SI1311474570

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN

BARANG PADA PT. SANGGAR SARANA BAJA

TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :


NIM
: 1311474570
NAMA


JURUSAN SISTEM INFORMASI

KONSENTRASI SISTEM IFRMASI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN

BARANG PADA PT. SANGGAR SARANA BAJA

TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1311474570
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem Informasi Manajemen

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan SIstem Informasi
           
           
           
           
(Dr. Ir. Untung Raharja, M.T.I.,M.M)
       
(Nur Azizah M.Akt., M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 05062


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN

BARANG PADA PT. SANGGAR SARANA BAJA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 131474570
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juli 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ibu Giandari Maulani, M.kom)
   
(Arif Saptono, S.Pt, MM)
NID : 6126
   
NID : 14006


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN

BARANG PADA PT. SANGGAR SARANA BAJA

TANGERANG


Dibuat Oleh :

NIM
: 1311474570
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Informasi

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juli 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN

BARANG PADA PT. SANGGAR SARANA BAJA

TANGERANG

Disusun Oleh :


NIM
: 1311474570
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Informasi
Konsentrasi
: Sistem informasi Manajemen


 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.


Tangerang, 13 Juli 2018

 
 
 
 
NIM : 1311474570

 

*Tandatangan dibubuhi materai 6.000


ABSTRAKSI

PT Sanggar Sarana Baja merupakan Perusahaan yang terus berkembang yang bergerak dibidang manufacture alat-alat berat, fabrication division, remanufacturing division, site servise division, dan ssb transporter. Pada Perusahaan ini terdapat suatu sistem pemesanan barang yang masih berjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem pemesanan barang ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi proses pemesanan barang. Oleh karna itu diberikan usulan perbaikan berupa rancangan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa pada PT. Sanggar Sarana Baja mengungkapkan permasalahan yang terjadi pada pemesanan barang. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi pustaka adapun metode analisa sistem yang digunakan adalah analisis SWOT. Pada penelitian ini perancangan berorientasi objek dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) serta programming yang diantaranya MySql sebagai databasenya, PHP sebagai bahasa programnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah dengan merancang konsep sistem informasi pemesanan barang sehingga dapat memudahkan dalam mengolah data, dapat memudahkan penyajian laporan yang dibutuhkan dalam mempercepat pengambilan keputusan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Pemesanan Barang


ABSTRACT

PT Sanggar Sarana Baja is a growing company engaged in the manufacture of heavy equipment, Fabrication Division, Remanufacturing Division, Site Service Division, and SSB Transporter. In this company there is a system of ordering goods that are still running manually, where in the application of ordering system of this stuff there are some things that become obstacles, which include the effectiveness and efficiency of ordering process goods. it is proposed improvements in the form of information systems design that can meet the needs of the company's business. The result of this research proves that at PT. Sanggar Sarana Baja reveals the problems that occur in ordering goods. This study uses data collection methods such as observation, interview, literature study as for system analysis method used is SWOT analysis. In this research object-oriented design using UML (Unified Modeling Language) as well as programming such as MySQL as database, PHP as the program language. The end result of this research is by designing the concept of ordering information system so that the goods can facilitate the data processing, can facilitate the presentation of reports required in accelerating decision-making.

Keywords: Information System, Booking Goods


KATA PENGANTAR


Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Maha Esa karena hanya berkat karunia-Nya peneliti berhasil menyelesaikan Skripsi dengan judul “Perancang Sistem Informasi Pemesanan Barang pada PT. Sanggar Sarana Baja Tangerang” .

Dengan segala keterbatasan, peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan laporan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, peneliti menyampaikan selaksa pujian dan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Untung Rahardja, M.T.I, MM selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.kom selaku Puket 1 Bidang STMIK Raharja
  3. Ibu Nur Azizah, M.Akt.,M.Kom selaku Kepala Jurusan Sistem Informasi pada STMIK Raharja.
  4. Ibu Giandari Maulani, M.kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada peneliti
  5. Arif Saptono, S.Pt, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti
  6. Dody Martino, ST sebagai Stakeholder di PT. Sanggar Sarana Baja
  7. Seluruh Dosen STMIK Raharja yang telah memberikan ilmu.,
  8. Keluarga dan orang tua saya yang telah memberikan dorongan moral maupun materi serta mendoakan demi keberhasilan saya.
  9. Sahabat saya Luwez John, Bugi Rianto, Andar Prayogi Siallagan yang telah membantu dengan memberi masukan mengenai penelitian Skripsi ini.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang sudah mendukung dan membantu menyelesaikan Skripsi ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini, saya menyadari banyak kekurangan karena terbatasnya kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu, mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang akan sangat membantu untuk menyempurnakan Skripsi ini.

Akhir kata, semoga Skipsi ini dapat diterima sehingga mempunyai arti dan makna yang berarti baik, terlebih bagi lingkungan sekitar. Semoga berkat Tuhan selalu menyertai kita semua, Amin.

Tangerang, 17 Juli 2018
Ari Dualana
1311474570

Daftar isi


DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1 Analisa SWOT
  2. Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.4 Elisitasi Final Draft
  6. Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan
  7. Tabel 4.2 Rancangan Basis Data Invoice
  8. Tabel 4.3 Rancangan Basis Data Invoice1
  9. Tabel 4.4 Rancangan Basis Data Invoice2
  10. Tabel 4.5 Rancangan Basis Data Invoice3
  11. Tabel 4.6 Rancangan Basis Data Invoice4
  12. Tabel 4.7 Rancangan Basis Data Level
  13. Tabel 4.8 Rancangan Basis Data User
  14. Tabel 4.9 Pengujian Black Box Testing
  15. Tabel 5.0 Schedule Implementasi
  16. Tabel 5.1 Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. Sanggar Sarana Baja
  2. Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Sanggar Sarana Baja
  3. Gambar 3.3 Use Case Pemesanan Barang
  4. Gambar 3.4 Activity Diagram Pemesanan Barang
  5. Gambar 3.5 Activity Diagram Cetak Laporan Pemesanan Barang
  6. Gambar 3.6 Sequence Diagram Pemesanan Barang
  7. Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem yang Diusulkan
  8. Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan
  9. Gambar 4.3 Sequence Diagram Admin Yang Diusulkan
  10. Gambar 4. 4 Sequence Diagram Manager Yang Diusulkan
  11. Gambar 4.5 Class Diagram Sistem Yang Diusulkan
  12. Gambar 4.6 Prototype Menu Login
  13. Gambar 4.7 Prototype Menu Home
  14. Gambar 4.8 Rancangan Halaman Login Yang Diusulkan
  15. Gambar 4.9 Rancangan Halaman Home Yang Diusulkan
  16. Gambar 5.0 Rancangan Data User Yang Diusulkan
  17. Gambar 5.1 Rancangan Menu Invoice Yang Diusulkan
  18. Gambar 5.2 Rancangan Menu Invoice 1 Yang Diusulkan
  19. Gambar 5.3 Rancangan Menu Invoice 2 Yang Diusulkan
  20. Gambar 5.4 Rancangan Menu Invoice 3 Yang Diusulkan
  21. Gambar 5.5 Rancangan Menu Invoice 4 Yang Diusulkan
  22. Gambar 5.6 Rancangan Logout

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL

Gambar 1. Daftar Simbol Use Case Diagram

 

Gambar 2. Daftar Simbol Activity Diagram

 

Gambar 3. Daftar Simbol Sequence Diagram

 

Gambar 4. Daftar Simbol ERD (Entity Relation Diagram)

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kemajuan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi itu sendiri. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting terlihat dari semakin dibutuhkannya suatu sistem pengolah data dan informasi yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era informasi dengan menggunakan suatu sistem pengolah data yaitu komputer. Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan ataupun instansi dapat dimaksimalkan kinerjanya, dalam hal ini bidang-bidang yang dianggap penting dan utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

PT Sanggar Sarana Baja merupakan perusahaan yang terus berkembang yang bergerak dibidang manufacture alat-alat berat, fabrication division, remanufacturing division, site servise division, dan SSB transporter. Pada perusahaan ini terdapat suatu sistem pemesanan barang yang masih berjalan secara manual, dimana dalam penerapan sistem pemesanan barang ini terdapat beberapa hal yang menjadi kendala, yaitu diantaranya adalah keefektifan dan efisiensi proses pemesanan, bentuk laporan pemesanan barang juga masih berupa hardcopy arsip yang dapat menyulitkan dalam proses pencarian data serta kemungkinan terjadinya data hardcopy arsip pemesanan barang yang tercecer dan hilang. Dikarenakan perusahaan ini memiliki kekurangan dalam pendataan khususnya dalam sistem pemesanan barang yang masih menggunakan Microsoft Excel yang masih sering terdapatnya ketidaksesuaian pemesanan barang. Oleh sebab itu dengan berdasarkan alasan ini maka diambil tema dalam penelitian Skripsi ini dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Barang pada PT. Sanggar Sarana Baja Tangerang ”

Dikarenakan permasalahan ini, penelitimerasa perlunya ada pembenahan padasistem yang sedang berjalan dan pengembangannya harus sesuai dengan kebutuhan.Maka penulismengambil judul AnalisaSistem Informasi Pendukung Keputusan Penilaian kinerja PegawaiPada PT Argo Pantes Tbk.

Rumusan Masalah

PT Sanggar Sarana Baja merupakan perusahaan yang terus berkembang yang bergerak dibidang manufacture alat-alat berat, fabrication division, remanufacturing division, site servise division, dan SSB transporter berkeinginan untuk memiliki suatu sistem pemesanan barang terkomputerisasi yang dapat menggantikan sistem yang manual yang telah ada. Keinginan ini timbul karena perusahaan ini mengalami kesulitan dalam mengolah sistem pemesanan barang sehingga mengakibatkan semakin banyaknya hardcopy arsip berkas pemesanan barang dan menyulitkan ketika pihak perusahaan akan merekap dan melakukan pendataan ulang barang. Berdasarkan rumusan masalah diatas maka didefinisikan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah sistem pemesanan barang sudah berjalan dengan baik pada PT Sanggar Sarana Baja ?
  2. Apa saja kendala-kendala dalam pemesanan barang pada PT Sanggar Sarana Baja ?

Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang dibahas yaitu mencangkup proses berjalannya pemesanan barang pada PT Sanggar Sarana Baja. Ruang lingkup pemesanan barang mulai dari : jenis barang, jumlah pemesanan, spesifikasi barang, agency, transportasi pengiriman.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Menyusun suatu sistem pemesanan barang yang terkomputerisasi secara sistematis, terstruktur, terarah sedemikian rupa sehingga sistem pemesanan barang ini benar-benar berguna bagi karyawan dan Perusahaan.
  2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikan laporan, dan mengimplementasikan aplikasi pemesanan barang yang telah dibuat dan akan digunakan pada Perusahaan sebagai penunjang proses pendataan barang yang ada dan dilakukan pada Perusahaan tersebut.
  3. Meningkatkan efektifitas yang ada ke dalam sistem data yang terkomputerisasi, agar pendataan pemesanan barang pada PT. Sanggar Sarana Baja bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
  4. Untuk mengetahui sistem pemesanan barang yang berjalan pada PT Sanggar Sarana Baja

Manfaat Penelitian

  1. Membantu Perusahaan untuk mengubah sistem pemesanan barang yang telah berjalan secara manual menjadi suatu sistem pemesanan barang yang terkomputerisasi.
  2. Membantu perusahaan merekap data barang dan untuk mengurangi penggunaan kertas sebagai hardcopy arsip.
  3. Agar hasil dari penelitian yang dilakukan dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh PT. Sanggar Sarana Baja sebagai bahan evaluasi dasar untuk memperbaiki sistem pemesanan barang yang berjalan saat ini.
  4. Terciptanya sistem informasi pemesanan barang yang lebih baik.
  5. Menambah wawasan mengenai sistem dan tata cara kerja didalam suatu Perusahaan/Instansi.

Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka digunakan beberapa metode adalah sebagai berikut :

  1. Penelitian Kepustakaan
  2. Data diperoleh dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan sistem pemesanan barang sebagai referensi dalam penulisan Skripsi.

  3. Penelitian Lapangan
  4. Data diperoleh dengan cara datang langsung pada objek yang diteliti sekaligus mengadakan kegiatan sebagai berikut :

  1. Metode Observasi (Observation)
  2. Suatu metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan dan melaksanakan pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang diperlukan dengan cara langsung mengadakan penelitian prosedur pemesanan barang pada PT. Sanggar Sarana Baja.

  3. Metode Wawancara (Interview)
  4. Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan dialog atau tanya jawab langsung kepada pembimbing lapangan Bpk. Dodi S.T pada PT. Sanggar Sarana Baja sesuai dengan tujuan berhubungan dengan penelitian Skripsi.

  5. Metode Studi Pustaka
  6. Data diperoleh dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian dari berbagai sumber yang tertulis, untuk mendapatkan referensi yang dibutuhkan serta melakukan studi banding.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai latar belakang penelitian Skripsi ini, maka sistematika penulisanya dikelompokan menjadi beberapa sub sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang diambil dari beberapa kutipan buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini menjelaskan definisi lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian yang dibahas.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Pada bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatife pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancanagan yang diusulkan, yang menerangkan tentang : usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language), rancangan basis data, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi sistem yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan ke dalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat diberikan agar permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dari hasil penelitian Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Benni Candra (2014:1)[1]Sistem adalah kumpulan elemen, komponen, atau subsistem yang saling berintegrasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi setiap sistem memiliki subsistem-subsistem, dan subsistem terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen. Sebagai contoh sistem komputer memiliki subsistem software, hardware, dan pengguna (brainware). Sedangkan subsistem hardware terdiri dari subsistem peranti input, piranti proses, dan piranti output.

Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems-Procedia Computer Science (2015:675)[2] “Systems : Groups or combinations of interrelated, interdependent or interacting elements forming collective entities” ( Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya dengan tujuan yang sama ).

Menurut Lani Sidharta dalam bukunya Rusdiana (2014:29) sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.

Karakteristik Sistem

Benni Candra (2014:1)[1] Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran.

  1. Komponen
  2. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut subsistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia. Elemen-elemen yang lebih besar disebut supra sistem

  3. Boundary (Batasan Sistem)
  4. Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.

  5. Environment (Lingkungan Luar Sistem)
  6. Lingkungan dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energy dari sistem dan demikian harus tetap dijaga.

  7. Interface (Penghubung Sistem)
  8. Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

  9. Input (Masukan)
  10. Masukan adalah energy yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energy yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

  11. Output (Keluaran)
  12. Keluaran adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

  13. Proses (Pengolahan Sistem)
  14. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahanya. Pengolahan yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

  15. Objective and goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
  16. Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem dapat menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dapat dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuan.

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:9)[3], Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang di kenal dengan nama “System Develoment Life Cyle” (SDLC).SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain”. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

  1. Perancangan Sistem
  2. Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

  3. Analisa Sistem
  4. Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

  5. Perancangan
  6. Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

Konsep Dasar Data dan Informasi

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan, Sistem Infomasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA (2014:64)[4], menyebutkan bahwa data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya pengolahan. Data bias berupa suatu keadaan, gambar, suara, huruf angka, matematika, bahasa, ataupun simbol-simbol lainya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian, ataupun konsep.

Kesimpulan yang didapat dari pendapat diatas bahwa data merupakan sesuatu yang belum mempunyai arti dan memerlukan adanya pengelohan.

Penggolongan Data

Irwan Gani, dan Siti Amalia (2015:5)[5], pemahaman dan pengetahuan tentang penggolongan data sangat penting, mengingat konsekuensi pengolahan data dan penganalisisan data sangat tergantung dari sumber dan jenis data. Penggolongan data berdasarkan sumber, jenis, dan waktu.

  1. Data Berdasarkan Sumber.
  2. Data berdasarkan sumber terdiri dari 2 (dua) kelompok, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh sumber pertama, baik dari hasil pengukuran maupun observasi langsung. Sedangkan data sekunder adalah data ynag diperoleh bukan dari sumber pertama. Data berdasarkan sumber jangan dirancungkan dengan pengertian sudah diolah atau belum diolah.

  3. Data Berdasarkan Jenis.
  4. Data berdasarkan jenis terdiri dari 2 (dua), yaitu data kualitif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Dengan kemajuan ilmu statistic, maka data kualitif dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data nominal dan ordinal. Sementara itu, data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkatkan. Data kuantitaf dibagi menjadi dua, yaitu data kategori dan numerik. Data kategori biasanya berbentuk data nominal (nama lainya adalah diskrit atau binari). Data nominal adalah data yang hanya digolongkan secara terpisah. Data numerik adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dapat dibagi menjadi data ordinal, interval, dan rasio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau tingkatan. Bedanya dengan data nominal adalah data ordinal menunjukan tingkat. Data interval adalah data yang jaraknya sama namun tidak memiliki nilai 0 (nol) mutlak. Data rasio adalah cara yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Perlu diperhatikan bahwa data nominal dan data ordinal pada dasarnya adalah data kualitatif yang dikualitatifkan, sedangkan data interval dan rasio adalah murni data kuantitatif.

  5. Data Berdasarkan Waktu.
  6. Data berdasarkan waktu terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yaitu data runtut waktu (time series), data silang tempat (cross section), dan data gabungan (pooling). Data runtut waktu adalah data yang diambil dari sumber dalam beberapa waktu secara beruntut. Contoh data runtut waktu adalah data tentang laba perusahaan selama beberapa waktu (5 tahun). Data silang tempat adalah satu bentuk data dalam satu waktu tertentu yang diambil dari beberapa sumber data. Contoh laba beberapa perusahaan (5 perusahaan) pada waktu tertentu.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

Menurut Yaser Hasan Al-Mamary, dkk. Dalam International Journey of Research (IJR), Volume-1, issue-7, august 2014 (2014: 1280)[6], “information system is a group of interrelated components that work to carry out input, processing, storage, output and control measures to convert data into information that can be used to support allegations, planning, control, coordination, decision making and operational activities within an organization” (sistem informasi adalah sekelompok komponen yang saling terkait yang bekerja untuk melaksanakan masukan, pengolahan, penyimpanan, keluaran dan tindakan kontrol untuk mengkonversi data menjadi informasi-informasi yang dapat digunakan untuk mendukung dugaan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pengambilan keputusan dan kegiatan operasinal dalam suatu organisasi).

Menurut Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015: 80)[7], “Sistem informasi merupakan seperangkat fungsi operasinal manajemen kepada yang mampu menghasilkan suatu keputusan yang tepat, cepat dan jelas yang merupakan suatu susunan yang disusunan secara sistematik dan teratur dari jaringan-jaringan informasi yang berhubungan setiap bagian dari suatu sistem, sehingga dimungkinkan keadaan komunikasi antar bagian fungsional”.

Definisi Informasi

Menurut Abdul Kadir (2014:45)[8], mendefinisikan informasi adalah sebuah data yang sudah melewati tahap pemprosesan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan orang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Jamin Tohari (2014:7)[9], informasi adalah data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga memiliki arti yang lebih bermamfaat.

Kualitas Informasi

Menurut Menurut Shu-Mei Tseng dalam International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology (2017:27)[10], “Information Quality is an idea related to the output quality of an information system, which can be useful for business users, appropriate for decision making, and easy to understand (showing) value of information system quality), along with outputs that meet the user information specification (show conformity of information system quality with certain specification)”. (Kualitas Informasi adalah ide yang berkaitan dengan kualitas keluaran suatu sistem informasi, yang bisa bermanfaat bagi pengguna bisnis, tepat untuk pengambilan keputusan, dan mudah dimengerti (menunjukkan) nilai kualitas sistem informasi, bersamaan dengan keluaran yang memenuhi informasi pengguna spesifikasi (menunjukkan kesesuaian kualitas sistem informasi dengan spesifikasi tertentu).

Pernyataan yang dikemukakan oleh Vico Hisbanarto (2014: 20)[11] kualitas informasi ( quality of information ) tergantung dari accurate, timeliness, dan relevance.

  1. Akurat (accurancy), memiliki arti bahwa informasi tidak boleh memiliki kesalahan yang dapat menyesatkan. Dalam hal ini akurat juga dapat berarti sebuah informasi yang bersifat jelas dalam penyampaian maknanya.
  2. tepat waktu (timeliness), informasi harus memiliki ketepatan waktu. Karena informasi yang sudah kedaluarsa tidak memiliki arti lagi, hal ini di karenakan informasi merupakan landasan untuk pengambilan keputusan.
  3. relavan (relevance), informasi harus memiliki manfaat bagi penggunanya dan memiliki hubungan informasi bagi orang yang berbeda.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Menurut Muharto dan Arisandy Ambarita (2016:103)[12], “Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan menggunakan sistem yaitu pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai perancangan sistem dapat disimpulkan bahwa “Perancangan sistem merupakan suatu proses pembuatan untuk mendesain atau merancang dan tahapan yang berisi penggambaran tentang bagaimana suatu sistem dibentuk setelah adanya tahap analisis”.

Analisa Sistem

Menurut Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol.9 No. 3 (2016:270)[13]. “analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponenya dengan maksut untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikanya”. Tahapan analisa dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem.Tahapan analisa merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan ditahap ini dapat menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. Maka dapat diketahui bahwa tujuan dari analisa sistem adalah sebagai berikut:

  1. Memahami kerja sistem yang ada.
  2. Menentukan kelemahan-kelemahan sistem yang lama selanjutnya diusulkan perbaikannya.
  3. Mengidentifikasikan masalah-masalah kebutukan pemakai (user) dengan mempelajari bentuk formulir dan laporan-laporan yang telah dihasilkan oleh sistem yang sedang berjalan.
  4. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis sistem adalah tahapan yang dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap sistem yang telah ada dan sedang berjalan dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada.

    Teori Khusus

    Definisi Pemesanan

    Menurut Fauzi Rahman, Santoso dalam jurnal sains dan informatika (2015:79)[14], pemesanan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh konsumen sebelum membeli. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen maka perusahaan harus mempunyai sebuah sistem pemesan yang baik.

    Tujuan pemesanan yaitu:

    1. Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen
    2. Meminimumkan investasi pada persediaan
    3. Perencanaan kapasitas
    4. Persediaan dan kapasitas

    Macam-macam barang alat atau sarana pemuas kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan cara memperolehnya, kegunaan dalam hubunganya dengan barang lain ataupun dengan cara proses produksinya.

    1. Cara memperolehnya
    2. Kegunaan barang dalam hubungannya dengan barang lain
    3. Proses produksinya

    Definisi Pengiriman Barang

    Menurut Moenir dalam Nur D.S tahun (2014: 19)[15],”Pelayanan pengiriman barang adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya”.

    Definsi Database

    Menurut Menurut Connolly dan Begg (2015:63)[16] “A database is a collection or collation of data logically at the same time and is designed to meet the information needs of an organization” (Database adalah suatu kumpulan atau pengkoleksian data secara logis dalam waktu yang bersamaan dan dirancang untuk untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi).

    Menurut Anhar dalam Rusdiana (2015:61)[17], “Database adalah sekumpulan table-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah data record dan field.”

    Definisi Tabel

    Menurut Anhar dalam Rasdiana (2015:61), “Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web. Tabel terdiri atas:

    1. Field Name : atribut dari sebuah tabel yang menempati bagian kolom
    2. Record : isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati bagian baris.

    Berdasarkan difinisi diatas mengenai tabel dapat disimpulkan bahwa tabel adalah kumpulan dari field dan record yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data dalam suatu website.

    UML (Unified Modelling Language)

    Menurut Chinelo. V. Umeakuka dalam International Journal of Computer Applications Technology and Research (2016:506) “A UML is a standard modeling Language to model thereal world in the fieldof software engineering. A UML diagramis a partial graphical viewof a model of a system under design, implementation, or already in existence. UML diagram is made up of graphical elements, UML nodes connected with edges (flows) that represent elements system model. The UML model of the system might also contain other documentation such as use cases written as texts” ( UML adalah bahasa pemodelan standar untuk memodelkan dunia di bidang rekayasa perangkat lunak. Diagram UML adalah tampilan grafis parsial dari model sistem yang disain, implementasi, atau sudah ada. Diagram UML terdiri dari elemen grafis, simpul UML terhubung dengan tepi (arus) yang mewakili elemen model sistem. Model UML dari sistem mungkin juga berisi dokumentasi lain seperti use case yang ditulis sebagai teks ).

    Menurut fowler dalam Syukron dan Hasan (2015:30). UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemprograman berorientasi objek (OOP).

    Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai UML dapat disumpulkan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan mendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek.

    Definisi Diagram UML (Unified Modelling Languange)

    Menurut Widodo dalam Astri Oktania (2014:30), diagram-diagram UML terdiri dari :

    1. Diagram Kelas (Class Diagram)
    2. Bersifat statis diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi.Diagram ini umum dijumpai pada permodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

    3. Diagram paket (Package Diagram)
    4. Bersifat statis diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

    5. Diagram use case
    6. Bersifat statis diagram ini memperlihatkan himpunan usecase dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

    7. Diagram interaksi dan sequence (urutan)
    8. Bersifat dinamis diagram urutan adalah interaksi yang menekan pada pengiriman pesandalam suatu waktu tertentu.

    9. Diagram komunikasi (communication diagram)
    10. Bersifat dinamis diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML Versi 1.4. Yang menekan organisasi struktur dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

    11. Diagram statechart (statechart diagram)
    12. Bersifat dinamis diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state),transisi, kejadian serta aktivitas.

    13. Diagram aktivitas (activity diagram)
    14. Bersifat dinamis diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek.

    15. Diagram komponen (component diagram)
    16. Bersifat statis. diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan sistem perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

    17. Diagram deployment (deployment diagram)
    18. Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).Memuat simpul-simpul berserta komponen-komponen yang di dalamnya.

      Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

    Definisi MySQL

    Menurut Husni dalam Mantala, Ronny. Muhammad Al Majid dan Said Fahmi Syahab (2015: 58), “MySQL termasuk dalam kategori database management system, yaitu database yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data, sejak komputer dapat menangani data yang besar, database management system memegang peranan yang sangat penting dalam pengolahan data.

    Berdasarkan definisi diatas MySQL dapat disimpulkan merupakan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL ( Structured Query Language ), SQL adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database yang digunakan untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data.

    Definisi Internet

    Internet merupakan singkatan dari interconnection networking, pengertian secara harfiahnya ialah sistem global dari seluruh jaringan computer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliyaran pengguna diseluruh dunia.

    Menurut Untung Rahardja dkk dalam Jurnal CCIT Vol.7 No. 3 (2014), “Internet adalah menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi”.

    Definisi Web

    Menurut Fitri Marisa (2016:1) menyatakan, “Web adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya, jenis aplikasi yang menggunakan arsitektur client-server”.

    Definisi XAMPP

    Menurut Wahana Komputer (2014:72) menyatakan bahwa “XAMPP merupakan singkatan dari x (empat operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat terdapat Apache (Web Server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP, Server, phpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstal XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual, XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis”. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, Php MyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya.

    Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasi-kannya secara otomatis untuk anda. XAMPP adalah sebuah web server. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

    1. (X): Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
    2. (A): Apache merupakan suatu aplikasi web server.
    3. (M): MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
    4. (P): PHP bahasa pemrograman yang dipakai.
    5. (P): Perl bahasa pemrograman yang dipakai

    Definisi Elisitasi

    Menurut Andi Prastomo (2014:166) “Elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak”.

    Menurut Muhammad Iqbal Hanafri dkk (2017:7) “Elisitasi adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem”.

    Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Elisitasi adalah suatu metode yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem dalam rekaya perangkat lunak.

    Definisi Black Box Testing

    Menurut Soetam Rizky Wicaksono (2017:353), “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”.

    Menurut Sandeep Desai dan Abhishek Srivastava (2016:116), “Black Box Testing means the software should be tested without knowing what is inside. Funcitonal testing is performed on the requirements document, as it contains expected functionality and features”. (Kotak hitam berarti perangkat lunak harus diuji tanpa mengetahui apa yang ada di dalamnya. Pengujian fungsional dilakukan berdasarkan dokumen persyaratan, karena berisi fungsionalitas dan fitur yang diharapkan).

    Berdasarkan definisi dari para ahli, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa pengujian black box merupakan metode pengujian pada sistem untuk mengetahui kinerja perangkat lunak sistem.

    Definisi SWOT

    Menurut Fahmi (2016:301) "Dari berbagai literature yang menjelaskan tentang SWOT dapat kiranya ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisis SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka kerja dan rencana strategi (Framework and Strategic Planning) yang pernah diterapkan baik dimedan pertempuran maupun bisnis".

    Menurut Fahmi (2016:304) "Tujuan diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti mengalami pasang surut dalam penjualan atau yang dikenal dengan istilah daur hidup produk (life cycle product). Konsep daur hidup produk dirujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk"

    Penelitian Sebelumnya (Literature Review)

    Menurut Menurut Lawren A. Machi dan Brenda T. McEvoy (2016:4), “A literature review is a written document that presents a logically argued case founded on a comprehensive understanding of the current state of knowledge about a topic of study. This case establishes a convicing thesis to answer the study’s question”. (Tinjauan literatur adalah dokumen tertulis yang menyajikan kasus yang diajukan secara logis yang didasarkan pada pemahaman menyeluruh tentang pengetahuan terkini tentang topik studi. Kasus ini menetapkan tesis untuk menjawab pertanyaan penelitian).

    Penelitian yang memiliki hubungan dengan sistem informasi absensi karyawan sebelumnya telah banyak dilakukan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan perlu dilakukan literature review sebagai salah satu dari penerapan metode yang dilakukan diantaranya sebagai berikut:

    1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yulius Abanit Asa (2014)[18]. Penelitian ini berjudul “Perancangan Aplikasi Web Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Abanit International Unipessoal LDA”. Penelitian ini menjelaskan sistem informasi persediaan barang kurang adanya sistem informasi yang akurat, cepat, dan tepat. Sistem persediaan barang yang ada pada Abanit International Unipessoal Lda masih menggunakan sistem manual atau belum adanya sistem secara komputerisasi dan datanya pun belum tersimpan dalam database server, sehingga didalam menghasilkan seluruh laporan yang akurat dan tepat, relatif lama. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mempermudah penyampaian informasi persediaan barang Abanit International Unipessoal Lda agar dapat memperbaiki kinerja perusahaan dalam hal ini yaitu penyimpanan dan pencarian data stok barang. Hasil dari penelitian ini adalah membuat rancangan sistem informasi persediaan stok barang yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja operasional pada pegawai Atanit International Unipessoal Lda.
    2. Penelitian yang dilakukan Windy Lia Safitri (2014) ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang”.Penelitian ini membahas tentang proses penerimaan dan pengeluaran barang digudang. perusahaan masih menggunakan sistem manual yang harus mencatat data stok masuk dan stok keluar pada kartu stok barang. Penggunaan dengan sistem manual sangat menyulitkan dan juga menyita waktu yang cukup lama, khususnya pada bagian administrasi gudang. Hal tersebut dikarenakan untuk mendapatkan suatu informasi mengenai update data stok, diperlukan waktu untuk mencari data stok barang pada kartu stok.
    3. Penelitian yang dilakukan oleh Denny Slamet Septian (2016), yaitu tentang, Perancangan Sitem Notifikasi dan Reminder Pemesanan Barang Konsinyasi Berbasis SMS Gateway pada PT PAN Grafik Indonesia Legok Tangerang. Sistem yang berjalan masih memiliki beberapa kendala dalam hal pemesanan barang gudang konsinyasi terutama mengenai belum berjalanya sistem penjadwalan pemesanan barang dikarenakan dilakukakan secara manual.
    4. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Afri Liani Febriansyah (2016), yaitu mengenai Pengembangan Sistem Inventory Barang Pada Perguruan Tinggi Menggunakan Framework Php. Prosedur yang berlaku dalam mengajukan permintaan barang pada Perguruan Tinggi Raharja untuk kebutuhan akademik maupun manajemen tidak lepas dari penggunaan selembar kertas yang disebut SPB (Surat Permintaan Barang). Sedangkan sistem logistik yang berjalan masih menggunakan Ms Excel dengan memanfaatkan kartu stok dalam pencatatan pembelian, pencatatan pengeluaran dan penghitungan stok barang. Kemudian setiap bulan laporan harian harus di input ke Ms Excel untuk dicetak dan dilaporkan kepada pimpinan. Dari penjelasan prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur permintaan barang dan pencatatan barang belum efisien dan efektif karena masih menguras banyak tenaga.
    5. Tinjauan studi dari penelitian Ummil Mu’minin (2015) dengan judul Analisis Pengendalian Internal Atas Persedian Barang Dagang ( Study Kasus di Distribusi Center Cabang Bekasi ). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi prosedur standar perusahaan dalam penerapan pengendalian internal atas persediaan barang.
    6. Developing a hierarchical decomposition methodology to increase manufacturing process and equipment health awareness oleh Brian A weiss tahun 2018 [19] . Manufacturing systems are becoming increasingly complex as more advanced and emerging technologies are integrated into the factory floor to yield new processes or increase the efficiency of existing processes. As greater complexity is formed across the factory, new relationships are often generated that can lead to advanced capabilities, yet produce unforeseen faults and failures.[19] Industrial robot arm work cells within the manufacturing environment present increasing complexity, emergent technologies, new relationships, and unpredicted faults/failures. To maintain required levels of productivity, process quality, and asset availability, manufacturers must reconcile this complexity to understand how the health degradation of constituent physical elements and functional tasks impact one another through the monitoring of critical informative measures and metrics. This article presents the initial efforts in developing a novel hierarchical decomposition methodology. The innovation in this method is that it provides the manufacturer with sufficient discretion to physically deconstruct their system and functionally decompose their process to user-defined levels based upon desired monitoring, maintenance, and control levels. This enables the manufacturer to specify relationships within and across the physical, functional, and information domains to identify impactful health degradations without having to know all possible failure modes. The hierarchical decomposition methodology will advance the state of the art in terms of improving machine health by highlighting how health degradations propagate through the relationship network prior to a piece of equipment compromising the productivity or quality of a process. The first two steps of the methodology, physical decomposition and functional decomposition, are defined in detail and applied to a multi-robot work cell use case.
    7. “Best pricing and optimal policy for an inventory system under time-and-price-dependent demand and backordering”. oleh Luis A. San-José [20]In this paper, we study an inventory system for products where demand depends on time and price. Shortages are allowed and are fully backordered. We suppose that the demand rate is the product of a power time pattern and a three-parametric exponential price function. The objective is to determine the economic lot size, the optimal shortage level and the best selling price to maximize the total profit per unit time. We present an efficient procedure to determine the optimal solution of the inventory problem for all possible scenarios. This procedure is illustrated with several numerical examples. A sensitivity analysis of the optimal inventory policy with respect to the parameters of the demand rate function is also given. Finally, the main contributions of this paper are highlighted and future research directions are introduced.
    8. “Implementation of different big-leaf canopy reduction functions in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and their impact on concentrations of oxidized nitrogen species in northern Europe” . oleh Jan Alexander. [21] Canopy reduction describes NO2 flux reduction at leaf stomata. We implemented the big-leaf reduction approaches of Wang et al. (1998) and Yienger and Levy (1995) in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and compared them with the BEIS standard approach. The different reduction functions lead to a reduction of 17?Gg?N or 27?Gg?N respectively of nitrogen emission in comparison to the standard approach which reduces the nitrogen flux by about 1?Gg?N in the three summer months of 2012. These are significant differences to the standard approach. The concentration reduction of oxidized reactive nitrogen in the model area shows also a significant reduction. While concentration reduction in central europe is low, in more rural regions of Europe, concentration changes are considerably higher. The calculated concentrations of NO2 show a significant improvement of the model performance when compared to EMEP observations in central Europe. This study favors the implementation and use of canopy reduction factors, especially the parameterization of Wang et al. (1998), for regional and global emission models for reasons of model physical correctness and improved model results.
    9. “Evaluation of two transshipment policies in a two-location decentralized inventory system under partial backordering”. oleh Ping ping Feng. [22] This research investigates the replenishment and transshipment decisions in a two-retailer inventory system with a single selling season. Both emergency lateral transshipment (ELT) and preventive lateral transshipment (PLT) are investigated. ELT satisfies partial backordering. We prove the existence of unique Nash equilibrium for the system under each policy. The results show that the ELT solution is independent of the transshipment price while the PLT solution converges to the newsvendor solution as the transshipment price increases. Numerical analysis is presented to illustrate the advantage of each policy. This study assists retailers in deciding which transshipment policy should be preferred.
    10. Sylvia S. L. Lim & Mahesh K. Nalla (2010)[23] dngan judul “Attitudes of Private Security Officers in Singapore Toward Their Work Environment ” In this study, we outline the regulatory framework for the unarmed security guard industry followed by a preliminary assessment of the security personnel views on their job scope and empowerment, organizational attributes, and satisfaction level regarding pay and benefits. Data for this research is drawn from a survey conducted in 2010 of 251 security guards. Kepuasan pekerja dengan pekerjaan nya dengan adanya pelatihan dan pengawasan.meski masih ada ke kurangan dengan masalah gajih dan tunjangan.


    BAB III

    ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Analisa Organisasi

    Sejarah Perusahaan

    Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dengan tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.

    PT. Sanggar Sarana Baja yang lebih dikenal dengan PT SSB yang didirikan pada tahun 1977 sebagai pendukung dari bisnis PT Trakindo Utama. Saat ini perusahaan fokus untuk mengusai industri pembuatan Vessel. Untuk tahun 2014, ada 2 family Vessel yang sedang dan akan diproduksi di perusahaan ini, yaitu : Vessel A & Vessel B.

    PT Sanggar Sarana Baja telah berjalan dengan luas tanah kurang lebih 5 hektar yang terdiri dari bangunan pabrik, gudang, gedung, mushola, dan kantin dan yang lainya.

    Semua material untuk proses produksi di PT Sanggar Sarana Baja disupply oleh PT. Cikupa dan PT Balikpapan adalah relasi mereka terbesar saat ini.

    Gambaran Umum Perusahaan

    PT. Sanggar Sarana Baja adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Trakindo. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri logam (baja) yang menyediakan jasa pembuatan barang-barang industri (tabung minyak & gas), perbaikan alat-alat industri, juga penyedia layanan angkutan mesin industri. PT. SSB ini terdiri dari 4 divisi diantaranya : fabrication division, remanufacturing division, site servise division & ssb transporter. Adapun proses produksi yang ada di PT Sanggar Sarana Baja adalah sebagai berikut : layout. cutting, grinding, rolling, machining, drilling, setting, welding, testing, finishing & packing.

    Logo Perusahaan

    Gambar 3.1 Logo Perusahaan PT. Sanggar Sarana Baja

    Lokasi Perusahaan

    PT. Sanggar Sarana Baja bertempat di Jl. Millenium Raya Blok F1 Tigaraksa – Kab.Tangerang Banten 15720.

    Visi, Misi dan Tujuan

    Visi PT. Sanggar Sarana Baja

    Menjadi perusahaan rekayasa terkemuka di bidang pertambangan dan energy.

    Misi PT. Sanggar Sarana Baja

    1. Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia.
    2. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang selalu memaksimalkan nilai pemegang saham.
    3. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan.
    4. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik

    Struktur Organisasi

    Struktur organisasi pada PT. Sanggar Sarana Baja disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi dan dengan memperlihatkan efektifitas dan efisiensi. Untuk menunjang lancarnya pengelolaan dibutuhkan adanya kelompok kerja yang pada dasarnya membantu kepala perwakilan atau pimpinan dalam pelaksanaan tugas, memberikan tugas untuk para karyawan ke arah yang diharapkan berdasarkan ketentuan hukum dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan pelayanan yang baik, seperti yang terlihat pada gambar struktur organisasi dibawah ini.

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Sanggar Sarana Baja

    Tugas dan Tanggung Jawab

    Seperti halnya sebuah perusahaan pada umumnya, PT. Sanggar Sarana Baja dalam manajemennya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya. Wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada PT. Sanggar Sarana Baja adalah sebagai berikut :

    1. Manajer
    2. Tugas dan tanggung jawab manajer adalah :

      1. menentukan segala apa yang harus dicapai atau diselesaikan (the setting of objectives)
      2. Memimpin segala aktivitas dan segala sesuatu untuk menyelenggarakan pencapaianya (leading the activities towards accomplish-ments)
      3. Membuat segala sesuatunya tercapai sesuai dengan apa yang telah ditentukan sebelumnya
    3. HC Operational Superintendent
      1. Mengurus dokumen import
      2. Mengurus jadwal direktur
    4. Warehouse Supervisor
      1. mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
      2. membuat perencanaan pembelian barang maupun jasa sesuai permintaan pembeli yang diterima dari department terkait
      3. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur utama
    5. Cost Control Supervisor
      1. bertanggung jawab atas pengendalian biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing departmen
      2. menyusun anggaran
      3. mengecek harga pasar dan menyetujui pembelian barang (bekerja sama dengan purchasing)
    6. Prod Planning & Control Supervisor
      1. Mengendalikan proyek sejak awal kegiatan sampai selesai
      2. Memberikan semua intruksi kepada konsultan pengawas
      3. Menyetujui atau menolak penyerahan pekerja divisi pengembang
    7. Material Planning & control Supervisor
      1. Membuat program kerja tentang perawatan/peralatan teknik
      2. Meneliti dan menilai peralatan teknik sesuai dengan keperluan perusahaan
      3. Membuat laporan kegiatan bagian perawatan/peralatan teknik
      4. Mengusulkan tentang pemeliharaan/perbaikan bangunan umum
      5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
    8. Document & Data Control Supervisor
      1. Melakukan pengecekan dokumen
      2. Memelihara data
    9. Production Engineering Supertendent
      1. Menyusun jadwal produksi
      2. Mengecek dan menjadwalkan produksi
      3. Melakukan pengawasan proses produksi
      4. Menandatangi struk penerimaan barang
      5. Mendistribusikan barang-barang tersebut ke bagian-bagian produksi yang memerlukan
    10. Process Development Supervisor
      1. Membantu para karyawan pabrik untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan perumusan/resep, bahan baku, proses secara teknis, material pengemasan, dan proses santasi
      2. Mengecek dokumen dan mengawasi operasi yang berkaitan dengan SOP, proses produksi, pemanduan analisis, dan kehalalan produk
      3. Memonitor seluruh pengeluaran dan mencocokanya dengan budget
    11. Workshop Development Supervisor
      1. Memelihara dan membakukan pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan menekan biaya pelaksanaan program
      2. Mengamankan harta kekayaan organisasi atau lembaga dari kemungkinan gangguan, pencurian, pemborosan, dan penyalahgunaan
    12. Production Supertendent
      1. Mengantisipasi dan mengatasi berbagai persoalan produksi,/li>
      2. Membuat daftar rincian produksi secara lengkap berdasarkan gambar bestek proyek
      3. Membuat perhitungan produksi
      4. Memberikan data informasi pada bagian pembelian
    13. Fitting Supervisor,
      1. Orang yang mempunyai keahlian dalam proses fabrikasi maupun erection atau fit up material di area proyek

    Use Case Diagram

    Use Case Diagram Pemesanan Barang

    Gambar 3.3 Use Case Pemesanan Barang

    Berdasarkan gambar 3.3. Use Case diagram yang berjalan saat ini terdiri dari:

    1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan pemesanan barang.
    2. 3 Aktor yang melakukan kegiatan diantanya : Distributor, Supplier, Direktur.
    3. 3 Use Case yang biasa dilakukan oleh aktor-aktor tersebut diantanya : memesan barang, invoice, dan laporan invoice

    Activity Diagram

    Activity diagram memodelkan alur kerja sebuah proses dan urutan aktivitas pada suatu proses Berdasarkan dari use case diagram diatas dapat digambarkan activity diagram dari aktivitas para aktor-aktor yang ada pada sistem pemesanan barang pada PT. Sanggar Sarana Baja.

    Gambar 3.4 Activity Diagram Pemesanan Barang

    Berdasarkan gambar 3.4 activity diagram pemesanan barang yang berjalan saat ini terdapat:

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
    2. 6 activity yaitu, memesan barang, melihat pesanan barang, mengirim invoice, menerima invoice, laporan invoice, menerima laporan invoice
    3. 1 (satu) Final State,objek yang diakhiri

    Sistem yang berjalan pada Activity Diagram Cetak Laporan Pemesanan Barang

    Gambar 3.5 Activity Diagram Cetak Laporan Pemesanan Barang

    Berdasarkan gambar 3.5 activity diagram cetak laporan pemesanan barang yang berjalan saat ini terdapat :

    1. 1 (satu) Initial Node, objek yang diawali.
    2. 4 activity yaitu data menerima invoive, invoice di proses, invoice di tampilkan, invoice di cetak.
    3. 1 (satu) Final State,objek yang diakhiri

    Sequence Diagram

    Dari keterangan diatas dapat digambarkan dengan Sequence Diagram. Diagram ini dapat menggambarkan pergerakan sebuah objek dan pesan yang terjadi didalam Sistem Pemesanan Barang yang berjalan saat ini.

    Berdasarkan gambar 3.6 Sequence diagram yang berjalan saat ini terdiri dari :

    1. 3 Actor, yang melakukan kegiatan yaitu Distribtor, Supplier, dan Manajer.
    2. 4 Life Line, objek entity antar muka yang saling berinteraksi dan terdiri dari barang, invoice, dan laporan.
    3. 7 Messege, spesifikasi dari komunkasi antar objek yang memuat informasi-informasi tentang aktivitas yang terjadi atau kegiatan yang biasa dilakukan oleh actor-actor.
    4. 1 (Satu) Decision node digunakan untuk pilihan kondisi

    Analisa Sistem yang berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode SWOT. Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi strength (Kekuatan) dan weakness (Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi opportunities (Peluang) dan threats (Ancaman)

    Tabel 3.1 Analisa SWOT

    Konfigurasi Sistem

    Spesifikasi Hardware

    1. Proccessor : 3.10 Ghz Intel Core i3-4160T
    2. Monitor : DELL Inc. OptiPlex 3020M 01
    3. Ram : 1952 MB
    4. Drives : 290.29 GB Usable Hard Drive Capacity 275.71 GB Hard Drive Free Space
    5. Controler : Intel(R) 8 Series/C220 Chipset Family SATA
    6. Modem WI-FI : Telkomsel
    7. USB Input Device
    8. HID Keyboard Device

    Aplikasi yang digunakan (Software)

    1. Windows 7
    2. Microsoft Office
    3. Mozilla Firefox

    Hak Akses (Brainware)

    Ada 2 aktor yang dapat mengakses sistem penghitungan jam kerja karyawan, yaitu:

    1. Admin.
    2. Manajer.

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Permasalahan yang dihadapi

    Permasalahan yang dihadapi

    Permasalahan yang di hadapi adalah absensi pada PT. Sanggar Sarana Baja yaitu didalam pengolahan datanya masih menggunakan semikomputerisasi sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelitian didalam mengolah data.

    Analisi Kontrol

    Sistem yang berjalan saat ini sudah terdapat kontrol sistem dan perlu adanya peningkatan pengontrolan agar kinerja yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik serta diharapkan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menghambat proses kinerja seperti proses penginputan pemesanan barang yang harus dicatat terlebih dahulu, apabila staf gudang membuat laporan terjadi kesalahan karena masih ada yang kurang dan belum tercatat oleh bagian staf gudang.

    Analisa Waktu

    Berdasarkan analisis waktu yang dilakukan saat ini pada PT. Sanggar Sarana Baja, proses penginputan barang selama ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih manual terkomputerisasi yaitu Microsoft Word. Pembuatan data pemesanan barang digunakan setiap akhir bulan harus berbentuk data pemesanan barang, dan invoice dan kemudian akan diberikan kepada kepala manajer.

    Analisis Tenaga Kerja

    Adapun yang menggunakan aplikasi Microsoft Word dalam memonitoring pembuatan laporan pemesan, pembelian, penjualan serta pembayaran dan pelunasan yaitu kepala gudang, purchasing maupun staf akunting.

    Analisis Kebutuhan Sistem

    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada PT. Sanggar Sarana Baja, maka dapat diketahui bahwa kebutuhan sistem yang berjalan saat ini ialah perlu adanya sebuah sistem untuk mengelola data pemesanan barang dengan database yang terintegrasi dan dapat diakses kapan dan dimana saja.

    Analisis Pemecahan Masalah

    Setelah melakukan penelitian pada PT. Sangga Sarana Baja dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini, maka peneliti mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

    1. Membuat suatu rancangan sistem informasi pemesanan barang yang bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola data pembayaran. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan database MySQL.
    2. Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, yaitu digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah serta mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan data dan informasi.

    Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan di PT. Sangga Saana Baja terhadap permasalahan yang telah terjadi saat ini, maka peneliti menyarankan untuk membuat sistem informasi pemesanan barang karena memiliki banyak keuntungan antara lain:

    1. Sistem yang dibutuhkan dapat mempermudah untuk dapat mengelola data pemesanan barang.
    2. Sistem yang dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam pengelolaan data pemesanan barang.

    Evaluasi

    Setelah dilakukan pengujian pada sistem dengan metode blackbox testing seperti yang telah diuraikan pada sub bab testing sebelumnya didapati hasil bahwa setiap aspek yang diuji dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan, sebagai contoh pada pengujian form login, form dapat bekerja dengan baik dan hanya meloloskan user dengan username dan password yang benar juga telah terdaftar.


    Implementasi

    Time Schedule

    Tabel 4.15 Schedule

    Dalam melakukan penelitian ini tentu memerlukan proses dan kegiatan yang banyak memakan waktu dalam penyelesaiannya, dibawah ini merupakan jadwal dari kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya digunakan sebagai penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian yang diusulkan. Dibawah ini adalah rincian biaya yang diperlukan peneliti untuk menyelesaikan penelitian yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa Berbasis Web Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang”.

    Tabel 4.16 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya terhadap sistem yang berjalan saat ini mengenai tabungan siswa pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang serta rancangan sistem usulan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa :

    1. Sistem tabungan siswa yang berjalan saat ini masih disatukan dengan tabungan dalam hal pembayarannya dan untuk pencatatan pembayaran masih dilakukan secara semi komputerisasi menggunakan Ms. Access.
    2. Yang menjadi kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini ialah memiliki kemungkinan akan terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam memasukkan nominal tabungan dikarenakan pembayaran serta pencatatan tabungan masih dijadisatukan dengan SPP yang dikelola oleh satu orang bendahara dengan menggunakan Ms. Access yang menurut bendahara itu sendiri cukup sulit untuk digunakan. Para siswa terbatas hanya dapat menabung satu bulan sekali dimana tabungan tersebut pun tidak dapat digunakan selain untuk pembayaran ujian di kelas XII (dua belas) yang mana tujuan dari diadakannya tabungan tersebut belum dapat tercapai secara optimal, dalam hal ini adalah menjadi media para siswa untuk dapat meringankan biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Para siswa juga tidak dapat mengetahui berapa jumlah saldo tabungan mereka masing-masing dikarenakan dalam buku pembayaran tidak tercantumkan jumlah saldo tabungan tersebut.
    3. Rancangan sistem tabungan siswa yang dibuat telah dibahas lebih rincinya pada bab IV dimana dalam Sistem Informasi Tabungan Siswa berbasis web ini diharapkan mampu membantu mengatasi permasalahan atau kekurangan dari sistem yang berjalan saat ini serta membantu sekolah untuk menuju kepada cyber school.

    Saran

    1. Dapat dikembangkan untuk menjadi bank mini sekolah dimana tidak hanya para siswa saja yang dapat menabung tetapi guru serta staff juga dapat menabung.
    2. Dapat dilakukan pengembangan agar para siswa mampu untuk melakukan sendiri proses transaksi tabungan tersebut dalam hal memasukkan data.
    3. Dikembangkan menjadi sistem berbasis mobile dengan catatan tetap terkontrol oleh admin dan database dapat terintegerasi dengan pembayaran-pembayaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nusa Putra Kota Tangerang.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 Benni Candra (2014:1), Jurnal Media Infotama Vol. 11 No.1
    2. 3. Ross.D.Arnold dan Jon.P.Wade dalam International Conference on Enterprise Information Systems-Procedia Computer Science (2015:675)
    3. 4. Wijayanti, Esa. 2014.”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
    4. Rusdiana dan Irfan, Sistem Infomasi Manajemen. Bandung: PUSTAKA SETIA (2014:64)
    5. Irwan Gani dan Siti Amalia (2015:5) Alat Analisis Data: Aplikasi Statistik Untuk Penelitian Bidang Ekonomi dan Sosial.
    6. 6. Yaser Hasan Al-Mamary, dkk. Dalam International Journey of Research (IJR), Volume-1, issue-7, august 2014 (2014: 1280)
    7. Aswati, dkk dalam jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 1 No. 2 (2015: 80)
    8. Kadir, Abdul, ed. (2014:45),. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Penerbit ANDI, Yogyakarta. ISBN 9792921583
    9. Tohari, Hamim. (2014:7). Analisis Serta perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: CV Andi
    10. tseng, Shu-Mei. 2017. How information quality leads to operational capabilities and corporate performance. ISSN: 2348-7968. International Jurnal of Innovative Science, Engineering & Technology, Vol. 4 Issue 1 http://www.ijiset.com
    11. Vico Hisbanarto, 2014. Sistem infomasi manajemen pendidikan, Yogakata: Gaha Ilmu
    12. Muharto dan Arisandy Ambarita. (2016:103). Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Budi Utama
    13. Suryadi dalam Jurnal CCIT Vol.9 No. 3 (2016:270)
    14. Fauzi Rahman, Santoso dalam jurnal sains dan informatika (2015:79)
    15. Moenir dalam Nur D.S tahun (2014: 19)
    16. Connolly, T., & Begg, C. 2015. Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Essex: Pearson Education.
    17. Rusdiana, H.A dkk. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia.
    18. Yulius, Henny, Ronny AndriWijaya. 2016. Perancangan Sistem Manu faktur Menggunakan Konsep Enterprise Resource Planning (ERP) pada Usaha Produsen Khubah Sido Harind Berbasis Web. ISSN: 2301-4474. Jurnal Teknologi Vol. 6 No. 2-Desember 2016 Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK.
    19. 19,0 19,1 Brian a Weiss. 2018. Developing a hierarchical decomposition methodology to increase manufacturing process and equipment health awareness. Iran : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0278612518300359#!
    20. Luis A. San-José. 2016. “Best pricing and optimal policy for an inventory system under time-and-price-dependent demand and backordering”. In this paper, we study an inventory system for products where demand depends on time and price. Shortages are allowed and are fully backordered. We suppose that the demand rate is the product of a power time pattern and a three-parametric exponential price function. The objective is to determine the economic lot size, the optimal shortage level and the best selling price to maximize the total profit per unit time. We present an efficient procedure to determine the optimal solution of the inventory problem for all possible scenarios. This procedure is illustrated with several numerical examples. A sensitivity analysis of the optimal inventory policy with respect to the parameters of the demand rate function is also given. Finally, the main contributions of this paper are highlighted and future research directions are introduced. https://link.springer.com/article/10.1007/s10479-018-2953-5
    21. Jan Alexanderat. 2018. “Implementation of different big-leaf canopy reduction functions in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and their impact on concentrations of oxidized nitrogen species in northern Europe” . Canopy reduction describes NO2 flux reduction at leaf stomata. We implemented the big-leaf reduction approaches of Wang et al. (1998) and Yienger and Levy (1995) in the Biogenic Emission Inventory System (BEIS) and compared them with the BEIS standard approach. The different reduction functions lead to a reduction of 17?Gg?N or 27?Gg?N respectively of nitrogen emission in comparison to the standard approach which reduces the nitrogen flux by about 1?Gg?N in the three summer months of 2012. These are significant differences to the standard approach. The concentration reduction of oxidized reactive nitrogen in the model area shows also a significant reduction. While concentration reduction in central europe is low, in more rural regions of Europe, concentration changes are considerably higher. The calculated concentrations of NO2 show a significant improvement of the model performance when compared to EMEP observations in central Europe. This study favors the implementation and use of canopy reduction factors, especially the parameterization of Wang et al. (1998), for regional and global emission models for reasons of model physical correctness and improved model results. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1352231018304886.
    22. Ping ping Feng. 2018. “Evaluation of two transshipment policies in a two-location decentralized inventory system under partial backordering”. This research investigates the replenishment and transshipment decisions in a two-retailer inventory system with a single selling season. Both emergency lateral transshipment (ELT) and preventive lateral transshipment (PLT) are investigated. ELT satisfies partial backordering. We prove the existence of unique Nash equilibrium for the system under each policy. The results show that the ELT solution is independent of the transshipment price while the PLT solution converges to the newsvendor solution as the transshipment price increases. Numerical analysis is presented to illustrate the advantage of each policy. This study assists retailers in deciding which transshipment policy should be preferred. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1366554517302107.
    23. Sylvia S. L. Lim et al. Attitudes of Private Security Officers in Singapore Toward Their Work Environment page 41-56 Volume 9, 2014 - Issue 1

    DAFTAR LAMPIRAN

    UNTUK MELIHAT LAMPIRAN
    Lampiran A
    Pada lampiran A ini berisi berkas yang diperlukan sebagai persyaratan Skripsi:
    A.1. Surat Pengantar Skripsi
    A.2. Kartu Bimbingan Skripsi
    A.3. Kartu Study Tetap Final (KSTF)
    A.4. Form Validasi Skripsi
    A.5. Kwitansi Pembayaran Skripsi
    A.6. Kwitansi Pembayaran Raharja Career dan Sidang
    A.7. Daftar Mata Kuliah Yang Belum Di Ambil
    A.8. Daftar Nilai
    A.9. Formulir Seminar Proposal Skripsi
    A.10. Formulir Pertemuan Stakeholder
    A.11. Form Validasi Sidang Skripsi
    A.12. Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi
    A.13. Sertifikat TOEFL
    A.14. Sertifikat PROSPEK
    A.15. Sertifikat Seminar IT Internasional (minimal 1)
    A.16. Sertifikat Seminar IT Nasional (minimal 3 sertifikat)
    A.17. Curriculum Vitae (CV)

    Lampiran B :
    Pada lampiran B ini berisi berkas-berkas yang berhubungan dengan proses penelitian.
    B.1. Surat Keterangan Penugasan Kerja
    B.2. List Wawancara
    B.3. Jadwal Observasi
    B.4. Katalog Produk Promosi
    B.5. Kartu Nama
    B.6. Slide Presentasi

    Lampiran C :
    Pada lampiran C merupakan berkas-berkas yang berhubungan dengan isi laporan Skripsi ini, tepatnya pada bab 3
    C.1. Struktur Organisasi
    C.2. Kartu Pembayaran
    C.3. Laporan Pembayaran Harian
    C.4. Struk Pembayaran


Contributors

Ari.dualana