SI1311475412: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 1.051: Baris 1.051:
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Menurut Handayani, dkk (2016)<ref name="Handayani. (2015). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID Journal. Tangerang. Vol.8 No.3. ">Handayani. (2015). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID Journal. Tangerang. Vol.8 No.3. </ref> Sistem PESSTA+ adalah sebuah sistem baru yang lahir di Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri.</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Menurut Handayani, dkk (2016)<ref name="Handayani. (2015). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID Journal. Tangerang. Vol.8 No.3. ">Handayani. (2015). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID Journal. Tangerang. Vol.8 No.3. </ref> Sistem PESSTA+ adalah sebuah sistem baru yang lahir di Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara ''online'' dan mandiri.</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Dikutip dari site iMe Roadmap, PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi Jurnal,Hibah,Sertifikat, dan Widuri yang dapat diakses oleh mahasiswa secara mandiri dan online dimanapun dan kapanpun mahasiswa inginkan. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat sebuah Artikel ilmiah, Proposal Hibah, Memiliki 10 Sertifikat Seminar, dan Menulis Laporan Widuri yang terdokumentasi dengan baik di PESSTA+</p></div>
+
<p style="line-height: 2">Dikutip dari ''site'' iMe Roadmap, PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi Jurnal,Hibah,Sertifikat, dan Widuri yang dapat diakses oleh mahasiswa secara mandiri dan ''online'' dimanapun dan kapanpun mahasiswa inginkan. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat sebuah Artikel ilmiah, Proposal Hibah, Memiliki 10 Sertifikat Seminar, dan Menulis Laporan Widuri yang terdokumentasi dengan baik di PESSTA+</p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang diperuntukan kepada Dewan Penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di point Penilaian Objektif. Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa untuk mempersiapkan diri pada saat nanti sidang. </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang diperuntukan kepada Dewan Penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di ''point'' Penilaian Objektif. Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa untuk mempersiapkan diri pada saat nanti sidang. </p></div>
  
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
<p style="line-height: 2">Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat hibah penelitian dan telah dinyatakan lolos serta sudah melalui verifikasi keabsahan maka perlu dilakukan validasi hibah di PESSTA+, begitu juga untuk penilaian artikel ilmiah atau jurnal yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 351 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja. </p></div>
+
<p style="line-height: 2">Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara ''online'' dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat hibah penelitian dan telah dinyatakan lolos serta sudah melalui verifikasi keabsahan maka perlu dilakukan validasi hibah di PESSTA+, begitu juga untuk penilaian artikel ilmiah atau jurnal yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 351 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja. </p></div>
  
 
====Logo PESSTA+====
 
====Logo PESSTA+====

Revisi per 4 Oktober 2017 07.30


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI KUTIPAN JURNAL DAN

BIMBINGAN KONSULTASI PADA PO SIDANG PESSTA+

BERBASIS PHP FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1311475412
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI KUTIPAN JURNAL DAN

BIMBINGAN KONSULTASI PADA PO SIDANG PESSTA+

BERBASIS PHP FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475412
Nama
: PENI ARIPIANTI
Jenjang Studi
: Strata I
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Disahkan Oleh :

24 Juli 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SISTEM INFORMASI
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah, M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 078010078010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI KUTIPAN JURNAL DAN

BIMBINGAN KONSULTASI PADA PO SIDANG PESSTA+

BERBASIS PHP FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475412
Nama
: PENI ARIPIANTI

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disetujui Oleh :

24 Juli 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Indri Handayani, S.Kom., M.T.I)
   
(Ary Budi Warsito, M.Kom)
NID : 14018
   
NID : 10013

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI KUTIPAN JURNAL DAN

BIMBINGAN KONSULTASI PADA PO SIDANG PESSTA+

BERBASIS PHP FRAMEWORK

DI PERGURUAN TINGGI

Dibuat Oleh :

NIM
: 1311475412
Nama
: PENI ARIPIANTI

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan SISTEM INFORMASI

Konsentrasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

24 Juli 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI KUTIPAN JURNAL DAN

BIMBINGAN KONSULTASI PADA PO SIDANG PESSTA+

BERBASIS PHP FRAMEWORK

PERGURUAN TINGGI

Disusun Oleh :

NIM
: 1311475412
Nama
: PENI ARIPIANTI
Jenjang Studi
: Strata I
Jurusan
: SISTEM INFORMASI
Konsentrasi
: SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

24 Juli 2017

 
 
 
 
 
(PENI ARIPIANTI)
NIM : 1311475412

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRACT

PESSTA+ (thesis defense assessment and final project plus) is assessment information system for students who can be accessed online through a website. On the current PESSTA+ system there are some deficiency that is no facility to submit journal citations and submit consultation guidance while on the objective assessment that exist in Raharja College there are 10 (ten) PO, 2 PO which are national journal citations and international journal citations and have at least 8x consulting guidance. Therefore the aims of this research is to do development on PESSTA+ especially point 2 objective assessment that is validation of journal citation and point 4 is validation of consultation guidance. Analysis of this research system method using SWOT analysis, elicitation, UML and got a description of 15 strategies that proved implementation of achievement. The research result from analysis test and implementation obtained the result of the PESSTA+ system, especially in the validation of journal citations and validation of consultation guidance has been applied to all students in STMIK Raharja that function to fulfill the objective assessment of validation of journal citation and validation of consultation guidance.

PESSTA+, validation of journal citation, validation of consultation guidance

ABSTRAK

PESSTA+ ( Penilaian Sidang Skripsi Dan Tugas Akhir Plus ) merupakan sistem informasi penilaian sidang bagi mahasiswa yang dapat diakses secara online melalui sebuah website. Pada sistem PESSTA+ yang sedang berjalan terdapat beberpa kekurangan yaitu belum adanya fasilitas untuk melakukan submit kutipan jurnal dan submit bimbingan konsultasi sedangkan pada Penilaian Objektif Sidang yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat 10 (sepuluh) PO, 2 PO diantaranya merupakan terdapat kutipan jurnal nasional & kutipan jurnal internasional dan memiliki minimal 8x bimbingan konsultasi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pengembangan pada PESSTA+ khususnya Penilaian Objektif poin 2 yaitu validasi kutipan jurnal dan poin 4 yaitu validasi bimbingan konsultasi. Metode analisis sistem penelitian ini menggunakan analisis SWOT, Elisitasi, UML dan didapatkan gambaran 15 strategi yang dibuktikan implementasi pencapaiannya. Hasil penelitian dari uji analisis dan implementasi diperoleh hasil yaitu sistem PESSTA+ terutama pada validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi sudah dapat diterapkan kepada seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja yang berfungsi utnuk memenuhi penilaian obejktif validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi.

PESSTA+, Validasi Kutipan Jurnal, Validasi Bimbingan Konsultasi,

KATA PENGANTAR


Puji Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan Laporan Skripsi dengan judul "PENGEMBANGAN SISTEM VALIDASI KUTIPAN JURNAL DAN BIMBINGAN KONSULTASI PADA PO SIDANG PESSTA+ BERBASIS PHP FRAMEWORK DI PERGURUAN TINGGI".

Penulisan laporan Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna melengkapi kurikulum perkuliahan dan mengikuti Skripsi. Sebagai bahan penulisan, Penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Hati kecil ini pun menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I.,MM selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Ketua AMIK Raharja

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Rahaja.

  4. Ibu Nur Azizah, M.Kom.,M.Akt selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi.

  5. Ibu Indri Handayani, S.Kom.,M.T.I selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

  6. Bapak Ary Budi Warsito, M.Kom selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

  7. Bapak Padel, M.Kom selaku ketua PESSTA+ dan pembimbing lapangan.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  9. Kedua orang tua, Adik, yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.

  10. GEN Team yang sudah membantu dan memberi dukungan.

  11. Rekan-rekan Grup Timur 3

  12. Sahabat-sahabat yang sudah membantu dan memberi dukungan selama Skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

24 Juli 2017
PENI ARIPIANTI
NIM. 1311475412

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Alur Sistem Yang Sedang Berjalan Pada Penilaian Objektif Kutipan Jurnal

Gambar 1.2. Alur Sistem Yang Sedang Berjalan Pada Penilaian Objektif BimbinganKonsultasi

Gambar 2.1. Logo Rinfo

Gambar 2.2. Logo PESSTA

Gambar 3.1. Green Campus

Gambar 3.2. Pribadi Raharja

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 3.4. Flowchart Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.5. Use Case Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.6. Activity Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gamabr 3.7. Sequence Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.8. Flowchart Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan konsultasi

Gambar 3.9. Use Case Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.10. Activity Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.11. Sequence Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan Konsultasi

Gambar 4.1. Use Case Diagram Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.2. Use Case Diagram Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Prosedur Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Prosedur Kelola Kutipan Jurnal Oleh Admin

Gambar 4.9. Prosedur Bimbingan Konsultasi Yang

Gambar 4.10. HIPO Validasi Kutipan Jurnal Dan Validasi Bimbingan Konsultasi

Gambar 4.11. Tampilan Halaman Login

Gambar 4.12. Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.13. Tampilan Form Submit Kutipan Jurnal

Gambar 4.14. Halaman Proses Setelah Submit Kutipan Jurnal

Gambar 4.15. Halaman My Kutipan Jurnal

Gambar 4.16. Halaman Validasi

Gambar 4.17. Halaman Kelola Kutipan Jurnal

Gambar 4.18. Halaman View Kutipan Jurnal

Gambar 4.19. Halaman Update Kutipan Jurnal

Gambar 4.20. Tampilan Halaman Form Submit Bimbingan Konsultasi

Gambar 4.21. Halaman Proses Setelah Submit Bimbingan Konsultasi

Gambar 2.22. Halaman My Bimbingan Konsultasi

Gambar 4.23. Halaman Validasi

Gambar 4. 24. Pembuktian Strategi 1

Gambar 4.25. Pembuktian Strategi 2

Gambar 4.26. Pembuktian strategi 3

Gambar 4.27. Pembuktian Strategi 4

Gambar 4.28. Pembuktian Strategi 5

Gambar 4.29. Pembuktian Strategi 6

Gambar 4.30. Pembuktian Strategi 7

Gambar 4.31. Pembuktian Strategi 8

Gambar 4.32. Pembuktian Strategi 9

Gambar 4.33. Pembuktian Strategi 10

Gambar 4.34. Pembuktian Strategi 11

Gambar 4.35. Pembuktian Strategi 12

Gambar 4.36. Pembuktian Strategi 13

Gambar 4.37. Pembuktian Strategi 14

Gambar 4.38. Pembuktian Strategi 15


DAFTAR TABEL


Tabel 3.1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

Tabel 3.2. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

Tabel 3.3. Analisa SWOT

Tabel 3.4. Matriks SWOT

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.2 Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.3. Analisis SWOT Sistem Yang Diusulkan

Tabel 4.4. Matriks SWOT

Tabel 4.5. Testing

Tabel 4.6. Pengujian Login Sistem PESSTA+ Skenario 1

Tabel 4.7. Blackbox Testing Menu submit Kutipan Jurnal

Tabel 4.8. Submit Bimbingan Konsultasi

Tabel 4.9. Time Schedule

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penilaian Objektif (PO) adalah suatu penilain yang relatif konstan atau tetap (tidak berubah). Penilaian Objektif dapat diyakini keabsahannya dengan memiliki kejelasan tujuan yang ingin dicapai dengan tidak melibatkan perkiraan dan asumsi terhadap subjek. Penilaian Objektif (PO) Penguji yang berisi tugas-tugas yang sudah memiliki poin pada masing-masing tugas tersebut yang bersifat individual dan harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Direktur Perguruan Tinggi Raharja Nomor : 784/SK-PENILAIAN/PT/VI/2017 tentang ketentuan penilaian objektif sidang komprehensif di Perguruan Tinggi Raharja poin 1 yaitu komposisi penilaian sidang komprehensif terdiri dari Pembimbing 30%, Penilaian Objektif (PO) 20% dan Penguji 50%. Jadi, sesuai dengan SK tersebut , Penilaian Objektif (PO) memiliki bobot penilaian sebesar 20% dari keseluruhan penilaian sidang komprehensif TA/Skripsi.

Pada Perguruan Tinggi Raharja terdapat sebuah sistem Penilaian Objektif yang dapat mahasiswa lakukan secara mandiri dan online dapat diakses pada pesstaplus.raharja.ac.id. Dalam sistem tersebut terdapat, Viewboard, Data Sidang, dan User Login yang digunakan untuk melihat user yang telah melakukan login pada PESSTA+ dan Form Submit 4 (empat) Penilaian Objektif yang digunakan mahasiswa untuk melakukan submit sehingga mahasiswa telah mendapatkan nilai Penilaian Objektif sebelum sidang berlangsung.

Namun pada sistem yang berjalan pada penilaian objektif sidang saat ini masih terdapat beberapa kekurangan seperti, hanya terdapat 4 (Empat) penilaian objektif sidang dari 10 (Sepuluh) Penilaian objektif sidang yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, sehingga 6 ( enam) penilaian objektif tersebut masih manual dengan membawa berkas sidang yang harus di periksa keabsahannya oleh Dewan Penguji yang membutuhkan waktu serta ketelitian. Dan kurangnya keefektifan dalam pengecekan berkas penilaian objektif sidang.

Namun, kekurangan lain pada sistem yang berjalan yaitu waktu pada saat sidang berlangsung tidak lebih dari 1 jam yang digunakan untuk sesi pengecekan berkas penilaian objektif, sesi presentasi dan yang terakhir yaitu sesi pertanyaan yang dilakukan oleh Dewan Penguji kepada peserta sidang, sehingga waktu sidang terbagi dengan pengecekan berkas penilaian objektif terutama pada penilaian objektif poin ke 2 (dua) dan ke 4 (empat) yaitu penilaian objektif kutipan jurnal dan penilaian objektif bimbingan konsultasi.

Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa kendala-kendala apa saja yang ada pada sistem PESSTA+ yang sedang berjalan pada saat ini dan melakukan pembuatan sistem yang memudahkan mahasiswa yang sedang melakukan Skripsi/Tugas Akhir serta memudahkan dewan penguji dalam memberikan nilai PO sidang.

Maka hal ini lah yang melandasi peneliti untuk melakukan penelitian dan mendokumentasikannya kedalam sebuah laporan Skripsi dengan judul “Pengembangan Sistem Validasi Kutipan Jurnal Dan Bimbingan Konsultasi Pada PO Sidang PESSTA+ Berbasis PHP Framework Di Perguruan Tinggi”

==Rumusan Masalah

Penilaian Objektif (PO) Sidang pada Point Bimbingan Konsultasi dan Kutipan jurnal Nasional/Internasional yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja saat ini masih belum berbasis online sehingga kurang maksimal. Menerapkan Penilaian Objektif (PO) Sidang pada Poin bimbingan konsultasi dan kutipan jurnal nasional/internasional pada sistem PESSTA+ dirasa perlu agar mempermudah mahasiswa maupun Penguji dalam memberikan penilaian ketika sidang berlangsung sehingga Mahasiswa hanya perlu memfokuskan diri terhadap penilaian presentasi dan penilaian tanya jawab, begitupun dengan Penguji. Berikut adalah alur sistem yang berjalan pada Penilaian Objektif sidang pada point ke 2 (dua) yaitu kutipan jurnal nasional dan kutipan jurnal internasional :

Gambar 1.2. Alur Sistem Yang Sedang Berjalan Penilaian Objektif Kutipan Jurnal

Dalam melakukan pengecekan sebuah kutipan jurnal nasional dan internasional pada sebuah laporan membutuhkan kecepatan dan ketelitian. Berikut adalah alur sistem yang berjalan pada Penilaian Objektif sidang pada poin ke 4 (empat) yaitu mempunyai tiket konsultasi sebanyak minimal 8x :

Gambar 1.3. Alur Sistem Yang Sedang Berjalan Penilaian Objektif Bimbingan Konsultasi

Untuk mendapatkan sebuah hasil tiket atau kartu bimbingan online Mahasiswa perlu mengakses sis+ terlebih dahulu dan melakukan print out untuk mendapatkan hasil dan menyerahkan kepada Dewan Penguji untuk mendapatkan nilai objektif sidang.

Dengan diterapkannya validasi bimbingan konsultasi dan validasi kutipan jurnal nasional/internasional mahasiswa tidak perlu membawa berkas berupa hasil bimbingan ataupun berkas berupa kutipan jurnal yang sudah di print out. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut :

  1. Apakah proses validasi Penilaian Objektif (PO) pada point Bimbingan Konsultasi saat ini sudah efektif dan optimal ?

  2. Apakah proses validasi Penilaian Objektif (PO) pada point Kutipan Jurnal Nasioanl/Internasioal saat ini sudah efektif dan optimal ?

  3. Bagaimana merancang sistem validasi Penilaian Objektif (PO) pada point kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi secara online di PESSTA+ ?

Melihat permasalahan diatas Peneliti tuangkan kedalam sebuah laporan ilmiah dengan judul “Pengembangan Sistem Validasi Kutipan Jurnal Dan Bimbingan Konsultasi Pada PO Sidang PESSTA+ Berbasis PHP Framework Di Perguruan Tinggi”

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah ditujukan pada analisa yang dibutuhkan oleh sistem PESSTA+ khususnya pada bagian Penilaian Objektif (PO) validasi bimbingan konsultasi dan kutipan jurnal nasional/internasional yang kini sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi Raharja yang bertujuan memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan PO sidang dengan submit data PO yang ditentukan berdasarkan validasi tersebut.

  1. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada Mahasiswa yang sedang melakukan Tugas Akhir dan Skripsi di Perguruan Tinggi Raharja

  2. Penelitian ini difokuskan pada kajian kebutuhan sistem PESSTA+ yang sedang dikembangkan di Perguruan Tinggi untuk memudahkan mahasiswa dalam mendapatkan nilai PO sidang terutama pada PO bimbingan konsultasi dan kutipan jurnal.

  3. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana proses submit validasi bimbingan konsultasi dan validasi kutipan jurnal nasional/internasional pada sistem PESSTA+ sebagai bentuk pelayanan kampus terhadap mahasiswa maupun dewan penguji sehingga mempermudah dalam mendapatkan nilai PO dan penguji tidak perlu menginput nilai PO Karena sudah terekam otomatis pada sistem PESSTA+.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Dengan adanya tujuan penelitan yaitu untuk menentukan arah dari suatu penelitian tersebut. Tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika permasalahan sudah terjawab maka tujuan penelitian juga harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada. Berikut adalah tujuan dari penelitian

  1. Mengetahui bagaimana sistem validasi bimbingan konsultasi pada penilaian objektif yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Mengetahui bagaimana sistem validasi kutipan jurnal nasional/internasioanl pada penilaian objektif yang berjalan saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mengetahui cara untuk merancang sistem validasi Penilaian Objektif (PO) pada point kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi secara online di PESSTA+.

Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan dampak positif atas tercapainya tujuan yang diinginkan, adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan adalah sebagai berikut :

  1. Dapat menerapkan sistem validasi bimbingan konsultasi pada penilaian objektif di dalam sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih efektif dan optimal.

  2. Dapat menerapkan sistem validasi kutipan jurnal nasional/internsional pada penilaian objektif di dalam sistem PESSTA+ sehingga menjadi lebih efektif dan optimal.

  3. Dapat merancang sistem validasi Penilaian Objektif (PO) pada point kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi secara online di PESSTA+

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah tatacara yang dilakukan dalam melakukan suatu penelitian, adapun metode penelitian yang penulis terapkan selama melakukan penelitian Skripsi adalah sebagai berikut :

  1. Observasi (Observation research)
    Observasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan langsung kelapangan. Pada Skripsi ini Peneliti melakukan penelitian secara langsung mengenai sistem validasi bimbingan konsultasi dan validasi kutipan jurnal pada PESSTA+ yang sedang diimplementasikan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja. Observasi yang dilakukan oleh Peneliti dalam penelitian ini adalah selama 6 bulan.

  2. Wawancara (Interview)
    Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab antara Peneliti (pengumpul data) dengan Narasumber (sumber data) dan Penulis telah melakukan wawancara dengan Bapak Padeli selaku Stakeholder.

  3. Studi Pustaka
    Studi Pustaka merupakan merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan cara menggali informasi pada sebuah buku dan penelitian-penelitian sejenis sebelumnya untuk dijadikan referensi.

Metode Analisa Data

Metode analisis sistem yang digunakan penulis adalah menggunakan metode Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Adapun alasan dan tujuan dari penggunaan metode Analisa SWOT yaitu untuk memberikan suatu panduan terhadap instansi agar lebih fokus kepada kebijakan strategis manajemen sehingga dengan penempatan analisa SWOT dapat dijadikan sebagai perbandingan pemikiran dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa-masa yang akan datang. Selain metode Analisa SWOT yang digunakan dalam penelitian ini adalah Elisitasi yang terdiri dari elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, dan final draft elisitasi dengan pencapaian strategi pada penelitian ini, yang merupakan sebuah rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh peneliti untuk dieksekusi.

Metode Perancangan Sistem

Pada metode ini peneliti melakukan pengembangan berdasarkan hasil analisa yang telah didapat berisi dengan merancang sistem yang diusulkan yang peneliti gambarkan melalui Flowchart dan UML (Unified Modelling Language), seperti Activity Diagram, Sequence Diagram, Use Case Diagram dan Class Diagram.

Metode Testing

Metode testing yang peneliti gunakan adalah Black Box Testing, metode ini berguna dalam proses pengujian sistem usulan yang baru yaitu validasi kutipan jurnal dan validasi bimbinghan konsutasi dalam sistem PESSTA+ Metode ini menekankan kepada pengujian fungsional yang berada dalam sebuah sistem, untuk menemukan sebuah kesalahan fungsional dalam sebuah sistem, seperti kesalahan tampilan luar (interface), fungsi-fungsi yang error, kesalahan output dan kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Demi memberikan informasi yang lebih jelas mengenai laporan Skripsi ini guna memberikan pemahaman, maka penulisan laporan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Latar Belakang penelitian, Ruang Lingkup penelitian, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penyusunan Laporan Skripsi dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori yang mendasari sebuah penulisan laporan yang dilakukan oleh Peneliti sesuai dengan penugasan yang diberikan kepada setiap mahasiswa yang sedang melakukan Skripsi.

BAB III PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai sejarah Perguruan Tinggi Raharja, sistem validasi bimbingan konsultasi dan sistem kutipan jurnal yang sedang berjalan saat ini, struktur organisasi, permasalahan pada sistem Penilaian Objektif (PO) di sistem PESSTA+ dan solusi atas permasalahan yang ada.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisikan tentang sistem usulan yang digambarkan menggunakan Flowchart, UML, Analisis SWOT, Konfigurasi Sistem, tampilan output program, pengujian sistem, schedule penelitian, dan biaya penelitian (hibah).

BAB V PENUTUP

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil penelitian Peneliti dalam skripsi beserta dari bab-bab sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Definisi Pengembangan

Menurut Alim dan Sansongko (2012)[1]“pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan”.

Menurut Irfandi (2015 : 64)[2] Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam proses pembelajaran, pengembanagan akan mengacu pada pembuatan suatu produk baru yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya.

Dari beberapa definisi diatas pengembangan adalah suatu proses untuk menciptakan produk atau sistem baru dengan mengembangkan yang telah ada dengan tujuan untuk mencapai target tertentu.

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Julianto (2016:1)[3], Sistem merupakan suatau kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik sosial yang ditata sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang manager yang mengorganisasikan pekerjaan unitnya adalah orang yang menciptakan sesuatu sistem pengembangan Personal Computer (PC) menciptakan suatu sistem yang terdiri dari perangkat keras dan lunak PC ini menjadi sub sistem dari suatu perangkat konferensi elektronik. Sistem fisik dan sosial adalah sistem yang abstrak (abstact system) dari konsep dan ide. Contoh sistem yang abstrak ialah pengembangan daur hidup atau pemgembangan sistem perangkat lunak.

Menurut Hartono (2013 : 10)[4]. Sistem adalah “an organized functioning relationship among units or components” (hubungan fungsional yang terorganisasi/teratur, yang berlangsung di antara bagian-bagian atau elemen-elemen).

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai sistem, sistem adalah suatu komponen atau suatu hubungan yang membentuk kumpulan atau organisasi yang teratur dari sebuah konsep dan ide untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Pendekatan Sistem

Menurut Julianto, (2016:3)[3] Pendekatan sistem adalah suatu pendekatan untuk memecahkan masalah, misalkan masalah bagaimana menetapkan struktur organisasi atau menganalisis sistem informasi perusahaan di sini organisasi atau sistem informasi dianggap sebuah sistem. Ini mengandung arti bahwa sasaran atau tujuan sistem yang bersangkutan harus mempertimbangkan hubungan (relationship) dengan lingkungan dan kerincian komponen serta interaksi antar komponen.

Klasifikasi Sistem

Menurut Julianto, (2016:5)[3] Beberapa aspek dari suatu sistem mengizinkan kita untuk mengklarifikasikan sistem yang relevan dengan sistem informasi, yang dijabarkan seperti berikut:

  1. Sistem alamiah (natural system) muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.

  2. Sistem tiruan (artificial system) diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia juga dapat pula mengejar tujuan lainnya. Tujuan utama DSS adalah membantu pihak manajemen untuk membuat keputusan secara cepat dan dalam ruang lingkup tertentu.

  3. Ukuran keberhasilan sistem tiruan adalah efektivitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna). Efektivitas mengukur seberapa tinggi suatu sistem mampu mencapai tujuannya, sedangkan efisiensi mengukur pemakaian masukan (sumber daya) dalam memproduksi keluaran tertentu dari sistem yang digunakan. Didalam SIM, keanekaragamaan dan volume transaksi yang diolah, atau kepuasan pemakai sistem adalah ukuran efektivitas. Ukuran ini dapar dievaluasi dan dibandingkan dengan sistem komputer atau kapasitas sistem memori, atau biaya pengoprasian sebuah pusat data, untuk mencapai tingkat efektivitas tertentu adalah sebuah ukuran efisiensi sistem.

  4. Sistem deterministic ( deterministic system) bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan jaenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.

  5. Sistem probabilistic (probabilistic system) dapat dilavak hanya dengan menggunakan nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi dan sistem informasi adalah probabilistik, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan jika dibandingkan dengan sebuah central processor computer.

  6. Sistem tertutup (closed system) pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula.

  7. Sistem terbuka (opened system) merupakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditemtukan dan ada yang tidak diketahui dama sekali (predefined and unknown input or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan berbagai informasi yang sesuai dengan. Dengan mamasukan unsur pengganggu (negative entropy). Sistem terbuka menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.

Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem yakni sistem relative tertutup (relatively closed system). Sistem ini melakukan pertukana sumber data dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan baik. Input dan output tersebut diartikan bersamaan dengan dirancangnya sistem ini, input-nya di kendalikan sehingga cocok dengan rancang bangun sistem relatif tertutup.

Konsep Penilaian Objektif

Definisi Penilaian

Menurut Jelantik (2015:96)[5], penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagau bahan dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan penilaian, berakhir pada pengambilan keputusan.

Definisi Objektif

Menurut Wikipedia[6], Objektif sebagai kata benda merupakan serapan dari bahasa Inggris yang berarti "tujuan, sasaran". Kata ini pertama kali diformulasikan pada tahun 1738 sebagai istilah militer dalam perang saudara Amerika Serikat dan dimaknai sebagai "obyektif dari suatu pikiran;" yang juga berarti "arahan" dan berasal dari bahasa Perancis. Kata ini lalu digunakan secara luas pada awal 1881.

Berdasarkan pengertian penilaian dan objektif di atas maka dapat disimpulkan bahwa Penilaian Objektif adalah suatau pengumpulan, pengolahan dan analisis dengan tujuan dan sasaran tertentu.

Konsep Dasar Validasi

Definisi Validasi

Menurut Riyanto (2015:7)[7], Validasi adalah konfirmasi melalui bukti-bukti pemeriksaan dan telah sesuai dengan tujuan pengujian. Validasi harus dilakukan terhadap metode non-standar dan metode yang dikembangkan laboraturium. Rentang ukur dan akurasi dapat diperoleh dari hasil validasi metode yang sesuai dengan kebutuhan customer. Validasi adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi.

Parameter-parameter yang harus dilakukan untuk memvalidasi metode uji yaitu:

  1. Repeatability dan reproducibility

  2. Akurasi (ketepatan accuracy)

  3. Perolehan kembali (recovery)

  4. Limit deteksi dan limit kuantitas.

  5. Ketidakpastian (uncertainty)

  6. Daerah linier pengukuran dan daerah kerja

  7. Robustness terhadap pengaruh eksternal

  8. Konformasi identitas, selektifitas, spesifisitas

  9. Sensitivitas silang gangguan dari matrik sample.

Menurut Ernawati, L., & Suryani, E. (2013:3)[8] validasi adalah penentuan apakah model konseptual simulasi adalah representasi akurat dari sistem nyata yang dimodelkan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, validasi merupakan suatu tindakan atau metode yang digunakan untuk pengujian dan akurasi dari suatu data guna meningkatkan mutu kualitas dari data tersebut.

langkah-Langkah Pelaksanaan Validasi

Begitu luasnya cakupan validasi, terkadang membingungkan kalangan praktisi di industri farmasi untuk melaksanakan validasi. FDA dalam “Guideline on General Principles of Process Validation”, memberikan panduan langkah-langkah dalam pelaksanaan validasi, yang tertuang dalam “validation life cycle” berikut ini, yaitu:

  1. Membentuk Validation Comitee (Komite Validasi) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

  2. Menyusun Validation Master Plan (Rencana Induk Validasi), yaitu dokumen yang menguraikan (secara garis besar) pedoman pelaksanaan validasi di industri farmasi yang bersangkutan.

  3. Membuat Dokumen validasi, yaitu protap (prosedur tetap), protokol serta laporan validasi.

  4. Pelaksaan validasi.

  5. Melaksanakan Peninjauan Periodik, change control dan validasi ulang (revalidation).

Definisi Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[9], media adalah alat; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk; yang terletak di antara dua pihak (orang, golongan, dan sebagainya): wayang bisa dipakai sebagai -- pendidikan; perantara; penghubung; -- cetak sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar, majalah; sebagai contoh :

  1. Elektronik, sarana media massa yang mempergunakan alat-alat elektronik modern, misalnya radio, televisi, dan film;

  2. Film, sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film (film, proyektor, layar); alat penghubung yang berupa film;

  3. Massa, sarana dan saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas;

  4. Pendidikan, alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran;

  5. Periklanan, sarana komunikasi massa yang menyediakan beberapa bentuk periklanan, misalnya surat kabar, televisi, dan radio

Sedangkan definisi media menurut Ronda (2015 : 89), Media adalah pengantara yang dimaksudkan untuk menjembatani pesan yang dimaksudkan oleh komunikator agar dapat diterima dan dipahami tanpa cacat oleh komunikan atau penerima/pendengar. Dengan demikian tujuan media dalam komunikasi bukanlah menggantikan posisi pesan, melainkan menolong untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik atas pesan yang disampaikan oleh pembicara atau komunikator sebagai sumber berita.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sebuah alat bantu untuk menerjemahkan sebuah pesan dan sebuah jembatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi pendengar atau penerima.

Definisi Data

Menurut Suprihadi dkk. (2013:310)[10], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum di organisasikan belum diolah atau diproses”.

Sedangkan Menurut Rusdiana, H.A. dan Moch Irfan (2014 : 68)[11] mengemukakan bahwa data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai inputdalam menghasilkan informasi. Data dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak hanya dalam bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi juga dapat dalam bentuk suara, gamabar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua maupun tiga dimensi.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu bukti atau sempel yang masih belum diolah untuk dijadikan sebuah informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan.


Definisi Informasi

Menurut Muslihudin, dkk (2016 : 9 )[12] Informasi merupakan data yang di olah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk membuat keputusan Karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkankan pengetahuan). Informasi menjado penting karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara-cara tertentu.

Menurut Maimunah, dkk (2012:57)[13] “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan”. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti begi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang memberikan nilai dan manfaat yang nyata bagi penerimanya.

Definisi Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13)[14], "Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)"

Hartono (2013:20)[4] Mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai seperangkat prosedur yang tersusun dengan baik yang pada saat dijalankan, menghasilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam organisasi.

Berdasarkan beberapa definsi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna yang terdiri dari pengumpulan data, mengidentifikasi dengan tujuan untuk mengambil keputusan untuk mencapai sasaran atau tujuan.

Definisi Sistem Informasi Manajemen

Menurut Muslihudin, dkk (2016:15)[12], Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengembalian keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentang dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang berarti serta dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

Menurut Hasan (2013)[15], “Sistem informasi manajemen pada dasarnya melibatkan proses pengumpulan, pengolahan, menyimpan, mengambil dan berkomunikasi informasi yang relevan untuk efisien manajemen operasi dan perencanaan dalam organisasi bisnis”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang berfungsi dalam membantu pengumpulan, mengambil suatu informasi yang berguna untuk level tingkat manajemen.

Teori Khusus

Definisi Internet

Menurut Puspitasari (2015:187)[16], Internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi antar komputer di seluruh dunia.Internet diartikan sebagai “The global public Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) internetwork”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)[17], Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, internet adalah sebuah jaringan yang dapat menghubungkan sebuah perangkat elektornik (komputer) yang saling terhubung di seluruh dunia.

Konsep Dasar Website

Definisi Website

Menurut Minarni (2013)[18], Website Pada awalnya adalah sebuah proyek yang dimaksudkan untuk menghubungkan para ilmuan dan peneliti di Amerika, namun saat ini telah tumbuh menjadi media komunikasi global yang dipakai semua orang di muka bumi. Pertumbuhan ini membawa beberapa masalah yang penting mendasar, diantaranya kenyataan bahwa internet tidak diciptakan pada jaman Graphical User Interface (GUI) seperti saat ini. Internet dimulai pada masa dimana orang masih menggunakan alat-alat akses yang tidak user friendly yaitu terminal berbasis teks serta perintah-perintah command line yang panjang-panjang serta sulit diingat, sangat berbeda dengan komputer dewasa ini yang menggunakan klik tombol mouse pada layar grafik berwarna. Kemudian orang berpikir untuk membuat sesuatu yang lebih baik

Menurut Murad (2013: 49)[19], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Dari beberapa definisi diatas, website merupakan kumpulan atau wadah dari halaman-halaman yang biasanya memiliki domain dan subdomain yang biasanya dapat berupa text atau tulisan, gambar, video maupun suara dengan memiliki URL dan harus terhubung dengan internet.

Fungsi Website

Secara umum website mempunyai fungsi sebagai berikut:

  1. Fungsi Komunikasi,

    Beberapa fasilitas yang memberikan fungsi komunikasi, seperti : chatting, web base email dan lain-lain.

  2. Fungsi Informasi

    Fungsi informasi website seperti : News, Profile, Library, referensi dan lain-lain.

  3. Fungsi Intertainment

    Website mempunyai fungsi hiburan. Misalnya web-web yang menyediakan game on-line, music on-line dan lain-lain.

  4. Fungsi Transaksi

    Sebuah web dapat dijadikan sarana untuk melakukan transaksi dan lain-lain.

Definisi PHP

Menurut Eko, Dalam Journal of Informatics and Technology (2012:76)[20]. "PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa scripting yang tergabung menjadi satu dengan HTML dan dijalankan pada server side atau semua perintah yang diberikan akan secara penuh dijalankan pada server, sedangkan yang dikirimkan ke klien (browser) hanya berupa hasil tampilan output berupa script html."

Menurut Sahu, D.R., dan Tomar D.S., (2015:21)[21] PHP Hypertext Preprocessor (PHP) adalah skrip bahasa yang dirancang untuk membangun situs web dinamis. Dan juga bahasa scripting yang diterima secara luas oleh web pengembangan dan digunakan untuk menulis web popular aplikasi seperti Wikipedia. Fungsi dinamis script PHP memungkinkan programmer untuk mengeksekusi kode jauh secara isntan, menggunakan valiabel dinamis, dan untuk membangun baru penciptaan fungsi.

Berdasarkan dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat sebuah website dijalankan pada server side.

Definisi Yii Framework

Menurut Munir, S. (2016:21)[22] Yii adalah web framework berbasis pemrograman PHP yang menggunakan pendekatan Object Oriented Programming. Yii framework adalah framework berbasis komponen yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi web pada skala apapun, sehingga Yii framework dapat mendorong penggunaan kembali kode maksimum pemrograman web dan secara signifikan dapat mempercepat proses pembangunan aplikasi. Yii juga menjanjikan aplikasi yang dibuat akan aman (secure), karena Yii menerapkan fitur input validasi, filter output, dan pencegahan dari SQL Injection dan Cross-site scripting. Selain itu Yii adalah framework yang professional karena Yii dapat membantu anda dalam pengembangan aplikasi dengan kode program yang bersih dan dapat digunakan kembali (reusable), aplikasi yang dibuat dengan Yii menggunakan pendekatan pola desain MVC yang memastikan pemisahan antara lapisan logika dan lapisan presentasi (antar muka user).

Sedangkan menurut Tiara, dkk. (2016)[23], Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen, berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Website berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi website framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Website dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan.

Dari beberapa definisi diatas, yii framework merupakan komponen pemograman yang dapat digunakan kapan saja yang di organisasikan sedemikan rupa sehingga dapat membantu untuk membuat sebuah aplikasi dengan programmer tidak perlu membuat fungsi-fungsi kembali.

Definisi Bimbingan

Menurut aisyah (2015 : 68 )[24], bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis.

Sementara itu, bimbingan menurut Rahmawati, R. (2013)[25] diartikan bahwa bimbingan merupakan suatu proses bantuan terhadap individu dalam menyelesaikan masalahnya, sehingga mereka mampu menciptakan kehidupan yang berarti dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab di lingkungannya.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan yang diarahkan oleh seseorang yang diberikan secara berencana untuk menyelesaikan suatu masalah.

Konsep Dasar Kutipan

Konsep Dasar Kutipan

Menurut (Khamdi : 223) Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pernyataan yang terdapat dalam buku,jurnal, majalah, surat kabar, brosur, atau bulletin. Yang berfungsi sebagai pendukung argument atau gagasan yang diungkapkan, selain itu digunakan sebagai pembanding argument penulis dengan argumen pakar, sebagai pertanggung jawaban penulis bahwa apa yang dikutip bukan gagasan sendiri dan sebagai wujud tanggung jawab intelektual.

Menurut Awalludin (2017:116)[26], Kutipan adalah pengambil alihan kalimat, paragraph, atau pendapat dari seorang pengarang atau orang yang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun ekeltronik untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan sendiri.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, kutipan merupakan pengambilan kalimat maupun paragraph yang diambil dari sebuah buku maupun jurnal yang digunakan untuk memperkuat sebuah penelitian.

Jenis Kutipan

Menurut Awalludin (2017:116)[26], Kutipan dibedakan atas kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (kutipan isi)

  1. Kutipan langsung

    Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli atau Salinan yang sama persis dengan sumbernya.

  2. Kutipan tidak langsung

    Kutipan tidak langsung adalah pinjaman pendapat seorang pengarang atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Dengan kata lain, kutipan tidak langsung ialah menyandur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau Bahasa sendiri.

Definisi Ten Pilar iLearning (TPi)

Dikutip dari site iMe Roadmap, untuk memudahkan pengelolaan dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada civitas akademika Perguruan Tinggi Raharja terutama dalam mendukung perkuliahan menggunakan metode iLearning maka perlu adanya 10 Pillar IT iLearning Perguruan Tinggi Raharja.

Output yang diperoleh adalah merupakan hasil dari penelitian Tridarma Perguruan Tinggi antara dosen dengan mahasiswa yang diwadahi oleh Raharja Enrichment Centre (REC). Sistem Arsitektur pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari 10 (sepuluh) pillar IT iLearning, meliputi : iRMe (iLearning Raharja Multimedia e-Portfolio), Rinfo (Email Raharja.info), Rinfo (Email Raharja.info), iRAN (iLearning Raharja Ask & News), Widuri (Wiki iDu Raharja iLearning), Rooster (Role Online System Ticketing Raharja), iMe (iLearning Media), Magics (Multimedia Audio Gallery iLearning Community and Services), iSur (iLearning Survey).

Definisi Rinfo

Menurut Rahardja (2014:104)[27], Rinfo atau Gmail (Email Pribadi Raharja) “Merupakan layanan komuniaksi email yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Raharja untuk Pribadi Raharja, dan sebagai alat komunikasi utama”.

Gambar 2.1. Logo Rinfo

(Sumber: http://Raharja.ac.id)

Fitur Rinfo meliputi:

  1. Waktu operasi terjamin tanpa ada waktu lumpuh

  2. Penyimpanan kurang lebih sampai 30 GB tanpa batas yang dibagikan ke dalam Rinfo Drive

  3. Tanpa iklan

  4. Rinfo terintegrasi dengan 10 TPi Ten Pilar iLearning yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Dengan adanya Rinfo diharapkan memudahkan bagi Pribadi Raharja untuk mendapatkan informasi-informasi terupdate yang ada di Perguruan Tinggi Raharja.

Definisi Future IT Raharja (FIR)

FIR adalah kepanjangan dari Future IT Raharja, yang berisi kumpulan dari project-project IT masa depan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi Raharja yang bermanfaat untuk menunjang kegiatan perkuliahan serta pembelajaran para Pribadi Raharja. Tak hanya itu FIR juga menopang jalannya kegiatan TPi (Ten Pilar IT iLearning). Project FIR juga terus di lakukan pengembangan demi penyempurnaan untuk setiap project nya agar bisa bergabung menjadi salah satu dari anggota TPi. Ada pun jenis-jenis FIR diantaranya: SIS+, RhjFox, Magics Channel, PEN+, Airzone, FGR, GO+, Virtual Account, ZPreneur, Zford, Ilp (iLearning Plus), DID (Dream Inovation Day), PESSTA+, dan HKI.

Definisi PESSTA

PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem penilaian yang digunakan dewan penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di dalam poin penilaian objektif. Sistem ini masih bersifat localhost dan hanya penguji yang bisa mengaksesnya.

PESSTA pada Perguruan Tinggi Raharja terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

  1. Catatan Penguji

  2. Penilaian Pembimbing

  3. Penilaian Penguji

  4. Sidang

  5. Upload Raharja

  6. Pedoman Widuri

  7. Raharja Career

  8. Validasi Jurnal

Konsep Dasar PESSTA+

Definisi PESSTA+

Menurut Handayani, dkk (2016)[28] Sistem PESSTA+ adalah sebuah sistem baru yang lahir di Perguruan Tinggi Raharja yang merupakan sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri.

Dikutip dari site iMe Roadmap, PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi Jurnal,Hibah,Sertifikat, dan Widuri yang dapat diakses oleh mahasiswa secara mandiri dan online dimanapun dan kapanpun mahasiswa inginkan. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat sebuah Artikel ilmiah, Proposal Hibah, Memiliki 10 Sertifikat Seminar, dan Menulis Laporan Widuri yang terdokumentasi dengan baik di PESSTA+

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa PESSTA+ (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang diperuntukan kepada Dewan Penguji untuk melakukan tata cara alur pelaksanaan sidang dan juga bisa untuk melakukan penginputan nilai yang ada di point Penilaian Objektif. Bisa diakses oleh seluruh mahasiswa untuk mempersiapkan diri pada saat nanti sidang.

Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir Plus (PESSTA+) merupakan sebuah perkembangan dari sistem PESSTA. PESSTA+ adalah sebuah sistem validasi jurnal dan hibah yang dilakukan oleh mahasiswa secara online dan mandiri. Guna membuktikan bahwa mahasiswa atau Pribadi Raharja telah membuat hibah penelitian dan telah dinyatakan lolos serta sudah melalui verifikasi keabsahan maka perlu dilakukan validasi hibah di PESSTA+, begitu juga untuk penilaian artikel ilmiah atau jurnal yang lolos atau telah terbit di jurnal yang diakui oleh SK No 351 Tentang Ketentuan Jurnal Ilmiah Untuk Penilaian Objektif yang Diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

Logo PESSTA+

Logo adalah sebuah gambar atau sekedar sketsa yang memiliki arti tertentu, dan juga mewakili arti dari perusahaan, organisasi, daerah, lembaga, negara, produk, dan hal lainnya yang membutuhkan sesuatu yang singkat dan juga mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

Logo harus mempunyai kerangka dasar dan filosofi berupa konsep dengan tujuan membentuk sifat yang berdiri sendiri atau mandiri. Logo pada umumnya dikenal oleh penglihatan atau visual, seperti ciri khas berbentuk warna dan rupa logo tersebut.

Gambar 2.3. Logo PESSTA+

( Sumber: http://pesstaplus.raharja.me/ )


Pada Logo PESSTA+ terdiri dari 4 warna yaitu hijau, biru, coklat, dan emas.

  1. Filosofi warna Hijau merupakan warna pertumbuhan, berhubungan dengan kehidupan yang baru dan pembaharuan. Membantu dalam hal pengambilan keputusan, membantu dalam melihat semua sisi dengan jelas. Warna hijau juga melambangkan kampus Raharja.

  2. Filosofi warna emas memiliki arti kesan aktif, kemakmuran dan dinamis. Seperti PESSTA+ yang sangat dinamis.

  3. Filosofi warna biru menghadirkan kesan kekuatan teknologi, air, udara, kebersihan.

  4. Warna hitam memiliki arti warna misteri karena sangat susah untuk didefinisikan secara pasti, yaitu mempunyai dua makna yang tidak selaras dan bertentangan. Dalam satu sisi, hitam menjadi warna yang solid, tegas, dan kuat, yang menggambarkan tentang kekuatan dan kecanggihan sistem PESSTA+ tersebut.

Tujuan PESSTA+

  1. Mempersingkat waktu pelaksanaan yang terbuang percuma hanya untuk pengecekan validasi jurnal

  2. Menerapkan Surat Keputusan Perguruan Tinggi Raharja No 821 tentang ketentuan jurnal ilmiah yang diakui di Perguruan Tinggi Raharja.

  3. Mahasiswa bisa submit validasi jurnal secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa submit validasi jurnal sejak semester 1 jika memang sudah ada.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

Menurut Budihartanti, C., Dan Wairisal, M. (2017)[29] UML (Unified Modeling Languange) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigram „berorientasi objek‟. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Bahasa pemodelan grafis telah ada diindustri perangkat lunak sejak lama. Pemicu utama di balik semuanya adalah bahwa bahasa pemograman berada pada tingkat abstraksi yang terlalu tinggi untuk memfasilitasi diskusi tentang desain. Dengan menggunakan notasi-notasi seperti UML, alur logika dari perangkat lunak yang akan dikembangkan bisa mudah untuk dipahami.

Sedangkan menurut Gufroni, A. (2013)[30] Metode Unified Modelling Language (UML) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi objek (Object Orientasi Analisys atau OOA) dan desain berorientasi objek (Object Oriented and Design atau OOD) yang muncul sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. Yang terdiri dar Class Diagrams, Use Case Diagrams, Sequence Diagrams, dan Activity Diagrams

Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

  1. Diagram kelas (Class diagram)

    Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

  2. Diagram paket (Package Diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

  3. Diagram use-case

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

  4. Diagram interaksi dan sequence (urutan)

    Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

  5. Diagram komunikasi (communication diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

  6. Diagram statechart (statechart diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktivitas.

  7. Diagram aktivitas (activity diagram)

    Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  8. Diagram komponen (component diagram)

    Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

  9. Diagram deployment (deployment diagram)

    Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya.

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:66)[31], Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.

Berdasarkan definisi diatas dapat di simpulkan bahwa elisitasi adalah sekumpulkan aktivitas dalam pembuatan sistem maupun pengembangan sistem.

Tahapan Elisitasi

Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

  1. Elisitasi Tahap I

    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi Tahap II

    Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

    1. M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

    2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi Tahap III

    Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M): Mampu dikerjakan.

    3. Low (L): Mudah dikerjakan

  4. Final Draft Elisitasi

    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Definisi SWOT

Menurut Hasbullah (2014:45)[32] Analisis SWOT merupakan analisis untuk mengukur kinerja internal sebuah objek pengamatan, dan juga menilai faktor pendukung dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan eksternalnya dalam sebuah matriks.

Sedangkan SWOT menurut Abdullah, A. S, dkk (2013:360[33] Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan strengths dan opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan weaknesses dan threats. Improvement yaitu melakukan peningkatan agar tidak terjadi masalah tersebut atau mengurangi resiko dari masalah yang timbul. Control yaitu melakukan pengendalian dari sistem baru yang telah dibuat agar tetap terjaga kualitas serta melakukan pengontrolan jika terjadi sebuah kesalahan pada sistem baru yang telah dibuat. Namun karena pada batasan masalah telah ditetapkan pada tahap control tidak dilakukan analisa maka pada analisa cukup dilakukan sampai pada tahap improvement.

Dari beberapa definisi diatas mengenai SWOT, dapat disimpulkan bahwa SWOT merupakan sebuah analisis yang terdiri dari strength, weakness, opportunities dan Treath yang bertujuan untuk mengukur suatu kinerja dari sistem.

Definisi Blackbox Testing

Menurut Sukamto, Rosa. A dan Shalahuddin (2013:275)[34], Menyebutkan bahwa “Black-Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi. fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Menurut Budiman (2012:4)[35], berpendapat bahwa “Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas, black box adalah suatu metode pengujian sistem yang digunakan untuk menguji sebuah sistem dari segi tampilan serta kinerja dari sistem tersebut, tanpa menguji bagian dalam (kode program) tersebut.

Definisi Flowchart

Menurut Julianto, W (2014 : 36)[36] Flowchart merupakan gambaran dari alur sistem yang dikerjakan secara keseluruhan maupun secara terpisah dalam suatu proses tertentu dan menjelaskan prosedur – prosedur yang ada dalam sistem. Pada system ini data training akan diolah untuk menjadi aturan atau Rule, kemudian aturan tersebut akan dijadikan sebuah aturan baku yang digunakan sebagai prediksi keputusan data-data yang baru.

Sedangkan Flowchart Menurut sitorus (2015:14)[37], Flowchart menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah, sehingga flowchart merupakan langkah-langkah penyelsaian masalah yang dituliskan dalam symbol-simbol tertentu. Diagram alir ini akan menunjukan alur didalam program secara logika. Diagram alir ini selain dibutuhkan sebagai alat komunikasi, juga diperlukan sebagai dokumtasi. Dan sebelum lebih jauh memahami komponen-komponen diagram alir, maka perlu kiranya disampaikan aturan-aturan dalam perancangan diagram alir tersebut, yaitu:

  1. Diagram alir digambarkan dengan orientasi dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

  2. Setiap kegiatan/proses dalam diagram alir harus dinyatakan secara eksplisit.

  3. Setiap diagram alir harus dimulai dari satu state dan berakhir pada satu atau lebih terminal akhir/terminator/halt state.

  4. Gunakan connector dan off-page connector state dengan label yang sama untuk menunjukan keterhubungan antar path algoritma yang terputus/terpotong, misalnya sebagai akibat pindah/ganti halaman.

Tujuan dari flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelsaian masalah secara sederhana, terurai, rapih dan jelas menggunakan symbol-simbol yang standar.

Dari beberapa definisi diatas, flowchart merupakan sebuah bagan atau alur yang digunakan dalam pembuatan alur sistem atau menerangkan logika dari sebuah sistem yang digunakan juga sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi.

Literature Review

Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang akan diteliti. Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Validasi Kutipan Jurnal PESSTA+ dan Validasi Tiket Konsultasi PESSTA+. Dalam sistem Validasi Kutipan Jurnal PESSTA+ dan Validasi Tiket Konsultasi PESSTA+ ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan.Berikut ini adalah 6 penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Jurnal ini diantaranya :

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Arni Retno Mariana, dkk. (2013)[38] yang berjudul “Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global” Penelitian ini mengulas tentang penginputan nilai skripsi dan pembuatan berita acara sidang skripsi masih menggunakan Ms.Excel. Kesulitan lain yang dihadapi adalah keterlambatan dosen pembimbing dalam pemberian nilai bimbingan skripsi. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan penyelesaiannya, dengan mengembangkan aplikasi penilaian sidang skripsi berbasis web. Dengan adanya sistem permasalahan yang ada dapat diminimalisir. Dari segi waktu penginputan nilai lebih cepat, karena dosen pembimbing dan dosen penguji yang akan menginputkan langsung nilai ke dalam sistem, ketika nilai sudah masuk ke dalam sistem, sistem akan membuat berita acara sidang dan laporan secara otomatis. Karena sistem ini berbasis web, keunggulannya adalah tidak ada lagi permasalahan dalam waktu penginputan, karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Dan penyimpanan data sudah menggunakan satu database sehingga tidak terpisah – pisah dan keamanan data lebih tinggi.

  2. Pelitian yang dilakukan oleh Indri Handayani, dkk. (2015)[39], yang berjudul “Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika” Penelitian ini mengulas tentang sebuah sistem PESSTA yang belum bisa secara otomatis mengakses poin validasi jurnal dan juga belum diberlakukan SK (Surat Keputusan) yang menentukan jurnal yang diakui dan tidak diakui di Perguruan Tinggi Raharja. PESSTA (Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir) adalah sebuah sistem pelayanan kampus yang ditujukan bagi dewan penguji dalam menyusun alur pelaksanaan sidang, peserta sidang maupun penonton sidang dalam pelaksanaan sidang skripsi dan tugas akhir pada Perguruan Tinggi Raharja. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan penyelesaiannya, dengan mengembangkan sistem PESSTA menjadi PESSTA+ adalah sebuah sistem informasi penilaian sidang skripsi dan tugas akhir plus. Peserta sidang bisa submit jurnal mereka sejak semester 1 jika sudah ada atau sebelum pelaksanaan sidang berlangsung agar nilai jurnal tersebut segera di kunci kedalam sistem tersebut sehingga pada saat pelaksanaan sidang dewan penguji tidak perlu lagi mengecek berkas-berkas yang dibawa oleh peserta sidang dan memberikan nilai PO (Penilaian Objektif) pada sistem PESSTA.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Utariani, dkk. (2017)[40], yang berjudul “Monitoring Bimbingan Skripsi Online Pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (Stmik) Palangka Raya” penelitian ini mengulas tentang bimbingan skripsi online yang pada awalnya bimbingan dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung dengan pembimbing, namun saat ini dengan mengembangkan sistem Aplikasi Monitoring Bimbingan Skripsi Pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (STMIK) Palangka Raya yang berhasil dibangun dapat memberi kemudahan kepada mahasiswa dan dosen dalam melakukan bimbingan meskipun tidak bertemu secara langsung, dosen dan pihak Jurusan dapat memonitoring mahasiswa dalam melakukan bimbingan agar proses pengerjaan Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa dapat selesai tepat waktu, dengan memonitoring dengan cara dosen dapat melihat mahasiswa yang konsultasi serta dapat mendownload data skripsi yang akan dikoreksi. Setelah data dikoreksi maka dosen akan mengirimkan kembali data skripsi ke mahasiswa. Setelah data skripsi direvisi, mahasiswa dapat mendownload dan melihat tanggapan dari dosen pembimbingnya.

  4. Penelitian yang dilakukan, Luky Kurniawan (2015)[41], penelitian ini berjudul “Pengembangan Program Layanan Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Di SMA” Penelitian bertujuan menghasilkan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di SMA untuk dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model prosedural bersifat deskriptif. Menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall. Dua kelompok subyek validasi program adalah dua ahli program bimbingan dan konseling, kepala sekolah dan kelompok guru bimbingan dan konseling di SMA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan Focus Group Discussion (FGD). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Program layanan bimbingan dan konseling komprehensif dihasilkan melalui dua tahap validasi program dan dua tahap revisi. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di SMA telah layak diimplementasikan dengan beberapa revisi sesuai saran, secara keseluruhan dapat dikategorikan baik. Sedangkan hasil Focus Group Discussion (FGD) program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di SMA disetujui untuk diimplementasikan dengan beberapa revisi hasil diskusi.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky, F., Dan Bowo, E. (2016)[42] yang berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Dosen Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Menggunakan Kuesioner Berbasis Web” Media dalam menyampaikan saran dan kritik di dalam perguruan tinggi sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar. Penyampaian saran dan kritik dapat menggunakan media kuesioner penilaian dosen. Permasalahan di polteknik dalam membuat kuesioner masih menggunakan media kertas dan pengumpulan hasil kuesioner secara manual sehingga kurang efisien dalam waktu, selain itu tidak ada tindak lanjut seperti saran dan kritik terhadap dosen yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis menggunakan metode Sistem Pendukung Keputusan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada penelitian ini, penulis telah membuat aplikasi SPK kuesioner yang dapat menyederhanakan proses penilaian dosen seperti, menggunakan media web dan laporan secara langsung sesudah dilakukan akumulasi penilaian. Selain itu aplikasi ini dapat menampilkan grafik penilaian dosen untuk memudahkan admin dalam mengetahui hasil kuesioner.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Alexandra Konig, dkk. (2014)[43] yang berjudul “Validation of an Automatic Video Monitoring System for the Detection of Instrumental Activities of Daily Living in Dementia Patients” sistem ini mengulas tentang penggunaan teknologi baru untuk dukungan orang tua dan pasien tertentu yang menerima bunga meningkat. Dengan penggunaan video moinotirng sistem sebagai cara otomatis pengakuan untuk penilaian instrumental kegiatan sehari-hari (IADL) pada pasien. Peserta (19 subyek sehat HC dan 19 kerusakan kognitif ringan (MCI) pasien) harus melaksanakan sebuah sknario standar yang terdiri dari beberapa IADLs seperti membuat panggilan telepon ketika mereka direkod oleh 2D video kamera. Setelah sesi rekaman data diproses olet platform analisis sinyal video untuk mengekstrak kinematis parameter mendeteksi kegiatan yang dilakukan oleh peserta. Ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kelompok sesuai dengan skala IADL. Hasil menunjukan bahwa untuk menilai IDAL berfungsi dengan bantuan pemantauan sistem dan bahkan berdasrkan data diekstraksi dengan menggunakan video otomatis, dengan perolehan yang signifikan.

  7. Penelitian yang dilakukan oleh Ashirwad J. Chowriappa (2013)[44] penelitian ini berjudul “Development and Validation of a composite scoring system for robot-assisted surgical training-the Robotic skills Assessment Score”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah sistem penilaian standar tidak ada dalam penilaian maya berbasis realitas metrik untuk menggambarkan keterampilan bedah aman dan penting dalam operasi dibantu oleh robot. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan mencetak penilaian bersama dengan validasi konstruk. Robotic Keterampilan Penilaian terutama berfokus pada keselamatan di bidang operasi, kesalahan kritis, ekonomi, bimanual ketangkasan, dan waktu. Berikut, RSA-Score yang dievaluasi lebih lanjut untuk validasi konstruk dan kelayakan. uji korelasi Spearman dilakukan antara tugas menggunakan RSA-Skor menunjukkan tidak ada korelasi silang. Hasil penelitian diusulkan RSA-Score ini dievaluasi ahli bedah non-robot (n ¼ 15) dan ahli bedah ahli-robot (n ¼ 12). Kelompok ahli menunjukkan secara signifikan lebih baik kinerja pada semua empat tugas dibandingkan dengan kelompok pemula. Validasi RSAScore yang dalam penelitian ini dilakukan pada Simulator Bedah Robotic. Kesimpulan: RSA-Score adalah sistem penilaian yang valid yang dapat dimasukkan dalam maya berbasis realitas simulator bedah untuk mencapai standar penilaian fundamental tenda bedah selama operasi dibantu oleh robot.

  8. Penelitian ini dilakukan oleh Victor Naroditskiy pada tahun 2012[45], penelitian ini berjudul “Verification in Referral-Based Crowdsourcing”. Penelitian ini membahas mengenai pada tugas-tugas pengumpulan informasi di mana informasi yang jarang dicari melalui "crowdsourcing berdasarkan rujukan-": permintaan informasi disebarkan secara rekursif melalui undangan antara anggota jaringan sosial. Sedangkan pekerjaan sebelumnya dianalisis insentif bagi proses rujukan dalam pengaturan dengan hanya laporan yang benar, sebuah contoh untuk memotivasi adalah DARPA Red Balloon Tantangan mana tingkat misreporting sangat tinggi. Dalam rangka untuk melakukan studi formal verifikasi, kami memperkenalkan model di mana agen dapat mengerahkan usaha mahal untuk melakukan verifikasi dan laporan palsu bisa dikenakan sanksi. Ini adalah model pertama dari verifikasi dan menyediakan berbagai arah untuk penelitian masa depan, yang kita tunjukkan. Hasil teoritis utama kami adalah skema kompensasi yang meminimalkan biaya mengambil jawaban yang benar.

  9. Penelitan yang dilakukan oleh JenineR.Leal, dkk (2016)[46] yang berjudul “ The Validation of a Novel Surveillance System for Monitoring Bloodstream Infections in the Calgary Zone” penelitian ini mengulas tentang sistem surveilans elektronik (ESSs) yang memanfaatkan informasi yang ada di database lebih efisien dari pada laboraturium dan rumah sakit pada bagian administrasi database dan menggunakan definisiyang ditetapkan untuk menecualikan kontaminan dan duplikat isolate. Infeksi diklasifikasikan sebagai rumah sakit acquired (HA), terkait kesehatan masyarakat-onset (HCA), atau komunitas mengambil alih (CA), sampel acak dari pasien dari ESS kemudian dibandingkan dengan peninjauan rekam medis yang independen. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk memvalidasi sistem pemantauan keamanan elektronik yang dikembangkan sebelumnya (ESS) untuk aliran darah difection (BSIS) dengan menilai perjanjian dengan catatan medis tradisional review (MRR).

  10. Penelitian yang dilakukan oleh Sharma, dkk. (2016)[47] yang berjudul “Testing and Validation of Power System Dynamic State Estimators Using Real Time Digital Simulator (RTDS)” penelitian tersebut mengulas tentang suatu pendekatan untuk menguji dan memvalidasi sejumlah kekuatan sistem dinamis negara estimasi (PSDSE), alat simulasi real-time yang telah digunakan untuk menunjukan pendekatan yang diusulkan. Hasil simulasi menunjukan bahwa metodologi pengujian dan validasi yang diusulkan dari PSDSE dapat membantu pendekatan yang benar , yang dapat memastikan penggunaan semua RTU tersedia dan PMU mengukur waktu terikat dengan cara menunjukan bahwa PSDSE dapat digunakan untuk visualisasi online serikat sistem kekuasaan dibawah kondisi operasi real-time. Oleh karena itu, pendekatan yang diusulkan dapat digunakan sebagai patokan untuk pengujian dan validasi kinerja berbagai olgaritma DSE dibawah real – time.

Kemudian dari 10 literature yang dugunakan didapati bahwa banyak pengembangan yang dilakukan dalam validasi penilaian, maupaun penilaian objektif sidang secara online. Namun dari ke 10 literature tersebut belum ada yang membahas mengenai validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi pada Penilaian Objektif (PO)Sidang dimana tujuannnya adalah mempermudah Mahasiswa dalam memenuhi Penilaian Objektfi Sidang.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja adalah kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan humanis yang mencakup disiplin ilmu. Perguruan Tinggi saat ini secara simultan selalu berusaha menjadi salah satu Perguruan Tinggi riset. upaya-upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Sementara itu, Perguruan Tinggi Raharja juga memperdalam komitmen dalam upayanya di bidang pengembangan akademik dan aktifitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu yang ada dilingkupnya. Perguruan Tinggi Raharja berdiri pada tahun 1994. Perguruan Tinggi raharja secara kontinyu melanjutkan peran pentingnya di level nasional. Secara geografis, letak kampus Perguruan Tinggi Raharja yang berada di Tengah Kota sehingga kampus Perguruan Tinggi Raharja mudah diakses dari mana saja.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Pada tahun 1994 Yayasan Nirwana Nusantara mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer (LPPK) Raharja yang diresmikan oleh Walikota Tangerang pada waktu itu Drs.H.Djakaria Machmud dan lembaga inilah yang mempelopori penggunaan operating sistem Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

Tahun 1999 Berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika dengan diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No:56/D/O/1999, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Tahun 2000 AMIK Raharja Informatika menambah Jurusan Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) berdasarkan Surat Keputusan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Nomor:3024/004/KL/1999, AMIK Raharja Informatika secara resmi menyelenggarakan program Diploma I (D1) dengan gelar Ahli Pratama,Diploma II (D2) dengan gelar Ahli Muda, dan Diploma III (D3) dengan gelar Ahli Madya.

Tahun 2000 terwujudlah Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Propinsi Banten.

Tahun 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan status Akreditasi B untuk Jurusan Manajemen Informatika (MI) berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor: 003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

Tahun 2006 dengan tekad yang bulat dan keyakinan untuk mempunyai harapan bahwa kini Program Studi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi,yaitu Strata Satu Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "314" mendapatkan peringkat "B" dan Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai "335" mendapatkan peringkat "B".

Tahun 2007 Terakreditasinya Program Studi Sistem Komputer Strata Satu No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 dengan nilai "352" mendapatkan peringkat "B",untuk Diploma Tiga Program Studi Manajemen Informatika No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 dengan nilai "320" mendapatkan peringkat "B". Teknik Informatika No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 dengan nilai "358" mendapatkan peringkat "B".

Pada tahun 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai "381" mendapatkan peringkat "A".Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil dalam Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS). Untuk menambah wawasan dibidang IT serta memperkenalkan AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja terhadap dunia luas, pada tahun 2009 diselenggarakan International Conference on Creative Communication and Innovative Technology 2009 (ICCIT) yang diikuti oleh para kandidat Doktor dibidang IT dari dalam dan luar negeri. Dan pada tahun ini pun Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan penghargaan Juara II tingkat Provinsi Banten untuk Kategori Penghijauan dan Kebersihan.

Pada tahun 2011 Program Studi Teknik Informatika Jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011 mendapatkan peringkat "B" dan pada tahun yang sama Program Studi Sistem Informasi jenjang Sarjana sesuai dengan SK BAN-PT 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011 mendapatkan peringkat "B". Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Perguruan Tinggi Raharja membuat terobosan baru dengan membuka perkuliahan iLearning.

Pada tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

Tahun 2013 upaya untuk menjaga mutu, dengan diperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun ini Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar kategori Sekolah Tinggi skala nasional.

Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014.

Pada tahun 2014 Perguruan Tinggi Raharja membuka perkuliahan iLearning Plus dan kelas Executive dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang ingin bergabung bersama Perguruan Tinggi Raharja karena keterbatasan waktu kuliah.

Pada tahun 2015 Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi Raharja (AIPT) dengan Peringkat B, Oktober 2015. Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang pendidikan, Riset dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015. Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 Ketika, Nopember 2015

Pada Tahun 2016 adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja. Terlah ditanda-tangani MoU (Memorendung of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan Perguruan Tinggi Raharja. Pada tanggal 5 Ferbruari tentang program pembentukan dan penyelenggaraan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Perguruan Tinggi Raharja. Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016

Pada Tahun 2016 ,Selain mulai menjalin hubungan kerjasama dengan luar negeri, Perguruan Tinggi Raharja juga menjalin hubungan kerjasama dalam negeri dengan beberapa universitas atau instansi pendidikan di antaranya yaitu : PRENEIXUS, STMIK ATMA LUHUR, LIFT (Lombok Institute Of Flight Technology), STT Ibnu Sina Batam serta menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Selain menjalin hubungan kerjasama dengan instansi pendidikan Perguruan Tinggi Raharja juga menjalin hubungan kerjasama dengan institusi pemerintahan ,antara lain dengan: DETIKDA Kota Tangerang, APTIKOM Pusat, APTISI Komisariat III Tangerang, dan INDOCEIS

Pada 26 Januari 2017, Perguruan Tinggi Raharja mengikuti acara Piksi Internasional Conference On Knowledge and Sciences ( PICKS ) 2017 yang meliputi kegiatan konferensi internasional, Penandatanganan kerjasama, dan workshop Penulisan Standar Jurnal Internasional yang di adakan oleh Seamolec AIC Indonesia dengan Politeknik Piksi Ganesha Bandung bertempat di Grand ASRILIA Hotel Bandung. Pada acara tersebut, Perguruan Tinggi Raharja berhasil menjalin kerjasama luar negeri di antaranya dengan 100 MoU (Memorandum of Understanding) yang telah di tanda tangani.

Jurusan/Program Studi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

    Tabel 3.1. Jurusan/Prodi STMIK Raharja

    Tabel 3.1 Merupakan tabel jurusan/prodi STMIK Raharaja dengan jenjang S1 dan Perguruan Tinggi Raharja memiliki 3 jurusan yaitu, Sistem Informasi, Teknik Informatika, dan Sistem Komputer.

  2. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

    Tabel 3.2. Jurusan/Prodi AMIK Raharja

    Tabel 3.2 merupakan tabel jurusan/prodi AMIK Raharja dengan jenjang Diploma 3 (D3) yang terdapat di Perguruan Tinggi Raharja, memiliki 3 jurusan yaitu, Manajemen Informatika, Komputer Akutansi, dan Teknik Informatika.

Visidan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Pada Tahun 2020 Perguruan Tinggi Raharja siap menjadi pelopor di bidang keilmuan yang berbasis IT dan membuka peluang bagi lulusan yang berprestasi mendapatkan kesempatan mengembangkan keilmuannya pada tingkat lanjutan serta turut memfasilitasi memasuki dunia kerja pada perusahaan di tingkat ASEAN.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

Manajemen Kampus siap mengawal dan memfasilitasi seluruh program kerja yang dilaksanakan oleh Direktur AMIK RAHARJA INFORMATIKA dan Ketua STMIK RAHARJA mulai dari peningkatan mutu akademik sampai dengan pengembangan program kerja sesuai dengan RENSTRA yang telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Manajemen dengan Yayasan.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Adapun tujuan dari Perguran Tinggi Raharja adalah sebagai berikut :

  1. Pada tahun akdemik 2015-2016 Manajemen Kampus akan menerapkan 10 Prinsip Kerja yang dilandasi niat yang kuat untuk mengawal Kerja Terencana, Kerja Terukur, dan Kerja Terealisasi untuk dapat dipertanggungjawabkan.

  2. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan mengawal dan memfasilitasi Pelaksanaan Tugas Tepat Waktu, Tercapai Target dan Tepat Sasaran sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

  3. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen kampus akan mengawal dan menfasilitasi seluruh pengembangan fisik dan keilmuan yang dilakukan oleh AMIK RAHARJA INFORMATIKA dan STMIK RAHARJA sesuai program kerja yang telah ditetapkan.

  4. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan melakukan pelatihan, pengembangan sumber daya pelaksana dalam rangka mempersiapkan tenaga pelaksana yang lebih profesional di masa yang akan datang.

  5. Pada tahun akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan menguatkan keanggotaan APTISI, APTIKOM dan Program Kerjasama Dalam dan Luar Negeri untuk mendapatkan peningkatan mutu akademik pada AMIK RAHARJA INFORMATIKA dan STMIK RAHARJA.

  6. Pada tahun Akademik 2015-2016 Manajemen Kampus akan memperluas jaringan kerjasama dengan masyarakat secara Nasional dalam rangka meningkatkan bobot TRIDARMA PERGURUAN TINGGI.

Arti Nama Perguruan Tinggi Raharja

Arti kata Raharja diinspirasikan dari motto kota dan kabupaten Tangerang, yaitu Bhakti Karya Adhi Kerta Raharja dan Setya Karya Kerta Raharja yang artinya adalah kesejahteraan dan dalam arti luas adalah keinginan dan niat pendiri untuk membantu pemerintah ikut serta dalam membangun masyarakat yang sejahtera melalui penguasaan teknologi informasi dan komputer. Get The Better Future By Computer Science (meraih sukses yang gemilang dengan ilmu komputer) merupakan motto dari Perguruan Tinggi Raharja.

Arti Green Campus

Sesuai dengan namanya, Green Campus berarti Kampus Hijau. Hingga makna dari Kampus Hijau itu sendiri terbagi menjadi Green atau biasa disebut dengan “Green Leaf” yang dapat diartikan ‘masih hijau’. Dalam arti luasnya menjadi generasi muda Indonesia adalah bibit unggul yang masih hijau dan Green Campus memberi potensi untuk melahirkan generasi pribadi yang matang serta berguna bagi bangsa dan Negara.

Gambar 3.1. Green Campus

Sedangkan Green dalam konteks Green Power memiliki arti financial. Sebagai instansi pendidikan, Green Campus dapat memberi power untuk menopang seluruh aktifitas perkuliahan demi menciptakan pribadi raharja yang dapat mandiri secara financial (financially independent).

Arti Pribadi Raharaja

Pribadi Raharja merupakan cerminan almamater Perguruan Tinggi Raharja yang wajib memiliki keyakinan bahwa perguruan tinggi benar-benar harus merupakan lembaga ilmiah dan kampus benar-benar harus merupakan masyarakat ilmiah. Perguruan tinggi sebagai almamater (ibu asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat dan mandiri.

Gambar 3.2. Pribadi Raharja

(Sumber : http://raharja.ac.id)

Pribadi Raharja mencakup empat unsur Civitas Akademika, yaitu Dosen, Staff/Karyawan Administratif, mahasiswa serta alumni. Dimana civitas tersebut harus manunggal melalui almamater, berbakti kepada almamater dan mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara melalui almamter dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Struktur Organisasi

Sebuah organisasi atau perusahaan harus mempunyai suatu struktur organisasi yang digunakan untuk memudahkan pengkoordinasian dan penyatuan usaha, untuk menunjukkan kerangka-kerangka hubungan diantara fungsi, bagian-bagian maupun tugas dan wewenang serta tanggung jawab. Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut :

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja

Serta untuk menunjukan rantai (garis) perintah dan perangkapan fungsi yang diperlukan dalam suatu organisasi.

Tugas dan Tanggung Jawab

Seperti halnya di dalam sebuah perusahaan, Perguruan Tinggi Raharja di dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai tugas dan kewajiban dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Wewenang :

  1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.
  4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

Tanggung Jawab :

  1. Pemimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga edukatif, mahasiswa, tenaga administrasi dan terhadap lingkungan.

2. Direktur

Wewenang:

  1. Merupakan wakil presiden direktur.
  2. membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

3.Pembantu (Bidang Akademik)

Wewenang :

  1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.
  2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.
  3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
  4. Mengadakan afiliasi.
  5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.


4.Pembantu Direktur II (Administrasi)

Wewenang :

  1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.
  2. Membina dan mengembangkan kepegawaian.
  3. Mengadakan sarana dan prasarana kepegawaian.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang keuangan dan administrasi.

5. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Wewenang :

  1. Membina kegiatan kemahasiswaan.
  2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.
  3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

Tanggung Jawab :

  1. Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

6.Asisten Direktur Akademik

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.
  7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemajuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

7. Kepala Jurusan

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Assisten Direktur Akademik tentang perubahan mata kuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan kurikulum jurusan.
  2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan pengangkatan dosen baru dan pemberhentian dosen.
  4. Memberikan kebijakan administratif Akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, dan pembukaan semester pendek.
  5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.
  6. Memberikan sanksi Akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan bahan ajar, monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen, terlaksananya penelitian, seminar, pembinaan prestasi akademik mahasiswa dan peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannya.

8. Asisten Direktur Finansial

Wewenang:

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pembuatan budget pada setiap bagian dan pelaksanaan pemakaian dana.
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor, pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya dan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan budgeting pada setiap bagian, dan tersedianya dana atas budget yang telah disetujui.
  2. Bertanggung jawab atas kemajuan kualitas pendanaan aktifitas yang berkesinambungan.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

9. Layanan Keuangan Mahasiswa(LKM)

Wewenang:

  1. Mengusulkan prosedur layanan keuangan kepada Asisten Direktur Finansial
  2. Mengusulkan tentang unit baru yang dibutuhkan kepada Asisiten Direktur Finansial.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas kelancaran proses penerimaan keuangan mahasiswa
  2. Bertanggung jawab atas penagihan tunggakan mahasiswa.


10. Asisten Direktur Operasional(ADO)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar
  2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.
  3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.
  5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.
  6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.
  2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.
  3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.

11. Registrasi Perkuliahan dan Ujian(RPU)

Bagian registrasi perkuliahan dan ujian terdiri dari dua bagian antara lain:

A. Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Wewenang :

  1. Berwenang memberikan kebijakan yang berhubungan dengan proses registrasi mahasiswa.
  2. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan
  4. Mengusulkan kepada ADO untuk pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

Tanggung Jawab:

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi POM mulai dari persiapan hingga pada penutupan setiap semesternya.
  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan registrasi batal tambah dan jumlah mahasiswa yang melakukan POM.
  3. Bertanggung jawab atas seluruh informasi mengenai registrasi mahasiswa.

B. Perkuliahan dan Ujian (PU)

Wewenang :

  1. Mengusulkan kepada ADO atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar serta kebijakan yang diambil.
  2. Mengusulkan kepada ADO tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.
  3. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang dianggap telah melanggar tata tertib karyawan.
  4. Mengusulkan kepada kepala jurusan untuk kelas perkuliahan yang dapat dibuka.

Tanggung Jawab :

  1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pendokumentasian perkuliahan dan ujian.

Tata Laksana Sistem Yang Sedang Berjalan

Prosedur Sistem

Saat ini sistem PESSTA+ (Penilaian Sidang Skrispsi dan Tugas Akhir Plus) terutama pada bagian validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja masih belum efekif karena proses yang memakan waktu serta ketelitian dalam mengecek kutipan jurnal pada laporan Skripsi/TA. Sedangkan untuk validasi bimbingan konsultasi untuk mendapatkan nilai PO Mahasiswa harus mengakses SIS+ dan melakukan print out untuk melihat jumlah bimbingan konsultasi.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka hal ini menyebabkan kurang efektifnya pemberian nilai validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi pada saat pelaksanaan sidang. Dengan hal seperti ini juga tentunya menyulitkan Dewan Penguji dalam memberi nilai validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi belum lagi Dewan Penguji masih harus input nilai validasi sertifikat tersebut ke dalam sistem PESSTA (pessta.ilearning.me).

Karena, pada saat sidang berlangsung kutipan jurnal yang ada pada laporan TA/Skripsi serta bimbingan konsultasi yang terdapat dalam SIS+ dan harus di print out terlebih dahulu untuk dibawa oleh mahasiswa yang kemudian harus di cek keabsahannya pada saat sidang, memerlukan sebuah wadah atau sebuah sistem yang menampung hasil kutipan jurnal yang digunakan untuk memperkuat sebuah penelitian dan data hasil bimbingan berupa tiket yang terrekam secara otomatis di Perguruan Tinggi Raharja dan juga yang bisa langsung diberikan nilai secara otomatis apabila hasil validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi itu sesuai dengan prosedur yang ada, dan secara otomatis menolak hasil validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi yang tidak sesuai syarat dan ketentuan tanpa perlu pengecekan pada saat sidang berlangsung.

Permasalahan Yang Sedang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan adalah pada saat awal pelaksanaan sidang berlangsung, Penguji harus mengecek kutipan jurnal nasional dan kutipan jurnal internasional yang terdapat dalam laporan mahasiswa tersebut dan mengecek berkas bimbingan konsultasi yang telah mahasiswa download dan print pada sistem SIS+ yang menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit lamanya untuk proses pengecekan keabsahan. Sehingga membuat tidak efektif dan tidak efisien.

Prosedur sistem yang berjalan saat ini dalam proses penilaian validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi yang ada di Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan jaringan lokal yaitu hanya dapat dilakukan pada saat pelaksanaan sidang berlangsung sehingga penilaian poin kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi dirasa masih kurang efisien.

  1. Tidak adanya sebuah informasi hasil validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi dalam bentuk Data Sidang TA/Skripsi 2017/2018, sehingga Penguji tidak mengetahui secara otomatis penilaian objektif sidang kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi .

  2. Tidak adanya wadah untuk memberikan hasil validasi kutipan jurnal dan validai bimbingan konsultasi penelitian TA/Skripsi yang valid di Perguruan Tinggi Raharja.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem berjalan, penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Flowchart Sistem Yang Berjalan Dalam VAlidasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.4. Flowchart Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Dapat dijelaskan gambar 3.4. flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.

  2. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "Input Poin Kutipan Jurnal”.

  3. 2 (dua) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Pengecekan Kutipan Jurnal ” dan "Poin Kutipan Jurnal Terpenuhi".

  4. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi kutipan jurnal yang dinyatakan valid.

Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.5. Use Case Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Dapat dijelaskan gambar 3.5. Use Case diagram yang diusulkan, yaitu terdiri dari 2 Actor, yaitu : Mahasiswa dan Penguji. Dan juga mempunyai 4 behavior atau kebiasaan diantaranya:

  1. Mahasiswa mengumpulkan PDF dan upload widuri sebelum sidang.

  2. Penguji mengecek kutipan jurnal pada laporan PDF atau widuri TA/Skripsi pada saat sidang

  3. Penguji ceklis nilai kutipan jurnal pada PESSTA Local

  4. Memberitahukan niali PO pada Mahasiswa sidang pada saat sidang berlangsung

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.6. Activity Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Dapat dijelaskan Gambar 3.6. diatas Activity diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : mengumpulkan laporan PDF TA/Skripsi dan mengupload laporan ke sistem widuri, mengecek kutipan jurnal, ceklis nilai kutipan jurnal pada PESSTA Local, dan memberitahkan nilai kutipan jurnal kepada Mahasiswa sidang.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gamabar 3.7. Sequence Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Kutipan Jurnal

Gambar 3.7. Sequence Diagram yang berjalan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan penguji.

  2. 1 (satu) Entity Lifeline yaitu kutipan jurnal.

  3. 1 (satu) Boundary Lifeline yaitu menggambarkan sistem PESSTA Local

  4. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Mahasiswa mengumpulkan laporan TA/Skripsi (PDF) dan upload laporan TA/Skripsi pada widuri pada saat sebelum sidang.

    2. Penguji cek laporan TA/Skripsi pada saat sidang.

    3. Ceklis nilai PO kutipan jurnal pada sistem PESSTA Local

    4. Poin kutipan jurnal terpenuhi pada PESSTA local

Flowchart Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan Konsultasi

Gambar 3.8. Flowchart Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan konsultasi

Dapat dijelaskan gambar 3.8. flowchart sistem yang diusulkan, yaitu terdiri dari:

  1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “start” dan “finish” pada aliran proses flowchart program pada menu search validasi.

  2. 1 (satu) simbol data, yang menyatakan proses input atau output tanpa tergantung jenis peralatannya, yaitu: "ceklis poin bimbingan konsultasi pada PESSTA Local”.

  3. 3 (tiga) simbol proses yaitu menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer. Simbol proses tersebut adalah “Menyerahkan berkas bimbingan konsultasi kepada Penguji”, “Penguji memeriksa berkas bimbingan konsultasi ” dan "Poin Kutipan Bimbingan konsultasi terpenuhi".

  4. 1 (satu) simbol decision, sebagai simbol untuk menunjukkan sebuah langkah pengambilan suatu keputusan untuk mengecek validasi bimbingan konsultasi yang dinyatakan valid atau tidak valid.

Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan Konsultasi

Gambar 3.9. Use Case Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan konsultasi

Dapat dijelaskan gambar 3.9. Use Case diagram yang diusulkan, yaitu terdiri dari 2 actor, yaitu : Mahasiswa dan Penguji. Dan juga mempunyai 6 behavior atau kebiasaan diantaranya:

  1. Mahasiswa menyerahkan berkas bimbingan konsultasi

  2. Penguji memeriksa berkas bimbingan konsultasi

  3. Ceklis nilai PO bimbingan konsultasi pada sistem PESSTA Local

  4. Nilai PO bimbingan konsultasi terpenuhi

Activity Diagram Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan Konsultasi

Gambar 3.10. Activity Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan konsultasi

Dapat dijelaskan Gambar 3.10. diatas Activity diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu : Mahasiswa menyerahkan berkas bimbingan konsultasi pada saat sidang berlangsung, Penguji memeriksa berkas bimbingan konsultasi yang diberikan oleh Mahasiswa, Penguji melakukan ceklis pada nilai PO bimbingan konsultasi yang ada pada PESSTA dan poin bimbingan konsultasi terpenuhi.

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan Konsultasi

Gambar 3.11. Sequence Diagram Yang Berjalan Dalam Validasi Bimbingan konsultasi

Gambar 3.11. Sequence Diagram yang berjalan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut :

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan penguji.

  2. 1 (satu) Entity Lifeline yaitu bimbingan konsultasi

  3. 1 (satu) Boundary Lifeline yaitu sistem PESSTA Local untuk menginput (ceklis) nilai PO menggunakan jaringan LAN.

  4. Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu :

    1. Mahasiswa menyerahkan berkas bimbingan konsultasi kepada Penguji

    2. Penguj memeriksa berkas bimbingan konsultasi.

    3. Penguji akan ceklis atau menginput nilai PO pada PESSTA Local jika telah sesuai dengan ketentuan yang ada.

    4. Nilai PO bimbingan konsultasi telah terpenuhi pada sistem PESSTA Local

Analisa Sistem Yang BErjalan

Metode Analisa SWOT

Penelitian ini menggunakan metode analisa SWOT untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) pada sistem yang mampu menyampaikan informasi yang diinginkan pada Perguruan Tinggi Raharja yang dapat dilihat pada Tabel 3.3. dibawah ini:

Tabel 3.3. Analisa SWOT

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan strategi (W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 3.4. dibawah ini:

Tabel 3.4. Matriks SWOT

Analisa Batasan Sistem

  1. Analisa Masukan

    Analisa masukan merupakan penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data/informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan mendapatkan hasil dari sebuah proses itu sendiri. Admin akan memproses validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi yang masuk setelah submit.

    
    
    Nama masukan	:  Validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi
    Fungsi		:  Sebagai pembuktian bahwa peserta sidang telah mempunyai kutipan jurnal 
    		:  pada laporan TA/Skripsi dan sebagai pembuktian bahwa peserta sidang telah melakukan 
    		:  bimbingan konsultasi minimal 8x yang terdokumentasi dengan baik. 
    Sumber		:  Dewan Penguji
    Media		:  Kutipan jurnal dan Bimbingan konsultasi yang terdapat dalam SIS+ 
    Distribusi	:  Peserta Sidang kepada Dewan Penguji
    Frekuensi	:  Setiap pelaksanaan sidang berlangsung
    Keterangan	:  Dewan penguji mengecek validasi kutipan jurnal dan validai 
    		:  bimbingan konsultasi peserta sidang.
    
  2. Analisa Proses

    Analisa proses merupakan penguraian yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya input di dalam proses inilah semua data/informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

    
    
    Nama modul (proses)	:  Pengolahan nilai
    Masukan			:  Nilai validasi kutipan jurnal dan nilai validasi bimbingan konsultasi
    Keluaran		:  Nilai berupa poin 10 (validai kutipan jurnal) dan nilai 
    			: berupa poin 15 (validasi bimbingan konsultasi)
    Ringkasan proses	: proses ini akan menghasilkan nilai validasi kutipan jurnal 
    			: dan validasi bimbingan konsultasi berupa poin mutu yang 
    			: akan disampaikan kepada peserta sidang.
    
  3. Analisa Keluaran

    Analisa keluaran merupakan penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi mulai dari penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada.

    
    
    Nama keluaran	:  Nilai validasi kutipan jurnal dan nilai validasi bimbingan konsultasi disistem PESSTA
    Fungsi		:  Menampilkan nilai
    Media		:  Sistem PESSTA ( Penilaian Sidang Skripsi dan Tugas Akhir)
    Keterangan	:  Poin validasi kutipan jurnal dan poin bimbingan konsultasi 
    		:  peserta sidang sudah di input (dicelis) ke dalam sistem PESSTA.
    
    

Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permsalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil Analisa yang telah dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan adalah pada saat awal pelaksanaan sidang berlangsung , Penguji harus mengecek file PDF/Widuri dan berkas bimbingan konsultasi yang telah di print out oleh Mahasiswa, menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit untuk proses pengecekan.

Prosedur sistem yang berjalan saat ini dalam proses penilaian validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja masih menggunakan jaringan local yaitu yang hanya dapat dilakukan pada saat sidang berlangsung sehingga penilaian poin kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi dirasa masih kurang efektif dan efisien. Tidah hanyak sebagai wadah untuk memberikan hasil penilaian kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi yang telah valid di Perguruan Tinggi Raharja, sehingga Penguji tidak mengetahui secara otomatis mengenai penilaian objektif sidang kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dilakukannya observasi dari berbagai permasalahan yang sedang dihadapi saat ini , maka dicarikan alternatif pemecahan masalah yang mendukung dan bisa menjadi referensi bagi Perguruan Tinggi Raharja. Terdapat 3 alternatif pemecahan masalah, diantaranya :

  1. Dengan dibuatnya sistem validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi di PESSTA+ diharapkan Mahasiswa bisa submit kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi secara mandiri dan online kapanpun dan dimanapun mereka inginkan tanpa perlu menunggu pelaksanaan sidang berlangsung dan juga memudahkan dean penguji dalam melihat validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi tanpa perlu mengecek kutipan jurnal pada file PDF/Widuri dan berkas bimbingan konsultasi.

  2. Dengan adanya validasi kutipan jurnal di PESSTA+, seluruh kutipan jurnal nasional & internasional pada laporan Mahasiswa TA/Skripsi di Perguruan Tinggi Raharja akan terdokumentasi dan tervalidasi dengan baik di PESSTA+ sehingga Penguji tidak perlu mengecek satu persatu laporan untuk melihat kutipan jurnal nasional & internasional.

  3. Dengan adanya validasi bimbingan konsultasi di PESSTA+, seluruh bimbingan konsultasi yang dibuat oleh Mahasiswa pada saat melakukan bimbingan dengan Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 di Perguruan Tinggi Raharja akan terdokumentasi dengan baik dan memudahkan Mahasiswa untuk melihat jumlah bimbingan konsultasi yang telah dibuat tanpa perlu mengakses SIS+ dan melakukan print out hasil bimbingan konsultasi tersebut untuk dibawa pada saat sidang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data, sebuah rancangan sistem yang diusulkan oleh manajemen terkait dengan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang belum terpenuhi.

Wawancara pada elisitasi ini dilakukan Bersama stakeholder dengan menghasilkan 55 (lima puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non-functional

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap I

ANALISA KEBUTUHAN
FUNGSIONAL
SAYA INGIN SISTEM DAPAT:
No. Keterangan
1. Sistem dapat menampilkankan form submit validasi kutipan jurnal
2. Sistem dapat menampilkan kalender
3. Sistem dapat menampilkan form submit bimbingan konsultasi
4. Sistem dapat menampilkan menu secret chamber navigation
5. Sistem dapat menampilkan biodata Pribadi Raharja
6. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi kutipan jurnal
7. Sistem dapat mengirimkan notifikasi validasi kutipan jurnal berupa email
8. Sistem dapat menampilkan traffic aktivitas submit kutipan jurnal
9. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi bimbingan konsultasi
10. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan login
11. Sistem dapat menampilkan jumlah visitor yang online
12. Sistem terdapat manage kutipan jurnal terdiri dari 3 status confirm
13. Sistem dapat menampilkan Validasi Sertifikat
14. Sistem terdapat manage validasi kutipan jurnal terdiri dari 3 status confirm
15. Sistem dapat login menggunakan Facebook
16. Sistem dapat mengakses iduhelp
17. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
18. Sistem dapat menampilkan data tiket konsultasi secara otomatis
19. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
20. Sistem dapat menampilkan my kutipan jurnal dan my bimbingan konsultasi
21. Pada submit sertifikat sistem dapat menampilkan NIM, Nama Lengkap dan Email Rinfo secara otomatis
22. Pada submit sertifikat sistem dapat menampilkan NIM, Nama Lengkap dan Email Rinfo secara otomatis
23. Sistem dapat menampilkan judul kutipan jurnal disetiap form
24. Sistem dapat menampilkan validasi Layak dan Tidak Layak
25. Sistem dapat menampilkan judul bimbingan konsultasi disetiap form
26. Sistem dapat menampilkan button print
27. Sistem dapat menampilkan button submit pada validasi bimbingan konsultasi
28. Sistem dapat menampilkan sitemap
29. Sistem memiliki fasilitas live chat
30. Sistem dapat menampilkan photo mahasiswa submit
31. Sistem dapat menampilkan seluruh daftar Pribadi Raharja
32. Sistem dapat login melalui facebook
33. Sistem dapat login melalui twitter
34. Sistem dapat login melalui linked in
35. Sistem dapat menampilkan logo iduhelp!
36. Sistem dapat menampilkan logo Iran
37. Sistem dapat menampilkan logo Google+
38. Sistem dapat menampilkan menu PO Navigation
39. Sistem dapat menampilkan menu viewboard navigation
40. Sistem dapat menampilkan kolom searching
41. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah Log Out
42. Sistem dapat melakukan Update Biodata User
43. Sistem dapat menampilkan nama pembimbing pada form bimbingan konsultasi
44. Sistem dapat melakukan pilihan bahasa (Indonesia dan English)
45. Sistem dapat menampilkan informasi deadline secara rutin
46. Sistem dapat terhubung ke google+
47. Sistem memiliki Fasilitas change username
48. Sistem dapat menampilkan FAQ tentang Validasi kutipan jurnal
49. Sistem dapat menampilkan jumlah poin PO yang telah di submit
50. Sistem dapat menampilkan viewboard validasi bimbingan konsultasi
51. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+
52. Pada homepage PESSTA+ terdapat button search validasi
53. Pada homepage PESSTA+ terdapat button viewboard
54. Sistem dapat menampilkan data sidang
55. Pada homepage PESSTA+ terdapat link SK Sidang
Non Functional
Saya ingin sistem dapat :
No. Keterangan :
1. Mengirim mailchimp kepada 146 mahasiswa TA/Skripsi
2. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi bimbingan konsultasi dan validasi kutipan jurnal
3. Melakukan sosialisasi kepada 50 Dosen Pembimbing
4. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi kutipan jurnal
5. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi bimbingan konsultasi
Penyusun,




(Peni Aripianti)
NIM : 1311475412
Stakeholder,




(Padeli, M. Kom)
NIP : 03002

Elisitasi Tahap II

Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode MDI yang dipakai dalam elisitasi tahap II:

  1. M pada metode MDI yaitu disebut Mandatory (penting). Artinya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan saat pembuatan sistem yang baru.

  2. D pada metode MDI yaitu disebut Desirable. Artinya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut ada untuk pembentukan sistem yang baru maka akan membuat sistem tersebut menjadi sempurna.

  3. I pada metode MDI yaitu disebut Inessential. Artinya, requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Berikut ini adalah tabel 3.22. yang berisikan elisitasi tahap II berdasarkan klasifikasi metode MDI. Pada elisitasi tahap II ini berisikan 60 (enam puluh) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.6. Elisitasi Tahap II

ANALISA KEBUTUHAN
FUNGSIONAL
SAYA INGIN SISTEM DAPAT:
No. Keterangan M D 1
1. Sistem dapat menampilkankan form submit validasi kutipan jurnal
2. Sistem dapat menampilkan kalender
3. Sistem dapat menampilkan form submit bimbingan konsultasi
4. Sistem dapat menampilkan menu secret chamber navigation
5. Sistem dapat menampilkan biodata Pribadi Raharja
6. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi kutipan jurnal
7. Sistem dapat mengirimkan notifikasi validasi kutipan jurnal berupa email
8. Sistem dapat menampilkan traffic aktivitas submit kutipan jurnal
9. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi bimbingan konsultasi
10. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan login
11. Sistem dapat menampilkan jumlah visitor yang online
12. Sistem terdapat manage kutipan jurnal terdiri dari 3 status confirm
13. Sistem dapat menampilkan Validasi kutipan jurnal
14. Sistem terdapat manage validasi bimbingan konsultasi terdiri dari 3 status confirm
15. Sistem dapat login menggunakan Facebook
16. Sistem dapat mengakses iduhelp
17. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
18. Sistem dapat menampilkan data tiket konsultasi secara otomatis
19. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
20. Sistem dapat menampilkan my kutipan jurnal dan my bimbingan konsultasi
21. Pada submit sertifikat sistem dapat menampilkan NIM, Nama Lengkap dan Email Rinfo secara otomatis
22. Sistem terdapat Fasilitas Google Translate
23. Sistem dapat menampilkan judul kutipan jurnal disetiap form
24. Sistem dapat menampilkan validasi Layak dan Tidak Layak
25. Sistem dapat menampilkan judul bimbingan konsultasi disetiap form
26. Sistem dapat menampilkan button print
27. Sistem dapat menampilkan button submit
28. Sistem dapat menampilkan sitemap
29. Sistem memiliki fasilitas live chat
30. Sistem dapat menampilkan photo mahasiswa submit
31. Sistem dapat menampilkan seluruh daftar Pribadi Raharja
32. Sistem dapat login melalui facebook
33. Sistem dapat login melalui twitter
34. Sistem dapat login melalui linked in
35. Sistem dapat menampilkan logo iduhelp!
36. Sistem dapat menampilkan loho Iran
37. Sistem dapat menampilkan logo Google+
38. Sistem dapat menampilkan menu PO Navigation
39. Sistem dapat menampilkan menu viewboard navigation
40. Sistem dapat menampilkan kolom searching
41. Sistem dapat menampilkan kalimat Terima Kasih pada tampilan setelah Log Out
42. Sistem dapat melakukan Update Biodata User
43. Sistem dapat menampilkan nama pembimbing pada form bimbingan konsultasi
44. Sistem dapat melakukan pilihan bahasa (Indonesia dan English)
45. Sistem dapat menampilkan informasi deadline secara rutin
46. Sistem dapat terhubung ke google+
47. Sistem memiliki Fasilitas change username
48. Sistem dapat menampilkan FAQ tentang Validasi kutipan jurnal
49. Sistem dapat menampilkan jumlah poin PO yang telah disubmit
50. Sistem dapat menampilkan viewboard validasi bimbingan konsultasi
51. Pada homepage PESSTA+ terdapat logo PESSTA+
52. Pada homepage PESSTA+ terdapat button search validasi
53. Pada homepage PESSTA+ terdapat button viewboard
54. Sistem dapat menampilkan data sidang
55. Pada homepage PESSTA+ terdapat link SK Sidang
FUNCTIONAL
SAYA INGIN SISTEM DAPAT :
No. Keterangan M D I
1. Mengirim mailchimp kepada 146 mahasiswa TA/Skripsi
2. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi bimbingan konsultasi dan validasi kutipan jurnal
3. Melakukan sosialisasi kepada 50 Dosen Pembimbing
4. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi kutipan jurnal
5. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi bimbingan konsultasi
Penyusun,




(Peni Aripianti)
NIM : 1311475412
Stakeholder,




(Padeli, M. Kom)
NIP : 03002

Elisitasi Tahap III

Berikut ini adalah tabel 3.23. yang berisikan elisitasi tahap III berdasarkan klasifikasi metode TOE. Pada elisitasi tahap III ini menghasilkan 25 (dua puluh lima) kebutuhan functional dan 5 (lima) kebutuhan non functional.

Tabel 3.7. Elisitasi Tahap III

Functional
No. Analisa Kebutuhan T O E
Saya ingin sistem dapat: L M H L M H L M H
1. Sistem dapat menampilkankan form submit validasi kutipan jurnal
2. Sistem dapat menampilkan kalender
3. Sistem dapat menampilkan form submit bimbingan konsultasi
4. Sistem dapat menampilkan menu secret chamber navigation
5. Sistem dapat menampilkan biodata Pribadi Raharja
6. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi kutipan jurnal
7. Sistem dapat mengirimkan notifikasi validasi kutipan jurnal berupa email
8. Sistem dapat menampilkan traffic aktivitas submit kutipan jurnal
9. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi bimbingan konsultasi
10. Sistem dapat menampilkan log terakhir mahasiswa melakukan login
11. Sistem dapat menampilkan jumlah visitor yang online
12. Sistem terdapat manage kutipan jurnal terdiri dari 3 status confirm
13. Sistem dapat menampilkan Validasi Sertifikat
14. Sistem terdapat manage validasi bimbingan konsultasi terdiri dari 3 status confirm
15. Sistem dapat login menggunakan Facebook
16. Sistem dapat mengakses iduhelp
17. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
18. Sistem dapat menampilkan data tiket konsultasi secara otomatis
19. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
20. Sistem dapat menampilkan my kutipan jurnal dan my bimbingan konsultasi
No. Analisa Kebutuhan T O E
Saya ingin sistem ini: L M H L M H L M H
1. Mengirim mailchimp kepada 146 mahasiswa TA/Skripsi
2. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi bimbingan konsultasi dan bimbingan kutipan jurnal
3. Melakukan sosialisasi kepada 50 Dosen Pembimbing
4. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi kutipan jurnal
5. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi bimbingan konsultasi
Penyusun,




(Peni Aripianti)
NIM : 1311475412
Stakeholder,




(Padeli, M. Kom)
NIP : 03002

Final Draft Elisitasi

Tabel 3.8. Final Draft Elisitasi

Functional
Analisa Kebutuhan
No. Saya ingin sistem ini dapat :
1. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi kutipan jurnal
2. Sistem dapat menampilkankan form submit validasi kutipan jurnal
3. Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi bimbingan konsultasi
4. Sistem dapat menampilkan form submit validasi bimbingan konsultasi
5. Sistem terdapat manage kutipan jurnal terdiri dari 3 status confirm
6. Sistem terdapat manage validasi bimbingan konsultasi terdiri dari 3 status confirm
7. Menampilkan QR Code pada validasi kutipan jurnal
8. Menampilkan QR Code pada validasi bimbingan konsultasi
9. Sistem dapat menampilkan data tiket konsultasi secara otomatis
10. Sistem dapat menampilkan validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingna konsultasi
Non Functional
Analisa Kebutuhan
No. Saya ingin sistem ini:
1. Mengirim mailchimp kepada 146 mahasiswa TA/Skripsi
2. Mendapatkan 100 view pada video tutorial validasi bimbingan konsultasi dan bimbingan kutipan jurnal
3. Melakukan sosialisasi kepada 50 Dosen Pembimbing
4. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi kutipan jurnal
5. Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi bimbingan konsultasi
Penyusun,




(Peni Aripianti)
NIM : 1311475412
Mengetahui
          Pembimbing I                                           Pembimbing II 


 (Indri Handayani, S.Kom., M.T.I )                           ( Ary Budi Warsito, M.Kom )
          NID: 14018                                              NID: 10013
Menyetujui
          Stakeholder                                           Kepala Jurusan 


        (Padeli, M. Kom)                                ( Nur Azizah, M.Akt., M.Kom )
          NIP: 03002                                              NIP: 10002

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan analisis serta penelitian yang dilakukan di dalam sistem yang berjalan saat ini di Perguruan Tinggi Raharja yaitu sistem PESSTA+, maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai sistem usulan. Adapun sistem yang akan di usulkan pada penilaian validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi ini akan mengubah proses berjalannya pelaksanaan sidang. Dimana mahasiswa tetap akan di cek validasi kutipan jurnal dan bimbingan konsultasinya oleh dewan penguji hanya dengan mengakses sistem PESSTA+ dan nilai PO kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi mahasiswa tersebut yang sudah terdapat pada sistem PESSTA+.

Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan sistem tersebut maka perlu adanya tindak lanjut untuk merancang sistem yang bertujuan sebagai penyempurnaan sistem yang lama. Dan dalam menganalisa usulan prosedur yang baru dalam penelitian ini menggunakan Flowchart dan Unified Modelling Language (UML), dan HIPO untuk menggambarkan rancangan prosedur dan proses yang akan diusulkan

Usecase Diagram Yang Diusulkan

Usecase Diagaram Proses Submit Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar 4.1. Use Case Diagram Proses Submit Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Dapat dijelaskan gambar 4.1. Use Case diagram kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi yang diusulkan, yaitu terdiri dari 1 Actor, yaitu: Mahasiswa. Dan juga mempunyai 3 Behavior atau kebiasaan diantaranya yaitu:

  1. Submit validasi kutipan jurnal

  2. Submit bimbingan konsultasi

  3. Login

Usecase Diagram Kelola Kutipan Jurnal Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.2. Use Case Diagram Kelola Kutipan Jurnal Yang Diusulkan Untuk Admin

Dapat dijelaskan gambar 4.1. Use Case diagram kutipan jurnal yang diusulkan untuk admin terdiri dari 1 Actor yaitu : Admin, dan terdiri dari 4 (empat) Behavior atau kebiasaan diantaranya :

  1. Mengakses PESSTA+

  2. Login pada sistem PESSTA+

  3. Memeriksa data kutipan jurnal

  4. Mengeksekusi data submit kutipan jurnal

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity Diagaram proses Submit Kutipan Jurnal Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar 4.3. Activity Diagram Submit Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan Gambar 4.3. diatas Activity diagram kutipan jurnal yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 6 (enam) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Mengakses PESSTA+, login SSO, menampilkan halaman utama setelah melakukan login, submit kutipan jurnal, isi form kutipan jurnal, submit, dan cek validasi kutipan jurnal

  3. 1 (satu) kondisi dimana jika telah submit dengan ketentuan maka nilai akan tervalidasi, dan jika submit tidak sesuai dengan ketentuan maka mahasiswa akan mengulang submit kembali

  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.


Activity Diagaram kelola Kutipan Jurnal Yang Diusulkan Untuk Admin

Gambar 4.4. Activity Diagram Kelola Kutipan Jurnal Yang Diusulkan Untuk Admin

Dapat dijelaskan Gambar 4.4. diatas Activity diagram kutipan jurnal yang diusulkan untuk Admin, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 4 (empat) Activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Mengakses PESSTA+, login SSO, memeriksa data submit validasi kutipan jurnal, dan mengeksekusi data submit validasi kutipan jurnal

  3. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Activity Diagram Submit Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 4.5. Activity Diagram Submit Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Dapat dijelaskan Gambar 4.5. diatas Activity diagram bimbingan konsultasi yang diusulkan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

  2. 4 (empat) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: login SSO, submit bimbingan konsultasi, data submit telah di Approved, dan menampilkan data detail yang telah disubmit

  3. 1 Kondisi yang digunakan untuk mengambil keputusan (tiket kurang dari delapan akan kembali menuju submit sedangkan jika data lebih dari delapan data akan di Approved

  4. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Submit dan Kelola Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Kutipan Jurnal Yang Diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Kutipan Jurnal yang diusulkan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut:

  1. 2 (dua) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa dan admin.

  2. 2 (dua) Boundary lifeline yang menggambarkan suatu sistem, yaitu PESSTA+ dan kutipan jurnal

  3. 1 (satu) Entity Lifeline menggambarkan tampilan sistem, yaitu form submit kutipan jurnal.

  4. 1 (satu) Control Lifeline menggambarkan suatu validasi sistem, yaitu validasi kutipan jurnal.

  5. 13 (tiga belas) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

    1. Mahasiswa mengakses PESSTA+

    2. Mahasiswa melakukan Login menggunakan Rinfo

    3. Masuk pada halaman utama

    4. Menuju menu kutipan jurnal

    5. Mahasiswa melakukan pengisian form submit kutipan jurnal

    6. Submit data kutipan jurnal

    7. Menerima notifikasi email

    8. Admin, mengakses PESSTA+

    9. Admin melakukan Login menggunakan Rinfo

    10. Admin melakukan pengecekan data kutipan jurnal

    11. Admin memvalidasi data kutipan jurnal

    12. Mahasiswa menerima notifikasi email mengenai status data yang telah di submit (Reject/Approved)

    13. Mahasiswa melakukan cek validasi

Sequence Diagaram Proses Submit Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Proses Submit Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Bimbingan Konsultasi yang diusulkan diatas menggambarkan sequence diagram yang berjalan, yaitu sebagai berikut:

  1. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu mahasiswa.

  2. 2 (dua) Boundary lifeline menggambarkan suatu sistem PESSTA+, login SSO dan menggambarkan menu bimbingan konsultasi

  3. 1 (satu) control lifeline menggambarkan validasi bimbingan konsultasi yang dapat mahasiswa lihat atau cek setelah melakukan submit validasi bimbingan konsultasi.

  4. 6 (enam) Message yang menggambarkan pengiriman pesan, yaitu:

    1. Mahasiswa mengakses PESSTA+

    2. Mahasiswa melakukan login menggunakan Rinfo

    3. Mahasiswa masuk pada halaman utama PESSTA+

    4. Mahasiswa menuju menu bimbingan konsultasi untuk mengisi form

    5. Klik Submit pada form yang telah terisi otomatis

    6. Mengecek validasi bimbingan konsultasi

  5. 5. 1 (satu) self massage, yaitu menampilkan detal data pada saat mahasiswa klik submit pada form bimbingan konsultasi

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Yang Diusulkan Pada Kutipan Jurnal

Berikut adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan pada kutipan jurnal :

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan Pada Bimbingan Konsultasi

Berikut adalah tabel perbedaan prosedur antara sistem yang berjalan dengan sistem yang diusulkan pada bimbingan konsultasi :

Tabel 4.2 Perbedaan Prosedure Antara Sistem Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

Analisa Sistem Yang Diusulkan

Metode Analisa SWOT

Berikut akan dijelaskan analisia SWOT dimana pada analisis ini mengidentifikasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) yang merupakan faktor lingkungan internal serta faktor lingkungan eksternal yaitu kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threat).

Berikut adalah tabel analisia SWOT pada sistem Validasi Kutipan jurnal dan Validasi Bimbingan Konsultasi yang diusulkan:

Tabel 4.3. Analisia SWOT Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan identifikasi SWOT yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan Analisa untuk mencari strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Matriks SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang yang tersedia menggunakan (strategi S-O) dan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi suatu ancaman dengan menggunakan (strategi S-T) dan dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki untuk meraih peluang yang ada menggunakan (strategi W-O) serta mengatasi ancaman yang ada dengan menggunakan (strategi W-T). matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 4.4. dibawah ini:

Tabel 4.4. Matriks SWOT

Flowchart Rancangan Prosedur Sistem Yang Diusulkan

Prosedur Proses Submit Kutipan Jurnal Untuk Mahasiswa

Gambar 4.8. Prosedur Proses Submit Kutipan Jurnal Yang Diusulkan Untuk Mahasiswa

Gambar diatas merupakan flowchart prosedur submit kutipan jurnal menggunakan sistem PESSTA+, pada gambar diatas proses dimulai dari Mahasiswa mengakses PESSTA+, kemudian login SSO menggunakan email Rinfo, kemudian menuju menu kutipan jurnal, mengisi form submit kutipan jurnal, kemudian klik button submit untuk mengkonfirmasi submit validasi kutipan jurnal, jika data telah di terima (Approved) maka selanjutnya adalah cek validasi kutipan jurnal.

Prosedur Kelola Kutipan Jurnal Untuk Mahasiswa

Gambar 4.9. Prosedur Kelola Kutipan Jurnal Oleh Admin

Gambar diatas merupakan flowchart proses kelola kutipan jurnal oleh Admin dengan menggunakan sistem PESSTA+, pada bagian ini dimulai dengan Admin mengakses PESSTA+, selanjutnya Admin login ke sistem PESSTA+ kemudian admin masuk ke halaman kelola kutipan jurnal, selanjutnya Admin mengecek keabsahan kutipan jurnal setelah melihat dan mengecek Admin akan mengambil keputusan jika telah sesuai dengan ketentuan yang ada maka admin akan menerima atau Approved kutipan jurnal yang telah mahasiswa submit, maka secara otomatis mahasiswa akan mendapatkan poin untuk penilaian objektif sidang, tapi jika validasi kutipan jurnal tidak sesuai maka akan ditolak atau di Reject dan mahasiswa harus submit ulang mengenai validasi kutipan jurnal tersebut.

Prosedur Proses Submit Bimbingan Konsultasi Untuk Mahasiswa

Gambar 4.10. Prosedur Proses Submit Bimbingan Konsultasi Yang Diusulkan

Gambar diatas merupakan flowchart prosedur submit bimbingan konsultasi menggunakan sistem PESSTA+, pada gambar diatas proses dimulai dari Mahasiswa mengakses sistem PESSTA+, kemudian login SSO menggunakan email Rinfo, kemudian masuk ke halaman utama, lalu masuk ke menu submit bimbingan konsultasi, data telah terisi otomatis sehingga mahasiswa tidak perlu mengisi field pada form bimbingan konsultasi tersebut dan langsung klik button submit untuk mengkonfirmasi submit validasi kutipan jurnal, setelah itu jika jumlah tiket konsultasi >=8 (lebih besar sama dengan delapan) maka data tersebut akan di terima (Approved) namun jika jumlah tiket konsultasi <8 (kurang dari delapan) maka data tersebut akan di tolak (Reject), data yang telah sesuai nilai PO bimbingan konsultasi akan tervalidasi sehingga mahasiswa dapat melakukan pengecekan validasi bimbingan konsultasi.

Rancangan Program HIPO

Dalam membuat sistem PESSTA+ maka dibutuhkan rancangan program yang akan menjelaskan penggunaan dari sistem tersebut. Rancangan program yang digunakan pada sistem yang diusulkan yaitu menggunakan HIPO merupakan suatu bagan yang digunakan sebagai alat, design dan dokumentasi untuk mengembangkan sistem yang berisi diagram dimana program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan, seperti yang tertera pada gambar. Berikut ini:

Rancangan Program HIPO Validasi Kutipan Jurnal Dan Validasi Bimbingan Konsultasi (Mahasiswa)

Berikut adalah rancangan program HIPO validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi untuk mahasiswa:

Gambar 4.11. HIPO Validasi Kutipan Jurnal Dan Validasi Bimbingan Konsultasi (Mahasiswa)

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login

    Fungsi Program : untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+

    Hak Akses : seluruh Pribadi Raharja

    Proses Program :

    1) Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/

    2) Arahkan kursor ke menu login

    3) Jika berhasil akan menampilkan halaman utama

  2. Halaman Utama

    Nama Program : Halaman Utama

    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program

    Proses : Pada menu utama terdapat 10 menu pilihan yaitu:

    1. Berkas Raharja Career

      Nama Program : Berkas Raharja Career

      Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

      Proses : Arahkan kursor pada menu berkas raharja career untuk melihat sub menu

    2. Kutipan Jurnal

      Nama Program : Kutipan Jurnal

      Fungsi : Untuk menampilan submit kutipan jurnal, my kutipan jurnal dan validasi kutipan jurnal

      Proses : Pada bagian menu kutipan jurnal terdapat 3 sub menu pilihan yaitu:

      1. Submit Kutipan jurnal

        Nama program : Submit kutipan jurnal

        Fungsi : untuk melakukan submit kutipan jurnal

        Proses : Pada menu kutipan jurnal arahkan kursor pada submit kutipan jurnal

      2. My Kutipan Jurnal

        Nama Program : My kutipan jurnal

        Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

        Proses : Pada menu kutipan jurnal arahkan kursor pada my kutipan jurnal

      3. Validasi Kutipan Jurnal

        Nama Program : Validasi Kutipan Jurnal

        Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

        Proses : Pada menu utama arahkan kursor pada validasi kutipan jurnal

  3. Widuri

    Nama Program : Widuri

    Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

    Proses : Arahkan kursor pada menu berkas widuri untuk melihat sub menu

  4. Bimbingan Konsultasi

    Nama Program : Bimbingan Konsultasi

    Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

    Proses : Arahkan kursor pada menu bimbingan konsultasi yang terdapat 3 sub menu


    1. Submit bimbingan konsultasi

      Nama program : Submit bimbingan konsultasi

      Fungsi : untuk melakukan submit bimbingan konsultasi

      Proses : Pada menu submit bimbingan konsultasi arahkan kursor pada submit bimbingan konsultasi

    2. My Bimbingan Konsultasi

      Nama Program : My bimbingan konsultasi

      Fungsi : Untuk melihat data yang telah di submit

      Proses : Pada menu bimbingan konsultasi arahkan kursor pada my bimbingan konsultasi

    3. Validasi Bimbingan Konsultasi

      Nama Program : Validasi Bimbingan Konsultasi

      Fungsi : Untuk melihat data Layak atau Tidak Layak

      Proses : Pada menu utama arahkan kursor pada validasi bimbingan konsultasi

  5. Hibah

    Nama Program : Hibah

    Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

    Proses : Arahkan kursor pada menu hibah untuk melihat sub menu

  6. Tridharma

    Nama Program : Tridharma

    Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

    Proses : Arahkan kursor pada menu tridharma untuk melihat sub menu

  7. Poster Session

    Nama Program : Poster Session

    Fungsi : Untuk melakukan submit dan mengecek validasi

    Proses : Arahkan kursor pada menu poster session untuk melihat sub menu

  8. Berkas Sidang

    Nama Program : Berkas Sidang

    Fungsi : Untuk mengecek data berkas sidang yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu berkas sidang untuk melihat detail data

  9. Sertifikat

    Nama Program : Sertifikat

    Fungsi : Untuk mengecek data sertifikat yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu sertifikat untuk melihat detail data

  10. Jurnal

    Nama Program : Jurnal

    Fungsi : Untuk mengecek data jurnal yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu jurnal untuk melihat detail data

  11. Viewboard All

    Nama Program: Viewboard All

    Fungsi : Untuk keluar dari sistem PESSTA+

    Proses : Pada halaman utama arahkan kursos pada menu Viewboard All

  12. Log Out

    Nama Program : Log Out

    Fungsi : untuk keluar dari sistem PESSTA+

    Proses : Pada menu bar arahkan kursor pada log out

Rancangan Program HIPO Validasi Kutipan Jurnal Dan Validasi Bimbingan Konsultasi (Admin)

Berikut adalah rancangan program HIPO validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi untuk admin:

Gambar 4.12. HIPO Validasi Kutipan Jurnal Dan Validasi Bimbingan Konsultasi (Admin)

Berikut ini merupakan spesifikasi program, yaitu:

  1. Menu Login

    Fungsi Program : untuk masuk ke dalam sistem PESSTA+

    Hak Akses : seluruh Pribadi Raharja

    Proses Program :

    1) Masuk ke http://pesstaplus.raharja.ac.id/

    2) Arahkan kursor ke menu login

    3) Jika berhasil akan menampilkan halaman utama

  2. Halaman Utama

    Nama Program : Halaman Utama

    Fungsi : Untuk menampilkan tampilan utama yang ada pada program.

    Proses : Pada menu utama terdapat 10 menu pilihan untuk Admin yaitu:

    1. Berkas Raharja Career

      Nama Program : Berkas Raharja Career

      Fungsi : Untuk mengecek data yang telah disubmit oleh mahasiswa

      Proses : Arahkan kursor pada menu berkas raharja career (Admin) untuk melihat sub menu

    2. Kutipan Jurnal

      Nama Program : Kutipan Jurnal

      Fungsi : Untuk mengecek data yang telah disubmit oleh mahasiswa

      Proses : Pada bagian menu admin kutipan jurnal terdapat 3 sub menu pilihan yaitu:

  3. Widuri

    Nama Program : Widuri

    Fungsi : Untuk mengecek data widuri yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu widuri (Admin) untuk melihat sub menu

  4. Bimbingan Konsultasi

    Nama Program : Bimbingan Konsultasi

    Fungsi : Untuk melihat data yang telah disubmit

    Proses : Arahkan kursor pada menu bimbingan konsultasi maka akan tampil data submit

    1. View

      Nama program : View

      Fungsi : untuk melihat data detail bimbingan konsultasi yang telah mahasiswa submit

      Proses : Pada menu bimbingan konsultasi arahkan kursor pada tanggal mahasiswa tersebut submit

  5. Hibah

    Nama Program : Hibah

    Fungsi : Untuk mengecek hibah yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu hibah untuk melihat sub menu

  6. Tridharma

    Nama Program : Tridharma

    Fungsi : Untuk mengecek tridharma yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu tridharma untuk melihat sub menu

  7. Poster Session

    Nama Program : Poster Session

    Fungsi : Untuk mengecek data poster session yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu poster session untuk melihat detail data

  8. Berkas Sidang

    Nama Program : Berkas Sidang

    Fungsi : Untuk mengecek data berkas sidang yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu berkas sidang untuk melihat detail data

  9. Sertifikat

    Nama Program : Sertifikat

    Fungsi : Untuk mengecek data sertifikat yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu sertifikat untuk melihat detail data

  10. Jurnal

    Nama Program : Jurnal

    Fungsi : Untuk mengecek data jurnal yang telah mahasiswa submit

    Proses : Arahkan kursor pada menu jurnal untuk melihat detail data

  11. Viewboard All

    Nama Program: Viewboard All

    Fungsi : Untuk keluar dari sistem PESSTA+

    Proses : Pada halaman utama arahkan kursos pada menu Viewboard All

  12. Log Out

    Nama Program : Log Out

    Fungsi : untuk keluar dari sistem PESSTA+

    Proses : Pada menu bar arahkan kursor pada log out

Tampilan Layar

  1. Tampilan Halaman Login

    Gambar 4.13. Tampilan Halaman Login

    Merupakan tampilan dari halaman login yang hanya dapat diakses oleh user yang memiliki email Rinfo. Pada halaman login juga terdapat button “Search Validasi” yang berisi poin-poin validasi yang telah di submit dan poin yang belum di submit tanpa login terlebih dahulu. Selin itu pada halam login juga terdapat konsep design yang berisi pengertian dari PESSTA+, Viewboard yang berisi link menuju ke viewboard tersebut dan News yang berisi mengenai data sidang.

  2. Tampilan Halaman Utama

    Gambar 4.14. Tampilan Halaman Utama

    Merupakan halaman utama setelah user berhasil login sistem PESSTA+. Pada halaman utama langsung menuju validasi berkas raharja career yang menampilkan data pribadi raharja berupa nim, nama lengkap dan email Rinfo, selain itu menampilkan validasi layak atau tidak layak, pada bagian bawah validasi terdapat QR Code validasi berkas raharja career dan pada bagian sebelah kanan dapat melihat status validasi dari keseluruhan PO (10 PO).

  3. Tampilan Halaman Form Submit Kutipan Jurnal

    Gambar 4.15. Tampilan Form Submit Kutipan Jurnal

    Merupakan tampilan dari form submit kutipan jurnal yang dapat diakses melalui menu kutipan jurnal kemudian klik submit. Form kutipan jurnal digunakan untuk melakukan proses submit berkas kutipan jurnal sebagai bukti bahwa pada laporan TA/Skripsi telah terdapat kutian jurnal nasional/internasional. Pada bagian nim, nama serta email Rinfo telah terisi otomatis sehingga tidak perlu diisi. Setelah klik submit makan akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

  4. Halaman Proses Setelah Submit Kutipan Jurnal

    Gambar 4.16. Halaman Proses Setelah Submit Kutipan Jurnal

    Merupakan halaman setalah melakukan submit kutipan jurnal

  5. Halaman My Kutipan Jurnal

    Gambar 4.17. Halaman My Kutipan Jurnal

    Merupakan halaman my kutipan jurnal untuk melihat status kutipan jurnal pribadi raharja yang telah melakukan submit, serta untuk melihat kutipan jurnal yang telah disubmit.

  6. Halaman Validasi

    Gambar 4.18. Halaman Validasi

    Merupakan tampilan halaman validasi yang berisi foto serta data berupa nim, nama lengkap & email Rinfo, serta menampilkan poin kutipan jurnal yang dimiliki, selain itu, terdapat status kutipan jurnal layak atau tidak layak.

  7. Halaman Kelola Kutipan Jurnal

    Gambar 4.19. Halaman Kelola Kutipan Jurnal

    Merupakan tampilan dari menu kelola kutipan jurnal untuk Admin, jadi hanya Admin yang dapat mengakses kelola kutipan jurnal tersebut. Halaman kelola hibah untuk melihat daftar submit validasi kutipan jurnal yang masuk, serta untuk mengecek keabsahan validasi kutipan jurnal, jika telah sesuai maka akan di Approved dan jidak tidak sesuai maka akan di Reject.

  8. Halaman View Kutipan Jurnal

    Gambar 4.20. Halaman View Kutipan Jurnal

    Merupakan tampilan dari halaman view kutipan jurnal untuk Admin mengecek kutipan jurnal nasional dan kutipan jurnal internasional yang telah mahasiswa input pada saat submit dan untuk memberikan keputusan layak atau tidak layak klik button update.

  9. Halaman Update Kutipan Jurnal

    Gambar 4.21. Halaman Update Kutipan Jurnal

    Merupakan tampilan halaman update hibah untuk admin, terdapat 2 (dua) pilihan keputusan yaitu Approved atau di terima dan Reject atau ditolak, selain itu terdapat kolom untuk memberikan alasan penolakan validai kutipan jurnal.

  10. Tampilan Halaman Form Submit Bimbingan Konsultasi

    Gambar 4.22. Tampilan Halaman Form Submit Bimbingan Konsultasi

    Merupakan tampilan dari form submit bimbinga konsultasi yang dapat diakses melalui menu bimbingan konsultasi kemudian klik submit. Form bimbingan konsultasi digunakan untuk melakukan proses submit tiket konsultasi yang diperoleh pada saat melakukan bimbingan dengan pembimbing 1 dan pembimbing 2 saat TA/Skripsi berlangsung. Semua data yang ada for yang terdiri dari nim, nama lengkap, email rinfo, jumlah tiket pembimbing 1 dan jumlah tiket pembimbing 2 telah terisi otomatis sehingga mahasiswa hanya perlu klik submit. Setelah klik submit makan akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

  11. Halaman Proses Setelah Submit Bimbingan Konsultasi

    Gambar 4.23. Halaman Proses Setelah Submit Bimbingan Konsultasi

    Merupakan halaman setalah melakukan submit kutipan jurnal dimana status langsung terproses secara otomatis sesuai dengan jumlah tiket, jika jumlah tiket kurang dari 8 maka reject atau tidak di terima dan jika jumlah tiket lebih dari 8 maka approved atau diterima.

  12. Halaman My Bimbingan Konsultasi

    Gambar 2.24. Halaman My Bimbingan Konsultasi

    Merupakan halaman my bimbingan konsultasi untuk melihat status bimbingan konsultasi pribadi raharja yang telah melakukan submit.

  13. Halaman Validasi

    Gambar 4.25. Halaman Validasi

    merupakan tampilan halaman validasi yang berisi foto serta data berupa nim, nama lengkap & email Rinfo, serta menampilkan poin bimbingan konsultasi yang dimiliki, selain itu, terdapat status bimbingan konsultasi layak atau tidak layak.

Strategi

Sebagai salah satu upaya untuk proses pengembangan terhadap sistem, dibuatlah beberapa strategi yang dibuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pembuatan list strategi ini juga berguna bagi penulis sebagai sebuah batasan atas beberapa hal yang dapat dikerjakan. Pembahasan strategi ini dijadikan sebagai penjabaran dari apa yang sudah dilakukan dan butir-butir tersebut sudah tercantum di dalam final draft elisitasi. Pembuatan sub bab ini juga dijadikan sebagai gambaran mengenai pencapaian yang sudah dicapai di dalam final draft elisitasi. Dibawah ini merupakan beberapa bukti pencapaian yang sudah didapatkan dan sudah tercantum di dalam final draft elisitasi.

  1. Strategi 1 : Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi kutipan jurnal

    1. yaitu submit, my kutipan jurnal dan validasi agar dpat memudahkan Mahasiswa. Pada menu submit berfungsi untuk mengisi form submit kutipan jurnal, my kutipan jurnal berfungsi untuk mengecek status validasi kutipan jurnal dan menu validasi kutipan jurnal berfungsi untuk menampilkan hasil validasi kutipan jurnal Layak atau Tidak Layak

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan

      Gambar 4. 26. Pembuktian Strategi 1

  2. Strategi 2 : Sistem dapat menampilkan form submit kutipan jurnal

    1. Pada sistem bagian form kutipan jurnal di PESSTA+ terdapat 6 field diantaranya NIM, Nama Lengkap, Alamat Email, Link Daftar Pustaka/Widuri, Kutipan Jurnal Nasional, dan Kutipan Jurnal Internasional.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan

      Gambar 4.27. Pembuktian Strategi 2

  3. Strategi 3 :Sistem dapat menampilkan 3 sub menu validasi bimbingan konsultasi

    1. sub menu validasi bimbingan konsultasi yaitu submit, my bimbingan konsultasi dan validasi agar dapat memudahkan Mahasiswa. Pada menu submit berfungsi untuk mengisi form submit bimbingan konsultasi, my bimbingan konsultasi berfungsi untuk mengecek status validasi bimbingan konsultasi dan menu validasi bimbingan konsultasi berfungsi untuk menampilkan hasil validasi bimbingan konsultasi Layak atau Tidak Layak

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan

      Gambar 4.28. Pembuktian strategi 3

  4. Strategi 4: Sistem dapat menampilkan form submit validasi bimbingan konsultasi

    1. Pada sistem bagian form bimbingan konsultasi di PESSTA+ terdapat 5 field diantaranya NIM, Nama Lengkap, Alamat Email, Jumlah Tiket Pembimbing 1 dan Jumlah Tiket Pembimbing 2

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang dijalankan

      Gambar 4.29. Pembuktian Strategi 4

  5. Strategi 5 : Sistem dapat menampilkan button print pada validasi kutipan jurnal.

    1. Pada halaman validasi di PESSTA+ terdapat button print yang memudahkan mahasiswa jika ingin melakukan print out validasi kutipan jurnal di PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.30. Pembuktian Strategi 5

  6. Strategi 6 : Sistem dapat menampilkan menu kelola kutipan jurnal untuk admin memberikan keputusan validasi kutipan jurnal diterima atau ditolak.

    1. Pada sistem PESSTA+ dapat menampilkan menu kelola kutipan jurnal untuk admin melakukan pengecekan keabsahan kutipan jurnal yang telah mahasiswa submit yang kemudian admin memberikan keputusan diterima atau ditolak, jika ditolak maka akan terdapat kolom komentar yang digunakan sebagai alasan penolakan validasi kutipan jurnal.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.31. Pembuktian Strategi 6

  7. Strategi 7 : Sistem menampilkan button submit pada validasi bimbingan konsultasi

    1. Pada sistem PESSTA+ dapat menampilkan button submit pada tampilan validasi bimbingan konsultasi yang berfungsi mempermudah mahasiswa pada saat akan melakukan submit tanpa perlu melakukan scroll untuk mencari submit bimbingan konsultasi.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.32. Pembuktian Strategi 7

  8. Strategi 8 : Sistem terdapat manage kutipan jurnal terdiri dari 3 status confirm.

    1. Pada sistem PESSTA+ terdapat manage kutipan jurnal dengan 3 status confirm yang terdiri dari Proses, Reject, dan Approved yang berfungsi untuk memberikan status pada data yang telah mahasiswa submit mengenai kutipan jurnal.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.33. Pembuktian Strategi 8

  9. Strategi 9 : Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi kutipan jurnal.

    1. Pada sistem PESSTA+ terdapat bagian validasi kutipan jurnal terdapat QR Code yang bertujuan untuk memperkecil tindakan pemalsuan data validasi sehingga dengan adanya QR Code data yang tersimpan tidak dapat dimanipulasi karena QR Code tersebut secara langsung terhubung ke sistem PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.34. Pembuktian Strategi 9

  10. Strategi 10 : Sistem dapat menampilkan QR Code pada tampilan validasi kutipan jurnal.

    1. Pada sistem PESSTA+ terdapat bagian validasi bimbingan konsultasi terdapat QR Code yang bertujuan untuk memperkecil tindakan pemalsuan data validasi sehingga dengan adanya QR Code data yang tersimpan tidak dapat dimanipulasi karena QR Code tersebut secara langsung terhubung ke sistem PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.35. Pembuktian Strategi 10

  11. Strategi 11 : Mengirim mailchimp kepada 146 mahasiswa bahwa submit validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi secara mandiri dan online di PESSTA+.

    1. Mengirim mailchimp sangat penting untuk memberitahukan mahasiswa di Perguruan Tinggi Raharja terutama mahasiswa yang sedang TA/Skripsi bahwa saat ini bisa submit validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi secara mandiri dan online di PESSTA+

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan

      Gambar 4.36. Pembuktian Strategi 11

  12. Strategi 12 : Mendapatkan 100 view pada video Project validasi bimbingan konsultasi dan bimbingan kutipan jurnal

    1. Memiliki video project mengenai validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi yang bertujuan untuk memberitahukan kepada Mahasiswa TA/Skripsi mengenai PO baru yang terdapat dalam sistem PESSTA+.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah Dijalankan dan view yang didapatkan yaitu 197 view

      Gambar 4.37. Pembuktian Strategi 12 (View Pada Video Project Validasi Kutipan Jurnal)

  13. Strategi 13 : Melakukan sosialisasi kepada 60 Dosen Pembimbing.

    1. Melakukan sosialisasi PESSTA+ kepada 60 Dosen Pembimbing

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.39. Pembuktian Strategi 13

  14. Strategi 14: Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi kutipan jurnal.

    1. Terdapat 70 data submit pada validasi kutipan jurnal yang diterima.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.40. Pembuktian Strategi 14

  15. 1Memiliki target Approved sebanyak 70 pada validasi bimbingan konsultasi.

    1. Terdapat 70 data submit pada validasi bimbingan konsultasi dengan status Approved.

    2. Pembuktian berupa gambar dari hasil pencapaian strategi yang telah dijalankan.

      Gambar 4.41. Pembuktian Strategi 15

Testing

Metode Implementasi

Implementasi program pada sistem validasi kutipan jurnal dan validasi bimbingan konsultasi PESSTA+ dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing adalah pengujian program dengan mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan memberikan input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsional nya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut.

Blackbox Testing

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem PESSTA+ ini memakai metode pengujian black box atau yang biasa disebut dengan pengujian fungsional. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsionalitas perangkat lunak. Berikut merupakan beberapa pengujian yang dilakukan dengan kotak hitam (black box).

Berikut ini terdapat 3 (tiga) pengujian sistem yang dilakukan dengan menggunakan black box testing meliputi:

Tabel 4.5. Testing

  1. Login sistem PESSTA+

    Berikut ini adalah tabel pengujian black box testing berdasarkan pengembangan sistem PESSTA+ pada Perguruan Tinggi. Login pada sistem PESSTA+ menggunakan email Rinfo dan pengujian ini dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

    Tabel 4.6. Pengujian Login Sistem PESSTA+ Skenario 1

  2. Menu Submit Kutipan Jurnal

    Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan sub menu dimana setiap Pribadi Raharja yang ingin melakukan submit kutipan jurnal dengan memasukan link widuri dan kutipan jurnal nasional dan internasional. Pengujian kutipan jurnal dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

    Tabel 4.7. Blackbox Testing Menu submit Kutipan Jurnal

  3. Submit Bimbingan Konsultasi

    Pengujian ini bertujuan untuk menguji keabsahan sub menu dimana setiap Pribadi Raharja yang ingin melakukan submit bimbingan konsultasi hanya dengan klik submit karena data pada form bimbingan konsultasi telah terisi secara otomatis. Pengujian kutipan jurnal dilakukan dengan scenario sebagai berikut:

    Tabel 4.8. Submit Bimbingan Konsultasi

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode black box testing yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti pengujian pada login Single Sign On (SSO) yang menggunakan email Rinfo. Jika tidak menggunakan email Rinfo maka sistem akan menampilkan pesan, sehingga yang dapat masuk ke dalam sistem PESSTA+ khusus Pribadi Raharja yang mempunyai akun email Rinfo. Contoh lainnya adalah pengujian pada sistem yaitu menyisipkan link pada form kutipan jurnal dan melakukan submit pada form bimbingan konsultasi dengan jumlah tiket tertentu.

Konfigurasi Sistem Yang Diusulkan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal computer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

a. Processor : Intel Dual-Core M30 50

b. Monitor : 14”

c. RAM : 2 GB

d. Hardisk : 500 GB

Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan sebuah penunjangdari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini sebagai berikut :

a. Microsoft Windows 10

b. Google Chrome

c. Yii Framework 2

d. Notepad++

e. XAMPP

f. Visual Pardigm versi 10.

g. Sublime Text


Hak Akses (Brainware)

Untuk hak akses yang terdapat pada sistem PESSTA+ terdapat 3 (tiga) hak akses yaitu PIC, Admin, dan Mahasiswa. Untuk PIC dapat mengakes seluruh sistem, untuk Admin dapat mengakses seluruh menu yang terdapat pada sistem, dan terdapat menu tambahan menu yaitu menu kelola kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi untuk mengakses daftar Mahasiswa yang telah melakukan submit kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi untuk diproses dan diperiksa keabsahannya, dan untuk Mahasiswa dapat mengakses seluruh menu yang terdapa pada sistem kecuali kelola kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi

Implementasi

Time Schedule

Dalam melakukan penelitian ini tentunya banyak proses dan kegiatan yang dilakukan tentunya banyak memakan waktu dalam menyelesaikannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini:

Tabel 4.9 Time Schedule

Estimasi Biaya

Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang di perlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Pengembangan Sistem Validasi Kutipan Jurnal Dan Bimbingan Konsultasi Pada PO Sidang PESSTA+ Berbasis PHP Framework Di Perguruan Tinggi”

Tabel 4.10. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Dari Analisa yang sudah dijelaskan pada BAB I dalam rumusan masalah sistem yang ada saat ini diruang linngkup Perguruan Tinggi Raharja, maka kesimpulannya bahwa :

  1. Sistem PESSTA+ pada penilaian objektif sidang poin ke 2 hadir sebagai sebuah sistem yang dapat mendokumentasikan kutipan jurnal nasional dan kutipan jurnal internasional yang ada pada laporan TA/Skripsi sehingga lebih efektif dan optimal.

  2. Dengan sistem PESSTA+ pada penilaian objektif sidang poin ke 4 hadir sebagai sebuah sistem yang dapat mendokumentasikan secara otomatis jumlah tiket bimbingan yang diperoleh pada saat TA/Skripsi sehingga lebih efektif dan optimal.

  3. Sebelum adanya validasi kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi yang dapat dilakukan secara online semua aktivitas tersebut dilakukan secara offline sehingga yii framework dengan bahasa pemrograman PHP membantu dalam hal pengembangan tersebut.

Saran

Untuk memajukan sistem PESSTA+ diperoleh beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai referensi, diantaranya :

  1. Diharapkan untuk PESSTA+ pada tampilan kutipan jurnal dapat dikembangkan kembali dengan menjadikan data kutipan jurnal yang mahasiswa submit dapat secara otomatis terdeteksi oleh sistem yang terhubung pada widuri, sehingga dapat mempermudah admin dalam melakukan pengecekan.

  2. Untuk kedepannya pada validasi bimbingan konsultasi, data tiket konsultasi dapat difilter dan yang masuk pada sistem PESSTA+ hanya data tiket TA/Skripsi

  3. Dengan dirancangnya PESSTA+ khususnya poin kutipan jurnal dan bimbingan konsultasi secara online di harapkan dapat mengembangkan sebuah sistem dengan yang mempermudah mahasiswa, dosen maupun penguji dan dapat menjadikan sistem PESSTA+ menjadi sebuah sistem yang melakukan validasi secara otomatis.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Alim.Yadanur, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process.Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930
  2. Irfandi. 2015. Pengembangan Model Latihan Sepak Bola Dan Bola Voli (Studi Penelitian Pada Atlet Putra- Putri Dibanda Aceh). Yogyakarta: Deepublish
  3. 3,0 3,1 3,2 Julianto Sunu Punjul Tyoso. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  4. 4,0 4,1 Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta
  5. Jelantik, ketut A.A. 2015. Menjadi Kepala Sekolah Yang Professional : Panduan Menuju PKKS, Yogyakarta : Deepublish
  6. Wikipedia, Objektif, Diakses oada tanggal 07 Juni 2017, https://id.wikipedia.org/wiki/Objektivitas_(filsafat)
  7. Riyanto. 2015. Validasi &Verifikasi Metode Uji : Sesuai Dengan Iso/Iec 17025 Laboratorium Pengujian Dan Kalibrasi. Yogyakarta : Deepublish
  8. Ernawati, L., & Suryani, E. (2013). Analisis Faktor Produktivitas Gula Nasional dan Pengaruhnya terhadap Harga Gula Domestik dan Permintaan Gula Impor dengan Menggunakan Sistem Dinamik. Jurnal Teknik POMITS, 1(1), 1-7.
  9. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Media, Diakses oada tanggal 24 Juli 2017, http://kbbi.web.id/media
  10. Suprihadi. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978 – 8282. STMIK Raharja. Tangerang
  11. Rusdiana H.A Dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  12. 12,0 12,1 Muslihudin Muhammad. 2016. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Yogyakarta: CV Andi Offset
  13. Maimunah, Sunarya. Lusyani, Larasati, Nina. 2012 “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT, Vol. 5 No. 3, Mei 2012. STMIK Raharja: Tangerang
  14. Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
  15. Hasan, Y., Shamsuddin, A., & Aziati, N. 2013. The impact of management information systems adoption in managerial decision making: A review. The International Scientific Journal of Management Information Systems, 8(4), 010-017.
  16. Puspitasari, D. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Karyawan Berbasis Web’. Jurnal Pilar Nusa Mandiri. No. 11 Vol. 2 (September 2015) ISSN 1978 – 1946.
  17. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Internet, Diakses pada tanggal 24 Juli 2017, http://kbbi.web.id/internet
  18. Minarni, Dessya Nanda Ariani. 2013. Perancangan Perangkat Lunak Diagnosa Penyakit Mata Khusus Gangguan Konjungtiva Dengan Metode Forward Chaining Berbasis Web. Jurnal Teknologi Informasi & Pendidikan. Vol. 6 No. 1 ISSN : 2086 – 4981.
  19. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Vol. 7, No. 1. Perguruan Tinggi Raharja : Tangerang
  20. Eko.A.S, Nurdin.B dan Yusi.A.B. 2012. “Pembangunan Sistem Informasi Alumni Berbasis Web Pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Diponegoro”. Journal of Informatics and Technology Vol.01 No.01
  21. Sahu, D. R., & Tomar, D. S. (2015). DNS Pharming through PHP Injection: Attack Scenario and Investigation. International Journal of Computer Network and Information Security, 7(4), 21.
  22. Munir, S. (2016). Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Meteran Air Pdam Berbasis Web Menggunakan Framework Mvc Studi Kasus PDAM Bogor. Jurnal Teknologi Terpadu, 2(1). Vol. 2, No. 1. ISSN 2477-0043
  23. Tiara, K., & Nurhaeni, T. (2016). Penerapan Viewboard GO+ Berbasis Yii Sebagai Media Monitoring Pembayaran Mahasiswa. Technomedia Journal, 1(1), 65-77.
  24. Aisyah. Siti 2015. : Perkembangan Peserta Didik Dan Bimbingan Belajar. Yogyakarta : Deepublish
  25. Rahmawati, R. 2013. Bimbingan dan Konseling untuk Anak Underachiever. Paradigma, 7(14).
  26. 26,0 26,1 Awalludin.(2017). Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, thn 2017, Yogyakarta : deepublish
  27. Rahardja. Untung, Khanna Tiara, Ray Indra Taufik Wijaya 2014. Penerapan Rinfo Sebagai Media Pendukung Untuk Proses Pembelajaran Pada Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 8, No. 1, September 2014. ISSN: 2085-1367
  28. Handayani. (2015). Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID Journal. Tangerang. Vol.8 No.3.
  29. Budihartanti, C., & Wairisal, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi Wisata Bersejarah Di Jabodetabek Berbasis Android. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem Komputer, 1. Vol. 1. ISSN: 2406-7733
  30. Gufroni, A. I., Rachman, A. N., Hiron, N., & Malik, Y. A. 2013. Implementasi Google Maps API Dalam Aplikasi Mobile Penghitung Jarak Aman Dari Dampak Kemungkinan Letusan Gunung Galunggung. In Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). Vol. 1, No. 1. ISSN : 1907-5022
  31. Siahaan, Daniel. 2012. Analisa Kebutuhan dalam Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  32. Hasbullah, R., Surahman, M., Yani, A., Almada, D. P., & Faizaty, E. N. 2014. Model Pendampingan UMKM Pangan Melalui Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(1), 43-49 (Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Vol. 19 (1): 43 49 ISSN 0853 – 4217
  33. Abdullah, A. S., Setiawan, H., & Ummi, N. 2013. Perancangan Sistem Informasi Berbasis Website dengan Metode Framework For The Applications of System Thinking. Jurnal Teknik Industri Untirta, 1(4). (Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.4 pp.358-367 ISSN 2302-495X
  34. Sukamto, Rosa. A dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
  35. Budiman, Agustiar. 2012. Pengujian Perangkat Lunak denganMetode Black Box Pada Proses Pra Registrasi UserVia Website. Makalah, halaman: 4.
  36. Julianto, W., Yunitarini, R., & Sophan, M. K. 2014. Algoritma C4. 5 Untuk Penilaian Kinerja Karyawan. Scan, vol, 9, 33-39. SCAN VOL. IX NOMOR 2 JUNI 2014 ISSN : 1978-0087
  37. Sitorus, Lamhot. 2015. Algoritma Dan Pemrograman. Yogyakarta: ANDI
  38. Arni Retno Mariana, Agus Budiman, Nina Septiana. 2013. Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global. Vol. 3 No. 2. ( ISSN : 2088 – 1762. STMIK Bina Sarana Global.
  39. Handayani, I., Aini, Q., & Oktaviani, F. 2016. Penerapan Sistem Validasi Jurnal Di Pessta+ Sebagai Penilaian Artikel Ilmiah Dalam Mendukung Kegiatan Civitas Akademika. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal), 8(3), 177-190 ISSN: 2085-1367.
  40. Utariani , Herkules. 2017. Monitoring Bimbingan Skripsi Online Pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer (Stmik) Palangka Raya. Jurnal Saintekom, Vol.7 , No.1
  41. Kurniawan, L. (2015). Pengembangan Program Layanan Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Di Sma. Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. (Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK Volume 1 Nomor. Hal 1-8 ISSN: 2443-2202
  42. Rizky, F., & Bowo, E. (2016). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Dosen Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Menggunakan Kuesioner Berbasis Web. Jurnal Surya Informatika, 2(1). Vol. 2 No. 1. ISSN : 2477-3042
  43. Alexandra K¨onig, Carlos Fernando Crispim-Junior, Alexandre Derreumaux. 2014. IOS Press and the authors. All rights reserved, Journal of Alzheimer’s. ISSN 1387-2877/14/$27.50
  44. Chowriappa, A. J., Shi, Y., Raza, S. J., Ahmed, K., Stegemann, A., Wilding, G., ... & Kesavadas, T. (2013). Development and validation of a composite scoring system for robot-assisted surgical training—the Robotic Skills Assessment Score. journal of surgical research, 185(2), 561-569.
  45. Naroditskiy, Victor, et al. "Verification in referral-based crowdsourcing." PloS one 7.10 (2012): e45924.
  46. JenineR.Leal., DanielB.Gregson., DeirdreL.Church (2016). The Validation of a Novel Surveillance System for Monitoring Bloodstream Infections in the Calgary Zone. Canadian Journal of Infectious Diseases and Medical Microbiology Volume 2016, Article ID 2935870.
  47. A. Sharma. 2016. Testing and Validation of Power System Dynamic State Estimators Using Real Time Digital Simulator (RTDS) VOL.31,NO.3. IEEE TRANSACTION SON POWER SYSTEMS

Contributors

Peni aripianti