SI1233472830

Dari widuri
Revisi per 5 Februari 2018 17.53 oleh Ekiheryan (bicara | kontrib) (Konsep Dasar Analisa SDLC)


Lompat ke: navigasi, cari

 

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG


SKRIPSI



Disusun Oleh :

NIM
: 1233472830
NAMA
: ASEP EKI HERYAN


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CREATIVE COMMUNICATION AND INNOVATIVE TECHNOLOGY

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

Disusun Oleh :

NIM
: 12334729830
Nama
: Asep Eki Heryan
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technogy

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto,S.kom.M.Pd)
NIP : 000594
       
NIP : 079010

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472830
Nama
: Asep Eki Heryan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovative Technology

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 10 Januari 2018

us
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Endang Sunandar, Ir. M.Kom)
   
(Listina Nadhia N, S.Kom., MTI)
NID : 02022
   
NID : 15016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472830
Nama
: Asep Eki Heryan

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Creative Communication And Innovtive Technolgy

Tahun Akademik 2017/2018

Dewan Penguji:

Tangerang, Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI

JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR

KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA

PT.ARIMBI JAYA AGUNG

SEMESTER GANJIL TA. 2017/2018

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472830
Nama
: Asep Eki Heryan
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: Creative Communication And Innovative Technology

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 10 Januari 2018

 
 
 
 
 
(Asep Eki Heryan)
NIM : 1233472830

 


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.

Laporan ini merupakan salah satu syarat yang ditempuh oleh mahasiswa sebelum melaksanakan Skripsi dalam jenjang Sarjana jurusan Sistem Komputer pada STMIK Raharja, Tangerang. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan sumber literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa tersusunnya Skripsi ini bukan hanya atas kemampuan dan usaha penulis semata, namun juga berkat bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd Selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer
  4. Bapak Endang Sunandar, Ir, M.Kom selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan dalam penyusunan Skripsi ini.
  5. Ibu Listina Nadhia N, S.Kom., MTI selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi ini.
  6. Bapak Steven joe. sekalu Stakeholder dalam dilakukannya skripsi ini.
  7. Kepada orang tua, dan semua saudara dalam keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moral, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  8. Untuk Rizki Triyani tercinta terimakasih telah membantu dan memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini serta memberikan dukungan yang besar, sehingga terselesaikannya skripsi ini dengan tepat waktu.
  9. Untuk teman-teman seperjuangan Saeful Bucin, Gaa Gaa Dragon dan Rip Key dan semua pihak yang telah membantu penulis selama ini terimakasih.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan bagi penyusun untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian.

Tangerang, 10 Januari 2018
Asep Eki Heryan
NIM:1233472830

ABSTRAKSI

Permasalahan yang dialami dalam transportasi umum dinegara indonesia telah mencapai tingkat tinggi. Penyebab umum masalah transportasi ini ialah waktu kedatangan pada angkutan umum jarak jauh khususnya bus. Bus yang diyakini masyarakat sebagai alat transportasi jarak jauh sudah meringankan sebagian pekerjaan masyarakat dalam perjalanan untuk melakukan aktivitas, tetapi disisi lain maraknya jalan raya membuat perjalanan bus terasa kurang optimal. Dengan sebuah inovasi baru sistem navigator untuk masyarakat dan driver bus ini dapat memberitahukan atau diberitahukan untuk waktu kedatangan bus secara realtime dan menampilkan informasi pada layar monitor yang terpasang pada halte bus.

Kata Kunci : Transportasi jarak jauh (Bus), Sistm navigator, Layar monitor, Jadwal kedatangan bus.


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bus merupakan jenis alat transportasi darat baik jarak dekat maupun jarak jauh, yang berfungsi untuk membawa penumpang dalam jumlah banyak. Ukuran dan berat kendaraan bus ini lebih besar dibandingkan dengan mobil penumpang lainnya. Bus sangat diperlukan oleh masyarakat luas dalam kebutuhan rutinitas melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-hari

Banyak masyarakat menggunakan bus sebagai transportasi untuk rutinitasnya, dan sering pula bus menurunkan penumpang tidak pada tempatnya, seperti menurunkan penumpang di bawah rambu dilarang berhenti (stop) atau mengangkut penumpang disembarang tempat. Selain membahayakan pengguna kendaraan lain, menyebabkan kemacetan juga yang di sebabkan oleh bus dan akan di kenakan sangsi lalu lintas oleh pihak kepolisian jika bus telah melanggar rambu lalu lintas dan aktivitas pun terhambat dapat merugikan masyarakat dan disekitarnya, sebagian penduduk menginginkan aktivitas ini tidak terjadi di masa yang akan datang karena macet serta kedatangan bus menjadi terhambat. Kedatangan bus yang tidak tepat waktu yang disebabkan bus menunggu penumpang terlalu lama karena jumlah penumpang yang tidak sesuai kapasitas pada halte sebelumnya, dan di halte berikunya banyak penumpang yang menunggu terlalu lama sehingga sering kali terjadi penumpukan penumpang di salah satu halte. Ketika jam lenggang kedatangan bus terlalu cepat atau seringkali beberapa bus datang secara bersamaan sehingga bus tidak banyak mengangkut penumpang dimana pada waktu-waktu tertentu kedatangan penumpang rata-rata lebih sedikit. Jadi bus sering tidak terpenuhi kapasitas dalam bus dan berarti waktu kedatangan bus tidak optimal

Adanya sebuah inovasi dengan alternatif yang lebih akurat dan dapat membantu memecahkan permasalahan keresahan masyarakat yang saat ini sedang terjadi yaitu menerapkan metode jarak tempuh perjalanan bus menuju halte berikutnya dan menampilkan informasi kedatangan bus pada layar monitor yang terletak pada halte bus secara realtime, guna untuk memberikan informasi kepada penumpang serta buzzer untuk memberikan tanda suara agar penumpang dapat mengetahuinya. Dan perjalanan bus ketempat tujuan yang dituju oleh penumpang tersampaikan dengan tepat waktu. Dengan adanya sistem yang dapat menunjang penggunaan sistem navigator pada bus agar lebih efisien. Berdasarkan permasalahan diatas, maka mengambil judul “PROTOTYPE NAVIGATOR UNTUK MEMPREDIKSI JADWAL KEDATANGAN PADA BUS ANTAR KOTA BERBASIS ARDUINO UNO PADA PT.ARIMBI JAYA AGUNG”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

  1. Apakah bus akan datang tepat waktu pada saat penumpang menunggu dihalte yang telah disediakan?

  2. Bagaimana sensor ultrasonik hc srf04 dapat mengirimkan tampilan informasi jadwal keberangkatan dan kedatangan bus pada layar monitor?

  3. Bagaimana cara kerja sensor ultrasonik hc srf04 dan SIM900A agar informasi dapat ditampilkan pada layar monitor?

Ruang Lingkup

Sebagai batasan masalah atas penelitian ini agar tetap fokus dan terarah maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

Prototype dapat berkerja secara realtime untuk sistem navigator pada bus dengan perancangan dan pembuatan prototype ini berbasis arduino uno yang terhubung dengan sensor ultrasonik hc srf04 untuk mengirimkan sinyal pada SIM900A dan menampilkan jadwal kedatangan bus pada halte berikutnya dan dapat diakses masyarakat luas melalui layar monitor dengan mudah serta menggunakan program menggunakan Program Arduino IDE dan alat yang dirancang hanya sebatas prototype dan belum dapat mencangkup luas di setiap halte bus yang tersebar di indonesia.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Tujuan Individual
    Tujuan individual dari penelitian ini yaitu:
    a. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang mikrokontroler lebih luas.
    b. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu yang penulis dapat selama perkuliahan di Perguruan Tinggi Raharja.
    c. Persyaratan untuk kelulusan mata kuliah Skripsi.

  2. Tujuan Fungsional
    Tujuan Fungsional dari penelitian ini yaitu :
    a. Membuat mekanisme rancangan sistem navigator yang dapat berkerja dengan baik dan mampu menampilkan informasi berupa jadwal kedatangan bus pada layar monitor.
    b. Agar rancangan sistem tersebut dapat digunakan untuk mengetahui jadwal kedatangan bus secara realtime.
    c. Untuk membantu masyarakat luas dalam mengatur waktu aktivitas.

  3. Tujuan Oprasional
    Tujuan oprasional dari penelitian ini yaitu:
    a. Merupakan keinginan yang ada dalam diri sendiri dan mengukur kemampuan apakah dapat membuat sistem navigator yang dapat dioprasikan dan menampilkan informasi kedatangan bus pada layar monitor. Agar masyarakat dapat mengetahui kedangan bus berikutnya untuk menuju ketempat yang dituju.
    b. Untuk membantu memudahkan dalam perjalanan bus pada halte 1 menuju halte 2, berikutnya dengan memanfaatkan sensor ultrasonik hc srf04 dan SIM900A untuk menampilkan informasi kedatangan bus pada layar monitor.

Manfaat Penelitian

  1. Manfaat individual
    Memudahkan dalam beraktivitas menggunakan transportasi darat jarak jauh, dengan cepat dan tepat waktu secara realtime.

  2. Manfaat Fungsional
    Dengan menggunakan layar monitor yang terpasang pada setiap halte, diharapkan dapat mudahkan dalam melihat jadwal kedatangan bus secara realtime dan terupdate serta mempermudah masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

  3. Manfaat Oprasional
    Penelitian ini dapat membantu mengurangi angka kemacetan yang dikarenakan bus sering mengambil atau menurunkan penumpang tidak pada tempat yang telah disediakan dan masyarakat menjadi tertib.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  1. Pengamatan (Observation)
    Merupakan metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung dilapangan atau lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan Februari - April pada PT. Arimbi Jaya Agung (AJA), yang menjadi lokasi penelitian guna memperoleh data dan keterangan yang berhubungan dengan jenis penelitian. Adapun data yang saya ambil adalah sejarah, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab pada PT. Arimbi Jaya Agung (AJA).

  2. Studi Pustaka
    Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian. Landasan teori yang mendukung, data-data, atau informasi sebagai acuan dalam melakukan perecanaan, percobaan, pembuatan dan penyusunan laporan.

  3. Wawancara (Interview)
    Salain observasi penulis juga melakukan wawancara untuk memeperoleh keterangan dalam penelitian ini.

Metode Analisa

Model analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan System Development Lyfe Cycle( SDLC ) dengan beberapa langkah seperti melakukan survey/wawancara menganalisa sistem yang berjalan, memilih atau memecahkan masalah yang baik, menentukan peranglat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) yang akan digunakan, membangun dan mengimplementasikan sistem baru.

Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototipe evolutionary, karena dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini perancangan yang digunakan adalah metode perancangan melalui tahap pembuatan flowchart yang di desain dengan mengikuti cara kerja sistem. Dan pada perancangan alat menggunakan diagram blok, metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Pada pembuatan alat ini, penulis menggunakan alat seperti: arduino uno untuk membaca sensor dan module gsm untuk memberikan informasi pada layar monitor untuk mengakses kedatangan bus.

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis memakai metode pengujian black box, karena berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak.

Sistematika Penulisan

Laporan ini berbagi dalam beberapa bab yang berisi urutan secara garis besar dan kemudian dibagi lagi dalam sub-sub yang akan membahas dan menguraikan masalah yang lebih terperinci. Secara garis besar penulisan ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya bermanfaat.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat PT. Arimbi Jaya Agung (AJA), visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen yang digunakan berikut pembahasannya.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dari prototype yang telah di rancang kemudian di lakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara, Arduino Uno, smartphone dan module GSM sebagai media output untuk memberikan notifikasi pada smartphone tersebut.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Hutahaean (2015:2), “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu”

Menurut Nasarudin, Imron djafar, Indra samsie di dalam jurnal ‎CCIT Vol.6 No.2 (2013:72), “Sistem dapat didefinisikan dengan ‎pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat ‎didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai ‎tujuan tertentu”.‎

Berdasarkan beberapa pendapat yang terdapat di atas, maka dapat disimpulkan sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015:3), “sebuah sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan Supra sistem.


2. Batasan Sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem yang merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.


3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.


4. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubung sistem dengan subsistem yang lainya disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem kesubsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.


5. Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.


6. Pengolahan Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.


7. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Hutaaean (2015:5)
Gambar 2.1 karakteristik sistem

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik

  2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.

    Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.

    Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

  3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

  4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

  5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

  6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

    Sumber: Taufiq (2013:8)

    Gambar 2.2 Sistem Tertutup

    Sumber: Taufiq (2013:8)

    Gambar 2.3 Sistem Terbuka

    Sistem manusia dan sistem mesin merupakan sebuah klasifikasi sistem jika dipandang dari pelakunya. Pada zaman yang semakin global dan semuanya serba maju ini tidak semua sistem dikerjakan oleh manusia tapi beberapa sistem dikerjakan oleh mesin tergantung dari kebutuhannya.Sistem manusia adalah suatu sistem yang proses kerjanya dilakukan oleh manusia sebagai contoh pelaku sistem organisasi, sistem akademik yang masih manual, transaksi jual beli di pasar tradisional, dll. Adapun sistem mesin merupakan sebuah sistem yang proses kesrjanya dilakukan oleh mesin, sebagai contoh sistem motor, mobil, mesin industri, dan lain-lain.

  7. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

  8. Sistem dilihat dari tingkat kekomplekan masalahnya dibagi menjadi dua yaitu sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana merupakan sistem yang sedikit subsistemnya dan komponen-komponennya pun sedikit. Adapun sistem kompleks adalah sistem yang banyak sub-sub sistemnya sehingga proses dari sistem itu sangat rumit.

  9. Sistem Bisa Beradaptasi dan Sistem Tidak Bisa Beradaptasi

  10. Sistem yang bisa berdaptasi terhadap lingkunganya merupakan sebuah sistem yang mampu bertahan dengan adanya perubahan lingkungan. Sedangkan sistem yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan merupakan sebuah sistem yang tidak mampu bertahan jika terjadi perubahan lingkungan

  11. Sistem Buatan Allah/Alam dan Sistem Buatan Manusia

  12. Sistem buatan Allah merupakan sebuah sistem yang sudah cukup sempurna dan tidak ada kekuranganya sedikitpun dari sistem ini, misalnya sistem tata surya, sistem pencernaan manusia, dan lain-lain. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sebuah sistem yang telah dikembangkan oleh manusia itu sendiri, sistem ini bisa dirubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan hidup. Sistem buatan manusia secara umum bisa disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhannya berubah maka sistem yang sudah ada tadi juga bisa berubah.

  13. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

  14. Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan

4. Tujuan Sistem

Menurut Taufiq (2013:5), tujuan sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yangbermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya.

Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya.

Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkanuntuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya.

5. Daur Hidup Sistem

Menurut Rusdian dan Irfan (2014:39), Daur hidup sistem terbagi menjadi lima sistem, yaitu :

  1. Mengenali Adanya Kebutuhan

  2. Sebelum segala sesuatunya terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil pengembangan dari organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

  3. Pembangunan Sistem

  4. Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  5. Pemasangan Sistem

  6. Setalah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

  7. Pengoperasian Sistem

  8. Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

  9. Sistem Menjadi Usang

  10. Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. Tiba saat di mana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Darmawan (2013:210), “Analisa Sistem adalah orang yang bertanggung jawab untuk mempelajari informasi yang berhubungan dengan maasalah-masalah yang timbul dan mampu memberikan jalan keluar sesuai dengan masalah yang dihadapi”.

Menurut Rosa (2013:18), “Analisis sistem itu suatu bentuk kegiatan untuk melihat sistem yang telah berjalan dengan bagian mana yang bagus dan tidak serta kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan memenuhi pada perancangan sistem baru.”

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan analisis sistem adalah suatu kegiatan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi agar kebutuhan dapat dipenuhi dalam sistem baru.

2. Ruang Lingkup Analisa Sistem

Menurut Darmawan (2013:211), Tugas seorang analis sistem bukan saja menganalisis dan mendisain sistem, tetapi lebih dari itu ia haruslah mampu menyajikan satu informasi manajemen yang terpadu. Analis sistem juga menawarkan suatu perubahan dengan mengembangkan teknologi terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh suatu perusahaan.

Dengan uraian tugas dan tanggung seperti di atas, maka seorang analis sistem haruslah orang yang memiliki pengetahuan yang terpadu antara aktivitas bisnis, sistem informasi dan teknologi.

Analis sistem bukanlah seorang programmer yang ditugaskan merasa mampu membuat program mutakhir dengan komputer untuk menyelesaikan masalah. Seorang programmer komputer belum tentu dapat melakukan analisis masalah yang dihadapi oleh perusahaan, seperti yang harus dilakukan penyusunan informasi manajemen, suatu sistem informasi yang memberikan informasi tentang aktivitas keuangan perusahaan.

DaIam menyusun sistem informasi manajemen suatu perusahaan diperlukan orang yang mampu memahami apa itu sistem informasi manajemen, masalah-masalah yang dihadapi dalam sistem informasi manajemen perusahaan tersebut dan mampu memberikan solusi serta menggabungkan solusi tersebut dengan bantuan teknologi komputer. Ada banyak istilah bagi analis sistem ini, seperti desainer sistem, pengembang sistem, konsultan sistem, konsultan manajemen, analis operasi, analis informasi, analis bisnis, dan knowledge engine untuk sistem pakar, tetapi yang paling sering digunakan di indonesia adalah analis sistem.

3. Tahapan Implementasi Sistem

Menurut Murad dkk dalam jurnal CCIT Vol 7 (2013:52) , “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

Adapun tujuanutama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem,perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

  2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

Konsep Dasar Data

1. Definisi Data

H.A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:68), “Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.

H.A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:68), “Data adalah fakta yang dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi”.

Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkaninformasi yang menunjukkan fakta.

2. Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14), Data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut sudut pandangnya diantaranya:

1.Berdasarkan bentuknyaa
a.Data fisik, merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera.
b.Data logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat.

2. Berdasarkan sifatnya
a. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlah.
b. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.

3. Berdasarkan sumbernya
a. Internal, merupakan dara yang diperoleh dari dalam lingkungan.
b. Eksternal, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan.

4. Berdasarkan Cara Memperolehnya
a. Primers, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diproses.
b. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

5. Berdasarkan Cangkupannya
a. Sensus.
b. Sample.

6. Berdasarkan skala cangkupannya
a. Nomilan, ordinal, interval dan rasio.

Konsep Dasar Flowchart

1. Definisi Flowchart

Menurut Santoso (2016), “Flowchart adalah representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan suatu masalah, denan menggunakan flowchart akan memudahkan pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah, disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek”.

Menurut Hamid dan Ainul Faizin Abdul (2016), “Flowchart adalah suatu diagram alur yang menggambarkan logika atau urut-urutan intruksi program dari suatu permasalahan”.

Menurut Purnomo, dan M. Taofik Chulkamdi Sulis (2016), “Flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemajaman pengguna terhadap informasi tersebut’. Oleh karena itu, desain sebuah Flowchart harus ringkas, jelas dan logis.

Berdasarkan beberapa definisi diatas mengenai Flowchart, dapat disimpulkan bahwa flowchart merupakan suatu algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah dengan menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur.

2.Simbol-simbol Flowchart

Flowchart terbentuk dari simbol atau gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang digunakan pada flowchart berikut adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Simbol-simbol Flowchart

  1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.

  2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.

  3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian yang menunjukkan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.

  4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.

  5. Data : Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I / O) dalam proses.

  6. Dokumen (document) : Digunakan untuk menunjukkan dokumen atau laporan

3. Jenis-Jenis Flowchart

Menurut Tri (2015:2), flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

  1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
    Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan danmenjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

  2. Sumber: Tri (2015:3)

    Gambar 2.6. Flowchart Sistem (System Flowchart).

  3. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
    Flowchart dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form danlaporan diproses, dicatat dan disimpan.

  4. Sumber: Tri (2015:4)

    Gambar 2.7. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).

  5. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
    Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

  6. Sumber: Tri (2015:5)

    Gambar 2.8 Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)

  7. Flowchart Program (Program Flowchart)
    Flowchart' program dihasilkan dari flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentangbagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atauprosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

  8. Sumber: Tri (2015:6)

    Gambar 2.9 Flowchart Program (Program Flowchart)

  9. Flowchart Proses (Process Flowchart)
    Flowchart proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

  10. Sumber: Tri (2015:7)

    Gambar : 2.10 Simbol Flowchart Proses

Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari flowchart proses:

Sumber: Tri (2015:8)

Gambar 2.11 Flowchart Proses (Process Flowchart)

Konsep Dasar Black Box

1.Definisi Black Box

Menurut Warsito (2015:32), “Black Box testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Metode pengujuan Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database, kesalahan performa dan kesalahan validasi data”.

Menurut Manish Kumar dkk dalam International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies (ISSN: 2321-7782) Volume 3, Issue 10, October 2015.

“Black Box Testing is testing without knowledge of the internal working of the application under test (AUT). Also known as functional testing or input output driven testing”.

“Pengujian Black Box adalah pengujian tanpa pengetahuan tentang kerja internal dari aplikasi yang diuji (AUT). Dikenal juga sebagai pengujuan fungsional atau input output berbasis pengujian”.

Menurut Shuivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (IJECSE) (ISSN-2277-1956 Vol.2),

“Black Box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code stuctur, implementation details and knowledge of internal paths of the software”.

“Pengujian kotak hitam adalah teknik dimana fungsi dari perangkat lunak yang diuji dibawah (SUT) diuji tanpa melihat struktur internal kode, rincian pelaksanaan dan pengetahuan tentang jalur internal pengujian perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas Black Box adalah suatu metode pengujian lebih memfokuskan pada keperluan software dan tidak membutuhkan pengetahuan mengenai alur internal.

2. Metode Pengujian Black Box

Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

a. Equivalence Partioning

Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.

b. Boundary Value Analysis

Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini boundary value analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.

c. Cause-Effect Graphing Techniques

Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:

  1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang dtujukan untuk masing-masing.

  2. Pembuatan grafik Causes-Effect graph.

  3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan.

  4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.

d. Comparison Testing

Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant dibuat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus dibuat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau back-to-back Testing.

e. Sample and Robustness Testing

  1. Sample Testing

  2. Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.

  3. Robustness Testing

  4. Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.

f. Behavior Testing dan Performance Testing

  1. 1. Behavior Testing

  2. Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.

  3. 2. Performance Testing

  4. Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.

  5. Requirement Testing
    Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/output/fungsi/performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
    1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
    2.Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.

g.Endurance Testing

Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Contoh: Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/output (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.

3.Kelebihan Dan Kelemahan Black Box

Dalam uji coba black box terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

g.Endurance Testing

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering (ISSN-2277-1956 Vol.2 No.1, 2013), White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing.

White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing.

Keuntungan pengujian White Box

  1. Peningkatan Efektivitas : silang keputusan desain dan asumsi terhadap kode sumber dapat menguraikan kuat.

  2. Desain, tapi pelaksanaannya mungkin tidak sejajar dengan maksud desain.

  3. Kode penuh Pathway Mampu : semua jalur kode yang mungkin dapat diuji termasuk penanganan error, dependensi, dan tambahan kode logika / aliran intern.

  4. Awal Cacat Identifikasi : Menganalisis kode sumber dan mengembangkan tes berdasarkan rincian pelaksanaan memungkinkan.

  5. penguji untuk menemukan kesalahan pemrograman dengan cepat.

  6. Mengungkapkan Kode Tersembunyi Cacat : akses modul program.

  7. Tidak ada Waiting : Pengujian dapat dimulai pada tahap awal. Satu tidak perlu menunggu GUI akan tersedia).

Konsep Dasar Analisa SDLC

1. Analisa SDLC

Menurut Rosa dan shalahuddin (2016:25), “SDLC singkatan dari Software Development Life Cycle atau kadang disebut juga System Development Life Cycle. SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model – model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”.

2. Tahapan-tahapan yang ada pada SDLC

  1. Inisiasi ( initiation)

  2. Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.

  3. Pengembangan Konsep Sistem (system concept development)

  4. Mendifinisakn lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis biaya, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.

  5. Perencanaan (planning)

  6. Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.

  7. Analisis Kebutuhan (requirements analysis)

  8. Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. Membuat dokumen kebutuhan fungsional.

  9. Desain (design)

  10. Menstrafortasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

  11. Pengembangan (development)

  12. Mengonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan; membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian; mepersiapkan berkas atau file pengujian,pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan mebersihkan program; peninjauan pengujian.

  13. Integrasi dan Pengujian (integration and test)

  14. Mendemostrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.

  15. Implementasi (implementation)

  16. Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.

  17. Operasi dan Pemeliharann (operation and maintenance)

  18. Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk pada implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.

  19. Disposisi (disposition)

  20. Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.

3. Model SDLC

  1. Model Waterfall
    Menurut Rosa dan shalahuddin (2016:28), “Model SDLC air terjun (waterfall) menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut mulai dari analisis,desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung”. Berikut urutan model waterfall :
    • Analisis kebutuhan
    Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oler user.
    • Desain
    Desain prangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektuk perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.
    • Pembuatan kode program
    Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
    • Pengujian
    Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.
    • Pendukung atau pemeliharaan
    Dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru lagi.

  2. Sumber : Rosa (2016:29)

    Gambar 2.12 ilustrasi model waterfall.

Contributors

Ekiheryan