SI1222474414

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY BERBASIS WEB

PADA PT SURYA GRAHA MANDIRI UTAMA




SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg



Disusun Oleh :

NIM
: 1222474414
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY BERBASIS WEB

PADA PT SURYA GRAHA MANDIRI UTAMA




Disusun Oleh :

NIM
: 1222474414
Nama
: Ahmad Rifai
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY BERBASIS WEB

PADA PT SURYA GRAHA MANDIRI UTAMA


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474414
Nama
: Ahmad Rifai

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 21 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Sandro Alfeno, M.Kom)
   
(Ilamsyah, M.Kom)
NID : 08203
   
NID : 14019





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY

PADA PT SURYA GRAHA MANDIRI UTAMA



Disusun Oleh :

NIM
: 1222474414
Nama
: Ahmad Rifai


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA


 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI INVENTORY BERBASIS WEB

PADA PT SURYA GRAHA MANDIRI UTAMA



Disusun Oleh :

NIM
: 1222474414
Nama
: Ahmad Rifai
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 21 Juni 2016

 
 
 
 
 
(Ahmad Rifai)
NIM : 1222474414

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;





ABSTRAKSI

Kebutuhan akan sebuah sistem yang terkomputerisasi menjadi landasan dirancangnya sistem ini. Tujuan dari perancangan sistem informasi inventory barang pada PT Surya Graha Mandiri Utama adalah untuk memantau jumlah persediaan barang digudang yang nantinya akan memudahkan dalam pembuatan laporan persediaan barang yang akurat dan tepat waktu. Dilakukannya perancangan sistem ini karena pada sistem yang berjalan sebelumnya proses pencatatan masih manual dan menggunakan Ms. Excel, sehingga kurang optimal dalam pencatatan barang masuk dan barang keluar yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pembuatan laporan dan sistem yang tidak terhubung ke jaringan menyulitkan gudang untuk meng-update data terbaru. Dalam penelitian penulis menggunakan metodologi: Observasi, wawancara dan studi putaka untuk mencari sumber referensi yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode perancangan menggunakan Protoype untuk tampilan sistem agar sesuai dengan kebutuhan.dengan menggunakan sistem berbasis web. Pendekatan yang dilakukan dalam Tugas Skripsi ini yaitu menggunakan metodologi OOA (Object Oriented Analysis) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Hasil akhir yang akan dicapai dari penulisan Skripsi ini yaitu terbentuknya suatu sistem baru yang menghasilkan rancangan sistem informasi berbasis web, yang dengan adanya sistem ini diharapka mampu membantu PT Surya Graha Mandiri Utama dalam memantau jumlah stok barang digudang. Sehingga memudahkan dalam menyusun laporan untuk mendapatkan informasi mengenai detail jumlah stok barang secara update, akurat dan tepat serta dapat mengoptimalkan waktu yang dibutuhkan dalam proses inventory.

Kata kunci : Inventory, Gudang, Web,





ABSTRACT

The need for a computerized system is a cornerstone of this system he designed. The purpose of the design of information systems inventory of goods at PT Surya Graha Mandiri Utama is to monitor the amount of inventory in warehouse which will facilitate in making the report inventory that is accurate and timely. The conduct of designing this system because the system running before the recording process is still manual and use Ms. Excel, making it less optimal in the recording of goods in and goods out which causes frequent delays in making reports and systems that are not connected to the network complicate the warehouse to update the latest data. In the study the authors use the methodology: observation, interviews, and literature to find the source of reference related to this research. Protoype design method used to display the system to fit the needs by using a web-based system. The approach taken in this thesis task that is using the methodology OOA (Object Oriented Analysis) approach to object-oriented analysis and development ranging from analyzing system that runs through UML, do elicitation, and describes the proposed system through UML. The final results will be achieved from the writing of this thesis, namely the establishment of a new system that produces web-based information system design, which is expected in the system is able to help PT Surya Graha Mandiri Utama in monitoring the number of stocks in warehouse. Making it easier to prepare a report for information regarding details of the number of stock items are updated, accurate and precise and can optimize the time needed to process inventory.".


Keyword : Inventory, Warehouse, Web,





KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirraahiim...,

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang penulis sajikan dalam buku yang sederhana. Adapun judul penulisan Laporan Skripsi ini yang diambil adalah “Perancangan Sistem Informasi Inventory Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama”.

Adapun tujuan penulisan Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus di tempuh oleh mahasiswa sebelum lulus dalam jenjang Sarjana jurusan Teknik Informatika konsentrasi Software Engineering pada Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian (observasi), wawancara dan beberapa sumber literature yang mendukung Laporan Skripsi ini. Selama pembuatan Skripsi ini penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan lancar dan selesai tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penulisan Laporan Skripsi ini antara lain :

  1. 1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. 2. Bapak Sandro Alfeno, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan dan telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
  3. 3. Bapak Ilamsyah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan dan telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.
  4. 4. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I bidang Akademik.
  5. 5. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya, M.Si selaku Direktur AMIK Raharja.
  6. 6. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  7. 7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. 8. Kedua orang tua tercinta beserta 3 orang kakak saya dan 1 kakak ipar yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penyusunan Laporan.
  9. 9. Bapak Wahyu Darmawan, S.T, selaku pembimbing lapangan (Stakeholder) dan pegawai di PT. Surya Graha Mandiri Utama yang memberikan pengarahan dan bantuan dalam memperoleh informasi dan telah memberikan dukungan maupun masukan yang berarti kepada penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.
  10. 10. Imam Setyo Nugroho, Juli M. Kirom, Feri haryanto dan M. Rifai yang telah membantu penulis didalam penyusunan Laporan.
  11. 11. Derry Prasetyo, Isdiarto, M. Yasin, Sefanda, kakak alumni Raharja dan rekan-rekan ADK fummri yang telah memberikan dorongan semangat yang berarti.
  12. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusunan laporan ini.

Dapat disadari bahwa dalam penyajian dan penyusunan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, dalam penyusunan laporan ini sangat diharapkan.

Akhir kata, semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya bagi mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan.

 

 

Tangerang, Juni 2016

 

 

 

(Ahmad Rifai)
NIM : 1222474414









DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Head Office & Workshop

Gambar 3.2. Struktur Organisasi PT. Surya Graha Mandiri Utama

Gambar 3.3. Logo Perusahaan PT. Surya Graha Mandiri Utama

Gambar 3.4. Diagram Alur Barang Masuk

Gambar 3.5. Diagram Alur Barang Keluar

Gambar 3.6. Diagram Stok Barang

Gambar 3.7. Use Case Diagram yang berjalan

Gambar 3.8. Activity Diagram yang berjalan

Gambar 3.9. Sequence Diagram yang berjalan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.2. Use Case Diagram Gudang yang diusulkan

Gambar 4.3. Use Case Diagram Sekretaris yang diusulkan

Gambar 4.4. Use Case Diagram Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.5. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Gudang yang diusulkan

Gambar 4.8. Sequence Diagram Sekretaris yang diusulkan

Gambar 4.9. Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.10. Activity Diagram Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.11. Activity Diagram Gudang yang diusulkan

Gambar 4.12. Activity Diagram Sekretaris yang diusulkan

Gambar 4.13. Class Diagram yang diusulkan

Gambar 4.14. Tampilan Login

Gambar 4.15. Tampilan Menu Admin

Gambar 4.16. Tampilan Ubah Username dan Password

Gambar 4.17. Tampilan Home Gudang

Gambar 4.18. Tampilan Stok Barang

Gambar 4.19. Tampilan Barang Masuk

Gambar 4.20. Tampilan Barang Keluar

Gambar 4.21. Laporan Barang Masuk dan Barang Keluar

Gambar 4.22. Tampilan Home Sekretaris

Gambar 4.23. Tampilan Perencanaan Kebutuhan Bulan Depan

Gambar 4.24. Tampilan Pre Order EOI

Gambar 4.25. Tampilan Home Pimpinan

Gambar 4.26. Tampilan Laporan Bulanan







DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Jenis Barang

Tabel 4.2. Barang

Tabel 4.3. Barang Masuk

Tabel 4.4. Barang Keluar

Tabel 4.5. Gudang

Tabel 4.6. Detail Barang







DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM






BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di masa sekarang Teknologi Informasi (TI) sangat berkembang. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari semua serba terkomputerisasi seperti di perusahaan, sekolah, kantor, pusat perbelanjaan, dan masih banyak lagi. Yang hampir rata-rata telah menggunakan sistem komputerisasi untuk pelayanan dan penyajian informasi. Dengan adanya sistem terkomputerisasi ini diharapkan dapat memudahkan dalam segala aspek kehidupan. Kemajuan teknologi saat ini, sekarang semua orang berusaha untuk membuat suatu sistem informasi yang baik dan mudah digunakan untuk membantu pekerjaan manusia. Adanya jaringan yang luas dan mudah diakses juga merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan informasi yang mudah dan cepat.

Pada sebuah perusahaan atau instansi besar maupun kecil selalu ada stock control terutama stock control material untuk proses produksi, dengan sistem stock control yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem stock control yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.

PT. Surya Graha Mandiri Utama adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang alumunium contractor, trading, distributor dan menjual produk alumunium dan baja ringan. Akan tetapi sistem stock control material yang terdapat di perusahaan tersebut masih memerlukan banyak data yang harus dibuka, banyaknya dokumen yang diperlukan sehingga memungkinkan butuhnya sesuatu yang dapat mensinkronisasi data satu dengan data yang lain agar tidak terjadi kesalahan data yaitu selisih antara stock barang yang ada dengan hasil laporan data yang tidak sesuai yang akan mengakibatkan kerugian perusahaan.

Di dalam penelitian ini akan di jelaskan permasalahan yang terjadi pada sebuah sistem inventory, pembatasan masalah pada penelitian ini dibuat agar penelitian tetap fokus pada tujuan awal, setelah mendapatkan pembatasan masalah penulis juga harus mampu membuat rumusan masalah, sehingga penelitian yang diajukan semakin jelas arahnya.

Dalam menjalankan proses kerjanya PT. Surya Graha Mandiri Utama telah menggunakan perangkat IT yang meliputi hardware, software, dan network. Berdasarkan latar belakang di atas dari hasil perumusan masalah yang ada maka penulis mengambil judul, yaitu: ” Perancangan Sistem Informasi Inventory Material Berbasis Web Pada PT. Surya Graha Mandiri Utama “ untuk jadi penelitian Skripsi.



Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah sistem informasi stock control material yang berjalan di PT. Surya Graha Mandiri Utama sudah memenuihi kebutuhan user?

  2. Apakah sistem informasi yang berjalan saat ini di PT. Surya Graha Mandiri Utama sudah dapat menghasilkan laporan yang cepat untuk proses pengambilan keputusan?

  3. Apakah sistem informasi stock control material pada PT. Surya Graha Mandiri Utama dapat menyelesaikan permasalahan yang ada?




Ruang Lingkup Penelitian

Dalam ruang lingkup penelitian skripsi agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu dibuat suatu batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup penelitian skripsi ini mulai dari proses penginputan data material masuk, output atau pengeluaran data material yang keluar, sampai menghasilkan laporan stock control material yang valid.

  1. Menganalisa proses pendataan inventory yang berjalan.

  2. Web yang dirancang memungkinkan penyajian informasi yang menarik dan dapat diperbaharui sesuai kebutuhan perusahaan.

  3. Membangun Web inventory yang terkomputerisasi sebagai solusi untuk pemecahan masalah.



Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menghasilkan rancangan sebuah model sistem informasi inventory PT. Surya Graha Mandiri Utama sehingga tampilan proses input dan output dapat lebih dinamis dan mudah untuk dioperasikan.

Dalam penulisan laporan ini, penulis membagi tujuan dalam (3) tiga kriteria yaitu :

a. Tujuan indivual

  1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah pada dunia kerja.

  2. Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis, agar siap menghadapi dunia kerja dibidang IT.

  3. Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mata kuliah skripsi jenjang sarjana (S1) di STMIK Raharja Tangerang.


b. Tujuan Operasional

  1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi stock control material yang sedang berjalan pada PT. Surya Graha Mandiri Utama yang sesuai dengan kebutuhan user.

  2. Untuk mengetahui optimalisasi waktu yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan laporan stock control material secara tepat dan akurat.

  3. Merancang Web sistem informasi yang terkomputerisasi yang dapat memberikan solusi untuk pemecahan masalah yang ada.


c. Tujuan Fungsional

  1. Mampu memberikan solusi kemudahan pada pendokumentasian dan pelaporan data inventory untuk user.

  2. Mampu menampilkan hasil laporan inventory yang lebih dinamis dan mudah dipahami.


Manfaat Penelitian

Adapun hasil suatu penelitian yang dilakukan diharapkan mampu memberi manfaat, antara lain adalah:

  1. Agar terciptanya suatu sistem informasi stock control material yang lebih cepat dan akurat.

  2. Memberi sajian aplikasi yang mudah dengan menggunakan komputerisasi yang lebih baik sehingga menghasilkan informasi maupun laporan-laporan yang terkontrol dengan baik.

  3. Dapat membantu admin dalam pengolahan data sehingga akurat dan terarah serta lebih efisien waktu dalam melakukan pekerjaan dalam perusahaan.

  4. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori praktek dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan untuk di impementasikan pada dunia kerja.


Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Skripsi menggunakan metode sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

    Adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada PT. Surya Graha Mandiri Utama untuk meminta data yang diperlukan sebagai bahan untuk menulis laporan penelitian.

  2. Metode Studi Kepustakaan

    Pada metode ini penulis membaca beberapa referensi yang ada sebagai bahan bacaan yang berhubungan dengan pembahasan ini sebagai pertimbangan dalam membuat penelitian. Metode ini yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari beberapa sumber-sumber literature seperti buku, jurnal, makalah, internet, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan sistem penulisan dan mempelajari unsur-unsur objek yang diteliti. Metode pustaka ini dilakukan pada perpustakaan kampus tempat penulis menimba ilmu dan perpustakaan umum.

    Sumber-sumber data yang dibutuhkan dalam hubungannya dengan pengumpulan data dikelompokkan menjadi :

    </div>
    1. Sumber data primer, diperoleh dari narasumber-narasumber yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah stakeholder dan staf dari divisi PPIC and warehouse perusahaan.

    2. Sumber data sekunder, diperoleh dari buku-buku literature, dan sebagainya, yang didalamnya memuat informasi-informasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan tugas akhir.

  3. Metode Wawancara

    Penulis melakukan wawncara secara langsung dengan stakeholder untuk mendapatkan data, penulis harus mendatangi stakeholder secara langsung sebagai narasumber, tentang bagaimana prosedur stock control material yang berjalan saat ini apakah masih terdapat kekurangan pada proses pencatatan masuk dan keluarnya material. Untuk mencarikan solusi, bagaimana langkah kedepan untuk memperbaiki sistem tersebut, sehingga hasil dari penelitian ini dapat membantu kelancaran proses stock control material pada PT. Surya Graha Mandiri Utama.

    Metode Pengembangan Sistem

    Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek melalui tahapan sebagai berikut :

    1. Perencanaan (Planning)

      Tahap perencanaan adalah tahap awal pengembangan sistem yang mendefinisikan perkiraan kebutuhan-kebutuhan sumber daya, seperti : perangkat fisik, metode dan anggaran yang sifatnya masih umum. Dalam tahap ini juga dilakukan langkah-langkah berupa: mendefinisikan masalah, menentukan tujuan sistem, mengidentifikasi kendala-kendala sistem dan membuat studi kelayakan.

    2. Analisa (Analysis)

      Tahap analisis merupakan tahap penelitian atas sistem yang berjalan dengan menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) dengan software visual paradigma yaitu sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar, memvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan piranti lunak berbasis “OO” (Object Orientied) melalui tahap : Use Case Diagram, Sequence Diagram, dan Activity Diagram. yang dilakukan melalui 4 (Empat) tahap, yaitu: (1) Survey terhadap sistem yang berjalan, (2) Analisa terhadap temuan survey, (3) Identifikasi kebutuhan informasi dengan menggunakan alat bantu elisitasi melalui 4 tahapan, yaitu tahap 1 mencakup semua kebutuhan sistem, tahap 2 melakukan pengelompokkan kebutuhan dengan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential) selanjutnya tahap 3 dengan TOE (Technical, Operational dan Economic) serta tahap final, (4) Identifikasi persyaratan sistem. Hasil analisa kemudian dibuat laporan untuk masukan dalam perancangan sistem yang diusulkan.

    3. Disain (Design)

      Tahap Disain yaitu tahap dalam menentukan proses data yang diperlukan oleh sistem baru dengan tujuan memenuhi kebutuhan user dengan alat bantu UML dengan software visual paradigma Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Statechart Diagram dan Activity Diagram. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding dengan PHP. Proses ini berfokus pada : struktur data dengan menggunakan MySQL, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dengan menggunakan Dreamweaver CS5, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : menyiapkan rancangan sistem yang rinci, mengidentifikasi alternatif konfigurasi sistem dan menyiapkan usulan implementasi.

      Implementasi (Implementation) </p>

      Tahap implementasi adalah tahap dimana disain sistem yang dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Langkah-langkahnya yaitu : menyiapkan fasilitas fisik dan personil, dan melakukan simulasi.

      Pemeliharaan (Maintenance) </p>

      Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah pemeliharaan terhadap sistem yang baru, jika diperlukan pemeliharaan terhadap software (software maintenance) maka akan dilakukan oleh penulis, namun untuk maintenance hardware dan jaringan dilakukan oleh perusahaan atau stakeholder.

      </ol>



      Sistematika Penulisan

      Untuk mempermudah dalam membaca dan mengikuti aturan penulisan yang ada, maka penulis mengelompokan laporan penelitian skripsi ini menjadi beberapa bab yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :

      BAB I : PENDAHULUAN

      Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

      BAB II : LANDASAN TEORI

      Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta definisi-definisi yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang berjalan dan berkaitan dengan penyusunan laporan penelitian skripsi ini.

      BAB III : PEMBAHASAN DAN USULAN PENELITIAN

      Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang gambaran umum PT. Surya Graha Mandiri Utama yang terdiri dari sejarah singkat, struktur organisasi, dan tugas serta tanggung jawab. Analisa sistem mulai, Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Analisis Permasalahan Sistem, Analisis Kebutuhan Sistem, Solusi yang diberikan, user requirement menggunakan Elicitation tahap 1, 2, 3 dan draft final elisitasi sebagai landasan mendisain sistem.

      BAB IV : PERANCANGAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI

      Pada bab ini penulis menguraikan sistem sistem yang diusulkan seperti usulan prosedur yang baru, diagram rancang sistem, rancangan basis data yang terdiri dari normalisasi dan spesifikasi basis data, evaluasi, pengujian sistem, estimasi biaya serta implementasi sistem yang dibuat.

      BAB V : PENUTUP

      Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisa yang dilakukan dan perancangan sistem yang diusulkan, serta implementasi sistem yang dibuat.

      DAFTAR PUSTAKA

      Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan penelitian skripsi.

      LAMPIRAN

      Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:16), “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Definisi ini dapat dirinci lebih lanjut tentang pengertian sistem secara umum, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur, seperti sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, yang terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah. Unsur-unsur yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lain dan sifat serta kerjasama antara unsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. Seperti sistem pernafasan kita bertujuan menyediakan oksigen dan pembuangan karbon dioksida dari tubuh kita bertujuan menyediakan oksigen dan tersebut yang berupa hidung, saluran pernafasan, paru-paru, dan darah bekerjasama satu dengan yang lain dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh, contoh sistem lan adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh.

Menurut Tata Sutabri (2012 : 3), “Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah satu kesatuan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Definisi Sistem

Berikut ini beberapa pengertian tentang sistem menurut beberapa ahli yang dijabarkan dibawah ini:

Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.

Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub (2012:1), Menurut Jogiyanto dalam bukunya Yakub, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu”.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20) Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. (2012:22), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan, suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

b. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

h. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

1. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain sebagainya.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probibalistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depanya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara ototmatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Definisi Data

Menurut Tata Sutabri (2012:2) , data adalah “bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi”.Dalam Tata Sutabri (2012:2), mendifinisikan “istilah data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, symbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau symbol-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain”. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Adapun beberapa definisi data dari para ahli:

1. Data adalah fakta-fakta, symbol/karakter data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu (Evi : 2009).

2. Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan diman pernyataan tersebut merupakan hasil dari pengukuran atau pengamatan (Sutarman : 2009).

3. Data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya belum bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang masih belum diolah (Raymond : 2009).

2.2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi sangat penting di dalam suatu organisasi.

Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Menurut Sutabri (2012:29), “Konsep Sistem Informasi”. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.

3. Menurut Mustakini (2009:36), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya.

Dari uraian yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa teori informasi lebih tepat disebut teori matematis dan komunikasi karena sumber informasi adalah data dan fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan.

2.2.3 Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:34), dapat disimpulkan bahwa informasi dalam manajemen diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek seperti yang akan dipaparkan berikut ini :

1. Informasi berdasarkan persyaratan

Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Informasi yang tepat waktu

Pada hakekatnya makna informasi yang tepat waktu adalah sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan di muka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

b. Informasi yang relevan

Sebuah informasi yang disampaikan oleh seoarang manajer kepada bawahan harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian.

c. Informasi yang benilai

Yang dimaksud informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan. Seperti yang telah dijelaskan di depan, suatu keputusan adalah hasil pilihan dari sejumlah alternatif tersebut, informasi ini akan mempunyai nilai pendukung yang amat berharga dan memliki manfaat bagi suatu pengambilan keputusan.

d. Informasi yang dapat dipercaya

Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable) dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

2. Informasi berdasarkan dimensi waktu Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

a. Informasi masa lalu

Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya pada data storage perlu disusun secara rapi dan teratur.

b. Informasi masa kini

Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwanyang terjadi sekarang (current event). Berkat teknologi canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.

3. Informasi berdasarkan sasaran Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Informasi individual

Informasi individual (individual information) ialah informasi yang ditunjukan kepada seseoarang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.

b. Informasi komunitas

Informasi komunitas (community information) adalah infromasi yang ditunjukan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat.

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost benefit.

Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.

3. Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

7. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

2.2.5 Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:41), kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya, karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu (Timeline)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 46), sistem informasi adalah “suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan – laporan yang diperlukan”.Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan suatu informasi untuk tujuan tertentu.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 47), sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen , diantaranya :

1. Blok Masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi dati input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (techology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

4. Blok Basis Data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

5. Blok Kendali (control blok)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4 Konsep Dasar Analisa Sistem

2.4.1 Definisi Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220), “tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya”.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.

Analisa sistem adalah profesi yang bagus untuk memulai karir dibidang IT. Pekerjaan sebagai analis sistem menawarkan tantangan kerja dinamis dan variatif. Analis sistem mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis.

Seorang analis sistem juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisis dan perancangan sistem informasi. Tugas utama dari seorang analis sistem adalah menentukan bentuk sistem yang dibangun nantinya. Keputusan ini tidak mudah. Kesalahan menetukan format sistem yang akan dibangun akan berakibat pada gagalnya proyek yang dikerjakan. Oleh karena itu seorang analis sistem yang sukses harus memiliki dan dibekali dengan beberapa keahlian spesifik (Hanif : 2008)

2.4.2 Tahap-tahap Analisa Sistem

Menurut Henderi dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322) “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem, diantaranya:

a. Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah. Hal yang dilakukan diantaranya:

v Mengidentifikasi penyebab masalah

v Mengidentifikasi titik keputusan

v Mengidentifikasi personil-personil kunci

b. Understand, yaitu memahami karja dari sistem yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya:

v Menentukan jenis dan obyek penelitian

v Merencanakan jadwal penelitian

v Mengatur jadwal wawancara

v Mengatur jadwal observasi

v Membuat agenda wawancara

v Mengumpulkan hasil penelitian

c. Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang dilakukan diantaranya:

v Menganalisis kelemahan sistem, kebutuhan sistem yang meliputi hardware, software dan brainware.

v Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen (pemakai).

d. Report, yaitu membuat laporan dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam kurunwaktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan tersebut diantaranya:

v Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai dilakukan.

v Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang telah ditemukan dalam proses analisis yang tidak sesuai menurut manajemen.

v Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

2.5 Konsep Dasar Perancangan Sistem

2.5.1 Definisi Sistem

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT Vol-p4 (2011:203) Dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama “System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha analisa desain. Langkah-langkah SDLC meliput fase-fase sebagai berikut:

1. Perancangan Sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi pegawai dengan teknologi mobile.

2. Analisa Sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

3. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu : Perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.

2.5.2 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem.

2.6 Pengembangan Sistem

2.6.1 Definisi Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem adalah metode / prosedur / konsep / aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi atau pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pengembangan sistem (algorithm).

Metode adalah suatu cara, teknik sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Referensi lain mengatakan bahwa pengembangan sistem merupakan suatu proyek yang harus melalui suatu proses pengevaluasian seperti pelaksanaan proyek lainnya.

2.6.2 Hal Mendasar Dalam Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan dan perancangannya, penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pamakai akhir. Pengembangan dipengaruhi sejumlah hal, yaitu:

a. Produktifitas

Saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih baik dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan yang lebih baik (umumnya 50% s.d 70% sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak, dan perangkat pengembangan sistem yang terotomatisi.

b. Reliabilitas

Waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan diberbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya tidak mungkin untuk diubah.

2.6.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem terdapat beberapa hal yang menjadi faktor utama diantaranya:

Perencanaan Sistem (System Planning)

Beberapa hal yang termasuk kedalam tahap perencanaan sistem diantaranya yang mengangkut kebutuhan-kebutuhan fisik yang digunakan untuk mendukung pengembangan sistem serta mendukung operasi setelah diterapkan.

Adapun proses-proses yang dilakukan adalah tahapan perencanaan sistem, diantaranya:

1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staff perencana sistem. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Mengkaji tujuan dan perencanaan strategi

b. Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem

c. Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem

d. Menentukan proyek-proyek sistem prioritas

e. Membuat laporan perencanaan sistem

f. Meminta persetujuan manajemen

2. Menetukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan. Tahapan yang dilakukan diantaranya:

a. Menentukan team analisis

b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem

3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analisis sistem. Tahapannya sebagai berikut:

a. Melakukan study kelayakan

b. Menilai kelayakan proyek sistem

c. Membuat usulan proyek sistem

d. Meminta persetujuan manajemen

Adapun tahapan utama dalam siklus pengembangan sistem, yaitu:

1. Perencanaan Sistem (System Planning)

2. Analisis Sistem (System Analysis)

3. Perancangan Sistem (System Design) Secara Umum

4. Seleksi Sistem (System Selection)

5. Perancangan Sistem (System Design) Secara Terinci

6. Implementasi dan Pemeliharaan Sistem (System Implementation and Maintenance)

2.7 Teori Khusus

2.7.1 Definisi Inventory (Persediaan/stock)

a. Pengertian inventory adalah persediaan atas barang-barang yang biasa dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka atau tempat pengumpulan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang-barang jadi, barang-barang yang untuk keperluan operasional atau barang-barang untuk keperluan lainnya.

Tujuan diadakannya inventory barang adalah :

1. Memenuhi kebutuhan normal

2. Memenuhi kebutuhan mendadak

3. Memungkinkan pembelian atas dasar jumlah ekonomis

Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan material. Dengan tersedianya persediaan material maka diharapkan perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan material yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi atau pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal ini image yang kurang baik. Agar lebih mengerti maksud inventory/persediaan, maka penulis akan mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian inventory/persediaan. inventory material adalah persediaan atas semua material yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dipakai untuk proses produksi yang akan dijual dalam suatu waktu periode tertentu. inventory barang dapat didefenisikan di dalam buku Manajemen Produksi dan Operasi yang menulis kutip dari karangan Sopyan Assure, sebagai “Persedian barang (stok barang) sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu”. Yang dimaksud inventory dalam penelitian ini adalah suatu persediaan dari kekayaan perusahaan yang digunakan dalam rangkaian proses produksi untuk diolah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi, yang dalam hal ini dapat berupa barang maupun jasa.

b. Manajemen inventory material (persediaan/stok)
Manajemen inventory material adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pemantauan kebutuhan material sehingga disatu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya.

c. Gudang Barang Material
Gudang barang material adalah gudang barang yang menyediakan material bahan baku, suku cadang yang semuanya untuk proses produksi dari awal hingga akhir.

2.7.2 Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah perangkat lunak yang berparadigma “berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak.UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

2.7.3 Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Henderi (2008:5-6), Pemodelan menggunakan Unified Modeling Language merupakan metode pemodelan berorientasi objek dan berbasis visual. Karenanya pemodelan menggunakan UML merupakan pemodelan objek yang fokus pada pendefinisian struktur statis dan model sistem informasi yang dinamis dari pada mendefinisikan data dan model proses yang tujuannya adalah pengembangan tradisional. UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem. Seperti satu set blue print yang digunakan untuk membangun sebuah rumah.

2.7.4 Jenis-jenis Diagram UML yang Digunakan

1. Use Case

Menurut Murad (2013:57), “Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

Menurut Triandini (2012:18), langkah-langkah membuat diagram use case :

a. Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaiknya identifikasi peran spesifik yang dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah orang yang sama mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem lain juga dapat menjadi aktor dari sistem.

b. Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai tambah bagi bisnis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem serta fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi pemesanan dan penjualan barang yang didapatkan pada tahap analisis sistem.

2. Activity Diagram

Menurut Murad (2013:53), “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

Menurut Vidia (2013:20), “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interaksi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram dibuat berdasarkan use case diagram yang telah dibuat, maka dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case.

3. Sequence Diagram

Menurut Vidia (2013:21), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

Menurut Wijayanto (2013:35), ”Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan sequence diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis, sequence diagram (diagram urutan) adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

4. Class Diagram

Menurut Vidia (2013:21), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

Menurut Wijayanto (2013:33), “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

5. State Chart Diagram

Digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus usng dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadian) yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain.

2.7.5 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)

Adapun langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) diantaranya sebagai berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan reqruitment, contrainst dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan recruitment lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atau package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

7. Buatlah rancangan usser interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Selain itu, definisikan test integrasi setiap komponen untuk meyakinkan ia dapat bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detailkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada 2 pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

13. Perangkat lunak siap dirilis.

2.8 Konsep Dasar Database

2.8.1 Definisi Database

Menurut Prasetio (2012:181), “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandungkan database flat”.

Menurut Mustakini (2009:46), “Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi informasi dari basis data tersebut.

2.8.2 Jenis Database Yang Digunakan

1. MySQL

Menurut Nugroho (2010:91), MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca, mai-se-kuel adalah sebuah program pembuatan dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database Management System). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query (permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur.

Menurut Madcoms (2010:367), penyimpanan data yang fleksibel dan cepat aksesnya sangat dibutuhkan dalam sebuah website yang interaktif dan dinamis. Database sendiri berfungsi sebagai penampungan data yang anda input melalui form website. Selain itu dapat juga di balik dengan menampilkan data yang tersimpan dalam database ke dalam halaman website. Jenis database yang sangat popular dan digunakan pada banyak website di internet sebagai bank data adalah MySQL. MySQL menggunakan SQL dan bersifat gratis, selain itu MySQL dapat berjalan di berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan sebagainya.

Menurut Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL salah satu jenis database server yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itu sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.

2.9 Konsep Dasar PHP

2.9.1 Definisi PHP (Hypertext Preprocessor)

File yang berisi kode HTML tidak mendukung pembuatan aplikasi yang melibatkan database, karena HTML dirancang untuk menyajikan informasi yang bersifat statis (tampilan yang isinya tetap hingga web master atau penanggung jawab web melakukan perubahan isi). Untuk itu muncul pemikiran untuk membuat suatu perantara yang memungkinkan aplikasi bisa menghasilkan sesuatu yang bersifat dinamis dan berinteraksi dengan database, maka lahirlah berbagai perantara seperti PHP, ASP, JSP.

Menurut Wahyono (2009:35), ”PHP (dulu: Personal Home Page, sekarang PHP : Hypertext Preprocessor) merupakan script untuk membuat suatu aplikasi yang akan dapat terintegrasi ke dalam halaman HTML, sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis.”

Menurut Anhar (2010:3), ”PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan skrip yang bertempat dan diproses pada suatu server dengan keluaran yang dihasilkan dapat dilihat melalui browser, PHP juga merupakan salah satu bahasa pemrograman open source yang dapat digunakan pada berbagai sistem operasi seperti Linux, Unix, Macintosh, maupun Windows. Pada dasarnya PHP dirancang untuk pembuatan jenis web dinamis, yaitu web yang dalam pembuatannya dapat aplikasikan sesuai keinginan penggunanya. Salah satu kelebihan lain yang dimiliki PHP antara lain dapat terkoneksi pada beberapa database antara lain MySQL.

PHP adalah sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML, sebagian sintaks mirip dengan Bahasa C, Java, Perl, ditambah fungsi PHP yang spesifik. Tujuan utama penggunaan bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis halaman web dinamik dengan cepat.

Hubungan PHP dengan HTML, HTML adalah halaman web biasanya disusun dari kode-kode HTML yang disimpan dalam sebuah file berextention .html, file html ini dikirim oleh server ke browser kemudian browser menerjemahkan kode-kode tersebut sehingga menghasilkan suatu tampilan yang indah. Sedangkan PHP harus diterjemahkan oleh web server sehingga menghasilkan kode HTML yang dikirim ke browser agar dapat ditampilkan. Kode ini dapat berdiri sendiri atau disisipkan diantara kode-kode HTML sehingga dapat langsung ditampilkan bersama. File HTML yang telah dibubuhi program PHP harus diganti ekstensinya menjadi .php3 atau .php.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database didalam web. Sistem database yang dapat didukung PHP adalah : Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL. PHP dapat berjalan pada berbagai sistem, seperti : Windows, Linux, UNIX.

2.10 Konsep Dasar HTML

2.10.1 Definisi HTML (HyperText Markup Language)

Menurut Oktavian (2010:13), “HTML adalah suatu bahasa yang dikendalikan oleh web browser untuk menanpilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text).”

Menurut Simarmata (2010:52), HTML adalah bahasa markup untuk menyebarkan informasi pada web. Ketika merancang HTML, ide ini diambil dari Standart Generalized Markup Language (SGML). SGML adalah cara yang terstandarisasi dari pengorganisasian dan informasi yang terstruktur di dalam dokumen atau sekumpulan dokumen. Walaupun HTML tidak dengan mudah dapat dipahami kebanyakan orang, ketika diterbitkan penggunaanya menjadi jelas.

Menurut Arief (2011:23), “HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai web page. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan pada web browser”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, HTML adalah bahasa yang sangat tepat dipakai untuk menampilkan informasi pada halaman web, karena HTML menampilkan informasi dalam bentuk hypertext dan juga mendukung sekumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mengatur tampilnya informasi tersebut, sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (markup)untuk menandai perintah-perintahnya.

2.10.2 DREAMWEVER

Menurut Puspitasari (2011:9), “Dreamweaver CS5 adalah salah satu HTML Editor Professional yang berfungsi untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web”.Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

2.10.3 XAMPP

Menurut A.M Rudyanto (2011 : 3), “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, web server Apache, yang mana pejelasannya adalah sbb :

a. PHP
Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQL, namun PHP juga mendukung system management database oracle, Microsoft acces, interbase, d-base dan postgreSQL.

b. MySQL
SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat opensource dan relational yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

c. Apache
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

2.11 Konsep Dasar CSS

2.11.1 Definisi CSS (Cascading Style Sheet)

Menurut Sulistyawan (2008:33), ”CSS adalah suatu dokumen yang berdiri sendiri dan dapat dimasukkan dalam kode HTML atau sekedar menjadi rujukan oleh HTML dalam pendefinisian style. ”CSS menggunakan kode-kode yang tersusun untuk menetapkan style pada elemen HTML atau dapat juga digunakan untuk membuat style baru yang biasa disebut class”.

Menurut Ollie (2008:50), ”CSS adalah pelengkap dari HTML.” CSS atau Cascading Style Sheet merupakan bahasa pemrograman yang berfungsi dalam pengaturan tampilan dokumen yang ditulis dengan markup language pada sebuah web. Pada umumnya CSS digunakan untuk desain pada halaman (Hyper Text Markup Language) HTML maupun XHTML, namun kini CSS dapat diaplikasikan untuk segala jenis dokumen XML, termasuk SVG, XUL bahkan Android.

Tujuan utama penggunaan CSS antara lain untuk membedakan konten (isi) dari dokumen dan dari tampilan dokumen. Dengan adanya perbedaan tersebut memudahkan pembuatan atau pemrograman ulang web. Bagian yang termasuk dalam desain web meliputi warna, ukuran dan formatting.

Sintaks Cascading Style Sheet

Menurut Sulistyawan (2008:35), Sintaks dalam CSS dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: selector, property, dan value. Berikut salah satu contoh : Selector {property: value}

Selector adalah sebuah tag atau element HTML yang akan kita definisikan, property adalah atribut yang akan kita ubah, sementara masing-masing property akan memiliki value (nilai). Antara property dan value dipisahkan oleh tanda titik dua, dan diapit tanda kurung kurawal.<p>body {color: black} Jika nilai (value) memiliki dari satu kata, berikan tanda petik kepada nilai (value).

p {font-family: ”sansserif”} Jika memekai lebih dari satu property, antar property harus dipisahkan dengan tanda titik koma.

p {text-align: center; color: red}

2.12 Konsep Dasar Web

2.12.1 Definisi Web

Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Simarmata (2010:47), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video dan dapat diakses menggunakan berbagai aplikasi client shingga memungkinkan penyajian informasi yang lebih menarik dan dinamis dengan pengelolaan yang terorganisasi.

2.12.2 Pengertian Web Browser

Web Browser yaitu program aplikasi yang digunakan untuk mengakses halaman web di internet (Erima Oneto dan Yosep, 2009 : 19)

Browser merupakan software yang diinstal di mesin client, berfungsi untuk menterjemahkan tag HTML menjadi halaman web (Anhar, 2010 : 6).

2.12.3 Jenis-jenis Web

Menurut Arief (2011:8), ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut.

Adapun jenis-jenis web:

1. Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

2. Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

2.13 Konsep Dasar Elisitasi

2.13.1 Definisi Elisitasi

Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

Elisitasi tahap I, yaitu berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut saya jelaskan mengenai Metode MDI :

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

Elisitasi tahap III, merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

1. T artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem ?

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan

Final Draft Elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

2.14 Konsep Dasar Literature Review

2.14.1 Definisi Literature Review

Menurut Hermawan (2009:43), “Tinjauan pustaka adalah menganalisis secara kritis pustaka penelitian yang ada saat ini. Telaah pustaka tersebut perlu dilakukan secara ketat”.

Menurut Semiawan (2010:104), “Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti.” Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Menurut Guritno (2011:86), ”literature review dalam sebuah penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaaan penelitian yang kita rumuskan”.Literature Review atau Tinjauan pustaka adalah kumpulan teks yang bertujuan untuk meninjau titik-titik kritis saat ini pengetahuan dan atau pendekatan metodologis pada topik tertentu. Tinjauan literatur adalah sumber-sumber sekunder, dan dengan demikian, tidak melaporkan setiap eksperimental asli baru atau bekerja. Paling sering dikaitkan dengan literatur berorientasi akademis, seperti tesis, tinjauan pustaka biasanya mendahului sebuah proposal dan hasil penelitian bagian. Tujuan utamanya adalah untuk membawa pembaca up to date dengan literatur saat ini pada topik dan membentuk dasar untuk tujuan lain, seperti penelitian masa depan yang mungkin dibutuhkan di daerah tersebut. Terstruktur dengan baik tinjauan literatur dicirikan oleh aliran ide yang logis saat ini dan referensi yang relevan dan konsisten, referensi yang sesuai gaya penggunaan terminologi yang tepat dan yang tidak bias dan pandangan yang komprehensif tentang penelitian sebelumnya mengenai topik ini.Manfaat Literature Review diantaranya :

a. Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.

b. Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat waktu dan juga menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain.

c. Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevant terhadap penelitian ini.

d. Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah capai sehingga dengan adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas platform dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.

e. Untuk mengetahui orang lain yang spesialis dan mengerjakan di area penelitian yang sama, sehingga dapat terjaring dalam komunitas yang dapat memberi kontribusi sumber daya yang berharga.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan literature review adalah analisa sistem berupa kritik (membangun maupun menjatuhkan) dari peneliti yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai sistem informasi pergudangan. Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem informasi pergudangan ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki kolerasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini diantara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2013)

Penelitian ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Penelitian ini membahas memonitoring persediaan barang di dalam gudang yang masih berjalan secara manual menjadi terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisir penumpukan barang yang tidak terjual yang mempunyai masa kadaluarsa dengan cara memanfaatkan tanggal kadaluarsa barang menjadi masa efektif pakai dan menjaga persediaan barang di dalam gudang dengan menggunakan batas minimal persediaan barang sehingga persediaan dan kualitas barang di dalam gudang dapat terjaga dengan baik. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver CS6 untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothymia Hia (2013)

Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT. Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi proses data barang masuk, barang keluar, data supplier, data customer, dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT. Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang dipergunakan lalu digambarkan dalam bentuk Use Case dengan menggunakan UML versi 6.4. Rancangan sistem ini memberikan banyak kemudahan, yaitu memudahkan proses pembuatan laporan, memudahkan dalam pencarian data, dan memudahkan staf bagian gudang untuk mengetahui stok barang yang masuk dan barang yang keluar. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Dian Permatasari (2013)

Penelitian ini berjudul “perancangan Sistem Informasi Stock Control Material Pada PT. Furukawa Optical Solution Indonesia”. Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi stock control material untuk melakukan peningkatan terhadap sistem lama yang masih menggunakan ms. Excel 2007 dan berjalan belum maksimal. Penulis melakukan pengembangan guna menciptakan sistem yang lebih cepat, tepat dan akurat dengan menggunakan aplikasi berbasis web. Metodologi yang digunakan yaitu SDLC (System Development Life Cycle) dengan pendekatan analisa dan pengembangan berorientasi objek mulai dari menganalisa sistem yang berjalan melalui UML, melakukan elisitasi, serta menggambarkan sistem yang diusulkan melalui UML. Selain itu, dihasilkan pula rancangan aplikasi baru berbasis web yang dapat meningkatkan kinerja operasional khususnya pada divisi warehouse. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk development sistemnya, MySQL sebagai program perancangan databasenya dan Adobe Dreamweaver untuk mendesain tampilan sistem yang dibangun.

4. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Heru Sugiarto (2010), dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Barang Berbasis Web pada PT. Aneka Komkar Utama”. Dengan adanya sistem yang terintegrasi dengan satu server web diharapkan mampu meminimalis adanya perbedaan antara stock bahan baku dengan order bahan baku sehingga dengan jelas input dan output bahan baku tersebut. Tapi dalam hal ini belum terdefinisi secara jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa belum terorganisir bagian-bagian mana yang mengambil bahan baku tersebut. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar terdefinisi jelas bagian-bagian yang melakukan pengambilan bahan baku, sehingga user akan lebih mudah dalam pencarian data bagian mana saja yang melakukan pengambilan.

5. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indrawati Soryaningsih (2009) dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Bahan Baku Pada PT. Alcan Packaging Flexipag”, penulis mengajukan sebuah sistem yang berbasis web. Dengan mengedepankan Alur FIFO (First In First Out) sehingga adanya sincronisasi antara bahan yang masuk dulu dengan bahan yang harus dikeluarkan lebih dulu. Tapi dalam prakteknya masih adanya kendala yaitu belum terintegrasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya tentang penulisan stock opname sehingga masih terjadinya keracuan antara alur FIFO, sehingga dapat disimpulkan bahwa alur FIFO masih perlu pembenahan dalam integrasinya dengan bagian yang lain. Dari sini penulis melakukan pengembangan sistem agar alur FIFO dalam prakteknya dapat dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada, agar integrasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya bisa berjalan lebih baik lagi.

6. Penelitian skripsi di STMIK Raharja yang dilakukan oleh Indra Purnama (2010) dengan judul ”Perancangan Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku pada PT. Surya Siam Keramik”. Penelitian ini diusulkan agar para pemimpin dapat mengetahui persediaan bahan baku sehingga kekosongan bahan baku bisa terhindarkan. Akan tetapi sistem ini masih kurang karena hanya memperlihatan stok akhirnya saja tanpa ada keterangan pemakaian atau pemasukan bahan baku tersebut. Dalam hal ini penulis melakukan pengembangan sistem agar sistem yang ada tidak hanya memperlihatkan stok akhirnya saja, jadi sistem ini akan dilengkapi dengan keterangan pemakaian dan pemasukan bahan baku yang ada di gudang, sehingga akan menghasilkan laporan stok yang lebih lengkap dan mempermudah dalam pencarian data.

Contributors

Ahmad rifai