SI1222474034

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

 

PERANCANGAN SISTEM REQUEST MAINTENANCE TEKNIK

UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA

 

SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1222474034
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2015/2016

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI

REQUEST MAINTENANCE TEKNIK

UNTUK STAFF DIPERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474034
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 15 September 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI

REQUEST MAINTENANCE TEKNIK

UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474044
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Disetujui Oleh :

Tangerang, 25 Januari 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
( Sandro, M. Kom)
   
(Al Husain, M.Kom)
NID :
   
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Perancangan Sistem Aplikasi

REQUEST MAINTENANCE TEKNIK

UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222474034
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang, 15 September 2016

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
( )
 
( )
 
( )
NID : 07132
 
NID : 12003
 
NID : 07142

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM APLIKASI

REQUEST MAINTENANCE TEKNIK

UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA

Disusun Oleh :

NIM
: 1222474034
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Infromatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab, serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 25 Januari 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1222474034

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, membuat sistem berubah dan berkembang sampai kebutuhan akan informasi yang diinginkan dapat diakses dengan mudah dan akurat. Begitu juga dengan operasional Perguruan Tinggi Raharja yang menginginkan kehandalan sebuah sistem. Dalam hal tersebut operasional pengadaan barang kebutuhan dan perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja sampai saat ini dilakukan oleh staff teknik dengan langsung mengerjakan permintaan melalui telvon atau berbicara secara langsung, sehingga kurang memadai sebagai pengingat task request perbaikan dan pengadaan laporan aktifitas Staff. Hal tersebut menciptakan pemberlakuan sistem pengadaan laporan aktifitas maintenance teknik yang direalisasikan dengan penggunaan media kertas sebagai media pengajuan staff. Namun gagasan metode sistem tersebut memiliki kelemahan yang memperlambat kinerja dalam pembuatan laporan. Dari hal tersebut dilakukannya penelitian yang bermetodekan pengumpulan data sistem berjalan, observasi, wawancara dan analisa sistem usulan CSF, metode prototipe dan testing sebagai pembentukan sistem usulan yang memadai sebagai alternative solusi terbaik dari permasalahan yang ada.

Kata Kunci: Solusi Sistem Terkomputerisasi, Laporan Aktifitas Teknik, IT Maintenance Request System, Alternatif Operasional, Reminder Task Request. .

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan serta melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikannya laporan Skripsi ini dengan baik dengan judul penyusunan Skripsi ini adalah "PERANCANGAN SISTEM APLIKASI REQUEST MAINTENANCE TEKNIK UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA".

Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan Laporan Skripsi ini tidak akan berjalan dengan mudah. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Praktek, antara lain :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Raharja.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK Raharja.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Bapak Sandro Alfeno, M. Kom selaku Dosen Pembimbing pertama yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk mengarahkan penelitian skripsi kearah yang seharusnya.

  5. Bapak Al Husain, M. Kom selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam mengarahkan penulisan dan penelitian laporan kearah seharusnya. .

  6. Bapak Aris S. Kom yang telah memberikan banyak kontribusi dalam penyelesaian Skripsi penulis serta memberikan masukan terhadap sistem yang dibuat.

  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

  8. Kepada Kedua Orang Tua, Adik, yang tiada henti memberikan doa serta dukungannya.

  9. Kepada seluruh Pegawai Teknik Perguruan Tinggi Raharja yang telah membantu memberikan pengarahan informasi terhadap sistem berjalan terhadap penulis untuk menyelesaikan pembuatan laporan Skripsi ini. .

  10. Kepada Grup Upin Ipin yang banyak membantu mendapatkan informasi persyaratan dan kebutuhan hal Skripsi ini sehingga banyak membantu penulis.

  11. Kepada Meiriana Yosadi yang memberi motivasi dan semangat dalam menyelesaikan syarat-syarat perkuliahan penulis.

  12. Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu, sehingga penulisan laporan ini dapat terwujud.

Akhir kata penulis ucapkan banyak Terima Kasih, Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.

Tangerang, 23 Juni 2016
JAKA PRIMA MAULANA
NIM. 1222474034

Daftar isi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Pembelajaran Lama

Gambar 1.2 Alur Pembelajaran Baru

Gambar 2.1 Logo Wordpress

Gambar 2.2 Logo Wordpress Plugin

Gambar 2.3 Logo iLearning

Gambar 2.4 Logo ZPreneur

Gambar 2.5 Logo Armo (AirzonE-Mall Money)

Gambar 3.1 Grenn Campus

Gambar 3.2 Pribadi Raharja

Gambar 3.3 Stuktur Organisasi Perguruan Tinggi Raharja

Gambar 4.1 Mind Mapping Project Komunitas ZPreneur

Gambar 4.2 Author & Post Statistic dan Active User Viewboard

Gambar 4.3 Popular Author List, Popular Post List, dan Popular Post Viewboard

Gambar 4.4 SSO Login untuk Rinfo, Gmail, dan iCo

Gambar 4.5 FAQ ZPreneur

Gambar 4.6 Traffic Log ZPreneur

Gambar 4.7 Traffic Alexa Rank Per Tanggal 20 Oktober 2015

Gambar 4.8 Traffic Alexa Rank Per Tanggal 18 Januari 2016

Gambar 4.9 Armo untuk sending gifts

Gambar 4.10 Log Rating Artikel

Gambar 4.11 Sending Newsletter Report

Gambar 4.12 iDuHelp! Live Chat Pada ZPreneur

Gambar 4.13 Tanggapan Kedua Pembimbing

Gambar 4.14 Share Button

Gambar 4.15 Tampilan User Friendly ZPreneur

Gambar 4.16 User Pribadi Raharja

Gambar 4.17 User Non Pribadi Raharja

Gambar 4.18 Favicon

Gambar 4.19 Recently User Online

Gambar 4.20 Likers Fanpage ZPreneur

Gambar 4.21 Traffic Fanpage ZPreneur

Gambar 4.22 HIPO Pada Komunitas ZPreneur

Gambar 4.23 Prototype Halaman Utama

Gambar 4.24 Prototype Halaman Login

Gambar 4.25 Prototype Halaman Dashboard

Gambar 4.26 Prototype Halaman Viewboard

Gambar 4.27 Prototype Halaman Sending Gifts

Gambar 4.28 Prototype Halaman Redeem Armo

Gambar 4.29 Prototype Halaman Transfer Armo

Gambar 4.30 Prototype Halaman Sending Testimonial

Gambar 4.31 Prototype Halaman Testimonials

Gambar 4.32 Prototype Halaman Members

Gambar 4.33 Prototype Halaman FAQ

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Sejarah Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.2 Jurusan/Prodi Pada STMIK Raharja

Tabel 3.3 Jurusan/Prodi Pada AMIK Raharja Informatika

Tabel 3.4 Visi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.5 Misi Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.6 Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

Tabel 3.7 Presiden Direktur

Tabel 3.8 Direktur

Tabel 3.9 Pembantu (Bidang Akademik)

Tabel 3.10 Pembantu Direktur II (Administrasi)

Tabel 3.11 Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

Tabel 3.12 Asisten Direktur Akademik

Tabel 3.13 Kepala Jurusan

Tabel 3.14 Asisten Direktur Finansial

Tabel 3.15 Layanan Keuangan Mahasiswa (LKM)

Tabel 3.16 Asisten Direktur Operasional (ADO)

Tabel 3.17 Layanan Registrasi Mahasiswa (LRM)

Tabel 3.18 Perkuliahan dan Ujian (PU)

Tabel 4.1 Analisa SWOT

Table 4.2 Matriks SWOT

Tabel 4.3 Elisitasi Tahatp I

Tabel 4.4 Elisitasi Tahap II

Tabel 4.5 Elisitasi Tahap III

Tabel 4.6 Final Draft Elisitasi

Tabel 4.7 Blackbox Testing Login SSO (Single Sign Out)

Table 4.8 Blackbox Testing Manu Subscriber

Table 4.9 Blackbox Testing Menu Viewboard

Table 4.10 Blackbox Testing Email Otomatis Pengguna

Table 4.11 Blackbox Testing Komentar ZPreneur

Tabel 4.12 Blackbox Testing Transfer Armo

Tabel 4.13 Blackbox Testing Redeem Armo

Tabel 4.14 Blackbox Testing Logout

Tabel 4.15 Schedule Implementasi

Tabel 4.16 Estimasi Biaya

BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Informasi begitu sangat penting kecepatan, ketepatan, dan keakuratan sampainya informasi sangat diperhitungkan sehingga rantai proses kegiatan yang membutuhkan informasi tersebut dapat dengan maksimal dikerjakan, maka di dalam Perguruan Tinggi Raharja sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang menitik beratkan pada penggunaan media sarana teknologi komputer terus berinovasi mengembangkan penyediaan sistem komputerisasi yang efektif dan mengefesiensikan pekerjaan tersebut terutama dalam hal pelayanan pendidikan.

Dalam pelayanan pendidikan Perguruan Tinggi Raharja menggunakan kertas dan komputer sebagai media proses bisnisnya, tentu memiliki sistem yang yang berjalan sebagai proses kerja dalam kegiatan, Seperti melakukan pengadaan dan perbaikan terhadap komputer, printer dan jaringan yang terdapat pada staff pegawai demi kelancaran proses kegiatan kerja.

Pengadaan barang kebutuhan dan perbaikan sampai saat ini dilakukan oleh Staff teknik dengan langsung mengerjakan permintaan melalui telvon atau berbicara secara langsung. Karena banyaknya request yang menyebabkan keterlambatan, terlupakan pengerjaan suatu perbaikan terhadap suatu masalah yang terjadi, disebabkan tidak adanya sistem yang memadai sebagai pengingat task request perbaikan. kontrol pengawasan .

atasan terhadap Staff teknik dan pengadaan laporan aktifitas Staff belum terealisasikan dengan baik. Manajemen operasi teknik yang tidak memiliki laporan aktitas memiliki celah penurunan kinerja SDM teknisi, Penerapan sistem usulan saat ini juga masih juga bersifat manual dengan penggunaan kertas sebagai media validasi perbaikan kerusakan, maka proses entri dan validasi lebih mengganggu pekerjaan utama pegawai staff dengan menyerahkan data permintaan perbaikan tersebut, pegawai staff juga tidak dapat mengetahui kapan perbaikan akan dikerjakan setelah proses request dilakukan. yang akhirnya dapat mempengaruhi proses kerja internal pegawai Perguruan Tinggi Raharja..

Dari permasalahan tersebut peneliti mencoba membuat gagasan untuk melakukan analisa penerapan sistem yang dapat memecahkan permasalahan itu dengan mengambil judul penelitian. “PERANCANGAN SISTEM APLIKASI REQUEST MAINTENANCE TEKNIK UNTUK STAFF DI PERGURUAN TINGGI RAHARJA”.


Rumusan Masalah

Dari pengamatan observasi analisa sistem berjalan pada metode task request saat ini pada Perguruan Tinggi Raharja meninjau ulang permasalahan, berdasarkan uraian latar belakang di atas, mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:.

  1. Bagaimanakah sistem permintaan perbaikan komputer dan printer yang sedang berjalan pada Perguruan Tinggi Raharja?

  2. Apakah penggunaan basis web dalam melakukan request perbaikan menghasilkan pendataan yang lebih mempermudah pengerjaan dan memonitoring penyelesaian tugas?

  3. Bagaimana membuat sistem yang user friendly dan simple process dari perancangan sistem web yang akan dibuat?

Ruang Lingkup Penelitian

Dari banyaknya bagian dari struktur organisasi dan aspek permasalahan yang ada untuk menghindari kerancuan, ketidakjelasan, dan keefektifan penelitian maka dijelaskan batasan masalah dari objek penelitian yaitu penelitian ini dilakukan hanya sebatas pada permintaan pelaksanaan perbaikan pada staff teknik di lingkungan staff pegawai Perguruan Tinggi Raharja yang menggunakan kertas sebagai media validasi request perbaikan komputer, yang diimplementasikan hanya untuk pegawai staff pengguna Rinfo.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Operasional
    1. Dapat mengidentifikasikan dengan baik keluhan terkait permintaan penanganan kerusakan komputer staff pegawai pada Perguruan Tinggi Raharja..

    2. Agar dapat menghasilkan data, informasi, dan penentuan primary request pada permintaan perbaikan yang ada.

    3. Aktifitas history kinerja yang tercatat dengan baik.

  2. Tujuan Fungsional
  3. Agar hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh bagian teknisi, Kabiro teknik, maupun kepala divisi operasi sebagai referensi dasar untuk mengambil langkah perbaikan dan kebijakan yang berhubungan dengan informasi aktifitas realtime permasalahan komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Tujuan Individual
  5. Agar dapat melatih dalam melakukan penelitian lapangan, pengembangan pola fikir, perealisasian hasil teori belajar perkuliahan, dan pengalaman dari proses alur penelitian sistem di Perguruan Tinggi Raharja.

Manfaat Penelitian

  1. Menambah wawasan mengenai sistem permintaan perbaikan kerusakan komputer pada Perguruan Tinggi Raharja.

  2. Dengan adanya sistem permintaan perbaikan kerusakan komputer pegawai staff dengan penggunaan metode sistem yang terkomputerisasi berbasis web, maka diharapkan dapat menambah kemudahan koordinasi pegawai staff teknik dalam melaksanakan tuntutan perbaikan dan pegawai staff divisi lain dalam bekerja.

Metode Penelitian

Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menganalisa sebagai kebutuhan desain dan perancangan program menggunakan beberapa metode yang digunakan sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

  1. Metode Observasi

  2. Melakukan Aktifitas dan peninjauan secara langsung sebagai karyawan tidak tetap (magang) dibidang teknik yang terlibat langsung dalam sistem berjalan proses permintaan perbaikan komputer.

  3. Metode Wawancara

  4. Melakukan Tanya jawab dengan para pegawai teknik Perguruan Tinggi Raharja untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan serta kebutuhan–kebutuhan yang belum tercukupi dalam sistem.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Pengumpulan data juga dilakukan dengan studi pustaka untuk lebih mendalami teori maupun praktek yang berkaitan dengan analisa sistem judul yang diambil dengan membaca dan mempelajari dari sumber buku dan media internet untuk membantu analisa sistem dan kompleksitas implementasi sistem yang dilakukan.

Metode Analisa

  1. Metode Analisa Sistem

  2. Sebagai peta jalan menuju perancangan sistem yang kompleks memenuhi kebutuhan maka analisa dilakukan dengan metode analisa sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang meliputi adanya diagram usecase, diagram activity, diagram sequence dan menggunakan analisis CSF (Critical Success Factor) dengan menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.

  3. Metode Analisa Perancangan Program

  4. Metode perancangan program menggunakan Flowchart, Flowchart yang digunakan yaitu Flowchart sistem. Flowchart Sistem yang merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.


Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk menjabarkan BAB IV yaitu dengan menggunakan metode prototyping dan HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output).

Metode Prototipe

Contoh pedoman dasar gambaran kebutuhan sistem menerapkan prototype dengan menggunakan Evolutionary karena pada model ini, hasil prototype tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Metode Testing

Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan sebelum digunakan oleh pengguna akhir (end-user). Salah satu metode pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah Black Box Testing. Black-Box Testing itu sendiri merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional pada perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program.

Sistematika Penulisan

Untuk memberikan uraian penelitian lebih jelas dari laporan penelitian skripsi ini, maka penulis mengelompokkan laporan secara sistematis menjadi beberapa sub-sub dengan penjabaran penyampaian laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Perumusan Masalah, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi dan teknologi informasi, definisi perbaikan, konsep dasar internet, konsep dasar analisa CSF, konsep dasar elisitasi, serta literatur lain yang berkaitan dengan penelitian skripsi ini.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Perguruan Tinggi Raharja, struktur organisasi, tugas dan fungsi organisasi, analisa sistem yang sedang berjalan seperti use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan penggambaran sistem dengan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini membahas mengenai analisa sistem dengan menggunakan metode analisa CSF dan analisa berdasarkan sistem berjalan, user requirement, strategi, prosedur sistem usulan dengan menggunakan rancangan program HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) dan rancangan prototype, testing dengan menggunakan blackbox, evaluasi, konfigurasi sistem usulan, serta estimasi biaya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil analisa dan perancangan sistem yang dilakukan penulis serta saran-saran yang diberikan sebagai tindak lanjut yang diperlukan untuk melakukan generalisasi perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Kerangka Teoritis yang berhubungan dengan pembahasan sistem akan dilakukan dalam landasan teori ini sebagai pendalaman dan pemahaman analisa sampai rancang bangun sistem.

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu berdasarkan sudut pandang tujuan, proses, dan struktur. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, dapat menjelaskan tujuan suatu sistem tidak tercapai.

Definisi Sistem

Beberapa ahli berpersepsi mengenai definisi sistem seperti berikut ini :

  1. Menurut Jogianto dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:29), mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.

  2. Menurut Indrajit dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:29), mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan dari komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

  3. Menurut Suprihadi dkk. dalam jurnal CCIT (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan menurut beberapa para ahli yang mengemukakan definisi dari sistem diatas disimpulkan bahwa sistem adalah bentuk kesatuan yang berisikan kumpulan-kumpulan yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Edhi Sutanta dalam buku yang ditulis oleh Rusdiana (2014:35), Karakteristik sistem yaitu sebagai berikut.

  1. Komponen Sistem (Components System)

  2. Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

  3. Batas Sistem (Boundary System)

  4. Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain.Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

  5. Lingkungan (Environment)

  6. Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.

  7. d. Penghubung/antarmuka (Interface)

  8. Penghubung/antarmuka merupakan sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi.

  9. Masukan (Input)

  10. Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

  11. Pengolahan (Processing)

  12. Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang berguna bagi para pemakainya.

  13. Keluaran (Output)

  14. Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan.

  15. Sasaran (Objective) dan tujuan (Goals)

  16. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

  17. Kendali (Control)

  18. Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

  19. Umpan Balik (Feed back)

  20. Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan mengembalikannya pada kondisi normal.

Desain Sistem

Menurut Burch dan Grundnitski dalam buku Rusdiana (2014:38), desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Desain sistem menentukan cara dari suatu sistem menyelesaikan konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari subsistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem, (Jogiyanto) dalam buku Rusdiana (2014:38).

Menurut Rusdiana (2014:38), desain sistem dapat diartikan:

  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

  2. Pendefinisian dari kebutuhan fungsional.

  3. Persiapan rancang bangun untuk implementasi.

  4. Menggambarkan cara suatu sistem dibentuk.


Klasifikasi Sistem

Dalam buku yang ditulis Rusdiana (2014:42), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.

  2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human- machine sistem. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh human machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

  3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sitem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

  4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunya sistem pengendalian yang baik.


Analisa Sistem

Analisa sistem (System Analize) merupakan penguraian dari suatu informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisa sistem dilakukan setelah perencanaan sistem dan sebelum desain sistem.


Konsep Dasar Teknologi Informasi

Pengertian Teknologi Informasi

  1. Menurut Rusdiana (2014:52), Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu infomasi yang relevan, akuran, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan.

  2. Menurut Willian & Sawyer dalam buku yang ditulis Rusdiana (2014:52), teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.

  3. Menurut Kamus Oxford dalam buku Tata Sutabri (2014:10), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi kata-kata, bilangan, dan gambar.

Berdasarkan menurut beberapa para ahli yang mengemukakan definisi dari teknologi informasi diatas disimpulkan bahwa teknologi sistem adalah penggabungan antara komputer dan konsep komunikasi yang menghasilkan penyampaian yang lebih cepat dan akurat.

Kecendurungan Teknologi Informasi

Menurut Alter Dalam buku Rusdiana (2014:56), kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi, yaitu:

  1. Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.

  2. Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.

  3. Portabilitas peralatan-peralatan elektronis yang semakin meningkat.

  4. Konektivitas meningkat.

  5. Kemudahan pemakaian meningkat.

  6. Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut.

Konsep Dasar Data

Definisi Data

  1. Dikemukakan Wawan dan Munir dalam buku Rusdiana, dkk (2014:68), data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian

  2. Menurut Suprihadi, Kartika, Sinatra dalam Jurnal CCIT (2013:310), “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.”

  3. Menurut Tata Sutabri (2014:43), menyatakan bahwa data dapat dianalogikan dengan sejumlah blok yang biasa digunakan anak-anak untuk membektuk berbagai struktur sesuai dengan imajinasi mereka. Melalui suatu proses, blok-blok dapat digunakan untuk menyusun struktur/model.

Definisi-definisi yang dikemukakan diatas, menyimpulkan bahwa data yaitu kenyataan-kenyataan, fakta yang belum terolah sehingga tidak mempengaruhi secara lengkap dari suatu keadaan atau keinginan.

Data merupakan hal yang berkaitan erat dengan pembentukan sistem request perbaikan, sebab data merupakan bahan mentah yang diolah dalam proses selanjutnya untuk menjadikannya sebuah informasi sebagai bentuk akhir output dalam program.

Nilai dan Kualitas Data

Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana (2014:72), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Ketelitian data (data precision), ketelitian data dapat diperoleh dengan mempraktikan beberapa hal, seperti melakukan pengamatan secara berulang-ulang, menggunakan peralatan standar atau peralatan yang tersertifikasi/direkomendasikan, pengamatan dengan melibatkan beberapa orang dari keahlian yang sama, dan sebagainya.

  2. Komparabilitas data (data comparability), berarti data yang dihasilkan menggunakan peralatan yang telah distandarisasi, satuan data yang digunakan adalah satuan standar dan sebagainya.

  3. Validitas data (data validity), berarti dengan mempergunakan data tersebut tujuan yang ingin dicapat oleh pengguna terealisasi.

Konsep Dasar Informasi

Pengertian Informasi

Hasil pengolahan dari data yang berupa informasi sangat penting dan diperlukan didalam suatu sistem. Definisi dari informasi itu sendiri menurut beberapa ahli yaitu sebagai berikut ini:

  1. Menurut Mc Fadden dalam buku Tata Sutabri (2014:45), informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan yang menggunakan data tersebut.

  2. Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana, dkk (2014:75), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

  3. Pernyataan yang dikemukakan oleh Jogiyanto dalam buku Yakub dan Vico Hisbanarto (2014:18), informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna atau berarti bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian (event) secara nyata (fact) dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data-data yang diambil sebagian atau keseluruhan yang diolah sehingga mempunyai arti yang bermanfaat untuk penggunanya.

Fungsi Informasi

Dalam buku Rusdiana (2014:77), Sutabri mengemukakan Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi ketika berbekal informasi seseorang dapat mengambil keputusan dengan baik. Akan tetapi dalam pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi berbagai macam pilihan.

Nilai Informasi

Menurut Sutabri dalam buku Rusdiana (2014:77), secara umum nilai suatu informasi dihubungkan dengan cost effectiveness dan cost benefit sehingga nilai informasi didasarkan pada sepuluh sifat sebagai berikut:

  1. Mudah diperoleh, yaitu mudah dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

  2. Luas dan lengkap, yaitu volume dan keluaran informasi.

  3. Ketelitian, yaitu bebas dari kesalahan.

  4. Kecocokan, yaitu informasi memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi.

  5. Ketepatan waktu, yaitu informasi tersedian pada saat dibutuhkan.

  6. Kejelasan, yaitu informasi dapat disesuaian oleh beberapa pengguna dalam pengambilan keputusan.

  7. Dapat dibuktikan, yaitu pemakai informasi dapat menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

  8. Tidak ada prasangka, yaitu infomasi tidak dapat diubah untuk mendapatkan keputusan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

  9. Dapat diukur, yaitu keputusan dihasilkan dari informasi formal.


Kualitas Informasi

Menurut Klein dalam buku Rusdiana (2014:78) kualitas informasi umumnya adalah sebagai suatu konsep yang multidimensi. Kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan menurut Sutabri (2012:43) :

  1. Akurat (Accurate)

  2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

  3. Tepat Waktu (Timelines)

  4. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

  5. Relevan (Relevance)

  6. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan membutuhkan.Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Manfaat Informasi

Dalam buku Rusdiana (2014:87), Menurut Sutanta informasi dikatakan bernilai apabila dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, adapun manfaat dari informasi, yaitu sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan. Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

  2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena hal-hal yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya sehingga dapat menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

  3. Mengurangi resiko kegagalan. Adanya informasi akan resiko kegagalan dapat diantisipasi dengan baik sehingga kegagalan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

  4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.

  5. Memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran serta tujuan.

Dengan demikian, informasi akan memberikan standar, aturan, ukuran, dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran serta tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.


Konsep Dasar Sistem Informasi

Definisi Sistem Informasi

  1. Pengerian yang diungkapkan Sutabri (2012:46), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

  2. Dalam buku Taufiq (2013:17) Azar Susanto mengemukakan, “Sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem apapun baik fisik ataupu nifisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna”.

Ungkapan pada para ahli mengenai pengertian sistem informasi diatas, disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu cara yang terstruktur untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, mengelola, menyimpan, serta menyebarkannya untuk tujuan yang spesifik.


Komponen Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali (Yakub, 2012:47).

Blok-blok tersebut saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencai target sasarannya. Penjelasan mengenai komponen sistem informasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

  1. Blok masukkan (Input Block)

  2. Suatu sistem informasi memiliki input yang mewakili data yang masuk, metode-metode dan media untuk menangkap data dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

  3. Blok model (Model Block)

  4. Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang telah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang ingin dicapai.

  5. Blok Keluaran (Output Block)

  6. Blok keluaran adalah Produk dari sistem informasi yang merupakan keluaran informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

  7. Blok teknologi (Technology Block)

  8. Blok teknologi merupakan kontak alat dari pekerjaan sistem informasi, teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.

  9. Blok Basis Data (Database Block)

  10. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

  11. Blok Kendali (Control Block)

  12. Blok kendali adalah penerapan pengendalian-pengendalian di dalam sistem informasi agar dapat berjalan sesuai apa yang diinginkan. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2010:13), Tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Tujuan sistem informasi terdiri dari Kegunaan (Usefulness), Ekonomi (Economic), Keandalan (Reliability), Pelayanan Langganan (Customer Service), Kesederhanaan (Simplicity), dan Fleksibilitas (Fleksibility).

  1. Kegunaan (Usefulness)

  2. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

  3. Ekonomi (Economic)

  4. Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

  5. Keandalan (Reliability)

  6. Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

  7. Pelayanan Langganan (Customer Service)

  8. Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan.Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh pelanggannya.

  9. Kesederhanaan (Simplicity)

  10. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

  11. Fleksibilitas (Flexibility)

  12. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.

Konsep Dasar Analisa Sistem

Definisi Analisa Sistem

  1. teori yang dikemukakan Henderi, dkk dalam jurnal CCIT Vol4 (2011 : 322), Analisa sistem yaitu penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

  2. Berdasarkan teori yang dikemukakan Adi Nugroho (2012:27), “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul, sehingga dapat dilaporkan secara lengkap serta diusulkan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut”.

Pendapat diatas memberikan kesimpulan bahwa analisa sistem adalah hal yang sangat penting dalam pendekatan sistem sebagai rancang bangun teknologi informasi yang kompleks, mendapatkan solusi pemecahan masalah yang terbaik dalam permasalahan yang ada.

Tahap Analisa Sistem

  1. Berdasarkan teori yang dikemukakan Henderi,dkk dalam jurnal CCIT Vol 4 (2011 : 322), “Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat di buat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan”.

  2. Menurut Tata Menurut Tata Sutabri (2012:12), langkah-langkah didalam tahap analisa sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan ditahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup tugasnya. Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

  1. Identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

  2. Memahami cara kerja sistem.

  3. Melakukan analisa.

  4. Melaporkan hasil analisa sistem.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

Pengertian Perancangan

  1. Berdasarkan teori yang dikemukakan Siti Aisyah dkk dalam Jurnal CCIT Vol. 4 (2011:203), mengungkapkan bahwa dalam metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode SDLC yang merupakan singkatan dari “System Development Life Cycle”.

  2. Berdasarkan teori Adi Nugroho (2012:27), “Analisa sistem adalah sebuah proses penelaahan sebuah sistem informasi dan membaginya ke dalam komponen-komponen penyusunnya untuk kemudian dilakukan penelitian sehingga diketahui permasalahan-permasalahan serta kebutuhan-kebutuhan yang akan timbul.

Tujuan Perancangan Sistem

Berdasarkan teori yang dikemukakan Darmawan (2012:228), Perancangan/Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu:

  1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemograman komputer dan ahli-ahli teknik yang terlihat (lebih condong pada desain sistem yang terperinci).

Teori Khusus

Konsep Dasar Maintenance

Pengertian Maintenance

  1. Menurut Manahan P. Tampubolon berdasarkan sumber AD Gusman (2013), menyatakan bahwa "Pemeliharaan merupakan semua aktivitas termasuk menjaga peralatan dan mesin selalu dapat melaksanakan pesanan pekerjaan".

  2. Menurut Sofyan Assauri dari sumber AD Gusman (2013), menyatakan bahwa "Pemeliharaan adalah kegiatan memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan dan mengadakan perbaikan atau pergantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang telah direncanakan".

  3. Menurut AD Gusman (2013), maintenance adalah suatu kegiatan yang meliputi tindakan perbaikan atas suatu kerusakan sehingga fasilitas/perangkat produksi bisa berfungsi kembali dalam kondisi tertentu.

Berdasarkan pengertian beberapa ahli diatas disimpulkan bahwa maintenance yaitu suatu aktifitas untuk menjaga keutuhan kondisi suatu fasilitas sehingga dapat digunakan dengan baik dalam jangka waktu yang lama.


Fungsi Pemeliharaan

Menurut Agus Ahyari berdasarkan sumber AD Gusman (2013) menyatakan bahwa "Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi".

Adapun keuntungan-keuntungan yang diperoleh dengan adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin atau perangkat, adalah sebagai berikut:

  1. Mesin atau perangkat dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang panjang.

  2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar.

  3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin atau perangkat dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.

  4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.

  5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan.

  6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.

  7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin atau perangkat peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin atau perangkat dan peralatan produksi yang ada semakin baik.

Konsep Dasar Manajemen Dalam Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen sangat banyak dan satu pengertian tentang manajemen tidak dapat mewakili pengertian lain secara universal. Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli:

  1. Menurut Mary Parker Follet (Rudiana, 2014:112), mengatakan bahwa manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

  2. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam buku Rusdiana (2014:112), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efektif, efisien, dan melalui orang lain.

  3. Menurut Stoner dalam buku Rusdiana (2014:112), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Tujuan Manajemen

Tujuan dalam manajemen sangat penting. Menurut Rusdiana (2014:114), tujuan dalam manajemen tersebut dapat:

  1. Mewujudkan suasana kerja sama yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna bagi para karyawan atau anggota

  2. Menciptakan karyawan atau anggota yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan bernegara.

  3. Memenuhi salah satu kompentesi bekerja para anggota serta menunjang kompetensi manajerial para atasan dan anggota sebagai manajer.

  4. Mencapai tujuan yang lebih efektif dan efisien dalam sebuah organisasi

  5. Mengatasi masalah mutu pekerjaan karena 80% adalah mutu para pekerja disebabkan manajemen

Peran Manajemen

Menurut Henry Mintzberg dalam buku yang di tulis Rusdiana (2014:114) , manajemen memiliki tiga peran sebagai berikut:

  1. Peran interpersonal: peran hubungan personal terdiri atas:

    1. Figure kepala (figure head): manajer mewakili organisasi untuk kegiatan-kegiatan diluar organisasi.

    2. Pemimpin (leader): manajer mengoordinasikan, mengendalikan, memotivasi, dan mendukung bawahan-bawahannya.

    3. Penghubung (liaison): manajer menghubungkan personal di semua tingkatan manajemen.

  2. Peran informational: peran dari manajer sebagai pusat saraf (nerve center) organisasi untuk menerima informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar (disseminator) informasi ke seluruh personal organisasi. Peran informasi lainnya adlaah manajer sebagai juru bicara (spokesman) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dimilikinya.

  3. Peran decisional: yang dilakukan oleh manajer adalah sebagai entrepreneur, sebagai orang yang menangani gangguan, orang yang mengalokasikan sumber daya organisasi, dan negosiator jika terjadi konflik dalam organisasi.




Konsep Dasar Pengawasan

Pengertian Pengawasan

  1. Menurut Robert J.Mockler dalam buku Rusdiana (2014:118), mengemukakan bahwa pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya diperlukan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.

  2. Menurut Rusdiana (2014:119), pengawasan dapat didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditetapkan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan.

  3. George R. Tery dalam buku Rusdiana (2014:119), mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

  4. Dari pengertian pengawasan dari para ahli diatas maka disimpulkan bahwa pengawasan adalah hal yang penting dalam manajemen sebagai media penetapan standar pelaksanaan tujuan, perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan untuk tindakan koreksi yang diperlukan.


Tipe-tipe Pengawasan

Dalam buku Rusdiana (2014:120), Donnelly et. Al. mengelompokkan pengawasan menjadi tiga tipe, yaitu pengawasan pendahuluan (preliminary control), pengawasan kerja pada saat kerja berlangsung (concurrent control), dan pengawasan fead back (fead back control).

  1. Pengawasan pendahuluan (preliminary control)

  2. Pengawasan pendahuluan adalah pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan ini menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi

  3. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurent control)

  4. Pengawasan pada saat kerja berlangsung adalah pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Pengawasan ini memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah tercapai.

  5. Pengawasan feed back (feed back control)

  6. Pengawasan feed back, yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.


Konsep Dasar Database

Pengertian Database

Menurut Rusdiana (2014:302) database adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula. Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisasi dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi infomasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.

Perangkat untuk Membuat Database

Dalam buku Rusdiana (2014:302) database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut database management system (DBMS) atau sistem manajemen basis data.

Karakteristik Database

Karakteristik database dalam Database Management System (DBMS) memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:

  1. Data yang sama dapat diakses secara serempak oleh beberapa pengguna untuk berbagai kegunaan yang berbeda.

  2. Data tidak bergantung pada struktur penyimpanan atau cara membaca data dari program aplikasi, atau data bersifat transparan terhadap program aplikasi.

  3. Data memiliki integritas (akurasi dan validasi) yang terkendali. Strategi akses terhadap data yang bersifat logis menyebabkan database berbeda dari file-file komputer yang lain. Aplikasi sangat bergantung pada struktur data yang dimiliki oleh database.


Definisi Tabel

Tabel menurut KBBI ialah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

Definisi Field

Berdasarkan teori yang diungkapkan Sora (2014), Field adalah kumpulan dari karakter yang membentuk satu arti, maka jika terdapat field misalnya seperti NomerBarang atau NamaBarang, maka yang dipaparkan dalam field tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Atau definisi field yang lainnya yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu table untuk mengisikan nama-nama (data) field yang akan di isikan

Definisi Record

Berdasarkan teori yang diungkapkan Sora (2014), Record adalah “kumpulan field yang sangat lengkap, dan biasanya dihitung dalam satuan baris. Tabel adalah merupakan kumpulan dari beberapa record dan juga field. File adalah terdiri dari record-record yang menggambarkan dari satu kesatuan data yang sejenis”.

Konsep dan Sistem Basis Data

  1. Menurut C.J. Date dalam buku Rusdiana (2014:303), Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

  2. Menurut Syopiansyah Jaya Putra dalam buku Rusdiana (2014:303), sistem basis data adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam dalam suatu instansi.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan atau potongan dari pengetahuan. Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan dan perangkat lunaknya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS).

Dari pengertian para ahli diatas disimpulkan bahwa sistem basis data adalah data yang saling berhubungan berintegrasi untuk proses keperluan tertentu dalam aplikasi-aplikasi di dalamnya.

Konsep Dasar Sistem Manajemen Basis Data

Pengertian Sistem Management Basis Data

  1. Menurut Rusdiana (2014:313), Sistem manajemen basis data atau database management systems (DBMS) adalah suatu perangkat lunak (program) yang mengorganisasikan, mengategorikan, menyimpan, dan menampilkan kembali (retrieve) serta memelihara data dalam basis data yang memungkinkan bagi beberapa pemakai untuk mengakses data yang disumpan dalam basis data secara bersama-sama dengan menggunakan beberapa aplikasi.

  2. Menurut Tata Sutabri (2014:185), DBMS (database management system) adalah program yang ditujukan untuk melaksanakan manajemen data. Menyediakan fasilitas untuk menyimpan data, memanipulasi data, dan mengambil data dengan mudah dan cepat.

  3. Menurut Asep Herman Suyanto dalam buku Rusdiana (2014:314), manajemen sistem basis data atau Database Management System (DBMS), adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar.

Dari pengertian para ahli diatas maka pengertian dari managemen sistem basis data disimpulkan adalah software untuk kegunaan manajemen data dalam jumlah besar.

Fungsi yang dapat Dilakukan oleh DBMS

Beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh DBMS, yaitu:

  1. Menyotir record sesuai dengan urutan atau petunjuk (key) tertentu yang dikehendaki pemakainya.

  2. Melihat record tertentu saja yang dikehendaki oleh pemakainya tanpa menampilkan isi file

  3. Menghitung jumlah record yang memenuhi kriteria tertentu.

  4. Melakukan perhitungan.

  5. Menggabungkan beberapa file menjadi informasi yang berguna bagi pemakainya.

Fungsi yang dapat Dilakukan oleh DBMS

Dalam buku Rusdiana (2014:316), diuraikan mengenai unsur-unsur DBMS yang biasa yang dijumpai dalam beberapa produk yang dijual secara umum.

  1. Data Dictionary

  2. Data Dictionary adalah sekumpulan informasi yang tersentralisasi mengenai seluruh unsur data dan sumber daya dalam database. Data dictionary berisi nama-nama dan penjelasan pengenai unsur data serta uraian mengenai cara unsur-unsur data tersebut berikatan satu dengan lainnya.

  3. Bahasa-bahasa Data

  4. Dalam DBMS digunakan dua bahasa data yang berbeda, yaitu bahasan perincian data (data description language/DDL) dan bahasa manipulasi data (data manipulation language/DML). Menurut Tata Sutabri (2014:226), DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh administrator basis data untuk mendefinisikan skema basis data dan juga subskema. Dan DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk melakukan hal-hal seperti mengambil, menambah, merubah, dan menghapus data pada basis data.

Konsep Dasar MYSQL

Pengertian MYSQL

  1. Menurut Abdul Kadir (2013:15), “MYSQL adalah nama database server. Database server adalah server yang berfungsi untuk menangani database. Database adalah suatu pengorganisasian data dengan tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data”.

  2. Berdasarkan teori yang diungkapkan Arief (2011:151), “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

  3. Berdasarkan teori yang diungkapkan Kustiyahningsih (2011:145), “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table”. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.

  4. Dari pengertian menurut para ahli diatas disimpulkan bawa MySQL yaitu basis data untuk memanajemen baris dan kolom dalam tabel, tabel-tabel didalam database untuk tujuan memudahkan penyimpanan dan pengaksesan data

CRUD

Menurut Abdul Kadir (2013:202), CRUD berasal dari kata Create, Read, Update, dan Delete, yang menyatakan operasi yang biasa dilakukan pada table-tabel di database.

  1. Create berarti operasi penyisipan ke tabel

  2. Read berarti operasi pembacaan data di tabel

  3. Update berarti operasi pengubahan data di tabel

  4. Delete berarti operasi penghapusan data di tabel


Konsep Dasar Internet

Pengertian Internet

  1. Berdasarkan pengertian menurut Sibero (2011), “internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas. Seperti hal nya Jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)”.

  2. Berdasarkan pengertian menurut eWolf Community (2012:1), “Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, yaitu jaringan komputer dalam skala dunia. Internet terdiri dari banyak jaringan komputer lokal yang saling terhubung sehingga membentuk jaringan global dengan segala macam aturan (protokol). Protokol utama yang digunakan saat ini adalah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), yaitu sekumpulan aturan untuk komunikasi data antar komputer dalam suatu jaringan”.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan internet adalah komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan global di seluruh dunia.


Pengertian Intranet

  1. Menurut Abdul Kadir (2014:312), intranet adalah “jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi internet sehingga terbentuk lingkungan yang seperti internet tetapi bersifat privat bagi perusahaan bersangkutan”.

  2. Menurut Dudung (2015), Intranet adalah jaringan pribadi (private network) yang menggunakan protokol Internet (TCP / IP), untuk membagi informasi rahasia tentang perusahaan atau operasi perusahaan untuk karyawannya. Kadang-kadang, istilah ini mengacu hanya untuk intranet layanan yang terlihat, yakni situs web internal perusahaan.

Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa intranet adalah teknologi jaringan untuk membagi informasi secara privat dalam ruang lingkup yang telah di tentukan.


Konsep Dasar Website

Definisi Website

  1. Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Murad (2013:49), “Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”.

  2. Teori yang diungkapkan oleh Arief (2011:7), “Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan website adalah dokumen-dokumen yang tersimpan dalam server.

Teknologi Web

Menurut Abdul Kadir (2014:330), dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis, terdapat dua macam pengelompokan, yaitu:

  1. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)

  2. Teknologi web pada sisi klien diimplementasikan dengan mengirimkan kode perluasan HTML atau program tersendiri dan HTML ke klien.

  3. Teknologi pada sisi server (server-side technology)

  4. Teknologi web pada sisi server memungkinkan pemrosesan kode di dalam server sehingga kode yang sampai pada pemakai berbeda dengan kode asli pada server.

Konsep Dasar Xampp

Pengertian Xampp

  1. Berdasarkan teori yang diungkapkan Doni Susanto dalam Yogi Wicaksono (2013), “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

  2. Menurut Ginting (2013:11), XAMPP adalah perangkat lunak gratis yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi daribeberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang terdiri sendiri (localhost),yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public Lisensi dan bebas,merupakan web server yang mudahdigunakan yang dapat melayani tampilam halaman web yang dinamis.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan XAMPP adalah software yang sudah terpaket Web Server, Apache, database MySQL dan PHP.


Konsep Dasar PHP

Pengertian PHP

  1. Menurut Abdul Kadir (2013:120), “PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditujukan untuk membuat aplikasi web. Ditinjau dari pemrosesannya, PHP tergolongan berbasis server side”.

  2. Berdasarkan teori yang diungkapkan Arief (2011:43), “PHP (Hypertext Preprocessor) yaitu bahasa server-side scripting yang menyatui dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML”.

  3. Berdasarkan teori yang diungkapkan Anhar dalam Wijayanti (2014:32) mendefinisikan, “PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat opensource.” PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embeded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkandibuat saat halaman itu diminta oleh client.Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru up to date. Semua script dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu bahasa pemrograman server-side yang berintegrasi dengan HTML dan berlokasi di server.

Konsep Javascript

Pengertian Javascript

  1. Menurut Abdul Kadir (2013:236) “javascript merupakan bahasa pemrograman yang penggunaannya dilekatkan di dokumen HTML. Kode ditulis dalam pasangan tag <script> dan </script>, Kode javascript diproses di sisi klien”.

  2. Berdasarkan teori yang dikemukakan Sibero (2011:150), “Javascript adalah suatu bahasa pemrograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser”.

  3. Menurut Andre (2014), “JavaScript adalah bahasa pemograman web yang bersifat Client Side Programming Language. Client Side Programming Language adalah tipe bahasa pemograman yang pemrosesannya dilakukan oleh client. Aplikasi client yang dimaksud merujuk kepada web browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox.”.

Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan javascript adalah suatu bahasa pemograman yang digunakan untuk proses interaksi client-side.

Pengertian jQuery

  1. Dalam buku yang ditulis oleh Abdul Kadir (2013:265), Jquery dirancang untuk membuat pemrograman dengan Javascript menjadi lebih sederhana. jQuery berupa suatu pustaka yang disusun dengan menggunakan Javascript.

  2. Menurut Andre (2014), jQuery adalah sebuah library JavaScript. Dalam dunia pemrograman, library adalah kumpulan dari berbagai fungsi ‘siap pakai’ untuk memudahkan pembuatan sebuah aplikasi. Dengan demikian, jQuery adalah kumpulan fungsi-fungsi JavaScript yang memudahkan penulisan kode JavaScript

Pengertian Ajax

  1. Menurut Abdul Kadir (2013:287), Asynchronous Javascript and XML (Ajax) adalah suatu pendekatan yang memungkinkan bagian suatu halaman web bisa disegarkan dengan data dari server tanpa harus mengganti keseluruhan halaman web.

  2. Menurut Saputra (2014), “AJAX, singkatan dari “Asynchronous JavaScript and XML“, merupakan metode suatu laman web menggunakan JavaScript untuk mengirim dan menerima data dari server tanpa harus menyegarkan (refresh) laman itu”.

Pengertian JSON

  1. Menurut Abdul Kadir (2013:287), “Asynchronous Javascript and XML (Ajax) adalah suatu pendekatan yang memungkinkan bagian suatu halaman web bisa disegarkan dengan data dari server tanpa harus mengganti keseluruhan halaman web”.

  2. Berdasarkan teori yang dikemukakan Hakim (2012:1), “Java Script Object Notation (JSON) adalah format pertukaran data yang ditemukan oleh Douglas Crockford pada tahun 2006 yang memiliki ukuran data yang lebih kecil serta waktu proses yang lebih cepat dibandingkan dengan XML yang sudah terlebih dulu ada. Sebelum ditemukannya JSON, web service yang ada menggunakan XML sebagai media pertukaran data, yang sudah menjadi standar dan umum digunakan oleh para programmer, namun sekarang JSON bisa juga digunakan sebagai media alternatif pertukaran data didalam web service”.

  3. Menurut Sidik (2012), “protokol JSON (JavaScript Object Notation) yaitu sebuah format ringkas pertukaran data komputer”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan JSON adalah sebuah format ringkas pertukaran data didalam web service

Konsep Dasar Testing

Definisi Testing

Berdasarkan teori yang diungkapkan Rizky dalam Rivai (2014), “Testing adalah sebuah proses yang diejawantahkan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak secara terpenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal”.

Tahapan-tahapan yang dilakukan berkaitan dengan kebutuhan perangkat lunak dalam sudut pandang testing perangkat lunak adalah:

  1. Verifikasi

  2. Verifikasi adalah proses pemeriksaan untuk memastikan bahwa perangkat lunak telah menjalankan apa yang harus dilakukan dari kesepakatan awal antara pengembang perangkat lunak dan pengguna

  3. Validasi

  4. Validasi adalah sebuah proses yang melakukan konfirmasi bahwa perangkat lunak dapat dieksekusi secara baik.

    Yang dimaksud dengan standard yang harus dipenuhi oleh kebutuhan perangkat lunak adalah pembebasan perangkat lunak dari failure, fault, error dan incident dijelaskan dalam detail berikut:

  1. Failure

  2. Failure adalah kegagalan perangkat lunak dalam melakukan proses yang seharusnya menjadi kebutuhan perangka lunak tersebut.

  3. Fault

  4. Fault adalah akar permasalahan dari kegagalan sebuah perangkat lunak.

  5. Error

  6. Error adalah akibat dari adanya fault atau kerusakan yang kemudian dipicu oleh perilaku pengguna.

  7. Incident

  8. Incident atau kecelakaan merupakan hasil akhir yang terjadi akibat dari error yang berkelanjutan dan tidak diperbaiki atau tidak terdeteksi dalam proses pengembangan perangkat lunak.

Tipe dan Teknik Testing

Berdasarkan teori yang diungkapkan Rizky dalam Rivai (2014), “Tipe testing lebih berkonsentrasi terhadap aspek dari perangkat lunak yang akan dikenai proses testing. Teknik testing merupakan metode yang digunakan dalam melakukan testing untuk bagian tertentu dari perangkat lunak”.

Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah white box dan black box testing.

  1. White Box Testing

  2. Menurut Rizky dalam Rivai (2014), “White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat”.

  3. Black Box Testing

  4. Menurut Rizky dalam Rivai (2014), "Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar."

Konsep Dasar Requirement Elicitation

Definisi Requirement

Berdasarkan teori yang dikemukakan Guritno dalam Rivai (2011:301), “Requirement adalah sifat-sifat sistem atau product yang akan dikembangkan sesuai dengan keinginan customer”. Adapun, spesifikasi software requirement yang baik dan sangat relevan untuk dilakukan sebelum melakukan penelitian dalam bidang teknologi informasi adalah:

  1. Unambiguous (tidak ambigu)

  2. Complete (lengkap)

  3. Consistent (konsisten)

  4. Modifiable (dapat diubah)

  5. Traceable (dapat dilacak)

  6. Dapat digunakan selama pengoperasian dan maintenance

Requirement diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Functional requirements

  2. Menjelaskan interaksi antara sistem dan lingkungannya yang terpisah dari implementasi. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  3. Nonfunctional requirements

  4. Adalah aspek-aspek pengguna yang dapat dilihat mengenai sistem yang tidak secara langsung berhubungan dengan functional behavior, response time harus kurang dari 1 detik, dan the accuracy must be whitin a second.

  5. Constraints (psudo requirement)

  6. Requirement ini dipaksakan oleh client atau lingkungan tempat sistem akan beroperasi.

Definisi Elisitasi

  1. Berdasarkan teori yang dikemukakan Guritno (2011:302), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”.

  2. Berdasarkan teori yang dikemukakan Saputra (2012:51), “Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem yang baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

  1. Tahap I

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Tahap II

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Tahap III

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu:

    1. T artinya teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem disusulkan.

    2. O artinya operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yang diperlukan guna membanguan requirement didalam sistem.

    Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:

    1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus di eliminasi.

    2. Middle (M) : Mampu dikerjakan.

    3. Low (L) : Mudah dikerjakan.

  7. Final Draft Elisitasi

Final draft elisitasi merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

Konsep Dasar Prototipe

Pengertian Prototipe

Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Hal ini berbeda dengan pendekatan SDLC tradisional (konvensional) yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menghasilkan spesifikasi yang sangat rinci sebelum pemakai dapat mengevaluasi sistem.

Menurut Lucas dalam buku Abdul Kadir (2014:357), sasaran prototipe adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang konkret dari usaha pengembangan sistem.

  2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

  3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalahan yang lebih sedikit.

  4. Meningkatkan pemahaman pengembang dan pemakai terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

  5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisis dan desain sistem.

Konsep Dasar Analisa CSF

Pengertian CSF

Dalam buku Abdul Kadir (2014:420), Critical success factor (CSF) adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh manajemen dan dilaksanakan dengan baik agar organisasi bisa berjalan dengan baik.

Konsep untuk menemukan sistem informasi yang dibutuhkan organisasi melalui analisis CSF ditunjukkan di gambar 2.1. Analisis dilakukan dengan mendapatkan CSF sesuai dengan sasaran-sasaran bisnis. Setiap CSF yang diperoleh akan ditindaklanjuti dengan strategi-strategi untuk mendukung CSF. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, sistem informasi dan teknologi informasi yang dibutuhkan untuk mendukung akan diperoleh.

Gambar 2.1 Skema untuk mendapatkan kebutuhan sistem infromasi melalui analisis CSF (Abdul Kadir, 2014:421)


Konsep Dasar Daur Hidup Pengembangan Sistem

Pengertian Daur Hidup Pengembangan Sistem

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Dalam hal ini menurut Hoffer, dkk dalam buku Abdul Kadir (2014:343), metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisis, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi.

O’Brian mengungkapkan seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup. Daur hidupnya disebut daur pengembang sistem informasi atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan

Menurut beberapa ahli penamaan tahapan dalam SDLC adalah sebagai berikut:

  1. Dalam buku Abdul Kadir (2014:344), alter menyatakan bahwa tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu inisiasi, pengembangan, implementasi, operasi dan pemeliharaan.

  2. Menurut MsLeod tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu perencanaan, analisis, perancangan, implementasi

  3. Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu inisiasi proyek, analisis sistem dan studi kelayakan, analisis dan perancangan logis, akuisisi atau pengembangan, implementasi, operasi, evaluasi pasca-audit, dan pemeliharaan.

Dari pengertian para ahli yang dikemukakan mengenai SDLC tersebut meskipun jumlah tahapan dalam SDLC dalam berbagai literature berbeda-beda, pada prinsipnya secara keseluruhan semua proses yang dilakukan sama saja. Model air terjun dalam SDLC diperlihatkan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Tahapan-tahapan dalam SDLC (Abdul Kadir, 2014:344)


Konsep Dasar Daur UML

Pengertian UML

  1. Berdasarkan teori yang dikemukakan Triandini dan Suardika (2012:37), UML adalah sekumpulan simbol dan diagram untuk memodelkan software. Dengan menggunakan UML, desain software dapat diwujudkan dalam bentuk simbol dan diagram. Desain dalam bentuk simbol dan diagram, kemudian dapat diterjemahkan menjadi kode program. Telah tersedia tools yang dapat membuat kode program dari kode program berdasar UML class diagram. Implementasi kode program berdasar diagram UML dapat menggunakan bahasa pemrograman apa saja dengan syarat bahasa pemrograman tersebut harus mendukung pemrograman berorientasi obyek.

  2. Berdasarkan teori yang dikemukakan Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat digunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

  3. Berdasarkan teori yang dikemukakan Rushad (2011:53), "UML adalah bahasa yang digunakan untuk memvisualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda".

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, “UML adalah bahasa yang digunakan untuk mem-visualisasikan, mendefinisikan, membangun dan membuat dokumen dari arsitektur perangkat lunak. UML dapat digunakan pada semua proses melalui metodologi pengembangan perangkat lunak dan melakukan implementasinya pada teknologi yang berbeda”.

Jenis-Jenis Diagram UML

  1. Use Case

  2. Berdasarkan teori yang dikemukakan Murad (2013:57), "Diagram Use Case adalah diagram yang bersifat status yang memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini memiliki 2 fungsi, yaitu mendefinisikan fitur apa yang harus disediakan oleh sistem dan menyatakan sifat sistem dari sudut pandang user".

  3. Activity Diagram

  4. Berdasarkan teori yang dikemukakan Murad (2013:53), "Activity diagram merupakan diagram yang bersifat dinamis. Activity diagram adalah tipe khusus dari diagram state yang memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem dan berfungsi untuk menganalisa proses".

  5. Sequence Diagram

  6. Berdasarkan teori yang dikemukakan Vidia (2013:21), "Sequence diagram dibuat berdasarkan activity diagram dan class diagram. Sequence diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada class diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, sequence diagram merujuk pada alur sistem activity diagram yang telah dibuat sebelumnya".

  7. Class Diagram

Berdasarkan teori yang dikemukakan Vidia (2013:21), "Class diagram dibuat berdasarkan use case diagram dan activity diagram". Dari pendapat beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa activity diagram yaitu aktifitas diagram yang dibuat berdasarkan use case diagram yang sudah ditentukan, maka baru dapat digambarkan activity diagram yang menggambarkan alur kerja untuk setiap use case. 

Literature Review

Berdasarkan teori yang dikemukakan Junaidi, dkk (2015), Penelitian sebelumnya (literature review) merupakan survey literature tentang penemuan-penemuan yang di lakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical fiding) yang berhubungan dengan topik penelitian.

Sebagai salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam penelitian untuk mengidentifikasi kesenjangan (identify gaps), menghindari pengulangan pembuatan (reinventing the wheel), mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan, serta mengetahui penerapan metode yang dilakukan orang lain dalam area penelitian yang mendekati bidang yang sama dengan penelitian ini, Maka berikut enam penelitian yang memiliki korelasi searah dengan penelitian yang akan dibahas:

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Zannuba Rifqi (2014) dengan judul “Efek Infrastruktur Sistem Informasi Dan Perbaikan Proses Terhadap Kinerja Waktu Rantai Pasokan“ penelitian ini dilakukan untuk meneliti perbaikan proses terhadap kinerja waktu rantai pasok, dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui kuesioner pada metode ini Adalah metode yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dan mendapatkan hal-hal yang diperlukan untuk proses penelitian lalu melakukan uji validitas mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Lalu menguji reliabilitas untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat ukur (kuesioner) dalam mengukur varibel Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan Coefficient Cronbach’s Alpha yang bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat diulangi dua kali atau lebih. Kelebihan

  2. Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Hotmauli Sembiring dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Helpdesk pada PT.PINDAD Bandung” pada tahun 2012. Penelitian tersebut ditujukan untuk membantu karyawan dalam hal pengaduan tentang masalah pada software dan hardware yang digunakan diruangannya yang mengalami gangguan atau mempunyai permintaan update software terbaru agar dapat ditindak lanjuti secara cepat dan tepat oleh Staff IT dikantor tersebut. Kekurangan jurnal ini adalah belum adanya report request dari Staff IT. Metode clustering dalam jurnal ini hanya mengelompokkan data dalam pengaduan masalah software dan hardware tanpa adanya permintaan terhadap software dan hardware

  3. Menurut jurnal yang dipublikasikan oleh Ancah Nugraha (2011), dengan judul “Aplikasi Helpdesk di CV. Global Mediatama Berbasis Web”, Helpdesk merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen fungsi produk, service atau teknologi dari perusahaan tersebut, kekurangan dalam jurnal ini adalah belum adanya estimasi waktu untuk proses perbaikan software dan hardware. Pengelompokkan data atau clustering dalam jurnal ini terdapat pada pengelompokkan user yang mempunyai akses dalam sistem ini.

  4. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurmaliana dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI CAMPUS SERVICE IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” pada tahun 2013. sebuah sistem pelayanan yang terdiri dari dua kegiatan yaitu chat online dan chat offline. Dimana chat online dilakukan secara langsung antara mahasiswa dengan operator yang sedang bertugas saat itu. metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan sistem yang berjalan menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. Kelebihan penelitian ini yaitu sistem yang diusulkan dapat berkomunikasi secara langsung, namun memiliki kelemahan tanpa adanya sistem historis informasi hasil obrolan tersebut untuk pengguna.

  5. Penelitian yang dilakukan oleh Citra Destianty dengan judul ” Pengembangan ROOSTER Dalam Menunjang Sistem Pelayanan iDuHelp! Pada Perguruan Tinggi Raharja” pada 2014. Penelitian tersebut meneliti mengenai pengembangan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan ticket online yang akan diberikan kepada pihak terkait, agar dapat memberikan informasi yang akurat. metode pengumpulan data yang relevan diantaranya yaitu metode observasi, metode survei dengan menggunakan iLearning Survey, dan metode studi pustaka yang digunakan. Kelemahannya tidak adanya perbedaan antara tiket yang tertanggani tepat waktu dengan tiket yang terlambat ditanggani.

  6. Penelitian yang dilakukan oleh Desintha Ratna Wardani dengan judul “Analisis Dan Perancangan Helpdesk Management System Deposit Library Universitas Gunadarma Menggunakan Framework Codeigniter” pada tahun 2009. Penelitian ini meneliti permasalahan pertanyaan dan saran yang ditujukan bagi perpustakaan untuk mengembangkan sistem yang saat ini telah berjalan. Cara yang digunakan untuk menampung keluhan, saran, dan pertanyaan masih kurang efektif, maka dibuat helpdesk yang diharapkan bisa menangani masalah yang ada dengan skala yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode SDLC (System Development Life Cycle). Kelebihan penelitian ini yaitu sistem usulan yang dibuat sudah menggunakan framework yang memudahkan untuk kelanjutan pengembangan sistem tersebut, sedangkan kelemahannya yaitu Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam menambah file, Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller.


NO Penulis dan Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Zannuba Rifqi penelitian berjudul “EFEK INFRASTRUKTUR SISTEM INFORMASI DAN PERBAIKAN PROSES TERHADAP KINERJA WAKTU RANTAI PASOKAN” Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data melalu kuesioner, pengujian validitas menggunakan rumus korelasi product moment dan pengujian reabilitas dengan Coefficient Cronbach’s Alpha Penggunaan analisis regresi linier

Berganda ketepatan yang akurat dalam mengukur kinerja waktu rantai pasokan terkait dengan infrastruktur sistem informasi dan perbaikan proses

2 Penelitian yang dilakukan oleh Hotmauli Sembiring dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HELPDESK PADA PT.PINDAD BANDUNG” Metode clustering dalam jurnal ini hanya mengelompokkan data dalam pengaduan masalah software dan hardware tanpa adanya permintaan terhadap software dan hardware Perancangan website untuk menampung pengaduan karyawan. Kekurangan dari website tersebut belum ada report

request dari Staff IT

3 Ancah Nugraha melakukan penelitian dengan judul “Aplikasi Helpdesk di CV. Global Mediatama Berbasis

Web”

Penelian ini menggunakan Metode pengelompokkan data clustering

pengelompokkan user yang mempunyai akses dalam sistem ini.

Helpdesk yang merupakan bagian dari perusahaan yang menyediakan dokumen

fungsi produk, service atau teknologi dari perusahaan tersebut, kekurangan dalam penelitian ini adalah belum adanya estimasi waktu untuk proses perbaikan software dan hardware

4 Penelitian yang dilakukan oleh Ana Nurmaliana dengan judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI CAMPUS SERVICE IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode mengumpulkan dan menggambarkan data mengenai keadaan sistem yang berjalan menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data secara relevan. sistem yang diusulkan menghasilkan sistem komunikasi secara langsung, namun memiliki kelemahan tanpa adanya sistem historis informasi hasil obrolan tersebut untuk pengguna
5 Citra Destianty melakukan penelitian dengan judul ” PENGEMBANGAN ROOSTER DALAM MENUNJANG SISTEM PELAYANAN IDUHELP! PADA PERGURUAN TINGGI RAHARJA” metode pengumpulan data yang relevan diantaranya yaitu metode observasi, metode survei dengan menggunakan iLearning Survey, dan metode studi pustaka Hasil dari penelitian ini adalah mengenai pengembangan sistem pelayanan informasi dengan menggunakan ticket online yang akan diberikan kepada pihak terkait

Kelemahannya tidak adanya perbedaan antara tiket yang tertanggani tepat waktu dengan tiket yang terlambat ditanggani.

6 Desintha Ratna Wardani dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN HELPDESK MANAGEMENT SYSTEM DEPOSIT LIBRARY UNIVERSITAS GUNADARMA MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER” Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) Menghasilkan sistem usulan yang dibuat sudah menggunakan framework yang memudahkan untuk kelanjutan pengembangan sistem tersebut, sedangkan kelemahannya yaitu Masih banyak kelonggaran dalam hal coding, misalnya bebas dalam menambah file, Tidak mencerminkan MVC yang sesungguhnya, misalnya penulisan echo masih dapat dilakukan pada file controller

Berdasarkan literature review diatas maka peneliti menerapkan beberapa konsep metode untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu menggunakan metode pengumpulan data penelitian dengan observasi dan wawancara sebagai referensi kebutuhan perancangan program. Sama halnya dengan penelitian yang dibuat oleh hotmauli sembiring, sistem yang dibuat ini menggunakan web service sebagai media pengaduan karyawan masalah komputer dari software maupun hardware namun akan diberlakukannya sistem yang memiliki report request.

penelitian juga akan menerapkan sistem usulan yang menyediakan service yang memiliki estimasi waktu proses perbaikan/maintenance yang tidak diterapkan pada aplikasi yang diterapkan oleh Ancah nugraha, kemudian perbedaan perancangan sistem ini juga berbeda dengan sistem aplikasi IDUHELP yang akan menerapkan view history informasi obrolan yang dilakukan oleh user di view user.

keunggulan sistem ini juga akan menerapkan sistem yang sama dengan sistem yang dibuat oleh desintha ratna wardani yaitu penggunaan konsep web service MVC namun menggunakan framework laravel yang memiliki banyak kelebihan.



BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

Gambaran Umum Perusahaan

Peminat dalam ilmu komputer semakin lama kian meningkat karena pertumbuhan kehidupan yang semakin lama semakin lekat dengan dunia perkomputerisasian. Hal tersebut membuat persaingan-persaingan promosi sebagai ketertarikan minat terhadap pemilihan perguruan tinggi tak terelakkan. Semakin erat persaingan yang terjadi di dalamnya, oleh karena itu perguruan-perguruan tinggi di Tangerang khususnya, terus mengembangkan kehandalan dan kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat memperoleh data dan informasi.

Dalam dunia komputer segala sesuatunya serba canggih serta otomatis dan perkembangannya pun sangat cepat, banyak instansi yang menggunakan kecanggihan komputer seperti instansi pemerintah maupun swasta serta dunia perkantoran bahkan dunia pendidikan sudah menerapkannya, tetapi perkembangan komputer selalu berubah setiap saat. Oleh karena itu Perguruan Tinggi Raharja dengan pendiriannya mempunyai misi untuk ikut membantu program pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia serta meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi era globalisasi.

Telah menjadi tekad para pendiri perguruan tinggi ini untuk membantu pemerintah dan masyarakat Kota Tangerang dalam Perguruan Tinggi Raharja yang diselenggarakan oleh Yayasan Nirwana Nusantara dan merupakan pendidikan yang terbaik dalam bidang ilmu komputer.

Sejarah Singkat Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja bermula dari sebuah lembaga kursus komputer yang bernama LPPK (Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Komputer) Raharja yang terletak di Jl. Gatot Subroto Km.2 Harmoni Mas Cimone Tangerang.

LPPK Raharja diresmikan pada tanggal 3 Januari 1994 oleh Bapak Walikota Tangerang Drs.H.Zakaria Machmud, Raharja telah terdaftar pada Depdiknas Kotamadya Tangerang dengan Nomor 201/PLSM/02.4/L.93. Lembaga inilah yang mempelopori penggunaan Operating System Windows dan aplikasinya di wilayah Tangerang dan sekitarnya, hal tersebut mendapat respon positif dan jumlah peminatnya pun meningkat pesat seiring dengan kerjasama yang dilakukan oleh lembaga ini dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di Tangerang.

Karena semakin pesatnya perkembangan dan pertumbuhan akan komputerisasi dan meningkatnya peminat masyarakat Tangerang maka pada tanggal 24 Maret 1999 LPPK Raharja berkembang menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Raharja Informatika yang diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 56/D/O/1999 yang diserahkan langsung dari Bapak Prof.Dr.Udju D.Rusdi selaku Koordinator KOPERTIS wilayah IV Jawa Barat kepada Ketua Yayasan Nirwana Nusantara Ibu Kasarina Sudjono, dengan menyelenggarakan Jurusan Manajemen Informatika (MI) jenjang D3.

Pada tanggal 2 Februari 2000 AMIK Raharja Informatika menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang menjalankan studi formal untuk program Diploma I (D1) dengan memberikan gelar Ahli Pratama dan Program Diploma II (D2) dengan memberikan gelar Ahli Muda dan Diploma III (D3) dengan memberikan gelar Ahli Madya kepada lulusannya sesuai dengan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV Jawa Barat dengan Nomor 3024/004/KL/1999.

Kemudian pada tanggal 7 September 2000 sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 354/Dikti/Kep/2000, menambah 2 program yakni D3 Teknik Informatika dan D3 Komputerisasi Akuntansi.

Kini AMIK Raharja Informatika mempunyai 3 (tiga) program studi Diploma III dengan jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Komputerisasi Akuntansi (KA) yang masing-masing jurusan memberikan gelar Ahli Madya (A.md), Ahli Muda (AM), dan Ahli Pratama (AP) kepada lulusannya.

Pada tanggal 20 Oktober 2000 dalam usahanya untuk meningkatkan mutu dan kualitas daripada lulusan, AMIK Raharja Informatika meningkatkan statusnya dengan membuka Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) Raharja. Dengan surat keputusan Nomor 42/01/YNN/PR/II/2000, ketua Yayasan Nirwana Nusantara mengajukan permohonan pendirian STMIK Raharja kepada Mendiknas KOPERTIS Wilayah IV Jawa Barat dengan 3 (tiga) program studi yaitu Jurusan Sitem Informasi (SI), Teknik Informatika (TI), dan Sistem Komputer (SK). Hal tersebut telah mendapat tanggapan dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dengan surat keputusan Nomor 5706/D/T/2000. Dan dengan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 74/D/O/2001, STMIK Raharja menjadi Perguruan Tinggi Komputer yang memiliki program studi terlengkap di Provinsi Banten. Tidak hanya sampai disini, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas lulusan Raharja sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Raharja, bahwa dalam kurun waktu tidak lebih dari 5 tahun sudah berdiri Universitas Raharja.

Perguruan Tinggi Raharja pun telah meningkatkan mutu dan kualitasnya melalui Sertifikat Akreditasi sebagai berikut :

  1. Tanggal 5 April 2002 AMIK Raharja Informatika mendapatkan Akreditasi “B” pada Jurusan Manajemen Informatika (MI) dari Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor:003/BAN-PT/AK-1/DPL/IV/2002.

  2. Pada tanggal 4 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Teknik Informatika No.SK.001/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “335″ mendapatkan peringkat “B”.

  3. Pada tanggal 11 Mei 2006 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan predikat terakreditasi yaitu Strata 1 Program Studi Sistem Informasi No.SK.002/BAN-PT/Ak-X/S1/V/2006 dengan nilai “314″ mendapatkan peringkat “B”.

  4. Pada tanggal 3 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.006/BAN-PT/AK-VII/Dpl-III/VII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma III Manajemen Informatika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “320”.

  5. Pada tanggal 25 Agustus 2007 dengan Sertifikat Akreditasi No.SK.019/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Strata 1 Sistem Komputer di STMIK Raharja mendapat peringkat “B” dengan nilai “352”.

  6. Pada tanggal 29 Desember 2007 sesuai Surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan No.SK.017/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/XII/2007 yang berisi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menyatakan bahwa program studi Diploma Tiga Teknik Informastika di AMIK Raharja Informatika mendapat peringkat “B” dengan nilai “358”.

  7. Pada tanggal 18 Januari 2008 Program Studi Diploma Tiga, yaitu Komputerisasi Akuntansi No.SK.019/BAN-PT/Ak-VII/Dpl-III/I/2008 dengan nilai “381″ mendapatkan peringkat “A”. Kini seluruh Program Studi yang ada pada AMIK Raharja Informatika dan STMIK Raharja statusnya telah terakreditasi.

  8. Pada tahun 2009 Perguruan Tinggi Raharja berhasil Verifikasi dan Tersertifikasi ISO 9001:2008 (Sistem Manajemen Mutu Raharja) dari Lloyd Register Quality Assurance (LRQA-UKAS).

  9. Pada tanggal 08 Juli 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 010/BAN-PT/Ak-XIV/S1/VII/2011, menyatakan Program Studi Sarjana Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  10. Pada tanggal 23 September 2011 sesuai surat Keputusan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Nomor 025/BAN-PT/Ak-XIV/S1/IX/2011, menyatakan bahwa Program Studi Sarjana Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Raharja, Tangerang terakreditasi B.

  11. Tahun 2012 Program Studi Diploma Tiga Manajemen Informatika sesuai dengan SK BAN-PT No. SK.019/BAN-PT/Ak-XII/Dpl-III/III/2012 dengan nilai mendapatkan peringkat "A". Perguruan Tinggi Raharja terus berupaya menyiapkan sarana penunjang kebutuhan Infornasi dan pengembangan Teknologi Informasi guna mendukung layanan Civitas Perguruan Tinggi Raharja, atas dedikasi ini Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan menghargaan TESCA 2012, peringkat 60 besar perguruan tinggi skala nasional.

  12. Memperolehnya ISO 9001:2008 pada tahun 2009 dan renewal tahun 2013 dengan Approval Certificate No: JKT6007007. Pada Tahun 2013 Perguruan Tinggi Raharja memperoleh penghargaan TESCA 2013, peringkat 3 besar Sekolah Tinggi skala nasional.

  13. Pada tahun 2014 diselenggarakan MMSP 2014 di Perguruan Tinggi Raharja. MMSP 2014 merupakan workshop Internasional ke-16 Multimedia Signal Processing yang diselenggarakan oleh IEEE Signal Processing Society pada tanggal 22 – 24 September 2014.

  14. Pada tahun 2015 Perguruan Tinggi Raharja mendapatkan akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dengan Peringkat B, pada Oktober 2015. Kerja sama dengan Sun Moon University, Korea, yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding untuk kerja sama dalam bidang Pendidikan, Riset, dan Pertukaran Budaya, Oktober 2015. Dan juga Renewal Sertifikasi ISO 9001:2008 ketiga pada Nopember 2015.

  15. Pada tahun 2016 adanya pembentukan TUK (Tempat Uji Kompetensi) Raharja, telah ditanda-tangani MoU (Memorandum of Understanding) antara LSP INFORMATIKA (Lembaga Sertifikasi Profesi) dengan PERGURUAN TINGGI RAHARJA pada tanggal 5 Februari tentang PROGRAM PEMBENTUKAN DAN PENYELENGGARAAN TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) PERGURUAN TINGGI RAHARJA, Nomor : 003/MOU/LSP-INFORMATIKA-PT/II/2016.


Visi Dan Misi Perguruan Tinggi Raharja

Visi Perguruan Tinggi Raharja

Perguruan Tinggi Raharja memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi swasta yang secara berkesinambungan dapat meningkatkan kualitas pendidikannya, juga dapat memberikan pelayanan dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, dan memiliki daya saing tinggi dalam era kompetisi globalisasi, terutama yaitu dalam bidang teknologi informasi dan komputer. Sehingga menjadikan pribadi raharja sebagai sumber daya manusia terampil dan ahli, mampu bersaing dalam dunia bisnis maupun non bisnis, menghasilkan tenaga intelektual dan professional, serta mampu berkembang dalam cakrawala yang lebih luas.

Misi Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menyelenggarakan pendidikan komputer (Sistem Informasi, Teknik Informatika dan Sistem Komputer) yang menghasilkan lulusan bermoral, terampil, dan kreatif serta memiliki daya saing tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

  2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan keterkaitan dan relevansi seluruh kegiatan akademis dengan kebutuhan pembangunan sosial-ekonomi dan industri Indonesia, serta mengantisipasi semakin maraknya globalisasi kehidupan masyarakat.

  3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

Tujuan Perguruan Tinggi Raharja

  1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan dapat menerapkan, mengembangkan serta memperluas informatika dan komputer secara profesional.

  2. Menghasilkan lulusan yang mampu mengadakan penelitian dalam bidang informatika dan komputer, yang hasilnya dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilapangan.

  3. Menghasilkan lulusan yang mampu mengabdikan pengetahuan dan keterampilannya dalam bidang informatika dan komputer secara profesional kepada masyarakat.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi secara jelas memisahkan kegiatan dari pekerjaan, bagaimana hubungan antara aktivitas dan fungsi batas. Struktur organisasi yang baik menjelaskan hubungan antara wewenang dan tanggung jawab,. Sama halnya dengan Perguruan Tinggi Raharja yang mempunyai struktur organisasi manajemen sebagai berikut:


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Akademik Perguruan Tinggi Raharja


Wewenang dan Tanggung Jawab

Perguruan Tinggi Raharja dalam manajemen akademiknya terdapat bagian-bagian yang mempunyai wewenang serta tanggung jawab dalam menyelesaikan semua pekerjaannya.

Berikut adalah wewenang serta tanggung jawab bagian-bagian yang ada pada Perguruan Tinggi Raharja, yaitu sebagai berikut:

  1. Presiden Direktur

  2. Wewenang:

    1. Menyelenggarakan program kerja yang berpedoman pada visi, misi, fungsi dan tujuan pendirian Perguruan Tinggi Raharja.

    2. Menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada masyarakat.

    3. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan administrasi.

    4. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang menunjang terwujudnya Tri Darma Perguruan Tinggi.

    Tanggung jawab: Memimpin penyelenggaran pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi IK Raharja hubungannya dengan lingkungan.

  3. Direktur

  4. Wewenang:

    1. Merupakan wakil presiden direktur.

    2. Membantu presiden direktur dalam berbagai kegiatan.

  5. Pembantu (Bidang Akademik)

  6. Wewenang:

    1. Menjalankan program kebijaksanaan akademik.

    2. Mengawasi dan membina serta mengembangkan program studi sesuai kebijaksanaan yang telah digariskan.

    3. Membina dan mengembangkan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

    4. Mengadakan afiliasi.

    5. Membina dan mengembangkan kelembagaan.

    Tanggung jawab : Membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

  7. Pembantu Direktur II (Administrasi)

  8. Wewenang :

    1. Melaksanakan dan mengelola seluruh kegiatan administrasi dan keuangan.

    2. Membina dan mengembangkan kepegawaian. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan, pemberhentian staf binaannya.

    3. Mengadakan sarana dan prasaran kepegawaian.

    Tanggung Jawab : Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi.

  9. Pembantu Direktur III (Bidang Kemahasiswaan)

  10. Wewenang :

    1. Membina kegiatan kemahasiswaan.

    2. Membina kehidupan mahasiswa dalam kampus sehingga dapat mengembangkan penalaran.

    3. Membina dan mengawasi kegiatan lembaga mahasiswa serta unit kegiatan khusus akademik.

    Tanggung Jawab : Membantu ketua dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

  11. Asisten Direktur Akademik

  12. Wewenang:

    1. Mengusulkan kepada direktur atas prosedur pelaksanaan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentiaan staff binaannya.

    4. Memberikan kebijakan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan.

    7. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian dosen.

    Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas penyusunan JRS yang efektif dan efisien, pengimplementasian pelaksanaan proses belajar mengajar, kemasuan kualitas pelayanan akademik yang berkesinambungan, dan kelancaran proses belajar mengajar.

  13. Kepala Jurusan

  14. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang perubahan matakuliah dan materi kuliah yang dianggap telah kadaluarsa bahkan perubahan Kurikulum Jurusan.

    2. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang kenaikan honor dosen binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pengadaan seminar, pelatihan, penambahan kelas perkuliahan, pengangkatan dosen baru, pemberhentian dosen.

    4. Memberikan kebijakan administratif akademik seperti cuti kuliah, perpindahan jurusan, ujian susulan, pembukaan semester pendek.

    5. Mengusulkan kepada Asisten Direktur Akademik tentang pembukaan peminatan/konsentrasi baru dalam jurusannya.

    6. Memberikan sanksi akademik kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib Perguruan Tinggi Raharja.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan pengimplementasian kurikulum, SAP dan Bahan Ajar.

    2. Bertanggung jawab atas monitoring kehadiran dosen dalam perkuliahan, jam konsultasi dan tugas-tugas yang disampaikan ke dosen.

    3. Bertanggung jawab atas terlaksananya penelitian dan pelaksanaan seminar.

    4. Bertanggung jawab atas pembinaan mahasiswa dan dosen binaannya.

    5. Bertanggung jawab atas prestasi Akademik mahasiswa.

    6. Bertanggung jawab atas peningkatan jumlah mahasiswa dalam jurusannnya.

  15. Asisten Direktur Operasional (ADO)

  16. Wewenang :

    1. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    2. Mengusulkan kepada Direktur tentang kenaikan honor staff binaannya.

    3. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengangkatan dan pemberhentian staff binaannya.

    4. Memberikan kebijaksanaan pelaksanaan layanan pada bidangnya.

    5. Mengusulkan kepada Direktur tentang unit layanan baru yang dibutuhkan.

    6. Memberikan sanksi kepada staff binaannya yang melanggar tata tertib karyawan. Mengusulkan kepada Direktur atas prosedur pelaksanaan pelayanan proses belajar mengajar.

    Tanggung Jawab :

    1. Bertanggung jawab atas penyusunan kalender akademik tahunan.

    2. Bertanggung jawab atas pengimplementasian pelaksanaan dan kualitas pelayanan yang berkesinambungan pada bidangnya.

    3. Bertanggung jawab atas kelancaran proses belajar mengajar.


Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Aktifitas tata kerja pelaksanaan request perbaikan staff kepada staff teknik dalam sistem yang diterapkan saat ini, informasi yang didapat untuk melakukan perbaikan diterima melalui beberapa media seperti request melalui telvon, email, dan kertas. namun karena kebutuhan analisa kinerja dan kebutuhan data manajemen operasional audit maka prosedur sistem yang berjalan difokuskan dengan media kertas. Dengan instrument penyampaian informasi tersebut, prosedur-prosedur pelaksanaan dari masing-masing media dijelaskan bahwa alur sistem request perbaikan sebagai berikut.

  1. 1. Prosedur Pengajuan Request Perbaikan Media Kertas

    1. a. Pengajuan dibuat ketika perbaikan dan perawatan komputer, printer, dan jaringan diperlukan.

    2. b. Format pengajuan dibuat dengan mencantumkan perihal keluhan, isi pesan rincian masalah, tanggal pengajuan, validasi persetujuan tanda tangan koordinator, petugas pemeriksa, dan staff yang mengajukan.

    3. c. Perihal permasalahan dibuat berdasarkan kerusakan maupun perawatan yang sudah pasti maupun praduga kerusakan.

    4. d. Isi pesan mencantumkan rincian permasalahan, waktu perbaikan dan alasan.

    5. e. Tanggal dibuat dengan data valid waktu pelaporan berlangsung.

  2. 2. Prosedur Validasi Pengajuan Request Perbaikan Media Kertas

    1. a. Sebagai media bahan ajuan bahwa atas dasar pengaju yang bersangkutan, dilakukan validasi dengan tanda tangan pengaju perbaikan.

    2. b. Media kertas pengajuan yang telah dibuat dengan format yang lengkap kemudian dilakukan validasi pengisian tanda tangan dari Koordinator Kabag.

    3. c. Validasi yang telah mendapat persetujuan Koordinator kemudian divalidasi dengan tanda tangan staff teknik melalui prosedur serah terima request perbaikan.

  3. 3. Prosedur Serah Terima Request Perbaikan Media Kertas

    1. a. Media pengajuan yang lengkap sesuai prosedur kemudian diserahkan dari masing-masing tempat lokasi pengaju ke bagian staff teknik di basement dengan kode ruang L-003.

    2. b. Staff teknik yang tidak ada ditempat membuat aktifitas baru bagi staff pengaju untuk mengantarkan media ajuan lain waktu atau tempat.

    3. c. Format pengajuan yang telah terisi lengkap kemudian dilanjutkan dengan tahap pemeriksaan dan perbaikan.

  4. 4. Prosedur Pemeriksaan dan Perbaikan

    1. a. Staff teknik mendatangi lokasi kerusakan atau perawatan untuk memeriksa masalah yang diajukan Staff .

    2. b. Pengajuan yang terbukti bermasalah maka akan dibawa ke ruang teknisi atau diperbaiki ditempat.

    3. c. Kerusakan yang membutuhkan pembaharuan hardware akan diganti dengan keberadaan stock kebutuhan atau pengajuan stock kebutuhan.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Menggambarkan prosedur sistem yang berjalan untuk menspesifikasikan, mengakuratkan pemahaman sistem yang berjalan, akan digambarkan kedalam bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi sistem dengan UML.

  1. 1. Use Case Diagram Sistem Berjalan Request Maintenance/Perbaikan


  2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Request Perbaikan Staff

    Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram tersebut alur skenario use case sistem berjalan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem request perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja.

    2. b. 6 (enam) Actor yang melakukan interaksi dengan Sistem request perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja yang berjalan saat ini, yaitu: Staff Pengaju Request, Kepala Staff Pengaju, Staff teknik, Kabiro. Teknik, Kepala Divisi Operasi, dan Logistik.

    3. c. 10 (Sepuluh) Use Case yang mendeskripsikan “apa” kegiatan yang dilakukan oleh aktor tersebut yang melibatkan Sistem Request Maintenance dan perbaikan staff yang berjalan saat ini, yaitu: Membuat Request Work Order Maintenance/Perbaikan, Menyerahkan request WO, Tanda tangan persetujuan WO, memeriksa validasi Tanda tangan, Maintenance/perbaikan Keluhan, Membuat SPB Kebutuhan Perangkat, Menyerahkan SPB, Validasi SPB Kebutuhan Perangkat, Menerima SPB, Memberikan, Barang Kebutuhan.

    Use Case yang telah dijelaskan memiliki skenario alur sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Skenario Use Case Membuat Request Work Order Maintenance/Perbaikan

  3. 2. Activity Diagram Sistem Berjalan Request Maintenance/Perbaikan


  4. Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Request Maintenance dan Perbaikan


    Berdasarkan gambar 3.3 Activity Diagram yang berjalan saat ini terdapat:

    1. a. 1 (satu) initial node sebagai yang mengawali objek

    2. b. 23 (dua puluh tiga) Activity, nilai atribute dan nilai link pada suatu waktu tertentu, spasi yang dimiliki suatu objek tersebut.

    3. c. 5 (lima) Decision node yang melakukan pengevaluasian kondisi dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan aturan kondisi yang dibuat sebelumnya.

    4. d. 1 (satu) activity final node menjelaskan bahwa objek dibentuk.

    5. e. 6 (enam) vertical swimlane objek.

  5. 3. Sequence Diagram Sistem Berjalan Request Maintenance/Perbaikan

  6. Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Berjalan Request Maintenance/perbaikan

    Berdasarkan gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem request maintenance/perbaikan yang berjalan saat ini terdapat:

    1. a. 3 lifeline antarmuka yang saling berinteraksi, yaitu kertas form request maintenance/perbaikan, surat permintaan barang, dan perbaikan.

    2. b. 6 aktor yang melakukan kegiatan, yaitu Staff teknik, Staff Pengaju Request, Koordinator Kabag, Kabiro. Teknik, Asisten Direktur Operasi, dan Staff Logistik.

    3. c. 21 message, yang menjelaskan tentang kegiatan atau aktifitas antar aktor ataupun objek sesuai dengan urutan waktu, yaitu : Membuat Form Request Maintenance/Perbaikan, Hasil Form Request, Menyerahkan Request WO Maintenance/perbaikan, Menandatangani Form Request Maintenance, Form Request yang sudah tertandatangani, Menyerahkan Request WO Maintenance, Menyerahkan request WO Maintenance/perbaikan, Memeriksa Validasi Tanda Tangan, Menyetujui Melakukan Perbaikan, Pengajuan SPB, Form Pengajuan SPB, Memberikan SPB, Menandatangani SPB,Form SPB yang sudah tertandatangan, Menyerahkan SPB, Memberikan SPB, Menandatangani SPB, Form SPB yang sudah tertandatangani, Menyerahkan SPB, Memberikan Form Kebutuhan SPB, Memberikan Perangkat Kebutuhan, Melakukan Perbaikan Perangkat yang bermasalah.

    Analisa Sistem Berjalan

    Metode Analisa Sistem

    Memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area lingkungan staff. Analisa CSF akan digunakan untuk merumuskan faktor-faktor kritis apa saja yang harus diperhatikan oleh Perguruan Tinggi Raharja, sehingga peranan CSF dalam perancangan strategis yaitu sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi dapat berjalan dengan baik. Dari aktifitas observasi permasalahan tujuan secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan dari kondisi yang ada, maka dapat diambil beberapa komponen penentu CSF yang dijabarkan pada tabel Berikut :

    Misi Strategi Tujuan Operasi Tujuan Critical Success Factor Aktivitas Operasional
    1 Keunggulan manajemen operasional 1.1 Berupaya melalui standar ISO 9001:2008 1.1.1 Memberikan kenyamanan pengoperasian komputer staff 1. Komputer dapat berjalan dengan baik dan tidak lambat
    1. a. Melakukan perawatan mesin komputer, dan melakukan perbaikan terhadap masalah komputer

    1.1.2 Menciptakan Kinerja karyawan staff teknik yang handal dan disiplin 1. Melakukan maintenance dengan segera dari pengajuan staff pengaju.
    1. a. Memantau aktivitas kegiatan staff teknik oleh atasan

    2. b. Sanksi dan bonus

    3. c. Standar kerja maintenance/perbaikan

    1.1.3 Menciptakan beban kerja yang seimbang antar pegawai. 1. staff memiliki beban kerja yang seimbang
    1. a. Aktivitas staff teknik yang terbagi dengan seimbang melalui data pemeriksaan oleh staff teknik yang bersangkutan.

    2. b. Mengatur pembagian tugas oleh atasan kepada staff teknik


    Tabel 3.10 Tabel Analisa CSF 

    Analisa Masukan, Analisa Proses, Analisa Keluaran

    1. Analisa Masukan Data

    2. Penguraian masalah yang dilakukan terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri. Data masukkan dilakukan Staff pengaju maintenance/perbaikan Data proses laporan pengajuan maintenance/perbaikan di dapat ketika Staff pengaju maintenance/perbaikan membuat kertas ajuan kuluhan yang kemudian diserahkan kepada Staff teknik.

      Nama Masukan  : Pengajuan form maintenance/perbaikan Fungsi  : Sebagai proses informasi untuk Staff teknik bentuk pengajuan perawatan/perbaikan. Sumber  : Staff pengaju perawatan/perbaikan Media  : Kertas Distribusi  : Staff pengaju perawatan/perbaikan ke Staff teknik Frekuensi  : Setiap terjadi permasalahan komputer, printer, jaringan, dll Keterangan  : Berisi data perihal kerusakan dan rincian praduga kerusakan.

    3. Analisa Proses Data

    4. Penguraian masalah yang dilakukan pada proses sebagai suatu hasil respect balik karena adanya data input di dalam proses, inilah semua data atau informasi yang masuk untuk diolah sebagai sumber informasi penanganan perawatan/perbaikan.

      Nama Proses  : penerimaan form pengajuan perawatan/perbaikan.

      Masukan  : Menerima data pengisian form pengajuan perawatan/perbaikan yang diinputkan oleh Staff pengaju perawatan/perbaikan. Keluaran  : Informasi praduga permasalahan untuk ditindaklanjuti dengan diagnose dan penanganan. Ringkasan Proses : Proses ini akan menghasilkan Informasi perihal keluhan dan praduga masalah atau masalah yang sebenarnya terjadi

    5. Analisa Keluaran Data

    6. Analisa keluaran adalah analisa atau penguraian masalah yang dilakukan pada hasil dari keseluruhan proses yang terjadi dari mulai penginputan data sampai terjadi proses pengolahan data melalui Scanning permasalahan pengaju. Dan juga melalui proses pengecekan kembali data-data yang ada bila terjadi kesalahan data, kurang lengkap data, maupun kerangkapan data yaitu dengan penjelasan sebagai berikut:

      Nama keluaran : Data Maintenance/perbaikan Staff Fungsi  : Sebagai bahan evaluasi pengukuran kinerja Pegawai Teknik dan data operasional teknik. Media  : Kertas Distribusi  : Pegawai Teknik dan Kabiro. Teknik

    Konfigurasi Sistem Berjalan

    1. Spesifikasi Hardware

      1. Kertas

      2. Printer : Inkjet

    2. Spesifikasi Software

      1. Office 2007

      2. Windows XP, Seven

    3. Hak Akses (Brainware)

      1. Staff teknik

      2. Staff Pengaju

      3. Koordinator Pengaju

      4. Asisten Direktur Operasi

      5. Kabiro. Teknik

      6. Staff Logistik

    Konfigurasi Sistem Berjalan Permasalahan yang dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

    1. Permasalahan yang dihadapi

    2. Berdasarkan Rumusan masalah yang telah terungkap dari analisa request maintenance/repair staff dengan sistem pengajuan menggunakan media kertas di Perguruan Tinggi Raharja tersebut belum optimal untuk terciptanya sistem yang mudah untuk terdata, teranalisa untuk kebutuhan pengukuran kinerja dan sumber track record operasional teknik. keefektif dan keefesienan dari sistem operasional ini, memiliki poin-poin permasalahan yang dihadapi untuk mendapatkan data dan informasi atas operasional pegawai sistem berjalan yaitu sebagai berikut:

      1. Sistem ini menggunakan media kertas untuk mendata pengajuan dan maintenance operasional teknik, dengan media tersebut membuat penyimpanan data agar tak hilang dari media tersebut lebih sulit dilakukan daripada sistem yang sudah terkomputerisasi.

      2. Penyerahan pengajuan maintenance yang dilakukan dengan cara bertatap muka langsung membebani lama waktu pengumpulan data, set priority, dan proses perbaikan atas pengajuan.

      3. Informasi yang dibutuhkan untuk rencana strategi peningkatan pelayanan, kebutuhan barang, pengambilan keputusan berjalan lambat karena terhambatnya lama waktu pengumpulan data.

      4. Pengaju tidak dapat mengetahui kapan jadwal maintenance/perbaikan akan dilakukan.

      5. Dari kategori”kerusakan yang beragam tidak diketahui standarisasi berapa lama proses maintenance/perbaikan dapat dilakukan.

      6. Alternatif info jadwal perbaikan melalui telvon dan email dapat memberikan informasi dengan cepat namun tidak mendapatkan pendataan untuk laporan manajemen.

      Dengan demikian, sistem request staff teknik dalam pengajuan maintenance/perbaikan yang sedang berjalan saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan dalam menjalankan fungsinya untuk membuat hasil data kebutuhan manajemen.

    3. Alternatif Pemecahan Masalah

    Mengacu pada analisa permasalahan yang telah disebutkan, maka peneliti memberikan alternatif pemecahan masalah yaitu sebagai berikut :

    1. Merubah Tata Sistem Pengumpulan Data Dengan Web Service untuk menangani proses pengumpulan data yang cepat, akurat, dan terintegrasi, sistem request penggunaan kertas dan email digantikan oleh sistem terkomputerisasi.

    2. Mengukur Kinerja Teknik Dengan Visual Grafik Yang Lebih Baik Highcharts dengan visual berbagai bentuk diagram memberikan metode pengukuran kinerja pegawai teknik yang lebih baik, melakukan perbandingan dengan laporan sebelumnya dengan mudah, kemudahan pemahaman sesuai grafik dari data.

    3. Pembentukan aplikasi yang dibuat dengan web service dinamis terhubung dengan database yang terintegrasi sehingga dapat diupdate jika ada perubahan informasi serta aman dan mudah dalam pencarian dan penyimpanan data.

    4. Hak akses user yang terintegrasi dengan email raharja.info sehingga request dapat dikenali dengan baik lokasi dan user pengaju maintenance, dilakukan request dimana saja selama masih dapat terhubung dengan jaringan tanpa perlu bertatap muka memberikan form data request perbaikan.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I merupakan daftar kebutuhan user atau stakeholder yang diperoleh dari hasil data yang dikumpulkan dengan cara observasi ataupun wawancara. Elisitasi Tahap I berisi bagaimana kebutuhan user atau stakeholder terhadap sistem yang akan dibuat agar memenuhi kebutuhannya. Berikut Elisitasi Tahap I yang telah dibuat :

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi Tahap II adalah tahap elisitasi yang menggunakan data yang telah dibentuk pada Elisitasi Tahap I dan di eliminasi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential).Pada tahapan ini semua user requirement yang memiliki skala penilaian dengan simbol I (Inessential) akan dieliminasi.Berikut Elisitasi Tahap II :

    Keterangan : M = Mandatory (Harus Ada) D = Desirable (Yang Diinginkan,Tidak Harus Ada) I = Inessential (Diinginkan,tetapi tidak diperlukan oleh sistem)  

    Elisitasi Tahap III

    Elisitasi Tahap III adalah Elisitasi yang menggunakan data yang telah dieliminasi pada elisitasi tahap II dengan metode MDI.Pada tahapan ini data yang sudah didapatkan dari elisitasi tahap II akan dieliminasi lagi dengan menggunakan Metode TOE (Technical, Operational, Economics).Requirement yang memiliki TOE dengan skala resiko yang paling tinggi akan dieliminasi. Berikut Adalah Elisitasi Tahap III :

    Final Draft Elisitasi

    Final Draft Elisitasi adalah bentuk elisitasi terakhir yang sudah dieliminasi semua requirement dengan melalui Tahap Elisitasi Tahap II dan Elisitasi Tahap III.Elisitasi ini akan dijadikan acuan penulis membuat rancangan sistem yang diusulkan untuk memecahkan permasalahan pada instansi yang bersangkutan.




    BAB IV

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan


    Rancangan Sistem Usulan

    Prosedur Sistem Usulan

    Sistem usulan tata kerja pelaksanaan request maintenance perbaikan staff kepada staff teknik dirancang dengan tahap-tahap prosedur yang berbeda, penggunaan web service mengadaptasikan beberapa prosedur sistem berjalan yang dilakukan dengan media yang berbeda yaitu dengan penggunaan browser komputer. Dengan instrument penyampaian informasi tersebut, prosedur-prosedur pelaksanaan dari masing-masing media dijelaskan dengan alur sistem usulan sebagai berikut.

    1. 1. Prosedur Pengajuan Request Perbaikan

      1. a. Pengajuan dibuat ketika perbaikan dan perawatan komputer, printer, dan jaringan diperlukan.

      2. b. Staff terkait yang memerlukan maintenance dan perbaikan langsung dapat melakukan komunikasi tanpa koordinator.

      3. c. Staff Login melalui sistem untuk melakukan pengisian form pengajuan keluhan kebutuhan maintenance dan perbaikan.

      4. d. Staff pengaju maintenance menunggu info mulainya perbaikan yang akan dilakukan staff teknik.

    2. 2. Prosedur Konfirmasi Pengerjaan Maintenance/perbaikan

      1. a. Sebagai penerimaan tugas ajuan dilakukan konfirmasi dengan Staff teknik melakukan login sistem dan menekan tombol mulainya pengerjaan pengajuan staff.

      2. b. Staff teknik memberikan status pengerjaan yang dapat langsung dikerjakan atau delay yang membutuhkan peralatan.

    3. 3. Prosedur Pemeriksaan dan Perbaikan

      1. a. Staff teknik mendatangi lokasi kerusakan atau perawatan untuk memeriksa masalah yang diajukan staff dari info lokasi staff terkait .

      2. b. Pengajuan yang terbukti bermasalah maka akan dibawa ke ruang teknisi atau diperbaiki ditempat.

      3. c. Kerusakan yang membutuhkan pembaharuan hardware akan diganti dengan keberadaan stock kebutuhan atau pengajuan stock kebutuhan.

      4. d. Perawatan atau perbaikan yang selesai dilakukan staff teknik kemudian dikonfirmasikan oleh staff pengaju sebagai tanda akhir prosesnya perbaikan.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan

    Menggambarkan prosedur sistem yang diusulkan untuk menspesifikasikan, mengakuratkan pemahaman sistem yang diusulkan, akan digambarkan kedalam bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi sistem dengan use case, activity, dan sequence diagram sebagai berikut :

    Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Use Case Diagram Sistem Usulan Request Maintenance/Perbaikan

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Usulan Request Perbaikan

    Berdasarkan gambar 4.1 Use Case Diagram tersebut alur skenario use case sistem berjalan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) sistem yang mencakup seluruh kegiatan Sistem request perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja.

    2. b. 6 (enam) Actor yang melakukan interaksi dengan Sistem request perbaikan pada Perguruan Tinggi Raharja yang diusulkan, yaitu: Staff pengaju maintenance/perbaikan, Staff teknik, Kabag. Teknik, Kabiro. Teknik, Kepala Divisi Operasi, dan Staff Logistik.

    3. c. 14 (empat belas) Use Case yang mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan oleh aktor tersebut yang melibatkan Sistem Request Maintenance dan perbaikan staff yang berjalan saat ini, yaitu: CRUD data pegawai, login, email Rinfo, Password, mengecek WO Maintenance, Mengisi Form Request Maintenance, Maintenance/perbaikan, Membuat data kebutuhan barang, Mengambil barang, Memantau aktivitas pegawai, memberikan barang kebutuhan, konfirmasi kebutuhan barang, dll.

    Use Case yang telah dijelaskan memiliki skenario alur sebagai berikut :

    Tabel 4.1 Skenario Use Case Login data pegawai

    Activity Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Activity Diagram Login Sistem Usulan Request Maintenance
    Gambar 4.2 Activity Diagram Login Sistem Usulan Request Perbaikan

    Berdasarkan gambar 4.2 Activity Diagram tersebut alur skenario activity diagram login sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran aktifitas suatu actor pada sistem login user yang diusulkan untuk menuju dashboard system.

    2. b. 7 (tujuh) activity yang mendeskripsikan interaksi aktifitas antara actor user dengan sistem.

    3. c. 1 (satu) decision node yang melakukan pengevaluasian kondisi dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan aturan kondisi yang dibuat sebelumnya.

    4. d. 1 (satu) final node yang menandakan berakhirnya aktifitas dari suatu actor dan aktifitas tersebut tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.

    2. Activity Diagram Input Form Request Maintenance Sistem Usulan

    Gambar 4.3 Activity Diagram Input Form Request Maintenance Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram tersebut alur skenario activity diagram input form sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran aktifitas suatu actor pada sistem login user yang diusulkan untuk menuju dashboard system.

    2. b. 7 (tujuh) activity yang mendeskripsikan interaksi aktifitas antara actor user dengan sistem.

    3. c. 1 (satu) decision node yang melakukan pengevaluasian kondisi dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan aturan kondisi yang dibuat sebelumnya.

    4. d. 1 (satu) final node yang menandakan berakhirnya aktifitas dari suatu actor dan aktifitas tersebut tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.

    3. Activity Diagram Confirm Request Maintenance Sistem Usulan

    Gambar 4.4 Activity Diagram Confirm Request Maintenance Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram tersebut alur skenario activity diagram confirm sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran aktifitas suatu actor pada sistem login user yang diusulkan untuk menuju dashboard system.

    2. b. 6 (enam) activity yang mendeskripsikan interaksi aktifitas antara actor user dengan sistem.

    3. c. 1 (satu) decision node yang melakukan pengevaluasian kondisi dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan aturan kondisi yang dibuat sebelumnya.

    4. d. 1 (satu) final node yang menandakan berakhirnya aktifitas dari suatu actor dan aktifitas tersebut tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.

    4. Activity Diagram Staff Logistik Cek dan Input Status Barang

    Gambar 4.5 Activity Diagram Cek dan Input Status Barang Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.5 Activity Diagram tersebut alur skenario activity diagram cek dan input status barang pengajuan sistem usulan yang dilakukan oleh Staff Logistik dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran aktifitas suatu actor pada sistem login user yang diusulkan untuk menuju dashboard system.

    2. b. 8 (delapan) activity yang mendeskripsikan interaksi aktifitas antara actor staff logistik dengan sistem.

    3. c. 1 (satu) decision node yang melakukan pengevaluasian kondisi dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan aturan kondisi yang dibuat sebelumnya.

    4. d. 1 (satu) final node yang menandakan berakhirnya aktifitas dari suatu actor dan aktifitas tersebut tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.

    5. Activity Diagram Konfirmasi Pimpinan Persetujuan Pengajuan

    Gambar 4.6 Activity Diagram Konfirmasi Pimpinan Persetujuan Pengajuan

    Berdasarkan gambar 4.6 Activity Diagram tersebut alur skenario activity diagram cek dan input status barang pengajuan sistem usulan yang dilakukan oleh Staff Logistik dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) initial node yang mengawali aliran aktifitas suatu actor pada sistem login user yang diusulkan untuk menuju dashboard system.

    2. b. 8 (delapan) activity yang mendeskripsikan interaksi aktifitas antara actor staff logistik dengan sistem.

    3. c. 1 (satu) decision node yang melakukan pengevaluasian kondisi dari aktifitas sebelumnya dan mengarahkan aliran aktifitas sesuai dengan aturan kondisi yang dibuat sebelumnya.

    4. d. 1 (satu) final node yang menandakan berakhirnya aktifitas dari suatu actor dan aktifitas tersebut tidak akan memicu aktifitas lainnya untuk dilakukan oleh sistem.

    Sequence Diagram Sistem Yang Diusulkan

    1. Sequence Diagram Login Request Maintenance

    Gambar 4.7 Sequence Diagram Login Request Maintenance Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.7 sequence diagram tersebut alur skenario sequence diagram Login sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) Actor Lifeline, yang menggambarkan pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem yaitu user.

    2. b. 7 (tujuh) Send Message , yang menggambarkan aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem ataupun sebaliknya.

    3. c. 2 (dua) Return Message , yang menggambarkan aliran respon atau feedback dari pengiriman pesan yang dilakukan oleh objek sistem.

    4. d. 3 (tiga) Boundary Object Lifeline , yang menggambarkan objek dari sistem yang berinteraksi langsung atau menjadi User interface terhadap actor yaitu halaman login dan dashboard.

    5. e. 1 (satu) Control Lifeline, yang menggambarkan objek dari sistem yang mengatur aliran dari informasi untuk sebuah scenario untuk melakukan control authentication user.

    6. f. 1 (satu) Entity Lifeline, yang menggambarkan element yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi user.

    2. Sequence Diagram Input Form Request Maintenance

    Gambar 4.8 Sequence Diagram Input Form Request Maintenance Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.8 sequence diagram tersebut alur skenario sequence diagram input form sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) Actor Lifeline, yang menggambarkan pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem yaitu staff pengaju maintenance.

    2. b. 4 (empat) Send Message , yang menggambarkan aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem ataupun sebaliknya.

    3. c. 2 (dua) Return Message , yang menggambarkan aliran respon atau feedback dari pengiriman pesan yang dilakukan oleh objek sistem.

    4. d. 2 (dua) Boundary Object Lifeline , yang menggambarkan objek dari sistem yang berinteraksi langsung atau menjadi User interface terhadap actor yaitu halaman form request maintenance dan tombol send.

    5. e. 2 (dua) Object Lifeline, yang menggambarkan objek dari sistem yang bekerja pada back-end dari sistem tersebut.

    =3. Sequence Diagram Confirm Form Request Maintenance

    Gambar 4.9 Sequence Diagram Confirm Form Request Maintenance Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar 4.9 sequence diagram tersebut alur skenario sequence diagram confirm form sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) Actor Lifeline, yang menggambarkan pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem yaitu staff pengaju maintenance.

    2. b. 6 (enam) Send Message , yang menggambarkan aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem ataupun sebaliknya.

    3. c. 3 (tiga) Return Message , yang menggambarkan aliran respon atau feedback dari pengiriman pesan yang dilakukan oleh objek sistem.

    4. d. 2 (dua) Boundary Object Lifeline , yang menggambarkan objek dari sistem yang berinteraksi langsung atau menjadi User interface terhadap actor yaitu halaman reminder request dan tombol pengerjaan.

    5. e. 3 (tiga) Object Lifeline, yang menggambarkan objek dari sistem yang bekerja pada back-end dari sistem tersebut.

    4. Sequence Diagram Staff Logistik Cek dan Input Status Barang

    Gambar 4.10 Sequence Diagram Logistik Cek dan Input Status Barang

    Berdasarkan gambar 4.10 sequence diagram tersebut alur skenario sequence diagram cek dan input status barang sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) Actor Lifeline, yang menggambarkan pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem yaitu staff pengaju maintenance.

    2. b. 4 (empat) Send Message , yang menggambarkan aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem ataupun sebaliknya.

    3. c. 1 (satu) Return Message , yang menggambarkan aliran respon atau feedback dari pengiriman pesan yang dilakukan oleh objek sistem.

    4. d. 2 (dua) Boundary Object Lifeline , yang menggambarkan objek dari sistem yang berinteraksi langsung atau menjadi User interface terhadap actor yaitu halaman Dashboard PB dan form input status barang.

    5. e. 1 (tiga) Object Lifeline, yang menggambarkan objek dari sistem yang bekerja pada back-end dari sistem tersebut yaitu adalah tabel PB (pengajuan barang).

    5. Sequence Diagram Konfirmasi Pimpinan Persetujuan Pengajuan

    Gambar 4.11 Sequence Diagram Konfirmasi Pimpinan Persetujuan Pengajuan

    Berdasarkan gambar 4.11 sequence diagram tersebut alur skenario sequence diagram confirm form sistem usulan request perbaikan staff dijelaskan bahwa terdapat :

    1. a. 1 (satu) Actor Lifeline, yang menggambarkan pengguna sistem yang akan berinteraksi dengan sistem yaitu pimpinan operasi teknik.

    2. b. 6 (enam) Send Message , yang menggambarkan aliran pengiriman pesan baik dari actor ke objek sistem ataupun sebaliknya.

    3. c. 3 (tiga) Return Message , yang menggambarkan aliran respon atau feedback dari pengiriman pesan yang dilakukan oleh objek sistem.

    4. d. 1 (satu) Boundary Object Lifeline , yang menggambarkan objek dari sistem yang berinteraksi langsung atau menjadi User interface terhadap actor yaitu halaman dashboard pimpinan.

    5. e. 2 (dua) Object Lifeline, yang menggambarkan objek dari sistem yang bekerja pada back-end dari sistem tersebut.

    Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    Prosedur-prosedur yang telah dijelaskan memiliki perbedaan dari sistem melalui dua media yang berbeda begitu juga alur aktivitas dari masing-masing sistem. berikut tabel yang menjelaskan perbedaan keduanya :

    Tabel 4.9 Perbedaan Prosedur Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

    4.2 Rancangan Basis Data

    4.2.1 Normalisasi

    Bentuk normal suatu basis data relasional dicapai melalui beberapa tahapan yang disebut proses normalisasi. Langkah-langkah Unnormalized, First Normal Form (1NF), Second Normal Form (2NF) dan Third Normal Form (3NF) dijelaskan tahap demi tahap sebagai berikut:

    1. Unnormalized

    Tabel 4.10 Unnormalized

    Dalam unnormalized kumpulan data belum terdapat keharusan mengikuti format tertentu value bisa berisi lebih dari satu data dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput dapat memiliki value lebih dari satu dan belum diuraikan menjadi kategori field-field yang saling terkait.

    2. First Normal Form (1NF)

    Gambar 4.12 First Normal Form

    Dari unnormalized field diuraikan membuat normalisasi tahap pertama dengan memberikan unique key, Setiap field memiliki satu data valued, membuat baris unique id dan menambah kolom untuk membuat unique id, unique dijelaskan gambar First Normal Form (1NF) merupakan sebuah tabel tersendiri untuk setiap kelompok data.
    

    3. Second Normal Form (2NF)

    Gambar 4.13 Second Normal Form

    Pada normalisasi form normal bentuk kedua ini Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel terpisah, menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.

    4. Third Normal Form (3NF)

    Gambar 4.14 Third Normal Form

    Pada tahap tiga form normalisasi ini dilakukan memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua, menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key dan menspesifikasikan relationship.

    4.2.2 Spesifikasi Basis Data

    Struktur basis data yang telah di desain dan dinormalisasikan dijelaskan spesifikasi basis data yang berisi rincian dari class diagram yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun sebagai berikut :


    1. Nama File  : Table Staff

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk login Staff

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 220

    Field Kunci  : id_staff

    Tabel 4.11 Table Staff

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_staff - Integer 10 Primary Key
    2 username - Varchar 25 -
    3 email - Varchar 25 -
    4 password pswd Varchar 60 -
    5 remember_token - Varchar 100 -
    6 created_at - Timestamp - -
    7 updated_at - varchar - -


    2. Nama File  : Table Admin

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk login Admin

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 220

    Field Kunci  : id_admin

    Tabel 4.12 Table Admin

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_admin - Integer 10 Primary Key
    2 username - Varchar 25 -
    3 email - Varchar 25 -
    4 password pswd Varchar 60 -
    5 remember_token - Varchar 100 -
    6 created_at - Timestamp - -
    7 updated_at - varchar - -


    3. Nama File  : Table Pimpinan

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk login pimpinan

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 220

    Field Kunci  : id_pimpinan

    Tabel 4.13 Table Pimpinan

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_pimpinan - Integer 10 Primary Key
    2 username - Varchar 25 -
    3 email - Varchar 25 -
    4 password pswd Varchar 60 -
    5 remember_token - Varchar 100 -
    6 created_at - Timestamp - -
    7 updated_at - varchar - -

    4. Nama File  : Table logistik

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk login logistik

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 220

    Field Kunci  : id_logistik

    Tabel 4.14 Table Logistik

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_logistik - Integer 10 Primary Key
    2 username - Varchar 25 -
    3 email - Varchar 25 -
    4 password pswd Varchar 60 -
    5 remember_token - Varchar 100 -
    6 created_at - Timestamp - -
    7 updated_at - varchar - -


    5. Nama File  : Table lokasi

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk spesifikasi tempat staff

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Index Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 40

    Field Kunci  : id_lokasi

    Tabel 4.15 Table Lokasi

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_lokasi - Integer 10 Primary Key
    2 kode_ruang - Varchar 4 -
    3 nama_ruang nm_ruang Varchar 20 -
    4 prioritas - Varchar 6 -

    6. Nama File  : Table status

    Akronim  : -

    Fungsi  : Untuk mengetahui status masing-masing keluhan

    Tipe  : File laporan

    Organisasi File  : Index Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 23

    Field Kunci  : id_status

    Tabel 4.16 Table Status

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_status - Integer 10 Primary Key
    2 kode_status kd_status Varchar 3 -
    3 deskripsi - Varchar 10 -



    7. Nama File  : Table Work Order

    Akronim  : -

    Fungsi  : Menyimpan data keluhan staff

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Index Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 110

    Field Kunci  : id_wo

    Tabel 4.17 Table Work Order

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_work_order id_wo Integer 10 Primary Key
    2 keluhan - Varchar 100 -
    3 created_at - Timestamp - -
    4 updated_at - Timestamp - -


    8. Nama File  : Table pengajuan

    Akronim  : -

    Fungsi  : Pengajuan data barang kebutuhan

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Index Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 222

    Field Kunci  : id_pengajuan

    Tabel 4.18 Table Pengajuan Barang

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_pengajuan - Integer 10 Primary Key
    2 berita_acara - Varchar 100 -
    3 konfirmasi_kabiro_teknik konf_kabiro_teknik Tinyint 1 -
    4 konfirmasi_asdir_operasi konf_ADO Tinyint 1 -
    5 created_at - Timestamp - -
    6 updated_at - Timestamp - -
    7 nama_barang nm_barang Varchar 100 -
    8 kuantitas_barang kuantitas_brg Integer 10 -


    9. Nama File  : Table Status Barang

    Akronim  : -

    Fungsi  : Memberikan status proses barang

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Index Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 23

    Field Kunci  : id_status

    Tabel 4.19 Table Status Barang

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_status - Integer 10 Primary Key
    2 kode_status_barang kd_status_brg Varchar 3 -
    3 deskripsi - Varchar 10 -


    10. Nama File  : Table permintaan barang

    Akronim  : -

    Fungsi  : Memberikan informasi pengambilan barang sampai

    Tipe  : File Master

    Organisasi File  : Index Sequential

    Media  : Hardisk

    Panjang Record  : 12

    Field Kunci  : id_permintaan_barang

    Tabel 4.20 Table Permintaan Barang

    No Nama Field Akronim Tipe Data Panjang Keterangan
    1 id_permintaan_barang - Integer 10 Primary Key
    2 konfirmasi_kabiro_teknik konf_kabiro_teknik Tinyint 1 -
    3 konfirmasi_assdir_operasi konf_ADO Tinyint 1 -


    4.3 Flowchart System yang diusulkan

    Dalam perancangan sistem usulan maintenance/perbaikan digambarkan secara detail dengan alur mekanisme flowchart program yang diterapkan di dalam rancangan program sebagai berikut :

    1. Admin login dan maintenance process

    Gambar 4.15 flowchart admin login dan maintenance process

    2. Login Staff pengaju dan maintenance request

    Gambar 4.16 flowchart login Staff pengaju dan maintenance request

    3. Login Logistik dan Input Status Barang

    Gambar 4.17 flowchart login logistik

    4. Login Kabiro. Teknik, Asisten Direktur operasi, dan Konfirmasi

    Gambar 4.18 flowchart login Staff pengaju dan maintenance request

    4.4 Rancangan Program

    HIPO (Hirarchy Plus Input Process Output) yaitu merupakan teknik pendokumentasian program yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam diagram program ini berisi input yang akan diproses dan akan menghasilkan output. Spesifikasi program akan menjelaskan mengenai cara penggunaan aplikasi program yang diusulkan yaitu seperti berikut ini :


    Gambar 4.19 Visual Table of Contents Request Maintenance Process

    Setiap modul dari visual table of content gambar 4.19 mendeskripsikan lebih detail dari overview diagram, yang meliputi input, proses, dan output. Gambaran input, proses, dan output digambarkan dalam overview diagram seperti berikut :


    Gambar 4.20 Overview diagram visual table of content diagram 1.0


    Gambar 4.21 Overview diagram visual table of content diagram 2.0
    Gambar 4.22 Overview diagram visual table of content diagram 3.0
    Gambar 4.23 Overview diagram visual table of content diagram 2.1

    4.5 Rancangan Prototype

    1. Admin

    Gambar 4.24 prototipe admin Login
    Gambar 4.25 prototipe dashboard admin
    Gambar 4.26 prototipe form pengajuan barang
    Gambar 4.27 prototipe laporan

    2. User

    Gambar 4.28 prototipe Staff Login
    Gambar 4.29 prototipe Staff dashboard
    Gambar 4.30 prototipe halaman form request maintenance
    Gambar 4.31 prototipe halaman pengaturan kata sandi

    4.6 Konfigurasi Sistem Usulan

    4.6.1 Spesifikasi Recommended Hardware Requirement

    1. a. Processor  : Pentium III atau lebih tinggi

    2. b. Monitor  : LED atau LCD

    3. c. Mouse  : Optical

    4. d. Keyboard  : USB

    5. e. RAM  :2 GB

    6. f. Harddisk  : 250 GB

    7. g. Printer  :Inkjet

    4.6.2 Aplikasi Yang Digunakan

    1. a. Office 2007

    2. b. Sublime Text 3

    3. c. Google Chrome

    4. d. XAMPP

    5. e. Composer

    6. f. Bower

    7. g. Framework Laravel

    4.6.3 Hak Akses

    1. a. Staff Teknik

    2. b. Staff

    3. c. Asisten direktur operasi

    4. d. Kabiro. Teknik

    4.7 Testing

    1. Pengujian Black Box

    1. a. Login

    2. Pengujian ini bertujuan untuk menguji fungsional dalam melakukan proses login. Pengujian login dilakukan dengan skenario sebagai berikut:


      Tabel 4.21 pengujian blackbox pada menu login



    3. b. Create, Read, Update, Delete

    4. Pengujian ini bertujuan untuk menguji fungsional dalam melakukan proses input data. Pengujian input dilakukan dengan skenario sebagai berikut:

      Tabel 4.22 pengujian blackbox testing create, update, delete

      4.8 Evaluasi

      Pengukuran akan efektivitas sistem yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan fungsionalitas, telah diuji dengan dilakukan pengujian dengan metode Black box yang dilakukan dengan cara melakukan berbagai fungsi proses melalui trigger dari proses input tanpa isi data maupun pengisian data. Hasil pada tahap pengujian ini fungsionalitas dapat berjalan valid sesuai dengan tujuan fungsinya. Berdasarkan alur-alur proses yang terjadi saat loading, scripting, rendering, painting, other, dan idle pada proses penampilan tampilan dan isi data dalam database yang sudah diuji coba dengan isi lebih dari seratus data, dan file program yang berisi lebih dari seratus megabyte lebih sistem membutuhkan waktu kurang lebih 318 ms – 6.38 s.

      4.9 Implementasi

      4.9.1 Schedule Implementasi

      Penjadwalan Implementasi merupakan rencana yang menjelaskan segala sesuatu tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam proses implementasi. Tahap-tahap dari aktifitas penelitian terdapat Pada tahap ini dibutuhkan rencana implementasi yang berguna dalam pelaksanaan langkah-langkah kegiatan penerapannya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam usaha mewujudkan sistem yang direncanakan ini dalam bentuk tabel dari Schedulle Implementasi adalah sebagai berikut:

      4.10 Estimasi Biaya

      Penelitian yang dilakukan terdapat rincian biaya total dari sejak dilakukannya analisa, desain, perancangan, implementasi dan pembuatan laporan. Rincian biaya tersebut di uraikan tabel dibawah ini :

      BAB V

      PENUTUP

      5.1 Kesimpulan

      Penelitian yang dilakukan pada tahap terakhir dokumentasi menyimpulkan hasil penelitian mengenai perancangan sistem aplikasi request maintenance teknik untuk Staff pada Perguruan Tinggi Raharja. beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dari penelitian terhadap permasalahan adalah sebagai berikut

      5.1.1 Kesimpulan terhadap rumusan masalah

      1. Penelitian yang dilakukan dari melakukan observasi dan ikut beraktifitas di dalam sistem berjalan memberikan kesimpulan bahwa sistem permintaan perbaikan memiliki komunikasi yang cepat dalam penyampaiannya namun tidak adanya data yang dijadikan sebagai laporan teknisi dan juga pemantauan dari aktifitas maintenance pegawai staff teknik.

      2. Penggunaan basis web tidak memberikan sistem komunikasi yang lebih cepat dibandingkan penggunaan telvon namun dapat memberikan hasil pendataan yang baik dari penataan laporan backup data laporan dibandingkan dengan telvon yang tidak menghasilkan pendataan ataupun pendataan dengan penggunaan kertas sebagai media pendataan pengajuan maintenance pegawai staff teknik.

      3. Sistem yang usulkan memiliki tampilan yang user friendly mengambil sample yang sama dari kefungsian, penempatan, maupun icon trigger dengan website pada umumnya.


      5.1.2 Kesimpulan terhadap tujuan dan manfaat penelitian

      1. Program aplikasi yang di usulkan memberikan hasil sesuai dengan beberapa tujuan dari awal mulanya dilakukannya penelitian. Dari tujuan operasional yang dapat menghasilkan informasi penentuan primary penanganan request berdasarkan jabatan staff pengaju dan memberikan pendataan terhadap aktifitas maintenance teknik.

      2. Tujuan fungsional dari penelitian yang dapat memberikan referensi hasil penelitian penerapan penggunaan sistem usulan, memberikan jawaban apakah kebergunaan sistem dapat lebih memberi kemudahan, kecepatan dalam tujuan pembuatan laporan bagaimana sistem ini akan dapat dipertimbangkan diberlakukannya dalam aktifitas sehari-hari.

      3. Penelitian sistem maintenance memberikan manfaat dalam menambah referensi sebagai salah satu metode pembuatan laporan dengan sistem yang terkomputerisasi dan terintegrasi.

      5.1.3 Kesimpulan terhadap metode penelitian

      1. Observasi, dan keikutsertaan beraktifitas didalam sistem memberikan kemudahan dalam penilaian sistem berjalan sehingga sistem usulan yang mengadaptasikan beberapa proses sistem berjalan dapat dianalisa dengan baik.

      2. Metode analisa dengan penggunaan UML sebagai penggambaran proses sistem berjalan maupun usulan memberikan kemudahan dalam penalaran sistem, acuan kebutuhan sistem penggunaan prototipe sebagai acuan skema gambaran sistem usulan memberikan kemudahan komunikasi keinginan sistem usulan yang dibuat.


      5.2 Saran

      1. Sistem usulan ini sangat dapat dikembangkan lebih jauh dengan jumlah bantuan script-script siap pakai yang dapat mempercepat proses input, proses, dan output.

      2. Kecepatan akses sistem masih dapat dikembangkan dengan menghilangkannya isi script yang tidak diperlukan maupun memodifikasi isi script dengan variable-variabel yang disederhanakan.

      3. Script dapat dibuat comment line pada logika-logika program untuk mempermudah tahap pengembangan.

      4. Input lokasi dapat dijadikan peta grafis denah kerusakan yang realtime.


      DAFTAR PUSTAKA

      DAFTAR LAMPIRAN

Contributors

Jaka Prima Maulana