sumber daya. Perubahan metode atau kurikulum pendidikan yang dinamis dan interaktif berdampak pada model model penyusunan jadwal. Penjadwalan merupakan salah satu dari beberapa bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem akademik perguruan tinggi.

Persoalan penjadwalan timbul apabila beberapa pekerjaan akan dikerjakan secara bersamaan, sedangkan sumber yang dimiliki terbatas. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka diperlukan adanya penjadwalan sumber-sumber tersebut secara efisien. Dalam dunia pendidikan, kegiatan penjadwalan merupakan pekerjaan yang umum dilakukan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan penjadwalan perkuliahan.

Masalah penjadwalan merupakan masalah yang sulit. Bahkan menjadi lebih sulit ketika harus mempertimbangkan tujuan yang banyak (multiple objectives). Adanya kombinasi dalam masalah penjadwalan mengakibatkan hal ini menjadi sulit untuk diselesaikan walaupun dengan cara teknik matematika. Hal-hal yang menjadi faktor pertimbangan dalam penyusunan jadwal yaitu adanya batasan waktu pengerjaan (completion time), aliran waktu (flow time), yang merupakan urutan pengerjaan aktivitas termasuk tunggu (waiting time), dan waktu proses (processing time). Penjadwalan yang optimal membuat proses operasi berjalan dengan efektif.

Penjadwalan pada setiap perguruan tinggi selalu menghadapi masalah pada awal setiap semester akademik. Hal tersebut adalah masalah alokasi suatu kejadian (sesi pengajaran, ujian, sesi lab, dll) pada sejumlah kelas, ruang, dan dosen pada periode waktu yang telah ditentukan. Masalah penjadwalan dalam dunia pendidikan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu penjadwalan kuliah dan ujian.

Selama proses, banyak aspek yang harus dipertimbangkan untuk memperoleh jadwal kuliah yang optimal. Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu batasan yang menjadi acuan dalam proses penyusunan batal tambah jadwal perkuliahan.

Pada Perguruan Tinggi Raharja dalam pembuatan batal tambah jadwal perkuliahan, dikenal dengan sistem OJRS+. OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) adalah sebuah sistem untuk melayani mahasiswa dalam mengatur jadwal perkuliahan yg berbasiskan web online yang merupakan pengembangan dari sistem OJRS (Online Jadwal Rencana Studi). OJRS+ merupakan sistem pelayanan kampus berbasis online yang berada didalam komponen SiS+ (Students iLearning Services) yang berfungsi untuk melakukan batal tambah jadwal perkuliahan sampai dengan mendapatkan KSTF (Kartu Study Tetap Final) dan sistem ini juga dapat diakses kapan saja, dimana saja dan dapat diakses dengan koneksi luar kampus atau menggunakan koneksi internet.

Pada proses pelaksanaan OJRS+ terdapat 2 (dua) cara untuk menyusun batal tambah jadwal perkuliahan yaitu batal tambah jadwal perkuliahan pada mahasiwa reguler dan iLearning dengan menggunakan parameter hari, shift, ruang, waktu dan sebagainya. Pada batal tambah perkuliahan mahasiswa reguler terdapat berbagai persoalan seperti keterbatasan ruang, jumlah ruang yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan perkuliahan, keterbatasan kapasitas ruang, dan keterbatasan jam mengajar dosen. Semakin bertambahnya jumlah mata kuliah yang akan dijadwalkan, semakin kompleks persoalan penjadwalan yang dihadapi. Kemudian, batal tambah perkuliahan pada mahasiswa iLearning Plus (iLP).

iLearning Plus “When study is not all about classroom” merupakan pembelajaran yang menyediakan kemudahan dan fleksibilitas, mahasiswa dapat mengontrol waktu belajar kapanpun mereka inginkan dan tidak mengharuskan diri untuk tatap muka atau standby di kampus. iLearning plus adalah sebuah metode pembelajaran yang bisa dilakukan dimana saja , kapan saja dan oleh siapa saja. Pada proses pembuatan batal tambah jadwal perkuliahan mahasiswa iLP hanya memperhatikan batasan atau parameter pada Kode Matakuliah, Matakuliah, Kode Kelas dan SKS.

Dalam hal ini proses batal tambah jadwal perkuliahan mahasiswa iLP seharusnya memiliki kemudahan untuk dilakukan karena batasan yang ada pada mahasiswa iLP tidak serumit mahasiswa reguler dan iLearning.

Akan tetapi proses batal tambah jadwal perkuliahan atau yang biasa disebut OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) pada mahasiswa iLP masih mengikuti prosedur batal tambah mahasiswa reguler sehingga mahasiswa iLP merasa kesulitan dengan mengikuti prosedur tersebut. Dimana untuk mendapatkan KSTF (Kartu Studi Tetap Final) mahasiswa iLP harus melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ketua jurusan dan meminta koordinator iLP untuk membuat KST (Kartu Studi Tetap) dan admin OJRS+ untuk membuka kode kelas iLP.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya Batal tambah perkuliahan mahasiswa iLearning Plus (iLP) dilakukan langsung oleh koordinator iLP dengan kode mata kuliah yang sama dengan kurikulum dan kode kelas disesuaikan dengan jurusan iLearning. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dilakukan pengembangan pada batal tambah perkuliahan atau OJRS+ iLP agar sesuai dengan kebutuhan penyusunan batal tambah perkuliahan utuk mendapatkan penjadwalan yang optimal.

Oleh karena itu maka perlu adanya suatu sistem yang dapat mempermudah pengembangan sistem dan mempermudah mahasiswa iLP dalam proses batal tambah perkuliahan dan mendapatkan KSTF pada Perguruan Tinggi Raharja. Maka hal ini yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian dalam penulisan Skripsi dengan judul “Pengembangan OJRS+ Sebagai Media Batal Tambah Perkuliahan Mahasiswa iLP Menggunakan Yii Framework ”

Dengan adanya sistem batal tambah perkuliahan menggunakan OJRS+ iLP ini maka diharapkan mahasiswa dapat melakukan batal tambah perkuliahan dengan optimal dan mudah karena akses sistem yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan internet.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan sangat penting di dalam penelitian. Selain itu kualitas suatu penelitian juga ditentukan oleh bagaimana masalah penelitian tersebut dirumuskan.

Berdasarkan penjelasan rumusan masalah tersebut, peneliti mengambil beberapa pokok, permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses mahasiswa iLP mendapatkan KSTF pada sistem yang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana cara mahasiswa iLP mendapatkan jadwal perkuliahan yang optimal ?
  3. Bagaimana merancang fitur baru batal tambah bagi Mahasiswa iLP pada sistem OJRS+ yang sudah tersedia demi meminimalisir kekurangan sistem yang berjalan saat ini ?

Konsep

Berdasarkan identifikasi masalah pada bahasan di atas untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan kesimpangsiuran dan ketidak jelasan dalam pembahasan selanjutnya. Batasan-batasan masalah yang ada didalam laporan ini sebagai berikut :

  1. Penelitian ini berfokus pada seluruh mahasiswa iLP di Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Penelitian ini berfokus pada batal tambah jadwal perkuliahan.
  3. Penelitian ini berfokus pada Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Diimplementasikan hanya untuk pengguna yang sudah melakukan aktivasi SiS Plus.
  5. Login pada sistem OJRS+ sudah single sign on dengan menggunakan Rinfo (Email Pribadi Raharja).
  6. Penelitian ini hanya difungsikan untuk kebutuhan mahasiswa iLP untuk melakukan batal tambah perkuliahan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari suatu penelitian adalah suatu uraian yang merumuskan suatu pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap penelitian tersebut. Cara yang relatif mudah untuk menulis tujuan penelitian adalah menghubungkannya dengan rumusan masalah yang telah dibuat.

Tujuan masalah menjabarkan secara jelas akan tujuan yang dilakukan terhadap objek penelitian yang dipilih. Maka dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu :

  1. Tujuan operasional
    Tujuan Operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala atau permasalahan apa saja yang ada pada sistem yang sedang berjalan saat ini.
  2. Tujuan Fungsional
    Tujuan fungsional dari penelitian ini yaitu agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai referensi dasar untuk mendapatkan informasi tentang sistem yang dianalisa dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan sistem agar lebih baik lagi dari sistem yang berjalan saat ini
  3. Tujuan Individual
    Tujuan Individual dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, pengenalan dan pengamatan sebuah sistem OJRS+ pada Perguruan Tinggi Raharja. Menciptakan rancangan sistem batal tambah jadwal perkuliahan yang dikhusus kan untuk mahasiswa iLP.

Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai penunjuk praktek pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru atau hasil analisa terhadap suatu hal dan diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Bagi Peneliti
    Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis. Dan Menambah wawasan dalam mengembangkan kemampuan untuk menganalisa suatu masalah.
  2. Bagi Mahasiswa
    Adanya penelitian ini diharapkan untuk mempermudah para mahasiswa dalam mengakses OJRS+ tanpa harus melakukan konsultasi kepada kajur dan request kepada koordinator iLP.
  3. Bagi Perguruan Tinggi Raharja
    Adanya penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengembangkan sistem yang sedang berjalan saat ini agar menjadi lebih baik lagi. Dengan adanya sistem batal tambah jadwal perkuliahan untuk mahasiswa iLP pada Perguruan Tinggi Raharja dapat mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan KSTF (Kartu Studi Tetap Final). Kemudian, Sistem batal tambah jadwal perkuliahan pada mahasiswa iLP tidak lagi mengikuti prosedur mahasiswa regular. Dan dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan seluruh mahasiwa iLP dapat memperoleh kemudahan dalam melakukan proses batal tambah jadwal perkuliahan.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah serangkaian tata-cara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, adapun metode penelitian yang peneliti gunakan, sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan serangkaian tatacara yang dilakukan guna memperoleh informasi yang berguna untuk mencapai tujuan penelitian, adapun metode pengumpulan data yang diterapkan penulis dalam adalah sebagai berikut :


  1. Observasi (Pengamatan)
    Peneliti sudah melakukan peninjauan secara langsung selama proses Skripsi berlangsung pada proses batal tambah jadwal perkuliahan mahasiswa iLP di Perguruan Tinggi Raharja. Lalu dari peninjauan yang sudah dilakukan, peneliti dapat menghimpun data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses pengamatan untuk pembentukan sistem tersebut.
  2. Wawancara
    Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dari pihak pengumpul data dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada narasumber atau sumber data. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Ibu Erlita Rasdiana, S.Kom selaku Stakeholder dan Ibu Hani Dewi Ariessanti selaku Koordinator iLP.
  3. Studi Pustaka
    Studi Pustaka merupakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan penggalian informasi pada penelitian-penelitian sejenis sebelumnya untuk dijadikan referensi. Sumber-sumber Literature seperti buku, jurnal, paper dan sebagainya yang berkaitan dengan penyusunan Skripsi ini

Metode Analisa

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dijadikan sebagai sebuah strategi. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu di dasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Kemudian peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan sistem adalah metode atau tata-cara yang digunakan Peneliti dalam merancang sistem yang ditelitinya, dimana pada penelitian ini metode perancangan sistem yang digunakan adalah metode perancangan menggunakan Unified Modeling Language (UML) sebagai bentuk rancangan sistem untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Entity Relations Diagram. Pembuatan program yang disesuaikan dengan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan framework Yii serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian atau testing yang digunakan pada penelitian ini yaitu Black Box Testing. Black Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistematika Penulisan

Untuk kelancaran dalam membuat penyusunan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini penulisan difokuskan kepada identifikasi permasalahan yang menjadi latar belakang dari dipilihnya penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan pula beberapa informasi umum dari proses penulisan laporan, antara lain Latar Belakang, Rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bagian ini beberapa kutipan yang memiliki kaitan erat dengan penelitian dijabarkan. Kutipan-kutipan tersebut didapatkan dari beberapa penelitian sebelumnya (literature) atau beberapa buku yang dapat memperkaya data yang ada di dalam proses penelitian ini.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi Perguruan Tinggi Raharja , jurusan / prodi Perguruan Tinggi Raharja, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem berjalan, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah dan user requirement.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagaian ini analisa sistem menjadi yang diutamakan, beberapa metode di dalam analisa seperti Elisitasi, dimana proses elisitasi adalah proses analisa dari kebutuhan sistem yang sedang diampuh. Melalui beberapa tahap elisitasi, didapatkanlah 15 kebutuhan sistem yang terangkum di dalam final draft elisitasi. Keseluruhan final draft elisitasi dirangkum ke dalam strategi untuk menggambarkan pencapaian dari analisa sistem ini. Sebagai gambaran awal mengenai interface sistem, dibuatlah sebuah rancangan prototype, testing menggunakan blackbox, evaluasi sebagai gambaran kesalahan yang mungkin saja terjadi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bagian ini merupakan bagian akhir dari penulisan. Pembahasan mengenai kesimpulan yang merupakan jawaban dari Rumusan Masalah yang ada di Bab sebelumnya. Serta beberapa saran yang berguna bagi kelanjutan penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan Sistem

Berikut ini merupakan definisi pengembangan sistem menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Ladjamudin dalam Mantala (2015 : 57)[1], “Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.”
  2. Menurut Jogiyanto Hartono Mustakini dalam Rasdiana (2015 : 37)[2], “Pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.”
  3. Menurut Saputra (2012 : 50)[3], “Pengembangan atau rekayasa sistem informasi (system development) dan atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem atau perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi menyempurnakan yang telah ada sebelumnya ”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai pengembangan sistem, dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem adalah proses menyempurnakan suatu sistem dari sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 2)[4] Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014: 46)[5] bahwa sistem haruslah terdiri atas berbagai komponen/elemen yang saling berhubungan/berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Sutarman (2012: 13)[6], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015: 3-5)[4] bahwa supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memilikki karakteristik yaitu :

  1. Komponen
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen – komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsitem atau bagian-bagian dari sistem.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem (Environment)
    Lingkungan luar sistem (Environment) adalah diluar batas sistem yang memperngaruhi operasi sistem .Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4. Penghubung sistem (Interface)
    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsistem lain.
  5. Masukan sistem (Input)
    Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukkan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
  7. Pengolah sistem
    Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menajdi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran sistem
    Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7)[4] Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    1. Sistem abstrak (Abstract System)
      Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikliran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem fisik (Physical system)
      Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem alamiah (Natural system)
      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem Buatan Manusia (Human made system)
      Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system)
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertentu (Deterministicl system)
      Sistem tertemtu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sitem tak tentu (Probabilistic system)
      Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem tertutup (Close system)
      Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa da turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup,yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem terbuka (Open system)
      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014: 45)[7], mendefinisikan informasi adalah sebuah data yang sudah melewati tahap pemrosesan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Hutahaen (2015: 9)[4], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata.

Menurut Yulia Djahir dan Dewi Pratita (2014: 10)[5] bahwa Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah wujud dari sebuah data yang telah diolah. Dimana data-data tersebut berisikan sebuah pengetahuan yang dapat mmeberikan manfaat bagi si penerima.

Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014: 20)[8] kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), Akurat memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya. Ini merupakan hal yang penting, karena terdapat banyak gangguan yang bisa merusak informasi. Komponen akurat meliputi:
    1. Completeness, Kelengkapan informasi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Untuk itu, informasi harus bersifat lengkap.
    2. Correctness, Kebenaran juga harus menjadi hal yang penting, yang harus dimiliki oleh sebuah informasi.
    3. Security, Tingkat keamanan dari sebuah informasi juga harus baik.
  2. Tepat waktu (timeleness), Informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.
  3. Relevan (relevance), Informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.
Nilai Informasi

Menurut Hutahaen (2015: 11-12)[4], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sutarman (2012: 13)[6] Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Taufiq (2013: 17)[9], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rudi Tantra (2012) dalam Rohmat Taufiq (2013: 18)[9], sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan ketiga pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari input,proses,output sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2013: 89)[7] Ada berbagai cara untuk mengelompokkan sistem informasi. Adapun klasifikasi yang sering dipakai selalu berdasarkan pada:

  1. Level Organisasi
  2. Area Fungsional
  3. Dukungan yang diberikan, dan
  4. Arsitektur sistem informasi.
Komponen Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Hutahaen (2014: 13-14)[4] bahwa Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu sebagi berikut :

  1. Blok masukkan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar
  2. Blok model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
  3. Blok keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dini secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama yaitu Teknisi (human ware atau brainware), Perangkat lunak (software), Perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis data (Database block)
    Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.
  6. Blok kendali (Control Block)
    Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Teori Khusus

Definisi FIR

Dikutip dari Noval Jindan dalam laporan akhir (2015)[10] , FIR merupakan kepanjangan dari Future IT Raharja, berupa kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang berguna untuk mendukung kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Lebih dari itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan guna penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu anggota TPi.

Jenis FIR yang telah diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja yaitu SIS+, SIS+ Konsultasi, OJRS+, AirzonE-Mall, iTunesU, RHJFox, Magics Channel, iPanda, iTracking, GOInt+, RiDu, Gamet, LinkedIn, Web Alumni, Web Exist Club, ZPreneur, ZFord, dan Zorilia.

Dalam konteks ini, kaitan antara OJRS+ dengan teori di atas yaitu karena kesinambungan ZPreneur di dalam FIR. Disamping itu, OJRS+ telah termasuk salah satu FIR yang telah diakui oleh Perguruan Tinggi Raharja sebagai project Pribadi Raharja.

Definisi OJRS+

Dikutip dari Dwi Maya Suhainingsih dalam laporan akhir (2016) , OJRS+ adalah suatu sistem pelayanan kampus yang merupakan pengembangan dari sistem OJRS. OJRS+ digunakan sebagai sarana untuk melakukan batal tambah jadwal kuliah yang dapat diakses melalui SiS+ (Students iLearning Services Plus) secara online kapan pun dan dimana pun mahasiswa berada hanya dengan menggunakan koneksi internet.

Gambar 2.1. Logo OJRS+

Sumber : (sumber : http://iran.ilearning.me/2016/04/03/artikel-tutorial-ojrs/)

Konsep Dasar Penjadwalan

Definisi Penjadwalan

Penjadwalan merupakan proses pengaturan keluar masuknya antrian dari paket-paket data yang dianggap melebihi batas yang telah ditetapkan (Leanna Vidya Yovita dan Indrarini Dyah Irawati: 2015)[11]. Perubahan ini mengakibatkan masalah penjadwalan dalam institusi pen-didikan merupakan masalah optimisasi yang ditemukan pada situasi nyata, (Ariani dan Fahriza, 2011)[12].

Menurut Scharef (1999) dalam Anggara (2012), penjadwalan perkuliahan dapat diartikan sebagai penjadwalan sejumlah mata kuliah dimana setiap mata kuliah diberikan sejumlah ruangan dan periode waktu penyelenggaraan.

Kriteria Penjadwalan

a

  1. CPU Utilization . Kita ingin menjaga CPU sesibuk mungkin. CPU utilization akan mempunyai range dari 0 sampai 100 persen. Di sistem yang sebenarnya ia mempunyai range dari 40 sampai 100 persen.
  2. Throughput . Salah satu ukuran kerja adalah banyaknya proses yang diselesaikan per satuan waktu. Jika kita mempunyai beberapa proses yang sama dan memiliki beberapa algoritma penjadwalan yang berbeda, throughput bisa menjadi salah satu kriteria penilaian, dimana algoritma yang menyelesaikan proses terbanyak mungkin yang terbaik.
  3. Turnaround Time. Dari sudut pandang proses tertentu, kriteria yang penting adalah berapa lama untuk mengeksekusi proses tersebut. Memang, lama pengeksekusian sebuah proses sangat tergantung dari hardware yang dipakai, namun kontribusi algoritma penjadwalan tetap ada dalam lama waktu yang dipakai untuk menyelesaikan sebuah proses. Misal kita memiliki sistem komputer yang identik dan proses-proses yang identik pula, namun kita memakai algoritma yang berbeda, algoritma yang mampu menyelesaikan proses yang sama dengan waktu yang lebih singkat mungkin lebih baik dari algoritma yang lain. Interval waktu yang diijinkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proses disebut turnaround time. Turnaround time adalah jumlah periode untuk menunggu untuk dapat ke memori, menunggu di ready queue, eksekusi CPU, dan melakukan operasi M/K.
  4. Waiting Time. Algoritma penjadwalan CPU tidak mempengaruhi waktu untuk melaksanakan proses tersebut atau M/K, itu hanya mempengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready. Waiting time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan proses di antrian ready.
  5. Response Time. Di sistem yang interaktif, turnaround time mungkin bukan waktu yang terbaik untuk kriteria. Sering sebuah proses dapat memproduksi output di awal, dan dapat meneruskan hasil yang baru sementara hasil yang sebelumnya telah diberikan ke pengguna. Ukuran lain adalah waktu dari pengiriman permintaan sampai respon yang pertama diberikan. Ini disebut response time, yaitu waktu untuk memulai memberikan respon, tetapi bukan waktu yang dipakai output untuk respon tersebut.
  6. Fairness. Suatu algoritma harus memperhatikan pengawasan nilai prioritas dari suatu proses (menghindari terjadinya starvation CPU time).
  7. Efisiensi. Rendahnya overhead dalam context switching, penghitungan prioritas dan sebagainya menentukan apakah suatu algoritma efisien atau tidak.

Konsep Dasar iLearning Plus

Definisi iLearning Plus

Menurut Dewi dalam laporan akhir (2016)[13] Nama iLearing Plus diambil dari sebuah inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning sebelumnya yang sudah diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja. Lalu Istilah iLearning berawal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I, yang berisi 4B (Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja). Arti dari When study is not all about classroom merupakan pembelajaran yang menyediakan kemudahan dan fleksibilitas, mahasiswa dapat mengontrol waktu belajar kapan pun mereka inginkan dan tidak mengharuskan diri untuk tatap muka atau standby di kampus.

Logo iLearning Plus

Logo memiliki banyak istilah atau pengertian yang bervariasi. Surianto Rustan (2009 : 12)[14], dalam bukunya yang berjudul Mendesain Logo, mengungkapkan bahwa logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logotype ini dikenal lebih dulu dibandingkan kata logo pada tahun 1810 –1840. Logotype diartikan sebagai tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan jenis huruf tertentu. Sehingga logotype pada mulanya hanya memuat tulisan saja. Dari waktu ke waktu, Logotype terus berkembang menjadi lebih unik dan berbeda. Logotype yang mulanya hanya memuat tulisan, kemudian ditambah dengan elemen gambar yang berbaur menjadi satu dengan tulisan. Hingga pada tahun 1937, istilah logo baru muncul hingga saat ini.

Surianto Rustan (2009 : 13)[14] , juga menjelaskan bahwa logo bisa menggunakan elemen apa saja, seperti tulisan, logogram, gambar dan ilustrasi. Sedangkan kutipan dari ‘’Design Institute of Australia’’ yang dimuat di buku Surianto Rustan yang berjudul ‘’Mendesain Logo’’, mengungkapkan bahwa logo merupakan sebuah simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan tanpa adanya kehadiran nama perusahaan.

Huruf L yang diartikan dalam penulisan iLearning adalah melambangkan perubahan 90o yang artinya adalah iLearning Plus ini berubah 90o dari iLearning sebelumnya, pembelajaran yang tadinya harus selalu ada di dalam kelas tetapi dengan iLearning Plus ini pembelajaran tidak harus selalu ada di kampus atau di dalam kelas. Kata dari tulisan Plus mengartikan kelebihan dari iLearning sebelumnya, jadi iLearning Plus ini pembelajaran yang sangan fleksibilitas dan mahasiswa tidak harus standby di kelas melainkan bisa melakukan dan akses dimanapun.

Gambar 2.2. Logo iLearning Plus

Sumber : (Sumber: raharja.ac.id)

Definisi Rinfo

Menurut (Rahardja, 2014:104)[15], Rinfo (Email Rahaja.Info) adalah layanan komunikasi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30 GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RH (Rinfo Hangout). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi dengan semua pillar-pillar yang ada pada TPi (Ten Pilar IT iLearning). Rinfo menggunakan

platform google yang memiliki banyak fasilitas free yang bisa dimanfaatkan. Selain itu Rinfo bisa dijadikan potensi untuk dapat single sign on dengan sistem TPi.

Manfaat dari penggunaan akun Rinfo tersebut sebagai akun resmi kampus, bisa dilihat dari segi keamanan yaitu akan mencegah orang dari luar institut sembarangan mengakses 10 Pilar IT di Perguruan Tinggi Raharja. Dengan adanya Rinfo ini, maka terciptalah sebuah konsep baru bernama RiDu (Rinfo for Education), yaitu pembelajaran iLearning menggunakan email Rinfo sebagai media utamanya.

Konsep Dasar Single Sign On (SSO)

Definisi Single Sign On (SSO)

Menurut Patrick Telnoni (2014: 2)[16] Single Sign On (SSO) adalah suatu mekanisme dimana masing-masing user hanya memiliki satu akun yang berfungsi sebagai identitas user satu-satunya. Satu akun ini dapat digunakan untuk meminta izin dari sistem supaya user dapat mengakses berbagai aplikasi dengan username dan password yang sama dalam session tertentu. Single Sign On mengurangi jumlah human error yang merupakan alasan kegagalan utama dari sebuah sistem.

Kategori SSO
  1. SSO untuk autentikasi (eg: OpenId, fbconnect, twitter signin) Intinya SSO server hanya memberikan service apakah user A sudah terautentikasi atau belum, SSO server tidak melakukan proses otorisasi atas user yang sedang aktif tersebut. Proses otorisasi sendiri dilakukan di setiap aplikasi. Sekarang kita lihat contoh yang ada. OpenId dan fbconnect. OpenId adalah contoh yang jelas menggambarkan SSO autentikasi ini. Ketika kita akan comment di sebuah blog dan kita bisa menggunakan OpenId. Dimana OpenId hanya memberi tahu wordpress bahwa user ini telah terautentikasi. dan wordpress sendiri bisa mendapatkan data data user seperti nama dan email. Sama halnya dengan ketika kita menggunakan fbconnect untuk hal serupa. Setelah kita terautentikasi di facebook, facebook tidak mengatur otorisasi user di aplikasi client, jadi hanya sebatas proses autentikasi.
  2. SSO untuk otorisasi (eg: OAuth, fbconnect, twittersignin)Berbeda dengan autentikasi, tugas SSO server untuk SSO-otorisasi sedikit lebih berat, karena setelah memastikan user telah terautentikasi, tugas SSO server belum selesai. Karena SSO server masih harus menghandle otorisasi untuk user tersebut. Seperti pada kasus twitter API yang menggunakan OAuth. Proses autentikasi user dan otorisasi untuk update status / timeline dilakukan oleh OAuth. Sejauh ini aplikasi jadi untuk SSO yang free dan yang adalah CAS & Josso. Keduanya hanya untuk authentication dan keduanya sama sama jalan diatas JSP. Kenapa aplikasi SSO, sejauh ini seperti yang di ketahui semuanya dibangun diatas JSP, belum pernah ditemukan yang dibangun diatas PHP.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Irwansyah (2014: 12-13)[17], Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

  1. Sebagai sarana komunikasi
  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi
  3. Sarana untuk belanja (online shopping)
  4. Bank dan investasi
  5. Hiburan
  6. Berbagi info musik, foto, video
  7. Mengakses aplikasi di internet
  8. Alat pengajaran online

Orang-orang menggunakan internet untuk bertukar informasi dengan satu sama lain di seluruh dunia. Salah satu sarana untuk melakukan ini adalah e-mail. E-mail memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Ada juga fasilitas instant messaging/chat yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang terhubung. Di dalam chat room kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak pengguna secara bersamaan, seperti diskusi berkelompok.

Kita juga bisa menggunakan internet untuk menelepon dan melakukan video chat sehingga kita bisa bertatap muka dengan orang yang kita panggil. Internet juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi untuk membahas hal-hal yang disukai, saling bertukar gambar/foto dan tempat menaruh video.

Sejarah Internet

Menurut Irwansyah (2014: 26)[17], Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969 dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung. sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

Definisi PHP

Menurut Nugroho dalam Somantri (2016:3)[18], “PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk skrip yang diletakkan di dalam serve web”.

Menurut Arief (2011: 43)[19], definisi PHP adalah sebagai berikut : PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML.

Menurut Wardana dalam Somantri (2016:2)[18], “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML (kode dasar website) dan dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks PHP yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja”.

Menurut Prasetio (2012: 122)[20], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang ditanam di sisi server”.

Menurut Oktavian (2010: 31)[21], “PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasiskan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”. Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk didonwload dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multipaltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Menurut Susila dan Triyono (2010: 3)[22], definisi PHP adalah sebagai berikut :

PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocesso yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Definisi Yii

Menurut Warsito dkk (2015 : 26)[23], “Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar”. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari “Yes It Is!”.

Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii menurut website resmi Yii Framework :

Gambar 2.3 Struktur Statis Aplikasi Yii

Sumber : Warsito dkk (2015 : 26)


Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain.

Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view.

Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller depan) yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya.

Keunggulan Yii Framework

Menurut Warsito dkk (2015 : 27)[23], Yii Framework memiliki keunggulan baik dalam segi kelengkapan, fitur, keamanan, dan paling penting adalah berkinerja tinggi serta kecepatannya yang jauh mengungguli Framework PHP lainnya. Berikut adalah beberapa keunggulan dari Yii Framework :

  1. Yii adalah framework yang menggunakan PDO (PHP Data Objects). PDO bekerja dengan membuat sebuah abstraksi akses database sehingga kita sebagai programmer tidak perlu terlalu jauh memikirkan kompatibilitas antar database.
  2. Yii adalah framework yang full OOP (Object Oriented Programming) dimana dengan OOP ini, kita lebih baik dalam memanage code, dapat menglompokkan fungsi–fungsi kedalam kelas–kelas, dapat modify program dengan lebih baik, program dapat lebih rapi dan lebih mudah dibaca.
  3. Yii menggunakan model MVC (Model View Controller). Dengan MVC kita dapat lebih terstruktur dalam membuat aplikasi kita. Kita tidak perlu membuat banyak file pada root directory aplikasi kita.
  4. Yii mempunyai lisensi BSD. Lisensi BSD tidak mengharuskan kita untuk mendeliver source code aplikasi kita.
  5. Yii mempunyai code generator (gii). Ini adalah salah satu tool yang sangat membantu kecepatan pengembangan aplikasi kita. Tool gii ini dapat mengenerate code untuk kemudian dimodifikasi oleh kita
  6. Yii mempunyai komponen untuk pengecekan input yang terintegtrasi. Ini merupakan fitur yang sangat berguna untuk keamanan.

Definisi Bootstrap

Bootstap merupakan framework ataupun tools untuk memudahkan aplikasi web' ataupun situs web responsive secara cepat, mudah dan gratis hal ini berdasarkan kutipan Husein Alatas (2013: 2)[24]. Bootsrap sendiri terdiri dari CSS dan HTML untuk menghasilkan grid, layout, typography, table, form, navigation dan lain-lain. Di dalam bootsrap juga sudah terdapat jquery plugin untuk menghasilkan komponen UI yang cantik seperti transitions, modal, dropdown, scrollspy, tooltip, tab, popover, alert, button, carousel dan lain-lain.

Dengan bantuan bootstrap kita dapat membuat responsive website dengan mudah dan dapat berjalan sempurna pada browser-browser populer seperti chrome, firefox, safari, dan opera serta internet explorer.

Bootsrap sendiri diciptakan oleh dua orang programmer twitter, yaitu Mark Otto dan Jacob Thorton pada tahun 2011. Pada saat itu programmer twitter menggunakan berbagai macam tool dan library yang mereka kenal dan suka untuk melaksanakan pekerjaan mereka, sehingga tidak ada standarisasi dan akibatnya sulit untuk dikelola sehingga Mark Otto dan Jacob Thorton tergerak untuk menciptakan satu tool atau framework yang dapat digunakan bersama dilingkungan internal twitter. Bootsrap sendiri diciptakan oleh dua orang programmer twitter, yaitu Mark Otto dan Jacob Thorton pada tahun 2011. Pada saat itu programmer twitter menggunakan berbagai macam tool dan library yang mereka kenal dan suka untuk melaksanakan pekerjaan mereka, sehingga tidak ada standarisasi dan akibatnya sulit untuk dikelola sehingga Mark Otto dan Jacob Thorton tergerak untuk menciptakan satu tool atau framework yang dapat digunakan bersama dilingkungan internal twitter.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Berikut ini merupakan definisi database menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Budi Raharjo dalam Anggaeni dan Sujatmiko (2013 : 39)[25], “Database merupakan kumpulan data-data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat. Database terbentuk dari sekumpulan data-data yang memiliki jenis/sifat yang sama.”
  2. Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015 : 61)[2], “Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field.”
  3. Menurut Irmansyah dalam Nathasia dan Wicaksono (2011 : 7)[26], “Database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai database dapat disimpulkan bahwa database adalah sekelompok data berbentuk tabel yang memiliki relasi dan dapat dikelola sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah format data baru.

Definisi Tabel

Berikut ini merupakan definisi tabel menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015 : 61)[2], “Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web.”
  2. Menurut Suprayitno dan Wardati (2012 : 96)[27], “Tabel adalah tempat dimana data itu sesungguhnya disimpan. Data tersebut membentuk baris dan kolom dengan bagian baris disebut record dan bagian kolom disebut field.”
  3. Menurut Sunarya (2013 : 10-11[28]), “Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. “
    1. Field Name : atribut dari sebuah table yang menempati bagian kolom.
    2. Record : isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu webiste.

Definisi MySQL

Berikut ini merupakan definisi MySQL menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Husni dalam Mantala dkk (2015 : 58)[1], “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak computer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.”
  2. Menurut Arief (2012 : 151)[19], “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya.”
  3. Menurut Wibowo (2013 : 64)[29], “MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL).”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai MySQL dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database yang digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Berikut ini merupakan definisi UML (Unified Modeling Language) menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut :

  1. Menurut Ranjini et al (2011 : 36)[30], definisi UML sebagai berikut “UML is commonly used in the design and implementation of any system and software architectures. UML models help to achieve functional and non-functional requirements of the system”, yang artinya bahwa UML umumnya digunakan dalam desain dan implementasi sistem dan perangkat lunak arsitektur. Model UML membantu untuk mencapai kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sistem.
  2. Menurut Alim dkk (2012 : 30)[31], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak.”
  3. Menurut Fowler dalam Syukron dan Hasan (2015 : 30)[32], “Unifield Modelling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek (OOP).”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai UML (Unified Modeling Language) dapat disimpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming) .

Jenis-Jenis UML

Menurut Nuari (2014 : 4)[33], terdapat 4 (empat) jenis UML dalam perancangan diagram model data, antara lain :

  1. Use Case Diagram
    Use case diagram digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem kepada pengguna
  2. Activity Diagram
    Activity diagram digunakan untuk menggambarkan logika, proses bisnis dan alur kerja.
  3. Sequence Diagram
    Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan scenario untuk rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan suatu output tertentu.
  4. Class Diagram
    Class diagram digunakan untuk menampilkan beberapa kelas yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang akan dirancang.

Konsep Dasar ERD

Definisi ERD

Menurut Setiawan dkk (2013 : 24-25)[34], Model ERD memiliki beberapa komponen dasar sebagai berikut :

  1. Entitas (entity)
    Entitas adalah individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
  2. Gambar 2.4 Entity

    Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24)

  3. Atribut
    Atribut adalah karakteristik (property) yang dideskripsikan oleh entitas.
  4. Gambar 2.5 Atribut

    Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24)

  5. Relasi (relationship)
    Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain.
  6. Gambar 2.6 Relasi

    Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24)

  1. Relasi (relationship)
    Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lain.
  2. Gambar 2.7 Relasi

    Sumber : Setiawan dkk (2013 : 24)


  3. Kardinalitas atau Derajat Relasi
    Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa :
    1. Satu ke satu (one to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.
    2. Gambar 2.8 One to One Relationship

      Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25)


    3. Satu ke banyak (one to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A
    4. Gambar 2.9 One to Many Relationship

      Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25)

    5. Banyak ke satu (many to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.
    6. Gambar 2.10 Many to One Relationship

      Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25)

    7. Banyak ke banyak (many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
    8. Gambar 2.11 Many to Many Relationship

      Sumber : Setiawan dkk (2013 : 25)

Konsep Dasar Flowchart

Definisi Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[35], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Sulindawati (2010:8)[36], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengopersian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan flowchart atau diagram alur adalah suatu alat yang banyak digunakan untuk membuat algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Masing-masing simbol telah ditetapkan terlebih dahulu fungsi dan artinya.

Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Sulindawati (2010:8)[36], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk sistem. Flowchart sistem terdiri dari tiga data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).
  2. Flowchart Paperwork (Document Flowchart)
    Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat atau disimpan.
  3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripeheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.
  4. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart Program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analisa sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.
  5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart Proses merupakan teknik menggambarkan rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses memiliki lima simbol khusus. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Menurut Rangkuti (2011: 199)[37], penelitian memastikan bahwa kinerja perusahaan bisa ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness dan juga lingkungan eksternal opportunities dan threats yang berada di dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. Kuadran 1
    Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi perusahaan tersebut mempunyai peluang dan kekuatan sehingga bisa memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang perlu ditetapkan dalam situasi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).
  2. Kuadran 2
    Walaupun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan/organisasi masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang perlu diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
  3. Kuadran 3
    Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini serupa dengan question mark pada BCG matriks. Fokus dari strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga bisa merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi penelitian kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.
  4. Kuadran 4
    Ini merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Kadir (2014: 416)[7] Analisa SWOT mengandung 4 (empat) bagian :1) strengths (S) atau kekuatan, 2) weaknesses (W) atau kelemahan, 3) opportunities (O) atau peluang, 4) threats (T) atau ancaman.

  1. Kekuatan menyatakan karakteristik yang memberi keuntungan untuk organisasi.
  2. Kelemahan menyatakan karakteristik yang harus diperbaiki supaya memberikan keuntungan bagi organisasi.
  3. Peluang menyatakan karakteristik yang apabila dimanfaatkan bisa memberikan.
  4. Ancaman menyatakan karakteristik yang memberikan masalah bagi organisasi sehingga perlu dilakukan penanganan untuk mengatasinya.

2. Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197)[37], tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011: 302)[38], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012: 51)[3],“Elisitasi merupakan rancangan yang di buat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi“ Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, Requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya Requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika Requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya Requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua Requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua Requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan Requirement dalamsistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna Requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan Requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka Requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan pemakai”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:.

  1. Unambiguous (tidak ambigu)
  2. Complete (lengkap)
  3. Consistent (konsisten)
  4. Modifiable (dapat diubah)
  5. Traceable (dapat dilacak)
  6. Format : Lampiran
  7. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
  3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Konsep Dasar Perangkat Lunak Pendukung

Definisi Sublime Text

Sublime Text merupakan editor HTML yang profesional mendesain, menulis kode program dan mengembangkan website, halaman web, dan aplikasi web. Dalam pengerjaanya sublime text memberikan tiga pilihan yaitu bekerja dengan menulis kode program (Menu Code), dengan pengeditan secara visual (Mode Design) dan dengan tampilan keduanya (Split Mode).

Definisi Filezilla

FileZilla suatu basis dokumentasi yang bertujuan untuk membantu mereka yang ingin mendownload, menginstal, mengkompilasi dan menggunakan Client FileZilla dan software FileZilla Server untuk mentransfer file di Internet. FileZilla Client adalah gratis, 'pen source klien FTP. Mendukung FTP, SFTP, dan FTPS (FTP over SSL/TLS). Klien tersedia di bawah banyak platform, binari untuk Windows, Linux dan Mac OS. Dalam pengembangan OJRS+ filezilla ini digunakan untuk mengedit coding OJRS+sesuai dengan keperluan pengembangan.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011: 237)[39]., “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi
    Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.
  2. Validasi
    Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:
  1. Failure
    Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tesebut.
  2. Fault
    Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.
  3. Error
    Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna..
  4. Incident
    Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.
Tipe dan Teknik Testing

Menurut Rizky (2011: 259)[39]., “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah White box dan Black box testing.

  1. White Box Testing
    Menurut Rizky (2011: 262)[39]. “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.
  2. Black Box Testing
    Menurut Rizky (2011: 265)[39], definisi Black box testing adalah sebagai berikut: Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.
    Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna. Hasil dari Black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan White box testing.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan dalam Dewi (2016: 104)[13], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisa oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Guritmo et al dalam Warsito (2013 : 28)[40], Tugas utama lain literature review adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini sehingga dapat di identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metodologi yang digunakan serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012: 3)[41], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa 8data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisa laporan keuangan perusahaan tertentu.

Menurut Guritmo et al dalam Warsito (2013 : 28-29)[40], Tujuan dalam pembuatan literature review sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps) penelitian.
  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Literature Review

Dalam upaya penelitian ini perlu dilakukan studi pustaka untuk dijadikan sebagai bahan acuan untuk memperkuat hasil penelitian dengan cara mengindentifikasikan metode yang pernah dilakukan, mengembangkan penelitian sebelumnya yang memiliki korelasi yang seimbang dengan sistem batal tambah perkuliahan. Beberapa literature review yang didapakan diantaranya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Literature Review

No

Penulis

Hasil

Adopsi

1

Muhammad Yusup, Ary Budi Warsito dan Ninu Apriyani. 2015. Pengembangan Sistem OJRS+ (Online Jadwal Rencana Studi Plus) Sebagai Media Perencanaan Jadwal Kuliah. Jurnal CCIT Vol.9 No.2  

Penelitian ini membahas tentang Fungsi utama OJRS untuk memudahkan proses pelayanan batal tambah jadwal kuliah yang cepat dan akurat. dengan menggambarkan analisa sistem menggunakandesain penelitian survey dengan teknik pengolahan kuesioner yang diolah berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan software SPS dan UML (Unified Modeling Language) diagram.

Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan peneliti mengadopsi UML (Unified Modeling Language) diagram sebagai metode perancangan sistem. Karena mempermudah memberikan deskripsi atau informasi pada setiap proses perancangan sistem.

2

Dwi Maya Suhainingsih. 2016. Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus (OJRS+) Sebagai Media Batal Tambah Penjadwalan Mahasiswa Pada : Perguruan Tinggi. Tugas Akhir. STMIK Raharja

Penelitian ini membahas tentang penerapan OJRS+ (Penerapan Online Jadwal Rencana Studi Plus) memudahkan mahasiswa dalam melakukan pengaturan jadwal mata kuliah secara online. Pada penelitian ini menggunakan metode SWOT dalam menentukan kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman berdasarkan sistem yang diterapkan.

Peneliti mengadopsi konsep metode SWOT (Strength, Weakness, opportunities, dan threats) pada metode analisa sistem karena SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek

3

Muhamad Taufik Hidayat, Rispianda, Khuria Amila. 2014.
Rancangan Perangkat Lunak Penjadwalan Perkuliahan di Jurusan Teknik Industri ITENAS. Jurnal Institut Teknologi Nasional.Vol 01 No. 01

Penelitian ini membahas tentang perancangan suatu perancangan perangkat lunak aplikasi penjadwalan perkuliahan. Perancangan perangkat lunak dimulai dengan pemodelan yangdirancang kemudian dimodelkan ke dalam diagram UML (Unified Modeling Language) dan diimplementasikan menggunakan software Visual Basic 6.0. dan dilakukan tahap pengujian menggunakan Black Box testing .

Peneliti  mengadopsi konsep pengujian sistem Black  Box Testing karena pengujian Black Box Testing yang didasarkan pada proses dan spesifikasi dari perangkat lunak yang memiliki tujuan apakah semua fungsi perangkat lunak penjadwalan perkuliahan sudah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah di definisikan.

4

Setiawan, Budi, dan Bambang Eka Purnama. 2013. Strategi Kebijakan Pembangunan Aplikasi Penyampaian Informasi Perkuliahan Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI PACITAN). IJNS-Indonesian Journalon Networkingand Security. Vol. 4 No. 3

Penelitian ini membahas tentang konsep Sistem Kredit Semester (SKS), dimana mahasiswa dapat mengatur kinerja kuliahnya dengan mandiri. Konsep SKS ini memberikan keleluasaan
kepada mahasiswa jika tidak lulus dalam satu mata kuliah, maka mahasiswa hanya mengulang mata kuliah tersebut. sistem berbasis sms, kemampuan sistem demi membantu mendapatkan
informasi, tingkat kemudahan dan kecepatan proses. Menggunakan MySQL sebagai pembuat dan
pengelola database

Peneliti mengadopsi konsep MySQL sebagai pembuat dan pengelola Database karena Sifat dari DBMS ini adalah open source. MySQL
juga merupakan program pengakses databaseyang bersifat jaringan, sehingga dapat
digunakan untuk aplikasi multi user (banyak
pengguna). Kelebihan lain dari MySQL adalah
menggunakan bahasa query (permintaan)
standar SQL. SQL adalah suatu bahasa
permintaan yang terstruktur, SQL telah distandarkan untuk semua program pengakses
database.

5

Ary Budi Warsito, Muhammad Yusup, Moh. Iqbal Awi Makaram. 2015. Perancangan SiS+ Menggunakan Metode Yii Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT Vol.8 No.2

Penelitian ini membahas tentang Sistem
Informasi SIS di Perguruan Tinggi Raharja. Metode penelitian yang dipakai adalah observasi, studi
pustaka dan dokumentasi. Metode pengembangan yang dipakai ialah metode ”waterfall”. Perangkat lunak SIS+ merupakan sebuah sistem informasi berbasis
web dan dibuat dengan Yii Framework menggunakan bahasa pemrograman PHP. ”Database management
system” (DBMS) yang digunakan dalam perangkat lunak ini adalah MySQL.

Peneliti mengambil konsep sistem informasi berbasis
web dan dibuat dengan Yii Framework menggunakan bahasa pemrograman PHP.

6

Amandeep Verma and Sakhsi Kaushal. 2012.
Deadline and Budget Distribution based Cost- Time Optimization Workflow Scheduling Algorithm for Cloud. International Journal of Computer Applications

Penelitian ini membahas tentang Metode penjadwalan yang digunakan sebagian besar dampak throughput pengguna individu maupun throughput sel. Hal ini bermanfaat untuk memeriksa
kondisi throughput untuk skenario penjadwalan yang berbeda sebelum penyebaran yang nyata dari LTE. Hal ini akan membantu merancang
algoritma dari scheduler di eNodeB tepat. Di dalam
kertas, kondisi throughput yang diselidiki untuk dua dari
kebanyakan metode penjadwalan populer, Round Robin dan proporsional untuk menunjukkan perbandingan yang baik untuk transmisi downlink.

Peneliti mengambil konsep LTE yang akan membantu merancang sebuah penjadwalan yang memudahkan proses analisa perancangan

7

Ishwari Singh Rajput-Deepa Gupta. 2012. A Priority based Round Robin CPU Scheduling Algorithm for Real Time Systems. International Journal of Innovations in Engineering and Technology (IJIET). Vol  1 Issue 3

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan pendekatan baru untuk algoritma penjadwalan round robin CPU yang meningkatkan kinerja CPU di sistem operasi realtime. Prioritas yang diusulkan-Robin Putaran algoritma CPU Penjadwalan berdasarkan didasarkan pada integrasi round-robin dan algoritma penjadwalan prioritas.

Peneliti mengambil konsep penjadwalan yang realtime dimana mahasiswa bisa melakukan pengaturan batal tambah perkuliahan secara realtime.

8

Morteza Asadi and Hassan Rashidi. 2016. A Model for Object
-Oriented Software
Maintainability Measurement. International Journal of Intelligent Systems and Application Vol. 8 No. 1

Penelitian ini memiliki tujuan pemeliharaan perangkat lunak adalah salah satu utama

karakteristik kualitas produk perangkat lunak.pemodelan tersebut telah mendapatkan evaluasi  pada kerangka terkenal seperti framework PHP. Hal tersebut sangat membantu apabila dikombinasikan dnegan model sebelumnya.

Peneliti mengambil konsep framework dengan bahasa pemrograman PHP. Dimana hal tersebut sangat membantu apabila dikombinasikan dengan model sistem yang sebelumnya

9

Penelitian yang dilakukan oleh Sung Ho Jang dkk. 2012. The Study of
Genetic Algorithm
-
based
Task Scheduling
for Cloud Computing. International Journal of Control and Automation
Vol. 5 No. 4

 

Penelitian ini membahas tentang Tugas penjadwalan adalah ada solusi untuk masalah penjadwalan tugas tidak cocok untuk komputasi Cloud karena hanya
fokus pada tujuan tertentu seperti minimalisasi waktu eksekusi atau beban kerja dan tidak penggunaan characterist
ics komputasi Cloud untuk penjadwalan tugas. Sebuah tugas scheduler di Cloud
komputasi harus memenuhi pengguna cloud dengan QoS setuju dan meningkatkan keuntungan dari awan
penyedia. Untuk mengatasi masalah penjadwalan tugas dalam komputasi Cloud, makalah ini
mengusulkan tugas
Model penjadwalan berdasarkan algoritma genetika. Dalam model yang diusulkan,
Hasil percobaan menunjukkan efektivitas dan efisiensi
algoritma genetika
-
berbasis model penjadwalan tugas dibandingkan dengan eksis tugas penjadwalan
model, yang bulat
-
robin Model penjadwalan tugas, indeks beban
-
tugas berdasarkan
Model penjadwalan, dan model penjadwalan tugas berdasarkan ABC (Algoritma Bee Colony).

Peneliti mengambil konsep penjadwalan komputasi cloud dimana fokus pada penelitian tersebut adalah seperti meminimalisir waktu eksekusi dan beban kerja. Sehingga menghasilkan output atau penjadwalan efektivitas dan efisiensi.

10

Nishtha Jatana dkk. 2012. A Survey and
Comparison of
Relational and
Non
- Relational Database. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT). Vol.8 No. 6

Penelitian membahas tentang perbandingan antara dua jenis terkemuka komponen penyimpanan database yang berlaku di industri.
Database sebagian besar berkaitan dengan pengelolaan besar
jumlah data secara konsisten, stabil, berulang
dan cepat. Fitur yang menonjol dari kedua relasional juga sebagai database non relasional telah ditetapkan yang bentuk dasar perbandingan antara dua jenis
Database. Relasional model didasarkan pada matematika
teori (set teori, teori relasional) sedangkan non database relasional mungkin atau mungkin tidak memiliki satu dasar teori matematika.
Model relasional adalah
menguntungkan ketika datang ke keandalan, fleksibilitas,
ketahanan, persyaratan skalabilitas tetapi untuk memenuhi itu kebutuhan aplikasi modern di mana data yang besar dan umumnya tidak terstruktur ;
Non
database relasional menunjukkan
tanda-tanda sejati kegunaan sini.
Berdasarkan karakteristik,
alat yang biasa digunakan dari relasional relasional dan non
database yang disebutkan bersama wi
pengantar singkat th
alat. Perbandingan telah dilakukan antara alat untuk
memberitahukan ciri khas dari alat relasional dan non
database relasional.

Peneliti mengadopsi konsep relasional pada database, yaitu dengan menggunakan MySQL (My Structured Query Language)

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

BAB V

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1 : 56-60.
  2. 2,0 2,1 2,2 Rasdiana, Erlita. 2015. Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada SiS+ Di Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
  3. 3,0 3,1 Saputra. Alhadi. 2012. “Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung”. Bandung: LAPAN.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Deepublish.
  5. 5,0 5,1 Djahir, Yulia dan Dewi Pratita, Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen, CV Budi Utama, Yogyakarta, 2014.
  6. 6,0 6,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  7. 7,0 7,1 7,2 Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi.
  8. Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. 9,0 9,1 Taufik, T. (2013). Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Sistem Keuangan Negara Republik Indonesia. Jurnal Ekonomi, 17(01).
  10. Jindan, Noval. 2015. Pengembangan Forum RhjFox Sebagai Media Diskusi dan Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir. Tangerang
  11. Leanna Vidya Yovita, M. T., & Indrarini Dyah Irawati, M. T. (2015). Jaringan Komputer dan Data Lanjut. Deepublish.
  12. Ariani, D., Fariza, A., & Prasetyaningrum, I. (2011). Optimasi penjadwalan mata kuliah di jurusan teknik informatika pens dengan menggunakan algoritma Particle Swarm Optimization (PSO). EEPIS Final Project.
  13. 13,0 13,1 Dewi. 2016. Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometric Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Skripsi. Tangerang
  14. 14,0 14,1 Rustan, Surianto. 2009, Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  15. Rahardja. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014.
  16. Telnoni, Patric., Rinaldi Munir dan Yusep Rosmansyah. 2014. Pengembangan Protokol Single Sign On SAML dengan Kombinasi Speech dan Speaker Recognition. Jurnal Cybermatika. Vol.2 No.2
  17. 17,0 17,1 Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
  18. 18,0 18,1 Somantri. 2016. Perancangan viewboard iDuHelp! Menggunakan Bootstrap Sebagai Penunjang Laporan Performa iDuHelp! Online Pada Perguruan Tinggi. Skripsi. Tangerang.
  19. 19,0 19,1 Arief, M. Rudyanto. 2011. “Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL”. Yogyakarta: Andi.
  20. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  21. b
  22. Susila, Candra Budi dan Ramadhian Agus Triyono. 2015. Sistem Informasi Nilai Mahasiswa Berbasis SMS Gateway Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Pacitan. Journal Speed–Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol.7, No.3.
  23. 23,0 23,1 Warsito, Ary Budi. 2013. Prototipe Sistem Informasi E-Jurnal Akademik Perguruan Tinggi Studi Kasus Jurnal CCIT STMIK Raharja. Tesis. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  24. Alatas, Husein. Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap, Jakarta: Lokomedia, 2013.
  25. Anggaeni, Puspita Aritias dan Bambang Sujatmiko. 2013. Sistem Informasi Tugas Akhir Berbasis Web (Studi Kasus D3 Manajemen Informatika Te Ft UNESA). Jurnal Manajemen Informatika. Vol.2, No.2 : 37-45.
  26. Nathasia, Novi Dian dan Anang Eko Wicaksono. 2011. Penerapan Teknik Kriptografi Stream Cipher Untuk Pengaman Basis Data. Jurnal Basis Data. Vol.6, No.1.
  27. Suprayitno dan Uli Indah Wardati. 2012. Pembangunan Sistem Stok Barang Dan Penjualan Pada Toko Sero Elektronik. IJCSS-Indonesian Jurnal on Computer Science Speed. Vol.9, No.3.
  28. Sunarya, Sefty. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Point Of Sales dengan Menggunakan Metode Experimental Semu (Studi Kasus : Fan Jai Nugget). Tugas Akhir. Bandung: Universitas Widyatama.
  29. Wibowo, Aan Tri. 2013. Pembuatan Aplikasi E-Commerce Pusat Oleh-Oleh Khas Pacitan Pada Toko Sari Rasa Pacitan. Indonesian Journal on Networking and Security (IJNS). Vol.2, No.4.
  30. Ranjini, K, A.Kanthimathi and Y.Yasmine. 2011. Design of Adaptive Road Traffic Control System through Unified Modeling Language. International Journal of Computer Applications. Vol.14, No.7.
  31. Alim, Yadanur, Suhartono dan Priyo Sidik Sasongko. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Jurnal Masyarakat Informatika. Vol.2, No.4
  32. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong. Jurnal Bianglala Informatika. Vol.3, No.1.
  33. Nuari, Novi. 2014. Perancangan Aplikasi Layanan Mobile Informasi Administrasi Akademik Berbasis Android Menggunakan Webservice (Studi Kasus Reg. B Universitas Tanjungpura). JustIN-Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1.
  34. Setiawan, Alexander, Liliana dan Bryan Andhika Wijaya. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Akademik SMA Katolik Taruna Jaya Sampit. Dissertation. Fakultas Teknologi Industri. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
  35. Adelia, & Setiawan, J. (2012). Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi, 6(2).
  36. 36,0 36,1 Sulindawati, dan Muhammad Fathoni. 2010. Pengantar Analisa Perancangan “Sistem”. Medan: STMIK Triguna Dharma. Vol. 9, No. 2, Agustus 2012.
  37. 37,0 37,1 Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  38. Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research: Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  39. 39,0 39,1 39,2 39,3 Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  40. 40,0 40,1 Warsito, Ary Budi. 2013. Prototipe Sistem Informasi E-Jurnal Akademik Perguruan Tinggi Studi Kasus Jurnal CCIT STMIK Raharja. Tesis. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  41. Yuniarti, Evi., dan Anita Kusuma Dewi. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.

Contributors

Siti Ela Rohilah MI