SI1311476864

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN MEKARSARI

 

SKRIPSI

 

 

Disusun Oleh :

 

NIM
: 1311476864
NAMA

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN MEKARSARI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476864
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM)
       
(Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN MEKARSARI

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476864
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017 / 2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Kozin Yuliana, Ir.,MM)
   
(Mulyani,SE.,Mpd)
NID : 15015
   
NID : 11003

 


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN MEKARSARI

 

Dibuat Oleh :

 

NIM
: 1311476864
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

DATA PENDUDUK PADA KANTOR

KELURAHAN MEKARSARI

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476864
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1311476864

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAK

Perkembangan di bidang teknologi informasi, khususnya sistem informasi, telah membawa kemudahan yang menjanjikan sebuah efisiensi kerja. Kelurahan Mekarsari masih banyak menggunakan sistem secara manual di dalam kegiatan pengolahan data kependudukannya. Penulis melakukan penelitian terhadap sistem yang digunakan oleh Kelurahan Mekarsari dalam melakukan pengoalahan pendataan penduduk yang terjadi. Pengolahan ini membutuhkan sebuah sistem yang lebih akurat untuk membantu efisiensi kerja. Untuk mempermudah proses pengolahan pendataan tersebut diputuskan untuk membangun sebuah sistem informasi pengolahan data penduduk di Kelurahan Mekarsari. Program ini dikembangkan dengan menggunakan PHP dan diolah dengan menggunakan database MySQL. Sistem informasi data penduduk ini dapat mempermudah pembuatan rekap data penduduk, pembuatan surat menyurat, mengetahui statistik pertumbuhan kependudukan dan mencetak laporan kependudukan sehingga masyarakat dapat lebih mudah dalam mangetahui data penduduk, ataupun pembuatan surat menyurat dan statistik kependudukan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Kata kunci: Kelurahan, SistemInformasi, Pendataan Penduduk

ABSTRACT

Developments in the field of information technology, in particular information system, has brought ease that promises a work efficiency. Mekarsari Village many still use system manually in the data processing activities of the occupations. The authors conducted a study of the system used by the Mekarsari Village in doing processing the population logging occurs. This processing requires a more accurate system to help the work efficiency. To ease the process of processing the logging it was decided to build an information system processing the data of the population in the Mekarsari Village. The program is developed using PHP and processed using the MySQL database. Information systems data processing this population can simplify the creation of population data recap, creation of correspondance, statistics on population growth report print, so that people can more easily in knowing population data, or the making correspondance and population statistics tailored to your needs.

Keywords: Village, Information System, Logging, Population

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin.

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA PENDUDUK PADA KANTOR KELURAHAN MEKARSARI"

Penulisan laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) jurusan Sistem Informasi konsentrasi Sistem Informasi Manajemen STMIK Raharja Tangerang.

Dalam pembuatan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan bimbingan berupa dukungan semangat dan teori/praktek dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan segala pujian dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Khozin Yuliana, Ir., MM selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan ini.
  5. Ibu Mulyati, SE., MM., M.pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan motivasi untuk kelancaran penyusunan laporan skripsi ini.
  6. Bapak Royani, S.Sos selaku Stakeholder sekaligus Lurah Kantor Kelurahan Mekarsari yang bersedia memberikan ijin kepada penulis selama melakukan observasi.
  7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  9. Kepada sahabat-sahabat, Jari-Jari FC Raharja FC, Kusut Benalu yang sudah empat tahun bersama.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Allah SWT, senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan.

Tangerang, Januari 2018
Wahyu Eka Cahyani
NIM. 1311476864

Daftar isi


DAFTAR TABEL

 

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel Tabel 3.1 Tabel Analisa SWOT

Tabel 3.2 Tabel Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2 Tabel Login

Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk

Tabel 4.4 Tabel Data Kelahiran

Tabel 4.5 Tabel Data Kematian

Tabel 4.6 TabelData RT

Tabel 4.7 Tabel Data RW

Tabel 4.8 Pembuatan Surat Keluar

Tabel 4.9 Tabel Pembuatan Sku

Tabel 4.10Tabel Pembuatan Pengantar Skck

Tabel 4.11Tabel Pembuatan Pengantar KTP

Tabel 4.12Tabel Pembuatan Surat Masuk

Tabel 4.13Tabel Pembuatan IMB

Tabel 4.14Tabel Status Penduduk

Tabel 4.15Tabel Jenis Usaha

Tabel 4.16Tabel Jenis Bangunan

Tabel 4.17Tabel Jenis Surat

Tabel 4.18Tabel Daftar Pengujian

Tabel 4.19Tabel Pengujian Form Login

Tabel 4.20Tabel Pengujian Data Penduduk

Tabel 4.21Tabel Pengujian Data Kelahiran

Tabel 4.22Tabel Pengujian Data Kematian

Tabel 4.23Tabel Pengujian Data Penduduk Masuk

Tabel 4.24Tabel Pengujian Data Penduduk Keluar

Tabel 4.25Tabel Time Schedule

Tabel 4.26Tabel Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan Mekarsari

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Usulan

Gambar 4.2 Activity Diagram Staff Pelayanan

Gambar 4.3 Activity Diagram Sekretaris

Gambar 4.4 Activity Diagram Lurah

Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan

Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login

Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Dashboard

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Penduduk

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Kelahiran

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Kematian

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)

Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

Gambar 4.16 Tampilan Login

Gambar 4.17Tampilan Dashboard

Gambar 4.18 Tampilan Data Penduduk

Gambar 4.19 Tampilan Data Kelahiran

Gambar 4.20 Tampilan Data Kematian

Gambar 4.21 Tampilan Data Penduduk Masuk

Gambar 4.22Tampilan Data Penduduk Keluar

Gambar 4.23 Tampilan Data Rukun Warga (RW)

Gambar 4.24 Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

 

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dan dewasa ini sangat berpengaruh terhadap yang dilakukan oleh kantor, organisasi atau perusahaan serta dituntut untuk menyesuaikan dengan kemajuan yang ada, agar tujuan pemerintah dapat tercapai dengan maksimal. Selain itu dapat juga meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, atau organisasi lain sebagai mitra yang terkait untuk peningkatan efisiensi dan efektifitas dari instansi pemerintahan tersebut.

Komputer merupakan serangkaian alat elektronika yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat. Komputer yang membantu segala aktifitas di semua perusahaan atau instansi pemerintah salah satunya Kantor Kelurahan Mekarsari Kota Tangerang.

Kantor Kelurahan Mekarsari Kota Tangerang yang merupakan tempat pelayanan pemerintah tingkat kelurahan yang bertugas melayani masyarakat Kelurahan Mekarsari seperti pengolahan data penduduk. Pengolahan data penduduk pada Kelurahan Mekarsari menggunakan komputer sebagai alat bantu kerja dalam pengolahan dan administrasinya, tetapi baru menggunakan aplikasi sederhana, yaitu Microsoft Excel atau Microsoft Word dan sebatas mengetik data laporan atau menginput data data yg lain. System yang khusus menangani atau mengolah data kependudukan belum ada. Meskipun ada beberapa data yang tersimpan dalam komputer, tetapi ada beberapa data yang masih disimpan dalam bentuk buku-buku atau lembaran yang penataannya tidak teratur sehingga menyulitkan bagi petugas atau stakeholder untuk mencari dan membrikan data secara cepat ditambah lagi laporan bulanan pelayanan publik Kelurahan Mekarsari Kota Tangerang tentang data kependudukan mencapai 2078 peristiwa pengolahan data penduduk sejak bulan Januari sampai dengan bulan Oktober tahun 2017 dengan rata-rata 208 peristiwa pengolahan data penduduk di setiap bulannya.

Dengan adanya beberapa masalah tersebut, maka penulis mengambil sebuah judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk pada Kelurahan Mekarsari”. Diharapkan sistem informasi data kependudukan ini dapat memberikan solusi bagi pengolahan data penduduk.

Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang ada maka penulis dapat menyimpulkan beberapa perumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses pengolahan data penduduk pada Kantor Kelurahan Mekarsari yang berjalan saat ini?

  2. Bagaimana merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi tentang pengolahan data penduduk pada Kantor Kelurahan Mekarsari?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas penulis membatasi ruang lingkup penelitian mulai dari pengolahan data penduduk, pembuatan surat keterangan kelahiran, surat keterangan kematian, surat pembuatan imb, pembuatan surat keterangan usaha dan surat masuk serta keluar sampai dengan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk:

  1. Untuk mengetahui proses pengolahan data penduduk yang berjalan saat ini pada Kantor Kelurahan Mekarsari Kota Tangerang.

  2. Menjadikan sistem yang terkomputerisasi dalam pengolahan data kependudukan pada Kantor Kelurahan Mekarsari Kota Tangerang.

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan mampumemberikan manfaat diantaranya :

  1. Mengidentifikasi kendala-kendala pada proses pengolahan data kependudukan yang berjalan saat ini sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan perbaikan yang ada dalam sistem pengolahan data kependudukan pada Kantor Kelurahan Mekarsari.

  2. Mengubah sistem yang lama menjadi sistem yang terkomputerisasi terkait masalah proses pengolahan data kependudukan ,yang dijadikan dasar untuk menghasilkan proses pengolahan data penduduk yang akurat, cepat dan efektif.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Interview

    Adalah metode untuk mendapatkan data dengan mewawancarai secara lisan. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada salah satu pegawai kelurahan mekarsari, yaitu Bapak Royani,S.Sos yang menjabat sebagai Lurah Kelurahan Mekarsari.

  2. Metode Observasi

    Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara sistematis terhadap data yang diperlukan, yaitu pada sistem pengolahan data kependudukan pada Kantor Kelurahan Mekarsari yang beralamat Jl.Iskandar Muda RT 003 RW003 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Neglasari Kota Tangerang kode pos 15129.

  3. Studi Pustaka

    Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan permasalahan yang akan di teliti, penulis mendapatkan data dengan cara membaca buku-buku atau literature yang ada serta melalui sumber dari kepustakaan yang berhubungan dengan pengolaha data, kemudian merangkum dan mengutip data sebagai acuan penulis.

Metode Analisa

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), ancaman (Threats). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi kantor Kelurahan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap kantor Kelurahan, sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language) diantaranya yang menggunakan use case diagram, class diagram, sequence diagram, activity diagram dengan menggunakan software visual paradigm for UML 10.0.

Metode Testing

Dalam laporan skripsi ini penulis menggunakan metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujian Blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. Metode ini juga untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penelitian skripsi ini penulis mengelompokannya menjadi beberapa sub-sub dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar analisa, analisa sistem, definisi sistem, konsep dasar sistem,karakteristik sistem, definisi pengolahan data, pengertian Unified Modeling Language (UML), serta dilengkapi dengan literature review yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisis sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi dan alternative pemecahan masalah, user requirement ( elisitasi ) yang terdiri dari tiga tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta elisitasi tahap final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan rancangan sistem usulan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan testing dan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan hasil dari laporan skripsi dan juga saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sistem menurut Jogianto dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:29)[1] “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi”.

menurut Hesty dkk (2017:66)[2] “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

menurut Harianto dalam jurnal Eko Budi Setiawan (2016:1)[3] “Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai satu tujuan.

Karakteristik Sistem

Rusdiana dan Irfan (2014:35)[1], menjelaskan bahwa karakteristik adalah sebagai berikut :

  1. Komponen (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
  2. Lingkungan (Environment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan, umunya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjada keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
  3. Penghubung (Interface)
    Penghubung merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani. Hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung merupakan saran setiap komponen saling berinterkasi dan berkomunikasi.
  4. Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasikan keluaran (output) yang berguna.
  5. Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
  6. Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
  7. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijada agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
  8. Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
  9. Umpan Balik (Feed Back)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mnegecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42) [1] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian Data

Menurut Susanto dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)[1] “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Saat ini, data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi”

Menurut Siagian dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)[1] “Data merupakan bahan ‘mentah’. Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi”

Lalu, menurut Wawan dan Munir dalam Rusdiana dan Irfan (2014:68)[1] “Data adalah nilai yang mempresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.

Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu.”

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71) [1], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Sifat Data
    a. Data kuantitatif (quantitative data), yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan.
    b. Data kualitatif (qualitative data) yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk pernyataan dan atau kategori.
  2. Berdasarkan Sumber Data
    a. Data internal (internal data) yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. Data internal sering disebut sebagai data primer (primary data)
    b. Data eksternal (external data) yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi, atau data hasil observasi orang lain.
  3. Berdasarkan Cara Memperolehnya
    a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belom diolah.
    b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut. Data sekunder biasanya telah diolah atau diatur sedemikian rupa oleh pengumpulnya.
  4. Berdasarkan Cakupan Pengumpulnya
    a. Data sensus yaitu data yang diperoleh dari populasi.
    b. Data sampel yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  5. Berdasarkan Dinamika Data
    a. Data statis yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    b. Data semi dinamis yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
    c. Data dinamis yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
  6. Berdasarkan Skala Pengukurannya
    Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.

Kualitas Data

Menurut Wang dan Strong dalam Rusdiana dan Irfan (2014:73) [1]mengemukakan konsep acuan untuk menentukan kualitas data (data quality conceptual framework) yang terdiri atas 4 kategori dan beberapa dimensi, yaitu:

  1. Kategori I, intrinsic, dimensi meliputi: accurancy (keakuratan), objectivity (objektivitas), believability (keterpercayaan), dan reputation (reputasi).

  2. Kategori II, accessibility, dimensi meliputi: accessibility (mudah diakses) dan security (keamanan).

  3. Kategori III, contextual, dimensi meliputi: relevancy (kesesuaian), value added (nilai tambah), timeliness (ketetapan waktu), completeness (kelengkapan data), amount of into (jumlah informasi yang dapat diperoleh).

  4. Kategori IV, representational, dimensi meliputi: interpretability (dapat dimengerti), ease of understanding (mudah dimengerti), concise representation dan consistent representation (konsisten).

Definisi Informasi

Menurut Turban dalam Eko Budi Setiawan (2016:2) [4]“Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada penerimanya”.

Sementara, menurut Jogiyanto dalam Eko Budi Setiawan (2016:2) [5]“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkannya”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna dalam mengambil keputusan.

Kualitas Informasi

Menurut Delone Mc Lean dalam Eko Budi Setiawan (2016:2)[4], kualitas informasi harus didukung dengan indikator-indikator berikut:

  1. Completeness
    Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat di katakan berkualitas jika informasi yang di hasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.
  2. Relevance
    Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya.
  3. Accurate
    Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus terbebas dari kesalahan-kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.
  4. Timeliness
    Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, karena informasi landasan didalam pengambilan keputusan.
  5. Format
    Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kulitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna.

Ciri-Ciri Informasi

Menurut Deni Dermawan dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:86) [1]yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan enam ciri dari informasi yang dapat memberikan makna bagi pengguna, di antaranya sebagai berikut:

  1. Amount of information (kuantitas informasi), informasi yang diolah oleh prosedur pengolahan informasi mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.

  2. Quality of information (kualitas informasi), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan kualitas informasi.

  3. Recency of information (informasi aktual), informasi yang diolah oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.

  4. Relevance of information (informasi yang relevan atau sesuai), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

  5. Accuracy of information (ketepatan informasi), informasi yang oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi.

  6. Authenticity of information (kebenaran informasi), informasi yang dikelola oleh sistem pengolahan tertentu mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.

Manfaat Informasi

Menurut Sutanta dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:87)[1], yang berjudul Sistem Informasi Manajemen, informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

  2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Infromasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

  3. Mengurangi risiko kegagalan. Adanya informasi akan risiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.

  5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Karakteristik Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:91)[1], karakteristik informasi yang baik yaitu sebagai berikut:

  1. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

  2. Information must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

  3. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  4. Relevan. Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Nilai Informasi

Secara umum nilai suatu informasi menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan yang berjudul sitem informasi manajemen (2014:77) [1]dihubungkan dengan cost effectiveness atau cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.

  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.

  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan.

  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai.

  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama.

  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto dalam Haryanto Dadang dkk (2017:2)[6] "Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan".

Sementara, menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[7]“Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Tipe Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:201)[1], sistem informasi menyediakan 3 macam tipe informasi, yaitu:

  1. Informasi pengumpulan data (scorekeeping information). Informasi ini berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bahwa untuk mengevaluasi kinerja personel-personelnya.

  2. Informasi pengarahan perhatian (attention directing information). Informasi ini membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang menyimpang dan ketidakberesan. Informasi ini membantu manajemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.

  3. Informasi pemecahan masalah (problem solving information). Informasi ini membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Problem solving dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:202)[1], sistem informasi terdiri atas komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lain dan membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan tersebut yaitu:

  1. Komponen input
    Input mewakili data yang masuk dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
  2. Komponen model
    Komponen ini terdiri atas kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan output yang diinginkan.
  3. Komponen output
    Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
  4. Komponen teknologi
    Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
  5. Komponen hardware
    Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Fungsinya sebagai tempat untuk menampung sumber data dan informasi untuk memperlancar serta mempermudah kerja dari sistem informasi.
  6. Komponen software
    Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan informasi.
  7. Komponen basis data
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
  8. Komponen control
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah. Apabila terlanjur terjadi kesalahan, dapat cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Nina Rahayu dkk (2017:44)[7]tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

  1. Kegunaan (Usefulness). Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

    Ekonomi (Economic). Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  2. Keandalan (Realibility). Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  3. Pelayanan Langganan (Customer Service). Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  4. Kesederhanaan (Simplicity). Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  5. Fleksibilitas (Fleksibility). Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi Analisa SWOT

Definisi SWOT menurut Ciarmiello A (2016:271)[8]adalah “The SWOT analysis is a support decision tool designed to combine internal (strengths and weaknesses) and external (opportunities and threats) factors in organizational or technology change planning. SWOT analysis is not only devoted to profit-seeking organizations, but can also be used in any decision-making process in which the proposed objectives are clear”.

(Analisis SWOT adalah alat keputusan mendukung dirancang untuk menggabungkan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) faktor dalam perencanaan perubahan organisasi atau teknologi. Analisis SWOT tidak hanya dikhususkan untuk organisasi yang mencari laba, tetapi juga dapat digunakan dalam setiap proses pengambilan keputusan di mana tujuan yang diusulkan jelas).

Lalu, menurut Freddy Rangkuti dalam Yudhi Sutanto dkk (2013:67)[9]“Analisa SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisa ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman”.

Sementara, menurut Santosa dkk dalam Yudhi Sutanto dkk (2013:66)[9]“Analisa SWOT sebagai alat identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan potensi dan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalisasi kelemahan dan ancaman sehingga akan memberikan output berupa target atau perlakuan untuk mencapai tujuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.

Definisi Analisa SWOT

Menurut Khusnita dalam Sunaryo (2017:91)[10]atersedia empat macam strategi, yakni:

  1. Strategi SO (SO Strategic)
    Strategi ini memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Jika perusahaan memiliki kekuatan besar, maka perusahaan akan berjuang untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Tatkala sebuah organisasi dihadapkan pada ancaman yang besar, maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi ini dirumuskan dengan pertimbangan bahwa manajemen hendak memanfaatkan kekuatan perusahaan dan keunggulan bersaing yang dimiliki untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang tersedia. Strategi ini bersifat agresif, memacu pertumbuhan perusahaan.
  2. Strategi WO (WO Strategic)
    Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul, tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ini tidak seagresif yang disebut pertama, karena manajemen tidak sepenuhnya dapat memanfaatkan peluang bisnis yang tersedia. Ia lebih berkonsentrasi untuk menyehatkan perusahaan dengan cara mengeliminir kelemahan yang dimiliki.
  3. Strategi ST (ST Strategic)
    Strategi ini menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi ST serupa dengan strategi WO karena variabel yang ada tidak maksimal. Strategi ST lahir dari analisis manajemen yang hendak menggunakan kekuatan dan keunggulan yang dimiliki untuk menghindari efek negatif dari ancaman bisnis yang dihadapi. Perusahaan memiliki keunggulan akan tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal karena yang tersedia hanya ancaman bisnis.
  4. Strategi WT (WT Strategic)
    Merupakan taktik defensive yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Strategi WT pada dasarnya lebih merupakan strategi bertahan yakni strategi bisnis yang masih mungkin ditemukan dan dipilih dengan meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman bisnis. Strategi ini hanya amat sedikit memberikan ruang gerak bagi manajemen. Perusahaan telah sampai pada soal mati atau hidup (survival), bahkan mungkin harus memilih untuk melakukan likuidasi. Sekalipun demikian, masih tersedia pilihan lain, misalnya merjer dengan perusahaan lain atau mengurangi skala operasi secara besar-besaran.

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Puput (2017:62)[11]“Analisis SWOT bermanfaat apabila telah jelas telah jelas ditentukan, dalam bisnis apa perusahaan beroprasi, dan kearah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisis akan memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungannya dan menyediakan pilihan strategi umum yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran perusahaan dalam waktu 3-5 tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari para stokeholder”.

Langkah-Langkah Analisa SWOT

Menurut Rangkuti dalam Syefri Maulana Husain (2013:11)[12]langkah-langkah mudah penyusunan SWOT, yaitu:

  1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT
    Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.
  2. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)
    Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.
  3. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI
    Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.
  4. Kuisioner Riset SWOT
    Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).
  5. Identifikasi Penyebab Masalah
    Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.
  6. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis
    Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.
  7. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis
    Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.
  8. Menentukan Ukuran yang Dipakai Dalam SWOT
    Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.
  9. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator
    Tujuannya adalah untuk merumuskan strategic initiative dan menyusun key performance Indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.
  10. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja0
    Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.
  11. Melakukan Cascading SWOT
    Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.
  12. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators
    Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.
  13. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan
    Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.
  14. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT
    Pada bagian in pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Arif Hidayat (2015:5) [13]), “Perancangan sistem adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun”.

Sementara, menurut Akik Hidayat dkk (2016:6)[14]), “Perancangan sistem yaitu merancang sebuah sistem untuk memperbaiki kekurangan dan kelebihansistem yang sedang berjalan”.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa perancangan sistem adalah proses membuat gambaran sistem baru yang akan dibuat nantinya.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan (2013:228)[15], Tahapan perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Tahap-Tahap Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem menurut Wibowo (2014:116)[16], terbagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Perancangan spesifikasi logika: menyatakan apa yang akan dilakukan sistem. Perancangan spesifikasi logika meliputi keluaran (output), masukan (input), antarmuka pemakai (user interface), proses, database, telekomunikasi, kontrol, keamanan dan tugas SI (sistem informasi).
  2. Perancangan spesifikasi fisik: Menyatakan bagaimana sistem akan menjalankan fungsi-fungsinya. Perancangan spesifikasi fisik meliputi hardware, software, database, alat-alat telekomunikasi, personil, dan prosedur. Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan pada tahap ini adalah perancangan:
    a. Keluaran (output), masukan (input), dan antar muka pemakai (user interface) sistem.
    b. Hardware, software, database, alat-alat komunikasi, personil, dan prosedur.
    c. Bagaimana komponen-komponen di atas diintegrasikan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Penduduk

Definisi Penduduk

Menurut Wikipedia [17], Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

  1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
  2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain, kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

Konsep Dasar Kelurahan

Definisi Kelurahan

Menurut Wikipedia[18], “Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil”.

Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Raharjo (2014: 3)[19], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat.

Anhar (2016:19)[20], “Database (basis data) dapat diartikan sebagi suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, “Database adalah kumpulan data yang disimpan di hardisk komputer yang bertujuan dalam kemudahan akses”.

Pengguna Database

(Anhar, 2016:20)[20]Berdasarkan cara interkasi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut :

  1. Database Administrator adalah yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan, koreksi terhadap basis data.
  2. Programme Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu. Maksudnya pengguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuam komputasi dan basis data terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Maimunah dkk (2017:1)[21], ), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Sementara, menurut Henderi dalam Saefudin dan Sri Lestari (2015:40)[22], “UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa UML (Unified Modeling Language) yaitu bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak.

Jenis-Jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Akhmad Syukron dan Noor Hasan (2015:30)[23], jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language) terdiri dari:

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram adalah mendeskripsikan interaksi tipical antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan member sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan.
  2. Activity Diagram
    Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.
  3. Class Diagram
    Class Diagram yaitu menggambarkan jenis objek dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka. Class Diagram juga menunjukan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.
  4. Squence Diagram
    Squence Diagram yaitu menggambarkan interaksi antar objek didalam dan di sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Squence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
  5. Component Diagram
    Component Diagram yaitu digunakan untuk menggambarkan organisasi dari sistem dan ketergantungan dari komponen perangkat lunak dalam sistem. Dapat juga digunakan untuk menunjukkan bagaimana kode program dibagi menjadi modul-modul atau komponen.
  6. Deployment Diagram
    Deployment Diagram yaitu mendeskripsikan arsitektur fisik dalam node untuk perangkat lunak dalam sistem. Komponen perangkat lunak, processor dan peralatan lain yang membangun arsitektur sistem secara run-time.

Tujuan Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Fitri Anasari dkk (2015:13)[24]UML (Unified Modelling Language) mempunyai tujuan sebagai berikut:

  1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
  2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
  3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Adi Nugroho dalam Muh Rizal (2014:15)[25], langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 (dua) pendekatan yang tepat digunakan:
    a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Iqbal Kamil Siregar dan Faisal Taufik (2017:65)[26]“XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program.

Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut M.A. Ansari dkk (2017:246)[27], “The PHP is a programming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”.

PHP adalah bahasa pemrograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya). Sementara, menurut Hidayat (2014 :2), “PHP atau Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemograman web yang dapat dipadukan dengan script HTML yang gunanya untuk mengelolah data dari tampilan halaman website”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai PHP dapat disimpulkan bahwa PHP yang merupakan singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat halaman website dan dapat digunakan bersamaan dengan HTML (Hyper Text Markup Language).

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Medi Suhartanto (2013:2)[28], “Website adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hyper text transfer protocol ) dan untuk mengaksesnya mengunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Sementara, menurut Wibowo Harry Sugiharto dan Imam Ghozali (2017:21)[29], “Website adalah salah satu alat bantu yang digunakan dalam menggunakan teknologi berbasis online, website juga dapat digunakan sebagai remote monitoring system dari sebuah saklar elektronik dengan media internet”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dalam M.Iqbal Dzulhaq dkk (2017:1)[26], “Elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus di kumpulkan melalui proses elisitasi”

Sementara, menurut Sommerville dan Sawyer dalam Puput Puspito Rini dkk (2016:64)[30], “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa elisitasi adalah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

Tahapan Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Arief (2013:8)[31], elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Elisitasi tahap I yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:
    a. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, tetapi requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
    c. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    a. T artinya Tehnikal, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?
    b. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?
    c. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    b. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan
    c. Low (L): Mudah untuk dikerjakan
  4. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Taslim dalam Defiariany dkk (2017:67)[32], “Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak”.

Sementara, menurut Rosa dan Salahuddin dalam Supriyanta dan Eunike Nova Dwi (2016:19)[33], “Black box testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”.

Menurut Mustaqbal dkk (2015:34)[34], “Black box testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa black box testing adalah black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Warsito dkk (2015:29)[35], “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan”.

Lalu, Menurut Semiawan (2013: 104)[36], “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.”

Bedasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulkan bahwa literature review adalah sebuah analisa yang berwujud kritikan dari sipeneliti yang sedang mereka lakukan.

Tujuan Studi Pustaka (Literature Review)

Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76)[37], studi pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

  1. Membentuk kerangka teoritis mengenai suatu bidang
  2. Menjelaskan kata kunci, definisi dan terminologi.
  3. Menentukan studi, model dan studi kasus dan lain-lain yang mendukung topik.
  4. Menentukan lingkup penelitian topik penelitian.

Literature Review

Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, antara lain :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurrizky Bagus Setiawan dan Indah Ully Wardati pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan” tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan, penulis menemukan suatu permasalahan pada proses pencatatan kelahiran karena masih dilakukan secara manual sehingga berdampak pada lamanya proses pencatatan. Bagaimana merancang sistem komputerisasi yang membantu proses pencatatan kelahiran. Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk merancang sistem informasi yang mempercepat proses pencatatan kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan. Dalam penelitian ini menguraikan tentang hal-hal apa saja yang menjadi faktor perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran dan apa saja yang dibutuhkan dalam perancangannya. Yang dihasilkan dari penelitian dan perancangan sistem informasi pencatatan kelahiran ini adalah tersedianya beberapa informasi mengenai kelahiran seseorang dan mempermudah pelaksanaan sistem kerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Pacitan.[38]
  2. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Priyanti dan Siska Iriani pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah saat ini Kantor desa Bogoharjo menggunakan sistem informasi secara konvensional yaitu pencatatan data penduduk pada sebuah buku induk yang di sediakan oleh Desa, kemudian direkap kembali untuk membuat laporan penduduk.Sistem yang berjalan mempunyai banyak kekurangan diantaranya memungkinkan adanya kesalahan, membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencarian data, maupundalam proses pembuatan laporan. Penetitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi pengelolaan data penduduk yang lebih cepat, tepat guna, efektif dan efisien pada kantor Desa Bogoharjo.[39]
  3. Penelitian yang dilakukan oleh One Yunita Fujiyanti pada penulisan karya ilmiahnya (Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) yang berjudul “Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan di Desa Purwoasri” pada tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Kantor Desa Purwoasri merupakan sebuah lembaga instansi Pemerintahan Desa yang berada di Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan. Kantor Desa Purwoasri melayani masyarakat dalam berbagai kebutuhan surat menyurat. Salah satunya adalah Pendataan data pendduduk dan pengolahanya dalam bentuk laporan bulanan dan penerapanya kedalam surat – surat leges. Namun dalam pelaksanannya masih terjadi beberapa permasalahan. Permasalahan itu adalah masih sering terjadi kesalahan dalam mengolah atau mendata penduduk, Hal ini dikarenakan dalam pengolahanya masih dengan proses yang manual. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan yang ada di Kantor Desa Purwoasri. Sehingga dengan adanya penelitian ini, nantinya akan mempermudah dalam memperbarui jumlah data penduduk dan dibuat laporannya. Selain itu juga data penduduk yang sudah ada akan diterapkan kedalam surat- surat leges. Yang dalam penelitian ini akan diterapkan ke dalam salah satu surat leges.[40]
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Prasetyo Nugroho pada penulisan karya ilmiahnya (Indonesian Journal on Networking and Security) yang berjudul “Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Sistem informasi pendataan penduduk masih bersifat pembukuan atau secara manual. Cara sistem pembukuan tersebut akan sulit dalam proses pendataan penduduk. Permasalahan yang ada di Desa Sugihwaras, seperti sulitnya pemberian data dan informasi secara cepat dan akurat mengenai laporan pendataan penduduk dikarenakan banyaknya jumlah penduduk.[41]
  5. Penelitian yang dilakukan oleh I Made Andi Pramartha pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana) yang berjudul “Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web” pada tahun 2012 masalah yang dihadapi adalah Banyaknya penduduk yang terdapat di Bali membuat beberapa penduduk sulit mengetahui jumlah penduduk yang terdapat di suatu daerah. Badan Pusat Statistik merupakan Badan yang bertugas untuk mencatat jumlah penduduk yang berada di setiap daerah. Salah satu upaya untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang banyaknya jumlah penduduk yang terdapat di Provinsi Bali adalah dengan membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Peneliti merancang aplikasi berbasib web dengan menggunakan Google Maps API sebagai saran untuk aplikasi ini. Dan peneliti juga menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Aplikasi ini sudah dapat beroperasi sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui jumlah penduduk di setiap Kabupaten atau Kecamatan yang ada di Provinsi Bali.[42]
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Amare Sewnet Minale (PhD) pada penulisan karya ilmiahnya (International Journal of River Basin Management) yang berjudul “Population and Environment Interaction : the Case of Gilgel Abbay Catchment, Northwestern Ethiopia” tahun 2013 masalah yang dihadapi adalah Pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan di Ethiopia memberi kontribusi terhadap degradasi lingkungan di Negara tersebut, khususnya pada daerah dataran tinggi dengan tingkat kepadatan penduduk yang banyak. Deforestasi, degradasi wetland, pengembalaan yang berlebihan, erosi tanah yang sangat cepat dan biodegradasi di Negara Ethiopia secara langsung dan tidak langsung berhubungan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk yang ada. Oleh karena itu, harus ada strategi yang diusulkan untuk memperkuat program Keluarga Berencana (KB) untuk memberikan kaum ibu (wanita) tentang pengetahuan dan sarana untuk mengatur fertilitas mereka, menekankan pembangunan SDM, khususnya pendidikan, kesetaraan gender dan kesehatan anak, dan mendorong dalam melahirkan dengan mengatasi kebutuhan kaum muda dan momentum pertumbuhan penduduk akibat struktur umur muda.[43]
  7. Penelitian yang dilakukan oleh Angga Yudha P dkk pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal JSIKA) yang berjudul “Design and Construct Application Analytics of Poor Families's Data Based on Poverty's Criteria Badan Pusat Statistik (BPS) at Banaran's Village Kediri's County” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah keterlibatan pemerintahan diharapkan dalam hal menentukan dan mengumpulkan data keluarga miskin, namun pemerintah desa mengalami kesulitan dalam proses. Proses ini dilakukan secara manual, yaitu data tingkat keluarga satu per satu dengan kemiskinan yang ditentukan oleh desa. Untuk membantu meningkatkan proses, mengembangkan aplikasi yang menggunakan sistem Developmen siklus hidup (SDLC) dan 14 kriteria kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai indikator penilaian kemiskinan yang ini diharapkan dapat membantu pemerintah desa dalam mewujudkan misi desa dalam kemiskinan, yang menyediakan data keluarga miskin. Hasil dari studi ini adalah status kemiskinan masing-masing keluarga. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengurangan kemiskinan.[44]
  8. Penelitian yang dilakukan oleh Rimarty Anggun, Arya Hadi Dharmawan pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Impacts of Megapolitan Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community” tahun 2014 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat lokal dari Samata lebih dipengaruhi oleh keberadaan penduduk perkotaan lebih dari Borongraukang, yang bisa membawa deklinasi kolektivitas antara masyarakat setempat, konversi lahan dan transaksi lain dan komposisi dalam mengambil hunian di perkotaan dengan masyarakat lokal Samata dan Borongraukang memiliki peningkatan masing-masing. Perubahan Sosial ekologi akibat dari konversi lahan, gangguan penyaluran air irigasi dan proses kering gabah (padi) adalah bentuk keterasingan terhadap masyarakat setempat. Ketergantungan pada sisi lain telah menyebabkan negara keterbelakangan dalam perbedaan sosial, munculnya komunitas individu (Gesselschaft), difusi lembaga perkotaan dan ketergantungan akses permodalan di daerah perkotaan.[45]
  9. Penelitian yang dilakukan oleh Martua Sihaloho, Eka Wati Sriwahyuni, Rilus A. Kinseng pada penulisan karya ilmiahnya (Jurnal Sosiologi Pedesaan) yang berjudul “Rural Proverty, Population Mobility, And Agrarian Change: A Historical Overview” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah Masyarakat miskin pedesaan pada akhirnya memilih menjadi pelaku migran dalam upaya mengatasi sejumlah kesulitan ekonomi (mengatasi masalah kemiskinan) yang dihadapinya. Pelaku migrasi mengambil keputusan dan berangkat menjadi migran pada akhirnya berkontribusi secara nasional (devisa negara) di aras makro dan terlebih di aras mikro (keluarga inti) pelaku migran-berupa remiten. Hasil remiten (khususnya ekonomi-uang) pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan bahkan mampu mengakumulasi asset (misal lahan dan rumah) untuk dijadikan modal bahkan ke arah perubahan struktur agraria lokal. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kesejahteraan keluarga pelaku migrasi. Perubahan kesejahteraan masyarakat miskin ini menjadi makin baik pada akhirnya mendinamisasi masyarakat pedesaan misalnya mobilitas sosial vertikal naik, termasuk upaya-upaya untuk melanjutkan kontrak menjadi pelaku migran, mendorong anggota keluarga dan komunitas menjadi pelaku migran (teori penyebab kumulatif, proposisi kemiskinan-agraria, proposisi kemiskinan-migrasi).[46]
  10. Penelitian yang dilakukan oleh Subadi, Tjipto pada penulisan karya ilmiahnya (The 3rd University Research Colloquium 2016) yang berjudul “Migrant Workers Become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education” tahun 2016 masalah yang dihadapi adalah pekerja migran strategi di Malaysia yang berasal dari Jawa Tengah untuk mengatasi kemiskinan, dan biaya pendidikan anak-anak mereka. Metode penelitian; Studi ini digunakan pendekatan kualitatif dari fenomenologi, paradigma definisi sosial dan melanjutkan studi mikro. Penelitian lokasi di Jawa Tengah. Subjek penelitian adalah pekerja migran dari Jawa Tengah yang bekerja di Malaysia. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan, dokumentasi, wawancara. Teknik analisis data; menggunakan teori, pemahaman perintah yang pertama dan kedua urutan pemahaman. Kesimpulan dari ini belajar bahwa strategi pekerja migran di Malaysia yang datang dari Jawa Tengah ke alamat biaya kemiskinan dan pendidikan anak-anak mereka; menggunakan pendekana "relegius" manajemen keuangan.[47]

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Instansi

Kantor Kelurahan Mekarsari berlokasi di Jl. Iskandar Muda No.53 RT 03 RW 03 Kelurahan Mekarsari Kecamatan Neglasari Kota Tangerang Banten 15129.

Desa Parung kuda merupakan desa induk dari beberapa kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Neglasari saat ini. Pada tahun 1979, Desa Neglasari dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Neglasari sebagai desa induk dan Desa Karangsari sebagai desa pemekaran dan guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan dan pembangunan pada tahun 1994 Desa Neglasari dimekarkan kembali menjadi dua Desa, yaitu Desa Neglasari dan Desa Mekarsari.

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan masyarakat Desa Mekarsari untuk sementara berkantor menggunakan bangunan ex kantor zeni bang (sekarang menjadi Kecamatan Neglasari).

Pada tahun 1995 dimasa kepemimpinan Kotamadya KDH Tk. II Tangerang Drs. H. Jakaria Machmud, Desa Mekarsari secara depinitif menjadi Kelurahan Mekarsari dan pada tahun 1997 Kelurahan Mekarsari berpindah ke kantor yang selesai baru dibangun secara swadaya yang berlokasi di samping bangunan sementara (saat ini menjadi taman hati).

Terhitung mulai tahun 2015 Kelurahan Mekarsari menempati kantor baru yang di bangun Pemerintah Kota Tangerang yang berlokasi di samping GOR Neglasari.

Luas wilayah Kelurahan Mekarsari adalah 134.211 ha/m2 dengan jumlah penduduk 11.279 jiwa terdiri dari 5.746 pria dan 5.533 wanita dengan jumlah KK sebanyak 3.662 KK.

Kelurahan Mekarsari menaungi 33 RT dan 6 RW, Kelurahan Mekarsari dikelilingi oleh beberapa desa atau kecamatan lain yang merupakan batas wilayah yaitu :

  1. Sebelah Utara  : Kelurahan Neglasari
  2. Sebelah Selatan  : Sungai Cisadane
  3. Sebelah Timur  : Kelurahan Karangsari
  4. Sebelah Barat  : Sungai Cisadane

Dengan demikian perkembangan Kelurahan Mekarsari berlangsung dengan cepat, karena hal ini merupakan konsekuensi logis akibat peruntukan Kelurahan Mekarsari sebagai Wilayah Perdagangan, Kebudayaan dan Industri Pengolahan.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan wilayah, menimbulkan pengaruh yang cukup besar baik secara fisik maupun non fisik, hal ini terlihat pada beberapa faktor yang menentukan, diantaranya :

  1. Permasalahan kependudukan.
  2. Permasalahan fasilitas umum seperti jalan dan prasarana perhubungan, listrik dan perbelanjaan.
  3. Permasalahan kebutuhan prasarana sosial seperti prasarana peribadatan, Pendidikan dan kesehatan.
  4. Permasalahan kehidupan bermasyarakat.

Visi dan Misi

Visi

Visi Kelurahan Mekarsari adalah mengedepankan profesionalisme yang dilandasi oleh tata nilai sosisal dan norma akhlak mulia dalam menyelenggarakan tata kelola pemerintahan kecamatan yang baik mengupayakan pelayanan prima kepada masyarakat dengan prinsip pelayanan yang terpadu, cepat, mudah, akurat dan terjangkau.

Misi

  1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kualitas sumber daya aparatur.
  2. Meningkatkan kualitas pembangunan daerah.
  3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
  4. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi untuk menunjukan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab.

Gambar 3.1Struktur Organisasi Kelurahan Mekarsari

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang No 50 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja kelurahan.

Adapun tugas yang wewenang adalah sebagai berikut :

  1. Lurah
    a. Menetapkan Rencana Strategis Kelurahan berdasarkan visi dan misi Walikota dalam lingkup urusan-urusan tata pemerintahan, ekonomi dan pembangunan, serta pemberdayaan masyarakat sebagaimana terjabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
    b. Menetapkan usulan program, rencana kerja, kinerja, serta anggaran tahunan Kelurahan sesuai dengan Rencana Strategis Kelurahan berdasarkan masukan dari Sekretariat Kelurahan dan Seksi-Seksi yang dibawahkannya untuk selanjutnya disampaikan kepada Walikota melalui Camat.
    c. Pelaksanaan pelayanan masyarakat.
    d. Memimpin, mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan kedinasan Kelurahan dalam rangka pelaksanaan tugas Kelurahan.
    e. Menyelenggarakan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan administrasi di tingkat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).
    f. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan fasilitasi pelayanan umum.
    g. Pelaksanaan pembinaan lembaga kemasyarakatan.
  2. Sekretaris Kelurahan
    a. Pelaksanaan penyusunan program dan rencana kerja serta anggaran Kelurahan.
    b. Pelaksanaan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi : pengolahan administrasi umum, kepegawaian keuangan dan perlengkapan serta rumah tangga kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat Kelurahan.
    d. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan pegawai dilingkungan Kelurahan.
    e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup Kelurahan.
    f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
    g. Melaksanakan penerimaan, pengendalian dan pengiriman surat
  3. Seksi Tata Pemerintahan
    a. Untuk melaksanakan pengadministrasian surat keterangan kelahiran, kematian dan perkawinan.
    b. Pelaksanaan penertiban surat keterangan pindah antar Kecamatan diwilayah Kabupaten.
    c. Pelaksanaan rekomendasi KTP, KK dan surat Keterangan Tinggal Sementara.
    d. Pelaksanaan pendataan terhadap warga Orang Asing.
    e. Pelaksanaan pelaporan pendataan, pendaftaran, penelitian, pencatatan, mutasi dan identitas penduduk ke kecamatan.
    f. Pelaksanaan pendataan kelompok usaha keluarga.
    g. Pelaksanaan fasilitas kegiatan penyuluhan KB.
    h. Pelaksanaan fasilitas penyuluhan tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil.
    i. Pelaksanaan fasilitas pengawasan dan penyusunan terhadap pelanggaran teknis kependudukan.
    j. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan program KB diwilayah Kelurahan.
    k. Pelaksanaan pemberdayaan keluarga pra sejahtera.
    l. Melaksanakan pertemuan Sub. Pos Kesehatan Kelurahan.
    m. Pelaksanaan penyelenggaraan pelaksanaan Bina Keluarga Balikat (BKB) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS).
    n. Pelaksanaan pendataan pertumbuhan usai kerja.
    o. Pelaksanaan pengembangan sector informal, usaha mandiri, penerapan teknologi tepat guna dan padat karya.
    p. Pelaksanaan fasilitasi program transmigrasi.
    q. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
  4. Seksi Ekonomi dan Pembangunan
    a. Pelaksanaan pelaporan kerusakan jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya, kepada instansi yang berwenang.
    b. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi jalan dan jembatan dilingkungan kelurahan.
    c. Pelaksanaan pengawasan terhadap pengguna jalan dan jembatan di wilayah kelurahan.
    d. Pelaksanaan koordinasi pendataan terhadap kemungkinan pembangunan jalan baru diwilayah kelurahan.Pelaksanaan pendataan terhadap kebutuhan pembangunan jembatan baru diwilayah kelurahan.
    e. Pelaksanaan investarisasi data jalan dan jembatan meliputi peta jalan dan jembatan, jumlah jalan dan jembatan, kondisi jalan & jembatan dan tipe jalan.
    f. Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung antar kelurahan dan jalan-jalan dilingkungan pemukiman, jembatan penghubung dilingkungan pemukiman jembatan kayu dengan rentang tidak lebih 3 m.
    g. Pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap lainnya diwilayah kelurahan.
    h. Pelaksanaan pendaataan inventaris data irigasi.
    i. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan irigasi bangunan pelengkap lainnya.
    j. Pelaksanaan pelaporan kondisi irigasi dilingkungan kelurahan yang diluar kewenangannya kepada instansi yang berwenang.
    k. Pelaksanaan koordinasi pembangunan dan pemeliharaan irigasi diwilayah kelurahan.
    l. Pengkoordinasian dan mengendalikan rencana pengadaan tanah bagi kepentingan pemerintah diwilayah kerjanya.
    m. Pelaksanaan pengawasan terhadap kondisi irigasi dan terhadap pengguna irigasi dilingkup kelurahan.
    n. Pelaksanaan memantau dan mengawasi terhadap setiap kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan tanah perkebunan terlantar, tanah Negara bebas dan tanah timbul.
    o. Pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
    p. Pelaksanaan fasilitas sengketa tanah-tanah pemerintah ditingkat kelurahan.
    q. Pelaksanaan sosialisasi dalam pengadaan tanah dan pelaksanaan pengamanan tanah yang telah dibebaskan.
    r. Pelaksanaan penyebarluasan informasi mengenai rencana tata ruang dan bangunan dan rencana tata ruang dan pertanahan kepada masyarakat dan swasta dan pengkajian hasil tata ruang.
    s. Pelaksanaan dan mengendalikan kegiatan pembebasan tanah yang dilakukan oleh panitia pembebasan tanah diwilayah kerjanya.
    t. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bagi rumah tinggal.
    u. Pelaksanaan pendataan ijin Rumah Tinggal dan pendataan potensi rumah tinggal yang belum memiliki ijin.
    v. Pelaksanaan pendataan kebutuhan pangan diwilayah kelurahan.
    w. Pelaksanaan pemantauan kegiatan pertanian dan peternakan diwilayah kelurahan.
    x. Pelaksanaan pembinaan kelompok tani.
    y. Pelaksanaan administrasi surat pengantar keterangan Domisili Usaha, surat Keterangan Pinjaman Bank.
  5. Seksi Kemasyarakatan
    a. Mempelajari tugas dan melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh lurah.
    b. Menyusun usulan kerja, kinerja dan anggaran tahunan seksi pemberdayaan masyarakat.
    c. Melaksanakan pengumpulan dan pengalahan data serta informasi yang berkenan dengan penyelenggaraan urusan pemberdayaan masyarakat di tingkat kelurahan.
    d. Melaksanakan pengkajian terhadap permasalahan-permasalahan yang berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat di tingkat Kelurahan dalam urusan pemberdayaan masyarakat yang meliputi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial, pembinaan generasi muda dan kewanitaan serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya.
    e. Melaksanakan perumusan dan penyusunan konsep kebijakan Lurah dalam urusan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kelurahan; yang meliputi bidang-bidang kesehatan, pendidikan, keluarga berencana, keagamaan, sosial dan budaya, bantuan dan pelayanan sosial, pembinaan generasi muda dan kewanitaan serta tugas-tugas umum pemerintahan lainnya
    f. Melaksanakan dan membina kegiatan pelayanan publik dalam lingkup urusan pemberdayaan masyarakat.
    g. Melaksanakan dan membina kegiatan administrasi di bidang sosial.
    h. Melaksanakan kegiatan-kegiatan fasilitasi bagi penyelenggaraan pembinaan di bidang-bidang keagamaan, kesehatan, keluarga berencana dan kesejahteraan masyarakat.
    i. Melaksanakan kegiatan-kegiatan fasilitasi dalam penyelenggaraan pembinaan organisasi sosial kemasyarakatan.
    j. Mengadakan pembinaan terhadap Karang Taruna, organisasi kepemudaan, generasi muda, kegiatan kepramukaan dan peningkatan peranan wanita di wilayah kerja Kelurahan.
    k. Membina kegiatan pengembangan bidang generasi muda, kepramukaan dan olahraga serta Pembinaan Keterampilan anak/pemuda putus sekolah.
    l. Pelaksanaan pembinaan kelompok-kelompok kesenian daerah / lembaga adat daerah Tangerang.
    m. Rekomendasi keluarga tidak mampu untuk kepentingan pendidikan pelayanan kesehatan dirumah sakit.
    n. Pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dikawasan rawan bencana,kerusuhan sosial, orang terlantar dan lanjut usia.
    o. Penanggulangan terhadap bencana alam dan kerusuhan sosial.
    p. Persiapan personil untuk mengikuti latihan bela Negara maupun keterampilan penanggulangan bencana alam.
    q. Penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat yang terkena bencana alam, kerusuhan sosial, orang terlantar dan usia lanjut.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Pada analisis ini terdiri dari beberapa prosedur, adapun prosedur sistem data penduduk yang berjalan sebagai berikut :

  1. Penduduk mengajukan pembuatan surat menyurat.
  2. Penduduk membawa persyaratan.
  3. Staff pelayanan memeriksa persyaratan.
  4. Staff pelayanan membuat surat yang diajukan penduduk.
  5. Pejabat terkait menandatangani surat.
  6. Penduduk menerima surat yang telah dibuat.
  7. Staff pelayanan mencatat kembali pendataan penduduk pada buku arsip.
  8. Sekretaris Kelurahan membuatkan laporan.
  9. Lurah menerima laporan. yang telah selesai dibuat.

Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

Untuk menganalisis sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.2 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup pengolahan data penduduk.
  2. 5 (lima) actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Penduduk, Staff Pelayanan, Pejabat Terkait, Sekretaris, Lurah.
  3. 9 (sembilan) use case yaitu :
    1. Mengajukan pembuatan surat menyurat
    2. Membawa persyaratan
    3. Memeriksa persyaratan
    4. Membuat surat yang diajukan penduduk
    5. Menandatangani surat
    6. Menerima surat yang telah dibuat
    7. Pendataan penduduk pada buku arsip
    8. Membuat laporan
    9. Menerima laporan
Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram pendataan penduduk pada Kelurahan Mekarsari yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.
  2. 10 (sepuluh) action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) final node yang merupakan akhir kegiatan.
Gambar 3.4 Sequence Diagram yang berjalan
Berdasarkan Gambar 3.4 Sistem yang berjalan pada saat ini terdapat :
  1. 5 (lima)Actor diantaranya Penduduk, Staff Pelayanan, Pejabat Terkait, Sekretaris, Lurah
  2. 5 (lima) Lifeline diantaranya Kelurahan, Persyaratan, Surat Menyurat, Buku Arsip, Laporan.
  3. 9 (sembilan) Messagge diantaranya mengajukan pembuatan surat menyurat, membawa persyaratan, memeriksa persyaratan, membuat surat yang diajukan penduduk, menandatangani surat, menerima surat yang telah dibuat, pendataan penduduk pada buku arsip, membuat laporan, menerima laporan.

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Pada metode ini diidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi instansi. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness), terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treats).

Tabel 3.1 Tabel Analisa SWOT

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti pada proses pengolahan data penduduk pada Kantor Kelurahan Mekarsari masih kurang optimal, disebabkan kurang lengkap nya data penduduk, pencarian data kependudukannya yang tidak masih membutuhkan waktu yang lama, serta laporan data penduduk yang tidak akurat dan tidak up to date karena data penduduk disimpan dalam buku arsip, pengolahan datanya masih dilakukan secara manual belum ada proses pendataan penduduk secara terkomputerisasi. Dengan adanya sistem informasi pengolahan data penduduk diharapkan dapat menyajikan aplikasi yang mudah digunakan agar dapat membantu dalam hal kependudukan.

Analisis Kekurangan Sistem Berjalan

Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa hal yang dirasa kurang optimal dalam melakukan pendataan penduduk pada Kelurahan Mekarsari saat ini antara lain :

  1. Pengolahan datanya masih dilakukan secara manual belum ada proses pendataan penduduk secara terkomputerisasi.
  2. Membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan pencarian data penduduk.
  3. Laporan data penduduk tidak akurat dan tidak up to date.

Analisis Kontrol

Pada proses yang berjalan, data kontrol perlu ditingkatkan karena masih ditemukan kendala yang menghambat seperti proses permintaan laporan harus dicek manual terlebih dahulu dari pencatatan kepindahan, kelahiran, kematian, imb, surat keterangan usaha, skck, surat masuk dan surat keluar apabila Lurah meminta laporan penduduk terhambat karena masih ada yang belum tercatat oleh admin.

Analisis Kebutuhan Sistem

Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat mengetahui bahwa kebutuhan sistem saat ini adalah perlu adanya sebuah aplikasi yang dapat mengelolah data kependudukan dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan yang cepat dan akurat.

Konfigurasi Sistem Berjalan

  1. Spesifikasi Hardware
    a. Processor : Dual-Core 2,60GHz
    b. RAM : 1 GB
    c. Monitor : LED 14”
    d. Mouse : Optical
    e. Keyboard : PS2
    f. Hard Disk : 80 GB
    g. Printer : Inkjet
  2. Spesifikasi Software
    a. Microsoft Windows XP
    b. Microsoft Office 2007
    c. Google Chrome
  3. Hak Akses (Brainware)
    a. Staff Pelayanan
    b. Lurah
    c. Sekretaris

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Melihat sistem pengolahan data penduduk yang sedang berjalan dikantor Kelurahan Mekarsari penulis menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Pendataan penduduk yang masih dilakukan secara manual, berbentuk pembukuan atau arsip-arsip sehingga sering terjadi data yang hilang karena sudah terlalu lama tersimpan dan data penduduk tidak up to date.
  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk mencari data penduduk.
  3. Pembuatan surat keterangan kelahiran, kematian, imb, skck, surat keterangan usaha, surat keluar dan surat masuk masih manual, laporannya masih menggunakan buku induk.
  4. Sistem yang berjalan saat ini belum efektif sehingga sering terjadi ketidakakuratan data.

Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan pada sistem pengolahan data penduduk pada kantor Kelurahan Mekarsari, penulis menemukan beberapa kendala terhadap sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu, Penulis memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah tersebut, diantaranya:

  1. Merancang sebuah sistem yang terkomputerisasi dalam proses pengolahan data penduduk yang dapat memonitoring populasi pertumbuhan penduduk sehingga data penduduk akan terkelola dengan baik.
  2. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk agar pencarian data penduduk akan lebih cepat dan sangat membantu staff admin dalam melakukan proses input data pada saat pencatatan data kependudukan.
  3. Membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi agar pembuatan surat menyurat berjalan dengan baik dan laporan data nya akurat dan tepat waktu.
  4. Membuat sebuah sistem pengolahan data penduduk yang mampu memberikan informasi yang akurat tentang data-data yang ada.

User Requirement

Elisitasi I

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Elisitasi II

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Elisitasi III

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis permasalahan yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan saat ini pada Kelurahan Mekarsari, maka diusulkan rancangan untuk sistem baru yang bertujuan untuk memperbaiki dan merubah sistem yang ada saat ini sehingga lebih meningkatkan efisiensi pekerjaan. Didalam bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa sistem pengolahan data penduduknya masih sederhana menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Excel, tidak lengkapnya data penduduk karena hanya tersimpan dalam buku induk, pembuatan surat menyurat yang dilakukan secara manual dan laporan datanya di rangkap dalam beberapa buku induk. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Community Edition Ver. 13.0 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram.

Prosedur Sistem Usulan

A. Staff Pelayanan
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Terdapat beberapa menu diantaranya dashboard, kependudukan, peristiwa, pengolahan data wilayah, laporan, pengguna, master, pengaturan.
  4. Dapat mengolah atau mengoperasikan semua menu yang ada ditampilan dashboard.
  5. Logout.
B. Sekretaris
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk), menu peristiwa (data kelahiran, data kematian, data penduduk masuk, data penduduk pindah) dan menu master (jenis surat, jenis bangunan, jenis usaha, pembuatan imb, pembuatan ktp, pembuatan surat keluar, pembuatan surat masuk, pembuatan sku).
  4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
  5. Logout.
C. Lurah
  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu dashboard.
  3. Hanya dapat melihat menu kependudukan (data penduduk).
  4. Dapat mengolah, mengoperasikan dan mencetak menu laporan.
  5. Logout.

Usecase Diagram yang DIusulkan

Gambar 4.1Use Case Diagram Usulan

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

  1. 1 (satu) system yang mencakup kegiatan pengolahan data penduduk.
  2. 3 (tiga) Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Staff Pelayanan, Sekretaris, Lurah.
  3. 29(dua puluh sembilan) Use case yang biasa dilakukan oleh Staff Pelayanan, Sekretaris, Lurah.

Activity Diagram yang Diusulkan

  • Activity Diagram Staff Pelayanan
  • Gambar 4.2 Activity Diagram Staff Pelayanan

    Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 31(tiga puluh satu) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksipada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 7(tujuh) fork node.
    5. 4 (empat) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activity Diagram Sekretaris
  • Gambar 4.3 Activity Diagram Sekretaris

    Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 13 (tiga belas) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 2 (dua) fork node.
    5. 4 (empat) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.
  • Activiti Diagram Lurah
  • Gambar 4.4 Activity Diagram Lurah

    Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, sebagai objek yang diawali.
    2. 10 (sepuluh) action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi pada sistem yang berjalan ini.
    3. 1 (satu) decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.
    4. 2 (dua) fork node.
    5. 2 (dua) join node.
    6. 1 (satu) Final State, sebagai objek yang diakhiri.

    Sequence Diagram Yang Diusulkan

    Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan

    Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram usulan diatas, dapat dilihat bahwa pada gambar diatas terdapat :

    1. 3 (tiga) actor, yang melakukan kegiatan yaitu Staff Pelayanan, Sekretaris, Lurah.
    2. 9 (sembilan) life line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiridari Artikel, dan Issue Jurnal.
    3. 30 (tiga puluh) mesangge, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang membuatinformasi-informasi aktifitas yang terjadi.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram yang Diusulkan

    Class diagram dapat membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas- kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class diagram juga mendeskripsikan kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. Berikut ini adalah Class Diagram Sistem Pengolahan Data Penduduk.

    Gambar 4.6 Class Diagram Usulan

    Spesifikasi Basis Data

    1. Nama Tabel  : users
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data login
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 736
      Tabel 4.2 Tabel Login
    2. Nama Tabel  : data_penduduk
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data Penduduk, data Penduduk masuk, dan data Penduduk keluar.
      Primary Key  : NIK
      Panjang Record  : 307
      Tabel 4.3 Tabel Data Penduduk
    3. Nama Tabel  : tbl_kelahiran
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kelahiran
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 396
      Tabel 4.4 Tabel Data Kelahiran
    4. Nama Tabel  : tbl_meninggal
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data kematian
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 276
      Tabel 4.5 Tabel Data Kematian
    5. Nama Tabel  : rt
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rt
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.6 Tabel Data RT
    6. Nama Tabel  : rw
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rw
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.7 Tabel Data RW
    7. Nama Tabel  : pem_surat_keluar
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data pembuatan surat keluar
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 342
      Tabel 4.8 Tabel Pembuatan Surat Keluar


    8. Nama Tabel  : pem_sku
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data pembuatan sku
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 167
      Tabel 4.9 Tabel Pembuatan Sku
    9. Nama Tabel  : skck
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data pembuatan pengantar skck
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 42
      Tabel 4.10 Tabel Pembuatan Pengantar Skck
    10. Nama Tabel  : rw
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data rw
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 64
      Tabel 4.11 Tabel Pembuatan Pengantar KTP
    11. Nama Tabel  : pem_surat_masuk
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data pembuatan surat masuk
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 342
      Tabel 4.12 Tabel Pembuatan Surat Masuk
    12. Nama Tabel  : pem_imb
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data pembuatan imb
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 72
      Tabel 4.13 Tabel Pembuatan IMB
    13. Nama Tabel  : status_penduduk
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data status penduduk
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 55
      Tabel 4.14 Tabel Status Penduduk
    14. Nama Tabel  : jenis_usaha
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data jenis usaha
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 25
      Tabel 4.15 Tabel Jenis Usaha


    15. Nama Tabel  : jenis_bangunan
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data jenis bangunan
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 25
      Tabel 4.16 Tabel Jenis Bangunan
    16. Nama Tabel  : jenis_surat
      Media  : Hardisk
      Fungsi : untuk menyimpan data jenis surat
      Primary Key  : id
      Panjang Record  : 25
      Tabel 4.17 Tabel Jenis Surat

    Rancangan Prototype

    1. Rancangan Tampilan Login
      Gambar 4.7 Rancangan Tampilan Login
    2. Rancangan Tampilan Dashboard
      Gambar 4.8 Rancangan Tampilan Dashboard
    3. Rancangan Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Data Penduduk
    4. Rancangan Tampilan Data Kelahiran
      Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Data Kelahiran
    5. Rancangan Tampilan Data Kematian
      Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Data Kematian
    6. Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Data Penduduk Masuk
    7. Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Data Penduduk Keluar
    8. Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Data Rukun Warga (RW)
    9. Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

    Rancangan Program

    1. Tampilan Login
      Gambar 4.16 Tampilan Login
    2. Tampilan Dashboard
      Gambar 4.17 Tampilan Dashboard
    3. Tampilan Data Penduduk
      Gambar 4.18 Tampilan Data Penduduk
    4. Tampilan Data Kelahiran
      Gambar 4.19 Tampilan Data Kelahiran
    5. Tampilan Data Kematian
      Gambar 4.20 Tampilan Data Kematian
    6. Tampilan Data Penduduk Masuk
      Gambar 4.21 Tampilan Data Penduduk Masuk
    7. Tampilan Data Penduduk Keluar
      Gambar 4.22 Tampilan Data Penduduk Keluar
    8. Tampilan Data Rukun Warga (RW)
      Gambar 4.23 Tampilan Data Rukun Warga (RW)
    9. Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)
      Gambar 4.24 Tampilan Data Rukun Tetangga (RT)

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Processor : Intel ® Core ™ i5-7200U (2.70GHz);
    2. Monitor : 14.0” LED LCD
    3. RAM : 4 GB
    4. Hardisk : 1 TB

    Spesifikasi Software

    1. Sistem Operasi Windows 10
    2. Xampp Control Panel
    3. Visual Paradigm for UML
    4. Google Chrome

    Hak Akses

    1. Staff Pelayanan
    2. Sekretaris
    3. Lurah

    Testing

    Impelementasi Program sistem pengolahan data penduduk ini dilakukan dengan menggunakan Metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujin terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakan program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut,dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

    Berikut ini terdapat 6 (enam) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi :

    Tabel 4.18 Daftar Pengujian

    Pengujian Black Box

    1. Pengujian Black Box Pada Menu Login
      Tabel 4.19 Pengujian form login
    2. Pengujian Black Box pada Menu Data Penduduk
      Tabel 4.20 Pengujian Data Penduduk
    3. Pengujian Black Box pada Menu Kelahiran
      Tabel 4.21 Pengujian Data Kelahiran
    4. Pengujian Black Box pada Menu Kematian
      Tabel 4.22 Pengujian Data Kematian
    5. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Masuk
      Tabel 4.23 Pengujian Data Penduduk Masuk
    6. Pengujian Black Box pada Menu Penduduk Keluar
      Tabel 4.24 Pengujian Data Penduduk Keluar

    Time Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan yang tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini :

    Tabel 4.25 Time Schedule

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Pada Kantor Kelurahan Mekarsari”

    Tabel 4.26. Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan observasi yang dilakukan penulis pada sistem Pengolahan Data Pendudukan Pada Kantor Kelurahan Mekarsari, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Di dalam administrasi pelayanan kependudukan tersebut, Kelurahan Mekarsari dalam melakukan pengolahan data kependudukannya sudah terkomputerisasi tetapi masih menggunakan aplikasi software Microsoft Excel dan Microsoft Word sebagai media penyimpanan data yang menurut penulis masih kurang efektif dan efisien karena dalam penggunaannya diperlukan waktu yang cukup lama sehingga dapat menghambat proses pelayanan administrasi lainnya.
    2. Rancangan sistem informasi pengolahan data penduduk pada Kelurahan Mekarsari yang terkomputerisasi, penulis menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modelling Language) dengan Software Visual Paradigma dan pengujian program yang diusulkan menggunakan Black Box Testing. Adapun, perancangan programnya menggunakan Bahasa Pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) serta penyimpanan dan pengolahan database menggunakan MySQL untuk menyimpan dan mengolah data penduduk yang meliputi data kelahiran, kematian, perpindahan dan kedatangan, imb, skck, surat keterangan usaha serta surat keluar dan surat masuk, sehingga penginputan data dapat dilakukan secara cepat dan akurat sehingga data yang dimasukkan terekap dengan baik dan tidak mudah hilang

    Saran

    Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis mengenai Pengolahan Data Penduduk pada Kantor Kelurahan Mekarsari, maka terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan kinerja, yaitu sebagai berikut:

    1. Untuk memaksimalkan pemanfaatan sistem informasi yang dibuat maka dapat dilakukan pelatihan bagi petugas agar lebih familiar dengan sistem informasi yang ada.
    2. Diperlukan back up data secara berkala dan perawatan untuk menghindari terjadinya kehilangan atau kerusakan data, agar kinerja sistem berjalan dengan baik dan sesuai harapan.
    3. Untuk kedepannya perlu dilakukan pengembangan sistem yang baru mengikuti perkembangan teknologi dimasa mendatang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 Rusdiana dan Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA.
    2. Sari, Hesty Puspita dkk. 2017. “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol 11 No 1.
    3. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
    4. 4,0 4,1 Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
    5. Setiawan, Eko Budi. 2016. “Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek di Perguruan Tinggi”. Jurnal ULTIMA Vol 7 No 1.
    6. Haryanto Dadang dkk. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Akademik Terpadu Berbasis Web Di Madrasah Ibtidaiyah Cikawung Kabupaten Tasikmalaya”. Jurnal Manajemen Informatika.
    7. 7,0 7,1 Rahayu, Nina dkk. 2017. “SWOT Analysis Recruitment: PT Indo Taichen Textile Industry”. Jurnal Semnasteknomedia Vol 5 No 1.
    8. Ciarmiello, A. 2016. International Journal of Springer International Publishing Switzerland, Department of Nuclear Medicine, Second University of Naples, “Italy SWOT Analysis and Stakeholder Engagement for Comparative Evaluation of Hybrid Molecular Imaging Modalities”. Department of Nuclear Medicine. Department of Nuclear Medicine, S. Andrea Hospital, La Spezia, Italy. ISSN: 978-3-319-31612-3.
    9. 9,0 9,1 Susanto, Yudhi dkk. 2013. “Analisis Inovasi Nilai Sebagai Perancangan Strategi Perusahaan Pada STMIK AMIKOM Yogyakarta”. Jurnal Teknologi Informasi Vol 7 No 22.
    10. Sunaryo dkk. 2017. “Analisis SWOT Untuk Menetapkan Strategi Bersaing Pada PT. Tarindo”. Jurnal Economics Development Analysis Vol 6 No 1.
    11. Astuti, Puput Tri. 2017. “Strategi Pengembangan Mitra Dhuafa Lenteng Agung pada Pola Grameen Bank Ditinjau Dari Analisis SWOT”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
    12. Husain, Syefri Maulana. 2013. “Pemanfaatan Basic Android Dan Mysql Dalam Membangun Aplikasi Smartphone untuk Memonitoring Prestasi Siswa pada Sma Al-Ma'muniyah Tangerang”. Skripsi STMIK Raharja.
    13. Hidayat, Arif. 2015. “Aplikasi Manajemen Kegiatan Untuk Organisasi Non Profit Berbasis Website”. Jurnal MIKROTIK Vol 5 No 2.
    14. Hidayat, Akik dan Tria Sugiarto. 2016. “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa Kopertis Untuk Mahasiswa Dengan Metode Profile Matching di STMIK DCI Kota Tasikmalaya”. Jurnal Teknik Informatika Vol 4 No 2.
    15. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
    16. Sugiharto, Wibowo Harry dan Imam Ghozali. 2017. “Online Electronic Devices Monitoring System Menggunakan Rule Based System”. Jurnal Mantik Penusa Vol 21 No 1.
    17. Wikipedia. “Penduduk”. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk.
    18. Wikipedia. “Kelurahan”. Diakses pada tanggal 06 Oktober 2016. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Kelurahan.
    19. Raharjo, Budi. 2014. “Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL”. Bandung: Informatika.
    20. 20,0 20,1 Anhar. 2016. Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    21. Maimunah dkk. 2017. “Aplikasi Sistem Order Online Berbasis Mobile Android Pada Outlet Pizza Hut Delivery”. Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE Vol 5 No 1.
    22. Saefudin dan Sri Lestari. 2015. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penilaian Kinerja Karyawan PT. Mulya Spindo Milis Menggunakan Metode Algoritma C4.5”. Jurnal PROTEKINFO Vol 2.
    23. Syukron, Akhmad dan Noor Hasan. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Berbasis Web Pada Puskesmas Winong”. Jurnal Bianglala Informatika Vol 3 No 1.
    24. Anasari, Fitri dkk. 2015. “Sistem Pelaporan Terpadu Kuliah Kerja Nyata Berbasis Digital (Studi Kasus: Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mulawarman)”. Jurnal Informatika Mulawarman Vol 10 No 1.
    25. Rizal, Muhamad. 2014. “Perancangan Monitoring Pendataan Pemesanan Pasport Pada Cv. Mayida Berbasis Web”. Skripsi STMIK Raharja.
    26. 26,0 26,1 Siregar, Iqbal Kamil dan Faisal Taufik. 2017. “Perancangan Aplikasi SMS Alert Berbasis Web”. Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan” Vol 2 No 2.
    27. M.A. Ansari. 2017. “Event Organization Using GPS Based Location Tracking Including Communication System”. Imperial Journal of Interdisciplinary Research (IJIR) Vol 3 Issue 6.
    28. Suhartanto, Medi. 2013. “Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Delanggu Dengan Menggunakan Php Dan MySQL”. Jurnal Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) Vol 4 No 1.
    29. Sugiharto, Wibowo Harry dan Imam Ghozali. 2017. “Online Electronic Devices Monitoring System Menggunakan Rule Based System”. Jurnal Mantik Penusa Vol 21 No 1.
    30. Rini, Puput Puspito dkk. 2016. “Rancangan Sistem Informasi Konversi Nilai Mahasiswa Pindahan Dan Lanjutan (Studi Kasus di STMIK Bina Sarana Global)”. Jurnal Sisfotek Global Vol 6 No 1.
    31. Arief. 2013. “Elisitasi”. Artikel Teknik Informatika dan Sistem Informasi. Diambil dari: http://informatika.web.id/elisitasi.htm. (12 November 2017).
    32. BDefiariany, Defiariany dkk. 2017. “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Penyakit Rabies di Kabupaten Lima Puluh Kota”. Indonesian Journal of Computer Science Vol 6 No 1.
    33. Supriyanta dan Eunike Nova Dwi Floren Rindani Nussy. 2016. “Perancangan Website Sebagai Media Informasi Panti Asuhan Batu Penjuru Kulon Progo”. Speed (Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi) Vol 8 No 2.
    34. Mustaqbal, M. S., Firdaus, R. F., & Rahmadi, H. 2016. Pengujian Aplikasi Menggunakan Black Box Testing Boundary Value Analysis (Studi Kasus: Aplikasi Prediksi Kelulusan SMNPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan Vol 1 No 3.
    35. Warsito, Ary Budi dkk. 2015. “Perancangan SiS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal CCIT Vol 8 No 2.
    36. Semiawan, Conny. R. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
    37. Tiara, Khanna. 2013. “Sistem Monitoring Inventory Control Pada CV Cihanjuang Budi Jaya”. Skripsi STMIK Raharja Tangerang.
    38. Setyawan, N. B., & Wardati, I. U. (2013). Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Kelahiran Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.3 No.2.
    39. Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.2 No.4.
    40. Fujiyati, O. Y. (2013). Sistem Informasi Pengolahan Data Kependudukan Di Desa Purwoasri. Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.7 No.1.
    41. Nugroho, D. P. (2013). Perancangan Pendataan Kependudukan Desa Sugihwaras. IJNS-Indonesian Journal on Networking and Security, Vol.4 No.3.
    42. Pramartha, I. M. A. (2012). Implementasi Aplikasi SIG Dalam Pengolahan Data Jumlah Penduduk Berbasis Web. JELIKU-Jurnal Elektronik Ilmu Komputer Universitas Udayana, Vol.1 No.2 87-92.
    43. Amare, S. (2013). Population and environment interaction: the case of gilgel abbay catchment, North Western Ethiopia. E3 Journal of Environmental Research and Management, Vol.4 No.1 1153-162.
    44. Pradhana, A. Y., Sulistiowati, S., & Lemantara, J. (2017). design and construct application analytics of poor families's data based on poverty's criteria Badan Pusat Statistik (BPS) at Banaran's Village kediri's county. Jurnal JSIKA, Vol.5 No.11.
    45. Widiatri, R. A., & Dharmawan, A. H. (2015). Impacts of Megapolitan Development on Socio-Economic and Ecological Change of the Local Community. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol.2 No.2 .
    46. Sihaloho, M., Wahyuni, E. S., & Kinseng, R. A. (2016). Rural Poverty, Population Mobility, And Agrarian Change: A Historical Overview. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, Vol.4 No.1.
    47. Subadi, T. (2016). Migrant Workers become in Malaysia: Village Strategies to Over Come Poverty and Cost of Education.

    Contributors

    Wahyu Eka Cahyani