SI1311475997

Dari widuri
Ini adalah revisi disetujui dari halaman ini; bukan revisi terkini. Lihat revisi terbaru.
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PENDATAAN MADING SEBAGAI SARANA PENUNJANG

INFORMASI di PERGURUAN TINGGI RAHARJA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1311475997
NAMA



JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PENDATAAN MADING SEBAGAI SARANA PENUNJANG

INFORMASI di PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475997
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, ...Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
(Dr.Ir.Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah, M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PENDATAAN MADING SEBAGAI SARANA PENUNJANG

INFORMASI di PERGURUAN TINGGI RAHARJA'

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475997
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

 

Disetujui Oleh :

Tangerang,...Januari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
( Sri Rahayu, S.T,. MMSI)
   
(Ignatius Joko Dewanto , Dr.,S.Kom.,MM)
NID : 08182
   
NID : 05065

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG

 

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481986
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Komputer Akuntansi

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang,...Januari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
()
 
()
 
()
NID :
 
NID :
 
NID : 12003

|

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI

DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS

WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN

NEGLASARI KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1414481986
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sangksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang,...Januari 2018

 
 
 
 
NIM : 1414481986

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Operasional sebuah perusahaan menjadi lancar apabila arus kas dari penjualan tidak terhambat oleh keterlambatan pembayaran. PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang yang biasa disebut dengan PLN Prima Tangerang merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. PLN Prima Tangerang memiliki unit kerja yang berfungsi untuk pengawasan kredit yaitu unit bidang Niaga. Salah satu aktifitas yang dilakukan oleh unit bidang Niaga yaitu mengelola dan memonitoring data pelanggan diantaranya memantau pelanggan yang menunggak sampai dilakukannya pemutusan atau bongkar listrik untuk pelanggan dengan daya di atas 200 KVA. Dalam pengelolaan data pelanggan yang belum bayar atau menunggak, sistem yang digunakan belum terkomputerisasi yaitu admin harus memfilter data area wilayah kerja secara satu persatu ke sembilan area pelanggan yang memiliki tunggakan tersebut dengan menggunakan aplikasi spread sheet sederhana dan untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan dalam bentuk bagan atau teks database di papan tulis dekat ruang kerja petugas terkait yang suka terlupakan oleh petugas monitoring dalam memperbarui setiap bulannya. Oleh karena itu adanya kebutuhan sistem informasi untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu sistem yang baik agar memudahkan semua proses. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis SWOT dan PIECES untuk menganalisa sistem yang dibutuhkan, sehingga dapat meminimalisir kekurangan sistem tersebut. Aplikasi yang dibangun menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL Server untuk membuat database, dreamweaver untuk desain illustrator dan UML untuk model sistem. Dengan adanya sistem ini pengolahan data dapat lebih cepat dan dapat membantu pegawai bagian terkait untuk melaksanakan monitoring untuk mempercepat proses pengambilan keputusan sehingga dapat mengurangi angka kerugian.

Kata kunci  : Listrik, Daya, Tunggakan, Pelanggan


ABSTRACT

Operations of a company to be smooth if the cash flow from the sale is not hampered by the delay in payment. PT. PLN (Persero) Service Area Disjaya Prima Tangerang commonly referred to PLN Prima Tangerang is one unit under PT. PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang. PLN Prima Tangerang has a business unit that functions for credit monitoring that unit Commerce field. One of the activities performed by the field unit Niaga, managing and monitoring customer data including customer monitor delinquent or unloading until the termination of electricity to customers with power above 200 KVA. In the management of customer data that has not been paid or overdue, the system used is not computerized, namely the admin must filter the data area of the working area in one by one to nine area customers who have arrears of the application using spread sheet is simple and to see the achievement is still depicted in chart form or text database on the board near the clerk's office related to like forgotten by monitoring officers in updating every month. Hence the need for information systems to speed up the decision making process, we need a good system to facilitate all processes. In this research using SWOT analysis method and system for analyzing PIECES needed, so as to minimize the shortcomings of the system. Applications built using ASP programming language and SQL Server to create a database, Illustrator and Dreamweaver to design UML to model the system. With this system of data processing can be faster and can help employees to implement the relevant sections of monitoring to accelerate the decision-making process so as to reduce the number of losses.

Keywords: Electric, Power, Arrears, Customers

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik, adapun judul yang penulis uraikan dalam laporan ini adalah "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAPITULASI DANA PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BERBASIS WEB PADA UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN NEGLASARI KOTA TANGERANG".

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik  :

Dalam pembuatan Laporan Skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Ibu Sri Rahayu, ST., MMSI selaku Dosen Pembimbing I yang selalu bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan Laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Euis Siti Nuraisyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dalam penulisan serta penyusunan Laporan Skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Bapak Marwanto selaku stakeholder dan juga pembimbing Instansi yang telah membimbing dan memberikan motivasi kepada saya.
  8. Seluruh pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Neglasari Kota Tangerang.
  9. Papah dan Mamah tercinta yang telah memberikan doa, dukungan baik moril maupun materiil sehingga Laporan Skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
  10. Terimakasih untuk seseorang yang spesial Krisbianto atas dukungan , waktu dan motivasi yang selalu di berikan dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  11. Teman-teman seperjuangan semester akhir dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam pembuatan Laporan Skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

</div>



Tangerang,...Januari 2018
Ai Ratna Sari
NIM. 1414481986

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Simbol Use Case Diagram
Gambar 2. Simbol Activity Diagram
Gambar 3. Simbol Sequence Diagram
Gambar 4. Simbol Class Diagram


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Literature Review

Tabel 3.1 SWOT

Tabel 3.2 Analisis PIECES

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 3.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2 table_login

Tabel 4.3 table_pelanggan

Tabel 4.4 table_tunggakan

Tabel 4.5 table_tagihan

Tabel 4.6 BlackBox Testing

Tabel 4.7 Time Schedule

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Informasi

Gambar 2.2. Kualitas Informasi

Gambar 2.3. Logo UML

Gambar 2.4. IIS Versi 7.5

Gambar 2.5. Ilustrasi Pengujian BlackBox

Gambar 3.1. Wilayah Kerja APP Tangerang

Gambar 3.2. Struktur Organisasi

Gambar 3.3. UseCase Diagram yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram yang Berjalan

Gambar 4.1. Use case diagram sistem yang diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Gambar 4.4. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

Gambar 4.5. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin

Gambar 4.7. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Gambar 4.8. Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Login

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Home

Gambar 4.11. Tampilan Prototype Pelanggan Baru

Gambar 4.12. Tampilan Prototype Pelanggan

Gambar 4.13. Tampilan Prototype Input Tagihan

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Monitoring

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Laporan

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Arsip

Gambar 4.17. Tampilan Login

Gambar 4.18. Tampilan Menu Home

Gambar 4.19. Tampilan Pelanggan Baru

Gambar 4.20. Tampilan menu pelanggan

Gambar 4.21. Tampilan input tagihan

Gambar 4.22. Tampilan menu monitoring

Gambar 4.23. Tampilan menu laporan

Gambar 4.24. Tampilan menu arsip




BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Pembayaran tenaga listrik merupakan suatu kewajiban pelanggan setelah menikmati tenaga listrik yang disediakan oleh PLN. Fungsi dari pembayaran tenaga listrik ini untuk menutupi biaya operasional yang digunakan untuk menyediakan pasokan tenaga listrik yang siap untuk dikonsumsi. Dari pembayaran ini juga memiliki fungsi sebagai dana untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan ke depan. Operasional sebuah perusahaan menjadi lancar apabila cash flow dari penjualan tidak terhambat oleh keterlambatan pembayaran. Adapun terjadinya keterlambatan pembayaran bisa diakibatkan dari faktor internal yang banyak dipengaruhi oleh sistem atau faktor eksternal yang banyak dipengaruhi oleh pelanggan atau pengguna jasa. Dampak dari keterlambatan pembayaran ini adalah akan mengakibatkan terhambatnya operasional perusahaan.

Keterlambatan pembayaran yang selanjutnya dapat disebut dengan tunggakan. Pembayaran tenaga listrik masih sering dijumpai dengan pola trend yang terkadang naik maupun turun di setiap bulannya. Sebagai salah satu area yang bernaung dalam kesatuan Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, tunggakan tagihan listrik di PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang di tahun 2013 cukup tinggi seperti di bulan Juni hingga mencapai Rp. 4.389.327.263 dan di Tahun 2014 bulan berjalan masih terlihat adanya kenaikan trend. Sebagai contoh di bulan Juni 2014 tunggakan menyentuh angka Rp. 10.344.448.070.

Beberapa hal yang dapat mengakibatkan tingginya tunggakan secara internal antara lain sistem pemetaan tunggakan yang masih banyak kekurangan, sosialisasi PLN mengenai jatuh tempo pembayaran, kurangnya ketegasan dalam penagihan tunggakan dan masih ada faktor lainnya. Sedangkan di faktor eksternal berkaitan dengan pelanggan seperti situasi ekonomi yang sedang dihadapi oleh pelanggan, pengabaian adanya surat pemberitahuan pelaksanaan pemutusan sementara sambungan tenaga listrik oleh pelanggan, isi dari salah satu poin SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) yang dilupakan oleh pelanggan mengenai jatuh tempo pembayaran.

Sistem monitoring yang digunakan saat ini masih ada kelemahan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan dimana data diolah menggunakan MS. Excel untuk dipisahkan ke 5 area pelayanan dan 4 unit pembantu PLN Prima Tangerang. Untuk informasi laporan periodik tunggakan pelanggan Area Pelayanan Prima Tangerang masih berupa tabel atau bagan dan berbentuk teks database yang masih digambarkan di papan tulis atau papan pengumuman di ruang kerja pegawai. Oleh karena itu diperlukan pengembangan terhadap sistem yang sudah ada untuk membantu dan mempermudah serta mempercepat proses penagihan di dalam perusahaan tersebut, maka diperlukan suatu sistem aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan berbasis web.

Dengan adanya sistem aplikasi berbasis web tersebut diharapkan dapat membantu pegawai bagian terkait untuk melaksanakan monitoring untuk menurunkan angka tunggakan yang ada.

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan di atas maka penulis mengambil judul skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Monitoring Tunggakan Pelanggan Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan pengamatan yang dilakukan penulis, maka rumusan masalah penelitian ini dapat ditarik pokok permasalahan yaitu :

  1. Apakah sistem monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini sudah memberikan informasi secara cepat dan akurat ?

  2. Apa kendala atau permasalahan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan di PLN Prima Tangerang ?

  3. Bagaimana menciptakan suatu sistem yang mampu membantu perusahaan dalam mengurangi tingkat kerugian ?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Untuk menghindari kekeliruan atau kesalahpahaman dan sekaligus untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini, sehingga tidak menimbulkan ketidakjelasan dalam pembahasan selanjutnya. Adapun penelitian ini akan mendeskripsikan bagaimana proses keterlambatan pembayaran penagihan listrik kepada pelanggan dengan daya di atas 200 KVA sampai dilakukan proses pemutusan sementara jika pelanggan tersebut telat melakukan pembayaran sesuai waktu tempo yang telah ditentukan dan akan dilakukan pemutusan rampung apabila pelanggan menunggak selama 3 (tiga) bulan berturut-turut.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain :

  1. Untuk menganalisa sistem monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

  2. Untuk mengetahui kebutuhan user terhadap sistem monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

  3. Untuk merancang sistem monitoring tunggakan pelanggan yang terkomputerisasi pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini antara lain :

  1. Mendapatkan informasi yang akurat dari prosedur monitoring tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

  2. Dapat mengidentifikasi kendala-kendala pada sistem informasi tunggakan pelanggan yang dijadikan dasar untuk menghasilkan informasi yang cepat dan akurat.

  3. Dapat mempermudah dalam memonitoring angka tunggakan dan penurunan angka tunggakan maka secara otomatis tingkat kerugian dapat diminimalisir.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data, yaitu :

Metode Observasi

Penulis melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung ke lapangan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang ada. Adapun hasil yang didapat dari observasi selama 2 (dua) bulan adalah mengetahui sistem kerja yang berjalan, sehingga penulis dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan ini.

Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan Pak Ryanda Afif yang berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya saat melakukan pengamatan secara langsung. Dari hasil wawancara dengan stakeholder, stakeholder menginginkan perbaikan dan pelaksaaan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang.

Metode Pustaka

Suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang diambil. Sehingga penulis mendapatkan gambaran secara teoritis yang berguna untuk perancangan maupun penulisan penelitian ini. Buku-buku yang diambil tentunya yang berkaitan dengan laporan piutang perusahaan. Selain itu juga studi pustaka diperoleh dengan cara browsing, internet dan juga dengan literature review.

Metode Analisa

Pada metode analisis ini penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi perusahaan baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, sehingga dapat membantu terbentuknya penyampaian informasi secara efektif dan efisien.

Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, and Efficiency, Services). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah utama saja.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan yaitu menggunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Versi 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan sequence diagram. Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver CS3, sebagai penulisan listing program ASP dan SQL Server sebagai database.

Metode Prototype

Pada metode ini, sistem monitoring tunggakan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang menggunakan beberapa software dalam mendukung perancangannya salah satunya yaitu Prototype. Prototype merupakan aplikasi software yang digunakan untuk membuat desain pada pembuatan program. Alasan mengapa penulis menggunakan metode prototype pada penelitian Skripsi ini, karena penulis ingin memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibuat oleh penulis.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memahami lebih jelas tentang penulisan ini, maka penulis mengelompokkan laporan Skripsi ini menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan satu sama lainnya, sehingga laporan Skripsi ini menjadi satu kesatuan yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang dipergunakan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan teori umum dan teori khusus yang berkaitan dengan analisis sistem yang dibahas dan literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisi tentang uraian umum yaitu : gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem yang berjalan, permasalahan yang dihadapi, serta analisa kebutuhan dari stakeholder yang dihimpun kedalam bentuk lembar elisitasi I, II, III dan elisitasi final. Disertai dengan diagram pemodelan UML.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data. Flowchart sistem yang diusulkan, rancangan prototype, konfigurasi sistem, testing, evaluasi, schdule implementasi dan estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Al-Jufri (2011:141)[1], “Rancangan Sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru”.

Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[2], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari proses menganalisa sistem.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37)[3], “Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.”

Menurut Sutabri (2012:225)[4], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[2], Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Kadir (2014:61)[5], “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Sutarman (2012:13)[6], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310)[7], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai sistem dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components)

  2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

  6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  7. Penghubung Sistem (Interface System)

  8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  9. Masukan Sistem (Input System)

  10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  11. Pengolahan Sistem (Processing System)

  12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  13. Keluaran Sistem (Output System)

  14. Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  15. Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)

  16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[4] :

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertandingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono (2013:15)[8], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Taufiq (2013:13)[9], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Definisi Informasi

Menurut Darmawan (2012:2)[10], “Informasi adalah sejumlah data yang sudah diolah atau proses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan”.

Menurut Sutarman (2012:14)[6], “Informasi adalah sebagai sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi sipenerima”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang sudah diolah untuk menguji kebenarannya sehingga bermanfaat bagi pengguna atau penerimanya dalam mengambil keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[4], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33)[4], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[4], nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibanding dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan.

Lebih lanjut, sebagian informasi tidak dapat persis ditafsir keuntungannya dengan sesuatu nilai uang, tetapi dapat ditafsir nilai efekifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

  1. Mudah diperoleh

  2. Luas dan lengkap

  3. Ketelitian

  4. Kecocokan

  5. Ketepatan waktu

  6. Kejelasan

  7. Keluwesan

  8. Dapat dibuktikan

  9. Tidak ada prasangka

  10. Dapat diukur

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[4], kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

  3. Tepat Waktu (Timeline)

  4. Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Taufiq (2013:17)[9], “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Menurut Sutarman (2012:13)[6], “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Sedangkan menurut Sutabri (2012:46)[4], “Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem yang saling bertemu dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah dan mengolahnya menjadi bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Komponen Sistem informasi

Menurut Sutabri (2012:47)[4], sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari :

  1. Blok Masukan (input block)

  2. Input mewakili data yang masuk kedalan sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok Model (model block)

  4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  5. Blok Keluaran (output block)

  6. Produk dari sistem informasi adalah keluarab yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok Teknologi (technology block)

  8. Teknologi merupakan tool box dengan sistem informasi. Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

  9. Blok Basis Data (database block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan pernagkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih kanjut. Data didalan basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

  11. Blok Kendali (control block)

  12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda.seperti pendapat Yakub (2012:142)[11], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[12] berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.

Tahapan Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Sutabri (2012:220)[4], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51) bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Basis Data

Definisi Basis Data (Database)

Raharjo berpendapat (2011:3)[13], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan dicari secara cepat”.

Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[14], “Database adalah struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

Sedangkan menurut Rahardja dkk dalam jurnal CCIT (2011:238)[15], "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu."Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya, efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah kumpulan data yang diproses kemudian disimpan dalam komputer.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302)[16], ”elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut :

  1. Elisitasi Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap II

  4. Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting danharus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

    1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.</p>
    3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

    1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

    2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

    3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

      2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

      3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar Monitoring

Definisi Monitoring

Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. (Junaidi, 2010:14).

Tujuan Monitoring
  1. mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

  2. mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.

  3. melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.

  4. mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

  5. menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[17], ”Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri”.

Menurut Fahmi (2013:252)[18], “SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Tujuan Penerapan SWOT di Perusahaan

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Fahmi (2013:254)[18].

Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[17], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara swot yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, and Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, manfaatnya adalah :

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.

  2. Untuk membuat rekomendasi.

  3. Informasi lebih akurat.

  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).

  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

Penerapan Analisis SWOT

Menurut Hendro (2011:291)[17], Analisa digunakan dalam :

  1. Memasuki sebuah industri baru.

  2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.

  3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.

  4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.

  5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

Konsep Dasar Analisis PIECES

Definisi Analisis PIECES

Menurut Taufiq (2013:154)[9], “Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Services.

  1. Kehandalan (Performance)

  2. Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES dimana mempunyai peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handalkah suatu sistem informasi dalam berproses untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan.

    Variabel ini dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi sistem dengan memperhatikan 2 komponen berikut :

    1. Kemampuan suatu sistem dalam mengerjakan sejumlah perintah/penugasan dalam periode waktu yang telah ditentukan, dengan baik dan tanpa hambatan (errors).

    2. Cepat atau lambatnya kemampuan sistem dalam merespon suatu perintah/program pembatalan ataupun permintaan terhadap suatu transaksi.

    Hal ini dapat disesuaikan juga dengan capability komputer yang digunakan dalam pemrosesan. Bila komponen dalam komputer untuk memenuhi suatu requirement sistem tinggi, maka seharusnya response time yang diperlukan cepat.

  3. Informasi (Infromation)

  4. Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru.

  5. Analisis Ekonomi (Economic)

  6. Alasan ekonomi barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek. Pijakan bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis dan peluang berkaitan dengan masalah biaya.

  7. Analisis Keamanan (Security)

  8. Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, dan persyaratan.

  9. Analisis Efisiensi (Efficiency)

  10. Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-banyaknya dengan input yang sekecil mungkin. Berikut adalah suatu indikasi bahwa suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien :

    1. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

    2. Data dimasukkan atau disalin secara berlebihan.

    3. Data diproses secara berlebihan.

    4. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

    5. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

    6. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

  11. Analisis Layanan (Services)

  12. Berikut adalah keriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk :

    1. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

    2. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

    3. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

    4. Sistem tidak mudah dipelajari.

    5. Sistem tidak mudah digunakan.

    6. Sistem canggung untuk digunakan.

    7. Sistem tidak fleksibel.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML

Definisi UML yang dikutip dari Widodo (2011:6)[19] mengatakan bahwa, “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”. UML (Unified Modeling Language) menurut Nugroho (2010:6)[20], ”Bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming).

Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011:10)[19] mengenai sembilan jenis diagram UML :

  1. Class diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi.

  2. Package diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Use Case Diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

  4. Sequence diagram: bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam waktu tertentu.

  5. Communication diagram: bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek- objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. State Chart diagram: bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Activity diagram: bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem.

  8. Component diagram: bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi ketergantungan sistem / perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Deployment diagram: bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).

Konsep Dasar SQL Server

Definisi SQL Server

Menurut Enterprise (2015:1)[21], “SQL Server adalah RDMS (Relational Database Management System) yang dikembangkan oleh Microsoft”. SQL Server merupakan software yang berfungsi untuk menampung dan mengambil data yang diminta oleh aplikasi lain pada komputer yang sama atau pada komputer lain melalui jaringan/internet.

SQL singkatan dari Structure Query Language. SQL Server yaitu suatu aplikasi untuk membuat database, maka dari itu diperlukan perintah-perintah (query) untuk membuat database tersebut. Berikut ini adalah beberapa peritah-perintah (query) dalam SQL :

  1. CREATE DATABASE; Digunakan untuk membuat database.

  2. CREATE TABLE; Digunakan untuk membuat table. Hal yang harus diperhatikan adalah sebelum pembuatan table maka Database harus sudah ada dulu.

  3. DROP; Untuk menghapus database atau table.

  4. ALTER; Digunakan untuk memodifikasi table, prosedur, triger, view, database.

  5. INSERT; Digunakan untuk memanipulasi isi table. Menipulasi yang dimaksud adalah memasukkan data/baris baru dalam suatu table.

  6. UPDATE; Digunakan untuk mengubah data pada sebuah table.

  7. DELETE; Seperti namanya, query ini berfungsi untuk menghapus data pada sebuah table.

Konsep Dasar Web Server

Definisi Web Server

Menurut Sitorus (2012:7)[22], “Web Server dapat dipahami sebagai suatu Software yang berperan sebagai server (pemberi layanan) untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client (peminta layanan) melalui web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman website.

Web Server yang penulis gunakan yaitu IIS (Internet Information Services) lebih kompatibel dengan windows karena memang IIS adalah keluaran Microsoft.

Definisi IIS (Internet Information Services)

Menurut Sitorus (2012:11)[22], “IIS merupakan komponen yang lengkap dibandingkan web server lain yang berjalan / terdapat di dalam Operating System (OS) Windows.

Menurut Iqbal (2010:3)[23], “IIS atau Internet Information Services adalah sebuah HTTP web server seperti Apache yang digunakan dalam sistem operasi server Windows.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan IIS (Internet Information Services) merupakan suatu web server yang berjalan / terdapat dalam sistem operasi Windows.

Fitur IIS

Adapun fitur dari IIS menurut Iqbal (2010:4)[23] sebagai berikut :

  1. Terintegrasi dengan Windows NT secara penuh (sistem keamanan, auditing, dan izin akses NTFS).

  2. Mendukung penuh protokol HTTP versi 1.1.4

  3. Sudah mencakup protokol FTP.

  4. Dukungan terbatas untuk protokol SMTP.

  5. Dukungan untuk protokol NNTP.

  6. Dukungan untuk protokol keamanan SSL.

  7. Dapat digunakan sebagai platform di mana aplikasi web berjalan, yakni dengan menggunakan Active Server Pages (ASP), ASP.NET, Internet Server API (ISAPI), Common Gateway Interface (CGI), Microsoft.NET Framework, Microsoft Visual Basic Scripting (VBScript), JScript, dan beberapa bahasa skrip yang dapat diinstalasikan seperti Perl atau PHP.

  8. Mengizinkan aplikasi web untuk dijalankan sebagai proses yang terisolasi dalam ruangan memori yang terpisah untuk mencegah satuaplikasi membuat crash aplikasi lainnya.

  9. Dapat diatur dengan beberapa cara: Microsoft Management Console, via web browser, atau menggunakan skrip Windows Scripting Host.

  10. Bandwidth throttling yang dapat mencegah sebuah situs web memonopoli bandwidth yang tersedia.

IIS pertama kali muncul dengan versi 1.0 dan IIS yang terbaru sekarang ini dengan versi 7.5 yang dapat dijalankan pada Windows 7.

Konsep Dasar ASP (Active Server Pages)

Definisi ASP

Menurut Sitorus (2012:2)[22], “ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu bahasa pemrograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis.

Langkah utama yang harus dimengerti bahwa tidak ada editor khusus untuk mengetikan script ASP (kode-kode program ASP) tersebut. Kita dapat menggunakan editor seperti Notepad, Notepad++, Wordpad, Editplus, Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver dan sebagainya.

Sintaks Dasar ASP

Script ASP dapat terletak dimana saja dan dapat berkombinasi dengan tag-tag HTML. Dalam sebuah file ASP hanya terdapat satu delimiter pembuka dan penutup.

Bentuk umum :

<

%

….

Contoh :

<html>

<body>

<%

Response Write(“Sintaks/kode pertama belajar ASP”)

%>

</html>

</body>


Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:1)[24], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tagtag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96)[25], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Menurut Milician (2012:5)[26], mengatakan bahwa “Dreamweaver CS3 is a powerfulHypertext Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver CS3 adalah Hypertext Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional serta pemula”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Konsep Dasar BlackBox

Definisi BlackBox

Menurut Rizky (2011:264)[27], berpendapat bahwa “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya,tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

  1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.

  2. Kesalahan interface.

  3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

  4. Kesalahan performa.

  5. kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Tidak seperti metode white box yang dilaksanakan diawal proses, uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannyadifokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawabpertanyaan pertanyaan berikut :

  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?.

  2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?.

  3. Apakah sistem secara khusus sensitifterhadap nilai input tertentu?.

  4. Bagaimana batasan-batasan kelas datadiisolasi?.

  5. Berapa rasio data dan jumlah data yangdapat ditoleransi oleh sistem?.

  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?.

Keuntungan BlackBox

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis blackbox testing antara lain :

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Guritno dkk (2011:86)[28], “Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

Jenis-Jenis Penelitian

Menurut Guritno dkk (2011:22)[28], jenis-jenis penelitian yaitu :

  1. Jenis-jenis penelitian berdasarkan fungsinya

  2. Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktik.

    1. Penelitian Dasar

    2. Penelitian dasar (basic research) disebut pula penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research). Penelitian ini diarahkan pada pengujian teori dengan hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.

    3. Penelitian Terapan

    4. Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan praktis, yaitu penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata.

    5. Penelitian Evaluasi

    6. Penelitian evaluasi (evaluation research) fokus pada suatu kegiatan dalam unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi, ataupun lembaga.

    7. Jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuannya

    8. Selain berdasarkan pendekatan dan fungsinya, penelitian dapat pula dibedakan berdasarkan tujuan, yaitu :

    9. Penelitian Deskriptif

    10. Penelitian deskriptif (descriptive research) bertujuan mendeskripsikam suatu keadaan atau fenomena apa adanya.

    11. Penelitian Prediktif

    12. Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini bertujan memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada waktu mendatang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

    13. Penelitian Improftif

    14. Penelitian improftif (improvetive research) bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu program.

    15. Penelitian Eksplanatif

    16. Penelitian eksplanatif dilakukan ketika belum ada atau belum banyak penelitian dilakukan terhadap masalah yang bersangkutan.

    17. Penelitian Eksperimen

    18. Penelitian eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang benar-benar dapat menguji hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat.

    19. Penelitian Ex Post Facto

    20. Ex post facto berarti setelah kejadian. Secara sederhana, dalam penelitian ex post facto, penelitian menyelidiki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variable-variabel.

    21. Penelitian Partisipatori

    22. Bonnie J. Cain, penulis buku Parsticipatory Research; Research with Historical Consciousness, mengatakan bahwa definisi yang semakin luas tentang penelitian pastisipatori berada dalam istilah yang berciri negative serta dalam tindakan atau praktik yang ingin kita hindari atau atasi.

    23. Penelitian dan Pengembangan

    24. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam istilah bahasa Inggrisnya research and development adalah metode penelitian yang bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektivitas produk tersebut.

Literature Review

Literature Review sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya adalah mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps), menghindari pembuatan ulang (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitian yang sama di bidang ini. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan peneletian yang akan dibahas dalam laporan Skripsi ini antara lain :

Tabel 2.1 Literature Review

Berdasarkan literatur review yang ada, telah banyak penelitian mengenai monitoring pengendalian pendapatan perusahaan. Literature review tersebut memiliki permasalahan yang sama yang dihadapi oleh penulis, sehingga penelitian ini merupakan pengembangan dari literature review tersebut.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah singkat yang penulis paparkan disini merupakan sejarah singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, mulai dari berdirinya hingga terbentuknya satuan kerja yang merupakan cabang-cabang dari PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Berdirinya PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai didirikannya salah satu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang listrik (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berlokasi di Gambir.

Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 1 Januari 1954 dilakukan serah terima pengelolaan yang diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Tangerang.

PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki 23 Area, salah satunya adalah Area Pelayanan Prima Tangerang. Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, yang diantaranya memiliki tugas pengopersian, pendistribusian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk konsumen atau pelanggan khusus dengan daya di atas 200 KVA yang dibagi ke dalam 5 (lima) kode golongan seperti :

  1. Kogol 0 Pelanggan Umum

  2. Kogol 1 Pelanggan TNI / Polri

  3. Kogol 2 Pelanggan Instansi

  4. Kogol 3 Pelanggan Pemda

  5. Kogol 4 Pelanggan BUMN

Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Pelayanan Prima Tangerang berkantor di Lantai II yang berlokasi di Jl. Daan Mogot No. 45 Tangerang 15000.

Visi, Misi, Motto dan Wilayah Kerja Perusahaan

Visi PT. PLN (Persero)

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

Misi PT. PLN (Persero)
  • Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

  • Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

  • Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

  • Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto Perusahaan

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik”

(Electricity for a Better Life)

Wilayah Kerja APP Tangerang

Terdapat 9 (sembilan) wilayah kerja PLN prima yang dibagi dalam 2 (dua) kategori yaitu 5 (lima) area pelayanan dan 4 (empat) unit pembantu :

  1. Area Pelayanan (AP)

    1. AP Cengkareng

    2. AP Cikokol

    3. AP Cikupa

    4. AP Serpong

    5. AP Teluknaga

  2. Unit Pembantu (UP)

    1. UP Cisoka

    2. UP Curug

    3. UP Kalideres

    4. UP Sepatan


Gambar 3.1 Wilayah Kerja APP Tangerang

Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No. 324.K/DIR/2010 tanggal 17 Juni 2010 tentang organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang dapat dilihat berikut ini :


Gambar 3.2 Struktur Organisasi

Tugas dan Wewenang

Berikut ini uraian dari tugas dan wewenang masing-masing divisi pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang, yaitu sebagai berikut :

  1. Manager

  2. Fungsi Manajer adalah menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan tujuan perusahaan.

    Manager memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Menyusun anggaran operasi (RAO) dan anggaran investasi (AI) dalam satu tahun.

    2. Menerapkan kebijakan pelaksanan penyambungan baru (PB) dan penambahan daya (PD) sesuai TMP.

    3. Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan tenaga listrik.

    4. Mengelola pembacaan meter melalui AMR.

    5. Mengelola kegiatan tata usaha unit meliputi kepegewaian, kesekretariatan, keuangan dan pembukuan.

    6. Membuat perencanaan kebutuhan material secara periodik (bulanan, triwulan, tahunan) termasuk penyusunan strategi pengadaan material.

    7. Merencanakan, mengendalikan dan pengawasan kegiatan penertiban penggunaan tenaga listrik (P2TL) di pelanggan.

    8. Menyusun strategi komunikasi dengan pelanggan sehingga diperoleh citra positip perusahaan.

    9. Mengelola keluhan pelanggan yang selanjutnya dikoordinasikan dengan bidang / unit terkait untuk menindaklanjutinya demi kepuasan pelanggan.

    10. Mengoptimalkan sumber daya manusia untuk memenuhi melayani pelanggan.

    11. Mengimplementasikan kebijakan management Distribusi Jakarta Raya.

  3. Asman KSA

  4. Assistant Manager Keuangan, SDM dan Administrasi bertanggungjawab atas perencanaan, pengelolaan dan pengendalian penyelenggaraan kegiatan bidang anggaran, keuangan, pengawasan pendapatan dan akuntansi sehingga memenuhi target pengendalian keuangan unit.

    Adapun tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melakukan koordinasi, mensupervisi serta bertanggung jawab atas tersusunnya cash flow (laba / rugi dan neraca).

    2. Memverifikasi dan memvalidasi terhadap kelengkapan bukti-bukti pembayaran, tentang kesesuaian persyaratan berkas tagihan serta kelayakannya.

    3. Memberikan persetujuan (sesuai batas kewenangan) atas penerimaan dan pengeluaran dana imprest, berdasarkan bukti-bukti yang sah.

    4. Memvalidasi buku kas / bank harian.

    5. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi Credit Nota (CN) / Debet Nota (DN) rekening bank receipt dan imprest

    6. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi arus keluar masuk pada rekening bank receipt dan imprest.

    7. Melaksanakan rekonsiliasi dengan bank.

    8. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi ketepatan dan kecepatan penerimaan pendapatan.

    9. Memonitor Daftar Pelunasan Harian (DPH) dan Saldo Piutang.

    10. Mengendalikan piutang pelanggan.

    11. Mengkoordinir penerimaan dan penyetoran Pajak Penerangan Jalan (PPJ).

    12. Mengelola, memonitor dan mengevaluasi atas tersusunnya laporan keuangan.

    13. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SDM.

    14. Menyusun program kerja dan anggaran fungsi SDM dan Administrasi sebagai pedoman kerja.

    15. Mengevaluasi kinerja dan mengusulkan peningkatan kompetensi staf untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

  5. Senior Account Executive

  6. Tugas dan Wewenang Senior Account Executive adalah sebagai berikut :

    1. Memelihara suasana kerja yang baik.

    2. Memonitor aktifitas pembayaran, untuk memastikan implementasi program berjalan sesuai rencana.

    3. Melaporkan data serta kegiatan perusahaan.

    4. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

    5. Membuat laporan harian dan bulanan yang berkaitan dengan penjualan (sesuai SOP).

  7. Assistant Analyst AE

  8. Assistant Analyst Account Executive memiliki tugas dan wewenang membantu Senior Account Executive dalam menjalankan tugas baik yang di dalam perusahaan maupun tugas lain yang berhubungan dengan perusahaan.

  9. Analyst KSA

  10. Analyst Keuangan, SDM dan Administrasi memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerimaan pendapatan.

    2. Pelaksanaan dan pengendalian penagihan atas piutang pelanggan dan usulan penghapusan piutang ragu-ragu.

    3. Memonitor atas perekaman data transaksi keuangan dan pengiriman data SIMKEU.

    4. Melakukan rekonsiliasi / konfirmasi pendapatan operasi, saldo bank, saldo hutang, piutang, persekot pegawai / dinas, PUMP-KPR / BPRP dan fungsi terkait.

    5. Mempersiapkan dokumen berdasarkan transaksi keuangan, untuk keperluan penyelenggaraan akuntansi.

    6. Menyelenggarakan sub-sub administrasi yang terkait dengan transaksi keuangan, pajak, hutang usaha, hutang biaya dan lain-lain.

  11. Junior Officer SDM

  12. Junior officer sumber daya manusia memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melaksanakan administrasi pengadaan dan pendistribusian alat tulis kantor pada fungsi terkait.

    2. Mengelola administrasi SDM yang meliputi : SPPD, absensi pegawai, penilaian kinerja pegawai, dan biaya perawatan kesehatan.

    3. Mengelola rumah tangga kantor dan kendaraan, serta memantau pelaksanaan kegiatan hukum.

  13. Junior Analyst Keuangan

  14. Junior Analyst Keuangan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

    1. Melaksanakan administrasi keuangan.

    2. Melaksanakan pencatatan dan akuntansi.

    3. Melaksanakan administrasi SDM.

    4. Melaksanakan tugas kesekretriatan dan umum.

    5. Melaksanakan laporan keuangan.

    6. Melaksanakan admnistrasi fasilitas dan sarana.

    7. Melakukan pengawasan hasil penjualan rekening.

    8. Laporan rekonsiliasi bank.

Tata Laksana Sistem yang Berjalan

Analisis Batasan Sistem

Batasan sistem yang akan dibahas adalah tentang sistem monitoring tunggakan pelanggan dengan daya besar seperti perusahaan, industri, pemerintahan dll yaitu di atas 200 KVA atau 200.000 VA yang sistemnya masih menggunakan semi komputer seperti aplikasi MS. Excel dan untuk melihat hasil pencapaian pendapatan perusahaan tiap bulannya yang masih secara manual.

Metode Analisis Sistem

Analisis SWOT

Penulis menggunakan metode SWOT untuk melakukan penelitian analisa sistem karena memudahkan penulis untuk pengambilan keputusan. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Analisis SWOT pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang adalah sebagai berikut :


Tabel 3.1 SWOT

Analisis PIECES

Tahapan analisis terhadap suatu sistem atau aplikasi dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Tujuan diterapkannya analisis terhadap suatu sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa sistem tersebut diperlukan, merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem tersebut untuk membantu merencanakan penjadwalan pembentukan sistem, meminimalisir permasalahan yang mungkin terdapat di dalam sistem tersebut sehingga fungsi yang terdapat di dalam sistem tersebut bekerja secara optimal. Metode analisa yang digunakan penulis adalah menggunakan metode PIECES yaitu :

Tabel 3.2 Analisis PIECES

Prosedur Sistem Berjalan

Adapun urutan prosedur dari sistem yang berjalan sebagai berikut :

  1. Analyst KSA melakukan pengecekan data pelanggan yang menunggak.

  2. Dari seluruh data tunggakan yang ada kemudian difilter secara manual sesuai area masing-masing agar memudahkan dalam melakukan pemutusan untuk diberikan ke petugas lapangan sesuai area masing-masing.

  3. Bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan pelanggan.

  4. Setelah membuat laporan tunggakan pelanggan bagian Analyst KSA membuat surat pemberitahuan pemutusan dikirim via email, telepon dan fax bagi pelanggan yang menunggak lalu memberikan laporan pemutusan listrik pelanggan ke Manager.

  5. Jika sudah di ACC manager bagian Analyst KSA memberikan surat perintah pemutusan sementara untuk pelanggan yang menunggak satu bulan dan surat pemutusan rampung untuk pelanggan yang menunggak tiga bulan berturut-turut ke bagian petugas lapangan.

  6. Setelah Petugas lapangan selesai melaksanakan tugasnya lalu Analyst KSA membuat surat berita acara pemutusan untuk dilaporkan ke Manager.

Use Case Diagram yang Berjalan

Use case diagram menggambarkan kebiasaan kegiatan pada sistem yang berjalan, yaitu :


Gambar 3.3 Use Case Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.3 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

  1. Nama use case  : Melakukan pengecekan tunggakan

  2. Aktor  : Analyst KSA

    Keterangan  : Bagian analyst KSA melakukan pengecekan tunggakan bulan berjalan, dari seluruh tunggakan yang ada kemudian dibagi ke 9 (sembilan) area wilayah kerja PLN Prima.

  3. Nama use case  : Membuat laporan tunggakan

  4. Aktor  : Analyst KSA

    Keterangan  : Setelah melakukan pengecekan kemudian bagian Analyst KSA membuat laporan tunggakan yang akan dilaporkan ke Manager.

  5. Nama use case  : Laporan pemutusan

  6. Aktor  : Analyst KSA dan Manager

    Keterangan  : Setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui Pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan yang akan diberikan ke Manager untuk di ACC.

  7. Nama use case  : ACC laporan pemutusan

  8. Aktor  : Manager

    Keterangan  : Manager menerima laporan pemutusan dari bagian Analyst KSA, setelah dicek kemudian di ACC oleh Manager kecuali pelanggan yang menjadi beban APBD / APBN yang berdasarkan pertimbangan General Manager.

  9. Nama use case  : Surat perintah pemutusan

  10. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

    Keterangan  : Berdasarkan keputusan Manager dari laporan Pemutusan tersebut lalu dibuatkan surat perintah pemutusan oleh Analyst KSA yang akan diberikan kepada petugas lapangan sesuai area wilayah kerjanya masing-masing.

  11. Nama use case  : Berita acara pemutusan

  12. Aktor  : Analyst KSA dan Petugas Lapangan

    Keterangan  : Setelah petugas lapangan melaksanakan tugas yaitu sudah selesai melakukan pemutusan aliran listrik / bongkar sesuai dengan surat perintah, maka dibuatlah surat berita acara pemutusan / bongkar oleh Analyst KSA kemudian diserahkan ke Manager sebagai laporan berita acara pemutusan / bongkar.

  13. Nama use case  : ACC berita acara pemutusan

  14. Aktor  : Manager

    Keterangan  : Manager menerima laporan berita acara pemutusan dari bagian Analyst KSA dan menandatangani berita acara tersebut untuk dibuatkan laporan ke PLN Pusat.

Activity Diagram yang Berjalan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dianalisa, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana aktifitas itu berakhir. Activity Diagram terdiri atas initial node (simbol berawalnya aktivitas dalam Activity Diagram), final state (simbol berakhirnya aktivitas dalam Activity Diagram) dan action state. Gambar Activity Diagram yang dihasilkan adalah sebagai berikut :


Gambar 3.4 Activity Diagram sistem yang berjalan

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram laporan tunggakan pelanggan yang berjalan saat ini, terdapat :

  1. 1 Initial node yang merupakan awal kegiatan.

  2. 13 action sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

  3. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

Analisis Masalah

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, sistem informasi monitoring tunggakan pelanggan yang terjadi pada saat ini masih kurang maksimal dikarenakan proses output monitoring tunggakan pelanggan yang telah ada harus dilakukan secara manual, dan dibutuhkan ketelitian, karena tidak adanya sistem atau program aplikasi komputer yang medukung untuk memfilter ke area masing-masing dan penyimpanan data tersebut, di mana pada saat ini masih dipilih-pilih secara manual satu per satu dan untuk grafik tunggakan pelanggannya pun digambarkan dalam bentuk tabel atau grafik yang seharusnya di update setiap bulannya tetapi masih sering terlupakan karena masih manual yaitu menggambarkannya di papan tulis yang posisinya terlihat oleh setiap staff / petugas terkait padahal dengan selalu update jumlah tunggakan pelanggan akan menimbulkan keinginan dari petugas terkait untuk menurunkan angka tunggakan setiap bulan agar tidak mengalami kenaikan angka tunggakan dari bulan sebelumnya, ketidakakuratan dalam memonitoring tunggakan menyebabkan pendataan yang kurang efektif dan efisien.

Analisis Kontrol

Pada sistem monitoring tunggakan pelanggan di PLN Prima Tangerang yang berjalan saat ini sangat dibutuhkan kontrol yang berfungsi sebagai pengendalian internal agar data yang dijadikan sebagai bahan untuk proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Pengontrolan pada sistem yang sedang berjalan tersebut masih memiliki kekurangan karena sistem pengontrolan yang digunakan masih manual, pengontrolan dilakukan dengan cara melihat semua data pelanggan yang menunggak lalu dipisahkan ke masing-masing area satu per satu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Dengan penggunaan sistem yang masih manual dapat menjadikan informasi menjadi lambat dan kemungkinan akan terjadi kesalahan dalam penginputan data sehingga mengakibatkan perulangan saat proses penginputan data pelanggan. Sehingga dalam pengontrolan ini masih sederhana yaitu dilakukan hanya dengan mengecek data pelanggan yang belum bayar sampai yang menunggak pembayaran menggunakan aplikasi pengolah data Ms. Excel.

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem monitoring tunggakan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Prima Tangerang adalah sebagai berikut :

  1. Processor  : Core i3-370M

  2. Monitor  : 14.0 HD LCD

  3. Memory  : 2 GB DDR3 Memory

  4. Hardisk  : 500 GB HDD

  5. Printer  : Laserjet

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun konfigurasi sistem software yang digunakan dalam sistem pengolahan laporan tunggakan pelanggan adalah sebagai berikut :

  1. Google Chrome

  2. Microsoft Word

  3. Microsoft Excel

Hak Akses (Brainware)

  1. Petugas terkait

  2. Manager

Analisis Kebutuhan Sistem

Pada sistem monitoring tunggakan ini membutuhkan ketelitian dalam proses pembuatan laporan data-datanya. Oleh karena itu, sistem yang ada seharusnya dapat menunjang terutama dari segi peralatan komputer baik itu perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) komputer. Program sistem informasi terasa penting dalam menunjang kalancaran operasional perusahaan, sehingga faktor keterlambatan pembayaran dapat dipantau dan dapat diminimalkan angka tunggakan untuk memperoleh hasil yang dicapai lebih optimal dalam memberikan informasi keuangan kepada atasan.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan aplikasi sistem monitoring tunggakan pelanggan berbasis web menggunakan bahasa pemrograman ASP dan menggunakan SQL Server sebagai database yang dapat menyimpan data pelanggan, dimana setiap bulannya petugas terkait mendapatkan informasi yang lengkap tentang jumlah data tunggakan yang ada yang akan ditagihkan kepada pelanggan, dimana data pelanggan tersebut sudah bisa difilter ke areanya masing-masing sesuai wilayah kerja PLN prima.

  2. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh petugas terkait dengan menggunakan aplikasi berbasis visual karena aplikasi yang berbasis visual sudah familiar dikalangan instansi masyarakat.

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :

  1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.

  2. Dapat mempermudah bagian Analyst KSA untuk memonitoring pelanggan yang menunggak tanpa adanya pengulangan karena salah penempatan area.

  3. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan data dalam memonitoring tunggakan pelanggan.

Penggunaan sistem yang akan penulis rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP dan SQL server untuk mengelola databasenya dan mampu merekam seluruh data pelanggan.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem monitoring tunggakan yang terkomputerisasi. Berikut ini lampiran Elisitasi tahap I yang telah dibuat :

Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi inessensial (I) dan harus dieliminasi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M = Mandatory  : Penting

D = Desirable  : Tidak Terlalu Penting

I = Inessential  : Tidak Mutlak Ada

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan elisitasi tahap II diatas, dibentuklah suatu elisitasi tahap III yang kemudian diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan option LMH.

Tabel 3.5 Tabel Elisitasi Tahap 3

Keterangan :

T (Technical)

L (Low)

O (Operational)

M (Middle)

E (Economic)

H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikerjakan.

Tabel 3.6 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


Rancangan Sistem Usulan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan pada PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, diketahui bahwa sistem masih belum dapat memenuhi kebutuhan karena dalam pengolahan datanya masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah kebutuhan sistem diketahui, langkah selanjutnya adalah perancangan sistem usulan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak didapat dari sistem yang berjalan.

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan, pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, State Machine Diagram, dan Class Diagram.

Prosedur Sistem Usulan

  1. Analyst KSA

    1. Melakukan Log-in.

    2. Menampilkan home.

    3. Melakukan monitoring.

    4. Menampilkan laporan tunggakan pelanggan.

    5. Menampilkan surat pemutusan/bongkar listrik.

    6. Menampilkan berita acara pemutusan.

    7. Print.

    8. Log-out.

  2. Manager

    1. Melakukan Log-in.

    2. Menampilkan home.

    3. Menampilkan monitoring tunggakan.

    4. Print.

    5. Log-out.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Setelah prosedur sistem yang diusulkan selesai dipaparkan, maka prosedur tersebut akan digambarkan ke dalam bentuk diagram agar dapat mudah dibaca dan dipahami. Prosedur tersebut digambarkan ke dalam use case diagram agar dapat menggambarkan mengenai kebiasaan yang terjadi dalam Perancangan Sistem Monitoring Tunggakan Pelanggan PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang yang akan berjalan. Use case diagram dapat dilihat pada gambar di bawah ini :


Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan


Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dijelaskan dengan use case skenario yaitu :

  1. Nama use case  : Pelanggan

  2. Aktor : Analyst KSA

    Keterangan : Analyst KSA melakukan login lalu memilih menu pelanggan untuk melihat data pelanggan dan dapat melakukan input, edit, delete data pelanggan dan dapat menambahkan data pelanggan baru.

  3. Nama use case  : Laporan

  4. Aktor : Analyst KSA dan Manager

    Keterangan : Analyst KSA memonitoring tunggakan pelanggan, setelah bagian Analyst KSA sudah mengetahui pelanggan mana saja dan di area mana saja yang menunggak kemudian dibuat laporan pemutusan dan Manager bisa login untuk melihat laporan.

Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktifitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena kita dapat memodelkan prosedur logika. Perbedaan utamanya adalah flowchart digunakan untuk menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem, sedangkan activity diagram dibuat untuk menggambarkan aktifitas dari aktor. Activity diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  1. Activity diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA


  2. Gambar 4.2. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

    Bedasarkan gambar 4.2. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

    2. 26 (dua puluh enam) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home yang berisi pelanggan, laporan dan logout.

    3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.


  3. Activity diagram sistem yang diusulkan manager



  4. Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager


    Bedasarkan gambar 4.3. activity diagram sistem yang diusulkan terdapat :

    1. 1 (satu) initial node, objek yang diawali.

    2. 8 (delapan) action state, berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar maka akan masuk pada home kemudian manager memilih menu laporan yang berisi monitoring tunggakan.

    3. 1 (satu) activity final node, objek yang diakhiri.

Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan

Sequance diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequance diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek - objek yang terkait). Sequence diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  1. Squence diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA

  2. Gambar 4.4. Squence Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin Analyst KSA

    Bedasarkan gambar 4.4. squence diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu admin Analyst KSA.

    2. 5 (lima) lifeline yaitu login, home, pelanggan, laporan dan logout.

    3. 12 (dua belas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi jika benar akan masuk ke home, menampilkan persentase tunggakan, input data pelanggan yang menunggak, menampilkan data pelanggan, memonitoring pelanggan, menampilkan laporan per area, membuat surat pemutusan / bongkar, membuat BA pemutusan / bongkar, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

  3. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager







  4. Gambar 4.5. Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

    Bedasarkan gambar 4.5. squence diagram sistem yang diusulkan pihak manager terdapat :

    1. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu pihak manager.

    2. 5 (lima) lifeline yaitu login, home, pelanggan, laporan dan logout.

    3. 11 (sebelas) message antara lain membuka browser terlebih dahulu lalu melakukan login, masukan username dan password jika salah konfirmasi verifikasi jika benar akan masuk ke home, menampilkan persentase tunggakan, menampilkan laporan monitoring tunggakan pelanggan, menampilkan info surat pemutusan / bongkar, menampilkan BA pemutusan / bongkar, lalu pilih logout untuk keluar dari sistem.

State Machine Diagram Sitem Yang Diusulkan

State diagram digunakan untuk mendeskripsikan prilaku sitsem. State diagram mendeskripsikan semua kondisi yang mungkin muncul sebagai sebuah object begitu pula event. State machine diagram sistem yang diusulkan dapat dilihat di bawah ini :

  1. State machine diagram sistem yang diusulkan admin Analyst KSA

  2. Gambar 4.6. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Admin
  3. State machine diagram sistem yang diusulkan manager


  4. Gambar 4.7. State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan Manager

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Yang Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Bedasarkan analisis yang dilakukan terdapat perbedaan sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 4.8. Class Diagram Sitem Yang Diusulkan

Bedasarkan gambar 4.8. class diagram sistem yang diusulkan terdapat:

  1. 4 class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya table_login, table_pelanggan, table_tagihan, table_kogol.

  2. 4 multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

  1. Nama Field  : tbl_login

  2. Media  : harddisk

    Isi : id_user+nama+username+password+alamat+email+telp

    Primary Key : id_user

    Panjang Record : 223

    Tabel 4.2. Tabel Login
  3. Nama Field  : table_pelanggan

  4. Media : harddisk

    Isi : id_pel+nama+alamat+area+tarif+daya+kogol+gardu

    Primary Key : id_pel

    Panjang Record : 172

    Tabel 4.3. Tabel Pelanggan
  5. Nama Field  : table_kogol

  6. Media : hardisk

    Isi : kogol+nama

    Primary Key : kogol

    Panjang Record : 21

    Tabel 4.4. Tabel Kogol
  7. Nama Field  : table_tagihan

  8. Media : harddisk

    Isi : id_pel+nama+tagihan+status+terlambat+tgl+kogol +bulan

    Primary Key : id_pel

    Panjang Record : 65

    Tabel 4.5. Tabel Tagihan

Rancangan Prototype

Tampilan Prototype Login

Gambar 4.9. Tampilan Prototype Login

Tampilan Prototype Home

Gambar 4.10. Tampilan Prototype Home

Tampilan Prototype Pelanggan Baru

Gambar 4.11. Gambar Tampilan Pelanggan Baru

Tampilan Prototype Pelanggan

Gambar 4.12. Gambar Tampilan Prototype Pelanggan

Tampilan Prototype Input Tagihan

Gambar 4.13. Gambar Tampilan Prototype Input Tagihan


Tampilan Prototype Monitoring

Gambar 4.14. Tampilan Prototype Monitoring

Tampilan Prototype Laporan Tampil Info

Gambar 4.15. Tampilan Prototype Laporan Tampil Info



Tampilan Prototype Laporan Tampil BAP

Gambar 4.16. Tampilan Prototype Laporan Tampil BAP



Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Tampilan Login

Gambar 4.17. Tampilan Menu Login

Keterangan :

Tampilan diatas adalah tampilan user jika ingin memasuki sistem user harus memasukan username dan password.

Tampilan Menu Home

Gambar 4.18. Tampilan Menu Home

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA dan pihak manager. Tampilan tersebut adalah halaman utama yang akan tampil ketika user memasuki aplikasi monitoring tunggakan pelanggan.

Tampilan Pelanggan Baru

Gambar 4.19. Tampilan Pelanggan Baru

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA. Tampilan tersebut adalah input pelanggan baru yang akan diinput oleh admin Analyst KSA. Data pelanggan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar pelanggan.

Tampilan Menu Pelanggan

Gambar 4.20. Tampilan Menu Pelanggan

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin. Tampilan tersebut adalah data pelanggan yang sudah input oleh admin Analyst KSA.

Tampilan Input Tagihan

Gambar 4.21. Tampilan Input Tagihan

Keterangan:

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin Analyst KSA. Tampilan tersebut adalah form input tagihan pelanggan yang akan diinput oleh admin Analyst KSA. Data tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu list tagihan pelanggan.

Tampilan Monitoring Tunggakan

Gambar 4.22. Tampilan Monitoring Tunggakan

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah laporan per kogol (kode golongan) yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan. Tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam daftar tunggakan.


Tampilan Menu Laporan BAP

`

Gambar 4.23. Tampilan Menu Laporan BAP

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah BAP (Berita Acara Pemutusan) yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan kemudian pilih tampil BAP. Setelah itu akan muncul nama-nama perusahaan/instansi yang menunggak, jika di klik nama perusahaan/instansi tersebut maka akan muncul form Berita acara sesuai lamanya tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar tunggakan.

Tampilan Menu Laporan Info Tunggakan

Gambar 4.24. Tampilan Menu Laporan Info Tunggakan

Keterangan :

Tampilan di atas terdapat pada user yang login yaitu admin dan manager. Tampilan tersebut adalah info pemutusan/bongkar yang akan tampil pada saat admin memilih menu laporan kemudian pilih tampil info. Setelah itu akan muncul nama-nama perusahaan/instansi yang menunggak, jika di klik nama perusahaan/instansi tersebut maka akan muncul form info tunggakan sesuai lamanya tunggakan yang dinput berdasarkan data dari AP2T (Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat). Tagihan yang sudah diinput akan masuk otomatis ke dalam menu daftar tunggakan.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hadware)

Perangkat keras (hadware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :

  1. Processor  : Core i3

  2. Monitor  : 14” LCD monitor

  3. RAM  : 2 GB

  4. Harddisk  : 500 GB

Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut:

  1. Windows 7

  2. Visual Paradigmn for UML 6.4 Enterprise Edition

  3. IIS 7.0

  4. Adobe Dreamweaver CS3

  5. Google Chrome (Browser)

Hak Akses

Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh :

  1. Admin : Analyst KSA

  2. Pihak Management : Manager

Blackbox Testing

Untuk tahap pengujian penyusun menggunakan metode blackbox, untuk memastikan bahwa program atau sistem yang dibuat masih terdapat bug (kesalahan) atau tidak. Dari setiap tes pengujian tidak menutup kemungkinan masih terdapat bug (kesalahan) dari sistem yang telah dites, namun pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir bug (kesalahan) yang terdapat di dalam sistem.

Tabel 4.6. Blackbox Testing

Time Schedule

  1. Pembuatan Proposal

  2. Pada tahap ini dilakukan pembutan latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan juga perumusan masalah secara garis besar sebagai acuan awal penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu satu minggu/tujuh hari.

  3. Pengumpulan Data

  4. Pada tahap ini, wawancara dan pengambilan data yang dibutuhkan dilakukan kepada pihak terkait sebagai bahan pendukung penelitian yang dilakukan selama tiga minggu/dua puluh satu hari.

  5. Analisis Sistem

  6. Melakukan pengkajian terhadap data-data yang telah diperoleh, merumuskan elisitasi sistem dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait selama dua minggu/empat belas hari.

  7. Perancangan Sistem

  8. Pada tahap ini perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil analisa yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang dianalisanya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang membuat program. Perancangan sistem berlangsung selama empat minggu/dua puluh delapan hari.

  9. Pembuatan Program

  10. Pada tahap ini merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh user. Pembuatan program berlangsung delapan minggu/lima puluh enam hari.

  11. Testing Program

  12. Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dan untuk memastikan kebenaran dalam penulisan kode program kedalam komputer. Pengujian program berlangsung selama empat minggu pada perusahaan yang bersangkutan.

  13. Evaluasi Program

  14. Tahap ini, dimana evaluasi dilakukan setelah testing program dilaksanakan, dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem. Evaluasi berlangsung tiga minggu beriringan dengan testing program.

  15. Perbaikan Program

  16. Setelah melakukan evaluasi program masih terdapat bug (kesalahan) pada program tersebut maka program diperbaiki hingga valid selama dua minggu/empat belas hari.

  17. Pelatihan User

  18. Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama dua minggu.

  19. Implementasi Program

  20. Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada perusahaan terkait. Implementasi program berlangsung selama tiga minggu.

  21. Dokumentasi

  22. Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal, dimulai dari awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasikan pada pihak stakeholder.

Table 4.7 Time Schedule

Estimasi Biaya

Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

Tabel 4.8 Estimasi Biaya


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan mengenai sistem monitoring tunggakan pelanggan PT PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

  1. Pada sistem yang berjalan, realisasi monitoring tunggakan pelanggan masih menggunakan aplikasi spread sheet sederhana, sehingga belum mampu menyediakan informasi untuk mengetahui jumlah tunggakan ke beberapa area wilayah kerja.

  2. Dalam menganalisa sistem monitoring tunggakan pelanggan yaitu masih terdapat kendalan dan kekurangan diantaranya dalam mengolah data pelanggan petugas bagian terkait harus memfilter data pelanggan yang belum bayar ke area wilayah kerja PLN Prima secara manual, untuk melihat hasil pencapaian masih digambarkan di papan tulis dalam bentuk table atau bagan dll.

  3. Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem monitoring tunggakan pelanggan melalui tahapan pengumpulan kebutuhan dengan elisitasi, merancang prosedur sistem yang baru dengan UML, membangun database dengan SQL server, melakukan koding dengan bahasa pemrograman ASP dan IIS sebagai web servernya. Dengan adanya sistem tersebut mampu membantu PT. PLN (Persero) Disjaya Area Pelayanan Prima Tangerang dalam memantau tunggakan pelanggan yang ada lebih cepat dan akurat, serta dapat membantu untuk mengetahui laporan-laporan mengenai jumlah tunggakan pelanggan di dalam web tersebut.

Saran

Dengan melihat kesimpulan yang ada, maka penulis ingin memberikan saran-saran yang sesuai dengan apa yang penulis telah alami selama menyelesaikan laporan Skripsi ini. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

  1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar mudah digunakan.

  2. Sistem informasi yang dirancang masih dalam tahap Local Area Network (LAN), sehingga hak akses masih terbatas pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut administrator maupun stakeholder terkait. Kedepan dapat dikembangkan lagi yang dapat terkoneksi langsung dengan pusat.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Jufri, Hamid. 2011. Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  2. 2,0 2,1 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  3. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta : FTI Universitas Budi Luhur.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 4,9 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi Offset
  6. 6,0 6,1 6,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  7. Suprihadi. 2013. Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller. Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  8. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta.
  9. 9,0 9,1 9,2 Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  10. Darmawan, Deni. 2012. Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  11. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  12. Henderi, dkk. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011
  13. Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika.
  14. Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta : Graha Ilmu.
  15. Rahardja, Untung dkk. 2011. Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level. Vol. 4 No.3 Mei 2011 ISSN: 1978-8282.
  16. Hidayati, dkk. 2011. Metode Pencarian Data Dengan menggunakan Intellingence Auto Find System (IAFS). Jurnal CCIT Vol.5 No. 1 September 2011. Tangerang : Perguruan Tinggi Raharja
  17. 17,0 17,1 17,2 Hendro. 2011. Dasar-dasar Dan Prinsip Analisis. Jakarta: Erlangga.
  18. 18,0 18,1 Fahmi, dkk. 2013. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia.
  19. 19,0 19,1 Widodo, Prabowo Pudjo. 2011. Menggunakan UML. Bandung : Informatika.
  20. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java. Yogyakarta : Andi Offset.
  21. Enterprise, Jubilee. 2015. Trik Cepat Menguasai MS SQL Server 2014. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
  22. 22,0 22,1 22,2 Sitorus, Marlon H. 2012. Web Programming dengan ASP. Jakarta
  23. 23,0 23,1 Iqbal, Mohamad. 2010. Panduan Dasar Membangun Web Server Dengan IIS 7 Pada Windows 7. Bandung : Mugi
  24. Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  25. Prasetio. Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta: Media Kita.
  26. Milician. 2012. Dreamweaver CS3 Basic.USA: University Florida.
  27. Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  28. 28,0 28,1 Guritno, dkk. 2011. Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI

A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja

A.3. Form Penggantian Judul

A.4. Kartu Bimbingan

A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)

A.6. Form Validasi SKRIPSI

A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI

A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang

A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil

A.10. Daftar Nilai

A.11. Formulir Seminar Proposal

A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder

A.13. Sertifikat TOEFL

A.14. Sertifikat Prospek

A.15. Sertifikat IT Internasional

A.16. Sertifikat IT Nasional

A.17. Curriculum Vitae (CV)


LAMPIRAN B

B.1. Form Observasi

B.2. Form Wawancara

B.3. Surat Keterangan Implementasi


LAMPIRAN C

C.1. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013

C.2. Form Penerimaan Karya Ilmiah CCIT Journal