SI1314475561

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI

PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA

PT. PANCA MITRA PACKINDO


SKRIPSI





Disusun Oleh :


NIM
: 1314475561
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2019/2020


UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI

PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA

PT. PANCA MITRA PACKINDO


Disusun Oleh :


NIM
: 1314475561
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Disahkan Oleh :

Tangerang, 20 Januari 2020

Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi
       
Ketua
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
       
NIP : 006095
       
NIP : 010814


Rektor
Universitas Raharja

NIP : 000603

UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI

PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA

PT. PANCA MITRA PACKINDO


Dibuat Oleh :


NIM
: 1314475561
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Januari 2020

Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
 
(Endang Suryana, S.Sos.,M.M)
NID : 12003
 
NID : 07142





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI

PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA

PT. PANCA MITRA PACKINDO


Disusun Oleh :


NIM
: 1314475561
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

TA. 2019/2020


Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Februari 2020

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :__________
 
NID :__________
 
NID :__________





UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI

PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA

PT. PANCA MITRA PACKINDO


Dibuat Oleh :


NIM
: 1314475561
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
Konsentrasi



Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Januari 2020
Erik Setiawan
NIM. 1314475561


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAKSI

PT. Panca Mitra Packindo yang bertempatkan di kawasan Industri Manis Jl. Palem Manis II No 65 Jatiuwung Tangerang Banten ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan supplier kardus karton box, yang menyediakan berbagai macam kemasan baik untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan pribadi. Dengan pengalamannya selama 17 tahun sebagai supplier kardus karton box, telah berhasil dan selalu menjaga reputasi perusahaan. untuk menghadirkan pelayanan terbaik kepada tiap costumer. Namun pada sistem yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan seperti pengelolaan laporan hasil produksi yang masih dicatat manual menggunakan kertas/form hasil produksi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan data barang. Lalu penyimpanan data datanya masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karna tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi yang bertumpuk tumpuk di atas meja sehingga dapat meningkatkan resiko kehilangan data barang dan tercampurnya dengan laporan hasil produksi yang sudah di input. Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola laporan menjadi lebih baik lagi. Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini diharapkan sistem yang tadinya kurang detail dan akurat akan menghasilkan data yang mudah di akses oleh user.

Kata kunci : laporan hasil produksi, pengelolaan data, penyimpanan data


ABSTRACT


PT. Panca Packindo a bertempatkan Partner in the industrial area of JL. Palem Sweet Sweet II No. 65 Jatiuwung Tangerang Banten is engaged in a plastic bottle suppliers services Agro cardboard box, which provides various kinds of packing whether for needs of the industry as well as his experiences With him have been for 17 years as a supplier of plastic bottle carton boxes, Agro tlah successful and always keep the reputation of the company. to provide the best service to each customer. However, on systems that are running currently there is a shortage of such production results solidify management still logged manually using paper forms of production, so that the results can happen mistakes in recording data items. Then data storage data is still less secure and less well-ordered because the absence of good data storage like paper production results solidify the overlapping stack on the table so that it can increase the risk of data loss items and tercampurnya with the production results solidify s on input. Based on problems occurred then it needs a system that can assist the company in managing will be better again. With the change of the system based on the development of information technology is expected to a system that had less detail and Akurát day will result in a data which is easily accessible by the user.

Keywords: report the results of production, data management, data storage



KATA PENGANTAR


​Puji syukur, peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Laporan skripsi ini dibuat berdasakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PT. Panca Mitra Packindo. Lebih tepatnya di bagian operasional dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA PT. PANCA MITRA PACKINDO”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  4. Ibu Hani Dewi Ariessanti, M.Kom sebagai dosen pembimbing I yang telah membantu memberikan bimbingan, dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Endang Suryana, S.Sos,.M.M. sebagai dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Kepada Bapak Sunkie selaku stakeholder dan seluruh pegawai di PT. Panca Mitra Packindo yang telah memberikan kontribusi besar dan bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  7. Bapak dan ibu Dosen serta staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  8. Kepada kedua Orang Tua dan Keluarga tercinta yang selalu mendoakan, dan memberi dukungan moril maupun materil selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi sehingga terselasaikan dengan baik.
  9. Untuk sahabat dan teman – teman tercinta yang banyak memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata dari peneliti, peneliti berharap laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

  
Tangerang, 20 Januari 2020
   
(Erik Setiawan)
NIM : 1314475561



Daftar isi


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Panca Mitra Packindo
  2. Gambar 3.2 Usecase Diagram yang berjalan
  3. Gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram pengiriman barang baku
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Produksi
  6. Gambar 3.6 Activity Diagram Laporan
  7. Gambar 4.1 Usecase Diagram Sistem yang diusulkan
  8. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem KA. Gudang jadi
  9. Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Marketing
  10. Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Manajer
  11. Gambar 4.5 Sequence Diagram login
  12. Gambar 4.6 Diagram kelola barang
  13. Gambar 4.7 Sequence Diagram membuat data PO
  14. Gambar 4.8 Sequence Diagram update data PO
  15. Gambar 4.9 Sequence Diagram membuat surat jalan
  16. Gambar 4.10 Sequence Diagram laporan
  17. Gambar 4.11 Sequence Diagram user
  18. Gambar 4.12 Class Diagram Sistem usulan
  19. Gambar 4.13 Rancangan tampilan menu login
  20. Gambar 4.14 Rancangan tampilan dashboard
  21. Gambar 4.15 Rancangan menu data barang
  22. Gambar 4.16 Rancangan tampilan menu data PO
  23. Gambar 4.17 Rancangan tampilan data surat jalan ​
  24. Gambar 4.18 Rancangan tampilan menu laporan ​
  25. Gambar 4.19 Rancangan tampilan menu data user ​
  26. Gambar 4.20 Tampilan halaman login ​
  27. Gambar 4.21 Tampilan dashboard ​
  28. Gambar 4.22 Tampilan stock barang ​
  29. Gambar 4.23 Tampilan data PO ​
  30. Gambar 4.24 Tampilan data surat jalan ​
  31. Gambar 4.25 Tampilan data laporan ​
  32. Gambar 4.26 Tampilan data user ​
  33. Gambar 4.27 Pengujian login gagal

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 2.1 Literatur review ​​
  2. Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I ​​
  3. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II ​​
  4. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III ​​
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap Final ​​
  6. Tabel 4.1 Perbedaan sistem berjalan dan sistem usulan ​​
  7. Tabel 4.2 Tabel data PO ​​
  8. Tabel 4.3 Tabel barang ​​
  9. Tabel 4.4 Tabel user ​​
  10. Tabel 4.5 Jadwal penelitian ​​
  11. Tabel 4.6 Estimasi biaya

DAFTAR SIMBOL

Tabel 1.Simbol Use Case Diagram


Tabel 2.Simbol Activity Diagram


Tabel 3.Simbol Sequence Diagram


Tabel 4.Simbol Class Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Balakang

Dalam setiap kegiatan perusahaan, baik itu perusahaan besar, menengah maupun perusahaan kecil, perkembangan sistem komputerisasi tidak lepas dari perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. Dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkannya. Salah satu kelebihan dari sistem komputerisasi ialah menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat. Informasi yang dihasilkan tidak terlepas dari manajemen informasi yaitu pengelolaan data dimana di dalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sehingga mampu menjaga kelancaran kebutuhan informasi dalam sirkulasi data suatu sistem. Manajemen sistem informasi juga menyangkut adanya suatu database yang mampu mengorganisasikan data yang ada didalamnya sehingga informasi yang dihasilkan berpengaruh pada proses pengambilan keputusan..
PT. Panca Mitra Packindo yang bertempatkan di kawasan Industri Manis, Jl. Kawasan Industri Palem Manis II No 65 RT/RW 003/003 Kel. Gandasari, Kec. Jatiuwung - Tangerang Banten. Perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan supplier kardus (karton box), yang menyediakan berbagai macam kemasan baik untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan pribadi.
Namun pada sistem yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan, karena sistem untuk memonitoring producsion seperti planning dalam pengelolaan dan laporan produksi yang masih menggunakan microsoft excel, sehingga dapat terjadi kesalahan yang menyebabkan bagian produksi sering mengalami keterlambatan dalam memproduksi karton box. Sistem planning estimasi dalam produksi belum berjalan dengan baik karena banyak perhitungan yang tidak sesuai dengan proses produksi. Dengan adanya perubahan sistem yang didasari pada perkembangan teknologi informasi ini diharapkan sistem yang tadinya kurang detail dan akurat akan menghasilkan data yang mudah di akses oleh user. Maka hal inilah yang melandasi peneliti untuk mengembangkan sistem ini dengan melakukan penelitian dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DALAM ESTIMASI PENGELOLAAN DAN LAPORAN PRODUKSI PADA PT. PANCA MITRA PACKINDO”

Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa latar belakang yang dikemukakan diatas maka penulis mengambil beberapa pokok permasalahan yang terjadi saat ini sebagai berikut:
  1. Bagaimana sistem informasi dalam estimasi pengelolaan dan laporan produksi pada PT. Panca Mitra Packindo yang berjalan saat ini ?
  2. Apakah dengan sistem yang berjalan saat ini sudah efektif dan efisien ?
  3. Bagaimana membuat sistem dalam estimasi pengelolaan dan laporan produksi di PT. Panca Mitra Packindo agar menjadi lebih efektif dan efisien ?
  4. Apakah sistem dalam estimasi pengelolaan dan laporan produksi setelah di implementasikan dapat membantu bagian produksi?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup dan pembatasan masalah. Permasalahan yang akan peneliti bahas dalam penelitian laporan tugas akhir / skripsi ini yaitu sebatas control estimasi dan laporan pada bagian produsi, kemudian estimasi control pada bagian planning dan pendataan data PO, pendataan data customer, pendataan data karyawan sampai dengan pembuatan laporan hasil produksi pada PT. Panca Mitra Packindo.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat erat hubungannya terhadap rumusan masalah yang telah ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan akhir penelitian nantinya. Dengan adanya tujuan penelitian yaitu untuk menentukan tujuan utama apa saja yang ingin diketahui atau dihasilkan nantinya, sehingga permasalahan akan terjawab maka tujuan penelitian pun telah tercapai. Terhadap penyesuaian tersebut dalam laporan ini penulis membagi tujuan penelitian dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu:
  1. Untuk membantu bagian planning dan bagian produksi untuk memonitoring dan mengestimasi, apakah pelaksanaan sesuai dengan perencanaan atau tidak.
  2. Mengembangkan sistem informasi dalam estimasi pengelolaan dan laporan produksi pada PT. Panca Mitra Packindo agar lebih efektif dari segi waktu, efisien dari segi tenaga dan akurat dari segi laporan.
  3. Mengusulkan sistem informasi secara update agar mampu mendapatkan informasi yang tepat waktu dalam segi pengolahan data, akurat dalam segi informasi yang lengkap dan relevan.

Manfaat Penelitian

​Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Peneliti mempunyai pengalaman tentang dunia pekerjaan.
  2. Dapat mengetahui proses yang sedang berjalan khususnya pada bagian produksi mengenai pengelolaan laporan waktu dan hasil barang yang di produksi
  3. Peneliti dapat mengetahui kekurangan dan kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, sehingga dapat diatasi sebelum mengakibatkan kesalahan yang lebih besar pada PT. Panca Mitra Packindo.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan tugas akhir / skripsi sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi – asumsi dasar, pandangan - pandangan filosofis dan ideologi, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah - langkah yang harus di tempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan dan dengan cara bagaimana data tersebut di himpun dan di olah untuk digunakan dalam pembuatan laporan.
Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun laporan tugas akhir / skripsi ini sebagai berikut :
  1. Metode pengamatan langsung (Observation)
  2. Metode pengumpulan data yaitu peneliti mengadakan pengamatan langsung pada sistem estimasi dan laporan pada PT. Panca Mitra Packindo, metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai sumber informasi untuk bahan penelitian.

  3. Metode Wawancara(interview)
  4. Untuk melengkapi hasil observasi, peneliti melakukan metode wawancara atau tanya jawab untuk mendapatkan suatu data. Peneliti juga melakukan tanya jawab secara lisan terhadap staff planning PT. Panca Mitra Packindo.

  5. Metode studi pustaka
  6. Selain melakukan observasi dan wawancara peneliti juga mencari data dengan cara studi pustaka. Dalam metode ini peneliti berusaha untuk mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga peneliti mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk membantu penganalisisan dan perancangan maupun penelitian penelitian ini.

Metode Analisis

Pada metode analisa ini, penulis melakukan analisa terhadap sistem-sistem yang sudah ada dengan mempertimbangkan hal-hal, seperti bagaimana cara kerja sistem, komponen apa saja yang dapat membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem yang dianalisa dengan menggunakan metode pengumpulan data.

Metode Analisis Sistem

Metode yang digunakan peneliti untuk menganalisis sistem ini yaitu :
  1. Object Oriented Analysis (OOA)
  2. Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis beorientasi obyek dengan menggunakan perangkat lunak Unifed modelling language (UML). Ini dapat di definisikan sebagai sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Proses analisis ini dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah :

    1. Analisis pengguna
    2. Analisis pengguna ini dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi.
    3. Analisis kebutuhan fungsional, non fungsional dan pengguna
    4. Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan penggunaan yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna yang kemudian dimodelkan dengan Use Case Diagram.
    5. Analisis perilaku sistem
    6. Dilakukan dan dimodelkan dengan menggunakan Acitivy Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sebuah sistem, sedangkan sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object .
  3. Pieces (performance, information ,economics ,control ,efficienc, and servis)
  4. ​Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir bulan, sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam memonitor planning production control , memperbaiki keamanan sehingga pihak yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, mengurangi adanya kesalahan double input pada rekapitulasi billing

Metode Pengembangan

Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian skiripsi ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :
  1. Perencanaan (Planning)
  2. Tahap perencanaan merupakan tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : Perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: Mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  3. Analisis (Analysis)
  4. Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yag berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasi, menspesifikasi, membangun dan mendokumentasi dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Oriented) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity Diagram yang dilakukan melalui 4 (empat) tahap, yaitu : (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 (empat) tahapan yaitu tahap 1 (satu) mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 (dua) melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandotory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 (tiga) dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, 4 (empat) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisis kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.
  5. Desain (Design)
  6. Tahap Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigm Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : Struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS, dan detail (algoritma) procedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : Menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternative konfigurasi sistem dan menyiapakn usulan implementasi.
  7. Implementasi (Implementation)
  8. Tahap implementasi adalah tahap di mana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapakn fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.
  9. Pemiliharaan (Maintenance)
  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Testing

Metode testing yang digunakan adalah Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan kepada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: Fungis-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami laporan skripsi ini, maka laporan skripsi ini dikelompokan ke dalam beberapa sub bab pembahasan dan menggunakan sistematika penulisan / penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang informasi umum, yaitu: Latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisikan tentang definisi – definisi yang berhubungan dengan penelitian ini, berupa teori umum dan teori khusus serta definisi pendukung lain dan seperti literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisikan analisis gambaran dan sejarah singkat PT. Panca Mitra Packindo, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisis proses, analisis sistem yang berjalan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language) yang meliputi use case diagram, sequence diagram, activity diagram. Serta user requirement (elisitasi) yag terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang diusulkan, tata laksana sistem yang diusulkan, perancangan procedural, perancangan database, perancangan prototype, black box testing, evaluasi, implementasi dari sistem yang dibuat dan estimasi biaya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab INI berisi tentang menguraikan rancangan sistem yang diusulkan, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, prototype sistem dan rancangan implementasi, estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan dan saran kepada pihak – pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari laporan skripsi ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Untuk mendukung pembuatan laporan skripsi ini, perlu dikemukakan teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan skripsi ini.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi perancangan sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:
  1. Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[1], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
  2. Menurut Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65)[2], “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes, services and products are delivered”. (Desainer dapat menjadi bagian dari pengembangan sistem bisnis yang bertanggung jawab secara social dengan memberokan perspektif dan cara yang lestari untuk memahami produk dan konsumsi produksi produk dan layanan. Respons desain terhadap tanggungjawab sosial, bersamaan dengan respon bisnis, telah mencerminkan gerakan aktivis yang hebat. Memang, ini adalah tema yang berulang; dengan menangani menangani isu-isu yang berkait dengan tanggung jawab social).
  3. McKay, Stiny dkk, menjelaskan dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)[3], “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems”. (Desain teknik merupakan tahap awal yang penting dari proses inovasi yang mengantarkan produk baru ke pasar dimana tantangan social ditangani dan kekayaan dihasilkan Informasi desain teknik berkualitas tinggi sangat penting untuk pembuatan, produksi dan dukungan seumur hidup yang efektif dan efesien dari produk tersebut. Disiplin yang muncul dari informatika desain teknik menyatukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT dan Teknologi Informasi) untuk mendukung terciptanya sistem pendukung informassi teknik yang mapan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru yang dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan.”

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228), Tahap Perancangan/Desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:
  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
  1. Rancangan sistem secara umum
    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
  2. Rancangan sistem secara rinci
    Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa para ahli, di antaranya:

  1. Menurut Sutarman (2012:13)[5], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.
  2. Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[6], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”
  3. Menurut Kadir (2014:61)[7], “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
  4. Menurut Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675)[8], “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent, or interacting elements forming collective entities”.
  5. Rafika, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)[9], menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekelompok elemen yang saling terhubung, disatukan, berinteraksi dan dirancang satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component System)
  2. Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

  3. Batasan Sistem (Boundary System)
  4. Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  5. Lingkungan Luar Sistem (External Environment System)
  6. Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengruhi operasi sistem.

  7. Penghubung Sistem (Interface system)
  8. Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

  9. Masukan Sistem (Input System)
  10. Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system).

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)
  12. Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).

  13. Keluaran Sistem (Output System)
  14. Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (goal)
  16. Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik.

  17. Kontrol Sistem (Control System)
  18. Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).

  19. Umpan Balik (Feed Back)
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)[4]

  1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem Fisik (Physical System)
  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)
  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probilistic System)
  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Analisa Sistem

Berikut ini adalah pengertian Analisa Sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Taufiq (2013:153)[10], manyatakan bahwa “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Yogianto berpendapat dalam bukunya Rohmat Taufiq (2013:153)[10], menyatakan bahwa analisa sistem adalah sebagian penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem adalah penjabaran sebuah sistem untuk dievaluasi sehingga bisa diperbaiki menjadi lebih komplit”.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

Sumber informasi adalah Data. Data merupakan bentuk tunggaldata atau data item. Data didefinisikan sebagai suatu representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang direkam dalam bentuk angka, teks, simbol, gambar dan bunyi. Berikut ini adalah definisi data menurut beberapa ahli, diantaranya :

  1. Menurut Mc Leod dan Yakub (2012:5)[11], “ Data adalah kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.
  2. Menurut Hartono (2013:15), “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.
  3. Menurut Taufiq (2013:13)[10], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta”.

Klasifikasi Data

Berikut ini penguraian mengenai klasifikasi data yaitu : (Hartono, 2013:18)[12]

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
    1. Data Hitung (Enumeration/Couting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mashasiswa/ dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitung. Data hitung adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
    1. Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitaif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
    2. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah pengertian Definisi Informasi dari beberapa ahli, yaitu:

  1. Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[13],” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.
  2. Menurut Agustinus Mujilan (2012:1)[14] berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang berguna yang telah di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”.
  3. Menurut McLeod (2013:8)[15], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjado bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya .”
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” informasi adalah fakta yang telah di olah dengan cara tertentu dan menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga ​hal pokok, diantaranya yaitu (Tata Sutarbi 2012:41)[4]:

  1. Akuransi (Accurancy)
  2. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timeliness)
  4. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevansi (Relevancy)
  6. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Struktur Informasi

Struktur Informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan Hierarkis atau hubungan asosiatif: (Hartono, 2013:86)[12]

  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan”. Contoh: record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.
  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antardata (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut Taufiq (2013:17)[10], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.
  2. Menurut Sutarman (2012:13)[5],”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,instruksi) dan output (laporan,kalkulasi)”.
  3. Menurut Sutabrii (2012:46)[4], “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan”.

Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: (Pratama, 2014:11).

  1. Input (Masukan)
    Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.
  2. Output (Keluaran)
    Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.
  3. Software (Perangkat Lunak)
    Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem infromasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
  4. Hardware (Perangkat Keras)
    Komponen hardware (perangkat keras) mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun di komputer klient.
  5. Database (Basis Data)
    Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing. Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).
  6. Kontrol dan prosedur
    Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).
  7. Teknologi dan Jaringan Komputer
    Komponen terakhir di dalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi. Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input, dan output.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Barry E. Cushiag, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Kehandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitianyang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Flexibility)
    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Berikut ini adalah beberapa pengertian database menurut beberapa ahli yaitu:

  1. Anhar (2016:19)[16], “Database (basis data) dapat diartikan sebagi suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.
  2. Menurut Haerudin, Ruli Supriati, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:18), menyatakan bahwa Database merupakan salah satu komponen penting didalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan Database dalam sistem informasi disebut dengan Sistem Database (Database Systemi).
  3. Raharjo berpendapat (2011:3), “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.
  4. Menurut Kustiyaningsih (2011:146), “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.
  5. Sedangkan menurut Untung Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[17], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.
  6. Sunguk Lee berpendapat dalam “International Journal Of Database Theory and Application vol.5, No. 1, March 2012 Database is an ordered collection of related data elements intended to meet the information needs of an organization and designed to be shared by multiple users”. (Database adalah kumpulan elemen data terkait yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi dan dirancang untuk dibagikan oleh banyak pengguna).

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut: (Anhar, 2016:20)[16]

  1. Database Administrator adalah Orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah Pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah Pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Planning Production

Definisi Monitoring

  1. Menurut Ika Nur Khanna (2013:15) , “Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project”.
  2. Imam Prasetyo (2013:16) berpendapat bahwa, Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Jaringan Komputer. Monitoring jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan.
  3. Berdasarkan kutipan diatas maka dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah suatu kegiatan yang dimana melakukan proses memantau sebuah projek terhadap perubahan yang sedang berjalan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh jaringan komputer.

Definisi Planning/Perencanaan

Perencanaan adalah proses yang mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses-peroses yang penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan (planning) fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan.�

Definisi Production Control

Definisi utama dari Production Control itu sendiri adalah Memastikan dan Menjaga keseimbangan antara Supply, Demand dan Cost untuk keperluan kegiatan Produksi berjalan lancar sehingga seluruh permintaan customer terpenuhi dengan baik serta mensinergikan usaha dari berbagai bagian agar mendapatkan hasil yang lebih Cepat, Tepat dan Akurat. Sehingga sasaran atau target dapat terselesaikan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dan yang paling banyak dialami dilapangan adalah Pada saat terjadi permasalahan dilapangan maka dengan menggunakan konsep Production Control setiap permasalahan yang timbul akan lebih cepat teratasi.

Konsep Dasar Laporan

Definisi Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008:250). “laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor telah melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.

Jenis Jenis Laporan

  1. Laporan Ilmiah
    Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati.
  2. Laporan Teknis
    Laporan tentang hal teknis penyelenggaraan kegiatan suatu badan atau instansi. Laporan teknis mengandung data objektif tentang sesuatu. Data objektif dalam laporan teknis itu juga mengandung sifat ilmiah,tetapi segi kepraktisannya lebih menonjol. Sehingga yang dimaksud dengan laporan teknis adalah suatu pemberitahuan tentang tanggung jawab yang dipercayakan, dari si pelapor (perseorangan, tim, badan, atau instansi) kepada si penerima laporan tentang teknis penyelenggaraan suatu kegiatan dan Dalam laporan teknik manusia menggunakan bahasa tulis untuk mengkomunikasikan gagasan, paham, serta hasil pemikiran dan penelitian.

Tujuan Laporan

  1. Mengenal pasti masalah
  2. Memberikan maklumat dan fakta
  3. Mencadangkan penyelesaian
  4. Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan
  5. Membuat kesimpulan
  6. Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti
  7. Membuat rekod sesuatu peristiwa
  8. Menganalisi aktiviti perniagaan
  9. Mensintesis sesuatu pelan tindakan
  10. Menguraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll.

Manfaat Laporan

  1. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
  2. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
  3. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
  4. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.

Ciri-Ciri Laporan

  1. Ringkas, Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
  2. Lengkap, Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan..
  3. Logis, Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
  4. Sistematis, Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

Konsep Dasar Produksi

​Definisi Produksi

  1. Menurut Rosnani ginting (2007:5), “Produksi adalah mengubah barang agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.
  2. Menurut (Ace Partadireja, 1987 : 21). “Produksi menghasilkan barang dan jasa sedangkan bagaimana tahapan tahapan produksi dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.

Karakteristik Produksi

  1. Mempunyai komponen – komponen atau elemen – elemen yang saling berkaitan satu sama laian dan membentuk satu kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen structural yang membangun sitem produksi itu.
  2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya yaitu menghasilkan produk (barang dan jasa) berkualitas yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar.
  3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tambah input menjadi output secara efektif dan efisien.
  4. Mepunyai mekanisme yang mengendalikan pengoprasian, berupa optimalisasi pengalokasian sumber daya.

Tujuan Produksi

  1. Produktivitas
    Tujuan pertama keberhasilan industri manufaktur adalah keuntungan jangka panjang yang didasari produktivitas. Tujuan lainnya adalah melakukan efisiensi biaya pada tahap perancangan, perencanaan, pemrosesan, penyimpanan dan transportasi. Pendekatan baru dewasa ini memiliki tujuan tambahan berupa pemendekan lead time proses manufaktur, inventory yang rendah dan hasil luaran total yang lebih baik. Lead time diusahakan lebih singkat atau paling sedikit sama dengan yang tercantum pada kontrak kerja. Inventory yang lebih rendah akan memberikan dampak bahwa working capital yang akan dikeluarkan dapat diinvestasikan menjadi peralatan produksi baru dan ruangan yang digunakan untuk penyimpanan menjadi lebih kecil, aliran manufaktur yang dihasilkan lebih transparan, resiko kerusakan lebih kecil dan lead time menjadi lebih pendek karena antrian pada pusat kerja (work center) lebih sedikit. Perbaikan luaran secara total diwakili melalui lahirnya sistem FMS (Flexible Manufacturing System) atau FAS (Flexible assembly system). Jika perancangan tahap awal dan pengoperasian sistem tersebut salah atau tidak sesuai maka tujuan yang diinginkan tidak akan tercapai. Yang mana tujuan tersebut adalah menghasilkan tingkat kesalahan proses yang kecil dan kesalahan produk yang dapat ditoleransi, kompensasi selama pemberhentian produksi kecil dan pemeliharaan yang lebih mudah atau koreksi dilakukan dengan sendirinya.
  2. Fleksibelitas
    Fleksibelitas menjadi tujuan penting pada banyak perusahaan. Seringkali jadwal induk produksi (master production schedule) berubah sangat cepat berkenaan dengan jumlah dan jenis produk yang diterima. Untuk melakukan fleksibelitas akibat perubahan yang terjadi maka sumber kapasitas harus diatur melalui penerimaan pesanan yang lebih sedikit, produk yang masuk atau keluar ditentukan oleh unit produksi, melakukan subkontrak proses manufaktur atau mengadaptasi penggunaan mesin otomatis multi guna. Implementasi teknologi baru harus dilakukan secara bersamaan untuk aliran dan pengendalian informasi. Pada saat merencanakan pemasangan suatu peralatan, perlu dipertimbangkan bahwa peralatan tersebut dapat ditata ulang kembali dengan biaya yang murah, sehingga menjamin tingkat fleksibelitas yang lebih besar. Fleksibelitas diperlukan juga pada penjadwalan dan pengendalian proses manufaktur.
  3. ketertarikan lingkungan kerja
    Pada saat merancang awal atau merancang ulang fasilitas, perhatian harus ditujukan untuk membuat ketertarikan terhadap tempat kerja. Pertimbangan harus memperhatikan segi fisik dan mental pekerja. Segi fisik pekerja dikurangi melalui penggunaan mesin, dan segi mental dipengaruhi sistem informasi dan penggunaan teknologi komunikasi dalam mengendalikan dan mengarahkan pekerjaan. Komputer dirancang sebagai alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan, sedangkan operator akan menentukan pencapaian hasil pekerjaan. Pekerja harus dapat mengkaitkan hasil pekerjaan yang dilakukan tanpa merasa tertekan oleh aktivitas yang sangat padat. Struktur kerja baru akan memiliki efek yang harus dipertimbangkan dalam bentuk biaya. Perhatian terhadap kualitas produk dan pemberdayaan (utilization) mesin harus dipertimbangkan juga karena akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan perusahaan.

Jenis Produksi

  1. Just In Time (JIT)
  2. Merupakan suatu pendekatan di dalam sistem produksi yang memiliki prinsip dasar membuat produk dalam jumlah, jenis, dan waktu yang sesuai dengan kebutuhan. Jika ketiga parameter tersebut dapat dijalankan pada semua tahapan proses, maka persediaan atau stok yang minimum akan dicapai (menghindari penumpukan produk, karena pemrosesan produk segera dilakukan). Tujuan utamanya memperoleh “shorter lead time”, sehingga akan dicapai penghematan biaya. Beberapa faktor yang harus dipenuhi agar JIT dapat dilakukan dengan baik adalah:

    1. Melakukan produksi campur merata (produksi yang memungkinkan berbagai jenis barang diproduksi secara berselingan dalam satu line produksi yang sama untuk satuan waktu tertentu, dan semua jenis barang tadi diproduksi dengan perbandingan yang sama / atau rata tanpa adanya stok diantara proses).
    2. Aliran proses yang kontinyu.
    3. Standardisasi kerja yang efisien (takt time yang efisien dan stok produk in process / WIP yang optimum)
    4. Penerapan production pulling system: Kanban proses / produksi.
  3. Kaizen
  4. Merupakan salah satu “tools” yang digunakan untuk mencapai Excellent Production Operation. Kaizen diartikan sebagai continuous improvement yang dilakukan secara bertahap, berlanjut, unlimited time (dari waktu ke waktu). Proses yang dilakukan memiliki tahapan:

    1. Penetapan standard kerja.
    2. Proses pencapaian.
    3. Pemeriksaan atas hasil yang didapat.
    4. Serta peningkatan ke standard kerja yang lebih tinggi.

    Tujuan penerapannya adalah untuk menurunkan man hour sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Penurunan tersebut dapat dilakukan melalui:

    1. Meneliti gerakan operator dalam bekerja (mengurangi aktivitas yang tidak menambah nilai tambah / pemborosan).
    2. Memperhatikan waktu kerja dari masing-masing operator (cycle time)
    3. Pengaturan kembali job operator.
    4. Melakukan improvement melalui operator improvement maupun facility improvement.
    5. Melakukan pengaturan lokasi kerja sebaik mungkin sehingga penggunaan waktu akan efektif dan terciptanya kombinasi pekerjaan yang lebih baik.
  5. MRP (Material Require Planning)(JIT)
  6. Pengendalian menitikberatkan pada perencanaan kebutuhan berdasarkan material pembentuk rakitan. Daftar kebutuhan material secara lengkap ditentukan berdasarkan bill of material, dan pemesanan dilakukan sesuai dengan urutan perakitan komponen yang terdiri atas sub atau sub-sub pembentuk unsur rakitan. Fungsi yang ada di organisasi bersinergi untuk merencanakan dan mengendalikan produksi sesuai kebutuhan material pada perakitan mesin.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq (2013:154)[10], “Analisis PIECES merupakan analisis yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Kehandalan (Performance)
  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).
    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi. Hal ini dapat disesuaikan juga dengan kapasitas komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.
  3. Informasi (Information)
  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)
  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Kontrol (Control)
  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)
  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.
    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.
    3. Data diproses secara berlebihan.
    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.
    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.
  11. Analisis Layanan (Services)
  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.
    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.
    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.
    4. Sistem tidak mudah dipelajari.
    5. Sistem tidak mudah digunakan.
    6. Sistem canggung untuk digunakan.
    7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), diantaranya :

  1. Menurut Alim (2012:30)[18], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.
  2. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:13), “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirment, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.
  3. Menurut K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN: 2277128X Vol.2, Isue.2 [19]“The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).
  4. Menurut Fergus. U. Onu & Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506), “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.
  5. Nugroho (2013:6)[20], berpendapat bahwa ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berdasarkan gambar atau grafik yang berfungsi untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun serta melakukan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembang perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).”

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah diagram UML, menurut Henderi, dkk (2012:6)[21] yaitu :

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu.
  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
  3. Sequence Diagram
    ​Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

  1. Internet merupakan singkatan dari interconnection networking, pengertian secara harfiahnya ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliyaran pengguna diseluruh dunia.
  2. Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No. 3[17], “Internet adalah menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

  1. Mujiyana dan Inge Elissa (2013) menyatakan bahwa, Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk dan jasa sehinggan cukup banyak perusahaan penjualan barang dan jasa yang membuat website atau dapat disebut dengan istilah ecommerce. Website juga terbukti menjadi media informasi yang diminati selain media informasi lainya. Hal ini disebabkan karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global dan informasinya yang up to date.
  2. Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62)[22], WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video dan file multimedia lainnya hanya dapat menggunakan web.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan web adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.



Konsep dasar Node.Js

Pengertian Node.Js

Node.Js adalah perangkat lunak yang didesain untuk mengembangkan aplikasi berbasis webdan ditulis dalam sintaks bahasa pemrograman JavaScript. Bila selama ini kita mengenal JavaScript sebagai bahasa pemrograman yang berjalan disisi client / browser saja, Maka Node.Js ada untuk melengkapi peran JavaScript sehingga bisa juga berlaku sebagai bahasa pemrograman yang berjalan disisi server, sepefrti halnya PHP, Ruby, Perl, dan sebagainya. Node.js memiliki pustaka server HTTP sendiri sehingga memungkinkan untuk menjalankan server web tanpa ​menggunakan program server web seperti Apache atau Nginx.

Untuk mengeksekusi JavaScript sebagai bahasa server diperlukan engine yang bagus. Engine JavaScript dari Google bernama V8-lah yang dipakai oleh Node.js yang juga merupakan engine yang dipakai oleh browse Google Chrome.

​​Node.Js pertama kali diciptakan dan diperkenalkan oleh Ryan Dahl, pada tahun 2009 sehingga JavaScript bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman disisi server, sekelas dengan PHP, ASP, C#, Ruby dan lain sebagainya. Ryan Dahl adalah seorang pengembang dari Joyent yang merupakan sebuah perusahaan perangkat lunak dan infrastruktur Cloud. Ia memiliki ketertarikan dengan penerapan single-threaded pada bahasa pemrograman sisi server dan memilih JavaScript sebagai bahasa untuk Node, setelah sebelumnya mencoba menggunakan Haskell, Lua dan C.

Konsep Dasar PostgreSQL

Pengertian PostgreSQL

​PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas menurut perjanjian lisensi BSD. Peranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL menyediakan fituryang berguna untuk replikasi basis data. Ftiur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain : DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan lain-lain.

Konsep Dasar SDLC (System Development Life Cycle)

Definisi SDLC (System Development Life Cycle)

Baswananda (2014:4) “Metode SDLC (System Development Life Cycle) adalah tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi yang pertama kali dikembangkan yang dilakukan oleh analisis sistem dan programmer untuk membangun sebuah sistem informasi.

​Langkah-langkah Metode SDLC (System Development Life Cycle)

Metode SDLC ini sering dinamakan sebagai proses pemecahan masalah, yang langkah-langkahnya adalah: Baswananda, 2014:5).

  1. Analisis. Tahap mempelajari sistem informasi yang sedang berjalan sangat berguna untuk mengetahui sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh masalah, sehingga akan menghasilkan pelaporan yang mengungkapkan adanya permasalahan.
  2. Perancangan. Memahami bagaimana menterjemahkan keinginan pemai sistem informasi tersebut, untuk memulai merancang suatu sistem informasi tersebut ke dalam bahasa komputer, untuk memulai merancang suatu sistem informasi baru yang meliputi: input, file-file database dan output, bahasa yang digunakan, metode dan prosedur serta pengendalian.
  3. Penerapan. Hasil penyusunan sistem informasi adalah sebuah software computer yang siap digunakan bagi kebutuhan user untuk dioprasi.
  4. Pemeliharaan. Pemeliharaan yang dilakukan analisis adalah dengan melakukan perbaikan dan pemeliharaan pada kesatuan atau kegagalan yang timbul dalam penggunaan sistem informasi.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Archarya dan Pandya (ISSN-2277-1956-Vol.2), “Black Box Testing is a software testing techniques in which functionality of the software undertest (SUT) is tested without looking at the internal code structure”. “Black Box Testing adalah tekhnik pengujian perangkat lunak dimana fungsionalitas perangkat lunak (SUT) diuji tanpa melihat struktur kode internal.

Definisi dan Konsep React Js

React Js adalah sebuah pustaka / library JavaScript yang bersifat opensource untuk membangun User Interface yang dibuat oleh Facebook. React Js hanya mengurusi semua hal yang berkaitan dengan tampilan dan logika disekitarnya. Reac Js ini diciptakan untuk : “Membangun aplikasi skala besar dengan data yang berubah dan terus berubah dari waktu – kewaktu.”

Beberapa Keunggulan React Js

  1. Mudah dipahami
    Gaya penulisan yang deklaratif membuat React Js mudah dipahami dan membuat React Js mudah diprediksi jika ada kesalahan penulisan kode.
  2. JSX
    JSX adalah sebuah extension JavaScript yang digunakan React untuk menulis HTML didalam JavaScript.
  3. Modular
    Untuk membuat aplikasi dengan skala besar kita dapat menulis kode dengan skala yang lebih kecil untuk disatukan menjadi aplikasi utuh, dan dapat digunakan kembali (reusable).
  4. Scalable
    Reat Js dapat menangani sebuah program dengan skala yang besar yang dapat menampilkan perubahan data yang sangat kompleks.
  5. Flexibel
    Dengan belajar 1 library dapat membuat aplikasi Web, Mobile, maupun Desktop.
  6. Effisien dan cepat
    React Js menciptakan Virtual DOM untuk mempercepat urusan perubahan DOM. Semua operasi dikerjakan didalam virtual DOM, setelah selesai react js menulis perubahan dalam DOM.
  7. Mudah Debugging
    Ketika mulai menggunakan rect js, jangan lupa menginstall extensi resmi react js. Dapat mudah menjelajah Virtual DOM pada aplikasi yang sudah dibuat, sehingga jika ada bug bisa cepat ditemukan.
  8. SEO Bagus
    Salah satu masalah terbesar dari library JavaScript adalah mereka tida support search engine. Meskipun sudah banyak perbaikan, mesin pencari masih mengalami kesulitan. Namun tidak dengan react js, dapat menjalankan react js pada server dan Virtual DOM diberikan ke browser sebagai halaman web sehingga sangat support SEO.

Definisi dan Konsep OOAD (Object Oriented Analysis Design)

Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:103), menyatakan bahwa “Pendekatan berorientasi merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata”. Berikut ini adalah beberapa konsep dasar yang harus dipahami tentang metodologi berorientasi objek:

  1. Kelas (Class)
    Kelas kumpulan objek-objek dengan karakteristik yang sama. Kelas merupakan definisi static dan himpunan objek yang sama mungkin lahir atau diciptakan dan kelas tersebut. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (operasi/metode), hubungan (relationship), dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan dan kelas yang lain, dimana atribut dan kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru. Kelas merupakan bentuk struktur pada kode program yang menggunakan metodologi berorientasi objek. Kelas secara fisik adalah berkas file yang berisi kode program, dimana kode program merupakan semua hal yang terkait dengan nama kelas.
  2. Objek (Object)
    Objek adalah abstraksi dan sesuatu yang mewakili dunia nyata sepeti benda, manusia, satuan, organisasi, tempat, kejadian, struktur, status, atau hal-hal lain yang bersifat abstrak. Objek merupakan suatu entitas yang mampu menyimpan informasi (status) dan mempunyai operasi (kelakuan) yang dapat diterapkan atau dapat berpengaruh pada status objeknya.
  3. Metode (Method)
    Operasi atau metode atau method pada sebuah kelas hampir sama dengan fungsi atau prosedur pada metodologi struktural. Sebuah kelas boleh memiliki lebih dari satu metode atau operasi. Metode atau operasi yang berfungsi untuk memanipulasi objek itu sendiri. Operasi metode merupakan fungsi atau transformasi yang dapat dilakukan terhadap objek atau dilakukan oleh objek.
  4. Atribut (Attribute)
    Atribut dari sebuah kelas adalah variable global yang dimiliki sebuah kelas. Atribut dapat berupa nilai atau elemen-elemen data yang dimiliki oleh objek dalam kelas objek. Atribut dipunyai secara individual oleh sebuah objek, misalnya berat, jenis, nama, dan sebagainya. Atribut sebaiknya bersifat bersifat privat untuk menjaga konsep enkapsulasi.
  5. Abstraksi (Abstraction)
    Prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.
  6. Enkapsulasi (Encapsulation)
    Pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek untuk menyembunyikan implementasi dan objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya.
  7. Pewarisan
    Mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.
  8. Antarmuka (Interface)
    Antarmuka atau Interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat di implementasikan oleh kelas lain. Sebuah kelas dapat di implementasikan lebih dari satu antarmuka dimana kelas ini akan mendeklarasikan metode pada antarmuka yang dibutuhkan oleh kelas itu sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada antarmuka yang di implementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka.
  9. Reusability
    Pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinsiikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut. Misalkan dalam sebuah aplikasi peminjaman buku diperlukan kelas anggota, maka ketika membuat aplikasi penyewaan VCD, kelas anggota ini bisa digunakan kembali dengan sedikit perubahan untuk aplikasi penyewaan VCD tanpa harus membuat dari awal kembali.
  10. Generalisasi dan Spesialisasi
    Menunjukan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus. Misalnya kelas yang lebih umum (generalisasi) adalah kendaraan darat dan kelas khusunya (spesialisasi) adalah mobil, motor, dan kereta.
  11. Komunikasi Antar Objek
    Komunikasi antar-objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dan satu objek ke objek lainnya.
  12. Polimorfisme (polymorphism)
    Kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program.
  13. Package
    Package adalah sebuah kontainer atau kemasan yang dapat digunakan untuk mengelompokkan kelas sehingga memungkinkan beberapa kelas yang berama-sama disimpan dalam package yang berbeda.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

  1. Menurut Guritno dkk (2011:86)[23], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan peneliti yang kita rumuskan”. Jika dapat menemukan jawaban pertanyaan peneliti tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.
  2. Menurut Mulyandi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Langkah-Langkah Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:87)[23] dalam melakukan kajian Literature review, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi kesenjangan (Identify gaps) penelitian ini.
  2. Menghindari membuat ulang (Reinveting the wheel) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh oranglain.
  3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.
  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.
  5. Mengetahui orang lainyang ahli dan mengerjakan di area penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan konstribusi sumber daya berharga.

Study Pustaka (Literature Review)

Literature adalah kesesasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas, antara lain:

No Identitas dan Penulis Metode Hasil Penelitian
1 Nurjaya, Dhemas E. Rilian Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana[24] Pada pnelitian ini dilakukan pembuatan sistem traking yang baru menggunakan metode prototype untuk menggantikan GPS traker sebelumnya Sistem menunjukan bahwa sistem traking yang baru memiliki kelebihan dibanding dengan sistem tracking yang lama dan dapat dipakai untuk menggantikan sistem yang lama
2 Angga Jaka Nugraha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung. Pengaruh Implentasi enterprise resoure planning dan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja perusahaan 2017[25] Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi empiris dengan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuisioner dan penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Uji Validitas dan realibilitas angket menggunakan korelasi Pearson Product Moment dan Alpha Cronbach’s. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh Enterprise Resource Planning (ERP) dan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) terhadap Kinerja Perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan. Secara Parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa Enterprise Resource Planning memberikan kontribusi terhadap Kinerja Perusahaan di PT.Telekomunikasi
3 Ika Dian Permatasari Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tingga Manajemen dan Ilmu Komputer Stmik Raharja. Perancangan sistem informasi stock control material pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia 2014[26] Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil akhir yang dicapai dari penulisan Skripsiini yaitu terbentuknya suatu prosedur sistem dengan menggunakan program UML (UnifiedModeling Language) yang menggambarkan analisa sistem yang berjalan dan analisa sistem yang diusulkan. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse.
4 Magdalena Karismariyanti (International) Conference Computer System 2014)[27] A Proposed Framework for Accounts Receivable Information System (ARIS) Development Software development is using Waterfall Model System Development Life Cycle (SDLC), DFD, ERD, black box and white box testing bahasa pemrograman Java Aplika​si yang dikembangkan bernama ARIS (Account) Receivable Information System)
5 Yevale, Miss Mohini R.Malpure, Ram S. Varma, Miss.Kirti P. Wadje (Imperial Journal​of Interdisciplinary Research,2016) College Information Monitoring System using Java (DigiCampus)[28] Programming language, database MySQL ditujukan untuk memantau informasi siswa,​staff, perpustakaan,

Adapun kesimpulan dari ke 5 (lima) literature review di atas adalah dengan adanya sistem pengelolaan barang yang terkomputerisasi dapat memudahkan karyawan dalam mengelola data barang agar menjadi lebih baik lagi.





BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Panca Mitra Packindo yang bertempatkan di kawasan Industri Manis Jl. Palem Manis II No 65 Jatiuwung Tangerang Banten ini bergerak dalam bidang jasa pelayanan supplier kardus karton box, yang menyediakan berbagai macam kemasan baik untuk kebutuhan industri maupun kebutuhan pribadi.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Panca Mitra Packindo didirikan pada tahun 2001 oleh Bapak Handoko Setya, seorang professional di bidang pabrik karton yang juga menjabat sebagai direktur di PT. Panca Mitra Packindo. Saat ini PT. Panca Mitra Packindo mempunyai lebih dari 360 pekerja terampil yang mendukung perusahaan untuk menyediakan berbagai pilihan produk berkualitas tinggi dari vendor bersertifikat dan membuat PT. Panca Mitra Packindo dapat menawarkan aneka produk unggulan dengan harga yang bersaing.

Pada tahun 2013, PT. Panca Mitra Packindo membuka pabrik karton box baru di Boyolali, Jawa Tengah. Dibukanya pabrik karton ini memperkuat posisi Perusahaan sebagai supplier kardus terkemuka di industri kotak karton, meningkatkan volume produksi, dan membawa produk perusahaan lebih dekat ke pasar Jawa Tengah.

Visi Dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan
  2. Menjadi perusahaan penyedia karton box berkualitas dan menjadi yang terbaik dibidangnya.

  3. Misi Perusahaan
    1. Memberi nilai tambah untuk para pemegang saham.
    2. Memproduksi dan menyediakan produk yang berkualitas.
    3. Membangun kedekatan hubungan untuk kemitraan jangka panjang.
    4. Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan antara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Dan untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu struktur organisasi. Sama hal nya dengan PT. Panca Mitra Packindo mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab

Pola-pola struktur organisasi manajemen perusahaan PT. Panca Mitra Packindo hanya berbagai tugas dan tanggung jawab di masing-masing ini berdasarkan dari struktural yang penulis analisa yaitu dijelaskan sebagai berikut:

  1. Presiden Direktur
  2. yaitu pucuk pimpinan tertinggi yang mengatur jalannya manajemen perusahaan, Tugas dan tanggung jawab Presiden Direktur sebagai berikut:

    1. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
    2. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.
    3. Mengatur investasi, alokasi, dan divestasi perusahaan.
    4. Memimpin direksi
  3. Direktur Utama
  4. Di bawah ini wewenang dan tanggung jawab Direktur utama :

    1. Menetapkan garis-garis kebijakan perusahaan dan menetapkan tujuan perusahaan.
    2. Memiliki wewenang dalam menangani masalah keuangan, mencari dan mengatur penggunaan dana untuk kelancarkan oprasi perusahaan.
    3. Membuat rencana pengembangan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan panjang.
  5. Top Manager
  6. yaitu seorang pimpinan Manajer yang mempimpin seluruh bagian vital aktifitas yang ada pada manajemen perusahaan, dalam Top Manager ini memiliki beberapa fungsional bagian vital dari bidang eksternal sampai dengan bagian internal manajemen pengelolaan usaha pada perusahaan, diantaranya pada bagian Top Managemen ini akan dijelaskan dibawah ini sesuai dengan bagiannya masing-masing, diantaranya:

    1. Manager Marketing, bertugas melakukan koordinasi kepada team departemennya terhadap penyelenggaraan pemasaran maupun penawaran terhadap pihak yang membutuhkan jasa perusahaan
    2. Manager Purchesing Pusat, bertugas sebagai penegendali dan pengelolaan atas seluruh bentuk logistik dan material kebutuhan manajemen perusahaan. Dengan perincian tugas dan tanggung jawab diantaranya:
      • Melaksanakan hubungan interaksi dengan pihak antar departemen atas kebutuhan logistik perusahaan.
      • Mengelola pengadaan logistik setiap departermen perusahaan.
      • Mengadakan reporting kegiatan taransaksi logistik atau bahan baku produksi pada Manager Purchasing Pusat.
      • Mengawasi bentuk administrasi purchasing dalam lingkup manajemen departemen.
    3. Manager Finance, bertugas mengawasi segala bentuk transaksi keuangan yang berlangusung dalam manajemen perusahaan di bawah pengawasan Direktur Utama.
    4. Manager PPC (Planning Production Control), manajer pimpinan yang bertugas dalam manajemen dan berkewajiban bertanggung jawab atas seluruh proses produksi hasil output yang di produksi oleh perusahaan. Untuk penjabaran tugas dan tanggung jawab Manager PPC diantaranya
      • Membuat perencanaan schedule proses produksi pada departemen produksi.
      • Membuat susunan jobdesk dan urutan produksi yang sesuai dengan permintaan dari client.
      • Menentukan kebutuhan material produksi yang dibutuhkan dalam proses produksi, sesuai dengan diskusi pimpinan dan penyesuaian terhadap client.
      • Menentukan inputan material, alat, mesin, dan pekerja serta memberikan otoritas untuk memulai kegiatan produksi pada waktu yang telah diputuskan.
      • Memonitoring dan menindaklanjuti seluruh kegiatan selama proses produksi hingga menghasilkan output hasil produksi jadi dan layak untuk di alihkan ke tahap packing hasil jadi.
  7. Manager Departemen
  8. Tugas utama seorang manager departemen disini yaitu seorang ​yang memimpin setiap departemen yang dinaunginya, untuk ​memastikan jalannya proses kinerja sesuai dengan departemennya ​masing-masing.

    1. Adm. Purchasing Pusat, bertugas bertanggung jawab atas administrasi aktifitas terhadap seluruh logistik yang ada pada proses manajemen perusahaan dengan selalu berkomunikasi dengan Adm. Purchasing Departement dan bertanggung jawab laporan kepada Manager Purchasing Pusat.
    2. Team Accounting, yaitu menjalankan seluruh prosedur perintah kerja sesuai dengan jobdisk dengan melalukan dokumnetasi data keuangan yang bersangkutan terhadap seluruh aktifitas pengeluaran dan pemasukan yang ada. Diantaranya dalam bentuk dokumentasi tertulis berupa laporan data keuangan keseluruhan sampai dengan aktifitas terkecil dalam manajemen perusahaan.
    3. Manager Production, memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap seluruh proses pelaksanaan produksi yang ada dalam menjalankan sebuah proyek, baik dalam sisi internal maupun eksternal. TugasdantanggungjawabManager Productionsebagai berikut
      • Menentukan perencanaan pengorganisasian jadwal kerja pada proses produksi untuk masing-masing karyawan pada bagian produksi.
      • Memberikan penjelasan setiap pesanan proses kinerja pada setiap project yang ada kebagian produksi.
      • Menindak lanjuti perkembangan setiap minggu kebagian produksi.
      • Mengatur waktu pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.
      • Mengatur posisi pengawas kualitas di masing-masing titik pekerjaan.
  9. QC (Quality Control)
    1. Memberikan perintah kepada bagian produksi sesuaai kesepakatan marketing dengan customer.
    2. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi.
    3. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya.
    4. Memastikan kualitas barang produksi sesuai standar.
  10. Gudang Baku
    1. Menerima dan mencocokkan semua barang-barang yang datang dari supplier.
    2. Mengecek sesuai dengan order dan didukung oleh Purchase Order.
    3. Menulis Receiving Report untuk semua barang-barang yang datang.
    4. Menyimpan barang bahan baku di gudang baku.
  11. Operator/Produksi
    1. Melaksanakan proses produksi dan prosedur kualitas sesuai dengan ketentuan suatu perusahaan mengoprasikan mesin dan mengontrol.
    2. Mengatur dan mengontrol bahan baku proses produksi sehingga menjadi bahan jadi dengan ketentuan target yang telah di berikan perusahaan.
    3. Memahami kerja dengan standar keamanan, kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.
  12. Gudang Jadi
    1. Menerima barang yang telah selesai di produksi.
    2. Mengecek jumlah barang yang telah di berikan bagian produksi.
    3. Menyimpan barang hingga waktu pengiriman.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Tata laksana sistem yang berjalan menjelaskan tentang prosedur atau alur kerja dan pelaksanaan sistem persediaan material yang sedang berjalan pada PT Trijaya Abadi Kusuma. Analisa tata laksana sistem yang berjalan ini digambarkan melalui diagram alur kerja dan rancangan prosedur sistem dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language).

Prosedur Sistem yang Berjalan

Prosedur sistem yang saat ini sedang berjalan pada bagian produksi di PT. Panca Mitra Packindo yaitu :

  1. Gudang baku menerima barang bahan baku dari supplier.
  2. Lalu bagian produksi menerima perintah dari QC.
  3. Kemudian bagian produksi membuat BPB (Bon Pengambilan Barang) untuk permintaan pengambilan barang di Gudang baku, dan staff gudang baku akan mengeluarkan barang sesuai dengan permintaan produksi.
  4. Setelah barang selesai, staff poduksi membuat laporan hasil produksi untuk di berikan ke QC, lalu barang di serahkan ke Gudang jadi untuk di simpan.
  5. Staff Gudang jadi mengecek jumlah barang produksi.
  6. Lalu barang di simpan sampai saat jadwal pengiriman.
  7. QC merekap laporan hasil produksi untuk di berikan ke bagian marketing.

Rancangan Prosedur Sistem yang berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, penulis menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

  1. Use Case Diagram Yang Berjalan
  2. Screen-Shot-2020-01-19-at-20-00-30

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat:

    1. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
    2. 6 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Supplier, Gudang Baku, Marketing, QC, Produksi, Gudang Jadi
    3. 10 use case yang biasa dilakukan oleh actor
  3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan
  4. Screen-Shot-2020-01-19-at-20-01-05

    Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan :

    1. 5 lifeline yaitu : Barang, Pesanan, BPB, , Rekap Laporan
    2. 6 actor yaitu : Supplier, Gudang Baku, Marketing, QC, Produksi, Gudang Jadi.
    3. 17 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut.
  5. Activity Diagram Bagian Pengiriman barang baku
  6. Screen-Shot-2020-01-19-at-20-01-16

    Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 2 Vertical Swimlane yaitu : Supplier, Gudang baku
    3. 3 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
  7. Activity Diagram Produksi
  8. Screen-Shot-2020-01-19-at-20-01-27

    Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 5 Vertical Swimlane yaitu : Marketing, QC, Produksi, Gudang baku, Gudang jadi.
    3. 12 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.
  9. Activity Diagram Pengelolaan Laporan
  10. Screen-Shot-2020-01-19-at-20-01-39

    Berdasarkan gambar 3.6 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat penjelasan :

    1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.
    2. 2 Vertical Swimlane yaitu : QC dan Marketing.
    3. 3 activity yang biasa dilakukan oleh actor – actor.
    4. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisa Masukan, Proses dan Keluaran

  1. Analisa Masukan
  2. Nama Masukan​: Data Pesanan.
                Fungsi ​: Diberikan kepada produksi. Untuk membuat barang sesuai permintaan costumer.
                Sumber ​​: QC (Quality Control)
                Media ​​​: kertas.
                Frekuensi ​​: Setiap Order Masuk.

  3. Analisa Proses
  4. Nama Modul ​: Proses pendataan barang produksi.
                Fungsi ​​: Untuk mengetahui berapa jumlah barang hasil produksi yang telah di buat.
                Sumber ​: Produksi.
                Media ​​: Kertas
                Frekuensi​: Setiap selesai pembuatan barang hasil produksi.

  5. Analisa Keluaran
  6. Nama Keluaran ​: Shipping Request.
                Fungsi​: Sebagai data pengiriman barang hasil produksi
                Sumber​​: Gudang Jadi
                Media ​​​: kertas
                Frekuensi ​​: Setiap ada pengiriman ke costumer.

Konfigurasi Sistem

  1. Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )
    1. Processor ​: Intel Core i3-2120
    2. Monitor ​: LED 19” Standar
    3. RAM​ : 2 GB
    4. Harddisk​ : 500 GB
    5. Keyboard ​: Standar USB
    6. Mouse​ : Standar USB
  2. Perangkat Lunak ( Software )
    1. Microsoft Windows 7 Professional 64-bit
    2. Microsoft Office 2007
    3. Browser mozilla firefox

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan seperti pengelolaan laporan hasil produksi yang masih dicatat manual menggunakan kertas/form hasil produksi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan data barang.
  2. Penyimpanan data data masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karna tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi yang bertumpuk tumpuk di atas meja sehingga dapat meningkatkan resiko kehilangan data barang dan tercampurnya dengan laporan hasil produksi yang sudah di input.
  3. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang optimal, karena adanya selisih data jumlah barang yg dimiliki oleh bagian QC dan Gudang jadi. Hal ini di sebabkan karena laporan dari produksi yang masih manual menggunakan kertas.
  4. Sistem saat ini tidak adanya back up data atau data cadangan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data.
  5. Membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan karena harus menyatukan data perhari menjadi perbulan tiap costumernya.

Alternatif Pemecahan Masalah

  1. Diperlukan sistem yang dapat di operasikan dengan mudah sehingga mengurangi resiko kesalah dalam pencatan data barang.
  2. Diperlukan sistem yang terkomputerisasi agar tidak banyak menggunakan kertas dan mengurangi resiko kehilangan data.
  3. Diperlukan sistem yang dapat menginformasikan kepada dua bagian dalam satu laporan agar tidak terjadi selisih data barang.
  4. Sistem yang dibutuhkan perusahaan harus memiliki database agar sewaktu waktu laporan hilang, laporan dapat di cetak kembali.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

  1. Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302), ”elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.
  2. Suryo Guritno (2011:302), berpendapat bahwa “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap I
  2. ​Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Berikut lampiran elisitasi tahap I :

    Screen-Shot-2020-01-19-at-22-49-36
  3. Elisitasi Tahap II
  4. Merupakan hasil mengklasifikasikan dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yng disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Artinya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI ini artinya Desirable. Artinya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Artinya requirement tersebut bukanlah bagan dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi Tahap III
  6. Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirementyang option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. T artinya Technical. Artinya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, Artinya bagaimana tata cara pengguna requirement tersebut dalam sistem yag dikembangkan.
    3. E artinya Economy, Artinya berapakan biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
    a. High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit, serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
    b. Middle (M) : mampu untuk dikerjakan.
    c. Low (L) : mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi
  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasarpembuatan suatu sistem yang dikembangkan.




BAB IV

​RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melihat sistem yang sedang berjalan saat ini yang sudah dievaluasi, maka ini penulis merancang sebuah sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan pada sistem yang lama, untuk mengurangi permasalahan yang sering terjadi adalah:

  1. Menampilkan Menu Login
  2. Menampilkan Menu Beranda / Dashboard
  3. Menampilka Menu Data Stok Barang
  4. Menampilkan Menu Data PO
  5. Menampilkan Menu Data Surat Jalan
  6. Menampilkan Menu Data Laporan
  7. Menampilkan Menu User

​Diagram Rancangan Sistem

Adapun perancangan sistem yang diusulkan ini dibuat dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML) diagram, sedangkan untuk pembuatan perangkat lunak web dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Node Js dengan sistem database menggunakan MySQL. Aplikasi ini hanya menggunakan tiga diagram perancangan sebagai berikut:

  1. Usecase diagram
  2. Activity diagram
  3. Sequence diagram

Usecase Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1.Usecase Diagram Sistem yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1.Usecase Diagram yang diusulkan terdapat penjelasansebagai berikut:
1. Usecase ​: Login
    Aktor​​: KA. Gudang Jadi, Marketing, Manager
    Skenario​: KA. Gudang Jadi, Marketing, Manager dapat melakukan login ke sistem
2.Usecase ​:Menu utama
    Aktor​​: KA. Gudang Jadi, Marketing, Manager
    Skenario​:Dapat menampilkanmenu utama.
3. Usecase ​: Mengelola Barang
    Aktor​​: KA. Gudang Jadi
    Skenario​: KA. Gudang Jadi dapat mengelola / melihat barang pada sistem
4. Usecase ​: Membuat Data PO
    Aktor​​: Marketing
    Skenario​: Marketing dapat melakukan tambah, edit, dan delete data PO.
5. Usecase ​: Mengelola / menjalankan Data PO.
    Aktor​​: KA. Gudang Jadi
    Skenario​: KA. Gudang Jadi dapat mengelola data PO sesuai ​​​​instruksi marketing.
6. Usecase ​: Membuat Surat Jalan
    Aktor​​: KA. Gudang Jadi
    Skenario​: KA. Gudang Jadi dapat membuat surat jalan sesuai ​​​dengan PO.
7. Usecase​​: Mengelola User
    Aktor​​​: Manager
    Skenario​​: Manager dapat melihat / memantau yang dilakukan ​​​​User.
8. Usecase​​: Melihat Laporan
    Aktor​​​: Manager
    Skenario​​: Manager dapat melihat data laporan.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan activity diagram yang menggambarkan alur aktivitas sistem yang dirancang, yakni :

Activity Diagram yang diusulkan Untuk KA. Gudang Jadi

Gambar 4.2. Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk KA. Gudang Jadi

Berdasarkan gambar 4.2. Terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) intial node untuk mengawali objek.
  2. 6 (Enam) action, yang terdiri dari : Masukan username & password, Klik Login, Menampilkan Dashboard, Mengelola barang, Mengelola Data PO, Membuat Surat Jalan
  3. 1 (satu) Fork node

Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk Marketing

Gambar 4.3. Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk Marketing

Berdasarkan gambar 4.3 terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) intial node untuk mengawali objek.
  2. 4 ( Empat) action, yang terdiri dari : Masukan username & password, Klik Login, Menampilkan Dashboard, Membuat Data PO.
  3. 1 (satu) Fork node

Activity Diagram yang diusulkan untuk Manager

Gambar 4.4. Activity Diagram sistem yang diusulkan untuk Manager

Berdasarkan gambar 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. 1 (satu) intial node untuk mengawali objek.
  2. 5 (Lima) action, yang terdiri dari : Masukan username & password, Klik Login, Menampilkan Dashboard, Mengelola User, Melihat Laporan.
  3. 1 (satu) Fork node

Sequence Diagram Yang Diusulkan

​Berikut merupakan sequence diagram yang menggambarkan alur ​yang sedang dirancang, yakni :

Sequence Diagram yang diusulkan untuk Login

Gambar 4.5. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Login

Berdasarkan gambar 4.5. Sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melalukan kegiatan yaitu : Planning
  2. 4 (empat) lifeline, yaitu Form Login, ctr login, User, Dashboard.
  3. 5 (Lima) message yaitu masukan username dan password, klik login, validasi, select user, menampilkn dashboard.

Sequence Diagram yang diusulkan untuk mengelola barang

Gambar 4.6. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk kelola barang

Berdasarkan Gambar 4.6. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Planning.
  2. 3 (tiga) lifeline, yaitu data barang, table barang, kelola barang.
  3. 6 (enam) message, pilih menu data barang, Menampilkan data barang, tambah barang, update barang, hapus barang, respon barang terbaru

Sequence Diagram yang diusulkan membuat Data PO

Gambar 4.7. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk membuat Data PO

Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Planning.
  2. 3 (tiga) lifeline, yaitu Data PO, Tabel PO, Add PO.
  3. 4 (empat) massage yaitu pilih menu data PO, menampilkan data PO, menambah PO, menunggu PO diproses.

Sequence Diagram yang diusulkan untuk Update Data PO

Gambar 4.8. Sequence Diagram Yang Diusulkan Untuk Update Data PO

Berdasarkan gambar 4.8. Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Planning
  2. 3 (tiga) life line, yaitu data PO, table PO, update PO.
  3. 4 (empat) message, pilih menu data PO. Menampilkan data PO, update status PO, memberi respon status PO.

Sequence Diagram yang diusulkan membuat surat jalan

Gambar 4.9. Sequence diagram sistem yang diusulkan untuk membuat surat jalan

Berdasarkan gambar 4.9. sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Planning.
  2. 2 (dua) life line, yaitu data surat jalan, table surat jalan.
  3. 3 (tiga) message, yaitu Pilih menu surat jalan, pilih row data surat jalan, menampilkan surat jalan.

Sequence Diagram yang diusulkan untuk laporan

Gambar 4.10. Sequence Diagram yang diusulkan untuk laporan

Berdasarkan Gambar 4.10. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Planning
  2. 2 (dua) lifeline, yaitu data laporan, filter laporan.
  3. 3 (tiga) message, yaitu pilih menu laporan, pilih periode laporan yang ingin ditampilkan, menampilkan laporan.

Sequence Diagram yang diusulkan untuk user

Gambar 4.11. Sequence Diagram yang diusulkan untuk user

Berdasarkan Gambar 4.11. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat:

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Planning.
  2. 3 (tiga) life line, yaitu data user, table user, kelola user.
  3. 6 (enam) message, yaitu pilih menu data user, menampilkan data user, tambah user, update user, hapus user, respon user terbaru.

Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

​Berikut ini adalah class diagram yang diusulkan untuk Sistem yang diusulkan

Gambar 4.12. Class diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.12. Class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 3 (tiga) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. 2 (dua) association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya

Spesifikasi basis data

1. Nama Tabel​​: Data Po
                Media​​​: Hardisk
                Isi​​​: +no_PO+tgl_PO+nama_plg+nama_brG+jumlah+tgl_krm+id_user+status
                Primary key​​: no_po
                Panjang Record​: 165

2. Nama Tabel​​: Barang
                Media​​​: Hardisk
                Isi​​​: +kode_barang+nama_barang+tipe+accept+reject+harga
                Primary key​​:Id_barang
                Panjang Record​: 65

3. ​Nama Tabel​​: User
                Media​​​: Hard Disk
                Isi​​​: +id+username+password+name+role
                Primary key​​:Id_user
                Panjang Record​: 215

Rancangan Prototype Sistem

Dalam sistem informasi yang diusulkan, peneliti meracang beberapa menu ​yang dapat digunakan oleh staff KA. Gudang Jadi, Marketing dan manager untuk mempermudah dalam pembuatan, yang terdiri dari :

  1. RancanganTampilan Menu Login
  2. Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.

    Gambar 4.13. Rancangan Tampilan menu login

    Setiap user yang mengakses sistem ini, harus memiliki akun. Akun tersebut berfungsi sebagai hak akses bagi user. Tidak semua pegawai dapat membuka atau mengakses sistem ini. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu login, yakni :

    1. Menu login berisi username dan password
    2. Menu login hanya diperuntukan untuk pegawai yang memilki hak akses
    3. Menu login berfungis untuk menjaga data pada sistem
  3. Rancangan Tampilan Dashboard
  4. Gambar 4.14. Rancangan Tampilan dashboard

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan dashboard, yakni :

    1. Untuk menampilkan jumlah user yang dapat menggunan sistem
    2. Menampilkan grafik penjualan
  5. Rancangan tampilan menu data barang
  6. Gambar 4.15. Rancangan menu data barang

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu data barang, yakni :

    1. Menu data barang berfungsi untuk menginput laporan barang yang diproduksi.
    2. Isi datang barang penting untuk pembuatan data Po.
  7. Rancangan Tampilan menu data PO
  8. Gambar 4.16. Rancangan Tampilan menu data PO

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu data po, yakni :

    1. Menu data Po menampilkan data yang diproses oleh bagian produksi
    2. Isi tabel data Po untuk menambah jumlah Po
  9. Rancangan Tampilan surat jalan
  10. Gambar 4.17. Rancangan tampilan data surat jalan

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu surat jalan, yakni :

    1. Tampilan menu surat jalan memberikan informasi data yang siap kirim.
  11. Rancangan tampilan laporan
  12. Gambar 4.18. Rancangan Tampilan menu Laporan

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu laporan, yakni :

    1. Berfungsi untuk memberikan laporan data surat jalan
    2. memberikan informasi data barang.
    3. untuk melihat data user.
  13. Rancangan tampilan menu user
  14. Gambar 4.19.Rancangan Tampilan menu data user

    Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu data user, yakni :

    1. Menu data user menampilkan data user yang dapat menggunakan sistem




Tampilan Sistem yang diusulkan

1. Tampilan Halaman Login
Didalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai tertentu untuk mengakses sistem. Hal ini berguna untuk menghindari terjadinya perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Gambar 4.20.Tampilan halaman login

2. Tampilan Menu Home
Tampilan dapat dibuka, apabila user berhasil melakukan login. Didalam menu home terdapat menu Dashboard, stock barang, data PO, surat jalan, laporan, dan user.

Gambar 4.21.Tampilan menu Dashboard

3. Tampilan menu buat stock barang

Gambar 4.22. Tampilan menu stock barang

4. Tampilan menu data PO

Gambar 4.23. Tampilan Tampilan data PO

5. Tampilan menu surat jalan

Gambar 4.24. Tampilan menu surat jalan

6. Tampilan data laporan

Gambar 4.25. Tampilan data laporan

7. Tampilan data user

Gambar 4.26. Tampilan data user

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (hardware)

  1. Processor ​: Intel Pentium CPU 6630
  2. Monitor​: LCD Monitor 19”
  3. RAM​​: 2GB
  4. Hardisk​: 500 GB
  5. Mouse​: Standard
  6. Keyboard​: Standard
  7. Printer​: Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

  1. Windows 8
  2. Visual Paradigm for UML 12.1
  3. Database PostgreSQL
  4. Server Node.Js
  5. Micorsoft Office 2010
  6. Adobe Dreamweaver CS6
  7. Internet Browser Google Chrome

Hak Akses Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh

  1. Admin user
  2. Marketing
  3. KA. Gudang
  4. Manager

Blackbox Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing merupakan uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembagan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

1. Pengujian Black Box Pada Menu Login Berikut ini adalah tabel pengujian Black box untuk fungsinya menu login yaitu:
Skenario ​​: Jika admin mengisi username dan ​​​​​​mengosongkan password

Gambar 4.27.Pengujian login apabila mengosongkan password

Hasil yang diharapkan : Sistem menolak untuk masuk menu login dan ​​​​menampilkan pesan “username atau password ​​​​yang anda masukan salah”.

Jadwal Penelitian

​Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.5.Jadwal Penelitian


Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan terget yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4.6.Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari penulisan yang telah dibuat pada bab-bab sebelumnya. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem pengelolaan laporan pada PT. Panca Mitra Packindo ke tahap yang lebih baik lagi.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian permasalahan yang ada, khususnya tentang sistem dalam estimasi pengelolaan dan laporan pada PT. Panca Mitra Packindo adalah sebagai berikut:

  1. Sistem yang berjalan saat ini masih terdapat kekurangan seperti pengelolaan laporan hasil produksi yang masih dicatat manual menggunakan kertas/form hasil produksi, sehingga dapat terjadi kesalahan dalam pencatatan data barang.
  2. Penyimpanan data - data masih kurang aman dan kurang tertata dengan baik karna tidak adanya tempat penyimpanan data yang baik seperti kertas laporan hasil produksi yang bertumpuk tumpuk di atas meja sehingga dapat meningkatkan resiko kehilangan data barang dan tercampurnya dengan laporan hasil produksi yang sudah di input.
  3. Sistem yang berjalan saat ini masih kurang optimal, karena adanya selisih data jumlah barang yang dimiliki oleh bagian produksi dan Gudang jadi. Hal ini di sebabkan karena tidak adanya proses yang menginformasikan jumlah barang yang telah selesai diproduksi kepada Gudang jadi.
  4. Sistem saat ini tidak adanya back up data atau data cadangan sehingga meningkatkan resiko kehilangan data.
  5. Membutuhkan waktu yang lama untuk pembuatan laporan karena harus menyatukan data perhari menjadi perbulan tiap costumernya.
  6. Perancangan Sistem estimasi pengelolaan dan laporan di PT. Panca Mitra Packindo ini dirancang peneliti melalui pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan analisa dan perancangan. Analisa dilakukan menggunakan CSF serta menganalisa rancangan sistem yang diusulkan menggunakan orientasi objek yaitu UML. Kemudian dilanjutkan perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman Node.Js, React.Js serta database menggunakan PostgreSQL.

Saran

​Saran dari kesimpulan diatas, penulis mencoba memberikan beberapa saran dengan harapan dapat bermanfaat dan membuat sistem yang berjalan dengan baik. Saran penulis adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada sistem yang berjalan, maka penulis mengusulkan agar sistem pengelolaan laporan dibuat secara terkomputerisasi, agar dapat mengelola data laporan hasil produksi menjadi lebih baik.
  2. Dalam melakukan pengelolaan laporan hasil produksi harus dilakukan seteliti mungkin untuk mencegah terjadi kesalahan input.
  3. Untuk menjaga keamanan sistem, sebaiknya diberikan izin untuk masuk dalam sistem dengan cara harus menyantumkan username dan password kepada pegawai yang berkaitan,

​​Demikianlah saran yang dapat penulis berikan untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada sistem estimasi pengelolaan dan laporan pada PT. Panca Mitra Packindo. Penulis menyadari bahwa saran yang penulis berikan tidak terlalu berperan terhadap kemajuan perusahaan tanpa kerjasama dari semua pihak, namun penulis berharap saran yang penulis berikan dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja sehingga dapat mempermudah pelaksanaan tugas pihak-pihak yang bersangkutan.




Daftar Pustaka

  1. Verzello/John Reuter III, Darmawan (2013:227)
  2. Koo, Yoori. (2016:49-65). The Role of Designers in Integrating Societal Value in ​the Product and Service Development Processes. Hongik University, ​Seoul Republic of Korea: International journal of Design
  3. McKay, Stiny dkk, International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250)
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. 5,0 5,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  6. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web ​Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ​ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  7. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. ​Yogyakarta:Andi Offset.
  8. Ross.D.Arnold & Jon.P.Wade, International Conference on Enterprise Information Systems - Procedia Computer Science (2015:675)
  9. Rafika, dkk Jurnal CCIT Vol.8 No.3 (2015:2016)
  10. 10,0 10,1 10,2 10,3 10,4 Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa ​Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  11. McLeod,Raymod dan Gerge.2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: ​Salemba Empat.
  12. 12,0 12,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. ​Jakarta: PT Rineka Cipta.
  13. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasti.2012. Media Company Profile ​Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi . Jurnal CCIT Vol.5 ​No.3-Mei 2012.Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  14. Mujilan, Agustinus. 2012. Sistem Informasi Akuntansi. Madiun: Widya Mandala ​(WIMA) Pers.
  15. McLeod,Raymod dan Gerge.2012. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: ​Salemba Empat.
  16. 16,0 16,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta:
  17. 17,0 17,1 Rahardja, Untung dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui ​Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282.
  18. Alim.Yadanur.2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi RSUD Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol.2.No.4, ISSN 2086-4930.
  19. Jayant. K.P, Garg. Renu, Kumar. Vinod, Prof. Rana. Ajaya “An Approach of ​Software Design Testing Based on UML Diagrams”. Ghazjabad, India: ​International Journal of Advanced Research in Computer Science and ​Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN 2277128X ​Vol.2, Isue.2
  20. Nugroho, Andi. Analisis Perancangan Sistem Teknologi Informasi Dengan ​Metodologi Berorientasi Object.Bandung:Informatika.
  21. Henderi, S.Kom. 2012. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja ​Enrichment Centre (REC).
  22. Andika, Dewanto .2013. Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja ​Goodreads Application Programming Interface (API) pada aplikasi ​Mobile Android. Bandung: Institut Teknologi Nasional Bandung
  23. 23,0 23,1 Guritno,Suryo, Sudaryono, dan Untung Rahardja.2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi.Tangerang.
  24. Nurjaya, Dhemas E. Rilian Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Satya Wacana
  25. Angga Jaka Nugraha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung. Pengaruh Implentasi enterprise resoure planning dan sistem pengendalian manajemen terhadap kinerja perusahaan 2017
  26. Ika Dian Permatasari Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tingga Manajemen dan Ilmu Komputer Stmik Raharja. Perancangan sistem informasi stock control material pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia 2014
  27. Magdalena Karismariyanti (International) Conference Computer System 2014)
  28. Yevale, Miss Mohini R.Malpure, Ram S. Varma, Miss.Kirti P. Wadje (Imperial Journal​of Interdisciplinary Research,2016) College Information Monitoring System using Java (DigiCampus)




Contributors

Erik Setiawan

Diperoleh dari "https://widuri.raharja.info/index.php?title=SI1314475561&oldid=363642"