SI1314474529

Dari widuri
Revisi per 2 Maret 2017 15.02 oleh Siti Nurhayati (bicara | kontrib)

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REPORT KEY

PERFORMANCE INDEX DALAM SALARY PADA

PT MAYORA INDAH DIVISI COKELAT


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1314474529
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI KOMPUTER AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REPORT KEY PERFORMANCE

INDEX DALAM SALARY PADA PT MAYORA INDAH DIVISI COKELAT


 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1314474529
Nama  : Maratussholihah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Sistem Informasi
Konsentrasi  : Komputer Akuntansi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Nur Azizah M.Akt., M.kom)
NIP : 00594         NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REPORT KEY

PERFORMANCE INDEX DALAM SALARY PADA

PT MAYORA INDAH DIVISI COKELAT

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1314474529
Nama  : Maratussholihah

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, M.M.S.I)     (Meta Amalya Dewi, M.Kom)
NID : 04043     NID : 05065

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REPORT KEY

PERFORMANCE INDEX DALAM SALARY PADA

PT MAYORA INDAH DIVISI COKELAT


 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1314474529
Nama  : Maratussholihah

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akutansi

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Maret 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(.............)   (...................)   (..............)
NID :   NID :   NID :

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1314474529
Nama  : Maratussholihah
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM INFORMASI
Konsentrasi  : KOMPUTER AKUTANSI

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Maratussholihah
NIM. 1314474529

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

PT Mayora Indah Tbk adalah suatu perusahaan makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional.Tingkat persaingan kerja yang semakin besar mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kinerja yang terbaik. Dari hasil penilaian kinerja menunjukkan apakah sumber daya manusia (karyawan/pegawai) pada perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran baik secara kualitas maupun kuantitas. Penilaian menggunakan Key Performance indicators adalah serangkaian indikator kinerja kunci yang mengukur tingkat keberhasilan seseorang dalam menjalankan dan melaksanakan tugasnya. Atau Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan, sasaran atau kegiatan. PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat dalam melakukan pengukuran dan mengevaluasi setiap staff karyawan menggunakan Key Perfomance Indicator (KPI) masih manual sehingga staff karyawan, dan dept head tidak dapat mengetahui report kpi yang terupdate. Dalam sistem report kpi ini mencakup data produksi, data service level factory, quality complain, beakdown dan variance bahan baku. Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak, terlebih dalam sistem ini juga dilengkapi dengan grafik score KPI yang terbaik. Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat, maka sistem ini akan dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat user untuk melaksanakan aktivitas yang lebih mudah, aman dan efisien sehingga sangat tepat apabila aplikasi ini digunakan sebagai sarana untuk mengelola, memantau dan membuat report KPI pada PT. Mayora Indah Divisi Cokelat.

Kata kunci: Penilaian, Key Performance Indicator, Report.

ABSTRACT

PT Mayora Indah Tbk is a food and beverage company qualified and trustworthy in the eyes of domestic consumers and internasional. Increasing job competition to encourage employees to improve their performance and provide the best performance. From the performance evaluation results show whether the human resources (employees) of the company has met the targe both in quality and quantity. Assessment using Key Performance indicators are a series of key performance indicators that measure the level of success in running and performing their duties. Or Performance Indicators are measures of success that describe the level of achievement of a goal, objective or activity. PT Mayora Indah Tbk Division Chocolate in measuring and evaluating each staff employee using the Key Performance Indicator (KPI) is still manual so that staff employees, and the dept head can not know report kpi update. In a report kpi system includes production data, the data service level factory, quality complain, beakdown and variance of raw materials. Wherein the output of the information system is expected to provide information that is relevant and up to date for various parties, especially in this system is also equipped with the best graphics KPI score. By presenting the implementation process right, then this system will be able to provide better information and can make the user to perform activities that are more convenient, secure and efficient so it is appropriate when the application is used as a means to manage, monitor and report KPI PT. Mayora Indah Division Chocolate

Keywords: Assessment, Key Performance Indicators, Report.

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulisan Laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Hanya karena kasih sayang dan kekuatan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Laporan SKRIPSI yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Report Key Performance Index Dalam Salary Pada PT Mayora Indah Divisi Cokelat”.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini, antara lain:

  1. Allah SWT yang telah memberikan ridho dan petunjuknya

  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  3. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur. STMIK Raharja.

  4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  5. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  6. Bapak Oleh Soleh, M.M.S.I selaku Dosen Pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

  7. Ibu Meta Amalya Dewi,M.Kom selaku Dosen Pembimbing saya yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan dan bantuan dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

  8. Seluruh pimpinan dan karyawa PT MayoraIndah Divisi Cokelat

  9. Kedua orang tua yang telah mendoakan, memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

  10. Untuk sahabat – sahabat terdekat yang membantu dan memberikan support dalam mengerjakan laporan Skripsi ini.

  11. Untuk teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang juga telah sama – sama membantu dalam penyelesaian laporan Skripsi ini.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi ini.

Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.

Tangerang, Maret 2017
MARATUSSHOLIHAH
NIM. 1314474529

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Disini dituntut kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya guna dan hasil dalam setiap kegiatan perusahaan.

Peniliaian kinerja merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan suatu perusahaan sebagai sebuah sarana bagi pihak management untuk menelaah atau memantau sejauh mana visi, misi dan tujuan tercapai. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan pegawai dalam menjalankan tanggung jawabnya, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan bonus dan promosi.

PT Mayora Indah Tbk adalah suatu perusahaan makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.

Tingkat persaingan kerja yang semakin besar mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan kinerja yang terbaik. Hampir semua karyawan mendambakan untuk mendapatkan karir di perusahaan yang dia bekerja, karena pada dasarnya karyawan menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya seperti pendapatan yang lebih tinggi, bonus dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan.Hasil penilaian kinerja menunjukkan apakah sumber daya manusia (karyawan/pegawai) pada perusahaan tersebut sudah memenuhi target atau sasaran baik secara kualitas maupun kuantitas yang dikehendaki oleh PT. Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat sehingga perusahaan dapat memberikan jenjang karir yang sesuai dengan hasil penilaian kinerja dan peraturan yang berlaku.

Key Performance indicators adalah serangkaian indikator kinerja kunci yang mengukur tingkat keberhasilan seseorang dalam menjalankan dan melaksanakan tugasnya. Atau Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan, sasaran atau kegiatan. PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat dalam melakukan pengukuran dan mengevaluasi setiap staff karyawan menggunakan Key Perfomance Indicator (KPI) masih manual berupa kertas-kertas, ditambah dengan menggunakan software Ms. Excell (semi-computerized).

Beberapa permasalahan yang terjadi pengukuran dan mengevaluasi masih manual menggunakan kertas adalah sulitnya mencari data-data yang di perlukan karena data yang sudah lama di catat akan berada pada tumpukan kertas yang paling bawah sehingga sulit mencarinya. selain itu kelemahan menggunakan MS.Excell adalah belum mengerti menggunakan rumus Ms.Excell sehingga penggunaanya tidak maksimal mengakibatkan kesalahaan perhitungan skor pencapaian kinerja di masing – masing KPI, sistem yang tidak terhubung ke jaringan menyulitkan antar bagian mengetahui data ter-update pada setiap bulannya.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengambil judul “ Perancangan Sistem Informasi Report Key Performance Indicators Dalam Sallary Pada PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat merumuskan perumusan sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah sistem yang berjalan saat ini pada PT Mayora Indah Divisi Cokelat terutama Report Key Performance Indicators?

  2. Bagaimana merancang dan membangun sistem Report Key Performance Indicators yang memudahkan bagian Continous Improvement dalam pembuatan Report Key Performance Indicator dan staff karyawan dapat mengakses sistem tersebut sehingga karyawan dapat mengetahui pencapaian Report Key Performance Indicator?

  3. Bagaimana merancang report key performance indicator yang dapat memudahkan manager dalam mengelola data penilaian staff karyawan dan membuat rekap hasil penilaian staff karyawan?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitaian

Tujuan Operasional

Penelitian ini mempunyai tujuan operasional sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dari sistem yang sedangkan berjalan saat ini di PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat, dalam hal ini me menganalisa kendala dan permasalahan yang sedang terjadi dalam sistem report key performance indicators lalu memberikan solusi pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan.

Tujuan Fungsional

Membantu dalam memperoleh informasi yang cepat dan efisien dalam penggunaan data, membantu mengurangi kesalahan yang dibuat dalam report key performance yang dilakukan secara manual.

Tujuan Individual

Guna membantu penulis dalam melakukan penerapan ilmu yang penulis peroleh di kampus dan untuk membantu departement Continous Improvement dalam menyelesaikan masalah report key performance indicators.


Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu:

  1. Peneliti

    1. Dapat lebih mengobservasi kemampuan penulisan dilapangan, peneliti dapat pengalaman yang sangat berharga.

    2. Dapat mengimplementasikan teori –teori yang dipelajari di bangku kuliah kedalam bentuk project.

    3. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar sarjana komputer

  2. Perusahaan / Instansi

    1. Bagi perusahaan dapat memiliki akses yang mudah untuk mengelola data Report Key Performance Indicators yang dimilik perusahaan dan dapat mengefisiensi banyak hal

    2. Dapat membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi Report Key Performance Indicator yang nantinya dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan.

    3. Dapat memudahkan manager daalam mengelola data penilaian staff karyawan dan membuat rekapan hasil penilaian staff karyawan

  3. STMIK Raharja

    1. Dapat menjadi referensi bagi Mahasiswa atau Mahasiswi untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya, terutama dalam sistem perhitungan gaji pegawai.

    2. Dapat memperkaya pengetahuan para Mahasiswa atau Mahasiswi dalam pengambilan keputusan terhadap suatu permasalahan.

    3. Dapat membuat Perguruan Tinggi STMIK Raharja dikenal oleh instansi-instansi yang dijadikan objek penelitian para Mahasiswa atau Mahasiswi.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas pada penelitian ini adalah akstifitas proses pembuatan Report KPI. Lalu menganlisa bagaimana sistem perhitungan Report KPI yang sedang berjalan saat ini yang kurang mendukung dalam proses pengerjaannya, karena masih menggunakan cara yang manual yang tentunya sering terjadi kesalahan-kesalahan yang harusnya dapat diminimalisasi. Dengan adanya perbaikan sistem yang lebih modern. Hal ini tentunya akan membawa perubahan sistem KPI ke arah yang lebih baik dengan menggunakan sistem yang terstruktur dan terkomputerisasi, maka kesalahan-kesalahan dalam proses perhitungan Report KPI dan pembuatan Report KPI dapat diminimalisasi.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk Mendapatkan data yang diperlukan dalam laporan skripsi ini, digunakan metode sebagai berikut:

  1. Metode Observasi ( Pengamatan)

  2. Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian. Maksudnya, dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sistem Report Key Performance Indicator yang berjalan pada PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat. Kemudian dari pengamatan tersebut, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan didalam Report Key Performance Indicator tersebut untuk dilakukan pengamatan terhadap sistem yang akan dikembangkan.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada kepala bagian Continous Improvement dan para staff PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat yang berhubungan dengan sistem report key performance indicators dan memahami akan hal yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Studi Pustaka adalah segala upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis/ disertasi, ensiklopedia, buku tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber lain. Serta melakukan searching pada internet. Dalam hal ini seorang peneliti berkewajiban mempelajari teori-teori yang mendasar masalah dan bidang penelitiannya. Selain itu, peneliti juga perlu memanfaatkan hasil penelitian dan pemikiran yang relevan dengan masalah penelitiannya untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian serupa atau duplikasi yang tidak diinginkan. Melalui metode studi pustaka ini penulis mencari teori-teori yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian dan mempelajari referensi yang ada di dalam CCIT journal dan laporan skripsi dari kampus lain.

Metode Analisa

Metode Analisa yang digunakan pada penenlitaian ini yaitu:

  1. Analisa Balanced Score Card ( BSC ) digunakan peneliti untuk mendapatkan persepektif dalam perusahaan secara berimbang , yakni dari aspek finansial dan non finalsial. Dengan menemukan mendapatkan perspektif yang berimbang, maka Perusahaan dapat melihat kinerja Perusahaan dan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat, sehingga kinerja Perusahaan bisa meningkat.

  2. Selain mengunakan BSC, penulis juga menggunakan metode analisis PIECES untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja,informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan pelanggan, PIECES itu sendiri merupakan singkatan dari Performance, Information, Economy,Control, Eficiency dan Services. Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama, hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan depan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja

  3. Elisitasi merupakan metode dalam rangka pengumpulan kebutuhan untuk rancangan sistem yang diusulkan yang sesuai dengan keinginan user dan dapat dipenuhi oleh penulis. Elisitasi dilakukan melalui tiga tahap,yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final. Dengan menggunakan metode elisitasi final, peneliti diharapkan dapat fokus meneliti sesuai dengan permintaan dari stakeholder.

Metode Perancangan

Pada penelitaian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat ) macam diagram UML meliputi usecase diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram dengan menggunakan Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition. Kemudian bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa JAVA. XAMPP merupakan tools yang menyediakan perangkat lunak kedalam satu buah paket. MySQL merupakam database yang akan digunakan. Neatbeans 7, merupakan software yang digunakan untuk mendesign web yang akan dibuat.

Metode Prototpe

Metode prototype yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototype throw away karena didalam pendekatan sistem prototype ini akan dibuang dan sistem finalnya akan dibangun dari awal. Penggunaan metode prototype throw away ini untuk meningkatkan analisa terhadap kebutuhan fungsional dari project yang ingin dibuat. proses testing dan perbaikan dapat dilakukan secara terus menerus.

Metode Testing

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Penulis memilih metode testing Black-Box karena melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah.

Sistematika Penulisan

Penyusunan laporan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab, masing-masing bab mempunyai pembahasan yang berbeda tapi merupakan satu kesatuan. Sistematika penulisan ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang akan dibahas pada masing-masing bab secara garis besarnya, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dijelaskan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan saat ini, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem penggajian serta membahas teori-teori pendukung lainnya yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam penelitan dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori dan definisi yang berhubungan dengan penulian tugas akhir yaitu gambaran umum tinjauan instansi, sejarah instansi, struktur organisasi dan fungsi-fungsinya, penjelasan tentang wewengang dan tanggung jawab, UML sebagai sistem yang berjalan dan permasalahan pokoknya serta alternatif pemecahan masalah, elisitasi tahap 1,2,3, dan draft final.

BAB IV ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini membahas tentang analisa dan perancangan sistem baru yang lebih sistematis yang akan dijelaskan dalam bentuk usulan prosedur yang baru, perancangan sistem yang diusulkan dengan rancangan Use Case Diagram, Class Diagram, Acivitiy Diagram, Sequence Diagram, Spesifikasi Proses, Rancangna Basis Data, Konfigurasi sistem serta Rancangan Tampilan.

BAB V ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian dan menjawab dari tujuan penelitian yang diajukan serta saran-saran seputar pengembangan sistem kedepan sesuai kebutuhan stakeholder yang diperlukan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA :

LAMPIRAN :



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Ada beberapa pendapat para ahli yang menjelaskan tentang definisi sistem, diantaranya yaitu:

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[1] , bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Yakub (2012:1)[2], bahwa “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

Menurut Hartono (2012:9), “Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen yang saling berhubungan secara terorganisir bedasarkan fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi, berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[3], bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

  1. Komponen sistem (components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu sehingga mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

  2. Batasan sistem (boundary). Ruang lingkup merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lain atau sistem dengan lingkungannya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan luar sistem (environment). Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (interface). Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber –sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input). Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan(maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran sistem (output). Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, di mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

  7. Pengolah Sistem (processing). Suatu sistem dapat mempunyai proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengolah data transaksi menjadi laporanlaporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  8. Sasaran (objectives). Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, makan operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4)[4], bahwa Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem tersebut diantaranya:

  1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat di prediksi dengan pasti.

  2. Sistem abstrak (abstract system), adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem teologia yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dengan Tuhan merupakan contoh abstrac system.

  3. Sistem fisik (physichal system), adalah sistem yang ada secara fisik. Sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan contoh phisical system.

  4. Sistem tertentu (deterministic system), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antar bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan, merupakan contoh deteministic system.

  5. Sistem tertutup (closed system), sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi dengan lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

  6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh open system, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut Supriyadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310)[5] , “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub, 2012: 5)[4],“ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[4], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain sebagai berikut:

  1. Teks

  2. Teks adalah sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  3. Data yang terformatkalimat

  4. Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  5. Citra (Image)

  6. Citra atau Image adalah data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  7. Audio

  8. Audio adalah data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  9. Video

  10. Video adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitasaktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[4], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal

  2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  3. Data Personal Sumber

  4. Data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  5. Data Eksternal Sumber

  6. Data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[4], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  3. Record

  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File dalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi.

Definisi Informasi

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT (2012:57)[6],“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

McLeod (2013:8) berpendapat, “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya, atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun untuk masa depan.”

Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:41)[3], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat Waktu (Timeline)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya

Nilai Informasi

Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi ( value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat ( benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biayanya untuk mendapatkannya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

Menurut Sutarman (2013: 14)[7], Nilai dari informasi ditentukan oleh 5 ( lima ) hal yaitu:

  1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat

  2. Untuk mendapatkan pengalaman

  3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diduplikasi salam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu.

  4. Untuk mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain sebelumnya.

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya medapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Taufiq (2013:17)[8], “ Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13)[7], “ Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Tata Sutabri (2012:46)[3], “ Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut Mendelson dalam Guritno yang dikutip dari buku IT Research (2011:31)[9], “ Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[2], bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan ( building block ). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan ( input block ). Block model ( model block ). Block keluaran ( ouput block ). Block teknologi ( techology block ). Dan basis data ( Database block ).

  1. Blok Masukan (Input Block),

  2. Input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

  3. Blok Model (Model Block),

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

  5. Blok Keluaran (Output Block),

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block),

  8. Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok basis Data (Database Block),

  10. Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[10] , “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Menurut Yakub (2012:142)[4], “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[11], berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesemapatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diaharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Yogianto dalam bukunya Taufiq (2013:153)[12],” Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di usulkan perbaikan-perbaikannya.”

Menurut Darmawan (2013:210)[13], “Analisa sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses kegiatan mempelajari sistem yang secara umum digunakan sebagai landasan penelitian yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam suatu sistem tertentu.

Tahap - Tahap Analisa Sistem Informasi

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Tata Sutabri (2012:220)[3], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51)[14], bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Fungsi Analisa Sistem Informasi

Adapun fungsi analisa sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user).

  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

  3. Alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[15],”Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peransuatu sistem informasi berbasis computer”.

Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[13], berpendapat,“Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem dan membuat design teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisa.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[13], tahap peranacangan / desain sistem mempunya 2 tujuan yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik yeng terlihat ( lebih condong pada desain sistem terperinci).

Tahap – Tahap Perancangan Sistem

Menurut Al Jufri (2011:141), Langkah-langkah tahap rancangan yaitu :

  1. Menyiapkan rancangan sistem yang terinici, analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang dijelaskan dengan modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi secara top down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatantop down ini merupakan ciri rancangan terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu :

    1. Diagram arus data (Data flow diagram)

    2. Diagram hubungan entitas (Entity relathionship diagram

    3. Kamus data (Data dictionary)

    4. Flowchart

    5. Model hubungan objek

    6. Spesifikasi kelas

  2. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis mengidentifikasi konfigurasi, bukan merek atau model peralatan komputer yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.

  3. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem analis bekerjasama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada

  4. Memilih konfigurasi terbaik analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh MIS.

  5. Menyiapkan usulan penerapan analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerpan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.

  6. Menyetujui atau menolak penerapan sistem keputuasan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat meningkatkan jumlah orang yang terlibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.

Teori Khusus

UML ( Unified Modeling Language )

Definisi UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Shelly dan Rosenblat (2012:151), “UML (Unified Modeling Language) adalah representasi visual yang mewakili interaksi antara pengguna dan sistem informasi dalam UML”.

Menurut Verdi Yasin (2012:194), “UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam sebuah industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan piranti lunak”

Konsep Pemodelan Menggunakan UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Adi Nugroho (2012:10)[16], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan.

Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

Langkah – Langkah Penggunaan UML ( Unified Modeling Language )

Menurut Adi Nugroho (2012:16)[16], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

    1. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

    2. Pendekatan komponen yaitu assignment setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis

Fokus Unified Modeling Language ( UML )

Menurut Adi Nugroho[16] “Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modeling Language (UML) menyediakan model-model yang tepat, tidak memiliki dua arti (ambigu) serta lengkap. Secara khusus, Unified Modeling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis, perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system).

Dalam hal ini, Unified Modeling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemprograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemprograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain. Pemetaan (mapping) Unified Modeling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

  1. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modeling Language (UML) forward engineering.

  2. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modeling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

Bangun Dasar Metodologi Unified Modeling Language ( UML )

Menurut Adi Nugroho (2012:24)[16] , bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

  1. Sesuatu (Things)

  2. Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Structural Things

    2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

    3. Behavioral Things

    4. Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

    5. Grouping Things

    6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    7. Annotational Things

    8. Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

  3. Relasi (Relationship)

  4. Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

    1. Kebergantungan

    2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya

    3. Asosiasi

    4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

    5. Generalisasi

    6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.

    7. Realisasi

    8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Jenis – Jenis Diagram Unified Modeling Language ( UML )

Menurut Widodo (2012:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

  1. Class Diagram

  2. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi.

  3. Package Diagram

  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Use Case Diagram

  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  7. Sequence Diagram

  8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  9. Communication Diagram

  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. State Chart Diagram

  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  13. Activity Diagram

  14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  15. Component Diagram

  16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Deployment Diagram

  18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Database dan MySQL

Definisi Database

Menurut Diar Puji (2013:107)[17], database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data. Database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen – komponen pembentuk database.

  1. Table

  2. Table atau tabel adalah sekumpulkan data dengan struktur sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field.

  3. Record

  4. Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

  5. Field

  6. Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu.

Database dapat terdiri dari sebuah tabel atau lebih, dan sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record.

Definisi MySQL

Menurut Winarno (2013:120)[18] menyatakan bahwa “MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan interbase.

Keistimewaan MySQL

Menurut Winarno, (2013:120)[18], MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan yang lain, antara lain :

  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan lain-lain.

  2. Open Source. MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.

  3. Multiuser. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

  4. Performance tuning. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

  5. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed\unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta lima milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

  9. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

  11. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

Perintah Dasar MySQL

Menurut Anamisa (2011:22)[19], Dalam menjalan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut :

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;

  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE;

  3. Memilih database yang akan digunakan : USE database;

  4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE;

  5. Membuat tabel baru: CREATE TABLE tabel (field spesifikasi_field,…);

  6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;

  7. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;

  8. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES („data_kolom1,); atau INSERT INTOtable SET kolom1 = „data_kolom1, ;

  9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;

  10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;

  11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;

  12. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

  13. Menghapus tabel: DROP tabel;

  14. Menghapus database: DROP database;

  15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;

Definisi Personal Home Page ( PHP )

Menurut Diar Puji (2013:69)[17], PHP adalah akronim dari hypertext preprocesor, yaitu suatu bahasa pemrograman bebasiskan kode – kode (sricpt) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML. Kode PHP mempunyai ciri – ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache

  2. Kode PHP diletakan dan dijalankan di web server.

  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MYSQL, Oracle.

  4. Merupakan software yang bersifat open source

  5. Gratis untuk di download dan digunakan

  6. Memiliki sifat multiplatfrom, artinya dapat dijalan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows.

Konsep Dasar XAMPP

Nugroho (2013:1)[20] menjelaskan, XAMPP adalah paket program web lengkap yang dapat dipakai untuk belajar pemograman web, khususnya PHP dan MySQL. XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Bagian penting dari XAMPP yang diasa digunakan:.

  1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

  2. PHPMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.

  3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start). XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya:

    1. (X) :Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.

    2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi webserver.

    3. (M):MySQL digunakan untuk aplikasi database server.

    4. (P) : PHPbahasa pemrograman yang dipakai.

    5. (P) : Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Konsep PHP MyAdmin

Nugroho (2013:15)[20] menjelaskan, phpMyAdmin adalah aplikasi manajemen database server MySQL berbasis web. Dengan aplikasi phpMyAdmin kita biasa mengelola database sebagai root (pemilik server) atau juga sebagai user biasa, kita bisa membuat database baru, mengelola database dan melakukan operasi perintahperintah database secara lengkap. phpMyAdmin adalah interface web yang dibuat untuk mengelola database MySQL. phpMyAdmin dibuat menggunakan bahasa PHP dan bersifat open source. Dengan phpmyadmin, administrator web server bisa mengelola database tanpa harus menguasai perintah berbasis baris teks (command line) dari SQL (Structure Query Language). Phpmyadmin sering digunakan pengembang web untuk menyiapkan database dari aplikasi web seperti CMS, Blog dsb.

Beberapa fitur penting dari php myadmin antara lain:

  1. Membuat, menghapus dang mengedit baik database, tabel, record, struktur.

  2. Membuat pencarian sederhana dan kompleks

  3. Inport CVS (bisa digunakan untuk menimport data spreedsheet)

  4. Eksport ke csv, xml, pdf, spreedsheet

Dreamweafer CS5

Menurut Hernita P (2012:2)[21] “Adobe Dreamweaver CS5 merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam medesain website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas dan teknologi pemrograman web terkini seperti HTML, CSS, dan Javascript”. Selain itu, aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan Javascript, XML (extensible markup language), dan dokumen teks lainnya secara langsung.

Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. Kita juga dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, termasuk validasi tag-tag HTML dan CSS yang tidak sesuai dengan pedoman secara otomatis serta perkiraan waktu download pada sebuah halaman web.Adobe Dreamweaver memiliki banyak tool-tool yang memudahkan seorang web design untuk mengubah dan membuat kode-kode dalam halaman web. Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain: HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, HTML, CSS, TEMPLATING dan dokumen teks lain secara langsung. Teknologi Roundtrip HTML yang dimilikinya mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML tanpa susah payah.

Konsep Dasar Web

Definsi Web

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi website, diantaranya :

Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing–masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink) (Jurnal CCIT. 2012: 112).

Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:49)[22],“Web adalah sistem ddengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext.”

Menurut Esa Wijayanti (2014:25)[23], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, dan video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan sebuah tempat di internet yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks, gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client, sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis – Jenis Web

Menurut Arief (2011:8)[24], ditinjau dari aspek konten dan isi web dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :

  1. Website Dinamis

  2. Merupakan sebuah website yang menyediakan Content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL atau MS SQL. Misalnya website www.kompas.com.

  3. Website Statis

  4. Merupakan website yang menyediakan content atau isi yang sangat jarang diubah. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya website profil organisasi dan lain-lain.

Fungsi Web

Menurut Esa Wijayanti (2014:31)[23], berdasarkan pada fungsinya website terbagi atas :

  1. Personal Website, Website yang berisi informasi pribadiseseorang.

  2. Commercial Website; Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.

  3. Government Website; Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.

  4. Non-Profit Organization Website; Website yang dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar Testing Implementasi

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[25], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V)”.

Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Siddiq (2012:4), Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4), “pengujian blackbox testing merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan, bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem, mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan di awal proses , uji coba black box diaplikasikan di beberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada konfirmasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji.

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

  6. Apakah akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut :

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

  4. Pegujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

  5. Melakukan pengujian.

  6. Pembandingan output Yng dihasilkan dengan output yabg diharapkan.

  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Ciri – Ciri Black Box Testing
  1. Black Box Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

  2. Black Box Testing bukan teknik alternatif daripada White Box Testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berada dari metode White Box Testing

  3. Black Box Testing melakukan pengujian tanpa pengetahuan detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Juga disebut sebagai Behavioral Testing, Spesification Based Testing, Input/Output Testing atau Functional Testing.

Pada black box testing terdapat jenis teknik desain tes yang dipilih berdasarkan pada tipe testing yang akan digunakan, diantaranya:

  1. Equivalent Class Partitioning.

  2. Boundary Value Analysis.

  3. State Transitions Testing.

  4. Cause Effect Graphing.

Kategori error yang akan diketahui melalui Black Box Testing:

  1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

  2. Error dari antar-muka.

  3. Error dari data atau akses eksternal database.

  4. Error dari kinerja atau tingkah laku.

  5. Error dari inisialisasi dan terminasi.

Konsep Dasar Balance Scord Card ( BSC)

Definisi Balance Score Card ( BSC )

Terdapat beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli diantaranya :

Menurut Freddy Rangkuti (2013:3)[26], pengertian sederhana dari Balanced Scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan kesimbangan antara sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor internal dan eksternal. Menurut Moeheriono (2012:90) menyatakan bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen strategik yang secara komprehensif dapat memberikan pemahaman tentang kinerja suatu organisasi.

Menurut Mulyadi (2014:3)[27], menambahkan mengenai pengertian Balanced Scorecard yaitu Balanced Scorecard merupakan alat manajemen kontemporer yang didesain untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam melipatgandakan kinerja keuangan luar biasa secara berkesinambungan (sustainable outstanding financial performance).

Berdasarkan beberapa definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sebuah strategi analisa yang dapat membantu perusahaan untuk sukses mencapai tujuannya dari beberapa perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Fungsi Balance Score Card ( BSC )

Mengacu dari buku yang ditulis Moeheriono (2012:90)[28] Balanced Scorecard terdiri dari 2 kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) menunjukan bahwa kinerja perusahaan itu seimbang maksudnya dinilai dari sisi finansial dan non finansial. Scorecard atau kartu skor digunakan untuk membandingkan hasil kinerja perusahaan sebenarnya dengan skor yang hendak dicapai perusahaan. Apakah hasil kinerja sebenarnya kurang dari atau lebih dari skor yang hendak dicapai. Dari pengertian 2 kata di atas maka Balanced Scorecard berfungsi untuk menilai apakah perusahaan sudah mencapai target yang ditetapkan atau belum yang dinilai dari sisi finansial dan non finansial.

Dengan demikian, Balanced Scorecard dapat menjadi alat komunikasi bagi semua orang di dalam perusahaan/organisasi, setiap orang dalam organisasi dapat mencapai rencana strategis, karyawan dapat memahami apabila rencana-strategis dinyatakan dalam bentuk pengukuran dan target serta dapat menjadikan perusahaan melaksanakan rencana strategis ke arah yang lebih baik.

Perspektif Balance Score Card ( BSC )

Perspektif Dalam Balanced Scorecard Ada 4 Perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu (Atkinson,et al 2012:113)[29]

  1. Perspekitif Keuangan. Balanced scorecard berisi tujuan dan pengukuran yang mewakli pegukuran kesuksesan akhir penjualan pencari laba. Pengukuran kinerja keuangan seperti pendapatan operasi dan tingkat pengembalian investasi, menunjukan apakah strategi perusahaan dan penerapannya dapat meningkatkan nilai pemegang saham kinerja keuangan meningkat melalui dua pendekatan dasar: pertumbuhan pendapatan dan produktivitas.

  2. Perspektif Pelanggan. Dalam perspektif ini perhatian perusahaan harus ditujukan pada kemampuan internal untuk peningkatan kinerja produk, inovasi dan teknologi dengan memahami selera pasar. Dalam perspektif ini peran riset pasar sangat besar. Suatu produk atau jasa harus bernilai bagi pelanggan atau potensial pelanggan, artinya memberikan manfaat yang lebih besar dan apa yang dikorbankan pelanggan untuk mendapatkannya.

  3. Perspektif Proses Bisnis Internal. Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi pelanggan dan juga para pemegang saham.

  4. Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, Krismiaji dan Aryani (2011:371) menjelaskan dalam Perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, perusahaan melihat tiga faktor utama yaitu orang, sistem, dan prosedur organisasi, yang berperan dalam pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Rahmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154), Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service. Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa di terjemahkan menjadi berikut :

P: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance / performa.

I: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data).

E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan.

E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses.

S: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metodewawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. (M) pada MDI berarti mandatory (penting).

    2. Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    3. (D) pada MDI berarti desirable,

    4. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    5. ( I ) pada MDI berarti inessential,

    6. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Pendapat Leffingwel (2000) dalam Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

  1. Mengenali siapa saja yang memiliki kepentingan.

  2. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemilik kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem),dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  3. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem ( system boundaries). Proses – proses dalam pengembangan

  4. perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ruang permasalahan. Setiap ruang permasalahan memiliki ruang lingkup dan batasan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  5. Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai.

  6. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ruang masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan daripada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Langkah – langkah Elisitasi

Pendapat Sommerville and Sawyer (1997) dalam Siahaan (2012:75), berikut langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi permasalahan.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara.

  5. Menidentifikasi kebutuhan dan menyelesaikannya.

  6. Membuatskenario penggunaan untuk membantu pelanggan/pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah Dalam Elisitasi

Pendapat Nuseibeh and Eastbrook (2000) dalam Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni: masalahan pemahaman, masalah perubahan dan masalah ruang lingkup.

  1. Masalah Pemahaman

  2. Pelanggan atau pengguna tidak benar-benar mengetahui tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap masalah.

  3. Masalah Perubahan

  4. Selalu adanya perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

  5. Masalah Ruang Lingkup

  6. Menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Darmawan (2013:229), “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.”

Sementara itu definisi Prototype menurut Tom Schrijvers, Peter Thiemann (2012:43), “Prototype is a toy implementation of system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).

Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah sebuah sistem implementasi tiruan yang tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi namun dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direasalisasikan.

Jenis Pendekatan Prototype

Menurut Husain (2014:52), terdapat 3 pendekatan utama prototyping yaitu :

  1. Throw-Away

  2. Prototype dibuat dan di test, dan digunakan sebagai dasar untuk membuat produk akhir, sedangkan prototype-nya sendiri dibuang.

  3. Incremental

  4. Prototype dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah-pisah.Selanjutnya prototype tersebut dapat dijadikan sebagai sistem awal yang sudah bisa digunakan oleh user.Untuk meningkatkan fungsionalitas sistem maka pengembangan sistem dilakukan secara bertingkat (incremental).

  5. Evolusionerary

  6. Prototype dibuat mulai dari yang paling dasar dan dilakukan perbaikan terus menerus.Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Dalam pembuatan prototype untuk sistem online tracking ini, penulis menggunakan model incremental karena selain keterbatasan waktu, dengan metode ini model prototype sudah bisa dijadikan sebagai dasar awal sistem yang bisa dipakai oleh user.

Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Menurut Rizaldi (2014:31), kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

  1. Kelebihan Prototype adalah :

    1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user

    2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

    3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.

    4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

    5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype.

  2. Kekurangan Prototype adalah :

    1. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

    2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Teori-Teori yang berhubungan dengan topik yang dibahas

Konsep Dasar Key Performance Indicators
Definisi Key Performance Indicators

Menurut David Parmenter dalam bukunya “Key Performance Indicators (Pengembangan, Implementasi, dan Penggunaan KPI Terpilih)” tahun 2007, KPI menyajikan serangkaian ukuran yang fokus pada aspek-aspek kinerja organisasi yang paling penting untuk keberhasilan organisasi pada saat ini dan waktu yang akan datang.

Menurut Yodhia Antariksa (2009), Key Performance Indicators (KPI) adalah ukuran atau indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan sasaran strategis yang telah kita tetapkan. KPI (Key Indicator Index) adalah ukuran spesifik tentang kinerja organisasi dalam wilayah bisnisnya. Ukuran tersebut dapat berupa financial maupun non – financial yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja strategis organisasi (dalam “performance indicator resources catalogue” yang diterbitkan oleh Australian Government, Departement of Finance and Administration, 2006). Sebagai alat ukur kinerja strategis organisasi, KPI dapat mengindikasikan kesehatan dan perkembangan organisasi, dan atau keberhasilan kerja dalam mewujudkan tujuan atau sasaran perusahaan. Dalam menyusun KPI kita harus sebaiknya menentapkan indikator kinerja yang jelas, spesifik dan terukur (measurable). KPI juga sebaiknya harus dinyatakan secara eksplisit dan rinci sehingga menjadi jelas apa yang diukur. Pada sisi lain, biaya untuk mengidentifikasi dan memonitor KPI sebaiknya tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari pengukuran tersebut dan hindari pengukuran yang berlebihan yang tidak banyak memberi nilai tambah. Kaplan dan Norton merekomendasikan agar kita tidak memakai lebih dari 20 parameter dalam KPI. Hope dan Fraser menyarankan penggunaan parameter kurang dari 10.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Key Performace Indicators adalah metrik finansial ataupun non finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi.

Fungsi dan Karakter Key Performance Indicators
  1. Fungsi Key Performance Indicators

    1. Membantu perusahaan / organisasi dalam mengukur kinerjanya terhadap targetatau sasaran organisasi / perusahaan

    2. Digunakan sebagai salah satu ukuran dalam melakukan performance appraisal

  2. Karakter Key Performance Indicators

  3. Menurut David Parmenter pula, KPI mempunyai 7 karakteristik yang dikenal umum, yaitu:

    1. Ukuran non-finansial (tidak dinyatakan dalam bentuk nilai mata uang)

    2. Ukuran kekerapan (misalnya, harian atau 24 jam / 7 hari)

    3. Ditindaklanjuti oleh CEO dan tim manajemen senior.

    4. Semua staf harus memahami pengukuran dan tindakan koreksi

    5. Baik individu maupun tim ikut bertanggung jawab

    6. Berpengaruh signifikan (misalnya: berpengaruh hampir pada inti semua faktor kunci keberhasilan – Critical Success Factor – CFS – dan lebih dari satu perspektif BSC)

    7. Berpengaruh positif (misalnya: memengaruhi ukuran kinerja yang lain secara positif)

Konsep Dasar Penilaian Kinerja
Pengertian Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu proses membandingkan kinerja karyawan dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi. Pengertian penilaian kinerja menurut Yani M (2012) bahwa penilaian kinerja hanya merupakan salah satu bagian dari proses manajemen kinerja secara luas. Manajemen kinerja didefinisikan sebagai suatu proses dimana manajer yakin bahwa aktivitas dan output karyawan telah sesuai dengan sasaran organisasi.

Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Menurut Mondy (2008) suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok, yaitu:

  1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang.

  2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja,merencanakan pekerjaan, perkembangan karier dan memperkuat hubungan antar manajer yang bersangkutan dengan karyawan.

Literature Review

Berikut adalah Literature Review yang telah dilakukan sebagai landasan dalam mendukung penelitian serta searah dengan penelitian yang sedang dilakukan saat ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Erian Suwandi dan Tati Hariyati M dari Universitas Komputer Indonesia berjudul “ Sistem Penilaian Pegawai Dengan Metode Personal Balanced ScoreCard Pada PT XYZ” pada tahun 2013. Berdasarkan hasil penilitian pada sistem penilaian pegawai pada suatu divisi berdasarkan metode Personal balanced Scorecard ( PBSC). PBSC merupakan suatu metode yang menganalisis Key Performace Indicators ( KPI ) yang mencakup pada empat perspektif ayitu internal, eksternal, pengetahuan dan pembelajaran dan keuangan . Dari sistem ini dapat mengolah dan membuat rekap hasil penilaian pegawai , sehingga dapat memudahkan supervisor Sumber Daya Manusia ( SDM) dan Umum serta Manager dari setiap divisi dalam mengawasi perkembangan kompetensi bawahannya berdasarkan hasil penilaian pegawai dalam setiap periode, dan juga membantu Manager dari setiap Divisi untuk menilai bawahannya secara objektif.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Henderi, Indri Handayani dan Meta Amalia Dewi dari Perguruan Tinggi Raharja, pada tahun 2012, yang berjudul “Business Intelligence Development Model Using Star Schema Methodology”. Penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan sistemn informasi yang diintegrasikan dengan proses pekerjaan disuatu organisai sudah menjadi kebutuhan mutlak. Namun sistem tersebut belum menyediakan informasi strategis dan membantu manajemen dalam melakukan evaluasi kinerja enterprise. Hal ini terjadi karena sistem informasi itu belum dibangun dengan konsep Business Intelligence dengan baik. Alternatif pemecahan masalah ini adalah membangun sistem informasi yang menerapkan konsep cara kerja Business Intelligence dengan metodelogi star schema yang dapat disajikan sebagi tools pengukuran kinerja enterprise. Sistem Business Integence juga dapat dijadikan tools dalam melakukan pengawasan karena Business Intelligence dapat memberikan: 1. Informasi dini ( alert ) jika terjadi penyimpangan antara kinerja dengan tujuan yang tealh ditentukan sebelumnya, 2. Menyediakan laporan terotomasi ( automated feedback ), dan 3. Memonitoring secara real-time pencapaian key performace indocators ( KPI ). Metodologi pengembangan sistem Business Intelligence pada penelitian ini menggunakan metode star schema. Melalui pendekatan ini diciptakan sebuah sistem informasi dengan konsep Business Intellegence dengan metode star schema yang dapat menghasilkan informasi yang bersifat strategis, sesuai kebutuhan, dan sebagai tools pengukuran kinerja enterprise. Hasil akhir penelitian adalah sebuah sistem Business Intelligence yang dapat digunakan sebagai tools pengukuran kinerja enterprise pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai prototype penerapannya.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Tri Bintarti dengan judul “ Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Performance Prism Pada PT Tunas Dwipa Mara Cabang Godean Periode Januari – Juli 2012” pada tahun 2012. Penelitian ini menjelaskan bahwa kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang Goden terukur dari 31KPI (Key Performance Indicators). Pengukuran kinerja yang dilakukan menghasilkan : 1. Kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang Godean jika diukur dari indikator Steakholder Satisfaction menunjukan hasil empat KPI berada pada kategori hijau , dua kategori kuning, satu KPI berada pada kategori merah. 2. Kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang Godean jika diukur dari indikator Steakholder Contribution menunjukan hasil dua KPI berada pada kategori hijau, satu KPI berada pada kategori kuning, dan lima KPI berada pada kategori merah. 3. Kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang Godean jika diukur dari indikator Strategy menunjukan hasil dua KPI berada pada kategori hijau , dua KPI berada pada kategori kuning, dan satu KPI berada pada kategori merah. 4. Kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang Godean jika diukur dari indikator Process menunjukan hasil tiga KPI berada pada kategori hijau, dua KPI berada pada kategori kuning , tidak ada KPI pada indikator Process yang berada di kategori merah. 5. Kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang Godean jika diukur dari indikator Capability menunjukan hasil dua KPI berada hijau , tidak ada Kpi yang berada pada kategori kuning , tiga KPI berada pada kategori merah

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Satriyanto S,Si dkk dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 2012 yang berjudul “ Pengembangan Dan Analisa Key Performance indicators ( KPI ) Sebagai Sistem Pendukung Dalam Perencanaan Pengembangan Institusi Secara Online”. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi pengembangan dan analisa key performance indicator yang dapat digunakan oleh Dinas Pendidikan sebagai aplikasi yang dapat membantu menyediakan fasilitas penilian Evaluasi kinerja sekolah sehingga menjadi lebih efektif dan lebih efisien serta terjadi sinergi yang berkesinambungan antar Dinas Pendidikan dengan Sekolah yang menuju RSBI, disinilah nantinya key performance indicators akan muncul dan membentuk grafik perkembangan dalam setipa tahunnya.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Andy Nova Wijaya dari Perguruan Tinggi Rahaja dengan judul “ Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai Model Penilaian Kinerja Karayawan Divisi Kasir Pada PT Matahari Departement Store. Tbk ( Cabang Karawaci ). Penelitian tersebut membahas Penilaian kinerja karyawan yang dilakukan PT.Matahari Department Store. Tbk pada karyawan Divisi Kasir selama ini belum optimal, ketidak optimalan ini dikarenakan belum ada pembobotan pada kriteria penilaian sehingga belum diketahui kompetensi/kriteria mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bobot kriteria kinerja karyawan berdasarkan kompetensi dengan menggunakan metode AHP dan mendapatkan hasil penilaian kinerja karyawan dengan menggunakan rating scale. Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur bobot kriteria atau kompetensi dalam penilaian kinerja karyawan. Dari hasil pembobotan dengan AHP, diperoleh bobot untuk kelompok kompetensi keterampilan teknis (0.273), kelompok kompetensi kepribadian/penampilan (0.324), kelompok kompetensi keterampilan mengurus tugas (0.299), dan kelompok kompetensi hubungan kerja (0.104). Berdasarkan hasil penilaian terhadap 48 karyawan Divisi kasir didapatkan hasil bahwa sekitar setengah karyawan memiliki kinerja tinggi sedangkan setengah karyawan lainnya memiliki kinerja sesuai standar.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Agus Sutiono dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Penilitian Kinerja Karyawan Pada Teller Pooling Bank Central Asia Tbk” . Penelitian ini membahas tentang pengolahan dokumen penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk masih menggunakan cara kerja yang konvensional atau manual. Yaitu masih dengan menggunakan tulisan-tulisan tangan dan masih menggunakan form-form yang terbuat dari kertas, yang kemungkinan untuk rusak atau hilang cenderung lebih rentan. Hal ini tentunya dapat merugikan banyak pihak. Dengan adanya sistem penilaian kinerja Teller Pooling pada Bank Central Asia, Tbk mulai dari penilaian yang dilakukan oleh Kepala Bagian Teller di cabang sampai dengan laporan yang diterima oleh Kepala Bagian Teller Pooling di kantor Pusat diharapkan mendapatkan kinerja maksimal, efektif, efisien, dan keakuratan datanya.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat

PT Mayora indah dimulai dari sebuah bisnis keluarga dengan produk pertamanya biskuit. Karena bisnis ini berjalan dengan baik, pemilik memutuskan untuk membangun perusahaan pada tahun 1977 dalam tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. PT Mayora Indah Divisi Cokelat adalah salah satu dari delapan divisi di PT Mayora Indah yang dibangun pada tahun 1988. PT Mayora Indah Divisi Cokelat menghasilkan produk setengah jadi yang merupakan lapisan cokelat digunakan untuk wafer “ Beng – Beng “ dan produk jadi “ Choki – Choki”. Sampai tahun 2016, PT Mayora Indah telah memilki beberapa cabang pabrik dengan beberapa jenis produk yang terletak di beberapa daerah di Indonesia, India, Thailand, Vietnam, dan Hongkong.

PT Mayora Indah divisi cokleat sebagai salah satu anak perusahaan dari Mayora Group yang terletak di Jl. Yos Sudarso KM 19 Daan Mogot, Kelurahan Batu Ceper Tangerang 15122. Total luas PT Mayora Indah divisi coklat 4,24 ha, dimana 1,66 ha merupakan luas bangunan. Tata letak perusahaan terdiri dari bangunan pabrik, kantor pabrik, dan beberapa fasilitas seperti kantin, koperasi, dan masjid. Waktu bekerja di PT. Mayora Indah adalah enam hari per minggu, dengan 8 jam dalam satu hari untuk hari Senin sampai Jumat dan 5 jam untuk Sabtu. Hal ini dilaksanakan untuk baik staff karyawan kantor dan staff karyawan pabrik. Waktu kerja total dalam seminggu adalah 45 jam.

Visi dan Misi PT Mayora Indah

Visi PT Mayora Indah:
  1. Menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan bisnis PT Mayora Indah

  2. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memiliki akuitas merek – merek yang tinggi

  3. Menjadi organisasi pemasaran yang disegani, didukung oleh kompetensi dan infrastruktur tinggi.

Misi PT Mayora Indah:

Inovatif dalam menciptakan permintaan pasar melalui penerapan bisnis modern.

Hal ini ditulis dalam Kebijakan Mutu PT Mayora Indah, bahwa semua staff pekerja dari PT Mayora Indah bertekad untuk menerapkan sistem management mutu, keamanan pangan dan Halal untuk menghasilkan produk yang:

Memenuhi persyaratan, peraturan dan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

Aman dikunsumsi berkualitas dan halal

Yakin bahwa semua pihak terlibat dalam pendekatan proses dan pendekatan sistem.

Optimis dalam mencapai tujuan organisasi dan sasaran mutu.

Respon yang cepat dan fokus pada pelaggan melalui peningkat berkesinambungan.

Aktif dalam menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semua pihak.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk menentukan hirarki dalam suatu organisasi, yang mengidentifikasi perbedaan masing-masing jabatan, tugas, dan yang otoritas dalam organisasi. Struktur ini dikembangkan untuk membangun bagaimana organisasi beroperasi dan membantu organisasi dalam memperoleh tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa depan. Sama halnya dengan PT Mayora Indah divisi cokelat yang memiliki struktur organasasi sebagai berikut:

Gambar : 3.1 strukture Organisasi PT Mayora Divisi Cokelat


Posisi tertinggi PT Mayora Indah dipegang oleh Manufacturing Department Head (MDH). MDH adalah salah satu yang mengelola pekerjaan Manager Pabrik ( Factory Manager ( FM) ) serta pengoperasian pabrik di beberapa divisi. PT Mayora Indah ada tiga MDH dan masing - masing membawahi beberapa pabrik PT Mayora Indah. MDH pertama bertanggung jawab untu divisi cokelat, wafer, biskut, perment dan makanan instan, MDH kedua bertanggung jawab untuk divisi kopi dan health food divisi dan MDH ketiga bertanggung jawab untuk divisi minuman.

Dalam struktur organisasi PT Mayora Indah divisi cokelat posisi factory manager (FM) dalam kegiatan opersional, dibantu oleh delapan kepala bagian, terdiri dari Quality Control (QC) / Quality Assurance (QA) Departement Head, Produksi Departement Head, Warehouse Departement Head, Engineering Departement Head, PPIC Deapt Head, Continuouse Improvement (CI ) Departement Head, Internal relationship and General Affairs (IRGA) Department Head. Bagi mereka kepala bagian ada Tinjauan Operasional Harian (DOR) dan Tinjauan Operasional mingguan (WOR).DOR dilakukan setiap hari di sekitar 10:00, sedangkan untuk WOR dilakukan untuk seminggu sekali. Dalam ulasan ini, mereka akan mengevaluasi kerja semua bagian terutama yang memiliki korelasi langsung dengan proses produksi, seperti pelaksanaan GMP, target produksi apakah sudah tercapai atau tidak dan masalah lain yang terjadi dalam periode waktu tersebut. Untuk Research and Development (RnD) Department, Purchasing Department dan Marketing Department terletak di kantor pusat PT Mayora Indah.

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab dari masing – masing departement di PT Mayora Indah Divisi Cokelat dapat digambarkan sebagai berikut:

  1. Departemen Quality Control dan Quality Assurance

  2. Qulity Contol:

    1. merencanakan dan mengontrol pelaksanaan program kualitas produk

    2. Mengembangkan standar kualitas serta standar analisis di laboratorium untuk baku bahan, bahan kemasan, produk setengah jadi dan produk jadi ( Finish good)

    3. Menentukan parameter dikendalikan sesuai dengan spesifikasi kualitas keamanan pangan

    4. Mengendalikan prosedur bila terjadi ketidak sesuaian

    5. Koordinasi dengan departemen PPIC untuk mengevaluasi supplier yang digunakan di PT Mayora Indah Divisi Cokelat

    6. Melakukan trial untuk produk dan perbaikan kemasan bersama dengan RnD dan New Packaging Development (NPD) departemen

    7. Memantau pelaksanaan sistem manajemen mutu

    Quality Assurance (QA):

    Quality Assurance bertanggung jawab kepada FM untuk semua hal terkait dengan dokumen dan sistem apalikasi tentang keamana pangan, sistem management mutu dan sistem halal. Deskripsi pekerjaan QA seperti membuat jadwal internal audit, meninjau penerapan sistem management.

  3. Departement Produksi

  4. Departemen produksi bertanggung jawab dengan FM dan tugas – tugas departemen produksi meliputi:

    1. Membuat strategi proses produksi untuk mencapai target produksi

    2. Evalusi perencanaan harian dan membuat perbaikan terus – menerus berhubungan dengan proses produksi

    3. Mengelola proses operasional produksi termasuk bahan baku, bahan kemasan, dan supply energi

    4. Mempertahankan prinsip kerja GMP dan 5R

  5. Deapartemen Gudang

  6. Departemen gudnag beranggung jawab kepada FM degan tugas sebgai berikut:

    1. Melakukan pengawasan pada penerimaan barang dari supplier

    2. Melakukan pengawasan stock di gudang dan mengontrol persedian

    3. Melakukan pengasasn pelaksanaan GMP – 5R

    4. Memastikan bahwa prosedur dan instruksi kerja dijalankan dengan baik.

    5. Departemen Teknik

    Tugas kerja departemen teknik meliputi:

    1. Untuk mengelola perbaikan dan pemeliharaan, oleh karena itu pencegahan dan program prediktif dapat bekerja secara optimal

    2. Mendukung secara teknis untuk departement produksi dan menentukan strategi efektif untuk pelaksanaan program higienis-engineering; makanan program keselamatan termasuk kepatuhan GMP, zero defect dan zero accident; dan Program ramah lingkungan.

  7. Departemen PPIC

    1. Memastikan produksi harian dan mingguan barang jadi sesuai dengan Jadwal Induk Produksi ( JIP )

    2. Merencanakan pengadaan bahan baku dan bahan kemasan, dan membuat laporan

    3. Mendukung pelaksanaan ISO

  8. Departement Continuous Improvement ( CI )

  9. Deapartement CI bertanggung jawab untuk FM dengan tugas kerja sebagai berikut:

    1. Mengakomodasi ide – ide dari semua staff karyawan dan skala prioritas ( PIB ).

    2. Menentukan target Key Perfomance Indicators untuk pengembangan perusahaan

    3. Mengidentifikasi potensi dan menindak lanjuti perbaikan terus menerus sebagai pemecahan dalam problem solving ( GKM ).

  10. Departement IRGA (Internal relationship and General Affairs )

    1. melakukan pengawasan dan pengaturan sumber daya manusia untuk operasional perusahaan

    2. melakukan pengawasan pelaksanaan GMP

    3. Melatih semua staff dan mengelola administrasi perusahaan

    4. Membuat hubungan yang baik dengan masyarakat di dekat pabrik serta mengakomodasi pendapat mereka.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Analisa Berdasarkan Balanced Score Card ( BSC )

Dalam metode ini akan dijelaskan mengenai rangkaian detail pengukuran kinerja untuk pemeliharaan berdasarkan konsep adapted Balanced Score Card yang sesuai dengan konteks pemeliharaan sebagai fungsi pendukung.

  1. Visi dan Misi PT Mayora Indah Divisi Cokelat

    1. Visi PT Mayora Indah Divisi Cokelat

      1. Menjadi kontributor utama bagi pumbuhan bisnis PT Mayora Indah

      2. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memiliki akuitas merek – merek yang tinggi

      3. Menjadi organisasi pemasaran yang disegani, didukung oleh kompetensi dan infrastruktur tinggi

    2. Misi PT Mayora Indah Divisi Cokelat

    3. Inovatif dalam menciptakan permintaan pasar melalui penerapan bisnis modern.

  2. Hubungan Antara Visi, Misi, dan Strategi dengan Perspektif Yang Dipilih Serta Tujuan Strategi.


  3. Gambar 3.2. Balanced Score Card PT. Mayora Indah
    (Sumber : Ilustrasi menggunakan Shapes)


  4. Empat Perspektif Balance Scorecard

  5. Gambar 3.3. Balanced Score Card PT. Mayora Indah
    (Sumber : www.think-differently.org)


  6. Karakteristik Balanced Scorecard

    1. Financial ( A )

    2. Customer ( B )

    3. Business Process ( C )

    4. Learn & Growth ( D )

    Untuk masing – masing departement yang ada di PT Mayora Indah Divisi Cokelat, yaitu:

    1. Financial Point – A

      1. Finance

    2. Customer Point – B

      1. Departemen PPIC

      2. Departement QC

      3. Departement Engineering

    3. Business Process Point – C

      1. Departement Produksi

      2. Departement CI ( Continuous Improvement )

    4. Learn & Growth Point – D

      1. Departemen IRGA

Tabel 3.1 Tabel Score Card

Note :

CI : Continuous Improvement

IRGA : Internal Relationship and General Affairs

GKM : Gugus Kendali Mutu

PIB : Program Improvement Bersama

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Ruang lingkup yang dibahas dalam hal ini seputar masalah tentang penilaian karyawan melalui key performance indicators pada PT Mayora Indah Divisi Cokelat, mulai dari bagian CI membuat report key performance indicators dan hasil penilaian karyawan dari report key performance indicators tersebut. Report key performance indicators terdiri dari beberapa indikator diantaranya customer complain, hasil produksi ( Achievement ), technical breakdown, variance rm, GKM, dan PIB.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjala
  1. Prosedur membuat target key performance indicators:

    1. CI menentukan target setiap item key performance indicators dengan mereview hasil pencapaian key performance selama 4 semester sebelumnya

    2. Setelah target setiap item key performance indicators kemudian target tersebut dicetak oleh CI untuk meminta persetujuan FM, kemudian dikirimkan ke MDH.

    3. Target KPI yang sudah di setujui dikirim kembali ke CI untuk diarsip.

  2. Prosedur membuat report key performance indicatrors selama satu semester

    1. Target setiap item key perfomance indicators sudah dan di setujui, maka CI melanjutkan membuat report key performance indicators setiap minggunya, dan setiap di akhir bulan CI mendistribusikan report KPI tersebut ke masing – masing departement, agar setiap staff di departement terkait mengatahui pencapaian report key performance indicators tersebut.

    2. Jika dari hasil pencapaian report key performance indicatrors tersebut ada item KPI yang mendapatkan nilai D atau C maka item KPI tersebut dari departement terkait harus membuat corrective action report ( CAR ), sebagai analisa report KPI-nya dan dikirimkan ke CI.

    3. CI melakukan closing report KPI setelah satu semester ( 6 bulan ) report key performance indicators tersebut dibuat..

    4. CI mencetak report KPI (Key Performance Indicators ) yang sudah di closing untuk meminta persetujan FM dan MDH.

  3. Prosedur membuat target key performance indicators untuk masing – masing staff.

    1. Setelah target setiap item key performance indicators disetujui oleh FM dan MDH, kemudian CI menentukan matriks key performance indicators untuk target KPI masing – masing staf setiap level.

    2. CI mencetak target setiap staff, untuk di setujui oleh masing – masing staff dan Departement Headnya, setelah selesai di setujui kemudian di kembalikan kembali ke CI untuk di arsip.

  4. Prosedur membuat hasil report key performance indicators untuk masing – masing staff.

    1. CI menentukan pencapaian report key performance indicators masing - masing staff dan departement head.

    2. CI mencetak report KPI setiap staff untuk meminta persetujuan setiap staff dan Departement Headnya, kemudian di kembalikan kembali ke CI untuk di arsip.

    3. CI membuat report key performance indicators untuk masing – masing personal dicetak untuk meminta persetujuan FM dan MDH.

    4. CI melakukan entry data pencapaian report KPI setiap staff karyawan ke sistem payroll, karena hasil pencapaian key performance indicators setiap staff akan dijadikan faktor pengali dari bonus yang akan mereka dapatkan nantinya.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan
Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar 3.4 : use cae diagram pencapaian report KPI


Berdasarkan gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan pada saat ini terdapat scenario:

1. Nama use case         : Menu Home

    Actor                      : CI

    Keterangan              : CI menentukan target KPI untuk semester yang sedang atau akan berjalan, saat membuat target KPI mereview juga pencapaian selama 4 semester sebelumnya.

2. Nama use case         : Meminta persetujuan

    Actor                      : CI, FM, dan MDH

    Keterangan              : Target KPI yang sudah dibuat dan dicetak, kemudian meminta persetujuan FM, kemudian dikirim ke MDH untuk meminta persetujuan juga.

3. Nama use case         : Target KPI dikembalikan dan diarsip

    Actor                      : MDH dan CI

    Keterangan              : Target KPI yang sudah disetujui kemudian dikembalikan ke CI untuk di arsip.

4. Nama use case         : Menentukan matriks KPI staff karyawan

    Actor                      : CI

    Keterangan              : Menentukan matriks KPI setiap staff karyawan sebagai dasar untuk membuat target KPI setiap staff karyawan.

5. Nama use case         : Bagikan dan meminta persetujuan target KPI setiap staff karyawan

    Actor                      : CI, Dept Head, dan Staff karyawan

    Keterangan              :Membagikan target KPI setiap karyawan dengan tujuan agar staff karyawan dan dept head mengetahui target kerja mereka dan mereka menyetujui dari target KPI tersebut.


6. Nama use case         : Target KPI setiap staff dikembalikan dan diarsip

    Actor                      : Staff karyawan , Dept Head dan CI

    Keterangan              :Target KPI yang sudah disetujui oleh staff karyawan dan dept head dikembalikan lagi ke CI untuk diarsip

7. Nama use case         : Membuat pencapaian KPI selama satu semester ( 6 bulan )

    Actor                      : CI

    Keterangan              :CI membuat pencapaian KPI setiap minggu selama 6 bulan ( satu semester )


8. Nama use case         : Membuat CAR jika nilai KPI D atau C

    Actor                      : Staff karyawan , Dept Head dan CI

    Keterangan              :Jika pencapaian KPI pada bulan tertentu mendapatkan nilai D atau C maka staff karyawan , dept head , dan CI harus membuat CAR

9. Nama use case         : Closing KPI setelah 6 bulan

    Actor                      : CI

    Keterangan              :Setelah pencapaian KPI selama 6 bulan, maka CI melakukan closing KPI , kemudian pencapaian KPI tersebut di cetak.


10. Nama use case         : Meminta persetujuan

    Actor                      : CI, FM, MDH

    Keterangan              :Meminta persetujuan pencapaian KPI selama 6 bulan kepada FM kemudian ke MDH


11. Nama use case         : Menentukan pencapaian KPI setiap staff karyawan

    Actor                      : CI

    Keterangan              :setelah pencapaian KPI selama satu semester di closing, kemudian CI menentukan pencapaian KPI steiap staff karyawan dan mencetak pencapaian KPI setiap staff karyawan.


12. Nama use case         : Membagikan pencapaian KPI setiap staff karyawan.

    Actor                      : CI, Staff karyawan, Dept Head

    Keterangan              :CI membagikan pencapaian KPI setiap staff karyawan, kemudian staff karyawan dan dept head menyetujui pencapaian KPI tersebut.

13. Nama use case         : Pencapaian KPI dikembalikan untuk diarsip

    Actor                      : CI, Staff karyawan, Dept Head

    Keterangan              :Setelah pencapain KPI setiap staff karyawan di setujui, kemudian oleh staff karyawan dan Dept Head mengembalikan kembali ke CI untuk diarsip.

14. Nama use case         : Membuat rekap report pencapaian KPI setiap staff karyawan

    Actor                      : CI

    Keterangan              :CI membuat rekap report pencapaian KPI semua staff karyawan, kemudian di cetak

15. Nama use case         :meminta persetujuan

    Actor                      : CI, FM, dan MDH

    Keterangan              :Meminta persetujuan untuk rekap report pencapaian KPI semua staff karyawan kepada FM dan MDH

16. Nama use case         : Entry data pencapaian KPI setiap staff ke system payroll untuk dijadikan faktor pengali dari bonus

    Actor                      : CI

    Keterangan              : CI harus melakukan entry data pencapaian KPI setiap staff ke system payroll untuk dijadikan faktor pengali dari bonus

17. Nama use case         : Mendapatkan bonus

    Actor                      : Staff karyawan, Dept Head

    Keterangan              :setelah 6 bulan bekerja untuk mengejar target dari setiap item KPI, akhirnya staff karyawan dan dept head mendapatkan bonus ( bonus KPI ).

Note :

FM : Factory Manager

MDH : Manafacturing Division Head

CI : Continuous Improvement

Sequence Diagram Yang Berjalan
Gambar : 3.5 Sequence Diagram sistem Pencapaian Report KPI

Dapat dijelaskan pada gambar 3.5 diatas bahwa untuk membuat report KPI selama satu semester dan setiap staff karyawan dan Dept Head harus melalui beberapa proses yang dibutuhkan tidak sedikit waktu, dimulai dari CI menentukan target setiap item KPI untuk semester yang sedang / akan berjalan, kemudian meminta persetujuan ke FM dan MDH untuk target KPI yang dibuat, lalu menentukan target KPI setiap staff karyawan dan meminta persetujuan juga kepada staff karyawan dan dept head. Pencapaian KPI dibuat setiap minggu dan setelah 6 bulan berjalan CI melakukan closing pencapaian KPI,kemudian membuat pencapaian KPI setiap staff karyawan dan meminta persetujuan, dan yang terakhir setiap staff karyawan dan dept mendapatkan bonus dari pencapaian KPI.

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan
Gambar : 3.6 Activity Diagram Sistem Pencapaian Report KPI


Berdasarkan gambar 3.6 activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. 1 ( satu ) initial node, objek yang diawali

  2. 5 ( lima ) aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: membuat target kpi, membuat target kpi setiap staff karyawan, membuat pencapaian kpi setiap minggunya selama satu semester.

Analisa Berdasarkan PIECES

  1. Performance ( Kinerja )

  2. Performance atau kinerja diukur dengan troughput ( jumlah informasi yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu ) dan respond time ( waktu tunggu antara permintaan informasi dengan tanggapan yang dihasilkan sistem informasi ).

    Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja


  3. Information ( Informasi )

  4. Informasi merupakan hal yang terpenting bagi seorang pengguna akhir pada suatu sistem dalam pengambilan keputusan. Dengan sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi yang bermanfaat serta sebagai pendukung dalam menanggapi masalah dan peluang yang ada.

    Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi


  5. Economy ( Ekonomi )

  6. Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek perusahaan, persoalan ekonomis berkait dengan masalah biaya, sehingga diharapkan dalam suatu proyek perusahaan mengalami peningkatan keuntungan atau penurunan biaya pengeluaran.

    Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi


  7. Control ( Kontrol )

  8. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi. Dengan adanya control maka tugas-tugas kinerja yang mengalami gangguan dapat diperbaiki.

    Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol


  9. Effisiency ( Efisiensi )

  10. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan sehemat mungkin, mencapai sasaran yang diinginkan tanpa mengeluarkan banyak waktu dan tenaga yang berlebihan.

    Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi


  11. Service (Pelayanan)

  12. Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit bagi perusahaan. Perusahaan makanan akan berusaha meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen sehingga konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi tujuan utama dari perusahaan ini.

    Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Service


Analisa Masukan , Analisa Proses, Analisa Keluaran

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan adalah analisa sistem masukan yang menjadi dasar dari proses pada sebuah sistem, pada sistem report key performance indicators pada PT Mayora Indah Divisi Cokelat adalah sebagai berikut:

    1. Nama masukan : Penilaian Staff

    2. Fungsi : Menentukan kualitas kinerja

    3. Sumber: staff, dan dept head

    4. Media : Kertas

    5. Keterangan : Data staff bersifat individual

  3. Analisa Proses Data

    1. Nama Modul : Persetujuan target dan Persetujuan Pencapaian

    2. Masukan : Form Penilaian

    3. Keluaran : laporan penilaian

    4. Ringkas proses: Proses ini untuk mengetahui serta mengkoreksi kinerja

  4. Analisa Keluaran Data

  5. Adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan kemudian sistem akan memberikan keluaran data berupa hasil report key performance indicators dari file dokumen xls, Doc, .DOCX.

    1. Nama keluaran : Report Key Performance Indicators , Laporan GKM, Laporan PIB, Laporan Bonus.

    2. Fungsi: Menampilkan detail laporan dari penilaian staff karyawan, Menampilkan detail laporan GKM, Menampilkan laporan PIB setiap karyawan.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Hardware

Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut :

  1. Processor : Processor Intel Core i3

  2. Monitor  : 14 inchi LCD Monitor

  3. RAM  : 2 GB

  4. Hardisk  : 500 GB

  5. Keyboard  : USB

  6. Mouse  : USB

  7. Printer  : Laser Jet

Spesifikasi Software

  1. Sistem operasi Windows 7

  2. Microsoft Office 2010

  3. Google Chrome

Hak Akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan atau mengolah data yang dibutuhkan, hanya dapat dilakukan oleh CI, Staff karyawan, Dept Head, FM dan MDH.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yag dilakukan oleh penulis, sistem report key performance indicators yang sedang berjalan saat ini dapat disimpulkan bahwa proses report key performance indicators yang masih berjalan saat ini masih berjalan secara semi komputerisasi , proses perhitungannya pun menggunakan Microsoft Excel yang kadang mengakibatkan kesalahaan dan keterlambatan report key performance indicators. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan suatu sistem agar dapat membantu perusahaan dalam proses report key performance indicators tersebut.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan.

  2. Membangun sistem berbasis desktop dengan menggunakan bahasa pemrograman Java dan database menggunakan MySQL , sehingga dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal, dilakukan secara terkomputerisasi juga dapat mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

  3. Adanya sistem yang dapat diakses oleh semua staff karyawan yang memiliki Report KPI

  4. Membangun sistem berbasis web

  5. Berdasarkan beberapa alternatif pemecahan masalah diatas maka penulis melakukan suatu kajian untuk menyelesaikan permasalahan, maka penulis mengambil keputusan perlunya dibangun aplikasi sistem berbasis desktop yang merupakan alternatif kedua.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibetuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi lagi dengan metode MDI.

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap II


Keterangan :

M ( Mandatory ) : Dibutuhkan atau penting

D ( Desirable )  : Diinginkan atau tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan

I ( Innessential )  : Diluar sistem atau di eliminasi

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklarifikasi kembali dengan menggunakan metode TEO ( Technical, Operasional, Economic) dengan opsi LMH ( Low, Middle, High ). Berikut adalah penjelasannya, yaitu:

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.8 Final Draft Elisitasi


BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Setelah mengadakan analisa dan peneitian yang sedang berjalan di PT. Mayora Indah Divisi Cokelat, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini menggunakan program visual paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

CI ( Continuous Improvement )
  1. Melakukan log in

  2. Menampilkan menu Home

  3. Melakukan pembuat report key performance indicators

  4. Melakukan logout/ keluar dari sistem setelah selesai melakukan transaksi padamenu Logout

FM ( Factory Manager ) & MDH Manufacturing Division Head )
  1. Melakukan log in

  2. Menampilkan menu Home

  3. Menyetujui report pencapaian KPI selama satu semester

  4. Menyetujui rekap pencapaian KPI setiap staff karyawan

  5. Melakukan logout/ keluar dari sistem setelah selesai melakukan transaksi padamenu Logout

Dept Head & Staff Karyawan
  1. Melakukan log in.

  2. Menampilkan menu Home.

  3. Menyetujui report pencapaian KPI setiap karyawan.

  4. Melakukan logout/ keluar dari sistem setelah selesai melakukan transaksi padamenu Logout

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sesuatu yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.1 Diagram Use Case Sistem yang diusulkan

Berdasarkan Gambar Diagram Use Case Sistem yang diusulkan terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup kegiatan sistem report KPI dan Report pencapaian KPI perstaff

  2. Terdapat 4 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu CI, Staff karyawan, Dept Head, dan FM

  3. Ada 17 use case yang dilakukan oleh aktor tersebut

Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Activity Diagram Sistem CI ( Continuous Improvement ) yang diusulkan
Gambar : 4.2 activity diagram Sistem CI


Berdasarkan gambar activity diagram Sistem CI ( Continuous Improvement ) yaang diusulkan terdapat :

  1. 1 Decision node

  2. 6 activity yang berjalan

  3. 12 Central flow

  4. 1 Final Activity node

  5. 1 Fork node

  6. 1 Join node

Activity Diagram Sistem Staff Karyawan dan Dept Head yang diusulkan
Gambar : 4.3 activity diagram Sistem Staff karyawan dan Dept Head

Berdasarkan gambar activity diagram Sistem Staff karyawan dan Dept Head yang diusulkan terdapat :

  1. 1 Decision node

  2. 6 activity yang berjalan

  3. 12 Central flow

  4. 1 Final Activity node

  5. 1 Fork node

  6. 1 Join node

Activity Diagram Sistem FM ( Factory Manager & Manufacturing Division Head ) yang diusulkan

Berdasarkan gambar activity diagram sistem FM yang diusulkan terdapat :

  1. 1 Decision node

  2. 5 activity yang berjalan

  3. 9 Central flow

  4. 1 Final Activity node

  5. 1 Fork node

  6. 1 Join node


Sequence Diagram

Sequence Diagram untuk actor CI ( Continuous Improvement ) yang diusulkan
gambar 4.. Sequence Diagram


Berdasarkan gambar 4.. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. Terdapat satu actor yang melakukan kegiatan, yaitu CI

  2. 5 Lifeline, yaitu Login, halaman utama, data master, quality complain, dan KPI Personal

  3. 15 message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:

    1. Message 1, CI melakukan login

    2. Message 1.1, sistem melakukan validasi atas perintah tersebut

    3. Message 1.2, jika password atau user yang dimasukan salah sistem akan memberikan pesan peringatan

    4. Message 1.3, sistem menampilkan menu utma jika login berhasil

    5. Message 2, CI milih Data Master

    6. Message 3, CI memasukan data

    7. Message 4, CI menyimpan data

    8. Message 5, CI Memilih data quality complain

    9. Message 6, CI mengedit data quality complian

    10. Message 7, CI mengisi perubahan data quality complain

    11. Message 8, CI mengupdate data quality complain

    12. Message 9, CI memilih data quality complian

    13. Message 10, CI menghapus data quality complian

    14. Message 11, CI memilih data KPI ( KPI Personal )

    15. Message 12, CI memasukan dan mereview data KPI personal

Sequence Diagram actor Staff karyawan dan Dept. Head pada sistem yang diusulkan
gambar 4.. Sequence Diagram

Berdasarkan gambar 4.. Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. Terdapat dua actor yang melakukan kegiatan, yaitu staff karyawan, dan dept head

  2. 5 Lifeline, yaitu Login, halaman utama, data master, PIB atau pengajuan GKM, data KPI

  3. 11 message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:

    1. Message 1, staff karyawan dan dept head melakukan login

    2. Massege 1.1, sistem melakukan validasi atas perintah tersebut

    3. Message 1.2, jika password atau user yang dimasukan salah sistem akan memberikan pesan peringatan

    4. Message 1.3, sistem menampilkan halaman utama jika login berhasil

    5. Message 2, Staff karyawan dan dept head memilih data master

    6. Message 3, Staff karyawan dan dept head pilih PIB atau GKM

    7. Message 4, Staff karyawan dan dept head memasukan data PIB atau GKM

    8. Message 5, staff karyawan dan dept head simpan data PIB dan GKM

    9. Message 6, staff karyawan dan dept head pilih dan lihat pencapaian data KPI

    10. Message 7, staff karyawan dan dept head mendownload pencapaian data KPI

    11. Message 8, staff karyawan dan dept head mencetak pencapaian data KPI

Sequence Diagram actor FM pada sistem yang diusulkan
gambar Sequence Diagram

Berdasarkan gambar Sequence Diagram diatas terdiri dari :

  1. Terdapat satu actor yang melakukan kegiatan, yaitu Factory Manager

  2. 3 Lifeline, yaitu Login, halaman utama, dan KPI

  3. 7 message yang memuat informasi – informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:

  4. terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut yaitu:

    1. Message 1, staff karyawan dan dept head melakukan login

    2. Massege 2, sistem melakukan validasi atas perintah tersebut

    3. Message 3, jika password atau user yang dimasukan salah sistem akan memberikan pesan peringatan

    4. Message 4, sistem menampilkan halaman utama jika login berhasil

    5. Message 5, Factory manager memilih KPI

    6. Message 6, Factory manager melihat pencapaian KPI

    7. Message 7, factory Manager approved pencapaian KPI

Class Diagram

Berdasarkan Gambar 4. Class Diagram diatas terdapat:

  1. 11 Class, yaitu : user, data karyawan, achievement, quality complian, factrory service level, technical breakdown, variance bahan baku, program improvement bersama, gugus kendali mutu, KPI, KPI Personal

  2. 12 association yang saling berhubungan antar kelas

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Adapun perbedaan prosedur antara sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan diusulkan, diantaranya :

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama Filee         : User

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data User

    Primary Key              : id

    Panjang record              : 2

Tabel 4.2 Struktur Tabel User


2. Nama Filee         : Data Karyawan

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Karyawan

    Primary Key              : NIK

    Panjang record              : 10

Tabel 4.3 Struktur Tabel Data Karyawan


3. Nama Filee         : Quality Complian

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Quality Complian

    Primary Key              : Kode Produk

    Panjang record              : 5

Tabel 4.4 Struktur Tabel Quality Complian


4. Nama Filee         : Factory Service Level

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Factory Service Level

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 11

Tabel 4.5 Struktur Tabel Factory Service Level


5. Nama Filee         : Achievement

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Factory Service Level

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 11

Tabel 4.6 Struktur Tabel Achievement


6. Nama Filee         : Variance Bahan Baku

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Bahan Baku

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 5

Tabel 4.7 Struktur Tabel Variance Bahan Baku


7. Nama Filee         : Technical Breakdown

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data technical breakdown

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 5

Tabel 4.8 Struktur Tabel Techical Breakdown

8. Nama Filee         : Program Imporvement Bersama

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Program Imporvenet Bersama

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 11

T
Tabel 4.9 Struktur Tabel Program Imporvenet Bersama


9. Nama Filee         : Gugus Kendali Mutu

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data Program Imporvenet Bersama

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 11


Tabel 4.10 Struktur Tabel Program Imporvenet Bersama


10. Nama Filee         : KPI

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data KPI


Tabel 4.11 Struktur Tabel Program Imporvenet Bersama

11. Nama Filee         : KPI Personal

    Media                      : Hardisk

    isi                      : Data KPI Personal

    Primary Key              : ID

    Panjang record              : 5


Tabel 4.12 Struktur Tabel Program Imporvenet Bersama

Rancangan Prototype

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai pemenuhan kebutuhan daripada para pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem yang akan dibuat, yaitu:

Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Menu Home

Prototype Halaman Menu Visi Misi

Prototype Halaman Menu Data Master

Rancangan Tampilan Program

Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Menu Utma

Tampilan Halaman Menu Visi dan Misi Perusahaan

Tampilan Halaman Data Master

Tampilan Halaman Menu Data Laporan

Tampilan Halaman Menu Data KPI

Tampilan Halaman Menu KPI

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware)

Perangkat keras (hardware) yang diusulkan untuk sistem baru ini adalah sebagai berikut :

  1. Processor : Intel Core i3 2,27GHz

  2. Monitor : 19 Inci LCD Monitor

  3. Hardisk : 500 GB

  4. RAM : 2 GB

  5. Keyboard : USB

  6. Mouse : USB

  7. Printer : Laser Jet

Aplikasi yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Microsoft Windows 7

  2. YII Framework 1.1

  3. MySql

  4. XAMPP

  5. Dreamweaver dan notepad++

Hak Akses

Untuk mengoperasikan atau mengolah data hanya dapat dilakukanoleh dua orang, yaitu :

  1. CI

  2. Staff Karyawan

Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box testing. Metode Black Box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box testing untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login, data kpi. Jika input tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan (feedback) sehingga membantu admin mengetahui kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Implementasi

Schedule Implementasi

Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :

Estimasi Biaya

Biaya penelitian penulis rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain :


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai aplikasi Sistem Informasi Report Key Performance Indicators Dalam Sallary Pada PT Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat adalah sebagai berikut :

  1. Sistem yang berjalan saat ini pada report key performance indicator masih manual berupa kertas-kertas, ditambah dengan menggunakan aplikasi spreedsheet sederhana Ms. Excell.

  2. Untuk mengetahui report pencapaian KPI, dan report pencapaian KPI perstaff karyawan maka dibangun sistem berbasis web, dengan metode rancangan berorientasi objek menggunakan visual paradigm for UML 8.00 Enterprise Edition, bahasa pemrograman yang digunakan adalah php, serta database yang digunakan adalah MySQL, sedangkan software yang digunakan dalam mendesain dan membuat program ini adalah dreamweaver sehingga dengan adanya sistem tersebut dapat menghasilkan data-data dan informasi yang lebih akurat, cepat dan informatif, juga meningkatkan kinerja yang optimal, dilakukan secara terkomputerisasi juga dapat mengurangi penggunaan atau penyimpanan kertas yang berlebihan.

  3. Dengan adanya report key performance indikator, laporan GKM, laporan PIB, laporan bonus, maka manager dapat melihat perkembangan perusahaan pertahunnya, sehingga memudahkan dalam mengelola data penilaian staff karyawan dan membuat rekap hasil penilaian staff karyawan serta memudahkan dalam mengambil suatu keputusan berdasarkan hasil penilaian staff karyawan

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa lengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Perlu dibuatkannya warning sistem yang akan melakukan reminder kepada staff karyawan atau Dept Head terkait dengan hasil pencapaian report key performance indicators ada item KPI yang mendapatkan nilai D atau C maka item KPI tersebut harus dibuatkan corrective action report ( CAR ), sebagai analisa report KPI-nya

  2. Bagi mahasiswa yang akan menjalani skripsi dengan judul yang sama untuk dapat mengembangkan sistem ini menjadi jauh lebih baik, misalnya membuat aplikasi berbasis mobile.

  3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan yaitu perubahan dan perkembangan teknologis


DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Suprihadi, dkk. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.6 No.3 - Mei 2013
  6. Maimunah, dkk. 2012. Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5 No.3 - Mei 2012
  7. 7,0 7,1 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
  8. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu
  9. Guritno, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset
  10. Aisyah, dkk. 2011. Perancangan aplikasi akademik teknologi mobile menggunakan J2ME . Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.4 No.2
  11. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  12. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  13. 13,0 13,1 13,2 Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  14. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Vol. 7, No. 1, September 2013. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  15. Zohrahayati. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan.”.Surakarta:Universitas Fakultas Teknik Informatika. Universitas Gajah Mada
  16. 16,0 16,1 16,2 16,3 Nugroho, Adi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP. Yogyakarta: Andi Offset
  17. 17,0 17,1 Puji, Diar. 2013. Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom
  18. 18,0 18,1 Winarno, edi. 2013. Belajar Pemograman Populer 3 in 1:JAVA, VB, dan PHP. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo
  19. Anamisa. 2011. Pengenalan PHP & MySQL. Jakarta: Graha Ilmu
  20. 20,0 20,1 Nugroho, B. 2013. Dasar Pemrograman Web PHP-MYSQL dengan Dreamweaver. Yogyakarta: Gava Media
  21. P, Hernita. 2012. Tips and Trik Adobe Dreamweaver CS5. Semarang: Andi Offset
  22. Murad Dina Fitri, Nia Kusniawati, Muhamad Hariyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaud Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tingi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013. TANGERANG
  23. 23,0 23,1 Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang
  24. Arief, M Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi
  25. Rosa, A.S. dan M. Shalahuddin. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
  26. Freddy Rangkuti. 2013. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
  27. Mulyadi. 2014. Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personel Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
  28. Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU). Jakarta: Rajawali Pers
  29. Atkinson, Anthoy.,Kaplan,Robert.,Matsumura,Ella.,Young,Mark. 2012. Akuntasi Manajemen. Edisi Kelima. Jilid 2. Jakarta: PT Indeks