SI1222474295: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
(Spesifikasi Data)
 
Baris 1.981: Baris 1.981:
  
 
[[Category: Skripsi 2016/2017]]
 
[[Category: Skripsi 2016/2017]]
 +
[[Category: Lock]]

Revisi terkini pada 5 Maret 2017 02.28

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. PLATOON INTERNATIONAL

TANGERANG

 

SKRIPSI

 

 

Logo stmik raharja.jpg

 

 

DISUSUN OLEH:

NIM
: 1222474295
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. PLATOON INTERNATIONAL

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474295
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
Konsentrasi
: Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, .... 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. PLATOON INTERNATIONAL

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474295
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, .... 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Al Husain, M.Kom)
   
(Triyono, S.Kom)
NID : 13002
   
NID : 05078

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. PLATOON INTERNATIONAL

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474295
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN

PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA

PT. PLATOON INTERNATIONAL

TANGERANG

 

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474295
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering
 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

 

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

<
Tangerang, .... 2017
Jun melky zaklyn
NIM. 1222474295

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRACT

Current development of system technology is growing very rapidly, so that the Inventory System should also follow the developments. PT. Platoon International is a company engaged in manufacturing that produces sandals. A heavy emphasis is referred to in the monitoring system of record-keeping and inventory items are still manual. Because the media still uses paper thus takes quite a long time in checking, logging and the granting of the report. To overcome the problems encountered, then the author gives advice on creating a computerized system (based website). With the computerized systems are expected to overcome the problems encountered, because the process of data processing, record keeping, reporting inventory and quest items more quickly and optimally.

Keywords: System Monitoring, inventory control, Website.

 

ABSTRAKSI

Saat ini perkembangan sistem teknologi berkembang sangat pesat, sehingga Sistem Persediaan Barang juga harus mengikuti perkembangan. PT. Platoon International adalah Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sandal. Dimaksud dititik beratkan pada sistem monitoring persediaan barang dan pencatatan yang masih manual. Karena masih menggunakan media kertas jadi memakan waktu yang cukup lama dalam pengecekan, pencatatan dan pemberian laporan. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, maka penulis memberi saran membuat suatu sistem yang terkomputerisasi (berbasis website). Dengan sistem terkomputerisasi diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi, karena proses pengolahan data, pencatatan, pembuatan laporan persediaan barang dan pencarian barang lebih maksimal dan cepat.

Kata Kunci: Sistem Monitoring, Persediaan Barang, Website.

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan seribu jalan, sejuta langkah serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya berhasil menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan judul Perancangan Sistem Monitoring Pengendalian Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT. Platoon International Tangerang.

Tujuan dari penulisan Laporan Skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata (S1) pada Jurusan Teknik Informatika (TI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.

Saya menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak penyusunan Skripsi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pada kesempatan yang singkat ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan laporan Skripsi ini antara lain:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Tinggi Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I Bidang STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  4. Bapak Al Husain, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang banyak memberikan motivasi dan masukan sehingga Skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  5. Bapak Triyono, S.Kom, selaku Pembimbing II yang banyak memberikan motivasi dan masukan sehingga Skripsi ini terselesaikan dengan baik.
  6. Bapak Hengki Pungus, selaku stakeholder yang berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
  8. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, baik moril, materil maupun doa untuk keberhasilan kepada penulis.
  9. Rekan-rekan seangkatan 2012, beserta teman-teman yang lain yang tidak bisa Penulis sebutkan satu persatu.
  10. Teman-teman komplek dan tongkrongan (angkringan) yang telah memberi semangat kepada penulis.

 

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Tangerang, .... 2017
Jun melky zaklyn
NIM. 1222474295

 

Daftar isi

DAFTAR TABEL

  1. Tabel 3.1. Jenis-jenis produk PT. Platoon InternationaL
  2. Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I
  3. Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II
  4. Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III
  5. Tabel 3.5. Elisitasi Final
  6. Tabel 4.1. Spesifikasi Customer
  7. Tabel 4.2. Spesifikasi Pesanan
  8. Tabel 4.3. Spesifikasi Return
  9. Tabel 4.4. Spesifikasi Detail Pesanan Cs
  10. Tabel 4.5. Spesifikasi Barang
  11. Tabel 4.6. Spesifikasi Permintaan Barang
  12. Tabel 4.7. Spesifikasi Supplier
  13. Tabel 4.8. Spesifikasi Pesanan Supplier
  14. Tabel 4.9. Spesifikasi Detail Pesanan Supplier
  15. Tabel 4.10. Spesifikasi User
  16. Tabel 4.11. Pengujian Black Box
  17. Tabel 4.12. Rancangan Implementasi

DAFTAR GAMBAR

  1. Gambar 2.1. Karakteristik Sistem
  2. Gambar 2.2. Transformasi Data Kedalam Informasi
  3. Gambar 2.3. Tipe-tipe Strategi SWOT
  4. Gambar 2.4. Logo UML
  5. Gambar 2.5. Ilustrasi Black Box Testing
  6. Gambar 3.1. Perusahaan PT. Platoon International
  7. Gambar 3.2. Bagan Struktur Organisasi
  8. Gambar 3.3. Use Case Diagram Barang Masuk
  9. Gambar 3.4. Use Case Diagram Barang Keluar
  10. Gambar 3.5. Activity Diagram Barang Masuk
  11. Gambar 3.6. Activity Diagram Barang Keluar
  12. Gambar 3.7. Sequence Diagram Barang Masuk
  13. Gambar 3.8. Sequence Diagram Barang Keluar
  14. Gambar 4.1. Use case Diagram yang Diusulkan
  15. Gambar 4.2. Activity Diagram Adm Gudang
  16. Gambar 4.3. Activity Diagram Purchasing
  17. Gambar 4.4. Activity Diagram Pimpinan
  18. Gambar 4.5. Sequence Diagram Adm Gudang
  19. Gambar 4.6. Sequence Diagram Purchasing
  20. Gambar 4.7. Sequence Diagram Pimpinan
  21. Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan
  22. Gambar 4.9. Prototype Login
  23. Gambar 4.10. Prototype Home
  24. Gambar 4.11. Prototype Customer
  25. Gambar 4.12. Prototype Supplier
  26. Gambar 4.13. Prototype Barang
  27. Gambar 4.14. Prototype Monitoring
  28. Gambar 4.15. Prototype Pesanan Customer
  29. Gambar 4.16. Prototype Pesan Barang Supplier
  30. Gambar 4.17. Prototype Return
  31. Gambar 4.18. Prototype Laporan
  32. Gambar 4.19. Prototype User
  33. Gambar 4.20. Tampilan Login
  34. Gambar 4.21. Tampilan Home
  35. Gambar 4.22. Tampilan Menu Customer
  36. Gambar 4.23. Tampilan Menu Supplier
  37. Gambar 4.24. Tampilan Menu Barang
  38. Gambar 4.25. Tampilan Menu Monitoring
  39. Gambar 4.26. Tampilan Menu Pesanan Supplier
  40. Gambar 4.27. Tampilan Menu Pesanan Customer
  41. Gambar 4.28. Tampilan Menu Return
  42. Gambar 4.29. Tampilan Menu Laporan
  43. Gambar 4.30. Tampilan Menu User

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan dalam dunia usaha dapat ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi sandal. Pada dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap bertahan dalam persaingan. Pada sebuah perusahaan instansi besar maupun kecil selalu ada persediaan terutama persediaan barang, dengan sistem persediaan barang yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem persediaan barang yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.

PT. Platoon International merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi sandal, Akan tetapi sistem persediaan barang yang terdapat di PT. Platoon International dilakukan secara manual dari segi pencatatan dan memonitoring stok barang, sehingga menghambat pemilik usaha dalam memonitoring persediaan barang dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberikan laporan stok barang yang berada didalam gudang. Dengan adanya sistem komputerisasi, dapat menyajikan informasi persediaan barang yang lengkap serta dapat mengakses data informasi secara cepat dalam hal pengolahan data dan mempermudah dalam mengetahui jumlah persediaan barang yang tersedia di dalam gudang.

Oleh karena itu, untuk analisa yang terbaik kepada PT. Platoon International, yang melatar belakangi perihal tersebut maka diperoleh sebuah judul yaitu “Perancangan Sistem Monitoring Pengendalian Persediaan Barang Berbasis Web Pada PT. Platoon International Tangerang”.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka peneliti mengambil beberapa masalah yang terjadi pada PT. Platoon International mengenai persediaan barang:
  1. Bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran barang yang sedang berjalan pada saat ini di PT. Platoon International ?
  2. Apakah sistem persediaan barang yang saat ini sudah efektif ?
  3. Apakah dengan sistem yang diusulkan dapat memonitoring stok barang maupun barang masuk dan barang keluar ?
  4. Apakah dengan sistem yang diusulkan mampu memberikan laporan secara cepat dan akurat ?

Ruang Lingkup

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu adanya ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian dan penulisan skripsi ini. Ruang lingkup yang dibahas sebagai berikut:

  1. Proses penerimaan dan pengeluaran barang digudang pada PT. Platoon Internasional.
  2. Proses pengolahan yang mencangkup pencatatan data barang, pencatatan data supplier dan customer, buat PO, return, pada PT. Platoon International.
  3. Memonitoring stok barang digudang pada PT. Platoon Internasional.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan fungsional

  1. Untuk mengetahui sistem pengeluaran dan penerimaan barang yang berjalan saat ini pada PT. Platoon International.
  2. Untuk mengetahui apakah sistem yang diusulkan mampu memonitoring stok barang digudang.
  3. Untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang apakah mampu memberikan informasi yang tepat waktu dalam hal pengolahan data, akurat dalam sisi informasi yang lengkap yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

Tujuan Individual

Memberikan pengalaman untuk menerapkan, menganalisa, dan memperluas wawasan penerapan teori didalam perkuliahan pada dunia kerja.

Manfaat Penelitian

Bagi Penulis

  1. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterima didalam perkuliahan pada dunia kerja.
  2. Meningkatkan kinerja dan pola pikir penulis.

Bagi Perusahaan

  1. Memberikan solusi sistem pengeluaran dan penerimaan barang pada PT. Platoon International secara terkomputerisasi guna melakukan perubahan dan perbaikan dalam mengolah data persediaan barang.
  2. Dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dalam sisi informasi yang lengkap dan tepat waktu dalam sisi pengolahan data oleh pihak perusahaan khususnya bagian gudang guna membuat laporan ke purchasing dan pimpinan.
  3. Menghasilkan sistem yang mampu memonitoring stok barang digudang dengan efektif.

Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi maka, penulis menggunakan beberapa metode. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut :

  1. Observasi

    Observasi dilakukan dengan cara mendatangi dan mengamati secara langsung ke PT. Platoon International, tempat bekerjanya untuk mengetahui secara langsung dan melakukan pencatatan terhadap unsur-unsur yang diteliti serta menganalisa satu sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui elemen-elemen sistem tersebut.

  2. Wawancara (Interview)

    Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan mengumpulkan data-data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada bagian yang berhubungan dengan persediaan barang di PT. Platoon International yaitu bagian gudang tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan Persediaan barang di PT. Platoon International.

  3. Studi Pustaka

    Mencari bahan – bahan, mempelajari dan mengambil dari sumber buku – buku, jurnal, internet, dll yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini.

Metode Analisa Sistem

Pada metode analisa ini, metode yang digunakan yaitu analisa SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) sebagai upaya untuk membantu dalam mengidentifikasi faktor luar (external) dan faktor dalam (internal) perusahaan secara sistematis, dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan yang baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Metode Perancangan

Pada metode perancangan ini, metode yang digunakan yaitu Unified Modelling Language (UML), dimana diagram UML yang digunakan adalah Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. Untuk mengambarkan suatu rancangan sistem yang diusulkan. Pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum pada elisitasi. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Dreamweaver, PHP serta database yang digunakan adalah XAMPP dan MySQL.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk lebih memperjelas dan memudahkan pembaca dalam pemahaman yang dibahas, maka penulis mengelompokkan materi laporan ini menjadi beberapa sub bab dengan sistematis penyampaiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas pengertian mengenai definisi ilmu berupa teori umum dan teori khusus serta dilengkapi dengan (literature review) yang berkaitan dengan penyusunan laporan skripsi.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini akan menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, tata laksana sistem yang berjalan, analisa sistem yang berjalan, konfigurasi sistem yang berjalan, permasalahan dan alternative pemecahan masalah, user requirement (elisitasi) yang terdiri dari 3 tahap elisitasi, yaitu elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, elisitasi tahap III, serta final draft elisitasi.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini menguraikan tentang rancangan sistem yang diusulkan, rancangan basis data, rancangan prototype, konfigurasi sistem usulan sampai dengan implementasi sistem yang diusulkan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran berdasarkan pada bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Sebuah sistem yang tepat guna akan memberikan dampak yang positif bagi suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran serta tujuan perusahaan. Sistem terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, diantaranya:

  1. Menurut Hartono (2013:9), ”Sistem adalah suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara teroganisasi berdasar fungsi-fungsinya, menjadi satu kesatuan”.
  2. Menurut I Putu Agus (2016:2), “Sistem adalah sebuah kesatuan yang kompleks, tersusun atas sejumlah komponen atau elemen yang saling terhubung satu sama lain, yang memudahkan di dalam jalannya satu atau beberapa buah proses”.
  3. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:29), “Sistem adalah kumpulan dari beberapa bagian yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu kegiatan dan tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:35), karakteristik sistem adalah sebagai berikut ini:
  1. Komponen (Components) Komponen adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem.
  2. Batas (Boundary) Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem lainnya.
  3. Lingkungan (Environments) Lingkungan sistem adalah segala suatu yang berada di luar sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan.
  4. Antarmuka (Interface) Segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem.
  5. Masukan (Input) Segala sesuatu yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (Output) yang berguna.
  6. Pengolahan (Processing) Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
  7. Keluaran (Output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
  8. Sasaran (Objectives) dan tujuan (goal) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
  9. Kendali (Control) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
  10. Umpan balik (Feed back) Untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya dalam kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:42), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:
  1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik sistem dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem computer, sistem akutansi, sistem produksi, dan sebagainya.
  2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan melibatkan interaksi antara manusia dan mesin.
  3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Intersaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar dan subsistem lainnya.

Pelaku Sistem

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:43), pelaku sistem terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut:
  1. Pemakai
  2. Manajemen
  3. Pemeriksa
  4. Penganalisis Sistem
  5. Pendesain Sistem
  6. Programmer
  7. Personel Pengoperasian

Konsep Dasar Data

Definisi Data

  1. Menurut Suprihadi, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.
  2. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:68), “Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden ataupun yang berasal dari dokumen-dokumen dalam bentuk statistik maupun dalam bentuk lainnya untuk keperluan penelitian”.
  3. Menurut Taufiq (2013:13), “Data merupakan sesuatu hal utama yang harus dipahami lebih dahulu sebelum membahas informasi, karena data menjadi dasar dari sebuah informasi, setelah data diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang fakta, dan data tersebut masih dalam bentuk mentah jadi perlu diproses dengan berbagai langkah dan prosedur sehingga mampu menghasilkan informasi yang berkualitas.

Klasifikasi Data

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  1. Sifat Data Berdasarkan sifat data, dikenal 1) data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka atau bilangan. 2) data kualitatif, yaitu data bukan dalam bentuk penjumlahan atau angka, melainkan dalam bentuk kategori.
  2. Sumber Data Berdasarkan sumber data, dikenal 1) data internal, yaitu data yang berasal dari dalam organisasi atau data asli, data yang diperoleh dari observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti atau bukan dari hasil pengamatan atau karya orang lain. 2) data eksternal, yaitu data yang berasal dari luar organisasi atau institusi atau data hasil observasi orang lain.
  3. Cara Memperolehnya Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi:
    • Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau diperoleh dari sumber pertama dan datanya belum diolah.
    • Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak kedua yang mengumpulkan data tersebut.
  4. Cakupan Pengumpulnya Berdasarkan cakupan pengumpulnya, data dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
    • Data Sensus, yaitu data yang diperoleh dari populasi.
    • Data Sampel, yaitu data yang diperoleh dari sampel.
  5. Dinamika Data Berdasarkan dinamika, data dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
    • Data Statis, yaitu data yang dalam jangka waktu lama tidak akan mengalami perubahan.
    • Data Semi Dinamis, yaitu data yang dalam waktu kemungkinan mengalami perubahan; sedikit mengalami perubahan.
    • Data Dinamis, yaitu data yang menurut waktu akan mengalami perubahan.
  6. Skala Pengukurannya Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Sumber Data

Menurut Yakub (2012:6), “Data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal”.

  1. Data Internal Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.
  2. Data Personal Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.
  3. Data Eksternal Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data

Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut:

  1. Elemen Data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan atribut.
  2. Record Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
  3. File File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Pengolahan Data

Data merupakan bahan mentah untuk diolah yang hasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan penanganan data. Menurut Sutabri (2012:6), pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini, yaitu :

  1. Penyimpanan Data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, hard disk, dan lain sebagainya. Jadi, file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: file induk dan file transaksi.
  2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti: pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

Konsep Dasar Informasi

Definisi Informasi

Berikut ini adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, diantaranya:

  1. Menurut Sutarman (2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
  2. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dan terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya”.
  3. Menurut Maimunah dalam jurnal CCIT (2012:284), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.
Dari pendapat yang di atas, informasi adalah sekumpulan data yang sudah diolah atau diproses menjadi suatu bentuk yang memiliki arti atau nilai bagi penerimanya.

Fungsi Informasi

Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana (2014:77), “Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik”.

Kualitas Informasi

Menurut Mardi (2011:13), kualitas dari informasi (quality of information) ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya:
  1. Relevan (relevancy),

    dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemiliknya.

  2. Akurat (accurate),

    yaitu berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan memenuhi syarat-syarat berikut: * Completeness. * Correctness. * Security.

  3. Tepat waktu (timelines),

    informasi harus diberikan oada waktu yang tepat.

  4. Ekonomis (economy),

    informasi harus memiliki nilai ekonomi pada saat diberikan.

  5. Efisien (efficiency),

    informasi harus efisien dalam memperolehnya.

  6. Dapat dipercaya (reliability),

    informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Kualitas Informasi merupakan informasi yang di dapat harus relevan, akurat dan tepat waktu dalam memperoleh suatu informasi.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana dan Irfan (2014:77), Nilai informasi didasarkan pada 10 sifat sebagai berikut, yaitu:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh;
  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi;
  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan;
  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi;
  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedia pada saat dibutuhkan;
  6. Kejelasan, yaitu informasi yang ada sangat jelas dan dimengerti oleh si pemakai;
  7. Keluwesan, yaitu informasi dapat disesuaikan oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan;
  8. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan sama;
  9. Tidak ada prasangka, yaitu informasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya;
  10. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.

Transformasi Data Kedalam Informasi

Menurut Taufiq (2013:16-17), “Data merupakan sesuatu yang sangat penting karena dengan pemilihan data yang tepat ditambah lagi dengan proses yang akurat maka akan memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan kebutuhan”.

Data mentah bentuk softcopy (data-data di komputer) maupun hardcopy (hasil print, buku, fotocopy) perlu di proses lagi, supaya menjadi sebuah informasi yang berkualitas.

Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
  2. Menurut Nugrahanti, dkk (2014:18), “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.
  3. Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310), "Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang terdiri dari pengumpulan, pemprosesan, penyimpanan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tercapainya sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan.

Pengelolaan Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:48), kegiatan pengelolaan sistem informasi terdiri dari:

  1. Keakuratan informasi yang diperoleh berdasarkan kebutuhan lapangan secara nyata.
  2. Perencanaan informasi yang bermutu, memenuhi persyaratan yang ditetapkan bagi suatu perencanaan informasi yang baik.
  3. Pelaksanaan kegiatan tranformasi data dan informasi berdasarkan prosedur yang tepat dan benar.
  4. Jenis dan mutu produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.

Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39), sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari:

  1. Blok Masukan Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data, untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok keluaran keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok teknologi Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware.
  5. Blok basis data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
  6. Blok kendali pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk CCIT Vol 4 (2011:322), “Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru yang sesuai dengan kebutuhan”.

Tujuan Analisa Sistem

Menurut Henderi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

  1. Menurut Al-Jufri (2011:141), “Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan”.
  2. Menurut Darmawan (2013:227), “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: menggambarkan suatu sistem dibentuk”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang telah dianalisis untuk kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk dirancang dengan sistem berbasis komputer.

Tujuan Perancangan Sistem

Menurut Darmawan (2013:228), Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu:
  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (end-user).
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Teori Khusus

Persediaan Barang

Definisi Persediaan

  1. Menurut Junaidi (2013:3)(2012:10), “Inventory merupakan sebuah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan”. Pengertian inventory dapat diartikan dalam beberapa hal, yaitu stok yang tersedia, daftar perincian barang yang tersedia, atau untuk keuangan dan akunting adalah jumlah stok barang yang dimiliki olehsuatu organisasi pasa suatu waktu.
  2. Menurut Tamodia (2013:23), “Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki untuk kemudiaan dijual atau digunakan dalam proses produksi atau dipakai untuk keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang normal”.
  3. Menurut Rusdah (2011:52), “Persediaan adalah suatu aktivitas yang meliputi barang pemilik organisasi dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaanya dalam proses produksi”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan barang yang digunakan untuk dijual atau diproduksi kembali oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Faktor Yang Menentukan Persediaan

Menurut Ristono (2013:4), “Persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung”, yaitu:

  1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

Faktor Safety Stock

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety stock adalah sebagai berikut : (Ristono, 2013:8-9).

  1. Risiko kehabisan persediaan.
  2. Biaya simpan digudang dan biaya ekstra bila kehabisan persediaan.
  3. Sifat persaingan. Persaingan yang terjadi antar perusahaan dapat ditentukan dari kecepatan pelayanan pemenuhan permintaan pelanggan, maka perusahaan perlu memiliki persediaan yang besar.

Faktor Biaya Persediaan

Menurut Ristono (2013:4), “persediaan merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Bila persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya. Sebaliknya, bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung”, yaitu:

  1. Biaya penyimpanan digudang, semakin banyak barang yang disimpan maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.
  2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan digudang maka risiko kerusakan barang semakin tinggi.
  3. Risiko keusangan barang, barang-barang yang tersimpan lama akan out of date atau ketinggalan jaman.

Monitoring

  1. Menurut Gudda (2011), “Monitoring (Pemantauan) adalah seni mengumpulkan imformasi yang diperlukan dengan usaha minimal untuk membuat keputusan pada saat yang tepat”. Sebagai suaatu proses yang teratur dan sistematis yang terintegrasai dalam siklus proyek atau program, Monitoring berbeda dari evaluasi.
  2. Monitoring adalah kegiatan memantau yang dilakukan secara rutin mengenai kemajuan project yang sedang berjalan atau kegiatan memantau perubahan proses dan output project (Khanna:2013)
Dari pendapat di atas dapat disimpulan pengendalian persediaan (inventory control) merupakan barang yang digunakan untuk dijual atau diproduksi kembali oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Konsep Dasar Analisa SWOT

Definisi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), berpendapat bahwa “SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”.

Tipe-tipe strategi SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64), “Matriks Threats–Opportunities–Weakness–Strenghts (TOWS) merupakan penggabungan berbagai indikator untuk membantu manajer mengembangkan yang terdapat empat tipe strategi: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan TOWS Matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari TOWS Matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang di pilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan”.

  1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
  2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
  3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
  4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

Tujuan Analisa SWOT

Menurut Dewi dan Henderi (2011:61), berpendapat bahwa “Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari bisnis yang dilakukan oleh organisasi”.

Konsep Dasar UML

Definisi UML

  1. Menurut Haviludin (2011:1), “Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual”.
  2. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati dalam Jurnal CCIT Vol 7 No.1 ,September 2013:99 (Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin), ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteks nya.
  3. Menurut Adi Nugroho dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:22) ”UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Dari pendapat yang di atas dapat disimpulan UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang menjadi standar dalam industri software dimana untuk memvisualisasikan, merancang, mendokumentasikan hasil analisa dan memodelkan sistem secara visual.

Komponen-komponen UML

Menurut Haviluddin (2011:1), “Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering)”. Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori dan memiliki 13 jenis diagram yaitu :

  • Struktur Diagram
Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Struktur diagram dalam UML terdiri atas :
  1. Class diagram Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.
  2. Class memiliki tiga area pokok :

    • Nama (dan stereotype)
    • Atribut (Attribute)
    • Metode (Method)
  3. Object diagram Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.
  4. Component diagram Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.
  5. eployment diagram (Collaboration diagram in version 1.x) Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment diagram dapat dianggap sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem.
  6. Composite structure diagram Sebuah diagram struktur komposit mirip dengan diagram kelas, tetapi menggambarkan bagian individu, bukan seluruh kelas. Kita dapat menambahkan konektor untuk menghubungkan dua atau lebih bagian dalam atau ketergantungan hubungan asosiasi.
  7. Package diagram Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.
  • Behavior Diagram

Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML terdiri atas :

  1. Use case diagram Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case.
  2. Use Case memiliki dua istilah, yaitu:

    • Sistem use case; interaksi dengan sistem.
    • Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata.
  3. Activity diagram Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas.
  4. State Machine diagram (State chart diagram in version 1.x) Menggambarkan state, transisi state dan event.
  • Interaction diagram

Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML terdiri atas:

  1. Communication diagram Serupa dengan sequence diagram, tetapi diagram komunikasi juga digunakan untuk memodelkan perilaku dinamis dari use case. Bila dibandingkan dengan Sequence diagram, diagram komunikasi lebih terfokus pada menampilkan kolaborasi benda daripada urutan waktu.
  2. Interaction Overview diagram Interaction overview diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.
  3. Sequence diagram Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
  4. Timing diagram Timing diagram di UML didasarkan pada diagram waktu hardware awalnya dikembangkan oleh para insinyur listrik.

Konsep Dasar Database

Definisi Database

  1. Menurut Team EMS (2016:54), “Database adalah tempat untuk menyimpan data dan nantinya data ini bisa diambil lagi. Tanpa data base aplikasi akan kesulitan menyimpan data”.
  2. Menurut I Putu Agus (2016:79), “Database adalah tempat untuk penyimpanan data, penyimpanan informasi (data yang diolah), dan proses untuk manipulasi (pengolahan) data menjadi informasi, serta pengaksesan data dan informasi”.
  3. Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:302), “Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam computer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan Database adalah adalah sekumpulan data yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu dan untuk menambah, mengakses dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen database seperti MySQL.

Karakteristik Database

Menurut Rusdiana dan Irfan (2014:303), karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki 3 karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa penggunaan untuk berbagai kegunaan yang berbeda.
  2. Data tidak bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.
  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali.

Konsep Dasar XAMPP

Definisi XAMPP

Menurut I Putu Agus (2016:639), “Xampp merupakan aplikasi Open source yang menyajikan kemudahan untuk instalasi web server, database server, dan FTP server kedalam sebuah proses instalasi dan konfigurasi”.

Mengenal XAMPP

Menurut Kartini, dkk (2013:27-26), “Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (database) PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PhpMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis. XAMPP adalah sebuah web server”. Asal kata dari XAMPP sendiri adalah:

  1. (X) : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi.
  2. (A) : Apache merupakan suatu aplikasi web server.
  3. (M) : MySQL digunakan untuk aplikasi database server.
  4. (P) : PHP bahasa pemrograman yang dipakai untuk membangun website dinamis.
  5. (P) : Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan. Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaikan persoalan-persoalan umum, Perl sangat popular digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface).

Konsep Dasar MySQL

Menurut Team EMS (2016:55), “MySQL adalah salah satu database yang fleksibel. Karena dapat menyimpan informasi dalam jumlah banyak ataupun sedikit. MySQL banyak digunakan sebagai software database, jadi MySQL sangat cocok untuk aplikasi web”.

Konsep Dasar PHP

Definisi PHP

  1. Menurut kamus besar komputer dalam Warsito, dkk (2014 : 27), “PHP adalah bahasa pemrograman untuk dijalankan melalui halaman web, umumnya digunakan untuk mengolah informasi di internet. Sedangkan dalam pengertian lain, PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server side yang bersifat open source atau gratis. PHP merupakan script yang menyatu dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting)”.
  2. Menurut Team EMS (2016:55), “PHP adalah bahasa pemrograman pelengkap HTML yang memungkinkan dibuatnya aplikasi web dinamis untuk pengolah data, pemrosesan data dari user via from”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, PHP merupakan bahasa pemrograman untuk pembuatan aplikasi atau halaman web dengan menggunakan script HTML.

Kelebihan PHP

Menurut Team EMS (2016:57), “PHP makin popular dan banyak digunakan orang karena punya banyak kelebihan”, antara lain:

  1. Aksesnya cepat karena ditulis di tengah kode HTML sehingga waktu respon programnya lebih cepat.
  2. Murah, bahkan gratis. Tidak perlu membayar software untuk menggunakannya.
  3. Dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac Os, dan varian Unix.
  4. Dukungan teknisi banyak tersedia. Banyak forum dan situs didedikasikan untuk trouble shooting berbagai masalah seputar PHP.
  5. Aman, pengunjung tidak akan bias melihat kode PHP.
  6. Mendukung banyak database.
  7. Bisa atur ulang atau customize karena software ini open source.

Konsep Dasar Web

  1. Menurut Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.
  2. Menurut Anita B. wandanaya. Jurnal CCIT, “Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman (Hyperlink)”.
  3. Menurut Miles, dkk dari National Institute of Standards and technology (NIST) dalam buku I Putu Agus (2016:161), “Web didefinisikan sebagai bentuk pemanfaatan teknologi informasi berupa perangkat keras computer (hardware) dan perangkat lunak (software) yang menyediakan layanan untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi digital melalui jaringan komputer, dengan menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen yang tersimpan didalam sebuah web server berbentuk HTTP (hypertext transfer protocol) dan saling berkaitan dengan jaringan (hyperlink) serta jika ingin mengaksesnya menggunakan browser.

Konsep Dasar HTML

Menurut Team EMS (2016:2), “HTML singkatan dari HyperText Markup Language. Bahasa pemrograman ini terdiri dari tag dan aturan-aturan yang memungkinkan membuat hypertext dan halaman web adalah dokumen hypertext”.

Adobe Dreamweaver

  1. Menurut Prasetio (2012:96), “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara visual”.
  2. Menurut Jubilee Enterprise (2016:11), “Dreamweaver adalah sebuah software untuk merakit atau mendesain halaman web menggunakan kode HTML serta mengedepankan konsep graphical user interface”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun sebuah web dengan menggunakan kode HTML.

Konsep Dasar Black Box

Menurut Rizky (2011:265), “Definisi black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah "kotak hitam" yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses pengujian dibagian luar”. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis pengujian ini antara lain:

  1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
  2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering kali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
  3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
  4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.
Pengujian black box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian di desain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:
  1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji ?
  2. Kelas input apa yang akan membuat test case menjadi baik ?
  3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
  4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi ?
  5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem ?
  6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem ?

Prototype

Menurut Darmawan (2013), ”Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

  • Kelebihan Metode Prototype

Prototype memiliki kelebihan, berikut kelebihan dari prototype : Mustakini, dalam Winiarti Prastiwi (2014). :

  1. Prototype memudahkan komunikasi antar developer.
  2. Klien mendapat gambaran awal dari prototype.
  3. Membantu mendapatkan kebutuhan detail lebih baik.

Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hidayati dalam Guritno, dkk (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

Elisitasi tahap I

Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Elisitasi tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai Metode MDI:

  1. “M” pada metode MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
  2. “D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
  3. “I” pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian luar sistem.

Elisitasi tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

  1. T artinya Teknikal, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
  2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
  3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut di dalam sistem.
Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
  1. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biaya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
  2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
  3. Low (L): Mudah untuk dikerjakan.

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Literature Review

Literature review berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam Skripsi ini, antara lain:

  1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ferry Agung Nugroho (2012). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Barang pada Toko Bangunan Enggal Jaya Di Windusari Kabupaten Magelang”. Penelitian ini membahas tentang pencatatan dan pengolahan data barang keluar masuk masih belum tekomputerisasi sehingga menyebabkan informasi yang tidak akurat. Belum adanya program khusus untuk mengolah data mengakibatkan pelayanan informasi mengenai data mengenai data barang keluar masuk masih kurang memuaskan. Dengan sistem komputerisasi diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol pengolahan data dan tidak perlu disimpan dalam bentuk berkas lagi karena semua data sudah tersimpan didalam database dan user dapat mencetak data-data tersebut pada saat diperlukan.
  2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuhendra, dkk (2013). Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Spare Part Mobil Pada CV Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java”. Penelitian ini membahas tentang kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang dirasakan adanya kekurangan software persediaan barang antara lain : tampilannya masih tampak jadul, menu yang tersedia tidak beraturan, susah untuk mensinkronkan data yang ada pada perusahaan dan mudah terjadinya redudansi data. Mengatasi permasalahan yang ada, kemudian dibuatkan persediaan barang menggunakan aplikasi java, sehingga dapat memberikan solusi dalam pengolahan spare part.
  3. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Kartika (2012) dari Perguruan Tinggi Raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Stock Barang Konstruksi Pada PT. Jatim Kencana Semesta”. Sistem yang berjalan pada saat ini proses pemesanan dan pengolahan data dan stock barang dilakukan secara manual. Sehingga user mengalami kesulitan untuk merekap data stock barang pada bulan – bulan sebelumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mempunyai saran untuk mempermudah proses penyimpanan dan pengolahan data pemesanan ini, dapat dikembangkan dengan cara membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan PHP dan MySql, sehingga penulis menggunakannya untuk membuat program ini dan merupakan salah satu program untuk memecahkan masalah.
  4. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Lia Safitri (2015) dari Perguruan Tinggi Raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang”. Sistem yang berjalan sudah mulai menggunakan komputer. Dimana pencatatan untuk data stok menggunakan Microsoft Office Excel, akan tetapi pengolahan data tersebut berjalan kurang maksimal dalam sisi waktu. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis mempunyai saran untuk mempermudah proses penyimpanan dan pengolahan data pemesanan ini, dapat dikembangkan dengan cara membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan PHP dengan menggunakan Framework YII serta database yang digunakan adalah MySQL. Sehingga penulis menggunakannya untuk membuat program ini dan merupakan salah satu program untuk memecahkan masalah.
  5. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014) dari Perguruan Tinggi Raharja berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control Pada Cv Cihanjuang Budi Jaya ”. Penelitian ini membahas tentang permasalahan adanya penumpukan barang di dalam gudang yang berdampak pada kerugian akibat kadaluarsa, karena tidak layak jual atau kekurangan stok yang menyebabkan hilangnya pelanggan dan mengakibatkan kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan Dreamweaver CS6 dan database yang digunakan XAMPP, MySQL, dan PHP. Dengan begitu memudahkan perusahaan untuk mengatasi kurangnya persediaan barang di dalam gudang dan monitoring barang yang mempunyai masa kadaluarsa di dalam gudang. Sehingga dapat meningkatkan nilai penjualan serta menurunkan tingkat kerugian.
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Gustav Prastyo Wibowo (2014) dari Perguruan Tinggi Raharja berjudul “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Penerimaan dan Pengeluaran Barang Pada PT Krista Pesona Adibusana ”. Sistem logistik yang berjalan saat ini pada PT Krista Pesona Adibusana dilakukan dengan cara manual yaitu berupa pencatatan di kertas dan di input dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga di dalam pengolahan datanya memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaanya. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis membangun suatu program aplikasi dengan menggunakan Visual Basic. Dengan Sistem komputerisasi yang dibangun sudah dapat mendukung pelayanan pengeloalaan barang di gudang dan menghasilkan laporan yang baik dan pencatatan data yang sama hanya dilakukan sekali, hal ini menghindari duplikasi data sehingga kinerja dan waktu yang digunakan dalam pengelolaan barang-barang lebih efektif dan efisien.

BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Analisa Organisasi

Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum PT. Platoon International

PT. Platoon International terletak di Jl. Karet III No. 20, Komplek industri Mekarjaya, Cadas Sepatan Tangerang. Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi sandal.

Sejarah Singkat PT. Platoon International

Perkembangan dalam dunia usaha dapat ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang memproduksi sandal. Pada dasarnya perusahaan didirikan memiliki tujuan. Tujuan utama suatu perusahaan adalah bagaimana agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan menjaga kesinambungan usaha agar tetap bertahan dalam persaingan. Pada sebuah perusahaan instansi besar maupun kecil selalu ada persediaan terutama persediaan barang, dengan sistem persediaan barang yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan atau instansi terutama yang bergerak dalam bidang produksi. Sistem persediaan barang yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen atau pelanggan terhadap perusahaan.
PT. Platoon International sudah berdiri selama lebih dari 20 tahun dengan proses produksi : Mendesain, Mould (cetakan sandalnya), Cutting (pemotongan). Dengan kapasitas produksi kecil dan tempat yang tidak begitu besar tapi kualitas yang bagus telah mendapat respon dari para konsumen dan kepercayaan dari agen, maka pada tahun 1993 ruang lingkup pemasaran semakin luas khusus daerah Jakarta terutama toko-toko grosir.
Pada tahun 1995 PT. Platoon International pindah tempat yang lebih besar dan luas di daerah Pondok Arum dengan karyawan kurang lebih 30 orang.Pada tahun 1995-1997 PT. Platoon International mendapatkan Job Order dari perusahaan PT. Bitung Utama di Rangkas Bitung untuk diekspor ke Italia. Hal ini menunjukkan produk mempunyai kualitas mutu yang lebih baik dan diterima di luar negeri.Justru saat krisis moneter dan kondisi politik pemerintahan Negara lagi tidak stabil, namun PT. Platoon International semakin meningkat dan bertumbuh dengan baik.

Pada tahun 2000-2008 PT. Platoon International pindah ke daerah Pasar Baru Pabuaran Tumpeng Tangerang dengan tempat yang luas dan kapasitas produksi semakin meningkat dengan jumlah karyawan kurang lebih 90 karyawan. Pada tahun yang sama PT. Platoon International mendapat beberapa Job Order dari beberapa perusahaan antara lain : PT. Sepatu Bata, PT. Sophie Martin, PT. Happy Holly Kids, perwakilan PT. Sinar Pratama Agung, agen Disney Land (merk Micky Mouse, Strowbery, Donald Bebek, Popeye, Olive Oil atas lisensi AS). Tahun 2009 seiring dengan perkembangan perusahaan, peningkatan penjualan, dan pangsa pasar yang semakin besar, maka manajemen perusahaan memutuskan untuk membeli dan membangun pabrik yang lebih besar di atas tanah seluas kurang lebih 2160 m dengan luas bangunan 1425 m di daerah Cadas Sepatan Jl. Karet III No. 20 Tangerang. Untuk produksi sendiri mempunyai merk Platoon yang di pasarkan ke daerah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera, Bangka Belitung dan juga di supplay ke Supermarket (pasar modern) yang ada di se Jabodetabek, Kapasitas produksi sekarang perharinya berkisar antara 2000-2500 pasang, dengan karyawan kurang lebih 200 orang.

Gambar 3.1 Perusahaan PT. Platoon International

Visi, Misi dan Kegiatan Usaha

Visi
  1. Menghasilkan produk sandal merk Platoon berkualitas ekspor.
Misi
  1. Mengembangkan dan mempertahankan kualitas sandal Platoon.
  2. Melakukan inovasi model terbaru untuk di terima oleh pasar modern.
  3. Menciptakan distribusi yang efektif dan tepat waktu bagi konsumen/agen.
Kegiatan Usaha
PT. Platoon International sudah berdiri selama lebih dari 20 tahun dengan proses produksi : Mendesain, Moulding (cetakan sandalnya), Cutting(pemotongan), Finishing (pembersihan –seleksi), dan Packing (pembungkusan). Desain merk dimulai di ruang desain model dengan berbagai model pesanan yang sudah ada di pasar. Keunikan merk menjadi kekuatan daya saing sandal Platoon dengan produk yang lain. Proses produksi mengutamakan kualitas produk, ragam model dan keunikan tersendiri membuat sandal Platoon mendapat pangsa pasar yang semakin besar. Dengan kapasitas produk yang kecil dan tempat yang tidak begitu besar tapi kualitas yang bagus telah mendapat respon dari para konsumen dan kepercayaan dari agen, maka pada tahun 1993 ruang lingkup pemasaran semakin luas khusus daerah Jakarta terutama toko-toko grosir.
  1. PT. Platoon International juga mendapatkan beberapa Job Order dari beberapa perusahaan antara lain : PT. Sepatu Bata, PT. Sophie Martin, PT. Happy Holly Kids, perwakilan PT. Sinar Pratama Agung, agen Disney Land (merk Micky Mouse, Strowbery, Donald Bebek, Popeye, Olive Oil atas lisensi AS). Untuk Job Order dari perusahaan lain kebanyakan diekspor keluar negeri dan ditargetkan tahun depan sandal merk Platoon akan diekspor keluar negeri.
  2. Personal selling dan penyesuaian harga yang diterapkan di PT. Platoon International ini bertujuan untuk mendapat dampak yang cepat ditempat pembelian, promosi merupakan salah satu hal agar pertukaran pelanggan atau dalam arti lain penjualan produk terjadi dan membawa keuntungan bagi perusahaan.
Tabel 3.1 Jenis-jenis produk PT. Platoon International

Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab

Struktur Organisasi
Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu dengan suatu sistem yang telah dikoordinasikan. Perusahaan atau organisasi memerlukan struktur organisasi yang mengacu pada cara membagi, mengelompokkan dan mengkoordinasikan aktivitas organisasi, sehingga dengan adanya struktur organisasi dapat dilihat bahwa setiap bagian mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya, dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia memberi pertanggung jawaban.
PT. Platoon International merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sandal, yang memiliki organisasi, dimana sistem organisasinya adalah sistem oleh satu orang dan setiap bawahannya hanya bertanggung jawab kepada satu orang, untuk lebih jelasnya maka struktur organisasi dapat dilihat pada gambar struktur organisasi PT. Platoon International.
Gambar 3.2 Bagan struktur organisasi
Wewenang dan Tanggung Jawab
Dalam melakukan kegiatan usahanya, PT. Platoon International terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai kekuasaan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas masing-masing yang saling berkaitan dan saling melengkapi satu sama lain. Uraian tugas masing-masing struktur organisasi yaitu sebagai berikut:
  1. Direktur Utama Direktur bertugas dan bertanggung jawab terhadap perusahaan dalam hal-hal sebagai berikut:
    • Menentukan kebijaksanaan perusahaan.
    • Mengkoordinir semua bagian yang ada dalam perusahaan.
    • Berhak untuk memutuskan suatu masalah yang ada, demi kelancaran perusahaan.
    • Mengetahui dan menetukan segala kebijakan perusahaan dalam perencanaan ke depan.
  2. Manager Perusahaan Bertanggung jawab untuk mengatur aktivitas pemasaran termasuk mengawasi kontrak, penjualan, dokumen pengiriman, dan melakukan penagihan atas piutang usaha. Mengunjungi Customer secara regular dan memelihara hubungan baik dengan Customer. Mengontrol budget, monitor order dan penjualan secara continue, memproses dokumen perpajakan pengiriman, penagihan secara akurat dan tepat waktu sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta membuat sales report dan manganalisa pasar.
  3. Bertanggung jawab

    • Bersama-sama dengan seluruh tim sales mengoptimalkan, agar penjualan dapat dilakukan dengan maksimal.
    • Memasarkan hasil produk ke daerah pasar sasaran produknya.
    • Berusaha untuk mencari calon pelanggan di daerah pasar yang baru.
    • Memelihara hubungan yang baik dengan para pelanggan.
  4. Manager Finance dan Accounting Menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK dan akun perpajakan. Melaksanakan aktivitas accounting dan finance dengan penuh tanggung jawab, baik dalam mencatat serta memproses transaksi keuangan dengan akurat dan sesuai dengan prosedur. Menangani hutang piutang usaha, dan management kas, serta memahami perpajakan terbaru.
  5. Bertanggung jawab

    • Bertugas menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK dan akun perpajakan serta bertanggung jawab atas laporan tersebut.
    • Menangani dan mencatat aktivitas hari financial dan accounting termasuk persiapan dan proses semua transaksi keuangan serta menyakinkan akurasi, kelengkapan, dan kesesuaian dengan standar prosedur accounting, financial control akun perpajakan.
    • Monitor cashflow secara mingguan.
    • Mencatat dan melaporkan aktivitas tetap dan depresiasi.
    • Menyiapkan laporan pajak.
  6. Manager produksi
  7. Bertanggung jawab

    • Terhadap kelancaran jasa produksi.
    • Menjaga mutu terhadap barang hasil produksi.
    • Mengatur kebutuhan guna kelancaran produksi atau mesin.
    • Memeriksa persiapan-persiapan peralatan kerja, material, dan part-part penunjang.
    • Kelancaran produksi atau mesin.
    • Melakukan pemerikasaan pada awal produksi guna menyakinkan bahwa produksi atau mesin dapat terus dilanjutkan.
    • Melatih dan mendidik orang baru guna dapat melakukan pekerjaannya.
    • Menguasai dengan baik dalam penanggulangan kerusakan mesin atau peralatan.
    • Produksi atau mesin untuk sementara (temporary action)
  8. Manager pembelian Mengatur dan mengkoordinasi semua pembelian barang dari principle sesuai dengan kebutuhan dan aturan-aturan perusahaan dan memastikan supaya dikirim sesuai dengan schedule.
  9. Bertanggung jawab

    • Mengatur tempat kerja agar selalu dalam kondisi baik.
    • Menyakinkan semua barang tersebut diorder sesuai dengan prosedur pembelian.
    • Bertanggung jawab pada management atas pembelian yang dilakukan.
    • Mengontrol barang yang telah diterima dalam kaitannya dengan kesesuaian permintaan.
    • Melakukan followup atas claim dari perusahaan atas barang yang tidak sesuai dengan permintaan.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram dan Sequence diagram.

Prosedur Sistem Yang berjalan

  1. Prosedur Barang Masuk
  2. Proses penerimaan barang dari supplier sebagai berikut: bahwa barang yang dikirim sesusai dengan PO baik kualitas dan quantity. Jika pemeriksaan barang tersebut sudah cocok baru barang dimasukkan kedalam gudang.

  3. Prosedur Barang Keluar
  4. Proses pengiriman barang jadi (dalam bentuk sandal) sesuai pesanan dari customer, sesuai sampel yang diproduksi, kualitas dan quantity barang.

  5. Prosedur Pembuatan Laporan
  6. Pada proses pemeriksaan dan pencatatan stok barang di gudang dilakukan secara manual oleh karyawan gudang, menggunakan buku (tulis tangan). Jika pemeriksaan yang dilakukan sudah selesai akan dilaporkan kepada bagian purchasing dan dilaporan ke pempinan.

Rancangan Prosedur Yang Berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

Use case Diagaram

  • Barang Masuk
Gambar 3.3. Use Case Diagram Barang Masuk
Berdasarkan gambar 3.3. use case barang yang masuk, yang berjalan saat ini terdapat:
  1. 4 (empat) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Gudang, purchasing, supplier dan pimpinan.
  2. 5 (lima) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya membuat permintaan barang, membuat purchase order (PO), kirim barang, cek barang masuk, membuat laporan barang.
  • Barang Keluar
Gambar 3.4. Use Case Diagram Barang Keluar
Berdasarkan gambar 3.4. use case barang yang keluar, yang berjalan saat ini terdapat:
  1. 5 (lima) actor yang dapat melakukan kegiatan di dalam sistem, diantaranya Bg gudang, purchasing, supplier dan pimpinan.
  2. 7 (tujuh) use case yang dilakukan oleh actor tersebut, diantaranya membuat purchase order (PO), catat pesanan, surat jalan, cek stok barang, kirim barang, retur barang, membuat laporan barang pengiriman.

Activity Diagaram

  • Barang Masuk
Gambar 3.5. Activity Diagram Barang Masuk
Berdasarkan gambar 3.5. activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:
  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 9 (sepuluh) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.
  • Barang Keluar
Gambar 3.6. Activity Diagram Barang Keluar
Berdasarkan gambar 3.6. activity diagram yang berjalan saat ini terdapat:
  1. 1 (satu) initial node, objek diawali.
  2. 17 (tujuh belas) action state yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
  3. 2 (dua) decision nod, mengambil keputusan.
  4. 1 (satu) final state, objek yang diakhiri.

Sequence Diagaram

  • Barang Masuk
Gambar 3.7. Sequence Diagram Barang Masuk
Terdapat 9 kegiatan yaitu:
  1. Permintaan Barang
  2. Membuat Purchase Order (PO)
  3. Menerima PO
  4. Mengirim Barang (bahan baku)
  5. Menerima Barang
  6. Cek Barang Sesuai PO
  7. Membuat Laporan
  8. Terima Laporan
  9. Terima Laporan
  • Barang Keluar
Gambar 3.8. Sequence diagram Barang Keluar
Terdapat 13 kegiatan yaitu:
  1. Membuat Purchase Order (PO)
  2. Catat Pesanan
  3. Membuat Surat Jalan
  4. Cek Stok Barang
  5. Menerima Surat Jalan
  6. Mengirim Barang (Sandal)
  7. Cek Barang
  8. Menerima Barang dan Acc Surat Jalan
  9. Terima Acc Surat Jalan
  10. Memberikan Acc Surat Jalan
  11. Membuat Laporan
  12. Terima Laporan
  13. Terima Laporan

Analisa Sistem Yang berjalan

Analisa SWOT

Metode analisa sistem yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisa SWOT yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) baik secara internal maupun eksternal. Dibawah ini adalah matriks SWOT internal maupun eksternal yang dibuat dalam menganalisa penelitian:

Metode Analisa Berdasarkan Prosedur Yang Berjalan

  1. Analisa Masukan
    • Nama Masukan : Pencataatan data
    • Fungsi : Untuk pencatatan data barang
    • sumber : Admin Gudang
    • Media : Buku
    • Keterangan : Berisi data barang
  2. Analisa Proses
    • Nama Modul : Permintaan pemesanan
    • Masukan : Daftar pesan barang dari pelanggan
    • Keluaran : catat pesanan barang
    • Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manual pemesanan terhadap barang yang dibutuhkan oleh customer.
  3. Analisa Keluaran
    • Nama Keluaran : Laporan
    • Fungsi : Mencetak atau menampilkan laporan data barang, data penjualan
    • Media : Kertas
    • Rangkap : 2 (dua) lembar

Permasalahan Yang Dihadapi

Prosedur sistem yang sedang berjalan saat ini sudah berjalan dengan baik namun pada sistem peng-input-an dan memonitoring stok barang di gudang, dilakukan secara manual yaitu menggunakan buku tulis biasa sehingga data persediaan barang yang diperoleh tidak akurat dan proses yang dibutuhkan dalam pengecekan stok barang pun membutuhkan waktu yang cukup lama.
Dari permasalahan diatas, penulis dapat menyimpulan bahwa sistem persediaan barang yang sedang berjalan pada PT. Platoon International masih belum efektif.

Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah dijabarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka penulis akan membuatkan alternatif pemecahan masalah. Diantaranya:

  1. Mengembangkan sistem pada persediaan barang yang berjalan pada saat ini dengan terkomputerisasi berbasis web. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi setiap ada permintaan bahan baku dari produksi dapat mempermudah bagian gudang untuk melakukan pengecekan stok barang maupun peng-input-an barang masuk maupun keluar.
  2. Menggunakan sistem yang berjalan saat ini dengan meningkatkan pengontrolan pada persediaan barang di gudang.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mengenai kekurangan dari sistem yang sedang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem yang belum terpenuhi.
Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory Desirable Innessential).
Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

  1. M (Mandatory) : Dibutuhkan atau penting.
  2. D (Desirable) : Dibutuhkan atau tidak.
  3. I (Innessential) : Di luar sistem atau tidak dibutuhkan.

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Technical, Operational, Economic) dengan opsi LMH (Low, Middle, High).
Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Keterangan :

  1. T = Tehnikal H = High
  2. O = Operasional M =Middle
  3. E = Ekonomi L = Low

Elisitasi Final

Merupakan bentuk akhir dari tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun sistem media informasi. Berdasarkan Elisitasi Tahap III di atas, dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis dalam membuat suatu sistem.
Tabel 3.5. Elisitasi Final

 

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisa sistem yang berjalan pada PT. Platoon International, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa ulasan prosedur, yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang ada sekarang. Prosedur yang di usulkan yaitu merubah proses pencatatan keluar, masuk barang dan memonitoring barang yang masih manual menjadi terkomputerisasi. sehingga memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Prosedur Sistem Usulan

Purchasing

  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu home.
  3. Mengelola dan input data master supplier.
  4. Mengelola dan input data master customer.
  5. Melakukan input data pesanan customer.
  6. Melihat detail pesanan ke supplier
  7. Melihat stok barang.
  8. Melihat laporan.
  9. Unduh laporan.
  10. Logout.

Adm Gudang

  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu home.
  3. Mengelola dan input data master barang.
  4. Mengelola stok barang.
  5. Mengelola permintaan barang.
  6. Melakukan input pesan barang ke supplier.
  7. Melihat detail pesanan ke customer
  8. Melihat stok barang.
  9. Mengelola return barang.
  10. Melihat laporan.
  11. Unduh laporan.
  12. Mengelola data user.
  13. Logout.

Pimpinan

  1. Melakukan login sistem.
  2. Menampilkan menu home.
  3. Melihat stok barang.
  4. Melihat laporan.
  5. Unduh laporan.
  6. Logout.
Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program visual paradigm for UML Enterprice Edition 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use case diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem yang dibangun.

Gambar 4.1. Use Case Diagram Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan.
  2. 3 (dua) actor yang melakukan kegiatan, diantaranya adm gudang, purchasing dan pimpinan.
  3. 21 (dua puluh satu) use case yang dilakukan oleh actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Activity Diagram Adm Gudang

Gambar 4.2. Activity Diagram Adm Gudang

Berdasarkan gambar 4.2. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.
  2. 35 (tiga puluh lima) action state, yang dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
  4. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Purchasing

Gambar 4.3. Activity Diagram Purchasing

Berdasarkan gambar 4.3. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.
  2. 24 (dua puluh empat) action state, yang dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
  4. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

Activity Diagram Pimpinan

Gambar 4.4. Activity Diagram Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.4. Activity Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (satu) initial node, sebagai awal objek.
  2. 11 (dua puluh) action state, yang dilakukan oleh actor.
  3. 1 (satu) decision node yang mencerminkan pilihan eksekusi.
  4. 1 (satu) final node, sebagai objek yang diakhiri.

Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence Diagram Adm Gudang

Gambar 4.5. Sequence Diagram Adm Gudang

Berdasarkan gambar 4.5. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (actor) yang melakukan kegiatan di antara nya: admin gudang
  2. 8 (life line) yang menggambarkan fasilitas sistem di antar nya : login, home, menu tabel master, menu monitoring, menu pesanan, menu return, menu user dan menu laporan.
  3. 31 (messages) yang menggambarkan alur kegiatan di antara nya: masukkan username dan password, verifikasi, masuk menu home, masuk menu tabel master, masuk menu barang, mengelola data barang, masuk menu monitoring, melihat stok barang, mengelola stok barang, masuk permintaan barang, input barang, menyimpan, masuk menu pesanan, masuk menu pesanan customer, melihat detail pesanan, masuk menu pesan barang ke supplier, input pesan barang, menyimpan, masuk menu return, cari barang, input jumlah barang, masuk menu user, mengelola data user, masuk menu laporan, melihat laporan dan mengunduh laporan.

Sequence Diagram Purchasing

Gambar 4.6. Sequence Diagram Purchasing

Berdasarkan gambar 4.6. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (actor) yang melakukan kegiatan di antara nya: admin gudang atau bagian gudang.
  2. 6 (life line) yang menggambarkan fasilitas sistem di antar nya : login, home, menu tabel master, menu monitoring, menu pesanan ke customer, menu laporan.
  3. 20 (messages) yang menggambarkan alur kegiatan di antara nya: masukkan username dan password, verifikasi, masuk menu home, masuk menu tabel master, masuk menu supplier, mengelola data supplier, masuk menu customer, mengelola data customer, masuk menu monitoring, melihat stok barang, masuk menu pesanan, masuk menu pesan barang supplier, melihat detail pesanan, masuk menu pesanan customer, input pesanan customer, menyimpan, masuk menu laporan, melihat laporan dan mengunduh laporan.

Sequence Diagram Pimpinan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Pimpinan

Berdasarkan gambar 4.7. Sequence Diagram yang diusulkan terdapat :

  1. 1 (actor) yang melakukan kegiatan di antara nya: purchasing
  2. 6 (life line) yang menggambarkan fasilitas sistem di antar nya : login, home, menu monitoring, menu laporan.
  3. 8 (messages) yang menggambarkan alur kegiatan di antara nya: masukkan username dan password, verifikasi, masuk menu home, masuk menu monitoring, melihat stok barang, masuk menu laporan, melihat laporan, mengunduh laporan.

Class Diagram Yang Diusulkan

Spesifikasi Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah :

  1. Nama File  : Customer
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_cs+nama_cs+alamat_cs+email_cs+no_tlp_cs
  4. Primary Key  : kode_cs
  5. Panjang Record  : 95
Tabel 4.1. Spesifikasi Customer
  1. Nama File  : Pesanan
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_pesanan+tgl_pesanan+kode_cs
  4. Primary Key  : kode_pesanan
  5. Panjang Record  : 18
Tabel 4.2. Spesifikasi Pesanan
  1. Nama File  : Return
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_retur+kode_detail+jumlah_pengembalian+keterangan
  4. Primary Key  : kode_retur
  5. Panjang Record  : 28
Tabel 4.3. Spesifikasi Return
  1. Nama File  : Detail_pesanan_cs
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_detail+kode_pesanan+kode_barang+jumlah
  4. Primary Key  : kode_detail
  5. Panjang Record  : 35
Tabel 4.4. Spesifikasi Detail Pesanan Cs
  1. Nama File  : Barang
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_barang+kode_supplier+nama_barang+ketebalan+lebar+panjang+warna+satuan+harga_b+min_stock+stock_barang
  4. Primary Key  : kode_barang
  5. Panjang Record  : 131
Tabel 4.5. Spesifikasi Barang
  1. Nama File  : Permintaan_produksi
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_permintaan+tgl_permintaan+kode_barang+jumlah_permintaan
  4. Primary Key  : kode_permintaan
  5. Panjang Record  : 17
Tabel 4.6. Spesifikasi Permintaan Barang
  1. Nama File  : Supplier
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_supplier+nama_supplier+alamat+email+no_tlp
  4. Primary Key  : kode_supplier
  5. Panjang Record  : 92
Tabel 4.7. Spesifikasi Supplier
  1. Nama File  : Pesanan_Supplier
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_pes_supplier+tgl_pes_supplier+kode_supplier
  4. Primary Key  : kode_pes_supplier
  5. Panjang Record  : 15
Tabel 4.8. Spesifikasi Pesan Supplier
  1. Nama File  : Detail_Pesanan_Supplier
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : kode_detail_supplier+kode_pes_supplier+kode_barang+jumlah_barang
  4. Primary Key  : kode_detail_supplier
  5. Panjang Record  : 35
Tabel 4.9. Spesifikasi Detail Pesan Supplier
  1. Nama File  : User
  2. Media  : Hard Disk
  3. Isi  : id_user+nama_user+user_name+password+level
  4. Primary Key  : id_user
  5. Panjang Record  : 73
Tabel 4.10. Spesifikasi user

Rancangan Prototype

Prototype login

Gambar 4.9. Prototype Login

Prototype Home

Gambar 4.10. Prototype Home

Prototype Customer

Gambar 4.11. Prototype Customer

Prototype Supplier

Gambar 4.12. Prototype Supplier

Prototype Barang

Gambar 4.13. Prototype Barang

Prototype Monitoring

Gambar 4.14. Prototype Monitoring

Prototype Pesanan Customer

Gambar 4.15. Prototype Pesanan Customer

Prototype Pesan Barang Customer

Gambar 4.16. Prototype Pesan Barang Supplier

Prototype Return

Gambar 4.17. Prototype Return

Prototype Laporan

Gambar 4.18. Prototype Laporan

Prototype User

Gambar 4.19. Prototype User

Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

Tampilan Login

Gambar 4.20. Tampilan Login

Pada Menu login disediakan hanya untuk Adm Gudang, Purchasing dan Pimpinan. Dikarenakan guna menjaga kualitas informasi data sistem. Untuk dapat masuk ke sistem, ketik terlebih dahulu username dan password kemudian pilih login.

Tampilan Home

Gambar 4.21. Tampilan Home

Pada Menu home terdapat grafik penjualan dan terdapat berbagai macam menu – menu diantaranya : Tabel Master, Monitoring, Pesanan (customer), Return, Laporan dan User. Di menu Tabel Master terdapat 3 menu yaitu : Customer, Supplier, dan Barang.

Tampilan Menu Customer

Gambar 4.22. Tampilan Menu Customer

Pada Menu Customer terdapat data – data dari customer diantaranya : kode customer, nama, alamat, e-mail, dan no telepon.

Tampilan Menu Supplier

Gambar 4.23. Tampilan Menu Supplier

Pada Menu Supplier terdapat data – data dari supplier diantaranya : kode supplier, nama, alamat, e-mail, dan no telepon.

Tampilan Menu Barang

Gambar 4.24. Tampilan Menu Barang

Pada Menu Barang terdapat jenis – jenis barang, harga, dan minimal stok. Untuk jenis barang terdapat : kode barang, nama barang, ketebalan, lebar, panjang, warna, satuan.

Tampilan Menu Monitoring

Gambar 4.25. Tampilan Menu Monitoring

Pada Menu Monitoring ini digunakan untuk memantau barang yang tersedia didalam gudang, supaya persediaan barang digudang dapat terkontrol dan di menu ini terdapat sistem warning, untuk memberitahukan jika barang sudah mendekati minimal stok atau kosong.

Tampilan Menu Pesan Barang Supplier

Gambar 4.26. Tampilan Menu Pesan Barang Supplier

Pada Menu ini digunakan untuk meng-input pesanan barang ke supplier jika barang yang berada di gudang sudah habis atau mendekati minimal stok. Pada menu ini di input oleh adm gudang.

Tampilan Menu Pesanan Customer

Gambar 4.27. Tampilan Menu Pesanan Customer

Pada Menu ini digunakan untuk meng-input pesanan barang ke customer. Pada menu ini di input oleh purchasing.

Tampilan Menu Return

Gambar 4.28. Tampilan Menu Return

Pada Menu ini digunakan untuk me-return pesanan customer, bila barang yang terkirim rusak atau salah jahit dan lain – lain.

Tampilan Menu Laporan

Gambar 4.29. Tampilan Menu Laporan

Pada Menu ini untuk menampilkan laporan pesanan barang supplier maupun customer.

Tampilan Menu User

Gambar 4.30. Tampilan Menu User

Pada Menu ini untuk gunakan untuk mengatur siapa saja yang bisa masuk ke sistem ini.

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

  1. Processor : Intel Core i3
  2. Monitor : LED 16.0”
  3. Ram : 2 Gb
  4. Hdd : 340 Gb
  5. Mouse : Ps2
  6. Keyboard : Compatible Ps2
  7. Printer : Canon E400 Series

Aplikasi Yang Digunakan

  1. Windows 7/8
  2. Office 2007
  3. Xampp Server
  4. Dreamweaver

Hak Akses

  1. Admin Gudang
  2. Purchasing
  3. Pimpinan

Pengujian Black Box

Tabel 4.11. Pengujian Black Box

Rancangan Implementasi

Rancangan implementasi sistem yang dimaksud yaitu untuk mengatur jadwal waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap implementasi adalah sebagai berikut :

  • Pengumpulan Data
  • Kegiatan pengumpulan data merupakan tahap pertama yang dilakukan, hal ini berguna untuk memenuhi semua kebutuhan data yang diperlukan. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data adalah 3 minggu.

  • Analisa Sistem
  • Tahap analisa sistem dilakukan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi dan memudahkan menjalankan tahap selanjutnya. Tahap analisa sistem ini memerlukan waktu selama 2 minggu.

  • Perancangan Sistem
  • Perancangan sistem dilakukan berdasarkan data – data yang diperoleh dalam analisa sistem berjalan.

  • Test Program
  • Kegiatan untuk menguji kelayakan dari program yang diusulkan secara keseluruhan.

  • Operasi Dan Evaluasi Program

Kegiatan yang mengoperasikan usulan secara keseluruhan dan menggunakan data yang sesungguhnya dan masih diperlukan adanya pengawasan keseluruhan terhadap sistem agar terhindar dari kesalahan.

Tabel 4.12. Rancangan Implementasi

 

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Sistem Monitoring Pengendalian Persediaan Barang Pada PT. Platoon International Tangerang adalah sebagai berikut:

  1. Sistem penerimaan dan pengeluaran barang yang berjalan pada PT. Platoon Internasional masih manual, dimulai dari pemesanan barang dari customer, pembelian barang ke supplier, input data barang masuk maupun keluar, return barang, dan laporan stok barang.
  2. Karena sistem persediaan barang yang berjalan saat ini masih manual, jadi penyimpanan data pun masih berupa file atau pengarsipan, sehingga sering sekali terjadi keterlambatan dalam penyampaian laporan ke pada purchasing maupun pimpinan. Maka persediaan barang yang berjalan saat ini kurang efektif. Jadi dengan terkomputerisasi penginputan data akan lebih mudah dan penyampaian laporan akan lebih cepat karena sudah saling terhubung.
  3. Proses pengontrolan persediaan keluar masuk barang terkadang terjadi kelalaian sehingga sering terjadinya ketidak samaan data barang dan stok barang yang mengakibatkan lamanya pemberian laporan, maka dengan adanya sistem terkomputerisasi dapat dibuatkan pemberitahuan sistem persediaan barang yang akan membantu memberi notification kepada bagian admin gudang jika stok barang kosong.
  4. Dengan adanya sistem persediaan yang terkomputerisasi, dalam pencatatan, memonitoring stok barang dan pemberitahuan laporan sangat cepat dan akurat.

Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapatdigunakan sebagai bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

  1. Penggunaan sistem yang baru ini hendaknya dilakukan sosialisasi kepada pihak yang berhubungan dengan sistem ini sehingga dapat digunakan dengan baik.
  2. Setelah sistem diterapkan dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan sesuatu pengembangan sistem yang baru, untuk melengkapi kekurangan pada sistem ini agar dapat tetap berjalan dengan perkembangan teknologi saat ini.
  3. Memanfaatkan media internet secara optimal sebagai alat promosi dan pengolahan data.

Kesan

Sangat luar biasa dalam penyusunan skripsi ini, banyak kesan, pengalaman, ilmu dan cara bersosialisasi semua saya dapat selama penyusunan skripsi di STMIK Raharja ini.

  1. Terima kasih kepada dosen pembimbing 1 saya Pak Al Husain, M.Kom selama proses pembuatan skripsi, bapak selalu dapat menyempatkan waktu, selalu siap membimbing, memberikan masukan dan arahan selama saya menyusun skripsi ini.
  2. Terima kasih juga kepada dosen pembimbing 2 saya pak Triyono, S.Kom selama proses pembuatan skripsi, bapak selalu dapat menyempatkan waktu, selalu siap membimbing, memberikan masukan dan arahan selama saya menyusun skripsi ini.
  3. Terima kasih juga kepada pihak perusahaan karena sudah memberi tempat kepada saya untuk menyusun skripsi ini, dan membimbing saya dalam penyusunan ini. Semoga skripsi saya ini dapat berguna untuk perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Al-Jufri, Hamid. 2011. “Sistem Infromasi Manajemen Pendidikan”. Jakarta: PT. Smart Grafika.
  2. Anita B. Wandanaya . 2012. “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk”. Jurnal CCIT, Vol 5 No. 2 Januari 2012.
  3. Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
  4. Dewi, Meta Amalia dan Henderi. 2011. Perencanaan Strategik SI/TI Pemerintah Kota Tangerang Dalam Mewujudkan E-Goverment. Tangerang: Jurnal CCIT. Vol.5, No.1-September 2011.
  5. Gudda, Pattrick. 2011. “A Guide To Project Monitoring & Evaluation”. United State of America.
  6. Guritno, Suryo, Sudaryono dan Untung Rahardja. 2011. “Theory and Application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
  7. Hartono, Bambang. 2013. “Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer”. Jakarta: PT . Rineka Cipta.
  8. Haviludin. 2011. “Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language)”. Samarinda: Universitas Mulawarman.
  9. H. A. Rusdiana, Moch. Irfan, 2014. “Sistem Informasi Manajemen”. CV. Pustaka Setia, Bandung.
  10. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011 “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Tangerang : Jurnal CCIT Vol.4, No.3 Mei 2011.
  11. I Putu Agus Eka Pratama, 2016. “Integrasi Dan Migrasi Sistem”. Bandung: Informatika.
  12. Junaidi, Tiara. Khanna, Yuliastrie. Nenden Dewi. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan”. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
  13. Jubilee Enterprise, 2016. “Belajar Sendiri Desain Web dengan Dreamweaver”. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
  14. Khanna, Ika Nur. 2013. “WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access”. Diambil dari http://ilmukomputer.org.
  15. Kartini, Budi Utami, Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
  16. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  17. Mardi, 2011. “Kualitas dari Informasi” (quality of information). Jakarta: CV.Andi Offset.
  18. Murad. Dina Fitria, Kusniawati. Nia, Asyanto. Agus. 2013. Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1, September 2013.
  19. Nugrahanti, Fatim, Irya Wisnubhadra, Eddy Julianto. 2014. “Analisa Perancangan Sistem Informasi Managemen Rantai Pasok (Suplly Chain) Pada Perusahaan Pembuat Peralatan Tambang”. Yogyakarya: Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SENTIKA) 2014. UNIVERSITAS ATMA JAYA Yogyakarta 15 Maret 2014.
  20. Prasetio, Adhi. 2012. Buku Pintar Pemrograman Web. Jakarta : Mediakita.
  21. Rizky. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta: Prestasi Pustaka.
  22. Rusdah. 2011. “Analisa Dan Rancangan Sistem Informasi Persediaan Obat”. Jakarta: Universitas Budi Luhur.
  23. Ristono, Agus. 2013. “Manajemen Persediaan”. Yogyakarta : Graha ilmu.
  24. Rangkuti. 2011. “SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  25. Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin.2013.”Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scaffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scaffolding)”. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
  26. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. Jurnal CCIT “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN:1978-8282 STMIK Raharja.
  27. Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.
  28. Sutarman, 2012. “Pengantar Teknologi Informasi”. Jakarta: Bumi Aksara.
  29. Taufiq, Rohmat. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  30. Tamodia. Widya. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagangan Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
  31. Team EMS. 2016 “All in One Web Programming”. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
  32. Wijayanti, Esa. 2014. “Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” .STMIK Raharja. Tangerang.
  33. Warsito, Ary Budi, Muhamad Yusup, Yulianto. 2014. “Kajian YII Framework Dalam Pengembangan Website Perguruan Tinggi”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT (Vol. 7 No.3-Mei 2014).
  34. Yakub, 2012. “Pengantar Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.