SI1222473402

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM UJIAN ONLINE LISENSI

PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN

PEMADAM KEBAKARAN BERBASIS WEB PADA

PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

SKRIPSI

Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473402
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2017/2018



 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM UJIAN ONLINE LISENSI

PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN

PEMADAM KEBAKARAN BERBASIS WEB PADA

PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

Disusun Oleh :

NIM
: 1222473402
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, 19 Februari 2018

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM UJIAN ONLINE LISENSI

PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN

PEMADAM KEBAKARAN BERBASIS WEB PADA

PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473402
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Software Engineering

Tahun Akademik 2017 / 2018

Disetujui Oleh :

Tangerang, 19 Februari 2018

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Aris Martono, S.Kom.,M.M.Si)
   
(Dedy Iskandar, S.Kom.,M.T.I)
NID : 08197
   
NID : 05060

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM UJIAN ONLINE LISENSI

PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN

PEMADAM KEBAKARAN BERBASIS WEB PADA

PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)


Dibuat Oleh :

NIM
: 1222473402
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen

Tahun Akademik 2017/2018

Disetujui Penguji :

Tangerang, 19 Februari 2018

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
: 1222473402
Nama
Jurusan Teknik Informatika
:
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, 19 Februari 2018

 
 
 
 
 
NIM : 1222473402

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI

PKP-PK adalah singkatan dari Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran. Untuk mendapatkan Lisensi, PKP-PK melakukan ujian ini masih dilakukan secara tertulis, sistem ujian yang berjalan saat ini yaitu belum adanya sistem ujian secara online. untuk mendukung hal tersebut PT. Angkasa Pura II (Persero) yang merupakan salah satu perusahaan pengelola bandar udara yang ingin selalu agar dapat menerapkan sistem Digital Airport di bandara. Ujian online berbasis web yang lebih mudah, Efektif, Hemat dana ujian, mengurangi bocornya soal, pengerjaan lebih mudah, dan data lebih tersimpan. yaitu dengan menerapkan suatu sistem ujian online Berbasis Web. Sehingga dapat mencapai tujuan untuk memudahkan karyawan dalam mengerjakan soal ujian dan memudahkan Instruktur untuk mengoreksi soal ujian. Dalam laporan ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan serta manfaat dari Berbasis Web sendiri. Pada implementasinya ditampilkan prototype Berbasis Web dan tools-tools yang digunakan. Maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi sistem Ujian online dapat memaksimalkan dalam kegiatan Ujian untuk mendapatkan Lisensi PKP-PK di PT. Angkasa Pura II (Persero)

Kata kunci : UML, Kata Kunci : Ujian Online , Berbasis Web , PHP

ABSTRACT

PKP-PK is an abbreviation of Aviation Accidents and Fire Department. To obtain the License, PKP-PK conducts this test is still done in writing, the current test system is the absence of an online test system. to support it PT. Angkasa Pura II (Persero), which is one of the airport management company that wants to always be able to apply the system of Digital Airport at the airport. Web-based online exams are easier, Effective, Save exam money, reduce leakage, easier work, and more data stored. namely by implementing a Web-based online test system. So as to achieve the goal to facilitate employees in doing exam questions and facilitate the Instructor to correct the exam questions. In this report described the research methods used as well as the benefits of Web-Based itself. In its implementation is shown Web-based prototype and tools-tools used. So it can be concluded that the contribution of the system Online exams can maximize in the Exam activities to obtain the License PKP-PK in PT. Angkasa Pura II (Persero).

Keywords: Online Testing, Web Based, PHP



KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM UJIAN ONLINE LISENSI PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN BERBASIS WEB PADA PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) ”.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer Raharja Tangerang. Dalam penyusunan laporan Skripsi penulis menyadari jika tanpa bimbingan dan dorongan dari setiap pihak, maka Skripsi ini tidak akan terwujud dan selesai tepat waktu.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan tambahan pengetahuan bagi para pembaca umumnya serta mahasiswa khususnya. Dan semoga karya tulis ini dapat menjadi bahan perbandingan dalam periode selanjutnya dan dapat menjadi suatu karya ilmiah yang baik.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Ir. Untung Raharja, M.T.I., selaku Ketua STMIK RAHARJA.

  2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom., selaku Pembantu Ketua I Bidang Akademik STMIK RAHARJA.

  3. Bapak Junaidi, M.Kom., selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika Perguruan Tinggi Raharja.

  4. Aris Martono, S.Kom.,M.M.Si, sebagai pembimbing I yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.

  5. Dedy Iskandar, S.Kom.,M.T.I, sebagai dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing dan membina dalam pembuatan laporan skripsi ini.

  6. Para Dosen STMIK Raharja yang telah banyak membantu dan membimbing serta memberikan ilmu pengethuanya kepada penulis selama perkuliahan.

  7. Bapak Yogaswara, selaku Junior Manager Aircraft Fire Protection PT. Angkasa Pura II (Persero).

  8. Kepada Orang Tua yang selama ini telah setia memberikan dorongan semangat, perhatian, dan doa.

  9. Para sahabat dan rekan-rekan yang lainnya dimana penulis tidak dapat menyebut satu persatu.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan serta kelemahan-kelemahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak untuk menyempurnakan penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT. senantiasa menyertai langkah kita semua dalam meraih cita-cita menuju kesuksesan, Amin.


Tangerang, 19 Februari 2018
Nama. Ryan Maulana
NIM. 1222473402

Daftar isi



BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teknologi informasi merupakan teknologi yang menghubungkan antara komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus informasi dapat berjalan dengan baik. Teknologi informasi berkembang pesat di berbagai aspek kehidupan mulai dari personal hingga instansi. Dalam instansi negeri maupun swasta, teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam optimalisasi segala proses yang berkaitan dengan pembangunan dan perbaikan sistem. Salah satu bentuk pengoptimalan tersebut adalah penerapan teknologi informasi. Kriteria dalam teknologi informasi antara lain adalah fleksibel, efektif dan efisien.

PT. Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang Jasa Pelayanan Bandar Udara dan Pelayanan Lalu Lintas Udara yang melayani wilayah bagian barat Indonesia, yang memfokuskan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa di bidang kebandarudaraan dan layanan lalu lintas udara demi memberikan kepuasan bagi pelanggan dan komunitas penerbangan. pada umumnya PT. Angkasa Pura II (Persero) memiliki 13 kantor cabang yang mengelola 13 bandar udara di wilayah bagian barat Indonesia, dimana di tiap bandar udara memiliki unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK/ARFFS) sebagai salah satu syarat berdirinya sebuah bandar udara oleh Organisasi Penerbangan Sipil Dunia (International Civil Aviation Organization/ICAO) serta merupakan salah satu sistem penunjang keselamatan penerbangan. Terkait dengan perkembangan teknologi informasi, ujian tidak lagi dilaksanakan secara manual namun telah mengalami transformasi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mengoptimalkan kegiatan ujian.

Sistem ujian yang masih dilakukan secara manual termasuk dengan sistem koreksi ujiannya, membuat trainer/instructure biasanya harus menambah jam kerja untuk membuat dan menilai soal ujian para peserta pendidikan dan latihan karyawan secara manual. Dalam kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat, ujian manual tidak lagi dapat dijadikan sebagai kegiatan rutin. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem ujian online sebagai solusi untuk mengoptimalkan sistem ujian manual. Sistem ujian online bermanfaat untuk mengurangi tingkat kecurangan peserta pendidikan dan latihan karyawan karena soal yang disajikan akan berbeda satu dengan yang lain serta dapat menghemat waktu yang biasanya digunakan untuk mengoreksi ujian sesuai dengan kriteria sistem itu sendiri. Sistem ujian online juga memiliki manfaat finansial yaitu dapat menghemat kertas ujian karena menggunakan piranti yang tidak sekali pakai. Penerapan sistem ujian online diharapkan akan mampu meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di masa mendatang.

Berdasarkan pelaksanaan ujian lisensi tersebut timbulah sebuah pemikiran, bagaimana caranya membuat proses pelaksanaan ujian lisensi online lebih mudah dan efisien, bermanfaat bagi instruktur dan peserta diklat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komputer dengan memaksimalkan ketersediaan sarana prasarana yang ada di PT. Angkasa Pura II. Hasil dari proses ujian dapat diterima oleh peserta diklat dan instruktur secara langsung dengan menggunakan sistem online. Sistem ujian online akan menyajikan nilai atau skor yang dapat dilihat langsung setelah peserta selesai menyelesaikan ujian.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul. “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM UJIAN ONLINE LISENSI PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN BERBASIS WEB PADA PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)”

Rumusan Masalah

Dengan adanya teknologi informasi yang belum terkomputerisasi, sistem ujian lisensi yang berjalan saat ini di unit PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) tentu masih memiliki banyak kekurangan di berbagai aspek, dan masih sangat memungkinkan untuk terjadi kesalahan yang dapat menghambat sistem ketika ujian tersebut berjalan.

Pada analisa sistem yang terdapat pada unit PKP-PK PT. Angkasa Pura II (Persero) , berdasarkan latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem ujian lisensi yang berjalan saat ini pada PT. Angkasa Pura II (Persero) ?

2. Apa kendala-kendala yang terjadi pada proses ujian berlangsung?

3. Apa perbedaan antara proses sistem ujian lisensi online berbasis web dibandingkan dengan proses manual pada PT. Angkasa Pura II (Persero)?

Ruang Lingkup

Untuk mempermudah penulisan laporan ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan penulisan skripsi, yaitu prosedur dalam menjalankan dan merancang ujian online berbasis web pada unit PKP-PK PT. Angkasa Pura II (Persero).

Mulai dari penginputan soal yang dilakukan instruktur Kepada peserta diklat, Sampai mengetahui hasil jawaban peserta yang mengerjakan soal-soal yang diberikan secara online berbasis web.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk memudahkan ujian yang berjalan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) saat ini.

2. Untuk memudahkan instruktur dalam kendala-kendala yang terjadi pada proses ujian berlangsung.

3. Untuk mengetahui rancangan dan membangun sistem ujian online berbasis web di unit PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero) sehingga prosesnya lebih teratur, efisien dan efektif.

Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan bagi perusahaan dan bagi penulis pribadi yang didapatkan dari penulisan ini, yaitu:

a. Membantu instruktur dalam ujian lisensi PKP-PK yang berjalan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) saat ini.

b. Membantu menyelesaikan kendala-kendala yang terjadi pada proses ujian berlangsung.

c. Mempermudah proses Dan membantu dalam ujian khususnya di PT. Angkasa Pura II (Persero).

d. Sebagai pengalaman dan kepercayaan diri dalam menyelesaikan tugas serta dalam menjalankan pengabdian diri sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi STMIK Raharja kepada masyarakat.

e. Sebagai sarana dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan serta wawasan yang telah didapat selama ini di Sekolah Tinggi Manajemen Ilmu Komputer Raharja.



Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

1. Metode Pengamatan (Observation Research)

Berupa pengumpulan data melalui peninjauan secara langsung ke PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan cara mengumpulkan data, informasi dan mempelajari catatan-catatan serta dokumen yang ada.

2. Metode Wawancara

Dilakukan melalui proses tanya jawab kepada instruktur atau peserta diklat PT. Angkasa Pura II (Persero) Ibu Doma Sishardiati bidang Pendidikan dan Latihan dan Bapak Muharam Abimawan Fauzan sebagai stakeholder.

3. Metode Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku atau literature yang berhubungan dengan penelitian ini, untuk dapat di gunakan sebagai landasan teori dalam penelitian.

Metode Analisa

Pada penelitian ini menggunakan metode analisa yaitu dengan menganalisa data yang ada agar mendapatkan suatu hasil akhir yang bermanfaat. Dalam metode analisa dilakukan melalui 4 (empat) tahap yaitu:

1. Identifiy, Yaitu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahami sistem yang ada.

3. Analize, yaitu menganalisa sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisa.

Metode Perancangan

Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah metode yang berorientasikan objek melalui tahapan pembuatan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Menggunakan visual paradigm for UML 8.0 Professional Edition. Pembuatan Database dan pembuatan program yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan stakeholder pada daftar elisitasi. Program yang digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan bahasa pemrograman PHPMysql sebagai database dan Adobe Dreamweaver CS3 sebaga interface aplikasi untuk mendesain tampilan sistem. Waterfall Mode untuk membangun sebuah perangkat lunak yang dimulai dengan mencari spesifikasi atau requirements yang dibutuhkan pengguna dan berkembang ke tahap berikutnya proses pengembangan perangkat lunak yang berurutan (sequential) dimana prosesnya dari atas ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan-tahapan yang harus dijalankan untuk keberhasilan pembuatan perangkat lunak.

Metode Pengujian /Testing

Dalam penelitian in menggunakan metode Blackbox Testing. Blackbox testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan fungsional software. Karena itu, uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input atau data uji yang akan menguji fungsional dan output suatu program. Metode pengujian blackbox digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, antara lain fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan tampilan luar, kesalahan output, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal dan kesalahan performa.

Sistematika Penulisan

Penulisan terbagi menjadi 5 (lima) Bab dan setiap bab terbagi dalam sub bab-sub bab dengan urutan pembahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam hal ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar atau umum dan teori-teori khusus yang berkaitan dengan analisa serta permasalahan yang dibahas pada bagian sistem yang sedang berjalan, dan literature review.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini menguraikan gambaran umum dan sejarah singkat mengenai divisi PKP-PK pada PT. Angkasa Pura II (Persero), struktur organisasi lengkap dengan tugas dan wewenang masing–masing bagian, dan sistem yang berjalan menggunakan Unified Modeling Language (UML).

yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram. Elisitasi tahap I, II, III dan Draf Final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DI USULKAN

Berisi tentang perancangan sistem yang diusulkan, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) yang diperlukan, dan implementasi sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang dapat diberikan berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya serta pencapaian yang berkaitan dengan tujuan yang telah disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Perancangan

A. Pengertian Perancangan

[1]Menurut Soepadmo (2013:10), perancangan adalah setiap rancangan harus memenuhi kebutuhan penggunanya dan dapat berfungsi dengan baik, fungsi timbul sebagai akibat dari adanya kebutuhan manusia dalam usaha untuk mempertahankan serta mengembangkan hidup dan kehidupannya di alam semesta ini.

[2]Menurut Muhammad Subhan (2012:109), perancangan adalah pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisa sistem.

[3]Menurut Peet dan Elain Hartwick (2015:1), development means make a better life for everyone. In the present context of a highly uneven world in terms of income, a better life for most people still means, essentially, meeting basic needs: sufficient food to maintain good health; a safe, healthy place in which to live; affordable service available to everyone; and being treated with dignity and respect.

(Pengembangan berarti membuat kehidupan yang lebih baik bagi semua orang, dalam konteks ini, sekarang dunia sangat tidak rata dalam hal pendapatan, kehidupan yang lebih baik sangat berarti bagi orang banyak, pada dasarnya kebutuhan dasar makanan yang cukup untuk menjaga kesehatan; tempat yang aman, tempat yang sehat untuk hidup; layanan yang terjangkau untuk semua orang; dan diperlakukan hormat dan bermartabat).

Definisi Aplikasi

[4]Menurut Pipin Asropudin (2013), “Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms.Word, Ms.Excel. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Aplikasi adalah software atau alat terapan yang dibuat untuk mengerjakan tugas-tugas khusus”.

Konsep dasar Sistem

Definisi Sistem

[5]Menurut Suprihadi (2013:310), “Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan”.

[6]Menurut Tyoso (2016:1),  “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan. Sebuah organisasi dan sistem informasi adalah sistem fisik dan social yang ditata sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

[7]Menurut Hutahaean (2014:3), Supaya sistem itu dikatakan sistem yang baik memiliki karakteristik yaitu:

a. Komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa elemen-elemen lebih kecil yang disebut subsistem, dan elemen- elemen lebih besar yang disebut suprasistem.

b. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang ligkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah semua hal yang ada di luar batas dari sistem yang dapat memengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung

Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinnteraksi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

e. Masukan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa maintenance input dan sinyal input.

f. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat memiliki bagian pengolahan atau sistem tersebut sebagai pengolahannya. Pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

g. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

h. Sasaran atau tujuan

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem

[8]Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan (2014:42-43), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah yang menjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu.

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem ttertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka.

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dnterpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya. Karena sistem bersifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran.

Kriteria Sistem

Sistem yang baik harus mempunyai kriteria sebagai berikut:

a. Kegunaan

Sistem harus dapat memenuhi, melayani serta mengklasifikasikan informasi yang tepat pada waktunya dan relevan untuk proses pengambilan keputusan manajemen dan personil di dalam organisasi.

b. Ekonomis

Semua bagian dari sistem termasuk laporan, pengawasan dan lainnya harus memberikan suatu nilai tambah sekurang-kurangnya sebesar biaya yang dikeluarkan.

c. Kesederhanaan

Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah untuk diikuti oleh pemakainya.

d. Kapasitas

Sistem harus memiliki kapasitas yang sesuai dengan program yang akan dijalankan oleh pengguna, sehingga program dapat berjalan dengan lancar.


e. Fleksibilitas

Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung semua perubahan dan sistem tersebut dapat digunakan dimanapun serta tidak mempengaruhi sistem lainnya.

Konsep dasar Informasi

Definisi Informasi

Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan ( 2014: 75), “Informasi adalah suatu data atau objek yang diproses terlebih dahulu sedemikian rupa sehingga dapat tersusun dn terklasifikasi dengan baik sehingga memiliki arti bagi penerimanya, yang selanjutnya menjadi pengetahuan bagi penerima tentang suatu hal tertentu yang membantu pengambilan keputusan secara tepat”.

Karakteristik Informasi

[9]Menurut Edy irwansyah dan Jurike V (2014 : 180), mendefinisikan karakteristik informasi yang baik, yaitu sebagai berikut :

a. Information must be pertinent. Artinya, informasi harus berhubungan. Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi).

b. Informasi must be accurate. Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi bergantung pada keadaan.

c. Information must be timely. Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

d. Relevan Artinya, informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Tipe Informasi

Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan ( 2014: 91), sistem informasi menyediakan tiga macam tipe informasi, sebagai berikut :

a. Informasi pengumulan data yaitu informasi berupa akumulasi atau pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan, berguna bagi manajer bawah untuk mengevaluasi kinerja personelnya.

b. Informasi pengarahan perhatian, yaitu membantu manajemen memusatkan perhatian pada masalah yang menyimpang.

c. Informasi pemecahan masalah, yaitu informasi untuk membantu para manajer atas mengambil keputusan memecahkan masalah yang dihadapi. Problem solving biasanya dihubungkan dengan keputusan yang tidak berulang-ulang serta situasi yang membutuhkan analisis yang dilakukan oleh manajemen tingkat atas.

Konsep dasar data

Definisi Data

Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan (2014: 71), “Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti sehubungan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lainnya, yang didapatkan melalui suatu observasi atau secara data diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu”.

Klasifikasi data

Menurut Rusdiana dan Moch.Irfan (2014: 71), data dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Berdasar sifat data

Berdasarkan sifat data ada dua data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

b. Berdasarkan sumber data

Berdasarkan sumber data ada dua yaitu data internal dan data dari eksternal.

c. Berdasarkan cara memperolehnya

Berdasarkan dari cara memperolehnya, data dapat dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder.

d. Berdasarkan cakupan pengumpulannya

Berdasarkan cakupan pengumpulannya data dikelompokkan menjadi data sensus dan data sample.

e. Berdasarkan dinamika data

Berdasarkan dinamikanya, data dapat dikelompokkan menjadi data statis, data semi statis dan data dinamis.

f. Berdasarkan skala pengukurannya

Berdasarkan skala pengukurannya, dikenal data nominal, data ordinal, data internal, dan data rasio.

Teori Khusus

Definisi Web

[10]Menurut Esa Wijayanti (2014:25), “Web adalah salah satu aplikasi

yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara,

animasi, dan video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP

(Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan

perangkat lunak yang disebut browser.”

[11]Menurut YM Kusuma Ardhana (2013:3), “Web adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)”.

[12]Menurut Dina Fitria Murad (2013:49), “Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hyper text. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan Web merupakan suatu perangkat lunak yang menggunakan hypelink yang berfungsi untuk menerima serta menyajikan informasi di internet”.

Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan Web adalah suatu layanan atau kumpulan halaman yang berisi informasi, iklan, serta program aplikasi.


Definisi Ujian

[13]Menurut Neil, J Salkind (2013), exam is a (pick any of the following) tool, procedure, device, examination, investigation, assessment, or measure of an outcome (which is usually some kind of behaviour).

(Ujian adalah alat, prosedur, perangkat, pemeriksaan, investigasi, penilaian, atau ukuran suatu (yang biasanya merupakan semacam perilaku tertentu).

Dalam konteks akademis atau profesional, ujian adalah tes yang bertujuan untuk menentukan kemampuan seseorang. Biasanya ujian tes tertulis, walaupun beberapa mungkin praktis atau komponen praktis, dan sangat bervariasi dalam struktur, isi dan kesulitan tergantung pada subjek, kelompok usia orang yang diuji dan profesi. Pemeriksaan kompetitif adalah ujian di mana pelamar bersaing untuk sejumlah posisi, sebagai lawan hanya harus mencapai tingkat tertentu untuk lulus. ”UJIAN adalah kegiatan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan siswa.”

Definisi Online

Online adalah terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer. Online ini juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain, biasanya melalui modem. Online adalah sedang menggunakan jaringan, terhubung dalam jaringan, satu perangkat dengan perangkat lainnya yang terhubung sehingga bisa saling berkomunikasi. Berdasarkan teori online diatas dapat disimpulkan bahwa online adalah suatu keadaan dimana sebuah device (komputer) terhubung dengan device lain dengan menggunakan perangkat modem, sehingga bisa saling berkomunikasi.

Definisi Ujian Online

[14]Menurut Oduntan O.E, dkk (2015), “Computer Based Test (CBT) is assessments that are administered by computer in either stand-alone or dedicated network or by other technology devices linked to the internet or World Wide Web (WWW)”.

(Computer Based Test (CBT) adalah penilaian yang dikelola oleh komputer baik di jaringan yang berdiri sendiri atau berdedikasi atau oleh perangkat teknologi lain yang terhubung ke internet atau World Wide Web (WWW).

Definisi PHP

[15]Menurut Hartoto (2016:95), “PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan berada di server (server side HTML embedded scripting). Perintah - perintah yang kita masukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan di server”.

Definisi XAMPP

[16]Menurut Sarwandi (2016:19), “XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kumpulan yang tersusun secara teratur dari beberapa program. Fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MYSQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU (General Public License ) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melakukan tampilan halaman web yang dinamis”.

Definisi My SQL

[17]Menurut Hendry (2015:25), “MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial”.

Definisi Database

[18]Menurut Ario Suryo Kusumo (2016:55), database adalah kumpulan data yang disimpan dalam media elektronis, saling berhubungan, diorganisasikan dengan baik agar tidak terjadi redudansi/ pengulangan dan inkonsistensi, serta nantinya dapat dimanfaatkan kembali.

Untuk mengelola database digunakan DBMS (Data Management System), yaitu perangkat lunak untuk melakukan manajemen basis data dan berinteraksi dengan aplikasi penguna. Dalam aplikasi, DBMS merupakan backend (database yang mendukung aplikasi).


Definisi Adobe Dreamweawer

[19]Menurut Wahana Komputer (2012:2), “Adobe Dreamweaver merupakan program aplikasi yang digunakan untuk melakukan desain halaman website secara visual. Dalam mendesain halaman website aplikasi ini menyediakan fasilitas-fasilitas yang memberikan kemudahan bagi para pengembang web.

[20]Menurut K.Thirugnana Sambanthan & Dr. S.S.Dhenakaran (2012:2), “Dreamweaver is a tool that has been created with the Web developer in mind. One such feature is the Layout View that enables the user to create tables visually. Since tables are mainly used for layout purposes in HTML, it would make sense to create tables visually”.

(Dreamweaver adalah alat yang telah dibuat dengan pengembang Web. Salah satu fitur tersebut adalah Layout View yang memungkinkan pengguna membuat tabel secara visual. Karena tabel terutama digunakan untuk keperluan tata letak dalam HTML, akan masuk akal untuk membuat tabel secara visual).

Definisi Internet

[21]Menurut Krisianto Andy (2014:1), internet adalah salah satu bentuk media komunikasi dan informasi interaktif. Wujud internet adalah jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia. Internet digunakan untuk mengirim informasi anat komputer diseluruh dunia sehingga kita dapat bertukar informasi secara cepat.

[22]Sedangkan menurut Jubilee Enterprise (2014:25), internet adalah teknologi yang menghubungkan satu komputer dengan jutaan komputer lainnya di seluruh dunia sehingga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi, mengirim surat elektronik, berkirim foto, serta banyak lagi. Internet sering juga disebut dengan istilah dunia maya karena dengan internet kita bisa berhubungan dengan banayak orang dari seluruh dunia tanpa harus mengunjungi orang-orang itu satu demi satu”.

Definisi Lisensi

Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di bidangnya dalam jangka waktu tertentu.

Definisi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran yang selanjutnya disebut PKP-PK adalah unit bagian dari penanggulangan keadaan darurat di bandar udara.

Konsep dasar UML

1. Definisi UML

[23]Menurut Alim (2012:30), “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat dipergunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasian, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

2. Jenis - jenis UML

[24]Menurut Yuni Sugiarti (2013:41), diagram-diagram UML terdiri atas;

a. Use Case Diagram

Use Case Diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa aja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi – fungsi tersebut.

b. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

c. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

Atribut merupakan variabel –variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

Atribut mendeskripsikan properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut.

Operasi atau metode adalah fungsi – fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis onjek dalam sistem dan berbagai hubungan dengan statis yang terdapat di antara meraka. Diagram kelas juga menunjukan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan – batasan yang terdapat dalam hubungan –hubungan objek tersebut.

Diagram kelas menggambarkan sruktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti contaiment, pewarisan, asosiasi dan lain- lain.

Kelas memiliki tiga area pokok:

Nama

Atribut

Opeasi

d. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima atar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketetahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah Use Case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diintansiasi menjadi objek itu.

Definisi SWOT

[25]Menurut Freddy Rangkuti (2016:20), analisis SWOT adalah indentifikasi berbagi faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Theats)”.

Analisis SWOT menerangkan antara faktor eksternal dan faktor internal yaitu :

A. Faktor Internal

Kekuatan (Strength)

Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kekuatan diri atau kekuatan perusahaan maupun kekuatan pesaing terdekat untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, efisien, tepat sasaran.

Kelemahan (Weakness)

Perlunya calon pengusaha untuk menganalisis kelemahan –kelemahan diri, kelemahan perusahaan, sehingga dapat dijadikan pelajaran bagi perbaikan – perbaikan strategi pemasaran yang dijalankan dan juga menganalisis kelemahan – kelemahan pesaing terdekat agar dapat dimanfaatkan secara wajar untuk keppentingan bisnis.

B. Faktor Eksternal

Peluang (Opportunities)

Perlunya kejelian calon pengusaha untuk memanfaatkan peluang-peluang pasar yang ada, misalkan kecenderungan selera tertentu dari konsumen, kurangnya persediaan produk pesaing, meningkatkan daya beli masyarakat, dn lain-lain.

Ancaman (Treath)

Perlunya calon pengusaha menganalisis berbagai kemungkinan yang dapat mengancam rusaknya strategi pemasaran yang sedang dijalankan.

Konsep dasar Elisitasi

[26]Menurut Andi Prastomo (2014), elisitasi adalah suatu metode untuk analisa kebutuhan dalam rekayasa perangkat lunak. Elisitasi didapat melalui proses wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

1) Elisitasi Tahap I, Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait oleh pihak wawancara.

2) Elisitasi Tahap II, Merupakan hasil dari pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI, Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem. Berikut penjelasan mengenai metode MDI:

a) M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.

b) D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan, namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.

c) I pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah termasuk bagian sistem dibahas.

3) Elisitasi Tahap III, Merupakan penyusutan elisitasi tapah II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan metode TOE, yaitu:

a) T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / teknik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan?

b) O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan?

c) E artinya Economi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem?

4) Final Draft Elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahapan-tahapan elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem.

Konsep dasar Testing

Menurut Indrawan Febriyanto (2015:2), pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program.

[27]Menurut Srinivas Nidhra and Jagruthi Dondeti (2012:30), unit testing is a code based testing which is performed by developers, this testing is mainly done to test each and individual units separately. This unit testing can be done for small units of code or generally no larger than a class.

(pengujian unit adalah pengujian berbasis kode yang dilakukan oleh pengembang, pengujian ini terutama dilakukan untuk menguji masing-masing unit individual secara terpisah. Pengujian unit ini bisa dilakukan untuk unit kode kecil atau umumnya tidak lebih besar dari kelas).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian adalah proses terhadap aplikai yang saling terintegrasi guna untuk menemukan kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan. Secara teoritis, testing dapat dilakukan dengan berbagai jenis tipe dan teknik. Namun secara garis besar, terdapat dua jenis tipe testing yang paling umum digunakan di dalam lingkup rekayasa perangkat lunak. Dua jenis tersebut adalah Black box and White box testing.

a) Pengertian Black Box Testing

[28]Menurut Himawan dkk (2016:342), bahwa metode pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi dan terminasi”.

[29]Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (2013:1),

“Black box testing is a software testing techniques in which functionality of the software under test (SUT) is tested without looking at the internal code structure”.

(Kotak hitam pengujian adalah teknik di mana fungsi dari perangkat lunak di bawah ujian (SUT) diuji tanpa memandang struktur internal kode, pengujian perangkat lunak).

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pengujian black box digunakan untuk menguji sistem dari segi user yang dititik beratkan pada pengujian kinerja, spesifikasi dan antarmuka sistem tersebut tanpa menguji kode program yang ada.

Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan mengenai, alur internal (internal path), struktur atau implementasi dari software under test (SUT). Karena itu uji coba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Uji coba black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya:

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

5. Kesalahan performa.

6. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Uji coba black box diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena uji coba black box dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Uji coba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan pertanyaan berikut:

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?

3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?

4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?

6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi sistem?

Sehingga dalam uji coba black box harus melewati beberapa proses sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan spesifikasi dari perangkat lunak

2. Pemilihan jenis input yang memungkinkan menghasilkan output benar serta jenis input yang memungkinkan output salah pada perangkat lunak yang sedang diuji

3. Menentukan output untuk suatu jenis input.

4. Pengujian dilakukan dengan input-input yang telah benar-benar diseleksi.

5. Melakukan pengujian.

6. Pembandingan output yang dihasilkan dengan output yang diharapkan.

7. Menentukan fungsionalitas yang seharusnya ada pada perangkat lunak yang sedang diuji.

b) Pengertian White Box Testing

Menurut Shivani Archarya dan Vidhi Pandya (2013:2),

“White box testing is testing beyond the user interface and into the nitty-gritty of a system. This method is named so because the software program, in the eyes of the tester, is like a white/transparent box; inside which one clearly sees. White Box Testing is contrasted with Black Box Testing”.

(White Box adalah pengujian di luar antarmuka pengguna dan menjadi intisari dari sistem. Metode ini dinamakan demikian karena program perangkat lunak, di mata tester, seperti kotak putih / transparan; dalam yang satu jelas melihat. Pengujian White Box adalah kontras dengan Black Box Testing).

Literatur Review

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan mengenai sistem ujian online pada penelitian ini, Dalam upaya mengembangkan dan menyempurnakan sistem ini perlu dilakukan studi pustaka (literature review) sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang akan dilakukan. Diantaranya yaitu :

[30]1) Penelitian (Aris Martono, 2013) ini membahas tentang “Perancangan Aplikasi Sistem Perekrutan Tenaga Kerja Online Studi Kasus pada PT. Karya Kasih Persada” Pada penelitian di bahas mengenai masalah yang terjadi dalam proses perekrutan tenaga kerja online yang di lakukan PT. karya kasih persada yang masih di lakukan secara manual. Sistem perekrutan tenaga kerja pada sistem berjalan belum memiliki database pencari kerja online, sistem pengolahan data dilakukan menggunakan microsoft excel dan tidak terhubung ke database server. Aplikasi sistem ini dapat dieksekusi secara online oleh para pengguna baik dimana dan kapan saja. Dengan adanya aplikasi sistem ini maka perusahaan mampu mengolah data secara cepat dimana dan kapan saja sehingga penggunaan sumber daya perusahaan dapat dioptimalkan secara efisien dan informasi yang dihasilkan sesuai dengan sasaran perusahaan.

[31]2) Penelitian (Antony Susanto, 2013) ini membahas tentang “Perancangan Ujian Online pada STMIK GI MDP Berbasis Web” Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, internet sudah menjadi kebutuhan sehari hari. Dengan perkembangan teknologi saat ini yang menuntut suatu sistem pengujian yang efisien,efektif,dan mampu melaksanakan pengujian secara cepat dan tepat, diharapkan semua kendala yang biasanya ditemui oleh dosen maupun mahasiswa pada pada saat pelaksanaan ujian secara manual, seperti kekurangan kertas soal dan kertas jawaban ataupun tulisan yang tidak terbaca, dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan dibuatnya aplikasi ujian secara online. Aplikasi ujian berbasis web ini mengimplementasikan algoritma Fisher-Yates Shuffle yang berfungsi untuk mengacak soal dan algoritma Levenshtein Distance yang berfungsi untuk membandingkan jawaban pada saat pengoreksian. Pembuatan aplikasi akan menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL untuk pembuatan database dan metodologi yang digunakan adalah pendekatan prototype.

[32]3) Penelitian (Febrianto, 2016) ini membahas tentang “Pengembangan Sistem Ujian Online Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik di Sekolah Menengah Kejuruan Yogyakarta” Permasalahan yang ada pada SMK Menengah Kejuruan Yogyakarta yaitu pelaksanaan yang masih bersifat manual dan pengolahan nilai memakan waktu yang lama. pembuatan sistem ujian online berbasis web dilakukan dengan menggunakan riset mendalam dan metodologi rekayasa ilmu komputer dengan forward engineering. Sistem ujian online berbasis web berupa aplikasi untuk memudahkan guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian. Aplikasi dirancang menggunakan basis data Mysql, rancangan interface menggunakan Eclipse dan aplikasi ini di instal menggunakan smartphone android. Setelah adanya aplikasi ujian online, siswa maupun guru lebih mudah dalam pelaksanaan ujian online sehingga tidak memakan waktu yang lama dan mewujudkan Sekolah Menengah

Kejuruan Yogyakarta sebagai sekolah kejuruan yang modern.

[33]4) Penelitian (Puji Lestari, 2015) ini membahas tentang “SI TOLE (SISTEM TRY OUT UJIAN ONLINE UNTUK SMA BERBASIS ANDROID)” Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan penerapannya yang telah merambah ke berbagai aspek atau bidang kehidupan, teknologi informasi juga telah banyak dimanfaatkan oleh industri ataupun organisasi lain. Pemanfaatannya bertujuan untuk memudahkan pengguna maupun organisasi dalam menjalan aktivitasnya. Dari fakta yang ada, banyak Sekolah Menengah Atas (SMA) masih melaksanakan try out kelulusan ujian nasional secara manual serta tingginya sarana dan prasarana teknologi informasi tidak diimbangi dengan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menggunakannya secara optimal. Dari permasalahan tersebut, peneliti mengajukan penelitian sebagai solusi alternatif berupa rancang bangun sistem aplikasi berbasis mobile untuk pelaksanaan latihan ujian kelulusan SMA atau yang dinamakan SI TOLE (Try Out Ujian Online SMA) menggunakan metode waterfall dan keluaran dari sistem aplikasi ini siswa dapat langsung mengetahui hasil Try Out Ujian Online yang diikuti. Target khusus dari Program Karsa Cipta ini adalah agar Try Out ujian online dapat memudahkan kinerja guru pengajar dan siswa-siswi agar terlatih dalam evaluasi belajar.

[34]5) Penelitian (Rikki Yulian Firdaus, 2014) ini membahas tentang “Perancangan Sistem Informasi Ujian Online Pendaftaran Siswa Baru di SMK Negeri 1 Badegan Menggunakan PHP dan MYSQL”. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun sebuah sistem informasi yang berbasis web pada SMK Negeri 1 Badegan Ponorogo sebagai sarana informasi dan juga sebagai media penjaringan perekrutan siswa baru.

Selain itu website tersebut juga disediakan pendaftaran siswa dengan cara online, bagi calon siswa yang berasal dari luar daerah yang belum bisa datang langsung ke SMK Negeri 1 Badegan Ponorogo. Hal ini merupakan wujud dari pemanfaatan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Agar Sekolah tidak ketinggalan perkembang teknologi, khususnya SMK Negeri 1 Badegan Ponorogo.

[35]6) Penelitian (Erin Dawna Reilly dkk, 2014) ini membahas tentang “Evaluating the Validity and Applicability of Automated Essay Scoring in Two Massive Open Online Courses”. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk memperluas akses siswa ke tempat yang lebih tinggi, pendidikan telah menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana model kursus ini dapat dilakukan memberikan dan menilai pembelajaran siswa tingkat awal yang otentik. Menanggapi kebutuhan ini, Platform MOOC mulai menggunakan sistem penilaian esai otomatis (AES) memungkinkan siswa untuk terlibat dalam penulisan kritis dan kegiatan bebas-respon.

[36]7) Penelitian (Miguel Ardid dkk, 2014) ini membahas tentang “Online exams for blended assesment, Study of different application methodologies”. Dalam tulisan ini, penggunaan ujian online sebagai bagian dari proses evaluasi dalam konteks penilaian campuran telah dipelajari. Ujian online telah digunakan dalam tiga situasi yang berbeda: dalam ujian evaluasi-proctored, dalam ujian evaluasi-unproctored dan sebagai tugas latihan-pekerjaan rumah.

BAB III

PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Angkasa Pura II (Persero)

Adalah Unit Pelaksana dari Badan Usaha Kebandarudaraan PT. Angkasa Pura II (Persero) berdasarkan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura II Nomor KEP.470/OM.00/1998-AP II tahun 1998 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang Utama PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta yang mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan pengaturan serta pengawasan kegiatan pelayanan penanggulangan keadaan darurat terutama di dalam kawasan Bandar Udara Soekarno-Hatta.

2. Merencanakan, menyiapkan dan melaksanakan pengaturan dalam upaya menunjang kelancaran operasi penerbangan.

Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura II (Persero)

Pada awalnya merupakan Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran, yang lebih dikenal sebagai PN Kemayoran. Didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1962, tanggal 15 November 1962 bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1965, tanggal 17 Mei 1965 nama PN Angkasa Pura Kemayoran ditetapkan menjadi PN Angkasa Pura. Status perusahaan negara ini kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1974 tanggal 21 Oktober 1974 dijadikan Perusahaan Umum (PERUM), yaitu Perum Angkasa Pura. Disamping mengelola pelabuhan udara Kemayoran juga diserahi mengelola Pelabuhan Udara International Halim Perdanakusuma pada tahun 1974, dan Pelabuhan Udara International Ngurah Rai Denpasar, Bali tahun 1980. Sampai saat itu, Perum Angkasa Pura berbentuk Otorita Pelabuhan Udara (Airports Authority), dimana fungsi penguasaan ada di Pemerintah dan pengusahaan berada di satu tangan, yaitu pihak otorita.

Dalam perkembangan selanjutnya, Perum Angkasa Pura lebih mengarahkan kepada fungsi Pengusahaan Pelabuhan Udara, sedangkan fungsi Penguasaan dalam hal ini Pemerintah kembali kejajaran Departemen Perhubungan. Dengan selesainya pembangunan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kemudian diubah namanya menjadi Bandar Udara International Soekarno-Hatta pada tanggal 13 agustus 1984 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1984 didirikan suatu Badan Usaha Kebandarudaraan yang bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang diserahi untuk mengelola pelabuhan udara yang baru tersebut.

Disamping mengelola Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng juga bertugas untuk mengelola Pelabuhan Udara Halim Perdanakusuma yang sebelumnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 171/HK 208/PHB-85 tanggal 11 September 1985, kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1992 tanggal 19 Februari 1992. Untuk keseragaman, pada tahun 1986 Pemerintah menetapkan nama:

1. Perum Angkasa Pura menjadi “Perum Angkasa Pura I”

2. Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi “Perum Angkasa Pura II”.

Khusus untuk Perum Angkasa Pura II, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1986 tanggal 19 mei 1986.

Pelayanan keselamatan lalu lintas udara yang dilakukan oleh Senopen dialihkan kepada Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa Pura II, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 19 Tahun 1988 dan kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1989 tanggal 30 Maret 1989. Perum Angkasa Pura I mengusahakan Bandara Ngurah Rai, Juanda, Polonia, Hasanuddin, Sepinggan, Sam Ratulangi, Frans Kasiepo, Adi Sutjipto, Adi Sumarmo dan Syamsuddin Noor. Sementara Perum Angkasa Pura II mengusahakan Bandara di Jakarta (Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma), S. M. Badaruddin II – Palembang dan Supadio – Pontianak, Bandar Udara S. M. Badaruddin II dan Bandara Udara Supadio dikelola oleh Perum Angkasa Pura II sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1991 tanggal 8 Februari 1991. Pemerintah merencanakan memasukkan beberapa lagi Bandar Udara lainnya kedalam pengelolaan Badan Usaha Kebandarudaraan tersebut dan menata pembagian wilayah kerja kedua BUMN sejenis ini, yaitu Indonesia Bagian Barat untuk Perum Angkasa Pura II dan wilayah Indonesia Bagian Timur untuk Perum Angkasa Pura I.

Pada awal tahun 1992, kedua BUMN yang berstatus “Perum” tersebut, ditetapkan oleh Pemerintah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1992. Maksud dari perubahan status adalah dalam rangka lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. Dengan Akta Notaris Muhani Salim, SH. Nomor 3 Tahun 1993 tanggal 2 Januari 1993 didirikan Perseroan Terbatas (Persero) PT Angkasa Pura II, nama tersebut disingkat menjadi PT. (Persero) Angkasa Pura II. Untuk Bandar Udara Polonia terhitung mulai tanggal 1 Januari 1994 dikelola oleh PT. (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-33/MK-016/1994 tanggal 22 Januari 1994. Kemudian tanggal 9 April 1994 dilakukan serah terima Pengoperasian Bandar Udara Simpang Tiga (Pekan Baru), Tabing (Padang), Blang Bintang (Banda Aceh), Husein Sastranegara (Bandung) dan Senopen Pekan Baru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT. (Persero) Angkasa Pura II. Serah terima itu dilakukan berdasarkan Surat Menteri Perhubungan Nomor A.278/AU.001/SKL tanggal 5 April 1994. Masuknya Bandar Udara Polania (Medan) dan empat Bandar Udara lainnya itu dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1994 tentang penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam modal saham Perusahaan PT. (Persero) Angkasa Pura II. Dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 20 Tahun 1995 tanggal 11 Mei 1995, nama Bandar Udara “Blang Bintang” dirubah menjadi Bandar Udara Sultan Iskandar Muda. Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.106//PHB.99 tanggal 18 November 1999, nama Bandar Udara Simpang Tiga dirubah menjadi Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. Pada tanggal 22 Maret 2000, dilakukan serah terima Operasi Bandar Udara Kijang (Tanjung Pinang) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT. (Persero) Angkasa Pura II, dengan berita acara serah terima operasi Nomor AU/837/OM.147/2000 dan BA.DU.002/KU207.1/2000.

Tepatnya Terhitung Mulai Tanggal (TMT) 18 November 2008 kata Persero pada PT. (Persero) Angkasa Pura II diubah susunannya di belakang nama perusahaan menjadi PT. Angkasa Pura II (Persero) sesuai Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, Spn Nomor 38 Tahun 2008.

Dan saat ini PT. Angkasa Pura II (Persero) telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

Visi dan Misi PT. Angkasa Pura II (Persero)

1. Visi Perusahaan

The best smart connected airport in the region memiliki makna bahwa bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi bandara yang terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai dengan status masing-masing bandara (bandara domestik/internasional). Connecting time dan connecting process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara AP II juga sepenuhnya menjadi bandara yang pintar (smart) dengan memanfaatkan teknologi modern. Region yang dimaksud dalam visi adalah Asia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi Angkasa Pura II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.

2. Misi Perusahaan

A. Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama

B. Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung

perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara

C. Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan

menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern

D. Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan

memperluas penawaran perusahaan

E. Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan

perusahaan

F. Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan

Logo Instansi

Gambar 3.1. logo instansi

Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar bagian yang terkait dalan suatu organisasi seperti pembagian kerja ke dalam kelompok-kelompok tugas dan tanggung jawab.

Struktur organisasi akan tergantung pada tujuan tahap perkembangan organisasi dan kemampuan sumber-sumbernya yang mendukung pada bidang-bidang pekerjaan masing-masing dalam kesatuan fungsional. Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting karena dengan memiliki struktur organisasi yang baik, fungsi-fungsi managemen akan dapat dijalankan dengan baik dan lancar. Organisasi merupakan kesatuan aktifitas dimana para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan kegiatan dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan organisasi yang efektif, maka setiap bagian organisasi mengetahui wewenang dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian hubungan kerja dalam organisasi akan dapat dikoordinasikan dengan baik. Struktur organisasi tercermin dalam suatu bagan organisasi yang menunjukkan adanya pembagian tugas dan wewenang serta aturan dan prosedur yang ada termasuk komunikasi dan arus kerja. Divisi PKP-PK Pada PT Angkasa Pura II (Persero) dapat dilihat pada gambar di halaman berikut ini :

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI PKP-PK PADA PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Divisi PKP-PK

Pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

Wewenang Dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi di atas maka dapat kita lihat tugas maupun fungsi dari masing-masing bagian sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) Nomor : KEP. 12 .03 . 03. / 03 / 2009 tentang Peraturan Perusahaan Nomor 14 tahun 2009 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam kebakaran (PKP-PK) , yaitu sebagai berikut :

1. Kepala Divisi PKP-PK

Tugas dan tanggungjawab:

a. Membuat usulan rencana kerja dan anggaran Divisi PKP-PK untuk disampaikan kepada Kepala Bidang Pelayanan Keselamatan Bandara.

b. Merencanakan, menyiapkan dan mengawasi kegiatan operasi PKP-PK di daerah lingkungan kerja Bandara Soekarno-Hatta.

c. Merencanakan, menyiapkan dan memastikan kesiapan seluruh peralatan dan sarana yang digunakan dalam operasi PKP-PK.

d. Merencanakan dan melaksanakan program latihan pencegahan bahaya kebakaran dan operasi penanggulangan kecelakaan pesawat udara baik dalam skala kecil, menengah maupun sekala besar, baik di dalam lingkungan internal unit PKP-PK maupun dengan melibatkan unit kerja/ instansi lainnya yang terkait.

e. Merencanakan, menyiapkan dan memonitor pelaksanaan perbaikan kendaraan dan peralatan PKP-PK.

f. Merencanakan peningkatan ketrampilan dan pengembangan serta pemberdayaan personil PKP-PK.

g. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja dan instansi lainnya dalam rangka penanggulangan dan pencegahan bahaya kebakaran.

h. Menyampaikan laporan pelaksanaan kerja kepada atasan, baik laporan khusus ( laporan kejadian ) maupun laporan berkala lainnya.

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

2. Kepala Dinas Peralatan dan Salvage PKP-PK

Tugas dan tangggung Jawab:

1. Bertanggung jawab kepada kepala unit PKP-PK;

2. Membantu menyiapkan standar prosedur teknik pemeliharaan PKP-PK.

3. Melaksanakan bimbingan bidang teknik pemeliharaan PKPPK.

4. Memimpin pelaksanaan teknik pemeliharaan PKP-PK.

5. Menyiapkan program kerja teknik pemeliharaan unit PKP-PK.

6. Melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan teknik pemeliharaan PKP-PK.

7. Menentukan pelaksana tugas kerja harian apabila berhalangan.

8. Menyiapkan laporan teknik pemeliharaan PKP-PK.

9. Melaksanakan urusan administrasi.

10. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

3. Kepala Dinas Operasi dan Latihan PKP-PK

Tugas dan tanggungjawab:

a. Memimpin Dinas Operasi dan Latihan serta bertanggung jawab kepada Kepala Divisi PKP-PK.

b. Memimpin dan mengatur pelaksanaan kegiatan operasi PKP-PK serta pelaksanaan kegiatan operasi lainnya termasuk pemeriksaan kesiapan kendaraan operasi dan fasilitasnya.

c. Merencanakan dan melaksanakan program latihan pencegahan bahaya kebakaran dan operasi penanggulangan kecelakaan pesawat udara, baik dalam skala kecil, menengah maupun skala besar, baik dalam lingkungan internal PKP-PK maupun dengan melibatkan unit kerja/ instansi terkait lainnya.

d. Menyusun formasi tugas personil untuk melaksanakan tugas harian.

e. Membuat usulan rencana kerja dan anggaran Dinas Operasi dan Latihan untuk disampaikan kepada Kepala Divisi PKP-PK.

f. Melakukan pembinaan personil secara rutin dan berkesinambungan.

g. Menyampaikan laporan pelaksanaan kerja kepada atasan, baik laporan khusus (laporan kejadian) maupun laporan berkala lainnya.

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

4. Komandan Unit Perawatan (Maintenance)

Tugas dan tanggungjawab:

a. Mertanggungjawab kepada kepala teknik pemeliharaan.

b. Melaksanakan pembagian tugas harian kegiatan pemeliharaan.

c. Melakukan komando kegiatan pemeliharaan.

d. Memimpin kegiatan pemeliharaan.

e. Melaksanakan koordinasi kegiatan pemeliharaan;

f. Melaksanakan pengawasan kegiatan pemeliharaan.

g. Membuat laporan kegiatan pemeliharaan.

h. Membantu urusan administrasi.

i. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

5. Komandan Unit Operasi

Tugas dan tanggungjawab:

a. Merencanakan, menyiapkan dan mengawasi kegiatan operasi, perawatan dan latihan PKP-PK.

b. Merencanakan,menyiapkan dan memonitor kesiapan seluruh peralatan dan sarana yang yang dipergunakan di dalam operasi PKP-PK.

c. Merencanakan, menyiapkan dan memonitor pelaksanaan perbaikan kendaraan dan peralatan PKP-PK.

d. Merencanakan peningkatan keterampilan serta pengembangan dan pemberdayaan personil PKP-PK.

e. Merencanakan, menyiapkan dan memantau perlaksanaan kegiatan pencegahan bahaya kebakaran.

f. Menyusun jadwal cuti pegawai unit PKP-PK dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

6. Komandan Latihan dan Pencegahan

Tugas dan tanggung jawab:

a. Bertanggungjawab kepada kepala pelatihan dan kendali mutu.

b. melaksanakan pembagian tugas harian kegiatan latihan dan pencegahan.

c. Melakukan komando kegiatan latihan dan pencegahan.

d. Memimpin kegiatan latihan dan pencegahan.

e. Melaksanakan koordinasi kegiatan latihan dan pencegahan.

f. Melaksanakan pengawasan kegiatan latihan dan pencegahan.

g. Membuat laporan kegiatan latihan dan pencegahan.

h. Membantu urusan administrasi.

i. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

7. Komandan Jaga

Tugas dan tanggung jawab:

a. Mengatur dan memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan operasi PKP-PK.

b. Mengatur operasi pertolongan dan pemadaman dalam  satuan jaga.

c. Melaporkan kesiapan personil, kendaraan dan peralatan operasi kepada komandan unit/ kepala dinas.

d. Membuat laporan kegiatan operasi dan menandatangani berita acara/ log book.

e. Menyusun jadwal tugas dalam satuan jaga.

f. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan stasiun routine dalam satuan jaga.

g. Mengatur personil dalam pelaksanaan operasi lain/ tugas tambahan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

h. Memimpin pelaksanaan latihan dalam satuan jaga.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

8. Petugas Menara Jaga

Tugas dan Tanggung jawab:

a. Memonitor, mengawasi dan mencatat semua pergerakan pesawat udara (take off dan landing) dan pergerakan kendaraan operasi PKP-PK.

b. Menerima, mencatat dan menyampaikan informasi adanya suatu tingkatan keadaan siaga/ darurat.

c. Menghubungi unit terkait (internal atau eksternal) bila terjadi keadaan siaga atau darurat.

d. Memonitor informasi mengenai sistem pencegahan (prevention system) di semua sektor bangunan di sekitar Bandara melalui prevention panel atau visual.

e. Menginformasikan jadwal kerja rutin kepada anggota PKP-PK serta panggilan-panggilan lainnya.

f. Bertanggung jawab serta melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan kepada komandan unit/ komandan jaga.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

9. Komandan Regu Operasi

Tugas dan tanggung jawab:

a. Memimpin operasi dalam regunya.

b. Bertanggung jawab terhadap kesiapan kendaraan dan peralatan operasi serta anggota yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Mengoperasikan kendaraan dan peralatan operasi.

d. Memimpin latihan dalam regu.

e. Membuat laporan kegiatan

f. Bertanggung jawab semua kegiatan kepada komandan jaga.

g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasannya.

10. Pelaksana Operasi

Tugas dan tanggung jawab :

a. Melaksanakan tugas kerja harian yang ditentukan.

b. Memeriksa dan merawat semua peralatan/perlengkapan operasi yang di gunakan dalam regunya.

c. Melaporkan kerusakan-kerusakan serta kekurangan kepada menjaga disiplin dan memupuk kerjasama sesama anggota dalam menjalankan tugas operasi/latihan/pemeliharaan.

d. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

11. Pelaksana latihan dan pencegahan

Tugas dan tanggung jawab:

a. Melaksanakan tugas kerja harian yang ditentukan.

b. Memeriksa dan merawat semua peralatan atau perlengkapan.

c. Melaporkan kerusakan-kerusakan serta kekurangan kepada atasan.

d. Menjaga disiplin dan memupuk kerjasama sesama anggota dalam menjalankan tugas latihan dan pencegahan.

e. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

12. Pelaksana perawatan (maintenance)

Tugas dan tanggung jawab:

a. Melaksanakan tugas kerja harian yang ditentukan.

b. Memeriksa dan merawat semua kendaraan/peralatan.

c. Melaporkan kerusakan kendaraan/peralatan kepada atasan serta melakukan tindakan perbaikan.

d. Menjaga disiplin dan memupuk kerjasama sesama anggota dalam menjalankan tugas pemeliharaan.

e. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh atasan langsung.

13. Petugas Ruang Jaga

Tugas dan Tanggung jawab:

a. Mengawasi dan memonitor setiap pergerakan pesawat udara daerah pergerakan.

b. Menerima informasi keadaan siaga atau darurat pesawat udara, bangunan gedung, terminal, instansi lain dan atau keadaan siaga atau darurat (yang dapat mengganggu operasi penerbangan) diarea lokasi Bandar Udara Soekarno-Hatta.

c. Menyampaikan informasi keadaan siaga atau darurat pesawat udara, bangunan gedung, terminal, instalasi lain dan atau keadaan siaga atau darurat lain yang dapat mengganggu kelancaran operasi penerbangan di area atau sekitar Bandar Udara Soekarno-Hatta kepada Komandan Jaga dan Watch Room.

d. Memberitakan adanya suatu keadaan siaga pelayanan khusus, kepada komandan jaga atau komandan regu dan watch room.

e. Memonitor dan melaksanakan pembicaraan menggunakan radio komunikasi.

f. Menerima atau menjawab setiap panggilan telepon dan radio komunikasi.

g. Tidak meninggalkan ruang jaga tanpa seijin dari komandan jaga.

h. Memeriksa, mendata, mengetes dan melaporkan peralatan inventaris yang ada diruang jaga atau SPK pada setiap kali pergantian tugas jaga (masuk atau pulang) dan melaporkan kepada komandan jaga.

i. Mencatat semua kegiatan di Fire Station pada log book.



Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Berjalan

Pada saat ini, proses pelaksanaan dan penilaian hasil ujian di PT. Angkasa Pura II (Persero) masih berjalan secara manual yaitu dengan metode konvensional, sebagai contohnya pelaksanaan ujian lisensi diawali dari pembuatan soal dari setingkat komandan regu dan diserahkan kepada divisi Quality Control. Soal-soal yang terkumpul diketik dan digandakan sebanyak jumlah peserta ujian. Setelah ujian selesai lembar jawaban dikumpulkan untuk diperiksa dan baru bisa diperoleh hasil nilainya.

Analisis Prosedur Sistem Ujian Yang Berjalan

1. Use Case Diagram Sistem Ujian Yang Berjalan

Gambar 3.3. Use case Diagram Sistem Ujian Yang Berjalan Pada

PT. Angkasa Pura II (Persero)

Dapat dijelaskan pada gambar 3.3. diatas adalah use case yang sedang berjalan saat ini pada PT. Angkasa Pura II yaitu sebagai berikut:

a. 1 (Satu) Sistem yang mencakup seluruh kegiatan sistem ujian pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

b. 3 (Tiga) Actor yang melakukan kegiatan, yaitu: Instruktur, Quality control, dan Karyawan

c. 3 (Tiga) Use case yang biasa dilakukan oleh actor-actor tersebut diantaranya: Instruktur membuat soal, Soal diterima dan dikerjakan oleh karyawan, kemudian karyawan memberikan lembar jawaban kepada instruktur, koreksi ujian, Nilai ujian diberikan kepada siswa.

1.

2. Activity Diagram

A. Activity diagram Soal Yang Berjalan

Gambar 3.4. Activity Diagram Soal Yang Berjalan

Activity diagram Soal yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. 1 (Satu) initial node sebagai objek yang di awali

b. 6 (enam) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya : Membuat Soal, Dikumpulkan pada Divisi Quality Control, Menyesuaikan Soal Dengan Kisi-Kisi dilakukan oleh Divisi Quality Control, Jika sesuai maka soal akan di bagikan kepada Karyawan jika tidak maka akan ada pengeditan soal di kembalikan soal kepada Instruktur untuk di edit sesuai Kisi-Kisi. Divisi Quality Control akan menyimpan dokumen dan soal siap di gandakan untuk melaksanakan ujian.

c. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan.

1.

2.

B. Activity diagram Ujian Yang Berjalan

Gambar 3.5. Activity Diagram Ujian Yang Berjalan


Activity diagram ujian yang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. 1 (satu) initial node sebagai objek yang di awali.

b. 10 (Sepuluh) activity sebagai state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi diantaranya, yaitu: Karyawan yang Hadir di Ruang ujian, Menunjukan kartu Ujian. Jika tidak maka tidak bisa mengikuti Ujian. Jika ada, bisa mengikuti ujian. Instruktur Memberikan Soal Ujian dan lembar ujian. Karyawan mengerjakan Soal pada lembar Jawaban. Memberikan Lembar jawaban yang telah di isi kepada Instruktur. Memeriksa lembar jawaban seluruh peserta ujian. Kemudian karyawan dapat melihat nilai yang sudah di periksa..

c. 1 (satu) initial final node yang merupakan aktifitas akhir kegiatan

3. Sequence diagram

A. Sequence diagram Soal Yang Berjalan

Gambar 3.6. Sequence Diagram Soal Yang Berjalan


Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses soal yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut:

a. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu Instruktur dan Quality Control.

b. 1 (satu) Lifeline yang merupakan object entitiy antar muka yang saling berkaitan.

c. 2 (dua) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifitas yang terjadi, yaitu: Instruktur memberikan soal Kepada Quality Control untuk di koreksi sesuai kisi-kisi.

B. Sequence diagram Ujian Yang Berjalan

Gambar 3.7. Sequence Diagram Ujian Yang Berjalan


Diagram diatas menggambarkan sequence diagram untuk proses ujian yang sedang berjalan saat ini, yaitu sebagai berikut :

a. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatan, yaitu instruktur dan karyawan.

b. 1 (Satu) lifeline yang merupakan objek entity antar muka yang saling berkaitan.

c. 2 (dua) message yang memuat informasi-informasi tentang aktifasi yang terjadi, yaitu : instruktur memberikan lembar soal dan lembar jawaban kepada karyawan menerima lembar soal dan jawaban untuk melaksakan ujian.

Analisis SWOT

Bedasarakan sistem yang berjalan di PKP - PK PT. Angkasa Pura II (Persero), dalam melakukan penelitian analisis. Analisis ini digunakan untuk mencari strategi dengan menggunakan kekukuatan/strengths, peluang/opportunities, kelemahan/weaknesess, dan ancaman/threats (SWOT). Berikut tabel pemetaan analisis SWOT

Tabel 3.1. Analisis SWOT

Konfigurasi Sistem Yang Berjalan

1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

a. Processor : Intel Pentium Dual Core

b. RAM : 2 GB

c. Harddisk : 320 GB

d. Monitor : LG 14 Inci

e. Mouse : Logitech USB

f. Keyboard : Logitech USB

2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

a. Microsoft Windows 7 Home Basic 32 Bit

b. Microsoft Office 2010 Profesional

c. Browser : Google Chrome dan Mozilla Firefox

3. Hak Akses (Brainware)

a. Karyawan

b. Instruktur


Permasalahan Yang Dihadapi dan Alternatif Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada sistem ujian yang berjalan saat ini di PT. Angkasa Pura II (Persero), penulis menemukan permasalahan sebagai berikut :

A. Dalam proses ujian lisensi PKP-PK masih mengerjakan dengan alat tulis

B. Pengoreksian jawaban dan penilaian karyawan masih mengerjakan secara manual

2. Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dapat diambil kesimpulan bahwa perlu diadakan pengembangan perancangan sistem atas kekurangan dan kebutuhan sistem dengan melakukan analisis terhadap alternatif pemecahan masalah, antara lain sebagai berikut :

A. Mengubah sistem yang sedang berjalan menjadi sistem terkomputerisasi

B. Sistem yang dapat berjalan dengan secara optimal yang dapat memberikan kemudahan kepada Instruktur dan karyawan dalam pengoreksian lembar jawaban secara cepat dan akurat serta mempunyai penyimpanan database yang baik.

C. Dengan membuat suatu sistem baru berbasis komputer dapat menghasilkan keuntungan terutama dalam mengetahui perkembangan dan mengurangi tingkat kecurangan karyawan karena soal yang di sajikan akan berbeda satu dengan yang lain.

User Requirement

1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I, berisi seluruh rancangan sistem baru yang

diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

2. Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II, merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap

I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara

rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan

rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.


Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Keterangan :

M (Mandatory) = Penting/wajib ada

D (Desirable) = Tidak terlalu penting/boleh dihilangkan

I (Inessential) = Tidak mutlak ada/ bukan bagian dari sistem

3. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

A. T (Technical), berarti bagaimana tata cara/tehnik pembuatan requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

B. O (Operational), berarti bagaimana tata cara/oprasi penggunaan requirement tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

C. E (Economy), berarti berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement tersebut didalam sistem.

Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu LMH (Low, Middle, High) dengan penjelasan sebagai berikut:

A. L (Low) : Mudah untuk dikerjakan.

B. M (Middle) : Mampu untuk dikerjakan.

C. H (High)  : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

4. Elisitasi Tahap Final

Tabel 3.5. Elisitasi Tahap Final

BAB IV

RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Rancangan Sistem Usulan

Setelah mengadakan analisa dan penelitian yang sedang berjalan pada PT. Angkasa Pura II (Persero), maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem yang sedang berjalan saat ini. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian ini digunakan program Visual Paradigm For UML 8.0 Enterprise Edition.

Prosedur Sistem Usulan

A. Administrator / Quality Control

1. Menambah User Login instruktur, karyawan

2. Menampilkan Home

3. Menampilkan menu nilai peserta ujian

4. Melakukan Edit Tambah dan Hapus data user

5. Melakukan Edit Tambah dan Hapus kategori

6. Melakukan Edit Tambah dan Hapus soal

7. Melakukan Edit Tambah dan Hapus bank soal

8. Logout

B. Instruktur

1. Melakukan Login

2. Menampilkan Home

3. Melakukan Input Soal, Input Jawaban Soal

4. Melihat nilai hasil ujian

5. Logout

C. Karyawan

1. Melakukan Login

2. Menampilkan Home

3. Mengisi soal

4. Melihat nilai

5. Logout

Diagram Rancangan Sistem Usulan

Use Case Diagram Yang Diusulkan

Use Case Diagram Menggambarkan fungsionalitas yang di harapkan dari sebuah sistem. Yang di tekankan adalah “apa” yang di perbuat sistem, bukan “bagaimana” sebuah sistem bekerja. Sebuah Use Case mempersentasikan sebuah interaksi antara actor dengan sistem.



Use Case Diagram Sistem Ujian Online Yang Diusulkan

Gambar 4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.1. Use Case Diagram diatas terdapat :

a. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan ujian.

b. 3 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.

c. 5 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.




Use Case Diagram Sistem Ujian Online Pada Administrator

Gambar 4.2 Use Case Diagram Administrator yang diusulkan

Berdasarkan gambar 4.2. Use Case Diagram Administrator diatas,terdapat:

a. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan ujian online.

b. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.

c. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.

d. 9 (sembilan) Extend yang ada pada menu.

e. 8 (delapan) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.

f. 1 (satu) Note yang merupakan sumber daya komputasi.



Use Case Diagram Sistem Ujian Online Pada Instruktur

Gambar 4.3. Use Case Diagram Instruktur Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.3. Use Case Diagram Instruktur diatas, terdapat :

a. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan ujian online.

b. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.

c. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.

d. 12 (dua belas) Extend yang ada pada menu.

e. 11 (sebelas) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.

f. 1 (satu) Note yang merupakan sumber daya komputasi.


Use Case Diagram Sistem Ujian Online Pada Karyawan

Gambar 4.4. Use Case Diagram Karyawan Yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4.4. Use Case Diagram Karyawan diatas, terdapat :

a. 1 (satu) System yang mencangkup seluruh kegiatan ujian online.

b. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan.

c. 2 (dua) Use Case Diagram yang dilakukan actor.

d. 3 (tiga) Extend yang ada pada menu.

e. 4 (empat) Include yang merupakan masukan dari sub sistem.

f. 1 (satu) Note yang merupakan sumber daya komputasi.

Sequence Diagram Sistem Ujian Online Yang Diusulkan

Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar object di dalam dan di sekitar sistem (temasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari atas dimensi vertical (waktu) dan dimensi horizontal (object-object yang terkait).

Sequence Diagram Administrator

Gambar 4.5. Sequence Diagram Administrator Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 4.5. Sequence Diagram Administrator yang diusulkan, terdapat :

a. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Administrator.

b. 8 (delapan) Lifeline yaitu : Login, Home, List Instruktur, List Karyawan, List Kategori, List Soal, List Hasil Ujian, dan Logout.

c. 15 (lima belas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.


Sequence Diagram Instruktur

Gambar 4.6 Sequence Diagram Instruktur Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 4.6. Sequence Diagram Instruktur yang diusulkan, terdapat :

a. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Instruktur.

b. 6 (enam) Lifeline yaitu : Login, Home, List Soal, List Ujian, List Hasil Ujian, dan Logout.

c. 11 (sebelas) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

Sequence Diagram Karyawan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Karyawan Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 4.7. Sequence Diagram Karyawan yang diusulkan, terdapat :

a. 1 (satu) Actor yang melakukan kegiatan yaitu Karyawan.

b. 4 (empat) Lifeline yaitu : Login, Home, List Hasil Ujian, dan Logout.

c. 6 (enam) Message Spesifikasi dari komunikasi antar object yang membuat informasi-informasi tentang aktifasi yang dilakukan oleh Actor.

Activity Diagram Yang Diusulkan

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang berjalan, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem melainkan interaksi antar subsistem secara ekstrak tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Activity Diagram Sistem Ujian Online Yang Diusulkan

Gambar 4.8. Activity Diagram Sistem Ujian Online Yang Diusulkan

Berdasarkan pada gambar 4.8. Activity Diagram diatas terdiri dari:

a. 1 (satu) Initial node yang merupakan awal kegiatan.

b. 31 (tiga puluh satu) Action, State dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 1 (satu) Final node sebagai object yang diakhir.


Class Diagram Yang Diusulkan

Diagram kelas (class diagram) sangat membantu dalam visualisasi kelas dari suatu sistem. Hal ini disebabkan karena class adalah deskripsi kelompok objek-objek dengan atribut (property) dan relasi yang sama. disamping itu class diagram bisa memberikan pandangan global atas sebuah sistem. Hal tersebut tercermin dari class-class yang ada dan relasinya satu dengan yang lain. Berikut ini adalah class diagram Ujian Online pada PT. Angkasa Pura II (Persero).

Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Class Diagram Yang Diusulkan

Perbedaan Prosedur Antara Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Tabel 4.1. Sistem Berjalan dan Sistem Usulan

Rancangan Basis Data

Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data merupakan desain basis data yang dianggap telah normal. Desain basis data menjelaskan media penyimpanan yang digunakan, isi yang disimpan, primary key dan panjang record. Spesifikasi yang digunakan dalam sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut:

1. Nama File : karyawan

Media : Hard Disk

Isi : (nik+nama_lengkap+kelas_jabatan+username+password)

Primary Key : nis

Panjang Record : 127

Struktur  :


Tabel 4.2. Tabel Karyawan

2. Nama File : instruktur

Media : Hard Disk

Isi:(nik+nama_lengkap)

Primary Key : nik

Panjang Record : 60

Struktur :

Tabel 4.3. Tabel Instruktur

3. Nama File : login

Media : Hard Disk

Isi:(id_aksees+user_name+password+level)

Primary Key : id_akses

Panjang Record : 55

Struktur :

Tabel 4.4. Tabel Login

4. Nama File : Nilai ujian

Media : Hard Disk

Isi:(id_ujian+nik+detail_kategori+tgl_ujian+nik+benar+salah+kosong+nilai)

Primary Key : id_ujian

Panjang Record : 28

Struktur:


Tabel 4.5. Tabel Ujian

5. Nama File : Detail Bank Soal

Media : Hard Disk

Isi:(id_bank_soal+detail_bank_soal+soal+pilihan_a+pilihan_b+pilihan_c+pilihan_d+jawaban_benar+publish)

-Primary Key : id_bank_soal

Panjang Record : 6

Struktur :


Tabel 4.6. Tabel Detail Bank Soal

6. Nama File : Bank Soal

Media : Hard Disk

Isi:(id_bank_soal+id_kategori+status+tipe)

-Primary Key : id_bank_soal

Panjang Record : 10

Struktur :


Tabel 4.7. Bank Soal

7. Nama File : Detail Kategori

Media : Hard Disk

Isi:(id_kategori+detail_kategori+nik)

Primary Key : id_kategori

Panjang Record  : 33

Struktur  :

Tabel 4.8. Detail Kategori

Rancangan Prototype

Prototype Halaman Login

Gambar 4.10. Prototype Halaman Login

Prototype Halaman Admin

Gambar 4.11. Prototype Halaman Admin

Prototype Halaman Instruktur

Gambar 4.12. Prototype Halaman Instruktur

Prototype Halaman Karyawan

Gambar 4.13. Prototype Halaman Karyawan

Prototype Halaman Kategori

Gambar 4.14. Prototype Halaman Karyawan


Prototype Halaman Soal

Gambar 4.15. Prototype Halaman Soal

Prototype Halaman Nilai Hasil Ujian

Gambar 4.16. Prototype Halaman Nilai Hasil Ujian


Rancangan Tampilan

Tampilan Halaman Login

Gambar 4.17. Tampilan Halaman Login

Tampilan Halaman Home Admin

Gambar 4.18. Tampilan Halaman Home Admin

Tampilan Menu Instruktur

Gambar 4.19. Tampilan Menu Instruktur

Tampilan Menu Karyawan

Gambar 4.20. Tampilan Menu Karyawan

Tampilan Menu List Data Ujian

Gambar 4.21. Tampilan Menu List Data Ujian

Tampilan Menu Soal

Gambar 4.22. Tampilan Menu Soal

Tampilan Menu Hasil Ujian

Gambar 4.23. Tampilan Menu Hasil Ujian


Tampilan Menu Laporan Hasil Ujian

Gambar 4.24. Tampilan Menu Laporan Hasil Ujian

Implementasi Sistem Yang Diusulkan

Rancangan sistem ini dapat berjalan dengan baik bila didukung oleh perangkat keras, perangkat lunak dan user yang baik pula, agar terlaksananya rancangan sistem ini penulis mengusulkan rancangan sistem.

Spesifikasi Sistem

Untuk mengimplementasikan sistem ini dengan baik, penulis mengklasifikannya sebagai berikut:

Piranti Keras (Hardware)

Piranti keras yang dibutuhkan oleh sistem adalah suatu unit personal komputer. Piranti keras yang diusulkan ini dibuat berdasarkan kebutuhan sistem saat ini dan antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang. Konfigurasi yang dibutuhkan untuk desain pada sistem yang diusulkan adalah :

1. Monitor : 14” Inchi

2. Processor : Processor Intel Dual Core

3. Ram : 4GB

4. Harddisk : 500Gb

5. Mouse : Optical USB

6. Keyboard : Standard USB

7. Printer : Laser Jet

Piranti Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan penunjang dari peralatan komputer yang digunakan sebagai penghubung dalam instruksi yang diinginkan agar komputer diusulkan dalam rancangan sistem ini adalah :

1. Operating sistem Windows 10 Enterprise

2. Google Chrome

3. XAMPP

4. Sublime Text 3

Hak Akses (User)

Dalam pengoprasian program ini dapat dilakukan langsung oleh :

1. Divisi Quality Control / Administrator

2. Divisi Instruktur

3. Divisi Karyawan

Pengujian Black Box Testing

Untuk tahap pengujian penulis menggunakan metode Black Box Testing, Metode Black Box Testing merupakan pengujian program yang mengutamakan pengujian terhadap kebutuhan fungsi pada program. Tujuan dari metode Black Box Testing untuk menentukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan menggunakan metode Black Box Testing dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari software dan fungsionalitasnya tanpa mengetahui yang terjadi dalam proses detail, melainkan hanya mengetahui input dan output.

Pengujian Halaman Login

Tabel 4.9. Pengujian Halaman Login


Evaluasi

Jadwal Implementasi

Tabel 4.10. Jadwal Implementasi


Estimasi Biaya

Tabel 4.11. Estimasi Biaya

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah mempelajari permasalahan yang dihadapi PT. Angkasa Pura II (Persero) pada rumusan masalah, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk sistem ujian lisensi yang berjalan saat ini dilakukan dengan cara manual menggunakan kertas dan lembar jawaban kosong.

2. Kendala dalam sistem ujian yang berjalan saat ini membuat instruktur biasanya harus menambah jam kerja untuk membuat dan menilai soal ujian para karyawan secara manual.

3. Aplikasi ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem lama yang manual, berikut beberapa kelebihan dari aplikasi ujian online, yaitu:

a. Proses ujian bisa lebih cepat dan efisien karena tidak memerlukan media alat tulis seperti ujian konvensional.

b. Mempersempit kecurangan dalam proses ujian.

c. Karyawan dan instruktur bisa mengecek nilai.

d. Memudahkan instruktur karena tidak perlu melakukan pengecekan jawaban ujian.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan di PT. Angkasa Pura II (Persero), maka terdapat beberapa saran yang dijadikan masukkan untuk perancangan aplikasi sistem ujian online lisensi pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran pada PT. Angkasa Pura II (Persero) sebagai berikut:

1. Perlu adanya evaluasi dan pengembangan-pengembangan sistem, agar sistem bisa menjadi lebih baik dan mempermudah kinerja perusahaan.

2. Disarankan adanya pelatihan-pelatihan atau sosialisi kerja kepada user, dan perlu juga diadakan evaluasi masukan untuk penyempurnaan sistem yang ada sesuai kebutuhan user.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Soepadmo. 2013. Panduan Mudah Merancang Bangunan. Jakarta: Niaga Swadaya.
  2. Subhan, Muhammad. 2012. Analisa Perancangan Sistem. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia.
  3. Peet, Hartwick, Elain. 2015. Theoris of Development : Contentions, Arguments, Alternatives. New York: Gailford pess .
  4. Asropudin, pipin. 2013. Kamus Teknologi Informasi Komunikasi. Bandung: Titian Ilmu Bandung.
  5. Suprihadi. 2013. “Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Tangerang: Jurnal Teknologi Informasi-Aiti, Vol. 10, No. 1
  6. Tyoso. 2016. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Deepublish.
  7. Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish.
  8. Rusdiana dan Moch.Irfan. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka Setia.
  9. V, Jurike dan irwansyah Edy. (2014) Pengantar Teknologi Informasi. CV. Budi Utama, Yogyakarta.
  10. Wijayanti, Esa. 2014. Perancangan Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Kantor Kecamatan Batuceper Tangerang. Tangerang.
  11. Ardhana, YM Kusuma. 2013. Pemrograman PHP CodeIgniter Blackbox, Jasakom, Jakarta.
  12. Murad, Dina fitria. 2013. “Aplikasi Intelligence Website untuk Penunjang Laporan Paud pada Himpaudi Kota Tangerang.” Tangerang: Jurnal CCIT Vol. 7, No.1.
  13. Neil, J Salkind. 2013. Tests and Measurement for people who (Think They)Hate Tests and Measurement. diakses dari http://eprints.uny.ac.id/ 45824/1/13501247003%20%EF%80%A7%20FEBRIANTO.pdf. pada tanggal 7 november 2017 jam 21.15 WIB.
  14. Oduntan O.E., Ojuawo O.O. and Oduntan E.A. 2015. “A Comparative Analysis of Student Performance in Paper Pencil Test (PPT) and Computer Based Test (CBT) Examination System”. Diakses dari https://pdfs.semanticscholar.org/f17a/f46973871d596f54d6a6a578ef 6d7d7a7c3c.pdf. pada tanggal 10 november 2017 pukul 07.12 WIB
  15. Hartoto. 2016. Trik Membuat Software BOT dengan Visual Basic.Net. Yogyakarta : Andi Publisher.
  16. Sarwandi. 2016. Joomla! 3,5 untuk pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  17. Hendry. 2015. Aplikasi 4 in 1 VB dan MySQL. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  18. Kusumo, Ario Suryo. 2016. Administrasi SQL Server 2014. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
  19. Wahana Komputer. 2012. Tips & Trik Adobe Dreamweaver CS5.5. Yogyakarta: ANDI.
  20. K.Thirugnana Sambanthan and Dhenakaran. 2012. “A Comparative Study on Adobe Dreamweaver and Microsoft FrontPage”. International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Vol. 2, No. 189
  21. Andy, Krisianto. 2014. Internet untuk pemula. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  22. Enterprise, Jubilee. 2014. Belajar Komputer Dari Nol. Yogyakarta: Elex Kidz Book.
  23. Alim, dkk. 2012. Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Pemeriksaan Pasien Di Instalasi Radiologi Rsud Kajen Dengan Unified Process. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol. 2, No. 4, ISSN 2086-4930.
  24. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated Vb.6. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  25. Rangkuti, Freddy. 2016. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  26. Prastomo, Andi. 2014. “Prototipe Sistem E-Learning dengan Pendekatan Elisitasi Dan Framework Codeigniter: Studi Kasus Smp Yamad Bekasi”. Faktor Exacta : ISSN: 1979-276X.
  27. Nidhra,Srinivas and Jagruthi Dondeti. 2012. “Black Box And White Box Testing Techniques” –A Literature Review. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2
  28. Himawan. 2016. “Prototype Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin Pelanggaran Tata Tertib pada Smk Yuppentek 1 Tangerang”. Tangerang: Jurnal CCIT Vol.2, No.3
  29. Shivani Archarya dan Vidhi Pandya. 2013. “Bridge between Black Box and White Box – Gray Box Testing Technique”. International Journal of Electronics and Computer Science Engineering: Vol. 2, no. 1.
  30. Martono, Aris dan Junaidi. 2013. “Perancangan Aplikasi Sistem Perekrutan Tenaga Kerja Online Studi Kasus pada PT. Karya Kasih Persada.” Tangerang: Jurnal Rekayasa Teknologi Vol. 6, No. 2.
  31. Susanto, Antony. 2013. Perancangan Ujian Online pada STMIK GI MDP Berbasis web : Penelitian
  32. Febrianto. 2016. Pengembangan Sistem Ujian Online Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik di Sekolah Menengah Kejuruan Yogyakarta : Skripsi
  33. Lestari, Puji. 2015. Sistem Try Out Ujian Online Untuk SMA Berbasis Android : Proposal
  34. Firdaus, Rikki Yulian. 2014. Perancangan Sistem Informasi Ujian Online Pendaftaran Siswa Baru di SMK Negeri 1 Badegan Menggunakan PHP dan MYSQL. Ponorogo : Skripsi
  35. Reilly, Dawna Erin dkk. 2014. “ Evaluating the Validity and Applicability of Automated Essay Scoring in Two Massive Open Online Courses”. United States : Journal : University of Texas at Austin vol. 15, no. 5.
  36. Ardid, Miguel dkk. 2014. “Online exams for blended assesment, Study of different application methodologies”. Spain : Journal vol. 81.

Contributors

Ryan Maulana, Ryan maulana