SI1222474050

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG



SKRIPSI



Logo stmik raharja.jpg




Disusun Oleh :


NIM
NAMA



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)








SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG


Disusun Oleh :

NIM
: 1222474050
Nama
Jenjang Studi
Jurusan



Disahkan Oleh :



Tangerang, Juni 2016



Ketua
       
Kepala Jurusan
       
           
           
           
           
       
NIP : 000594
       
NIP : 000145







SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA



LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING



APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG



Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474050
Nama



Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2015/2016



Disetujui Oleh :



Tangerang, Juni 2016



Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.)
NID : 10020
   
NID : 05060









SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA


LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG


Dibuat Oleh :


NIM
: 1222474050
Nama


Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering Tahun Akademik 2015/2016



Disetujui Penguji :



Tangerang, Juni 2016



Ketua Penguji
 
 
 
 
(_______________)
NID : ..........




Penguji I Penguji II
   
   
   
   
(_______________) (_______________)
NID : .......... NID : ..........





SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER
(STMIK) RAHARJA



LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

APLIKASI REKAM MEDIS PASIEN BERBASIS WEB

PADA KLINIK BELINDA RAJEG

KAB.TANGERANG



Disusun Oleh :

NIM
: 1222474050
Nama
Jenjang Studi
Jurusan
Konsentrasi


Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.



Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.



Tangerang, Juni 2016

 
 
 
NIM : 1222474050


)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;






ABSTRAK


Klinik Belinda Merupakan klinik pribadi milik Dr. M. Agus Saleh, yang memberikan pelayanan kesehatan 24 jam kepada masyarakat umum. Klinik Belinda berdiri sejak februari 2011 yang merupakan kelanjutan atau perubahan nama dari klinik praktek Dr. M. Agus Saleh, klinik ini menangani banyak pasien terutama pasien umum dan pasien BPJS. Namun, sejak berdirinya klinik ini dan sampai sekarang khususnya pada pencatatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual. sistem catatan rekam medis yang dilakukan oleh pihak Klinik Belinda kepada pasien umum dan pasien BPJS mulai dari pendaftaran pasien, diagnosa pasien, catatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mengisi data pasien pada lembar status pasien. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mencoba membangun sebuah aplikasi rekam medis pasien untuk mempermudah pengolahan data medis pasien. Tahapan implementasi yang dilakukan penulis dengan pendekatan berorientasi objek menggunakan UML (Unified Modelling Language). Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian yaitu dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Implementasi program yang digunakan pada apilkasi rekam medis ini menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) dengan database MySQL yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Klinik Belinda seperti media penyimpanan yang terbatas, pengolahan data pasien, dan rekam medis, sudah terkomputerisasi sehingga proses pelayanan kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cepat dan mudah serta terhindar dari kesalahan.


Kata Kunci : Rekam Medis, UML (Unified Modeling language), PHP(Hypertext Preprocessor).







ABSTRACT


Belinda Clinic is a private clinic of Dr. Agus M. Saleh, who provide 24-hour health services to the general public. Belinda clinics established since February 2011, which is a continuation or change the name of the practice clinic Dr. Agus M. Saleh, the clinic is dealing with many patients, especially patients and the patient's general BPJS. However, since the establishment of this clinic and up to now particularly in recording patients' medical records are still using manual way. medical record system done by the clinic to the patient Belinda public and patient BPJS ranging from patient registration, patient diagnosis, medical record of patients still use manual way is by filling out the patient data on patient status sheet. Based on these problems the author tries to build an application to facilitate the patient's medical record patient medical data processing. Stages of implementation conducted by the author with an object oriented approach using UML (Unified Modeling Language). While data collection techniques using research methods is by observation, interviews, and literature. Implementation of programs used on apilkasi medical records using the programming language PHP (Hypertext Preprocessor) with a MySQL database that is expected to address the problems that exist in the Clinic Belinda as a storage medium is limited, the processing of patient data and medical records, computerized so that the process public health services can be done quickly and easily and avoid mistakes.


Keyword : Information Systems, Outpatient Services





KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT sebagai rasa syukur karena telah dapat menyusun dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul yang penulis ambil dalam penyusunan laporan Skripsi ini adalah "Aplikasi Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kab.Tangerang".


Tujuan dari pembuatan Laporan Penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata (S1) pada Jurusan Teknik Informatika (TI) di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja Tangerang.


Penulis sepenuhnya menyadari bahwa Laporan Penulisan Skripsi ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menunjang laporan yang lebih baik lagi. Dalam penyusunan Laporan Penulisan Skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan oleh berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil, serta bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :


  1. Alloh S.W.T yang telah memberikan ridho dan petunjuknya.
  2. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK Raharja.
  5. Bapak Sutrisno, M.Kom, selaku selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  6. Bapak Dedy Iskandar, S.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan kepada kami.
  8. Bapak Dr. M. Agus Saleh selaku pemilik Klinik dan pembimbing lapangan di Klinik Belinda yang telah memberikan pengarahan dalam laporan Skripsi ini.
  9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini dengan baik.
  10. Kepada teman-teman mahasiswa Raharja dan para sahabat yang selalu memberikan masukan dan saran yang sangat berguna bagi penulis.
  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.



Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis berharap laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membaca. Semoga rahmat hidayah Allah SWT tetap bersama kita, Amin.




Tangerang, Juni 2016
(BAGUS AN ARIF)
NIM. 1222474050


DAFTAR SIMBOL


DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM



DAFTAR SIMBOL CLASS DIAGRAM




Daftar isi






BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Klinik Belinda Merupakan klinik pribadi milik Dr. M. Agus Saleh, yang memberikan pelayanan kesehatan 24 jam kepada masyarakat umum. Klinik Belinda berdiri sejak februari 2011 yang merupakan kelanjutan atau perubahan nama dari klinik praktek Dr. M. Agus Saleh, klinik ini menangani banyak pasien terutama pasien umum dan pasien BPJS, karena telah bekerja sama dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Namun, sejak berdirinya klinik ini dan sampai sekarang khususnya pada pencatatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual.

Berdasarkan wawancara langsung dengan pemilik klinik bahwa sistem catatan rekam medis yang dilakukan oleh pihak Klinik Belinda kepada pasien umum dan pasien BPJS mulai dari pendaftaran pasien, diagnosa pasien, catatan rekam medis pasien masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mengisi data pasien pada lembar status pasien. Lembar status pasien digunakan untuk mencatat seluruh data medis pasien termasuk rekam medis pasien yang kemudian disimpan dan digunakan saat pasien melakukan pemeriksaan di Klinik Belinda, dalam hal ini saat pasien melakukan pemeriksaan di Klinik Belinda proses pencarian data rekam medis pasien baik pasien umum ataupun pasien BPJS yaitu dengan cara menelusuri lembar status pasien yang dapat menyita waktu, yang sering menghambat bagian pendaftaran, terutama dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan rekam medis pasien secara cepat. Sistem pengolahan rekam medis pasien seperti ini menyulitkan petugas ketika mencari satu persatu data medis pasien.

Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat didukung dengan suatu sistem komputerisasi. Selain untuk mempermudah pelayanan, sistem komputerisasi di klinik juga dapat meningkatkan mutu manajemen klinik, untuk itu dibutuhkan suatu sistem untuk menangani masalah tersebut yaitu dengan membuat suatu sistem informasi untuk mempermudah ahli tenaga medis dalam masukan data pasien, mencari data pasien, data rekam medis dan lain-lain dengan cepat.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis melakukan analisis dan merancang aplikasi yang penulis tuangkan dalam Laporan Skripsi dengan judul "Aplikasi Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kab.Tangerang", Dengan dibuatnya sistem ini, diharapkan dapat memberi kemudahan bagi para ahli tenaga medis Klinik Belinda untuk mengetahui informasi pasien dan mendapatkan laporan medis pasien secara jelas dan cepat.



Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain adalah:

  1. Bagaimana sistem pengolahan rekam medis pasien yang berjalan pada Klinik Belinda saat ini?
  2. Apa yang menjadi kendala pada sistem rekam medis pasien Klinik Belinda?
  3. Bagaimana merancang aplikasi rekam medis pasien umum ataupun pasien BPJS yang dapat mempermudah pengolahan rekam medis pasien pada Klinik Belinda?


Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Laporan Skripsi ini, yaitu hanya dibatasi pada pencatatan rekam medis pasien umum dan pasien BPJS sampai dengan pembuatan laporan registrasi pasien, kunjungan pasien, dan laporan rekam medis pasien guna meningkatkan kualitas manajemen Klinik Belinda dan mutu pelayanan terhadap pasien khususnya kepada pasien Klinik Belinda.


Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional :
    1. Untuk mengetahui sistem pengolahan rekam medis pasien pada Klinik Belinda.
    2. Untuk memberikan informasi yang cepat, tepat dan relevan pada Klinik Belinda terutama laporan rekam medis pasien.
    3. Membangun aplikasi rekam medis pasien agar dapat mempermudah dalam mengelola data pasien secara maksimal baik pasien umum maupun pasien BPJS.
  2. Tujuan Fungsional : Agar hasil penelitian ini dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mempermudah pihak Klinik Belinda dalam masukan data pasien dan laporan medis dan mempermudah pihak klinik untuk pencarian data medis baik pasien umum maupun pasien BPJS.
  3. Tujuan Individual : Untuk melangkapi persyaratan pencapaian jenjang Strata Satu dalam bidang ilmu komputer pada jurusan Teknik Informatika di STMIK RAHARJA dan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan.


Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Menambah wawasan bagi penulis mengenai pengolahan rekam medis pasien pada Klinik Belinda.
  2. Sebagai saran dan masukan yang dapat digunakan oleh Klinik Belinda untuk dapat memudahkan dalam hal pengolahan rekam medis pasien dan dapat memperoleh laporan rekam medis pasien setiap saat dibutuhkan.
  3. Dengan dihasilkannya aplikasi rekam medis pasien berbasis web diharapkan meningkatkan mutu pelayanan dan manajemen Klinik Belinda.


Metodeologi Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian maka penulis menggunakan beberapa metode yang digunakan adalah sebagai berikut:


Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi (Observation)

    Melakukan tinjauan langsung ke Klinik Belinda untuk mendapatkan data dan informasi mengenai data catatan rekam medis pasien.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Melakukan tanya jawab dengan Dokter serta Bidan Klinik Belinda untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

  3. Studi Pustaka (Library Pustaka)

    Selain melakukan observasi penulis juga melakukan data dengan cara studi pustaka dalam metode ini penulis berusaha untuk melengkapi data-data yang diperoleh dengan membaca dan mempelajari dari buku-buku, dari media internet dan data-data yang relevan dalam pemilihan judul yang penulis ajukan. Buku dan data tersebut digunakan penulis untuk membatu penganalisaan dan perancangan aplikasi yang dilakukan.


Metode Analisa

Analisa data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan laporan. Dalam hal ini analisa data menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat kondisi Klinik Belinda baik internal maupun eksternal yang kemudian dijadikan indikator untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap Klinik Belinda sehingga dapat membantu dalam pembuatan keputusan.


Metode Perancangan

Metode perancangan sistem yang digunakan penulis dalam laporan skripsi ini menggunakan tools atau alat bantu UML (Unified Modeling Language) untuk menggambarkan rancangan sistem seperti Use Case Diagram, Sequence Diagram, Activity Diagram dan Class Diagram dengan program Visual Paradigm For UML Enterprise Edition Versi 6.4. Serta menggunakan bahasa pemograman PHP (PHP Hipertext preprocessor).


Metode Pengujian / Testing

Penulis menggunakan metode pengujian Blackbox Testing sehingga dapat diketahui apakah sistem sesuai dengan apa yang diharapkan oleh stakeholder. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba Blackbox Testing menggunakan pengembangan software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackkbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya: fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisalisasi, dan terminasi.


Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas laporan Skripsi ini, maka penulis mengelompokan laporan ini menjadi beberapa sub-sub dengan sistem penyampaian laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjelasan dan uraian secara teoritis yang menguraikan penelitian-penelitian mengenai definisi ilmu yang berkaitan dengan penyusunan laporan Skripsi, serta beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang profil Klinik Belinda, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Dalam bab ini penulis menguraikan sistem yang diusulkan

seperti rancangan prosedur yang baru, rancangan prototipe,

konfigurasi sistem, testing dan implementasi.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini merupakan kesimpulan hasil dari penulisan Laporan Skripsi dan juga saran-saran yang bersifat membangun sebagai bahan masukkan untuk melakukan perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN



BAB II

LANDASAN TEORI


Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Menurut Sutabri (2012:6)[1], "Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu".

Menurut Taufiq (2013:1)[2], "Sistem yaitu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama".

Menurut Sutarman (2012:13)[3], "Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi sama sama lain yang bekerja sama untuk suatu pencapain tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:20)[1], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Komponen Sistem (Components System)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batas Sistem (Boundary System)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
    Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface System)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsustem lain yang disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi yang membentuk satu-kesatuan.
  5. Masukan Sistem (Input System)
    Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam suatu unit computer, "program" adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara "data" adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi.
  6. Pengolahan Sistem (Processing System)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
  7. Keluaran Sistem (Output System)
    Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.
  8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:15)[1], sistem dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan; sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupaksan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem Tertentu (Determenistic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic System)
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem tertentu (Determenistic System). Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat tak tentu (Probabilistic System) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
    Sistem tertutup (Closed System) merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka (Open System) adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi sistem adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan komponen lainnya.


Konsep Dasar Data dan Informasi

1. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:3)[4], "Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau pengamatan. Data dapat berupa angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan darinya".

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[5], "Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah."

Menurut Tata Sutabri (2012:2)[1], data adalah "suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol¬-simbol yang menunjukan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain".

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa data merupakan suatu bahan mentah yang bersifat fakta yang akan diproses untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

2. Klasifikasi Data

Menurut Taufiq (2013:14)[2], data dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian berdasarkan sudut pandangnya, yaitu :

  1. Berdasarkan Bentuknya
    1. Data Fisik
    2. Merupakan sebuah data yang bisa dipegang oleh panca indera, contohnya : kertas.

    3. Data Logic
    4. Merupakan sebuah data yang tidak bisa dipegang tapi bisa dilihat, contohnya : tulisan yang ada dikomputer, didalam flashdisk, hardisk.

  2. Berdasarkan Sifatnya
    1. Data Kuantitatif (quantitative data)
    2. Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

    3. Data Kualitatif (qualitative data)
    4. Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu.

  3. Berdasarkan Sumbernya
    1. Data Internal (internal data)
    2. Data internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang dlakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.

    3. Data Eksternal (external data)
    4. Data eksternal adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

  4. Berdasarkan Memperolehnya
    1. Primer
    2. Data primer merupakan data utama yang berhubungan dengan masalah atau yang akan diproses.

    3. Skunder
    4. Bukan merupakan data utama yang akan diproses melainkan data pendukung untuk dijadikan tambahan.

  5. Berdasarkan Cakupannya
    1. Sensus
    2. Sampel
  6. Berdasarkan Skala Cakupannya
    1. Nomilan
    2. Ordinal
    3. Interval
    4. Rasio


3. Definisi Informasi

Menurut Sutarman (2012:14)[4], "Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Menurut Kusrini (2007) dalam Taufiq (2013:15)[2], informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterprestasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diolah sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.

Menurut Maimunah dkk dalam Jurnal CCIT Vol.5 No.3 (2012:57)[6], "Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan".

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.

4. Nilai Informasi

Menurut Sutarman (2012:14) [4], nilai informasi ditentukan dalam lima hal yaitu:

  1. Memperoleh pemahaman serta manfaat dari sebuah nilai informasi.
  2. Mendapatkan suatu pengalaman.
  3. Suatu pembelajaran yang terakumulasi didalam pemecahan masalah tertentu.
  4. Mengekstrak inplikasi kritis, dan
  5. Merefleksikan suatu pengalaman masa lalu yang memberikan ilmu pengetahuan yang tinggi.


Menurut Tata Sutabri (2012:38) [1] , nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu:

  1. Mudah Diperoleh
  2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

  3. Luas dan lengkap
  4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur,karena itu sulit mengukurnya.

  5. Ketelitian
  6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

  7. Kecocokan
  8. Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi semua keluaran lainnya tidak berguna tetapi mahal mempersiapkannya, sifat ini sulit mengukurnya.

  9. Ketepatan Waktu
  10. Menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

  11. Kejelasan
  12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas, membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

  13. Keluwesan
  14. Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya denganbeberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan. Sifat ini sulit diukur, tetapi dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur.

  15. Dapat dibuktikan
  16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  17. Tidak ada Prasangka
  18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  19. Dapat diukur
  20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai informasi adalah perubahan dalam perilaku keputusan yang disebabkan oleh informasi.

</ol>

5. Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33)[1], kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

  1. Akurat (accurate)

    Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  2. Tepat waktu (timelines)

    Informasi yang sampaikepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akanmempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.Dewasa ini informasi bernilai mahal karena harus cepat dikirim dan didapat sehingga memerlukan teknologi mutahir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya.

  3. Relevan (Relevance)

    Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan pada mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan.Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangan relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas informasi adalah sejauh mana informasi secara konsisten dapat memenuhi persyaratan dan harapan semua orang yang membutuhkan informasi tersebut untuk melakukan proses mereka.


Konsep Dasar Sistem Informasi

1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Suprihadi dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 6 No.3 (2013:310)[5], "Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Hal tersebut berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.

Menurut Taufiq (2013:17)[2], "Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna".

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan data, pemrosesan data, penyimpanan data, pengolahan data, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran dan tujuannya.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:47)[1], sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen, diantaranya:

  1. Blok Masukan (Input Block)
    Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
  2. Blok Model (Model Block)
    Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
  3. Blok Keluaran (Output Block)
    Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
  4. Blok Teknologi (Technology Block)
    Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
  5. Blok Basis Data (Database Block)
    Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).
  6. Blok Kendali (Controls Block)
    Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, termperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok basis data dan blok kendali. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.


Konsep Dasar Perancangan Sistem

1. Definisi Perancangan sistem

Menurut Aisyah dkk didalam Jurnal CCIT Vol. 4 No.2 (2011:203)[7], "Perancangan sistem yaitu tahap untuk melakukan perancangan aplikasi, yang terdapat 3 (tiga) tahapan perancangan seperti perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program." Perancangan sistem (design system) merupakan tahap selanjutnya setelah analisa sistem. Setelah mendapatkan gambaran dengan jelas tentang apa yang akan di kerjakan pada tahap analisa sistem, maka dilanjutkan dengan memikirkan bagaimana membuat design system.

Menurut Whitten dalam Pujadi yang dikutip dari Jurnal CCIT Vol.4 No.2 (2011:189)[8], mengatakan bahwa "design system adalah proses seseorang untuk mendapatkan fokus pada detail dari solusi yang mendasarkan sistem informasi, hal itu juga dapat dikatakan sebagai desain fisik. Untuk efek utama dari desain sistem tunduk untuk memenuhi kebutuhan pengguna sistem dan memberikan capture jelas dan desain yang jelas untuk programmer." Urutan fase dalam design system adalah :

  1. Desain control , tujuannya bahwa penerapan sistem setelah dapat mencegah kesalahan yang terjadi, kerusakan, sistem yang gagal atau ancaman bahkan sistem keamanan.
  2. Desain output, pada fase ini pelaporan dihasilkan harus sesuai dengan persyaratan yg diperlukan oleh aplikasi pengguna.
  3. Desain input, pada fase ini skema GUI 'S (Graphic User Interface) di buat untuk efisiensi input data dan keakuratan data.
  4. Desain database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan sebagian besar interrelates Data satu dengan yang lain.
  5. Desain konfigurasi komputer untuk menerapkan sistem.


2. Tahapan Perancangan Sistem

Menurut Sutabri (2012:225)[1], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing-masing bentukinformasi yang akan dihasilkan.
  2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
  3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang berfungsi sebagai sarana pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
  4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengindentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek-aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
  5. Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.


Konsep Dasar Analisa Sistem

1. Definisi Analisa Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012:220)[1], "tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap investigasi sistem dan sebelum tahap rancangan sistem, tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya".

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan analisa sistem dapat dilakukan sebelum dibuat tahapan rangcangan sistem, dan analisa sistem sangat penting dilakukan agar menghindari kesalahan yang akan timbul di tahapan selanjutnya.


2. Langkah-langkah Analisa Sistem

Menurut Taufiq (2013:159)[2], untuk melakukan analisis sistem, supaya hasil analisis bisa maksimal maka langkah-langkah yang dilakukan juga harus terstruktur agar tidak tumpang tindih antara hasil analisa yang satu dengan hasil analisa yang lain. Atau dengan tujuan hasil analisa sistem yang dilakukan bisa dikelompokkan sesuai dengan langkah yang dilakukan sehingga mudah untuk dipelajari atau dikembangkan lagi ke dalam rancang bangun sistem informasi.

  1. Definisi Lingkup
    Definisi lingkup (scope definition) adalah langkah pertama proses pengembangan sistem. Dalam metodologi-metodologi lain hal ini mungkin disebut (preliminary investigation phase), fase studi awal (initial study phase), fase survey (survey phase), atau fase perencanaan (planning phase), komunikasi (communication) atau inisiasi proyek atau pengumpulan kebutuhan.
  2. Analisis Masalah
    Analisis masalah menyediakan analisis dengan pemahaman, kesempatan dan atau perintah lebih mendalam yang memicu proyek. Analisa masalah menjawab pertanyaan, "Apakah masalah-masalah tersebut layak untuk dipecahkan!" dan "Apakah sistem yang baru layak untuk dibangun?". Dalam metodologi lain langkah analisis masalah mungkin dikenal sebagai langkah studi, studi sistem saat ini, langkah penyelidikan terinci, atau langkah analisis kelayakan. Tujuan analisis masalah adalah mempelajari dan memahami bidang masalah dengan cukup baik untuk secara menyeluruh menganalisis masalah, kesempatan, dan batasannya.
  3. Analisis Persyaratan
    Beberapa analisis yang kurang pengalaman membuat kesalahan yang fatal sesudah melalui langkah analisis masalah. Godaan pada titik ini adalah mulai melihat berbagai solusi alternative, khususnya solusi teknis. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi di dalam sistem informasi terbaru ditunjukkan dalam pernyataan, "Memastikan sistem bekerja dan secara teknis mengesankan, tapi ia harus tidak melakukan apa yang kita inginkan untuk dilakukan oleh sistem." Langkah analisis persyaratan menentukan persyaratan bisnis bagi sitem yang baru.
  4. Desain Logic
    Tidak semua proyek mencakup pengembangan model-driven, tapi kebanyakan masukkan beberapa pemodelan sistem. Desain logic lebih lanjut mendokumentasikan persyaratan bisnis dengan menggunakan model-model sistem yang menggambarkan struktur data, proses bisnis, aliran data dan antarmuka pengguna. Dalam hal tertentu, desain logic mensahkan persyaratan yang dibuat pada langkah sebelumnya.
  5. Analisa Keputusan
    Dengan adanya persyaratan bisnis, maka kita akhirnya dapat menekankan bagaimana sistem baru termasuk altenatif-alternatif berbasis komputer dapat diimplementasikan dengan teknologi. Maksud dari analisa keputusan adalah untuk mengenali solusi kandidat, menganalisa solusi kandidat tersebut dan merekomendasi sebuah sistem target yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Peluang muncul saat ada seseorang yang telah mendapatkan sebuah visi terhadap solusi teknik. Tetapi hampir selalu ada solusi alternatif yang mungkin merupakan solusi yang lebih baik. Selama analisis keputusan memang penting untuk mengenali berbagai pilihan, menganalisa beberapa pilihan tersebut dan menjual solusi terbaik berdasarkan analisis tersebut.


3. Tahap Analisa Sistem

Menurut Sutabri (2012:220)[1], proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan alternatif pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru atau sistem yang akan diusulkan dan dimodifikasi.

Adapun tujuan ari analisa sistem adalah:

  1. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
  2. Membantu para pengambil keputusan, yaitu para pemimpin, untuk mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur hasil yang telah dicapainya.
  3. Mengevaluasi sistem-sistem yang telah ada dan berjalan ssmpai saat ini, baik pengolahan data maupun pembuatan laporannya.
  4. Merumuskan tujuan-tujuan yang ingin dicapai berupa pola pengolahan data dan pembuatan laporan yang baru.
  5. Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem dan penerapannya serta perumusan langkah dan kebijaksanaan.

Selama tahap analisis sistem, analis sistem terus bekerja sama dengan manajer, dan komite pengarah terlibat dalam titik yang penting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap analisis sistem adalah sebagai berikut:

  1. Mengumumkan penelitian sistem
    Ketika perusahaan menerapkan aplikasi komputer baru manajemen mengambil langkah untuk memastikan kerjasama dari para pekerja. Perhatian mula-mula ditunjukan pada kekhawatiran pegawai mengenai cara komputer mempengaruhi kerja mereka.
  2. Mengorganisasikan tim proyek
    Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan mempunyai kebijakan menjadi pemakai dan bukan spesialisinformasi sebagai pemimpin proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif daripada hanya pasif.
  3. Mendefinisikan kebutuhan informasi
    Analisis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan pengumpulan informasi, wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan, dan survey.
  4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
    Setelah kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnyaadalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem.
  5. Menyiapkan usulan rancangan
    Analisis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan untuk meneruskan atau menghentikan untuk kedua kalinya. Disini manajer harus menyetujui tahap rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
  6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek.
    Manajer dan komite sistem mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin dimintas melakukan analisis lain dan menyerahkan kembali atau proyek mungkin ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek akan maju ke tahap rancangan.


Konsep Dasar Database

1. Definisi Database

Menurut Anhar (2010:45)[9], "Database adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field atau kolom. Struktur file yang menyusun sebuah database adalah Data Record dan Field".

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011:238)[10], menjelaskan bahwa "Database adalah kumpulan fakta-fakta sebagai respresentasi dari dunia nyata yang saling berhubungan dan mempunyai arti tertentu. Database digunakan untuk menyimpan data agar data tersebut dapat dimanipulasi dengan mundah, terjamin keakuratannya, efisiensi dalam penyampaiannya, dan tentu saja dapat dengan mudah untuk diakses kembali." Pada dasarnya database dapat diolah dengan menggunakan suatu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query database disebut database management sistem (DBMS).

Menurut Winarno dkk (2011:56)[11], "Database adalah sebuah kebutuhan, dengan database programer dapat menyimpan dan mengambil data dengan mudah, database membuat sebuah aplikasi bisa berdaya guna dan menyimpan data dari user."

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan database adalah kumpulan data yang dapat disimpan dan diproses secara cepat di dalam sebuah database komputer.

2. Desain Database

Menurut Henderi dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011:174)[12], "Design database dibuat setelah melakukan analisa terhadap data yang ada pada penerimaan mahasiswa baru sebagai objek pembuatan Prototype program system data warehouse dan data mining sebagai tools pengukur kinerja."

3. Definisi Tabel

Menurut Anhar (2010:45)[9], "Tabel adalah komponen paling utama dalam membuat Website, pada saat pembuatan sebuah halaman web, tabel dijadikan sebagai media yang berfungsi sebagai kerangka untuk meletakkan komponen-komponen isi web. Sehingga dapat meninggalkan pengguna tabel dalam sebuah design web".

Selain sebagai kerangka kerja, tabel juga dijadikan sebagai media untuk merapihkan semua content (isi web) yang ada di dalam halaman web. Jadi sebagai seorang web master atau designer web kita tidak akan dapat meninggalkan tabel, karena tabel dapat dikatakan sebuah komponen HTML yang diharuskan dalam pembuatan Website.

4. Definisi Fields

Menurut Anhar (2010:45)[9], "Fields adalah sub bagian dari Record. Dari contoh isi record di atas, maka terdiri dari 2 fields, yaitu : fields Nama User dan Password."

5. Definisi Record

Menurut Anhar (2010:45)[9], "Record adalah data yang isinya merupakan satu kesatuan seperti Nama User dan Password. Setiap keterangan yang mencakup Nama User dan Password dinamakan satu record. Setiap record diberi nomor yang disebut nomor record (Record Number)."


Teori Khusus

Konsep Dasar Rekam Medis

1. Definisi Rekam Medis

Sesuai dengan penjelasan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal 46 Ayat 1, dalam Muslihatun dkk (2012:96)[13], yang dimaksud dengan "rekam medis" adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rekam medis adalah berkas yang memuat informasi mengenai pasien.

2. Tujuan Rekam Medis

Muslihatun dkk (2012:96)[13], dalam bukunya menjelaskan tujuan penyelenggaraan rekam medis, adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanaan kesehatan di institusi pelayanan kesehatan.

Beberapa aspek dalam rekam medis antara lain:

  1. Aspek Administrasi
    Isinya menyangkut tindakan kesehatan yang dilakukan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
  2. Aspek Legal
    Isinya menyangkut harus memberikan jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka penegakan hukum.
  3. Aspek Finansial
    Isinya menyangkut rekam medis harus dapat dipergunakan dalam menilai biaya yang telah akan dikeluarkan.
  4. Aspek Riset
    Isinya menyangkut informasi dalam rekam medis dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan
  5. Aspek Edukasi
    Isinya menyangkut informasi dalam rekam medis berisi perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan/referensi beberapa profesi kesehatan.
  6. Aspek Dokumentasi
    Informasi rekam medis harus didokumentasikan sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.

3. Manfaat Rekam Medis

Seperti halnya manfaat dokumentasi, menurut Muslihatun dkk (2012:97)[13], rekam medis pasien ini juga mempunyai beberapa manfaat, antara lain:

  1. Pengobatan Pasien
    Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit. Selain itu, rekam medis juga memuat perencanaan pengobatan, perawatan, dan tindakan medis yang harus dilakukan pada pasien.
  2. Peningkatan Kualitas Pelayanan
    Rekam medis yang dibuat jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan. Tenaga medis akan mendapatkan perlindungan dan akan mendukung pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.
  3. Pendidikan dan Penelitian
    rekam medis merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis. Rekam medis bermanfaat untuk memberikan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di dunia kesehatan.
  4. Pembiayaan
    Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan di suatu institusi kesehatan. Catatan tersebut juga dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
  5. Statistik Kesehatan
    Rekam medis dapat dipergunakan sebagai bahan status kesehatan. Melalui data rekam medis dapat mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan menentukan jumlah penderita penyakit-penyakit tertentu.
  6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik
    Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama dalam kasus hukum kesehatan. Rekam medis sangat bermanfaat dalam menyesuaikan masalah hukum, disiplin dan etik pelayanan kesehatan.

4. Ruang Lingkup Rekam Medis

Menurut Muslihatun dkk (2012:98)[13], Ruang lingkup kegiatan pelayanan rekam medis di institusi pelayanan kesehatan pada umumnya sama. Kegiatan pelayanan rekam medis baik di rumah sakit, puskesmas, klinik, adalah sebagai berikut:

  1. Penerimaan pasien
  2. Pencatatan (recording).
  3. Pengolahan data medis.
  4. Penyimpanan berkas rekam medis.
  5. Peminjaman berkas rekam medis.


Definisi Pasien

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran[14], Pasal 1 Ayat 10 menyebutkan bahwa Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

1. Definisi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di indonesia. (UU No.24 tahun 2011 tentang BPJS[15]).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan BPJS adalah badan hukum publik yang menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.

2. Fungsi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

Dalam pasal 5 ayat (2) UU No.24 Tahun 2011[15] disebutkan fungsi BPJS adalah :

  1. Berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
  2. Berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan kecelakaan kerja, program jaminan kematian, program jaminan pensiun dan jaminan hari tua.


UML (Unified Modelling Language)

1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:6)[16], mengatakan bahwa "Sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik, ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti, bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada dan UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya."

Menurut Widodo dkk (2011:7)[16] pada bukunya, blok pembangun utama UML adalah diagram, beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainnya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini, sebagai perancangan sistem mau tidak mau pasti akan menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat atau sekedar membaca diagram UML buatan orang lain. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk :

  1. Merancang perangkat lunak.
  2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.
  3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem.
  4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

2. Jenis-jenis Diagram UML (Unified Modelling Language)

Widodo dkk (2011:10)[16] pada bukunya menjelaskan, UML menyediakan 9 (sembilan) jenis diagram, yang lain menyebutkan 8 (delapan) karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Penulis hanya menyebutkan 4 dari 9 model diagram yang telah disebutkan diatas, dibawah ini beberapa jenis diagram dalam UML antara lain :

  1. Diagram Kelas (Class Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpuan kelas-kelas, atar muka antar muka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.
  2. Diagram Use Case (Use Case Diagram)
    Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan meodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan seperti diharapkan pengguna.
  3. Diagram Interaksi dan Sequence (Urutan)
    Bersifat dinamis, diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.
  4. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)
    Bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam permodelan aliran kendali antar objek.


Konsep Dasar Elisitasi

Menurut Hidayati dkk dalam Jurnal CCIT Vol 4 No. 3 (2011:302)[10], menjelaskan bahwa "Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi". Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu sebagai berikut:

  1. Elisitasi Tahap I
    Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
  2. Elisitasi Tahap II
    Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
    1. "M" pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
    2. "D" pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
    3. "I" pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
  3. Elisitasi Tahap III
    Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut:
    1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.
    2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
    3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.
    2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan
    3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
  4. Final Draft Elisitasi
    Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.


Konsep Dasar Web

1. Definisi Web

Menurut Kadir (2014:310)[17], "world wide web (web) adalah sistem pengaksesan informasi dalam internet yang berjalan pada TCP/IP, yang tujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi diantara para fisikawan dan ilmuwan."

Menurut Arief (2011:7)[18], "Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser".

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa web merupakan layanan internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser.


2. Jenis-jenis Web

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam pengelompokan jenis web, ditinjau dari aspek content atau isi."

Menurut Arief (2011:8)[18], web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi content atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jebis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

  1. Web Statis
    Web statis adalah web yang isinya atau content tidak berubah-ubah. Maksudnya adalah isi dari dokumen web tersebut tidak dapat diubah secara cepat dan mudah. Ini karena teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk webstatis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapatdilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
  2. Web Dinamis
    Web dinamis adalah jenis web yang content atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

3. Fungsi Web

Menurut Rahmat Hidayat (Hidayat, 2010:4)[19], Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas:

  1. Personal Website
    Website yang berisi informasi pribadi seseorang.
  2. Commercial Website
    Website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
  3. Government Website
    Website yang dimiliki oleh instansi pemerintah, pendidikan yang bertujuan memberikan pelayanan kepada pengguna.
  4. Non-Profit Organization
    Website Dimiliki oleh organisasi yang bersifat non-profit atau tidak bersifat bisnis.

Konsep Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

1. Definisi HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Winarno dkk (2011:1)[11], "Core inti dari pemograman atau desain web adalah HTML, ini karena HTML merupakan bahasa yang dipahami oleh browser guna menampilkan halaman web yang bisa dilihat di browser."

Menurut Septian (2011:1)[20], "HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser internet." HTML merupakan kepanjangan dari Hypertext Markup Language, artinya bahasa ini adalah bahasa markup untuk memformat konten halaman web dengan kata lain, bahasa untuk mengatur bagaimana penampilan dan pemformatan konten di web.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa HTML atau HyperText Markup Language merupakan bahasa markup yang digunakan dalam pembuatan halaman web.

2. Struktur Dasar HTML (Hypertext Markup Language)

Menurut Winarno dkk (2011:3)[11], "Elemen HTML dimulai dengan tag awal yang diikuti dengan isi elemen, contoh </head>". Sebuah elemen HTML dapat bersarang di dalam elemen lainnya, seperti:

<html><head>

<title>Website with HTML</title>

</head>

<body>

"hello ini program HTML Bagus"

</body></html>

Kode tersebut diberi indentitas untuk membuat program bisa terbaca lebih jelas. Kode HTML terdiri atas unsur HTML, ditandai dengan tag <html> awal dan diakhiri dengan tag </html>. Dokumen HTML biasanya memiliki HEAD dan elemen BODY, HEAD ini didalamnya berisi judul atau <title>, judul nantinya muncul di bagian title bar dari browser.


Konsep Dasar PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Arief (2011:43)[18], "PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML".

Menurut Oktavian (2010:31)[21], "PHP adalah akronim dari Hypertext Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemrograman berbasisikan kode-kode (script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya kembali ke web browser menjadi kode HTML". Kode PHP mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu:

  1. Hanya dapat dijalankan menggunakan web server, misal: Apache.
  2. Kode PHP diletakkan dan dijalankan di web server.
  3. Kode PHP dapat digunakan untuk mengakses database, seperti: MySQL.
  4. Merupakan software yang bersifat open source.
  5. Gratis untuk di download dan digunakan.
  6. Memiliki sifat multi paltform, artinya dapat dijalankan menggunakan sistem operasi apapun, seperti: Linux, Unix, Windows, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source untuk membuat halaman web dinamis.


Konsep Dasar MySQL

1. Definisi MySQL)

Menurut Kadir (2013:15)[22], "MySQL adalah nama database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan menggunakan MySQL, kita bisa menyimpan data dan kemudian data bisa diakses dengan cara mudah dan cepat."

Menurut Arief (2011:151)[18], "MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan MySQL adalah suatu jenis database menggunakan SQL (Structured Query Language) yang sangat terkenal dan dapat berjalan di berbagai platform.

2. Perintah Dasar MySQL

Menurut Raharjo (2011:22)[23], berkata bahwa dalam menjalankan MySQL diperlukan berbagai perintah untuk membuat suatu database, berikut ini disebutkan beberapa perintah dasar dalam menggunakan MySQL. Untuk menjalankan MySQL pertama kali cukup dengan mengetikkan mysql pada Command Prompt. Perintah-perintahnya adalah sebagai berikut:

  1. Menampilkan database : SHOW DATABASE;
  2. Membuat database baru : CREATE DATABASE database;
  3. Memilih database yang akan digunakan : USE
  4. database;
  5. Menampilkan tabel : SHOW TABLES;
  6. Membuat tabel baru: CREATE TABLE (field spesifikasi_field,...);
  7. Menampilkan struktur tabel: SHOW COLUMNS FROM tabel atau DESCRIBE tabel;
  8. Mengubah struktur tabel: ALTER TABLE tabel Jenis_Pengubahan;
  9. Mengisikan data: INSERT INTO table(kolom1, ) VALUES ("data_kolom1,); atau INSERT INTO table SET kolom1 ="data_kolom1, ;
  10. Menampilkan data: SELECT kolom FROM tabel WHERE kriteria ORDER BY kolom atau SELECT * FROM tabel;
  11. Mengubah data: UPDATE tabel SET kolom = pengubahan_data WHERE kriteria;
  12. Menampilkan data dengan kriteria tertentu: SELECT kolom1,... FROM table WHERE kriteria;
  13. Menghapus data: DELETE FROM tabel WHERE kriteria;
  14. Menghapus tabel: DROP tabel;
  15. Menghapus database: DROP database;
  16. Keluar dari MySQL: QUIT; atau EXIT;


Konsep Dasar PhpMyAdmin

Dengan adanya aplikasi ini akan sangat mempermudah dan mempersingkat kerja kita dalam mengelola database MySQL. Dengan adanya kelebihan yang dimilikinya mengakibatkan para pengguna awam tidak harus mampu untuk mengetahui perintah-perintah MySQL dalam pembuatan database dan tabel.

Menurut Arief (2011:429)[18], "PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi berbasis GUI (Graphical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL".

Menurut Nugroho (2010:6)[24], " PhpMyAdmin adalah suatu aplikasi Open Source yang berbasis web, aplikasi ini dibuat menggunakan program PHP, fungsi aplikasi ini adalah untuk mengakses database MySQL."

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan PhpMyAdmin adalah sebuah software berbasis web yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL secara mudah dalam bentuk GUI (Graphical User Interface).


Konsep Dasar Xampp

XAMPP merupakan sebuah tools yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak kedalam satu buah paket.


Menurut Riyanto (2013:1)[25], "Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tools pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, Xampp mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam suatu paket."


Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Xampp adalah sebuah tools yang digunakan untuk pengembangan aplikasi PHP (Hypertext Preprocessor).


Konsep Dasar Analisa SWOT

1. Analisa SWOT

Menurut Rangkuti (2011:64)[26], "SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman".


Menurut Hendro (2011:289)[27], "Analisa SWOT adalah analisis masalah terhadap kegiatan penting yang sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan itu sendiri".


Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa SWOT adalah gabungan strategi atau indikator yang dimulai dengan pemantauan, perubahan dan lingkungan baik eksternal maupun internal sehingga dapat memahaminya untuk pengambilan keptusan itu sendiri.

2. Tipe-tipe Strategi SWOT


Menurut Rangkuti (2011:64)[26], Matriks SWOT merupakan penggabungan berbagai strategi atau indikator yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Model penggabungannya menggunakan SWOT matriks. Namun tidak semua rencana strategi yang disusun dari SWOT matriks ini digunakan seluruhnya. Strategi yang dipilih adalah strategi yang dapat memecahkan isu strategi perusahaan.

  1. S-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan untuk merebut peluang.
  2. W-O strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
  3. S-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
  4. W-T strategi adalah strategi yang disusun dengan cara meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

3. Manfaat Analisa SWOT

Menurut Hendro (2011:289)[27], Banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT yaitu Strength, Weakness, Oppurtunity, Threats sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa mempertimbangkan dan melakukan analisa masalah, Manfaatnya adalah:

  1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
  2. Untuk membuat rekomendasi.
  3. Informasi lebih akurat.
  4. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
  5. Menjawab hal yang bersifat intutif atas keputusan yang bersifat emosional.


Konsep Dasar Black Box

Menurut Sidik (2012:4)[28] , "Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak". Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar".


Menurut Rizky (2011:264)[29], "Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya".


Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Black Box adalah pengujian terhadap perangkat lunak untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.


Konsep Dasar Literature Review

Definisi Literature Review

Menurut Semiawan (2010:104)[30], "Literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang topik yang hendak diteliti." Tinjauan pustaka membantu peniliti untuk melihat ide-ide, pendapat, dan kritik tentang topik tersebut yang sebelum dibangun dan dianalisis oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya tinjauan pustaka untuk melihat dan menganalisa nilai tambah penelitian ini dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.


Menurut Guritno dkk (2011:86)[6], "Literature Review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama."


Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan literature review adalah menganalisis tentang topik yang hendak diteliti untuk melihat ide, pendapat dan topik untuk menghindari penelitian yang sama.


Literature Review

Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan laporan skripsi ini perlu dilakukan study pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Alqarana Aljufri (2013)[31]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Alqarana Aljufri berjudul "Aplikasi Rekam Medis Studi Kasus Klinik Universitas Widyatama". Dalam laporan penulis menerapkan masalah yang terjadi adalah pasien yang berobat terdiri dari kategori Mahasiswa, Karyawan, Keluarga Karyawan, Umum yang jumlahnya kurang lebih 2000 orang sehingga membutuhkan tempat penyimpanan data yang besar, serta pencarian data pasien yang masih manual. Sehingga dilakukan penelitian dan perancangan aplikasi rekam medis dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access untuk pengolaahan database-nya guna mempermudah pembuatan laporan rekam medis sesuai dengan data yang terekam.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Andriyanto (2015)[32]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Andriyanto berjudul "Aplikasi Rekam Medis Pasien di Puskesmas Sukawali". Dalam laporan Skripsinya penulis menjelaskan bahwa penanganan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Sukawali masih menggunakan cara-cara lama yakni masih dilaksanakan secara manual di nilai dari pihak masyarakat dan khususnya petugas kesehatan puskesmas tersebut dirasakan belum efektif, efisien, dan belum akurat. sehingga dibuat aplikasi berbasis web pada Puskesmas Sukawali.

  3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fitri Apriani (2015)[33]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fitri Apriani berjudul "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Cibodas Medika Center". Dalam laporan penulis menerapkan masalah yang terjadi adalah sistem manajemen pendaftaran dan administrasi pembayaran masih menggunakan sistem pencatatan manual, dimana seluruh data-data mengenai pasien dicatat dan disimpan dalam buku besar Hal ini menyebabkan menimbulkan beberapa kendala yang sering menghambat pihak manajemen klinik, terutama dalam memperoleh informasi yang berhubungan dengan informasi rawat jalan

  4. Penelitian yang telah dijalankan oleh Adhi Susano dkk. (2014)[34]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Adhi Susano dkk. berjudul "Implemtasi Sistem Informasi Rekam Medis Dengan Menggunakan Fast (Framework For The Application Of System Techniquest) Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Rumah Sakit Umum Di Tangerang". Dalam penelitian ini penulis memaparkan tujuannya untuk menemukan solusi perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, yaitu menghasilkan rancangan sistem informasi rekam medis melalui pendekatan FAST (Framework For The Application Of System Techniquest) melalui cara PIECES (Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, dan Service), yang membantu metode FAST pada tahap analisis masalah dan kebutuhan system. Berdasarkan hasil analisis ditentukan satu Rumah Sakit Umum di Tangerang yaitu RS Islam Asshobirin yang membutuhkan rancangan system informasi Rekam Medis. Hasil penelitian adalah sistem informasi Rekam Medis yang dapat meningkatkan mutu pelayanan di lihat dari laporan bulanan yang dapat dicetak tepat waktu dan lengkap sesuai kebutuhan bagian manajemen.

  5. Penelitian ini dilakukan oleh Ari Prasetyo (2012)[35]. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ari Prasetyo yang berjudul "Analisis dan Perancangan Sistem Rekam Medis Berbasis Web Menggunakan PHP-Ajak-MySql Untuk Pasien Pengguna Kawat Gigi (Studi kasus pada Klinik Drg. Wayan Ardhana)". Penelitian ini membahas mengenai data pasien kawat gigi yang sudah mencapai seribuan lebih, dengan seratusan pasien yang masih aktif dan rutin melakukan kontrol. dibutuhkan suatu sistem untuk merekam riwayat perawatan tiap tiap pasien. Pencatatan perawatan tersebut dilakukan secara manual menggunakan media buku.


Berdasarkan kelima literature review di atas, maka penulis mengambil acuan dari literature review yang telah dilakukan oleh Alqarana Aljufri (2013). "Aplikasi Rekam Medis Studi Kasus Klinik Universitas Widyatama". Karena permasalahan pada sistem yang berjalan sama dengan penulis, yaitu proses pendataan rekam medis pasien dan pencarian data pasien yang masih manual dengan menggunakan kertas sebagai medianya sehingga prosesnya berjalan lama dan kurang akurat. Sehingga penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif (descriptive research) yang bertujuan mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya.



BAB III

PEMBAHASAN
Analisa Organisasi

Profil Klinik Belinda

Klinik Belinda merupakan unit usaha kesehatan pertama dari Yayasan Setia Putra Salinda. Unit usaha kesehatan ini didirikan pada tanggal 1 Februari 2011 yang merupakan kelanjutan atau perubahan nama dari klinik praktek Dr. M. Agus Saleh dimana dalam perjalanannya telah mengalami perkembangan yang cukup pesat untuk wilayah kecamatan Rajeg dan sekitarnya. Karena lokasinya yang sangat strategis dan untuk wilayah Rajeg. Dr. M. Agus Saleh merupakan pertama yang membuka praktek dokter dengan jam pelayanan 24 jam. Sejak bulan Mei 2002.


Visi dan Misi

Visi Klinik Belinda

Menjadi klinik pengobatan dan klinik bersalin terdepan dalam pemberian pelayanan kesehatan dan sekaligus menjadi klinik rujukan di wilayah Rajeg.


Misi Klinik Belinda


Memberikan pelayanan yang baik dan bermutu melalui SDM yang profesional didasari kasih dan pengabdian kepada sesama.

Menerapkan prinsip pelayanan kesehatan dengan konsep: bersih, cepat-akurat dan ramah untuk semua pelanggan.


Struktur Organisasi


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Klinik Belinda


Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Medis Klinik Belinda

1. Dr. Penanggung Jawab (Direktur)

  1. Penanggung jawab administrasi dan umum.
  2. Penanggung jawab pencatatan dan pelaporan.
  3. Mewujudkan citra pelayanan Klinik Belinda.
  4. Memberikan kejelasan sistem, metode dan prosedur.
  5. Memastikan adanya imbalan bagi karyawan Klinik Belinda.
  6. Membina dan membimbing bawahannya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
  7. Menyelenggarakan dan memimpin pertemuan dengan seluruh penanggung jawab pelaksana.
  8. Mengawasi seluruh pelaksanaan kegaitan pelayanan dari bawahannya.
  9. Menandatangani dan mengawasi pelaksanaan kegiatan.


1. Pelaksana Dr. Gigi

  1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien.
  2. Merujuk pasien ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pengobatan atau pemeriksaan.
  3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien.
  4. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan tentang pelayanan kesehatan gigi di Klinik Belinda.
  5. Menerbitkan surat keterangan dokter gigi.


3. Pelaksana Dr. umum


  1. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
  2. Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien yang berobat ke Klinik Belinda.
  3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit.
  4. Menangani penyakit akut dan kronik.
  5. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.
  6. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke Rumah Sakit.
  7. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di Rumah Sakit dan memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan.


4. Laboratorium

  1. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan teknis laboratorium.
  2. Menentukan pola dan tata cara kerja.
  3. Memimpin pelaksaan kegiatan teknis laboratorium.
  4. Melakukan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium.
  5. Senantiasa menjaga alat yang ada dilaboratorium.
  6. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium.


5. Apoteker

  1. Membaca resep dengan teliti.
  2. Menyiapkan obat-obatan yang diresepkan dokter.
  3. Meracik obat dengan cepat.
  4. Membungkus dan menempatkan obat dalam wadah atau bungkus yang cocok dan memeriksa obat dengan teliti
  5. Memberikan tanggal penulisan dengan teliti.
  6. Menjelaskan tentang obat-obatan yang akan diberikan kepada pasien.
  7. Merapikan tempat obat, tempat racikan obat dan mencuci blender obat setiap hari.
  8. Melaporkan stock obat.


6. Pelaksana Bidan

  1. Menggantikan posisi tugas dokter jika dokter tidak ada ditempat dalam hal menangani pasien.
  2. Melakukan pendaftaran pasien yang akan berobat.
  3. Menyiapkan status pasien.
  4. Membersihkan, merapikan ruang periksa dan alat-alat kesehatan yang telah digunakan.
  5. Mempersiapkan segala sesuatu jika ada pasien yang akan dirawat inap, yang akan melahirkan, dan sekaligus melakukan observasi kepada pasien tersebut.
  6. Mempersiapkan segala sesuatu jika ada tindakan.
  7. Ikut tanggung jawab soal kebersihan klinik secara keseluruhan.
  8. Mengembalikan dan memasukan status pasien kedalam lemari sesuai katalog.
  9. Melaporkan pembukuaan pendaftaran pasien setiap hari.

Tugas dan Tanggung Jawab BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

1. Tugas BPJS

  1. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta.
  2. Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja.
  3. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah.
  4. Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta.
  5. Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial.
  6. Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial.
  7. Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada peserta dan masyarakat.

2. Wewenang BPJS


  1. Menagih pembayaran Iuran.
  2. Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek kehati­hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.
  3. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam memanuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan jaminan sosial nasional.
  4. Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah.
  5. Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.
  6. Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya.
  7. Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan.
  8. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program jaminan sosial.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Proses pelayanan kepada pasien yang dilakukan Klinik Belinda terdiri dari beberapa prosedur, adapun prosedur kegiatan sistem yang berjalan adalah sebagai berikut:


  1. Prosedur Pendaftaran Pasien
    1. Pasien mendaftar dibagian pendaftaran.
    2. Petugas Pendaftaran menanyakan kepada pasien apakah sebelumnya pernah berobat di Klinik Belinda atau belum?, jika belum petugas pendaftaran mencatat data medis pasien pada lembar status pasien.
    3. Petugas pendaftaran menanyakan kepada pasien apakah pasien merupakan pasien BPJS?, jika iya , petugas pendaftaran melakukan pengecekan keaktifan kartu pasien BPJS tersebut dan mecatat data medis pasien BPJS pada lembar status pasien.
    4. Jika pasien merupakan pasien lama atau sudah terdaftar pada Klinik Belinda maka petugas pendaftaran mencari lembar status pasien yang berisi rekam medis pasien tersebut hal ini dilakukan pada pasien umum maupun pasien BPJS.

  2. Prosedur Pemeriksaan
    1. Prosedur Pemeriksaan dilakukan oleh dokter meliputi proses diagnosa, tindakan kepada pasien dan pemberian resep.
    2. Menulis rekam medis pasien pada lembar status pasien.

  3. Tujuan Individual
    1. Memberikan obat sesuai yang tertera diresep dokter.




Rancangan Prosedur Sistem Berjalan

1. Use Case Diagram

Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor.


Gambar 3.2 Use Case Diagram sistem yang sedang berjalan


Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram yang berjalan saat ini digambarkan dengan use case diagram di atas, yang memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. 1 sistem use case diagram yang mencakup kegiatan pelayanan pasien.
  2. 4 actor yang melakukan kegiatan diantaranya: Pasien, Petugas Pendaftaran, Dokter dan Apoteker.
  3. 4 use case diantaranya pendaftaran, cek keaktifan kartu pasien BPJS, pemeriksaan dan pengambilan obat.


2. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses.

a. Activity Diagram Prosedur Pendaftaran Pasien


Gambar 3.3 Activity Diagram prosedur pendaftaran pasien


Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram prosedur pendaftaran pasien yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. 1 initial node untuk memulai kegiatan.
  2. 6 action diantaranya pendaftaran pasien, mencatat data pasien umum, cek keaktifan kartu pasien BPJS, mencatat data pasien BPJS, tidak proses, menunggu antrian.
  3. 2 decision node untuk membuat keputusan.
  4. 1 vertical swimline untuk membedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan.
  5. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.




b. Activity Diagram Prosedur Pemeriksaan Pasien


Gambar 3.4 Activity Diagram Prosedur Pemeriksaan Pasien


Berdasarkan gambar 3.4 Activity Diagram prosedur pemeriksaan pasien yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:

  1. initial node untuk memulai kegiatan.
  2. 5 action diantaranya memasuki ruangan, melakukan pemeriksaan, mencatat rekam medis pasien, memberikan hasil pemeriksaan, menerima hasil pemeriksaan.
  3. 1 vertical swimline untuk membedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan.
  4. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.



c. Activity Diagram Prosedur Apotek


Gambar 3.5 Activity Diagram Prosedur Apotek


Berdasarkan gambar 3.5 Activity Diagram apotek yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. initial node untuk memulai kegiatan.
  2. 4 action diantaranya memberikan hasil pemeriksaan, arsip hasil pemeriksaan, memberikan obat, menerima obat.
  3. 1 vertical swimline untuk membedakan aktor-aktor yang melakukan kegiatan.
  4. 1 final node untuk mengakhiri kegiatan.



3. Sequence Diagram

Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya.


Gambar 3.6 Sequence Diagram Sistem Catatan Rekam Medis Pasien


Berdasarkan gambar 3.6 Sequence Diagram Catatan Rekam Medis Pasien yang berjalan saat ini memiliki kegiatan sebagai berikut:


  1. 3 actor yaitu pasien, dokter dan apoteker.
  2. 1 life line yaitu, data pasien.
  3. 9 message yaitu, memasuki ruangan, melakukan pemeriksaan, mencatat rekam medis pasien, memberikan hasil pemeriksaan, menerima hasil pemeriksaan, memberikan hasil pemeriksaan, arsip hasil pemeriksaan, memberikan obat, menerima obat.


Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa Sistem

Metode analisa sistem yang di gunakan adalah metode analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) yaitu dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Tabel 3.1 Analisa SWOT


Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

Analisa Masukan

Analisa masukan adalah data yang diterima dan akan diproses oleh sistem dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data proses pengolahan rekam medis, obat dan tindakan yang sebagai acuan rekam medis pasien didapat ketika kegiatan berobat di Klinik Belinda.

Nama Masukan : Status Pasien

Fungsi : Sebagai tempat menyimpan data medis pasien

Sumber : Pasien, Petugas Pendaftaran, Dokter

Media : Kertas

Distribusi : Pasien ke petugas lalu ke dokter

Frekuensi : Setiap pasien berobat

Format : Lihat Lampiran

Keterangan : Berisi data pasien, rekam medis pasien

Analisa Proses

Analisa proses adalah suatu kegiatan yang dihasilkan oleh suatu proses dari masukan yang diterima oleh proses di dalam proses inilah semua data atau informasi yang masuk akan diolah dengan menggunakan pengolahan sistem yang ada.

Nama Proses : Pengolahan data rekam medis

Masukan : Data pasien, diagnosa pasien, terapi

Keluaran : Hasil inputan seluruh rekam medis pasien

Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan seluruh data rekam medis


Analisa Keluaran

Dari proses pengolahan data maka didapatkan hasil pemeriksaan atau suatu tindakan dokter dalam mendiagnosa pasien, yang nantinya akan diberitahukan kepada pasien agar mengetahui informasi tentang pemeriksaan yang dilakukan dokter.


Konfigurasi Sistem Berjalan

Spesifikasi Hardware

a. Processor : Core 2 Duo

b. Monitor : SVGA 14"

c. Mouse : Optical/Ps2

d. Keyboard : Optical/Ps2

e. Ram : 2GB

f. Hardisk : 128GB

g. Printer : Inkjet


Spesifikasi Software

a. Microsoft Office 2007

b. Google Chrome


Hak akses (Brainware)

a. Petugas Pendaftaran

b. Dokter

c. Pimpinan


Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisa yang dilakukan maka permasalahan yang dihadapi yaitu, pencatatan rekam medis pasien umum maupun pasien BPJS pada Klinik Belinda saat ini masih dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi dengan cara mecatat data medis pasien pada lembar status pasien, hal ini mengakibatkan beberapa permasalahan diantaranya:

1. Kesulitan dalam pencarian data rekam medis pasien ketika pasien periksa di Klinik Belinda.

2. Penggunaan kertas menyebabkan keterbatasan dalam penyimpanan data.

3. Dapat terjadinya kehilangan data atau kerusakan data padahal rekam medis pasien merupakan sesuatu yang sangat penting dalam aspek medis.


Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah mengamati dan menganalisis dari beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem yang berjalan, penulis mengusulkan beberapa alternatif pemecahan dari permasalahan yang dihadapi, antara lain:

1. Merancang aplikasi yang dapat memudahkan dalam pencarian data dan laporan medis pasien.

2. Media penyimpanan data diganti menggunakan database sehingga dapat menjaga keamanan data dari kerusakan.

3. Menyediakan laporan rekam medis pasien setiap saat dibutuhkan.


User Requirement

Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh pihak Stakeholder dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder, berikut lampiran diagram elisitasi tahap I:

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

Tabel 3.2 diatas merupakan gambaran dari Elisitasi Tahap I, yang disusun bedasarkan hasil wawancara penulis dengan stakeholder mengenai seluruh rancangan aplikasi rekam medis pasien pada Klinik Belinda yang diusulkan.

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian diklasifikasikan melalui metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa requirement yang diberi opsi Inessential (I) dan harus dieksekusi. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

1. M pada MDI itu artinya Mandatory (Penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. D pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

3. I pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar system.

Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = Penting

D (Desirable) = Tidak terlalu penting

I (Inessential) = Tidak penting

Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement yang optionnya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

1. T artinya Tehnical, maksudnya bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. O artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu :

a. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

b. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

c. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III


Final Draft Elisitasi

Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.



BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN


Rancangan Sistem Yang Di Usulkan

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan pada Klinik Belinda diketahui bahwa dalam penyelenggaraan rekam medis yang dilakukan oleh Klinik Belinda masih menghadapi beberapa kendala. Karena saat ini pengolahan data yang dilakukan masih bersifat pencatatan secara manual. Proses pencatatan rekam medis yang masih dilakukan secara manual, menyebabkan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh petugas seperti, terjadinya kerangkapan data pasien, kehilangan lembar status pasien yang berisi data medis pasien serta pencarian data rekam medis yang memakan waktu lama.

Maka dibutuhkan suatu rancangan sistem yang bertujuan untuk memudahkan para petugas medis dalam melakukan pengolahan rekam medis pasien umum dan pasien BPJS. Untuk merancang sistem yang diusulkan pada penelitian ini digunakan software Visual Paradigm for UML 6.4. Enterprise Edition melalui tahap: Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.


Unified Modeling Language Diagram

Use Case Diagram Yang Diusulkan


Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Rekam Medis Pasien


Berdasarkan Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Rekam Medis Pasien yang diusulkan terdapat:


  1. Satu sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem rekam medis pasien.
  2. Dalam Sistem aplikasi rekam medis terdapat beberapa aktor yaitu pasien, dokter, petugas, dan kepala klinik. Tetapi yang berhubungan langsung dengan sistem yaitu petugas, dokter dan kepala klinik. berikut penjelasan tugas dari setiap aktor.
    1. Pasien: Berperan sebagai pemilik data yang di input baik pasien umum maupun pasien BPJS.
    2. Petugas: yang berhubungan langsung dengan sistem dimana tugas dari seorang petugas ini yaitu mengolah data pasien dan membuat laporan terkait untuk nantinya di laporkan kepada kepala klinik.
    3. Dokter: Dokter juga berperan langsung dalam sistem dimana dokter melakukan kegiatan untuk input rekam medis kepada pasien.
    4. Kepala Klinik: kepala klinik juga harus login kedalam sistem untuk melihat laporan data pasien baik itu pertanggal ataupun perperiode.
  3. 6 Use Case yang ada di dalam sistem yaitu: Login, Tambah Data Pasien, Membuat Laporan, Rekam Medis Pasien, Melihat Laporan dan 1 Use Case yang berada diluar sistem yaitu: Pendaftaran.



Activity Diagram Yang Di Usulkan

Activity Diagram Login Petugas

Gambar 4.2 Activity Diagram Login Petugas


Berdasarkan Gambar 4.2 Activity Diagram Login Petugas terdapat:


a. 3 Swimline yaitu petugas, sistem dan database.

b. 1 Initial node, sebagai awal objek.

c. 1 Final node, sebagai akhir dari activity diagram

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 5 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Login Petugas:

1) Petugas menginputkan username dan password ke dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk melakukan validasi login.

2) Jika login valid maka sistem akan mengarahkan petugas ke menu utama. Jika salah sistem akan mengembalikan petugas untuk input username dan password.


Activity Diagram Registrasi Pasien

Gambar 4.3 Activity Diagram Registrasi Pasien


Berdasarkan Gambar 4.3 Activity Diagram Registrasi Pasien terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu petugas, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Registrasi Pasien, berikut penjelasan :

1) Petugas memilih menu registrasi pasien di dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk mengeksekusi permintaan petugas.

2) sistem menampilkan menu registrasi pasien kemudian petugas mengisi data pasien.

3) Jika petugas memilih simpan maka sistem akan memproses dan menyimpan data pasien ke dalam database, jika petugas ingin membatalkan proses sitem akan mengembalikan petugas ke menu registrasi pasien.


Activity Diagram Laporan Petugas

Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Petugas


Berdasarkan Gambar 4.4 Activity Diagram Laporan Petugas terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu petugas, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 12 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Laporan Petugas, berikut penjelasan :

1) Petugas memilih menu laporan di dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk mengeksekusi permintaan petugas.

2) Sistem menampilkan menu pilih laporan setelah itu petugas memilih waktu laporan berdasarkan skala, sistem melakukan request kedalam database untuk mengeksekusi permintaan petugas.

3) Sistem menampilkan skala waktu laporan sesuai permintaan petugas.

4) Petugas membuat laporan, sistem request ke dalam database dan database mengeksekusi untuk menampilkan laporan sesuai periode yang telah di pilih oleh petugas.


Activity Diagram Rekam Medis

Gambar 4.5 Activity Diagram Rekam Medis


Berdasarkan Gambar 4.5 Activity Diagram Rekam Medis Pasien terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu dokter, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 12 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Rekam Medis berikut penjelasan:

1) Dokter menginputkan username dan password ke dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk melakukan validasi login.

2) Jika login valid maka sistem akan mengarahkan dokter ke menu utama. Jika salah sistem akan mengembalikan dokter untuk input username dan password.

3) Di dalam menu utama dokter memilih menu rekam medis setelah itu sistem request ke dalam database untuk mengeksekusi permintaan dokter.

4) Sistem menampilkan menu pemeriksaan setelah itu dokter mengisi rekam medis pasien.

5) Jika dokter memilih simpan maka sistem akan memproses dan menyimpan rekam medis pasien ke dalam database, jika dokter ingin membatalkan proses simpan maka sitem akan mengembalikan dokter ke menu pemeriksaan.


Activity Diagram Kepala Klinik

Gambar 4.6 Activity Diagram Kepala Klinik


Berdasarkan Gambar 4.6 Activity Diagram Kepala Klinik terdapat:


a. 3 Swimline, yaitu kepala klinik, sistem dan database,

b. 1 Initial node, sebagai objek awal.

c. 1 final node, sebagai akhir dari activity diagram.

d. 1 Decision node, sebagai penunjuk dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja.

e. 7 Action yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

f. Deskripsi untuk Activity Diagram Kepala Klinik berikut penjelasan:

1) Kepala klinik menginputkan username dan password ke dalam sistem, setelah itu sistem melakukan request kedalam database untuk melakukan validasi login.

2) Jika login valid maka sistem akan mengarahkan kepala klinik ke menu laporan. Jika salah sistem akan mengembalikan kepala klinik untuk input username dan password.

3) Di dalam menu laporan sistem menampilkan laporan pertanggal dan perperiode setelah itu kepala klinik dapat melihat laporan.


Sequence Diagram Yang Diusulkan

Sequence Diagram Login Petugas

Gambar 4.7 Sequence Diagram Login Petugas


Berdasarkan Gambar 4.7 Sequence Diagram Login Petugas terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 6 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 3 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Form Login, Control Login, Menu Utama.


Sequence Diagram Registrasi Pasien

Gambar 4.8 Sequence Diagram Registrasi Pasien


Berdasarkan Gambar 4.8 Sequence Diagram Registrasi Pasien terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 8 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 3 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Menu Utama, Tambah Pasien, Database.


Sequence Diagram Laporan Petugas

Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Petugas


Berdasarkan Gambar 4.9 Sequence Diagram Laporan Petugas terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 6 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 2 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Menu Utama, Laporan.


Sequence Diagram Rekam Medis

Gambar 4.10 Sequence Diagram Rekam Medis


Berdasarkan Gambar 4.10 Sequence Diagram Rekam Medis terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Dokter.

b. 14 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 5 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Form Login, Control Login, Menu Utama, Rekam Medis, Database.


Sequence Diagram Kepala Klinik

Gambar 4.11 Sequence Diagram Kepala Klinik


Berdasarkan Gambar 4.11 Sequence Diagram Kepala Klinik terdapat:


a. 1 Actor yang melakukan kegiatan yaitu Petugas.

b. 10 Message yang terhubung dari komunikasi antar objek yang membuat informasi aktifitas.

c. 4 Life line antar muka yang saling berinteraksi yaitu: Form Login, Control Login, Menu Laporan, Data Laporan.


Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1 Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan


Rancangan Basis Data

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.12 Class Diagram Yang Diusulkan


Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi database merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain database menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key, dan panjang record. Spesifikasi database yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

1. nama file: paasien

media  : harddisk

Isi : id + nama + kategori + no_bpjs + golongan_darah + jenis_kelamin + tanggal_lahir + agama + pekerjaan + alamat + telepon + handphone + status_pernikahan

Primary key : id

panjang record  : 135


Tabel 4.2 tabel pasien


2. nama file  : pasien_kategori

media  : harddisk

isi  : id + kategori

Primary key : id

panjang record  : 8


Tabel 4.3 tabel pasien_kategori


3. Nama File : rekam_medis

media  : harddisk

Isi : id + pasien + tanggal + dokter + penyakit + keluhan + pemeriksaan + resep + kesimpulan + kondisi

Primary Key : id

panjang record  : 28



Tabel 4.4 Tabel rekam_medis


4. Nama File : penyakit

media  : harddisk

Isi : id + penyakit

Primary Key : id

panjang record  : 55


Tabel 4.5 Tabel penyakit


5. Nama File : kondisi

media  : harddisk

Isi : id + kondisi

Primary key : id

panjang record  : 32


Tabel 4.6 Tabel kondisi


6. Nama File : petugas

media  : harddisk

Isi : id + username + password + nama + kategori + spesialisasi + alamat + telepon + handphone + email + tgl_mulai_praktek + status

Primary key : id

panjang record  : 198


Tabel 4.7 Tabel petugas



7. Nama File : petugas_detail

media  : harddisk

Isi : id + petugas + hari_praktek + jam_praktek

Primary Key : id

panjang record  : 18

Tabel 4.8 Tabel petugas_detail


8. Nama File : petugas_kategori

media  : harddisk

Isi : id + kategori

Primary Key : id

panjang record  : 51


Tabel 4.9 Tabel petugas_kategori


Rancangan Prototipe

Prototipe Halaman Login

Gambar 4.13 Prototipe Halaman Login

Prototipe Menu Utama


Gambar 4.14 Prototipe Menu Utama


Konfigurasi Sistem Usulan

Spesifikasi Hardware

Perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Perangkat keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan pada design sistem yang diusulkan, yaitu:

1. Processor : Core i3

2. Monitor : SVGA 15"

3. Mouse : Optical

4. Keyboard : PS2

5. RAM : 2 GB

6. Harddisk : 320 GB

7. Printer : Inkjet


Aplikasi Yang Digunakan

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang akan digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan, agar komputer dapat menghasilkan informasi yang diharapkan, maka perangkat lunak yang diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows

2. Google Chrome

3. XAMPP

4. Adobe Dreamwaver CS 3.


Hak Akses

Terdapat 4 actor yang dapat meng-akses Aplikasi Rekam Medis yaitu:

1. Admin

2. Dokter

3. Petugas Pendaftaran

4. Pimpinan


Testing

Metode Implementasi

Implementasi program dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi dari suatu program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program.

Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program. Input tersebut kemudian di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program aplikasi dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai pula dengan fungsi dasar dari program tersebut. Apabila dari input yang diberikan, proses dapat menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang dibuat sudah benar, tetapi apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut, dan selanjutnya dilakukan penelusuran perbaikan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi.


Pengujian Black Box

Berikut ini adalah tabel pengujian Black Box untuk fungsi login, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.10 Pengujian Black Box Pada Menu Login


Evaluasi

Setelah dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah input pada program seperti contoh pengujian pada menu login. Jika input data tidak lengkap maka sistem akan menampilkan pesan dan menyampaikan pesan yang sangat membantu admin jika admin mendapati kesalahan saat input data yang tidak lengkap, selanjutnya yang kemudian akan di proses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya dan dapat menghasilkan output yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak klinik.


Schedule Implementasi

Schedulle Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Schedulle Implementasi


Estimasi Biaya

Tabel 4.12 Estimasi Biaya



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Bab ini merupakan bab terakhir yang mengungkapkan kesimpulan dan uraian dari bab sebelumnya, Dari hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Aplikasi Rekam Medis Pasien Berbasis Web Pada Klinik Belinda Rajeg Kab.Tangerang, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:


1. Sistem pengolahan catatan rekam medis pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS yang berjalan saat ini pada Klinik Belinda masih dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi, data-data pasien masih disimpan dalam bentuk kertas yang berupa lembar status pasien, hal ini dapat mengakibatkan tumpukan buku dan kertas serta dibutuhkan media penyimpanan yang cukup luas untuk menampung tumpukan kertas tersebut dan menghawatirkan apabila data tersebut rusak atau hilang.



2. Yang menjadi kendala dalam sistem rekam medis pasien di Klinik Belinda yaitu kesulitan dalam hal pencarian data pasien akibat terlalu banyaknya tumpukan kertas yang berisi data-data pasien akibatnya waktu yang dibutuhkan dalam pencarian data pasien kurang efektif.



3. Dalam merancang aplikasi rekam medis pasien berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext PreProcessor) dan Database MySQL. Metode perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modeling Language). dengan dibuatnya aplikasi rekam medis berbasis web ini diharapkan dapat mempermudah para petugas medis dalam hal pengolahan rekam medis pasien, baik pasien umum maupun pasien BPJS.


Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada Klinik Belinda Rajeg, adapun saran yang penulis sarankan untuk Klinik Belinda atau untuk pengembangan aplikasi rekam medis berbasis web ini, yaitu sebagai berikut :



1. Ada pihak yang bertanggung jawab terhadap sistem yang baru baik dari sisi maintenance atau pembangunan sistem kedepannya.


2. Perlu adanya sosialisasi untuk menggunakan aplikasi rekam medis ini khusunya para tenaga medis yang berhubungan langsung dengan sistem.


3. Sistem yang dibuat oleh penulis masih belum sempurna, oleh karena itu untuk pengembangan di masa mendatang penulis menyarankan rekam medis dengan teknologi cloud computing, Seluruh kegiatan rekam medis yang ada di instansi baik itu Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik. dilakukan dalam satu sistem, sehingga tidak perlu repot untuk mencari rekam medis pasien saat berobat dimanapun.







DAFTAR PUSTAKA

  1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Sutabri, Tata.2012. "Konsep Sistem Informasi". Yogyakarta:Andi
  2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 Taufiq, Rohmat. 2013. "Sistem Informasi Manajemen".Yogyakarta: Graha Ilmu.
  3. Sutarman. 2012. "Definisi Sistem". CV Andi Offset. Yogyakarta.
  4. 4,0 4,1 4,2 Sutarman. 2012. "Buku Pengantar Teknologi Informasi". Jakarta: Bumi Aksara.
  5. 5,0 5,1 Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013. "Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller". Journal CCIT Vol.6 No.3 - Mei 2013 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  6. 6,0 6,1 Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. "Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi". Journal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
  7. Aisyah Sity dan Nawang Kalbuana. 2011. "Perancangan Aplikasi Akademik Teknologi Mobile Menggunakan J2ME". Journal CCIT Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN:1978-8282 STMIK Raharja.
  8. Pujadi, Tri. 2011. "Design Computer-Based Application For Recruitment And Selection Employee At PT. Indonesia Telemedia". Journal CCIT Vol.4 No.2-Januari 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  9. 9,0 9,1 9,2 9,3 Anhar. 2010. "Panduan Menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak". Media Kita : Jakarta Selatan.
  10. 10,0 10,1 Hidayati, Untung Raharja, Mia Novalia. 2011. "Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode DMQ Base Level". Journal CCIT Vol – 4 No.3– Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  11. 11,0 11,1 11,2 Winarno, Edy, Ali Zaki, SmitDev Community. 2011. "Mudah Membuat Website dan E-Commerce Dengan PHP Framework". Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
  12. Henderi, Maimunah, Randy Andrian. 2011. "Desain aplikasi E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics". Journal CCIT Vol-4 No.3 –Mei 2011 ISSN: 1978-8282 STMIK Raharja.
  13. 13,0 13,1 13,2 13,3 Muslihatun, Mufdhilah, Nanik Setiyawati. 2012. "Dokumentasi Kebidanan". Yogyakarta: Fitramaya.
  14. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004. Tentang Praktik Kedokteran.
  15. 15,0 15,1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011. Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
  16. 16,0 16,1 16,2 Widodo, Prabowo Pudjo, dan Herlawati. 2011. "Menggunakan UML Unified Modeling Language". Bandung : Informatika.
  17. Kadir, Abdul. 2014. "Pengenalan Sistem Informasi". Yogyakarta: Andi Offset.
  18. 18,0 18,1 18,2 18,3 18,4 Arief, M. Rudyanto. 2011. "Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySQL". Yogyakarta: Andi.
  19. Hidayat, Rahmat. 2010.“Cara praktis membangun website gratis : pengertian website“.Jakarta : PT Elex Media Komputindo Kompas, Gramedia.
  20. Septian, Gugun. 2011. "Trik Pintar Menguasai Codeigniter". Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
  21. Oktavian, Diar Puji. 2010. "Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan PHP". Yogyakarta: Mediakom.
  22. Kadir, Abdul. 2013. "Pemrograman Database MySQL untuk Pemula". Yogyakarta: MediaKom.
  23. Raharjo, Budi. 2011. "Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL". Bandung: Informatika.
  24. Nugroho. (2010:6). "Sistem Informasi Inventori FADEGORETAS!!™ Berbasis Barcode".Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 1, No. 2, September 2011.
  25. Riyanto. 2013. "Membangun Mobile Website Store dengan Codeigniter, MySQL, dan jQuery Mobile". Yogyakarta: Andi Offset.
  26. 26,0 26,1 Rangkuti. Freddy. 2011. "Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko SWOT Balanced Scorecard". Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  27. 27,0 27,1 Hendro, M.M. 2011. "Dasar-Dasar Kewirausahaan". Surabaya: Erlangga.
  28. Sidik. Betha, Husni I. Pohan. 2012. "Pemograman Web dengan HTML". Informatika. Bandung.
  29. Soetam, Rizky. 2011. "Konsep Dasar Perangkat Lunak". Jakarta: PT.Prestasi Pustaka Raya.
  30. Semiawan, Conny. R. 2010. "Metode Penelitian Kualitatif". Jakarta: Grasindo.
  31. Aljufri. Alqarana. "Aplikasi Rekam Medis Stdui Kasus Klinik Universitas Widyatama". Universitas Widyatama Bandung. 2013.
  32. Andriyanto. "Aplikasi Rekam Medis Pasien Pada Puskesmas Sukawali". STMIK Raharja Tangerang. 2015.
  33. Apriani. Fitri "Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Pasien Rawat Jalan Pada Klinik Cibodas Medika Center". STMIK Raharja Tangerang. 2015.
  34. Susano Adhi, Yulianingsih, Niswati Za'imatun. 2014. "Implemtasi Sistem Informasi Rekam Medis Dengan Menggunakan Fast (Framework For The Application Of System Techniquest) Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan Rumah Sakit Umum Di Tangerang". Maret 2014 ISSN: 2089-9813.
  35. Prasetyo. Ari "Analisis dan Perancangan Sistem Rekam Medis Berbasis Web Menggunakan PHP-Ajak-MySql Untuk Pasien Pengguna Kawat Gigi (Studi kasus pada Klinik Drg. Wayan Ardhana)". Amikom Yogyakarta. 2012.





DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Bagus