SI1312476839

Dari widuri
Revisi per 21 Februari 2018 15.05 oleh Dwi setiawan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center; margin-left: 4%;"> <p style="line-height: 1">'''PENERAPAN BUSINESS TO BUSINESS ( B2B ) M...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PENERAPAN BUSINESS TO BUSINESS ( B2B ) MELALUI

E-COMMERCE PRODUK OBAT PADA

PT.BINA SAN PRIMA SERANG

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1322477559
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN BUSINESS TO BUSINESS ( B2B ) MELALUI

E-COMMERCE PRODUK OBAT PADA

PT.BINA SAN PRIMA SERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1322477559
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN BUSINESS TO BUSINESS ( B2B ) MELALUI

E-COMMERCE PRODUK OBAT PADA

PT.BINA SAN PRIMA SERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322477559
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sutrisno, M.Kom)
   
(Nasril Sany, S.Kom)
NID : 10020
   
NID : 08190

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENERAPAN BUSINESS TO BUSINESS ( B2B ) MELALUI

E-COMMERCE PRODUK OBAT PADA

PT.BINA SAN PRIMA SERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1322477559
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Desember 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1322477559
Nama
Jurusan Teknik Informatika
:
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Desember 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1322477559

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PT Ridho Wira Pratama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan sepatu di Tangerang. Sistem informasi penjualan yang berjalan saat ini masih konvensional sehingga menyebabkan lambatnya proses kegiatan penjualan dan profit yang didapat masih kurang. Ketidak efektifan juga terjadi pada penerbitan kwitansi penjualan secara manual dan pembuatan laporan penjualan hanya dengan menggunakan Ms. Exel. Dengan adanya berbagai kendala tersebut menyulitkan owner untuk membuat keputusan dalam mengembangkan maupun mengetahui hasil dari laporan penjualan yang sedang berjalan. Penulisan ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek. Dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan UML, elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil dari penulisan ini berupa aplikasi E-Commerce sebagai bentuk peralihan proses penjualan pada PT Ridho Wira Pratama agar dapat membantu meningkatkan profit serta efisiensi waktu dalam pembuatan laporan penjualan.

Kata kunci : UML, Konvensional, E-Commerce, PT Ridho Wira Pratama

ABSTRACT

Ridho PT Wira Pratama is one company that is engaged in the sale of shoes in Tangerang. Sales information system currently running a conventional still causing the slow pace of sales activity and the profit is still lacking. Ineffectiveness also occur in manually publishing sales receipt and reporting of sales just by using Ms. Exel. Given these constraints make it difficult for the owner to make the decision to develop or find out the results of the ongoing sales reports. This study, using object-oriented analysis and design. Starting from the analysis of a running system using UML, system requirements elicitation, and the depiction of the proposed system through UML. The results of this paper in the form of E-Commerce applications as an intermediate form in the sales process Ridho Wira PT Pratama in order to help improve the profitability and efficiency of time in making sales report.

Keywords: UML, Conventional, E-Commerce, PT Wira Pratama Ridho



KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul “PENERAPAN BUSINESS TO BUSINESS (B2B) MELALUI E-COMMERCE PRODUK OBAT PADA PT. BINA SAN PRIMA SERANG”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Raharja, M.T.I., selaku Ketua STMIK RAHARJA.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

  5. Bapak Sutrisno, M.Kom sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporan skripsi ini.

  6. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengethuanya kepada penulis selama perkuliahan.

  7. Ibu Febri Khairunnisa sebagai stakeholder, yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.

  8. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.

  9. Para sahabat dan rekan-rekan yang lainnya dimana penulis tidak dapat menyebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.


Tangerang, Juni 2016
Nama. FARHAN PUTRA PRATAMA
NIM. 1322477559

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I
  2. abel 3.2. Elisitasi Tahap II
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III
  4. Tabel 3.4. Final Draft Elisitas
  5. Tabel 4.1. Spesifikasi Basis Wildan Brand
  6. Tabel 4.2. Spesifikasi Basis Wildan Categories
  7. Tabel 4.3. Spesifikasi Basis Wildan Product
  8. Tabel 4.4. Spesifikasi Basis Wildan Cart
  9. Tabel 4.5. Operator Lain-lain
  10. Tabel 4.6. Spesifikasi Basis Wildan Transaction
  11. Tabel 4.7. Testing Black Box
  12. Tabel 4.8. Implementasi Kegiatan
  13. Tabel 4.9. Rancangan Biaya

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Ridho Wira Pratama
  2. Gambar 3.2. Use Case Diagram Yang Berjalan
  3. Gambar 3.3. Activity Diagram Yang Berjalan
  4. Gambar 3.4. Squence Diagram Yang Berjalan
  5. Gambar 4.1. Use Case Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan
  6. Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Customer
  7. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan untuk Admin
  8. Gambar 4.4. Squence Diagram Rancangan Sistem Yang Dusulkan
  9. Gambar 4.5. State Machine Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan
  10. Gambar 4.6. Class Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.7. Prototype Halaman Menu Utama
  12. Gambar 4.8. . Prototype Halaman Menu Pesan Produk
  13. Gambar 4.9. Prototype Halaman Login Admin
  14. Gambar 4.10. Prototype Menu User
  15. Gambar 4.11. Tampilan Halaman Menu Utama
  16. Gambar 4.12. Tampilan Halaman Menu Produk
  17. Gambar 4.13. Tampilan Halaman Menu Pesan Produk
  18. Gambar 4.14. Tampilan Halaman Mene Keranjang Belanja
  19. Gambar 4.15. Tampilan Halaman Menu Login Admin
  20. Gambar 4.16. Tampilan Halaman Menu History Belanja dan Laporan
  21. Gambar 4.17. Tampilan Halaman Menu Kategori
  22. Gambar 4.18. Tampilan Halaman Menu Akun

DAFTAR SIMBOL

  1. Simbol Use Case Diagram

    Gambar 1. Simbol Use Case Diagram

  2. Simbol Class Diagram

    Gambar 2. Simbol Class Diagram

  3. Simbol Squence Diagram

    Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

  4. Simbol Activity Diagram

    Gambar 4. Simbol Actifity Diagram


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi E-Commerce sudah terbukti merupakan salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. E-Commerce mempunyai efek yang sangat besar pada perdagangan atau bisnis.

E-Commerce adalah kegiatan komersial dengan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, atau jaringan komputer lainnya. Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI). Hal ini membuat dunia dalam usaha dituntut agar lebih tampil ada dan inovatif agar tetap bertahan dan mampu bersaing dengan melakukan berbagai cara perbaikan dari sisi strategi dan operasi suatu perusahaan. Semua itu dilakukan demi menjaga kualitas usaha yang dijalankan agar mendapatkan nilai tambah. Oleh karna itu peneliti mengambil judul “Penerapan Business To Business ( B2B ) Melalui E-Commerce Produk Obat Pada PT.Bina San Prima Serang” sebagai tugas penyususnan Skripsi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pemasaran dan penjualan produk obat yang sedang berjalan di PT.Bina San Prima Serang ?

  2. Bagaimana implementasi dan merancang aplikasi penjualan berbasis E-Commerce pada PT. Bina San Prima Serang ?

  3. Apakah dengan adanyanya aplikasi penjualan berbasis E-Commerce dapat membantu proses penjualan produk di PT.Bina San Prima Serang ?

Ruang Lingkup

Karena terbatasnya waktu maka peneliti menyadari akan luasnya permasalahan yang terjadi di PT.Bina San Prima Serang sehingga perlu memberi batasan hanya pada sistem penjualan. Yang dimana berisikan mulai dari pemasaran, produk baru, layanan dan laporan penjualan.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Membangun dan merancang aplikasi penjualan berbasis E-Commerce untuk mempermudah pekerjaan marketing pemasaran dan mempermudah customer untuk memilih dan membeli produk obat dari PT.Bina San Prima Serang.

  2. Memberikan informasi yang cepat, tepat dan relevan pada proses penjualan obat sekaligus untuk mempermudah penjualan dan dapat meningkatkan penjualan.

  3. Untuk melangkapi persyaratan pencapaian jenjang Strata Satu dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Teknik Informatika di STMIK RAHARJA dan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan memberikan manfaat diantaranya:

1. Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak instansi dalam mempermudah proses penjualan dan pemasaran produk agar lebih efisien.

2. Dengan dihasilkanya aplikasi penjualan berbasis E-Commerce diharapkan dapat meningkatkan angka penjualan serta mempermudah customer untuk memilih dan membeli produk dari PT.Bina San Prima Serang.

3. Memberikan pengalaman dan memperluas wawasan khususnya kepada diri peneliti pribadi dan umumnya kepada mahasiswa yang telah diterima selama perkuliahan serta menerapkan teori yang didapat dibangku perkuliahan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini metode penelitian yang digunakan adalah metode dengan cara mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan secara langsung dari lapangan atau tempatnya yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan.

Teknik pengumpulan data yang peneliti melakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

1. Observasi

Datang langsung didapatkan dari PT.Bina San Prima Serang yang beralamat di Jl. Ayip Usman No.08 kaligandu Kecamatan Serang Kota Serang-Banten untuk mengamati sistem yang berjalan saat ini, guna mendapatkan data secara langsung pada objek yang diteliti sebagai bahan untuk menulis laporan.


2. Wawancara

Setelah peneliti melakukan metode observasi, selanjutnya peneliti berbicara dan memberikan beberapa pertanyaan secara langsung, yakni dari narasumber PT.Bina San Prima Serang Ibu Febri yang menjabat sebagai sekertaris untuk memperoleh data informasi yang diperlukan dan mengetahui alur penjualan produk yang sedang berjalan.

3. Studi Pustaka

Sesudah melaksanakan kedua metode, maka peneliti menyusun laporan penelitian, dengan mencari informasi dari beberapa sumber-sumber seperti buku dan sebagainya, guna melengkapi dalam penyusunan laporan SKRIPSI.

Metode Analisa Sistem

Pada penelitian ini digunakan teknik analisa berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.

Metode Perancangan Sistem

Setelah beberapa metode dilaksanakan peneliti, selanjutnya yaitu melalakukan metode perancangan sistem, dalam metode ini, peneliti menggunakan Metode Prototype dengan tools atau Software UML sebagai rancangan sistem yang diusulkan, dan Macromedia Dreamweaver untuk editing dan listing PHP, serta penggunaan MySql sebagai database.

Metode Prototype

Selanjutnya Peneliti menggunakan metode prototype, Dalam menerapkan metode prototype ini menggunakan Evolutionary karena pada metode ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Salah satu metode yang digunakan si peneliti dalam penelitian ini adalah metode testing black box, dengan menggunakan metode ini peneliti dapat menemukan kesalahan dan mendemonstrasikan fungsional aplikasi saat dioperasikan apakah input diterima dengan benar dan output telah sesuai dengan yang sudah diharapkan.

Sistematika Penelitian

Untuk memahami lebih jelas mengenai Laporan Skripsi, peneliti mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penelitian. Penelitian ini terdiri dari lima bab dan beberapa lampiran.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam pembentukan system, peralatan pendukung ( System Tool ) dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III : ANALISIS SISTEM BERJALAN

Menganalisis sistem yang sedang berjalan di PT.. Bina San Prima Serang yang selanjutnya diharapkan dapat diperoleh suatu jalan keluar untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh penjualan tersebut. Bab ini juga berisi tentang sejarah Perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, analisa sistem yang sedang berjalan yang digambarkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisi rancangan sistem yang akan di usulkan pada PT.. Bina San Prima Serang, bagaimana usulan tersebut dapat diterima dan dapat diterapkan yang nantinya akan bermanfaat bagi PT.. Bina San Prima Serang itu sendiri.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan pada skripsi ini dan beberapa saran yang dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Pengertian Penerapan

[1]Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain (2012:1487), “penerapan adalah hal, cara atau hasil”.

penerapan merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau kelompok-kelompok yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam keputusan”.

Adapun unsur-unsur penerapan meliputi :

a. Adanya program yang dilaksanakan

b. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

c. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

Konsep Dasar E-Commerce

Pengertian E-Commerce

[2]Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012:38), Perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat EC, atau E-Commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang memandang istilah perdagangan (E-Commerce) hanya untuk menjelaskan transaksi yang dapat dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang menyadari bahwa istilah E-Commerce sangat sempit. Sehingga, banyak yang menggunakan istilah e-bussines sebagai istilah penggantinya. Bisnis elektronik (electronic bussines atau e-bussines) mengarah pada definisi EC yang lebih luas, tidak adanya pembelian dan penjualan barang saja. Tetapi juga layanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis. Lainnya memandang ebussines sebagai “aktivitas selain pembelian dan penjualan” di internet, seperti kolaborasi dan aktivitas intra bisnis.

Sejarah E-Commerce

Penerapan Electronic Commerce bermula diawal Tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer (EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga keuangan dan beberapa perusaahn kecil. Kemudian muncul Electronic Data Interchange (EDI), yang berkembang dari transaksi keuangan ke pemrosesan transaksi lain, jumlah perusahaan yang ikut serta menjadi besar, mulai dari lembaga keuangan sampai perusahaan manufaktur, layanan dan sebagainya. Aplikasi lain kemudian muncul, memliki jangkauan dari perdagangan saham hingga system reservasi perjalanan, aplikasi ini di sebut aplikasi dari telekomunikasi.

Dengan adanya komersial internet di awal tahun 1990-an maka muncul istilah Electronic Commerce. Alasan bagi pesatnya perkembangan teknologi tersebut karena perkembangan jaringan, software, meningkatnya persaingan.

Jenis E-Commerce

[3]Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012:42-43), E-Commerce dapat dilakukan berbagai pihak, Jenis umum dari transaksi ecommerce dijelaskan di bawah ini.

a. Bisnis ke bisnis (bussines-to-bussines—B2B)

Dalam transaksi b2b, baik penjual maupun pembeli adalah organisasi bisnis. Kebanyakan dari EC adalah jenis ini.

b. Perdagangan kolaborasi (collaborative--c-commerce)

Dalam c-commerce para mitra bisnis berkolaborasi (alih – alih membeli atau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadi antara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.

c. Bisnis ke konsumen (bussines-to-consumer—B2C)

Dalam B2C, penjual adalah perusahaan dan pembeli adalah perorangan. B2C disebut juga e-tailing.

d. Konsumen-ke-konsumen (consumer-to-consumer—C2C)

Dalam C2C, seorang menjual produk ke orang lain. (Anda juga) dapat melihat C2C digunakan sebagai “customer-to-customer” (pelanggan ke pelanggan). Kedua istilah ini dapat dianggap sama, dan keduanya akan digunakan untuk menjelaskan orang – orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.

e. Konsumen-ke-bisnis (consumer-to-bussines—C2B)

Dalam C2B, konsumen memberitahukan kebutuhan atas produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menuediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen, Contohnya di Priceline.com, di mana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan Priceline mencoba untuk menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.

f. Perdagangan intrabisnis (intraorganisasional)

Dalam situasi ini perusahaan menggunakan EC secara internal untuk memperbaiki operasinya, Kondisi khusus dalam hal ini disebut juga sebagai EC B2E (business-to-its-employees).

g. Pemerintah-ke-warga(government-tocitizen—G2C)

Dalam kondisi ini sebuah entitas (unit) pemerintah menyediakan layanan ke para warganya melalui teknologi EC. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnya serta dengan berbagai perusahaan (G2B).

h. Perdagangan mobile (mobile commerce—m-commerce)

Ketika E-Commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon seluler untuk mengakses internet.

Kelebihan E-Commerce

[4]Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012: 67), kelebihan E-Commerce dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Kelebihan E-Commerce bagi perusahaan :

1. Ketersediaan pasar nasional dan internasional

2. Penurunan biaya pemprosesan, distiribusi dan penarikan informasi

b. Kelebihan E-Commerce bagi pelanggan

1. Akses ke sejumlah besar produk dan jasa, 24 jam sehari.

c. Kelebihan E-Commerce bagi masyarakat

Dengan mudah dan nyaman memberikan layanan informasi, serta berbagai produk ke orang- orang di kota, di desa, dan berbagai

Negara berkembang.

Kekurangan E-Commerce

[5]Menurut E. Turban, David K, J. Lee, T. Liang, D. Turban (2012:68), ecommerce memiliki beberapa keterbatasan, secara teknologi dan nonteknologi, yang telah memperlambat pertumbuhan dan penerimaanya. Keterbatasan teknologi meliputi kurangnya standar keamanan yang diterima secara universal, bandwidth telekomunikasi yang tidak cukup dan mahalnya akses. Keterbatasan nonteknologi meliputi persepsi bahwa EC tidak aman, segi hukumnya yang belum lengkap, serta kurangnya penjual dan pembeli besar yang penting.


Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

Untuk mencapai tujuan tersebut analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut :

a. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan digunakan

b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan sistem.

c. Perancangan sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pengolahan informasi, laporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.

d. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang sistem dalam rancang bangun terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi:

a. Data dan Informasi

b. Media penyimpanan

c. Prosedur-prosedur, orang-orang

d. Perangkat keras dan perangkat lunak

Pengertian Business To Business

Business to Business adalah praktek individu atau organisasi (misalnya, komersial bisnis, pemerintah, dan lembaga) mempromosikan dan menjual produk dan atau jasa kepada organisasi lain. Organisasi-organisasi ini menjual kembali atau menggunakan produk dan layanan tersebut untuk mendukung operasi mereka. Perusahaan yang bertindak sebagai pemasok atau produsen juga dapat mengintegrasikan produk bisnis lain dalam penawaran produk mereka sendiri untuk meningkatkan kinerja dan fungsionalitas. Tidak seperti konsumen, yang membuat pembelian berdasarkan kebutuhan individu nya dan keinginan, bisnis menunjuk individu yang bertindak atas nama organisasi.

B2B Promosi Mix

Seperti Business to consumer (B2C) marketing, Business to Business (B2B) marketing, atau pemasaran bisnis, bergantung pada produk, harga, penempatan, dan promosi ke posisi kompetitif penawaran produk, mempromosikan merek, dan efisien menggunakan perusahaan sumber. Mirip dengan pemasar konsumen, pemasar bisnis harus membuat strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk memastikan produk dan metode promosi melengkapi dan saling mendukung.

Pemasaran B2B mencakup semua jenis bisnis dan industri. Karena penjualan B2B cenderung jauh lebih besar daripada pembelian konsumen, pemasar bisnis menggunakan saluran yang berbeda untuk menjangkau audiens target mereka. Industri kertas putih, pameran dagang, website perusahaan, dan webcast sering digunakan sebagai taktik promosi untuk membangun kesadaran merek dan menghasilkan lead. Sebagian besar merek B2B juga menggunakan media sosial, termasuk podcast, jaringan sosial, dan situs blogging, untuk mengarahkan lalu lintas web ke saluran online mereka dan menarik calon pelanggan untuk merek mereka.

Mengukur Kesuksesan Pemasaran B2B

Manajemen hubungan pelanggan (CRM) sistem yang sering digunakan untuk menilai kinerja pemasaran dalam organisasi B2B. Siklus penjualan B2B dapat bertahan lebih dari beberapa bulan dan melibatkan berbagai tahap sebelum penjualan selesai. Oleh karena itu, sistem CRM membantu bisnis pemasar mengintegrasikan metrik dari kegiatan yang berbeda untuk secara akurat menilai bagaimana pemasaran langsung memberikan kontribusi untuk transaksi. Misalnya, label dapat ditugaskan untuk elemen promosi tertentu (misalnya, website, pameran dagang) dalam sistem untuk menunjukkan di mana dan bagaimana prospek dikonversi ke pelanggan.

Konsep Data

Definisi Data

Menurut beberapa pandangan para ahli data dapat di artikan sebagai berikut:

[6]Menurut Sutabri (2012:72) “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Suprihadi, dkk dalam jurnal CCIT (2013 : 310) :Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.

[7]Menurut McLoad dalam bukunya Yakub (Yakub 2012: 5) “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa data adalah fakta dari sesuatu, kejadian, aktifitas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasikan dan di simpan berupa angka,tulisan, gambar, suara ataupun tokoh namun belum di organisasikan dalam bentuk yang dimengerti. Data daapat berbentuk nilai yang berformat, teks, citra, audio, dan video

a. Teks, adalah sederatan huruf, angka, dan symbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel Koran, majalah dan lain-lain.

b. Data yang berformat, adalah data dengan suatu format tertentu, misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

c. Citra (image), adalah dalam bentuk gambar ,citra dapat berupa ,grafik, foto, hasil ronsen, dan tanda tangan.

d. Audio, adalah data dalam bemtuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

Vidio, adalah data dalam bentuk gambar yang bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas-aktivitas dalam bentuk film.

Klasifikasi Data

[6]Menurut Sutabri (2012:12), data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diurai dibawah ini :

a. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :

1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data) adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu.

2. Data Ukur (Measurement Data) adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.

b. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:

a. Data Kuantitatif (Quantitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

b. Data Kualitatif (Qualitative Data) adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.

c. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:

1. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

2. Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data.

Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu:

a. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.

b. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

[8]Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:28), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan. Informasi dapat disimpulkan sebagai hasil dari pengelolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012 : 38), pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan alaisis cost effectives atau cost benefit. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat,yaitu:

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volume nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

c. Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

e. Ketepatan waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

g. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

h. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”

[9]Menurut Henderi (2011:322), berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, Kesempatan-kesempatan, hambatan-hanbatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang di harapkan sehingga sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Tujuan Analisa Sistem

Dikutip dalam jurnal CCIT, tujuan utama “Tahap analisis adalah untuk memahami dam mencatatkan keperluan-keperluan dalam pengajaran erat Pengolahan dalam permintaan-permintaan yang terus menerus berubah “ (Tanti, 2011:206).

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah :

a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai(user)

b. Menyatakan secara spesifiksasaran yang harus di capai untuk memenuhi kebutuhan pemakai

c. Memiliki alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat

d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem.

Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutabri (2012:220), “Tahapan analisis sistem adalah pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi”. Adapun tujuan utama dari tahap analisis sitem ini adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi

manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

b. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk

mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

c. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat

ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

d. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan

data dan pembuatan laporan yang baru.

e. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan

penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

a. Mengumumkan penelitian sistem

Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

b. Mengorganisasikan tim proyek

Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

c. Mendefinisikan kebutuhan informasi

Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

d. Mendefinisikan kriteria kinerja system

Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Menyiapkan usulan rancangan.

Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan

Teori Khusus

Metode Pengujian Black-box

Pengujian Black-Box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black-box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white-box. Pengujian black-box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

[10]Menurut Siddiq (2012:4), “Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.

[11]Menurut Budiman (2012:4) Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

d. Kesalahan performa

e. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba Black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.

b. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.

c. Menentukan output untuk suatu jenis input.

d. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

e. Melakukan pengujian.

f. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

g. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Kelebihan dan kekurangan metode black-box adalah:

1. Black-box testing dapat menguji keseluruhan fungsionalitas perangkat lunak.

2. Black-box testing dapat memilih subset test yang secara efektif dan efisien dapat menemukan cacat. Dengan cara ini black-box testing dapat membantu memaksimalkan testing investment.

3. Ketika tester melakukan black-box testing, tester tidak akan pernah yakin apakah perangkat lunak yang diuji telah benar-benar lolos pengujian.

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML).

Definisi Unified Modelling Language (UML)

[12]Menurut Nugroho (2011:6), UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

[13]Menurut Herlawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

a. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk

mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk

mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan

arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan

sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity

diagram.

6. Definisikan obyek - obyek level atas package atau domain dan

buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar

muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram.

Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan Atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas classdan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan

kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat

digunakan:

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

b. Model UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10), “Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

1. Diagram kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram statechart (Statechart Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagram aktivitas (Activity Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

8. Diagram komponen (Component Diagram)

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Diagram deployment (Deployment Diagram)

Bersifat statis. Diagram inimemperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Pengertian XAMPP

[14]Menurut Arif M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb:

a. PHP

Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

b. MySQL

SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia.MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

c. Apache

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya.Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

PHP (Personal Home Page)

[15]Menurut Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemograman web server-side yang bersifat open source.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

PHP dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi, misalnya Windows, LINUK, dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung beberapa server lain , misalnya Microsoft IIS, Caudium, PWS, dan lain-lain.

PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah My SQL. Namun, PHP juga mendukung sistem manajemen database Oracle, Microsoft Acces, Interbase, dbase, postegreSQL, dan lain-lain

HTML

Dokumen HTML sendiri terbentuk dari beberapa tag yaitu <html>, <head>, dan <body>, tag tersebut dilengkapi dengan tag pasangannya </html>, </head>, </body>, tag penutup diawali dengan garis miring (/). Tag pertama menunjukkan elemen awal suatu tag dan tag pasangannya menunjukkan elemen akhir dari tag.

Jika ingin memberikan judul pada halaman web, maka judul tersebut diketik kedalam tag <title> dan diakhiri dengan </title>. Tag menurut Arief (2011:23) adalah “kode yang digunakan untuk me-mark-up (memoles) teks ASCII menjadi file HTML”.

Elemen menurut Arief (2011:24) merupakan “komponen-komponen dasar berupa teks murni, atau bukan teks, atau keduanya. Elemen atau komponen tersebut misal head, body paragraph, list, dll”. Elemen head dapat digunakan sebagai tempat penulisan judul dokumen, informasi mengenai dokumen dan definisi alamat, sedangkan Elemen Body digunakan sebagai tempat untuk menampilkan dokumen.

Menurut Arief (2011:23) “HTML (HyperText Markup Language) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan dihalaman web”.

Menurut Sibero (2011:19) “Hyper Text Markup Language atau HTML adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”. Dokumen HTML terdiri dari komponen yaitu tag, elemen dan atribut. Tag adalah tanda awal < dan tanda akhir > yang digunakan sebagai pengapit suatu elemen. Elemen adalah nama penanda yang diapit oleh tag yang memiliki fungsi dan tujuan tertentu pada dokumen HTML. Elemen dapat memiliki elemen anak dan juga nilai. Elemen anak adalah suatu elemen yang berada didalam elemen pembuka dan elemen penutup induknya. Nilai yang dimaksud adalah suatu teks atau karakter yang berada diantara elemen pembuka dan elemen penutup. Atribut adalah properti elemen yang digunakan untuk mengkhususkan suatu elemen. Elemen dapat memiliki atribut yang berbeda pada tiap masing-masingnya.

Menurut Astamal (2006:8) HTML (Hyper Text Markup Language) adalah simbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang dimaksudkan untuk menampilkan halaman pada web browser. Tag-tag HTML selalu diawali dengan <x> dan diakhiri dengan </x> dimana x tag HTML seperti b, i, u dan sebagainya. Namun ada juga tag yang tidak diakhiri dengan tanda </x> seperti tag
, <input> dan lainnya.

Sebuah halaman website akan diapit oleh tag <html>……</html>. File-file HTML selalu berakhiran dengan ekstensi *.htm atau *.html. Jadi jika anda mengetik sebuah naskah dan menyimpannya dengan ekstensi *.html maka anda membuat file yang berformat HTML.

Pengertian MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user,dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomastis.

Apache

Untuk menjalankan PHP dan MySQL, Anda membutuhkan web server. Web server yang juga dikenal dengan istilah HTTPD (Hypertxt Transfer Protocol Daemon) atau HTTP server adalah service yang bekerja untuk melayani request dari HTTP client (web browser) ke komputer server.

PHP dan MySQL dapat bekerja sama dengan banyak web server. Salah satu web server yang dikenal dan sudah terbukti ketangguhan serta konektivitasnya dengan PHP dan MySQL adalah Apache.

Seperti halnya PHP dan MySQL, Apache juga dikembangkan oleh komunitas open source di internet. Saat ini Apache merupakan web server yang paling populer. Berdasarkan hasil penelitian Netcraft Web Server Survey pada tahun 2002, 63% website di dunia menggunakan Apache sebagai web server.

Pengertian Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan sebuah software yang menangani tata letak (layout) halaman web. Macromedia Dreamweaver adalah program aplikasi professional untuk mengedit HTML secara visual, program aplikasi Macromedia Dremweaver mudah untuk dioperasikan. Program ini menyediakan banyak perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user didalam membuat web.

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)

Salah satu protokol yang sering digunakan adalah HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Protokol ini digunakan untuk berkomunikasi antara web browser dengan web server dalam fungsi sebagai client – server, protokol HTTP digunakan jika akan mengakses situs tertentu. (yang isi file-filenya menggunakan hypertext) dimana browser membaca protocol http, kemudian mencari host, directory, dan nama file yang terdapat diurutan selanjutnya dari URL untuk kemudian mentransfer isi file tersebut ke komputer dan menterjemahkan isi file dari kode-kode HTML (Hyper Text Transfer Protocol).

WWW ( World Wide Web )

World Wide Web sering disingkat dengan www atau web adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) suatu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.

Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman-halaman web, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lain-lain.

Informasi yang disajikan melalui browser dibangun dengan bahasa semi pemrograman HTML (HyperText Markup Language), dan kemudian ditingkatkan fungsinya dengan menyisipkan kode-kode bahasa pemrograman web, seperti PHP, ASP dan lain-lain, sehingga mampu menampilkan informasi yang lebih interaktif dan dinamis serta terhubung dengan database.

Pengertian Browser

Browser merupakan suatu program yang dirancang untuk mengambil informasi-informasi dari suatu server komputer pada jaringan internet. Jadi untuk mengakses web diperlukan suatu program yaitu web browser atau biasa disebut browser saja. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface garfis, sehingga pemakai dapat melakukan dengan “Point dan Klik” untuk pindah antar dokumen. Adapun software atau program tersebut antara lain :

1) Internet Explorer dari Microsoft.

2) Opera dari Opera Software ASA.

3) Linux merupakan salah satu Browser pada Sistem Unix.

4) Mosaic buatan NSCA.

5) Nestcape Navigator dari Nestcape Communication.

6) Mozilla Fiefox.

7) Google Chrome dari Google Corporation.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Elitisasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap. [16](Alhadi, 2012:51)

2. Jenis-jenis Elisitasi

[17]Menurut Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja (2010:302), Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:


1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

a. M pada MDI berarti (Mandatory) penting. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti (Desireable). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti (Inessential). Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang opsinya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

a. T artinya Technical, yaitu bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

b. O artinya Operasional, yaitu bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

c. E artinya Economy, yaitu berapa biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut dalam sistem.

4. Final Draft Elisitasi

Hasil merupakan akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Definisi Literature Review

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan.

Tugas utama lain “Tujuan Pustaka” adalah menganalisa secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat dan harus mengandung keseimangan antara uraian deskriftif dan analisa secara kritis. Identifikasi kekuatan dan kelemahan pustaka tersebut dengan menelaah hasil atau temuan penelitian tersebut, metologi yang digunakan, serta bagaimana hasil temuan tersebut dibandingkan penelitian atau publikasi lainnya (Suryo dkk, 2010:86).

Langkah-langkah Melakukan kajian Literature Review

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan kajian Literature review (suryo dkk, 2010 : 87), yaitu :

a. Mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps ) penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang ( reinventing the wheel ) sehingga banyak menghemat waktu serta menghindari kesalahan yang pernah dilakukan orang lain.

c. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan relevan terhadap penelitian ini.

d. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini. Penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

e. Mengetahui orang lain yang ahli dan mengerjakan diarea penelitian yang sama sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberikan kontribusi sumber daya berharga.

Literature Review

Dibawah iani merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan :

[18]1. e-commerce activity also depends significantly on a supportive institutional environment

[19]2. “literature review is used to conduct a formulation of the research problem, which is then used as the basis of research in making research logical framework in the form of a conceptual model and research paradigm”.

[20]3. “Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing”.

[21]4. information system conforms to organizational standards and identifying infrastructure changes needed to support the system. These individuals will have experience in networking, database administration, and various hardware and software products

[22]5. The Unified Modeling Language (UML) is a family of graphical notations, backed by a single meta-model that help in describing the designing software systems, particularly software systems built using the object oriented(OO)style.

[23]6. E-Commerce adalah bagian dari E-Business yang dipakai oleh banyak perusahaan maupun secara individu. Penelitian ini memperkenalkan metode melakukan pemasaran dan melakukan transaksi yang berbasis internet. Contohnya seperti menggunakan web blog. Selain itu, juga akan dibahas perbedaan antara E-Business dengan E-Commerce.

[24]7. E-commerce bukan sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan barang. E-commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi global. Karena ecommerce akan mengintegrasikan perdagangan domestik dengan perdagangan dunia, berbagai bentuk pembicaraan atau negosiasi tidak hanya akan terbatas dalam aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana kebijakan domestik tentang pengawasan di sebuah negara, khususnya dalam bidang telekomunikasi, jasa keuangan, dan pengiriman serta distribusi.

[25]8. E-Commerce adalah website yang menyediakan/melakukan transaksi online atau merupakan cara berbelanja/berdagang online yang memanfaatkan fasilitas internet melalui website yang menyediakan layanan “get and deliver“. Ecommerce dapat mengubah kegiatan marketing dan memangkas biaya operasional perusahaan. E-Commerce mengacu pada internet untuk berbelanja secara online dan dengan jangkauan lebih sempit. Dimana E-Commerce adalah sub perangkat dari E-Bisnis. Pembayarannya melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu kredit

[26]9. Implementasi E-Commerce Sebagai Media Penjualan Online. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan website e-commerce yang berfungsi sebagai media promosi dan penjualan elektronik. Serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan website e-commerce. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif

[27]10.Implementasi Sistem E-Commerce dengan menggunkan program open source bernama Prestashop. Dengan menggunakan Prestashop sistem penjualan dapat berjalan dengan baik dimana toko jumbo cell tidak perlu menggunakan media promosi berupa penyebaran brosur serta spanduk yang membutuhkan biaya yang banyak. Dengan melakukan Implementasi E-Commerce menggunakan program prestashop sistem akan berjalan dengan lebih efektif dan efisien.

BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum PT.BINA SAN PRIMA SERANG

PT.Bina San Prima Serang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distributor produk pearawatan obat kesehatan, konsumen dan bahan baku obat.

Sejarah Singkat PT.BINA SAN PRIMA SERANG

PT.Bina San Prima Serang adalah distributor produk perawatan kesehatan, konsumen dan bahan baku nasional yang didirikan pada tahun 1994 oleh Mr.Drs.Jahja Santoso, Apt., Dengan manajemen berorientasi layanan kepada Pelanggan dan Prinsipal, untuk memastikan kualitas layanan yang tinggi diberikan secara bersamaan.

Kantor pusatnya berlokasi di Bandung, Indonesia, dan mengoperasikan jaringan 44 cabang, 10 deposit dan 16 subdist pada tahun 2015 di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi yang luas ini telah membantu kesuksesan PT.Bina San Prima dalam mendapatkan kepercayaan untuk mendistribusikan produk dari beberapa Reputable.

PT.Bina San Prima dikelola dengan baik oleh tim Eksekutif Profesional yang dipimpin oleh Pendiri, Mr.Drs.Jahja Santoso, Apt. Tim Eksekutif mencakup dua orang Eksekutif di tingkat Direktur yang bertanggung jawab atas Operasional dan Penjualan, Keuangan & Akuntansi. Manajemen puncak didukung oleh beberapa manajer menengah yang mampu dengan latar belakang di perusahaan besar dan berpendidikan tinggi.

===	Visi dan Misi===

1. Visi PT.Bina San Prima Serang

Menjadi Perusahaan Distribusi dan Perdagangan Terbaik yang Terbaik, terutama dalam pelayanan melalui Manajemen yang solid dan profesional, untuk memberikan nilai tambah yang signifikan bagi kepentingan pelanggan dan Prinsipal.

2. Misi PT.Bina San Prima Serang

a. Untuk terus memperbaiki manajemen distribusi untuk mencapai good distribution practice.

b. Memperkuat jaringan dan field force coverage.

c. Merawat pertumbuhan produk dalam jangka ketersedian dan nilai penjualan.

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan suatu alat penting dalam setiap bentuk kegiatan maupun usaha, karena peranan struktur organisasi yang memegang pengaturan fungsi manajemen. Dimana dalam struktur organisasi ini terdapat pembagian posisi kerja dan sekaligus terdapat pula kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan setiap bagian posisi kerja yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi pada PT Bina San Prima Serang dapat dilihat pada gambar berikut.

STRUKTUR ORGANISASI PT.BINA SAN PRIMA SERANG 2017

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. BINA SAN PRIMA SERANG 2017

Wewenang dan Tanggung Jawab

Salah satu alat manajemen untuk mencapai suatu tujuan organisai adalah terciptanya suatu struktur organisasi yang baik dan tepat. Pembentukan struktur organisasi ini harus sesuai dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab setiap individu, sehingga dapat tercipta kerjasama yang baik antar setiap pegawai, baik bawahan maupun atasan.

Struktur organisasi sangat berpengaruh antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu struktur pengorganisasian dibuat agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, untuk memperjelas tugas dari masing-masing bagian, maka diperlukan bagian organisasi yang menunjukan hubungan-hubungan dalam struktur berdasarkan wewenang yang sah.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai wewenang dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT.Bina San Prima :

1. President Director

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungan dengan dunia luar perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan mulai bidang adminsitrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.

2. Director

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat dan mengusulkan perencanaan, serta pengembangan dan kelangsungan usaha perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

b. Memimpin seluruh karyawan dalam menjalankan bisnis perusahaan

c. Memilih staf-staf yang membantu dibawahnya, biasanya level General Manager bahkan manager.

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham.

e. Meningkatkan performance perusahaan.

3. General Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

b. Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

c. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan menganalisis semua aktivitas bisnis perusahaan.

d. Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

e. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di perusahaan

f. Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan dengan maksimal

g. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusahaan

4. Finance Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengelola keluar masuknya uang dan membuat kwitansi biaya analisa.

b. Membuat pertanggungjawaban keuangan dalam buku kas harian kepada section manager.

c. Memeriksa laporan keuangan yang dibuat oleh staff finance

5. Administrasi

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menyiapkan dan menyediakan segala keperluan administratif marketing/sales sesuai dengan SOP ( Standard Operational Procedure ) yang berlaku.

b. Menerima orderan dari customer dengan menyesuaikan ketersediaan stock barang di gudang.

6. Product Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memberikan atau membuat rencana kerja kepada supervisor.

b. Melakukan pengawasan dan pengendalian produk

c. Mengontrol produk.

7. Marketing Manager

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan startegi penjualan kepada konsumen

b. Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya

c. Mengoptimalkan kinerja staff dan administrasi dibawah wewenangnya untuk mencapai tujuan peruahaan.

d. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan

e. Bertanggung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi.

f. Membina bagia pemasarandan membimbing seluruh karyawqan dibagian pemasaran.



8. Staff Marketing

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melakukan koordinasi kerja dan pembagian / pendelegasian tugas serta tanggung jawab di lingkungan intern Bagian Marketing untuk menghasilkan pola kerja yang lebih baik.

b. Melakukan koordinasi dengan Bagian lain untuk mendukung kelancaran proses kerja di perusahaan.

c. Menjalin relasi dan kerja sama yang baik dengan konsumen / pelanggan.

d. Melakukan analisa penerapan prosedur yang berlaku di Bagian Marketing sebagai bahan evaluasi atas prosedur yang sudah ada.

9. Supervisor

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

A. Membuat rencana kerja untuk pegawai.

B. Mengontrol jalannya pekerjaan dan membuat laporan kepada manajer.

10. Staff

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan administrasi.

b. Mengusulkan sasaran yang ingin dicapai dalam hal pendapatan administrasi.

c. Meminta pertanggung jawaban karyawan tentang pendapatan hasil produksi, administrasi dari masing-masing departemen.

11. Quality Control

Mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Memantau perkembangan semua produk.

b. Bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa perusahaannya

c. Bertanggung jawab memverifikasi kualitas produk

d. Memonitor setiap proses yang terlibat dalam produk

e. Menjamin kualitas setiap produk.

f. Bertanggung jawab untuk dokumentasi pada produk di perusahaan

g. Bertanggaung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai kualitas produk dan juga harus membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.

h. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi di masa mendatang.

12. Distribution

Mempunyai wewenang dan tugas sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab untuk membuat tugas adminiitrasi rinci untuk transfer produk.

b. Mengelola dan mengontrol masuk dan keluarnya barang.

c. Mengendalikan tingkat persediaan stok barang untuk

d. Membantu melancarkan jalannya penjualan produk perusahaan.


Tata Laksana Sistem Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini

Prosedur Sistem Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan yaitu sebagai berikut :

1. Produsen menyediakan obat untuk di distribusikan oleh distributor.

2. Distributor memasarkan produk obat dan menunjukan obat-obat ke tiap apotik.

3. Apotik memilih jenis obat yang akan diorder ke distributor.

4. Lalu apotik order obat sesuai pilihan ke distributor.

5. Transaksi pembayaran pihak apotik ke distributor.

6. Distributor menyiapkan obat sesuai orderan apotik.

7. Distributor mengirimkan orderan obat ke apotik.

8. Apotik mengecek orderan dari distributor untuk mengetahui sudah sesuai yang di order.

9. Lalu distributor membuat laporan penjualan untuk dikasihkan ke finance manager.

10. Dan finance manager membuat laporan penjualan dan keuangan untuk diberikan ke pemimpin.

11. Menerima hasil akhir laporan penjualan dan keuangan.




Rancangan Prosedur Sistem Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.

Use Case Diagram Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini

Gambar 3.2. Use Case Diagram Penjualan Obat Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case Diagram penjualan obat yang sedang berjalan saat ini terdapat:

a. 1 system yang mencakup seluruh kegiatan penjualan obat yang berjalan saat ini.

b. 5 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya : produsen, distributor, apotik, finance manager, pimpinan.

c. 6 use case yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantaranya : menyediakan obat yang di butuhkan, pilih jenis obat, order obat sesuai pesanan, periksa barang dan terima barang, memberikan Laporan penjualan,menerima hasil laporan penjualan.

Activity Diagram Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Gambar 3.3. Activity Diagram Penjualan Obat Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan gambar 3.3. Activity Diagram Penjualan Obat Yang Sedang berjalan saat ini terdapat:

a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

b. 19 Action State dari sistem diantaranya: menyediakan produk obat, menerima produk obat dari produsen, memasarkan produk-produk obat, menunjukan jenis produk obat, memilih jenis obat, order obat sesuai pesanan, transaksi pembayaran, terima transaksi pembayaran, menyediakan produk obat sesuai orderan, mengirimkan produk obat sesuai orderan, terima orderan dan periksa orderan, mendapatkan bukti transaksi, mendapatkan bukti transaksi, membuat laporan penjualan, membrikan laporan penjualan, menerima laporan penjualan, membuat laporan keuangan, memberikan laporan keuangan, menerima laporan keuangan.

c. 1 Final State, objek yang diakhiri.






Squence Diagram Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini

Squence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Gambar 3.4. Squence Diagram Penjualan Obat Yang Sedang Berjalan

w

Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence Diagram Penjualan Obat Yang Berjalan Saat Ini terdapat:

1. 3 Life Line yang berinteraksi.

2. 5 actor yang melakukan kegiatan yaitu produsen, distributor, apotik, finance manager, pemimpin.

3. 12 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada sistem yang berjalan di dalam PT.Bina San Prima dapat di simpulkan dengan analisa SWOT yaitu:

1. Kelebihan (Strength)

Sistem yang berjalan saat ini memiliki sebuah kelebihan yaitu distributor bertemu langsung dengan customer (apotik).

2. Kekurangan (Weakness)

Kekurangan dari sistem yang ada saat ini yaitu terdapat pada pemilihan dan penjualan obat terhadap distributor dan customer (apotik).

3. Peluang (Opportunity)

Memudahkan customer untuk mengecek kondisi obat dengan cepat.

4. Ancaman (Threat)

Sistem memiliki ancaman kesalahan penulisan orderan yang dilakukan oleh distributor terhadap customer.

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Pada analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran berdasarkan pada prosedur sistem yang berjalan.

1. Analisa Masukan

Pada analisa masukan berisi tentang semua data yang merupakan masukan (input) dimana terdiri dari nama masukan, fungsi, sumber, media, frekuensi, format, dan keterangan.

Nama Masukan  :Order Obat

Fungsi  : Sebagai bukti order obat.

Sumber  : Customer (apotik)

Media  : Kertas

Frekuensi  : Setiap ada pemesanan oleh customer.

Keterangan  : Berisi data pemesanan obat.

2. Analisa Proses

Menjelaskan semua proses yang akan digunakan untuk membahas suatu permasalahan.

Nama Modul  : Laporan Pemesanan

Masukan  : Data Laporan Pemesanan

Keluaran  : Surat Laporan Pemesanan

Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan form laporan pemesanan.

3. Analisa Keluaran

Berisi semua informasi yang keluar dari suatu proses, dapat berupa hasil cetakan.

Nama Keluaran  : Struk

Fungsi  : Mencetak bukti pembelian obat.

Media  : Kertas

Rangkap  : 1 (satu) lembar

Distribusi : - Lembar 1 (putih),


Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

1. Perangkat keras (Hadware)

a. Processor  : Intel Dual Core 1,8 GHz

b. Memory  : 2 GB

c. Hard Disk  : 500 GB

d. Memory LCD  : 14 inci

e. DVD  : -

f. Keyboard dan Mouse : Standard

2. Perangkat lunak (Software)

a. Sistem operassi Windows 7 Profesional

b. Microsoft Office 2007

c. Mozila Firefox 3.5

d. Visual Paradigme Versi 6.4

e. My SQL

f. Xampp

3. Hak akses (Brainware)

Untuk mengoperasikan dan mengolah sistem ini dapat dilakukan oleh dua orang yaitu Admin. Serta owner untuk dapat melihat laporan rekapitulasi penjualan di PT. Bina San Prima.



Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, permasalahan yang dihadapi sistem penjualan yang berjalan saat ini di PT. Bina San Prima adalah masih menggunakan pemasaran tradisional dengan menggunakan brosur katalog sehingga proses penjualan sedikit kurang maksimal.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan maka diberikan solusi pemecahan masalah yang sekiranya dapat membantu dan berguna untuk PT. Bina San Prima, alternatif pemecahan masalah yang di usulkan peneliti antara lain :

1. Mengubah sistem yang sedang berjalan menjadi sistem yang berbasis E-Commerce dan terkomputerisasi.

2. Di bangun suatu aplikasi sistem yang berbasiskan E-Commerce, memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama di dalam waktu yang lama.

3. Dengan di bangunnya Sistem Penjualan berbasis E–Commerce, maka banyak manfaat dan keuntungan untuk perusahaan dalam memasarkan produknya, sehingga proses pemasaran produk dapat berjalan dengan baik dan efisien.

User requirement

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian staff tatausaha. Berikut dilampirkan Diagram Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I



Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasi melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan : M = Mandatory (yang diinginkan )

D = Desirable ( diperlukan )

I = Inessential ( yang tidak mutlak diinginkan )

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II diatas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Terdapat requirement yang opsinya High (H) dan harus dieliminasi. Berikut adalah requirement tersebut:


Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan T = Technical L = Low

O = Operational M = Middle

E = Economic H = High

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

Tabel 3.4. Final Draft Elisitas

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

c. Daftar jika belum mempunyai akun login di PT.Bina San Prima Serang.

d. Apotik mengklik menu produk obat yang dicari.

e. Apotik memilih produk obat yang akan di beli.

f. Setelah memilih obat yang di pilih apotik langsung mengecek detail pemesanan di kerangjang belanja.

g. Apotik melengkapi form product obat yang akan dipesan.

h. Apotik mengklik selesai belanja.

i. Apotik transfer biaya pembelian.

j. Apotik memberitahukan kepada Distributor memalui telp bila telah melakukan pembayaran.

3. Finance Manager

a. Finance Manager Login di PT. Bina San Prima Serang.

b. Finance Manager melakukan pengecekan laporan penjualan pertanggal.

c. Finance Manager membuat laporan penjualan perbulan untuk di laporkan kepada pempinan PT.Bina San Prima.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada PT. Bina San Prima Serang (Use Case Diagram)

Use Case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana.

1. Use Case Diagram Penjualan Obat Yang di Usulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Penjualan Produk Obat

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram penjualan produk obat terdapat:

a. Satu sistem yang mencakup kegiatan User.

b. Terdapat 3 actor yang melakukan kegiatan didalam sistem, yaitu distributor, apotik, finance manager.

c. Ada 4 Use Case yang dilakukan oleh actor tersebut diantaranya penawaran produk obat, pemesanan produk obat, menyerahkan bukti transaksi, pembuatan laporan penjualan.

d. 1 Note

Rancangan Sistem Yang Diusulkan PT. Bina San Prima Serang Pada Activity Diagram

Activity Diagram dapat menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang.

1. Rancangan Sistem Activty Diagram untuk Apotik

Gambar 4.2. Activity Diagram Memesan Produk Obat (Apotik)

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram memesan produk obat (Apotik) terdapat:

1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

2. 10 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

3. 1 final state, objek yang diakhiri.

2. Rancangan Sistem Activity Diagram untuk Distributor

Gambar 4.3. Activity Diagram Menerima Orderan Produk Obat (Distributor)

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram menerima orderan produk obat (distributor) terdapat:

1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

2. 7 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

3. 1 final state, objek yang diakhiri.

3. Rancangan Sistem Activity Diagram untuk Finance Manager

Gambar 4.4. Activity Diagram Laporan Penjualan (Finance Manager)

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram laporan penjualan (Finance Manager) terdapat:

1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.

2. 3 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

3. 1 final state, objek yang diakhiri.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan PT. Bina San Prima Serang Pada Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek didalam dan sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

1. Apotik

Gambar 4.5. Squence Diagram Memesan Produk Obat (Apotik)

Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram memesan produk obat (Apotik) terdapat:

1. 9 Life Line yang berinteraksi.

2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Apotik.

3. 12 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

2. Distributor

Gambar 4.6. Squence Diagram Menerima Pesanan Produk Obat (Distributor)

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram menerima pesanan produk obat (distributor) terdapat:

1. 7 Life Line yang berinteraksi.

2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Distributor.

3. 8 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

3. Finance Manager

Gambar 4.7. Squence Diagram Membuat Laporan Penjualan (Finance Manager)

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram membuat laporan penjualan (Finance Manager) terdapat:

1. 2 Life Line yang berinteraksi.

2. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu Finance Manager.

3. 3 message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

Rancangan Sistem Yang Diusulkan PT. Bina San Prima Serang Pada Class Diagram=

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.8. Class Diagram Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Pada rancangan struktur basis data ini akan ditunjukan mengenai tabel-tabel yang akan digunakan:

1. Tabel Web Obat Product

Nama File : Web Obat Product

Media : Hardisk

Primary Key : id product

Panjang Record : 784

Tabel 4.1. Spesifikasi Basis Web Obat Product

Nama File : Web Obat Cart

Media : Hardisk

Primary Key : id product

Panjang Record : 48

Tabel 4.2. Spesifikasi Basis Web Obat Cart

Nama File : Web Obat User

Media : Hardisk

Primary Key : id user

Panjang Record : 1031

Tabel 4.3. Spesifikasi Basis Web Obat User

Nama File : Web Obat Transactions

Media : Hardisk

Primary Key : id user

Panjang Record : 2313

Tabel 4.4. Spesifikasi Basis Web Obat Transactions

Rancangan Prototype

Prototype Menu Utama

Gambar 4.9. Prototype Menu Utama

Prototype Pesan Produk Obat

Gambar 4.10. Prototype Pesan Produk Obat

Prototype Menu Login

Gambar 4.11. Prototype Menu Login

4.3.2. Prototype Menu User

Gambar 4.12. Prototype Menu User

Rancangan Program

Tampilan Menu Utama

Gambar 4.13. Tampilan Menu Utama

Tampilan Menu Produk

e

Gambar 4.14. Tampilan Menu Produk

Tampilan Menu Pesan Produk

Gambar 4.15. Tampilan Menu Pesan Produk

Tampilan Menu Login User

Gambar 4.16. Tampilan Menu Login User

Testing Program

Black Box

Tabel 4.5. Testing Black Box

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Implementasi sistem yang peneliti usulkan mencakup :

Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem satu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada desain sistem yang diusulkan adalah:

1. Processor : Intel Pentium Dual-Core

2. Monitor : LCD 14”

3. Mouse : Standart (Mouse Optikal)

4. RAM : 1 GB

5. Printer : Canon XP

6. Harddisk : Seagate 160 GB

7. Keyboard : Ps2

Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi : Windows 7

2. Browser : Google Chrome, Internet Explorer

3. XAMPP

Brainware

1. Administrator (Distributor)

Admin sudah semestinya mengerti dengan sistem yang dibuat oleh peneliti, minimal user ini mengenal dasar-dasar dari penggunaan sistem ini. Oleh karena itu tenaga-tenaga yang benar-benar terampil sangat dibutuhkan sebagai admin dan dalam sistem ini yang bertindak sebagai admin.

2. User

Apotik.

Schedule Implementasi

Rencana implementasi sistem merupakan dasar bagi pengawasan dan penerapan sistem karena rencana implementasi adalah suatu rencana kerja yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penerapan sistem.

Rencana implementasi yang diusulkan ini mempunyai kegiatan dan selang waktu pelaksanaan kegiatan tersebut serta urutan pelaksanaannya, antara lain.

1. Pengumpulan Data

2. Analisa Sistem

3. Perancangan Sistem

4. Pembuatan program

Melakukan penulisan kode program untuk dijalankan pada komputer.

5. Test program

Dilakukan guna mencari kesalahan-kesalahan apa saja yang terjadi.

6. Evaluasi program

Dilakukan guna mengontrol data dan perubahan-perubahan yanng terjadi.

7. Perbaikan program

Hal ini dilakukan apabila terjadi bug pada program yang dibuat.

8. Implementasi program

Kegiatan ini dilakukaan setelah diketahui kelayakan dari program yang telah dibuat sudah tidak ada lagi kesalahan dan kekurangan.

9. Pelatihan Admin

Hal ini di lakukan untuk memahami prosedur dan alur kerja sistem yang baru.

10. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan agar suatu saat terjadi kesalahan dapat diketahui secepatnya.

Implementasi Kegiatan

Tabel 4.6. Implementasi Kegiatan

Rancangan Biaya

Untuk dapat melaksanakan perancangan sistem web conference dengan baik sesuai rencana kerja yang disusun maka perkiraan besarnya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7. Rancangan Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi pada PT BINA SAN PRIMA ialah mengenai proses penjualan dan juga solusi pemecahan yang ditawarkan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pemasaran produk yang sedang berjalan masih dengan cara lama yaitu dengan bekerja sama dengan apotik-apotik, Sehingga dinilai sedikit kurang efesien.

2. Implementasi dan perancangan aplikasi penjualan berbasis E-Commerce dibangun mulai dari pembuatan Diagram UML yang terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Squence Diagram dan Class Diagram sebagai rancangan sistem awal, lalu menggunakan prototype kemudian menggunakan Macromedia Dreamweaver untuk editing dan listing PHP serta menggunakan MySql sebagai database.

3. Dengan aplikasi penjualan yang diusulkan ini dapat memudahkan marketing pemasaran untuk jalannya penjualan produk dan meningkatkan mutu pelayanan penjualan, serta mempermudah customer untuk memilih dan membeli produk dari PT. Bina San Prima.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada maka peneliti ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang peneliti telah alami selama menyelesaikan laporan skripsi ini, adapun saran –saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Selalu melakukan backup data secara berkala untuk menghindari kehilangan data.

2. Selalu melakukan update pada aplikasi software sehingga tidak ketinggalan dengan usaha – usaha sejenis dan kebutuhan customer akan informasi terpenuhi.

3. Melakukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pegetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses – proses pemeliharaan sistem, seperti modifikasi sistem, perubahan hak akses sistem dan penanganan terhadap fasilitas pada sistem yan rusak.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti sampaikan dalam laporan ini. Semoga penelitian ini dapat menjadi motivasi para programmer unuk mebangun sistem E-Commerce yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
  2. David K, 2012. Jenis-jenis E-Commerce http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01639IF%20Bab2001.pdf
  3. E. Turban, 2012. Pengertian E-Commerce http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01639-IF%20Bab2001.pdf
  4. J. Lee, 2012. Kelebihan E-Commerce http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01639-IF%20Bab2001.pdf
  5. T. Liang, 2012. Kekurangan E-Commerce http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01639-IF%20Bab2001.pdf
  6. 6,0 6,1 Tata Sutabri. 2012.Analisis Sistem Informasi.Andi. Yogyakarta elib.unikom.ac.id/download.php?id=225662
  7. McLoad, 2012.Judul buku Yakub. Deskripsi Data
  8. Maimunah, 2012, DefinisiSistem. Journal CCIT
  9. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011. (https://widuri.raharja.info/index.php/SI1011464277)
  10. Siddiq, 2012.Pengujian Black Box https://widuri.raharja.info/index.php/SI1031465407
  11. Budiman, 2012 Pengujian Black Box https://widuri.raharja.info/index.php/SI1031465407
  12. Nugroho.Adi. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset. http://www.bangpahmi.com/2015/04/pengertian-unified-modelling-language-uml-dan-modelnya-menurut-pakar.html
  13. Herlawati& Widodo. 2011. Menggunakan UML. Informatika. Bandung http://www.bangpahmi.com/2015/04/pengertian-unified-modelling-language-uml-dan-modelnya-menurut-pakar.html
  14. M Rudyanto dalam Esa Wijayanti (2014:34), XAMPP https://widuri.raharja.info/index.php/SI1011464991
  15. Anhar dalam Esa Wijayanti (2014:32), PHP https://widuri.raharja.info/index.php/SI1011464991
  16. Saputra. Alhadi. 2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi Dan Aplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung. Bandung: LAPAN.
  17. Guritno. Suryo, Sudaryono, dan R. Untung. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta.
  18. Joanne E. Oxley, Bernard Yeung. Journal of International Business Studies. December 2001, Volume 32, Issue 4, pp 705–723
  19. Ali. M. R, Ramdhani. A. 2014. Verification of Research Logical Framework Based on Literature Review. .International Journal of Basic & Applied Sciences (IJBAS). Vol. 03, No. 02, October 2014, pp. 1-9. ISSN: 2301-4458; E-ISSN: 2301-8038
  20. Manish. K, Santosh. K.S, Dr. R. K. Dwivedi. 2015. A comparative study of black box testing and white box testing techniques. International Journal of Advance Research in Computer Science And Management Studies (IJARCSMS). ISSN: 2321-7782 Vol 3
  21. Ramakrishnan, J Inform Tech Soft Engg 2012. Journal of Information Technology & Software Engineering.
  22. Ashish Seth, Himanshu Agarwal, Ashim Raj Singla 2012. International Conference on Advances in Computer Applications (ICACA) 2012 Proceedings published by International Journal of Computer Applications® (IJCA)
  23. Dewi Irmawati, PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA BISNIS.2011. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375 Edisi Ke-VI, November 2011.
  24. Fadel Retzen Lupi, ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN PENJUALAN E-COMMERCE PADA TOKOPEDIA.COM.2016. p. ISSN: 2477-5290 e. ISSN: 2502-2148 Vol.2 No.1 Januari-Juni 2016 Jurnal Elektronik Sistem Informasi dan Komputer.
  25. Shabur Miftah, Maulana Heru, Susilo Riyadi, 2015. IMPLEMENTASI E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 29 No. 1 Desember 2015| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
  26. Junay Diaz Arcanggih, Kertahadi, Riyadi, 2014. IMPLEMENTASI E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN PENJUALAN SECARA ELEKTRONIK. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 14 No. 1 September 2014| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
  27. Harisno, Tri Pujadi. E-BUSINESS DAN E-COMMERCE SEBAGAI TREND TAKTIK BARU PERUSAHAAN. 2009. CommIT, Vol. 3 No. 2 Oktober 2009, hlm. 66 – 69

Contributors

Dwi setiawan