SI1311476015

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


PERANCANGAN APLIKASI INTEGRATED MANAGEMENT REPORT PROJECT (IMRP)

PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA


SKRIPSI






Disusun Oleh :

NIM : 1311476015

NAMA : ADI SUWARTA PUTRA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

(2019/2020)



UNIVERSITAS RAHARJA

 


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN APLIKASI INTEGRATED MANAGEMENT REPORT PROJECT (IMRP)

PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA

Disusun Oleh :

NIM
: 1311476015
Nama
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Disahkan Oleh :

Tangerang, Desember 2019

Dekan Fakultas
   
Rektor
   
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
   
Universitas Raharja
   
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
   
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
   
(Desy Apriani, S.Kom.,M.T.I)
NIP : 006095
   
NIP : 000603
   
NIP : 010814




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN APLIKASI INTEGRATED MANAGEMENT REPORT PROJECT (IMRP)

PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311476015
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen


Disetujui Oleh :

Tangerang, Desember 2019

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Harfizar, M.Kom )
   
( Andri Cahyo Purnomo, M.Pd)
NID : 15028
   
NID : 15027




UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC PADA APLIKASI SKP+ (STANDAR KELAYAKAN PRODUK)

TERHADAP PERMINTAAN PADA PT. MAJU SUKSES MANDIRI BLOK


Disusun Oleh :

NIM
: 1311476015
Nama
Program Pendidikan
: Strata Satu
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

  
Tangerang, Desember 2019
   
(ADI SUWARTA PUTRA)
NIM : 1311476015

 

)*Tanda tangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAK

Indikator kemajuan dan berkembang sebuah perusahaan tidak lepas dari keterlibatan pengaruh dunia teknologi, karena hal tersebut merupakan salah satu poin indikator suatu perusahaan tersebut mampu atau tidak bersaing pada jaman maju dan berkembang di dunia digitalisasi, untuk meningkatkan pelayanan dari Kantor Cabang Utama (KCU) Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II selalu mengedepankan profesional integrasi kerja dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, untuk mencapai hal tersebut perusahaan melakukan kerjasama antar institusi profesional dan personal pelaksana kerja yang selalu menjunjung tinggi dalam hal transparansi data proses pelaksanaan pekerjaan, dengan adanya kebutuhan tersebut maka diperlukannya suatu wadah atau tempat integrasi data informasi pelaksanaan pekerjaan untuk saling memberikan dan menerima informasi terkini baik bersumber dari internal maupun eksternal, terutama dalam pelaksanaan manajemen kerja proyek yang ada di lingkungan Bandara Soekarno-Hatta, meninjau berjalannya proses transparansi data pelaporan pelaksanaan proyek yang saat ini ada, belum maksimal dalam pemanfaatan perkembangan teknologi yang ada, dari hal permasalahaan tersebut proses pelaksanaan pelaporan kinerja kepada manajemen perusahaan yang ada diperlukannya pengembangan kinerja dengan mengikuti perkembangan teknologi yang ada, diantaranya dengan menerapkan sistem Integrated Management Report Project (IMRP) pada pelaksanaan laporan kerja proyek. Penelitian ini berorientasi pada objek dan menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services) yang di implementasikan dalam bahasa pemrograman Hypertext Prepocessor (PHP) dengan basis data MySQL-Server. Dengan adanya Aplikasi Sistem Integrated Management Report Project (IMRP) secara online diharapkan dapat mempermudah proses pelaporan suatu progress kerja proyek di lapangan dan dapat saling berinteraksi untuk melihat seberapa efektif suatu pekerjaan di tempat tertentu.

Kata kunci : Aplikasi, Laporan Terpadu, Manajemen.

ABSTRACT


Indicators of progress and development of a company can not be separated from the influence of the influence of the world of technology, because it is one of the indicator points of a company that is able or not competing in the era of progress and development in the world of digitalization, to improve services from Soekarno Airport's Main Branch Office (KCU) -Hatta, PT Angkasa Pura II always prioritizes work integration professionals by utilizing the development of existing technology, to achieve this the company collaborates between professional institutions and personal work implementers who always uphold in terms of data transparency in the implementation process of work, with these needs then the need for a container or place for integrating work implementation information data to give and receive the latest information both sourced internally and externally, especially in the implementation of project work management in Soekarno-Hatta Airport, reviewing the ongoing process of project implementation reporting data transparency that currently exists, not yet maximized in the utilization of existing technological developments, from this issue the process of implementing performance reporting to existing company management requires the development of performance by following the development of existing technology, including by implementing an Integrated system Project Management Report (IMRP) on the implementation of project work reports. This research is object oriented and uses the PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services) analysis method which is implemented in the Hypertext Prepocessor (PHP) programming language with a MySQL-Server database. With the online Integrated Management Report Project (IMRP) Application system, it is expected to facilitate the process of reporting on the progress of project work in the field and be able to interact with each other to see how effective a job is at a particular place.

keywords: Application, Integrated Report, Management.




KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI INTERAGTED MANAGEMENT REPORT PROJECT PADA BANDARA SOEKARNO-HATTA”.

Tujuan penulis Laporan Skripsi/Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1/Diploma 3 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi/Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Sains & Teknologi Universitas Raharja.
  3. Ibu Desy Apriani, S.Kom., M.T.I selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi Universitas Raharja.
  4. Bapak Harfizar, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan konseptual, kritik, meluangkan waktu dan bantuannya kepada peneliti untuk menyelesaikan penulisan proposal ini serta memberikan saran dan ilmu pengetahuannya.
  5. Bapak Andri Cahyo Pramono, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dalam sistematika perencanan penelitian, saran serta kritik meluangkan waktu dan bantuannya kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.
  6. Pimpinan PT. Angkasa Pura II yang telah memberikan kontribusinya terhadap pemberian persetujuan pelaksanaan kegiatan penelitian nantinya untuk mendukung proses analisa lapangan.
  7. Kedua Orang Tua ku tercinta yang selama ini telah memberi semangat dan doa hingga saya dewasa dan saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan dan motivasi hingga sampai saat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi/Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi.Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

  
Tangerang, Desember 2019
   
(ADI SUWARTA PUTRA)
NIM : 1311476015



Daftar isi



DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1. Struktur Organisasi dan Manajemen Departemen Sacment Unit Kerja Perusahaan Bandara Soekarno-Hatta 50
  2. Gambar 3.2. Use case Diagram Sistem Yang Berjalan 57
  3. Gambar 3.3. Sequence Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja 59
  4. Gambar 3.4. Sequence Diagram Laporan Progress Kerja Berkala 60
  5. Gambar 3.5. Sequence Diagram Pembutan Data Dokumen Lanjutan Pembiayan Proyek 61
  6. Gambar 3.6. Sequence Diagram Laporan Dan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja 62
  7. Gambar 3.7. Prosedur Preview Pelaksanaan Kerja Akhir 63
  8. Gambar 3.8. Activity Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja 64
  9. Gambar 3.9. Activity Diagram Laporan Progress Kerja Secara Berkala 66
  10. Gambar 3.10. Activity Diagram Pembuatan Data Dokumen Lanjutan Pembiayaan Proyek 67
  11. Gambar 3.11. Activity Diagram Review Laporan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja 68
  12. Gambar 3.12. Activity Diagram Preview Pelaksanaan Kerja Akhir 70
  13. Gambar 4.1. Use Case Diagram Pokok Sistem Yang Diusulkan 94
  14. Gambar 4.2. Use Case Diagram Detail Sistem Yang Diusulkan 96
  15. Gambar 4.3. Activity Diagram Pelaporan Pemberkasan Proyek 98
  16. Gambar 4.4. Activity Diagram Progress Dan Persetujuan Pekerjaan 100
  17. Gambar 4.5. Activity Diagram Pelaksana Ekstrenal/Vendor 102
  18. Gambar 4.6. Activity Diagram Pengawas Internal OPS 102
  19. Gambar 4.7. Activity Diagram Supervisor 103
  20. Gambar 4.8. Activity Diagram Ass.Manager 104
  21. Gambar 4.9. Activity Diagram Manager 104
  22. Gambar 4.10. Activity Diagram Senior Manager 105
  23. Gambar 4.11. Sequence Diagram Pemberkasan Data Proyek 106
  24. Gambar 4.12. Sequence Diagram Progress Dan Persetujuan Pekerjaan 107
  25. Gambar 4.13. Sequence Diagram Pelaksana Ekterenal/Vendor 108
  26. Gambar 4.14. Sequence Diagram Pengawas Internal OPS 109
  27. Gambar 4.15. Sequence Diagram Supervisor 109
  28. Gambar 4.16. Sequence Diagram Ass. Manager 110
  29. Gambar 4.17. Sequence Diagram Manager 110
  30. Gambar 4.18. Sequence Diagram Senior Manager 111
  31. Gambar 4.19. Class Diagram Sistem IMRP 113
  32. Gambar 4.20. Tampilan Prototype Menu Login 119
  33. Gambar 4.21. Tampilan Prototype Darboard IMRP 120
  34. Gambar 4.22. Tampilan Prototype Creat Platform Project 120
  35. Gambar 4.23. Tampilan Prototype Form Input Detail Project 121
  36. Gambar 4.24. Tampilan Prototype Form Input Detail Vendor 121
  37. Gambar 4.25. Tampilan Prototype Form Input Akses Account Penanggung Jawab Ekternal Dari Vendor 122
  38. Gambar 4.26. Tampilan Prototype Master Report 122
  39. Gambar 4.27. Tampilan Prototype Menu Agenda Pekerjaan 123
  40. Gambar 4.28. Tampilan Halaman Menu Login 124
  41. Gambar 4.29. Tampilan Halaman Dashboard Sistem IMRP 124
  42. Gambar 4.30. Tampilan Form Creat Platform Project 125
  43. Gambar 4.31. Tampilan Form Input Detail Project 125
  44. Gambar 4.32. Tampilan Form Input Detail Vendor 126
  45. Gambar 4.33. Tampilan Form Input Akses Account Penanggung Jawab Ekternal Dari Vendor 126
  46. Gambar 4.34. Tampilan List Project Data 127
  47. Gambar 4.35. Tampilan Master Report 127
  48. Gambar 4.36. Tampilan Agenda Pekerjaan 128
  49. Gambar 4.37. Tampilan Input Data Progress Pekerjaan 128

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Analisa Performance Sistem Berjalan 71
  2. Tabel 3.2. Analisa Information Sistem Berjalan 71
  3. Tabel 3.3. Analisa Economic Sistem Berjalan 72
  4. Tabel 3.4. Analisa Control Sistem Berjalan 73
  5. Tabel 3.5. Analisa Efficiensy Sistem Berjalan 73
  6. Tabel 3.6. Analisa Service Sistem Berjalan 74
  7. Tabel 3.7. Elisitasi Tahap I 78
  8. Tabel 3.8. Elisitasi Tahap II 80
  9. Tabel 3.9. Elisitasi Tahap III 83
  10. Tabel 3.10. Elisitasi Tahap Final 87
  11. Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan 111
  12. Tabel 4.2. m_jenis_pekerjaan 114
  13. Tabel 4.3. m_level 114
  14. Tabel 4.4. m_peran 115
  15. Tabel 4.5. m_posisi 115
  16. Tabel 4.6. m_user 116
  17. Tabel 4.7. m_unit_pengawas 116
  18. Tabel 4.8. progress photo 117
  19. Tabel 4.9. t_progress_pekerjaan 117
  20. Tabel 4.10. Menu Project 118
  21. Tabel 4.11. CMS Menu 118
  22. Tabel 4.12. CMS Menu Auth 119
  23. Tabel 4.13. Daftar Pengujian Sistem 130
  24. Tabel 4.14. Pengujian Login IMRP 131
  25. Tabel 4.15. Transaksi Create Platform Project di Sistem IMRP 132
  26. Tabel 4.16. Transaksi Laporan Progress Kerja di Sistem IMRP 133
  27. Tabel 4.17. Jadwal Kegiatan Penelitian 134
  28. Tabel 4.18. Perencanaan Biaya Penelitian 135

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan di bidang transaksi pelayanan jasa merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan dunia teknologi saat ini, karena salah satu tujuan perkembangan teknologi adalah meningkatkan kualitas komunikasi transaksi publik. Pemanfaatan perkembangan teknologi ini mempengaruhi tatanan hidup atau sebuah aturan sistem tertentu dan dapat di manfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam interaksi transaksi pelayanan di bidang manajemen sebagai acuan dalam pengambilan keputusan di suatu organisasi / perusahaan.

Akses komunikasi manajemen ke karyawan dan publik yang berkaitan dengan kerjasama sebuah pekerjaan begitu dibutuhkan dalam keseharian, karena suatu bentuk komunikasi tersebut dapat membangun suatu ikatan dalam perencanaan laporan untuk kegiatan manajemen dan memudahkan pemantauan kinerja suatu karyawan atau publik (rekan kerja).

Adanya hal tersebut tidak diiringi oleh perkembangan fasilitas, yang memberikan media penghubung kepada karyawan dan publik (rekan kerja) untuk saling berkomunikasi dengan lebih cepat dan sesuai kualitas maupun daya keinginan karyawan, manajemen, dan public (rekan kerja). Selain hal tersebut harus ada media untuk memfasilitasi dalam penyediaan informasi yang kompeten dalam bidang laporan progres kerja di suatu pekerjaan yang mengakibatkan pihak manajemen tidak bisa mendapatkan informasi terkini dari progres kerja yang ada di bandara yang dilakukan oleh rekan kerja. Adanya bentuk proses transaksi di atas dapat menimbulkan ketidaksesuaian terhadap laporan dari terminal atau lapangan maka manajemen saat ini ingin lebih cepat, tepat, dan teliti dalam mendapatkan informasi bukan hanya dari karyawan yang melaporkan namun dari rekan kerja hasil dari pekerjaan mereka.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka, pada penelitian skripsi ini peneliti akan mengambil judul “Perancangan Aplikasi Integrated Management Report Project (IMRP) Pada Bandara Soekarno-Hatta”, yang diharapkan kedepannya dapat memberikan inovasi komunikasi pelayanan informasi untuk keperluan manajemen pekerjaan agar lebih cepat dan sesuai, selain itu membantu dan memudahkan dalam memantau pengerjaan suatu projek yang sudah di tetapkan dan sesuai kebutuhan yang dijalankan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasikan dari latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem komunikasi laporan progres kerja yang saat ini sedang berjalan pada PT. Angkasa Pura II dan karyawan, rekan kerja?
  2. Apa saja kendala yang dialami dalam proses interaksi penggunaan sistem komunikasi laporan progres kerja yang berjalan?
  3. Solusi dan pemanfaatan seperti apa yang dapat membantu transaksi pelaporan progres kerja, dengan menggunakan sistem aplikasi Integrated Management Report Project (IMRP) sehingga dapat meningkatkan angka aktifitas laporan kerja?

Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan permasalahan dan rumusan masalah di atas, agar mempermudah penulisan serta terfokus penelitian, maka batasan masalah pada skripsi ini, antara lain:

  1. Aplikasi laporan progres kerja proyek (IMRP) berfokus pada memfasilitasi media interaksi dari karyawan, manajemen dan rekan kerja, tidak sampai pada tahap transaksi setuju atau tidak setuju kontrak kerja, namun tetap adanya fasilitas validasi konfirmasi hasil data laporan kinerja kerja pengerjaan dilapangan yang sedang berjalan.
  2. Target penggunaan sistem adalah karyawan, rekan kerja dan manajemen.
  3. Sistem akan bertujuan pada fungsional fasilitas interaksi diantaranya:
    1. User manajemen dan rekanan kerja, dapat melakukan pengelolaan sistem dashboard pada informasi account.
    2. User manajemen administrator dapat memonitor interaksi terakhir, dengan melihat informasi pada dashboard.
    3. Sistem memperlihatkan sistem notification data transaksi apabila telah adanya transaksi pekerjaan dari rekan kerja, sehingga tidak dapat diakses oleh user lain (rekan kerja lainnya).
    4. Laporan kesepakatan hasil kerja yang dilakukan pada sistem sebagai bentuk keamanan pelayanan komunikasi progres kerja dari rekan kerja yang lainnya.
  4. Adanya pengelompokan projek kerja berdasarkan kontrak kegiatan, area dan waktu yang diperlukan.
  5. Adanya bentuk monitoring interaksi aplikasi sistem Integrated Management Report Project (IMRP) untuk penggunaan aplikasi dan keamanan transaksi antara karyawan, manajemen dan rekan kerja.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai oleh peneliti dalam penelitian skripsi ini dibagi menjadi 3 bagian diantaranya :

  1. Tujuan operasional
    1. Menjadikan sarana memperoleh informasi dari sistem transaksi pelayanan progres kerja suatu pekerjaan di bandara yang terjadi saat ini pada PT. Angkasa Pura II, khususnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan umumnya di lingkungan manajemen perusahaan.
    2. Mengadakan analisa terhadap permasalahan yang sedang terjadi pada kegiatan transaksi pelayanan progres kerja di bandara.
    3. Menentukan dan memberikan solusi terbaik atas permasalahan yang ada dalam pengambilan keputusan.
    4. Melakukan inovasi pengembangan terhadap sistem transaksi laporan progres kerja yang sedang berjalan dalam mengikuti perkembangan dunia digital ekonomi.
  2. Tujuan Fungsional
    1. Membangun dan mengimplemntasikan inovasi aplikasi integrated management report project (IMRP) secara online yang dikembangkan pada PT. Angkasa Pura II.
    2. Mempermudah user pengguna karyawan maupun rekan bisnis untuk lebih update terhadap perkembangan data dan progres kerja yang berlangsung dan data pendukungnya disetiap pengerjaan.
    3. Mempermudah user pengguna untuk lebih update terhadap perkembangan data di suatu pengerjaan dan data pendukung untuk kegaiatan kinerja dilapangan.
  3. Tujuan individual
    1. Mendapatkan lebih banyak pengalaman dalam tindakan menganalisa suatu permasalahan yang ada dilingkungan sekitar, untuk bisa di berikan solusi bermanfaat yang berkaitan terhadap pemanfaatan teknologi informasi.
    2. Mengimplentasikan ilmu yang sudah di dapatkan dalam proses perkuliahan dalam membantu perkembangan sosial masyarakat.
    3. Sebagai perbandingan antara teori yang telah didapat diperkuliahan terhadap kondisi yang ada pada kondisi lingkungan sekitar atau lapangan kerja.
    4. Sebagai bentuk laporan kelengkapan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana komputer di Universitas Raharja - Tangerang.

Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini di bagi menjadi 3 bagian diantaranya sebagai berikut :

  1. Manfaat bagi individu :
    1. Berkontribusi bagi perkembangan sistem infomasi yang ada untuk memecahkan permasalahan dalam laporan suatu progress pekerjaan pada PT. Angkasa Pura II khususnya Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan masyarakat umumnya.
    2. Adanya rasa kepuasan setelah menghasilkan sebuah karya yang dapat dipergunakan dan bermanfaat bagi masyarakat maupun suatu instansi.
    3. Menambah pengetahuan mengenai bidang transaksi data dan informasi ruang lingkup keilmuan yang dipelajari di perkuliahan dan dunia kerja.
  2. Manfaat bagi Institusi Perusahaan dan Masyarakat :
    1. Terciptanya efektifitas dan efisiensi kinerja dalam report manajemen project khususnya dalam menghimpun dan mengolah data-data yang ada untuk kepentingan perusahaan.
    2. Sistem Report Progress Proyek ini dapat membantu manajemen dalam memperoleh informasi suatu proyek pengerjaan di bandara dengan lebih cepat, akurat, dan teliti dalam manajemen datanya.
    3. Adanya sarana sistem Progress Proyek yang dapat memberikan control informasi bagi pengguna dalam aktifitas pengerjaan proyek, sehingga pencapaian kerja yang lebih terukur oleh rekan kerja dan karyawan untuk melaporkan hasil kerja.
  3. Manfaaat bagi kampus Universitas Raharja :
    1. Masukan maupun evaluasi atas hasil penelitian ini terhadap kurikulum yang ada dan sudah diterapkan dalam perkuliahan untuk adanya kesesuaian dengan kebutuhan tenaga kerja yang trampil dan kompeten di bidangnya maupun yang dibutuhkan perusahaan/instansi.
    2. Kegiatan penelitian yang dilakukan diluar lingkungan kampus menunjukan kontribusi pendidikan perguruan tinggi terhadap masyarakat dalam bentuk nyata.
    3. Bentuk referensi penelitian yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh Mahasiswa Universitas Raharja sebagai pengembangan pada penelitian selanjutnya.
    4. Universitas Raharja dikenal oleh instansi-instansi lebih luas atas karya penelitian mahasiswanya yang berdampak luas, dan sebagai media promosi Universitas Raharja atas proses manajemen pendidikan yang baik.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik metode pengumpulan data yang di terapkan peneliti dalam penelitian skripsi ini sebagai berikut:

  1. Pengamatan (Observation) Untuk kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan/observasi langsung di PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang yang berfokus pada interaksi proses komunikasi proses pelayanan jasa pada setiap bagian, yang ditawarkan kepada pihak rekan kerja dalam proses pekerjaan proyek untuk pengambilan sample data-data terkait dengan objek penelitian.
  2. Wawancara (Interview) Kegiatan ini proses dilakukan tanya jawab kepada sample personal komponen penentu kinerja manajemen di PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan personal user terkait aktifitas jalur komukasi manajemen pemasaran atau publishing dalam perusahaan. Sample personal karyawan diambil dari bentuk unit yang terdisi dari fungsional manajerial dan tim kerja, yaitu setingkat dengan supervise engineer, supervisor, assisten manajer, manager, dan senior manager. Kegiatan interview yang dilakukan pada komponen tersebut bertujuan untuk menentukan analisa prosedural komunikasi pergerakan manajerial proses transaksi data persiapan proyek dan atas jalan monitoring bentuk kerja sebuah administrasi proyek maupun tindaklanjut terhadap pola kinerja dan hasil akhir. untuk kegiatan ekternal manajemen perusahaan proses pengambilan data wawancara akan melibatkan rekan kerja sebagai sample wawancara terhadap vendor terkait pelaksanaan proyek.
  3. Studi Pustaka Kegiatan pada tahap mengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari paper/tulisan, makalah ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian, seluruh bahan penelitian tersebut didapat dengan ketentuan sumber-sumber dari internal institusi terkait yaitu PT Angkasa Pura II, Bandara Internasional Soekarno-Hatta kepustakaan dan media internet.

Metode Analisa

Pelaksanaan analisa pada komunikasi hasil pelaporan progress kerja proyek pada PT. Angkasa Pura II dan kasus yang berkaitan, metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economy, Efisiency, Service)

Tujuan penggunaan metode analisa ini untuk mengoreksi atau memperbaiki sistem dalam hal akses interaksi komunikasi pelaksanaan proses pekerjaan proyek, dalam pengelolaan dan control pekerjaan yang diperlukan untuk meningkatkan performa pelayanan yang ada. serta keseimbangan antara perspektif internal (kepentingan semua pihak dalam organisasi) dan eksternal (rekan kerja atau vendor) yang kemudian dideskripsikan, sehingga masalah dapat segera dipahami dengan baik dan dapat ditindaklanjuti untuk mendapatkan sebuah solusi kedalam action melalui pengelolaan data yang ada.

Metode Perancangan

Proses perancangan aplikasi sistem digambarkan dengan menggunakan program aplikasi pendukung yaitu visual paradigm berdasarkan hasil analisa data lapangan yang ada, sehingga nantinya menghasilkan suatu model baru yang bisa diusulkan sebagai bentuk solusi akhir. Pada Visual Paradigm For UML Interprise Edition adanya sub fungsional sistem yaitu UML (Unified Modeling Language) yang diperuntukan untuk membuat desain arsitektur sebuah sistem.

Selain metode di atas yang digunakan peneliti dalam kegiatan pemodelan aplikasi sistem ini, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan pemanfaatan framework pengaplikasian program menggunakan CI (Codeigniter), perancangan basis data menggunakan MySQL-Server, XAMPP sebagai tool server lokal, sebagai software pendukung desain grafis mengunakan Adobe Collection, dan editor text program menggunakan kolaborasi Notepadd++, Sublime Text 3.

Metode Prototype

Pada pelaksanaan penelitian ini, pengimplementasian solusi rancangan aplikasi sistem yang telah diusulkan dan disesuaikan dengan permasalahan yang ada, untuk mengetahui bentuk tampilan interface dan tata letak fungsional fitur aplikasi dengan menggunakan beberapa software pendukung perancangannya, salah satunya yaitu Justinmind, Balsamiq, dan Prototype. software tersebut merupakan beberapa aplikasi pendukung yang dapat digunakan untuk mengimplementasi desain sketsa sebuah program aplikasi kedalam tampilan digital interface. Dalam pelaksanaan hal ini bertujuan menampilkan gambaran yang lebih jelas terhadap tampilan aplikasi sistem khususnya tampilan siklus fungsional yag akan dibuat oleh sistem.

Metode Pengujian

Pelaksanaan pengamatan atas hasil solusi penelitian yang akan dicapai, dalam penelitian ini akan melaksanakan pengujian pada aplikasi sistem yang nantinya menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Penggunaan metode pengujian blackbox dilatarbelakangi adanya upaya untuk menemukan adanya kesalahan dalam beberapa fungsional kategori, diantaranya: fungsi-fungsi penggunaan fitur yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa sistem reading, tereleminasi, dan kesalahan inisialisasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini diuraikan dalam lima bab, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan perihal pendahuluan untuk menguraikan dimana penjelasan terhadap latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika terhadap penulisan dalam laporan ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi materi pustaka yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang dapat mendukung dan berhubungan terhadap infromasi data pendamping dalam optimalisasi analisa serta proses penelitian sehingga menghasilkan output penelitian yang berkesinambungan di kemudian dan lain hal dalam bidang penelitian dan dunia pendidikan yang bermanfaat dalam peningkatan dunia global.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisa gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profil perusahaan, uraian sistem yang berjalan dalam manjemen perusahaan, bentuk permasalahan yang dihadapi, bentuk alternative pemecahan masalah yang ada, serta user requirement manajemen perusahaan yang terdiri dalam bentuk elisitasi tahap I sampai III dan draft final elisitasi yang merupakan bentuk elisitasi akhir sebagai acuan pembuatan maupun pengembangan sistem untuk penelitian lanjutan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjabarkan hasil rancangan yang diusulkan setelah menjalankan analisa penelitian permasalahan yang ada. Menerangkan usulan sistem yang akan digambarkan dalam bentuk rancangan sistem UML (Unified Modeling Language), flowchart sistem yang diusulkan dan dilengkapi dengan main map dari sistem yang diusulkan, rancangan basis data sistem, penyesuaian rancangan program, penyusunan rancangan prototype yang nantinya menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan dalam penelitian, penyesuaian konfigurasi sistem yang akan dibuat, pelaksanaan testing yang digunakan, pelaksanaan evaluasi penggunaan sistem yang dibuat, pelaksanaan implementasi sistem kepada user, penjabaran penyesuaian terhadap usulan dengan hasil implementasi serta adanya estimasi biaya penelitian dalam pengembangan sistem yang nantinya akan diaplikasikan dalam instansi yang bersangkutan, sebagai data penunjang keberlanjutan bentuk penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan implementasi penelitian, serta saran yang dapat diberikan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, agar bentuk permasalahan yang ada dapat terselesaikan secara maksimal dalam penelitian selanjutnya, sehingga tujuan dan manfaat utama dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan secara baik dan bisa memiliki dampak manfaat yang berkelanjutan di kemudian waktu bagi instansi yang berkaitan dalam pengembangan manajemen data informasi dalam pelaksanaan kinerja dan pemanfaatan perkembangan industry berbasis digital.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Aplikasi

Menurut Prasetyo (2017:17)[1] aplikasi adalah “software yang merupakan turunan dari suatu alat terapan yang dibuat untuk difungsikan dalam menangani tugas pekerjaan tertentu sesuai kemampuan yang telah disesuaikan”. Pada sumber berbeda Sugiar (2015:83), “Aplikasi adalah program yang dibuat untuk melaksanakan tugas tertentu yang dibutuhkan oleh pengguna komputer (user)”.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, aplikasi bisa dinyatakan sebagai suatu perangkat lunak atau software yang merupakan turunan dari suatu alat terapan yang diciptakan sebagai media untuk pemenuhan fungsional dalam mendukung proses-proses pekerjaan tertentu sesuai dengan penerapan kondisi fungsi yang telah di tetapkan dengan tujuan aplikasi tersebut.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Sari dan Retno, dalam Jurnal Ilmiah Teknik Informatika (2017:66)[2] “Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya”.

Berbeda dengan pendapat Menurut Arnold, Ross. D. & Jon P. Wade, dalam Jurnal “International Conference on Enterprise Information Systems – Procedia Computer Science (2015:675) [3]“Sytems : Groups or combinations of interelated interdependt or interacting elements forming collective entities”. (Sistem: sekumpulan kelompok atau kombinasi elemen independen atau interelasi saling terkait yang membentuk entitas kolektif).

Menurut Rahayu dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:03)[4] “Sistem adalah suatu himpunan suatu “benda” nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian - bagian atau komponen - komponen yang saling berkaiatan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif”.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwasannya pengertian sistem adalah kumplan elemen-elemen yang saling terhubung atau menyatu membentuk suatu elemen untuk berkerja sama dengan fungsi mengubah masukan menjadi keluaran sesuai sasaran yang ingin dicapai.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean dalam bukunya (2015:6)[5] sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut penilaian keadaan kebutuhan pandangan diantaranya:

  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berisi gagasan atau konsep berupa pemikiran-pemikiran yang memiliki bentuk tidak tampak secara fisik, misalnya sistem konsep hubungan manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan bentuk sistem yang tampak secara fisik atau dapat dilihat, misal sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem transportasi.
  2. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System) Sistem Tertentu (Deterministic System) adalah sistem yang beroperasi dengan perilaku yang sudah dapat diprediksi hasilnya akhirnya, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan, Sedangkan Sistem Tidak Tertentu (Probabilistic System) merupakan bentuk sistem sistem yang kondisi perilaku masa depannya tidak dapat diprediksi di karena terdapat unsur-unsur probabilistik.
  3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka Sistem tertutup (Close System) adalah sistem yang tidak dapat terpengaruh dan tidak berhubungan dengan kondisi lingkungan luar dari fungsional utama maupun pendukung di dalam sistem, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang memiliki fungsional di dalamnya dapat berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan kondisi di luarnya. Kondisi sistem dalam bentuk ini dapat menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lain, karena sistem terbuka dapat terpengaruh lingkungan luar sehingga dapat di kondisikan mempunyai pengendali yang baik.
  4. Sistem Alamiyah dan Buatan Manusia Sistem alamiyah (Natural System) merupakan sistem yang bentuknya terjadi melalui kondisi proses alam, tidak adanya campurtangan pembuatannya oleh manusia. Sedangkan Sistem buatan manusia (Human Made System) merupakan bentuk sistem yang dibuat oleh manusia dengan melibatkan fungsi interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

Definisi Sistem Informasi

Menurut Harfizar dkk, dalam Jurnal SENSI (2017:195)[6] “Sistem informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang berfungsi membentuk suatu sistem dan menghasilkan data informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan”.

Disumber berbeda Menurut Sugeng Wahyudiono yang dikutip oleh Giandari dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:157)[7] “Sistem informasi adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual,maupun berbantuan komputer, untuk menghasilkan informasi yang sangat berguna bagi proses pengambilan keputusan”.

Menurut Sutabri, dalam bukunya (2016:40) “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan dapat dinyatakan bahwa sistem informasi merupakan sebuah bentuk fungsional dari sistem dimana seluruh komponen yang ada di dalam nya saling terintegrasi dan membangun suatu keluaran dari sebuah inputan dan di olah sehingga membentuk sebuah data informasi, sehingga tercapai sebuah informasi akhir yang dapat mendukung pengambilan keputusan didalamnya.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Yopie dan Ahmadi, dalam Jurnal IJNS (2015:3) [8] “Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan setelah tahap analisis sistem, yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional mempersiapkan rancang bangun implementasi sistem baru, menggambarkan sistem baru, mengatur dan merencanakan elemen-elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh, serta mengkonfigurasikan perangkat-perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan sistem baru”.

Menurut Mulyati dkk, dalam Jurnal ICIT (2018:119)[9] “perancangan merupakan spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.”

Berdasarkan kutipan dapat dinyatakan, perancangan sistem merupakan proses setelah adanya analisa dari tindakan pengembangan bentuk suatu sistem untuk mendefinisikan kebutuhan fungsional maupun nonfungsional untuk dapat menentukan gambaran jelas sebelum di lakukan proses pekerjaan pengembangan sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem menurut Iswandy, dalam Jurnal Teknoif (2015:72) [10]terbagi pada umumnya yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem dalam proses kegiatan yang dijalankan.
  2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun kepada pemogram komputer atau developer sistem yang lebih lengkap dan terperinci dalam pengembangan sebuah sistem.
  3. Untuk mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan mendukung perusahaan.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Pendapat lain Uzzaman (2015:71), “prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan, pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Berdasarkan definisi, maka dapat dinyatakan bahwa prototype adalah suatu bentuk produk atau sistem yang berfungsi sebagai bentuk media demonstrasi tahap awal untuk mengetahui gambaran kelengkapan jalan fungsi sistem yang digunakan sebagai ide publik para pengembang dan calon pengguna.

Tujuan Utama Prototype

Menurut Indrajani (2017:264)[11], Tujuan pada tahap identifikasi yang dapat menentukan hasil maksimalisasi fungsional dari tahap Prototype ini adalah:

  1. Untuk memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru.
  2. Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan.
  3. Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi dari desain sistem.
  4. Untuk klarifikasi kebutuhan user.

Jenis – Jenis Prototype

Bentuk tahapan prototype terdapat 2 macam yang digunakan menurut Indrajani (2017:264)[11] yaitu:

  1. Evolutionary prototype Digunakan untuk tujuan yang memiliki fungsi sama, Perbedaannya adalah prototype ini tidak dibuang, tetapi digunakan untuk pengembangan selanjutnya menjadi aplikasi basis data.
  2. Requirements prototype Pada jenis ini sebagai media menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan sampai kebutuhan tersebut terpenuhi, jika sudah terpenuhi maka prototype akan dibuang.

Konsep Dasar Pengujian (Testing)

Definisi Pengujian (Testing)

Indrajani (2017:12)[11], “pengujian adalah bentuk proses pengeksekusi program aplikasi dengan tujuan akhir untuk menemukan kesalahan atau ketidak sesuaian fungsional sistem yang ada, dengan skenario tes yang direncanakan dan data yang sesungguhnya. pengujian memiliki hasil menampilkan jika terjadi kesalahan pada sistem maupun perangkat software yang akan di uji”.

Dapat dinyatakan berdasarkan pendapat tersebut pengujian adalah, proses kegiatan dimana untuk memastikan eksekusi akhir pada suatu sistem untuk mengetahui dan memperoleh bentuk kesalahan fungsional maupun non fungsional, sebelum sistem dapat dipublikasi kepada pengguna.

Black Box Testing

Menurut Aisyah dkk., dalam Jurnal SENSI (2016:177)[12] “Black Box Testing adalah metodelogi uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional perangkat lunak. pengujian blackbox berusaha menemukan fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses basis data ekstrenal, kesalahan kinerja dan inisialisasi dan kesalahan terminasi”.

Dengan sumber lain Sutanto (2017:20), “metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada”.

Menurut Martono dkk, dalam Jurnal SENSI (2018:11)[13] “Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada fungsional software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program”.

Berdasarkan definisi black box di atas dapat dinyatakan, metode black box testing merupakan metode pengujian yang dapat digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa melihat desain kode program pada sistem, hal ini untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan desain rancangan yang ditentukan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Manajemen Perencanaan Proyek

Definisi Manajemen Proyek

Dalam kutipan yang di terjemah kan Dimyati & Nurjaman (2015:23) [14]dari Kerzner & Thanhain menyebutkan manajemen proyek adalah merencanakan, meyusun sebuah organisasi baru maupun berkelanjutan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah di tentukan. Manajemen proyek menggunakan pendekatan yang lebih hierarki vertikal dan horizontal.

Sedangkan dalam kutipan yang juga diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2015:2)[14] dari Schwalbe menjelaskan bahwa manajemen proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik, pada umumnya melibatkan beberapa orang yang saling berhubungan aktivitasnya dalam pengguna sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat dinyatakan manajemen proyek merupakan serangkaian rencana dan proses yang dilakukan oleh perorangan maupun instansi dan organisasi guna menciptakan sebuah struktur aktifitas kerja dalam mencapai tujuan jangka pendek maupun jangka panjang dengan target yang telah ditentukan.

Perencanaan Proyek

Menurut pendapat Boone dan Kurtz dalam kutipan yang di terjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2015:78)[14] menyatakan bahwa “planning may be defined as the process by whitch manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective”, dengan kata lain Perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan mencapai berserta cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Sama hal nya menurut Koontz dan O’Donnel dalam Kutipan Dimyati & Nurjaman (2015:78) berpendapat bahwasannya perencanaan sebuah proyek adalah fungsi dimana seorang pimpinan yang berhubungan dengan pemilihan dari berbagai alternatif dari tujuan, kebijakan, prosedur beserta program yang ada.

Sedangkan menurut Handoko dalam kutipan Dimyati & Nurjaman (2015:78)[14] menyebutkan perencanaan (planning) merupakan pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Ruang lingkup proses perencanaan proyek menurut Dimyati & Nurjaman (2015:81)[14] diantaranya: a. Menentukan Tujuan, yang dapat diartikan sebagai pedoman yang memberikan araha terhadap gerak segala kegiatan yang akan dilakukan, semisal tujuan perusahaan terhadap peningkatan kualitas produk. b. Menentukan Sasaran, merupakan tindakan menentukan titik tertentu yang perlu dicapai untuk tercapainya tujuan suatu kegiatan. c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan, yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi organisasi pada saat mulai kegiatan terhadap sasaran yang telah ditentukan. d. Memilih alternatif, dengan maksud untuk menentukan aktifitas lain yang memberikan tindakan atau feedback yang sama besar nya pada tujuan akhir.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas bahwa dapat di simpulkan perencanaan proyek merupakan proses penetapan atas bentuk variable-variabel dalam proses pencapaian sebuah tujuan diantaranya penentuan tujuan, pembiayan, fokus nilai, prosedur, sistem penunjang, dan tim pelaksana.

Kerangka dan Komponen Manajemen Proyek

Menurut Schwalbe pada kutipan dan diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2015:40)[14], menerangkan ada tiga konteks pemahaman pada kerangka manajemen proyek, yaitu sebagai berikut,

  1. Konteks komponen proyek, bentuk deskripsi yang berkaitan dengan internal dan ekternal proyek, terdapat 4 komponen diantaranya ruang lingkup, biaya, kualitas pekerjaan, dan waktu pekerjaan.
  2. Rangkaian proses manajemn proyek, berpedoman pada tahapan-tahapan pelaksanaan proyek, diantaranya definisi pekerjaan, perencanaan awal, pelaksanaan proyek, pengendalian dan penyerahan pekerjaan proyek.
  3. Pengetahuan manajemen proyek, area pengetahuan (knowledge area) yang diperlukan dalam mengelola proyek, dalam pelaksanaan tahap ini terdapat delapan aspek pengetahuan diantaranya manajemen ruang lingkup proyek, manajemen kualitas, manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen sumber daya manusia, manajemen risiko, manajemen komunikasi, managemen pengadaan.

Dari bebapa kerangka manajemen terdapat batasan yang harus terpenuhi dalam pengelolaan manajemen proyek yaitu komponen berikut:

  1. Batasan Waktu : pengaruh pada komponen ini dilaksanakan dengan memperhatikan penyerahan produk pada hasil akhir pelaksanaan proyek, dimana ketepatan waktu dari pelaksanaan kinerja proyek dapat menjadi barometer penilaian keberhasilan proyek yang telah direncanakan.
  2. Batasan Ruang Lingkup : ruang lingkup memiliki gambaran mengenai batas akhir objek tanggung jawab pelaksanaan sebuah proyek dan hasil akhir yang nantinya harus di ciptakan atau dihasilkan dari pelaksanan kerja, yang kemudian diserahkan kepada pemberi proyek.
  3. Batasan Biaya : pada lingkup pembiayaan merupakan faktor yang berpotensial resiko tinggi, dikarenakan dalam pelaksanan proyek pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan pola manajemen yang baik, untuk terjadinya aktifitas pengendalian pembiayaan terealisasi terhadap perencanan elemen-elemen yang ada dalam mencapai tujuan proyek.
  4. Batasan Kualitas : lingkup ini menjadi kriteria utama yang harus dipenuhi, antara penerima dan pemberi proyek, dimana menentukan standar ketetapan kualitas produk yang dihasilkan dengan kesesuaian terhadap tujuan akhir proyek, sehingga tercipta pula target pendukung kinerja dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek.

Konsep Dasar Digitalisasi Dokumen

Digitalisasi Data

Berdasarkan pendapat di atas, dapat artikan bahwasannya digitaliasasi data merupakan tahap dimana adanya pengelompokan transaski variable informasi berupa data yang di olah dari bentuk baku konvensional ke dalam bentuk akses informasi publik berupa data yang memiliki fungsi aktifitas berbasis teknologi terpusat dalam informasi terkomputerisasi.

Menurut pendapat Sambas dan henderi (2016:412) tahapan dilakukannya kegiatan pengalihan media data dokumen ke digital diantaranya :

  1. Menyiapkan data dokumen yang akan dialih media.
  2. Melakukan dokumentasi pemindahan bentuk fisik data dari konfensional ke data digital dengan pemanfaatan sistem komputerisasi.
  3. Membuat ruang basis data sebagai tempat data digital yang telah di tentukan.

Pengelolaan Data Digital

Berdasarkan pendapat Hutahaen (2015:8), menjelaskan dalam kutipannya dari Goerge R. Tery yang menyatakan, Penglohan data secara digital adalah serangkaian operasi atas sebuah informasi berbentuk digital yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.

Berbeda dengan pendapat Sugiyono (2015:244) menjelaskan bahwa pengolahan data secara digital merupakan proses penyusunan dan pencarian data secara terkomputerisasi dan sistematis data yang diperoleh dari hasil inputan data konvensional public dengan cara mengorganisasikan data dalam kategori tertentu, sehingga memperoleh hasil output yang diinginkan.

Berdasakan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pengeolalaan data secara digital merupakan proses dimana serangkaian penyesuaiaan pengalihan bentuk data dari bentuk konvensional data dan telah menjadi data digital yang dilakukan terhadap pola penyusunan, perubahan variable maupun muatan yang nantinya menghasilkan pembaharuan data output akhir sesuai informasi yang diperlukan.

Proyek Konstruksi (Construction Project)

Menurut Sobirin (2016:2)[15] menyatakan bahwa proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan dan kejadian yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu dan membuahkan hasil dalam suatu jangka tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

Dalam pendapat berbeda menurut Seutji Lestari dalam kutipan Sobirin (2016:2) bahwa sistem manajemen proyek konstruksi adalah bagaimana menghimpun dan mengelola masukan (input) yang bersumberdaya (tenaga, manusia, dan, waktu, teknologi, bahan, peralatan dan manajemen) untuk menghasilkan keluaran/hasil proyek (output) yang telah ditentukan untuk mencapai suatu tujuan proyek yang mendukung suatu program dalam suatu jangka waktu batas tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa manajemen konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana ataupun jenis suatu kegiatan tertentu yang memiliki bentuk himpunan pengelolaan dan langkah-langkah terstruktur dalam mencapai tujuan tertentu dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

Definisi Analisa PIECES (Peformance, Information, Economy, Control, Efisiency, Service)

Menurut Suyono (2016:22), Metode PIECES digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus dibuat pada sistem yang akan dikembangkan.

Menurut Listiarini Edy Sudiati dan Didik Purwanto (2017:1)[16], Untuk mencapai sasaran dapat dilakukan suatu identifikasi masalah dengan menggunakan kerangka pieces yaitu analisis terhadap kinerja informasi, ekonomi, keamanan, efisiensi dan pelayanan.

Menurut Utariani dan Herkules (2017:38)[17], “data yang sudah terkumpul kemudian di analisis untuk menentukan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan pengembangan sistem seperti Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service yang diperlukan pada sistem yang akan dibangun”.

Menurut Bariah dalam Jurnal Pendidikan Matematika (2015:31)[18], Pengertian PIECES (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, and Service), adalah:

  1. Performance (Kinerja) : Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response time adalah rata-rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.
  2. Information (Informasi) : Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
  3. Economy (Ekonomis) : Peningkatan terhadap manfaatmanfaat atau keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
  4. Control (Pengendalian) : Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.
  5. Efficiency (Efisiensi) : Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
  6. Service (Pelayanan) : Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Shelly Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CSRID (2016:27) “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Wijaya, dalam Jurnal CCIT (2017:37) “UML Merupakan sebuah standar bahasa pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem informasi yang akan dibangun. UML dapat bersifat platform-independent atau platform-spesific tergantung pada pilihan perancangan sistem.”

Menurut Onu dan Umeakuka, dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges ( flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts”. UML adalah Bahasa pemodelan standar untuk pemodelan di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML merupakan pandangan bentukan grafis dari model sistem yang sedang dirancang, diimplementasikan, atau sudah ada sebagai bentuk rujukan analisa proses transsaksi. Diagram UML terdiri dari elemen-elemen grafis, simpul-simpul UML terhubung dengan (aliran) yang mewakili elemen model sistem. Model UML sistem mungkin juga mengandung dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks ”

Dapat dinyatakan berdasarkan kutipan Unified Modeling Language merupakan bahasa pemograman standar yang menjabarkan dan digunakan sebagai suatu pemodelan perancangan visualisasi berbasis object-oriented untuk sebuahsistem yang akan dikembangkan tetapi terlepas dari penggunaan bahasa pemograman tertentu sehingga dapat lebih mudah di pahami alur utama dari sistem.

Activity Diagram

Menurut Syukron dan Hasan, dalam jurnal Bianglala Informatika (2015:30) Activity Diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis dan proses kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram air, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior pararel.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa Activity Diagram merupakan media pemodelan yang menggambarkan secara sebuah alur sistem secara prosedur, dengan kata lain seperti diagram alir dari awal pola transaksi hingga proses akhir transaksi dari fungsional sebuah rancangan sistem

Use Case Diagram

Use Case Diagram menurut Muslihudin (2016: 62)[19], “merupakan diagram Diagram Use Case, bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.”.

Dapat dinyatakan bahwasannya use case diagram adalah bentuk diagram yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh aktor dalam sebuah sistem dalam menghasilkan sebuah respon untuk tanggapan atas permintaan untuk di pergunakan dalam sistem.

Sequance Diagram

Menurut Carina Titus (2016:20), “A sequence diagram shows object interactions arranged in time sequence. It depicts the objects and classes involved in the scenario and the sequence of messages exchanged between the objects needed to carry out the functionality of the scenario”, “Diagram urutan menunjukkan objek interaksi diatur dalam urutan waktu. Ini menggambarkan objek dan kelas terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara objek yang diperlukan untuk menjalankan fungsionalitas skenario”.

Menurut Sukamto, dkk (2016:F-37), “Sequence diagram merupakan ilustrasi bagaimana nantinya jalannya sistem dalam memberikan respon dari perintah user”.

Dapat dinyatakan sequence diagram merupakan variabel diagram yang berfokus desain kolaborasi interaksi antar kelas-kelas aktifitas dari objek yang ada untuk menentukan hasil akhir bagaimana jalur komunikasi massage yang terjadi pada aktifitas sistem.

Class Diagram

Menurut Maimunah, dkk (2016:29), “Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek”. Class Diagram menggambarkan keadaan (atribut/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

Sedangkan menurut Syukron dan Hasan (2015:30), “Class Diagram yaitu menggambarkan jenis dalam sistem dan berbagai jenis hubungan statis yang ada diantara mereka”. Class Diagram juga menunjukkan sifat-sifat dan operasi dari sebuah kelas dan kendala yang berlaku untuk cara objek yang terhubung.

Dapat disimpulkan bahwa class diagram merupakan variabel diagram yang menggambarkan hubungan statis dalam pengelompokan kelas-kelas aktivitas yang terjadi pada sebuah sistem, dengan memperhatikan sifat dan jalannya transaksi objek yang terhubung.

Konsep Dasar Database

Menurut Sutopo dkk, dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016:25), “Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis data penyedia informasi bagi pemakainya. Sistem basis data adalah sustu informasi yang mengintergrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya dan untuk membuatnya tersedia beberapa aplikasi yang bermacam-macam suatu sistem organisasi”.

Menurut Budi Raharjo yang dikutip oleh Agusli dkk, dalam Jurnal SISFOTEK GLOBAL (2017:22) “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil dan dicari secara cepat”.

Menurut Warsito dkk, dalam Jurnal CCIT (2015:29) “Database adalah Struktur penyimpanan data untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL Server”.

Berdasarkan dari beberapa kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, Database adalah bentuk sistem sebagai ruang penyimpanan data yang terbentuk dari beberapa tabel – tabel yang berisikan data – data dalam sebuah sistem yang saling terintegrasi satu sama lain.

Konsep Dasar XAMPP

Menurut Siregar dan Faisal, dalam Jurnal JIMP (2017:65) “XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl”.

Menurut Soer dan Wahyudi, dalam Jurnal SIGMA (2015:42) “XAMPP adalah Program aplikasi server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL Database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.

Fungsi dalam folder-folder pada aplikasi XAMPP Bunafit Nugroho (2013:1) diantaranya:

  1. Apache, merupakan folder utama dari apache web server.
  2. Htdocs, salah satu folder utama untuk menyimpan data-data, baik PHP atau HTML biasa. Pada folder ini, kita dapat membuat subfolder sendiri untuk mengelompokkan file dan bisa diakses seperti PHP dan HTML programe language.
  3. Manual, berisikan subfolder yang didalamnya terdapat beberapa subfolder manual program dan database
  4. MySQL, merupakan folder utama yang dilengkapi di dalamnya terdapat subfolder data untuk merekam semua nama database, serta subforlder bin yang berisikan tools client dan server MySQL.
  5. PHP, folder ini merupakan folder utama untuk program PHP.

MySQL

Menurut Maimunah dkk, dalam Jurnal CERITA (2017:39) “MySQL adalah DBMS yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi dari general public license (GPL), dimana setiap orang bebas untuk menggunakanya tetapi tidak boleh untuk dijadikan program induk turunan bersifat close source (komersial).

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat di simpulkan bahwa MySQL merupakan unsur dari DBMS yang bersifat open source yang dapat digunakan sebagai media pengolahan data secara terstruktur dan terprogram dengan managemen arsip yang dapat terintegrasi dengan pendukung aplikasi server lain.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Supono dan Virdiandry (2016:3) PHP Hypertext Preprocessor adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML.

Menurut M.A Ansari dkk, dalam Journal Internasional IJIR (2017:246) “The PHP is a progamming language which allows web developers to create dynamic content which interacts with databases. PHP is basically used for developing web based software applications. PHP can be deployed on most web servers on almost every operating system and platform for free of cost”. (PHP adalah bahasa pemograman yang memungkinkan pengembang web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database PHP pada dasarnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web. PHP bisa disebarkan di sebagaian besar server web di hampir setiap sistem operasi dan platform bebas biaya.

Menurut Sri Rahayu dkk, dalam Jurnal CCIT (2015: 53), “PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis”.

Dapat dinyatakan bahwa PHP adalah bahasa program dalam pembuatan sebuah sistem yang dinamis dan mudah sebagai media untuk koneksi dan dapat di encripsi untuk menerjemahkan terhadap bahasa perangkat mesin komputer yang bersifat server-side dengan berbentuk scripting yang menjadi kesatuan dalam HTML script.

CSS ( Cascading Style Sheet )

Menurut Bekti (2015:47) CSS (cascading style sheet) merupakan salah satu Bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mempercantik halaman web dan mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam”.

Wahana Komputer (2015:2) CSS atau cascading style sheet adalah sekumpulan kode pemrograman web yang berfungsi untuk mengendalikan beberapa komponen di dalam web sehingga menjadi tampak seragam, berstruktur, dan teratur”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa CSS merupakan sebuah bahasa pemograman pendukung yang dapat menentukan bagaimana elemen tampilan dalam suatu web harus di tampilkan sehingga dapat di kendalikan secara berseragam menjadi fitur suatu website, dan bagaimana menentukan tampilan yang di tuju setelah pengunjung web melakukan aktifitas”.

Bootstrap

Menurut Rozi (2015:1)[20], menyatakan bahwa “Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat front-end sebuah website”.

Sedangkan menurut pendapat Jubilee (2016:1)[21], “Bootstrap adalah framework front-end yang intuitif dan powerfull untuk pengembangan aplikasi web yang lebih cepat dan mudah”.

Dapat dinyatakan bahwasannya Bootstrap merupakan framework yang dapat mempermudah pengembang dalam membangun sebuah website dan memberikan tampilan yang lebih responsive kepada pengggunannya.

Terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan dalam penggunaan Bootstrap, menurut Wahyu Widyanto (2016:2) sebagai berikut:

  1. Kelebihan Bootstrap
    1. Bootstrap dapat menggunakan LESS preprosessor sebuah teknologi yang mengefektifkan penulisan kode CSS 3.
    2. Bootstrap dapat diintegrasikan dengan JavaScript untuk menjadikan tampilan antarmuka lebih menarik
    3. Compatible di semua browser, salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Bootstrap, membantu pengguna Website, dikarenakan hasil tampilan di browser yang berbeda akan menampilkan tampilan antarmuka yang sama atau dapat diktakan responsive tampilan dengan baik.
    4. Opern Soure alias fitur yang ada dalam aplikasi bootstarp dapat digunakan secara gratis oleh penggunanya.
  2. Kelemahan Bootstarp
    1. Dengan adanya penggunaan bootstrap menjadi tidak adanya keunikan didalam website karena akan samanya tampilan yang diberikan secara dasar interfece.
    2. Terdapat juga laporan bahwa sistem pada bootstrap tidak responsif.

Konsep Dasar Requirement Elisitasi

Requirement

Menurut Amrullah dkk, dalam Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (2016:27) “Elisitasi merupakan rancangan dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. <p style="text-indent: 0.5in;">Menurut Sofiana, dalam Jurnal Informatika Universitas Pamulang (2017:2) “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Elisitasi merupakan suatu permintaan sebagai bahan perencanaan rancangan yang nantinya sebagai rujukan pola interaksi dan aktifitas beradasarkan sistem yang akan di buat.

Dalam Requirement dibagi berdasarkan klasifikasi tersendiri diantaranya sebagai berikut:

  1. Functional Requiremenst Klasifikasi ini menjelaskan bentuk interaksi antara sistem dan lingkungan yang terpisah dari bentuk implementasi.
  2. Nonfunctional Requirements Bentuk ini merupakan aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior.
  3. Contraints (psudo requirement) Bentuk requirement yang ini merupakan bentuk yang dipaksakan untuk dipergunakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan diimplementasikan.

Elisitasi

Saputra (2015:51), “merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi dibagi tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap 1 Proses ini berisi keseluruhan perencanaan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen pemberi projek terkait diususlkan melalu proses wawancara langsung.
  2. Elisitasi Tahap 2 Pada tahap ini hasil klasifikasian tahap I berdasarkan seleksi penilaian proses MDI, bertujuan untuk memisahkan kebutuhan pada sistem dengan point yang harus di seleksi untuk di eksekusi. MDI sendiri singkatan dari M (Mondatory) yang berarti point rencana yg masuk dalam kelompok, M merupakan hal penting yang harus ada pada sistem, D (Desirable) aspek yang boleh dihilangkan pada penilaian karena tidak terlalu penting untuk digunakan, apabila di pergunakan akan membuat lebih sempurna, sedangkan I (Inessential) tidak penting untuk di prioritaskan dalam rancangan sistem.
  3. Elisitasi Tahap 3 Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:
    1. T (teknikal), penentuan teknik pembuatan program.
    2. O (operasional), menentukan penggunaan sistem.
    3. E (ekonomi), menentukan biaya pengembangan sistem.
    klasifikasi TOE dibagi dalam kelompok HML (High, Middle, Low) dengan penjelasan fungsi yaitu:
    1. High (H) : pada penilaian ini klasifikasi sulit untuk dikerjakan, Maka requirement tersebut harus di eliminasi.
    2. . Middle (M) : Penilaian terharap requirement mampu dikerjakan, yaitu pada tingkatan sedang.
    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi Proses ini menentukan hasil akhir penyeleksian dan eliminasi data requirement yang ingin dicapai, pada tahap ini proses pengembangan sistem mengacu sebagai data utama pemodelan sistem.

Literature Review

Dalam upaya mengembangkan pemanfaatan kegiatan penelitian dan pengaplikasian ini lebih maksimal, perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari bentuk penerapan penelitian yang akan dilakukan, bentuk literature review sebagai pertimbangan yang diambil sebagai berikut:

  1. Dalam penelitian yang dilakukan Harliwanti Prisilia, Dimas Aji Purnomo (2018), Aplikasi Metode Lean Project Management Dalam Perencanaan Proyek Konstruksi Pada Pembangunan Gedung SMU Negeri 1 Giri Kabupaten Banyuwangi, dengan metode penelitian Work Breakdown Structure (WBS), identifikasi waste, Root Cause Analysis (RCA), penelitian yang dilakukan yaitu pembuatan aplikasi dalam mendukung proses perencanaan sebuah proyek dengan pendekatan yang digunakan adalah dengan konsep lean yang bertujuan untuk meminimalisir waste dan mengidentifikasi resiko yang ada pada pelaksanaan pekerjaan proyek. Fokus penelitian ini bagaimana mengidentifikasi dan mengurangi waste serta identifikasi resiko berdasarkan waste pada proyek konstruksi pembangunan gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi dengan menggunakan konsep lean. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa waste yang berpengaruh dan berpotensi pada proyek yang digunakan adalah waiting dan difect. Kelebihan dri sistem dengan pendekatan metode ini dapat mengurangi dan efisiensi waktu yang baik dalam mengerjakan sebuah proyek, dengan perbantuan penjadwalan menggunakan Critical Chain Project Management (CCPM).
  2. Penelitian Ganesstri Padma, Nila Budi (2017), Perencanaan Manajemen Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd), dengan metode Work Breakdown Structure (WBS), Precedence diagram, CPM, PERT, dan Crashing Bentuk Penelitian yang dilakukan oleh penulis berfokus pada pembentukan percepatan proyek (crasing) dalam manajemen pergerakan proyek yang ada pada Qiscus Pte Ltd. Fokus utama dalam penelitian ini untuk melakukan analisa terhadap maksimalisasi kinerja dengan tahapan-tahapan yang tepat namun juga meminimasi kerugian biaya akibat kemungkinan keterlambatan kinerja pada proyek. Kelebihan dalam pemanfaatan analisa yang dilakukan oleh peneliti, dapat membantu menentukan target prioritas data yang dapat digunakan dalam penyelesaian suatu proyek dengan melibatkan maksimalisasi SDM dan pembiayaan yang ada, sehingga memperoleh hasil yang maksimal dan minim akan kerugian.
  3. Pada Penelitian Agus Waluyo, Aang Munawar (2017)[22], Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web dengan Metode Prototype Pada PT. Fas Jawara, dengan menggunakan metode OOAD (Object Oriented Aided Design) Fokus aplikasi dalam penelitian ini yaitu pembuatan sebuah aplikasi berbasis web yang dipergunakan sebagai media solusi dalam pengembangan transaksi kerja pelaporan data proyek. Sistem memiliki fungsional transaski dalam pengelolaan data pembiayaan proyek dan menghasilkan output WO ataupun invoice bagi proyek yang berjalan dalam perusahaan, dengan tujuan utama lebih memberlakukan efisiensi kinerja dan pemanfaatan pengarsipan data yang lebih rapi dan terkomputerisasi dengan struktur yang baik. Kelemahan pada sistem ini, belum adanya pemisahan level account pada implementasi fungsional sistem, sehingga masih dapat terciptanya redudansi data maupun kesalah monitoring transaksi data yang ada.
  4. Dalam penelitian Nurvelly Rosanti, Erwin Setiawan, Asti Ayuningtyas (2016)[23], Penggunaan Metode Jalur Kritis Pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: PT. Trend Communications Internatinal), dengan Metode CPM (Critical Path Method), Pada penelitian yang dilakukan, berorientasi pada sistem monitoring management pelaksanaan proyek yang dikerjakan pada instansi terkait. Sistem informasi ini berorientasi web based yang ditujukan menentukan prioritas aspek pekerjaan yang perlu memerlukan pendahuluan pelaksanaan dari beberapa aspek yang lain, atau menentukan aspek prioritas kegiatan, hal ini dilakukan untuk memonitor pelaksanaan kinerja yang ada sehingga proyek yang dilaksanakan tidak melewati batas waktu yang telah ditentukan atau bisa tepat waktu. Kelebihan sistem ini terdapatnya notifikasi yang di kirim melalui email user yang terdaftar pada aplikasi, sehingga selain melalui web aplikasi utama, pengguna dapat secara berkala remainder dari email dalam menindaklanjuti pekerjaan yang ada. Kekurangan yang masih perlu di kembangkan dalam penelitian, bentuk interface dan pengelolaan structural data yang perlu di perbaiki dalam manajemen basis data pekerjaan proyek yang telah tersimpan pada aplikasi.
  5. Penelitian yang dilakukan Tukino (2016), Perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek Pengaksesan Dokumen Perakitan PCBA di PT Surya Teknolgi Batam Web, dengan metode OOAD (Object Oriented Aided Design), Pada penelitian ini objek penelitian yang dituju yaitu adanya bentuk inovasi terhadap proses pelaksanaan kerja yaitu dengan menghilangkan seluruh proses kinerja perencanaan proyek dari base paper kepada sistem terkomputerisasi. Sistem ini bekerja dalam web base yang memfasilitasi pengguna dalam pelaksanaan progress kerja dan pelaporan akhir kinerja dalam pelaksanaan proyek. Sistem dalam penelitian ini telah memiliki keamanan hak akses dalam pengelolaan user pengguna aplikasi, sehingga keamanan pengelolaan setiap dokumen kerja yang ada lebih terjaga selain itu juga memiliki fasilitas basis data dan filterisasi data yang lebih akurat. Kelemahan yang hadir dari inovasi penelitian ini adalah dibutuhkannya belum adanya proses maintenance aktif sistem yang berjalan mandiri dari backend aplikasi sehingga memerukan ekternal pendukung dalam penanganannya.
  6. Penelitian yan dilakukan Darwiyanto, Angelia, dan Novian (2018)[24], Perancangan Stategis Sistem Informasi Manajemen Proyek PEMDA menggunakan Metode TOGAF dengan Metode TOGAF (The Open Group Architecture Framework), dan metode EAF (Enterprise Architecture Scorcard), Pada penelitian jurnal internasional ini objek penelitian adalah membentuk pola integrase data dari beberapa aplikasi sistem dalam lingkungan pekerjaan proyek yang ada pada instansi pemerintah daerah. Pentuk pengimplementasian penelitian ini yaitu dengan pola pendekatan terhadap singkronisasi aktifitas dan pola fungsi kegiatan yang ada dalam masing-masing aplikasi proyek dengan ERS pada sub instansi pemerintah daerah, pola ini di ambil untuk menentukan kesesuaian atau penentuan adanya proses yang sama dan bersinggunggan antar instansi yang ada. Pola di atas dapat menjadi hal penentu integrasi fungsi transaksi dalam menjalankan suatu proyek dalam satu platform induk aplikasi dengan hasil akhir adanya akiftas data yang lebih efisien dan efektif. Hasil penelitian yang ada ditemukan beberapa fungsi yang dapat di ringkas dari adanya aplikasi proyek di e-government di pemerintah daerah.
  7. Lain hal dengan penelitian Assem Al-Hajj dan Mario M Z (2018)[25], The Impact of Project Management Implementation on the Successful Completion of Project in Construction dengan Metode Interview, Kuesioner Likert Metode, Pelaksanaan penelitian pada jurnal internasional ini bertujuan untuk menentukan fakta sebagai data pendukung dalam membentuk kesimpulan bahsa manajemen perencanaan proyek berpengaruh positif dan penting terhadap keberhasilan suatu proyek. Dari hasil penelitian ini melalui sebuah aplikasi sistem, menampilkan bentuk pelaksanaan pengambilan data berdasarkan kuesioner, kualitas data dari responden menghasilkan lebih dari 75% aspek pendukung utama dalam tercapainya keberhasilan adalah perencanaan yang baik dan pola structural pendukung sebuah proyek. Bentuk data dukung tersebut diantaranya, perencanaan yang baik dan terkondisi sesuai prioritas data kerja, dan pemanfaatan waktu yang maksimal dalam pekerjaan proyek.
  8. Pada penelitian Shahzad, Benish, Talha, dan Hajra (2019)[26], Impact of Project Planning on Project Success with Mediating Role of Risk Management and Moderator Role of Organizational Culture, dengan Metode Interview, Kuesioner Likert Metode, Pada penelitian jurnal internasional ini objek penelitian yang dituju yaitu membahas dampak perencanaan proyek dan manajemen risiko proyek terhadap keberhasilan proyek dengan peran moderat budaya organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dampak perencanaan proyek terhadap keberhasilan proyek dengan peran mediasi manajemen risiko dan peran budaya moderat. Data dikumpulkan dari 100 manajer proyek dengan menggunakan kuesioner. Untuk menganalisis hubungan, regresi dan teknik korelasi yang digunakan, yang menunjukkan dampak positif perencanaan terhadap kesuksesan sebuah proyek. Hasil penelitian menunjukkan dampak signifikan dan tidak signifikan dari prediktor pada variabel respon yang ada.
  9. Penelitian yang dilakukan Muhammad Iqbal, Devi, Ika (2015)[27], Framework For E-Learning Content Development On Facility Planning Subject, dengan Metode SDLC (System Development Life Circle) dan Agile, Penelitian dalam jurnal internasional ini objek penelitian yang dituju berfokus pada bentuk kesiapan konten dan sistem pada penggunaan media e-learning secara representatif dalam pengelolaan media pembelajaran. Penggunakan metode penelitian dan pengembangan yang ada memberikan pandangan dan solusi terhadap perencanaan penggunaan proyek e-learning dalam proses organisasi, khususnya dalam pendidikan, bentuk komperasi fungsi dapat di tentukan bahwasannya penggunaan projek monitor menggunakan sistem e-learning juga harus diimbangi dengan adanya kecocokan antara konten yang ditampilkan dengan kebutuhan pengguna ataupun keterlibatan pemangku kepentingan tinggi dengan demikian output yang keluar dari penggunaan sistem e-learning dapat lebih maksimal. diharapkan tim proyek dapat mengirimkan konten yang baik untuk mendukung seluruh proses pembelajaran.
  10. Dalam Penelitian lain oleh Devi Pratami, Nurfitri, dan Imam (2017)[28], Designing Project Stakeholder Management Plan at Coffee Plant Construction Project for Sucessful Initiating Phase in Ciwiday, dengan Metode (ICP) Identifying Communication Plan, Penelitian pada jurnal internasional ini berfokus pada pembentukan kolaborasi variable perencanaan proyek yang menggabungkan beberapa klasifikasi utama dalam pelaksanaan proyek yaitu terkait kolaborasi dalam pengelolaan ekonomi/pembiayaan, lingkungan kerja, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rencana manajemen pemangku kepentingan proyek berdasarkan edisi PMBOK 5, penelitian ini menunjukkan bahwa ada 21 pemangku kepentingan yang diklasifikasikan dalam 4 bagian utama. Seluruh pemangku kepentingan tersebut akan dikelola dan dikelompokkan berdasarkan tingkat kekuatan dan potensi manajerial proyek dan minat mereka sehingga dalam proses komunikasi kerja dapat di bentuk integrasi data. Selain har tersebut pada hasil penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan letak pemangku kepentingan dalam penanganan kinerja pada proyek untuk memberikan kontribusi positif pada kinerja yang berjalan atau tidak.

Berdasarkan beberapa Literature Review di atas dalam penelitian ini peneliti mengambil data referensi dari haril penelitian Agus Waluyo dkk, yang berjudul Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web dengan Metode Prototype Pada PT. Fas Jawara, hal ini dikarenakan bentuk penelitian yang memiliki konsep, ruang lingkup, prespektif, dan karakteristik yang sama dengan perencanaan penelitan yang akan dilakukan, sehingga peneliti menentukan data tersebut sebagai Literatur Review dala penelitian saat ini.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

PT. Angkasa Pura II (Persero) telah mengelola 16 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Tjilik Riwut (Palangkaraya), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati dan Banyuwangi.

Visi dan Misi Perusahaan

  1. Visi Perusahaan The best smart connected airport operator in the region memiliki makna bahwa Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.
  2. Misi Perusahaan
    1. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama.
    2. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara
    3. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern

Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk fokus pada penelitian ini peneliti menentukan area kinerja pada pelaksana Departemen unit kerja bandara internasional soekarno-hatta terdapat pengkerucutan struktur organisasi seperti gambar 3.1 dibawah ini:

31
Gambar 3.1 Struktur Organisasi dan Manajemen Departemen Sacment Unit Kerja Perusahaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Penjelasan berfokus pada lini sturktural manajemen departemen unit data memilki beberapa komponen personil yang bergerak di dalamnya, diantaranya:

  1. 1 Orang Senior Manager of Deparetement Airport Area
  2. 1 Orang Manager of Division Airport Area
  3. 1 Orang Assistant Manager of Unit
  4. 1 Orang Supervisor of Unit
  5. 1 Orang Administration Officer of Unit
  6. 1 Orang Back Office of Unit
  7. Tim Pelaksana Kerja Unit
  8. Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor

Tugas dan Tanggung Jawab

Pada pola struktural organisasi manajerial departemen unit Bandara Internasional Soekarno-Hatta dijelaskan sebagai berikut:

  1. Senior Manager Departemen (SM) memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Merencanakan dan menganalisa kegiatan pengoperasian kinerja department terkait kesiapan dan kehandalan fasilitas dalam mendukung kegiatan operasional bandar udara sesuai ketentuan yang berlaku.
    2. Menganalisa kondisi fasilitas komunikasi & data serta kebutuhan departemen unit sebagai pertimbangan pengambilan keputusan dalam permasalahn kinerja.
    3. . Menganalisa rencana perbaikan terhadap fasilitas pelayanan selalu dalam keadaan baik dan siap digunakan sesuai ketentuan yang berlaku.
    4. Menganalisa dan mengawasi pelaksanaan dan tindak lanjut hasil audit internal maupun eksternal terkait fasilitas layanan dan managerial untuk memastikan seluruh hasil audit terselesaikan dan/atau termitigasi dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku.
    5. Menganalisa kebutuhan dan merekomendasikan rencana penambahas kebutuhan layanan dilingkungan bandaara untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
  2. Manager of Division Airport Area (MD) memilik tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Merencanakan dan menganalisa kegiatan pengoperasian, perawatan, dan perbaikan fasilitas layanan yang berkaitan dengan divisi dengan ketentuan kesiapan kehandalan fasilitas dalam mendukung kegiatan operasional dengan ketentuan yang berlaku.
    2. Menganalisa kondisi fasilitas layanan yang berkaitan dengan divisi sebagai pertimbangan keputusan dalam permasalahan teknis maupun non teknis.
    3. Menganalisa rencana perbaikan terhadap fasiltas yang terkait dengan divisi untuk memastikan bahwa fasilitas layanan selalu dalam keadaan baik dan siap sesuai ketentuan yang berlaku.
    4. . Menganalisa dana mengawasi pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan audit internal maupun eksternal sesuai kinerja divisi untuk memastikan seluruh hasil audit dapat terselesaikan dan/atau termitigasi dengan baik sesuai ketentuan.
    5. . Menganalisa kebutuhan dan merekomendasikan rencana penambahan fasilitas yang berkaitan dengan kebutuhan divisi sesuai dengan kebutuhan yang berlaku.
    6. . Mengkordinasikan dan mengendalikan tata kelola pelaksanaan kerja pada divisi terkait.
  3. Assistant Manager of Unit (ASM) memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Mengusulkan Rencana Kerja dan Anggaran unit terkait.
    2. Mengawasi dan membuat jadwal pemeliharaan fasilitas yang berkaitan dengan unit
    3. Menentukan prioritas pemeliharaan fasilitas sesuai dengan kondisi lapangan dan complain pelanggan.
    4. Memvalidasi laporan hasil evaluasi pemeliharaan fasilitas sesuai unit terkait.
    5. Memberikan rekomendasi penggunaan fasilitas kebutuhan unit.
    6. . Memberikan ususlan perbaikan SOP dan LoA unit.
    7. Menentukan Prioritas pemenuhan kebutuhan fasilitas dan persediaan suku cadang yang dibutuhkan unit maupun unit lain terkait.
    8. Kordinasi pemborongan pekerjaan atau pembelian kebutuhan fasilitas bandara.
    9. Menangani keluhan pelanggan dan memastika keluhan telah teratasi dalam kordinasi kinerja.
  4. Supervisor Of Unit (SU) memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Memastikan program perusahaan berjalan lancar.
    2. Bertanggung jawab terhadap proses manajemen administrasi data unit terkait kepada Assistant Manager of Unit.
    3. Membantu melaksanakan kordinasi birokrasi antar unit setingkat.
    4. Menjalankan proses administrasi kordinasi perjanjian kerja antar pihak ekternal
    5. Mempertahankan kualitas layanan dengan menegakan standar kualitas unit sesuai ketentuan perusahaan.
  5. Administration Officer Of Unit (AOU) bertugas dan bertanggung jawab sebagai :
    1. Melakukan fungsi pelaksana administrasi data kinerja di lingkunga unit.
    2. Membantu supervisor dalam pengadaan komunikasi berkas program pekerjaan terhadap pihak ekternal unit.
    3. Monitor pergerakan pelaksanaan data administrasi unit dalam transaksi data dokumen di lingkungan perusahaan dan ekternal unit.
  6. Back Office of Unit (BOU) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai:
    1. Sebagai personal monitor terlaksanakan hal pendukung program kerja yang ada pada unit berjalan dengan baik.
    2. Penyediakan kelancaran akses data pendukung maupun aktifitas sudah berjalan dengan baik, terhadap terlaksananya kinerja tim pelaksana unit.
    3. Uji laksana hasil kinerja tim pelaksana, untuk kemudian di laporakan pada kronologi inventaris kerja baik internal maupun dari pihak ekternal kepada Assistant Manager.
  7. Tim Pelaksana Kerja Unit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Pengkordinasian dalam pelaksanaan kerja sesuai dengan fungsional kerja unit pada lingkungan bandara.
    2. Memantau dan membuat kronologi jika ada kejadian khusus terhadap pengguna jasa bandara.
    3. Menjalankan kordinasi kerja lapangan dengan pihak ekternal yang berkaitan dengan program kerja unit.
    4. Memastikan seluruh fasilitas pelayanan bandara yang berkaitan dengan unit berjalan deng fungsi dan ketentuan yang berlaku, sebagai tinjauan pelaksanaan kinerja.
    5. Membuat pelaporan kinerja fungsional unit.
  8. Pelaksana Kerja Eksternal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
    1. Melaksanakan proses kerja sesuai dengan perjanjian kerja yang dilakukan oleh divisi dan unit terkait dilingkungan bandara dan sesuai dengan ketentuan yang barlaku.
    2. Bertanggung jawab dengan pihak pengawas pekerjaan internal perusahaan.
    3. Mengusulkan penawaran penyesuaian biaya pekerjaan terhadap internal perusahaan pengawas pekerjaan.
    4. Bertanggungjawab dan berkordinasi terhadap penyelesaian data pekerjaan fisik maupun non fisik berjalan dan berfungsi sesuai dengan ketentuan perjanjian kerja.
    5. . Membuat laporan progress pelaksanaan pekerjaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Pelaksana kerja ekternal yang telah melakukan persetujuan tanda perjanjian kontrak pada proses lelang pelaksana kerja project dilingkungan bandara internasional soekarno-hatta menyerahkan dan berkordinasi lebih lanjut kepada unit terkait sebagai pengawas pekerjaan pada perusahaan.
  2. Pelaksana pekerjaan memberikan report berkala selama proses pelaksanaan kerja melalui media digital komunikasi Whatsapp dan Email sebagai basis komunikasi laporan.
  3. Pelaksana Kerja OPS Unit sebagai Pengawas pekerjaan memonitor pekerjaan dan laporan, sebagai basis data persetujuan progress dan laporan untuk pergerakan pelaksanaan pekerjaan.
  4. Pejabat setingkat manajemen SU dalam proses berjalannya pekerjaan melakukan pergerakan dokumen kerja dilingkungan manajemen perihal pembiayaan bagi pelaksana kerja eksternal.
  5. Selanjutnya pejabat setingkat manajemen ASM melakukan persetujuan lanjutan perihal penentuan pembiayaan administrasi bagi pelaksana kerja eksternal, dengan meninjau pelaksanaan lapangan progress pekerjaan yang berjalan.
  6. Pejabat setingkat manajemen MD melakukan persetujuan lanjutan perihal peninjauan dan analisa utama pada penentuan pembiayaan administrasi bagi pelaksana kerja eksternal, dengan menentukan tinjauan pekerjaan dan pemberian evaluasi monitoring ralisasi pekerjaan.
  7. Pejabat tingkat SM memberikan persetujaun dan peninjauan akhir terhadap penentuan pembiayaan pekerjaan dan preview analisa progress pekerjaan yang dilaporkan oleh pelaksana kerja ops internal.
  8. Pelaksana kerja eksternal memberikan laporan akhir pekerjaan yang ada kepada manajemen yang diwakilkan pengawas pekerjaan unit untuk kemudian mendapatkan pengesahan persetujuan akhir tinjauan penyelesaiaan proyek dari pemberi kerja.

Pemodelan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka di gambarkan prosedur sistem proses transaksi data pelaksanaan kerja proyek serta tindak lanjut kordinasi kinerja dengan unit terkait dan eksternal dalam sistem yang berjalan dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language) sebagai berikut:

Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Use case diagram sistem yang berjalan menunjukkan prosedur proses transaksi proses analisa dana monitoring pelaporan kerja proyek di lingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilihat seperti gambar 3.2.

32
Gambar 3. 2 Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan skema gambar diagram gambar 3.2, maka penjelasannya diuraikan dalam skenario berikut ini:

  1. Pelaksanaan kerja eksternal/vendor, setelah -mendapatkan hasil lelang dan mendapatkan berkas perjanjian kerja proyek dari manajemen perusahaan bandara soekarno-hatta melaporkan data tersebur kepada pengawas/pelaksana kerja OPS Internal unit terkait.
  2. Setelah menyerahkan data Perjanjian kerja, pelaksana kerja eksternal/vendor dalam proses pekerjaan melakukan laporan progress kerja secara berkala kepada pengawas pelaksanaan kerja OPS Internal manajemen melalui media komunikasi whatsapp, dalam proses ini laporan dapat dilakukan persetujuan data dari pengawas kerja kepada pelaksana kerja eksternal/vendor.
  3. Dalam pelaksanaan kerja ini Supervisor Unit melakukan pembuatan data dokumen lanjutan pelaksanaan proyek perihal pergerakan pembiayaan proyek dengan berkordinasi terhadap pelaksana kerja/vendor dan Assistant Manager Unit, dengan merujuk pada tinjauan kebutuhan proyek.
  4. Assistant Manager Unit setelah melakukan kordinasi pengelolaan data administrasi pembiayaan dengan data dukung tinjauan progress pelaksanaan kerja dapat melakukan persetujuan lebih lanjut dengan tanggung jawab laporan terhadap Manager Unit dan Senior Manager.
  5. Manager Unit setelah melakukan review laporan dan tinjauan progress pelaksanaan kerja yang ada dapat memberikan evaluasi dan pengawasan pelaksanaan kerja sebagai dasar persetujuan lanjutan dari laporan progress data yang dilaporkan dari pelaksana kerja untuk kemudian di jadikan landasaan tinjauan oleh Senior Manager.
  6. Pada tahap akhir pelaksanaan proyek, Pelaksana kerja memberikan laporan preview pelaksanaan kerja akhir kepada pengawas pekerjaan OPS internal untuk kemudian di preview secara menyeluruh dan dapat dilakukan persetujuan dan pengesahan laporan proyek secara linier sesuai tingkat kewenangan jabatan Assistan Manager Unit, Manajer Unit dan Senior Manager.

Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Sistem yang berjalan menunjukkan prosedur proses transaksi pelaporan pelaksanaan progress kegiatan proyek serta tindak lanjut kordinasi kinerja, dapat dilihat dari beberapa sequance diagram berikut:

  1. Prosedur Pelaksanaan Pelaporan Dokumen perjanjian kerja.
  2. 33
    Gambar 3.3 Sequence Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja

    Berdasarkan diagram gambar 3.3 sebagai berikut:

    Dalam prosesdur ini terdapat 2 (satu) aktor yaitu Pelaksana Kerja Eksternal/Vendor dan Pengawas Kerja/ Pelaksana kerja OPS Internal, 1 (satu) self massage, 1 (dua) Swimlane sebagai form utama, Pelaksana kerja Eksternal/Vendor menyerahkan data perjanjian kerja kepada OPS Internal, selanjutnya dari personil OPS Internal menerima dokumen perjanjian untuk dapat diolah sebagai data rujukan penentuan pengelolaan lanjutan dalam jalannya proyek, dan pelaksana internal OPS memberikan validasi kesesuaian data pekerjaan kepada Pelaksana kerja Eksternal/Vendor, untuk kemudian pelaksana kerja dapat melakukan proses pekerjaan proyek.

  3. Prosedur laporan progress kerja secara berkala
  4. 34
    Gambar 3.4 Sequence Diagram Laporan Progress Berkala

    Berdasarkan diagram gambar 3.4 sebagai berikut:

    Pada Prosedur ini 2 (satu) aktor yaitu pengawas pekerjaan/internal OPS dan pelaksana kerja eksternal/vendor, 2 (dua) Swimlane sebagai form utama dengan skenario prosedur. Pengawas Pekerjaan/Internal OPS memberikan perijinan kerja proyek, pelaksana kerja eksternal menerima perijinan, dengan selanjutnya pelaksana pekerjaan proyek, diikut sertakan langkah identifikasi dan kordinasi proyek lapangan, pelaksana kerja eksternal kemudian memberikan laporan progress berkala di didampingi dengan bentuk kordinasi kerja melalui media komunikasi (Whatsapp) kepada Pengawas pekerjaan internal/OPS untuk selanjutnya menerima adanya persetujuan terhadap laporan berkala yang sudah ada.

  5. Prosedur pembuatan data dokumen lanjutan pembiayaan proyek
    35
    Gambar 3.5 Sequence Diagram Pembuatan Data Dokumen Lanjutan Pembiayaan Proyek

    Berdasarkan diagram gambar 3.5 sebagai berikut:

    Pada Prosedur ini terdapat 3 (tiga) aktor yaitu pelaksana Supervisor Unit, Pelaksanaan Kerja Ekternal/Vendor dan Assistant Manager Unit, dan 2 (dua) Swimlane sebagai form utama. Supervisor Unit melakukan pembuatan dokumen lanjutan pembiayaan proyek / TAKAH bagi manajemen perusahaan, dengan di damping pelaksanaan kordinasi eksternal oleh Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor, Pelaksana kerja melakukan penyesuaian data tinjauan proyek yang kemudian di review oleh Supervisor Unit, hasil tersebut kemudian di laporkan kepada Assistant Manager Unit untuk kemudian adanya penyesaian data TAKAH yang telah di ajukan, Assistant Manager Unit berkewajiban memberikan konfimasi atas hasil pengelolaan data TAKAH kepada supervisor unit sebagai basis data dokumen data lanjutan final pekerjaan proyek.

  6. Prosedur review laporan dan tinjauan progress pelaksanaan kerja
  7. 36
    Gambar 3.6 Sequence Diagram Laporan Dan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja

    Berdasarkan diagram gambar 3.6 sebagai berikut:

    Tahap ini terdapat 3 (tiga) aktor diantaranya Assistant Mnager Unit, Manager Unit, dan Senior Manager, 2 (dua) Swimlane Tinjauan Pelaksanaan Kerja, dan Laporan Pengelolaann Pembiayaan TAKAH. Pada proses ini Assistant Manager Unit melaksanakan pengumpulan data tinjauan pelaksanaan kerja yang kemudian dilaporkan kepada Manager Unit untuk mendapatkan review dan tindakan lanjutan dari progress pekerjaan proyek, selain itu Manager Unit juga melakukan pelaporan lanjutan pengelolaan pembiayaan TAKAH kepada Senior Meneger untuk memperoleh evaluasi dan pengesahan pengawasan data proyek, persetujuan tersebut nantinya akan di lanjutkan kepada Assistant Manager Unit sebagai data tinjauan pekerjaan proyek.

  8. Prosedur preview pelaksanaan kerja akhir
  9. 37
    Gambar 3.7 Prosedur Preview Pelaksanaan Kerja Akhir

    Tahap ini terdapat 5 (lima) Aktor diantaranya Pelaksana Kerja Eksternal/ Vendor, Pengawas Pekerja Internal OPS, Assistant Manager, Manager Unit, dan Senior Manager, kemudian 1 (satu) Swimlane yaitu laporan data final proyek. Pada proses ini pelaksana kerja ekternal/vendor dalam tahap penyelesaian pekerjaan memberikan bukti dokumentasi data proyek berupa laporan kinerja selama berjalannya proyek kepada Pengawas pekerjaan internal OPS, kemudian data tersebut dilakukan review, control kebijakan dan tinjauan pekerjaan, proses ini kemudian dilakukan konfirmasi lanjutan yang dilakokan oleh pengawas pekerjaan internal OPS kepada linier pejabat berwenang untuk mendapatkan review, evaluasi, dan tinjauan keseluruhan terhadap monitor pelaksanaan projek hingga pada tahap persetujuan dan pengesahan data laporan pekerjaan proyek. Dengan adanya konfirmasi pengesahan validasi laporan akhir proyek yang diterima oleh pelaksana kerja ekternal menandakan proses pelaksanaan proyek telah berakhit.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Bentuk Activity Diagram dapat dilihat pada beberapa Activity diagram dibawah ini:

  1. Prosedur pelaksanaan pelaporan dokumen perjanjian kerja.
  2. 38
    Gambar 3.8 Activity Diagram Pelaksanaan Pelaporan Dokumen Perjanjian Kerja.

    Penjelasan diagram gambar 3.8 sebagai berikut:

    Aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor dan pengawas kerja internal OPS dimulai dengan initial node, kemudian dilanjut dengan Action state diantaranya pelaksana kerja menyerhakan data dokumen perjanjian kepada pengawas kerja internal OPS untuk kemudian data tersebut di proses dan di validasi sesuai dengan ketentuan perusahaan, dengan menggunakan decision state jika dokumen tidak sesuai data akan dikembalikan kembali kepada pelaksana pekerjaan untuk dapat disesuaikan jika dinilai sesuai ketentuan dokumen akan diolah kembali sebagai dasar data pekerjaan proyek, dan pelaksanak kerja menerima konfimrasi persetujuan dokumen perjanjian, diakhiri final state.

  3. Prosedur laporan progress kerja secara berkala

    Dalam proses Diagram activity ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pengawas Pekerjaan Internal OPS dan Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor proses dimulai dengan initial node, dilanjut dengan Action state dengan keterangan Pengawas pekerjaan internal OPS memberikan ijin kerja kepada pelaksana proyek, pelaksana proyek menindaklanjuti dengan dimulainya pekerjaan proyek dengan di iringi identifikasi dan kordinasi proyek, dalam proses tersebut pelaksana kerja juga memberikan laporan secara berkala sesuai waktu perjanjian kerja. Laporan berkala yang dibuat oleh pelaksana kerja selanjutnya diberikan kepada pengawas kerja untuk dapat dijadikan data review pergerakan capaian kerja, untuk penyesuaian terhadap rencana kerja proyek, dalam hal ini pengawas pekerjaan internal OPS memberikan persetujuan terhadap laporan yang diberikan, jika data tidak sesuai dengan rencana capaian kerja dokumen kemudian dikembalikan kepada pelaksana kerja untuk kemudian di evaluasi kembali, jika data terpenuhi dan disetujui pihak pelaksana kerja menerima persetujuan laporan progress kerja berkala, kemudian diakhiri dengan final state.

    Penjelasan di atas dapat dilihat pada diagram gambar 3.9 sebagai berikut:

    39
    Gambar 3.9 Activity Diagram Laporan Progress Kerja Secara Berkala
  4. Prosedur pembuatan data dokumen lanjutan pembiayaan proyek
  5. 310
    Gambar 3.10 Activity Diagram Pembuatan Data Dokumen Lanjutan Pembiayaan Proyek

    Penjelasan diagram gambar 3.10 sebagai berikut:

    Diagram activity ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Supervisor Unit, Pelaksana Keja Eksternal/Vendor, Assistant Manager Unit, aktifitas dimulai dengan initial node, kemudian dilanjut dengan Action state Supervisor Unit melaksanakan pembuatan dokumen lanjutan pembiayan internal/TAKAH didampingi dengan kordinasi kepada pelaksana kerja ekternal/vendor untuk adanya penyesuain data terhadap tinjauan internal kebutuhan proyek, kemudian data tersebut di review oleh Supervisor Unit untuk diolah sebagai data pendukung dokumen lanjutan pembiayaan internal/TAKAH, kemudian Supervisor Unit bertanggung jawab menyerahkan data tersebut kepada Assistant Manager Unit, data yang diterima oleh Assistant Manager Unit dalah review penyesuaian kebutuhan proyek dan informasi penyesuaian data pembiayaan/TAKAH, setelah tahap ini Assistant Manager Unit berhak memberikan persetujuan dokumen lanjutan internal kepada Supervisor Unit dengan decision note, jika dokumen tidak disetujuai Supervisor melakukan pembuatan ulang ata revisi data, jika diterima Supervisor Unit menerima informasi persetujuan dokumen pembiayan internal/TAKAH, kemudian diakhiri dengan final state.

  6. Prosedur review laporan dan tinjauan progress pelaksanaan kerja
  7. 311
    Gambar 3.11 Activity Diagram Review Laporan Dan Tinjauan Progress Pelaksanaan Kerja

    Penjelasan diagram gambar 3.11 sebagai berikut

    Diagram activity ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Assistant Manager Unit, Manager Unit, dan Senior Manager, aktifitas dimulai dengan initial node, dilanjut dengan Action state Assistant Manager Unit mengumpulkan data tindaklanjut proyek yang kemudian dilaporan ke Manager Unit, data tersebut kemudian di review dan dievaluasi tinjauan oleh Manager Unit untuk kemudian diserahkan ke Senior Manager, Senior Manager berkewajiban melakukan review dan pengamatan evaluasi progress kerja, dari proses terebut keluar keputusan dengan decision note review ditolak atau tidak, jika diterima data review selanjutnya di kelola oleh Manager Unit sebagai review data lanjutan pengelolaan TAKAH, kemudian hasil tersebut diserahkan kembali ke Senior Manager untuk dilakukan evaluasi keseluruh, dengan decision note jika ditolah kembali d review, dika disetujui, Senior Manager memberika konfirmasi data berkas ke Assistant Manager, dan berlanjut hingga Assistant Manager Unit, diakhiri dengan final state.

  8. Prosedur preview pelaksanaan kerja akhir
  9. Diagram activity tahap ini aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor, Pengawas pekerjaan Internal/OPS, Assistant Manager, Manager Unit, dan Senior Manager, aktifitas proses dimulai dengan initial node, kemudian dilanjut dengan Action state Pelaksana Kerja Eksternal/Vendor membuat laporan akhir pekerjaan proyek secara menyeluruh untuk diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan Internal/OTS, kemudian laporan tersebut dilakukan review, control data, dan tinjauan hasil kerja, untuk mendapatkan konfirmasi diterima atau tidaknya dengan decision note, jika data ditolak pelaksana kerja/vendor melakukan perbaikan data laporan, apabila diterima dokumen selanjutnya di berikan kepada Assistant Manager untuk dilakukan review dan tinjauan laporan final lebih lanjut, hal yang sama hasil dari review jika ditolak Assistant Manager dapat melakukan perbaikan data sesuai dengan ketentuan yang berlaku, apabila diterima, laporan diberikan kepada Manager Unit, untuk dilakukan review pada tingkatan lebih luas, dan di teruskan kepada Senior Manager dengan tingkatan review secara global, laporan yang ditolak akan diberikan kembali kepada Assistant Manager Unit untuk dapat dievaluasi kembali, jika diterima, secara paralel konfirmasi persetujuan laporan secara menyeluruh terhadap pekerjaan proyek hingga sampai ke pelaksana pekerjaan eksternal/vendor, dan aktifitas diakhiri dengan final state.

    Penjelasan di atas digambarkan pada diagram gambar 3.12 sebagai berikut:

    312
    Gambar 3.12 Activity Diagram Preview Pelaksanaan Akhir

Analisa Sistem Yang Berjalan (PIECES)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode PIECES, dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Performance (Kinerja)
  2. Performnce merupakan analisis terhadap dasar kemampuan sistem yang berjalan Terlihat analisa aspek ini pada sistem berjalan pada tabel 3.1 dibawah ini:

    Tabel 3.1 Analisa Performance Sistem Berjalan
    t31
  3. Information (Informasi)
  4. Dalam sistem yang berjalan analisa terhadap tahap ini terlihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

    Tabel 3.2 Analisa Information Sistem Berjalan
    t32
  5. Economy (Ekonomi)
  6. Sistem yang saat ini berjalan dalam segi penilaian ekonomisnya dengan analisa dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini:

    Tabel 3.3 Analisa Economy Sistem Berjalan
    t33
  7. Control (Kontrol)
  8. Pengendalian pada sebuah sistem berjalan terlihat pada tabel 3.4 dibawah ini:

    Tabel 3.4 Analisa Control Sistem Berjalan
    t34
  9. Efficiensy (Efisiensi)
  10. Aspek efisiensi dalam sistem yang berjalan analisa terhadap aspek ini terlihat pada tabel 3.5.

    Tabel 3.5 Analisa Efficiensy Sistem Berjalan
    t35
  11. Service (Pelayanan)
  12. Dalam prosedur sistem yang saat ini berjalan terdapat analisa seperti terlihat pada tabel 3.6 dibawah ini:

    Tabel 3.6 Analisa Service Sistem Berjalan
    t36

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan

Nama Masukan : Informasi data proyek (grapich, dokumen)

Fungsi : Sebagai data awal untuk proses kinerja laporan

Sumber : Seluruh Komponen pekerjaan proyek baik fisik & non fisikal.

Media : WhatsApp, Telp, catatan kertas laporan.

Frekuensi : Setiap Saat / Setiap melakukan komunikasi data

Format : Lampiran-lampiran/ text

Keterangan : Berisi data report kinerja dari seluruh komponen

Analisa Proses

Nama Modul : Persetujuan data dan Tindak Lanjut

Masukan : Komunikasi Email, WhatsApp, Telp, catatan kertas laporan.

Keluaran : Persetujuan laporan data kelayakan, keakuratan dan kebenaran data dalam pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk laporan progress untuk dijadikan bentuk evalusi kinerja dan pengambilan keputusan

Ringkasan Proses : Seluruh proses masukan data yang didapat dari seluruh komponen akan di cek kesesuaian data lalu menghasilkan data evaluasi keluaran, dan persetujuan kinerja.

Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Persetujuan data berupa kelayakan data untuk di Jadikan acuan keputusan laporan evaluasi kinerja.

Fungsi : Sebagai bentuk data untuk kelajutan proses kerja.

Media : Kertas dan media elektronik massage.

Distribusi : Bentuk penyebaran data keluaran ditujukan kepada pihak yang bersangkutan dengan transaksi data yang berlangsung.

Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras/hardware yang digunakan pada sistem yang sudah berjalan diantaranya dengan spesifikasi sebagai berikut:

  1. Perangkat : HP EliteOne 800 G4 23.8-inch Touch GPU AIO
  2. Proccesor : Intel (R) core (TM) i5- 8500 with Intel HD Graphics 630 (up to 4.1 GHz with Intel Turbo Boost)
  3. Monitor : LCD 23.8-inch
  4. Mouse : Optic wireless Logitech
  5. Keyboard : Standart
  6. RAM : 4GB
  7. Harddisk : 2400GB

Spesifikasi Software

Perangkat lunak/software yang digunakan saat ini pada sistem yang sudah berjalan diantaranya:

  1. Windows 10
  2. Microsoft Office 2016 Package (Outlook,word,excel)
  3. Mozila Firefox & Google Chrome (email @angkasapura2.co.id)
  4. PDF Acrobat
  5. Mobile Aplication (Whatsapp)

Spesifikasi Hak Akses (Brainware)

Brainware sistem berjalan kinerja diantaranya:

  1. Senior Manager of Departmen
  2. Manager Of Division
  3. Assistant Manager Of Unit
  4. Supervisor Of Unit
  5. Pelaksana kerja internal OPS
  6. Pelaksana kerja eksternal/Vendor

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur pengelolaan data laporan adminstrasi baik dari proses pengadaan dan pelaporan progress pekerjaan proyek masih terdapat kekurangan terutama dalam penanganan mobilitas data dokumen kinerja yang harus menyesuaikan tingkat situasi pelaksana kerja yang ada, karena itu sistem informasi pelayanan integrase pelaporan progress pekerjaan proyek dan dokumen kegiatan sangat penting dan diperlukan dalam menunjang kelancaran transaksi kinerja, sehingga lebih dapat meningkatkan value perusahaan terhadap pelayanan yang diberikan kepada customer.

Alternatif Pemecahan Masalah

Peneliti mengusulkan beberapa alternative pemecahan dari permasalahan yang ada, diantaranya:

  1. Mengembangkan dan memperbaiki sistem pola pelaporan pelaksanaan dan pengelolaan progress laporan kinerja proyek, hal ini untuk mempermudah pelaksana kerja serta pendokumentasian data kinerja bagi pengawas pekerjaan internal OPS, serta manajemen perusahaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
  2. Pemanfaatan dan perkembangan piranti teknologi dan insfrastruktur digital yang sudah ada dilingkungan perusahaan sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pengembangan proses pelaporan data progress pekerjaan proyek.
  3. Pembuatan pengembangan aplikasi sistem yang terstruktur agar mudah dalam pencarian data dan pengelolaan lebih lanjut sebagai tinjauan nilai tingkat performance kegiatan pekerjaan pada Unit Pengawas Pekerjaan proyek yang terkait.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar requirement yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan pengembangan sistem yang belum terpenuhi. Berikut elisitasi tahap 1 :

Tabel 3.7 Elisitasi Tahap I

Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat  :

No

Keterangan

1

Menampilkan halaman login disertai hak akses

2

Menampilkan menu registrasi disertai pilihan level user

3

Menampilkan notifikasi fungsi login

4

Menampilkan halaman utama atau home

5

Menampilkan profil perusahaan dan aplikasi

6

Menampilkan kegiatan perusahaan

7

Menampilkan deskripsi keuntungan penggunaan platform aplikasi

8

Menampilkan map perusahaan

9

Menampilan menu beranda pada masing-masing dashboard end user

10

Adanya data form koneksi pilihan antar unit

11

Adanya form dan fungsi tambah dalam koneksi pilihan unit

12

Adanya form dan fungsi edit dalam koneksi pilihan unit

13

Adanya fungsi delete dalam koneksi pilihan unit

14

Menampilkan gambar dokuemntasi laporan kegiatan pekerjaan proyek

15

Adanya form input data progress pekerjaan proyek

16

Adanya form verifikasi progress pekerjaan data inputan

17

Adanya konfirmasi data pesanan pelayanan

18

Adanya slider gambar pada list data laporan inspeksi

19

Adanya fitur pengelolaan akun pada halaman dashboard masing-masing`

20

Menampilkan data id akun dan level pada menu profile akun

21

Adanya Form dan fungsi Edit dalam data laporan progress pekerjaan

22

Adanya fungsi delete dalam data laporan progress pekerjaan

23

Adanya Form dan fungsi Add dalam data laporan progress pekerjaan

24

Adanya from view untuk menampilkan data list setiap laporan proyek yang dikerjakan

25

Menampilkan data pelaksanaan tinjauan lapangan

26

Menampilkan data kegiatan laporan progress harian

27

Adanya form dan fungsi Add dalam data laporan kegiatan progress harian

28

Adanya form dan fungsi Edit dalam data laporan kegiatan progress harian

29

Adanya fungsi delete dalam data laporan kegiatan progress harian

30

Dalam laporan progress menunjukan waktu rentang dalam kegiatan nya

31

Deskripsi uraian dinas otomatis waktu sesuai upload data

32

Menampilkan data pegawai yang aktif dalam sistem

33

Adanya form dan fungsi Add dalam menu manajemen accunt

34

Adanya form dan fungsi Edit dalam menu manajemen accunt

35

Adanya fungsi Delete dalam menu manajemen accunt

36

Adanya penyesuaian level akses pada menu manajemen accunt

37

Adanya fungsi penambahan password akses menu manajemen accunt

38

Menampilkan data pengelolaan data perjanjian pekerjaan

39

Adanya form dan fungsi Add data perjanjian pekerjaan

40

Adanya form dan fungsi Edit data perjanjian pekerjaan

41

Adanya fungsi Delete data perjanjian pekerjaan

42

Menampilkan data preview final pekerjaaan proyek

43

Adanya form dan fungsi Add data laporan final proyek

44

Adanya form dan fungsi Edit data laporan final proyek

45

Adanya fungsi Delete data laporan final proyek

46

Adanya fitur pengelompokan report dalam aplikasi

47

Filter dalam fitur report dimungkinkan dapat seleksi data berdasarkan rentang waktu dan jenis pekerjaan proyek.

48

Admin memungkinkan untuk pengontrolan penentuan hak akses dalam system

49

Admin di mungkinkan untuk hak akses seluruh control data laporan

50

Admin dimungkinkan untuk mengontrol akh akses pengguna aplikasi IMRP

51

Admin Memungkinkan control panel untuk perbaikan transaksi data

52

Menampilkan fasilitas log out

53

Adanya keterangan status kerja pada setiap transaksi report dalam aplikasi IMRP

54

Adanya fungsi searching data pada setiap fasilitas transaksi pelaporan pada aplikasi IMRP

55

Menampilkan Headline Grafik interaksi data pada dashboard utama

Non Functional

Saya ingin sistem dapat :

No

Keterangan

1

Memudahkan jalannya integrase pelaporan progress kerja proyek dalam pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan infrastruktur proyek di Bandara Soekarno-Hatta di PT Angkasa Pura II.

2

Diharapkan respont sistem dalam transasksi tidak kurang dari 10 detik.

3

Interface User Frindly.

4

Menampilkan form login pada index.

5

Menampilkan verifikasi username dan password saat login.

6

Menggunakan perangkat pendukung printer untuk mencetak segala bentuk berkas.

7

Platform aplikasi dapat diakses secara online dari kapan dan dimana saja untuk mendukung mobilitas kinerja

8

Membutuhkan koneksi domain internet sebagai media publikasi sistem ke customer, atau dengan jaringan ETHERNET Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

9

Menggunakan Database yang terintegrasi dalam lingkungan server Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II.

10

Dapat digunakan dalam perangkat mobile dan Personal Computer (PC).

11

Diharapkan Aplikasi IMRP dapat di gunakan secara penuh dalam oprasional pelaksana kinerja pengawasan progress pekerjaan infrastruktur dan non infrastruktur di Bandar Internasional Soekarno-Hatta.


Penyusun




Adi Suwarta Putra
NIM : 1311476015

Stakeholder PT ANGKASA PURA II<
Chief PM-AV BSH




Suparman NIK : 20002497

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI, terlihat pada table 3.8 dibawah ini:

Tabel 3.8 Elisitasi Tahap II

Functional

M

D

I

No

Analisa Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat :

Keterangan

1

Menampilkan halaman login disertai hak akses



2

Menampilkan menu registrasi disertai pilihan level user



3

Menampilkan notifikasi fungsi login



4

Menampilkan halaman utama atau home



5

Menampilkan profil perusahaan dan aplikasi



6

Menampilkan kegiatan perusahaan



7

Menampilkan deskripsi keuntungan penggunaan platform aplikasi



8

Menampilkan map perusahaan



9

Menampilan menu beranda pada masing-masing dashboard end user



10

Adanya data form koneksi pilihan antar unit



11

Adanya form dan fungsi tambah dalam koneksi pilihan unit



12

Adanya form dan fungsi edit dalam koneksi pilihan unit



13

Adanya fungsi delete dalam koneksi pilihan unit



14

Menampilkan gambar dokuemntasi laporan kegiatan pekerjaan proyek



15

Adanya form input data progress pekerjaan proyek



16

Adanya form verifikasi progress pekerjaan data inputan



17

Adanya konfirmasi data pesanan pelayanan



18

Adanya slider gambar pada list data laporan inspeksi



19

Adanya fitur pengelolaan akun pada halaman dashboard masing-masing`



20

Menampilkan data id akun dan level pada menu profile akun



21

Adanya Form dan fungsi Edit dalam data laporan progress pekerjaan



22

Adanya fungsi delete dalam data laporan progress pekerjaan



23

Adanya Form dan fungsi Add dalam data laporan progress pekerjaan



24

Adanya from view untuk menampilkan data list setiap laporan proyek yang dikerjakan



25

Menampilkan data pelaksanaan tinjauan lapangan



26

Menampilkan data kegiatan laporan progress harian



27

Adanya form dan fungsi Add dalam data laporan kegiatan progress harian



28

Adanya form dan fungsi Edit dalam data laporan kegiatan progress harian



29

Adanya fungsi delete dalam data laporan kegiatan progress harian



30

Dalam laporan progress menunjukan waktu rentang dalam kegiatan nya



31

Deskripsi uraian dinas otomatis waktu sesuai upload data



32

Menampilkan data pegawai yang aktif dalam sistem



33

Adanya form dan fungsi Add dalam menu manajemen accunt



34

Adanya form dan fungsi Edit dalam menu manajemen accunt



35

Adanya fungsi Delete dalam menu manajemen accunt



36

Adanya penyesuaian level akses pada menu manajemen accunt



37

Adanya fungsi penambahan password akses menu manajemen accunt



38

Menampilkan data pengelolaan data perjanjian pekerjaan



39

Adanya form dan fungsi Add data perjanjian pekerjaan



40

Adanya form dan fungsi Edit data perjanjian pekerjaan



41

Adanya fungsi Delete data perjanjian pekerjaan



42

Menampilkan data preview final pekerjaaan proyek



43

Adanya form dan fungsi Add data laporan final proyek



44

Adanya form dan fungsi Edit data laporan final proyek



45

Adanya fungsi Delete data laporan final proyek



46

Adanya fitur pengelompokan report dalam aplikasi



47

Filter dalam fitur report dimungkinkan dapat seleksi data berdasarkan rentang waktu dan jenis pekerjaan proyek.



48

Admin memungkinkan untuk pengontrolan penentuan hak akses dalam system



49

Admin di mungkinkan untuk hak akses seluruh control data laporan



50

Admin dimungkinkan untuk mengontrol akh akses pengguna aplikasi IMRP



51

Admin Memungkinkan control panel untuk perbaikan transaksi data



52

Menampilkan fasilitas log out



53

Adanya keterangan status kerja pada setiap transaksi report dalam aplikasi IMRP



54

Adanya fungsi searching data pada setiap fasilitas transaksi pelaporan pada aplikasi IMRP



55

Menampilkan Headline Grafik interaksi data pada dashboard utama



Non Functional

Saya ingin system dapat :

No

Keterangan




1

Memudahkan jalannya integrase pelaporan progress kerja proyek dalam pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan infrastruktur proyek di Bandara Soekarno-Hatta di PT Angkasa Pura II.



2

Diharapkan respont sistem dalam transasksi tidak kurang dari 10 detik.



3

Interface User Frindly.



4

Menampilkan form login pada index.



5

Menampilkan verifikasi username dan password saat login.



6

Menggunakan perangkat pendukung printer untuk mencetak segala bentuk berkas.



7

Platform aplikasi dapat diakses secara online dari kapan dan dimana saja untuk mendukung mobilitas kinerja.



8

Membutuhkan koneksi domain internet sebagai media publikasi sistem ke customer, atau dengan jaringan ETHERNET Bandara Internasional Soekarno-Hatta.



9

Menggunakan Database yang terintegrasi dalam lingkungan server Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II.



10

Dapat digunakan dalam perangkat mobile dan Personal Computer (PC).



11

Diharapkan Aplikasi IMRP dapat di gunakan secara penuh dalam oprasional pelaksana kinerja pengawasan progress pekerjaan infrastruktur dan non infrastruktur di Bandar Internasional Soekarno-Hatta.



Penyusun





Adi Suwarta Putra
NIM : 1311476015

Stakeholder PT ANGKASA PURA II
Chief PM-AV BSH




Suparman
NIK : 200002497

Keterangan :

M (Mandatory) = Yang diinginkan

D (Desirable) = Diperlukan

I(Inessential) = Yang tidak mutlak diinginkan

Elisitasi Tahap III

Tahap hasil penyusutan elisitasi tahap II mengeliminasi semua requirement yang option I pada metode MDI. Selanjutnya requirement yang tersisa diklasifikasikan melalui metode TOE, sebagai berikut:

  1. T artinya Technical, bagaimana tata cara/tehnik pembuatan.
  2. O artinya Operational, bagaimana tata cara penggunaan.
  3. E artinya Economy, maksudnya biaya yang diperlukan.

Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  2. Midle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, harus dieliminasi
Tabel 3.9 Elisitasi Tahap III

Feasibility

T

O

E

Risk

L

M

H

L

M

H

L

M

H

1

Menampilkan halaman login disertai hak akses







2

Menampilkan notifikasi fungsi login







3

Menampilkan halaman utama atau home







4

Menampilkan profil perusahaan dan aplikasi







5

Menampilkan kegiatan perusahaan







6

Menampilkan deskripsi keuntungan penggunaan platform aplikasi







7

Menampilan menu beranda pada masing-masing dashboard end user







8

Adanya data form koneksi pilihan antar unit







9

Adanya form dan fungsi tambah dalam koneksi pilihan unit







10

Adanya form dan fungsi edit dalam koneksi pilihan unit







11

Adanya fungsi delete dalam koneksi pilihan unit







12

Menampilkan gambar dokuemntasi laporan kegiatan pekerjaan proyek







13

Adanya form input data progress pekerjaan proyek







14

Adanya form verifikasi progress pekerjaan data inputan







15

Adanya konfirmasi data pesanan pelayanan







16

Adanya fitur pengelolaan akun pada halaman dashboard masing-masing`







17

Menampilkan data id akun dan level pada menu profile akun







18

Adanya Form dan fungsi Edit dalam data laporan progress pekerjaan







19

Adanya fungsi delete dalam data laporan progress pekerjaan







20

Adanya Form dan fungsi Add dalam data laporan progress pekerjaan







21

Adanya from view untuk menampilkan data list setiap laporan proyek yang dikerjakan







22

Menampilkan data pelaksanaan tinjauan lapangan







23

Menampilkan data kegiatan laporan progress harian







24

Adanya form dan fungsi Add dalam data laporan kegiatan progress harian







25

Adanya form dan fungsi Edit dalam data laporan kegiatan progress harian







26

Adanya fungsi delete dalam data laporan kegiatan progress harian







27

Dalam laporan progress menunjukan waktu rentang dalam kegiatan nya







28

Menampilkan data pegawai yang aktif dalam sistem







29

Adanya form dan fungsi Add dalam menu manajemen accunt







30

Adanya form dan fungsi Edit dalam menu manajemen accunt







31

Adanya fungsi Delete dalam menu manajemen accunt







32

Adanya penyesuaian level akses pada menu manajemen accunt







33

Adanya fungsi penambahan password akses menu manajemen accunt







34

Menampilkan data pengelolaan data perjanjian pekerjaan







35

Adanya form dan fungsi Add data perjanjian pekerjaan







36

Adanya form dan fungsi Edit data perjanjian pekerjaan







37

Adanya fungsi Delete data perjanjian pekerjaan







38

Menampilkan data preview final pekerjaaan proyek







39

Adanya form dan fungsi Add data laporan final proyek







40

Adanya form dan fungsi Edit data laporan final proyek







41

Adanya fungsi Delete data laporan final proyek







42

Adanya fitur pengelompokan report dalam aplikasi







43

Filter dalam fitur report dimungkinkan dapat seleksi data berdasarkan rentang waktu dan jenis pekerjaan proyek.







44

Admin memungkinkan untuk pengontrolan penentuan hak akses dalam system







45

Admin di mungkinkan untuk hak akses seluruh control data laporan







46

Admin dimungkinkan untuk mengontrol akh akses pengguna aplikasi IMRP







47

Admin Memungkinkan control panel untuk perbaikan transaksi data







48

Menampilkan fasilitas log out







49

Adanya keterangan status kerja pada setiap transaksi report dalam aplikasi IMRP







50

Adanya fungsi searching data pada setiap fasilitas transaksi pelaporan pada aplikasi IMRP







51

Menampilkan Headline Grafik interaksi data pada dashboard utama







Non Functional

Saya ingin system dapat :

No

Keterangan










1

Memudahkan jalannya integrase pelaporan progress kerja proyek dalam pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan infrastruktur proyek di Bandara Soekarno-Hatta di PT Angkasa Pura II.







2

Diharapkan respont sistem dalam transasksi tidak kurang dari 10 detik.







3

Interface User Frindly.







4

Menampilkan form login pada index.







5

Menampilkan verifikasi username dan password saat login.







6

Menggunakan perangkat pendukung printer untuk mencetak segala bentuk berkas.







7

Platform aplikasi dapat diakses secara online dari kapan dan dimana saja untuk mendukung mobilitas kinerja.







8

Membutuhkan koneksi domain internet sebagai media publikasi sistem ke customer, atau dengan jaringan ETHERNET Bandara Internasional Soekarno-Hatta.







9

Menggunakan Database yang terintegrasi dalam lingkungan server Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II.







10

Dapat digunakan dalam perangkat mobile dan Personal Computer (PC).







11

Diharapkan Aplikasi IMRP dapat di gunakan secara penuh dalam oprasional pelaksana kinerja pengawasan progress pekerjaan infrastruktur dan non infrastruktur di Bandar Internasional Soekarno-Hatta.







Penyusun






Adi Suwarta Putra
NIM : 1311476015


Stakeholder
PT ANGKASA PURA II
Chief PM-AV BSH




Suparman
NIK : 20002497

Keterangan : Metode Option

T = Technical L = Low

O = Operational M = Middle

E = Economic H = High

Final Elisitasi

Final Elisitasi merupakan bentuk akhir, komponen yang terdapat di tahap ini yang ada dalam fungsional pengembangan sistem IMRP.

Tabel 3.10 Elisitasi Tahap Final

Functional

Analisis Kebutuhan

Saya ingin sistem dapat  :

No

Keterangan

1

Menampilkan halaman login disertai hak akses

2

Menampilkan notifikasi fungsi login

3

Menampilkan halaman utama atau home

4

Menampilan menu beranda pada masing-masing dashboard end user

5

Adanya data form koneksi pilihan antar unit

6

Adanya form dan fungsi tambah dalam koneksi pilihan unit

7

Adanya form dan fungsi edit dalam koneksi pilihan unit

8

Adanya fungsi delete dalam koneksi pilihan unit

9

Menampilkan gambar dokuemntasi laporan kegiatan pekerjaan proyek

10

Adanya form input data progress pekerjaan proyek

11

Adanya form verifikasi progress pekerjaan data inputan

12

Adanya konfirmasi data pesanan pelayanan

13

Adanya fitur pengelolaan akun pada halaman dashboard masing-masing`

14

Menampilkan data id akun dan level pada menu profile akun

15

Adanya Form dan fungsi Edit dalam data laporan progress pekerjaan

16

Adanya fungsi delete dalam data laporan progress pekerjaan

17

Adanya Form dan fungsi Add dalam data laporan progress pekerjaan

18

Adanya from view untuk menampilkan data list setiap laporan proyek yang dikerjakan

19

Menampilkan data pelaksanaan tinjauan lapangan

20

Menampilkan data kegiatan laporan progress harian

21

Adanya form dan fungsi Add dalam data laporan kegiatan progress harian

22

Adanya form dan fungsi Edit dalam data laporan kegiatan progress harian

23

Adanya fungsi delete dalam data laporan kegiatan progress harian

24

Dalam laporan progress menunjukan waktu rentang dalam kegiatan nya

25

Menampilkan data pegawai yang aktif dalam sistem

26

Adanya form dan fungsi Add dalam menu manajemen accunt

27

Adanya form dan fungsi Edit dalam menu manajemen accunt

28

Adanya fungsi Delete dalam menu manajemen accunt

29

Adanya penyesuaian level akses pada menu manajemen accunt

30

Adanya fungsi penambahan password akses menu manajemen accunt

31

Menampilkan data pengelolaan data perjanjian pekerjaan

32

Adanya form dan fungsi Add data perjanjian pekerjaan

33

Adanya form dan fungsi Edit data perjanjian pekerjaan

34

Adanya fungsi Delete data perjanjian pekerjaan

35

Menampilkan data preview final pekerjaaan proyek

36

Adanya form dan fungsi Add data laporan final proyek

37

Adanya form dan fungsi Edit data laporan final proyek

38

Adanya fungsi Delete data laporan final proyek

39

Adanya fitur pengelompokan report dalam aplikasi

40

Filter dalam fitur report dimungkinkan dapat seleksi data berdasarkan rentang waktu dan jenis pekerjaan proyek.

41

Admin memungkinkan untuk pengontrolan penentuan hak akses dalam system

42

Admin di mungkinkan untuk hak akses seluruh control data laporan

43

Admin dimungkinkan untuk mengontrol akh akses pengguna aplikasi IMRP

44

Admin Memungkinkan control panel untuk perbaikan transaksi data

45

Menampilkan fasilitas log out

46

Adanya keterangan status kerja pada setiap transaksi report dalam aplikasi IMRP

47

Adanya fungsi searching data pada setiap fasilitas transaksi pelaporan pada aplikasi IMRP

48

Menampilkan Headline Grafik interaksi data pada dashboard utama

Non Fuctional

Saya ingin

No

Keteragan

1

Memudahkan jalannya integrase pelaporan progress kerja proyek dalam pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan infrastruktur proyek di Bandara Soekarno-Hatta di PT Angkasa Pura II.

2

Diharapkan respont sistem dalam transasksi tidak kurang dari 10 detik.

3

Interface User Frindly.

4

Menampilkan form login pada index.

5

Menampilkan verifikasi username dan password saat login.

6

Platform aplikasi dapat diakses secara online dari kapan dan dimana saja untuk mendukung mobilitas kinerja.

7

Membutuhkan koneksi domain internet sebagai media publikasi sistem ke customer, atau dengan jaringan ETHERNET Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

8

Menggunakan Database yang terintegrasi dalam lingkungan server Bandara Internasional Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II.

9

Dapat digunakan dalam perangkat mobile dan Personal Computer (PC).

10

Diharapkan Aplikasi IMRP dapat di gunakan secara penuh dalam oprasional pelaksana kinerja pengawasan progress pekerjaan infrastruktur dan non infrastruktur di Bandar Internasional Soekarno-Hatta.

11

Platform aplikasi dapat diakses secara online dari kapan dan dimana saja untuk mendukung mobilitas kinerja.

Penyusun




Adi Suwarta Putra

NIM: 1311476015


Pembimbing I




Harfizar, M.Kom

NID: 15028


Pembimbing II




Andri Cahyo Purnomo, M.Pd

NID: 15027


Stakeholder

PT ANGKASA PURA II

Chief PM-AV BSH




Suparman

NIP: 20002497


Kepala jurusan

Sistem Informasi





Desy Apriani, S.Kom, M.T.I

NIP: 010817

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa sistem yang sedang berjalan, dengan dilengkapi data-data pendukung proses selanjutnya yaitu:

  1. Pembuatan rancangan sistem usulan yang akan dijadikan bentuk solusi terhadap fokus permasalahan yang ada, beberapa prosedur bertujuan untuk memperbaiki, menyempurnakan, maupun terjadinya pengembangan sebuah sistem baru.
  2. Membangun sistem baru yang dapat memfasilitasi proses pelaporan dan kontroling kinerja serta pendokumentasi proyek yang ada dilingkungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
  3. Pembangunan sistem di lengkapi dengan fasilitas yang dapat membantu kelancaran interaksi pelaporan dokumentasi data kinerja pada lingkungan kinerja diantaranya:
  • Fasilitas pelaporan data dokumentasi berkas proyek kinerja.
  • Fasilitas informasi transaksi pelaporan progress performa pekerjaan proyek.
  • Adanya dokumentasi data pelaporan sesuai standar yang berlaku dilingkungan perusahaan PT Angkasa Pura II
  • Adanya bentuk jaminan transparansi data pergerakan progress kinerja.

    Berdasarkan pengembangan dan efisiensi bentuk prosedur yang ada pada sistem, maka langkah-langkah berikutnya perlu menjadi tinjauan terhadap fokus implementasi yaitu:

    1. Perencanaan terhadap Design sistem yang diusulkan, bertujuan untuk membentuk pandangan jelas terhadap perbaikan sistem lama dengan melalui User Interface yang nantinya di pergunakan oleh end user dari proses awal hingga akhir implentasi.
    2. Dalam proses transformasi pembaharuan dari hasil analisa sistem lama terhadap penyesuaian prosedur sistem baru akan dikembangkan pada penelitian ini digunakan program Visual Pradign for UML Enterprise Edition Ver. 8.0, untuk menggambarkan user case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

    Pelaksanaan aktifitas user/pengguna dibagi dalam jenjang yang terlibat dalam sistem Integrated Management Report Project (IMRP) nantinya dijelaskan sebagai berikut:

    1. Pelaksana Kerja Ekternal/Vendor
      1. Dapat melihat tampilan dashboard Aplikasi sesuai account dan level akses.
      2. Dapat melakukan pelaporan update, dan view laporan progress proyek.
      3. Dapat melakukan monitoring schecule project yang sedang berjalan dan di kerjakan pada masing-masing vendor.
      4. Dapat melakukan exporting pelaporan data project yang telah dikerjakan pada data masing-masing vendor.
      5. Dapat melakukan finalisasi pelaporan data kinerja terhadap konfirmasi yang diberikan oleh pengawas pekerjaan dari PT. Angkasa Pura II.
    2. Pelaksana Kerja Internal OPS/ Pengawas pekerjaan
      1. Dapat melihat tampilan dashboard aplikasi sesuai account dan level akses.
      2. Dapat melakukan pelaporan creat, view, delete laporan progress proyek.
      3. Dapat memonitor data laporan progress pekerjaan
      4. Dapat memonitor, manajemen dan menyetujui data laporan progress pekerjaan berkala dari vendor.
      5. . Dapat melakukan monitoring schecule project yang sedang berjalan dan di kerjakan.
      6. Dapat melakukan exporting pelaporan data project yang telah dikerjakan.
    3. Supervisor Unit
      1. Melihat tampilan dashboard aplikasi
      2. Dapat melakukan pelaporan creat, update, dan view data kelengkapan dokumen proyek
      3. Dapat memonitor dan menyetujui dokumen proyek.
      4. Dapat melakukan exporting pelaporan data proyek
    4. Assistant Manager
      1. Melihat tampilan dashboard aplikasi
      2. Dapat memonitor data laporan transaksi progress pelaporan kerja proyek berjalan.
      3. Dapat memonitor dan menyetujui laporan kegiatan berkala
      4. Dapat melakukan exporting pelaporan data project yang telah dikerjakan.
      Dapat melakukan pengelolaan data pada sistem di semua akses.
    5. Manager Unit
      1. Melihat tampilan dashboard aplikasi
      2. Dapat memonitor data laporan progress pekerjaan
      3. Dapat memberikan feedback terhadat laporan pekerjaan proyek
      4. Dapat memonitor data kegiatan proyek yang berjalan
      5. Dapat memberikan peninjauan terhadap pelaporan dan progress pelaksanaan proyek untuk kemudian dapat diberi persetujuan progress kerja.
    6. Senior Manager
      1. Melihat tampilan dashboard aplikasi
      2. Dapat memonitor data laporan project yang masih berjalan, dan melihat presentase project.
      3. Dapat memberikan persetujuan terhadap laporan finalisasi pekerjaan proyek yang di terima dari proses pelaporan data pada sistem.
      4. Dapat memberikan feedback terhadat laporan finalisasi pekerjaan proyek.

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    Use case diagram yang diusulkan dalam prosedur sistem baru, dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:

    41
    Gambar 4.1 Usecase Diagram Pokok Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.1 usecase diagram yang diusulkan, maka penjelasan dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Login sebagai bentuk keamanan account pengguna, dalam menjalankan aktifitas transaksi sesuai dengan tingkatan level account yang digunakan dalam sistem, proses ini dilakukan oleh seluruh end user pada sistem, dengan hal ini juga diikuti adanya proses logout.
    2. Konfirmasi berkas proyek merupakan aktifitas yang dilakukan untuk pengelolaan berkas awal proyek yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan kepada pengawas pekerjaan internal yang telah mendapatkan persetujuan proyek dari pihak unit yang terkait, langkah yang terjadi setelah tahap ini Pelaksana Kerja Internal/Pengawas dan berkordinasi dengan supervisor akan membuatkan platform pada sistem IMRP sebagai platform dokumentasi pelaporan progress pekerjaan proyek.
    3. Report Progress Proyek Berkala, dalam tahap ini Pelaksana Pekerjaan eksternal/ Vendor berkewajiban memberikan Laporan Progress melalui platform sistem IMRP sesuai account yang terlah di tentukan, laporan progress ini kemudian akan dilakukan review dan koreksi persetujuan dari Pelaksana Kerja Internal OPS / Pengawas.
    4. Tinjauan dan Review Laporan Berkala, Pengelolaan Laporan merupakan tahap dimana dilaksanakannya tinjauan data untuk memastikan seseuaian data terhadap realisasi kerja yang terjadi dilapangan. Proses pada tahap ini dilaksanakan oleh Pelaksana kerja internal/Pengawas, Assistant Manager, Manager, dan Senior Manager secara berjenjang.
    5. Report Final Laporan Proyek, merupakan tahapan yang dilakukan oleh pelaksana pekerjaan ekternal/vendor dalam proses akhir penyelesaian sebuah proyek, pada tahap ini vendor diharuskan review laporan secara menyeluruh yang selanjutnya laporan tersebut di serahkan pada Pelaksana kerja internal/ pengawas untuk mendapatkan persetujuan finalisasi kinerja.
    6. Review dan Persetujuan Final Report Proyek, Proses ini merupakan turunan dari proses sebelumnya, yang terdapat aktifitas review data laporan final pekerjaan yang dikerjakan oleh vendor, pda proses ini yang bertanggungjawab adalah top managemen dan dilakukan secara berjenjang diantaranya oleh Assistant Manager, Manager, Senior Manager.

    Detail dari use case diagram usulan sistem IMRP seperti gambar 4.2 dibawah ini:

    42
    Gambar 4.2 Usecase Diagram Detail Sistem Yang Diusulkan

    Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan, sistem IMRP terbagi menjadi 6 (enam) level aktor yaitu :

    1. Pelaksana Eksternal/Vendor, merupakan end user yang memiliki hak akses proses inputan transaksi kegiatan dengan memberikan inputan laporan update progress pekerjaan melalui form jadwal pekerjaan, ditunjukkan aktifitas merah
    2. Pelaksana Internal/Pengawas, merupakan end user yang memiliki hak akses proses inputan transaksi yaitu, tinjauan dan persetujuan laporan awal progress kerja atas review langsung dan berkordinasi dengan supervisor dalam membuat platform project baru atau lanjutan, menentukan persetujuan laporan pada master report progress, serta dapat melakukan edit deskripsi pekerjaan, ditunjukan aktifitas kuning.
    3. Supervisor, merupakan end user yang memiliki kewajiban kerja berkordinasi dengan pelaksana kerja internal/pengwasa pekerjaan untuk dapat membuet platform transaksi pekerjaan yang nantinya dipergunakan sebagai media pelaporan data pekerjaan.
    4. Assistant Manager, merupakan end user dengan level superadmin hal ini memungkinkan untuk Assistant Manager melakukan pengelolaan seluruh fitur dalam sistem, dengan kewajiban utama sebagai pemberi persetujuan atas, laporan progress pekerjaan, ditunjukan pada aktifitas warna hijau.
    5. Manager, merupakan end user yang memiliki kewajiban atas persetujuan laporan tingkat pertama atas tinjauan atas data kinerja lapangan untuk kemudian bisa dijadikan data dukung laporan akhir, ditunjukan pada aktifitas berwarna cokelat.
    6. Senior Manager, merupakan end user yang memiliki kewajiban atas persetujuan data progress pekerjaan tingkat akhir yang nantinya proses ini menandakan berakhirnya proses transaksi proyek dalam pekerjaan, ditunjukan pada aktifitas berwarna biru tua.

    Activity Diagram Yang Diusulkan

    Berdasarkan dari penentuan use case diagram yang diusulkan, untuk dapat mengambarkan aktifitas dalam siteem IMRP, berikut adalah activity diagram yang ditentukan berdasarkan aktifitas use case diagram:

    Activity Diagram Pelaporan Kordinasi Pemberkasan data Proyek

    43
    Gambar 4.3 Activity Diagram Pelaporan Pemberkasan Proyek

    Penjelasan :

    Dalam diagram activity gambar 4.3 aktor yang menjalankan aktifitas adalah Pelaksana Eksternal/Vendor, Pelaksana Internal/Pengawas, Supervisor, pelaksanaan prosedur dengan aktifitas proses dimulai dengan initial node pada aktor Pelaksana Ekternal/Vendor dikarenakan source data berkas awal disampaiakan oleh Vendor, kemudian dilanjutkan dengan Action State awal diluar sistem IMRP, proses ini dilakukan karena keterlibatan sistem eksternal unit diluar sistem IMRP, kemudian supervisor melakukan validasi data, jika data kelengkapan berkas tidak lengkap data dikembalikan ke vendor untuk dilengkapi melalui pelaksana internal/pengawas OPS, jika data lengkap dan diterima selanjutnya transaksi dilakukan dengan melibatkan transaksi di sistem IMRP.

    Tahap lanjutan, Supervisor melakukan pengolahan data di dalam sistem IMRP, dengan membuat platform sesuai dengan proyek yang dijalankan dan tertera dalam daftar kontrak, serta menentukan access account bagi user vendor dan pengawas pekerjaan, kemudian apabila platform sudah dibuat data akses sistem IMRP di informasikan kepada pengawas dan pelaksana ekternal pekerjaan proyek,aktifitas di akhiri dengan final state.

    Activity Diagram Pelaporan Progress dan Peretujuana Pekerjaan

    Dibawah ini merupakan bentuk proses penentuan laporan data progres pekerjaan dan persetujuan pengawas dan manajemen perusahaan pemberi proyek, terlihat pada gambar 4.4 dibawah ini:

    44
    Gambar 4.4 Activity Diagram Progress Dan Peretujuana Pekerjaan

    Penjelasan :

    Aktifitas pada diagram di atas transaksi pelaporan progress pekerjaan proyek dan persetujuan hasil pekerjaan, aktifitas dijalankan oleh Pelaksana Ekternal/Vendor, Pelaksana Internal/Pengawas OPS, Assitant Manager, Manager, Senior Manager, dan melibatkan sistem IMRP .

    Dimulai dengan initial node oleh Pelaksana Ekternal/Vendor yang kemudian melakukan login pada sistem begitu juga dengan seluruh end user yang berkaitan dengan transaski, kemudian sistem akan melakukan cek status akses pada account yang sudah terdaftar, jika benar pelaksana ekternal/vendor melakukan input data progress pekerjaan dengan masuk ke menu agenda pekerjaan dan memilih project pekerjaan yang ditangani, pada form dat pekerjaan tersebut pelaksana pekerjaan bisa melakukan update presentase progress pekerjaan dan update dokumentasi fisik proyek, setelah dilakukan penyimpanan data oleh sistem IMRP, sistem IMRP akan update data pekerjaan secara otomatis dan pada dashboard list project dashboard pelaksana internal/pengawas pekerjaan akan berubah dalam status accment pengawas proyek.

    Selanjutnya tahapan accement laporan akan berjalan secara berjenjang, dari mulai aasistant manager, manager, senior manager, tetapi dalam proses tersebut terikat atas tinjauan dan review laporan terlebih dahulu secara fisik dokumentasi dan di lapangan atau tempat proyek di implementasikan, aktifitas di akhiri dengan final state.

    Detail Transaksi Activity Diagram Berdasarkan Aktor

    Untuk mengetahui detail aktifitas transaksi yang dilakukan oleh aktor pada sistem IMRP dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

    1. Acticity Diagram Pelaksana Ekternal / Vendor
      45
      Gambar 4.5 Activity Diagram Pelaksana Ekterenal/Vendor

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas transaksi yang dilakukan oleh Pelaksana Ekternal / Vendor yang berfokus pada proses input laporan progress pekerjaan pada platform sistem IMRP.

    2. Activity Diagram Pengawas Internal OPS
      46
      Gambar 4.6 Activity Diagram Pengawas Internal OPS
    3. Activity Diagram Supervisor
      47
      Gambar 4.7 Activity Diagram Supervisor

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas transaksi yang dilakukan oleh Supervisor yang berfokus pada proses pembuatan platform untuk pelaksanaan transaksi proyek padasistem IMRP, yang ditinjaun dari data berkas perjanjian pekerjaan.

    4. Activity Diagram Ass. Manager

      Dalam menjalankan aktifitas transaksi yang dilakukan oleh Ass. Manager yang berfokus pada proses review dan persetujuan laporan berkala dan final Project tahap awal untuk pelaksanaan transaksi proyek pada sistem IMRP, terlihat pada gambar 4.8 dibawah ini:

      48
      Gambar 4.8 Activity Diagram Ass.Manager
    5. Activity Diagram Manager

      Dalam menjalankan aktifitas transaksi yang dilakukan oleh Manager yang berfokus pada proses review, tinjauan data dokumentasi fisik dan persetujuan laporan berkala dan final Project tahap akhir pada sistem IMRP, terlihat gambar 4.9 dibawah ini:

      49
      Gambar 4.9 Activity Diagram Manager
    6. Activity Diagram Senior Manager

      Dalam menjalankan aktifitas transaksi yang dilakukan oleh Senior Manager yang berfokus pada proses review, tinjauan data dokumentasi fisik dan persetujuan laporan berkala dan final Project secara menyeluruh tahap akhir pada sistem IMRP, terlihat gambar 4.9 dibawah ini:

      410
      Gambar 4.10 Activity Diagram Senior Manager

    Sequance Diagram Yang Diusulkan

    Bentuk flow sequence diagram yang diusulkan dapat dilihat pada uraian dibawah ini:

    Sequance Diagram Pelaporan Kordinasi Pemberkasan data Proyek

    Pada penjelasan Sequance Diagram secara umum pada alur transaksi kordinasi pemberkasan data proyek dengan pengolahan data pada sistem IMRP dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini:

    411
    Gambar 4.11 Sequence Diagram Pemberkasan Data Proyek

    Penjelasan:

    Actor yang melakukan kegiatan yaitu Pelaksana Ekternal/Vendor, Pelaksana Internal/OPS, dan Supervisor. Dashboard sistem IMRP, menu project, sub menu creat project, sub menu on going project, dan boundery lifeline. Pelaksana Eksternal/Vendor menyerahkan berkas kontrak yang telah disetujui oleh unit terkait proyek pekerjaan kepada Pelaksana Internal/OPS, kemudian Pelaksana Internal/OPS melakukan review data berkas sebelum di serahkan kepada Supervisor dengan kelengkapan data yang ada. Proses selanjutnya Supervisor melakukan login ke sistem IMRP untuk membuat platform pelaporan progress pelaksanaan project, dengan memilih menu project dan selanjutnya sub menu creat project sistem akan menampilkan form creat new project yang dapat memfasilitasi input data proyek dan penentuan user access bagi vendor dalam pelaporan pada sistem IMRP, platform selesai jika data sudah tersimpan dan Pelaksana kerja internal/OPS, Pelaksana kerja eksternal/Vendor mendapatkan informasi akses sistem IMRP, untuk selanjutnya dapat dipergunakan sebagai media pelaporan progress pekerjaan proyek.

    Sequance Diagram Progress dan Persetujuana Pekerjaan

    412
    Gambar 4.12 Sequence Diagram Progress Dan Persetujuan Pekerjaan

    Penjelasan :

    Pada diagram gambar 4.12, Actor yang melakukan kegiatan yaitu Pelaksana Ekternal/Vendor, Pelaksana Internal/OPS, Assistant Manager, Manager, dan Senior Manager. Dashboard sistem IMRP, menu agenda pekerjaan, sub menu on going project, menu master report, dan boundery lifeline. Pelaksana Eksternal/Vendor melakukikan login ke sistem IMRP untuk kemudian dapat melakukan input data progress pekerjaan pada form input progress pekerjaan di menu agenda pekerjaan. Proses ini dilanjutkan terhadap tahapan persetujuan laporan oleh Pelaksana Interna/OPS hingga Assistant Manager dalam persetujuan tahap awal yang melihat rewiew inputan data, kemudian akan berlanjut pada proses persetujuan tahap akhir yang dilakukan oleh Manager dan Senior Manager dengan meninjau fisikal data progress laporan dan non fisikal, untuk kemudian proses persetujuan laporan akhir pekerjaan. Jika kemudian disetujui pelaksana pekerjaan akan mendapatkan informasi dari pengawas pekerja/OPS.

    Detail Transaksi Sequence Diagram Berdasarkan Aktor

    Untuk mengetahui detail aktifitas transaksi yang dilakukan oleh aktor pada sistem IMRP dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

    1. Sequence Diagram Pelaksana Ekternal / Vendor
    2. 413
      Gambar 4.13 Sequence Diagram Pelaksana Ekterenal/Vendor

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas transaksi Pelaksana Ekternal / Vendor yang berfokus pada proses input laporan progress pekerjaan pada platform sistem IMRP.

    3. Sequence Diagram Pengawas Internal OPS
    4. 414
      Gambar 4.14 Sequence Diagram Pengawas Internal OPS

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas flow transaksi Pengawas Internal OPS yang berfokus pada proses review dan persetujuan laporan progres pekerjaan proyek tahap awal.

    5. Sequence Diagram Supervisor
    6. 415
      Gambar 4.15 Sequence Diagram Supervisor

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas flow transaksi Supervisor yang berfokus pada proses pembuatan platform project sebgaia wadah atau media transaksi bagi vendor untuk dapat melakukan transaksi laporan di sistem IMRP.

    7. Sequence Diagram Ass. Manager
    8. 416
      Gambar 4.16 Sequence Diagram Ass. Manager

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas flow transaksi Assistant Manager yang berfokus pada proses review dan persetujuan laporan berkala dan final Project tahap awal untuk pelaksanaan transaksi proyek pada sistem IMRP.

    9. Sequence Diagram Manager
    10. 417
      Gambar 4.17 Sequence Diagram Manager

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas flow transaksi Manager yang berfokus pada pada proses review, tinjauan data dokumentasi fisik dan persetujuan laporan berkala dan final Project tahap akhir pada sistem IMRP.

    11. Sequence Diagram Senior Manager
    12. 418
      Gambar 4.18 Sequence Diagram Senior Manager

      Diagram di atas menjelaskan aktifitas flow transaksi Senior Manager yang berfokus pada proses review, tinjauan data dokumentasi fisik dan persetujuan laporan berkala dan final Project secara menyeluruh tahap akhir pada sistem IMRP.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Perbedaan sistem berjalan dengan sistem diusulkan, dideskripsikan dalam tabel 4.1. sebagai berikut:

    Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan
    t41

    Rancangan Basis Data

    Class Diagram Aplikasi IMRP

    Class diagram merupakan salah satu pemodelan UML dalam rancangan basis pada sistem IMRP, terlihat pada gambar 4.9.

    Gambar 4.19. Class Diagram Sistem IMRP

    Spesifikasi Basis Data

    Spesifikasi basis data yang dibutuhkan agar lebih efektif dan efisien pengelolaan data dalam sistem IMRP sebagai berikut.

    1. Tabel (m_jenis_pekerjan)
    2. Nama File : m_jenis_pekerjaan

      Media : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 904

      Primary Key : id_jenis_pekerjaan

      Tabel 4.2 m_jenis_pekerjaan
      t42
    3. Tabel (m_level)
    4. Nama File : m_level

      Media : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 11

      Primary Key : id_level

      Tabel 4.3 m_level
      t43
    5. Tabel (m_peran)
    6. Nama File : m_peran

      Media : Local Server Data


      Tipe File : Master

      Panjang Record : 111

      Primary Key : id_peran

      Tabel 4.4 m_peran
      t44
    7. Tabel (m_posisi)
    8. Nama File : m_posisi

      Madia : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang reocd : 161

      Primary Key : id_unit kepengawasan

      Tabel 4.5 m_posisi
      t45
    9. Tabel (m_user)
    10. Nama File : m_user

      Media : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 560

      Primary Key : id_user

      Tabel 4.6 M_user
      t46
    11. Tabel (m_unit_pengawas)
    12. Nama File : t_unit_pengawas

      Media : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 266

      Primary Key : id_unit_pengawas

      Tabel 4.7 m_unit_pengawas
      t47
    13. Tabel (t_photo_progress)
    14. Nama File : t_photo_progress

      Media : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 277

      Primary Key : id_photo_progress

      Tabel 4.8 progress photo
      t48
    15. Tabel (t_progress_pekerjaan)
    16. Nama File : t_progress_pekerjaan

      Media : Local Server Data

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 23

      Primary Key : id_progress_pekerjaan

      Tabel 4.9 t_progress_pekerjaan
      t49
    17. Tabel (t_project)
    18. Nama File : t_project

      Media : Local Server Data

      Tipe : Master

      Panjang Record : 1912

      Primary Key : id_project

      Tabel 4.10 Tabel Menu Project
      t410
    19. Tabel (cms_menu)
    20. Nama File : cms_menu

      Media : Cloud Computing

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 1042

      Primary Key : id_menu

      Tabel 4.11 CMS Menu
      t411
    21. Tabel (cms_menu_auth)
    22. Nama File : cms_menu_auth

      Media : Cloud Computing

      Tipe File : Master

      Panjang Record : 43

      Primary Key : id_auth

      Tabel 4.12 CMS menu auth
      t412

    Rancangan Prototype Program Yang Diusulkan

    Rancangan Prototype (Dashboard)

    1. Rancangan Prototype Menu Login
      420
      Gambar 4.20 Tampilan Prototype Menu Login

      Rancangan sistem IMRP Login menyajikan form login end user yang telah ditentukan admin, terlihat pada gambar 4.20 di atas Kemudian user akan diarahkan kehalaman dashboard sebagai contoh pada gambar 4.21 dibawah ini:

      421
      Gambar 4.21 Tampilan Prototype Darboard IMRP
    2. Prototype menu Creat Platform Project
      422
      Gambar 4.22 Tampilan Prototype Creat Platform Project

      Tampilan prototype halaman create platform project pada gambar 4.22 di atas, bagi level user Supervisor untuk pembuatan platform pada project baru atau lanjutan project yang telah ada, sesuai hak akses Supervisor hanya diberikan akses berupa creat data platform sesuai dengan data berkas kontrak yang telah di terima dari pengawas pekerjaan proyek tahap ini nantinya akan dilanjut ke pengisian form detail informasi proyek dan perusahaan/vendor pelaksana eksternal pekerjaan pada informasi sistem IMRP. terlihat pada gambar 4.23 sampai 4.25 dibawah ini:

      423
      Gambar 4.23 Tampilan Prototype Form Input Detail Project

      Gambar 4.23 menunjukan detail inputan form keseuaian data berkas kontrak yang sudah lengkap, untuk kemudian di inputkan sebagai data dasar detail pekerjaan, selain itu juga menentukan time schedule waktu pekerjaan project.

      424
      Gambar 4.24 Tampilan Prototype Form Input Detail Vendor

      Gambar 4.24 menunjukan detail inputan pelaksana ekternal/vendor dalam project yang berkaitan.

      425
      425
      Gambar 4.25 Tampilan Prototype Form Input Akses Account penanggung jawab ekternal dari vendor

      Gambar 4.25 menunjukan detail inputan penambahan account bagi pelaksana kerja ekternal, pada project yang berkaitan.

    3. Prototype menu Master Report
      426
      Gambar 4.26 Tampilan Prototype Master Report

      Terlihat pada gambar 4.26 di atas prototype Master Report halaman ini menampilkan presentase progress pekerjaan yang saat ini berjalan, halaman ini, dapat di akses oleh manajemen internal perusahaan PT. Angkasa Pura II, yang berfungsi untuk monitoring progress laporan pekerjaan dan melaksankan persetujuan laporan, dengan level akses seusai dengan posisi jabatan kinerja. Proses accment berjalan secara paralel atau berjenjang.

    4. Prototype Menu Agenda Pekerjaan
      427
      Gambar 4.27 Tampilan Prototype Menu Agenda Pekerjaan

      Terlihat pada gambar 4.27, tampilan prototype halaman menu agenda pekerjaan memiliki fungsi yang dapat dipergunakan sebagai media control schedule pekerjaan yang dijalankan pada lingkungan PT. Angkasa Pura II, pada menu ini Pelaksana kerja ekternal dapat memberikan inputan presentase progress pekerjaan dan bentuk dokumentasi secara fisik, untuk dilaporakan secara berkala sesuai kesepakatan dengan pengawas internal pekerjaan/OPS.

    Tampilan Implementasi Program Yang Diusulkan

    Tampilan Dashboard

    1. Tampilan Halaman Menu Login
      428
      Gambar 4.28 Tampilan Halaman Menu Login

      Terlihat pada gambar 4.28, tampilan halaman Login pada siste IMRP, pada halaman ini seluruh end user pengguna aplikasi IMRP dapat melakukan proses login terlebih dahulu sesuai account yang dimiliki untuk penyesuaian akses yang ada.

      Selanjutnya jika proses login sesuai account dan dinyatakan berhasil, user akan diarahkan oleh sistem pada tampilan halaman dashboard sistem IMRP, seperti terlihat pada gambar 4.29 dibawah ini:

      429
      Gambar 4.29 Tampilan Halaman Dashboard Sistem IMRP
    2. Tampilan menu Creat Platform Project Pada menu ini level akses supervisor dapat melakukan pembuatan platform project dengan kemudian dilanjutkan dengan input data detail dari pelaksana kerja eksternal/vendor dan pembuatan akses account bagi penanggung jawab kerja di perusahaan tersebut. Terlihat pada gambar 4.30 sampai dengan 4.34 dibawah ini.
      430
      Gambar 4.30 Tampilan form Creat Platform Project

      Form di atas berfungsi untuk input data project awal, disertai dengan unit internal sebagai pengawas dan personil, dan ketentuan pekerjaan baru atau pekerjaan lanjutan.

      431
      Gambar 4.31 Tampilan form input detail Project

      Form di atas berfungsi untuk input kelengkapan data sesuai kontrak proyek, dan input data schedule pekerjaan sesuai kontrak yang telah disepakati.

      432
      Gambar 4.32 Tampilan form input detail vendor

      Form di atas berfungsi untuk input kelengkapan data detail perusahaan sebagai kontak transaksi proyek.

      433
      Gambar 4.33 Tampilan form input akses account penanggung jawab ekternal dari vendor

      Gambar 4.33 di atas berfungsi menentukan account access bagi penanggung jawab pelaksana ekternal/vendor, yang digunakan nantinya sebagai account transaksi dalam sistem pelaporan pekerjaan di sistem IMRP.

      434
      Gambar 4.34 Tampilan List Project Data

      Gambar 4.34 di atas menampilkan data list project berjalan yang ada pada sistem IMRP.

    3. Tampilan menu Master Report
      435
      Gambar 4.35 Tampilan Master Report

      Terlihat pada gambar 4.28 di atas Master Report halaman ini menampilkan presentase progress pekerjaan yang saat ini berjalan, fitur dapat di akses oleh manajemen internal perusahaan PT. Angkasa Pura II, yang berfungsi untuk monitoring progress laporan pekerjaan dan melaksankan persetujuan laporan, dengan hasil output data dokumen extention.pdf.

    4. Tampilan Menu Agenda Pekerjaan Halaman menu agenda pekerjaan menampilkan schedule project yang berjalan pada sistem IMRP, dalam menu ini, seluruh user dapat melihat proyek apa saja yang ada dan, untuk user pelaksana tugas/vendor dapat memberikan inputan laporan progress dan dokumentasi secara fisik pekerjaan yang ada. Proses ini terlihat pada gambar 4.36 sampai dengan 4.37 sebagai berikut.
      436
      Gambar 4.36 Tampilan Agenda Pekerjaan
      437
      Gambar 4.37 Tampilan Input Data Progress Pekerjaan

    Konfigurasi Sistem Usulan

    Spesifikasi Hardware

    Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan kemudian dilanjutkan ke tahap implementasi sistem usulan, berikut merupakan konfigurasi perangkat yang dipergunakan dan dibutuhkan dalam penelitian ini diantaranya:

    Spesifikasi PC / Leptop

    1. Prosessor : Minimal 2,1 GHz
    2. Monitor : Minimal VGA
    3. RAM : Minimal 1 GB
    4. Modem USB : Minimal Kecepatan 14,4 Mbps
    5. Harddisk : Minimal 125 GB SSD

    Spesifikasi Software

    Konfigurasi spesifikasi software yang dibutuhkan diantaranya:

    1. Software Sistem Operasi yang dapat dipergunakan dalam implentasi sistem ini diantaranya Windows dan Linux.
    2. Browser yang dapat digunakan untuk mendukukng perfoma tampilan web base anatra lain Goolge Chrome, Mozila Firefox dan Internet Explore.

    Hak Akses (Brainware)

    Dalam tahap pengembangan pada sistem IMRP terdapat beberapa user yang dapat berinteraksi dan menjalankan aktifitas pada sistem tersebut, dan user memiliki hak akses sesuai level diantaranya:

    1. Pelaksana Eksternal/Vendor : memiliki akses perihal input data progress pekerjaan proyek dan dokumentasi.
    2. Pelaksana Internal/OPS : tinjauan laporan berkala dana review data awal laporan progress kerja.
    3. Supervisor : memiliki akses perihal pembuatan platform sebagai media transaksi proyek pada sistem IMRP.
    4. . Assistant Manager : memiliki akses perihal persetujuan laporan progress tahap awal, dan review laporan akhir dan berkala.
    5. Manager : memiliki akses perihal persetujuan tahap akhir laporan progress pekerjaan dan tinjauan data dokumentasi proyek.
    6. Senior Manager : memiliki akses perihal persetujuan tahap akhir laporan, dan tinjauan secara fisik dokumentasi proyek.

    Testing

    Tahapan ini merupakan langkah pengujian terhadap sistem usulan IMRP yang nantinya di implementasikan, testing ini pengujian dengan menggunakan metode blackbox testing. Adapun point pengujian dalam aktifitas fungsional sistem ini adalah:

    t413
    1. Halaman Login Bentuk pengujian login berfungsi untuk mengetahui tingkat keamanan fungsional yang terdapat pada fasilitas data dashboard account user pada sistem IMRP. Menguji fungsional operasi inputan username dan password harus benar dan sesuai proses yang diharapkan. Terlihat pada tabel 4.13.
      t414
    2. Transaksi Create Platform Project di Sistem IMRP Proses testing fungsional pada proses transaki pembuatana platform project pada sistem IMRP bertujuan untuk menilai fungsional data dan fitur interaktif pada sistem terkait dengan form transaksi project, fitur menu ini diprioritaskan pada kinerja supervisor unit dalam penentuan dokumen pendukung progress pergerakan proyek. dan dapat tersingkronisasi dengan database sistem dengan baik. Terlihat pada tabel 4.15.
      t415
    3. Transaksi Laporan Progress Kerja di Sistem IMRP Proses testing fungsional pada proses transaski pelaporan Progress project dan tindakan konfirmasi persetujuan atas pekerjaan dari tindaklanjut data pelaporan antara Pelaksana Ekternal/Vendor di sistem IMRP kepada pemberi proyek PT Angkasa Pura II dan dapat tersingkronisasi dengan database sistem dengan baik. Terlihat pada tabel 4.16.
      t416

    Evaluasi

    Setelah proses pengujian sistem usulan, yang dilakukan dengan pemanfaatan metode pengujian menggunakan blackbox testing pada sub bab sebelumnya, dengan hasil dapat di nyatakan bahwa seluruh proses sistem yang ada pada aplikasi IMRP telah memenuhi syarat pengujian dengan dilihat dari jalannya fungsional setiap proses yang ada, dengan menggambil sample data pengujian yaitu terhadap keamanan data pengguna dalam memasuki dashboard account proses login yang berjalan dengan baik atas dasar berfungsinya verifikikasi data sesuai dengan basis data yang ada.

    Schedule

    Aktifitas penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian. Hal ini memeberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut, untuk mememenuhi prosedur proses pengimplementasian tujuan akhir.

    Tabel 4.17 Jadwal Kegiatan Penelitian
    t417

    Estimasi Biaya

    Penelitian ini berjalan dengan baik dan lancar karena adanya penyesuaian perencanaan dan tujuan akhir implementasi, perencanaan pembiayaan kegiatan diperlukan untuk menunjang aktifitas yang ada dengan perhitungan dan detail estimasi diperkirakan sebagai berikut:

    Tabel 4.18 Perencanaan Biaya Penelitian
    image

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan analisa lapangan, dan pelaksanaan implementasi penelitian, pada pengembangan sistem pelaksanaan pelaporan proyek dalam pendokumentasian progress kinerja dan aktifitas pelaporan data lapangan, maka terdapat beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut:

    1. Proses pelaksanaan kinerja pada sistem pelaporan data progress pekerjaan proyek di lingkungan Bandara Soekrano-Hatta, saat ini menjalankan prosedur pelaporan data melalui pemanfaatan media komunikasi mobile whatsapp, proses ini dilakukan dalam 1 (satu) grup komunitas dan seluruh proses pelaporan pergerakan data progress proyek di inputkan, dengan backup data terakhir memanfaatkan software pengolah data Ms. Excel untuk perapihan data laporan, selain itu proses persetujuan data pelaporan melalui sistem manual tatap muka.
    2. Kendala yang dialami dalam sistem berjalan adalah :
      1. Belum maksimalnya pemanfaatan potensi suber daya manusia, maupun sumber daya teknis digitalisasi perusahaan yang sudah ada dalam mendukung siklus prosedur pelaksanaan kinerja proyek dan kordinasi lapangan antar manajemen Bandara Soekarno-Hatta dan pihak pelaksana ekternal / Vendor.
      2. Adanya bentuk redundant data laporan transaksi yang terjadi pada pemanfaatan data kinerja, yang disebabkan dari penggunaan aplikasi Whatsapp sebagai media kordinasi pelaporan kinerja, sehingga data final fix laporan kinrja dapat hilang dan tidak terstruktur dengan baik.
    3. Mendukung perkembangan dan tujuan PT. Angkasa Pura II, khususnya Bandara Soekarno-Hatta dengan slogan digitalisasi layanan, pengembangan aplikasi yang seharusnya diperlukan dengan adanya sistem pendukung manajemen perusahaan yaitu sistem informasi kinerja Integrated Management Report Project (IMRP), dengan kemudian dijadikan media aktifitas transaksi pengolahan data kinerja proyek yang terstruktur, menurunkan pembiayaan kinerja, dan dapat dengan mudah dilakukannya pelaporan dan backup data kinerja dengan lebih real dan otomatis, di lanjutkan tetap dengan melakukan analisa yang baik dan penggunaan software pendukung untuk implementasi sistem, bentuk ini di gunakan untuk mengakomodir kebutuhan yang diperlukan pada unit kerja yang bersangkutan dan pihak ekternal pendukung.
    4. Dalam aplikasi sistem IMRP terdapat fungsional yang dapat membantu proses pelaksanaan transaksi pendokumentasian data pekerjaan proyek diantaranya
      1. Sistem IMRP mempunyai fungsional gruping data pelaporan kinerja berdasarkan proyek yang dijalankan, dilengkapi dengan akses sistem sesuai dengan pelaksana kerja yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
      2. Pada Sistem IMRP terdapat fitul preview jadwal pekerjaan proyek yang berjalan sesuai dengan batas mulai dan berakhirnya pekerjaan yang dilaksanakan.
      3. Bentuk Output data yang dihasilkan sistem IMRP berupa tampilan file digital yang dapat juga di bentuk dalam output hardcopy sebagai pelengkap fungsional akhir pelaporan.
      4. Memiliki fungsi fitur transaksi accement pejawab yang berwenang dalam pelaporan progress kerja, dengan level tingkatan dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
      5. Akses penggunaan yang dapat dilakukan di berbagai tempat dilingkungan bandara, mempermudah pelaporan data kinerja secara lebih realtime oleh pelaksana kerja dan menjaga keakurasian data laporan yang diinformasikan.

    Saran

    Pada pembangunan sistem IMRP, dalam integrasi pelaporan dan kordinasi kinerja pelaksanaan proyek di Bandara Soekarno-Hatta, penulis dapat menyampaikan saran yang dapat diperhatikan sebagai bahan pertimbangan dalam tindak lanjut nantinya yaitu sebagai berikut:

    1. Dengan adanya platform sistem IMRP ini dapat menjadi media inovasi kinerja manajemen sebagai peningkatan maksimalisasi performa kerja dan sebagai percepatan pada transaksi data dan penian performa kelayakan proyek yang ada.
    2. Disarankan agar PT Angkasa Pura II, khususnya manajemen Bandara Soekarno-Hatta, dapat lebih memprioritaskan terhadap kesiapan pelaksana pengguna dan perangkat yang mendukung dengan ketersediaan sistem IMRP , sehingga penggunaannya menjadi lebih maksimal dalam mendukung pekerjaan pelaporan secara realtime yang dilakukan oleh pelaksana kerja ekternal.
    3. Peningkatan keamanan data terhadap pengguna terkait dengan penjaminan keamanan transaksi dapat ditingkatkan lebih baik, sehingga membuat transaksi data yang ada menjadi keamanan data perusahaan dengan prioritas utama.
    4. Adanya bentuk sosialisasi penggunaan yang terus ditingkatkan nantinya dalam penggunaan sistem IMRP, di tinjau adanya pergantian pelaksana kerja ekternal yang sering terjadi, dan memerlukan informasi secara berkala dalam implementasi sistem IMRP.

    Daftar Lampiran

    Daftar Pustaka

    1. Prasetyo, Nanda Dian. 2017. “Aplikasi Bangunruang Untuk Peningkatan Pelayanan Permintaan Jasa Konstruksi & Interior Pada PT.KES Indonesia”. Jurnal Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.
    2. Sari, Hesty Puspita dan Retno Muhartini. 2017. “Sistem Aplikasi Pengolahan Nilai Raport SDN Tanjunganom 2 Kecamatan Tanjunganom Nganjuk”. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika. Blitar: Universitas Islam Balitar (Vol. 11 No. 1 Mei 2017 p-ISSN: 1978-5232e-ISSN: 2527-337X).
    3. Arnold. D. Ross & Jon. P. Wade A. 2015. “Defini tion of Systems Thinking: A System Approach”. Procedia Computer Science. Stevens Institute, Castle Point on Hudson, Hoboken, NJ 07030,USA (44 ( 2015 ) 669 – 678.).
    4. Rahayu Sri. Ai Ratna Sari. dan Tri Sendra Saputra. 2018. “Analisa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Pada Upt Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (Vol. 4 No. 1 - Februari 2018 ISSN: 2461-1409).
    5. Hutahaean, J.2015. “Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV Budi Utama.
    6. Harfizar, Yuliana Khozin, Afiffudin Muh. 2017. “Perancangan Sistem Informasi Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (Vol 3 No 2 Agustus 2017 ISSN: 2461-1409).
    7. Maulani, Giandari. Devi Septiani. dan Putri Noer Fauziyah Sahara. 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Inventory Fasilitas Maintance pada PT. PLN (Persero) Tangerang”. Jurnal ICIT. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.4 No.2 – Agustus 2018. ISSN : 2356-5195).
    8. Yopie, Winda Fransiska, Asis Ahmadi. 2015. “Perancangan Sistem Informasi Peminjaman Buku Pada Perpustakaan Smk Negeri Kebonagung”. Jurnal IJNS. Jawa Timur : Universitas Yudharta Pasuruan ( Vol. 4 No. 1.).
    9. Mulyati, M., Tarmizi, R., & Panugali, A. 2018. “Sistem Informasi Absensi Berbasis Web Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangerang”. ICIT Journal. Tangerang: STMIK Raharja 4(2), 117-127. (Vol.4 No.2 – Agustus 2018).
    10. Iswandy, Eka. 2015. "Sistem Penunjang Keputusan Untuk Menentukan Penerimaan Dana Santunan Sosial Anak Nagari Dan Penyalurannya Bagi Mahasiswa Dan Pelajar Kurang Mampu Di Kenagarian Barung – Barung Balantai Timur". Jurnal Teknoif. Padang: STMIK Jayanusa Padang (Vol. 3 No. 2. ISSN: 2338-2724)
    11. 11,0 11,1 11,2 Indrajani. 2017. “Database Design (Theory, Practice, and Case Study)”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
    12. Aisyah. Euis. Sitinur., Padeli., dan Sumasih. 2016. ”Penerapan Activity Based Costing System Dalam Laporan Keuangan Untuk Mempermudah Pengendalian Biaya”. Jurnal SENSI. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja (Vol. 2 No. 2, Agustus 2016).
    13. Martono, Aris., Eko Arjun Setyawan., dan Alda Dwi Pambudi. 2018. “Implementasi Sisteminformasi Kehadiran Siswa Pada Smkn 2 Kabupaten Tangerang”. Jurnal SENSI. Tangerang: STMIK Raharja (Vol.4 No.1–Februari 2018)
    14. 14,0 14,1 14,2 14,3 14,4 14,5 Dimyati, Hamdan dan Nurjaman Kadar, 2015, “Manajemen Proyek” : CV Pustaka Setia.
    15. Sobirin, M 2016. “Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Di Pengaruhi Oleh Beberapa Faktor Seperti Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alat Dan Sumber Daya Material”. Jurnal Sains dan Teknologi Utama, V.11, No.2 (117-132).
    16. Sudiati, Edy Listiarini. Didik Purwanto. 2017. “Analisa dan Rancang Bangun Customer Relationship Management Pada BKAD Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati”. Journal Speed Vol.9 No.3.
    17. Utariani dan Herkules. 2017. “Monitoring Bimbingan Skripsi Online pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangka Raya. Kalimantan Tengah”: Jurnal SAINTEKOM. Vol. 7, No. 1.
    18. Bariah,Siti Husnul. 2015. “Implementasi Pendekatan Semantic Object Model Pada Rancangan Database Penatausahaan Aset Fasilitas Kantor”. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol.5 No.2:28-37.
    19. Muslihudin, Muhamad dan Oktafianto. 2016. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML”. Yogyakarta: Andi.
    20. A.Rozi, Zaenal dan SmitDev Community. 2015. “Bootstrap Design Framework”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
    21. Jubilee Enterprise. 2016. “Pemograman Bootstrap Untuk Pemula : Referensi Singkat Bagi Yang Ingin Mempelajari Bootstarp Dengan Cepat”. Jakarta : PT Elex Media Komputindo,
    22. Waluyo, Agus., Munawar, Aang., dan Alda Dwi Pambudi. 2017. “Perancangan Aplikasi Monitoring Penerimaan dan Pelaksanaan Proyek Berbasis Web dengan Metode Prototyping Pada PT. Fas Jawara”. Jurnal SISFOKOM. Bangka Belitung: STMIK Atma Luhur (Vol.6 No.1–Maret 2017)
    23. Rosanti, Nurvelly., Setiawan, Erwin., dan Arsti Ayuningtyas. 2017. “Penggunaan Metode Jalur Kritis Pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: PT. Trend Communication International)”. Jurnal TEKNOKA. Jakarta: UHAMKA (hal 58-66).
    24. Darwiyanto. Eko., Kurniawati. Angelina Prima., Suwastika. Novian Anggis. 2018. “Perancangan Strategis Sistem Informasi Manajemen Proyek PEMDA Menggunakan Metode TOGAF”. Jurnal Internasional Indonesia Journal On Computing. Bandung: Telkom University (Vol.3 Issue.1–Maret 2018).
    25. Al-Hajj, Assem., Zraunig M, Mario., 2018. “The Impact of Project Management Implementation on the Successful Completion od Project in Construction”. International Journal of Innovation, Management and Technology (IJIMT). Singapore: Homebase Online Submission System, www.ijimt.org (Vol.9 No.1–February 2018).
    26. Naeem, Shahzad., Khanzada, Benish., Mubashir, Talha., Sohail, Hajra. 2018. “Inmpact of Project Planning on Project Seccuss with Mediating Role of Risk Management and Moderating Role of Organizational Culture”. International Journal of Business and Social Science (IJBSS). USA: Homebase Online Submission System, www.ijbssnet.com (Vol.9 No.1–January 2019).
    27. Iqbal, Muhammad., Pratami, Devi., Puspita, Ika Arum. 2015. “Framework For E-Learning Content Development On Facility Planning Subject”. International Seminar on Industrial Engineering and Management. JAKARTA: Tarumanegara University (Proceeding : page PS-35 to PS-40).
    28. Pratami, Devi., Puspitasari, Nurfitri Ayu., Haryono, Imam. 2017. “Designing Project Stakeholder Management Plan at Coffee Plant Construction Project for Sucessful Initiating Phase in Ciwiday”. International Journal of Innovation in Enterprise System (IJIES). BANDUNG: Telkom University (Vol.1 Issue 1–July 2017).
  • Contributors

    ADI SUWARTA PUTRA