SI1312475388

Dari widuri
Revisi per 21 September 2016 07.03 oleh Endah Nirmala Dewi (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN PER...')

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN PERANGKAT

WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1312475388
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI BUSINESS INTELLIGENCE

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt , M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Disetujui Oleh :

Tangerang, 23 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
   
(Qurotul Aini, S.Kom)
NID : 99001
   
NID : 14012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Business Intelligence

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 23 Juni 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(-------------------)
 
(-------------------)
 
(-------------------)
NID : -----
 
NID : -----
 
NID : -----

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN

PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI

PADA PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1312475388
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Business Intelligence

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 23 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1312475388

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Maraknya pembelajaran online yang tersebar di Indonesia, menyebabkan banyak munculnya di bidang pendidikan yang menggunakan konsep IT. Perguruan Tinggi Raharja adalah salah satu Perguruan Tnggi yang berkonsentrasi dalam bidang IT atau ilmu komputer. Dengan ini Perguruan Tinggi raharja memiliki metode pembelajaran iLearning Plus (pembelajaran jarak jauh). Metode pembelajaran online ini sangat sekali dibutuhkan bagi mahasiswa/i yang sulit dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan perkuliahan. Dengan adanya sebuah metode pembelajaran online iLearning Plus, maka di butuhkan sebuah official site sebagai media informasi iLearning Plus. Official site iLearning Plus di buat menggunakan CMS (Content Managemen System) WodrPress, dalam domain raharja.ac.id yang bertujuan untuk membantu dalam meningkatkan ranking webometrics sebagai penilaian kualitas Perguruan Tinggi. Dan pengimplementasian ini meggunakan blackbox testing. Dan tak kalah penting adalah demi menunjang hasil yang di harapkan, maka terdapat 15 (lima belas) tahapan final draft elisitasi yang dibuktikan dengan adanya strategi pencapaian. Dalam perancangan sistem, terdapat 3 (tiga) manfaat yang ditemukan dari sebuah rumusan masalah. Serta 2 (dua) metode rancangan diantaranya rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype. Dari apa yang telah dijelaskan di atas, membutuhkan sebuah keyakinan bahwa dapat meningkatkan metode pembelajaran online iLearning Plus dalam bidang akademik.

Kata Kunci : iLearning Plus, Official Site, Webometrics.

ABSTRACT

The rise of online learning in Indonesia, causing much of the appearance of in the field of education that uses the concept of IT. Raharja College is one of the Colleges that concentrates in the areas of Tnggi IT or computer science. With this the College has learning methods raharja iLearning Plus (distance learning). Online learning method is very necessary for a student once/i difficult in set the time between work and lectures. The existence of a method of online learning iLearning Plus, then needed an official site as a media information iLearning Plus. Official site iLearning Plus made using CMS (Content Management System) WodrPress, within the domain raharja.ac.id which aims to help in improving the ranking webometrics as assessment of the quality of higher education. And this implementation with blackbox testing. And just as important is for the sake of supporting that result in expected there were 15 (fifteen) the stage of final draft elisitasi evidenced by the existence of strategy achievement. In designing the system, there are 3 (three) benefits found from a formulation of the problem. As well as 2 (two) methods including draft draft program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) and the design of the prototype. From what has been described above, requires a belief that can improve learning methods online iLearning Plus in academics.

Keywords:iLearning Plus, Official Site, Webometrics.

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Skripsi Penulis dapat berjalan dengan baik dan selesai dengan semestinya.

Laporan Skripsi ini disusun yang bertujuan untuk memenuhisalah satu persyaratan kelulusandalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), dan sekaligus sebagai implementasi ilmu yang telah di pelajari selama masa perkuliahan.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, perkenankan penulis menyampaikan pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Mamoi (Qurotul Aini, S.Kom) selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Hani Dewi Ariessanti M.Kom selaku stakeholder yang support dalam project ini.

  6. Kedua orang tua tercinta, Yaitu Bapak Muchtar dan Ibu Saliah yang telah memberikan semangat dan juga dukungan, baik moral, materil maupun doa.

  7. Ketiga kaka tersayang, Yaitu Mba Iis, Mba Fitri dan Mas Wawan yang selalu support dalam segi apapun.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  9. Rekan-rekan group URgen (Baiq, Deddy, Lily, Maya, Ria, Nursam, Iis, Lintang, Rista, Yeti dan wulan)

  10. Seluruh Keluarga REC, dan TimUR yang telah memberikan dukungan, arahan dan masukan yang berarti dalam menyelesaikan laporan SKRIPSI ini.

  11. Seluruh Group Herro yang telah memberikan dukungan,serta kerja sama dalam meningkatkan iLearning Plus sehingga saat ini menjadi sukses.

  12. Sahabat seperjuangan BLG team (Fanni, Lily, Nursam, Dimas, Danny, Rizky dan Reza) yang selalu memberi dukungan tiada habisnya.

  13. Mohamad Daud yang senantiasa mendampingi, memotivasi, serta memberikan semangat, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan sangat baik

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 23 Juni 2016
ENDAH NIRMALA DEWI
NIM. 1312475388

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Gambar 2.2 Komponen Dasar Business Intelligence

Gambar 2.3 Logo Wordpress

Gambar 2.4 Logo Wordpress Plugin

Gambar 2.5 Logo iLearning Plus

Gambar 2.6 Logo iMe

Gambar 2.7 Aktifitas iLearning yang mengusung 4B

Gambar 2.8 Bobot Kriteria Penilaian Webometrics

Gambar 2.9 Rinfo

Gambar 2.10 Rinfo Spreadsheet

Gambar 2.11 Rinfo Form

Gambar 2.12 Script Form Emailer

Gambar 2.13 TPI (Ten Pillar IT iLearning)

Gambar 3.1 Green Campus

Gambar 3.2 Pribadi Raharja

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Perguruan Tinggi

Gambar 4.1 Mind Mapping Project Official site iLP

Gambar 4.2 FAQ iLP

Gambar 4.3 TPI Form ISAP

Gambar 4.4 Kolom Subscriber

Gambar 4.5 Form Kuesioner

Gambar 4.6 Biaya Pendaftaran

Gambar 4.7 Form Pendaftaran

Gambar 4.8 Daftar Kelas iLP

Gambar 4.9 Partner

Gambar 4.10 Form Student Agreement

Gambar 4.11 KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) iLP

Gambar 4.12 Sistem User Friendly

Gambar 4.13 Like Fan Page iLP

Gambar 4.14 Favicon

Gambar 4.15 Subsciber iLP

Gambar 4.16 Inbound

Gambar 4.17 HIPO Pada Official site iLearning Plus

Gambar 4.18 Prototype Halaman Login

Gambar 4.19 Prototype Halaman Utama

Gambar 4.20 Prototype Halaman Dashboard

Gambar 4.21 Prototype Halaman Profil

Gambar 4.22 Prototype Halaman FAQ

Gambar 4.23 Prototype Daftar Kelas iLP

Gambar 4.24 Prototype Kuesioner iLP

Gambar 4.25 Prototype KMD

Gambar 4.26 Prototype ISAP iLP

Gambar 4.27 Prototype Form Pendaftaran

Gambar 4.28 Prototype Biaya Pendaftaran

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sistem Yang Berjalan

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6 Presiden Direktur

Tabel 3.7 Direktur

Tabel 3.8 Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.9 Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.10 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.11 Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.12 Kepala Jurusan

Tabel 3.13 Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.14 Layanan Keuangan Kemahasiswaan

Tabel 3.15 Asisten Direktur Oprasional

Tabel 3.16 Layanan Registrasi Mahasiswa

Tabel 3.17 Perkuliahan Dan Ujian

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Tabel 4.2 Matriks SWOT

Tabel 4.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 4.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.7 Blackbox Testing Login SSO dan User Name

Tabel 4.8 Blackbox Testing Kuesioner iLP

Tabel 4.9 Blackbox Testing KMD

Tabel 4.10 Blackbox Testing ISAP iLP

Tabel 4.11 Blackbox Testing Form Pendaftaran

Tabel 4.12 Block Testing Student Agreement

Tabel 4.13 Schedule Implementasi

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dikutip dari Jurnal ULTIMA InfoSys, Vol. IV, No. 1 [1] bahwa dalam dunia pendidikan, teknologi komputer dan Internet dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan pembelajaran mandiri jarak jauh, terutama dalam mengedepankan kemudahan, fleksibilitas dan interaktivitas antar pengguna. Disamping itu, menggunakan media internet di dalam dunia pendidikan akan memberikan kontribusi positif bagi wawasan serta intelektual peserta didik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang diperlukan dan tersedia di media internet tersebut. Pada homeschooling yang ada saat ini, terlihat masih sangat tradisional, dimana dari segi metode masih terdapat berbagai kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan tersebut disebabkan oleh keterbatasan orang tua sebagai tenaga pendidik dalam mendapatkan materi pelajaran serta proses dalam pembelajarannya. Melihat dari kondisi tersebut maka sangat dibutuhkan pendekatan-pendekatan model pembelajaran yang dapat memudahkan tenaga pengajar dan peserta didiknya dalam mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi serta proses belajar mengajar. Selain itu juga dibutuhkan pendekatan yang dapat memudahkan peserta didik di Sekolah Rumah untuk berkomunikasi dengan komunitas Sekolah Rumah di Indonesia.

Teknologi komputer dan internet juga dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan pembelajaran mandiri jarak jauh, terutama dalam mengedepankan kemudahan, fleksibilitas dan aktivitas antar pengguna. Disamping itu, menggunakan media internet di dalam dunia pendidikan akan memberikan kontribusi positif sebagai wawasan peserta didik. Hal ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang diperlukan dan sudah tersedia di media internet.

Seperti yang sudah diterapkan pada Perguruan Tinggi Raharja, sebuah kampus unggulan dalam bidang pendidikan IT yang ada di Kota Tangerang dengan tagline ‘Get The Better Future by Computer Science’. Telah menerapkan sebuah sistem pembelajaran secara online atau lebih di kenal dengan iLearning Plus. iLearning Plus ini di kembangkan dari sistem pembelajaran iLearning sebelumnya dengan unsur 4B (Belajar, Bermain, Bekerja dan Berdoa). Dimana konsep tersebut bisa menjadi acuan mahasiswa/i yang terkadang sangat sulit untuk mengikuti pembelajaran karena terhalang oleh waktu pekerjaan, yang mengakibatkan mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Dengan adanya sebuah sistem metode pembelajaran online ini, maka dibutuhkan sebuah media informasi berupa official site resmi dari Perguruan Tinggi untuk menyebar luaskan informasi seputar perkuliahan online. Hal ini diharapkan agar lebih luas masyarakat mengetahui metode pembelajaran online pada iLearning Plus. Dengan ini Perguruan Tinggi yang baik pasti nya juga akan memiliki sebuah official site yang sangat mendukung informasi yang berkualitas, karena saat ini ada alat pengukur kemajuan Perguruan Tinggi melalui Webometrics.

Dikutip dari Wikipedia Webometrics [2] adalah inisiatif untuk mempromosikan dan membuka akses publikasi ilmiah guna meningkatkan kehadiran akademik dan lembaga-lembaga penelitian di Situs Web. Peringkatan dimulai pada tahun 2004 dan didasarkan pada gabungan indikator yang memperhitungkan baik volume maupun isi Web, visibilitas dan dampak dari publikasi web sesuai dengan jumlah pranala luar yang diterima. Peringkat ini diperbaharui setiap bulan Januari dan Juli, penyedia Web indikator universitas dan pusat penelitian di seluruh dunia. Pendekatan yang mempertimbangkan berbagai kegiatan ilmiah diwakili di situs akademik yang sering diwakilkan dengan penggunaan indikator bibliometrik.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, maka Perguruan Tinggi Raharja sebagai kampus unggulan pastinya akan selalu memberikan yang terbaik untuk semestinya. Dengan adanya alat ukur webometrics Perguruan Tinggi Raharja dapat membuktikan bahwa official site iLearning Plus dalam domain raharja.ac.id dapat meningkatkan rank webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja. Selain itu official site iLearning Plus pun menjadi validasi bahwa iLearning Plus ini ada dan bisa di pertanggung jawabkan.

Rumusan Masalah

Penelitian pada umumnya memiliki sebuah data yang relevan untuk menunjang pemecahan masalah yang terjadi. Berdasarkan dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dimana permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih kurangnya informasi terhadap pembelajaran online pada Perguruan Tinggi Raharja, atau lebih di kenal dengan iLearning Plus. Belum adanya informasi-informasi yang ter up to date dalam informasi perkuliahan. Sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui lebih jelas keberadaan sistem pembelajaran online ini pada Perguruan Tinggi Raharja. Serta masih banyak mahasiswa/i dan dosen iLearning Plus yang bingung dalam mendapatkan informasi seputar iLearning Plus.

Namun dengan permasalahan yang dihadapi saat ini masih banyak masyarakat bahkan Pribadi Raharja yang tidak mengetahui informasi seputar metode pembelajaran online yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Oleh sebab itu diperlukan sebuah strategi dan sistem yang mampu menampung seluruh informasi perkuliahan iLearning Plus dalam bentuk official site. Sehingga strategi dan sistem pada official site iLearning Plus (ilp.raharja.ac.id) dalam domain official site Perguruan Tinggi Raharja (raharja.ac.id) tersebut mampu membantu meningkatkan rank webometrics Perguruan Tinggi Raharja. Karena sebuah website yang berkualitas dengan ranking yang baik pasti nya juga berisi informasi yang selalu ter up to date .

Pada sistem yang berjalan saat ini, dari website Webometrics Perguruan Tinggi Raharja masih menduduki peringkat 303 di Indonesia dan peringkat ke 18.495 di dunia. Tentunya sebagai Perguruan Tinggi yang sudah terakreditasi dengan baik, Perguruan Tinggi Raharja ingin mencapai posisi atau ranking yang lebih baik di Webometrics. Tentunya untuk mewujudkan cita-cita tersebut maka dibutuhkan kerja keras dari seluruh civitas kampus.

Dan pada sitem yang berjalan saat ini juga mahasiswa/i dan dosen iLearning Plus hanya mendapatkan informasi berdasarkan email yang di kirimkan oleh koordinator. Belum lagi masih banyak sekali mahasiswa/i dan dosen iLearning Plus yang terlewatkan dalam email yang diberikan oleh koordinator. Hal tersebut masih dirasa kurang maksimal dan fleksibel dalam memberikan informasi. Karena hal seperti ini dapat mengakibatkan mahasiswa/i dan dosen ketinggalan berita informasi. Tentunya hal ini juga mengakibatkan koordinator harus mengirimkan email berkali-kali.

Tabel 1.1 Sistem Yang Berjalan

Dan dari beberapa penjelasan yang telah dijabarkan secara rinci diatas maka penulis dapat menarik 3 rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana mahasiswa/i, dosen dan masyarakat mendapatkan informasi seputar iLearning Plus?

  2. Bagaimana proses Official site iLearning Plus mampu membantu meningkatkan ranking Perguruan Tinggi Raharja pada Webometrics?

  3. Bagaimana meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi raharja sebagai daya saing di bidang akademik dalam pembelajaran online ?

Dan berdasarkan permasalahan-permasalahan telah dibahas melalui latar belakang serta perumusan masalah, maka penulis mengambil judul “PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI“ untuk jadi penelitian Skripsi.

Ruang Lingkup Penelitian

Dengan adanya permasalahan yang begitu luas, maka untuk mempermudah penulisan laporan skripsi serta menjadikannya lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka perlu adanya suatu batasan masalah. Batasan-batasan masalah dalam laporan ini meliputi:

  1. Penelitian ini dilakukan sebagai wadah informasi iLearning Plus.

  2. Penelitian ini berfokus pada masyarakat serta dosen dan siswa/i iLearning Plus.

  3. Penelitian ini berfokus untuk menaikkan rank Webometrics untuk Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Diimplementasikan untuk pengguna Rinfo (Pribadi Raharja).


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adanya tujuan penelitian yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian. Tujuan dapat diketahui setelah rumusan masalah telah terperinci, sehingga dengan terperinci nya rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian di atas dapat tercapai. Berikut tujuan penelitian yang telah dirincikan dari sebuah perumusan masalah, yaitu diantaranya:

  1. Untuk selalu memberikan informasi yang ter up to date mengenai iLearning Plus pada official site iLearning Plus.

  2. Dengan adanya official site iLearning Plus dalam domain raharja.ac.id dapat meningkatkan rank webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Untuk membuktikan reputasi Perguruan Tinggi Raharja dalam metode pembelajaran online di bidang akademik.,


Manfaat Penelitian

Setiap penelitian khususnya penelitian yang bergerak di bidang teknologi tentunya bertujuan untuk memberikan manfaat. Manfaat yang diberikan tentunya dapat sangat membantu para pengguna nantinya. Manfaat Penelitian juga dapat dijadikan gambaran bagi penulis sama halnya seperti tujuan penelitian namun kali ini gambaran tersebut lebih mengarah terhadap capaian yang ingin diberikan bagi kemudahan para pengguna sistem nantinya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Dengan adanya informasi yang akurat dan ter up to date diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pada pembelajaran Online iLearning Plus.

  2. Popularitas Perguruan Tinggi Raharja pada webometrics bisa meningkat.

  3. Dengan ini banyak masyarakat yang lebih mengenal informasi pembelajaran online pada Perguruan Tinggi Raharja.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi yaitu dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Pada metode pengumpulan data, penulis melakukan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

  1. Metode Observasi (Pengamatan)

  2. Peneliti telah melakukan pengamatan secara langsung terhadap proses pembelajaran iLearning Plus yang terdapat pada Perguruan Tinggi Raharja. Kemudian dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti dapat mengumpulkan data sebagai sumber informasi dalam hal membantu dalam proses menganalisa untuk pembangunan sistem tersebut.

  3. Metode Wawancara

  4. Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak terkait pada Perguruan Tinggi Raharja secara langsung. Dan metode wawancara ini dilakukan bersama Ibu Hani Dewi Ariesanti, M.Kom selaku Stakeholder.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Metode ini berfungsi untuk mendapatkan informasi serta data dari beberapa sumber (literatur), buku, dan beberapa jurnal untuk kebutuhan penganalisaan serta perancangan yang terkait dengan laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Setelah melalui metode pengumpulan data, metode analisa sistem merupakan salah satu bagian dari sebuah penelitian penting untuk dilakukan. Melanjutkan proses dari pengumpulan data, dimana data yang di dapatkan dari beberapa metode pengumpulan data dikumpulkan dan dijadikan sebagai sebuah strategi. Untuk mencapai sebuah strategi, perlu di dasari atas adanya sebuah pengelompokan yang ditinjau dari beberapa hal. Pengelompokan tersebut terekam dalam sebuah elisitasi kebutuhan dari tahap satu hingga final draft elisitasi yang diambil untuk mendapatkan sebuah strategi. Terdapat dua tinjauan dalam penyusunan elisitasi, yaitu tinjauan dari segi fungsional sistem dan non fungsional sistem.

Selain itu peneliti juga menggunakan metode analisa sistem yang digunakan yaitu berupa analisis SWOT. SWOT adalah sebuah metode prosedur analisis kondisi yang mengklarifikasi kondisi objek dalam empat kategori Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Faktor Pendukung) dan Threat (Faktor Penghambat atau Ancaman). Sedangkan faktor analisa SWOT dibagi menjadi 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode prototyping dan HIPO (Hirarchy Plus Input Proses Output).

Metode Pengujian

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Lokasi Penelitian

Penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS MENGGUNAKAN PERANGKAT WEBOMETRICS SEBAGAI MEDIA INFORMASI PADA PERGURUAN TINGGI “ dilakukan di Raharja Enrichment Centre (REC) pada Perguruan Tinggi Raharja, Tangerang.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penulisan laporan dan pembahasannya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai informasi umum dari akar permasalahan yang ada, di antaranya latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, lokasi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, definisi aktivitas, definisi media, definisi minat, definisi motivasi belajar, konsep dasar internet, konsep dasar wordpress, konsep dasar analisa SWOT, definisi iLearning, definisi FIR, definisi SSO (single sign on), konsep dasar iLearning Plus, definisi pembelajaran online, defisini intelejen bisnis, konsep fleksibel, definisi dashboard, konsep dasar elisitasi, serta literatur lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas mengenai analisa gambaran serta sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, tujuan Perguruan Tinggi Raharja, arti nama raharja, arti green campus, arti pribadi raharja, struktur organisasi, jurusan/prodi Perguruan Tinggi Raharja, permasalahan yang dihadapi serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai mind mapping project, analisa sistem berjalan dengan menggunakan metode analisa SWOT dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta yang terakhir ada estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil analisa yang pada bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan teori yang seharusnya saling berkesinambungan dengan penelitian. Sehingga teori-teori ini mampu menjelaskan maksud dari penelitian yang tengah dijalankan. Disamping itu unruk membuat karya ilmiah menjadi relevan dengan apa yang tengah dibahas.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh O’brian, J.A. (2005) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33),[3] sistem informasi merupakan sebuah perpaduan dari orang-orang hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang bertujuan untuk mengumpulkan serta menyebarkan informasi dalam organisasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer, T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:33),[3] sistem informasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Turban, Mclean, dan Wetherbe (1999) dalam buku Rohmat Taufiq (2013:17),[4] Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rudi Tantra (2012) dalam Rohmat Taufiq (2013,:18), [4] sistem informasi adalah cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol, dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.

Dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terstruktur untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, mengelola, menyimpan, serta menyebarkannya untuk tujuan yang spesifik.

Dalam konteks ini, teori di atas memiliki keterkaitan erat dengan Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Karena apa yang diteliti merupakan sebagian dari sistem informasi yang memiliki tujuan sebagai analisis, penyimpanan, serta penyebaran informasi.

Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut :

  1. Sistem informasi berdasarkan level organisasi.

  2. Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.

  3. Sistem informasi berdasarkan aktivitas manajemen.

  4. Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.

  5. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis.

  6. Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Hutahaean (2014:13-14), [5] sistem informasi terdiri dari beberapa komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

  1. Blok masukkan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

  3. Blok model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

  5. Blok keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (technology block)

  8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian din secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama:

    1. Teknisi (human ware atau brainware)

    2. Perangkat lunak (software)

    3. Perangkat keras (hardware)

  9. Blok basis data (data base block)

  10. Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi nya.

  11. Blok kendali (control block)

  12. Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian pedu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Definisi Teknologi Sistem Informasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rainer T.P. (2006) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169), [3] TI adalah kumpulan sumber daya informasi organisasi, para pengguna, manajemen yang menjalankan, infrastruktur dan semua sistem informasi dalam organisasi.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Lucas (Munir, 2008) dalam buku Yakub dan Vico (2014:169),[3] TI adalah sebuah teknologi yang dijalankan untuk melakukan proses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronik, mikro komputer, komputer mainframe, pembaca barkode, perangkat lunak proses transaksi, lembar kerja, serta peralatan komunikasi dan jaringan.

Dari kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi sistem informasi adalah bentuk teknologi yang mampu menyampaikan, memproses, serta mengelola informasi ke dalam bentuk media elektronik dan komunikasi pada sebuah jaringan.

Dalam konteks ini, sama halnya dengan sistem informasi, penelitian yang dilakukan pun memiliki keterkaitan erat dari fungsi teknologi informasi itu sendiri. Sehingga apa yang dibahas pada landasan teori ini relevan dengan apa yang dibahas pada pembahasan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Informasi merupakan segala yang sangat umum dan juga sering mendengar yang dikatakan banyak orang seperti: informasinya kurang lengkap, tidak ada informasi, informasi cukup akurat dan lain-lain. Walaupun kata informasi begitu familiar di telinga tapi mungkin diantaranya masih ada yang belum memahami pengertian dari informasi itu sendiri. Berikut ini adalah pengertian dari informasi menuurut para ahli dan berbagai sumber:

Menurut Hutahaean (2014:9)[5], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Menurut Kusrini dalam Taufiq (2013:15)[6], mendefinisikan bahwa informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Hutahaean (2014:9)[5], Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Menurut Azar Susanto dalam Taufiq (2013:15)[6], Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Dari definisi di atas, bisa disimpulkan bahwa Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Kualifikasi Informasi

Sebuah informasi yang berkualitas adalah informasi yang secara umum bisa dikatakan memenuhi apa yang dibutuhkan oleh pengguna, sedangkan secara umum pengguna membutuhkan sebuah informasi yang lengkap, saat dibuthkan selalu ada, tepat waktu dan lain-lain tergantung dari personalnya.

Ciri-ciri informasi yang berkualitas Menurut Raymond Mc Load dalam Taufiq (2013:15-16)[6], adalah sebagai berikut:

1. Akurasi

Data yang dimasukkan dan proses yang digunakan dalam sistem harus sesuai dengan prosedur sehingga informasi yang dihasilkan bisa benar-benar akurat. Misalkan informasi yang berkenaan dengan akuntansi/matematik kalau 5 x 5 = 25 maka jika nilai 5 diganti dengan 10 yang akhirnya menjadi 10 x 10 maka hasilnya harus 100, selain contoh diatas akurasi bisa diasumsikan misalkan jumlah pegawai keseluruhan 100 dan pegawai itu yang 20 pindah tugas maka jumlah pegawai terbaru di kantor tersebut menjadi 80 pegawai. Intinya akurasi merupakan tingkat keakuratan sebuah informasi.

2. Relevansi

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapi.

3. Ketepatan Waktu

Kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itu bisa kita dapatkan saat ini juga karena informasi yang kita butuhkan saat ini bisa jadi sudah tidak kita butuhkan 1 menit yang akan datang, karena pentingnya suatu informasi hampir semua pengguna membutuhkan informasi yang update (terkini) maka dari itu informasi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebisa mungkin bisa disajikan saat itu juga.

4. Kelengkapan

Kelengkapan informasi bisa ditunjukkan dari menjawab informasi tersebut terhadap pertanyaan atau kebutuhan pengguna. Jika informasi bisa menjawab apa yang dibutuhkan secara lengkap oleh pengguna maka informasi tersebut bisa dikatakan lengkap dan informasi seperti itulah yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

Siklus Informasi

Menurut Hutahaean (2014:10-11)[5], siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam Fahrenheit diubah ke Celcius.

Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat Fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Fungsi Informasi

Menurut Hutahaean (2014:9)[5], fungsi utamanya yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standard, ataupun maupun indikator bagi pengambil keputusan.

Nilai Informasi

Menurut Hutahaean (2014:11-12)[5], nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Biaya informasi terdiri dari:

Konsep Dasar Business Intelligence

Definisi Business Inteligence

Menurut Dwi Iswanto (2011), [7] Business Intelligence adalah proses-proses, alat bantu dan teknologi untuk mengubah data menjadi informasi dan informasi menjadi pemahaman serta rencana untuk menggerakkan aktivitas bisnis yang efektif. Business Intelligence merupakan sebuah DDC (Decision Support System) sama halnya seperti Data Warehouse atau knowledge management. Jadi Business Intelligence adalah sistem yang dibuat untuk membantu manusia untuk mengambil keputusan.

Menurut penulis Business Intelligence adalah suatu proses atau sistem pengambilan keputusan untuk membantu petinggi perusahaan dengan mengekstrak data-data history perusahaan.

Sejarah Business Intelligence

Rina Indriyani 2013 , [8] Istilah Business Intelligence ditemukan pertama kali ditemukan pada tahun 1865 oleh Ricar Milar Devens dalam “Cyclopedia Of Commercial and Business Anochetus” istilah tersebut digunakan Devens untuk menjelaskan bagaimana seorang Banker, Sir Henry Furnese, mendapatkan profit dengan memainkan informasi tentang lingkungannya sebelum kompetitornya. Istilah Business Intelligence (BI) juga pertama kali di dengungkan oleh seorang peneliti dari IBM yaitu Hans Peter Luhn pada tahun 1958. Hans mendefinisikan istilah Intelligence sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal balik antara fakta-fakta untuk bertindak dalam mencapai tujuan yang diharapkan”.

Business Intelligence merupakan hasil evolusi dari Decision Support System (DSS) yang dimulai sekitar tahun 1960 dan berkembang sampai tahun 1980an. DSS, EIS, Data Warehouse, OLAP, Business Intelligence mulai menjadi perhatian dan menjadi sebuah kesatuan sistem pada tahun 1980an, sebuah artikel terbitan Gartner Horward Dresner tahun 1989 menggunakan istilah (BI) Business Intelligence.

Kegunaan Business Intelligence

Rina Indriyasi 2013, [8] Berbagai perusahaan menggunakan BI untuk mendapatkan lebih banyak lagi mengenai berbagai informasi yang berkaitan dengan kinerja bisnis. Ini dilakukan untuk memahami, mengoptimalkan kinerja, penganggaran dana yang lebih efisien dan disesuaikan dengan peluang bisnis yang baru. Beberapa hal kegunaan BI, antara lain:

  • Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian serta trend penjualan

  • Mengukur, melacak serta memperkirakan penjualan dan kinerja keuangan

  • Penganggaran, perencanaan keuangan

  • Mengetahui seberapa baik kinerja kegiatan pemasaran

  • Mengoptimalkan proses serta kinerja operasional

  • Meningkatkan efektifitas pengiriman dan pasokan

  • Analisa CRM (Customer Relationship Management)

  • Analisa Resiko bisnis

  • Analisa nilai strategis bisnis

  • Analisa pada social media

Komponen Dasar Business Intelligence

Dikutip dari blogger Dwi sulistyo [9], Awal mula sebuah komponen BI (Business Intelligence) mencakup berbagai hal seperti: gathering, storing, analysing dan providing access to data.

Gambar 2.2 Komponen Dasar Business Intelligence [9]

Teori Khusus

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Arief(2011:7), [10] “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengakses nya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Menurut Murad (2013:49), [11] “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Murad(2013:49), [11] Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client sehingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Website

Menurut Arief (2011:8), [10] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis,yaitu: web statis and web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis and web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut Irwansyah (2014:12-13), [12] Internet adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia. Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP). Internet digunakan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan bisnis, agen pemerintahan, institusi akademis dan individu. Beberapa dari kegunaan itu adalah:

  1. Sebagai sarana komunikasi

  2. Untuk penelitian sebagai alat pengakses informasi

  3. Sarana untuk belanja (online shopping)

  4. Bank dan investasi

  5. Hiburan

  6. Berbagi info musik, foto, video

  7. Mengakses aplikasi di internet

  8. Alat pengajaran online

Orang-orang menggunakan internet untuk bertukar informasi dengan satu sama lain di seluruh dunia. Salah satu sarana untuk melakukan ini adalah e-mail. E-mail memungkinkan kita untuk mengirim dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Ada juga fasilitas instant messaging/chat yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara langsung dengan orang lain yang terhubung. Di dalam chat room kita juga bisa berkomunikasi dengan banyak pengguna secara bersamaan, seperti diskusi berkelompok.

Kita juga bisa menggunakan internet untuk menelepon dan melakukan video chat sehingga kita bisa bertatap muka dengan orang yang kita panggil. Internet juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi untuk membahas hal-hal yang disukai, saling bertukar gambar/foto dan tempat menaruh video.

Sejarah Internet

Menurut Irwansyah (2014:26), [12] Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dimana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969 dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung. sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

URL (Uniform Resource Locators)

Pernyataan yang dikemukakan oleh Candra dan Dadang (2013:87), [13] URL (Uniform Resource Locators) adalah rangkaian karakter dari sebuah standart format tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat dari suatu sumber dokumen atau gambar tertentu.

Dalam konteks ini, URL dibutuhkan bertujuan untuk mengakses sistem yang telah di online-kan. Dengan adanya URL maka user tahu alamat yang akan dituju ke dalam sistem tersebut. Berdasarkan judul yang telah disebutkan pada BAB sebelumnya serta pembahasan yang ada di atas, maka URL ini masuk ke dalam teori dasar penelitian.

Konsep Dasar Wordpress

Definisi Wordpress
Gambar 2.3 Logo Wordpress[14]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wikipedia, [15] WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk di modifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman ketua pengembang (developer), Matt Mullenweg.

Dalam konteks ini, wordpress menjadi salah satu platform yang menyokong berlangsungnya penelitian ini. Dengan keterkaitan yang saling berkesinambungan, maka teori mengenai wordpress ini sangat dibutuhkan.

Plugin Wordpress
Gambar 2.4 Logo Wordpress Plugin [16]

Pernyataan yang dikemukakan oleh Wordpress.org, [17] WordPress Plugin adalah sebuah atau seperangkat program aplikasi tambahan yang berisi fungsi script dalam bahasa PHP yang memberikan fitur-fitur atau layanan yang spesifik untuk meningkatkan fungsi dalam penggunaan blog wordpress, yang dapat digabungkan dengan blog menggunakan akses poin dan metode yang disediakan oleh wordpress.

Dalam konteks ini, selain adanya wordpress yang menyokong penelitian, plugin pun dibutuhkan sebagai pelengkap dari platform yang telah berjalan. Dengan kata lain, teori mengenai plugin ini memiliki kesinambungan dengan judul yang telah di bahas pada BAB sebelumnya.

Sejarah Wordpress

Sejarah WordPress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramanya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2 . WordPress muncul pertama kali di tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat WordPress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap peran perangkat lunak umber terbuka untuk blog.

WordPress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin WordPress, didirikan oleh perusahaan Automatic. Dengan mendaftar pada situs WordPress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang cukup sulit. Sayangnya, pengguna WordPress.com tidak dapat mengubah template standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan aksesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh WordPress.com sudah cukup bagus. Adapun keunggulan dari wordpress antara lain yaitu gratis, berbasis kode (open source), pengoperasiannya mudah, satu blog Wordpress dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user) sehingga wordpress sering digunakan untuk blog komunitas dimana anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

Kelebihan Wordpress

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Wordpress, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Kemudahan dalam menggunakan fitur-fitur yang disediakan.

  2. Memungkinkan untuk membuat website secara cepat.

  3. Sederhana dan mudah dipelajari.

  4. Tersedia banyak plugins gratis untuk berbagai keperluan website.

  5. Tersedia banyak tema/template gratis untuk mempercantik tampilan website.

  6. Bisa digunakan untuk membangun berbagai jenis website.

  7. Mendukung SEF (Search Engine Friendly secara default sehingga lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Konsep Dasar iLearning Plus

Definisi iLearning Plus

Dikutip dari widuri, [18] Nama iLearing Plus diambil dari sebuah inovasi perkembangan dari metode pembelajaran iLearning sebelumnya yang sudah diterapkan di Perguruan Tinggi Raharja. Lalu Istilah iLearning berawal dari pemikiran perkembangan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi iPad di Perguruan Tinggi Raharja, yang dicetuskan pertama kali oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I, yang berisi 4B (Belajar, Bermain, Berdoa dan Bekerja). Arti dari When study is not all about classroom merupakan pembelajaran yang menyediakan kemudahan dan fleksibilitas, mahasiswa dapat mengontrol waktu belajar kapan pun mereka inginkan dan tidak mengharuskan diri untuk tatap muka atau standby di kampus

Logo iLearning Plus

Dikutip dari widuri, [18] Logo merupakan suatu gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus memiliki filosofi dan kerangka dasar berupa konsep dengan tujuan melahirkan sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo lebih lazim dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berupa warna dan bentuk logo tersebut.

Dikutip dari widuri, [18] Huruf L yang diartika dalam penulisan iLearning adalah melambangkan perubahan 90o yang artinya adalah iLearning Plus ini berubah 90o dari iLearning sebelumnya, pembelajaran yang tadinya harus selalu ada di dalam kelas tetapi dengan iLearning Plus ini pembelajaran tidak harus selalu ada di kampus atau di dalam kelas.Kata dari tulisan Plus mengartikan kelebihan dari iLearning sebelumnya, jadi iLearning Plus ini pembelajaran yang sangan fleksibilitas dan mahasiswa tidak harus standby di kelas melainkan bisa melakuka akses dimanapun.

Filosofi Warna iLearning Plus

Dikutip dari widuri [18]

  1. Warna Hijau mencerminkan kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian/persaudaraan, warna hijau ini juga melambangkan kampus kita, yang dikenal dengan sebutan green campus.

  2. Warna Oranye adalah kombinasi energi dari warna merah dan dari warna kuning. Warna ini sering dihubungkan dengan kegembiraan, warna oranye ini mencerminkan kesuksesan yang artinya adalah dengan adanya iLearning Plus ini kita dapat belajar dan dapat meraih kesuksesan.


Gambar 2.5 Logo iLearning Plus[18]

Definisi Pembelajaran Online

Dikutip dari Blogger Meilani Kasim, [19] Pembelajaran online juga dikenal dengan pembelajaran elektronik, atau e-Learning merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer. Bahannya biasa sering diakses melalui sebuah jaringan.Sumber nya bisa berasal dari website, internet, CD-ROM, dan DVD. Selain memberikan instruksi, e-learning juga dapat memonitor kinerja mahasiswa dan melaporkan kemajuan mahasiswa. E-learning tidak hanya mengakses informasi (misalnya, halaman web), tetapi juga membimbing mahasiswa untuk mencapai hasil belajar yang spesifik (misalnya, tujuan).

Potensi untuk aplikasi pendidikan pembelajaran online telah berkembang. Siswa tidak hanya dapat mengakses pengetahuan dari buku pelajaran, tetapi juga dapat mengakses materi pelajaran dari luar sekolah . Guru dan siswa dapat memperoleh informasi yang banyak, tidak terbatas, dan dapat di akses dari beberapa perpustakaan di seluruh dunia!

Siswa dan guru dapat meningkatkan pembelajran di kelas dengan mengakses informasi dari berbagai sumber (database, perpustakaan, kelompok minat khusus), berkomunikasi melalui komputer dengan siswa lain atau dengan para ahli di bidang studi tertentu, dan saling bertukar informasi. Kegiatan seperti yang dilakukan oleh geografis nasional memungkinkan siswa dan guru bersama-sama untuk menuai keuntungan dari menghubungkan jaringan nasional siswa, guru, dan ilmuwan untuk menyelidiki berbagai topik.

Guru dan para siswanya dapat mengakses dokumen elektronik untuk memperkaya pengetahuannya. Siswa dapat berpartisipasi aktif karena pembelajaran online menyediakan sebuah lingkungan belajar yang interaktif. Siswa dapat menghubungkan informasi eletronik ke dokumen dan proyek mereka, membuat dokumen elektroniknya “hidup” dengan tombol hypertext.

Karena komputer memiliki kemampuan untuk memberikan informasi dengan berbagai media (termasuk cetakan, video, dan rekaman suara dan musik) komputer menjadi sebuah perpustakaan yang tidak terbatas. Betapapun siswa mampu untuk segera berkomunikasi dengan teks, gambar, suara, data, dan video dua arah, interaksi yang dihasilkan dapat mengubah peran siswa dan guru. Guru dapat dipisahkan secara geografiis dari siswanya, dan siswa dapat belajar dari siswa lain di kelas seluruh dunia.

Keuntungan

  1. Media yang bervariasi. Internet adalah sarana serbaguna yang memberikan informasi kepada pelajar di seluruh dunia. Situs-situs internet berisi media yang bervariasi, termasuk teks, audio, grafik, animasi, video, dan software yang dapat didownload.

  2. Informasi yang up-to-date. Sampai saat ini, para pendidik terbatas pada sumber-sumber yang ada di kelas atau gedung sekolahnya. Sekarang, dengan kemampuan untuk menghubungkan ke sumber-sumber di komunitas dan di seluruh dunia, membuka pandangan baru tentang pengajaran dan pembelajaran. Siswa dapat mengakses perpustakaan dan database dengan baik di luar batasan lokal; ini memperluas cakrawala yang lebih kecil dan sekolah pedesaan serta partisipasi individu dalam home schooling.

  3. Navigasi. Keuntungan utama dari internet adalah mampu untuk bergerak dengan mudah dalam dan antar dokumen. Dengan menekan tombola tau mengklik dari mouse, pengguna dapat mencari berbagai macam dokumen di berbagai lokasi tanpa bergerak dari komputernya.

  4. Bertukar ide. Siswa dapat terlibat dalam “percakapan” dengan para ahli di bidang studi tertentu. Selanjutnya, mereka dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang memungkinkan untuk bertukar ide dengan siswa lain, bahkan mereka yang tinggal di negara-negara lain.

  5. Komunikasi yang nyaman. E-mail memungkinkan orang-orang diberbagai lokasi untuk berbagi ide, sama seperti yang mereka lakukan di telepon sekarang, tanpa memainkan “tag telepon” begitu umumnya di kalangan orang sibuk. Pengguna dapat “bercakap” satu sama lain di waktu yang berbeda dan meresponnya sesuai kenyamanan mereka masing-masing. Rekaman yang ditukar dapat disimpan.

  6. Biaya rendah. Biaya hardware, software, waktu telepon, dan servis telekomunikasi adalah nominal dan menurun.

Keterbatasan

  1. Umur-materi yang tidak pantas. Salah satu hal yang menjadi keprihatinan beberapa topik pada jaringan komputer, utamanya di internet, adalah tidak cocoknya materi tersebut untuk siswa sekolah dasar. Iklan tembakau dan alkohol di internet dapat ditampilkan bersama permainan dan musik yang bisa dinikmati anak-anak.

  2. Hak cipta. Karena informasi begitu mudah untuk diakses, hal itu juga sangat sederhana untuk seorang individu untuk secepatnya mendownload sebuah berkas dan dengan beberapa perubahan, ia dapat mengerjakan tugasnya tanpa bersusah-susah payah lagi.

  3. Pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Diperkirakan setiap harinya ribuan situs baru ditambahkan ke internet. Pertumbuhan ini membuat penemuan informasi menjadi sangat sulit. Untuk membantu dalam pencarian informasi, beberapa perusahaan komersial dan universitas menyediakan mesin pencari dengan mengikuti link Web dan menampilkan hasil yang sesuai dengan pertanyaan Anda.

  4. Pendukung. Dukungan teknis yang baik harus tersedia. Tanpa dukungan dan manajemen yang bijaksana tersebut, sebuah jaringan komputer mungkin akan cepat mati. Untuk itu Teknis supervisor diperlukan untuk mengatur dan memelihara jaringan.

  5. Akses. Baik dengan cara sistem tertanam atau nirkabel atau modem, semua pengguna harus memiliki sebuah cara untuk menghubungkan ke jaringan.

Definisi SSO (Single Sign On)

Menurut wikipedia, [20] Single Sign On is a property of access control of multiple related, but independent software systems. With this property a user logs in with a single ID and password to gain access to a connected system or systems without using different usernames or passwords, or in some configurations seamlessly sign on at each system.

Dalam konteks ini, Official site iLearning Plus saling memiliki keterkaitan. Karena sistem login yang digunakan untuk masuk ke dalam Official site iLearning Plus telah menggunakan single sign on.

Konsep Dasar CMS

Definisi CMS

Menurut Krisianto (2014:2), [21] CMS itu sendiri adalah program untuk membuat dan mengatur content website secara cepat dan mudah. Sedangkan menurut Satoto (2009:179), [22] Content Management System (CMS) adalah sistem yang digunakan untuk mengatur situs web. Biasanya, CMS mengandung dua elemen: Content Management Application (CMA) dan Content Delivery Application (CDA). CMA merupakan elemen yang memudahkan seorang manajer isi (content manager) atau penulis – tanpa harus mengetahui Hypertext Markup Language (HTML) – untuk membuat, mengatur, mengubah dan menghapus isi dari situs web. Elemen CDA digunakan untuk menyusun informasi untuk memperbarui isi situs web.

Jenis-jenis CMS
  1. CMS untuk membuat personal blog, contohnya WordPress.

  2. CMS untuk membuat web e-Commerce, contohnya PrestaShop, OsCommerce, Opencart, Drupal.

  3. CMS untuk membuat web e-Learning, contohnya Moodle.

  4. CMS untuk membuat personal web, contohnya joomla!, Mambo.

  5. CMS untuk membuat e-Office, contohnya katanya (Kantor Maya).

  6. CMS untuk membuat web e-Forum, contohnya phpBB, MYBB,Vbulletin.

Konsep Dasar iMe

Definisi iMe

Dikutip dari widuri (2014), [23] iMe singkatan dari iLearning Media adalah official portal blogging untuk Pribadi Raharja yang dipersembahkan oleh Perguruan Tinggi Raharja dan masing-masing Pribadi Raharja akan mendapatkan sub domain sebagai media dokumentasi dari segala aktifitas untuk menunjang kegiatan di Perguruan Tinggi Raharja.

Gambar 2.6 Logo iMe
Sejarah iMe

iLearning Media merupakan singkatan dari iMe yang dipersembahkan untuk dan oleh Perguruan Tinggi Raharja guna menunjang sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi Raharja, yakni untuk sharing ilmu, tugas kuliah bahkan mencurahkan keseharian, dan hobby sekalipun. Istilah iLearning dicetuskan oleh Ir. Untung Rahardja, M.T.I pada tahun 2009 guna menunjang metode perkuliahan berdasarkan 4B, yaiu Belajar, Bekerja, Berdoa, dan Bermain dengan menggunakan iPad. iLearning Media merupakan media komunikasi dan informasi yang diauguhkan untuk Pribadi Raharja agar dapat menjadi lebih aktif.

Gambar 2.7 Aktifitas iLearning yang mengusung 4B[24]

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Yakub dan Vico (2014:131), [25] analisa SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran. Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai factor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusi masing-masing.

  1. Kekuatan (strength/S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi.

  2. Kelemahan (weakness/W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi.

  3. Peluang (opportunity/O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang bagi organisasi di masa depan.

  4. Ancaman (threat/T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dan mengancam eksistensinya di masa depan.

Tujuan Analisa SWOT

Pernyataan yang dikemukakan oleh Rangkuti (2011:197), [26] Membandingkan faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi. Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari analisa SWOT.

Dalam konteks ini, teori mengenai SWOT memiliki keterkaitan erat dengan Pengembangan Official Site iLearning Plus Menggunakan Perangkat Webometrics Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi. Sebab metode analisa yang digunakan adalah metode SWOT untuk membandingkan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam sistem Official site iLearning Plus. Dengan begitu, implementasi official site iLearning Plus dapat berjalan sesuai harapan.

Konsep Dasar Webometrics

Definisi Webometrics

[27] Webometrics digunakan sebagai alat pengukur World Wide Web (www) atau situs web untuk dapat mengetahui jumlah hyperlink, jenis hyperlink, struktur website, dan pola penggunaannya. Definisi dari webometrics adalah "studi tentang aspek-aspek kuantitatif dari konstruksi dan penggunaan sumber daya informasi, struktur dan teknologi pada gambar web melalui pendekatan bibliometic dan informetric” (Bjorneborn & Ingwersen, 2001).

Webometrics juga telah diperkenalkan yaitu "studi tentang konten berbasis web dengan metode kuantitatif dengan tujuan utama untuk penelitian ilmu sosial menggunakan teknik yang tidak khusus untuk satu bidang studi" (Thelwall, 2009). Definisi ini mencakup aspek kuantitatif baik dari sisi konstruksi, sisi penggunaan ilmu,dan web yang mencakup empat bidang utama penelitian webometrics.

Ranking Webometrics

[27] Webometrics Ranking of World Universities (WRWU) adalah inisiatif dari Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset milik Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) yaitu badan penelitian publik terbesar di Spanyol. CSIC didirikan pada tahun 1939 dari organisasi sebelumnya Junta para la Ampliación de Estudios e Investigaciones Cientificas berdiri pada tahun 1907 di bawah kepemimpinan peraih penghargaan Nobel Spanyol Prof Ramón Y Cajal. Kegiatan webometrics yaitu merilis peringkat Universitas di dunia berdasarkan beberapa kriteria yaitu visibility(V) dengan bobot 0.5; size(S) dengan bobot 0.2; rich files (R) dengan bobot 0.15; scholar(Sc) dengan bobot 0.15 yang dirilis tiap 6 bulan sekali (http://www.webometrics.info/en/Objetives).

Semenjak tahun 2004, webometrics ranking dipublikasikan dua kali dalam satu tahun. Pengumpulan data-data website dilakukan pada minggu pertama bulan Januari dan Juli, dan selanjutnya akan diumumkan hasilnya pada minggu terakhir pada kedua bulan tersebut (http://www.webometrics.info/index.html).

Parameter penilaian Webometrics adalah sebagai berikut (Rizal, 2011):

  1. Size (S)

  2. Merupakan jumlah halaman dapat diambil dari empat search engine seperti : Google, Yahoo, Live Search, dan Exalead.

  3. Visibility (V)

  4. Merupakan jumlah total link eksternal unik yang diterima (inlinks) oleh sebuah situs. Link ini hanya dapat diperoleh dengan Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.

  5. Rich Files ®

  6. Merupakan proses setelah evaluasi relevansinya dengan kegiatan akademik dan publikasi serta mempertimbangkan volume format file yang berbeda. Pilihan format file seperti berikut ini: Adobe Acrobat (*.pdf), Adobe PostScript (*.ps), Microsoft Word (*.doc) dan Microsoft Powerpoint (*.ppt). Data-data ini didapatkan menggunakan Google, Yahoo Search, Live Search dan Exalead.

  7. Scholar (SC)

  8. Dapat disebut juga Google scholar yang merupakan produk dari Google yang khusus di gunakan untuk keperluan akademik. Google scholar menyediakan jumlah papers dan kutipan untuk setiap domain akademis.Hasil dari scholar database ini menunjukan papers, reports dan item-item akademik lainnya.

    Gambar 2.8. Bobot Kriteria Penilaian Webometrics[27]


Dari gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa bobot untuk visibility adalah 50% (0,5); Bobot Siza adalah 20% (0,2); Bobot Rich File adalah 15% (0,15) dan bobot scholar adalah 15% (0,15).

Definisi Dashboard

Pernyataan yang dikemukakan oleh Danang Yuli Setiawan dkk. [28] dalam Jurnal Teknik POMITS, dashboard merupakan alat yang digunakan untuk menyajikan informasi dari proses BI dengan memberikan tampilan antarmuka dengan berbagai bentuk seperti diagram, laporan, indikator visual, serta mekanisme peringatan sehingga pengguna dapat mengukur, mengawasi, dan mengelola kinerja bisnis yang lebih efektif.

Pernyataan yang dikemukakan oleh Henderi dkk.[29] dalam jurnal CCIT (2011), dashboard information system (DIS) dapat menghasilkan dan menampilkan informasi dalam bentuk dashboarding, visual, real time, dan on line sehingga mampu menerapkan prinsip early warning, self monitoring, dan constant reminding. Jenis dan tipe informasi yang dihasilkan oleh DIS merupakan bentuk ringkasan dan bersifat critical, strategis, sehingga mampu membantu para pemimpin institusi sektor pendidikan dalam memimpin organisasinya dan menerapkan prinsip dan cara kerja e-leadership dalam mencapai sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dari definisi-definisi yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dashboard adalah sebuah teknik dalam business intelegent yang berfungsi untuk menampilkan informasi dalam bentuk visual sehingga dapat dijadikan sebagai sistem penunjang keputusan.

Konsep Dasar Mind Map

Sejarah Mind Map

Dikutip dari Tjahjono (2010: 37-38),[30] Peta pikiran adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris. Buzan (1993) mengemukakan bahwa otak manusia bekerja mengolah informasi melalui mengamati, membaca, atau mendengar tentang sesuatu hal berbentuk hubungan fungsional antarbagian (konsep, kata kunci), tidak parsial terpisah satu sama lain dan tidak pula dalam bentuk narasi kalimat lengkap.

Selanjutnya Buzan mengemukakan bahwa cara belajar siswa yang alami(natural adalah sesuai dengan cara kerja otak seperti di atas berupa pikiran. Yang produknya berupa peta konsep. Dengan demikian, belajar akan efektif dengan cara membuat catatan kreatif yang merupakan peta konsep, sehingga setiap konsep utama yang dipelajari semuanya teridentifikasi tidak ada yang terlewat dan kaitan fungsionalnya jelas, kemudian dinarasikan dengan gaya bahasa masing-masing. Dengan demikian, konsep mendapat retensi yang kuat dalam pikiran, mudah diingat dan dikembangkan pada konsep lainnya. Belajar dengan menghafalkan kalimat lengkap tidak akan efektif, di samping bahasa yang digunakan menggunakan gaya bahasa penulis.

Definisi Mind Map

Beberapa pengertian Mind Map menurut para ahli yang dikutip dari Tjahjono (2010: 38) :[30]

Peta pikiran (Mind Map) adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan siswa mengingat banyak informasi (Buzan 2007:73).

Porter dan Hernacki dalam Rostikawati (2008) menjelaskan, peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih mendalam.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Pernyataan yang dikemukakan oleh Guritno dkk (2011:302), [31] Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I

  2. Elisitasi tahap II

  3. Elisitasi tahap III

Tahapan Elisitasi
  • Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  • Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang pentingdan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang dusanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjabaran mengenai MDI :

    1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Yakni, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  • Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

    1. “T” artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

    2. “O” artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

    3. “E” artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

  • Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Rinfo

Sumber : http://eco.ilearning.me/[32]
Gambar 2.9 Rinfo /

Dikutip dari wordpress eco.ilearning.me, Rinfo adalah layanan email gratis yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk semua Pribadi Raharja dan merupakan official email, alat komunikasi utama dan paling vital untuk para Pribadi Raharja. Setiap user Rinfo diberikan kapasitas sampai dengan 30GB. Semua kegiatan yang dilakukan akan mustahil tanpa adanya Rinfo ini. Selain itu, bisa juga dikatakan bahwa Rinfo terintegrasi semua 10 pillar IT iLearning. Rinfo bisa diakses melalui device apapun, handphone, komputer, laptop, tablet, dll. Dengan adanya Rinfo diharapkan semua Pribadi Raharja dapat berkomunikasi dengan baik kapanpun dan dimanapun. Seorang mahasiswa bisa berkomunikasi melalui Rinfo dengan dosennya, para staff saling berkomunikasi dengan staff lainnya. Rinfo bisa digunakan bukan hanya untuk komunikasi kepada sesama Pribadi Raharja, namun juga Rinfo bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan kerabat, keluarga atau siapapun yang anda inginkan. Kapasitas yang cukup besar yang telah diberikan ini diharapkan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang bermanfaat tentunya, dan kenyamanan dalam penggunaan akan selalu kamu jadikan prioritas.

Definisi Spreadsheet
Gambar 2.10 Rinfo Spreadsheet

Dikutip dari darmacang[33] Rinfo Spreadsheet adalah sebuah program aplikasi komputer interaktif untuk organisasi dan analisis data dalam bentuk tabel. Spreadsheet dikembangkan sebagai simulasi komputerisasi akuntansi lembar kertas. Program ini beroperasi pada data yang direpresentasikan sebagai sel dari array, yang diselenggarakan dalam baris dan kolom. Setiap sel dari array adalah elemen model-view-controller yang dapat berisi baik numerik atau data teks, atau hasil dari formula yang secara otomatis menghitung dan menampilkan nilai berdasarkan isi sel lain. Pengguna spreadsheet dapat membuat perubahan dalam nilai yang disimpan dan mengamati efek pada nilai-nilai dihitung. Hal ini membuat spreadsheet berguna untuk “apa-jika” analisis karena banyak kasus dapat cepat diselidiki tanpa perhitungan manual membosankan. Software spreadsheet modern dapat memiliki beberapa lembar interaktif, dan dapat menampilkan data baik sebagai teks dan angka, atau dalam bentuk grafik.

Selain operasi dasar aritmatika dan fungsi matematika, spreadsheet modern yang menyediakan built-in fungsi untuk operasi keuangan dan statistik umum. Perhitungan seperti net present value atau deviasi standar dapat diterapkan pada data tabular dengan fungsi di program dalam formula. Program spreadsheet juga menyediakan ekspresi kondisional, fungsi untuk mengkonversi antara teks dan angka, dan fungsi yang beroperasi pada string teks. Spreadsheets sekarang telah menggantikan sistem berbasis kertas di seluruh dunia bisnis. Meskipun mereka pertama kali dikembangkan untuk tugas-tugas akuntansi atau pembukuan, mereka sekarang digunakan secara ekstensif dalam konteks di mana daftar tabular dibangun, diurutkan dan berbagi.

Definisi Rinfo Form
Gambar 2.11 Rinfo Form

Dikutip dari Widuri,[34] Rinfo Form merupakan cikal bakal untuk kelanjutan iSur, dengan dinamika pemanfaatan yang lebih luas. Rinfo Form/Google Form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan siswa atau orang lain kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat mereka di “Ringkasan Tanggapan” halaman dapat diakses dari menu Tanggapan.

Google Form ini memiliki banyak fungsi antara lain untuk membuat formulif pendaftaran, kemudian untuk membuat daftar checklist, membuat daftar lain yang caranya dengan meminta seseorang untuk mengisi daftar pertanyaan yang telah kita tuliskan. Form yang telah ditulis nantinya akan kita share, sehingga akan ada beberapa orang yang setuju dan mengisi beberapa pertanyaan yang kita ajukan.

Definisi FormEmailer
Gambar 2.12 Script Form Emailer

Dikutip dari Henrique Abreu bahwa formemailer adalah Rinfo app script untuk Rinfo From dan Rinfo Spreadsheet. Dengan menggunakan formemailer dapat dengan mudah penggabungan email didalam Rinfo Spreadsheet dan email otomatis untuk Rinfo Form. Bagian yang terbaik dari form emailer adalah tidak perlu memerlukan ilmu pengetahuan tentang java script dan formemailer sudah diatur sederhana mungkin.[35]

TPI (Ten Pillar IT iLearning)

Menurut Untung Rahardja (2014:104), [36] untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja. Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh REC (Raharja Enrichment Centre).

Gambar 2.13 TPI (Ten Pillar IT iLearning)[37]

TPi dari keseluruhan dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja. Dari sistem arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja memiliki 10 pilar IT iLearning meliputi :iRme (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), iDu (iLearning Education), iRan (iLearning Raharja Ask & News), iDuHelp! (iLearning Education Help), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iMe (iLearning Media), dan iSur (iLearning Survey).

Literature Review

Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem pembelajaran maupun penjualan online serta penelitian lain yang berkaitan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem tersebut yang menunjang pembelajaran ITpreneurship ini, maka perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Gu, Li, dkk dengan judul "The Webometrics Analysis of Market Share and Network Attention of Operation Systems for Personal Computers-Based on the Baidu Index as a Web Metrics Research. Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara jaringan perhatian dan pangsa pasarsistem operasi untuk komputer pribadi menggunakan webometrics[38]

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Shaban Hasanova Rahila pada tahun 2011 dengan judul “Webometric analyze of world universities and about place of Azerbaijan universities in the international rating” penelitian ini mempertimbangkan faktor skala (India, Meksiko, Kolombia, Filipina), posisi tinggi yang unik Rusia Universitas oleh indikator-indikator yang mencirikan keterbukaan informasi dan lain-lain.[39]

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Karpenko Olga dan Bershadskaya pada tahun 2014 dengan judul “Analysis of the Results of the International Assessment of the Content of University Sites and its Impact on the University Web Activity”.[40]

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ray Indra Taufik Wijaya pada tahun 2014 yang berjudul ”PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OFFICIAL SITE iLEARNING PLUS SEBAGAI MEDIA PROMOSI TRAINING ONLINE". Penelitian ini membahas tentang bagaimana cara mempromosikan Training Online yang ada pada official site iLearning Plus dengan menggunakan Mailchimp.[41]

  5. Penelitian dilakukan oleh Achmad Solihin 2011, Penelitian ini mengenai “STRATEGI PENINGKATAN PERINGKAT PERGURUAN TINGGI DI WEBOMETRIC STUDI KASUS UNIVERSITAS BUDI LUHUR”. Dalam penelitian ini digunakan metode serta strategi langkah langkah (action) pencapaian, yaitu strategi dan langkah yang terkait dengan kebijakan, teknis, content atau isi dan pendukung. [42]

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Mukhamad Masrur pada tahun 2011, Penelitian ini berjudul “LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS DALAM PENINGKAT DAYA SAING UNIVERSITAS MENGGUNAKAN TEKNLOGI INFORMASI". Penelitian ini dilakukan Upaya peningkatan daya saing perguruan tinggi melalui internet adalah dengan cara membangun website universitas yang bisa disebut sebagai web portal sebagai ujung tombak dalam merealisasikan cita cita sebagai universitas nomer satu di dunia, didukung dengan Search Engine Optimization (SEO) sebagai cara untuk memudahkan website universitas untuk dicari melalui mesin pencari seperti google, serta adanya webometric sebagai aplikasi berbasis web yang berguna untuk pemeringkatan website universitas seluruh dunia. [43]

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Anandita, Bagus Wicaksono pada tahun 2015 pada skripsinya dengan judul “Analisis Perbandingan Webometrics Rangking Universitas Negeri Dan Swasta Di Indonesia Dengan Perangkingan Metode Promethee Dan Vikor” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peringkat antara perangkingan website akademik di Indonesia dengan menggunakan metode promethee dan vikor dengan hasil perangkingan webometrics. Penelitian ini menggunakan 2 instrumen yaitu search engine google dan web crawler socscibot.[44]

  8. Penelitian yang dilakukan oleh Mastuti, Wijaya pada tahun 2012 dalam skripsinya dengan judul "Analisis Perbandingan Peringkat 30 Universitas Terbaik Dunia Menurut Rilis Webometrics Dan Hasil Peringkat Dengan Metode Oreste dan Bayesian” Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan peringkat 30 website universitas terbaik dunia rilis Webometrics dengan hasil peringkat yang dihitung dengan menggunakan 2 metode pemeringkatan yang berbeda. [45]

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Perusahaan

Perguruan Tinggi raharja adalah salah satu kampus IT yang ada di daerah Kota Tangerang. Dan dari sekian banyaknya kampus di daerah Kota Tangerang khususnya dalam bidang IT, pada umumnya masih banyak sekali yang belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat daerah Tangerang yang mendapatkan data secara komputerisasi di setiap bidangnya.

Di era globalisasi saat ini dan dengan dunia komputerisasi yang semakin canggih dengan alat-alat yang digunakan secara otomatis dalam dunia perkantoran, baik dalam bidang pemerintahan maupun swasta yang sangat cepat sekali perkembangannya, dan selalu berubah-ubah di setiap saat.Oleh sebab itu Perguruan Tinggi Raharja memiliki misi dalam bidang IT untuk membantu dan mencerdaskan program pemerintah maupun perusahaan swasta dalam Sumber daya manusia dan kehidupan bangsa Indonesia dalam menjalankan era globalisasi.

Berdirinya Perguruan Tinggi Raharja diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara pada tahun 2001 dan salah satu kampus terbaik di daerah Kota Tangerang dalam bidang IT. Dan selalu menjadi tekad para pendiri Perguruan Tinggi raharja untuk membantu masyarakat Tangerang dan lainnya.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Asal mula berdirinya Perguruan Tinggi Raharja dari sebuah lembaga kursus komputer yang diberi nama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Penelitian Komputer) yang berada di Jl. Gatot Subroto km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang, dan telah diresmikan pada tanggal 3 januari 1994 oleh bapak walikota Tangerang Drs. H. Zakaria Mahmud. Perguruan Tinggi Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating system windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Sejarah berdirinya Perguruan Tinggi Raharja dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Namun tidak hanya sampai disini saja, dalam rangka meningkatkan mutu serta kualitas lulusan RAHARJA yang telah disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, dalam waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas RAHARJA.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

  2. Tabel 3.2 Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

    Tabel 3.2. Merupakan tabel jurusan/prodi yang terdapat pada STMIK Raharja yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Sistem Informasi, Teknik Informasi, dan Sistem Komputer.

  3. Jurusan/Prodi AMIK Raharja Informatika

  4. Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

    Tabel 3.3. Merupakan table jurusan/prodi yang terdapat pada AMIK Raharja Informatika yang terdiri dari 3 (tiga) jurusan, yaitu Manajemen Informatika, Teknik Informasi, dan Komputer Akuntansi.

Visi dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel berikut ini merupakan Visi Perguruan Tinggi Raharja:


Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja
Misi Perguruan Tinggi Raharja

Demi mencapai Visi yang telah di gariskan, Perguruan Tinggi Raharja senantiasa berupaya untuk melaksanakan misinya sebagaimana tabel dibawah ini:


Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi dan misi di atas harus dipahami serta didekati dengan kesadaran komitmen pada kualitas yang menjadi target dalam manajemen dan sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas sebagai sebuah dimensi yang merupakan bagian dari apa yang disebut “Total Qualitas Manajemen”. Konsep berpikir kualitas terdiri dari: performance (kinerja), feature (fasilitas), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), conformity (kesesuaian), esthetic (keindahan), dan easy to be repaired (kemudahan perbaikan). Dan

Visi dan misi yang telah di jabarkan di atas, dapat dipahami dan di mengerti dalam sistem pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Kualitas adalah suatu keistimewaan dari “Total Qualitas Management”. Perancangan kualitas berfikir terdiri dari : conformity (kesesuaian), feature (fasilitas), durability (daya tahan), esthetic (keindahan), performance (kinerja), easy to be repaired (kemudahan perbaikan), dan reliability(kehandalan). Dari tujuh bagian elemen tersebut merupakan pengamatan utama dalam sistem pendidikan dan manajemen dalam Perguruan Tinggi Raharja yang di jabarkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Di dalam ketujuh elemen tersebut, merupakan perhatian utama manajemen dan sistem pendidikan Perguruan Tinggi Raharja yang dituangkan dalam ISO9001 : 2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja).

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Demi menjalankan apa yang menjadi motto sebuah instansi, maka Perguruan Tinggi Raharja memiliki tujuan yang terangkum dibawah ini:

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Arti Nama Raharja

Arti kata Raharja diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Gambar 3.1 Green Campus

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Hingga makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut dengan Green Leaves yang dapat diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi bangsa dan Negara. Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan demi menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharja

Gambar 3.2 Pribadi Raharja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Di dalam organisasi, instansi, maupun perusahaan harus mempunyai sebuah struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka hubungan di antara fungsi, bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab anggota organisasi. Disamping itu pula untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan kerangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi. Hal tersebut serupa dengan Perguruan Tinggi Raharja yang memiliki struktur organisasi manajemen sebagai berikut:

Gambar 3.3 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Tugas dan Tanggung Jawab

Berikut merupakan tabel wewenang serta tanggung jawab bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja:

  1. Presiden Direktur

  2. Tabel 3.6 Presiden Direktur
  3. Direktur

  4. Tabel 3.7 Direktur
  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Tabel 3.8 Pembantu (Bidang Akademik)
  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Tabel 3.9 Pembantu Direktur II (Administrasi)
  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Tabel 3.10 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)
  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Tabel 3.11 Asisten Direktur Akademik
  13. Kepala Jurusan

  14. Tabel 3.12 Kepala Jurusan
  15. Asisten Direktur Finansial

  16. Tabel 3.13 Asisten Direktur Finansial
  17. Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

  18. Tabel 3.14 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)
  19. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  20. Tabel 3.15 Asisten Direktur Operasional (ADO)
  21. Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU)

  22. Bagian dari Registrasi Perkuliahan Ujian (RPU) terdiri dari:

    1. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

    2. Tabel 3.16 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)
    3. Perkuliahan dan Ujian (PU)

    4. Tabel 3.17 Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Dalam menganalisa sistem berjalan yang ada saat ini, penulis melakukan penelitian menggunakan analisa deskriptif sebagai penggambaran sistem berjalan tersebut.

Pada metode pembelajaran online iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini, masih kurang nya pemanfaatan pada official site iLearning Plus yang sudah ada sebelumnya sehingga pada saat ini masih belum adanya informasi yang jelas dan up to date dalam keberadaan iLearning Plus ini sendiri. Sehingga mahasiswa/i serta dosen kesulitan dalam mendapatkan informasi dalam metode pembelajaran iLearning Plus. Saat ini mahasiswa/i dan dosen hanya mengandalkan informasi yang harus mereka ketahui langsung dari koordinator melalui email milis.

Dengan terjadinya kondisi di atas, maka hal ini menyebabkan kurangnya keefektifan dalam suatu informasi yang seharusnya mahasiswa/i dan dosen dapatkan secara langsung melalui official site iLearning Plus yang sudah ada. Dengan hal seperti ini juga tentunya menyulitkan dan menjadikan berkali kali pekerjaan koordinator dalam memberikan informasi seputar pengisian ISAP serta Form KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) kepada dosen dan juga memberikan kode kelas kepada mahasiswa. Belum lagi masih banyak dosen dan mahasiswa/i yang kurang detail memperhatikan email sebagai alat komunikasi dalam metode pembelajaran online ini. Dan tentunya hal ini mengakibatkan informasi yang sudah diberikan oleh koordinator terlewatkan.

Sebab pada kenyataannya, Hal ini tentu mempersulit mahasiswa/i , dosen dalam mendapatkan informasi yang ada. Tentu saja hal ini juga mengakibatkan kurangnya informasi terhadap masyarakat luar yang ingin mencari sebuah informasi dalam metode pembelajaran online iLearning Plus. Kemungkinan masyarakat hanya mendapatkan atau mengetahui informasi melalui official site Perguruan Tinggi Raharja (raharja.ac.id). Akan tetapi dalam sebuah Official site perguruan Tinggi Raharja hanya memberikan informasi umum mengenai kampus, dalam artian bukan informasi yang detail dalam metode pembelajaran online iLearning Plus. Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus unggulan di Kota Tangerang yang berbasis IT, Maka dengan diterapkannya metode pembelajaran online iLearning Plus yang dapat mempermudah mahasiswa/i dalam mengatur waktu antara perkuliahan dan kerja, seharusnya dalam informasi inipun dilakukan secara mudah dan fleksibel tanpa mempersulit mahasiswa/i, dosen dan juga koordinator dalam mendapatkan serta memberikan informasi yang selalu ter up to date.

Dalam hal ini juga penilaian ranking pada webometrics Perguruan Tinggi Raharja masih sangat minim sekali dan masih berada di kedudukan peringkat 303 di Indonesia dan peringkat ke 18.495 di dunia. Tentunya hal ini mengakibatkan kurangnya popularitas pada Perguruan Tinggi Raharja sebagai daya saing di bidang akademik.

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Dalam perkembangan teknologi yang ada saat ini, tidak ada sedikit pun celah bagi para sumber daya untuk tidak memanfaatkan teknologi tersebut, terlebih dalam bidang pendidikan. Jika dalam berbagai informasi yang didapatkan telah banyak proses pembelajaran yang sudah memakai sistem e-learning atau yang lebih dikenal dalam ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja sebagai iLearning. Maka, dalam hal pembelajaran online (iLearning Plus) pun sebagai keunggulan dari iLearning sebeumnya dapat memanfaatkan teknologi tersebut.

Namun dengan permasalahan yang dihadapi saat ini masih banyak orang yang tidak mengetahui informasi seputar metode pembelajaran online yang ada di Perguruan Tinggi Raharja. Oleh sebab itu diperlukan sebuah strategi dan sistem yang mampu menampung seluruh informasi perkuliahan iLearning Plus dalam bentuk official site. Sehingga strategi dan sistem tersebut mampu membantu meningkatkan rank pada webometrics Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai official site yang ada didalam domain raharja.ac.id.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis, maka dari itu penulis menentukan permasalahan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Raharja pada sistem yang sedang berlangsung saat ini. Adapun 3 persoalan yang dihadapi saat ini oleh sistem yang sedang berlangsung, hendaknya:

  1. Pada sistem yang berlangsung saat ini, mahasiswa/i, Dosen iLearning Plus hanya mendapatkan informasi melalui koordinator yang di kirimkan melalui email. Sedangkan masyarakat hanya mendapatkan informasi melalui official site Perguruan Tinggi Raharja (Raharja.ac.id). Maka dirasa hal ini kurang efisien.

  2. Official site iLearning Plus yang berjalan saat ini masih belum membantu dalam meningkatkan ranking Perguruan Tinggi Raharja pada webometrics. Dikarenakan masih belum banyak dilakukan inbound dan outbound pada pihak luar. Dalam salah satu strategi untuk meningkatkan ranking webometrics.

  3. Saat ini dalam bidang akademik popularitas iLearning Plus sebagai media pembelajaran online pada Perguruan Tinggi Raharja masih kurang di ketahui oleh masyarakat dikarenakan kurangnya informasi yang di sebar luaskan dalam metode pembelajaran online iLearning Plus ini. Tentunya hal ini di rasa mengakibatkan kurangnya popularitas metode pembelajaran online iLearning Plus di Perguruan Tinggi Raharja.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukan nya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini, maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang seumpama bisa mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya:

  1. Dengan adanya Official Site iLearning Plus diharapkan mahasiswa/i, dosen iLearning Plus mudah mendapatkan informasi seputar perkuliahan secara mandiri tanpa menunggu informasi dari koordinator yang dikirimkan melalui email. Dan diharapkan hal ini juga dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi perkuliahan online iLearning Plus secara keseluruhan.

  2. Dengan adanya inbound dan outbound pada pihak luar dan dilakukan penyebaran informasi yang up to date dalam strategi meningkatkan ranking webometrics hal ini diharapkan official site iLearning Plus (ilp.raharja.ac.id) yang berada dalam domin official site Perguruan Tinggi Raharja (raharja.ac.id) mampu membantu meningkatkan ranking pada webometrics.

  3. Diharapkan dengan adanya penyebaran informasi pada official site iLearning Plus dan meningkatnya ranking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja mampu meningkatkan popularitas Perguruan Tinggi Raharja khususnya dalam metode pembelajaran online di bidang akademik.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN


Mind Mapping Project

Menurut wikipedia[47] yang disampaikan oleh Tony Buzan (1974) Mind Mapping merupakan metode untuk memaksimalkan kerja otak kanan dan otak kiri manusia secara simultan. Akan tetapi dalam arti secara keseluruhan secara keseluruhan, Mind Mapping adalah sebuah cara untuk berinovasi atau mengembangkan keterampilan kerangka berpikir dalam menganalisa ide secara detil sehingga masalah dapat terselesaikan dengan pemikiran serta konsep yang dapat saling berkomunikasi melalui media dengan bentuk gambar diagram, kata-kata, dan warna demi menciptakan ide-ide yang potensial untuk memecahkan masalah serta membuat perencanaan strategis secara cepat. Dibawah ini, merupakan konsep mind mapping dalam project iLearning Plus:

Gambar 4.1 Mind Mapping Project Official site iLP

Berdasarkan gambar 4.10 maka dapat dijabarkan bahwa official site iLearning Plus memiliki kerangka berpikir diantaranya terdapat 3 (Tiga) permasalahan, 3 (Tiga) tujuan, 4 (Empat) ruang lingkup, 3 (Tiga) Tujuan, 15 (lima belas) final draft elisitasi, 8 (Delapan) literature review, serta 22 (dua puluh dua) landasan teori yang memiliki kesinambungan antara official site iLearning Plus dengan landasan tersebut.

Analisa Sistem Berjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang sehingga mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2 Matriks SWOT


Metode Analisa Berdasarkan Sistem Berjalan

  1. Analisa Masukan

  2. Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses.

    1. Nama Masukan  : Official site iLearning Plus

    2. Fungsi  : Sebagai media informasi training online

    3. Sumber  : Mahasiswa

    4. Media  : Kertas

    5. Frekuensi  : Jika mahasiswa yang ingin mengikuti training online maka mendapatkan informasi di official site iLP

    6. Format  : Training online

    7. Keterangan  : Data informasi training di dapatkan di RCEP

  3. Analisa Proses

  4. Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    1. Nama Masukan  : Informasi Langsung

    2. Masukan  : Menyampaikan Data Training

    3. Keluaran  : Mendapatkan Informasi sertamenyampaikan aspirasi

    4. Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan hasil data dari keseluruhan training online pada Perguruan Tinggi Raharja.

  5. Analisa Keluaran

  6. Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    1. Nama Keluaran  : Data Training Online

    2. Fungsi  : Menginformasikan keseluruhan training online pada Perguruan Tinggi Raharja

    3. Media  : Official Site

    4. Keterangan  : Keseluruhan data training online dapat di dapatkan di bagian RCEP.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi dan wawancara langsung mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi. Wawancara pada elisitasi ini dilakukan bersama stakeholder dengan menghasilkan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional

Tabel 4.3 Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil klasifikasi dari tahap elisitasi I berdasarkan metode MDI. Metode tersebut bertujuan untuk memisahkan antara rancangan yang penting dan memang harus ada dalam pembuatan sistem yang baru serta rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.

  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.

  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 4.4 yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 10 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.4 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory)  : Penting

D (Desirable)  : Tidak Terlalu Penting

I (Inessential)  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III merupakan pengklasifikasian dari elisitasi tahap II dengan mengeliminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Dan tahap selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE seperti keterangan berikut:

  1. T (Technical), artinya adalah bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. O (Operational), artinya adalah bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  3. E (Economic), artinya adalah berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi 3 (tiga) option, diantaranya:

  1. H (High), artinya sulit untuk dikerjakan, teknik dan pemakaiannya pun sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.

  2. M (Middle), artinya mampu untuk dikerjakan.

  3. L (Low), artinya mudah untuk dikerjakan.

Berikut ini adalah tabel 4.5 yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 30 (tiga puluh) kebutuhan functional dan 5 (sepuluh) kebutuhan non functional.

Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

T (Technical) H (High)

O (Operational) M (Middle)

E (Economic) L (Low)

Final Draft Elisitasi

Final Draft Elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan pengembang perihal sistem yang akan diusulkan. Berikut ini merupakan tabel 4.6 yang berisikan final draft elisitasi yang berisikan 10 (sepuluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi

Strategi

Strategi merupakan cara untuk mencapai sebuah tujuan tertentu yang bersifat kuantitatif demi menentukan berapa luas pencapaian yang akan dicapai dalam menyelesaikan sebuah permasalahan atau memecahkan permasalahan tersebut. Pembahasan strategi ini pun dimaksudkan untuk menjabarkan apa yang dilakukan secara keseluruhan dengan menetapkan satu per satu detil dari final elisitasi untuk dijadikan bukti pencapaian yang telah dilakukan. Dibawah ini merupakan bukti dari setiap detil pencapaian dari hasil final elisitasi.

  1. Strategi Membuat FAQ pada official site iLearning Plus

    1. Strategi 1 dari final elisitasi bagian Functional nomer 1, Dalam sebuah sistem diperlukan adanya sebuah FAQ agar user atau mahasiswa/i dapat mengetahui seputar iLearning Plus. FAQ ini bertujuan untuk memudahkan user ketika megalami kendala atau kessulitan saat berselancar di iLearning Plus.

    2. Saat ini di dalam Official site iLearning Plus terdapat 20 (dua puluh satu) FAQ yang akan membantu user.

    3. Gambar 4.2 FAQ iLP
    4. Menampilkan Form ISAP iLP

      1. Strategi 2 dari final elisitasi bagian Functional nomer 2 yang ingin di capai adalah, Untuk memudahkan dosen dalam mendokumentasikan perkuliahan mengajar di kelas online iLearning Plus setiap minggunya, maka di terapkanlah dalam official site iLearning Plus Form ISAP online yang dapat diisi langsung oleh dosen.

      2. Form ISAP iLP tersebut terletak di Menu Pribadi Raharja, dalam sub menu Dosen yang isi dari ISAP ini adalah Nama dosen, Nama kode matakuliah & Matakuliah, Pokok Bahasan, Uraian Materi bahasan, Verifikasi mahasiswa, Jumlah mahasiswa dan button submit.


      Gambar 4.3 Form ISAP
    5. Menambah Kolom Subscriber

      1. Strategi 3 dari final elisitasi bagian Functional nomer 3 yang ingin di capai adalah, Untuk menjadi pelanggan pada official site iLearning Plus, Maka dengan ini di tampilkan kolom subscriber pada official site iLearning Plus. Yang nantinya setelah menjadi pelanggan maka setiap ada postingan informasi baru akan masuk secra otomatis kedalam email.

      2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


      Gambar 4.4 kolom Subscriber
    6. Menampilkan Form Kuesioner iLP

    7. Strategi 4 dari final elisitasi bagian Functional nomer 4 yang ingin di capai adalah, Untuk memudahkan mahasiswa dalam pengisian kuesioner yang isinya berupa testimoni terhadap matakuliah yang diambil selama 1 semester, maka di terapkanlah dalam official site iLearning Plus Form Kuesioner iLP yang dapat diisi langsung oleh mahasiswa.

    8. Form kuesioner iLP tersebut terletak pada menu Pribadi Raharja dalam sub menu Mahasiswa/I. Isi dari Form Kuesioner iLP ini adalah Kode kelas, Nama dosen, Nama mata kuliah, dan isi kuesioner dengan berbagai pertanyaan yang harus dipilih salah satu dengan isian, Sangat baik, Baik, Kurang dan sangat kurang. Lalu kotak saran yang wajib diisi oleh mahasiswa.


    Gambar 4.5 Form Kuesioner iLP
  2. Menerapkan Biaya Pendaftaran

    1. Strategi 5 dari final elisitasi bagian Functional nomer 5 yang ingin di capai adalah, Untuk manampilkan biaya pendaftaran pada biaya perkuliahan iLearning Plus.

    2. Biaya pendaftaran tersebut terletak di menu registrasi pada sub menu pendaftaran. Yang isinya biaya diploma regular iLearning Plus, biaya unggulan iLearning Plus. Biaya Strata 1 reguler iLearning Plus dan Unggulan iLearning Plus.

    Gambar 4.6 Biaya Pendaftaran
  3. Menampilkan Form Pendaftaran

    1. Strategi 6 dari final elisitasi bagian Functional nomer 6 yang ingin di capai adalah , Form pendaftaran ini di tampilkan untuk form pendaftaran secara online pada iLearning Plus.

    2. Form Pendaftaran tersebut terletak pada menu Administrasi dalam sub menu form pendaftaran. Isi dari form pendaftaran ini adalah kode verifikasi yang sebelumnya harus mengirimkan email terlebih dahulu ke PPMB setelah itu kode verifikasi akan di kirim kembali melalu email.


    Gambar 4.7 Form Pendaftaran
  4. Menampilkan Daftar kelas iLP

    1. Strategi 7 dari final elisitasi bagian Functional nomer 7 yang ingin di capai adalah, Untuk mempermudah mahasiswa dalam mengetahui kode kelas dan nama dosen pada mata kuliah yang mereka ampuh.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.


    Gambar 4.8 Daftar kelas iLP
  5. Menampilkan Partner link

    1. Strategi 8 dari final elisitasi bagian Functional nomer 8 yang ingin di capai adalah, Menampilkan partner link sebagai outbound pada official site iLearning plus. Karena outbound dalam official site iLearning Plus adalah salah satu strategi dalam meningkatkan ranking pada webometrics.

    2. Pada official site iLearning Plus terdapat 3 outbound yaitu UNBAJA, STIALKHAIRIYAH dan SMK- AL-FATAH. Dalam ke-3 outbound website tersebut juga sudah mencantumkan link official site iLearning Plus.

    Gambar 4.9 Partner Link
  6. Menampilkan Form Student Agreement

    1. Strategi 9 dari final elisitasi bagian Functional nomer 9 yang ingin di capai adalah, Pada Student Agreement ini adalah berisi tentang pasal-pasal yang menunjukan menganai ketentuan mahasiswa selama melakukan pendidikan di Perguruan Tinggi Raharja. Dalam student agreement ini juga pengajuan mahasiswa bahwa iya bersedia dalam pasal-pasal yang sudah di terapkan di atas.

    2. Form Student Agreement terletak pada menu Pribadi Raharja dalam sub menu Mahasiswa/I yang berisi pasal-pasal dan berisi Nama, Nim, Email, dan Kode kelas sebagai bentuk ketersedian mahasiswa dalam pasal-pasal yang sudah di tentukan di atas.

    Gambar 4.10 Form Student Agreement


  7. Menampilkan Form KMD

    1. Strategi 10 dari final elisitasi bagian Functional nomer 10 yang ingin di capai adalah, Pada Form KMD ini adalah berisi tentang kesiapan dalam mengajar dosen. Setiap dosen yang ingin mengampuh dalam kelas iLearning Plus. Sebelumnya dapat mengisi kesiapan mengajar dosen dalam form ini. Setelah itu koordinator akan merekap data dosen yang mengajukan dirinya sebagai dosen dalam kelas yang sudah di data.

    2. Form KMD terletak pada menu Pribadi Raharja dalam sub mrnu Dosen yang isisnya adalah, Nid, Nama, Nomer Telephone, Binaan dan mata kuliah yang di ampuh.


    Gambar 4.11 KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) iLP
  8. Sistem User Friendly

    1. Pencapaian yang ingin dicapai pada strategi 11 (sebelas) ini adalah ketika pertama kali user menggunakan official site iLearning Plus mereka tidak merasa asing dan langsung dengan mudahnya menggunakan sistem tersebut.

    2. Strategi ini terbukti dengan adanya testimonial sejumlah 10 (sepuluh) orang yang mengatakan pada official site iLearning Plus testimonial bahwa sistem termasuk user friendly.

    Gambar 4.12 Sistem User Friendly
  9. Memiliki Fan Page iLP sebanyak 500 like

    1. Strategi 12 dari final elisitasi bagian Non Functional nomer 2 yang ingin di capai adalah, Pada official site iLearning Plus memiliki fan page iLearning community yang gunanya adalah sebagai penyebaran informasi.

    2. Strategy ini terbukti dengan adanya fan page iLearning Plus dengan mencapai target sebanyak 500 like dapat memperluas informasi terhadap iLearning Plus.

    Gambar 4.13 Like Fan Page iLP
  10. Terdapat favicon icon

    1. Strategi 13 dari final elisitasi bagian Non Functional nomer 3 yang ingin di capai adalah, Favicon merupakan sebuah identitas dari sebuah website. Dengan adanya sebuah favicon maka identitas tersebut langsung terlihat ketika tab dalam browser terbuka.

    2. Dalam konteks ini, official site iLearning Plus telah mengimplementasikan sebuah favicon untuk identitas komunitas itu sendiri dan mendapat respon baik sejumlah 10 (sepuluh) testimonial.

    Gambar 4.14 Favicon
  11. Memiliki Subscriber sebanyak 150

    1. Strategi 14 dari final elisitasi bagian Non Functional nomer 4 yang ingin di capai adalah, Untuk membuktikan bahwa sebuah sistem bermanfaat adalah dengan membuktikan bahwa sistem yang dipakai telah digunakan atau di implementasikan oleh banyak orang.

    2. Dalam konteks ini, official site telah terbukti pengimplementasiannya dengan memiliki jumlah subscriber sebanyak 150 user.


    Gambar 4.15 Susbcriber iLP
  12. Menerapkan Inbound sebanyak 20 inbound

    1. Strategi 15 dari final elisitasi bagian Functional nomer 5 yang ingin di capai adalah, Dalam mencapai sebuah hasil demi meningkatkan ranking webometrics melakukan inbound dan outbound dalam official site iLearning Plus adalah salah satu strategi nya.

    2. Official site iLearning Plus dudah melakukan inbound Level 1, Level 2, Level 3, Level 4, Level 5, Level 6 dan Level 7.

    Gambar 4.16 Inbound

Prosedur Sistem Usulan

Setelah dilakukan analisa dan penelitian sistem yang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan untuk sistem yang akan dibangun. Terdapat beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sebuah official site iLearning Plus yang berjalan saat ini, yaitu merubah proses informasi menjadi lebih up to date dan menerapkan sebuah form kebutuhan mahasiswa/I dan dosen iLearning Plus. Sistem yang di usulkan ini bertujuan agar dapat mempermudah mahasiswa/I dan dosen dalam segala hal informasi iLearning Plus. Hal ini tidak akan bersifat konvesional lagi dengan dimana mahasiswa/I dan dosen mengirim email ke koordinator untuk mendapatkan form tersebut, karena semua form yang di perlukan sudah tersedia pada official site iLearning Plus. Dan hal ini juga dapat meningkatkan sebuah official site iLearning Plus dalam penilaian webometrics dalam domain di raharja.ac.id sebagai official site Perguruan Tinggi Raharja. Berdasarkan perubahan official site iLearning Plus yang terjadi dan setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menggambarkan sistem baru yang akan digunakan maka digunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype.

Rancangan Program

Dalam membuat sistem informasi iLearning Plus menggunakan official site iLearning Plus maka di butuhkan rangcangan program yang akan menjelaskan pengguna dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang akan diusulkan yaitu menggunakan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output). HIPO merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan megenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar 4.29 berikut ini:


Gambar 4.17 HIPO Pada Official Site iLearning Plus

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login

  2. Fungsi Program  : Untuk masuk ke dalam Official Site iLearning Plus.

    Hak Akses  : Dosen dan Mahasiswa.

    Proses Program  :

    1. Masuk ke http://ilp.raharja.ac.id

    2. Arahkan kursor ke menu login.

    3. Jika berhasil akan menampilkan halaman utama.

    4. Jika tidak berhasil akan tetap di halaman login

  3. Menu Utama

  4. Nama Program : Menu Utama.

    Fungsi  : Untuk menampilkan menu-menu yang ada pada program.

    Proses  : Pada Menu Utama terdapat 18 (delapan belas) menu pilihan yaitu;

    1. Home

    2. Nama Program  : Home.

      Fungsi  : Untuk menampilkan seluruh halaman depan.

      Proses  : Memasukkan url pada address bar.

    3. Profil

    4. Nama Program  : Profil

      Fungsi  :

      Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Profil

    5. Sejarah

    6. Nama Program  : Sejarah

      Fungsi  : Untuk menampilkan sejarah iLearning Plus

      Proses  : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke sejarah.

    7. Visi Misi

    8. Nama Program : Visi Misi

      Fungsi : Untuk menampilkan visi dan misi iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke visi misi.

    9. SK

    10. Nama Program : SK

      Fungsi : Untuk menampilkan SK pada iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke SK.

    11. Pantun

    12. Nama Program : Pantun

      Fungsi : Untuk menampilkan pantun pengertian dari iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Profil, lalu arahkan ke Pantun.

    13. Pribadi Raharja

    14. Nama Program : Pribadi Raharja

      Fungsi : Untuk menampilkan mahasiswa/I dan dosen iLearning Plus

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Pribadi Raharja

    15. Mahasiwa/i

    16. Nama Program : Mahasiswa/i

      Fungsi : Untuk menampilkan data mahasiswa/I iLP, form Student Agreement dan kuesioner.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Pribadi raharja, lalu arahkan ke Mahasiswa/i.

    17. Dosen

    18. Nama Program : Dosen

      Fungsi : Untuk menampilkan data dosen iLP,KMD dan iSAP iLP

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Pribadi raharja, lalu arahkan ke Dosen.

    19. FAQ

    20. Nama Program : FAQ

      Fungsi : Untuk menampilkan halaman FAQ bagi pengguna

      Proses : Pada halaman utama, arahkan kursor ke area FAQ

    21. Dokumentasi

    22. Nama Pengguna : Dokumentasi

      Fungsi : Untuk Menampilkan seluruh dokumentasi iLearning Plus

      Proses : Pada halaman utama, arahkan kursor ke area Dokumentasi.

    23. iLP Presentasi

    24. Nama pengguna : iLP Presentasi

      Fungsi : Untuk menampilkan isi presentasi mengenai iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Dokumentasi, lalu arahkan ke iLP Presentasi.

    25. Himpunan Filsafat

    26. Nama pengguna : Himpunan Filsafat

      Fungsi : Untuk menampilkan isi dari filsafat-filsafat yang telah di cetuskan oleh Pribadi Raharja.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Dokumentasi, lalu arahkan ke Himpunan Filsafat.

    27. Artikel

    28. Nama pengguna : Artikel

      Fungsi : Untuk menampilkan Artikel yang di buat oleh mahasiswa/I iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke are Dokumentasi, lalu arahkan ke Artikel.

    29. Administrasi

    30. Nama Pengguna : Administrasi

      Fungsi : Untuk menampilkan informasi biaya serta form pendaftaran online iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Administrasi.

    31. Form Pendaftaran

    32. Nama pengguna : Form Pendaftaran

      Fungsi : Untuk menampilkan form pendaftaran online iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Administrasi, lalu arahkan ke Form Pendaftaran.

    33. Biaya Pendaftaran

    34. Nama Pengguna : Biaya pendaftaran

      Fungsi : Untuk menampilkan informasi pendaftaran iLearning Plus.

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Administrasi, lalu arahkan ke Biaya pendaftaran.

    35. Daftar Kelas iLP

    36. Nama pengguna : Daftar kelas iLP

      Fungsi : Untuk menampilkan daftar kelas dalam kode kelas iLearning Plus kepada mahasiswa/i

      Proses : Pada menu utama, arahkan kursor ke area Daftar kelas iLP

Rancangan Prototype

Tahapan ini akan menggambarkan tentang rancang bangun sistem sebagai pemenuhan kebutuhan dari pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau desain tampilan dari sistem yang akan dirancang, yaitu diantaranya:

  1. Protoype Halaman Login

  2. Gambar 4.18 Prototype Halaman Login
  3. Prototype Halaman Utama

  4. Gambar 4.19 Prototype Halaman Utama
  5. Prototype Dashboard Admin

  6. Gambar 4.20 Prototype Halaman Dashboard Admin
  7. Prototype Halaman Profil

  8. Gambar 4.21 Prototype Halaman Profil
  9. Prototype Halaman FAQ

  10. Gambar 4.22 Prototype Halaman FAQ
  11. Prototype Halaman Daftar Kelas iLP

  12. Gambar 4.23 Prototype Daftar Kelas iLP
  13. Prototype Halaman Kuesioner iLearning Plus

  14. Gambar 4.24 Prototype Kuesioner iLearning Plus
  15. Prototype Halaman Form KMD

  16. Gambar 4.25 Prototype KMD
  17. Prototype Halaman ISAP iLP

  18. Gambar 4.26 Prototype ISAP iLP
  19. Prototype Halaman Form Pendaftaran

  20. Gambar 4.27 Prototype Form Pendaftaran
  21. Prototype Biaya Pendaftaran

  22. Gambar 4.28 Prototype Biaya Pendaftaran


Testing

Metode Implementasi

Blackbox Testing
  1. Login menggunakan SSO (Single Sign On) dan User name

  2. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat Login pada official site iLearning Plus dengan SSO dan juga user name di Perguruan Tinggi Raharja. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.7 Blackbox Testing Login SSO (Single Sign On) dan User name
  3. Kuesioner iLearning Plus

  4. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian kuesioner pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.8 Blackbox Testing Kuesioner iLP
  5. KMD (Kesiapan Mengajar Dosen)

  6. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form KMD (Kesiapan Mengajar Dosen) pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.9 Blackbox Testing KMD (Kesiapan Mengajar Dosen)
  7. ISAP iLearning Plus

  8. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form ISAP iLearning Plus pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.10 Blackbox Testing ISAP iLearning Plus
  9. Form Pendaftaran

  10. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form Pendaftaran iLearning Plus pada official site iLearning Plus dengan mengirim email ke PPMB dan tidak mengirim email ke PPMB untuk mendapatkan verifikasi kode. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.11 Blackbox Testing Form Pendaftaran iLP
  11. Student Agreement

  12. Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box berdasarkan saat pengisian form student agreement pada official site iLearning Plus dengan melakukan login email dan tidak melakukan login email. dan pengujian ini dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

    Tabel 4.12 Blackbox Testing Student Agreement
Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian berdasarkan tahapan testing melalui blackbox dengan memberikan beberapa input pada beberapa menu dan submenu. Maka jika input data tidak lengkap sistem akan menampilkan pesan serta menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika terjadi kesalahan. Kemudian akan di proses sesuai kebutuhan fungsional sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh mahasiswa/i maupun dosen tersebut.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem yaitu berupa unit personal komputer, tablet, smartphone, serta iPad. Selain itu, perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh brainware dalam mengakses sistem di masa yang akan datang. Berikut ini konfigurasi sistem perangkat keras yang dibutuhkan:

  1. Processor  : Minimal 2.6 GHz

  2. Monitor  : Minimal VGA

  3. RAM  : Minimal 1 GB

  4. Modem USB  : Minimal Kecepatan 14.4 Mbps

  5. Hardisk  : Minimal 320 GB HDD

Spesifikasi Software

Perangkat lunak yaitu penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan dalam menghubungkan instruksi-instruksi yang diinginkan oleh brainware saat mengakses sistem agar dapat menghasilkan informasi yang diharapkan.Berikut ini konfigurasi sistem perangkat lunak yang dibutuhkan:

  1. Operasi sistem yang digunakan bisa berupa Windows, Linux, MacOS, iOS, dan Android.

  2. Browser Google Chrome, Safari, Opera Mini, UC Browser dan Mozila Firefox

  3. Wifi

Hak Akses (Brainware)

Dalam sistem yang diusulkan yaitu pada official site iLearning Plus ini harus memiliki user untuk menjalankan sistem tersebut. Maka dari penjelasan tersebut, user yang dapat mengakses official site iLearning Plus ini terdiri dari:

  1. Admin official site iLearning Plus

  2. Author official site iLearning Plus

  3. Subcriber

Schedule Implementasi

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.13 Schedule Implementasi

Estimasi Biaya

Dalam penelitian ini tentu dibutuhkan biaya kebutuhan administrasi. Biaya tersebut terangkum dalam tabel berikut:

Tabel 4.14 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Dari analisa yang telah dijabarkan pada BAB I dalam rumusan masalah terhadap sistem yang ada saat ini di ruang lingkup Perguruan Tinggi Raharja, maka dapat disimpulkan bahwa:

kurangnya informasi terhadap metode pembelajaran online iLearning Plus yang ada di Perguruan Tinggi Raharja, dan hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan kepada mahasiswa/i, dosen dan masyarakat terhadap informasi iLearning Plus. Karena kurangnya informasi yang ada pada pembelajaran online iLearning Plus, maka stakeholder selaku pengguna pun meminta untuk di buatkan sebuah website resmi atau official site iLearning Plus sebagai wadah informasi dalam metode pembelajaran online iLearning Plus yang lebih jelas dan dapat selalu ter up to date. Yang sudah tercantum pada form wawancara maka, di buatlah official site iLearning Plus menggunakan CMS Wordpress dengan metode perancangan prototype, Mind Map, dan juga menggunakan metode analisa SWOT dan elisitasi.

Pada official site iLearning plus yang telah di buat sesuai permintaan stakeholder maka official site di buat dalam domain raharja.ac.id yang bertujuan agar official site iLearning Plus mampu membantu meningkatkan ranking webometrics pada perguruan Tingi Raharja. Dan dengan adanya official site iLearning Plus mampu memberikan informasi, khususnya informasi yang up to date dalam metode pembelajaran online iLearning Plus.

Perguruan Tinggi Raharja sebagai kampus unggulan di bidang IT tentunya menginginkan sebuah hasil yang maksimal dalam pencapaian ranking webometrics. Maka dengan adanya sebuah official site iLearning Plus dalam domain raharja.ac.id mampu memberikan informasi yang up to date khususnya dalam metode pembelajaran online iLearning Plus. Tentunya hal ini dapat membantu meningkatkan ranking webometrics pada Perguruan Tinggi Raharja salah satunya juga dengan cara melakukan inbound pada pihak luar.

Saat ini ranking Webometrics Perguruan Tinggi Raharja masih menduduki peringkat 303 di Indonesia dan peringkat ke 18.495 di dunia. Tentunya hal ini masih dianggap minim dalam pencapaian ranking webometrics. Maka di sini dibutuhkan strategi dengan membuat official site iLearning Plus dalam domain raharja.ac.id, sehingga hal ini mampu meningkatkan popularitas pada perguruan Tinggi Raharja khusus dalam metode pembelajaran online.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan oleh penulis yaitu:

  1. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan kembali oleh penerus selanjutnya, Agar sistem ini lebih baik lagi dari sebelumnya.

  2. Diharapkan dengan adanya sebuah official site iLearning Plus ini mampu membantu mahasiswa/i dan dosen dalam mendapatkan informasi yang real dalam iLearning Plus.

  3. Dengan adanya strategy inbound dan outbound ke pihak luar dapat meningkatkan ranking pada penilaian webometrics.

  4. Diharapkan dengan adanya metode pembelajaran online pada Perguruan Tinggi Raharja dapat mempermudah mahasiswa/i dalam mengatur waktu antara pekerjaan dengan perkuliahan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Winarno dan Johan Setiawan. 2013. Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home Schooling). Jurnal ULTIMA InfoSys Vol. IV, No. 1. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara.
  2. Peringkat Universitas Dunia Webometrics. Diakses pada 16 Juni 2016. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Peringkat_Universitas_Dunia_Webometrics.
  3. 3,0 3,1 3,2 3,3 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha
  4. 4,0 4,1 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  5. 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  6. 6,0 6,1 6,2 Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  7. Iswanto, Dwi. 2011.Business Intelligence system : Bentuk Optimalisasi Pengambilan Keputusan Pada Level Manajeme. STMIK Amikom Yogyakarta.
  8. 8,0 8,1 Indriyani, Rina. 2013. Decision Support System Business Intelligence.Universitas Islam 45 Bekasi. Ilmu. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi.
  9. 9,0 9,1 Business Inteligence. Diakses pada 18 Juni 2016. Tersedia di https://margarethasirait.wordpress.com/2014/04/20/business-intelligence/
  10. 10,0 10,1 Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  11. 11,0 11,1 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  12. 12,0 12,1 Irwansyah, Edi. Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Jogyakarta: Deepublish.
  13. Ahmadi, Candra. Hermawan, Dadang. 2013. E-Business & E-Commerce. Yogyakarta: Andi Offset
  14. Wordpress. Logo Wordpress. Diakses pada tanggal 23 Januari 2016. Tersedia di https://wordpress.org/about/logos/
  15. Wikipedia. Wordpress. Diakses pada tanggal 24 Desember 2015. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/WordPress
  16. Wordpress.org. Plugin Wordpress. Diakses pada tanggal 24 Desember 2015. Tersedia di https://id.wordpress.org
  17. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Widuri.raharja.ac.id.Analisa Strategy Peningkatan Rank Official Site iLearning Plus Sebagai Media Informasi Pada Perguruan Tinggi Raharja. Diakses pada 18 Juli 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/KP1312475388#Konsep_Dasar_iLearning_Plus
  18. Meilani Kasim. “Pembelajaran Online”. Diakses pada 25 juni 2015. Tersedia di https://meilanikasim.wordpress.com/2011/02/01/pembelajaran-online/
  19. Wikipedia. SSO (Single Sign On). Diakses pada tanggal 16 Juni 2016. Tersedia di https://en.wikipedia.org/wiki/Single_sign-o
  20. Krisianto, Andy.2014.Jago Wordpress. Jakarta:Elex Media Komputindo
  21. Satoto, Kodrat Iman. 2009. Analisa Keamanan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web di Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi.ISSN : 1979-911X
  22. Widuri. iMe. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2016. Tersedia di https://widuri.raharja.info/index.php/IMe
  23. Widuri. 4B iLearning. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/4B_iLearning
  24. Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  25. Rangkuti. Freddy. 2011. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  26. 27,0 27,1 27,2 Webometrics. Diakses pada tanggal 22 Juni 2016 Tersedia di. http://eprints.uny.ac.id/8327/3/bab%202%20-07520244078.pdf
  27. Setiawan, Danang Yuli, dkk. 2013. Perancangan Business Intelligence Dahboard Berbasis Web Untuk Pemantauan Tingkat Keberhasilan Pembangunan Ketenagakerjaan (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur). Jurnal Teknik POMITS Vol. 2, No. 1. ISSN 2337-3539. Surabaya.
  28. Henderi, dkk. 2011. Dashboarding Information Systems For The Education Sector: Application and Methodologies. Jurnal CCIT. Vol.5 No.1 September 2011. Tangerang.
  29. 30,0 30,1 Tjahjono, Heri, Candra Purnama Aji. 2010. IMPLEMENTASI PETA PIKIRAN (MIND MAP) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SMP DI KOTA SEMARANG. Semarang: UNNES.
  30. Guritno, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta
  31. Dikutip dari website eco.ilearning.me. Definisi Rinfo. Diakses 26 April 2016 : http://eco.ilearning.me/rinfo/.
  32. Dikutip dari website darmacang. Pengertian Rinfo Spreadsheet. Diakses 27 April 2016 : http://www.darmacaang.me/2014/03/pengertian-spreadsheet-adalah.html
  33. widuri. Rinfo Form. Diakses pada tanggal 16 Agustus 2016. Tersedia di http://widuri.raharja.info/index.php/Rinfo_Form
  34. Abreu Henrique. Pengertian FormEmailer. Diakses 27 April 2016 : https://sites.google.com/site/formemailer/
  35. Rahardja,untung, khana Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya.2014. Penerapan Rinfo sebagai media pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang : CCIT Journal. Vol. 8 No. 1 – September 2014. ISSN: 1978-8282
  36. Widuri. Ten Pillar IT iLearning, Dikutip pada tanggal 16 Agustus 2016. Tersedia di https://widuri.raharja.info/index.php/10_Pillar_IT_iLearning
  37. Gu, Li, et al. "The Webometrics Analysis of Market Share and Network Attention of Operation Systems for Personal Computers-Based on the Baidu Index as a Web Metrics Research." Collnet Journal of Scientometrics and Information Management 9.2 (2015): 161-173.
  38. Hasanova Rahila Shaban, "Webometric analyze of world universities and about place of Azerbaijan universities in the international rating," Application of Information and Communication Technologies (AICT), 2011 5th International Conference on, Baku, 2011, pp. 1-3. doi: 10.1109/ICAICT.2011.6110943.
  39. Karpenko, Olga, and Margarita Bershadskaya. "Analysis of the Results of the International Assessment of the Content of University Sites and its Impact on the University Web Activity." The third international Evidence Informed Policy and Practice in Education in Europe. Oslo: Norwegian Knowledge Center for Education (2014): 15-16.
  40. Wijaya, Ray Indra Taufik.2015. Perancangan Sistem Informasi Official Site iLearning Plus Sebagai Media Promosi Training Online. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja
  41. Solichin, Achmad. 2011. Strategi Peningkatan Peringkat Perguruan Tinggi Di Webometrics Study Kasus Universitas Budi Luhur. Jakarta: Universitas Budi Luhur. ISSN: 2087-0930
  42. Masrur, Mukhamad. "LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS DALAM PENINGKATAN DAYA SAING UNIVERSITAS MENGGUNAKAN TEKNOLOG INFORMASI." Teknologi1.2 (2012).
  43. Anandita, Bagus Wicakso. 2015. Analisis Perbandingan Webometrics Rangking Universitas Negeri Dan Swasta Di Indonesia Dengan Perangkingan Metode Promethee Dan Vikor. Yogyakarta : Universitas Negri Yogyakarta
  44. Wijaya, Mustuti. 2012. Analisis Perbandingan Peringkat 30 Universitas Terbaik Dunia Menurut Rilis Webometrics Dan Hasil Peringkat Dengan Metode Oreste dan Bayesian. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Endah Nirmala Dewi