SI1311477476

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN BARU BERBASIS WEB PADA

PT PARDIC JAYA CHEMICALS

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



NIM
: 1311477476
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN BARU BERBASIS WEB PADA

PT PARDIC JAYA CHEMICALS

Disusun Oleh:

NIM
: 1311477476
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Disahkan Oleh:

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom.)
NIP: 000594
       
NIP: 078010


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN BARU BERBASIS WEB PADA

PT PARDIC JAYA CHEMICALS

Dibuat Oleh:

NIM
: 1311477476
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disetujui Oleh:

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahruddin,S.Kom,. M.M)
   
(Mulyati, S.E,. M.M,. M.Pd)
NID: 15103
   
NID: 11003


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN BARU BERBASIS WEB

PADA PT PARDIC JAYA CHEMICALS

Dibuat Oleh:

NIM
: 1311477476
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji:

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______)
 
(_______)
 
(_______)
NID:
 
NID:
 
NID:


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN

KARYAWAN BARU BERBASIS WEB PADA

PT PARDIC JAYA CHEMICALS

Disusun Oleh:

NIM
: 1311477476
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM: 1311477476

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sistem informasi yang ada di PT Pardic Jaya Chemicals masih menjalankan fungsinya dengan manual, terutama dalam program perekrutan karyawan. Kinerjanya menjadi kurang efektif dan efisien. Untuk menghindari ketidakefektifan, ketidakefisienan dan untuk meningkatkan kinerja dalam melayani para pelamar, maka dibutuhkan pengembangan terhadap sistem tersebut dengan mengganti menjadi Sistem Informasi berbasis komputer. Tujuan dari penulisan laporan Skripsi ini adalah untuk mengembangkan sistem informasi penerimaan karyawan baru yang berjalan saat ini di PT Pardic Jaya Chemicals dengan merancang sistem informasi berbasis web. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis melakukan kegiatan observasi atau pengamatan langsung ke perusahaan, melakukan wawancara dengan pihak HRD, dan membaca literature- literature yang berkaitan dengan penelitian. Untuk menganalisis sistem yang berjalan saat ini, penulis menggunakan metode analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan internal dan eksternal perusahaan, sedangkan untuk menganalisis program yang sedang berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman yang berorientasi objek, dan untuk merancang sistem informasi, penulis menggunakan PHPMyadmin dan XAMPP. Adapun hasil dari analisis yang penulis lakukan, pada sistem penerimaan karyawan baru pada PT Pardic Jaya Chemicals dapat diketahui tentang sistem yang berjalan saat ini masih bersifat semi komputerisasi. Pada perancangan sistem penerimaan karyawan baru yang terkomputerisasi, dapat merubah penerimaan karyawan dalam mengontrol jadwal penerimaan lamaran, pengetesan dan pemanggilan karyawan yang telah lulus test online sehingga Reqruitment HRD dapat mempersingkat waktu untuk menghasilkan laporan akhir yang akan dilaporkan kepada Manager HRD secara akurat dan tepat waktu. Perancangan sistem penerimaan karyawan baru ini dapat dilakukan dengan menerapkan ilmu pendidikan komputer yang telah didapat pada Perguruan Tinggi Raharja


Kata kunci : Sistem Informasi, Karyawan


ABSTRACT

Existing information systems in PT Pardic Jaya Chemicals still perform its function with manual, especially in employee recruitment program. Performance becomes less effective and efficient. To avoid ineffectiveness, inefficiency and to improve performance in serving the applicants, it is necessary to the development of the system by changing into a computer-based information system. The purpose of writing this thesis is to develop an information system admission of new employees currently running at PT Pardic Jaya Chemicals to design a web- based information systems. To obtain the required data, the authors conduct of observation directly to the company, conducting interviews with the HRD, and reading literature-literature related to the research. To analyze the current system, the author uses SWOT analysis method to determine the internal and external forces the company, while to analyze ongoing programs using the Unified Modeling Language (UML) as a tool that can be used in the language of object- oriented programming, and to designing information systems, the authors using phpMyAdmin and XAMPP. The results of the analysis conducted by the author, the acceptance of new employees in the system PT Pardic Jaya Chemicals known about the current system is still semi-computerized. In designing the system of recruitment of new computerized, can alter recruitment in controlling the schedule receiving applications, testing and recall employees who have passed the test online so Reqruitment HRD can shorten the time to produce a final report which will be reported to HRD Manager accurately and timely. The design of this new system of recruitment can be done by applying computer science education that has been obtained at Higher Education Prog.


Keywords : Information Systems, Employee



KATA PENGANTAR


Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, syukur dipanjatkan keharibaan baginda Nabi Besar Muhammad SAW, berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian pelaksanaan dan pembuatan laporan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Karyawan Baru Berbasis Web pada PT Pardic Jaya Chemicals”. Tujuan penyusunan laporan Skripsi ini guna melengkapi sebagian syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain. Penulisan laporan ini disusun dengan sebaik-baiknya menurut pengetahuan yang penulis pernah dapatkan dibangku perkuliahan, walaupun demikian penulis sangat mengharap saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan Skripsi.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan yang sifatnya material

dan non material dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs.Po.Abas Sunarya, M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.T.I, selaku Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom. selaku Kepala Jurusan SISTEM INFORMASI.
  5. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom,. M.M selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.
  6. Ibu Mulyati, S.E,. M.M,. M.Pd selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun pembuatan laporan ini.
  7. Para Dosen dan Staf Perguruan Tinggi Raharja.
  8. Kepada Bapak M Taufik Djunaedi selaku pembimbing lapangan saya di PT Pardic Jaya Chemicals.
  9. Seluruh Staff PT Pardic Jaya Chemicals yang telah membantu penulis, mengumpulkan data-data yang diperlukan selama melakukan Skripsi.
  10. Kepada Bapak dan Ibu tercinta, yang telah mendukung penulis baik secara moral dan materiil. .
  11. Kepada para sahabat dan keluarga besar RIPALA yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan penulisan
  12. Kepada semua teman-teman seperjuangan yang selalu berbagi ilmu dan dukungan motivasi sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. .


Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi semua pembaca. .


Tangerang, Januari 2017
PUTRI SUGIARTI
NIM. 1311477476

DAFTAR TABEL

Tabel 2.3 Kelebihan dan Kekurangan MySql .................................. 70

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I .....................................................111

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II .....................................................113

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III ....................................................... 115

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi .................................................... 119

Tabel 4.1 Tabel User .....................................................129

Tabel 4.2 Tabel Pendaftar .....................................................130

Tabel 4.3 Tabel Nilai .................................................... 131

Tabel 4.4 Tabel Form Pendaftaran Online ................................. 132

Tabel 4.5 Tabel Informasi Lowongan Kerja .............................. 133

Tabel 4.6 Tabel Time Schedule .................................................. 145

Tabel 4.7 Tabel Estimasi Biaya ................................................. 145

Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :

A1. Surat Penugasan Kerja

A2. Surat Pergantian Judul

A3. Kartu Bimbingan Skripsi

A4. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A5. Form Validasi Tugas Akhir

A6. Form Validasi Sidang

A7. Kwitansi Pembayaran Skripsi

A8. Kwitansi Pembayaran Raharja Career

A9. Kwitansi Pembayaran Sidang Skripsi

A10. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A11. Daftar Nilai

A12. Form Seminar Proposal

A13. Form Final Presentasi Skripsi

A14. Form Materi Ujian Skripsi

A15. Sertifikat TOEFL

A16. Sertifikat Prospek

A17. Sertifikat IT Internasional

A18. Sertifikat IT Nasional

A19. Sertifikat Raharja Career

A20. Curiculum Vitae

A21. Katalog Produk

LAMPIRAN B :

B1. Form Pertemuan Stakeholder

B2. Surat Implementasi program

B3. Surat keterangan Hibah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Simbol Use Case Diagram ........................................................... ix

Gambar 2 Simbol Sequence Diagram ........................................................... x

Gambar 3 Simbol Statechart Diagram ....................................................... xi

Gambar 4 Simbol Activity Diagram .............................................................. xi

Gambar 2.1 Siklus Informasi ....................................................................... 19

Gambar 2.2 Data Informasi ......................................................................... 22

Gambar 2.4 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3................................... 73

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pardic Jaya Chemicals ...................... 93

Gambar 3.2 Gambar Use Case Diagram .................................................... 98

Gambar 3.3 Gambar Sequence Diagram .................................................. 100

Gambar 3.4 Gambar Activity Diagram .................................................. 101

Gambar 3.5 Analisis SWOT........................................................................104

Gambar 4.1 Use Case Diagram yang disusulkan ...................................... 123

Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan (Admin).............................124

Gambar 4.3 Activity Diagram yang diusulkan (User) ................................125

Gambar 4.4 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan ............................ 126

Gambar 4.5 Sequence Diagram Sistem yang diusulkan ............................ 127

Gambar 4.6 Class diagram yang diusulkan ............................................... 128

Gambar 4.7 Flowchart Login ..................................... ................................133

Gambar 4.8 Flowchart Menu Pendaftar ..................................................... 135

Gambar 4.9 Flowchart Menu User ........................................................... 136

Gambar 4.10 Flowchart Menu Laporan Class diagram yang diusulkan ... 137

Gambar 4.11 Tampilan Menu Login Admin .............. ................................138

Gambar 4.12 Tampilan Menu Home Admin .............................................. 139

Gambar 4.13 Tampilan Menu Pendaftar .................................................... 139

Gambar 4.14 Tampilan Menu User ........................................................... 140

Gambar 4.15 Tampilan Menu Lowongan Kerja ........ ................................140

Gambar 4.16 Tampilan Menu Laporan ...................................................... 141

Gambar 4.18 Tampilan Menu Lowongan Kerja ........................................ 142

Gambar 4.19 Tampilan Menu Form Pendaftaran Online........................... 142

Gambar 4.16 Tampilan Menu Laporan ...................................................... 141

Gambar 4.17 Tampilan Home Penerimaan Karyawan .............................. 141

Gambar 4.18 Tampilan Menu Lowongan Kerja ........................................ 142

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Maju dan berkembang merupakan tujuan utama setiap organisasi atau perusahaan. Tujuan tersebut mendorong perusahaan selalu mengupdate atau memperbaharui teknologi sistem informasinya. Kemajuan teknologi sistem informasi tidak dapat dipungkiri dan memaksa suatu organisasi/perusahaan untuk terus mengikutinya. Berhenti atau tidak peduli akan kemajuan tersebut mengakibatkan kemunduran dan ketertinggalan suatu perusahaan dalam berbagai aspek, baik peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pondasi utama sebuah perusahaan maupun distribusi dan operasional pekerjaannya. Oleh karena itu, teknologi sistem informasi sangat penting dan tidak dapat diabaikan begitu saja. Sistem informasilah sebagai media informasi untuk mendukung para eksekutor dan pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan yang wajar dan bijak.

PT Pardic Jaya Chemicals adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang resin sintetis yang sangat mengutamakan efesiensi dan efektifitas dalam bekerja sehingga membutuhkan dukungan teknologi sistem informasi yang handal dan akurat.

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak M Taufik Djunaediselaku HRD di PT Pardic Jaya Chemicals terhadap sistem yang sedang berjalan dalam proses penerimaan karyawan barunya, diperoleh beberapa keterangan yaitu adanya masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut, khususnya di dalam sistem penerimaan karyawan baru. Biasanya dalam proses penerimaan karyawan baru sering terjadi kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan tidak terkontrolnya data dengan baik, dan sistem yang digunakan masih pencatatan manual yang berarti belum terkomputerisasi. Jika penerimaan karyawan baru masih menggunakan sistem manual dikhawatirkan data-data karyawan baru dapat hilang, rusak, dan tidak aman. Maka dari itu, penulis merancang penerapan sistem yang tekomputerisasi agar data penerimaan karyawan baru dapat terkontrol dengan baik, tidak rusak, tidak hilang, dan aman karena tersimpan di dalam data base.

Dengan adanya komputer diharapkan sistem yang digunakan dalam melakukan pekerjaan dapat berjalan dengan efektif, efisien, akurat dan dapat menyimpan hasil yang telah diolah bila suatu saat dibutuhkan, juga dapat menjaga keamanan data itu sendiri.

Berdasarkan pada kekurangan yang ada, maka dengan dibuatnya sistem informasi penerimaan karyawan baru ini diharapkan dapat membantu kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam implementasinya, program yang dibuat lebih akurat, efisien dan tepat guna untuk mengambil suatu keputusan dalam mewujudkan tujuan dari perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis membahas dan merancang sistem penerimaan karyawan baru sehingga laporan skripsi ini berjudul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BARU BERBASIS WEB PADA PT PARDIC JAYA CHEMICALS”'Teks tebal'

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah sistem penerimaan karyawan baru yang berjalan saat ini pada PT Pardic Jaya Chemicals ?

  2. Bagaimanakah merancang sebuah sistem penerimaan karyawan baru pada PT Pardic Jaya Chemicals yang mudah digunakan dan memberikan informasi yang akurat ?

  3. Bagaimanakah cara mengatasi kendala pada sistem penerimaan karyawan baru pada PT Pardic Jaya Chemicals ?

Ruang Lingkup Penelitian

Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini dibatasi hanya pada masalah tentang teknologi sistem informasi penerimaan karyawan baru, dimulai dari metode yang telah digunakan hingga metode yang lebih dengan menggunakan suatu sistem yang dapat menunjang untuk mempermudah dalam proses penerimaan karyawan baru.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini :

  1. Mengetahui sistem penerimaan karyawan baru yang berjalan saat ini pada PT Pardic Jaya Chemicals .

  2. Merancang sistem penerimaan karyawan baru pada PT Pardic Jaya Chemicals yang berjalan saat ini.

  3. Mengatasi kendala pada sistem penerimaan karyawan baru pada PT Pardic Jaya Chemicals.

Tujuan Fungsional

Adapun tujuan fungsional dari penelitian ini :

  1. Memberikan informasi untuk memperbaiki sistem penerimaan karyawan baru yang berjalan saat ini pada PT Pardic Jaya Chemicals.

  2. Membuka wawasan tentang pentingnya sebuah penelitian.

  3. Manfaat Penulisan

    Manfaat Bagi Penulis

    Adapun manfaat bagi penulis yaitu :

    1. Menambah wawasan berfikir penulis akan penerapan teknologi komputer di lapangan.

    2. Mengajarkan penulis akan pentingnya comunication skill di lingkungan kerja.

    3. Menambah wawasan tentang sistem penerimaan karyawan baru.

    Manfaat Bagi Perusahaan

    Adapun manfaat bagi perusahaan yaitu :

    1. Memberikan informasi tentang masalah yang terjadi lalu berusaha melakukan perbaikan.

    2. Mempertimbangkan suatu kebijakan yang lebih baik terhadap permasalahan yang ada.

    3. Metodelogi Penelitian

      Pengumpulan Data

      Untuk pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode :

      1. Peninjauan (Observasi)

      2. Dengan melakukan observasi penulis mendatangi langsung tempat penelitian, yaitu di PT Pardic Jaya Chemicals.

        </li>
      3. Wawancara (Interview)

      4. Dengan melakukan interview atau wawancara langsung dengan pimpinan PT Pardic Jaya Chemicals, penulis mendapatkan begitu banyak data dan informasi terhadap masalah dan kendala yang dialami selama ini.

        </li>
      5. Studi Pustaka (Literatur review)

      6. Studi pustaka sangat berperan penting dalam mendukung kelancaran skripsi, karena sumber historical data, salah satunya bersumber dari studi pustaka. Dengan studi pustaka kita dapat menambah wawasan berpikir kita.

        </ol>

        Metode Analisis

        Penulis melakukan analisis pada data-data yang diperoleh berupa data masukan, proses dan keluaran sedangkan alat bantu yang digunakan sebagai tools adalah SWOT dan UML (Unified Modelling Language), yang di buat dengan memakai software yang menggunakan Microsoft Visual Paradigm.


        Metodologi Perancangan

        Perancangan sistem informasi penerimaan karyawan baru pada PT Pardic Jaya Chemicals ini menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain Sistem Operasi Windows 7, Mozilla Firefox,XAMPP, PHP, Dream Weaver dan Visual Paradigm for UML 8.0 Enterprise Edition.

        Metode Penguji atau Testing

        Metode penguji ini sangat penting dalam hal perancangan sistem dan juga dalam pembuatan aplikasi, karena dalam pelaksanaan sering terjadi masalah, maka penguji yang digunakan adalah penguji blackbox (blackbox testing) adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak yang berfokus pada sisi fungsionalitas, khususnya pada input dan output aplikasi, apakah sudah sesuai dengan harapan atau belum.

        Tahap pengujian atau testing merupakan salah satu tahap yang ada dalam siklus pengembangan perangkat lunak, selain tahap perancangan atau design.

        Sistematika Penulisan

        Sistematika penulisan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut :

        BAB I PENDAHULUAN

        Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, umusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

        BAB II LANDASAN TEORI

        Dalam bab ini menguraikan landasan teori sebagai konsep dasar dalam pembentukan sistem, peralatan pendukung (system tool) dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

        BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

        Bab ini berisikan analisis organisasi, gambaran umum Perusahaan, sejarah Perusahaan, struktur organisasi, input,proses, dan output dari sistem, serta konfigurasi sistem atau flowchart sistem.

        BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

        Bab ini berisikan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk model sistem (use case diagram, sequence diagram, activity diagram, statechart diagram, class diagram), spesifikasi database, serta tampilan layar dari sistem yang di implementasikan

        BAB V PENUTUP

        Pada bab ini, penulis Menyimpulkan isi dari hasil penelitian selama skripsi, serta saran-saran yang dapat berguna bagi perusahaan yang dianalisis.

        DAFTAR PUSTAKA

        LAMPIRAN


        BAB II

        LANDASAN TEORI

        Teori Umum

        Konsep Perancangan Sistem

        Definisi Perancangan Sistem

        Perancangan sistem merupakan tahap selanjutnya setelah analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisis sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut Mohamad Subhan (2012:109) dalam bukunya yang berjudul Analisa Perancangan Sistem mengungkapkan: Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem”, sedangkan menurut Aisyah dan kawan kawan di dalam Jurnal CCIT Vol. 4 no 2 (2011:203), “Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat tiga tahapan perancangan, seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”, sedangkan meurut Kristanto (2011:61) “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen elemen komputer yang akan menggunakan sistem, yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru.

        Design sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah melakukan tahap analisis sistem, dan mendapatkan gambaran jelas tentang apa yang harus dilakukan, atau tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat design sistem. Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari jurnal CCIT Vol.4 no 2 (2011:189), mengatakan bahwa “Desain sistem adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer”.

        Urutan fase dalam desain sistem adalah :

          a. Desain Kontrol, tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.

          b. Desain Output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan oleh aplikasi pengguna.

          c. Desain Input, pada fase ini skema GUI’S (Graphic User Interface) dibuat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.

          d. Desain Database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates data satu dengan yang lain.

          e. Desain Konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.

          Tahapan Perancangan Sistem

          Menurut Mulyanto (2011:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

          1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.

          2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.

          3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

          Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

          Tahapan Perancangan Sistem

          Menurut Mulyanto (2011:78) perancangan suatu sistem, merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

          1. Tahap Analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.

          2. Tahap Desain, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.

          3. Tahap Implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi sistem aplikasi sesungguhnya.

          Gabungan dari tahap analisis dan desain biasanya disebut sebagai perancangan sistem.

          Tujuan Perancangan Sistem

          Menurut Mulyanto (2011:89), tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

          1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

          2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancangan bangun yang lengkap kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

          3. Manfaat Perancangan Sistem

            Menurut Jogiyanto (2011:90), manfaat perancangan sistem adalah:

            1. Memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan berbagai proses yang akan mengolah informasi tersebut secara otomatis

            2. Meningkatkan keefektifan manajemen dengan memuaskan kebutuhan sistem informasi yang akan berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisai atau perusahaan.

            3. Memperbaiki daya saing atau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang ada di dalam organisasi atau di dalam perusahaan.

            4. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan cara mengurai dan mempelajari sistem dan proses kerja agar dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk dilakukan perbaikan dengan cara mendefinisikan masalah, mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebabnya, menentukan solusi, dan mengidentifikasikan kebutuhan informasi yang diperlukan.


              Konsep Dasar Sistem
              Definisi Sistem

              Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi karena sistem sangat menunjang kinerja perusahaan atau

              instansi, baik yang berskala kecil maupun besar. Agar dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama di antara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Menurut Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012: 6) menyatakan “ System bisa seperti abstract atau fisik, sistem yang abstract adalah susunan gagasan-gagasan atau konsep yang teratur yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisik adalah

              serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan” .

              Sementara itu, L Enger dalam Tata Sutabri (2012: 7) mengatakan bahwa “System dapat terdiri dari atas kegiatan-kegiatan yang

              berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi “. Selanjutnya S.Prajudi Atmosudirdjo dalam Tata Sutabri (2012: 7) menyatakan bahwa “suatu sistem terdiri atas object-object atau unsur-unsur atau komponen komponen yang saling berhubungan satu sama lain nya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan

              atau pengolahan yang tertentu”.

              Dengan demikian pengertian system dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur yang saling berhubungan satu sama lain di mana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

              Karakteristik Sistem

              Tata Sutabri (2012: 13) menyatakan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

              1. Komponen Sistem (Components System ) (Goal)

              2. Suatu Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Setiap sub system memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi system secara keseluruhan.

              3. Batasan Sistem (Boundary)

              4. Ruang lingkup system merupakan daerah yang membatasi antara system dengan yang lainnya atau system dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

                </li>

                Proses (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga berupa hal-hal yang tidak berguna.

              5. Lingkungan Luar Sistem (Enviroment)

              6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar system. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sementara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

              7. Penghubung Sistem (Interface)

              8. Media yang menghubungkan sistem dengan sub system yang lain disebut dengan penghubung system atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsystem yang lain. Keluaran suatu subsystem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian, terjadi suatu integritas sistem yang membentuk satu kesatuan.

              9. Masukan Sistem (Input)

              10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input). Sebagai contoh, di masukan suatu unit sistem komputer “program“ adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data“ adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.

              11. Keluaran Sistem (Output)

              12. Hasil dari energy yang diolah dan di kalsifikasi menjadi keluaran

                yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain, sedangkan contoh informasi keluaran yang dihasilkan adalah informasi ini adalah informasi, di mana informasi ini dapat

                digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal hal yang merupakan input bagi subsitem lainnya.

              13. Pengolahan Sistem (Procces System)

              14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

                </ol>
              15. Sasaran Sistem (Objective System)

              16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik, suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem yang tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

                </ol>


                Klasifikasi Sistem

                Menurut Tata Sutabri (2012:22) sistem merupakan bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya.

                1. Sistem Alamiah (Goal)

                2. Adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

                3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

                4. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depan nya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

                5. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak

                6. Merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem tekhnologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

                7. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

                8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

                  otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

                  lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

                  Konsep Dasar Data Dan Informasi
                  Definisi Data

                  Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2011: 25) mendefinisikan “Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya “, sedangkan Kuswadi dan E. Mutiara mengatakan bahwa “ Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat seperti angka, lambang atau sifat “Klasifikasi adalah suatu proses untuk menemukan model yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data. Data adalah suatu fakta-fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan.

                  Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

                  Klasifikasi Data

                  Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data. Data merupakan suatu peristiwa atau kenyataan yang mengandung sebuah pengetahuan yang dapat dijadikan dasar untuk pengambilan kesimpulan. Data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumbernya. Situmorang (2012:2) mengklasifikasikan data sebagai berikut :

                9. Klasifikasi data menurut jenis datanya ada dua jenis data

                10. a. Data Ukur

                  b. Data Hitung

                11. Klasifikasi data menurut sifat data

                12. a. Data Kuantitatif

                  b. Data Kualitatif

                13. Klasifikasi data menurut sumber data

                14. a. Data Internal

                  b. Data Eksternal

                15. Klasifikasi data menurut cara memperolehnya

                16. a. Data Primer

                  b. Data Sekunder

                17. Klasifikasi data menurut waktu pengumpulannya

                18. a. Data Cross Section

                  b. Data Berkala

                  Definisi Informasi

                  Informasi pada dasarnya adalah himpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan kegunaan lebih luas. Lippeveld, Sauerborn, dan Bodart dalam Bambang Hartono (2013:15) mendefinisikan informasi sebagai kumpulan fakta atau data yang memiliki makna.

                  Gambar 2.1 Siklus Informasi

                Henry C. Lucas dalam bukunya Bambang Hartono (2013: 15) “Informasi sebagai data yang telah di tafsirkan agar memberikan makna tertentu bagi seseorang. Sedangkan menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Bambang Hartono (2013: 15) mengartikan “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berguna bagi penerimannya dan memiliki nilai bagi pengambilan keputusan saat ini di masa yang akan datang.

                Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah fakta yang telah diolah dengan cara tertentu dan mempunyai arti berguna bagi penerimanya atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan sekarang maupun untuk masa depan.

                Biaya dan Jenis-Jenis Informasi

                Dalam bukunya Tata Sutabri (2012:26) yang berjudul Analisis Sistem Informasi terdapat biaya pengolahan data untuk memenuhi operasi-operasi yang resmi dan rutin, dan juga untuk menghasilkan informasi tingkat tinggi. Adapun biaya operasi sistem informasi dapat diuraikan sebagai berikut :

                1. Biaya perangkat keras

                2. Biaya ini biasanya merupakan biaya tetep atau biaya tertanam dan akan meningkatkan untuk tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

                3. Biaya untuk analisis, perancangan, dan pelaksanaan sistem.

                4. Biaya ini merupakan biaya tertanam dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat mekanisme yang lebih tinggi. Fungsi ini meliputi perumusan metodologi untuk prosedur-prosedur pengolahan data secara keseluruhan. Apabila menggunakan metode komputer maka juga mencakup persiapan pembuatan program .

                5. Biaya untuk tempat dan faktor- faktor kontrol lingkungan

                  </div>

                  Biaya ini setengah berubah-rubah (Semi Variabel). Contohnya adalah biaya untuk luas ruangan, alat pendingin, dan keamanan biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan tingkat mekanisasi yang lebih tinggi.

                6. Biaya Perubahan

                7. Biaya ini merupakan biaya yang tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari suatu metode ke metode lainnya .

                8. Biaya Operasi.

                9. Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variable dan meliputi biaya bermacam-macam pegawai, pemeliharaan sistem, perlengkapan, barang- barang yang berguna dan fasilitas bantuan.

                  Informasi Berdasarkan Persyaratan

                  Tata Sutabri (2012: 27) menguraikan bahwa suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diperlukan manajer dalam pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan hal tersebut maka informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

                  1. Informasi yang tepat

                  2. Informasi yang relevan

                  3. Informasi yang bernilai

                  4. Informasi yang dapat dipercaya

                  5. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu

                    Tata Sutabri (2012: 28) mengkalsifikasikan Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan sebagai berikut :

                    1. Informasi masa lalu

                    2. Informasi masa kini

                    3. Informasi Berdasarkan Sasaran

                      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang di tunjukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Tata Sutabri (2012:28). Informasi jenis ini di klasifikasikan sebagai berikut :

                      1. Informasi individual

                      2. Informasi komunitas

                      3. Nilai Informasi

                        Parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi (value of information) ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Namun, dalam kenyataannya informasi yang biaya untuk mendapatkan nya tinggi belum tentu memiliki manfaat yang tinggi pula.

                        Gambar 2.2 Data Informasi

                      Menurut Sutarman (2013:14), nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu :

                      1. Memperoleh pemahaman dan manfaat;

                      2. Mendapatkan pengalaman;

                      3. Mengakumulasi proses pembelajaran sehingga dapat diduplikasikan dalam pemecahan masalah atau proses bisnis tertentu;

                        </div>
                      4. Mengekstrak implikasi kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau yang menyediakan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa menghindari seseorang manajer dari membuat kesalahan yang sama dilakukan oleh manajer lain.

                      5. Biaya Operasi.

                      6. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. (Agus Mulyanto, 2010 :247).

                        Kualitas Informasi

                        Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok, di antaranya yaitu (Agus Mulyanto, 2010 : 247) :

                        1. Akurat (Accuracy)

                        2. Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

                          Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

                          1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

                          2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

                          3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

                          4. Tepat Waktu (Timeliness)

                          5. Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat.

                            Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

                          6. Relevansi (Relevancy)

                          7. Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

                            Konsep Dasar Sistem Informasi

                            Definisi Sistem Informasi

                            Tata Sutabri (2012: 38) mengatakan “Sistem informasi adalah suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan kegiatan dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan aporan laporan yang diperlukan oleh pihak tertentu”.

                            Sutarman (2012: 13) mendefinisikan bahwa, "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

                            Sementara, menurut Agus Mulyanto (2009: 29), “Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”, sedangkan Bambang (2013: 15) menguraikan “Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang bekerja untuk mengumpulkan dan menyimpan data serta mengolahnya menjadi informasi untuk di gunakan.

                            <p style="line-height: 2"Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan penerapan sistem di dalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen.</p>
                            Komponen Sistem Informasi

                            Tata Sutabri (2012: 47) mengemukakan bahwa sistem informasi

                            terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem,

                            keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

                            Blok bangunan itu terdiri dari:

                            1. Blok Masukan (Input Block)

                            2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

                            3. Blok Model (Model Block)

                            4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

                            5. Blok Keluaran (Output Block)

                            6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

                            7. Blok Teknologi (Technology Block)

                            8. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

                            9. Blok Basis Data (Database Block)

                            10. Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

                            11. Blok Kendali (Controls Block)

                            12. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

                            Klasifikasi Sistem Informasi

                            Menurut Tata Sutabri (2012:22), Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

                            1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

                            2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

                            3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

                            4. B Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

                            5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

                            6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

                            7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

                            8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak diuarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

                              Tujuan Sistem Informasi

                              Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. (Jogiyanto, 2011: 13).

                              1. Kegunaan (Usefulness)

                              2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

                              3. Ekonomi (Economic)

                              4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

                              5. Keandalan (Realibility)

                                </div>

                                Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

                              6. Pelayanan Langganan (Customer Service)

                              7. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

                              8. Kesederhanaan (Simplicity)

                              9. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

                              10. Fleksibilitas (Fleksibility)

                              11. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


                                Konsep Dasar Analisis Sistem Informasi
                                Definisi Analisis Sistem Informasi

                                Mulyanto (2011: 125) mendefinisikan“Analisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai sebuah landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien”, sedangkan Yakub (2012: 142) menyatakan, analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas.

                                Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

                                Tahap Tahap Analisis Sistem Informasi

                                Mulyanto (2011: 126) mengatakan, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya, sedangkan menurut Henderi dalam Jurnal CCIT (2011: 322) mengatakan tahap analisis sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan hambatan yang terjadi sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, Mulyanto (2011: 129), mengemukakan bahwa dalam tahap analisis sistem terdapat langkah langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya adalah :

                              12. Identify

                              13. Yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah.

                              14. Understand

                              15. Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

                              16. Analysis

                              17. Yaitu melakukan analisa terhadap sistem.

                              18. Report

                              19. Yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

                                Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

                                Fungsi Analisis Sistem Informasi

                                Adapun fungsi analisis sistem menurut Mulyanto (2011: 129), adalah sebagai berikut :

                                1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user);

                                2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai;

                                3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang tepat;

                                4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

                                5. Yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

                                  Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

                                  Konsep Dasar Perancangan Sistem Informasi
                                  Definisi Perancangan Sistem Informasi

                                  Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Jurnal CCIT, (2011:197), “Perancangan yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program”

                                  Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam Jurnal CCIT (2011:57), “Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi para pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas, serta rancang bangun yang lengkap pada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat”

                                  Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah tahapan untuk melakukan perancangan program yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas untuk pemakai sistem.

                                  Tahap Tahap Perancangan Sistem Informasi

                                  Menurut Jogiyanto (2011:95), mengatakan bahwa perancangan suatu sistem merupakan dasar dari pembuatan suatu sistem yang handal dan kuat memerlukan suatu proses atau tahap – tahapan, adapun tahap – tahapan dalam perencanaan sistem dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

                                  1. Tahap analisis, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah.

                                  2. Tahap desaign, bertujuan untuk memahami pemecahan masalah yang didapat pada tahap analisis melalui suatu pemodelan.

                                  3. Tahap implementasi, untuk menerapkan pemodelan yang telah dibuat menjadi system aplikasi yang sesungguhnya.

                                  4. Fungsi Perancangan Sistem Informasi

                                    Adapun fungsi analisis sistem menurut Mulyanto (2011: 129), adalah sebagai berikut :

                                    1. Mengidentifikasi masalah–masalah kebutuhan pemakai (user);

                                    2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai;

                                    3. Memilih alternatif–alternatif metode pemecahan masalah yang tepat;

                                    4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisisis sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

                                    5. Konsep Dasar Teknologi Informasi

                                      Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (Kamus Oxford, 2010: 567).

                                      Sutarman (2012: 13) mendefinisikan bahwa,William dan Swayer (2011: 77) menyatakan bahwa, “Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan sistem komputasi atau komputer dengan jalur komunikasi high speed yang membawa data, suara dan juga dalam bentuk video”.

                                      Menurut Daryanto (2011: 3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi", sedangkan Haang den Keen menguraikan dari jurnal Sistem Informasi dan Bisnis (2011: 77), “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

                                      Menurut Daryanto (2011: 3), "Teknologi informasi adalah sub- sistem atau sistem bagian dari sistem informasi", sedangkan Haang den Keen menguraikan dari jurnal Sistem Informasi dan Bisnis (2011: 77), “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.”

                                      Teori Khusus

                                      Konsep Dasar Penerimaan Karyawan

                                      Definisi Penerimaan

                                      Menurut Henry Simamora (2011:212) Penerimaan adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian, sedangkan menurut Schermerhorn, (2012:115) Penerimaan adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan Menurut Henry Simamora (2011:212) Penerimaan adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian, sedangkan menurut Schermerhorn, (2012:115) Penerimaan adalah proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan

                                      Definisi Karyawan

                                      Menurut Subri (dalam Manulang, 2012), Karyawan adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduuk dalam suatu negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadaptenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut, sedangkan menurut Hasibuan (2012:112), pengertian karyawan adalah setiap orang yang menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk tenaga) dan mendapatkan balas jasa ataupun kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu.

                                      Konsep Seleksi

                                      Definisi Seleksi

                                      Menurut Agus Sunyoto (2013:170), “seleksi adalah usaha menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri denagn pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh para pimpinan organisasi”, sedangkan Menurut Fuad at.al. (2012:110), “seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar ditolak atau diterima.”, dan Menurut Wiludjeng (2013:99), “seleksi adalah proses identifikasi dan pemilihan seseorang yang paling cocok atau paling memenuhi syarat dari beberapa calon yang ada untuk suatu jabatan tertentu.”

                                      Seleksi untuk setiap perekrutan karyawan baru dilakukan secara cermat, jujur dan objektif seupaya diperoleh karyawan yang qualified dan penempatannya yang tepat sehingga pembinaan, pengembangan, pengendalian dan pengaturan karyawan relatif mudah dalam mencapai sasaran yang diinginkan.

                                      Tujuan Seleksi

                                      Tujuan seleksi adalah untuk mendapatkan karyawan yang paling tepat untuk memangku suatu jabatan tertentu. Dalam mengarahkan pada tujuan seleksi yang demikian itu, setiap organisasi yang bersangkutan senantiasa akan berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara seleksi yang paling efisien tetapi efektif.

                                      Menurut Hasibuan (2012:49), seleksi perekrutan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan hal-hal berikut:
                                      1. Karyawan yang qualified dan potensial

                                      2. Karyawan yang jujur dan berdisiplin

                                      3. Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat

                                      4. Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja

                                      5. Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan

                                      6. Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal maupun horizontal

                                      7. Karyawan yang dinamis dan kreatif

                                      8. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya

                                      9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi

                                      10. Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan

                                      11. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan

                                      12. Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri

                                      13. Karyawan yang mempunyai prilaku dan budaya malu

                                      14. Langkah Langkah Dalam Seleksi

                                        Menurut Andi Nugroho (2011:119)[1], “Menurut Notoatmodjo (2011: 135) mengemukakan bahwa terdapat tujuh langkah seleksi, yaitu sebagai berikut :

                                        1. Penerimaan pendahuluan.
                                        2. Test-test penerimaan.
                                        3. Wawancara Seleksi
                                        4. Pemeriksaan referensi.
                                        5. Evaluasi medis.
                                        6. Wawancara atasan langsung
                                        7. Keputusan penerimaan.
                                        8. Selanjutnya tujuh langkah seleksi di atas akan diuraikan secara rinci, sebagai berikut :

                                          1. Penerimaan pendahuluan.
                                          2. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar, ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Pada penerimaan pendahuluan ini pelamar telah membentuk pendapatnya tentang perusahaan. Jika pelamar datang sendiri maka wawancara pendahuluan dapat dilakukan. Dalam wawancara ini pelamar ditanya alasan mereka melamar pekerjaan tersebut dan mungkin tentang besarnya gaji yang diinginkan pelamar. Jika melalui tahap ini pelamar dinyatakan memenuhi syarat, maka ia berhak ikut serta dalam seleksi tahap kedua.

                                          3. Tes-tes penerimaan.
                                          4. Berbagai tes dilaksanakan untuk memperoleh informasi yang objektif dengan tingkat akurasi yang tinggi tentang cocok tidaknya pelamar dengan jabatan atau pekerjaan yang akan dipercayakan kepadanya.

                                          5. Wawancara seleksi
                                          6. Wawancara merupakan suatu cara seleksi yang paling banyak dipergunakan. Hal ini dimungkinkan karena wawancara mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi dan dapat diterapkan baik terhadap calon karyawan manajerial maupun karyawan operasional.Disamping itu teknik ini juga memungkinkan pertukaran informasi dua arah yaitu pewawancara mempelajari pelamar dan pelamar mempelajari perusahaan. Akan tetapi kejelekan teknik ini menyangkut validitas dan rehabilitas. Maksudnya informasi yang diperoleh melalui wawancara ini sering bervariasi dari pewawancara yang satu dengan pewawancara yang lainnya, juga hasil wawancara tidak dapat mengungkapkan potensi pelamar yang sesungguhnya.Walaupun demikian hal ini tergantung kepada si pewawancara untuk mengajukan pertanyaan yang tepat dan mudah di mengerti oleh yang di wawancarai.

                                          7. Pemeriksaan refrensi
                                          8. Pemeriksaan referensi ini bertujuan untuk mengetahui tipe dan kepribadian pelamar. Hal ini dapat diketahui dengan pemeriksaan referensi pelamar yang diperoleh dari keluarga atau teman dekat pelamar yang ditunjuk sendiri oleh pelamar atau mungkin juga diminta oleh perusahaan. Akan tetapi belakangan ini referensi ini sudah banyak ditinggalkan karena ada kecenderungan hanya memberikan hal-hal yang baik saja.

                                          9. Evaluasi medis
                                          10. Pada umumnya evaluasi medis ini mengharuskan pelamar untuk menunjukkan informasi tentang kesehatannya. Pemeriksaan kesehatan ini bisa dipercayakan kepada dokter diluar perusahaan atau oleh tenaga medis perusahaan sendiri. Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan diperolehnya karyawan yang sering sakit, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pengobatan yang tinggi.

                                          11. Wawancara atasan langsung
                                          12. Seleksi pegawai dapat dilakukan oleh orang lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan sipelamar, akan tetapi pada akhirnya atasan langsung yang bertanggung jawab untuk menentukan siapa diantara para pelamar yang diterima dan siapa yang ditolak.

                                          13. Keputusan Penerimaan
                                          14. Keputusan penerimaan merupakan berakhirnya proses seleksi. Hendaknya perusahaan memberitahukan pelamar yang tidak diterima sesegera mungkin dan dengan cara yang halus.

                                            Kriteria dan Teknik Seleksi
                                            <p style="line-height: 2">Perusahaan tentu akan mengharapkan para pelamar yang datang memiliki prestasi yang memuaskan dalam pekerjaannya. Kriteria seleksi menurut Simamora (2011: 38) pada umumnya dapat dirangkum dalam beberapa kategori yaitu : </p>
                                            1. Pendidikan
                                            2. Pengalaman kerja
                                            3. Kondisi fisik
                                            4. Kepribadian
                                            5. <p style="line-height: 2">Sebelum perusahaan memutuskan karakteristik yang akan diseleksi, maka perusahaan sebaiknya memiliki kriteria sukses yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menentukan cara untuk memprediksi pelamar mana yang mencapai tingkat yang diharapkan./p>
                                              <p style="line-height: 2">Adapun beberapa teknik seleksi antara lain : /p>
                                              1. Interview
                                              2. Tes psikologi
                                              3. Tes mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan
                                              4. Pusat pelatihan
                                              5. Biodata
                                              6. Referensi
                                              7. Grafologi (ilmu yang berkenaan dengan tulisan tangan)
                                              8. <p style="line-height: 2">Sedangkan langkah-langkah dalam seleksi yaitu : /p>
                                                1. Seleksi surat-surat lamaran
                                                2. Pengisian blanko lamaran
                                                3. Pemeriksaan referensi
                                                4. Wawancara pendahuluan
                                                5. Tes penerimaan
                                                6. Tes psikologi
                                                7. Tes kesehatan
                                                8. Wawancara akhir atasan langsung
                                                9. Memutuskan diterima atau ditolak
                                                10. Kualifikasi yang Mendasari dalam Proses Seleksi
                                                  <p style="line-height: 2">Menurut Martoyo (2011:43) ada beberapa kualifikasi yang mendasari atau menjadi dasar dalam proses seleksi, yaitu : </p>
                                                  1. Keahlian,merupakan salah satu kualifikasi yang utama yang menjadi dasar dalam proses sleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian sebagaimana dimaksud. /li>
                                                  2. Pengalaman, dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman cukup penting artinya dalam proses seleksi. Karena suatu organisasi akan lebih cenderung memilih pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak berpengalaman,karena mereka yang berpengalaman dipandang lebih mampu dalam pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang nantinya akan diberikan.
                                                  3. Umur, perhatian dalam proses seleksi juga bertujuan pada masalah “umur” pelamar. Usia muda dan usia lanjut tidak menjamin diterima atau tidaknya seorang pelamar.
                                                  4. Jenis Kelamin, sebagai dasar seleksi, jenis kelamin memang sering pula diperhatikan, terlebih-lebih untuk jabatan tertentu.
                                                  5. Pendidikan, kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan latihan sebelumnya.
                                                  6. Keadaan Fisik, kondisi fisik seorang pelamar kerja, turut memegang peranan penting dalam proses seleksi. /li>
                                                  7. Tampang, dalam jabatan tertentu, tampang juga merupakan salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
                                                  8. Bakat, bakat (attitude) seorang pelamar turut pula memegang kunci sukses dalam proses seleksi.
                                                  9. Temperamen, merupakan pembawaaan seseorang yang tidak dapat dipengaruhi oleh pendidikan, yang berhubungan langsung dengan emosi seseorang.
                                                  10. Karakter, karakter berbeda dengan temperamen, meskipun ada hubungan yang erat antara keduanya. Temperamen adalah faktor endogen sedangkan karakter adalah faktor eksogen. Suatu karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah.
                                                  11. <p style="line-height: 2">Meskipun semua kualifikasi itu penting, namun tetapi harus dicatat, bahwa tidak seluruh kualifikasi tersebut harus dimiliki seseorang pelamar atau calon pegawai. Kualifikasi itu memang amat tergantung pada “job description” dari jabatan tertentu, berarti pula tergantung pada jabatan yang lowong dan perlu diisi. </p>


Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan