SI1311477356

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN SUKAMULYA

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1311477356
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN SUKAMULYA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477356
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN SUKAMULYA

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477356
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016 / 2017

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah M.Kom)
   
(Gilang Kartika Hanum, Mpd)
NID : 14019
   
NID : 15032

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN SUKAMULYA

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1311477356
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN SUKAMULYA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477356
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juli 2017

 
 
 
 
NIM : 1311477356

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Perkembangan Teknologi Informasi yang kian pesat menimbulkan suatu revolusi baru yang berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke era digital. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Kantor Kelurahan Sukamulya masih menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang di sediakan oleh desa kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk. Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupun dalam proses pembuatan laporan. Penetitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih cepat, tepat guna, efektif dan efisien pada kantor Kelurahan Sukamulya. Untuk mengatasi masalah diatas, selayaknya sistem terkomputerisasi diterapkan secara lebih dari sistem yang sudah ada untuk menjamin keakuratan data. Dengan begitu semua proses pendataan penduduk dapat sepenuhnya terealisasi secara efektif dan efisien karena tidak perlu membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kata kunci: Kelurahan, Sistem Informasi, Pendataan Penduduk.

ABSTRACT

The development of information technology is growing rapidly gives rise to a new revolution in the form of a conventional work system transition to the digital age. This change has also changed the way of looking each person in one of these activities is on the activities of government agencies. Sukamulya Village Office is still using the system information in a conventional logging data that is resident on the holding of a book provided by the village of direkap and then return to make a report. The system that is running has a lot of flaws including allowing an error, requiring a long time in the process of the search data, as well as in the process of creating a report. Penetitian aims to generate a data management information system of the population more quickly, the appropriate, effective and efficient in the Office of Neighborhood Sukamulya. To solve the problem above, the computerized system should be applied in more of the existing system to ensure the accuracy of the data. So all the logging process of residents can be fully realised effectively and efficiently because it does not need to take a longer time.

Keywords: Village, Information System, Logging, Population.

 

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan Allah SWT kepada penulis sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen STMIK Raharja Tangerang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis dalam mendapatkan berbagai sumber yang menjadi bahan acuan dalam penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat dimanfaatkan pada masa yang akan datang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Gilang Kartika Hanum, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Achdiat selaku Stakeholder sekaligus Sekretaris Kantor Kelurahan Sukamulya yang telah membantu dan memberikan ijin kepada penulis selama melakukan observasi
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Teruntuk dia, Lilis Setiani yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga laporan Skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
  10. Kepada sahabat-sahabat, OVJ Team ( Bolang, Rijek, Elis, Alip ), JARI-JARI FC ( yang udah 4 tahun selalu bareng ), Rampage Club AD.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan dan penyusunan laporan ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya laporan Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Juli 2017
Saifullah Juliantoro
NIM. 1311477356

Daftar isi


DAFTAR TABEL

 

Tabel 3.1 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Login

Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk

Tabel 4.4 Tabel Data Kelahiran

Tabel 4.5 Tabel Data Kematian

Tabel 4.6 Tabel Data Penduduk Keluar

Tabel 4.7 Tabel Data Penduduk Masuk

Tabel 4.8 Tabel Daftar Pengujian

Tabel 4.9 Tabel Pengujian Form Login

Tabel 4.10 Tabel Pengujian Data Penduduk

Tabel 4.11 Tabel Pengujuan Data Kelahiran

Tabel 4.12 Tabel Pengujuan Data Kematian

Tabel 4.13 Tabel Pengujian Data Penduduk Masuk

Tabel 4.14 Tabel Pengujian Data Penduduk Keluar

Tabel 4.15 Tabel Time Schedule

Tabel 4.16 Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Sukamulya

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan

Gambar 3.5 Matriks SWOT

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan

Gambar 4.3 Sequence Diagram Usulan

Gambar 4.4 Class Diagram Usulan

Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Dashboard

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Data Penduduk

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Data Kelahiran

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Kematian

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

Gambar 4.15 Tampilan Login

Gambar 4.16 Tampilan Dashboard

Gambar 4.17 Tampilan Data Penduduk

Gambar 4.18 Tampilan Data Kelahiran

Gambar 4.19 Tampilan Data Kematian

Gambar 4.20 Tampilan Data Penduduk Masuk

Gambar 4.21 Tampilan Data Penduduk Keluar

Gambar 4.22 Tampilan Data Dusun

Gambar 4.23 Tampilan Data Rukun Warga (RW)

Gambar 4.24 Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

 

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat kemajuan dalam berbagai bidang, seperti dibidang pendidikan, bidang pemerintahan dan lain-lain telah banyak menggunakan sistem yang terkomputerisasi sehingga mampu mengganti kinerja dari manusia. Dengan kemajuan teknologi saat ini semua orang berusaha untuk membuat sistem yang mudah diakses dan mempunyai dampak positif dalam setiap kegiatan.

Sistem informasi yang baik dan berkualitas merupakan hal utama yang sangat diperhatikan dan menjadi suatu tujuan untuk dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi manusia untuk menunjang keputusan. Sistem informasi dapat diterapkan pada instansi atau perusahaan untuk mengolah data dan menyajikan informasi atau laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara cepat, tepat dan akurat. Hal ini juga diperlukan oleh Kelurahan Sukamulya untuk bisa mengolah data kependudukan.

Pemerintahan Kantor Kelurahan Sukamulya Kabupaten Tangerang dalam menangani pengolahan data penduduk dan pembuatan surat menyurat masih sangat sederhana hanya menggunakan pencatatan secara manual dan laporan datanya menggunakan pembukuan atau arsip – arsip. Untuk dapat meningkatkan pengolahan data penduduk beserta laporannya, maka harus merubah sistem yang lama (manual) menjadi sistem yang terkomputerisasi dimana komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan tugas – tugas yang berkaitan dengan pendataan penduduk, sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien.

Dengan melihat kelemahan dan kekurangan di Kelurahan Sukamulya, maka penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK PADA KANTOR KELURAHAN SUKAMULYA”. Diharapkan sistem informasi data kependudukan ini dapat memberikan solusi bagi pengolahan data penduduk.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diuraikan beberapa masalah yang dihadapi, sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses pengolahan data penduduk pada kantor Kelurahan Sukamulya yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah sistem yang saat ini berjalan sudah efektif dan efisien ?

  3. Sistem informasi seperti apa yang diperlukan di Kelurahan Sukamulya?

  4. Apakah perlu merubah sistem yang ada menjadi sistem yang terkomputerisasi ?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari pengolahan data penduduk, pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian dan surat keterangan pindah keluar sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk mempermudah dan mempercepat dalam pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya.

  2. Menjadikan sistem lebih efektif dan efisien.

  3. Menampilkan laporan yang akurat.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam laporan Skripsi, sebagai berikut :

  1. Dapat meningkatkan mutu pelayanan pada kantor Kelurahan Sukamulya.

  2. Mempermudah dalam proses pendataan penduduk dan pembuatan surat menyurat.

  3. Memberikan pengelaman bagi penulis untuk menghadapi dunia kerja.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Melakukan kunjungan dan pengamatan langsung ke Kantor Kelurahan Sukamulya untuk mengetauhi tentang sistem pengolahan data penduduk.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Penulis melakukan wawancara untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada stakeholder yaitu Sekretaris Kelurahan Sukamulya yang bernama Bapak Achdiat mengenai sistem pengolahan data penduduk yang berjalan saat ini.

  3. Studi Pustaka

    Metode yang dilakukan dengan melakukan proses study pustaka dengan melihat referensi pendukung dengan dokumen-dokumen yang diperlukan. Menganalisa data yang didapat berupa dokumen yang digunakan dalam proses dan mengolah data tersebut menjadi data yang akurat sebagai sumber informasi yang cepat dan tepat. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang akan datang jika terdapat permasalahan yang sama.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisa SWOT, yaitu Kekuatan ( Strengths ), Kelemahan ( Weakness ), Kesempatan ( Opportunities ), Ancaman ( Threats ). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi kantor Kepala Desa baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekeuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap kantor Kepala Desa, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah UML ( Unified Modeling Language ) diantaranya yang menggunakan Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram. Dengan menggunakan software Visual Paradigm for UML 10.0.

Metode Testing

Pada metode pengujian ini, metode yang digunakan yaitu Balck Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box Testing memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat – syarat fungsional suatu program. Metode pengujuan Black Box Testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi – fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa. Black Box Testing juga untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai penelitian Skripsi ini, dikelompokkan menjadi beberapa sub–bab pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, user requirement ( elisitasi ) yang terdiri dari 3 ( tiga ) tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta elisitasi tahap final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Taufiq (2013:2)[1] “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Hartono (2013:9) [2] “Sistem adalah suatu himpunan dari barbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Rafika, dkk (2015:216)[3] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Rusdiana dan Irfan (2014:35)[4], menjelaskan bahwa karakteristik adalah sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
  2. Lingkungan (Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan, umunya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjada keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
  3. Penghubung (Interface)
    Penghubung merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani. Hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung merupakan saran setiap komponen saling berinterkasi dan berkomunikasi.
  4. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasikan keluaran (output) yang berguna.
  5. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
  6. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
  7. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijada agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
  8. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
  9. Umpan Balik (Feed Back)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mnegecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8) [1] Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

  1. Sistem Abtstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem produksi, dan sistem transportasi.
  2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan.
    Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan output sudah ditentukan bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi output seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan tau sistem probabilistik atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum tredefinisi dengan jelas.
  3. Sistem tertutup dan Sistem terbuka.
    Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem itu, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.
  4. Sistem manusia dan Sistem mesin.
    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju tidak semua sistem dikerjalan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oeh mesin tergantung dari kebutuhannya. Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri dan lain-lain.
  5. Sistem sederhana dan Sistem kompleks.
    Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagai menjadi dua, yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit sub sistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.
  6. Sistem bisa beradaptasi dan Sistem tidak bisa beradaptasi.
    Sistem bisa beradaptasi terhadap lingkungannya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengna lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan.
  7. Sistem alamiah (Natural System) dan Sistem buatan manusia (Human Made Sytem).
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interkasi manusia dengan mesin disebut human machine system. Misalnya sistem telekomunikasi.
  8. Sistem sementara dan Sistem selamanya.
    Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuh sistem yang dibangun dan digunakan untuk wkatu sementara. Sebagai contoh, sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya. Misalnya, sistem pencernaaan.

Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5)[1], tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan, organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

Konsep Dasar Data

Pengertian Data

Menurut Taufiq (2013:1) [1], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Menurut Sutabri (2012:1)[5]), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Klasifikasi Data

Menurut Hartono (2013:18) [6], berikut penguraian mengenai klasifikasi data :

  1. Klasifikasi Data Menurut Jenis Data
    Data Hitung (Enumeration/Counting Data). Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah presentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau presentase dari mahasiswa dalam kelas itu menghasilkan suatu data hitang. Data hitung adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan seseorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah memeriksa hasil tentamennya merupakan data ukur.. angka yang ditunjukkan alat barometer atau thermometer adaah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi Data Menurut Sifat Data
    Data kuantitatif (Quantitative Data). Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Data kualitatif (Qualitative Data). Data kualitatif adaah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa simbol angka atau bilangan.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2) [7], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutarman (2012:14)[8], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si pengguna.

Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[9], “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “informasi adalah suatu data yang diolah yang memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan”.

Struktur Informasi

“Struktur informasi adalah hubungan antar data (antar-record), yang dapat berupa hubungan hierarkis atau hubungan asosiatif”. Hartono (2013:86)[6]

 :
  1. Hubungan Hierarkis adalah hubungan berjenjang yang bersifat “atasan-bawahan:. Contoh : record tentang gaji atau record tentang hutang seorang karyawan merupakan “bawahan” dari record tentang karyawan tersebut.
  2. Hubungan Asosiatif adalah hubungan antar data (antar-record) hal yang terjadi karena kesamaan isi atau nilai dari data (records) tersebut. Misalnya kesamaan dalam hal tempat kerja.

Komponen-Komponen Informasi

Menurut Darmawan (2012:5)[7], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika di analisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.
  2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.
  3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.
  4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.
  5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.
  6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Krismiaji (2016:201)[10]dalam Ilmasyah, dkk “Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan dan mengolah serta menyimpan data dan cara-cara diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut Indarjani (2014:3) [11]“Sistem Informasi adalah kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut Sutarman (2012:13) [8], Sistem Informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Berdasarkan beberapa pendapat, penulis menyimpulkan bahwa “Sistem Informasi adalah suatu prosedur dan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah serta menyimpan data agar dapat mencapai tujuan yang spesifik”.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012:20)[12]bahwa Sistem informasi merupakan sebuah susunan yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen sistem informasi disebut dengan istilah blok bangunan (building block). Komponen sistem informasi tersebut terdiri dari blok masukan (input block). Blok model (meodel block). Blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block). Dan basis data (database block).

  1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi. Metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
  2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
  3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk menerima input,menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari tiga (3) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
  5. Blok basis Data (Database Block), Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasinya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:156)[1], “Analisa Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik sistem manual atapun sistem yang sudah terkomputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah, desain logic, dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut”.

Menurut Rosa (2013:18)[13], "Analisa Sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru".

Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem adalah penjabaran sebuah sistem untuk dievaluasi sehingga bisa diperbaiki menjadi lebih komplit”.

Langkah - Langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[1], untuk melakukan analisa sistem, supaya hasil analisa bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

  1. Definisi Lingkup
    Definisi Lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (intial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisis masalah menjawab pertanyaan, “Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan?” dan “Apakah sistem yang baru layak dibangun?”. Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi didalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pertanyaan, “Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem”. Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sistem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Kebutuhan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuka alternative-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang., dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telat mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternativ yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:215) [14],” Perancangan sistem adalah spesifikasi umum dan terperinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisa”.

Menurut John Burch & Gary Grudnitski dalam bukunya Darmawan (2013:227)[14], “Perancangan sistem adalah sebagai pengambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi ”.

Menurut George M. Scott dalam buku Darmawan (2013:228)[14], “ Perancangan sistem adalah yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengonfigurasikan komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisa sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat, peneliti mengambil kesimpulan “perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem”.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[14], Tahapan perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Teori Khusus

Konsep Dasar Penduduk

Definisi Penduduk

Menurut Wikipedia [15], Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

  1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
  2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain, kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

Konsep Dasar Kelurahan

Definisi Kelurahan

Menurut Wikipedia[16], “Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil”.

Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Rangkuti (2013:199)[17], “Penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal”. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.

Irham (2016:302)[18], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Analisis SWOT adalah suatu analisa yang menggambarkan secara jelas mengenai kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).

Analisa SWOT Dan Pengambilan Keputusan

Irham (2016:303)[18], dalam usaha mendukung pengambilan keputusan maka analisis SWOT memiliki peran besar didalamnya. Berbagai kalangan akademis, birokrat hingga praktisi bisnis telah mempercayai jika analisis dengan mempergunakan prespektif SWOT telah dianggap memiliki keunggulannya. Kita bisa memberikan peta kondisi terhadap keadaan yang terjadi berdasarkan realita yang ada, serta lebih jauh mampu memberikan penegasan terhadap keputusan yang akan kita lakukan dimasa yang akan datang.

Oleh karena itu, secara umum ada beberapa kegunaan dengan dipergunakannya analisis SWOT dalam mendukung manajemen pengambilan keputusan, yaitu :

  1. Mampu memberikan gambaran suatu organisasi dari 4 (empat) sudut dimensi, yaitu strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan), serta opportunities (peluang) dan threats (ancaman). Sehingga pengambilan keputusan bisa melihat dari empat dimensi ini secara lebih komprehensif.
  2. Dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan rencana keputusan jangka panjang.
  3. Mampu memberikan pemahaman kepada para stakeholders yang berkeinginan menaruh simpati bahkan bergabung dengan perusahaan dalam suatu ikatan kerja sama yang saling menguntungkan.
  4. Dapat dijadikan penilai secara rutin dalam melihat progress report dari setiap keputusan yang telah dibuat selama ini.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Irham (2016:304)[18], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih focus, sehingga dengan penempatan analisis SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari beberapa sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi dimasa-masa yang akan datang.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Prasetio (2012: 181)[19], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional”. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat.

Raharjo (2014: 3)[20], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Anhar (2016:19)[21], “Database (basis data) dapat diartikan sebagi suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses”.

Pengguna Database

(Anhar, 2016:20)[21]Berdasarkan cara interkasi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuam komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Alim (2012:6)[22], “'Unified Modeling Language' (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat dipergunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasian, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Wibawa (2015:5)[23], “UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifact dari sistem software”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat disimpulkan bahwa UML merupakan sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Jenis - Jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah definisi dari 5 (lima) diagram UML (Unified Modeling Language):

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi sistem eksternal dan pengguna (user). Dengan kata lain Use Case Diagram dapat mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem, Use Case Diagram dapat digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
  2. Class Diagram
    Class Diagram merupakan diagram yang menggambarkan struktur object sistem yang menunjukkan penyusunan sistem dan hubungan antara class object tersebut.
  3. Sequence Diagram
    Sequence Diagram merupakan diagram yang menggambarkan bagaimana objek berinteraksi antara satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram
    State Chart Diagram merupakan diagram yang digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis dengan ilustrasi siklus hidup objek dalam berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain
  5. Activity Diagram
    Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan alur rangkaian aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Riyanto (2013:1)[24], “Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, Xampp mengombinasi beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam sebuah paket”.

Kartini, dkk (2013:26)[25], Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall Xampp makan tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. Xampp akan menginstalasi dan mengkonfigurasi secara otomatis untuk anda. Xampp adalah sebuah web server.

Asal kata dari Xampp sendiri adalah :

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
  5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka peneliti menarik kesimpulan bahwa Xampp merupakan sebuah software web server dengan dengan PHP dan MySQL didalamnya.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Arief (2012 :43)[26], “PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

Hidayat (2014 :2)[27], “PHP atau Hypertext Processor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

Tipe Data PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP memiliki 8 (delapan) tipe data dasar yaitu: Boolean, integer, data floating point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut penjelasan masing-masing dari tipe tersebut.

  1. Boolean
    Tipe data Boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.
  2. Integer
    Tipe data integer berfungsi dalam penyimpanan bilangan bulat positif maupun negatif dan bukan decimal, secara umum dapat disebut tipe data berupa angka.
  3. Floating point
    Tipe data floating point atau kata lain dari tipe data double merupakan tipe data yang berfungsi menyimpan bilangan desimal.
  4. String
    Tipe data string merupakan gabungan dari beberapa karakter, dapat berupa kata tunggal maupun kalimat. Penulisannya memerlukan tanda kutip satu (“) atau kutip dua (“”).
  5. Array
    Tipe data array merupakan kumpulan data atau karakter pada satu variable.
  6. Object
    Tipe data object dapat berupa bilangan, variable maupun fungsi. Tipe data object memiliki tujuan memudahka para programmer dalam Object Oriented Profram (OOP) yang merupakan pendukung daripada PHP.
  7. Resource
    Tipe data resource merupakan tipe data yang baru diperkenalkan pada PHP 4 (empat) tipe ini memiliki nilai yang dihasilkan dari pemanggilan fungsi-fungsi yang menggunakan resource sistem, seperti MySQL_Connect, MySQL_Query dan semacamnya. Variablenya secara otomatis akan menggunakan tipe data resource ini.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Murad, dkk (2013:49)[28], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2012:7)[26], ““Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transferprotocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti teks gambar, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

Jenis-Jenis Web

Menurut Arief (2012:8)[26], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CSS (Cascading Style Sheet).
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Ariawan (2015:63)[29], “Elisitasi berisi ulasan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Menurut Siahaan (2012:66)[30], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan atau ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi”.

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil klasifikasi dari elisitasi tahap I, berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk diesksekusi.
    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Makusdnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi, jika requirement tersebut digunakan dalam oembentukan sistem akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. “I” pada MDI itu artinya Inssential. Maksudnya bhawa requirement tersebut bukannya bagian dari sistem yang dibahas dan merupaan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasi penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara eliminasi semua requiremet yang optionnya I pada metode MID. Selanjutmya smeua requirement yang tersisa dikalsifikasi kembali melalui melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :
    1. T artinya Technical maksudnya bagaiman atat cara atau teknik pembuat requirement dalam sistem yang diusulakn.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapaka biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
    a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    b. Middle (M) : Mampi untuk dikerjakan.
    c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.
    d. Final Draft Elisitasi Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Budiman (2012:4)[31], Pengujian “black box merupakan perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangktikan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

Menurut Rizky (2011:264)[32], berpendapat bahwa “black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotakhitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Uji coba black box bukan merupakan alternatif dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
  2. Kesalahan interface
  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
  4. Kesalahan performa
  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2013: 104)[33], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”

Menurut Mulyadi, dkk (2013:17)[34], berpendapat bahwa “literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[35], studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolak ukur dalam membahas dan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan tertentu.

Literature Review

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Priyanti dan Siska Iriani pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah saat ini Kantor desa Bogoharjo menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang di sediakan oleh Desa, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk.Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupundalam proses pembuatan laporan. Penetitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih cepat, tepat guna, efektif dan efisien pada kantor Desa Bogoharjo.[36]
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrizky Bagus Setiawan dan Indah Ully Wardati pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan” tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan, penulis menemukan suatu permasalahan pada proses pencatatan kelahiran karena masih dilakukan secara manual sehingga berdampak pada lamanya proses pencatatan. Bagaimana merancang sistem komputerisasi yang membantu proses pencatatan kelahiran. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk merancang sistem informasi yang mempercepat proses pencatatan kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan. Dalam penelitian ini menguraikan tentang hal-hal apa saja yang menjadi faktor perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran dan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangannya. Yang dihasilkan dari penelitian dan perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran ini adalah tersedianya beberapa informasi mengenai kelahiran seseorang dan mempermudah pelaksanaan sistem kerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan.[37]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Prasetyo Nugroho pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Sistem informasi pendataan penduduk masih bersifat pembukuan atau secara manual. Cara sistem pembukuan tersebut akan sulit dalam proses pendataan penduduk. Permasalahan yang ada di Desa Sugihwaras, seperti sulitnya pemberian data dan informasi secara cepat dan akurat mengenai laporan pendataan penduduk dikarenakan banyaknya jumlah penduduk.[38]
  4. Penelitian yang dilakukan oleh One Yunita Fujiyanti pada penulisan karya ilmiahnya (Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan di Desa Purwoasri” pada tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Kantor Desa Purwoasri merupakan sebuah lembaga instansi Pemerintahan Desa yang berada di Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Kantor Desa Purwoasri melayani masyarakat dalam berbagai kebutuhan surat menyurat. Salah satunya adalah Pendataan data pendduduk dan pengolahanya dalam bentuk laporan bulanan dan penerapanya kedalam surat – surat leges. Namun dalam pelaksanannya masih terjadi beberapa permasalahan. Permasalahan itu adalah masih sering terjadi kesalahan dalam mengolah atau mendata penduduk, Hal ini dikarenakan dalam pengolahanya masih dengan proses yang manual. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan yang ada di Kantor Desa Purwoasri. Sehingga dengan adanya penelitian ini, nantinya akan mempermudah dalam memperbarui jumlah data penduduk dan dibuat laporannya. Selain itu juga data penduduk yang sudah ada akan diterapkan kedalam surat- surat leges. Yang dalam penelitian ini akan diterapkan ke dalam salah satu surat leges.[39]
  5. Penelitian yang dilakukan oleh I Made Andi Pramartha pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana) yang berjudul “Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web” pada tahun 2012 masalah yang dihadapi adalah Banyaknya penduduk yang terdapat di Bali membuat beberapa penduduk sulit mengetahui jumlah penduduk yang terdapat di suatu daerah. Badan Pusat Statistik merupakan Badan yang bertugas untuk mencatat jumlah penduduk yang berada di setiap daerah. Salah satu upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang banyaknya jumlah penduduk yang terdapat di Provinsi Bali adalah dengan membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Peneliti merancang aplikasi berbasib web dengan menggunakan Google Maps API sebagai saran untuk aplikasi ini. Dan peneliti juga menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Aplikasi ini sudah dapat beroperasi sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui jumlah penduduk di setiap Kabupaten atau Kecamatan yang ada di Provinsi Bali.[40]
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Angga Yudha P dkk pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal JSIKA) yang berjudul “Design and Construct Application Analytics of Poor Families's Data Based on Poverty's Criteria Badan Pusat Statistik (BPS) at Banaran's Village Kediri's County” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah keterlibatan pemerintahan diharapkan dalam hal menentukan dan mengumpulkan data keluarga miskin, namun pemerintah desa mengalami kesulitan dalam proses. Proses ini dilakukan secara manual, yaitu data tingkat keluarga satu per satu dengan kemiskinan yang ditentukan oleh desa. Untuk membantu meningkatkan proses, mengembangkan aplikasi yang menggunakan sistem Developmen siklus hidup (SDLC) dan 14 kriteria kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai indikator penilaian kemiskinan yang ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam mewujudkan misi desa dalam kemiskinan, yang menyediakan data keluarga miskin. Hasil dari studi ini adalah status kemiskinan masing-masing keluarga. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengurangan kemiskinan.[41]
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Amare Sewnet Minale (PhD) pada penulisan karya ilmiahnya (International Journal of River Basin Management) yang berjudul “Population and Environment Interaction : the Case of Gilgel Abbay Catchment, Northwestern Ethiopia” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan di Ethiopia memberi kontribusi terhadap degradasi lingkungan di Negara tersebut, khususnya pada daerah dataran tinggi dengan tingkat kepadatan penduduk yang banyak. Deforestasi, degradasi wetland, pengembalaan yang berlebihan, erosi tanah yang sangat cepat dan biodegradasi di Negara Ethiopia secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk yang ada. Oleh karena itu, harus ada strategi yang diusulkan untuk memperkuat program Keluarga Berencana (KB) untuk memberikan kaum ibu (wanita) tentang pengetahuan dan sarana untuk mengatur fertilitas mereka, menekankan pembangunan SDM, khususnya pendidikan, kesetaraan gender dan kesehatan anak, dan mendorong dalam melahirkan dengan mengatasi kebutuhan kaum muda dan momentum pertumbuhan penduduk akibat struktur umur muda.[42]
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Subadi, Tjipto pada penulisan karya ilmiahnya (The 3rd University Research Colloquium 2016) yang berjudul “Migrant Workers Become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah pekerja migran strategi di Malaysia yang berasal dari Jawa Tengah untuk mengatasi kemiskinan, dan biaya pendidikan anak-anak mereka. Metode penelitian; Studi ini digunakan pendekatan kualitatif dari fenomenologi, paradigma definisi sosial dan melanjutkan studi mikro. Penelitian lokasi di Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah pekerja migran dari Jawa Tengah yang bekerja di Malaysia. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis data; menggunakan teori, pemahaman perintah yang pertama dan kedua urutan pemahaman. Kesimpulan dari ini belajar bahwa strategi pekerja migran di Malaysia yang datang dari Jawa Tengah ke alamat biaya kemiskinan dan pendidikan anak-anak mereka; menggunakan pendekana "relegius" manajemen keuangan.[43]
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Martua Sihaloho, Eka Wati Sriwahyuni, Rilus A. Kinseng pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Rural Proverty, Population Mobility, And Agrarian Change: A Historical Overview” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat miskin pedesaan pada akhirnya memilih menjadi pelaku migran dalam upaya mengatasi sejumlah kesulitan ekonomi (mengatasi masalah kemiskinan) yang dihadapinya. Pelaku migrasi mengambil keputusan dan berangkat menjadi migran pada akhirnya berkontribusi secara nasional (devisa negara) di aras makro dan terlebih di aras mikro (keluarga inti) pelaku migran-berupa remiten. Hasil remiten (khususnya ekonomi-uang) pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan bahkan mampu mengakumulasi asset (misal lahan dan rumah) untuk dijadikan modal bahkan ke arah perubahan struktur agraria lokal. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kesejahteraan keluarga pelaku migrasi. Perubahan kesejahteraan masyarakat miskin ini menjadi makin baik pada akhirnya mendinamisasi masyarakat pedesaan misalnya mobilitas sosial vertikal naik, termasuk upaya-upaya untuk melanjutkan kontrak menjadi pelaku migran, mendorong anggota keluarga dan komunitas menjadi pelaku migran (teori penyebab kumulatif, proposisi kemiskinan-agraria, proposisi kemiskinan-migrasi).[44]
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Rimarty Anggun, Arya Hadi Dharmawan pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Impacts of Megapolitan Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community” tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat lokal dari Samata lebih dipengaruhi oleh keberadaan penduduk perkotaan lebih dari Borongraukang, yang bisa membawa deklinasi kolektivitas antara masyarakat setempat, konversi lahan dan transaksi lain dan komposisi dalam mengambil hunian di perkotaan dengan masyarakat lokal Samata dan Borongraukang memiliki peningkatan masing-masing. Perubahan Sosial ekologi akibat dari konversi lahan, gangguan penyaluran air irigasi dan proses kering gabah (padi) adalah bentuk keterasingan terhadap masyarakat setempat. Ketergantungan pada sisi lain telah menyebabkan negara keterbelakangan dalam perbedaan sosial, munculnya komunitas individu (Gesselschaft), difusi lembaga perkotaan dan ketergantungan akses permodalan di daerah perkotaan.[45]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Instansi

Kantor Kelurahan Sukamulya berlokasi di Jl. Peusar Kp. Kadu RT 009/04 Cikupa Kab. Tangerang – Banten adalah suatu kantor kepala desa yang berdiri pada wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah kerja Kecamatan. Luas wilayah kelurahan sukamulya 94.90 ha/m2 yang terdiri dari Perkantoran Pemerintah 4.50 ha/m2, tempat Pemakaman / Umum 1.25 ha/m2, Bangunan Sekolah / Perguruan Tinggi 6.65 ha/m2. Pertokoan 70.00 ha/m2, jalan 12.50 ha/m.

Kelurahan Sukamulya menaungi 46 RT dan 11 RW, kelurahan sukamulya dikelilingi oleh beberapa desa atau kecamatan lain yang merupakan batas wilayah yaitu :

  1. Sebelah Utara  : Jalan Raya Serang, Kecamatan Cikupa
  2. Sebelah Selatan  : Desa Peusar, Kecamatan Panongan
  3. Sebelah Timur  : Desa Cikupa, Kecamatan Cikupa
  4. Sebelah Barat  : Desa Bojong dan Desa Budimulya, Kecamatan Cikupa

Dengan demikian perkembangan Kelurahan Sukamulya berlangsung dengan cepat, karena hal ini merupakan konsekuensi logis akibat peruntukan Kelurahan Sukamulya sebagai Wilayah Perdagangan dan Industri Pengolahan.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan wilayah, menimbulkan pengaruh yang cukup besar baik secara fisik maupun non fisik, hal ini terlihat pada beberapa faktor yang menentukan, diantaranya :

  1. Permasalahan kependudukan.
  2. Permasalahan fasilitas umum seperti jalan dan prasarana perhubungan, listrik dan perbelanjaan.
  3. Permasalahan kebutuhan prasarana sosial seperti prasarana peribadatan, Pendidikan dan kesehatan.
  4. Permasalahan kehidupan bermasyarakat.

Visi dan Misi

Visi

Visi Kelurahan Sukamulya adalah terwujudnya pemerintahan desa yang bersih, adil, berdemokrasi, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera yang berdaya saing tinggi dan dapat memenuhi segala bidang yang diperlakukan yang dilandasi oleh Pancasila.

Misi

  1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik sesuai ketentuan yang berlaku.
  2. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sukamulya.
  3. Mewujudkan masyarakat yang makmur dan sejahtera.
  4. Meningkatkan fungsi dan peran Lembaga Kemasyarakatan sebagai Mitra Kelurahan.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Sukamulya

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Pasal 136, Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah menyatakan “Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah diatur dengan Peraturan Bupati”.

Adapun tugas yang wewenang adalah sebagai berikut :

  1. Lurah
    a. Pelaksanaan kegiatan pemerintah kelurahan dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat yang meliputi pemerintahan, ekonomi, pembangunan kesejahteraan sosial serta administrasi kepegawaian, ketatausahaan umum serta keuangan.
    b. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.
    c. Pelaksanaan pelayanan masyarakat.
    d. Pelaksanaan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
    e. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan fasilitasi pelayanan umum.
    f. Pelaksanaan pembinaan lembaga kemasyarakatan.
  2. Sekretaris Kelurahan
    a. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja serta anggaran Kelurahan.
    b. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi : pengolahan administrasi umum, kepegawaian keuangan dan perlengkapan serta rumah tangga kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat Kelurahan.
    d. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pegawai dilingkungan Kelurahan.
    e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup Kelurahan.
    f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  3. Seksi Pemerintahan
    a. Untuk melaksanakan pengadministrasian surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.
    b. Pelaksanaan penertiban surat keterangan pindah antar Kecamatan diwilayah Kabupaten.
    c. Pelaksanaan rekomendasi KTP, KK dan surat Keterangan Tinggal Sementara.
    d. Pelaksanaan pendataan terhadap warga Orang Asing.
    e. Pelaksanaan pelaporan pendataan, pendaftaran, penelitian, pencatatan, mutasi dan identitas penduduk ke kecamatan.
    f. Pelaksanaan pendataan kelompok usaha keluarga.
    g. Pelaksanaan fasilitas kegiatan penyuluhan KB.
    h. Pelaksanaan fasilitas penyuluhan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.
    i. Pelaksanaan fasilitas pengawasan dan penyusunan terhadap pelanggaran teknis kependudukan.
    j. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan program KB diwilayah Kelurahan.
    k. Pelaksanaan pemberdayaan keluarga pra sejahtera.
    l. Melaksanakan pertemuan Sub. Pos Kesehatan Kelurahan.
    m. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaksanaan Bina Keluarga Balikat (BKB) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
    n. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usai kerja.
    o. Pelaksanaan pengembangan sector informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.
    p. Pelaksanaan fasilitasi program transmigrasi.
    q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  4. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
    a. Pelaksanaan pelaporan kerusakan jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya, kepada instansi yang berwenang.
    b. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan terhadap pengguna jalan dan jembatan di wilayah kelurahan.
    d. Pelaksanaan koordinasi pendataan terhadap kemungkinan pembangunan jalan baru diwilayah kelurahan.Pelaksanaan pendataan terhadap kebutuhan pembangunan jembatan baru diwilayah kelurahan.
    e. Pelaksanaan investarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan & jembatan dan tipe jalan.
    f. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung antar kelurahan dan jalan-jalan dilingkungan pemukiman, jembatan penghubung dilingkungan pemukiman jembatan kayu dengan rentang tidak lebih 3 m.
    g. Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya diwilayah kelurahan.
    h. Pelaksanaan pendaataan inventaris data irigasi.
    i. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.
    j. Pelaksanaan pelaporan kondisi irigasi dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.
    k. Pelaksanaan koordinasi pembangunan dan pemeliharaan irigasi diwilayah kelurahan.
    l. Pengkoordinasian dan mengendalikan rencana pengadaan tanah bagi kepentingan pemerintah diwilayah kerjanya.
    m. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi irigasi dan terhadap pengguna irigasi dilingkup kelurahan.
    n. Pelaksanaan memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebunan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.
    o. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
    p. Pelaksanaan fasilitas sengketa tanah-tanah pemerintah ditingkat kelurahan.
    q. Pelaksanaan sosialisasi dalam pengadaan tanah dan pelaksanaan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
    r. Pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai rencana tata ruang dan bangunan dan rencana tata ruang dan pertanahan kepada masyarakat dan swasta dan pengkajian hasil tata ruang.
    s. Pelaksanaan dan mengendalikan kegiatan pembebasan tanah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah diwilayah kerjanya.
    t. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bagi rumah tinggal.
    u. Pelaksanaan pendataan ijin Rumah Tinggal dan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin.
    v. Pelaksanaan pendataan kebutuhan pangan diwilayah kelurahan.
    w. Pelaksanaan pemantauan kegiatan pertanian dan peternakan diwilayah kelurahan.
    x. Pelaksanaan pembinaan kelompok tani.
    y. Pelaksanaan administrasi surat pengantar keterangan Domisili Usaha, surat Keterangan Pinjaman Bank.
  5. Seksi Kesejahteraan Sosial
    a. Pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan pada tingkat kelurahan dan penyuluhan tentang kesehatan.
    b. Pelaksanaan pelaporan kasus gizi buruk balita diwilayah kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan pemanfaatan sarana sanitasi lingkungan diwilayah kelurahan.
    d. Pelaksanaan pelaporan kejadian luar biasa penyakit menular.
    e. Pelaksanaan program-program yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak, gizi dan usia lanjut.
    f. Pemberdayaan keluarga dalam kemandirian untuk hidup sehat, dan pemberdayaan fungsi posyandu / UKBM.
    g. Pelaksanaan penyuluhan tentang kebersihan kepada masyarakat.
    h. Pelaksanaan pengendalian, pengaliran dan pemeliharaan kebersihan dan jalan.
    i. Pengembangan manajemen pengelolaan sampah, termasuk tempat pembuangan sementara untuk kelurahan perkotaan dan tempat pembuangan akhir untuk kelurahan bukan perkotaan.
    j. Pelayanan kebersihan berkaitan dengan pengangkutan sampah.
    k. Pemeliharaan, penataan dan pengembangan kawasan taman.
    l. Rekomendasi ijin-ijin kursus keterampilan dan Rekomendasi pendirian pendidikan prasekolah dan SD, SMP, SMA/SMK.
    m. Membina kegiatan pengembangan bidang generasi muda, kepramukaan dan olahraga serta Pembinaan Keterampilan anak/pemuda putus sekolah.
    n. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah / lembaga adat daerah Tangerang.
    o. Memfasilitasi pelaksanaan PKBM dan pendataan penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan (Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA/SMK).
    p. Rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
    q. Rekomendasi izin pendirian operasional yayasan sosial, orsos dan panti asuhan.
    r. Pembinaan dan penyuluhan tentang masalah kesejahteraan sosial, anak nakal, korban narkoba, bekas hukuman, tuna susila dan waria.
    s. Pembinaan, pengawasan terhadap penderita cacat fisik dan mental.
    t. Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dikawasan rawan bencana,kerusuhan sosial, orang terlantar dan lanjut usia.
    u. Pelaksanaan pengawasan sumbangan sosial.
    v. Pendataan terhadap masalah anak dan remaja, panti asuhan, kesejahteraan keluarga dan pemberdayaan perempuan, penyandang masalah sosial akibat kerusuhan, orang terlantar dan usia lanjut.
    w. Penanggulangan terhadap bencana alam dan kerusuhan sosial.
    x. Persiapan personil untuk mengikuti latihan bela Negara maupun keterampilan penanggulangan bencana alam.
    y. Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar dan usia lanjut.
  6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban
    a. Pelaksanaan perencanaan Seksi Keamanan dan Ketertiban.
    b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data kegiatan ketentraman dan ketertiban umum.
    c. Pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta kemasyarakatan.
    d. Koordinasi penanganan pemakaman tunawisma.
    e. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama.
    f. Pelaksanaan penertiban dan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
    g. Pelaksanaan pengawasan penggunaan Lahan Fasos, Fasum dan garis sepadan jalan.
    h. Pelaksanaan koordinasi dan pembinaan kesatuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan masyarakat ( Linmas ).
    i. Pembinaan ketentraman dan ketertiban lingkup kelurahan.
    j. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama skala kelurahan.
    k. Pembinaan Linmas.
    l. Memberikan fasilitasi dalam pembentukan satuan-satuan perlindungan masyarakat.
    m. Pelaksanaan rekomendasi menandatangani surat ijin pertunjukan/keramaian.
    n. Pelaksanaan pengawasan terhadap ketentraman dan ketertiban.
    o. Membantu pengendalian gangguan dan ketertiban.
    p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
  7. Kelompok Jabatan Fungsional
    a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
    b. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan kelurahan secara professional sesuai dengan kebutuhan.
    c. Setiap kelompok jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga Fungsional yang ditunjuk diantara tenaga fungsional yang ada dilingkungan kelurahan.
    d. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati melalui Lurah.
    e. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisis ini terdiri dari beberapa prosedur, adapun prosedur sistem data penduduk yang berjalan sebagai berikut :

  1. Penduduk mengajukan pembuatan surat menyurat.
  2. Penduduk membawa persyaratan
  3. Kasi Pemerintahan memeriksa persyaratan.
  4. Kasi Pemerintahan membuat surat yang dibutuhkan penduduk.
  5. Sekretaris menandatangani surat.
  6. Kasi Pemerintahan mendata penduduk pada buku induk.
  7. Sekretaris membuat laporan.
  8. Lurah menerima laporan.
  9. Penduduk menerima surat yang telah selesai dibuat.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.2 Usecase Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup pengolahan data penduduk.
  2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Penduduk, Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
  3. 9 (sembilan) use case yaitu :
    1. Mengajukan pembuatan surat menyurat
    2. Membawa persyaratan
    3. Memeriksa persyaratan
    4. Membuat surat yang dibutuhkan penduduk
    5. Penandatanganan surat
    6. Pendataan penduduk pada buku induk
    7. Membuat laporan
    8. Menerima laporan
    9. Menerima surat yang telah selesai dibuat
Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram pendataan penduduk pada kelurahan sukamulya yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.
Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan
Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :
  1. 4 (empat) Actor diantaranya Penduduk, Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah
  2. 5 (lima) Lifeline diantaranya Kelurahan, Persyaratan, Surat Menyurat, Buku Induk, Laporan.
  3. 9 (sembilan) Messagge diantaranya mengajukan pembuatan surat menyurat, membawa persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat yang dibutuhkan penduduk, penandatanganan surat, pendataan penduduk pada buku induk, membuat laporan, menerima laporan, menerima surat yang telah selesai dibuat.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi (Strenght) ,kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal (Weakness), peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal (Opportunities) dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi (Threaths).

Dalam proses ini, penulis menggunakan metode Matriks SWOT. Yang merupakan proses pencocokan terhadap identifikasi SWOT yang sudah dilakukan untuk memberikan gambaran untuk menemukan 4 strategi. 4 strategi tersebut, diantaranya : Strategi S-O (Strength - Opportunity) yang digunakan untuk mencari peluang dari kekuatan yang sudah dimiliki oleh sebuah project. Strategi S-T (Strength-Threats) yang digunakan untuk mengatasi ancaman yang ada menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh project. Strategi W-O (Weakness-Opportunities) digunakan untuk mengatasi kelemahan agar tercapainya sebuah peluang. Dan Strategi W-T (weakness-Threats) sebuah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan sistem dan menghindari ancaman dari sebuah sistem.

Gambar 3.5 Matriks SWOT

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti pada proses pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya masih kurang optimal, disebabkan kurang lengkap nya data penduduk, data penduduk yang tidak up to date, laporan data penduduk yang tidak akurat karena data penduduk disimpan dalam buku besar, pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian dan keterangan penduduk pindah yang masih manual. Dengan adanya sistem informasi pengolahan data penduduk diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat membantu dalam hal kependudukan.

Analisis Kekurangan Sistem Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam melakukan pendataan penduduk pada Kelurahan Sukamulya saat ini antara lain :

  1. Pencatatan data masih manual menggunakan buku besar.
  2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pendataan penduduk.
  3. Laporan data penduduk tidak akurat dan tidak up to date.
  4. 4Pembuatan surat keterangan kelahiran dan surat keterangan kematian yang masih manual.

Analisis Kontrol

Pada proses yang berjalan, data kontrol perlu ditingkatkan karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti proses permintaan laporan jumlah penduduk harus dicek manual terlebih dahulu dari pencatatan kepindahan, kelahiran dan kematian apabila Lurah meminta laporan penduduk terhambat karena masih ada yang belum tercatat oleh admin.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat mengelolah data kependudukan dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan yang cepat dan akurat.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    a. Processor : Dual-Core 2,60GHz
    b. RAM : 1 GB
    c. Monitor : LED 14”
    d. Mouse : Optical
    e. Keyboard : PS2
    f. Hard Disk : 80 GB
    g. Printer : Inkjet
  2. Spesifikasi Software
    a. Microsoft Windows XP
    b. Microsoft Office 2007
    c. Google Chrome
  3. Hak Akses (Brainware)
    a. Kasi Pemerintahan
    b. Lurah
    c. Sekretaris

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Melihat sistem pengolahan data penduduk yang sedang berjalan dikantor kelurahan sukamulya penulis menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Pendataan penduduk yang masih dilakukan secara manual, berbentuk pembukuan atau arsip-arsip sehingga sering terjadi data yang hilang karena sudah terlalu lama tersimpan dan data penduduk tidak up to date.
  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
  3. Pembuatan surat keterangan kelahiran, kematian dan penduduk keluar masih manual, laporannya masih menggunakan buku induk.
  4. Sistem yang berjalan saat ini belum efektif sehingga sering terjadi ketidakakuratan data.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada sistem pengolahan data penduduk pada kantor kelurahan sukamulya, penulis menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Penulis memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya:

  1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses pengolahan data penduduk yang dapat memonitoring populasi pertumbuhan penduduk sehingga data penduduk akan terkelola dengan baik.
  2. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk agar pencarian data penduduk akan lebih cepat dan sangat membantu staff admin dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data kependudukan.
  3. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi agar pembuatan surat menyurat berjalan dengan baik dan laporan data nya akurat dan tepat waktu.
  4. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk yang mampu memberikan informasi yang akurat tentang data-data yang ada.

User Requirement

Elisitasi I

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap I

Elisitasi II

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap II

Elisitasi III

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.4 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis permasalahan yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini pada Kelurahan Sukamulya, maka diusulkan rancangan untuk sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan merubah sistem yang ada saat ini sehingga lebih meningkatkan efisiensi pekerjaan. Didalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem pengolahan data penduduk masih dilakukan secara manual, tidak lengkapnya data penduduk karena hanya tersimpan dalam buku induk, pembuatan surat menyurat yang dilakukan secara manual dan laporan datanya di rangkap dalam beberapa buku induk. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition Ver. 10.0 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Kasi Pemerintahan
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Terdapat beberapa menu diantaranya dashboard, kependudukan, peristiwa, pengolahan data wilayah, pustaka penduduk, laporan, pengguna pengaturan.
  4. Dapat mengolah atau mengoperasikan semua menu yang ada ditampilan dashboard.
  5. Logout.
B. Sekretaris
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk), menu peristiwa (data kelahiran, data kematian, data penduduk masuk, data penduduk pindah).
  4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
  5. Logout.
C. Lurah
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk).
  4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
  5. Logout.

Usecase Diagram yang DIusulkan

Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup kegiatan pengolahan data penduduk.
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
  3. 24 (dua puluh empat) Use case yang biasa dilakukan oleh Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.

Activity Diagram yang Diusulkan

  • Activity Diagram Kasi Pemerintahan
  • Gambar 4.2 Activity Diagram Kasi Pemerintahan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 26 (dua puluh enam) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 4 (empat) fork node.
    5. 4 (empat) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activity Diagram Sekretaris
  • Gambar 4.3 Activity Diagram Sekretaris

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 14 (empat belas) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 2 (dua) fork node.
    5. 2 (dua) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activiti Diagram Lurah
  • Gambar 4.4 Activity Diagram Lurah

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 9 (sembilan) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 1 (satu) fork node.
    5. 1 (satu) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 3 (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Kasi Pemerintahan, Sekretaris, Lurah.
    2. 10 (sepuluh) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari Artikel, dan Issue Jurnal.
    3. 24 (dua puluh empat) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuat informasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang Diusulkan

    Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas- kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga mendeskripsikan kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Pengolahan Data Penduduk.

    Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel  : users
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data login
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 736
      Tabel 4.2 Tabel Login
    2. Nama Tabel  : data_penduduk
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data Penduduk, data Penduduk masuk, dan data Penduduk keluar.
      Primary Key  : NIK
      Panjang Record  : 317
      Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk
    3. Nama Tabel  : tbl_kelahiran
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kelahiran
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 396
      Tabel 4.4 Tabel Data Kelahiran
    4. Nama Tabel  : tbl_meninggal
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kematian
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 276
      Tabel 4.5 Tabel Data Kematian
    5. Nama Tabel  : ref_dusun
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data dusun
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 60
      Tabel 4.6 Tabel Data Dusun
    6. Nama Tabel  : rt
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rt
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.7 Tabel Data RT
    7. Nama Tabel  : rw
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rw
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.8 Tabel Data RW

    Rancangan Prototype

    1. Rancangan Tampilan Login
      Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Login
    2. Rancangan Tampilan Dashboard
      Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Dashboard
    3. Rancangan Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Data Penduduk
    4. Rancangan Tampilan Data Kelahiran
      Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Data Kelahiran
    5. Rancangan Tampilan Data Kematian
      Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Kematian
    6. Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
    7. Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
    8. Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)
      Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Dusun (Kp)
    9. Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
    10. Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

    Rancangan Program

    1. Tampilan Login
      Gambar 4.15 Tampilan Login
    2. Tampilan Dashboard
      Gambar 4.16 Tampilan Dashboard
    3. Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.17 Tampilan Data Penduduk
    4. Tampilan Data Kelahiran
      Gambar 4.18 Tampilan Data Kelahiran
    5. Tampilan Data Kematian
      Gambar 4.19 Tampilan Data Kematian
    6. Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.20 Tampilan Data Penduduk Masuk
    7. Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.21 Tampilan Data Penduduk Keluar
    8. Tampilan Data Dusun (Kp)
      Gambar 4.22 Tampilan Dusun (Kp)
    9. Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      Gambar 4.23 Tampilan Data Rukun Warga (RW)
    10. Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.24 Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel ® Core ™ i3-2348M (2.3GHz);
    2. Monitor : 14.0” LED LCD
    3. RAM : 2GB
    4. Hardisk : 500 GB

    Spesifikasi Software

    1. Sistem Operasi Windows 7
    2. Xampp Control Panel
    3. Visual Paradigm for UML
    4. Google Chrome

    Hak Akses

    1. Kasi Pemerintahan
    2. Sekretaris
    3. Lurah

    Testing

    Impelementasi Program sistem pengolahan data transaksi nasabah ini dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujin terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakan program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut,dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Berikut ini terdapat 6 (enam) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

    Tabel 4.9 Daftar Pengujian

    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada Menu Login
      Tabel 4.10 Pengujian form login
    2. Pengujian Black Box pada Menu Data Penduduk
      Tabel 4.11 Pengujian Data Penduduk
    3. Pengujian Black Box pada Menu Kelahiran
      Tabel 4.12 Pengujian Data Kelahiran
    4. Pengujian Black Box pada Menu Kematian
      Tabel 4.13 Pengujian Data Kematian
    5. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Masuk
      Tabel 4.14 Pengujian Data Penduduk Masuk
    6. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Keluar
      Tabel 4.15 Pengujian Data Penduduk Keluar

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

    Tabel 4.16 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Pada Kantor Kelurahan Sukamulya”

    Tabel 4.17. Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada Sistem Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Sukamulya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Proses pengolahan data penduduk yang berjalan saat ini masih sangat sederhana dengan cara pencatatan secara manual dan datanya disimpan menggunakan pembukuan atau arsip – arsip.
    2. Sistem yang berjalan saat ini belum mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan karena pengolahan datanya masih dilakukan secara manual dan penyimpanan dalam bentuk arsip sehingga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal, sering kali membutuhkan waktu yang lama untuk mencari suatu informasi.
    3. Sistem informasi pengolahan data penduduk yang mampu menunjang kinerja (terkomputerisasi) sehingga data yang dihasilkan akurat, terperinci secara baik dan tidak membutuh waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
    4. Perlu merubah sistem yang ada menjadi sistem yang terkomputerisasi agar data penduduk tidak hilang karena sudah lama dan data yang dihasilkan akurat.

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Sukamulya, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi petugas agar lebih familiar dengan sistem informasi yang ada.
    2. Diperlukan back up data secara berkala dan perawatan untuk menghindari terjadinya kehilangan atau kerusakan data, agar kinerja sistem berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
    3. Untuk kedepannya perlu dilakukan pengembangan sistem yang baru mengikuti perkembangan teknologi dimasa mendatang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
    2. Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
    3. Rafika, Ageng Setiani, dkk. 2015. Aplikasi Monitoring Sitem Absensi Sidik Jari Sebagai Pendukung Pembayaran Biaya Pegawai Terpusat Dengan SAP. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.8 No.3-Mei 2015. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    4. Rusdiana, Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
    5. Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    6. 6,0 6,1 Hartono,Bambang.2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
    7. 7,0 7,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
    8. 8,0 8,1 Sutarman. 2012. “Buku Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
    9. Maimunah,dkk. 2012. Media Company Profile sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi. Jurnal CCIT Vol. 5 No. 3 Mei 2012. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    10. Ilamsyah, dkk. 2016. Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi Atas Siklus Pendapatan pada PT GMF Aero Asia. ISSN: 2461-1409. Jurnal SENSI Vol.2 No.2-Agustus 2016. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
    11. Indarjani. 2014. Database System. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    12. Yakub. Hisbanarto, Vico. 2012. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    13. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika.
    14. 14,0 14,1 14,2 14,3 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
    15. Wikipedia. “Penduduk”. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk.
    16. Wikipedia. “Kelurahan”. Diakses pada tanggal 06 Oktober 2016. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Kelurahan.
    17. Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
    18. 18,0 18,1 18,2 Irham, Fahmi. 2016. TEORI DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
    19. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pinter Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
    20. Raharjo, Budi. 2014. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
    21. 21,0 21,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    22. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi pemeriksaan Pasien di Instalasi Radiologi RSUD dengan Unified Process. Semarang: universitas Diponegoro. Vol.2 No.4, ISSN 2086-4930.
    23. Wibawa. I Gusti Made Satriya. 2015. Aplikasi Sistem Remainder Masa Kadaluarsa Berbasis Gis dengan Platform. Merpati Vol.3. No.1 April 2015. ISSN: 2251-3006. Bali: Universitas Udayana.
    24. Riyanto. 2012. Membangun Mobile Website Store Dengan Codeignitier, Mysql, Dan Jquery Mobile.Yogyakarta:Andi Offset.
    25. Kartini, dkk. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia). STMIK AMIKOM.
    26. 26,0 26,1 26,2 Arief, M.Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi.
    27. Hidayat, Rahmat. 2014. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    28. Murad, Dina Fitria, dkk. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD pada HIMPAUDI Kota Tangerang. ISSN: 1978-8282. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013. Tangerang: Perguruan TinggI Raharja.
    29. Ariawan, Jesadan dan Sri Wahyuni. 2015. Aplikasi Penjualan Lembur Karyawan Berbasis Web. ISSN: 2088-1762. Jurnal Ssifotek Global Vol.5 No.1 Maret 2015. Tangerang: STMIK Bina Sarana Global. http://stmikgolbal.ac.id/journal/index.php/sisfotek/article/view/67/6/9. diakses pada 25 Maret 2017.
    30. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
    31. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak dengan Metode Black Box pada Proses Pra Registrasi User via Website. Makalah, halaman: 4.
    32. Soetam Rizky. 2011. “Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak”. Jakarta: Prestasi Pustaka.
    33. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    34. Mulyadi, dkk. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia.
    35. Yuniarti, Evi., dan Anita Kusuma Dewi. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung.
    36. Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.2 No.4.
    37. Setyawan, N. B., & Wardati, I. U. (2013). Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.3 No.2.
    38. Nugroho, D. P. (2013). Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.4 No.3.
    39. Fujiyati, O. Y. (2013). Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan Di Desa Purwoasri. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.7 No.1.
    40. Pramartha, I. M. A. (2012). Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web. JELIKU-Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana, Vol.1 No.2 87-92.
    41. Pradhana, A. Y., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. (2017). design and construct application analytics of poor families's data based on poverty's criteria Badan Pusat Statistik (BPS) at Banaran's Village kediri's county. Jurnal JSIKA, Vol.5 No.11.
    42. Amare, S. (2013). Population and environment interaction: the case of gilgel abbay catchment, North Western Ethiopia. E3 Journal of Environmental Research and Management, Vol.4 No.1 1153-162.
    43. Subadi, T. (2016). Migrant Workers become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education.
    44. Sihaloho, M., Wahyuni, E. S., & Kinseng, R. A. (2016). Rural Poverty, Population Mobility, And Agrarian Change: A Historical Overview. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol.4 No.1.
    45. Widiatri, R. A., & Dharmawan, A. H. (2015). Impacts of Megapolitan Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol.2 No.2 .