SI1311475802

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari


APLIKASI PERENCANAAN TANGGAP DARURAT

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGURANGI

RESIKO KONDISI DARURAT PADA

PT GAJAH TUNGGAL TBK

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1311475802
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PERENCANAAN TANGGAP DARURAT

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGURANGI

RESIKO KONDISI DARURAT PADA

PT GAJAH TUNGGAL TBK

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475802
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 17 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM)
       
(Nur Azizah M.Akt, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI PERENCANAAN TANGGAP DARURAT

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGURANGI

RESIKO KONDISI DARURAT PADA

PT GAJAH TUNGGAL TBK

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475802
NAMA

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi Konsentrasi Sistem informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Oleh Soleh, S.kom,M.Msi)
   
(Gilang Kartika Hanum, M.Pd)
NID : 04043
   
NID : 15052

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PERENCANAAN TANGGAP DARURAT

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGURANGI

RESIKO KONDISI DARURAT PADA

PT GAJAH TUNGGAL TBK

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475802
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI PERENCANAAN TANGGAP DARURAT

SEBAGAI SARANA UNTUK MENGURANGI

RESIKO KONDISI DARURAT PADA

PT GAJAH TUNGGAL TBK

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475802
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 17 januari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1311475802

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

PT. Gajah Tunggal Tbk adalah produsen ban terpadu terbesar di Asia

Tenggara yang memproduksi dan menjual ban berkualitas tinggi. Masalah yang di hadapi berdasarkan analisis penelitian pada Departement SHE di PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F, pada sistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem perencanaan tanggap darurat belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Dengan permasalahan yang ada, maka peneliti mengusulkan sistem perencanaan tangap darurat berbasis web, menggunakan metode analisis PIECES dan metode pengemabangan System Development Life Cycle (SDLC), Perancangan sistem menggunakan bahasa pemograman PHP, dan database menggunakan XAMPP MySQL dengan user interface menggunakan Sublime Text 3. Diharapkan sistem ini dapat memudahkan user untuk yang dapat memonitoring perencanaan tanggap darurat dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah petugas tanggap darurat dalam penyusunan laporan

yang cepat dan akurat.


Kata Kunci : Perencanaan, Tanggap Darurat, Safety Health and Environment (SHE), PIECES, PHP, MysQL, Sistem Development (SDLC)

ABSTRACT

PT. Gajah Tunggal Tbk is the largest integrated tire manufacturers in

Southeast Asia that produce and sell high-quality tires. Problems in dealing with research analysis based on Department SHE PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F, on systems that are running are still not optimal so that emergency response planning systems have not been effective and efficient, particularly in speed, the thoroughness and accuracy of the information generated. With existing problems, then the researchers propose an emergency planning system tangap web-based, using the method of analysis PIECES and method of pengemabangan System Development Life Cycle (SDLC), designing system using the PHP programming language, and the database using MySQL with XAMPP user interface using the Sublime Text 3. It is hoped the system can allow a user tobe able to monitor the emergency response planning with integrated database and can be accessed anytime and anywhere so as to facilitate the emergency response officer in the preparation

of a report quickly and accurate.


Keywords: planning, emergency response, Safety Health and Environment (SHE), PIECES, PHP, MysQL, System Development (SDLC)

KATA PENGANTAR


Puji syukur, peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini Laporan skripsi ini dibuat berdsaran penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Notaris dan PPAT SITI UBAIDAH S.H Lebih tepatnya dibagian pengelolaan akta dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Akta dan Laporan Pembayaran pada Notaris dan PPAT Siti Ubaidah, S.H” Keberhasilan laporan skrispsi ini tidak terlepas dari semua pihak yang terkait dengan bimbingan, nasihat, motivasi dan dorongan moral, dengan segala kerendahan hati, peneliti ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I., MM. selaku Presiden Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom. selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt, M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.
  4. Bapak Oleh Soleh, S.Kom, M.MSI selaku dosen pembimbing pertama yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  5. Ibu Gilang Kartika Hanum, M.pd selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu memberikan waktu, kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan skripsi ini.
  6. Bapak dan Ibu dosen Perguruan tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Kepada Bapak Mohammad Ayunan S.T selaku stakeholder dan seluruh Petugas Tanggap Darurat yang telah bekerjasama dengan baik saat penelitian skripsi.
  8. Kedua orang tua tercinta yang tanpa lelah selalu memanjatkan doa dan memberikan segala dukungan moril ,materil serta spiritual.
  9. Ihda Nazia Athar sebagai pasangan terbaik yang selalu memberikan dukungan selama perkuliahan dan banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.
  10. Rekan-rekan Sim Strong seperjuangan yang telah memberikan saya semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporam skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam laporan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan semoga amal baik yang telah diberikan untuk kepentingan penulis dalam penyusunan laporan ini, mendapat imbalan serta pahala yang setimpal dari yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wata’ala, Amin.


Tangerang, 15 Januari 2018
Aries Rizaldi
NIM. 1311475802

Daftar isi


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas tanah atau diatas air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Faktor keselamatan telah menjadi persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh bangunan gedung. Salah satu aspek keselamatan adalah keselamatan dari bahaya kebakaran. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/KPTS/1985 tentang Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Pengelola diharapkan dapat menjamin keselamatan gedung agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Kebakaran pada bangunan gedung dapat menimbulkan kerugian berupa korban manusia, harta benda, terganggunya proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan dan terganggunya ketenangan masyarakat. Seiring meningkatnya ukuran dan kompleksitas bangunan gedung, sudah seharusnya pula diiringi dengan peningkatan perlindungan terhadap masyarakat. Penanganan kebakaran di gedung-gedung masih mengandalkan kesiagapan dan peralatan dari pemadam kebakaran setempat. Kesiagaan dari pemadam kebakaran gedung pun terkadang masih kurang memadai.

Sebagai salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia yang diakui dalam bidang industri, PT Gajah Tunggal memliki beberapa gedung seperti gedung plant untuk produksi, gedung kantin, gedung olahraga, bengkel permesinan, gedung perkuliahan, gedung pertemuan, gedung perkantoran dan lain-lain. Gedung plant produksi akan difungsikan sebagai ruang produksi, gedung berlantai satu ini memiliki luas 1050 m2, disini hanya terdapat detektor (asap) pada lantai 1, sedangkan untuk proteksi kebakaran aktif lain seperti APAR belum tersedia, padahal salah satu cara pemadaman awal yang tepat adalah dengan menggunakan APAR. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadinya kebakaran, serta belum adanya sarana proteksi kebakaran pasif salah satunya sistem tanggap darurat.

Sistem tanggap darurat merupakan salah satu kegiatan yang ada di unit P2K3 yang bertugas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Pada Bangunan Gedung. Sistem Perencanaan Tanggap Darurat yang berjalan saat ini masih dilakukan dengan menggunakan Microsoft excel mulai dari pendataan job desk petugas, kelola schedule training dan pendataan alat-alat tanggap darurat. Bedasarkan permasalahan yang terjadi pada unit P2K3 maka dibutuhkan sistem yang dapat membantu unit P2K3 dalam mengelola data Perencanaan Tanggap Darurat. Unutk itu peneliti tertarik untuk mengangangkat permasalahan ini dalam penelitian skripsi yang berjudul APLIKASI PERENCANAAN TANGGAP DARURAT SEBAGAI SARANA UNTUK MENGURANGI RESIKO KONDISI DARURAT PADA PT GAJAH TUNGGAL, Tbk.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan menjadi fokus penelitian, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagaimana sistem Perencanaan Tanggap Darurat yang berjalan saat ini pada unit P2K3 di PT Gajah Tunggal, Tbk?
  2. Kendala-kendala apa saja yang terjadi pada sistem Perencanaan Tanggap Darurat yang berjalan saat ini?
  3. Bagaimana mendata job desk petugas dan menentukan schedule training petugas Perencanaan Tanggap Darurat PT. Gajah Tunggal Tbk?
  4. Bagaimana proses pendataan tata telak dan monitoring alat-alat tanggap darurat yang sudah jatuh tempo PT. Gajah Tunggal Tbk?
  5. Bagaimana merancang sistem Perencanaan Tanggap Darurat yang dapat membantu unit P2K3 untuk mencegah dan miningkatkan keselamatan karyawan pada PT Gajah Tunggal Tbk?

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Individu

Tujuan penelitian individu dari penulisan ini adalah sebagai berikut;
1. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana computer (S1).
2. Untuk mengimplementasikan ilmu yang di dapat di Perguruan Tinggi Raharja dalam dunia kerja

Tujuan Penelitian Operasional

Tujuan Penelitian Operasional dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk merancang sistem operasional untuk Perencanaan Tanggap Darurat pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
2. Untuk menentukan jadwal dan pekerjaan petugas yang diperlukan pada unit P2K3 di PT Gajah Tunggal Tbk.

Tujuan Penelitian Fungsional

Tujuan Penelitian Fungsional dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. Gajah Tunggal Tbk.
2. Sebagai referensi dasar untuk mengambil kebijakan/keputusan.


Manfaat Penelitian

Manfaat Bagi Instansi

Manfaat Bagi Instansi dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu Unit P2K3 dalam mendata Perencanaan Tanggap Darurat.
2. Mempermudah unit P2K3 dalam memonitoring alat-alat tanggap darurat.

Manfaat Bagi Karyawan

Manfaat Bagi Karyawan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pencegahan dan penanggulangan kebakaran pada unit P2K3 di PT Gajah Tunggal Tbk
2. Sebagai kesiapsiagaan jika terjadi bencana kebakaran. dan masukan kepada PT Gajah Tunggal Tbk untuk menerapkan Perencanaan Tanggap Darurat.

Manfaat Bagi Peneliti

Manfaat Bagi Peneliti dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman, mengenai Perencanaan Tanggap Darurat pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
2. Sebagai refrensi untuk peneliti selanjutnya yang ada di STMIK RAHARJA.


Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya membahas Perencanaan Tanggap Darurat dilakukan pada unit P2K3 di PT Gajah Tunggal, Tbk.
2. Sistem yang akan dibuat terdiri dari dari kelola data pekerjaan petugas, kelola schedule training petugas, kelola alat-alat tanggap darurat.
3. Bahasa pemograman yang digunakan menggunakan PHP dan database Mysql.


Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan data serta mengolah informasi yang diperlukan dalam menulis laporan Skripsi ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan hasil dari suatu pembahasan diperlukan data atau informasi yang obyektif, maka di dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data, yakni dengan cara sebagai berikut :

  1. Observasi
    Mengamati langsung permasalahan yang ada pada saat observasi di PT. Gajah Tunggal Tbk pada Analisa sistem informasi perencanaan tanggap darurat. Disini peneliti melakukan pendataan secara lengkap dan akan digunakan sebagai dasar dalam penelitian laporan Skripsi ini.
  2. Wawancara (Interview)
    Untuk mendapatkan data dan informasi secara detail serta memperkuat data sebelumnya, dengan suatu metode tanya jawab mengenai semua kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan tanggap darurat Departemen P2K3 dengan Bapak Moh. Ayunan pada PT. Gajah Tuggal Tbk.
  3. Studi Pustaka
    Selain melakukan kegiatan diatas peneliti juga melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan data dan informasi dengan membaca teori dari buku-buku yang berhubungan dengan sistem yang diteliti yang akan dijadikan dasar kriteria pada laporan Skripsi ini.

Metode Analisa dan Perancangan Sistem

Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC (System Development Life Cycle). Metode perancangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Perencanaan (Planning)
    Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti: perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.
  2. Analisis (Analysis)
    Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu :
    1. Metode analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, dan Service). Kelebihan metode PIECES yaitu adanya laporan setiap akhir bulan, sehingga memudahkan adanya pengawasan, serta mudah dalam melakukan dokumentasi, sehingga memudahkan penelusuran kembali terhadap kebutuhan bisnis. Alasan mengapa peneliti menggunakan metode PIECES pada penelitian skripsi ini, karena untuk memperbaiki performa dalam pendataan dokumen, memperbaiki keamanan sehingga pihak yang tidak berwenang tidak bisa mengakses dan merubah data, mengurangi resiko dokumen kadaluarsa yang sudah tidak dipergunakan lagi.
    2. Metode analisa dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) yang meliputi adanya dengan software Visual Paradigm for UML 6.4 Enterprise Edition
  3. Desain (Design)
    Tahap perancangan atau design yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigmn use case diagram, sequence diagram, activity diagram, class diagram, dan state machine diagram. Proses design akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySql, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Sublime Text 3. Selain itu juga peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL, Xampp 3.2.2, bahasa pemrograman lain yang dapat mendukung dalam perancangan sistem.
  4. Implementasi (Implementation)
    Tahap implementasi adalah tahap dimana rancangan sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu: menyiapkan fasilitas fisik dan melakukan simulasi. Pengujian yang digunakan pada tahap implementasi yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.
  5. Pemeliharaan (Maintenance)
    Setelah melakukan implementasi terhadap sistem baru, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah pemakaian atau penggunaan, audit sistem, penjagaan, perbaikan dan pengembangan sistem.

Sistematika Penulisan

Bab ini menjelaskan uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metedelogi penelitian yang digunakan, serta sistematika penelitian yang memuat susunan penelitian laporan Skripsi ini.

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan uraian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metedelogi penelitian yang digunakan, serta sistematika penelitian yang memuat susunan penelitian laporan Skripsi ini.

BAB II LANDASAN TEORI
Peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan obyek penelitian, dan membuat literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Peneliti gunakan untuk menjelaskan tentang sistem yang berlaku umum dan beberapa istilah maupun konsep yang berhubungan dengan obyek penelitian, dan membuat literature review.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
Pada bab ini diuraikan mengenai sistem yang diusulkan dengan digambarkan melalui Unified Modelling Language (UML), spesifikasi database, serta desain implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

Azhar Susanto (2013:22) mengatakan dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, “ Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Suprihadi dalam Jurnal CCIT (2013:310) menjelaskan, “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.”

Kadir (2014:61)[1] menginformasikan, “Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.

Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa “sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya dengan tujuan yang sama.”

Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Component System)
    Suatu komponen terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
  2. Batasan Sistem (Boundary System)
    Batasan sistem (boundary system) merupakan daerah yang membatasi antara sistem yang satu dengan yang lain atau dengan lingkungan lainnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan Luar Sistem (ExternalEnvironment System)
    Lingkungan luar (external environment system) adalah segala hal yang berada di luar batas dari sistem yang mempengruhi operasi sistem.
  4. Penghubung Sistem (Interface system)
    Penghubung sistem (interface system) merupakan media yang menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Masukan sistem (input system) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan sistem dapat berupa masukan perawatan (maintanance system) dan masukan sinyal (signal system).
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem mempunyai suatu bagian untuk melakukan pengolahan yang akan mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Keluaran sistem (output system) adalah hasil dari data yang telah diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (goal)
    Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) serta sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistemnya tidak akan berjalan dengan baik.
  9. Kontrol Sistem (Control System)
    Kontrol sistem (control system) merupakan pengawasan bagi pelaksanaan kegiatan suatu sistem dalam mencapai sasaran dan tujuan sistem. Kontrol sistem dapat berupa kontrol masukan (input control), kontrol proses (process control) maupun kontrol keluaran (output control).
  10. Umpan Balik (Feed Back)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya (Tata Sutarbi, 2012:22)[2]

  1. Sistem abstrak (Abstract System) dan sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Mode System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.
  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probilistic System)
    Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungasan luarnya.

Analisa Sistem

Berikut adalah pengertian Analisa sistem dari beberapa ahli, yaitu:

Taufiq (2013:153)[3] manyatakan bahwa, “Analisa sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponen sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru diperbaiki”.

Sedangkan Yakub (2012:142) berpendapat, “Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (bussines user), proses bisnis (bussines process), ketentuan atau aturan (bussines rule), masalah dan mencari solusinya (problem and bussines solution), dan rencana-rencana perusahaan (bussines plan).”

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu tahapan penelitian pada sistem yang berjalan dan merupakan proses penguraian sistem yang digunakan yang bertujuan memudahkan dan menjalankan tahap selanjutnya untuk mengidentifikasi setiap permasalahan yang ada.


Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Maimunah dkk dalam jurnal CCIT (2012:57)[4] mengatakan, ” Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.”

Agustinus Mujilan (2012:1)[5] berpendapat bahwa “Informasi adalah data yang berguna yang telah di olah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.”

McLeod (2013:8)[6] mengatakan, “Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan data yang diolah menjado bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa” Informasi adalah fakta yang telah di olah dengan cara tertentu dan menggambarkan suatu kejadian nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.”

Kualitas Infromasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal pokok,diantaranya yaitu (Tata Sutarbi 2012:41)[2]

  1. Akuransi (Accurancy)
    Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjdi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan, kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.
  2. Tepat Waktu (Timeliness)
    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data harus yang terbaru (up to date). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
  3. Relevansi (Relevancy)
    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Taufiq (2013:17)[3] mengatakan, “Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

Sutarman (2012:13)menginformaasikan, ”Sistem informasi adalah suatu sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data,instruksi) dan output (laporan,kalkulasi)”.

Sedangkan Tata Sutabri (2012:46)[2] berpendapat bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem informasi adalah sebuah sistem pengumpulan, pemasukan, pemrosesan data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan”.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[2] mengemukakan bahwa “Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (buildingblock), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran”.
Blok bangunan itu terdiri dari:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini ternasuk netode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Blok keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Blok Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Hal berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Barry E. Cushing, tujuan sistem informasi yaitu kegunaan (usefulness), ekonomi (economy), keandalan (reability), pelayanan pelanggan (customer service), kesederhanaan (simplicity), fleksibilitas (flexibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Kehandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitianyang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga memberi rasa kepuasan pada pelanggan.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana, sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Flexibility)
    Sistem harus cukup fleksibel, untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227)[7] mengatakan, “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

Yoori Koo dalam International journal of Design (2016:49-65) berpendapat bahwa, “Designers can be part of the development of a socially responsible business system by providing a sustainable perspective and way to understand production and consumption of products and services. Design’s response to social responsibility, in parallel with business’s response, has reflected the great activist movements. Indeed, it has been a recurring theme; with designers addressing issues relating to social responsibility. As it became recognised that designers can directly and indirectly influence the environmental and social performance of products and service as well as the way in which new processes,servicesand products are delivered”.

Sedangkan Alison McKay dkk dalam International journal of computer integrated manufacturing (2016:237-250) mengatakan, “Engineering design is an important early stage of the innovation processes that deliver new products to markets where societal challenges are addressed and wealth generated. High-quality engineering design information is critical to the effective and efficient manufacture, production and through-life support of such products. The emerging discipline of engineering design informatics brings together ICT (Information and Communications Technology) and engineering design to support the creation of well-founded engineering information support systems.”

Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan proses pembuatan sebuah sistem yang baru yang dilakukan setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan.”

Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225)[2], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu :

  1. Rancangan sistem secara umum
    Memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
  2. Rancangan sistem secara rinci
    Dimaksudkan untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.

Tujuan Perancangan Sistem Informasi

Menurut Darmawan (2013:228)[7], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).


Konsep Dasar Aplikasi

Definisi Aplikasi

Asropudin (2013:6)[8] mengatakan, “Aplikasi merupakan software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-word, Ms-Excel.”

Sutabri (2012:147)[2] menginformasikan, “Aplikasi adalah alat terapan yang di fungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.”

Berdasarkan pendapat dua ahli tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa “Aplikasi merupakan software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya.”



Teori Khusus

Konsep Dasar Tanggap Darurat

Menurut KEPMEN PU No.10/KPTS/2000, Sistem Tanggap Darurat adalah salah satu kombinasi dari metode yang digunakan paada bangunan untuk memperingatkan orang terhadap keadaan darurat, penyediaan tempat penyelamatan, membatasi penyebaran kebakaran, pemadam kebakaran. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsim penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. (UU Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulan Bencana).

Sedangkan menurut WHO dalam Risk Reduction and Emergency Preparedness (2007), yang dimaksud dengan kesiagapan darurat adalah sebuah program kegiatan jangka panjang yang tujuannya adalah untuk memperkuat keseluruhan kapasitas dan kemampuan suatu negara atau komunias untuk mengelola secara efesien semua jenis keadaan darurat dan membawa transisi dari bantuan melalui pemulihan, dan kembali ke pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini membutuhkan rencana keadaan darurat dikembangkan, personil pada semua tingkat dan di semua sector dilatih, dan komunitas yang menghadapi risiko di didik, dan bahwa tindakan tersebut akan dipantau dan dievaluasi teratur.


Konsep Dasar Database

Definisi Database

Sutarman (2012:15) mengatakan, “Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya.”

Sedangkan Ladjamudin (2013:129)[9] berpendapat bahwa, “Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya.

Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan Database adalah sekumpulan file yang saling berhubungan yang menyimpan data dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan.

Pengguna Database

Berdasarkan cara berinteraksi dengan sistem, pengguna basis data dibedakan sebagai berikut (Anhar, 2016:20)[10]

  1. Database Administrator adalah orang yang mendefinisikan basis data, mengatur hak-hak akses, melakukan perawatan dan koreksi terhadap basis data.
  2. Programmer Aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan basis data, dengan membuat antarmuka yang digunakan untuk manipulasi basis data.
  3. Sophisticated User. Pengguna yang ahli, maksudnya adalah pengguna yang mengakses langsung ke mesin basis data menggunakan bahasa non-prosedural.
  4. Specialized User. Pengguna yang mempunyai keahlian dibidang tertentu, maksudnya adalah penggguna ini memakai basis data untuk membangun program aplikasi sesuai bidang keahliannya.
  5. Naveuser. Pengguna yang memiliki pengetahuan komputasi dan basis data secara terbatas. Pengguna ini berinteraksi dengan basis data melalui program aplikasi yang sudah disediakan.

Manfaat Database

Manfaat pengguna database bisa disimpulkan sebagai berikut :

  1. Keakuratan (accuarancy), dengan menggunakan database keakuratan dari informasi yang didapat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan manual atau tanpa basis data.
  2. Kerangkapan data (redudans), bisa dikurangi, basis data yang dirancang sudah didesain seminimal mungkin terjadinya reudansi daya.
  3. Kecepatan (speed), kecepatan pemrosesan (simpan, ubah, hapus, tampil).
  4. Standarisasi Data, standarisasi table yang ada didalam database bisa diterapkan untuk memudahkan pengembangan database yang sudah ada.
  5. Efisiensi Ruang Penyimpanan (space), ruang yang dibutuhkan untuk melakukan penyimpanan jauh lebih efisien, karena seluruh berkas yang ada dikemas dan disimpan dalam computer.
  6. Keamanan (security), untuk memberikan keamanan yang maksimal, programmer bisa mendesain sistem keamanan dan menentukan siapa saja penggunanya.
  7. Kebersamaan Pemakai (sharebility), dengan berbasis computer dan jaringan maka database bisa digunakan secara bersama-sama sesuai hak akses dalam waktu yang bersamaan.
  8. Perbedaan kebutuhan dapat diseimbangkan, setiap pengguna pasti membutuhkan data atau informasi yang berbeda dan itu bisa diatur agar database tidak terlalu berat waktu diakses oleh banyak pengguna.

Istilah-istilah dalam Database

Adapun istilah-istilah yang ada didalam database, yaitu:
1. Table
Table adalah suatu kumpulan data dalam record-record yang disatukan.
2. Field
Field adalah jenis atau tipe data dari suatu item data beserta batasan nilainya.
3. Record
Record adalah kumpulan field-field yang disatukan dalam satu baris.

Untuk dapat mengelola data didalam database diperlukan bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan database yang dikelola. SQL (Structure Query Language) merupakan bahasa yang telah distandarisasi dan digunakan dalam pengolahan semua database yang ada. Di dalam SQL terdapat 3 (tiga) sub bahasa, yaitu :

  1. DDL (Data Definition Language), yang digunakan untuk membangun objek-objek dalam database seperti table dan index.
  2. DML (Data Manipulation Language), yang digunakan untuk menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dan table.
  3. DLC (Data Control Language), yang digunakan untuk menangani masalah security dalam database. Ketiga sub bahasa ini dapat diakses setelah database dipanggil.


Konsep Dasar SDLC (Software Development Life Cycle)

Definisi SDLC (Software Development Life Cycle)

Sukamto dan Shalahuddin (2013:13) mengatakan, “SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu system perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan system-sistem perangkat lunak”.

Sukamto dan Shalahuddin (2013:28) menginformasikan, “Model SDLC air terjun (water fall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari :
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
2. Desain perangkat lunak
3. Pembuatan kode program
4. Pengujian
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tahapan-Tahapan SDLC (Software Development Life Cycle)

Adapun tahapan-tahapan dalam SDLC (Software Development Life Cycle) adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Sistem (System Planning)
    Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistem (feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi:
    a. Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
    b. Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
    c. Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem.
    d. Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
    e. Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
2. Analisis Sistem (System Analysis)
    Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas berikut:
    a. Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa ditangani oleh sistem.
    b. Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang paling tepat dimodelkan dengan sistem.
    c. Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin diterapkan untuk kasus tersebut.
    d. Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
    e. Mendefinisikan kebutuhan sistem.
3. Perancangan Sistem (System Design)
    Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
    a. Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
    b. Menganalisa data dan membuat skema database.
    c. Merancang user interface.
4. Implementasi Sistem (System Implementation)
    Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba. Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
    a. Pembuatan database sesuai skema rancangan.
    b. Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
    c. Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
5. Pemeliharaan Sistem (System Maintenance)
    Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.


Konsep Dasar OOAD (Object Oriented Analysis and Design)

Definisi OOAD (Object Oriented Analysis and Design)

Menurut Edy Irwansyah dan Jurike V. Moniaga dalam bukunya yang berjudul Pengantar Teknologi Informasi (2014:263)[11] “Object Oriented Analysis and Design adalah pendekatan yang digunakan ketika mengembangkan sistem menentukan teknik yang digunakan dari seseorang programmer dalam mendesign sebuah solusi.”

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

Definisi UML (Unified Modelling Language)

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari UML (Unified Modelling Language), diantaranya :

Alim (2012:30)[12] mengatakan, “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Rosa dan Shalahuddin (2013:13)[13] menginformasikan[12], “UML (Unified Modelling Language) adalah salah standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisa & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek”.

K. P. Jayant, Renu Garg, Vinod Kumar, Prof. Ajaya Rana dalam International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engeneering February, 2014, pp. 148-153 ISSN : 2277128X Vol.2, Isue.2 mengatakan, “The UML is a visual modelling language and used for visualize, specify, contrucy and document the artifacts of a software system”. (UML adalah bahasa visual pemodelan dan digunakan untuk visualisasikan, menentukan, membangun, dan artefak dari mendokumentasikan sistem perangkat lunak).

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa “UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemrograman yang banyak digunakan dalam pembuatan program yang berorientasi objek.”

Diagram-Diagram UML (Unified Modelling Language)

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2014:140)[13], Berikut ini adalah diagram UML, yaitu :

  1. Use Case Diagram
    Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu.
  2. Class Diagram
    Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
  3. Sequence Diagram
    Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain, melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.
  4. State Chart Diagram
    Digunakan untuk memodelkan behaviour object khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
  5. Activity Diagram
    Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan aksi (action) yg dilakukan saat operasi di eksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.


Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Darmawan (2013:229)[7] mengatakan, "Prototype adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai."

Berdasarkan definisi prototype di atas, maka dapat disimpulkan prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antar muka eksternal yang ditampilkan.

Jenis-Jenis Prototype

Darmawan (2013:230)[7] mengatakan, terdapat dua jenis prototype, yaitu :

  1. Prototipe Evolutioner (Evolutionary Prototype)
    Evolutionary Prototype terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsional yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototype ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu evolutioner prototype akan menjadi sistem aktual.
  2. Prototipe Persyaratan (Requirement Prototype)
    Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefenisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan.

Pengembangan evolutionary prototype menunjukkan empat langkah dalam pembuatannya. Empat langkah tersebut adalah:

  1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
    Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
  2. Membuat satu prototype
    Pengembang mempergunakan satu alat prototipe atau lebih untuk membuat prototype.
  3. Menentukan apakah prototype dapat diterima
    Pengembang mendemonstrasikan prototype kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan. Jika sudah, langkah empat akan diambil, jika tidak prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, tiga, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.
  4. Menggunakan prototype
    Prototype menjadi sistem produksi tiga langkah pertama sama dengan langkah yang diambil dalam membuat evolutionary prototype. Langkah-langkah berikutnya adalah sebagai berikut:
      a. Membuat kode sistem baru: pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengodean sistem yang baru.
      b. Menguji sistem baru: pengembangan menguji sistem.
      c. Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima. Pengguna memberitahukan pada pengembangan apakah sistem dapat diterima.
      d. Membuat sistem baru menjadi sistem produksi.


Konsep Dasar Web

Definisi Web

Andika dan Dewanto jurnal informatika Vol.2 No.2 (2013:62)[14] mengatakan, “WEB (World Wide Web) adalah sistem yang saling terkait menggunakan dokumen Hypertext yang diakses melalui jaringan internet. Sebuah halaman web yang berisi teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya hanya dapat diakses menggunakan web”.

Sidik dan Husni (2012:1)[15] menginformasikan, “WEB adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hyperteks, pemakai dituntun utnutk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan dalam browser web”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan, “Web adalah sistem yang terhubung langsung dengan jaringan internet yang berguna untuk memberikan informasi seperti teks, gambar, video, dan file multimedia lainnya.


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Nugroho (2013:153)[16] mengatakan, “PHP kepanjangan dari Hypertext Preprocessor itu bahasa pemrograman berbasis web. Jadi, PHP itu adalah bahasa program yang digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web (website, blog, atau aplikasi web).”

Kadir (2013:120)[1] berpendapat bahwa, “PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolong berbasis server side. Artinya, pemrosesan dilakukan di server.”

Sedangkan Sidik (2014:4)[15] menjelaskan, “PHP merupakan secara umum dikenal sebagai bahasa pemrograman script script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk pembuatan dan pengembangan web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.


Konsep Dasar XAMPP

Definisi Xampp

Sutanto (2014:72)[17] mentakan bahwa, “XAMPP merupakan singkatan dari X (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP merupakan tools yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scriping), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Yudhanto dkk (2014:11) berpendapat bahwa, XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis opensource yang ada saat ini meruapakan andalan para programmer PHP dalam melakukan programming dan melakukan testing hasil programnya”.

Dalam jurnal ilmiah DASI Vol.16 No.1 Maret (2015:30) menyatakan XAMPP adalah sebuah perangkat lunak yang didalamnya sudah tersedia database server MySQL. XAMPP merupakan perangkat lunak yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows.

Berdasar beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, XAMPP adalah paket triad program berbasis web yaitu Apache, PHP dan database MySQL yang dengan menginstal XAMPP maka kita tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.


Konsep Dasar MySQL

Definisi MySQL

Menurut Sutanto (2014:73)[17], menyatakan bahwa, “MySQL disebut juga SQL kepanjangan dari structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. MySQL juga bersifat open source dan at relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat.”

Sedangkan menurut Hendry (2015:1)[18], menyatakan bahwa, “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistrbusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (Genarl Punlic License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.”

Anisya (2013:15)[19] mengatakan, “MySql adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau DBMS), seperti halnya ORACLE, POSTGRESQL, MSSQL, dan sebagainya. SQL merupakan singkatan dari Structure Query Language, didefinisikan sebagai suatu sintaks perintah-perintah tertentu atau bahasa program yang digunakan untuk mengelola suatu database. Jadi MySQL adalah softwarenya dan SQL adalah bahasa perintahnya”.

Dikutip Maudi dkk dalam Jurnal Geodesi Undip Vol. 3 No. 3 (2014:102) berpendapat bahwa, “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL adalah implementasi dari manajemen basis data relasional (RDBMS)".

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan MySQL adalah perangkat lunak untuk mengelola database.


Konsep Dasar Elitisasi

Definisi Elitisasi

Menurut Guritno (jurnal CCIT, 2010: 302), “Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.” Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1 . Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
2 . Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
4 . Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.
3. Low (L) : Mudah dikerjakan.
4 . Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan


Konsep Dasar Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Rizky (2011:264)[20] mengatakan, “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian blackbox merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

Keuntungan Black Box Testing

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis black box testing antara lain :
1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari blackbox testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Mulyandi (2013:17-153) berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature review merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa literature review adalah penelitian terdahulu yang sejenis yang kemudian dijadikan sumber referensi sebagai pembanding untuk penelitian.

Literature adalah kesusasteraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa dan meninjau kembali suatu kepustakaan.

Tabel 2.2.1 Literature Review

No Peneliti & Judul Penelitian Hasil Penelitian Metode Penelitian
1 Bunga Nurika Inania (2013 “Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Paitan, Probolinggo” PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Paitan, Probolinggo. Sistem proteksi kebakaran aktif (sistem deteksi dan alarm, sistem air pemadam, alat pemadam api ringan, alat pemadam bergerak) sudah diterapkan dengan baik, namun terdapat kendala pengecekan terkait dengan jumlah pegawai yang tidak sesuai dengan peralatan yang harus diperiksa. Menggunakan Metode perancangan SDLC.
2 Delvi Nur Oktaviani, Ida Wahyuni, Baju Widjasena (2015) “Analisis Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Aplikasi Tanggap Darurat Kebakaran Pada Perawat Di Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Rebo, Jakarta Timur” RSUD Pasar Rebo telah memiliki sistem proteksi aktif kebakaran, seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), alarm kebakaran, sprinkler, hydrant, sarana emergensi lainnya dan evakuasi. Sedangkan sistem proteksi pasif kebakaran belum diketahui gambarannya, seperti pengetahuan dan aplikasi tanggap darurat pekerja terkait kebakaran. Menggunakan Metode perancangan SDLC.
3 Fison Hepiman , Rico Januar Sitorus , Hamzah Hasyim ( 2009) “Rancangan Dan Tanggap Darurat Terhadap Bahaya Kebakaran Di Rumah Sakit Dr. Ernaldi Bahar Palembang” Memperoleh informasi gambaran pelaksanaan rancangan dan tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran di RS. Dr Ernaldi Bahar Palembang Metode penelitian dengan wawancara mendalam, FGD, dan observasi
4 Meilissa Ayu Pratiwi, Fatma Lestari, Ridwansyah (2012), “Analisis Implementasi Sistem Tanggap Darurat Berdasarkan Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional 1600” Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat di PT X Perusahaan Pelayanan Gas dan Minyak, ditinjau dari National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) tahun 2012 Metodologi yang di gunakan adalah SDLC
5 Mahindra Hardinata (2012) “Implementasi Rencana Tanggap Darurat Di PT Pupuk Kujang Cikampek” Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi rencana kesiapsiagaan tanggap darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat. Peneliti menggunakan metodologi PIECES untuk membantu mengindentifikasi dan menganalisa masalah.



BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Gajah Tunggal Tbk adalah produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara yang memproduksi dan menjual ban berkualitas tinggi untuk mobil penumpang, SUV, mobil niaga, off-road, industry dan sepeda motor. PT Gajah Tunggal Tbk juga memproduksi dan menjual produk yang berhubungan dengan ban, seperti karet sintetis, karet ban, ban dalam, flap, o-ring dan lainnya.

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Gajah Tunggal Tbk adalah salah satu perusahaan pembuat ban di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada 1951dengan memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda. Selanjutnya perusahaan ini berkembang memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan niaga pada tahun 1981. Awal tahun 90-an, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil penumpang dan truk.

Pada saat ini Gajah Tunggal mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam untuk memproduksi ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta. Sedangkan pabrik SBR berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km disebelah barat Jakarta.

Visi dan Misi Perusahaan

Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh organisasi perusahaan. PT Gajah Tunggal Tbk mempunyai visi menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban yang berkualitas dengan reputasi global.

Sedangkan misi merupakan metode untuk mencapai visi organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan tujuan organisasi yang ingin dicapai PT. Gajah Tunggal Tbk mempunyai misi yaitu menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul disaat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan tanggung jawab sosial kami, dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.

Struktur Organisasi Peruashaan

Adapun struktur organisasi pada PT. Gajah Tunggal Tbk adalah sebagai berikut :

Wewenang dan Tanggung Jawab Perusahaan

Berikut adalah tugas serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Gajah Tunggal Tbk, yaitu sebagai berikut :

1. Direktur Utama
Merupakan fungsi jabatan tertinggi pada PT. Gajah Tunggal Tbk, yang secara garis besar bertanggungjawab mengatur perusahaan secara keseluruhan. Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan operasional dalam perusahaan.
b. Menetapkan Kebijakan Mutu.
c. Menetapkan kebijakan dan visi dari perusahaan.
d. Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan operasional dalam perusahaan.
e. Menetapkan kebijakan, visi dan misi dari perusahaan.

2. Direktur Operasional
Merupakan suatu fungsi kerja di PT. Gajah Tunggal Tbk yang bertanggung jawab pada semua aktivitas operasional perusahaan yang di bawahinya, mulai dari perencanaan proses hingga bertanggung jawab pada hasil akhir proses. Tugas dan tanggung jawabnya:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan operasional sehari-hari.
b. Mengambil keputusan untuk menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan operasional sehari-hari.
c. Mengawasi dan mengatur pemanfaatan energi (air, listrik dan gas) di perusahaan.
d. Mengawasi dan memantau pelaksanaan SML.
e. Memimpin rapat tinjauan manajemen.
f. Menjamin penaatan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Bertanggung jawab terhadap keluhan lingkungan baik internal maupun eksternal.
h. Memberikan fasilitas untuk pelaksanaan SML.

3. Direktur Keuangan
Merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana yang dimiliki PT. Gajah Tunggal Tbk. Seorang manajer keuangan bertanggung jawab penuh pada keuangan perusahaan dan mengambil keputusan penting dalam suatu investasi dan pembelanjaan perusahaan. Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Mengkoordinasikan kegiatan keuangan dan akuntansi dalam perusahaan.
b. Menyediakan dana untuk operasional SML di perusahaan.

4. Wakil Manajemen atau MR
Merupakan tokoh sentral yang akan menentukan berhasil atau tidaknya penerapan sistem manajemen mutu di PT. Gajah Tunggal Tbk. Dengan tanpa mengabaikan keterlibatan seluruh karyawan, seorang Wakil Manajemen atau MR dengan kebijaksanaan, komitmen, dan ketegasan yang dimiliki mampu memberikan komando untuk seluruh level organisasi untuk tetap fokus dan berkomitmen penuh dalam menjalankan sistem manajemen mutu. Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memelihara sistem mutu.
b. Menetapkan pengembangan dan efektifitas jalannya sistem mutu.
c. Meninjau dan evaluasi jalannya sistem mutu.
d. Mengawasi dan mengatur pemanfaatan energi (air, listrik dan gas) di perusahaan.
e. Mengawasi dan memantau pelaksanaan SML.
f. Memimpin rapat tinjauan manajemen.
g. Menjamin penaatan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Bertanggung jawab terhadap keluhan lingkungan baik internal maupun eksternal.
i. Memberikan fasilitas untuk pelaksanaan SML.
j. Menjamin limbah sudah melalui proses pengolahan.

5. Manager QA
Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Mengimplementasikan dan memelihara sistem mutu.
b. Bertanggung jawab dalam mengkoordinir, memelihara serta mendokumentasikan sistem manajemen mutu.
c.Bertanggung jawab untuk membentuk dan menetapkan tim audit mutu internal untuk melaksanakan audit sistem manajemen mutu.
d. Bertanggung jawab dalam mengendalikan semua dokumen mutu.
e. Bertanggung jawab untuk mengkoordinir penerapan yang efektif dari audit mutu internal, melalui perencanaan dan pelaksanaan jadwal audit mutu internal, perekaman dan pengendalian hasil audit serta menganalisa dan penindaklanjutan hasil audit mutu internal.
f. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasi penggunaan dari teknik statistik guna meningkatkan kinerja dari pekerjaan.
g. Mengawasi dan mengatur pemanfaatan energi (air, listrik dan gas) di perusahaan.
h. Mengawasi dan memantau pelaksanaan SML.
i. Mengkoordinir pelaksanaan observasi dan audit Internal.
j. Memberikan form pemeriksaan parameter lingkungan.
k. Bertanggung jawab terhadap proses pengolahan sampah.
l. Bertanggung jawab terhadap proses pengolahan limbah cair.
m. Memantau pelaksanaan SML di perusahaan.
n. Mengawasi pelaksanaan audit internal dan external.
o. Menjamin proses uji emisi kendaraan
p. Membuat dan mengesahkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan SML.

6. Manager QC
Memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak produk yang yang akan dipasarkan. Ketika Quality Control (QC) di PT. Gajah Tunggal Tbk menemukan cacat pada hasil produksi, Manager QC berwenang dan dapat mengirimkan produk yang cacat kembali untuk perbaikan. Bertanggung jawab untuk menguji, memeriksa, meneliti, menganalisi kualitas produk sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar perusahaan dan layak diedarkan di pasaran. Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Menetapkan dan mengembangkan standar spesifikasi pemeriksaan pada bahan baku, barang setengah jadi dan produk jadi.
b. Menangani produk yang tidak sesuai dari hasil produksi.
c. Mempunyai tanggung jawab dan kebebasan dalam melakukan inspeksi pada akhir proses (final inspection) yang berhubungan dengan mutu produk.
d. Bertanggung jawab menyediakan spesifikasi produk yang berhubungan dengan standar mutu.
e. Menjamin bahan baku yang diterima telah sesuai dengan persyaratan.
f. Menjamin barang yang dipasok oleh pelanggan telah diinspeksi sesuai dengan prosedur Inspeksi dan Pengujian
g. Bertanggung jawab dalam melaksanakan inspeksi dan pengujian terhadap bahan baku, dan produk jadi. Dan menyimpan catatan dari semua hasil pengujian dan inspeksi sebagai rekaman mutu.
h. Bertanggung jawab mengendalikan dan mengkalibrasi peralatan inspeksi, ukur dan uji, sesuai dengan ketentuan yang tertera pada Daftar Induk Alat Ukur atau Alat Uji.
i. Bertanggung jawab memelihara dan menerapkan sistem pemberian status hasil inspeksi dan uji. QC harus menjamin bahan baku yang diterima dari supplier dan produk jadi memiliki status yang jelas hasil dari inspeksi

7. Manager Personalia atau HRD
Mengkoordinasikan semua kegiatan manajemen sumber daya manusia di PT. Gajah Tunggal Tbk, untuk memaksimalkan pengunaan sumber daya manusia secara strategis seperti kompensasi karyawan, rekrutmen, kebijakan personalia, dan kepatuhan terhadap peraturan. Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Melakukan pelaksanaan K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja).
b. Menangani masalah-masalah umum.
c. Menerapkan dan pengawasan atau pelaksanaan KKB (Kesepakatan Kerja Bersama).
d. Bertanggung jawab dan menangani masalah pengupahan.
e. Menyediakan karyawan sesuai dengan kebutuhan yang diminta dari unit atau bagian dan memenuhi kebutuhan karyawan melalui penerimaan yang sesuai dengan kualifikasi.
f. Bertanggung jawab terhadap sumber daya manusia melalui pelatihan dan penyediaan sarana pelatihan.
g. Melakukan pengembangan sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan produktivitas karyawan.
h. Bertanggung jawab atas pelaksanaan evaluasi prestasi setiap karyawan yang bermasalah.
i. Bertugas merekrut, melatih dan mengevaluasi personil, sesuai dengan prosedur yang ada di bagian Personalia atau HRD.
j. Bertanggung jawab untuk menerbitkan dan menyimpan rekaman pelatihan dari semua personil.
k. Menyimpan catatan yang terperinci dari tiap-tiap karyawan (terutama yang berkaitan dengan mutu).
l. Memastikan bahwa peraturan perundang-undangan yang diberlakukan di PT. Gajah Tunggal Tbk selalu up to date.
m. Mengidentifikasi aspek dan dampak Lingkungan dari kegiatan dalam ruang lingkup pekerjaannya.
n. Memeriksa prosedur tanggap darurat.
o. Mengkoordinasikan tim tanggap darurat di perusahaan.
p. Mengkoordinasikan semua personil untuk mengambil tindakan antisipasi jika terjadi situasi darurat dan memastikan kondisi anggotanya.
q. Melakukan komunikasi external dengan pihak yang relevan.

8. Manager Produksi
Bertangung jawab pada semua hal yang berkaitan dengan produksi yang ada di PT. Gajah Tunggal Tbk, mulai dari proses, progres, problem solving, kualitas, kuantitas, reporting dan lain sebagainya. Wewenang seorang manager produksi itu sendiri juga cukup luas, terutama membawahi divisi produksi itu sendiri. Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Menerima SPK (Surat Perintah Kerja) dari Dept. Marketing dan meneruskan kepada Kepala Unit.
Mengkoordinasi semua kegiatan produksi.
b. Menerbitkan Order Produksi untuk barang setengah jadi, mengendalikan stock minimum dan maksimum barang setengah jadi guna memenuhi kebutuhan order yang ada di SPK.
c. Mengendalikan barang yang dipasok pelanggan dalam proses produksi untuk menghindari kerusakan, salah penggunaan dan kecukupan jumlah barang dengan kebutuhan.
d. Bertanggung jawab menjamin produk yang sedang dalam proses diidentifikasi dengan jelas.
e. Bertanggung jawab menjamin penanganan, penyimpanan dan perawatan barang pada setiap tahapan proses produksi dikerjakan sesuai dengan persyaratan.
f. Bertanggung jawab menyediakan daerah penyimpanan yang tepat, dan penanganan serta penyimpanan dan pengiriman dari bahan baku dan produk jadi yang tepat.

9. Kepala Bagian Electronic Data Processing
Tugas dan tanggung jawabnya :
a. Menyediakan komputer dan perangkat komputer sesuai dengan kebutuhan.
b. Melakukan Jadwal Pemeliharaan Komputer ke Departemen, Bagian dan Unit 1 (satu) bulan sekali.
c. Melakukan back up data pada komputer secara rutin.
d. Mengendalikan stock tinta dan perangkat komputer.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang berjalan

Prosedur pengecekan alat tanggap daurat yang berjalan saat ini pada PT. Gajah Tunggal Tbk dijabarkan melalui proses yaitu:
a. Prosedur pengecekan alat tanggap darurat
  1. Petugas mengecek stok alat tanggap darurat yang berada di PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F.
  2. Apabila ada alat yang akan kadaluarsa, maka petugas akan mendata alat tersebut.
  3. Alat yang akan kadaluarsa akan di input ke laporan alat kadaluarsa.
b. Proses permintaan alat tanggap darurat
  1. petugas mengisi form BBK data alat tanggap daurat, dalam mengajukan permintaan alat tanggap darurat.
  2. Petugas mengirim BBK yang berisi surat permintaan barang keluar ke bagian staff gudang .
c. Prosedur pendistribusian alat tanggap darurat
  1. Staff gudang melakukan pengecekan alat tanggap darurat yang berada di gudang
  2. Apabila stok tersedia maka akan dilakukan pendistribusian alat tanggap darurat sesuai yang sudah dipesan.
  3. Apabila stok tidak tersedia maka akan menunggu sampai barang yang di pesan tersedia.
d. Prosedur laporan
  1. Petugas akan menghitung jumlah stok barang yang diterima.
  2. Petugas menginput hasil dan menyerahkan ke pimpinan.

Rancangan Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Use Case Diagram

Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan prosedur sistem pendataan barang alat tanggap daurat yang berjalan saat ini pada PT. Gajah Tunggal Tbk.

Gambar 3.2. Use Case Diagram yang Berjalan
Sumber: Peneliti

Berdasarkan gambar Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat:
a. 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan yang sedang berjalan
b. 3 actor yang melakukan kegiatan, yaitu Petugas, Staff Gudang dan Pimpinan.
c. 7 total use case yang bisa dilakukan actor

Penjelasan use case diagram sistem yang berjalan :
1. Nama Use Case : Mengecek stock alat tanggap darurat
    Aktor : Petugas
    Skenario : Petugas mengecek stock alat tanggap darurat yang ada di PT. Gajah Tunggal Plant F
2. Nama Use Case : Mengirim form BBK
    Aktor : Petugas
    Skenario : Petugas mengirim form BBK sesuai permintaan ke staff gudang
3. Nama Use Case : Mengecek alat tanggap darurat yang berada di gudang
    Aktor : Staff gudang
    Skenario : Staff gudang melakukan pengecekan alat tanggap darurat yang tersedia di gudang
4. Nama Use Case : Distribusi alat tanggap darurat
    Aktor : Staff gudang
    Skenario : Apabila stok tersedia maka akan dilakukan pendistribusian alat tanggap darurat sesuai yang sudah dipesan dan apabila stok tidak tersedia maka akan menunggu sampai barang yang di pesan tersedia.
5. Nama Use Case : Mendata stock alat yang tersedia
    Aktor : Petugas
    Skenario : Petugas akan menghitung jumlah stok barang yang diterima
6. Nama Use Case : Menginput hasil stock kedalam aplikasi
    Aktor : Petugas
    Skenario : supervisor membuat laporan dan menyerahkan Laporan barang ATK yang masuk ke kantor cabang kepada pimpinan
7. Nama Use Case : mencatat data pengeluaran barang ATK
    Aktor : staff gudang ATK
    Skenario : staff gudang ATK mencatat data pengeluaran barang ATK

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Sequence Diagram

Gambar 3.3 Sequence Diagram yang Berjalan
Sumber: Peneliti

Berdasarkan gambar 3.3 Sequence Diagram diatas terdapat:
a. 3 lifeline yaitu : Alat tanggap darurat, Form BBK dan Laporan
b. 3 actor yaitu : Petugas, Staff gudang dan Pimpinan.
c. 7 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor tersebut

Analisa Sistem Yang Berjalan Pada Activity Diagram

Gambar 3.4 Activity Diagram yang Berjalan
Sumber: Peneliti

Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram diatas terdapat :
a. 1 intial node, objek yang diawali
b. 3 vertical swimeline yaitu Petugas, Staff gudang dan Pimpinan
c. 1 decision node, untuk memberi kondisi percabangan
d. 7 activity, yang bisa dilakukan oleh actor-actor
e. 1 final node, objek yang diakhiri


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa PIECES

Berikut ini tabel perbandingan dari sistem yang sedang berjalan dengan sistem yang diusulkan untuk Departement SHE di PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F.

Tabel 3.1 Metode Analisis PIECES
Sumber : Peneliti

No Jenis Analisis Kelemahan sistem yang sedang berjalan Sistem yang diusulkan
1 Performace (Kinerja)
  1. Monitoring alat tanggap darurat masih dilakukan dengan cara mengecek satu persatu berdasarkan tanggal kadaluarsa
  2. Sistem belum bisa memberikan informasi mengenai monitoring tanggal kadaluarsa alat.
  3. Sistem tidak dapat memberikan informasi monitoring alat tanggap darurat secara perperiode (perhari, perminggu, perbulan)
  1. Monitoring alat tanggap darurat dengan adanya notifikasi yang mengingatkan petugas sebelum jatuhnya tanggal kadaluarsa.
  2. Sistem dapat menampilkan informasi monitoring tanggal kadaluarsa alat.
  3. Sistem dapat memberikan informasi monitoring alat tanggap darurat secara perperiode (perhari, perminggu, perbulan)
2 Information (informasi)
  1. Informasi yang dihasilkan mengenai monitoring alat tanggap darurat yang telah kadaluarsa tidak tertata dengan baik, sehingga menyulitkan petugas tanggap darurat dalam memonitoring alat.
  2. Terjadinya keterlambatan penggantian alat tanggap darurat yang telah kadaluarsa karena tidak adanya monitoring jatuhnya tanggal kadaluarsa alat.
  1. Informasi yang dihasilkan sudah tertata rapi, sehingga mempermudah petugas dalam memonitoring alat tanggap darurat.
  2. Adanya aplikasi yang bisa diakses oleh petugas untuk memonitoring alat.
3 Economics (ekonomi)
  1. Membutuhkan petugas yang banyak untuk melakukan kegiatan.
  2. Membutuhkan dana operasional seperti biaya kertas untuk mencetak data tanggal kadaluarsa alat.
  1. Tidak membutuhkan petuugas yang banyak untuk melakukan kegiatan.
  2. Tidak membutuhkan pengeluaran dana operasional karena petugas dapat langsung mengakses monitoring kadaluarsa alat.
4 Contol (control atau keamanan)
  1. Keamanan sistem masih belum optimal.
  2. Petugas yang tidak bersangkutan bisa membuka atau menambah data.
  1. Keamanan pada sistem yang disusulkan menjadi lebih optimal.
  2. Adanya menu login membuat petugas yang tidak bersangkutan tidak dapat mengakses data.
5 Efficiency(efisiensi)
  1. Masih membutuhkan waktu lama dalam memonitoring tanggal kadaluarsa alat.
  2. Tidak adanya sistem pencarian otomatis atau menu search pada alat sehingga menyulitkan petugas memonitoring penggantian alat yang akan kadaluarsa.
  1. Sistem yang diusulkan lebih efisien karena sudah ada notifikasi jatuhnya tanggal kadaluarsa pada alat.
  2. Adanya sistem pencarian otomatis atau menu search pada alat sehingga Memudahkan petugas memonitoring penggantian alat yang akan kadaluarsa
6 Service (pelayanan)
  1. Sistemnya mengalami keterlambatan penyampaian informasi mengenai tanggal kadaluarsa alat tanggap darurat.
  2. Membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pencarian tanggal kadaluarsa alat tanggap darurat.
  1. Sistem yang diusulkan dapat mengurangi keterlambatan pendataan sehingga informasi kadaluarsa alat dapat dengan cepat diterima dan langsung di proses.
  2. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pencarian tanggal kadaluarsa alat tanggap darurat.


Analisa Masalah

Berdasarkan analisis penelitian pada Departement SHE di PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F, pada sistem yang berjalan masih belum optimal sehingga sistem perencanaan tanggap darurat belum efektif dan efisien, terutama dalam kecepatan, ketelitian dan keakuratan informasi yang dihasilkan. Sistem perencanaan tanggap darurat yang berjalan saat ini dilakukan dengan sistem mengecek langsung ke lapangan secara satu persatu alat tanggap darurat sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk petugas tanggap darurat dalam membuat laporan, petugas sering melakukan kesalahan dalam merekap data alat tanggap darurat sehingga jumlah alat dan tanggal kadaluarsa alat sering salah dalam laporan, membutuhkan waktu yang lama untuk mencari dokumen fisik jika sewaktu-waktu dokumen di perlukan dan petugas tanggap membutuhkan waktu yang lama untuk menyatukan data hasil laporan setiap bulan dari banyak petugas. Dengan permasalahan yang terjadi pada bagian Departemen SHE dalam mendata alat tanggap darurat maka dibutuhkan sistem yang mempermudah dalam mendata alat tanggap darurat sampai dengan pembuatan laporan.

Analisa Kebutuhan Sistem

Dari hasil observasi pada Departement SHE di PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F, maka dapat diketahui bahwa sistem perencanaan tanggap darurat pada Departement SHE di PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F, perlu adanya sebuah sistem yang dapat memonitoring alat tanggap darurat dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja sehingga mempermudah petugas tanggap darurat dalam penyusunan laporan yang cepat dan akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan. Peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Membuat suatu rancangan sistem perencanaan tanggap darurat berbasis web untuk mempermudah petugas tanggap darurat dalam menggunakan serta mengakses kapanpun dan di manapun. Bahasa pemrograman yang digunakan yakni PHP dan My SQL sebagai database yang dapat menyimpan alat tanggap darurat.
  2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan yang telah peneliti lakukan, maka peneliti memilih alternatif yang pertama yaitu membuat aplikasi berbasis web karena banyak keuntungan yang diperoleh antara lain :
1. Tidak memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menggunakan aplikasi berbasis web.
2. Dapat mempermudah petugas tanggap darurat untuk mengecek, mendata dan memonitoring alat tanggap darurat setiap bulannya.
3. Dapat memperkecil terjadinya kesalahan double input data atau redudans
Penggunaan sistem yang akan peneliti rancang ini merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan mengelola databasenya menggunakan My SQL untuk dan mampu merekam seluruh aktivitas perencanaan tanggap darurat.
Konfigurasi Sistem Yang Berjalan
Perangkat Keras (Hardware)
Processor : Intel Core I5
Monitor : HP 440 LCD 14”
RAM : 1 GB DDR2 Memory
Hardisk : 160 GB
Printer : Laserjet
Perangkat Lunak (Software)
a. Windows 7
b. Microsoft Excel 2010
c. Internet Exproler


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan dari kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi. Dalam hasil wawancara ini dilakukan kepada stakeholder mengenai sistem yang diusulakan. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.5 data elisitasi tahap I yang berisikan 36 (tigapuluh enam) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II merupakan hasil pengk1asifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh peneliti untuk di eksekusi. Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.6 yang berisikan elisitasi tahap II yang telah diklasifikasikan berdasarkan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Pada elisitasi tahap II ini berisikan 35 (tigapuluh lima) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Keterangan :
M (Mandatory) = penting
D (Desirable) = tidak terlalu penting
I (Inessential) = tidak mutlak ada

Elisitasi Tahap III

Berikut dibawah ini merupakan tabel 3.7 yang berisikan data elisitasi tahap III hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeleminasi semua requirement yang pilihannya I (Inessential) pada metode MDI. Pada elisitasi tahap III ini berisikan 35 ( tigapuluh lima) kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Keterangan :
T (Technical)     L (Low)
O (Operational) M (Middle)
E (Economic)     H (High)

Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir elisitasi yang disetujui oleh stakeholder dan peneliti perihal sistem yang akan dibuat. Dibawah ini merupakan tabel 3.8 yang berisikan 35 (tigapuluh lima) data final draft elisitasi kebutuhan functional dan 4 (empat) kebutuhan non functional.

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Setelah melakukan analisis dan penelitian pada sistem yang sedang berjalan pada rancangan sistem Aplikasi Tanggap Darurat Petugas, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan peneliti bangun. Ada beberapa usulan dari peneliti yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi rancangan Aplikasi Tanggap Darurat yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah sistem Tanggap Darurat yang semula dilakukan secara semi komputerisasi menjadi Aplikasi Tanggap Darurat terkomputerisasi. Perancangan atau desain sistem usulan yang bertujuan untuk menyempurnakan sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas sesuai proses desain sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisis usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver.12.1 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, squence diagram, class diagram dan state machine diagram.

Usulan Prosedur Yang Baru

1. Admin
    a. Menampilkan Menu Home
    b. Menampilkan Menu Contact Perusahaan
    c. Menampilkan Menu Sign In
    d. Menampilkan Menu Beranda
    e. Menampilkan Menu kelola Data Pegawai
    f. Menampilkan Menu Kelola Data Training
    g. Menampilkan Menu Kelola Data Alat
    h. Menampilkan Menu Cetak Laporan
    i. Menampilkan Menu Sign Out
2. Petugas
    a. Menampilkan Menu Home
    b. Menampilkan Menu Contact Perusahaan
    c. Menampilkan Menu Sign In
    d. Menampilkan Menu Beranda
    e. Menampilkan Data Pegawai
    f. Menampilkan Data Training
    g. Menampilkan Data alat
    h. Menampilkan Laporan Tanggap Darurat
    i. Menampilkan Menu Sign Out


Diagram Rancangan Sistem

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi Tanggap Darurat terdapat penjelasan sebagai berikut:
1. Nama Use Case : Home
    Aktor : Admin dan Petugas
    Deskripsi : Menampilkan Menu Home
2. Nama Use Case : Contact
    Aktor : Admin dan Petugas
    Deskripsi : Menampilkan Menu Contact
3. Nama Use Case : Sign In
    Aktor : Admin dan Petugas
    Deskripsi : Sebelum menggunakan aplikasi Admin dan Petugas harus melakukan sign in terlebih dahulu agar bisa menggunakan aplikasi.
4. Nama Use Case : Beranda
    Aktor : Admin dan Petugas
    Deskripsi : Setelah username dan password yang dimaukkan benar maka aplikasi akan menampilkan menu beranda.
5. Nama Use Case : Pegawai
    Aktor : Admin
    Deskripsi : Admin mengelola data pegawai
6. Nama Use Case : Training
    Aktor  : Admin
    Deskripsi : Admin mengelola data Training
7. Nama Use Case : Alat
    Aktor : Admin
    Deskripsi : Admin mengelola data alat
8. Nama Use Case : Laporan
    Aktor : Admin
    Deskripsi : Admin dapat mencetak laporan Tanggap Darurat
9. Nama Use Case : Sign Out
    Aktor : Admin
    Deskripsi : Admin keluar dari aplikasi


Activity Diagram Yang Diusulkan

Berikut Activity Diagram yang menggambarkan alur aktivitas Aplikasi Tanggap Darurat yang dirancang, yakni:
1. Activity Diagram untuk Admin

Gambar 4.2 Activity Diagram untuk Admin yang diusulkan


a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek
b. 2 (dua) fork node untuk memecah action
c. 11 (sebelas) action yang terdiri dari:
    1. Menu Home
    2. Menu Contact
    3. Menu Sign In
    4. Masukkan username dan pasword
    5. Klik Login
    6. Beranda
    7. Data Pegawai
    8. Data Training
    9. Data Alat
    10. Laporan
    11. Sign Out
d. 1 (satu) final node menjelaskan alur sistem berakhir
e. 1 (Satu) join node untuk menyatukan action
f. 1 (Satu) Desicion Node digunakan untuk pemilihan kondisi

2. Activity Diagram untuk Petugas

Gambar 4.3 Activity Diagram untuk Petugas sistem yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3 terdapat penjelasan sebagai berikut :
a. 1 (satu) initial node untuk mengawali objek
b. 2 (dua) fork node untuk memecah action
c. 11 (sebelas) action yang terdiri dari:
    1. Menu Home
    2. Menu Contact
    3. Menu Sign In
    4. Masukkan username dan pasword
    5. Klik Login
    6. Beranda
    7. Data Pegawai
    8. Data Training
    9. Data Alat
    10. Laporan
    11. Sign Out
d. 1 (satu) final node menjelaskan alur sistem berakhir
e. 1 (Satu) join node untuk menyatukan action
f. 1 (Satu) Desicion Node digunakan untuk pemilihan kondisi


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Berikut merupakan squence diagram yang menggambarkan alur aktivitas
1. Sequence Diagram untuk Admin

Gambar 4.4 Sequence Diagram untuk Admin yang diusulkan

Berdasarkan Gambar 4.4 terdapat penjelasan sebagai berikut:
a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
b. 9 (sembilan) lifeline yaitu home, contact, sign in, beranda, pegawai, training alat, laporan sign out.
c. 20 (dua puluh) message yaitu:
    1) Menjalankan program
    2) Menampilkan menu home
    3) Pilih menu contact
    4) Menampilkan contact perusahaan
    5) Masukkan username dan password
    6) Klik login
    7) Menampilkan beranda
    8) Pilih menu pegawai
    9) Manampilkan data pegawai
    10) Kelola data pegawai
    11) Pilih menu training
    12) Menampilkan data training
    13) Kelola data training
    14) Pilih menu alat
    15) Menampilkan data alat
    16) Kelola data alat
    17) Pilih menu laporan
    18) Menampilkan data laporan
    19) Pilih menu sign out
    20) Menampilkan menu home


2. Sequence Diagram untuk Petugas

Gambar 4.5 Sequence Diagram untuk Petugas yang diusulkan

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin
b. 9 (sembilan) lifeline yaitu home, contact, sign in, beranda, pegawai, training alat, laporan sign out.
c. 20 (dua puluh) message yaitu:
    1) Menjalankan program
    2) Menampilkan menu home
    3) Pilih menu contact
    4) Menampilkan contact perusahaan
    5) Masukkan username dan password
    6) Klik login
    7) Menampilkan beranda
    8) Pilih menu pegawai
    9) Manampilkan data pegawai
    10) Kelola data pegawai
    11) Pilih menu training
    12) Menampilkan data training
    13) Kelola data training
    14) Pilih menu alat
    15) Menampilkan data alat
    16) Kelola data alat
    17) Pilih menu laporan
    18) Menampilkan data laporan
    19) Pilih menu sign out
    20) Menampilkan menu home


Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.6 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.6 class diagram yang diusulkan terdapat :
a. 7 (tujuh) class, himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi.
b. 5 (lima) Association, hubungan antara objek satu dengan objek yang lainnya.


State Machine Diagram Sistem Yang Diusulkan

1. State Machine Diagaram Sistem yang diusulkan untuk Admin

Gambar 4.7 State Machine Diagram Untuk Admin Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.7 state machine diagram yang diusulkan bahwa terdapat :
1. 9 (sembilan) state yang berjalan
2. 1 (satu) initial pseudo
3. 1 (satu) final state

2. State Machine Diagaram Sistem yang diusulkan untuk petugas

Gambar 4.8 State Machine Diagram untuk petugas Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.8 state machine diagram yang diusulkan bahwa terdapat :
1. 9 (sembilan) state yang berjalan
2. 1 (satu) initial pseudo
3. 1 (satu) final state


Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.1 Perbedaan Antara Sistem Yang Berjalan Dengan Sistem Yang Diusulkan


Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

1. Nama Tabel : Pekerjaan
    Media : Harddisk
    Isi : id_pekerjaan + jenis_pekerjaan + jobs_desk
    Primary key : id_pekerjaan
    Panjang Record : 75

Tabel 4.2 Tabel Pekerjaan

2. Nama Tabel : pegawai
    Media : Hardisk
    Isi : id_pegawai + nm_pegawai + almt_pegawai + bagian + no_telp + level + id_pekerjaan
    Primary key : Id_pegawai
    Panjang record : 113

Tabel 4.3 Tabel Pegawai

3. Nama Tabel : jadwal_training
    Media : Hardisk
    Isi : id_jadwal + tanggal + jam + jenis_training + id_pegawai
    Premary key : id_jadwal
    Panjang record : 68

Tabel 4.4 Tabel jadwal_training

4. Nama tabel : Alat
    Media : Hardisk
    Isi : kd_alat + jenis_alat + nm_alat
    Premary key : kd_alat
    Panjang record : 40

Tabel 4.5 Tabel Alat

5. Nama tabel : detil_alat
    Media : Hardisk
    Isi : id_detilalat + kd_alat + tgl_kadaluarsa + lokasi + stok + status
    Primary key : id_detilalat
    Panjang record : 75

Tabel 4.6 Tabel detil_alat

6. Nama tabel : detil_training
    Media : Hadisk
    Isi  : id_detiltraining + id_jadwal + id_instruktur + tempat + keterangan
    Primary key : id_detiltraining
    Jumlah record : 60

Tabel 4.7 Tabel detil_training

7. Nama tabel : Instruktur
    Media : Hardisk
    Isi : id_test+tgl_test+id
    Premary key : id_instruktur
    Total record : 38

Tabel 4.8 Tabel Instruktur


Rancangan Prototype Aplikasi Tanggap Darurat

Dalam Aplikasi Tanggap Darurat yang diusulkan, peneliti merancang beberapa menu yang dapat digunakan oleh admin dan petugas untuk mempermudah dalam mengelola data Tanggap Darurat.

1. Halaman Home
Pada Halaman Home terdapat menu contact dan sign. Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.

Gambar 4.9 Rancangan Tampilan Menu Home

2. Halaman Sign In
Halaman ini berfungsi sebagai sistem keamanan bagi pengguna untuk memastikan apakah pengguna (user) memiliki hak akses untuk masuk kedalam sistem atau tidak.

Gambar 4.10 Rancangan Tampilan Menu Login

3. Halaman Beranda
Halaman Beranda berfungsi untuk menampung menu seperti data pegawai, training, alat, laporan

Gambar 4.11 Rancangan Tampilan Menu Beranda

4. Halaman Daftar Pegawai
Form ini berisi data pegawai

Gambar 4.12 Rancangan Tampilan Halaman Pegawai

5. Halaman Data Alat
Form ini berisi data alat yang digunakan untuk tanggap darurat

Gambar 4.13 Rancangan Tampilan Halaman alat

6. Halaman Data Instruktur
Form ini menjelaskan data instruktur yang melakukan training kepada Pegawai

Gambar 4.14 Rancangan Tampilan Halaman Instruktur


Tampilan Sistem yang Diusulkan

1. Tampilan Halaman Home

Gambar 4. 15 Tampilan Halaman Home

Tampilan Menu Home
Menu Home menampilkan halaman awal aplikasi, terdapat nama aplikasi dan nama perusahaan. Terdapat menu Home, Contact, dan Sign in.

2. Tampilan Menu Login

Gambar 4. 16 Tampilan Menu Login

Tampilan Halaman Login
Dalam halaman login, terdapat field pegawai, kata sandi. Hal ini berguna sebagai hak akses pegawai tertentu untuk mengakses sistem aplikasi tanggap darurat. Hal ini berguna untuk menghindari terjadi perubahan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Tampilan Menu Beranda

Gambar 4. 17 Tampilan Menu Beranda

Tampilan Menu Beranda untuk User
Tampilan dapat dibuka, apabila User berhasil melakukan login. Menu beranda menampilkan pesan selamat datang pada User. Didalam menu beranda untuk User terdapat menu pegawai, menu alat, menu training, menu instruktur, menu laporan dan logout

4. Tampilan Menu Data Pegawai

Gambar 4. 18 Tampilan Menu Data Pegawai

Tampilan Menu Data Pegawai
Pada menu data pegawai menampilkan seluruh data pegawai, apabila admin melakukan login, dapat melakukan edit, tambah, dan delete.

5. Tampilan Menu Data Pekerjaan

Gambar 4. 19 Tampilan Menu Data Pekerjaan

Tampilan Menu Data Pekerjaan
Pada menu data pegawai menampilkan seluruh data pegawai, apabila admin melakukan login, dapat melakukan edit, tambah, dan delete.


Konfigurasi Sistem Usulan

1. Spesifikasi Perangkat Keras (hardware)
    a. Processor : Intel Pentium CPU 6630
    b. Monitor : LCD Monitor 19”
    c. RAM : 2GB
    d. Hardisk : 500 GB
    e. Mouse : Standard
    f. Keyboard : Standard
    g. Printer : Laserjet
2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)
    1. Windows 8
    2. Visual Paradigm for UML 12.1
    3. Database server MySQL
    4. Micorsoft Office 2010
    5. XAMPP V3.2.1
    6. Adobe Dreamweaver CS6
    7. nternet Browser Google Chrome
3. Hak Akses
    Pengoperasian aplikasi ini dapat dilakukan oleh
    1. Admin
    2. Petugas


Blackbox Testing

Dalam skripsi ini, pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing merupakan uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Black box memungkinkan pengembagan software untuk mengetahui kondisi input yang akan melatif seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori diantaranya : fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal, kesalahan tampilan, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.


Pengujian Black Box Pada Web


Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal penelitian yang meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan, dan penyusunan laporan penelitian yang memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4. 9Jadwal Penelitian


Estimasi Biaya

Agar terlaksananya penelitian ini dengan baik, lancar dan sesuai dengan terget yang direncanakan sesuai dengan jadwal penelitian, maka diperlukan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatannya diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 4. 10 Tabel Estimasi Biaya



BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Department SHE PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F tentang perencanaan tanggap darurat dapat disimpulkan bahwa :

  1. Proses perencanaan tanggap darurat pada Department SHE PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F masih menggunakan microsoft excel sehingga membuat staff SHE khususnya petugas tanggap darurat membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan laporan perencanaan tanggap darurat.
  2. Untuk membangun sistem informasi perencanaan tanggap darurat dibutuhkan sistem berbasis web dengan memiliki tempat penyimpanan data sehingga data alat perencanaan tanggap darurat tidak akan hilang dan diharapkan sistem ini nanntinya dapat membantu petugas tanggap darurat dalam mengelola data sistem perencaan tanggap darurat.

Sistem perencanaan tanggap darurat setelah diimplementasikan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada department SHE dalam memonitoring perencanaan tanggap darurat.


Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat peneliti berikan sebagai bahan pertimbangan bagi a Department SHE PT. Gajah Tunggal Tbk Plant F ntara lain :

  1. Perlu adanya sosialisasi untuk mengimplementasikan sistem yang baru, agar dapat memaksimalkan kinerja staff terkait.
  2. Harus adanya maintenance dan control sistem secara berkkala agar tidak terjadi kerusakan atau error pada sistem.
  3. Pada masa yang akan datang, sistem ini dapat dikembangkan dengan menambahkan ruang lingkup sistem menjadi lebih luas lagi.


DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 Kadir, Abdul. 2014. “Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi”. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 Sutabri, Tata. 2012. “Konsep Dasar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset
  3. 3,0 3,1 Taufiq, Rahmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen, Konsep Dasar, Analisa Dan Metode Pengembangan”. Yogyakarta : Graha Ilmu.
  4. Henderi, Maimunah, Andrian. Randy. 2011. "Desain Aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artifical Informatics". Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 4 No. 3, Mei 2011: 316-329
  5. Mujilan, Agustinus. 2012. “Sistem Informasi Akuntansi”. Madiun: Widya Mandala (WIMA) Pers.
  6. McLeod. 2012. “Sistem Informasi Manajemen”. Jakarta: Salemba Empat.
  7. 7,0 7,1 7,2 7,3 Darmawan, Deni. 2013. “Metode Penelitian Kuantitatif”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  8. Asropudin. 2013. ”Kamus Teknologi Informasi Komunikasi”. Bandung: CV. Titian Ilmu
  9. Ladjamudin. 2013. ”Analisis dan Desain Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  10. Anhar. 2016. ”Kumpulan Sourch Code Visual Basic 6.0 untuk Skripsi”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  11. Irwansyah, Edy, V. Moniaga, Jurike.2014. “Pengantar Teknologi Informasi”. Yogyakarta: DeePublish.
  12. Alim, Yadanur, dkk. 2012. “Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process”. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  13. 13,0 13,1 A.S Rosa dan M. Shalahuddin. 2014. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika”. Bandung: Informatika.
  14. Andika, Dewanto. 2013. ”Jurnal Informatika Vol.2 No.2. Pengukuran Kinerja Goodreads
  15. 15,0 15,1 Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dan PHP. Bandung: Informatika
  16. Nugroho, Bunafit. 2013. Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver”.Yogyakarta: Gava Media.
  17. 17,0 17,1 Sutanto, Ery Hermawan. 2014. Panduan Aplikatif & Solusi (PAS) Sistem Informasi Penjualan Online untuk tugas akhir. Semarang: Wahana Komputer.
  18. Hendry. 2015. “Aplikasi 4 in 1 VB & MySQL”. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  19. Anisya. 2013. “Aplikasi Sistem Data base Rumah Sakit Terpusat Pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dengan Menerapan Open Source (PHP – MYSQL)”. Padang: Jurnal Momentum.
  20. Rizky, Soetam. 2011. “Pengujian black box”. Jakarta: Prestasi Pustaka

Contributors

Rizki Setyawan