SI1312475547

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI

PADA PT ITS (INDONESIA

TORAY SYNTHETICS)


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312475547
NAMA
: RIDHWAN ABIYYU


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI

PADA PT ITS (INDONESIA

TORAY SYNTHETICS)

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475547
Nama
: RIDHWAN ABIYYU
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Febuari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 99001
       
NIP : 10002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI

PADA PT ITS (INDONESIA

TORAY SYNTHETICS)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475547
Nama
: RIDHWAN ABIYYU

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, Febuari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
Sri Rahayu, S.T,.MMSI
   
Igantius Joko Dewanto,Dr.,S.kom,MM
NID : 08182
   
NID : 15022

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI

PADA PT ITS (INDONESIA

TORAY SYNTHETICS)

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475547
Nama
: RIDHWAN ABIYYU

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Febuari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI

PADA PT ITS (INDONESIA

TORAY SYNTHETICS)

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475547
Nama
: RIDHWAN ABIYYU
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Febuari 2017

 
 
 
 
 
RIDHWAN ABIYYU
NIM : 1312475547

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Teknologi informasi merupakan hal penting yang manusia perlukan,umumnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan khususnya dalam hal ini untuk kegiatan produksi di pabrik. Dalam penelitian ini ada 3 (tiga) masalah dalam sistem produksi di PT. Indonesia Toray Synthetics. Tujuan di adakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem produksi yang ada di PT. Indonesia Toray Synthetics dengan melakukan analisis pada sistem tersebut. untuk megumpulkan data yang diperlukan dalam proses analsis digunakan metode observasi, wawancara, dan literature review. untuk literature review diambil melalui 18 (delapan belas) sumber. Diagram UML (unified modelling language) digunakan untuk menganalisis data. diagram yang digunakan adalah diagram usecase, diagram activity, dan diagram sequence. Kinerja sistem produksi yang ada pada PT. Indonesia Toray Synthetics masih cukup bagus, namun terkendala oleh sistem yang sudah cukup lama tidak diperbarui, dan setelah dilakukan penelitian lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa perlu dibuatnya rancangan sistem dan program baru yang dapat mensupport OS secara native tanpa emulator.


Kata Kunci: Sistem, Produksi


ABSTRACT

Information technology is an important thing that humans need, generally in the running of daily life and in particular in this regard is the production activities at the factory. In this study, there are 3 (three) problems in the production system at PT. Indonesia Toray Synthetics. The purpose of this study was to determine the advantages and disadvantages of the production system in PT. Indonesia Toray Synthetics by performing analysis on the system. To collect data required in the analysis process used method of observation, interviews, and literature reviews. literature review to be taken through 18 (eighteen) sources. UML diagram (unified modeling language) is used to analyze the data. diagrams used are usecase diagrams, activity diagrams, and sequence diagrams. The performance of production systems that exist on the PT. Indonesia Toray Synthetics is still pretty good, but is constrained by a system that has not been updated for a long time, and after further research was done, it could be</em> summarized that there is a need to build a new design and system that support the OS natively without emulator.


Keywords: System, Production

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat hidup, nikmat sehat, dan nikmat iman. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penelitian ini dengan sangat baik.

Adapun yang menjadi judul dalam penyusunan laporan penelitian KKP ini adalah "ANALISIS SISTEM PRODUKSI PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS" . Dalam hal penyusunan penulisan laporan penlitian ini peneliti menyadari masih banyak kesalahan dan jauh dari sempurna.untuk itu,dengan segala kerendahan hati peneliti selaku penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca dengan melengkapi dan menyempurnakan penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

Tujuan penulisan laporan kuliah kerja praktek ini adalah sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Namun dengan adanya bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih secara tulus dan ikhlas, khususnya kepada:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Drs. PO. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.

3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Perguruan Tinggi Raharja.

4. Ibu Nur Azizah, M.Kom., M.Akt. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.

5. Bapak Dr. Ir. Joko Dewanto, M.M selaku Dosen Pembimbing Penelitian yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan dukungan dan materi yang berhubungan dengan Penelitian bagi penulis dalam proses penyusunan Laporan Penelitian.

6. Bapak Matheus Joko dan Bapak Mario, selaku Kepala staff Information System dan Anggota Staff Information system pada Kantor PT. Indonesia Toray Synthetics.

7. Para Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan

8. Segenap staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas demi kelancaran penulisan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

9. Para sahabat dan rekan-rekan penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang senantiasa memberikan dukungan do'a dan semangat serta semua pihak secara langsung maupun tidak langsung yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktek ini.

10. Keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis. Kepada Bapak, Ibu dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulisan ini.

Dalam penyajian dan penyusunan laporan ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dan hampir mencapai sempurna akan tetapi jika masih terdapat kekurangan, kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima, dalam penyusunan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, peneliti selaku penulis berharap agar laporan Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

Tangerang, Febuari 2017
RIDHWAN ABIYYU
NIM. 1312475547

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM


DAFTAR STATE CHART DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Garis Besar Proses Produksi

Gambar 3.2 UI Penjadwalan Mesin

Gambar 3.3 Diagram Use Case

Gambar 3.4 Diagram activity

Gambar3.5 Diagram Sequence

Gambar 4.1 use case diagram yang diusulkan

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Gambar 4.3 sequence diagram yang diusulkan

Gambar 4.4 class diagram yang diusulkan

Gambar 4.5 Tampilan layout login pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.6 tampilan layout secara umum pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.7 tampilan layout schedule pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.8 tampilan layout lampiran nilai siswa sistem yang diusulkan

Gambar 4.9 tampilan login pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.10 tampilan website secara umum pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.11 tampilan home pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.12 tampilan masukan nilai pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.13 tampilan lampiran raport pada sistem yang diusulkan

Gambar 4.14 tampilan entry doffing spinning

Gambar 4.15 tampilan entry waste spinning

Gambar 4.16 tampilan entry waste draw twister

Gambar 4.17 tampilan entry doffing draw twister

Gambar 4.18 tampilan entry waste draw twister

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Tabel 4.2 field tabel pegawai pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.3 field tabel produk pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.4 field tabel mesin pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.5 field tabel kelas pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.6 field tabel jurusan pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.7 field tabel mata pelajaran pada sistem yang diusulkan

Tabel 4.8 time sechedule

Tabel 4.9 estimasi biaya

Tabel 4.10 Blackbox testing



BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang sangat pesat tentunya membawa perubahan yang sangat besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia yang di tandai dengan munculnya berbagai macam teknologi, salah satunya adalah komputer. Dengan adanya komputer, banyak kegiatan yang dapat kita lakukan dengan lebih baik. Komputer juga dapat membantu bantu kita untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan lebih mudah. Oleh karena itu, memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang ditawarkan komputer dengan sebaik mungkin merupakan hal yang sangat penting. Dalam hal ini, yaitu pada bidang industri.

Sektor industri merupakan salah satu sektor terpenting di indonesia karena sektor industri merupakan salah satu penyedia lapangan kerja bagi buruh di indonesia yang merupakan salah satu profesi terbanyak di indoensia. Sektor industri juga tidak lepas dari perkembangan teknologi yang mempengaruhi berbagai hal dari sektor industri tersebut. misalnya, produksi barang yang dulunya masih manual seiring dengan berkembangnya teknologi menjadi digantikan oleh mesin.

Kegiatan produksi tentunya merupakan hal terpenting dari sektor industri karena kegiatan produksi tersebut yang menghasilkan barang yang akan dijual untuk mendapatkan pemasukan.

PT Indonesia Toray Synthetics ( ITS ) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi benang. Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi tentunya sistem produksi merupakan sistem terpenting yang bertugas untuk menghasilkan barang dari bahan baku yang nantinya akan dijual unutk mendapatkan keuntungan, adanya sistem produksi yang baik tentunya berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan.

Didalam PT Indonesia Toray Synthetics ( ITS ) sistem produksi yang digunakan untuk mengatur penjadwalan mesin, menghitung jumlah bahan sisa produksi. Namun sistem yang ada pada saat ini sudah lama tidak diperbarui. Oleh karena itu, perlu adanya suatu peremajaan sistem untuk menjaga kelangsungan kegiatan produksi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperoleh judul " PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. INDONESIA TORAY SYNTHETICS (ITS) "

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan pada bahasan sebelumnya, penelitian ini berkaitan dengan pemanfaatan sistem kendali produksi dalam mendukung kegiatan produksi pabrik, maka dengan penelitian tersebut peneliti mengambil beberapa pokok permasalahan:

1. Apa sistem yang digunakan oleh PT Indonesia Toray synthetics (ITS) untuk mengatur kegiatan produksi?

2. Apa permasalahan yang dihadapi oleh sistem produksi pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS)?

3. Bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada pada sistem produksi pada PT Indonesia Toray Synthetics?

4. Bagaimana sistem dapat membantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pemantauan hasil produksi?

1.3 Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penelitian dan penulisan laporan skripsi ini, perlu di adakan sebuah pembatas dalam bentuk ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini hanya membahas satu sistem, yaitu sistem produksi.

2. Proses produksi yang dibahas mencakup penjadwalan mesin(Scheduling) untuk proses produksi Spinning danDraw Twister, dan penghitungan zat sisa hasil produksi (Production Waste).

3. Laporan dari proses Spinning, Draw Twister, dan penghitungan zat sisa

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Dalam penulisan laporan ini, peneliti memiliki tujuan penelitian yaitu:

1. Mengetahui sistem apa yang digunakan oleh PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) untuk mengatur kegiatan produksi.

2. Mengetahui dan menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh sistem produksi di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

3. Memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam system produksi pada PT Indonesia Toray Synthetics (ITS)

4. Memberikan laporan untuk membantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pemantauan hasil produksi

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

· Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja dengan membuat laporan penelitian secara ilmiah dan sistematis.

· Untuk mendapat pengalaman kerja secara langsung(meskipun sebentar) dengan menyaksikan langsung pekerjaan yang dilakukan di PT Indonesia Toray Synthetics (ITS).

2. Bagi PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

· Adanya penelitian ini dapat membantu PT. Indoensia Toray Synthetics (ITS) dalam menjalankan kegiatan produksi.

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti akan menggunakan 3 metode penelitian yang meliputi:

1. Metode observasi

Peneliti mengamati objek yang diteliti dengan datang langsung ke tempat penelitian.

2. Metode wawancara

Peniliti memberikan pertanyaan secara langsung kepada staff yang ada di tempat penelitian.

3. Metode studi pustaka

Peneliti mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian.

1.5.2 Metode Analisis

Analisis SWOT untuk mengetahui kinerja sistem produksi yang berjalan

1.5.3 Metode Pengembangan

1.5.4 Metode Perancangan

Diagram UML (Unified modeling language) yaitu usecase diagram, activity diagram, dan sequence diagram yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran cara kerja dan merancang perangkat lunak.

1.5.5 Metode Testing

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan skripsi ini, maka penulisan laporan penelitian ini dilakukan dengan mengelompokkan materi menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang merupakan pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS), struktur organisasi, permasalahan yang dihadapi, alternatif pemecahan masalah, analisa proses, UML (Unified Modelling Language) sistem yang berjalan, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Bab ini ber isi uraian dari sistem baru yang akan di usulkan. Seperti, flowchart, diagram ERD, tampilan dan cara kerja sistem yang baru.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan analisa dan optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Definisi Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem sebagaimana dikutip oleh Bambang Hartono (2013):

Menurut Schrode dan Voich (1974) dalam bukunya yang berjudul "Organization and Management; Basic System Concept", Sistem adalah "whole compunded of several parts" (suatu kesatuan yang tersusun dari sejumlah elemen).

Menurut Elias M. Awad (1979) dalam bukunya yang berjudul"System Analysis and Design" menyatakan bahwa sistem adalah "an organized functioning relationship among units or components" (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Bambang Hartono (2013:14) komputer memiliki paling sedikit 10 karakteristik berikut:

Komponen (components). Bagian-bagian atau elemen-elemen, yang dapat beupa benda atau manusia berbentuk manusia atau abstrak, dan disebut subsistem.

Penghubung antarbagian (interface). Sesuatu yang bertugas menjembatani satu bagian dengan bagian lain, dan memungkinkan terjadinya interaksi/komunkasi antarbagian.

Batas (boundary). Sesuatu yang membedakan antara satu sistem dengan sistem atau sistem-sistem yang lain.

Lingkungan (environtment). Segala sesuatu yang berasada diluar sistem dan dapat bersifatr menguntungkan atau merugikan sistem yang bersangkutan.

Masukan (Input). Sesuatu yang merupakan bahan untuk diolah atau diproses oleh sistem.

Mekanisme pengolahan (processing). Perangkat dan prosedur untuk mengubah masukan menjadi keluaran dan menampilkannya.

Keluaran (output). Berbagai macam bentuk hasil atau produk yang dikeluarkan dari pengolahan.

Tujuan (goal/objective). Sesuatau atau keadaan yang ingin dicapai oleh sistem, baik dalan jangka pendek maupun jangka panjang.

Sensor dan kendali (sensor & control). Sesutau yang bertugas memantau dan menginformasikan perubahan-perubahan dalam lingkungan dan dalam diri sistem kepada sistem.

Umpan-balik (feedback). Informasi tentang perubahan-perubahan lingkungan dan perubahan-perubahan (penyimpangan) dalam sistem.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

2.1.4 Definisi Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Menurut Heizer dan Render (2004), produksi adalah aktifitas yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui adanya pengubahan input menjadi output. Sedangkan Assauri (2008), menyatakan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi luaran (output).Secara umum sistem produksi dapat didefinisikan kedalam tiga sistem utama dalam kegiatan menghasilkan produk berupa barang (Assauri, 2008):

1. Proses produksi yang kontinu (continuous production), dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalamproses telah distandarisasi.

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent production), dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan pada produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dapat bersifat lebih luwes (flexible) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.

3. Proses produksi yang bersifat proyek (project process), dimana kegiatan produksi dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda-beda, sehingga peralatan produksi yang digunakan ditempatkan di lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan dan pada saat yang direncanakan.

2.1.5 Definisi Keputusan

Menurut Irham Fahmi (2016:2). Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, begitu besarnya pengaruh yang akan terjadi jika seandainya rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidakhati-hatian dalam melakukan pengkajian masalah.

2.1.6 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan

Menurut Irham Fahmi (2016:2). Adapun tahap-tahap pendorong terciptanya keputusan yang diinginkan adalah:

1. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.

2. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.

3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.

4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.

5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah vang berlaku pada umumnya.

Di Sisi lain Simon (1960) sebagaimana dikutip oleh Irham Fahmi mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap, yaitu:

A. intelligence

B. design

C. choice

D. implementation

Secara lebih dalam beliau menegaskan bahwa, "Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah. Biasanya pada tahap ini dikaji berbagai macam alternatif pemecahan masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya".

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Definisi Unified Modeling Language ( UML )

Menurut Widodo, (2011:6), "UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik".

Menurut Nugroho (2010:6), "UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)." Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming)

2.2.2 Langkah-langkah penggunaan UML

Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a.) Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b.) Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

2.2.3 Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management.

2.2.4 Bangunan Dasar Metodologi UML

Menurut Nugroho (2010:117). Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanyamerupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

2.2.5 Jenis-jenis diagram UML

Menurut Henderi (2008:5), Berikut ini adalah definisi mengenai 5 diagram UML:

1. Use Case Diagram : Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari setiap interaksi.

2. Class Diagram : Menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

3. Sequence Diagram : Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

4. State Chart Diagram : Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

5. Activity Diagram : Secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

2.2.6 Definisi Literature Review

Menurut Hasibuan, Literature review berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian. Uraian dalam literatur review ini diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang sudah diuraikan dalam sebelumnya pada perumusan masalah. Literatur review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (dapat berupa artikel, buku, slide, informasi dari internet, dan lain-lain) tentang topik yang dibahas, dan biasanya ditempatkan pada bab awal. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain dapat juga dimasukkan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang akan dicobakan disini. Semua pernyataan dan/atau hasil penelitian yang bukan berasal dari penulis harus disebutkan sumbernya, dan tatacara mengacu sumber pustaka mengikuti kaidah yang ditetapkan. Suatu literatur review yang baik haruslah bersifat relevan, mutakhir (tiga tahun terakhir), dan memadai.

Fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlumelakukan oenelitian yang sama.

Metode Literature Review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

2.2.7 Literature Review

Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature Review ini antara lain :

1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai pembelajaran online. Sebagai salah satu upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan penelitian ini sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Beberapa literature review tersebut diantaranya adalh sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh M. Bambang Riyanto dengan judul "Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Produksi Just In Time Pada Unit Perakitan PT. Astra Daihatsu Motor". Menjelaskan tentang sistem produksi tepat-waktu (just-in-time)yang dapat digunakan untuk memperoleh kualitas, biaya, dan batas waktu penyerahan yang sebaik mungkin.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Billy Radiant Victor Imbar dari Universitas Kristen Maranatha pada tahun 2011 dengan judul "Pembuatan Sistem informasi Pembelian, Penjualan, dan Produksi dengan Penjadwalan Mesin Produksi". Menjelaskan tentang tentang pentingnya sistem produksi yang telah terkomputerisasi yang dapat meningkatkan efisiensi di pabrik, terutama proses penjadwalan mesin produksi yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam aktivitas produksi.

2.2.8 Definisi Visual Basic .NET (VB .NET)

Menurut Priyanto (2015), Visual Basic .NET adalah Visual Basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET dapat berjalan pada sistem komputer apa pun, dan dapat mengambil data dari server dengan tipe apa pun asalkan terinstal .NET Framewok.

2.2.9 Kelebihan Visual Basic .NET

Menurut Priyanto (2015), Beberapa kelebihan Visual Basic .NET antara lain:

1. Sederhana dan mudah dipahami

Seperti pada VB, bahasa yang digunakan pada VB .NET sangat sederhana sehingga mudah dipahami oleh mereka yang masih awam terhadap dunia pemrograman.

2. Mendukung GUI

VB .NET bisa membuat software dengan antar muka grafis yang lebih user friendly.

3. Meyederhanakan deployment

VB .NET mengatasi masalah deployment dari aplikasi berbasis windows yaitu DLL Hell dan registrasi COM (Component Objkect Model ). Selain itu tersedia wizard yang memudahkan dalam pembuatan file setup.

4. Menyederhanakan pengenmbangan perangkat lunak

Ketika terjasi kesalahan penulisan kode dari sisi sintaks (bahasa), maka BV .NET langsung menuliskan kesalahannya pada bagian Message Windows sehingga Programmer dapat memperbaiki kode dengan lebih cepat. Editor menu bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get). Adanya berbagai wizard yang memandu Pogrammer dalam membuat Software. Tersedianya Crystal Report (CR) untuk membuat laporan (pada Visual Studio 2010, Crystal Report gratis namun harus diinstal secara terpisah). Adanya Code Snippets yaitu fitur untuk menyisipkan kode-kode koleksi kita pada program yang sedang kita buat. Di atas adalah hal-hal yang membuat pengembangan perangkat lunak menjadi lebih mudah.

5. Mendukung penuh OOP

Memiliki fitur bahasa pemrogramman berorientasi objek seperti inheritence (pewarisan), encapsulation (pembungkusan), dan polymorphism (banyak bentuk).

6. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web

Disediakan desainer form Web. Selain itu disediakan layanan Web XML, sehingga memungkinkan suatu aplikasi "berkomunikasi" ddengan aplikasi lainnya dari berbagai platform menggunakan prtokol internet terbuka.

7. Migrasi ke VB .NET dapat dilakukan dengan mudah

Jika anda sudah menggembangkan aplikasi di VB, maka konversi ke VB .NET dpat anda jalankan dengan mudah

8. Banyak digunakan oleh Programmer-Programmer di seluruh dunia

Salah satu keuntungannya adalah jika kita memiliki masalah/pertanyaan, maka kita bisa tanyakan kepada programmer-programmer lain di seluruh dunia melalui forum-forum di internet.

2.2.10 Definisi SQL server

Menurut Priyanto (2015), Database Management System (DBMS) adalah aplikasi yang dipakai untuk mengelola basis data. DBMS biasanya menawarkan beberapa kemampuan yang terintegrasi seperti:

1. Membuat, menghapus, menambah, dan memodifikasi basis data.

2. Pada beberapa DBMS pengelolaannya berbasis windows (berbentuk jendela-jendela) sehingga lebih mudah digunakan.

3. Tidak semua orang bisa mengakses basis data yang ada sehingga memberikan keamanan bagi data.

4. Kemampuan berorganisasi dengan program aplikasi yang lain. Misalnya dimungkinkan untuk mengakses basis data SQL Server menggunakan aplikasi yang dibuat menggunakan VB .NET.

5. Kemampuan pengaksesan melalui komunikasi antar komputer ( client server)

Microsoft SQL Server adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi basis data. Contoh DBMS lainnya adalah: MySQL (Freeware), MS Access dari Microsoft, DB2 dari IBM, Oracle dan Oracle corp, Dbase,FoxPro, dsb.

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Gambaran Umum PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS)

3.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Toray merupakan sebuah perusahaan yang sangat besar di Jepangyang bergerak dalam berbagai bidang Industri , salah satu dlantaranya adalah Industri Tekstil yang merupakan cikal bakal dari Toray Industri , NamaToray berasal dari Toyo yaitu nama Perusahaan Rayonyang merupakan produk awal dari Perusahaan tersebut , dari keduanya digabung yang kemudian dikenal dengan nama Toray .

Toray telah memperluas usahanya di berbagai negara seperti : Indonesia , Malaysia , Singapura , Thailand , China , Vietnam , Amerika Serikat.

Di Indonesia Toray bergerak dalam bidang Serat Sintetis dan Tekstil dengan membuka beberapa perusahaan misalnya di Tangerang PT ITS, PT ISTEM, PT ACTEM , PT OST , PT PNR . PT TEXFIBRE ( Purwakarta ), PT CENTEX ( Cibinong ) , PT EASTERNTEX ( Surabaya ) dan di Jakarta PT JABATO ( Jakarta Bali Tokyo ) yang merupakan jasa transportasi untuk melayani orang - orang Jepang.

PT ITS merupakan yang tersebar diantara Perusahaan yang ada di luar Jepang .

PT ITS didirikan pada tanggal 11 Oktober 1971dengan Surat Ijin Presiden NO. 1329/Pres/2/1971 / tanggal 26 Februari 1971 dan Surat Keputusan Menteri No. 331/M/SK/VI/71 tanggal 13 Juli 1971 dalam rangka di keluarkanya undang - undang No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA).

Modal dasar yang dipakai sebesar 54,8 Milion US $ dengan kepemilikan saham terdiri dari Toray Industries Inc. (65,5 % ), Mitsui & Co Itd ( 19,9 % ) PT Eastemtex ( 14,6 % ) .

Produksi awal perusahaan ini di mulai pada tanggal 15 Agustus 1973 sebesar 184 ton / bulan Nylon Filament dan Staple Fibre , kemudian bertambah menjadi : Nylon Filament 610 ton / bulan dan Polyester Fibre 1220 ton/bulan pada tanggal 01 November 1974 , jumlah produksi tersebut di atas sudah sesuai dengan kapasitas mesin terpasang pada waktu itu .

PT ITS diresmikan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tanggal 04 Agustus 1976 , peresmian ini dilakukan setelah (lima ) tahun didirikan dan melakukan kegiatan produksi.

Untuk memudahkan kegiatan operasional PT ITS mendirikan kantor pusat di Summitmas Tower lantai 3 ( tiga ) no. 61-62 jalan Jendral Sudirman Jakarta , baik di kantor pusat Jakarta maupun di pabrik Tangerang di pimpin oleh Presiden Direktur . Tetapi di dalam segi operasional produksi di pabrik di pimpin oleh Kepala pabrik.

3.1.2 Misi dan Tujuan Perusahaan

Sebagai perusahaan yang mempelopori produksi benang dan serat sintetis (Synthetics Fibre ) PT Indonesia Toray Synthetics merupakan perusahaan pionir untuk hasil produksinya , dalam rangka mengisi pembangunan lima tahun pemerintah Indonesia . Dengan berdirinya dan berproduksinya pabrik tersebut maka benang Nylon (Nylon Filament Yarn) dan Serat Polyester ( Staple Fibre ) yang tadinya biasanya di import dari luar negeri secara berangsur - angsur pembelian dari luar negeri dapat dikurangi . Sehingga produksi pabrik ini merupakan penghematan devisa bagi negara .

Sebagaimana diketahui bahwa untuk sekarang ini produksi serat alam mengalami kendala yang besar dikarenakan adanya keterlibatan iklim , dimana untuk menghasilkan serat alam yang baik diperlukan kondisi iklim tertentu dan membutuhkan media pengembang biakan area pertanian yang luas . dengan adanya kendala tersebut maka kebutuhan bahan bakar tekstil baik kwntitas maupun kwalitas jelas tidak akan terpenuhi .

PT ITS dalam hal ini berusaha untuk memenuhi kekurangan kebutuhan bahan tekstil , khususnya di dalam negeri dan umumnya di luar negeri , disamping untuk membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran yang menjadi masalah besar di Indonesia . Ini merupakan kebanggaan bagi perusahaan yang telah dapat memberikan sahamnya dalam rangka pembangunan Indonesia dan turut serta dalam usaha - usaha pemerintah melaksanakan delapan jalur pemerataan bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia .

3.1.3 Hasil Produksi dan Sasarannya

PT ITS secara terus menerus menerima melakukan pengembangan baik dari segi jumlah produksi maupun jenis produksi.

Mengikuti situasi dan perkembangan pasar ( Market ), sehingga hasil produksi saat ini adalah :

Nylon Filament Yarn 1350 Ton/M

Polyester Staple Fibre 6000 Ton/M

Polyester Filament Yarn 1250 Ton/M

Dari hasil produksi ini diutamakan untuk kebutuhan konsumen pabrik-pabrik tekstil didalam negeri sedangkan sekitar 10-20 % untuk kebutuhan luar negeri. Bahan baku utama untuk membuat benang Nylon ( Nylon Filament Yarn) adalah Caprolactam, dan untuk membuat serat Polyester ( Sythctics Fibre ) dan benang Polyester ( Polyester Filament Yarn ) adalah Pure Terepphtalic Acid Ethyline Glycal.

3.1.4 Lokasi dan Layout Pabrik

PT ITS terletak di jalan Moch. Toha Pasar Baru Tangerang ini sangat tepat untuk daerah industri karena beberapa pertimbangan antara lain :

1) Lokasi tanah yang luas yang terletak di daerah industri, sehingga mudah untuk melakukan pengembangan pabrik.

2) Bahan baku mudah diperoleh karena dekat dengan pusat perekonomian.

3) Transportasi mudah dan cepat karena tersedianya jalan-jalan bebas Hambatan dan dekat dengan Pelabuhan laut maupun Bandara Internasional.

4) Pasar yang baik, karena konsumen PT ITS sekitar 80 % berada di Jawa Barat dan sekitarnya.

5) Mudah mendapatkan tenaga kerja yang terdidik maupun terlatih. karena berada di kawasan kota industri maupun dekat dengan pusat pemerintahan.

6) Tersedianya sumber air yang cukup karena terletak di sepanjang aliran sungai Cisadane.

7) Fasilitas listrik maupun gas mudah di dapat meskipun saat ini PT ITS memakai diesel sendiri.

PT ITS terletak diatas tanah seluas 521.310 M2 dengan luas bangunan176.023 M2.

==3.1.5 Struktur Organisasi==

Banyak pendapat yang berlainan tentang rumusan dari organisasi, akan tetapi secara umum rumusan dari organisasi dapat dirumuskan sebagai struktur pembagian kerja dan tata hubungan kerja antara kelompok orang untuk pembagian dan tata hubungan kerja antara kelompok orang untuk bekerja satu sama lain dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Bagi perusahaan besar seperti PT ITS. masalah pengelolaan manajemen merupakan suatu hal yang sangat memegang peranan dalam kelancaran produksi serta penyaluran ( distribusi) hasil produksinya kepada konsumen.

Oleh karena itu PT ITS memerlukan struktur organisasi yang khusus bentuk dan tujuannya . Struktur organisasi PT ITS merupakan struktur organisasi garis dan staff yang dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang membawahi pengelolaan membawahi pengelolaan Administrasi dan Produksi,

A. PENGELOLAAN ADMINISTRASI

1). Divisi General /Purchase :

a. Departement Personel /General

b. Departement Raw M/T Fuel

c. Departement Stock Control

2). Divisi Finance / Accounting

a. Departement Accounting

b. Departement Finance

3). Divisi Computer / Information

a. Departemen Computer / Information

4). Divisi Sales

a. Departement Fiber

b. Departement Filament

c. Departemen Sales ADM

d. Departemen Logistics

B. PRODUKSI

1) Departemnt Technical

2) Departement Nylon FY.

3) Departement Polyester

4) Departement Engineering

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Metodologi Analisis

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm ver 12.2. Professional Edition untuk menggambarkan UML use case, sequence dan activity diagram.

3.2.2 Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar sistem merupakan hal-hal yang berada di luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang dapat mempengaruhi sistem dengan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT. Indonesia Toray Synthetics, maka pembatasan permasalahan yaitu mengenai pengelolaan sistem informasi pada PT. Indonesia Toray Synthetics, lebih spesifiknya yaitu pada pengelolaan sistem informasi pada sistem produksi.

3.2.3 Perangkat Sistem

1. Perangkat Keras (Hardware)

a). Untuk pegawai IS di ruang Information system (pengelolaan data dan informasi)

Laptop ASUS custom (modifikasi)

• Processor: intel i7 Haswell (4th generation)

• Ram : 8GB DDR3

• GPU : Nvidia GT 640m

• Storage: 1TB

b).Untuk Pegawai produksi (pelaporan kegiatan produksi)

Komputer Desktop rakitan

• Processor: intel Core 2 Duo

• Ram: 2GB

2. Perangkat Lunak (Software)

a) Windows 7

b) Berbagai software khusus

3. Brainware

Semua pegawai PT. indonesia Toray Synthetics

3.2.4 Sistem Yang Berjalan Saat Ini

Pada setiap awal bulan dilakukan sebuah meeting yang menentukan kegiatan produksi untuk bulan tersebut. setelah itu dilakukan kegian penjadwalan mesin sesuai hasil meeting. lalu dimulainya proses produksi dengan mengubah bahan dasar yang dinamai Chip melalui proses spinning dan draw twister pada mesin produksi, pengecekan dilakukan secara berkala selama proses produksi berlangsung. setelah itu dilakukan proses sorting untuk menentukan grade dari hasil produksi dan menentukan jumlah production waste. lalu dilakukan pelaporan dan hasil produksi dimasukan ke warehouse. detilnya dapat dilihat di gambar berikut.

Gambar 3.1 Garis Besar Proses Produksi

Gambar 3.2 UI Penjadwalan Mesin

3.2.5 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Diagram Use Case

Pihak Management membuat rencana produksi untuk 1 bulan, lalu rencana tersebut di ubah oleh pegawai SI menjadi menjadi input yang nantinya digunakan oleh pegawai produksi untuk melakukan penjadwalan mesin. Pegawai produksi memantau kegiatan prouksi, melakukan sorting hasil produksi, mengirim barang hasil produksi ke gudang, dan membuat laporan yang nantinya akan digunakan oleh pihak management untuk menentukan rencana produksi di bulan berikutnya.

Berdasarkan Gambar Use Case Diagram Production System terdapat:

1.Use Case Schedule planning

Actor: Pegawai Sistem Informasi, Management

Main success scenario : Pegawai Sistem Informasi Menerima Schedule Planning yang telah dirancang oleh management.

2.Use Case Machine Scheduling

Actor: Pegawai SI, Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai SI menginput schedule planning yang kemudian digunakan oleh pegawai produksi untuk melakukan machine scheduling berdasarkan plan.

3.Use Case Production

Actor: Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai Produksi melakukan kegiatan produksi menggunakan mesin.

4.Use Case Sorting

Actor: Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai Produksi melakukan pemilihan (sorting) pada barang hasil produksi dan menghitung jumlah production waste

5.Use Case Warehousing

Actor: Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai produksi melakukan pengiriman barang ke gudang

6.Use Case Warehousing

Actor: Pegawai SI, management

Main success scenario: Pegawai SI membuat laporan berdasarkan data dari barrang yang masuk ke gudang dan melaporkannya ke management

3.2.6 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Diagram activity

1 Initial Node, 7 Activity, 2 Fork/Join Node, 1 Decision node, 1 Activity Final Node.

Activity diagram mencerminkan alur kerja sistem, dimulai melalui schedule planning yaitu perencanaan penjadwalan mesin yang dilakukan oleh managemen. Setelah proses planning selesai, penjadwalan mesin akan di input oleh karyawan di bagian produksi sesuai dengan plan yang dibuat.

Proses produksi dimulai dengan proses spinning yang mengolah bahan baku menjadi benang dengan kondisi yang masih kasar, proses ini juga menghasilkan waste yang di tunjukan oleh fork node. setelah itu dilakukan proses draw twister yang mengubah benang kasar tersebut menjadi benang halus, sama seperti proses spinning, proses ini juga menghasilkan waste.

Setelah proses produksi selesai dilakukan proses sorting untuk mengecek jumlah hasil produksi, menentukan kualitas berdasarkan tingkat kecacatan, dan menghitung jumlah production waste. Setelah proses pengecekan selesai barang" dikirim ke gudang. jika masih ada aktifitas produksi setelah ini maka aktivitas dimulai lagi pada proses spinning.

3.2.7 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar3.5 Diagram Sequence

3 Actor, 7 Lifeline, 17 Message.

Sequence diagram mencerminkan interaksi antar aktor dan aktivitas yang dilakukan. dimulai melalui schedule planning yaitu perencanaan penjadwalan mesin yang dilakukan oleh managemen. Setelah proses planning selesai, penjadwalan mesin akan di terima oleh pegawai SI untuk di disampaikan ke pegawai produksi. Proses input ke mesin akan dilakukan oleh karyawan di bagian produksi sesuai dengan plan yang dibuat.

Proses produksi dimulai dengan proses spinning yang mengolah bahan baku menjadi benang dengan kondisi yang masih kasar, proses ini juga menghasilkan waste yang dapat dilihat dari message yang berasal dari lifeline spinning mengarah ke lifeline production waste. Selama proses spinning berlanjut pegawai produksi akan melakukan pengecekan berkala dalam kurun waktu tertentu. Setelah itu dilakukan proses draw twister yang mengubah benang kasar tersebut menjadi benang halus, sama seperti proses spinning, proses ini juga menghasilkan waste, dan pegawai produksi juga akan melakukan proses pengecekan berkala.

Setelah proses produksi selesai dilakukan proses sorting untuk mengecek jumlah hasil produksi, menentukan kualitas berdasarkan tingkat ke cacatan, dan menghitung jumlah production waste. Setelah proses pengecekan selesai, pegawai sistem produksi akan membuat laporan berdasarkan hasil sorting. Pegawai SI akan menerima dan mengolah laporan tersebut untuk disampaikan ke menegemen.

3.3 Masalah Yang Dihadapi

3.3.1 Analisis Permasalahan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, sistem yang ada pada PT. Indonesia Toray Synthetics memiliki masalah-masalah sebagai berikut :

1. Kesalahan rencana penjadwalan mesin.

2. Kesalahan user dalam melakukan pengecekan proses produksi.

3. Kesalahan pada mesin sehingga menimbulkan ke cacatan dalam hasil. produksi.

4. Kesalahan user dalam pelaporan kegiatan produksi

3.3.2 Analisis Kebutuhan

Berdasarkan penjabaran dalam rumusan masalah dalam Bab I dan Analisis Permasalahan dalam Bab III sistem ini memiliki kebutuhan sebagai berikut :

1. Dibutuhkannya sistem yang dapat melihat serta merubah data-data serta informasi yang ada sesuai dengan kebutuhan demi mengoptimalkan alur informasi di PT. Indonesia Toray Synthetics.

2. Dibutuhkannya sistem yang dapat memaksimalkan berbagai bentuk fitur yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada pegawai, terutama fitur yang bertanggung jawab atas informasi yang dibutuhkan.

3. Dibutuhkannya sistem yang dapat memberikan informasi yang akurat dan up to date sehingga informasi yang didapatkan relevan sesuai dengan kebutuhan dan kejadian yang ada di lapangan.

4. Dibutuhkannya sistem yang dapat menopang beban kerja yang ada dan memiliki sistem keamanan yang handal, demi menjaga kelancaran dan keamanan sistem.

3.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Yang Berjalan

Dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan kelebihan dan kekurangan pada sistem sebagai berikut :

1. Kelebihan dari sistem yang berjalan sekarang ini yaitu tidak memerlukan komputer dengan spesifikasi tinggi untuk membuat laporan hasil produksi karena software yang digunnakannya memiliki desain yang sangat sederhana karena menggunakan UI DOS dan bahasa pemrograman magic yang hanya menggunakan logika seperti fungsi IF pada excel untuk beroperasi, tampilan dan design yang sangat sederhana karena hanya menampilkan informasi yang relevan degan fitur yang minimalis.

2. Meskipun sistem yang ada saat ini sudah cukup baik, masih ada kekurangannya. Adapun kekurangan dari sistem yang sedang berjalan saat ini yaitu terdapat pada kesederhanaan dari perangkat yang digunakan, Tampilan dari UI DOS yang memang sederhana namun terkesan berantakan sehingga sulit mencari informasi yang diperlukan jika belum terbiasa dan terkesan tidak up to date, mempersulit pengembangan fitur untuk masa yang akan datang karena magic hanya menggunakan logika-logika yang sudah disediakan, tidak se fleksibel bahasa pemrogramman lain seperti C++ dan VisualBasic dsb.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1 Rancangan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisis sistem pada bab sebelumnya, telah di jelaskan bahwa sistem produksi pada PT ITS sangat tidak stabil, dan rentan terjadi crash yang dapat menyebabkan hilangnya data. Hal tersebut terjadi karena sistem yang sekarang digunakan sudah lama tidak di update. Selain itu, sistem yang ada juga memiliki amsalah dalam user authority. Untuk menganalisis sistem yang diusulkan, penulis menggunakan Software Visual Paradigm 13.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

4.1.1 Prosedur Sistem yang diusulkan

4.1.1.1 Produksi

Setelah login, maka user dengan level 'Produksi' akan memiliki hak akses sebagai berikut:

1. Melihat dan mengedit status order

2. Mengedit status produksi

3. Menginput hasil doffing dari mesin

4. Menginput total waste dari mesin

5. Menginput hasil Sorting dar mesin

4.1.1.2 Management

Setelah login, maka user dengan level 'Management' akan memiliki hak akses sebagai berikut:

1. Melihat dan menambah order

2. Melihat status Produksi

3. Melihat laporan

4. Menonaktifkan (log out)

4.1.1.3 Admin

Setelah login, maka user dengan level 'Admin' akan memiliki hak akses sebagai berikut:

1. Full Control ke semua fungsi yang ada di user lain

2. Mengedit daftar user

3. Mengedit level akses user

4.1.1.4 Use Case Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan prosedur sistem yang diusulkan, maka dibuat usulan use case diagram sebagai berikut.

Gambar 4. 1 use case diagram yang diusulkan

Pihak Management membuat rencana produksi untuk 1 bulan, lalu rencana tersebut di ubah oleh pegawai SI menjadi menjadi input yang nantinya digunakan oleh pegawai produksi untuk melakukan penjadwalan mesin. Pegawai produksi memantau kegiatan prouksi, melakukan sorting hasil produksi, mengirim barang hasil produksi ke gudang, dan membuat laporan yang nantinya akan digunakan oleh pihak management untuk menentukan rencana produksi di bulan berikutnya.

Berdasarkan Gambar Use Case Diagram Production System terdapat:

1.Use Case Schedule planning

Actor: Pegawai Sistem Informasi, Management

Main success scenario : Pegawai Sistem Informasi Menerima Schedule Planning yang telah dirancang oleh management.

2.Use Case Machine Scheduling

Actor: Pegawai SI, Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai SI menginput schedule planning yang kemudian digunakan oleh pegawai produksi untuk melakukan machine scheduling berdasarkan plan.

3.Use Case Production

Actor: Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai Produksi melakukan kegiatan produksi menggunakan mesin.

4.Use Case Sorting

Actor: Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai Produksi melakukan pemilihan (sorting) pada barang hasil produksi dan menghitung jumlah production waste

5.Use Case Warehousing

Actor: Pegawai Produksi

Main success scenario: Pegawai produksi melakukan pengiriman barang ke gudang

6.Use Case Warehousing

Actor: Pegawai SI, management

Main success scenario: Pegawai SI membuat laporan berdasarkan data dari barrang yang masuk ke gudang dan melaporkannya ke management

4.1.1.5 Activity Diagram yang Diusulkan

Gambar 4. 2 Activity Diagram yang diusulkan

Activity diagram mencerminkan alur kerja sistem, dimulai melalui schedule planning yaitu perencanaan penjadwalan mesin yang dilakukan oleh managemen. Setelah proses planning selesai, penjadwalan mesin akan di input oleh karyawan di bagian produksi sesuai dengan plan yang dibuat.

Proses produksi dimulai dengan proses spinning yang mengolah bahan baku menjadi benang dengan kondisi yang masih kasar, proses ini juga menghasilkan waste yang di tunjukan oleh fork node. setelah itu dilakukan proses draw twister yang mengubah benang kasar tersebut menjadi benang halus, sama seperti proses spinning, proses ini juga menghasilkan waste.

Setelah proses produksi selesai dilakukan proses sorting untuk mengecek jumlah hasil produksi, menentukan kualitas berdasarkan tingkat kecacatan, dan menghitung jumlah production waste.Setelah itu dilakukan input laporan (reporting) yang mencakup hasil doffing, sorting, dan waste. Lalu setelah proses laporan selesai, barang-barang dikirim ke gudang. jika masih ada aktifitas produksi setelah ini maka aktivitas dimulai lagi pada proses penjadwalan.

4.1.1.6 Sequence Diagram yang Diusulkan

Dengan sistem yang diusulkan pada poin sebelumnya, maka sequence yang diusulkan juga akan berbeda dari sistem yang berjalan.

Gambar 4.3 sequence diagram yang diusulkan

Sequence diagram mencerminkan interaksi antar aktor dan aktivitas yang dilakukan. dimulai melalui schedule planning yaitu perencanaan penjadwalan mesin yang dilakukan oleh managemen. Setelah proses planning selesai, penjadwalan mesin akan di terima oleh pegawai SI untuk di disampaikan ke pegawai produksi. Proses input ke mesin akan dilakukan oleh karyawan di bagian produksi sesuai dengan plan yang dibuat.

Proses produksi dimulai dengan proses spinning yang mengolah bahan baku menjadi benang dengan kondisi yang masih kasar, proses ini juga menghasilkan waste yang dapat dilihat dari message yang berasal dari lifeline spinning mengarah ke lifeline production waste. Selama proses spinning berlanjut pegawai produksi akan melakukan pengecekan berkala dalam kurun waktu tertentu. Setelah itu dilakukan proses draw twister yang mengubah benang kasar tersebut menjadi benang halus, sama seperti proses spinning, proses ini juga menghasilkan waste, dan pegawai produksi juga akan melakukan proses pengecekan berkala.

Setelah proses produksi selesai dilakukan proses sorting untuk mengecek jumlah hasil produksi, menentukan kualitas berdasarkan tingkat ke cacatan, dan menghitung jumlah production waste. Setelah proses pengecekan selesai, pegawai sistem produksi akan membuat laporan berdasarkan hasil sorting. Pegawai SI akan menerima dan mengolah laporan tersebut untuk disampaikan ke menegemen.


4.1.1.7 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.4 class diagram yang diusulkan

Class diagram yang nantinya akan dijadikan acuan dalam pembuatan database ini terdiri dari 6 class (3 table yang berisi primary key, dan 3 tabel operasional).

4.2 Perbedaan Prosedur antara Sistem yang Berjalan dengan Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, perbedaan sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perbedaan sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

No

Sistem yang berjalan

Sistem yang diusulkan

1

Menggunakan program berbasis magic sebagai media olah data.

Menggunakan local server dan aplikasi berbasis web sebagai media olah data.

2

Diperlukan emulator untuk menjalankan program

Tidak memerlukan emulator

3

Tidak ada pengaturan user authority

Ada opsi pengaturan user Authority

4

Pimpinan perusahaan harus meminta laporan ke pegawai sistem informasi.

Pimpinan perusahaan dapat meilhat laporan langsung dari komputer.

4.3 Rancangan Database yang Diusulkan

4.3.1 Spesifikasi Database

Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1.

Nama field

:

Pegawai

Media

:

Harddisk

Isi

:

nip, nama, divisi

Primary key

:

nip

Panjang record

:

-

Tabel 4.2 field tabel pegawai pada sistem yang diusulkan

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

nip

char

10

Primary key pada tabel "produksi"

2.

nama

varchar

10

Foreign key

3.

divisi

int

3

Foreign key

2.

Nama field

:

Produk

Media

:

Harddisk

Isi

:

id_barang, nama_barang.

Primary key

:

id_barang

Panjang record

:

-

Tabel 4.3 field tabel produk pada sistem yang diusulkan

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

Id_barang

int

10

Nomor produk

2.

Nama_barang

varchar

10

Nama produk

3.

Nama field

:

Mesin

Media

:

Harddisk

Isi

:

kode_mesin, nama_mesin

Primary key

:

kode_mesin

Panjang record

:

-

Tabel 4.4 field tabel mesin pada sistem yang diusulkan

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

kode_mesin

varchar

10

Nomor idetifikasi mesin

2.

nama_mesin

varchar

10

Nama mesin

4.

Nama field

:

Produksi

Media

:

Harddisk

Isi

:

nip, id_barang, kode_mesin, tanggal_produksi

Primary key

:

nip

Panjang record

:

-

Tabel 4.5 field tabel kelas pada sistem yang diusulkan

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

nip

char

10

Sebagai primary key yang menentukan hak akses

2.

id_barang

int

10

Kode barang

3

kode_mesin

var_char

10

Kode mesin

4

tanggal_produksi

datetime

20

Tanggal dimulai dan selesainya proses produksi

5.

Nama field

:

Sorting

Media

:

Harddisk

Isi

:

tanggal_produksi, kualitas, jumlah

Primary key

:

tanggal_produksi

Panjang record

:

-

Tabel 4.6 field tabel jurusan pada sistem yang diusulkan

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

tanggal_produksi

datetime

20

Primary key sorting

2.

kualitas

int

10

Tinkat kualitas produk

3

jumlah

int

10

Jumlah yang dihasilkan

6.

Nama field

:

Waste

Media

:

Harddisk

Isi

:

tanggal_produksi, jenis, jumlah

Primary key

:

tanggal_produksi

Panjang record

:

-

Tabel 4.7 field tabel mata pelajaran pada sistem yang diusulkan

No

Field Name

Data Type

Field Size

Keterangan

1.

tanggal_produksi

datetime

20

Primary key waste

2.

jenis

Varchar

10

Jenis bahan

3

jumlah

int

10

Jumlah yang dihasilkan

4.4 Konfigurasi Sistem Usulan

4.4.1 Rancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem aplikasi berbasis web ini adalah suatu unit personal computer atau suatu unit laptop, untuk spesifikasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, cukup dengan spesifikasi di bawah ini:

1. Processor pentium G.

Karena aplikasi sistem yang digunakan ini berbasis web, jadi spesifikasi hardware yang dibutuhkan tidak perlu terlalu besar, tetapi penggunaan database dengan berorientasi subjek dan banyaknya redudansi data karena denormalisasi, prosessor terbaru dengan dual core yang murah ini sangat dianjurkan.

2. Memori (RAM) 2 GB.

Agar mendapatkan proses yang stabil, kapasitas memory yang dipasang cukup mengikutin spesifikasi dari sistem operasi (windows 7). Yaitu sebesar sebesar 2 GB (minimum) atau 4 GB (recommended).

3. Penyimpanan (Storage) Hard Disk 512 GB.

Untuk menampung data cukup menggunakan kapasitas hardisk yang rendah (seperti 128GB) namun harga harddisk sudah semakin turun seiring dengan bertambahnya kapasitas maksimal harddisk, sehingga harddisk512 GB sangat di rekomendasikan.

4. Monitor LCD.

Monitor ini sangat baik untuk pemakai komputer dikarenakan monitor ini memiliki radiasi yang cukup rendah jika dibandingan dengan monitor CRT. Namun direkomendasikan untuk menggunakan llayar dengan ukuran dan resolusi tinggi untuk mempermudah input (huruf lebih jelas, dan mempermudah multitasking dengan membuka banyak window atau memperkecil kegiatan scrolling).

5. Printer dengan kelas penggunaan proffesional atau office(kantor).

Untuk mencetak dokumen, dengan kualitas, kecepatan, dan ketahanan yang lebih dari printer kelas konvensional.

6. UPS (Uninterrupuble Power Suply)

Sangat berguna untuk menjaga agar apabila suatu saat listrik padam, maka user dapat myimpan pekerjaan yang sedang dilakukan agar mencegah kehilangan data.

4.4.2 Desain Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan. Agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 atau versi yang lebih baru.

2. XAMPP untuk Windows Version 3.2.1 atau yang lebih baru.

3. Web Browser (ex: Mozilla Firefox 8.0.1 dan Google Chrome 40.0.0.0, atau yang lebih baru).

4.4.3 Instalasi Perangkat Lunak (Software)

Dalam pembuatan program ini peneliti menggunakan menggunakan software berikut :

1. Sistem Operasi Windows 7

2. XAMPP for Windows Version 3.1.0

3. Adobe Photoshop CS3

4. Macromedia Dreamweaver CS3

5. Notepad++

6. Web browser (Mozilla Firefox atau Google Chrome)

7. Visual Paradigm for UML Versi 6.4 Enterprise Edition

4.5 Penggunaan Program yang Diusulkan

Pengunaan program yang diusulkan adalah sistem informasi yang dibuat dengan berbasiskan Web yang menggunakan bahasa pemprograman PHP dan MYSQL sebagai database untuk memudahkan petugas dalam menggunakan aplikasi rancangan tersebut.

4.6 Rancangan Prototype Sistem yang Diusulkan

4.6.1 Tampilan Layout Login

Tampilan layout halaman ini hanya berisi tampilan login biasa karena hanya user yang bisa mengakses homepage (halaman utama), dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Tampilan layout login pada sistem yang diusulkan

4.6.2 Tampilan Layout Secara Umum

Tampilan layout secara umum meliputi tampilan header dan footer (lihat gambar 4.6) yang tidak berkaitan langsung dengan inti rancangan, tetapi digunakan sebagai penghubung antar fungsi inti dari rancangan ini.

Gambar 4.6 tampilan layout secara umum pada sistem yang diusulkan

4.6.3 Tampilan Layout schedule

Untuk menambahkan schedule, maka user harus mengisi berbagai field. Seperti seperti yang terlihat pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 tampilan layout schedule pada sistem yang diusulkan

4.6.4 Tampilan Lampiran Entry Doffing

Tampilan Entry Doffing ini digunakan untuk memberikan laporan dari pemantauan selama proses produksi berlangsung. Tampilan ini berisi nomor mesin dan kolom kosong yang berada di bawah nomor mesin yang nantinya di isi dengan kode laporan dari hasil pemantauan (misalnya jika kolom kosong di isi dengan angka "0" artinya tidak ada masalah dalam proses pruksi pada mesin tersebut) (lihat gambar 4.8).

Gambar 4.8 tampilan layout lampiran nilai siswa sistem yang diusulkan


4.6.5 Time Schedule

Perancangan dan penelitian ini memiliki tenggang waktu dalam menyelesaikannya sebagai target agar perancangan dapat segera diselesaikan dan dapat bermanfaat bagi pihak sekolah.

Tabel 4.8 time sechedule

No.

Kegiatan

Bulan

September

October

November

Desember

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Penyerahan surat observasi

2

Wawancara

3

Analisa data

4

Elisitasi

5

Desain sistem

6

Programming sistem

7

Testing program

8

Evaluasi

9

Sosialisasi

10

Dokumentasi


4.6.6 Estimasi Biaya

Dengan penjadwalan yang sebelumnya telah tertera, maka estimasi biaya dalam perancangan ini adalah

Tabel 4.9 estimasi biaya

No

Uraian Kegiatan

Volume

Harga satuan

Biaya

1

Analisa data, testing dan implementasi program

Analisa data

50000

50000

Testing dan implementasi program

100000

100000

2

Laporan dan dokumentasi penelitian

Kertas A4 (satuan dalam rim / 500 lembar)

6

50000

300000

Tinta cartbridge

2

100000

200000

3

Biaya lain - lain

Biaya transportasi

100000

100000

Biaya tidak terduga

100000

100000

Jumlah

850000

*) Note: harga satuan dan biaya dalam satuan mata uang Rupiah (IDR /Rp)

4.7 Rancangan Implementasi Web yang Diusulkan

4.7.1 Tampilan Login

Untuk semua guest akan dibawa menuju halaman login dan hanya guest yang memiliki akun username dan password terdaftar yang dapat masuk. Tampilan login dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.9 tampilan login pada sistem yang diusulkan

4.7.2 Tampilan Website Secara Umum

Setelah berhasil melalui proses login, maka status guest menjadi user dan dapat melihat halaman utama dari rancangan ini. Berikut rancangan posisi header, footer, dan desain halaman secara keseluruhan seperti yang tersedia pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 tampilan website secara umum pada sistem yang diusulkan

4.7.3 Tampilan Schedule

Setalah Jika user telah melakukan login. Maka dia bisa melihat tampilan daftar schedule sesuai pada gambar 4.11. namun hanya user dengan level produksi yang dapat melakukan fungsi edit.

Gambar 4.11 tampilan home pada sistem yang diusulkan

4.7.4 Tampilan create schedule

User dengan level akses produksi yang telah login dapat melakukan fungsi edit (lihat gambar 4.12).

Gambar 4.12 tampilan masukan nilai pada sistem yang diusulkan

4.7.5 Tampilan Spinning

Salah satu fitur dalam perancangan ini adalah adanya lampiran Spinning untuk mempermudah pemantauan proses spinning pada mesin (lihat gambar 4.13).

Gambar 4.13 tampilan lampiran raport pada sistem yang diusulkan

4.7.6 Tampilan Entry laporan Doffing Spinning

Selama proses produksi pada mesin Spinning berjalan, pegawai produksi akan terus melakukan pemantauan. Berikut adalah form laporan hasil pemantauan proses doffing pada tahap spinning 4.14.

Gambar 4.14 tampilan entry doffing spinning

4.7.7 Tampilan Entry laporan Spinning Waste

Setelah proses produksi pada proses spinning selesai maka akan dilakukan penghitungan jumlah zat sisa yang dihasilkan dan nantinya akan di input pada form web berikut (lihat gambar 4. 15).

Gambar 4.15 tampilan entry waste spinning

4.7.8 Tampilan Draw Twister

Salah satu fitur dalam perancangan ini adalah adanya lampiran Spinning untuk mempermudah pemantauan proses spinning pada mesin (lihat gambar 4.16).

Gambar 4.16 tampilan entry waste draw twister

4.7.9 Tampilan Entry laporan Doffing Draw Twister

Selama proses produksi pada mesin Spinning berjalan, pegawai produksi akan terus melakukan pemantauan. Berikut adalah form laporan hasil pemantauan proses doffing pada tahap spinning (Lihat gambar 4.17).

Gambar 4.17 tampilan entry doffing draw twister

4.7.10 Tampilan Entry laporan Draw Twister Waste

Setelah proses produksi pada proses draw twister selesai maka akan dilakukan penghitungan jumlah zat sisa yang dihasilkan dan nantinya akan di input pada form web berikut (lihat gambar 4.18).

Gambar 4.18 tampilan entry waste draw twister

4.8 Testing

4.8.1 Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode blackbox, untuk dapat memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutupi kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, tetapi pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.10 Blackbox testing

No

Skenario pengujian

Test case

Hasil yang diharapkan

Hasil pengujian

kesimpulan

1.

Berhasil login

Masuk ke homepage

valid

2.

Username atau password tidak valid

Tidak dapat masuk halaman utama

valid

3.

Login dengan username atau password kosong

Tidak dapat masuk halaman utama

valid

4.

Menggunakan fungsi add Schedule

Opsi schedule ditampilkan

valid

5.

Berhasil Add Schedule

Schedule di simpan

valid

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan uraian-uraian masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem yang berjalan saat ini pada PT Indonesia Toray Synthetics sudah memanfaatkan teknologi komputerisasi dengan server sebagai database. Program yang digunakan untuk menjalankan sistem dibuat dengan bahasa programming magic, sementara database menggunakan SQLserver.

2. Sistem yang berjalan saat ini sangat rentan dari segi keamanan data dalam sistem karena program yang ada sudah tidak compatible dengan sistem operasi yang sekarang digunakan sehingga berkemungkinan terjadinya crash yang dapat menyebabkan hilangnya data produksi, dan sistem yang berjalan saat ini tidak menyediakan user authority.

3. Membuat program baru yang compatible dengan sistem operasi yang digunakan sekarang, untuk mencegah terjadinya crash yang menyebabkan hilangnya data produksi, dan diperlukannya pembuatan sistem database yang mengatur user authority agar user melakukan login sebelum menginput data.

4. Pimpinan perusahaan dapat melakukan pemantauan dengan menggunakkan fungsi reporting yang dapat menampilkan hasil laporan dari mesin produksi, penghitungan limbah (waste), dan sorting barang secara real time.

5.2 Saran

1. Diperlukannya pembuatan database user untuk login dan pemantauan input data.

2. Diperlukannya pembuatan program yang baru.

3. Diperlukannya pembuatan table user dalam database untuk mengatur user authority untuk mengatur login dan input data yang dilakukan oleh user.

Daftar Pustaka

Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta.

Edi. Doro, dan Betshani. Stevalin. 2009. Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Darma, Jarot S, dan Shenia Ananda. 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta : Mediakita.

Prabowo Pudjo Widodo.2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi

Henderi, dkk. CCIT Journal. 2008. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

Assauri, sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Heizer, Jay and Barry Render. 2004. Principles of Operations Management. Prentice Hall, New Jersey.

Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi:Konsep, Teknik, Dan Aplikasi . Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Suryo Guritno, Sudaryono, dan Untung Rahardja. 2011. Teory and Application of IT Research :Metodelogi Penelitian Teknologi Informasi.Yogyakarta:CV Andi Offset.

Fahmi, Irham. 2016. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.

Imbar, Radian victor, dan Billy. 2011. Pembuatan Sistem Informasi Pembelian, Penjualan, dan Produksi dengan Penjadwalan Mesin Produksi: Jurnal Sistem Informasi Volume 6 No. 1 Maret 2011. Bandung: Maranatha University Press

Hidayatullah, Priyanto. 2015. Visual Basic .NET Membuat Aplikasi Database dan Program Kreatif. Bandung: Informatika Bandung.


CURRICULUM VITAE

Nama : Ridhwan Abiyyu

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang , 02 Febuari 1996

Jenis kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Email : [email protected]

Kontak : 081310284316

Pendidikan :

SDN Periuk 6 Tangerang 2001 - 2007

SMPN 12 Tangerang 2007 - 2010

SMAN 4 Tangerang 2010 - 2013

STMIK Raharja Tangerang 2013 - Sekarang