SI1222474124

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT. SURGANYA MOTOR INDONESIA

 

SKRIPSI

 

Logo stmik raharja.jpg

 

OLEH:

1222474124 AGUS GUNAWAN

 

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

TANGERANG

(2017/2018)

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT. SURGANYA MOTOR INDONESIA

 

Disusun Oleh:

NIM  : 1222474124
Nama  : Agus Gunawan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Ketua         Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA         Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung_Rahardja, M.T.I)         (Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594         NIP : 001405

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT. SURGANYA MOTOR INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222474124
Nama  : Agus Gunawan

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I     Pembimbing II
       
       
       
       
(AlHusain, M.Kom)     (Maimunah, M.Kom)
NID : 0408108203     NID : 02012

 

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

 

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

BERBASIS WEB PADA PT. SURGANYA MOTOR INDONESIA

 

Dibuat Oleh :

NIM  : 1222474124
Nama  : Agus Gunawan

 

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

 

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji   Penguji I   Penguji II
         
         
         
         
([[ ]])   ([[ ]])   ([[ ]])
NID :   NID :   NID :

 

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

 

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

NIM  : 1222474124
Nama  : Agus Gunawan
Jenjang Studi  : Strata Satu
Jurusan  : Teknik Informatika
Konsentrasi  : Software Engineering

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017
Agus Gunawan
NIM. 1222474124

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

 

 

ABSTRAKSI

Seiring dengan berkembang dan kemajuan teknologi informasi dalam dunia industri perusahaan di era globalisasi saat ini, maka semakin bertambah banyak pula kebutuhan sistem dalam lingkungan industri perusahaan yang gunanya untuk lebih mempermudah dan menyingkat waktu dalam setiap aktifitas pada setiap industri perusahaan. Saat ini sistem penggajian yang diterapkan pada PT. Surganya Motor Indonesia memang sudah menggunakan komputer, namun masih dikerjakan dengan menggunakan Microsoft Excel yang masih memungkinkan terjadinya kesalahan pemasukkan data. Maka peranan sistem terkomputerisasi pada sistem penggajian sangat diperlukan agar semua data yang diolah tersimpan lebih terjamin dan terpelihara, selain itu dapat menghemat waktu dalam kinerjanya, karena sistem komputer dapat melakukan pekerjaan yang cepat, tepat, akurat dan data yang dihasilkan adalah data yang benar-benar valid. Maka dari itu dibutuhkan suatu rancangan sistem perhitungan gaji agar proses perhitungannya lebih baik dan cepat. Sistem ini dirancang untuk dapat mempermudah dalam melakukan perhitungan gaji, membuat laporan gaji dan juga dapat lebih mempersingkat waktu. Berdasarkan masalah diatas maka peneliti menganalisis kendala-kendala yang ada dengan metode UML untuk membantu dalam pengembangan sistem penggajian dan metode analisis SWOT untuk melihat dari segi faktor internal maupun eksternal. Maka dari itu dengan adanya sistem penggajian berbasis web ini diharapkan perhitungan gaji akan lebih baik, cepat, tepat dan akurat.

Kata Kunci: Microsoft Excel, Sistem, Penggajian

 

ABSTRACT

Along with developing and advancement of information technology in the industrial companies in the era of globalization, it is increasingly more also needs systems in industrial environments that companies use to further simplify and save time in every activity in every industrial company. Currently the salary system applied to the PT. Surganya Motor Indonesia had been using the computer, but it is still done using Microsoft Excel that still allow data entry errors. So the role of computerized systems in the payroll system is necessary so that all the processed data is stored more secure and well-maintained, but it can save you time in performance, because the computer system can do the job fast, precise, accurate and the resulting data is data that is actually valid. Therefore we nee a salary calculation system design so that the calculation process better and faster. The system is designed to facilitate the calculation of salaries, salary reports and can further shorten the time. Based on the above problems, the researchers analyzed the constraints that exist with UML method to assist in the development of the payroll system and method of SWOT analysis to see in terms of internal and external factors. Therefore with the web-based payroll system is expected to be better salary calculation, rapid, precise and accurate.

Keywords: Microsoft Excel, Systems, Payroll

 

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin.

Segala puji bagi Allah SWT juga junjungan kita Rasulullah SAW yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Skripsi yang berjudul .“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN BERBASIS WEB PADA PT. SURGANYA MOTOR INDONESIA”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku selaku Ketua STMIK RAHARJA.
  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang AkademikSTMIK Raharja.
  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika.
  4. Bapak AlHusain, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu , pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam menganalisis laporan Skripsi ini.
  5. Ibu Maimunah, M.Kom, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporan Skripsi ini.
  6. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengethuanya kepada penulis selama perkuliahan.
  7. Bapak Syaripudin sebagai stakeholder yang telah membantu dalam memberikan data-data dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.
  8. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.
  9. Rekan-rekan grup upin-ipin (Achmad Khoirul Padli, Aditya Giyantono, Agus Gunawan, Andreas Persadaan Haloho, Bagus An Arif, Diar Eka Purnama, Diki Arif Rahman, Dona Listyanto, Dewa Made Cahyadi Yudistira, Jaka Prima Maulana, Nur Irfan).

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.

Tangerang, Januari 2017
Agus gunawan
NIM. 1222474124

 

 

Daftar isi

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan ilmu teknologi modern mempunyai dampak yang sangat begitu besar dalam kehidupan manusia, ini terbukti dengan banyak terciptanya alat-alat canggih yang dapat memudahkan atau meringankan pekerjaan manusia. Salah satu kemajuan teknologi yang telah menerobos kehidupan masyarakat adalah dengan adanya suatu peralatan canggih yang dikenal dengan nama “komputer”.

Komputer merupakan suatu alat bantu yang dapat meringankan beban manusia dalam menangani dan memecahkan berbagai masalah dan kelemahan ditimbulkan dengan mengandalkan tenaga manusia, baik perusahaan maupun pemerintah, dan juga suatu alat yang memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan dengan mesin hitung biasa. Komputer merupakan suatu alat untuk melakukan kegiatan dalam bidang administrasi atau tempat untuk menyimpan ribuan data yang bisa diproses sewaktu-waktu tanpa memerlukan waktu yang lama untuk melakukannya. Sehingga dengan adanya komputer akan bisa menghasilkan informasi yang efisien sehingga dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan.

PT. Surganya Motor Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang retail sparepart motor kendaraan roda dua, yang kegiatan utamanya adalah menyalurkan dan memberikan produk terbaik untuk para konsumen. Dalam hal ini pembangunan dan pengembangan sebuah sistem juga diperlukan pada PT. Surganya Motor Indonesia. Sistem penggajian karyawan yang berjalan saat ini pada PT. Surganya Motor Indonesia dilakukan secara semi komputerisasi, yaitu hanya sebatas penyimpanan data dan pembuatan laporan dengan menggunakan Microsoft Excel dan selebihnya masih dilakukan secara manual. sehingga sering terjadi kesalahan dalam perhitungan gaji dan proses pengerjaannya juga membutuhkan waktu yang lama.

Dengan adanya sistem informasi penggajian yang lebih optimal diharapakan keseluruhan sistem penggajian yang ada di PT. Surganya Motor Indonesia dapat teratasi lebih akurat. Karena sistem penggajian termasuk salah satu kegiatan administrasi instansi yang memiliki peranan penting bagi setiap pegawai dalam memenuhi kesejahteraan ekonomi dan sebagai faktor utama untuk memacu semangat kerja pegawai dalam meningkatkan kreatifitas dan produktivitas kerja.

Dengan melihat latar belakang tersebut penulis tertarik untuk menganalisa dan merancang suatu program pada bagian administrasi untuk dapat memberikan hasil laporan yang cepat dan akurat, sehingga penulis memutuskan untuk merancangan sebuah penelitian yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA PT. SURGANYA MOTOR INDONESIA”.

Perumusan Masalah

Berdasarkan analisa latar belakang, maka timbul permasalahan. Adapun perumusan masalah yang akan dikemukakan sesuai dengan obyek kajian yang diteliti dan sesuai dengan latar belakang masalah, maka penulis mengambil beberapa masalahnya antara lain:

  1. Bagaimana sistem informasi penggajian karyawan pada PT. Surganya Motor Indonesia yang berjalan saat ini?
  2. Apa saja kendala-kendala yang terjadi pada sistem informasi penggajian pada PT. Surganya Motor Indonesia?
  3. Bagaimana merancang sistem informasi penggajian karyawan berbasis web pada PT. Surganya Motor Indonesia?

Ruang Lingkup Penelitian

Karena luasnya permasalahan yang ada dan untuk membatasi ruang lingkup penelitian. Maka disini penulis hanya membahas tentang permasalahan yang terfokus pada sistem penggajian yang dimulai dari perhitungan panggajian sampai dengan pembuatan laporan penggajian (slip gaji).

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian diatas meliputi, diantara lain:

  1. Untuk mengetahui kebutuhan informasi yang terkait dengan proses penggajian karyawan pada PT. Surganya Motor Indonesia.
  2. Membangun sebuah sistem informasi penggajian untuk menunjang proses penggajian karyawan pada PT. Surganya Motor Indonesia.
  3. Meminimalkan kesalahan dalam perhitungan penggajian karyawan.

Manfaat Penelitian

  1. Membantu pendataan penggajian karyawan perusahaan dengan memberikan solusi yang terkomputerisasi dan berbasis data dengan penggunaan metode web.
  2. Mempermudah dan mempercepat dalam hal pengolahan penggajian karyawan.
  3. Meningkatkan mutu pelayanan pada karyawan pada perusahaan PT. Surganya Motor Indonesia.

Metode Penelitian

UUntuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan laporan Skripsi, peneliti menggunakan beberapa meotde yang digunakan, adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut :

Metode Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan metode ini dengan cara studi ke lapangan secara langsung pada PT. Surganya Motor Indonesia serta melihat langsung kinerja perusahaan, sehingga dengan cara ini penulis dapat memperoleh data – data yang diperlukan, memahami kegiatan operasional perusahaan, mengetahui permasalahan yang berjalan sehingga penulisan dapat melaporkan kegiatan langsung pada apa yang pernah dilihat dan dipelajari sehingga dapat dituangkan dalam penulisan laporan Skripsi.

Metode Wawancara (Interview)

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab kepada pihak – pihak yang terkait, dalam hal ini salah satunya adalah kepala toko. Metode ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh data yang lebih detail serta memperkuat data sebelumnya, saat melakukan pengamatan secara langsung.

Metode Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dilakukan penulis bertujuan untuk memperoleh data melalui buku – buku, dokumen dan peraturan – peraturan tertulis maupun surat keputusan yang ada kaitannya dengan objek penelitian sebagai bahan referensi, termasuk bahan – bahan yang diperoleh melalui bangku perkuliahan. Buku referensi maupun buku pegangan umum yang dipakai berhubungan dengan masalah yang dihadapi guna membedakan dan memperoleh pendekatan teoritis juga untuk landasan teori yang mendukung pembahasan laporan penelitian ini.

Metode Analisa

Analisis merupakan suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal di dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan. Analisis sistem yang digunakan penulis penelitian ini adalah teknik SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh pandangan dasar mengenai strategi yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan tertentu, dalam hal ini pengkajian tentang upaya apa saja yang dapat dijadikan solusi alternatif dalam pengolahan dan pengembangan sistem.

Metode Analisa Perancangan Program

Metode perancangan program menggunakan flowchart, flowchart yang digunakan yaitu flowchart system yang merupakan bagan yng menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan didalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode rancangan berorientasi objek dengan beberapa tahapan pembuatan 4 (empat) macam diagram UML (Unified Modelling Language) melalui tahapan pembuatan dengan menggunakan : Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. dengan menggunakan Visual Paradigm 10.0 kemudian pembuatan database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder yang terangkum dalam elisitasi. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP serta database yang digunakan menggunakan Mysql.

Metode Prototype

Contoh pedoman dasar gambaran kebutuhan sistem menerapkan prototype dengan menggunakan evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Pengujian

Dalam Skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Dalam melakukan penelitian, maka penulis akan membagi laporan menjadi beberapa bab dan sub bab sesuai dengan sistematika penulisan berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian dan beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan analisa organisasi, gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi, penjelasan tentang wewenang dan tanggung jawab, analisa sistem saat ini, permasalahan yang dihadapi, serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini merupakan penjabaran hasil rancangan yang diusulkan, yang menerangkan tentang usulan sistem yang akan digambarkan dengan diagram rancangan sistem berupa UML (Unified Modelling Language) rancangan basis data, rancangan program yang dibuat, rancangan prototype yang menggambarkan rancangan sistem yang diusulkan, konfigurasi yang diusulkan, testing yang digunakan, evaluasi sistem yang dibuat, implementasi sistem, serta estimasi biaya yang berisi rincian biaya sistem yang nantinya akan diaplikasikan kedalam perusahaan atau masyarakat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil analisa penelitian dan saran yang dapat penulis berikan agar permasalahan-permasalahan yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik hasil laporan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini berisi studi pustaka yang digunakan sebagai referensi untuk menyusun laporan ini.

LAMPIRAN

Lampiran ini merupakan daftar yang memuat keseluruhan lampiran-lampiran yang melengkapi laporan sebagai lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem

Menurut Jogianto dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:29)[1], mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.

Menurut Indrajit dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:29)[1], mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan dari komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Menurut Hutahaean (2014:2)[2], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melaksanakan sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem”.

Berdasarkan menurut beberapa para ahli yang mengemukakan definisi dari sistem diatas disimpulkan bahwa sistem adalah bentuk kesatuan yang berisikan kumpulan-kumpulan yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:35)[1], Karakteristik sistem yaitu sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
  2. Batas (Boundary)
    Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
  3. Lingkungan (Environtment)
    Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
  4. Penghubung Atau Antarmuka (Interface) Penghubung atau antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.
  5. Masukkan (Input) Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
  6. Pengolahan (Prosessing) Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.
  7. Keluaran Sistem (Output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.
  8. Sasaran dan Tujuan (Objective and Goal) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.
  9. Kendali (Control) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
  10. Umpan Balik (Feed Back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Klasifikasi Sistem

Menurut Taufiq (2013:22)[3], “Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut.” Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

  1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem deterministik yang berinteraksi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistic adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
  4. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Definisi Perancangan Sistem

Dalam Jurnal Momentum Sophan Sopian Vol. 16 No. 2 (2014:35)[4], Perancangan sistem didefinisikan oleh Robert J. Verzello atau Jhon Ruler III dalam bukunya “Data Processing : System and Concept”, yaitu “Tahap setelah analisi dan siklus pengembangan sistem adalah pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yaitu suatu sistem dibentuk”.

  1. Tahap setelah analisis dari siklus dari siklus pengembangan sistem.
  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional.
  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.
  4. Menggambarkan bagaimana sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

    Termasuk untuk mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

    Menurut Deni Darmawan (2013:277)[5], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

    Langka-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:

    1. Analisa Sistem
      Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.
    2. Spesifikasi Sistem
      Melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem.
    3. Perancangan
      Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan suatu aplikasi, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program.
    4. Testing
      Setelah sistem berhasil dirancang, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dalam tahap ini, juga dilakukan penyesuaian-penyesuaian akhir.
    5. Implementasi
      Pada tahap ini, program yang telah diuji secara offline kemudian diimplementasikan online dan dipublis secara resmi.
    6. Perawatan
      Langkah terakhir dari SDLC yaitu maintenance dimana pada tahap ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan.

    Tahapan Perancangan Sistem

    Menurut Dennis, dkk (2012:14)[6], “Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem agar mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan dikerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut”.

    Langkah-langkah SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut :

    1. Perancangan Sistem
      Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancangan aplikasi.
    2. Analisa Sistem
      Melakukan analisa sisem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem apa saja kekurangannya.
    3. Perancangan
      Tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi, terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan, yaitu : Perancangan Interface, Perancangan isi, dan Perancangan program.

    Konsep Dasar Data dan Informasi

    Definisi Data

    Dikemukakan Wawan dan Munir dalam buku Rusdiana, dkk (2014:68)[1], “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian”.

    Menurut Hartono (2013:15) [7], “Data adalah hasil pengukuran dan pencatatan data terhadap fakta tentang sesuatu, keadaan, tindakan, atau kejadian”.

    Menurut Taufiq (2013:13)[3], “Data adalah sesuatu yang diberikan untuk kemudian diolah”.

    Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta dari sesuatu kejadian, aktiftas dan transaksi yang dicatat, diklasifikasi dan disimpan berupa angka, tulisan, gambar, suaru ataupun tokoh namun belum diorganisasikan dalam bentuk yang dapat dimengerti.

    Klasifikasi Data

    Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana (2014:72)[1], data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

    1. Ketelitian data (data precision), ketelitian data dapat diperoleh dengan mempraktikan beberapa hal, seperti melakukan pengamatan secara berulang-ulang, menggunakan peralatan standar atau peralatan yang tersertifikasi/direkomendasikan, pengamatan dengan melibatkan beberapa orang dari keahlian yang sama, dan sebagainya
    2. Komparabilitas data (data comparability), berarti data yang dihasilkan menggunakan peralatan yang telah distandarisasi, satuan data yang digunakan adalah satuan standar dan sebagainya
    3. Validitas data (data validity), berarti dengan mempergunakan data tersebut tujuan yang ingin dicapat oleh pengguna terealisasi.

    Pengolahan Data

    Menurut Taufiq (2013:14)[3], Data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian menurut sudut pandangnya diantaranya:

    1. Berdasarkan Bentuknya
      1. Data fisik, merupakan sebuah data yang bias dipegang oleh panca indera.
      2. Data logic, merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bias dilihat.
    2. Berdasarkan Sifatnya
      1. Kuantitatif, data yang dipandang dari segi jumlahnya.
      2. Kualitatif, data yang dipandang dari segi kualitasnya.
    3. Berdasarkan Sumbernya
      1. Internal, merupakan data yang diperoleh dari dalam lingkungan.
      2. External, merupakan data yang diperoleh dari luar lingkungan.
    4. Berdasarkan cara Memperolehnya
      1. Primer, data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah yang diproses.
      2. Sekunder, bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan data.
    5. Berdasarkan Cakupannya
      1. Sensus.
      2. Sample.
    6. Berdasarkan Skala Cakupannya
      1. Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio.

      Definisi Informasi

      Menurut Taufiq (2013:15)[3], “Informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna”.

      Menurut Mc Fadden dalam buku Tata Sutabri[8], “Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan yang menggunakan data tersebut”.

      Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana, dkk (2014:75), [1]“Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan”.

      Pernyataan yang dikemukakan oleh Jogiyanto dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18),[9], “Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diambil sebagian atau keseluruhan yang diolah sehingga mempunyai arti yang bermanfaat untuk penggunanya.

      Kualitas Informasi

      Menurut Klein dalam buku Rusdiana (2014:78)[1], kualitas informasi umumnya adalah sebagai suatu konsep yang multidimensi. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan sebagai berikut:

      1. Akurat (Accurate)
        Informasi harus bebas dari kesalahan -kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurart karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
      2. Tepat Waktu (Timelines)
        Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
      3. Relevan (Relevance)
        Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan membutuhkan. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatakannya.

      Fungsi Informasi

      Dalam buku Rusdiana (2014:77)[1], Sutabri mengemukakan Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan.

      Konsep Dasar Analisa dan Implementasi Sistem

      Definisi Analisa Sistem

      Menurut Taufiq (2013:153)[3], Analisis sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem,spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki”.

      Menurut Rosa (2013:18)[10], “Analisa sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.

      Menurut Kristanto dalam buku Danang Sunyoto (2014:210)[11], “Analisis sistem adalah suatu proses mengumpulkan dan menginterpresentasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosis persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem”.

      Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rancangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul ditahapan selanjutnya.

      Tahapan Analisa Sistem

      Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT (2013:51)[12], “Tahap analisis merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem yang teliti dengan melakukan metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan dan kekurangan sistem serta user requirement. Selain itu, tahap ini juga dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah pada sistem sebelumnya”.

      Tahapan Impelementasi Sistem

      Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:52)[12], “Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasikan sistem yang sudah dirancangan dan dilakukan pengujian secara unit, agar dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem dan segera dilakukan perbaikan”.

      Menurut Irwansyah (2014:245-246)[13], “Fase Implementasi adalah untuk membuat sistem yang baru atau telah dimodifikasi kemudian menyampaikannya kepada pengguna”.

      Menurut Ridha, dkk (2015:138)[14],“Implementasi sistem merupakan tahapan yang akan membahas atau menceritakan sistem yang telah dibangun, sehingga akan diketahui bagaimana proses kerja dari sistem tersebut”.

      Adapun tujuan utama dari tahap implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

      1. Pengkajian mengenai rangkaian sistem, perangkat lunak, dan perangkat keras dalam bentuk sistem jaringan informasi terpusat agar dapat diperoleh sebuah bangunan atau arsitektur sistem informasi.
      2. Melakukan uji coba perangkat lunak sistem sebagai pengolahan data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

      Konsep Dasar SWOT

      Definisi SWOT

      Menurut Siti Ainiyah (2015:252)[15],“SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunuties (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komperhensif”.

      Kutipan dari Yakub dan Vico (2014:131)[9], “Menyatakan bahwa analisis SWOT merupakan bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat atau memberi gambaran”.

      Menurut Fahmi (2016:301)[16], “Dari berbagai literature yang menjelaskan tentang SWOT dapat kiranya ditarik suatu benang merah, bahwa sebenarnya analisa SWOT merupakan suatu penyempurnaan pemikiran dari berbagai kerangka kerja dan rencana strategi (Framework and Strategic Planning) yang pernah diterapkan baik dimedan pertempuran maupun bisnis”.

      Menurut Ifediora Christian Osita, Idoko Onyebuchi R. dan Nzekwe Justina dalam International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 dengan judul Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat (2014:23)[17], “The SWOT analysis is one of several strategic planning tools that are used by business and other organizations to ensure that there is a clear objective defined for the project or venture, and that all factors related to the effort, both positive and negative, are indentified and addressed. In order to accomplish this task, the process involves four areas of consideration: strength, weaknesses, opportunities, and threats. It should be noted that, when identifying and classifying relevant factors, the focus is not just on internal matters, but also external components that could impact the success of the project”.Analisa SWOT adalah salah satu beberapa alat perencanaan strategis yang digunakan oleh perusahaan dan organisasi lain untuk memastikan bahwa ada sebuah tujuan yang jelas didefinisikan untuk proyek atau usaha, dan bahwa semua faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha, baik positif maupun negatif, diidentifikasi dan ditangani. Untuk menyelesaikan tugas ini, proses melibatkan empat bidang pertimbangan: kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Perlu dicatat bahwa, ketika mengidentifikasi dan mengklasifikasikan faktor relevan, fokus bukanlah hal-hal yang hanya pada internal, tetapi juga komponen eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek.

      Menurut pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan analisis SWOT menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

      Tujuan Analisa SWOT

      Menurut Fahmi (2013:252)[18], “Tujuan analisa SWOT pada perusahaan adalah untuk membenarkan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang telah dianalisis. Apabila terdapat kesalahan, agar perusahaan itu berjalan dengan baik maka perusahaan itu harus mengolah untuk mempertahakan serta memanfaatkan peluang yang ada secara baik. Begitu juga pihak perusahaan harus mengetahui kelemahan yang dihadapi agar menjadi kekuatan serta mengatasi ancaman”.

      Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari matriks SWOT digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan:

      1. S-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
      2. W-O strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
      3. S-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
      4. W-T strategies adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

      Manfaat Analisa SWOT

      Menurut Siti Ainiyah (2015:289)[15], “Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats sebelum diambil keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah”. Manfaatnya adalah:

      1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
      2. Untuk membuat rekomandasi.
      3. Informasi lebih akurat.
      4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
      5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.

    Teori Khusus

    Pengertian Penggajian

    Istilah penggajian berasal dari kata gaji yaitu sesuatu pembayaran atau upah yang berupa uang yang diberikan setiap pengusaha atas pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang didalamnya mencakup tunjangan-tunjangan, potongan-potongan serta absen.

    Hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok. Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya tergantung pada latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan, maupun pengalaman kerja.

    Menurut Yogaswara dan Nia dalam Jurnal Industrial Engineering Vol. 3 No. 4 (2014:4),[19]“Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodic kepada karyawan yang tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”.

    Menurut Sugiyarso dan Winarni dalam Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 6 No. 3 (2014:37),[20] “Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasi dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan”.

    Menurut Ahmad dan Ruky dalam Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Vol. 6 No. 3 (2014:37),[21]“Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI, dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan”.

    Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan suatu kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pegawai sebagai balas jasa atau kinerja yang telah diberikan terhadap perusahaan, kompensasi tersebut biasanya diberikan bulanan kepada pegawai.

    Pengertian Pegawai

    Menurut Harsono dalam penelitian Wijayanti (2014:16)[22] mendefinisikan, “Pegawai yang berarti orang-orang atau sekelompok orang yang memiliki status karena pekerjaanya”.

    Pegawai merupakan kelompok atau anggota disuatu organisasi dan melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dan merupakan pekerjaan yang melaksanakan kegiatan-kegaitan rutin untuk mencapai hasil kerja yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan.

    Konsep Dasar UML (Unified Modeling Language)

    Definisi UML (Unified Modeling Language)

    Dalam penelitian Sunguk Lee yang berjudul Unified Modeling Language (UML) for Database System and Computer Applications pada International Journal of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1 (2012:158-159),[23] Mengatakan “Unified Modeling Language atau UML didefinisikan sebagai bahasa pemodelan general purpose standar dibidang rekayasa perangkat lunak berorientasi objek. Standar ini dikelola dan dibuat oleh Object Management Group (OMG). Ini pertama kali ditambahkan ke daftar teknologi yang diadopsi OMG pada tahun 1997, dan sejak itu menjadi standar industri untuk memodelkan sistem perangkat lunak yang intensif. Ini mencakup seperangkat teknik notasi grafis untuk menciptakan model visual dari perangkat lunak berorientasi objek”. UML adalah alat untuk menentukan dan memvisualisasikan sistem perangkat lunak. Ini mencakup jenis diagram standar yang menggambarkan dan memetakan aplikasi komputer secara visual atau desain dan struktur sistem database. Penggunaan UML sebagai alat untuk menentukan struktur suatu sistem merupakan cara yang sangat berguna untuk mengelola sistem yang besar dan kompleks. Memiliki struktur yang jelas terlihat memudahkan untuk mengenalkan orang baru ke proyek yang ada. UML digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, memodifikasi, membangun, dan mendokumentasikan artefak dari sistem perangkat lunak intensif yang berorientasi objek dalam pengembang. Ini menawarkan cara standar untuk memvisualisasikan cetak biru arsitektur sistem, termasuk elemen seperti sebuah:

    1. Kegiatan.
    2. Aktor.
    3. Proses bisnis.
    4. Skema database.
    5. (Logis) komponen.
    6. Pernyataan bahasa pemograman.
    7. Komponen perangkat lunak yang dapat digunakan kembali.

    UML menggabungkan teknik dan proses dari pemodelan data (diagram hubungan entitas), pemodelan bisnis (alur kerja), pemodelan objek, dan pemodelan komponen. Ini dapat digunakan dengan semua proses, sepanjang siklus pengembangan perangkat lunak, dan berbagai teknologi implementasi yang berbeda.

    Menurut Ary Budi, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 8 No. 2 (2015:29),[24], “Unified Modeling Language (UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut”.

    Menurut Sudaryono, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:99)[25], ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya.

    Menurut Sudaryono, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:99)[25], ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram tetapi juga menceritakan konteksnya.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”.

    Diagram-Diagram UML(Unified Modeling Language)
    1. Use Case Diagram

      Menurut Murad, dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 7 No. 1 (2013:57)[12], “Diagram use case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user”.

      Menurut Carina Titus dalam International Journal of Computer Application Vol. 145. No. 9 yang berjudul A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms (2016:20), [26] "Use case modeling is the way of showing how the system stakeholders will interact with the system”. Use case diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh aktor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam suatu sistem.

    2. Activity Diagram

      Menurut Vidia (2013:20)[27], “Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario use case diagram. Pada activity diagram digambarkan interkasi antara aktor pada use case diagram dengan sistem”.

    3. Menurut Murad (2013:53)[12], “Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktiftas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses”.

    4. Sequence Diagram

      Menurut Vidia (2013:20))[27], “Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram murujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya”.

    5. Menurut Wijayanto (2013:35)[28], "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram yang telah dibuat, maka digambarkan sequence diagram yang menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut”.

    6. State Chart Diagram

      Diagram ini memperlihatkan state-statepada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kaloborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.

    7. Class Diagram

      Menurut Wijayanto (2013:33)[28], “Class diagram disebut berdasarkan use case diagram dan activity diagram yang telah dibuat, maka dapat diperoleh kelas-kelas yang digunakan dalam sistem”.

    8. Berdasarkan teori yang dikemukakan Vidia (2013:21)[27], “Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram”.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa class diagram memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kaloborasi-kaloborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek.

    Langkah-langkah Penggunaan UML(Unified Modeling Language)

    Batasan sistem harus ditentukan terlebih dahulu, tujuannya agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, untuk itu setiap komponen actor (sumber atau tujuan) ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini.

    Menurut Henderi dalam laporan Skripsi Daud F.Tatang (2014)[29], langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut:

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktifitas dan proses yang mungkin muncul dengan menentukan item-item data apa saja yang akan ditempatkan dalam sistem.
    2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraint, dan catatan-catatan lain.
    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
    4. Definisikan requirement lain (non fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem.
    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
    6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence diagram dan atau collaboration diagram untuk tiap alur pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alur.
    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
    8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan attribute dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan berinteraksi dengan baik.
    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detail-kan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen kedalam node.
    11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan:
      1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes.
      2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.
    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta code-nya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.
    13. Piranti lunak siap dirilis.
    Bangunan Dasar Metodologi UML(Unified Modeling Language)

    Bangunan dasar metodologi UML menggunakan dua bangunan dasar untuk mendeksripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

    1. Sesuatu (Things)
      Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:
    1. Structural Things
      Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.
    2. Behavioral Things
      Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language(UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan prilaku sepanjang ruang dan waktu.
    3. Grouping Things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML) dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.
    4. Annotational Things
      Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

    Pengertian Prototype

    Menurut Darmawan (2013:229)[5], “Prototipe adalah suatu versi dari sebuah sistem potensial yangn memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai”.

    Menurut Lucas dalam buku Abdul Kadir (2014:357)[30], sasaran prototipe adalah sebagai berikut:

    1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.
    2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.
    3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.
    4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
    5. enjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

    Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa prototype adalah contoh dalam produk atau sistem dalam bentuk yang sebenarnya untuk dirubah sesuai keinginan sebelum direalisasi produk sebenarnya.

    Pengertian Website

    Menurut Murad dalam Jurnal CCIT Vol.7 No.1 (2013:49)[12], “Web adalah sistem dengan infromasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

    Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (IJRS) Vol. 4 Issue 5 yang berjudul E-Commerce Web Development in Wiga Art (2013:380),[31]“Website is a location on the internet which present a collection of information with respect to the profile of the site owner”. Wesbite adalah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi berkenaan dengan profil pemilik situs.

    Menurut Kadir (2014:310)[30], “World Wide Web adalah sistem pengaksesan informasi dalam internet yang berjalan pada TCP/IP, yang bertujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi diantara para fisikawan dan ilmuwan”.

    Menurut Murya dalam penelitian Wijayanti (2014:22),[22] “Web (world wide web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan website adalah suatu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server serta untuk mengaksesnya dibutuhkan perangkat lunak yang disebut “browser”.

    Pengertian Internet

    Menurut Eko Priyo (2013:1),[32], “Internet atau interconnection networking merupakan sistem global dari seluruh jaringan yang saling terhubung dengan menggunakan standar protokol komunikasi TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol). Sehingga setiap pemakai yang komputernya terhubung ke internet dapat mengakses layanan yang disediakan komputer lain”.

    Menurut Wiga Ariyani, dkk dalam International Journal of Science and Research (IJRS) Vol. 4 Issue 5 yang berjudul E-Commerce Web Development in Wiga Art (2013:380),[9], "Internet is a network of computer around the world which are interrelated or interconnected”. Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang saling terkait atau saling berhubungan.

    Pendapat dari Munir dalam buku Yakub dan Vico (2014:137)[9], “Internet adalah media untuk berinteraksi dan untuk berbagi informasi kapanpun dan dimanapun”.

    Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa internet merupakan seluruh jaringan komputer yang dapat terhubung untuk dapat melayani pengguna diseluruh dunia saling bertukar informasi secara cepat.

    Pengertian XAMPP

    Menurut Ginting (2013:11)[33], “XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program”. Fungsinya adalah sebagai server yang terdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public Lisence) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang dinamis.

    Menurut Rudyanto M Arif dalam Wijayanti (2014:34)[22] mendefinisikan, “XAMPP merupakan aplikasi yang mengintegrasikan beberapa aplikasi utama web di dalamnya. Dalam XAMPP terdapat instalasi model PHP, MySQL, dan web server Apache, yang mana penjelasannya sebagia berikut:

    1. PHP

      Bahasa Pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-sidescripting, PHP juga bersifat open source. Sistem management database yang sering digunakan bersama PHP dan MySQL, namun PHP juga mendukung system management database Oracle, Microsoft Access, Interbase, D-base dan PostgreSQL.

    2. MySQL

      SQL kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database, MySQL juga bersifat open source dan relasional yang artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi lebih cepat. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengolah database beserta isinya, serta untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database.

    3. Apache

      Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web.

      Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah software yang sudah terpaket Web Server, Apache, database MySQL dan PHP.

    Pengertian PHP

    Berdasarkan teori yang diungkapkan Anhar dalam Wijayanti (2014:32)[22] mendefinisikan, “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat opensource.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

    Menurut Abdul Kadir (2013:120)[34], “PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolongan berbasis server side”.

    Menurut Hegde dan Shah dalam International Journal of Technical Research and Application Vol. 3 Issue 4 yang berjudul A Survey on The Latest Web Technologies(2015:238),[35], “PHP, short for Hypertext Preprocessor is a server side scripting language which allows web developers to create dynamic content that insteracts with database. Basically, PHP is used for developing web based software applications”. PHP, singkatan dari Hypertext Preprocessor adalah sisi server naskah yang memungkinkan pengembangan web membuat konten dinamis yang berinteraksi dengan database. Pada dasarnya PHP digunakan untuk mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis web.

    Dalam penelitian Trupti Tawari dan Prof. A.J Nathe yang berjudul Comparative Study of Different Framework of PHP pada International Journal of Research in Computer and Information Technology(IJRCIT) Vol. 2 No. 2 (2016:264),[36]“PHP adalah bahasa script sisi server yang dirancang untuk pengembangan web namun juga digunakan sebagai bahasa pemograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi oleh The PHP Group. PHP awalnya berdiri untuk Personal Home Page, tapi sekarang singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor. Kode CPP dapat dimasukkan kedalam kode HTML atau dapat digunakan dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen konten web dan kerangka kerja web”.

    Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemograman server side yang terintegrasi dengan HTML dan berlokasi di server.

    Pengertian MySQL

    Menurut Abdul Kadir (2013:15)[34], “MYSQL adalah nama database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data”.

    Menurut Edy Winarto dan Ali Zaki (2014:101)[37], “MySQL adalah sebuah software database. MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan datanya dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan”. Keuntungan menyimpan data di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data karena dalam bentuk tabel. Untuk pengolahan terhadap tabel, dapat digunakan perintah SQL.

    Menurut Hendry (2015:25),[38],“MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

    Pengertian Sublime Text

    Menurut Eric Haughee (2013:3)[39], bahwa sublime text adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan diberbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API. Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari apikasi Vim. Aplikasi ini sangatlah fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menggunakan sublime packages. Sublime text bukanlah aplikasi open source, yang artinya aplikasi ini membutuhkan lisensi (license) yang harus dibeli. Akan tetapi beberapa fitur pengembangan fungsionalitas (packages) dari aplikasi ini merupakan hasil dari temuan dan mendapat dukungan dari komunitas serta memiliki lisensi (license) aplikasi gratis.

    Sublime text mendukung berbagai bahasa pemograman dan mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir disemua bahasa pemograman yang didukung atau pun dikembangkan oleh komunitas seperti C, C++, C#, CSS, D, Dylan, Erlang, HTML, Groovy, Haskell, Java, JavaScript, Latex, Lisp, Lua, Markdown, MATLAB, OCaml, Perl, PHP, Python, R, Ruby, SQL, TCL, Textile dan XML. Biasanya bagi bahasa pemograman yang didukung atau belum terdukung secara default dapat lebih dimaksimalkan atau didukung dengan menggunakan add-ons yang bisa di download sesuai kebutuhan user.

    1. Fitur-Fitur Sublime Text
      1. Simbol Indexing
        Teks sublime sekarang memindai file dalam proyek dan membangun sebuah indeks yang berisi file yang simbol. Ini fitur baru Goto definisi dan Goto simbol di proyek, yang keduanya tersedia dari menu Goto. Goto Definition membawa definisi simbol dibawah tanda sisipan, sementara Goto simbol di proyek meminta untuk memilih simbol melalui pencocokan fuzzy, dan kemudian membawa anda ke definisi simbol itu.
      2. Manajemen Panel
        Bekerja dengan beberapa panel sekarang lebih efisien, dengan perintah untuk menciptakan dan menghancurkan panel, dan cepat memindahkan file antara panel. Sehingga dapat melihat pilihan baru dibawah View/Grup, View/Focus Group dan View/Move file Group.
      3. Kecepatan
        Sublime text selalu memiliki kecapatan sebagai fitur, namun versi 3 alamat beberapa titik lemah. Waktu startup sekarang hampir segera, dan plugin tidak lagi memiliki kesempatan untuk membawa ini kebawah. Ganti semua kinerja juga secara signifikan lebih cepat.
    2. Kelebihan Sublime Text
      1. Multi Platform
        Kelebihan pertama dari sublime text adalah software ini tersedia dalam berbagai platform sistem operasi, antara lain Windows, Linux, dan MacOs.
      2. Plugin
        Plugin (sebuah program komputer yang menambah fungsionalitas sebuah program utama) sangat beragam, sehingga bisa memudahkan programmer dalam mengembangkan software-nya. Sublime text juga memiliki sangat banyak package. Untuk meng-install package kita bisa menjalankan package manager, kemudian akan muncul list package, kita tinggal mencari (tentu saja menggunakan fuzzy search juga) package yang diinginkan. Kelebihan menggunakan package manager adalah package akan otomatis ter-update jika ada versi baru. Sublime text juga menyediakan plugin API untuk kita yang ingin membuat package sendiri menggunakan bahasa phython.
      3. Tema dan Color Scheme Yang Bervariasi
        Dapat membuatnya sendiri atau men-download-nya secara terpisah. Di sublime text, kita bisa mengganti Color Scheme (untuk area editor) maupun Theme (untuk interface sidebar, tab, console, search, dan lain-lain). Untuk mengedit color scheme, kita harus membuka file xml berektensi .tmTheme dan meng-edit isinya, atau bisa juga menggunakan tmTheme editor.
      4. Go To Anything
        Dengan Go To Anything, kita bisa membuka file didalam project dengan cepat, tingga tekan Ctrl + P kemudian ketik nama file-nya. Untuk mencari nama file tidak harus mengetik secara tepat, karena sublime text menggunakan algoritma fuzzy untuk mencarinya.
      5. Drag & Drop
        Menyeret dan melepas file teks kedalam editor akan membuka tab baru sekcara otomatis. Anda juga bisa menentukan lokasi tab pada saat menyeret file teks tersebut.
      6. Membuka File Besar
        Sublime text mampu membuka dan mengedit sebuah file teks yang sangat besar tanpa masalah. Membuka banyak dokumen sekaligus kedalam tab baru.
      7. Command Palette
        Sublime text memiliki tampilan yang lebih simple dan sangat minim menu, bahkan tidak ada toolbar sama sekali. Kebanyakan perintah-perintahnya bisa kita akses menggunakan shortcut, atau kalau belum hafal shortcut kita bisa mengakses command palette (tekan Ctrl+Shift+P) kemudian cari perintah yang kita inginkan (menggunakan fuzzy search). Sebagai contoh, saya ingin membuat teks menjadi uppercase, maka teks tersebut saya blok dulu, kemudian masuk command palette dan ketik “case” atau “upc” maka akan muncul perintah untuk uppercase.

        Konsep Dasar Database

        Definisi Database

        Menurut Rusdiana (2014:302),[40]“Database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama untuk memenuhi berbagai kebutuhan”.

        Menurut Kurniawan dan Iriani (2015:14),[41]“Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem”.

        Menurut Sanjaya dan Cahyono (2013:17-15),[42] “Basis data (database) adalah sekumpulan informasi yang berkaitan dengan subjek yang diorganisasikan dengan cara tertentu sebagai basis atau pondasi untuk prosedur seperti mengakses informasi, menarik kesimpulan dan membuat keputusan”.

        Menurut Bhirawa Anoraga Nandari dan Sukadi yang dimuat dalam Jurnal IJNS (Indonesian Journal on Networking and Security) Vol. 3 No. 3 (2014:43), ,[43] “Database adalah sekumpulan data yang berisi informasi mengenai satu atau beberapa objek. Data dalam database tersebut biasanya disimpan dalam tabel yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain”.

        Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa database adalah sekelompok data yang mempunyai cir-ciri khusus dan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data yang baru.

        Definisi Fields

        Berdasarkan teori yang diungkapkan Sora (2014:10),[44]“Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat field misalnya seperti NomorBarang atau NamaBarang. Maka yang dipaparkan dalam field tersebut harus yang berkaitan dengan nomor barang dan nama barang atau definisi field yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu table untuk mengisikan nama-nama (data) field yang akan diisikan”.

        Definisi Records

        Berdasarkan teori yang diungkapkan Sora (2014:10),[44]"Record adalah kumpulan field yang sangat lengkap dan biasanya dihitung dalam satuan baris. Table adalah merupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang sejenis”.

        Metode Blackbox

        Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya dalam International Journal of Electronics and Computer Science Engineering yang berjudul Bridge Between Black Box and White Box Gray Box Testing Vol. 2 No.1 (2013:176),[45] “Blackbox testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure”. Pengujian Blackbox adalah teknik dimana fungsi dari perangkat lunak dibawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode pengujian perangkat lunak.

        Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis pengujian ini antara lain:

        1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis dibidang pemograman.
        2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
        3. Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kerancauan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
        4. Proses black boxtesting dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

        Beberapa teknik testing tergolong dalam tipe ini antara lain:

        1. Equivalence Partitioning, pada teknik ini tiap pemasukkan data dikelompokan kedalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan output-nya.
        2. Boundary Value Analysis, merupakan teknik yang sangat umum digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, dilakukan masukan yang melebihi dari batasan sebuah data. Sebagai contoh, untuk sebuah input-an harga barang. Maka dapat dilakukan testing dengan menggunakan angka negatif (yang tidak diperbolehkan dalam sebuah harga). Jika perangkat lunak berhasil mengatasi input-an yang salah tersebut, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dikerjakan.
        3. Cause Effect Graph, dalam teknik ini dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah input-an dan akibatnya pada output yang dihasilkan sebagai contoh pada sebuah input-an nilai siswa. Jika diinputkan angka 100, maka output nilai huruf seharusnya adalah A. 50 tetapi bisa dilakukan jika ternyata input-an nilai adalah 67.5.
        4. Random Data Selection, seperti namanya teknik ini berusaha melakukan proses input-an data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil input-an tersebut kemudian disebut sebuah tabel yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
        5. Feature Test, pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Misalkan pada perangkat lunak sistem informasi akademik. Dapat dicek dengan fitur untuk melakukan entri nilai telah tersedia, begitu dengan fitur entri data siswa maupun entri data guru yang akan melakukan entri nilai.

        Konsep Dasar Elisitasi

        Definisi Elisitasi

        Dalam penelitian Dede Bachtiar dan Atikah yang Berjudul Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang pada Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 (2015:71),[46] “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”.

        Menurut Mohd. Arif dan Saoud Sarwar dalam International Journal of Computer Applications Vol. 120 No. 15 yang berjudul Identification of Requirements Using Goal Oriented Requirements Elicitation Process (2015:17),[47] “Requirements elicitation is an important sub-process of requirement engineering. It is the process of searching, uncovering, achieving, and detailing requirements for different type of systems like computer based system, web based system etc. requirements elicitation is all about attainments and understanding the needs of users and project promoters with the ultimate aim of communication these needs to the system developers. It also commits a set of activities that must allow for communication, prioritization, consultation, and collaboration with the entire relevant stakeholders. In requirements elicitation process, requirements are analyzed as the main resources, and also on the basis of accurate analysis of the organization, the application are where the system will be disposed”. Persyaratan elisitasi adalah sub proses penting dari rekayasa persyaratan. Ini adalah proses mencari, mengungkap, mencapai, dan merinci persyaratan untuk berbagai tipe sistem seperti sistem berbasis komputer, sistem berbasis web dan lain sebagainya, persyaratan elisitasi adalah semua tentang pencapaian dan pemahaman kebutuhan pengguna dan promotor proyek dengan tujuan akhir dari komunikasi kebutuhan ini kepada pengembang sistem. Ini juga melakukan serangkaian aktivitas yang harus memungkinkan komunikasi, prioritas, konsultasi, dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dalam proses persyaratan elisitasi, persyaratan dianalisis sebagai sumber utama, dan juga berdasarkan analisis organisasi yang akurat, aplikasinya adalah tempat system akan dibuang.

        Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu:

        1. Elisitasi Tahap 1
          Elisitasi tahap 1(satu) berisi seluruh permintaan rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
        2. Elisitasi Tahap 2
          Elisitasi tahap 2 (dua) merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap 1 (satu) berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:
          1. M pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
          2. D pada MDI itu artinya Desibrable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.
          3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
        3. Elisitasi Tahap 3
          Elisitasi tahap 3 (tiga) merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap 2 (dua) dengan cara mengeliminasi semua requirement yang pilihannya 1 (satu) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
          1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
          2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
          3. E artinya Economic, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.
        4. Elisitasi Tahap 3
          Didalam metode TOE tersebut yang terdapat pada elisitasi tahap 3 (tiga) ini dibagi kembali menjadi beberapa pilihan, yaitu:
          1. High (H), sulit untuk dikerjakan karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus di eliminasi.
          2. Middle (M), mampu untuk dikerjakan.
          3. Low (L), mudah untuk dikerjakan.
        5. Final Draft Elisitasi
          Elisitasi final draft, merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

        Literature Riview

        Definisi Literature Riview

        Menurut Deviachrista (2013:1),[48]“Literature review adalah uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti”.

        Tujuan Literature Riview
        1. Menunjukkan pemahaman tentang body of knowledge dan kredibilitas peneliti.
        2. Menunjukkan pola penelitian sebelumnya dan kaitannya dengan riset yang akan dilakukan.
        3. Menciptakan koherensi dan meringkas “what is known in an area”.
        Manfaat Literature Riview
        1. Membantu membedakan “apa yang diteliti dengan apa yang akan diteliti”.
        2. Membantu menemukan variable penting yang relevan dengan topik penelitian.
        3. Membantu sintesis dan mendapatkan perspektif baru.
        4. Membantu mengidentifikasi hubungan antara ide dengan praktik.
        5. Membantu menetukan konteks topik atau masalah penelitian.
        6. Membantu menjustifikasi arti penting isu yang akan diteliti.
        7. Membantu memahami struktur subjek yang akan diteliti.
        8. Membantu mengidentifikasi metodologi dan teknik penelitian yang telah digunakan.
        9. Membantu menempatkan riset pada kontek historis untuk menunjukkan pemahaman peneliti pada state-of-the-art bidang yang dikaji.

        Berikut penelitian yang telah dilakukan dan memiliki korelasi yang searah dengan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini, antara lain:

        1. Penelitian yang dilakukan oleh Budhi Hartantyo (2012)[49]
          Penelitian yang dijalankan oleh Budhi Hartantyo yang berjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada PT. Surya Utama Nusaparka Semarang”, metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini normalisasi dengan menggunakan alat bantu (tools) beruapa Microsoft Visual Basic 6.0 untuk membuat sistem ini menggunakan ERD (Entity Relationship Diagram) dan DBMS (Database Management System) sebagai database-nya.
        2. Penelitian yang dijalankan oleh Fahrul Azmi (2013)[50]
          Penelitian yang dijalankan oleh Fahrul Azmi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Berbasis Web pada PT Fitrafood Internasional” pada tahun 2013. pada sistem penggajian ini tidak ada proses pembuatan rekap absensi, hanya perhitungan gaji saja dan jumlah absensi pegawai dimasukkan secara manual kedalam sistem perhitungan gaji seharusnya sistem tersebut disertai dengan sistem rekap absensi agar dalam proses perhitungan tidak perlu lagi memasukkan jumlah absensi pegawai.
        3. Penelitian yang dijalankan oleh Elvi Selviana (2013)[51]
          Penelitian yang dijalankan oleh Elvi Selviana yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Berbasis Web pada Kelurahan Cikokol Kota Tangerang” pada tahun 2013. Sistem penggajian ini hanya menghitung gaji pegawai saja seharusnya lebih efektif lagi jika disertai dengan rekap absensi sehingga otomatis masuk kedalam sistem perhitungan gaji dan tidak perlu memasukkan jumlah absensi pegawai lagi.
        4. Penelitian yang dijalankan oleh Serly Dwi Lestari (2012)[52]
          Penelitian yang dijalankan oleh Serly Dwi Lestari yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada UPT Pendidikan Kec. Jambe Kab. Tangerang” pada tahun 2012. Pada perancangan sistem ini hanya bisa diakses oleh staff keuangan dan bendahara saja seharusnya sistem tersebut dapat diakses juga oleh kepada UPT untuk bisa melihat laporan penggajian.
        5. Penelitian yang dijalankan oleh Nurmalasari (2012)[53]
          Penelitian yang dijalankan oleh Nurmalasari yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Penggajian Berbasis Web pada PT Megastar Home Shopping” pada tahun 2012. Sistem penggajian yang diusulkan ini baru sebatas dekstop aplikasi web seharusnya aplikasi penggajian tersebut diharapkan bisa secara online agar mudah diakses dimana saja dan kapan saja.

        BAB III

        ANALISA SISTEM BERJALAN

        Gambaran Umum Perusahaan

        Sejarah Singkat PT. Surganya Motor Indonesia

        PT. Surganya Motor Indonesia adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang distribusi suku cadang (sparepart) kendaraan bermotor roda dua. PT. Surganya Motor Indonesia merupakan salah satu anak cabang dari PT. Indoprima Gemilang, dimana PT. Surganya Motor Indonesia bertindak sebagai distributor tunggal dari produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Indoprima Gemilang. PT. Surganya Motor Indonesia juga semakin berkembang dengan menghadirkan sistem model retail atau lebih dikenal dengan Planet Ban yang dibangun bersama PT. Surganya Motor Indonesia.

        Dan beberapa perusahaan tersebut terkenal dengan nama Indoprima Group. Produknya bervariasi, sehingga dalam mempertahankan segmen pasar yang sudah dimiliki agar tidak terjadi persaingan dengan perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama, maka perusahaan lebih menitik beratkan dalam service atau melayani konsumen lebih baik dengan memberikan harga yang terjangkau, murah tapi berkualitas, dan pemberian kartu member yang dapat digunakan sebagai pengisian nitrogen gratis diseluruh toko planet ban di indonesia. Sehingga ini bisa menjaga loyalitas konsumen agar tidak berpindah ke supplier lain.

        Pada tahun 2012, PT. Surganya Motor Indonesia mendirikan kantor di Jl. H. Dimun Raya No. 109-110 Sukamaju Cilodong, Depok, Jawa Barat – 16145 Indonesia, PT. Surganya Motor Indonesia sebagai penyalur barang dari kantor pusat ke kantor cabang yang lain. Aspek lokasi pemasaran perusahaan ini terus dikembangkan dan diperluas. Yang sebelumnya wilayah pemasaran perusahaan belum meluas ke daerah Jabodetabek. Tetapi karena lokasi perusahaan berada di Depok, Jawa Barat dan juga berkembang dengan pesat, wilayah pemasaran pun diperluas ke daerah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur Kalimantan Timur, Bali, dan D.I Yogyakarta.

        Visi Dan Misi PT. Surganya Motor Indonesia

        1. Visi PT. Surganya Motor Indonesia
          Visi dari PT. Surganya Motor Indonesia adalah menjadi perusahaan distributor suku cadang kendaraan bermotor terbesar di Indonesia.
        2. Misi PT. Surganya Motor Indonesia
          Misi dari PT. Surganya Motor Indonesia adalah memperluas jaringan kerja dan relasi untuk seluruh wilayah Indonesia dan mengutamakan kepuasan pelanggan untuk menciptakan brand loyality.
        3. Tujuan PT. Surganya Motor Indonesia
          Adapun tujuan perusahaan ini dibagi menjadi dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
          1. Tujuan Jangka Pendek
            Adapun tujuan jangka pendek PT. Surganya Motor Indonesia adalah sebagai berikut:
            1. Menjaga dan Meningkatkan Posisi Keuangan Perusahaan
              Dengan posisi keuangan yang baik serta perencanaan yang tepat diharapkan posisi keuangan perusahaan dapat terjamin keakuratannya. Dengan demikian perusahaan harus dapat mempersiapkan perencanaan keuangan yang dapat digunakan sebagai pedoman kerja didalam operasionalnya.
            2. Menekan Biaya Operasional
              Yang dimaksud dengan menekan biaya operasional adalah bahwa perusahaan sesuai dengan prinsip ekenomi, dimana dengan pengeluaran biaya tertentu berusaha untuk mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya. Tujuan ini dirancangan untuk menuju pencapaian sasaran jangka panjang khususnya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
            3. Menjaga Kontinuitas Perusahaan
              Perusahaan ini selalu berusaha agar kontinuitas perusahaannya terjaga, terus menerus beroperasi untuk jangka panjang. Perusahaan akan selalu berusaha agar produk yang dihasilkan selalu berorientasi pada keinginan pasar dan sesuai dengan standar industri yang berlaku, sehingga produk yang dipasarkan selalu memuaskan setiap pemakainya.
            4. Meningkatkan Volume Penjualan
              Meningkatkan volume penjualan terhadap produk merupakan keinginan dari pimpinan perusahaan ini. Dengan meningkatkan volume penjualan diharapkan laba yang diperoleh meningkat pula. Dengan demikian dapat menjamin kontinuitas perusahaan.
            5. Meningkatkan Perolehan Laba
              Perusahaan ini menjaga efisiensi dibidang keuangannya, karena efisiensi keuangan akan memberikan pengaruh pada operasi perusahaan, sehingga akan meningkatkan efisiensi operasional dan efisiensi investasi yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan laba perusahaan. Dengan menghasilkan laba, perusahaan dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaannya sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain.
            6. Menjaga Mutu Produk Yang Dihasilkan
              Perusahaan akan selalu berusaha untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan standar industri yang berlaku. Dengan demikian dari segi mutu, perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan menambah kepercayaan terhadap mutu produk yang dihasilkan.
          2. Tujuan Jangka Panjang
            Adapun tujuan jangka panjang dari PT. Surganya Motor Indonesia adalah sebagai berikut:
            1. Memperluas Jaringan Pemasaran
              Memperluas daerah pemasaran produk, berarti penjualan produk memasuki daerah pemasaran baru, ini berarti volume penjualan akan meningkat yang diikuti pula dengan meningkatnya volume produksi. Diharapkan dalam jangka panjang posisi perusahaan semakin kuat dipasaran.
            2. Menjaga Reputasi Perusahaan
              Nama baik (reputasi) perusahaan merupakan keuntungan yang tidak kecil nilainya bagi perusahaan itu sendiri. Karena nama dan merk hasil produksi perusahaan lebih dikenal dan menjadi sebuah kebanggaan oleh masyarakat. Dengan reputasi yang baik, berarti perusahaan telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat atau para konsumen. Nama baik suatu perusahaan tidak muncul dengan sendirinya tetapi harus melalui perjuangan dengan melalui saran promosi yang dilakukan, perusahaan harus berusaha untuk menyakinkan para konsumen terhadap merk barang dan kualitas atas produk yang dihasilkan dan dipasarkannya.

            Struktur Organisasi

            Gambar 3.1. Struktur Organisasi Kecamatan Rajeg Tangerang

            Tugas dan Tanggung Jawab

            Dalam struktur organisasi PT. Surganya Motor Indonesia dapat dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagiannya, sebagai berikut:

            1. Komisaris (Pemilik Perusahaan)
              1. Mengangkat dan memberhentikan Direktur.
              2. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan.
              3. Mendelegasikan kepada Direktur tentang pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direktur Serta Manager.
              4. Memperoleh informasi kinerja perusahaan baik dari Direktur maupun Manager mengenai keuangan atau hal-hal lain yang menyangkut perusahaan secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
              5. Menyetujui atau menolak kerja sama dengan perusahaan atau pihak lain yang diusulkan oleh Direktur.
              6. Menyelenggarakan rapat pertanggung jawaban Direktur secara semesteran atau tahunan atau sewaktu-waktu diperlukan.
            2. Direktur
              1. Memimpin para pelaku organisasi perusahaan lainnya sehingga perseroan dipastikan dapat berjalan sesuai RJPP dan RKAP yang telah disahkan oleh komisaris atau pemilik perusahaan.
              2. Bertanggung jawab penuh dalam menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan sesuai ketentuan yang berlaku.
              3. Memberikan pertanggung jawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan kinerja perusahaan kepada komisaris atau pemilik perusahaan.
              4. Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan untuk disahkan oleh komisaris atau pemilik perusahaan.
              5. Menetapkan struktur organisasi dan uraian tugasnya.
              6. Memberikan penjelasan kepada komisaris atau pemilik perusahaan, baik secara berkala maupun sewaktu-waktu diminta.
              7. Mengangkat dan memberhentikan pekerja.
            3. HRD
              1. Menyusun, merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi anggaran biaya kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap pengeluaran hasil kegiatan.
              2. Bertanggung jawab terhadap perencanaa, pengawasan dan melaksanakan evaluasi terhadap jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.
              3. Melaksanakan seleksi, promosi, transfering, demosi terhadap pegawai yang dianggap perlu.
              4. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan pegawai sesuai dengan standar perusahaan.
              5. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi absensi pegawai, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
            4. Manager.
              1. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
              2. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktifitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
              3. Membantu peraturan internal pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.
              4. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
              5. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, dan strategi antara pimpinan dan karyawan.
              6. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
            5. Kepala Finance dan Accounting
              1. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
              2. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisiensi, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
              3. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolahan hutang dan piutang, sehingga memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi keuangan.
              4. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusun anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
              5. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta mengurangi resiko keuangan.
              6. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk dapat memberikan masukkan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
              7. Bertanggung jawab kepada kepala cabang.
            6. Supervisor Marketing
              1. Membuat strategi pengembangan dan segmentasi pasar yang tepat yang dapat menunjang peningkatan penjualan perusahaan.
              2. Merencanakan program-program pemasaran serta penggunaan media promosinya.
              3. Ikut memberikan masukan atas planning pengadaan barang kepada bagian logistik.
              4. Men-support penjualan dalam pencapaian sales target masing-masing.
              5. Menentukan harga jual, produk yang akan di launching, jadwal kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
              6. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target sesuai dengan target yang ditentukan.
              7. Bertanggung jawab kepada kepala cabang.
            7. Kepala Gudang
              1. Mengarahkan dan mengkoordinasikan penyerahan barang dan penyimpanan produk digudang, untuk memastikan penyediaan pasokan produk dipasar dilakukan dengan efisien dan efektif.
              2. Mengelola, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan transportasi produk, baik dengan menggunakan jalur darat maupun jalur laut, untuk memastikan pengantaran dan ketersediaan produk ditempat tujuan dengan efisien, efektif, aman, dan tepat jumlahnya.
              3. Mengkoordinasikan, mengevaluasikan dan mengendalikan perencanaan dan pengembangan sistem distribusi dan transportasi secara terintegrasi, termasuk kerja sama dengan pihak luar, untuk memastikan terimplementasinya sistem yang efisien dan efektif dalam menyampaikan produk ke pengguna.
              4. Mengontrol dan melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk mengetahui dan memastikan ada atau tidaknya selisih jumlah barang digudang.
              5. Bertanggung jawab kepada kepala cabang.
            8. Logistic
              1. Menganalisa total kebutuhan barang dan mengatur penyediaan pengadaan, dan pengiriman barang sedemikian rupa agar alokasi barang disetiap tempat dapat memenuhi kebutuhan dengan efisien dan efektif.
              2. Menerima dan memproses permintaan barang dari customer dan mengontrol pengiriman barang agar dapat diterima oleh customer, sesuai dengan waktu, kuantitas, kualitas dan biaya yang telah ditetapkan.
              3. Bertanggung jawab kepada supervisor marketing.
            9. Salesman
              1. Melakukan order atau penawaran barang kepada customer.
              2. Melakukan penagihan piutang penjualan agar penerimaan perusahaan sesuai target.
              3. Mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.
              4. Bertanggung jawab kepada supervisor marketing.
            10. Adminsitrasi Gudang
              1. Melakukan rekap terhadap laporan penerimaan barang maupun penyerahan barang baik berupa pengembalian barang maupun penggantian barang.
              2. Menyiapkan barang yang akan dikirim ke customer agar bisa sampai di tempat tujuan secara cepat dan tepat waktu.
              3. Mengontrol dan melakukan stock opname setiap akhir bulan untuk bisa melihat ada atau tidaknya selisih barang digudang.
              4. Bertanggung jawab kepada kepala gudang.
            11. Kepala Cabang (Branch Manager)
              1. Mewakili Direktur pusat menjalankan perusahaan dikantor cabang.
              2. Memberikan laporan kemajuan cabang kepada Direktur pusat termasuk keuangannya.
              3. Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan lancar.
              4. Menjalankan program perusahaan untuk cabang atau mengejar target.
              5. Membuat dan merencanakan kebijakan, meliputi sistem dan prosedur yang akan dilakukan oleh perusahaan.
              6. Bertanggung jawab kepada Direktur di kantor pusat.
            12. Kepala Toko
              1. Mengendalikan dan mengintruksi operasional toko.
              2. Menjadi penanggung jawab toko.
              3. Memantau kinerja tim toko.
              4. Melaksanakan SOP perusahaan.
              5. Membuat laporan harian dan bulanan.
              6. Menjaga kualitas tim sesuai dengan standar perusahaan.
              7. Mengembangkan SDM (karyawan).
            13. Assistant Kepala Toko
              1. Mengganti atau mem-backup tugas kepala toko apabila sedang tidak ditempat.
            14. Mekanik
              1. Melakukan bongkar pasang ban sesuai SOP perusahaan.
              2. Menawarkan produk kepada customer.
              3. Melakukan pengecekan stok barang ditoko.
              4. Bertanggung jawab dalam kerapihan toko.

            Tata Laksana Sistem Berjalan

            Untuk menganalisa sistem yang berjalan, pada penelitian ini digunakan program Unified Modelling Language (UML) untuk menggambarkan prosedur dan proses yang berjalan saat ini, sebagai berikut:

            Prosedur Sistem Yang Berjalan

            Prosedur pengolahan data dalam penggajian karyawan terdapat 2 (dua) proses, yaitu:

            1. Prosedur Waktu Hadir Karyawan
            2. a. Karyawan melakukan wajib absensi pada saat jam masuk dan jam keluar, sesuai dengan ketentuan jam masuk dan jam keluar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan menggunakan finger print.

              b. Kepala toko melakukan rekap absensi seluruh karyawan (sesuai masing-masing toko) untuk dikirimkan kepada HRD.

            3. Prosedur Perhitungan Gaji Karyawan
            4. a. HRD menerima laporan rekap absensi seluruh karyawan yang telah dikirim oleh seluruh kepala toko.

              b. HRD menghitung gaji seluruh karyawan sesuai dengan rekapitulasi kehadiran karyawan.

              c. HRD melakukan pembayaran gaji seluruh karyawan.

            5. Prosedur Pembayaran Gaji Karyawan
            6. a. Setiap karyawan akan di transfer gaji melalui rekening masing-masing.

            7. Prosedur Laporan
            8. a. HRD mengecek kembali bukti penerimaan gaji karyawan untukk dibuatkan laporan kepada direksi perusahaan.

              b. Laporan pembayaran gaji karyawan diajukan kepada Direktur perusahaan.

              Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

              Menggambarkan prosedur sistem yang berjalan untuk menspesifikasikan, mengakuratkan pemahaman sistem yang berjalan, akan digambarkan kedalam bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi sistem dengan UML.

              A. Use Case Diagram Sistem Yang Berjalan

              Berikut ini merupakan use case diagram keseluruhan pada sistem yang berjalan pada PT. Surganya Motor Indonesia.

              Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Penggajian Berjalan

              Berdasarkan Gambar 3.2 usecase diagram sistem penggajian berjalandiatas terdapat:

              a. 1 system yang mencakup seluruh pengolahan data.

              b. 4 actor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan, Kepala Toko, HRD, dan Direksi.

              c. 13 use case yang dilakukan, yaitu absensi, melakukan rekap absensi, mengirim rekap absensi, menerima rekap absensi, menghitung gaji karyawan, mengajukan permohonan pencairan dana penggajian, acc permohonan pencairan gaji, melakukan pembayaran gaji, menerima gaji, menerima slip gaji, mengecek penerimaan gaji, membuat laporan pembayaran gaji, menerima laporan pembayaran gaji.

              B. Activity Diagram Sistem Yang Berjalan

              Berikut ini merupakan activity diagram keseluruhan pada sistem yang berjalan pada PT. Surganya Motor Indonesia.

              Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem Penggajian Berjalan

              Berdasarkan Gambar 3.3 activity diagram sistem penggajian berjalan diatas terdapat:

              a. 1 initial node yang merupakan mengawali kegiatan.

              b. 4 vertical swimlame yaitu Karyawan, Kepala Toko, HRD, dan Direksi.

              c. 13 activity, yaitu melakukan absen, melakukan rekap absensi, mengirim rekap absensi, menerima rekap absensi, menghitung penggajian karyawan, mengajukan permohonan pencairan dana penggajian, acc pencairan dana penggajian, melakukan pembayaran penggajian karyawan, menerima gaji, menerima slip gaji, mengecek penerimaan penggajian, membuat laporan penggajian, menerima laporan penggajian.

              d. 1 decision node, yang mencerminkan sebagai pilihan eksekusi.

              e. 1 final node, objek yang diakhiri.

              C. Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan

              Berikut ini merupakan sequence diagram keseluruhan pada sistem yang berjalan pada PT. Surganya Motor Indonesia.

              Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem Penggajian Berjalan

              Berdasarkan Gambar 3.4 Sequence diagram sistem penggajian berjalan diatas terdapat:

              a. 4 actor, yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan, Kepala Toko, HRD, dan Direksi.

              b. 3 life line, objek entity antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu absen, gaji, laporan.

              c. 13 message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang dapat dilakukan oleh actor.

              Metode Analisa Sistem Berjalan

              Metode Analisa Sistem Berjalan

              Berikut akan dijealskan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) di PT. Surganya Motor Indonesia.

              1. Analisa SWOT

              Analisa Masuka, Analisa Proses, Analisa Keluaran

              1. Analisa Masukan Data
              2. a. Nama Masukan  : Absen fingerprint

                Fungsi  : Sebagai bukti kehadiran karyawan

                Sumber  : Karyawan

                Media  : Mesin

                Frekuensi  ; Setiap hari pada saat jam masuk dan jam pulang kerja

                Keterangan  : Berisi jam kehadiran karyawan

                b. Nama Masukan  : Rekapitulasi kehadiran karyawan

                Fungsi  : Digunakan untuk melakukan proses perhitungan penggajian

                Sumber  : Kepala toko

                Frekuensi  : Setiap bulan

                Keterangan  : Berisi data rekapitulasi jumlah kehadiran karyawan

              3. Analisa Proses Data
              4. a. Nama Proses  : Absensi

                Masukan  : Rekapitulasi Kehadiran Karyawan

                Keluaran  : Data kehadiran karyawan

                Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan rekapitulasi kehadiran karyawan untuk perhitungan gaji

                b. Nama Proses  : Perhitungan Gaji

                Masukan  : Kehadiran pada hari kerja sesuai dengan jam masuk dan jam keluar kerja

                Keluaran  : Slip gaji

                Formulasi  : Gaji pokok, lembur piket, reward, tunjangan jabatan, tunjangan level, tunjangan kerajinan, uang makan dan transport, potongan jamsostek, potongan BPJS kesehatan, potongan koperasi.

              5. Analisa Keluaran Data
              6. a. Nama keluaran  : Slip gaji

                Fungsi  : berisi informasi rincian gaji karyawan

                Media  : Kertas

                Distribusi  : HRD

                Frekuensi  : Bulanan

                Deskripsi  : Berisi rincian gaji karyawan

                b. Nama Proses  : Laporan penggajian

                Masukan  : Bukti penerimaan pembayaran gaji karyawan

                Keluaran  : Laporan penggajian karyawan

                Ringkasan Proses  : Proses ini akan menghasilkan laporan penggajian

                Analisis Piranti Sistem

                1. Perangkat Keras (Hardware)
                2. Processor  : Intel Core i5

                  Monitor  : 27.0” LCD

                  RAM  : 4 GB

                  Hardisk  : 500 GB

                  Mouse  : Optik

                  Printer  : Inkjet Multi Function Printer

                3. Perangkat Lunak (Software)
                4. Windows 7 Ultimate

                  Microsoft Office 2013

                  Xampp

                DAFTAR PUSTAKA

                1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Rusdiana dan Moch Irfan. 2014.“Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: Pustaka Setia.
                2. Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
                3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Taufiq, Rohman. 2013. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                4. Sopian, Sophan. 2014. Pengimplementasian dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Stok Barang Pada Toko Swastika Service (SS) Bangunan Dengan Menggunakan Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0 Didukung Database MySQL. Jurnal Momentum. Vol. 16 No. 2: 35-36. Agustus, 2014.
                5. 5,0 5,1 Darmawan, Deni. 2013. “Sistem Informasi Manajemen”. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
                6. Dennis, Alan, Barbara Haley Wixom dan Roberta M. Roth. 2012. System Analysis and Design. USA: Wiley.
                7. Hartono, Bambang. 2013. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
                8. Sutabri, Tata. 2014. “Pengantar Teknologi Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
                9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Yakub dan Vico Hisbanarto. 2014. “Sistem Informasi Manajemen Pendidikan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
                10. Rosa, A.S., dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
                11. Sunyoto, Danang. 2014.“Sistem Informasi manajemen Perspektif Organisasi”. Yogyakarta: CAPS.
                12. 12,0 12,1 12,2 12,3 12,4 Murad, Dina Fitria, Nia Kusniawati dan Agus Asyanto. 2013.“Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang”. Jurnal CCIT. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Vol. 7, No. 1-September 2013.
                13. Irwansyah, Edy., dan Jurike V. Moniaga. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Deppublish.
                14. Ridha, M. R., Usman dan Dwi Yuli Prasetyo. 2015. Desain dan Implementasi Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri). Jurnal Buana Informatika Vol. 6 No. 2. April, 2015: 131-142.
                15. 15,0 15,1 Ainiyah, Siti. 2015.“Perancangan Sistem Informasi Sebagai Sarana Pembayaran Perlengkapan Sekolah Pada Koperasi SMAN 6 Tangerang”. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
                16. Fahmi, Irham. 2016. Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Depok: Rajawali Pers.
                17. Osita, Ifediora Christian, Idoko Onyebuchi R dan Nzekwe Justia. 2014. Organization’s stability and productivity: the role of SWOT analysis an acronym for strength, weakness, opportunities and threat. International Journal of Innovative and Applied Research Vol. 2 Issues 9 (2014) ISSN: 2348:0319.
                18. Fahmi, Irham. 2013. "Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi". Bandung: CV. Alfabeta.
                19. Yogaswara, Raka, dan Nia Budi Puspitasari. 2014. Analisa Restrukturisasi Basic Salary Karyawan Paramedis dan Non Medis Menggunakan Meotde Fuzzy Analytical Hierarchy Process-Point System. Vol. 3 No. 4, Semarang,2014.
                20. Sugiyarso, dan Winarni. 2014. Sistem Informasi Penggajian Pada CV. Blumbang Sejati Pacitan. Journal Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 6 No. 3. Oktober, 2014.
                21. Ahmad., dan Ruky. 2014. Sistem Informasi Penggajian Pada CV. Blumbang Sejati Pacitan. Journal Speed-Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi. Vol. 6 No. 3, Oktober 2014.
                22. 22,0 22,1 22,2 22,3 Wijayanti, Esa. 2014.”Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang” . Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.
                23. Lee, Sunguk. 2012. Unified Modeling Language (UML) For Database Systems and Computer Application. International Journal of Database Theory and Application Vol. 5 No. 1. March, 2012.
                24. Ary, Budi, Muhammad Yusup, M Ukaram, Moh. Iqbal dan Awi. Perancangan SIS+ Menggunakan Metode YII Framework Pada Perguruan Tinggi Raharja. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja. Jurnal CCIT.Vol. 8 No. 2, Januari 2015. ISNN: 1978-8282.
                25. 25,0 25,1 Sudaryono, Diah Aryani, Ahmad Fatwa Awaludin.2013. ”Aplikasi Sistem Informasi Penyewaan Alat Scaffolding (Studi Kasus CV. Pesona Alam Scaffolding)”. Jurnal CCIT Vol.7 No.1-September 2013.
                26. Titus, Carina. 2016. A Proposed Prototype on Using Online Social Networks as Learning Platforms. International Journal of Computer Application Vol. 145. No. 9, July 2016. ISSN: 0975:8887.
                27. 27,0 27,1 27,2 Vidia, Dhanada dan Anuttama. 2013."Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rawat Jalan Di Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya Dengan Metode Berorientasi Objek". Surabaya: Universitas Airlangga.
                28. 28,0 28,1 Wijayanto, Tegar. 2013. "Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Dan Penjualan Barang Dengan Metode Berorientasi Objek Di U.D. Aneka Jaya Surabaya". Surabaya: Universitas Airlangga.
                29. Tatang, Daud F. 2014. "Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV. Vanda Jaya Abadi". (Laporan Skripsi, AMIK Raharja, Tangerang).
                30. 30,0 30,1 Kadir, Abdul. 2014. "Pengenalan Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.
                31. Ariyani, Wiga, Djoko Hanantjo dan Bambang Eka Purnama. 2013. E-Commerce Web Development in Wiga Art. International Journal of Science and Research (IJRS) Vol. 4 Issue 5, May 2015. ISSN: 2319-7064.
                32. Utomo, Eko Priyo. 2013. Melesatkan Prestasi Akademik Dengan Internet. Bandung: Yrama Widya
                33. Ginting, Elizaandayni. 2013. "Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce) Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion". Bandung: Universitas Widyatama.
                34. 34,0 34,1 Kadir, Abdul. 2013. "Pemrograman Database MySQL untuk Pemula". Yogyakarta: MediaKom.
                35. Hegde, S., dan Shah, S. 2015. A Survey On The Latest Web Technologies. International Journal of Technical Research and Applications Vol. 3 Issue 4 (2015) e-ISSN: 2320-8163.
                36. Tawari, Trupti., dan Prof. A.J Nathe. 2016. Comparative Study of Different Framework of PHP. International Journal of Research in Computer and Information Technology. Vol. 2 No. 2.
                37. Winarto, Edy dan Zaki Ali. 2014. "Pemograman Web Berbasis HTML5, PHP, dan JavaScript". Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
                38. Hendry. 2015. Aplikasi 4 in 1 VB dan MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
                39. Haughee. Eric. 2013. "Instant Sublime Text Starter". Birmingham: Packt Publishing Ltd.
                40. Rusdiana., dan Moch Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
                41. Kurniawan, Sanja., dan Iriani Siska. 2015. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Helm Pada Toko Helm Swaka Pacitan. Indonesian Journal On Networking And Security. Vol. 4 No. 3 2015. ISSN: 2302-5700.
                42. Sanjaya, Ardi., dan Cahyono. 2013. Membangun Kedekatan Pelanggan Menggunakan SMS BroadcastBersalam pada Momkids. Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
                43. Nandari, Bhirawa Anoraga., dan Sukadi. 2014. Pembuatan Website Portal Berita Desa Jetis Lor. IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security. Vol.3 No.3, Juli 2014.
                44. 44,0 44,1 Sora. 2014. Pengertian Field, Record, Table, File, Data Dan Basis Data Lengkap. Tersedia pada http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-field-record-table-file-data-dan-basis-data-lengkap.html.(19 Oktober 2017)
                45. Archarya, Shivani., dan Vidhi Pandya. 2013. Bridge between Black Box and White Box–Gray Box Testing Technique. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering ISSN- 2277-1956 Volume 2 No.1.
                46. Bachtiar, Dede., dan Atikah. 2015. Sistem Informasi Dashboard Kependudukan di Kelurahan Manis Jaya Kota Tangerang. Jurnal Sisfotek Global. Vol. 5 No. 1:74.
                47. Arif, Mohd., dan Sarwar, Saoud. 2015. Identification of Requirements Using Goal Oriented Requirements Elicitation Process. International Journal of Computer Application Vol. 120 No. 15, Juni 2015.
                48. Deviachrista. 2013. Dasar Literature Review. Jakarta: Salemba Empat.
                49. Hartantyo, Budhi. 2012. Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT. Surya Utama Nusaparka Semarang.
                50. Azmi, Fahrul. 2013. Perancangan Sistem Penggajian Berbasis Web pada PT Fitrafood International. Tangerang: STMIK Raharja.
                51. Selviana, Elvi. 2013. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Berbasis web pada Kelurahan Cikokol Tangerang. Skripsi, Jurusan Sistem Informasi, Tangerang.
                52. Lestari, Dwi Serly. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan pada Upt Pendidikan Kec.Jambe Kab.Tangerang. Tangerang: STMIK Raharja.
                53. Nurmalasari. 2012. Perancangan Sistem Informasi Penggajian Berbasis Web pada PT Megastar Home Shopping. Tangerang: STMIK Raharja.

                </div>

                 

Contributors

Agus Gunawan