SI1311475833: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
k (Melindungi "SI1311475833": permintaan pengguna ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)))
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini pada 1 Maret 2017 14.46



PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL

KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1311475833
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475833
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Nur Azizah M,Akt,M.kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475833
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Muhamad Zahrudin, S.Kom., MM)
   
(H.Abdul Hamid Arribathi, S.Ag.,MM)
NID : 15013
   
NID : 13005

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475833
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARIP PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475833
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
NIM : 1311475833

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang begitu pesat dan telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Dalam era teknologi informasi ini dapat dilihat dari kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sistem pengarsipan data yang digunakan di UPT Samsat Cikokol Kota Tangerang menggunakan semi komputerisasi yaitu penyimpanan data dan pembuatan laporan menggunakan microsoft excel sehingga memakan waktu yang lama dalam penyajian informasi laporan arsip pajak kendaraan bermotor. Guna mengatasi permasalahan ini, penulis melalui skripsi ini bertujuan untuk membuat sistem yang dapat mencari data arsip dan pembuatan laporan agar lebih cepat dan aman.

Kata Kunci: Sistem, Informasi, Arsip

ABSTRACT

development of information and communication technology has grown so rapidly and has affected every aspect of human life. In this era of information technology can be seen from the speed and ease in obtaining the information needed. Data archiving system that is used in UPT SAMSAT Cikokol Kota Tangerang using computerized semi namely data storage and report generation using Microsoft Excel so that it takes a long time in information service archives reports of motor vehicle tax. To overcome this problem, the author via this thesis aims to create a system that can search archived data and preparing reports for faster and safer.

Keywords: System, Information, Archives



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG”, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1) Jurusan Sistem Informasi di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, serta sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari pihak-pihak yang telah banyak membantu peneliti baik dalam segi moril, materil maupun spiritual. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso,M.Kom selaku puket I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah,M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Muhamad Zahruddin, S.Kom.,MM , selaku Dosen Pembimbing 1 (satu) yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pengarahannya kepada peneliti.
  5. Bapak Abdul Hamid Arribathi,S.Ag.,MM, selaku Dosen Pembimbing 2 (dua) yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pengarahannya kepada peneliti.
  6. Dosen dan Staf Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti.
  7. Kedua orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada peneliti.
  8. Teman-teman yang selalu memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan dalam penulisan penelitian ini, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu penulisan dalam penelitian Skripsi ini, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya.

Tangerang, Januari 2017
Okki Agus Hariawan
NIM. 1311475833

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam sistem pengolahan data arsip pajak kendaraan bermotor pada SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap) diperlukan penataan data yang teroganisir agar data dapat tertata rapi dan terjaga keamanannya dengan baik. Seiring dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi dan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan didalamnya, kini instansi-instansi baik swasta maupun pemerintah dapat menggunakan fasilitas teknologi tersebut dalam pengolahan data yang dulu diolah secara manual diubah menjadi sistem terkomputerisasi yang dapat memudahkan dalam proses pengolahan data. Dengan perkembangan dan kemajuan bidang teknologi informasi membuat para pengguna informasi menginginkan informasi yang akurat dan tepat waktu. Samsat Cikokol Kota Tangerang merupakan kantor yang bergerak dalam bidang perpajakan. Pada saat ini pengolahan arisp pada Unit Pelayanan Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang masih semi komputerisasi, yaitu hanya penyimpanan data dan pembuatan laporan menggunakan microsoft excel sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian dan pencatatan data. Sehingga Sistem yang berjalan saat ini belum optimal.

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DATA ARSIP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR BERBASIS WEB PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS SAMSAT CIKOKOL KOTA TANGERANG”.

Rumusan Masalah

  1. Bagaimana sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor pada SAMSAT Cikokol yang berjalan saat ini?

  2. Apakah proses pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada SAMSAT Cikokol yang berjalan saat ini sudah dapat menghasilkan informasi yang akurat?

  3. Bagaimana merancang sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor berbasis web yang dapat menghasilkan laporan yang efektif?

Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah dalam penyusunan penelitian SKRIPSI, peneliti membatasi permasalahan penelitian ini. Dalam hal ini peneliti hanya memfokuskan pada penelitian sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor yang akan dibangun guna untuk mempermudah dalam proses pengolahan data arsip pajak kendaraan bermotor sehingga proses pengolahan data arsip pajak kendaraan bermotor dapat berjalan lebih cepat dan akurat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan operasional dari penelitian ini antara lain :

  1. Mengetahui sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor yang berjalan saat ini pada SAMSAT Cikokol Kota Tangerang.

  2. Menciptakan sebuah aplikasi pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor pada SAMSAT Cikokol kota Tangerang yang efektif dan efisien.

  3. Merancangan sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor berbasis web pada SAMSAT Cikokol Kota Tangerang.

Tujuan Fungsional

Sebagai bahan acuan atau referensi bagi perusahaan dan mahasiswa di masa sekarang dan yang akan datang.

Tujuan Individual

  1. Untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana komputer.

  2. Untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari.

  3. Untuk menambah pengalaman dan memberikan gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya kepada peneliti.

    Membantu memberi solusi dalam pencarian arsip kepada UPT Samsat Cikokol Kota Tangerang

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan diharapkan bisa bermanfaat bagi peneliti, dosen, mahasiswa dan Perguruan Tinggi Raharja, diantaranya :

  1. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama proses pembelajaran pada Perguruan Tinggi Raharja dengan merancang sebuah sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor berbasis web pada unit pelaksana teknis SAMSAT Cikokol Kota Tangerang.

  2. Dapat membuat sebuah sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor berbasis web yang dapat mempermudah user dalam pembuatan laporan-laporan yang ada.

  3. Dapat memberikan kemudahan kepada user dalam pembuatan laporan-laporan pengarispan.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di bagian pengarsipan pajak kendaraan bermotor SAMSAT Cikokol Kota Tangerang untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai sistem pengarsipan diperusahaan tersebut.

  3. Metode Wawancara

  4. Peneliti melakukan wawancara langsung kepada stakeholder yang berkaitan mengenai sistem pengarsipan.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Peneliti mencari referensi yang dijadikan panduan dalam penyusunan laporan skripsi, yang bersumber dari berbagai buku dan data-data yang relevan guna penganalisaan yang dilakukan peneliti berkaitan dengan judul penulisan laporan skripsi.

Metode Analisis

Setelah pengumpulan data dan dilakukan beberapa teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis agar mendapatkan hasil akhir yang lebih bermanfaat. Dalam metode analisis sistem penulis menganalisa menggunakan analisis SWOT ( Strengths, Weakness, Oppourtuinities, Threats ).

Metode Perancangan Sistem

Aplikasi perancangan sistem informasi data arsip pajak kendaraan bermotor berbasis web pada unit pelaksana teknis samsat cikokol kota tangerang menggunakan beberapa (software) dalam perancangannya, antara lain:

  1. Visual Paradigm for Unified Modeling Language (UML) Interprise Edition, adalah software yang akan digunakan untuk men-(design) dan membuat suatu model diagram.

  2. Hypertext Preprocessor (PHP), adalah bahasa pemograman yang akan dipakai.

  3. XAMPP, adalah (tool) yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.

  4. MySQL, adalah database yang akan digunakan.

  5. Adobe Dreamweaver, adalah (software) yang digunakan untuk men-design web yang akan dibuat.

Metode Pengujian

Di dalam penulisan skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu metode black box testing. Metode Black box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Oleh karena itu,metode uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat kumpulan kondisi input yang melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian black box berupaya untuk menemukan kesalahan dalam beberapa bagian, diantaranya, fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan penelitian skripsi ini terbagi dalam lima bab yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang beberapa definisi ilmu yang berhubungan dengan teori-teori dan literature review yang diambil dari kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum UPT Samsat Cikokol, sejarah singkat UPT Samsat Cikokol, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian, analisis sistem yang berjalan, konfigurasi sistem, permasalahan yang sedang dihadapi, alternatif pemecahan masalah yang sedang dihadapi dan user requirement yang terdiri dari empat tahap elisitasi, yakni tahap elisitasi I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi yang merupakan final elisitasi yang telah diusulkan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti menguraikan sistem yang akan diusulkan, diagram rancangan sistem, rancangan basis data, konfigurasi sistem yang berjalan, testing, evaluasi, implementasi dan estimasi biaya. Serta pembahasan secara detail final elisitasi yang ada di bab sebelumnya dijelaskan secara satu persatu dengan menerapkan konsep sesudah adanya sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisis dan rancangan sistem yang telah dilakukan serta saran kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga tujuan dan manfaat dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2011:2013)[1], “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Mahdiana (2011:37)[2], Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model sistem baru yang diusulkan.

Menurut Sutabri (2012:225)[3], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum

  2. Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

  3. Rancangan sistem secara rinci

  4. Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228)[3], Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:16) [3],” Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain, dan terpadu”.

Menurut Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310) [4], “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Pendapat Gordon B. Davis dalam Tata Sutabri (2012:17) [3] , “Sistem bisa berupa abstrak atau fisis, sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung, sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Penjelasan menurut Gordon B.Davis dalam Danang Sunyoto (2014) [5] , “Sistem terdiri dari bagian-bagian yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai beberapa tujuan”.

“Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.” (CCIT Vol.6 No.2 Nasaruddin, dkk. Januari, 2013:226-227).

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[3],sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupkan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem”. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem . Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “Supra Sistem”.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem(Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut. Dan lingkungan luar yang menguntungan merupakan energi bagi sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer. “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

  8. Sasaran Sistem (Objective)dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutabri, 2012:22)[3].

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

  2. Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

  4. SSistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

  6. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

  8. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Data & Informasi

Definisi Data

Sumber informasi adalah data. Menurut Hartono (2013:15)[6], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan atau kejadian”.

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[4], "Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah".

Menurut Taufiq (2013:13)[7], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukkan fakta.

Bentuk Data

Menurut Yakub (2012:5)[8], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain:

  1. Teks, Teks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

  2. Data yang terformat Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

  3. Citra (Image) Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

  4. Audio, Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik, suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

  5. Video, Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6)[9], Sumber data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

  1. Data Internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses.Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

  2. Data Personal Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

  3. Data Eksternal Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6)[9], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data

  2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah field, kolom, item, dan atribut.

  3. Record

  4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

  5. File

  6. File dalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel dan relasi.

Definisi Informasi

Menurut Davis dalam International Journal of Manajemen Information System Quarterly, Vol. 13 Issue 3 p (1989:318-340)Menurut Yakub (2012:6)[10], term information is data that has been processed into a form that is meaningful for the recipient and useful in making decisions today or next, artinya istilah informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Menurut Sutarman (2012:14)[11], “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima”.

Menurut Maimunah dkk (2012:284) [12], “Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, informasi adalah data yang sudah diklasifikasikan dan diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna untuk pengambilan keputusan.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri (2012:31)[3], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33)[3], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (information Cycle).

Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37)[3] , nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.
  2. Luas dan lengkap
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.
  3. Ketelitian
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
  4. Kecocokan
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan.
  5. Ketepatan waktu
    Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.
  6. Kejelasan
    Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
  7. Keluwesan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
  8. Dapat dibuktikan
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.
  9. Tidak ada prasangka
    Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
  10. Dapat diukur
    Berdasarkan penjelasan nilai informasi di atas, bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41)[3] ,Kualitas suatu informasi tergantung dari Tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut yaitu :

  1. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya dan relevansi informasi untuk tiap-tiap orang akan berbeda-beda.
  2. Tepat Waktu (Timeline)
    Informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai guna lagi, Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
  3. Akurat (accuracy).
    nformasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak sistem informasi.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[4], “Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu”.

 

Definisi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Menurut Yustianti (2012:14)[13], “Teknologi Informasi adalah komponen tertentu pada sebuah sistem. Namun, hanya sedikit teknologi informasi yang digunakan secara terpisah.”

Menurut Sutarman (2012:14)[11], “Sistem informasi berbasis komputer adalah sebuah sistem inforamasi yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.”

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah komponen tertentu pada sebuah sistem secara yang menggunakan komputer dan teknologi telekomunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[3] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  2. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

  3. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  4. Blok Teknologi (Technology Block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).

  5. Blok Basis Data (Database Block) Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

  6. Blok Kendali (Controls Block) Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Infrastruktur Informasi

Menurut Sutarman (2012:15)[11], infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas-fasilitas fisik, layanan, dan manajemen yang mendukung semua sumber daya komputer dalam suatu organisasi.
Terdapat lima komponen utama dari infrastruktur, yaitu sebagai berikut :

  1. Hardware (perangkat keras).
  2. Software (perangkat lunak).
  3. Network (fasilitas jaringan dan kompunikasi).
  4. Database (basis data).
  5. Information management personnel (manajemen informasi personal).

Arsitektur Informasi

Menurut Sutarman (2012:15)[11], Arsitektur Informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (designer)membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:

  1. Kebutuhan bisnis akan informasi.

  2. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

Konsep Dasar Analisa Sistem Informasi

Definisi Analisa Sistem

Setiap analisis sistem memiliki proses berbeda-beda.seperti pendapat Yakub (2012:142)[9], analisis sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

Henderi dkk dalam Jurnal CCIT (2011:322)[14], berpendapat bahwa, “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada sesuai kebutuhan.

Tahapan Analisa Sistem

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang digunakan untuk mengetahui keperluan pembangunan sebuah sistem. Pada tahap ini akan dilakukan analisis data yang akan diambil untuk keperluan sistem Han Lu, Wang Xiao-shan (2010:25)[15].

Tahapan analisis sistem terdiri dari beberapa tahapan. Hal ini diutarakan menurut pendapat Tata Sutabri (2012:20)[3], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.Adapun tujuan utama dari tahap analisis sistem ini sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi-fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.

  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.

  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.

  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting.Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut :

  1. Mengumumkan penelitian sistem

  2. Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja.Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegarawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.

  3. Mengorganisasikan tim proyek

  4. Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialis informasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.

  5. Mendefinisikan kebutuhan informasi

  6. Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.

  7. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem

  8. Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.

  9. Menyiapkan usulan rancangan

  10. Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya.Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.

  11. Menyetujui atau menolak rancangan proyek

  12. Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.Dalam beberapa kasus, tim mungkin diminta melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan.Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.

Dalam tahap analisis sistem Dina Fitria Murad mengatakan (2013:51) [16] bahwa tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya.

Konsep Dasar Implementasi

Definisi Implementasi

Implementasi Merupakan tahapan untuk mengimplementasikan algoritma dari desain kedalam bahasa pemrograman, dalam tahap ini sistem direalisasikan sebagaiserangkaian program atau unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasibahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya Shao, Yang, Sue(2003:10).

Menurut Mustakini (2009:76) [17] ,“Implementasi adalah tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tahap implementasi padasuatu sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena jika suatu sistemtidak melalui tahap implementasi maka suatu sistem tidak akan diketahui apakah sistem tersebut sudah berjalan secara efektif atau belum.

Tahap-tahap Implementasi

Menurut Mustakini (2009:15) [17], dalam pengimplementasian sistem ada beberapa tahapan yang harus dilalui, antara lain sebagai berikut:

  1. Tahap Perancangan
    Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatar belakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan. Biasanya ada dua pihak yang terlibat langsung dalam proyek perencanaan ini.Pihak pertama adalah pihak yang membutuhkan (demand side) eksistensi dari suatu sistem informasi, dalam hal ini adalah perusahaan, lembaga,institusi, atau organisasi yang bersangkutan.Pihak kedua adalah pihak yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut (supplyside) dalam bentuk pengembangan teknologi informasi. Kelompok ini biasanya merupakan gabungan dari para personel yang terkait dengan latar belakang ilmudan pengetahuan yang beragam (multi disiplin), seperti ahli perangkat lunak,analis bisnis dan manajemen, spesialis perangkat keras, programmer, system analyst,praktisi hukum, manajer proyek, dan beberapa karakteristik SDM lain yang terkait. Dilihat dari segi manajemen proyek sistem informasi, output yang harus dihasilkan oleh tahap perencanaan adalah berupa jadwal detil dari kelima tahapan berikutnya menyangkut masalah waktu, target deliverable,personal yang bertanggung jawab, aspek-aspek keuangan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan utilisasi sumber daya yang dipergunakan dalam proyek. Sebagai tambahan, standar-standar dan prosedur yang akan dipergunakan dalam melakukan pengelolaan proyek pun harus jelas dan disepakati bersama oleh seluruh anggota personel.
  2. Tahap Analisa
    Tahap kedua disebut sebagai tahap analisa.Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa,yaitu aspek bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi.Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan,mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kuncikeberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, program-program, dan hal terkaitlainnya. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah:
    1. Mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di perusahaan (mengingat bahwa setiap perusahaan memiliki pandangan tersendiri dan unik terhadap sumber daya teknologi yang dimiliki, yang membedakannya dengan perusahaan lain), mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh (memiliki dampak tertentu) terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
    2. Analisa aspek teknologi meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat menginventarisir asset teknologi informasi yang dimiliki perusahaan pada saat proyek dimulai dengan tujuan:
      1. Mempelajari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki perusahaan dan tingkat efektivitas penggunaannya selama kurun waktu tersebut; dan
      2. Menganalisa kemungkinan-kemungkinan diperlukannya penambahan sistem di kemudian hari (system upgrading) sehubungan akan diimplementasikannya teknologi baru.
    3. Keluaran dari proses analisa dikedua aspek ini adalah berupa isu-isu (permasalahan) penting yang harus segera ditangani, analisa penyebabnya, dampaknya bagi bisnis perusahaan, beberapa kemungkinan skenario pemecahan dengan segala resiko cost/benefit dan trade-off,serta pilihan solusi yang direkomendasikan. Sebelum memasuki fase desain,seluruh tim harus faham mengenai isu-isu ini dan memilki komitmen untuk melanjutkan proyek yang ada ke tahap berikutnya sesuai dengan skala prioritas yang telah ditentukan (setelah memilih skenario yang disetujui bersama).
  3. Tahap Desain
    Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun,seperti sistem basis data, jaringan komputer, metode interfacing, teknik konversi data,metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis. Sementara itu secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemenakan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait seperti prosedur (SOP=Standard Operation Procedures), struktur organisasi, kebijakan-kebijakan, teknik pelatihan, pendekatan SDM, dan lain sebagainya. Tim ini pun biasanya akan mempergunakan model-model umum seperti Porter’s value chain, business process mapping, strategic distinction model, BCG matrix,dan lain-lain. Sudah jelas bahwa hasil dari tahap ini berupa blue print rancangan sistem secara teknis dan secara manajemen yang akan dijadikan pegangan dalam proses konstruksi dan implementasi komponen-komponen pada sistem informasi yang akan dikembangkan.
  4. Tahap Konstruksi
    Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun.Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini,mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detail.Dari semua tahapan yang ada,tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu. Kontrol terhadap manajemen proyek di tahap konstruksi harus diperketat agar tidak terjadi ketidak efisienan maupun ketidak efektifan dalam penggunaan beragam sumber daya yang ada (yang secara tidak langsung akan berdampak langsung terhadap keberhasilan proyek sistem informasi diselesaikan secara on-time).Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba sistem.Perbaikan-perbaikan bersifat minor biasanya harus dilakukan setelah adanya masukan-masukan setelah evaluasi diadakan.
  5. Tahap Implementasi
    Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan: cut-off atau paralel. Pendekatan cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana terhitung mulai hari tersebut, sistem barumulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan. Sementara pendekatan paralel dilakukan dengan cara melakukan pengenalan sistem baru sementara sistem lama belum ditinggalkan, sehingga yang terjadi adalah berjalannya dua buah sistem secara paralal (kedua sistem biasa disebut sebagai testing environment dan production environment). Pemilihan terhadap kedua strategi tersebut tentu sajatergantung kepada perusahaan masing-masing, melihat bahwa masing-masing strategi implementasi memiliki sejumlah keuntungan dan kerugian yang berbeda.Lepas dari strategi yang dipilih, pemberian pelatihan atau training harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi resiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki (senseof ownership) terhadap sistem baru yang akan diterapkan, sehingga seluruh jajaran pengguna atau SDM akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya di masa-masa mendatang dengan baik. Evaluasi secara berkala perlu dilakukan untuk menilai kinerja sistem baru yang diterapkan disamping untuk mengetahui isu-isu permasalahan yang timbul.Tentu saja pemecahan masalah dalam tahap implementasi harus segera dicari agar sistem tersebut dapat efektif penggunaannya.
  6. Proyek sistem informasi biasanya ditutup setelah tahap implementasi dilakukan.Namun ada satu tahapan lagi yang harus dijaga manajemennya, yaitu tahap pasca implementasi. Dari segiteknis, yang dimaksud dengan aktivitas-aktivitas pasca implementasi adalah bagaimana manajemen pemeliharaan sistem akan dikelola (maintenance, supports andservices management). Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan dikemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, interfacing kesistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan beberapa contoh dari kasus-kasus yang biasa timbul dalam pemeliharaan sistem. Di sinilah perlunya dokumentasi yang baik dan transfer of knowledge dari pihak pembuat sistem ke SDM perusahaan untuk menjamin terkelolanya proses-proses pemeliharaan sistem. Tidak jarang terjadi peristiwa dimana perusahaan atau personel pembuat sistem sudah tidak diketahui lagi lokasinya setelah bertahun-tahun (mungkin perusahaannya tutup, atau yang menangani sistem sudah pindah ke tempat kerjalain). Bisa dibayangkan bagaimana perusahaan pemakai sistem terpaksa membuang sistemnya (membuat sistem baru lagi) atau melakukan tambal sulam (yang secara teknis sangat berbahaya karena tingkat integritas data yang buruk) akibat tidak adanya dokumentasi teknis yang baik atau infrastruktur manajemen pemeliharaan yang efektif.
  7. Tahap Pasca Implementasi
    Dari segi manajemen,tahap pasca implementasi berupa suatu aktivitas, dimana harus ada personel atau divisi dalam perusahaan yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang teramat sangat dinamis. Dengan kata lain, bahwa dalam era kompetisi sekarang ini, perusahaan harus mampu berubah dengan sangat cepat. Sistem informasi atau teknologi informasi yang secara teknis tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan bisnis perusahaan sudah selayaknya tidak akan mendapatkan tempat yang baik. Apakah teknologi informasi di perusahaan-perusahaan dapat dengan mudah mengikuti perubahan kebutuhan bisnis secara cepat?Jika belum, sudah waktunya bagi pimpinan perusahaan berbicara dengan departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap teknologi informasi di perusahaan anda.Dalam kenyataannya, sudah ada teknologi yang dapat menjawab kebutuhan ini, dan sudah terbukti efektif.Tidak ada tempat bagi perusahaan modern di tahun 2000 nanti yang masih menggunakan pendekatan sistem informasi dan teknologi informasi secara konservatif (yang bagi sebagian perusahaan besar di Indonesia masih menganggap pendekatan konservatif tersebut sebagai pendekatan ter-modern).

Teori Khusus

Konsep Dasar Arsip

Definisi Arsip

Dalam penelitian Hapsari (2014: 41) [18] , Secara etimologi istilah arsip berasal dari bahasa yunani “Arche” yang berarti “Permulaan”, menjadi “Ta Archia” selanjutnya menjadi “Archeon” yang berarti “Gedung Pemerintahan”, dan kemudian dalam bahasa latinnya berbunyi “Archivium”. (Pengantar Kearsipan Sebagai Sistem, Arsip Nasional RI, hal 2).

Menurut Undang-undang No.7 Tahun 1971 dalam penelitian Hapsari (2014: 41) sebagai berikut:

  1. Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.

  2. Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan swasta/perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.34 Tahun 1979 dalam penelitian Hapsari (2014: 41) antara lain:

  1. Arsip merupakan kumpulan naskah atau dokumen yang disiapkan.

  2. Arsip merupakan gedung (ruang) penyimpanan kumpulan naskah atau dokumen.

  3. Arsip merupakan organisasi atau lembaga yang mengolah dan menyimpan kumpulan naskah atau dokumen.

Fungsi Arsip

Fungsi Arsip dibagi menjadi dua yaitu :

  1. Arsip Dinamis adalah arsip yang masih diperlukan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaran kehidupan kebangsaan pada umumnya atau arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.


  2. Dilihat dari kegunaan, arsip dinamis dibagi menjadi dua arsip:

    1. Arsip Aktif adalah arsip yang secara langsung dan terus-menerus diperlukann dan digunakan dalam pelaksanaan administrasi sehari-hari serta masih dikelola oleh unit pengolah.

    2. Arsip Inaktif adalah arsip yang tidak secara langsung dan tidak terus menerus digunakan dalam penyelenggaran administrasi sehari-hari dikelola oleh pusat arsip.

  3. Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaran kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan administrasi sehari-hari.

Konsep Dasar Pajak Kendaraan Bermtor

Definisi Pajak

Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang “pajak” yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:

Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani dalam buku Sumarsan (2015: 3)[19] “pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.

Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH, dalam buku Adisasmita (2011: 95)[20], bahwa pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang langsung dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Berdasarkan pengertian pajak tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pajak suatu iuran, atau kewajiban menyerahkan sebagian kekayaan (pendapatan) kepada negara. Dapat dikatakan bahwa pemerintah menarik sebagian daya beli rakyat untuk negara. Perpindahan atau penyerahan iuran itu bersifat wajib dalam arti bahwa bila kewajiban itu tidak dilaksanakan , maka dengan sendirinya dapat dipaksakan. Artinya, hutang itu dapat ditagih dengan menggunanakan kekerasan seperti surat paksa dan sita.

Fungsi Pajak

Menurut Sumarsan (2015:5) [19], “Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan”.

Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi,yaitu:

  1. Fungsi Penerima (budgetair)
    Pajak berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat bagi kas negara, yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan,uang dikeluarkan dari tabungan pemeritah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

  2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
    Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan di tengah masyarakat dan struktur kekayaan antara para pelaku ekonomi. Fungsi mengatur ini sering menjadi tujuan pokok dari sistem pajak, paling tidak dalam sistem perpajakan yang benar tidak terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan Negara dalam bidang ekonomi dan sosial. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu di luar bidang keuangan, terutama banyak ditujukan terhadap sektor swasta. Contohnya dalam rangka mengiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

Pajak Kendaraan Bermtor

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah [21], kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

Pengertian Kendaraan bermotor menurut Zuraida (2013: 33) [22] adalah “semua kendaraan beroda dua atau lebih berserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor lima GT (Gross Tonnage) sampai tujuh GT (Gross Tonnage). Arti dari gross tonnage adalah berat kendaraan motor tersebut”.

Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan yang dipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barang yang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka berwarna hitam. Kendaraan Bermotor Bukan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dimiliki atau dikuasai baik orang pribadi atau Badan yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau Badan.

Kendaraan Bermotor Bukan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang dimiliki/atau dikuasai baik orang pribadi atau badan yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau badan.

Subjek Pajak Kendaraan Bermtor

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor menurut Zuraida (2013: 34) [22] adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau menguasai kendaraan bermotor. Dalam hal subjek pajak kendaraan bermotor adalah badan, kewajiban pajaknya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut.

  1. Arsip Dinamis adalah arsip yang masih diperlukan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaran kehidupan kebangsaan pada umumnya atau arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara.

    1. Kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (Lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (Tujuh Gross Tonnage).

    2. Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen,serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.

Pengecualian Pajak Kendaraan Bermotor

Yang dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor adalah Zuraida (2013: 34) [22] :

  1. Kereta api.

  2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan Negara.

  3. Kendaraan bermotor yag dimiliki dan atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan Negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh hefasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah.

  4. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Konsep Dasar Dreamweaver

Definisi Dreamweaver

Menurut Maryono dan Bambang (2012:136-145) [23], dreamweaver is an HTML authoring (tool maker based web page HTML to create or edit a variety of programming code web quickly) and can be used in the management of a website (in terms of developing), and can be used as a tool to integrate web design created with HTML also perform coding scripting language for web programming in making the web more dynamic, yang artinya dreamweaver adalah sebuah HTML authoring (tool pembuat halaman web berbasis HTML untuk membuat atau mengedit berbagai kode pemrograman web secara cepat) dan dapat digunakan dalam manajemen sebuah website (dari sisi developing), serta dapat digunakan sebagai tool untuk memadukan desain web yang dibuat dengan HTML juga melakukan coding scripting bahasa pemrograman web dalam membuat web menjadi lebih dinamis.

Menurut Madcoms (2010:1)[24], “Dreamweaver adalah merupakan software aplikasi yang digunakan sebagai HTML editor profesional untuk mendesain web secara visual. Aplikasi ini juga yang biasa dikenal dengan istilah WYSIWYG (What You See It What You Get), yang intinya tidak harus berurusan dengan tag-tag HTML untuk membuat situs”.

Menurut Prasetio (2012:96)[25], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kita menuliskan kode HTML secara visual”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Ruang Kerja Dasar Dreamweaver

Menurut Madcoms (2010:11) [24], untuk memahami elemen ruang kerja Dreamweaver CS5, bukanlah sebuah file HTML baru dalam Dreamweaver CS5. Setelah Dreamweaver CS5 berhasil dijalankan, pilih file baru (create new) tipe HTML di dalam kotak dialog New Document yang tampil. Ruang kerja dasar Dreamweaver CS5, yaitu:

  1. Application Bar

  2. Berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS6. Baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), CS Live, menu, dan aplikasi lainnya.

  3. Toolbar Document

  4. Berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan design atau tampilan code. Juga dapat digunakan untuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

  5. Jendela Dokumen

  6. Jendela Dokumen adalah lembar kerja tempat membuat dan mengedit design halaman web.

  7. Workspace Switcher

  8. Digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja Dreamweaver CS6. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi tampilan classic, yaitu tampilan ruang kerja dreamweaver versi sebelumnya.

  9. Panel Groups

  10. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-panel ini dikelompokan pada judul-judul tertentu berdasarkan fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan. Secara default, panel group berisi panel Adobe BrowserLab, Adobe Bussiness Catalyst, Insert, CSS Styles, Asset, AP Element, dan Files.

  11. Tag Selector

  12. Diletakkan di bagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan status bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memilih objek pada jendela design berdasarkan jenis atau kategori objek tersebut. Tag selector juga menampilkan informasi format dari bagian yang sedang aktif pada lebar kerja design.

  13. Property Inspector

  14. Digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks pada jendela design. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Jendela ini tidak dapat diuraikan pada tampilan jendela code.

  15. Toolbar Standart

  16. Baris toolbar ini berisi tombol-tombol yang mewakili perintah pada menu File dan edit, diantaranya perintah New, Open, Save, Save All, Cut, Copy, Paste, Undo, dan Redo.

  17. Toolbar Style Rendering

  18. Secara default disembunyikan. Toolbar ini berisi tombol-tombol untuk menampilkan design dalam media berbeda. Selain itu juga digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan style CSS.

  19. Toolbar Coding

  20. Berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi kode-kode standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

  21. Toolbar Browser Navigation

  22. Toolbar ini adalah toolbar baru yang ada di dalam Dreamweaver CS6 dan letaknya tepat berada di atas jendela dokumen. Toolbar ini berisi tombol-tombol yang digunakan sebagai navigasi di dalam browser.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut Untung Rahardja, dkk, dalam Jurnal CCIT Vol.4 No.3 (2011:238)[26], “Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mudah, terjamin keakuratannya , efisien dalam penyimpanannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali”.

Menurut Spits Warnars, dalam Jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:84)[27], “Database baik dalam bentuk database terstruktur dan tidak terstruktur dibutuhkan sebagai tempat penyimpanan tetap untuk merekam kegiatan proses transaksi bisnis. Database terstruktur merupakan organisasi kumpulan data yang menggunakan system manajemen database yang didukung konsep DML (Data Manipulation Language) dan DDL (Data Definition Language). Dimana DML merupakan proses manipulasi yang menggunakan perintah sql seperti select, insert, update, delete, dan lain-lain sedangkan DDL merupakan proses pendefinisian database yang menggunakan perintah sql seperti create, table, drop table, dan lain-lain”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data-data yang fakta , yang memiliki struktur sedemikian rupa, sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

Komponen Database

Menurut Anhar (2010:45)[28], database terbentuk dari beberapa komponen. Berikut adalah komponen-komponen pembentuk database.

  1. Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada didalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan website.

  2. Fields adalah sub bagian dari record. Record terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password.

  3. Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number).

Jenis Database Yang Digunakan

  1. PHP
    Menurut Anhar (2010:3) [28], PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru/up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf, yang diberi nama FI (Form Interpreted) dan digunakan untuk mengelola form dari web. Pada perkembangannya, kode tersebut dirilis keumum sehingga mulai banyak dikembangkan oleh programmer diseluruh dunia.
  2. Web Server
    Menurut Anhar (2010:4) [28], web server adalah aplikasi yang berfungsi untuk melayani permintaan pemanggilan alamat dari pengguna melalui web browser. Dimana web server mengirimkan kembali informasi yang diminta tersebut melalui HTTP untuk ditampilkan ke layar monitor.
  3. MySQL
    Menurut Kustiyahningsih (Lilian, 2011:34) [29] ,MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.

  4. Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34) [30], SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data di dalam database relasional. Setiap server database resional atau Relational Database Management System (RDBMS) mendukung SQL untuk mengatur dan mengolah datanya.

    MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti tabel, baris, dankolom digunakan perintah-perintah di MySQL.

    Berikut perintah dasar database MySQL. Menurut Raharjo (Lilian, 2011:34) [30], dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan MySQL pada Command Prompt, perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

    1. Menampilkan database:SHOW DATABASE.

    2. Membuat databasebaru: CREATE DATABASE.

    3. Memilih database yang akan digunakan: USE DATABASE.

    4. Menampilkan tabel : SHOW TABLE.

    5. Membuat tabel baru: CREATE TABEL tabel (field spesifikasi_field).

    6. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE table.

    7. Mengubah stuktur tabel: ALTER TABLE tabel jenis_Pengubahan.

    8. Mengisikan data: INSERT INTO table (kolom 1) VALUES (data_kolom1); atau INSERT INTO table SET kolom1=data_kolom;.

    9. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHEREcriteriaORDER BY kolom atau SELECT * FROM table.

    10. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom=pengubahan_data WHERE kriteria.

    11. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1, FROMtable WHERE kriteria.

    12. Menghapus data : DELETE FROM tabel WHERE kriteria;

    13. Menghapus tabel: DROP table.

    14. Menghapus database: DROP database;

    15. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT.

  5. XAMPP
    Menurut Puspitasari (2011:1) [31], berpendapat bahwa XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan gratis dan mendukung instalasi di linux dan windows. Keuntungan lainya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia apache web server, mysql database server, php support (php4 dan php5) dan beberapa modul lainnya.

Konsep Dasar Internet

Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012:1) [32], “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Konsep Dasar HTML dan HTTP

Definisi HTML

Menurut Arief (2011:23)[33], “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya.

Definisi HTTP

Menurut Simarmata (2010:52)[34], HTTP adalah komponen sentrallainnya dari proyek awal di CERN. HTTP adalah protokol komunikasi stateless yang berbasiskan TPC yang awalnya digunakan untuk mengambil kembali file-file HTML dari server web ketika dirancang pada tahun 1991. Versi 1.1 (ditetapkan di RFC2616) telah mengalami peningkatan.Versi ini mengizinkan client dan server menggunakan banyak header untuk menyampaikan status informasi dan deksripsi agen pengguna dan bertindak sebagai alat yang bersifat elementer untuk autentikasi pengguna. Versi awal yang diciptakan pada tahun1991, diacu sebagai HTTP versi 0.9 adalah protokol yang sederhana untuk komunikasi antara client dan server. Kebanyakan versi yang sekarang ini ada berasal dari protokol HTTP versi 1.1.

HTML dan HTTP telah dikembangkan lebih lanjut sejak pertama kali keduanya diusulkan. World Wide Web Consortium (W3C) padaawal Oktober 1994 dan temuan tim Berners-Lee telah menyatu dan memimpin evolusi teknik dari web. Sekarang ini, W3C Mempunyai anggota lebih dari 500 organisasi.Microsoft, IBM dan Ericsson adalah beberapa diantaranya menjadi anggota W3C.

Menurut survei Natcraf,pada awal Oktober 2008 jumlah web mencapai angka 182.226.259 diseluruh dunia. Ada pertambahan 7,2 juta dari bulan sebelumnya. Jumlah tersebut sangat fantastis. Salah satu penyebabnya adalah kemunculan blogging on-line dan komunitas web.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Yeni Kustiyahningsih (2011:113)[29], “Web adalah layanan yang didapat oleh pemakaian komputer yang terhubung ke internet”.

Menurut Sidik (2012:1)[35], “Web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakaian dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan disimpulkan bahwa web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hyperlink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet.

Jenis-Jenis Website

Menurut Rahmat Hidayat (2010:3)[36], “Jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya” sebagai berikut:

  1. Web Dinamis

    Merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi-isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrogaman yang digunakan antara lain PHP, ASP, NET dan memanfaatkan database MySql.

  2. Website Statis

    Merupakan website yang content nya sangat jarang diubah. Bahasa pemrogaman yang digunakan adalah HTML dan belum memanfaatkan database. Misalnya web profile organisasi dan lain-lain.

Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat (2010:4)[36], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website : Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website : Website yang dimiliki sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Goverment Bisnis : Website yang dimiliki instansi pemerintah, pendidikan, yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization Website : Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Menurut Rizky (2011:237) [37], “Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Detail tahapan yang harus dilampaui dalam kaitan kebutuhan perangkat lunak dari sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna.

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

Definisi dari standart yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, dan error serta incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

  2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tersebut.

  3. Fault

  4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  5. Error

  6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  7. Incident

  8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Acuan dan Pengukuran Testing

Menurut Rizky (2011:256) [37], “Acuan testing adalah satuan pengukuran secara kuantitatif dari proses testing yang dijalankan. Sedangkan pengukuran testing adalah aktivitas untuk menentukan keluaran testing berdasarkan acuan yang telah ditetapkan dalam proses testing”.

Banyak pendapat yang menyatakan tentang panduan membuat acuan dalam proses testing perangkat lunak, meski demikian dari sekian banyak pendapat tersebut ada beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam penentuan acuan testing antara lain:

  1. Waktu

  2. Dalam hal acuan waktu, harus disepakati bersama satuan yang akan digunakan. Apakah akan menggunakan satuan dalam hitungan tahun, bulan, atau hari dari jadwal penyelesaian perangkat lunak yang ada.

  3. Biaya

  4. Dalam testing juga penting untuk ditetapkan acuan biaya yang akan digunakan. Acuan umum ini didasarkan pada anggaran yang telah ditetapkan dan kemudian diperiksa kembali dengan biaya yang telah dikeluarkan selama pembuatan perangkat lunak.

  5. Kinerja

  6. Testing yang dimaksud dengan kinerja testing adalah efektivitas dan efiensi dalam pelaksanaan testing. Efektivitas dalam konteks ini dapat diartikan sebagai pencapaian tujuan dari proses testing. Apakah proses testing telah berjalan sebagaimana mestinya, demi mencapai pemenuhan kualitas serta kebutuhan perangkat lunak, atau hanya demi mencari kesalahan sehingga menjatuhkan tim pengembang perangkat lunak.

  7. Kerusakan.

  8. Seperti yang telah dijelaskan disub bab sebelumnya, bahwa proses testing tidak hanya berupa proses untuk mencari kesalahan maupun kerusakan didalam sebuah perangkat lunak. Tetapi lebih sebagai upaya bersama untuk mencapai kualitas sebuah perangkat lunak. Meski demikian, kerusakan yang ditemukan pada saat proses testing tetap menjadi acuan dari pelaksanaan testing tersebut. Hanya pada saat sebuah kerusakan ditemukan, maka harus diklasifikasikan terlebih dahulu agar tidak terkesan bahwa proses testing berjalan subyektif.

  9. Tipe dan Teknik Testing

  10. Menurut Rizky (2011:259) [37], tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

    1. White Box Testing

    2. Menurut Rizky (2011:262) [37], white box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap "isi" dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah :

      1. Decision (Branch) Coverage

      2. Sesuai dengan namanya, teknik testing ini fokus terhadap hasil dari tiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if...then...else).

      3. Condition Coverage

      4. Path Analysis

      5. Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

      6. Executive Time

      7. Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat input dimasukkan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan dianalisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksud oleh tester.

      8. Algorithm Analysis

      9. Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut.

    3. Black Box Testing

    4. Menurut Nidhra dan Dondeti dalam International Journal of Embedded Systems and Applications (2012), black box testing is a test in which testers only need to know what to do system without knowing how the system worked, artinya pengujian black box merupakan pengujian yang dimana penguji hanya perlu mengetahui apa yang harus dilakukan system tanpa mengetahui bagaimana system tersebut berjalan.

      Menurut Rizky (2011:265) [37], definisi black box testing adalah sebagai berikut : black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain :

    1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

    2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

    4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.


    Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :

    1. Equivalence Partitioning
      Pada teknik ini, tiap inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.

    2. Boundary Value Analysis
      Merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah inputan harga barang, maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikatakan.

    3. Cause Effect Graph
      Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada sebuah inputan nilai siswa, jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. Tetapi bisa dilakukan testing, apakah output nilai huruf yang dikeluarkan jika ternyata inputan nilai adalah 67.5.

    4. Random Data Selection
      Seperti namanya, teknik ini berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.

    5. Feature Test
      Pada teknik ini, dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan, pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entrynilai telah tersedia, begitu dengan fitur entry data siswa maupun entry data guru yang akan melakukan entry nilai.

Konsep Analisis SWOT

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46) [17], SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalamanalisis SWOT, yaitu:

  1. Faktor Eksternal

  2. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondis yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

  3. Faktor Internal

  4. Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatankeputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen,; dan budaya perusahaan. Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :

    1. Kekuatan ( Strenghts )

    2. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

    3. Kelemahan ( Weakness )

    4. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

    5. Peluang ( Oppourtunities )

    6. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

    7. Ancaman ( Threats )

    8. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.


berdasarkan pada Gambar 2.2, maka ada 2 (dua) kesimpulan yang bisa diambil dan layak diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:

  1. Sebuah perusahaan yang baik adalah jika opportunity (peluang) adalah lebih besar dibandingkan threats (ancaman), dan begitu pula sebaliknya

  2. Sebuah perushaan yang baik adalah jika strenghs (kekuatan) adalah lebih besar dibandingkan weaknesses (kelemahan), dan begitu pula sebaliknya.

Jadi, Menurut Freddy Rangkuti (2014:197-203) [17] Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan. Analasis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT (2011:302) [26], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

1. Elisitasi Tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

2. Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.

  1. “M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

  2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

  3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3. Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE (Technical, Operational, Economics), Yaitu Sebagai Berikut :

  1. “T” artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

  2. “O” artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

  3. “E” artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. Middle (M): Mampu untuk dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

Konsep Unified Modeling Language(UML)

Definisi Unified Modeling Language(UML)

Menurut Menurut Prabowo Pudjo Widodo (2011:6) [38], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Adi Nugroho (2014) [39], “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek)”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented programming).

Jenis-jenis Unified Modeling Language(UML)

  1. Use Case
    Menurut Murad (2013:57) [16], “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

  2. Menurut Triandini (2012:18) [40], langkah-langkah membuat diagram use case:

    1. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

    2. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

    3. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

  3. Activity Diagram
    Menurut Murad (2013:53) [16], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

  4. Menurut Vidia (2013:20)[41], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

  5. Sequence Diagram
    Menurut Vidia (2013:21) [41], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

  6. Menurut Wijayanto (2013:35) [42], ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  7. Class Diagram
    Menurut Vidia (2013:21) [41], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

  8. Menurut Wijayanto (2013:33) [42], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Suryo dkk dalam jurnal CCIT (2010:86) [43],fokus utama suatu tinjauan pustaka atau literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan oenelitian yang sama.

Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dalam melakukan kajian literature review ini, langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan capaian penelitian sebelumnya sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun di atas platform pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Study Pustaka (Literature Review)

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Anggreini Reza Rahayu (2014) [44] Penelitian yang dilakukan oleh Anggreini Reza Rahayu dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Pengarsipan Pada Website Raharja.Ac.Id Menggunakan YII Framework”. Penelitian ini menjelaskan tentang web “raharja.ac.id” memiliki beberapa content salah satunya adalah Content “Arsip” yang dimana didalam Content Arsip ini berisikan beberapa sumber informasi yang mempunyai nilai guna yang sangat tinggi dan merupakan bukti rekam adanya suatu kejadian atau sejarah atas suatu peristiwa.

  2. Penelitian ini dilakukan oleh Muhamad Hatta (2014) [45] Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Hatta dengan judul “Aplikasi Sistem Pengarsipan Dokumen Pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang”. Sistem ini diusulkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dimana sistem belum menyediakan informasi pengarsipan yang dibutuhkan dengan cepat. Proses pengarsipan yang diusulkan menggunakan sistem terpusat sehingga memberikan solusi berupa perancangan aplikasi sistem pengarsipan dokumen agar dapat diketahui secara cepat informasi serta laporan yang dibutuhkan user serta pimpinan. Sistem informasi yang terkomputerisasi yang digunakan akan meningkatkan efisiensi kerja dan menghasilkan informasi yang akurat, relevan serta tepat waktu. Selain itu suatu perancangan sistem program berbasis web yang dapat digunakan oleh user. Program tersebut akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh user.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Srininang Hadrajati (2013) [46] Penelitian yang dilakukan oleh Srininang Hadrajati dengan judul “Penerapan String Matching Pada Aplikasi E-Arsip Berbasis Web Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo”. Penelitian ini membahas tentang metode pencocokan string (string matching) yang merupakan bagian dalam proses pencarian, string memegang peranan penting untuk mendapatkan dokumen yang sesuai dengan kebutuhan informasi lebih cepat. Tehnik pencarian data dilakukan dengan mencocokan pola-pola string sehingga mendekati pola atau pattern dari string atau data yang dicari. dengan menerapkan metode ini data-data yang diinputkan menghasilkan output yang lebih cepat dan valid, sehingga dapat memberikan kualitas layanan administrasi kearsipan menjadi lebih baik dan efisien.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Wahyu Dwi Putro Utomo (2013) [47] Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Dwi Putro Utomo dengan judul “Sistem Pengarsipan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Tata Urusan Dalam Akademi Kepolisian Berbasis Web” Penelitian ini menjelaskan prosedur yang masih diterapkan pada pengelolaan surat masuk dan surat keluar didalam tata urusan dalam akpol mulai dari pencatatan data arsip, pembuatan laporan data surat serta penyimpanan data arsip, semuanya dilakukan secara konvensional. Dokumentasi surat masuk dan surat keluar hanya berupa penulisan dibuku besar. dengan adanya masalah tersebut. tata urusan dalam akpol dalam pelaksanaannya dirasa perlu merubah metode pengelolah arsip surat secara konvensional untuk menjadi metode manajemen pengelolah arsip surat yang terkomputerisasi. untuk meneyelsaikan berbagai permasalahan yang terjadi yaitu digunakan cara wawancara, pustaka, analisis sistem, perancangan sistem, pembutan program, implementasi program dan pengujian program.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Moh. Doni Haydir (2012) [48] Penelitian yang dilakukan oleh Moh. Doni Haydir dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Dokumen Kontraktor Air Bersih Pada PT. Metito Indonesia Berbasis Web”. Sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, Web Server Apache dan menggunakan database MySQL, dengan tujuan untuk menghasilkan informasi-informasi yang lebih akurat dan baik. Dan kesamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu pada sistem dokumentasi yang lebih baik, serta dari software pendukung dalam pembuatan sistem.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kotamadya Tangerang berdiri sejak tahun 1986 yang berlokasi diwilayah Provinsi Banten mempunyai tugas dan wewenang dalam menyelenggarakan registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bermotor serta berperan sebagai pendongkrak pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor di wilayah hukum Kotamadya Tangerang.

Pedoman Tata Laksana SAMSAT mengacu kepada Instruksi Bersama Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor : 6/IMK.014/1999, tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) dalam penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan bermotor (STNK), Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Tanda Coba Kendaraan Bermotor (TCKB) dan Pungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

Secara rinci tertuang dalam Surat Keputusan Bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur Jenderal Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, dan Direktur Utama PT. Jasa Raharja (Persero) dengan memperhatikan faktor keamanan dalam setiap proses pendaftaran kendaraan bermotor. Dalam mengemban fungsi Registrasi dan identifikasi forensik kendaraan bernotor, Kepolisian, Dipenda dan Jasa Raharja berkewajiban untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak kendaraan bermotor.

Secara khusus petugas Kepolisian berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi registrasi, dan identifikasi forensik kendaraan bermotor. Dipenda berkeajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan pajak daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor dan Jasa Raharja berkewajiban menjamin terselenggaranya tertib administrasi dalam penerimaan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu lintas Jalan (SWDKLLJ) secara baik dan benar.

  1. Landasan Hukum

    1. Undang-Undang RI Nomor : 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagai Pengganti UU 34 Tahun 2000 Tentang Perubahan Undang-Undang RI Nomor: 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

    2. Peraturan Pemerintah RI Nomor: 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah.

    3. Peraturan Pemerintah Nomor: 91 Tahun 2010 tentang jenis pajak daerah yang dupungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh wjib pajak.

    4. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

    5. Instruksi Bersama (INBERS) Menhan, Mendagri dan Menkeu Nomor : INS/03/M/X/1999, Nomor : 29 Tahun 1999, Nomor: 6/IMK.014/1999 Tentang Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap (SAMSAT).

    6. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 4 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor : 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

    7. Peraturan Gubernur Banten Nomor : 33 Tahun 2014 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Provinsi Banten.

Visi dan Misi

Visi

Terwujudnya peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan yang profesional guna menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah.

Misi

  1. Meningkatkan pendapatan daerah sesuai potensi.

  2. Meningkatkan tata kelola keuangan daerah yang akuntabel.

  3. Peningkatan kapabilitas kelembagaan.

Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang

Gambar 3.1.3

Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol Kota Tangerang


Tugas dan Wewenang

Dalam mewujudkan kelancaran, ketertiban dan keberhasilan dalam pelaksanaan hubungan kerjasama dalam suatu organisasi sangat diperlukan struktur organisasi yang diatur dengan jelas. Untuk menjalankan tujuan tersebut, SAMSAT Kotamadya Tangerang memiliki strategi organisasi yang dijabarkan dalam kebijakan-kebijakan pokok organisasi, sebagai berikut :

  1. Menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendorong petugas pelaksana untuk terlibat secara penuh dalam upaya pencapaian sasaran organisasi.

  2. Menyediakan sumber daya dan pelatihan yang optimal. Memastikan bahwa sasaran organisasi berhubungan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat wajib pajak.

  3. Secara aktif melakukan perbaikan dan meningkatkan kompetensi pengetahuan dan pengalaman petugas pelaksana sehingga mendorong petugas pelaksana bersemangat dan bangga menjadi bagian dari organisasi.

  4. Memastikan keseimbangan antara kepuasan masyarakat/wajib pajak dengan pihak lain yang berkepentingan seperti petugas pelaksana, serta institusi terkait.

Adapun tugas dan fungsi para pelaksana Unit Pelaksana Teknis/SAMSAT Cikokol dapat dilihat lebih rinci sebagai berikut :

  1. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT)

    1. Tugas Kepala Unit Pelaksana Teknis.
    2. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan UPT/Samsat Cikokol sesuai dengan tugas dan fungsi pelaksana.

    3. Fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis.
      1. Menyusun rencana kerja UPT.

      2. Menyusun dan menetapkan rencana teknis operasional UPT.

      3. Menyelanggarkan pembinaan, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan UPT.

      4. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

      5. Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.

      6. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan pada UPT .

      7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UPT.

      8. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

      9. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanana tugas kepada atasan.

      10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan.

      11. Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan dan pemanfaatan aset sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

      12. Mengelola urusan administrasi umum, pelengkapan dan kerumahtanggaan.

      13. Mengelola administrasi kepegawaian dan keuangan.

      14. Melaksanakan pengelolaan dokumen pajak dan pendapatan lain-lain.

      15. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  2. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

    1. Tugas Seksi PKB dan BBNKB
    2. Seksi PKB/BBNKB mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

    3. Fungsi Seksi PKB dan BBNKB
      1. Pelaksanaan pelayanan dibidang pungutan PKB/BBNKB melalui proses pemungutan yang didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

      2. Pelaksanaan koordinasi tugas pelayanan dibidang pungutan PKB / BBNKB.

      3. Pengendalian tugas pelayanan di bidang pungutan PKB/BBNKB.

  3. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

    1. Tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)
    2. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL) mempunyai tugas membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam bidang teknis perpajakan, sengketa dan keberatan serta pembukuan dan pelaporan Pajak Pengambilan, Air Permukaan Umum dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

    3. Fungsi Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL)
      1. Mempelajari, memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tugas seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

      2. Menyusun rencana kegiatan administrasi dan operasional Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

      3. Menyelenggarakan administrasi dan pelaporan atas pendapatan dan penerimaan pendapatan lain-lain.

      4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait Kasubag Tata Usaha dan para Kepala Seksi di lingkungan Unit Pelaksana Teknis.

      5. Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

      6. Menindaklanjuti disposisi oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

      7. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berkaitan dengan tugas-tugas Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL).

      8. Melaporkan pelaksanaan tugas –tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT).

  4. Kasubag Tata Usaha (TU)

    1. Tugas Kasubag Tata Usaha (TU)
    2. Tugas pokok dari Kasubag Tata Usaha (TU) adalah melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan umum dan pelaporan.

    3. Fungsi Kasubag Tata Usaha (TU)
      1. Menyusun Program kegiatan Sub Bagian Tata Usaha (TU).

      2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

      3. Mengumpulkan bahan dan menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan serta pelaporan UPT.

      4. Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan kearsipan.

      5. Kehumasan perpustakaan dan pertengakapan rumah tangga UPT .

      6. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan keuangan.

      7. Menyusun, mengelola, dan menyampaikan laporan secara berkala.

      8. Menyampaikan saran, pendapat kepada kepala UPT sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan operasional.

      9. Menyiapkan dan mengkoordinasi bahan pembinaan disiplin pegawai.

      10. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis operasional dalam pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

      11. Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dilingkungan UPT.

      12. Menyiapkan bahan pengelolaan perlengkapan di lingkungan UPT.

      13. Menyiapkan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan barang di lingkungan UPT.

      14. Mengusulkan dan mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahan barang milik UPT.

      15. Menyiapkan usulan pejabat pengurus dan penyimpan barang.

      16. Mengelola penatausahaan dan penyusunan dokumen administrasi.

      17. Memberikan dukungan administrasi dan menyiapkan Surat Perintah Tugas berdasarkan penunjukan Kepala UPT.

      18. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan UPT.

      19. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja berdasarkan pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penilaian kinerja.

      20. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program aplikasi Visual Paradigm dalam menggambarkan Unifed Modelling Languange ( UML )

Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem yang berjalan pada bagian data arsip di UPT Samsat Cikokol Kota Tangerang adalah sebagai berikut : dimulai dari pegawai menginput data arsip pajak kendaraan bermotor lalu diberikan kepada bagian tata usaha untuk dipilah berdasarkan tanggal , bulan dan tahun setelah itu disimpan kedalam berangkas dokumen arsip pajak kendaraan bermotor dan dibuatkan laporan untuk diberikan kepada Kepala UPT Samsat Cikokol Kota Tangerang.

Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

Use Case Diagram yang Sedang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Diagram yang sedang berjalan



Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor.

  2. Dua Actor diantaranya: Pegawai, Kasubag Tata Usaha

  3. Enam use case diantaranya : menginput data arsip pajak kendaraan bermotor, memilah arsip pajak kendaraan bermotor, menyimpan arsip pajak kendaraan bermotor, membuat laporan arsip pajak kendaraan bermotor, memberikan laporan arsip pajak kendaraan bermotor, menerima laporan arsip pajak kendaraan bermotor.

Activity Diagram yang Sedang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram yang sedang berjalan



Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Satu initial node, sebagai awal objek

  2. Enam action dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi

  3. Dua Swimline sebagai inisial seseorang yang terdapat dalam sistem.

  4. Satu final node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram yang Sedang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram yang sedang berjalan



Berdasarkan Gambar 3.4 Sequance Diagram pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang berjalan saat ini terdapat:

  1. Dua Actor yang melakukan kegiatan yaitu Pegawai, Kasubag Tata Usaha.

  2. Satu Lifeline yaitu : Data arsip

  3. Enam Message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas menginput data arsip pajak kendaraan bermotor, memilah arsip pajak kendaraan bermotor, menyimpan arsip pajak kendaraan bermotor, membuat laporan arsip pajak kendaraan bermotor, memberikan laporan arsip pajak kendaraan bermotor, menerima laporan arsip pajak kendaraan bermotor.

Analisis sistem yang berjalan

SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemastis untuk merumuskan strategi pengarsipan dalam perusahaan. SWOT terdiri dari Strengths, Weakness, Opportunities, Threats yang dianalisis 128 oleh UPT Samsat Cikokol Kota Tangerang untuk menentukan langkah-langkah strategis, berikut ini penjelasan analisis SWOT:

  1. Strengths
    1. Pengarsipan arsip pajak kendaraan sudah sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
    2. Pengarsipan arsip pajak kendaraan dikontrol dengan kartu kendali
  2. Weakness
    1. Proses pembuatan lapoan arsip menggunakan Microsoft excel.
    2. Dalam pembuatan laporan pengarsipan belum menghasilkan laporan yang cepat dan rapi.
  3. Weakness
    1. Pembuatan laporan pengarsipan harus terotomatisasi dengan sistem.
    2. Penyimpanan data laporan tersimpan ke dalam database.
  4. Threats
    1. Mempresulit pegawai dalam mencari data yang dibutuhkan sewaktu-waktu
    2. Memungkinkan terjadinya kehilangan data karena tidak terdapat backup data

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem yang Berjalan

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input, sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.

  1. Nama masukan : Arsip Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
  2. Sumber : Pegawai
  3. Fungsi : Melaporkan pengarsipan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
  4. Media : Kertas
  5. Frekuensi : Setiap hari kerja
  6. Keterangan : Berisi jenis arsip kendaraan bermotor

Analisa Proses

Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

  1. Nama Proses : Pengolahan Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor
  2. Masukan : Data Arsip Kendaraan Bermotor
  3. Keluaran : Laporan Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor
  4. Ringkasan Proses : Pegawai Tata Usaha Membuat Laporan Pengarsipan Pajak Kendraan Bermotor untuk diolah dan disimpan dalam berangkas dokumen arsip.

Analisa Keluaran

Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap.

  1. Nama Keluaran : Laporan Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor
  2. Fungsi : Sebagai Informasi Laporan Data Arsip
  3. Media : Kertas
  4. Distribusi : Kepala UPT

Konfigurasi Sistem

Perangkat Keras (Hardware)

  1. Processor : Intel® Core™ i5-4460 Processor
  2. Monitor : LED 22.0 Inch Full HD
  3. RAM : 4096 MB
  4. Harddisk : 640 GB

Perangkat Lunak (Software)

  1. Microsoft Windows 7
  2. Microsoft Office 2007

Hak Akses

  1. Pegawai Arsip

Permasalahan yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah:

  1. Pencarian data arsip masih dilakukan secara manual mencari data diberangkas belum mampu memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat.
  2. Proses pembuatan laporan arsip pajak kendaraan bermotor menggunakan semi komputerisasi menggunakan excel dapat terjadi kesalahan saat input data dan beresiko data hilang sewaktu sewaktu atau terjangkit virus karena menggunakan format xls dan disimpan di komputer bagian tata usaha saja.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah meneliti dan mengamati dari permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan, agar memudahkan setiap orang yang membutuhkan informasi arsip Pajak kendaraan bermotor maka diperlukan sistem yang terkomputerisasi berbasis web. Adapun alternatif pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:

  1. Data arsip pajak kendaraan bermotor sudah terintegrasi dengan sistem server dan disimpan dalam database server dan backup server sehingga data menjadi rapi dan teratur serta memudahkan pemakai saat membutuhkan data tersebut.
  2. Proses pencarian data arsip sudah terintegrasi dengan sistem server.
  3. Proses Pembuatan laporan arsip dapat terotomatisasi dibuat sistem apabila data sudah ada dalam server tanpa perlu menginput data kembali.

User Requirement

Elisitasi I

Elisitasi II

Elisitasi III

Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Tata Laksana Sistem yang Diusulkan

Pada bab ini, penulis akan mengemukakan tentang diagram perancangan sistem yang diusulkan, use case diagram sistem yang diusulkan, activity diagram sistem yang diusulkan, sequence diagram sistem yang diusulkan, dan class diagram yang diusulkan. Bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram.

Use case yang diusulkan


Gambar 4.1 Use Case Diagram Data Arsip Samsat Kota Tangerang

Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Data Arsip Samsat Kota Tangerang yang diusulkan,yaitu:

  1. Satu sistem yang mencakup keseluruhan

  2. Tiga aktor yang melakukan kegiatan, diantaranya: Admin yang memiliki hak akses untuk membuat akun baru untuk Pegawai PKB. Pegawai PKB memiliki hak akses untuk menginput data Arsip Pajak Kendaraan, menginput data Kartu Kendali dan melihat laporan. Kasubag TU memiliki hak akses untuk melihat laporan.

  3. Terdapa tujuh usecase yang dapat dilakukan,yaitu melakukan login, masuk ke menu home, menambahkan data user, memasukkan data Arsip Pajak Kendaraan, memasukkan data Kartu Kendali, Kasubag TU melihat laporan dan logout.

Activity Diagram yang diusulkan

Activity Diagram untuk admin


Gambar 4.2 Activity Diagram Data Arsip untuk Admin

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity diagram Data Arsip untuk admin yang diusulkan terdapat:

  1. Satu initial node, sebagai objek yang diawali

  2. Lima activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yang berawal dari admin melakukan login dengan memasukkan username dan password, setelah berhasil login maka masuk menu home, kemudian admin memilih data user dan menambahkan user, serta logout.

  3. Satu Decision Node untuk menyatakan “Gagal” atau “Berhasil”

  4. Satu final node sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram untuk pegawai


Gambar 4.3 Activity diagram Pegawai PKB

Berdasarkan Gambar 4.3 Activity diagram Data Arsip untuk Pegawai PKB terdapat :

  1. Satu Initial Node, sebagai objek yang diawali

  2. Delapan Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yang berawal dari Pegawai PKB melakukan login dengan memasukkan username dan password, setelah berhasil login maka masuk menu home, kemudian Pegawai PKB masuk menu Arsip Pajak Kendaraan, lalu Pegawai PKB menginput Arsip Pajak Kendaraan, kemudian Pegawai PKB masuk menu Kartu Kendali, lalu Pegawai PKB menginput data Kartu Kendali, setalah Pegawai PKB masuk ke menu laporan untuk mencetak laporan, serta logout.

  3. Satu Decision Node untuk menyatakan “Gagal” atau “Berhasil”

  4. Satu Final Node, sebagai objek yang diakhiri.


Activity Diagram untuk Kepala Bagian


Gambar 4.4 Activity Diagram melihat laporan untuk Kasubag TU

Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram melihat laporan untuk Kasubag TU terdapat :

  1. Satu Initial Node, sebagai objek yang diawali

  2. Empat Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi, diantaranya yang berawal dari Kasubag TU melakukan login dengan memasukkan username dan password, setelah berhasil login maka masuk menu home, kemudian Kasubag TU masuk menu laporan untuk melihat dan mencetak laporan, serta logout.

  3. Satu Decision Node untuk menyatakan “Gagal” atau “Berhasil”

  4. Satu Final Node, sebagai objek yang diakhiri.


Sequence Diagram yang diusulkan

Sequence Diagram untuk admin


Gambar 4.5 Sequence Diagram tambah data user untuk admin

Berdasarkan Gambar 4.5 Sequence Diagram membuat data user untuk Admin terdapat :

  1. Satu aktor,yaitu Admin

  2. Tiga lifeline,yaitu login, home dan data user.

  3. Empat massage yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas melakukan login, masuk menu home, pilih menu data user dan masukkan data user.

  4. Satu return message, spesifikasi suatu hasil kembalian sebuah operasi.


Sequence Diagram untuk Pegawai PKB


Gambar 4.6 Sequence Diagram Pegawai PKB

Berdasarkan Gambar 4.6 Sequence Diagram menginput data Arsip Pajak Kendaraan dan data Kartu Kendali untuk Pegawai PKB terdapat :

  1. Satu aktor,yaitu Pegawai Arsip PKB

  2. Lima lifeline, yaitu login, home dan data Arsip Pajak Kendaraan, Kartu Kendali dan laporan.

  3. Delapan massage yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas melakukan login, masuk menu home, menu data Arsip Pajak Kendaraan, menu Kartu Kendali dan laporan.

  4. Satu return message, spesifikasi suatu hasil kembalian sebuah operasi.

Sequence Diagram untuk Kepala Bagian


Gambar 4.7 Sequence Diagram lihat laporan untuk Kepala Bagian

Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram melihat laporan untuk Kasubag TU terdapat :

  1. Satu aktor,yaitu Kasubag TU

  2. Tiga lifeline,yaitu login, home dan laporan.

  3. Empat massage yang bisa menjadi alat komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas melakukan login, masuk menu home dan melihat laporan.

  4. Satu return message, spesifikasi suatu hasil kembalian sebuah operasi.

Perbedaan Prosedur Antara Sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan

Berikut ini adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan :


Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur

Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

Class Diagram Sistem yang diusulkan


Gambar 4.8 Class Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.8 Class Diagram Sistem yang diusulkan saat ini terdapat keterangan:

  1. Tiga class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

  2. Satu multiplicity, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Pada database digunakan tabel-tabel berikut ini akan dijelaskan nama field, type dan size mengenai data tersebut.

  1. Nama File : tbl_login

    Tipe File : File master

    Fungsi : Untuk menyimpan data user

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_User

    Tabel 4.2 Tabel Login


  2. Nama File : tbl_arsip

    Tipe File : File master

    Fungsi : Untuk menyimpan data arsip pajak kendaraan

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_Pajak

    Tabel 4.3 Tabel Arsip


  3. Nama File : tbl_kartu_kendali

    Tipe File : File master

    Fungsi : Untuk menyimpan data kartu kendali

    Media : Hard Disk

    Primary Key : Kode_kendali

    Tabel 4.4 Tabel Kartu Kendali

Prototype Halaman Sistem

Prototype Halaman Login


Gambar 4.9 Prototype Halaman Login untuk Admin, pegawai dan kepala bagian

Berdasarkan Gambar 4.9 Prototype Halaman Login ini digunakan untuk login admin, Pegawai dan Kepala Bagian. Disini terdapat dua text field untuk memasukkan username dan password.

Prototype Halaman Home Admin


Gambar 4.10 prototype halaman home Admin

Berdasarkan Gambar 4.10 Prototype halaman utama Admin ini terdapat lima menu yaitu: Home, Master, Transaksi, Laporan dan logout.

Prototype Halaman Home Pegawai


Gambar 4.11 prototype halaman home pegawai

Berdasarkan Gambar 4.11 Prototype halaman utama pegawai arsip ini terdapat empat menu yaitu: beranda, transaksi, laporan dan logout.

Prototype Halaman Home Kepala Bagian


Gambar 4.12 prototype halaman home kepala bagian

Berdasarkan Gambar 4.12 Prototype halaman utama Kepala Bagian ini terdapat dua menu yaitu: Home dan logout.

Prototype halaman master submenu user


Gambar 4.13 Prototype halaman master submenu user

Berdasarkan Gambar 4.13 Prototype halaman master submenu user ini digunakan untuk menambah, menghapus dan mengubah data user.

Prototype halaman transaksi submenu arsip pajak kendaraan


Gambar 4.14 Prototype halaman transaksi submenu arsip pajak kendaran bermotor

Berdasarkan Gambar 4.14 Prototype halaman transaksi submenu arsip pajak kendaran bermotor ini digunakan untuk menambah, menghapus dan mengubah data arsip pajak kendaraan bermotor.

Prototype halaman transaksi submenu kartu kendali


Gambar 4.15 Prototype halaman transaksi submenu kartu kendali

Berdasarkan Gambar 4.15 Prototype menu transaksi submenu kartu kendali arsip ini digunakan untuk menambah, menghapus dan mengubah data kartu kendali .

Prototype halaman laporan submenu arsip pajak kendaraan perperiode


Gambar 4.16 Prototype menu laporan submenu arsip pajak kendaraan bermotor

Berdasarkan Gambar 4.16 Prototype menu laporan submenu arsip pajak kendaraan bermotor ini digunakan untuk mencetak laporan berdasarkan tanggal periode arsip.

Prototype halaman laporan submenu kartu kendali perperiode


Gambar 4.17 Prototype menu laporan submenu kartu kendali

Berdasarkan Gambar 4.17 Prototype menu laporan submenu kartu kendali ini digunakan untuk mencetak laporan berdasarkan tanggal periode kartu kendali

Tampilan program

Tampilan menu login

Pertama-tama ketik http://localhost/e-arsip pada address bar browser. Maka akan muncul tampilan seperti ini :


Gambar 4.18 Tampilan menu login

Keterangan :
Pada tampilan ini digunakan user untuk login ke sistem, ada 3 level user saat login, yaitu login sebagai admin, sebagai pegawai, dan sebagai kepala bagian.

Tampilan menu home

Setelah melakukan login di sistem. Maka akan muncul tampilan home seperti ini :


Gambar 4.19 Tampilan menu home

Keterangan :
Pada tampilan berisi tentang halaman home sistem yang terdapat deskripsi mengenai sistem dan juga terdapat fitur untuk menunjukan tanggal dan jam saat ini.

Tampilan menu user

Saat mengakses menu master terdapat submenu user. Berikut tampilan halaman user :


Gambar 4.20 Tampilan menu user

Keterangan :
Pada tampilan ini berisi tentang halaman user dan hanya dapat diakses oleh level user admin, halaman ini berisi data user , disini admin dapat menambah , mengubah dan menghapus data user

Tampilan menu arsip pajak kendaraan

Saat mengakses menu transaksi terdapat submenu arsip pajak kendaraan. Berikut tampilan halamannya :


Gambar 4.21 Tampilan menu arsip pajak kendaraan bermotor

Keterangan :
Pada tampilan ini berisi tentang halaman arsip ,hanya dapat diakses oleh level user admin dan pegawai, halaman ini berisi data arsip pajak kendaraan , disini level user admin dan pegawai dapat menambah , mengubah ,menghapus data arsip pajak kendaraan

Tampilan menu kartu kendali arsip

Saat mengakses menu transaksi terdapat submenu kartu kendali arsip. Berikut tampilannya:


Gambar 4.22 Tampilan menu kartu kendali

Keterangan :
Pada tampilan ini berisi tentang halaman kartu kendali ,hanya dapat diakses oleh level user admin dan pegawai, halaman ini berisi data kartu kendali , disini level user admin dan pegawai dapat menambah , mengubah menghapus kartu kendali arsip

Tampilan menu laporan arsip pajak kendaraan perpiode

Saat mengakses menu laporan terdapat submenu arsip pajak kendaraan perperiode. Berikut tampilannya :


Gambar 4.23 Tampilan menu laporan arsip pajak kendaraan bermotor

Keterangan :
Pada tampilan ini berisi tentang halaman laporan perperiode , dapat diakses oleh semua level user (admin, pegawai, kepala bagian), di halaman ini kita menentukan tanggal data yang ingin dicetak.

Tampilan menu laporan kartu kendali arsip perperiode

Saat mengakses menu laporan terdapat submenu kartu kendali arsip perperiode. Berikut tampilannya :


Gambar 4.24 Tampilan menu laporan kartu kendali

Keterangan :
Pada tampilan ini berisi tentang halaman laporan perperiode , dapat diakses oleh semua level user (admin, pegawai, kepala bagian), di halaman ini kita menentukan tanggal data yang ingin dicetak.

Tampilan hasil cetak arsip pajak kendaraan bermotor perperiode

Berikut hasil cetak arsip pajak kendaraan bermotor perpiode :


Gambar 4.25 Tampilan hasil cetak arsip pajak kendaraan

bermotor perperiode

Tampilan hasil cetak kartu kendali arsip perpiode

Berikut hasil cetak kartu kendali arsip bermotor perpiode :


Gambar 4.26 Tampilan hasil cetak kartu kendali arsip perperiode

Keterangan :
Tampilan ini berisi data cetak kartu kendali arsip yang berbentuk halaman pdf berdasarkan hasil data tanggal yang diinputkan pada halaman laporan

Konfigurasi Sistem

Spesifikasi Perangkat Keras ( Hardware )

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu :

  1. Processor : Intel Core™ i5-6200U Processor (3M Cache, 2.80GHz)

  2. Monitor : LCD 21 Inch HD”

  3. Mouse : Logitech

  4. RAM : 4GB DDR3 Memory V-Gen

  5. Hardisk : 640GB

Aplikasi yang digunakan

Perangkat lunak (software) merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

  2. Xampp

  3. Sublime Text V.3

  4. Visual Paradigm

  5. Web Browser Chrome

Hak Akses

Yang mempunyai hak full access adalah seorang administrator yaitu admin mempunyai hak akses untuk membuat , menghubah, menghapus data user, data arisp pajak kendaraan bermotor, kartu kendali arsip dan data laporan. Pegawai mempunyai hak akses untuk membuat, mengubah, menghapus data arsip pajak kendaraan bermotor dan kartu kendali arsip, dan kepala bagian mempunyai hak akses untuk melihat laporan arsip pajak kendaraan bermotor dan kartu kendali .

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program sistem informasi data arsip ini dilakukan dengan menggunakan metode black box testing. Metode black box testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program.Tujuan dari metode black box testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi dari program. Pengujian dengan metode black box testing ini dengan cara memberikan sejumlah input dari program. Input tersebut kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Blackbox Testing pada menu login

Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi data arsip pajak kendraan bermotor untuk fungsi login Admin, Pegawai dan Kepala Bagian, yaitu sebagai berikut:




Tabel 4.5 Tabel black box testing menu login untuk Admin, Pegawai dan Kepala Bagian

Blackbox Testing pada menu user

Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi data arsip pajak kendaraan bermotor untuk fungsi input data user, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.6 Tabel black box testing menu user

Black Box Testing pada Menu Arsip Pajak Kendaraan Bermotor

Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi data arsip pajak kendaraan bermotor untuk fungsi input data arsip pajak kendaraan bermotor, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.7 Tabel black box testing input data arsip pajak kendaraan bermotor

Black Box Testing pada Menu Kartu Kendali Arsip

Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi data arsip pajak kendaraan bermotor untuk fungsi input kartu kendali, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.8 Tabel black box testing input kartu kendali

Black Box Testing pada Menu Laporan Arsip Pajak Kendaraan Bermotor

Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi data arsip pajak kendaraan bermotor untuk fungsi cetak laporan, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.9 Tabel black box testing laporan arsip pajak kendaraan bermotor perperiode

Black Box Testing pada Menu Laporan Kartu Kendali Arsip

Berikut ini adalah tabel black box testing berdasarkan Sistem Informasi data arsip pajak kendaraan bermotor untuk fungsi cetak laporan, yaitu sebagai berikut:


Tabel 4.10 Tabel black box testing laporan kartu kendali

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan metode black box testing, dengan cara memberikan sejumlah input pada program contoh pengujian pada masing-masing menu dan sub menu.Jika input data tidak sesuai, maka akan menampilkan pesan kesalahan, kemudian jika input data sesuai, sistem akan menerima input data.

Schedule Implementasi

Implementasi merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan yang sudah dianggap benar.Langkah-langkah yang dilakukan dalam mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel schedulle berikut ini:


Tabel 4.11 Tabel Shedulle implementasi

Estimasi Biaya

Estimasi biaya merupakan penghitungan biaya yang digunakan untuk penelitian yang disulkan.Dibawah ini merupakan rincian biaya yang diperlukan penulis untuk menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul "Perancangan Sistem Informasi Data Arsip Pajak Kendaraan Bermotor Berbasis Web Pada Unit Pelaksana Teknis Samsat Cikokol Kota Tangerang".


Tabel 4.12 Tabel estimasi biaya

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan perumusan masalah yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

  1. Sistem pengolahan data arsip pajak kendaraan bermotor yang dilakukan bagian pengarsipan SAMSAT Cikokol yang berjalan saat ini masih semi komputerisasi yaitu menggunakan ms.excel, karena tidak adanya aplikasi khusus untuk mengolah data arsip Pajak Kendaraan Bermotor sehingga sistem tersebut belum efektif dan efisien.
  2. Laporan yang dihasilkan saat ini belum akurat, dikarenakan masih banyaknya kesalahan pada saat proses pencatatan data.
  3. Merancang dan membangun sebuah sistem Pengarsipan Berbasis web yang terorganisir agar pengolahan data arsip pajak kendaraan bermotor dapat tertata dengan rapi dan terjaga keamanannya sehingga dapat mempermudah/mempercepat user dalam pengolahan data.

Saran

Adapun saran yang dapat disajikan penulis sebagai bahan pertimbangan bagi kantor SAMSAT Cikokol Kota Tangerang, sebagai berikut :

  1. Mengubah sistem pengarsipan yang masih semi komputerisasi menjadi sistem pengarsipan berbasis web yang menggunakan password agar data dapat terjaga keamanannya dan pengarsipan berbasis web dapat mempermudah/mempercepat user dalam menyajikan laporan.
  2. Diperlukannya pelatihan bagi user untuk menjalankan sistem yang dibangun, agar pada saat pelaksanaan dan prosesnya tidak menyulitkan yang bisa menghambat kinerja pegawai.
  3. Setelah sistem dapat diterapkan dan diimplementasikan diperlukan adanya perawatan rutin (Maintenance), agar kekurangan pada sistem ini dapat diperbaiki,maupun dilengkapi dan dapat tetap berjalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Aisyah, Sity, Nawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME". Vol. 4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  2. Mahdiana, Deni. 2011. Analisa dan Rancangan Sistem Informasi Pengadaan Barang dengan Metodologi Berorientasi Obyek Studi Kasus PT. Liga Indonesia. Jakarta : FTI Universitas Budi Luhur.
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi.Yogyakarta: Andi Offset
  4. 4,0 4,1 4,2 Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310), "Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah".
  5. Sunyoto, Danang.2014. Sistem Informasi Manajemen: Perspektif Organisasi. Yogyakarta: CAPS.
  6. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT Rineka Cipta
  7. Taufiq, Rahmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan. Yogyakarta : Graha Ilmu
  8. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: GrahaIlmu
  9. 9,0 9,1 9,2 Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Davis, Fred D. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, dan User Acceptance of Information Technology.” International Journal of Manajemen Information System Quarterly, September, Vol. 13 Issue 3 p. 318-340
  11. 11,0 11,1 11,2 11,3 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  12. Maimunah. 2012. “Media Company Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi dan Promosi.” Jurnal CCIT Vol-5 No.3.
  13. Yustianti.2012. Buku PengantarTeknologi Informasi. Jakarta:Bumi Aksara.
  14. Henderi, dkk. 2011. “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics.” Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  15. Han Lu; Wang Xiao-shan. 2010. “Research on digital asset managemen ttechnology in universities. Computer Design and Applications (ICCDA)”.2010 International Conference on , vol.2, no., pp.V2-327,V2-331, 25-27 June 2010.
  16. 16,0 16,1 16,2 Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. “Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang.” Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  17. 17,0 17,1 17,2 17,3 Mustakini, Jogiyanto Hartono. Sistem Informasi Teknologi, Yogyakarta: Andi Offset.2009.
  18. Hapsari, Rika Dwi. 2014. Perancangan Sistem Informasi Arsip Digital di Bagian Program dan Pelaporan Direktorat Jendral Imigrasi. Skripsi. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
  19. 19,0 19,1 Sumarasan, Thomas. 2015. Perpajakan Indonesia, Edisi 4. Jakarta Barat: Indeks.
  20. Adisasmita, Rahardjo. 2011. Pengelolaan Pendapatan dan Anggaran Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  21. Provinsi Banten. “Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah”.
  22. 22,0 22,1 22,2 Zuraida, Ida. 2013. Teknik Penyusunan Peraturan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.
  23. Maryono, Bambang Eka Purnama (2012), “Education Policy Development With Development Strategy Application Of National Test Exercises For Vocational High School Case Study Vocational High School Bina Taruna Masaran Sragen.” International Journal of Computer Science Issues (IJCSI) Volume 9 Issue 5 Pages136-145.
  24. 24,0 24,1 Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS5 Dengan Pemrograman PHP & MySQL. Yogyakarta : Andi.
  25. Prasetio Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  26. 26,0 26,1 Rahardja Untung, Hidayati, dan Mia Novalia. 2011. “Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Methode DMQ Base Level”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.4 No.3 – Mei 2011
  27. Warnars, Spits. 2014. “Perbandingan Penggunaan Database OLTP Dan Data Warehouse”. Tangerang: Jurnal CCIT VOL.8 NO.1 –September 2014
  28. 28,0 28,1 28,2 Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  29. 29,0 29,1 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. Pemograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta: Graha Ilmu.
  30. 30,0 30,1 Lilian Nila Sari Putri. SI 1011464388. 2013-2014. Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang. STMIK Raharja.
  31. Puspitasari. 2011. Pemrograman Web Database dengan PHP & MySQL. Jakarta: Skripta.
  32. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta: Cakrawala.
  33. Arief. M. Rudyanto. 2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL. Yogyakarta: Andi.
  34. Simarmata,Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta: Andi.
  35. Sidik, Betha, dan Pohan Husni. 2012. Pemograman Web Dengan HTML”. Bandung: Informatika Bandung.
  36. 36,0 36,1 Hidayat, Rahmat. 2010. “Cara Praktis Membangun Website Gratis”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
  37. 37,0 37,1 37,2 37,3 37,4 Rizky. Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : Prestasi Pustaka.
  38. Pudjo, Prabowo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika Bandung.
  39. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  40. Triandini. Evi dan Suardika. I Gede. 2012. Step by Step Desain Proyek Menggunakan UML. Yogyakarta: Andi.
  41. 41,0 41,1 41,2 Vidia. Dhanada, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek. Surabaya: Universitas Airlangga.
  42. 42,0 42,1 Wijayanto. Tegar, dkk. 2013. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.
  43. Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. “Teory and Application of IT Research”. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT
  44. Anggreini Reza Rahayu. 2014. Pengembangan Sistem Informasi Pengarsipan Pada Website Raharja.Ac.Id Menggunakan YII Framework. Tugas Akhir : STMIK Raharja
  45. Muhamad Hatta. 2014. Aplikasi Sistem Pengarsipan Dokumen Pada Kantor Arsip Daerah Kabupaten Tangerang. Skripsi : STMIK Raharja
  46. Srininang Hadrajati. 2013. Penerapan String Matching Pada Aplikasi E-Arsip Berbasis Web Di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. Skripsi : Universitas Negeri Gorontalo
  47. Wahyu Dwi Putro Utomo. 2013. Sistem Pengarsipan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Tata Urusan Dalam Akademi Kepolisian Berbasis Web. Skripsi : Universitas Dian Nuswantoro
  48. Moh. Doni Haydir. 2012. Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Dokumen Kontraktor Air Bersih Pada PT. Metito Indonesia Berbasis Web. Skripsi : STMIK Raharja


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A.1. Surat Pengantar SKRIPSI
A.2. Surat Keterangan Penugasan Kerja
A.3. Form Penggantian Judul
A.4. Kartu Bimbingan
A.5. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
A.6. Form Validasi SKRIPSI
A.7. Kwitansi Pembayaran SKRIPSI
A.8. Kwitansi Pembayaran RC dan Sidang
A.9. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Diambil
A.10. Daftar Nilai
A.11. Formulir Seminar Proposal
A.12. Formulir Pertemuan Stakeholder
A.13. Sertifikat TOEFL
A.14. Sertifikat Prospek
A.15. Sertifikat IT Internasional
A.16. Sertifikat IT Nasional
A.17. Curriculum Vitae (CV)

LAMPIRAN B

B.1. Form Observasi
B.2. Form Wawancara
B.3. Surat Keterangan Implementasi

LAMPIRAN C

C.1. Surat Keterangan Menerima Beasiswa Tahun 2013
C.2. Form Penerimaan Karya Ilmiah CCIT Journal

Contributors

Okki Agus, Siti Nurhayati