SI1231474013

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN WEB SERVER DAN RFID

BERBASIS WEMOS D1 MINI UNTUK

MONITORING PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN TANGERANG

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1231474013 MUHAIMIN

 

JURUSAN SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

 

PENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN WEB SERVER DAN RFID

BERBASIS WEMOS D1 MINI UNTUK

MONITORING PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN TANGERANG

 

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1231474013
Nama  : Muhaimin
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi  : COMPUTER SYSTEM

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Sistem Komputer
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)         (Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd)
NIP : 00594         NIP : 079010

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

 

PENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN WEB SERVER DAN RFID

BERBASIS WEMOS D1 MINI UNTUK

MONITORING PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1231474013
Nama  : Muhaimin

 

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System

 

 

Disetujui Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Dendy Jonas ,M.Kom)     (Fredy Susanto,M.Kom.,CCNA.,MTCNA)
NID : 14004     NID : 04051

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

 

PENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN WEB SERVER DAN RFID

BERBASIS WEMOS D1 MINI UNTUK

MONITORING PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN TANGERANG

 

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1231474013
Nama  : Muhaimin

 

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Komputer Sistem

Konsentrasi Computer System

Tahun Akademik 2015/2016

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Juni 2016

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
(_______)   (_______)   (_______)
NID : ____   NID : ____   NID : ____

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

RAHARJA

 

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1231474013
Nama  : Muhaimin
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : SISTEM KOMPUTER
Konsentrasi  : COMPUTER SYSTEM

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja

maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.


Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Juni 2016
Muhimin
NIM. 1231474013

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

ABSTRAKSI

untuk meningkatkan kualitas para pegawai pada sebuah kantor harus ada sebuah sistem yang memonitoring keluar masuknya pegawai pada saat jam kerja, pintu utama pada sebuah kantor perusahaan dibuat untuk akses keluar masuk. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat yang dapat memecahkan masalah tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengetahui kapan dan siapa yang keluar masuk dan pimpinan bisa dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan kajian. Akhirnya, muncul ide untuk membuat penelitan pengendali pitu yang berbasis Smart Card atau RFID (Radio Frequency Identification) yang di bundling mikrokontroler Wemos D1 mini sebagai otak dari kendali Pintu utama dalam penelitian ini. RFID berfungsi membuka kunci pintu dengan otomatis, kemudian Webserver berfungsi sebagai alternatif apabli RFID Tag tertinggal atau hilang. Sebagai bentuk implementasi alat, RFID digunakan untuk identifikasi berdasarkan identitas para pegawai untuk dapat mengakses dan mengenalinya, sehingga hanya pegawai yang sudah teregistrasi dalam database yang dapat menggunakan sistem pengendali pintu ini. Sistem pengendali pintu yang berbasis mikrokontroler Wemos D1 mini ini, memiliki 2 tugas fungsional, diantaranya: Auto open-lock door dan Monitoring keluar masuknya pegawai pada kantor BPS, Observasi penelitian dilakukan pada pintu utama kantor BPS Kab. Tangerang. Dengan demikian melalui pengaplikasian dari sistem ini, fungsi kerja pintu utama pada BPS Kab. Tangerang telah berubah menjadi otomatis..

Kata Kunci: Pintu Otomatis, RFID, Wemos D1 mini, Webserver, system

ABSTRACT

To improve the quality of employees upon an office there must be a system that monitor the entry of employees out during working hours, the main door upon an office made firm for road access.Hence, is required a device that can solve the problems, it takes a system that can know when and who out and mass can tell it to be an assessment.Finally, appearing ideas to make control penelitan pitu based smart card or rfid ( radio frequency identification ) in bundling is mikrokontroler wemos d1 mini as brains of control the main door in this research.Rfid serves unlock the door with automatic, then webserver serves as an alternative apabli rfid tags lagging or missing.As an implementation instrument, rfid is used for identification based on the identities employees to get access and recognize, where only employees.

Keywords: automatic doors, RFID, wemos d1 mini,Webserver, system

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul “Pengendali Pintu Menggunakan Web Server Dan Rfid Berbasis Wemos D1 Mini Untuk Monitoring Pegawai Pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang”.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur. STMIK Raharja.

  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  4. Bapak Ferry Sudarto, S.Kom.,M.Pd. , selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer STMIK Raharja

  5. Bapak Dendy Jonas,M.Kom selaku pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu, pikiran maupun tenaga untuk membantu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  6. Bapak Fredy Susanto, M.Kom.,CCNA.,MTCNA. selaku pembimbing kedua, terima kasih atas pengarahan serta saran yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menjalani Skripsi ini dengan penuh ilmu dan semangat.

  7. Radjiman.Bst selaku stakeholder yang telah banyak berkontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang telah dibuat.

  8. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan sehingga memperluas wawasan penulis.

  9. Kedua orang tua serta keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan penulis.

  10. Para sahabat dan rekan-rekan penulis terutama Andreas Parsadaan haloho, Berkat Jaya Bate’e, Arief, Michael, Angga Pernana, Remon, Cipto, dan rekan-rekan yang lainnya dimana penulis tidak dapat menyebut satu persatu.

  11. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.

    Tangerang, September 2016
    MUAHIMIN
    NIM. 1231474013

    Daftar isi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

    Gambar 2.2 Pembuatan Prototipe Evolisioner

    Gambar 2.3 Model Raspberry Pi B+

    Gambar 2.4 Logo Raspbian

    Gambar 2.5 Logo Debian

    Gambar 2.6 Logo Python

    Gambar 2.7 Komunikasi Data Jaringan

    Gambar 2.8 Proses Komunikasi Data

    Gambar.2.9 Komunikasi data Simplex

    Gambar 2.10 Komunikasi Data HalfDuplex

    Gambar 2.11 Komunikasi Data full duplex

    Gambar 2.12 Osi layer

    Gambar 2.13 Sinyal Analog

    Gambar 2.14 Sinyal Digital

    Gambar 2.15 Resistor 4 Gelang Warna

    Gambar 2.16 Simbol Kapasitor

    Gambar 2.17 Kapasitor Elco

    Gambar 2.18 Kapasitor Trimer

    Gambar 2.19 Relay

    Gambar 2.20 Dioda Kontak Titik

    Gambar 2.21 Dioda Zener

    Gambar 2.22 Bentuk dan Simbol LED

    Gambar 2.23 Transistor Bipolar

    Gambar 2.24 Transistor Unipolar

    Gambar 2.25 Integrated Circuit (IC)

    Gambar 2.26 Membaca Kaki IC

    Gambar 2.27 Bentuk fisik sensor asap MQ-2

    Gambar 2.28 Kamera Webcam Logitech

    Gambar 2.29 Pengeras suara ( Speaker )

    Gambar 2.30 Ubidots

    Gambar 2.31 Internet of Things

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Flowchart Sistem Berjalan

    Gambar 3.3 Flowchart Sistem Alat

    Gambar 3.4 Diagram Blok

    Gambar 3.5 Login Raspberry

    Gambar 3.6 Command Line Raspberry

    Gambar 3.7 Melakukan update sistem raspberry

    Gambar 3.8 Melakukan upgrade sistem raspberry

    Gambar 3.9 IP Lokal Raspberry

    Gambar 3.10 Konfigurasi Remote Desktop

    Gambar 3.11 Tampilan Desktop Raspbian

    Gambar 4.1 Pengujian Catu Daya untuk Raspberry Pi

    Gambar 4.2 Sensor Asap Rokok MQ-2

    Gambar 4.3 Listing program pengujian sensor asap rokok

    Gambar 4.4 Camera C270 Logitech

    Gambar 4.5 Koding Webcam

    Gambar 4.6 Hasil foto webcam 960 x 720

    Gambar 4.7 Hasil foto webcam 1280 x 720

    Gambar 4.8 Koding

    Gambar 4.9 Pemanggilan Kodingan

    Gambar 4.10 Pengujian Email

    Gambar 4.11 Hasil Email Terkirim

    Gambar 4.12 Speaker

    Gambar 4.13 Koding Suara

    Gambar 4.14 pengujian suara

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Kelebihan dan Kelemahan Black Box

    Tabel 2.2 Komponen dan Simbol Resistor Tetap

    Tabel 2.3 Warna Kode Resistor Axial

    Tabel 2.4 Variabel Resistor

    Tabel 2.5 Jenis-jenis Resistor

    Tabel 3.1 Keterangan Cara Kerja Masing-Masing Komponen

    Tabel 3.2 Elisitasi tahap I

    Tabel 3.3 Elisitasi tahap II

    Tabel 3.4 Elisitasi tahap III

    Tabel 3.5 Final Elisitasi

    Tabel 4.1 Pengujian Blackbox

    Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sensor Asap Rokok

    Tabel 4.3 Estimasi biaya

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

      Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah diiringi oleh kemajuan teknologi mikrokontrolloer saat ini, teknologi mikrokontroller merupakan solusi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi biaya serta menjadi model yang fleksibel. Pesatnya perkembangan mikrokontroller akhir-akhir ini, memicu berkem-bangnya inovasi baru yang memanfaatkan mikrokontroller untuk mempermudah pekerjaan manusia.

      Badan Pusat Statistik atau yang sering disebut BPS adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas data dan kinerja para pegawainya harus ada sebuah sistem yang memonitoring keluar masuknya pegawai pada saat jam kerja, pintu utama pada sebuah kantor perusahaan dibuat untuk akses keluar masuk, tapi terkadang muncul kendala disaat harus mengunci dan membuka pintu secara manual oleh petugas ataupun seluruh pegawai yang bekerja di kantor tersebut, terkadang kuncinya hilang ataupun tertinggal di rumah, dan juga pimpinan tidak dapat mengetahui siapa saja dan kapan pegawainya keluar masuk kantor.

      Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat yang dapat memecahkan masalah tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengetahui kapan dan siapa yang membuka dan mengunci pintu secara otomatis dan pimpinan bisa dapat mengetahuinya untuk dijadikan bahan kajian.

      Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengambil judul “PENGENDALI PINTU MENGGUNAKAN WEB SERVER DAN RFID BERBASIS WEMOS D1 MINI UNTUK MONITORING PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN TANGERANG"

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut:


    1. Bagaimana merancang sistem pengendali pintu menggunakan Wemos D1 mini serta mengaplikasikannya pada Web Server dan RFID agar dapat bekerja secara otomatis?

    2. Bagaimana cara mengendalikan pintu menggunakan Wemos D1 mini?

    3. Bagaimana cara kerja pintu utama dapat terbuka dan tertutup secara otomatis sehingga mengetahui kapan pegawai keluar masuk kantor ? ?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Sebagai pembatasan pembahasan atas penyusunan laporan ini agar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang lingkup hanya pada sistem pengendali pintu otomatis berbasis Wemos D1 mini yang di kontrol menggunakan Web Server dan RFID dan juga dapat memonitoring keluar masuknya pegawai serta dapat dlihat oleh pimpinan melalui notifikasi email


    Tujuan dan manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian


    1. Menciptakan sebuah sistem yang dapat mengunci dan membuka pintu secara otomatis.

    2. Menciptakan sebuah sistem untuk mempermudah atasan mengetahui keluar masuknya pegawai


    Manfaat Penelitian

    1. Manfaat individu : Dapat mengembangkan ilmu yang penulis dapatkan selama perkuliahan. Memberikan kepuasan karena dapat menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

    2. Manfaat fungsional : Pintu dapat bekerja secara otomatis yang berbasis Mikrokontroller menggunakan RFID dan Web browser, sehingga orang yang masuk ke ruangan dapat dimonitoring.

    3. Manfaat operasional : Dalam mengoperasikannya tidak lagi memerlukan kunci manual, melainkan dapat dilakukan dengan mengguanakan RFID dan Web browser

    Metode Penelitian

    Metode Pengumpulan Data

    1. Observasi (Observation)

    2. Dalam metode ini penulis melakukan observasi terhadap pintu ruangan yang berada di kantor BPS Kab. Tangerang, agar penulis bisa mendapatkan data yang di butuhkan.

    3. Studi kepustakaan

    4. Selain melakukan observasi penulis juga melakukan studi kepustakaan, browsing internet, jurnal dan artikel sebagai referensi yang berhubungan dengan pembuatan alat.

    5. Wawancara

    6. Materi-materi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan penilitian ini diperoleh dengan bertanya langsung dengan stakeholder.

    Metode Analisa

    Pada metode ini penulis menganalisa suatu sistem yang sudah ada bagaimana sistem itu berjalan dan apakah kekurangan dari sistem tersebut. Pada sistem yang sekarang dalam penggunaannya masih manual sehinggga membutuhkan objek untuk mengoperasiakan pintu ruangan

    Metode Perancangan

    Dalam metode perancangan ini dapat mengetahui bagaimana sistem itu dirancang dan komponen apa yang di butuhkan, dimana setiap proses pembuatan sistem pengendali pintu ruangan di jabarkan tahap demi tahap.

    Metode Testing

    Dalam pengujian ini penulis melakukan uji coba dengan metode Black Box terhadap sistem yang telah dibuat agar diketahui apakah sistem sudah berjalan sesuai ketentuan

    Sistematika Penulisan

    Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (lima) bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

    BAB I PENDAHULUAN :

    Berisikan uraian tentang latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian,tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI :

    Berisikan uraian tentang konsep dasar yang menyangkut judul laporan dan definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas pada sistem yang berjalan sehingga menjadi laporan kuliah kerja peraktek.

    BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN :

    Dalam bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum Badan Pusat Statistik (BPS) yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Tata laksana sistem yang berjalan yang terdiri dari prosedur sistem yang berjalan, rancangan prosedur sistem yang berjalan. Permasalahan, alternatif pemecahan masalah yang terdiri dari analisa kebutuhan user

    BAB IV HASIL PENELITIAN :

    Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang akan diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancangan sistem dan spesifikasi basis data yang terdiri dari normaliasi dan spesifiasi basis data, Flowchart sistem yang


    BAB V PENUTUP :

    Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulakan.

    DAFTAR PUSTAKA :

    LAMPIRAN :

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Teori Umum

    Konsep Dasar Perancangan Sistem

    Definisi Perancangan Sistem

    Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011:203) Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa dan desain. Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Perancangan Sistem : Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

    2. Analisa Sistem : Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

    3. Perancangan: Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

    4. Testing:Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.

    5. Implementasi: Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline.

    6. Maintenance: Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

    Tahapan Implementasi Sistem

    Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol-4 (2013:52) mendefinisikan “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan.”

    Menurut Sutabri (2012:229) mendefinisikan, setelah sistem dianalisis dan dzirancang dengan menggunakan teknologi yang sudah diseleksi dan dipilih maka tiba saatnya bagi sistem tersebut untuk diimplementasikan. Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini sebagai berikut:

    1. Pengkaji mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.

    2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.


    Konsep Dasar Sistem

    Definisi Sistem

    Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”. Menurut Sutabri (2012:16) mendefinisikan, menarik kesimpulan bahwa “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Lili Tanti dalam jurnal CCIT (2011), “sistem secara umum merupakan tahapan pertama dari luar hidup pengembangan perangkat lunak pengajar”.

    Berdasarkan beberapa pendapat penulis tarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian atau subsistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

    Karakteristik Sistem

    Menurut Sutabri (2012:20), mendefinisikan, karakteristik sistem sebagai berikut:

    1. Komponen Sistem (Components)

    2. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk susbsistem, setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

    3. Batasan Sistem (Boundary Sistem)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

    6. Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem, lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara, lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, jika tidak akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.

    7. Penghubung Sistem(Interface System)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung atau interface, penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu kesatuan.

    9. Masukan Sistem(Input System)

    10. Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (Signal Input). Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

    11. Pengolahan Sistem(Prosessing System)

    12. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

    13. Keluaran Sistem(Output System)

    14. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna, keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi, informasi ini dapat digunakan sebagai masukkan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal yang menjadi input bagi subsistem lain.

    15. Sasaran Sistem(Objective) dan Tujuan (Goals)

    16. Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministi, jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Sutabri (2012:22) mendefinisikan, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

    1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yag tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagaiannya.

    3. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia(Human Made System)

    4. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

    5. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)

    6. Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

    7. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)

    8. Dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Dengan meninjau prototipe persyaratan seiring dengan ditambahkannya fitur-fitur, pengguna akan mampu mendefinisikan pemrosesan yang dibutuhkan dari sistem yang baru. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem baru. Oleh karena itu, suatu prototipe tidak selalu menjadi sistem aktual.

    Kriteria Sistem

    Menurut Sutbari (2012: 13), Sistem yang baik harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

    1. Kegunaan

    2. Sistem harus dapat memenuhi, melayani serta mengklasifikasikan informasi yang tepat pada waktunya dan relevan untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personil di dalam organisasi.

    3. Ekonomis

    4. Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan dan lainnya harus memberikan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya yang dikeluarkan.

    5. Kesederhanaan

    6. Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah untuk diikuti oleh pemakainya.

    7. Kapasitas

    8. Sistem harus memiliki kapasitas yang sesuai dengan program yang akan dijalankan oleh pengguna, sehingga program dapat berjalan dengan lancar.

    9. Fleksibilitas

    10. Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung semua perubahan dan sistem tersebut dapat digunakan dimanapun serta tidak mempengaruhi sistem lainnya.

    Definisi Pengontrolan

    "Menurut Erinofiardi (2012:261),Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis)".Kontrol otomatis mempenyai peran penting dalam dunia industri modern saat ini. Seiring perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efisien dan efektif. Adanya kontrol otomatis secara tidak langsung dapat menggantikan peran manusia dalam meringankan segala aktifitasnya.

    Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian. Pada industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem pengendali dan perancangan desain sistem pengendali, termasuk teknisi profesional sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem pengendali modern dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai system pengendalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output yang optimal.Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya sistem pengendali Loop Terbuka ( Open-loop Control System ) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup ( Closed-loop Control System ).

    Jenis-jenis Pengontrolan

    1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

    2. Menurut Erinofiardi (2012:261), “sistem kontrol loop terbuka adalah ”suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter pengendalian.

      Gambar 2.1 Sistem pengendali loop terbuka

      Sumber : Erinofiardi (2012:261)

      Gambar diagram blok di atas menggambarkan bahwa di dalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali.

    3. Sistem Kontrol Loop Tertutup

    4. Menurut Erinofiardi (2012:261) sistem kontrol loop tertutupadalah “Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.”

      Yang menjadi ciri dari sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

      Gambar 2.2. Sistem pengendali loop tertutup

      Sumber : Erinofiardi (2012:261)

      Gambar di atas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikirimkan ke dalam elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali. Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai yang diharapkan bagi sistem yang dikendalsikan tersebut. Dalam berbagai sistem pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

    Konsep Dasar Robot

    1. Definisi Robot

    2. Robot berasal dari kata “robota” yang dalam bahasa Ceko yang berarti budak, pekerja atau kuli. Pertama kali kata “robota” diperkenalkan oleh Karel Capek dalam sebuah pentas sandiwara pada tahun 1921 yang berjudul RUR (Rossum’s Universal Robot). Pentas ini mengisahkan mesin yang menyerupai manusia yang dapat bekerja tanpa lelah yang kemudian memberontak dan menguasai manusia. Istilah “robot” ini kemudian mulai terkenal dan digunakan untuk menggantikan istilah yang dikenal saat itu yaitu automation. Dari berbagai litelatur robot dapat didefinisikan sebagai sebuah alat mekanik yang dapat diprogram berdasarkan informasi dari lingkungan (melalui sensor) sehingga dapat melaksanakan beberapa tugas tertentu baik secara otomatis ataupun tidak sesuai program yang di inputkan berdasarkan logika.

    3. Sejarah dan Perkembangan Robot

    4. Robot pada awalnya diciptakan untuk mengantikan kerja manusia untuk sesuatu yang berulang, membutuhkan ketepatan yang tinggi dan juga untuk menggantikan manusia bila harus berhubungan dengan daerah berbahaya. Penggunaan robot lebih banyak terletak pada industri, misalnya untuk proses welding pada industri otomotif. Selain pada industri, penggunaan robot semakin berkembang luas. Sementara itu, pada dunia pendidikan di tingkat universitas telah dilakukan berbagai macam kontes yang memacu para akademisi dan mahasiwa dalam melakukan riset tentang robot. Kedepannya, robot akan semakin berkembang sehingga mampu bergerak dan berpikir seperti manusia berdasarkan logika-logika pemograman yang diinputkan.

      Seiring berkembangnya teknologi, berbagai robot dibuat dengan spesialisasi atau keistimewaan tertentu. Robot dengan keistimewaan tertentu sangat erat kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan dalam dunia industri modern, dimana industri modern menuntut adanya suatu alat dengan kemampuan tinggi yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan manusia ataupun menyelesaikan pekerjaan yang tidak mampu diselesaikan manusia. Pemanfaatan teknologi robot mempunyai sisi lain yang mendatangkan ancaman bagi sebagian orang, karena kehilangan kesempatan kerja. Dari survei yang dilakukan terhadap pemakai robot di Inggris, penghematan tenaga kerja ditulis sebagai faktor terpenting dalam mengambil keputusan untuk mengadopsi robot. Meskipun demikian, walau beberapa pekerjaan dan tugas dihasilkan dengan campur tangan robot, tetapi tedapat kecenderungan untuk tidak menggantikan tenaga manusia seluruhnya. Secara teoritis robot dimasukkan bukan pada faktor produksi yang berupa masukan buruh, melainkan pada masukan modal.

      Negara yang paling getol mengadakan penelitian mengenai berbagai macam robot ini adalah Jepang. Hal ini tak lain karena Jepang juga gigih dalam melakukan penelitian teknologi infrastruktur seperti komponen dan piranti mikro (microdevices) yang akhirnya bidang ini terbukti sebagai inti dari pengembangan robot modern. Sebenarnya, robot bukanlah 'barang baru' bagi masyarakat Jepang. Robot pertama Jepang sudah diciptakan berabad-abad yang lalu. Tentunya tidak dengan bentuk yang ada saat ini. Mulai dari robot yang bisa menyirami sawah buatan Kaya no Miko seperti yang diceritakan dalam koleksi cerita abad ke-12, Konjaku Monogatari Shu, hingga boneka robot karakuri-ningyo yang dikembangkan dengan tingkat teknologi yang cukup tinggi dan ditampilkan dalam bentuk boneka sebagai hiburan di teater dan dalam festival (hingga sekarang tetap ditampilkan dalam Festival Takayama di Prefektur Gifu).

      Pada tahun 1927 muncul robot Jepang yang pertama yang dikembangkan dengan mempergunakan teknologi barat, diberi nama Gakutensoku. Robot ini bisa tersenyum, mengedip-ngedipkan mata dan bahkan bisa menulis. Dengan adanya pengembangan robot ini, robot kini bisa menjadi teman, mempunyai kecerdasan, dan perasaan manusia, seperti dalam cerita kartun Astro Boy. Keunggulan dalam teknologi robot tak dapat dipungkiri, telah lama dijadikan ikon kebanggaan negara-negara maju di dunia. Kecanggihan teknologi yang dimiliki, gedung-gedung tinggi yang mencakar langit, tingkat kesejahteraan rakyatnya yang tinggi, kota-kotanya yang modern, belumlah terasa lengkap tanpa popularitas kepiawaian dalam dunia robot.

      Pada awalnya, aplikasi robot hampir tak dapat dipisahkan dengan industri sehingga muncul istilah industrial robot dan robot manipulator. Definisi yang populer ketika itu, robot industri adalah suatu robot tangan (arm robot) yang diciptakan untuk berbagai keperluan dalam meningkatkan produksi, memiliki bentuk lengan-lengan kaku yang terhubung secara seri dan memiliki sendi yang dapat bergerak berputar (rotasi) atau memanjang/memendek (translasi atau prismatik). Satu sisi lengan yang disebut sebagai pangkal ditanam pada bidang atau meja yang statis (tidak bergerak), sedangkan sisi yang lain yang disebut sebagai ujung (end effector) dapat dimuati dengan tool tertentu sesuai denga tugas robot. Dalam dunia mekanikal, manipulator ini memiliki dua bagian, yaitu tangan atau lengan (arm) dan pergelangan (wrist). Pada pergelangan ini dapat diinstall berbagai tool. Begitu diminatinya penggunaan manipulator dalam industry, menyebabkan banyak perusahaan besar di dunia menjadikan robot industri sebagai unggulan. Bahkan beberapa perusahaan di Jepang masih menjadikan manipulator sebagai produk utamanya, seperti Fanuc Inc. yang memiliki pabrik utamanya di lereng gunung Fuji.

      Dewasa ini mungkin definisi robot industri itu sudah tidak sesuai lagi karena teknologi mobile robot juga sudah dipakai meluas sejak awal tahun 1980-an. Seiring itu pula kemudian muncul istilah humanoid robot (konstruksi mirip manusia), animaloid (mirip binatang), dan sebagainya. Bahkan kini dalam industri spesifik seperti industri perfilman, industri angkasa luar dan industri pertahanan atau mesin perang, arm robot atau manipulator bisa jadi hanya menjadi bagian saja sistem robot secara keseluruhan.

    Konsep Dasar Analisis SWOT

    1. Definisi Analisis SWOT

    2. Menurut Rangkuti (2011:199), penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness). Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

      Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth OrientedStrategy).

      Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

      Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan questionmark pada BCG matriks. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang digunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

      Kuadran 4 : Ini merupakan situasai yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

      Menurut Yusmini (2011:68), definisi analisa SWOT sebagai berikut:

      Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strengths) dan kelemahan-kelemahan (Weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (Oportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

    3. Langkah-Langkah Penyusunan SWOT

    4. Menurut Rangkuti (2011:8) Langkah–langkah mudah penyusunan SWOT yaitu:

      1. Melakukan Proses Input Untuk Menyusun SWOT

      2. Tujuannya adalah untuk mengetahui informasi strategis apa saja yang harus dikumpulkan sebelum menyusun SWOT.

      3. Mengembangkan Timeline (Ketepatan Waktu)

      4. Tujuannya adalah untuk menentukan target berapa lama penyusunan SWOT ini dibutuhkan sampai selesai.

      5. Membentuk Teamwork Berdasarkan Metode OCAI

      6. Tujuannya adalah menentukan isu penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam teamwork dengan nilai-nilai budaya organisasi yang sesuai dan tepat.

      7. Kuisioner Riset SWOT

      8. Tujuannya adalah untuk menyusun formulasi strategis, berdasarkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor faktor eksternal (peluang dan ancaman).

      9. Identifikasi Penyebab Masalah

      10. Tujuannya adalah untuk menemukan masalah yang sebenarnya dan tidak terjebak dengan fenomena.

      11. Menentukan Tujuan Dan Sasaran Strategis

      12. Tujuannya adalah untuk menentukan tujuan strategis berikut sasaran strategis secara tepat, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dan akan dihadapi perusahaan.

      13. Menyusun Isu Strategis, Formulasi Strategis, Tema Strategis, Dan Pemetaan Strategis

      14. Tujuannya adalah pengujian apakah isu strategis dan tema strategis yang akan dipakai dalam SWOT sudah cukup baik dan mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Berdasarkan isu strategis dan tema strategis ini disusun pemetaan strategis. Pemetaan strategis adalah rencana pemetaan strategis ke dalam kerangka empat perspektif SWOT, sehingga semuanya dapat terintegrasi dalam tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai perusahaan.

      15. Menentukan Ukuran Yang Dipakai Dalam SWOT

      16. Tujuannya adalah menentukan ukuran apa saja yang ingin dipakai dalam SWOT, berikut bagaimana cara mengukurnya.

      17. Merumuskan Strategis Initiatives Dan Key Performance Indicators Dalam Bentuk Tag Dan Lead Indicator

      18. Tujuannya adalah untuk merumuskan strategi cinitiative dan menyusun key performance indicator dalam bentuk lag dan lead indicator. Dalam bagian ini akan dijelaskan juga perbandingan ukuran hasil dengan pemicu kinerja.

      19. Memberikan Bobot Dan Nilai Untuk Mengukur Kinerja

      20. Tujuannya adalah untuk mengkuantifikasi semua persoalan pengukuran kinerja kedalam bentuk ukuran yang mudah dipahami.

      21. Melakukan Cascading SWOT

      22. Tujuannya untuk mengukur objectivies (O), cara pengukuran atau measurement (M), cara menentukan target (T), serta cara menentukan program (P) yang menjadi prioritas. Selanjutnya OMTP ini didistribusikan mulai dari tingkat atas, unit bisnis, sampai tingkat individual dalam bentuk kartu individu.

      23. Analisa Risiko Menggunakan Key Risk Indicators

      24. Tujuannya adalah untuk mengukur besarnya risiko serta melakukan antisipasi penanggulangannya.

      25. Analisis Anggaran Dan Model Keuangan

      26. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran berbagai program yang sudah disusun sebelumnya berikut perkiraan rasio-rasio keuangan yang akan diperoleh dalam rencana anggaran perusahaan.

      27. Analisis Kasus Corporate Strategy Menggunakan SWOT

      28. Pada bagian ini pembaca akan memperoleh contoh penerapan SWOT pada suatu perusahaan, sehingga mendapat gambaran tentang betapa mudah menerapkan SWOT dalam bisnis yang sedang ia jalankan.

    5. Tujuan Analisa SWOT

    6. Menurut Rangkuti (2011:197), tujuan analisa SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

    7. Pendekatan Pemecahan Masalah

    8. Menurut Puspitasari dkk di dalam jurnal Teknik Industri Vol 7, No.2 (2012:96), Penelitian ini menggunakan konsep service marketing mix (bauran pemasaran jasa) 7P–Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical Evidence. Adapun penjelasan ketujuh hal tersebut adalah sebagai berikut:

      1. Product

      2. produk atau jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

      3. Price

      4. biaya yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk atau jasa yang ditawarkan.

      5. Place

      6. lokasi dimana produk atau jasa tersedia.

      7. Promotion

      8. aktivitas untuk mengkomunikasikan produk atau jasa yang ditawarkan.

      9. People

      10. orang yang berperan dalam pelayanan produk atau jasa.

      11. Process

      12. proses terjadinya kontak antara konsumen dengan pihak penyedia produk atau jasa.

      13. Physical Evidence

      14. bukti fisik yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap produk atau jasa.

    Konsep Dasar Perancangan

    1. Definisi Perancangan

    2. Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni di dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dau urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

      Menurut Adelia dan Jimmy Setiawan di dalam Jurnal Sistem Informasi Vol. 6, No.2 (2011:116), “Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program”. Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau dua arah secara sekuensial.

      Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan.

    3. Cara Membuat Flowchart

    4. Ada beberapa petunjuk dalam pembuatan Flowchart Menurut Menurut Sulindawati dan Muhammad Fathoni dalam Jurnal SAINTIKOM Vol. 9, No. 2 (2010:8):

      1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.

      2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

      3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

      4. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standart.

    5. Jenis-Jenis Flowchart

    6. Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai berikut:

      1. Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

      2. Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

        Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem (System Flowchart)

        Sumber : http://widuri.raharja.info/index.php/SI1131469186

      3. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

      4. Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Fungsi utamanya untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian yang lain.

        Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)


      5. Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)

      6. Mirip dengan flowchart sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.

        Gambar 2.5 Bagan Alir Skematik (Schematic Flowchart)


      7. Bagan Alir Program (Program Flowchart)

      8. Merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur dilaksanakan.

        Gambar 2.6 Bagan Alir Program ( Program Flowchart )


      9. Bagan Alir Proses (Process Flowchart)

      10. Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah selanjutnya dari sebuah sistem.

        Gambar 2.7 Bagan Alir Proses (Process Flowchart)
        Gambar 2.8 Contoh Variasi Aplikasi Flowchart

    Konsep Dasar Pemrograman

    Pengertian Bahasa Pemrograman

    Menurut Munir (2011:13) mengemukakan bahwa “Bahasa pemrograman adalah bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program.” Untuk itu, bahasa pemrograman dibagi menjadi 4 (empat) tingkatan yaitu:

    1. Bahasa Mesin (Machine Language)

    2. Bahasa pemrograman yang hanya dapat dimengerti oleh mesin komputer yang didalamnya terdapat Central Processing Unit (CPU) yang hanya mengenal dua keadaan yang berlawanan, yaitu:

      1. Bila terjadi kontak atau ada arus bernilai 1.

      2. Bila tidak terjadi kontak atau arus bernilai 0

    3. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Language)

    4. Karena banyak keterbatasan yang dimiliki bahasa mesin maka dibuatlah simbol yang mudah diingat yang disebut dengan mnemonic (pembantu untuk mengingat). Contoh : Bahasa Assembler, yang dapat menerjemahkan mnemonic.

    5. Bahasa Tingkat Menengah (Middle Level Language)

    6. Bahasa pemrograman yang menggunakan aturan-aturan gramatikal dalam penulisan pernyatannya, mudah untuk dipahami, dan memiliki instruksi-instruksi tertentu yang dapat langsung diakses oleh komputer.

      Contoh: Bahasa C

    7. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Language)

    8. Bahasa pemrograman yang dalam penulisan pernyataannya mudah dipahami secara langsung.

      1. Bahasa Berorientasi pada Prosedur (Procedure Oriented Language) Contoh: Algoritma, Fortran, Pascal, Basic, Cobol.

      2. Bahasa Berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Language) Contoh: Report Program Generator (RPG).

    Elisitasi

    Definisi Elisitasi

    Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen yang terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi (Rahardja Untung, dkk, 2011).

    Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (Rahardja Untung, dkk, 2011):

    1. Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

    2. Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dah harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai MDI:

    3. Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusustan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dnegan option I pada metode MDI. Selanjutnya, semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu:

    4. Final draft elisitasi, menurut Suryo Guritno (2010:34) merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan

    Teori Khusus

    Definisi Mikrokontroller

    1. Mikrokontroler

    2. Menurut Sumardi (2013:1), “Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”. Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dalam chip tunggal yang dimana didalamnya terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya, dan juga mempunyai masukan dan keluaran serta kendali yang difungsikan untuk membaca data, dan dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.

    3. Karakteristik Mikrokontroler

    4. Menurut Sumardi (2013:2), mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

      1. program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

      2. Konsumsi daya kecil.

      3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

      4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.

      5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Sensor.

      6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya

    5. Klasifikasi Mikrokontroler

    6. Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai berikut:

      1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).(System Flowchart)

      2. RAM berkapasitas 68 byte.

      3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

      4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).(Program Flowchart)

      5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

      6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

    7. Karakteristik Mikrokontroler

    8. Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam mikrokontroler adalah sebagai berikut :

      1. RAM (Random Access Memory)

      2. RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable. Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak mendapatkan catu daya.

      3. ROM (Read Only Memory)

      4. SROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

      5. Register

      6. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

      7. Special Function Register

      8. Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

      9. Input dan Output Pin

      10. Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma mikrokontroler.

      11. Interrupt

      12. Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan, program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih dahulu.


      Menurut Malik dan Mohammad Unggul Juwana (2009:3), ada beberapa interrupt yang terdapat pada mikrokontroler adalah sebagai berikut:

      1. Interrupt Eksternal

      2. Interrupt ini akan terjadi ketika ada inputan dari pin interrupt.

      3. Interrupt Timer

      4. Interrupt ini akan terjadi ketika waktu tertentu telah tercapai.

      5. Interrupt Serial

      6. Interrupt ini akan terjadi ketika ada penerimaan data dari komunikasi serial.

    Modul Arduino

    1. Arsitektur Modul Arduino

    2. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus menawarkan berbagai macam kelebihan antara lain:

      1. Murah

      2. Papan (perangkat keras) Arduino biasanya dijual relatif murah (antara 125ribu hingga 400ribuan rupiah saja) dibandingkan dengan platform mikrokontroler pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.

      3. Sederhana dan mudah pemrogramannya

      4. Perlu diketahui bahwa lingkungan pemrograman di Arduino mudah digunakan untuk pemula, dan cukup fleksibel bagi mereka yang sudah tingkat lanjut. Untuk guru/dosen, Arduino berbasis pada lingkungan pemrograman Processing, sehingga jika mahasiswa atau murid-murid terbiasa menggunakan Processing tentu saja akan mudah menggunakan Arduino.

      5. Perangkat lunaknya Open Source

      6. Perangkat lunak Arduino IDE dipublikasikan sebagai Open Source, tersedia bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada Bahasa C untuk AVR.

      7. Perangkat kerasnya Open Source

      8. Perangkat keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa membuatnya (dan kemudian bisa menjualnya) perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.

    3. Kelebihan Arduino

    4. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya. Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

      1. Soket USB

      2. Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.

      3. Input/Output Digital dan Input Analog

      4. Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya, potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dll.

      5. Catu Daya

      6. pin pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino. Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.

      7. Baterai / Adaptor

      8. Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai arduino dengan tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat arduino sedang tidak disambungkan kekomputer. Jika arduino sedang disambungkan kekomputer dengan USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, Jika tidak perlu memasang baterai/adaptor pada saat memprogram arduino.

    5. Macam-Macam Arduino

    6. Berikut ini akan saya jelaskan beberapa macam jenis atau tipe-tipe arduino yang ada di pasaran. Arduino USB yaitu mikrokontroler arduino dengan menggunaka USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:

      1. Arduino Uno

      2. Arduino Due

      3. Arduino Leonardo

      4. Arduino Mega 2506

      5. Arduino Intel Galileo

      6. Arduino pro micro AT

      7. Arduino Nanno R3

      8. Arduino Mini Atemega

      9. Arduino Mega ADK

      10. Arduino Esplora

      11. Arduino Tipe Serial

      12. Arduino Megaa

      13. Arduino Fio

      14. Arduino Lylypad

      15. Arduino BT

    Relay SPDT

    Realay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip indikasi medan elekromagnetis. Jika sebuah pengantar dialiri oleh arus listrik, maka di sekitar pengantar tesebut timbul medan magnet.medan magnet yang dihasilkan oleh harus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.

    logam ferromagnetis adala logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis.ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi “magnet buatan” yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat megnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama ada kumparan yang melilitnya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetan akan hilang jika suplai listrik kelilitan di putuskan.

    Gambar 2.9 Relay

    Komponen Elektronika

    1. Lampu LED

    2. Lampu LED atau kepanjangannya (Light Emitting Diode) adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukan status dari perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan power saving. Lampu led terbuat dari pelastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekkitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. Bentuk fisik dari lampu led.

      LED Light Emitting Diode merupakan jenis lampu yang akhir-akhir ini muncul di kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikanya mulai meluas dan bahkan bisa kita temuakan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sabagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemasaran global karena efesiensinya.

    3. Resistor

    4. Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:


      Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).

      Gambar.2.10 Resistor

      Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

      a. Simbol Resistor

      Berikut adalah simbol resistor dalam bentukgambar ynag sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.

      Gambar 2.11. Simbol Resistor


      Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.

      b. Kapasitas Daya Resistor

      Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.

      c. Nilai Toleransi Resistor

      Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).

      Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.

      d. Jenis-Jenis Resistor

      Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.

      1. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

      2. Gambar 2.12. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

        Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.

      3. Resistor Arang (Carbon Resistor)

      4. Gambar 2.13. Resistor Arang(Carbon Resistor)

        Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

      5. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

      6. Gambar 2.14. Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)

        Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.


      Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)

      • Resistor Tetap(Fixed Resistor)

      Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :

      a) Metal Film Resistor b) Metal Oxide Resistor
      c) Carbon Film Resistor
      d) Ceramic Encased Wirewound
      e) Economy Wirewound
      f) Zero Ohm Jumper Wire
      g) S I P Resistor Network


      • Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

      Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu:

      1. Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis

      2. Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”

      3. Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.

      4. LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.

    5. Kode Warna Resistor

    6. Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :

      Gambar 2.15. Kode Warna Resistor

      a. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna

      Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.

      b. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna

      Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.

      c. Resistor Dengan 6 Cincin Warna

      Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.

      d Kode Huruf Resistor

      Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.

      Gambar 2.16. Kode Huruf Resistor


    7. LCD (Liquid Cristal Display)

    8. Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

      a. Material LCD (Liquid Cristal Display) LCD

      Material LCD (Liquid Cristal Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan



      b. Contoh Bentuk Lcd (Liquid Cristal Display)

      Gambar 2.17. Contoh Gambar LCD


      c. Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal Display)

      Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register.


    9. Potensiometer

    10. Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.

      Gambar 2.18. Potensiometer
      1. Struktur Potensiometer beserta Bentuk dan Simbolnya

      2. Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :

        • Penyapu atau disebut juga dengan Wiper

        • Element Resistif

        • Terminal

      3. Jenis-jenis Potensiometer

      4. Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

        • Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.

        • Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.

        • Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.

        Gambar 2.19. Jenis – jenis Potensiometer
    11. Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer

    12. Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.

    13. Fungsi-fungsi Potensiometer

    14. Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :

      1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
      2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
      3. Sebagai Pembagi Tegangan
      4. Aplikasi Switch TRIAC
      5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
      6. Sebagai Pengendali Level Sinyal

    Bahasa C

    Bahasa BCPL yang dikerjakan oleh Martin Richards pada tahun 1967 merupakan awal dari lahirnya bahasa C. Ken Thompson memulai pengembangan bahasa BCPL yaitu bahasa B pada tahun 1970. Perkembangan selanjutnya dari bahasa B dikembangkan menjadi bahasa C oleh Dennis Ritchie beberapa bulan berikutnya di Bell Telephone Laboratories Inc. (sekarang AT&T Bell Laboratories). Beberapa alasan mengapa Bahasa C banyak digunakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Bahasa C hampir tersedia di semua jenis komputer.

    b. Bahasa C adalah bahasa yang terstruktur.

    c. Memiliki dukungan pustaka yang banyak.

    d. Proses eksekusi program lebih cepat.

    e. Kode Bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis komputer.

    f. Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, hanya terdapat 32 kata kunci.


    1. Kompilasi Program C

    2. Agar suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh komputer, program harus diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penerjemah yang digunakan biasa berupa interpreter atau kompiler. Interpreter suatu jenis penerjemah yang menerjemahkan baris per baris instruksi untuk setiap saat. Proses awal dari bentuk program sumber C (source program, yaitu program yang ditulis dalam bahasa C) hingga menjadi program yang executable (dapat dieksekusi secara langsung) ditunjukkan pada gambar di bawah

      Gambar 2.20. Kompilasi Linking dari program C
    3. Tipe Data Bahasa C

    4. Tipe data merupakan bagian yang paling penting karena tipe data mempengaruhi seriap instruksi yang akan dilaksanakan oleh komputer. Misalnya: Saat 5 dibagi 2 bisa saja memberikan hasil yang berbeda tergantung pada tipe datanya. Jika 5 dan 2 bertipe integer, akan menghasilkan nilai 2. Namun jika kedianya bertipe float maka akan memberikan nilai 2.5000000. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses operasi data menjadi lebih efisien. Tipe data pada bahasa C dapat dilihat pada Tabel 2.1.

      Tabel 2.1. Tipe data bahasa C

    Android

    1. Definisi Android

    2. Menurut Teguh Arifianto (2011 : 1), android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux. Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (Operating System) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile, i-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, OS yang ada ini berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak ketiga. Oleh karena itu, adanya keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi pihak ketiga untuk platform mereka.

      Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa android adalah sistem operasi berbasis linux yang sedang berkembang ditengah OS lainnya.Android adalah sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middlewaredan aplikasi. Android menyediakan platformterbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.

      Android merupakan generasi baru platform mobileyang memberikan kesempatan kepada pengembang untuk melakukan pengembangan sesuai dengan yang diharapkan. Sistem operasi yang mendasari Android merupakan lisensi di bawah naungan GNU, General Public License Versi 2(GPLv2), yang biasa dikenal dengan istilah Copyleft.Istilah copyleftini merupakan lisensi yang setiap perbaikan oleh pihak ketiga harus terus jatuh di bawah terms.

      Distribusi Android berada di bawah lisensi Apache Software (ASL/Apache2), yang memungkin untuk distribusi kedua atau seterusnya. Pengembang aplikasi Android diperbolehkan untuk mendistribusikan aplikasi mereka di bawah skema lisensi apapun yang mereka inginkan.

      Pengembang memiliki beberapa pilihan dalam membuat aplikasi yang berbasis Android. Namun kebanyakan pengembang menggunakan Eclipse sebagai IDE untuk merancang aplikasi mereka. Hal ini diikarenakan Eclipse mendapat dukungan langsung dari Google untuk menjadi IDE pengembangan aplikasi Android.

      Aplikasi Android dapat dikembangkan pada berbagai sistem operasi, diantaranya adalah:

      a. Windows XP/Vista/7
      b. Mac OS X( Mac OS X 10,48 atau yang lebih baru )
      c. Linux


    3. Perkembangan Android

    4. Wahana (2012:2) didalam bukunya mengemukakan perkembangan Android dan keunggulannya diantaranya sebagai berikut:

      a. Android versi 1.1

      Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

      b. Android Versi 1.5 (Cupcake)

      Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

      c. Android Versi 1.6 (Donut)

      Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus, kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan, CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, gestures, kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech, pengadaan resolusi VWGA

      .

      d. Android Versi 2.1 (Eclair)

      Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

      Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikutnya, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

      e. Android Versi 2.2 (Froyo: Frozen Yogurt)

      Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuanWiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

      f. Android Versi 2.3 (Gingerbread)

      Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

      g. Android Versi 3.0 (Honeycomb)

      Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis.

      h. Android Versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

      Cream Sandwich didesain untuk baik itu telepon ataupun tablet. Android ICS menawarkan banyak peningkatan dari apa yg sudah ada di Gingerbread dan Honeycomb dengan pada saat yang sama memberikan inovasi-inovasi baru. Beberapa peningkatan itu antara lain kemampuan copy paste yang lebih baik, data logging dan warnings, dan kemampuan utk mengambil screenshot dengan menekan power dan volume bersamaan. Selain itu keyboardnya dan kamus juga mendapat perbaikan. Inovasi-inovasi baru di ICS antara lain penggunaan font “Roboto”. di Android 4.0 Ice Cream Sandwich System Bar dan Action Bar. adanya Android 4.0 Ice Cream Sandwich voice control yang memungkinkan kita mendikte teks yang ingin kita ketik. Selain itu Face Unlock merupakan salah satu hal yang menonjol di Android versi baru ini. Juga ada NFC based app yang disebut Android Bump, yang memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi/data hanya dengan menyentuhkan gadget.

      i. Android Versi 4.1 (Jelly Bean)

      Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat. Tidak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

      j. Android Versi 4.4+ (KitKat)

      OS Android versi terbaru dan paling update bernama KitKat. KitKat pertama kali muncul pada Oktober 2013 bersama perangkat LG Nexus 5. OS Android KitKat mengalami pembaharuan UI seperti navigasi dan status bar transparan dan dapat bekerja dengan optimal pada perangkat yang memiliki spesifikasi rendah.

      k. Android Versi 5.1+ (Lolipop)

      Versi android selanjutnya adalah Android Lolipop. Versi android ini sempat menjadi sangat viral dikalangan netizen dunia karena nama dari versi ini yang sangat dirahasiakan oleh pihak google. Banyak nama spekulasi yang lahir dari berbagai kalangan, bahkan tak sedikit pula yang mengatakan bahwa Google akan menyudahi nama-nama makanan untuk versi android ini. Namun pada akhirnya, Google mengeluarkan nama resmi untuk android versi ini. Sesuai degan namanya, tampilan dari Android lolipop ini pun terlihat manis dan lebih simpel dari pendahulunya.

    Radio frequency identification (RFID)

    Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang meng gunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia dengan tujuan untuk identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang bernama RFID tag. RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri, sehingga harganya pun lebih murah dibandingkan dengan tag yang aktif. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan respon balik. Dengan tidak adanya power supply pada RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan lebih tipis daripada selembar kertas dengan jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter. RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi di dalamnya. RFID tag yang banyak beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif.

    Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag yang kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.

    Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang berisi microchip yang ditanamkan di dalamnya yang berisi sebuah kode produk yang sifatnya unik. Sebaliknya, interrogator, suatu antena yang berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita ambil contoh sekarang misalnya buku-buku yang ada di perpustakaan. Pintu security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku tersebut akan di-reset dan record-nya secara otomatis akan di-update.

    RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan karena RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan penggunaan barcode. RFID mungkin tidak akan seluruhnya mengganti teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi dalam beberapa kasus nantinya penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang dimilikinya adalah bisa dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang lainnya. RFID juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-of-sale yang menggantikan kasir dengan suatu mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi harus dibarengi dengan turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di masyarakat.

    Solenoid Door Lock

    Solenoid Door Lock adalah sensor kunci otomatis yang dapat dikontor oleh Arduino. Tegangan input untuk sensor ini 12V DC, mudah cara penggunaannya, sensor ini dapat diaplikasikan di pintu ot omatis atau pintu listrik.

    Gambar 2.21. Solenoid Door Lock

    Dan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

    1. Material : Metal, Electronic Parts'

    2. Rated Voltage : DC 12V

    3. Current : 1A

    4. Stroke : 10mm

    5. Force : 15N

    6. Total Size : 6.4 x 2.6 x 2cm/2.5 x 1 x 0.8(L*W*H)

    7. Cylinder Size : 2.8 x 1.8cm/1.1 x 0.7 (L*D)

    8. Cable Length : 18cm/7.1

    9. Net Weight : 108g

    10. Package Content : 1 x Door Solenoid Electromagnet

    11. Designed for 1-10 seconds long activation time

    ESP8266

    ESP8266 adalah Wifi Serial Transceiver Module. Module ini boleh dihubungkan kepada sambungan wifi yang tersedia. Setelah microcontroller telah dihubungkan kepada internet, ia boleh menghantar data kepada cloud. Misalnya memuat naik data ke open source Internet of Things yaitu Thing Speak

    Gambar 2.22 ESP8266


    Konsep Dasar IoT(Internet Of Things)

    1. Definisi IoT

    2. Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan' IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.

      Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi.

      Gambar 2.23 IoT (Internet Of Things)
    3. Cara Kerja

    4. Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

      Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.

    5. Karakteristik dan Trends

      1. Kecerdasan

      2. Kecerdasan intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep asli Internet of Things . Namun, perlu dilakukan riset yang lebih mendalam lagi di dalam penelitian konsep Internet of Things dan kontrol automatisasi agar pada masa depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA ) , obyek virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak secara independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi

        .
      3. Arsitektur

      4. Arsitektur Internet Of Things terdiri atas beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat , jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam Internet Of Things dapat berjalan dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sehingga mendapatkan profit yang banyak bagi suatu perusahaan , namun dalam membangun ketiga arsitektur itu banyak sekali perusahaan pengembang IOT yang gagal , karena dalam membangun arsitektur itu membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang tidak sedikit.

      5. Faktor Ukuran, Waktu dan Ruang

      6. Di dalam membangun Internet Of Things para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran , ruang , dan waktu. Dalam melakukan pengembangan IOT faktor Waktu yang biasanya menjadi kendala.Biasanya dibutuhkan waktu yang lama karena menyusun sebuah jaringan kompleks di dalam IOT tidak lah mudah dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

    6. Metode dan Pengimplementasian

      1. Metode yang digunakan oleh Internet of Things adalah nirkabel atau pengendalian secara otomatis tanpa mengenal jarak. Pengimplementasian Internet of Things sendiri biasanya selalu mengikuti keinginan si developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi yang ia ciptakan, apabila aplikasinya itu diciptakan guna membantu monitoring sebuah ruangan maka pengimplementasian Internet of Things itu sendiri harus mengikuti alur diagram pemrograman mengenai sensor dalam sebuah rumah, berapa jauh jarak agar ruangan dapat dikontrol, dan kecepatan jaringan internet yang digunakan. Perkembangan teknologi jaringan dan Internet seperti hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax, dapat membantu pengimplementasian Internet of Things menjadi lebih optimal, dan memungkinkan jarak yang dapat di lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan kita dalam mengontrol sesuatu.

      2. Pengimplementasian Internet of Things terwujud dalam produk Speedy Monitoring. Produk ini diluncurkan oleh PT Telkom guna menangkap, merekam, dan memonitor suatu ruangan atau area tertentu dengan menggunakan IP Camera yang terhubung ke jaringan Speedy. Kelebihan produk ini adalah kita dapat mengakses hasil monitoring kamera dan memanajemen sistem ini melalui web browser. Baik melalui desktop maupun mobile phone. Keistimewaan dari produk Speedy Monitoring adalah tersedianya media penyimpanan yang ditangani secara terpusat sehingga kita hanya perlu menyediakan kamera dan tak perlu repot lagi dengan urusan penyediaan tempat penyimpanan data dan penyediaan server. Dapat mengawasi dan mengontrol suatu tempat dan keadaaan saat kapanpun dan dimanapun adalah idaman. Tentunya dengan IOT mempermudah kita mengawasi dan mengontrol apapun tanpa terbatas jarak dan waktu (online monitoring), termasuk memonitor keadaan rumah (home monitoring). Jika Home Monitoring dapat dilakukan dengan mudah, setiap waktu, dan dari media akses apapun tentunya kita akan merasa aman dan nyaman meninggalkan rumah apalagi dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu dengan Internet of Things kita dapat mengendalikan segala sesuatu melalui sebuah perangkat dan mempermudah dalam melakukan segala aktivitas.

    7. Manfaat Internet of Things

    8. Banyak manfaat yang didapatkan dari internet of things. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode kita tak perlu susah – susah menghitung produk secara manual. Contoh lain saat kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin bepergian menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bis kita cukup menggunakan atau membeli EZ-link card. EZ-link card biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga negara Singapore sendiri menggunakan ktp ataupun kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang kita menggunakan uang tunai. Jika kita menggunakan uang tunai, kita masih harus mengantri untuk membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang kembalian kita.

      Aplikasi IoT dalam B2B dan pemerintahan:

      1. Iklan dan pemasaran terhubung. Cisco percaya bahwa kategori ini (Billboards terkoneksi internet) akan menjadi tiga terbesar kategori IoT, bersamaan dengan smart factories dan sistem pendukung telecommuting.

      2. Sistem pengelolaan sampah. Di Cincinnati, volume sampah masyarakat turun 17% dan volume daur ulang meningkat hingga 49% melalui pemanfaatan program “pay as you throw” berbasis teknologi IoT untuk memonitor siapa yang membuang sampah melebihi batas.

      3. Jaringan listrik pintar yang menyesuaikan tarif untuk penggunaan puncak energi. Jaringan listrik ini mewakili penghematan US$200 miliar hinga US$500 miliar per tahun sampai dengan 2025 berdasarkan McKinsey Global Institute.

      4. Sistem air cerdas. Kota Doha, Sao Paulo, dan Beijing mengurangi kebocoran air 40-50% dengan meletakkan sensor pada pompa dan infrastruktur air lainnya.

      5. Penggunaan dalam industri mencakup pabrik dan gudang terhubung, internet yang dikelola jaringan rakitan, dan sebagainya.

    IOT Platform - Ubidots API

    1. Definisi Ubidots API

    2. Ubidots menawarkan platform untuk pengembang yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah menangkap data sensor dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna. Menggunakan platform Ubidots untuk mengirim data ke awan dari perangkat berkemampuan Internet. Selain itu, dapat mengkonfigurasi berupa tindakan dan alert berdasarkan data real-time dan membuka nilai dari data Sensor melalui alat visual. Ubidots menawarkan fitur API yang memungkinkan Sensor untuk membaca dan menulis data ke sumber daya yang tersedia: sumber data, variabel, nilai-nilai, peristiwa dan wawasan. API mendukung HTTP dan HTTPS dan Key API diperlukan.

      Gambar 2.24 Ubidots

    Konsep Dasar Komunikasi Data

    1. Definisi Komunikasi data

    2. Komunikasi data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

      Elemen-elemen yang terkandung dalam proses komunikasi data, tidak terlepas dari elemen-elemen dasar pada proses komunikasi secara umum, yang dapat digambarkan pada model komunikasi, seperti terlihat pada gambar dibawah ini Komponen Komunikasi Data

      Gambar 2.25 Proses Komunikasi DataSumber : materitkj(2014)


      yang menunjukkan konsep komunikasi secara umum, menjelaskan pihak mana yang melakukan pengiriman informasi, bagaimana informasi tersebut disampaikan ke pihak lain yang bertindak sebagai penerima informasi, serta pihak mana yang bertindak sebagai komponen penerima informasi. Model Komunikasi ini terdiri atas lima komponen yang saling melengkapi satu sama lain ketika proses komunikasi terjadi, lima komponen tersebut adalah Komponen Sumber, Pengirim, Sistem Transmisi, Penerima dan Tujuan pengiriman informasi.

      Untuk lebih jelasnya rincian serta penjelasan dari 5 komponen komunikasi data adalah sebagai berikut :

      a. Sumber (source)

      Alat/komponen yang membangkitkan data atau informasi yang akan di transmisikan, dapat berupa alat input pada komputer. Alat ini dapat mengubah informasi audio, video atau teks menjadi satuan data untuk di proses pada sistem komputer.

      b. Pengirim (transmitter)

      Alat untuk memproses data atau informasi yang berasal dari sumber (source) agar dapat di salurkan oleh sistem/media transmisi. Bentuk fisik nya dapat berupa komputer personal yang dapat mengolah segala bentuk informasi, atau secara khusus dapat berupa pesawat telepon untuk komunikasi dengan informasi berupa suara (voice).

      c. Sistem Transmisi

      Berupa jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau jalur kompleks (complex network) yang menghubungkan sistem sumber dengan sistem tujuan, secara fisik dapat berupa media wireline atau media wireless. Jalur transmisi tunggal, maksudnya adalah antara perangkat pengirim dan penerima satu jenis media dalam satu segmen jaringan.Sedangkan maksud dari jalur kompleks adalah perangkat pengirim dan penerima dihubungkan oleh satu sistem

      d. Penerima (receiver)

      Alat untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan memproses menjadi informasi yang dapat ditangkap/ diproses oleh tujuan. Fisiknya dapat berupa komputer personal untuk fungsi informasi secara umum.

      e. ujuan (destination)

      Menangkap informasi yang dihasilkan oleh penerima, informasi yang diterima oleh perangkat tujuan selanjutnya diubah menjadi jenis informasi yang sama dengan informasi yang dikirimkan, Software aplikasi digunakan untuk menjembatani informasi ini menuju pengguna jaringan komputer.

      f. Protokol

      Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur komunikasi data. Ini merupakan kesepakatan antara perangkat yang saling berkomunikasi. Tanpa protokol, dua perangkat mungkin akan terhubung tapi tidak dapat berkomunikasi, orang yang berbicara Prancis tidak dapat dipahami oleh orang yang berbicara bahasa Jepang.

    3. Karakteristik dasar komunikasi data



      1. Pengiriman

      2. Sistem harus mengirimkan data ke tujuan yang sesuai. Data harus diterima oleh perangkat yang dimaksudkan atau pengguna dan hanya oleh perangkat atau pengguna.

      3. Akurasi

      4. Sistem harus memberikan data yang akurat. Data yang telah diubah dalam transmisi dan meninggalkan sumber,data yang tidak dikoreksi tidak dapat digunakan.

      5. Ketepatan waktu

      6. Sistem harus mengirimkan data pada waktu yang tepat. Terlambat nya dikirimkannya data maka tidak akan berguna. Dalam kasus video dan audio, pengiriman waktu yang tepat berarti memberikan data seperti yang diproduksi atau seperti aslinya, dalam urutan yang sama ketika dibuat, dan tanpa penundaan yang signifikan. Semacam ini disebut pengiriman transmisi real-time.

      7. Jitter

      8. Jitter mengacu pada variasi waktu kedatangan paket. Ini adalah keterlambatan yang tidak merata dalam pengiriman paket audio atau video. Sebagai contoh, mari kita asumsikan bahwa paket video yang dikirim setiap 3D ms. Jika beberapa dari paket datang dengan delay 3D ms dan yang lain dengan delay 4D ms, akan menghasilkan kualitas yang tidak merata dalam video tersebut.

    4. Representasi Data

      1. Teks

      2. Dalam komunikasi data, teks direpresentasikan sebagai pola bit, urutan bit.Pola Set bit yang berbeda telah dirancang untuk merepresentasikan simbol teks. Setiap set disebut kode, dan proses yang merepresentasikan simbol-simbol disebut coding. Hari ini, sistem pengkodean umum disebut Unicode, yang menggunakan 32 bit untuk merepresentasikan sebuah simbol atau karakter yang digunakan dalam setiap bahasa di dunia. American Standard Code for Information Interchange ( ASCII ),beberapa dekade yang lalu dikembangkan di Amerika Serikat, sekarang merupakan 127 karakter pertama dalam Unicode dan juga disebut sebagai Dasar Latin.

      3. Bilangan

      4. Bilangan juga direpresentasikan dengan pola bit. Namun, kode seperti ASCII tidak digunakan untuk merepresentasikan angka, dengan menggunakan nomor yang langsung dikonversi ke bilangan biner untuk menyederhanakan operasi matematika.

      5. Gambar

      6. Gambar juga diwakili oleh pola bit. Dalam bentuk yang paling sederhana, gambar terdiri dari matriks piksel ( elemen gambar ), di mana setiap pixel adalah titik kecil. Ukuran pixel tergantung pada resolusi. Sebagai contoh, sebuah gambar dapat dibagi menjadi 1000 pixel atau 10.000 piksel. Dalam kasus kedua, ada representasi yang lebih baik dari gambar ( baik resolusi), tetapi lebih banyak memori yang dibutuhkan untuk menyimpan gambar. Setelah gambar dibagi menjadi pixel, setiap pixel diberikan sebuah pola bit. Ukuran dan pola nilai tergantung pada gambar. Untuk gambar yang terbuat dari hanya titik hitam-putih ( misalnya, papan catur ), pola I- bit dapat merepresentasikan pixel.

        Jika gambar tidak terbuat murni piksel hitam putih dan murni, Anda dapat meningkatkan ukuran pola bit untuk memasukkan skala abu-abu. Misalnya, untuk menunjukkan empat tingkat skala abu-abu, Anda dapat menggunakan pola 2-bit. Sebuah pixel hitam dapat dirpresentasikan dengan 00, piksel abu-abu gelap dengan 01, piksel abu-abu terang dengan 10, dan piksel putih oleh 11.

        Ada beberapa metode untuk mewakili gambar berwarna. Salah satu metode ini disebut RGB, disebut demikian karena setiap warna terbuat dari kombinasi dari tiga warna primer: red,green dan blue. Intensitas warna masing-masing diukur, dan pola bit dibuat untuk itu. Metode lain adalah disebut YCM, di mana warna terbuat dari kombinasi tiga warna primer lain: yellow, cyan, dan magenta.

      7. Audio

      8. Audio mengacu pada rekaman atau penyiaran suara atau musik. Audio dengan sifat yang berbeda dari teks, angka, atau gambar. Hal ini terus menerus, tidak terpisah. Bahkan ketika kita menggunakan mikrofon untuk mengubah suara atau musik ke sinyal elektrik, kita membuat sinyal secara kontinyu.

      9. Video

      10. Video mengacu pada rekaman atau penyiaran gambar atau film. Video yang baik dapat diproduksi dengan entitas kontinu ( misalnya, oleh kamera TV ), atau dapat berupa kombinasi gambar, setiap entitas yang diskrit, diatur untuk menyampaikan gagasan yang bergerak.

    5. Aliran data

    6. Komunikasi antara dua perangkat dapat berupa simpleks, half-duplex, atau full-duplex seperti ditunjukkan pada Gambar.

      1. Simplex

      2. Half- Duplex

      3. Gambar.2.26 Komunikasi data SimplexSumber : anotherorion.com

        Dalam mode simplex, komunikasi searah, seperti pada jalan satu arah. Hanya satu dari dua perangkat pada link dapat mengirimkan data, yang lain hanya dapat menerima. Keyboard dan monitor tradisional adalah contoh perangkat simpleks. Keyboard hanya dapat memperkenalkan input; monitor hanya dapat menerima output. Mode simpleks dapat menggunakan seluruh kapasitas saluran untuk mengirim data dalam satu arah.

      4. Half- Duplex

      5. Gambar 2.27 Komunikasi Data Half-DuplexSumber : anotherorion.com

        Dalam mode half-duplex, setiap stasiun dapat mengirimkan dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang bersamaan. Bila satu perangkat ada yang mengirim, yang lain hanya dapat menerima, dan sebaliknya. Mode half-duplex adalah seperti jalan satu jalur dengan lalu lintas yang memperbolehkan lalu lintas dari kedua arah. Ketika mobil berjalan dalam satu arah, mobil yang ke arah lain harus menunggu. Dalam transmisi half-duplex, kapasitas seluruh saluran radio telah diambil alih oleh ari dua perangkat transmisi pada waktu itu. Walkie- talkie dan (city band) CB radio,keduanya adalah sistem half-duplex. Mode half-duplex digunakan dalam kasus dimana tidak ada kebutuhan untuk komunikasi dua arah pada saat yang bersamaan, seluruh kapasitas saluran dapat dimanfaatkan untuk satu arah.

      6. Full- Duplex

      7. Gambar 2.28 Komunikasi Data Full-DuplexSumber : anotherorion.com


        Dalam mode full-duplex ( juga disebut duplex ), kedua stasiun dapat mengirim dan menerima secara bersamaan. Mode full-duplex seperti jalan dua arah dengan lalu lintas yang mengalir di kedua arah pada waktu yang sama. Dalam mode full-duplex, sinyal akan ditempatkan pada satu arah dari kapasitas link: dengan sinyal menuju arah yang lain. Sharing seperti ini dapat terjadi dalam dua cara: Entah link harus mengandung dua jalur transmisi secara fisik terpisah, satu untuk mengirim dan yang lain untuk menerima, atau kapasitas saluran dibagi antara sinyal yang berjalanan di kedua arah.

        Salah satu contoh umum dari komunikasi full-duplex adalah jaringan telepon. Ketika dua orang berkomunikasi dengan saluran telepon, maka dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang sama. Mode full- duplex digunakan ketika komunikasi di kedua arah diperlukan sepanjang waktu. Kapasitas saluran.


    7. Standarisasi Protokol

    8. Beragamnya berbagai komponen dan perangkat komputer dalam suatu jaringan, membutuhkan suatu standard protokol yang dapt digunakan oleh beragam perangkat tersebut. Modedl OSI (Open Systems Interconnection) dikembangkan oleh ISO(International Organization for Standardization) sebagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta sebagai kerangka kerja bagi

      Gambar 2.29 Lapisan OSI LayerSumberhttp://www.bb-elec.com/


      pengembangan standard-standard protokol. Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, yaitu :

      1. Application Layer

      2. Merupakan lapisan yang menyediakan akses ke lingkungan OSI bagi pengguna serta menyediakan layanan informasi terdistribusi.

      3. Presentation Layer

      4. Menyediakan keleluasaan terhadap proses aplikasi untuk bermacam-macam representasi data. Juga melakukan proses kompresi dan enkripsi data agar keamanan dapat lebih terjamin.

      5. Session Layer

      6. Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri sesi koneksi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.

      7. Transport Layer

      8. Menyediakan transfer data yang handal dan transparan diantara titik-titik ujung; menyediakan perbaikan end to end error dan flow control.

      9. Network Layer

      10. Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari transmisi data dan teknologi-teknologi switching yang dipergunakan untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan, serta mengakhiri koneksi.

      11. Data Link Layer

      12. Menyediakan transfer informasi yang reliabel melewati link fisik; mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol error, dan flow control.

      13. Physical Layer

      14. Berkaitan dengan transmisi bit stream yang tidak terstruktur sepanjang media physical (physical medium); berhubungan dengan karakteristik prosedural, fungsi, elektris, dan mekanis untuk mengakses media fisikal.

    9. Sinyal Analog dan Sinyal Digital

    10. Gambar 2.30 sinyal digital dan alanalogSumber : http://imamazis08.blogspot.co.id/
      1. Sinyal Analog

      2. Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.

        • Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.

        • Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

        • Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

      3. Sinyal Digital

      4. Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

      5. Saluran Komunikasi

        1. Kabel

        2. Kabel digunakan untuk saling menghubungkan antar komputer dengan komponen jaringan. Ada tiga jenis kabel yang sering digunakan, yaitu UTP, Coaxial dan Fiber Optik. Pemilihan kabel tergantung beberapa alasan, antara lain: Harga Jarak Jumlah komputer Kecepatan transmisi Keperluan bandwidth Adapun jenis – jenis kabel yang dipakai antara lain:

          • Coaxial

          Fitur kabel coaxial yaitu: Kapasitas medium Ethernet sistem (10 Mbps) Tidak mengatasi interferensi (dibanding UTP), 10 Base2 menggunakan RJ-58Au (disebut juga Thin-Net atau Cheaper Net) , 10Base5 Menggunakan RJ-11(thick-Net).

          • Fiber Optic

          Kabel optic adalah pilihan utama untuk sambungan yang menginginkan kecepatan tinggi (bandwidth lebar seperti video,sistem data base yang besar) dan jarak yang jauh. Harganya sangat jauh lebih mahal dibanding coaxial atau UTP, dan memerlukan konektor dan cara penyambungan khusus. Adapun fitur kabel optic yaitu: Mahal Kapasitas besar (100Mbps), tidak terpengaruh interferensi elektromagnetik, loss rendah, susah disambung/memerlukan teknik penyambungan khusus, konektor mahal Fiber optik banyak digunakan untuk mengatasi permasalahan jarak.

          • Unshielded Twiested Pair (UTP)

          Kabel ini mendukung beberapa konfigurasi dan range kecepatan, serta didukung beberapa vendor. Fitur pada UTP: Digunakan pada token ring ( 4 atau 16 Mbps), 10BaseT(Ethernet 10Mbps), 100BaseT (100Mbps), cukup murah, cukup mudah dipasang, bentuk fisik twisted pair, ada helaian yang dipilin oleh helai yang lain yang tujuannya untuk mengurangi interferensi yang tidak diinginkan. Kabel jenis ini dikenal juga sebagai 10BaseT, cocok untuk jaringan kecil, sedang maupun besar yang membutuhkan fleksibilitas dan kapasitas untuk berkembang sesuai dengan pertumbuhan pemakai jaringan. Kabel ini mendukung beberapa konfigurasi dan range kecepatan, serta didukung beberapa vendor. Bentuk fisik twisted pair, ada helaian yang dipilin oleh helai yang lain yang tujuannya untuk mengurangi interferensi yang tidak diinginkan.

          Dalam kabel UTP terdapat beberapa pasangan berdasarkan warnanya. Untuk memudahkan penjelasan, kita dapat melihat bagan berikut:

          Saat ini terdapat beberapa grade atau kategori dari kabel twisted-pair. Kategori 5 adalah yang paling reliable dan memiliki kompatibilitas yang tinggi dan yang paling disarankan. Kabel untuk kategori ini berjalan baik pada 10Mbps network dan Fast Ethernet. Untuk koneksinya , kabel jenis ini menggunakan konektor jenis RJ-45. Berdasarkan gambar maka koneksi cross digunakan untuk perangkat yang sejenis dan koneksi straight digunakan untuk perangkat yang berbeda. Untuk mengetahui koneksi dan kondisi kabel UTP yang telah dibuat maka umumnya digunakan beberapa macam alat tester yaitu : Cable Tester, Cable Certifier, Multimeter.

        3. Nirkabel

        4. Kalau kita lihat dari segi kenyamanan, jaringan nirkabel tipe ini merupakan tipe yang paling mudah dan nyaman untuk diinstal di rumah atau di kantor kecil . Sebuah komputer pada jaringan nirkabel memakai adapter jaringan khusus yang mengirimkan gelombang radio melalui udara. Komputer lain apa pun di dalam jangkauan itu yang juga memakai adapter jaringan nirkabel dapat menerima transmisi dan mampu berkomunikasi dengan baik, meskipun komputer-komputer dipisahkan oleh ruangan, dinding atau gedung. Di samping itu sistem ini pun paling mudah untuk diimplementasi-kan, karena tidak memerlukan kabel, namun tentu saja jika Anda memutuskan untuk menggunakan tipe ini perlu diperhitungkan biaya dan tentu saja dibatasi oleh jarak di antara komputer dalam suatu jaringan.

          Saat ini sudah mulai banyak perusahaan untuk membuat standarisasi bagi jaringan nirkabel. Standar yang paling umum dan sudah dikenal antara lain adalah 802.11b, atau WiFi, yang menawarkan kecepatan sampai 11 Mbps. Teknologi ini dikembangkan oleh organisasi sama yang mengembangkan Ethernet, IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers, Inc.). Istilah WiFi sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari Wireless Ethernet.

      6. Protokol Komunikasi

      7. Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar, walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.

        Standar protokol yang terkenal yaitu OSI (Open System Interconnecting) yang ditentukan oleh ISO (International Standart Organization).

        Komponen Protokol:

        1. Aturan atau prosedur

        2. • Mengatur pembentukan/pemutusan hubungan

          • Mengatur proses transfer data

        3. Format atau bentuk

        4. • Representasi pesan

      8. Kosakata (vocabulary)

      9. Jenis pesan dan makna masing-masing pesan .

        • Fungsi Protokol

        Secara umum fungsi dari protokol adalah untuk menghubungkan sisi pengirim dan sisi penerima dalam berkomunikasi serta dalam bertukar informasi agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Sedangkan fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan berikut:

        • Fragmentasi dan reassembly

        Fungsi dari fragmentasi dan reasembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.

        • Encaptulation

        Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.


        • Connection control

        Fungsi dari Connection control adalah membangun hubungan (connection) komunikasi dari sisi pengirim dan sisi penerima, dimana dalam membangun hubungan ini juga termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.

        • Flow control

        Berfungsi sebagai pengatur perjalanan datadari sisi pengirim ke sisi penerima.

        • Error control

        Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

        • Transmission service

        Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan

    11. Tujuan Komunikasi Data

    12. a. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efesien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ketempat yang lain

      b. Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use) Memungkinkan penggunaan komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol, baik desentralisasi maupun sentralisasi

      c. Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer

      d. Mengurangi waktu untuk pengolahan data

      e. Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan)

      f. Mempercepat penyebarluasan informasi.

    13. Faktor - faktor pertimbangan Komunikasi Data

    14. a. Pengsinyalan

      Pengsinyalan (signalling) adalah suatu prosedur atau protokol yang harus dilaksanakanter lebih dahulu sebelum pengiriman informasi dimulai.

      b. Transmisi

      Media transmisi harus efesien dan dapat melayani berbagai jenis alat. Karakteristik transmisi :

      • Lebar frekwensi yang dapat ditampung

      • Redaman

      • Daya yang dapat ditampung

      • Waktu yang dibutuhka


      c. Cara Penomoran Penomoran harus unik dan mengikuti rekomendasi atau persetujuan dari pihak tertentu.

      d. Cara menyalurkan hubungan (routing) Menentukan policy ( kebijaksanaan ) bagaimana suatu hubungan akan dilaksanakan.

      e. Cara menghitung biaya (tarif) Menentukan struktur harga bagi jasa pelayanan yang harus dibayarkan.


    15. Telekomunikasi & Pengolahan Data

    16. Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu  :

      Teknik telekomunikasi & Teknik pengolahan data.

      Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan yg berhubungan dg penyampaian informasi.Sedangkan teknik pengolahan data adalah semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit, delete, searching, dll. Secara umum komunikasi data dpt dikatakan sbg proses pengiriman data (informasi) yg telah diubah ke dlm suatu kode2 tertentu yg telah disepakati melalui media listrik atau elektro optik dari suatu titik ke titik yg lain (dari pengirim ke penerima).

      Gambar 2.31 Komunikasi Data KonvensionalSumber : BSI(2012)


      Gmbar 2.32 Komunikasi Data Off-LineSumber : BSI(2012)
      Gmbar 2.33 Komunikasi Data On-LineSumber : BSI(2012)
    17. Komponen Dasar Sistem Komunikasi Data

    18. Komponen dasar sistem komunikasi data minimal ada 3 macam, yaitu : Pengirim (Transceiver), Media Transmisi dan Penerima (Receiver)

      Gambar 2.34 Saluran Transmisi

    Literature Review

    Definisi Literature Review

    Menurut Risza (2012:3) Literature Review adalah analisa sistem berupa kritik ( membangun maupun menjatuhkan ) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

    Tujuan Literature Review

    1. Menunjukkan pemahaman tentang body of knowledge dan kredibilitas peneliti.

    2. Menunjukkan pola penelitian sebelumnya dan kaitannya dengan riset yang akan dilakukan.

    3. Menciptakan koherensi dan meringkas “what is known in an area”

    Manfaat Literature Review

    1. Membantu membedakan “apa yang diteliti dengan apa yang akan diteliti”.

    2. Membantu menemukan variable penting yang relevan dengan topik penelitian.

    3. Membantu sintesis dan mendapatkan perspektif baru.

    4. Membantu mengidentifikasi hubungan antara ide dengan praktik

    5. Membantu menentukan konteks topik atau masalah penelitan.

    6. Membantu menjustifikasi arti penting isu yang akan diteliti.

    7. Membantu memahami struktur subjek yang akan diteliti.

    8. Membantu mengidentifikasi metodologi dan teknik penelitian yang telah digunakan.

    Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurdiansyah (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Home Appliances Controling With Mobile Device Based On Android OS”. Penelitian ini membahas tentang pengontrolan alat-alat rumah tangga menggunakan mobile berbasis operating system android. Komponen yang digunakan yaitu Xboard V2, ULN2803, Router Wireless, Kabel UTP, Relay, Catu Daya, Led dan Lampu. Sedangkan Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C. Dalam pengontrolannya menggunakan aplikasi android sebagai interface yang dibuat dengan menggunakan Eclips. Operating Sistem Android ternyata mampu digunakan sebagai alat remote control dengan memanfaatkan jaringan internet.

    2. Penelitian yang dilakukan oleh David Fajar Hermawan, Iwan Setiawan, S.T., M.T., Trias Andromeda, S.T., M.T., dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dengan judul “Penggunaan Teknologi Java Pada Sistem Pengendali Peralatan Elektronik Melalui Bluetooth” tahun 2007, bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan bahasa java.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Iyus Irwanto, dari Institut Teknologi Sepuluh November yang berjudul “Perancangan Sistem HP Client Untuk Aplikasi Remote Control PC Berbasis Bluetooth”, 63 tahun 2009, masih menggunakan bahasa java, menggunakan J2ME.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Jazuli Nugroho (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja yang berjudul “Sistem Pengontrolan Pintu Air Otomatis dan Informasi Ketinggian Air Menggunakan SMS Gateway”, Penelitian ini membahas tentang sistem pengontrolan pintu air dengan menggunakan teknologi sms gateway sebagai media input sekaligus sebagai sistem informasinya. Cara kerja system informasinya adalah dengan mengirimkan data ketinggian air dengan menerima pesan teks yang dikirim dari mikrokontroller, ketika mikrokontroler menerima data ketinggian air dan akan mengirimkan informasi data ketinggian air

    5. Penelitian yang telah dilakukan oleh Agung Alpurqon (2013) dari STMIK Raharja sebagai bentuk Skripsi dengan judul Sistem Pengendali Pintu Pagar Secara Otomatis Menggunakan Aplikasi Voice Command pada Smartphone Android OS. Pada skripsi ini penulis bertujuan untuk membuat pengontrolan dengan menggunakan voice command yang langsung memberikaan perintah berupa suara dan dikirimkan ke mikrokontroller ATMega 8 untuk mengendalikan motor yang dipasang pada roda pintu pagar.

    BAB III

    PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Badan Pusat Statistik (BPS)

    Sejarah Singkat Perusahaan Badan Pusat Statistik (BPS)

    Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara lain :

    1. Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.

    2. Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan. .

    3. Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

    4. Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada BPS.

    undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut :

    1. Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder

    2. Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.

    3. Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.

    4. Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia.

    Visi, Misi dan Tujuan Kantor Badan Pusat Statistik Kab-upaten Tangerang

    1. Visi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang Pelopor data statistik terpercaya untuk semua

    2. Misi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

    3. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistic untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

      Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

      Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

      Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

      Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

    Nilai-nilai inti

    Core values (nilai–nilai inti) BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas.Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:

    A. PROFESIONAL

    1. Kompeten : Mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban

    2. Efektif : Memberikan hasil maksimal

    3. Efisien : Mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal

    4. Inovatif : Selalu melaukan permbaruan dan/atau penyem-purnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus menerus

    5. Sistemik : Meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses perkerjaan yang satu menjadi bagian tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.

    B. INTEGRITAS

    1. Dedikasi Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi

    2. Disiplin Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

    3. Konsisten Satunya kata dengan perbuatan

    4. Terbuka Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak

    5. Akuntabel Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur

    6. AMANAH

    Terpercaya : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan,yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual

    Jujur : Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak meny-impang dari prinsip moralitas

    Tulu : Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan (pribadi, kelompok, dan golongan), serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa

    Adil : Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan me-mberikan haknya



    Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi

    Deskripsi

    Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah

    BPS Propinsi terdiri dari :

    a. Kepala

    b. Bagian Tata Usaha

    c. Bidang Statistik Sosial

    d. Bidang Statistik Produksi

    e. Bidang Statistik Distribusi;

    f. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

    g. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

    h. Kelompok Jabatan Fungsional.

    Kepala BPS Kabupaten mempunyai tugas memimpin BPS Kabupaten sesuai dengan tugas dan fungsi BPS Kabupaten serta membina aparatur BPS Kabupaten agar berdaya guna dan berhasil guna. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusun-an rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, keuangan, perlengkapan, serta urusan dalam.

    1. Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik kependudukan, statistik kesejahteraan rakyat, dan statistik ketahanan sosial.

    2. Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik harga konsumen dan harga perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen, serta statistik niaga dan jasa.

    3. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan analisis statistik lintas sektor.

    4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan integrasi pengolahan data, pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik.

    5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku BPS Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan penyelen-ggaraan statistik dasar di kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Tugas, Fungsi, Kewenanga

    Tugas, fungsi dan kewenangan BPS telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

    Tugas : melaksanakan tugas pemerintahan dibidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.

    Fungsi :

    1. Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang statistik;

    2. Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;

    3. Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;

    4. Penetapan sistem statistik nasional;

    5. Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah dibidang kegiatan statistik; dan

    6. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum, perlengkapan dan rumah tangga.

    Kewenangan

    1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;

    2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pem-bangunan secara makro;

    3. Penetapan sistem informasi di bidangnya;

    4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional;

    Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:

    1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik;

    2. Penyusun pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral.

    Konsep Perancangan Dan Pembahasan

    Untuk menalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini menggunakan Flowchart untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

    Rancangan prosedur sistem yang berjalan

    Flowchart yang sedang berjalan.


    Gambar 3.2 Flowchart Sistem Berjalan

    Pada lembaga Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang membuka kunci dan mengunci pintu masih secara manual, dapat muncul kendala seperti kunci tertinggal ataupun hilang. Dan tidak dapat bisa mengetahui siapa yang keluar masuk kantor. Sehingga akan muncul permasalahan apabila suatu saat ada barang-barang kantor yang hilang.

    Diagram Blok

    Dalam perancangan perangkat keras atau Hardware ini dibutuhkan beberapa komponen elektronik, perlengkapan meknik, dan device penunjang agar sistem dapat bekerja dan berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya. Agar mudah dipahami maka penuls membuat diagram bolok dan alur kerjanya:

    Gambar 3.3 Diagram Blok

    Keterangan dan penjelasan diagram blok di atas adalah sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Penjelasan diagram blok

    Cara kerja alat

    Bentuk rancangan fisik pintu utama kantor tersebut berasal dari material dari kayu. Di dalam balok ini terdapat keseluruhan rangkaian seperti rangkaian mekanik, device penunjang dan perangkan keras yang disusun sesuai fungsi dan kesesuaian rangkaian yang satu dengan yang lainnya agar bisa terlihat rapih.Pada perancangan dibawah ini sudah dapat dilihat tata letak masing-masing mekanik, device penunjang, dan perangkat keras yang diperlukan agar mudah dalam pemasangan, penggunaan dan rangkayan kabel yang teratur.

    Gambar 3.4 Rancangan Prototipe

    Pembuatan Alat

    Perancangan yang dimaksud pada sistem kontrol ini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Secara umum pada perancangan alat ini adalah seperti yang ditunjukan pada diagram blok pada alata yang dirancang akan membentuk sebuah sistem pengendali pintu menggunakan Server dan rfid berbasis wemos d1 mini untuk monitoring pegawai pada badan pusat statistik kabupaten tangerang.

    Perancangan sistem secara keseluruhan memerlukan beberapa alat dan bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembuatan sistem, berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan:



    A. Alat yang digunakan meliputi

    1. Komputer atau Laptop

    2. Software Arduino 1.6.9

    3. Solder

    4. Kabel USB

    5. Tang dan Obeng

    B. Bahan-bahan yang digunakan

    1. 'Mikrokontroler ESP8266 ESP-12F

    2. RFID Proximity 125 Khz Card

    3. RFID RDM 6300

    4. Pin header

    5. Kabel jumper

    6. Relay

    7. Micro SD

    8. Solenoid

    9. Resistor

    10. Arduino board/papan roti

    Perancangan perangat keras (Hardware)

    1. Rangkaian RFID

    2. RFID digunakan untuk membaca rangkaian kode-kode yang terdapat pada tag card. Variasi kode tag card mencakup nilai 1-9 dan huruf A-Z sehingga setiap tag card kecil kemungkinan berkode sama. Prinsip kerja alat ini sangatlah sederhana, yaitu modul RFID RDM6300 terdapat antena, yang mana antena ini merupakan reader atau alat pembaca tag card, sehingga tag card harus didekatkan ke antenna ini, antenna modul ini berupa lilitan yang membentuk persegi panjang, dari antenna tersebut data dikirimkan ke bagian penerjemah input yang telah terdapat pada modul, dari modul RDM6300, data dikirimkan pada Wemos D1 Mini melalui port RX dan TX.

      Rangkaian RFID ini di pasang pada pin (D1) bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

      Gambar 3.5 Rangkaian RFID RDM6300


    3. Relay

    4. Pada sistem yang dibuat ini menggunakn 1 buah Relay, yang dihubungkan ke Wemos D1 Mini pada Pin D3, dibawah ini adalah gamabar rangkaian Relay


      Gambar 3.6 Rangkaian Relay
    5. Solenoid

    6. Satu buah solenoid untuk mebuka menutup pintu yang akan dihubungakan melalui Relay yang mengatur saklar pada Slenoid

      Gamabar 3.7 rangkaian Solenoid
    7. Blok Rangkaian Catu Daya

    8. Catu daya 5 volt dapat dibangun dari rangkaian dasar penyearah 4 dioda yang membentuk model penyearah gelombang penuh, oleh karena dibutuhkan tegangan 5 volt dengan stabilitas tegangan yang tinggi maka dibutuhkan sebuah rangkaian penstabil tegangan. Pada prinsipnya penstabil tegangan harus diberikan tegangan masukan lebih tinggi dari 5 volt, agar IC penstabil tegangan tidak terlalu panas maka tegangan masukan yang berasal dari sebuah transformator diambil dengan tegangan antara 7,5 volt sampai 9 volt serta kemampuan memberikan aruslistrik sebesar 2 ampere. Dibawah in gambar catu daya yang terhubung dengan Mikrokontroller.

      Gamabar 3.8 rangkaian Catu Daya

    Perancangan Perangakat Lunak (Software)

    A. Arduino IDE

    Untuk memasukkan program kedalam sebuah Wemos D1 Mini dibutuhkan software Arduino IDE (Integrted Development Environment) karena software ini mudah dalam membuat fungsi-fungsi logika dasar mikrokontroller dan sangat mudah dimengerti karena menggunakan bahasa C, berikut langakah-langkah instalasi Arduino IDE:

    1. Download IDE Arduino

    2. IDE adalah software yang telah disiapkan oleh arduino bagi para perancang untuk melakukan berbagai proses yang berkaitan dengan pemrograman arduino. Software ini tersedia secara gratis dan bisa didapatkan secara langsung pada halaman resmi arduino di https://www.arduino.cc/en/Main/Software, akan terlihat halaman seperti dibawah ini.


      Gambar 3.9 Tampilan Web Android IDE
    3. Ada akan dibawa pada link download software IDE sesuai dengan jenis sistem operasi yang dipilih. Untuk mulai men-download, klik "Just Download". "Save file" pada pop-up yang muncul dan pilih folder penyimpanan.

    4. Gambar 3.10 Halaman Download Web Android IDE
    5. Instal file Arduino-1.6.9 yang sudah didownload, double klik pada file dengan nama arduino untuk membuka IDE arduino.

    6. Gambar 3.11 Folder hasil Download

      Antarmuka utama IDE arduino kurang lebih akan terlihat seperti gambar dibawah ini:

      Gambar 3.12 Antar muka Arduino IDE

    B. Instal Driver USB

    Instalasi driver untuk Arduino Uno dengan Windows 7, Vista atau XP:

    Hubungkan board dan tunggu Windows untuk memulai proses instalasi driver. Setelah beberapa saat, biasanya proses ini akan gagal.

    Klik pada Start Menu dan buka Control Panel. Didalam Control Panel, masik kemenu System dan Security. Kemudian klik pada System. Setelah tampilan System muncul, buka Device Manager.

    b. Lihat pada bagian ports (COM & LPT). Anda akan melihat sebuah port terbuka dengan nama “Arduino Uno (COMxx)”

    c. Klik kanan pada port”Arduino Uno(COMxx)” dan pilih opsi “Ubdate Driver software”

    d. Kemudian, pilih opsi “Browser my coputer for Driver software”

    e. Terakhir, masuk dan pilih file driver ini, dengan nama : ArduinoUno.inf”

    f. Penulisan Listing Program

    C. Memilih Port

    Pada pemrograman ini perlu diperhatikan utnuk koneksi portnya, karena pada pengalamatan port inilah mikrokontroller dapat berkomunikasi dengan PC atau laptop melalui koneksi serial

    Gambar 3.13 Memilih Port

    D. Membuat Project Baru

    Buak software Arduino 1.6.9 yang dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 3.14 Ikon Aplikasi Arduino pada Taks Bar


    Kemudian akan muncul tampilan layar untuk menulis listing program, dapat dilihat pada gamabar dibawah ini.

    Gambar 3.15 Tampilan Jendela program


    E. Menulis Listing Program

    Dalam pembuatan software alat ini terdapat listing program sebagai berikut:

    Gambar 3.16 Listing Coding 1
    Gambar 3.17 Listing Coduing 2
    Gambar 3.18 Listing Coding 3


    Gambar 3.19 Listing Coduing 4

    F. Mengecek Listing Program

    Setelah Listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi, untuk mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, pilih menu verivy, dapat dilihat pada gambar dibawah ini

    Gambar 3.20 Verivy Listing Coding

    G. Compiling Program

    Setelah listing program sudah selesai di verify selanjutnya upload program dengan memilih tanda panah,jelasnya liat gambar dibawah ini

    Gambar 3.21.Compiling Program

    H. Menyimpan Program dan Memilih Board

    Setelah selesai menuliskan listing program klik save as terlebih dahulu, kemudian program perlu disesuaikan dengan Port yang digunakan, pilih menu Tools – Board yang sesuai dengan board Arduino yang dipakai. Seperti pada gambar 3.22

    Gambar 3.22 memilih Board

    I. Upload Program

    Tahapan terakhir memasukan program kedalam mikrok-ontroller, klik tombol Upload.


    Gambar 3.23 Upload Program

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan wawancara dengan stakeholder Bps Kabupaten Tangerang tentang seluruh rancangan sistem alat yang akan dibuat dan diperoleh berdasarkan data-data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dan juga kebutuhan pengguna terhadap sistem yang masih belum mampu terpenuhi.

    elisitasi tahap I

    Elisitasi tahap II merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai MDI :

    1. M pada MDI artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru

    2. D pada MDI artinya Desirable Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembuatan sistem, maka membuat sistem tersebut lebih sempurna.

    3. I pada MDI artinya Inessential. Maksudnya adalah requirement tersebut bukan bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

    Elisitasi tahap III

    Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya "I" pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE. Berikut ini adalah penjelasan mengenai TOE :

    1. artinya Technical. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan ?

    2. O artinya Operational. Maksudnya adalah pertanyaan perihal bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan ?

    3. E artinya Economy. Maksudnya adalah pertanyaan perihal berapakah biaya

    yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem ?

    Metode tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, antara lain :

    1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan penggunaannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

    2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

    3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I
    Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II


    Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


    Tabel 3.5 Final Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN


    Testing atau pengujian

    Setelah melakukan perancangan dan pemasangan komponen, selanjutnya adalah melakukan serangkaian uji coba pada masing-masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan. Untuk lebih jelas mengenai pembahasan hasil uji coba yang akan dilakukan dan dapat dilihat pada sub bab berikut.

    Prosedur Sistem Usulan

    1. Pengujian rangkaian catu daya

    2. Catu daya sebagai power supply adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain yang sangat penting. Dalam realisasi perangkat keras yang berupa Solenoid, Relay, RFID Reader dan keseluruhan rangkaian sistem dan mikrokontrollear ESP 8266 disini membutuhkan catu daya. Gambar 4.1 adalah merupakan gambar rangkaian catu daya yang terhubung dalam suatu rangkaian sistem. Uji coba dilakukan dengan menggunakan lampu led (light-emitting diode), sebagai output dari tegangan kerja pada sebuah rangkaian catu daya, uji coba rangkaian catu daya dapat di lihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

      Gambar 4.1 Rangkian catu daya


      Dari hasil pengujian pada rangkaian diatas didapatkan hasil yang terukur sebenarnya adalah sebagai berikut :

      1. Hasil pengukuran pada IC regulator satu yang merupakan output untuk mesin pendorong berupa tegangan DC sebesar +5 volt. Setelah dilakukan pengukuran adalah sebesar 4.82 volt DC.

      2. Hasil pengukuran keluaran dari IC regulator dua yaitu merupakan tegangan untuk Relay di pasang pada pin D3 sebesar 3.3 volt.

      3. Hasil pengukuran keluaran dari IC regulator tiga yaitu merupakan tegangan untuk RFID Reader yang dipasang pada pin D1 sebesar 50 mA.

      Dari hasil pengujian rangkaian catu daya didapatkan hasil yang cukup stabil untuk membuat sistem dapat bekerja seperti yang diharapkan, sehingga pada rangkaian catu daya ini sudah dapat digunakan dengan baik.

    3. Pengujian RFID Reader

    4. Pengambilan data dalam sistem kendali smart classroom menggunakan RFID berbasis Wemos D1 Mini ini dilakukan dengan pengamatan pada unjuk kerja desain penggunaan teknologi RFID, dilakukan pengukuran pada RFID yang digunakan sehingga dapat dihasilkan perbandingan antara teoritis dan juga secara praktiknya








      Gambar 4.2 Sketch Membaca Nomor Tag kartu RFID

      Agar kartu dibaca harus ditulis kode kartu RFID dalam sketch arduino, sehingga RFID RDM6300 terbaca dalam antena.





      Gambar 4.3 Pengujian jarak Antena RFID Reader


      1. Pengujian Jarak Sensor

      2. Pengambilan data ukur jarak dilakukan sebanyak 5X pengambilan.

        Tabel 4.1 Pengujian jarak Rfid Tag





        Keterangan Tabel Diatas:

        R = Read

        L = Losses

        D = Data

      3. Pengujian Identifikasi RFID

      4. Pengujian sistem RFID dilakukan dengan dua cara yaitu pertama untuk mengetahui apakah sistem dapat memberikan tampilan perintah sesuai dengan program yang dimasukkan dan pengujian ini dilakukan menggunakan 4 kartu RFID secara bergantian yang dilakukan sebanyak 2 kali, sedangkan yang kedua digunakan untuk mengetahui jarak baca pada kartu RFID.

        Tabel 4.2 Pengujian akses Rfid Tag






        Kartu RFID yang digunakan pada sistem akses keamanan ini menggunakan 4 buah kartu RFID dengan jenis kartu RFID pasif. Kartu B,C,D merupakan kartu yang tersimpan dalam database sistem, sedangkan kartu A tidak tersimpan pada database sistem.

        Dari hasil itu didapati sistem RFID berjalan baik dan bisa mencocokkan kartu yang discan lalu membandingkan dengan database sistem sehingga dapat memberi jenis instruksi tertentu.

      5. Pengujian Material Bahan Penghalang


      6. Tabel 4.3 Pengujian Penghalang





      7. Pengujian Solenoid door look

      8. Pengujian pada rangkaian solenoid melalui pengukuran tegangan menggunakan multimeter analog. Pengukuran dilakukan dengan cara menghubungkan konektor positif multimeter pada solenoid penghubung positif dan konektor negatif pada ground. Tabel 4.4 berikut merupakan hasil dari pengukuran yang dilakukan :

        Tabel 4.4 Pengujian Solenoid




        Setelah melihat hasil yang didapatkan dalam pengujian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa solenoid bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

    Metode Black Box

    Tabel 4.5 pengujina black box

    White Box Testing (Software)

    1. Pengujina Koding Program

    2. Proses Pengujian White Box ini bertujuan untuk memberi kecocokan dari pengujian software seperti aplikasi atau sketch program. Berikut ini uji coba sketch tersebut secara keseluruhan:

      Fungsi Koding Dibaah ini adalah untuk Membaca kode pada RFID Tag, dan disini bisa Memasukan data base kode-kode RFID Tag yang kita ingin kan untuk membuka dan menutup pintu

      // define constants for pins

      int SUCCESS = 10;

      int ERROR = 13;

      // variables to keep state

      int readVal = 0; // individual character read from serial

      unsigned int readData[10]; // data read from serial

      int counter = -1; // counter to keep position in the buffer

      char tagId[11]; // final tag ID converted to a string

      char* authorizedTags[4]; // array to hold the list of authorized tags


      // fills the list of authorzied tags

      void initAuthorizedTags() {

      // add your own tag IDs here

      authorizedTags[0] = "0400680B85";

      authorizedTags[1] = "0400063EB9";

      authorizedTags[2] = "040004F3F5";

      authorizedTags[3] = "04006813AB";

      }

      void setup() {

      Serial.begin(9600);

      pinMode(SUCCESS, OUTPUT);

      pinMode(ERROR, OUTPUT);

      initAuthorizedTags();

      }

      // check if the tag ID we just read is any of the authorized tags

      int checkTag() {

      int i;

      for (i = 0; i < 4; ++i) {

      if (strcmp(authorizedTags[i], tagId) == 0) {

      return 1;

      }

      }

      return 0;

      }

      // convert the int values read from serial to ASCII chars

      void parseTag() {

      int i;

      for (i = 0; i < 10; ++i) {

      tagId[i] = readData[i];

      }

      tagId[10] = 0;

      }

      // once a whole tag is read, process it

      void processTag() {

      // convert id to a string

      parseTag();

      // print it

      printTag();

      // check if the tag is authorized

      if (checkTag() == 1) {

      tagSuccess(); // if so, perform an action (blink a led, open a door, etc...)

      } else {

      tagFailed(); // otherwise, inform user of failure

      }

      }

      void printTag() {

      Serial.print("Tag value: ");

      Serial.println(tagId);

      }

      // perform an action when an authorized tag was read

      void tagSuccess() {

      Serial.println("Tag authorized.");

      // here, we simply turn on the success LED for 2s

      digitalWrite(SUCCESS, HIGH);

      digitalWrite(ERROR, LOW);

      delay(2000);

      }

      // inform the user that the tag is not authorized

      void tagFailed() {

      Serial.println("Unauthorized access!");

      digitalWrite(SUCCESS, LOW);

      digitalWrite(ERROR, HIGH);

      delay(2000);

      }

      // this function clears the rest of data on the serial, to prevent multiple scans

      void clearSerial() {

      while (Serial.read() >= 0) {

      ; // do nothing

      }

      }

      void loop() {

      // turn LEDs off

      digitalWrite(SUCCESS, LOW);

      digitalWrite(ERROR, LOW);

      if (Serial.available() > 0) {

      // read the incoming byte:

      readVal = Serial.read();

      // a "2" signals the beginning of a tag

      if (readVal == 2) {

      counter = 0; // start reading

      }

      // a "3" signals the end of a tag

      else if (readVal == 3) {

      // process the tag we just read

      processTag();

      // clear serial to prevent multiple reads

      clearSerial();

      // reset reading state

      counter = -1;

      }

      // if we are in the middle of reading a ta

      else if (counter >= 0) {

      // save valuee

      readData[counter] = readVal;

      // increment counter

      ++counter;

      }

      }

      }

      Untuk pengontrolan relay setelah RFID Tag Terbaca

      int pinButton = D3;

      int Relay = 2;

      int stateRelay = LOW;

      int stateButton;

      int previous = LOW;

      long time = 0;

      long debounce = 500;

      void setup() {

      pinMode(pinButton, INPUT);

      pinMode(Relay, OUTPUT);

      }

      void loop() {

      stateButton = digitalRead(pinButton);

      if(stateButton == HIGH && previous == LOW && millis() - time > debounce) {

      if(stateRelay == HIGH){

      stateRelay = LOW;

      } else {

      stateRelay = HIGH;

      }

      time = millis();

      }

      digitalWrite(Relay, stateRelay);

      previous == stateButton;

      }

      Untuk pengontrolan melalui Web Server

      #include <ESP8266WiFi.h>

      const char* ssid = "Aim47";

      const char* password = "nim1231474013";

      //Masukan SSID dan Password yang terhubung

      int ledPin = D1; // GPIO2

      WiFiServer server(80);

      void setup() {

      Serial.begin(115200);

      delay(10);


      pinMode(ledPin, OUTPUT);

      digitalWrite(ledPin, LOW);

      // Connect to WiFi network

      Serial.println();

      Serial.println();

      Serial.print("Connecting to ");

      Serial.println(ssid);

      WiFi.begin(ssid, password);

      while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {

      delay(500);

      Serial.print(".");

      }

      Serial.println("");

      Serial.println("WiFi connected");

      // Start the server

      server.begin();

      Serial.println("Server started");

      // Print the IP address

      Serial.print("Use this URL to connect: ");

      Serial.print("http://");

      Serial.print(WiFi.localIP());

      Serial.println("/");

      }

      void loop() {

      // Check if a client has connected

      WiFiClient client = server.available();

      if (!client) {

      return;

      }

      // Wait until the client sends some data

      Serial.println("new client");

      while(!client.available()){

      delay(1);

      }

      // Read the first line of the request

      String request = client.readStringUntil('\r');

      Serial.println(request);

      client.flush();

      // Match the request

      int value = LOW;

      if (request.indexOf("/LED=ON") != -1) {

      digitalWrite(ledPin, HIGH);

      value = HIGH;

      }

      if (request.indexOf("/LED=OFF") != -1){

      digitalWrite(ledPin, LOW);

      value = LOW;

      }

      // Set ledPin according to the request

      //digitalWrite(ledPin, value);


      // Return the response

      client.println("HTTP/1.1 200 OK");

      client.println("Content-Type: text/html");

      client.println(""); // do not forget this one

      client.println("<!DOCTYPE HTML>");

      client.println("<html>");

      client.print("Led pin is now: ");

      if(value == HIGH) {

      client.print("On");

      } else {

      client.print("Off");

      }

      client.println("

      ");

      client.println("Click <a href=\"/LED=ON\">here</a> turn the LED on pin 2 ON
      ");

      client.println("Click <a href=\"/LED=OFF\">here</a> turn the LED on pin 2 OFF
      ");

      client.println("</html>");

      delay(1);

      Serial.println("Client disonnected");

      Serial.println("");

      }

      Flowchart Program Yang diusulkan

      Dalam perancangan sebuah sistem kontrol dibutuhkan sebuah gambar yang dapat menjelaskan alur atau langkah-langkah dari cara kerja sebuah sistem yang dibuat sehingga dapat memberikan penjelasan yaitu dari bentuk gambar. Penjelasan yang berupa gambar dalam proses kerja sebuah sistem merupakan gambar alir diagram alur sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan diagram alur yaitu mempermudah sistem untuk memahami cara kerja alat. Berikut ini solusi sistem flowchart alat terlihat dalam gambar 4.4:

    Gambar 4.4 Flowchart Program Yang diusulkan

    Implementasi

    Schedule

    Berdasarkan dari data yang dikumpulkan, sehingga sistem Pengendali Pintu berbasis Wemos D1 mini otomatis ini dapat dirancang dan dibuat, sehingga melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi, hal ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu, sangat perlu melakukan pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika dalam proses perancangan dan pembuatan.

    1. Mengumpulkan Data

    2. Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa teori yang digunakan di pembuatan sistem.

    3. Perancangan Sistem

    4. Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua, perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user (pengguna). Dan pengguna disini merupakan dosen raharja.

    5. Pengujian Sistem

    6. Pengetesan sistem dilakukan untuk dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang ditimbulkan, dan untuk memastikan pemasangan hardware & software agar sketch juga alat berjalan dengan baik.

    7. Perbaikan Sistem

    8. Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan lagi, dan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan pada permintaan user (pemakai).

    9. Training User

    10. Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak. Disinilah fungsi kerja daripada training user.

    11. Implementasi Sistem

    12. Setelah diketahui kelayakan program, dilakukan implementasi.

    13. Dokumentasi Sistem

    14. Sistem didokumentasikan selama penelitian berlangsung.

    Berikut ini adalah tabel 4.6 pengolahan jadwal pembuatan sistem:


    Gambar 4.6 Pengolahan jadwal pembuatan sistem


    Penerapan

    Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh instansi yang bersangkutan, dari instansi dimana tempat peneliti melakukan riset.

    Etimasi Biaya

    Tabel 4.7 Etimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Adapun beberapa kesimpulan yang melatar belakangi penelitian sistem pengontrol pintu secara otomatis mengguakan Web server dan RFID yang berbasis Wemos D1 Mini :

    Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

    1. Sistem ini dirancang dengan menggunakan Wemos D1 Mini berisi mikrokontroler populer ESP8266 ESP-12F WiFi-enabled dihubungkan dengan RFID RDM6300 dan Relay yang berfungsi untuk membaca rangkaian kode-kode yang terdapat pada tag card untuk mengontrol solenoid yang sudah terhubung dengan relay pada pin D3 agar membuka dan mengunci secara otomatis, dan web server digunakan apabila RFID Tag Tertinggal atau hilang dan akan dihubungkan melalui jaringan jaringan lokal.

    2. Wemos D1 Mini sebuah mikrokontroler yang telah diberikan intruksi-intruksi melalui program yang telah dibuat dalam software Arduino IDE yang kemudian di Upload dan akan mengotrol seluruh kerja sistem termasuk menggerakan solenoid, untuk membuka dan mengunci pintu saat Code RFID Tag Terdeteksi oleh mikrokontroler atau dengan mengguanakn Web Server dengan masuk ke alamat IP Wemos D1 Mini melalui jaringan lokal.

    3. Dengan menggunakan RFID Tag kita bisa membuka dan menutup pintu secara otomatis, dengan menempelkan RFID Tag ke RFID RDM6300 yang kemudian RFID RDM3600 akan membaca code RFID Tag dan akan diroses apakah kode tersebut sudah ada dalam program jika ada maka pintu akan terbuka dan jika tidak ada dalam program maka pintu tidak akan terbuka, dan saat pintu terbuka sistem akan mengirim sebuah notifikasi melalui Gmail untuk mengetahui siapa yang keluar masuk melaui pintu tersebut.

    Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

    a. Kesimpulan terhadap tujuan penelitian

    Dengan memanfaatkan Mikrokontroler esp8266 dan RFID RDM 6300 maka sistem pengontrolan pinu secara otomatis dapat di buat dalam bentuk sederhana

    b. Kesimpulan terhadap manfaat penelitian

    1. Terealisasinya sistem pengontrolan pintu yang sudah berjalan secara otomatis.
    2. Dengan menggunakan Mikrokontroler esp8266, maka dapat dimanfaatkan untuk mengunci dan membuaka kunci pintu secara otomatis.
    3. Dengan adanya sistem pengontrolan pintu seperti ini, maka kita akan dengan mudah membuak dan menutup pintu tanpa memerlukan konci fisik

    Sraan

    Saran yang dapat disamapaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bia mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkapi atau diperbaiki, saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sistem ini mempunyai kelemahan tidak bisa mendeteksi jumlah orang yang melewati pintu pada saat pintu terbuka, harus ada kamera untuk penyempurnan pengawasan.

Contributors

Aim muhaimin