SI1311475762

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI PENDAFTARAN SAMBUNGAN PELANGGAN

BARU SECARA ONLINE MENGGUANAKAN MEKANISME

STRAIGHT THROUGH PROCESSING (STP) PADA PAM

AETRA AIR TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311475762
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016


Daftar isi



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI PENDAFTARAN SAMBUNGAN PELANGGAN

BARU SECARA ONLINE MENGGUNAKAN MEKANISME

STRAIGHT THROUGH PROCESSING (STP) PADA PAM

AETRA AIR TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475762
Nama
Jenjang Studi
Jurusan


Disahkan Oleh :


Tangerang, 20 Januari 2016


Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 078010



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


APLIKASI PENDAFTARAN SAMBUNGAN PELANGGAN

BARU SECARA ONLINE MENGGUNAKAN MEKANISME

STRAIGHT THROUGH PROCESSING (STP) PADA PAM

AETRA AIR TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475762
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Oleh :


Tangerang, 20 Januari 2016


Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Meta Amalya Dewi M.KOM)
NID : 04043
   
NID : 05065




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI PENDAFTARAN SAMBUNGAN PELANGGAN

BARU SECARA ONLINE MENGGUNAKAN MEKANISME

STRAIGHT THROUGH PROCESSING (STP) PADA PAM

AETRA AIR TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475762
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2015/2016


Disetujui Oleh :


Disetujui Penguji :

Tangerang, 20 Januari 2016
Ketua Penguji
 
 
 
 
(_______________)
NID : ..........


Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(_______________) (_______________)
NID : .......... NID : ..........




SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI PENDAFTARAN SAMBUNGAN PELANGGAN

BARU SECARA ONLINE MENGGUNAKAN MEKANISME

STRAIGHT THROUGH PROCESSING (STP) PADA PAM

AETRA AIR TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1311475762
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.



Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 26 Januari 2016

 
 
 
NIM : 1311475762

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Seiring pesatnya perkembangan teknologi menuntut perusahaan dan berbagai instansi pemerintahan meningkatkan kualitas pelayanan untuk meningkatkan produktifitasnya khususnya untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Perusahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang merupakan perusahaan Pelayanan air bersih layak minum yang bekerja sama dengan Pemerintah kabupaten Tangerang. Salah satu jenis pelayanan pada Perusahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang adalah Proses pendafataran sambungan baru yang merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum menjadi pelanggan. Pada saat ini proses pendaftaran sambungan baru pada PAM Aetra Air Tangerang masih menggunakan metode manual yang mana masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya pelanggan harus datang ke kantor pelayanan pelanggan (KPP) dan lamanya proses pemasangan meter air karena sistem yang masih belum terorganisir dengan baik. Hal inilah yang bayak dikeluhkan oleh para calon pelanggan yang tidak mempunyai waktu luang untuk bisa datang ke kantor pelayanan pelanggan (KPP). Hal ini perlu diatasi karena berdampak negatif untuk perusahaan dan calon pelanggan itu sendiri, yaitu kurangya jumlah pelanggan yang mendaftar sambungan baru untuk perusahaan dan berkurangnya kesempatan calon pelanggan untuk bisa mendapatkan layanan air bersih dengan cepat. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di Perusahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang ini adalah proses pendafataran sambungan baru secara online. Penulisan ini menggunakan metode analisa dan perancangan berorientasi objek, dimulai dari analisa sistem berjalan menggunakan Value Chain, elisitasi kebutuhan sistem, serta penggambaran sistem yang diusulkan melalui Unified Modelling Language (UML) yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dengan basis data MySQL. Dengan adanya Aplikasi pendafatran sambungan baru online ini diharapkan dapat mempermudah pelanggan untuk mendapatkan pelayanan air bersih dengan mudah dan cepat serta mempercepat target pemasangan bagi perusahaan.

Kata Kunci : Kata kunci : Aplikasi, Pendaftaran, Sambungan, Pelanggan, Straight-through Processing




ABSTRACT

As the rapid development of technology requires companies and various government agencies improve the quality of services to improve productivity, especially for companies engaged in services. Drinking Water Company (PAM) Aetra Air Tangerang is company potable water services in collaboration with the Government of Tangerang district. One type of service on Drinking Water Company (PAM) Aetra Air Tangerang is a new connection signup process which is an early stage that must be done before they become customers. At this time the process of registration of new connections to the Drinking Water Company Aetra Air Tangerang still use manual methods which there are many shortcomings, including the customer must come to the customer service office (KPP) and the length of the water meter installation process because the system is still not well-organized. This is stout complained of by the prospective customers who do not have the free time to be able to come to the customer service office (KPP). This needs to be addressed because of the negative impact for the company and the prospect itself, namely a lack of number of subscribers who sign up for a new connection to the company and reduce prospective customers the opportunity to be able to get clean water quickly. One way to address the problem in Drinking Water Company (PAM) Aetra Air Tangerang is signup process new connections online. This writing methods of analysis and design of object-oriented, starting from system analysis run using Value Chain, elicitation needs of the system, as well as depictions of the proposed system through the Unified Modeling Language (UML), which is implemented in the programming language Hypertext Preprocessor (PHP) with a MySQL database. With the new connection registration details online application is expected to enable customers to obtain clean water services easily and quickly and speed up the installation targets for the company.

Keywords: Application, Registration, Connection, Customer, Straight-through Processing




KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas semua rahmah, hidayah dan karunia-Nya sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Aplikasi Pendaftaran Sambungan Pelanggan Baru Secara Online Menggunakan Mekanisme Straight Through Processing (STP) Pada PAM Aetra Air Tangerang” tepat pada waktunya.

Tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini antara lain memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan jenjang Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi (SI) pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja, juga berguna untuk memperdalam kemampuan penulis dalam merancang suatu sistem agar dapat diterapkan dengan baik.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan semua pihak maka penulis tidak dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Penulis ingin menyampaikan terima kasih khususnya kepada orang tua tercinta dan keluarga yang telah memberikan banyak do’a, dukungan moril dan materil kepada penulis. Dan pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu seperti berikut :

  1. Alloh S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Ibu Nur Azizah, M.Akt., M.Kom. selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja.
  5. Ibu Dina Fitria Murad, M.Kom. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan banyak masukan dan motivasi kepada penulis sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
  6. Bapak Haerudin, S.Kom., MM. selaku dosen pembimbing kedua yang juga telah banyak memberikan bantuan masukan dan ilmu kepada penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.
  7. Bapak Hansen Maryanto, S.Kom. selaku stakeholder yang sudah banyak membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini.
  8. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. Karya Putra Sukses yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.
  9. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang memperluas wawasan penulis.
  10. Bapak dan Ibu penulis yang telah sabar mendidik dan merawat penulis hingga sampai di akhir perjuangan pembuatan Skripsi ini.
  11. Seluruh Teman-teman dan Sahabat Penulis yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.


Penulis menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.


Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan juga orang lain yang membaca dapat memperoleh ilmu dari laporan ini.


Tangerang, 20 Januari 2016
(Agus Purwo Prasetyo)
NIM. 1311475762




BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat ini menuntut berbagai instansi atau perusahaan untuk bisa mengikuti perkembanganya. Diantara upaya mengikuti perkembangan ini yaitu dengan memanfaatkan jaringan komputer khususnya internet. Dengan penggunaan internet ini jalanya informasi menjadi lebih mudah dan cepat sehingga suatu instansi ataupun perusahaan tersebut siap bersaing dan dapat meningkatkan mutu pelayanan di berbagai bidang.

PAM Aetra Tangerang Merupakan sebuah Instansi perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan air bersih layak minum. Sebagai perusahan yang bergerak di bidang jasa, hal yang paling utama adalah pelayanan. Pelayanan yang bermutu merupakan pelayanan yang menekankan kepada kualitas dan sedapat mungkin dilaksanakan dengan cepat serta tepat. salah satu jenis pelayanan pada PAM Aetra Air Tangerang adalah Proses pendaftaran sambungan baru yang merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum menjadi pelanggan.

Pada saat ini proses pendaftaran sambungan baru pada PAM Aetra Tangerang masih menggunakan metode manual yang mana masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya pelanggan harus datang ke kantor pelayanan pelanggan (KPP) dan lamanya proses pemasangan meter air karena sistem yang masih belum terorganisir dengan baik. Hal inilah yang bayak dikeluhkan oleh para calon pelanggan yang tidak mempunyai waktu luang untuk bisa datang ke kantor pelayanan pelanggan (KPP). Hal ini perlu diatasi karena berdampak negatif untuk perusahaan dan calon pelanggan itu sendiri, yaitu kurangya jumlah pelanggan yang mendaftar sambungan baru untuk perusahaan dan berkurangya kesempatan calon pelanggan untuk bisa mendapatkan layanan air bersih dengan cepat.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah di Perusahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang ini adalah proses pendaftaran sambungan baru secara online. Metode secara online adalah teknologi sistem informasi yang memanfaatkan jaringan internet. Metode ini dapat dilakukan oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun karena sudah tersedia layanan internet seperti warnet ataupun gadged yang memiliki fasilitas internet. Sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan proses pendaftaran tanpa perlu repot-repot dan mengantri di kantor pelayanan Pelanggan (KPP) terdekat.

Sejalan dengan permasalahan diatas itulah yang mendasari penulis untuk merancang sebuah sistem yang bertujuan untuk mempermudah warga kabupaten Tangerang untuk mendapatkan layanan Air bersih layak minum, yang kemudian dituangkan kedalam sebuah Skripsi yang berjudul “APLIKASI PENDAFTARAN SAMBUNGAN PELANGGAN BARU SECARA ONLINE MENGGUNAKAN MEKANISME STRAIGHT THROUGH PROCESSING (STP) PADA PAM AETRA AIR TANGERANG”

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang merupakan dasar bagi pembahasan tugas akhir. Adapun masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu:

  1. Bagaimanakah sistem pendaftaran sambungan baru yang saat ini diterapkan pada PAM Aetra Air Tangerang?
  2. Bagaimana merancang sistem pendaftaran sambungan baru secara online pada PAM Aetra Air Tangerang?
  3. Siapakah yang berperan dalam pengoperasian sistem pendaftaran sambungan baru secara online padaPAM Aetra Air Tangerang ?
  4. Bagaimana sistem pelaporan pada Aplikasi pendaftaran sambungan baru secara online pada PAM Aetra Air Tangerang ?
  5. Apakah kelebihan sistem pendaftaran sambungan baru secara online yang akan dirancang ini dibandingakan dengan sistem pendaftaran sambungan baru secara manual ?

Ruang Lingkup

Agar penelitian lebih terarah maka penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup berikut :

  1. Proses pendafataran secara online ini hanya berlaku untuk pendaftaran pelanggan perumahan secara perorangan.
  2. Proses registrasi secara online.
  3. konfirmasi pembayaran.
  4. Status pendaftaran, pembayaran dan pemasangan meter bisa dicek melalui website dengan menggunakan nomor pendaftaran yang akan pelanggan dapatkan pada saat mendaftar secara online.

Out of Scope :

  1. Pembayaran belum menggunakan system online. hanya menggunakan sistem transfer pada Bank atau payment point yang ditunjuk
  2. Untuk proses pendafataran secara kelompok perumahan baru, perwakilan pelanggan harus datang ke kantor KPP terdekat.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Individu

  1. Agar penulis mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja pada saat bekerja
  2. Menambah wawasan dan pengalaman tentang lingkungan dunia kerja.
  3. Agar mengetahui bagaimana cara mengontrol suatu perusahaan serta memberikan solusi yang baik untuk perusahaan tersebut.

2. Tujuan Operasional

  1. Untuk mempermudah proses pendaftaran sambungan baru tanpa pelanggan harus datang ke kantor untuk menyerahkan berkas persyaratan.
  2. Membuat proses pendaftaran sambungan baru pelanggan lebih cepat dan terorganisir dengan baik.

3. Tujuan Fungsional

  1. Memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk bisa melakukan pendafataran tanpa perlu mengantri atau jauh-jauh datang ke kantor Pelayanan Pelanggan (KPP).
  2. Sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah pendaftaran bagi calon pelanggan yang hanya memiliki sedikit waktu luang


Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Penulis

  1. Terciptanya kepuasan batin ketika menghasilkan suatu karya dan dapat bermanfaat bagi suatu instansi dan Masyarkat.
  2. Sebagai syarat kelulusan guna mendapat gelar sarjana komputer.
  3. Dapat mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari di bangku kuliah ke dalam bentuk project.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

  1. Mempersingkat waktu pendaftaran dan pemasangan meter calon pelanggan.
  2. Memperkenalkan sekaligus menambah minat pelanggan untuk dapat mendafar sebagai pelanggan PAM Aetra Air Tangerang.

3. Manfaat Bagi Masyarakat

  1. Dapat mendafatar sebagai pelanggan PAM Aetra Air Tangerang tanpa perlu mengantri atau jauh-jauh datang ke kantor Pelayanan Pelanggan (KPP).
  2. Meingkatkan suatu pahaman serta wawasan dalam dunia kerja terutama pegetahuan dibidang ilmu komputer yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan yang bergerak dibidang Pelayanan air bersih.


Metodeologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, penulis menggunakan beberapa metode penelitan yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

  1. Metode Interview

    Melakukan tanya jawab dengan Admin bagian Pendafataran sambungan baru, disini penulis melakukan wawancara dengan pihak yang bersangkutan yaitu Admin bagian Pendafatarn sambungan baru agar data yang diperoleh lebih akurat, yang didapat dari teknik ini berupa keterangan-keterangan mengenai prosedur sistem berjalan.

  2. Metode Observasi

    Teknik untuk mendapatkan data penting dalam melakukan pengamatan serta pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur penting yang berguna penelitian. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan observasi dilingkungan PAM Aetra Air Tangerang di bidang sambungan baru pelanggan.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Melakukan studi pustaka dengan cara membaca, mencari, dan memahami, serta meringkas hal-hal yang berkaitan dengan skripsi ini seperti dari buku di Perpustakaan, jurnal online, artikel serta media cetak lainnya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan aplikasi ini.

Metode Analisis

Dalam metode analisa ini penulis menggunakan UML (Uniefied Modeling Language) yang meliputi adanya Use Case diagram, Activity Diangram, dan analisa value chain serta Elisitasi karena dapat membantu, mengidentifikasi, serta menganalisa aktifitas-aktivitas spesifik bisnis yang terjadi, yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan.

Metode Perancangan

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan penulis adalah UML (Uniefied Modeling Language) Visual Paradigm versi 6.4 yang merupakan sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan satu bahasa yang konsisten untuk menentukan, visualisasi, mengkonstruksi, dan mendokumentasikan artifact yang terdapat dalam sebuah software. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode OO (Object Oriented) yang telah ada sebelumnya, yaitu Booch, OMT, OOSE.UML merupakan kesatuan dari ketiga metode pemodelan tersebut dan ditambah kemampuan lebih karena mengandung metode tambahan untuk mengatasi masalah pemodelan yang tidak dapat ditangani ketiga metode tersebut. Selain itu juga penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai database,, serta tools lainya seperti XAMPP Versi 3.2.1, Adobe Photoshop CS6, dan Adobe Dreamweaver CS 6, serta Notepad Plus-plus versi 6.5.2.

Metode Prototype

Metode prototype yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan Balsamic mockup.

Metode Pengujian / Testing

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/errors/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software. Metode yang digunakan dalam tahapan testing ini adalah adalah menggunakan black box testing, dimana pengujian perangkat lunak melalui test fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematika penyampaiannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, waktu dan tempat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori pendukung penganalisaan, yang meliputi: konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, peralatan pendukung, definisi penjadwalan perawatan/perbaikan aset danLiterature Review yang digunakan untuk mendukung penulisan dan pengembangan sistem baru yang diusulkan.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini membahas tentang teori yang berisikan pengertian dan definisi yang Pada bab ini merupakan penjabaran hasil penelitian dilokasi kerja yang meliputi tinjauan organisasi yang berisi penjelasan singkat mengenai gambaran umum PAM Aetra Air Tangerang, struktur organisasi perusahaan serta wewenang dan tanggung jawab, tata laksana sistem berjalan yang digambarkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML), analisa sistem menggunakan metode Value Chain , Elisitasi tahap 1, 2, 3 dan draf final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari usecase diagram, class diagram, activity diagram, sequance diagram, State Machine diagram dan spesifikasi database, tampilan layar dari sistem yang di implementasikan, serta prototype sistem yang akan dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang Kesimpulan dan Saran yang dapat diberikan penulis dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

  1. "Menurut Sutabri (2010)[1], “Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunana dari unsur, komponen atau variable yang terorganisir saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu”.

Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

Menurut Edi (2009)[2] dalam Tiara[3], “Data terbentuk dari karakter yang dapat berupa alphabet, angka, maupun simbol khusus dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data adalah hal, peristiwa atau kenyataan lainnya yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau sumber dari informasi.

2. Klasifikasi Data

Menurut Sutabri (2012)[4], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber. Mengenai penjelasan klasifikasi data tersebut akan diuraikan dibawah ini :

  1. Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu :
    1. Data Hitung (Enumeration atau Counting Data)
      Data hitung adalah hasil penghitungan atau jumlah tertentu. Yang termasuk data hitung adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam suatu kelas atau persentase dari mahasiswa dalam kelas akan menghasilkan suatu data hitung.
    2. Data Ukur (Measurement Data)
      Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada seorang mahasiswa setelah meriksa hasil tentamennya merupakan data ukur. Angka yang ditunjukan alat barometer atau termometer adalah hasil proses pengukuran.
  2. Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu :
    1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
      Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan. Jika jumlah universitas negeri di Indonesia dibagi dalam 2 golongan maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000 orang dan golongan yang lainnya kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan kuantitatif.
    2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
      Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya. Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit kedalam penilaian studi dengan grade A, B, C, D didasarkan pada pemisahan sifat-sifat kualitatifnya.
  3. Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu :
    1. Data Internal
      Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
    2. Data External
      Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data external ini terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
      1. Data External Primary
        Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
      2. Data External Secondary
        Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.


Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini.

Menurut Taufiq (2013)[5], “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013)[6], “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

Menurut Lili Tanti dalam Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010)[7], “Sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”

Menurut Raymond McLeod dalam bukunya Yakub (2012)[8], “Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan”.

Menurut Tata Sutabri (2012)[4], Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung sama lain, dan terpadu.

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan pengertian sistem adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponen yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu :

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012)[4], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Komponen Sistem (Components System)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Batas Sistem (Boundary System)

    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebutdisebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

  4. Penghubung Sistem (Interface System)

    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

  5. Masukan Sistem (Input System)

    Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

  6. Pengolahan Sistem (Processing System)

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

  7. Keluaran Sistem (Output System)

    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukanbagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidakmemiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiapkasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya. (Tata Sutabri, 2012)[4].

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ideide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

  3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luaratau subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Laudon dan Laudon (2011)[9], Informasi adalah data yang telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

Menurut Turban (2010)[10], informasi adalah data yang sudah diorganisasi sehingga memiliki arti dan nilai untuk penerima.

Menurut Stair dan Reynolds (2010)[11], mendefinisikan Informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambahan selain nilai fakta individu.

Jadi dapat disimpulkan Informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya.

2. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012)[4], Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Akurasi (Accuracy)

    Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut menyesatkan, bebas dari kesalahankesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

    Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut.

    Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

    1. Informasi yang akurat harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian tentunya akan memengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

    2. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut.

    3. Informasi harus aman dari segala gangguan (noise) dapat mengubah atau merusak akurasi informasi tersebut dengan tujuan utama.

  2. Tepat Waktu (Timeliness)

    Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. Mahalnya informasi disebabkan harus cepat dan tepat informasi tersebut didapat. Hal itu disebabkan oleh kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan informasi tersebut memerlukan bantuan teknologi-teknologi terbaru. Dengan demikian diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan informasi tersebut.

  3. Relevansi (Relevancy)

    Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya, informasi mengenai kerusakan infrastruktur laboratorium komputer ditujukan kepada rektor universitas. Tetapi akan lebih relevan apabila ditujukan kepada penanggung jawab laboratorium.

3. Fungsi Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010)[12], “Fungsi informasi adalah untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Fungsi informasi tidak mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi untuk mengurangi keanekaragaman dan ketidakpastian yang menyebabkan diambilnya suatu keputusan yang baik”

4. Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012)[4], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Menurut Sutabri (2012)[4], Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh

    Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  2. Luas dan lengkap

    Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi.Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

  3. Ketelitian

    Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dan informasi. Dalamhubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  4. Kecocokan

    Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai.Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya.Sifat ini sulit mengukurnya.

  5. Ketepatan Waktu

    Menunjukkan tak ada keterlambatan jika ada seseorang yang ingin mendapatkan informasi.Masukkan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditamabah dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan langganan mengenai tersedianya barag-barang inventaris.

  6. Kejelasan

    Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilahistilah yang tidak jelas. Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebutSifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.Memberikan laporan dapat memakan biaya yang besar.Bebrapa biaya yang diperlukan untuk memperbaiki laporan tersebut.

  7. Dapat dibuktikan

    Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan.Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banayk hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  8. Keluwesan

    Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  9. Tidak ada prasangka

    Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  10. Dapat diukur

    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaandugaan, klenik, dan sebagainya sering dianggap informasi, hal-hal tersebut berada di luar lingkup pembicaraan kita.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurutbeberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :

Menurut Sutarman (2012)[13], Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah system informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Menurut Tata Sutabri (2012)[4], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan dari seluruh informasi yang terdapat dalam sebuah basis data dengan menggunakan model serta media teknologi informasi yang digunakan di dalam pengambilan keputusan dalam jalannya sebuah organisasi.

2. Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012)[4] mengemukakan bahwa, sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Blok bangunan itu terdiri dari :

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2. Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010)[12], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Realibility), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)
    Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.
  2. Ekonomi (Economic)
    Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.
  3. Keandalan (Realibility)
    Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.
  4. Pelayanan Langganan (Customer Service)
    Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.
  5. Kesederhanaan (Simplicity)
    Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.
  6. Fleksibilitas (Fleksibility)
    Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah, memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011)[14], pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

  1. Perancangan Sistem
    Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkahlangkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.
  2. Analisa Sistem
    Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
  3. Perancangan
    Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
  4. Testing
    Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
  5. Implementasi
    Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublish secara resmi.
  6. Maintenance
    Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

Sedangkan menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT (2011)[15], ”Tahap analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Jadi perancangan sistem dan analisa sistem merupakan satu kesatuan tahapan lanjutan yang tidak terpisahkan, karena perancangan sistem sendiri harus memenuhi kebutuhan pengguna, diharapkan user friendly, dapat memberikan gambaran jelas mengenai sistem yang akan dibentuk, memiliki rincian dari masing-masing komponen yang akan menjadi isi dari sistem itu sendiri, antara lain sistem informasi yang terdiri dari data-data yang akan ubah menjadi suatu informasi yang nantinya akan dipergunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam tahap perancangan sistem, alat bantu yang digunakan dalam mendesain program komputer antara lain bagan terstruktur.


Konsep Dasar Pengembangan Sistem

1. Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010)[12], pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

2. Tujuan Pengembangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Teori Khusus

Penjadwalan (Scheduling)

1. Definisi Jadwal

Menurut Kamus Besar Indonesia dalam Yunita (2010)[16], “Jadwal adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja; daftar atau tabel kegiatan atau rencana kegiatan dengan pembagian waktu pelaksanaan yang terperinci.”

2. Tujuan Penjadwalan

Dalam Tugas Akhir Yunita (2010)[16], ada beberapa tujuan penjadwalan diantaranya :

  1. Untuk mengetahui urutan dan waktu penyelesaian kegiatan yang harus dilakukan.
  2. Mengurangi timbunan pekerjaan.
  3. Pengefektifan penggunaan sumber daya.


Pemeliharaan (Maintenance)

1. Definisi Pemeliharaan

Definisi pemeliharaan (maintenance) menurut Patrick (2001)[17] dalam Widyaningsih (2011)[18], pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.

2. Jenis-jenis Pemeliharaan

Dalam Skripsi Andhika (2011)[19], secara umum ada tiga jenis pemeliharaan (Maintenance) yang digunakan :

  1. Breakdown Maintenance
    Dimana peralatan yang telah rusak akan dibawa untuk dilakukan pemeliharaan dalam bagian-bagiannya. Ini mungkin termasuk penggantian peralatan lengkap atau beberapa bagian utama dari peralatan, hanya untuk meningkatkan waktu manfaat dari peralatan tertentu yang pemeliharaan Preventif dan Corretive diikuti.
  2. Preventif Maintenance
    Dimana pemeliharaan dilakukan sebelum terjadi kerusakan. Jenis pemeliharaan ini memiliki berbagai variasi dan berbagai subyek penelitian. Studi terbaru menunjukkan bahwa perawatan pencegahan efektif dalam mencegah kegagalan terkait usia peralatan. Untuk pola kegagalan acak yang sebesar 80% dari pola kegagalan, pemantauan kondisi terbukti efektif. Maintenance jenis ini dilakukan untuk mencegah kerusakan selama waktu operasional.
  3. Corrective Maintenance
    Dilakukan setelah terjadi kerusakan. Perawatan ini sering kali lebih mahal karena peralatan dipakai dapat merusak bagian lain dan menyebabkan kerusakan ganda. Pemeliharaan korektif berbeda dari perawatan gangguan karena selama pemeliharaan rincian kami sengaja menjalankan peralatan untuk kegagalan / kerusakan sedangkan pada pemeliharaan korektif kami hadir untuk masalah tertentu dan bertujuan untuk mendapatkan kembali alat untuk menjalankan operasional di awal.

3. Tujuan Pemeliharaan

Tujuan utama dilakukannya pemeliharaan menurut Patrick (2001)[17], yaitu :

  1. Mempertahankan kemampuan alat atau fasilitas produksi guna memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan target serta rencana produksi.
  2. Mengurangi pemakaian dan pemyimpanan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
  3. Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar kegiatan produksi tidak mengalami gangguan.
  4. Memperhatikan dan menghindari kegiatan-kegiatan operasi mesin serta peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
  5. Mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien untuk keseluruhnannya.

Teknologi Informasi (Information Technology atau IT)

Istilah teknologi (Information Technology atau IT) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.

1. Definisi Teknologi Informasi

Istilah teknologi seringkali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadangkala menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai dan manajemen (diulas oleh Turban, McLean dan Wetherbe, 1999)[20]. Pendapat ini menggambarkan teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi sistem informasi menurut Alter di depan, teknologi informasi hanyalah bagiandari sistem informasi.

Menurut kamus Oxford (1995)[21], teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Menurut Alter (1992)[22], teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Menurut Martin (1999)[23], mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

Secara lebih umum Lucas (2000)[24], menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet) dan peralatan komunikasi serta jaringan merupakan contoh teknologi informasi.

Aset

1. Definisi Aset

Menurut Azhar Susanto (2009)[25], pengertian aset adalah sebagaiberikut :

"Aset dapat didefinisikan dengan cara yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kekayaan perusahaan itu meliputi : uang, mesin, peralatan, informasi, dan metode. Kekayaan tersebut ada yang terlihat seperti peralatan dan tanah, dan ada juga yang tidak terlihat seperti hak paten dan hak cipta."

“Aset adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud (tangible fixed assets), mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melakukan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.”

e-SISMITAS

1. Definisi e-SISMITAS

e-SISMITAS merupakan kepanjangan dari (e-Scheduling Information Systems Maintenance of IT Assets).

Berdasarkan dari pengertian penjadwalan (scheduling), perawatan (maintenance), IT (Information technology) dan aset (assets), maka e-SISMITAS adalah suatu sistem informasi untuk mempermudah dalam melakukan penjadwalan perawatan terhadap aset-aset IT.

Analisa Critical Success Factor (CSF)

1. Definisi Analisa Critical Success Factor (CSF)

Analisa Critical Success Factor (CSF) terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain :

  1. Menurut John Ward (2002)[26], berkata bahwa “CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.”
  2. Menurut McLeod (2001)[27], berkata bahwa “CSF adalah suatu bentuk aktivitas perusahaan yang memiliki pengaruh kuat terhadap kemampuan perusahaan itu sendiri untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. CSF dapat pula diartikan dengan beberapa area kunci dimana segala sesuatunya harus berjalan dengan benar agar bisnis dapat berkembang.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, analisa CSF adalah sebuah teknik yang terkenal tidak hanya dalam mengembangkan strategi IS/IT tetapi juga dalam pengembangan strategi bisnis. CSF digunakan untuk menginterpretasikan tujuan bisnis dan memunculkan aktivitas yang diperlukan untuk mencapainya, serta kebutuhan informasi yang nantinya digunakan.

2. Manfaat Analisa Critical Success Factor (CSF)

Manfaat dari analisa CSF menurut John Ward (2002)[26], adalah sebagai berikut :

  1. Analisa CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi. Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnnis dan memberikan komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi, yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area bisnis yang kritis.
  2. Analisa CSF menghubungkan proyek SI yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.
  3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisa CSF dapat menjadi perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh setiap individu.
  4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara dengan kebutuhan infomasi, analisa CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.
  5. Analisa CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.

Analisa CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisa Value Chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

Model Waterfall SDLC (The Waterfall SDLC Model)

1. Definisi Model Waterfall SDLC

Menurut Bassil (2011)[28], Model Waterfall SDLC adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential) dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak.

2. Fase-Fase dalam Model Waterfall SDLC


Gambar 2.1 Model Waterfall
(Sumber : Jurnal “A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle”, Youssef Bassil, 2011)

  1. Fase Analis (Analysis Phase)
    Fase analis sering disebut juga sebagai spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Specification atau SRS), yaitu deskripsi lengkap dan komprehensif tentang perilaku perangkat lunak yang akan dikembangkan. Ini berimplikasi system dan bisnis analis untuk menetapkan persyaratan fungsional dan non-fungsional. Biasanya, persyaratan fungsional didefinisikan dengan cara menggunakan kasus yang menggambarkan interaksi pengguna dengan perangkat lunak. Mereka mencakup persyaratan seperti tujuan, ruang lingkup, perspektif, fungsi, atribut perangkat lunak, karakteristik pengguna, spesifikasi fungsi, persyaratan antarmuka (interface) dan persyaratan basis data (database). Sebaliknya, persyaratan non-fungsional mengacu pada pelbagai kriteria, kendala, keterbatasan dan persyaratan yang dikenakan pada desain dan pengoperasian perangkat lunak bukan pada perilaku tertentu. Ini mencakup properti seperti keandalan, skalabilitas, testability, ketersediaan, pemeliharaan, kinerja dan standar kualitas.
  2. Fase Desain (Design Phase)
    Fase desain adalah proses perencanaan dan pemecahan masalah (problem solving) untuk sebuah solusi perangkat lunak. Ini berimplikasi pengembang perangkat lunak dan desainer untuk menentukan rencana untuk solusi yang meliputi desain algoritma, desain arsitektur perangkat lunak, skema database konseptual dan desain diagram logis, desain konsep, desain GUI (Graphical User Interface) dan definisi struktur data.
  3. Fase Implementasi (Implementation Phase)
    Fase implementasi mengacu pada realisasi kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain ke dalam bentuk program nyata, database, website, atau komponen perangkat lunak melalui pemrograman dan penempatan (deployment). Pada tahap ini, kode ditulis dan disusun menjadi sebuah aplikasi operasional, dan dimana database dan file teks juga dibuat. Dengan kata lain, fase implementasi adalah proses mengubah seluruh persyaratan (requirements) dan blueprint ke dalam sebuah lingkungan produksi.
  4. Fase Pengujian (Testing Phase)
    Fase pengujian juga dikenal sebagai verifikasi dan validasi, yaitu sebuah proses untuk memeriksa bahwa solusi sebuah perangkat lunak memenuhi persyaratan dan spesifikasi dan itu menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan. Verifikasi adalah proses evaluasi perangkat lunakuntuk menentukan apakah produk dari tahap pengembangan yang diberikan memenuhi kondisi yang dikenakan pada awal fase itu, sementara validasi adalah proses pengevaluasian perangkat lunak selama atau pada akhir proses pembangunan untuk menentukan apakah itu memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu, tahap pengujian adalah outlet untuk melakukan debugging' dimana bug dan gangguan sistem ditemukan, dikoreksi dan disempurnakan.
  5. Fase Perawatan (Maintenance Phase)
    Fase perawatan adalah proses memodifikasi solusi perangkat lunak setelah dibuat dan diterapkan untuk memperbaiki output, memperbaiki error dan meningkatkan kinerja dan kualitas. Kegiatan pemeliharaan tambahan dapat dilakukan dalam fase ini, termasuk beradaptasi perangat lunak untuk lingkungannya, menampung kebutuhan pengguna baru dan meningkatkan keandalan perangkat lunak.

Unified Modeling Language (UML)

1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Widodo (2011)[29], “UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik”.

Menurut Nugroho (2009)[30], ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Heriawati (2011)[29], bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan 9 (sembilan) diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

2. Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Menurut Henderi (2010)[31], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints, dan catatan-catatan lain.
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen bereaksi dengan baik.
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan :
    1. Pendekatan use case dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.
    2. Pendekatan komponen yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

3. Konsep Permodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2009)[30], sesungguhnya tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML,tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management).

4. Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Nugroho (2009)[30], bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

  1. Sesuatu (Things)
    Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu :
    1. Structural Things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemenelemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral Things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping Things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational Things
      Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).
  2. Relasi (Relationship)
    Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Ketergantungan (Dependention)
      Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).
    2. Asosiasi (Association)
      Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
    3. Generalisasi (Generalization)
      Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor).Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.
    4. Realisasi (Realization)
      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.


Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Menurut Rahardja, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.4 No 3(2011)[32], ”Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”

2.Tahapan Elisitasi

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. M pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi tahap III
    Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
    4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

      1. High (H): sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
      2. Middle (M): mampu untuk dikerjakan.
      3. Low (L): mudah untuk dikerjakan.
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Editor Sublime Text

1. Definisi Editor Sublime Text

Menurut Eric Haughee (2013)[33], bahwa Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komunitas serta memiliki linsensi (license) aplikasi gratis.

Sublime Text mendukung berbagai bahasa pemograman dan mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemograman yang didukung ataupun dikembangkan oleh komunitas seperti: C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavasScript, LaTeX, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Pyhon, R, Ruby, SQL, TCL, Textile dan XML. Biasanya bagi bahasa pemograman yang didukung atau belum terdukung seara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan add-ons yang bisa di-download sesuai kebutuhan user.


Gambar 2.2. Sublime Text 2
(sumber : hasil screenshot)

2. Fitur-fitur Editor Sublime Text

Berikut beberapa fitur yang diunggulkan dari aplikasi Sublime Text :

  1. Goto Anything
    Fitur yang sangat membantu dalam membuka file ataupun menjelajahi isi dari file hanya dengan beberapa keystrokes.
  2. Multiple Selections
    Fitur ini memungkinkan user untuk mengubah secara interaktif banyak baris sekaligus mengubah nama variabel dengan mudah dan memanipulasi file lebih cepat dari sebelumnya.
  3. Command Pallete
    Dengan hanya beberapa keystrokes, user dapat dengan cepat mencari fungsi yang diinginkan, tanpa harus menavigasi melalui menu.
  4. Distraction Free Mode
    Bila user memerlukan fokus penuh pada aplikasi ini, fitur ini dapat membantu user dengan memberikan tampilan layar panuh.
  5. Split Editing
    Dapatkan hasil yang maksimal dari monitor layar lebar dengan dukungan editing perpecahan. Mengedit sisi file dengan sisi, atau mengedit dua lokasi di satu file. Anda dapat mengedit dengan banyak baris dan kolom yang user inginkan.
  6. Instant Project Switch
    Menangkap semua file yang dimasukkan kedalam project' pada aplikasiini. Terintegrasi dengan fitur Goto Anything untuk menjelajahi semua file yang ada ataupun untuk beralih ke file dalam project lainnya dengan cepat.
  7. Plugin API
    Dilengkapi dengan plugin API berbasis Phyton sehingga membuat aplikasi ini sangat tangguh.
  8. Customize Anything
    Aplikasi ini memberikan user fleksibilitas dalam hal pengaturan fungsional dalam aplikasi ini.
  9. Cross Platform
    Aplikasi ini dapat berjalan hampir di semua operating system modern seperti Windows, OS X, dan Linux based operating system.

Bahasa Pemograman PHP

1. Definisi Bahasa Pemograman PHP

Menurut Diar Puji Octavian (2010)[34], “PHP (Hypertext Preprocessor) adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode (script) yang di gunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML”.

2. Ciri-ciri Kode Bahasa Pemograman PHP

Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu :

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server misalnya: Apache.
  2. Kode PHP dapat diletakan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MYSQL, PostgreSQL, Oracle, dan lain-lain.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk di-download dan digunakan.
  6. Memiliki sistem multiplatform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Dengan menggunakan PHP, selain memberikan keuntungan seperti pada beberapa point diatas, juga didukung oleh banyak komunitas. Hal ini yang membuat PHP terus berkembang. Selain itu, anda dapat belajar lebih banyak lagi tentang tips dan trik penggunaannya dari berbagai komunitas, lembaga pendidikan, ataupun melalui media internet.


Database MySQL

1. Definisi Database MySQL

Menurut Anhar (2010)[35], “MySQL adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya”. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung / support dengan database MySQL.


Software XAMPP

1. Definisi Software XAMPP

Menurut Yogi Wicaksono (2009)[36], “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.


Aplikasi Web

1. Definisi Aplikasi Web

Menurut Dina Fitria Murad, dkk (2013)[37], ”Website adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML seperti PHP dan ASP pada skrip dan Apllet pada objek.

2. Jenis-jenis Aplikasi Web

Aplikasi web dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

  1. Web Statis
    Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi oleh model aplikasi web dinamis.
  2. Aplikasi Web Dinamis
    Aplikasi web dinamis, perubahan informasi dalam halaman web dilakukan tanpa perubahan program tetapi melalui perubahan data. Sebagai implementasi, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data sehingga perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator dan tidak menjadi tanggung jawab dari webmaster.

3. Arsitektur Aplikasi Web

Arsitektur aplikasi web meliputi klien, web server, middleware dan basis data. Klien berinteraksi dengan web server. Secara internal, web server berkomunikasi dengan middleware dan middleware yang berkomunikasi dengan basis data. Contoh middleware adalah PHP dan ASP. Pada mekanisme aplikasi web dinamis, terjadi tambahan proses yaitu server menerjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode PHP yang diterjemahkan oleh mesin PHP yang akan diterima oleh klien. (Abdul Kadir, 2009)[38].

Normalisasi

1. Definisi Normalisasi

Menurut Nugroho (2011)[39], Normalisasi sesungguhnya dapat dipahami sebagai tahapan-tahapan yang masing-masing berhubungan dengan bentuk normal (bentuk yang bebas dari anomali). Bentuk normal adalah keadaan tabel (dalam terminologi system basis data relasional, menurut beberapa literatur yang menjadi acuan penulisan buku ini, sering juga disebut sebagai relasi) yang dihasilkan dengan menetapkan aturan sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional (functional dependency) pada relasi yang bersangkutan. Kita akan menggambarkannya secara garis besar sebagai berikut:

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)
    Bentuk normal pertama adalah suatu bentuk relasi di mana atribut bernilai banyak (multivalues attribute) telah dihilangkan sehingga kita akan menjumpai nilai tunggal (mungkin saja nilai null) pada pemotongan setiap baris dan kolom pada tabel.
  2. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
    Semua kebergantungan fungsional yang bersifat sebagian (partial functional dependency) telah dihilangkan.
  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Thrid Normal Form)
    Semua kebergantungan transitif (transitive dependency) telah dihilangkan.
  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF/Boyce Codd Normal Form)
    Semua anomali yang tersisa dari hasil penyempurnaan kebergantungan fungsional (functional dependency) di atas telah dihilangkan.
  5. Bentuk Normal Keempat (4NF/Fourth Normal Form)
    Semua anomali yang berasal dari kebergantungan banyak-nilai (multivalue dependency) telah dihilangkan.
  6. Bentuk Normal Kelima (5NF/Fifth Normal Form)
    Semua anomali yang tertinggi telah dihilangkan.

Menurut Paillin (2012)[40], Normalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses ini selalu di uji pada beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh mengenai normalisasi ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau attribute kunci dan ketergantungan kunci (Functional Depencendy).

  1. Calon Kunci (Candidate Key)
    Kunci kandidat atau calon kunci adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity.
  2. Kunci Primer (Primary Key)
    Kunci primer adalah suatu attribute atau satu set minimal attribute yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi kunci primer, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.
  3. Kunci Alternatif (Alternate Key)
    Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai primary key. Dimana kerap kali kunci alternatif ini dipakai sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.
  4. Kunci Tamu (Foreign Key)
    Kunci tamu adalah satu attribute atau satu set attribute yang melengkapi satu relationship (hubungan) yang menunjukan ke induknya.

Teknik normalisasi ini juga merupakan satu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database.

Dalam pembuatan normalisasi terdapat beberapa tahap pembentukan, setiap tahap mempunyai bentuk normalisasi yang berbeda. Bentuk-bentuk tersebut antara lain :

  1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
    Bentuk ini merupakan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat penginputan atau saat kedatangannya.
  2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)
    Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record, nilai dari field-field berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya menjadi lain.
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)
    Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria dari bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama / primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci-kunci field-nya. Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)
    Untuk menjadi normal ketiga maka relasi harus dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.

Pengujian Black Box Testing

1. Definisi Pengujian atau Testing

Menurut Simarmata dalam penelitian Nina Rahayu (2014)[41], “Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menentukan kesalahan”.

Menurut Rizky (2011) dalam penelitian Nina Rahayu (2014)[41], “Testing adalah sebuah proses sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

2. Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu (2014)[41], Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi atau pun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingankan white box testing.

Literature Review

Menurut Mulyadi (2013:17-153), berpendapat bahwa “Penelitian sebelumnya literature rivew merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian”.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Ary Mulyanto (2015).
    Penelitian yang dilakukan oleh Ary Mulyanto berjudul “Aplikasi Sistem Pengendalian Stock Chemical Untuk Memonitor Persediaan Produksi Di PT. Panarub Industry”. Metode yang diusulkan oleh penelitian ini menggunakan perancangan database yang baik dan juga dibuat aplikasi yang online sehingga sistem berjalan lebih efektif dan efisien. Didalam proses perancangan atau design digunakan Unified Medeling Language untuk menggambarkan prosedur sistem yang dijalankan serta menggunakan metode analisa Value Chain.
  2. Peneltian yang dilakukan oleh Catur Sudrajat (2011).
    Penelitian yang dilakuakn oleh Catur Sudrajat berjudul :“Perancangan Sistem Pendafataran Siswa baru Secara Online Berbasis Web” metode ini bertujuan untuk perbaikan kualitas pelayanan kepada para siswa agar proses mendaftaran menjadi lebih cepat dan mudah . Didalam proses perancangan atau design digunakan Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan prosedur sistem yang dijalankan.
  3. Peneltian yang dilakukan oleh Diki Budi Rahayu, Erwin Gunadhi, Partono dalam Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (2012).
    Penelitian yang dilakuakn oleh Diki Budi Rahayu, Erwin Gunadhi, Partono berjudul “perancangan sistem informasi pendaftaran peserta didik baru berbasis web studi kasus di sma negeri 14 garut” diusulkan untuk memperbaiki atau mengatasi masalah yang sebelumnya yang membutuhkan waktu lama untuk proses pendafatran yang ada selama ini. Dengan proses pendafataran online tersebut diharapakan proses pendafataran siswa kedepanya jadi lebih cepat, dan hasil kinerjanya juga meningkat.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Hani Pratiwi (2014).
    Penelitian yang dilakukan oleh Hani Pratiwi Mahasiswa jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang pada 2014 dalam Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pembayaran Iuran Pengelolaan kebersihan dan Keamanan lingkungan (IPKL) pada PT Modern Realty Tbk.” Membahas tentang cara membantu pelanggan dalam melakukan tagihan rekening kebersihan dan keamanan per bulan, digunakan metode analisa menggunakan SWOT, Value chain dan CSF.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Jhon Febriyanto (2012).
    Penelitian yang dilakukan oleh Jhon Febriyanto Mahasiswa jurusan Sistem Informasi STMIK Raharja Tangerang pada 2014 dalam Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Pada SMK 10 November Jakarta.” diusulkan untuk memperbaiki atau mengatasi masalah yang sebelumnya yang membutuhkan waktu lama untuk proses pendafatran yang ada selama ini. Dengan proses pendafataran online tsb diharapakan proses pendafataran siswa kedepanya jadi lebih cepat, dan hasil kinerjanya juga meningkat.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

3.1 Analisa Organisasi

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan


PT Aetra Air Tangerang (AETRA) adalah perusahaan air minum swasta pertama di Indonesia yang memproduksi air bersih berkualitas layak minum. AETRA mayoritas dimiliki oleh Acuatico Pte. Ltd, Investment Holding Company yang berbasis di Singapura, dan oleh PT Capitalinc Tbk yang berinvestasi di infrastruktur air bersih. Saat ini AETRA sedang membangun proyek penyediaan air minum di Kabupaten Tangerang. Proyek ini adalah proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) pertama di Indonesia yang berhasil dilaksanakan.

Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan dibantu oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM) Departemen Pekerjaan Umum pada 2007 melaksanakan lelang terbuka dan menetapkan AETRA untuk melayani Penyediaan Air Minum di Kabupaten Tangerang.

Sesuai perjanjian konsesi dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang Ref. No. 690/PK.2076-BPMD2008, AETRA memiliki masa konsesi selama 25 Tahun untuk melayani Penyediaan dan Pelayanan Air Minum di lima kecamatan di Kabupaten Tangerang, yaitu Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, Balaraja, dan Jayanti. Penyediaan dan pelayanan air minum dengan total kapasitas sistem jaringan 900 liter/detik ini memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Cisadane dan akan melayani 72.000 sambungan rumah tangga maupun industri. Total jumlah masyarakat yang akan dilayani mencapai 350.000 jiwa.

Proyek penyediaan air minum ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 520 miliar. AETRA menggunakan pipa-pipa distribusi kualitas terbaik dengan diameter 90 – 1000 milimeter dengan total panjang mencapai 267,7 km yang terdiri atas jaringan pipa transmisi air baku 6,3 km, jaringan pipa utama air minum 34,4 km, dan jaringan pipa air minum sekunder dan tersier 227 km.

AETRA berupaya untuk selalu bekerjasama dengan otoritas pemerintahan maupun lembaga terkait untuk menyeimbangkan peluang bisnis dengan kepentingan masyarakat. Kualitas, kuantitas, dan kontinuitas suplai air baku merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi bersama.

1. Visi Perusahaan

“Meningkatkan kehidupan masyarakat, setiap saat..”

Penjabaran visi Aetra dalam perspektif bisnis adalah menjadi perusahaan pengelola dan penyedia air minum yang dikelola secara profesional, menguntungkan, dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya.

2. Misi Perusahaan

“Secara konsisten menyediakan pelayanan terbaik dengan melakukan perbaikan berkesinambungan dalam segala hal yang dilakukan. Misi AETRA merupakan bentuk komitmen untuk selalu berupaya meningkatkan standar kualitas AETRA dalam menyediakan dan memberikan pelayanan air minum, respek terhadap komunitas dan lingkungan demi meningkatkan kesejahteraan hidup para pelanggan dan masyarakat agar menjadi lebih baik.”

Dengan target layanan mencapai 72.000 pelanggan di lima wilayah Kabupaten Tangerang: Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, Balaraja, dan Jayanti, komitmen AAT untuk memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggannya diwujudkan melalui berbagai fasilitas dan kenyamanan bagi layanan kepelangganan, diantaranya :

  1. Seluruh KPP yang ada dilengkapi dengan sistem jaringan dan hubungan data kepelangganan yang terhubung secara online dengan kantor pusat.
  2. Menyediakan layanan hubungan pelanggan online 24 jam / 7 hari seminggu, melalui Customer Care di nomor (021) 598 5474/75.
  3. Demi kemudahan pelanggan dalam melakukan pembayaran tagihan pemakaian air, PT Aetra Air Tangerang menyediakan Loket Pembayaran di beberapa lokasi yang strategis. Di samping itu di sediakan pula Mobil Layan Bayar On Line yang beroperasi di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau pelanggan. Aetra Tangerang juga telah melakukan kerjasama pembayaran tagihan melalui ATM dengan Bank BRI, Bank Mandiri, dan Bank BTN, melalui Payment Point Online Bank Syariah Bukopin, pembayaran melalui kasir di Indomaret, Alfamart dan Alfamidi di seluruh Indonesia, serta melalui kantor pos di seluruh Indonesia.
  4. Membentuk tim khusus untuk melakukan deteksi kebocoran air pada jaringan, baik yang berdasarkan laporan maupun monitoring rutin.

3. Peta Jaringan Distribusi

Struktur Organisasi

Struktur pada suatu organisasi pada perusahaan sangat diperlukan untuk menghubungkan antara orang-orang yang menjalankan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi akan berperan dalam menggerakan atau menjaga kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sama halnya dengan PAM Aetra Air Tangerang yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

Seperti Perusahaan lainnya, PAM Aetra Air Tangerang dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PAM Aetra Air Tangerang adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama / President Director

Tugas dan wewenang Direktur Utama meliputi:

  1. Membuat rencana pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang.
  2. Mengawasi serta mengurus kekayaan perusahaan.
  3. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
  4. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Human & Resource Development

Tugas dan wewenang Human & Resource Development meliputi:

  1. Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.
  2. Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan kontrol SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.
  3. Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan kontrol dan rencana kerja yang telah disusun.
  4. Mengkoordinasikan dan mengontrol anggaran bagian SDM agar digunakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan rencana kerja.
3. Corporate management & Government relation

Tugas dan wewenang Corporate management & Government relation meliputi:

  1. Menggali data dari pemerintah.
  2. Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah.
  3. Menyampaikan feed back dari perusahaan atas berbagai kebijakan pemerintah.
  4. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Customer Service Management (CRM).
  5. Melakukan kegiatan Penyuluhan dan Edukasi ke warga masyarakat.
4. Vice President Director

Tugas dan wewenang Vice President Director meliputi:

  1. Membantu President Direktur dalam memimpin perusahaan, mengembangkan perencanaan dan kebijakan strategis, dan mengawasi jalannya operasi.
  2. Monitoring & interpretasi langkah-langkah pemerintah.
  3. Membantu melaksanakan tugas-tugas Presiden Direktur dan mewakili Presiden Direktur mengambil keputusan penting demi kelancaran operasional.
5. Operation & Teknikal Director;

Tugas dan wewenang Operation & Teknikal Director meliputi:

  1. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan daerah dalam bidang teknis yang menjadi tanggung jawabnya.
  2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang perencanaan teknik, produksi, distribusi dan pemeliharaan teknik.
  3. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air dan sumber mata air tanah.
  4. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan bahan-bahan kimia.
  5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
6. Commercial & Customer Service Director

Tugas dan wewenang Commercial & Customer Service Director meliputi:

  1. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan daerah dalam bidang Pelayanan dan terjalinya hubungan kepelangganan yang menjadi tanggung jawabnya.
  2. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan di bidang teknis pelayanan.
  3. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
  4. Menganalisa dan memberikan arah pengembangan desain & warna, untuk memastikan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
  5. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survei seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang ditentukan.
7. Technical Support

Tugas dan wewenang Technical Support meliputi:

  1. Menjalankan tugas dan kegiatan yang berkaitan dengan hal teknis.
  2. Menindaklanjuti laporan atau keluhan pelanggan terkait masalah kerusakan Pipa dan Meter air Pelanggan.
  3. Mengawasi Proses pemasangan meter Pelanggan
8. Production & Distribution

Tugas dan wewenang Production & Distribution meliputi:

  1. Menjalankan Tugas dan Kegiatan yang berkaitan dengan perawatan jaringan serta memantau kondisi jaringan pipa.
  2. mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi, sumber mata air dan sumber mata air tanah.
  3. Melakukan Produksi Air bersih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
  4. Mendistribusikan Air bersih ke pelanggan.
9. Businnes & Finance

Tugas dan wewenang Businnes & Finance meliputi:

  1. Melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan.
  2. Menyusun neraca hasil usaha dalam satu periode tertentu memperhitungkan dan membayar seluruh kewajiban keuangan perusahaan kepada pemerintah seperti pajak dan relasi-relasi yang mengadakan hubungan dengan perusahaan mengawasi dan mengontrol laporan pembukuan.
  3. Mengawasi dan mengontrol pemasukan yang diterima dari hasil.
  4. Mengawasi dan mengontrol pengeluaran kepada supplier untuk pembayaran barang yang dibeli.
  5. Mengevaluasi dan menyampaikan laporan keuangan ( neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas ) yang akurat secara berkala beserta perinciannya (bulanan maupun akhir tahun).
10. Supply Chain & General Affair (GA)

Tugas dan wewenang Supply Chain & General Affair (GA) meliputi:

  1. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dibidang rumah tanggaan, peralatan kantor, dan perundang-undang.
  2. b.Mengurus perbekalan material dan perlatan teknik.
  3. Mengadakan pembelian barang yang diperlukan Melakukan pengendalian dan tertib administrasi Asset.
  4. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
11. Information Communication Techology (ICT)

Tugas dan wewenang Information Communication Techology (ICT) meliputi:

  1. Memberikan layanan teknologi informasi dan komputer.
  2. Memberikan layanan konsultasi, support hardware, software dan interkoneksi ke jaringan backbone.
  3. Mengadministrasi inventaris perangkat komputer bersama bagian pembelian.
  4. Memberikan layanan dukungan ke unit pemilik bisnis proses sistem informasi.
  5. Mengelola laman Biro Teknologi Informasi.
  6. Meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna akhir dan unit kerja secara terus menerus.
  7. Melakukan evaluasi dan melaporkan kegiatan layanan teknologi informasi kepada Kepala Biro Teknologi Informasi.
12. Customer Service & Contact Center

Tugas dan wewenang Customer Service & Contact Center meliputi:

  1. Memberikan pelayanan kepada para pelanggan dan calon pelanggan.
  2. Memberikan informasi tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh masyarakat termasuk yang berhubungan dengan proses yang berhubungan dengan proses permohonan menjadi pelanggan.
  3. Menerima pengaduan dan memberikan informasi kepada para pelanggan.
  4. Meneruskan pengaduan kepada kesatuan kerja yang bersangkutan.
  5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manager.
13. Meter Reading

Tugas dan wewenang Meter Reading meliputi:

  1. Memeriksa dan mencatat data penggunaan air dari pelanggan untuk diteruskan ke divisi terkait.
  2. Mengadakan pengawasan meter air dan melaporkan keadaan meter air pelanggan
14. Key Account dan Sales Marketing

Tugas dan wewenang Key Account dan Sales Marketing meliputi:

  1. Memonitor aktifitas sales, untuk memastikan implementasi program berjalan berjalan sesuai rencana.
  2. Mengupdate account profile, uintuk mengetahui profil yang di cover per tahun, sebagai informasi data.
  3. Membuat sales plan dan pelaksanaannya untuk program penunjang penjualanMembuat rencana program promosi, beserta implementasi dan evaluasi, untuk menunjang penjualan.
  4. Membuat laporan harian dan bulanan yang berkaitan dengan penjualan (sesuai SOP) Implementasi dan monitoring program promosi beserta pemasangan materi promosi, agar sesuai dengan program promosi.

3.2 Tata Laksana Sistem yang Berjalan

3.2.1 Prosedur Sistem Berjalan

Urutan prosedur sistem yang berjalan proses Pendaftaran sambungan baru pelanggan pada Perusahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang dimulai dari :

1. Prosedur Pendaftran

  1. Calon Pelanggang datang ke Kantor pelayanan pelanggan (KPP).
  2. Mernyerahkan persyaratan pendaftaran seperti Fotocopy KTP, Fotokopy Kartu Keluarga (KK), dan Fotocopy Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
  3. Customer Service Melakukan pengecekan kelengkapan berkas pendaftaran, jika ada persyaratan yang belum lengkap, maka calon pelanggan akan diminta melengkapi berkas pada saat di survey oleh sales atau menyerahkan kekuranganya pada saat melakukan pembayaran.
  4. Customer Service memberikan Form tanda terima kepada calon pelanggan sebagai bukti telah menyerahkan persyaratan pendaftaran.

2. Proses Survei Property

  1. Customer Service menyerahkan Persyaratan pendaftaran yang diberikan pelanggan untuk dilakukan survei kepada Sales.
  2. Sales melakukan Survei Property pelanggan sekaligus mengecek ketersediaan jaringan pipa. Jika jaringan sudah ada maka, pelangaan akan diminta melakukan pembayaran ke Kantor pelayanan Pelanggan (KPP), namun jika belum ada jaringan maka pelanggan akan diminta untuk melakukan pendafataran ulang ketika jaringan sudah ada
  3. Sales Mengisi data pelanggan dan data survei pada Formulir Pendafataran Sambungan Baru Rumah Tangga (Form SR) .
  4. Sales menyerahkan lembar rangkap no 2 Formulir Pendafataran Sambungan Baru Rumah Tangga (Form SR) kepada calon pelanggan serta meminta pelanggan segera melakukan pembayaran di kantor pelayanan pelanggang (KPP) untuk bisa dalakukan pemasangan meter.

3. Proses Input data

  1. Formulir Pendafataran Sambungan Baru Rumah Tangga (Form SR) yang telah diisi oleh Sales selanjutnya diberikan ke sales admin untuk diinput data kedalam sistem.
  2. Sales Admin akan Mencetak Surat Perintah Kerja (SPK) setelah pelanggan melakaukan pembayaran dan Konfirmasi Teknikal tim untuk pemasangan meter.

4. Proses Pemasangan Meter

  1. Terima Formulir Pendafataran Sambungan Baru Rumah Tangga (Form SR) dan Surat Perintah Kerja (SPK) dari Sales Admin.
  2. Lakukan Pemasangan Meter
  3. Isi data teknis pemasangan pada formulir Sambungan Baru Rumah Tangga (Form SR) dan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk data pemasangan meter.
  4. Teknikal mengembalikan Forrmulir Pendafataran Sambungan Baru Rumah Tangga (Form SR) dan Surat Perintah Kerja (SPK) ke Sales Admin.
  5. Input ke sistem data pemasangan meter pelanggan.

Prosedur laporan Pemasangan

  1. Sales admin akan membuat laporan mingguan pemasangan meter pelanggan kepada kepala KPP

3.2.2. Rancangan Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram adalah yang menggambarkan interaksi antara sistem eksternal dan pengguna yang digambarkan melalui beberapa komponen utama seperti aktor yang mewakili subject atau objek dari sebuah sistem, dan use case yang menggambarkan sebuah proses.

Dan pada prosedur Pendaftaran sambungan baru pelanggan pada PAM Aetra Air Tangerang, proses tersebut dapat divisualisasikan menggunakan diagram Use Case, dan adapun gambar diagram Use Case-nya sebagai berikut :


Gambar 3.3. Use Case Diagram Sistem Berjalan


Berdasarkan gambar 3.4 Use Case Diagram yang berjalan diatas terdapat 19 Use Case yang meliputi :

1. Nama use case : Pendaftaran

Actor : Calon Pelanggan , Customer Service

Keterangan : Calon Pelanggan melakukan pendaftaran dengan meyerahkan persyaratan pendaftaran.

2. Nama use case : Serahkan Persyaratan

Actor : Calon Pelanggan , Customer Service

Keterangan : Calon meyerahkan persyaratan pendaftaran kepada Customer Service pada saat melakukan pendaftran.

3. Nama use case : Cek Persyaratan

Actor : Customer Service

Keterangan : Customer Service melakukan pengecekan persyaratan yang diberikan oleh calon pelanggan.

4. Nama use case : Serahkan Form Tanda Terima

Actor : Customer Service, Calon Pelanggan

Keterangan : Customer Service memberikan Form Tanda Terima sebagai bukti telah melakukan pendaftaran.

5. Nama use case : Laporan Pendaftaran

Actor : Customer Service

Keterangan : Customer Service membuat laporan data calon pelanggan yang mendaftar.

6. Nama use case : Serahakan data Ke Sales

Actor : Customer Service, Sales

Keterangan : Customer Service menyerahkan berkas persyaratan dari pelanggan kepada Sales.

7. Nama use case : Melakukan Survei

Actor : Sales Keterangan : Sales melakukan survei property calon pelanggan.

8. Nama use case : Cek Jaringan Pipa

Actor : Sales

Keterangan : Sales melakukan pengecekan ketersedian jaringan pipa pada calon pelanggan yang akan dipasang meter

9. Nama use case : Ada Jaringan

Actor : Sales, Sales admin

Keterangan : Hasil dari pengecekan ketersediaan jaringan pipa maka bisa dipasang meter.

10. Nama use case : Tidak Ada Jaringan

Actor : Sales, Calon Pelanggan

Keterangan : Hasil dari pengecekan ketersediaan jaringan pipa di wilayah pelanggan. Jika tidk ada jaringan pipa maka harus proses pemasangan dibatalkan, atau pelanggan harus menunggu ada jaringan pipa diwilayahnya.

11. Nama use case : Berikan Form SR

Actor : Sales, Sales admin, Calon Pelanggan

Keterangan : Hasil dari survei Property pelanggan akan di tulis pada Form SR dan selanjutnya Form SR rangkap 1 akan diberikan kepada Sales Admin dan Rangkap 2 Akan diberikan kepada calon pelanggan.

12. Nama use case : Input data Form SR

Actor : Sales admin

Keterangan : Sales admin melakukan input data hasil survei dari sales

13. Nama use case :Pembayaran

Actor: Calon Pelanggan

Keterangan : Pelanggan melakukan Pembayaran biaya sambungan baru sebelum dipsang meter.

14. Nama use case : Cetak SPK

Actor : Sales admin

Keterangan : Sales admin mencetak Surat Perintah Kerja Pemasangan Meter (SPK).

15. Nama use case : Pasang Meter

Actor : Teknikal

Keterangan : Pelanggan akan dilakukan pemsangan setelah melakukan pembayran biaya sambungan baru.

16. Nama use case : Serahkan SPK

Actor : Teknikal

Keterangan : Setelah dilakukan pemasangan Meter, Tim Teknikal akan menyerahakan Berkas SPK ke pada Pelanggan dan Sales admin

  1. Rangkap 1 akan dismpan sebaagai arsip pemasangan
  2. Rangkap 2 akan diberikan kepada Calon Pelanggan sebagai Bukti Pemasangan
  3. Rangkap 3 akan diberikan kepada Sales admin

17. Nama use case : Input Data Pasang Meter

Actor : Teknikal

Keterangan  : Tim Teknikal Melakukan Input data Teknis pemasangan ke dalam sistem yang ada.

18. Nama use case : Informasi Status pemasangan

Actor : Sales Admin, Calon Pelanggan

Keterangan : Sales admin melakukan konfirmasi ststus pemasangan meter kepada calon pelanggan.

19. Nama use case : Laporan Pemasangan

Actor : Sales admin, Kepala KPP

Keterangan : Sales Adminakan membuat rekapan data-data pelanggan yang melakukan pendaftaran dan pemasangan meter setiap minggu dan akan diberikan kepada kepala KPP.

2. Activity Diagram

Aktifitas prosedur Pendaftaran sambungan baru pelanggan pada PAM Aetra Air Tangerang juga akan digambarkan menggunakan activity diagram yang visualisasi dari prosesnya adalah sebagai berikut :


Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Berjalan


Pada Activity Diagram prosedur Pendaftaran sambungan baru pelanggan pada PAM Aetra Air Tangerang diatas terdapat :

  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 27 (Dua puluh Tujuh) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) desicion node aliran yang menentukan pilihan eksekusi.
  4. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

3.3 Analisa Sistem Berjalan

3.3.1 Metode Analisa Sistem

1. Analisa Batasan Sistem

Analisa batasan sistem ini hanya dibatasi pada sistem pendaftaran sambungan baru. Batasan Analisa sistem pendafatran sambungan baru pelanggan berikut berupa :

  1. Membahas tentang prosedur dan proses pendaftaran sambungan baru pelanggan samapai dengan Meter air terpasang di rumah pelanggan.
  2. Mengevaluasi kegiatan dari sistem yang sedang berjalan.

2. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Setelah melakukan analisa terhadap sistem Pendafataran sambungan baru pelanggan pada Perusahaan air minum (PAM) Aetra air Tangerang, maka peneliti dapat menarik kesimpulan tentang kelebihan dan kekurangan pada sistem. Kelebihanya yaitu sistem yang ada sekarang bisa dilakukan proses pemsangan dalam 1 hari kerja ketika pelanggan ada di rumah. Walaupun demikian, sistem tersebut ternyata memiliki beberapa kekurangan yaitu masih menggunakan proses manual yaitu dengan cara pelanggan harus datang ke Kantor Pelayanan Pelanggan (KPP) terdekat sehingga bagi calon Pelanggan yg tidak mempunyai waktu kesulitan untuk melakukan proses pendaftaran ini.

3. Analisa Value Chain

Metode analisa value chain pada suatu sistem pendaftaran sambungan baru pelanggan untuk mendapatkan nilai tambah dalam keakuratan data pada proses pendaftaran sambungan baru pelanggan. Analisa value chain membantu dalam mengidentifikasi dan menganalisa aktivitas yang ada dalam rantai pendaftaran sambungan baru pelanggan serta mengurangi atau meminimalisir kesalahan dalam aktivitas pendaftaran sambungan baru pelanggan. Tujuan analisa value chain untuk mengidentifikasi tahapan dimana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pendaftaran sambungan baru pelanggan ini.


Gambar 3.4. Value Chain


1. Primary activities, (line functions)

Menurut Michael E. Porterya aktifitas utama dari organisasi yang melibatkan aktifitas-aktifitas sebagai berikut:

a. Inbound Logistics

  1. Menerima berkas persyaratan pendafatran, Fotocopy KTP, KK, dan PBB.
  2. Menginput data hasil Survei / Form SR calon pelanggan kedalam sistem.
  3. Menginput data pasang meter pelanggan / Data SPK pemasangan

b. Operations

  1. Cek Persyaratan
  2. Melakukan survei
  3. Cek jaringan Pipa
  4. Proses Pembayaran
  5. Pemasangan meter.

c. Outbond Logistics

  1. Form Tanda Terima
  2. Laporan data pendaftaran
  3. Surat Perintah Kerja (SPK)
  4. Kwitansi Pembayaran
  5. laporan pemasangan meter

d. Marketing and Sales, Memberikan brosur dan menawarkan pemasangan meter ke calon pelanggan.

Service, pembayaran dan Pemasangan Meter

2. Support activities, (staff atau fungsi overhead)

Menurut Michael E. Porterya aktifitas pendukung yang membantu aktifitas utama. Secondary activities melibatkan beberapa bagian/fungsi, antara lain:

a. Firm infrastructure

Segala Divisi terkait yang mendukung proses tujuan target pemsangan meter pelanggan akuntabel dan tertib sesuai dengan pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

  1. Marketing / Pemasaran
  2. Teknikal Support
  3. Finace / Keuangan

b. Human Resources Management

Sumber daya yang terlibat dalam sistem ini adalah :

  1. Calon Pelanggan
  2. Customer Service
  3. Sales
  4. Sales Admin
  5. Teknikal
  6. Kepala KPP

c. Research, Technology, and System Development.

  1. Konfirmasi pelanggan by Phone.
  2. Ms, Acces 2010 sebagai Aplikasi database.

d. Procurement.

Fungsi support pembayaran ,pengadaan alat-alat dan ketersediaan stok meter serta pipa, untuk pemasangan meter ke pelanggan.

  1. Kasir
  2. Purchasing
  3. Supply Chain

3.3.2.Analisa Masukan, Analisa Proses dan Analisa Keluaran

1. Analisa Masukan

a. Nama Masukan : Berkas Persyaratan pendaftaran (Fc KTP, Fc KK, Fc PBB)

Fungsi : Sebagai Syarat melakukan pendafatran

Sumber : Calon Pelanggan

Tujuan : Customer Service

Frekuensi : Setiap terjadi proses pendaftaran

Format : Lampiran C.1

b. Nama Masukan : Form SR

Fungsi : Untuk memasukan data hasil survei kedalam sistem untuk selanjutnya digunakan untuk mencetak Surat Perintah Kerja (SPK).

Sumber : Sales

Tujuan : Sales admin

Frekuensi : Setiap terjadi proses survei

Format: Lampiran C.2

c. Nama Masukan : Menginput data pasang meter (SPK rangakap 3)

Fungsi :Untuk mendokumentasikan data teknis Pemasangan meter di pelanggan ke dalam sistem.

Sumber : Teknikal

Tujuan : Sales admin

Frekuensi : Setiap terjadi proses pemasangan meter

Format: Lampiran C.3

2. Analisa Proses

a. Nama Proses : Cek Persyaratan

Masukan : Berkas Persyaratan pendaftaran (Fc KTP, Fc KK,Fc PBB)

Keluaran : Informasi kelangkapan data pendaftaran

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan data pendafatran calon pelanggan, jika belum lengkap maka pelanggan akan diminta untuk meleangkapi pada saat melakukan prosen pembayaran.

b. Nama Proses : Proses Survey

Masukan: Berkas Persyaratan pendaftaran (Fc KTP, Fc KK, Fc PBB)

Keluaran : Form Sambungan baru rumah tangga (Form SR)

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk mengecek ketersediaan jaringan pipa dan menentukan golongan tarif pelanggan.

c. Nama Proses : Cek Jaringan Pipa

Masukan : Form Sambungan baru rumah tangga (Form SR)

Keluaran : Informasi ketersediaan jaringan pipa.

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk mengecek ketersediaan jaringan pipa di lokasi sekitar property pelanggan.

d. Nama Proses : Proses Pembayaran

Masukan: Copy Form Sambungan baru rumah tangga (Form SR)

Keluaran : Kwitansi Pembayaran.

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan pada saat ada informasi ketersediaan jaringan pipa dan sebagai syarat pemasangan meter.

e. Nama Proses : Proses Pemasangan Meter

Masukan : Surat Perintah Kerja (SPK) kosong

Keluaran : Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah disisi

Ringkasan Proses : Proses ini dilakukan untuk melakukan pemasangan meter pada poperty pelanggan.

3. Analisa Keluaran

a. Nama Keluaran: Form Tanda terima

Fungsi : Sebagai tanda bukti calon pelanggan telah menyerahkan persyaratan

Sumber : Customer Service

Tujuan : Calon Pelanggan

Frekuensi : Setiap terjadi proses pendaftaran

Format: Lampiran C.4

b. Nama Keluaran: Laporan data pendaftaran.

Fungsi : Sebagai rekap data jumlah calon pelanggan yang telah mendafatar

Sumber : Customer Service

Tujuan : Sales admin

Frekuensi : Satu minggu sekali

Format: Lampiran C.5

c. Nama Keluaran: Kwitansi Pembayaran

Fungsi : Tanda bukti pembayaran sambungan baru

Sumber : Kasir

Tujuan : Calon pelanggan

Frekuensi : Setiap terjadi pembayaran

Format: Lampiran C.6

d. Nama Keluaran: Surat Perintah Kerja (SPK)

Fungsi : Sebagai dasar Pemasangan Meter Pelanggan

Sumber : Sales Admin

Tujuan : Teknikal

Frekuensi : Setiap terjadi proses pemasangan meter

Format: Lampiran C.3

  1. Rangkap 1 akan dismpan sebaagai arsip pemasangan.
  2. Rangkap 2 akan diberikan kepada Calon Pelanggan sebagai Bukti Pemasangan.
  3. Rangkap 3 akan diberikan kepada Sales admin.

e. Nama Keluaran: Laporan Pemasangan Meter

Fungsi : Sebagai laporan pemasangan meter pelanggan</p>

Sumber : Sales Admin

Tujuan : Kepala KPP

Frekuensi : Satu minggu sekali

Format: Lampiran C.8

3.4 Konfigurasi Sistem Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut:

  1. Processor : Pentium Dual Core 3 Ghz
  2. Monitor : LCD 17”
  3. Mouse : USB Mouse
  4. Keyboard : USB keyboard
  5. Memory (RAM) : 2 GB
  6. Hardisk : 500 GB
  7. Printer : Office Laser printer

2. Spesifikasi Software

  1. Windows 7
  2. Microsoft Excell 2010
  3. Microsoft Word 2010
  4. Microsoft Access 2010

3. Hak Akses (Brainware)

Ada beberapa Aktor yang dapat mengakses sistem Pendaftaran sambungan baru pelanggan yang berjalan yaitu:

  1. Calon pelanggan
  2. Customer service
  3. Sales
  4. Sales Admin
  5. Teknikal
  6. Kepala KPP


3.5. Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

3.5.1. Permasalahan yang dihadapi


Berdasarkan analisa yang dilakukan penulis, Proses Pendafataran Sambungan baru Pelangan saat ini berjalan di Persahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang masih kurang optimal dan memiliki masalah seperti proses pendafatran sambungan baru pelanggan yang masih menggunakan proses manual yaitu dengan cara pelanggan harus datang ke Kantor Pelayanan Pelanggan (KPP) terdekat sehingga bagi calon Pelanggan yg tidak mempunyai waktu kesulitan untuk melakukan proses pendaftaran ini.

Sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan atas informasi mengenai pendafataran sambungan baru pelanggan, maka sistem ini memerlukan peningkatan hingga benar-benar handal dan berfungsi semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan, dengan adanya sistem tersebut diharapkan dapat mempermudah proses pendafataran sambungan baru pelanggan dan meningkatkan target pemasangan Perusahaan Air.


3.5.2.Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisa sistem yang berjalan dapat diambil kesimpulan, kekurangan dan kebutuhan dari pihak stakeholder, pengembangan sistem hendaknya dilakukan yaitu, Menganalisa kebutuhan tersebut dapat diambil beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain:

  1. Membuat sistem yang dibutuhkan oleh user dengan menggunakan aplikasi berbasis Aplikasi Mobile pada Platform Andoid dan Ios aplikasi yang berbasis Aplikasi Mobile sudah familiar dikalangan masyarakat terutama pengguna Smartphone.
  2. Membuat suatu aplikasi sistem pendaftaran online yang berbasiskan web, aplikasi yang dibangun berbasiskan web memungkinkan user dapat menggunakan data secara bersama-sama didalam waktu yang sama dan bisa diakses dengan Smartphone ataupun Komputer.

Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan yang telah penulis lakukan, maka penulis memilih alternatif yang kedua yaitu membuat aplikasi berbasis web.


3.6.User Requirement

3.6.1.Elisitasi Tahap 1

Menurut Hidayati dalam Guritno dkk (2011:302), “elisitasi tahap 1 merupakan seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara”.

Tabel 3.1 Elisitasi Tahap 1

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

4.1 Rancangan Sisem Usulan

4.1.1 Prosedur Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada PAM Aetra Air Tangerang , maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Prosedur yang diusulkan bersifat pelengkap atau memberikan alternatif lain dalam melakukan pendafataran sambungan pelanggan baru, seingga memudahkan calon pelanggan yang tidak menempati rumahnya atau tidak mempunyai waktu luang untuk datang ke kantor pelayanan pelanggan (KPP) bisa mendaftar sebagai pelanggan PAM Aetra Air Tangerang. Maka dari itu solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah sistem pendaftaran sambungan baru pelanggan secara Online. Setelah kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk melengkapi sistem lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian.

Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, State Machine diagram dan class diagram.

4.1.2 Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.



Lanjutan Use case untuk menu master data

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Pendafatran Online


Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram terdiri atas:

a. 1 system yang mencakup kegiatan sistem Pendaftaran Online

b. 5 Actor yang melakukan kegiatan didalam system yaitu Calon Pelanggan, Admin sales, Admin Teknikal, Kepala KPP, dan Super Admin

c. 44 use case, meliputi use case :

  1. Halaman Home
  2. Halaman Tata cara
  3. Halaman Daftar
  4. Halaman Cek Status
  5. Halaman Login
  6. Menu utama mempunyai extend use case yaitu :

    a. Dashboard yg terdapat 2 extend yaitu data pendaftaran dan notifikasi

    b. Data Pelanggan terdapat 3 (tiga) extend yaitu data pendaftaran, data pembayaran, dan data pemasangan

    1. Data pendaftaran terdapat 3 (tiga) extend yaitu lihat, proses dan tolak, tolak terdapat 1 include yaitu alasan
    2. Data Pembayaran terdapat 2 (dua) extend yaitu lihat, konfirmasi dan tolak, tolak terdapat 2 include yaitu input tanggal pasang meter dan alasan.
    3. Data Pemasangan terdapat 3 (dua) extend yaitu lihat, Cetak Form pemasangan, dan update serta 1 (satu) include yaitu complete.
    4. Master data terdapat 8 (delapan) extend yaitu data user, data wilayah, data kecamatan, data kelurahan, dan data alamat yang masing – masing mempunyai 3 extend yaitu data tambah, edit, dan hapus.
    5. Laporan terdapat satu extend yaitu cetak laporan dan satu include yaitu cetak laporan
    6. Pengaturan terdapat 3 (tiga) extend yaitu informasi, informasi pendaftaran dan setting, serta 3 (tiga) extend yaitu tambah edit dan hapus
    7. Logout.

4.1.3 Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.



Gambar 4.2. Activity Diagram calon pelanggan

Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram calon pelanggan terdiri atas:

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 8 (delapan) action state yang menggambarkan Kegiatan proses pendaftaran sambungan online pelanggan.

c. 3 (tiga) Fork, satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberpa aliran

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

Scenario :

  1. Saat pertama kali pelanggan mengkases Aplikasi, calon pelanggan akan membuka halaman home yang berisi informasi sekilas tentang PAM Aetra Air Tangerang.
  2. Selanjutnya pelanggan akan membuka halaman Tata Cara, untuk dapat melihat Informasi tata cara pendaftaran.
  3. Calon pelanggan mengakses halaman Daftar untuk bisa melakukan pendaftaran, pelanggan akan disuguhkan form pendaftaran dengan sebelumnya harus memilih area / alamat perumahan calon pelanggan.
  4. Setelah melakukan pendaftaran pelanggan bisa mengecek status pendafatran dan melakukan konfirmasi pembayaran dengan mengisi nomor pendaftaran yang sebelumnya diterima melalui email pada halaman Cek Status.



Gambar 4.3. Activity Diagram admin pada sistem Pendaftaran Online (Global)

Bagian 1



Gambar 4.3 Activity Diagram admin pada sistem Pendaftaran Online (Bagian 1)



Gambar 4.3 Activity Diagram admin pada sistem Pendaftaran Online (Bagian 2)

Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram admin terdiri atas:

a. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.

b. 39 (empat puluh sembilan) action state yang menggambarkan Kegiatan proses admin pendaftaran sambungan online

c. 17 (tujuh belas) Fork satu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberpa aliran

d. 1 (satu) final node, objek yang diakhiri.

Scenario :

a. Sales Admin

  1. Admin Sales akan login dan masuk ke halaman Dashbord untuk melihat notifikasi dan data pendaftaran yang ada, jika ada calon pelanggan yang baru mendafatar dengan ststus pada sistem “mendaftar” , Admin Sales akan melihat data pendaftaran dan mengecek data pendaftaran yang ada, jika datanya valid maka petugas akan memproses pendaftaran dengan mengklik tombol proses, dan jika data tidak valid petugas akan mengklik tombol Tolak, dan akan muncul field untuk diisi dengan alasan penolakan.
  2. Jika tombol proses sudah di-klik selanjutnya pelanggan akan menerima email pemberitahuan untuk melakukan pembayaran dan status pada sistem berubah menjadi “menunggu pembayaran”
  3. Setelah pelanggan melakukan pembayaran pelanggan akan melakukan konfirmasi pembayaran pada form konfirmasi pembayaran dengan mengisi no pendaftaran pada halaman cek status.
  4. Setelah Calon pelanggan melakukan konfirmasi pembayaran Sales Admin akan mengecek data pelanggan yang melakukan konfirmasi pembayaran pada halaman Data pembayaran. Jika data pembayaranya valid petugas akan mengklik tombol konfirmasi dan status pelanggan berubah menjadi “menunggu pemasangan” selanjutnya data akan masuk ke Admin teknikal, dan jika data tidak valid petugas akan mengklik tombol Tolak, dan akan muncul field untuk diisi dengan alasan penolakan, status pelanggan berubah menjadi “ tolak”, artinya proses selesai dan tidak biasa dilanjutkan.

b. Admin Teknikal

  1. Admin Teknikal akan login dan masuk ke halaman Dashbord untuk melihat notifikasi dan data pemasangan yang ada, jika ada calon pelanggan yang akan dipasang meter dengan ststus pada sistem “menunggu pemasangan”, Admin teknikal akan melihat data calon Pelanggan , sebelum dipasang meter Admin Teknikal harus mencetak Form Pemasangan yang akan digunakan sebagai dasar pemasangan dan sebagai media untuk mencatat data teknis pemasangan nantinya.
  2. Setelah meter dipasang, admin teknikal akan mengisi data teknis pemasangan pada form pemasangan kemudian klik Complete, ststus calon pelanggan akan berubah menjadi “terpasang” dan calon pelanggan akan menerim email notifikasi pemasangan dan artinya proses pemasangan meter pelanggan selesai.

c. Kepala KPP

  1. Kepala KPP akan login dan masuk ke halaman Dashbord, Kepala KPP bisa melihat data pendaftaran dan data pemasangan meter pelanggan.
  2. Kepala KPP bisa mencetak laporan data pendaftran dan pemasangan meter pelanggan pada halaman Laporan.

d. Super Admin

  1. Super Admin akan login dan masuk ke halaman Dashbord, dan bisa melihat semua menu dan data yang ada.
  2. Super admin bisa menambah data User, data wilayah, data kecamatan, datakelurahan dan data alamat pada menu Master Data.
  3. Super Admin Bisa mengubah Isi Informasi Aetra dan Tata Cara Pendaftaran pada menu Pengaturan.

4.1.4 Sequence Diagram Yang Diusulkan

1. Sequence Diagram Calon Pelanggan



Gambar 4.4. Sequence Diagram Calon Pelanggan pada sistem pendaftaran sambungan baru secara Online


Berdasarkan gambar 4.3 Sequence Diagram Calon Pelanggan pada sistem sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 4 (tiga) life line spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

c. 10 (Sepuluh) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

2. Sequence Diagram Admin Sales



Gambar 4.5 Sequence Diagram Admin Sales pada sistem pendaftaran sambungan baru Online


Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Admin Sales pada sistem sistem sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin_Sales.

b. 7 (Tujuh) lifeline spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

c. 13 (Tiga belas) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.


3. Sequence Diagram Admin Teknikal



Gambar 4.6 Sequence Diagram Admin teknikal pada sistem pendaftaran sambungan baru Online


Berdasarkan gambar 4.6 Sequence Diagram Admin Teknikal pada sistem sistem sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Admin_Teknikal.

b. 4 (empat) lifeline spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

c. 10 (Sepuluh) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

4. Sequence Diagram Kepala KPP



Gambar 4.7 Sequence Diagram Kepala KPP pada sistem pendaftaran sambungan baru Online


Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram Kepala KPP pada sistem sistem sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan yaitu Kepala KPP.

b. 4 (empat) lifeline spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

c. 7 (Tujuh) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.

5. Sequence Diagram Super Admin



Gambar 4.8 Sequence Diagram Super Admin pada sistem pendaftaran sambungan baru Online


Berdasarkan gambar 4.7 Sequence Diagram Kepala KPP pada sistem sistem sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat:

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatan

b. 11 (Sebelas) lifeline spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

c. 36 (Tiga puluh enam) message yang memuat informasi tentang aktifitas yang terjadi.


4.1.5 State Machine Diagram Usulan

1. State Machine Diagram Calon Pelanggan


Gambar 4.9. State Machine Diagram Calon Pelanggan pada sistem pendaftaran sambungan baru secara Online


Berdasarkan gambar 4.9 State machine diagram untuk calon pelanggan dalam sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat :

a. Satu initial state pada state yang diawali.

b. 5 (lima) state, yaitu Home, Tata Cara, Daftar, Cek Status dan Keluar.

c. 4 (Empat) submachine state, yaitu Kirim, Batal, Cek dan Hasil

d. Beberapa trantition yang memungkinkan perpindahan dari state satu ke state lainnya atau dari suatu state ke submachine state-nya.

e. Satu final state pada state yang diakhiri.

2. State Machine Diagram Halaman Admin


Gambar 4.10. State Machine Diagram Halaman Admin pada sistem pendaftaran sambungan baru secara Online


Berdasarkan gambar 4.10 State machine diagram untuk alaman Admin dalam sistem pendaftaran sambungan baru secara online terdapat :

a. Satu initial state pada state yang diawali.

b. 37 (Tiga puluh tujuh) login, verifikasi, menu utama, data Dashboard, Data pelanggan, laporan, master data, pengaturan, proses, konfirmasi 2 tolak, cetak form,

input data pemasangan, 7 update, 8 edit dan 7 hapus.

c. 17 (Tujuh belas) submachine state, yaitu notifikasi, grafik pemasangan, data pendaftaran, data pembayaran, data pemasangan, cetak laporan, data user, data wilayah,

data kecamatan, data kelurahan data alamat, informasi, informasi pendaftaran, setting, 2 alasan dan complete.

d. Beberapa trantition yang memungkinkan perpindahan dari state satu ke state lainnya atau dari suatu state ke submachine state-nya.

e. Satu final state pada state yang diakhiri.


4.1.6 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

4.2 Rancangan Basis Data

Rancangan basis data digunakan sebagai media penyimpanan data yang dipergunakan dalam aplikasi dan database membantu pemrograman dalam menampilkan data.

Hasil analisa pada sistem yang dihasilkan terdapat beberapa rancangan yang diusulkan. Dari rancangan tersebut akan dibentuk rancangan basis data untuk mempermudah melihat bentuk file dan isinya. Berikut ini adalah penjelasan tentang proses perancangan basis data yang diawali dengan normalisasi yang akan menghasilkan class diagram dan spesifikasi basis data.

4.2.1 Class Diagram



Gambar 4.11 Class Diagram sistem pendaftaran online

4.2.2 Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan sebuah desain data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi basis data yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

BAB V

PENUTUP


Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan juga berdasarkan hasil pengamatan penulis dari rumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Proses Pendaftaran Sambungan baru Pelangan saat ini berjalan di Persahaan Air Minum (PAM) Aetra Air Tangerang masih kurang optimal dan memiliki masalah seperti proses pendaftran sambungan baru pelanggan yang masih menggunakan proses manual yaitu dengan cara pelanggan harus datang ke Kantor Pelayanan Pelanggan (KPP) terdekat sehingga bagi calon Pelanggan yg tidak mempunyai waktu kesulitan untuk melakukan proses pendaftaran ini.
  2. Untuk merancang sistem pendaftaran sambungan baru secara online pada PAM Aetra Air Tangerang ini penulis memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan tools visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, dan State Machine diagram, serta untuk perancanganya penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai database, XAMPP Versi 3.2.1, Adobe Photoshop CS6, dan Adobe Dreamweaver CS 6, serta Notepad Plus-plus versi 6.5.2 sebagai aplikasi Pemrograman.
  3. Dalam Aplikasi pendaftaran sambungan pelanggan baru secara online ini yang berperan dalam menjalankan sistem ini adalah, teknikal admin, sales admin, kepala KPP dan Super User.
  4. Pada Aplikasi Pendafaran sambungan baru ini, proses pembuatan laporan mengenai data pendaftaran dan pemasangan meter pelanggan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan bisa dilihat kapan saja oleh pimpinan.
  5. Kelebihan dari sistem pendaftaran sambungan baru secara Online ini adalah:
    1. Memudahkan bagi calon pelanggan yang ingin mendaftar namun tidak mempunyai waktu luang untuk datang ke Kantor Pelayanan Pelanggan (KPP) pelanggan untuk melakukan proses pendaftaran tanpa perlu repot-repot dan mengantri di kantor pelayanan Pelanggan (KPP) terdekat.
    2. Proses Pemasangan menjadi lebih cepat karena proses survey property pelanggan dilakukan bersamaan dengan proses pemasangan, karena kita sudah menentukan lokasi perumahan / wilayah yang sudah ada pipa jaringan.

Saran

Saran Penulis terhadap perusahaaan untuk mengembangkan sistem ini adalah :

  1. Perlu adanya Sosialisai kepada warga calon pelanggan tentang sistem aplikasi pendaftaran sambungan baru online ini, sehingga calon pelanggan bisa menggakan aplikasi ini sebagai alternatif pendafataran sambungan baru PAM Aetra Air Tangerang.
  2. Perlu mengedukasi user terhadap aplikasi ini sehingga user bisa menggunakan aplikasi ini dengan baik dan menghindari terjadinya kesalahan pemakaian.
  3. Perlu dikembangkan sistem konfirmasi pembayaran otomatis agar pelanggan cukup men-transfer biaya pendafatran dengan kode unik dan pembayaran otomatis terverifikasi.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Sutabri, Tata. 2010. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  2. Edi. Doro, dan Betshani. Stevalin. 2009. Analisis Data dengan Menggunakan ERD dan Model Konseptual Data Warehouse. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
  3. Tiara, Khanna. 2014. Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjung Budi Jaya. Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.
  4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 4,8 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
  5. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  6. Nasaruddin, Djafar Imran dan Samsie Indra. 2013. Perancangan Sistem Informasi Supply Chain Management (SCM) Pada CV Rajawali Multi Niaga Makassar. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.6 No.2, 226-227.
  7. Tanti, Lili. 2010. Pengembangan Perangkat Ajar Berbantuan Komputer Untuk Mempelajari Tata Bahasa Inggris. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.3 No.2 (2010:208).
  8. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  9. Laudon, Kenneth C. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
  10. Tuban, E . 2010. Electronic Commerce: A Managerial Perspective. New Jersey: Pearson Prentice Hall, inc.
  11. Stair, Ralph, and Reynolds, George. 2010. “Principle of Information Systems”, 9th Edition. Course – Technology. Cengage Learning, USA.
  12. 12,0 12,1 12,2 Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III. Yogyakarta : Andi Offset.
  13. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  14. Aisyah Siti, Nawang Kalbuana. 2011. Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME. Journal CCIT Vol-4 No.2. Januari 2011.
  15. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011. Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol. 4, No.3-Mei 2011.
  16. 16,0 16,1 Yunita, Citra Nur Indah. 2010. Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Laboratorium BerbasisWeb pada Perguruan Tinggi Raharja. Tugas Akhir, Tangerang: AMIK Raharja.
  17. 17,0 17,1 O’Connor, Patrick D. T. 2011. Pratical Realibility Engineering, Fourth Edition. England  : John Wley & Sons Ltd.
  18. Widyaningsih, Sri Astuti. 2011. Perancangan Penjadwalan Pemeliharaan Pada Mesin Produksi Bahan Bangunan Untuk Meningkatkan Kehandalan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Skripsi, Depok : Universitas Indonesia Fakultas Teknik.
  19. Andhika, Iqbal. 2011. Perancangan Sistem Maintenance Lab Komputer pada Perguruan Tinggi Raharja. Skripsi, Tangerang: STMIK Raharja.
  20. Turban, E; McClean, E; Wetherbe, J. 1999. Information Technology for Management Making Coinnections for Strategis Advantage, 2nd Edition. John Wley & Sons Ltd.
  21. Hornby, A.S. 1995. Oxford Advanced Leaner’s Dictionary. Oxford: Oxford University Press.
  22. Alter, S. 1992. Information Systems, A Management Perspective. The Benjamin/Cummings Publishing Company. Inc.
  23. Martin, E. W.; Brow, C.V; DeHayes, D.W.; Foffer, J.A.; Perkins, W.C. 1999. Managing Information Technology What Managers Need to Knows, 3th Edition. New Jersey: Pearson Education International.
  24. Lucas, H. J. 2000. Information Technology for Management. Irwin/McGraw-Hill. 7th Edition. Irwin/McGraw-Hill.
  25. Azhar Susanto. 2009. Sistem Akuntansi Prosedur dan Metode. Yogyakarta : BPFE.
  26. 26,0 26,1 Ward. Jhon, and Peppard, Joe. 2002. Strategic Planning for Information Systems. England: John Wiley and Sons Ltd.
  27. McLeod. Raymond Jr and P. Schell, George. 2001. Management Information System. London: Prentince International Hall, Inc.
  28. Bassil, Youssef. 2011. A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET). Lebanon: LACSC – Lebanese Association for Computational Sciences.Vol. 2, No. 5, 2012.
  29. 29,0 29,1 Widodo. Prabowo Pudjo dan Heriawati, P. 2011. Menggunakan UML. Bandung: Informatika.
  30. 30,0 30,1 30,2 Nugroho, Adi. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java. Yogyakarta: Andi Offset.
  31. Henderi, S.Kom. 2010. Unified Modelling Languange. Tangerang: Raharja Enrichment Centre (REC).
  32. Rahardja. Untung,; Hidayati. Mia Novalia. 2011. Peningkatan Kerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level. Jurnal CCIT Vol-4 No-3-mei 2011.
  33. Haughee. Eric. 2013. Instant Sublime Text Starter. Birmingham: Packt Publishing Ltd.
  34. Oktavian, Diar Puji. 2010. Menjadi Programmer jempolan menggunakan PHP. Yogyakarta: Mediakom.
  35. Anhar, 2010. Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta: Mediakita.
  36. Wicaksono, Yogi. 2009. Membangun Bisnis Online dengan Mambo. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  37. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.Vol. 7, No. 1, September 2013.
  38. Kadir, Abdul. 2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
  39. Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  40. Paillin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada Toko Ribo Jaya Ambon. Ambon: Universitas Pattimura.
  41. 41,0 41,1 41,2 Rahayu,Nina. 2014. Perancangan Executive Informasion System (EIS) Dalam Bidang Penjualan Pada Karinda Café dan Resto. Skripsi. Tangerang: STMIK Raharja.

Contributors

Agoez prazzetyo