SI1233472819: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Baris 2.381: Baris 2.381:
 
Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart Sistem yang berjalan pada kendaraan bermotor:
 
Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart Sistem yang berjalan pada kendaraan bermotor:
  
1. 2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai”  dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan      
+
2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai”  dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan pada
  
        pada kendaraan bermotor.
+
kendaraan bermotor.
  
2. 2 (dua) simbol proses, yang menyatakan saklar kendaraan  bermotor ON dan Motor menyala
+
2 (dua) simbol proses, yang menyatakan saklar kendaraan  bermotor ON dan Motor menyala
  
3. 1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”,  
+
1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:  
+
        yaitu: Apakah Kunci kendaraan bermotor sesuai atau tidak. Jika "Tidak" maka akan dicek kembali, jika "Ya" maka Saklar
+
  
        (kelistrikan) kendaraan Bermotor dalam posisi ON.
+
Apakah Kunci kendaraan bermotor sesuai atau tidak. Jika "Tidak" maka akan dicek kembali, jika "Ya" maka Saklar(kelistrikan)  
 +
 
 +
kendaraan Bermotor dalam posisi ON.

Revisi per 7 Maret 2017 00.58

SECURITY SYSTEM PADA KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN SOFTWARE MANAGEMENT YANG

TERHUBUNG DENGAN KONSEP IOT

BERBASIS NODEMCU ESP8266

PADA PT. GEMILANG MOTOR


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1233472819
NAMA
: Agung Ridzo Nugroho


JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI CCIT

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SECURITY SYSTEM PADA KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN SOFTWARE MANAGEMENT YANG

TERHUBUNG DENGAN KONSEP IOT

BERBASIS NODEMCU ESP8266

PADA PT. GEMILANG MOTOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472819
Nama
: Agung Ridzo Nugroho
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

}

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Ferry Sudarto, S.Kom, M.Pd)
NIP : 99001
       
NIP : 10001

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

SECURITY SYSTEM PADA KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN SOFTWARE MANAGEMENT YANG

TERHUBUNG DENGAN KONSEP IOT

BERBASIS NODEMCU ESP8266

PADA PT. GEMILANG MOTOR

Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472819
Nama
: Agung Ridzo Nugroho

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

Disetujui Oleh :

Tangerang, 2017

us
Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
()
   
()
NID :
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

SECURITY SYSTEM PADA KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN SOFTWARE MANAGEMENT YANG

TERHUBUNG DENGAN KONSEP IOT

BERBASIS NODEMCU ESP8266

PADA PT. GEMILANG MOTOR


Dibuat Oleh :

NIM
: 1233472819
Nama
: Agung Ridzo Nugroho

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Sistem Komputer

Tahun Akademik 2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

SECURITY SYSTEM PADA KENDARAAN BERMOTOR

DENGAN SOFTWARE MANAGEMENT YANG

TERHUBUNG DENGAN KONSEP IOT

BERBASIS NODEMCU ESP8266

PADA PT. GEMILANG MOTOR

Disusun Oleh :

NIM
: 1233472819
Nama
: Agung Ridzo Nugrohoa
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Sistem Komputer
Konsentrasi
: CCIT

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2017

 
 
 
 
 
Agung Ridzo Nugroho
NIM : 1233472819

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Kendaraan Bermotor merupakan salah satu sarana transportasi yang digunakan oleh masyarakat di Indonesia, terutama kendaraan bermotor roda dua. Dengan pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang semakin meningkat membuat kualitas kendaraan bermotor semakin baik. Namun, perkembangan tersebut diiringi dengan semakin banyaknya tindak kriminal seperti pencurian kendaraan bermotor ataupun pembegalan (pengambilan paksa kendaraan bermotor). Berdasarkan hal tersebut telah diterapkan suatu sistem keamanan menggunakan software management yang terhubung dengan Internet of Things . Pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone sebagai media alat kontrol untuk menghidupkan sistem kendaraan bermotor. Dengan menerapkan teknologi Internet of Things, atau dikenal juga dengan IoT dimana pengguna kendaraan dapat mengetahui data kapan kendaraan bermotor dihidupkan dan di matikan dengan membuka website untuk mengetahuinya. Nodemcu ESP8266 sebagai mikrokontroller, dan outputnya adalah Relay untuk mengendalikan sistem menjadi posisi on/off. Sebagai hasil penelitian ini mampu menangani masalah sistem keamanan kendaraan bermotor bagi masyarakat umum dan khususnya bagi pengguna kendaraan bermotor agar tidak terjadi kehilangan.

Kata Kunci: Internet Of Things , Nodemcu Esp8266, Relay.

ABSTRACT

Motor Vehicles is one of the means of transportation used by people in Indonesia, especially the two-wheeled motor vehicle. With the growth of motor vehicles increasing makes the quality of the motor vehicle, the better. However, these developments, coupled with the increasing number of criminal activities such as theft or misappropriation of motor vehicles (forcible taking of motor vehicles). Based things are implemented a security system using management software that connects to the Internet of Things. Controlling can be done by using the smartphone as a media controller to turn on the motor vehicle system. By applying the Internet of Things technology, also known as IOT where motorists can find out the data when the motor vehicle is turned on and be turned off by going to the website to find out. Nodemcu ESP8266 as a microcontroller, and its output is Relay for controlling the system into position on / off. As a result of this study could address the issue of motor vehicle security system for the general public and especially for users of motor vehicles in order to avoid loss.

Kata Kunci: Internet Of Things , Nodemcu Esp8266, Relay.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik. Laporan ini disajikan dalam bentuk buku. Adapun judul yang diambil dalam penyusunan Skripsi ini adalah " Security sistem pada kendaraan bermotor dengan software management yang berhubung dengan konsep IOT berbasis nodemcu ESP8266".

Tujuan pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, data dikumpulkan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan sumber literature yang mendukung penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan banyak pihak, maka penulis tidak akan dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.
  3. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom., M.Pd selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer.
  4. Bapak Supardi Sigit,Ir.,MM sebagai Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  5. Bapak Asep Saefullah, S.Pd.,M.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga Laporan Skripsi ini bisa penulis selesaikan.
  6. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  7. Terima kasih banyak kepada Kedua orang tua, adik ( Sherina Intan Latifa ) yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil, maupun doa untuk keberhasilan kepada Agung.
  8. Terimakasih kepada, Teman seperjuangan novi, ijay, iful, asep, danang, tofan, ryan septian, rifai, aldi al amin, yang telah memberikan saya semangat dan motivasi.
  9. Terimakasih kepada sahabat terdekat Mas Ivan Anggi, Mas Roky, & Intan.
  10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut membantu dalam penyusunan Laporan Skripsi ini.
  11. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan, penyajian ataupun isinya. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat dijadikan acuan untuk menyempurnakannya dimasa yang akan datang.

    Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian dari pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua. Dan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca sekalian

    Tangerang, Januari 2017
    Agung Ridzo Nugroho
    NIM. 1233472819

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

    Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti : merampok, korupsi, mencuri, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. Salah satu tindakan kriminal yang baru maraknya di era sekarang adalah tindakan kriminal pencurian sepeda motor atau mobil. Tidak hanya di malam hari dan di tempat yang sepi saja, di siang hari dan di keramaian pun para pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya. Maka dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra untuk menjaga kendaraan kita.

    Dengan bertambahnya kuantitas kendaraan menjadi kesempatan bagi para pencuri untuk melakukan aksinya. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan produsen bermotor untuk meningkatkan keamanan bermotor dengan menambahkan kunci stang ganda, penutup stop kontak, dan kunci ganda pada rem cakram. Namun dengan keamanan berlapis seperi itu ternyata tidak mengikis akal dari para pencurian kendaraan bermotor setiap waktunya selalu muncul.

    Tingkat kriminalitas di Indonesia mengalami peningkatan, Data registrasi kasus mengungkapkan bahwa kejadian kejahatan di Indonesia Tahun 2014–2016 cenderung berfluktuasi. Jumlah kejadian kejahatan atau crime total dari sekitar 373.087 ribu kasus pada tahun 2014 meningkat menjadi sekitar 526.935 ribu kasus pada tahun 2015. Namun, pada tahun 2015 menurun menjadi sekitar 377.274 ribu kasus. Hal ini sejalan dengan resiko penduduk terkena kejahatan (crime rate) selama periode Tahun 2014-2016.. Jumlah orang yang berisiko terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100 ribu penduduk diperkirakan sebanyak 201 orang pada tahun 2014, 160 orang pada tahun 2015, dan 143 orang pada tahun 2016. mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti merampok, korupsi, mencuri, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya, hingga sindikat pelaku tindak kriminal juga semakin mahir dalam melakukan aksi kejahatannya, mereka terspesialisasi pada tindak kriminalitas yang spesifik, misalnya spesialis pembunuhan, spesialis pencurian, dan lain sebagainya.

    Fakta lain yang terjadi yaitu tingkat pencurian kendaraan bermotor yang relatif tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat peningkatan pencurian kendaraan bermotor dari tahun 2014 sampai 2016, kenaikan angka kriminalitas khususnya pencurian kendaraan bermotor adalah naik hingga 9,3%. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya media cetak maupun elektronik yang memberitakan kasus-kasus pencurian kendaraan bermotor. Solusi yang biasa dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan memakai kunci gembok, tetapi pemilik sering lupa memasang kunci gembok dan mengakibatkan pencuri kendaraan bermotor dengan mudah membobolnya dengan cara membuat kunci kunci duplikat sehingga pencuri kendaraan bermotor dengan santai melakukan aksinya dengan tidak mengundang kecurigaan.

    Sekarang ini muncul pengaman motor tambahan yang beragam, seperti pemutusan arus dari aki menggunakan saklar manual, pemasangan alarm dan sensor, membuat keypad tambahan sebagai pembuka saklar dengan password, dan sebagainya yang tersmbunyi secara rahasia yang menempel pada bagian dalam motor tersebut.

    Dengan memanfaatkan pengaman kendaraan yang sudah ada akan dikembangkan lagi untuk membuat sistem pengaman dengan menggunakan Smartphone Android sebagai media kontrol dalam menghidupkan kendaraan bermotor.

    Dalam perkembangan tekhnologi yang sangat pesat di zaman sekarang ini sangat dituntut untuk dapat memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah sangat meningkat dan sangat ketergantungan. Teknologi yang dibutuhkan harus mempunyai kecangggihan dan kemudahan agar dapat mendukung kinerja guna melengkapi kebutuhan manusia yang sudah sangat kompleks.

    Teknologi yang sangat canggih tersebut bukan merupakan teknologi yang dibuat dengan biaya yang mahal, tetapi sebaliknya manusia menuntut agar dapat menggunakan teknologi yang murah, memiliki kemudahan dalam mengunakannya guna memenuhi seluruh kebutuhannya. Kebutuhan tersebut meliputi kehandalan, kecanggihan, kecepatan dan tentunya keamanan. Banyak sekali sekarang teknologi yang beredar di masyarakat tetapi masyarakat enggan menggunakannya, karena harga yang di berikan sangat mahal. Jikapun memiliki harga yang murah namun tingkat kehandalannya sangat kurang.

    Dalam penulisan ini akan dirancang suatu sistem keamanan untuk sepeda motor menggunakan Smartphone Android sebagai media kontrol dalam menghidupkan kendaraan bermotor. Dalam ide ini penulis berupaya agar peristiwa kriminal yang terjadi akhir-akhir ini yaitu pencurian sepeda motor dapat dicegah atau diminimalisir.

    Perumusan Masalah

    Dalam rumusan masalah ini terdapat beberapa pertanyaan permasalahan yang ada pada penelitian saat ini. Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana cara membuat sistem pengaktifan sepeda motor menggunakan Smartphone Android ??

    2. Bagaimana cara mengkontrol Smartphone Android agar bisa terkoneksi pada sistem kerja kendaraan bermotor ?

    3. Bagaimana cara mengelola sistem Smartphone Android sebagai alat untuk menghidupkan starter motor ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Ruang lingkup penelitian berisi batasan-batasan penelitian yang dilakukan. Agar penelitian tetap fokus dan terarah, maka penulis memberikan ruang lingkup penelitian sebagai berikut :

    1. Pengendalian starter motor hanya dapat di kontrol menggunakan Smartphone Android yang terhubung sistem Iot.

    2. Jarak pengendalian internet smartphone pada modul NodemcuESP8266 kurang lebih berjarak 3 meter

    3. Mikrokontroler yang digunakan adalah NodemcuESP8266.

    4. Pengontrolan hanya sebatas menggunakan adanya koneksi jaringan internet.

    5. Hanya menggunakan 2 channel relay sebagai penguat untuk mengalirkan arus listrik dari accu ke starter motor pada sirkuit motor starter.

  12. Menggunakan Inverter DC – AC untuk mengatur ukuran supplay tegangan untuk mengubah arus DC yang bersumber dari aki menjadi arus listrik.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tujuan Individual

  1. Memenuhi syarat kelulusan untuk jenjang Strata (S1).

  2. Mengimplementasikan dan menerapkan ilmu teknologi informasi dan komunikasi khususnya yang didapatkan selama masa perkuliahan.

Tujuan Fungsional

    Penelitian ini tentunya dilakukan dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan penulis. Tujuan dan manfaat tersebut adalah sebagai berikut:.

  1. Merancang dengan membuat sebuah sistem yang dapat menghidupkan starter mesin kendaraan bermotor yang dapat dikontrol dengan menggunakan Smartphone Android .

  2. Merancang sebuah sistem keamanan berupa akses internet yang disebut dengan sistem Iot, yang dapet di akses dan terhubung dengan menggunakan Smartphone Andoid sebagai pengaman kendaraan bermotor.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini ialah :

  • Diharapkan dapat mengurangi aksi pencurian kendaraan bermotor.

  • Mengurangi jumlah tingkat pencurian di Indonesia.

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Metode Observasi (Pengamatan)

    Dalam metode ini penulis melakukan observasi terhadap keamanan sepeda motor pada Gemilang Motor agar penulis mendapatkan apa yang di perlukan.

    2. Wawancara

    Adalah suatu metode untuk mendapatkan data dan keterangan-keterangan yang di inginkan dengan cara melakukan proses tanya jawab kepada stakeholder yaitu bapak J.R.H Kuntjoro selaku stakeholdet PT. Gemilang Motor yang bertujuan untuk membuat sebuah alat menghidupkan kendaraan bermotor dengan menggunakan sistem Iot yang dapat dikontrol dengan Smartphone Android guna mengurangi tingkat pencurian kendaraan bermotor.

    3. Studi Pustaka

    Metode ini adalah segala upaya yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh dan menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan masalah yang diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari buku-buku, laporan penelitian, jurnal ilmiah, serta browsing internet. Pada metode ini penulis mendapatkan informasi dengan mempelajari buku-buku dan literature yang ada, dan digunakan sebagai landasan teori.

    Metode Perancangan

    Dalam melakukan perancangan penulis menggunakan Sistem Flowchart dimana tahap demi tahap proses pembuatan Alat Untuk Menghidupkan Starter Kendaraan Bermotor Pada PT Gemilang Motor. Metode ini dimaksudkan untuk bagaimana sistem itu dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan.

    Metode Pengujian

    Metode testing ini digunakan untuk menganalisa suatu identitas sistem untuk mendeteksi, mengevaluasi kondisi dan fitur-fitur yang diinginkan dan mengetahui kualitas dari suatu sistem yang dilakukan untuk mengeleminisi kesalahan yang terjadi saat sistem di terapkan. Penulis menggunakan metode Black Box karena metode Black Box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan.

    Sistematika Penulisan

    Dalam laporan skripsi ini penulis membagi beberapa bab untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan mempermudah bagi pembaca uraian singkat untuk memahami, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub bab yang merupakan penjelasan dari bab sebelumnya, berikut uraian singkat dari setiap bab.

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab kedua ini berisi landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian sehingga menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna. Yang bersumber dari buku, jurnal serta literatur review.

    BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

    Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah singkat Perusahaan, visi, misi dan tujuan perusahaan, struktur organisasi dan wewenang serta tanggung jawab, komponen yang digunakan berikut pembahasannya.

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah di rancang kemudian di lakukan pengujian atas kinerja dari sistem dan analisa terhadap komunikasi antara, nodemcu, smartphone dan internet sebagai media interface untuk menjalankan kendaraan bermotor.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran dan kesan dari pembuatan alat dan laporan sebagai upaya untuk perbaikan kedepan.

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR LAMPIRAN

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Sistem

    1. Definisi Sistem

    Menurut Jogianto di dalam buku A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:29), mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.

    Menurut Taufiq (2013:2) “Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem abstrak maupun fisik yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk mencapai sutau tujuan tertentu".

    Menurut Nasaruddin, dkk dalam Jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013), “Sistem merupakan suatu kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, sistem dapat berjalan jika komponen-komponen yang ada di dalamnya bisa bekerja sama membentuk suatu lingkaran yang tidak dapat dipisahkan”.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan Sistem adalah sekelompok unsur yang saling terhubung satu sama lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

    2. Karakteristik Sistem

    Menurut Edhi Sutanta di dalam buku A.Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:35), karakteristik sistem sebagai berikut :

    Komponen Sistem (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai sub sistem.

    Batas (Boundary))
    Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

    Lingkungan (Evinronments)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

    Penghubung/Antarmuka (Interface)
    Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjebatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

    Masukan (Input)
    Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

    Pengolahan (Processing)
    Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

    Keluaran (Output)
    Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

    Sasaran (Objective) dan Tujuan (Goal)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

    Kendali (Control)
    Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

    Umpan Balik (Feed Back)
    Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

    Sumber : Rusdiana dan Irfan (2014:40).

    Gambar 2.1 Karateristik Sistem

    3. Klasifikasi Sistem

    Menurut Taufiq (2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. Sistem abstrak dan sistem fisik

    2. Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem komputer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan. Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    3. 2. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

    4. Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi denganjelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    5. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

    6. Sistem tertutup dan sistem terbuka yang membedakan adalah ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar sistem atau tidak, jika tidak ada faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar itu bisa disebut dengan sistem tertutup tapi jika ada pengaruh komponen dari luar disebut sistem terbuka.

      Sumber:Taufiq, Rohmat. 2013

      Gambar 2.2. Sistem Tertutup

      Sumber: Taufiq 2013

      Gambar 2.3. Sistem Terbuka

      Tujuan Sistem

      Menurut Taufiq (2013:5)[1]., “Tujuan Sistem merupakan sasaran atau hasil yang diinginkan. Manusia, tumbuhan, hewan organisasi, lembaga dan lain sebagainya pasti memiliki tujuan yang bermanfaat minimal bagi dia sendiri atau bagi lingkungannya. Tujuan sangatlah penting karena tanpa tujuan yang jelas segala sesuatu pasti akan hancur dan berantakan tapi dengan tujuan yang jelas akan lebih besar kemungkinan akan tercapai sasarannya. Begitu juga sistem yang baik adalah sistem yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang memungkinkan untuk dicapai dan memiliki langkah-langkah yang terstuktur untuk mencapainya. Dengan tujuan yang jelas dan terukur serta menggunkan langkah-langkah terstruktur kemungkinan besar sistem itu akan tercapai tujuannya sesuai dengan apa yang telah menjadi tujuannya”.

      Konsep Dasar Informasi

      Definisi Informasi

      Menurut Kroenke Dalam Kadir (2014:45)[2], “Informasi adalah Jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat”.

      Menurut Davis Dalam Kadir (2014:45)[2], “Informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

      Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012:284)[3], “Informasi adalah data yang telah di olah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

      Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi adalah data yang di olah sedemikian rupa sehingga dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini dan saat mendatang

      Sumber: Kadir (2014:46)

      Gambar 2.4. Siklus Informasi

      Ciri-Ciri Informasi

      Menurut Davis dalam Kadir (2014:47)[2],Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut :

      1. Benar atau Salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.
      2. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima.
      3. Tambahan Informasi dapat memperbaharui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.
      4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.
      5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat.

      Sedangkan menurut Mc Leod dalam Darmawan dan Nur Fauzi (2013:2)[4], Mengatakan Suatu Informasi yang berkualitas harus meiliki ciri-ciri :

      1. Akurat, Artinya Informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dlakukan melaui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
      2. Tepat Waktu, Artinya Informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
      3. Relevan, Artinya Informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
      4. Lengkap, Artinya Informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan yang tidak ada bulannya atau tidak ada fakturnya

      Sumber: Kadir (2014:48)

      Gambar 2.5. Hubungan Data, Informasi, dan Pengetahuan.

      Konsep Dasar Bahasa Pemrograman

      Definisi Bahasa Pemograman

      Menurut Jaza (2014:2)[5], “Bahasa Pemrograman adalah bahasa buatan atau artificial language yang dapat mengontrol perilaku mesin yang dalam hal ini adalah unit komputer”.

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator.

      Kelompok Bahasa Pemrograman

      Menurut Jaza (2014:2)[5], Bahasa pemrograman berdasarkan perkembangannya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu:

      1. Bahasa Pemrograman Mesin (Machine Language).
        Bahasa Mesin adalah pemrograman yang hanya dimengerti oleh mesin (komputer) yang ada didalamnya terdapat CPU yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan yaitu 1 (hidup) dan 0 (mati). Kondisi 1 dan 0 dinamakan bahasa mesin, sedangkan program yang disusun disebut object program, komputer akan melaksanakan pekerjaan tanpa adanya interpretasi atau penerjemahan.
      2. Bahasa Pemrograman Tingkat Rendah (Low Level Language).
        Bahasa tingkat rendah adalah bahasa pemrograman yang membantu menerjemahkan bahasa yang mudah di ingat atau di sebut mnemonics. Untuk mengantisipasi susahnya bahasa mesin, maka di buat simbol yang menyerupai bahasa inggris dan mudah diingat yang di sebut dengan mnemonics (pembantu untuk mengingat) dan bahasa yang terdiri dari mnemonics ini di sebut assembler language.
      3. Bahasa Pemrograman Tingkat Menengah (Middle Level Language).
        Bahasa tingkat menengah adalah bahasa pemrograman yang menggunakan aturan grammatical dalam penulisan pernyataan, mudah dipahami dan instruksi tertentu yang dapat langsung di akses oleh komputer. Contoh: Bahasa C.
      4. Bahasa Pemrograman Tingkat Tinggi (High Level Language).
        Bahasa tingkat tinggi adalah bahasa pemrograman yang penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung. Contoh : Pascal, Basic dan Cobol.
      5. Bahasa Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming).
        Bahasa pemrograman berorientasi objek adalah bahasa pemograman yang berorientasi objek/visual, bahasa pemrograman ini mengandung fungsi-fungsi untuk suatu permasalahan. Programmer tidak harus menulis secara detail semua pernyataannya tetapi cukup memasukan kriteria yang dikehendaki. Contoh: menyelesaikan Microsoft Visual Basic, Microsoft Visual Foxpro, Borland Delphi dan lain-lain.

      Konsep Dasar Sistem Kontrol

      Definisi Sistem Kontrol

      Dalam buku Ardiansyah (2012:1)[6], Mengemukakan bahwa ada beberapa pengertian untuk memahami sistem kontrol secara keseluruhan, yaitu: Sistem, Proses, Kontrol, dan Sistem Kontrol dengan masing-masing definisi yang dijelaskan, sebagai berikut:

      1. Sistem kombinasi dari beberapa komponen yang akan bekerja bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu
      2. Proses adalah perubahan berurutan dan berlangsung continue yang tetap mengarahkan pada keadaan akhir tertentu (result).
      3. Kontrol adalah suatu kerja untuk mengawasi, mengendalikan mengatur, menguasai sesuatu, dan juga untuk tujuan tertentu.
      4. Sistem Kontrol adalah suatu proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran variable atau parameter sehingga berada pada suatu harga atau range tertentu, contoh variable atau parameter fisik yaitu tekanan (pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian (level), pH, kepadatan dan kecepatan, serta masih banyak parameter fisik yang lain. Variable-variable itulah merupakan output yang harus di jaga tetap sesuai dengan keinginan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh operator, yang di sebut dengan set point. Sistem kontrol diperlukan pada banyak bidang keilmuan diantaranya adalah sistem komputer, mekanik, elektronik, teknik elektrik, dan sistem pneumatik di dalam dunia pekerjaan atau industri.

      Jenis – Jenis Sistem Kontrol

      Dalam Sistem Pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop Terbuka (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-loop Control System).

      1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

        Menurut Erinofiardi (2012:261)[7], ”Sistem Kontrol Loop Terbuka adalah suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian”.

        Sumber : Erinofiardi (2012:261).

        Gambar 2.6. Sistem Pengendali Loop Terbuka

        Gambar di atas menyatakan didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

      2. Sistem Kontrol Loop Tertutup

        Menurut Erinofiardi (2012:261),[7], Sistem Kontrol Loop Tertutup adalah “Suatu Sistem Kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan”. Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

        Sumber : Erinofiardi (2012:262).

        Gambar 2.7. Sistem Pengendali Loop Tertutup.

        Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan di kirim ke alat terkendali.

        Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

      Sistem Kontrol Otomatis

      Menurut Erinofiardi (2012:261)[7], “Suatu Sistem Kontrol Otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (Otomatis)”.

      Konsep dasar pengontrolan sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori James Watt yang membuat Kontrol mesin uap, Nyquis (1932) membuat sistem pengendali uang tertutup, Hazem (1943) membuat Servo mekanik dan masih banyak yang lainnya.

      Kontrol Otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Sistem Kontrol Otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya Kontrol Otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Verzello/John Reuter III dalam Darmawan (2013:227), [4], “Perancangan Sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

      Menurut Nasaruddin, dkk dalam jurnal CCIT Vol.6 No.2 (2013:228), [8], ”Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai pengambaran, perancangan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan maka dari itu perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan untuk pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas serta rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya. Perancangan sistem harus mencapai sasaran-sasaran yaitu perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Artinya data harus mudah di tangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. Perancangan sistem harus efisien dan efektif dalam mendukung keputusan dan dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu tahapan perencanaan untuk membentuk suatu sistem agar dapat berfungsi.

      Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Darmawan (2013:228)[4], Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

      1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
      2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada disain sistem yang terperinci).

      Konsep Dasar Flowchart

      Definisi Flowchart

      Menurut Soeherman (2012:134)[9], “Flowchart adalah untuk menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman penggunaan terhadap informasi tersebut”.

      Menurut Sagita (2013:33)[10], “Flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya”.

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan programmer akan membuat Flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

      Simbol-simbol Flowchart

      Flowchart terbentuk dari Simbol atau Gambar yang mewakili setiap fungsinya untuk mempresentasikan sebuah alur, Simbol Flowchart yang berbeda juga memiliki arti yang berbeda, namun beberapa simbol umum yang digunakan pada Flowchart berikut adalah sebagai berikut:

      Sumber : blogging.co.id

      Tabel 2.1. Simbol-simbol Flowchart

      1. Terminator (start terminator, end terminator): Berbentuk oval sebagai diagram alur yang menunjukkan awal atau akhir proses.
      2. Proses (process): Berbentuk persegi panjang bentuk diagram alur, yang menunjukkan langkah alur proses yang berjalan.
      3. Keputusan (decision): Berbentuk berlian, yang menunjukkan bentuk indikasi dari aliran proses yang bercabang.
      4. Konektor (A): Bentuk lingkaran pada diagram alir yang digunakan untuk menunjukkan lonjakan aliran proses.
      5. Data: Sebuah jajaran genjang yang menunjukkan input data atau output (I/O) dalam proses.
      6. Dokumen (document): Digunakan untuk menunjukkan dokumen atau laporan.

      Jenis-jenis Flowchart

      Menurut Tri (2015:2)[11], Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu:

      1. Flowchart Sistem (System Flowchart)
        Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, Flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan proses yang mentransformasikan data itu.

        Sumber: Tri (2015:3)

        Gambar 2.8. Flowchart Sistem (System Flowchart).

      2. Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
        Flowchart Dokumen kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan di proses, di catat dan di simpan.

        Sumber: Tri (2015:4).

        Gambar 2.9. Flowchart Dokumen (Document Flowchart).

      3. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart)
        Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol Flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol Flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol Flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti Flowchart. Gambar-gambar ini mengurangi kemungkinan salah pengertian tentang sistem, hal ini disebabkan oleh ketidak-mengertian tentang simbol-simbol yang digunakan. Gambar-gambar juga memudahkan pengamat untuk mengerti segala sesuatu yang dimaksudkan oleh analis, sehingga hasilnya lebih menyenangkan dan tanpa ada salah pengertian.

        Sumber: Tri (2015:5).

        Gambar 2.10. Flowchart Skematik (Schematic Flowchart).

      4. Flowchart Program (Program Flowchart)
        Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan Flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

        Sumber: Tri (2015:6).

        Gambar 2.11. Flowchart Program (Program Flowchart).

      5. Flowchart Proses (Process Flowchart)
        Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart proses memiliki lima simbol khusus, yaitu:

        Sumber: Tri (2015:7).

        Gambar 2.12. Simbol Flowchart Proses.


        Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, Flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. Berikut adalah contoh gambar dari Flowchart Proses:

        Sumber: Tri (2015:8).

        Gambar 2.13. Flowchart Proses (Process Flowchart).

      Konsep Dasar Elisitasi

      Definisi Elisitasi

      Menurut Siahaan (2012:66)[12], “Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukkan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem, dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem.”

      Menurut Masooma Yousuf dan M.asger dalam International Journal Of Computer applications (2015:8), [13], “Requirements Elicitation (RE) is defined as the process of obtaining a comprehensive understanding of stakeholder’s requirements. It is the initial and main process of requirements engineering phase. Elicitation process usually involves interaction with stakeholders to obtain their real needs”.

      (Persyaratan elisitasi didefinisikan sebagai proses mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang persyaratan stakeholder. Ini adalah proses awal dan utama dari tahap rekayasa persyaratan. Proses elisitasi biasanya melibatkan interaksi dengan para pemangku kepentingan untuk mendapatkan kebutuhan mereka)

      Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan Elisitasi adalah suatu rancangan pada sistem baru yang diinginkan pengguna sistem dan pihak yang terkait untuk pengembangan sistem.

      Tahap-Tahap Elisitasi

      Ada 4 tahapan dalam membuat proses Elisitasi, diantaranya adalah:

      1. Elisitasi Tahap I
        Elisitasi Tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Elisitasi Tahap II
        Elisitasi Tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian Elisitasi Tahap I berdasarkan Metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI :
        1. M pada MDI berarti Mandatory (Wajib atau Penting) Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        2. D pada MDI berarti Desirable (Diinginkan atau Tidak Terlalu Penting) Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. I pada MDI berarti Inessential (Di luar Sistem) Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
      3. Elisitasi Tahap III
        Elisitasi Tahap III, merupakan hasil penyusutan Elisitasi Tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada Metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui Metode TOE, yaitu:
        1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem diusulkan?
        2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem akan dikembangkan?
        3. E artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement di dalam sistem?


        Metode TOE tersebut di bagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:


        1. High (H): Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieleminasi.
        2. Middle (M): Mampu dikerjakan
        3. Low (L): Mudah dikerjakan
      4. Final Draft Elisitasi
        Final Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses Elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangakan.

      Tujuan Elisitasi Kebutuhan

      Menurut Siahaan (2012:67)[12], Elisitasi Kebutuhan Bertujuan untuk:

      1. Mengetahui masalah apa saja yang perlu dipecahkan dan mengenali batasan-batasan sistem (system boundaries).
        Proses-proses dalam pengambangan perangkat lunak sangat ditentukan oleh seberapa dalam dan luas pengetahuan developer akan ranah permasalahan. Setiap ranah permasalahan memiliki ruang lingkup dan batsan-batasan. Batasan-batasan ini mendefinisikan sistem akhir yang dibentuk sesuai dengan lingkungan operasional saat ini. Identifikasi dan persetujuan batasan sistem mempengaruhi proses elisitasi selanjutnya. Identifikasi pemangku kepentingan dan kelas pengguna, tujuan dan tugas, dan skenario serta use case bergantung pada pemilihan batasan.
      2. Mengenali siapa saja pemangku kepentingan.
        Sebagaimana disebutkan pada bagian sebelumnya, instansiasi dari pemangku kepentingan antara lain adalah konsumen atau klien (yang membayar sistem), pengembang (yang merancang, membangun, dan merawat sistem), dan pengguna (yang beriteraksi dengan sistem untuk mendapatkan hasil pekerjaan mereka). Untuk sistem yang bersifat interaktif, pengguna memegang peran utama dalam proses Elisitasi. Secara umum, kelas pengguna tidak bersifat homogen, sehingga bagian dari proses Elisitasi adalah mengidentifikasi kebutuhan kelas pengguna yang berbeda, seperti pengguna pemula, pengguna ahli, pengguna sesekali, pengguna cacat, dan lain-lain.
      3. Mengenali tujuan dari sistem.
        Yaitu sasaran-sasaran yang harus dicapai
tujuan merupakan sasaran sistem yang harus dipenuhi. Penggalian high level goals di awal proses pengembangan sangatlah penting. Penggalian tujuan lebih terfokus pada ranah masalah dan kebutuhan pemangku kepentingan dari pada solusi yang dimungkinkan untuk masalah tersebut.





      Langkah-Langkah Elisitasi

      Menurut Siahaan (2012:75)[12], Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk elisitasi kebutuhan :

      1. Identifikasi orang-orang yang akan membantu menentukan kebutuhan dan memahami kebutuhan organisasi mereka, menilai kelayakan bisnis dan teknis untuk sistem yang diusulkan.
      2. Menentukan lingkungan teknis (misalnya, komputasi arsitektur, sistem operasi, kebutuhan telekomunikasi) ke mana sistem atau produk akan ditempatkan
      3. Identifikasi ranah permasalahan, yaitu karakteristik lingkungan bisnis yang spesifik keranah aplikasi.
      4. Menentukan satu atau lebih metode elisitasi kebutuhan, misalnya wawancara, kelompok fokus dan pertemuan tim.
      5. Meminta partisipasi dari banyak orang sehingga dapat mereduksi dampak dari kebutuhan yang bias yang teridentifikasi dari sudut pandang yang berbeda dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi alasan untuk setiap kebutuhan yang dicatat.
      6. Mengidentifikasi kebutuhan yang ambigu dan menyelesaikannya.
      7. Membuat skenario penggunaan untuk membantu pelanggan atau pengguna mengidentifikasi kebutuhan utama.

      Masalah Dalam Elisitasi

      Menurut Siahaan (2012:68)[12], Tahap Elisitasi termasuk tahap yang sulit dalam spesifikasi perangkat lunak. Secara umum kesulitan ini disebabkan tiga masalah, yaitu:

      1. Masalah Ruang Lingkup
        Pelanggan atau pengguna menentukan detail teknis yang tidak perlu sebagai batasan sistem yang mungkin membingungkan dibandingkan dengan menjelaskan tujuan sistem secara keseluruhan.
      2. Masalah Pemahaman
        Hal tersebut terjadi ketika pelanggan atau pengguna tidak benar-benar yakin tentang apa yang dibutuhkan oleh sistem, memiliki pemahaman yang sedikit dan tidak memiliki pemahaman penuh terhadap ranah masalah.
      3. Masalah Perubahan
        Yaitu perubahan kebutuhan dari waktu ke waktu. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perekayasa sistem (system engineers) harus melakukan kegiatan pengumpulan kebutuhan secara terorganisir.

      Konsep Dasar Internet

      1. Definisi Internet

      Menurut Azis (2015:6)[14], “Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer yang luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu Negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya infomasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Internet merupakan sebuah jaringan (Internet Protokol) yang terdiri dari beberapa komputer yang sudah terkoneksi ke dalam jaringan global”.

      Menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

      Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa internet adalah komputer yang terhubung melalui jaringan dan saling berkomunikasi dengan waktu dan wilayah yang tak terbatas.

      2. Sejarah Internet

      Menurut Azis (2015:6), Sejarah internet bermula pada akhir decade 60’an saat Departement Pertahanan AS atau United States Departement of Defence (DoD) memerlukan standar baru untuk komunikasi internet wring. Standar yang diperlukan yaitu standar yang mampu menghubungkan segla jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, Organisasi penelitian dan ilmiah di Universitas.

      3. Manfaat Internet

      1. Sebagai informasi untuk kehidupan pribadi seperti, kesehatan, rekreasi, hobby, pengembanganpribadi, rohani, sosial..

      2. Sebagai informasi untuk kehidupan professional seperti, sains, teknologi, pedangangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis berbagi forum komunikasi.

      3. Untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai sumber tambahan pelajran yang belum dimengerti.

      4. Sebagai saran akomunikasi Camsh pasang yang terakhir karena ini hanyalah sarana untuk bertukar informasi dengan teman di internet dan internet bias digunakan sebagai sarana chatting.

      5. Internet bagi Masyarakat internet sebagai sumber informasi tentag hal apapun tentu akan sangat membantu kehidupan masyarakat. Bagi mereka yang berkerja di bidnag pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian, bias mencari berbagi informasi dari internet.

      4. Definisi Online

      Secara umum, sesuatu dikatakan online apabila ia terkoneksi/terhubung dalam jaringan atau sistem yang lebih besar. Beberapa arti kata online lainnya lebih spesifik yaitu:

      1. Dalam percakapan umum, jaringan/network yang lebih besar dalam konteks ini biasanya lebih mengarah pada internet, sehingga ‘online‘ lebih menjelaskan status bahwa ia dapat diakses melalui internet.

      2. Secara lebih spesifik dalam sebuah sistem yang terkait pada ukuran dalam satu aktivitas tertentu, sebuah elemen dari sistem tersebut dikatakan online jika elemen tersebut beroperasional. Sebagai contoh, Sebuah instalasi pembangkit listrik dikatakan online jika ia dapat menyediakan listrik pada jaringan elektrik.

      3. Dalam telekomunikasi, istilah online memiliki arti lain yang lebih spesifik. Suatu alat diasosiasikan dalam sebuah sistem yang lebih besar dikatakan online bila berada dalam kontrol langsung dari sistem tersebut. Dalam arti jika ia tersedia saat akan digunakan oleh sistem (on-demand), tanpa membutuhkan intervensi manusia, namun tidak bisa beroperasi secara mandiri di luar dari sistem tersebut.

      Konsep Dasar Pengujian

      Black Box Testing

      1. Definisi Black Box

        Menurut Harsh Bhasin dalam International Journal of Computer Applications (2014:36)[15], “Black Box Testing is used when code of the module is not available. In such situations appropriate priorities can be given to different test cases, so that the quality of software is not compromised, if testing is to be stopped prematurely. This paper proposes a framework, which uses requirement analysis and design specification, to prioritize the test cases. The work would be beneficial to both practitioners and researchers.”

        (Kotak hitam pengujian digunakan ketika kode modul tidak tersedia. Dalam situasi seperti prioritas yang tepat dapat diberikan kepada kasus uji yang berbeda, sehingga kualitas perangkat lunak tidak terganggu, jika pengujian harus dihentikan sebelum waktunya. Lembar ini mengusulkan kerangka kerja, yang menggunakan analisis persyaratan dan desain spesifikasi, memprioritaskan kasus uji. Pekerjaan akan bermanfaat bagi praktisi dan peneliti.)

        Menurut Srinivas Nidhra dan Jagruthi Dondeti pada International Journal of Embedded Systems and Applications (2012:29) [16], “Black box testing is also called as functional testing, a functional testing technique that designs test cases based on the information from the specification With black box, Black box testing not concern with the internal mechanisms of a system; these are focus solely on the outputs generated in response to selected inputs and execution conditions the code”.

        (Pengujian Kotak Hitam di sebut sebagai uji fungsional, pengujian fungsional, teknik yang mendesain uji kasus berdasarkan informasi dari spesifikasi dengan kotak hitam, pengujian kotak hitam tidak memperhatikan mekanisme internal sistem hanya berfokus pada output yang dihasilkan dalam menanggapi input yang di pilih dan kondisi eksekusi kode).

        Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (ISSN-2277-1956 Vol.2)” Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure,

        (Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak)

        Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

        Berbeda dengan White Box, Black Box Testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari Software Under Test (SUT). Karena itu uji coba Black Box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

        Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian Black Box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

        Uji coba Black Box bukan merupakan alternatif dari uji coba White Box, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode White Box. Black Box Testing dapat dilakukan pada setiap level pembangunan sistem. Mulai dari unit, integration, system, dan acceptance.

        Uji coba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

        1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang.
        2. Kesalahan interface
        3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
        4. Kesalahan performa.
        5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

        Tidak seperti metode White Box yang dilaksanakan di awal proses, uji coba Black Box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba Black Box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain.

        Uji coba di desain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

        1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
        2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
        3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
        4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
        5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
        6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

        Sehingga dalam uji coba Black Box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

        1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak
        2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji
        3. Menentukan output untuk suatu jenis input
        4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.
        5. Melakukan pengujian
        6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.
        7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji
      2. Metode Pengujian Dalam Black Box

        Ada beberapa macam metode pengujian Black Box, berikut diantaranya:

        1. Equivalence Partioning
          Equivalence Partioning merupakan metode uji coba Black Box yang membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus uji coba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan sejumlah kesalahan (misalnya: kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter) yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan umum diamati.
        2. Boundary Value Analysis
          Sejumlah besar kesalahan cenderung terjadi dalam batasan domain input dari pada nilai tengah. Untuk alasan ini Boundary Value Analysis (BVA) dibuat sebagai teknik uji coba. BVA mengarahkan pada pemilihan kasus uji yang melatih nilai-nilai batas. BVA merupakan desain teknik kasus uji yang melengkapi Equivalence partitioning. Dari pada memfokuskan hanya pada kondisi input, BVA juga menghasilkan kasus uji dari domain output.
        3. Cause-Effect Graphing Techniques
          Cause-Effect Graphing merupakan desain teknik kasus uji coba yang menyediakan representasi singkat mengenai kondisi logikal dan aksi yang berhubungan. Tekniknya mengikuti 4 tahapan berikut:
          1. Causes (kondisi input), dan Effects (aksi) didaftarkan untuk modul dan identifier yang ditunjukan untuk masing-masing.
          2. Pembuatan grafik Causes-Effect Graph.
          3. Grafik dikonversikan kedalam tabel keputusan
          4. Aturan tabel keputusan dikonversikan kedalam kasus uji.
        4. Comparison Testing
          Dalam beberapa situasi (seperti: aircraft avionic, nuclear Power plant control) dimana keandalan suatu software amat kritis, beberapa aplikasi sering menggunakan software dan hardware ganda (redundant). Ketika software redundant di buat, tim pengembangan software lainnya membangun versi independent dari aplikasi dengan menggunakan spesifikasi yang sama. Setiap versi dapat diuji dengan data uji yang sama untuk memastikan seluruhnya menyediakan output yang sama. Kemudian seluruh versi dieksekusi secara parallel dengan perbandingan hasil real-time untuk memastikan konsistensi. Dianjurkan bahwa versi independent suatu software untuk aplikasi yang amat kritis harus di buat, walaupun nantinya hanya satu versi saja yang akan digunakan dalam sistem. Versi independent ini merupakan basis dari teknik Black Box Testing yang disebut Comparison Testing atau Back-To-Back Testing.
        5. Sample dan Robustness Testing
          1. Sample Testing
            Melibatkan beberapa nilai yang terpilih dari sebuah kelas ekivalen, seperti Mengintegrasikan nilai pada kasus uji. Nilai-nilai yang terpilih mungkin dipilih dengan urutan tertentu atau interval tertentu.
          2. Robustness Testing
            Pengujian ketahanan (Robustness Testing) adalah metodologi jaminan mutu difokuskan pada pengujian ketahanan perangkat lunak. Pengujian ketahanan juga digunakan untuk menggambarkan proses verifikasi kekokohan (yaitu kebenaran) kasus uji dalam proses pengujian.
        6. Behavior Testing dan Performance Testing
          1. Behavior Testing
            Hasil uji tidak dapat dievaluasi jika hanya melakukan pengujian sekali, tapi dapat dievaluasi jika pengujian dilakukan beberapa kali, misalnya pada pengujian struktur data stack.
          2. Performance Testing
            Digunakan untuk mengevaluasi kemampuan program untuk beroperasi dengan benar dipandang dari sisi acuan kebutuhan. Misalnya: aliran data, ukuran pemakaian memori, kecepatan eksekusi, dll. Selain itu juga digunakan untuk mencari tahu beban kerja atau kondisi konfigurasi program. Spesifikasi mengenai performansi didefinisikan pada saat tahap spesifikasi atau desain. Dapat digunakan untuk menguji batasan lingkungan program.
        7. Requirement Testing
          Spesifikasi kebutuhan yang terasosiasi dengan perangkat lunak (input/ output/ fungsi/ performansi) diidentifikasi pada tahap spesifikasi kebutuhan dan desain.
          1. Requirement Testing melibatkan pembuatan kasus uji untuk setiap spesifikasi kebutuhan yang terkait dengan program.
          2. Untuk memfasilitasinya, setiap spesifikasi kebutuhan bisa ditelusuri dengan kasus uji dengan menggunakan traceability matrix.
        8. Endurance Testing
          Endurance Testing melibatkan kasus uji yang diulang-ulang dengan jumlah tertentu dengan tujuan untuk mengevaluasi program apakah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan.
          Contoh : Untuk menguji keakuratan operasi matematika (floating point, rounding off, dll), untuk menguji manajemen sumber daya sistem (resources) (pembebasan sumber daya yang tidak benar, dll), input/outputs (jika menggunakan framework untuk memvalidasi bagian input dan output). Spesifikasi kebutuhan pengujian didefinisikan pada tahap spesifikasi kebutuhan atau desain.
      3. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

        Dalam uji coba Black Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya :

        Sumber : Siddiq (2012:14).

        Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan Black Box

      White Box Testing

      1. Definisi White Box
      2. Menurut Anjani Bhasin dalam International Journal of Research in Engineering & Advanced Technology (2015:23), [17], ”White box testing It is the detailed investigation of internal logic and structure of the code. In white box testing it is necessary for a tester to have full knowledge of source cod.”

        ((Kotak putih pengujian ini merupakan penyelidikan rinci dari logika internal dan struktur kode. Dalam kotak putih pengujian penting untuk tester untuk memiliki pengetahuan lengkap tentang kode sumber.)

        Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa White Box adalah sebuah cara pengujian yang menggunakan struktur kontrol perangkat lunak.

      3. Metode Pengujian Dalam White Box
      4. Menggunakan metode desain test case yang menggunakan struktur control desain procedural untuk memperoleh test case. Di sebut juga pengujian glassbox. Dengan pengujian White Box, perekayasa dapat melakukan :

        1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul telah digunakan paling tidak satu kali.
        2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.
        3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas operasional mereka.
        4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.

        Dengan menggunakan metode White Box, analis sistem akan dapat memperoleh test case yang :

        1. menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali
        2. mengerjakan seluruh keputusan logical
        3. mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya.
        4. mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.
      5. Kelebihan dan Kelemahan White Box
      6. Dalam uji coba White Box terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan. Berikut adalah keunggulan dan kelemahannya :

        Sumber : kompasiana.com

        Tabel 2.3. Kelebihan dan Kelemahan White Box

    7. Konsep Dasar Gray Box
    8. Menurut Anjani Bhasin dalam International Journal of Research in Engineering & Advanced Technology (2015:23), [17], “White box + Black box = Grey box, it is a technique to test the application with limited knowledge of the internal working of an application and also has the knowledge of fundamental aspects of the system.”.

      (Sebuah teknik untuk menguji aplikasi dengan pengetahuan yang terbatas dari internal bekerja aplikasi dan juga memiliki pengetahuan tentang aspek-aspek mendasar dari sistem.)

      Konsep Dasar Gray Box Adalah metode pengujian perangkat lunak, kombinasi dari Black box testing dan White box testing. Dalam Black box testing, struktur internal dari item yang sedang di uji tidak diketahui tester dan White box testing struktur internal di kenal. Dalam pengujian Gray box testing, struktur internal sebagian di kenal. Ini melibatkan memiliki akses ke internal data struktur dan algoritma untuk tujuan merancang uji kasus, tetapi pengujian pada pengguna, atau tingkat Black box. Gray box, berusaha menggabungkan kedua metode di atas, mengambil kelebihan keduanya, mengurangi kekurangan keduanya. Teknik verifikasi modern menerapkan combine-method ini.

      Pengertian Kendaraan Bermotor

      Pengertian kendaraan bermotor menurut Pasal 1 ayat (8) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 [18], Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah sebagai berikut :

      “Kendaraan bermotor adalah setiap kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan diatas rel”

       

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Mikrokontroler

      Definisi Mikrokontroler

      Menurut Santoso dkk di dalam Jurnal FEMA Vol. 1, No. 1 (2013:17)[19], "Mikrokontroler adalah Sistem Mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari Mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah Mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal Mikroprosesor, yakni memori dan pemrograman Input-Output."

      Menurut Syahwil (2013:53)[20], “Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input-output”. Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler di bangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang di terima dan program yang dikerjakan.

      Perkembangan Mikrokontroler

      Mikrokontroler pertama kali dikenalkan oleh texas intrument dengan seri TM S 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai di buat sejak 1971 merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 intel mengeluarkan mikrokontroler yang kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit, yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. sekarang dipasaran banyak sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing-masing vendor mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas yang cendrung memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif lebih sedikit.

      Saat ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit carian keluarga MCS51 (CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dan seri AT89Sxx dan mikrokontroler AVR yang merupakan varian dari mikrokontroler RISC dengan seri ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda).

      Jenis-jenis Mikrokontroler

      Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada kompleksita intruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-sendiri.

      1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang di miliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh RISC diantaranya adalah AVR. Arduino, ARM, PIC, dll
      2. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Contoh CISC diantaranya MCS51.

      Dengan mengetahui jenis-jenis mikrokontroller pada pembahasan di atas, maka peneliti dapat mengetaui bahwa dalam pembuatan projek skripsi, Peneliti menggunakan jenis mikrokontroller berarsitektur RISC yang termasuk dalam keluarga Arduino.

      Konsep Dasar Nodemcu ESP8266

      1. Definisi Nodemcu ESP8266

      ESP8266 WiFi Modul adalah SOC mandiri terintegrasi dengan protokol TCP / IP stack yang dapat memberikan akses mikrokontroler ke jaringan WiFi Anda. The ESP8266 mampu baik hosting aplikasi atau offloading semua fungsi jaringan Wi-Fi dari prosesor aplikasi lain. Setiap modul ESP8266 datang pra-diprogram dengan perintah AT set firmware, makna, Anda hanya dapat menghubungkan ini ke perangkat Arduino Anda dan mendapatkan sekitar sebanyak WiFi-kemampuan sebagai penawaran WiFi Perisai (dan itu hanya keluar dari kotak) Modul ESP8266 adalah sangat biaya papan efektif dengan komunitas besar, dan pernah berkembang. Modul ini memiliki cukup pengolahan dan penyimpanan kemampuan yang kuat on-board yang memungkinkan untuk diintegrasikan dengan sensor dan perangkat khusus aplikasi lain melalui GPIOs dengan pengembangan minimal muka dan pemuatan minimal selama runtime. tingkat tinggi integrasi on-chip memungkinkan untuk sirkuit eksternal minimal, termasuk modul front-end, dirancang untuk menempati minimal daerah PCB. The ESP8266 mendukung RSDP untuk aplikasi VoIP dan Bluetooth interface co-eksistensi, berisi RF diri dikalibrasi memungkinkan untuk bekerja di bawah semua kondisi operasi, dan tidak memerlukan bagian RF eksternal. Ada air mancur hampir tak terbatas dari informasi yang tersedia untuk ESP8266, semua yang telah disediakan oleh dukungan masyarakat yang luar biasa. Pada bagian Dokumen di bawah ini Anda akan menemukan banyak sumber daya untuk membantu Anda dalam menggunakan ESP8266, bahkan petunjuk tentang cara mengubah modul ini ke IOT (Internet of Things).

      Gambar 2.11 Nodemcu ESP8266

      Operating Sistem Android

      A. Definisi Android

      Menurut Wahadyo (2013:2)[21] Android adalah sistem operasi disematkan pada gadget, baik itu handphone, tablet, juga sekarang sudah merambah ke kamera digital dan jam tangan.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Android adalah sistem operasi untuk perangkat handphone, tablet dan perangkat lainnya.

      B. Sejarah Android

      Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

      Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

      Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

      Fitur-fitur yang dimiliki android adalah:

      1. Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
      2. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon seluler.
      3. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
      4. SQLite: untuk penyimpanan data.
      5. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
      6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)
      7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan accelerometer (tergantung piranti keras)

      C. Versi Android

      Menurut Safaat (2012:10-12)[22] Adapun versi-versi android yang pernah dirilis diantaranya sebagai berikut:

      a. Android versi 1.1

      Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.


      Gambar 2.6 Android Versi 1.1

      b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

      Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headsetBluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

      Gambar 2.7 Android Versi 1.5 (Cupcake)

      c. Android Versi 1.6 (Donut)

      Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA.

      Gambar 2.8 Android Versi 1.6 (Donut)

      d. Android Versi 2.1 (Eclair)

      Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

      Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

      Gambar 2.9 Android Versi 2.5 (Eclair)

      e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

      Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

      Gambar 2.10 Android Versi 2.2 (Froyo)

      f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

      Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

      Gambar 2.11 Android Versi 2.3 (Gingerbread)

      g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

      Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

      Gambar 2.12 Android Versi 3.0 (Honeycomb)

      h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

      Ice Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

      Gambar 2.13 Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)


      i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

      Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.

      Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui.Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula.Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

      Gambar 2.14 Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

      D. Android SDK

      Menurut Safaat (2012:15)[22], “SDK (Software Development Kit) adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman JAVA”.

      SDK Android sebenarnya adalah kumpulan tools yang di sediakan oleh google untuk para pengembang yang ingin mencoba mengembangkan aplikasi android nya. Sdk sendiri merupakan kependekan dari system development kits, dalam sdk ini terdapat tools tools yang di butuhkan dalam pengembangan android, diantaranya adalah:

      Gambar 2.15 Tools Pengembangan Android

      Sumber: Safaat (2012:15)[22]

      a. Adb Shell

      Adb sendiri merupakan bagian dari android developmentbridge yang dapat menjalankan terminal android seperti anda menjalankan terminal pada sistem operasi linux, dan command yang terdapat adalam adb shell sendiri sama seperti command linux pada umumnya, dan sistem yang berjalan pun juga hampir sama seperti linux pada umumnya.

      b. Android Simulator

      Fungsi dari android simulator ini berguna untuk para programer yang ingin melakukan testing aplikasi yang di buat nya kedalam sistem operasi android secara virtual sebelum mengaplikasikanya kedalam handset android sebenarnya, bila kita menjalankan android virtual ini, yang kita lihat sama seperti kita menjalankan handset android yang sesungguh nya, dan versi versi android terdahulu juga bisa kita jalankan apabila kita menginstal dan mendownload nya pada situs resmi google

      Gambar 2.16 Android Simulator

      Sumber: Safaat (2012:15)[22]


      c. DDMS

      DDMS dapat mencatat semua log yang aktif yang di lakukan pada ponsel android, hal ini memungkinkan para pengembang juga dapat melakukan benchmark terhadap aplikasi yang dibuatnya apabila sudah di terapkan langsung dalam ponsel android.

      E. Basic4 Android

      Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan bahasa Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file oleh lain). IDE Basic4Android hanya fokus pada development Android.

      Gambar 2.17 Basic 4 Android

      Sumber: Safaat (2012:15)[22]

      Basic4Android termasuk designer GUI untuk aplikasi Android yang powerful dengan dukungan Built -in untuk multiple screens dan orientations, serta tidak dibutuhkan lagi penulisan XML yang rumit, dapat di develop dan debug dengan Emulator Android atau dengan real device (koneksi ke USB atau melalui local network).

      Gambar 2.18 Designer GUI

      Sumber: Safaat (2012:15)[22]

       

      Konsep Dasar Motor DC

      Definisi Motor DC

      Menurut Nikhil Tripatih, Rameshwar Singh, Renu yadav pada International Research Journal of Engineering and Technology (2015:1616)[23], “Direct current (DC) motors have variable characteristics and are used extensively in variable-speed drives. DC motor can provide a high starting torque and it is also possible to obtain speed control over wide range.”

      (Arus searah (DC) Motor memiliki karakteristik variabel dan digunakan secara luas dalam mendorong variabel kecepatan. Motor DC dapat memberikan torsi awal yang tinggi dan juga memungkinkan untuk memperoleh kontrol berbagai kecepatan lebih.)

      Menurut Putra (2014:13)[24], "Motor arus searah (Motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (Listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor".

      Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

      Cara Kerja Motor DC

      Menurut Syahrul (2014:593)[25], “Motor DC bekerja berdasarkan prinsip induksi magnetik. Sirkuit internal Motor DC terdiri dari komponen atau lilitan konduktor. Setiap arus yang mengalir melalui sebuah konduktor akan menimbulkan medan magnet. Konduktor di bentuk menjadi sebuah loop sehingga ada dua bagian konduktor yang berada di dalam medan magnet pada saat yang sama. Konfigurasi konduktor akan menghasilkan distorsi pada medan magnet utama dan menghasilkan gaya dorong pada masing-masing konduktor. Pada saat konduktor ditempatkan pada rotor, gaya dorong yang timbul akan menyebabkan rotor berputar searah jarum jam”. Berikut adalah gambar prinsip pergerakan Motor sebagai berikut:

      Sumber: Syahrul (2014:593)

      Gambar 2.18. Prinsip Pergerakan Motor DC

      Konstruksi Motor DC

      Menurut Syahrul (2014:594)[25], konstruksi dasar Motor DC dapat di lihat pada Gambar 2.19. Pada gambar tersebut terlihat bahwa pada saat terminal Motor di beri tegangan DC maka arus elektron akan mengalir melalui konduktor dari terminal negatif menuju ke terminal positif. Karena konduktor berada di antara medan magnet, maka akan timbul medan magnet juga pada konduktor yang arahnya.

      Sumber: Syahrul (2014:594)

      Gambar 2.19. Konstruksi Dasar Motor DC

      Pengontrolan Motor DC

      Menurut Syahrul (2014:595)[25], pada Gambar 2.20, ditunjukkan bagaimana supaya arah putaran Motor DC dapat berubah, maka polaritas tegangan pada motor harus di balik. Pada dasarnya ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengontrol Motor DC berdasarkan pemberian pemicuan dan karena itu berkenaan dengan jenis driver yang harus diberikan pada Motor DC tersebut.

      Sumber: Syahrul (2014:595)

      Gambar 2.20 Arah Putaran Motor DC

      Konsep Dasar Bahasa C

      Definisi Bahasa C

      Menurut Alfith di dalam Jurnal Momentum Vol. 17, No. 1 (2015:2)[26], “Bahasa C memiliki keuntungan-keuntungan yang di miliki bahasa assembler (bahasa mesin), hampir semua operasi yang dapat dilakukan oleh bahasa mesin, dengan penyusunan program yang lebih sederhana dan mudah. Bahasa C terletak di antara bahasa pemrograman tingkat tinggi dan assembly”.

      Kelebihan Bahasa C

      1. Bahasa C tersedia hampir di semua jenis komputer
      2. Kode Bahasa C bersifat portable untuk semua jenis computer. Suatu program ditulis dengan versi Bahasa C tertentu akan dapat dikomplikasi dengan versi Bahasa C yang lain hanya dengan sedikit modifikasi.
      3. C adalah bahasa pemrograman yang fleksibel. Dengan bahasa C, kita dapat menulis dan mengembangkan berbagai jenis program mulai dari operating system, word processor, graphic processor, spreadsheets, ataupun compiler untuk suatu bahasa pemrograman.
      4. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci. Yaitu: auto break case char const continue default do double else enum extern float for goto if int long register return short signed sizeof static struct switch typedef union unsigned void volite while.
      5. Proses executable program Bahasa C lebih cepat.
      6. Dukungan pustaka yang banyak.
      7. C adalah bahasa yang terstruktur
      8. Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah
      9. Dibandingkan dengan assembly, kode Bahasa C lebih mudah dibaca dan ditulis.

      Kekurangan Bahasa C

      1. Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang membingungkan pemakai.
      2. Para pemrogram C tingkat pemula umumnya belum pernah mengenal pointer dan tidak terbiasa menggunakannya. Keampuhan C justru terletak pada pointer

      Konsep Dasar Wireless

      1. Definisi Wireless (Nirkabel)

      Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.

      Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.

      2. Tipe dari Jaringan Nirkabel

      Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.

      A. Wireless Wide Area Networks (WWANs)

      Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.

      B. Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)

      Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti Multichannel Multipoint Distribution Service (MMDS) dan Local Multipoint Distribution Services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

      C. Wireless Local Area Networks (WLANs)

      Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

      D. Wireless Personal Area Networks (WPANs)

      Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.

      3. WiFi (Wireless Fidelity)

      Wi-Fi (Wireless Fidelity) memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks disingkat WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) dapat terhubung dengan internet melalui access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

      Jaringan Wifi memiliki lebih banyak kelemahan dibanding dengan jaringan kabel. Saat ini,perkembangan teknologi wifi sangat signifikan sejalan dengan kebutuhan sistem informasi yang mobile. Banyak penyedia jasa wireless seperti hotspot komersil, ISP, Warnet, kampus-kampus maupun perkantoran sudah mulai memanfaatkan wifi pada jaringan masing masing, tetapi sangat sedikit yang memperhatikan keamanan komunikasi data pada jaringan wireless tersebut. Hal ini membuat para hacker menjadi tertarik untuk mengexplore keamampuannya untuk melakukan berbagai aktifitas yang biasanya ilegal menggunakan wifi.

      Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Empat variasi dari 802.11, yaitu:

      1. 802.11a

      2. 802.11b

      3. 802.11g

      4. 802.11n

      Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

      Sumber : (Kholis Hal:9)

      Tabel.2.4.Spesifikasi Wi-Fi

      Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz).

      4. Tipe Jaringan WIfi

      Seperti halnya Ethernet-LAN ( jaringan dengan kebel ), jaringan wifi juga dikonfigurasikan ke dalam dua jenis tipe jaringan yaitu:

      A. Jaringan Peer To Peer Atau Adhoc Wireless LAN

      Computer dapat saling berhubungan berdasarkan nama SSID (service set identifier). SSID adalah nama identitas computer yang memiliki komponen nir kabel.

      Sumber : (Kholis Hal:10)

      Gambar 2.20.Adhoc Wireless LAN

      B. Jaringan Server Based Atau Wireless Infrstruktur

      System infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang berfungsi sebagai access point.

      Sumber : (Kholis Hal:11)

      Gambar 2.21.Wireless Infrastruktur

      5. Keamanan Jaringan WiFi

      Peralatan sinyal yang ditranmisikan oleh jaringan wifi menggunakan frekuensi secara bebas, sehingga dapat ditangkap oleh computer lain sesame user wifi. Keamanan jaringan wifi secara umum terdiri dari nonsecure dan share key (secure):

      1. . On secure: computer yang mempunyai wifi dapat menangkap transmisi pancaran dari sebuah wifi dan langsung dapat masuk kedalam jaringan tersebut

      2. 8Share key: untuk dapat masuk ke jaringan wifi diperlukan kunci atau password, contohnya sebuah network yang menggunakan WEP.

      3. Selain menggunakan WEP, dapat ditambahkan WPA ( wifi protected access ).

      4. Membatasi akses dengan mendaftarkan MAC Address dari koomputer klien yang berhak mengakses jaringan.

      6. Keunggulan dan Kelemahan Jaringan WiFi

      1. Keunggulan jaringan WiFi yaitu sebagai berikut:
        a. Infrastruktur berdimensi kecil
        b. Pembangunannya cepat
        c. Mudah dan murah untuk direlokasi
        d. Mendukung portabilitas.

      2. Kelemahan jaringan WiFi adalah:
        a. Delay yang sangat besar
        b. Kesulitan karena masalah propagasi radio
        c. Mudah untuk terinterferensi
        d. Kapasitas jaringan kecil, karena keterbatasan spectrum
        e. Keamanan atau kerahasian data kurang aman.

      Komponen Elektronika

      Definisi Komponen Elektronika

      Menurut Zona Elektro (2014:1)[27], “Komponen Elektronika adalah elemen terkecil dalam suatu rangkaian elektronika.”

      Menurut Hakiem (2015:41)[28],“Elektronika adalah ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tentang pengendalian partikel bermuatan di dalam ruang hampa, gas, dan bahan semikonduktor”.

      Bedasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan elektronika adalah ilmu yang memoelajari tentang muatan listrik, yang terjadi pada di dalam ruangan yang hampa, gas dan bahan semikonduktor

      Jenis-Jenis Komponen Elektronika

      Menurut Hakiem (2015:42)[28], komponen elektronika adalah sebagai elemen terkecil dari rangkaian sistem/ekronis di bagi menjadi dua kelompok yaitu :

      1. Komponen Pasif
      2. Komponen Pasif adalah komponen yang tidak dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta tidak dapat mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen pasif :

        1. Resistor

          Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring ‎elektronik dan sirkuit elektronik‎.

          Menurut Istiyanto (2014:16)[29], “Resistor berfungsi sebagai perendam tegangan DC (direct current, arus searah) atau AC (alternating current, arus bolak-balik).”

          Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor di sebut Ohm (Ω). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran dinamakan gelang kode warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm (Ω) meter.

          Sumber: Istiyanto (2014:22)

          Gambar 2.21 Skema Warna Resistor

          Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:
          1 Mega Ohm (MΩ) = 1.000.000 Ω
          1 kilo Ohm (KΩ) = 1.000 Ω

        2. Kapasitor

          Menurut Istiyanto (2014:22)[29], Kapasitor memiliki banyak fungsi di antaranya sebagai penstabil degangan DC untuk rangkaian catu daya atau lapis gelombang AC. Kapasitor menggunakan satuan Farad (F), jangkauannya antara 1pF (pico-Farad) atau 1 x 10-12 F hingga 1 F. Beberapa jenis kapasitor ada yang bertipe polar dan non-polar. Pada badan kapasitor terdapat sejumlah angka dan huruf sebagai kode nilai besaran kapasitans. Misalkan jika ada tiga digit angka, digit paling kiri pertama dan kedua sebagai nilai nominal kapasitans, angka ke-3 sebagai faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya, misalnya 1=101=10, 2=102=100, 3=103=1000, dan seterusnya.

          Sumber: Istiyanto (2014:22)

          Gambar 2.22 Macam-Macam Kapasitor

          Berikut ini adalah perhitungan rumus kapasitor:
          Q = CV..............................(1)
          Dimana
          Q = muatan elektron dalam C (coulomb)
          C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
          V = besar tegangan dalam V (volt)

        3. Kristal (XTAL)

          Menurut Hernanto (2014:20)[30], Kristal berfungsi untuk menghasilkan sinyal dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada oscilator ini terbuat dari quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau sebaliknya. Kristal dapat difungsikan sebagai umpan balik pada suatu frekuensi tertentu saja.

          Sumber: Hernanto (2014:20)

          Gambar 2.23 Kristal (XTAL)


        4. Relay

          Menurut Diah Aryani, Indrianto, Naimuddin dalam jurnal CCIT Vol.‎‎6 No.2 (2013:195), [31], ‎‎“Relay adalah suatu rangkaian switch magnetik yang bekerja bila mendapat catu dan suatu rangkaian trigger.”.

          Menurut Hernanto (2014:21)(2013)[30], ‎‎“Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus listrik yang mengalir melalui lilitan”.

          Sumber: Hernanto (2014:21)

          Gambar 2.24 Relay

      3. Komponen Aktif
      4. Komponen Aktif adalah komponen yang dapat menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energy dari satu bentuk ketempat yang lain. Macam-macam komponen aktif :

        1. Transistor

          Menurut Istiyanto (2014:26)[29], Transistor merupakan komponen semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat arus, pemutus dan penyambung (switching) sirkuit, sebagai regulator tegangan, atau sebagai pemodulasi sinyal. Pada transistor terdapat 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Colektor (C). Pada rangkaian analog, Transistor digunakan sebagai penguat arus (amplifier) seperti rangkaian pengeras suara, penstabil tegangan listrik (stabilizer) dan penguat gelombang radio (radio amplifier). Pada aplikasi digital sebagai saklar berkecapatan tinggi, sebagai gerbang logika (logic gate), atau sebagai penyimpan data bit. Transistor di susun menggunakan sambungan dioda. Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

          1. NPN (Negative Positive Negative)

            Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-N. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada tengan emitter.

            Sumber: Istiyanto (2014:29)

            Gambar 2.25 Simbol Transistor NPN

          2. PNP (Positive Negative Positive)

            Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-N di antara 2 lapisan semikonduktor tipe-P. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis lebih rendah dari pada tegangan emitter.

            Sumber: Istiyanto (2014:29)

            Gambar 2.26 Simbol Transistor PNP

        2. Dioda

          Menurut Istiyanto (2014:28)[29], Dioda adalah komponen semikonduktor yang hanya mengalirkan arus searah. Dalam operasinya, dioda akan bekerja bila diberi arus bolak-balik (AC) dan berfungsi sebagai penyearah. Selain itu dioda dapat mengalirkan arus searah (DC) dari kutub anoda (+) ke kutub katoda (-). Jika kutub anoda diberi arus negatif dan kutub katoda diberi arus positif maka dioda akan bersifat menahan arus listrik. Dioda merupakan gabungan antara bahan semikonduktor tipe P dan tipe N. Bahan tipe P adalah bahan campuran yang terdiri dari germanium atau silikon dengan aluminium dan merupakan bahan yang kekurangan elektron dan bersifat positif. Bahan tipe N adalah bahan campuran yang terdiri dari germanium atau silikon dengan fosfor dan merupakan bahan yang kelebihan elektron dan bersifat negatif.

          Sumber: Istiyanto (2014:28)

          Gambar 2.27 Dioda

        3. IC (Integreted Circuit)

          Menurut Hernanto (2014:22)[30], “IC (Integrated Circuit) merupakan suatu komponen semikonduktor yang dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen semikonduktor lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang berbentuk chip.”

          Sumber: Hernanto (2014:22)

          Gambar 2.28 IC (Integrated Circuit)

        4. LED (Light Emitting Diode)

          Menurut Ramadhan (2013:15)[32], “LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya.”

          Menurut Alfith (2015:3)[26], “LED (Light Emitting Dioda) merupakan komponen aktif bipolar semikonduktor, karena itu hanya mampu mengalirkan arus dalam satu arah saja. Untuk menyalakan LED, cukup dengan mengalirkan arus dari anoda ke katoda (forward bias) dengan beda potensial minimum berkisar antara 1,5 hingga 2 volt dan arusnya berkisar di 20mA”.

          Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias).

      Konsep Dasar Literature Review

      Definisi Literature Review

      Menurut Warsito, dkk (2015:29)[33], “Metode study pustaka dilakukan untuk menunjang metode survei dan observasi yang telah dilakukan. Pengumpulan informasi yang dibutuhkan dalam mencari referensi- referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.”

      Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:75)[34], "Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Tinjauan pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat."

      Dari ke dua definisi yang dikemukakan di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Literature Review merupakan suatu metode penelitian yang digukan untuk mengumpulkan informasi mengenai penelitian yang sejenis atau pada kasus yang sejenis.

      Tujuan Literature Review

      Menurut Hermawan dalam Tiara (2013:76)[34], "Tinjauan Pustaka berisi penjelasan secara sistematik mengenai hubungan antara variabel untuk menjawab perumusan masalah penelitian. Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian memiliki beberapa tujuan, yaitu:

      1. Untuk berbagi informasi dengan para pembaca mengenai hasil-hasil penelitian sebelumnya yang erat kaitannya dengan penelitian yang sedang kita laporkan.
      2. Untuk menghubungkan suatu penelitian ke dalam pembahasan yang lebih luas serta terus berlanjut sehingga dapat megisi kesenjangan-kesenjangan serta memperluas atau memberikan kontribusi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya
      3. Menyajikan suatu kerangka untuk menunjukan atau meyakinkan pentingnya penelitian yang dilakukan dan untuk membandingkan hasil atau temuan penelitian dengan temuan-temuan penelitian lain dengan topik serupa.

      Literature Review

      Definisi Literature Review

      Literature Review ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui landasan awal dan sebagai pendukung bagi kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehingga dapat menghindari pengulangan hal yang sama dalam penelitian dan dapat melakukan pengembangan ketingkat yang lebih tinggi dalam rangka menyempurnakan/melengkapi penelitian yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk kedepannya. Penelitian ini yang saya tulis dengan judul “Security system pada kendaraan bermotor dengan software management yang terhubung dengan konsep IOT berbasis Nodemcu ESP8266 pada PT Gemilang Motor”. Adapun Literature Review sebagai landasan dalam mendukung penelitian adalah sebagai berikut:

      1. . Penelitian ini dilakukan oleh Faizin, Khairunnisa, dan Nurdiana, dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2014 yang berjudul “ SMARTCARD RFID SEBAGAI PENGAMANAN MOBIL DAN PENCEGAHAN PENGEMUDI DI BAWAH UMUR “ Penelitian ini membahas tentang sistem pengamanan Mobil dan pencegahan pengemudi di bawah umur menggunakan RFID. Proses uji coba yang dilakukan dengan mendekatkan alat ini dengan tag RFID. Hasil Pengujian kemudian dibaca sistem Atmega16. Data yang dibaca pada tag RFID adalah sejumlah 10byte data yaitu contohnya 55442E1432. Sedangkan pada sistem minimum diuji untuk fungsi mengontrol input-output menuju rangkaian driver relay. Hasil dari Pengujian ini menunjukkan relay dapat dikontrol sesuai dengan program yang telah dibuat Kelebihan alat ini adalah bisa menyalakan mobil dengan sim yang didaftarkan dan dapat mencegah pengemudi dibawah umur untuk menggunakan. Adapun kekurangan alat ini belum adanya alarm jika sewaktu waktu disalahgunakan.
      2. Ini dilakukan oleh Kuswanto, pada tahun 2014 dari Peruguruan Tinggi Rahardja, yang berjudul “SISTEM PROTEKSI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN ANDROID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATmega328 SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WIDURI” Penelitian ini membahas memanfaatkan fitur android pada ponsel untuk dapat mengontrol sistem keamanan sepeda motor menggunakan Mikrokontroller Atmega 328. Sistem keamanan sepeda motor menggunakan Android berbasis Atmega 328 mikrokontroler dapat memberikan keamanan lebih kepada pemilik kendaraan sepeda motor, karena pemilik kendaraan dapat mengetehui kendaraanya tidak atapun dalam bahaya. Ketika dalam bahaya alat dapat mengirim sms pada pemilik sepeda motor , sehingga pemilik dapat mematikan sepeda motor dan berbalik sepeda motornya melalui Android. Sehingga pemilik sepeda motor merasa lebih aman. Kelebihan alat ini adalah Dengan menggunakan metode password akses dan PIR ( passive infrared receiver) sensor yang diproses oleh mikrokontroller dapat mengontrol mesin kendaraan bermotor, Dengan mengontrol relay maka si pengendara dapat memutuskan atau menghubungkan jalur api. Dengan memanfaatkan kode password dan sensor PIR ( Passive infrared Receiver) dan juga sensor cahaya tidak hanya dapat mengontrol sistem kendali kendaraan bermotor saja melainkan bisa di manfaatkan sebagai sistem keamanan juga karena tidak sembarang orang dapat mengetahui password yang digunakan untuk mengontrol kendaraan bermotor tersebut, dan penggunaan sistem ini dapat membantu pengendara dalam memproteksi kendaraan bermotornya secara maksimal, karena sistem ini dipasang sensor PIR (Passive infrared Receiver) untuk dapat di fungsikan sebagai pendeteksi objek, dan juga sensor cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi kendaraaan ketika dihidupkan. Adapun kekurangan alat ini tidak adanya infrared agar dapat dikontrol secara otomatis.
      3. Penelitian Skripsi yang di lakukan oleh Bastian pada tahun 2015, dari STMIK Raharja berjudul “ REKAYASA PENGONTROLAN KEAMANAN SEPEDA MOTOR INVENTARIS MELALUI MEDIA HANDPHONE PADA PT. KMK GLOBAL SPORT “ Penelitian ini membahas tentang pengontrolan dan keamanan sepeda bermotor secara otomatis dengan menggunakan smartphone android. Untuk menghidupkan/matikan alarm dan Menghidupkan/mematikan mesin motor securtity cukup mengkoneksikan Bluetooth yang ada di smartphone androidnya dengan bantuan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER untuk disambungkan ke mikrokontroller ArduinoUNO dan sepeda motor bisa menghidup/matikan alarm dan menghidup/matikan mesin motor secara otomatis. Kelebihannya Metode ini mampu membuat system luetoo pada kendaraan bermotor (sepeda motor) menggunakan ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dengan menggunakan bantuan dari Bluetooth HC-06 melalui handphone, ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dapat mengontrol kendaraan bermotor (sepeda motor) dengan menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLLER yang terdapat di handphone dan telah dipasangkan didekat lubang kunci kontak, dan Handphone system android menggunakan aplikasi BLUETOOTH CONTROLER yang sudah dikoneksikan dengan Bluetooth HC-06 dan telah diisi dengan program dari ArduinoUNO (Mikrokrontroller ATMega 328. Adapun kelemahan alat ini adalah jarak antara smartphone dan mikrokontroller apabila lebih dari 7 meter maka koneksi pada luetooth akan terputus.
      4. Penelitian ini dilakukan oleh Fatah, pada tahun 2015 dari Peruguruan Tinggi Rahardja, yang berjudul “PROTOTYPE SISTEM KEAMANAN TERSEMBUNYI PADA KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN REMOTE TRANSMITTER BERBASIS ARDUINO UNO PADA CV. MANDIRI BAROKAH” Penelitian ini membahas sistem yang mampu mengamankan kendaraan roda empat secara otomatis. Dalam perancangan ini menggunakan fasilitas REMOTE 4 CHANNEL yang ada pada media TRANSMITTER untuk memberikan perintah pada mikrokontroller ATMega328 yang berbasis ArduinoUno. Pengguna hanya perlu menekan tombol “A” untuk menghidupkan sistem kemanan, dan menekan tombol ”B” untuk mematikan sistem keamanan, maka alarm sepeda motor penggunakan akan hidup dan mati secara otomatis. Kelebihannya adalah Metode ini mampu membuat sistem luetoo pada kendaraan roda empat (mobil) menggunakan Arduino UNO (Mikrokrontroller ATMega 328) dengan menggunakan bantuan dari Remote Transmitter 4 Channel. Alat ini mempunyai beberapa channel yang berfungsi untuk menghidupkan keamanan dan mematikan sistem keamanan, dan Dengan menggunakan Remote Transmitter sebagai media input ke luetoo uno untuk mengaktifkan atau menonaktifan. Adapun kelemahan alat ini apabila jarak antara remote dan mikrokontroller lebih dari 20 meter maka koneksi pada transmitter akan terputus dan pengguna tidak dapat mengontrol mobil tersebut.
      5. Penelitian ini dilakukan oleh Faizin, Khairunnisa, dan Nurdiana, dari Universitas Negeri Yogyakarta, pada tahun 2014 yang berjudul “ SMARTCARD RFID SEBAGAI PENGAMANAN MOBIL DAN PENCEGAHAN PENGEMUDI DI BAWAH UMUR “ Penelitian ini membahas tentang sistem pengamanan Mobil dan pencegahan pengemudi di bawah umur menggunakan RFID. Proses uji coba yang dilakukan dengan mendekatkan alat ini dengan tag RFID. Hasil Pengujian kemudian dibaca sistem Atmega16. Data yang dibaca pada tag RFID adalah sejumlah 10byte data yaitu contohnya 55442E1432. Sedangkan pada sistem minimum diuji untuk fungsi mengontrol input-output menuju rangkaian driver relay. Hasil dari Pengujian ini menunjukkan relay dapat dikontrol sesuai dengan program yang telah dibuat Kelebihan alat ini adalah bisa menyalakan mobil dengan sim yang didaftarkan dan dapat mencegah pengemudi dibawah umur untuk menggunakan. Adapun kekurangan alat ini belum adanya alarm jika sewaktu waktu disalah gunakan.

      BAB III

      PEMBAHASAN

      Sejarah Umum PT Gemilang Motor

      PT. Gemilang Motor bermula dari sebuah perusahaan dagang dengan nama PD. Surya Motor, didirikan oleh almarhum Bapak Setiawan Sumadihardja pada tanggal 1 April 2007 PT. Gemilang Motor merupakan sebuah perusahaan joint venture antara PT Kawasaki Indonesia Heavy Industries. PT. Gemilang Motor didirikan berdasarkan Akta No. 8 tanggal 7 April 2008 dengan notaris Nanny Sukarja, S.H., akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-360- HT.01.01, tanggal 22 Januari 2009 serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tambahan No. 1323, tanggal 10 April 2009. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami perubahan dengan akta notaris yang sama No.8 tanggal 6 Maret 2010 mengenai peningkatan modal dasar, akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-5813-HT.01.04, tanggal 3 Juni 2010.

      Seiring dengan perkembangan zaman dan kian maraknya industri otomotif serta didukung oleh tenaga-tenaga profesional maka perusahaan dagang ini pun berkembang.

      PT. Gemilang Motor merupakan salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan PT. Kawasaki Indonesia. PT. Gemilang Motor berusah memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya dengan cara memberikan fasilitas kesehatan berupa senam aerobik untuk para karyawati setiap hari jumat, fitness pada hari rabu, dan badminton pada hari sabtu, memberikan kredit kendaraan tanpa bunga, memberikan asuransi jamsostek.

      Visi

      PT. Gemilang Motor adalah menjadi perusahaan pembuatan sparepart motor Kawasaki terbaik di Tangerang serta misi PT. Gemilang Motor adalah memberikan layanan terbaik bagi setiap pelanggannya, baik dalam hal penjualan suku cadang (sparepart) Kawasaki serta perbaikan (service) dan pemeliharaan.

      Struktur Organisasi

      Menurut Webster, organisasi adalah struktur eksekutif dari bisnis dimana struktur tersebut harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan untuk mencapai efisiensi maksimal. Menurut Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto, organisasi adalah pengelompokan orang secara terstruktur yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi terdiri atas tiga unsur utama, yaitu interaksi manusia, aktivitas yang diarahkan oleh tujuan dan struktur.

      Struktur organisasi merupakan rangka kerja sama dari berbagai bagian menurut pola yang tertib, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi dimana didalamnya mencakup tugas-tugas, hubungan-hubungan, fungsi- fungsi, wewenang dan tanggung jawab tiap anggota organisasi. Menurut Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto, struktur organisasi merupakan spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam organisasi beserta cara-cara mengaitkan suatu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.

      Struktur organisasi fungsional memiliki sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif dari struktur organisasi fungsional adalah masing-masing kepala divisi fokus memperhatikan bagian/divisinya, tiap orang dapat mempelajari bidangnya sehingga memiliki keahlian khusus, dapat menghemat waktu serta mementingkan tanggung jawab dari tiap anggotanya. Sisi negatif dari struktur organisasi fungsional adalah sering terjadi perselisihan antar atasan, sulit menyatukan pekerjaan yang telah terbagi-bagi serta manusia dianggap mesin sehingga tidak ada pengembangan karier.


      Gambar 3.1: struktur organisasi tingkat direksi PT. Gemilang Motor

      Sumber : http://thesis.binus.ac.id/docPT.Gemilang Motor/Bab3/2008-2-00193

      Uraian Jabatan PT. Gemilang Motor

      Berdasarkan pada struktur organisasi yang ada di PT. Gemilang Motor maka jabatan-jabatan yang ada di PT. Gemilang Motor beserta dengan tugas dan wewenangnya, adalah sebagai berikut:

      1. Presiden Direktur

      Tugas dan wewenangnya adalah sebagai penanggung jawab, sebagai pengambil keputusan, menentukan kebijakan-kebijakan perusahaan

      serta mengawasi direktur secara langsung.


      2. Direktur

      Tugas dan wewenangnya adalah merencanakan, merumuskan dan menetapkan tujuan perusahaan, membuat rencana perusahaan jangka pendek

      dan jangka panjang, menentukan target profit perusahaan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan serta

      mengawasi kepala penjualan, kepala keuangan, koordinator sparepart, koordinator service, kepala akuntansi & pajak serta kepala

      personalia & umum secara langsung. Direktur bertanggung jawab kepada presiden direktur.


      3. Kepala Penjualan

      Tugas dan wewenangnya adalah membuat rencana pemasaran produk perusahaan, merencanakan promosi produk, memotivasi salesman agar

      mencapai target penjualan serta mengevaluasi hasil penjualan.


      4. Kepala Keuangan

      Tugas dan wewenangnya adalah membuat anggaran perusahaan, mengontrol anggaran pengeluaran perusahaan serta mengelola dan

      meningkatkan sumber dana perusahaan.


      5. Koordinator Sparepart

      Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab terhadap persediaan sparepart, menganalisa laporan mengenai perkembangan

      penjualan dan pembelian sparepart, menentukan jumlah minimum dan maksimum persediaan sparepart serta mengawasi langsung part

      head.


      6. Koordinator Service

      Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab terhadap kegiatan service dan pemeliharaan kendaraan, mengontrol kegiatan service

      agar sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan serta mengawasi langsung service head .


      7. Kepala Akuntansi dan Pajak

      Tugas dan wewenangnya adalah merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan prosedur akuntansi dalam

      kegiatan perusahaan, membuat program kerja akuntansi dan pajak yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum,

      peraturan pemerintah, kebijakan akuntansi dan peraturan perpajakan serta menganalisis laporan keuangan perusahaan.


      8. Kepala Personalia dan Umum

      Tugas dan wewenangnya adalah melakukan perekrutan pegawai, mentraining para pegawai dengan memberikan pelatihan-pelatihan,

      mengawasi pegawai yang ada, mensosialisasikan peraturan pemerintah mengenai ketenagakerjaan, menentukan kebijakan mengenai

      fasilitas yang akan diberikan kepada pegawai, menentukan besar kenaikan gaji pegawai serta menetapkan peraturan kerja bagi

      seluruh pegawai beserta sanksinya apabila terjadi pelanggaran.


      9. Supervisor Penjualan

      Tugas dan wewenangnya adalah mengkoordinir salesman-salesman yang berada di dalam timnya agar tercapai hasil penjualan yang

      maksimal, memotivasi para salesman yang berada di dalam timnya, mendampingi anggota timnya yang tidak mencapai target penjualan

      serta mensosialisasikan cara pencapaian target penjualan.


      10. Supervisor Akuntansi

      Tugas dan wewenangnya adalah mengarahkan dan mengkoordinir para staf akuntansi agar dapat melakukan pekerjaannya secara efektif

      dan efisien, mengawasi pekerjaan staf akuntansi agar sesuai dengan kebijakan akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku

      umum, standar akuntansi serta mengadakan pelatihan-pelatihan kepada staf akuntansi seperti pelatihan pajak dan pelatihan program

      akuntansi.


      11. Service Head

      Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab atas kelancaran kerja di bengkel, melaksanakan program kerja yang telah dibuat

      oleh koordinator service, meningkatkan keterampilan teknis para montir baik teori maupun praktek, mengawasi front section chief,

      serta melakukan pengadaan peralatan bengkel untuk menunjang kegiatan bengkel.


      12. Part Head

      Tugas dan wewenangnya adalah mengontrol jumlah suku cadang (sparepart), menentukan penempatan sparepart di gudang, mengawasi

      langsung administrasi sparepart serta mengawasi persediaan sparepart di gudang.


      13. Salesman

      Tugas dan wewenangnya adalah melakukan kegiatan penjualan dengan baik dan jujur sehingga tercapai target penjualan, menjalin

      hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan serta mencari pelanggan baru.


      14. Sales Counter

      Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab atas kondisi showroom serta melayani setiap pelanggan yang datang ke showroom

      dengan sebaik mungkin baik menyangkut penjualan, service, keluhan- keluhan maupun keperluan administrasi.


      15. Kasir

      Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab atas keluar masuk uang, membuat laporan pengeluaran dan penerimaan uang,

      menyimpan uang tunai/cek/giro dengan baik serta melakukan pembayaran uang setelah ada persetujuan kepala keuangan.


      16. Staf Akuntansi & Pajak

      Tugas dan wewenangnya adalah menginput transaksi-transaksi ekonomi yang terjadi di perusahaan setiap harinya, seperti transaksi

      kas, transaksi penjualan, transaksi pembelian, transaksi piutang, transaksi bank, dan lain- lain, lalu menjurnal transaksi

      tersebut, membuat buku besar sampai membuat laporan keuangannya.


      17. Sales Sparepart

      Tugas dan wewenangnya adalah menjual sparepart ke toko-toko dan perusahaan, mencari area pemasaran baru serta bertanggung jawab

      kepada part head.


      18. Administrasi Sparepart

      Tugas dan wewenangnya adalah melakukan pemesanan suku cadang (sparepart) ke supplier, mengecek faktur penjualan sparepart dan

      BTB (Bon Terima Barang), menginput harga pokok sparepart yang masuk, membuat laporan penjualan suku cadang, membuat retur suku

      cadang, membuat laporan arus persediaan suku cadang (spare part), membuat laporan utang spare part kepada supplier serta

      mengawasi langsung part runner.


      19. Part Runner

      Tugas dan wewenangnya adalah mengecek jumlah persediaan sparepart, menyediakan sparepart untuk kebutuhan bengkel,

      membuat faktur penjualan dan BTB (Bon Tanda Bukti), mengestimasi harga sparepart

      serta bertanggung jawab kepada administrasi sparepart.


      20. Final Checker 1,2

      Tugas dan wewenangnya adalah memeriksa dengan teliti setiap kendaraan yang telah selesai diperbaiki sesuai dengan surat perintah

      perbaikan, bertanggung jawab terhadap ketidakpuasan pelanggan atas perbaikan yang telah dilakukan serta bertanggung jawab kepada

      service head.


      21. Front Section Chief

      Tugas dan wewenangnya adalah mengawasi langsung administrasi service, membuat perintah perbaikan (work order), memberikan

      penjelasan kepada pelanggan mengenai perbaikan yang dilakukan serta rincian biayanya, mengevaluasi free service yang diberikan

      kepada pelanggan serta bertanggung jawab kepada service head.


      22. Mechanics

      Tugas dan wewenangnya adalah memeriksa, memperbaiki dan menservice mobil-mobil yang mengalami kerusakan dengan sebaik-baiknya d

      dan cepat, melaporkan kerusakan tambahan pada kendaraan sewaktu diperbaiki, melayani perawatan mobil, merawat peralatan bengkel

      serta menjaga kebersihan bengkel.


      23. Administrasi Service

      Tugas dan wewenangnya adalah membuat laporan harian service,

      memeriksa work order serta tagihan sparepart dari bagian sparepart, membuat laporan bulanan pendapatan dan pengeluaran

      service serta bertanggung jawab kepada front section chief.


      24. Bagian Keamanan

      Tugas dan wewenangnya adalah menjaga keamanan gedung beserta aset yang dimiliki perusahaan serta membuat daftar tamu dan

      kendaraan yang masuk ke perusahaan setiap hari.


      25. Bagian Rumah Tangga

      Tugas dan wewenangnya adalah membersihkan dan merapihkan ruangan- ruangan kerja, toilet, dapur serta menyediakan air minum bagi

      para pegawai.


      Aspek Kegiatan PT. Gemilang Motor

      PT. Gemilang Motor memiliki tiga aspek kegiatan utama, yaitu:

      1. Bengkel (service dan pemeliharaan kendaraan)

      Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah menerima kendaraan customer yang masuk ke PT. Gemilang Motor oleh front lady, baik yang tujuannya untuk diperbaiki/ diservice maupun hanya untuk pemeliharaan saja. Lalu front lady mengestimasi pekerjaan yang akan dilakukan beserta biaya perbaikan/pemeliharaannya. Setelah customer menyetujui estimasi pekerjaan maupun harga yang telah dibuat maka mechanic langsung memperbaiki kendaraan atau melakukan pemeliharaan kendaraan secara efektif dan efisien. Terakhir final checker melakukan pemeriksaan ulang kendaraan sebelum diserahkan kembali kepada customer. kendaraan customer yang masuk biasanya dibeli dari PT. Gemilang Motor , akan tetapi PT. Gemilang Motor dapat melayani kendaraan selain kendaraan Kawasaki. Kegiatan service dan pemeliharaan kendaraan tidak hanya dilakukan di bengkel PT. Gemilang Motor, akan tetapi PT. Gemilang Motor dapat melayani service dan pemeliharaan kendaraan di tempat customer, baik di rumah customer maupun di perusahaan/ tempat usaha customer (Mobile Workshop).

      Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

      Flowchart Sistem Yang Berjalan

      Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan teknik pembacaan melalui flowchart diagram untuk mempermudah pembacaan sistem yang berjalan, Di bawah ini adalah gambaran diagram sistem flowchart penjual makanan:

      Dapat dijelaskan gambar 3.2 Flowchart Sistem yang berjalan pada kendaraan bermotor:

      2 (dua) simbol terminal, yang berperan sebagai “Mulai” dan “Selesai” pada aliran proses flowchart sistem yang berjalan pada

      kendaraan bermotor.

      2 (dua) simbol proses, yang menyatakan saklar kendaraan bermotor ON dan Motor menyala

      1 (satu) simbol decision, yang berperan untuk menunjukan sebuah langkah pengambilan keputusan jika “ya” dan “tidak”, yaitu:

      Apakah Kunci kendaraan bermotor sesuai atau tidak. Jika "Tidak" maka akan dicek kembali, jika "Ya" maka Saklar(kelistrikan)

      kendaraan Bermotor dalam posisi ON.

  • Kesalahan pengutipan: Tag <ref> ditemukan, tapi tag <references/> tidak ditemukan