SI1311477198: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Baris 2.328: Baris 2.328:
  
 
[[Category: Skripsi 2016/2017]]
 
[[Category: Skripsi 2016/2017]]
 +
[[Category: Lock]]
 
{{pagebreak}}
 
{{pagebreak}}

Revisi per 1 Maret 2017 13.47



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Meta Amalya Dewi, M.Kom)
   
(Aris Martono, M.MSi)
NID : 00000
   
NID : 00000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN

TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA

PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES

Disusun Oleh :

NIM
: 1311477198
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
NIM : 1311477198

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Seiring dengan perkembangan zaman teknologi informasi saat ini, kebutuhan akan sistem informasi sangatlah dibutuhkan. Termasuk pada instansi pemerintahan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres . Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres menangani dua jenis pelayanan yakni perizinan dan non perizinan. Permasalahan yang ditemukan pada kali ini, yaitu Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres memiliki kendala dalam melakukan pemrosesan salah satu perizinan , yakni perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Dikarenakan berdasar fakta yang tengah berjalan, proses pengetikan SK (Surat Keputusan) perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata masih dilakukan dengan meng-input data secara manual ke komputer. Dengan proses yang demikian, maka tidak jarang masih sering menimbulkan human error ataupun system error saat pengetikan Surat Keputusan perizinan berlangsung Sehingga menimbulkan berbagai macam kesalahan seperti , fatalnya kesalahan surat keputusan perizinan yang dikeluarkan oleh karyawan dikarenakan belum adanya sistem yang mendukung untuk mengkoreksi kesalahan pada pengetikan surat keputusan, dampak lain ialah sistem yang ada saat ini belum mendukung untuk kebutuhan karyawan untuk memberikan informasi dan memberi laporan kepada pimpinannya secara berkala mengenai berkas masuk , berkas yang tengah diproses dan berkas keluar. Hal itu dapat menghilangkan nilai informatif dan transparansi pada instansi Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres. Oleh karena itu , peneliti mengajukan sebuah Perancangan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Online pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres. Dan diharapkan penelitian yang diajukan dapat berjalan lancer sesuai harapan dan tujuannya.

Kata Kunci: Tanda Daftar Usaha Pariwisata, Pelayanan Terpadu, Online

ABSTRACT

Along with the times before the current information technology, information systems needs desperately needed. Including the government agency one stop service Kalideres Sub-district. The one stop service Kalideres Sub-district operates prayer service that handles licensing and non-licensing. The problems found in time singer, is the one stop service Kalideres Sub-district has a constraint hearts do processing prayers of the licensing, namely the licensing of tourism businesses register marks. Due to factual underway, the process of translating typing sk (decree) permitting the sign listing the tourism business is still done by clicking on the computer input of data to guide operations. Searching google articles such a process, it is not uncommon they often lead to error or human system errors when typing a decree licensing takes place, giving rise to jazz rs errors such as, fatal errors decree permits issued by the employee because there is no system of support for the review to correct errors on typing decree, the impact of lay is the system that existed previously not currently support for a review of employee needs to review the information and report to the leadership shown periodically operates on the incoming file, the file being processed and the file out. It can be eliminating the informative value and transparency on the one stop service agencies Kalideres Sub-district. Therefore, the researchers propose a design mark of tourism businesses register online at the one stop service Kalideres Sub-district. And it is hoped the proposed research can be running smoothly as expected and its purpose.

Keywords: Business Registry of Tourism, Integrated Services, Online



KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat serta karunia-Nya Laporan Kuliah Kerja Praktek dengan judul “Analisa Sistem Pengecekan Status Berkas Perizinan Pada PTSP Kelurahan Kamal” yang merupakan salah satu syarat kelulusan program Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen pada Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang telah terselesaikan.

Selesainya penyusunan penelitian ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini, baik secara moril maupun materiil oleh karena itu, pada kesempatan ini saya sebagai peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

  1. ALLAH swt .
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja .
  3. Ibu Nur Azizah, S.Kom,M.Akt.M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja
  4. Ibu Meta Amalya Dewi selaku Pembimbing I Skripsi saya ini.
  5. Bapak Aris Martono,S.Kom,M.Msi selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya.
  6. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan baik secara moril dan materiil.
  7. Keluarga Besar dan teman-teman yang juga senantiasa memberikan dukungan untuk menjadi lebih baik dari saat ini baik dari segi ilmu pengetahuan maupun dari segi yang lainnya.

Semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu sehingga terwujudnya penulisan laporan ini, Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya. Saya menyadari bahwa Laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan oleh saya. Saya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten dan bagi para pembaca.

Tangerang, Januari 2017
Afina Miftahurrachmah
NIM. 1311477198

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi saat ini yang begitu pesat banyak memberikan pengaruh dan perubahan pada tatanan hidup masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan teknologi sudah banyak diterapkan dan dijumpai di segala bidang. Perkembangan teknologi ini juga dibutuhkan di bidang pemerintahan khususnya dalam hal pelayanan perizinan yang berhadapan langsung oleh masyarakat. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kalideres merupakan satuan pelaksana dibawah naungan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) yang berpusat di Provinsi DKI Jakarta. BPTSP merupakan satuan kerja perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Satuan kerja ini memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. .

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kalideres setiap harinya melakukan pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan pelayanan perizinan dan non perizinan yang telah ditentukan dalam Peraturan Gubernur Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Salah satu perizinan yang akan dibahas pada laporan ini yaitu , kewenangan perizinan pada Pergub No. 7 Tahun 2016 poin huruf N bidang Kebudayaan dan Pariwisata atau disebut Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) . Terdapat 22 subjenis Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang kewenangannya berada di tingkat Kecamatan.

Dalam proses penanganan perizinan TDUP tersebut, PTSP Kecamatan Kalideres melakukan sebagian besar prosesnya masih dengan langkah yang konvensional atau bersifat semi komputerisasi. Berawal dari proses verifikasi kelengkapan berkas yang diajukan oleh pemohon yang perlu disesuaikan dengan paper routing slip. Selanjutnya, pada tahapan input data perizinan serta data hasil peninjauan lokasi masih dilakukan dengan cara pengetikan manual dengan bantuan sistem Microsoft word . Dengan sistem yang demikian, tidak jarang terjadi human error dan system error dalam pengetikan data serta pencetakan output SK Perizinan. Begitu pula dengan proses reporting kepada pimpinan yang dilakukan oleh petugas PTSP dalam periode mingguan maupun bulanan masih dilakukan dengan Microsoft Word. Sehingga , tidak jarang terjadi pula keganjilan data yang diperoleh dalam penghitungan data masuk, data proses dan data keluar.

Dengan latar belakang yang demikian itulah, peneliti ingin melakukan penelitian tentang PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERIZINAN TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES. Sistem ini bertujuan untuk memperbaiki sistem administrasi Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres menjadi sistem yang lebih terkomputerisasi. Diharapkan dengan terlaksananya sistem tersebut, dapat memberikan kemudahan bagi usernya serta meningkatkan keakuratan, keefektifan serta efisiensi proses administrasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata dapat terwujud.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang berjalan saat ini?

  2. Apakah sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres sudah menghasilkan laporan yang akurat ?

  3. Kendala-kendala apa saja yang didapat oleh petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam pemrosesan izin Tanda Daftar Usaha Perizinan (TDUP) ?

  4. Bagaimanakah merancang sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) pada PTSP Kecamatan Kalideres?

Ruang Lingkup Penelitian

Adapun batasan masalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni proses perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kecamatan Kalideres yang terdiri atas : proses verifikasi kelengkapan berkas, proses input data, proses pencetakan dokumen SK Perizinan dan proses pembuatan laporan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menganalisa sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

  2. Untuk menganalisa keakuratan laporan yang dihasilkan dari sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

  3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam pemrosesan izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

  4. Untuk merancang sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres yang dapat menghasilkan informasi mengenai proses perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata di PTSP Kecamatan Kalideres.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah :

  1. Dapat teidentifikasinya kekurangan serta kelebihan dari sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres.

  2. Dapat mengetahui tingkat keakuratan laporan yang dihasilkan dari sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres.

  3. Dapat teridentifikasi kendala-kendala yang dialami oleh para petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam hal pemrosesan izin Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang tengah berjalan.

  4. Dapat dihasilkannya perancangan sistem informasi perizinan tanda daftar usaha pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres, yang dapat memperbaiki dari sistem perizinan yang berjalan sebelumnya.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Observasi (Pengamatan)

  2. Yaitu metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data guna menunjang proses penelitian serta penulisan dengan meninjau secara langsung sumber penelitian yang dituju.

  3. Wawancara

  4. Merupakan metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan Bapak Azis Kurniawan Saputro,S.T selaku kepala satuan pelaksana PTSP Kecamatan Kalideres serta berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini guna memperoleh informasi serta saran yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan sistem yang akan dirancang.

  5. Studi Pustaka

  6. Dengan cara me-review literatur penelitian , literature buku serta bahan – bahan yang berkaitan dengan materi dalam pembahasan penelitian yang dibutuhkan.

Metode Analisa

Metode pengembangan sistemyang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

  2. Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa :mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala - kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  3. Analisis (Analysis)

  4. a. Metode Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats) Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness), Kesempatan (Oppurtunities), dan yang menjadi Ancaman (Threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT. Metode analisa ini digunakan untuk melihat kondisi pada PTSP Kecamatan Kalideres baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap sekolah tersebut, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi akurat dan tepat.

    b. Metode Analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Metode analisa PIECES digunakan untuk melihat sistem yang berjalan saat ini pada PTSP Kecamatan Kalideres (Performance) sistem saat ini, memuaskan atau tidaknya penyampaian Informasi (Information) yang tersedia, Nilai Ekonomi (Economics) yang dikeluarkan dan keuntungannya, Pengendalian/Pengamanan (Control/Security) untuk sistem yang berjalan, Keefisienan (Efficiency) dalam menjalankan sistemnya, dan Pelayanan (Service) yang tersedia untuk user.

    c. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software visual paradigm yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

  5. Perancangan (Design)

  6. Dalam skripsi ini, metode perancangan yang digunakan oleh peneliti adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition, yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 1.7.3, Dreamweaver CS3, dan bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem. Metode perancangan program ini menggunakan Bagan Alir Program (Flowchart Program).

    Sedangkan metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

  7. Implementasi (Implementation)

  8. Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu :menyiapkan fasilitasfisik dan personil, dan melakukan simulasi.

  9. Pemeliharaan (Maintenance)

  10. Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Metode Perancangan

  1. Rancangan Model

  2. Didalam penelitian ini, mengusulkan metode rancangan model yang berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Lenguage) versi 10.1.

  3. Pemrograman

  4. Pemrograman yang digunakan adalah PHP dan menggunakan aplikasi XAMP versi 7.0.3.

  5. Database

  6. Database yang digunakan adalah MySQL, MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database menegement system) atau DBMS yang multithread, multi-user.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Black Box Testing. Black Box Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa katagori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memenuhi lebih jelas laporan ini, maka peneliti mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan secara umum Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab landasan teori ini berisikan mengenai uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian – penelitian dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab Analisa Sistem Yang Berjalan ini menguraikan tentang gambaran umum PTSP Kecamatan Kalideres, Sejarah singkat berdirinya PTSP Kecamatan Kalideres, Struktur organisasi dan fungsi, Analisa permasalahan yang diajukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan system yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML(Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasisistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinyaakan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat peneliti berikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil laporan Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sutarman (2012:13)[1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Tata Sutabri (2012:6)[2], bahwa “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan unsur yang saling berhubungan satu sama lain yang berfungsi untuk mewujudkan suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (component system)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakandaerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem denganlingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandangsebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasansistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifatmerugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harustetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem laindisebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber dayamengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satusubsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubungtersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuksatu kesatuan.

  9. Masukan (Input)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukansistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenanceinput) dan sinyal (signal input).Maintenance input adalah energi yangdimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkankeluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untukmengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadiinformasi.

  11. Pengolahan Sistem (processing system)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akanmengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistemini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan olehpihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (ouput system)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaranyang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain sepertisistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi inidapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lainyang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti danbersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasisistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaranatau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22).

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. SSistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Kusrini Versello / John Reuter III dalam Darmawan (2013 : 227), “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Menurut Sugianto dalam Zohrahayati (2013:28)[3], “Perancangan Sistem adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan kegiatan pada waktu proses analisis. Perancangan disini dimaksudkan suatu proses pemahaman dan peransuatu sistem informasi berbasis computer”.

Berdasarkan pendapat diatas, ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah tahap yang berisi penggambaran bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut McLeod dalam bukunya Yakub (Yakub,2012: 5)[4], “ Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

Sumber informasi adalah data.Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau item. Menurut Supriyadi dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, data ialah sekumpulan bukti dan fakta mengenai suatu kejadian dan kenyataan yang bentuknya belum diolah menjadi informasi.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[4], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data Personal Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  3. Data Eksternal Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[4], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  3. Record

  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File dalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel dan relasi.

Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[1], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Maimunah dkk (2012:284)[5], ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah sehingga mereka memliki arti bagi si penerima”.

Kulaitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:41)[2], kualitas suatu Informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Pada Waktunya (timeline)

  4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

  5. Relevan (relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)[1], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)".

Menurut Taufiq (2013:17)[6], “ Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Berdasarkan 2 pendapat diatas, disimpulkan bahwa “Sistem Informasi adalah kumpulan sistem yang saling berkaitan untuk mengolah informasi untuk tujuan tertentu sehingga memiliki nilai tambah dan mendatangkan manfaat bagi pengguna.”

Definisi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Yustianti (2012:14)[7], “Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem. Namun, hanya sedikit teknologi informasi yang digunakan secara terpisah.”

Menurut Sutarman (2012:14)[1], “Sistem informasi berbasis komputer adalah sebuah sistem inforamasi yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.”

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah komponen tertentu pada sebuah sistem secara yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[2] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”. Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Oktavian (2013:107)[8] database adalah sekumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Sedangkan Menurut Haerudin,dkk dalam jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:118) database merupakan salah satu komponen penting di dalam sistem informasi,karena berfungsi sebagai baris penyedia informasi bagi para pemakainya.Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan sistem database(database system).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data- data yang fakta yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

Definisi Analisa Sistem

Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[9], berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT (2011:203)[10], “Analisa sistem atau analisis sistem adalah langkah-langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, dan apa saja kekurangannya.”

Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa “Analisa sistem ialah adalah suatu langkah melakukan analisa sistem yang akan dirancang dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan pada sistem.”

Tahapan Analisa Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Tata Sutabri (2012:20), proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Mujiyana dan Ingge Elissa (2013)"[11] Website merupakan sarana yang efektif untuk melakukan promosi produk dan jasa sehinggan cukup banyak perusahaan penjualan barang dan jasa yang membuat website atau dapat disebut dengan istilah ecommerce. Website juga terbukti menjadi media informasi yang diminati selain media informasi lainya. Hal ini disebabkan karena sifat website yang interaktif, menarik, jangkauan global dan informasinya yang up to date.

Web Server

Menurut Oktavian (2013:14)[8],“Web Server adalah aplikasi yangberguna untuk menerima permintaan informasi dari pengguna melalui web browser, dan mengirimkan permintaan kembali informasi yang diminta melalui HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Biasanya Web Server diletakkan di komputer tertentu pada web hosting”.


Konsep Dasar Prototyping

Definisi Prototyping

Menurut Tom Schrijvers, Peter Thiemann (2012:43)[12], “Prototype is a toy implementation of system”. (Prototype adalah sebuah implementasi tiruan dari sebuah sistem).

Sementara itu definisi Prototype menurut Darmawan (2013:229)[13], “Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.” Dari kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Prototype adalah Prototype implementasi tiruan yang tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi.

Kelebihan dan Kekurangan Prototype

Menurut Rizaldi (2014:31)[14], kelebihan dan kekurangan prototype adalah sebagai berikut :

Kelebihan Prototype adalah :

  1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan atau user

  2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.

  3. Pelanggan dapat berperan aktif dalam pengembangan sistem.

  4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

  5. Penerapan sistem menjadi lebih mudah karena pemakai sudah mengetahui seperti apa sistem yang dibangun dari prototype. Kekurangan Prototype adalah :

  6. Pelanggan kadang tidak menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas secara keseluruhan.

  7. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek, sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan bahwa prototyping sebenarnya hanya cetak biru sistem.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Saputra (2012:51)[15], “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuatberdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dandisanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    (M) pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    (D) pada MDI berarti desirable, Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    ( I ) pada MDI berarti inessential, Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalamsistem disusulkan.

    O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:272)[16], “Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (V&V)”.

Menurut Rizky dalam Nina Rahayu (2014:41) [17]“Testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasaperangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”. Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengujian sistem dalam hal ini sistem perangkat lunak merupakan sebuah proses dari tahapan pengembangan perangkat lunak untuk memastikan kualitas dari perangkat lunak tersebut yang secara umum terbagi dalam kategori verifikasi dan validasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Ginting (2013:11)[18], XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang terdiri sendiri (localcost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public Lisensi dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang dinamis.

Menurut Kartini (2013:27-26)[19], “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan Xampp merupakan tool paket perangkat lunak yang menggambungkan Apache, PHP, dan MySQL dalam satu paket aplikasi.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver CS 5

Definisi Adobe Dreamweaver CS5

Menurut Wahana Komputer dalam Selvy Eriani (2013)[20], “Adobe Dreamweaver merupakan salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan perancangan design web secara visual atau aplikasi web editor."

Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Wahana Komputer (2012:13)[20], “MySQL adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat query dalam pembuatan database, table maupun manipulasi data”.

Menurut Kadir (2013:15)[21], “MySQL adalah nama database server. Data base server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat.” Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat database.

Kelebihan MySQL

Menurut Saputra (2012:8)[22], beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat open source, yang memiliki kemampuan untuk dapat dikembangkan lagi.

  2. Menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language), yang merupakan standar bahasa dunia dalam pengolahan data.

  3. Super performance dan realible, tidak bias diragukan, pemrosesan database-nya sangat cepat dan stabil.

  4. Sangat mudah dipelajari (easy of use).

  5. Memiliki dukungan support (group) pengguna MySQL.

  6. Mampu lintas Platform, dapat berjalan di berbagai sistem operasi.

  7. Multiuser, dimana MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami konflik.

Konsep Dasar PHP

Menurut Agus Saputra dkk (2013:2)[23], “PHP memiliki kepanjangan PHP Hypertext Preprosesor, merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis”. Menurut Madcoms (2013:309), “PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML”. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan situs web.

Konsep Dasar PhpMyAdmin

Menurut Prasetio (2012:53)[24], “PhpMyadmin merupakan tools berbasis web yang berguna untuk mengelola database MySQL”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Menurut Fahmi (2013:252)[25], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif”.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar Analisa PIECES

Definisi Analisa PIECES

Rahmat Taufiq, S.Kom., M.Kom (2013:154)[6], Analisa Pieces merupakan analisa yang melihat sistem dari performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service. Istilah PIECES yang setiap hurufnya bisa di terjemahkan menjadi berikut :

P: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki performance / performa.

I: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Information / Informasi (dan data).

E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Economic / ekonomi, mengendalikan biaya dan meningkatkan keuntungan.

C: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Control atau keamanan.

E: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki Efficiency / efisien orang dan proses.

S: Kebutuhan Mengkoreksi atau memperbaiki services / layanan ke pelanggan, pemasok, rekan kerja, karyawan dan lain-lain.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Menurut Satzinger, et al (2012:46)[26], ”UML is the standard set of model constructs and notations defined by the Object Management Group (OMG), a standards organization for system development”, yang terjemahannya adalah UML merupakan kumpulan model standar konstruksi dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), sebuah standar organisasi untuk pengembangan sistem.

Menurut Shelly dan Rosenblat (2012:151)[27], “UML (Unified Modeling Language) adalah representasi visual yang mewakili interaksi antara pengguna dan sistem informasi dalam UML”.

Relasi pada Diagram-diagram UML

Menurut Alviyanto (2014:43)[28], ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

  1. Kebergantungan

  2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri(independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya yaitu elemen yang tidak mandiri(dependent).

  3. Asosiasi

  4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya dan bagaimana hubungan suatu objek dengan yang lainnya. Asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

  5. Generalisasi

  6. Merupakan hubungan dimana objek anak(descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya atau objek induk(ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

  7. Realisasi

  8. Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Jenis-jenis Diagram (UML) Unified Modelling Language

Menurut Widodo (2011:10), Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

  1. Class Diagram

  2. Menurut Sunguk Lee, International Journal of Database Theaory and Application Vol 5 No.1, “Class diagram is the static structures of a computer application or a database station are shown in a class diagram. It also shows how the different entities (people, things, and data) relate to each other.”

  3. Package Diagram

  4. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  5. Use Case Diagram

  6. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpnan use case dan aktor- aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  7. Sequence Diagram

  8. Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  9. Communication Diagram

  10. Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  11. State Chart Diagram

  12. Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan- keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.

  13. Activity Diagram

  14. Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memeperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  15. Component Diagram

  16. Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/ perangkat lunak pada komponen- komponen yang telah ada sebelumnya.

  17. Deployment Diagram

  18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


Konsep Dasar Pelayanan Publik

Definisi Pelayanan Publik

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan public sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyelenggara Pelayanan Publik Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, Penyelenggara Publik adalah Instansi Pemerintah.

Penerima Pelayanan Publik

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, Penerima pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan public sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Asas Pelayanan Publik

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003[29], Asas Pelayanan Publik yaitu :

  1. Transparansi

  2. Akuntabilitas

  3. Kondisional

  4. Partisipatid

  5. Kesamaan Hak

  6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban

Prinsip Pelayanan Publik

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003[29], Prinsip Pelayanan Publik yaitu:

  1. Kesederhanaan

  2. Kejelasan

  3. Kepastian Waktu

  4. Akurasi

  5. Keamanan

  6. Tanggung Jawab

  7. Kelengkapan sarana dan prasarana

  8. Kemudahan Akses

  9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

  10. Kenyamanan

Konsep Dasar Tanda Daftar Usaha Pariwisata

Definisi Usaha Pariwisata

Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata. (Pergub Nomor 133 Tahun 2012 pasal 1 ayat 11)

Definisi Daftar Usaha Pariwisata

Adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Dinas, Suku Dinas yang berisi data dan informasi mengenai rencana mendirikan usaha pariwisata dan atau penyelenggaraan usaha pariwisata.( Pergub Nomor 133 Tahun 2012 Pasal 1 ayat 26)

Kewenangan Tanda Daftar Usaha Pariwisata

Tahapan Permohonan Tanda Daftar Usaha Pariwisata

Berdasarkan Peraturan Gubernur Tahun 2012 tentang Pendaftaran Usaha Pariwisata Pasal 7 ayat 1. Tahapan permohonan TDUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 meliputi :

a. Pengajuan permohonan pendaftaran usaha pariwisata;
b. Pemeriksaan berkas permohonan usaha pariwisata;
c. Pemeriksaan lapangan;
d. Pencatatan dan pencatuman ke dalam Daftar Usaha Pariwisata; dan
e. Penerbitan Tanda Pendaftaran

  1. Sementara Usaha Pariwisata;

  2. Usaha Pariwisata;

  3. Her-Registrasi Usaha Pariwisata;

  4. Penyesuaian/Pemutakhiran Usaha Pariwisata; dan

  5. Pertunjukan Temporer.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Soetam Rizky (2011:264), Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Menurut Agustiar Budiman (2012:4), “Pengujian blackbox testing merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan”. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode pengujian Black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Mulyandi (2013:17-153)[30], berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Tujuan Literature Review

Menurut Yuniarti (2012:3)[7], studi pustaka bertujuan untukmendapatkan landasan teoritis yang berguna sebagai tolok ukur dalam membahasdan menganalisa data serta mengambil kesimpulan dan saran dalam analisis laporan keuangan perusahaan tertentu.

Literature Review

Dari ke enam penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa belum ada peneliti yang meneliti mengenai Sistem Informasi Perizinan khususnya pada bidang Tanda Daftar Usaha Pariwisata untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam memperoleh informasi persyaratan perizinan, informasi mengenai transparansi pemrosesan perizinan hingga dikeluarkannya output SK Perizinan.

Maka dengan uraian yang demikian tersebut, peneliti akan meneliti mengenai SISTEM INFORMASI PERIZINAN TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA PADA PTSP KECAMATAN KALIDERES. Dimana dalam perancangannya menggunakan metode SWOT dan PIECES. Sedangkan bahasa pemrograman yang dipakai ialah PHP. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mendatangkan manfaat bagi peneliti dan bagi user.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Lahirnya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) ini didasarkan dari pemikiran Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2014, Ir. Joko Widodo. Beliau memiliki pemikiran untuk menciptakan pelayanan pemerintah yang mudah diakses masyarakat. Ir. Joko Widodo kala itu berharap ada suatu badan yang mampu melayani perizinan dan non perizinan yang cepat dan tidak berbelit. Pemikiran Ir. Joko Widodo ini, kemudian diimplementasikan secara nyata oleh penerusnya, Basuki Tjahaja Purnama. Implementasi tersebut berupa terbentuknya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang akrab disebut BPTSP.

Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) adalah satuan kerja perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Satuan kerja ini memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. Kini para pemohon khususnya warga DKI Jakarta tidak perlu lagi pergi ke masing-masing dinas terkait, pemohon cukup datang ke kantor BPTSP terdekat, kemudian segala berkas permohonan akan diproses langsung oleh BPTSP sesuai dengan kewenangannya masing – masing.

LBadan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) adalah satuan kerja perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Satuan kerja ini memiliki tugas untuk melayani perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. Kini para pemohon khususnya warga DKI Jakarta tidak perlu lagi pergi ke masing-masing dinas terkait, pemohon cukup datang ke kantor BPTSP terdekat, kemudian segala berkas permohonan akan diproses langsung oleh BPTSP sesuai dengan kewenangannya masing – masing.

Sistem kerja yang dijalankan di BPTSP ini ialah , dengan sistem desentralisasi yaitu dimana sistem pemerintahan dijalankan dengan adanya sistem terpusat yang memberikan hak serta kewenangan pengurusan perizinannya pada setiap tingkatan daerah. Kini , BPTSP memiliki 318 service point . Mulai dari tingkat Provinsi, Kota Administrasi , Kecamatan dan terakhir Kelurahan diseluruh wilayah DKI Jakarta. Tujuan dibentuknya BPTSP di DKI Jakarta adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan pelayanan perizinan dan non perizinan
• Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan perizinan dan non perizinan
• Meningkatkan kepastian pelayanan perizinan dan non perizinan

Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Solusi Perizinan Warga Jakarta.

Misi Perusahaan

  1. Melakukan pembinaan dan pengembangan aparatur PTSP sesuai kompetensi

  2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/non perizinan secara professional

  3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat pelayanan

  4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quick response

  5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yang memadai dan handal

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan merupakan sebuah hierarki dalam mendeskripsikan komponen-komponen penyusun suatu perusahaan. Dalam Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kecamatan Kalideres, terdapat struktur atau susunan organisasi yang tertera pada gambar 3.1 seperti berikut :

Gambar 3.1. Struktur Organisasi PTSP Kecamatan Kalideres

Tugas dan Tanggung Jawab

  1. Kepala Satuan Pelaksana

    Fungsi dari Kepala Satuan Pelaksana adalah memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Kepala Satuan Pelaksana juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
    a. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi serta kegiatan teknis dari Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
    b. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD terkait dan/atau instansi pemerintah lain dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
    c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

  2. Tata Usaha

    Fungsi tugasnya adalah sebagai berikut:
    a. Mengoordinasikan penyusunan program kerja Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
    b. melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan.
    c. melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan.
    d. melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan dan barang.
    e. menghimpun, menganalisa dan mengajukan kebutuhan inventaris peralatan/perlengkapan kantor/peralatan teknis Unit Pelayanan terpadu Satu Pintu.
    f. menerima, menyimpan dan mendistribusikan perlengkapan/peralatan/inventaris kantor/peralatan teknis Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
    g. melaksanakan koordinasi penyediaan, pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
    h. melaksanakan koordinasi penyediaan teknologi informatika Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
    i. menerima dan menindaklanjuti pengaduan.
    j. mengoordinasikan penyusunan laporan kegiatan, keuangan, kinerja dan akuntabilitas Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
    k. menyiapkan bahan laporan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berkaitan dengan tugas Tata Usaha
    l. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Tata Usaha.

  3. Petugas Administrasi

    Fungsi tugasnya adalah sebagai berikut :
    a. Memberikan informasi terkait perizinan dan non perizinan kepada pemohon.
    b. Menyerahkan formulir perizinan dan non perizinan kepada pemohon
    c. Menerima berkas permohonan perizinan dan non perizinan dari pemohon
    d. Memeriksa kelengkapan dan keaslian (keabsahan) berkas permohonan perizinan dan non perizinan dari pemohon.
    e. Mengembalikan berkas permohonan perizinan/non perizinan yang tidak lengkap atau terdapat kekurangan atau diragukan keabsahannya kepada pemohon
    f. Memaraf dan menyerahkan tanda terima permohonan perizinan dan non perizinan kepada pemohon
    g. Mencatat/merekam/menginput permohonan perizinan/non perizinan yang diterima.
    h. Meneliti/memilah berkas permohonan perizinan/non perizinan sesuai jenisnya
    i. Menyerahkan berkas permohonan perizinan/non perizinan yang sudah lengkap, diteliti dan dipilah kepada Petugas Teknis.
    j. Menerima izin/keterangan/rekomendasi/dokumen sejenis itu dari Petugas Teknis yang sudah selesai diproses.
    k. Menyerahkan izin/keterangan/rekomendasi/dokumen sejenis itu yang sudah ditandatangani kepada pemohon.
    l. Mencatat/merekam/menginput izin/keterangan/rekomendasi/dokumen sejenis yang telah diserahkan kepada pemohon.
    m. Menyimpan dan memelihara arsip dokumen perizinan/non perizinan.
    n. Melaksanakan publikasi kegiatan pelayanan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu
    o. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Petugas Administrasi.

  4. Petugas Teknis

    Fungsi dan tugas Petugas Teknis sebagai berikut :
    a. Menerima berkas permohonan perizinan/non perizinan yang sudah lengkap,diteliti dan dipilah dari Petugas Administrasi.
    b. Mencatat/merekam/menginput berkas permohonan perizinan/non perizinan yang diterima dari Petugas Administrasi.
    c. Memproses permohonan perizinan/non perizinan sesuai permohonan yang diterima.
    d. Menyerahkan izin/rekomendasi/keterangan/dokumen sejenis itu, yang telah diselesaikan kepada Petugas Administrasi.
    e. Mencatat/merekam/menginput izin/rekomendasi/keterangan/dokumen sejenis itu, yang telah diselesaikan dan diserahkan kepada Petugas Administrasi
    f. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas Petugas Teknis


Metode Analisa Sistem SWOT

Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi kekuatan dan faktor-faktor positif yang berasal dari internal organisasi, kelemahan dan faktor-faktor negatif dari internal, peluang atau kesempatan dan keuntungan dari faktor eksternal dan ancaman atau resiko yang dipengaruhi oleh faktor eksternal organisasi. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Identifikasi SWOT

Analisa Batasan Sistem

Setiap sistem pasti memiliki batasan sistem (boundary) yang memisahkan sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa manusia, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Agar hasil pada penelitian ini lebih maksimal maka batasan terhadap permasalahan yang ada adalah sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang berawal dari informasi persyaratan perizinan, peninjauan lokasi, pengolahan data perizinan, pengetikan SK Perizinan hingga pencetakan SK perizinan.

Berdasarkan identifikasi faktor di atas, maka dilakukan analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu di analisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T). Pemetaan strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.2. Analisis SWOT

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pemohon mengajukan persyaratan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata kepada Petugas Front Office PTSP Kecamatan Kalideres
  2. Petugas Front Office melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang diajukan pemohon. Bila persyaratan tidak lengkap, maka berkas akan dikembalikan dan wajib dilengkapi terlebih dahulu oleh pemohon. Sedangkan bila berkas persyaratan sudah dikatakan lengkap menurut pedoman routing slip, maka berkas selanjutnya akan di proses ke tahap berikutnya.
  3. Melakukan serah terima tanda bukti penerimaan berkas perizinan yang dilakukan oleh Petugas Front Office dengan pemohon. Serta pemberian Form Berita Acara Peninjauan Lapangan yang harus diisi pemohon pada saat survey lokasi.
  4. Petugas Petugas Front Office menyerahkan berkas perizinan yang telah terverifikasi kepada Petugas Teknis.
  5. Petugas Teknis menghubungi pemohon untuk konfirmasi jadwal peninjauan lokasi.
  6. Petugas teknis melakukan peninjauan lokasi dengan membawa kelengkapan berkas yang diajukan pemohon dengan tujuan untuk menyesuaikan data yang dilampirkan dengan keadaan yang ada di lapangan.
  7. Pemohon mengisi berita acara peninjauan lapangan dengan didampingi Petugas Teknis saat pengisian dengan tujuan untuk melihat keabsahan data peninjauan.
  8. Petugas Teknis melaporkan mengenai hasil peninjauan lapangan kepada pimpinan, kemudian pimpinan melakukan approval.
  9. Petugas Teknis memberikan berkas perizinan yang sudah dilampirkan berita acara peninjauan lapangan yang telah terisi kepada Petugas Front Office.
  10. Petugas Front Office melakukan proses pengetikan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata
  11. Petugas Front Office melakukan pencetakan atau penerbitan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
  12. Petugas Front Office melakukan validasi SK Tanda Daftar Usaha Perusahaan Pariwisata yang diajukan pemohon kepada Kepala Satlak PTSP Kecamatan Kalideres.
  13. Kepala Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Kalideres melakukan validasi dengan menandatangani SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang telah tercetak.
  14. Petugas Front Office memberikan berkas pengajuan perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang telah usai kepada Petugas Tata Usaha dengan untuk dilakukan dokumentasi .
  15. Petugas Tata Usaha melakukan konfirmasi kepada pemohon untuk pengambilan SK yang telah usai.
  16. Pemohon datang ke loket PTSP dengan menunjukan tanda terima berkas.
  17. Petugas Front Office menyerahkan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang telah usai kepada pemohon tanpa dipungut biaya apapun.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Gambar 3.2 Use case Diagram Sistem berjalan

Pada Gambar 3.2 use case diagram sistem yang berjalan diatas, terdapat :

  1. 1 Sistem yang mencakup mengenai Sistem Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang sedang berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres.
  2. 5 actor yang melakukan kegiatan sistem tersebut diatas. Diantaranya :

    a. Pemohon. Berperan mengajukan permohonan berkas perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata

    b. Petugas Front Office. Berperan mengkoordinasikan sistem penerimaan, verifikasi dan penerbitan berkas perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

    c. Petugas Teknis. Berperan sebagai Petugas yang melaksanakan eksekusi peninjauan teknis lapangan berdasar pada berkas perizinan yang diajukan.

    d. Petugas Tata Usaha. Berperan untuk pengelola dokumen perizinan yang telah terbit, serta memberikan informasi kepada pemohon mengenai status selesai perizinan.

    e. Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Berperan untuk mengkoordinasi, monitoring, dan melakukan validasi sistem perizinan yang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

  3. 14 usecase yang menerangkan mengenai sistem informasi perizinan TDUP yang sedang berjalan di PTSP Kecamatan Kalideres. Usecase tersebut adalah :

    1)Usecase : Pengajuan berkas persyaratan izin TDUP
    Actor  : Pemohon & Petugas Front Office
    Keterangan : Pemohon datang ke loket untuk mengajukan berkas persyaratan izin TDUP ke petugas front office.

    2) Usecase : Verifikasi berkas persyaratan izin

    Actor : Petugas Front Office

    Keterangan : Petugas front office melakukan verifikasi kelengkapan berkas persyaratan izin TDUP yang diserahkan oleh pemohon

    3) Usecase : Serah terima Form BAPL & Tanda terima

    Actor : Petugas Front Office dan Pemohon

    Keterangan : Penyerahan tanda terima berkas & form BAPL untuk survey yang diberikan dari petugas front office ke pemohon.

    4) Usecase : Penyerahan berkas untuk disurvey Actor : Petugas Front Office & Petugas Teknis

    Keterangan : Penyerahan berkas masuk perizinan yang sudah terverifikasi oleh petugas front office kepada petugas teknis untuk segera dilakukan tindakan teknis.

    5) Usecase : Konfirmasi jadwal survey

    Actor : Petugas Teknis dan pemohon

    Keterangan : Petugas teknis menghubungi pemohon untuk melakukan konfirmasi mengenai jadwal peninjauan lapangan.

    6) Usecase : Peninjauan Lokasi

    Actor : Petugas Teknis & pemohon

    Keterangan : Petugas teknis meninjau lokasi perizinan TDUP yang pemohon ajukan

    7) Usecase : Verifikasi BAPL

    Actor : Petugas teknis

    Keterangan : Petugas teknis melakukan pengecekan atau verifikasi kebenaran data Form BAPL (Berita Acara Peninjauan Lapangan) yang diisi oleh pemohon.

    8) Usecase : Approval hasil laporan hasil survey

    Actor : Kepala Satuan Pelaksana PTSP

    Keterangan : Pimpinan / Kepala Satuan Pelaksana memeriksa hasil peninjauan lapangan dan memberi approval.

    9) Usecase : Penerbitan SK TDUP

    Actor : Petugas Administrasi / Front Office

    Keterangan : Berkas perizinan yang sudah di approval, kemudian petugas melakukan penginputan data-data izin TDUP yang akan diterbitkan. Setelah di input, petugas mencetak SK TDUP pada kertas blanko perizinan.

    10) Usecase : Validasi SK TDUP

    Actor : Kepala Satuan Pelaksana PTSP

    Keterangan : TDUP yang telah diterbitkan, kemudian petugas menyerahkan kepada Kepala Satuan Pelaksana PTSP untuk di validasi atau disahkan dengan menandatanganinya.

    11) Usecase : Pendokumentasian izin TDUP yang telah divalidasi

    Actor : Petugas Tata Usaha

    Keterangan : Izin TDUP yang telah divalidasi oleh pimpinan, maka dilakukan pendokumentasian dengan cara mengarsipkan berkas dan menyimpan SK TDUP pada map untuk nantinya diambil oleh pemohon.

    12) Usecase : Hubungi Pemohon

    Actor : Petugas Tata Usaha

    Keterangan : Petugas TU menghubungi pemohon dengan tujuan untuk memberikan informasi bahwa proses perizinan TDUP sudah selesai dan dapat diambil di loket PTSP.

    13) Usecase : Penyerahan tanda terima

    Actor : Pemohon dan Petugas Front Office

    Keterangan : Pemohon datang ke loket PTSP untuk pengambilan SK TDUP dengan menyerahkan tanda terima kepada petugas front office .

    14) Usecase : Serah terima SK TDUP

    Actor : Petugas Front Office

    Keterangan : Petugas Front Office mencari dokumen SK TDUP yang disimpan oleh Petugas Tata Usaha. Kemudian petugas front office menyerahkan SK TDUP kepada pemohon.

Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengajuan Berkas Perizinan yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pengajuan Berkas Perizinan yang sedang berjalan diatas, terdapat :
a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
b. 6 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan..
c. 1 decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
d. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Peninjauan Lokasi dan proses penerbitan izin pada sistem yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Peninjauan Lokasi dan proses penerbitan izin yang sedang berjalan tersebut diatas, terdapat :
a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
b. 14 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan..
c. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.


Gambar 3.5 Activity Diagram Pengambilan SK TDUP yang sedang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.5 Activity Diagram Pengambilan SK TDUP yang sedang berjalan terdapat :
a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas.
b. 6 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang berjalan.
c. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

Gambar 3.6 Sequence diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan pada gambar 3.6 Sequence Diagram sistem yang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres saat ini, terdapat :
1. Terdapat 5 actor yaitu : Pemohon, Petugas Front Office/Admin, Petugas Teknis, Petugas Tata Usaha dan Kepala Satlak PTSP.
2. Terdapat 5 Lifeline Procedure yaitu : Berkas perizinan, Tanda Terima berkas perizinan, Form BAPL, Lokasi Survey dan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
3. Terdapat 25 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.
4. Terdapat 5 Self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.

Metode Analisa Sistem PIECES

  1. Kehandalan (Performance)

    Kehandalan suatu sistem merupakan variable pertama dari pieces dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Tabel 3.2 Hasil Analisa Performance


  2. Informasi (Information)

    Informasi merupakan komoditas penting bagi end user. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang ada. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena bila terlalu banyak informasi maka akan menimbulkan suatu masalah baru.

    Tabel 3.3 Hasil Analisa Informasi


  3. Analisis Ekonomi (Economic)

    Hal yang mendasari pimpinan untuk approval suatu sistem ialah mengenai masalah biaya untuk pembangunan sistem tersebut

    Tabel 3.4 Hasil Analisa Ekonomi


  4. Analisis Kontrol (Control)

    Proses pengendalian dlam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan sistem. Serta menjamin keamanan data dan informasi

    Tabel 3.5 Hasil Analisa Kontrol


  5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

    Efisiensi membahas mengenai bagaimana cara untuk menghasilkan output dengan kuantitas banyak namun dengan input dengan kuantitas sekecil mungkin. Dibawah ini merupakan hasil analisa efisiensi.

    Tabel 3.6 Hasil Analisa Efisiensi

  6. Analisis Layanan (Services)

    Berikut ini ialah hasil analisa pelayanan pada PTSP Kecamatan Kalideres.

    Tabel 3.7 Hasil Analisa Pelayanan

Analisa Masalah

Berdasarkan analisis permasalahan yang ditemukan pada PTSP Kecamatan Kalideres sistem perizinan TDUP yang sedang berjalan masih belum menggunakan sistem aplikasi yang sistematis. Sehingga Petugas beberapa masalah seperti berikut :

  1. Proses verifikasi kelengkapan berkas yang dilakukan oleh front office masih dilakukan secara manual menggunakan ceklis pada kertas routing slip
  2. Proses pengisian berita acara peninjauan lapangan masih dilakukan secara manual oleh Petugas Teknis sehingga menimbulkan data yang kurang valid.
  3. Belum adanya transparansi pada informasi jadwal peninjauan lokasi dari petugas ke pemohon. Sehingga sebagian pemohon datang kembali ke loket pelayanan hanya untuk menanyakan jadwal peninjauan.
  4. Belum adanya transparansi kepada pemohon mengenai status berkas pada sistem pemrosesan berkas perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Sehingga pemohon sering menanyakan atau menghubungi petugas hanya untuk menanyakan sampai mana proses perizinan tersebut.
  5. Sistem pengolah data perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata masih berbasis Microsoft Office, dimana masih sering ditemuksnnys sistem error.
  6. Masih sering tejadinya human error dalam pengetikan SK Periznan TDUP sehingga mengakibatkan kesalahan pencetakan pada blanko perizinan

Analisa Kebutuhan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PTSP Kecamatan Kalideres dapat diketahui bahwa kebutuhan sistem saat ini ialah dibutuhkannya sistem informasi perizinan TDUP yang berbasis web dimana pemohon dan petugas dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun. Sistem yang dibutuhkan berawal dari proses pengajuan berkas persyaratan, proses verifikasi berkas pemohon oleh petugas, proses peninjauan lapangan hingga pada proses penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam kinerja pegawai dan kemudahan dalam pengurusan perizinan TDUP bagi pemohon.

Analisis Kontrol

Kontrol sistem pada proses yang berjalan, perlu ditingkatkan pengontrolannya untuk sistem yang lebih baik agar kinerja dapat berjalan secara maksimal karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti, kurangnya sosialisasi kepada masyarakat / pemohon mengenai persyaratan pengajuan Tanda Daftar Usaha Pariwisata dan kurang opPetugasalnya sistem yang digunakan untuk proses penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata dimana masih sering didapatkan human error dan hal tersebut dapat menurunkan kinerja pegawai.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapai, maka alternatif pemecahan masalah yang diajukan yakni sebagai berikut :

  1. Membangun Sistem Informasi Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata berbasis web dengan menggunakan Adobe Dreamweaver, XAMPP, MySQL dan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Dengan tujuan memudahkan user untuk melakukan pendaftaran perizinan tanda daftar usaha pariwisata dimanapun dan kapanpun. Selain itu, pemohon dapat memperoleh informasi perizinan secara akurat dan update.
  2. Membangun Sistem Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata berbasis desktop application yang dapat diunduh dan digunakan langsung oleh user pada perangkat komputer yang tersedia di PTSP Kecamatan Kalideres.

Berdasarkan dari kedua alternatif pemecahan masalah diatas, peneliti memutuskan untuk membangun sebuah Sistem Informasi Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata Pada PTSP Kecamatan Kalideres, dikarenakan alternatif tersebut dapat :

  1. Memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai perizinan TDUP dimanapun dan kapanpun.
  2. Menggunakan bahasa pemrograman dasar, yaitu PHP
  3. Meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan dengan adanya sistem informasi perizinan TDUP berbasis web tersebut.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    a. Procesor : Intel
    b. Monitor : LCD
    c. Mouse : USB
    d. RAM : 2 Gb
    e. Harddisk : 500 Gb
    f. Printer : Laser Jet
  2. Aplikasi yang digunakan (Software)
    a. Microsoft Office ( Microsoft Excel 2007 , Microsoft Word 2007)
  3. Operating System
    a. Microsoft Windows 7

User Requirement

Elisitasi I

Elisitasi II

Elisitasi III


Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdassarkan pada analisa sistem perizinan TDUP yang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres, diketahui bahwa sistem yang berjalan masih bersifat konvensional dan belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam proses pengolahan data masih membutuhkan waktu yang lama.

Setelah kebutuhan sistem diketahui, maka langkah selanjutnya ialah perancangan sistem. Tujuan perancangan sistem yang diusulkan ini ialah untuk meningkatkan proses perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) dengan cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan sistem yang tidak dapat ditemukan pada sistem sebelumnya atau pada sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Usecase Diagram, Activity Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Pemohon
  1. Melakukan Pendaftaran akun
  2. Menampilkan Form Pendaftaran akun
  3. Melakukan upload persyaratan
  4. Print Berita Acara Peninjauan Lapangan
  5. Melakukan monitoring proses perizinan
  6. Logout
B. Petugas Front Office
  1. Melakukan Log-in
  2. Menampilkan Home
  3. Melakukan verifikasi berkas
  4. Melakukan input data SK TDUP
  5. Mencetak SK TDUP
  6. Monitoring permohonan TDUP
  7. Log-out
C. Petugas Teknis
  1. Melakukan Log-in
  2. Menampilkan Home
  3. Melakukan verifikasi berkas
  4. Menentukan jadwal survey
  5. Melakukan verifikasi Berita Acara Peninjauan Lapangan
  6. Melakukan upload dokumen survey
  7. Log-out
D. Kepala Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan
  1. Melakukan Log-in
  2. Menampilkan Home
  3. Melakukan verifikasi berkas
  4. Melakukan approval berkas
  5. Log-out

UML yang diusulkan

  1. Usecase Diagram yang diusulkan

    Setelah prosedur diagram yang diusulkan di deskripsikan, maka prosedur tersebut selanjutnya dituangkan kedalam bentuk diagram. Tujuannya dibuat diagram ialah agar user lebih mudah memahami dan lebih mudah mmbacanya. Berikut ialah usecase diagram sistem perizinan TDUP pada PTSP Kecamatan Kalideres yang diusulkan :

    Gambar 4.1 Use case Diagram yang diusulkan

    Berdasarkan pada gambar 4.1 diatas, terdapat :

    1. Use case : Login
    Aktor : Pemohon, Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
    Keterangan : Untuk dapat mengkases sistem perizinan TDUP yang diajukan, maka para actor perlu menjalankan hak akses atau login yang dimilikinya.
    2. Use case : Home
    Aktor : Pemohon, Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
    Keterangan : Setelah para actor berhasil dalam melakukan login akun, para actor akan melihat tampilan home yang berfungsi menampilkan beberapa menu untuk pemrosesan perizinan didalamnya.
    3. Use case : Petugas
    Aktor : Petugas FO
    Keterangan : Menu Petugas FO ditampilkan pada akun Petugas FO. Menu ini berisi daftar nama petugas yang memiliki hak akses untuk mengolah data perizinan TDUP
    4. Use case : Persayaratan TDUP
    Aktor : Pemohon, Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
    Keterangan : Menu Persyaratan TDUP ditampilkan pada akun seluruh petugas. Menu ini berisi informasi mengenai persyaratan Tanda Daftar Usaha Pariwisata.
    5. Use case : Pemohon
    Aktor : Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
    Keterangan : Menu Pemohon berada dalam Home suatu akun. Menu ini berisi informasi mengenai daftar dan profile pemohon yang mengajukan perizinan TDUP pada PTSP Kecamatan Kalideres.
    6. Use case : Permohonan
    Aktor : Pemohon
    Keterangan : Menu Permohonan terdapat pada akun pemohon , dimana menu ini terdapat pada home pemohon. Menu ini berisi form pendaftaran yang wajib diisi oleh para pemohon. Selain itu, pemohon juga dapat melampirkan dokumen persyaratan perizinan yang dibutuhkan.
    7. Use case : Verifkasi permohonan
    Aktor : Kepala Satlak PTSP, Petugas FO, Petugas Teknis
    Keterangan : Menu ini terdapat pada home para petugas PTSP Kecamatan Kalideres. Menu ini berfungsi memberikan action atau perintah selanjutnya yang harus dilakukan oleh user. Sebelum memberikan action, para user diwajibkan untuk melaksanakan verifikasi atau pengecekan data yang dibutuhkan.
    8. Use case : Jenis Permohonan
    Aktor : Petugas FO
    Keterangan : Menu ini terdapat pada akun petugas FO. Yang berfungsi untuk mengelola jenis permohonan TDUP yang diproses pada PTSP Kecamatan Kalideres. Fungi pengelolaanya seperti edit dan add. Jenis permohonan TDUP yang tersedia ialah Baru, Perpanjangan, Perubahan.
    9. Use case : Jenis Usaha
    Aktor : Petugas FO
    Keterangan : Menu Jenis Usaha didapat pada akun petugas FO. Fungsinya ialah mengelola jenis usaha TDUP yang diproses pada Pada PTSP Kecamatan Kalideres. Wewenang TDUP yang diproses pada PTSP Kecamatan berjumlah 22 jenis usaha TDUP.
    10. Use case : Laporan
    Aktor : Petugas FO, Petugas Teknis, Kepala Satlak.
    Keterangan : Menu laporan ini berfungsi sebagai informasi mengenai laporan-laporan proses perizinan TDUP. Seperti laporan jumlah SK TDUP yang telah terbit pada akun petugas FO, laporan perizinan yang akan disurvey pada akun petugas teknis dan laporan SK TDUP yang sudah divalidasi pada akun kasatlak.
    11. Use case : Logout
    Aktor : Pemohon, Petugas FO, Petugas Teknis, Kepala Satlak.
    Keterangan : Untuk dapat keluar dari sistem dan mengakhiri sistem, user dapat menjalankan perintah logout pada akun.

    Berdasarkan pada gambar 4.1 diatas, terdapat :
    a. 1 sistem yang mencakup proses perizinan TDUP yang diusulkan pada PTSP Kecamatan Kalideres.
    b. 4 actor yang melakukan kegiatan sistem tersebut diatas. Diantaranya: Pemohon, Petugas FO, Petugas Teknis, Kepala Satlak PTSP.

    c. 10 usecase yang menerangkan mengenai sistem informasi perizinan TDUP yang diusulkan pada PTSP Kecamatan Kalideres.
  2. Sequence Diagram

    Dibawah ini terdapat gambar 4.2 sequence diagram sistem diajukan.

    Gambar 4.2 Sequence Diagram yang diusulkan

    1. Terdapat 4 actor yaitu : Pemohon, Petugas Front Office/Admin, Petugas Teknis dan Kepala Satlak PTSP.

    2. Terdapat 8 Lifeline Procedure yaitu : Berkas perizinan, Tanda Terima berkas perizinan, Form BAPL, Lokasi Survey dan SK Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

    3. Terdapat 25 Message spesifikasi yang berfungsi memberikan informasi komunikasi antara objek dengan subjek sistem yang sedang berjalan.

    Terdapat 5 Self Message yang dilakukan dengan tujuan untuk komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang sedang berlangsung.

  3. Activity Diagram yang diusulkan

    Gambar 4.3 Activity Diagram Sistem Yang Disulkan

    Pada Gambar 4.3 diatas, terdapat :

    a. Initial code , sebagai objek yang menandai awalnya dari suatu aktifitas

    b. 36 action node yang mencerminkan eksekusi dari sistem yang yang diusulkan.

    c. 1 decision yang menggambarkan pilihan action untuk di eksekusi

    d. Final state, sebagai objek yang menandakan akhir dari keseluruhan aktifitas.

    e. 3 Fork Node yang berfungsi memecah behavior menjadi paralel.

  4. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Gambar 4.4 State Machine Diagram pada pemohon

    Pada gambar diatas, terdapat :

    a. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

    b. 12 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

    c. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

    d. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.



    Gambar 4.5 State Machine Diagram sistem yang diusulkan pada user Admin / Petugas front office

    Pada gambar diatas, terdapat :

    a. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

    b. 32 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

    c. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

    d. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.

    Gambar 4.6 State Machine Diagram sistem yang diusulkan pada user Petugas Teknis.

    Pada gambar diatas, terdapat :

    a. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

    b. 14 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

    c. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

    d. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.

    Gambar 4.7 State Machine Diagram sistem yang diusulkan pada user Kepala Satlak PTSP.

    Pada gambar diatas, terdapat :

    1. Initial Pseudo State yang menandakan awal dari suatu state

    2. 13 State yang menjelaskan hasil eksekusi dari sistem yang diusulkan.

    3. Transition yang menandakan bahwa terjadinya transisi pada suatu state ke state berikutnya

    4. Final state sebagai objek yang menandakan akhir dari suatu state.

Perbedaan Antara Prosedur Sistem Yang Berjalan dengan Sistem Yang Disulkan

Untuk melihat perbedaan antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan, maka perlu dibuat tabel untuk melihat perbedaan apa saja yang timbul antara keduanya. Perbedaan tersebut yakni bis terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan .

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data yang diusulkan pada perncangan sistem informasi tanda daftar usaha pariwisata ini ialah tertera pada gambar 4. Dibawah ini:

Gambar 4.8 Rancangan Basis Data .

Pada gambar 4.8 Rancangan Basis Data diatas, terdapat 8 buah tabel yaitu:

  1. Tabel Jenis_usaha berfungsi menerangkan jenis-jenis usaha yang terdapat pada perizinan TDUP
  2. Tabel Jenis_permohonan berfungsi menjelaskan. Jenis permohonan yang dapat diajukan pada perizinan TDUP. Terdapat 3 jenis permohonan yakni permohonan baru, permohonan perpanjangan, permohonan perubahan
  3. Tabel dokumen_survei menjelaskan data-data yang akan dilampirkan saat proses peninjauan lapangan selesai.
  4. Tabel pemohon menjelaskan tentang data-data pemohon yang mengajukan perizinan TDUP.
  5. Tabel permohon. Menjelaskan tentang field data-data yang perlu diisi dan dilampirkan oleh pemohon
  6. Tabel detil_permohonan menggambarkan detail permohonan yang diajukan seperti syarat permohonan
  7. Tabel petugas menjelaskan tentang petugas-petugas yang dapat mengakses sistem yang diusulkan
  8. Tabel syarat menjelaskan persyaratan izin TDUP.

Spesifikasi Basis Data

Untuk merancang suatu sistem, diperlukan perancangan basis data. Desain basis data menerangkan media penyimpanan yang digunakan, isi data yang disimpan, tipe data yang digunakan serta panjang record yang dibutuhkan. Spesfikasi basis data yang diperlukan pada sistem usulan adalah sebagai berikut :

  1. Nama File : detil_permohonan

    Media : Hard Disk

    Isi : id_permohonan+kd_syarat+file

    Primary Key : id_permohonan

    Panjang Record : 116

    Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data Tabel detil_permohonan


  2. Nama File : dokumen_survei

    Media : Hard Disk

    Isi : id_dokumen_survei+file+id_permohonan

    Primary Key : id_dokumen_survei

    id_permohonan

    Foreign Key : id_permohonan

    Panjang Record : 116

    Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data Tabel dokumen_survei

  3. Nama File : jenis_usaha

    Media : Hard Disk

    Isi : id_jenis_usaha + nm_jenis_usaha

    Primary Key : id_jenis_usaha

    Panjang Record : 41

    Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data Tabel jenis_usaha

  4. Nama File : jenis_permohonan

    Media : Hard Disk

    Isi : kd_jenis+nm_jenis+format+sk_lama_required

    Primary Key : kd_jenis

    Panjang Record : 42

    Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data Tabel jenis_permohonan

  5. Nama File : pemohon

    Media : Hard Disk

    Isi : id_pemohon+NIK+nama+username+password

    Primary Key : id_pemohon

    Panjang Record : 84

    Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data Tabel pemohon

  6. Nama File : permohonan

    Media : Hard Disk

    Fungsi : Sebagai tabel dimana transaksi antar tabel pada sistem terjadi.

    Primary Key : id_permohonan

    Foreign Key : id_petugas , kd_jenis, id_pemohon, id_jenis_usaha

    Panjang Record : 573

    Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data Tabel permohonan

  7. Nama File : petugas

    Media : Hard Disk

    Isi :id_petugas+nm_petugas+alamat+no_telp+bagian+username+password

    Primary Key : id_petugas

    Panjang Record : 131

    Tabel 4.8 Spesifikasi Basis Data Tabel petugas

  8. Nama File : syarat

    Media : Hard Disk

    Isi : kd_syarat+nm_syarat_file

    Primary Key : kd_syarat

    Panjang Record : 133

    Tabel 4.9 spesifikasi basis data tabel syarat

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Gambar 4.9 Tampilan Prototype Login

Dari gambar 4.9 diatas, dapat diketahui bahwa dalam rancangan tampilan login terdapat field form login yang wajib diisi dengan 2 field di dalamnya, yaitu username dan password. Fasilitas yang disediakan pada form login yaitu tombol login yang berfungsi sebagai submit dan sign up yang berfungsi untuk mengarahkan user melakukan pendaftaran akun.

Tampilan Prototype Home pada Petugas

Gambar 4.10 Tampilan Prototype Home pada akun petugas

Pada gambar 4.10 diatas, dijelaskan bahwa rancangan tampilan home yang akan dibuat terdapat 8 menu yang berada pada kolom kiri halaman, logo instansi, text berisi welcome to PTSP dan 2 display information mengenai jumlah berkas masuk dan jumlah berkas belum lengkap.

Tampilan Prototype Menu Petugas

Gambar 4.11 Tampilan Prototype Menu Petugas

Rancangan tampilan pada gambar 4.11 berisi daftar petugas yang memiliki hak akses untuk mengolah Sistem Informasi Perizinan TDUP yang diajukan. Terdapat fasilitas fungsi add dan delete yang dapat mengatur akses petugas.

Tampilan Prototype Menu Permohonan

Gambar 4.12 Tampilan Prototype Menu Permohonan

Rancangan tampilan pada gambar 4.12 diatas, terdapat pada user pemohon. Berfungsi untuk menampilkan form permohonan TDUP yang akan diajukan oleh pemohon. Pada form tersebut berisi data-data pemohon. Terdapat pula tombol submit dan cancel untuk memberikan action kepada si pemohon.

Tampilan Prototype Menu Persyaratan TDUP

Gambar 4.13 Tampilan Prototype Menu Persyaratan TDUP

Rancangan tampilan pada gambar 4.13 diatas terdapat pada user pemohon, petugas front office/admin dan petugas teknis. Tujuan dibuatnya menu tersebut ialah, memberikan informasi mengenai persyaratan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Sehingga, pemohon tidak sulit untuk mencari informasi mengenai persyaratan TDUP yang akan diajukan.

Tampilan Prototype Menu Laporan

Gambar 4.14 Tampilan Prototype Menu Laporan

Pada gambar 4.14 diatas, terdapat pada user petugas front office, kepala satlak PTSP dan petugas teknis. Menu laporan pada user petugas front office berisi informasi mengenai laporan dengan periode yang diinginkan oleh user.

Tampilan Prototype Menu Verifikasi Permohonan

Gambar 4.15 Tampilan Prototype Menu Verifikasi Permohonan

Pada Gambar 4.15 diatas, menu verifikasi permohonan terdapat pada user petugas front office, petugas teknis dan Kepala Satlak.

Implementasi Sistem Yang Disulkan

1. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.16 Tampilan Menu Login

Tampilan pada gambar diatas adalah tampilan user jika hendak memasuki sistem. User perlu memasukan username dan password.

2. Tampilan Halaman Home pada pemohon

Gambar 4.17 Tampilan Menu Home pada pemohon

Pada gambar diatas merupakan tampilan menu home pada pemohon. Pada halaman tersebut terdapat 3 menu yaitu Home, Permohonan dan Persyaratan TDUP. Menu permohonan berfungsi untuk permohonan melakukan pendaftaran permohonan perizinan TDUP. Sedangkan menu persyaratan TDUP berisi mengenai informasi persyaratan yang harus dilengkapi untuk mengajukan izin TDUP pada PTSP Kecamatan Kalideres.

3. Tampilan Halaman Home pada admin

Gambar 4.18 Tampilan Halaman Home pada Admin

Gambar diatas menerangkan bahwa, tampilan home tersebut berada pada user admin. Dimana, pada halaman tersebut terdapat display informasi mengenai jumlah permohonan baru dan jumlah permohonan yang berkasnya belum lengkap. Pada halaman home diatas juga terdapat 7 menu pada kolom disebelah kiri.

4. Tampilan Halaman Module Petugas

Gambar 4.19 Tampilan Module Petugas

Gambar diatas menampilkan daftar nama-nama petugas yang memiliki hak akses untuk mengolah sistem informasi perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata ini.

5. Tampilan Halaman Module Permohonan

Gambar 4.20 Tampilan Halaman Module Permohonan

Pada Gambar diatas, terdapat tampilan untuk pemohon melakukan input data-data yang dibutuhkan untuk mendaftarkan pada perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Pada menu tersebut, terdapat beberapa field yang perlu diisi oleh pemohon, seperti : Jenis permohonan, Jenis Usaha, Nama Pengusaha, Nama Perusahaan, Alamat usaha, dan sebagainya.

6. Tampilan Halaman Module Persyaratan TDUP

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Module Persyaratan TDUP

Pada gambar diatas, terdapat tampilan menu persyaratan TDUP yang terdapat pada pemohon, petugas Front Office dan Petugas Teknis. Tampilan tersebut berfungsi untuk memberikan informasi lengkap mengenai persyarat Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres.

7. Tampilan Halaman Module Laporan

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Module Laporan

8. Tampilan Halaman Module Verifikasi Permohonan

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Modul Verfikasi

Konfigurasi Sistem Usulan

1. Spesifikasi Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal computer (PC). Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa mendatang. Maka peneliti mengelompokannya sebagai berikut:

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : 14 inch LED
  3. RAM : 4GB
  4. Operating System : Windows 7 64-bit
  5. Harddisk : 500 GB
2. Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat dan menjalankan aplikasi ini ialah :

  1. Windows 7 64-bit
  2. Adobe Dreamweaver CS3
  3. XAMPP Version 3.2.2
  4. Visual Paradigm For UML 6.4 Enterprise Edition
  5. PHP 5.6.28
  6. MySQL 5.0.11-dev
3. Hak Akses
  1. Petugas Front Office (FO). Petugas FO selaku admin memilki hak dapat mengakses semua halaman pada sistem yaitu halaman home, pemohon, petugas, jenis usaha, jenis permohonan, penerbitan izin, syarat perizinan dan laporan.
  2. Petugas Teknis. Memiliki hak akses untuk verifikasi berkas untuk melakukan aksi proses survey dan selesai survey.
  3. Kepala Satlak PTSP. Memiliki hak akses untuk verifikasi berkas perizinan TDUP dan melakukan approval.

Black Box Testing

Dalam tahap pengujian penelitian ini, peneliti menggunakan metode blackbox testing, dengan tujuan untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibangun masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah di tes. Namun, pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir adanya bug (kesalahan) yang terdapat pada sistem.


Time Schedule

Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk time table yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7 Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan nilainya akan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan. Biaya penelitian terperinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Sistem perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata yang sedang berjalan pada PTSP Kecamatan Kalideres saat ini masih bersifat konvensional. Seperti :
    a. Pemohon datang secara langsung ke Kantor PTSP Kecamatan Kalideres hanya untuk meminta informasi mengenai persyaratan perizinan.
    b. Pengisian routing slip persyaratan masih dilakukan dengan cara ceklis manual. Hal tersebut terkadang menimbulkan kesalahan penceklisan.
    c. Penyimpanan berkas perizinan masuk masih di letakkan menumpuk pada suatu rak sehingga menimbulkan kesulitan saat pencarian suatu berkas yang hendak diproses.
    d. Proses penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata masih menggunakan Microsoft Word. Dimana masih sering ditemukan kesalahan pengetikan dan kesalahan format penulisan. Sehingga bilamana ditemukan kesalahan dalam pencetakan tersebut, maka petugas harus bertanggung jawab mengisi kertas Berita Acara kesalahan dalam pemakaian Blanko Perizinan.
  2. Kendala-kendala yang ditemukan oleh petugas PTSP Kecamatan Kalideres dalam pengolahan perizinan TDUP ini ialah sulitnya Petugas Teknis memberikan informasi jadwal survey kepada pemohon dan pengisian form BAPL masih dilakukan secara manual. Selain kendala teknis, kendala juga ditemukan pada saat proses penerbitan SK TDUP yaitu penggunaan aplikasi Microsoft Office dimana sifatnya masih mendasar, kurang sistematis dan sering menimbulkan sistem error. Dengan dibangunnya Sistem informasi perizinan tanda daftar usaha pariwisata ini, dapat menghilangkan kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
  3. Perancangan Sistem Informasi Perizinan Tanda Daftar Usaha Pariwisata pada PTSP Kecamatan Kalideres ini dirancang peneliti melalui pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) dengan tahapan analisa dan perancangan. Analisa dilakukan menggunakan SWOT dan PIECES serta menganalisa rancangan sistem yang diusulkan menggunakan orientasi objek yaitu UML. Kemudian dilanjutkan perancangan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP serta database menggunakan MySQL dan connector XAMPP.

Saran

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang, diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih memahami jalannya sistem.
  2. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisir human error saat pengolahan data guna informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat pada waktunya.
  3. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin canggihnya teknologi yang ada, maka aplikasi perizinan TDUP ini dapat dikembangkan lagi di masa yang akan datang dengan berbasis mobile application.



DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi Offset
  3. Sugianto dalam Zohrahayati. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Butik Luwes Fashion Kecamatan Tulakan. Surakarta: Universitas Fakultas Teknik Informatika
  4. 4,0 4,1 4,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
  5. Maimunah, Lusyani sunarya. Nina Larasati. 2012. Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi. Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012.
  6. 6,0 6,1 Taufiq,Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”.Yogyakarta:Graha Ilmu
  7. 7,0 7,1 Yuniarti. Evi, dkk. 2012. Kinerja Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Lampung: Politeknik Negeri Lampung
  8. 8,0 8,1 Oktavian, Diar Puji. 2013. “Membuat Website Powerfull Menggunakan PHP”. Yogyakarta:Mediakom
  9. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. “Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN:1978-8282 STMIK Raharja.
  10. Aisyah,Sity,Nawang Kalbuana. 2011. “Perancang Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME”. Vol.4 No. 2-Januari 2011 ISSN:1978-8282 STMIK Raharja.
  11. Mujiyana, Ingge Elissa.2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan pembelian via internet pada toko online. Universitas Gunadarma.
  12. Tom Schrijvers and Peter Thiemann. 2012. Functional and Logic Programming. 11th International Symposium, FLOPS 2012, Kobe, Japan, May 23-25, 2012, Proceedings
  13. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  14. Rizaldi, Adrian. 2014. Sistem Pakar Identifikasi Karakter Siswa dalam Menentukan Konsentrasi Belajar dengan Metode Forward Chaining pada SMA Yuppentek 1 Kota Tangerang. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  15. Saputra, Agus. 2012. Membuat Aplikasi Absensi dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi. Jakarta: PT Kompas Gramedia Building .
  16. Rosa, A.S. dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung : Informatika.
  17. Rahayu,Nina.2014. Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto.STMIK Raharja.Tangerang.
  18. Ginting, Elizaandayni. 2013. “Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion”. Bandung: Universitas Widyatama.
  19. Kartini, Budi UtamiFahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan TiketKonser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOMYogyakarta 19 Januari 2013.
  20. 20,0 20,1 Wahana Komputer. 2012. Panduan Aplikatif dan Solusi (PAS) Mudah Membuat Portal Berita Online dengan PHP & MySQL. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  21. Kadir, Abdul. 2013. Pemograman Database MySQL untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom.
  22. Saputra. Alhadi.2012. Kajian Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk Pengembangan Sistem Informasi DanAplikasi Perangkat Lunak Buatan LAPAN Bandung.
  23. Saputra, Agus, Feni Agustin, CV ASFA Solusion. 2013 “Menyelesaikan Website 12 Juta Secara Proesional”.Jakarta: PT Alex Media Komutindo.
  24. Prasetio, Imam. 2013. Pengenalan Monitoring Jaringan Komputer. Diambil dari http://ilmukomputer.
  25. Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: CV. Alfabeta.
  26. Satzinger,J.W et al. 2012. System Analysis And Design in A Changing World (7th edition). Boston, MA( USA) : Cengage Learning. ISBN-10: 1305117204.
  27. Shelly, Gary B., and Harry J. Rosenblatt. (2012). Systems Analysis and Design Nineth Edition. United States of America: Course Technology.
  28. Alviyanto, Fransiskus Eferdy. 2014. Perancangan Website Dosen Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja. Skripsi. Tangerang : STMIK Raharja.
  29. 29,0 29,1 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara,2003.
  30. Mulyandi, Muhammad Rachman, Monica, Ega Mawarni, Arfiah dan Liya Jayanti. 2013. Aplikasi Sistem Informasi Laporan Penggajian Guru Honor Berbasis Web pada SMA Negeri 6 Tangerang. Yogyakarta: Prosiding Seminar NasionalTeknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI
A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja
A.3. Form Penggantian Judul
A.4. Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi SKRIPSI
A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10. Daftar Nilai
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B

B.1. Form Observasi
B.2. Form Wawancara
B.3. Surat Keterangan Implementasi

LAMPIRAN C

C.1. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013
C.2. Form Penerimaan Karya Ilmiah CCIT Journal