SI1314475516: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Web Browser Dan Web Server)
(Definisi Sistem Pendukung Keputusan)
Baris 1.028: Baris 1.028:
 
===Konsep Sistem Pendukung Keputusan===
 
===Konsep Sistem Pendukung Keputusan===
 
====Definisi Sistem Pendukung Keputusan====
 
====Definisi Sistem Pendukung Keputusan====
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Bonczek dalam Nofriansyah (2014:1), Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).</p></div>
+
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in"><p style="line-height: 2">Menurut Bonczek dalam Nofriansyah (2014:1)<ref name="nofriansyah2014"Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining Vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.</ref>, Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain masalah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).</p></div>
  
 
====Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan====
 
====Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan====

Revisi per 11 Agustus 2017 13.36

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314475516
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT

Disusun Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Infomasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Oleh :

Tangerang, 24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)
   
(Aris Martono, S.Kom.,M.M.S.I)
NID : 03009
   
NID : 08197



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


Dibuat Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2016/2017


Disetujui Penguji :


Tangerang, 24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

PADA KEMENKO BIDANG PEREKONOMIAN JAKARTA PUSAT


Disusun Oleh :

NIM
: 1314475516
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Infomasi
Konsentrasi
: Komputer Akuntansi

 


 


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 24 Juli 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1314475516

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support System). Dalam usaha pencapaian tujuan Kemenko Bidang Perekonomian perlu didukung oleh kinerja yang baik dalam instansi tersebut. Sistem penilaian kinerja organisasi yang berjalan saat ini pada Kemenko Bidang Perekonomian dalam pembuatan laporan masih menggunakan Microsoft Excel. Sistem yang berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu penilaian dalam menentukan baseline (angka dasar) masih kurang akurat, tidak adanya tolak ukur untuk pencapaian kinerja organisasi, belum adanya penentuan kriteria yang digunakan untuk penilaian organisasi sehingga data penilaian yang didapat hanya sebatas jumlah persentase dari kinerja oragnisasi. Dari permasalahan ini penulis mempertimbangkan untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan dalam penilaian kinerja organisasi. Metode yang digunakan yaitu Simple Additive Weighting (SAW) dengan memberikan bobot penilaian kriteria dan sub kriteria. Metode analisa yang digunakan yaitu metode analisa value chain. Perancangan sistem berorientasi objek mengguuakan Unified Modeling Language (UML) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP dengan notepad++ dan pembuatan database pada MYSQL. .

Kata Kunci : Sistem pengambilan keputusan, value chain, penilaian kinerja organisasi, Simple Additive Weighting (SAW), PHP, Mysql.



ABSTRACT

Rapid development not only on technology hardware and software but also on the method of computation which is evolving. One of the methods of computing that developed the current system is a method of decision making (Decisions Support System). In an attempt to Kemenko the field of goal achievement of the economy needs to be supported by good performance in these establishments. System performance assessment organizations that are running currently on the Kemenko field of the economy in the making still reports using Microsoft Excel. The system that is running still there are a few drawbacks, namely the assessment in determining the baseline (number base) still less accurate, the absence of a benchmark for the attainment of organizational performance, not to the existence of the determination of the criteria used for the assessment of the Organization so that the assessment data obtained only limited number of percentage of performance oragnisasi. Of this problem the author consider creating a decision support system in the assessment of organizational performance. Methods used i.e. Simple Additive Weighting (SAW) by giving the weight of the assessment criteria and sub criteria. Methods of analysis used value chain analysis method. Object-oriented system design mengguuakan Unified Modeling Language (UML) implemented in the programming language PHP with notepad ++ and the creation of a database on MYSQL.

Keywords: Decisions Support System, value chain, performance assessment organizations, Simple Additive Weighting (SAW), PHP, Mysql.




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga pada akhirnya laporan Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun judul penulisan laporan Skripsi ini adalah “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Organisasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada Kemenko Bidang Perekonomian Jakarta Pusat”.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh pihak akademik kepada mahasiswa dalam rangka menerapkan ilmu yang di dapat selama kuliah, sebagaimana yang ditentukan oleh Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja.

Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber literatur yang berhubungan dengan laporan Skripsi ini. Penulisan laporan Skripsi ini tidak dapat berjalan lancar tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja sekaligus pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja Raharja.
  5. Bapak Aris Martono, S.Kom., M.M.S.I selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan.
  7. Kepada kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan penyelesaian laporan Skripsi ini.
  8. Bapak Kahfi Heriyanto S.Sos., M.P. selaku stakeholder dan seluruh pegawai di Kemenko Bidang Perekonomian yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian Skripsi ini.
  9. Sahabat-sahabat yang sudah membantu dan memberi dukungan selama Skripsi dan dalam pembuatan laporan.
  10. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.

Penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, sangat diharapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.

Semoga Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca dan dapat menjadi pembelajaran yang lebih baik.

Tangerang, 24 Juli 2017
Siti Khuzaemah
NIM. 1314475516

Daftar isi



DAFTAR TABEL
  1. Tabel 3.1 Analisa Masukan
  2. Tabel 3.2 Analisa Proses
  3. Tabel 3.3 Analisa Keluaran
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap I
  5. Tabel 3.5 Elisitasi Tahap II
  6. Tabel 3.6 Elisitasi Tahap III
  7. Tabel 3.7 Final Draft Elisitasi
  8. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Anatara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  9. Tabel 4.2 Tabel Perjanjian
  10. Tabel 4.3 Tabel Indikator
  11. Tabel 4.4 Tabel Kriteria
  12. Tabel 4.5 Tabel SubKriteria
  13. Tabel 4.6 Tabel Organisasi
  14. Tabel 4.7 Tabel Pegawai
  15. Tabel 4.8 Tabel Detail_kriteria
  16. Tabel 4.9 Tabel Detil_subkriteria
  17. Tabel 4.10 Tabel Rekomendasi
  18. Tabel 4.11 Tabel Hasil_kinerja
  19. Tabel 4.12 Tabel Jenis_kriteria
  20. Tabel 4.13 Tabel Pengguna
  21. Tabel 4.14 Ketentuan Kriteria
  22. Tabel 4.15 Sub Kriteria yang Dibutuhkan
  23. Tabel 4.16 Organisasi yang Menjadi Kandidat
  24. Tabel 4.17 Persentase Bobot Kriteria
  25. Tabel 4.18 Bobot Sub Kriteria
  26. Tabel 4.19 Penggolongan Kriteria
  27. Tabel 4.20 Data Alternatif Per Sub Kriteria Perencanaan Kinerja
  28. Tabel 4.21 Data Alternatif Per Sub Kriteria Pengukuran Kinerja
  29. Tabel 4.22 Data Alternatif Per Sub Kriteria Pelaporan Kinerja
  30. Tabel 4.23 Data Alternatif Per Sub Kriteria Evaluasi Internal
  31. Tabel 4.24 Data Alternatif Per Sub Kriteria Capaian Kinerja
  32. Tabel 4.25 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Perencanaan Kinerja
  33. Tabel 4.26 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Pengukuran Kinerja
  34. Tabel 4.27 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Pelaporan Kinerja
  35. Tabel 4.28 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Evaluasi Internal
  36. Tabel 4.29 Nilai Matriks Normalisasi Sub Kriteria Capaian Kinerja
  37. Tabel 4.30 Data Alternatif Kriteria
  38. Tabel 4.31 Nilai Matriks Normalisasi Per Kriteria
  39. Tabel 4.32 Metode Blackbox Testing
  40. Tabel 4.33 Jadwal Kegiatan Penelitian
  41. Tabel 4.34 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR
  1. Gambar 1.1 Desain Penelitian
  2. Gambar 2.1 Komponen-Komponen Value Chain
  3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kemenko Bidang Perekonomian
  4. Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan
  5. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Berjalan
  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan
  7. Gambar 3.5 Analisa Value Chain Penilaian Kinerja Organisasi
  8. Gambar 3.6 Sitemap Usulan Sistem Penilaian Kinerja Organisasi
  9. Gambar 3.7 Sitemap Final Sistem Penilaian Kinerja Organisasi
  10. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.2 Activity Diagram Login
  12. Gambar 4.3 Activity Diagram Perjanjian Kinerja
  13. Gambar 4.4 Activity Diagram Indikator Capaian Kinerja
  14. Gambar 4.5 Activity Diagram Data Kriteria
  15. Gambar 4.6 Activity Diagram Data Sub Kriteria
  16. Gambar 4.7 Activity Diagram Data Organisasi
  17. Gambar 4.8 Activity Diagram Data Pegawai
  18. Gambar 4.9 Activity Diagram Penilaian Organisasi
  19. Gambar 4.10 Activity Diagram Ranking Organisasi
  20. Gambar 4.11 Activity Diagram Rekomendasi Organisasi
  21. Gambar 4.12 Activity Diagram Laporan Ranking Penilaian Organisasi
  22. Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan Nilai Per Organisasi
  23. Gambar 4.14 Activity Diagram Cetak Hasil Keputusan Organisasi Terbaik
  24. Gambar 4.15 Sequence Diagram Deputi
  25. Gambar 4.16 Sequence Diagram Sekretariat
  26. Gambar 4.17 Sequence Diagram Biro Perencanaan
  27. Gambar 4.18 Sequence Diagram Inspektorat
  28. Gambar 4.19 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
  29. Gambar 4.20 Prototipe Layar Login
  30. Gambar 4.21 Prototipe Layar Menu Home Untuk Deputi
  31. Gambar 4.22 Prototipe Layar Menu Home Untuk Sekretariat
  32. Gambar 4.23 Prototipe Layar Menu Home Untuk Biro Perencanaan
  33. Gambar 4.24 Prototipe Layar Menu Home Untuk Inspektorat
  34. Gambar 4.25 Prototipe Layar Menu Perjanjian Kinerja
  35. Gambar 4.26 Prototipe Layar Menu Indikator Capaian Kinerja
  36. Gambar 4.27 Prototipe Layar Menu User Settings
  37. Gambar 4.28 Prototipe Layar Menu Indikator Capaian Kinerja untuk Biro Perencanaan
  38. Gambar 4.29 Prototipe Layar Menu Input Data Master
  39. Gambar 4.30 Prototipe Layar Menu Proses Penilaian Organisasi
  40. Gambar 4.31 Prototipe Layar Menu Proses Ranking Organisasi
  41. Gambar 4.32 Prototipe Layar Menu Proses Rekomendasi Organisasi
  42. Gambar 4.33 Prototipe Layar Menu Cetak Laporan Ranking Penilaian Organisasi
  43. Gambar 4.34 Prototipe Layar Menu Cetak Laporan Nilai Evaluasi Organisasi
  44. Gambar 4.35 Prototipe Layar Menu Cetak Hasil Keputusan Organisasi Terbaik
  45. Gambar 4.36 Tampilan Halaman Login
  46. Gambar 4.37 Tampilan Menu Home Untuk Deputi
  47. Gambar 4.38 Tampilan Menu Home Untuk Sekretariat
  48. Gambar 4.39 Tampilan Menu Home Untuk Biro Perencanaan
  49. Gambar 4.40 Tampilan Menu Home Untuk Inspektorat
  50. Gambar 4.41 Tampilan Menu Perjanjian Kinerja Untuk Deputi dan Sekretariat
  51. Gambar 4.42 Tampilan Menu Indikator Capaian Kinerja Untuk Deputi dan Sekretariat
  52. Gambar 4.43 Tampilan Menu User Settings Untuk Deputi
  53. Gambar 4.44 Tampilan Menu Indikator Capaian Kinerja Untuk Biro Perencanaan
  54. Gambar 4.45 Tampilan Menu Input Data Master Untuk Inspektorat
  55. Gambar 4.46 Tampilan Menu Penilaian Organisasi Untuk Inspektorat
  56. Gambar 4.47 Tampilan Menu Ranking Organisasi Untuk Inspektorat
  57. Gambar 4.48 Tampilan Menu Rekomendasi Organisasi Untuk Inspektorat
  58. Gambar 4.49 Tampilan Menu Laporan Ranking Penilaian Organisasi
  59. Gambar 4.50 Tampilan Menu Laporan Nilai Per Organisasi
  60. Gambar 4.51 Tampilan Menu Cetak Hasil Keputusan Organisasi Terbaik


DAFTAR SIMBOL
  1. DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM
  2. DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
  3. DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
  4. DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan yang pesat bukan hanya pada teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak saja tetapi juga pada metode komputasi yang ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decision Support System). Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan. Dengan metode perenkingan diharapkan lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditetapkan sehingga dapat menentukan organisasi mana yang mendapat penilaian terbaik.

Dalam usaha pencapaian tujuan Kemenko Bidang Perekonomian perlu didukung oleh kinerja yang baik dalam instansi tersebut. Penilaian Kinerja Organisasi adalah serangkaian kegiatan pengukuran secara sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi organisasi. Laporan yang dihasilkan dari penilaian kinerja organisasi masih berupa excel, dan dalam mencatat dan mendokumentasi data akuntabilitas kinerja hanya secara elektronik dalam website resmi Kemenko Bidang Perekonomian. Sistem yang berjalan masih terdapat beberapa kekurangan yaitu penilaian dalam menentukan baseline (angka dasar) masih kurang akurat, tidak adanya tolak ukur untuk pencapaian kinerja organisasi, belum adanya penentuan kriteria yang digunakan untuk penilaian kinerja organisasi sehingga data penilaian yang didapat hanya sebatas jumlah persentase dari kinerja organisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka hal inilah yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya dalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Organisasi Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Pada Kemenko Bidang Perekonomian Jakarta Pusat”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan sejumlah masalah sebagai berikut :

  1. Sejauhmana sistem yang berjalan saat ini dalam melakukan penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian?
  2. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)?
  3. Kriteria penilaian apa saja yang digunakan untuk menentukan penilaian kinerja organisasi dalam lingkungan Kemenko Bidang Perekonomian?


Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan masalah menjadi lebih terarah dan berjalan dengan baik maka peneliti memberikan batasan pada sistem ini yaitu :

  1. Penelitian ini hanya akan membahas sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian.
  2. Merancang sistem pendukung keputusan (SPK) dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW).
  3. Sistem yang dibuat meliputi kelola data perjanjian kinerja, indikator capaian kinerja, input data master, penilaian organisasi, ranking organisasi, rekomendasi organisasi dan cetak laporan penilaian.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian sebagai berikut:

  1. Mempermudah pihak inspektorat ketika akan melaksanakan penilaian kinerja organisasi.

  2. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi.

  3. Sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedang berjalan saat ini pada Kemenko Bidang Perekonomian.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian sebagai berikut:

  1. Mempermudah dalam pengelolaan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian dengan data yang akurat dan cepat.

  2. Dapat teridentifikasinya kendala dan permasalahan pada sistem penilaian kinerja organisasi pada Kemenko Bidang Perekonomian.

  3. Menghasilkan sistem pendukung keputusan penilaian kinerja organisasi yang lebih baik guna meningkatkan mutu dan efektifitas terhadap pemakai sistem ini.

Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menggambarkan keadaan secara langsung dilapangan. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan dalam menyusun penelitian ini seperti gambar 1.1. dibawah ini:

Gambar 1.1. Desain Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Observasi)

    Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Adalah metode yang dilakukan dengan mengamati secara langsung permasalahan yang diangkat untuk memperoleh data dan pencatatan secara sistematis.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara langsung atau tanya jawab secara lisan dengan narasumber yang terlibat langsung dalam materi pembahasan ini.

  3. Metode Studi Pustaka (Library)

    Studi pustaka adalah penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian. Metode pengumpulan data melalui data-data dari buku yang telah diberikan oleh pegawai yang bersangkutan untuk dipelajari penulis, maupun dari buku-buku yang ada kaitannya yang berhubungan dengan topik penelitian.

Penyelesaian Masalah

  1. Metode Analisa Value Chain

    Dalam metode analisa sistem menggunakan metode analisa Value Chain. Metode analisa Value Chain digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang harus dicapai dengan sebuah konsep yang matang, perlunya analisa value chain sebagai aktivitas pendukung yang membantu instansi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang diperlukan bagi berlangsungnya aktivitas-aktivitas yang dilakukan secara berkelanjutan.

  2. Metode SPK Simple Additive Weighting (SAW)

    Salah satu metode yang digunakan dalam sistem pengambilan keputusan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) atau yang dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot karena, metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik yaitu kriteria yang sudah ditentukan.

  3. Metode Analisa Kebutuhan (Elisitasi)

    Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru. Penelitian ini menggunakan metode Elisitasi untuk mengumpulkan dan menyeleksi kebutuhan sistem yang diharapkan stakeholder. Elisitasi yang dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Elisitasi tahap I, elisitasi tahap II dengan cara MDI (Mandatory, Desirable, Inessential), elisitasi tahap III dengan TOE (Technical, Operational, Economic dan Final Draft Elisitasi. Untuk menjelaskan kondisi sistem saat ini menggunakan pendekatan object oriented yaitu dengan Unified Modeling Language (UML) dengan software Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition, dimana diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah Use Case diagram, Activity diagram, dan Sequence diagram.

Metode Perancangan Sistem

Tahap desain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu Unified Modeling Language melalui software Visual Paradigm For UML 8.0 Enterprise Edition, sebagaimana diuraikan diatas melalui tahap: Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram.

Pada proses desain, syarat kebutuhan informasi dan perancangan perangkat lunak dapat diperkirakan sebelum pembuatan coding. Proses ini berfokus pada:

  1. Notepad++ sebagai script editor PHP.
  2. XAMPP version 3.2.1.3.1.0 sebagai paket instalasi PHP, MySQL.
  3. Web browser yang digunakan untuk membuka aplikasi berbasis web yaitu Google Chrome.

Metode Implementasi Sistem

Tahap implementasi adalah tahap dimana desain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan.

Metode pengujian ini menggunakan metode Black Box testing karena metode Black Box testing dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemeliharaan sistem yang dilakukan oleh manajemen atau pihak stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab kesatu ini menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab kedua ini berisi beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian di bagi menjadi 3 kategori yaitu teori umum, teori khusus dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Bab ketiga ini berisikan gambaran umum instansi, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, penyelesaian masalah sistem, dan analisis sistem yang berjalan dengan menggunakan tools UML (Unified Modeling Language) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Elisitasi tahap I, II, III, dan Draf Final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN
Bab keempat ini berisikan tentang perancangan dan implementasi aplikasi, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, sumber daya manusia, cara pengoprasian dan implementasi sistem mencakup coding, blackbox testing dan pemeliharaan sistem.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

TEORI UMUM

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29)[1], mengatakan bahwa sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang sempit.

Menurut Rafika, dkk (2015:216)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen, bagian-bagian dan prosedur-prosedur yang saling berhungan serta membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan”.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35)[1], sistem memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen (Components)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem.

  3. Batas (Boundary)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.

  5. Lingkungan (Environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.

  7. Penghubung/antarmuka (Interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

  9. Masukan (Input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Processing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan tujuan (Goal)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan balik (Feed Back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya adalah: (Rusdiana dan Irfan, 2014:42)[1]

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

  5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu

  6. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  7. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

  8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoretis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data Dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[1], mengatakan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.

Menurut Yanto (2016:12)[3], "Data merupakan informasi yang disimpan dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Data adalah bahan mentah bagi informasi yang menggambarkan suatu kejadian dalam suatu struktur tertentu yang terintegrasi".

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71)[1], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
    Berdasarkan sifat data, dikenal: 1) data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan; 2) data kualitatif (qualitative data), yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.

  2. Berdasarkan Sumber Data
    Berdasarkan sumber data, dikenal: 1) data internal (internal data), yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data); 2) data eksternal (external data), yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
    Data eksternal dapat dikelompokkan manjadi: 1) data eksternal primer (primary external data), yaitu data yang dapat berbentuk lisan atau tertulis yang didapatkan langsung dari pemilik data sendiri atau orang yang melakukan observasi atau pengumpul data tersebut, biasa juga disebut directly external data; 2) data eksternal sekunder (secondary external data), yaitu data yang diperoleh dari orang yang bukan melakukan observasi langsung, biasa juga disebut indirectly external data.

Definisi Informasi

Menurut Pratama (2014:422)[4], "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi informasi dengan memanfaatkan teknologi (baik teknologi komputer manusia), sehingga mampu memberikan nilai dan arti didalamnya".

Menurut Hidayat, dkk (2016:186)[5], "Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, informasi disebut juga data yang diproses atau data yang memiliki arti".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa "Informasi adalah suatu data atau objek yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memiliki arti bagi penerimanya, yang bermanfaat dan dapat membantu dalam pengampilan keputusan".

Siklus Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of infornation) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Dari sekian karakteristik yang telah dibahas, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan: (Kadir, 2014:56)[6]

  1. Relevansi

  2. Ketepatan Waktu

  3. Akurasi

Nilai Informasi

Menurut Kadir (2014:56)[6], nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada kenyataannya nilai informasi tidak mudah untuk dinyatakan dengan ukuran yang bersifat kuantitatif. Namun, nilai informasi dapat dijelaskan menurut skala relatif.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Krismiaji dalam Ilamsyah, dkk (2016:201)[7], mengatakan bahwa sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk menggumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Indrajani (2014:3)[8], "Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi".

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mengandung komponen-komponen sebagai berikut: (Kadir, 2014:71)[6]

  1. Perangkat keras (hardware), yang mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

  2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.

  3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

  4. Orang, yakni semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran siatem informasi.

  5. Basis Data (database), yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

  6. Jaringan Komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Djahir (2014:68)[9], “Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, Analisa Sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam permasalahan maupun hambatan yang terjadi pada sistem serta untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui.

Fungsi Analisa Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], fungsi analisa sistem sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], mengatakan bahwa perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem, mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang dikerjakan pada analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana keahlian perancangan untuk komputer yang akan menggunakan sistem”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Haerudin, dkk (2013:117)[10], tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

TEORI KHUSUS

Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)

Definisi Unified Modeling Language (UML)

Menurut Waspodo (2015:65)[11], Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal dalam dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini di sebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah di mengerti, serta di lengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain.

Menurut Hompu, dkk (2016:107)[12], mengatakan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang berorientasi objek untuk membuat analisis dan desain, dan menggambarkan arsitektur”.

Jenis Diagram Unified Modeling Language (UML)

  1. Use Case Diagram

  2. Menurut Indrajani (2015:45)[13], use case diagram merupakan suatu diagram yang berisi use case, actor, serta relationship diantaranya. Use case diagram merupakan titik awal yang baik dalam memahami dan menganalisis kebutuhan sistem pada saat perancangan. Use case diagram dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang diperlukan dari suatu sistem.

  3. Activity Diagram

  4. Menurut Indrajani (2015:46)[13], activity diagram digunakan untuk menganalisis behavior dengan use case yang lebih kompleks dan menunjukkan interaksi-interaksi di antara mereka satu sama lain. Activity diagram sebenarnya memiliki kesamaan dengan statechart diagram dalam hal menggambarkan aliran data pada model bisnis, tetapi activity diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas bisnis yang lebih kompleks, di mana digambarkan hubungan antar satu use case dengan use case lainnya.

    Menurut Bhute (2013:29)[14], dalam International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA) mengatakan bahwa, “Activity diagram is basically a flow chart to represent the flow from one activity to another activity”.

    (Activity diagram adalah bagan alir untuk mewakili arus dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya).

  5. Sequence Diagram

  6. Menurut Indrajani (2015:50)[13], “sequence diagram merupakan suatu diagram interaksi yang menggambarkan bagaimana objek-objek berpartisipasi dalam bagian interaksi (particular interaction) dan pesan yang ditukar dalam urutan waktu”.

  7. Class Diagram

  8. Menurut Indrajani (2015:49)[13], class diagram digunakan untuk menggambarkan perbedaan yang mendasar antara class-class, hubungan antar-class, dan di mana sub-sistem class tersebut. Pada class diagram terdapat nama class, attributes, operations, serta association (hubungan antar-class).

Konsep Database Dan MySQL

Definisi Database

Menurut Kadir dalam Fauzi (2015:26)[15], “Basis data (database) adalah suatu data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi”.

Menurut Pattianakotta, dkk (2015:9)[16], “Database adalah gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Database adalah suatu data yang saling terkait dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir”.

Definisi MySQL

Menurut Sutanto (2014:73)[17], “MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya, data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa table yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat”.

Menurut Sudaryono, dkk (2013:98)[18], mengatakan, MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti oracle, MySQL, Postagre, dan lainnya.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah salah satu data yang dikelola dalam database management system (DBMS) yang diletakkan pada beberapa table yang terpisah”.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Sutanto (2014:72)[17], “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket”.

Menurut Sidik (2014:72)[19], “XAMPP (X(Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer di kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “XAMPP adalah paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan aplikasi web”.

Bagian-Bagian Tool XAMPP

  1. Apache

  2. Menurut Kurniawan dalam Amin (2017:115)[20], Apache adalah web server yang dapat dijalankan dibanyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft windows dan Novell Netware serta Platform lainnya) yang berguna untuk menfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.

  3. PHP

  4. Menurut Sidik (2014:4)[19], PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side.

    Menurut Abdulloh (2016:3)[21], “PHP singkatan dari hypertext preprocessor yang merupakan server-side programming, yaitu bahasa pemrograman yang diproses disisi server”.

  5. PhpMyAdmin

  6. Menurut Kurniawan dalam Wasiyanti (2016:51)[22], phpMyAdmin adalah sebuah software yang berbentuk seperti halaman situs yang terdapat pada web server.

Konsep Dasar CodeIgniter

Menurut Basuki (2017:4)[23], “CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang kecil, sederhana, mudah digunakan dan cukup handal untuk membangun aplikasi berbasis web”.

Menurut Afnur, dkk (2016:76)[24], “Framework CodeIgniter merupakan sebuah bahasa pemrograman web yang dikembangkan dari bahasa pemrograman PHP yang berbasis OOP (Object Oriented Program) yang memiliki class dan fuction”.

Konsep Dasar Notepad++

Menurut Supono dan Putratama (2016:13)[25], “Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis secara powerful yang dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan sebuah kode-kode program”.

Notepad++ mendukung banyak bahasa pemrograman, diantaranya: Assembly, C, C++, C#, CSS, HTML, Java, Javascript, Pascal, Perl, PHP, Phyton, Ruby, Shell, SQL, VB, XML dan lain sebagainya. Notepad++ ini memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan Notepad bawaan Windows yang pertama, seperti GUI yang baik dan menarik. Notepad++ juga dapat ditambahkan berbagai plugin yang bisa semakin mempermudah pekerjaan programmer.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49)[26], “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Kadir dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[27] mengatakan bahwa website adalah suatu media publikasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman web (web page) yang terhubung satu dengan yang lain menggunakan link yang dilekatkan pada suatu teks atau image.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa “Web adalah suatu media informasi elektronik yang terdiri dari halaman-halaman dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang terhubung dengan server”.

Web Browser Dan Web Server

Menurut Wahyudi dalam Kusuma dan Widodo (2016:11)[27], Web Browser adalah program perangkat lunak pada sisi client yang bertugas mengambil serta manampilkan informasi dalam web dari server”.

Sedangkan web server merupakan server yang bertugas mengatur mekanisme layanan web.

Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Definisi Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Bonczek dalam Nofriansyah (2014:1)[28]


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan