SI1222474212

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

SISTEM PENGELOLAAN DATA INVENTARIS BARANG

BERBASIS WEB PADA KANTOR

KECAMATAN CISAUK

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1222474212 ADITYA GIYANTONO

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2016/2017)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA INVENTARIS

BARANG BERBASIS WEB PADA KANTOR

KECAMATAN CISAUK

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1222474212
Nama  : Aditya Giyantono
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA INVENTARIS

BARANG BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN CISAUK

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222474212
Nama  : Aditya Giyantono

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 08 Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(Sugeng Santoso, M.Kom)     (Maimunah, M.Kom)
NID : 02012     NID : 14019

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA INVENTARIS

BARANG BERBASIS WEB

PADA KANTOR KECAMATAN CISAUK

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222474212
Nama  : Aditya Giyantono

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
([[________]])   ([[_________]] )   ([[________]])
NID :____   NID :____   NID :_____

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1222474212
Nama  : Aditya Giyantono
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Aditya Giyantono
NIM. 1222474212

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin pesat dan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan didunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Terutama instansi-instansi Pemerintah yang memiliki akses pengelolaan data yang besar, karena pengolahan data sudah tidak mungkin lagi dilakukan secara manual. Dalam pengelolaan data inventaris pada Kecamatan Cisauk masih memiliki beberapa kekurangan, hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan terlambat. Selain itu proses pengelolaan datanya masih manual dan belum menggunakan sebuah program aplikasi. Dengan demikian perlu diterapkan sistem terkomputersasi pada Kecamatan Cisauk. Tujuan dari pengelitian ini yaitu mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapai oleh Kecamatan Cisauk dalam hal pengelolaan data inventaris karena pengelolaan datanya masih manual dengan menggunkan media buku. Hal ini mengakibatkan hilangnya data inventaris, lambatnya dalam pembuatan laporan dan lupa akan penempatan buku laporan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah membuat sebuah web inventarisasi Kecamatan Cisauk agar pengelolaan data inventaris pada Kecamatan Cisauk dapat lebih akurat, cepat dan tepat dalam mendata barang masuk, pencatatan barang dan pembuatan laporan

Kata Kunci: Teknologi Informasi, Sistem Pengelolaan Data Inventaris

 

ABSTRACT

ABSTRACT The development of information technology increasingly intensified and affect various aspects of life in the world in General and Indonesia in particular. Especially the government agencies who have access to the management of large data, because the data processing is no longer possible to do manually. In the management of inventory data on Sub Cisauk still has some shortcomings, this has resulted in information presented too late. Besides its data management processes are still manual and not using an application program. Thus needs to be applied computerized system at Sub-district Cisauk. The goal of research is to know the constraints whatever encountered by Subdistrict Cisauk in terms of inventory data management because data management is still manual with either media books. This has resulted in the loss of inventory data, the slowness in making reports and forget going to the placement of a book report. Research methods used in this research is descriptive. The results of this research is to create a web so that Kecamatan Cisauk inventory management inventory data on Sub Cisauk can more accurately, quickly and precisely in the log of incoming goods, logging stuff and making a report.

Keywords: Teknologi Informasi, Sistem Pengelolaan Data Inventaris

 

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin.

Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA INVENTARIS BARANG BERBASIS WEB PADA KANTOR KECAMATAN CISAUK”.

Penulisan laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer. Sebagai bahan penulisan, penulis memperoleh informasi berdasarkan hasil observasi dan studi pustaka dari berbagai sumber yang mendukung penulisan laporan ini.

Dalam pembuatan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa bantuan dan bimbingan berupa dukungan semangat dan teori/praktek dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan segala pujian dan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang AkademikSTMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu , pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menganalisis laporan Skripsi ini.
  5. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengethuanya kepada penulis selama perkuliahan.
  6. Bapak Maspuri selaku pembimbing lapangan yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengerahan kepada penulis.
  7. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.
  8. Rekan-rekan grup upin-ipin (Eza Zulian Pramana, Bagus An Arif, Dona Listiyanto, Agus Gunawan, Diar Eka Purnama, Diki Arif Rahman, Nur Irfan, Dewa Made, Andreas Prasadan Haloho).

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun, penulis harapkan sebagai pemicu untuk dapat berkarya lebih baik lagi. Semoga Allah SWT, senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan.

Tangerang, Januari 2017
Aditya Giyantono
NIM. 1222474212

 

 

Daftar isi

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam dekade terakhir ini sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Terutama instansi-instansi Pemerintah yang memiliki akses pengolahan data yang besar, karena pengolahan data sudah tidak mungkin lagi menggunakan cara manual. Mengingat semakin pesatnya sistem informasi dan teknologi sekarang ini, maka didalam pemerintahan akan menyediakan sistem komputerisasi untuk mempermudah dan mengefisienkan pekerjaan tersebut terutama dalam data inventaris. Komputer sebagai alat penghitung dan juga dapat menjadi alat efesiensi kerja yang berguna menghasilkan suatu informasi dengan cepat, tepat dan akurat sehingga komputer menjadi kebutuhan yang sangat mendasar dan tidak dapat dipisahkan dalam membantu sistem yang dibutuhkan.

Dalam pengelolaan data inventaris pada Kecamatan Cisauk masih memiliki beberapa kekurangan, yaitu masih konvensional atau menggunakan buku dalam hal pencatatan, pengeluaran, dan pelaporan, hal ini mengakibatkan informasi yang disajikan terlambat. Dengan demikian perlu diterapkan sistem terkomputerisasi pada Kecamatan Cisauk.

Untuk itu dibuatlah sebuah sistem pengelolaan data yang bisa memudahkan kinerja pada Kecamatan Cisauk. Dengan penggunaan sistem informasi, dimungkinkan adanya otomatisasi pekerjaan dan fungsi pelayanan untuk mewujudkan pelayanan yang baik seperti yang dibutuhkan, termasuk komputerisasi dalam pengelolaan data inventaris pada Kecamatan Cisauk.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mencoba mengambil tema dalam penulisan laporan skripsi ini dengan judul“PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN DATA INVENTARIS BARANG BERBASIS WEB PADA KANTOR KECAMATAN CISAUK”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang akan dibahas adalah:

  1. Bagaimana sistem pengelolaan data inventaris barang yang berjalan pada kecamatan Cisauk?
  2. Apakah sistem pengelolaan data inventaris yang berjalan saat ini sudah mampu menciptakan laporan yang cepat dan akurat?
  3. Bagaimana merancang sistem pengelolaan data inventaris barang berbasis web pada Kantor Kecamatan Cisauk?

Ruang Lingkup

Dalam tahap perancangan dan implementasi sistem ini, yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini mengenai sistem pengelolaan data inventaris barang berbasis web pada Kantor Kecamatan Cisauk yaitu : proses perencanaan pengadaan barang, penerimaan barang, pengeluaran barang, dan pembuatan laporan.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Untuk mengetahui Sistem pengelolaan data inventaris barang yang sedang berjalan pada Kantor Kecamatan Cisauk.
  2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi pada sistem pengelolaan data inventaris barang pada Kantor Kecamatan Cisauk.
  3. Untuk membuat sistem pengelolaan data inventaris barang yang cepat dan akurat.

Manfaat

  1. Penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai situasi dan kondisi suatu sistem yang ada pada Kantor Kecamatan Cisauk, khususnya sistem pengelolaan data inventaris barang.
  2. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam sistem pengelolaan data inventaris barang pada Kantor Kecamatan Cisauk.
  3. Menambah pengalaman di segala bidang terutama didalam dunia teknologi informasi mengenai sistem pengelolaan data inventaris barang pada Kantor Kecamatan Cisauk.

Metodologi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Metode Interview (wawancara)

Penulis melakukan proses tanya jawab kepada pengelola barang inventaris Kantor Kecamatan Cisauk.

Metode Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langusung ke Kantor Kecamatan Cisauk dengan cara mengamati langsung masalah yang ada pada saat observasi.

Metode Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan data dan informasi dengan membaca teroi dan buku-buku yang berhubungan dengan sistem yang diteliti yang akan dijadikan dasar kriteria pada laporan kuliah kerja praktek ini.


Metode Sumber Data

Data Internal

Penulis mengumpulkan data dan melakukan interview pada Kantor Kecamatan Cisauk, penulis ingin membuat sebuah aplikasi pengelolaan data inventaris barang.

Data Eksternal

Data ini menggambarkan sistem pendataan diluar lingkup Kantor Kecamatan Cisauk.

Metode Analisa Data

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sitem yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini ada lah SWOT (Strength,Weakness,Opportunity,Threat). Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya apa saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengolahan dan pengembangan sistem.

Metode Perancangan

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis berorientasi objek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wanwancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Untuk menentukan proses data yang diperlukan dengan tujuan memenuhi kebutuhan user penulis menggunakan alat bantu UML dengan software Visual Paradigm, Use Case Diagram, Squence Diagram, dan Activity Diagram. Software yang akan digunakan untuk membuat aplikasi yaitu Adobe Dreamweaver CS6 dan MySQL.

Metode Pengujian Sistem

Dalam penelitian ini metode pengujian yang penulis gunakan yaitu metode Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox Testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian Blackbox berusahan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi, maka penulis mengelompokkan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
    Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat penelitian,Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
    Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar analisa,analisa sistem,definisi sistem,konsep dasar sistem,karakteristik sistem,definisi pengolahan data, pengertian Unified Modeling Language (UML), dan literature review.
BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
    Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat kecamatan Cisauk,struktur organisasi,tugas dan fungsi organisasi,analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram,activity diagram,sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Langguage (UML).
BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN
    Pada bab ini dijelaskan suatu rancangan sistem yang diusulkan dalam bentuk Unified Modeling Langguage (UML) dan tampilan dari sebuah sistem tersebut yang akan di implementasikan.
BAB V PENUTUP
    Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penulisan Skripsi dan juga saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukkan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN
Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Pengertian Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:10), [1], “suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama menekan pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem. Kecenderungan manusia yang mendapat tugas memimpin suatu organisasi adalah terlalu memusatkan perhatian pada salah satu komponen saja dari sistem organisasi.”.

Pengertian Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:10), [1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

b. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

g. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:22), [1], sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Determinasi dan Sistem Probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem determidistic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan, sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.

d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:29). [1], Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya.

1. Definisi Informasi

Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaiakn umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya mati.

2. Fungsi Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:31), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan, Informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan, akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor risiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

3. Kualitas Informasi

Menurut Tata sutabri (2012:41) ,kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini.

a. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat Waktu (Timelines)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

c. Relevan (Relevance)

4. Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:37), [1], Nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

a. Mudah Diperoleh

Sifat ini menunjukkan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat. Kecepatan memperoleh dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

b. Luas dan Lengkap

SIfat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenyam tetapi juga mengenai keluarnya informasi.

c. Ketelitian

Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terjadi dua kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

d. Kecocokan

Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.

e. Ketepatan Waktu

Menunjukkan taka da keterlambatan jka ada yang sedang ingin mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

f. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

g. Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.

h. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur

Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Definisi Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:46), [1],sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok masukan (Input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok model (Model block)

Blok ini terdiri kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diingnkan.

c. Blok keluaran (Output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.

d. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok kendali (control block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Definisi Analisa Sistem

Menurut Rosa A. S (2016:18), [2], kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut.

Fungsi Analisa Sistem

Adapun fungsi analisa sistem adalah:

a. Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (User).

b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

c. Memilih alternative-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.

d. Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem.

Teori Khusus

Definisi Inventaris

Berikut ini merupakan definisi inventarisasi asset menurut beberapa ahli:

1. Menurut Sugiama (2013:173) [3], Inventarisasi asset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan asset, dan mendokumentasikannya baik asset berwujud maupun asset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.

2. Menurut Siregar (2014:518-520) [4], Inventarisasi asset adalah serangkaian kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan hasil pendataan asset, dan mendokumentasikannya baik asset berwujud maupun asset tidak berwujud pada suatu waktu tertentu.

3. Menurut PP No.27 Tahun 2014 pasal 1 menjelaskan bahwa inventarisasi aset adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan hasil pendataan Barang Milik Negara/Daerah.

4. Menurut Harsono, dkk (2004:163) [5], Inventarisasi aset adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi pendaftaran, pencatatan dalam daftar inventaris, penyusunan atau pengaturan barang-barang milik negara atau daerah serta melaporkan pemakaian barang-barang kepada pejabat yang berwenang secara teratur dan tertib menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku sehingga mempermudah dalam penyajian dan kekayaan negara/pemerintah daerah baik barang-barang tetap maupun barang-barang bergerak.

Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa A. S (2016:137) [2], UML (Unified Modeling Language) merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. UML (Unified Modeling Language) muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dandokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML (Unified Modeling Language) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

Langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language)

Menurut Nugroho (2010:16) [6], langkah-langkah penggunaanUML (Unified Modeling Language) diantaranya sebagai berikut:

a. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul

b. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use casediagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

c. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

e. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram

d. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

f. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.

g. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case

h. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

i. Setelah class diagram dibuat,kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga,definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.</p <p style="text-indent: 3em">j. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan danrequirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

k. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

l. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan test.

m. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

n. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

o. Perangkat lunak siap dirilis.</p

Definisi Use Case Diagram

Menurut Rosa A. S (2016:155), [2], Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case Diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sitem informasi yang akan dibua. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

Definisi Squence Diagram

Menurut Rosa A. S(2016:165), [2], diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antara objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansikan menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat scenario yang ada pada use case.

Banyaknya diagram sekuen yag harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sedah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

Definisi Activity Diagram

Diagram ativitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau ativitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendifinisikan hal-hal berikut:

a. Racangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didenifisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

Definisi Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Definisi Elisitasi

Menurut Daniel Siahaan (2012:66), [7], Elisitasi atau pengumpulan kebutuhan merupakan aktivitas awal dalam proses rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering). Sebelum kebutuhan dapat dianalisis, dimodelkan, atatu ditetapkan, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi. Elisitasi kebutuhan adalah sekumpulan aktivitas yang ditunjukan untuk menemukan kebutuhan suatu sistem melalui komunikasi dengan pelanggan, pengguna sistem dan pihak lain yang memiliki kepentingan dalam pengembangan sistem (Somerville and Sawyer, 1997).

Definisi Web

Menurut Murad (2013:49), [8], “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

Menurut Arief (2011:7), [9], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut browser.

Menurut Arief (2011:7), [9], “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Menurut Arief (2011:8), [9], ditinjau dari aspek content atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut.

Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidakmemungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, CascadingStyle Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.

Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

Definisi Internet

Menurut eWolf Community (2012:1) [10], ) “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”

Definisi PHP

Menurut Andi (2016:2), [11], PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. Php banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis. PHP sering juga digunakan untuk membangun sebuah CMS. PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengmbangan web. Disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Menurut Abdul Kadir (2013:120), [12], PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolong berbasis server side. Artinya, pemrosesan dilakukan di server. Hal ini berkebalikan dengan bahasa seperti JavaScript, yang pemrosesannya dilakukan di sisi klien (client side).

PHP sering dikatakan sebagai bahasa untuk membuat aplikasi web yang dinamis. Pengertian dinamis disini adalah memungkinkan untuk menampilkan data yang tersimpan dalam database. Dengan demikian, halaman web akan menyesuaikan dengan isi database.

Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML.

Definsi XAMPP

Menurut Betha Sidik (2014:72), [13], XAMPP (X(Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Pearl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling popular dikalangan pengembangan web dengan menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

Paket XAMPP, sesuai dengan kepanjangannya, X yang berarti Windows atau Linux, pengguna bisa memilih paket yang diinginkan untuk Windows atau Linux. XAMPP termasuk paket server yang paling mudah untuk digunakan sebagai paket untuk pengembangan alpikasi web. XAMPP termasuk yang paling bagus updatenya, sehingga paling baik dipilih untuk digunakan development ataupun untuk produksi.

Definisi MySQL

MySQL terdapat beberapa pandangan menurut paraahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Abdul Kadir (2013:120), [12],MySQL adalah nama database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara yang mudah dan cepat.

MySQL tergolong sebagai database relasional. Pada model ini, data dinyatakan dalam bentuk dua dimensi yang secara khusus dinamakan tabel. Tabel tersusun atas baris dan kolom.

Menurut Andi (2016:152), MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL menggunakan bahasa SQL untuk mengakses database-nya. Lisensi MySQL adalah FOSS License Exception dan juga yang versi komersial. MySQL tersedia untuk beberapa platform, diantaranya adalah untuk versi windows dan versi linux. Sistem Database MySQL mendukung beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user dan SQL Database Managemen System (DBMS). Database ini dibuat untuk keperluan sistem database yang cepat, handal dan mudah digunakan.

Menurut Betha Sidik (2014:334), MySQL merupakan software database yang termasuk paling popular di lingkungan Linux, kepopuleran ini karena performansi query dari databasenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat, dan jarang bermasalah. MySQL telah tersedia juga di lingkungan windows.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulanbahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak atau program yang bersifat opensource yang digunakan untuk membuat sebuah database.

Definisi SWOT

MySQL terdapat beberapa pandangan menurut paraahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Irham Fahmi (2016:302) [13],SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), threat (ancaman), di mana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisa suatu organisasi yang berorientasi profit dan nonprofit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Definisi Black Box Testing

Menurut Rizky (2011:265), [14],“Definisi black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses pengujian dibagian luar”.

Definisi Sublime Text

Menurut Eric Haughee (2013), [14],bahwa Sublime Text adalahaplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime-packages. Sublime Text bukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi ada beberapa fitur pengembangan fungsionalitasnya (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan penuh dari komuitas serta memiliki lisensi (license) aplikasi gratis.

Definisi Adobe Dreamweaver

Menurut Andi (2011:13), [11],Dreamweaver adalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh Web Desainer maupun Web Programer dalam mengembangkan suatu situs web, karena mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs web.

Menurut Sibero, (2011:384), Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Systems Inc., sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Systems Inc, Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS)..

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan dreamweaver adalah suatu aplikasi yang digunakan dalam membangun atau membuat sebuah web.

Saat ini terdapat software dari kelompok Adobe yang belakangan banyak digunakan untuk mendesain suatu web.Versi terbaru dari AdobeDreamwever CS3 memiliki beberapa kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja, tetapi juga menyunting kode serta pembuatan aplikasi web. Antara lain: JSP, PHP, ASP, XML, dan ColdFusion.

Definisi Literature Review

Literature Review adalah merupakan analisa berupa kritik (membangun maupun melanjutkan) dari penelitian yang sedang dilakukan terhadap suatu bagian keilmuan.

Dibawah ini merupakan sumber literature review yang penulis dapat dari pembuatan sistem sengelolaan data inventaris untuk penulisan laporan skripsi.

1. Tinjauan studi dari penelitian Arip Saripudin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

[Arip Saripudin 2010] dalam penelitian yang berjudul sistem informasi inventaris pengadaan barang berbasis intranet,penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis intranet untuk sistem informasi inventaris pengadaan barang di FDI dan meningkatkan kualitas laporan sehingga lebih akurat, tepat dan cepat ketika dibutuhkan karena proses kegiatan persediaan barang yang dilakukan FDI masih dengan cara manual sehingga informasinya kurang akurat. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi pada bagian Subag Umum pada Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan melakukan wawancara dengan Kabag TU dan Pudek II/PPK FDI. Setelah data diolah sistem yang diusulkan terhadap permasalahan yang dihadapi yaitu dengan memberikan sistem inventaris pengadaaan barang yang terintegrasi dengan Bagian Umum, Kabag TU, Pudek II dan yang mengajukan permintaan barang yang dibutuhkannya. Kekurangan dari sistem yang berjalan yaitu tidak terintegrasinya staf yang melayani permintaan pemakai dalam sistem yang berjalan dan belum adanya laporan yang disusun secara sistematis. Kelebihan dari sistem yang diusulkan lebih otomatis dan lebih terintegrasi antara staff Subag Umum dengan para Sub bagian lain, dalam penyimpanan lebih otomatis dan lebih mudah, laporan tersusun lebih sistematis sehingga pekerjaan lebih efisien. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan aplikasi sistem informasi inventaris pengadaan barang yang telah dikembangkan dapat membantu dan mempermudah kegiatan Sub Bagian Umum dalam proses pendataan inventaris barang, permintaan-permintaan barang, serta pengajuan pengadan barang serta pelaporan-pelaporan kepada pimpinan.

2. Tinjauan studi dari penelitian Akhmad Solikhin dan Berlian Kusuma Riasti, 2013.

[Akhmad dan Berlian 2013] dalam penelitian yang berjudul pembangunan sistem informasi inventarisasi sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Berbasis Web, penelitian ini bertujuan agar terbangunnya suatu sustem informasi inventarisasi sekolah di linkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang yang dapat membantu proses koordinasi antara sekolah dengan dinas pendidikan terkait. Sistem ini dibuat karena sistem inventaris sekolah masih konvensional sehingga kesulitan dalam pencarian informasi, pelaporan serta pengelolaannya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sistem usulan yang diusulkan yaitu dengan membuat suatu sistem informasi inventaris sekolah yang terkomputerisasi. Kelebihan dari sistem yang sudah terkomputerisasi yaitu pengelolaan data inventaris menjadi mudah jika dibandingkan dengan sistem konvensional, tersedianya informasi inventaris sekolah yang cepat, akurat, dan tepat waktu saat dibutuhkan dan pengambilan keputusan pengadaan barang dapat dilakukan dengan lebih cepat karena tersedianya informasi yang berkualitas.

3. Tinjauan studi dari penelitian Benny Rahardja, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2011.

[Benny 2011] dalam penelitian yang berjudul sistem informasi inventaris SMK Rajasa Surabaya, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada user (pihak lembaga) untuk dapat membuat suatu laporan pengajuan pengelolaan barang yang ada pada SMK Rajasa Surabaya sehingga mengefisiensi waktu dibandingkan dengan mencatat transaksi dengan cara manual atau menggunakan aplikasi standart. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi sistem usulan yang diusulkan yaitu membuat suatu aplikasi clien server lembaga agar dapat dimanfaatkan oleh pihak lembaga dan dapet melakukan kegiatan inventarisasi barang seperti mencatat data-data pembelian barang, membuat laporan barang, membuat pengajuan barang dan mencatat nilai penyusutan barang.

4. Tinjuan studi dari penelitian Muhammad Romzi, AMIK AKMI Baturaja, 2014.

[Romzi 2014] dalam penelitian yang berjudul rancang bangun sistem informasi inventaris laboratorium AMIK AKMI Baturaja, penelitian ini bertujuan untuk mengahsilan rancangan sistem informasi inventaris pada laboratorium AKMI Baturaja yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pembuatan sistem informasi inventaris karena sistem yang berjalan saat ini masih secara manual sehingga pembuatan laporan pengajuan barang lambat, terjadinya penyimpangan dalam pengajuan permohonan, tidak memiliki data yang detil tentang spesifikasi computer, tidak dapat mengetahui masa umur pakai komputer dan komponen. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu mempermudah dalam mengelola data inventaris dan mempermudah dalam menghasilkan laporan inventaris.

5. Tinjauan studi dari penelitian Gentisya Tri Mardiani, Universitas Komputer Indonesia, 2013

[Gentisya 2013] dalam penelitian yang berjudul sistem monitoring data aset dan inventaris PT Telkom Cianjur berbasis web, penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem monitoring data aset dan inventaris PT Telkom Cianjur dengan berbasis web, karena pengelolaan data perangkat yang terdapat di PT Telkom Cianjur memiliki banyak permasalahan seperti, data pendistribusian perangkat kepada karyawan tidak terpantau karena data perangkat berlum terorganisasi dengan data karyawan, sehingga apabila karyawan tersebut pindah jabatan atau tidak menggunakan kembali perangkat tersebut, informasinya menjadi tidak jelas dan datanya menjadi tidak akurat, kemungkinan adanya duplikasi data, serta menumbulkan ketidaksesuaian data dengan bukti fisik perangkat di lapangan. Tujuan dari sistem yang akan dibuat yaitu melakukan proses monitoring untuk memastikan kesesuaian data dan kejelasan informasi terjaga dengan baik dan melakukan proses pemantauan terhadap data pendistribusian perangkat kepada karyawan dapat dilakukan agar keakuratan dan kejelasan informasi serta kesesuaian antar sumber data dan bukti fisik di lapangan dapat terjaga. Kekurangan dari sistem tersebut yaitu proses pendistribusian perangkat kepada karyawan dapat ditambahkan proses cetak berita acara distribusi perangkat kepada setiap karyawan yang menggunakan perangkat tersebut dan tampilan dari aplikasi perlu adanya pengembangan agar lebih baik.

6. A review of research studies A.N Mustafizul and Mohd Fadli Saad, International Islamic University Malaysia, 2011

[Mustafizul 2011] in a research entitled Development of a Prospective Web-Based Inventory System for Management of Lab Facilities, this research aims to develop a web-based inventory management system for the inventory that can be used in determining the current status of raw materials, consumables and machinery available, the quantitiy to be ordered, and the lead time and to reveal the pattern of the need of materials consumed in the various laboratories, and identify the vital or critical parts and equipment and current stock level. This online system would help the personnel in charge of the laboratories find out the capacity of the labs as well as the relevant information of asset availability, and replace the current practice of extensive manual recording of asset documentation thus holding a key for an organization.

7. A review of research studies Ayangbekun Oluwafemi J and Adele-Sanyaolu Ibrahim A, University of Cape Town, South Africa, 20143

[Ayangbekun 2014] in a research entitled Design and Development of an Online Assets Inventory Management System (AIMS), this research aims to check in and check out assets, with Kaizen’s Assets Manager solution, you can check out computers and equipment to employees and always know who to call when you need an item returned. A due date can be set during the checkout process, and then run reports to find the overdue assets. Track service, vendors, and contacs, when servicing an item, you can track the service instructions, tips and tricks, vendors, and contasc in your database. If the item needs to be serviced again, you’ll have all the information you need right at your fingertips. You can find the items quickly using a barcode scanner or a quick search. The application was tested and evaluated for usability and functionality using appropriate test data. The database (back end) provides a detiled record of all assets in the organization displaying their description, serial number, acquisition cost, inventory number, respective location, working condition (status) among others. The completed web-based system could be used from any terminal with internet access.

8. A review of research studies Mohit Chaudari and Atul Wankhede, Suman Ramesh Tulsiani Technical Campus, 2016

[Mohit 2016] in a research entitled Inventory Management System using STRUTS Framework Architecture, this research aims to track and monitor sales and available inventory of a business system. Moreover, the fungcionalities needed by Organization are Items, Orders, Suppliers, Customers, Users and Authentication, Report, Billing”. In this inventory system manage the inventory on web-based application with authentication. When organization needed to maintain the daily work, daily selling, Production Stock Management, Employee information, Purchase order, Quotation, Billing, Monthly Report. This system is a using JAVA (JSP) technology use for developing the inventories WEB-based Application. Using the struts frameworks many security are provided with authentication algorithm also applied by using java source code because java platform independent language and one more thing it will supported by JAVA programming languages. This inventory management system helps a particular organization or companies to manage the inventories without any problem.

9. A review of research studies Abisoye Opeyemi A and Boboye Fatoba, Federal University of Technology, 2013

[Abisoye 2013] in a research entitled Design of a Computerized Inventory Management System for Supermarkets, this research aims to design a Computerized Inventory Management System to ascertain stock level of a supermarket, when to order for more goods, keep status and updates of transaction, thereby helping managerial decision, progress level and stock taking. Study the fungction of inventory management system, explore the challenges being faced by the manual system, design a computerized inventory management system that solves the problem inherent in the manual system with the use of Microsoft Acess and Microsoft Visual Basic, to implement the supply products data on the computerized inventory management system to ensure its functionality. The finding shows the challenges facing the manual system of inventory management system, the manual system requires everyday counting and recording and is case of disaster like fire or flood or poor communication, all the manual inventory records will be damaged and irretrievable. Based on the finding this paper highlights the possible solution to the above problems a computerized inventory management system to order and update the stock was designed and goods were supplied to implement the possible solution.

10. A review of research Ling Shi Chai, Leau Yu Beng,World Academy of Sience, 2009

[Ling Shi 2009] in a research entitled Multifuncional Barcode Inventory System for Retailing. Are You Ready for It?, this research ams to develope a multifunctional system that will facilities retail market in managing their inventory and stocking ordering effectively and efficiency. The development of Multifuncional Barcode Inventory Management System (MBIMS) aims to increase the efficiency in stock data inputting by using barcode scanner, to provide comfort to staffs in monitoring the availability of inventory with auto-alerting function and to manage the inventory effectively by sending the order to supplier automatically when the stock is lacking. This system is developed through System Development Life Cycle (SDLC) and the flow and structure of the system is fully built based on requirements of a retailing market. Furthermore, this system has beed developed from methodical research and study where each part of the system is vigilantly designed. Thus, MBIMS will offer a good solution to the retailing market in achieving effectiveness and efficiency in inventory management.


BAB III

ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Singkat Perusahaan

Kecamatan Cisauk merupakan salah satu kecamatan dari 29 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang. Kecamatan Cisauk merupakan pemekaran dari kecamatan serpong, dahulu kecamatan serpong salah satu kecamatan yang berada diwilayah Kabupaten Tangerang, sejak berdirinya Kota Tangerang Selatan tahun 2008 Kecamatan Serpong menjadi salah satu wilayah yang berada di Kota Tangerang Selatan.

Pada tahun 1996 tepatnya tanggal 31 Agustus 1996 Kecamatan Cisauk statusnya menjadi “KAPERMART” (Kantor Pembantu Kecamatan) dari Kecamatan Serpong yang diresmikan oleh bupati daerah TK.II Tangerang yaitu Bapak H,Saifullah Abdul Rochman.

Empat Tahun Cisauk menjadi kapermart pada tanggal 29 November 2000 Cisauk meningkat statusnya menjadi kecamatan yang diresmikan oleh bapak bupati Tangerang yaitu bapak Ismet Iskandar.

Lima belas tahun sudah Kecamatan Cisauk terbentuk, banyak kemajuan yang sudah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat, baik pembangunan, infrastruktur, ekonomi, sosial dan keamanan.

Jumlah penduduk Kecamatan Cisauk pada Tahun 2012 berjumlah 64.483 jiwa mengalami peningkatan Tahun 2013 berjumlah 65.453 jiwa, kecenderungan penduduk yang terus bertambah dari tahun ke tahun, di Kecamatan Cisauk selain disebabkan faktor pertumbuhan penduduk secara alamiah, juga tidak terlepas dari kecenderungan migran masuk, yang disebabkan oleh daya tarik Kecamatan Cisauk yang merupakan daerah untuk bertempat tinggal karena adanya sentra-sentra industri perumahan, perdagangan maupun jasa.

Letak Geografis

Kecamatn Cisauk terletak dibagian selatan Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah mencapai 26.914 km2 atau 2.80% dari luas keseluruhan Kabupaten Tangerang.

Secara geografis, batas wilayah Kecamatan Cisauk sebagai berikut:

1. Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan.

2. Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.

3. Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pagedangan.

4. Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan. Secara topografi Kecamatan Cisauk merupakan dataran rendah dengan kemiringan dibawah 150 dan berada diluar kawasan hutan dengan ketinggian 37-56 m diatas permukaan laut, tahun 2014 jumlah gari hujan di Kecamatan Cisauk mencapai 175 hor dengan jumlah curah hujan sebanyak 2.630 mm pertahun.

Visi dan Misi

Rencana kerja Kecamatan Cisauk Tahun 2013 masih menggunakan Visi dan Misi yang tertuang dalam rencana strategis Kecamatan Cisauk Tahun 2013-2018, adapun Visi dan Misi Kecamatan Cisauk Tahun 2013 – 2018 adalah: “MEWUJUDKAN MASYARAKAT KECAMATAN CISAUK YANG BERKUALITAS, MANDIRI DAN RELIGIUS”. Yaitu bertujuan, menjadikan masyarakat Kecamatan Cisauk yang kompresi dalam berfikir dan selalu mengantisipasi tuntutan dimasa depan yang mempunyai sifat positif, berprilaku terpuji, berwawasan dan memiliki kemampuan serta keterampilan sesuai dengan kebutuhan diberbagai bidang serta mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan tidak tergantung orang lain dalam menyelesaikan permasalahannya penuh tanggung jawab, percaya diri dan penuh inisiatif serta dapat memperkecil ketergantungan orang lain dengan mempunyai sifat dan prilaku dalam bentuk ketaatan dan pemahaman terhadap nilai-nilai agama yang diyakininya dengan berpedoman kepada agama yang dianutnya. Visi tersebut menjadi arah pembangunan 5 (lima) Tahun kedepan menuju kondisi ideal yang di inginkan

Struktur Organisasi

Pada sebuah organisasi lainnya memiliki sebuah struktur yang menjelaskan wewenang dan tanggung jawab pada setiap divisi atau bagian dan penjelasan pula hubungan kerja antara satu individu dengan divisi lain. Begitu pula dengan Kecamatan Cisauk yang memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kecamatan Cisauk

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab pada Kecamtan Cisauk adalah sebagai berikut:

1. Camat

Camat mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

b. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

b. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

d. umum

e. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di Kecamatan.

2. Sekertariat

Sekertariat mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan program.

b. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data bidang umum dan kepegawaian, serta perencanaan dan keuangan.

c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan.

d. Pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tata laksanan lingkup Kecamatan.

e. Pelaksanaan kegiatan tata usaha, kearsipan, penatausahaan keuangan, peneliharaan kantor, pengadaan dan penyimpanan perlengkapan dan pengelolaan rapat.

3. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Membuat perencanaan program kerja Sub Bagian perencanaan dan keuangan.

b. Mengumpulkan data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan program dan anggaran Kecamatan.

<p style="text-indent: 3em"c. Menjabarkan dan menjelaskan kegiatan penyusunan pedoman dan kebijakan dalam program kerja Kecamatan meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian danketatalaksanaan.</p>

d. Menyusun dan menyampaiakn laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Melaksanakan pengurusan gaji dan tunjangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Membuat perencanaan program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Melaksanakan urusan tata usaha, surat menyurat, kearsipan dan kepegawaian.

c. Melaksanakan kegiatan pengurusan administrasi perjalann dinas serta penyelenggataan urusan keamanan, kenyamanan dan kebersihan kantor.

d. Menghimpun dan menglola data hasil inventarisasi, pengadaan, pendistribusian, serta analisi kebutuhan perlengkapan

e. Melaksanakan urusan rumah tangga, pemeliharaan perlengkapan, peralatan kebersihan dan ketertiban kantor.

5. Seksi Pemerintahan

a. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi pemerintahan di Kecamatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan tugasnya masing-masing.

c. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi pemerintahan.

d. Membina dan mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya.

e. Melakukan pengumpulan, pengelolaan dan publikasi data profil/monografi Desa dan Kelurahan di Kecamatan yang dilaporkan desa dan Kelurahan.

6. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban umum mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban umum di Kecamatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan tugasnya masing-masing.

c. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewengangan seksi ketenraman dan ketertiban.

d. Membina dan mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya.

e. Melakukan koordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Tentara Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan.

7. Seksi Pembangunan

Seksi Pembangunan mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi pembangunan di Kecamatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan tugasnya masing-masing.

c. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi pembangunan.

d. Membina dan mengarahkan staf dalam hal pengingkatankinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya.

e. Memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah rencana pembangunan (musrenbag) desa/kelurahan dan kecamatan.

8. Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah

Seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menyusun program kerja dan kegiatan seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah di Kecamatan.

b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan tugasnya masing-masing.

c. Mengawasi dan memeriksa berkas pelayanan kepada masyarakat sesuai kewenangan seksi Pengembangan Ekonomi dan Pendapatan Daerah.

d. Membina dan Mengarahkan staf dalam hal peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat berdasarkan standar yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangannya.

e. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data yang berkatian dengan pengembangan ekonomi meliputi data bidang industry dan perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, koperasi dan usaha kecil menengah di Kecamatan.

1. Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Menghimpun, mengolah menetapkan prioritas dan sasaran, mengawasi, mengendalikan pelaksanaan di bidang upaya kesehatan, keagamaan, bantuan sosial, peranan wanita, kepemudaan dan olahraga, pendidikan dan kebudayaan, serta kesejahteraan masyarakat di wilayah keamatan.

b. Menganalisis data dan informasi data penyelenggaraan kesehatan masyarakat, penyelenggaraan bidang sosial, keagamaan, bantuan sosial, penyelenggaraan lembaga-lembaga pendidikan, kepemudaan dan olahraga mengidentifikasi ketidak sesuaian data degan aktualnya, menginventarisir data sesuai dengan kelompok/jenisnya, dan menyusun laporan.

c. Menyelenggarakan administrasi kegiatan pelayanan alat kntrasepsi, administrasi pertemuan Posko KB Desa dan IMP, penyuluhan administrasi Keluarga Berencana, administrasi organisasi sosial/Kemasyarakatan dan LSM, administrasi pelkasanaan program transmigrasi serta administrasi pembinaan pelaksanaan PKBM./p> <p style="text-indent: 3em">d. Melakukan pengelolaan kegiatan pelayanan alat kontrasepsi, administrasi pertemuan Posko KB Desa dan IMP, penyuluhan administrasi Keluarga Berencana, administrasi organisasi sosial/Kemasyarakatan dan LSM, administrasi pelaksanaan program transmigrasi, serta administrasi pembinaan pelaksanaan PKBM.

e. Memfasilitasi kegiatan pelayanan alat kontrasepsi, administrasi pertemuan Posko KB Desa dan IMP, penyuluhan administrasi Keluarga Berencana, administrasi organisasi sosial/Kemasyarakatan dan LSM, administrasi pelaksanaan program transmigrasi, serta administrasi pembinaan pelaksanaan PKBM.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Untuk menganalisis sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, pada penggambaran kali ini digunakan use case diagram yaitu sebagai berikut:

Prosedur Sistem Yang Berjalan

a. Bagian pengelola barang merencanakan kebutuhan barang.

b. Bagian pengelola barang mengajukan permohonan pengadaan barang kepada Kasubag perencanaan dan keuangan.

c. Kasubang perencanaan dan keuangan menyusun anggaran pengadaan barang.

d. Bagian pengelola barang mencatat penerimaan barang.

e. Bagian pengelola barang mencatat pengeluaran barang

f. Bagian pengelola barang mencatat rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran barang.

g. Bagian pengelola barang mencatat penerimaan dan pengeluaran barang pakai habis.

h. Bagian pengelola barang mencatat stock barang pakai habis.

i. Bagian pengelola barang membuat laporan semester pertama.

j. Bagian pengelola barang membuat laporan semester kedua.

k. Camat menerima laporan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang berjalan

Untuk menganalisa sistem yang berjalan, penelitian ini menggunakan program Unified Modeling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini.

1. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2 Use Case Sistem Pengelolaan Data Inventaris

Berdasarkan Gambar 3.2 use case diagram sistem pengelolaan data inventaris diatas terdapat:

a. 1 Sistem yang mencakup pengelolaan data inevntaris.

b. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Bagian Pegelolaan Barang, Kasubag Perencanaan dan Keuangan dan Camat

c. 12 use case yang diakukan diantaranya: Merencanakan kebutuhan, mengajukan permohonan, menerima permohonan, menyusun anggaran, mencatat penerimaan, mencatat pengeluaran, mencatat penerimaan dan pengeluaran, mencatat peneriman dan pengeluaran barang pakai habis, mencatat stock barang pakai habis, membuat laporan semester pertama, membuat laporan semester kedua, menerima laporan.

2. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Pengelolaan Data Inventaris

Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram sistem pengelolan data inventaris diatas terdapat:

a. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

b. 3 swimlame yaitu Bagian Pengelola Barang, Kasubag Perencanaan dan Keuangan dan Camat

c. 12 action yaitu: state dari sistem yang mencerminkan eksekusi suatu aksi, yaitu Merencanakan kebutuhan, mengajukan permohonan, menerima permohonan, menyusun anggaran, mencatat penerimaan, mencatat pengeluaran, mencatat penerimaan dan pengeluaran, mencatat peneriman dan pengeluaran barang pakai habis, mencatat stock barang pakai habis, membuat laporan semester pertama, membuat laporan semester kedua, menerima laporan.

d. 1 final node yang merupakan akhir kegiatan.

3. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Squence Diagram Sistem Pengelolaan Data inventaris

Berdasarkan Gambar 3.4 Squence Diagram sistem pengelolaan data inventaris diatas terdapat:

a. 3 actor yang melakukan kegiatan yaitu: Bagian Pengelola Barang, Kasubag Perencanaan dan Keuangan dan Camat.

b. 5 lifeline objek entity antar muka yang saling berinteraksi yaitu terdiri dari form RKBU, form anggaran pengadaan barang, form penerimaan barang, form pengeluaran barang, form barang pakai habis.

c. 14 message, yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh actor tersebut yaitu terdiri dari merencanakan kebutuhan, menghasilkan data RKBU, mengajukan permohonan, menerima permohonan, menyusun anggaran, mencatat penerimaan, menghasilkan data penerimaan, mencatat pengeluaran, menghasilkan data pengeluaran, mencatat penerimaan dan pengeluaran barang pakai habis, menghasilkan data penerimaan dan pengeluaran barang pakai habis, memncatat stock barang pakai habis, dan menyerahkan laporan.

Analisa Sistem yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang digunakan adalah metode analisa SWOT (Strength,Weakness, Opportunity, Threat) yaitu dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

1. Spesifikasi Hardware

a. Processor : Core 2 Duo

b. Monitor : Hp 21,5” HD LED

c. Mouse : Optical

d. RAM : 2 GB DDR3

e. Hard Disk : 250 GB

f. Keyboard : Standar

g. Printer : ip1900

2. Spesifikasi Software

a. Misrosoft Wndows 7

b. Web Browser (Mozila Firefox, Google Chrome)

c. Web Server (Xampp)

d. Text Editor (Notepad ++)

3. Hak Akses (Brainware)

a. Bagian Pengelola Barang

b. Kasubag Perencanaan dan Keuangan

c. Camat

Permasahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Masalah yang dihadapi pada sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Pencatatan barang masuk masih dilakukan secara manual yaitu menggunakan media buku secara tertulis tangan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.

2. Perancangan, penerimaan, pengeluaran barang dan pembuatan laporan masih dilakukan secara manual yaitu masih menggunakan media buku secara tertulis tangan dan apabila menggunakan media buku masih sangat rentan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilangnya buku pencatatan laporan, lupa akan penempatan buku laporan dan rusaknya buku laporan.

Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan meneliti dari berberapa permasalahan yang dihadapi penulis mengusulkan pemecahan masalah yang dihadapi, yaitu:

1. Bagian pengelola barang dapat menginput data perencanaan dan mengajukan permohonan barang kepada kasubag perencanaan dan keuangan secara online.

2. Pada pembuatan laporan semester, bagian pengelola barang membuat laporan berdasarkan data yang sudah ada di dalam sistem

3. Setelah dibuatnya laporan semester oleh bagian pengelola barang, Camat dapat langsung melihat laporan tersebut pada sistem yang telah diusulkan.

User Requirment

Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak stakeholder dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui tiga tahap, yaitu:

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, berikut lampiran diagram elisitasi tahap I.

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 diatas merupakan gambaran dari elisitasi tahap I, yang disusun berdasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan sistem pengelolaan data inventaris barang berbasis web pada Kantor Kecamatan Cisauk yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasrkan elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI itu artinya Desirable (Tidak Terlalu Penting). Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan, akan membuat sistem lebih sempurna.

3. I pada MDI itu artinya Inessential (Tidak Penting). Maksudnya requirement tersebut tidak dibutuhkan dalam sistem.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan:

M (Mandatory) = Penting

D (Desirable) = Tidak Terlalu Penting

I (Inessential) = Tidak Penting

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:

1. T artinya Technical , maksudnya bagaimana tata cara/ teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalama sistem yang diusulkan.

3. E artinya Economic, maksudnya berapa biaya yang diperlukan untuk membangun requirement tersebut dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. H (High) : Sulit untuk dikerjakan

2. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan

3. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III

Keterangan:

T : Technical H : High

O : Operational M : Middle

E : Economic L : Low

Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Tabel 3.5 Final Draft Elisitasi

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Prosedur Sistem Usulan

Sistem usulan tata kerja pelaksanaan Sistem Pengelolaan Data Inventaris Barang Berbasis Web pada Kantor Kecamatan Cisauk dirancang dengan tahap-tahap prosedur yang berbeda, penggunaan web service mengadaptasikan beberapa prosedur sistem berjalan yang dilakukan dengan media yang berbeda yaitu dengan penggunaan komputer berbasis web.Dengan instrument penyampaian informasi tersebut, prosedur-prosedur pelaksanaan dari masing-masing media dijelaskan dengan alur sistem usulan sebagai berikut.

1. Prosedur Perencanaan Kebutuhan Barang

a. Bagian pengelola barang melakukan login melalui sistem untuk melakukan pengisian form perencanaan kebutuhan barang untuk diajukan kepada Kasubag Perencanaan dan Keuangan.

b. Kasubag Perencanaan dan Keuangan menyusun anggaran pengadaan barang.

2. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Barang.

a. Bagian pengelola barang melakukan konfirmasi barang yang sudah diterima (dibeli).

b. Bagian pengelola barang melakukan pendistribusian barang yang sudah diterima (dibeli).

c. Bagian pengelola barang melakukan konfirmasi barang pakai habis yang sudah diterima.

d. Bagian pengelola barang melakukan pengisian form pengeluaran barang pakai habis.

3. Prosedur Pembuatan dan Penerimaan Laporan

a. Bagian pengelola barangmenginput tanggal periode laporan.

b. Bagian pengelola barang melakukan pencetakan laporan periode sebagai bukti fisik.

c. Camat menginput tanggal periode laporan untuk melihat laporan.

Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Pengelolaan Data Inventaris Barang

Berdasarkan gambar 4.1 use casediagram sistem pengelolaan data inventaris barang diatas terdapat:

a. 1 sistem yang mencakup pengelolaan data inventaris.

b. 3 actoryang melakukan kegiatan yaitu: Bagian pengelola barang, Kasubag perencanaan dan keuangan dan Camat.

c. 9 use case yaitu: username, password, membuat RKBU, menyusun anggaran pengadaan barang, menginput data penerimaan barang, menginput data pengeluaran barang, menginput dana penerimaan dan pengeluaran barang, membuat laporan, melihat laporan.

Activity Diagram

1. Activity Diagram Login

Gambar 4.2 Activity Diagram Login

Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram Login diatas terdapat:

a. 1 initial node untuk mengawali kegiatan

b. 3 swimlameyaitu user, sistem dan database.

c. 1 decision nodeuntuk mengambil sebuah keputusan didalam suatu sistem.

d. 5 actionyaitu username dan password, request, validasi, login valid, menu utama.

e. 1 final nodesebagai akhir kegiatan

2. Activity DiagramPenerimaan Barang

Gambar 4.3 Activity Diagram Penerimaan Barang

Berdasarkan gambar 4.3 activity diagram penerimaan barang diatas terdapat:

a. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

b. 2 swimlameyaitu pengelola barang dan sistem.

c. 1 decision node untuk mengambil suatu keputusan didalam suatu sistem.

d. 6 actionyaitu pilih menut terima barang, mencek session username dan password, mengarahkan ke halaman login, mengirimkan halaman terima barang, menerima halaman terima barang, mengiri form data barang masuk.

e. 1 final node sebagai akhir kegiatan.

3. Activity Diagram Pengeluaran Barang

Gambar 4.4 Activity Diagram Pengeluaran Barang

Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram Pengeluaran Barang terdapat:

a. 1 initial nodeuntuk mengawali kegiatan.

b. 2 swimlameyaitu pengelola barang dan sistem.

c. 1 decision node untuk mengambil keputusan dalam suatu sistem.

d. 6 actionyaitu pilih menu pengeluaran barang, mengecek session username dan password, mengarahkan ke halaman login, mengirim halaman pengeluaran barang, menerima halaman pengeluaran barang, mengisi form data pengeluaran barang.

e. 1 final nodesebagai akhir kegiatan.

4. Acitvity Diagram Laporan Barang

Gambar 4.5 Activity Diagram Laporan Barang

Berdasarkan gambar 4.5 activity diagram laporan barang terdapat:

a. 1 initial node untuk mengawali kegiatan.

b. 3 swimlameyaitu pengelola barang, sistem dan database.

c. 1 decision nodeuntuk mengambil keputusan dalam suatu sistem

d. 10 action yaitu pilih menu laporan, mencek session username dan password, mengarahkan ke halaman login, mengirimkan halaman laporan, menerima halaman laporan, menginput periode laporan, request, mengambil data laporan, mengirim data laporan, menerima data laporan.

e. 1 final node sebagai akhir kegiatan.

Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

Gambar 4.6 Sequence Diagram Login

Berdasarkan gambar 4.6 sequence diagam login terdapat

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu user.

b. 3 lifeline antar muka yang saling berinteraksi yaitu: form login, control login dan menu utama.

c. 6 messages, yang memuat informasi tentang akrifitas yang dilakukan oleh actor.

2. Sequence Diagram Penerimaan Barang

Gambar 4.7 Sequence Diagram Penerimaan Barang

Berdasarkan gambar 4.7 sequence diagram penerimaan barang diatas terdapat:

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu pengelola barang.

b. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi yaitu: Login , menu utama dan terima barang.

c. 5 messages, yang memuat informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh actor.

3. Sequence Diagram Pengeluaran Barang

Gambar 4.8 Sequence Diagram Pengeluaran Barang

Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram pengeluaran barang diatas terdapat:

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu pengelola barang.

b. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi yaitu: Login, menu utama, keluar barang.

c. 5 messagesyang memuat informasi tentang aktifitas yang dilakukan oleh actor.

4. Sequence Diagram Laporan Barang

Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Barang

Berdasarkan gambar 4.9 sequence diagram laporan barang diatas terdapat:

a. 1 actor yang melakukan kegiatan yaitu pengelola barang.

b. 4 lifelineantarmuka yang saling berinteraksi yaitu: Login ,menu utama, laporan, dan database.

c. 8 messages yang memuat informasi tentang aktifita yang dilakukan oleh actor.

Perbedaan Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan antara sistem berjalan dan sistem usulan

Rancangan Basis Data

Class Diagram

Gambar 4.10 Class Diagram Sistem Pengelolaan Data Inventaris Barang

Berdasarkan gambar class diagram sistem pengelolaan data inventaris barang diatas terdapat:

a. 8classdari objek-objek yang berbagi atribut serta operasinya diantaranya: barang, rkbu, pegawai, pegawai_level, inventori, terima_barang, keluar_barang, sessions.

b. 6association, hubungan anatara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai.

Spesifikasi Basis Data

Struktur basis data yang telah didesain dan dinormalisasikan dijelaskan spesifikasi basis data yang berisi rincian dari class yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun sebagai berikut:

1. Nama File : Tablepegawai

Fungsi : Untuk login user

Media :Harddisk

Panjang record : 104

Field Kunci : id_pegawai

2. Nama File : TableRKBU

Fungsi :Untuk rencana kebutuhan barang

Media :Harddisk

Panjang record : 48

Field Kunci :id_rkbu

3. Nama File : Table terima barang

Fungsi : Untuk penerimaan barang

Media :Harddisk

Panjang record : 95

Field Kunci : id_terima_barang

4. Nama File : Table keluar barang

Fungsi : Untuk pengeluaran barang

Media :Harddisk

Panjang record : 98

Field Kunci : id_keluar_barang

5. Nama File : Table inventori

Fungsi : Untuk data stock barang

Media :Harddisk

Panjang record : 37

Field Kunci : id_inventori

6. Nama File : Table barang

Fungsi : Untuk menyimpan data barang

Media :Harddisk

Panjang record : 86

Field Kunci : id_barang

7. Nama File : Table pegawai level

Fungsi : Untuk hak akses dan informasi jabatan

Media :Harddisk

Panjang record : 34

Field Kunci : id_pegawai_level

8. Nama File : Table ci sessions

Fungsi : Untuk menyimpan sessions login

Media :Harddisk

Panjang record : 95

Field Kunci : id_ci_sessions

Rancangan Sistem Yang Diusulkan

Rancangan Halaman Login

Gambar 4.11 Rancangan Halaman Login

Halaman Login ini merupakan halaman untuk pengelola barang, kasubag perencanaan dan keuangan dan camat untuk masuk ke dalam sistem.

Halaman RKBU

Gambar 4.12 Halaman RKBU

Halaman RKBU ini merupakan halaman bagi pengelola barang, untuk merencanakan kebutuhan barang.

Halaman Terima Barang

Gambar 4.13 Halaman Terima Barang

Halaman Terima Barang ini merupakan halaman bagi pengelola barang, untuk menginput data barang yang masuk.

Halaman Keluar Barang

Gambar 4.14 Halaman Keluar Barang

Halaman keluar barang ini merupakan halaman bagi pengelola barang untuk mendistribusikan barang.

Halaman Laporan

Gambar 4.15 Halaman Laporan

Halaman laporan ini merupakan halaman untuk pengelola barang dan camat untuk melihat laporan

Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware Requierement

a. Prosesor : Pentium IV atau lebih tinggi.

b. Monitor : LCD atau LED

c. Mouse : Optical

d. Keyboard : USB

e. Ram : 2GB

f. Harddisk : 250GB

g. Printer : Inkjet

Aplikasi Yang Digunakan

a. Office 2010

b. Sublime Text 3

c. Google Chrome

d. XAMPP

e. Framework Codeigniter

Hak Akses

a. Pengelola Barang

b. Kasubag Perencanaan dan Keuangan

c. Camat

Testing

Pengujian Black Box

Metode Black BoxTesting merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program.Tujuan dari metode Black Box Testing yaitu untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black Boxyang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pada masing-masing menu. Jika input data tidak sesuai maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan pada saat input data yang salah, kemudia sistem akan memproses data dokumen sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan.

Implementasi

Schedule Implementasi

Schedule implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Tahap-tahap dari aktifitas penelitian terdapat pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel Schedule Implementasi adalah sebagai berikut:

Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan Pada Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian analisis masalah yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem pengelolaan data inventaris barang pada Kantor Kecamatan Cisauk, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

  1. Sistem pengelolaan data inventaris barang pada Kecamatan Cisauk masih konvensional dengan menggunakan media buku secara tertulis tangan, sehingga masih sangat rentan akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti hilangnya buku pencatatan laporan, lupa akan penempatan buku laporan dan rusaknya buku laporan.
  2. Penggunaan sistem pengelolaan data inventaris barang yang terkomputerisasi ini diharapakan dapat membantu bagian pengelola barang dalam pencarian data dan penyimpanan data agar lebih mudah dan lebih terorganisir.
  3. Sistem pengelolaan data inventaris barang ini diharapkan dapat lebih cepat dan akurat dalam penerimaan, pencatatan data barang dan pembutan laporan.

Kesimpulan Pada Tujuan dan Manfaat Penelitian

Kesimpulan Pada Tujuan Penelitian

Sistem pengelolaan data barang ini dapat membantu petugas pengelola barang dalam hal penerimaan, pencatatan data barang dan pembuatan laporan menjadi lebih cepat dan akurat.

Kesimpulan Pada Manfaat Penelitian

1. Memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam menganalisa dan memperluas wawasan, terhadap prospek dunia kerja dan perkembangan penerapan disiplin ilmu.

2. Sistem ini dapat memudahkan petugas pengelola barang dalam penerimaan, pencatatan data barang dan pembuatan laporan.

Kesimpulan Pada Ruang Lingkup Penelitian

Agar dalam pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan baik maka perlu adanya batasan masalah pada perancangan ini. Berdasarkan hal diatas ruang lingkup penelitian ini hanya dibasatasi pada masalah-masalah sistem pengelolaan data inventaris barang dan menggunakan media web serta digambarkan dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

Saran

Setelah melakukan analisa dan memberikan keimpulan, maka penulis akan memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh bagian pengelola barang, yaitu sebagai berikut:

  1. Bagi Kecamatan Cisauk untuk menigkatkan kinerja sistem pengelolaan data inventaris barang perlu diadakannya pembenahan sistem yang lebih baik agar dapat meningkatkan kinerja pada seluruh sub bagian terutama sub bagian pengelola barang untuk meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat .
  2. Melakukan pengembangan sistem agar proses penerimaan barang, pencatatan data barang dan pembutan laporan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat .
  3. Pembuatan sistem pengelolaan data inventaris barang ber basis web ini diharapkan dapat menjadi alternative masalah yang terjadi pada Kecamatan Cisauk dan bermanfaat seperti yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Sutabri, Tata. 2012 . ““Konsep Sistem Informasi”. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 A.S, Rosa dan M.Shalahuddin. 2016. “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek”. Bandung: Informatika Bandung.
  3. Sugiama. 2013
  4. Siregar. 2013
  5. Harsono, dkk. 2004
  6. Nugroho . 2010
  7. Siahaan, Daniel. 2012. “AnalisaKebutuhan Dalam Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
  8. Murad . 2013.
  9. 9,0 9,1 9,2 Arief . 2011.
  10. eWolf Community. 2012.
  11. 11,0 11,1 Andi. 2016.
  12. 12,0 12,1 Abdul Kadir. 2013.
  13. 13,0 13,1 Betha Sidik. 2014.
  14. 14,0 14,1 Rizky. 2011