SI1312476517: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tertunda][revisi tertunda]
 
Baris 743: Baris 743:
 
<p style="line-height: 2">'''1. Metode Observasi (Pengamatan)'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''1. Metode Observasi (Pengamatan)'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada Raharja Enrichment Center (REC) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada divisi Registrasi Perkuliahan Umum (RPU) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 4 (empat) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<p style="line-height: 2">'''2. Metode Wawancara (Interview Research)'''</p></div>
 
<p style="line-height: 2">'''2. Metode Wawancara (Interview Research)'''</p></div>
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Metode Wawancara adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Raharja Enrichment Center(REC) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Metode Wawancara adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Registrasi Perkuliahan Umum (RPU) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">

Revisi terkini pada 10 Maret 2017 04.43


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PLUS (PEN+) MENGGUNAKAN YII

UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA RPU

DI PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312476517
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PLUS (PEN+) MENGGUNAKAN YII

UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA RPU

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312476517
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PLUS (PEN+) MENGGUNAKAN YII

UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA RPU

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312476517
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Diah Aryani, S.T., M.Kom.)
   
(Qurotul Aini, S.Kom, M.T.I)
NID : 11010
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PLUS (PEN+) MENGGUNAKAN YII

UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA RPU

DI PERGURUAN TINGGI


Dibuat Oleh :

NIM
: 1312476517
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PLUS (PEN+) MENGGUNAKAN YII

UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA RPU

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312476517
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1312476517

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

Pen + is part of the online assessment system that provides services for lecturers STMIK Prog in doing inputting values. RPU (Registration Class and Exam) is a part that is under the academic division. RPU has several tasks and scope of work, such as: Upload Test Schedule and Attendance Students. Today the use Pen + for RPU section there are still obstacles and shortcomings, so that the system and the services provided has not been maximized. Like, when it came time to upload test exam schedules and student attendance is still part of the Division of REC, and if something goes wrong and mistakes such as the lack of data classes and exam time causes some constraints to the process of inputting values.The design method using HIPO, Flowcharts, UML (Unified Modelling Language) and the SWOT. testing method using blackbox. And for PEN+ using Yii2 Framework. The stages of implementation that is done is to socialize the Division RPU. This it is expected to Pen + all the needs RPU will be done with easy to upload the data schedule of exams and student attendance data, thus enhancing the quality of service RPU, and the process of inputting values do lecturers will be effectively and efficiently.


Keywords : Pen +, Rating Online, Upload Schedule, RPU.

ABSTRAK

Pen+ adalah bagian dari pada sistem penilaian online yang memberikan pelayanan bagi para dosen STMIK Raharja dalam melakukan penginputan nilai. RPU (Registrasi Perkuliahan dan Ujian) merupakan sebuah bagian yang berada dibawah divisi akademik. RPU memiliki beberapa tugas dan ruang lingkup pekerjaannya, diantaranya yaitu: Upload Jadwal Ujian dan Kehadiran Mahasiswa. Saat ini penggunaan Pen+ untuk bagian RPU masih terdapat kendala dan kekurangan, sehingga sistem dan pelayanan yang diberikan belum maksimal. Seperti, pada saat tiba waktu ujian yang mengupload jadwal ujian dan kehadiran mahasiswa masih bagian Divisi REC, dan jika terjadi kesalahan seperti kurangnya dan kekeliruan data kelas dan waktu ujian menyebabkan beberapa kendala untuk berlangsungnya proses penginputan nilai. Metode perancangan menggunakan HIPO, Flowchart ,UML (Unified Modelling Language) dan SWOT. metode pengujian menggunakan Black Box. Dan untuk program PEN+ menggunakan Yii2 Framework. Tahap implementasi yang dilakukan adalah mensosialisasikan kepada Divisi RPU, Maka dari itu diharapkan dengan Pen+ semua kebutuhan RPU akan terlaksana dengan mudah untuk mengupload data jadwal ujian dan data kehadiran mahasiswa, sehingga meningkatkan kualitas pelayanan RPU, dan proses penginputan nilai yang dilakukan dosen akan menjadi efektif dan efesien.


Kata Kunci: Kata Kunci : Pen+, Penilaian Online, Upload Jadwal, RPU.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Penilaian Plus Menggunakan YII Untuk Meningkatkan Efektifitas Kinerja RPU (Pen+) Di Perguruan Tinggi Raharja.

Tujuan penulisan Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data dengan menggunakan beberapa metode seperti penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Drs. P.o. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom., selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom., selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
  6. Ibu Qurotul Aini, S.Kom., M.Kom,. selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis.
  7. Ibu Novi Cholisoh, S.Sos. M.M., selaku Stakeholder yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada penulis.
  9. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini apat terselesaikan dengan baik.
  10. Yang terkasih, Gezreq (Iin, Meisa, Ayu, Fella, Novita, Nur, Shela, Olis, Heni, dan Riska) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis selalu terbuka terhadap segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga penulisan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


Tangerang, Januari 2017
Tasya Novelia
NIM. 1312476517

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2. Jurusan atau Program Studi S2

Tabel 3.5. Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7. Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.8. Presiden Direktur

Tabel 3.19. Identifikasi SWOT

Tabel 3.17. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.18. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.19. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.20. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1.Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2.Black box Login SSO (Single Sign On)

Tabel 4.3. Black box Upload Jadwal Ujian

Tabel 4.4. Black box Upload Absen Online

Tabel 4.5. Black box Confirm Perubahan Nilai

Tabel 4.6. Black box Confirm Ujian Susulan

Tabel 4.7. Tabel Schedule Implementasi

Tabel 4.8. Tabel Estimasi Biaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Alur Penilaian Lama

Gambar 2.1. Logo SIS+

Gambar 2.2. Logo Pen+

Gambar 3.3. Standar Deviasi.

Gambar 3.1. Logo Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.2. Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.3. Arti Green Campus Raharja

Gambar 3.4. Maskot Raharja

Gambar 3.5. Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja Tugas dan Tanggung Jawab

Gambar 3.6. Use Case Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.7. Activity Diagram Yang Berjalan

Gambar 3.8. Sequence Diagram Yang Berjalan

Gambar 4.1. Usecase Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.3. Sequence Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4. Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Rancangan Hipo Pada Sistem Pen+

Gambar 4.6. Menu Log In

Gambar 4.7. Menu Upload Jadwal Ujian

Gambar 4.8. Menu Upload AO

Gambar 4.9. Menu Data Perubahan Nilai

Gambar 4.10. Menu Data Ujian Susulan

Gambar 4.11. Menu Update Class

Gambar 4.12. Menu Update Ranking Dosen

Gambar 4.13. Data Mahasiswa KKP

Gambar 4.14. Data Input Mahasiswa KKP

Gambar 4.15. Artikel Tutorial Pen+

Gambar 4.16. Artikel Tutorial Pen+

Gambar 4.17. Google Analytics Pen+

Gambar 4.18. Jumlah Sosialisai Pen+

Gambar 4.19. Sosialisai Pen+

Gambar 4.20. Data Excel Kehadiran Mahasiswa

Gambar 4.21. Data AO disistem Pen+

Gambar 4.22. Data Excel Jadwal Ujian Pen+

Gambar 4.23.Data Jadwal Ujian Disistem Pen+

Gambar 4.24. Viewboard All Pen+

Gambar 4.25. List Dosen

Gambar 4.26. List Kelas

Gambar 4.27.Visitor Pen+

Gambar 4.28.Grafik Login Rate Pen+

Gambar 4.29. Data Login RPU

Gambar 4.30. Data Ujian Susulan

Gambar 4.31.Data Perubahan Nilai

Gambar 4.32. Data Mahasiswa Independent Study

Gambar 4.33. Data Kelalaian Pengawas

Gambar 4.34. History Submit

DAFTAR SIMBOL

     

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

   

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

   

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

   

DAFTAR SIMBOL HIPO

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia saat ini, teknologi sudah menjadi kebutuhan yang sangat diperlukan oleh semua manusia, dari segala aspek bidang teknologi sudah menjadi suatu dasar pembangunan globalisasi. Dengan kondisi yang sudah semakin maju dan perkembang pesat ini maka harus dipersiapkan cara-cara untuk menyikapi semua perubahan dari efek globalisasi tersebut. Perguruan Tinggi merupakan sebuah lembaga penyelenggaraan pendidikan terus berinovasi dan terus melakukan perkembangan sesuai dengan kemajuan teknologi untuk melakukan peningkatan kualitas mutu pendidikan serta dalam sistem layanan mahasiswa.

Sistem penilaian memang sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sistem yang berjalan pun sudah berlangsung cukup lama, namun sesuai dengan perkembangan dan inovasi yang terus berkembang sebagai salah satu perkembangan kemajuan teknologi yang menjadi ciri khas oleh sebuah civitas akademik di Perguruan Tinggi Raharja, menjadikan penerapan teknologi dari setiap tata sistem didalam bidang pendidikan, salah satunya adalah menerapkan sistem online hampir kesemua divisi bagian yang terkait. Konsep online yang menjadi ciri khas Perguruan Tinggi Raharja, menerapkan konsep online dimana konsep tersebut dapat menjadi acuan dosen dan mahasiswa yang masih bermasalah dengan ruang lingkup penilaian dan dengan jelas. Dengan metode yang masih semi konvensional tentu membuat mahasiswa masih sering mendapat nilai yang cukup lama. Alhasil, membuat banyak kecurigaan dan kinerja yang kurang optimal.

Pada konteks ini, penilaian yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum optimal atau mengikuti perkembangan kemajuan teknologi yang telah diterapkan sejak awal konsep tersebut dibangun oleh Perguruan Tinggi Raharja

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem yang dibuat untuk menampilkan semua kebutuhan yang diinginkan oleh pihak divisi khusunya pihak Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU).

Rumusan Masalah

Penelitian pada umumnya memiliki sebuah data yang relevan untuk menunjang pemecahan masalah yang sering terjadi. Bedasarkan dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dimana sistem penilaian masih berupa manual dan belum terkontrol serta alur aktivitas yang tidak terekam dengan baik dan jelas. Metode penilaian yang diterapkan pun masih konvensional tanpa adanya bukti aktivitas setiap penilaian.


Gambar 1.1 Alur Penilaian Lama

Pada sistem penilaian yang berjalan saat ini, penilaian dosen yang dilakukan untuk mahasiswa dengan cara manual, dan proses penyerahan nilai sampai dengan proses pengolahan nilai hingga memperoleh grading/huruf mutu masih terdapat beberapa kendala dan kekurangan sehingga sistem tersebut belum bisa berjalan secara maksimal. Beberapa kendala dan kekurangan tersebut diantaranya, dosen yang bersangkutan harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja untuk menyerahkan data-data nilai kepada bagian layanan Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU) dan lamanya proses hasil nilai yang ditampilkan pada Kartu Hasil Studi (KHS) dan Daftar Nilai yang ada pada sistem informasi Student Information System (SIS) mahasiswa. Dengan demikian sistem penilaian hasil belajar mahasiswa ini sangat berperan penting dalam perkembangan kualitas sistem pelayanan kampus baik untuk manajemen, dosen, maupun mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja.

Saat ini terlihat jelas sekali bahwa Perguruan Tinggi Raharja membutuhkan sebuah sistem yang mampu mengurangi beban kerja dosen serta bagian pelayanan Registrasi Perkuliahan dan Ujian (RPU),dan menurut Renstra Manajemen Perguruan Tinggi Raharja Tahun 2015-2016 pada Rencana Kegiatan Divisi REC Tahun Akademik 2015-2016 pada poin ke-dua memerlukan sebuah sistem yang berupaya mengoptimalkan Rencana Uji coba sistem penginputan nilai hasil belajar Mahasiswa yang diakses secara online oleh Dosen Perguruan Tinggi Raharja dan juga menerapkan SK PTR No 602 Tahun 2016 Tentang Susunan Panitia Khusus (PANSUS) Pelaksanaan Uji Coba PEN+ (PENILAIAN PLUS) Di Lingkungan Perguruan Tinggi Raharja tepatnya pada bagian Peningkatan Mutu Civitas Akademika Perguruan Tinggi Raharja dibutuhkan Penetapan Pelaksanaan Implementasi PEN+. Sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan pengumpulan data nilai ujian, sebab dengan begitu proses penilaian dapat terlihat dengan transparan dan kinerja dosen dapat terlihat dengan sangat kompleks, serta penginputan nilai yang dilakukan dosen kini lebih fleksibel dan cepat.

Gambar 1.2 Alur Penilaian Baru

Dari penjelasan yang sudah dijabarkan secara rinci diatas maka penulis dapat menarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana Pihak RPU mengolah hasil nilai yang sedang berjalan saat ini ?
  2. Bagaimana mengembangkan suatu sistem penilaian untuk pihak RPU berbasis online dengan menggunakan Yii Framework untuk mengurangi kekurangan pada sistem yang berjalan ?
  3. Bagaimana memudahkan proses penyerahan nilai oleh dosen sehingga RPU dapat dengan mudah dan cepat memperoleh nilai yang siap diolah ?

Sebagai bentuk pelayanan yang maksimal perlu adanya suatu sistem yang dapat membantu dan memudahkan dosen dalam proses penyerahan nilai hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan Skripsi dengan judul : "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN PLUS (PEN+) MENGGUNAKAN YII UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KINERJA RPU DI PERGURUAN TINGGI".

Dengan hadirnya sistem penilaian hasil belajar mahasiswa menggunakan PEN+ ini diharapkan proses penyerahan dan pengolahan nilai dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena sistem ini dapat diakses dimana saja hanya dengan menggunakan koneksi internet.

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan semua penjelasan yang sudah dipaparkan, maka untuk memudahkan penulisan laporan skripsi serta menjadikan lebih jelas dan terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu adanya 6 (enam) batasan masalah dan Ruang Lingkup Penelitian sebagai berikut :

  1. Penelitian ini diimplementasikan pada Mahasiswa/i regular serta iLearning dan iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Aktivasi Pen+ akan diberikan hanya untuk dosen atau staff RPU pengguna Rinfo.
  3. Aktivasi dilakukan pada iDuhelp!.
  4. Dosen sebagai Penginput nilai Mahasiswa/i.
  5. Pihak Kajur hanya Memonitoring pada Dosen Binaan.
  6. Rancangan Sistem menggunakan Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
  7. Pihak RPU sebagai Team Monitoring seluruh Aktifitas di dalam Viewboard Pen+

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dalam rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya dan sudah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan. Dan berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan maka adanya tujuan dari penelitian ini yaitu:

  1. Tujuannya untuk mengetahui sistem yang digunakan Pihak RPU mengolah hasil nilai yang sedang berjalan pada saat ini.
  2. Tujuannya untuk mengetahui cara untuk mempermudah Dosen serta Pihak RPU untuk mengolah hasil Nilai Mahasiswa/i.
  3. Tujuannya untuk mengetahui cara mengimplementasikan Sistem Penilaian yang baru.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ialah terapan dari tercapainya sebuah tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara tepat dan akurat. Manfaat dari penelitian haruslah dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Dan Penulis memiliki 3 (Tiga) manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

  1. Memberikan Solusi agar mengetahui sistem penilaian oleh Pihak RPU yang sedang berjalan pada saat ini.
  2. Memberikan Solusi cara untuk mempermudah Dosen serta Pihak RPU untuk mengolah hasil Nilai Mahasiswa/i
  3. Memberikan Solusi cara mengimplementasikan Sistem Penilaian yang baru.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah serangkaian tata-cara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu :

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Metode pengamatan atau metode observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek-objek yang diteliti untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan dasar menulis laporan penelitian. Observasi ini dilakukan pada divisi Registrasi Perkuliahan Umum (RPU) Perguruan Tinggi Raharja dengan cara mengumpulkan data, informasi, dan mempelajari catatan serta dokumen yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 4 (empat) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga peneliti dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

2. Metode Wawancara (Interview Research)

Metode Wawancara adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada beberapa narasumber pada objek yang diteliti yaitu Registrasi Perkuliahan Umum (RPU) pada Perguruan Tinggi Raharja. Dalam hal ini proses tanya jawab dilakukan oleh peneliti bersama stakeholder.

3. Studi Pustaka

Merupakan suatu metode untuk mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada serta melakukan searching pada internet sebagai bahan referensi guna menunjang kelengkapan data dalam penyusunan laporan Skripsi ini.

Metode Analisa

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisa SWOT. Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisis sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian yang penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dilakukan analisa melalui metode analisa SWOT. Hasil dari analisa SWOT dijabarkan ke dalam bentuk Requirement (Kebutuhan) yang terangkum di dalam Elisitasi dari tahap satu hingga final draft elisitasi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem. Tahap berikutnya adalah menentukan strategi yang diambil untuk mencapai keberhasilan dari sebuah sistem. Strategi yang didapatkan dari final draft elisitasi digunakan untuk mendapatkan gambaran dan pembuktian pencapaian di dalam tahap implementasi.

Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan dilakukan dengan cara menggambarkan dalam bentuk prototype dan diagram UML (Unified Modeling Language) diantaranya Usecase Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram. Sebagai bentuk rancangan sistem untuk menggambarkan use case diagram, sequence diagram, activity diagram dan class diagram. Dan pembuatan database serta pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan menggunakan framework Yii serta database yang digunakan adalah MySQL.

Metode Testing

Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dikembangkan untuk mengeliminasi kesalahan pada sistem saat diterapkan. dalam penelitian ini peneliti menerapkan Black Box sistem dimana Black Box sistem ini berfungsi untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi sebagaimana yang telah diharapkan.

Sistem Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Perguruan Tinggi Raharja yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, dan user requirement.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti mind mapping. Analisa sistem yang berjalan yang terdiri dari Analisa SWOT. Untuk metode analisa berdasarkan prosedur sistem yang berjalan terdiri atas analisa masukan, analisa proses, dan analisa keluaran. User Requirement kemudian strategi dari rancangan sistem,diagram HIPO (Hierarchy Plus Input Proces Output), Diagram UML (Unified Modeling Language), konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schedulle implementasi, dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012)[1], “pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran”.

Menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012)[1], “pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan”.

Menurut (Iskandar Wiryokusumo, 2011)[2], “Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri”.

Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2013 : 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama menuju tujuan tertentu dengan menerima input serta menghasilkan output yang merupakan fungsi dasar dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut Gelinas dan Dull (2012 : 13)[3], sistem adalah seperangkat elemen independen yang bersama-sama mencapai tujuan spesifik. Sistem juga dikatakan sebagai kumpulan dari bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Melalui pengertian-pengertian dari sistem yang ada dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan komponen-komponen yang saling terkait, yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam suatu proses transformasi yang tersusun secara teratur. Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, antara lain :

  1. Input (masukan) Melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. Input yang dimaksud dalam hal ini berupa keseluruhan penginputan data yang berkaitan dengan transaksi dalam siklus pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh pihak yang berwenang.
  2. Proses Melibatkan tahap transformasi yang mengubah input menjadi output. Yang dimaksud tahap disini mencakup penghitungan dan kalkulasi dari data-data transaksi siklus pendapatan dan pengeluaran yang masuk ke sistem.
  3. Output (keluaran) Melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses. Output yang dimaksud adalah laporan keuangan dan laporan produk yang berhasil dijual yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi revenue cycle. Dari berbagai definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah golongan dari komponen dan elemen yang disatukan untuk menggapai tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaen (2015: 6-7) Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang :

  1. Klasifikasi sistem sebagai :
    1. Sistem Abstrak (Abstract System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau yang tidak tampak secara fisik.
    2. Sistem Fisik (Physical System) Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Alamiah (Natural System) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak di buat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
    2. Sistem Buatan Manusia (Human Made System) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertentu (Deterministic System) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
    2. Sistem Tak Tentu (Probabilistic System) Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai :
    1. Sistem Tertutup (Close System) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system.
    2. Sistem Terbuka (Open System) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan ouput dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Definisi Informasi

Menurut McFadden dalam buku Kadir (2014:45)[4], mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Taufiq (2013:15), "Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna".

Menurut Hall (2013:10), informasi sering diartikan sebagai data yang diolah dimana informasi tersebut ditentukan oleh efeknya terhadap pengguna, bukan dari bentuk fisiknya. Karakteristik informasi yang berguna menurut Hall (2013:12) adalah relevance, timeliness, accuracy, completeness dan summarization. Penjelasan dari karakteristik informasi tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Relevance (Relevan) Relevan dapat berarti sesuai dengan hal yang dimaksud atau diperlukan. Oleh karena itu, isi dari sebuah laporan atau dokumen harus menyajikan suatu tujuan yaitu memenuhi kebutuhan pengguna informasi. Oleh karena itu, sistem informasi harus menyajikan data yang relevan dalam laporannya.
  2. Timeliness (Tepat Waktu) Informasi yang berguna adalah informasi yang digunakan tepat pada waktunya. Misalnya, seorang manajer penjualan membuat keputusan setiap harinya untuk menentukan target dan strategi penjualan sales representative berdasarkan laporan status penjualan, maka informasi dalam laporan penjualan tidak boleh lebih dari satu hari.
  3. Accuracy (Akurat) Informasi harus bebas dari kesalahan yang bersifat material. Material dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bersifat penting dan dapat mengakibatkan perubahan atas pertimbangan seseorang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut.
  4. Completeness (Kelengkapan) Informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan harus lengkap, dalam arti tidak ada informasi penting yang terlewatkan atau hilang. Sebagai contoh, suatu laporan harus menyediakan semua perhitungan yang diperlukan dan menyajikan pesan yang jelas dan tegas (tidak ambigu).
  5. Summarization (Keringkasan) Informasi harus dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Manajer pada tingkat yang lebih rendah umumnya memerlukan informasi yang rinci sedangkan pada tingkat manajemen puncak cenderung memerlukan informasi yang ringkas. Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data yang melalui berberapa proses sehingga dapat membantu para pengguna dalam membuat dan mengambil keputusan. Informasi yang dihasilkan dapat dikatakan bermanfaat bagi para penggunanya jika informasi tersebut relevan, tepat waktu, akurat, dan lengkap sehingga hasil keputusan yang diambil untuk memecahkan suatu masalah merupakan suatu keputusan yang tepat.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012: 13)[5], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Atyanto Mahatmyo (2014: 6)[6], “Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke pengguna”.

Menurut Taufiq (2013: 17)[7], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Dari ketiga definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu data yang dihimpun, dikategorikan, dan diproses sampai menjadi satu kesatuan informasi yang saling berkesinambungan satu sama lain dan saling mendukung sampai menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi si penerimanya.

Nilai Informasi

Manfaat dan biaya menjadi sebuah parameter yang saling berkaitan dalam mengukur nilai dari suatu informasi. Namun, pada umumnya sebuah manfaat yang tinggi berasal dari kebutuhan yang pioritas. Pernyataan yang dikemukakan oleh Gordon B. davis dalam buku sutarman (2012:14), nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tampa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan sangat jelas.

Menurut Sutabri (2012:37)[8], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectives atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh
  2. Luas dan lengkap
  3. Ketelitian
  4. Kecocokan
  5. Ketepatan Waktu
  6. Kejelasan
  7. Keluwesan
  8. Dapat Di Buktikan
  9. Tidak Ada Prasangka
  10. Dapat Di Ukur

Kualitas Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:20)[9], kualitas informasi (quality of information) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), Akurat memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya. Ini merupakan hal yang penting, karena terdapat banyak gangguan yang bisa merusak informasi.
  2. Completeness, Kelengkapan informasi dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Untuk itu, informasi harus bersifat lengkap.
  3. Correctness, Kebenaran juga harus menjadi hal yang penting, yang harus dimiliki oleh sebuah informasi.
  4. Security, Tingkat keamanan dari sebuah informasi juga harus baik.
  5. Tepat waktu (timeleness), Informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kadaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.
  6. Relevan (relevance), Informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Pernyataan yang dikemukakan oleh Sibero (2011)[10], “Internet (Interconnected Network) adalah Sebuah jaringan komputer yang memungkinkan jaringan secara global dapat terhubung. Internet merupakan sebuah jaringan di dalam jaringan yang luas. Internet memiliki sebuah protocol komunikasi bernama TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) seperti halnya komputer lokal maupun jaringan komputer area ”. Pernyataan yang dikemukakan oleh Abdul Kadir (2013:306)[11], Internet merupakan sebuah jaringan besar yang dapat menghubungkan jutaan komputer dan tidak memiliki kaitan apapun terhadap suatu organisasi.

Dari kedua definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa internet adalah seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk melayani pengguna di seluruh dunia. Dalam konteks ini, penelitian merupakan sistem yang berbasis online dimana membutuhkan sebuah koneksi untuk mengaksesnya, maka itu internet dapat dikaitkan ke dalam teori dasar penelitian.

Definisi Online

Menurut Rahardja, dkk (2014 342), "Online adalah bila ia terkoneki/terhubung dalam suatu jaringan ataupun sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya yang lebil spesifik yaitu: Dalam percakapan umum, jaringan network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional".

Menurut Effendi (2010) Online adalah terhubung terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi. dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah device komputer) terhubung dengan device lain. biasanya melalui modem. Online adalah sedang menggunakan jaringan terhubung dalam jaringan. satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi. Dapat disimpulkan bahwa online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi. Menurut Wikipedia Secara umum, online menunjukkan keadaan konektivitas. Beberapa arti kata lainnya yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

  1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga online menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.
  2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktifitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan llistrik pada jaringan elektrik.
  3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak dapat beroperasi secara mandiri di luar sistem tersebut.

Konsep Dasar Penilaian

Definisi Nilai

Menurut Arifin dalam Hidayatullah (2013:13)[12], nilai adalah suatu pola normatif yang berfungsi sebagai penentu tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tampa membedakan fungsi bagian-bagiannya. Menurut Kuperman dalam Purnomo (2012)[13], menyebutkan bahwa nilai adalah patokan normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya diantara cara-cara tindakan alternative. Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu konsep yang abstrak didalam diri manusia atas masyarakat mengenai hal-hal yang akan dianggap baik, benar, salah, dan buruk sebagai penentu tingkah laku.

Definisi Penilaian

Menurut Anwar (2015), Penilaian adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis dan interpretasi untuk mengambil keputusan.

Menurut Linn dan Gronlund (Uno dan Satria, 2012)[14], asesmen (penilaian) merupakan suatu istilah umum yang meliputi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertullis) dan format penilaian kemajuan belajar. Selain itu, asesmen didefinisikan juga sebagai sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para siswa, kurikulum, program-program, dan kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi yang menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu (Uno dan Satria, 2012). Menurut Angelo dan Croos (Abidin, 2014), penilaian merupakan sebuah proses yang didesain untuk membantu guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di dalam kelas dan tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran. Sedangkan, menurut Propham (Abidin, 2014), penilaian merupakan usaha formal yang dilakukan untuk menjelaskan status siswa dalam variabel penting pendidikan yang meliputi ranah pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Selain itu, menurut Miller, et al. (Abidin, 2014), penilaian merupakan seluruh prosedur untuk mendapatkan informasi tentang status belajar siswa dan membuat keputusan berdasarkan 8 peningkatan hasil belajar siswa.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian merupakan hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan informasi untuk mengambil suatu keputusan.

Prinsip Penilaian

Menurut Anwar (2015), Prinsip penilaian dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.
  2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri.
  3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
  4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
  5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
  6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
  7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Definisi Kinerja

Menurut Siswanto dalam Muhamad sandy (2015:11)[15], “Efektifitas pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar”. Menurut Moeheriono (2012:95), yaitu “Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi”.

Menurut Abdullah (2012:95) yaitu “ bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

Dari beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan sebuah kegiatan atau proses yang dilakukan guna untuk memenuhi suatu pencapaian atau mewujudkan suatu tujuan.

Definisi Efektivitas

Menurut Zahnd (2006:200), “Efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau efeknya, sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya”.

Menurut Kurniawan (2005:109), “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya”.

Menurut Fitriani (2011: 6), “Efektifitas pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar”.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas merupakan sebuah hasil yang diperoleh dari proses yang akan berakibat pada hasil akhir.

Teori Khusus

Konsep Dasar FIR

Definisi FIR

FIR merupakan kepanjangan dari Future IT Raharja, berupa kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang berguna untuk mendukung kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Lebih dari itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan guna penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu anggota TPi.

Definisi SIS+ (Student iLearning Service Plus)

Student iLearning Services Plus (SiS+) adalah sebuah sistem berbasis online yang dirancang khusus untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai : Jadwal perkuliahan mahasiswa, Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa, Tabel Indeks Prestasi Komulatif (IPK), Daftar Nilai, dan menyediakan layanan formulir yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan sebagainya secara cepat dan real-time.

Gambar 2.1 Logo SIS+
Sumber : http:sisplus.raharja.ac.id

Konsep Dasar TPI

Untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre.

Definisi RINFO

Rinfo adalah layanan komunikasi email (Why Rinfo) yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Selain itu juga banyak tersedia aplikasi canggih seperti RinfoH (Why RinfoH). Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua pillar-pillar yang ada.

Definisi iDuHelp!

iDuHelp! adalah pelayanan (Why iDuHelp!)yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk melayani kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada Pribadi Raharja yang meliputi, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan informasi, dan penanganan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan TPi ataupun kegiatan kampus yang sesuai dengan ruang lingkup.

Definisi iRan

Raharja Ask and News (Why iRan) adalah media aplikasi yang dirancang untuk memberikan layanan informasi, kejadian, pengetahuan atau peristiwa umum, maupun khusus di Perguruan Tinggi Raharja. News biasanya berkaitan dengan pekerjaan Wartawan, Wartawan adalah orang yang bekerja memburu, meliput, kemudian menuliskan berita (News). Raharja News yang merupakan bagian dari Kumpulan aplikasi iRaharja.

Definisi RPU

Untuk memudahkan pengelolaan bagian perkuliahan dan ujian serta meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama mendukung perkuliahan, maka perlu adanya divisi RPU (Registrasi Perkuliahan dan Ujian) yang merupakan sebuah bagian yang berada dibawah divisi akademik.

Konsep Dasar PEN+

Definisi PEN+

Pen+ (Penilaian Plus) merupakan media penginputan nilai mahasiswa oleh dosen secara online yang dapat memberikan pelayanan mahasiswa terhadap kebutuhan informasi nilai secara efisien. Segala bentuk aktivitas penginputan nilai mahasiswa yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal ini terbukti efisiensi karena meringankan dosen dan pemangku akademik khususnya RPU hanya dengan mengakses http://penplus.raharja.ac.id/ semua aktivitas dapat terselesaikan dengan baik. Pen+ dirancang sangat fleksibel sehingga proses penginputan nilai terjaga kerahasiaannya. Melalui Pen+, RPU juga dengan mudah mendapatkan hasil rekapan kualitas dosen pengajar. Pen+ adalah sebuah Sistem Penilaian Online yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada Perguruan Tinggi Raharja.

Keistimewaan Pen+

Pen+ menjadi sangat istimewa karena hal-hal yang terdapat pada sistem Pen+ membuat penilaian menjadi lebih efektif karena penilaian dapat dilakukan secara online, sudah tidak perlu lagi dilakukan secara manual oleh RPU, dan dosen dapat menginput nilai secara online. Dengan hadirnya Pen+, dosen dapat menginput nilai dimanapun tampa perlu datang kekampus.

Gambar 2.2 Logo PEN+
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id

Pen+ terdiri dari 3 warna yaitu hijau, hitam, dan emas.

  1. Filosofi warna Hijau memiliki banyak makna baik, seperti tumbuh serta harapan. Warna ini menjadi landasan bagi PEN+ untuk terus berusaha tumbuh menjadi sistem yang lebih baik sesuai dengan harapan seluruh Pribadi Raharja.
  2. Filosofi warna Hitam melambangkan arti dari wibawa dan disiplin, arti tersebut menjadi karakter PEN+ yang percaya diri penuh kedisiplinan menjadi sistem yang siap memberikan penilaian terbaik bagi seluruh Pribadi Raharja.
  3. Filosofi warna Emas menonjolkan arti sebuah kejayaan dari sistem PEN+ “Wah Gampang Kan”.

Konsep Dasar Yii Framework

Definisi Yii Framework

Dikutip dalam Wikipedia, Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. framework pemrograman umum Web yang bisa dipakai untuk mengembangkan semua jenis aplikasi Web. Dikarenakan sangat ringan dan dilengkapi dengan mekanisme caching yang canggih, Yii sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu lintas-tinggi, seperti portal, forum, sistem manajemen konten (CMS), sistem e-commerce, dan lain-lain.Yii melampaui framework PHP lain dalam hal efisiensi, kekayaan-fitur, dan kejelasan dokumentasi. Yii didesain dengan hati-hati dari awal agar sesuai untuk pengembangan aplikasi Web secara serius. Yii bukan berasal dari produk pada beberapa proyek maupun konglomerasi pekerjaan pihak-ketiga. Yii adalah hasil dari pengalaman kaya para pembuat pada pengembangan aplikasi Web dan investigasi framework pemrograman Web dan aplikasi yang paling populer.

Fitur Yii Framework

Menurut pengembang dan komunitas Yii framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii :

  1. Menggunakan pola Mvc. Yli mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model).
  2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Reco dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database.
  3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan input form dan melakukan validasi input dari form.
  4. AJAX Widget Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain.
  5. Authentication dan authorization. Dukungan internal sehingga memudahkan pengembangan autentikasi dan autorisasi aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi.
  6. Skin dan theme: Vii mengimplementasikan skin dan yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi.
  7. Internationalization (18N) dan localization (LION). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi dan lokasi seperti penggunaan bahasa waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka.
  8. Web Services Yii mendukung manajemen penanganan layanan Web services.
  9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat menin performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APc, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
  10. Penanganan error dan log sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debugging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL inyection, cross-site scripting (xss), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering.
  11. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fingsional, menggunakan PHP Unit dan Selenium.
  12. Penghasil kode otomatis. Yii yediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi model dan CRUD.
  13. Library ekstension Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.

Manfaat Yii Framework

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, Yii Framework juga dapat memberikan sejumlah sepuluh manfaat kepada pengguna yang diuraikan sebagai berikut :

  1. Gii code generator. Gii adalah fitur Yii Framework untuk menciptakan template models, views, controllers dan forms. Khususnya dalam kasus CRUD. Berbeda dengan PHP Framework lain yang menearpkan orientasi form, Yii Framework menerapkan Orientasi data.
  2. Form handling. Gii menciptakan form “active” fields. Ini berarti ketika form hendak di set ke required, Yii Framework mampu menyiapkan layanan tersebut.
  3. HTML Grid component. Dapat menampilkan data dalam bentuk tabular dengan fasilitas automatic sorting, paging, coloring of even dan odd rows,dan lain sebagainya
  4. jQuery integration. Ini berarti semua bentuk perwajahan website hanya diterapkan dalam satu baris kode php saja , dan tidak mewajibkan anda menggunakan Javascript, HTML dan CSS untuk membuatnya jadi indah.
  5. Translations. Membuat website multilingual di Yii sangat mudah.
  6. Database relations. Yii mendukung lazy loading. Ini berarti anda tidak harus menulis JOIN disetiap kali anda ingin mendapatkan nilai dari sebuah tabel lain.
  7. Consistency. Ketepatan dan kecepatan yang bagus.
  8. Dukungan terhadap AJAX, ORM.
  9. Kompatibel dengan berbagai macam database.

Banyak library dan fungsi symfony yang sudah tersedia. Bahkan hampir mendekati CMS. Sehingga ada yang mengatakan ”Symphony is a CMS with a heart of a framework.” ini menjadi kelebihan sekaligus kekurangan.

Alur Kerja Pengembangan Yii Framework

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, Yii Framework juga dapat memberikan sejumlah sepuluh manfaat kepada pengguna yang diuraikan sebagai berikut :

  1. Membuat kerangka struktur direktori Tool bernama ic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini.
  2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna).
  3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur Tool Gi dapat digunakan untuk men-generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database.
  4. Membuat kelas connoller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna kelas model harus memiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.
  5. Mengimplementasikan aksi dan view.
  6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas.
  7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan.
  8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan.
  9. Memilih a dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai.
  10. Terakhir, optimasi dan deplovment.

Definisi Standar Defiasi

Standar deviasi adalah nilai statistik yang digunakan untuk menentukan bagaimana sebaran data dalam sampel, dan seberapa dekat titik data individu ke mean – atau rata-rata – nilai sampel. Sebuah standar deviasi dari kumpulan data sama dengan nol menunjukkan bahwa semua nilai-nilai dalam himpunan tersebut adalah sama. Sebuah nilai deviasi yang lebih besar akan memberikan makna bahwa titik data individu jauh dari nilai rata-rata.

Standar deviasi (Simpangan Baku) terdapat 2 (dua) pembagian rumus yaitu Standar Deviasi Populasi dan Standar Deviasi Sampel dan didefinisikan dengan rumus berikut:

Gambar 2.3 Standar Deviasi
Sumber : https://www.rumusstatistik.com/2013/07/varian-dan-standar-deviasi-simpangan.html

Definisi PHP (Personal Home Page)

PHP (HyperText Preprocessor) adalah sebuah bahasa utama script server-side yang disisipkan pada HTML yang dijalankan di server, dan juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi dekstop.

Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web dengan PHP(2012:4), menyebutkan bahwa “PHP merupakan secara umum dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script – script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi diserver web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa pemrograman server side”.

Definisi XAMPP

Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web dengan PHP (2012:72), menyebutkan bahwa “XAMPP (X(windows/linux) Apache MySQL PHP dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling populer dikalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya”.

Definisi MySQL

Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web Dengan PHP (2012:333), menyebutkan bahwa “MySQL merupakan software database yang termasuk paling populer di lingkungan Linux, kepopulerannya ini karena ditunjang performansi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

1. Definisi UML

Menurut Widodo, (2011:6)[16], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2010:6)[17], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan secara kompleks dan mudah.

2. Jenis - Jenis UML

Menurut Widodo (2011:10)[16], Berikut ini adalah definisi mengenai 3 diagram UML :


  1. Use Case Diagram : Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  2. Sequence Diagram : Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu

  3. Activity Diagram : Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

Flowchart

Menurut Adelia (2011:116)[41][18], “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Flowchart menolong analyst dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Definisi Dasar HIPO

Menurut Praptiningsih (2012:03)[19], “HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisi input yang diproses dan menghasilkan output”.

Menurut Amsyah (2008:284)[20], bagan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) aslinya dibuat oleh IBM sebagai alat untuk mendokumentasikan program. Bagan HIPO secara jelas memperagakan apa yang dikerjakan suatu program, data apa yang digunakan, dan keluaran yang dihasilkannya. Bagan HIPO lebih mudah dibaca dibanding dengan bagan arus, sangat rinci, fleksibel, mudah dimodifikasi, dan dikelola. Dalam membuat bagan HIPO, terdapat tiga jenis diagram, yaitu: daftar isi visual (the visual table of contents/VTOC), diagram peninjauan, dan rincian diagram.

Definisi SWOT

Menurut Irham Fahmi (2014:260)[21], untuk menganalisis secara lebih baik tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu :

  1. Faktor eksternal Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities dan threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi diluar perusahaan yang mempengaruhi pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
  2. Faktor Internal Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strenghts dan weakness (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi di perusahaan, yang mana turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional : pemasaran, keuangan , operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Agustiar Budiman (2012:4)[22], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.” Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance. Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  4. Kesalahan performa
  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
  4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
  5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

  1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak.
  2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji.
  3. Menentukan output untuk suatu jenis input.
  4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
  5. Melakukan pengujian.
  6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
  7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

Metode Pengujian Dalam Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya :

  1. Equivalence Partioning
    Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
  2. Boundary Value Analysis
    Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
  3. Cause-Effect Graphing Techniques
    Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
    1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.
    2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.
    3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.
    4. d. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji
  4. Comparison Testing
    Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.
  5. Sample and Robustness Testing
    a. Sample Testing
    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
    b. Robustness Testing
    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
  6. Behavior Testing dan Performance Testing
    a. Behavior Testing
    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
    b. Performance Testing
    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
  7. Requirement Testing
    a. Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    b. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    c. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
  8. Endurance Testing
    Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Menurut Guritno (2011:301)[23], “Requirement adalah sifat-sifat sistem yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan pemakai”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu).
  2. Complete (lengkap).
  3. Consistent (konsisten).
  4. Modifiable (dapat diubah).
  5. Traceable (dapat dilacak).
  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Functional requirements
    Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
    2. Nonfunctional requirements
    Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.
    3. Constraints (psudo requirement)
    Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[23], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

Menurut Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Tahap II
    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
  3. Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requiretment dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.
    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

Konsep Dasar Literature Riview

Definisi Literature Riview

Menurut Warsito, dkk (2015 : 29)[24], Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:75), "Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat".

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa literature review merupakan suatu metode penelitian yang digukan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang sejenis atau pada kasus yang sejenis.

Tujuan Literature Riview

Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76), tinjauan pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
  2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya.
  3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

Literature Riview

  1. Ninu Apriyani[25] pada tahun 2015 dalam Laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Pada SiS+ Menggunakan Yii Framework Di Perguruan Tinggi Raharja” Penelitian ini membahas mengenai perancangan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa secara online pada SiS+ (Student iLearning Services Plus) yang dibuat dengan menggunakan Yii framework dan bahasa pemrograman PHP serta database management system (DBMS) yang digunakan dalam sistem ini adalah MySQL. Dengan sistem ini seorang dosen tidak harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja untuk menyerahkan formulir absensi UTS/UAS mahasiswa. Namun dapat dengan mudah mensubmit nilai mahasiswa menggunakan sistem tersebut. Dengan demikian data nilai yang masuk dapat dengan mudah diolah oleh petugas RPU dan informasi nilai yang disampaikan kepada mahasiswa dapat dengan mudah dan cepat.

  2. Jingyan Lu[26] and Nancy Law pada tahun 2012, dengan judul “Online peer assessment: effects of cognitive and affective feedback ”. Penelitian ini membahas mengenai Hasil penilai mahasiswa umpan balik yang diidentifikasi masalah dan memberi saran merupakan prediktor signifikan dari kinerja penilai sendiri, dan bahwa umpan balik afektif positif terkait dengan kinerja penilaian . Namun, perilaku rekan gradasi tidak prediktor signifikan dari kinerja proyek. Penelitian ini menjelaskan manfaat dari penilaian sejawat online pada umumnya dan menyoroti pentingnya tipe tertentu dari umpan balik. Selain itu, memperluas pemahaman kita tentang bagaimana penilaian sejawat mempengaruhi berbagai pihak yang terlibat.
  3. Erlita Rasdiana[27] pada tahun 2014 dengan judul "Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada Perguruan Tinggi Raharja". Penelitian ini membahas mengenai pengembangan formulir mahasiswa yang sebelumnya sudah ada pada SIS (Student information Sistem) dikembangkan kembali dengan konsep formulir online. sehingga mahasiswa dapat mengakses dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan koneksi internet. Penelitian ini menggunakan metode OR Code yaitu image berupa matriks dua dimensi yang kemampuan untuk menyimpan data di dalamnya. Serta rancangan sistem menggunakan script PHP dan Yii Framework.
  4. Penelitian yang dilakukan Untung Rahardja[28] Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya pada tahun 2014 dengan judul penelitian “Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas mengenai inovasi yang telah diterapkan oleh Perguruan Tinggi Raharja, yaitu dengan digunakannya metode iLearning (Integrated Learning) dalam proses pembelajarannya. Dimana pembelajaran tersebut sudah berbasis online. Metode iLearning ini terdiri dari TPi (Ten Pilar IT iLearning) atau 10 pilar IT iLearning. Rinfo adalah salah satu dari sepuluh pilar tersebut, dimana Rinfo ini menjadi email resmi yang digunakan oleh seluruh civitas yang ada di Perguruan Tinggi Raharja untuk saling berkomunikasi. Rinfo ini adalah Gmail, yang di adaptasi dari Google Platform dengan ciri khas raharja.info sebagai domainnya. Rinfo ini adalah media komunikai sekaligus alat pendukung dalam proses pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja. Karena selain terintegrasi dengan TPi, Rinfo ini pun terhubung pula dengan alat penunjang pembelajaran lainnya, seperti Docs, Drive, Sites, dan alat penunjang lainnya.
  5. Penelitian ini dilakukan oleh Ary Budi Warsito[24], Muhamad Yusup, dan Yulianto pada tahun 2014, dengan judul “Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Membangun website Perguruan Tinggi Raharja menggunakan Yii Framework berbasis PHP dengan menggunakan metode MVC. Pengembangan sebuah website dengan menggunakan framework YII mudah dilakukan pada semua jenis aplikasi website serta sangat cocok untuk pengembangan aplikasi dengan lalu-lintas tinggi. Penulis mengadopsi untuk menggunakan YII Framework dalam mengembangkan formulir online karena mudah dilakukan dan cocok untuk pengembangan sistem.
  6. J.W. Gikandia, b, D.[29], Morrowa and N.E. Davisa pada tahun 2012, dengan judul “Online formative assessment in higher education: A review of the literature”. Penelitian ini membahas mengenai sistematis literatur penelitian tentang penilaian formatif secara online dalam pendidikan tinggi. Sebagai review narasi integratif, metode yang diterapkan dalam ulasan ini mensyaratkan pencarian sistematis, meninjau, dan menulis ulasan ini literatur untuk membawa tema bersama kunci dan temuan penelitian di bidang ini. Para penulis diterapkan kriteria tematik kualitatif dalam memilih dan meninjau literatur yang tersedia dari mana mereka fokus pada mengidentifikasi dan menganalisis tema inti yang penting bagi konsep penilaian formatif dengan fokus utama pada aplikasi dari penilaian formatif dalam konteks dicampur dan online.
  7. Christopher DeLuca, [30], Ulemu Luhanga, dan Danielle LaPointe-McEwan pada tahun 2016, dengan judul “Defining the concepts of technology and technology transfer“. Guru penilaian keaksaraan telah menjadi prioritas utama di banyak sistem pendidikan di Amerika Utara dan di tempat lain dalam menanggapi tuntutan akuntabilitas berkembang. Meskipun banyak sarjana yang bertujuan untuk mengukur guru melek penilaian, penelitian terbaru telah mengidentifikasi bahwa instrumen literasi penilaian saat tidak sepenuhnya mencerminkan transformasi saat ini di lanskap penilaian dan tetap didasarkan pada standar tanggal untuk praktek penilaian kelas guru. Mengingat perubahan signifikan dalam penilaian kelas selama 20 tahun terakhir, tujuan dari artikel ini adalah untuk membangun sebuah instrumen yang dapat diandalkan mencerminkan praktek penilaian kontemporer dan konteks. Secara khusus, artikel ini menjelaskan proses pengembangan instrumen kami termasuk membangun validasi dan uji reliabilitas dengan lebih dari 400 guru. Hasil penelitian ini adalah Pendekatan Penilaian Kelas Persediaan, yang dapat digunakan oleh para peneliti dan praktisi untuk mendukung guru elakukan penilaian dalam kaitannya dengan kerangka akuntabilitas aktif dapat dilihat di seluruh sistem pendidikan.
  8. Aise Kim [31] pada tahun 2014, dengan judul “The development of E-portfolio Assesment as a new E-learning tool : Current practices and future directions”. Penelitian ini membahas Ide portofolio telah lama digunakan untuk mewakili perangkat mendokumentasikan karya terbaik, dan untuk mempersiapkan aplikasi pekerjaan atau promosi. Namun, kemajuan dalam teknologi internet telah meningkatkan peluang dan potensi portofolio elektronik (Portfolio e) sebagai salah satu alat inovasi pedagogis untuk mendukung hasil yang berpusat pada siswa dan belajar sepanjang hayat dalam berbagai konteks, baik kelas dan pengaturan online. Tulisan ini mencoba untuk mempromosikan kesadaran perspektif diabaikan dan isu-isu penting dalam mengembangkan praktik e-Portfolio untuk mendidik profesional masa depan pariwisata. Studi ini berfokus pada strategi penilaian yang efektif untuk memaksimalkan manfaat dari e-portofolio yang memperkuat proses-driven, lingkungan belajar self-reflektif dan kolaboratif pribadi, bukan standarisasi dan berorientasi pada hasil produk yang lebih ditekankan dalam pengaturan ruang kelas tradisional. masalah yang menantang lanjut dan arah penelitian masa depan dibahas dalam hal menyiapkan desain penilaian dan standar penilaian yang handal.
  9. Ivana Stefanovic[32] dan Dragana Prokin pada tahun 2016, dengan judul “ An Overview On Learning Outcomes and Assessment In Higher Education hasil belajar dan metode penilaian yang fokus utama dalam proses pendidikan dikombinasikan, parameter yang berbeda dari pengajaran dan proses belajar dimonitor dan dianalisis untuk hasil belajar mendefinisikan lebih baik dan metode penilaian. Menerapkan berbagai bentuk materi pendidikan berdasarkan audio visual teknologi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman praktis di bidang teknik listrik dan komputer secara signifikan cara yang lebih mudah. Hal ini sangat penting bagi masa depan mereka orientasi profesional. Teknologi baru didukung oleh LMS memungkinkan metode yang berbeda dari Penilaian pengetahuan siswa, disesuaikan dengan tren modern memperoleh pengetahuan. Kertas ini menyajikan bagaimana mencapai perpanjangan hasil belajar dan seleksi yang paling metode evaluasi yang tepat dari ujian.
  10. Kiki Supend[33]i dan Ary Setijadi Prihatmanto, dengan judul “Design And Implementation Of The Assesment Of Publik Offices Web Base With Gamification Method” Pemanfaatan teknologi informasi untuk pemenuhan informasi masih sedang dikembangkan saat ini. Mantan Data ditulis di kertas berubah secara digital untuk mengembangkan kemudahan dalam mengakses mereka. Digital dibentuk, data ini dapat dikembangkan menjadi satu sistem yang dapat membantu orang dalam memperoleh informasi tentang pejabat publik yang memegang posisi mereka. Tidak hanya orang bisa mengakses sistem ini di mana saja; tetapi juga mereka dapat berinteraksi dengan pejabat publik dengan mudah. Masalah muncul saat ini, seperti ketidakefektifan kinerja pejabat publik 'sebagai orang yang tidak baik informasi tentang tugas dan tanggung jawab mereka terutama. Meminimalkan masalah, orang dapat mengevaluasi pejabat publik 'track record selama memegang posisi mereka dengan mudah melalui sistem disebut sebagai Indonesia Inggris Demokrasi (Idun Demokrasi). Desain ini mencoba membuat penilaian sistem manajemen pejabat publik di Demokrasi Indonesia Serikat (Idun). Penilaian ini dilakukan pada kegiatan yang dilakukan oleh pejabat publik, seperti kunjungan kerja, rapat kerja, study tour, dan pemantauan ke daerah orang-orang yang dipimpin dan diwakili. Oleh karena itu, orang-orang akan tahu lebih banyak tentang pejabat publik mereka mampu bekerja dengan baik sebagai wakil mereka. Proses penilaian dapat dilakukan melalui bantuan komputer dan ponsel pintar.

Dari 10 (sepuluh) Literature Review yang dijelaskan di atas, sudah banyak peneliti yang membahas tentang jurnal online dan ada pula yang membahas aplikasi sistem penilaian yang hampir mirip dengan sistem sidang skripsi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja yaitu PEN+. Dapat disimpulkan juga bahwa saat ini masih belum ada penelitian yang mengarah pada memasukan nilai jurnal ke dalam sistem penilaian yang dapat memudahkan dosen untuk menginput nilai secara online dimanapun dan kapanpun.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Perguruan Tinggi

Semakin banyaknya Perguruan tinggi yang di Kota Tangerang khusunya yang berkonsentrasi pada bidang IT (Information Technology), teryata masih belum maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat disegala bidang untuk mendapatkan data secara terkomputerisasi. Dalam dunia yang semakin mengikuti perubahan globalisasi apalagi berbagai instansi yang menuntut untuk terkomputerisasi, bukan hanya itu namun perkembangan yang sangat cepat, alat-alat canggih, bahkan setiap saat dapat berubah-ubah dengan sangat cepat. Oleh sebab itu, Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki misi mulia yaitu ikut berperan membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan generasi anak bangsa indonesia serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Tekad para pendiri Perguruan Tinggi Raharja adalah membantu pemerintah untuk dan masyarakat kota Tangerang dengan berdirinya Perguruan Tinggi raharja yang dilaksanakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara (YRI). Perguruan Tinggi Raharja tercatat berdiri pada tahun 2001 dan merupakan pendidikan terbaik dalam bidang pendidikan komputer.

Arti Nama Raharja

Arti kata Raharja diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan motto dari Perguruan Tinggi Raharja.


1. Logo Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 3.1 Logo Perguruan Tinggi Raharja
Sumber : http://raharja.ac.id./acid/tentangraharja/logo_raharja


2. Pribadi Raharja
Gambar 3.2 Arti Pribadi Raharja
Sumber : http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/pribadi_raharja
3. Arti Green Campus Raharja
Gambar 3.3 Arti Green Campus Raharja
Sumber : http://raharja.ac.id/acid/tentangraharja/GreanCampus_Raharja
4. Maskot Perguruan Tinggi Raharja
Gambar 3.4 Maskot Raharja
Sumber : http://raharja.ac.id/acid.tentangraharja/maskot_raharja

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja merupakan salah satu Perguruan Tinggi swasta di Tangerang dan Banten dengan konsentrasi pengajaran manajemen dan ilmu komputer. Perguruan Tinggi Raharja bergerak dibidang Teknologi Informatika untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing didunia perindustrian IT di Dunia.

Pada saat ini Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari dua institusi pendidikan antara lain AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja. Adapun sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Raharja diawali oleh sebuah lembaga kursus komputer yang diresmikan pada tanggal 03 Januari 1994 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatinan Komputer (LPPK) Raharja oleh Walikota Tangerang, Drs. Djakaria Machmud. Pada saat itu lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan Aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena banyaknya peminat masyarakat Tangerang dan pesatnya pertumbuhan serta perkembangan komputerisasi, Raharja berkembangn menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan pada tanggal 24 Maret 1999 melalui surat keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 56/D/0/1999. Sepak terjang berdirinya Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

No

Tahun

Sejarah

1.

1994

Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

2.

1999

Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

3.

2000

AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.

4.

2001

Terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Propinsi Banten.

5.

2002

AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

6.

2006

Dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi,yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".

7.

2007

Terakreditasi Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".

8.

2008

Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A".Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

9.

2009

Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri.Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.

10.

2011

Pada tahun ini Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.

11.

2012

Pada tahun ini Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

12.

2013

Upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.

13.

2014

Pada tahun ini diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014. Pada tahun ini Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

14.

2015

1.Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015.

2.Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015.

3.Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketiga, Nopember 2015.

15.

2016

1.Pada tahun ini adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016. 2.Visitasi Akreditasi S1 – Sistem Informasi.

Tabel 3.1 merupakan sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

1. Jurusan / Program Studi PASCASARJANA


Tabel 3.2 Jurusan atau Program Studi S2

2. Jurusan/Program Studi Pada STMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan atau Program Studi S1

3. Jurusan/Program Studi Pada Amik Raharja Informatika

Tabel 3.4 Jurusan atau Program Studi D3

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja.

Tabel 3.5 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Demi Mencapai Visi yang telah digariskan, Perguruan Tinggi Raharja senantiasa berupaya untuk melaksanakan misinya sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 3.6 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi di atas harus dipahami serta di dekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Dan di dalam ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Demi menjalankan apa yang menjadi motto sebuah instansi, maka Perguruan Tinggi Raharja memiliki tujuan yang terangkum dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.7 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus mempunyai sebuah struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Disamping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:


Gambar 3.5 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja :

Presiden Direktur

Tabel 3.8 Presiden Direktur

Direktur

Tabel 3.9 Direktur

Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.10 Pembantu (Bidang Akademik)

Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.11 Pembantu Direktur II (Administrasi)

Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.12 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.13 Asisten Direktur Akademik


1. Kepala Jurusan
Tabel 3.14 Kepala Jurusan


2. Asisten Direktur Finansial
Tabel 3.15 Asisten Direktur Finansial


3. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
Tabel 3.16 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)


4. Asisten Direktur Operasional (ADO)
Tabel 3.17 Asisten Direktur Operasional (ADO)


5. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari :

1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
Tabel 3.18 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)


2. Perkuliahan dan Ujian (PU)
Tabel 3.19 Perkuliahan dan Ujian (RPU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjaan, pada penelitian ini digunakan program aplikasi Visual Paradigm dalam menggambarkan Unified Modeling Language (UML) Diagram.

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur Penyerahan Nilai UTS

Pada prosedur sistem yang berjalan untuk penyerahan nilai UTS dimulai dari dosen yang harus datang kekampus Perguruan Tinggi Raharja pada bagian RPU untuk menyerahkan formulir absensi UTS mahasiswa disertai dengan tandatangan dosen pengajar. Kemudian RPU menginputkan nilai UTS mahasiswa.

Prosedur Penyerahan Nilai UAS

Pada prosedur sistem yang berjalan untuk penyerahan nilai UAS dimulai dari dosen yang harus datang kekampus Perguruan Tinggi Raharja pada bagian RPU untuk menyerahkan formulir absensi UAS yang berisikan nilai UAS dan Tugas Mandiri mahasiswa disertai dengan tandatangan dosen pengajar. Kemudian RPU mengolah nilai UTS,UAS, dan Tugas Mandiri serta Absensi. Setelah hasil pengolahan nilai mendapatkan grade, petugas RPU memberi informasi kepada dosen pengajar melalui rekapan nilai yang sudah diolah. Jika dosen tidak setuju, maka dosen diberi kesempatan untuk mengubah nilai Tugas Mandiri mahasiswa. Jika dosen setuju maka RPU akan melakukan finalisasi nilai dan akan keluar hasil akhir nilai berupa huruf mutu (grade). Kemudian nilai dikirim oleh RPU ke bagian/divisi REC untuk diinputkan kedalam SIS (Student Information Services) untuk kemudian masuk kedalam KHS (Kartu Hasil Studi) dan dapat dilihat oleh mahasiswa.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada rancangan sistem yang berjalan ini berdasarkan dari prosedur sistem yang berjalan, berikut gambaran UML sistem yang berjalan.

1. Use Case Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.6 Use Case Diagram Yang Berjalan


Dapat dijelaskan dari gambar 3.6. Use Case sistem penilaian yang saat ini sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini yaitu :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh sistem proses kerja RPU.
  2. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan yaitu, Admin dan RPU.
  3. 4 (satu) include yaitu Data Jadwal Ujian, Data Kehadiran Mahasiswa, Class, dan Ranking Dosen.
  4. 6 (enam) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Akses penplus.raharja.ac.id, Login SSO, Mengakses Viewboard, Upload, Click Start Nilai Input, Update, dan Log Out.
2. Activity Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.7 Activity Diagram Yang Berjalan

Dapat dijelaskan dari gambar 3.7 diatas adalah Activty yang sedang berjalan pada penilaian hasil belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
  2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu, Akses penplus.raharja.ac.id, Login SSO, Mengakses Viewboard, Upload, Click Start Nilai Input, Update, dan Log Out.


3. Sequence Diagram Yang Berjalan
Gambar 3.8 Sequence Diagram Yang Berjalan

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses penilaian hasil belajar mahasiswa yang sedang berjalan pada saat ini, yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu dosen dan RPU.
  2. 2 (dua) boundary lifeline yang dilakukan yaitu Menu Log In dan Daftar Nilai.
  3. 1 (satu) entinity lifeline yaitu Viewboard Pen+.
  4. 7 (tujuh) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: Log In SSO, Click Tidak Hadir/Hadir, Click Start Input, pilih Kode Kelas dan Mata Kuliah, Input Nilai, Submit Nilai.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) sistem sehingga dapat membantu dalam menyampaikan informasi yang cepat kepada seluruh dosen dan mahasiswa terkait dengan hasil belajar mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat Tabel 3.19 dibawah ini

Tabel 3.19. Identifikasi SWOT


Berdasarkan analisa identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih pekuang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada tabel 3.20 Dibawah ini :

Tabel 3.20. Matriks SWOT

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Pada Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran berdasarkan prosedur sistem yang berjalan, untuk membuat analsa ini harus berdasarkan bukti berkas.

Analisa Masukan

Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses. Data nilai didapat setelah dosen menyerahkan form absensi Ujian mahasiswa kepada RPU.

  1. Nama Masukan  : Form Absensi Ujian.
  2. Fungsi  : Sebagai catatan nilai UTS, UAS dan Tugas Mandiri mahasiswa/i.
  3. Sumber  : Dosen Pengajar.
  4. Media  : Kertas.
  5. Distribusi  : Dosen ke Petugas RPU.
  6. Frekuensi : Setiap Pelaksanaan UTS dan UAS.

Analisa Proses

Analisa proses merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama Masukan  : Pengolahan nilai.
  2. Masukan  : Nilai UTS, UAS, Tugas Mandiri dan Absensi.
  3. Keluaran  : Nilai berupa grade/huruf mutu.
  4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan nilai mahasiswa berupa grade/huruf mutu yang akan disampaikan kepada mahasiswa/i.

Analisa Keluaran

Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

  1. Nama keluaran  : Daftar Nilai dan KHS (Kartu Hasil Studi).
  2. Fungsi  : Mencetak dan menampilkan nilai.
  3. Media  : Box SIS (Student Information Sistem) dan SiS+.
  4. n. Keterangan  : Nilai mahasiswa dapat dicetak melalui Box SIS (Student Information Sistem) dan SiS+.


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem dimasa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Intel ® inside (HDMI) CPU @ 1.5GHz.
  2. Monitor : 11.0’’HD LED.
  3. RAM : 2 GB.
  4. Hard disk : 500 GB HDD.

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan intruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfirgurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan :

  1. Microsift Windows 10.
  2. Google Chrome.
  3. Mozilla Firefox.
  4. YII Framework.
  5. Notepad++.

Spesifikasi Brainware

Dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa ini dibutuhkan user untuk menjalankan. Beberapa hak akses yang diberikan kepada user diantaranya yaitu dosen diberikan akses untuk melakukan penginputan nilai secara online. Halaman yang dapat diakses oleh dosen berupa halaman AMC raharja, halaman data form request, serta halaman FAQ.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berlangsung adalah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa pada Perguruan Tinggi Raharja masih kurang mencapai maksimal. Beberapa masalah tersebut yaitu diantaranya, dosen harus datang kekampus untuk menyerahkan Form Penilaian hasil UTS dan UAS mahasiswa, namun dosen masih sering memberikan tidak tepat waktu, lamanya proses pengolahan nilai ini menyebabkan dampak pada hasil grading yang muncul pada Daftar Nilai dan (Kartu Rencana Studi) KHS Mahasiswa.

Serta singkatnya waktu yang diberikan oleh kampus terkait dengan batas maksimal pengumpulan formulir absensi UTS/UAS mahasiswa, jika dosen yang bersangkutan sedang berada di luar kota maka sangat berpengaruh bagi kecepatan pengolahan nilai dan penyampaian informasi nilai kepada mahasiswa karna lamanya penyerahan nilai yang dilakukan oleh dosen.

Alternatife Pemecahan Masalah

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian dari beberapa permasalahan yang dihadapi, maka didapatkan alternatif pemecahan masalah yang dapat membantu dan menjadi pemecahan masalah untuk Perguruan Tinggi Raharja. Alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan merancang dan membangun sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa secara online yang bernama Pen+ (Penilaian Plus) dengan menggunakan Yii framework. Dimana seorang dosen tidak harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja untuk menyerahkan formulir absensi UTS/UAS mahasiswa. Namun dosen dapat dengan mudah mensubmit nilai mahasiswa menggunakan sistem. Dengan demikian data nilai yang masuk dapat dengan mudah diolah oleh petugas RPU dan informasi nilai yang disampaikan kepada mahasiswa dapat dengan mudah dan cepat.

User Requirement

Elisitasi Tahap 1

Elisitasi I Merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara langsung mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Wawancara pada elisiasi tahap ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.17
Elisitasi Tahap I


Functional

No.

Analisa Kebutuhan:

Saya ingin sistem dapat:

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan Facebook.

2.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

3.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan Linkedin.

4.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard RPU.

5.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Login History.

6.

Sistem Pen+ dapat menampilkan History Submit dengan presentase 96.6%.

7.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Export Excel JRS KRS.

8.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload Jadwal Ujian sebanyak 300 Data Jadwal Ujian.

9.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload AO yang Menampilkan 14000 Data Absen Online.

10.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Pen+.

11.

Sistem Pen+ Menampilkan Update Class sebanyak 300 kelas.

12.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Ranking Dosen 120 Dosen.

13.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Photo Dosen.

14.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Upload ILP Tidak Berhak Ujian.

15.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

16.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Data Form Request RPU.

17.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Perubahan Nilai 25 Dosen telah Request Form Perubahan Nilai.

18.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Ujian Susulan 30 Dosen telah Request Form Ujian Susulan.

19.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Kelalaian 2 Pengawas telah Input Form Kelalaian.

20.

Sistem Pen+ memiliki Fasilitas Update IS,RS,KKP,TA,SKRIPSI.

21.

Sistem Pen+ dapat Menampilkan Fasilitas Input KKP Sebanyak 4 Kelas.

22.

Sistem Pen+ dapat memiliki Input Nilai Skripsi.

23.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Fasilitas Change Photo.

24.

Sistem Pen+ dapat Login terintegrasi SIS+.

25.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan Instagram.

26.

Membuat Tampilan Login Pen+.

27.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Data List Dosen.

28.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Statistika Mahasiswa Get Nilai.

29.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Rank Pages SIS+.

30.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Log Pages SIS+.

31.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Submit UTS.

32.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Submit UAS.

33.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login Browser.

34.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login Platform.

35.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login Device.

36.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login.

37.

Sistem Pen+ Memiliki FAQ.

38.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Fasilitas Grafik Login Sebanyak 90 Login oleh Staff RPU.

39.

Sistem Pen+ Memiliki Traffic Logins

40.

Sistem Pen+ Memiliki Website acid.

41.

Sistem Pen+ dapat menampilkan icon favicon.

42.

Sistem Pen+ dapat menampilkan nama dosen pengajar.

43.

Sistem Pen+ dapat menampilkan kode kelas dan mata kuliah mengajar dosen.

44.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Perubahan Nilai.

45.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Ujian Susulan.

46.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Kelalaian Pengawas.

47.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Preview untuk Update Jadwal Ujian.

48.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Click Tidak Layak/Click Tidak Hadir.

49.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Grade Nilai.

50.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Excell.

51.

Sistem Pen+ mengolah rumus standar Deviasi untuk Kelas Reguler dan iLearning.

52.

Sistem Pen+ mengolah rumus standar PAN untuk Kelas iLearning Plus.

53.

Sistem Pen+ menampilkan data mahasiswa dalam setiap kode kelas mata kuliah.

54.

Sistem Pen+ menampilkan fasilitas cek nilai pada SiS+.

55.

Sistem Pen+ menampilkan foto Dosen Pengajar.

56.

Sistem Pen+ dapat mengupload data Jadwal Nilai berupa csv.

57.

Sistem Pen+ memiliki Button Search.

58.

Sistem Pen+ memiliki time session.

59.

Website Pen+ terdapat Button Sosial Media.

60.

Sistem Pen+ memiliki Button Log out.

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat 344 Kelas Ontime Periode UTS 2016/2017.

2.

Sosialisasi PEN+ kepada 50 kelas dan 25 dosen.

3.

Sistem Pen+ memiliki Google Analytic 10.00% Unique Pageviews.

4.

Sistem Pen+ memiliki State Counter dengan 5000 Visitor.

5.

Sistem Pen+ memiliki jumlah 20 Artikel Tutorial dengan total 500 view.

Elisitasi Tahap 2

Elisitasi tahap I merupakan hasil klasifikasi dari tahap elisitasi I berdasarkan metode MDI. Metode tersebut bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada didalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II :

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.
  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.
  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.18 yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan sepuluh (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 3.18.
Elisitasi Tahap II


Functional

M

D

I

No.

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat:

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan Facebook.

   

2.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

   

3.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan Linkedin.

   

4.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard RPU.

   

5.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Login History.

 

 

6.

Sistem Pen+ dapat menampilkan History Submit dengan presentase 96.6%.

   

7.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Export Excel JRS KRS.

   

8.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload Jadwal Ujian sebanyak 300 Data Jadwal Ujian.

   

9.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload AO yang Menampilkan 14000 Data Absen Online.

   

10.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Pen+.

 

 

11.

Sistem Pen+ Menampilkan Update Class sebanyak 300 kelas.

   

12.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Ranking Dosen 120 Dosen.

   

13.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Photo Dosen.

 

 

14.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Upload ILP Tidak Berhak Ujian.

   

15.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

   

16.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Data Form Request RPU.

   

17.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Perubahan Nilai 25 Dosen telah Request Form Perubahan Nilai.

   

18.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Ujian Susulan 30 Dosen telah Request Form Ujian Susulan.

   

19.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Kelalaian 2 Pengawas telah Input Form Kelalaian.

   

20.

Sistem Pen+ memiliki Fasilitas Update IS,RS,KKP,TA,SKRIPSI.

 

 

21.

Sistem Pen+ dapat Menampilkan Fasilitas Input KKP Sebanyak 4 Kelas.

   

22.

Sistem Pen+ dapat memiliki Input Nilai Skripsi.

 

 

23.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Fasilitas Change Photo.

 

 

24.

Sistem Pen+ dapat Login terintegrasi SIS+.

 

 

25.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan Instagram.

   

26.

Membuat Tampilan Login Pen+.

 

 

27.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Data List Dosen.

 

 

28.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Statistika Mahasiswa Get Nilai.

 

 

29.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Rank Pages SIS+.

 

 

30.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Log Pages SIS+.

 

 

31.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Submit UTS.

   

32.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Submit UAS.

   

33.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login Browser.

   

34.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login Platform.

   

35.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login Device.

   

36.

Sistem Pen+ memiliki Tampilan Grafik Login.

   

37.

Sistem Pen+ Memiliki FAQ.

   

38.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Fasilitas Grafik Login Sebanyak 90 Login oleh Staff RPU.

   

39.

Sistem Pen+ Memiliki Traffic Logins

   

40.

Sistem Pen+ Memiliki Website acid.

   

41.

Sistem Pen+ dapat menampilkan icon favicon.

   

42.

Sistem Pen+ dapat menampilkan nama dosen pengajar.

   

43.

Sistem Pen+ dapat menampilkan kode kelas dan mata kuliah mengajar dosen.

   

44.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Perubahan Nilai.

 

 

45.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Ujian Susulan.

 

 

46.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Kelalaian Pengawas.

 

 

47.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Preview untuk Update Jadwal Ujian.

 

 

48.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Click Tidak Layak/Click Tidak Hadir.

 

 

49.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Grade Nilai.

   

50.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Excell.

   

51.

Sistem Pen+ mengolah rumus standar Deviasi untuk Kelas Reguler dan iLearning.

   

52.

Sistem Pen+ mengolah rumus standar PAN untuk Kelas iLearning Plus.

   

53.

Sistem Pen+ menampilkan data mahasiswa dalam setiap kode kelas mata kuliah.

   

54.

Sistem Pen+ menampilkan fasilitas cek nilai pada SiS+.

   

55.

Sistem Pen+ menampilkan foto Dosen Pengajar.

   

56.

Sistem Pen+ dapat mengupload data Jadwal Nilai berupa csv.

   

57.

Sistem Pen+ memiliki Button Search.

   

58.

Sistem Pen+ memiliki time session.

   

59.

Website Pen+ terdapat Button Sosial Media.

   

60.

Sistem Pen+ memiliki Button Log out.

   

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

     

1.

Terdapat 344 Kelas Ontime Periode UTS 2016/2017.

   

2.

Sosialisasi PEN+ kepada 50 kelas dan 25 dosen.

   

3.

Sistem Pen+ memiliki Google Analytic 10.00% Unique Pageviews.

   

4.

Sistem Pen+ memiliki State Counter dengan 5000 Visitor.

   

5.

Sistem Pen+ memiliki jumlah 20 Artikel Tutorial dengan total 500 view.

 

 

Penyusun


(Tasya Novelia)
NIM : 1312476517

Stakeholder


( Novi Cholisoh, S.Sos., M.M)
NIP :   037004    



Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Penting
  2. D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting
  3. I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap 3

Elisitasi tahap III merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap II dengan mengenliminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut :
a. T (Techincal), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
c. E (Economic),artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3(tiga) option, diantaranya :
a. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan,teknik dan pemakaianya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
b. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.
c. L (Low), artnya mudah dikerjakan.
Berikut ini adalah tabel 3.19 yg berisikan elitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 ( lima) kebutuhan non functional.


Tabel 3.19
Elisitasi Tahap III

Functional

No.

Analisa Kebutuhan:

T

O

E

Saya ingin sistem dapat:

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1.

Sistem Pen+ dapat Login menggunakan SSO Rinfo.

2.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Buttom Overdue.

3.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload AO yang Menampilkan 14000 Data Absen Online.

4.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Pen+.

5.

Sistem Pen+ dapat menampilkan History Submit dengan presentase 96.6%.

6.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Foto Profile.

7.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Perubahan Nilai 25 Dosen telah Request Form Perubahan Nilai.

8.

Sistem Pen+ dapat memiliki Statistika Mahasiswa Get Nilai.

9.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Ujian Susulan 30 Dosen telah Request Form Ujian Susulan.

10.

Sistem Pen+ dapat Memiliki Export Excel JRS KRS.

11.

Sistem Pen+ dapat Menampilkan kode kelas dan mata kuliah mengajar dosen.

12.

Sistem Pen+ dapat memiliki Website Acid.

13.

Sistem Pen+ dapat menampilkan nama dosen.

14.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Gamification Status Submit.

15.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Gamification Status Not Submit.

16.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Gamification Status Ontime.

17.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Viewboard Gamification Status Overdue.

18.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Fasilitas Grafik Login Sebanyak 90 Login oleh Staff RPU.

19.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Preview untuk Update Jadwal Ujian.

20.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Button Click Tidak Layak/Click Tidak Hadir.

21.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload Jadwal Ujian sebanyak 300 Data Jadwal Ujian.

22.

Sistem Pen+ dapat Menampilkan Fasilitas Input KKP Sebanyak 4 Kelas.

23.

Sistem Pen+ dapat menampilkan icon favicon.

24.

Sistem Pen+ Menampilkan Update Class sebanyak 300 kelas.

25.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Kelalaian 2 Pengawas telah Input Form Kelalaian.

26.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Kolom Confirm Perubahan Nilai.

27.

Sistem Pen+ dapat memiliki Input Nilai Skripsi.

28.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Ranking Dosen 120 Dosen.

29.

Sistem Pen+ mengolah rumus standar PAN untuk Kelas iLearning Plus.

30.

Sistem Pen+ menampilkan fasilitas cek nilai pada SiS+.

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat 344 Kelas Ontime Periode UTS 2016/2017.

2.

Sosialisasi PEN+ kepada 50 kelas dan 25 dosen.

3.

Sistem Pen+ memiliki Google Analytic 10.00% Unique Pageviews.

4.

Sistem Pen+ memiliki State Counter dengan 5000 Visitor.

5.

Sistem Pen+ memiliki jumlah 20 Artikel Tutorial dengan total 500 view.

Penyusun

     

(Tasya Novelia)
NIM: 1312476517

Stakeholder

     

( Novi Cholisoh, S.Sos., M.M)
NIP : 037004

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi Final draft elisitasi atau yang biasa disebut dengan elisitasi final merupakan suatu bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar-dasar untuk merancang dan membangun sebuah sistem media informasi. Berdasarkan adanya elisitasi tahap III tersebut, menghasilkan requirement final draft guna mempermudah peneliti dalam membuat suatu sistem.

Tabel 3.20. Final Draft Elisitasi

Functional

No.

Analisa Kebutuhan:

Saya ingin sistem dapat:

1.

Sistem Pen+ dapat Menampilkan Fasilitas Input KKP Sebanyak 4 Kelas.

2.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Fasilitas Grafik Login Sebanyak 90 Login oleh Staff RPU.

3.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload AO yang Menampilkan 14000 Data Absen Online.

4.

Sistem Pen+ dapat memiliki Fasilitas Upload Jadwal Ujian sebanyak 300 Data Jadwal Ujian.

5.

Sistem Pen+ Menampilkan Update Class sebanyak 300 kelas.

6.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Update Ranking Dosen 120 Dosen.

7.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Ujian Susulan 30 Dosen telah Request Form Ujian Susulan.

8.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Form Perubahan Nilai 25 Dosen telah Request Form Perubahan Nilai.

9.

Sistem Pen+ dapat menampilkan Data Kelalaian 2 Pengawas telah Input Form Kelalaian.

10.

Sistem Pen+ dapat menampilkan History Submit dengan presentase 96.6%.

Non Functional

No.

Saya ingin sistem :

1.

Terdapat 344 Kelas Ontime Periode UTS 2016/2017.

2.

Sosialisasi PEN+ kepada 50 kelas dan 25 dosen.

3.

Sistem Pen+ memiliki Google Analytic 10.00% Unique Pageviews.

4.

Sistem Pen+ memiliki State Counter dengan 5000 Visitor.

5.

Sistem Pen+ memiliki jumlah 20 Artikel Tutorial dengan total 500 view.

Penyusun


(Tasya Novelia)
NIM : 1312476517

Mengetahui

Pembimbing I


( Diah Aryani, S.Kom., M.Kom)
NID : 14012

Pembimbing II


( Qurotul Aini, S.Kom., M.T.I)
NID : 14012

Menyetujui,

Kepala Jurusan


(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 078010

Stakeholder


( Novi Cholisoh, S.Sos., M.M)
NIP : 037004

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan untuk sistem penilaian hasil belajar mahasiswa/I di Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya membahas mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibangun atau dibentuk. Adapun beberapa usulan prosedur tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem tampa menghilangkan sistem yang sedang berjalan pada sistem penilaian hasil belajar mahasiswa/I berbasis online dengan cara nilai hasil belajar mahasiswa/i di lakukan pensubmitan oleh masing-masing dosen pegajar secara online dimana saja dan kapan saja oleh dosen tersebut. Sehingga dosen tidak harus datang lagi ke Perguruan Tinggi Raharja untuk menyerahkan nilai UTS dan UAS. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut maka langkah-langkah berikutnya yaitu dengan merancang sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Editor Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Usecase Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use case diagram sistem penilaian online pada sistem yang diusulkan yaitu :

  1. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh sistem proses kerja RPU.
  2. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu RPU.
  3. 4 (satu) include yaitu Data Jadwal Ujian, Data Kehadiran Mahasiswa, Class, dan Ranking Dosen.
  4. 6 (enam) use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Akses penplus.raharja.ac.id, Login SSO, Mengakses Viewboard, Upload, Click Start Nilai Input, Update, dan Log Out.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use case diagram sistem penilaian online pada sistem yang diusulkan yaitu :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang diawali.
  2. 7 (tujuh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi yaitu, Akses penplus.raharja.ac.id, Login SSO, Mengakses Viewboard, Upload, Click Start Nilai Input, Update, dan Log Out.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang Diusulkan

Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses kinerja RPU yang akan diusulkan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan, yaitu RPU.
  2. 4 (dua) boundary lifeline yang dilakukan yaitu Log In,Upload, Update, dan Log Out.
  3. 1 (satu) entinity lifeline yaitu Viewboard Pen+.
  4. 1 (satu) lifeline yaitu mengakses penplus.raharja.ac.id
  5. 7 (tujuh) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: Log In SSO, Upload Jadwal Ujian, Upload Kehadiran Mahasiswa, Update Class, Update Ranking Dosen, Log Out.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Usulan

Berikut ini merupakan Tabel 4.1. yang berisikan perbedaan antara prosedur sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan.

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur Sistem Diusulkan

Admin mengupload Data Jadwal Ujian yang diterima dari RPU. 

Upload Data Jadwal Ujian dilakukan oleh RPU dengan cara online.

Saat konfirmasi data kelalaian pengawas.  RPU harus mencari sumber kesalahan ke perguruan Tinggi Raharja secara manual.

Saat konfirmasi data kelalaian pengawas RPU langsung menginput data dan memberikan keterangan berupa bukti foto yang di input di sistem Pen+.

RPU menginput nilai KKP secara manual.

RPU menginput nilai KKP secara online  di sistem Pen+.

Loading Viewboard terlalu lama karena tidak adanya sistem update untuk class dan Ranking Dosen.  

Loading Viewboard Pen+ tidak lama lagi karena telah disediakan sistem update Class dan Ranking Dosen.

Hasil grade nilai dilakukan dengan cara konfirmasi persetujuan nilai dari dosen. Jika hasil grade disetujui dosen maka dilakukan finalisasi nilai. Namun jika tidak maka dosen dapat melakukan perubahan nilai Tugas Mandiri mahasiswa sebanyak 1 (satu) kali perubahan.

Hasil grade nilai dilakukan dengan cara konfirmasi persetujuan nilai dari dosen. Jika hasil grade disetujui dosen maka dilakukan finalisasi nilai. Namun jika tidak maka dosen dapat melakukan perubahan nilai Tugas Mandiri mahasiswa sebanyak 3 (satu) kali perubahan.

Flowchart Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart Sistem Yang Diusulkan


Gambar 4.4 menjelaskan gambar flowchart untuk Staff RPU. Dalam proses kinerja RPU diatas pada saat ini yaitu terdiri dari :

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “end” pada aliran proses flowchart untuk mengakses Pen+.
  2. 3 (tiga) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah login, email Rinfo, Tampilan Eror.
  3. 4 (empat) simbol data, yang menyatakan akses penplus.raharja.ac.id masuk kehalaman upload, lalu pilih upload jadwal ujian dan data kehadiran mahasiswa/ao, kemudian publish.

Rancangan Program

Dalam penyusunan dan pemograman ini terdapat gambaran dari tampilan yang akan dirancang. Dalam perancangan program dapat berbentuk diagram Hierarchy Plus, Input, Process, Output (HIPO) merupakan suatu cara atau teknik pendokumentasian sebuah program yang bertujuan untuk menghubungkan dan mengkomunikasikan spesifikasi yang ada pada sistem. Tingkatan fungsi yang digambarkan oleh HIPO memiliki 3 tingkatan yaitu : VTO (Visual Table Of Content), Overview Diagram, dan Detail diagram yaitu seperti berikut ini :

Gambar 4.5 Rancangan Hipo Pada Sistem Pen+

Spesifikasi dari rancangan program yang telah diusulkan yaitu sebagai berikut :

  1. Login Rinfo
    a) Nama Program : Halaman Utama.
    b) Fungsi : Untuk masuk ke halaman viewboard RPU.
    c) Proses : Login menggunakan email Rinfo.
  2. Viewboard RPU
    a) Nama Program : Menu Viewboard Pen+.
    b) Fungsi : Untuk menampilkan data informasi seputar RPU.
    c) Proses : Pada Menu Utama terdapat 5 (lima) menu pilihan yaitu :
  3. Viewboard IS dan KKP
    a) Nama Program : Viewboard IS dan KKP.
    b) Fungsi : Untuk menampilkan data mahasiswa IS dan KKP.
    c) Proses : Pada “Menu Viewboard RPU” kemudian pilih menu “viewboard IS dan KKP” yang terletak pada bagian kiri maka akan ditampilkan viewboard IS dan KKP.
  4. History
    a) Nama Program : History
    b) Fungsi : Untuk mengetahui rincian history login, ujian periode UTS/UAS.
    c) Proses : Pada Menu Viewboard RPU” kemudian pilih menu “History” yang terletak pada bagian kiri maka akan ditampilkan history login, dan history priod.
  5. Settings
    a) Nama Program : Settings.
    b) Fungsi : Untuk Mengetahui data-data dan upload data-data kedalam sistem Pen+.
    c) Proses : Pada Menu “Viewboard RPU” kemudian pilih menu “Settings” yang terletak pada bagian kiri maka akan ditampilkan Setting lalu ada sub menu yang akan menampilkan menu Upload Jadwal Ujian, Upload AO, Update Class dan Update Ranking Dosen.
  6. Data Form Request RPU
    a) Nama Program : Data Form Request RPU.
    b) Fungsi : Untuk mengetahui Data Form Request Perubahan Nilai, Form Ujian Susulan, dan Data Kelalaian Pengawas.
    c) Proses : Pada Menu Viewboard RPU” kemudian pilih menu “Data Form Request RPU” yang terletak pada bagian kiri maka akan ditampilkan Data Perubahan Nilai, Data Ujian Susulan, Data Kelalaian Pengawas.
  7. AMC Raharja
    a) Nama Program : AMC Raharja
    b) Fungsi : Untuk mengetahui Grafik, Submit, Dan Traffic Logins.
    c) Proses : Pada Menu Viewboard RPU” kemudian pilih menu “AMC Raharja” yang terletak pada bagian kiri maka akan ditampilkan Grafik, Submit, dan Traffic Logins.

Implementasi Sistem yang Diusulkan

Dalam tahapan ini merupakan sebuah gambaran-gambaran yang detail mengenai rancangan suatu bangun yang jelas dan lengkap untuk pemakai dan website yang diteliti selain itu juga guna melengkapi akan adnya kebutuhan-kebutuhan dari para pemakai sistem. Berikut ini merupakan tampilan dari sistem PEN+ yang akan dibuat, yaitu :

Tampilan Website Login Pen+

Gambar 4.6 Menu Log In
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu log in digunakan agar RPU dapat masuk kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan log in dengan menggunakan usernmae dan password atau juga dapat menggunakan SSO (Single Sign On) dengan terintegrasi dengan email Rinfo.

Tampilan Upload Ujian Pen+

Gambar 4.7 Menu Upload Jadwal Ujian
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu upload jadwal ujian digunakan agar RPU dapat mengupload Jadwal Ujian kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan upload data jadwal ujian dengan menggunakan data yang terintegrasi dengan format CSV. Setelah upload jadwal selesai maka jadwal telah tersedia di sistem Pen+ agar dosen dapat menginput nilai sesuai kelas dan mata kuliah.

Tampilan Upload Absen Online

Gambar 4.8 Menu Upload AO
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu upload absen online digunakan agar RPU dapat mengupload absen online Mahasiswa kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan upload data absen online mahasiswa dengan menggunakan data yang terintegrasi dengan format CSV. Setelah upload absen online maka absen telah tersedia di sistem Pen+ agar mahasiswa langsung terblock jika absen tidak mencukupi untuk mengikuti ujian sesuai kelas dan mata kuliah.

Tampilan Data Perubahan Nilai

Gambar 4.9 Menu Data Perubahan Nilai
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu tampilan data perubahan nilai digunakan agar RPU dapat confirm data perubahan nilai kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan confirm data perubahan nilai mahasiswa dengan melihat data yang real dan memenuhi syarat untuk diconfirm perubahan nilai oleh RPU. Setelah dosen merequest data perubahan nilai dan kajur telah menconfirmnya maka perubahan nilai telah memenuhi syarat dan RPU akan menconfirmnya .

Data Nilai Ujian Susulan

Gambar 4.10 Menu Data Ujian Susulan
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu Tampilan data ujian susulan digunakan agar RPU dapat confirm data ujian susulan kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan confirm data ujian Susulan mahasiswa dengan melihat data yang real dan memenuhi syarat untuk diconfirm perubahan nilai oleh RPU. Setelah dosen merequest data ujian susulan dan kajur telah menconfirmnya maka data Ujian susulan telah memenuhi syarat dan RPU akan menconfirmnya.

Update Class

Gambar 4.11 Menu Update Class
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu tampilan update class digunakan agar RPU dapat mengupdate class kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan update class dengan RPU mengupdate class disistem Pen+ agar class dapat terupdate, karena sistem sebelumnya memiliki kelemahan sistem menjadi lambat dan loading untuk mengakses setiap menu sistem membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama. Setelah RPU mengupdate class otomatis data class didalam sistem Pen+ menjadi terupdate.

Update Ranking Dosen

Gambar 4.12 Menu Update Ranking Dosen
Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Menu tampilan update ranking dosen digunakan agar RPU dapat mengupdate ranking dosen kedalam sistem Pen+. Sebelumnya yang wajib dilakukan oleh RPU adalah melakukan update ranking dosen dengan RPU mengupdate rank disistem Pen+ agar rank dosen dapat terupdate, karena sistem sebelumnya memiliki kelemahan sistem menjadi lambat dan loading untuk mengakses setiap menu sistem membutuhkan waktu yang lumayan cukup lama. Setelah RPU mengupdate rank dosen otomatis data rank dosen-dosen didalam sistem Pen+ menjadi terupdate.

Strategi

Strategi adalah cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif untuk menentukan berapa banyak pencapaian yang akan diraih dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut. Setelah melakukan identifikasi kebutuhan dan solusi sistem informasi yang telah dianalisis menggunakan Analisis SWOT, maka didapatkan gambaran rencana strategi-strategi Pen+. Pembahasan strategi ini merupakan penjabaran yang dilakukan secara keseluruhan dengan menerapkan pembahasan secara satu per satu dengan detail dari final draft elisitasi yang didapatkan yaitu 15 strategi untuk dijadikan sebagai pembuktian atas pencapaian yang telah dilakukan dan dapat dibuktikan kuantitasnya, yaitu sebagai berikut :

  1. Strategi 1 : Menyediakan fasilitas Viewboard IS dan KKP serta Fasilitas Input Nilai KKP sebanyak 316 data mahasiswa.
    a. Penjelasan dari strategi 1 yaitu: Dalam hal Fasilitas Viewboard IS dan KKP permasalahan utama adalah ketika sebelum menggunakan sistem Pen+ masih menggunakan manual dengan menginputkan nilai KKP.
    b. Implementasi Sistem Pen+ menerapkan penginputan nilai KKP dan IS kedalam sistem Pen+ dengan cara online yang telah diterapkan sebanyak 316 data untuk kelas KKP. Dari penjabaran diatas dapat dibuktikan dengan gambar sebagai berikut :
  2. Gambar 4.13 Data Mahasiswa KKP
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/


    Gambar 4.14 Data Input Mahasiswa KKP
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/


  3. Strategi 2 : Membuat 5 Tutorial untuk RPU dengan total 400 View.
    a. Dalam sebuah sistem dibutuhkan tutorial yang berfungsi untuk memberitahukan tutorial seputar Pen+. Yang awalnya memiliki target 5 tutorial dan kini ada 7 tutorial untuk RPU dan melebihi target 200 view.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  4. Gambar 4.15 Artikel Tutorial Pen+
    Sumber : http://iran.ilearning.me/


    Gambar 4.16 Artikel Tutorial Pen+
    Sumber : http://iran.ilearning.me/


  5. Strategi 3 : Membuat Fasilitas Google Analytics Untuk Penplus dengan target 10.00% Unique Pageviews.
    a. Sistem membutuhkan sebuah fasilitas google analytics untuk penplus agar dapat mengetahui lebih dalam untuk pageviews, Unique pageviews, Avg Time On Page, Bounce Rate dan Real Time. Dengan target 10.00% Unique Pageviews.
    b. Pembuktian berupa gambar hasil pencapaian strategi yang telah dijalanlan.

  6. Gambar 4.17 Google Analytics Pen+
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/


  7. Strategi 4 : Mensosialisasikan Pen+ kepada 50 kelas dan 25 dosen.
    a. Pencapaian Strategi yang dicapai pada strategi 4 ini adalah melakukan sosialisasi Pen+ kepada 50 kelas dan 25 dosen.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  8. Gambar 4.18 Jumlah Sosialisai Pen+


    Gambar 4.19 Sosialisai Pen+


  9. Strategi 5 : Menu Upload AO yang menampilkan 14000 Data Absen Online.
    a. Strategi yang dicapai pada strategi 5 ini adalah menyediakan fasilitas menu upload AO yang menampilkan 14000 Data Absen Online dan melebihi target yaitu mencapai 14244 data yang telah diupload kedalam sistem Pen+, kemudian data yang telah masuk kedalam sistem memberikan pelayanan kehadiran mahasiswa jika tidak memenuhi syarat ujian maka sistem otomatis memblock secara otomatis untuk mahasiswa yang tidak berhak mengikuti ujian.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  10. Gambar 4.21 Data AO disistem Pen+
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/
  11. Strategi 6 : Menampilkan Upload Jadwal Ujian sebanyak 300 data jadwal ujian.
    a. Di strategi ke-6 adalah menampilkan upload jadwal ujian sebanyak 300 data jadwal ujian. Sistem Pen+ telah mencapai target dan bahkan melebihi target sebanyak 359 data jadwal ujian yang telah terupload saat periode UAS 2016/2017.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.
  12. 1. Data Asli
    Gambar 4.22 Data Excel Jadwal Ujian Pen+

    2. Data disistem Pen+
    Gambar 4.23 Data Jadwal Ujian Disistem Pen+
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/


  13. Strategi 7 : Terdapat 300 kelas yang telah input nilai Pen+ secara ontime saat periode UTS 2016/2017.
    a. Pada strategi ke-7 ini terdapat target 300 kelas yang input nilai Pen+ secara online periode UTS 2016/2017, dan telah mencapai melebihi target yaitu 344 kelas yang telah input nilai secara online.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  14. Gambar 4.24 Viewboard All Pen+
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/


  15. Strategi 8 : Terdapat 50 dosen yang telah Login Pen+ menggunakan SSO Rinfo.
    a. Strategi ke-8 terdapat 50 dosen yang telah Login Pen+ menggunakan SSO Rinfo, dan telah tercapai 50 dosen yang telah login menggunakan SSO Rinfo.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  16. Gambar 4.25 List Dosen
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/


  17. Strategi 9 : Menyediakan fasilitas Menu Data yang menampilkan Update Class sebanyak 300 kelas.
    a. Pencapaian pada strategi ke-9 adalah menyediakan fasilitas menu data yang menampilkan update class sebanyak 300 kelas yang terupdate pada sistem Pen+, bahkan sudah melebihi target yaitu sebanyak 359 data class yang telah terupdate kedalam sistem Pen+.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  18. Gambar 4.26 List Kelas
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

  19. Strategi 10 : Membuat fasilitas state counter untuk Pen+ terdapat 5000 visitor.
    a. Pencapaian pada strategi ke-10 adalah terdapat 5000 visitor yang telah mengunjungi Pen+, dan telah melebihi target yaitu 5147 yang telah mengunjungi Pen+.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  20. Gambar 4.27 Visitor Pen+
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

  21. Strategi 11 : Menyediakan grafik login rate untuk Pen+ sebanyak 90 login oleh staff RPU+.
    a. Strategi ke-11 merupakan sebuah fasilitas grafik login rate untuk Pen+, untuk mengetahui berapa sering pengguna Pen+ mengunjungi dan Traffic login Pen+ dan telah mencapai target menjadi 90 login oleh staff RPU bahkan melebihi target sebanyak 100 kali login.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  22. Gambar 4.28 Grafik Login Rate Pen+
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

  23. Strategi 12 : Menampilkan Data Form Ujian Susulan dengan 30 Request yang telah diconfirm oleh Staff RPU.
    a. Strategi ke-12 merupakan Menampilkan sebuah fasilitas Data Form Ujian Susulan dengan 30 Request yang telah di confirm oleh Staff RPU. Bahkan melebihi pencapaian target yaitu terdapat 36 data yang telah diconfirm oleh Staff RPU.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  24. Gambar 4.30 Data Ujian Susulan
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

  25. Strategi 13 : Menampilkan Data Form Perubahan Nilai dengan 25 Request yang telah diconfirm oleh Staff RPU.
    a. Strategi ke-13 yaitu menampilkan data form perubahan nilai dengan 25 request yang telah diconfirm oleh Staff RPU, dan telah mencapai target.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang teijalankan.

  26. Gambar 4.31 Data Perubahan Nilai
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

  27. Strategi 14 : Menampilkan Fasilitas Input Nilai IS sebanyak 142 mahasiswa dan menampilkan Data Kelalaian Pengawas dengan 2 pengawas yang telah diconfirm staff RPU.
    a. Strategi ke-14 yaitu menampilkan Fasilitas Input Nilai IS sebanyak 142 mahasiswa dan menampilkan data form perubahan nilai dengan 2 pengawas yang telah diconfirm oleh Staff RPU, dan telah mencapai target.
    b. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  28. Gambar 4.32 Data Mahasiswa Independent Study
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

  29. Strategi 15 : Menampilkan History Submit dengan presentase 70.0% periode UTS dan UAS TA 2015/2016.
    a. Strategi ke-15 yaitu belum diketahuinya History Submit UTS dan UAS TA 2015/2016 .
    b. Sistem dapat menampilkan data History Submit dengan presentase 70.0% dan telah mencapai dan melebihi target saat UTS dan UAS berlangsung, pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

  30. Gambar 4.34 History Submit
    Sumber : http://penplus.raharja.ac.id/

Konfirgurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem dimasa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan :

  1. Processor : Intel ® inside (HDMI) CPU @ 1.5GHz.
  2. Monitor : 11.0’’HD LED.
  3. RAM : 4 GB.
  4. Hard disk : 500 GB HDD.
  5. Modem USB : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps.

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan intruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan. Berikut ini konfirgurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan :

  1. Microsift Windows 10.
  2. Google Chrome.
  3. Mozilla Firefox.
  4. YII Framework.
  5. Notepad++.

Hak Akses

Dalam mengoperasikan dan menjalankan sistem penilaian hasil belajar mahasiswa ini dibutuhkan user untuk menjalankan. Beberapa hak akses yang diberikan kepada user diantaranya yaitu dosen diberikan akses untuk melakukan penginputan nilai secara online. Halaman yang dapat diakses oleh dosen berupa halaman login, halaman viewboard dan halaman input nilai. Sedangkan RPU diberikan akses untuk melakukan upload jadwal ujian, update data kehadiran mahasiswa, update class, update ranking dosen, serta start input nilai. Halaman yang dapat diakses oleh RPU adalah halaman viewboard RPU,halaman setting, halaman AMC raharja, halaman data form request, serta halaman FAQ.

Testing

Dalam implementasinya program ini menggunakan sebuah metode yang sering dikenal yaitu Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing adalah sebuah langkah pengujian terhadap program yang lebih mengutamakan pengujian pada fungsi program tersebut dan juga lebih mengamati hasil eksekusi terhadap data uji. Tujuan diadakannya testing ini adalah agar dapat mendekteksi letak kesalahan yang terdapat pada fungsi program. Pengujian metode Blackbox Testing ini dilakukan dengan cara melakukan tahap-tahap input pada program. Data yang telah diinput kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan secara fungsional guna mendeteksi apakah program yang dibuat dapat menghasilkan output sesuai dengan apa yang telah diinginkan serta apakah output yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan fungsional, maka program yang dirancang telah dinyatakan benar, tetapi jika output yang dihasilkan belum memiliki kesesuaian dengan apa yang diinginkan maka terjadi kesalahan pada program tersebut. Kemudian akan dilakukan penelitian kembali guna memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing

Dalam implementasinya program ini menggunakan sebuah metode yang sering dikenal yaitu Blackbox Testing. Metode Blackbox Testing adalah sebuah langkah pengujian terhadap program yang lebih mengutamakan pengujian pada fungsi program tersebut dan juga lebih mengamati hasil eksekusi terhadap data uji. Tujuan diadakannya testing ini adalah agar dapat mendekteksi letak kesalahan yang terdapat pada fungsi program. Pengujian metode Blackbox Testing ini dilakukan dengan cara melakukan tahap-tahap input pada program. Data yang telah diinput kemudian akan diproses sesuai dengan kebutuhan secara fungsional guna mendeteksi apakah program yang dibuat dapat menghasilkan output sesuai dengan apa yang telah diinginkan serta apakah output yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan fungsional, maka program yang dirancang telah dinyatakan benar, tetapi jika output yang dihasilkan belum memiliki kesesuaian dengan apa yang diinginkan maka terjadi kesalahan pada program tersebut. Kemudian akan dilakukan penelitian kembali guna memperbaiki kesalahan yang terjadi.

1. Login SSO (Single Sign On)
Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pen+ dalam melakukan proses login. Pengujian login dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

Tabel 4.2 Black box Login SSO (Single Sign On)



2. Upload Jadwal Ujian
Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pen+ dalam melakukan proses Upload Jadwal Ujian. Pengujian Upload Jadwal Ujian dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

Tabel 4.3 Black box Upload Jadwal Ujian



3. Upload Absen Online Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pen+ dalam melakukan proses Upload Absen Online. Pengujian Upload Absen Online dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

Tabel 4.4 Black box Upload Absen Online



4. Confirm Perubahan Nilai Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pen+ dalam melakukan proses confirm Perubahan nilai. Confirm Perubahan nilai dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

Tabel 4.5 Black box Confirm Perubahan Nilai



5. Confirm Ujian Susulan Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan Pen+ dalam melakukan proses confirm Ujian Susulan. Confirm Ujian Susulan dilakukan dengan skenario sebagai berikut :

Tabel 4.6 Black box Confirm Ujian Susulan

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox terhadap sistem Pen+ (Penilaian Plus) ada 6 bagian yaitu mengenai pengujian blackbox pada tabel Login SSO (Single Sign On), pengujian blackbox pada tabel Upload Jadwal Ujian, Upload Absen Online, dan Input Nilai, Confirm Perubahan Nilai, Confirm Ujian Susulan. Dari 6 hasil pengujian menyatakan bahwa semua Testing sistem Valid.

Implementasi

Schedule Implementasi

Schedule (Jadwal) implementasi adalah rencana yang mendesktipsikan perihal apa saja yang dibutuhkan dalam proses tahapan implementasi “sistem”. Pada tahapan ini membutuhkan sebuah rencana implementasi yang baik dan memiliki manfaat yang jelas guna melaksanakan tahapan-tahapan proses kegiatan dalam hal penerapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :


Tabel 4.7 Tabel Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah sebuah daftar rincian dari biaya-biaya penerapan sistem yang telah diaplikasikan dalam sebuah instansi perusahaan. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut :


Tabel 4.8 Tabel Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan penelitian yang dilakukan terhadap sistem penilaian hasil belajar mahasiswa maka dapat ditarik 3 (tiga) kesimpulan, diantaranya :

  1. Sistem kinerja RPU yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini belum berjalan dengan maksimal seperti staff RPU yang masih bergantung kepada admin sistem Pen+ untuk mengupload jadwal ujian dan kehadiran mahasiswa, serta kertas absen ujian mahasiswa/I masih diambil oleh staff RPU dari pengawasnya, dan jika kertas absen ujian terbawa oleh pengawas dan dosen mata kuliah, maka proses nilai yang akan dimulai dosen akan semakin menjadi lama.
  2. Menerapkan sebuah sistem yang lebih terupdate untuk meningkatkan kinerja RPU secara online yaitu Sistem Pen+ (Penilaian Plus) dengan menggunakan Yii framework. Sehingga mempermudah proses kinerja Staff RPU, khususnya untuk upload jadwal ujian dan upload kehadiran mahasiswa tidak ada keterlambatan lagi.
  3. Dengan adanya sistem Pen+ (Penilaian Plus) Staff RPU dapat dengan mudah melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti upload jadwal ujian dan upload kehadiran mahasiswa, serta update class dan ranking dosen secara online dimana saja dan kapan saja. Sehingga data-data tersebut dapat digunakan oleh dosen untuk menginput nilai, dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan informasi terhadap dosen serta mahasiswa.


Saran

Untuk meningkatkan sistem tersebut didapatkan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan dan memajukan sistem tersebut agar penelitian berikutnya dapat mengembangkan sistem ini lebih baik, sehinga kekurangan-kekurangan yang ada dapat dilengkapi dan diperbaiki. Beberapa saran tersebut diantaranya :

  1. Diharapkan khusus untuk penanganan confirm perubahan nilai dan ujian susulan agar lebih cepat diconfirm.
  2. Meningkatkan sosialisasi agar lebih banyak pengawas yang tidak lupa untuk memberikan kertas absen ujian langsung ke RPU, dan RPU dapat lebih awal mengklik start input uas.
  3. Perlu adanya tambahan fasilitas rank aktifitas RPU, untuk mengukur keefektivitasan kinerja RPU?

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Alim Sumarno. (2012). Perbedaan Penelitian dan Pengembangan. http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/perbedFa;ifaan-penelitian-danpengembangan. Diakses tanggal 16 Juli 2012
  2. Iskandar Wiryokusumo. (2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Gelinas, Ulrich & Dull, B. Richard, (2012). Accounting Information Systems, 9th ed. South Western Cengange Learning. 5191 Natorp Boulevard Mason, USA. P.19
  4. McFadden, dkk. 1999. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
  6. Atyanto Mahatmyo.2013. Analisis Implementasi Akuntansi pada Usaha Simping .siberorahahKabupaten Purwakarta.
  7. Taufiq, Rohmat.2013.Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta : Graha ilmu.
  8. Sutabri, Tata. 2012. “Analisis Sistem Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset
  9. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Alexander F. K. Sibero, 2011, Kitab Suci Web Programing, MediaKom, Yogyakarta Alim Sumarno. (2012). Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran. http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/belajar-mengajar-danpembelajaran. Diakses tanggal 16 Juli 2012
  11. Abdul Kadir (2013). Pengertian PHP. Tersedia dalam : Buku Pintar Programer Pemula PHP. Yogyakarta. Mediakom.
  12. Hidayatullah, Arief. 2013. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Tokoh Wayang Semar. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta
  13. Purnomo, Haryono Adi. 2012. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter Bangsa. Diambil dari : https://haryonoadipurnomo.wordpress.com/2012/01/11/ nilai-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/ (diakses pada tanggal 05 Apri 2015).
  14. Gronlund, Norman E., & Linn, Robert L. (1985). Measurement and evaluation in Teaching. New York: McMilan Publishing CompanyEffendi, U. (2010). Definisi Online . Retrieved november 11, 2011, from blog.binadarma.ac.id : http://blog.binadarma.ac.id/usman /?p=938
  15. Karmawati E., Siswanto E., Wikardi. 2004. Peranan semut Occophylla Maragdina pengendalian hama utama kakao dengan pestisida nabati dan agens hayati (Dolichoderus sp) dalam pengendalian Helopeltis spp. Jurnal Litbang Pertanian. 11(2):103-99.
  16. 16,0 16,1 Widodo, Prabowo Pudjo 2011. Menggunakan UML, Informatika. Bandung.
  17. Nugroho, Adi 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta : Andi Offset.
  18. Adelia, dan Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop. Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Vol. 6, No. 2, September 2011:113-126.
  19. Praptiningsih. Yulia Eka. 2012. Aplikasi Penyewaan Ruangan PT. Simaeru Indonesia Raya Dengan Visual Basic 6.0. Depok: Universitas Gunadarma, UG Jurnal Vol. 6 No. 01, 2012.
  20. Amsyah. Zulkifli. 2008. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anwar, Herson. 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu. (Online). (http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/ download/593/544). Diakses pada 7 Mei 2014.
  21. Irham Fahmi, 2014, Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Jakarta: Penerbit Mitra Wcana Media.
  22. Budiman, Agustiar.2012 . Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi User Via Website. Makalah, halaman: 4
  23. 23,0 23,1 Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  24. 24,0 24,1 Warsito. Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. Kajian YII Framework Dalam Mengembangkan Website Perguruan Tinggi. Jurnal CCIT STMIK Raharja Tangerang: Tangerang. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja. Vol 7, No. 1, Mei 2014.
  25. Apriyani, Ninu. 2015. Perancangan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Pada SiS+ Menggunakan Yii Framework Di Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja. Kota Tangerang.
  26. Lu, J. & Law, N. 2012. Online peer assessment: effects of cognitive and affective feedback. Faculty of EducationThe University of Hong KongHong KongChina.
  27. Rasdiana, Erlita. 2014. Pengembangan Formulir Online Menggunakan QR Code Pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi. Perguruan Tinggi Raharja. Kota Tangerang.
  28. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Perguruan Tinggi Raharja. Kota Tangerang.
  29. Gikandia Morrowa and N.E. Davisa pada tahun 2012.Online formative assessment in higher education: A review of the literature. New zealand, Desember 2012.
  30. Ulemu Luhanga, dan Danielle LaPointe-McEwan. Defining the concepts of technology and technology. transfer.Vol 21 no 4, September 2016.
  31. Aise Kim. The development of E-portfolio Assesment as a new E-learning tool : Current practices and future directions.
  32. Savic Ana, Prokin Dragana, Stefanovic Ivana. An Overview On Learning Outcomes And Assessment In Higher Education.
  33. Supendi Kiki, Prihatmanto Ary Setijadi. Design And Implementation Of The Assesment Of Publik Offices Web Base With Gamification Method. Interactive Digital Media (ICIDM), 2015 4th International Conference on

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A:

Pada “Lampiran A” ini berisi tentang berkas-berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

A.1. Validasi Skripsi
A.2. Surat Penugasan Kerja
A.3. Daftar mata kuliah yang belum diambil atau gagal
A.4. Formulir Permohonan Usulan Penelitian Skripsi
A.5. Surat Pengantar Observasi Skripsi
A.6. Kartu Studi Tetap Final (KSTF)
A.7. Kartu Bimbingan Skripsi
A.8. Formulir Permohonan Penggantian Judul Skripsi
A.9. Daftar Nilai
A.10. Validasi Sidang Akademik
A.11. Kwitansi Skripsi, Raharja Career, dan Sidang TA
  1. Kwitansi Skripsi
  2. Kwitansi Sidang
  3. Kwitansi RC
A.12. Sertifikat Prospek
A.13. Sertifikat Toefl
A.14. Sertifikat Prestasi DID
A.15. Sertifikat Seminar Nasional
A.16. Sertifikat Seminar Internasional
A.17. Katalog Produk
A.18. A.18 : Ijazah SMA
A.19. CV (Curiculum Vitae)
A.20. Sertifikat Raharja Career
A.21. Formulir Seminar Proposal Tugas Akhir
A.22. Formulir Final Presentasi Skripsi
A.23. Formulir Pertemuan Stakeholder Tugas Akhir

Lampiran B:

Pada “Lampiran B” ini berisi tentang berkas-berkas yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sebagai persyaratan Skripsi, diantaranya yaitu:

B.1. Hasil Wawancara dengan Stakeholder
B.2. Surat Keterangan Implementasi Program
B.3. Diagram Rancangan Sistem UML (Unified Modeling Language)