SI1314475516

Dari widuri
Revisi per 9 Agustus 2017 13.15 oleh Khuzaemah (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Elisitasi)


Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314475516
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT

Disusun Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 03009
   
NID : 08197



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Penguji :


Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314475516

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System). Dalam usaha pencapaian tujuan Kemenko Bidang Perekonomian perlu didukung oleh kinerja yang baik dalam instansi tersebut. Sistem penilaian kinerja organisasi yang berjalan saat ini pada Kemenko Bidang Perekonomian dalam pembuatan laporan masih menggunakan Microsoft Excel. Sistem yang berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu penilaian dalam menentukan baseline (angka dasar) masih kurang akurat, tidak adanya tolak ukur untuk pencapaian kinerja organisasi, belum adanya penentuan kriteria yang digunakan untuk penilaian organisasi sehingga data penilaian yang didapat hanya sebatas jumlah persentase dari kinerja oragnisasi. Dari permasalahan ini penulis mempertimbangkan untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan dalam penilaian kinerja organisasi. Metode yang digunakan yaitu Simple Additive Weighting (SAW) dengan memberikan bobot penilaian kriteria dan sub kriteria. Metode analisa yang digunakan yaitu metode analisa value chain. Perancangan sistem berorientasi objek mengguuakan Unified Modeling Language (UML) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. .

Kata Kunci : Sistem pengambilan keputusan, value chain, penilaian kinerja organisasi, Simple Additive Weighting (SAW), PHP, Mysql.



ABSTRACT

Rapid development not only on technology hardware and software but also on the method of computation which is evolving. One of the methods of computing that developed the current system is a method of decision making (Decisions Support System). In an attempt to Kemenko the field of goal achievement of the economy needs to be supported by good performance in these establishments. System performance assessment organizations that are running currently on the Kemenko field of the economy in the making still reports using Microsoft Excel. The system that is running still there are a few drawbacks, namely the assessment in determining the baseline (number base) still less accurate, the absence of a benchmark for the attainment of organizational performance, not to the existence of the determination of the criteria used for the assessment of the Organization so that the assessment data obtained only limited number of percentage of performance oragnisasi. Of this problem the author consider creating a decision support system in the assessment of organizational performance. Methods used i.e. Simple Additive Weighting (SAW) by giving the weight of the assessment criteria and sub criteria. Methods of analysis used value chain analysis method. Object-oriented system design mengguuakan Unified Modeling Language (UML) implemented in the programming language PHP with notepad ++ and the creation of a database on MYSQL.

Keywords: Decisions Support System, value chain, performance assessment organizations, Simple Additive Weighting (SAW), PHP, Mysql.




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun judul penulisan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Organisasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada Kemenko Bidang Perekonomian Jakarta Pusat”.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan ilmu yang di dapat selama kuliah, sebagaimana yang ditentukan oleh Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber literatur yang berhubungan dengan laporan Skripsi ini. Penulisan laporan Skripsi ini tidak dapat berjalan lancar tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja sekaligus pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Bapak Aris Martono, S.Kom., M.M.S.I selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  7. Kepada kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Kahfi Heriyanto S.Sos., M.P. selaku stakeholder dan seluruh pegawai di Kemenko Bidang Perekonomian yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian Skripsi ini.
  9. Sahabat-sahabat yang sudah membantu dan memberi dukungan selama Skripsi dan dalam pembuatan laporan.
  10. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.

Penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, sangat diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.

Tangerang, 24 Juli 2017
Siti Khuzaemah
NIM. 1314475516

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisa Masukan
  2. Tabel 3.2 Analisa Proses
  3. Tabel 3.3 Analisa Keluaran
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  9. Tabel 4.2 Tabel Perjanjian
  10. Tabel 4.3 Tabel Indikator
  11. Tabel 4.4 Tabel Kriteria
  12. Tabel 4.5 Tabel SubKriteria
  13. Tabel 4.6 Tabel Organisasi
  14. Tabel 4.7 Tabel Pegawai
  15. Tabel 4.8 Tabel Detail_kriteria
  16. Tabel 4.9 Tabel Detil_subkriteria
  17. Tabel 4.10 Tabel Rekomendasi
  18. Tabel 4.11 Tabel Hasil_kinerja
  19. Tabel 4.12 Tabel Jenis_kriteria
  20. Tabel 4.13 Tabel Pengguna
  21. Tabel 4.14 Ketentuan Kriteria
  22. Tabel 4.15 Sub Kriteria yang Dibutuhkan
  23. Tabel 4.16 Organisasi yang Menjadi Kandidat
  24. Tabel 4.17 Persentase Bobot Kriteria
  25. Tabel 4.18 Bobot Sub Kriteria
  26. Tabel 4.19 Penggolongan Kriteria
  27. Tabel 4.20 Data Alternatif Per Sub Kriteria Perencanaan Kinerja
  28. Tabel 4.21 Data Alternatif Per Sub Kriteria Pengukuran Kinerja
  29. Tabel 4.22 Data Alternatif Per Sub Kriteria Pelaporan Kinerja
  30. Tabel 4.23 Data Alternatif Per Sub Kriteria Evaluasi Internal
  31. Tabel 4.24 Data Alternatif Per Sub Kriteria Capaian Kinerja
  32. Tabel 4.25 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Perencanaan Kinerja
  33. Tabel 4.26 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Pengukuran Kinerja
  34. Tabel 4.27 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Pelaporan Kinerja
  35. Tabel 4.28 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Evaluasi Internal
  36. Tabel 4.29 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Capaian Kinerja
  37. Tabel 4.30 Data Alternatif Kriteria
  38. Tabel 4.31 Nilai Matriks Normalisasi Per Kriteria
  39. Tabel 4.32 Metode Blackbox Testing
  40. Tabel 4.33 Jadwal Kegiatan Penelitian
  41. Tabel 4.34 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 1.1 Desain Penelitian
  2. Gambar 2.1 Komponen-Komponen Value Chain
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kemenko Bidang Perekonomian
  4. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan
  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  7. Gambar 3.5 Analisa Value Chain Penilaian Kinerja Organisasi
  8. Gambar 3.6 Sitemap Usulan Sistem Penilaian Kinerja Organisasi
  9. Gambar 3.7 Sitemap Final Sistem Penilaian Kinerja Organisasi
  10. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.2 Activity Diagram Login
  12. Gambar 4.3 Activity Diagram Perjanjian Kinerja
  13. Gambar 4.4 Activity Diagram Indikator Capaian Kinerja
  14. Gambar 4.5 Activity Diagram Data Kriteria
  15. Gambar 4.6 Activity Diagram Data Sub Kriteria
  16. Gambar 4.7 Activity Diagram Data Organisasi
  17. Gambar 4.8 Activity Diagram Data Pegawai
  18. Gambar 4.9 Activity Diagram Penilaian Organisasi
  19. Gambar 4.10 Activity Diagram Ranking Organisasi
  20. Gambar 4.11 Activity Diagram Rekomendasi Organisasi
  21. Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Ranking Penilaian Organisasi
  22. Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan Nilai Per Organisasi
  23. Gambar 4.14 Activity Diagram Cetak Hasil Keputusan Organisasi Terbaik
  24. Gambar 4.15 Sequence Diagram Deputi
  25. Gambar 4.16 Sequence Diagram Sekretariat
  26. Gambar 4.17 Sequence Diagram Biro Perencanaan
  27. Gambar 4.18 Sequence Diagram Inspektorat
  28. Gambar 4.19 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
  29. Gambar 4.20 Prototipe Layar Login
  30. Gambar 4.21 Prototipe Layar Menu Home Untuk Deputi
  31. Gambar 4.22 Prototipe Layar Menu Home Untuk Sekretariat
  32. Gambar 4.23 Prototipe Layar Menu Home Untuk Biro Perencanaan
  33. Gambar 4.24 Prototipe Layar Menu Home Untuk Inspektorat
  34. Gambar 4.25 Prototipe Layar Menu Perjanjian Kinerja
  35. Gambar 4.26 Prototipe Layar Menu Indikator Capaian Kinerja
  36. Gambar 4.27 Prototipe Layar Menu User Settings
  37. Gambar 4.28 Prototipe Layar Menu Indikator Capaian Kinerja untuk Biro Perencanaan
  38. Gambar 4.29 Prototipe Layar Menu Input Data Master
  39. Gambar 4.30 Prototipe Layar Menu Proses Penilaian Organisasi
  40. Gambar 4.31 Prototipe Layar Menu Proses Ranking Organisasi
  41. Gambar 4.32 Prototipe Layar Menu Proses Rekomendasi Organisasi
  42. Gambar 4.33 Prototipe Layar Menu Cetak Laporan Ranking Penilaian Organisasi
  43. Gambar 4.34 Prototipe Layar Menu Cetak Laporan Nilai Evaluasi Organisasi
  44. Gambar 4.35 Prototipe Layar Menu Cetak Hasil Keputusan Organisasi Terbaik
  45. Gambar 4.36 Tampilan Halaman Login
  46. Gambar 4.37 Tampilan Menu Home Untuk Deputi
  47. Gambar 4.38 Tampilan Menu Home Untuk Sekretariat
  48. Gambar 4.39 Tampilan Menu Home Untuk Biro Perencanaan
  49. Gambar 4.40 Tampilan Menu Home Untuk Inspektorat
  50. Gambar 4.41 Tampilan Menu Perjanjian Kinerja Untuk Deputi dan Sekretariat
  51. Gambar 4.42 Tampilan Menu Indikator Capaian Kinerja Untuk Deputi dan Sekretariat
  52. Gambar 4.43 Tampilan Menu User Settings Untuk Deputi
  53. Gambar 4.44 Tampilan Menu Indikator Capaian Kinerja Untuk Biro Perencanaan
  54. Gambar 4.45 Tampilan Menu Input Data Master Untuk Inspektorat
  55. Gambar 4.46 Tampilan Menu Penilaian Organisasi Untuk Inspektorat
  56. Gambar 4.47 Tampilan Menu Ranking Organisasi Untuk Inspektorat
  57. Gambar 4.48 Tampilan Menu Rekomendasi Organisasi Untuk Inspektorat
  58. Gambar 4.49 Tampilan Menu Laporan Ranking Penilaian Organisasi
  59. Gambar 4.50 Tampilan Menu Laporan Nilai Per Organisasi
  60. Gambar 4.51 Tampilan Menu Cetak Hasil Keputusan Organisasi Terbaik


DAFTAR SIMBOL
  1. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
  2. DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
  3. DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
  4. DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decision Support System). Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan. Dengan metode perenkingan diharapkan lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditetapkan sehingga dapat menentukan organisasi mana yang mendapat penilaian terbaik.

Dalam usaha pencapaian tujuan Kemenko Bidang Perekonomian perlu didukung oleh kinerja yang baik dalam instansi tersebut. Penilaian Kinerja Organisasi adalah serangkaian kegiatan pengukuran secara sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi organisasi. Laporan yang dihasilkan dari penilaian kinerja organisasi masih berupa excel, dan dalam mencatat dan mendokumentasi data akuntabilitas kinerja hanya secara elektronik dalam website resmi Kemenko Bidang Perekonomian. Sistem yang berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu penilaian dalam menentukan baseline (angka dasar) masih kurang akurat, tidak adanya tolak ukur untuk pencapaian kinerja organisasi, belum adanya penentuan kriteria yang digunakan untuk penilaian kinerja organisasi sehingga data penilaian yang didapat hanya sebatas jumlah persentase dari kinerja organisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka hal inilah yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Organisasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada Kemenko Bidang Perekonomian Jakarta Pusat”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan sejumlah masalah sebagai berikut :

  1. Sejauhmana sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian?
  2. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)?
  3. Kriteria penilaian apa saja yang digunakan untuk menentukan penilaian kinerja organisasi dalam lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan pada sistem ini yaitu :

  1. Penelitian ini hanya akan membahas sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian.
  2. Merancang sistem pendukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).
  3. Sistem yang dibuat meliputi kelola data perjanjian kinerja, indikator capaian kinerja, input data master, penilaian organisasi, ranking organisasi, rekomendasi organisasi dan cetak laporan penilaian.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:

  1. Mempermudah pihak inspektorat ketika akan melaksanakan penilaian kinerja organisasi.

  2. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi.

  3. Sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada Kemenko Bidang Perekonomian.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian sebagai berikut:

  1. Mempermudah dalam pengelolaan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian dengan data yang akurat dan cepat.

  2. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian.

  3. Menghasilkan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi yang lebih baik guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem ini.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini seperti gambar 1.1. dibawah ini:

Gambar 1.1. Desain Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi)

    Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Adalah metode yang dilakukan dengan mengamati secara langsung permasalahan yang diangkat untuk memperoleh data dan pencatatan secara sistematis.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini.

  3. Metode Studi Pustaka (Library)

    Studi pustaka adalah penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Metode pengumpulan data melalui data-data dari buku yang telah diberikan oleh pegawai yang bersangkutan untuk dipelajari penulis, maupun dari buku-buku yang ada kaitannya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Penyelesaian Masalah

  1. Metode Analisa Value Chain

    Dalam metode analisa sistem menggunakan metode analisa Value Chain. Metode analisa Value Chain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang matang, perlunya analisa value chain sebagai aktivitas pendukung yang membantu instansi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.

  2. Metode SPK Simple Additive Weighting (SAW)

    Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan.

  3. Metode Analisa Kebutuhan (Elisitasi)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Penelitian ini menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dengan cara MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), elisitasi tahap III dengan TOE (Technical, Operational, Economic dan Final Draft Elisitasi. Untuk menjelaskan kondisi sistem saat ini menggunakan pendekatan object oriented yaitu dengan Unified Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

Metode Perancangan Sistem

Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu Unified Modeling Language melalui software Visual Paradigm For UML 8.0 Enterprise Edition, sebagaimana diuraikan diatas melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Pada proses desain, syarat kebutuhan informasi dan perancangan perangkat lunak dapat diperkirakan sebelum pembuatan coding. Proses ini berfokus pada:

  1. Notepad++ sebagai script editor PHP.
  2. XAMPP version 3.2.1.3.1.0 sebagai paket instalasi PHP, MySQL.
  3. Web browser yang digunakan untuk membuka aplikasi berbasis web yaitu Google Chrome.

Metode Implementasi Sistem

Tahap implementasi adalah tahap dimana desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.

Metode pengujian ini menggunakan metode Black Box testing karena metode Black Box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemeliharaan sistem yang dilakukan oleh manajemen atau pihak stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab kesatu ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian di bagi menjadi 3 kategori yaitu teori umum, teori khusus dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ketiga ini berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, penyelesaian masalah sistem, dan analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Elisitasi tahap I, II, III, dan Draf Final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab keempat ini berisikan tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoprasian dan implementasi sistem mencakup coding, blackbox testing dan pemeliharaan sistem.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29) mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Menurut Rafika, dkk (2015:216), “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen, bagian-bagian dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35), sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

  5. Lingkungan (Environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  7. Penghubung/antarmuka (Interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

  9. Masukan (Input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Processing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (Feed Back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah: (Rusdiana dan Irfan, 2014:42)

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71) mengatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Menurut Yanto (2016:12), "Data merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
    Berdasarkan sifat data, dikenal: 1) data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan; 2) data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data
    Berdasarkan sumber data, dikenal: 1) data internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data); 2) data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
    Data eksternal dapat dikelompokkan manjadi: 1) data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data; 2) data eksternal sekunder (secondary external data), yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

Definisi Informasi

Menurut Pratama (2014:422), "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi informasi dengan memanfaatkan teknologi (baik teknologi komputer manusia), sehingga mampu memberikan nilai dan arti didalamnya".

Menurut Hidayat, dkk (2016:186), "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengampilan keputusan".

Siklus Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of infornation) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan: (Kadir, 2014:56)

  1. Relevansi

  2. Ketepatan Waktu

  3. Akurasi

Nilai Informasi

Menurut Kadir (2014:56), nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataannya nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Krismiaji dalam Ilamsyah, dkk (2016:201) mengatakan bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Indrajani (2014:3), "Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen sebagai berikut: (Kadir, 2014:71)

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran siatem informasi.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan Komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Djahir (2014:68), “Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117), fungsi analisa sistem sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117) mengatakan bahwa perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana keahlian perancangan untuk komputer yang akan menggunakan sistem”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo (2015:65), Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Menurut Hompu, dkk (2016:107) mengatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang berorientasi objek untuk membuat analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur”.

Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45), use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46), activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Menurut Bhute (2013:29) dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

    (Activity diagram adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya).

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50), “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49), class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

Konsep Database Dan MySQL

Definisi Database

Menurut Kadir dalam Fauzi (2015:26), “Basis data (database) adalah suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Pattianakotta, dkk (2015:9), “Database adalah gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Database adalah suatu data yang saling terkait dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Definisi MySQL

Menurut Sutanto (2014:73), “MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

Menurut Sudaryono, dkk (2013:98) mengatakan, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Sutanto (2014:72), “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket”.

Menurut Sidik (2014:72), “XAMPP (X(Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “XAMPP adalah paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web”.

Bagian-Bagian Tool XAMPP

  1. Apache

  2. Menurut Kurniawan dalam Amin (2017:115), Apache adalah web server yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft windows dan Novell Netware serta Platform lainnya) yang berguna untuk menfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.

  3. PHP

  4. Menurut Sidik (2014:4), PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

    Menurut Abdulloh (2016:3), “PHP singkatan dari hypertext preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server”.

  5. PhpMyAdmin

  6. Menurut Kurniawan dalam Wasiyanti (2016:51), phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.

Konsep Dasar CodeIgniter

Menurut Basuki (2017:4), “CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang kecil, sederhana, mudah digunakan dan cukup handal untuk membangun aplikasi berbasis web”.

Menurut Afnur, dkk (2016:76), “Framework CodeIgniter merupakan sebuah bahasa pemrograman web yang dikembangkan dari bahasa pemrograman PHP yang berbasis OOP (Object Oriented Program) yang memiliki class dan fuction”.

Konsep Dasar Notepad++

Menurut Supono dan Putratama (2016:13), “Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis secara powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman, diantaranya: Assembly, C, C++, C#, CSS, HTML, Java, Javascript, Pascal, Perl, PHP, Phyton, Ruby, Shell, SQL, VB, XML dan lain sebagainya. Notepad++ ini memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan Notepad bawaan Windows yang pertama, seperti GUI yang baik dan menarik. Notepad++ juga dapat ditambahkan berbagai plugin yang bisa semakin mempermudah pekerjaan programmer.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Kadir dalam Kusuma dan Widodo (2016:11) mengatakan bahwa website adalah suatu media publikasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Web adalah suatu media informasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang terhubung dengan server”.

Web Browser Dan Web Server

Menurut Wahyudi dalam Kusuma dan Widodo (2016:11), Web Browser adalah program perangkat lunak pada sisi client yang bertugas mengambil serta manampilkan informasi dalam web dari server”.

Sedangkan web server merupakan server yang bertugas mengatur mekanisme layanan web.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Bonczek dalam Nofriansyah (2014:1), Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:1), karakteristik dari sistem pendukung keputusan yaitu:

  1. Mendukung proses pengambilan keputusan suatu organisasi atau perusahaan.

  2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.

  3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur serta mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi.

  4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.

  5. Memiliki subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai keputusan sistem.

  6. Memiliki dua komponen utama yaitu data dan model.

Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Nofriansyah (2014:3), secara garis besar sistem pendukung keputusan dibangun oleh tiga komponen utama yaitu:

  1. Sub Sistem Data (Database)

  2. Merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem.

  3. Subsistem Model (ModelBase)

  4. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang model adalah model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus juga dijaga fleksibilitasnya.

  5. Subsistem Dialog (User System Interface)

  6. Subsistem dialog adalah fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog.

Konsep Dasar Simple Additive Weighting (SAW)

Definisi Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut Supriyanti (2014:70), Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Formula untuk melakukan normalisasi terebut adalah sebagai berikut:

(1)

Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; 1=1,2,….,m dan j=1,2,….,n.

Keterangan:

  • Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.
  • Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i.
  • Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria.
  • Benefit = Jika nilai terbesar adalah terbaik.
  • Cost = Jika nilai terkecil adalah terbaik.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai berikut:

(2)

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

Keterangan:

  • Vi = Rangking untuk setiap alternatif.
  • Wj = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria).
  • rij = Nilai rating kinerja ternormalisasi.

Keunggulan Simple Additive Weighting (SAW)

Menurut Nofriansyah (2014:12), Keunggulan dari metode simple additive weighting dibandingkan dengan metode sistem keputusan yang lain terletak pada kemampuannya dalam melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan. Dalam metode SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada kemudian dilakukannya proses perangkingan yang jumlah nilai bobot dari semua kriteria dijumlahkan setelah menentukan nilai bobot dari kriteria. Intinya bahwa pada metode SAW ini menentukan nilai bobot pada setiap kriteria untuk menentukan alternatif optimal.

Konsep Dasar Analisa Value Chain

Menurut Porter dan Milar dalam Kadir (2014:421), Rantai nilai mengandung lima aktivitas utama dan empat aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah proses-proses bisnis yang terkait secara langsung dengan pembuatan produk atau penyampaian layanan ke pelanggan, sedangkan aktivitas pendukung adalah proses-proses bisnis yang ditujukan untuk mendukung operasi keseharian dan tidak secara langsung berpengaruh pada produk/jasa yang ditangani organisasi.

Menurut Nastiti, dkk (2014:157), Analisis Value Chain, berfungsi sebagai cara untuk mengelompokkan aktivitas bisnis sesuai dengan kelompok aktivitas. Proses bisnis perusahaan berdasarkan kerangka value chain dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu proses bisnis utama (inbound sales logistic, outbound sales logistic, operation, marketing dan service) dan proses bisnis pendukung (procurement, technology development, organization and human resource management, firm infrastruktur).

Lima aktivitas utama berupa logistic masuk, operasi, logistic keluar, pemasaran dan penjualan, serta layanan. Penjelasannya seperti berikut:

  1. Logistik masuk

  2. Logistik masuk menyatakan kegiatan untuk menerima bahan-bahan yang digunakan untuk kepentingan pembuatan produk dan kemudian menyimpan digudang.

  3. Operasi

  4. Operasi menyatakan kegiatan untuk membuat produk atau layanan.

  5. Logistik keluar

  6. Logistik keluar menyatakan kegiatan yang berhubungan dengan menyampaikan produk/layanan ke pelanggan.

  7. Pemasaran dan penjualan

  8. Pemasaran dan penjualan mencakup kegiatan untuk memasarkan produk/jasa ke pelanggan dan kegiatan penjualan.

  9. Layanan

  10. Layanan menyatakan kegiatan yang dilakukan untuk melayani pelanggan setelah penjualan.

Aktivitas pendukung berupa infrastruktur perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan barang. Penjelasan masing-masing adalah seperti berikut:

  1. Infratruktur perusahaan

  2. Infrastruktur perusahaan menyatakan infrastruktur yang berguna bagi perudahaan, misalnya perwujudan internet, untuk kepentingan kolaborasi para pekerja di organisasi.

  3. Manajemen sumber daya manusia

  4. Manajemen sumber daya manusia menyatakan kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja pekerja atau mendayagunakan pekerja secara optimal.

  5. Pengembangan teknologi

  6. Pengembangan teknologi berhubungan riset dan pengembangan ataupun kerja sama dengan mitra, misalnya untuk melakukan pengembangan produk melalui extranet.

  7. Pengadaan barang

  8. Pengadaan barang berhubungan dengan aktivitas untuk mendapatkan barang dari pemasok.

Gambar 2.1. Komponen-komponen value chain

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Sukamto dan Shalahuddin dalam Amin (2017:115) mengatakan bahwa Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Rizky dalam Suryani (2014:97) mengatakan bahwa Black Box Testing adalah tipe testing yang memerlukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi dikenal proses testing dibagian luar.

Kelebihan Dan Kelemahan Black Box Testing

Menurut Rizky dalam Komarudin (2017:14), keunggulan dari pengujian Black Box Testing adalah bisa memilih subset tes secara efektif dan efisien, dapat menemukan cacat, memaksimalkan testing investmen. Sedangkan kelemahan dari pengujian Black Box Testing adalah tester tidak pernah yakin apakah perangkat lunak benar-benar lolos uji.

Pengujian Black Box Testing berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

  1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan kinerja.

  5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Ariawan dan Wahyuni (2015:63), elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disaggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    • “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    • “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    • “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  5. Elisitasi tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Kinerja

Definisi Kinerja

BAB III

PEMBAHASAN


Gambaran Umum PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa

Sejarah Singkat PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa

Berdiri pada tahun 2013, PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan jasa yang ada pada Gedung, Perkantoran, Hotel, Apartemen, Perumahan.

Dengan pengalaman selama dari tiga tahun, dengan memiliki tenaga kerja yang handal maka perusahaan ini selalu menjadi pilihan dan dipercaya berbagai institusi sehingga menjadikan perusahaan ini percaya diri untuk melangkah lebih maju.

Sistem pemasaran yang berjalan saat ini dari pemasaran ke konsumen, input data, pengeluaran kwitansi hingga laporan pemasaran, yang masih menggunakan metode manual. Dimulai dari pemasaran yang masih menggunakan brosur, pembuatan invoice, hingga pembuatan kwitansi berjalan tidak efektif , ini menyebabkan rekapitulasi laporan pemasaran menjadi tidak relevan.

Dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, diharapkan sistem terkomputerisasi dapat membantu proses pemasaran, khususnya dalam pengolahan sistem pemasaran pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.


PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa mempunyai Visi dan Misi diantaranya adalah:

  1. Visi

    1. Memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan pelanggan.

    2. Menjadi perusahaan perbaikan jasa yang profesional, kompeten dan kredibel dalam meningkatkan kualitas kenyamanan di ruangan.

    3. Menjadi perusahaan jasa perbaikan yang mampu berdaya saing dengan memberikan pelayanan terbaik

  2. Misi

    1. Memberikan pelayanan prima/pelayanan yang berkualitas dalam hal jasa perbaikan.

    2. Meningkatkan kenyamanan ketita berada di ruangan.

  3. Tujuan

    1. Mempersiapkan tenaga kerja yang baik, jujur dan disiplin waktu dalam melakukan pekerjaan.

    2. Membimbing dan membekali sikap profesional kepada setiap karyawan yang bekerja di Citra Mandiri Utama.

    3. Menjaga dan memberikan kepuasan kepada setiap customer.

    4. Membangun kepercayaan kepada setiap customer dengan memberikan pelayanan yang baik.

Dengan adanya Visi dan Misi, perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa ini juga sudah banyak mempunyai pelanggan tetap, PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa menjadi salah satu perusahaan Jasa yang banyak diminati pelanggan. Memiliki tenaga kerja yang jujur dan sopan serta bekerja pada keahlian dibidangnya masing – masing, tidak meminta atau menerima tips dari customer

Struktur Organisasi

Aktivitas sebuah perusahaan dapat dijelaskan melalui struktur organisasi perusahaan, karena pada kenyataannya aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh unit kerja yang tercantum atau yang berada di dalam struktur organisasi tersebut. Bagi PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa, pemasaran merupakan suatu masalah yang memegang peranan sangat penting serta mendukung kelancaran pendapatan perusahaan.

Struktur organisasi ini menunjukan garis pertanggung jawaban dari tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing personil. Hal ini dapat memisahkan fungsi-fungsi operasional agar tidak menyimpang dari tujuan struktur organisasi serta mendapatkan efisiensi dan efektifitas kerjasama dari semua target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun fungsi dari struktur oraganisai pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa adalah sebagai berikut :

  1. Pimpinan

    Secara umum bertugas mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, agar dapat memberikan kontribusi secara maksimal untuk kepentingan perusahaan.
    1. Mensukseskan jalannya tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan

    2. Membuat perencanaan, memimpin jalannya organisasi serta melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan perusahaan.

  2. Marketing

    Bertanggung jawab atas penjualan, memiliki tugas sebagai berikut :
    1. Membuat pertanggung jawaban hasil pemasaran dalam report pemasaran.

    2. Membuat laporan pertanggung jawaban dan menyimpan bukti pemasaran.

  3. Accounting

    1. Merencanakan , mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh proses akuntansi keuangan agar proses-proses akuntansi kauangan agar dapat dilaksanakan secara akurat dan memenuhi prinsip-prinsip akuntansi keuangan yang berrlaku.

    2. Membuat laporan pertanggung jawaban per bulan dan menyimpan bukti pembelian dan pemaran.

  4. Teknisi

    1. Melakukan Treatmen dilokasi customer yang ditentukan oleh marketing

    2. Membuat Laporan pertanggung jawaban perbulan penggunaan alat yang digunakan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang sedang berjalan pada Citra Mandri Utama digunakan program visual paradigm for Unified Modeling Language (UML) 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan proses dan prosedur yang berjalan saat ini, sebagai berikut :

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Berdasarkan pada gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1(satu) Sistem Pemasaran PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa

  2. 4(empat) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Pengguna Jasa, Marketing, Accounting, dan Teknisi

  3. Pengguna Jasa sebagai memesan jasa pada perusahaan, yang juga berhak mengeluarkan PO (Purchase Order) jika sudah terjadi kesepakatan kontrak untuk melakukan perbaikan .

  4. Marketing, sebagai perantara antara konsumen dalam pemesanan jasa, juga sebagai pihak yang melakukan penawaran pada Pengguna Jasa.

  5. Accounting, mengeluarkan surat-surat yang mendukung kegiatan oprasional seperti pembuatan kwitansi, kwitansi invoice , juga delivery order yang akan disampaikan kepada pihak konsumen.

  6. Teknisi, melakukan p dilokasi atau rumah milik Pengguna Jasa.

Deskripsi Permasalahan

Berdasarkan gambar 3.2 use case diagram, perusahaan dalam bidang jasa ini masih menawarkan produk jasanya melalui proposal yang di serahkan secara langsung ke beberapa perusahaan yang membutuhkan jasa PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa. Setelah calon penguna jasa menerima proposal, PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa menunggu konfirmasi langsung dari calon pengguna jasa melalui telepon atau email. Dan ini menjadi permasalahan karena waktu yang di butuhkan sangat lama, berkurangnya efisiensi dalam kerja pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Berdasarkan pada gambar 3.3 Sequence Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 4(empat) Aktor yang melakukan kegiatan meliputi Pengguna Jasa, Marketing, Accounting, dan Teknisi.

  2. Pengguna Jasa akan mengirimkan message yang akan saling berhubungan dengan aktor lainnya.

  3. Kemudian bagian marketing akan menerima message yang dikirimkan oleh Pengguna Jasa berupa konsultasi .

  4. Bagian Marketing melakukan survey lokasi Pengguna Jasa.

  5. Selanjutnya Marketing akan melakukan penawaran harga ke pihak Pengguna Jasa.

  6. Pengguna Jasa juga melakukan purchase order yang akan diterima oleh pihak marketing.

  7. Bagian Marketing akan membuat order kepada Accounting.

  8. Bagian Accounting akan mengeluarkan kwitansi invoice dan kemudian pihak Pengguna Jasa akan menerima invoice tersebut.

  9. Pengguna Jasa akan melakukan pembayaran kepada Accounting.

  10. Bagian Accounting akan mengeluarkan surat jalan yang akan diterima oleh Teknisi.

  11. Teknisi akan melakukan perbaikan dilokasi yang ditentukan dan tertera di surat jalan.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Berdasarkan pada gambar 3.4 Activity Diagram yang berjalan pada saat ini menjelaskan adanya :

  1. 1 (satu) Initial Node dimana objek pertama dimulai.

  2. Terdapat 16 (enam belas) Action State yaitu melakuakan konsultasi, menerima konsultasi, melakukan survey dan penawaran, menerima survey dan penawaran, melakukan order, menerima order, membuat PO, menerima PO, membuat invoice, menerima invoice, melakukan pembayaran, menerima pembayaran, membuat surat jalan, menerima surat jalan, melakukan perbaiikan jasa, menerima perbaikan jasa. yang dimulai dari konsumen dalam melakukan konsultasi dengan marketing perusahaan.

  3. 1 (satu) Final Node, aktivitas akhir menunjukkan akhir dari semua aliran kontrol dalam kegiatan terakhir.

Analisis Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Pada tahap ini juga menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT yaitu akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman:

Anaisaisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

  1. Sistem masih dilakukan secara tulis menulis dalam buku besar sehingga masih memungkinkan terjadinya penumpukan berkas-berkas laporan pendaftaran pengguna jasa untuk memperbaiki jasa

  2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga memakan waktu dalam proses pembuatannya.

  3. Dalam proses pencarian informasi pemasaran dalam bidang jasa masih sangat membutuhkan waktu yang cukup lama karena datanya masih bersifat lembaran-lembaran kertas.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternatif pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem informasi pemasaran produktivitas perusahaan jasa untuk memudahkan staff admin pendaftaran dalam pemasaran perbaikan jasa pada customer.

User Requirement

Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, berikut lampiran diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.2 diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun bedasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem informasi pada PT. Citra Mandiri Mulki Prakasa yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

  1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

  1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

  3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan :

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Usulan Prosedur Sistem Yang Baru

Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat semikomputerisasi sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif.

Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang Sistem Informasi Pemasaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan staff dalam memproses data-data yang masuk dari permintaan klien untuk menggunakan jasa dari perusahaan ini. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Visual Paradigm melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram, Class Diagram, serta menggunakan Macromedia Dreamweaver dan MySQL sebagai database.

Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah staff dan klien dalam hal melakukan pendataan permintaan klien terhadap jasa service yang di inginkan dan memberikan informasi mengenai jasa service yang ditawarkan perusahaan.

Rancangan Diagran Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram Sistem yang Disulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram yang berjalan terdapat :

  1. 3 Actor yang melakukan kegiatan yaitu : Pengguna Jasa, Admin, Pimpinan

  2. 8 Use Case yang dilakukan oleh Pengguna jasa yaitu Log In, Home, Menu, Produk, Booking, Jadwal, Testimoni dan Log Out.

  3. 9 Use Case yang dilakukan oleh Admin yaitu Log In, Home, Administrator, Staff, Pelanggan, Produk, Order Masuk, Laporan dan Log Out.

  4. 6 Use Case yang dilakukan oleh Pimpinan yaitu Log In, Home, Menu, Pelanggan, Laporan dan Log Out.

  5. 5 include yang di lakukan oleh penguna jasa yaitu : Verifikasi, View Produk, Input Booking, Cetak Jadwal dan Input Testimoni.

  6. 6 include yang dilakukan oleh Admin yaitu : Verifikasi, Input Staff, View Pelanggan, Input Produk, Konfirmasi Order dan View Laporan.

  7. 3 include yang dilakukan oleh Pimpinan yaitu : Verifikasi, View Pelanggan dan View Laporan.

  8. 4 extend yang di lakukan oleh pengguna jasa yaitu : View Produk, Input Booking, Cetak Jadwal dan Input Testimoni.

  9. 5 extend yang di lakukan oleh admin yaitu : Input Staff, View Pelanggan, Input Produk, Konfirmasi Order dan View Laporan.

  10. 2 extend yang dilakukan oleh Pimpinan yaitu : View Pelanggan dan View Laporan.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Pengguna Jasa, Admin dan Pimpinan melakukan Log In dengan memasukan username dan password.

  2. Jika Log In benar lalu masuk ke menu home, jika Log In salah kembali ke halaman Log In.

  3. Setelah pengguna jasa masuk ke halaman home ditampilkan Menu Home, Produk, Booking, Jadwal, Testimoni dan Log Out.

  4. Setelah Admin masuk ke halaman Home akan tampil Staff, Pelanggan, Produk, Order Masuk, Laporan dan Log Out.

  5. Setelah Pimpinan masuk ke halaman Home akan tampil menu Pelanggan, Laporan dan Log Out.

  6. Pengguna Jasa dapat mengakses View Produk, Input Booking, Cetak Jadwal, Input Testimoni dan Logout.

  7. Admin dapat mengakses Menu Input staff, View Pelanggan, Input Produk, Konfirmasi Order, Laporan dan Log Out.

  8. Pimpinan dapat mengakses Menu View Pelanggan, View Laporan dan Log Out.

Activity Diagram Yang Diusulkan Pengguna Jasa

Gambar 4.2 Activity Diagram Yang Diusulkan Pengguna Jasa

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Pengguna Jasa yang berjalan terdapat :

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

  2. 14 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

Activity Diagram Yang Di Usulkan Admin.

Gambar 4.3 Activity Diagram Yang Diusulkan Admin

Berdasarkan gambar 4.3 yang memeliki Activity Diagram Admin Sebagai berikut:

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

  2. 16 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

Activity Diagram Yang Di Usulkan Pimpinan.

Gambar 4.4 Activity Diagram Yang Diusulkan Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.4 yang memeliki Activity Diagram Pimpinan Sebagai berikut:

  1. 1 Intial Node, objek yang diawali.

  2. 10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 Decision Node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

  4. 1 Final node, objek yang di akhiri.

  5. 2 Fork Node dari sistem yang mencerminkan penggabungan action

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.5 Sequence diagram Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Pengguna Jasa yang berjalan terdapat :

  1. 3 actor yang melakukan kegiatan sebagai Penggguna jasa, Admin dan Pimpinan.

  2. 7 control lifeline yang digunakan Pengguna jasa, yaitu Log In, Home, Produk, Booking, Jadwal, Testimoni dan Log Out.

  3. 8 control lifeline yang digunakan Admin, yaitu Log In, Home, Staff, Pelanggan, Produk, Order Masuk, Laporan dan Log Out.

  4. 5 control lifeline yang digunakan Pimpinan, yaitu Log In, Home, Pelanggan, Laporan dan Log Out.

  5. 7 Massage yang ada didalam system Penguna jasa yaitu Melakuan Log In, Masuk ke halaman home, Pilih menu Produk, Pilih menu Booking, Pilih menu Jadwal, Pilih menu Testimoni dan Log Out.

  6. 8 Massage yang ada didalam sistem Amin yaitu Log In, masuk ke home, pilih menu Staff, pilih menu Pelanggan, pilih menu Produk, pilih menu Order Masuk, pilih menu Laporan dan pilih Log Out.

  7. 5 Massage yang ada didalam sistem yaitu Log In, masuk ke home, pilih menu Pelanggan, pilih menu Laporan dan pilih Log Out.

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan prosedur sebagai berikut :

  1. Pengguna Jasa, Admin dan Pimpinan melakukan Log In.

  2. Verifikasi login, jika Log In benar masuk ke menu utama, jika Log In salah kembali ke menu Log In.

  3. Masuk ke halaman home.

  4. Pengguna Jasa memilih menu Produk untuk melihat deskripsi penjeasan tentang produk yang ditawarkan.

  5. Pengguna Jasa memilih menu Booking untuk input form booking jasa pelayanan service yang di inginkan.

  6. Pengguna Jasa memilih menu Jadwal untuk mencetak jadwal sebagai bukti pengguna jasa.

  7. Pengguna Jasa memilih menu Testimoni untuk memberikan penilaian atau Kritik dan Saran.

  8. Admin memilih menu Staff untuk menambahkan staff, edit, dan delete.

  9. Admin memilih menu Pelanggan untuk melihat daftar pelanggan, edit dan delete.

  10. Admin memilih menu Produk untuk menambahkan Produk, edit, dan delete.

  11. Admin memilih menu Order Masuk untuk melakukan konfirmasi Order dari from boking pengguna jasa dan melakukan perubahan status Order Masuk.

  12. Pimpinan memilih menu Pelanggan untuk melihat daftar pelanggan.

  13. Pimpinan memilih menu Laporan untuk melihat laporan perkembangan Produk yang diminati Penggu Jasa.

  14. Pengguna Jasa, Admin dan Pimpinan memilih Logout untuk keluar dari sistem.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Perancangan Database atau Basis data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Normalisasi

Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form(1NF), Second Normal Form(2NF) dan Third Normal From(3NF) akan dibahas dalam bagian berikut ini:

Unnormalized

Dapat dijelaskan tabel Unnormalized Form merupakan sebuah kumpulan data yang akan direkap, tidak ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

First Normal Form (1NF)

Dapat dijelaskan table First Normal Form(1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data yang berhubungan dan mempunyai simbol (*) yang berperan sebagai primary key pada Sistem Informasi Pemasaran Jasa Service PT Citra Mandiri Mulki Perkasa.

Second Normal Form(2NF)

Dapat dijelaskan gambar Second Normal Form (2NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 5 tabel yaitu : staff, pelanggan, service, booking dan testimoni.

Third Normal Form(3NF)

Dapat dijelaskan gambar Third Normal Form (3NF) merupakan tabel untuk sekelompok nilai yang berhubungan dan terdiri dari 5 tabel yaitu : staff, pelanggan, service, booking dan testimoni.

Spesifikasi Basis Data

Rancangan database digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi ini dan database membantu pemprograman dalam menampilkan data.

Tabel Booking

Tabel Penguna Jasa

Tabel Service

Tabel Staff

Tabel Testimoni

Tabel Login

Metode Rancangan Perangkat Lunak

Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode prototype. Dengan menggunakan metode ini kebutuhan akan sistem yang ingin dibangun dapat terpenuhi secara nyata, karena dalam metode prototype ada beberapa tahapan sebelum pengembang perangkat lunak membuat program aplikasinya. Tahapan tersebut di mulai dari analisis prototipe, desain prototipe dan evaluasi prototype. Berikut ini prototipe aplikasi Pemasaran Perbaikan Jasa :

Rancangan Prototype Home

Rancangan home disini akan ada visi dan misi Perusahaan, Salam Sambutan dan Produk yang diminati Pengguna Jasa.

Rancangan Prototype Produk

Rancangan prototype Produk akan menampilkan menu pilihan Produk yang disertakan penjelasan Produk bagi Pengguna Jasa yang akan melihatnya.


Rancangan Prototype Booking

Rancangan prototype Booking akan menampilkan menu Form pengisian data booking produk service dan jadwal survey yang akan ditentukan oleh pengguna jasa.


Rancangan Prototype Jadwal

Rancangan prototype Jadwal akan menampilkan daftar jadwal untuk di cetak sebagai bukti pemesanan jasa service yang akan dilakukan.


Rancangan Prototype Testimoni

Rancangan prototype Testimoni akan menampilkan Form pengisian untuk memasukan penilaian, Kritik dan Saran.


Rancangan Prototype About

Rancangan prototype About akan menampilkan deskripsi tentang Perusahaan.

Rancangan Prototype Menu Admin

Rancangan prototype Menu Admin akan menampilkan daftar menu admin sebagai administrator.


Rancangan Prototype Menu Staff

Rancangan prototype Menu Staff akan menampilkan Daftar Staff, input staff dan edit staff.

Rancangan Prototype Menu Pelanggan

Rancangan prototype Menu Pelanggan akan menampilkan Pelanggan Perusahaan.

Rancangan Prototype Menu Produk

Rancangan prototype Menu Produk akan menampilkan Daftar Produk, input produk dan edit produk.

Rancangan Prototype Menu Order Masuk

Rancangan prototype Order Masuk akan menampilkan daftar Order pelanggan dan status konfirmasi order.

Rancangan Prototype Menu Lap. Transaksi

Rancangan prototype Menu Laporan transaksi akan menampilkan laporan tentang produk service yang diminati pelanggan.

Rancangan Prototype Menu Pimpinan

Rancangan prototype Menu Pimpinan akan menampilkan daftar menu pelanggan dan laporan sebagai informasi perkembangan perusahaan.

Tampilan Program

Tampilan Menu Login

Berikut adalah tampilan untuk menu login admin. Pada saat login, harus mengisi username dan password.

Tampilan Menu Home

Berikut adalah tampilan menu home. Dalam menu ini user dapat melihat Produk Jasa Service yang ditawarkan perusahaan. Serta terdapat menu-menu lain seperti menu produk,booking, jadwal, testimony dan about.

Tampilan Menu Produk

Berikut adalah tampilan menu produk jasa service yang ditawarkan oleh perusahaan.

Tampilan Menu Booking

Berikut adalah tampilan menu booking, digunakan untuk memesan jasa service yang akan digunakan oleh user.

Tampilan Menu Jadwal

Berikut adalah tampilan menu Jadwal yang berfungsi sebagai jadwal pengingat user kapan akan dilakukannya survey oleh pihak perusahaan.

Tampilan Menu About

Berikut adalah tampilan About yang berfungsi sebagai Informasi Tentang perusahaan.

Tampilan Menu Testimoni

Berikut adalah tampilan menu testimony yang berfungsi sebagai ulasan penilaian dari user terhadap produk jasa service yang mereka gunakan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Processor: Intel(R) Core(TM) i3-2310M

  2. Monitor: SVGA 15”

  3. Mouse: Optical

  4. Keyboard: PS/2

  5. RAM: 2 GB

  6. Harddisk: 500 GB”

  7. Printer: Canon

Aplikasi yang digunakan

  1. Sistem Operasi “Windows 7”

  2. Microsoft Office 2007

  3. Adobe Dreamweaver CS6

  4. Xampp

  5. Google Chrome

  6. Adobe Photoshop

Hak Akses

  1. Admin

  2. Pimpinan

  3. User

Testing atau Pengujian

Pengujian Blackbox Pada Login User

Setelah melakukan perancangan, langkah selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing sistem yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. Adapun pembahasan hasil yaitu sebagai berikut :


Pengujian Blackbox Pada Menu Booking

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Informasi Pemasaran Pada PT Citra Mandiri Mulki Perkasa untuk fungsi menu Booking, yaitu sebagai berikut:

Pengujian Blackbox Pada Menu Testimoni

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan Sistem Informasi Pemasaran Pada PT Citra Mandiri Mulki Perkasa untuk fungsi menu Testimoni, yaitu sebagai berikut:

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Blackbox yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program masih terdapat beberapa kekurangan seperti belum adanya pembatas hak akses dalam menu jadwal dan testimony, ini terlihat ketika user ingin melihat jadwal yang dimilikinya tetapi user yang login dapat melihat jadwal user yang lainnya.


Schedule Implementasi

Penjadwalan merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Perancangan Sistem Sistem Informasi Pemasaran Pada PT Citra Mandiri Mulki Perkasa Guna Meningkatkan Produktivitas Perusahaan”. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Penjadwalan Implementasi adalah sebagai berikut:

Etimasi Biaya

Pada Estimasi Biaya ini berisi rincian biaya sistem anda yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam instansi.

BAB V

PENUTUP
BAB V


Kesimpulan

Kesimpulan Menurut Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Sistem pemasaran yang sedang berjalan saat ini masih menggunakan proposal sebagai penawaran perbaikan jasa kepada calon pengguna jasa, begitupun dengan pembuatan laporan perbaikan jasa. Dengan adanya sistem baru dari web perbaikan jasa ini, Penawaran kepada calon pengguna jasa yang berminat melakukan perbaikan jasa bisa langsung mendaftarkan dan melakukan order melalui web perbaikan jasa. Sehingga PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa dapat memanfaatkan waktu lebih efektif dan efisien dalam pemasaran perbaikan jasa.

  2. Dalam keterbatasan informasi dari sistem sebelumnya, Sistem yang baru ini menggunakan web dimana di dalam web ini terdapat perbaikan jasa yaitu, Air Conditioner System, ducting System, Clean Room System, Mechanical & Elektrikal, Pengguna Jasa yang sudah melakukan perbaikan jasa bisa memberikan testimoni hasil dari perbaikan jasa yang sudah di lakukan oleh PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa, sehingga dalam web ini calon pengguna jasa lain dapat mengetahui hasil perbaikan jasa, dan dapat menarik calon pengguna jasa lain untuk menggunakan jasa pada PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

  3. PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa memberikan pelayanan kepada perusahaan Pengguna jasa yang harus menerima tantangan zaman yang semakin modern. Dizaman serba canggih ini PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa dituntut untuk memberikan pelayanan dengan cepat. Dalam hal ini kinerja karyawan di lihat dari laporan per bulan perbaikan jasa yang mana pengguna jasa lebih banyak mengunakan perbaikan jasa Mechanical dan Elektrikal di PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa. Sehinga dengan pembuatan sistem pemasaran dalam bidang perbaikan jasa yang terkomputerisasi perusahaan bisa mengantisipasi kinerja karyawan di lapangan yang menangani perbaikan jasa yang banyak di minati oleh calon penguna jasa, membuat pelayanan perusahaan kepada calon pengguna jasa tidak memakan waktu lama.

Kesimpulan Menurut Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Kesimpulan menurut tujuan

    1. Mengetahui permasalahan yang terdapat pada sistem pemasaran bidang perbaikan jasa PT. Citra Mandiri Mulki Perkasa.

    2. Merancang sistem pemasaran di bidang jasa yang terintegrasi satu sama lainnya, staff dapat dengan mudah dalam proses pembuatan jadwal untuk teknisi yang ditugaskan.

  2. Kesimpulan Menurut Manfaat

    1. pemasaran perbaikan jasa menjadi lebih cepat karena sudah menggunakan sistem yang terintegrasi satu sama lainnya begitupula dengan pembuatan laporan.

    2. Mempermudah Staff dalam melayani pengguna jasa dengan cepatnya proses perbaikan jasa karena proses yang cepat tidak memakan banyak waktu .

Kesimpulan Menurut Metode Penelitian

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

  1. Penulis perlu menganalisa sistem yang berjalan, dengan cara mengadakan pengamatan langsung atau observasi.

  2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas, penulis melakukan wawancara dengan stakeholder mengenai apa saja yang diinginkan dalam pengembangan sistem yang akan digunakan.

  3. Penulis juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu dengan membaca buku, jurnal, dan artikel yang sesuai dengan pembahasan.


Saran

Untuk menanggulangi permasalahan dan mencapai hasil yang baik, maka saran dan pendapat yang penulis kemukakan adalah:

  1. Mengembangkan sistem yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.

  2. Memperkuat sistem keamanan monitoring pelaporan praktek kerja industri agar tidak di curi karena sistem yang penulis buat masih dalam pembelajaran sehingga kurang pengalaman dalam pembuatan aplikasi.

  3. Memberikan kenyamanan kepada User (pengguna) selama pemakaian aplikasi dan memberikan fasilitas tambahan pada sistem agar menjadi aplikasi sistem yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh, Rohi. 2016. Easy & Simple Web Programming. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Afnur, Radia, Titi Sri Wahyuni, dan Ahmaddul Hadi. 2016. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Diagnosis Kerusakan Sepeda Motor Matic Menggunakan Metode Forward Chaining. ISSN: 2302-3295. Jurnal VOTEKNIKA Vol.4 No.2 Juli-Desember 2016. http://ejournal.unp.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.

Agustina, Dwi Meutia, M.J. Dewiyanti Sunarto, dan Kurniawan Jatmika. 2013. Sistem Informasi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Dan Diklat Surabaya. ISSN: 2338-137X. Jurnal Sistem Informasi Vol.2 No.2-2013. Surabaya: STMIK STIKOM Surabaya. http://jurnal.stikom.edu/. Diakses pada 3 April 2017.

Amin, Ruhul. 2017. Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Pada SMK Budhi Warman 1 Jakarta. ISSN: 2527-4864. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Vol.2 No.2-Februari 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.

Ariawan, Jesa dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Pengajuan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Sisfotek Global Vol.5 No.1-Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. http://stmikglobal.ac.id/. Diakses pada 26 Maret 2017.

Astradanta, Made, I Made Agus Wirawan, dan I Ketut Resika Arthana. 2016. Pengembangan Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Tempat Kuliner Dengan Menggunakan Metode AHP Dan SAW Studi Kasus: Kecamatan Buleleng. ISSN: 2252-9063. Jurnal KARMAPATI Vol.5 No.2 tahun 2016. Bali: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. http://ejournal.undiksha.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.

Basuki, Awan Pribadi. 2017. Membangun aplikasi SMS Gateway Berbasis Web dengan CodeIgniter dan Bootstrap. Yogyakarta: Lokomedia.

Bhute. Avinash. N, B B Meshram. 2013. System Analysis And Design For Multimedia Retrieval Systems. International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA). Mumbai: VJTI Matunga. Vol.5 No.6, Desember 2013. https://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1401/1401.0131.pdf. Diakses pada 05 November 2016.

<p style="line-height: 2"> Budihardjo. M. 2015. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.</p>
<p style="line-height: 2"> Djahir, Yulia. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.</p>
<p style="line-height: 2"> Dole, Lalit, dan Jayant Rajurkar. 2014. A Decision Support System for Predicting Student Performance. ISSN (Online): 2320-9801. lnternational Journal of Innovative Research in Computer and Communication Engineering Vol.2/No.12-December 2014. India: G.H. Raisoni College of Engineering. https://www.rroij.com/. Diakses pada 3 April 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Duha. Timotius. 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Deepublish.</p>
<p style="line-height: 2"> Fauzi, Moch. Agita, Titis Aji Wicaksono. 2015. Sistem Inventory Control Pada Laboraturium Komputer SMK Muhammadiyah Kajen Berbasis Web Dengan Framework CodeIgniter. ISSN: 2477-3042. Jurnal Surya Informatika Vol.1 No.1-November 2015. Pekalongan: Politeknik Muhammadiyah Pekalongan. http://36.78.223.213/e-jurnal/. Diakses pada 25 Maret 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Haerudin, Ruli Suoriati, dan Abdul Hakim. 2013. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Madrasah Aliyah Negeri Balaraja Kabupaten Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2"> Hidayat, Wahyu, Riri Mahmuriyah, dan Sri Ndayani Ratna Safitri. 2016. Media Visual Berbentuk Katalog Produk Sebagai Media Promosi. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No. 2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2"> Hompu, Ummi Hidayah La, Muh Yamin, dan La Ode Hasnuddin S. Sagala. 2016. Multimedia Pembelajaran Interaktif Makhraj Huruf Hijaiah, Wudu Dan Salat Menggunakan Adobe Flash CS6 Berbasis Android. ISSN: 2502-8928. Jurnal semanTIK Vol.2 No.2-Jul-Des 2016. Kendari: Universitas Halu Oleo. http://ojs.uho.ac.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Husein, Muhammad. 2016. Analisa Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Tingkat SMP Kabupaten X. Cotigo Smart Journal Vol.2 No.2-Desember 2016. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. http://cogito.unklab.ac.id/. Diakses pada 3 April 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Hutahaean, Japerson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.</p>
<p style="line-height: 2"> Ibrohim, Muhamad, dan Sumiati. 2016. Decision Support System for Determining the Scholarship Recipients using Simple Additive Weighting (SAW). ISSN: 0975-8887. International Journal of Computer Applications Vol.151/No.2-October 2016. Indonesia: University of Serang Raya. http://www.ijcaonline.org/. Diakses pada 3 April 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Ilamsyah, Desy Wiriyanty, dan Eva Setiawati. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan Pada PT. GMF AERO ASIA. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2"> Indrajani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</p>
<p style="line-height: 2"> Indrajani. 2015. Database Design. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.</p>
<p style="line-height: 2"> Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Offset.</p>
<p style="line-height: 2"> Komarudin, Rachman dan Ridha Rifiana Noor. 2017. Analisis Perancangan Media Pembelajaran Animasi Interaktif Mengenal Bahasa Jepang. ISSN: 1978-1946. Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol.13 No.1-Maret 2017. Jakarta: STMIK Nusa Mandiri Jakarta. http://ejournal.nusamandiri.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017. </p>
<p style="line-height: 2"> Kusuma, Abdi Pandu dan Tedhi Widodo. 2016. Rancang Bangun Sistem Pendataan Nilai Akademik Siswa Berbasis Web Menggunakan PHP dan MySQL Di SMA Islam Hasanuddin Kesamben. ISSN: 1978-5232. Jurnal Antivirus Vol.10 No.1-Mei 2016. Blitar: Universitas Islam Blitar. http://unisbablitar.ejournal.web.id/. Diakses pada 27 Maret 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Kutlu, Omer, Ozen Yildirim dan Safiye Bilican Demir. 2014. The Science Teacher’s Opinions About Using Performance Assessment In Elementary Science Education. ISSN: 2328-7640. International Journal of Elementary Education Vol.3 No.6-Desember 2014. Turkey: Ankara University. http://article.sciencepublishinggroup.com/ Diakses pada 05 November 2016.</p>
<p style="line-height: 2"> Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati, dan Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2"> Nastiti, Faulinda Ely dan Sasongko Pramono Hadi. 2014. Analisis Kebutuhan Aplikasi Dengan Pemetaan Pada Business Model Canvas. ISSN: 2302-3805. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol.2 No.1-Februari 2014. http://ojs.amikom.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017. </p>
<p style="line-height: 2"> Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish. </p>
<p style="line-height: 2"> Pattianakotta, Ade, Alicia A.E., Sinsuw, Arie S.M., dan Lumenta ST. 2015. Sistem Informasi Arsip Dokumen Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Manado. ISSN: 2301-8402. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.4 No.7-2015. http://ejournal.unsrat.ac.id/. Diakses pada 24 Maret 2017. </p>
<p style="line-height: 2"> Pernadi, Dody, Andri Hanafi, Rodiah, dan Fitrianingsih. 2015. Implementasi Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk Penilaian Kinerja pada Bagian Customer Service Representative (CSR) di PT Bank Permata Tbk. ISSN: 1412-9434. Jurnal Ilmiah KOMPUTASI Vol.14/No.1-Juni 2015. Yogyakarta: Universitas Gunadarma. http://ejournal.jak-stik.ac.id/. Diakses pada 3 April 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Pratama, I, Putu, dan Agus, Eka. 2014. Komputer & Masyarakat. Bandung: INFORMATIKA.</p>
<p style="line-height: 2"> Rusdiana, A, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.</p>
<p style="line-height: 2"> Rafika. Ageng Setiani, Meidy Surya Hadi Putra. 2015. Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328. ISSN: 1978-8282. Journal CCIT Vol.8 No. 3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2"> Setiawan, Herri, Retantyo Wardoyo, Jazi Eko Istiyanto, dan Purwo Santoso. 2016. The Group Decision Support System to Evaluate the ICT Project Performance Using the Hybrid Method of AHP, TOPSIS and Copeland Score. International Journal of Advanced Computer Science and Applications (IJACSA) Vol.7/No.4-2016. Indonesia: Gadjah Mada University. http://thesai.org/. Diakses pada 3 April 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Shaout, Adnan, dan Jaldip Trivedi. 2013. Performance Appraisal System – Using a Multistage Fuzzy Architecture. ISSN: 2279-0764. International Journal of Computer and Information Technology Vol.2/No.3-May 2013. USA: The University of Michigan. http://citeseerx.ist.psu.edu/. Diakses pada 3 April 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: INFORMATIKA.</p>
<p style="line-height: 2"> Soemohadiwidjojo. Arini. Tathagati. 2015. Panduan Praktis Menyusun KPI (Key Performance Indicator). Jakarta: Penerbar Swadaya.</p>
<p style="line-height: 2"> Sudaryono, Diah Aryani, dan Ahmad Fatwa Awaludin. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scoffolding (Studi Kasus CV Pesona Alam Scoffolding). ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.</p>
<p style="line-height: 2"> Sudaryono. 2014. Budaya dan Perilaku Organisasi. Jakarta Pusat: Lentera Ilmu Cendekia.</p>
<p style="line-height: 2"> Supono dan Vidiandry Putratama. 2016. Pemrograman Web dengan Menggunakan PHP dan Framework Codeigniter. Yogyakarta: Deepublish.</p>
<p style="line-height: 2"> Supriyanti, Wiwit. 2014. Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa dengan Metode SAW. ISSN: 2534-5771. Citec Journal Vol.1 No.1 November 2013-Januari 2014. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://ojs.amikom.ac.id/. Diakses pada 26 Maret 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Suryani, Nining dan Ridho Wijayanto. 2014. Pembelajaran Interaktif Bahasa Inggris Bagi Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar (Studi Kasus MI Nurul Falah Ciater. Jurnal Paradigma Vol.16 No.1-Maret 2014. Bandung: AMIK BSI Bandung. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Sutanto, Ery Hermawan. 2014. PAS Sistem Informasi Penjualan Online Untuk Tugas Akhir. Semarang: Wahana Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.</p>
<p style="line-height: 2"> Wasiyanti, Sri dan Roholesi Talaohu. 2016. Sistem Informasi Penjualan Obat Berbasis Web Pada Apotek Kondang Waras Depok. Jurnal Paradigma Vol.15 No.2-September 2016. http://ejournal.bsi.ac.id/. Diakses pada 30 Maret 2017.</p>
<p style="line-height: 2"> Waspodo. Bayu, Ahmad Nurul Fajar, dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.</p>
<p style="line-height: 2"> Waspodo. Bayu, Ahmad Nurul Fajar, dan Noor Hadi Prayitno. 2015. Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Dan Peruntukan Penggunaan Tanah Pada Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sumedang. Jurnal Sistem Informasi Vol.8 No.2-Oktober 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.</p>
<p style="line-height: 2"> Yanto, Robi. 2016. Manajemen Basis Data Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish.</p>

DAFTAR LAMPIRAN

<p style="line-height: 1">LAMPIRAN A </p>

<p style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;line-height: 2"> A.1. Surat Penugasan Kerja
A.2. Kartu Bimbingan
A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.4. Form Validasi Skripsi
A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
A.6. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.7. Daftar Nilai
A.8. Sertifikat TOEFL
A.9. Sertifikat Prospek
A.10. Sertifikat IT Internasional
A.11. Sertifikat IT Nasional
A.12. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1. Surat Keterangan Observasi
B.2. Surat Keterangan Judul Skripsi
B.3. Uraian Pekerjaan
B.4. Daftar Wawancara
B.5. Slide Presentasi
B.6. Katalog Produk

LAMPIRAN C

C.1. Lembar Pengesahan Skripsi
C.2. Lembar Persetujuan Pembimbing
C.3 Lembar Keaslian Skripsi
C.4. Formulir Persetujuan Dan Penugasan Pembimbing