SI1311477354

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini, juga revisi terkini.
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LIMASBUANA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311477354
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: System Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 6 Februari 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, 6 Februari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Saryani S.Kom)
   
(Mulyanti, SE, M.Pd)
NID : xxxxx
   
NID : xxxxx

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 6 Februari 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASSET MANAGEMENT

KENDARAAN OPERASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG

KEPUTUSAN PADA SISINDOKOM LINTASBUANA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477354
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 6 Februari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1311477354

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Seiring pesatnya perkembangan informatika saat ini, untuk membantu pencapaian sasaran atau kegiatan maka penggunaan teknologi sistem informasi yang handal menjadi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Penggunaan sistem aplikasi pemeliharaan aset manajement oprasional yang baik merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi suatu perusahaan untuk mengetahui aset tetap yang ada diperusahaan dan mengetahui bagaimana cara mengambil keputusan yang cepat dan akurat bagi perusahaan. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat penting dimana pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini. PT SISINDOKOM LINTASBUANA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Dalam pengambilan keputusan aset management yang ada di PT SISINDOKOM LINTASBUAN masih mengalami kendala, untuk itu penulis melakukan metode penelitian dengan cara mewawancarai stcholder yang ada di PT SISINDOKOM LINTASBUANA agar mendapatkan informasi yang jelas juga dapat mempermudah penulis dalam melanjutkan penelitian. Sistem pengambilan keputusan aset yang ada masih bersifat kurang baik mengakibatkan laporan yang dibutuhkan tidak akurat, hal ini mengakibatkan sering terjadinya double dalam perawatan aset serta bendampak juga kepada pemborosan biaya. Oleh karena itu Penulis mengadakan penelitian ini menggunakkan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan Unified Modelling Language (UML), elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui Unified Modelling Language (UML). Hasil dari penelitian suatu aplikasi yang menghasilkan laporan akurat yang dibutuhkan perusahaan guna untuk meningkatkan kinerja perusahaan juga mengurangi terjadinya double dalam perawatan aset.


Kata Kunci: Sistem, Aplikasi, Asset, Keputusan

ABSTRACT

With the rapid development of information technology today, to help achieve the goals or activities, the use of reliable information systems technology into the need to produce information quickly and accurately. Use of the application system maintenance Operations Management of good assets is very necessary for a company to find out the existing fixed assets of the company and knows how to take quick and accurate decisions for the company. The use of computers as a tool for managing the work that needs to be very important when decision-making becomes a very necessary thing at this time. PT Sisindokom Lintasbuana is a company engaged in the field of information technology. In asset management decision making in the PT Sisindokom LINTASBUAN still experiencing problems, to the author conducted research by interviewing methods stcholder in PT Sisindokom Lintasbuana in order to obtain clear information can also allow the author to continue the research. Decision-making systems of existing assets still unfavorable result in inaccurate reports required, this has resulted in the frequent occurrence of a double in the treatment of assets and bendampak also to waste fee. Therefore Writer conducting this research menggunakkan method of object-oriented analysis and design, starting from the analysis of system running using the Unified Modeling Language (UML), system requirements elicitation, and the depiction of the proposed system through the Unified Modelling Language (UML). The results of the study an application that generates accurate reports that the company needs in order to improve the company's performance also reduces the occurrence of a double in the treatment of assets.


Keywords : System, Application, Asset, Decision

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dalam bentuk maupun isi yang sangat sederhana. Semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan. Adapun judul penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASET MANAGEMENT KENDARAAN OPRASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PT SISINDOKOM LINTASBUANA”.

Tujuan dari laporan skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Srata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada kedua orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materiil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama ini :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja dan selaku Ketua Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt M.kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  4. Ibu Saryani, S.Kom selaku Pembimbing 1.
  5. Ibu Mulyanit. SE, M.Pd selaku Pembimbing 2.
  6. Seluruh Dosen dan Asisten dosen, serta staff dan karyawan Perguruan Tinggi Raharja atas kerja samanya.
  7. Ibu Rully, selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan pembimbingan penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  8. para staf PT Sisindokom Lintasbuana yang telah mengizinkan dan membantu mengumpulkan data yang saya butuhkan untuk menyelesaikan skripsi.
  9. Group (PERMATA GBKP) Organisasi anak pemuda gereja yang selalu memberikan ide-ide dan mengajari saya selalu dalam setiap kali saya mengalami kesulitan untuk menyelesaian skripsi ini.
  10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
  11. Keluarga saya yang sudah memberikan dukungan moril dan materil.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


Tangerang, 6 Februari 2016
Chriswina Marsela Sembiring
NIM. 1311477354

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer merupakan sarana yang penting dalam segala aspek kehidupan. Dimana komputer dibutuhkan sebagai alat yang dapat mempermudah pekerjaan di berbagai bidang baik pada bidang pendidikan, perusahaan, perdagangan, dan lain sebagainya.

Seiring pesatnya perkembangan informatika saat ini, untuk membantu pencapaian sasaran atau kegiatan maka penggunaan teknologi informasi yang handal menjadi kebutuhan untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. Penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola suatu pekerjaan menjadi kebutuhan yang sangat penting di mana informasi yang cepat dan akurat menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan pada saat ini.

PT Sisindokom Lintasbuan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi yang menawarkan intalasi dan IT untuk dunia telekomunikasi. Pendataan digital monitoring aset pada kendaraan oprasional serta pengambilan keputusan yang akurat dan teliti adalah hal yang utama dan menjadi suatu tujuan yang harus dicapai guna memberikan kepuasan dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh karyawan dan atasannya. Dengan sistem yang lebih baik maka karyawan tidak akan rumit untuk mendapatkan data informasi yang akurat.

Namun, sistem yang berjalan saat ini pada PT Sisindokom Lintasbuana belum optimal karena tidak adanya sistem yang dapat mendukung untuk pengontrolan karena jumlah aset yang banyak dan bervariasi, hal ini mengakibatkan data yang dibutuhkan kurang akurat. Belum adanya sistem yang membantu untuk pengontrolan aset management yang mudah ada, maka terkadang terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan pengolahan butget setiap bulannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem atau aplikasi khusus yang dapat dengan mudah dan tepat dalam pngambilan keputusan asset tetap.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dan memberikan solusi dari hasil analisis penelitian dengan judul Skripsi “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI PEMELIHARAAN ASET MANAGEMENT KENDARAAN OPRASIONAL SEBAGAI SARANA PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PT SISINDOKOM LINTASBUANA”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah yang akan diteliti dan dipecahkan, yaitu pada sistem yang berjalan, masalah yang ditemukan antara lain :

  1. Bagaimana cara pemeliharaan aset management kendaraan oprasional kendaraan pada PT Sisindokom Lintasbuana yang sedang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan persediaan, penambahan maupun pengurangan dan penyusutaan aset pada PT Sisindokom Lintasbuana?

Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian lebih terarah maka penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup yang dimulai dari proses penginputan data barang masuk, data barang keluar sampai dengan pembuatan laporan pada PT Sisindokom Lintasbuana.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi yang nanti dapat dimanfaatkan oleh suatu lembaga, departemen, ataupun siapapun baik sebagai pengetahuan maupun sebagai dasar untuk mengambil langkah suatu kebijakan.

Agar penulisan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat,tentunya harus ada tujuan-tujuan yang jelas, yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan tersebut. Begitu juga dengan penulisan ini, memiliki tujuan-tujuan yang sudah ditentukan untuk dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam pelaksanaan pembuatan aplikasi yang nantinya akan menjadi suatu bentuk hasil akhir yang dapat dicapai dari pelaksanaan penulis ini.

Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain :

1) Merancang sistem informasi persediaan barang pada PT Sisindokom Lintasbuana untuk memudahkan proses pembuatan laporan serta menghemat tempat penyimpanan data setiap kali service asset kendaraan.

2) Memberikan kemudahan kepada staff admin general affairs untuk mengetahui data-data aset kedaraan mobil oprasional dan data pembiayaan kedaraan dalam sistem perawataan kendaraan oprasional.

3) Mengurangi kesalahan informasi yang akurat dalam pencatatan data-data service kendaran dan pengecekan untuk mengetahui kendaraan yang harus dijual dan disusutkan untuk harga jualnya delapan tahun sekali.

Manfaat Penelitian

A. Manfaat bagi penulis

1) Untuk membantu penulis menerapkan kemampuan dalam membuat suatu aplikasi program pengolahan asset barang, sehingga dapat berguna untuk waktu yang akan datang.

2) Sebagai sarana untuk mempraktekkan teori yang pernah didapat selama pendidikan dan juga sebagai sarana untuk mengetahui secara langsung bagaimana cara mengambi keputusan dalam suatu perusahaan.

3) Meningkatkan suatu pemahaman serta wawasan dalam dunia bekerja terutama pengetahuan di bidang ilmu komputer yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan.

B. Manfaat bagi perusahaan

1) Memudahkan PT Sisisndokom Lintasbuana melakukan seluruh kegiatan pengolahan data pemeliharaan aset management kendaraan oprasional, sehingga tidak memakan banyak waktu.

2) Memudahkan staff untuk mengontrol dan mengolah data semua kegiatan dalam pengambilan keputusan.

3) Memudahkan proses penyimpanan seluruh pemeliharaan aset management kendaraan oprasional, agar semua data-data tersebut lebih tersimpan secara aman dan tersusun rapih. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat penyimpanan, dan dapat meminimalisir kehilangan data.

C. Manfaat bagi masyarakat

1) Meningkatkan suatu pahaman serta wawasan dalam dunia kerja terutama pegetahuan dibidang ilmu komputer yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang menawarkan intalasi dan IT untuk dunia telekomunikasi.

2) Mengetahui bagaimana cara mengontrol asset dan bisa mengontrol penyusutaan harga pada kendaraan oprasional dengan baik.

3) Meingkatkan pengetahuan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

  1. Metode Interview

    Melakukan tanya jawab dengan stakeholder SPV general affairs, disini penulis melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan yaitu Bapak Ruri, agar data yang diperoleh lebih akurat, yang didapat dari teknik ini berupa keterangan-keterangan mengenai prosedur sistem berjalan. wawancara juga dilakukan terhadap beberapa karyawan di bagian asset untuk memberikan sample data dan untuk lebih melengkapi keakuratan informasi yang penulis butuhkan.

  2. Metode Observasi

    Teknik untuk mendapatkan data penting dalam melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur penting yang berguna penelitian. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan observasi dilingkungan PT Sisindokom Lintasbuana dibidang Asset Management dan pengontrolan pemakaian kendaraan oprasional.

  3. Metode Studi Pustaka

    Melakukan studi pustaka dengan cara membaca, mencari, dan memahami, serta meringkas hal – hal yang berkaitan dengan skripsi yang sedang penguji buat ini seperti dari buku jurnal online, artikel serta media cetak lainnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan website ini.

Metode Analisis

Dalam metode analisa ini penulis menggunakan analisa value chain karena dapat membantu, mengidentifikasi, serta menganalisa aktifitas-aktivitas spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan bagi organisasi.

Metode Perancangan

Pada metode analisa perancangan ini penulis melakukan pengembangan berdasarkan hasil analisa yang telah didapat berisi dengan merancang sistem yang diusulkan yang penulis gambarkan melalui Unified Modelling Language (UML), seperti Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. ditangani ketiga metode tersebut. Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Adobe Photohop CS6, Xampp, Macromedia Dreamwiver 8, Opera mini, Mozilla firefox, Google chrome .

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penulisan ini adalah Metode incrimental, Metode incrimental adalah perbaikkan dari model watefall sebagai standar pendekatan topdwon. Layaknya model waterfall metode ini juga memiliki tahapan untuk perancangan perangkat lunak, yaitu Requirement, Specification, Architecture Design, Code, Test.

Metode incrimental dapat mempermudah penulis dalam menganalisa data pada di PT. Sisindokom Lintasbuana, resiko kegagalan pada sistem yang rendah, serta prioritas yang sangat tinggi dalam pelayanan sistem yang sedang berjalan saat ini.

Metode Pengujian (Testing)

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/errors/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software. Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah adalah menggunakan black box testing, dimana pengujian perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka penulis mengelompokkan materi penulisan menjadi Lima (V) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga tulisan ini menjadi satu kesatuan yang utuh, ke-lima bab tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, metodologi penelitian yang digunakan, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir penulis dalampenyusunan Skripsi ini. Sebagai gambaran, dalam hal ini uraian tersebut akan menjelaskan tentang definisi ilmu yang berkaitan penyusunan laporan Skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum dan sejarah singkat stakeholder dan Struktur Organisasi, Model system menggunakan UML, Analisis dengan CSF, User requirement dengan elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan elisitasi final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang laporan-laporan hasil reset secara langsung yang nantinya akan menjadi hasil akhir dari suatu penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada penulisan laporan Skripsi ini. \.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Gorden B. Davis dalam bukunya Tata Sutabri (2012:17)[1], mendefinisikan bahwa sistem bisa berupa abstrak atau fisik. Sistem abstrak “susunan gagasan-gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung”.

Menurut Norman L. Enger dalam bukunya Tata Sutabri (2012:17)[2], menyatakan bahwa sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan seperti inventaris atau penjadwalan produksi.

Menurut Rohmat Taufiq (2013:2)[3], bahwa “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Bambang Hartono (2013:9)[4], ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:13-14)[5], suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut, yaitu:

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batasan Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance inputadalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalamsuatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolahmenjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistemakuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaranyang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitemlain.

  8. Sasaran Sistem (Objective)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.


Gambar 2.1 Karakteristik sistem


3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:15)[6], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.

  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

    Sistem alamiah adalah sistem yangterjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system.Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem deterministik dan sistem probalistik

    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik.Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan.Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup

    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

4. Daur Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20-21)[7], Siklus Hidup Sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem:

1. Mengenali adanya kebutuhan

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau perangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknik sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.


Gambar 2.2 Daur hidup sistem


Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Data

Menurut Sutabri (2012:1),[8],“Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”.

Menurut Taufiq (2013:13),[9],“Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.


2. Definisi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:22),[10],“Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

Konsep dasar informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Informasi strategis

Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.

2. Informasi taktis

Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.

3. Informasi teknis

Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.


3. Nilai Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal yaitu, manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit

Menurut Sutabri (2012:30),[8],Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

a. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.Sifat ini sangat kabur, Karena itu sulit mengukurnya.

c. Ketelitian

Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

e. Ketepatan waktu

Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

g. Dapat dibuktikan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

h. Keluwesan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.

Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:38),[8], ” Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan oleh pihak luar tertentu”.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39),[8],”sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

a. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok keluaran (output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut.Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Gambar 2.3 Komponen sistem informasi

3. Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:47),[8], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan dari data yang dimasukkan ke dalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan.

4. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33-3447),[8], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini, mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang suatu dengan yang lain berbeda, misalnya informasi sebab musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan apabila ditunjukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya, informasi menenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

5. Siklus Informasi

Menurut Sutabri (2012:26),[8], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

Gambar 2.4 Siklus informasi


Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:26),[8], ” pengembangan sistem berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki karena beberapa hal, yaitu :

A. Munculnya masalah pada sistem yang lama

Permaslahan yang muncul dapat berupa

  1. Ketidakberesan pada sistem yang menyebabkan sistem tidak perlu beroperasi sesuai dengan harapan.

  2. Pertumbuhan dalam kebutuhan organisasi yang menyebabkan sebuah sistem baru harus disusun. Kebutuhan organisasi diantaranya adalah informasi yang semakin luas, sehingga volume pengolahan data menjadi semakin meningkat.

2. Untuk meraih kesempatan

Teknologi komputer berkembang dengan cepat sehingga organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi. Fungsi penggunaan teknologi informasi ini adalah supaya dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.

3. Adanya instruksi-instruksi

Bisa juga sistem baru dibuat karena adanya instruksi dari pimpinan atau kekuatan dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah. Jadi sistem baru dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul, agar dapat meraih kesempatan atau untuk memnuhi instruksi yang diberikan.


Teori Khususs

Konsep Dasar Pemeliharaan Aset Management Kendaraan Operasional

1. Definisi Pemeliharaan

Menurut (Assauri, 2008:134),” Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan, maka fasilitas dapat digunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu yang direncanakan tercapai

Menurut (Utami, 2008),” Pemeliharaan adalah sebuah operasi atau aktivitas yang harus dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mempercepat pergantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada. Pemeliharaan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu system pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin.

Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapatlah diambil suatu kesimpulan bahwa pemeliharaan adalah suatu aktivitas untuk memelihara/menjaga agar peralatan atau fasilitas yang diperlukan dapat sesuai dengan yang direncanakan serta mempercepat penggantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada dan menekan kegagalan sekecil mungkin pada mesin.

2. Definisi Management Kendaraan Operasional

Menurut Prawirosentono, Suyadi (2007:1),” manajemen kendaraan operasi adalah suatu disiplin ilmu dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan, mendesain produk, sistem produksi untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan definisi manajemen operasi oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasional adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pengkoordinasian, penggerakan dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa yang berhubungan dengan proses pengolahan input menjadi output dengan nilai tambah yang besar

Menurut Jay Heizer & Barry Render dalam buku yang berjudul“Manajemen Oprasi” (2009:4) Management adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang yang terorganisir secara formal untuk mencapai tujuan.

Konsep Dasar Sitem Pendukung Pengambilan Keputusan

1. Definisi Sitem Pendukung Pengambilan Keputusan

Menurut Alter dalam bukunya Kusrini (2007:15), Sistem pendukung pengambilan keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Jogiyanto (2003:327) berpendapat, DSS (Decision Support System) atau sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.

2. Definisi Management Kendaraan Operasional

2. Karakterisik Pengambilan Keputusan

Sprague dan Watson (Sprague et.al, 1993) mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu :

1. Sistem yang berbasis komputer

2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.

3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual.

4. Melalui cara simulasi yang interaktif

5. Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama

3. Komponen Sistem Pengambilan Keputusan

Menurut Dadan Umar Daihani (2001:63) Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama atau subsistem yaitu :

1. Subsistem data (Database)

Subsistem data merupakan komponen sistem pendukung keputusan penyedia data bagi sistem. Data dimaksud disimpan dalam suatu pangkalan data (database) yang diorganisasikan suatu sistem yang disebut sistem manajemen pangkalan data (Data Base Manajemen System/DBMS).

2. Sub sistem model (Model Subsystem)

Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif.

2. Sub sistem Dialog (User Sistem Interface)

keunikan lainnya dari sistem pendukung keputusan adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem terpasang dengan pengguna secara interaktif.

Definisi Value Chain

Analisis value chain merupakan alat analisis yang berguna untuk memahami aktivitas-aktivitas yang membentuk nilai suatu produk atau jasa dan digunakan untuk menciptakan nilai bagi pelanggannya dalam mencapai suatu keunggulan yang kompetitif. Tujuan analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah dapat membuat perusahaan lebih kompetitif. Analisis value chain membantu perusahaan dalam mengidentifikasi posisi perusahaan dan menganalisis aktivitas-aktivitas yang ada dalam rantai nilai serta mengurangkan atau mengeliminasi aktivitas yang tidak menciptakan nilai tambah pada produk atau jasa.

Konsep Dasar Prototype

1. Definisi Prototype

Menurut Janner Simarmata (2010:62), “Prototype adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan”.

2. Jenis-jenis Prototype

Jenis-jenis Prototype secara general dibagi menjadi dua, yaitu: Menurut Janner Simarmata (2010:64)

1. Rapid Throwaway Prototyping

Pendekatan pengembangan perangkat keras/Iunak ini dipopulerkan Soleh Gomaa dan Scoot (1981) yang saat ini telah digunakan secara luas oleh industri, terutama di dalam pengembangan aplikasi. Pendekatan ini biasanya digunakan dengan item yang berisiko tinggi (high-risk) atau dengan bagian dari sistem yang tidak dimengerti secara keseluruhan oleh para tim pengembang. Pada pendekatan ini, Prototype "quick and dirty" dibangun, diverifikasi oleh kansumen, dan dibuang hingga Prototypeyang diinginkan tercapai pada saat proyek berskala besar dimulai.

2. Protoype Evolusioner

Pada pendekatan evolusioner, suatu Prototype berdasarkan kebutuhan dan pemahaman secara umum. Prototype kemudian diubah dan dievolusikan daripada dibuang. Prototype yang dibuang biasanya digunakan dengan aspek sistem yang dimengerti secara luas dan dibangun atas kekuatan tim pengembang. Prototype ini juga didasarkan atas kebutuhan prioritas, kadang-kadang diacu sebagai “chunking” pada pengembang aplikasi (Hough, 1993).

Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam widodo dan Herlawati (2011:6) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic. Ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya.


2. Diagram-diagram UML

Menurut (Widodo dkk, 2011:10-12) Diagram - Diagram UML antara lain:

  1. Diagram kelas

    Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi - relasi.

  2. Diagram paket (package diagram)

    Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. diagram use case

    Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor. Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence

    Diagram interkasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi

    Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart

    Status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  7. Diagram Aktivitas

    Diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen

    Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya..

  9. Diagram delpoyment

    Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run time).

Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan kebutuhan.


3. Tujuan UML

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk : (Widodo dkk, 2011:6-7)

1. Merancang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnisnya

3. Mejabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem

4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya

Konsep Dasar Black Box Testing

1. Definisi Black Box Testing

Black box testing terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Soetam Rizky (2011:264), berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenal proses testing di bagian luar”.

Menurut Agustiar Budiman (2012:4), berpendapat bahwa “pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antar muka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Berbeda dengan white box testing, black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Uji coba black box bukan merupakan alternative dari uji coba white box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode white box testing. Black box testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance. Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. Kesalahan performa

5. Kesalahan insialisasi dan terminasi

Metode Pengujian Dalam Black Box

Menurut Soetam Rizky (2011:265), Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, diantaranya:

1. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

2. Boundary value analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

3. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Class Diagram

    Causes (kondisi input), dan effects (aksi) didaftarkan modul dan identifier yang ditunjukan untuk masing-masing

  2. Class Diagram

    Pembuatan grafik cause-effect graph

  3. Class Diagram

    Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan

  4. Class Diagram

    Aturan tabel keputusan dikonversikan ke dalam kasus uji coba

4. Comparison testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

5. Sample and robustness testing

  1. Sample Testing

    Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

  2. Robustness testing

    Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.


6. Behavior testing dan performance testing

  1. Behavior Testing

    Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  2. Performance Testing

    Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

7. Requirement testing

  1. kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.

  2. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.

  3. memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

8. Endurance testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3. Tipe UML

3. Tipe UML

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

1. Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Adelheid & Khairil Nst (2012 : 2), berpendapat bahwa “PHP atau Hypertext Preprocessor merupakan bahasa berbentuk script yang ditempatkan dalam server dan dieksekusi di dalam server untuk selanjutnya ditransfer dan dibaca oleh client”.

Menurut Alexander F. K. Sibero (2011:49), berpendapat bahwa “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan atau sering disebut suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang juga dikenal dengan istilah Open Source yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya”.

Menurut Saputra, Agus (2012:2), berpendapat bahwa “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi, HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya, sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance”.

Menurut Anhar (2010:3), berpendapat “PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman script yang dimengerti oleh komputer secara langsung dengan hak cipta terbuka (open source) yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis.


2. Tipe Data pada PHP

PHP memiliki 8 tipe data dasar yaitu boolean, integer, data floating-point atau double, string, array, object, resource dan null. Berikut Penjelasan masing-masing tipe data tersebut :


1. Boolean

Tipe data boolean digunakan untuk mencari nilai kebenaran. Nilai kebenarannya adalah “True” atau “False”. Dalam penulisannya tidak terpengaruh antara huruf besar dan kecil.

Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Raharja, Sudaryono, Guritno (2011:302),[11], ” Elisitasi adalah merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

2. Tahap-tahap Elisitasi

Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirrement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya ssulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.

    2. Middle (M): mampu dikerjakan.

    3. Low (L): mudah dikerjakan.

  4. Draft Final

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

1. Definisi Literature review

PT Sisindokom Lintasbuana adalah perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang menawarkan intalasi dan IT untuk dunia telekomunikasi, akan tetapi dalam hal ini penulis meneliti aset tetap management sebagai sarana pendukung pengambilan keputusan yang ada di PT Sisindokom Lintasbuana.

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapatkan :

1. Penelitian yang telah dijalankan olehh Neti, dkk

Penelitian yang telah dijalankan oleh Neti, dkk berjudul “Perancangan Aplikasi kendaraan oprasional Pada CV Karya Bersama Palembang”, pada tahun 2013. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah metodologi Iterasi meliputi empat tahapan yaitu tahapan perencanaan terdiri dari observasi, wawancara, studi pustaka. Tahapan analisis yang terdiri dari DFD, spesifikasi proses, analisis proses, analisis keluaran, analisis masukan, analisis data dan analisis kebutuhan. Tahapan perancangan data flow diagram (DFD), Entity relationship digram (ERD) dan bagan alir (flowchart) dan tahapan implementasi.

2. Penelitian yang telah dijalankan oleh Khana Tiara, (2014)

Penelitian yang dijalan oleh Khanna Tiara yang berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV.Cihanjung Budi Jaya”. metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Unified Modelling Language (UML), adapun software yang digunakan dalam sistem ini ialah Macromedia Dreamweaver 8 sebagai software editor sebagai penulisan bahasa pemograman, dan MySQL sebagai databasenya.

Hasil studi pustaka (literature review) ini mendemonstrasikan landasan (platform) yang kokoh serta alasan yang kuat untuk mengembangkan sistem Asset Tetap menjadi lebih baik lagi dengan pertimbangan yang sudah matang. Kesenjangan (gaps) telah teridentifikasi dengan baik sehingga tidak terjadi pembuatan ulang (reinventing the wheel). Peninjauan telah dilakukan dengan matang, sehingga dipastikan akan menghasilkan project yang maksimal, dan membuat pekerjaan bagian keuangan menjadi lebih efektif dan memudahkan manajemen dalam menerima informasi untuk mengambil suatu

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sebagai pelopor dan inovator dalam bisnis Teknologi Informasi selama lebih dari dua dekade, PT Sisindokom Lintasbuana terus berkomitmen untuk memberikan solusi dalam menyederhanakan kompleksitas dan mempercepat sebuah proses bisnis dengan dukungan teknologi informasi, membantu para pelanggan untuk menikmati keuntungan dari kemajuan teknologi informasi terkini, menemukan cara-cara baru yang inovatif dalam menjalankan sebuah bisnis, dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dan pelaku usaha, PT Sisindokom Lintasbuana telah memperluas produk dan layanan yang ditawarkan mulai dari Service Provider, layanan e-Commerce, Network IT Solution, IT Integrator Solution dan layanan Outsourcing untuk tenaga kerja dan proses bisnis tertentu. Dengan cakupan layanan yang lengkap berupa solusi di bidang IT dan Telekomunikasi mulai dari Telephony Voice, Data, Video, dan Konektivitas Wireless untuk layanan mobile yang canggih dan e-Commerce. Semua layanan tersebut berfokus untuk membantu para pelanggan dan pelaku usaha dalam meningkatkan produktivitas, memenuhi tantangan bisnis modern dan mencapai tujuan perusahaan.

PT Sisindokom Lintasbuana secara aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi industri, asosiasi, dan terus bermitra dengan para pelaku di bidang teknologi informasi terkemuka baik yang ada di dalam maupun di luar negeri sebagai bentuk komitmen untuk selalu mengedepankan keunggulan dari produk dan layanan yang kami tawarkan. Kami telah memiliki cakupan yang luas pada berbagai lingkup industri yang tersebar di seluruh Indonesia seperti bandara dan penerbangan, pertahanan, pendidikan, jasa keuangan, kesehatan & pengetahuan hidup, pabrikan & logistik, telekomunikasi, transportasi dan sektor kebutuhan umum. PT Sisindokom Lintasbuana selalu menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan (Corporate Value) dalam menjalankan kegiatan usahanya selama ini yang meliputi :

Integritas: Berkomitmen untuk melaksanakan etika dan moral yang tinggi, menunjukkan kejujuran dan keadilan di dalam semua kegiatan usaha.

Trust & Respect  : Membangun kepercayaan di antara seluruh karyawan dan menghargai setiap kontribusi sesuai profesi masing-masing.

Komunikasi dan Teamwork  : Mendukung multikultural tenaga kerja, diskusi secara terbuka, berpikiran positif dan mencapai tujuan perusahaan melalui komunikasi yang baik.

Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan : Memiliki sikap proaktif, dinamis, ramah, sopan dan selalu mengedepankan kepuasan pelanggan

Pengembangan Diri dan Profesionalisme : Memiliki semangat yang tinggi, keinginan dan tekad yang kuat untuk pengembangan diri, profesional, berkomitmen pada kualitas kerja yang baik dan mempunyai rasa memiliki perusahaan.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Sisindokom Lintasbuana sejarah sejak 1990 dan saat ini salah satu pemain terkemuka di IT dan Telekomunikasi Industri. PT Sisindokom Lintasbuana adalah salah satu yang pertama terintegrasi Sistem Integrator kompetensi dengan baik bulat mulai dari telepon suara, IP, video dan teknologi nirkabel. Menyediakan rangkaian lengkap produk dan jasa di IT dan Telekomunikasi solusi turnkey dari terkait untuk menyelesaikan outsourcing, serta layanan e-commerce. PT Sisindokom LIntasbuana diakui sebagai terpercaya dan kreatif penyedia solusi di bidangnya, dan mitra pilihan vendor teknologi terkemuka global dan multi mitra usaha nasional. PT Sisindokom Lintasbuana telah dikenal sebagai pelopor dan inovator dalam bisnis Teknologi Informasi dan diakui sebagai salah satu pemain terkemuka di industri ICT. Lengkap IT kompetensi dari IP telephony, Switching, data IP, Video dan konektivitas nirkabel, dan memajukan ponsel aplikasi nilai-tambah. Filosofi pusat kami dan berfikir ke depan menentapkan pelanggan pertama, membuat hasil kualitas kedepnya menetepkanpelanggan pertama, memberikan hasil kualitas terbaik, dan terus menambahkan nilai membangun hubungan membantu memastikan sukses jangka panjang pada kelompoknya. PT Sisindokom Lintasbuana telah memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman melayani dan mengelola pelanggan berhasil global, Telco Operator mobile, perusahaan perusahaan besar, dan badan-badan pemerintah. Jaringan e-distribusi yang luas dengan ribuan dealer dan klien tersebar di Indonesia. Track record panjang yang luar biasa dalam keunggulan layanan pelanggan, tata kelola perusahaan yang baik, dan manajemen sumber daya manusia yang sehat.

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan terdepan dalam penyedian solusi ICT terbaik dan inovatif.

Misi Perusahaan

a. Memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan melalui solusi Teknologi Informasi yang inovatif.

a. Mewujudkan kegiatan usaha para pelanggan dengan penerapan teknologi dan SDM terbaik melalui solusi teknologi informasi yang inovatif.

Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Sisindokom Lintasbuana

Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Sisindokom Lintasbuana

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut ini uraian dari wewenang dan tanggung jawab masing – masing bagian pada PT Sisindokom Lintasbuana :

A. SPV General Affair

  1. Memonitoring nomor perusahaan.
  2. mendata tanggal perolehan asset.
  3. Mengecek layak dan tidak layaknya asset.
  4. Mengganti asset yang sudah tidak layak pakai.
  5. Mengecek daftar biaya kendarrn untuk service kendaraan operasional.
  6. Menandatangani laporan dan surat-surat penting.
  7. Bertanggung jawab terhadap maju dan mundurnya perusahan yang dipimpinnya.
  8. Beranggung jawab, mengamati dan mengatur setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

B. Administrasi

  1. Melakukan pencatatan pengolahan data administrasi, mulai dari pencatatan pembayaran biaya pengeluaran untuk biaya service kendaraan.
  2. Membuat berita acara service apabila kendaraan akan di service.
  3. Menerima keluhan-keluhan-keluhan pemakai kendarran operasional kantor apabila kendaraan akan diservice.
  4. Melaporkan asset yang bermasalah atau rusak.

C. Driver

  1. Bertugas mengendarai mobil.
  2. Memiliki pengetahuan yang luas mengenai wilayah.
  3. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya.
  4. Memperhatukan kendaraan juga apabila sudah waktunya harus diservice kendaraan yang rusak atau pertiga bilan suntuk service kendaraan.

D. Finance

  1. Melakukan pembayaran tagihan-tagihan kendaraan yang diservice.
  2. Memajukan form kepada pihak bengkel untuk apabila kendaraan operasional akan diservice.
  3. Menerima dan mengolah bon-bon tagihan yang diberikan pihak bengkel untuk proses pembayaran biaya service kendaraan.
  4. Mengeluarkan giro untuk proses pembayaran kepada bengkel.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Sistem aset tetap yang ada di PT Sisindokom Lintasbuana dimulai dari pengontrollan aset, perawatan serta pengambilan keputusan masih layak atau tidak layaknya aset tersebut digunakan, dijalankan oleh pemilik rental, kemudian pemilik rental mendata semua aset serta menentukan aset apa saja yang harus diganti, dan aset mana saja yang harus di service. Kemudian setelah aset itu di service atau diganti aset dapat digunakan seperti biasa dan tidak ada pengontrollan kembali.

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm For UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram Sistem Berjalan

Use Case Diagram adalah yang menggambarkan interaksi antara sistem eksternal dan pengguna yang digambarkan melalui beberapa komponen utama seperti aktor yang mewakili subject atau objek dari sebuah sistem, dan use case yang menggambarkan sebuah proses.

Dan pada sistem aset tetap PT Sisindokom Lintasbuana, proses tersebut dapat divisualisasikan menggunakan diagram Use Case, dan adapun gambar diagram Use Case-nya sebagai berikut :

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.2. use case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

1. Nama use case  : Form pengajuan service

Actor  : Driver

Keterangan  : Form pengajuan service

2. Nama use case  : Input pengajuan service

Actor  : Admin GA

Keterangan  : Admin GA input data pengajuan service

3. Nama use case  : Berita acara service

Actor  : Admin GA

Keterangan  : Admin GA membuat berita acara yang akan diajukan kepada SPV

4. Nama use case  : Acca berita acara

Actor  : SPV

Keterangan  : Admin mengajukan berita acara di acc oleh SPV

5. Nama use case  : Menerima dokumen berita acara

Actor  : Finance

Keterangan  : Menerima dokumen untuk mengeluarkan form serrvice kepada bengkel

6. Nama use case  : Form service

Actor  : Finance

Keterangan  : Finance mengajukan form service Ka. Bengkel

7. Nama use case  : Melakukan service

Actor  : Ka. Bagian bengkel

Keterangan  : Ka. Bengkel memberikan perintah kepada bagian service kendaraan agar memperbaiki kendaraan yang dibawakan driver agar diperbaiki

8. Nama use case  : Bon service

Actor  : Finance

Keterangan  : Pihak bengkel mengeluarkan bon service agar dibayar oleh perusahaan

9. Nama use case  : Membuat giro

Actor  : Finance

Keterangan  : Finance embuat giro untuk pembayarak tagihan kepada pihak bengkel dikarenakan sudah memperbaiki kendaraan operasional perusahaan

2. Activity Diagram Sistem Berjalan

Aktifitas prosedur sistem asset tetap yang berjalan pada PT Sisindokom Lintasbuana juga akan digambarkan menggunakan activity diagram yang visualisasi dari prosesnya adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3. Activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:

1. 1 (satu) initial node

2. 12 (dua belas) Action

3. 1 (satu) activity final node, aktivitas yang diakhiri

Alur aktifitas yang digambarkan pada diagram diatas adalah driver mengajukan form service untuk pengajuan agar kendaran oprasional di kantor di service. Admin mengiput data pengajuan service yang diajukan oleh driver, admin membuatkan berita acara service yang akan di ajukan kepada SPV untuk di acc. Setelah berita acara di acc SPV maka berita acara dan lampiran form service tersebut di berikan ke pada bagian finance agar menginput form service yang di berikan kepada Ka.bagian Bengkel. Setelah itu ka.bagian bengkel melalukan service kendara oprasinal PT Sisindokom Lintasbuana setelah selesai kendaran di service lalu Ka.bagian Bengkel mengirimkan bon rincian biaya service kendaraan oprasional kepada bagian finance, setelah bagian finance menerima bon service yang di berikan oleh bagian ka.bagian bengkel lalu finance membuat invoce kepada Ka. bagian bengkel.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Value Chain

Metode analisa value chain pada suatu sistem pengendalian asset yang digunakan untuk mendapatkan nilai tambah dalam keakuratan data pada proses pengendalian asset. Analisa value chain membantu dalam mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas yang ada dalam pengendalian asset serta mengurangi atau meminimalisir kesalahan dalam aktivitas pengontrollan dan pengendalian asset. Tujuan analisa value chain untuk mengidentifikasi tahapan dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pengontrolan pemakaian asset ini.

1. Primary Activities (Line Functions)

Menurut Michael E. Porterya aktifitas utama dari organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:

a. Inbound logistics, mengindentifikasi penggunaan asset. menginput data pemakaian asset.

b. Operations, Menghitung pemakaian asset.

c. Outbound logistics, membuat laporan pemakaian asset.

d. Finance, memproses pembiayaan kendaraan yang akan diservice.

e. Service asset tetap.

2. Support Activities (Staff atau fungsi overhead)

Menurut Michael E. Porterya aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary activities melibatkan beberapa bagian/fungsi, antara lain:

a. Firm insfrastructure, MEnginput data pemakaian asset, dan membuat laporan asset.

b. Human Resources Management

SPV

Admin

Finance

Ka. Bengkel

c. Resource, Technology, and System Development, Grafic excel, input data menggunakan excel, system development tidak ada.

d. Procurement, Fungsi pembelian asset ini karena membutuhkan aset yang harus baru.

Tabel 3.1 Tabel Analisa Value Chain

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem mempunyai batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Melihat permasalahan yang ada pada PT Sisindokom Lintasbuana, maka peneliti membatasi permasalahan mengenai sistem untuk aset tetap management, yaitu sistem hanya dibatasi pada bagian pengontrollan aset seperti gedung, komputer, bangku, meja, lemari, ATK, mobil, serta bagaimana cara dalam mengambil keputusun atas masalah yang dihadapi dalam hal tersebut.

Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan peneliti, sistem serta proses persediaan barang yang sedang berjalan saat ini di PT Sisindokom Litasbuana sudah berjalan baik namun masih menggunakan sistem manual yaitu bagian general affair yang harus mendata semua aset yang ada serta mengontrol dan mengambil keputusan dalam perbaikkan atau mengganti aset yang sudah tidak layak pakai.

Tetapi karena keterbatasan media yang digunakan maka terkadang terjadi kesalahan dalam pendataan aset, pengontrollan aset yang seharusnya tidak dilakukan sendiri oleh pemilik SPV general affair. Maka dalam pengontrollan aset masih banyak yang harus diperbaiki, agar lebih terkontrol aset apa saja yang harus di perbaiki, dan aset apa saja yang harus diganti.

Dengan adanya permasalahan yang dihadapi terhadap sistem aset tetap, maka diperlukan perancangan sistem aset tetap management yang akan memenuhi kebutuhan perusahaan dan juga bisa menghemat waktu. Pengembangan yang dilakukan yaitu merancang sebuah sistem aset tetap management sebagai sarana pendukung dalam pengambilan keputusan, yang diharapkan dapat memberikan informasi dengan memudahkan pekerjaan sesuai dengan keinginan bagian general affair agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan bagian kepegawaian. berikut lapiran diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.2 Diagram elisitasi tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II disusun berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasi dengan metode MDI. Berikut lampiran elisitasi tahap II yang telah dibuat

Tabel 3.3 Diagram elisitasi tahap II

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opse KML. Terdapat 7 requirement yang pilihannya antara lainHigh (H) dan harus dieliminasi, Middle (M) dan Low (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

Tabel 3.4 Diagram elisitasi tahap III

Final Draft Elisitasi

Merupakan bentuk akhir dari tahap - tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Sistem fixed asset management Pada CV Mandiri Barokah. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membuat suatu Sistem fixed asset manageent pada CV Mandiri Barokah. Berikut Lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

Tabel 3.5 Final draft elisitasi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PT Sisindokom Lintasbuan, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan system aset tetap yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses pengontrollan aset tetap yang saat ini masih manual menjadi terkomputerisasi berbasis web sehingga memudahkan admin dalam memaintenance asset tetap yang ada diperusahaan. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Prosedur Sistem Usulan

Urutan prosedur ini terdiri dari : Master, List-Perbaikan, Pengajuan, Approve, Alokasi, Laporan

1) Prosedur master

Master dapat di akses oleh Admin dan berfungsi untuk menginput data kendaraan , data barang, data kelola kendaraan dengan supir, data user.

2) Prosedur list perbaikan

List Perbaikan hanya dapat di akses oleh admin , admin dapat melihat dan mencetak data pengajuan yang sudah disetujui oleh supervisor.

3) Prosedur pengajuan

Untuk melakukan proses pengajuan, driver mengajukan surat perbaikan barang/jasa menggunakan form untuk di inputkan datanya ke system melalui admin dan admin akan memasukkan data no kendaraan yang akan di service , tanggal dan estimasi biaya.

4) Proses approve

Hak akses approve hanya dimiliki Supervisor (SPV), Spv mengapprove data kendaraan yang masuk ke dalam cek approve, cek approved untuk melihat data yang sudah di approve dan cek tolak untuk mencek data yang ditolak karena data tidak sesuai.

5) Prosedur alokasi

Hak Akses Alokasi hanya dimiliki Finance , Pilih sub menu tampil alokasi maka akan muncul data yang akan di alokasi berdasarkan data pengajuan dan biaya alokasi.

6) Prosedu laporan

Laporan dapat di akses oleh Admin, Supervisor (SPV) dan finance berfungsi untuk melihat laporan pengajuan perbaikan kendaraan oprasional yang sudah selesai maupun yang belum selesai.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sesuatu yang dibangun. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.

Gambar 4.0 Use case diagram yang diusulkan untuk user

Berdasarkan gambar 4.0 use case diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

b. 1 (satu) actor yaitu admin/supervisor/finance sesuai hak akses yang dimiliki

c. 1 (satu) use case yang biasa dilakukan oleh user tersebut diantaranya: Login

d. 1 (satu) include yang terdapat dalam menu login yaitu : halaman utama

Gambar 4.1 Use case diagram yang diusulkan untuk admin

Berdasarkan gambar 4.1 use case diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

b. 1 (satu) actor yaitu admin

c. 4 (empat) use case yang biasa dilakukan oleh admin tersebut diantaranya: informasi, menu master, list perbaikan, menu utility

d. 1 (satu) include yang terdapat dalam menu master yaitu : input kendaraan, input barang, input kendaraan dan input data user.

e. Menu master mempunyai 4 extend usercase yaitu: input kendaraan, input barang, I-kendaraan dan input data user.

f. list perbaikan mempunyai 1 include usercase yaitu : tampil liste perbaikan.

g. list perbaikan mempunyai 1 extend usercase yaitu : tampil liste perbaikan.

h. Menu utility mempunyai 1 include use case yaitu keluar.

Gambar 4.2 Use case diagram yang diusulkan untuk supervisor (SPV)

Berdasarkan gambar 4.2 use case diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

b. 1 (satu) actor yaitu supervisor (SPV)

c. 4 (empat) use case yang biasa dilakukan oleh admin tersebut diantaranya: informasi, approve, laporan, menu utility

d. 3 (tiga) include yang terdapat dalam menu approve yaitu : cek approving, cek approved, cek tolak.

e. Approve mempunyai 3 extend usecase yaitu : cek approving, cek approved, cek tolak.

f. laporan mempunyai 1 include usecase yaitu: tampil laporan.

g. Menu utility mempunyai 1 include usecase yaitu: keluar.

Gambar 4.3 Use case diagram yang diusulkan untuk Finance

Berdasarkan gambar 4.3 use case diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) sistem yang mencakup kegiatan, yaitu sistem asset tetap.

b. 1 (satu) actor yaitu finance

c. 4 (empat) use case yang biasa dilakukan oleh admin tersebut diantaranya: informasi, alokasi, laporan, menu utility

d. 2 (dua) include yang terdapat dalam menu alokasi yaitu : tampil data alokasi dan alokasi selesai.

e. Alokasi mempunyai 2 extend usecase yaitu : tampil data alokasi dan alokasi selsai.

f. laporan mempunyai 1 include usecase yaitu: tampil laporan.

g. Menu utility mempunyai 1 include usecase yaitu: keluar.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Gambar 4.4 Activity diagram login yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 30 (tiga puluh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.5 Activity diagram tambah kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.5 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 30 (tiga puluh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.6 Activity diagram edit kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 4 (empat) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.7 Activity diagram remove kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.7 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 5 (lima) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.8 Activity diagram tambah barang yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 7 (tujuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.9 Activity diagram edit barang yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.9 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 7 (tujuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.10 Activity diagram remove barang yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.10 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 7 (tujuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.11 Activity diagram tambah I_kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.11 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 5 (lima) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.12 Activity diagram remove I_kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.12 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 5 (lima) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.13 Activity diagram tambah pengajuan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.13 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 7 (tjuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.14 Activity diagram remove pengajuan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.14 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 7 (tjuh) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri

Gambar 4.15 Activity diagram approve yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.15 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 9 (sembilan) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


Gambar 4.16 Activity diagram alokasi yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.16 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) initial node, objek yang diawali

b. 9 (sembilan) action state yang menggambarkan kegiatan proses

c. 1 (satu) decision node

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri


Sequence Diagram yang diusulkan

Gambar 4.17 Sequence diagram master kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.17 activity diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor sebagai admin yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

c. 6 (enam) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.17 Sequence diagram master kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.17 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

Gambar 4.18 Sequence diagram master barang yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.18 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

Gambar 4.19 Sequence diagram master barang yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.19 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

Gambar 4.20 Sequence diagram master I-kendaraan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.20 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

Gambar 4.21 Sequence diagram master user yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.21 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

Gambar 4.22 Sequence diagram pengajuan yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.22 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi

Gambar 4.23 Sequence diagram alokasi yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.23 Sequence diagram terdiri atas:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 3 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi

c. 6 (enamn) message yang memuat informasi tentang aktivitas yang terjadi


State Machine Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.24 State machine diagram yang diusulkan admin

Berdasarkan gambar 4.23 Sequence diagram terdiri atas:

a. 15 (lima belas) state yang berjalan

b. 1 (satu) initial pseudo state

c. 1 (satu) final state


Gambar 4.25 State machine diagram yang diusulkan supervisor (spv)

Berdasarkan gambar 4.25 Sequence diagram terdiri atas:

a. 15 (lima belas) state yang berjalan

b. 1 (satu) initial pseudo state

c. 1 (satu) final state

Gambar 4.26 State machine diagram yang diusulkan Finance

Berdasarkan gambar 4.26 Sequence diagram terdiri atas:

a. 15 (lima belas) state yang berjalan

b. 1 (satu) initial pseudo state

c. 1 (satu) final state

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan prosedur antara sistem berjalan dengan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Class Diagram sistem yang diusulkan

Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinsalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Gambar 4.27 Class diagram sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.27 Class Diagram sistem yang diusulkan terdapat 6 Class yaitu terdiri dari :

1. Class tbl_M_ken

2. Class tbl_d_ken

3. Class tbl_d_ajuan

4. Class tbl_user

5. Class tb_akses

6. Class tbl_M_bar

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah design data yang dianggap telah normal. Design basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Tabel Akses

Keterangan:

Nama tabel : Akses

Media : Harddisk

Isi : Admin

Primary key : user_id

Panjang record : 101

Stuktur : user_id+username+password+level


Tabel 4.3 Tabel m_ken

Keterangan:

Nama tabel : m_ken

Media : Harddisk

Isi : Admin

Primary key : i_ken

Panjang record : 130

Stuktur : i_ken + no_ken + nama_ken + nama_pem + status + keterangan

Tabel 4.4 Tabel d_ken

Keterangan:

Nama tabel : d_ken

Media : Harddisk

Isi : Admin

Primary key : i_ken

Panjang record : 30

Stuktur : i_dken + no_ken + user_id + tanggal

Tabel 4.5 Tabel d_ajuan

Keterangan:

Nama tabel : d_ajuan

Media : Harddisk

Isi : Admin

Primary key : i_ajuan

Panjang record : 96

Stuktur : i_ajuan + i_dken + tanggal_service + biaya + keterangan_service + status + alokasi

Tabel 4.6 Tabel users

Keterangan:

Nama tabel : users

Media : Harddisk

Isi : Admin

Primary key : user_id

Panjang record : 202

Stuktur : user_id+ user_name + alamat + no + nip + status + keterangan

Tabel 4.7 Tabel m_bar

Keterangan:

Nama tabel : m_bar

Media : Harddisk

Isi : Admin

Primary key : i_bar

Panjang record : 121

Stuktur : i_bar + kode_barang + nama_barang +tanggal_beli + keterangan

Rancangan Prototipe yang diusulkan

Tahap ini merupakan gambar yang jelas mengenai rancangan bangun yang lengkap kepada para pengguna dan website yang diteliti, juga sebagai memenuhi kebutuhan dari pada pengguna sistem. Berikut ini merupakan prototype atau tampilan dari perancangan sistem Asset tetap yang akan dibuat, yaitu:

Rancangan tampilan login

Gambar 4.28 Rancangan pada halaman login

Keterangan :

Tabel 4.8 Rancangan pada halaman login


Rancangan tampilan home

Gambar 4.29 Rancangan pada halaman home

Keterangan :

Tabel 4.9 Rancangan pada halaman home


Rancangan tampilan menu master

Gambar 4.30 Rancangan pada menu master

Keterangan :

Tabel 4.10 Rancangan pada halaman home


Rancangan tampilan menu list perbaikan

Keterangan :

Tabel 4.11 Rancangan pada list perbaikan


Rancangan tampilan menu pengajuan

Gambar 4.32 Rancangan pada halaman pengajuan

Keterangan :

Tabel 4.9 Rancangan pada halaman pengajuan


Rancangan tampilan menu approve

Gambar 4.33 Rancangan pada halaman approve

Keterangan :

Tabel 4.13 Rancangan pada halaman approve

Rancangan Tampilan Program

Tampilan menu login

Tampilan ini merupakan awal ketika kita ingin masuk kedalam sistem. tampilan awal ini menampilkan menu login.

Gambar 4.34 Tampilan login


Tampilan menu home admin

Tampilan ini menampilkan menu home admin yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 5 Menu yaitu : Informasi, menu master, list perbaikan, pengajuan dan menu utility.

Gambar 4.35 Tampilan home admin


Tampilan menu master kendaraan

Tampilan ini menampilkan menu master kendaraan yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 3 button yaitu : buat, edit dan remove.

Gambar 4.36 Tampilan menu master kendaraan


Tampilan menu master barang

Tampilan ini menampilkan menu master barang yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 3 button yaitu : buat, edit, dan remove.

Gambar 4.37 Tampilan menu master barang


Tampilan menu master I_kendaraan

Tampilan ini menampilkan menu master I – Kendaraan yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 2 button yaitu : buat dan remove.

Gambar 4.38 Tampilan menu master I_kendaraan


Tampilan menu master users

Tampilan ini menampilkan menu master user yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 3 button yaitu : buat,edit, dan remove.

Gambar 4.39 Tampilan menu master users


Tampilan menu utama supervisor (SPV)

Tampilan ini menampilkan halaman utama supervisor yang ada di PT.Sisindo dan terdapat 3 menu yaitu : informasi, approve, dan menu utility.

Gambar 4.40 Tampilan menu utama supervisor (SPV)


Tampilan halaman approving

Tampilan ini menampilkan halaman approving yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : cek.

Gambar 4.41 Tampilan halaman approving


Tampilan halaman approved

Tampilan ini menampilkan halaman approved yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : cek.

Gambar 4.42 Tampilan halaman approved


Tampilan halaman data tolak

Tampilan ini menampilkan halaman data tolak yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : cek.

Gambar 4.43 Tampilan halaman data tolak


Tampilan halaman utama finance

Tampilan ini menampilkan Halaman utama Finance yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 4 menu yaitu : Informasi, Alokasi, Laporan,dan Menu Utulity.

Gambar 4.44 Tampilan halaman utama finance


Tampilan halaman data alokasi

Tampilan ini menampilkan data alokasi yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : alokasi.

Gambar 4.45 Tampilan halaman data alokasi


Tampilan halaman alokasi selesai

Tampilan ini menampilkan alokasi selesai yang ada di PT.Sisindokom dan terdapat 1 button yaitu : alokasi.

Gambar 4.46 Tampilan halaman alokasi selesai

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem asset tetap adalah sebagai berikut :

1. Processor : dual-core

2. Monitor : LCD 14

3. Memory : 2 GB

4. Keyboard : Standard

5. Mouse : USB Optical

6. Harddisk : 500 GB

7. Printer : Laser Jet

Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Windows 7

2. Mozila firefox

3. Opera mini

4. Google chrome

5. PHP

6. MySQL

7. Dreamweaver CS5

8. Xampp

Hak Akses

1. Admin

Admin bertugas menginput data master kendaraan, barang, I_kendaraan, user

2. Supervisor

Supervisior bertugas untuk mengapprove pengajuan perbaikan

3. Finance

Finance bertugas untuk memproses pembayaran yang sudah ditentukan oleh supervisor

Testing

Tabel Pengujian Blackbox pada login

Tabel 4.14 Tabel Pengujian Blackbox pada sistem login


Tabel Pengujian Blackbox pada master

Tabel 4.15 Tabel Pengujian Blackbox pada sistem master

Implementasi

Konversi

Konversi system yang dilakukan menggunakan konversi Direct. Dimana system ini langsung diinstall pada PC yang akan digunakan oleh user. Konversi Direct atau langsung ini dilakukan agar user atau pengguna dapat secara langsung mengimplementasikan sistem penilaian yang diusulkan ini.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada masing-masing menu. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh sekolah.

Rancangan

a. Maintainability

Dari segi Maintanance, sistem ini tidak begitu sulit dalam perawatannya. Maintenance sistem ini sama seperti sistem-sistem yang lain tanpa harus ada perlakuan khusus dalam pengolahannya.

b. Usability

Penggunaan sistem ini sangat memberikan manfaat bagi pemilik rental karena dapat menunjang kinerja para pegawai dan akan berdampak kepada perkembangan rental.

c. Reusability

Dari segi Reuseability, siistem ini memiliki nilai kegunaan kembali. Software yang digunakan dapat memberikan manfaat untuk kedepannya dalam meminimalisasi biaya untuk waktu yang akan datang.

d. Reability

Dalam segi kehandalan, Sistem aset tetap dapat diandalkan untuk mengelola proses pengontrolan asset yang lebih baik.

e. Extendability

Dari segi Extend atau perluasan, dalam hal ini sistem dapat dengan mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh pihak rental.

Kelayakan

a. Teknologi

Dari segi teknologi sistem ini sudah menggunakan program PHP, yang tentunya sudah memenuhi kelayakan dalam perkembangan teknologi.

b. Ekonomi

Dari segi ekonomi penggunaan sistem dapat meminimalisi pengeluaran budget yang awalnya digunakan untuk membeli tool-tool yang dibutuhkan dalam menunjang pekerjaan.

c. Legal

Dari segi legalitas sistem ini tidak menyalahi aturan karena bersifat Opensourch.

d. Operation

Dari segi operation sistem dapat dengan mudah dioperasikan oleh para user yang menggunakan sistem ini karena bersifat Friendly dan mudah untuk digunakan.

e. Schedule

Sistem yang siusulkan juga memiliki schedule yang mana sudah terlampir dibawah ini.

Management

a. Productionality

Dari segi produksi, tentunya sistem ini dapat menunjang dalam meningkatkan produktifitas para pegawai dengan adanya peningkatan kinerja.

b. Diferentiality

Dari segi diferential, sistem ini memiliki beberapa perbedaan karena dapat mengintegrasikan dengan bagian lain sehingga data dapat dilihat dari beberapa sisi.

c. Management

Dari segi management, sistem sudah dirancang agar dapat memiliki sistem management yang baik.

Time Schedule

Tabel 4.16 Time schedule

Estimasi biaya

Tabel 4.17 Estimasi biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Pengolahan aset tetap yang ada di PT Sisindokom Lintasbuana saat ini masih mengalami kendala karena pengontrolan yang yang kurang baik mengakibatkan sering terjadinya dobble pengotrolan.

  2. Pengambilan keputusan yang masih menggunakan cara manual sering tidak sesuai dengan kebutuhan dalam perbaikkan asset serta menambahan dan pengurangan asset.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

1. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positif untuk sistem asset tetap yang berjalan saat ini dalam mengatasi kendala dan permasalahan yang sering terjadi.

2. Dari hasil penelitian ini sistem dapat mengidentifikasi kendala-kendala permasalahan aset tetap yang dikerjakan oleh user sehingga dapat berjalan sempurna.

3. Dari hasil penelitian ini dapat mengoptimalkan sistem dengan menggunakan pengolahan data yang sudah terkomputerisasi agar proses pengolahan data menjadi lebih baik.

b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

1. Dengan dibuatnya sistem aplikasi pemeliharaan aset management kendaraan oprasional untuk proses penginputan data aset, menghasilkan sistem yang dapat mempermudah perusahaan dalam mendata aset dan dapat menghasilkan informasi pengontrollan asset yang lebih baik.

2. Memudahkan untuk memperoleh informasi pengotrolan aset tetap yang lebih efektif dalam segi waktu sesuai dengan kebutuhan user.

3. Sebagai syarat kelulusan maka peneliti membuat sistem tersebut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan penulis agar lebih baik secara teori maupun aplikasi dengan sistem asset tetap ini dapat mempermudah dalam pengontrollan asset dan menghasilkan data yang lebih akurat dan cepet.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

A. Kesimpulan pada metode pengumpulan data

1. Metode Observasi

Penulis mengumpulkan data dengan cara mendatangi langsung objek yang dijadikan tempat observasi penelitian, menganalisa secara langsung sehingga data yang diperlukan dapat terkumpul dengan cepat.

2. Metode Interview

Pada metode ini penulis melakukan wawancara langsung dengan stakeholder, maka dapat diketahui aplikasi seperti apa yang dibutuhkan, yaitu sebuah sistem yang dapat mempermudah dalam proses pengolahan perhitunggan gaji pegawai.

3. Metode Study Pustaka

Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan Bahan-bahan yang dipergunakan dalam landasan teori pada laporan penelitian ini dari berbagai sumber tertulis, yaitu buku-buku dan internet yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Buku panduan yang dipergunakan penulis dalam hal ini adalah berasal dari berbagai sumber, sehingga penulis dengan mudah mengerjakan skripsi ini.

B. Kesimpulan pada metode Value chain

Berdasarkan hasil pada metode analisa data yang telah dilakukan dengan cara menggunakan analisa value chain dengan melihat aktivitas utama dan aktivitas pendukung pada PT Sisindokom Lintasbuana dari mulai penginputan data asset, pengontrolan asset sampai bagaimana pengambilan keputusan yang baik dalam asset serta perawatan asset, dengan menggunakan analisa value chain ini dapat mengetahui aktivitas-aktivitas dalam proses pengontrolan yang berjalan saat ini. Untuk meningkatkan nilai aktivitas asset tetap dibutuhkan sistem yang terkomputerisasi guna untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam proses pengontrolan serta perawatan asset.

C. Kesimpulan pada metode perancangan

Berdasarkan hasil penelitian, maka metode perancangan yang digunakan yaitu software visual paradigm digunakan untuk membuat UML. Dan program dibuat dengan bahasa pemograman PHP, untuk database menggunakan MySQL.

D. Kesimpulan pada metode testing

Berdasarkan hasil penelitian, metode testing dilakukan pengujian pada sistem yang diusulkan agar dapat menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang seperti pengujian pada menu login di dalam menu login terdapat menu home yang menapilkan menu master transaksi serta laporan.

Saran

Adapun saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk meningkatkan mutu kenyaman pada PT Sisindokom Lintasbuana adalah sebagai berikut :

1. Dengan belum adanya pemakaian sistem maka hal seperti ini sangat mengganggu jalannya proses manajemen yang akan dilakukan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan. Dengan melihat kendala atau kelemahan yang terjadi pada proses aset tetap management, penulis mengusulkan suatu sistem aplikasi pemeliraan aset management kendaraan oprasional sebagai sarana pendukung pengambilan keputusan pada PT Sisindokom Lintasbuana.

2. Dengan adanya suatu sistem pengolahan data aset tetap yang tersusun secara rapih, maka dapat mempermudah serta dapat mengontrol semua aset yang ada. Diharapkan dengan adanya sistem informasi tersebut dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada saat ini.

Kesan

a. Sangat luar biasa dalam penyusunan skripsi ini, banyak kesan, pengalaman, ilmu, dan cara bersosialisasi semua saya dapat selama penyusunan skripsi di STMIK Raharja ini.

b. TErima kasih kepada dosen pembimbing 1 saya Ibu Saryani S.Kom selama pembuatan skripsi saya ini, ibu selalu dapat menyempatkan waktu dan selalu siap membimbing dan memotivasi saya lebih baik lagi.

c. Terima kasih kepada dosen pembimbing 2 saya Ibu Mulyati,.SE., M.Pd selama pembuatan skripsi saya ini, ibu memberi masukan dan arahan selama saya menyusun skripsi.

d. Terima kasih kepada pihak PT Sisindokom Lintasbuana

DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  2. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  3. Rohmat Taufiq. 2013. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
  4. Rohmat Taufiq. 2013. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara Offset
  5. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  6. Sutabri, Tata. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  7. Tata Sutabri. 2012. “Analisa Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  8. 8,0 8,1 8,2 8,3 8,4 8,5 8,6 8,7 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  9. Taufiq, Rohmat.2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu
  10. Tata Sutabri.2012. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta: Graha Ilmu
  11. Guritno, Suryo,Sudaryono, Untung Rahardja, 2011. “Theory and Application of IT Research”.Yogyakarta: Andi Offset

DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

CHRISWINA