SI1311476652

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN

BANTUAN TEKNISI PADA BAGIAN BASE

MAINTENANCE DI PT GMF

AEROASIA

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1311476652
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN

BANTUAN TEKNISI PADA BAGIAN BASE

MAINTENANCE DI PT GMF

AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476652
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN

BANTUAN TEKNISI PADA BAGIAN BASE

MAINTENANCE DI PT GMF

AEROASIA

Dibuat Oleh :

1311476043
: 1311476652
Rizki Setyawan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Bayu Pramono,S.Kom.,MTI)
   
(Ignatius Joko Dewanto,Dr.,S.Kom., MM)
NID : 14023
   
NID : 15022

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN

BANTUAN TEKNISI PADA BAGIAN BASE

MAINTENANCE DI PT GMF

AEROASIA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476652
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERMINTAAN

BANTUAN TEKNISI PADA BAGIAN BASE

MAINTENANCE DI PT GMF

AEROASIA

DI PT GMF AEROASIA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476652
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 22 januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1311476652

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Sebagai salah satu MRO terbesar di Indonesia PT GMF AeroAsia harus melakukan sebuah terobosan dalam hal pemanfaatan teknologi informasi, Salah satunya dengan cara mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada. Pengoptimalan SDM atau dalam hal ini disebut teknisi yang melakukan perawatan pesawat berpengaruh terhadap kecepatan dalam menyelesaikan perbaikan pesawat. Pada bagian Base maintenance di PT GMF AeroAsia, memiliki 23 slot atau area perawatan pesawat. setiap pesawat yang dirawat dikerjakan oleh 1 crew yang terdiri dari 40 orang teknisi. Dalam proses perawatan, terkadang ada crew lain yang sedang sedikit pekerjaannnya, sedangkan crew yang lain sedang banyak pekerjaannya. Akhirnya manager di crew yang banyak pekerjaannya meminta bantuan teknisi kepada crew yang sedikit pekerjaannya. Namun, dalam prosesnya banyak manager tidak mengetahui apakah di crew lain sedang banyak pekerjaan atau tidak. Akhirnya manager tidak bisa meminta bantuan teknisi karena tidak adanya informasi di crew lain tentang banyak atau sedikitnya pekerjaan mereka. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah sistem informasi yang menunjang manajer dalam melakukan proses permintaan teknisi. Sistem permintaan bantuan teknisi dibuat menggunakan bahasa pemograman PHP, database Mysql dan menggunakan metode analisa sistem Object Oriented Analys Design (OOAD) dan PIECES, metode pengembangan sistem menggunakan system development life cycle (SDLC) dan metode pengujian sistem menggunakan Blackbox system. Diharapkan sistem ini dapat membantu dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh bagian Base Maintenance di PT GMF Aeroasia..


Kata kunci: Permintaan Bantuan Teknisi,

ABSTRACT

In this era of globalization that continues to grow today, the need for

complete and accurate information as well as rapid decision making and precise an absolute thing that must be met by a company. Likewise with PT GMF AEROASIA engaged in maintenance and repair of aircraft, or better known as MRO (Maintenance Repair and Overhaul). As one of the largest MRO in Indonesia PT GMF AeroAsia need to make a breakthrough in the use of information technology, so any work done can be completed quickly and accurately. The sustainability of the company is highly dependent on manpower management procedures of the company. The stability and effectiveness of the company's operating system is one of the important keys that can support the achievement of the company's main objectives, namely profit or maximum profit by empowering its human resources. At the base maintenance at PT GMF AeroAsia, manpower request was made without knowing the information of each line. Whether the line is experiencing peak load, or low load. So that the managers will spend a long time in doing the manpower request. Therefore, it needs to be made an information system to support the manager in the process of manpower request, so that the time required to perform the request of manpower does not take a long time. System requests for technician support are made using PHP programming language, Mysql database and using Object Oriented Analysis System (OOAD) and PIECES system analysis method, system development method using life cycle system (SDLC) system and system testing method using Blackbox system. It is expected that this system can help in reducing

the time required by the Base Maintenance section in PT GMF Aeroasia.


Keyword : Analyze, Manpower, flow

KATA PENGANTAR


Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Laporan skripsi ini dibuat berdasakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di PT. GMF Aeroasia. Lebih tepatnya di bagian keuangan dengan judul “Membangun Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang Perawatan dan Perbaikan Berbasis Web Pada PT. GMF Aeroasia”.

Keberhasilan laporan skripsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang

terkait dengan bantuan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Bayu Pramono, S.Kom,M.Ti selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Bapak Ignatius Joko Dewanto, Dr.,S.Kom.,MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak Anas Hanurawan selaku stakeholder yang telah banyak membantu dalam memahami sistem permintaan bantuan teknisi di GMF
  7. Seluruh rekan-rekan unit TBA PT GMF AeroAsia
  8. Untuk Ayah dan Ibu yang telah memberikan semangat dan doa tulus ikhlas dalam penyusunan skripsi ini.
  9. Untuk Robbiatul Adamiyati yang telah memberikan semangat dan doa tulus ikhlas dalam penyusunan skripsi ini..
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu namanya yang telah ikut membantu dalam penyusunan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pembaca.


Tangerang, 22 Januari 2018
Mohammad Saibani
NIM. 1311476652

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persaingan di era globalisasi ini memiliki dampak yang sangat kuat terhadap perusahaan-perusahaan yang berada di Indonesia, mengharuskan setiap pengembang usaha di sektor manapun baik itu jasa maupun barang, baik dalam bidang produksi maupun distribusi dan sebagainya untuk terus aktif berinovasi meningkatkan kinerja dan sistem, mencakup segi infrastruktur, operasional dan administrasi dalam pengelolaan bisnis demi keberlangsungan hidup perusahaan.

Keberlangsungan perusahaan ini sangat bergantung pada tata cara pengelolaan sumber daya manusia perusahaan tersebut. Kestabilan dan efektifitas sistem operasional perusahaan merupakan salah satu kunci penting yang dapat menunjang tercapainya tujuan utama perusahaan, yaitu mendapatkan keuntungan atau profit yang maksimal dengan memberdayakan sumber daya manusia yang dimiliki. Industri perawatan pesawat terbang adalah salah satu contoh bisnis yang perlu diperhatikan karena industri ini secara tidak langsung berperan penting dalam menunjang kemajuan ekonomi negara.

Untuk itu, setiap industri perawatan pesawat terbang atau yang lebih dikenal dengan MRO (Maintenance Repair Organization) menjadi bagian dari aset ekonomi milik negara. Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang beroperasi didalamnya harus baik dan efektif guna menunjang perusahaan. Salah satu MRO yang akan dibahas dalam laporan ini adalah PT. GMF AeroAsia yang terbesar di Indonesia.

Pada prinsipnya, PT. GMF AeroAsia selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan industri penerbangan saat ini. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang maka data dan informasi yang akurat merupakan sebuah kebutuhan. Hal ini akan dibutuhkan salah satunya untuk menganalisa permintaan bantuan teknisi pada bagian base maintenance di PT. GMF AeroAsia..

Seperti halnya perusahaan diberbagai bidang, industri penerbangan pun semakin kompetitif dengan hadirnya banyak pesaing sehingga pengoptimalan dalam mengelola teknisi sangat diperlukan untuk mencapai profit perusahaan . Pembahasan inilah yang perlu untuk dianalisa lebih lanjut dalam laporan ini.

Laporan ini ditulis dengan tujuan membuat program untuk atasan dalam mengoptimalkan teknisi yang ada untuk membantu teknisi yang lain. Oleh sebab itulah, laporan skripsi ini diberi judul: “MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PEMINTAAN BANTUAN TEKNISI PADA BAGIAN BASE MAINTENANCE DI PT. GMF AEROASIA"

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana proses permintaan bantuan teknisi pada PT.GMF AeroAsia ?

  2. Bagaimana membangun sistem informasi permintaan bantuan teknisi yang dibutuhkan di PT. GMF Aero Asia?

  3. Apakah sistem informasi permintaan bantuan teknisi setelah di implementasikan dapat membantu manager dalam meminta bantuan teknisi ?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk melengkapi laporan SKRIPSI agar lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang bermaksud membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun ruang lingkup penelitian dalam penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek meliputi :
    1. Penelitian ini hanya membahas Cara melakukan permintaan bantuan teknisi pada bagian maintenance di PT GMF AEROASIA
    2. Sistem yang akan dibangun meliputi kelola data teknisi, kelola data jobcard. Sampai dengan melakukan permintaan bantuan teknisi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui bagaimana proses permintaan bantuan teknisi pada bagian base maintenance di PT. GMF AeroAsia.

  2. Mengalokasikan bangunan sistem informasi permintaan bantuan teknisi pada bagian base maintenance di PT.GMF Aeroasia.

  3. Menjadikan sistem informasi permintaan bantuan teknisi yang dapat digunakan di GM, Manajer, dan supervisor dalam melakukan permintaan bantuan teknisi di PT.GMF Aeroasia.

Manfaat Penelitian

Manfaat Operasional

  1. membuat sistem yang dibutuhkan oleh PT GMF AEROASIA untuk melakukan permintaan bantuan teknisi.

  2. Mempermudah manajer dalam melakukan permintaan bantuan teknisi.

Manfaat Fungsional

  1. mengetahui sistem permintaan bantuan teknisi yang berjalan di PT GMF AEROASIA.

  2. Mempermudah manajer dalam mencari teknisi yang bisa dimintai bantuan.

Manfaat Individual

  1. dapat menyelesaikan syarat kelulusan untuk jenjang strata S1.

  2. Memberi manfaat, wawasan dan pengalaman yang baru dalam penelitian skripsi sampai laporan selesai.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menunjang penelitian untuk melaksanakan penelitian berdasarkan asumsi-asumsi dasar pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, serta pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur serta langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi data yang dikumpulkan dan bagaimana cara menghimpun serta mengolah data yang digunakan untuk proses permintaan bantuan teknisi.

Adapun penjelasan lebih rinci mengenai metode yang digunakan peneliti dalam menyusun Laporan Skirpsi ini sebagai berikut :

  1. Metode Pengamatan langsung

    Adalah metode yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal – hal yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mendatangi objek penelitian secara langsung ke PT. GMF AeroAsia unit TB. Pada metode observasi ini untuk mendapatkan data yang lebih detail dan akurat, maka dilakukan pencatatan yang lebih sistematik berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terhadap objeknya. Dan menganalisa bagaimana perusahaan memberikan suatu layanan informasi. Dalam metode observasi lebih fokus terhadap objek secara visual dalam hal ini proses perawatan pesawat di PT. GMF AeroAsia.

  2. Metode Wawancara

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan jalan melakukan wawancara atau Tanya jawab langsung terhadap manajer di unit TBA untuk mendapatkan data informasi terkait objek yang diteliti.

  3. Metode Studi Pustaka

    Penelitian yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau objek yang akan atau sedang diteliti. Informasi tersebut diperoleh dari buku – buku ilmiah, laporan penelitian, karangan – karangan ilmiah , tesis dan desertasi, peraturan – peraturan, ketetapan – ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber – sumber tertulis baik tercetak maupun elektronika yang berkaitan dengan perawatan pesawat. Study kepustakaan ini juga dilakukan untuk mencantumkan data pustaka terkait literature –literature yang berkaitan dengan pelaporan keuangan.


Metode Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)

    Tahapan perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendal-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

  2. Analisis (Analysis)

    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu :

    1. Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survei terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survei, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable,Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem.

    2. Desain (Design)

      Tahap perancangan atau Design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, class diagram, sequence diagram, dan activity diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan sublime. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, Appserv MySQL, Xampp 3.2.2, bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.

    3. Implementasi (Implementation)

      Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah- langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi. Pengujian yang digunakan pada tahap implementasi yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

    4. Pemeliharaan (Maintenance)

      Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan ini, maka materi-materi yang tertera pada Laporan Skripsi ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan antara lain yaitu latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian serta metodologi yang digunakan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan tentang definisi ilmu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian tersebut, seperti landasan teori yang membahas tentang konsep dasar sistem, definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, definisi perusahaan, landasan dan tujuan perusahaan, visi dan misi perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambarkan gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta wewenang dan tanggung jawab perusahaan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang Bab ini berisikan rancangan sistem yang akan diusulkan pada PT GMF Aeroasia, UML yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan tampilan layar, tampilan output program, pengujian dengan black box testing, dan rancangan implementasi, estimasi biaya..

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisis penelitian dan rancangan sistem dalam rangka menjawab rumusan masalah yang diajukan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:

Mantala (2015:57)[1] menginformasikan bahwa, “Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Menurut Hutahaean (2015 : 2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.”

Di kutip oleh Tyoso (2016 : 1)[3], mengatakan “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai sistem, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari berbagai macam elemen yang saling terintegrasi dan mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan membentuk satu kesatuan.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015 : 2)[2], mengatakan bahwa Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu :

  1. Komponen (component)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

  2. Batas sistem (boundary)

    Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan suatu sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

  3. Lingkungan Luar Sistem (environtment)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas sistem yang memepengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar sistem yang menguntuingkan merupakan energi dari sistem, dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sebaliknya lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem, atau sistem akan rusak.


  4. Penghubung Sistem (interface)

    Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan terjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung suatu sistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (input)

    Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan keluaran sinyal (signal output). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Signal output adalah energi yang di proses untuk di dapatkan keluaran sebagai contoh didalam sistem komputer. Program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, dan data adalah sinyal output untuk diolah menjadi informasi.

  6. Keluaran Sistem (output)

    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, dan sisa pembuangan keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

  7. Pengolah Sistem (process)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau subsistem itu sendiri. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran suatu sistem. Produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  8. Sasaran Sistem (object and goal)

    Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dapat di hasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

  9. Kontrol Sistem (control)

    Kontrol sistem merupakan pengawasan bagi pelaksanaan sistem dalam pencapaian sasaran dan tujuan. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan, kontrol proses serta kontrol keluaran.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat dikalasifikasikan dari beberpa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

  1. SISTEM ABSTRAK

    Sistem yang berupa pemikiran atau ide2 dan tidak nampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada seacar fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem persediaan barang.

  2. SISTEM FISIK

    Sistem yang sebagian atau seluruhnya tampak secara fisik. Contoh : sistem komputer, sistem produksi, sistem informasi akademis

  3. NATURAL SISTEM

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, Contoh : Laut, pantai, atmosfer, tata surya dll.

  4. MANNED SISTEM

    Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikut sertaan manusia. Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut:

    1. Sistem manusia-manusia

      Sistem yang menitik beratkan hubungan antar manusia.

    2. Sistem manusia-mesin

      Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan.

    3. Sistem mesin-mesin

      Sistem yang otomatis di mana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem.

  5. DETERMINISTIK SISTEM

    Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti. Contoh : Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. Contohnya : Sistem penggajian.

  6. PROBABILISTIK SISTEM

    Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti (selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh : Sistem penilaian ujian

  7. OPEN SISTEM

    Sistem yang mengalami pertukaran energi, materi atau informasi dengan lingkungannya. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contoh : Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi. (Bisnis dalam menghadapi persaingan dari pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).

  8. CLOSED SISTEM

    Sistem fisik di mana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut. Contoh : Reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Berikut ini merupakan definisi informasi menurut beberapa ahli, di antaranya sebagai berikut:
1. Menurut Hutahaean (2015: 2)[2], “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih beararti bagi penerimanya.”
2. Menurut Djahir (2014: 8)[4], “Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi, apapun jenis organisasi tersebut.”
3. Menurut Tyoso (2016: 21)[3], “Informasi adalah suatu pertambahan dalam ilmu pengetahuan yang menyumbangkan kepada konsep kerangka kerja yang umum dan fakta-fakta yang diketahui.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai informasi, dapat disimpulkan informasi adalah hasil dari data yang telah diproses atau diolah sehingga bermanfaat bagi pengguna dan menjadi suber daya yang paling utama dalam pertambahan ilmu pengetahuan.

2. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi dipaparkan di bawah ini menurut Tata Sutabri (2012:43)[5]:

  1. Akurat (Accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut

  2. Tepat Waktu (Time Lines)

    Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

3. Fungsi Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif jika dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan untuk beberapa kegunaan. Pengukuran suatu nilai informasi biasanya dihubungkan dengan Analysist Cost Effectivenness atau Cost Benefit. Adapun 10 (sepuluh) sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut :

  1. Kemudahan dalam memperoleh (Accesibility)

    Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (Comprehensiveness)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

  3. Ketelitian (Accuracy)

    Informasi mempunyai niali yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

  4. Kecocokan dengan pengguna (Relevan)

    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

  5. Ketepatan Waktu (Timelines)

    Informasi mempunyai nialai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima atau using, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

  6. Kejelasan (Clarity)

    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaa nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

  7. Fleksibilitas (Flexibility)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer atau pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

  8. Dapat dibuktikan (Verified)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Tidak ada prasangka (Unprejudiced)

    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

  10. Dapat diukur (Measurable)

    Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

4. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak di dalam instansi, perusahaan,departemen. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. jogiyanto (2012:08)[6]

5. Mutu Informasi

Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

  1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
  2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar
  3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
  4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
  5. Dokumen induk yang salah.
  6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (missal: kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan);
  7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

informasi Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
  2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
  3. Penambahan batas ketelitian data
  4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

Konsep Dasar SDLC (System Database Life Cycle)

1. Definisi SDLC

Definisi SDLC menurut Gary B. Shelly (2012)[7] yaitu “Penjelasan tentang kegiatan dan fungsi semua sistem yang dilakukan oleh pengembang.”

2. Fase atau Tahapan SDLC (System Database Life Cycle)

Fase-fase dalam SDLC dapat digambarkan sebagai berikut (Gary B. Shelly, 2012).[7] :


Gambar 2.1 Fase SDLC

  2.1 Fase atau Tahapan SDLC (System Database Life Cycle)

Tujuan dari tahap ini adalah melakukan penyelidikan untuk mengevaluasi sebuah peluang atau masalah bisnis yang terkait dengan IT. Investigasi awal adalah langkah penting karena hasilnya akan mempengaruhi keseluruhan proses pembangunan. Bagian penting dari awal Investigasi adalah studi kelayakan yang mengulas biaya dan manfaat yang diantisipasi dan merekomendasikan sebuah tindakan berdasarkan faktor operasional, teknis, ekonomi, dan waktu. Tahap perencanaan adalah proses mendasar untuk memahami mengapa sebuah informasi sistem harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan terus berjalan Ini memiliki dua langkah:

  1. Selama inisiasi proyek, nilai bisnis sistem terhadap organisasi adalah bagaimana menurunkan biaya atau meningkatkan pendapatan? Sebagian besar ide untuk sistem baru berasal dari luar wilayah IS (dari departemen pemasaran, akuntansi departemen, dll) dalam bentuk permintaan sistem. Permintaan sistem menyajikan ringkasan singkat kebutuhan bisnis, dan ini menjelaskan bagaimana sebuah sistem yang mendukung kebutuhan akan menciptakan nilai bisnis. Bagian IS bekerja sama dengan orang tersebut atau departemen yang menghasilkan permintaan (disebut sponsor proyek) untuk melakukan sebuah analisis kelayakan Analisis kelayakan memeriksa aspek-aspek kunci dari usulan proyek:

    • Kelayakan teknis (Bisakah kita membangunnya?)

    • Kelayakan ekonomi (apakah akan memberikan nilai bisnis?)

    • Kelayakan organisasi (jika kita membangunnya, apakah akan digunakan?) Permintaan sistem dan analisis kelayakan disajikan ke sistem informasi komite persetujuan (kadang disebut panitia pengarah), yang memutuskan apakah proyek harus dilakukan. Setelah proyek disetujui, ia memasuki manajemen proyek. Selama proyek manajemen, manajer proyek membuat rencana kerja, menangani proyek, dan menempatkan teknik di tempat untuk membantu tim proyek mengendalikan dan mengarahkan proyek melalui seluruh SDLC. Penyampaian untuk manajemen proyek adalah a rencana proyek yang menggambarkan bagaimana tim proyek akan terus mengembangkan sistem.

      1. Analysis

        Tujuan dari tahap analisis sistem adalah membangun logika model sistem baru. Langkah pertama adalah pemodelan persyaratan, di mana Anda menyelidiki proses bisnis dan dokumen apa yang harus dilakukan sistem baru untuk memuaskan pengguna. Pemodelan persyaratan melanjutkan penyelidikan yang dimulai selama tahap perencanaan sistem. Untuk memahami sistemnya, Anda melakukan pencarian fakta dengan teknik seperti wawancara, survei, review dokumen, observasi, dan pengambilan sampel.

      2. Design

        Tujuan dari tahap perancangan sistem adalah menciptakan fisik model yang akan memenuhi semua persyaratan terdokumentasi untuk sistem. Pada tahap ini, akan mendesain antarmuka pengguna dan identifikasi output, masukan, dan proses yang diperlukan. Sebagai tambahan, merancang kontrol internal dan eksternal, termasuk berbasis komputer dan manual untuk menjamin agar sistem bisa diandalkan, akurat, mudah dirawat, dan aman. Selama tahap perancangan sistem menentukan arsitektur aplikasi, yang mana programmer akan gunakan untuk mengubah desain logis menjadi modul program dan kode..

Konsep Dasar UML

1. Definisi UML

Menurut Satzinger, (2012:6)[8], “UML adalah kumpulan standar model konstruksi dan notasi yang didefinisikan oleh Object Management Group (OMG), sebuah organisasi standar untuk pengembangan sistem. Dengan menggunakan UML, analis dan end Pengguna dapat menggambarkan dan memahami berbagai diagram spesifik yang digunakan dalam proyek pengembangan sistem

2. Jenis-jenis Diagram UML

Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2012:10)[9], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

  1. Class Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram: Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram: Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram: Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram: Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram: Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

3. Implementation

Selama tahap implementasi sistem, sistem baru akan dibangun. penggunaan analisis terstruktur atau metode O-O oleh pengembang tetap menggunakan prosedur yang sama. program ditulis, diuji, dan didokumentasikan, dan sistem sudah terinstal. Jika sistem itu dibeli sebagai sebuah paket, sistem analis mengonfigurasi perangkat lunak dan melakukan modifikasi yang diperlukan. Tujuan dari sistem Tahap implementasi adalah memberikan informasi yang benar-benar berfungsi dan terdokumentasi sistem. Pada akhir fase ini, sistem siap digunakan. Persiapan akhir termasuk mengkonversi data ke file sistem yang baru, melatih pengguna, dan melakukan transisi sebenarnya ke sistem yang baru.

4. Support and security

Selama fase sistem Support and Security, staf TI memelihara, meningkatkan, dan melindungi sistem. Pemeliharaan memperbaiki dengan benar kesalahan dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti tarif pajak baru. Perangkat tambahan menyediakan fitur dan manfaat baru. Tujuan selama fase ini adalah memaksimalkan investasi TI. Kontrol keamanan melindungi sistem dari eksternal dan ancaman internal. Sistem yang dirancang dengan baik harus aman, dapat diandalkan, dapat dipertahankan, dan terukur. Desain skalabel dapat diperluas untuk memenuhi persyaratan dan volume bisnis baru. Pengembangan sistem informasi selalu berjalan dalam proses. Proses bisnis berubah dengan cepat, dan sebagian besar sistem informasi perlu diperbarui secara signifikan atau diganti setelah beberapa tahun beroperasi.

Teori Khusus

Konsep Dasar Analisa

1. Definisi Analisa Sistem

Setiap analisa sistem memiliki proses berbeda-beda. Menurut yakub (2012:142)[10], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business rule), prose bisnis (business process), ketentuan aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Henderi (2012:322)[11], berpendapat bahwa “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.

2. Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem yaitu :

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara fisik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternative-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya.

3. Tugas Analisa Sistem

Adapun Tugas dari seoranj analisa sistem yaitu :

  1. Mengumpulkan dan menganalisa dokumen-dokumen,file-file,atau formulir-formulir yang berkaitan dengan sistem yang berjalan, serta menyusun dan menyajikan rekomendasi.
  2. Merancang suatu sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya komputer.
  3. Menganalisa dan menyusun biaya-biaya dan keuntungan dari sistem yang baru
  4. Mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru.
  5. Menyimpulkan dan menganalisa sistem yang berjalan serta mengamati apa saja kekurangan-kekurangannya.
  6. Menyusun laporan dari sistem yang berjalan.
  7. Menyajikan laporan tersebut secara lisan kepada pemakai (user).

4. Tahapab-Tahapan Analisa Sistem

Di dalam tahap analisa sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisa sistem sebagai berikut:

  1. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasikan masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
    1. Mengidentifikasi penyebab masalah.
    2. Mengidentifikasi titik keputusan.
  2. Understand, yaitu memahami kerja darisistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem yang berjalan Hal yang dilakukan diantaranya:
    1. Menentukan jenis penelitian.
    2. Merencanakan jadwal penelitian.
    3. Mengatur jadwal wawancara.
    4. Mengatur jadwal observasi.
    5. Membuat agenda wawancara.
    6. Mengumpulkan hasil penelitian
  3. Analysis, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya:
    1. Menganalisa kelemahan sistem.
    2. Menganalisa kebutuhan informasi.
  4. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya :
    1. Sebagai laporan proses analisis telah selesai dilakukan.
    2. Meluruskan kesalahan-kesalahanmengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.
    3. Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnyA

Konsep Dasar MRO

1. Definisi MRO

Selayaknya mobil dan motor yang sudah sangat dekat dengan kehidupan kita, tentunya membutuhkan perawatan rutin bulanan, 2 bulanan, dari ganti oli sampai ganti mesin. Hal ini sama dengan pesawat juga membutuhkan perawatan rutin. Bahkan bisa dikatakan perawatan di pesawat terbang lebih terstruktur dan terencana dengan sangat baik. Karena perawatan di pesawat terbang sangat ketat guna menjamin peswat layak terbang, Karena sebegitu ketatnya pemerintah menerbitkan yang namanya UU Penerbangan No.1 Tahun 2009, ditambah dengan peraturan penerbangan sipil yang sangat detil. Untuk itu MRO (Maintenance Repairable Organitation) merupakan perusahan yang bergerak dalam bidang perawatan pesawat udara.(safinnah.wordpress.com)


2. Landasan Asas dan Tujuan MRO

Berdasarkam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, bahwa salah satu point dari UU tersebut adalah terkait Keselamatan Penerbangan. Di bentuklah suatu badan usaha dalam bidang jasa perawatan,reparasi dan overhaul pesawat terbang serta pendukungnya.


3. Syarat Pembentukan

  1. Susunan organisasi dan kepengurusan
  2. Pemodalan
  3. Kepemilikan
  4. Keahlian dibidang perawatan pesawat
  5. Kelayakan rencana kerja


4. Perangkat MRO

'Perangkat Organisasi :

  1. Pemilik
  2. Investor
  3. pengurus


5. Definisi Perawatan dan Perbaikan

Menurut Fauzi Hidayat (Laporan tugas praktek, 2015) Perawatan dan perbaikan adalah bagian dari pelaksanaan pekerjaan perawatan berencana yang bertujuan untuk:

  1. Memperbaiki setiap kerusakan yang terpantau, walaupun belum waktunya dilaksanakan perbaikan.
  2. Mencegah terjadinya kerusakan atau bertambahnya kerusakan yang lebih besar.

Suatu tugas yang perlu dilakukan agar dapat mempertahankan kondisi pesawat atau mesin terhadap keselamatan dan nilai ekonomis pesawat. Pertimbangan membuat rencana perawatan dan perbaikan mesin pesawat ialah :

  1. Tahun pembuatan mesin dan kondisi mesin pesawat sudah berapa jam terbangnya.
  2. Kapan terakhir melakukan “General Overhaul” pada mesin tersebut dan material atau suku cadang apa saja yang sudah diganti baru.


6. Jenis – Jenis Perawatan Pesawat

Aktivasi untuk berbagai tipe check yang umumnya dilakukan pesawat adalah sebagai berikut:

  1. Walk around check

    Yaitu visual check untuk mendapatkan keyakinan bahwa pesawat bisa beroperasi dengan aman. Walk around check terdiri dari:

    1. Pre-flight check yaitu dilakukan sesaat sebelum pesawat berangkat dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan saat keberangkatan. Pre-flight tetap harus dilakukan meskipun check tipe lain yang lebih detail baru saja dilakukan misalnya A-check atau C-check.
    2. Daily check adalah check walk around eksterior biasa dengan penekanan pada tekanan udara ban dan oli mesin. Dilakukan antara satu penerbangan ke penerbangan lain dan sekali sehari saja.
    3. Overnight check adalah pemeriksaan kondisi umum pesawat dari darat termasuk mesin, roda pendaratan, sistem pengosongan bahan bakar, pemeriksaan rem dan pembersihan kabin.
    4. Transit check, seperti overnight check, dengan penekanan pada interior pesawat untuk memeriksa peralatan keamanan pesawat.
  2. A-Check

    Adalah walk around check bagian dalam dan bagian luar zona pesawat untuk meyakinkan kelayakan terbang mesin pesawat (boroscopeinspection), sistem pesawat (operational check) komponen dan struktur. Peninjauan pada Aircraft Flight Log (AFL), cek pada Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Data Recorder. Interval untuk A-check berkisar 200 FH (Flight Hours) pesawat kecil sampai dengan 550 FH pesawat besar.

  3. C-Check

    Adalah inspkesi komprehensif terhadap instalasi pesawat dengan akses maksimum kekomponen dan inspeksi sistem-sistem pada berbagai zona. Termasuk fungsional check pada sistem. Inspeksi struktur meliputi kemungkinan adanya keretakan (crack) dan karat (corrosion). Interval check ini sekitar sekali setahun.

  4. D-Check (Heavy Maintenance)

    Adalah inspeksi untuk kerusakan skala besar atau sering disebut Overhaul. Pemeriksaan jenis ini adalah perawatan yang paling detail, untuk pesawat Boeing 737-300, 737-400 dan 737-500, inspeksi ini dilakukan setiap 24.000 FH. Sedangkan untuk Boeing 747-400 dilakukan setiap 28.000 FH dan untuk Airbus A-330-341 dilakukan setiap 6 tahun. Pada pengecekan jenis ini pesawat diinspeksi secara keseluruhan, biasanya memakan waktu 1 bulan.


7. Defisit Internet

Pengertian internet ( interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya. Awalnya internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969 melalui sebuah proyek yang disebut dengan ARPANET.Misi awal dari proyek ini awalnya hanya untuk keperluan militer saja, tetapi lambat laun terus berkembang dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.Terciptanya internet telah membawa perubahan yang sangat berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia.Selain itu, internet juga telah melahirkan dunia baru yang memiliki pola, corak sekaligus karakteristik yang berbeda dengan dunia nyata.


8. Manfaat Internet

Dibalik kemudahan dalam mengakses internet, terdapat banyak manfaat yang akan kita peroleh sebagai pengguna internet. Berikut beberapa fungsi/ manfaat dari penggunaan internet:

  1. Menambah Wawasan dan Pengetahuan

    Dengan adanya internet, kita jadi lebih tahu mengenai berbagai wawasan dan pengetahuan dari berbagai bidang dari seluruh dunia. Terutama bagi pelajar, internet mempermudah mereka dalam mencari informasi yang berkaitan dengan pelajaran mereka.

  2. Komunikasi Menjadi Lebih Cepat

    Perkembangan internet yang semakin menjadi-jadi membuat komunikasi antar individu menjadi sangat mudah dan cepat. Kita juga dapat berkomunikasi dengan orang luar negri sekalipun dengan biaya yang relatif murah. Selain itu, sudah banyak jejaring sosial seperti Facebook yang digunakan pengguna internet untuk berkenalan dan menemukan teman baru di sana. Tidak sedikit juga dari mereka yang ngobrol/ chatting dengan kerabat mereka menggunakan jejaring sosial ini. Selain itu, ketika jam kerja sangat sibuk atau tidak teratur, belanja online merupakan pilihan yang terbaik untuk membeli barang tanpa harus menyita banyak waktu.

Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Pengertian Database, Penggunaan teknologi dalam sebuah perusahaan, institusi ataupun organisasi mempunyai peranan penting guna mencapai tujuan. Suatu perusahaan dituntut untuk bekerja se-efisien mungkin supaya bisa bertahan di atas kerasnya persaingan. Salah satu teknologi yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan, institusi maupun organisasi adalah teknologi dalam memproses data sehingga menjadi informasi yang beguna, teknologi yang dimaksud adalah sistem pengolahan basis data atau database. Penggunaan database yang baik pada perusahaan retail misalnya, mampu membantu seorang kasir bekerja lebih cepat ketika mencari jumlah barang atau harga barang yang akan dijual. Begitupun dengan admin, database mempermudah ketika pencarian stok persediaan, barang paling laku dan banyak lagi yang lainnya.


Unified Modelling Language (UML)

1. Definisi UML

Menurut Prabowo Pudjo Widodo, (2011:6)[9], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.


2. Jenis-Jenis Diagram UML

Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:10)[9], Berikut ini adalah definisi mengenai 9 diagram UML:

  1. Class Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.
  2. Package Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.
  3. Use Case Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).
  4. Sequence Diagram: Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.
  5. Communication Diagram: Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.
  6. State Chart Diagram: Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas.
  7. Activity Diagram: Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.
  8. Component Diagram: Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.
  9. Deployment Diagram: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).


Literature Review

Literature review atau studi pustaka termasuk kedalam metode penelitian yang akan dilakukan. Literature review merupakan suatu tindakan untuk mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini literature review dari penelitian – penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain:

No Judul Penelitian Peneliti Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1 Sistem Informasi Pelayanan Jasa Servis Sepeda Motor Stefan Ekaresta Nugroho

Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (2015)[12]

Metode Analisa SWOT, Perancangan menggunakan UML, database MySQL, bahasa pemrograman Penelitian ini dapat memberi informasi kepada konsumen bagaimana status motornya melalui layar utama Aplikasi diterapkan di Perseroan Terbatas (PT). Hanya menampilkan status motor yang diperbaiki
2 Membangun

Sistem Informasi Monitoring Data Inventory di VIO Hotel Indonesia

Mita Rohayati (Jurnal ilmiah komputer dan informatika Edisi 1 Vol.1 febuari 2014 ISSN:2089-9033)[13] Metode SDLC (System development life cyle, pengujian blacbox, database MySQL, PHP, ERD, DFD Sistem

monitoring data inventory ini dapat berjalan sesuai dengan tujuannya, yaitu membantu memudahkan proses monitoring yang tepat dan cepat.

Adanya Notifikasi feedback, perancangan menggunakan UML
3 Pembangunan sistem informasi berbasis web untuk monitoring dan evaluasi sentra industri kecil dan menengah di jawa barat Rizki Wahyuniardi, Leni Herliani Afrianti, Sidik Nurjaman dan Wanda Gusdya, Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara, No. 1 / Vol.4 / February 2016[14] Perancangan menggunakan UML, bahasa pemrograman PHP dan database MySql sistem informasi berbasis web ini dapat mempercepat proses monitoring dan evaluasi sentra IKM di Provinsi Jawa Barat. aplikasi bebasis web untuk memonitor banyaknya pekerjaan pesawat dan ketersediaan teknisi
4 Sistem informasi controling, monitoring dan reporting kunjungan teknisi berbasis web pada PT Linknet Febrianto, SKRIPSI, STMIK RAHARJA 2016[15] Perancangan menggunakan UML, bahasa pemrograman PHP dan database MySql Sistem informasi berbasis web ini dapat memberikan data-data dan informasi yang lebih cepat, akurat untuk team technical support aplikasi bebasis web untuk memonitor banyaknya pekerjaan pesawat dan ketersediaan teknisi
5 Using Database Management System to Develop and Implement an Automated Motor Vehicle Management System Dipo TheophilusAkomolafe,NaomiTimothy, Francis Ofere (European Scientific Journal August 2014 edition vol.10, No.24 ISSN: 1857 – 7881[16] window based desktop application designed with Microsoft Access as the database management, and Visual Basic 6.0, Analysis and design tools are DFD, and ERD Aplikasi berbasis desktop, mempermudah dan meringankan masalah dalam mendata keluar dan masuk kendaraan bermotor Aplikasi berbasis web, database MySQL, tools XAMPP, Visual Paradigm, SDLC (System Development Life Cycle), analisa OOD, UML
6 Sistem informasi pelayanan jasa service dan penjualan suku cadang sepeda motor pada bengkel GREAF berbasis desktop Dimi Rizkyadi, SKRIPSI, Universitas komputer indonesia 2016[17] Perancangan menggunakan UML, bahasa pemrograman PHP dan database MySql perangkat lunak Sistem Informasi Penjualan dan Service di Bengkel Greaf Motor memberikan fungsi sesuai dengan kebutuhan Aplikasi diterapkan di Perseroan Terbatas (PT). Adanya notifikasi.
7 Web Based College Information Monitoring System using Java (DigiCampus) Prafulla S. Yevale, Miss Mohini R. Malpure, Ram S. Varma, Miss. Kirti P. Wadje 2016[18] Using java programming language, database MySQL Aplikasi yang ditujukan untuk memantau informasi siswa, staff, perpustakaan, Aplikasi berbasis Web, aplikasi untuk monitoring banyaknya pekerjaan pesawat dan ketersediaan teknisi
8 Sistem Monitoring Pembayaran Piutang Customer pada PT. LI Euis Siti Aisyah, Ruli Supriati, Yovina Niawan Putri ( KNSI-STMIK STIKOM Bali, oktober 2015)[19] Perancangan menggunakan UML, bahasa pemrograman PHP dan database MySql Prototype sistem monitoring pembayaran piutang customer berbasis web Sistem sudah berbasis web bukan prototype, aplikasi untuk monitoring banyaknya pekerjaan pesawat dan ketersediaan teknisi
9 Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT. Telkom Cianjur Berbasis Web Gentisya Tri Mardiani (Jurnal Ilmiah KOMPUTA Universitas Komputer Indonesia, 2013)[20] Metode DFD(Data Flow Diagram), XAMPP, PHP, database MySQL Proses monitoring untuk memastikan data dan kejelasan informasi dapat terjaga Metode SDLC (Sytem Development life cycle), UML diagram
10 Sistem monitoring ruang parkir mobil menggunakan visual basic.net PUTRI NURUL AMRINA [56409183], SKRIPSI, Universitas Gunadarma 2013[21] metode SDLC (Software Development Life Cycle), flowchart dan blok diagram, software VisualBasic.NET Proses monitoring lahan parkir yang kosong membantu operator untuk memberikan informasi ke pengendara yang akan memarkir mobilnya. Aplikasi berbasis web, database MySQL, tools XAMPP, Visual Paradigm.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisis Organisasi

Gambaran Umum PT. GMF AeroAsia

PT GMF AeroAsia merupakan salah satu cabang perusahaan Garuda Indonesia dimana dalam hal ini, Garuda Indonesia memiliki beberapa cabang perusahaan lainnya, diantaranya Garuda Sentra Medika (GSM), Aerowisata atau Aerotrans, dan masih banyak lagi.

Tanggal 26 januari 1949 dianggap sebagai hari jadi maskapai penerbangan Garuda. Pada masa itu, maskapai Garuda masih menggunakan nama “Indonesian Airways”, dan pesawat pertamanya bernama “Seulawah” atau “Gunung Emas”, yang diambil dari nama sebuah gunung terkenal di Aceh. Pesawat tersebut merupakan sumbangan dana dari masyarakat Aceh sebesar 120.000 dolar Malaya yang setara dengan dua puluh kilogram emas. Maskapai ini tetap mendukung Indonesia sampai revolusi terhadap pemerintahan Belanda berakhir.

Garuda Indonesia mendapatkan konsesi monopoli penerbangan dari pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1950 melalui KNILM (Koninnklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij), yaitu penerbangan nasional hindia-belanda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa maskapai Garuda adalah hasil join venture pemerintah Indonesia dan maskapai Belanda KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij).

Pada awal pemerintahan Indonesia, Garuda Indonesia memiliki 51% saham dan selama sepuluh tahun pertama, perusahaan Garuda dikelola oleh KLM. Karena adanya paksaan nasionalisme pada tahun 1954, KLM menjual sebagian dari sahamnya kepada pemerintah Indonesia.

Pada tanggal 31 maret 1950, perusahaan Garuda Indonesia diresmikan. Sejalan dengan peresmian tersebut, pemerintah Burma menyumbangkan sebuah pesawat yaitu DC-3. Armada Garuda yang pertama kali melayani penerbangan domestik terdiri dari dua puluh pesawat DC-3/-47 dan delapan pesawat jenis PBY Chatalina Amphibi. Demi terlaksananya pembaharuan armada, dibulan Oktober 1950 sampai dengan Februari 1958, Garuda telah menambah beberapa pesawat seperti:
- DC 3/C-47 sebanyak dua puluh pesawat
- Convair linner 240 sebanyak delapan pesawat
- Convair linner 340 sebanyak delapan pesawat
- Convair linner 440 sebanyak tiga pesawat
- Dehaviland Heron sebanyak empat belas pesawat

Dengan ditambahnya jumlah pesawat tersebut, jaringan penerbangannya pun diperluas meliputi seluruh wilayah Indonesia kecuali Irian Jaya. Sedangkan untuk penerbangan internasional jangkauannya meliputi Singapura, Bangkok, dan Manila. Namun karena adanya permasalahan teknis dalam perusahaan Garuda, seluruh pesawat jenis Dehaviland Heron dihapus dari kekuatan armada.

Selanjutnya antara tahun 1960 hingga tahun 1965, Garuda Indonesia mendapat tambahan armada berupa pesawat bermesin jet seperti:
1. Convair linner 990 A sebanyak tiga pesawat
2. Lockheed electra LI 88 C sebanyak tiga pesawat
3. DC 8 -55 sebanyak satu pesawat

Atas penambahan tersebut, Garuda Indonesia memperluas jaringannya ke Tokyo dan benua Eropa tahun 1965. Tahun 1968 mengalami pasang surut sehingga pemerintah meminta kepada pimpinan garuda yang baru dilanti segerah melakukan perbaikan, maka 3 tahun kemudian seluru armada diganti dengan pesawat-pesawat bermesin jet seperti FOKER F-27,FOKER 28 dan DOUGLAS DC 9, keputusan tersebut guna menunjang kemajuan garuda indonesia.

Dengan kemajuan tersebut Garuda Indonesia tidak tanggung-tanggung untuk menambah armadanya lagi dengan Dauglas DC 10, Boeing 737 series dan Airbus A-330 series. Dengan demikian jaringan penerbangan meliputi Indonesia seluruhnya untuk wilayah domestic dan benua asia, Eropa dan Australia untuk wilayah international.

Sejalan dengan berkembanganya perusahaan tersebut Garuda Indonesia mengalami kemajuan hingga saat ini garuda Indonesia sudah masuk dalam IPO (International Public Offering).



Sejarah Singkat PT. GMF AeroAsia.

PT GMF AeroAsia didirikan pada tahun 1984 sebagai Central pemeliharaan/perawatan pesawat garuda Indonesia. Selama 7 tahun PT GMF AeroAsia didanai oleh Pemerintah Republik Indonesia, sebanyak US $ 200 juta, yaitu sekitar 63% dana tersebut digunakan untuk mengimpor atau membeli peralatan dan mesi-mesin berteknologi tinggi.

Pada Bulan Agustus 2002 PT GMF AeroAsia memisahkan diri dari PT. Garuda Indonesia dan pada tahun 2003 Singapore airline membeli 49% saham PT GMF AeroAsia.

Pada bulan Januari 2007 PT. Garuda Indonesia mengumumkan akan menjual saham minoritas PT GMF AeroAsia, selanjutnya pada bulan april 2007 saham PT. Aerowisata, PT Abacus Distribution System dan PT Gapura Angkasa, benar-benar dijual dengan alasan, Anak Perusahaan tersebut bukanlah bisnis inti dari PT. Garuda Indonesia.

Visi dan Misi PT. GMF AeroAsia

GMF Vision:

World clas MRO in 2020.

GMF Mision:

To provide integrated and reliable aircraft maintenance solution for a safer sky and secure quality of life of mankind



Struktur Organisasi

Struktur organisasi didalam sebuah perusahaan sangatlah penting, untuk mengetahui susunan bagian setiap karyawan didalam perusahaan. Struktur organisasi yang dimiliki PT. GMF AeroAsia pada unit base maintenance (TB) yaitu:




Wewenang dan Tanggung Jawab

Adapun wewenang dan tanggung jawab dari setiap jabatan yaitu :
1. Direktur Utama, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan.
      b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
      c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.
      d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
      e. Menetapkan strategi-strategi strategis untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
      f. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang
      g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan.
2. Direktur Base Operation, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      a. Bertanggungjawab atas kinerja base operation di PT. GMF AeroAsia.
3. VP Base Maintenance mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu :
      a. Membuat dan menyajikan laporan kinerja base maintenance bulanan dan tahunan GMF AeroAsia .
      b. Melakukan analisis terhadap laporan kinerja base maintenance bulanan dan tahunan GMF AeroAsia.
4. GM tiap line, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      a. Mengontrol project yang diembannya
      b. Bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan project pesawatnya
5. Manager tiap line, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      a.Mengontrol manpower dan pekerjaan yang diembannya tiap line
      b.Merequst manpower ke line lain bila dibutuhkan
6. Manpower, mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu:
      a.Melaksanakan proses pekerjaan dilapangan.
      b.Membuat laporan pekerjaan



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur request manpower pada bagian base maintenance di PT. GMF AeroAsia, yaitu:

  1. Prosedur pengecekan jobcard
    1. Dimulai dari PPC (Planning Project Control) membuat jobcard untuk dikerjakan oleh teknisi dari masing-masing unit produksi.
    2. Unit Quality Control mengecek kembali jobcard yang akan diberikan ke tiap-tiap unit. jika jobcard sudah benar, maka jobcard langsung diberikan ke unit produksi. Apabila ada kesalahan didalam jobcard, maka akan dikembalikan ke PPC untuk diperbaiki.
  2. Pendistribusian jobcard
    1. Setelah unit Quality Control memeriksa jobcard dan tidak ada kesalahan, maka jobcard langsung diberikan ke unit produksi.
    2. Supervisor memilih jobcard yang akan dikerjakan, lalu diberikan kepada tiap-tiap teknisi yang ada.
  3. Pengerjaan jobcard
    1. Teknisi mengerjakan jobcard yang diberikan oleh supervisor.
    2. Setelah teknisi selesai mengerjakan pekerjaan, teknisi membuat laporan tentang pekerjaan yang dia kerjakan dan jobcard dikembalikan ke supervisor.
  4. Dokumentasi jobard
    1. Supervisor memberikan jobcard yang telah dikerjakan kepada PC untuk dicek dan di update dalam database.
    2. PC memberikan jobcard yang sudah selesai dikerjakan kepada PPC.



Rancangan Sistem Yang Berjalan

Berikut analisa sistem berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang telah dilakukan observasi pada PT. GMF AeroAsia

1. Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berikut analisa sistem berjalan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang telah dilakukan observasi pada PT. GMF AeroAsia

'Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Berikut Use Case diagram :


2. Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity diagram menyediakan analisis dengan kemampuan untuk memodelkan proses dalam suatu sistem informasi. Activity diagram dapat digunakan untuk alur kerja model, use case individual, atau logika keputusan yang terkandung dalam metode individual. Activity diagram juga menyediakan pendekatan untuk proses pemodelan paralel.



Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Berikut penjelasan dalam Gambar 3.6 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan, yaitu:
    a. 1 Initial Node : Awal dari proses, yang dimulai dari PPC.
    b. 9 Action : Menggambarkan eksekusi dalam suatu proses.
    c. 1 Final Node : Untuk mengakhiri proses.
    d. 11 Control Flow

3. Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Sequence Diagram adalah digram yang menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendiskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek.


Gambar 3.4 Sequence Diagram sistem berjalan

Berikut penjelasan dalam Gambar 3.7 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan, yaitu:
    i. 5 Actor  : PPC, Manager line 1, Teknisi line 1, Manager line 2, Teknisi Line 2
    ii. 3 Life Line  : Terdiri dari Jobcard, Laporan, Realisasi
    iii. 11 Message  : Menghubungkan setiap aktifitas – yang terjadi.



Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisis Pieces

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk PT GMF Aeroasia.


Analisa Masalah

Berdasarkan analisis penelitian pada PT GMF AeroAsia, pada sistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem permintaan bantuan teknisi belum maksimal, terutama dalam kecepatan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem permintaan bantuan teknisi yang berjalan saat ini dilakukan dengan melihat ke area produksi satu per satu di line mana yang pekerjaannya sedang sedikit sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan permintaan bantuan teknisi. setelah menemukan unit mana yang sedang sedikit pekerjaannya, lalu manajer menghubungi manajer yang sedang memiliki pekerjaan yang sedikit tersebut untuk membantu unitnya. Dengan permasalahan yang terjadi di unit Base Maintenance dalam permintaan bantuan teknisi maka dibutuhkan sistem yang mempermudah dalam melakukan permintaan bantuan teknisi.


Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi pada PT GMF AeroAsia maka dapat diketahui bahwa sistem permintaan bantuan teknisi pada PT GMF AeroAsia perlu adanya sebuah sistem yang dapat memonitoring banyaknya pekerjaan di unit produksidan banyaknya teknisi yang ada dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah manajer dalam melakukan permintaan bantuan teknisi.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan sistem permintaan bantuan berbasis web untuk mempermudah manajer dalam menggunakan serta mengakses kapanpun dan di manapun. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni PHP dan My SQL sebagai database yang dapat menyimpan data karyawan.
  2. Membuat suatu rancangan sistem permintaan bantuan teknisi menggunakan VB, dan menggunakan database SQL server sehingga dapat mempermudah melakukan permintaan bantuan teknisi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
  2. Dapat mempermudah manajer maupun supervisor dalam melakukan permintaan bantuan teknisi.

Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL.



Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

  1. Perangkat Keras (Hardware)
    Processor : Intel Core I5
    Monitor : HP 440 LCD 14”
    RAM : 1 GB DDR2 Memory
    Hardisk : 160 GB
    Printer : Laserjet
  2. Perangkat Lunak (Software)
    Windows 7
    Microsoft Excel 2010
    Internet Exproler
    Chrome
  3. Hak Akses (Brainware)
    Manajer
    Supervisor



Elisitasi

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring pembayaran piutang yang terkomputerisasi. Berikut lampiran elisitasi tahap I:

Tabel 3.6 Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisis pada bagian yang terkait serta pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang dibuat. Dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap manajer unit TBA.



Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 30 (tigapuluh) functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory) = penting
D (Desirable) = tidak terlalu penting
I (Inessential) = tidak mutlak ada



Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.8 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 29 ( dua puluh sembilan) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.


Tabel 3.8 Elisitasi Tahap III



Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.9 yang berisikan 28 (dua puluh delapan) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.


Tabel 3.9 Final Draft Elisitasi




BAB IV

Rancangan Sistem Usulan

Usulan Prosedur Yang Baru

Setelah mengadakan penelitian dan analisis sistem yang berjalan maka ditemukan beberapa masalah yang dihadapi yaitu sistem yang berjalan masih belum optimal dikarenakan kurangnya informasi yang ada dalam melakukan permintaan bantuan teknisi. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah sistem informasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan sistem yang ada.

Berdasarkan perubahan sistem yang terjadi, maka setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru ditentukan, langkah berikutnya adalah perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk perbaikan atau penggantian sistem lama serta memberikan gambaran yang jelas tentang proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Enterprise Architech for UML untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, State Machine.



Diagram Rancangan Sistem

1. Staff Administrator

  1. Dapat melakukan Login
  2. Menampilkan Menu Home
  3. Menampilkan Menu Master. Dimana menu tersebut terdapat list Data user dan list karyawan. Data User memiliki hak akses menambahkan User, Delete, Edit user, View. List Data Karyawan memiliki hak akses menambahkan karyawan, Delete, Edit, View.
  4. Menampilkan Menu Jobcard. Dimana menu tersebut list data jobcard yang memiliki hak akses menambahkan jobcard, Delete, Edit user.
  5. Menampilkan Menu Request. Dimana menu tersebut Klien yang memiliki hak akses menambahkan user, mendelete, Edit user.


2.. Manajer

  1. Dapat melakukan Login
  2. Menampilkan Menu Home
  3. Menampilkan Menu Master. Dimana menu tersebut list data karyawan yang memiliki hak akses view karyawan.
  4. Menampilkan Menu Request. Dimana menu tersebut list data staff yang memiliki hak akses menambahkan User, Delete, Edit user.
  5. Menampilkan Menu Report. Dimana menu tersebut list data Dokumen yang memiliki hak akses menambahkan, Edit, Delete.
  6. Menampilkan Menu Laporan Pembuatan Akta. Dimana menu tersebut list data Laporan Pembuatan akta, yang memiliki Cetak PDF, Cari Data


Use Case Diagram Sistem yang diusulkan


Gambar 4.1 Use case diagram permintaan bantuan teknisi yang diusulkan


    Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :
1. Nama Use case : Login
    Aktor : Administrator, Manajer
    Skenario : untuk mengakses sistem kita terlebih dahulu melakukan login.
2. Nama Use case : Menu Home
    Aktor : Administrator, Manajer
    Skenario : Administrator dan manajer dapat membuka menu home pada sistem.
3. Nama Use case : Menu User
    Aktor : Administrator.
    Skenario : Administrator dapat menambahkan, menghapus, melihat dan mengedit data user pada sistem.
4. Nama Use case : Menu karyawan
    Aktor : Administrator
    Skenario : administrator dapat menambahkan, menghapus, melihat, dan mengedit data karyawan pada sistem.
5. Nama Use case : Menu Request
    Aktor : Administrator, Manajer.
    Skenario : Administrator dan Manajer dapat melakukan request teknisi pada sistem.
6. Nama Use case : Menu Jobcard
    Aktor : Administrator, Manajer
    Skenario : Administrator dan Manajer dapat menambah, melihat, menghapus dan mengubah data jobcard.
7. Nama Use case : Menu Report
    Aktor : Administrator, Manajer
    Skenario : Administrator dan Manajer dapat melakukan pembuatan laporan pekerjaan pada sistem.
8. Nama Use Case : Menu Logout
    Aktor : Administrator, Manajer
    Skenario : Administrator dan Manajer dapat melakukan logout pada sistem.

Activity Diagram Sistem yang diusulkan

1. Acitivity Diagram Login


Gambar 4.2 Activity Diagram yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2 terdapat penjelasan sebagai berikut :

  1. Terdapat 1 (satu) initial Node untuk mengawali objek.
  2. Terdapat 27 (dua puluh tujuh) action yang tediri dari login, validasi login, menu home, menu master, menu user, add user, edit user, delete user, view user, menu karyawan, add karyawan, edit karyawan, delete karyawan, view karyawan, menu jobcard, add jobcard, edit jobcard, delete jobcard, view jobcard, menu request, add request, edit request, delete request, view request, menu report, menu print, menu logout.
  3. Terdapat 7 (tujuh) fork node.
  4. Terdapat 1 (satu) final node untuk menjelaskan bahwa alur sistem berakhir.

Dapat disimpulkan disini bahwa untuk melakukan permintaan bantuan teknisi, harus login terlebih dahulu, apabila login salah akan kembali mengulang username dan password login, apabila login benar, maka akan langsung menuju menu home, dari menu home ini, user langsung dapat melakukan permintaan bantuan teknisi melalui menu request, atau ingin melakukan

Sequence Diagram Sistem yang diusulkan

1. Sequence Diagram Administrator


Gambar 4.3 Sequence Diagram Administrator

Berdasarkan gambar 4.3 sequence diagram sistem yang diusulkan terdapat :

  1. 1(satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Administrator
  2. 7(tujuh) life line yaitu : Login, Home, Master, Jobcard, Request, Report, Logout.
  3. 9 (sembilan) Message yaitu: masukan username dan password, validasi login, login berhasil, login gagal, add, edit, view, delete pada list data master, add, edit, view, delete pada list data jobcard, add, edit, view, delete pada list data request, print pada list data report, logout.

2. Sequence Diagram Manajer


Gambar 4.7 Sequence Diagram Manajer


  1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu : Manajer
  2. 7 (tujuh) life line yaitu : Login, Home, Karyawan, Jobcard, Request, Report, Logout.
  3. 9 (sembilan) Message yaitu: masukan username dan password, validasi login, login berhasil, login gagal, view, pada list data karyawan, add, edit, view, delete pada list data jobcard, add, edit, view, delete pada list data request, print pada list data report, logout.


Class Diagram Sistem yang diusulkan

1. Class Diagram


Gambar 4.4 Class Diagram yang di usulkan.

Berdasarkan gambar 4.4 class diagram yang diusulkan terdapat :

a. 4 (empat) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi. 

b. 1 (satu) Assosiation, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.


State Machine Diagram Sistem yang diusulkan

1. State Machine Diagram Sistem yang diusulkan.


Gambar 4.5 State machine diagram sistem yang diusulkan.


1. 27 (dua puluh tujuh) state yang berjalan 

2. 42 (empat puluh dua) transaction 

3. 1 (satu) initial pseudo state 

4. 1(satu) final stat


Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan.



Rancangan Basis Data

1. Spesifikasi Basis Data
NamaTabel : tbl_request
Media: Hardisk
Isi: no_request + date + manpower_request + no_jobcard + id_user
Primary Key: no_request
Foreign Key: no_jobcard , id_user
Panjang Record : 21



Nama Tabel : tbl_user
Media: Hardisk
Isi: id_user + username + password + level
Primary Key: id_user
Panjang Record : 45



NamaTabel : tbl_karyawan
Media: Hardisk
Isi: kode_karyawan + nama_karyawan + alamat + telepon + jenis_kelamin + divisi
Primary Key: kode_karyawan
Panjang Record : 72



NamaTabel : tbl_jobcard
Media: Hardisk
Isi: no_jobcard + date + description + start + finish + manpower + line + kode_karyawan + id_user
Primary Key: id_jobcard
Foreign Key: kode_karyawan , id_user
Panjang Record : 37



Rancangan Prototype Sistem Informasi Permintaan Bantuan Teknisi

Dalam sistem informasi permintaan bantuan teknisi yang diusulkan, peneliti merancang beberapa menu yang dapat digunakan oleh staff admin untuk mempermudah dalam melakukan permintaan bantuan teknisi yang terdiri dari :

  1. Halaman login

    Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.

  2. Menu home

    Halaman ini berfungsi untuk menampilkan beberapa menu pendukung permintaan bantuan teknisi pada PT GMF Aeroasia seperti : menu master, menu home, menu jobcard, menu request, menu report, menampilkan status ketersediaan teknisi dari line yang lain.

  3. Menu Master

    Menu ini berfungsi untuk menampilkan, menambahkan, edit dan delete list data user , data karyawan dan data line pada PT GMF Aeroasia.

  4. Menu jobcard

    Menu ini berfungsi untuk menampilkan, menambahkan, edit dan delete list data jobcard pada PT GMF Aeroasia.

  5. Menu Work

    Menu ini berfungsi untuk menginput jumlah manpower actual dalam sebuah jobcard.

  6. Menu request

    Menu ini berfungsi untuk melakukan permintaan bantuan teknisi ke unit lain pada PT GMF Aeroasia.

  7. Menu report

    Menu ini berfungsi untuk menambahkan laporan pekerjaan yang telah dikerjakan oleh para teknisi yang membantu.


Tampilan protoype yang diusulkan

Berikut merupakan tampilan prototype yang ada pada sistem permintaan bantuan teknisi pada bagian base maintenance di PT GMF Aeroasia :

1. Rancangan Tampilan Menu Login


Gambar 4.7 Rancangan tampilan menu login Sumber : Peneliti

Setiap user yang mengakses sistem ini, harus memiliki akun. Akun tersebut berfungsi sebagai hak akses bagi user. Tidak semua pegawai dapat membuka atau mengakses sistem ini. Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu login yakni :
a. Menu login berisi username dan password
b. Menu login hanya diperuntukan untuk pegawai yang memiliki hak akses.
c. Menu login berfungsi untuk menjaga data pada sistem

2. Rancangan tampilan menu home


Gambar 4.8 Rancangan tampilan menu home Sumber : Peneliti

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu home yakni :
a. Menu home menampilkan menu-menu utama dalam sistem permintaan bantuan teknisi.
b. Menu home juga menampilkan status line yang sedang memiliki manpower.

3. Rancangan tampilan menu Master


Gambar 4.9 Rancangan tampilan menu Master Sumber : Peneliti

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu Master yakni :
a. Terdapat 3 sub menu yaitu menu user, karyawan dan Line
b. Menu user membuat admin dapat melihat siapa saja user yang diperbolehkan masuk kedalam sistem dan juga mampu untuk menambah, menghapus dan mengedit list user.
c. Menu karyawan membuat admin dapat menambah, menghapus dan mengubah list karyawan.
d. Menu Line membuat admin dapat menambah, menghapus dan mengubah data Line.

4. Rancangan tampilan menu Jobcard


Gambar 4.10 Rancangan tampilan menu Jobcard Sumber : Peneliti

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu jobcard yakni :
a. Didalam menu jobcard, admin dan user dapat menginput data jobcard untuk nanti dapat dilakukan permintaan bantuan teknisi dengan referensi jobcard tersebut.

5. Rancangan tampilan menu Work


Gambar 4.11 Rancangan tampilan menu Work Sumber : Peneliti

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu Work yakni :
a. Didalam menu request, admin dan user dapat menginput jumlah teknisi yang mengerjakan jobcard tersebut.

6. Rancangan tampilan menu Request


Gambar 4.12 Rancangan tampilan menu Work Sumber : Peneliti

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu request yakni :
a. Didalam menu request, admin dan user dapat menginput jumlah teknisi yang diminta kepada unit lain untuk dilakukan permintaan bantuan teknisi.

6. Rancangan tampilan menu Report


Gambar 4.13 Rancangan tampilan menu Report Sumber : Peneliti

Berikut adalah penjelasan dari rancangan tampilan menu report yakni :
a. Didalam menu Report, admin dan user dapat membuat laporan terkait jobcard yang dikerjakan teknisi.


Tampilan Sistem Yang Diusulkan

  1. Tampilan Halaman Login

    Dalam halaman login, terdapat field username dan password. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai tertentu untuk mengakses sistem permintaan bantuan teknisi. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.


  2. Gambar 4.14 Tampilan halaman login Sumber : Peneliti

  3. Tampilan Menu Home

    Tampilan dapat dibuka, apabila admin berhasil melakukan login. Menu home menampilkan status line yang memiliki manpower available. Didalam menu home untuk staff administrator dan Manajer terdapat menu master user, menu master karyawan, menu jobcard, menu request, menu report.


  4. Gambar 4.15 Tampilan halaman Home Sumber : Peneliti

  5. Tampilan Menu Master User

    Menu Master User hanya dapat di akses oleh staff administrator. Didalam menu master user berisi nama lengkap, username, dengan action add new, edit dan delete.


  6. Gambar 4.16 Tampilan halaman Menu Master User Sumber : Peneliti

  7. Tampilan Menu Master Karyawan

    Menu Master Karyawan dapat di akses oleh staff administrator atau User lain. Didalam menu master karyawan berisi identitas karyawan.


  8. Gambar 4.17 Tampilan halaman Menu Master Karyawan Sumber : Peneliti

  9. Tampilan Menu Master Line

    Menu Master Karyawan hanya dapat di akses oleh staff administrator . Didalam menu master line berisi identitas line.


  10. Gambar 4.18 Tampilan halaman Menu Master Line Sumber : Peneliti

  11. Tampilan Menu Request

    Menu Request dapat di akses oleh staff administrator atau User lain. Didalam menu request, terdapat cara untuk melakukan permintaan bantuan teknisi dengan menginput jobcard dan line yang diminta.


  12. Gambar 4.19 Tampilan halaman Menu Request Sumber : Peneliti

  13. Tampilan Menu Report

    Menu Report dapat di akses oleh staff administrator atau User lain. Didalam menu report, berisi item jobcard yang sudah dikerjakan


  14. Gambar 4.20 Tampilan halaman Menu Report Sumber : Peneliti


Konfigurasi Sistem Usulan

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)
  a. Processor : Intel Pentium CPU 6630
  b. Monitor : LCD Monitor 19 “
  c. RAM : 2 GB
  d. Hardisk : 500 GB
  e. Mouse : Standar
  f. Keyboard : Standar
  g. Printer : Laserjet

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
  a. Windows 7
  b. Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  c. Database server MySQL
  d. Microsoft Office 2010
  e. XAMPP 3.2.2
  f. Internet Browser Google Chrome 3. Hak Akses Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :
  a. Staff administrator
  b.Manajer

Black Box Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing merupakan metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembangan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. Berikut ini adalah tabel pengujian Black box pada Sistem Informasi Monitoring Pembayaran Piutang, yaitu:

1. Skenario pengujian : jika admin mengosongkan username dan mengkosongkan password lalu klik login.

2. Skenario pengujian : jika admin mengisi username dan password lalu klik login.

3. Skenario pengujian : Menambah Data User

4. Skenario pengujian : Menambah data di master karyawan

5. Skenario pengujian : menambah data Line

6. Skenario pengujian : Menambah data jobcard

7. Skenario pengujian : Menginput actual manpower dalam menu work

8. Skenario pengujian : menginput data request

9. Skenario pengujian : Submit Report sistem

10. Skenario pengujian : Logout sistem


Jadwal penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.



Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar, dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada PT GMF Aeroasia tentang sistem permintaan bantuan teknisi dapat disimpulkan bahwa :

  1. Proses permintaan bantuan teknisi pada PT GMF Aeroasia masih harus mendatangi langsung ke unit terkait sehingga membuat manajer membutuhkan banyak waktu untuk melakukan permintaan bantuan teknisi.
  2. Untuk membangun sistem informasi permintaan bantuan teknisi dibutuhkan sistem berbasis web dengan memiliki tempat penyimpanan data sehingga data teknisi maupun jobcard tidak akan hilang dan diharapkan sistem ini nantinya dapat membantu manager dalam melakukan permintaan bantuan teknisi di bagian Base Maintenance di PT GMF Aeroasia.
  3. Sistem permintaan bantuan teknisi setelah diimplementasikan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan manager dalam melakukan permintaan bantuan teknisi di bagian Base Maintenance di PT GMF Aeroasia.


Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT GMF Aeroasia antara lain :

  1. Perlu adanya sosialisasi untuk mengimplementasikan sistem yang baru, agar dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam melakukan permintaan bantuan teknisi.
  2. Harus adanya maintenance dan control sistem secara berkala agar tidak terjadi kerusakan atau error pada sistem.
  3. Pada masa yang akan datang, sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab. 2015. Pengembangan Sistem Informasi Inventaris Bahan Praktik Dan Tools Pada Ruang Training Aids Dan Tools Store Prodi Alat Berat Menggunakan Java Dan MySQL. Politeknik Negeri Banjarmasin: Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi. Vol.1, No.1 : 56-60.
  2. 2,0 2,1 2,2 Hutahaean, Jeperson. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
  3. 3,0 3,1 Punjul, Tyoso Jaluanto Suno. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Dipublish, Mei 2016
  4. Djahir, yulia dan dewi pratita. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  5. Sutabri, Tata. 2016. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi.
  6. Jogiyanto, HM. 2012. “Perancangan Sistem Informasi Pengenalan Komputer”. Yogyakarata: Pustaka Pelajar.
  7. 7,0 7,1 Shelly, Gary B., and Harry J. Rosenblatt. (2012). Systems Analysis and Design. Nineth Edition.
  8. John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd. 2012. Introduction To Systems Analysis And Design : An Agile, Iterative Approach (Paperback).
  9. 9,0 9,1 9,2 Herlawati Widodo Pudjo Prabowo., Menggunakan UML, Informatika, Bandung, 2012
  10. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta: Graha Ilmu.
  11. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Journal CCIT Vol-4 No.3 – Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  12. Stefan Ekaresta Nugroho Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta [2015], Sistem Informasi Pelayanan Jasa Servis Sepeda Motor
  13. Mita Rohayati (Jurnal ilmiah komputer dan informatika Edisi 1 Vol.1 febuari 2014ISSN:2089-9033) Membangun Sistem Informasi Monitoring Data Inventory di VIOHotel Indonesia.
  14. Rizki Wahyuniardi, Leni Herliani Afrianti, Sidik Nurjaman dan Wanda Gusdya, Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara, No. 1 / Vol.4 / February 2016 Pembangunan sistem informasi berbasis web untuk monitoring dan evaluasi sentra industri kecil dan menengah di jawa barat.
  15. Febrianto, SKRIPSI, STMIK RAHARJA 2016 Sistem informasi controling, monitoring dan reporting kunjungan teknisi berbasis web pada PT Linknet
  16. Dipo Theophilus Akomolafe, Naomi Timothy, Francis Ofere (European Scientific Journal August 2014 edition vol.10, No.24 ISSN: 1857 –7881 Using Database Management System to Develop and Implement an Automated Motor Vehicle Management System.
  17. Dimi Rizkyadi, SKRIPSI, Universitas komputer indonesia 2016 Sistem informasi pelayanan jasa service dan penjualan suku cadang sepeda motor pada bengkel GREAF berbasis desktop
  18. Prafulla S. Yevale, MissMohini R.Malpure, Ram S. Varma, Miss.Kirti P. Wadje (Imperial Journal of Interdisciplinary Research,2016) Web Based College Information Monitoring System using Java (DigiCampus)
  19. Euis Siti Aisyah, Ruli Supriati, Yovina Niawan Putri ( KNSI-STMIK STIKOM Bali, oktober 2015) SistemMonitoringPembayaranPiutang Customerpada PT. LI
  20. Gentisya Tri Mardiani (Jurnal Ilmiah KOMPUTA Universitas Komputer Indonesia, 2013) Sistem Monitoring Data Aset dan Inventaris PT.Telkom Cianjur Berbasis Web
  21. PUTRI NURUL AMRINA [56409183], SKRIPSI, Universitas Gunadarma (2013) Sistem monitoring ruang parkir mobil menggunakan visual basic.net

Contributors

Saibani29