SI1233472830

Dari widuri
Revisi per 9 Februari 2018 17.08 oleh Ekiheryan (bicara | kontrib) (Saran)


Lompat ke: navigasi, cari

 

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1233472830
NAMA
: ASEP EKI HERYAN


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

Disusun Oleh :

NIM
: 12334729830
Nama
: Asep Eki Heryan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technogy

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto,S.kom.M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472830
Nama
: Asep Eki Heryan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018

us
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Endang Sunandar, Ir. M.Kom)
   
(Listina Nadhia N, S.Kom., MTI)
NID : 02022
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472830
Nama
: Asep Eki Heryan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovtive Technolgy

Tahun Akademik 2017/2018

Dewan Penguji:

Tangerang, Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

SEMESTER GANJIL TA. 2017/2018

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472830
Nama
: Asep Eki Heryan
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Januari 2018

 
 
 
 
 
(Asep Eki Heryan)
NIM : 1233472830

 


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada STMIK Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd Selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer
  4. Bapak Endang Sunandar, Ir, M.Kom selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Ibu Listina Nadhia N, S.Kom., MTI selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Steven joe. sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  7. Kepada orang tua, dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Untuk Rizki Triyani tercinta terimakasih telah membantu dan memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini serta memberikan dukungan yang besar, sehingga terselesaikannya skripsi ini dengan tepat waktu.
  9. Untuk teman-teman seperjuangan Saeful Bucin, Gaa Gaa Dragon dan Rip Key dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini terimakasih.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 10 Januari 2018
Asep Eki Heryan
NIM:1233472830

Daftar isi

ABSTRAKSI

Permasalahan yang dialami dalam transportasi umum dinegara indonesia telah mencapai tingkat tinggi. Penyebab umum masalah transportasi ini ialah waktu kedatangan pada angkutan umum jarak jauh khususnya bus. Bus yang diyakini masyarakat sebagai alat transportasi jarak jauh sudah meringankan sebagian pekerjaan masyarakat dalam perjalanan untuk melakukan aktivitas, tetapi disisi lain maraknya jalan raya membuat perjalanan bus terasa kurang optimal. Dengan sebuah inovasi baru sistem navigator untuk masyarakat dan driver bus ini dapat memberitahukan atau diberitahukan untuk waktu kedatangan bus secara realtime dan menampilkan informasi pada layar monitor yang terpasang pada halte bus.

Kata Kunci : Transportasi jarak jauh (Bus), Sistm navigator, Layar monitor, Jadwal kedatangan bus.


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bus merupakan jenis alat transportasi darat baik jarak dekat maupun jarak jauh, yang berfungsi untuk membawa penumpang dalam jumlah banyak. Ukuran dan berat kendaraan bus ini lebih besar dibandingkan dengan mobil penumpang lainnya. Bus sangat diperlukan oleh masyarakat luas dalam kebutuhan rutinitas melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari

Banyak masyarakat menggunakan bus sebagai transportasi untuk rutinitasnya, dan sering pula bus menurunkan penumpang tidak pada tempatnya, seperti menurunkan penumpang di bawah rambu dilarang berhenti (stop) atau mengangkut penumpang disembarang tempat. Selain membahayakan pengguna kendaraan lain, menyebabkan kemacetan juga yang di sebabkan oleh bus dan akan di kenakan sangsi lalu lintas oleh pihak kepolisian jika bus telah melanggar rambu lalu lintas dan aktivitas pun terhambat dapat merugikan masyarakat dan disekitarnya, sebagian penduduk menginginkan aktivitas ini tidak terjadi di masa yang akan datang karena macet serta kedatangan bus menjadi terhambat. Kedatangan bus yang tidak tepat waktu yang disebabkan bus menunggu penumpang terlalu lama karena jumlah penumpang yang tidak sesuai kapasitas pada halte sebelumnya, dan di halte berikunya banyak penumpang yang menunggu terlalu lama sehingga sering kali terjadi penumpukan penumpang di salah satu halte. Ketika jam lenggang kedatangan bus terlalu cepat atau seringkali beberapa bus datang secara bersamaan sehingga bus tidak banyak mengangkut penumpang dimana pada waktu-waktu tertentu kedatangan penumpang rata-rata lebih sedikit. Jadi bus sering tidak terpenuhi kapasitas dalam bus dan berarti waktu kedatangan bus tidak optimal

Adanya sebuah inovasi dengan alternatif yang lebih akurat dan dapat membantu memecahkan permasalahan keresahan masyarakat yang saat ini sedang terjadi yaitu menerapkan metode jarak tempuh perjalanan bus menuju halte berikutnya dan menampilkan informasi kedatangan bus pada layar monitor yang terletak pada halte bus secara realtime, guna untuk memberikan informasi kepada penumpang serta buzzer untuk memberikan tanda suara agar penumpang dapat mengetahuinya. Dan perjalanan bus ketempat tujuan yang dituju oleh penumpang tersampaikan dengan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang dapat menunjang penggunaan sistem navigator pada bus agar lebih efisien. Berdasarkan permasalahan diatas, maka mengambil judul “PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT.ARIMBI JAYA AGUNG”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Apakah bus akan datang tepat waktu pada saat penumpang menunggu dihalte yang telah disediakan?

  2. Bagaimana sensor ultrasonik hc srf04 dapat mengirimkan tampilan informasi jadwal keberangkatan dan kedatangan bus pada layar monitor?

  3. Bagaimana cara kerja sensor ultrasonik hc srf04 dan SIM900A agar informasi dapat ditampilkan pada layar monitor?

Ruang Lingkup

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

Prototype dapat berkerja secara realtime untuk sistem navigator pada bus dengan perancangan dan pembuatan prototype ini berbasis arduino uno yang terhubung dengan sensor ultrasonik hc srf04 untuk mengirimkan sinyal pada SIM900A dan menampilkan jadwal kedatangan bus pada halte berikutnya dan dapat diakses masyarakat luas melalui layar monitor dengan mudah serta menggunakan program menggunakan Program Arduino IDE dan alat yang dirancang hanya sebatas prototype dan belum dapat mencangkup luas di setiap halte bus yang tersebar di indonesia.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Individual
    Tujuan individual dari penelitian ini yaitu:
    a. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang mikrokontroler lebih luas.
    b. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu yang penulis dapat selama perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.
    c. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah Skripsi.

  2. Tujuan Fungsional
    Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu :
    a. Membuat mekanisme rancangan sistem navigator yang dapat berkerja dengan baik dan mampu menampilkan informasi berupa jadwal kedatangan bus pada layar monitor.
    b. Agar rancangan sistem tersebut dapat digunakan untuk mengetahui jadwal kedatangan bus secara realtime.
    c. Untuk membantu masyarakat luas dalam mengatur waktu aktivitas.

  3. Tujuan Oprasional
    Tujuan oprasional dari penelitian ini yaitu:
    a. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah dapat membuat sistem navigator yang dapat dioprasikan dan menampilkan informasi kedatangan bus pada layar monitor. Agar masyarakat dapat mengetahui kedangan bus berikutnya untuk menuju ketempat yang dituju.
    b. Untuk membantu memudahkan dalam perjalanan bus pada halte 1 menuju halte 2, berikutnya dengan memanfaatkan sensor ultrasonik hc srf04 dan SIM900A untuk menampilkan informasi kedatangan bus pada layar monitor.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat individual
    Memudahkan dalam beraktivitas menggunakan transportasi darat jarak jauh, dengan cepat dan tepat waktu secara realtime.

  2. Manfaat Fungsional
    Dengan menggunakan layar monitor yang terpasang pada setiap halte, diharapkan dapat mudahkan dalam melihat jadwal kedatangan bus secara realtime dan terupdate serta mempermudah masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

  3. Manfaat Oprasional
    Penelitian ini dapat membantu mengurangi angka kemacetan yang dikarenakan bus sering mengambil atau menurunkan penumpang tidak pada tempat yang telah disediakan dan masyarakat menjadi tertib.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)
    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan Februari - April pada PT. Arimbi Jaya Agung (AJA), yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah sejarah, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pada PT. Arimbi Jaya Agung (AJA).

  2. Studi Pustaka
    Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perecanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.

  3. Wawancara (Interview)
    Salain observasi penulis juga melakukan wawancara untuk memeperoleh keterangan dalam penelitian ini.

Metode Analisa

Model analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan System Development Lyfe Cycle( SDLC ) dengan beberapa langkah seperti melakukan survey/wawancara menganalisa sistem yang berjalan, memilih atau memecahkan masalah yang baik, menentukan peranglat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang akan digunakan, membangun dan mengimplementasikan sistem baru.

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototipe evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: arduino uno untuk membaca sensor dan module gsm untuk memberikan informasi pada layar monitor untuk mengakses kedatangan bus.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis memakai metode pengujian black box, karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Laporan ini berbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya bermanfaat.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat PT. Arimbi Jaya Agung (AJA), visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen yang digunakan berikut pembahasannya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dari prototype yang telah di rancang kemudian di lakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara, Arduino Uno, smartphone dan module GSM sebagai media output untuk memberikan notifikasi pada smartphone tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”

Menurut Nasarudin, Imron djafar, Indra samsie di dalam jurnal ‎CCIT Vol.6 No.2 (2013:72), “Sistem dapat didefinisikan dengan ‎pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat ‎didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai ‎tujuan tertentu”.‎

Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3), “sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra sistem.


2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.


3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.


4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.


5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.


6. Pengolahan Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


7. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Hutaaean (2015:5)
Gambar 2.1 karakteristik sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Sumber: Taufiq (2013:8)

    Gambar 2.2 Sistem Tertutup

    Sumber: Taufiq (2013:8)

    Gambar 2.3 Sistem Terbuka

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kesrjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  8. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  9. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  10. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkunganya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan

  11. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  12. Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  13. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  14. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkanuntuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Rusdian dan Irfan (2014:39), Daur hidup sistem terbagi menjadi lima sistem, yaitu :

  1. Mengenali Adanya Kebutuhan

  2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

  3. Pembangunan Sistem

  4. Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Pemasangan Sistem

  6. Setalah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  7. Pengoperasian Sistem

  8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  9. Sistem Menjadi Usang

  10. Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Darmawan (2013:210), “Analisa Sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan maasalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis sistem itu suatu bentuk kegiatan untuk melihat sistem yang telah berjalan dengan bagian mana yang bagus dan tidak serta kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan memenuhi pada perancangan sistem baru.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

2. Ruang Lingkup Analisa Sistem

Menurut Darmawan (2013:211), Tugas seorang analis sistem bukan saja menganalisis dan mendisain sistem, tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menyajikan satu informasi manajemen yang terpadu. Analis sistem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan.

Dengan uraian tugas dan tanggung seperti di atas, maka seorang analis sistem haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan teknologi.

Analis sistem bukanlah seorang programmer yang ditugaskan merasa mampu membuat program mutakhir dengan komputer untuk menyelesaikan masalah. Seorang programmer komputer belum tentu dapat melakukan analisis masalah yang dihadapi oleh perusahaan, seperti yang harus dilakukan penyusunan informasi manajemen, suatu sistem informasi yang memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan.

DaIam menyusun sistem informasi manajemen suatu perusahaan diperlukan orang yang mampu memahami apa itu sistem informasi manajemen, masalah-masalah yang dihadapi dalam sistem informasi manajemen perusahaan tersebut dan mampu memberikan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan bantuan teknologi komputer. Ada banyak istilah bagi analis sistem ini, seperti desainer sistem, pengembang sistem, konsultan sistem, konsultan manajemen, analis operasi, analis informasi, analis bisnis, dan knowledge engine untuk sistem pakar, tetapi yang paling sering digunakan di indonesia adalah analis sistem.

3. Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013:52) , “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Adapun tujuanutama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem,perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

H.A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:68), “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

H.A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:68), “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkaninformasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14), Data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut sudut pandangnya diantaranya:

1.Berdasarkan bentuknyaa
a.Data fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.
b.Data logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat.

2. Berdasarkan sifatnya
a. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah.
b. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.

3. Berdasarkan sumbernya
a. Internal, merupakan dara yang diperoleh dari dalam lingkungan.
b. Eksternal, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan.

4. Berdasarkan Cara Memperolehnya
a. Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diproses.
b. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

5. Berdasarkan Cangkupannya
a. Sensus.
b. Sample.

6. Berdasarkan skala cangkupannya
a. Nomilan, ordinal, interval dan rasio.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Santoso (2016), “Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, denan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek”.

Menurut Hamid dan Ainul Faizin Abdul (2016), “Flowchart adalah suatu diagram alur yang menggambarkan logika atau urut-urutan intruksi program dari suatu permasalahan”.

Menurut Purnomo, dan M. Taofik Chulkamdi Sulis (2016), “Flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemajaman pengguna terhadap informasi tersebut’. Oleh karena itu, desain sebuah Flowchart harus ringkas, jelas dan logis.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai Flowchart, dapat disimpulkan bahwa flowchart merupakan suatu algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur.

2.Simbol-simbol Flowchart

Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Simbol-simbol Flowchart

  1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.

  2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.

  3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian yang menunjukkan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.

  4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.

  5. Data : Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I / O) dalam proses.

  6. Dokumen (document) : Digunakan untuk menunjukkan dokumen atau laporan

3. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2), flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Sumber: Tri (2015:3)

    Gambar 2.6. Flowchart Sistem (System Flowchart).

  3. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.

  4. Sumber: Tri (2015:4)

    Gambar 2.7. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).

  5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  6. Sumber: Tri (2015:5)

    Gambar 2.8 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart' program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  8. Sumber: Tri (2015:6)

    Gambar 2.9 Flowchart Program (Program Flowchart)

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

  10. Sumber: Tri (2015:7)

    Gambar : 2.10 Simbol Flowchart Proses

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

Sumber: Tri (2015:8)

Gambar 2.11 Flowchart Proses (Process Flowchart)

Konsep Dasar Black Box

1.Definisi Black Box

Menurut Warsito (2015:32), “Black Box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujuan Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

Menurut Manish Kumar dkk dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies (ISSN: 2321-7782) Volume 3, Issue 10, October 2015.

“Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing”.

“Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi yang diuji (AUT). Dikenal juga sebagai pengujuan fungsional atau input output berbasis pengujian”.

Menurut Shuivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956 Vol.2),

“Black Box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code stuctur, implementation details and knowledge of internal paths of the software”.

“Pengujian kotak hitam adalah teknik dimana fungsi dari perangkat lunak yang diuji dibawah (SUT) diuji tanpa melihat struktur internal kode, rincian pelaksanaan dan pengetahuan tentang jalur internal pengujian perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas Black Box adalah suatu metode pengujian lebih memfokuskan pada keperluan software dan tidak membutuhkan pengetahuan mengenai alur internal.

2. Metode Pengujian Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

  3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

  4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing

  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

  3. Robustness Testing

  4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

  1. 1. Behavior Testing

  2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  3. 2. Performance Testing

  4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  5. Requirement Testing
    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    2.Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

g.Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3.Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba black box terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

g.Endurance Testing

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (ISSN-2277-1956 Vol.2 No.1, 2013), White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing.

Keuntungan pengujian White Box

  1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

  2. Desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

  3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.

  4. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

  5. penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

  6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

  7. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Konsep Dasar Analisa SDLC

1. Analisa SDLC

Menurut Rosa dan shalahuddin (2016:25), “SDLC singkatan dari Software Development Life Cycle atau kadang disebut juga System Development Life Cycle. SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model – model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”.

2. Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC

  1. Inisiasi ( initiation)

  2. Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

  3. Pengembangan Konsep Sistem (system concept development)

  4. Mendifinisakn lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis biaya, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

  5. Perencanaan (planning)

  6. Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

  7. Analisis Kebutuhan (requirements analysis)

  8. Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.

  9. Desain (design)

  10. Menstrafortasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

  11. Pengembangan (development)

  12. Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mepersiapkan berkas atau file pengujian,pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan mebersihkan program; peninjauan pengujian.

  13. Integrasi dan Pengujian (integration and test)

  14. Mendemostrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.

  15. Implementasi (implementation)

  16. Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

  17. Operasi dan Pemeliharann (operation and maintenance)

  18. Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk pada implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

  19. Disposisi (disposition)

  20. Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.

3. Model SDLC

  1. Model Waterfall
    Menurut Rosa dan shalahuddin (2016:28), “Model SDLC air terjun (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut mulai dari analisis,desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung”. Berikut urutan model waterfall :
    • Analisis kebutuhan
    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oler user.
    • Desain
    Desain prangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektuk perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.
    • Pembuatan kode program
    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
    • Pengujian
    Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.
    • Pendukung atau pemeliharaan
    Dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru lagi.

  2. Sumber : Rosa (2016:29)

    Gambar 2.12 ilustrasi model waterfall.

  3. Model Prototyping

  4. Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum pengembangan skala besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal yang diharapkan untuk dicapai dalam prototipe. Dengan menggunakan pendekatan ini, konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi mereka.

    Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model). Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya. Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.

    Dengan prototype yang terbuka, model sebuah sistem (atau bagiannya) dikembangkan secara cepat dan dipoles dalam diskusi yang berkali-kali dengan klien. Model tersebut menunjukkan kepada klien apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain struktur yang mendetil. Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan dengan berbagai ide pada suatu model dan setuju dengan desain final, rancangan yang sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas yang lebih bagus.

    Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal pengembangan,terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal. Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan memperbaiki user interface bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.

    Salah satu hal terpenting mengenai metodologi ini, cepat atau lambat akan disingkirkan dan hanya digunakan untuk tujuan dokumentasi. Kelemahannya adalah metode ini tidak memiliki analisa dan rancangan yang mendalam yang merupakan hal penting bagi sistem yang sudah kokoh, terpercaya dan bisa dikelola. Jika seorang pengembang memutuskan untuk membangun jenis prototipe ini, penting untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia akan disingkirkan dan selanjutnya menjamin bahwa hal tersebut telah diselesaikan tepat pada waktunya.

  5. Tahapan-Tahapan Prototyping dan Kelebihannya
    Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
    1. Pengumpulan kebutuhan
    Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
    2. Membangun prototyping
    Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
    3. Evaluasi Prototyping
    Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
    4. Mengkodekan sistem
    Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
    5. Menguji sistem
    Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
    6. Evaluasi Sistem
    Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
    7. Menggunakan sistem
    Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

  6. Gambar 2.13 Alir Metode Prototyping

    Model pengembangan ini (Prototyping Model) memiliki beberapa kelebihan, diantaranya :
    • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
    • Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
    • Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
    • Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
    • Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya
    • membuat klien mendapat gambaran awal dari prototype

Konsep Dasar Prototype

1.Definisi Prototype

Menurut Darmawan (2013:229), Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memeberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai.

Menurut Uzzaman (2015:71) “prototype adalah produk demontrasi. Pada tahap ini tidak semua fitur diletakan. Pengmbangan sering memproduksi prototype semacam ini mempresentasikan contoh produk kepada investor. Dengan demikian, insvestor bisa melihat produk asli dan membuktikan bahwa produk tersebut menarik dan berguna”.

Menurut Seema dan Malhotra pada International Journal Of Advances In Computing And Information Technologhy (2013:279) Prototyping Is An Attractive Idea For Complicated and Large System For Which There Is No Manual Process Or Existing System To Help Determining The Requirment.

Dari bebrapa pengertian diatas dapat disimpulkan prototype adalah model atau bentuk awal dari sebuah produk yang sebenarnya.

2.Sejarah Prototype

Pada tahun 1960-an: Teknik-teknik prototyping pertama cepat menjadi diakses pada tahun delapan puluhan kemudian dan mereka digunakan untuk produksi komponen prototipe dan model. Sejarah prototipe cepat dapat ditelusuri sampai akhir tahun enam puluhan, ketika seorang profesor teknik, Herbert Voelcker, mempertanyakan dirinyasendiri tentang kemungkinan melakukan hal-hal menarik dengan alat komputer dikontroldan otomatis mesin. Alat-alat mesin baru saja mulai muncul dilantai pabrik itu. Voelcker berusaha mencari jalan di mana alat-alat mesin otomatis dapat diprogram denganmenggunakan output dari program desain komputer.

Kemudian 1970: Voelcker mengembangkan alat dasar matematika yang dengan jelas menggambarkan tiga aspek dimensi dan menghasilkan teori-teori awal teorialgoritma dan matematika untuk pemodelan solid. Teori-teori ini membentuk dasar program komputer modern yang digunakan untuk merancang hampir segala hal mekanis, mulai dari mobil mainan terkecil ke gedung pencakar langit tertinggi. teori Volecker berubah metode perancangan pada tahun tujuh puluhan, namun, metode lama untuk merancang masih sangat banyak digunakan. Metode lama terlibat baik alat masinis ataumesin dikendalikan oleh komputer. Para logam dipotong dan bagian yang dibutuhkan tetap sesuai kebutuhan.

Namun, pada tahun 1987, Carl Deckard, bentuk peneliti dari University of Texas, datang dengan ide yang revolusioner yang baik. Dia memelopori manufaktur yang berbasis lapisan, dimana ia memikirkan membangun lapisan model dengan lapisan. Diadicetak model 3D dengan menggunakan sinar laser untuk bedak sekering logam dalam prototipe solid, single layer pada suatu waktu. Deckard mengembangkan ide ini menjadisebuah teknik yang disebut "Selective Laser Sintering".

3.Jenis-jenis Prototype

Menurut Darmawan (2013:230), jenis-jenis Prototipe secara general dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Prototipe evolusioner (Prototype Evolusionary)
    Terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan produksi. Jadi satu prototipe evolutioner akan menjadi sistem aktual.

  2. Prototipe persyaratan (Prototype Reqiument)
    dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.
    Langkah-langkah pembuatan Prototype Evolutionary ada empat langkah, yaitu:
    1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
    2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah generator aplikasi terintegrasi dan toolkit prototyping. Generator aplikasi terintegrasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru menu, laporan, tampilan, basis data, dan seterusnya. Toolkit prototyping meliputi sistem-sistem peranti lunak terpisah, seperti spreadsheet elektronik atau sistem manajemen basis data, yang masing-masing mampu membuat sebagian dari fitur-fitur sistem yang diinginkan.
    3. Menentukan apakan prototipe dapat diterima mendemontrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, jika sudah, langkah emapat akan diambil; jika tidak, prototipe direvisi dengan mengulang kembali langkah satu, dua, dan tiga dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kebutuhan pengguna.

Sumber: Darmawan (2013:232)'

Gambar 2.14 Pembuatan Prototipe Evolusioner

Konsep Dasar Elisitasi

1.Definisi Elisitasi

Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer applications (0975-8887 Vol.116 No.4, 2014), “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”. (Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka).

Berdasrkan definisi diatas elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI :
    a.“M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    b.“D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem fmaka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    c.“I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elsitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu :
    a. Technical (T): bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    b.Operational (O): bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    c.Economic (E): berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    a.High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    b.Middle (M): Mampu dikerjakan.
    c.Low (L): Mudah dikerjakan.

2.Tujuan Elisitasi Kebutuhan

Menurut Siahaan (2012:67), elisitasi kebutuhan bertujuan untuk :

  1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).

  2. Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.

  3. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.

  4. Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.

  5. Mengenali tujuan dari sistem.

  6. SYaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai
tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.

2. Langkah-Langkah Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:75), berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan:

  1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka, menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.

  2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan.

  3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.

  4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus dan pertemuan tim.

  5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.

  6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.

  7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

3. Masalah Dalam Elisitasi

Menurut Siahaan (2012:68), tahap elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yaitu:

  1. Masalah Ruang Lingkup

  2. Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.

  3. Masalah Pemahaman

  4. Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.

  5. Masalah Perubahan

  6. Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir

Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

1. Definisi Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2), “bahasa pemrograman adalah bahasa buatan atau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator.

2. Kelompok Bahasa Pemrograman

Menurut Jaza (2014:2), Bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

  1. Bahasa Pemrograman Mesin (machine language), Bahasa mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin (komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0 dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut object program, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanya interpretasi atau penerjemahan

  2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language)Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah diingat atau disebut mnemonics. Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka dibuat simbol yang menyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang disebut dengan mnemonics (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri dari mnemonics ini disebut assembler language.

  3. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language) Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami dan instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.

  4. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language) Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basic dan Cobol.

  5. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming) Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yang dikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi dan lain-lain.

Teori Khusus

Konsep Dasar Mikrokontroller

1. Definisi Mikrokontroller

Menurut pendapat Asep Saefullah, jurnal CCIT (Vol.8 No.2 ISSN : 1978 – 8282, 2015) , “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran juga kendali dari program yang dapat ditulis dan dihapus secara khusus, cara kerjanya yaitu membaca dan menulis data”.

Menurut Santoso dkk di dalam jurnal FEMA vol.1 no.1 (2013:17) mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memory dan program input-output.

Menurut Syahwill (2013:53), “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip yang di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program atau keduanya), dan perlengkapan input-output”.

Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus

Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus

2. Pengenalan Mikrokontroler

Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.

Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Adapun kelebihan dari mikrokontroler adalah sebagai berikut :

  1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.

  2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.

  3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.

  4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.

  5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.

Menurut Sugeng Adi Atma dalam Bagus (2012:1-2), Mikrokontroler digunakan jika proses yang dikontrol melibatkan operasi yang kompleks baik itu aritmetika. Logika, pewaktuan, atau lainnya yang akan sangat rumit bila diimplementasikan dengan komponen-komponen diskrit. Salah satu keunggulan dari mikrokontroler adalah fleksibilitas dalam merangkai komponen-komponen diskrit karena dilakukan secara software. Prosesor didalam mikrokontroler mengerjakan instruksi sesuai software yang didalam memorinya (ROM). software tersebut berupa bahasa assembler yang sebenarnya mewakili kode-kode (opcode) yang diterjemahkan dan dieksekusi oleh prosesor.

Sinyal yang bisa diolah oleh mikrokontroler adalah sinyal digital, untuk sinyal analog diperlukan konversi dengan menggunakan ADC (analog to digital converter) untuk mendapatkan nilai digital setaranya, sebaiknya jika menginginkan keluaran sinyal analog dari data digital maka diperlukan DAC (digital to analog converter).

Sumber: pemrograman mikrokontroler dengan bahasa C

Gambar 2.17 Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler

Gambar 2.17 memperlihatkan contoh blok rangkaian internal sebuah mikrokontroler beserta jalur datanya. Didalamnya selain ada Mikroprosessor, ROM, RAM, dan Port I/O bisa juga peripheral lain seperti UART, ADC, EEPROM, Timer dan lainnya

  1. Mikroprosessor: unit yang mengoreksi program dan mengatur jalur data, jalur alamat, dan jalur kendali perangkat-perangkat yang terhubung dengannya.

  2. ROM (Read Only Memory): memori untuk menyimpan program yang dieksekusi oleh mikroprosesor. Bersifat non volatile artinya dapat mempertahankan data didalamnya walapun tak ada sumber tegangan. Saat sistem berjalan memori ini bersifat read only (hanya bisa dibaca).

  3. RAM (Random Access Memory): memori untuk menyimpan data sementara yang diperlukan saat eksekusi program. Memori ini bisa digunakan untuk operasi baca tulis.

  4. Port I/O: Port Input/Output sebagai pintu masukan atau keluaran bagi mikrokontroler. Umumnya sebuah port bisa difungsikan sebagai port masukan atau port keluaran bergantung kontrol yang dipilih.

  5. Timer: pewaktu yang bersumber dari oscillator mikrokontroler atau sinyal masukan ke mikrokontroler. Program mikrokontroler bisa memanfaatkan timer untuk menghasilkan pewaktuan yang cukup akurat.

  6. EEPROM: memori untuk menyimpan data yang sifatnya non volatile.

  7. ADC: converter sinyal analog menjadi data digital.

  8. UART: sebagai antarmuka komunikasi serial asynchronous.

3. Pemanfaatan Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:54), Mikrokontroler ada pada perangkat elekronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, MP3 player, DVD, televisi, AC, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik robot mainan, maupun robot industri.

Mikrokontroler juga digunakan dalam produck dan alat yang dikendalikan secara otomatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikrokontroler memori, dan alat alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka:

  1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil daripada program-program pada PC.

  2. Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

  3. Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

  4. Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak

Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang sering kali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekadar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.

Untuk merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

  1. Sistem minimal mikrokontroler

  2. Software pemrograman dan kompiler, serta downloader

Yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidak akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

  1. Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri.

  2. Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.

  3. Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.

  4. Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

Pada mikrokontroler jenis-jenis tertentu (AVR misalnya), poin no 2,3 sudah tersedia di dalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting dari vendornya (biasanya 1MHz, 2MHz, 4MHz, 8MHz), sehingga pengguna tidak memerlukan rangkaian tambahan. Namun bila ingin merancang sistem dengan spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.

4. Perkembangan Mikrokontroler

Menurut Syahwil (2013:57), Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama Mikrokontroler ini mulai dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM.

Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikro-kontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dileng-kapi fasilitas yang cenderung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah mikrokontroler 8 bit varian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx, dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walau-pun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari, seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam digital, termometer digital, dan sebagainya.

Konsep Dasar Arduino

1. Definisi Arduino

Menurut Syahwil (2013:60),"Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel”.

Arduino memiliki 14 pin input/output dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Gambar : Arduino Uno

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply. Powernya menyala secara otomatis. Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan pada board.Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt. Arduino sendiri memiliki IDE untuk compiler. Proses kerja Arduino ialah melakukan pemrograman pada IDE, compile, dan upload binary/hex file ke kontroler. Berbeda dengan Processing yang kode hasil compile langsung dijalankan di komputer, kode hasil compile Arduino harus diupload ke kontroler sehingga dapat dijalankan. Fungsi tombol pada IDE Arduino: Verify : Cek error dan lakukan kompilasi kode. Upload  : Upload kode ke board/kontroler. Asumsi bahwa board dan serial port telah disetting dengan benar. New : Membuat aplikasi baru. Open : Buka proyek yang telah ada atau dari contoh-contoh/examples. Save : Simpan proyek anda. Serial Monitor: Membuka serial port monitor untuk melihat feedback/umpan balik dari board. Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

  1. Pin

  2. Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power jack aksesnya menggunakan pin ini.

  3. 5v

  4. Regulasi Power Supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Pin menggunakan Regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.

  5. 3,3v

  6. Supply 3,3v didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah 50mA. Pin Ground berfungsi sebagai jalur ground pada Arduino.

  7. Memori

  8. Atmega328 memiliki 32kb flash memori untuk menyimpan kode, juga 2kb yang digunakan untuk bootloader. Atmega328 memiliki 2kb untuk SRAM dan 1kb untuk EEPROM.

  9. Input dan Output

  10. Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pin mode, digital Write dan digital read. Input dan Output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau menerima maximum 40mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh default) 20-50Ohms.

Konsep Dasar Power Supply

1.Definisi Power Supply

Menurut Husaini (2014:1), Power Supply merupakan sebuah sistem yang menyediakan sumber daya DC (Direct Current) atau arus searah, diperoleh dengan jalan merubah arus bolak-balik AC menjadi arus searah dan menstabilkan tegangan keluarannya minaret kebutuhan sebuah sistem elektronik

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan power supply adalah:

Gambar 2.20 Power Supply

Agar alat yang dibuat dapat bekerja sesuai fungsinya, maka diperlukan sumber tegangan listrik sebagai catu daya. Rangkaian catu daya yang digunakan mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching dengan output 12 volt. Tegangan tersebut kemudian diturunkan menjadi 5 volt tegangan DC, melalui IC regulator LM7805. Arus yang masuk dari adaptor switching melalui kapasitor yang bertujuan untuk mengurangi noise pada tegangan DC. Setelah itu keluaran dari kapasitor tersebut masuk ke IC regulator yang fungsinya adalah untuk menstabilkan tegangan. IC regulator ini terdiri dari dua buah IC, yaitu LM7805 yang menghasilkan tegangan +5 volt. Keluaran dari IC regulator ini kemudian akan masuk kembali ke kapasitor agar tegangan DC yang dikeluarkan dapat lebih halus.

Konsep Dasar SIM900A

SIM900A adalah modul SIM yang digunakan pada penelitian ini. Modul SIM900 GSM/GPRS adalah bagian yang berfungsi untuk berkomunikasi antara pemantau utama dengan Handphone. ATCommand adalah perintah yang dapat diberikan modem GSM/CDMA seperti untuk mengirim dan menerima data berbasis GSM/GPRS, atau mengirim dan menerima SMS. SIM900 GSM/GPRS dikendalikan melalui perintah AT (GSM 07.07, 07.05, dan SIMCOM).

AT+Command adalah sebuah kumpulan perintah yang digabungkan dengan karakter lain setelah karakter ‘AT’ yang biasanya digunakan pada komunikasi serial. Dalam penelitian ini ATcommand digunakan untuk mengatur atau memberi perintah modul GSM/CDMA. Perintah ATCommand dimulai dengan karakter “AT” atau “at” dan diakhiri dengan kode (0x0d). Berikut adalah beberapa perintah ATcommand yang digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 2.21 Modul GSM

Konsep Dasar Sensor Ultrasonik Hc Srf 04

1.Definisi Sensor Ultrasonik Hc Srf 04

Sensor HC-SR04 adalah sensor pengukur jarak berbasis gelombang ultrasonik. Prinsip kerja sesnsor ini pirip dengan radar ultrasonik. Gelombang ultrasonik di pancarkan kemudian di terima balik oleh receiver ultrasonik. Jarak antara waktu pancar dan waktu terima adalah representasi dari jarak objek. Sensor ini cocok untuk aplikasi elektronik yang memerlukan deteksi jarak termasuk untuk sensor pada robot.

Gambar 2.22 Ultrasonik Hc Srf 04

Komparasi Sensor HC-SR04 adalah versi low cost dari sensor ultrasonic PING buatan parallax. Perbedaaannya terletak pada pin yang digunakan. HC-SR04 menggunakan 4 pin sedangkan PING buatan parallax menggunakan 3 pin. Pada Sensor HC-SR04 pin trigger dan output diletakkan terpisah. Sedangkan jika menggunakan PING dari Parallax pin trigger dan output telah diset default menjadi satu jalur. Tidak ada perbedaaan signifikan dalam pengimplementasiannya. Jangkauan karak sensor lebih jauh dari PING buatan parllax, dimana jika ping buatan parllax hanya mempunyai jarak jangkauan maksimal 350 cm sedangkan sensor HC-SR04 mempunyai kisaran jangkauan maksimal 400-500cm.

Konsep Dasar Liquid Crystal Display (LCD)

Menurut Zain di dalam Jurnal Teknologi Informasi dan Pendidikan Vol.6 , No. 2 (2013:151), “LCD adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan(sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya)”

Gambar : LCD

Konsep Dasar Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar : Buzzer

Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Ernawati Waridah (2014:152), “Elektronika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dampak elektron, serta alat-alat yang menggunakannya”.

Menurut Abdul Kadir (2013:2), “Rangkaian elektronik adalah rangkaian listrik yang mengandung komponen-komponen elektronik”.

Konsep Dasar Transistor

Menurut Kadir (2013), Transistor merupakan komponen dengan fungsi bermacam-macam. Komponen ini dapat berfungsi seperti layaknya keran air. Arus yang dialirkan bisa diatur secara elektronis berdasarkan kategori, ada transistor yang tergolong sebagai PNP dan ada pula yang termasuk sebagai PNP. N dan P menyatakan semikonduktor .pada PNP, dua lapis semikonduktor tipe p dan satu lapis semikonduktor tipe n.. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n. pada NPN, dua lapis semikonduktor tipe n dan mengapit satu lapis semikonduktor tipe p.

Gambar 2.23 Transistor

Konsep Dasar Dioda

Menurut Istianto (2014:28), dioda adalah komponen semikonduktor yang mengalirkan arus satu arah saja. Dioda terbuat dari germanium atau silikon yang lebih dikenal dengan dioda function. Sturktur dari dioda ini sesuai dengan namanya, adalah sambungan antara semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.

Semikonduktor tipe P berperan sebagai anoda dan semikondkutor tipe N berperan sebagai katoda. Dengan struktur ini arus hanya dapat mengalir dari sisi P ke sisi N.

Ada tiga kalimat kunci yang membedakan dioda dengan komponen lain:

  1. Memiliki dua terminal seperti halnya resistor.

  2. Arus yang mengalir tergantung pada beda potensial antara kedua terminal.

  3. Tidak mematuhi hukum OHM.

Gambar 2.24 Bias arus dioda

Konsep Dasar Kapasitor

Menurut Kadir (2013) Kapasitor adalah komponen yang berguna untuk menyimpan muatan listrik ukuran muatan listrik yang bisa ditampung biasa dinamakan kapasitansi dan satuan yang digunakan adalah farad. Satuan-satuan yang lebih kecil adalah µF (baca:microfarad), dan pF(pikrofarad).

Q = CV......(1) dimana Q = muatan elektron dalam C (coulomb) , C = nilai kapasitansi dalam F (farad), V = besaran tenggangan dalam V (volt)

Gambar 2.25 Kapasitor

Konsep Dasar Resistor

Menurut Diah aryani, indrianto, naimmudin dalam jurnal CCIT Vol.1 No.2 (2013:145) “Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring ‎elektronik dan sirkuit elektronik”‎

Menurut Syahwil (2013:32), Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan SZ.

Fungsi dari Resistor adalah:

  1. Sebagai pembagi arus

  2. Sebagai penurun tegangan

  3. Sebagai pembagi tegangan

  4. Sebagai penghambat aliran arus listrik, dll

Gambar 2.26 Resistor


Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

  1. Fixed Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.

  2. Variable Resistor, yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.

  3. Resistor Li Non nier, yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Semakin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor.

  2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang bisa diterima resistor tersebut.

  3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon. Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor 1 Mega Ohm (MO) = 1.000.000 Ohm

Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:

Konsep Dasar Elisitasi

Definisi Elisitasi

Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk mengenali besar resistansi, kode warna tersebut ditetapkan oleh standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic industries association). Berikut adalah cara untuk menghitung nilai Resistor seperti yang ditunjukan pada tabel dibawah ini:

  1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:
    “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:
    Technical (T): bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan.
    Operational (O): bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan.
    Economic (E): berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem.
    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
    Middle (M): Mampu dikerjakan.
    Low (L): Mudah dikerjakan.

  4. Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Study Pustaka (Literature Review)

Definisi Literature Review

Menurut Meta Amalya Dewi dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.1 (2014:125) Metode literature review dilakukan untuk menunjang metode wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Manfaat dari literature review ini antara lain : Menurut Mulyandi dalam penelitian Nina Rahayu (2013:49), “Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topic penelitian”.

  1. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

  2. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

  3. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap penelitian ini.

  4. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

  5. Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

Dalam upaya pengembangan pembersih debu dan lantai ini perlu dilakukan studi pustaka sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian penelitian yang akan dilakukan. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, meneruskan penelitian sebelumnya, serta mengetahui orang lain yang spesialisasi dan area penelitiannya sama dibidang ini. Beberapa Literature review tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Penelitian ini dilakukan oleh Patra dari International Journal of Scientific and Enginnering Research. pada tahun 2014 yang berjudul "LOCATION BASED TRACKING". Penelitian ini makalahnya menggali kanopi rincian serta yang rumit w.r.t layanan Android Berbasis Lokasi dan pelacakan rute. Dalam makalah ini kami hadir untuk Anda aplikasi 'Route Tracker' kami. Sebagai pengguna perjalanan dengan perangkat Android, aplikasi Route Tracker kami memantau lokasi pengguna dan bantalan, visual menampilkan rute pada peta. pengguna menyentuh tombol beralih 'Start Tracking ' untuk mulai melacak rute.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2013) dengan judul “HOME APLLIANCES CONTROLING WITH MOBILE DEVICES BASED ON ANDROID OS”. Penelitian ini membahas mengenai sistem pengontrolan Home Appliances dengan menggunakan modul Xboard yang dikendalikan melalui smartphone Android. Sistem ini memanfaatkan protokol TCP/IP agar bisa dikontrol melalui jaringan internet, yang membuat sistem ini dapat melakukan pengontrolan tanpa kendala jarak dan waktu.

  3. Penelitian ini dilakukan oleh Anjar, dari Perguruan Tinggir Raharja, pada tahun 2015 yang berjudul "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS KOTA TANGERANG BERBASIS WEB".Penelitian ini membahas tentang uji coba untuk untuk mengetahui pemetaan rumah sakit di kota Tangerang menggunakan teknologi GPS.

  4. Penelitian ini dilakukan oleh Iqbal dari Universitas Dian Nuwantoro Semaran, pada tahun 2016 yang berjudul "Penelitian ini membahas tentang monitoring sales yang berada dilapangan menggunakan teknologi gps.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Anjar, dari Perguruan Tinggir Raharja , pada tahun 2015 yang berjudul "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PUSKESMAS KOTA TANGERANG BERBASIS WEB ".Penelitian ini membahas tentang uji coba untuk untuk mengetahui pemetaan ruma sakit di kotatangerang menggunakan teknologi GPS.

BAB III

ANALISA YANG BERJALAN

Gambaran Umum

Sejarah singkat PT. Arimbi Jaya Agung

PT. ARIMBI JAYA AGUNG adalah perusahaan swasta Nasional yang didirikan pada awal tahun 1969. Perusahaan ini bergerak di bidang Jasa Angkutan Bus, yaitu PO. BIMA SUCI yang menjalankan trayek sebuah kendaraan bus bekas merek “Layland”, lama kelamaan perusahaan ini berkembang hingga terakhir tahun 1975, jumlah bus ini dioperasikan untuk berbagai trayek dalam kota dan Luar Kota.

Dengan demikian berkembang usaha PO. BIMA SUCI tersebut maka untuk memnuhi kebutuhan konsumen atau penumpang, maka PO. BIMA SUCI meluaskan usahanya tidak dalam jasa angkutan saja melainkan juga dalam bidang Penjualan Kendaraan dan Spare Parts Service kendaraan, untuk hal tersebut maka dibentuklah suatu Perseroan Terbatas (PT) yang berbadan hukum, yaitu PT. ARIMBI JAYA AGUNG.

PT. Arimbi Jaya Agung yang dahulu terletak di Jl. Daan Mogot km.20 Tangerang yang di resmikan pada tanggal 27 Mei 1984 menjadi Autorized Dealer kendaraan HINO dan sekrang terletak di Jl. MH. Thamrin No. 05 Cikokol-Tangerang.

Pendiri PT. Arimbi Jaya Agung adalah seorang laki-laki beraksen Bayumas yang berusia 48 tahun dan bernama Anton Prijanto, beliau mengawali usaha dibidang Transportasi sejak tahun 1969. Awalnya, beliau hanya berbekal Bus Bekas yang beliau beli dari sebuah leleng, barangnya pun mirip besi tua. Karena mesin dan fisiknya nyaris rusak. Besi tua itu pun akhirnya menggelinding di Jalan Raya dengan merk gagah : “BIMA SUCI”, yang tadinya Bapak Anton menggemari wayang yang bernama “BIMA” maka beliau Beliu percaya, kejujuran adalah energi yang dapat membangkitkan keperkasaan di kemudian hari itulah mungkin semangat sang Bima, yang terkenal jujur di perwayangan.

Visi, Misi, dan Tujuan

  1. Visi

  2. Menguntungkan para pelanggan, ara pengguna Jasa Transportasi Karyawan dan Masyarakat.

  3. Misi

  4. Mengembangkan Pelayanan di bidang Jasa Transportasi dan di bidang Penjualan Suku Cadang Kendaraan.

  5. Tujuan

  6. Tujuan Perusahaan adalah memberikan kualitas dan kuantitas agar penumpang merasa nyaman. Selain itu, kepadatatan penduduk di kota Jakarta secara otomatis akan bisa di kurangi karena mereka bisa tinggal di luar kota. Para pekerja sekarang ini merasa enggan tinggal di Jakarta, karena merasa sulit memperoleh fasilitas Angkutan Umum. Menurut Bapak Anton (Pemimpin Perusahaan) mengakatan “Saya yakin dengan adanya Bus Umum yang bisa menghubungkan wilayah Jabotabek dengan Jakarta tanpa terputus-putus, maka pendapatan penduduk di Jakarta bisa di kurangi, karena mereka akan memilih tinggal di luar kota.

Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Arimbi Jaya Agung

Wewenang dan Tanggung Jawab

Masing – masing jabatan atau pekerjaan yang di berika kepada setiap pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab bagian terkait di PT. ARIMBI JAYA AGUNG, yaitu

  1. Direktur
    Tugas dan Tanggung Jawab Direktur adalah sebagi berikut:
    a. Membuat dan menjalankan rencana atau program pada perusahaan, menerapkan peraturan, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
    b. Memantau, mengarahkan serta mengevaluasi kegiatan atau aktivitas kerja.
    c. Menganalisa hasil laporan harian atau bulanan.

  2. Bagian Penjualan
    Tugas dan tanggung jawab bagian penjualan adalah sebagai berikut:
    a. Melayani konsumen.
    b. Mengontrol barang yang sudah hampir habis dan sudah habis.
    c. Membuat atau mengeluarkan laporan.

  3. Bagian Keuangan
    Tugas dan tanggung jawab Bagian Keuangan adalah sebagai berikut:
    a. Mencatat transaksi dan laporan – laporan keuangan.
    b. Memeriksa dan mengawasi transaksi dari proses penerimaan dan pengeluaran kas.
    c. Melaporkan hasil penjualan kepada Direktur.

  4. Bagian Gudang
    Tugas dan tanggung jawab Bagian Gudang adalah sebagai berikut:
    a. Mengecek dan mencatat barang yang sudah hampir habis dan sudah habis.
    b. Mengeluarkan barang sesuai permintaan pesanan.

Tata Laksana Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur sistem alat kebersihan untuk pegawai kebersihan yang sedang berjalan adalah:

  1. Penumpang atau user menunggu bus pada halte.

  2. Bus datang melewati halte.

  3. Bus menunggu sampai ruangan tempat duduk terisi penuh.

  4. Setelah bus terisi cukup penuh maka bus akan mulai berjalan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

1. Flowchart Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 flowchart sistem yang berjalan

Dapat di rincikan secara jelas pada gambar 3.2 flowchart sistem kebersihan yang berjalan pada PT.Arimbi Jaya Agung.

  1. Pada bagian 2 (dua) simbol yang berperan sebagai “Mulai” dan “selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan.

  2. Bus menunggu penumpang pada halte yang telah tersedia.

  3. Penumpang menaiki bus.

  4. Kuota bus cukup terisi penuh bus akan memulai perjalanan.

  5. Bus berangkat ketempat tujuan.

2. Flowchart Sistem yang Diusulkan

Berikut adalah flowchart sistem alat pembersih debu dan lantai yang diusulkan di PT.Arimbi Jaya Agung.

Berikut ini adalah penjelasan flowchart sistem yang diusulkan pada PT.Arimbi Jaya Agung.

  1. Penumpang tiba dihalte,ditempat pemberhentian bus.

  2. Ketika bus sudah melewati sensor ultrasonik hc srf04, pergerakan bus akan terbaca.

  3. Sensor ultrasonik hc srf04 mengirimkan sinyal informasi pada SIM900A yang terpasang pada halte 2, dan akan diterima SIM900A untuk ditampilkan pada layar monitor

  4. SIM9000A memberikan output data berupa jadwal kedatangan bus untuk ditampilkan pada layar monitor, yang akan segera sampai pada halte 2 ketika masyarakat atau penumpang menunggu di halte 2 tersebut.

  5. Jika sudah menampilkan interface pada layar monitor masyartakat atau penumpang sudah bisa bersiap-siap untuk menggunakan bus dalam perjalanan ketempat yang dituju.

3. Cara Kerja Alat

Cara kerja alat sistem navigator menggunakan sensor ultrasonik dan SIM900A sebagai penghantar informasi dan data berbasis arduino uno yang dapat dibagi untuk beberapa bagian. Bagian pertama adalah bagian sistem input dimana sistem ini merupakan awal dari kerja alat, selanjutnya adalah bagian sistem proses, sistem proses ini bekerja memproses data yang diterima dari sistem input untuk dikeluarkan pada bagian selanjutnya yaitu sistem output.

Gambar 3.4 Cara Kerja Alat

  1. Sistem Input

  2. Pada sistem input alat untuk memprediksi kedatangan bus adalah menggunkan sensor ultrasonik hc srf04 untuk mengetahui keberangkatan bus dengan realtime, layar monitor sebagai display untuk mengetahui jadawal kedatangan bus yang sudah disertakan.

  3. Sistem Proses

  4. Pada sistem proses menggunakan Arduino Uno yang merupakan otak dari segala input yang bertugas untuk mengeluarkan output atas input yang diterima berdasarkan program yang telah disimpan dalam modul Arduino Uno dan kemudian di peroses oleh arduino Uno.

  5. Sistem Output

  6. Sistem output pada alat ini menggukan sensor ultrasonik hc srf04 untuk mengetahui pergerakan bus serta mengirimkan sinyal pada SIM900A yang nantinya dapat ditampilkan pada layar monitor.

4. Rancangan Prototype

Prototype sistem navigator pada bus menggunakan sensor ultrasonik dan SIM900A berbasis arduino uno pada PT.Arimbi Jaya Agung, perancangan alat ini disusun atau dibuat menyerupai miniatur dengan dilengkapi komponen seperti : arduino uno dengan mikrokontroler Atmega 328, sensor ultrasonik hc srf04, dua (2) alat SIM900A dan layar monitor sebagai output untuk menampilkan jadwal kedatangan bus pada halte 2 ketika bus berhenti dihalte 1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan prototipe ini menggunakan bahan dari plastik, kertas dan kayu, karna miniatur yang dibuat oleh penulis sudah cukup untuk terjadi nya sebuah prototipe.

Gambar 3.5 Perancangan prototipe

5. Metode Prototype

Metode yang digunakan adalah metode prototyping evolutionary karena dengan evolutionary ini sistem ini atau produk yang sebenarnya di lihat sebagai evolusi dari versi awal yang terbatas menuju final atau produk yang akan diselesaikan menuju akhir.

6. Diagram blok

Berikut ini adalah diagram blok dari sistem navigator, agar mudah dipahami, maka penulis membuat diagram blok dan berserta alur kerjanya.

Gambar 3.6 diagram blok sistem

  1. Layar monitor merupakan perangkat yang digunakan untuk menampilkan informasi kedatangan bus.

  2. Sensor ultrasonik hc srf04 berfungsi sebagai input untuk mengirim data ke SIM900A agar diolah setelah itu diproses sebagai pengukur jarak antara halte Satu (1) menuju halte (2) atau lainnya.

  3. Arduino Uno merupakan media yang digunakan untuk saling menghubungkan sensor ultrasonik hc srf04 dengan SIM900A, dan Arduino Uno sebagai peroses data yang akan ditampilkan dalam layar monitor.

  4. Powersupply/catu daya digunakan sebagai pemberi sumber tegangan arus listrik ke arduino uno dengan tegangan 5 volt.

Pembuatan Alat

Pada perancangan ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat keras hardware dan perancangan perangkat lunak software. Dari ke dua pembahasan perancangan ini dianggap penting untuk dibahas karena untuk menghasilkan sistem yang baik, serta menghasilkan sinkronisasi antara perangkat keras hardware dengan perangkat lunak software.

Gambaran perancangan diagram blok adalah seperti yang ditunjukan pada gambar 3.6 perancangan sistem keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan dengan deskripsi alat dan bahan sebagai berikut:

a. Alat yang digunakan:
1. Personal Computer (PC)
2. Software arduino IDE (untuk menulis program)
3. Software fritzing (untuk menggambar skematik)
4. Software Corel Draw x7 (untuk membuat flowchart dan diagram blok)
b. Bahan-bahan yang digunakan:
1. Mikrokontroler Arduino Uno
2. Power supply/catu daya
3. Komponen elektronika
4. Solder timah
5. Kayu dan plastik
6. Lampu LED
7. SIM900A
8. Sensor Ultrasonic
9. Layar monitor
10. Obeng plus (+) dan minus (-)

Perangkat keras (Hardware)

a. Perancangan Skematik Hardware

Dalam pembuatan skematik diperlukan sebuah aplikasi yang mendukung untuk merangkai rancangan elektronika, yaitu dengan menggunaka aplikasi fritzing yang sudah mendukung library-library arduino dan inilah aplikasi yang disebut friting lihat gambar berikut:

Gambar 3.7 aplikasi Fritzing

Ini adalah tampilan awal aplikasi fritzing untuk memulai pembuatan skematik alat yang penulis susun, perhatikan gambar berikut.

Gambar 3.8 Tampilan awal Aplikasi Fritzing

1. Rangkaian Skematik Sensor Ultrasonik Hc Srf04

Berikut ini merupakan Rangkaian skematik sensor Ultrasonic, rangkaian skema sensor ultrasonic hanya memakai beberapa pin dari arduino uno yaitu inilah pin yang di pakai oleh sensor ultrasonic seperti pin Ground, pin 13 dan pin 12 hanya itu saja pin yang digunakan.

Gambar 3.9 Rangkaian Skematik Sensor Ultrasonik Hc Srf04

2. Rangkaian Skematik SIM900A

Pada sistem yang dibuat ini menggunakan SIM900A adalah modul GSM untuk memberikan output dan di input oleh layar monitor.

Gambar 3.10 Rangkaian Skematik SIM900A

3. Rangkaian Skematik Catu Day

Catu daya merupakan tegangan listrik yang diperlukan oleh alat. Rangkaian catu daya yang digunakan untuk mendapatkan sumber tegangan dari adaptor switching output 12 volt, tegangan tersebut di turunkan menjadi 5 volt tengangan DC melalui IC LM7805, lampu LED sebagai lampu indikator Bahwa arus yang masuk bertegangan 5 volt dan alat akan menyala dengan sempurna.

Gambar 3.11 Rangkaian Skematik Catu Daya

div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">

4. Rangkaian Skematik Keseluruhan Alat

</div>

Setelah melakukan perancangan perangkat keras dari seluruh komponen dan bahan yang digunakan rangkaian skematik keseluruhan merupakan rangkaian akhir dari alat yang dibuat oleh penulis, maka rangkaian sistem keseluruhan akan terlihat seperti gambar 3.15 sebagai berikut:

Gambar 3.12 Skematik Keseluruhan alat

  1. Jalur merah sebagai penghantar arus positif (+).

  2. Jalur hitam sebagai penghantar arus negatif (-).

  3. Jalur biru sebagai jalur penghantar data.

Perangkat Lunak (Software)

Di dalam perangcangan alat ini didukung oleh beberapa software yang digunakan baik untuk arduino uno maupun sensor ultrasonik untuk kedatangan bus pada layar monitor. Dan berikut ini penjelasan-penjelasan mengenai software tersebut :

1. Software Arduino IDE

Mengapa arduino IDE

  1. IDE Arduino merupakan multiplatfrom yang dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Macintosh dan Linux.

  2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE processing yang sederhana sehingga mudah digunakan.

Selain itu Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari

  1. Editor program adalah sebuah widows yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

  2. Compiler adalah sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa processing) menjadi kode biner. Bagaimanpun sebuah mikrokontroller tidak akan bisa memahami bahasa Processing yang bisa dipahami oleh mikrokontroller adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

  3. Uploader adalah sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan Arduino.

b. Instalasi Driver

Untuk memprogram mikrokontroller ATMega328 atau Arduino Uno dibutuhkan software Arduino IDE (Integrated Developmen Environmen) karena software ini mudah dalam membuat fuingsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah dimengerti karena mengguanakan bahasa C, selain software Arduino IDE untuk memasukan program ke dalam sebuah mikrokontroller ATMega328, dibutuhkan Driver USB, IDE Arduino 1.0.5 dan Arduino Uno Board agar program yang dibuat dapat berjalan didalam mikrokontroller.

Pada pembahasan ini adakan dijelaskan langkah-lanhgkah instalasi Driver untuk Arduino Uno denghan windows 7, Vista atau XP :

  1. Hubungkan Board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya prosesn ini akan gagal.

  2. Klik pada tombol Star buka Control Panel

  3. Setelah memilih Control Panel, langkah selanjutnya masuk ke menu System and Security, kemudian klik pasa System. Setelah tampilan System muncul buka Device Manager.

  4. Lihat pada bagian Port (COM&LTP). Anda akan melihat port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”.

  5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)”dan pilih opsi “Update Driver Software”

  6. Kemudian pilih opsi “Browser My Computer For Driver Software”.

  7. Terakhir, masuk dan pilih file driver Uno, dengan nama “ArduinoUNo.inf”.

2. Perancangan Software Arduino Uno

Pada perancangan perangkat lunak akan menggunakan program Arduino digunakan untuk menuliskan listing program dan menyimpannya dengan file yang berekstensi .ino, dan bootloader Arduino Uno sebagai media yang digunakan untuk mengupload program kedalam mikrokontroller, sehingga mikrokontroller dapat bekerja sesuai dengan yang diperintahkan. Dan berikut adalah gambar listing program keseluruhan yang digunakan dengan demikian Baru sistem arduino dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.

Gambar 3.13 Listing Program Arduino

Menggunakan arduino 1.8.3 untuk merangkai coding jadwal rute kedatangan bus dengan menggunakan arduino uno.

Gambar 3.14 Tampilan Program

Rancangan Interface dekstop layar monitor

Pada rancangan interface ini, hardware yang dikendalikan secara langsung dengan menampilkan pada layar monitor yang terletak pada setiap halte bus yang dirancang sesederhana mungkin agar lebih bisa dimengeti oleh semua kalangan masyarakat, dan untuk mempermudah suatu pekerjaan manusia serta mengurangi tenaga yang dikeluarkan sehingga pekerjaan sangat mudah dilakukan dan menjadi lebih efektif.

Gambar 3.15 Rancangan Interface Aplikasi

  1. Button connect device merupakan awal saling terhubungnya layar monitor dengan sistem navigator.

  2. Setelah terlihat pemberitahuan connect device terhubung, maka sistem sudah bisa dipakai untuk menjalankan sistem navigator.

  3. Sistem navigator dalam sebuah kedatangan bus dapat dilihat pada layar monitor.

  4. Menampilkan waktu menunggu bus, sehingga masyarakat akan lebih siap dan tidak tertinggal bus atau kehilangan jarak pandang bus ketika sudah sampai pada halte bus.

  5. Menampilkan hasil akhir perjalanan bus untuk mengetahui seberapa banyak bus dalam satu hari full beroperasi dalam perjalanan melewati halte tersebut.

Permasalahan yang dihadapi dan alternatif pemecahan masalah

1. Permasalahan yang dihadapi

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dengan orang yang bertanggung jawab di tempat observasi, perlunya sistem yang dapat memudahkan sistem akses pada PT. Arimbi Jaya Agung (AJA). Setelah mengamati dan meneliti permasalahan yang ada dapat dirincikan sebagai berikut:

  1. Apakah dapat membuat penumpang menjadi terasa nyaman dalam menggunakan transportasi bus dengan informasi notifikasi yang akan ditampilkan pada layar monitor secara realtime ?

  2. Apakah sistem navigator menggunakan tenaga kerja manusia untuk terjun langsung melihat keberadaan jarak kedatangan bus ?

  3. Apakah sistem navigator dapat digunakan untuk kalangan masyarakat umum ?

2.Alternatif pemecahan masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari beberapa permasalahan yang ada, terdapat beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

  1. Membuat sistem akses menggunakan media layar monitor.

  2. Membuat sistem navigator yang mudah digunakan, karena menggunakan module SIM900A dan sensor ultrasonik hc srf04

  3. Membuat sistem yang dapat digunakan untuk semua kalangan masyarakat.

User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I berisi rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak menajemen terkait melalui proses wawancara.

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

UJI COBA

Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembagian hasil uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada sub bab berikut.

Metode Black Box

Berikut ini adalah table pengujian Black Box berdasarkan sistem navigator. Menggunakan media layar monitor berbasis arduino uno pada PT.Arimbi Jaya Agung, untuk pengujian pada sistem, yaitu sebagai berikut:

1. Pengujian BlackBox tampilan dilayar monitor

Tabel 4.1 Pengujian BlackBox tampilan dilayar monitor

2. Pengujian BlackBox tampilan pada halte 1 dan halte 2 dengan sistem navigator.

Tabel 4.3 Pengujian BlackBox tampilan pada halte 1 dan halte 2 dengan sistem navigator.

3. Pengujian BlackBox pada sistem database

Tabel 4.4 BlackBox pada sistem database

Uji Coba Hardware

Berikut ini adalah pengujian beberapa hardware yang dimiliki oleh sistem navigator yang satu persatu akan di jelaskan sebagai berikut.

1. Pengujian rangkaian sensor ultrasonik hc srf04

  1. Mikrokontroler diprogram agar bisa mengirim trigger dan menerima signal dari sensor ultrasonik yang merupakan informasi objek.

  2. Jika sensor ultrsonik merespon dan memberikan signal ke mikrokontroler, maka sensor ultrasonik bekerja dengan baik. Langkah-langkah pengambilan data untuk jarak objek adalah:
    1) Objek berada didepan sensor ultrasonik.
    2) Menggunakan pengaris sebagai alat ukur manual untuk perbandingan
    3) Mencatat jarak antara objek dengan letaknya sensor ultrasonik

Setelah melakukan serangkaian uji coba dengan menggunakan simulator selanjutnya yang akan dilakukan uji coba adalah koneksi sensor ultrasonik pada halte 1 menuju halte 2. Uji coba ini dilakukan berdasarkan jarak dan waktu penerimaan data

Tabel 4.5 Uji coba sensor ultrasonik halte 1 dan halte 2

Gambar 4.1 Rangkaian Uji Coba sensor ultrasonik hc srf04

2. Pengujian rangkaian sim900a

Rangkaian sim900a untuk menerima perintah yang diberikan oleh sensor ultrasonik, sim900a yang berfungsi sebagai alat arduino bisa digunakan untuk mengirim/menerima pesan dan membuat/menerima panggilan seperti ponsel biasa dengan menggunakan kartu SIM dari sebuah provider jaringan seluler. Dengan cara menghubungkan modul GSM dengan papan arduino dan masukkan kartu SIM dari operator yang menyediakan cakupan GPRS. Untuk bisa menghubungkan dengan jaringan seluler, shield membutuhkan kartu SIM yang dikeluarkan oleh provider jaringan seluler.

Gambar 4.2 Rangkaian uji coba SIM900A

Adapun listing program yang digunakan dalam uji coba dari rangkaian diatas adalah seperti yang terlihat pada gambar 4.2 sebagai berikut.

Gambar 4.3 Listing Program Test SIM900A

Flowchart program yang diusulkan

Gambar 4.4 Flowchart program yang diusulkan

  1. 2 (dua) simbol terminal yang berperan sebagai “mulai” dan “selesai”.

  2. 4 (4mpat) simbol Proses yang menyatakan sebuah Proses yang berlangsung, yaitu: arduino uno siap memainkan perannya sebagai otak keseluruhan alat yang memberi perintah pada sensor ultrasonik untuk mendeteksi jarak tempuh bus, dan mengirimkan sinyal pada sim900a halte 1 (satu), lalu diterima oleh sim900a halte 2 (dua) dan ditampilkan untuk informasi kedatangan bus pada layar monitor.

  3. 1 (satu) simbol decision yang menyatakan apa yang akan terjadi apabila sensor ultrasonik tidak dapat mendeteksi keberadaan bus.

  4. 1 (satu) simbol yang menyatakan input dan output, yaitu: connect ke com 3 yang artinya device berfungsi, sensor ultrasonik aktive untuk mendeteksi bus yang akan sampai pada halte 1, dan memberikan Output pada halte 2, diterima pada halte 2 dan menampilkan informasi pada layar monitor.

Rancangan Program

Rancangan program merupakan tahap dimana pembuatan alat dan perogram adalah tahap perancangan, yang menjadi perbandingan perancangan yang sesuai dengan kebutuhan. Maka hasil perancangan akan menjadi acuan untuk perakitan alat dan pembuatan program. Tujuan dari dilakukanya perancangan program adalah untuk mempermudah penulis dalam mensesuaikan pembuatan alat dan program hingga mendapakant hasil yang diharapkan.

Perancangan Perangkat Lunak Arduino

Perancangan perangkat lunak arduino uno adalah sistem perangkat lunak ide arduino yang merupakan aplikasi penulisan listing program arduino, yang menjadikan sistem dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sistem perangkat lunak untuk arduino menggunakan pemrograman bahasa C yang dimana listing programnya dapat di compile dan di upload langsung kedalam arduino melalui perangkat lunak ide arduino, berikut adalah tampilan jendela ide arduino pada listing program yang dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5 Jendela Listing Program Ide Arduino

Berikut ini adalah tahapan untuk melakukan pemrograman pada ide arduino, yaitu sebagai berikut:

  1. menulis listing proram

  2. mengecek kesalahan penulisan listing program yang ditulis

  3. meng-upload listing program kedalam arduino.

Berikut adalah gambar langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut

Implementasi

Implementasi adalah merupakan tahapan-tahapan untuk merealisasikan dari sistem yang dirancang , yang dimulai dari tahapan pengumpulan data dan diharapkan dapat membantu, sehingga dapat tercapai penerapanya. Berikut adalah proses kerja alat yang yang sedang berjalan:

  1. Sensor ultrasonik.

  2. Gambar 4.7 Sensor ultrasonik

    Sensor ultrasonik sedang mensensor keberadaan bus yang datang pada halte, berikut ini adalah keterangan kerja alat:

    a.Sensor ultrasonik adalah pusat dimana sensor yang bekerja mendeteksi kedatangan bus.
    b.Sim900a pada halte 1 bertugas menerima sinyal yang terdeteksi oleh sensor ultrasonik bertujuan untuk memberikan sinyal pada sim900a pada halte 2 dan menampilkan informasi kedatangan pada layar monitor.

  3. SIM900A

  4. Gambar 4.8 SIM900A

    SIM900A melakukan perintah yang diberikan sensor ultrasonik untuk mengirimkan informasi untuk layar monitor.

    a.SIM900A melakukan proses yang diberikan sensor ultrasoik dan memberikan informasi pada layar monitor.

  5. 3. Layar monitor

  6. Gambar 4.9 Layar monitor

    Layar monitor melakukan perintah yang diberikan oleh sensor ultrasonik dan sim900a untuk menampilkan hasil informasi kedatangan bus., berikut ini adalah keterangan kerja alat:

    a. Layar monitor bertugas menampilkan informasi kedatangan bus, dengan menunjukan waktu kedatangan bus dalam perjalanan.

Schedule

  1. Observasi

  2. Observasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan pada awal penelitian. Dengan peneliti memantau langsung tempat penelitian pada PT. Arimbi Jaya Agung selama 3 bulan (September 2017 s/d November 2017).

  3. Pengumpulan Data

  4. Mengumpulkan Data merupakan proses dimana peneliti mengumpulkan data atau bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian. Dan untuk mengetahui beberapa teori yang digunakan dalam pembuatan sistem selama 2 bulan.

  5. Perancangan Sistem

  6. Perancangan Sistem merupakan tahap dimana peneliti membuat sebuah rancangan sistem, perancangan sistem ini terbagi menjadi 2 perancangan hardware dan software, tahap ini dilakuakan setelah peneliti mendapatkan data dan mengetahui permasalahan yang ada, perancangan dilakukan selama kurang lebih dari 2 bulan.

  7. Pengujian Sistem

  8. Pengujian Sistem merupakan tahap dimana peneliti menguji sistem yang dibuat setelah peneliti berhasil menyelesaikan perancangan system, sistem diuji selama 4 minggu.

  9. Evaluasi Sistem

  10. Evaluasi Sistem merupakan tahap dimana peneliti harus dapat melakukan evaluasi atau peninjauan catatan-catatan yang didapatkan pada tahap pengujian sistem. Evaluasi sistem yang peneliti lakukan selama 3 minggu.

  11. Perbaikan Sistem

  12. Perbaikan Sistem merupakan tahapan selanjutnya dari evaluasi sistem. Dari tahap evaluasi sistem dapat peneliti ketahui dimana kekurangan-kekurangan dari sistem yang dibuat. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah perbaikan sistem agar sistem tersebut dapat bekerja lebih baik, perbaikan sistem dilakukan selama 4 minggu.

  13. Training User

  14. Training User merupakan tahapan dimana setelah sistem telah berhasil dibuat dan dinyatakan lolos atau layak digunakan. Dibutuhkan sebuah pengarahan kepada pengguna tentang bagaimana cara mengoprasikan atau mengunakan sistem yang dibuat dengan baik dan benar, training user dilakukan selama 2 minggu.

  15. Implementasi Sistem

  16. Implementasi Sistem merupakan tahap dimana system atau alat yang berhasil dibuat dapat disesuaikan dengan cara kerja nyata dari sistem sebelumnya pada instansi terkait, implementasi sistem yang dilakukan selama 2 minggu.

  17. Dokumentasi Sistem

  18. Sitem yang dibuat dan didokumentasikan selama penelitian perancangan berlangsung.

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan Terhadap Rumus Masalah

  1. Arduino uno adalah otak dari keseluruhan alat yang ditanami Atmega328 yang dapat membuat proses kerja sistem navigator dengan baik.

  2. Dipasangnya sensor ultrasonik pada arduino uno dan diletakkan pada halte bus 1 (satu) dan halte bus 2 (dua) untuk memberikan sinyal pada sim900a yang nantinya akan diproses oleh arduino uno.

  3. Layar monitor dipasang di setiap halte untuk melihat informasi waktu kedatangan bus secara realtime.

Kesimpulan Terhadap Tujuan Penelitian

  1. Dengan menggunakan teknologi dari arduino uno makan dapat dibuat prototype sistem navigator pada bus antar kota dan layar monitor sebagai media sarana informasi bagi masyarakat umum.

Kesimpulan Terhadap Manfaat Penelitian

  1. Dengan menggunakan alat ini dapat mempermudah masyarakat dalam menggunakan sarana alat transportasi darat jarak jauh atau bus dalam mengatur waktu kedatangan bus.

Saran

  1. Diharapkan dapat menyesuaikan pengguanaan sistem navigator ini, agar mudah dan cepat dipahami bagi masyarakat awam dalam teknologi.

  2. Diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berguna untuk instansi.

DAFTAR PUSTAKA

Contributors

Ekiheryan