SI1311476608

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

NILAI SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BERBASIS WEB PADA MI ULUL ALBAAB

“MADANI” KAB. TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476608
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

NILAI SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BERBASIS WEB PADA MI ULUL ALBAAB

“MADANI” KAB. TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476608
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
JurusanSistemInformasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., M.M)
       
( NurAzizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

NILAI SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BERBASIS WEB PADA MI ULUL ALBAAB

“MADANI” KAB. TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476608
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Infromasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018


Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah, M.Kom)
   
( Mulyati, SE.,MM.,M.Pd)
NID : 14019
   
NID : 11003

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN

NILAI SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BERBASIS WEB PADA MI ULUL ALBAAB

“MADANI” KAB. TANGERANG

Disusun oleh :

NIM
: 1311476608
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Infromasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI SISWA

BEDASARKAN KURIKULUM 2013 BERBASIS WEB PADA

MI ULUL ALBAAB "MADANI" KAB. TANGERANG


Yang bertanda tangan di bawah ini,

NIM
: 1311476608
Nama
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 23 Juni 2018


 
 
 
 
NIM : 1311476608

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000




ABSTRAKSI

Sistem Informasi Pengolahan Nilai ini dikembangkan untuk membuat proses penyerahan dan pengolahan nilai menjadi lebih cepat, tepat, dan mudah dalam pengoperasianya. Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah untuk mengembangkan Sistem Informasi Pengolahan Nilai untuk sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah secara cepat, tepat, dan akurat serta mendukung proses belajar mengajar dengan baik. Metode yang digunakan dalam menyelesaikan program ini adalah metode observasi dan wawancara dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Program ini dirancang dengan menggunakan PHP dan MySQL.Aplikasi ini berbasis web sehingga dapat dijalankan menggunakan fasilitas browser. Adapun fasilitas tambahan adalah fasilitas untuk admin yang berguna mengelola pengguna yang memberi level kepada pengguna. Selain itu, terdapat fasilitas untuk merubah sandi pada masing-masing pengguna. .


Kata kunci : Sistem Pengolahan Nilai

ABSTRACT

Value Processing Information System was developed to make the process of delivering and processing the value becomes faster, precise, and easy in operation. The purpose of making this system is to develop Value Processing Information System for primary school or madrasah Ibtidaiyah quickly, accurately, and accurately and support the learning process well. The method used in completing this program is the method of observation and interview using primary and secondary data collection techniques. This program is designed using PHP and MySQL. This application is web-based so it can be run using the browser facility. The additional facility is a facility for admin that is useful to manage user level users. In addition, there is a facility to change the password on each user.


Keywords :Value Processing System

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 BERBASIS WEB PADA MI ULUL ALBAAB MADANI KAB. TANGERANG”.

Tujuan dari pembuatan laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja
  2. Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom, selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi Perguruan Tinggi Raharja.
  4. Bapak Ilamsyah, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing Pertama yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Ibu Mulyati, SE.,MM.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  6. Ibu Dra. Hj. Sari Ambarwati selaku Stakeholder yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan yang benar kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  8. Yang tercinta Bapak, Mamah dan Adik, yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a untuk keberhasilan penulis.
  9. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang selama ini juga turut memberikan semangat dan doa agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini secara tepat waktu.

Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain yang membacanya.

Tangerang, Juli 2018
Diah Choirun Nissa
NIM. 1311476608

Daftar isi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Use Case Glossary

Tabel 4.2 Actor Glossary

Tabel 4.3 Struktur Tabel Absen

Tabel 4.4 Struktur Tabel Siswa

Tabel 4.5 Struktur Tabel Nilai Keterampilan

Tabel 4.6 Struktur Tabel Nilai Sikap

Tabel 4.7 Struktur Tabel Nilai Ekstrakulikuler

Tabel 4.8 Struktur Tabel Wali Kelas

Tabel 4.9 Struktur Tabel Guru

Tabel 4.10 Struktur Tabel Pelajaran

Tabel 4.11 Struktur Tabel Nilai Pengetahuan

Tabel 4.12 Struktur Tabel Kelas

Tabel 4.13 Struktur Tabel Pembelajaran

Tabel 4.15 Pengujian Black Box

Tabel 4.16 Schedule Implementasi

Tabel 4.17 Estimasi Biaya



DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi MI Ulul Albaab “MADANI”

Gambar 3.2 Use Case diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.3 Sequence Diagram sistem yang berjalan

Gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.2 Squence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.3 Squence Diagram Wali Kelas yang diusulkan

Gambar 4.4 Squence Diagram Guru yang diusulkan

Gambar 4.5 Squence Diagram Siswa yang diusulkan

Gambar 4.6 Activity Diagram admin yang diusulkan

Gambar 4.7 Activity Diagram Wali Kelas yang diusulkan

Gambar 4.8 Activity Diagram Guru yang diusulkan

Gambar 4.9 Activity Diagram Siswa yang diusulkan

Gambar 4.10 Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.11 Prototype Halaman Login

Gambar 4.12 Prototype Home Admin

Gambar 4.13 Prototype Input Guru

Gambar 4.14 Prototype Input Siswa

Gambar 4.15 Prototype Input Kelas

Gambar 4.16 Halaman Input Pelajaran



DAFTAR SIMBOL


I. SIMBOL USE CASE DIAGRAM

III. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

II. SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

IV. SIMBOL CLASS DIAGRAM




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Penilaian dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menerima hasil pembelajaran yang telah disampaikan. Selain itu peningkatan atau penurunan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa.

Proses pengolahan nilai siswa untuk membuahkan hasil yang baik dengan cepat dan akurat bukanlah suatu hal yang mudah. Terlebih lagi dengan adanya kurikulum di Indonesia yang sering berubah-ubah membuat proses pengolahan nilai tersebut menjadi semakin sulit. Saat ini jenis kurikulum yang diberlakukan adalah Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K-13). Ada dua jenis kurikulum yang berlaku disebabkan oleh kesiapan sekolah dalam hal penerapan kurikulum 2013. Hal ini termasuk juga dalam hal kesiapan proses pengolahan nilai siswa.

Terdapat perbedaan antara KTSP dan K-13 dalam hal penilaian. Perbedaannya adalah pada K-13 aspek kompetensi lulusan ditentukan oleh empat aspek, yaitu aspek kompetensi sikap, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan, sedangkan untuk KTSP hanya menekankan pada aspek pengetahuan saja. Hal ini tentu saja menjadikan Kurikulum 2013 bukanlah suatu perkara yang mudah dalam hal penilaian.

MI Ulul Albaab “Madani” Kab. Tangerang merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Pengolahan nilai siswa di MI Ulul Albaab “Madani” Kab. Tangerang menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dengan format yang telah dibuat oleh operator sekolah. Prosesnya dimulai dari penyusunan format leger nilai untuk guru dan leger rapor untuk wali dalam bentuk softcopy file oleh bagian operator sekolah. Selanjutnya, bagian operator sekolah membagikan print out file ke semua guru yang nantinya akan menjadi berkas masing-masing guru. Guru mengisi nilai berdasarkan format yang dibuat bagian operator sekolah, lalu guru mengembalikan leger setelah nilai terisi kepada bagian operator sekolah. Setelah itu, wali kelas menyalin leger hasil nilai yang telah diisi oleh guru, untuk dimasukkan ke dalam leger rapor. Setelah semua nilai masuk ke leger rapor, wali kelas menyerahkannya kembali ke Operator Sekolah untuk dilakukan pengecekan sebelum dijadikan rapor. Jika pengisian leger rapor oleh wali kelas sudah benar, maka akan dicetak menjadi rapor.

Melihat proses pengolahan nilai siswa di atas, proses tersebut dinilai kurang efektif karena memerlukan waktu yang lama dalam pengerjaannya dan khawatir berkas tertumpuk, tercecer kemudian hilang, maka dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Nilai Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Web pada MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang terjadi sebagai berikut :

  1. Seperti apa sistem pengolahan nilai siswa yang berjalan saat ini pada MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang?
  2. istem informasi seperti apa yang dibutuhkan MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang untuk membantu proses pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 ?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 yang efektif dan efesien ?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan penelitian penulisan ini, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

  1. Penelitian ini hanya membahas pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 berbasis web.
  2. Penelitian ini menggunakan data siswa/i MI Ulul Albaab “MADANI” tahun pelajaran 2017/2018.
  3. Penelitian ini hanya berfokus mengolah data siswa dan data nilai siswa seperti nilai ulangan, nilai UTS (Ujian Tengah Semester), dan nilai UAS (Ujian Akhir Semester) dan tidak membahas mengenai absensi.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Menganalisis sistem pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 yang berjalan saat ini pada MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang.
  2. Menghasilkan sistem informasi pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 berbasis web yang dapat membantu manajemen sekolah dalam proses pengolahan nilai siswa di MI Ulul Albaab “MADANI” dalam bentuk rapor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Membantu guru dan wali kelas dalam proses pengolahan nilai siswa serta membantu menerapkan penilaian kurikulum 2013.

  2. Membantu orang tua/ wali murid dalam mendapatkan informasi mengenai penilaian belajar siswa

  3. Manfaat bagi penulis adalah menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh pada waktu perkuliahan.


Metode Penelitian

Dalam merancang sistem pengolahan nilai berdasarkan kurikulum 2013 ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penyusunan laporan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data di mana antara teknik yang satu dengan yang lain saling melengkapi sehingga memperoleh data yang diperlukan. Di bawah ini ada beberapa metode yang dilakukan dalam penyusunan skripsi :

  1. Observasi

    Metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada MI Ulul Albaab “Madani” di Kavling Islamic Village Blok P9 No. 11, Kelapa Dua Kab. Tangerang dan meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  2. Wawancara

    Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan operator sekolah secara langsung pada MI Ulul Albaab di mana tempat penelitian berlangsung.

  3. Studi Pustaka

    Metode yang digunakan untuk medapatkan sumber-sumber (literature) seperti buku, internet, artikel, jurnal, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan skripsi.

Metode Analisa Sistem

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan hasil penelitian. Melalui analisis data, penulis dapat memperoleh temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan metode analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats), kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode perancangan sistem Unified Modelling Language (UML). Dengan menggunakan alat bantu berupa tools yaitu Visual Paradigm for 6.4 Enteprise Edition, guna memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun sistem informasi pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 berbasis web pada MI Ulul Albaab “Madani” Kab. Tangerang dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Dreamweaver sebagai penulisan listing program dan MySQL sebagai database.

Dan penulis juga pada perancangan sistem ini menggunakan metode prototype evolutionary karena penulis menginginkan prototype tersebut tetap digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatasmenuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam membuat penelitian laporan dan pembahasanya secara sistematis, maka penulisan laporan Skripsi ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dana manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III : ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum MI Ulul Albaab “Madani”, sejarah singkat, struktur organisasi, serta uraian sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui (Unified Modelling Language) UML.

BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas tentang rancangan sistem yang diusulkan pada usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, State Machine Diagram, struktur tampilan, dan rancangan prototype.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan pada aplikasi guna untuk mendapatkan hasil kinerja aplikasi yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Sistem

Menurut Menurut Anatol Raporot dalam buku karya Djahir, Y. dan Pratita, D. (2014:7) [1] "Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain". Sementara, Hartono (2013:9), mendefinisikan sistem sebagai suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.

Menurut Rafika, dkk (2018:216) [2] “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu”.

Dari dua definisi sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan jaringan kerja atau sekumpulan kelompok elemen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Sutanta dalam Rusdiana dan Irfan (2014:35), [3] Adalah :

  1. Komponen (Components).
  2. komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata maupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

  3. Batas (Boundary)
  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (Environments)
  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umunya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. Penghubung/Antarmuka (Interface)
  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi. Energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

  9. Masukan (Input)
  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Proccesing)
  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan keluaran (output) yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)
  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam berntuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goals)
  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem..

  17. Kendali (control)
  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing masing.

  19. Umpan balik (Feedback).
  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, menurut Hutahaean (2014:6-7), [4] sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (HumanMade System) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System ) Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah
  4. Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.
  5. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Data dapat diartikan sebagai keterangan yang benar dan nyata yang dapat disajikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Sebagai perbandingan tentang data, berikut beberapa definisi lain mengenai data diantaranya  :

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [5] “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaean (2014:8) [6] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakantindakan, hal-hal dan sebagainya”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang definisi-definisi data diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu keterangan yang benar atau nyata (fakta) dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut lagi agar bisa di sajikan sebagai suatu dasar kajian.

Definisi Informasi

Informasi merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi. Informasi melalui komunikasi menjadi perekat bagi suatu organisasi sehingga organisasi tersebut bisa bersatu.

Berikut beberapa definisi lain mengenai informasi diantaranya adalah sebagai berikut:


Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaean (2014:9), [7] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan keputusan yang akan datang”.

Menurut Djahir, Y. dan D, Pratitia. (2014:8), [8] “Informasi merupakan satu kesatuan yang tampak maupun tidak tampak fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa dimasa depan. Informasi terdiri dari data yang telah diambil dan diolah untuk tujuan informatif sebagai kesimpulan, argumen, atau dasar dalam pengambilan keputusan”.

Menurut Barry E. Cushing dalam buku karya Djahir, Y. dan D, Pratitia. (2014:9), [9] “Informasi merupakan sesuatu yang menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya”.

Dari beberapa definisi-definisi tentang informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat bagi penerima dalam menentukan kesimpulan, maupun pengambilan keputusan.


Kualitas Informasi

Berikut ini disampaikan delapan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan nilai dari suatu informasi. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Lippeveld, Sauborn, dan Bodart di dalam bukunya Bambang Hartono (2013:17-18) [10]

Relevansi

  1. Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan, yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
  2. Kelengkapan dan Keluasan
  3. Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika tersaji secara lengkap dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong-sepotong, apalagi tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun bila informasi itu hanya mencangkup area yang sempit dari suatu permasalahan.

  4. Kebenaran
  5. Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan opini atau ilusi.

  6. Terukur
  7. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

  8. Keakuratan
  9. Informasi berasal dari data arau hasil pengukuran dan pencacatan terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

  10. Kejelasan
  11. Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu, selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan kemampuan pemakai dalam memahaminya.

  12. Keluwesan
  13. Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

  14. Ketepatan Waktu
  15. Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:12), [11] “fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.”

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:46), [12] “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untukdapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Sutarman (2012:13), [13] “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya”.

Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Yustianti (2012:14), [14] mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Blok bangunan tersebut terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)
  2. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (Model Block)
  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (Output Block)
  6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (Technology Block)
  8. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Terdiri atas 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau barinware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (Database Block)
  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System). Data di dalam basis perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisisensi kapasitas penyimpanannya.

  11. Blok Kendali (Controls Block)
  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air, debu, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bial terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Momentum Sophan Sophian Vol.16 (2014:35) [15] Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J.Verzello atau Jhon Ruler III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept”, yaitu: “Tahap setelah analisis dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yaitu : suatu sistem dibentuk”.


Menurut George M.Scott dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management Information System”, [16] yaitu : “Rancangan sistem untuk menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahapan ini meyangkut mengkonfigurasikan komponen-komponen dari perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan “.Dengan demikian rancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :

  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.
  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Termasuk untuk mengkonfigurasikan dari komponen-kompone perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228) [17] Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Pengontrolan

Definisi Analisis Sistem

Menurut Yogiyanto dalam Sunyoto (2014:210), [18] “Analisis Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

Tahapan Analisis Sistem

Menurut Murad dkk (2013:51) [19] “Tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.


Fungsi Analisis Sistem

Adapun fungsi analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).
  2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
  3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.
  4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya. Pada tugas atau fungsi terakhir dari analisa sistem menerapkan rencana rancangan sistemnya yang telah disetujui oleh pemakai.

Teori Khusus

Konsep Dasar Pengolahan Data

Definisi Pengolahan Data

Menurut Thompson & Handelman dalam bukunya Bambang Hartono (2013:15) [20] “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”. “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Gordon B. Davis dalam buku karya Hutahaean (2014:8), [21] “Data adalah bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang-lambang tidak acak menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal hal dan sebagainya”.

Menurut Sutarman (2012:13)) [22] “Data adalah fakta dari suatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, dimana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang definisi-definisi data diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Ataupun data adalah suatu keterangan yang benar atau nyata (fakta) dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut lagi agar bisa di sajikan sebagai suatu dasar kajian.

Metode Pengolahan Data

Pengertian dari pengolahan data atau data processing merupakan manipulasi data ke bentuk yang lebih informative atau berupa informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai.

Pengertian pengolahan data menurut George R. Terry Ph.D dalam buku karya Hutahaean (2014:8), [23] “Pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan”.

Menurut George R. Terry Ph.D dalam buku karya Hutahaean (2014:8) [24] Ada 9 unsur pokok pengolahan data, yaitu:

  1. Membaca
  2. Menulis
  3. Mengetik
  4. Mencatat atau mencetak
  5. Menyortir
  6. Menyampaikan atau memindakan
  7. Menghitung
  8. Membandingkan
  9. Menyimpan

Konsep Dasar Siswa

Definisi Siswa

Menurut Prasetyo, dkk dalam UU Sisdiknas No 20 Pasal 1 ayat 4 (2013:7) [25] siswa atau peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu, mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.

Menurut Prayitno dalam Falentini, dkk (2013:310) [26] “Siswa SMA adalah mencapai kematangan dalam pilihan karir yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang siswa diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan menengah dasar, menengah pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Konsep Dasar Kurikulum 2013

Definisi Kurikulum 2013

Dalam UU Permendikbud No. 104 tahun 2014 [27] tentang Pembelajaran, bahwa kurikulum 13 mendasarkan pada pembelajaran suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013 tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia”

Pembelajaran kurikulum 2013 ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia.


Jenis-jenis Pembelajaran Kurukulum 2013

Menurut Permendikbud No. 81A tahun 2013, [28] ada dua jenis pembelajaran kurikulum 2013, yaitu :

  1. Pembelajaran Langsung
  2. Pembelajaran Kurikulum 2013 mengembangkan proses pendidikan di mana siswa mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 meliputi kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Hasil nya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan siswa yang bisa diukur dengan instrumen evaluasi yang sesuai.

  3. Pembelajaran Tidak Langsung
  4. Pembelajaran kurikulum 2013 berupa pembelajaran tidak langsung terjadi selama proses pembelajaran langsung dilakukan tetapi tidak berwujud kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung pada pembelajaran kurikulum 2013 berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku. Pembelajaran Kurikulum 2013 yang digunakan sebagai media pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Pengembangan nilai dan sikap dalam diri siswa ini dilakukan dan atau terjadi melalui interaksi antar siswa dalam kerja kelompok, diskusi siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungan belajar.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Definisi UML (Unified Modeling Language) menurut Rosa dan Shalahuddin yang dikutip oleh Rachmat Agusli, dkk dalam Jurnal Sisfotek Global (2017:22) [29] adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Sedangkan menurut Onu, Fergus U. dan Umeakuka, Chinelo V. dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) [30] mendefinisikan bahwa ‘’“A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical view of a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”.’’ (UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang di desain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks).

Sementara menurut Sparx S yang dikutip oleh K. P. Jayant, dkk dalam ‘’International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering’’ (2014:148) [31] mendefinisikan bahwa ‘’“The UML is a visual modeling language and used for visualize, specify, construct and document the artifacts of a software system”.’’ (UML adalah bahasa pemodelan visual dan digunakan untuk memvisualisasikan, menentukan, membuat dan mendokumentasikan gambaran dari sistem perangkat lunak).


Jenis-jenis Diagram UML

Tri Hartati dalam Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer (2017:185), [32] “CSF (Critical Success Factor) memiliki tipe dan sumber sbb:”

  1. ‘’Usecase Diagram’’
  2. Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

  3. ‘’Activity Diagram’’
  4. Activity diagram menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk aktivitas lainnya seperti usecase atau interaksi. Activity diagram berupa flowchart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari sistem.

  5. ‘’Sequence Diagram’’
  6. Sequence diagram menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah objek dan untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antar objek juga interaksi antar objek, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dengan use case diagram. Dalam sequence diagram terdapat 2 (dua) model, yaitu: Actor dan Lifeline.

  7. ‘’Class Diagram’’
  8. Class diagram, menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, objek beserta hubungan satu antara lain seperti containment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain. Class diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari objek sistem dan hubungannya dengan objek yang lain. Objek adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan orientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).



Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014 : 27) [33] “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”

Konsep Dasar MySql

Definisi MySql

Menurut Hendry (2015) ////[34] //// “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

Menurut Mirza Said Pahlevi (2013), [35] “MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yaitu database relasi yang memiliki perintah standar SQL”.

Kesimpulan dari dua pendapat di atas, MySql merupakan turunan dari salah satu konsep utama dalam database untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan secara mudah dan otomatis.

Tipe Data MySql

Tipe data Mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri. MYSQL mengenal beberapa tipe data field yaitu:

  1. Tipe data numerik
  2. Tipe numerik dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floating point.Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan desimal.

  3. Tipe data string
  4. String adalah rangkaian karakter.

  5. Tipe data char () dan varchar ()
  6. Tipe data char () dan varchar () pada prinsipnya sama, perbedaannya hanya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan. Pada tipe data varchar () besarnya memori penyimpanan tergantung pada jumlah karakter tambah 1 byte,

  7. Tipe data tanggal
  8. Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa DATETIME, DATE, TIMESTAMP, TIME, dan YEAR. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu. MYSQL akan memberikan peringatan kesalahan (error) apabila tanggal atau waktu yang dimasukkan salah. Kisaran nilai besar memori penyimpanan yang diperlukan untuk masing-masing tipe.

Operator MySql

MYSQL mendukung penggunaan operator-operator dan fungsi-fungsi diantaranya:

  1. Operator Aritmetika
  2. Suatu ekspresi yang melibatkan tipe data bilangan (Numerik) dan tanggal (DATE) menggunakan ekspresi aritmatika.

  3. Operator Perbandingan
  4. Suatu ekspresi yang dapat digunakan pada klausa WHERE dan mempunyai sintaks sebagai berikut: WHERE expr operator value.

  5. Operator Logika
  6. Operator ini digunakan untuk membandingkan dua nilai variable yang bertipe boolean.

  7. Operator Karakter
  8. Operator untuk membentuk pencarian string yang sesuai dengan nilai yang mencantumkan pada kondisi. Kondisi pencarian dapat berisi karakter, ada 3 symbol khusus.

  9. Operator Lain-lain
  10. Operator yang digunakan untuk menguji nilai-nilai yang ada dalam list (tanda kurung) dan dapat juga untuk menampilkan baris berdasarkan suatu jangkauan (range) nilai.

  11. Fungsi Agregat
  12. Fungsi agregat (kadang kala disebut fungsi grup atau fungsi ringkasan) adalah fungsi yang disediakan oleh SQL untuk menghasilkan sebuah nilai berdasarkan sejumlah data. Fungsi sendiri adalah sesuatu kumpulan intruksi yang menghasilkan sebuah nilai jika dipanggil. Fungsi ini juga digunakan pada data numerik untuk menghitung nilai baik rata-rata dan jumlah dari sekumpulan data maupun pencarian jumlah baris dalam tabel.

Konsep Dasar Web

Definisi Web

Menurut Asropudin (2013:109), [36] “Web adalah sebuah kumpulan halaman yang diawali dengan halaman muka yang berisikan informasi, iklan, serta program aplikasi”.

Definisi web menurut Priyo dkk (2016:25), [37] adalah “Terobosan baru sebagai teknologi sistem informasi yang menghubungkan data dari banyak sumber dan layanan yang beragam macamnyadi internet, web cepat sekali populer di lingkungan pengguna internet, karena kemudahan yang diberikan kepada pengguna internet untuk melakukan penelusuran, penjelajahan, dan pencarian informasi”.

Menurut Doni Wahyudi dalam Eviana Septiana Rachman dan Beni Noviyanto (2017:46), [38] mengatakan bahwa “Web/situs adalah suatu kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara atau gabungan dari semua itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing digubungkan dengan link”.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi yang dapat digunakan oleh server.

Jenis-jenis Web

Menurut Arief (2011:8), [39] ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Konsep Dasar Adobe Dreamweaver

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Sadeli, Muhammad (2013:2), [40] “Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran Adobe Sistem yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur-fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya”.

Menurut Milician (2012:5), [41] Dreamweaver CS3 is a powerful Hypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext kuat Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh profesional, serta pemula).

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat di simpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Seth (2015), [42] “Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman)”, Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

Menurut Sarsby (2016), [43] “SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern”. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya.

Lalu menurut Tomohisa Fujii (2014), [44] “Analisis SWOT adalah teknik manajemen yang sering digunakan saat menganalisis lingkungan eksternal, lingkungan internal jika strategi manajemen berjalan. Peluang bisnis yang memanfaatkan keuntungan perusahaan mengeksplorasi apa adanya dan mengulas apakah tidak mungkin untuk menghindari ancaman oleh keuntungan perusahaan.

Berdasarkan ketiga penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis untuk mengidentifikasi faktor internal atau eksternal dari suatu organisasi, dan juga faktror positif-negatifnya dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di jaman modern untuk untuk memanfaatkan peluang bisnis.

Keuntungan dan Kerugian Analisis SWOT

Analysis SWOT memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, dikutip dari buku “SWOT Analysis” milik Alan Sarsby (2016) [45], dapat dijabarkan beberapa keunggulan dan kerugian sebagai berikut:

  1. Keunggulan, SWOT memiliki banyak kelebihan, beberapa di antaranya adalah:

    1. SWOT mudah dimengerti - diagram sederhana dan tidak ada matematika.

    2. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi - dari individu, tim, unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.

    3. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda - perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.

    4. SWOT sangat visual, sehingga mudah untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya.

  2. Kekurangan - Meski memiliki popularitas dan keunggulan di atas, SWOT memiliki beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya meliputi:

    1. Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas-desus, dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.

    2. Menggunakan data yang bias oleh persepsi, kepercayaan, tipe kepribadian dan preferensi.

    3. Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen.

    4. Mudah untuk mengabaikan para pangeran yang mendasari yang mengarah pada faktor-faktor yang ditugaskan ke area analisis yang salah - dan akibatnya menghasilkan strategi yang tidak benar.

Konsep Dasar Prototipe

Definisi Prototipe

Menurut Darmawan (2013:229), [46] “prototipe adalah suatau versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”

Menurut Widyaningtyas (2014:2), [47] “Prototipe adalah satu versi dalam sistem potensial, memberikan ide para pengembang dan user, bagaimana sistem berfungsi dari bentuk sudah selesai".

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka dapat disimpulkan prototipe adalah contoh dari produk atau sistem dalam bentuk sebenarnya yang dapat dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasikan.

Kelebihan dan Kekurangan Prototipe

Beberapa kelebihan dari metode prototipe, antara lain :

  1. Dapat menjalin komunikasi yang baik antar user dan pengembang sistem
  2. Setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil masukan dari user yang akan menggunakan sistem tersebut, sehingga lebih reliabel
  3. User akan memberikan masukan terhadap sistem sesuai dengan kemauannya
  4. Menghemat waktu dalam mengembangkan sebuah sistem
  5. Menghemat biaya, terutama pada bagian analisa, karena hanya mencatat poin – point penting saja
  6. Cocok digunakan pada sebuah sistem kecil, yang digunakan pada ruang lingkup tertentu, seperti sistem di dalam sebuah kantor
  7. Penerapan dari sistem yang menjadi lebih mudah untuk dilakukan.

Beberapa kekurangan dari metode prototipe, antara lain :

  1. Untuk menghemat waktu, biasanya pengembang hanya menggunakan bahasa pemrograman sederhana, yang mungkin rentan dari segi keamanannya
  2. Tidak cocok untuk diimplementasikan pada sebuah sistem yang sangat besar dan global, seperti sistem operasi komputer

Literature Review

Literature review adalah bagian penting dalam proses penelitian. Adapun literature review sebagai landasan dalam mendukung penelitian tentang “Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Nilai Siswa berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis WEB pada MI Ulul Albaab “Madani” Kab. Tangerang” adalah sebagai berikut:

  1. Tinjauan studi dari penelitian Zainul Abidin dan Yusriel Ardian (2015) Universitas Kanjuruhan Malang, dalam jurnal Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Siswa Berprestasi Kurikulum 2013 Berbasis Web Pada Smk Negeri 1 Gedangan Menggunakan Metode Saw, Jurnal Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi;Vol 1, no 1 (2015) SMK Negeri 1 Gedangan adalah salah satu lembaga pendidikan di wilayah Kabupaten Malang khususnya di Kecamatan Gedangan yang sedang mengembangkan teknologi informasi untuk meningkatkan nilai prestasi siswa dalam kurikulum 2013. Dengan menerapkan penentuan siswa berprestasi yang dilakukan di SMKN 1 Gedangan dengan cara mengambil rata-rata dari semua aspek penilaian, memiliki kelemahan yaitu tidak bisa ditentukan yang mana nilai aspek yang diutamakan didalam suatu penilaian siswa. Aspek-aspek yang digunakan adalah aspek pengetahuan, aspek ketrampilan dan aspek sikap. Dengan permasalahan tersebut penulis akan membuat rancangan sistem pendukung keputusan dalam menentukan siswa berprestasi pada kurikulum 2013 berbasis web menggunakan metode SAW (Simple Aditive Weighting) sehingga dapat memudahkan dalam menentukan siswa berprestasi. Dengan adanya sistem ini penentuan siswa berprestasi yang diterapkan di SMKN 1 Gedangan dapat dijalankan dengan mudah dan dapat mempermudah dalam proses pengolahan nilai disertai dengan laporan evaluasi nilai siswa atau rapor dan KHS (Kartu Hasil Belajar).
  2. Tinjauan studi dari Andrianus Layuk, Hamdani, dan Dyna Marisa K (2014) Universitas Mulawarman, dalam jurnal sistem informasi pengolahan nilai raport berbasis web sekolah sosial olahraga, jurnal infromatika Mulawarman; vol.9, no. 3 (2014) Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk membuat sebuah sistem yang dapat membantu menyampaikan informasi perkembangan kemampuan siswa kepada orang tua dan pelatih. Metode penelitian yang digunakan pada perancangan aplikasi meliputi enam tahap yaitu tahap perencanaan, tahap analisis, tahap perancangan, tahap penerapan, dan tahap evaluasi serta teknik pemodelan yang digambarkan dengan Unified Modeling Language (UML). Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem pengolahan nilai yang membantu kerja dari para pelatih dan staf sekolah, serta dapat mempermudah pengguna untuk melakukan proses pengolahan nilai agar pengelolaan nilai dapat diolah secara efektif dan efisien, sehingga bisa langsung diakses serta informasi (pengumuman) dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu antarmuka sistem diimplementasikan sesuai dengan tampilan raport yang sudah ada sehingga sistem dapat digunakan dengan mudah dan menghasilkan perhitungan nilai yang akurat.
  3. Tinjauan studi pustaka dari Susy Kusumaa Wardani pada tahun 2013, dengan judul "Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah Pacitan". Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu sistem informasi mempermudah pengecekan, pencatatan dan laporan data nilai siswa yang terkomputerisasi. Aplikasi ini menggunakan multi user yang terdiri admin pada bagian login saat akan membuka aplikasi sehingga keamanan program ada. Sistem ini bekerja memasukan dan menyimpan data laporan nilai dan menampilkan info dari sekolah tersebut sehingga lebih mudah mengetahui informasi yang akan disampaikan oleh pihak sekolah. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem pengolahan nilai yang membantu kerja dari para guru dan wali kelas dan dapat mempermudah pengguna untuk melakukan proses pengolahan nilai agar pengelolaan nilai dapat di olah secara efektif dan efisien, sehingga bisa langsung di akses serta informasi (pengumuman) dapat tersampaikan dengan baik.
  4. Tinjauan studi pustaka dari Ninu Apriyani pada tahun 2015 dalam Laporan Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Pada SiS+ Menggunakan Yii Framework Di Perguruan Tinggi Raharja”. Penelitian ini membahas mengenai perancangan sebuah sistem penilaian hasil belajar mahasiswa secara online pada SiS+ (Student iLearning Services Plus) yang dibuat dengan menggunakan Yii framework dan bahasa pemrograman PHP serta database management system (DBMS) yang digunakan dalam sistem ini adalah MySQL. Dengan sistem ini seorang dosen tidak harus datang ke kampus Perguruan Tinggi Raharja untuk menyerahkan formulir absensi UTS/UAS mahasiswa. Namun dapat dengan mudah mensubmit nilai mahasiswa menggunakan sistem tersebut. Dengan demikian data nilai yang masuk dapat dengan mudah diolah oleh petugas RPU dan informasi nilai yang disampaikan kepada mahasiswa dapat dengan mudah dan cepat.
  5. Tinjauan studi pustaka penelitian Juhriah (2015) dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Hasil Penilaian Siswa di SMP Negeri 96 Jakarta Berbasis Web”. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah bagi staff kurikulum maupun guru didalam mengelolah nilai serta bertujuan agar siswa, guru, walikelas serta user lain yang membutuhkan data nilai maupun data tentang siswa dapat diakses secara cepat dan efisien. Metode penelitian adalah metode grounded (grounded search) yaitu suatu metode penelitian berdasarkan pada fakta dan menggunakan menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori.
  6. Tinjauan studi pustaka dari Widayanti, Deni, dkk, (2013), Department of Information Technology, Udayana University Bali, 80361, Indonesia, dalam jurnal Analysis and Implementation Fuzzy Multi-Attribute Decision Making SAW Method for Selection of High Achieving Students in Faculty Level IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 10, Issue 1, No 2, January 2013 Makalah ini kami berikan ikhtisar analisis dan Implementasi metode pengambilan keputusan untuk sistem seleksi siswa berprestasi tinggi Metode yang digunakan adalah Pengambilan Keputusan Multi-Atribut Fuzzy (FMADM) Simple Additive weighting (SAW). FMADM SAW itu sendiri adalah metode pengambilan keputusan yang menggunakan cara sederhana sistem pembobotan Penggunaan metode ini diharapkan membantu dan memberikan keputusan terbaik dalam pemilihan yang tinggi mencapai siswa di tingkat fakultas. Pengambilan keputusan dalam pemilihan berprestasi tinggi siswa membutuhkan waktu pengolahan data mengingat jumlah siswa dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi dan tidak sedikit menjadi benar sesuai dengan kondisi yang ditetapkan. Itu Proses pemilihan siswa berprestasi harus tepat, akurat dan berkualitas untuk bisa mencapai Hasil yang diharapkan adalah untuk mendapatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan kriteria atau standar yang ditetapkan. Tetapi proses pemilihan dan pengolahan data peserta Terkadang masih menggunakan teknik manual yang akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pengolahan data dan transmisi hasil.
  7. Tinjauan studi pustaka dari Shatzer, Ryan H. Caldarella, Paul Hallam, Pamela R. Brown, Bruce L, (2014), dalam jurnal Comparing the Effects of Instructional and Transformational Leadership on Student Achievement: Implications for practice, Educational Management Administration & Leadership, v42 n4 p445-459 Jul 2014, ISSN-1741-1432 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan teori kepemimpinan transformasional dan instruksional, menguji dampak unik yang dimiliki oleh pemimpin sekolah terhadap prestasi belajar siswa, dan menentukan praktik kepemimpinan spesifik mana yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Sampel untuk penelitian ini terdiri dari 590 guru di 37 sekolah dasar di Intermountain West, Amerika Serikat. Guru menilai gaya kepemimpinan kepala sekolah sesuai dengan Kuesioner Kepemimpinan Multifaktor (Transformational Leadership) dan Skala Penilaian Manajemen Instruksional Utama (kepemimpinan instruksional). Prestasi siswa diukur dengan tes yang diacu oleh kriteria. Hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan instruksional menjelaskan lebih banyak varians dalam prestasi belajar siswa daripada kepemimpinan transformasional. Gaya kepemimpinan kepala sekolah cenderung memiliki dampak yang berarti pada prestasi siswa di luar dampak konteks sekolah dan demografi utama. Fungsi kepemimpinan spesifik yang terkait dengan prestasi belajar siswa juga diidentifikasi dan dilaporkan. Kesimpulan, implikasi dan keterbatasan juga dibahas.
  8. Tinjauan Studi Pustaka dari I Ketut Gading dan Kadek Dian Kharisma (2017), Universitas Pendidikan Ganesha, Bali, Indonesia, dalam jurnal Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPS Sekolah Dasar, International Journal of Elementary Education, Volume 1 (2), pages153-160 Artikel ini dibuat dari hasil penelitian semu dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Gugus V Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng dengan rentang waktu semester II (genap) pada tahun pelajaran 2016/2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di Gugus V Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2016/2017. Banyak siswa seluruhnya 133 orang yang tersebar dalam 5 Sekolah Dasar yaitu SD Negeri 1, 2, 3 Pacung dan SD Negeri 1, 2 Julah. Total Populasi berjumlah berjumlah 133 orang yang terbagi menjadi 5 kelas. Sampel diambil dengan cararandom sampling yang berjumlah 64 orang terbagi menjadi dua kelas. Data yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes obyektif pilihan ganda yang berjumlah 30 butir yang sudah divalidasi secara konten dan empirik. Secara konten, tes yang digunakan sudah memenuhi unsur kompetensi dasar dengan kalimat yang baik sesuai dengan perkembangan psikologis anak usia kelas IV Sekolah Dasar. Sedangkan analisis validasi empiriknya yang ditinjau dari analisis konsistensi internal tes terhadap 40 butir tes, 40 tes yang diujikan didapatkan 36 tes dinyatakan valid dan 4 tes dinyatakan tidak valid. Analisis daya beda butir tes didapatkan 11 butir yang berkualifikasi baik, 19 butir berkualifikasi cukup baik, dan 10 butir tes dinyatakan kurang baik. Analisis tingkat kesukaran tes didapatakan 18 butir tes berada pada kriteria mudah dan 20 butir tes berada kriteria sedang, dan 2 butir termasuk dalam kriteria sukar. Analisis reliabilitas tes menyatakan bahwa reliabilitas tes berada pada kualifikasi sangat tinggi (0,88). Data hasil belajar IPS siswa diambil dengan memberikan post-test pada siswa setelah selesai menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match berbantuan media audio visual. Hipotesis dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji t. Namun untuk memberikan gambaran terhadap sebaran data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan kriteria rata-rata ideal dan standar deviasi ideal.
  9. Tinjauan studi pustaka dari penelitian Rita Pires Soares, dkk dalam International Journal of Computer Applications (2013) yang berjudul “THE ANALYSIS OF ACADEMIC INFORMATION SYSTEM DESIGN OF IPDC DILI-TIMOR LESTE BY USING EAP APPROACH” Mengatakan analisis perancangan sistem informasi akademik pada Instituto Professional de Canossa(IPDC) dilakukan dengan menggunakan pendekatan Enterprise Architecture Planning (EAP). Hasil yang diperoleh adalah perencanaan arsitektur yang dibutuhkan di IPDC. Salah satu prioritas yang perlu diimplementasikan adalah Sistem Informasi Akademik. Manfaat dari analisis ini adalah untuk menghasilkan perancangan sistem informasi akademik yang dapat dijadikan dasar atau landasan bagi pengembangan sistem informasi akademik di IPDC sehingga tidak terlepas dari tujuan universitas dan tidak menghilangkan keterpaduan antara unit usaha.
  10. Tinjauan studi pustaka dari penelitian Fatma M. Ubwa dan Dr. Juma Mohamed dalam International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT) (2014) yang berjudul “WEB-BASED MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (WB-MIS): A VITAL SOLUTION TO RCC'S INFORMATION MANAGEMENT” Mengatakan dalam penggunaan sistem informasi manajemen berbasis web pada Residential Care Center (RCC) di Tanzania sebagian besartidak memiliki komputer pribadi, sementara sedikit yang mengandalkannya untuk layanan sekretaris. Peneliti menyajikan hasil survei mengenai status sistem informasi manajemen yang ada saat inisecara khusus untuk melihat bentuk dan kategori beserta keefektifannya dalam mengelola informasi. Peneliti menyajikan perancangan sistem informasi manajemen berbasis web dimana tujuan utama dari aplikasi ini adalah menawarkan antarmuka yang sesuai kepada penggunanya untuk mendukung dan meningkatkan pengumpulan, diseminasi, dan pemanfaatan informasi untuk pengambilan keputusan.




BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang

Sejarah Singkat MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang

Madrasah Ibtidaiyah Ulul Albaab “Madani” berdiri pada tahun 2009 di dirikan oleh Drs. H. Yana Hadiansyah, Selaku Ketua Yayasan Ulul Albaab. Madrasah Ibtidaiyah Ulul Albaab Madani terletak di Kavling Islamic Village blok P 9 Nomor 11, Kelapa Dua, Tangerang, Banten.

Visi, Misi Tujuan MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang

  1. Visi MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang
  2. Menjadi sekolah yang memiliki integritas dan kreatifitas yang berorientasi kepada nilai dan norma agama Islam sebagai dasar pembangunan karakter peserta didik sekolah Ulul Albaab Madani.


  3. Misi MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang
    1. Mengembangkan dasar-dasar keimanan dan ketaqwan kepada Allah SWT
    2. Menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan ilmu secara efektif sehingga menjadi insan yang berilmu, berakhlak dan bermoral.
    3. Memberikan layanan kepada peserta didik dengan penuh kasih sayang dan bertanggung jawab secara moril dan spiritual.
    4. Menumbuh kembangkan daya kreatifitas untuk menyongsong kehidupan di masa depan
    5. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan/Entrepreneurship dan kepemimpinan/Leadership peserta didik (Khalifah fil Ardh)
  4. Tujuan MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang
  5. Mencetak insan-insan yang mandiri , kreatif dan religius.

Struktur Organisasai

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu sktruktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha untuk menunjukkan kerangka – kerangka hubungan diantara fungsi, bagian – bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Selain itu juga untuk menunjukkan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu oragnisasi. Struktur organisasi manajemen MI Ulul Albaab “MADANI” Kab. Tangerang adalah sebagai berikut:

Wewenang dan Tanggung Jawab

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada MI Ulul Albaab “MADANI”, yaitu sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah
  2. Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan yang berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, leader, inovator, dan motivator.

    1. Kepala Sekolah selaku edukator bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Memfasilitasi guru dan siswa agar dapat belajar, mengembangkan potensi diri secara optimal dan alamiah. Untuk efektivitas dan efisiensi diperlukan standar acuan dan indikator. Standard acuan dapat menggunakan ukuran seperti kecukupan minimum menurut format penilaian akriditasi dan indikator dapat dikembangkan dalam satuan waktu, tenaga, biaya, perolehan nilai siswa, mengukur penampilan pisik bangunan, satuan benda, penampilan administrasi sekolah, prestasi dan sebagainya.
    2. Kepala sekolah sebagai manajer mempunyai tugas :
      1. Mempunyai visi dan misi yang jelas.
      2. Memiliki rencana strategis yang tepat.
      3. Memiliki program pengembangan penyelenggaraan pendidikan jangka panjang, jangka menengah menyusun perencanaan.
      4. Mengorganisasikan kegiatan.
      5. Mengarahkan kegiatan.
      6. Mengkoordinasikan kegiatan.
      7. Melaksanakan Pengawasan.
      8. Melakukan evaluasi.
      9. Menentukan kebijakan.
      10. Mengatur proses belajar mengajar.
      11. Mengatur administrasi :
        1. Ketatausahaan
        2. Kesiswaan
        3. Ketenagaan
        4. Sarana / Prasarana
        5. Keuangan


    3. Kepala sekolah sebagai leader / pemimpin yang visioner bertugas mempunyai pola fikir ke depan dalam menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan sekolah dengan mengartikulasikan visi ,misi dan strategi , meningkatkan komitmen, upaya, dan daya juang anggota komunitas sekolah, meningkatkan mutu dan produktivitas untuk meningkatkan prestasi dan citra sekolah.
    4. Kepala sekolah sebagai inovator bertugas untuk mengelola perubahan atau pembaharuan bukan hanya menyangkut individu namun menyangkut konteks social yang luas, memberdayakan secara optimal energi siswa dan guru untuk memperoleh peluang yang terbatas secara terus menerus berbasis kultur masayarakat di mana siswa itu hidup. Pembaharuan merupakan realitas objektif dengan melibatkan orang-orang dalam merumuskan perubahan menyangkut tujuan, keterampilan, pilosofi atau kepercayaan, perilaku yang akan dikembangkan sekolah, melibatkan guru-guru mengembangkan ide-ide baru yang diarahkan pada pembelajaran siswan dalam rangka mengembangkan kompetensi, komunikasi dan pembaharuan metode pengajaran.
    5. Kepala sekolah sebagai motivator bertugas memberi dorongan agar seluruh personal di sekolah melaksanakan tugas tanpa merasa terpaksa. Bekerja seperti atas kemauan sendiri karena mengejar tercapainya visi. Berkembangnya motivasi bergantung pada iklim kerja, kepuasan kerja, perasaan, suasana berpikir, imbalan, penghargaan, dan keterlibatan dalam tugas. Besar kecilnya motivasi bergantung pada tinggi rendahnya tujuan yang ingin dicapai dan penghargaan terhadap setiap individu sehingga merasa bernilai sehingga punya arti.
  3. Komite Sekolah
    1. Menyampaikan aspirasi para wali murid dengan pihak sekolah.
    2. Mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar.
    3. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
    4. Sebagai pihak menengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid
  4. Wakil Kepala Sekolah
  5. Wakil kepala sekolah adalah guru yang mempunyai tugas tambahan membantu kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya memimpin sekolah. Wakil kepala sekolah mempunyai fungsi strategis menjembatani Kepala sekolah dengan guru sehingga jalannya operasional sekolah dapat kondusif dan nyaman.

    1. Wakasek Kurikulum
      1. Menyusun program pengajaran
      2. Menyusun dan memiliki sistem informasi kurikulum yang dapat diakses oleh semua guru
      3. Menyusun tugas guru dan jadwal pelajaran.
      4. Menyusun jadwal piket harian guru.
      5. Menyusun kriteria indikator pencapaian program, kenaikan dan kelulusan.
      6. Menyusun Jadwal kegiatan akademis
      7. Menuyusun sistem diteksi terhadap pencapaian tingkat kurikulum yang harus dicapai dan analisis hasil belajar siswa
      8. Menyusun laporan kegiatan akademis
      9. Mengelola data kehadiran guru dalam melaksanakan tugas mengajar.
    2. Wakasek Kesiswaan
    3. Membantu kepala sekolah dalam :

      1. Menyusun program pembinaan kesiswaan yang tepat
      2. Menyusun Sistem MOS yang jelas.
      3. Menyusun tata tertib siswa yang baik dan edukatif.
      4. Menyusun sistem diteksi terhadap siswa yang melakukan pelanggaran disiplin siswa perbuatan yang tidak senonoh,tercela,merusak nama baik sekolah dan guru.
      5. Mengkoordinasikan data kehadiran siswa.
      6. Mengatur perijinan siswa untuk melaksanakan kegiatan di luar sekolah.
      7. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan.
      8. Menetapkan dan menyelaraskan jadwal kegiatan kesiswaan kalender pendidikan untuk mengoptimalkan penggunaan waktu belajar siswa.
      9. Merencanakan seleksi dan pelaksanaan penerimaan siswa baru.


    4. Wakasek Sarana dan Prasarana
    5. Membantu kepala sekolah dalam :

      1. Mengembangkan disain penataan lingkungan sekolah sesuai dengan nilai-nilai dasar pendidikan.
      2. Mengatur penataan tanaman di lingkungan sekolah.
      3. Mengatur jadwal piket serta sistem penyelenggaraan pemeliharaan kebersihan sekolah.
      4. Mengkoordinasikan pembangunan dan pemiliharaan bangunan.
      5. Mengkoordinasikan penyediaan dan mengatur penggunaan sarana.
      6. Mengkoordinasikan penyediaan dan mengatur penggunaan sarana.
      7. Membantu guru-guru dalam mengembangkan media belajar.
      8. Menyusun laporan pelaksanaan pengadaan sarana prasarana.
  6. Guru Kelas
  7. Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam melaksanakan tugas umum sebagai pendidik dan melakukan tugas khusus mengajar secara efektif dan efisien.

    Tugas khusus guru meliputi :

    1. Menyusun program pengajaran.
    2. Program tahunan.
    3. Program semester.
    4. Silabus.
    5. Rencana Penilaian/Rencana Penugasan.
    6. Rubrik penilaian dan naalisis hasil evaluasi
    7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan membuat catatan refleksi pembelajaran.
    8. Memeriksa, menilai dan mengumumkan hasil penilaian tugas siswa tepat waktu.
    9. Menganalisis hasil ulangan harian dan ulangan umum.
    10. Melaksanakan perbaikan dan pengayaan
    11. Mengisi daftar nilai siswa.
    12. Memonitor dan memotivasi perkembangan hasil belajar setiap peserta didik.
    13. Membimbing dan melatih siswa dalam proses pembelajaran.
    14. Membuat, memilih dan mengembangkan media dan alat peraga.
    15. Meneliti dan mencatat kehadiran siswa.
    16. Mencatat kemajuan hasil belajar siswa.
    17. Menata dokumentasi data penilaian secara tertib, objektif, dan informatif

    Tugas guru Mata Pelajaran

    1. Mengkoordinasi dengan guru sesama mata pelajaran dalam menentukan KKM.
    2. Bersama guru sejenis membahas penyusunan soal dan kisi-kisi dalam ulangan semester di sekolah.
    3. Mengkoordinasikan pembuatan paket soal pengayaan UN di 4 mata pelajaran yang di UN – kan.
    4. Mengkoordinasikan pembahasan tentang perangkat pembelajaran, metode pembelajaran dan sebagainya.
  8. Tata Usaha
  9. Tata Usaha membantu kepala sekolah dalam kegiatan sistem administrasi sekolah . Tata Usaha di pimpin oleh Kepala Urusan Tata Usaha. Kepala tata usaha dibantu staf bertanggung jawab kepada kepala madrasah dan melaksanakan tugas ketatausahaan sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut:

    1. Menyusun program tata usaha sekolah.
    2. Mengelola administrasi keuangan sekolah (data perkembangan keuangan sekolah dan siswa).
    3. Mengelola administrasi ketenagaan.
    4. Mengelola administrasi kesiswaan.
    5. Mengelola administrasi perlengkapan (sistem administrasi yang akurat, data/file surat masuk , surat keluar sekolah dan file surat-surat berharga baik siswa maupun sekolah ).
    6. Mengelola data statistik sekolah.
    7. Mengatur dan memberi layanan administrasi kepada siswa, guru, dan masyarakat serta sistem pelaporan yang dapat diakses oleh semua yang terkait.
    8. Menata dan melaksanakan pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan keindahan sekolah.
    9. Melalui Kepala Madrasah, memfasilitasi guru dalam pelaksanaan tugasnya.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Prosedur Sistem yang Berjalan Saat Ini

Prosedur penilaian siswa yang berjalan saat ini sebagai berikut: Pertama guru mata pelajaran menilai hasil soal ujian lalu memberikan rekap nilai kepada wali kelas. Setelah wali kelas menerima rekap nilai lalu dibuatnya rapot penilaian yang diinput kedalam excel, kemudian wali kelas memberikan rapot penilaian kepada siswa.

Use Case Diagram Sistem yang Berjalan

Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use Case diagram menggamarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.

Berdasarkan gambar 3.2. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. Tiga actor yang melakukan kegiatan yaitu guru mata pelajaran, siswa, wali kelas.
  3. Sepuluh Use Case yang biasa dilakukan actor-actor tersebut diantaranya: memberikan soal ujian, menerima soal ujian, mengerjakan soal ujian, menyerahkan soal ujian, menilai hasil ujian, memberikan rekap penilaian, menerima rekap penilaian, membuat raport penilaian, memberikan raport penilaian, menerima raport penilaian.

Sequence Diagram Sistem yang Berjalan

Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram . Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam sistem yang berjalan saat ini.

Berdasarkan gambar 3.3. Sequence Diagram yang sedang berjalan saat ini, terdapat:

  1. Tiga actor yang melakukan kegiatan, yaitu siswa, guru mapel dan wali kelas.
  2. Enam message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor.
  3. Tiga LifeLine mengidentifikasi kehadiran objek pada saat terakhir/ akhir waktu.

Activity Diagram Sistem yang Berjalan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Berdasarkan gambar 3.4. Activity Diagram yang sedang berjalan saat ini terdapat:

  1. Satu Initial Node, objek yang diawali.
  2. Enam Action State dari sistem diantaranya: Menyerahkan soal ujian, menilai soal ujian, membuat rekap penilaian, menerima rekap nilai, membuat rapot penilaian, menerima rapot.
  3. 1 Final State, objek yang diakhiri.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Di bawah ini adalah analisa masukan, yaitu:

Nama Masukan
: Data nilai
Fungsi
: Untuk pengumpulan nilai
Sumber
: Mata Pelajaran
Frekuensi
: Dilakukan setiap setelah ujian

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa penguraian masalah berdasarkan data dan informasi yang telah di masukan , sehingga pada proses ini data dan informasi akan di olah.

Nama Masukan
: Update data nilai
Fungsi
: Untuk mengakumulasi nilai
Sumber
: Guru mata pelajaran
Frekuensi
: Dilakukan setiap semester

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian berupa hasil dari data dan informasi yang dimulai dari input kemudian di olah sehingga menghasilkan output.

Nama Masukan
: Informasi
Fungsi
: Untuk mendapatkan informasi nilai
Media
: Laporan penilaian / raport
Frekuensi
: Dilakukan setiap semester
Keterangan
: Dari wali kelas untuk orang tua murid

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat

a. Processor
: Intel inside dual core
b. Monitor
: LG 14 inci
c. Hardisk
: 80 gb
d. Ram
: 1 gb
e. Keyboard
: Logitech usb
f. Mouse
: Logitech usb

Spesifikasi Perangkat Lunak

  1. Microsoft Windows 7 Profesional 32 Bit
  2. Microsoft Office 2003

Hak Akses (Brainware)

  1. Wali Kelas
  2. Guru Mata Pelajaran
  3. Siswa

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan bidang kesiswaan dan Wali Kelas, mereka beranggapan bahwa proses penghitungan untuk membuat laporan penilaian/raport kurang efektif, dikarenakan banyaknya mata pelajaran, di mana tiap masing-masing guru bidang mata pelajaran harus melakukan kalkulasi untuk menentukan nilai raport secara manual, lalu diserahkan kepada tiap Wali Kelas masing-masing kelas. Selanjutnya, wali kelas melakukan rekapitulasi serta memberikan laporan penilaian/raport.

Alternatif Pemecahan Masalah

Dari penjelasan permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi diatas, penulis membuat alternatif pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalahnya adalah merancang sebuah sistem pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 berbasis web sehingga memudahkan guru mata pelajaran dalam menginput rekapitulasi nilai pelajaran siswa tanpa harus bertemu atau memberikan hasil rekapitulasi nilai kepada Wali Kelas terlebih dahulu. Dengan demikian dapat mempersingkat waktu atau dapat dikatakan lebih efektif dan efisien dalam proses pembuatan raport siswa dibandingkan dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar kebutuhan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data yang baik dengan cara observasi dan wawancara. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat:

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II didapat dari hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memilih antara rancangan sistem yang penting dan harus ada dalam sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi dalam program yang diusulkan. Berikut adalah lampiran Elisitasi Tahap II :

Elisitasi Tahap III

Elisitasi tahap III terbentuk berdasarkan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirment yang option nya I (Inessential) atau yang sudah tidak pasti diinginkan pada metode MDI. Selanjutnya semua requirment yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE dengan opsi HML. Berikut adalah lampiran Elisitasi Tahap III :

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem. Berikut lampiran Final Draft Elisitasi yang telah dibuat :

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan, maka selanjutnya akan di bahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur baru yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang diusulkan yaitu merubah proses rekapitulasi nilai secara manual menjadi online, sehingga memudahkan guru mata pelajaran dalam menginput nilai, serta memudahkan wali kelas dalam membuat laporan nilai siswa atau rapot.

Maka berikutnya adalah perancangan atau desain usulan yang bertujuan untuk mendukung sistem yang lama dengan memberi gambaran melalui proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian .

Use Case Diagram Yang Diusulkan

  1. Satu Sistem yang mencangkup seluruh kegiatan pengolahan nilai pada MI Ulul Albaab “Madani” Kab. Tangerang
  2. Empat actor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin, Wali kelas, Guru, Dan Siswa.
  3. Lima belas use case yang dilakukan, diantaranya: Login, Home, User, Guru, Siswa, Kelas, Pelajaran, Wali Kelas, Jadwal, Input Absen, Input Ekstra Kurikuler, Nilai, Pengetahuan, Keterampilan, Logout.

Use Case Glossary

Actor Glossary

Actor glossary merupakan deskripsi singkat dari setiap actor yang sudah ditentukan dan use case yang terkait dengan actor tersebut, berikut adalah actor glossary:

Squence Doagram Yang Diusulkan

Squence Diagram Admin

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan.
  3. Dua belas lifeine sistem mencakup seluruh kegiatan.
  4. Dua puluh dua message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh actor tersebut.

Squence Diagram Wali Kelas

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan.
  3. Tujuh lifeline sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  4. Dua Belas message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh acktor tersebut.

Squence Diagram Guru

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan.
  3. Tujuh lifeline yang mencakup seluruh kegiatan.
  4. Dua Belas message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan actor tersebut.

Squence Diagram Siswa

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. Satu actor yang melakukan kegiatan.
  3. Lima lifeline yang mencakup seluruh kegiatan.
  4. Delapan message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan actor tersebut.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram Admin

Berdasarkan Gambar 4.6 Activity diagram admin diatas terdapat:

  1. Satu initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram admin.
  2. Sembilan fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram admin.
  3. Tujuh puluh enam activity yang memuat dari masing-masing aksi.
  4. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram admin

Activity Diagram Wali Kelas

  1. Satu Initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram wali kelas.
  2. Dua fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran activity diagram wali kelas
  3. Tiga Belas activity yang memuat dari masing-masing aksi.
  4. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram wali kelas.

Activity Diagram Guru

  1. Satu Initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram guru.
  2. Satu fork node yang merupakan pemecah satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran pada activity diagram guru.
  3. Dua belas activity yang memuat masing-masing aksi.
  4. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity diagram guru.

Activity Diagram Siswa

  1. Satu Initial node yang merupakan awal dari kegiatan activity diagram siswa
  2. Tiga activity yang memuat masing-masing aksi.
  3. Satu final node yang merupakan akhir dari kegiatan activity siswa.

Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

  1. Dua belas class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
  2. Dua belas assciation, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang telah dianggap normal. Spesifikasi basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, seperti: nama table, media, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Spesifikasi Basis Data Pengolahan Nilai

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Deskripsi :

  • Halaman “Login” diatas akan muncul jika telah masuk ke Web browser dan login melakukan login sistem. Tampilan diatas dapat digunakan oleh Admin, guru dan siswa. Mereka harus menginput Username beserta Password jika ingin masuk ke sistem selanjutnya.
  • Halaman Home Admin

    Deskripsi :

  • Halaman “Home” ini merupakan halaman utama untuk admin, terdapat Visi, Misi Madrasah Ibtidaiyah Ulul Albaab “Madani”, setelah melakukan login
  • Prototype Input Guru

    Deskripsi :

  • Halaman “Input Guru” di atas akan muncul jika admin memilih “add new”, edit edit guru dan delete guru pada halaman guru dan hanya bisa dilakukan oleh admin.
  • Prototype Input Siswa

    Deskripsi :

  • Halaman “Input Siswa” di atas akan muncul jika admin memilih “add new”, edit edit siswa dan delete siswa pada halaman siswa dan hanya bisa dilakukan oleh admin.
  • Prototype Input Kelas

    Deskripsi :

  • Halaman “Kelas” di atas akan muncul jika admin memilih Menu kelas dan admin dapat menanbahkan kelas dengan mengklik “add new”, edit delete pada halaman kelas dan hanya bisa dilakukan oleh admin.
  • Prototype Input Pelajaran

    Deskripsi :

  • Halaman “Pelajaran” di atas akan muncul jika admin memilih Menu Pelajaran dan admin dapat menanbahkan Pelajaran dengan mengklik “add new”, edit delete pada halaman Pelajaran dan hanya bisa dilakukan oleh admin.
  • Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    1. Personal Komputer
    2. a. Processor
      : Intel Core i3
      b. Monitor
      : LCD 14”
      c. Mouse
      : Optical
      d. Keyboard
      : USB
      e. RAM
      : 2 GB
      f. Harddisk
      : 500 GB
      g. Printer
      : Inkjet
    3. Internet

    Aplikasi Yang Digunakan

    Perangkat lunak (Software) minimal yang disarankan peneliti agar sistem ini dapat berjalan dengan baik adalah sebagai berikut:

    1. Sistem Operasi Windows
    2. Microsoft Office 2010
    3. Web Browser
      1. Google Chrome
      2. Mozilla Firefox
      3. Internet Explore
    4. Notepad++
    5. Xampp / MySQL & Apache

    Hak Akses

    Hak akses (Brainware) dalam sistem komputerisasi yang diusulkan untuk mengoperasikan dan mengolah data hanya dapat dilakukan oleh staff tata usaha dan kepala sekolah selaku admin dalam sistem ini.

    Testing

    Blackbox Testing merupakan metode pengujian suatu program yang mengutamakan kebutuhan fungsi dari program tersebut. Dalam metode Blackbox Testing menemukan kesalahan fungsi dari suatu program merupakan tujuan dalam metode ini. Metode Blackbox Testing hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsionalitas dari sebuah program tanpa melihat dan mengetahui yang terjadi dalam prosesnya, melainkan hanya berupa input dan ouput.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Blackbox Testing dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada pengujian menu login, input guru, input siswa dan logout. Jika input yang diberikan tidak lengkap atau tidak sesuai, maka sistem akan memberikan pemberitahuan tampilan pesan sehingga membantu pengguna dalam mencari dan mengetahui letak kesalahan saat penginputan. Dari beberapa pengujian sudah dilakukan menggunakan metode Blackbox Testing, seluruhnya menunjukan pengujian yang valid atau berhasil.

    Estimasi Biaya

    Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan target yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :


    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Sistem pengolahan nilai siswa yang berjalan saat ini sudah semi komputerisasi, yaitu dengan menggunakan aplikasi excel tetapi belum bebasis web.
    2. Kendala dalam proses pengolahan nilai siswa kurikulum 2013 yang berjalan saat ini belum cukup maksimal karena operator masih harus meminta lembaran-lembaran nilai ke wali kelas atau guru mata pelajaran ditempat atau secara tatap muka, dan kemudian baru memproses nilai menjadi bentuk rapot.
    3. Perancangan sistem informasi pengolahan nilai siswa berbasis web yang dibangun, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dalam proses pengolahan nilai siswa, sehingga dapat lebih mempermudah operator dalam pengolahan nilai dan pemeriksaan nilai siswa jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

    Saran

    Dalam penerapan sistem informasi pengolahan nilai berdasarkan kurikulum 2013 berbasis web, peneliti ingin mengemukakan saran-saran agar sistem bisa berjalan dengan baik, diantaranya:

    1. Untuk menjalankan sistem yang terkomputerisasi, perlu dilakukan pelatihan atau training tentang sistem yang akan dipakai.
    2. Perlu melakukan sosialisasi kepada seluruh user atau pengguna sistem yang baru diusulkan.
    3. Apabila sistem informasi pengolahan nilai siswa berdasarkan kurikulum 2013 berbasis web di sekolah ini sudah terkomputerisasi maka hendaknya harus terus menerus dilakukan backup data agar keamanan dapat terus terjaga dan apabila terdapat kendala sebaiknya diselesaikan dengan pihak yang terkait sehingga hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. Djahir, Y., Dan Dewi Pratita. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
    2. Rafika, A., Hadi Putra, M., & Larasati, W. (2018). SMART HOME AUTOMATIC MENGGUNAKAN MEDIA BLUETOOTH BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 328. CCIT Journal, 8(3), 215-222.
    3. Rusdiana, H.A., dan Moch. Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung. CV Pustaka Setia.
    4. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
    5. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta. Jakarta.
    6. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
    7. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
    8. Djahir, Yulia. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. Deepublish
    9. Djahir, Yulia. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta. Deepublish
    10. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta. Jakarta.
    11. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. CV ANDI OFFSET .
    12. Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. CV ANDI OFFSET .
    13. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    14. Yustianti. 2012. Komponen Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
    15. Sophian, Sophan. 2014. PENGIMPLEMENTASIAN DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENGENDALIAN STOK BARANG PADA TOKO SWASTIKA SERVIS (SS) BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN VISUAL BASIC 6.0 DIDUKUNG DENGAN DATABASE MySQL. Jurnal Momentum Vol.16 No.2:35.
    16. Scott, George M., Principles of Management Information System, terjemahan oleh Achmad Nashir Budiman, Edisi I, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997.
    17. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    18. Sunyoto, Danang. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Komsumen. Yogyakarta: CAPS
    19. Murad., Dina Fitria., Nia Kusniawati., Agus Asyanto. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
    20. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Rineka Cipta. Jakarta.
    21. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
    22. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
    23. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
    24. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta. Deepublish.
    25. Prasetyo, Adhi.2013. UU SISDIKNAS (Undang-undang Sistem Pendidkan Nasional ). No. 20 Pasal 1 Ayat 2.
    26. Falentini, Febry Yani, Taufik dan Mudjiran. 2013. Usaha Yang Dilakukan Siswa Dalam Menentukan Arah Pilihan Karir Dan Hambatan-Hambatan Yang Ditemui. Jurnal Ilmiah Konseling. Vol. 2 No.1:310.
    27. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Nomor 104 Tahun 2014.
    28. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a Tahun 2013.
    29. Agusli, Rachmat., Sutarman., dan Suhendri. 2017. Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal Sisfotek Global. Vol.7 No.1:22.
    30. Onu, Fergus U., dan Umeakuka, Chinelo V.. 2016. Ultrasonic Sensor with Accelerometer Based Smart Wheel Chair Using Microcontroller. International Journal of Computer Applications Technology and Research. Vol 02 Issue 09:506.
    31. K. P. Jayant, and Ranu Garg, ‘’An Approach of software design testing Based on UML Diagrams’’, ‘’International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering’’, Feb 2014.
    32. Hartati, Tri. 2017. Perencanaan Master Plan Metodologi Tozer Pada Lembaga Pendidikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer. Vol. 06 No. 22:185.
    33. Warsito, A., Yusup, M., & ., Y. (2018). Kajian Yii Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi. CCIT Journal, 7(3), 437-451.
    34. Atmojo, Triono Suryo, Eddo Mahardika dan Marwan Rosyadi. 2017. Rancang Bangun Pendektesian Asam Dan Basa Berbasis Arduino Uno. Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyan Tangerang Vol 6 No 2:58.
    35. Pahlevi, Said Mirza. 2013. Tujuh Langkah Praktis Pembangunan Basis Data. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
    36. Asropudin, Pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung: Tititan Ilmu.
    37. Sutopo, Priyo.,Dedi Cahyadi., Zainal Arifin. 2016. Sistem Informasi Eksekutif Sebaran Penjualan Kendaraan Bermotor Roda 2 Di Kalimantan Timur Berbasis Web. Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 11 No. 1:25.
    38. Rachman, Eviana Septiana., dan Beni Noviyanto. 2017. Pemanfaatan E-Government Pada Desa Wonokarto Untuk Meningkatkan Akurasi Dan Informasi Potensi Desa. Jurnal TAM. 8 No. 1:46.
    39. Arief, M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
    40. Sadeli, Muhammad. 2013. Dreamweaver CS6 Untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom.
    41. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic. USA: University Florida.
    42. Seth, Cristophe. 2015. The SWOT Analysis: A Key Tool For Developing Your Business Strategy. 50MINUTES.COM.
    43. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
    44. Fujii, Tomohisa. 2014. IT GLOBAL COMPETENCY SKILL AND KNOWLEDGE FOR IT ENGINEER (IT PASSPORT EXZAMINATION): ―Seven Powers for IT Strategic Management-. Japan: Tom Publishing.
    45. Sarsby, Alan. 2016. SWOT Analysis. United Kingdom: Leadership Library.
    46. Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
    47. Widyaningtyas, Arinta. 2014. Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway Menggunakan Metode Prototype. SKRIPSI. Semarang: Universitas Dian Nuswantoro, fakultas Ilmu Komputer.

    Contributors

    Diahchoi