SI1311475487: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
k (Melindungi "SI1311475487": Sidang Selesai ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)) [runtun])
 
(Tidak ada perbedaan)

Revisi terkini pada 9 Oktober 2019 01.41


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN WEB

BARANG TERCECER DI BANDARA SUPADIO


SKRIPSI




Disusun Oleh :

NIM
: 1311475487
NAMA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

TA. 2018/2019





 

UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN WEB BARANG

TERCECER DI BANDARA SUPADIO

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475487
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2019

Rektor
       
Ketua Program Studi
Universitas Raharja
       
Program Studi Sistem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si)
       
(Euis Sitinur Aisyah, S.Kom.,M.TI)
NIP : 000594
       
NIP : 060003



UNIVERSITAS RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN WEB BARANG TERCECER

DI BANDARA SUPADIO

Dibuat Oleh :


NIM
: 1311475487
Nama


Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif


Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :


Pembimbing I
 
Pembimbing II
         
         
         
         
(Bayu Pramono,S.Kom.,M TI)
 
(Erna Astriyani,S.Kom.,M TI)
NID : 14023
 
NID : 15017







UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN WEB BARANG

TERCECER DI BANDARA SUPADIO


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475487
Nama

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

TA. 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


UNIVERSITAS RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN WEB BARANG

TERCECER DI BANDARA SUPADIO

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475487
Nama
Fakultas
Program Pendidikan
: Strata 1
Program Studi
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Universitas Raharja maupun di Universitas lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2019

 
 
 
 
 
NIM : 1311475487

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;




ABSTRAK

Semakin berkembangnya ilmu teknologi yang terjadi saat ini, khususnya pengembangan teknologi dalam dunia computer, Pelayanan jasa dalam dunia transportasi saat ini telah berkembang begitu pesat, terlebih dengan pemanfaatan dunia teknologi yang semakin berkembang. Pemanfaatan teknologi sekarang didunia pelayanan transportasi telah memasuki berbagai aspek antara lain, Flight Information Display Sistem, pelayanan ticketing, area service penumpang, laporan kehilangan barang atau laporan barang tercecer, peninjauan (survey), jaringan komunikasi data bahkan yang paling sering digunakan terhadap perkembangan teknologi. Proses prosedur inilah yang masalah pada unit kerja Aviation Security (AVSEC) Bandara Supadio Pontianak PT Angkasa Pura II (Persero). Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas kerja dalam pelaporan yang belum berkembang dikarenakan masih seringnya terjadi redundansi, hilangnya data, dan human error dalam pengarsipan data menimbulkan menurunnya performance monitoring pelayanan kenyamanan pada pengguna jasa. Dengan demikian, adanya kebutuhan sistem informasi yang semakin lama semakin meningkat, maka diperlukan sistem yang baik agar memudahkan semua proses. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats) untuk menganalisa sistem yang dibutuhkan. Sistem yang dibangun menggunakan bahasa pemrogramman yang digunakan adalah PHP, dengan perancangan basis data menggunakan MySQL-Server, XAMPP sebagai tool server lokal, sebagai software pendukung desain grafis mengunakan Adobe Collection, dan editor text program menggunakan kolaborasi Notepad++, Sublime Text 3. Hasil penelitian ini berupa Perancangan Sistem Informasi Laporan Web Barang Tercecer di Bandara Supadio.

Kata kunci : Laporan, Barang , Sistem, Informasi

ABSTRACT

The development of technology that is happening at this time, especially the development of technology in the world of computers, service services in the world of transportation today has developed so rapidly, especially with the use of the increasingly developing world of technology. The use of technology now in the world of transportation services has entered various aspects, among others, Flight Information Display Systems, ticketing services, passenger service areas, reports of lost goods or scattered goods reports, surveys, data communication networks and even the most frequently used technology developments. This procedure process is the problem in the Aviation Security (AVSEC) work unit of PT Angkasa Pura II (Persero) Supadio Pontianak. The need for efficiency and effectiveness of work in underdeveloped reporting is due to the frequent occurrence of redundancy, loss of data, and human error in archiving data leading to decreased performance monitoring of convenience services for service users. Thus, the need for information systems that are increasingly increasing, a good system is needed to facilitate all processes. In this study the authors used the SWOT analysis method (Strengths Weakness Opportunities Threats) to analyze the system needed. The system built using the programming language used is PHP, with database design using MySQL-Server, XAMPP as a local tool server, as a graphic design support software using Adobe Collection, and a text program editor using Notepad ++, Sublime Text 3. Collaboration results of this study in the form of Designing an Information System for a Retailed Web Report at Supadio Airport.

Keywords: Report, Baggage , System, Information



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI LAPORAN WEB BARANG TERCECER DI BANDARA SUPADIO”

Tujuan penelitian Laporan Skripsi ini adalah sebagai syarat dalam menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Program Studi Sistem Informasi pada Universitas Raharja.

Peneliti menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak peneliti tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini pula peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.Kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Euis Sitinur Aisyah, M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
  5. Bapak Bayu Pramono,S.Kom.,M.TI sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
  6. Ibu Erna Astriyani,S.Kom.,M.T.I. sebagai Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada peneliti.
  7. Ibu Hestin Meilinda dan Bapak Rendy Arif Hermawan selaku stakeholder yang telah memberikan kontribusi besar di dalam lancarnya proses penelitin skripsi ini
  8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Universitas Raharja yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan motivasi kepada peneliti.
  9. Keluarga tercinta yang tiada henti memberikan doa serta dukungan moril maupun materil sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
  10. Teman - teman seperjuangan Universitas Raharja yang selalu ada dan memberikan semangat.
  11. Teman teman Karyawan dan senior PT Angkasa Pura II (Persero) yang memberikan dukungan.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, peneliti harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, 2019
Deny Setyawan
NIM. 1311475487

Daftar isi






DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 Analisa SWOT
Gambar 2.2 Ilustrasi Black Box Testing
Gambar 3.1Struktur Organisasi Perusahaan Bandara Internasional Supadio
Gambar 3.2 Use Case diagram sistem yang berjalan
Gambar 3.3Sequence diagram Pengambilan barang tercecer
Gambar 3.4 Acitvity Diagram
Gambar 4.1 Use case diagram sistem yang diusulkan
Gambar 4.2 Activity diagram yang diusulkan
Gambar 4.3 Activity diagram yang diusulkan
Gambar 4.4 Activity diagram yang diusulkan
Gambar 4.5 Sequence DiagramCustomer Services Yang Diusulkan
Gambar 4.6 SequenceDiagram Avsec Yang Diusulkan
Gambar 4.7 SequenceDiagram Pimpinan Yang Diusulkan
Gambar 4.8 Class Diagram Yang Diusulkan
Gambar 4.9 Rancangan Prototype Tampilan Login
Gambar 4.10 Prototype Home
Gambar 4.11 Prototype Tampilan Jenis Barang'
Gambar 4.12 Prototype Tampilan Jenis Barang – Form Jenis Barang
Gambar 4.13 Prototype Tampilan Barang Tercecer
Gambar 4.14 Prototype Menu Barang Tercecer
Gambar 4.15 Prototype Menu Cari
Gambar 4.16 Prototype Menu Cari – Update Barang Telah Diterima
Gambar 4.17 Prototype Menu Laporan
Gambar 4.18 Tampilan Menu User
Gambar 4.19 Prototype Menu Loginr
Gambar 4.20 Tampilan Menu Home
Gambar 4.21 Menu Jenis Barang
Gambar 4.22 Add Jenis Barang
Gambar 4.23 Menu BarangTercecer
Gambar 4.24 Add Barang Tercecer
Gambar 4.25 Menu Cari
Gambar 4.26 Form Pengambilan Barang
Gambar 4.27 Menu Laporan
Gambar 4.28 Cetak Laporan
Gambar 4.29 User
Gambar 4.30 Add User




DAFTAR TABEL


Tabel 3.1 Analisis SWOT
Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi
Tabel 4.1 Perbedaan prosedur sistem yang berjalan dan sistem usulan
Tabel 4.2 Barang Tercecer
Tabel 4.3 3Jenis_Barang
Tabel 4.4shift
Tabel 4.5 User
Tabel 4.6 Tabel Pengujian Menu Login
Tabel 4.7 Tabel Pengujian Input Jenis Barang
Tabel 4.8 Tabel Pengujian Menu Barang Tercecer
Tabel 4.9 Tabel Pengujian Menu Cari
Tabel 4.10 Tabel Jadwal Kegiatan
Tabel 4.11 Anggaran



DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Diagram
Simbol Activity Diagram
Simbol Sequence Diagram
Simbol Class Diagram






 


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya ilmu teknologi yang terjadi saat ini, khususnya pengembangan teknologi dalam dunia computer, Pelayanan jasa dalam dunia transportasi saat ini telah berkembang begitu pesat, terlebih dengan pemanfaatan dunia teknologi yang semakin berkembang. Pemanfaatan teknologi sekarang didunia pelayanan transportasi telah memasuki berbagai aspek antara lain, Flight Information Display Sistem, pelayanan ticketing, area service penumpang, laporan kehilangan barang atau laporan barang tercecer, peninjauan (survey), jaringan komunikasi data bahkan yang paling sering digunakan terhadap perkembangan teknologi.

Keadaan ini menuntut perusahaan menengah maupun perusahaan besar untuk mengikuti perkembangan teknologi agar dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Maka dalam menghasilkan sebuah informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat menjadi sebuah kebutuhan penting dalam sebuah perusahaan.

Dengan adanya hal tersebut jika tidak diiringi oleh perkembangan fasilitas, yang memberikan media untuk mempermudah kinerja pelayanan terhadap pelaporan data kinerja dengan lebih cepat dan sesuai prosedur yang aman akan mengakibatkan tidak stabilnya aktifitas keamanan maupun kearsipan data perusahaan. Selain hal tersebut bisa memungkinkan penerapan pelayanan terhadap kenyamanan pengguna jasa menjadi kurang maksimal dan mengakibatkan turunnya kepercayaan akan pemberian layanan terhadap penggunaan jasa transportasi.

Proses prosedur inilah yang masalah pada unit kerja Aviation Security (AVSEC) Bandara Supadio Pontianak PT Angkasa Pura II (Persero). Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas kerja dalam pelaporan yang belum berkembang dikarenakan masih seringnya terjadi redundansi, hilangnya data, dan human error dalam pengarsipan data menimbulkan menurunnya performance monitoring pelayanan kenyamanan pada pengguna jasa. Dengan adanya analisa tersebut Inovasi penyediaan sarana sistem penunjang kinerja yang didukung dengan perkembangan teknologi dalam pengelolaan laporan barang kehilangan/tercecer dan pengarsipan data yang tidak akan hilang sangat di perlukan pada unit Aviation Security (AVSEC) Bandara Supadio PT Angkasa Pura II (Persero). Laporan web pendukung ini selain membantu proses pengelolaan pelaporan dan pencarian barang yang tercecer di Bandara Supadio.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka, pada penelitian skripsi ini peneliti akan mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Laporan Web Barang Tercecer di Bandara Supadio”, yang diharapkan kedepannya dapat memberikan inovasi pengelolaan data kinerja untuk lebih cepat, aman dan sesuai, selain itu membantu instansi PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat untuk terus aktif produktif menyelenggarakan kepuasan pelayanan yang maksimal terhadap pengguna jasa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasikan dari latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem pencarian data barang yang berjalan saat ini ?

  2. Apakah pencarian data barang yang tercecer atau hilang sudah efektif dalam pelayanan pengguna jasa ?

  3. Bagaimana merancang web sistem informasi laporan barang tercecer yang dapat dilakukannya pencarian secara cepat?

Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang berjalan saat ini sistem pelaporan yang masih manual dan sering terjadinya redundansi, peneliti ingin mengembangkan sistem website pelaporan barang tercecer yang pelaporannya tersimpan rapih menggunakan database sehingga mudah dalam pencarian barang tercecer di Bandara Supadio pada unit Aviation Security pada PT Angkasa Pura II (Persero) dengan target implementasi penggunaan laporan web barang tercecer diperuntukan terhadap lingkungan unit Avsec Bandara Supadio dan diperlihatkan kepada pengguna jasa apabila merasa barangnya tercecer/hilang di Bandara Supadio.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin di capai oleh peneliti dalam penelitian skripsi ini diantaranya:

  1. Melakukan inovasi pengembangan teknologi dikarenakan sistem yang berjalan saat ini masih pencatatan mannual sehingga untuk meningkatkan upaya service excellent kepada pengguna jasa sebagai sarana peningkatan survei kepuasan pengguna jasa dalam penanganan barang yang tercecer di lingkungan Bandara Internasional Supadio

  2. Dikarenakan belum efektifnya pencarian barang masih manual dan memakan waktu yang cukup lama peneliti membuat system yang terkoneksi internet untuk mempermudah pengecekan dan meringkas waktu pencarian barang tercecer yang lebih akurat terintegrasi sehingga mengetahui keberadaan posisi barang tercecer tersebut di lingkungan Bandara Supadio dan lebih update terhadap data yang konkrit dan real time.

  3. Dengan sistem berbasis web menggunakan database Mysql sehingga data tersimpan rapih dan mudah dalam pencarian barang di sistem serta user friendly bagi pengguna Avsec atau Customer Service.

Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat penelitian yang ingin di capai oleh peneliti dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

  1. Mempermudah pencarian barang yang tercecer di lingkungan Bandara Internasional Supadio Pontianak PT Angkasa Pura II (Persero)

  2. Meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa terhadap respond barang yang tercecer atau hilangnya di ruang lingkup Bandara Internasional Supadio Pontianak.

  3. Agar tercapainya sistem pelaporan barang tercecer berbasis website sehingga tidak adanya lagi pencatatan manual dalam pengolahan data yang dilakukan di logbook dan telah berkembangnya system report and respond di lingkungan kerja dengan pencarian lebih cepat dan akurat dalam pencarian barang.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang di terapkan dalam penelitian skripsi ini sebagai berikut:

    1. Wawancara (Interview)

      Kegiatan ini akan dilakukan tanya jawab kepada personal pegawai unit AVSEC Bandara Supadio, yang merupakan personal user terkait aktifitas penerima laporan barang tercecer pengguna jasa dan pelayanan service. Kegiatan interview yang dilakukan pada komponen tersebut bertujuan untuk menentukan analisa prosedural pelaporan kinerja terhadap tugas pokok yang terdapat dalam unit tersebut dan berkaitan terhadap proses pelayanan pengguna jasa yang ada pada sistem yang sudah berjalan.

    2. Pengamatan (Observasi)

      Untuk kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan/observasi langsung terhadap data data yang hilang di Bandara Internasional Supadio pada unit Aviation Security (AVSEC) terhadap proses yang menjadi masalah untuk pengambilan sampel data-data terkait dengan objek penelitian.

    3. Studi Pustaka

      Kegiatan pada tahap mengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari paper/tulisan, makalah ataupun referensi lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian, seluruh bahan penelitian tersebut didapat dengan ketentuan sumber-sumber dari kepustakaan dan media internet.

Metode Analisa

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan metode SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats). Metode analisa ini untuk membantu mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis.

Tujuan penerapan SWOT pada suatu perusahaan adalah untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus. Sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan pemikiran dari berbagai sudut pandang terdiri dua variabel yaitu, analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan analisis eksternal (peluang dan ancaman) yang mungkin bisa terjadi di masa yang akan datang.

Metode Perancangan Sistem

Perancangan aplikasi sistem menggunakan program aplikasi pendukung yaitu visual paradigm berdasarkan hasil analisa data lapangan yang ada, menghasilkan suatu model baru yang bisa diusulkan sebagai bentuk solusi akhir. Pada Visual Paradigm For UML Interprise Edition adanya sub fungsional sistem yaitu UML (Uniefied Modeling Language) yang digunakan untuk membuat desain arsitekture sebuah sistem, bentuk bagan arsitektur ini bekerja dalam OOAD (Object Oriented Analysis and Design) dengan kepemilikan bahasa yang konsisten untuk penentuan visualisasi, mengkonstruksi, dan membantu mendokumnetasikan artifact yang terdapat dalam sebuah aplikasi software.

Selain metode diatas yang digunakan peneliti dalam kegiatan pemodelan aplikasi sistem dalam penelitian ini, bahasa pemrogramman yang digunakan adalah PHP, dengan perancangan basis data menggunakan MySQL-Server, XAMPP sebagai tool server lokal, sebagai software pendukung desain grafis mengunakan Adobe Collection, dan editor text program menggunakan kolaborasi Notepad++, Sublime Text 3.

Metode Prototype

Pada pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui bentuk tampilan interface dan teta letak fungsional fitur aplikasi dengan menggunakan beberapa software pendukung perancangannya, salah satunya yaitu Justinmind dan Prototype. Software tersebut merupakan beberapa aplikasi pendukung yang dapat digunakan untuk mengimplementasi desain sketsa sebuah program aplikasi kedalam tampilan digital interface. Dalam pelaksanaan hal ini macam prototype menggunakan metode prototype requairement meninjau dengan belum diketahuinya seluruh kebutuhan pengguna yang harus dimasukkan kedalam pembangunan sistem.

Metode Testing

Pelaksanaan pengamatan atas hasil solusi penelitian yang akan dicapai, dalam penelitian ini adanya pengujian pada aplikasi sistem yang nantinya menggunakan metode pengujian Blackbox Testing. Penggunaan metode pengujian blackbox dilatarbelakangi adanya upaya untuk menemukan adanya kesalahan dalam beberapa fungsional kategori, diantaranya: fungsi-fungsi fitur yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa sistem reading, kesalahan inisialisasi, dan terminasi. Dari pelaksanaan ini peneliti menggunakan 3 proses testing diantaranya Usability Testing, Loading Testing, Regression Testing.


Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini diuraikan dalam lima bab, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang pendahuluan dimana menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan dalam laporan ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan beberapa definisi materi pustaka yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang dapat mendukung dan berhubungan dengan proses penelitian.




BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisa gambaran umum perusahaan yang terdiri dari profil perusahaan, uraian sistem yang berjalan dalam manajement perusahaan, bentuk permasalahan yang dihadapi, bentuk alternative pemecahan masalah yang ada, serta uraian user reqirement manajemen perusahaan yang terdiri dalam bentuk elisitasi tahap I sampai III, dan draft final elisitasi yang merupakan bentuk elisitasi akhir sebagai acuan pembuatan sistem untuk penelitian.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menerangkan usulan sistem yang akan digambarkan dalam bentuk rancangan sistem UML (Unified Modeling Language), flowchart sistem yang diusulkan, rancangan basis data sistem, penyesuaian rancangan program, penyusunan rancangan prototype yang nantinya menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan dalam penelitian, penyesuaian konfigurasi sistem yang akan dibuat, pelaksanaan testing yang digunakan, pelaksanaan evaluasi penggunaan sistem yang dibuat, pelaksanaan implementasi sistem kepada user, serta adanya estimasi biaya penelitian dalam pengembangan sistem yang nantinya akan diaplikasikan dalam perusahaan maupun masyarakat umum.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan implementasi penelitian, serta saran yang dapat diberikan peneliti dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, agar bentuk permasalahan yang ada dapat terselesaikan secara maksimal dalam penelitian selanjutnya, sehingga tujuan dan manfaat utama dari penelitian skripsi ini dapat disampaikan secara baik.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai definisi sistem, sebagai berikut :

Menurut Sutarma (2012:13) dalam penelitian Ageng Setiani, dkk (2015:216)[1] dalam jurnlal CCIT yang berjudul Smart Home Automatic Menggunakan Media Bluetooth Berbasis Mikrokontroler Atmega 328, “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut. Menurut mulyati dkk, dalam jurnal ICIT Vol. 04 No. 02 (2018:119)[2], Sistem didefinisikan sebagai serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melkukam dan mencapai tugas bersama-sama.


Sedangkan Menurut M.thoha dan Miyanto (2015:1) [3] Setiap sistem baik sistem dalam skala yang besar maupun dalam skala yang kecil selalu memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen sistem. Komponen-komponenen ini dapat berupa subsistem atau bagian-bagian yang memiliki sifat dari sistem. Komponen-komponen sistem ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menciptakan satu kesatuan sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

Karakteristik Sistem

Menurut Hutahean (2015:3) [4] Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Komponen dari karakteristik sistem tersebut diantaranya yaitu:

    1. Komponen (Components)

      Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

    2. Batasan Sistem (Boundary)

      Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

      Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

    4. Penghubung Sistem (Interface)

      Penghubung sistem merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

    5. Masukan Sistem (Input)

      Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Yang dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    6. Keluaran Sistem (Output)

      Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi keluaran yang dibutuhkan.

    7. Pengolahan (Process)

      Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

    8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)

      Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objectives). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran aturan tertentu.

Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahean (2015:6), Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Klasifikasi sistem sebagai :

  1. Sistem Abstrak (abstract system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tak tampak secara fisik.

  2. Sistem Fisik (physical system) Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Alamiah (natural system)

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

    2. Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin (human machine system).

3. Sistem diklasifikasikan sebagai :

    1. Sistem Tertentu (deterministic system)

      Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi. Sebagai keluaran sistem yang dapat dilamarkan.

    2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur probablistik

4. Sistem diklasifikasikan sebagai:

    1. Sistem Tertutup (closed system)

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja secara otomatis tanpa ada turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system.

    2. Sistem Terbuka (open system)

      Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Konsep Dasar Analisis Sistem

Definisi Analisis Sistem

Menurut Muslihudin & Oktafianto (2016)[5] Analisis sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal pengembangan sistem. Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

Lalu menurut Mulyani (2016:38), [6]Analisis sistem merupakan suatu teknik penelitian terhadap sebuah sistem dengan menguraikan komponen-komponen pada sistem tersebut dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri serta keterkaitannya dengan komponen lain yang membentuk sistem sehingga didapat sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem tersebut baik itu kelemahan ataupun kelebihan system

Dari definisi diatas maka bisa disimpulkan bahwa analisa sistem adalah suatu teknik pemecahan masalah yang mengurai bagian-bagian komponen untuk memahami sistem yang ada dengan tujuan untuk mempelajari komponen itu sendiri beserta kaitannya satu sama lain sehingga mendapatkan sebuah keputusan atau kesimpulan mengenai sistem itu sendiri baik itu kelemahan maupun kelebihan sistem.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Martono dkk dalam jurnal CCIT (2016:231), [6] Data adalah deskripsi tentang benda,kejadian, aktivitas dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Menurut Aris dkk (2016:74) [6] dalam Jurnal SENSI Vol 2 No 1 “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suaru kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.Kesimpulan dari beberapa definisi menurut para ahli diatas adalah data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat, dan waktunya namun masih perlu diolah agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Definisi Informasi

Menurut Tuban dalam Eko Budiman Sitawan (2016:2),”Informasi adalah data yang telah diorganisir sehingga memberikan arti dan nilai kepada Penerimanya”.

Sedangkan menurut jogiyanto dalam Eko Budi Sertiawan(2016:2), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima dan membutuhkan.

Nilai Informasi

Menurut Nur Azizah, dkk dalam JURNAL SENSI (2017:17), Ada 10 (sepuluh) Sifat yang dapat menentukan nilai informasi yaitu sebagai berikut:

  1. Kemudahan dalam memperoleh (accesibility) informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.

  2. Sifat luas dan kelengkapannya (comprehenshiveness) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup atau cakupan yang luas dan lengkap.

  3. Ketelitian (Accuracy) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi.

  4. Kecocokan dengan pengguna (relavance) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

  5. Ketepatan waktu (timelines) informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat.

  6. Kejelasan (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  7. Fleksibilitas (clarity) informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.

  8. Dapat dibuktikan (verified) nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya.

  9. Dapat diukur (measurable) informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

  10. Tidak ada prasangka nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.



Konsep Dasar Analisis SWOT

Definisi SWOT

Menurut Seth (2015), [7] Analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis: Ini mengidentifikasi faktor internal organisasional (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal yang terkait dengan lingkungannya (ancaman dan ancaman); Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan faktor dalam hal dampak yang diharapkan, apakah positif (kekuatan dan peluang) atau negatif (kelemahan dan ancaman) Analisis SWOT tidak memiliki nilai intrinsik tanpa senjata yang digunakan untuk tujuan strategis.

Menurut Sarsby (2016)[3] SWOT telah ada selama beberapa dekade dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di zaman modern. Ini digunakan oleh industri, perdagangan, dan organisasi amal dan sukarela. Di perguruan tinggi, SWOT sering kali dalam kurikulum studi bisnis dan kursus strategi pelatihan. Jika Anda pernah mengajukan pinjaman bank bisnis, kemungkinan bank tersebut ingin melihat analisis SWOT atau sejenisnya.

Berdasarkan ketiga penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah alat multidimensi untuk analisis strategis untuk mengidentifikasi faktor internal atau eksternal dari suatu organisasi, dan juga faktror positif-negatifnya dan dapat diklaim sebagai alat strategi yang paling banyak digunakan di jaman modern untuk untuk memanfaatkan peluang bisnis.

2.1.png

Tujuan penerapan SWOT pada suatu perusahaan adalah untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus. Sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai perbandingan pemikiran dari berbagai sudut pandang terdiri dua variabel yaitu, analisis faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan analisis eksternal (peluang dan ancaman) yang mungkin bisa terjadi di masa yang akan datang.

Keuntungan dan Kerugian Analisis SWOT

Analysis SWOT memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, dikutip dari buku “SWOT Analysis” milik Alan Sarsby (2016), dapat dijabarkan beberapa keunggulan dan kerugian sebagai berikut:

1. Keunggulan, SWOT memiliki banyak kelebihan, beberapa di antaranya adalah:

a. SWOT mudah dimengerti - diagram sederhana dan tidak ada matematika.

b. SWOT berlaku untuk banyak tingkatan dalam organisasi - dari individu, tim, unit bisnis atau divisi, dan strategi perusahaan.

c. SWOT dapat diterapkan pada kedalaman yang berbeda - perawatan ringan untuk keadaan yang lebih sederhana, hingga penanganan yang sangat rinci untuk masalah yang lebih besar atau kompleks.

d. SWOT sangat visual, sehingga mudah untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya.

2. Kekurangan - Meski memiliki popularitas dan keunggulan di atas, SWOT memiliki beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya meliputi:

a. Menggunakan data berkualitas buruk termasuk anekdot, desas-desus, dan faktor-faktor yang dinyatakan sebagai generalisasi.

b. Menggunakan data yang bias oleh persepsi, kepercayaan, tipe kepribadian dan preferensi.

c. Tidak memisahkan unsur analisis pengumpulan data, evaluasi, dan pengambilan keputusan yang konsekuen.

d. Mudah untuk mengabaikan para pangeran yang mendasari yang mengarah pada faktor-faktor yang ditugaskan ke area analisis yang salah - dan akibatnya menghasilkan strategi yang tidak benar.

Konsep Dasar Prototype

Definisi Prototype

Menurut Pendapat Uzzaman (2015:71), [6] “prototype adalah produk demonstrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur sudah diletakkan, pengembang sering memproduksi prototype semacam ini untuk mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, investor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna.

Menurut Rizkidiniah, dkk (2016:195) [3]Prototype adalah model atau simulasi dari semua aspek produk sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif dari produk akhirnya.

Menurut Nurajizah (2015:A-215)[3] “Prototipe didefinisikan suatu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prototipe adalah contoh ataupun gambaran dari suatu sistem yang memberikan ide bagi para calon pengguna dalam bentuk sebenarnya.

Konsep Dasar Perancangan

Definisi Perancangan

Menurut AL-Bahra bin Ladjamudin dikutip Sinaulan dkk (2015:60) [3]Perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

Adapun menurut Jogiyanto H.M dikutip Arifin dkk (2016:89-90), Perancangan merupakan desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan, tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari system akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analasis sistem.

Selain itu menurut Verzello dan John Reuter III dalam Puput Puspito dkk (2016:63), “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, dan persiapan untuk rancang bangun implementasi (menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk)”.

Berdasarkan dari beberapa penjelasan diatas perancangan adalah kegiatan setelah tahap analisis sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Black Box Testing

Definisi Black Box Testing

Menurut Mustaqbal dkk (2016:33), [6] “Black Box Testing” merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program”. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

  1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

  2. Kesalahan antarmuka (interface errors).

  3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

  4. Kesalahan performansi (performance errors).

  5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sutanto (2017:20)[3] “metode black box adalah metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada”.

Menurut Asrin Hosseini dan Amir Sheikh-Ahmadi dalam International Journal of Computer Applications (2015:44) [6] “The black box test is a test thatdoes not pay attention to the inner mechanism of a system or tool; it is only focused on the produced outputs based on the selected inputs and running conditions”.

Berdasarkan definisi black box di atas dapat dinyatakan, metode black box testing merupakan metode pengujian yang digunakan untuk menguji fungsional kinerja pada sistem secara langsung tanpa melihat desain kode program pada sistem, hal ini untuk melihat fungsional berjalan sesuai dengan desain rancangan.

2.2.png

Keuntungan Dari Black Box Testing

Menurut Rizky Dikutip Heriansyah (2017:28), ada beberapa Keuntungan yang diperoleh dari pengujian Black Box yaitu :

  1. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  2. Proses testing lebih cepat dilakukan dibandingkan white box.

  3. Hasil dari Black Box Testing dapat memperjelas kontradiksi yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  4. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

Teori Khusus

Konsep Dasar Bandar Udara (Airport)

Definisi Bandar Udara

Berdasarkan (Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: PM.80 Tahun 2017), “Bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan Keamanan Penerbangan,serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

Dengan penjabaran diatas dapat dinyatakan bahwa bandar udara merupakan sebuah tempat yang yang didalamnya terdapat berbagai aktifitas dan fasilitas penunjang yang berkaitan dengan proses kegiatan transportasi jasa penerbangan diantaranya alat transportasi pesawat dan pendukung, kegiatan mendarat, lepas landas dan transaksi kebutuhan penerbangan.

Definisi Aviation Security (AVSEC)

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/2765/XII/2010 Bab I butir 9 Aviation Security (AVSEC) adalah Personil Keamanan Penerbangan yang telah (wajib) memiliki lisensi atau surat tanda kecakapan petugas (SKTP) yang diberi tugas dan tanggung jawab di bidang keamanan penerbangan.

Sejarah AVSEC (Aviation Security) telah dikenal sejak awal abad ke 20 ketika terjadi pembajakan pesawat udara di Peru tahun 1931. Kejadian ini merupakan tindakan kejahatan (melawan hukum) di udara yang pertama terhadap penerbangan sipil yang kemudian terjadi berulang- ulang menimpa berbagi penerbangan sipil. Setelah kejadian tersebut AVSEC diberikan tugas pokok untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan sipil di Indonesia dari tindakan melawan hukum dan juga memberikan perlindungan keamanan terhadap awak pesawat udara, pesawat udara, penumpang, instalasi Bandar Udara, para petugas di darat, masyarakat dan pengguna jasa penerbangan lainnya dari tindakan melawan hukum.

Tujuan Sistem Pengamanan Bandar Udara UU Nomor 15 tahun 1992 tertanggal 25 Mei 1992 tentang penerbangan, yang terkait dengan pengamanan ( security ) bandar udara yaitu Bab VIII pasal 3, yang berbunyi : Penyelenggara bandar udara bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan penerbangan serta kelancaran pelayanannya ”AVSEC di Indonesia sendiri pengamanan Bandar Udara (Aviation Security) adalah sebuah unit kerja yang dibentuk oleh PT. Angkasa Pura I / II dalam memenuhi aturan-aturan internasional dan nasional sebagai pengelola dan penyedia jasa keamanan bandara.

Konsep Dasar Barang

Definisi Barang

Menurut KBBI,[3] Barang didefinisikan sebagai suatu produk fisik (berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan, kebalikan dengan suatu jasa (tak berwujud, intangible).

Kesimpulan dari definisi diatas adalah barang dapat diartikan sebagai suatu benda atau produk yang dapat diberikan pada seseorang dan dapat berpindah kepemilikan.


Konsep Pemograman Berbasis Web

Definisi Web

Menurut Hastanti dkk (2015:1), [6] “Web sebenarnya penyederhanaan dari sebuah istilah dalam dunia komputer yaitu WORLD WIDE WEB yang merupakan bagian dari tekhnologi Internet”.

Menurut palit dkk (2015:2)[3] World wide web atau sering di kenal sebagai web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahakan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet).

Kesimpulan dari beberapa definisi diatas web adalah bagian dari tekhnologi internet yang dapat memudahkan pengguna komputer dalam melakukan penelusursan melalui internet.

Jenis – Jenis WEB

Menurut Ilka Zufria dan M. Hasan Azhari dalam Jurnal Sistem Informasi Vol.1 No.1 (2017:52), Secara umum, situs web digolongkan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: Website Statis, Website Dinamis, Website Interaktif.

Website statis

Dari kata statis atau saja, sudah dapat dipahami tidak berubah. Mudah bukan? Tapi tentu tidak ada salahnya jika kita juga ketahui makna sebenarnya dari situs statis ini. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah. Artinya adalah untuk melakukan perubahan pada suatu halaman dilakukan secara manual dengan mengedit code yang menjadi struktur dari situs itu

Website dinamis

Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukkan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain utama yang bisa diakses oleh user pada umumnya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit kontent dari website. Contoh umum mengenai website dinamis adalah web berita atau web portal yang didalamnya terdapat fasilitas berita polling dan sebagainya.

Website interaktif

Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming. Salah satu contoh website interaktif adalah blog dan forum. Di website ini user bisa berinteraksi dan beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran mereka.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

Menurut palit dkk (2015:3), PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML.

Sedangkan menurut Priyo, dkk dalam Jurnal Informatika Mulawarman (2016: 25), mengatakan bahwa “PHP merupakan salah satu server side yang dirancang khusus untuk aplikasi web. PHP disisipkan diantara bahasa HTML dan karen bahasa server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah hasil jadi dalam bentuk HTML dan kode PHP tidak akan terlihat”.

Sedangkan Menurut Kusrini, dkk (2016:14), [6] PHP merupakan sebuah bahasa script serverside yang bisa digunakan dengan bahasa HTML atau dokumennya secara bersamaan untuk membangun sebuah aplikasi di web yang sangat banyak kegunaannya. PHP merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML, bekerja di sisi server side HTML embedded scripting. Artinya sintaks dan perintah yang diberikan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tidak tampak di sisi klien.

Jika ditarik kesimpulan maka peneliti berpendapat PHP atau Hypertext Preprocessor merupakan salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menterjemahkan script atau baris kode kedalam kode mesin yang dimengerti oleh komputer yang sifatnya server side yang bisa ditambakan kedalam HTML.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Languange)

Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan, Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk tersebut dalam kondisi baik atau rusak maupun untuk penentuan suatu lot dapat diterima atau tidak berdasarkan metode & standar yang sudah ditentukan dan disepakati.

Menurut Prasetio, A. (2014:36), [6]HTML adalah bahasa yang digunakan oleh browser untuk menampilkan halaman web. Efek tag akan diterapkan pada semua yang berada di antara 2 tag (pembuka dan penutup).

Berdasarkan pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa inspeksi merupakan kegiatan pemeriksaan ataupun mengecekan dengan waktu tertentu untuk mengetahui kondisi produk objek sehingga mengetahui apakah masih sesuai dengan standar yang telah di tentukan berdasarkan kebutuhan.

Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Djon dikutip Dzulhaq dkk (2017:2) UML merupakan bahasa standar untuk penulisan blueprint software yang digunakan untuk visualisasi, spesifikasi, pembentukan dan pendokumentasian alat-alat dari sistem perangkat lunak

Menurut Seidl, dkk (2015), [6] Unified Modeling Language (UML) adalah konsolidasi praktik terbaik yang telah ada selama bertahun-tahun dalam penggunaan bahasa pemodelan. UML memungkinkan kita untuk menyajikan berbagai aspek sistem perangkat lunak yang berbeda-beda (misalnya, persyaratan, struktur data, arus data, dan arus informasi) dalam kerangka tunggal yang menggunakan konsep berorientasi objek.

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2015) [6] yang dikutip oleh Rachmat, dkk dalam Jurnal yang berjudul Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor (2017:22), Definisi UML (Unified Modeling Language) adalah “Bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.

Dengan beberapa penyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa UML merupakan bahasa standar yang memiliki spesifikasi yang dipergunakan untuk mendokumentasikan dalam pengembangan perangakat lunak yang berorientasi terhadap objek sebagai bahan analisa untuk mencapai penyesuaian desain perencanaan dengan hasil akhir.

Jenis Jenis UML (Unified Modelling Language)

Use Case Diagram

Menurut Untung Rahardja dkk dalam CCIT Journal Vol. 7 No. 3 (2014:491),[6] “Use case pada dasarfddatanya merupakan gambaran dari proses sistem secara keseluruhan yang melibatkan actor dalam hal penggunaan”.

Menurut Aris dkk dalam Jurnal SENSI Vol.2 No.1 (2016: 75), [6] “Use case diagram merupakan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem”.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Use Case Diagram yaitu diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor. Diagram ini hanya menggambarkan secara global. Karena use case diagram hanya menggambarkan sistem secara global, maka elemen-elemen yang digunakan pun sangat sedikit seperti system, actor, use case, association, dependency, dan generalization.

Activity Diagram

Menurut Dewa Ayu Eka Yuliani dalam CCIT Journal Vol.10 No.1 (2017: 26),[6] “Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)”.

Sequence Diagram

Menurut Sri Mulyani (2017: 249), “Sequence Diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek. Sequence Diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah skenario tunggal. Diagram tersebut menunjukan sejumlah objek contoh dan pesan-pesan yang melewati objek ini dalam sebuah use case”.

Class Diagram

Menurut Sri Mulyani (2017: 249), “Class Diagram adalah diagram yang digunakan untuk mempresentasikan kelas, komponen-komponen kelas dan hubungan antara masing-masing kelas. Selain itu class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat diantara mereka. Class diagram juga menunjukan property dan operasi sebuah kelas serta batasan-batasan objek tersebut”.

Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modelling Langguange)

Menurut Adi Nugroho (2014:15), langkah – langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language) sebagai berikut :

  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

  2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

  4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

  6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

  7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

  11. Mulailah membangun system.

  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

  13. Perangkat lunak siap dirilis.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

Menurut P. Nithya, G.Lakshmipriya on International Journal of Computer Science Trends and Technology (2015:82)[6] ”Data are any facts, number, or text that can be processed by a computer. Today organizations are accumulating vast and growing amounts of data in different formats and different database”

Menurut Menurut Anhar (2016:19), [6] Database (basis data) dapat diartikan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer, yang memungkinkan dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Menurut Kristanto dikutip putra dkk (2018:22)[3] Database adalah “ kumpulan file-file yang saling berelasi, dan relasi itu biasanya ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada.

Dapat di nyatakan bahwa database merupakan suatu sistem informasi yang tersimpan dalam computer maupun filing yang dibuat secara otomatis mengolah data secara sistematik yang didalamnya terbentuk berupa record dan tabel-tabel.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut Setiawan, Arif dan Dedi Irawan (2017:4) [3]XAMPP adalah sebuah aplikasi web server instan yang lengkap dikarenakan segala yang butuhkan untuk membuat sebuah situs web terdapat di dalam aplikasi ini. XAMPP adalah sebuah paket installer AMP (Apache, MySQL, dan PhP) yang sangat mudah untuk diaplikasikan dalam computer yang belum memiliki server.

Menurut Riyanto dalam Afifah dan Supriyanta (2018:3), XAMPP merupakan paket web server berbasis open source yang dapat dipasang pada beberapa sistem operasi yang ada (Windows, Linux, dan Mac OS).

Menurut Sutanto dalam jurnal Purba, Mariana (2015:72)[3] XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP adalah tool yang menyediakan paket perangkat lunak dalam satu buah paket. Dalam paket XAMPP sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHP My Admin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat disimpulkan xampp adalah aplikasi web server berbasis open source yang komplit untuk menjalankan fungsi-fungsi Apache, MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP.

Konsep Dasar MySQL (My Structure Query Languange)

Definisi MySQL (My Structure Query Languange)

Menurut Santoso dalam Jurnal Integrasi (2016 :86), [6] “MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa software ini di lengkapi dengan source code (code yang di pakai untuk membuat MySQL). Tentu saja buntuk executable-nya atau kode yang dapat di jalankan secara langsung dalam sistem operasi.”

Sedangkan Kusumahati dkk (2014:169)[8] berpendapat dalam Jurnal Geodesi Undip Vol.3, No.1. “MySQL merupakan sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (DBMS) yang multithread, dan multiuser”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpuilkan bahwa MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), dan merupakan turunan salah satu konsep utama basis data yang telah ada sebelumnya yaitu SQL.

Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Palit dkk (2015:3), [6] PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bias digunakan pada HTML. PHP merupakan singkatan dari “PHP : Hypertext Preprocessor”, dan merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML, sekaligus bekerja di sisi server (server-side HTML-embedded scripting). Artinya sintaks dan perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa, sehingga script-nya tak tampak disisi client.

Menurut Arief dikutip Dzulhaq dkk (2017:2), PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.

Dapat dinyatakan dalam pembuatan sebuah website yang dinamis dan mudah, untuk dilakukan proses pembaharuan pada setiap saat dari aplikasi browser, dibutuhkan sebuah program yang dapat mengolah data dari computer client atau dari computer server itu sendiri sebingga mudah dan nyaman untuk ditampilkan sebagai output dalam tampilan browser.

Konsep Dasar CSS ( Cascading Style Sheet )

Definisi CSS ( Cascading Style Sheet )

Menurut Saputra dikutip sujana (2018:35), “CSS atau Cascading Style Sheet merupakan suatu bahasa pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam.”

Menurut Kurniawan dikutip ali (2016:34), dalam buku yang berjudul desain web praktis dengan CSS menjelaskan bahwa CSS atau Cascading Style Sheets adalah sebuah dokumen yang berisi aturan yang digunakan untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat.CSS memperkenalkan “template” yang berupa style untuk dibuat dalam mengizinkan penulisan kode yang lebih mudah dari halaman-halaman web yang dirancang.

Berdasar kutipan tersebut dapat dinyatakan bahwa CSS (Cascading Style Sheet) meupakan kode program yang berisikan intruksi kode untuk menentukan fariasi data tampilan sistem ataupun program dalam form sistem.

Konsep Dasar Sublime Text

Definisi Sublime Text

Menurut Haughee dikutip Sujana (2018:35-36), “sublime text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API.

Menurut Soelistio (2015:723)[3] Sublime Text adalah editor teks yang dirancang untuk mengolah potongan-potongan kode, plugin, dan markup. Tetapi Sublime Text juga dapat digunakan untuk menulis artikel dan mengetik dalam prosa normal. Keunggulan Sublime Text terletak pada kualitas dan kuantitas fitur-fiturnya seperti blok multitempat, kursor banyak, dan pengolahan split.

Berdasarkan beberapa kutipan di tersebut dapat dinyatakan bahwa Sublime Text merupakan software editor teks program yang dirancang untuk memfasilitasi developer program dalam mengembangkan dan developer sistem dengan mengolah potongan kode, dengan dan dilengkapi fitur blok multiplace dan multisplit data text yang mendukung semua data kode.


Konsep Dasar Bootstrap

Definisi Bootstrap

Menurut Snig Bhaumik dikutip rahardja (2016:62),[6] Bootstrap is a frontend framework for faster and easier web development in the new standard of the mobilefirst philosophy. It uses HTML, CSS, and JavaScript. In August 2010, Twitter released Bootstrap as open source.

Dapat dinyatakan bahwasannya Bootstrap merupakan framework yang dapat mempermudah pengembang dalam membangun sebuah website dan memberikan tampilan yang lebih responsive kepada pengggunannya.

Terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan dalam penggunaan Bootstrap, menurut Wahyu Widyanto (2014:12-13) sebagai berikut:

1. Kelebihan Bootstrap

a. Bootstrap dapat menggunakan LESS preprosessor sebuah teknologi yang mengefektifkan penulisan kode CSS 3.

b. Bootstrap dapat diintegrasikan dengan JavaScript untuk menjadikan tampilan antarmuka lebih menarik dengan tambahan efek-efek multimedia.

c. Compatible di semua browser, ini merupakan salah satu kelebihan yang ditawarkan oleh Bootstrap, yang membantu pengguna Website, dikarenakan hasil tampilan di browser yang berbeda akan menampilkan tampilan antarmuka yang sama.

2. Kelemahan Bootstarp

a. Dengan adanya penggunaan bootstrap menjadi tidak adanya keunikan didalam website karena akan samanya tampilan yang diberikan secara dasar interfece.

b. Terdapat juga laporan bahwa sistem pada bootstrap tidak responsif.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan dikutip Dzulhaq dkk (2017:1), elisitasi adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atau di tetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.

Pernyataan yang sama menurut Sommerville dalam Prastomo (2014:166), “Elisitasi adalah sekumpulan aktifitas yang ditujukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem baru melalui komunikasi dengan pelanggan dan pihak yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Elisitasi merupakan bentuk seleksi rancangan sebuah data usulan yang diinginkan oleh pihak user terhadap developer sebuah sistem untuk dapat disesuaikan dalam pembuatan projek eksekusi.

Elisitasi biasanya dilakukan dengan proses wawancara pada pihak yang memberikan projek, elisitasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

1. Elisitasi Tahap 1

Proses ini berisi keseluruhan perencanaan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen pemberi projek terkait, dengan point-point yang diususlkan melalu proses wawancara langsung.

2. Elisitasi Tahap 2

Pada tahap ini hasil pengklasifikasian tahap I berdasarkan seleksi penilaian proses MDI, MDI ini sendiri bertujuan untuk memisahkan kebutuhan pada sistem dengan rancangan yang penting dalam sistem dengan point yang harus di seleksi untuk di eksekusi.

MDI sendiri singkatan dari M (Mondatory) yang berarti point rencana yg masuk dalam kelompok, M merupakan hal penting yang harus ada pada sistem, D (Desirable) merupakan aspek yang boleh dihilangkan pada penilaian karena tidak terlalu penting untuk digunakan, namun apabila di pergunakan dalam sistem akan membuat lebih sempurna, sedangkan I (Inessential) tidak penting untuk di prioritaskan dalam rancangan sistem.

3. Elisitasi Tahap 3

Hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

a. T (technical), penentuan teknik pembuatan program.

b. O (operational), menentukan penggunaan sistem.

c. E (economy), menentukan biaya pengembangan sistem.

klasifikasi TOE dibagi dalam kelompok HML (High, Middle, Low) dengan penjelasan fungsi yaitu:

• High (H) : pada penilaian ini klasifikasi sulit untuk dikerjakan, Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

• Middle (M) : Penilaian terharap requirement mampu dikerjakan, yaitu pada tingkatan sedang.

• Low (L) : Mudah dikerjakan.

4. Final Draft Elisitasi

Proses ini menentukan hasil akhir penyeleksian dan eliminasi data requirement yang ingin dicapai, dan pada tahap ini lah proses pengembangan sistem mengacu sebagai data utama pemodelan sistem

Literature Review

Menurut suryo dkk, dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 3 (2015:138)[3] Metode literature review ini dilakukan untuk menunjang metode observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

Dalam upaya mengembangkan pengaplikasian ini lebih maksimal perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari bentuk penerapan penelitian yang akan dilakukan, dengan literature review sebagai pertimbangan yang diambil sebagai berikut:

1. Penelitian yang sejenis juga dilakukan oleh Rahmatulloh(2016) [3]Rahmatulloh (2016).” Rancang Bangun Sistem Informasi Pencarian Benda Hilang “Lost And Found” Berbasis Website Di Universitas Negeri Surabaya (StudiKasus: Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya)”.E-journal UNESA.vol 6,no.1.,2016

Dalam penelitian yang berjudul RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCARIAN BENDA HILANG “Lost And Found” BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Yaitu kehilangan barang-barang pribadi di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) merupakan hal yang sudah sering terjadi. Sebagian besar mahasiswa yang kehilangan cenderung membuat pengumuman dengan menempelkan info kehilangan di tembok-tembok. Penulis merasa dengan menempelkan info kehilangan di tembok-tembok tersebut kurang efektif, karena orang yang melihat belum tentu mempedulikan mengenai info kehilangan tersebut. Terlebih pengumuman kehilangan tersebut hanya akan mengotori tembok dan menggangu pemandangan di lingkungan Universitas Negeri Surabaya. Analisis Sistem ini dilakukan menggunakan konsep waterfall yang menguji setiap bagian, apabila telah memenuhi persyaratan maka bisa lanjut ke bagian berikutnya. Bagian-bagian ini di mulai dari analisis sistem saat ini, analisis proses bisnis baru, implementasi, pengujian, dan terakhir kesimpulan. Bagian yang pertama, analisis sistem saat ini yaitu suatu definisi persyaratan pelayanan, batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan user. Kedua, analisis proses bisnis baru yaitu User Requirement artinya yang berfokus pada user. Sedangkan, Sistem Requirement artinya untuk mengetahui kebutuhan user terhadap sistem, sehingga sistem nantinya dapat membantu memecahkan berbagai macam permasalahan seperti pencarian informasi. Yang ketiga, implementasi artinya perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program. Yang keempat, pengujian artinya unit program diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi. Dan terakhir, kesimpulan artinya ketika semua proses diatas berjalan dengan baik maka System Lost And Found disini bisa dipastikan akan berjalan sempurna. Pengujian dilakukan dua tahap yaitu pengujian validasi dan pengujian feedback dari user. Hasil pengujian validasi berdasarkan kasus uji dan hasil yang diperoleh aplikasi adalah 100% valid karena fungsi dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Hasil pengujian feedback dari user adalah 83,3% user menyatakan mudah dan membantu dalam penyebaran informasi.

2. Pengembang sistem informasi kehilangan di kembangkan oleh Supriyanto (2014)

Dalam penelitianya yang berjudul PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI KEHILANGAN BERBASIS WEB di lakukan di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta ,Website sistem informasi kehilangan ini nantinya akan memudahkan mahasiswa yang kehilangan barang ataupun yang menemukan barang. Jadi ada harapan barang yang hilang bisa ditemukan kembali dengan mengupload informasi barang yang hilang. Dan pihak satpam pun juga bisa terbantu dengan sistem ini tidak cuma membuat laporan kehilangan saja, nantinya pihak satpam bisa meng upload barang yang ditemukan jadi mahasiswa yang kehilangan barang bisa mengecek pada web ini. Selain memproses barang yang hilang nantinya pihak satpam juga bisa bisa menggunakanya sebagai arsip data tiap bulannya. Perancangan dilakukan menggunakan tool software Apache Friends XAMPP (Basispaket) version 1.6.7 (MySQL 5.0.51 (Community Server), PHP 5.2.6 dan phpMyAdmin 2.11.7), dengan web disainer Macromedia Dreamweaver 8. Sistem kehilangan berbasis web ini sudah dibenahi dan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Dari hasil pengujian dengan berbagai macam internet browser baik secara localhost maupun online dapat dilihat bahwa sistem dapat berjalan lancar, tidak mengalami error dan sebagainya. Dan dari hasil pengujian dengan media PC, Tablet dan HP menunjukan sistem berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala yang berarti.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yuda Eka Fisabilillah dkk (2014)[3]

Dalam journal STT-Garut. Vol 11,No 1.2004 penelitian yang berjudul RANCANG BANGUN APLIKASI JEJARING SOSIAL UNTUK BERBAGI INFORMASI KEHILANGAN,

Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. Dalam Perkembangan masyarakat, proses pencarian kehilangan sedikit demi sedikit mulai berkembang. Dimana individu yang mengalami proses ini mempunyai keinginan untuk memberitahukan informasi kehilangan kepada orang lain. Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengumumkan informasi kehilangan. Namun belum ada wadah yang mengkhususkan menampung data dan informasi kehilangan. Maka dari itu, muncul ide untuk membangun apikasi jejaring sosial untuk berbagi informasi kehilangan. Dalam membangun aplikasi jejaring sosial digunakan suatu metode pengembanagan yaitu The Web Modelling Language (WebML). Tahapan proses meliputi proses analisa kebutuhan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian. Adapun untuk proses analisis kebutuhan didasarkan pada hasil wawancara dan observasi dengan para pengguna jejaring sosial. Aplikasi jejaring sosial ini akan menggunakan teknologi SIG sehingga informasi dapat dilihat secara visual (peta) dan informasi kehilangan ditampilkan berdasarkan letak hilangnya suatu objek (harta).

4. Pembahasan mengenai kehilangan perangkat juga dilakukan oleh Arief Nanda S,dkk (2013)

Dalam penelitian yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Pengamanan Kendaraan dengan Notifikasi Berbasis Android, JURNAL TEKNIK POMITS, Vol.2, No.1,2013 dimana peningkatan kasus pencurian kendaraan yang terjadi dewasa ini kian meresahkan masyarakat. Banyaknya kasus pencurian yang terjadi, membuat kita harus lebih waspada ketika memarkir kendaraan. Faktor keamanan kendaraan menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya pencurian kendaraan. Aplikasi pengamanan kendaraan dengan menggunakan perangkat mobile berbasis Android ini merupakan aplikasi yang dibuat dengan tujuan memberikan notifikasi kepada pengguna apabila terdapat indikasi pencurian kendaraan dan akan secara otomatis mengirimkan SMS kehilangan ke polisi terdekat. Aplikasi ini sendiri menggunakan data latitude dan longitude dari GPS dalam smartphone untuk dikirimkan ke smartphone pengguna melalui jaringan internet. Berdasarkan pengujian pada aplikasi ini, didapatkan bahwa rata-rata akurasi GPS yang diterima bernilai 9,25 meter dan waktu rata-rata transfer data bernilai 2,84 detik.

5. Penelitian yang membahas perangkat hilang juga dilakukan oleh Indra Suwahyono (2015)[3]

Dalam jurnal teknologi dan sistem informasi. Universitas Diponegoro. Vol 3, No 2, April 2015 yang berjudul Rancang Bangun Aplikasi Penelusuran Kehilangan Perangkat Mobile Berbasis Android . ponsel pintar berbasis android mendominasi pasar dunia terutama di Indonesia. Tidak hanya dimiliki oleh kelas premium itu juga digunakan oleh pelanggan kelas menengah dan bawah, meski terkadang rawan tersesat atau salah tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang mampu melacak ponsel cerdas android yang hilang agar terhindar dari kehilangan atau disembunyikan secara tidak sengaja yang mungkin membuat pemilik menjadi situasi yang sangat sulit, terutama jika ponsel pintar atau perangkat mobile telah menjauh dari diketahui posisi hilang Kehilangan aplikasi pelacakan perangkat mobile, biasa melacak dan menemukan posisi ponsel pintar yang hilang. Ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java di Eclipse IDE dan perangkat lunak SDK Android. Ini juga dirancang dengan menggunakan metode waterfall, sebuah metode yang menunjukkan pendekatan sistematis dan berurutan melalui tahapan dalam SDLC (Software Development Life Cycle) dan perangkat lunak yang dimodelkan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Aplikasi aktif dan bekerja dengan menggunakan perintah SMS dan dikirim ke nomor telepon teman yang sudah terdaftar. Perintah SMS 'sirene' untuk membunyikan alarm, serta perintah SMS 'dimana' untuk mengetahui koordinat lintang dan bujur menggunakan bantuan GPS untuk mendapatkan lokasi peta dan Google Maps API untuk mendapatkan rute ke lokasi. Seluruh menu fitur yang tersedia dalam aplikasi pelacakan perangkat mobile yang hilang telah diuji dan berjalan normal. Bekerja menggunakan perintah SMS yang mempermudah pengguna menjalankan aplikasi asalkan saldo kredit tersedia. Untuk pengembangan lebih lanjut, aplikasi ini diharapkan bisa mengendalikan sistem dari jarak jauh sehingga data penting terlindungi dan tidak bisa diakses oleh penemunya.

6. Penelitian yang dibahas tentang kehilangan juga dibuat oleh Citra Andari, dkk( 2015)[3]

Dalam penelitian yang berjudul Aplikasi Pendataan Kendaraan Hilang Berbasis Web dalam jurnal e-Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.1 April 2015 yaitu proses pendataan kendaraan hilang dipolres cimahi itu masih dalam bentuk berkas-berkas, sehingga menyulitkan petugas untuk mencari data pelapor, bahkan bias saja data tersebut hilang. Selain itu juga membutuhkan banyak tempat untuk menyimpan semua berkas tersebut. Pembuatan aplikasi pendataan kendaraan hilang berbasis web pada proyek akhir ini dimaksudkan untuk mengolah/mengatur data para pelapor, untuk memudahkan petugas mencari data pelapor, memasukkan data para pelapor. Aplikasi ini berbasis web dan data yang disimpan menggunakan database MySQL. Metodepenelitian yang diterapkana dalah Prototype dan metode pengujian menggunakan BlackBoxTesting. Aplikasi ini dapat digunakan oleh Petugas Reserse. Petugas Reserse dapat memasukkan biodata pelapor dan mencetak surat tanda kehilangan, serta dapat memasukkan data kendaraan yang hilang.

7. Pada penelitian yang dilakukan Dedi Arief Wibisono, dkk (2015)[3] yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pencarian Benda Hilang Lost And Found berbasis website di Universitas Brawijaya dalam jurnal Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB (Doro Jurnal) .Vol 5.,No.6.2015

Untuk menyebarkan informasi kehilangan barang di lingkungan kampus, sebagian besar mahasiswa Universitas Brawijaya menempelkan kertas informasi tersebut ke tembok-tembok atau papan pengumuman. Alternatif lain yang digunakan adalah dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook dan twitter yang lebih mempermudah peyebaran informasinya. Akan tetapi kedua cara tersebut kurang efektif karena cara pertama belum tentu mendapat perhatian dari pembaca sedangkan cara kedua informasi yang diberikan akan dengan cepat tertimpa oleh status-status pada sosial media tersebut. Pada skripsi ini ditunjukkan alternatif penyebaran berita kehilangan yaitu dengan membangun sebuah aplikasi lost and found berbasis website. Sistem yang ditujukan untuk mahasiswa UB ini, memanfaatkan layanan BAIS (Brawijaya Authentification and Identification System) yang memungkinkan penggunaan single sign on untuk aplikasi dalam domain UB. Hanya pengguna yang otentik yang dapat menggunakan layanan aplikasi lost and found. Setelah sistem berhasil dibangun, selanjutnya dilakukan pengujian validasi dan penilaian berdasarkan feedback user. Hasil pengujian menunjukkan fungsi semua fitur 100% valid dan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pengujian feedback dari user memberikan kesimpulan bahwa 83,3% user yang menggunakan Lost and Found merasa mudah dan membantu dalam penyebaran informasi.

8. Penelitian yang dikembangkan oleh Dahlan Abdullah (2016)[3]

Dalam penelitian di jurnal SNIKOM.2016 yang berjudul Sistem informasi pendataan Kendaraan Hilang berbasis web pada polres Binjai. membahas mengenai proses pendataan kendaraan hilang di Polres Binjai sebenarnya sudah menggunakan komputer, namun hanya sebatas menggunakan Microsoft Word, hal ini menyebabkan ketidakteraturan manajemen data sehingga petugas dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Binjai mengalami kesulitan dalam hal penyimpanan dan pencarian data para pelapor serta menghitung jumlah kendaraan yang hilang. Penyimpanan data para pelapor kendaraan hilang yang berbentuk softcopy bagian yang disimpan pada sebuah folder di komputer sangat berisiko pada pengamanan data, dan tingkat kehilangan data pun masih memiliki resiko yang besar. Pembuatan system informasi pendataan kendaraan hilang berbasis web pada Laporan kerjapraktek ini dimaksudkan untuk mempermudah petugas dalam mengolah/mengatur data para pelapor, untuk memudahkan petugas mencari data pelapor, serta petugas bisa mengetahui berapa jumah kendaraan yang hilang. Sistem informasi ini berbasis web menggunakan Bahasa pemograman PHP dan data yang disimpan menggunakan database MySQL.Sistem informasi ini digunakan oleh Petugas dari SPKT. Petugas SPKT dapat memasukkan biodata pelapor dan memasukkan data kejadian dan mencetak surat tanda kehilangan, serta dapat memasukkan data kendaraan yang hilang.

9. Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Setiyono Suryo Asmoro (2017) Aplikasi Pencarian Barang Hilang di Kota Solo berbasis Web dalam jurnal eprints.ums.ac.id.2017

membahas kehilangan barang merupakan sesuatu kejadian yang membuat seseorang cemas dan panik saat kehilangan barang berharga disebabkan oleh keteledoran diri sendiri. Kejadian seperti ini sering kali membingungkan seseorang dalam menemukan kembali barang hilang tersebut. Khususnya dikota Solo, sering terjadi kasus kehilangan barang hilang atau pun barang temuan,yang biasanya seseorang hanya membuat pengumuman di sosial media atau pun secara manual. Mungkin dengan cara-cara tersebut dapat menyelesaikan masalah kehilangan barang hilang atau barang temuan, akan tetapi masih kurang efektif karena belum adanya wadah tersendiri untuk lingkup kehilangan barang dan barang temuan. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti bertujuan untuk mengembangkan aplikasi pencarian barang hilang di kota Solo berbasis web. Metode pengembangan aplikasi menggunakan metode waterfall dengan beberapa fase yaitu analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, dan pengujian. Sistem pengkodean menggunakan PHP dan MySQL untuk mengembangkan aplikasi pencarian barang hilang tersebut. Proses kerja aplikasi ini seperti online shop, yang terdapat proses unggahan dan mencari informasi tentang barang yang hilang. Langkah untuk mengklaim barang ini,pengguna dapat menambahkan pertanyaan untuk unggahan tertentu agar pengakuan barang lebih aman dan tepat. Hasil dari aplikasi yang dikembangkan ini dapat mempermudah dalam menangani pencarian barang hilang dan barang temuan dikota Solo, serta mencegah pengakuan barang yang tidak benar. Hasil tersebut, dapat dilihat dari pengujian blackbox dengan hasil yang valid. Sedangkan hasil pengujian kuesioner dengan persentase 85,88% menyatakan sistem sesuai dengan kebutuhan.

10. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Aria Ar Razi,dkk (2018)[3] berjudul Penerapan Metode Design Thinking pada Model Perancangan UI/UX Aplikasi Penanganan Laporan Kehilangan dan Temuan Barang Tercecer.

Penanganan terhadap kasus kehilangan dan temuan barang yang tercecer pada masyarakat urbandi Indonesia dapat diselesaikan dengan perancangan aplikasi mobilepada smartphone. Minimnya informasi, keterbatasan sistem pengelolaan, serta belum adanya media teknologi alternatif menjadi sejumlah kendala dalam penanganan kasus kehilangan dan temuan barang tercecer. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yangtelah berkembang pesat melalui teknologi internet pada era digital, maka keterbatasan informasi tersebut dapat dikembangkan pada aplikasi mobile. Perancangan ini menggunakan metode design thinking, yang terdiri dari tahapan empathize, define, ideate, prototypedan test.Sehingga hasil dari perancangan ini memberikan rekomendasi berupa model UI/UXpada aplikasi mobile yang bernama “kembaliin”, dengan mengidentifikasi permasalahan kebutuhan informasi yang terdapat pada penanganan kasus kehilangan dan temuan barang tercecer di tempat umum. Model perancangan aplikasi dirancang berdasarkan target pengguna dalam memfasilitasi kebutuhan pertukaran informasi untuk kasus kehilangan dan temuan barang tercecer bagi masyarakat urban. Model perancangan aplikasi ini berperan sebagai perantara dalam memfasilitasi kebutuhan pertukaran informasi antara pihak korban dan pihak penolong.

Berdasarkan beberapa Literature Review diatas dalam penelitian ini penulis mengambil data referensi dari hasil penelitian Rahmatulloh yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Pencarian Benda Hilang “Lost And Found” Berbasis Website di Universitas Negeri Surbaya, hal ini dilakukan dikarenakan bentuk, konsep, dan prespektif penelitian tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama sehingga peneliti menentukan data tersebut sebagai Literature Review dalam penelitian saat ini.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut “Angkasa Pura II” atau “Perusahaan” merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

PT. Angkasa Pura II (Persero) telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara), Banyuwangi (Jawa Timur).

Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

The best smart connected airport operator in the region memiliki makna bahwa Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.

2. Misi Perusahaan

a. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama.

b. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara.

Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern.

Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas penawaran perusahaan.

Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk fokus pada penelitian ini di lingkup terminal 3 bandara internasional soekarno-hatta terdapat pengkerucutan struktur organisasi seperti gambar 3.1 dibawah ini:

3.1.png

Penjelasan berfokus pada lini Aviation Security (AVSEC) memiliki beberapa komponen personil yang bergerak di dalamnya, diantaranya:

  1. 1 Orang Manager Of Airport Operation and Services

  2. 1 Orang Junior Manager Of Aviation Security

  3. Airport Security Chief

  4. Airport Secuirty Assistant Chief

  5. Airport Security Supervisor

  6. Pelaksana tingkat II Avsec

  7. Pelaksana tingkat I Avsec

Tugas dan Tanggung Jawab

Pada pola struktural organisasi Terminal Bandara Internasional Supadio dijelaskan sebagai berikut:

1. Manager Of Airport Operation and Services memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengarahkan dan mengkoordinasikan kepada unit kerja terkait agar terlaksana keamanan dan kenyamanan bagi penumpang maupun unit terkait.

b. Seseorang memimpin operasi dan pelayanan terminal untuk mencapai tujuan perusahaan.

c. Mengkordinasikan dan mengendalikan pengadaan fasilitas penunjang yang berhubungan dengan terminal

d. Memberikan laporan kemajuan terminal kepada Pimpinan

2. Junior Manager memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mewakili Senior Manager menjalankan terminal untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Memberikan laporan pekerjaan bawahan kepada manager of airport operation and services

c. Mengkordinasikan kepada Airport Security Chief terkait agar terlaksananya terminal yang aman dan nyaman bagi penumpang.

3. Airport Security Chief Coordinator memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

a. Melaksanakan dan mempertahankan efektifitas Program Keamanan Bandar Udara Internasional Supadio yang mengacu kepada Program Keamanan Penerbangan Nasional

b. Memiliki tanggung jawab penuh dalam pengawasan dan penjagaan serta ploting personil di setiap pos di terminal, cctv dan statis

c. Melakukan evaluasi secara periodic terhadap kinerja anggota di lapangan

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengendalian keamanan bandar udara, pemeriksaan keamanan dan penggunaan izin masuk ke DaerahKeamanan Terbatas di bandar udara kepada Pimpinan

e. Membuat laporan harian mengenai situasi di lapangan

4. Airport Security Chief Assistant bertugas dan bertanggung jawab sebagai berikut:

a. Menggantikan posisi Chief apabila tidak lagi hadir

b. Mengawasi, memantau dan memastikan kegiatan pengamanan terminal dan daerah sisi darat berjalan dengan tertib dan lancar

c. Berkoordinasi dengan baik dengan supervisor di lapangan dalam menindaklanjuti

d. Memastikan anggota di lapangan bekerja dengan SOP yang ada

e. Berkoordinasi dengan Chief coordinator dan pihak berwenang apa bila terjadi tindakan melawan hukum

f. Membuat laporan harian mengenai situasi di lapangan

g. Melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dengan rasa penuh tanggung jawab

5. Airport Security Supervisor bertugas dan bertanggung jawab sebagai berikut:

a. Memastikan standard operational procedure di jalankan

b. Melakukan serah terima tugas dan memastikan semua peralatan keamanan berfungsi dengan baik/ normal

c. Harus selalu berada dilokasi setiap saat. Apabila akan meninggalkan tempat maka harus menunjuk anggotanya yang dianggap mampu untuk menggantikan tugas sebagai pengawas

d. Mengatur rotasi posisi tugas anggotanya

e. Koordinasi dengan Chief Coordinator dan Chief Assistant serta pihak berwajib apabila terjadi tindakan melawan hukum jika diperlukan

f. Melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dengan penuh rasa tanggung jawab

6. Pelaksana Tingkat II Avsec memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pengoperasian X-ray

7. Pelaksana Tingkat I Avsec memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai Body Search Penumpang baik menggunakan Alat Hand Held Metal Detector maupun Mannual, pemeriksaan barang, Pengatur lalu lintas barang penumpang, pemeriksa tiket, patroli jalan kaki.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

  1. Mengamankan barang yang tertinggal/tercecer dan melakukan pemeriksaan ulang barang tersebut dengan menggunakan mesin X-Ray;

  2. Melakukan koordinasi dengan petugas di unit customer service untuk diumumkan melalui announcer;

  3. Melakukan pendataan barang tertinggal dan hilang yang terdiri dari waktu, tempat, jenis dan isi dari barang yang ditemukan, dan apabila dalam waktu dua jam barang tersebut belum diambil oleh pemiliknya kemudian akan diserahkan ke ruang Terminal Security Supervisor;

  4. Apabila ada yang akan mengambil barang tertinggal dan hilang, terlebih dahulu tanyakan mengenai data-data dari barang tersebut kepada orang yang akan mengambil dan mencocokkannya dengan data yang telah dicatat. Bila data-data tersebut sesuai dan benar maka barang tersebut dapat diserah terimakan disertai dengan tanda bukti penerimaan yang jelas sesuai identitas pemilik

  5. Apabila ada yang akan mengambil barang tertinggal dan hilang bukan pemilik, terlebih dahulu tanyakan surat kuasa atau bukti-bukti lain mengenai data-data dari barang tersebut kepada orang yang akan mengambil dan mencocokannya dengan data yang telah dicatat. Apabila data-data tersebut sesuai dan benar maka barang tersebut dapat diserahterimakan disertai dengan tanda bukti penerimaan yang jelas sesuai identitas orang yang dikuasakan;

  6. Apabila menerima barang tertinggal dan hilang dari pihak lain, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan mengenai data-data barang yang diserahkan meliputi fisik, isi, dan lain-lain di hadapan orang yang menyerahkan dan dibuatkan tanda bukti penyerahan;

  7. Segera melapor kepada Terminal Security Supervisor / Pimpinan bila terjadi permasalahan yang perlu ditindaklanjuti;

  8. Mencatat setiap barang tertinggal dan hilang yang belum atau telah diambil oleh pemilik / orang yang dikuasakan ke dalam buku laporan (log book)

Pemodelan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka di gambarkan prosedur sistem pelaporan barang tercecer di ruang lingkup Bandara Supadio serta tindak lanjut kordinasi kinerja dengan unit terkait dalam sistem yang berjalan, maka akan dijelaskan lebih lanjut dengan memakai tools UML (Unified Modelling Language) yaitu sebagai berikut:

Use Case Diagram Yang Sedang Berjalan

Use case diagram sistem yang berjalan menunjukkan prosedur proses transaksi pelaporan kinerja inspeksi dilihat seperti gambar 3.2

3.2.png

Berdasarkan skema gambar diagram gambar 3.2, maka penjelasannya diuraikan dalam skenario berikut ini:

1. Terdapat 3 (tiga) Aktor yaitu antara lain : Pengguna Jasa, Customer Service, Avsec

2. Terdapat 5 (lima) Use Case antara lain :

a. Pengguna jasa melaporkan kehilangan barang atau tertinggal kepada Customer Service

b. Customer Service meneruskan laporan kepada unit Avsec untuk mendata informasi kehilangan barang

c. Pengguna jasa juga bisa langsung melaporkan kehilangan barang atau tertinggal kepada Avsec

d. .Jika ada barang yang di temukan dan belum di ketahui pemiliknya unit Avsec segera mendata dan mengamankan barang tersebut

e. Informasi penemuan dan kehilangan barang yang di catat oleh petugas Avsec dilaporkan ke pimpinan

f. Barang yang ditemukan dan sudah diketahui siapa pemiliknya, pada saat akan diambil oleh pemilik barang

g. petugas Avsec memverifikasi identitas sebelum serah terima barang

h. petugas avsec membuat berita acara serah terima atau foto serah terima barang

Sequence Diagram Yang Sedang Berjalan

Sistem yang berjalan menunjukkan prosedur proses transaksi pelaporan kinerja inpeksi serta tindak lanjut kordinasi kinerja dapat dilihat dari beberapa sequance diagram berikut:

3.3.png

Berdasarkan diagram gambar 3.3 menjelaskan sistem informasi barang tercecer yang berjalan terdapat :

4 actor melakukan kegiatan yaitu, Customer, Customer Service, Avsec dan Terminal Security Supervisor.

3 objek entity yang saling berinteraksi.

12 Message, spesifikasi dari komunikasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi.

Activity Diagram Yang Sedang Berjalan

Bentuk Activity Diagram dapat dilihat pada beberapa Activity diagram dibawah ini:

a. Prosedur Pelaksanaan Barang Tercecer

3.4.png

Penjelasan diagram gambar 3.12 sebagai berikut:

Berdasarkan Gambar Activity Diagram Penemuan Barang Tertinggal dan Hilang terdapat :

1 Initial Node, sebagai objek yang diawali 8 action, state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi di antaranya: Customer menemui Customer Service, untuk melaporkan kehilangan/menemukan barang tertinggal. Customer Service menghubungi petugas Avsec untuk menginformasikan ada barang hilang/ditemukan. Jika barang ditemukan oleh petugas Avsec, petugas tersebut mendata dan membuat laporan lalu diinformasikan kepada Terminal Security Supervisor. Jika terdapat barang yang dicari oleh Customer petugas Avsec akan menghubungi kembali Customer Service, dan Customer Service menginformasikan kepada customer, lalu Customer selaku pemilik barang diarahkan untuk menemui petugas Avsec, petugas Avsec akan verifikasi barang yang ditemukan apakah sesuai dengan keterangan yang diberikan, jika telah sesuai maka dibuatkan berita acara dan dokumentasi serah terima barang

1 Final State, sebagai objek yang diakhiri

Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem (SWOT)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode SWOT, dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Strengths (Kekuatan)

  2. Weakness (Kelemahan)

  3. Opportunities (Peluang)

  4. Threats (Ancaman)

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Analisa Masukan

a. Nama Masukan  : Formulir Kehilangan Barang

Fungsi  : Sebagai media data informasi

Sumber : Pengguna jasa/Customer

Media : Kertas

Frekuensi : satu kali

Keterangan : Berisi identitas Pengguna jasa atau jenis barang yang hilang, waktu dan tempat


b. Nama Masukan : Formulir Penemuan Barang

Fungsi : Sebagai media data informasi barang

Sumber : Penemu

Media : Kertas

Frekuensi : Setiap ada barang yang ditemukan

Keterangan : Berisikan informasi data barang yang ditemukan

Analisa Proses

Nama Masukan :Pendataan barang yang hilang atau yang di Temukan

Masukan : Formulir data barang

Keluaran :Label data nomor barang

Ringkasan Proses : Pada saat barang ditemukan, diberikan label nomor urut dan keterangan barang

Analisa Keluaran

Nama Keluaran : Formulir keluar barang

Fungsi : Berisi data barang dikeluarkan/diambil

Media : Kertas

Distribusi : Formulir diserahkan ke pemilik barang untuk di isi dan di tanda tangani

Konfigurasi Sistem Berjalan

Log Book

Log Book Adalah buku catatan yang berisi masalah-masalah yang membutuhkan tindak lanjut (follow up) serta memberikan informasi kepada petugas yang akan berdinas

  1. Hak Akses

    Petugas Avsec dan Terminal Security Supervisor

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur proses kegiatan pelaporan barang tercecer masih menggunakan pelaporan logbook manual dan evaluasi pelaporan barang tercecer masih terdapat kekurangan terutama dalam penanganan pengguna jasa mencari barang tercecer terkadang memakan waktu yang cukup lama akibat redudansi data dan laporan tidak cepat dan akurat.

Alternatif Pemecahan Masalah

Peneliti mengusulkan beberapa alternative pemecahan dari permasalahan yang ada, diantaranya:

  1. Merancang sistem informasi berbasis web yang mendukung jalannya sistem pada proses pengolahan laporan barang tercecer.

  2. Sistem yang dibangun harus terintegrasi dengan database untuk menyimpan data informasi dan dapat di-update jika ada perubahan informasi terbaru.

  3. Sistem yang bersifat terbuka dan bisa dilihat serta diakses oleh Customer Service, petugas Avsec dan Terminal Security Supervisor, merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pada sistem berjalan saat ini dimana data informasi kehilangan dan penemuan barang masih manual, sehingga sistem yang baru dapat di gunakan secara up date.

  4. Pemanfaatan dan perkembangan teknologi sebagai media pendukung dalam pelaksanaan pengembangan proses pelaporan barang tercecer sehingga untuk menunjang kinerja unit Avsec dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada pengguna jasa bandara.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar requirement yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai kebutuhan pengembangan penggunaan sistem yang belum terpenuhi dan ingin di penuhi demi menunjang fasilitas pada prosedur sistem yang baru. Berikut adalah hasil elisitasi tahap 1 :

TABEL.%2B1.png

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI, terlihat pada table 3.13 dibawah ini:

TABEL%2B3.2.png
TABEL%2B3.2%2BB.png


Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

a). T artinya Technical, bagaimana tata cara/tehnik pembuatan

b). O artinya Operational, bagaimana tata cara penggunaan.

c). E artinya Economy, maksudnya biaya yang diperlukan.

Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH (Low, Midle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

a). Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

b). Midle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c). High (H) : Sulit untuk dikerjakan, Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

TABEL%2B3.3.png
TABEL%2B3.3%2BB.png

Final Elisitasi

Final draft elisitasi adalah akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan untuk membangun Sistem Informasi yang diinginkan Stakeholder berikut adalah Final Draft Elisitasi :

TABEL%2B3.4.png
TABEL%2B3.4%2BB.png

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah melakukan analisis dan penelitian sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi pelaporan barang tercecer dan hilang di unit Aviation Security PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Supadio, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Langkah-langkah selanjutnya yaitu perancangan atau desain sistem usulan prosedur yang baru, pada penelitian ini menggunakan program UML Enterprise untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Berdasarkan Analisis dari penelitian sistem yang sedang berjalan pada, selanjutnya penulis akan merancang sistem yang diusulkan. Prosedur sistem usulan yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Customer Service

  1. Melakukan Login Sistem Barang tercecer Supadio

  2. Klik Menu Cari

  3. Cari Barang Yang hilang melalui sistem

  4. Jika Sudah Ketemu Info ke Unit Avsec untuk proses selanjutnya

  5. Simpan dan selanjutnya print atau unduh bukti pelaporan

Avsec/Admin

  1. Admin melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan halaman utama

  3. Pilih menu Barang Tercecer

  4. Input Barang Tercecer jika menemukan barang yang tercecer

  5. Masuk Menu Cari Untuk Pengambilan Barang

  6. Cari barang yang dilaporkan

  7. Update barang jika barang sudah diambil oleh pengambil

Pimpinan

  1. Pimpinan melakukan login sistem.

  2. Sistem menampilkan menu utama

  3. Masuk menu laporan untuk melihat rekap laporan berdasarkan periode tertentu.

Rancangan Diagram Yang Diusulkan

Untuk mengAnalisis sistem yang diusulkan pada penelitian ini penulis menggunakan Software Visual Paradigm for UML untuk menggambarkan dengan Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, dan Class Diagram.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Use Case Diagram

Dibawah ini adalah rancangan sistem informasi pendaftaran kamar rawat inap yang diusulkan digambarkan dalam bentukuse case diagram :

Use Case Diagram Aktor Admin, Avsec, Customer Services dan pimpinan

4.1.png

Berdasarkan use case diagram atas sistem informasi yang diusulkan, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) System.

  2. 3 (Tiga) Actor yang terlibat dalam sistem.

  3. 8 (Sembilan) Use Case,Kumpulan Aktivitas yang dilakukan oleh 3Actor.

  4. 1 (Satu) Include.

  5. 6 (Enam) Extend.

  6. 12 (Dua Belas) Association, yang menghubungkan Actor dengan use case.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Activity Diagram

Berikut ini adalah rancangan sistem informasi pendaftaran rawat inapyang diusulkan melalui activity diagram, mencangkupactivity diagram untuk Customer Services, Admin dan Pimpinan :

Activity Diagram Untuk Customer Service

4.2.png

Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram sistem yang berjalan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial node memulai sistem

  2. 5 (Lima) Action state, menggambarkan aktifitas dari user pada system yang diusulkan

  3. 1 (Satu) Decision node,yang menggambarkan terdapat dua kondisi tertentu

  4. 1 (Satu) Fork nodeyang memecah action node menjadi beberapa bagianaction node lainnya

  5. 1 (satu) final nodemenggambarkanakhiri dari aktifitasCustomer Service

Activity Diagram Untuk AVSEC

4.3.png

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram sistem yang berjalan, dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Initial nodeyang mengawali sistem

  2. 12 (Dua Belas) Action state, menggambarkan aktifitas user dari sistem yang diusulkan

  3. 1 (Satu) Decision node yaitu menggambarkan terjadi dua kondisi tertentu

  4. 2 (Dua) Fork node yaitu memecah action node menjadi beberapa bagianaction node lainnya

  5. 1 (satu) final node menggambarkanakhiri dari aktifitas user

Activity Diagram Untuk Pimpinan

4.4.png

Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram sistem yang berjalan, dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) Initial node yang mengawali sistem

  2. 7 (Tujuh) Action state, menggambarkan aktifitas user dari sistem yang diusulkan

  3. 1 (Satu) Decision node yaitu menggambarkan terjadi dua kondisi tertentu

  4. 3 (Tiga) Fork node yaitu memecah action node menjadi beberapa bagian action node lainnya

  5. 1 (satu) final nodemenggambarkan akhiri dari aktifitas user

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Sequence Diagram

Diabawah ini adalah rancangan sistem pendaftaran rawat inap yang digambarkan dalam bentuk sequence diagram yaitu mencangkup sequence diagramCustomer Services,AVSEC dan Pimpinan  :

Sequence Diagram untuk Customer Services

4.5.png

Berdasarkan gambar 4.6 sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk Customer Services, dapat dijelaskan Sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan untuk menggunakan system Barang Tercecer Supadio.

  2. 4 (Empat) Lifeline yang terdiri dari Login, Verifikasi, Home, Cari untuk mecari data barang tercecer

  3. 9 (Sembilan) Message, memuat informasi mengenai pesan yang dilakukanactor terhadap program atau system

Sequence Diagram untuk AVSEC

4.6.png

Berdasarkan gambar 4.7 sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk AVSEC, dapat dijelaskan Sebagai berikut :

  1. 1 (Satu) Actor yang melakukan kegiatan untuk menggunakan sistem Barang Tercecer Supadio

  2. 6 (Enam) Lifeline yang terdiri dari Login, Verifikasi, Home, Proses Penyimpanan, Cari, Proses Update

  3. 25 (Dua Puluh Lima) Message, memuat informasi mengenai pesan yang dilakukan actor terhadap program atau system

Sequence Diagram untuk Pimpinan

4.7.png

Berdasarkan gambar 4.8 sequence Diagram sistem yang diusulkan untuk Pimpinan, dapat dijelaskan Sebagai berikut:

  1. 1 (Satu) Actor yaitu melakukan kegiatan untuk menggunakan sistem Barang Tercecer Supadio

  2. 5 (Lima) Lifeline yang terdiri Login, Verifikasi,Home, Laporan, Unduh/Cetak

  3. 13 (Tiga Belas) Message, memuat informasi mengenai pesan yang dilakukan actorPimpinan terhadap program.

Rancangan Sistem yang Diusulkan pada Class Diagram Diagram

4.8.png

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansikan akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaansuatu system ataupun desain database, sekaligus menewarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut. Class diagram diatas untuk menggambarkan relasi antar database.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menganalisis sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan, dapat dijabarkan perbedaan antara sistem yang berjalan dan sistem yang diusulkan pada tabel 4.1 berikut ini :

TABEL%2B4.1.png

Rancangan Basis Data

Pada bab ini menjelaskan secara terperinci rancangan-rancangan, relasi antar tabel yang diusulkan pada bagian database yang merupakan penjabaran diagram-diagram diatas.

Spesifikasi Basis Data (Database)

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, table table yang ada didalam database, dan relasi antar table itu sendiri. Spesifikasi database yang digunakan untuk membuat sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. Nama File : barangtercecer

Media : Harddisk

Isi :(id + nama_barang + id_jenisbarang+keterangan+tgl_tercecer+ tgl_pengambilan+ id_shift+ id_user+ namapengambil+ no_ktp+ keterangan_pengambilan+ img_ktp+ img_barang+ status+ bt_created_name+ bt_created_date)

Primary Key : id_kamar

Panjang Record : 274

TABEL%2B4.2.png

2. NamaFile : jenis_barang

Media : Hardisk

Isi : (id_list +list_jenis+list_keterangan + list_created_name+list_created_date)

Primary Key : id_list

Panjang Record : 76

TABEL%2B4.3.png

3. Nama File : shift

Media :Hardisk

Isi : (id_shift+ nama_shift+ jam_shift)

Primary Key :id_shift

Panjang Record : 66

TABEL%2B4.4.png

4. Nama File : user

Media : hardisk

Isi  :(id_user+nama_user+user_name+password+level+created_name+created_date)

Primary Key : id_user

Panjang Record : 176

TABEL%2B4.5.png

Prototype Tampilan Login

4.9.png

Tampilan form login adalah tampilan rancangan tampilan login pada system pendaftara rawat inap yang diusulkan. Tampilan login yaitu login multiuser yang dapat digunakan oleh 3 user yaitu user Avsec, Customer Services dan Pimpinan masing masing user login sesuai dengan level user tertentu.

Prototype Home

4.10.png

Tampilan Halaman Home Diatas akan tampil setelah user melakukan login pada level nya masing masing.

Prototype Menu Jenis Barang

Prototype Menu Jenis Barang

4.11.png

Rancangan menu diatas adalah tampilan menu jenis barang yang berisi list jenis barang yang telah diinput oleh Avsec. Data jenis barang tersebut dapat di tambah edit maupun delete pleh user level Admin Avsec.

Prototype Menu Jenis Barang – Form Jenis Barang

4.12.png

Rancangan tampilan diatas adalah rancangan form untuk menginput Data Jenis Barang Sebagai data master pada saat input barang tercecer.

Prototype Menu Barang Tercecer

4.13.png

Tampilan Rancangan diatas adalah menampilan data barang yang tercecer di sekitar bandara yang sudah disimpan terdaftar dalam sistem dan sudah dalam gudang penyimpanan.

Prototype Menu Barang Tercecer – Input Barang Tercecer

4.14.png

Tampilan rancangan diatas adalah menu Form input barang tercecer yang ditemukan, penginputan hanya dapat dilakukan oleh user Avsec.

Prototype Menu Cari

4.15.png

Tampilan rancangan daiatas adalah tampilan menu Cari yang berisi list data seluruh barang tercecer yang terdaftar maupun barang yang sudah diambil oleh pemiliknya, halaman ini dapat filter list data barang tercecer sesuai kondisi tertentu, halaman ini hanya dapat diakses oleh Avsec dan Customer Service.

Prototype Menu Cari – Update Barang Telah Diterima

4.16.png

Tampilan rancangan daiatas adalah tampilan Form untuk menginput data pengambil yang mau mengambil barang nya yang disimpan oeh AVSEC, sebelum pengambilan barang pertugas AVSEC memeriksa kesamaan identitas dengna KTP bersangkutan sebagai jaminan barang telah dikembalikan oleh pemiliknya.

Prototype Menu Laporan

4.17.png

Tampilan rancangan daiatas adalah tampilan Menu Laporan Yang digunakan untuk meihat barang tercecer sesuai kondisi tertentu oleh Pimpinan, Menu ini hanya bisa diakses oleh AVSEC dan Pimpina.

Prototype Menu User

4.18.png

Tampilan rancangan daiatas adalah tampilan menu user yang berguna untuk mengelolah data user untuk login sistem mencangkup dalam tambah user, edit user dan delete user pada level tertentu.

Konfogurasi Sistem Usulan

Spesifikasi perangkat keras (Hardware)

Adapun konfigurasi yang digunakan pada sistem informasi pendaftaran rawat inap adalah sebagai berikut

Proseccor : Intel ® i5

CPU : 2.50 GHz

System type : 64 bit

Monitor :14”

RAM : 8 GB

Mouse : PS/2

Keyboard : PS/2

Spesifikasi perangkat lunak (Software)

AdapunKonfigurasisistemsoftware yang diperlukan di dalamsistempengolahan informasiPendaftaran rawat inap

Sistem operasi seperti Windows 10 Profesional

Google Chrome atau Mozilla Firefox

Xampp

MySQL


Tampilan Usulan

Tampilan Login

4.19.png

Tampilan Menu Home

4.20.png

Tampilan Menu Jenis Barang

4.21.png

Tampilan Add Jenis Barang

4.22.png

Tampilan Menu Barang Tercecer

4.23.png

Tampilan Add Barang Tercecer

4.24.png

Tampilan Menu Cari

4.25.png

Tampilan Form Pengambilan Barang

4.26.png

Tampilan Menu Laporan

4.27.png

Tampilan Cetak Laporan

4.28.png

Tampilan Menu User

4.29.png

Tampilan Add User

4.30.png


Black Box Testing

Pengujian Pada Menu Login

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Login :

TABEL%2B4.6.png

Pengujian Pada Input Jenis Barang

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk Input Jenis Barang:

TABEL%2B4.7.png

Pengujian Pada Menu Barang Tercecer

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Barang Tercecer:

TABEL%2B4.8.png

Pengujian Pada Menu Cari

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk menu Cari:

TABEL%2B4.9.png

Rancangan Waktu

Jadwal Kegiatan

    1. Pengumpulan Data Dan Study Pustaka

      Proses pengumpulan data digunakan sebagai bahanAnalisis dan perancangan sistem, sehingga data-data dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan dan dapat diAnalisis yang kemudian dibuat program sistemnya, pada pelaksanaannya membutuhkan waktu empat mingguuntuk melakukan pengumpulan data.

    2. Analisis Sistem

      Melakukan pengkajian terhadap data–data yang telah diperoleh terhadap sistem yang sedang berjalan mengenali masalah dan alternatif masalah yang diusulkan. Analisis sistem berlangsung selama enam minggu.

    3. Perancangan Sistem

      Perancangan sistem merupakan penerapan dari suatu hasil Analisis yang telah dilakukan oleh seorang analis terhadap data yang diAnalisisnya, sehingga menghasilkan suatu rancangan sistem program yang mudah dipahami oleh seorang pembuat program. Perancangan sistem berlangsung selama sembilan minggu.

    4. Pembuatan Program

      Pembuatan program adalah kegiatan code untuk pembuatan program terhadap perancangan sistem yang dirancang atau diusulkan selama tujuh minggu

    5. Test Program

      Pengujian program dilakukan dengan metode black box untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada, dan untuk memastikan apakahcode yang telah dibuatsudah benar dan tidak terdapat Debug. Pengujian program berlangsung selama enam minggu

    6. Evaluasi Program

      Proses evaluasi program untuk mencatat apa saja yang di butuhkan atau kurang selama system ditest, yang selanjutnya akan ada pengembangan ke tahap yang lebih baik, evaluasi berlangsung selama lima minggu

    7. Perbaikan program

      Proses perbaikan dan penyempurnaan program mmbutuhkan waktu empat minggu untuk penyempurnaan program yang benar.

    8. Pelatihan User

      Pelatihan terhadap user, admin maupun tenaga kerja yang terkait dengan program yang telah dibuat selama tiga minggu

    9. Implementasi

      Setelah kelayakan program telah diketahui, maka langkah selanjutnya dilakukan implementasi program pada Dinas Pendidikan terkait. Implementasi program berlangsung selama empat minggu.

    10. Dokumentasi

      Proses Perekaman terhadap kegiatan yang dilakukan, berlangsung sejak awal kegiatan yaitu pembuatan proposal hingga program diimplementasai pada Bandara Internasional Supadio Pontianak. Dokumentasi berlangsung selama lima belas minggu

TABEL%2B4.10.png

Anggaran

TABEL%2B4.11.png

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berdasarkan analisa lapangan, dan identifikasi masalah yang berjalan saat ini, sistem pelaporan yang berjalan saat ini masih manual maka peneliti ingin mengembangkan sistem website pelaporan barang tercecer pada aktifitas pelaporan barang tercecer di ruang lingkup, maka terdapat beberapa kesimpulan terhadap rumusan masalah sebagai berikut:

1. Proses pelaksanaan sistem pelaporan barang tercecer saat ini masih manual menggunakan logbook

2. kinerja pada sistem laporan barang tercecer pada unit Avsec di Bandara Supadio, saat ini menjalankan prosedur pelaporan barang tercecer melalui media kertas manual logbook, proses ini dilakukan pencatatan oleh unit Avsec dalam 1 (satu) shift yang terjadi pada hari barang tercecer dan apabila barang tercecer tersebut tidak diambil oleh pengguna jasa maka akan disimpan di tempat penyimpanan barang tercecer.

3. Kendala yang dialami dalam sistem berjalan adalah :

a. Belum efektifnya pencarian barang yang masih manual di lembar logbook barang tercecerdan memakan waktu yang cukup lama

b. Dan efisiennya kurang maksimalnya pemanfaatan potensi sumber daya manusia, maupun sumber daya teknis digitalisasi perusahaan dalam mendukung siklus prosedur pelayanan pengguna jasa dan sinergisnya kordinasi lapangan.

c. Adanya redundant data laporan, yang disebabkan dari penumpukan data sehingga pencarian manual barang di lembar logbook barang tercecer terhitung cukup lama , sehingga data fix laporan barang tercecer dapat hilang dan tidak terstruktur.

4. Mendukung perkembangan dan tujuan PT. Angkasa Pura II, khususnya Bandara Supadio dengan slogan mempergunakan teknologi modern, pengembangan sistem yang dibuat pendukung kerja unit Avsec dalam website pelaporan barang tercecer dengan melakukan Analisa yang baik , ini bentuk digunakan untuk mengakomodir kebutuhan yang diperlukan pada unit kerja yang bersangkutan, seluruh proses pembuatan terdapat dalam penjelasan pada bab-bab sebelumnya

5. Dalam perancangan sistem informasi laporan website barang tercecer terdapat fungsional yang dapat membantu proses pelayanan jasa diantaranya Bentuk Output data yang dihasilkan pencarian atau penemuan barang dari web berupa tampilan file digital yang dapat juga di bentuk dalam output hardcopy sebagai penunjang penampilan yang akan ditampilkan kepada pengguna jasa, Akses penggunaan yang dapat dilakukan di berbagai tempat dilingkungan bandara, mempermudah pelaporan data pencarian atau penemuan barang secara lebih realtime oleh pelaksana kerja dan menjaga keakuratan data laporan yang diinformasikan dan tidak mudah hilang.

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan bentuk uraian sebelumnya, maka pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan terhadap tujuan dan manfaat yang di inginkan, yaitu terlaksananya tujuan dalam penelitian ini, mempermudah pencarian barang dan menciptakan solusi inovasi pengembangan sistem terhadap permasalahan yang ada dan dirasa dalam Unit Aviation Security Bandara Supadio PT. Angkasa Pura II (Persero), terkait upaya meningkatkan pelayanan terbaik terhadap pengguna jasa dalam penanganan barang yang tercecer di lingkungan Bandara Internasional Supadio. Dengan membangun sistem web laporan dapat menimbulkan manfaat yang dan untuk mendukung peningkatan pelayanan terhadap respond barang yang tercecer dari pengguna jasa penerbangan dan perusahaan. Agar lebih akurat terintegrasi sehingga mengetahui keberadaan posisi barang tercecer tersebut di lingkungan Bandara Supadio dan lebih update terhadap data yang konkrit dan real time.

Saran

Pada pembangunan sistem website pelaporan barang tercecer, dalam integrasi pelaporan dan kordinasi kinerja Unit Aviation Security dan Customer Service, peneliti dapat menyampaikan saran yang dapat diperhatikan sebagai bahan pertimbangan dalam tindak lanjut nantinya yaitu sebagai berikut:

  1. Dengan adanya perancangan sistem informasi web laporan barang tercecer ini dapat menjadi media inovasi kinerja manajemen sebagai peningkatan maksimalisasi performa kinerja respond masalah yang ada di lapangan dan sebagai percepatan pada pelayanan fasilitas pendukung pengguna jasa penerbangan.

  2. Disarankan agar PT Angkasa Pura II, kususnya pada bagian Airport operational and services Bandara Supadio dapat lebih memprioritaskan terhadap kesiapan pelaksana pengguna dan perangkat yang mendukung dengan ketersediaan sistem website Laporan barang tercecer, sehingga penggunaannya menjadi lebih maksimal dalam mendukung pekerjaan.

  3. Peningkatan keamanan data akun terhadap pengguna terkait dengan penjaminan keamanan dengan pengguna jasa dapat ditingkatkan lebih baik, sehingga membuat serah terima barang pengguna jasa yang ada menjadi keamanan data perusahaan dengan prioritas utama.

Kesan

Kesan dalam menjalankan penelitian dan perancangan sistem, pada PT Angkasa Pura II, Unit Aviation Security dan Customer Service Bandara Internasional Supadio, diantaranya:

  1. Analisa mobilitas data yang cukup rumit dan pergantian grup atau shift dalam kinerja lapangan, dikarenakan pendataan kinerja dengan basis integrasi data yang komplek menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti dalam menyikapi objek penelitian

  2. Terkendalanya dalam pelaksanaan interview narasumber, karena terkendala dengan komunikasi dan waktu, sehingga hasil perolehan data yang diinginkan kurang maksimal.

  3. Adanya dukungan yag baik dari manajemen perusahaan, terutama Unit Aviation Security yang membantu dalam memperjelas inovasi pengembangan sistem yang ingin dicapai digitalisasi PT Angkasa Pura II

DAFTAR PUSTAKA

  1. Ageng Setiani, dkk. 2015. Smart Home Automatic menggunakan media Bluetooth berbasis mikrokontroler atmega 328. Tangerang: Jurnal CCIT Raharja. Vol 8, number 3, Januari 2015. Diambil dari : http://ejournal.raharja.ac.id/index.php/ccit/article/view/173 (23 Maret 2019)
  2. Mulyati dkk.2018.“sistem informasi absensi berbasis web pada badan penanggulangan bencana daerah kota tangerang”.Tanggerang:STIMIK RAHARJA.Jurnal ICIT. Vol. 04 No. 02, agustus 2018
  3. 3,00 3,01 3,02 3,03 3,04 3,05 3,06 3,07 3,08 3,09 3,10 3,11 3,12 3,13 3,14 3,15 3,16 3,17 3,18 3,19 Thoha, M. Miyanto. 2015. Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi Hotel D'Griya Serang. Jurnal PROSISKO Vol. 2 No. 2
  4. Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  5. Muslihudin, Muhamad & Oktafianto. 2016. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Yogyakarta: Andi
  6. 6,00 6,01 6,02 6,03 6,04 6,05 6,06 6,07 6,08 6,09 6,10 6,11 6,12 6,13 6,14 6,15 6,16 6,17 6,18 Mulyani, Sri. 2016. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi Sistematika
  7. Seth, Cristophe. 2015. The SWOT Analysis: A Key Tool For Developing Your Business Strategy. 50MINUTES.COM
  8. Kusumahati, B. A., Kahar, S., & Nugraha, A. L. 2014. Peta Persebaran Industri Batik Di Kota Surakarta Berbasis Website. Jurnal Geodesi Undip, Vol. 3, No. 1. ISSN : 2337-845X

Contributors

1311475487, Admin