SI1222473367

Dari widuri
Revisi per 3 Maret 2017 12.56 oleh Siti Nurhayati (bicara | kontrib) (Melindungi "SI1222473367": permintaan pengguna ([Sunting=Hanya untuk pengurus] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (selamanya)))

(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BERBASIS

SMS GATEWAY PADA PT CIPTA DIMENSI



SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg


Disusun Oleh :

NIM
: 1222473367
NAMA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

2016/2017

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BERBASIS

SMS GATEWAY PADA PT CIPTA DIMENSI


SKRIPSI

Disusun Oleh :

NIM
:1222473367
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
:Teknik Informatika
Konsentrasi
:Software Engineering

 

 

Disahkan Oleh :

Tangerang, Juni 2016

Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 000594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BERBASIS

SMS GATEWAY PADA PT CIPTA DIMENSI


Dibuat Oleh :

NIM
:1222473367
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informastika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016 / 2017

Disetujui Oleh :

Tangerang, Januari 2017

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Maimunah, M. Kom)
   
(Al Husain, M. Kom)
NID : 02012
   
NID :13002

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BERBASIS

SMS GATEWAY PADA PT CIPTA DIMENSI


Dibuat Oleh :

NIM
:1222473367
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2016/2017

Disetujui Penguji :

Tangerang, Januari 2017

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(_______________)
 
(_______________)
 
(_______________)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini,

NIM
:1222473367
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

 

 

Menyatakan bahwa Laporan Skripsi ini dari awal sampai akhir merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan, atau duplikasi dari Laporan Skripsi yang telah dipergunakan untuk memenuhi persyaratan mengambil Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Komputer di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja maupun Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika ternyata pernyataan di atas tidak benar.

Tangerang, Januari 2017

 
 
 
 
 
NIM :1222473367

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;



ABSTRAKSI


Saat ini perkembangan sistem teknologi berkembang sangat pesat, sehingga sistem pendataan pada barang juga harus ditingkatkan. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang pembangunan dalam industri. Tantangan yang dimaksud dititik beratkan pada sistem pendataan barang untuk penggunaan pembangunan proyek yang masih menggunakan sistem semi manual, dengan menggunakan microsoft excel untuk pengetikan barang yang masuk dan keluar sebagai sarana penyimpanan data, sehingga apabila dibutuhkan suatu pelaporan data atau rekapan pada data masih memerlukan waktu yang lama untuk pencarian data barang serta pelayanan yang kurang baik, cepat dan akurat dan juga masih seringnya kesalahan pada data yang menyebabkan redudancy data. Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka diperlukan rancangan sistem yang terkomputerisasi dengan dibuatnya sistem baru yang terkomputerisasi maka pekerjaan pendataan barang inventory pada gudang lebih mudah, cepat dan menanggulangi kesalahan – kesalahan yang ada. Sistem aplikasi inventory barang dengan berbasis sms gateway adalah adalah aplikasi yang dapat mengolah data – data barang pada gudang yang memudahkan admin dalam gudang mencatat data barang dari masuk sampai pengeluaran barang dan mengirimkan laporan menggunakan sms melalui sinkronisasi google untuk dikirimkan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi ini juga mudah digunakan karena yang bersifat user friendly. Dengan dibuatnya sistem yang lebih terkomputerisasi ini pendataan barang dapat terkelola dengan baik dan meningkatkan mutu dalam pekerjaan.

Kata Kunci : Aplikasi, Inventory, Pendataan, Sms Gateway

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan, kesempatan, kemudahan dan kekuatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Mulai dari proses observasi sampai kepada pengumpulan data yang kemudian dilaporkan hasilnya dalam laporan ini, alhamdulillah penulis menyelesaikannya dengan waktu yang telah ditentukan dengan baik.

Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja. Sebagai bahan penulisan, penulis mangambil data berdasarkan hasil observasi serta studi pustaka yang mendukung penulis ini.

Dalam hal ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam pengolahan isi dari materi yang penulis ambil sebagai bahan tulisan. Oleh karena itu penulis dengan senang hari menerima kritik dan saran yang dapat membangun guna dapat memperbaiki dimasa yang akan datang.

Tak lupa penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada sumua pihak yang telah membantu penulis hingga terwujudnya Laporan Kuliah Praktek ini.

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku KETUA STMIK RAHARJA.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK RAHARJA.

3. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika STMIK RAHARJA.

4. Ibu Maimunah, M.Kom selaku pembimbing satu yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.

5. Bapak Al Husain, M.Kom selaku pembimbing kedua yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini dan memberi arahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staff dan Karyawan Perguruan Tinggi Raharja..

7. Bapak Tri Juliharto, S.ST, selaku Pembimbing Lapangan di PT Cipta Dimensi yang telah memberikan informasi.

8. Bapak Ngadirin, S.T, selaku pimpinan PT Cipta Dimensi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di PT Cipta Dimensi.

9. Hormat dan bakti penulis khususnya kepada kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan baik.

10. Kakak yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan motivasi dikala kesulitan dalam penyusunan Skripsi ini.

11. Keponakan-keponakan yang selalu mengibur, mencairkan suasana, dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

12. Teman-teman seperjuangan di kampus yang telah membantu dan memberikan dukungannya.

Dengan segala keterbatasan penulis Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penyusunan Skripsi ini.

Tangerang, Januari 2017
Hariyansyah
1222473367

Daftar isi


DAFTAR SIMBOL

DAFTAR SIMBOL USE CASE DIAGRAM

DAFTAR SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM


DAFTAR SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Analisa Matriks SWOT

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap I

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap II

Tabel 3.4. Elisitasi Tahap III

Tabel 3.5. Elisitasi Final

Tabel 4.1. Spesifikasi Basis Data Tabel User

Tabel 4.2. Spesifikasi Basis Data Tabel barang

Tabel 4.3. Spesifikasi Basis Data Tabel Barang Masuk

Tabel 4.4. Spesifikasi Basis Data Tabel Barang Keluar

Tabel 4.5. Spesifikasi Basis Data Tabel Stok

Tabel 4.6. Spesifikasi Basis Data Tabel Kategori

Tabel 4.7. Spesifikasi Basis Data Tabel Proyek

Tabel 4.8. Spesifikasi Basis Data Tabel Konsumen

Tabel 4.9. Pengujian BlackBox

Tabel 4.10. Schedule Implementasi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Struktur Organisasi rumah sakit selaras

Gambar 3.2. Use Case diagram Sistem yang Sedang berjalan

Gambar 3.3. Sequence diagram pengolahan data pasien rawat inap

Gambar 3.4. Activity Diagram Sistem Pelayanan Pelanggan

Gambar 4.1. Use Case Diagram yang Diusulkan

Gambar 4.2. Activity Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.3. Activity Diagram bagian pendaftaran yang diusulkan

Gambar 4.4. Activity Diagram kasir yang diusulkan

Gambar 4.5. Activity Diagram Pimpinan yang diusulkan

Gambar 4.6. Sequence Diagram Admin yang diusulkan

Gambar 4.7. Sequence Diagram Bagian Pendaftaran yang diusulkan

Gambar 4.8. Class Diagram Yang Diusulkan

Gambar 4.9. Prototype Login Admin

Gambar 4.10. Prototype Home Admin

Gambar 4.11. Prototype Master Pasien

Gambar 4.12. Prototype Transaksi Pembayaran

Gambar 4.13. Prototype Laporan Pembayaran

Gambar 4.14. Tampilan Login Admin

Gambar 4.15. Tampilan Home Admin

Gambar 4.16 Tampilan Master Pasien

Gambar 4.17. Tampilan Transaksi Pembayaran

Gambar 4.18. Tampilan Laporan Pembayaran


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Seiring tumbuh dan berkembangnya perusahaan dan meningkatnya aktivitas persaingan jual beli barang, maka menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam pengambilan keputusan mengenai nilai jual yang akan dijalankan perusahaan, sehingga diharapkan mampu membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

Perkembangan teknologi informasi memberikan kontribusi sangat besar di dalam dunia bisnis. Informasi yang cepat, tepat, hemat dan akurat sangat dibutuhkan guna membantu dalam proses pengambilan keputusan yang baik.

Pendataan barang yang berjalan saat ini pada PT Cipta Dimensi dilakukan dengan cara manual yaitu berupa pencatatan di kertas dan di input dengan menggunakan Microsoft Excel sehingga di dalam pengolahan datanya memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan terkadang terjadi suatu kesalahan dalam proses pengerjaannya.

Membangun suatu aplikasi yang berbasis sms gateway ini dapat menggunakan beberapa bahasa pemrograman, salah satunya dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Personal Home Page). PHP merupakan suatu bahasa pemrograman script server side yang didesain untuk pengembangan web.

Dalam skripsi ini akan dibangun suatu program aplikasi inventory berbasis sms gateway yang dapat menggantikan sistem manual yang sampai saat ini masih digunakan di perusahaan – perusahaan . Dimana dengan aplikasi ini, pendataan barang bisa lebih mudah dan akurat, selain itu dapat juga melakukan suatu kontrol intern dengan membuat laporan stok barang dan dikirim melalui sms gateway.

Berdasarkan latar belakang yang di jabarkan di atas, maka judul penelitian ini adalah “PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BERBASIS SMS GATEWAY PADA PT. CIPTA DIMENSI”.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dijabarkan rumusan masalah yang terjadi pada perusahaan dengan identifikasi masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana sistem inventory yang berjalan saat ini pada PT Cipta Dimensi ?

  2. Apa kendala-kendala yang terjadi pada sistem yang berjalan saat ini ?

  3. Bagaimana merancang program aplikasi inventory berbasis sms gateway pada PT Cipta Dimensi ?


Ruang Lingkup

Supaya pembahasan lebih terarah dan berjalan dengan sempurna, maka diharuskan adanya ruang lingkup penelitian. Ruang lingkup hanya membatasi pada melakukan pengolahan data barang masuk dan keluar, laporan stok barang yang mencakup pencatatan data barang, kelola bukti penerimaan barang, mengelola bukti retur barang seta membuat laporan yang akan dikirimkan melalui fitur sms gateway.




Tujuan Penelitian dan Manfaat

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui sistem inventory yang sedang berjalan saat ini.

  2. Untuk mengetahui prosedur – prosedur proses pengolahan pemasukan dan pengeluaran barang.

  3. Untuk mengetahui apakah sistem berjalan saat ini sudah mampu memonitoring stok barang masuk dan keluar dengan efektif dan efisien!

  4. Dan juga untuk mengetahui proses pengiriman laporan stok barang perusahaan via sms gateway.

Manfaat Penelitian

  1. Memberikan solusi sistem inventory barang pada PT Cipta Dimensi secara terkomputerisasi.

  2. Memberikan solusi sistem yang mampu memonitoring stok barang masuk dan keluar dengan efektif dan efisien.

  3. Bagi perusahaan khususnya PT Cipta Dimensi, merupakan sebuah bahan evaluasi agar lebih meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan masukan atau informasi mengenai pentingnya pengolahan data pada suatu perusahaan.


Metode Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu pengumpulan data yang dibutuhkan metode-metode sebagai berikut :

  1. Metode Observasi

  2. Metode yang dilakukan Peneliti adalah dengan cara melakukan observasi secara langsung ke lapangan, serta dengan cara melakukan pengamatan langsung kepada objek yang akan di teliti.

  3. Metode Wawancara

  4. Peneliti mengambil data dan keterangan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan orang yang terlibat dan pihak yang terkait dengan objek yang akan diperiksa atau sistem yang berjalan guna mendapatkan informasi yang lebih jelas.

  5. Metode Studi Pustaka

  6. Peneliti akan mengambil dan membaca berbagai buku yang ada pada daftar pustaka, termasuk bahan-bahan yang di dapat dari bangku perkuliahan dan dengan mempelajari buku-buku yang terkait dengan objek yang akan di teliti.

Metode Analisa

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Analisis sistem dilakukan menggunakan Metode Analisa SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), kesempatan (oppurtunities), dan yang menjadi ancaman (threats). Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT.

Metode Perancangan Sistem

Dalam Skripsi ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm for UML Enterprise Edition Ver. 6.4 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram yaitu pengembangan piranti lunak berbasis “object oriented”, dalam hal pembuatan sistem ini peneliti menggunakan Dreamweaver sebagai penulisan listing program dan MySQL sebagai database.

Metode Pengujian

Dalam skripsi ini metode pengujian yang digunakan yaitu Blackbox Testing. Blackbox Testing adalah metode uji coba yang memfokuskan pada keperluan software. Karena itu uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Metode pengujian blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang salah atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan performa, kesalahan inisialisasi, dan terminasi.

Sistematika Penulisan

Agar pemahaman tentang penulisan skripsi ini menjadi lebih mudah, maka penulis mengelompokkan materi penulisan skripsi ini menjadi beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan tentang : Sistem, Pengertian Sistem, Analisa Sistem, Karakteristik Sistem, Komponen Sistem, Klasifikasi Sistem, Pengendalian Sistem, Sistem pengedalian Umpan balik, Kriteria Sistem, Informasi, Pengertian Informasi, Sistem Informasi, Sistem Komputerisasi, Unified Modelling Language (UML), Definisi Unified Modelling Language (UML), Langkah – langkah Penggunaan Unified Modelling Language (UML), Bangunan Dasar Metodologi Unified Modelling Language, Pengertian Logistik.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Berisikan tentang : Analisa Organisasi, Gambaran Umum PT Cipta Dimensi, Wewenang dan Tanggung Jawab, Struktur Organisasi, Prosedur Sistem, Tata Laksana Sistem Yang Berjalan Saat Ini, Use Case Diagram, Konfigurasi Sistem.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Pada bab ini berisikan rancangan sistem, spesifikasi basis data, rancangan program, rancangan prototype, pengujian blackbox, implementasi, yang berkaitan dengan hasil sistem yang berjalan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil analisa sistem yang berjalan berdasarkan bab yang telah diuraikan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

  1. Definisi Sistem

  2. Menurut Yakub (2012:1)[1], “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

    Menurut Sutabri (2012:10)[2], “secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan bagian – bagian prosedur atau komponen sub sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai tujuan”.

  3. Karakteristik Sistem

  4. Model umum sebuah sistem adalah input, process,dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sistem – sistem tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Menurut Tata sutabri,(2012:6)[2] adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

    1. Komponen Sistem (Component System)

    2. Komponen – komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

    3. Batasan Sistem (Boundary)

    4. Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antar sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

    5. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

    6. Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi batasan sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

    7. Penghubung (Interface)

    8. Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

    9. Masukan Sistem (input)

    10. Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance Input) dan sinyal (Signal Input).

    11. Keluaran Sistem (Output)

    12. Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal – hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

    13. Pengolah Sistem (Process)

    14. Suatu sistem mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

    15. Sasaran dan Tujuan (Objectives & Goal)

    Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti yang bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

  5. Klasifikasi Sistem

  6. Menurut Sutabri (2012:22)[2], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

    1. Sistem abstrak (abstrack system) dan sistem fisik (physical system)

    2. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi yaitu sistem yang berupa pemikiran – pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan.

      Sistem fisik merupakan sistem yang terlihat secara fisik, misalnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi dan lain – lainnya.

    3. Sistem alami (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

    4. Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami atau natural tanpa adanya campur tangan manusia, misalnya sistem tata surya, sistem rotasi bumi.

      Sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia, misalnya dapat berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

    5. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system)

    6. Sistem tertentu adalah sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian – bagiannya, contohnya sistem komputer.

      Sistem tidak tentu adalah sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memiliki unsur probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu), contohnya sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden.

    7. System tertutup (closed system) dan sistem terbuka (opened system)

    8. Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup. Karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

    Berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan bagian – bagian atau subsistem – subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mendapatkan suatu tujuan.

Konsep Dasar Data dan Informasi

  1. Definisi Data

  2. Menurut Suprihadi dkk dalam jurnal CCIT (2013:310)[3], “Data merupakan sekumpulan keterangan atau bukti mengenai sesuatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah.

    Menurut McLeod dalam bukunya yakub (2012:5)[1] Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta (fact) dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.

    Dari penjelasan kutipan diatas mengenai data dapat disimpulkan bahwa data merupakan bahan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.

  3. Sumber Data

  4. Menurut Yakub (2012:6)[1] Data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya. Sumber data dapat diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber data eksternal.

    1. Data Internal

    2. Data internal sumbernya adalah orang, produk, layanan dan proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan biasanya dapat diakses.

    3. Data Personal

    4. Sumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

    5. Data Eksternal

    6. Sumber data eksternal dimulai dari basis data komersial hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau media lainnya untuk film, suara, gambar, atlas dan televisi.

  5. Bentuk Data

  6. Menurut Yakub (2012:5)[1] data dapat dibentuk menjadi 5, yaitu:

    1. Teks

    2. Teks merupakan sederetan huruf, angka dan simbol – simbol yang kombinasinya tidak tergantung pada masing – masing item secara individual misalnya artikel, koran, majalah dan lain – lain.

    3. Data yang terformat

    4. Data yang terformat merupakan data dengan suatu format tertentu misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai mata uang.

    5. Citra (Image)

    6. Citra (Image) merupakan data dalam benrtuk gambar, citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen dan tanda tangan.

    7. Audio

    8. Audio merupakan data dalam bentuk suara misalnya instrumen musik, suara orang, suara binatang, detak jantung dan lain – lain.

    9. Video

    Video merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi dengan suara misalnya suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.

  7. Pengolahan Data

  8. Menurut Sutabri (2012:6)[2], pengolahan data dapat diuraikan seperti dibawah ini yaitu :

    1. Penyimpanan data (Data Storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, ordner, disket, tape, harddisk dan lain sebagainya. Jadi file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah catatan yang berhubungan satu sama lain mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha. Untuk memperoleh kemudahan dalam pencarian data (searching) di dalam file maka file dibagi menjadi 2 (dua) jenis : file induk dan file transaksi.

    2. Penanganan Data (Data Handling) meliputi berbagai kegiatan seperti : pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi.

  9. Hirarki Data

  10. Menurut Yakub (2012:6)[1] Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara lain sebagai berikut :

    1. Elemen data

    2. Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item dan atribut.

    3. Record

    4. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.

    5. File

    File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel dan relasi. Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

  11. Definisi Informasi

  12. Menurut Sutarman (2012:14)[4]informasi merupakan sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

    Menurut Maimunah dkk dalam jurnal CCIT Vol. 5 No 3 (2012:57)[5],“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil suatu keputusan.

    Menurut Darmawan (2012:2)[6],Informasi adalah sejumlah data sudah diolah atau diproses melalui prosedur pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya, keterpakaiannya sesuai dengan kebutuhan.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya”.

  13. Fungsi Informasi

  14. Menurut Sutabri (2012:12)[2], fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan. informasi yang disampaikan kepada pemakai mungkin merupakan hasil data yang sudah diolah menjadi sebuah keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam – macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberi suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat – tingkat pendapatan yang berbeda.

  15. Siklus Informasi

  16. Menurut Sutabri (2012:33)[2], data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menagkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru, data tersebut akan ditangkap sebagai input dan di proses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

    Gambar 2.1 : Siklus Informasi
  17. Nilai Informasi

  18. Menurut Sutabri (2012:38)[2], “Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan”. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat yaitu :

    1. Mudah diperoleh (easily obtained)

    2. Sifat ini menunjukan informasi dapat diperoleh dengan mudah dan cepat, kecepatan memperoleh dapat diukur misalnya 1 menit Versus 24 jam. Akan tetapi, beberapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.

    3. Luas dan Lengkap (extensive and complete)

    4. Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi, hal ini tidak berarti hanya mengenai volume-nya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.

    5. ketelitian (Accuracy)

    6. Sifat ini menunjukan minimnya kesalahan dalam informasi, dalam hubungannya dengan volume data yang besar terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan penghitungan.

    7. Kecocokan (Suitability)

    8. Sifat ini menunjukan seberapa keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai, isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi.

    9. Ketepatan Waktu (Timeliness)

    10. Sifat ini menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang ingin mendapatkan informasi masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada pemakai biasanya tepat waktu.

    11. Kejelasan (clarity)

    12. Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah – istilah yang tidak jelas,

    13. Keluwesan (flexibility)

    14. Sifat ini berhubungan dengan disesuaikannya keluaran informasi, tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambilan keputusan.

    15. Dapat Dibuktikan (Can be proved)

    16. Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

    17. Tidak Ada Prasangka (no prejudice)

    18. Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

    19. Dapat Diukur (Can be measured)

    20. Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

Konsep Dasar Perancangan Sistem

  1. Definisi Perancangan Sistem

  2. Menurut Darmawan (2013:227)[6], “Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi: “menggambarkan suatu sistem dibentuk”.

    Menurut Sutabri (2012:41)[2], “Perancangan sistem informasi yang diterjemahkan dari Information System Planning (ISP) menceritakan bagaimana menerapkan pengetahuan tentang sistem informasi kedalam organisasi”.

    Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan sistem adalah suatu sistem yang akan dibangun dan dimplementasikan berdasarkan kebutuhan – kebutuhan fungsional.

  3. Tujuan Perancangan Sistem

  4. Menurut Darmawan (2013:228)[6], Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :

    1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem

    2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap pada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik yang terlihat.

  5. Tahap – Tahap Perancangan Sistem

  6. Menurut Sutabri (2012:225)[2], tahap rancangan sistem dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu rancangan sistem secara umum dan rinci. Adapun tujuan utama dari tahap rancangan sistem ini adalah sebagai berikut :

    1. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan menyeluruh dari masing – masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.

    2. Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data yang teratur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan kemudahan dalam pemrograman sistem serta keluwesan atau fleksibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.

    3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai saran pengolahan data dan sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.

    4. Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehingga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian, analisis, dan evaluasi terhadap aspek – aspek yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.

    5. Penyusunan buku pedoman (Manual) tentang pengoperasian perangkat lunak sistem yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan serta penerapan sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi yang bersangkutan.

Konsep Dasar Sistem Informasi

  1. Definisi Sistem Informasi

  2. Menurut Sutarman (2012:13)[4], “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Menurut Mendelson dalam Guritno (2011:31)[7], “Para ahli menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (reference discipline)”. Oleh karena itu, sistem informasi dapat lebih dijelaskan sebagai sebuah keterkaitan antara satu dengan yang lainnya yang membentuk suatu jaringan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berelasi dan membentuk suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran akhir menghasilkan, menampilkan atau membentuk suatu informasi dari hasil pengolahan suatu data mentah yang berisi fakta dan sebagainya.

    Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah keterkaitan anatara manusia hardware, software, jaringan komunikasi dan data untuk diproses dan didistribusikan guna pengambilan keputusan.

  3. Komponen Sistem Informasi

  4. Menurut Sutabri (2012:47)[2], “Sistem informasi terdiri dari komponen – komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai sasaran.

    1. Blok Masukan (Input Block)

    2. Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen – dokumen dasar.

    3. Blok Model (Model Block)

    4. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data masukan (input) dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tentu untuk menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    5. Blok Keluaran (Output Block)

    6. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

    7. Blok Teknologi (Technology Block)

    8. Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan. Terdiri dari 3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

    9. Blok Basis Data (Database Block)

    10. Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunkan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang dihasilkan berkualitas.

    11. Blok Kendali (Control Block)

    12. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan – kecurangan, kegagalan – kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung diatasi.

  5. Arsitektur Informasi

  6. Menurut Sutarman (2012:15)[4], Arsitektur informasi adalah perencanaan kebutuhan informasi dalam organisasi dan bagaimana proses pemenuhan kebutuhan tersebut. Dalam mempersiapkan arsitektur informasi, perancangan (Designer) membutuhkan informasi yang dapat dibagi atas dua bagian yaitu :

    1. Kebutuhan bisnis akan informasi.

    2. Infrastruktur informasi yang telah ada dan yang direncanakan.

Konsep Dasar Analisa Sistem

  1. Definisi Analisa Sistem

  2. Menurut Yakub (2012:142)[1], Analisa sistem dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana perusahaan (business plan).

    Dari penjelasan kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa sistem adalah suatu tahap dimana sebelum dibuatnya sistem baru diperlukan penelitian atau mempelajari pada sistem yang sudah ada atau sistem yang sedang berjalan saat ini

  3. Tahapan Analisa sistem

  4. Menurut Henderi dkk dalam jurnal CCIT Vol.4 (2011:322)[8],“Tahapan analisa sistem adalah tahap penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat dibuat rancangan sistem yang baru sesuai dengan kebutuhan.

    Pada analisa sistem dikenal beberapa tahap yaitu :

    1. identifikasi masalah yang ada pada sistem informasi tersebut.

    2. Memahami cara kerja sistem

    3. Melakukan analisa

    4. Melaporkan hasil analisa sistem

Konsep Dasar Analisa SWOT

  1. Definisi SWOT

  2. Menurut Fahmi (2013:252)[9],“SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weakness (Kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman) dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

    Dapat ditarik kesimpulan dari penjelasan diatas bahwa analisa SWOT merupakan analisa yang dilihat dari keempat faktor tersebut guna untuk mengetahui keuntungan dan kerugian suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan.

  3. Tujuan Penerapan Analisa SWOT

  4. Menurut Fahmi (2013:254)[9], penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih fokus, sehingga dengan penempatan analisa SWOT tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bandingan pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin bisa terjadi di masa – masa yang akan datang.

Konsep Dasar Pengujian Blackbox

  1. Definisi Blackbox Testing

  2. Menurut Rizky (2011:264)[10], black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internal-nya.

    Dapat ditarik kesimpulan dari pendapat diatas bahwa pengujian black box adalah pengujian yang dilakukan hanya dari eksternal sistem yang dibuat melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.

  3. Keuntungan Dari Black Box Testing

  4. Menurut Rizky (2011:264)[10],ada beberapa Keuntungan yang diperoleh dari pengujian Black Box yaitu :

    1. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

    2. Proses testing lebih cepat dilakukan dibandingkan white box.

    3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

    4. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

Elisitasi

Menurut Guritno (2011:302)[7],”Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi.

Menurut Saputra (2012:51)[11],“Elisitasi merupakan rancangan yang dibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk di eksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :

  1. Elisitasi Tahap 1

  2. Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.

  3. Elisitasi Tahap 2

  4. Hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. M pada MDI berarti mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru. D pada MDI berarti desirable, maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna. I pada MDI berarti inessential, maksudnya requirement tersebut bukanlah bagian sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

  5. Elisitasi Tahap 3

  6. Merupakan hasil penyusutan elisitasi tahap 2 dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option 1 pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :

    1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem yang diusulkan.

    2. O artinya Operasional, bagaimana tata cara pengguna requirement dalam sistem akan dikembangkan.

    3. E artinya ekonomi, berapakah biaya yag diperlukan guna membangun requirement didalam sistem.

  7. Final Draft Elisitasi

  8. Final draft elisitasi merupakan hasil akhir dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan sistem yang akan dikembangkan.

Teori Khusus

Konsep Dasar UML (Unified Modelling Language)

  1. Definisi UML (Unified Modelling Language)

  2. Menurut Chonoles dalam Widodo dkk (2011:6)[12], mengatakan bahwa “Sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik, ketika membuat model menggunakan konsep UML ada aturan – aturan yang harus diikuti, bagaimana elemen pada model – model yang kita buat berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada dan UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya”.

    Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan UML adalah bahasa yang digunakan untuk pemodelan dari sistem perangkat lunak.

  3. Bangunan Dasar UML (Unified Modelling Language)

  4. Menurut Adi Nugroho (2014:25)[13],Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga (3) bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem atau perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu :

    1. Sesuatu (Things)

    2. Ada empat (4) Things dalam UML, yaitu :

      1. Structural Things

      2. Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML (Unified Modelling Language). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen – elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

      3. Behavioral Things

      4. Merupakan bagian yang dinamis pada model UML (Unified Modelling Language), biasanya merupakan kata kerja dari model UML, yang mencerminkan prilaku sepanjang ruang dan waktu.

      5. Grouping Things

      6. Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML (Unified Modeling Language). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket – paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model – model dan subsistem – subsistem.

      7. Annotational Things

      8. Merupakan bagian yang memperjelas model UML (Unified Modeling Language) dan dapat berupa komentar – komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri – ciri setiap elemen dalam model UML.

    3. Relasi (Relationship)

    4. Ada empat (4) macam relationship dalam UML, yaitu :

      1. Ketergantungan

      2. Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri akan mempengaruhi elemen yang bergantung pada elemen yang tidak mandiri.

      3. Asosiasi

      4. Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian – bagiannya.

      5. Generalisasi

      6. Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi prilaku dan struktur dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

      7. Realisasi

      Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

    5. Diagram

    6. Ada 5 (lima) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :

      1. Use Case Diagram

      2. Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

      3. Class Diagram

      4. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas – kelas, antarmuka – antarmuka, kolaborasi – kolaborasi dan relasi – relasi antar objek.

      5. Sequence Diagram

      6. Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

      7. State Chart Diagram

      8. Diagram ini memperlihatkan state – state pada sistem, memuat state, transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem – sistem yang reaktif.

      9. Activity Diagram

      10. Diagram ini memperlihatkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

  5. Langkah – Langkah Penggunaan UML

  6. Menurut Adi Nugroho (2014:15)[13],langkah – langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language) sebagai berikut :

    1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

    2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

    3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

    4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

    5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

    6. Definisikan obyek – obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.

    7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

    8. Berdasarkan model – model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

    9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen – komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

    10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

    11. Mulailah membangun sistem

    12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta kodenya. Model harus selalu sesuai dengan kode yang aktual.

    13. Perangkat lunak siap dirilis.

  7. Tujuan Unified Modeling Language (UML)

  8. Menurut Yasin (2012:268)[14], Tujuan Unified Modeling Language (UML) diantaranya adalah :

    1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan dapat saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.

    2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa

    3. Menyatukan praktek – praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Konsep Dasar Dreamweaver

  1. Definisi Dreamweaver

  2. Menurut Prasetio (2012:96)[15], “Dreamweaver adalah sebuah tools untuk membantu kita menuliskan kode HTML secara visual”.

    Menurut Milician (2012:5)[16], “Dreamweaver is a powerful Hyper Text Markup Language (HTML) editor used by professionals, as well as beginners. (Dreamweaver adalah Hyper Text Markup Language (HTML) editor yang digunakan oleh professional, serta pemula).

    Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dreamweaver merupakan sebuah alat atau aplikasi untuk membuat web statis ataupun dinamis.

  3. Ruang Kerja Adobe Dreamweaver

  4. Ruang kerja atau workspace adalah bagian keseluruhan tampilan adobe dreamweaver yang terdiri dari fungsi dan aturan. Berikut penjelasannya :

    1. Document Window berfungsi menampilkan dokumen yang sedang dikerjakan

    2. Insert Bar mengandung tombol – tombol untuk menyisipkan berbagai macam objek seperti image, table dan layer kedalam dokumen.

    3. Document Toolbar berisikan tombol – tombol dan menu pop-up yang menyediakan tampilan berbeda dari document window.

    4. Panel Groups adalah kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya yang dikelompokkan dibawah satu judul.

    5. Tag Selector berfungsi menampilkan hirarki tag disekitar pilihan yang aktif pada design view.

    6. Property Inspector digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai properti objek atau teks.

    7. Files Panel digunakan untuk mengatur file – file dan folder – folder yang membentuk situs

Pengertian Inventory

Menurut Hohmann, S. Dan Zelewski, S. (2011)[17],nventory adalah pengelolaan persediaan dimana keputusan waktu dan ukuran pengiriman ditentukan oleh pemasok dan pembeli, memberikan informasi yang up to date tentang persediaan yang tersisa dan kebutuhan dari waktu ke waktu.

Menurut junaidi (2013:3)[18], berpendapat bahwa “inventory adalah konsep yang mencerminkan sumber daya yang dapat digunakan tetapi tidak atau belum dipergunakan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa inventory merupakan barang persediaan yang dimiliki suatu perusahaan yang akan digunakan pada suatu waktu jikalau ada permintaan dari konsumen atau customer

Konsep Dasar Web

  1. Definisi Web

  2. Menurut Murya dalam Putri (2012:38)[19], “WEB (World Wide Web) adalah suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), media memudahkan surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran informasi melalui internet)”.

    Menurut Wiga Ariyani dkk (2013:380)[20],dalam international journal, “web merupakan sebuah lokasi di internet yang menyajikan kumpulan informasi tentang profil dan pemilik situs”.

    Dapat disimpulkan dari pendapat diatas website adalah sebuah tempat di internet, yang menyajikan informasi dengan berbagai macam format data seperti text, image, bahkan video sehingga penyajian informasi lebih menarik.

  3. Jenis – Jenis Web

  4. Menurut Wiga Aryani (2013:380)[20],dalam international journal, website dibagi menjadi 2 (dua) kategori :

    1. Website Statis (Static Website)

    2. Website statis adalah website yang statis atau tidak berubah. Website statis seperti brosur, selebaran, dan didistribusikan secara berbeda dan diakses melalui internet

    3. Website Dinamis (Dinamic Website)

    4. Website dinamis adalah website yang isinya berubah – ubah. Aplikasi website dinamis sering ditemukan di internet, misalnya dalam sebuah portal berita, blog, situs jejaring sosial dan sebagainya.

Konsep Dasar PHP

  1. Definisi PHP

  2. Menurut Madcom (2013:2)[21], PHP adalah merupakan singkatan dari “Hypertex Preprocessor”. pada awalnya PHP merupakan kependekan dari personal home page (situs personal) dan PHP itu sendiri pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdof pada tahun 1995, dan pada saat PHP masih bernama FI (form interpreter), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode tersebut untuk umum. PHP adalah sebuah bahasa Scripting yang terpasang pada HTML.

    Menurut Sibero (2012:49)[22], “PHP (Personal Home Page) adalah pemrograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.

    Dari penjelasan diatas tentang PHP dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang bisa digunakan secara umum untuk pengembangan web dan terpasang bersamaan dengan HTML.

  3. Sejarah PHP

  4. Menurut Sibero (2012:49)[22], pada tahun 1994 seorang programmer bernama Rasmus Lerdorf awalnya buat sebuah halaman website pribadi, tujuannya adalah untuk mempertahankan halaman website pribadi tersebut sekaligus membangun halaman web yang dinamis. PHP pada awalnya diperkenalkan sebagai singkatan dari Personal Home Page. PHP pertama ditulis menggunakan bahasa Perl (Perl Script), kemudian ditulis ulang menggunakan bahasa pemograman C CGI-BIN (Common Gateway Interface-Binary) yang ditujukan untuk mengembangkan halaman website yang mendukung formulir dan penyimpanan data. Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis untuk umum, kemudian pengembangannya dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev Suraski. Perusahaan bernama Zend kemudian melanjutkan pengembangan PHP dan merilis PHP versi 5 terakhir pada saat ini.

Konsep Dasar Database

  1. Definisi Database

  2. Menurut Prasetio (2012:181)[15], “Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 (dua) hal, sebuah database flat dan sebuah database relasional. Database relasional lebih disukai karena lebih masuk akal dibandingkan database flat”.

    Menurut Kustiyaningsih (2011:146)[23], “Database adalah Struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses dan memperoses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL Server”.

    Dapat ditarik kesimpulan dari penjelasan diatas database adalah sebuah alat untuk menyimpan data – data atau sebuah informasi secara sistematik dan saling berhubungan dengan yang lainnya.

  3. Jenis Database Yang Digunakan

    1. MySQL

    2. Menurut Kustiyaningsih (2011:145)[23], “MySQL adalah sebuah basis data yang mengandung satu atau jumlah table”. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris menggandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.

      Berikut adalah sejumlah aktivitas yang terkait dengan data yang didukung oleh MySQL.

      1. Menyimpan data ke dalam tabel.

      2. Menghapus data dalam tabel.

      3. Mengubah data dalam tabel.

      4. Mengambil data yang tersimpan dalam tabel.

      5. Memungkinkan untuk memilih data tertentu yang diambil.

      6. Memungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses terhadap data.

XAMPP

  1. Definisi XAMPP

  2. Menurut Yogi wicaksono dalam Selvy Eriani (2013)[24], “XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer lokal”. XAMPP berperan sebagai server web pada komputer. XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau terakses dengan internet.

    Menurut Kartini (2013:27-26)[25],berpendapat bahwa, “Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket”.

    Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa xampp merupakan alat atau tool untuk menbuat database pada server lokal yang bertujuan untuk membantu dalam modifikasi web tanpa harus online.

  3. Pengenalan XAMPP

  4. Menurut Kartini, dkk (2013:27-26)[25]. “dalam paket sudah terdapat apache (web server), MySQL (database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, PHPMyAdmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan hanya sekali instal, paketnya akan ikut terinstal dan terkonfigurasi secara otomatis. Arti dari kata XAMPP tersebut yaitu (X) Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, (A) Apache merupakan web servernya, (M) MySQL merupakan database servernya, (P) PHP bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun website, (P) Perl bahasa pemrograman untuk segala keperluan.

Konsep Dasar SMS Gateway

  1. Definisi SMS (Short Message Service)

  2. SMS (Short Message Service) adalah suatu jasa atau layanan yang diberikan oleh operator telepon seluler.

    Menurut Wahana Komputer (2010:12)[26],mengartikan, SMS (Short Message Service) merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan standarisasi oleh suatu badan bernama ETSI (European Telecommunication Standards Institute) sebagian dari pengembangan GSM phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38.

    Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa SMS merupakan jasa atau layanan yang memudahkan pengguna dalam komunikasi jarak jauh dengan cepat dan ekonomis dalam biaya.

  3. Sejarah SMS

  4. Menurut Sofian (2011)[27],Sejarah SMS diawali pada tahun 1991 pertama kali muncul di eropa, dikembangkan oleh The European Standard For Digital Wireless, untuk teknologi komunikasi ponsel yang saat ini dikenal dengan nama GSM (Global System for Mobile Comunications). Pioner – pioner di amerika utara seperti : Bellsouth Mobility, PrimeCo, Nextel dan beberapa pioner yang lainnya, telah mengembangkan SMS untuk teknologi jaringan GSM, CDMA (Code Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access).

    Di indonesia awalnya SMS hanya bisa digunakan apabila operator yang digunakan sama. Pada tanggal 8 Mei 2001, tiga operator besar yang beroperasi di indonesia menjalin kerja sama pengiriman lintas operator, yaitu Exelcommindo (Pro-XL), satelindo (Mentari), dan Telkomsel (Halo). Beberapa bulan kemudian menyusul Indosat-M3. Dengan adanya kerja sama antar operator – operator tersebut maka seluruh masyarakat indonesia menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi.

  5. Alur Pengiriman SMS (Short Message Service).

  6. Menurut Saputra (2013:56)[11],dalam bukunya, “Kebanyakan orang awam tahu, alur dari SMS adalah kirim SMS, ditangkap satelit kemudian diteruskan ke nomor handphone tujuan. Kenyataannya, tidaklah demikian. Setiap kita mengirimkan pesan melalui sms, pesan tersebut tidak langsung sampai ke nomor handphone tujuan tetapi melewati beberapa proses terlebih dahulu. Yaitu pesan akan ditangkap oleh BTS (Base Transceiver Station) terlebih dahulu, dilanjutkan ke BSC (Base Station Controller) kemudian akan sampai ke tahap MSC (Mobile Switching Center). Selanjutnya akan meneruskan atau mem-forward pesan tersebut ke SMSC (Short Message Service Center). Pada tahap inilah pesan disimpan untuk sementara jika nomor tujuan yang ditujukan sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Jika nomor tujuan sudah aktif maka akan diteruskan melewati MSC ke BSC kemudian diterima oleh jaringan BTS nomor tujuan, lalu dikirimkan kepada pengguna nomor handphone tersebut”.

  7. Definisi SMS Gateway

  8. Menurut Aminudin (2014:8)[28], “SMS Gateway merupakan sebuah program yang mengkomunikasikan sistem operasi komputer dengan perangkat komunikasi yang terpasang untuk mengirim atau menerima SMS.

    Menurut Shu Chiang (2014:271-279)[29],dalam jurnal internasional sms gateway dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau mekanisme yang memfasilitasi transisi sms dengan mengubah pesan dari beberapa jenis media komunikasi untuk lalu lintas jaringan seluler” sistem sms gateway mirip dengan konsep email biasa atau sms dalam hal sistem menerima pesan dari klien pengirim dan kemudian menyampaikan ke klien penerima.

    Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sms gateway merupakan sebuah aplikasi pembantu dalam pengiriman pesan atau informasi kebanyak pengrim secara bersamaan dan realtime.

  9. Cara Kerja Sistem SMS Gateway

  10. Menurut Adiyanto (2013:49)[30], mekanisme kerja pengiriman SMS dibagi menjadi 3 yaitu :

    1. Intra-operator SMS : pengiriman SMS dalam satu operator. SMS yang dikirimkan oleh pengirim akan terlebih dahulu masuk ke SMSC (Short Message Service Center) operator nomor pengirim. Kemudian SMSC akan mengirimkan ke nomor yang dituju secara langsung. Penerima kemudian akan mengirimkan delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah diterima ke SMSC. SMSC kemudian meneruskan report tersebut ke nomor pengirim SMS, disertai status proses pengiriman SMS tersebut.

    2. Inter-operator SMS : pengiriman SMS antar beda operator. Yang membedakan adalah mekanisme ini terdapat dua SMSC yaitu Smsc pengirim dan penerima. SMS yang dikirim akan masuk ke SMSC pengirim dan diteruskan ke SMSC penerima, setelah itu SMS dikirimkan ke telepon seluler tujuan. Demikian juga dengan delivery report akan diterima terlebih dahulu oleh SMSC penerima, kemudian diteruskan ke SMSC pengirim SMS. Komunikasi antar SMSC dapat berjalan jika telah terdapat kesepakatan kerja sama antar operator tersebut, jika tidak terdapat kesepakatan akan menyebabkan SMS yang dikirim dengan nomor tujuan dengan operator berbeda tidak akan sampai pada nomor tujuan yang dituju.

    3. SMS Internasional : pengirim SMS dari operator suatu negara ke negara lain. SMS internasional pada hakekatnya sama dengan mekanisme inter-operator, yang membedakan hanya pada SMSC nomor penerima adalah SMSC operator luar negeri dan perlu penambahan kode negara pada nomor tujuan penerima SMS.

  11. Komponen – Komponen SMS Gateway

  12. Menurut Jimoh, R. G. (2014:410-411)[31],dalam jurnal internasional mengemukakan bahwa sms gateway mempunyai tujuh (7) komponen inti yang terdiri dari :

    1. Aplikasi Web : Berjalan di server side, itu menangani permintaan dari pengguna SMS untuk mengirim dan menerima pesan SMS. Selain itu, aplikasi web bisa mendapatkan informasi dari profil EVI atau database dan kemudian memutuskan rute dan protokol yang digunakan untuk mengirim pesan sms. Ini adalah sisi server komponen yang akan dibangun oleh proyek.

    2. EVI (Enterprise Integrasi Voice) profil : Mengandung informasi pelanggan. Berdasarkan informasi ini, aplikasi web dapat menentukan rute dan protokol untuk mentransfer pesan.

    3. SMS Gateway : SMS Gateway dapat diatur untuk menangani koneksi ke SMSC. Untuk menyambung ke SMS Gateway, protokol SMSC digunakan seperti SMPP, HTTP / HTTPS, Email ke sms, dll.

    4. SMS Center : Sebuah pusat SMS bertanggung jawab untuk menangani operasi SMS dari jaringan nirkabel. Ketika pesan SMS yang dikirimkan dari sebuah ponsel, akan mencapai pusat SMS pertama. SMSC kemudian meneruskan pesan menuju tujuan.

    5. Web Browser : Berjalan pada sisi klien, memungkinkan pengguna login dan mengirim pesan SMS.

    6. Web Service : Menyediakan layanan untuk gateway dan aplikasi SMS untuk mengirim dan menerima pesan SMS dibawah jaxws.

    7. Mail Server : Menyediakan layanan SMTP untuk mengirim SMS ke sistem email dari ponsel operator dan kotak surat untuk menerima pesan yang dikirim dari ponsel.

Pengertian Aplikasi

  1. Definisi Aplikasi

  2. Menurut Eka Noviansyah dalam Satriya (2013:78)[32], “Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu.

    Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah sebuah program yang dibuat dalam sebuah perangkat lunak dengan komputer untuk memudahkan pekerjaan, penggunaan dan penambahan data yang dibutuhkan.

GAMMU

  1. Definisi GAMMU

  2. Aplikasi gammu yang akan dipakai dalam penelitian ini bisa dikatakan aktor utama yang akan memproses pentransferan data – data SMS dari handphone atau modem ke komputer atau sebaliknya.

    Menurut Adiyanto, Suraya dan Edhy Sutanta (2013:51)[30],”Gammu adalah sebuah aplikasi atau daemon yang dikhususkan untuk membangun sebuah SMS Gateway yang menghubungkan antara operator seluler ke internet dan sebaliknya. Aplikasi ini bersifat open source dibawah lisensi GPL”.

    Menurut Ramadhika A (2012)[33],Gammu adalah sebuah aplikasi cross-platform yang digunakan untuk menjembatani / mengkomunikasikan antara database SMS Gateway dengan sms device. Aplikasi gammu berupa daemon yang berjalan secara background. Setiap saat gammu memonitor sms device dan database sms gateway. Saat ada sms masuk ke sms device, maka gammu langsung memindahkannya ke dalam inbox dalam database sms gateway. Sebaliknya saat aplikasi pengirim sms memasukkan sms ke dalam outbox dalam database sms gateway, maka gammu mengirimkannya melalui sms device dan memindahkan sms ke sentitem dalam database.

  3. Keunggulan Gammu

  4. Kelebihan Gammu dibandingkan tool sms gateway lainnya adalah :

    1. Gammu bisa dijalankan di windows maupun linux.

    2. Banyak device yang kompatibel dengan gammu.

    3. Gammu menggunakan database mysql.

    4. Baik kabel data USB Maupun serial semuanya kompatibel dengan gammu.

    5. Gammu merupakan aplikasi open source yang dapat dipakai secara gratis.

    6. Gammu tidak memerlukan banyak hardware sehingga memudahkan dalam mengembangkan aplikasi dengan modal sedikit.

  5. Manfaat Gammu SMS Gateway

  6. Menurut Ridwan (2013)[34],Gammu SMS Gateway akan sangat memudahkan kita untuk mengirimkan SMS dalam jumlah banyak melalui komputer. Contoh aplikasinya dapat digunakan sebagai pengirim SMS massal, SMS polling, SMS Auto replay, Auto Responder, SMS On-Demand, SMS Scheduller, dsb.

Konsep Dasar Study Pustaka (Literature Review)

  1. Definisi Literature Review

  2. Menurut Guritno dkk (2011:86)[7], “Literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti telah menemukan jawaban untuk pertanyaan – pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling actual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama”.

  3. Literature Review

  4. Berikut hasil penelitian – penelitian sebelumnya yang masih searah dengan penelitian SKRIPSI ini adalah :

    1. Penelitian yang dilakukan oleh Makrothynia Hia (2013)[35]

    2. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang pada PT Gema Sarana Media”. Pada penelitian ini penulis membahas tentang perancangan sistem informasi persediaan barang untuk mempermudah bagian gudang, yaitu meliputi data proses data barang masuk, barang keluar, data customer dan pembuatan laporan persediaan barang pada PT Gema Sarana Media. Adapun metodologi yang digunakan pada sistem ini memudahkan laporan, pencarian data dan megetahui keseluruhan stok barang yang ada pada PT Gema Sarana Media.

    3. Penelitian yang dilakukan oleh Ulis Bella (2011)[36]

    4. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada Bagian Gudang Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang” Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Mysql sebagai pengolahan databasenya. Penelitian ini hanya pada sistem persediaan barangnya saja khususnya pada dinas pendapatan daerah.

    5. Penelitian yang dilakukan oleh Gustav Prastyo Wibowo (2014)[37]

    6. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Monitoring Penerimaan Dan Pengeluaran Barang Pada PT Krista Pesona Adibusana”. Penelitian ini dilakukan hanya pada pengolahan data barang masuk dan keluar serta pelaporan yang mencakup pencatatan data barang, data supplier, penerimaan barang, kelola bukti barang dan bukti retur barang. Pada databasenya masih menggunakan microsoft office access 2007.

    7. Penelitian yang dilakukan oleh Windy Lia Safitri (2014)[38]

    8. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada PT Samat Teknik Mandiri Tangerang”. Pada penelitian ini sistem yang dibuat masih belum adanya pelaporan barang yang akurat dikarenakan tidak adanya form untuk surat jalan masuk dan keluar sehingga sistem tidak dapat langsung membuat laporan keluar masuk barang dan juga belum adanya notifikasi info mengenai stok minimum barang.

    9. Penelitian yang dilakukan oleh Ferry Agung Nugroho (2012)[39]

    10. Penelitian ini berjudul “Perancangan Sistem Inventory Barang Pada Toko Bangunan Enggal Jaya Di Windusari Kabupaten Magelang”. Pada penelitian ini belum dibuatnya sistem yang terkomputerisasi mengenai pencatatan dan pengolahan keluar masuk barang yang menyebabkan ketidak akuratan pada informasi. Masih harus dibuatkan program khusus sehingga pelayanan informasi mengenai data keluar masuk barang dapat diolah dengan baik dan memuaskan.

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN
  • Gambaran Umum Objek yang Diteliti

    Sejarah Singkat PT Cipta Dimensi

    PT Cipta Dimensi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembangunan gedung atau bisa disebut general contractor, telah berdiri sejak tahun 1989, yang beralamat di Jl Gajah Tunggal KM.1 Pasir Jaya, Jatiuwung, Tangerang. PT Cipta Dimensi ini adalah salah satu anak perusahaan dari PT Tata Mulia.

    Melihat masa depan dalam pembangunan infrastruktur saat ini maka didirikan lah perusahaan ini yakni PT Cipta Dimensi, sebagai salah satu perusahaan konstruksi nasional yang terkemuka, telah menyelesaikan beragam proyek, mulai dari gedung bertingkat tinggi maupun bertingkat rendah. Dalam kurun waktu panjangnya usia PT Cipta Dimensi mulai menerapkan sistem perusahaan dengan baik begitu pula potensi sumber daya manusia pada PT Cipta Dimensi yang bertambah kuat. Banyak berbagai mitra kerja juga bekerja sama dalam membangun infrastruktur pembangunan .

    Visi dan Misi PT Cipta Dimensi

    1. Visi

    2. Pada perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi ini mempunyai visi yaitu memberikan jasa pembangunan yang bermutu, profesional, baik dalam kualitas barang maupun kinerja para karyawan dan menjunjung tinggi inovatif.

    3. Misi

    4. a. Memberikan jasa kontruksi yang bermutu kepada customer atau proyek yang membutuhkan.

      b. Melakukan tugas dengan baik dan profesional. Agar menjaga kedinamisan, dedikasi tinggi dan kepercayaan dalam bekerja.

      c. Mampu meningkatkan kualitas keberhasilan suatu proyek agar menjunjung tinggi nama perusahaan terhadap konsumen.

      d. Dapat menyaingi jasa kontuksi lain dimana saat yang lain sedang maju, perusahaan ini tetap lebih unggul.

      e. Meningkatkan hubungan kerja semua tim agar lebih harmonis dan kekeluargaan.

    Struktur Organisasi Perusahaan

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Cipta Dimensi

    Tugas Dan Tanggung Jawab

    1. Pimpinan/manager produksi

    2. Bertanggung jawab atas keseluruhan proses dan hasil produksi.

    3. Produksi

    4. a. Bertanggung jawab atas keseluruhan proses assembling sampai dengan finishing.

      b. Pembuatan cutting sheet material utama.

      c. Monitoring pekerjaan assembling sampai dengan finishing.

    5. Engineering

    6. Bertanggung jawab atas pembuatan gambar kerja dari keyplan sampai dengan detail gambar fabrikasi.

    7. PPIC

    8. Bertanggung jawab atas perhitungan volume pekerjaan guna kepentingan pembelian material barang mentah dan penagihan.

    9. QC

    10. a. QC Assembling : Tugas dan tanggung jawab pengecekan dimensi pekerjaan fabrikasi

      b. QC Welding : Tugas dan tanggung jawab atas kualitas hasil pekerjaan pengelasan fabrikasi.

      c. QC Finishing : Bertanggung jawab atas kualitas hasil pekerjaan finishing, blasting, wireblast, dan painting.

    11. Gudang

    12. Bertanggung jawab atas penerimaan material consumable, material baja mentah dan material barang sipil.

    13. Delivery

    14. Bertanggung jawab atas pengiriman material baja mentah, fabrikasi, consumable, alat serta material sipil.

    15. Mekanik

    16. Bertanggung jawab atas penerimaan alat – alat kerja pada keseluruhan workshop.

    Tata Laksana Sistem yang Berjalan

    Prosedur Sistem yang Berjalan

    Adapun prosedur sistem yang berjalan saat ini yaitu sebagai berikut :

    1. Prosedur sistem pemasukan barang

    2. a. Bagian engineering merujuk untuk pembelian barang ke admin atas persetujuan pimpinan.

      b. Dari admin keluar surat permintaan barang yang berisi macam – macam barang yang diminta dan dikirim dahulu ke pusat.

      c. Pusat menerima surat permintaan barang dan mengeluarkan OP (surat pembelian barang) yang akan dikirim ke supplier.

      d. Supplier menerima OP untuk pemesanan barang. Supplier mengirim barang pembelian dari pusat sekaligus mencetak surat jalan ke perusahaan.

      e. Sebelum penurunan barang, karyawan melakukan pengecekan barang terlebih dahulu untuk dicocokkan dengan permintaan barang, jika tidak cocok barang dikembalikan.

      f. Jika perusahaan sudah menerima barang, admin langsung mendata barang yang masuk dan mengeluarkan surat bukti terima barang untuk dikirimkan ke pusat.

      g. Pusat menerima surat bukti terima barang yang berarti barang pembelian sudah diterima di PT Cipta Dimensi.

    3. Prosedur Pengeluaran barang

    4. a. Untuk pengeluaran barang, customer/proyek meminta barang yang dibutuhkan kepada admin perusahaan.

      b. Lalu admin mencetak bon pemakaian dan melakukan pendataan pengurangan barang.

      c. Bon pemakaian dikirim beserta bentuk fisik barang ke proyek

      d. Proyek menerima barang dan bon pemakaian untuk dipakai pembuatan gedung/konstruksi.

    Rancangan Prosedur Sistem yang Berjalan

    Untuk mengetahui sistem berjalan yang dipakai pada perusahaan ini, peneliti menganalisa dengan metode analisa sistem yang menggunakan program Unified Modelling Language (UML). Berikut penggambaran sistem berjalan dengan menggunakan UML :

    1. Use Case Diagram Sistem Berjalan Pemasukan Barang

    2. Gambar 3.2 Use Case Diagram Pemasukan Barang

      Berdasarkan gambar 3.2 Use Case Diagram diatas terdapat :

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup keseluruhan kegiatan yang sedang berjalan.

      2. 5 (lima) aktor yang melakukan kegiatan yaitu engineering, admin, pusat, supplier, dan karyawan gudang.

      3. 12 (dua belas) Use Case yang bisa dilakukan oleh para aktor.

    3. Use Case Diagram Sistem Berjalan Pengeluaran Barang

    4. Gambar 3.3 Use Case Diagram Pengeluaran Barang

      Berdasarkan gambar 3.3 Use Case diatas terdapat :

      1. 1 (satu) sistem yang mencakup keseluruhan kegiatan pengeluaran barang yang sedang berjalan.

      2. 3 (tiga) aktor yang melakukan kegiatan yaitu customer/proyek, admin dan delivery.

      3. 4 (empat) Use Case yang bisa dilakukan oleh para aktor.

    5. Activity diagram sistem berjalan pemasukan barang

    6. Gambar 3.4 Activity diagram pemasukan barang

      Berdasarkan gambar 3.4 Activity diagram diatas terdapat :

      1. 1 Initial Node, dimana awal dari semua aktivitas yang dilakukan.

      2. 12 Control Flow, yang mencerminkan eksekusi dari suatu akses atau kegiatan yang dilakukan pada sistem.

      3. 1 Decision Node, yang mencerminkan percabangan dari suatu aksi atau adanya suatu proses yang dilakukan pada sistem.

      4. 1 Activity Final Node, suatu aktivitas yang diakhiri.

    7. Activity diagram sistem berjalan pengeluaran barang

    8. Gambar 3.5 Acitivity diagram pengeluaran barang

      Berdasarkan gambar 3.5 Activity diagram diatas terdapat :

      1. 1 Initial Node, dimana awal dari semua aktivitas yang dilakukan.

      2. 5 Control Flow, yang mencerminkan eksekusi dari suatu akses atau kegiatan yang dilakukan pada sistem.

      3. 1 Activity Final Node, suatu aktivitas yang diakhiri.

    9. Sequence diagram pada sistem berjalan

    10. Gambar 3.6 Sequence Diagram Pada Sistem berjalan

      Berdasarkan gambar 3.6 Sequence diagram diatas terdapat :

      1. 3 Lifeline yaitu sistem yang dilakukan

      2. 7 Actor yang melakukan kegiatan yaitu supplier, pusat, customer, karyawan gudang, delivery, admin dan engineering.

      3. 15 message yang memuat informasi – informasi aktivitas yang dijalankan yang biasa dilakukan oleh aktor.

    Analisa Sistem Berjalan

    Analisa Matriks SWOT Pada PT Cipta Dimensi

    Dalam tahap analisa sistem berjalan ini penulis menggunakan metode analisa SWOT yang berguna untuk mengetahui kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), Peluang (Opportunity), serta Ancaman (Threat) pada perusahaan baik dalam faktor internal dan faktor eksternal, yang masing – masing akan didefinisikan satu per satu dan melanjutkan ke tahap pendefinisian matriks SWOT agar bisa mengetahui dan mengatasi masalah yang terjadi pada perusahaan. Berikut pendefinisian matriks SWOT pada sistem berjalan saat ini :

    Tabel 3.1 Analisa Matriks SWOT

    Permasalahan yang Dihadapi

    Berdasarkan apa yang telah dianalisa oleh penulis, terdapat permasalahan yang dihadapi dalam pengolahan data barang – barang pada gudang yang masih berjalan saat ini di PT Cipta Dimensi adalah proses pengolahan data barang yang belum maksimal yang dimaksud yaitu masih diolah secara manual sehingga dalam ketepatan data, akurasi data yang diperoleh dan pengolahan data yang membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja admin dalam bertugas membuat laporan kepada pimpinan. Atas kebutuhan daripada ketepatan dan kecepatan dalam mengolah data barang, maka sesuai dengan sistem ini perlu adanya peningkatan hingga mencapai sistem yang benar – benar dapat menangani semaksimal mungkin sistem pengolahan data barang yang berjalan saat ini agar dapat menghasilkan data barang yang cepat, tepat serta keakuratan data yang maksimal.

    Analisa Kelebihan dan Kekurangan Sistem

    Berdasarkan analisa sistem yang dilakukan penulis terdapat kelebihan dan kekurangan pada sistem yang berjalan saat ini. Adapun kelebihan dari sistem tersebut adalah adanya proses pembuatan surat bukti terima barang, surat PO serta surat permintaan barang yang dapat memudahkan suatu bagian atau karyawan pada perusahaan ini dalam melakukan proses penerimaan dan pengeluaran barang. Dan adapun kekurangan pada sistem ini diantaranya yaitu :

    1. Pada sistem yang berjalan saat ini, admin membutuhkan waktu lama dalam mengolah data barang termasuk menginput barang pada penerimaan barang dan pendataan barang keluar yang semuanya masih bersifat manual dengan pencatatan menggunakan microsoft excel.

    2. Masih sulitnya dalam pencarian data yang tidak valid karena terjadinya kesalahan penginputan data barang, serta membutuhkan waktu dalam pembuatan laporan atau suatu informasi kepada pimpinan

    3. Belum diterapkannya sistem yang terkomputerisasi guna mempermudah dalam mengolah data barang pada perusahaan ini.

    Analisa Kebutuhan Sistem

    Dalam sistem pemasukan dan pengeluaran barang pada PT Cipta Dimensi pada saat ini sudah berjalan dengan baik, akan tetapi dalam proses pendataan barang atau pengolahan data barangnya masih belum maksimal yang masih membutuhkan kecepatan dan ketepatan data sehingga dalam pembuatan laporan data keseluruhan barang pada gudang dapat diperoleh secara relevan. Untuk itu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat mempermudah proses pendataan barang dan pembuatan laporan maka pada sistem pemasukan dan pengeluaran barang pun akan menjadi lebih baik lagi.

    Berdasarkan analisa dari permasalahan serta kebutuhan atas sistem dalam pengolahan data barang pada gudang saat ini, maka suatu sistem membutuhkan :

    1. Program atau aplikasi inventory agar sistem lebih terkomputerisasi yang dapat membantu dalam pendataan atau pengolahan data barang pada gudang yang nantinya menghasilkan suatu informasi yang cepat dan akurat.

    2. Suatu sistem informasi yang dapat mempermudah membuat laporan serta mengirimkan laporan melalui sms gateway sehingga informasi yang diperoleh lebih cepat, up to date serta memenuhi sesuai kebutuhan kepada pimpinan.

    Alternatif Pemecahan Masalah

    Berdasarkan kajian pada permasalahan yang terjadi di PT Cipta Dimensi dapat diatasi dengan mengusulkan agar dirancangnya sebuah aplikasi pendataan barang – barang untuk pembuatan gedung yang lebih efektif dan praktis dengan menggunakan web dan sms gateway.

    Dengan mengatasi masalah tersebut penulis akan membuat sebuah aplikasi inventory barang dengan bahasa pemrograman php dan database MySQL yang natinya dapat digunakan admin gudang dalam mendata barang – barang termasuk pemasukan barang dan pengeluaran barang dan pelaporan stok barang kepada pimpinan atau manager produksi sesuai kebutuhan.

    Aplikasi tersebut yang akan dibuat dapat menampilkan menu home, penginputan barang masuk, penginputan barang keluar, menampilkan menu stok barang per proyek, dan terdapat kolom pencarian barang yang dapat dicari per-item barang serta dapat menampilkan menu laporan stok barang per proyek dan keseluruhan barang proyek.

    User Requirement

    Elisitasi Tahap I

    Elisitasi tahap I disusun berdasarkan apa yang telah didapat dari hasil wawancara dengan bagian admin yang ingin dibuatkan program. Berikut dilampirkan diagram elisitasi tahap I :

    Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I

    Elisitasi Tahap II

    Elisitasi tahap II dibuat berdasarkan apa yang telah didapatkan pada elisitasi tahap I kemudian diklasifikasikan dengan menggunakan metode MDI. Berikut dari penjelasan beberapa requirement yang diberi opsi (I) Inessential yaitu opsi yang akan mengeliminasi sistem yang tidak dibutuhkan.

    Tabel 3.3 Tabel Elisitasi Tahap II

    Keterangan : M = Mandatory (yang diinginkan)

    D = Desirable (diperlukan)

    I = Inessential (tidak mutlak diinginkan)

    Elisitasi Tahap III

    Dari tahap elisitasi tahap II diatas, dibuatlah elisitasi tahap III dimana elisitasi tahap III ini merupakan pengklasifikasian dari tahap II sistem yang dibutuhkan dan menghilangkan sistem yang telah dieliminasi lalu diklasifikasikan lagi menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut sistem requirement tersebut :

    Tabel 3.4 Tabel Elisitasi Tahap III

    Keterangan : T = Technical L = Low

    O = Operational M = Middle

    E = Economic H = High

    Final Draft Elisitasi

    Final draft elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap – tahap elisitasi yang dapat dijadikan acuan dan dasar pengembangan sistem yang akan dibentuk. Berikut saya lampirkan Diagram Final Draft Elisitasi:

    Tabel 3.5 Final Elisitasi

    BAB IV

    RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

    Rancangan Sistem Usulan

    Dalam rancangan sistem usulan ini akan membahas bagaimana mengenai sistem yang di akan dibangun berdasarkan dari tahapan selanjutnya penelitian dan penganalisaan sistem yang sedang berjalan. Adapun tujuan dari sistem yang diusulkan ini yaitu memperbaiki sistem yang sudah ada pada sistem berjalan saat ini. Untuk penataan sistem yang diusulkan terdapat prosedur yang akan merubah proses kinerja admin dalam pengolahan data barang yang masih menggunakan sistem semi manual menjadi lebih terkomputerisasi. Berdasarkan sistem yang akan diubah maka dapat diketahui kebutuhan – kebutuhan sistem baru lalu ditentukanlah langkah – langkah yang akan digunakan dalam perancangan atau desain sistem yang diusulkan yang ditujukan untuk perbaikan atau pergantian sistem lama dan juga memberikan penjelasan yang jelas dan detail dari tahap per tahap. Untuk penggambaran sistem baru yang akan dijalankan dalam penelitian ini digunakanlah program visual paradigm for UML 6.4, untuk menggambarkan proses berjalannya sistem baru yaitu mulai dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram. Adapun penggambaran sistem usulan yang menggunakan diagram – diagram yang tadi disebutkan diatas akan dijelaskan di halaman selanjutnya, terlebih dahulu akan dijelaskan prosedur sistem usulan sebagai berikut.

    Prosedur Sistem Usulan

    Adapun prosedur sistem usulan ini merupakan penjelasan pertahap bagaimana jalannya suatu sistem yang akan dijalankan mulai dari pemasukan barang, pengeluaran barang serta pelaporan, berikut prosedur sistem yang diusulkan :

    1. Prosedur Pemasukan Barang

    2. Use Case : Surat Jalan

      Aktor : Supplier dan Admin

      Penjelasan : Supplier mengirim barang serta surat jalan (terusan surat PO dari pusat) kepada admin gudang dengan include pengecekan barang terlebih dahulu setelah di cek admin melakukan login dan menginput data barang yang masuk dan juga admin melakukan pencetakan surat bukti terima barang.

    3. Prosedur Pengeluaran Barang

    4. Use Case : Permintaan Barang

      Aktor : Customer/Proyek dan Admin

      Penjelasan : Customer Meminta barang yang diperlukan untuk proyek yang sedang dijalankan kepada perusahaan melalui admin, lalu admin melakukan login dan masuk ke menu barang keluar untuk pendataan barang keluar dan admin juga mencetak bon pemakaian untuk dikirim ke customer.

    5. Prosedur Pelaporan

    6. Use Case : Kirim laporan

      Aktor : Pimpinan dan Admin

      Penjelasan : Pada pelaporan ini Admin harus melakukan login terlebih dahulu lalu masuk menu stock barang, barang masuk, barang keluar dan terdapat sub menu laporan disetiap menu tersebut, lalu admin tinggal memilih laporan mana yang akan dikirim kepada pimpinan melalui sms gateway.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Use Case Diagram

    Pada penggambaran Use Case diagram ini adalah penjelasan sistem usulan yang dibuat dimulai dari proses pemasukan barang, pengeluaran barang serta pelaporan barang pada pimpinan. Berikut Use Case diagram yang dibuat :

    Gambar 4.1 Use Case Diagram Pada Sistem Usulan

    Berdasarkan gambar pada 4.1 Use Case Diagram Pada Sistem usulan terdapat :

    1. 1 (satu) Sistem yang mencakup semua proses data barang mulai dari pemasukan barang, pengeluaran barang serta pelaporan.

    2. 4 (empat) actor yang melakukan kegiatan di dalam sistem, yaitu Admin, Supplier, Customer dan pimpinan.

    3. 17 (tujuh belas) Use Case yang dilakukan oleh tiap actor.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Activity Diagram

    Pada Activity diagram ini penggambaran dari sistem yang diusulkan pada admin mengenai proses penginputan data barang masuk, barang keluar dan pelaporan.

    1. Rancangan Activity Diagram Usulan Pemasukan Barang

    2. Gambar 4.2 Activity Diagram Usulan Pemasukan Barang

      Berdasarkan gambar pada 4.2 Activity Diagram usulan pemasukan barang terdapat :

      1. 1 (satu) Initial Node, yang diawali sebagai objek

      2. 13 (tiga belas) Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 (satu) Note, yang merupakan elemen fisik dari aplikasi yang dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.

      4. 1 (satu) Final Node, yang mengakhiri suatu objek.

    3. Rancangan Activity Diagram Usulan Pengeluaran Barang

    4. Gambar 4.3 Activity Diagram Usulan Pengeluaran Barang

      Berdasarkan gambar 4.3 Activity Diagram Usulan pengeluaran barang terdapat :

      1. 1 (satu) Initial Node, yang diawali sebagai objek

      2. 13 (tiga belas) Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 (satu) Note, yang merupakan elemen fisik dari aplikasi yang dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.

      4. 1 (satu) Final Node, yang mengakhiri suatu objek.

    5. Rancangan Activity Diagram Usulan Laporan

    6. Gambar 4.4 Activity Diagram Usulan Laporan

      Berdasarkan gambar 4.4 Activity Diagram usulan laporan terdapat :

      1. 1 (satu) Initial Node, yang diawali sebagai objek.

      2. 13 (tiga belas) Action State, dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

      3. 1 (satu) Note, yang merupakan elemen fisik dari aplikasi yang dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.

      4. 1 (satu) Final Node, yang mengakhiri suatu objek.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Sequence Diagram

    1. Rancangan Sequence Diagram Usulan Pemasukan Dan Pengeluaran Barang

    2. Gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Pemasukan dan Pengeluaran Barang

      Berdasarkan gambar 4.5 Sequence Diagram Usulan Pemasukan dan Pengeluaran Barang terdapat :

      1. 1 (satu) Aktor yang melakukan kegiatan.

      2. 1 (satu) Boundary class yang menggambarkan suatu form login.

      3. 1 (satu) Control class yang menjadi penghubung antara login dengan halaman utama yang akan memvalidasi suatu proses.

      4. 4 (empat) Entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang dilakukan.

      5. 10 (sepuluh) Message yang menggambarkan suatu pengiriman pesan.

    3. Rancangan Sequence Diagram Usulan Laporan

    4. Gambar 4.6 Sequence Diagram Usulan Laporan

      Berdasarkan gambar 4.6 Sequence diagram usulan laporan terdapat :

      1. 2 (dua) Aktor yang melakukan kegiatan.

      2. 1 (satu) Boundary class yang menggambarkan suatu form login.

      3. 1 (satu) Control class yang menjadi penghubung antara login dengan halaman utama yang akan memvalidasi suatu proses.

      4. 5 (lima) Entity class yang menggambarkan hubungan kegiatan yang dilakukan.

      5. 12 (dua belas) Message yang menggambarkan suatu pengriman pesan.

    Rancangan Sistem Yang Diusulkan Pada Class Diagram

    Class diagram merupakan sebuah spesifikasi yang jika diinstalisasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari perkembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan suatu objek, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut.

    Gambar 4.7 Class Diagram Usulan

    Rancangan Basis Data

    Pada rancangan basis data ini atau tabel pada database akan menunjukkan mengenai spesifikasi tabel – tabel yang akan digunakan pada sistem yang diusulkan :

    1. Tabel User

    2. Nama File : tbl_user

      Media : Hardisk

      Primary key : id

      Panjang Record : 89

      Tabel 4.1 Spesifikasi Basis Data Tabel User
    3. Tabel Barang

    4. Nama File : tbl_barang

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_barang

      Panjang Record : 85

      Tabel 4.2 Spesifikasi Basis Data Tabel barang
    5. Tabel Barang Masuk

    6. Nama File : tbl_barang_masuk

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_barang

      Panjang Record : 17

      Tabel 4.3 Spesifikasi Basis Data Tabel Barang Masuk
    7. Tabel Barang Keluar

    8. Nama File : tbl_barang_keluar

      Media : Hardisk

      Indeks : id_barang, id_proyek

      Panjang Record : 22

      Tabel 4.4 Spesifikasi Basis Data Tabel Barang Keluar
    9. Tabel Stok

    10. Nama File : tbl_stok

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_barang

      Panjang Record : 26

      Tabel 4.5 Spesifikasi Basis Data Tabel Stok
    11. Tabel Kategori

    12. Nama File : tbl_kategori

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_kategori

      Panjang Record : 35

      Tabel 4.6 Spesifikasi Basis Data Tabel Kategori
    13. Tabel Proyek

    14. Nama File : tbl_proyek

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_proyek

      Panjang Record : 60

      Tabel 4.7 Spesifikasi Basis Data Tabel Proyek
    15. Tabel Konsumen

    16. Nama File : tbl_konsumen

      Media : Hardisk

      Primary Key : id_konsumen

      Panjang Record : 90

      Tabel 4.8 Spesifikasi Basis Data Tabel Konsumen

    Rancangan Program

    Tampilan Login

    Gambar 4.8 Tampilan Login

    Pada tampilan login ini menampilkan sebuah form untuk di isi oleh admin untuk masuk ke aplikasi inventory barang dimana admin harus memasukkan username dan password terlebih dahulu yang telah terdaftar sebelumnya pada database.

    Tampilan Menu Home

    Gambar 4.9 Tampilan Menu Home

    Dimana pada menu home memberikan tampilan dengan fitur – fitur yang admin dapat menampilkan barang yang paling banyak digunakan (Most Selled Products), barang yang paling sedikit digunakan (Fewest Selled Products), barang yang paling banyak pada stock (Highest Products Stock), barang yang paling sedikit pada stock (Lowest Product Stock).

    Tampilan Menu Barang

    Gambar 4.10 Tampilan Menu Barang

    Pada tampilan menu barang ini yaitu terdapat tampilan yang berisi stock barang atau data – data keseluruhan barang yang telah diinput sebelumnya dan juga adanya pencarian barang dan tambah barang baru untuk penambahan barang.

    Tampilan Menu Barang Keluar

    Gambar 4.11 Tampilan Menu Barang Keluar

    Pada menu barang keluar ini menampilkan tabel berisi data barang yang telah dikeluarkan untuk pengerjaan proyek yang sebelumnya telah di input oleh admin.

    Tampilan Menu Barang Masuk

    Gambar 4.12 Tampilan Menu Barang Masuk

    Pada tampilan menu barang masuk ini terdapat tampilan tabel yang berisi data – data barang masuk ke gudang yang sebelumnya telah di input oleh admin.

    Rancangan Prototype

    Prototype Login

    Gambar 4.13 Prototype Menu Login

    Ini merupakan tampilan pada prototype halaman login sebelum masuk kepada aplikasi untuk proses pendataan, admin harus melakukan login terlebih dahulu. Pada prototype login ini terdapat label username dan password beserta dengan textbox dan passwordbox yang harus di isi dan tombol button login untuk memverifikasi jika bidang yang di isi sudah benar.

    Prototype Menu Home

    Gambar 4.14 Prototype Menu Home

    Gambar prototype diatas merupakan halaman menu home. Pada halaman menu home ini terdapat button yang akan memberikan fitur – fitur view barang apa saja yang paling banyak dipakai dan paling tinggi jumlah barang yang ada di stock barang lalu terdapat tabel untuk pendefinisian barangnya.

    Prototype Menu Barang

    Gambar 4.15 Prototype Menu Barang

    Gambar prototype diatas merupakan halaman menu barang. Pada halaman ini terdapat tabel untuk pendefinisian barang, kolom pencarian untuk mencari barang berdasarkan parameter yang ditentukan serta terdapat menu help tools dimana ada button tambah barang dan laporan barang. Pada tampilan halaman ini hampir sama dengan gambar – gambar prototype selanjutnya hanya berbeda pada isi data barang pada tabel.

    Prototype Menu Barang Keluar

    Gambar 4.16 Prototype Menu Barang Keluar

    Gambar prototype diatas merupakan halaman menu barang keluar. Pada halaman ini terdapat tabel untuk isi dari data barang keluar, kolom pencarian untuk mencari barang berdasarkan parameter yang ditentukan serta terdapat menu help tools dimana ada button tambah barang dan laporan barang.

    Prototype Menu Barang Masuk

    Gambar 4.17 Prototype Menu Barang Masuk

    Gambar prototype diatas merupakan halaman menu barang masuk. Pada halaman ini terdapat tabel untuk isi dari data barang masuk, kolom pencarian untuk mencari barang berdasarkan parameter yang ditentukan serta terdapat menu help tools dimana ada button tambah barang dan laporan barang.

    Implementasi Sistem Yang Diusulkan

    Perangkat Keras

    Pada sistem yang diusulkan terdapat perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan sistem yang dibuat. Pada perangkat keras ini membutuhkan satu unit PC/Personal Computer dan hardware lainnya. Berikut konfigurasi sistem yang dibutuhkan pada sistem usulan adalah :

    1. Processor : Core Duo

    2. RAM : 2 GB

    3. Harddisk : 500 GB

    4. Jaringan : Modem CE682

    5. Keyboard : Logitech K200

    6. Mouse

    Perangkat Lunak

    Perangkat lunak ini juga dibutuhkan untuk melengkapi sistem usulan dimana perangkat lunak ini yang akan memproses kinerja aplikasi pada sistem usulan. Berikut perangkat lunak yang dibutuhkan :

    1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate

    2. Adobe Dreamweaver

    3. XAMPP

    4. Gammu v1.31.0

    Brainware

    Brainware atau hak akses pada sistem usulan disini masih menggunakan pegawai yang masih ada pada perusahaan yaitu admin gudang yang akan mengakses aplikasi inventory barang yang diusulkan dan diberikan pelatihan terlebih dahulu agar mendukung kemudahan dalam pelaksanaan kerja sistem.

    Testing Program

    BlackBox

    Pada tahap pengujian black box ini merupakan tahap testing program dimana program akan di uji coba hanya pada bagian luaranya saja atau pada tampilan user interface-nya saja, mencari kesalahan – kesalahan dalam proses yang akan dijalankan pada suatu aplikasi, berikut pengujian blackbox pada “Aplikasi Inventory Berbasis Sms Gateway Pada PT Cipta Dimensi” :

    Tabel 4.9 Pengujian BlackBox

    Evaluasi

    Setelah pengujian yang dilakukan dengan metode blackbox diatas terdapat evaluasi yang akan dijelaskan yaitu dengan cara memberikan sejumlah input kepada program yang telah dibuat seperti contoh pengujian pada menu - menu yang akan memproses suatu kinerja penginputan data dan juga sub menu yang ada. Jika ada suatu kesalahan pada sistem dari suatu penginputan ataupun keluaran dapat menampilkan pesan atau notifikasi kesalahan untuk menyampaikan informasi kepada admin.

    Implementasi

    Schedule

    Pada schedule ini merupakan jadwal atau rencana pengimplementasian yang dimulai dari segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses implementasi “Aplikasi Inventory Berbasis Sms Gateway Pada PT Cipta Dimensi”. Pada tahap ini merupakan penjelasan suatu kebutuhan rencana implementasi yang berguna dalam langkah – langkah pelaksanaan penerapannya. Langkah – langkah yang dilakukan dalam tahap implementasi ini usaha mewujudkan sistem yang direncanakan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

    Tabel 4.10 Schedule Implementasi

    Estimasi Biaya

    Estimasi biaya dibutuhkan agar peneltian berjalan dengan baik dan lancar dan sesuai target yang direncanakan. Lalu juga sebagai penghitungan kebutuhan biaya dalam penelitian yang diusulkan dengan judul “Perancangan Aplikasi Inventory Berbasis Sms Gateway Pada PT Cipta Dimensi”. Berikut tabel penjelasan estimasi biaya penelitian :

    Tabel 4.11 Estimasi Biaya

    BAB V

    PENUTUP

    Kesimpulan

    Setelah penulis melakukan penelitian yang berdasarkan dari analisa sistem, masalah yang dihadapi serta sistem usulan yang diterapkan, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari permasalahan yang ada, antara lain :

    1. Pada sistem inventory atau pengolahan data barang yang sedang berjalan saat ini masih semi manual yang masih belum menerapkan sistem terkomputerisasi secara baik, sehingga pada pendataan barang ataupun laporan dan perekapan data barang masih belum maksimal.

    2. Kendala yang terjadi pada sistem berjalan saat ini adalah masih sulitnya dalam pendataan barang yang masih harus mengetik ulang data barang dan juga dalam pencarian data barang serta pelaporan barang masuk, keluar, stok barang masih menggunakan media kertas.

    3. Dalam perancangan sistem yang diusulkan pada aplikasi inventory berbasis sms gateway ini dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan databasenya MySQL yang didesain menggunakan software dreamweaver dan UML untuk desain penelitiannya.

    Saran

    untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem yang diterapkan, dalam aplikasi web ini penulis memberikan solusi dan saran terhadap sistem yang diusulkan, berikut saran yang diberikan antara lain :

    1. Pada sistem ini pemeliharaan pada program/aplikasi yang diterapkan diperlukan agar bertahan lama dan dan lebih efisien lagi, juga pengamanan pada data barang lebih ditingkatkan agar kerusakan dan kesalahan – kesalahan pada data lebih terminimalisir.

    2. Perlu adanya minimal stok dan maksimal stok pada barang dengan frekuensi setiap pengadaan barang.

    3. Adanya penscanan barcode barang dan terdapatnya gambar barang agar memudahkan admin dalam pencarian dan pengecekan barang dalam gudang.

    4. Terdapatnya pencetakan surat terima barang, surat pemakaian barang dalam aplikasinya agar lebih memudahkan lagi admin dalam proses pemasukan dan pengeluaran barang.

    Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan dalam dokumentasi pelaporan penelitian skripsi ini. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat dalam membangun dan mengembangkan sistem saat ini.


    DAFTAR PUSTAKA

    1. 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 1,5 Yakub. “Pengantar Sistem Informasi”. Graha Ilmu: Yogyakarta.
    2. 2,0 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 Sutabri, Tata. “Konsep Dasar Informasi”. Yogyakarta: Andi Offset.
    3. Suprihadi, Rini Kartika Hudiono, Lina Sinatra Wijaya. 2013.“Rancang Bangun Sistem Jejaring Klaster Berbasis Web Menggunakan Metode Model View Controller”. Vol.6 No.3 – Mei 2013 ISSN:1978-8282 STMIK Raharja.
    4. 4,0 4,1 4,2 Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi Jakarta : Bumi Aksara.
    5. Maimunah, Lusyani Sunarya, Nina Larasati. 2012. “Media Company Profile Sebagai Penunjang Informasi dan Promosi”. Jurnal CCIT Vol-5 No.3 – Mei 2012 STMIK Raharja.
    6. 6,0 6,1 6,2 Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset.
    7. 7,0 7,1 7,2 Guritno, Suryo, Sudaryono, Untung Rahardja. 2011. “Theory and application of IT Research Metodologi Penelitian Teknologi Informasi”. Yogyakarta : Andi Offset.
    8. Henderi, Maimunah, Randy Andriyan. 2011 “Desain Aplikasi E-learning Sebagai Media Pembelajaran Artificial Informatics”. Tangerang : Jurnal CCIT Vol.4, No.3 Mei 2011.
    9. 9,0 9,1 Fahmi, Irham. 2013. “Analisis Laporan Keuangan”. Bandung : Alfabeta.
    10. 10,0 10,1 Soetam, Rizky. 2011. “Konsep Dasar perangkat Lunak.” Jakarta : PT Prestasi Pustaka Raya.
    11. 11,0 11,1 Saputra. 2013. ”Membangun Aplikasi Bioskop Dan SMS Untuk Panduan Skripsi.” Jakarta : PT.Elex Media Komputindo.
    12. Widodo, Prabowo pudjo dan Herlawati. 2011. “Menggunakan UML Unified Modeling Language”. Bandung : Informatika.
    13. 13,0 13,1 Nugroho, Adi. 2014. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek Dengan Metode USDP”. Yogyakarta : Andi Offset.
    14. Yasin, Ferdi. 2012. “Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek”. Jakarta : Mitra Wacana Media.
    15. 15,0 15,1 Prasetio, Adhi. 2012. “Buku Pintar Pemrograman Web”. Jakarta : Mediakita.
    16. Milician. 2012. “Dreamweaver Basic”. USA : University Florida.
    17. Hohmann, S. Dan Zelewski, S. 2011. “Effects of Vendor Managed Inventory On The Bullwhip Effect. International journal of Information Systems and Supply Chain Management”, Vol 4, Issues 3, pp 1-17.
    18. Junaidi. 2013. “Sistem Pakar Monitoring Inventory Control Untuk Menghitung Harga Jual Efektif Dalam Meningkatkan Keuntungan”. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.
    19. Putri, Lilian Nila Sari. SI 1011464388. 2013-2014. “Perancangan Sistem informasi Perpustakaan Sekolah Pada SMK Teluk Naga Tangerang”. STMIK Raharja.
    20. 20,0 20,1 Wiga Aryani, Djoko Hanantjo, Bambang Eka Purnama. 2013. “E-Commerce Web Development In Wiga Art”. International journal of science and research (IJSR)”. ISSN (Online): 2319-7064.
    21. Madcom. 2013. “Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemograman PHP & MySQL”. Yogyakarta: CV Andi Offset.
    22. 22,0 22,1 Sibero, Alexander F.K. 2012. “Kitab Suci Web Programing”. Jakarta : Mediakom.
    23. 23,0 23,1 Kustiyahningsih, Yeni. 2011. “Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan PHP & MySQL”. Jakarta: Graha Ilmu.
    24. Eriani, Selvy. 2013. "Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Training Berbasis Web Pada LKP. Balaraja Cendekia Graha", (Laporan Skripsi, STMIK Raharja, Tangerang).
    25. 25,0 25,1 Kartini, Budi Utami Fahnun dan Dewi Pratiwi. 2013. “Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Musik Online Berbasis Lokasi”. Yogyakarta : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Multimedia (Semnasteknomedia) 2013. STMIK AMIKOM Yogyakarta 19 Januari 2013.
    26. Wahana Komputer. (2010). “Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Dengan Java”. Jakarta : Salemba Infotek.
    27. Sofian, Dina. 2011. “Konsep Dasar SMS (Short Message Service)”. Diambil dari http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=676 (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016).
    28. Aminudin. 2014. “Program Absensi Siswa Realtime Dengan PHP Dan SMS Gateway”. Yogyakarta : Lokomedia.
    29. Shu Chiang. 2014. “Journal of Procedia environmental Sciences, Elsevier”.
    30. 30,0 30,1 Adiyanto, Suraya, Edhy Sutanta. 2013. “Integrasi Aplikasi Web Dan SMS Gateway Tpi Gempolsari Menggunakan PHP Dan Mysql”. Yogyakarta : Jurnal Jarkom Vol.1 No.1:49-56.
    31. Jimoh, R. G. 2014. “Design of Mobile Short Message Service (SMS) Across A Computer Network For Organisational Communication”.
    32. Satriya P.K.W, Wahyu Hendrawan. 2013. “LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Data Pengabdian Masyarakat Pada Bagian Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Stikom Surabaya”. Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.
    33. Ramadhika A. (2012). “SMS Gateway Menggunakan Gammu Dan Mysql”. Diambildari:http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/33/SMSGateway-Menggunakan-Gammu-Dan-MySQL.html (13 Oktober 2016).
    34. Ridwan. 2013. “Mengenal Gammu SMS Gateway”. Diambil dari : http://ciqwan.blog.unigha.ac.id/2013/08/16/mengenal-gammu-sms gateway/ (13 Oktober 2016). Manfaat gammu.
    35. Makrothynia Hia 2013, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA PT GEMA SARANA MEDIA”.
    36. Ulis Bella 2011, yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG BERBASIS WEB PADA BAGIAN GUDANG DINAS PENDAPATAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG”.
    37. Gustav Prastyo Wibowo. 2014. yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG PADA PT KRISTA PESONA ADIBUSANA”.
    38. Windy Lia Safitri. 2014. yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN KELUAR MASUK BARANG PADA PT SAMAT TEKNIK MANDIRI TANGERANG”.
    39. Ferry Agung Nugroho. 2012. yang berjudul, “PERANCANGAN SISTEM INVENTORY BARANG PADA TOKO BANGUNAN ENGGAL JAYA DI WINDUSARIf KABUPATEN MAGELANG”.