SI1222474188: Perbedaan revisi

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
(Klasifikasi Data)
(Klasifikasi Data)
Baris 928: Baris 928:
 
a. Klasifikasi data menurut jenis data: <br/>
 
a. Klasifikasi data menurut jenis data: <br/>
 
&nbsp;&nbsp;&nbsp;1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)<br/>
 
&nbsp;&nbsp;&nbsp;1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)<br/>
Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.<br/>
+
&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.<br/>
 
&nbsp;&nbsp;&nbsp;2. Data Ukur (Measurement Data)<br/>
 
&nbsp;&nbsp;&nbsp;2. Data Ukur (Measurement Data)<br/>
 
+
&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.<br/>
Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.<br/>
+
 
b. Klasifikasi data menurut sifat data:<br/>
 
b. Klasifikasi data menurut sifat data:<br/>
 
&nbsp;&nbsp;&nbsp;1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)<br/>
 
&nbsp;&nbsp;&nbsp;1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)<br/>

Revisi per 20 Februari 2017 08.07

APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP

PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK

JAYANTI DIVISI BISKUIT

SKRIPSI




Disusun Oleh :

NAMA
NIM
: 1222474188


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017



LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP

PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK

JAYANTI DIVISI BISKUIT

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474188
Nama
: Dhany Ediana Putra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 2017

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan TEKNIK INFORMATIKA
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP :

0403017602

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP

PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK

JAYANTI DIVISI BISKUIT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474188
Nama
: Dhany Ediana Putra

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Al Husain M.Kom)
   
(Dedy Iskandar S,kom. M.T.I)
NID : 05062
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP

PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK

JAYANTI DIVISI BISKUIT

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474188
Nama
: Dhany Ediana Putra

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, .... 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP

PELANGGARAN KARYAWAN DI PT MAYORA INDAH TBK

JAYANTI DIVISI BISKUIT

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474188
Nama
:Dhany Ediana Putra
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang tela dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 2016

 
 
 
 
 
(Dhany Ediana Putra)
NIM : 1222474188

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;


ABSTRAKSI

Proses Bimbingan Konseling terhadap karyawan yang bermasalah merupakan salah satu bagian terpenting bagi Karyawan Di PT. MAYORA INDAH Tbk Jayanti Divisi Biskuit.Selama ini masih banyak karyawan yang melanggar aturan yang ditetapkan perusahaan. Bimbingan Konseling mempunyai peran yang penting untuk membimbing dan mendata Karyawan yang bermasalah. Dalam melakukan pendataan Bimbingan Konseling kesulitan, salah satunya yaitu sering hilangnya data Karyawan yang melanggar dikarenakan pendatan masih menggunakan kertas, disamping itu sulitnya bagian Departemen (IRGA) Bimbingan Konseling terhadap Karyawan yang melanggar. Didasari dari permasalahan yang ada perlu dirancang dan dibangun sebuah sistem yang mampu mengatasi permasalahan tersebut. Sistem Pendukung Keputusan Bimbingan Konseling Untuk Pelanggaran Karyawan bertujuan untuk melakukan pendataan dan memberikan keputusan terhadap Karyawan yang bermasalah. Sistem dirancang menggunakan metode PHP (Hypertext Preprocessor) dan MySQL.

Kata kunci : Proses Bimbingan Konseling, PHP, PT.Mayora Indah Tbk


ABSTRACT

The process guidance counseling againts the troubled employee is one of the most important part of employees at PT. MAYORA INDAH Tbk Jayanti Divisions Biskuit. As long as this is still a lot of employees who violate campany rules set forth. Guidance counseling has an important role to guide and record a troubled employee. In conducting logging guidance counseling difficulty, one that is often the loss of employee data that violates due to data collection still use paper, besides the difficulty of parts department (IRGA) guidance counseling againts employees who violate. Based from the existing problems need to be designed and built a system that is able to overcome these problems. Decision support system of guidance counseling For Employees aim to do logging and give a decision againts a troubled employee. The system is designed using the method of PHP (Hyoertet Preprocessor) and MySQL.

Keyword: Process guidance counseling, PHP, PT. Mayora Indah Tbk



KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul “APLIKASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PELANGGARAN KARYAWAN DI PT. MAYORA INDAH TBK JAYANTI DIVISI BISKUIT”.


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada  :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  3. Bapak Junaedi ,M.Kom,M.Kom selaku Kepala JurusanSistem Informasi.
  4. BapakAl Husain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis dalam menganalisis laporan Skripsi.
  5. Bapak Bapak Dedy Iskandar S.Kom. M,T,Iselaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan memberikan waktu, pikiran dan tenaganya dalam menganalisis dan memberikan bimbingan dengan sabar kepada penulis.
  6. Hendro Triwibowo selaku Stakeholder di PT. Mayora Indah Tbk Jayanti divisi biskuit yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis selama Praktek Kerja Lapangan.
  7. Ayah, Mamah dan Adik tercinta yang selalu mendoakan dan memotivasi baik berupa moril maupun materil keberhasilan kepada penulis.
  8. Syafrizal Riony, Nahar Echa Valentino, Adi Gunawan,yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
  9. Zavas Syndicate dan Semua pihak yang telah berpatisipasi membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini.

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.


 

 

Tangerang, Januari 2017

 

 

 

(Dhany Ediana Putra)
NIM : 1222474188


Daftar isi

DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Simbol Class Diagram

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Final Draft Elisitasi

Tabel 4.1. Perbedaan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.2. Tabel Karyawan

Tabel 4.3. Tabel Bagian

Tabel 4.4. Tabel Pelanggaran

Tabel 4.5. Tabel Jenis Pelanggaran

Tabel 4.6. Tabel User

Tabel 4.7. TabelPengujiam BlackBoxPada Login

Tabel 4.8. Tabel Pengujiam BlackBoxPada Input Pelanggaran

Tabel 4.9. Tabel Pengujiam BlackBoxPadaMenu User

Tabel 4.10. Tabel Schedule Implementasi

Tabel 4.11. Estimasi Biaya


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan (Departemen IRGA)

Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Berjalan

Gambar 3.3 ActivityDiagram Sistem Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan

Gambar 4.1 Use case Diagram Yang Diusulkan Untuk Pengawas

Gambar 4.2 Activity DiagramLogin

Gambar 4.3 Sequence DiagramLogin

Gambar 4.4 Class Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.5 Rancangan PrototypeTampilan Login

Gambar 4.6 Rancangan PrototypeTampilan Home

Gambar 4.7 Rancangan PrototypeTampilan Master Bagian

Gambar 4.8 Rancangan PrototypeTampilan Master Karyawan

Gambar 4.9 Rancangan PrototypeTampilanMaster Jenis Pelanggaran

Gambar 4.10 Rancangan PrototypeTampilan Pelanggaran

Gambar 4.11 Rancangan PrototypeTampilan Pelanggaran

Gambar 4.12 Rancangan PrototypeTampilan Pelanggaran

Gambar 4.13 Tampilan Login

Gambar 4.14 Tampilan Halaman Utama

Gambar 4.15 Tampilan Master Bagian

Gambar 4.16 Tampilan Master Karyawan

Gambar 4.17 Tampilan Master Jenis Pelanggaran

Gambar 4.18 Tampilan Pelanggaran

Gambar 4.19 TampilanView Data Pelanggaran

Gambar 4.20 Tampilan Laporan

Gambar 4.21 TampilanUser



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Tidak dapat dipungkiri lagi, saat ini merupakan era digital dan informasi. Sekarang ini, kita sedang mengalami era, dimana semua nya menuntut kecepatan, keakuratan, dan kemudahan. Akses informasi yang begitu mudahnya didapat, menuntut umat manusia untuk melakukan perkembangan yang begitu pesat. Segala aktifitas dan rutinitas yang dahulu dilakukan manusia, diganti dengan kecanggihan teknologi yang dapat bersifat otomatis. Semua perubahan itu dapat kita rasakan di hampir semua bidang kehidupan.

Tak terkecuali di Indonesia. Dampak dari perubahan tersebut sudah sampai di negara kita yang tercinta ini. Contoh kecil yang nyata adalah banyak orang yang memilih untuk belanja online dari pada datang langsung, order transportasi via smartphone, melakukan pendaftaraan pendidikan via online, dsb. Semuanya tadi bukan tanpa alasan, melainkan ingin lebih cepat, praktis, dan mudah.

Namun, ada beberapa aspek yang belum maksimal dalam penerapan era digital dan informasi di Indonesia. Salah satunya adalah proses bimbingan dan konseling terhadap karyawan. Saat ini proses bimbingan dan konseling karyawan masih sangat bergantung pada penggunaan formulir dalam bentuk kertas. Tidak terkecuali pada PT Mayora Indah, Tbk. Permasalahannya adalah tidak efektifnya pendataan hasil bimbingan dan konseling karyawan yang masih menggunakan kertas formulir dalam pengarsipan data yang dibutuhkan oleh departemen perusahaan. Selain itu data yang ada dalam bentuk kertas formulir menyulitkan perusahaan ketika data tersebut dibutuhkan sebagai bahan pengambilan keputusan untuk menentukan masa kerja karyawan. PT Mayora Indah, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman di Indonesia. Perusahaan ini sudah memiliki banyak karyawan dibeberapa cabang yang tersebar di Indonesia.
   Berdasarkan pada latar belakang dan pemaparan di atas, penulis sangat antusias untuk membangun sebuah aplikasi dengan judul “Aplikasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah Tbk Jayanti Divisi Biskuit”. Dengan harapan, agar pendataan dan pengarsipan bimbingan dan konseling karyawan dapatlebih mudah diakses.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah pendataan dan pengarsipan perlu adanya aplikasi, agar dapat menghasilkan laporan yang tepat dan akurat. Adapun masalah-masalah yang dihadapi sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat aplikasi pendataan terhadap pelanggaran karyawan?
2. Bagaimana membuat sebuah aplikasi pendataan hasil bimbingan dan konseling karyawan?
3. Bagaimana membuat aplikasi yang memudahkan perusahaan dalam proses pengarsipan data bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawan?

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang penulis bahas dalam laporan ini adalah mengenai pencatatan dan pelaporan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah Tbk, yang dalam hal ini penulis membatasi permasalahan mulai proses pencatatan, monitoring dan laporan yang dibutuhkan oleh departemen terkait.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat aplikasi yang dapat melakukan pendataan pelanggaran karyawan.
2. Membuat sebuah aplikasi yang dapat melakukan pendataan hasil bimbingan dan konseling karyawan.
3. Membuat aplikasi yang dapat mempermudah perusahaan proses pengarsipan data bimbingan dan konseling terhadap karyawan.
4. Membuat aplikasi yang dapat menyajikan laporan hasil bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawan.
5. Membuat aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat yang diinginkan penulis dalam penulisan ini adalah:
1. Mengetahui sistem yang sedang berjalan pada sistem pencatatan dan laporan Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah Tbk Jayanti Divisi Biskuit.
2. Mempermudah departemen dalam memonitoring data pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.
3. Memiliki aplikasi yang efisien dalam pengarsipan data sehingga menjadi paperless dan memudahkan departemen dalam menentukan keputusan.

Metode Penelitian

Observasi

Penulis mengobservasi perusahaan PT Mayora Indah Tbk yang bertempat di Jl. Raya Serang Km 31 Desa Sumur Bandung, kec. Jayanti, kab. Tangerang, 15610 dan terlibat pada subsitem Bimbingan Dan Konseling, dengan demikian penulis dapat lebih mudah melakukan observasi .Penulis hanya akan lebih meneliti sistem yang dipakai jika tadinya penulis tidak begitu memahami sistem tersebut.

Wawancara / Interview

Untuk melengkapi hasil observasi, penulis juga akan melakukan wawancara atau interview dengan stakeholder yang bernama Hendro Triwibowo jabatan sebagai kepala IRGA di perusahaan tersebut dengan pelaksana yang berhubungan langsung dengan sistem Bimbingan Dan Konseling sehingga menghasilkan data yang tepat dan akurat.

Metode Pustaka

Metode ini sangat strategis bagi penulis karena disini penulis berusaha mencari bahan-bahan atau sumber-sumber dari buku-buku yang ada yang berkaitan dengan permasalahan dalam laporan ini sebagai suatu pedoman atau referensi kejelasan mengenai penelitian ini.

Metode Literatur

Metode ini adalah metode pengumpulan data yang paling banyak digunakan di dalam menyusun karya tulis, karya ilmiah, dan penelitian lainnya. Metode yang digunakan di dalam mengumpulkan data melalui studi literature adalah menggunakan pedoman buku ilmiah dan karya tertulis lainnya sebagai landasan teori sebuah karya ilmiah.

Metode Analisa Data

Analisa sistem dilakukan dengan menggunakan analisa berorientasi objek melalui 4 (empat) tahap yaitu: survey sistem yang sedang berjalan, analisa terhadap temuan survey, identifikasi kebutuhan informasi dan identifikasi persyaratan sistem

Metode Perancangan

Penulis menggunakan metode perancangan berorientasi objek dengan menggunakan tools UML. Perancangan Aplikasi bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawanpada PT Mayora Indah Tbk menggunakan beberapa software dalam perancangannya, antara lain:
1. C#, merupakan bahasa pemrograman yang akan dipakai.
2. SQL Server, merupakan database yang akan digunakan.
3. Microsoft Visual Studio, merupakan software yang digunakan untuk mendesign aplikasi yang akan dibuat.
UML dirancang dengan menggunakan software Visual Paradigma dalam pembuatan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram, State Diagram dan Class Diagram

Metode Waterfall

Metode waterfall adalah metode klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software (Pressman, 2012). Prosedur pengerjaan yang ada didalam metode waterfall dimulai dari suatu sistem dilakukan secara beruntun dan bertahap. Jadi, jika langkah pertama belum selesai dikerjakan, maka tidak dapat melakukan pekerjaan pada langkah kedua dan seterusnya.

Gambar diatas adalah tahapan-tahapan umum dari model proses waterfall, berikut ini adalah penjelasan dari setiap tahap ada dalam model ini :
1. Tahap Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mencari dan menentukan kebutuhan pengguna atau organisasi terhadap sistem serta menganalisa kondisi yang ada
2. Tahap Desain Sistem dilakukan untuk menentukan dan merancang spesifikasi detail sistem informasi dan produk yang sesuai dengan hasil proses pada tahap analisis
3. Tahap Penulisan Kode Program dilakukan untuk menentukan struktur algoritma secara detail, membuat instruksi-instruksi pada software yang akan dibuat sesuai dengan rancangan desain sebelumnya.
4. Tahap Pengujian Program dilakukan untuk mencari jawaban dan menentukan apakah sistem berjalan sesuai dengan kebutuhan awal (requirments)
5. Tahap Penerapan Program dan Pemeliharaan dilakukan untuk mendapatkan atau mengembangkan hardware dan software, dengan melakukan pelatihan perpindahan dari sistem lama ke sistem yang baru serta perawatan ketika sistem sudah dioperasikan

</div

Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan laporan skripsi ini, maka penulis mengelompokkan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan tentang Latar Belakang Permasalahan, Perumusan Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Ruang Lingkup, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas masalah konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep dasar perancangan sistem, peralatan pendukung (Tools System) dan beberapa definisi sesuai dengan penelitian yang dilakukandan literature riview

BAB III PEMBAHASAN
Pada Bab ini berisikan tentang Analisa Organisasi, Struktur Organisasi, Prosedur Sistem Yang Berjalan, Analisa Batasan Sistem, Analisa Masalah, sistem yang berjalan menggunakan Unifield Modelling Language (UML), User Requirement.

BAB IV RANCANGAN SISTEM SISTEM YANG DIUSULKAN DAN IMPLEMENTASI
Pada babini berisi usulan prosedur yamg baru, diagram rancangan sistem menggunakan unified modeling language (UML), rancangan basis data, rancangan prototype atau tampilan dan implementasi sistem yang di usulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan sistem informasi persediaan barang setelah melakukan observasi pada perusahaan, dan berdasar pada bab – bab yang telah di uraikan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

  1. Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Tata Sutabri, 2012 : 91)[1].

  2. Menurut (Sutarman, 2012:13)[2], Sistem adalah elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.
    Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah suatu tahapan pertama yang saling berhubungan dalam satu kesatuan dan terdiri dari unsur, komponen yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.


Karakteristik Sistem

Menurut (Tata Sutabri, 2012:17)[1], suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya Komponen (component), Batas sistem (boundary), Lingkungan luar (environment), Penghubung (interface), Masukan (input), Keluaran (output), Pengolahan (processing), Sasaran atau tujuan (goal), Strategi (strategy) antara lain:

  • Komponen Sistem (component), yaitu kumpulan subsistem-subsistem yang saling berinteraksi atau dengan yang lainnya serta melakukan kerja sama antar subsistem tersebut. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya yang saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan “Supra Sistem”.
  • Batasan Sistem (boundary) yaitu ruang lingkup sistem, merupakan suatu daerah yang membatasi antara komponen atau subsistem yang lain, yang membatasi suatu sistem dengan sistem lain atau sistem yang berasal dari lingkungan luarnya.
  • Lingkungan Luar Sistem (environment) yaitu lingkungan luar dari suatu sistem apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  • Penghubung Sistem (interface), merupakan suatu media yang menghubungkan antara subsistem yang satu dengan yang lainnnya sehingga antar subsistem dapat saling bekerja sama. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
  • Masukan Sistem (input), yaitu sesuatu yang berasal dari subsistem yang digunakan sebagai data masukan yang selanjutnya dimasukan dalam suatu sistem agar dapat menghasilkan suatu keluaran yang berguna (diinginkan). Masukan dapat berupa maintenance input dan signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.
  • Keluaran Sistem (output), adalah hasil proses dari suatu masukan yang telah dilakukan proses di dalamnya sehingga menghasilkan sebuah informasi yang berguna untuk setiap tingkatan yang ada. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada Supra Sistem.
  • Pengolahan Sistem (processing), yaitu suatu proses yang akan merubah suatu masukan menjadi suatu keluaran. Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran, sebagai contoh sistem akuntansi. Sistem ini mengelola data transaksi menjadi laporan yang dibutuhkan oleh semua pihak manajemen.
  • Sasaran (objective) atau tujuan (goal), suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
  • Strategi (strategy), merupakan cara-cara yang digunakan dari mulai adanya input, pemrosesan hingga akhirnya terbentuk output, dan untuk mencapai sasaran yang diinginkan diperlukan suatu strategi agar sasaran tersebut dapat tercapai.</p>
  • </ol>

    Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang mempunyai suatu tujuan (goal), dimana untuk mencapai tujuan tersebut harus memiliki strategy yaitu dengan masukan sistem (input), proses (processing) dan keluaran sistem (output) yang objective.

    </li>

    Klasifikasi Sistem

    Menurut Taufiq [3](2013:8), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya :

    1. <Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
      Jika dilihat dari bentuknya sistem bisa dibagi menjadi dua yaitu sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak merupakan suatu sistem yang tidak bisa dipegang atau dilihat secara kasat mata atau lebih sering disebut sebagai prosedur, contohnya dari sistem abstrak adalah prosedur pembayaran keuangan mahasiswa, prosedur belajar mengajar, sistem akademik, sistem diperusahaan, sistem antara manusia dengan Tuhan, dan lain-lain.
         Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat dan bisa dipegang oleh panca indera. Contoh dari sistem fisik adalah sistem computer, sistem transportasi, sistem akuntansi, sistem perguruan tinggi, sistem mesin pada kendaraan bermotor, sistem mesin mobil, sistem mesin-mesin perusahaan.
         Dilihat dari fungsinya, baik sistem abstrak maupun sistem fisik memiliki fungsi yang pentingnya, sistem abstrak berperan penting untuk mengatur proses-proses atau prosedur yang nantinya berguna bagi sistem lain agar dapat berjalan secara optimal sedangkan sistem fisik berperan untuk mengatur proses dari benda-benda atau alat-alat yang bisa digunakan untuk mendukung proses yang ada di dalam organisasi.

    1. Sistem alamiah dan Sistem buatan manusia

      Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man machine system.


    2. Sistem tertentu dan Sistem tidak tentu

      Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

    3. Sistem dapat dipastikan dan Sistem tidak dapat dipastikan

      Sistem dapat dipastikan merupakan suatu sistem yang input proses dan outputnya sudah ditentukan sejak awal. Sudah dideskripsikan dengan jelas apa inputannya bagaimana cara prosesnya dan harapan yang menjadi outputnya seperti apa. Sedangkan sistem tidak dapat dipastikan atau sistem probabilistik merupakan sebuah sistem yang belum terdefinisi dengan jelas salah satu dari input-proses-output atau ketiganya belum terdefinisi dengan jelas.

    4. Sistem Sementara dan Sistem Selamanya

      Sistem sementara dan sistem selamanya merupakan klasifikasi sistem jika dilihat dari pemakaiannya. Sistem sementara merupakan sebuah sistem yang dibangun dan digunakan untuk waktu sementara waktu sebagai contoh sistem pemilihan presiden, setelah proses pemilihan presiden sudah tidak dipakai lagi dan untuk pemilihan lima tahun mendatang kemungkinan sudah dibuat sistem pemilihan presiden yang baru. Sedangkan sistem selamanya merupakan sistem yang dipakai untuk jangka panjang atau digunakan selamanya, misalnya sistem pencernaan.

    5. Sistem tertutup dan Sistem terbuka

      Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Sebaliknya sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
            Berdasarkan klasifikasi sistem diatas penulis menyimpulkan bahwa suatu klasifikasi sistem merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak serta tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya dan memiliki sistem alamiah serta sistem buatan manusia.

    Konsep Dasar Informasi

    Definisi Informasi

    Untuk menganalisa suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen komponen yang ada dalam sistem tersebut. Dari mana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan definisi informasi terdapat beberapa pandangan, diantaranya yaitu :
     1. Menurut (Sutarman, 2012:14)[2], Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.
     2. Menurut ( McLeod dalam Yakub,2012:8)[4], Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
     3. Menurut (Maimunah, dalam jurnal CCIT 2012:284)”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya, dan bermanfaat dalam mengambil sebuah keputusan”.
    Ditarik kesimpulan bahwa Informasi merupakan data yang telah diorganisasikan, diolah, dibentuk untuk si penerima dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

    Klasifikasi Informasi

    Menurut Tata Sutabri (2012:34)[1], informasi dalam menejemen diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Informasi Berdasarkan Persyaratan Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dibutuhkan oleh seorang manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukan. Berdasarkan persyaratan itu informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut :

      1. Informasi yang tepat waktu
        Sebuah informasi yang tiba pada manajer sebelum suatu keputusan diambil sebab seperti telah diterangkan dimuka, informasi adalah bahan pengambilan keputusan.

      2. Informasi yang relevan
        Sebuah informasi yang disampaikan oleh seorang menajer kepada bawahannya harus relevan, yakni ada kaitannya dengan kepentingan pihak penerima sehingga informasi tersebut akan mendapatkan perhatian.

      3. Informasi yang bernilai
        Informasi yang berharga untuk suatu pengambilan keputusan.

      4. Informasi yang dapat dipercaya
        Suatu informasi harus dapat dipercaya dalam manajemen karena hal ini sangat penting menyangkut citra organisasi, terlebih bagi organisasi dalam bentuk perusahaan yang bergerak dalam persaingan bisnis.

    2. Informasi Berdasarkan Dimensi Waktu
      Informasi berdasarkan dimensi waktu ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
      1. Informasi masa lalu
         Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa masa lampau yang meskipun amat jarang digunakan, namun penyimpanannya pada data strorage perlu disusun secara rapih dan teratur.
      2. Informasi masa kini
         Dari sifatnya sendiri sudah jelas bahwa makna dari informasi masa kini ialah informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang.

    3. Informasi Berdasarkan Sasaran
      Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditunjukkan kepada seorang atau kelompok orang, baik yang terdapat di dalamorganisasi maupun diluar organisasi.
      Informasijenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi individual
         Informasi yang ditunjukkan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decision maker) atau kepada seseorang yang diharapkan dari padanya tanggapan terhadap informasi yang diperolehnya.
      2. Informasi komunitas
         Informasi yang ditunjukkan kepada khalayak di luar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat.

    Nilai Informasi

    Menurut (Gordon B. Davis dalam Sutarman, 2012:14), Nilai Informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
    Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Tentang Sepuluh (10) sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :


    1. Kemudahan Dalam Memperoleh
      Informasi memperoleh nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh.

    2. Sifat luas dan kelengkapannya
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi yang tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik.

    3. Ketelitian (Accurancy)
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.

    4. Kecocokan dengan pengguna (Relevance)
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan

    5. Ketepatan Waktu
      Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan.

    6. Kejelasan (Clarity)
      Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.

    7. Fleksibelitas/Keluwesannya
      Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer / pimpinan pada saat pengambilan keputusan.

    8. Dapat Dibuktikan
      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas dan sumber yang indah.

    9. Tidak ada prasangka
      Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.

    10. Dapat diukur
      Informasi untuk pengambilan keputusan harusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna.

    Berdasarkan penjelasan nilai informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa suatu informasi dapat bernilai baik apabila informasi tersebut dapat memberikan informasi yang dapat dibuktikan dan mudah untuk didapatkan, dimengerti serta tidak menimbulkan keraguan adanya kesalahan informasi.

    Komponen-Komponen Informasi

    Menurut Darmawan (2012:5)[5], sebuah informasi bisa bermanfaat, bisa memberikan pemahaman bagi orang yang menggunakannya, jika informasi tersebut memenuhi atau mengandung salah satu komponen dasarnya. Jika dianalisis berdasarkan pendekatan information system, pada dasarnya ada sekitar 6 (enam) komponen. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Root of Information, yaitu komponen akar bagian dari informasi yang berada pada tahap awal keluaran sebagai proses pengolahan data. Misalnya yang termasuk ke dalam komponen awal ini adalah informasi yang disampaikan pleh pihak pertama.

    2. Bar of Information, merupakan komponen batangnya dalam suatu informasi, yaitu jenis informasi yang disajikan dan memerlukan informasi lain sebagai pendukung sehingga informasi awal tadi bisa dipahami. Contohnya jika anda membaca headline dalam sebuah surat kabar, maka untuk memahami lebih jauh tentunya harus membaca informasi selanjutnya, sehingga maksud dari informasi yang ada pada headline tadi bisa dipahami secara utuh.

    3. Branch of Information, yaitu komponen informasi yang bisa dipahami jika informasi sebelumnya telah dipahami. Sebagai contoh adalah informasi yang merupakan penjelasan keyword yang telah ditulis sebelumnya, atau dalam ilmu eksakta seperti matematika bentuknya adalah hasil dari sebuah uraian langkah penyelesaian soal dengan rumus-rumus yang panjang, misalnya dapat berupa petunjuk lanjutan dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu.

    4. Stick of Information, yaitu komponen informasi yang lebih sederhana dari cabang informasi, biasanya informasi ini merupakan informasi pengayaan pengetahuan. Kedudukannya bersifat pelengkap (supplement) terhadap informasi lain. Misalnya informasi yang muncul ketika seseorang telah mampu mengambil kebijakan/keputusan menyelesaikan suatu proses kegiatan, maka untuk menyempurnakannya ia memperoleh informasi-informasi pengembangan dari keterampilan yang sudah ia miliki tersebut.

    5. Bud of Information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, tetapi keberadaannya sangat penting sehingga di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang akan datang informasi ini akan berkembang dan dicari, serta ditunggu oleh pengguna informasi sesuain kebutuhannya. Misalnya yang termasuk ke dalam informasi ini adalah informasi tentang masa depan, misalnya bakat dan minat, cikal bakal, prestasi seseorang, harapan-harapan yang positif dari seseorang dan lingkungan.

    6. Leaf of Information, yaitu komponen informasi yang merupakan informasi pelindung, dan lebih mampu menjelaskan kondisi dan situasi ketika sebuah informasi itu muncul. Biasanya informasi ini berhubungan dengan informasi mengenai kebutuhan pokok, informasi yang mejelaskan cuaca, musim, yang mana kehadirannya sudah pasti muncul.

    Mutu Informasi

    Menurut (Sutarman, 2012:14)[2], kesalahan informasi adalah antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
    1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
    2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
    3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
    4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
    5. Dokumen induk yang salah.
    6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi komputer yang digunakan).
    7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
          Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:
        a. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
        b. Pemeriksaan internal dan eksternal.
        c. Penambahan batas ketelitian data.
        d. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
    Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa informasi dikatakan bermutu apabila tidak ada kesalahan dalam pengolahan data misalnya hilang data, kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja.

    Konsep Dasar Data

    Definisi Data

    Menurut Taufiq (2013:13)[6], "Data adalah sesuatu yang diberikan untuk diolah".
    Menurut Sutabri (2012:1)[1], "Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata".
       Berdasarkan kedua definisi di atas, maka dapat disimpulkan data adalah berupa catatan-catatan yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi yang menunjukan fakta.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri (2012:3)[1], dapa dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumber :
    a. Klasifikasi data menurut jenis data:
       1. Data Hitung (Enumeration / Counting Data)
        Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu.
       2. Data Ukur (Measurement Data)
        Data ukur adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu.
    b. Klasifikasi data menurut sifat data:
       1. Data Kuantitatif (Quantitative Data)
        Data Kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
       2. Data Kualitatif (Qualitative Data)
         Data kualitatif adalah mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu.
    c. Data Klasifikasi data menurut sumber:
       1. Data Internal
         Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
       2. Data Eksternal
        Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain. Data eksternal ini terdiri dari 2 jenis yaitu :
      a. Data Eksternal Primer (Primary External Data)
       Data eksternal primer adalah data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni orang yang melakukan observasi sendiri.
     & b. Data Eksternal Sekunder (Secondary External Data)
       Data eksternal sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan melalui seseorang atau sejumlah orang lain.

    Konsep Dasar Sistem Informasi

    Definisi Sistem Informasi

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Perusahaan

    Sejarah Singkat Perusahaan

    PT. Mayora Indah Tbk merupakan kelompok bisnis yang memproduksi makanan terkemuka di Indonesia. Mayora Indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaan-nya secara global. Terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek-merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan lain-lain. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977 sebagai sebuah industri biskuit rumah sederhana yang hingga sekarang mampu berkembang dengan pesat menjadi salah satu kelompok usaha yang ter-integrasi di Indonesia. Perkembangan perusahaan juga ditorehkan dengan merubah status perusahaan menjadi perusahaan terbuka seiring dengan pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4 Juli 1990. Pada tahun-tahun berikutnya perusahaan terus melakukan ekspansi cepat untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu usaha-nya yakni mendirikan fasilitas produksi dan beberapa kantor pemasaran yang terletak di beberapa negara di Asia Tenggara.

    Dengan inovasi-inovasi terbaru yang dilakukan perusahaan semakin memperkokoh posisi Mayora di pasar global. Terbukti bahwa produk-produk Mayora tidak hanya mampu memenuhi konsumen yang ada di dalam negeri saja, namun telah menjangkau konsumen luar negeri bahkan hampir menyebar di seluruh dunia. Hasil ini dapat dicapai berkat dukungan dari jaringan distribusi yang kuat selain tersedia-nya fasilitas dengan sistem logistik dan pengelolaan gudang yang modern. Selain itu, perusahaan telah menerapkan tiga visi utama perusahaan yang menjadi acuan pengelolaan di antaranya menjadi produsen makanan dan minuman berkualitas yang dipercaya oleh konsumen baik di pasar domestik dan internasional serta mengendalikan pangsa pasar yang signifikan dalam setiap kategori, memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara di mana perusahaan beroperasi.

    Produk-produk Mayora dibagi menjadi beberapa lini produk dengan merek-merek terkenal, antara lain Biskuit dengan pabrik biskuit terbesar di Asia Tenggara (Marie Roma, Slai O’lai, Better, Danisa dan Sari Gandum), Permen yang menjadi salah satu pelopor permen kopi dan menjadi merek permen nomor 1 di dunia (Kopiko, Kis, dan Tamarin), Wafer & Chocolate yang menjadi pelopor hadir-nya wafer roll dan coklat pasta dengan kualitas tinggi (Astor, Beng-beng, Superstar, Zuperr Keju, dan Choki-choki), Kopi yang merupakan produsen kopi instan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara (Torabika Brown Coffe, Torabika 3inOne, Torabika Cappucino), Mayora Nutrition (Energen Oat Milk), Bubur (Super Bubur), Mie Instan (Mie Gelas), Minuman (Vitazone, Teh Pucuk Harum & Kopiko 78°C) dan beberapa varian produk lainnya. Saat ini produk-produk tersebut telah didistribusikan ke lebih dari 52 negara di dunia seperti Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jerman, Jepang, Iran, Italia, Inggris, Spanyol, Korea Selatan, Saudi Arabia, Portugal dan beberapa negara lainnya.

    Visi dan Misi Perusahaan

    1. Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
    2. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders Perseroan.
    3. Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan negara dimana Perseroan berada.

    Struktur Organisasi


    Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Factory Manager
      Factory Manager mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi Perusahaan.

    2. Departement Head IRGA
      Dept. Head IRGA mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari Departemen IRGA.

    3. Section Head IR
      Section Head IR mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari IR (Industrial Relation) seperti perizinan Perusahaan dan kesepakatan dengan badan-badan diluar Perusahaan.

    4. Section Head GA
      Section Head GA mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari GA (General Affair) seperti aset-aset Perusahaan dan pelayanan terhadap kebutuhan karyawan.

    5. Section Head HSE
      Section Head HSE mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi dari HSE (Health Safety Environment) seperti keselamatan kerja dan penanggulangan terhadap kecelakaan kerja.

    6. Staff CCTV
      Staff CCTV mempunyai tugas pokok memantau dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan yang terekam oleh kamera CCTV serta bertanggung jawab dalam troubleshoot jaringan CCTV, PABX dan Pagging.

    7. Staff Payroll
      Staff Payroll mempunyai tugas pokok dalam memantau dan mengurus absensi karyawan dan penggajian.

    8. Staff IRGA
      Staff IRGA mempunyai tugas pokok dalam mengurus perizinan, pendataan aset perusahaan dan pelayanan terhadap seluruh karyawan.

    9. Staff HSE
      Staff HSE mempunyai tugas pokok dalam memantau dan mengawasi setiap kegiatan yang berhubungan dengan keselamatan kerja dan kecelakaan kerja.

    Tata Laksana Sistem Berjalan

    Use Case Diagram merupakan deskripsi lengkap tentang interaksi yang terjadi antara para actor dengan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan. Sehingga bermanfaat untuk tahap analisis karena dengan menggunakan use case diagram akan banyak sekali informasi yang didapatkan, selain itu juga bermanfaat untuk mencari dan menemukan kelas-kelas yang terlibat dalam aplikasi.

    Prosedur Sistem Berjalan

    1. Proses Temuan Pelanggaran
      Pada proses ini bagian keamanan (Security) dan bagian pengawas penegakan displin aturan perusahaan (Departemen IRGA) mendapati pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan didalam area perusahaan.

    2. Proses Pendataan
      Pada proses ini karyawan yang melakukan pelanggaran akan diserahkan ke Departemen IRGA dan dilakukan pendataan untuk kebutuhan arsip pada formulir yang telah disediakan serta diberikan bimbingan dan konseling untuk mengurangi tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

    3. Proses Pemberian Sanksi
      Pada Proses ini karyawan yang melakukan pelanggaran berat maupun pelanggaran yang berulang kali dilakukan akan diberikan sanksi atau surat peringatan sesuai ketentuan dengan mengacu pada data arsip pelanggaran karyawan yang bersangkutan.



    Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

    1. Use Case Diagram Sistem Berjalan

      Berdasarkan Gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini terdapat :
      1. 1 System yang mencakup seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.
      2. 3 Actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Karyawan, Security, Pengawas.
      Activity Diagram Sistem Berjalan

      3. 4 Use Case diantaranya : Temuan Pelanggaran, Pendataan, Bimbingan dan Konseling, Pemberian Sanksi.

    2. Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur sistem, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat.

      Berdasarkan Gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat :
      1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
      2. 10 Action State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
      3. 1 Swimlane.
      4. 1 Decision Node.

      5. 1 Final Node, yang mengakhiri.</p>
    3. Sequence Diagram Sistem Berjalan
      Sequence Diagram menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengen use case dimana didalamnya terdapat actor dimana diagram ini sangat memperhatikan waktu atau terurut berdasarkan kejadian.
      Berikut sequence diagram dari sistem Aplikasi Bimbingan dan Konseling :

    4. </ol>

      Analisa Sistem Yang Berjalan

      Metode Analisa Sistem

      Pada tahap ini adalah proses menganalisa data. Data penting yang harus didalami bersama sehingga hasilnya dapat berupa matrik SWOT dimana akan dilihat gabungan antara pemanfaatan kekuatan untuk menangkap peluang, mengatasi kelemahan dengan mengambil kesempaatan, menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahan dan menghindarkan ancaman :


      Analisa Masukan Data

      Analisa masukan adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data pelanggaran karyawan di dapat ketika security menyerahkan karyawan yang melakukan pelanggaran kepada pengawas (Departemen IRGA).
      1. Nama Masukan : Penyerahan Pelaku Pelanggaran
      2. Fungsi : Sebagai proses kewajiban security menyerahkan
      data karyawan yang melakukan pelanggaran
      3. Sumber : Security
      4. Media : Komunikasi
      5. Distribusi : Security ke Pengawas
      6. Frekuensi : Setiap hari
      7. Keterangan : Berisi nama dan NIK

      Analisa Proses Data

      Analisa proses adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.
      1. Nama Modul : Penerimaan Pelaku Pelanggaran
      2. Masukan : Menerima Pelaku Pelanggaran yang dilakukan Security
      3. Keluaran : Data Pelanggaran dan Bimbingan Konseling
      4. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan catatan manual

      Analisa Keluaran Data

      Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui sistem pengolahan data yang ada. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan atau data kurang lengkap, yaitu :
      1. Nama Keluaran : Data Pelanggaran dan Bimbingan Konseling
      2. Fungsi : Sebagai bahan Laporan Data Pelanggaran dan
      Bimbingan Konseling
      3. Media : Kertas
      4. Distribusi : Pengawas ke Kepala Departemen

      Konfigurasi Sistem Berjalan

      Spesifikasi Hardware

      Sistem tersebut menggunakan 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut :
      1. Processor : Core I3
      2. Monitor : IPS 14
      3. Ram : 2.00 GB
      4. Keyboard : MS Compatible
      5. Printer : Canon MP258

      Spesifikasi Software

      1. Windows 7
      2. Microsoft Visio for UML
      3. Adobe Reader
      4. IIS
      5. Microsoft Visual Studio
      6. SQL Server

      Hak Akses (Brainware)

      1. Pengawas
      2. Admin
      3. Perusahaan


      Permasalahan yang Dihadapi

      Masalah yang dihadapi pada sistem berjalan saat ini adalah sebagai berikut :
      1. Sistem masih dilakukan secara tulis menulis sehingga masih memungkinkan terjadinya penumpukan berkas-berkas data pelanggaran.
      2. Pembuatan laporan yang diperlukan membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan data sehingga mengakibatkan keterlambatan informasi.
      3. Dalam proses pencarian data pelanggaran karyawan masih sangat membutuhkan waktu yang cukup lama karena datanya masih bersifat lembaran-lembaran kertas (Formulir).

      Alternatif Pemecahan Masalah

      Untuk menanggulangi permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan, maka alternative pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan merancang, membangun dan menyediakan suatu sistem pendataan pelanggaran karyawan serta bimbingan dan konseling untuk memudahkan pengawas dalam pendataaan pelanggaran karyawan dan mencari data pelanggaran.



      User Requirement

      Elisitasi Tahap I

      Elisitasi tahap I merupakan daftar yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Untuk membuat sistem Monitoring Laporan Praktek Kerja Industri yang terkomputerisasi. Berikut lampiran Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

      Elisitasi tahap I yang disusun berdasarkan hasil wawancara dan analisa pada bagian yang terkait yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem yang akan dibuat dalam hal ini, wawancara dilakukan terhadap stakeholder mengenai sistem yang diusulkan oleh perancang.

      Elisitasi Tahap II

      Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

      Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang kemudian diklasifikasikan lagi dengan metode MDI. Berikut lampiran Elisitasi Tahap II yang telah dibuat.

      Keterangan MDI :
          a. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
          b. “D” pada MDI berarti Desirable. Maksudnya , requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

          c. “I” pada MDI berarti Inessential. Maksudnya, requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

      Elisitasi Tahap III

      Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, maka dibuatlah Elisitasi Tahap III yang diklasifikasikan kembali dengan metode TOE dengan opse KML. Terdapat requirement yang pilihannya antara lain high (H) dan harus dieliminasi, Middle mampu dikerjakan (M) dan Low artinya mudah dikerjakan (L). Berikut lampiran Elisitasi Tahap III yang telah dibuat :

         Keterangan :
       a. “T” artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang diusulkan?
       b. “O” artinya Operasional, bagaimana tata cara penggunaan requirement dalam sistem yang akan dikembangkan?
       c. “E” artinya Ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?
         Metode TOE tersebut digabi kembali menjadi beberapa option, yaitu :
       a. Hight (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakainya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
       b. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

       c. Low (L) : mudah dikerjakan.

      Final Draft Elisitasi

      Merupakan bentuk akhir dari tahap tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar untuk membangun Aplikasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah, Tbk Divisi Biskuit. Berdasarkan Elisitasi Tahap III maka dapat dihasilkan requirement final draft yang diharapkan dapat mempermudah penulis untuk membangun suatu Aplikasi Bimbingan dan Konseling Terhadap Pelanggaran Karyawan di PT Mayora Indah, Tbk Divisi Biskuit. Berikut lampiran final draft elisitasi yang telah dibuat :

      BAB IV

      RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

      Prosedur Usulan Sistem

      Berdasarkan analisa maka diketahui bahwa sistem yang lama masih bersifat manual sehingga tidak memenuhi kebutuhan dalam pengolahan data secara cepat dan efektif. Setelah kebutuhan sistem diketahui maka langkah selanjutnya adalah merancang aplikasi pelanggaran karyawan dan bimbingan konseling yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengawas (Dept. IRGA) dalam memproses data-data yang di input secara efektif. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini menggunakan UML (Unified Modelling Language) dengan software Microsoft Visual Studio melalui tahap : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Daigram, Class Diagram, dan menggunakan SQL Server sebagai database.

      Keuntungan dirancangnya sistem ini akan mempermudah pengawas dalam hal melakukan pendataan pelanggaran dan mempermudah pengawas dalam pembuatan laporan.

      Rancangan Use Case Diagram Yang Diusulkan

      1. Pengawas
       a. Melakukan Login
       b. Menampilkan halaman login
       c. Menampilkan halaman utama
       d. Menampilkan menu data pelanggaran
       e. Menampilkan menu view data pelanggaran

       f. Menampilkan menu laporan

      Use Case Diagram Yang Diusulkan

      1. Use Case Diagram Yang Diusulkan Untuk Pengawas.

      Berdasarkan gambar 4.1 diatas, Use Case Diagram pada Pengawas terdapat :
       a. 1 System yang merupakan rancangan usulan proses sistem.
       b. 2 Actor yaitu : Pengawas.

       c. 8 Use Case yang dilakukan oleh Actor yaitu : Memberikan Data, Login, Home, Data Pelanggaran, Input Pelanggaran, View Data Pelanggaran, Laporan, Log Out.

      Activity Diagram Yang Diusulkan

      1. Activity Diagram Login


      Berdasarkan gambar 4.2 diatas, Activity Diagram Login terdapat :
       a. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
       b. 10 Action, menjelaskan tentang aktivitas yang terjadi pada saat user melakukan login.
       c. 1 Decision Node, sebagai pesan pemberitahuan Username dan Password valid atau tidak.

       d. 1 Final Node, sebagai objek yang diakhiri.

      Sequence Diagram Yang Diusulkan

      1. Sequence Diagram Login

      Berdasarkan gambar 4.6 diatas, Sequence Diagram Login terdapat :
       a. 1 (satu) Actor : Pengawas
       b. 6 (enam) Life Line : Login, Validasi Login, Menu Home, Data Pelanggaran, View Data, Pelanggaran.

       c. 9 (sembilan) Message : Masuk halaman login, Input user name dan password, Klik login, Validasi login, Valid / tidak valid, Masuk halaman home, Menyimpan data, Menampilkan data, Menampilkan laporan

      Class Diagram Yang Diusulkan

      1. Class Diagram

      Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

      Rancangan Basis Data

      Pada bab ini menjelasakan secara terperinci rancangan-rancangan yang diusulkan pada bagian basis data yang merupakan penjabaran diagram-diagram di atas.

      Spesifikasi Basis Data (Database)

         Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
      1. Nama File : Tabel Karyawan
        Media : Harddisk
        Isi : (no_urut_karyawan, 10)
        Primary Key : no_urut_karyawan
        Jumlah Record : 94


      2. Nama File : Tabel Bagian
        Media : Harddisk
        Isi : (kode_bagian, 4)
        Primary Key : kode_bagian
        Jumlah Record : 54


      3. Nama File : Tabel Pelanggaran
        Media : Harddisk
        Isi : (kode_pelanggaran, 2)
        Primary Key : kode_pelanggaran
        Jumlah Record : 251


      4. Nama File : Tabel jenis_pelanggaran
        Media : Harddisk
        Isi : (kode_jenis_pelanggaran, 4)
        Primary Key : kode_jenis_pelanggaran
        Jumlah Record : 54


      5. Nama File : Tabel User
        Media : Harddisk
        Isi : (id_user, 3)
        Primary Key : id_user

        Jumlah Record : 73

      Rancangan Tampilan Yang Diusulkan

      Rancangan Tampilan Login

      Keterangan :
            Tampilan diatas akan muncul jika user telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. User harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

      Rancangan Tampilan Menu Utama

      Keterangan :
      Di Halaman utama terdapat Menu Table Master dimana terdapat form untuk melakukan input data pelanggaran. Menu Pelanggaran. Menu View Data Pelanggaran untuk memonitoring data pelanggaran berdasarkan klasifikasi. Menu Laporan untuk melihat summary laporan yang terjadi berdasarkan bulan dan tahun dan Menu User.

      Rancangan Tampilan Table Master Bagian

      Keterangan :
            Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Table Master Bagian maka akan muncul isi data dari Bagian.

      Rancangan Tampilan Table Master Karyawan

      Keterangan :
            Tampilan diatas akan muncul jika user memilih Menu Table Master Karyawan maka akan muncul isi data dari karyawan.

      Rancangan Tampilan Table Master Jenis Pelanggaran

      Keterangan :
            Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Table Master Jenis Pelanggaran maka akan muncul isi dari Jenis Pelanggaran


      Rancangan Tampilan Pelanggaran

      Keterangan :
            Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Pelanggaran maka akan memasukan Pelanggaran baru karyawan.

      Rancangan Tampilan View Data Pelanggaran

      Keterangan :
            Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu View Data Pelanggaran maka akan menampilkan semua data pelanggaran karyawan



      Rancangan Tampilan Laporan

      Keterangan :

            Tampilan diatas akan muncul jika pengawas memilih Menu Laporan maka akan menampilkan data waktu pelanggaran karyawan.


      Konfigurasi Sistem Usulan

      Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

      Perangkat keras (hardware) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :
      1. Processor : Core i3
      2. Monitor : IPS 14
      3. Ram : 2.00 GB
      4. Keyboard : MS Compatible
      5. Printer : Canon MP258

      Spesifkasi Perangkat Lunak (Software)

      Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini antara lain sebagai berikut :
      1. Windows 7
      2. Microsoft Visio for UML
      3. IIS
      4. Microsoft Visual Studio
      5. SQL Server

      6. Google Chrome (Browser)

      Tampilan Implementasi Sistem yang diusulkan

      Menu Login

      Keterangan :
      Tampilan diatas akan muncul jika Pengawas telah masuk ke web browser dan ingin melakukan login sistem. Tampilan diatas hanya digunakan oleh admin. Pengawas harus menginput username beserta password jika ingin masuk ke sistem.

      Menu Halaman Utama

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Visi Misi Perusahaan dan Logo Perusahaan.


      Menu Table Master Bagian

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu Master Data dimana terdapat menu Bagian yang berisi Informasi Bagian Karyawan di Divisi Biskuit.


      Menu Table Master Karyawan

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu Master Data dimana terdapat menu Karyawan yang berisi biodata dasar karyawan dari divisi biskuit.



      Menu Table Master Jenis Pelanggaran

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu Master Data dimana terdapat menu Jenis Pelanggaran yang berisi informasi dasar jenis-jenis dari pelanggaran karyawan.



      Menu Pelanggaran

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu Pelanggaran dimana berisi informasi mengenai data-data karyawan yang telah melakukan pelanggaran.



      Menu View Data Pelanggaran

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu View Data Pelanggaran dimana berfungsi untuk melihat data karyawan yang melakukan pelanggaran dengan penyortiran tertentu.



      Menu Laporan

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu Laporan berisi rekapan laporan pelanggaran karyawan berdasarkan bulan dan tahun.



      Menu User

      Keterangan :

      Di Halaman utama terdapat Menu User yang berisi data user.



      Pengujian BlackBox

      Pengujian BlackBox Pada Login


      Pengujian BlackBox Pada Input Pelanggaran Karyawan


      Pengujian BlackBox Pada Menu User


      Schedule Implementasi

      Perancangan sistem yang diusulkan diperkirakan memakan waktu kurang lebih 4 bulan, dan kegiatan yang dilakukan adalah :


      Estimasi Biaya

      Setelah adanya perancangan sistem yang dihasilkan, maka jika dilihat dari sudut pandang segi biaya memang cukup tinggi akan tetapi jika dipandang dari segi manfaat dan kegunaan, biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang dihasilkan.

      Biaya penelitian rinci sesuai kebutuhan penelitian antara lain sebagai berikut :

      BAB V

      KESIMPULAN DAN SARAN

      Kesimpulan

      Dari uraian yang telah disebutkan pada bab-bab yang sebelumnya, maka dari itu dapat disimpulkan sebagai berikut :
       1. Rancangan aplikasi bimbingan dan konseling terhadap pelanggaran karyawan dibuat untuk memudahkan pengawas dalam melakukan pendataan secara terkomputerisasi tanpa harus    menggunakan kertas formulir.
       2. Memudahkan bagi pengawas untuk melihat data pelanggaran berdasarkan klasifikasi dengan cepat dan efisien tanpa harus mencari dahulu data yang disimpan    pada box arsip.
       3. Data yang ada menjadi mudah untuk dicari karena disimpan dalam satu database.

      Saran

      Untuk melengkapi apa yang telah dibuat sebelumnya, ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk perbaikan adalah sebagai berikut :
       1. Diharapkan sistem ini dapat diperbaharui berkala agar sistem dapat bekerja lebih efektif lagi.
       2. Data yang sudah ada sebaiknya disimpan kembali ke file cadangan sebagai back up data agar jika suatu ketika ada masalah maka data yang ada tidak hilang.


      DAFTAR PUSTAKA

      1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
      2. 2,0 2,1 2,2 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara
      3. Taufiq, Rohmat. 2013. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta: Graha Ilmu.
      4. Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
      5. Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
      6. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Taufiq


      [ [ Category:Skripsi 2016/2017 ] ]

    Menu navigasi