SI1231472025: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(←Membuat halaman berisi '<div style="font-size: 16pt;font-family: 'times new roman';text-align: center;"> <p style="line-height: 1">'''ALAT BANTU MONITORING DAN KONTROL INFUS'''</P></div> <div...')
 
Baris 509: Baris 509:
 
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">https://lh3.googleusercontent.com/-pz6H41YEWtI/XXcrwLjXaKI/AAAAAAAAAJQ/_TO1zNQUwKUH0jrv_afjAEqEEwkU7wGBQCL0BGAs/w530-d-h530-n-rw/IR.jpg</div>
 
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">https://lh3.googleusercontent.com/-pz6H41YEWtI/XXcrwLjXaKI/AAAAAAAAAJQ/_TO1zNQUwKUH0jrv_afjAEqEEwkU7wGBQCL0BGAs/w530-d-h530-n-rw/IR.jpg</div>
 
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''Gambar 2.3 Sensor Infrared Avoid Obstacle'''</div>
 
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''Gambar 2.3 Sensor Infrared Avoid Obstacle'''</div>
 +
===Konsep Dasar Motor servo===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
'''1. Definisi Motor servo'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Motor servo adalah sebuah motor dengan system umpan balik tertutup dimana posisi dari motor akan dimodifikasikan kembali ke rangkaiain control yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian control. Potensiometer berfungsi untuk menentukan servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Secara umum terdapat 2 jenis motor servo, yaitu motor servo standard dan motor servo continuous. Servo motor tipe standard hanya mampu berputar 180°. Motor servo standard sering dipakai pada system robotika misalnya untuk membuat “Robot Arm” (Robot Lengan). Sedangkan motor servo continuous dapat berputar sebesar 360°. Motor servo continuous sering dipakai untuk Mobile Robot. Pada badan servo tertulis tipe servo yang bersangkutan. Motor servo standard yang kali ini dipakai 3 buah kabel yaitu power, ground dan signal.</p></div>
 +
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">https://lh3.googleusercontent.com/-gkbw_yXNN94/XXc-QsnoNsI/AAAAAAAAAJ4/xGuziBJEa6cSDig_IXtGHGT7lpfxJeELgCL0BGAs/w530-d-h530-n-rw/Motor%2BServo.jpg</div>
 +
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''Gambar 2.4 Motor Servo'''</div>
 +
===Konsep Dasar Laser===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
'''1. Definisi Laser'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Amir (2014 :8-12) “Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan alat yang dapat memancarkan cahaya gelombang radio elektromagnetik pada daerah infrared, visible atau ultraviolet. Cahaya yang dipancarkan oleh laser yang di hasilkan dari stimulasi emisi radiasi dari medium yang ada di laser, emisi radiasi tersebut dikuatkan sehingga menghasilkan cahaya yang mempunyai sifat monokromatis (tunggal / hanya satu), koheren, ter-arah dan brightness (sifat kecerahan tinggi)”.</p></div>
 +
===Konsep Dasar Aplikasi Blynk===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
'''1. Definisi Aplikasi Blynk'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Blynk adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang bertujuan untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module sejenisnya melalui Internet.</p></div>
 +
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">https://lh3.googleusercontent.com/-x4ohGns30ZE/XXdAb5KDD2I/AAAAAAAAAKg/OSBDsNymH0g1rfRVJ26O_7iRKS1Amqo1QCL0BGAs/w530-d-h512-n-rw/Blynkk.png</div>
 +
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''Gambar 2.5 Logo Aplikasi Blynk Pada Smartphone'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antar muka grafis untuk proyek yang akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop widget.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Blynk tidak terikat pada papan atau module tertentu. Dari platform aplikasi inilah dapat mengontrol apapun dari jarak jauh, dimanapun kita berada dan waktu kapanpun. Dengan catatan terhubung dengan internet dengan koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan sistem Internet of Things (IOT).</p></div>
 +
===Konsep Dasar Flowchart===
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify">
 +
'''1. Definisi Flowchart'''</div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Lestari dkk (2016:44) “Flowchat adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Menurut Rejeki (2013:451)  “Flowchart merupakan penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2"Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram yang mempresentasikan langkah langkah beserta urutan-urutan prosedur dari suatu program yang di hubungkan menggunakan tanda panah.</p></div>
 +
<div style="font-size: 12pt;font-family: 'times new roman';text-align: justify;text-indent: 0.5in">
 +
<p style="line-height: 2">Berikut simbol-simbol flowchart :</p></div>
 +
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">https://lh3.googleusercontent.com/-A6bLx1jLzgQ/XXdBdyfDktI/AAAAAAAAALA/2dk8fQcxCN4etyGHT7isRpSl13gdOPt0wCL0BGAs/w427-d-h759-n-rw/simbol%2Bflowchart.jpg</div>
 +
<div style="font-family: 'times new roman'; text-align: center">'''Tabel 2.1 Simbol Flowchart'''</div>

Revisi per 10 September 2019 06.25

ALAT BANTU MONITORING DAN KONTROL INFUS

PASIEN PADA RSIA BUNDA SEJAHTERA


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1231472025
NAMA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

KONSENTRASI COMPUTER SYSTEM (COS)

UNIVERSITAS RAHARJA

TANGERANG

2018/2019




UNIVERSITAS RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

ALAT BANTU MONITORING DAN KONTROL INFUS

PASIEN PADA RSIA BUNDA SEJAHTERA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1231472025
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Sistem Komputer

Konsentrasi Computer System (COS)

Tahun Akademik 2018/2019

Disetujui Penguji :

Tangerang, September 2019

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :


ABSTRAKSI

Dalam dunia medis infuse merupakan alat yang paling sering digunakan, fungsi infuse sendiri yaitu untuk memberikan cairan pada pasien secara berkala. Kesalahan dalam pemberian cairan infuse dapat berakibat buruk kepada pasien, apabila terjadi masalah seperti penyumbatan atau kehabisan cairan jika tidak segera di tangani akan berbahaya bagi pasien. Infus yang ada saat ini penggunaanya masih secara manual dimana kesalahan – kesalahan seperti tersebut masih sering terjadi. Pembuatan system pembaca tetesan infuse pasien dengan transmisi data wifi merupakan solusi yang tepat untuk pemantauan jara kjauh secara realtime. Dengan menggunakan alat ini, kondisi tetesan infuse dapat dipantau oleh dokter atau perawat melalui android dan melakukan rekam medis untuk kondisi dan status infuse tanpa harus melakukan pengecekan secara langsung sehingga dapat membantu aktifitas dokter maupun perawat dalam penangan pasien khususnya pasien yang sedang dirawat di ICU.


Kata Kunci: Infus, Sensor, Mikrokontroler

ABSTRACT

In the medical world infusion is the most commonly used tools, infusion alone function is to provide fluid in patients on a regular basis. Errors in the administration of intravenous fluids may be detrimental to the patient, if there are problems such as blockages or dehydration if not handled immediately be harmful to the patient. Infusion current use is still manually where mistakes - mistakes such as these are still common. Making the system of drip patient reader with wifi data transmission is the perfect solution for remote monitoring in realtime. By using this tool, the condition of the drip can be monitored by a doctor or nurse through the computer and perform medical records for the condition and status of the infusion without the need to check directly that can help doctors activities although nurses in handling patients, especially patients who are being treated in the ICU.


Keywords : infusion, sensors, microcontroller

KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ALAT BANTU MONITORING DAN KONTROL INFUS PASIEN PADA RSIA BUNDA SEJAHTERA” tepat pada waktunya.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya, dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini, antara lain :

  1. Bapak Dr. Po. Abas Sunarya, M.Si. selaku Rektor Universitas Raharja.
  2. Bapak Dr. Henderi, S.Kom., M.kom. selaku Dekan Fakultas Universitas Raharja.
  3. Bapak Padeli, M.Kom. selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Raharja.
  4. Ibu Ageng Setiani Rafika S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sistem Komputer.
  5. Ibu Diah Aryani, S.T., M.Kom. selaku Pembimbing I yang telah bersedia menjadi pembimbing dalam penelitian ini.
  6. Bapak Hendra Kusumah, S.Kom, selaku Pembimbing II yang telah bersedia menjadi pembimbing dalam penelitian ini.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua dan saudara keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Spesial thanks to Ratri RD, yang telah memberikan dukungan dan masukan yang berarti untuk menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Akhir kata, Semoga Allah SWT memberikan balasan rahmat kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi ini. Demikian, penulis sampaikan dengan harapan semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.



Tangerang, September 2019
BELLY GEMA PRATAMA
NIM. 1231472025


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi pun semakin maju. Setiap hari jumlah pasien rawat inap yang ada di rumah sakit, poliklinik, ataupun di puskesmas terus bertambah. Banyaknya jumlah pasien tersebut pun menimbulkan jam kerja perawat menjadi sangat padat. Seiring berjalannya waktu, jam kerja perawat yang padat menimbulkan masalah. Misalnya saja yang sering kita alami yaitu perawat telat mengganti infus pasien yang sudah habis. Apabila cairan infus yang berada di dalam kantung plastik atau botol kaca yang khusus telah habis, maka perawat harus menggantinya dengan yang baru. Tetapi, seringkali pasien tidak mengetahui saat cairan infus tersebut habis dan kerepotan untuk menekan tombol ke ruang penjaga untuk memberitahukan bahwa cairan infusnya habis ataupun tidak menetes. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh kehabisan cairan infus adalah darah akan naik ke atas karena tekanan yang lebih besar dari pembuluh darah dibandingkan dengan tekanan di dalam kantung infus yang sudah mengempis karena sudah habis sama sekali dan jika perawat sibuk karena banyaknya pasien sehingga perawat tidak memperhatikan infusan dengan benar maka kemungkinan terjadinya emboli udara terhadap pasien bisa terjadi, emboli udara adalah kondisi dimana gelembung atau udara masuk kedalam pembuluh darah atau jantung memlalui selang infusan pasien.

Secara singkat, cairan infus (intravenous fluid) umumnya tersimpan di dalam sebuah kantong atau botol yang akan dialirkan melalui selang menuju pembuluh darah langsung. Kuantitas dan kecepatan tetesan cairan infus pun perlu disesuaikan. Ketentuannya akan bergantung kepada usia, kondisi kesehatan, dan ukuran badan pasien. Pemberian cairan infus perlu diatur agar tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit jika tidak ingin terjadi komplikasi. Inilah mengapa perawat perlu memeriksa kelancaran dan ketepatan pemberian dosis cairan infus ini secara teratur. Sebaliknya, kurangnya pasokan cairan infus yang diberikan dapat membuat pengobatan menjadi tidak efektif.

Dari pemaparan yang telah dijelaskan maka untuk mengatasi masalah yang sering dihadapi di lingkungan kesehatan, maka penulisan laporan skripsi ini dibuat dengan judul :

“ALAT BANTU MONITORING DAN KONTROL INFUS PASIEN PADA RSIA BUNDA SEJAHTERA”

Alat monitoring ini merupakan perangkat yang memberikan kemudahan perawat dalam memantau cairan infus demi kebaikan pasien dan penghematan waktu. Selain dapat memantau isi cairan infus, alat ini juga dapat membatu perawat agar dapat menghidupkan dan mematikan tetesan cairan infus melalui smartphone.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan, maka dapat diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain :

  1. Bagaimana cara agar cairan infus pasien pada lembaga kesehatan dapat di monitor ?

  2. Dengan menggunakan alat seperti apakah seorang perawat dapat mengetahui kondisi infus pasien secara real time dengan waktu yang singkat ?

  3. Bagaimana cara membuat suatu alat monitor cairan infus yang dapat terhubung melalui internet sehingga dapat membantu perawat dalam mendeteksi keadaan infus pasien dan agar dapat mencegah terjadinya kehabisan cairan dan emboli udara?

    Ruang Lingkup Penelitian

    Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut :

    1. Alat monitoring infus menggunakan Wemos D1 yang terkoneksi dengan jaringan internet sebagai otak utama untuk menginstruksikan terhadap sensor Infra Red.

    2. Sensor Infra Red menerima data dan mengirimkan perintah melalui wemos D1

    3. Dihubungkan ke aplikasi blynk pada smartphone yang terhubung oleh koneksi Wifi, dengan notifikasi berupa nada dan tampilan pada layar LCD.

    4. Melalui aplikasi Blynk, perawat dapat menghidupkan dan mematikan tetesan infus pasien.

      Tujuan dan Manfaat Penelitian

      Penelitian ini tentunya dilakukan dengan tujuan dan manfaat yang diharapkan penulis. Tujuan dan manfaat tersebut adalah sebagai berikut :

      Tujuan Penelitian

      Ada beberapa hal tujuan dari penelitian yang dilakukan ini yaitu sebagai berikut :

      1. Tujuan operasional

        Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan berbagai teori mengenai sistem monitoring cairan infus yang berbasis internet.

      2. Tujuan fungsional

        Membuat sistem monitoring cairan infus yang berbasis internet yang dapat membantu pekerjaan perawat dalam mengontrol cairan infus.

      3. Tujuan individu

        Penelitian ini dilaksanakan sebagai persyaratan untuk memenuhi kelulusan jenjang Strata Satu (S1).

      Manfaat Penelitian

      Beberapa manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

      1. Dengan penelitian yang dilakukan penulis dapat mengetahui cara kerja alat monitor cairan infus yang dapat terhubung melalui internet

      2. Dari sisi fungsi, sistem ini dapat mempermudah pekerjaan perawat untuk mengontrol cairan infus pasien, yaitu dengan alat yang sudah berbasis internet ini sehingga dapat dengan mudah untuk di gunakan.

      3. Kemudian dari sisi pengawasan pun lebih mudah, karena jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, misalnya terjadi emboli udara pada infus pasien, maka akan ada pemberitahuan pada alat monitoring tersebut.

      Metode Penelitian

      Dalam melakuan penelitian terhadap alat ini maka metode yang penulis gunakan adalah:

      Metode Observasi

      Observasi yang dilakukan pada RS. Bunda Sejahtera Kutabumi Tangerang selama 3 bulan. Selama melakukan observasi di dapat suatu data meliputi, latar belakang rumah sakit, visi misi, struktur organisasi, dan masalah yang sering terjadi pada pemantauan infuse pasien.

      Metode Wawancara

      Metode ini dilakukan melalui proses tanya jawab dengan narasumber yaitu Kepala Bagian Perawat di RS. Bunda Sejahtera sebagai lokasi penelitian yang dilakukan. Kepala Bagian Perawat tersebut sebagai stackholder yang memiliki keluhan karena sistem yg dimiliki masih secara manual dalam hal menantau kondisi infus pasien.

      Literature Review

      Metode ini dilakukan untuk mencari dan mendapatkan sumber-sumber kajian landasan teori yang mendukung. Informasi yang dikumpulkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan, percobaan, pembuatan, dan penyusunan laporan.

      Metode Perancangan Alat

      Dengan metode perancangan ini kita dapat mengetahui bagaimana system monitor tersebut dapat dibuat atau dirancang dan alat apa saja yang dibutuhkan. Melalui tahapan pembuatan flowchart dari sistem yang akan dibuat dan pembuatan desain aplikasi pengontrolan berupa perancangan perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) berupa rancangan desain diagram blok.

      Pengujian Alat

      Metode ini dimaksudkan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi bagaimana membuat sistem sesuai dengan yang diharapkan tidak ada kesalahan sehingga akan sesuai dengan apa yang dirancang. Dalam pengujian alat ini digunakan metode Black Box Testing terhadap rancangan alat yang telah dibuat.

      Sistematika Penulisan

      Untuk memahami lebih jelas tentang penulisan penelitian ini, maka dikelompokkan materi penulisan menjadi 5 (Lima) bab yang masing-masing saling berkaitan antara bab satu dengan yang lainya, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh, yaitu:

      BAB I : PENDAHULUAN

      Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian, tujuan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

      BAB II : LANDASAN TEORI

      Bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori dasar yang akan mendukung pembahasan masalah, serta cara berfikir dalam penyusunan penelitian ini. Uraian tersebut menjelaskan tentang Monitoring cairan infus pasien, saluran pengiriman data serta beberapa komponen pendukung.

      BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

      Bab ini berisikan tentang gambaran umum objek yang diteliti meliputi sejarah singkat perusahaan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing divisi, permasalahan yang dihadapi, dan juga perancangan sistem monitoring cairan infus berbasis Internet Of Thing

      BAB IV : RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Dalam bab ini membahas tentang sistem yang akan diusulkan, flowchart sistem yang diusulkan, rancangan, konfigurasi sistem, pengujian, evaluasi, implementasi, dan estimasi biaya.

      BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

      Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa dan rancangan sistem yang dilakukan serta saran-saran terhadap sistem yang diusulkan.

      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN


      BAB II

      LANDASAN TEORI

      Teori Umum

      Konsep Dasar Monitoring

      1. Definisi Monitoring

      Menurut Rizan, dkk (2016:46) “Monitoring adalah penilaian secara terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan program-program di dalam hal jadwal penggunaan input / masukan data oleh kelompok sasaran berkaitan dengan harapan-harapan yang telah direncanakan.

      Menurut Mardiani (2013:36) “Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya.

      Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa monitoring adalah proses analisa dan pengumpulan data atau informasi yang di lakukan untuk mengambil suatu tindakan untuk penyempurnaan program / kegiatan selanjutnya.

      Konsep Dasar Infus

      1. Definisi Infus

      Menurut Zainuri, dkk (2012:49) “Infus adalah suatu piranti kesehatan yang dalam kondisi tertentu digunakan untuk menggantikan cairan yang hilang dan menyeimbangkan elektrolit tubuh”.

      Menurut Muljodipo (2015:13) “Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan kedalam tubuh, melalui sebuah jarum kedalam sebuah pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh”.

      Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa infus adalah suatu piranti kesehatan yang digunakan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang yang di berikan melalui jarum kedalam sebuah pembuluh vena.

      2. Komponen Sistem Infus

      Infus terdiri dari beberapa komponen utama yaitu:

      1. Botol infuse, merupakan wadah dari cairan infus, biasa dijumpai dijual dalam tiga ukuran 500mL, 1000mL dan 1500mL

      2. Selang infuse, merupakan sarana tempat mengalirnya cairan infuse

      3. Klem selang infuse, yaitu bagian untuk mengatur laju aliran dari cairan infus, dengan mempersempit atau memperlebar jalur aliran pada selang.

      4. Jarum infuse, sarana masuknya cairan infus dari selang infus menuju pembulu vena.

      Infusion-Set.jpg
      Gambar 2.1 Komponen Infus
      3. Prinsip Kerja Sistem Infus

      Prinsip kerja dari cairan infus sama seperti sifat dari air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dipengaruhi oleh gaya grafitasi bumi sehingga cairan akan selalu jatuh kebawah. Pada sistem infus laju aliran infus diatur melalui klem selang infus, jika klem digerakan untuk mempersempit jalur aliran pada selang maka laju cairan akan menjadi lambat ditandai dengan sedikitnya jumlah tetesan infus/menit yang keluar dan sebaliknya bila klem digerakan untuk memperlebar jalur aliran pada selang infus maka laju cairan infus akan menjadi cepat ditandai dengan banyaknya jumlah tetesan infus/menit.

      Konsep Dasar Internet of Things (IoT)

      1. Definisi IoT (Internet of Things)

      Menurut Susanti, dkk (2016:401) “IoT (Internet of Things) merupakan teknologi yang dapat mengkoneksikan suatu peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi”.

      Menurut Susanto, dkk (2017:2.7-1) “Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus”.

      Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Internet of Things adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus untuk mengkoneksikan suatu peralatan dengan internet untuk menjalankan berbagai fungsi.

      Konsep Dasar WiFi (Wireless Fidelity)

      1. Definisi WiFi (Wireless Fidelity)

      Menurut Adinandra, dkk (2012:161) “WiFi adalah kepanjangan dari Wireless Fiedelity yang merupakan salah satu jenis komunikasi wireless yang sangat umum digunakan.

      Menurut Roby, dkk (2017:34) “Wireless Fedelity (Wi-Fi) merupakan teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) yang di standarisasi dalam standar IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 802.11.

      Dari definsi di atas dapat disimpulkan bahwa WiFi adalah teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) jenis komunikasi wireless yang di standarisasi dalam standar IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 802.11.

      Konsep Dasar Perancangan Sistem

      1. Definisi Perancangan Sistem

      Menurut Rianti, dkk (2016:52) “Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Peserta Olimpiade Sains Tingkat Kabupaten SMPN 7 SIJUNJUNG Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process”. Jurnal Sains dan Informatika Vol. 2 No. 2. 2016. ISSN : 2459-9549. Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem.

      Menurut Ekawati, dkk (2015:58) Perancangan sistem merupakan suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem.

      Berdasarkan definsi di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah suatu desain rancangan sistem yang dibuat untuk menggambarkan alur jalannya suatu sistem yang baik yang di dalamnya terdapat langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung sistem operasi sistem.

      2. Tujuan Perancangan Sistem

      Menurut Yunita dkk (2017:281) . Tahap Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

      1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

      2. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap untuk pemrogram dan ahli-ahli teknik terlibat.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Mikrokontroler

      1. Definisi Mikrokontroler

      Menurut Prayudha, dkk (2014:174) “Mikrokontroler adalah sebuah chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor yang telah di kombinasikan I/O dan memori RAM/ROM.”

      Menurut Timotius, dkk (2014:125) “Mikrokontroler adalah sebuah sistem mikroprosesor dimana di dalamnya sudah terdapat CPU, ROM, I/O, clock, dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan ter-organisasi dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai”.

      Menurut Prastyawan, dkk (2014) “Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data”.

      Dari definisi tersebut, maka disimpulkan bahwa mikrokontroler adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip yang pempunyai prosesor, memori dan perlengkapan input dan output yang menjadi kendali dari sebuah program yang ditulis.

      2. Karakteristik Mikrokontroler

      Menurut Saefullah, dkk (2013:2) mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut:

      1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya memasukkan program. Program mikrokontroler relatif lebih kecil daripada program-program pada PC.

      2. Konsumsi daya kecil.

      3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

      4. Harganya murah, karena komponennya sedikit.

      5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

      6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature tekanan, kelembaban, dan sebagainya.

      3. Jenis-Jenis Mikrokontroler

      Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroler. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas instruksi-instruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut. Pembagian itu yaitu RISC dan CISC.

      1. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Instruksi yang dimiliki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak. Contoh RISC yaitu Mikrokontroler AVR, PIC (Peripheral Interface Controller), Mikrokontroler ARM.

      2. CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer. Instruksi bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Contoh CISC yaitu Mikrokontroler MCS-51.

      Konsep Dasar Microcontroller Wemos

      1. Definisi Microcontroller Wemos

      Menurut Yuliza (2016:190) “Microcontroller Wemos adalah sebuah Microcontroller pengembangan berbasis modul microcontroller ESP8266. Microcontroller wemos dibuat sebagai solusi dari mahalnya sebuah sistem wireless berbasis microcontroller lainnya. Dengan menggunakan microcontroller wemos biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem WiFi berbasis microcontroller sangat murah, hanya sepersepuluhnya dari biaya yang dikeluarkan apabila membangun sistem WiFi dengan menggunakan microcontroller Arduino Uno dan WiFi Shiled”.

      Wemos.jpg
      Gambar 2.2 Mikrokontroller Wemos D1
      2. Chipset Pada Microcontroller Wemos

      Pada microcontroller wemos memiliki 2 buah chipset yang digunakan sebagai otak kerja platform tersebut. Beberapa chipset pada microcontroller ini adalah :

      1. Chipset ESP8266

        ESP8266 adalah sebuah chip microcontroller yang memiliki fitur WiFi yang mendukung stack TCP / IP. Diproduksi oleh produsen cina yang berbasis di Shanghai. Pada Agustus 2014 AI-Thinker membuat modul ESP-01 dengan menggunakan lisensi oleh Espressif. Modul kecil ini memungkinkan microcontroller untuk terhubung dengan jaringan WiFi dan membuat koneksi TCP / Ip hanya menggunakan command yang sederhana. Harganya yang sangat rendah dan sangat sedikit komponen eksternal pada modul ini mengakibatkan sangat murah harga sebuah chip ini. Dengan clock 80 MHz chip ini di bekali dengan 4MB eksernal RAM, mendukung format IEEE 802.11 b/g/n enkripsi WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA (WiFi Protected Access) sehingga menjadikan chipset ini sangat aman digunakan. Chipset ini memiliki 16 GPIO (General Purphose Input/Output) pin yang bekerja pada 3,3 Volt, 1 pin ADC dengan resolusi 10 bit.

      2. CHIPSET CH340

        CH340 adalah sebuah chipset yang mengubah USB menjadi serial interface. Sebagai contohnya adalah aplikasi USB conventer to IrDA atau aplikasi USB converter to printer. Dalam mode serial interface,CH340 mengirimkan sinyal penghubung yang umum digunakan pada Modem. CH340 digunakan untuk memperbesar asynchronous serial interface komputer atau mengubah perangkat serial interface umum untuk berhubungan dengan bus USB secara langsung.

      Konsep Dasar Sensor Infrared Avoid Obstacle

      1. Definisi Sensor Infrared Avoid Obstacle

      Sensor Infrared Avoid Obstacle merupakan sebuah modul yang terdiri dari inframerah dan photodioda yang berfungsi sebagai pendeteksi halangan atau objek di depannya, berikut adalah komponen-komponen yang ada pada modul tersebut:

      1. Komponen utamanya terdiri dari IR dan IR receiver/phototransistor.

      2. Ketika power-up, IR emitter akan memancarkan cahaya infrared yang kasat mata.

      3. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan oleh objek yang ada didepannya, Cahaya terpantul ini kemudian diterima oleh IR receiver.

      4. Terdapat Op-Amp LM363 yang berfungsi sebagai komparator antara resistansi IR receiver dan resistansi trimpot pengatur sensitivitas.

      5. Output Op-Amp ini juga terhubung dengan pin “OUT” yang dihubungkan ke Arduino.

      Berikut adalah gambar sensor infrared yang terdapat pada modul tersebut:

      IR.jpg
      Gambar 2.3 Sensor Infrared Avoid Obstacle

      Konsep Dasar Motor servo

      1. Definisi Motor servo

      Motor servo adalah sebuah motor dengan system umpan balik tertutup dimana posisi dari motor akan dimodifikasikan kembali ke rangkaiain control yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian control. Potensiometer berfungsi untuk menentukan servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor.

      Secara umum terdapat 2 jenis motor servo, yaitu motor servo standard dan motor servo continuous. Servo motor tipe standard hanya mampu berputar 180°. Motor servo standard sering dipakai pada system robotika misalnya untuk membuat “Robot Arm” (Robot Lengan). Sedangkan motor servo continuous dapat berputar sebesar 360°. Motor servo continuous sering dipakai untuk Mobile Robot. Pada badan servo tertulis tipe servo yang bersangkutan. Motor servo standard yang kali ini dipakai 3 buah kabel yaitu power, ground dan signal.

      Motor%2BServo.jpg
      Gambar 2.4 Motor Servo

      Konsep Dasar Laser

      1. Definisi Laser

      Menurut Amir (2014 :8-12) “Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) merupakan alat yang dapat memancarkan cahaya gelombang radio elektromagnetik pada daerah infrared, visible atau ultraviolet. Cahaya yang dipancarkan oleh laser yang di hasilkan dari stimulasi emisi radiasi dari medium yang ada di laser, emisi radiasi tersebut dikuatkan sehingga menghasilkan cahaya yang mempunyai sifat monokromatis (tunggal / hanya satu), koheren, ter-arah dan brightness (sifat kecerahan tinggi)”.

      Konsep Dasar Aplikasi Blynk

      1. Definisi Aplikasi Blynk

      Blynk adalah platform untuk aplikasi OS Mobile (iOS dan Android) yang bertujuan untuk kendali module Arduino, Raspberry Pi, ESP8266, WEMOS D1, dan module sejenisnya melalui Internet.

      Blynkk.png
      Gambar 2.5 Logo Aplikasi Blynk Pada Smartphone

      Aplikasi ini merupakan wadah kreatifitas untuk membuat antar muka grafis untuk proyek yang akan diimplementasikan hanya dengan metode drag and drop widget.

      Penggunaannya sangat mudah untuk mengatur semuanya dan dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari 5 menit. Blynk tidak terikat pada papan atau module tertentu. Dari platform aplikasi inilah dapat mengontrol apapun dari jarak jauh, dimanapun kita berada dan waktu kapanpun. Dengan catatan terhubung dengan internet dengan koneksi yang stabil dan inilah yang dinamakan dengan sistem Internet of Things (IOT).

      Konsep Dasar Flowchart

      1. Definisi Flowchart

      Menurut Lestari dkk (2016:44) “Flowchat adalah diagram yang menyatakan aliran proses dengan menggunakan anotasi bidang-bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat, wajik, oval dan sebagainya untuk mempresentasikan langkah-langkah kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda panah”.

      Menurut Rejeki (2013:451) “Flowchart merupakan penyajian yang sistematis tentang proses dan logika dari kegiatan penanganan informasi atau penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program”.

      <p style="line-height: 2"Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah diagram yang mempresentasikan langkah langkah beserta urutan-urutan prosedur dari suatu program yang di hubungkan menggunakan tanda panah.</p>

      Berikut simbol-simbol flowchart :

      simbol%2Bflowchart.jpg
      Tabel 2.1 Simbol Flowchart

Contributors

Admin, Bellygemapratama