SI1312476500

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312476500
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS

SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1312476500
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
:Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS

Dibuat Oleh :

NIM
:1312476500
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sri Rahayu, S.T,.MMSI)
   
(Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.kom.,MM)
NID :08182
   
NID :15022

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

BARANG PADA PT. INDONESIA

TORAY SYNTHETICS

Dibuat Oleh :

NIM
:1312476500
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1312476500
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM : 1312476500

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri. Pada bagian penyimpanan barang memiliki suatu sistem persediaan barang yang dapat membantu bagian Warehouse dalam kegiatannya dapat lebih efektif dan efisien, namun dalam hal ini sistem persediaan barang pada PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS sudah terkomputerisasi tapi belum optimal, dimana dibutuhkan waktu yang lama serta ketelitian yang lebih dalam mengolah sistem persediaan barang ini, yang dapat menyebabkan terganggunya juga proses dalam produksinya. Penulis juga menggunakan beberapa metode yaitu pengumpulan data, seperti wawancara, observasi, dan literature review. Setelah itu analisis berlanjut pada metode SWOT, metode ini menjabarkan kekurangan dan kelebihan sistem, lalu mencari solusi penyelesaian. Selanjutnya, pendeskripsian sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language). Setelah proses analisis, dilanjutkan tahap merancang sistem dalam penelitian menggunakan metode prototype dan dilanjutkan dengan metode elisitas yang terdiri atas elisitas I, elisitas II, elisitas III, dan final draft elisitas. Dengan menggunakan perancangan ini, implementasi proses persediaan barang akan berjalan lebih optimal.

Kata Kunci : Persediaan Barang, Unified Modeling Language (UML)


ABSTRACT


PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS is a company engaged in the industrial field. In the storage of goods have an inventory system that can assist Warehouse part in its activities can be more effective and efficient, but in this case the inventory system at PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS been computerized but not optimal, where it takes a long time and more accuracy in processing the inventory system, which can cause disruption in its production process also. The author also uses several methods of data collection, such as interviews, observation, and literature review. After that analysis proceeds on the SWOT method, this method describes the advantages and disadvantages of the system, and then look for settlement solutions. Furthermore, the system description using UML (Unified Modeling Language). After the analysis process, followed in the research stage of designing systems using the prototype method and continued with elisitas method comprising elisitas I, elisitas II, elisitas III, and the final draft elisitas. By using this scheme, later in the inventory process will run more optimally.

Keywords : Inventory, Unified Modeling Language (UML)






KATA PENGANTAR
<p style="line-height: 2"Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji bagi Allah, syukur penulis panjatkan, dan berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan dan pembuatan laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS”</p>

Penyusunan laporan skripsi ini guna melengkapi sebagian syarat untuk mengikuti syarat untuk mendapatkan gelar studi S1 dan juga sebagai syarat kelulusan pada Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja. Selain itu, penulisan laporan ini juga bermanfaat sebagai langkah awal sebelum menuju dunia profesional khususnya pada bidang sistem informasi dan ilmu komputer.

Penulisan laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya menurut pengetahuan yang pernah didapat selama menempuh bangku perkuliahan, walaupun demikian penulis sangat mengharap saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material dan non-material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si., selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Direktur Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

  5. Sri Rahayu, S.T,.MMSI selaku dosen pembimbing I dan Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan masukan dan motivasi penulis dalam penulisan laporan Skripsi ini.

  6. Para dosen dan staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  7. Bapak Mario selaku Pembimbing Lapangan yang telah memberikan data perusahaan yang dibutuhkan.

  8. Orang Tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil.

  9. Bapak Djoko selaku kepala staff bagian sistem informasi dan anggota staff dari sistem informasi pada kantor PT. Indonesia Toray Synthetics..

  10. Aji kuspriambodo yang telah banyak membagi cerita, pengalaman dan pengetahuan ketika penulis melaksanakan proses untuk laporan skripsi.

Semoga laporan skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca dan kelak penulis berharap ilmu yang didapat selama ini juga bisa disebarkan kepada teman-teman sebagai bakal pemantapan dan sebagai media agar penulis menjadi lebih baik dalam mengaplikasikan ilmunya. Akhir kata, penulis sangat mengharapkan ide, saran dan masukan untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini, terima kasih.


Tangerang, Januari 2017
Yayan Alfiansyah
1312476500

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Daftar tabel

Tabel 3.1 Analisis SWOT faktor internal..................................................... 162

Tabel 3.2 Analisis SWOT faktor eksternal................................................... 163

Tabel 3.3 Strategi S-O.................................................................................. 164

Tabel 3.4 Strategi S-T................................................................................... 165

Tabel 3.5 Strategi W-O................................................................................. 167

Tabel 3.6 Strategi W-T................................................................................. 168

Tabel 3.7 Elisitasi tahap I............................................................................. 176

Tabel 3.8 Elisitasi tahap II............................................................................ 178

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III......................................................................... 181

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi..................................................................... 187

Tabel 4.1 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan........ 199

Tabel 4.2 field tabel penerimaan barang pada sistem yang diusulkan......... 200

Tabel 4.3 field tabel data barang pada sistem yang diusulkan..................... 201

Tabel 4.4 field tabel kategori pada sistem yang diusulkan........................... 202

Tabel 4.5 field status barang pada sistem yang diusulkan............................ 201

Tabel 4.6 field tabel stok barang pada sistem yang diusulkan..................... 203

Tabel 4.7 field tabel customer pada sistem yang diusulkan......................... 203

Tabel 4.8 field tabel barang keluar pada sistem yang diusulkan.................. 204

Tabel 4.6 blackbox testing............................................................................ 208

Tabel 4.10 Time Schedule............................................................................ 220

Tabel 4.11 estimasi biaya...............................................................................221

</p></div>

DAFTAR GAMBAR

DaftarGambar

Daftar Gambar

Gambar 3.1 struktur PT Indonesia Toray Synthetics.................................... 153

Gambar 3.2 Diagram Use Case.................................................................... 158

Gambar 3.3 diagram Activity....................................................................... 159

Gambar 3.4 diagram Sequence..................................................................... 160

Gambar 3.5 lembaran label terisi.................................................................. 173

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan........................................... 193

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan............................................. 195

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan........................................... 197

Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan................................................. 198

Gambar 4.5 Tampilan Layout login pada sistem yang diusulkan................ 210

Gambar 4.6 Tampilan layout secara umum pada sistem diusulkan............. 211

Gambar 4.7 Tampilan layout homepage pada sistem yang diusulkan..........212

Gambar 4.8 Tampilan menu tabel master pada sistem yang diusulkan........ 213

Gambar 4.9 Tampilan Layout Masukan Barang yang diusulkan................. 214

Gambar 4.10 tampilan login pada sistem yang diusulkan............................ 214

Gambar 4.11 tampilan home pada sistem yang diusulkan........................... 215

Gambar 4.12 tampilan menu master pada sistem yang diusulkan................ 216

Gambar 4.13 Tampilan Menu Kategori Barang sistem yang diusulkan....... 217

Gambar 4.14 Tampilan form menu data customer sistem yang diusulkan.. 218

Gambar 4.15 Tampilan edit barang pada sistem yang diusulkan................. 219



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi persaingan ekonomi yang saat ini semakin pesat dan kemajuan teknologi yang modern, salah satunya adalah penerapan sistem informasi pada perusahaan maka kebutuhan informasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Setiap perusahaan akan selalu berupaya untuk menerapkan suatu sistem informasi yang efesien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan perusahaan itu sendiri. Seluruh bagian yang membentuk sistem informasi itu harus direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan dapat mampu bertahan dan melakukan pengembangan usahanya secara luas dan perlunya pemikiran yang semakin kritis atas pemanfaatan sumber daya yang ada. Pada dasarnya perusahaan yang didirikan memiliki tujuan utama perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menjaga usahanya agar tetap dapat bertahan dan berkembang maka perlu upaya penyempurnaan, meliputi peningkatan, produktifitas cepat waktu serta mudah dipahami untuk penyampaian tujuan perusahaan dalam segala bentuk persaingan.

Persediaan barang adalah sebagai modal usaha kerja yang berbentuk barang. Keberadaannya di satu sisi dianggap sebagai pemborosan, sehingga dapat dikatakan sebagai beban yang harus dihilangkan, hal ini disebabkan karena adanya persediaan barang merupakan faktor yang memicu peningkatan biaya. Tetapi di sisi lain juga dianggap sebagai kekayaan yang sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran pemenuhan kepuasan konsumen. Sehingga perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktif, artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan yang ada dalam manajemen persediaan barang untuk mencapai sasaran akhir dalam manajemen perusahaan, yaitu untuk meminimasi pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk penanganan persediaan barangnya.

PT. Indonesia Toray Synthetics juga pernah mengalami kesalahan dalam sistem persediaan barangnya. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu staff sistem informasi di Bidang persediaan barang, diperoleh keterangan bahwa kesalahan pada perusahaan salah satunya terjadi adanya human error pada tahap pengecekan kode barang penerimaan tidak sesuai dengan kode barang sebelumnya, mengakibatkan pengulangan pada pengecekan persediaan barang yang ada sehingga harus dilakukan penerimaan kembali.

Persediaan barang secara umum disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan senantiasa memberi perhatian yang besar pada barang persediaan. Persediaan memiliki arti yang sangat strategis bagi perusahaan baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Dan salah satu yang menerima dampak tersebut yaitu PT. Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi Resin, Nylon, dan Polyester. PT. Indonesia Toray Synthetics sudah memiliki sebuah sistem pada persediaan barangnya sehingga PT. Indonesia Toray Synthetics mampu berdiri sekian lamanya namun sistem yang berjalan saat ini masih belum optimal pengaplikasiannya dimana sistem yang berjalan masih menggunakan aplikasi berbasis DOS.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka judul yang diajukan pada penelitian ini yaitu PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sinkronisasi antara masuknya barang yang ada dengan keluarnya barang?

2. Bagaimana cara merancang sistem persediaan barang pada PT. Indonesia Toray Synthetics?

3. Bagaimana keakuratan laporan sistem persediaan barang pada PT. Indonesia Toray Synthetics?

4. Bagaimana Kepala bagian logistik memonitoring pada persediaan barang ?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan operasional

Tujuan Operasional dari penelitian ini yaitu:

a) Mengetahui barang yang ada dengan data pada penginputan sistem yang berjalan.

b) Menghasilkan rancangan Sistem Informasi persediaan barang yang lebih akurat dan cepat pada PT. Indonesia Toray Synthetics.

c) Memberikan solusi sistem persediaan barang yang baik pada PT. Indonesia Toray Synthetics.

D) Mengetahui apakah sistem persediaan barang berjalan sebagaimana mestinya.

2. Tujuan fungsional

Tujuan Fungsional dari penelitian ini adalah

a) Peneliti dapat melihat lebih jauh kelebihan dan kekurangan persediaan barang agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi didalam pengolahan data pada sistem informasi persediaan barang pada PT. Indonesia Toray Synthetics.

b) Untuk memberikan masukan atau solusi agar kesalahan yang terjadi dapat diminimalkan.

3. Tujuan individu

Tujuan Individu dari penelitian ini adalah

a) Untuk mengimplementasi ilmu yang telah dipelajari.

b) Memberikan pengalaman bagi peneliti untuk menerapkan, menganalisa, dan memperluas wawasan penerapan teori yang selama ini hanya dilakukan di perkuliahan.

c) Menyelesaikan laporan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan pada jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis mengenai persediaan barang.

2. Bagi PT. Indonesia Toray Synthetics

Dapat memberikan informasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data persediaan barang dimasa yang akan datang.

3. Bagi STMIK RAHARJA

Dapat dipergunakan sebagai acuan dan perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis dalam rangka mendapatkan hasil yang lebih baik.

Ruang Lingkup

Adapun penelitian ini terarah serta permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan yaitu peneliti hanya menganalisa sistem informasi tentang persediaan barang, sistem kontrol stok, pengecekan suatu barang, sampai dengan laporan.

Metode Penelitian

Dengan mempelajari kasus yang ada, serta memahami hubungan sebab akibat yang kemungkinan akan terjadi, penelitian ini menggunakan tiga metode penelitian, yaitu metode pengumpulan data, metode analisis, dan metode perancangan.

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a) Metode Observasi (Observasi Research)

Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek penilaian, Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai persediaan barang.

b) Metode Wawancara (Interview Research)

Penulis melakukan wawancara kepada Bpk. Mario sebagai posisi Stakeholder yang berkompeten dalam bidangnya yang menyangkut objek bahasan yang diambil oleh penulis.

c) Metode Studi Pustaka (Studi Literature)

Selain melakukan Observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membantu penganalisaan dan perancangan yang dilakukan.

Metode Analisa Data

Metode Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode Analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman ( Threats). Analisa SWOT tersebut diterapkan dengan cara menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Analisa SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

Metode Prototype

Prototype merupakan proses pembuatan model yang sederhana software ini ingin dirancang mengijinkan si pengguna atau pemilik memiliki gambaran dasar mengenai suatu programnya, sehingga membantu dalam merancang software yang akan di buat oleh para pengembang. Pada penelitian Skripsi ini penulis menggunakan metode prototype karena desain protoyping ini dibangun untuk guna memberikan gambaran tampilan hasil, sehingga dengan jelas pengguna dapat memiliki gambaran awal atau dasar tentang program tersebut.

Metode Testing

Dalam penelitian ini metode testing yang digunakan adalah blackbox testing yaitu metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan perangkat lunak atau software. Uji coba blackbox memungkinkan pada pengembangan software untuk membuat himpunan suatu kondisi masukan atau input yang akan melatih seluruh kondisi fungsional dari program. Metode pengujian blackbox ini berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, dsb.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka laporan ini terdiri bab. Dimana bab satu dengan yang lain saling berhubungan, sehingga terjadi suatu kesatuan yang utuh. Adapun susunan dan uraian bab-bab tersebut, maka peneliti mengelompokan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannnya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah PT. Indonesia Toray Synthetics, struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modeling Language) sistem yang telah berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisis dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan yang dapat diberikan oleh penulis dari hasil penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Perancangan

Definisi Perancangan

Al-Bahra (2005: 39) mengemukakan bahwa perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Lalu, Kenneth dan Jane (2010: 12) menjelaskan bahwa perancangan adalah kegiatan merancang detil dan rincian dari sistem yang akan dibuat sehingga sistem tersebut sesuai dengan requirement yang sudah ditetapkan dalam tahap analisis sistem.Dan Bentley dan Whitten (2009: 160) melalui bukunya juga menjelaskan bahwa perancangan adalah teknik pemecahan masalah dengan melengkapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik.

Dari ketiga penulis tersebut bisa disimpulkan bahwa perancangan yaitu kegiatan menemukan alternatif sistem baru yang lebih baik guna menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada sistem lama.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011: 37), “Tahap Perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan”. Adapun tahapan-tahapan perancangan sistem menurut pendapat Mahdiana sebagai berikut:

a. Perancangan output

Yaitu perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.

b. Perancangan Input

Tujuan dari Perancangan Input adalah:

1. Mengefektifkan biaya pemasukan data.

2. Mencapai keakuratan yang tinggi.

3. Menjamin pamasukan data dapat diterima dan dimengerti oleh pemakai.

c. Perancangan Proses Sistem

Tujuan dari perancangan Proses sistem adalah:

1. Menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar.

2. Mengawasi proses dari sistem.

d. Perancangan Database

Penerapan database dalam sistem informasi disebut degan databse sistem. Sistem basis data (database sistem) adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

e. Tahapan Perancangan kontrol

Tujuan agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan, serta kegagalan proses sistem.

Perancangan Berbasis Web

Nugroho (2010: 468), “Aplikasi berbasis web, dirancang dan di-kembangkan untuk membantu para pengguna untuk mendapatkan fungsional-fungsional tertentu dari aplikasi yang bersangkutan serta untuk menjalankan bisnis mereka”. Para pengguna berinteraksi dengan aplikasi menggunakan saran asupan (input) seperti paling umum keyboard atau mouse memberikan asupan pada aplikasi bersangkutan.

Tujuan Perancangan

Menurut Darmawan (2013: 228), Tahapan perancangan atau desain sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan sistem (user)

2. Memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem yang secara rinsi.

Tujuan agar keberadaan sistem setelah diimplementasikan dapat memiliki kehandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.

a. Perancangan sistem harus berguna, memudahkan untuk dipahami. Hal ini berarti data harus mudah ditangkap, metode-metodenya harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.

b. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang dihasilkan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pda tahap analisis sistem.

Konsep Dasar Sistem dan Informasi

Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

Menurut McLeod, Jr dalam Diat Lanti Prasojo (2011: 152), “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”. Lalu, Menurut Davis dalam Diat Lanti Prasojo (2011: 152), “Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Adapun, Menurut Moekijat dalam Diat Lanti Prasojo (2011: 152), “Sistem adalah setiap sesuatu terrdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”. Menurut Ricard F. Neuschel dalam Rohmat Taufiq (2013: 2), Mendefinisikan bahwa “sistem sebagai urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Adapun pendekatan yang lebih menekankan pada elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Dan, Menurut Azhar Susanto dalam Rohmat Taufiq (2013: 2), “Pengertian sistem yang dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Berdasarkan definisi sistem diatas menurut para ahli dapat disimpulkan yaitu sistem secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur dan variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu dengan yang lain.

Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009: 2) mengatakan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik agar sistem dapat dibedakan dengan sistem yang lain. Berikut ini macam-macam karakteristik suatu sistem, diantaranya :

1. Komponen Sistem (component)

Yaitu dimana suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yangsaling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka disebut subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2. Batas Sistem (boundary)

merupakan pembatas atau pemisah suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

merupakan sesuatu di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan.

4. Penghubung Sistem (interface)

merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dari itu penghubung dapat juga didefinisikan sebagai tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

5. Masukan Sistem (input)

merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan tersebut dapat berupa bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi ( maintenance input), dan masukan yang diproses untuk mendapat keluaran (signal input).

6. Keluaran Sistem (output)

merupakan hasil dari pemrosesan, yang berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem (process)

merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran Sistem (Objective)

merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam sistem, agar sistem menjadi terarah dan terkendali.

Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2008) Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya yaitu :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik ( Physical System).

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain-lain.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan man machine system.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sebagai contoh adalah sistem komputer, tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Definisi Informasi

Informasi menurut pandangan para ahli diantaranya:

Tiko Iyamu dan Tefo Sekgweleo dalam International Journal of Actor-Network Theory Vol. 5 No. 3 (2013:2), “ Information system can be defined as a combination of technological resources and nontechnical artefacts that are adopted within the organisational requirements, aimed to deliver current and future states in support of specific needs of business”. Artinya “Sistem informasi didefinisikan sebagai kombinasi dari sumber daya teknologi dan artefak nonteknis yang diadopsi dalam persyaratan organisasi, bertujuan untuk memberikan negara saat ini dari masa depan dalam mendukung kebutuhan bisnis yang spesifik”. Lalu, Menurut Azar Susanto (2013: 15) dalam Rohmat Taufiq mendefinisikan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Lalu, Menurut Kusrini (2013: 15) dalam Rohmat Taufiq mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan di interpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu. Dan, Menurut Gordon B. Davis dan Margrethe H. Olson (2013: 15) dalam Rohmat Taufiq menjelaskan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Dari definisi diatas terdapat kesimpulan bahwa informasi yaitu data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan mempunyai manfaat untuk pengguna. Informasi juga memiliki sebuah komponen yang pokok dan sangat penting dalam sebuah organisasi/ instansi oleh karena itu sebuah organisasi akan berantakan karena jika terdapat informasi yang kurang berkualitas/ baik. maka dari itu perlu pentinglah pengelolaan dengan benar dalam informasi untuk kemajuan sebuah organisasinya tersebut.

Jenis-Jenis Informasi

Menurut Tata Sutabri (2004: 14) bahwa sistem informasi terdiri dari komponen komponen. Komponen tersebut berinteraksi satu dengan yang lainnya sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Berikut ini adalah jenis-jenis blok dari bangun:

1. Blok Masukan (input blok)

Input mewakili data yang masuk kedalam suatu sistem informasi,input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari komponen prosedur, logika dan model matematika yang akan manipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, mengakses, menghasilkan data.

4. Blok Keluaran (output block)

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai suatu sistem.

5. Blok Basis Data (data base block)

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainyan, tersimpan diperangakat komputer dan digunakan perangkat lunak untuk mengoperasikan.

6. Blok kendali (controlblock)

Agar informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diingikan, makaperlu pengendalian-pengendalian didalamnya.

Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 20) bahwa suatu informasi merupakan data yang telah diolah dan bermanfaat, maka dari itu ada beberapa kualitas informasi, diantaranya:

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan.

2. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan relevan bagi pemakainya, bahwa suatu informasi harus bermanfaat bagi pemakainya.

3. Tepat Waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat, karena informasi yang terlambat tidak mempunyai nilai yang baik.

Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012: 30) Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu,manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (Sepuluh) sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh

2. Luas dan lengkap

3. Ketelitian

4. Kecocokan

5. Ketepatan waktu

6. Kejelasan

7. Keluwesan

8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapat diukur

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2009) Suatu sistem informasi pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem informasi tidak memiliki tujuan, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan oleh sistem serta keluaran yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. adapun tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economic), keandalan (realibility), pelayanan langganan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (fleksibility).

1. Kegunaan

Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.

2. Ekonomi

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Kehandalan

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.

5. Keserdehanaan

Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas

Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yakub (2012: 142), Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis ( business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya ( business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan). Dan, Menurut Mulyato (2009: 125), Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang/ menganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain (bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa Analisa Sistem adalah memahami sistem dengan baik dan berlandaskan konseptual yang ada mengutamakan pada sasaran sistem yang sedang berjalan juga memberikan solusi atau memastikan perbaikan jika mengalami hal yang dapat menimbulkan masalah pada analisa suatu sistemnya.

Tahap-tahap Analisis Sistem

Menurut Mulyanto (2009: 126), Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika client sangat paham dengan masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari sistem informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang paling sulit jika client tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup terhadap pihak luar yang ingin mengetahui detail-detail proses bisnisnya. Dan, Menurut Mulyanto (2009: 129), Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah:

1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Berdasarkan 2 (dua) definisi sebelumnya maka dapat disimpulkan pada Tahap-tahap analisis sistem adalah hal yang sangat penting karena melalui tahap-tahap analisis sistem ini dapat mengurangi penyebab kesalahan mengakibatkan masalah yang tak ingin dihadapi dan tidak diinginkan yaitu dengan langkah-langkah yang ditentukan/ ditetapkan dan harus dilakukan oleh seorang analis sistem.

Konsep Dasar Teknologi Informasi

Untuk mengetahui pengertian teknologi informasi terlebih dahulu kita harus mengerti pengertian dari teknologi dan informasi itu sendiri. Berikut ini pengertian beberapa ahli teknologi informasi menurut para ahli:

a. Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins (2005) mereka mendefinisikan Teknologi Informasi adalah kombinasi dari teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk memproses dan menyimpan teknologi komunikasi informasi untuk melaksanakan distribusi informasi.

b. Menurut Daryanto (2010: 3), Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

Didapat kesimpulan diatas dari pengertian menurut para ahli, Teknologi Informasi yaitu suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.

Teori Khusus

Persediaan Barang

Definisi Persediaan

Menurut Dr Waluyo, Msc, M.M,I, Akt (2008: 66) Pada umumnya persediaan mencakup barang jadi yang telah diproduksi atau barang dalam penyelesaian, termasuk bahan dan perlengkapan yang didunakan dalam proses produksi. Dalam perusahaan dagang, persediaan meliputi barang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, sedangkan dalam perusahaan jasa , persediaan termasuk biaya jasa seperti upah dan biaya operasional. Lalu, Mwnurut Agus Ristono (2013 : 1-2), Persediaan merupakan suatu model yang umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan usaha pengendalian bahan bakumaupun barang jadi dalam suatu aktifitas perusahaan. Inventory atau persediaan adalah suatu teknik untuk manajemenmaterial yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu permintaan yang terjadi dan biaya-biayayangterkait dengan penyimpanan, serta biaya apabila terjadi kekurangan persediaan (short age).

Berdasarkan menurut para ahli, dapat disimpulkan. jadi persediaan barang adalah aktivitas yang meliputi barang milik dengan maksud untuk dijual dalam suatu.

Tujuan Pengelolaan Persediaan

Menurut Agus Ristono (2013: 4-5), Adapun tujuan pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut :

a. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumendengan cepat (memuaskan konsumen).

b. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agarperusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinyaproses produksi. Hal ini dikarenakan alasan :

1. Kemungkinan barang (bahan baku danpenolong)menjadi langka sehingga sulit untuk diperoleh.

2. Kemungkinan supplierterlambat mengirimkan barang yang dipesan.

c. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.

d. Menjaga agar pembeliaan secara kecil-kecilan dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi SWOT

Jogiyanto (2010: 46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Lalu, Menurut David (Fred R. David, 2008: 8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan. Kemudian, Menurut Suyatno Risza (2010: 174), “SWOT adalah suatu penelaahan yang dimulai dengan pemantauan perubahan lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan sehingga kita dapat memahami gambaran yang tepat tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya”. Dan, Menurut Sunarya dkk dalam bukunya Kewirausahaan, ada beberapa hal yang harus dilakukan pada kegiatan pemasaran, yaitu analisis pasar, adalah suatu prosess penilaian yang meliputi segmentasi pasar, riset pemasaran, dan peramalan penjualan produk dalam strategi pemasaran di pergunakan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Treat) sebagai berikut  :

1. Kekuatan (Strenght)

Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, efesien, dan tepat sasaran.

2. Kelemahan (Weakness)

Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan diri dan kelemahan perusahaan sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan-perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan, dan juga menganalisis kelemahan-kelemahan pesaing terdekat agar dapat “dimanfaatkan” secara wajar untuk kepentingan bisnis.

3. Peluang (Opportunity)

Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada.

4. Ancaman (Treat)

Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

Kesimpulan berdasarkan definisi-definisi dan tambahan sedikit mengenai analisis SWOT di atas dikatakan mengenai analisis SWOT adalah penilaian terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dimiliki oleh suatu organisasi dan dijadikannya peluang untuk meningkatkan pada kualitas juga kuantitas perusahaan/ organisasi yang bersangkutan.

Tujuan Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (2011:197), “tujuan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.”

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Shivani dan Vidhi dalam jurnal IJECSE Vol. 2 No. 1 (2012: 176), “ Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure, implementation details and knowledge of internal paths of the software. testing is based entirely on the software requirements and specifications”. Artinya “Pengujian kotak hitam adalah teknik pengujian perangkat lunak di mana fungsi dari perangkat lunak di uji tanpa melihat struktur kode internal, rincian pelaksanaan dan jalan pengetahuan internal perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak didasarkan sepenuhnya pada persyaratan dan spesifikasi”.

Sementara itu, menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti dalam jurnal IJESA Vol. 2 No. 2 (2012: 29 ), “Blackbox testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification. Blackbox testing not concern with the internal mechanisms of a system, these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions”. Artinya “Pengujian kotak hitam juga disebut sebagai uji fungsional, teknik pengujian fungsional yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi. Pengujian kotak hitam tidak mengenai dengan mekanisme masukan sistem, ini adalah fokus hanya pada keluaran yang dihasilkan dalam menanggapi masukan yang dipilih dan kondisi eksekusi”. Roger S. Pressman (2010) memaparkan bahwa pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox memungkinkan pengembang rekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian blackbox bukan merupakan alternatif dari teknik whitebox, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode whitebox. Ia juga mengungkapkan bahwa pengujian blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan Interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas mengenai black box testing menurut para ahli, dapat disimpulkan yaitu black box testing merupakan metode penguji suatu data pada spesifikasi perangkat lunak fungsinya ialah untuk mengetahui apakah perangkat akan berjalan dengan baik dan benar.

UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML

Menurut Widodo, (2011: 6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. Lalu, Menurut Nugroho (2009: 6), ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Kemudian, Menurut Chonoles dalam buku milik Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati (2011: bab 1) mengatakan bahwa sebagai bahasa UML memiliki sintaks dan semantiks. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan–aturan yang harus diikuti, dan bagaimana elemen pada model–model yang ada berhubungan satu sama lain mengikuti standar yang ada yang berarti UML tidak hanya sekedar gambar dan diagram belaka, namun juga menceritakan konteksnya. Adapun, Booch (2005: 7) mengatakan bahwa UML adalah Bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya digunakan untuk menggambarkan dan membangun, dokumen artifak dari software–intensive system. Dan, menurut Nugroho (2010: 6) juga memaparkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Bisa dikatakan dan disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa pemodelan standar untuk pembuatan perancangan sebuah software sehingga mudah dan dipahami, bagi seorang programmer dalam membangunnya suatu alur program dan arsitektur.

Bangunan Dasar Metodologi UML

Booch (2005: 7) mengatakan bahwa “ UML is a standard language to create a design software. UML is usually used to describe and establish, document the artifacts of a software-intensive system”. Artinya “UML adalah Bahasa standar untuk membuat rancangan software. UML biasanya digunakan untuk menggambarkan dan membangun, dokumen artifak dari software–intensive system”. dan Menurut Nugroho (2010: 117). Bangunan dasar metodologi UML (Unified Modeling Language) menggunakan bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/ perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

a. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

1. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

2. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

b. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

1. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

2. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

3. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

4. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

Penulis berkesimpulan berdasarkan menurut para ahli diatas mengenai Bangunan Dasar Metodologi UML pada Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML) ini merupakan metode pemodelan baik digunakan karena beorientasi objek dan berbasis visual. Pemodelan menggunakan UML berlandaskan pemodelan objek yang berfokus pada definisi struktur statis dan model suatu sistem informasi yang dinamis pada pendefinisian data dan model ada proses yang tujuannya juga termasuk pada pengembangan tradisional.

Alat Bantu Perancangan

XAMPP

Nugroho (2013: 74) mengemukakan pendapat bahwa XAMPP merupakan paket PHP server yang berbasis Open Source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas Open Source. Dan, Menurut Madcoms (2010: 341), sekarang ini banyak paket software instalasi web server yang disediakan secara gratis diantaranya menggunakan XAMPP. Dengan menggunakan paket software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa instalasi software pendukung web server, yaitu Apache, PHP, phpMyAdmin, dan database MySQL.

Menurut ke 2 (dua) para ahli diatas,didapatnya kesimpulan bahwa XAMPP yaitu paket aplikasi berbasis open source digunakan pada server untuk bahasa pemprograman web berbasis PHP dengan tambahan fitur penunjang databasenya.

PHP

Menurut Arief (2011: 43) PHP adalah Bahasa server-side –scriptin yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan format HTML. Dan, Nugroho (2009: 113) juga mengatakan "PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website, PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server web".

Terdapat kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa script yaitu salah satunya unsur yang dibutuhkan guna membangun program atau website.

PHPMyAdmin

Arief (2011: 429) juga mengatakan bahwa PhpMyAdmin adalah salah suatu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL. Dan menurut, Nugroho (2010: 88), "PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan bahasa pemprograman PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL". Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki-nya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Beberapa pada pendapat diatas terdapat kesimpulan bahwa PhpMyAdmin merupakan aplikasi/ software yang berguna untuk pengolahan berbagai database MySQL tambahan pendukung aplikasi XAMPP.

MySQL

Madcoms (2011: 12) " MySQL is one type of database server that is very well known. MySQL including RDBMS (Relational Database Management System) through the more popular Web programming ". Yaitu MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”.

Yaitu MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Managemen Sistem) lebih populer lewat kalangan pemograman Web”. dan Menurut Raharjo (2011: 21) MySQL adalah RDBMS atau server database yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user. Kemudian, menurut Alexander F. K. Sibero (2011: 97), berpendapat bahwa MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.

Pada paragraf di atas menurut para ahli, dapat diartikan bahwa MySQL merupakan suatu software/ program yang sifatnya yaitu open source berguna untuk membuat/ membangun sebuah database.

2.2.6 Adobe Dreamweaver

Menurut Thirugnana dan Dhenakaran di dalam IJARCSSE Vol. 2 No. 11 (2012: 190), “ Dreaweaver is a web development tool, originally created by Macromedia. Initial versions of the application served as simple WYSIWYG (What You See Is What You Get) HTML editors but more recent versions have incorporated notable support for many other web technologies such as CSS, JavaScript, and various server-side scripting frameworks” . Artinya “Dreamweaver adalah alat pengembangan web yang aslinya di buat oleh Macromedia, versi awal dari aplikasi ini lebih biasa di kenal dengan istilah WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang tidak berurusan dengan tag HTML, namun versi yang terbaru telah memasukkan dukungan penting untuk beberapa teknologi pengembangan web seperti CSS, JavaScript, dan berbagai server kerangka website

Elisitasi

Definisi Elisitasi

Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012: 66) berkata, “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem. Dan, Menurut Guritno (2011: 302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.”

Pada Kesimpulan diatas bisa dikatakan bahwa elisitasi merupakan suatu rancangan berupa daftar-daftar fungsi dan suatu sistem seperti pada apa yang diinginkan mengenai sistem baru juga seperti apa juga pengembangan itu yang diperlukan.

Tahapan Elisitasi

Menurut Guritno dan kawan-kawan (2011: 302) elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Elisitasi tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

a. M pada MDI berarti Mandatory (Penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

b. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi tahap III

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :

a. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atauteknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

b. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

c. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi tiga pilihan, yaitu :

1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement harus dieleminasi.

2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

3. Low (L): Mudah dikerjakan.

Final Draft Elisitasi

Final Draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai konsep dasar pembuatan suatu sistem yang dikembangkan.

Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Leffingwel dalam Siahaan (2012: 67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk:

1 Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries). Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan olehseberapa dalam dan luas pengetahuan developerakan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkupdan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta usecase bergantung pada pemilihan batasan.

2 Mengenali siapa saja pemangku kepentingan. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagiandari proses elisitasi adalah menidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

3 Mengenali tujuan dari sistem yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai. Tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

Tahapan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Sommerville and Sawyer dalam Siahaan (2012: 75), berikut ini bagaimana melakukan tahapan elisitasi kebutuhan:

1 Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka. Menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

2 Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

3 Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

4 Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus, dan pertemuan tim.Meminta partisipasi dari banyak pihak sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan bias atau semu yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari stakeholder dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

5 Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak jelas dan menyelesaikannya.

6 Membuat skenario penggunaan untuk membantu user mengidentifikasi kebutuhan utama.

Masalah dalam Elisitasi

Menurut Nuseibeh dan Eastbrook dalam Siahaan (2012: 68), menjelaskan bahwa tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yakni:

1. Masalah ruang lingkup

User menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

2. Masalah pemahaman

Hal tersebut terjadi ketika user tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit atau tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

3. Masalah perubahan

Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu dan mencegah sistem menjadi usang. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem ( system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

Definisi Prototype

Menurut Dermawan (2013:229), Prototipe adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Berikut tahapan-tahapan prototipe: (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi: 2014)

1. Identifikasi kebutuhan pemakai yang paling mendasar

2. Membangun prototype

3. Menggunakan prototype

4. Merevisi dan meningkatkan prototype

5. Jika prototipe lengkap menjadi sistem yang dikehendaki, proses iterasi dihentikan

Kelebihan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014) prototy pememiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype : (Mustakini, 2009:526 dalam Winiarti Prastiwi:2014)

1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer

2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype

3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik

Kekurangan Prototype

Menurut Mustakini dalam Winiarti Prastiwi (2014), prototype memiliki kekurangan, berikut kekurangan dari prototype :

1. Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan, dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya.

2. Jika klien merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai kualitas yang seharusnya.

3. Developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat. Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Kustiyaningsih (2011: 146), berpendapat bahwa “Database adalah struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Dari definisi di atas terdapat tiga hal yang berhubungan dengan basis data (database), yaitu sebagai berikut :

a. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database).

b. Simpanan permanen (storage) untuk menyimpan basis data tersebut. Simpanan ini merupakan bagian teknologi perangkat keras yang digunakan di sistem informasi. Simpanan permanen yang umumnya digunakan berupa hard disk.

c. Perangkat lunak untuk memanipulasi basis datanya. Perangkat lunak ini dapat dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak ini disebut dengan DBMS (Data Base Management System).

‘Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa database adalah wadah atau tempat yang digunakan untuk menyimpan data yang disimpan secara sistematis pada suatu komputer sehingga mampu mengelola informasi dengan optimal.

Model Database

Kadir (2014:229) menjelaskan "Model data adalah sekumpulan konsep terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antar data, dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi".

Model data yang umum pada saat ini ada empat macam, yaitu:

1. Model data hirarki

Model ini sering kali dijabarkan dalam bentuk pohon terbalik. Didalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing-masing berupa satu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya dapat memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah anak.

2. Model data jaringan

Model data jaringan menyerupai model hirarki, dengan perbedaan:

a. Tidak mengenal akar,

b. Jika dibandingkan pada model data sebelumnya, maka pada model ini setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua.

3. Model data relasional

Model data relasional menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang biasanya disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom.

4. Model data berbasis objek

Model data berbasis objek adalah model data yang menerapkan teknik pemrograman berorientasi objek.

Komponen Database

Menurut Oktavian (2010:62), “database terbentuk dari beberapa komponen”. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database:

1. Table

Table atau tabel adalah sekumpulan data dengan struktur yang sedemikian rupa, terbentuk dari record dan field. Istilah tabel disini berbeda dengan istilah penggunaan tag table pada HTML, walaupun secara visual hampir sama.

2. Field

Field adalah atribut dari objek yang memiliki tipe data tertentu. Sebuah tabel dapat terdiri dari beberapa field dan record. Apabila digambarkan secara visual, maka hubungan tabel, field dan record.

3. Record

Record adalah sekumpulan field yang membentuk suatu objek tertentu.

Untuk dapat mengelola data di dalam database, diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu:

a. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.

b. DML (Data Manipulation Language) yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah dan menghapus baris dan table.

c. DCL (Data Control Language) yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.

Literature Review

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan pengembangan ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Susanto (2013) yang berjudul “Analisa Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Barang Berbasis Web pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS” . Pada penelitian tersebut terdapat kesimpulan bahwa sistem penerimaan dan pengeluaran barang pada PT. PANCA PRIMA EKABROTHERS memiliki kendala di sistem gudang yang hanya dikerjakan dengan menggunakan excel dan pengarsipannya tidak teratur dengan secara baik, hal ini dapat menyebabkan laporan yang dihasilkan memerlukan waktu cukup lama dan dalam pengolahan data.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011) yang berjudul “Analisa Sistem Informasi Inventory Control di PT. Panarub Industri”. Yaitu penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa pada pengecekan barang juga sering terjadi kesalahan dalam penginputan data yang berulang-ulang dikarenakan pengecekan yang masih sangat manual. Agar proses pada pengolahan barang jadi berjalan dengan baik dan juga akurat, maka perlunya perencanaan yang sangat matang mengenai sistem informasi pada pengolahan data yang didukung oleh sistem secara terkomputerisasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Choirul Munawar (2011) yang berjudul “Desain Sistem Informasi Persediaan Barang Produksi Pada PT. Panarub Industry”. Mengenai penelitian ini terdapat kesimpulan bahwa bagian pengolahan persediaan barang masih menggunakan semi komputer, yaitu dengan menggunakan Ms. Excel dalam pembuatan laporannya, sehingga laporan yang dihasilkan bisa terjadinya kurang memuaskan dan informasi tidak tepat pada waktu dengan adanya sistem persediaan barang produksi yang juga baik dan terencana diharapkan dengan efektif dan efisien dalam produksi, hal untuk dilakukan guna menghindari ketidak akuratan informasi mengenai persediaan barang tersebut didalam proses industri.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Muslimin (2011) yang berjudul “ Analisis Sistem Informasi Persediaan Barang Produksi pada PT. Kawat Mas”. Dalam penelitian ini terdapat kesimpulan yaitu pada perusahaan dalam kelancaran proses pada persediaan yang selama ini sudah berjalan cukup dengan baik namun tidak terupdate dalam pemberian informasinya baik sehingga dalam pengambilan keputusannya juga sering terjadi keterlambatan, pengolahan, untuk memperbaiki bagian sistem yang berjalan maka diusulkan sistem tersebut yang lebih baik dari sebelumnya.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Eko Susilo (2009) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Data Warehouse Bagian Raw Material pada PT IRC Inoac Indonesia RGD". Yaitu pada permasalahan yang dihadapi di bagian Raw Material dalam penginputan data dalam sistem laporan di PT. IRC Inoac Indonesia adalah juga sering terjadinya pengulangan pemakaian bahan pada lot yang samadan banyaknya IP jenis produk masih belum terdapat katalog, tidak up to date nya juga bahan setelah habis pakai dipakai mengakibatkan proses penginputan berjalan cukup lama. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dibuatkan program yg berguna agar bahan langsung berkurang pada waktu di ambil tanpa menunggunya proses konfirmasi dari si atasan.

BAB III

ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Analisis Organisasi

Sejarah Berdirinya Perusahaan

Toray merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar di Jepang yang bergerak dalam berbagai bidang Industri , salah satu diantaranya adalah Industri Tekstil yang merupakan cikal bakal dari Toray Industri , Nama Toray berasal dari Toyo yaitu nama Perusahaan Rayon yang merupakan produk awal dari Perusahaan tersebut , dari keduanya digabung yang kemudian dikenal dengan nama Toray .

Toray telah memperluas usahanya di berbagai negara seperti : Indonesia , Malaysia , Singapura , Thailand , China , Vietnam , Amerika Serikat.

Di Indonesia Toray bergerak dalam bidang Serat Sintetis dan Tekstil dengan membuka beberapa perusahaan misalnya di Tangerang PT ITS , PT ISTEM, PT ACTEM , PT OST , PT PNR . PT TEXFIBRE ( Purwakarta ), PT CENTEX ( Cibinong ) , PT EASTERNTEX ( Surabaya ) dan di Jakarta PT JABATO ( Jakarta Bali Tokyo ) yang merupakan jasa transportasi untuk melayani orang - orang Jepang.

PT ITS merupakan yang tersebar diantara Perusahaan yang ada di luar Jepang .PT ITS didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971 dengan Surat Ijin Presiden NO. 1329/Pres/2/1971 / tanggal 26 Februari 1971 dan Surat Keputusan Menteri No. 331/M/SK/VI/71 tanggal 13 Juli 1971 dalam rangka di keluarkanya undang - undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA).

Modal dasar yang dipakai sebesar 54,8 Milion US $ dengan kepemilikan saham terdiri dari Toray Industries Inc. (65,5 % ), Mitsui & Co Itd ( 19,9 % ) PT Eastemtex ( 14,6 % ) .

Produksi awal perusahaan ini di mulai pada tanggal 15 Agustus 1973 sebesar 184 ton / bulan Nylon Filament dan Staple Fibre , kemudian bertambah menjadi : Nylon Filament 610 ton / bulan dan Polyester Fibre 1220 ton/bulan pada tanggal 01 November 1974 , jumlah produksi tersebut di atas sudah sesuai dengan kapasitas mesin terpasang pada waktu itu .

PT ITS diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 04 Agustus 1976 , peresmian ini dilakukan setelah lima tahun didirikan dan melakukan kegiatan produksi.

Untuk memudahkan kegiatan operasional PT ITS mendirikan kantor pusat di Summitmas Tower lantai 3 ( tiga ) no. 61-62 jalan Jendral Sudirman Jakarta , baik di kantor pusat Jakarta maupun di pabrik Tangerang di pimpin oleh Presiden Direktur . Tetapi di dalam segi operasional produksi di pabrik di pimpin oleh Kepala pabrik.

Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang mempelopori produksi benang dan serat sintetis ( Synthetics Fibre) PT Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahaan pionir untuk hasil produksinya , dalam rangka mengisi pembangunan lima tahun pemerintah Indonesia . Dengan berdirinya dan berproduksinya pabrik tersebut maka benang Nylon (Nylon Filament Yarn) dan Serat Polyester (Staple Fibre) yang tadinya biasanya di import dari luar negeri secara berangsur - angsur pembelian dari luar negeri dapat dikurangi . Sehingga produksi pabrik ini merupakan penghematan devisa bagi negara .

Sebagaimana diketahui bahwa untuk sekarang ini produksi serat alam mengalami kendala yang besar dikarenakan adanya keterlibatan iklim , dimana untuk menghasilkan serat alam yang baik diperlukan kondisi iklim tertentu dan membutuhkan media pengembang biakan area pertanian yang luas . dengan adanya kendala tersebut maka kebutuhan bahan bakar tekstil baik kuantitas maupun kualitas jelas tidak akan terpenuhi .

PT ITS dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil , khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri , disamping untuk membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran yang menjadi masalah besar di Indonesia . Ini merupakan kebanggaan bagi perusahaan yang telah dapat memberikan sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan turut serta dalam usaha-usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia .

Hasil Produksi dan Sasarannya

PT ITS secara terus menerus menerima melakukan pengembangan baik dari segi jumlah produksi maupun jenis produksi.

Mengikuti situasi dan perkembangan pasar (Market), sehingga hasil produksi saat ini adalah:

Nylon Filament Yam 1350 Ton/ M

Polyester Staple Fibre 6000 Ton/ M

Polyester Filament Yam 1250 Ton/ M

Dari hasil produksi ini diutamakan untuk kebutuhan konsumen pabrik-pabrik tekstil didalam negeri sedangkan sekitar 10-20 % untuk kebutuhan luar negeri. Bahan baku utama untuk membuat benang Nylon ( Nylon Filament Yarn) adalah Caprolactam, dan untuk membuat serat Polyester (Sythctics Fibre) dan benang Polyester (Polyester Filament Yarn) adalah Pure Terepphtalic Acid Ethyline Glycal.

Lokasi dan Layout Pabrik

PT ITS terletak di jalan Moch. Toha Pasar Baru Tangerang ini sangat tepat untuk daerah industri karena beberapa pertimbangan antara lain :

1) Lokasi tanah yang luas yang terletak di daerah industri, sehingga mudah untuk melakukan pengembangan pabrik.

2) Bahan baku mudah diperoleh karena dekat dengan pusat perekonomian.

3) Transportasi mudah dan cepat karena tersedianya jalan-jalan bebas Hambatan dan dekat dengan Pelabuhan laut maupun Bandara Internasional.

4) Pasar yang baik, karena konsumen PT ITS sekitar 80 % berada di Jawa Barat dan sekitarnya.

5) Mudah mendapatkan tenaga kerja yang terdidik maupun terlatih. karena berada di kawasan kota industri maupun dekat dengan pusat pemerintahan.

6) Tersedianya sumber air yang cukup karena terletak di sepanjang aliran sungai Cisadane.

7) Fasilitas listrik maupun gas mudah di dapat meskipun saat ini PT ITS memakai diesel sendiri.

PT ITS terletak diatas tanah seluas 521.310 M2 dengan luas bangunan176.023 M2.

Struktur Organisasi

Banyak pendapat yang berlainan tentang rumusan dari organisasi, akan tetapi secara umum rumusan dari organisasi dapat dirumuskan sebagai struktur pembagian kerja dan tata hubungan kerja antara kelompok orang untuk pembagian dan tata hubungan kerja antara kelompok orang untuk bekerja satu sama lain dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Bagi perusahaan besar seperti PT ITS. masalah pengelolaan manajemen merupakan suatu hal yang sangat memegang peranan dalam kelancaran produksi serta penyaluran (distribusi) hasil produksinya kepada konsumen.

Oleh karena itu PT ITS memerlukan struktur organisasi yang khusus bentuk dan tujuannya . Struktur organisasi PT ITS merupakan struktur organisasi garis dan staff yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi pengelolaan membawahi pengelolaan Administrasi dan Produksi.

A. PENGELOLAAN ADMINISTRASI

1) Divisi General/Purchase :

a. Departement Personel / General

b. Departement Raw M/T Fuel

c. Departement Stock Control

2) Divisi Finance/Accounting

a. Departement Accounting

b. Departement Finance

3) Divisi Computer / Information

a. Departemen Computer / Information

4) Divisi Sales

a. Departement Fiber

b. Departement Filament

c. Departemen Sales ADM

d. Departemen Logistics

B. PRODUKSI

1) Departemnt Technical

2) Departement Nylon FY.

3) Departement Polyester

4) Departement Engineeri

ITS Organization

Gambar 3.1 struktur PT Indonesia Toray Synthetics

Tugas dan Tanggung Jawab

1. President

a) Bertanggung jawab terhadap kemajuan perusahaan dan mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan.

b) Memimpin perusahaan dan mengawasi kelancaran perusahaan sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan.

c) Melakukan hubungan dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah yang bertujuan untuk kelancaran perusahaan.

d) Menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan.

2. Purchase/ General

a) Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang (inventory ,material, dll)

b) Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol (FIFO atau ERP/ MRP).

c) Melakukan pemilihan/ seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan.

d) Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan.

e) Memastikan kesediaan barang/material melalui mekanisme audit/ cotrol stock, dll.

3. Finance/ Accounting

a) Melakukan pengaturan keuangan perusahaan.

b) Melakukan penginputan semua transaksi keuangan ke dalam program.

c) Melakukan transaksi keuangan perusahaan.

d) Melakukan pembayaran kepada suplier.

e) Mengontrol aktivitas keuangan/ transaksi keuangan perusahaan

4. Sales

a) Melaksanakan kegiatan penjualan melalui telepon terhadap target konsumen (perusahaan-perusahaan perdagangan dan industri, kantor-kantor pemerintah, asosiasi perkumpulan keagamaan, olahraga, sosial, konsulat) secara sistematik, serta melengkapi laporan kegiatan untuk setiap hubungan yang dilakukan.

b) Memelihara semua hasil analisis penjualan yang telah dibuat, atas persetujuan pimpinan, dalam melaksanakan kerjasama dengan perwakilan perusahaan lain dalam memperoleh peluang usaha, melakukan penjualan bersama, mendiskusikan strategi dan sebagainya.

c) Melakukan tindak lanjut pelayanan, untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

d) Melakukan tindak lanjut setiap kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh peluang usaha pada saat mendatang.

e) Menghubungi humas setiap saat dan memberikan bantuan apabila diperlukan, misalnya dalam memberikan hadiah-hadiah promosi kepada para pelanggan.

f) Melaksanankan kegiatan pemasaran lainnya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh manajer penjualan.

5. Factory

a) Mengelola Pabrik dan seluruh aset sumber daya yang berada dibawah pengawasannya.

b) Menyusun rencana dan anggaran tahunan.

c) Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengolahan serta aspek lainnya agar mutu dan effisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan biaya yang ekonomis.

d) Menciptakan/menumbuhkan “Sense of Belonging” kepada seluruh personil.

e) Dapat mengantisipasi kejadian yang mungkin merugikan perusahaan.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Adapun konfigurasi sistem yang digunakan pada sistem yang berjalan yaitu:

1. Perangkat Keras (Hardware)

a). Bagian pada pegawai IS (Informasi sistem) di ruang system Information (pengelolaan data dan informasi)

- Laptop ASUS custom (modifikasi)

• Processor: intel i7 Haswell (4th generation)

• Ram : 8GB

• GPU : Nvidia GT 640m

• Storage: 1TB

b). Bagian pada Pegawai persediaan barang (pelaporan kegiatan pada sistem persedia)

- Komputer Desktop

• Processor: intel Core 2 Duo

• Ram: 2GB

2. Perangkat Lunak (Software)

a) Windows 7 Ultimate Service Pack 1 32 Bit

b) Microsoft Word 2010

c) Microsoft Excel 2010

d) Browser Google Chrome

3. Hak Akses (Brainware)

- Semua pegawai PT. indonesia Toray Synthetics

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Susunan UML Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Languange (UML) untuk menggambarkan rancangan prosedur sistem yang berjalan.

Use Case Diagram

Gambar 3.2 Diagram Use Case

  • Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang berjalan saat ini:

a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada Sistem Persediaan Barang.

b. 4actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staf Produksi, Staf Warehouse, Sales, Customer.

· Hasil produksi oleh staf produksi, barang disimpan oleh staf warehouse, kemudian dilaporkan ke sales sebagai konfirmasi bahwa barang telah siap, lalu staf warehouse melanjutkan pengecekannya dengan mengupdate stok barang yang sales butuhkan, tahap selanjutnya Repacking order dan pengiriman order, selanjutnya customer sebagai penerimaan order.

Activity Diagram

Gambar 3.3 diagram Activity

  • Berdasarkan gambar Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :

a. 1 Initial Node, objek yang diawali.

b. 7Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 Final State, objek yang diakhiri.

· Dimulai pada staf produksi menghasilkan produksinya, diberikan pada staf warehouse untuk disimpan, Staf warehouse memberi tahu pada sales bahwa barang siap, setelah itu sales mengkonfirmasi barang apa yang dibutuhkan, kemudian staf Warehouse melanjutkan tugasnya yaitu mengupdate stok barang, lalu barang menjadikan sebuah order untuk di cek kembali, untuk pengiriman order, dan customer melakukan penerimaan order.

Sequence Diagram

Gambar 3.4 diagram Sequence

  • Berdasarkan gambar Sequence Diagram yang berjalan saat ini:

a. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staf Produksi, Staf Warehouse, Sales, Cuustomer.

b. 6 message Spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

· Dari staf produksi memberikan hasil produksi ke staf Warehouse yang melakukan penyimpanan barang yang telah ada pada pengisian form stok barang, lalu sales melihat barang dengan mengkonfirmasi barang sebagai laporan untuk kembali diihat oleh staf warehouse, sehingga terjadi pengupdatean barang, lalu terjadilah repacking barang untuk pengiriman order, setelah itu mengisi form order untuk penerimaan order bisa langsung diterima oleh customer.

Analisis Sistem yang Berjalan

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght), kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Treath).

Tabel 3.1 Analisis SWOT faktor internal

<tbody> </tbody>

Faktor strategi internal

Strengths

Weakness

1.

PT Indonesia Toray Synthetics selalu terjaga kualitas produknya.

1.

Tidak semua bagian dalam pada PT ITS mengunakan system yang sudah terkomputerisasi.

2.

PT ITS memiliki standar kerja operasional yang tinggi, dimana standar kerja tersebut sangat berguna untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

2.

Belum terintegrasinya sistem yang dimiliki Perusahaan untuk pengelelolaan sumber daya yang ada.

3.

PT ITS memiliki karyawan yang terampil.

3.

Pada bagian Server terkadang memiliki masalah pada bagian jaringan yang kurang stabil.

Tabel 3.2 Analisis SWOT faktor eksternal

<tbody> </tbody>

Faktor strategi eksternal

Opportunity

Threath

1.

Perusahaan memiliki perdagangan global, yang juga terjadi adanya pada investasi dari pihak asing sehingga akan menambahkan hubungan dengan perusahaan secara luas.

1.

Dengan adanya pihak asing/ luar yang ada di dalam perusahaan tersebut yaitu memungkinkan akan menimbulkan terjadi efek tidak baik secara langsung ataupun tidak langsung.

2.

PT ITS merupakan salah satu perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam skala nasional.

2.

Ancaman virus, spyware, malware, dan cracker yang dapat membuat kinerja sistem menjadi lebih lama dalam hal pemprosesan data.

3.

Terletak di daerah perkotaan.

3.

Ancaman para pesaing dalam dunia bisnis menawarkan produk dengan karakteristik yang relatif sama bahkan telah cukup lama menjadi Kompetitor

Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2 di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

Tabel 3.3 Strategi S-O

<tbody> </tbody>

Faktor Internal

Faktor eksternal

Strength

Opportunity

1

PT Indonesia Toray Synthetics selalu terjaga kualitas produknya.

1

Perusahaan memiliki perdagangan global, yang juga terjadi adanya pada investasi dari pihak asing sehingga akan menambahkan hubungan dengan perusahaan secara luas.

2

PT ITS memiliki standar kerja operasional yang tinggi, dimana standar kerja tersebut sangat berguna untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

2

PT ITS merupakan salah satu perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam skala nasional.

3

PT ITS memiliki karyawan-karyawan yang terampil.

3

Terletak di daerah perkotaan.

Strategi S-O

1.

Terus menjaga reputasi baik untuk Perusahaan dan tetap menjalin hubungan baik sosialisasi,dsb. Maka akan terjadinya kepercayaan yang baik juga tentunya.

2.

Mengoptimalkan pelaksanaan standar kerja operasional yang telah tersedia untuk meningkatkan kualiatas juga mengoptimalkan sumber daya manusianya.

3.

Mengadakan peningkatan sarana infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki khususnya untuk pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan.

Tabel 3.4 Strategi S-T

<tbody> </tbody>

Faktor Internal

Faktor eksternal

Strength

Threath

1

PT Indonesia Toray Synthetics selalu terjaga kualitas produknya.

1

Dengan adanya pihak asing/ luar yang ada di dalam perusahaan tersebut yaitu memungkinkan akan menimbulkan terjadi efek tidak baik secara langsung ataupun tidak langsung.

2

PT ITS memiliki standar kerja operasional yang tinggi, dimana standar kerja tersebut sangat berguna untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

2

Ancaman virus, spyware, malware, dan cracker yang dapat membuat kinerja sistem menjadi lebih lama dalam hal pemprosesan data.

3

PT ITS memiliki karyawan-karyawan yang terampil.

3

Ancaman para pesaing dalam dunia bisnis menawarkan produk dengan karakteristik yang relatif sama bahkan telah cukup lama menjadi Kompetitor

Strategi S-T

1.

Mengevaluasi peraturan-peraturan yang ada di dalam perusahaan, sehingga mampu memperbaiki kinerja, proses dan sumber daya manusia yang ada.

2.

Pemasangan keamanan sistem dengan penggunaan firewall, antivirus, serta melakukan pengecekan dan maintenance sistem secara berkala serta melakukan back-up data agar data yang ada tetap terjaga.

3.

Harus selalu melakukan pembaharuan teknologi secara berkala sesuai kebutuhan agar dapat menghadapi persaingan, khususnya baik dari segi software ataupun hardware.

Tabel 3.5 Strategi W-O

<tbody> </tbody>

Faktor Internal

Faktor eksternal

Weakness

Opportunity

1

Tidak semua bagian dalam pada PT ITS mengunakan system yang sudah terkomputerisasi.

1

Perusahaan memiliki perdagangan global, yang juga terjadi adanya pada investasi dari pihak asing sehingga akan menambahkan hubungan dengan perusahaan secara luas.

2

Belum terintegrasinya sistem yang dimiliki Perusahaan untuk pengelelolaan sumber daya yang ada.

2

PT ITS merupakan salah satu perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam skala nasional.

3

Pada bagian Server terkadang memiliki masalah pada bagian jaringan yang kurang stabil.

3

Terletak di daerah perkotaan.

Strategi W-O

1.

Mengembangkan sistem informasi khususnya pada database yang terintegrasi termasuk menyempurnakan sistem yang berjalan. Hal ini bisa dengan mengoptimalkan kinerja pada bidang terkait.

2.

Melakukan evaluasi dan pengoptimalan penggunaan teknologi informasi.

3.

Mengembangkan aplikasi terkomputerisasi untuk memudahkan proses khususnya yang memerlukan data dalam jumlah besar.

Tabel 3.6 Strategi W-T

<tbody> </tbody>

Faktor Internal

Faktor eksternal

Weakness

Threath

1

Tidak semua bagian dalam pada PT ITS mengunakan system yang sudah terkomputerisasi.

1

Dengan adanya pihak asing/ luar yang ada di dalam perusahaan tersebut yaitu memungkinkan akan menimbulkan terjadi efek tidak baik secara langsung ataupun tidak langsung.

2

Belum terintegrasinya sistem yang dimiliki Perusahaan untuk pengelelolaan sumber daya yang ada.

2

Ancaman virus, spyware, malware, dan cracker yang dapat membuat kinerja sistem menjadi lebih lama dalam hal pemprosesan data.

3

Pada bagian Server terkadang memiliki masalah pada bagian jaringan yang kurang stabil.

3

Ancaman para pesaing dalam dunia bisnis menawarkan produk dengan karakteristik yang relatif sama bahkan telah cukup lama menjadi Kompetitor

Strategi W-T

1.

Menjaring sumber daya manusia yang kompeten/ cakap, di bidangnya masing-masing.

2.

Meningkatkan keamanan system untuk mencegah adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

3.

Membuat prosedur atau standar kerja yang efisien dan selalu tetap menjaga kualitas yang dimiliki PT. Indonesia Toray Synthetics.

Analisis Masukan, Analisis Proses, Analisis Keluaran

1. Analisis Masukan

a. Nama Masukan : Penyimpanan Barang

Fungsi : Sebagai data penyimpanan pada persediaan barang ke Warehouse

Sumber : Staf Produksi

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap Permintaan

Keterangan : Berisi data permintaan barang yang sudah terisi.

b. Nama Masukan : Surat Jalan

Fungsi : Sebagai data yang menunjukkan jumlah stok barang yang diterima di warehouse untuk disimpan.

Sumber : Warehouse

Tujuan: mengetahui kebutuhan stok yang diperlukan

Media : Barcode

Frekuensi : Setiap Barang Masuk

Keterangan : Berisi data pemasukan stok yang diterima pada saat pengecekan melalui sistem barcode sebelelum penerimaan barang.

2. Analisis Proses

a. Nama Modul : Permintaan Barang

Masukan : Permintaan Staf produksi

Keluaran : Form Permintaan barang

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan Form penyimpanan dari persediaan Barang terhadap barang yang akan dibutuhkan oleh Warehouse

b. Nama Modul : Pemasukan stok barang

Masukan : Surat Jalan

Keluaran :Surat jalan Masuk Barang

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan pengambilan surat jalan untuk Sales yang ditujukan pada bagian gudang sebagai acuan pada laporan penerimaan order.

3. Analisis Keluaran

a. Nama Keluaran : Form Permintaan Barang

Fungsi : Sebagai Bukti Request Order Barang

Media : Kertas

Distribusi : - Lembar Copy 1 untuk staf produksi

- Lembar Copy 2 untuk Gudang

b. Nama Keluaran : Surat Jalan

Fungsi : menampilkan jumlah barang yang datang

Media : Kertas

Distribusi : - Lembar 1 label, untuk Sales

- Lembar 2 label, untuk Gudang

Berikut lembaran pada label dibawah ini:

Gambar 3.5

lembaran label terisi.

Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

   

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kelemahan-kelemahan masih terjadi pada sistem yang berjalan, kelemahan tersebut dikarenakan masih belum adanya pembaruan pada aplikasi tersebut yang sudah terlalu lama. Penggunaan aplikasi DOS pada sistem yang berjalan dirasa sangat kurang efektif, dimana sistem ini belum memiliki Graphic User Interface (GUI), terlebih pada saat ini sudah banyak pengembang aplikasi dengan menggunakan user friendly GUI atau tampilan yang memudahkan penggunanya.

Sistem yang berjalan juga kurang pengamanan pada log, yang mana pada sistem yang berjalan tidak adanya log sehingga siapa saja bisa masuk ke dalam sistem dan menyebabkan terjadinya tupang tindih tanggung jawab antar pegawai jika ada kesalahan input karena tidak jelasnya sistem pengamanan yang ada, hal tersebut bisa saja terjadinya redudansi data.

Solusi yang diberikan

Berdasarkan analisis pada sistem yang berjalan, adanya kesimpulan yaitu perlu diadakan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan suatu sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut :

a. Membangun suatu sistem yang dibutuhkan oleh user yang lebih bisa mengikuti perkembangan teknologi terbaru sehingga waktu yang dibutuhkan pada proses persediaan barang dapat optimal.

b. Membangun suatu aplikasi sistem yang dinamis, dengan menggunakan aplikasi berbasis web dan database.

c. membangun aplikasi dengan mengunakan beberapa sistem keamanan, seperti dengan menggunakan login.

Berdasarkan dari beberapa alternatif pemecahan masalah diatas penulis akan melakukan suatu kajian untuk permasalahan maka dibangunnya aplikasi sistem berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain:

a. Dapat menjalankan suatu aplikasi berbasis web dimanapun, kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

b. Dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi komputer.

c. Tidak diperlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

Penulis akan membuat aplikasi berbasis web supaya dapat menampilkan laporan yang mudah diakses dan mudah dipahami. Aplikasi ini dirancang merupakan solusi tepat untuk mengatasi rmasalah yang ada pada suatu sistem yang berjalan. Perancangan sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL guna mengelola databasenya.

User Requirements

Elisitasi Tahap I

Tabel 3.7 Elisitasi tahap I

<tbody> </tbody>

Fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin aplikasi dapat

1

Terdapat Login untuk Administrator, Produksi, Warehouse, dan Marketing

2

Terdapat fitur ‘lupa password’

3

Administrator dapat menampilkan halaman utama yang di dalamnya terdapat menu (order, customer, kategori, supplier)

3

Administrator dapat melakukan input pada data master

5

Menampilkan halaman home

6

Menampilkan gambaran umum perusahaan

7

Menampilkan gambar jenis-jenis product

8

Produksi dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu (data barang dan barang reject)

9

Terdapat fungsi yang digunakan untuk melakukan proses tambah, update, dan delete dari data barang masuk

10

Menampilkan hasil laporan barang

11

Menampilkan jumlah barang

12

Warehouse dapat menampilkan halaman utama yang didalamnya terdapat menu (data produksi dan laporan stok gudang)

13

Menampilkan pencarian barang

14

Menampilkan ID Barang

15

Menampilkan status barang pada kondisi barang

16

Menampilkan dialog box

17

Marketing menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu utama

18

Menampilkan list barang

19

Marketing dapat melakukan input laporan status barang berdasarkan periode tertentu

20

Menampilkan log out

Non-fungsional

No

Analisis kebutuhan:

Saya ingin aplikasi berbasis web ini dapat

1

Keamanan laporan terjamin

2

Mempermudah dalam pencarian data

3

Berjalan dengan seharusnya

4

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat homepage

5

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat halaman laporan persediaan barang

6

Sistem yang diusulkan sudah terintegrasi

7

Hanya user yang dapat masuk ke homepage

8

Menggunakan database mysql

9

Menggunakan bahasa pemrograman php

10

Menggunakan xampp sebagai local server

Elisitasi Tahap II

Tabel 3.8 Elisitasi tahap II

<tbody> </tbody>

Fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin aplikasi dapat

Keterangan

M

D

I

1

Terdapat Login untuk Administrator, Produksi, Warehouse, dan Marketing

2

Terdapat fitur ‘lupa password’

3

Administrator dapat menampilkan halaman utama yang di dalamnya terdapat menu (order, customer, kategori, supplier)

3

Administrator dapat melakukan input pada data master

5

Menampilkan halaman home

6

Menampilkan gambaran umum perusahaan

7

Menampilkan gambar jenis-jenis product

8

Produksi dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu (data barang dan barang reject)

9

Terdapat fungsi yang digunakan untuk melakukan proses tambah, update, dan delete dari data barang masuk

10

Menampilkan hasil laporan barang

11

Menampilkan jumlah barang

12

Warehouse dapat menampilkan halaman utama yang didalamnya terdapat menu (data produksi dan laporan stok gudang)

13

Menampilkan pencarian barang

14

Menampilkan ID Barang

15

Menampilkan status barang pada kondisi barang

16

Menampilkan dialog box

17

Marketing dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu utama

18

Menampilkan list barang

19

Marketing dapat melakukan input laporan status barang berdasarkan periode tertentu

20

Menampilkan log out

Non-fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin aplikasi berbasis web ini dapat

Keterangan

M

D

I

1

Keamanan laporan terjamin

2

Mempermudah dalam pencarian data

3

Berjalan dengan seharusnya

4

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat homepage

5

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat halaman laporan Persediaan barang

6

Sistem yang diusulkan sudah terintegrasi

7

Hanya user yang dapat masuk ke homepage

8

Menggunakan database mysql

9

Menggunakan bahasa pemrograman php

10

Menggunakan xampp sebagai local server

Elisitasi Tahap III

Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

<tbody> </tbody>

Fungsional

No

Analisis kebutuhan:
Saya ingin aplikasi dapat

T

O

E

H

M

L

H

M

L

H

M

L

1

Terdapat Login untuk Administrator, Produksi, Warehouse, dan Marketing

2

Administrator dapat menampilkan halaman utama yang di dalamnya terdapat menu (order, customer, kategori, supplier)

3

Administrator dapat melakukan input pada data master

4

Menampilkan halaman home

5

Menampilkan gambaran umum perusahaan

6

Menampilkan gambar jenis-jenis product

7

Produksi dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu (data barang dan barang reject)

8

Terdapat fungsi yang digunakan untuk melakukan proses tambah, update, dan delete dari data barang masuk

9

Menampilkan hasil laporan barang

10

Menampilkan jumlah barang

11

Warehouse dapat menampilkan halaman utama yang didalamnya terdapat menu (data produksi dan laporan stok gudang)

12

Menampilkan pencarian barang

13

Menampilkan ID Barang

14

Menampilkan status barang pada kondisi barang

15

Marketing dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu utama

16

Menampilkan list barang

17

Marketing dapat melakukan input laporan status barang berdasarkan periode tertentu

18

Menampilkan log out

Non-fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin aplikasi berbasis web ini dapat

T

O

E

H

M

L

H

M

L

H

M

L

1

Keamanan laporan terjamin

2

Mempermudah dalam pencarian data

3

Berjalan dengan seharusnya

4

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat homepage

5

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat halaman laporan persediaan barang

6

Sistem yang diusulkan sudah terintegrasi

7

Hanya user yang dapat masuk ke homepage

8

Menggunakan database mysql

9

Menggunakan bahasa pemrograman php

10

Menggunakan xampp sebagai local server

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.10 Final Draft Elisitasi

<tbody> </tbody>

Fungsional

No.

Analisis kebutuhan:
Saya ingin aplikasi dapat

1

Terdapat Login untuk Administrator, Produksi, Warehouse, dan Marketing

2

Administrator dapat menampilkan halaman utama yang di dalamnya terdapat menu (order, customer, kategori, supplier)

3

Administrator dapat melakukan input pada data master

4

Menampilkan halaman home

5

Menampilkan gambaran umum perusahaan

6

Menampilkan gambar jenis-jenis product

7

Produksi dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu (data barang dan barang reject)

8

Terdapat fungsi yang digunakan untuk melakukan proses tambah, update, dan delete dari data barang masuk

9

Menampilkan hasil laporan barang

10

Menampilkan jumlah barang

11

Warehouse dapat menampilkan halaman utama yang didalamnya terdapat menu (data produksi dan laporan stok gudang)

12

Menampilkan ID Barang

13

Menampilkan status barang pada kondisi barang

14

Marketing dapat menampilkan halaman yang didalamnya terdapat menu utama

15

Menampilkan list barang

16

Marketing dapat melakukan input laporan status barang berdasarkan periode tertentu

17

Menampilkan log out

Non-fungsional

No.

Analisis kebutuhan:

Saya ingin aplikasi berbasis web ini dapat

1

Keamanan laporan terjamin

2

Mempermudah dalam pencarian data

3

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat homepage

4

Tidak memakan waktu terlalu lama saat memuat halaman laporan persediaan barang

5

Sistem yang diusulkan sudah terintegrasi

6

Hanya user yang dapat masuk ke homepage

7

Menggunakan database mysql

8

Menggunakan bahasa pemrograman php

9

Menggunakan xampp sebagai local server

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem yang Diusulkan

Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan Software Paradigm For UML 6.4. Enterprise Edition untuk menggambarkanuse case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Produksi

Pada Level user ‘Produksi’ akan mendapatkan hak akses:

1. Melakukan login sistem

2. Menampilkan menu home

3. Melakukan input barang

4. Melakukan input tanggal masuk barang

5. Menonaktifkan (logout)

Warehouse

Pada Level user ‘Warehouse’ akan mendapatkan hak akses:

1. Melakukan login sistem

2. Menampilkan menu home

3. Menginput barang masuk

4. Membuat laporan stok barang

5. Melakukan edit pada update barang

6. Membuat laporan status barang

7. Menonaktifkan (logout)

Sales

Pada Level user ‘Sales’ akan mendapatkan hak akses:

1. melakukan login sistem

2. menampilkan menu home

3. menampilkan barang laporan barang keluar

4. melihat laporan tahunan

5. menonaktifkan (logout)

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berikut ini adalah Use Case diagram yang diusulkan guna menggambarkan proses pada Persediaan barang PT. Indonesia Toray Synthetics.

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang diusulkan.

1. Berdasarkan gambar Use Case Diagram Sistem yang diusulkan terdapat:

a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan pada sistem persediaan barang.

b. 3 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Produksi, Warehouse, Sales.

2. Skenario (alur proses) dari setiap use case yang terdapat dalam use case diagram :

a. Nama Usecase: Login

Actor: Produksi

Skenario/ ket: melakukan login sistem

b. Nama usecase: Input Barang

Actor: Produksi

Skenario/ ket: Staff produksi Menginput Barang.

c. Nama usecase: Update Data Barang

Actor: Warehouse

Skenario/ ket: pada Staff warehouse yaitu melakukan pendataan barang pada data barang yang tersedia di dalam warehouse.

d. Nama usecase: View Data Customer

Actor: Warehouse

Skenario/ ket: melihat data customer pada sistem

e. Nama usecase: Monitoring Status Barang

Actor: Warehouse

Skenario/ ket: Pada staff warehouse juga memonitoring dan memberikan status barangnya tersebut apakah dalam kondisi barang tersebut baik atau tidak.

f. Nama usecase: Laporan Barang

Actors: Sales, Warehouse.

Skenario/ ket: Staff Warehouse memberikan laporannya kepada Sales untuk Kebutuhan Sales.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan dari use case diagram maka dapat digambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi atau alur kerja dalam use case. Aliran kerja tersebut digambarkan secara grafis dengan activity diagram. Berikut ini adalah activity diagram:

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan.

Berdasarkan gambar Activity Diagram Sistem yang diusulkan terdapat:

a. 1 initial Node, object yang diawali.

b. 5 Action State, berawal pada staff produksi menginput semua barangnya, setelah itu pada staff Warehouse melakukan Update stock barang, lalu masih pada Staff warehouse memonitoring dan memberikan status mengenai kondisi barang tentunya apakah bararng tersebut baik atau tidak, jika tidak barang tersebut akan direject lalu akan dikembalikan pada staff produksi. Jika kondisi barang baik pada tahap akhirnya Staff Warehouse memberikan status pengiriman barang kepada bagian sales. Bagian Sales yang bertugas mengetahui kualitas dan jumlah barang suatu Laporan yang berdasarkan data pada Status Barang di dalam sistem Warehouse.

c. 1 Decision Node, untuk menilai kondisi barang tersebut, jika barang tersebut reject (rusak), maka barang tersebut akan dikembalikan pada staff produksi.

d. 1 Fork Node.

e. 1 Activity Final Node, objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu.

Gambar 4.3 Sequence Diagram yang diusulkan.

Berdasarkan Gambar 4.3 Sequence Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

a. 3 actors yang melakukan kegiatan yaitu Produksi, Warehouse, dan Sales.

b. 4 Lifeline yaitu form input barang untuk penginputan suatu barang masuk dari hasil Produksi dan Update barang berfungsi untuk Update jumlah stok barang yang masuk juga laporan.

c. 5 messages yang ada dalam web tersebut, yaitu:

1. Produksi menginput barang masuk pada form input barang.

2. Warehouse memeriksa kondisi barang tersebut apakah status layak atau tidaknya.

3. Warehouse juga menyerahkan laporan stok barangnya.

4. Produksi yang mengolah kembali jika barang tersebut reject/ tidak bisa diterima.

5. Sales yang bertugas menerima laporan stok barang yang sudah melalui tahap Update stok barang tentunya yaitu untuk kebutuhannya data pada Sales.

Class Diagram Yang Diusulkan

Class diagram yang digunakan untuk menjelaskan tentang spesifikasi objek-objek yang terdapat dalam Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT Indonesia Toray Synthetics. Dimana class diagram yang diusulkan ini terdapat objek (class) yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.

Gambar 4.4 Class Diagram yang diusulkan.

Berdasarkan gambar 4.4 Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat:

1. 7 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya yaitu penerimaan_barang, data_barang, kategori, status_barang, stok_barang, customer, dan barang_keluar.

2. 8 Multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang sedang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Rancangan Basis Data yang Diusulkan

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

<tbody> </tbody>

1.

Nama field

 :

penerimaan barang

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

qty_barang, id_barang, tanggal masuk.

Primary key

 :

qty_barang

Panjang record

 :

5

Tabel 4.2 field tabel penerimaan barang pada sistem yang diusulkan

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

qty_barang

varchar

5

Primary key ‘quantity barang’ pada tabel ‘penerimaan barang’

2.

id_barang

varchar

10

Id barang

3.

tanggal_masuk

date

-

Tanggal masuk barang

<tbody> </tbody>

2.

Nama field

 :

data_barang

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id_barang,qty_barang,id_kategori, nama_barang, warna_baranag, satuan.

Primary key

 :

id_barang

Panjang record

 :

10

Tabel 4.3 field tabel data barang pada sistem yang diusulkan

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

id_barang

varchar

10

Primary key ‘Id barang’ pada tabel ‘data barang’

2.

qty_barang

varchar

5

Quantity barang

3.

id_kategori

varchar

3

Id kategori

4.

nama_barang

Varchar

10

Nama barang

5.

warna_barang

Varchar

10

Warna barang

6.

satuan

Varchar

3

Satuan suatu barang


   
<tbody> </tbody>

3.

Nama field

 :

kategori

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id_kategori,nylon_filament_yarn, polyster_filament_yarn.

Primary key

 :

id_kategori

Panjang record

 :

15

Tabel 4.4 field tabel kategori pada sistem yang diusulkan

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

id_kategori

varchar

15

Primary key ‘Id kategori’ pada tabel ‘kategori’

2.

nylon_filament_yarn

varchar

20

Nylon filament yarn

3.

polyster_filament_yarn

varchar

20

Polyster filament yarn

<tbody> </tbody>

4.

Nama field

 :

Status_barang

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id_barang, kondisi, ket_kondisi, qty_barang.

Foreign Key

 :

Id_barang

Panjang record

 :

10


Tabel 4.5 field status barang pada sistem yang diusulkan

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

id_barang

varchar

10

Id barang

2.

kondisi

Varchar

10

Kondisi suatu barang

3.

ket_kondisi

varchar

10

Keterangan kondisi barang

4.

qty_barang

Varchar

5

Quantity barang

<tbody> </tbody>

5.

Nama field

 :

stok_barang

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id_barang, qty_barang

Foreign Key

 :

id_barang

Panjang record

 :

10

Tabel 4.6

field tabel stok barang pada sistem yang diusulkan.

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

id_barang

Varchar

10

Id barang

2.

qty_barang

Varchar

5

Quantity barang

<tbody> </tbody>

6.

Nama field

 :

customer

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id_customer, nama_customer, telepon, alamat.

Primary key

 :

id_customer

Panjang record

 :

10

Tabel 4.7 field tabel customer pada sistem yang diusulkan.

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

id_customer

varchar

10

Primary key ‘Id customer’ pada tabel ‘customer’

2.

nama_customer

Varchar

20

Nama customer

3.

telepon

int

20

telepon

4.

alamat

Varchar

50

alamat

<tbody> </tbody>

7.

Nama field

 :

barang_keluar

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

id_barang, id_customer, tanggal_keluar, id_kategori, qty_barang.

Foreign Key

 :

id_barang, id_customer, id_kategori

Panjang record

 :

23

Tabel 4.8 field tabel barang keluar pada sistem yang diusulkan.

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

id_barang

Varchar

10

Id barang

2.

id_customer

Varchar

10

Id customer

3.

tanggal_keluar

date

-

Tanggal keluar barang

4.

id_kategori

Varcahar

3

Id kategori

5.

qty_barang

Varchar

5

Quantity barang

<tbody> </tbody>

8.

Nama field

 :

login

Media

 :

Harddisk

Isi

 :

admin, username, password, level.

Primery Key

 :

admin

Panjang record

 :

20

Tabel 4.8 field tabel barang keluar pada sistem yang diusulkan.

<tbody> </tbody>

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

admin

Varchar

20

Primary key ‘admin’ pada tabel ‘login’

2.

username

Varchar

10

Username

3.

password

Varchar

15

password

4.

level

Enum

-

Level user

Konfigurasi Sistem Usulan

Rancangan Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan ini oleh sistem aplikasi berbasis web yaitu suatu unit personal komputer atau suatu unit laptop, bagian dari spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

1. Processor core 2 duo.

Karena aplikasi sistem yang digunakan berbasis web jadi spesifikasi yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, tetapi penggunaan database dengan berorientasi subjek dan banyaknya redudansi data karena denormalisasi, prosessor dengan teknologi terkini seperti Intel Pentium I3 lebih yang dianjurkan.

2. Memori RAM 2 GB.

Agar didapat proses yang stabil memory dipasang sebesar 2 Gb atau lebih.

3. Hard Disk 128 GB.

Untuk menampung data yang cukup ini yaitu menggunakan kapasitas hardisk 128 Gb atau lebih.

4. Monitor 15” LCD.

Monitor ini juga sangat baik untuk pemakai komputer karena monitor memiliki radiasi yang cukup rendah.

5. Printer inkjet/ infuse Canon MP230 series.

pencetakan dokumen, dengan kelebihan kecepatan dan polusi suara yang ditimbulkan dengan cukup rendah.

6. Uninterrupuble Power Suply (UPS)

untuk menjaga apabila suatu saat listrik padam, maka dapat diselamatkan dulu untuk beberapa saatnya.

Desain Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari bagian peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer bisa menghasilkan informasi yang diharapkan, perangkat lunak ini diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows Xp atau versi yang lebih baru.

2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru.

3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome 40.0.0.0, atau yang lebih baru).

Instalasi Perangkat Lunak

Dalam bagian pembuatan program ini peneliti juga menggunakan menggunakan software berikut :

1. Sistem Operasi Windows 7

2. XAMPP for Windows Version 3.1.0

3. Adobe Photoshop CS3

4. Macromedia Dreamweaver CS3

5. Notepad++

6. Web browser

7. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

Penggunaan Program yang Diusulkan

Pengunaan program yang diusulkan yaitu sistem informasi dibuat dengan berbasiskan pada Web yang menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MYSQL sebagai databasenya untuk memudahkan tugas dalam penggunaan aplikasi rancangan tersebut.

Testing

Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.6 blackbox testing

Rancangan Prototype Sistem yang Diusulkan

Tampilan layout login

Tampilan layout halaman ini hanya berisi tampilan login biasa karena hanya user yang bisa mengakses homepage (halaman utama), dapat dilihat pada gambar 4.5 tampilan layout login

Gambar 4.5 Tampilan Layout login pada sistem yang diusulkan.

Tampilan Layout Secara Umum

Tampilan layout secara umum meliputi tampilan header dan footer (lihat gambar 4.6) yang tidak berkaitan langsung dengan inti rancangan, tetapi digunakan sebagai penghubung antar fungsi inti dari rancangan ini.

Gambar 4.6 Tampilan layout secara umum pada sistem diusulkan.

Tampilan Layout HOMEPAGE

Halaman utama atau default/home/index berupa tampilan pada homepage.

Tampilan layout homepage pada sistem yang diusulkan

<p>

Tampilan Menu Master

Berikut ini adalah contoh gambar rancangan prototype yang ada pada menu master terdiri dari 4 yaitu : kategori, barang, customer dan logout. Dibawah ini adalah gambar rancangan prototype yang digunakan pada tampilan layar halaman master.

Gambar 4.8 Tampilan menu tabel master pada sistem yang diusulkan

Tampilan Layout Masukan Data Barang

Untuk memasukkan data, harus berdasarkan kriteria tertentu (kode barang, nama, kategori, warna, satuan dan stok). Setelah mengisi persyaratan tersebut, maka selanjutnya memasukkan data barang dengan multiform seperti yang terlihat pada gambar 4.9

Gambar 4.9 Tampilan Layout Masukan Data Barang pada sistem yang diusulkan

Rancangan Web yang Diusulkan

Tampilan Login

Memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk. Tampilan login dapat dilihat pada gambar 4.10

Gambar 4.10 tampilan login pada sistem yang diusulkan.

Tampilan Homepage

Setelah melakukan login, akan masuk ke halaman utama, seperti yang terlihat pada gambar 4.11

Gambar 4.11 tampilan home pada sistem yang diusulkan.

Tampilan Menu Master

Terdapat beberapa menu master terdapat pada program di bawah ini, yang terlihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 tampilan menu master pada sistem yang diusulkan

Tampilan Menu Kategori Barang

Terdapat list kategori barang, dapat ditampilkan dibawah ini contoh 1 yaitu jenis benang dengan nama kategori barang polyster filamemt yarn. dan, ‘Tambah kategori’ untuk barang sudah tersedia.

Gambar 4.13 Tampilan Menu Kategori Barang pada sistem yang diusulkan

Tampilan Form Menu Data Customer

Tampilan tersebut adalah tampilan form untuk menu data customer dan akan ditampilkan pada list data-data customer disimpan.

Gambar 4.14 Tampilan form menu data customer pada sistem yang diusulkan

Tampilan Edit Barang

Tampilan dibawah ini, adalah form edit barang yang memiliki spesifikasi lengkap barang juga jumlah barang. Seperti yang terlihat pada gambar 4.15

Gambar 4.15 Tampilan edit barang pada sistem yang diusulkan

Time schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time tabel yaitu sebagai berikut:

Estimasi Biaya

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapan sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time tabel yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.11 estimasi biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

</p>

Berdasarkan penelitian yang telah dijalankan dan rumusan masalah yang telah diutarakan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan bahasa pemprograman script server-side menggunakan Hypertext Preprocesor (PHP) dengan database mysql, yang dapat menghasilkan informasi yang lebih baik pada saat penginputan barang di sistem, yaitu tersedianya data yang menujukan kearah dimana barang yang diinginkan itu tersimpan disistem sesuai dengan ID Barang pada kategori barang tersebut. Sehingga membantu kecepatan pada saat pengambilan barang dan ketepatan pada melakukan proses pengeluaran barang.

2. Setelah mengetahui seluk beluk serta kekurangan dan kelebihan sistem yang saat ini berjalan, maka dapat dibuat sistem dengan meminimalisir kekurangan yang ada, tetapi tetap mempertahankan keunggulan sistem saat ini. Awal perancangan, penulis menggunakan perancangan dengan metode Unified Modeling Language (UML) dan dilanjutkan dengan elisitasi untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan stakeholder sehingga dapat dibuat perancangan sesuai keinginan. Kemudian dilanjutkan dengan testing untuk mengetahui bagian apa yang masih bermasalah dan diperbaiki jika memungkinkan.

3. Untuk memperoleh keakuratan pada laporan dengan menggunakan database sehingga data di dalam basis data mempunyai sifat terpadu (integrated) dan berbagi (shared).

4. Menghasilkan laporan data barang hasil produksi yang dibutuhkan oleh kepala bagian logistik yang akurat bersumber dari data yang dikelola dalam database. Menentukan Quality yang dapat memilih kategori laporan yang ingin dicari berdasarkan nama barang atau keterangan reject. Dengan mengumpulkan, menganalisis, menampilkan data dari berbagai sumber daya. Kegiatan monitoring ini juga lebih terfokus pada kegiatan yang dilaksanakan, seperti pada penginputan ukuran nilai barang tersebut secara real time bisa diketahui status barang tersebut bagus atau reject. Jika proses dan capaiannya tidak sesuai rencana atau ditemukan penyimpangan juga kelambanan maka akan segera dibenahi dengan Evaluasi.

Saran

Setiap sistem memiliki kekurangan dan kelebihan, dan itu juga termasuk sistem di mana penulis melakukan penelitian. Sangat penting untuk menerima masukan sebagai bahan untuk memperbaiki sistem. Meskipun tidak ada sistem yang sempurna, tetapi setidaknya semakin baik sistem, semakin efektif pula pengaplikasiannya. Lalu, saran penulis terhadap sistem yang berjalan yaitu:

1. Diperlukannya evaluasi terhadap perancangan agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki maupun ditambah.

2. Pada waktu penginputan data perlu ditingkatkan ketelitian lebih agar kesalahan data dapat diminimalkan.

3. Membangun suatu sistem yang dibutuhkan oleh user yang bisa mengikuti perkembangan ilmu teknologi yang semakin canggih sehingga waktu yang dibutuhkan pada proses persediaan barang juga dapat lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. 2010. Manajemen Information System :Managing the Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall

Whitten, JL. Bentley, LD. 2009. “Systems Analysis & Design Methods. (9th edition)”. New York: McGraw-Hill.

Mahdiana, Deni. 2011. “ Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia .”.Jakarta:Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek dengan Metode. USDP. Yogyakarta: Andi.

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya.

Prasojo Diat Lantip, Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta : Gava Media.

Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen; Konsep Dasar, Analisis dan Metode Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Gordon B. Davis and Margrethe H. Olson, Management information systems: Conceptual foundations, structure, and development , 10th ed. New York: McGraw-Hill , 2013.

Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: PT Andi.

Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: PT ANDI.

Jogiyanto, HM. 2009. Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi OFFSET.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Daryanto. 2010. Teknologi Jaringan Internet . Bandung: PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Dr. Waluyo, MSc., MM., Akt. 2008. Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.

Agus Ristono.2009. Manajemen persediaan edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.

David, Fred R. 2006. Manajemen Strategi. Buku 1, Edisi kedua belas. Jakarta : Salemba Empat.

Risza, Suyatno. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia : Manajemen Perkebunan, Manajemen Proyek Perkebunan, Teknologi Irigasi Perkebunan . Yogyakarta: Kanisius

Sunarya, Abas, dkk. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta: PT Andi.

Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia

Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website . Makalah, halaman: 4

Simarmata. Janner 2010, Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.

Pressman, R.S. 2010. Software Engineering : a practitioner’s approach. New York: McGraw-Hill.

Herlawati Widodo Pudjo Prabowo. 2011. Menggunakan UML, Informatika: Bandung.

Adi Nugroho. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML Dan Java. Yogyakarta: PT ANDI.

Prabowo Pudjo Widodo, Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung:Informatika

Booch, G. James, R. Ivar, J, 2005. The Unified Modeling Language User Guide Second Edition. United State: Addison Wesley Professional.

Nugroho. 2013. Mengenal XAMPP Awal. Yogyakarta: MediaKom.

Arief M Rudianto. 2011 . Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. C.V ANDI OFFSET: Yogyakarta.

Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database Menggunakan MySql. Bandung : Informatika.

Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi . Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Kustiyahningsih, Y & Anamisa, Devie R. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySql. Yogyakarta: Graha Ilmu.

.

DAFTAR LAMPIRAN

</p>

Lampiran –A

A.1 Form validasi skripsi

A.2 Kartu Bimbingan

A.3 Kartu Tetap Study Final (KSTF)

A.4 Form Persetujuan dan Penugasan Pembimbing

A.5 Form Penggantian Judul

A.6 Kwitansi pembayaran bimbingan skripsi

A.7 Daftar Nilai

A.8 Sertifikat TOEFL

A.9 Sertifikat PROSPEK

A.10 Sertifikat Seminar IT Internasional

A.11 Sertifikat Seminar IT Nasional

A.12 Form seminar proposal

A.13 Form Pertemuan dengan Stakeholder

A.14 Surat Keterangan Implemetasi

A.15 Daftar Matakuliah Belum Diambil

A.16 Bimbingan Online

A.17 Pengantar Observasi Skripsi

A.18 Curriculum Vitae

Lampiran –B

B.1 Surat Keterangan Observasi

B.2 Presentasi PPT

B.3 Katalog Produk

Lampiran –C

C.1 Berkas masukan sampel pada barang

C.2 Berkas keluaran label pada barang