SI1222472851

Dari widuri
Lompat ke: navigasi, cari

PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB

UNTUK PENGUMPULAN LAPORAN PRAKTIK KERJA

LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1

KOTA TANGERANG


SKRIPSI


Logo stmik raharja.jpg

Disusun Oleh :

NIM : 1222472851

NAMA : Marlianis Siregar


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

KONSENTRASI SOFTWARE ENGINEERING

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

STMIK RAHARJA

TANGERANG

(2015/2016)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1

KOTA TANGERANG

Disusun Oleh :

NIM
: 1222472851
Nama
Jenjang Studi
: Strata Satu
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Disahkan Oleh :

Tangerang,


Ketua
       
Kepala Jurusan
STMIK RAHARJA
       
Jurusan Teknik Informatika
           
           
           
           
(Ir. Untung Rahardja, M.T.I)
       
(Junaidi, M.Kom)
NIP : 00594
       
NIP : 001405

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222472851
Nama

 

Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering


Disetujui Oleh :

Tangerang, 22 Juni 2016

Pembimbing I
   
Pembimbing II
       
       
       
       
(Ilamsyah, M.Kom)
   
NID : 14019
   
NID : 15012

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI


PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1

KOTA TANGERANG

Dibuat Oleh :

NIM
: 1222472851
Nama

Disetujui setelah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Komprehensif

Jurusan Teknik Informatika

Konsentrasi Software Engineering

Tahun Akademik 2015/2016

Disetujui Penguji :

Tangerang,

Ketua Penguji
 
Penguji I
 
Penguji II
         
         
         
         
(______)
 
(______)
 
(______)
NID :
 
NID :
 
NID :

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN ILMU KOMPUTER

(STMIK) RAHARJA

 

LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1

KOTA TANGERANG

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NIM
: 1222472851
Nama
Jurusan
: Teknik Informatika
Konsentrasi
: Software Engineering

   

Menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan tiruan, salinan atau duplikat dari Skripsi yang telah dipergunakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Komputer baik dilingkungan Perguruan Tinggi Raharja, maupun di Perguruan Tinggi lain, serta belum pernah dipublikasikan

Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia menerima sanksi jika pernyataan diatas tidak benar.

Tangerang, 20 Juni 2016

 
 
 
 
 
NIM : 1222472851

 

)*Tandatangan dibubuhi materai 6.000;

ABSTRAKSI

SMK Negeri 1 Tangerang merupakan sekolah kejuruan yang memiliki dua kelompok keahlian yaitu Bisnis dan manajemen dengan 3 jurusan (Administrasi Perkantoran, Akutansi dan Pemasaran) dan Teknik Informatika dengan 2 jurusan (Multimedia dan Teknik Komputer dan Jaringan). Sebagai sekolah kejuruan maka setiap sekolah mewajibkan putra-putrinya untuk melakukan praktik kerja lapangan selama 3 (tiga) bulan sesuai dengan keputusan yang ditetapkan Lembaga Pendidikan. Setiap siswa yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan diwajibkan untuk membuat suatu laporan yang berkaitan dengan tempat siswa melaksanakan PKL. Dalam proses pengumpulan laporan masih menggunakan media kertas dan dalam pendokumentasian laporan masih dilakukan dengan cara catat-mencatat. Dengan proses yang seperti itu maka pemantauan antara laporan yang telah dikumpulkan siswa dan belum dikumpulkan akan membutuhkan waktu yang lebih banyak. Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm CE 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram. Untuk pembuatan sistem peneliti menggunakan Dreamweaver sebagai penulisan listing program PHP dan Mysql sebagai database. Dengan dibuatnya sistem monitoring ini akan sangat membantu Guru untuk memonitoring pengumpulan laporan praktik kerja lapangan pada SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

Kata Kunci : Laporan, analisa, perancangan, dokumentasi, monitoring.

ABSTRACK

SMK Negeri 1 Tangerang is a vocational school that has two groups, namely Business and management expertise to the 3 departments (Administration, Accounting and Marketing) and Informatics Engineering with two majors (Multimedia and Computer Engineering and Networks). As a vocational school, each school require their children to do the job training for 3 (three) months in accordance with a decision taken Institutions. Any student who has completed the Field Work Practice is required to make a report related to where students carry Job Practice. In the process of gathering reports still using paper media and in reports documenting is still done by note-note. With such a process, the monitoring of the reports that have been collected and have not been collected students will require more time. In this study the design method used is Visual Paradigm CE 11.2 to describe the use case diagrams, activity diagrams, and sequence diagrams. For the system making use Dreamweaver as a researcher writing program listings PHP and MySQL as the database. With the making of this monitoring system will greatly help the teacher to monitor the collection of field work practice report on SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

Keywords : Keywords: report, analysis, design, documentation, monitoring.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Alhamdulillahirabbil’alamin puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN LAPOAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1 TANGERANG.

Tujuan dari pembuatan laporan Skripsi ini ialah sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Informatika pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer (STMIK) dan demi memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom).

Dalam penulisan laporan Skripsi ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, penulis juga mendapatkan dukungan moril maupun materil serta mendapatkan bimbingan yang membantu dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih secara tulus khususnya kepada :

  1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I selaku Ketua STMIK Perguruan Tinggi Raharja.
  2. Bapak Drs. Po. Abas Sunarya M.Si, selaku Direktur Perguruan Tinggi Raharja.
  3. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  4. Bapak Junaidi, M.Kom, selaku Pembantu Ketua 1 Bidang Akademik STMIK Raharja.
  5. Bapak Ilamsyah, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I. Terima kasih telah berkenan meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.
  6. Bapak Sendy Zul Friandi, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II. Terima kasih karena telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu dan memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis.
  7. Bapak dan Ibu Dosen Perguruan Tinggi Raharja Raharja yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan kepada kali.
  8. Bapak Drs. Waluyo, selaku kepala program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Tangerang yang telah memberikan ijin penulis untuk melakukan observasi.
  9. Bapak Dra. Titin Saroh, selaku Stakeholder Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu serta memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
  10. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa untuk keberhasilan penulis dalam meraih gelar Sarjana yang diharapkan.
  11. Teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu . Terima kasih karena telah menjadi teman yang baik yang telah memberikan dukungan yang berarti bagi penulis.

Penulis menyadari dalam laporan Skirpsi ini masih terdapat banyak kekuranagn sehingga memerlukan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat menghargai adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan Skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada semua pihak-pihak yang telah membantu saya serta yang telah mendoakan saya. Semoga semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan imbalan serta pahala yang setimpal dari Yang Maha Kuasa Allah Subhanahuwata’ala, Amin. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada penulis dan dapat menjadi bahan acuan yang bermanfaat di kemudian hari.

   

Tangerang, Juni 2016

     

(Marlianis Siregar)
NIM : 1222472851

Daftar isi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Analisa SWOT

Tabel

Tabel

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Kalimat tersebut tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1. Pendidikan merupakan pembelajaran, keterampilan, dan kebiasan sekelompok orang yang diturunkan dari generasi satu ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan formal pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTS atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTS.

Didalam SMK baik Negeri maupun swasta terdapat berbagai macam program keahlian. Melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa SMK merupakan hal wajib yang harus dijalani. Dari sudut pandang Pendidikan Praktik Kerja Lapangan merupakan suatu muatan (content) kurikulum suatu lembaga pendidikan.

Untuk melakukan PKL tersebut pihak sekolah telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan atau instansi pemerintah untuk menyalurkan putra-putrinya. Dan beberapa guru juga diberikan tugas untuk membimbing siswa-siswinya selama proses PKL. Praktik Kerja Lapangan dilakukan selama 3 (tiga) bulan. Untuk siswa-siswi yang telah selesai masa PKLnya diberikan tugas untuk membuat suatu laporan kegiatan selama melakukan PKL. Laporan tersebut dikumpulkan kebagian Humas dan masing-masing siswa harus mempresentasikan laporan tersebut.

Pada SMK Negeri 1 Kota Tangerang untuk pengumpulan laporan tersebut menggunakan media kertas. Dan pendokumentasian dilakukan dengan cara catat-mencatat. Dengan jumlah siswa yang banyak akan menyulitkan guru untuk melakukan pemantauan terhadap laporan PKL siswa, baik yang telah mengumpulkan laporan maupun yang belum mengumpulkan laporan. Untuk itu diperlukan suatu sistem yang dapat membantu kinerja guru untuk memantau pengumpulan laporan praktik kerja lapangan pada SMK Negeri 1 Kota Tangerang.


Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut dan demi terlaksananya laporan Skripsi pada semester akhir ini, maka peneliti mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG”.


Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana sistem pengumpulan laporan yg berjalan saat ini?
  2. Bagaimana sistem pemantauan yang dilakukan guru saat ini ?
  3. Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat memantau pengumpulan laporan praktik kerja lapangan ?

Ruang Lingkup

Demi tercapainya tujuan dan demi menghindari pembahasan yang tidak terarah maka dalam penulisan laporan Skripsi ini dibatasi dengan ruang lingkup, yaitu “PERANCANGAN SISTEM MONITORING BERBASIS WEB UNTUK PENGUMPULAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA SMK NEGERI 1 KOTA TANGERANG”,diantaranya sistem dapat memantau pengumpulan laporan Praktik Kerja Lapangan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

  1. Untuk menciptakan suatu sistem yang dapat memonitoring pengumpulan laporan Praktik Kerja Lapangan
  2. Untuk membantu kinerja staff dan guru dalam mencari suatu laporan Praktik Kerja Lapangan.
  3. Untuk mempermudah Guru dalam memantau antara siswa-siswi yang sudah mengumpulkan laporan dan yang belum mengumpulkan laporan.

Manfaat Penelitian

  1. Guru dapat memonitoring pengumpulan laporan Praktik Kerja Lapangan.
  2. Guru dapat dengan mudah untuk mencari suatu data yang berkaitan dengan praktik kerja lapangan.
  3. Membantu memperluas wawasan peneliti dalam mempelajari dan membangun sistem monitoring berbasis web yang telah dipelajari di bangku kuliah.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh suatu disiplin ilmu. Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Adapun metode-metode yang diperlukan dalam laporan Skripsi ini, yaitu;

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan Skripsi ini, maka digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut, yaitu:

  1. Metode Observasi

    Observasi atau pengamatan langsung merupakan teknik pengumpulan data dengan langsung melihat kegiatan yang dilakukan oleh user. Dengan metode observasi peneliti dapat lebih mengenal lingkungan fisik serta proses-proses yang sedang berjalan pada SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

  2. Metode Wawancara (Interview)

    Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti dengan narasumber. Dalam metode ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan Ibu Dra. Titin Saroh selaku Waka Humas pada SMK Negeri 1 Kota Tangerang yang juga berperan sebagai stakeholder pada penelitian ini.

  3. Metode Studi Pustaka

    Studi pustaka merupakan sebuah upaya untuk mengumpulkan berbagai informasi, dan referensi-referensi yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Metode studi pustaka dilakukan untuk menunjang metode observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Pada skirpsi ini peneliti mempelajari referensi-referensi buku, artikel, browsing internet, serta literature review yang berhubungan dengan perancangan sistem monitoring berbasis web.

Metode Analisa

Analisa merupakan hal yang penting dalam melakukan penelitian. Dengan melakukan analisa peneliti dapat lebih mudah memahami hal-hal yang terjadi dalam sistem. Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan analisa SWOT yaitu kekuatan (Strength), kelemahan, (Weakness), kesempatan (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Metode Perancangan

Perancangan sistem adalah proses pengembangan sistem baru yang akan dibangun berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis sistem. Tujuan dari perancangan sistem ialah untuk dapat memonitoring pengumpulan laporan Praktik Kerja Industri di lingkungan SMK Negeri 1 Kota Tangerang. Dalam penelitian ini metode perancangan yang digunakan adalah program Visual Paradigm CE 11.2 untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, dan sequence diagram. Untuk pembuatan sistem peneliti menggunakan Dreamweaver sebagai penulisan listing program PHP dan Mysql sebagai database.

Metode Prototype

Prototype merupakan salah satu model kerja dasar dari suatu sistem yang akan dibangun. Model tersebut dibangun sedemikian rupa dan semirip mungkin dengan sistem asli yang akan dibangun. Dalam Skripsi ini peneliti menggunakan Balsamiq Mockups 3 untuk membuat rancangan sistem yang akan dibangun.

Metode Pengujian

Metode pengujian atau metode testing yang digunakan dalam skripsi ini yaitu dengan menggunakan metode pengujian Blackbox. Metode ini memungkinkan user untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terdapat dalam sistem yang dibangun.

Sistematika Penulisan

Dalam penulisan Skripsi ini peneliti telah mengelompokkan materi menjadi beberapa bab dan sub bab. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada peneliti dalam penyusunannya. Berikut merupakan sistematika penulisan skripsi ini:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori umum dan teori khusus mengenai sistem monitoring yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal dan dari beberapa penelitian yang berupa pengertian dan definisi mengenai sistem yang akan dibangun.

BAB III ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

Bab ini berisikan sejarah dan struktur organisasi yang berjalan pada SMK Negeri 1 Kota Tangerang. Tata laksana sistem yang berjalan serta analisa sistem yang berjalan.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang sistem yang diusulkan, rancangan sistem serta uraian mengenai tampilan-tampilan dari rancangan sistem monitoring.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diberikan peneliti selama proses penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi study pustaka yang digunakan oleh peneliti sebagai referensi dalam penulisan laporan Skripsi.

LAMPIRAN

Demi melengkapi Skripsi ini peneliti menyertakan lampiran-lampiran yang diperlukan sebagai pelengkap laporan.


BAB II

LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Data

Menurut Sutabri (2012:2)[1], terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam buku Sutabri (2012:7)[1] menyatakan bahwa “Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengelohan yang tertentu”.

Sutarman (2012:13)[2] menyatakan bahwa “Sistem merupakan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kelompok kerja yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan suatu hal agar mencapai tujuan yang diharapkan.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:13)[1] karakteristik sistem terdiri atas 8 (delapan) jenis antar lain;

  1. Komponen Sistem (Components)
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
  2. Batasan Sistem (Boundary)
    Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem pandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
  3. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
    Bentuk apapun yang berada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
  4. Penghubung Sistem (Interface)
    Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem (interface). Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melewati penghubung.
  5. Masukan Sistem (Input)
    Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).
  6. Keluaran Sistem (Output)
    Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem lainnya.
  7. Pengolah Sistem (Procces)
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.
  8. Sasaran Sistem (Objective)
    Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi tidak ada gunanya.

Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:15)[1], Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik, dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup.

  1. Sistem abstrak dan sistem fisik
    Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik,seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi, personalia, dan lain sebagainya.
  2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
    Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunan komputer yang berinteraksi dengan manusia.
  3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik
    Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas.
  4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
    Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

Daur Hidup Sistem

Menurut Tata (2012:20)[1], Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup pendekatan sistem sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Dibawah ini beberapa tahapan daur hidup suatu sistem.

  1. Mengenali adanya kebutuhan
    Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.
  2. Pembangunan Sistem
    Pembangunan sistem merupakan suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
  3. Pemasangan Sistem
    Setelah tahap pembangunan selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pengembangan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir.
  4. Pengoperasian Sistem
    Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
  5. Sistem menjadi usang
    Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Tiba saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang sudah ada tidak layak lagi untuk dioperasiakan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

Konsep Dasar Informasi

Menurut Amin dkk (2012:72)[3], “Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan dalam mengambil keputusan”.

Menurut Sutarman (2012:14)[2], “Informasi merupakan sekumpulan fakta (data) yang diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi penerima”.

Menurut Sutabri (2012:21)[1], “Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah”.

Berdasarkan beberapa definisi diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa informasi merupakan kumpulan dari beberapa data yang kemudian diolah dan diorganisasikan sehingga menjadi sebuah nilai tambah yang dapat digunakan penerima sebagai kebutuhan dalam mengambil keputusan.

Menurut Sutabri (2012:21)[1], informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu:

  1. Informasi Strategis
    Informasi strategis merupakan informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.
  2. Informasi Taktis
    Informasi taktis dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
  3. Informasi Teknis
    Informasi teknis ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian.

Nilai Informasi

Sutabri (2012:30)[1], Nilai dari suatu informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu biaya dan manfaat untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Nilai informasi didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

  1. Mudah diperoleh
    Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.
  2. Luas dan lengkap
    Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi mengenai saluran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.
  3. Kecocokan
    Sifat ini menunjukkan seberapa baik saluran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi infomasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua saluran lainnya tidak berguna. Sifat ini sulit untuk diukur.
  4. Ketepatan waktu
    Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai, biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur.
  5. Kejelasan
    Sifat ini menujukkan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.
  6. Keluwesan
    Sifat ini berhubungan dengan apakah informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan, tetapi juga apakah dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil keputusan. Sifat ini sulit diukur, akan tetapi dalam beberapa hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu.
  7. Dapat dibuktikan
    Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.
  8. Tidak ada prasangka
    Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya.
  9. Dapat diukur
    Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal.

Kualitas Informasi

Menurut Sutabri (2012:33)[1] , Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan.

  1. Akurat (accurate)
    Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.
  2. Tepat waktu (timelines)
    Informasi yang sampai kepada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi suatu organisasi.
  3. Relevan (relevance)
    Informasi tersebut bermanfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan apabila ditujukan kepada ahli perusahaan.

Jenis-jenis Informasi

Menurut Sutabri (2012:27)[1] , bahwa informasi dalam manjemen diklasifikasikan berdasarkan persyaratan, dimensi waktu, sasaran.

  • Informasi berdasarkan persyaratan
    Suatu informasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang dibutuhkan oleh manajer dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera dilakukannya. Berdasarkan persyaratan itu informasi manajemen diklasifikasikan sebagai berikut:
    1. Informasi yang tepat waktu
      Pada hakikatnya makna dari informasi yang tepat waktu adalah bahwa informasi sudah ada di tangan manajer sebelum suatu keputusan diambil. Informasi adalah bahan pengambilan keputusan.
    2. Informasi yang relevan
      Informasi yang disampaikan oleh seorang manajer kepada bawahannya haruslah relevan, berkaitan dengan kepentingan si penerima sehingga informasi tersebut akan mendapat perhatian. Kadar relevansi informasi dengan kepentingan si penerima tidaklah sama. Ada yang sangat erat kaitannya, ada pula yang sekedar saja. Konsekuensinya, semakin erat kaitan suatu informasi dengan kepentingan si penerima, akan semakin besar perhatian yang diberikan kepadanya. Informasi yang tidak relevan tentu tidak akan mendapat perhatian dari si penerima informasi.
    3. Informasi yang bernilai
      Yang dimaksud dengan informasi yang bernilai adalah informasi yang berharga untuk pengambilan suatu keputusan. Keputusan sendiri merupakan hasil pemilihan dari sejumlah alternatif yang paling kecil risikonya.
    4. Informasi yang dapat dipercaya
      Suatu informasi harus dapat dipercaya (realiable). Hal ini menyangkut citra organisasi dimana manajemen digiatkan.
    • Informasi berdasarkan dimensi waktu
      Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
      1. Informasi masa lalu
        Informasi jenis ini adalah informasi mengenai peristiwa lampau yang meskipun sangat jarang diperlukan, namun dalam data penyimpanan perlu disusun secara rapih dan teratur. Pengaturannya harus sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dengan cepat dan lengkap apabila diperlukan.
      2. Informasi masa kini
        Informasi masa kini merupakan informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang. Berkat teknologi maju dan canggih dalam bentuk komputer, pengelolaan jenis informasi jenis ini dapat dilakukan relatif cepat.
      • Informasi berdasarkan sasaran
        Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada seseorang atau sekelompok orang, baik yang terdapat di dalam organisasi maupun diluar organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
      1. Informasi individual
        Informasi individual merupakan informasi yang ditujukan kepada seseorang yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan (policy maker) dan pengambil keputusan (decusion maker) atau kepada seseorang yang diharapkan tanggapannya atas informasi yang diperolehnya. Informasi jenis ini disampaikan secara tatap muka (face-to-face), melalui telepon atau dengan perantara surat, tergantung dari jenis informasi yang disampaikan dan tergantung dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanggapan.
      2. Informasi komunitas
        Informasi komunitas merupakan informasi yang ditujukan kepada khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu dimasyarakat. Contohnya informasi komunitas yang disebarkan PLN mengenai kenaikan tarif listrik ditujukan hanya kepada para pelanggannya.

      Konsep Dasar Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:38)[1] , “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang besifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”.

      Menurut Sutarman (2012:13)[2] , “Sistem informasi merupakan sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu”.

      Berdasarkan definisi-definisi tersebut peneliti menarik kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sistem dalam suatu organisasi dimana memiliki kegiatan untuk menyediakan laporan-laporan yang diperlukan unutk suatu tujuan tertentu.

      Komponen Sistem Informasi

      Menurut Sutabri (2012:39)[1] , sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah balok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

      1. Block masukan (input block)
        Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
      2. Blok model (model block)
        Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
      3. Blok keluaran (output block)
        Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
      4. Blok teknologi (technology block)
        Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi sendiri digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan juga membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.
      5. Blok basis data (database block)
        Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi data yang baik atau yang terorganisasi juga berguna untuk efesiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses dan dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (database management system).
      6. Blok kendali (control block)</br>Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada sistem itu sendiri, ketidakefesienan, sabotase dan lain sebagainya.

      Konsep Dasar Data

      Menurut McLeod dalam buku (2012:5)[4], “Data adalah deskripsi kenyataan yang menggambarkan adanya suatu kejadian (event), data terdiri dari fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai”.

      Sutabri (2012:72)[1], “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi saat tertentu di dalam dunia bisnis. Bisnis adalah adalah perubahan dari suati nilai yang disebut transaksi. Misalnya, penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan yang betul-betul ada dan terjadi. Dari definisi dan uraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi.

      Berdasarkan beberapa definisi data diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa data merupakan gambaran suatu kejadian nyata yang terdiri dari fakta dan angka yang diproses hingga menjadi sebuah informasi.

      Klasifikasi data

      Sutabri (2012:3)[1], data itu sendiri dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat, dan sumber.

      • Klasifikasi data menurut jenis data, yaitu:
      1. Data hitung (enumeration atau counting data)
        Data hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu yang termasuk data hitung presentase dari suatu jumlah tertentu.
      2. Data ukur (measurement data)
        Data ukur adalah data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka yang ditunjukkan alat barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.
      • Klasifikasi data menurut sifat data, yaitu:
      1. Data kuantitatif (quantitative data)
        Data kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.
      2. Data kualitatif (qualitative data)
        Data kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat sesuatu. Penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri menjadi fakultas exacta dan fakultas non-exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
      • Klasifikasi data menurut sumber data, yaitu:
      1. Data internal
        Data internal adalah data yang asli, artinya sebagai hasil observasi yang dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
      2. Data external
        Data external adalah data hasil observasi orang lain. Seseorang boleh saja menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut hasil kerja orang lain.

      Pengolahan data

      Menurut Sutabri (2012:33)[1]), data diolah melalui suatu model informasi, kemudian si penerima akan menangkap informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan. Tindakan si penerima menjadi sebuah data baru. Data tersebut akan ditangkap sebagai input dan diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut “Siklus Informasi” (Information Cycle).

      1. Penyimpanan data (data storage)
        Penyimpanan data meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan pemeliharaan (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. File dapat berbentuk map, disket, tipe, harddisk dan lain sebagainya. Jadi file diartikan sebagai suatu susunan data yang terbentuk dari sejumlah cacatan (record) yang berhubungan satu sama lain (sejenis) mengenai suatu bidang dalam suatu unit usaha.
      2. Penanganan data (data handling)
        Penanganan data meliputi berbagai kegiatan seperti pemeriksaan, perbandingan, pemilihan, peringkasan, dan penggunaan. Pemeriksaan data mencakup pengecekan data yang muncul pada berbagai daftar yang berkaitan atau yang datang dari berbagai sumber, untuk mengetahui berbagai sumber dan untuk mengetahui perbedaan atau ketidaksesuaian, pemeriksaan ini dilakukan dengan kegiatan pemeliharaan file (file maintenance). Pengguna data (data manipulation) merupakan kegiatan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.

      Konsep Dasar Analisa SWOT

      Menurut Rangkuti (2011:199)[5]penelitian menentukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strength dan weakness serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisa SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (oppurtinities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness).

      Menurut Yusmini dkk (2011:68)[6]Analisis SWOT adalah bentuk analisis dengan mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan (weakness) suatu lembaga atau organisasi dan kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-ancaman (treats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (treats).

      Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa analisa SWOT merupakan analisa yang terdiri atas 2 (dua) faktor, yaitu faktor internal (strengths, weakness), dan faktor ekternal (oppurtinities, treats).

      Menurut Rangkuti (2011:199)[5], Analisa SWOT terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu:

      1. Kuadran 1
        Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada. Strategi yang harus ditetapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy)
      2. Kuadran 2
        Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).
      3. Kuadran 3
        Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar lebih baik.
      4. Kuadran 4
        Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan. Perusahaan tersebut akan mengalami berbagai ancaman dan kelemahan internal.

      Penerapan Analisa SWOT

      Menurut Hendro (2011:291)[7], analisa digunakan dalam:

      1. Memasuki sebuah industri baru.
      2. Memutuskan untuk meluncurkan produk baru.
      3. Menganalisa posisi perusahaan dalam persaingan saat ini.
      4. Untuk melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan perusahaan.
      5. Membuat keputusan untuk memecahkan masalah yang akan terjadi sehubungan dengan ancaman yang akan datang dan peluang yang bisa diambil.

      Manfaat analisa SWOT

      Menurut Hendro (2011:289)[7], banyak manfaat bila kita melakukan analisa masalah secara SWOT, sebelum diambil keputusan untuk dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa pertimbangan dan melakukan analisa masalah. Manfaatnya diantaranya sebagai berikut:

      1. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
      2. Untuk membuat rekomendasi.
      3. Informasi lebih akurat.
      4. Untuk mengurangi risiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali (double decision).
      5. Menjawab hal yang besifat intuitif atas keputusan yang bersifat emosional.

      Teori Khusus

      Konsep Dasar Monitoring

      Menurut Gudda (2011:1)[8]“Monitoring atau pemantauan adalah seni mengumpulkan informasi yang diperlukan dengan usaha minimal agar membuat keputusan dalam sebuah waktu yang tepat”. Informasi ini juga merupakan basis data yang penting dan diperlukan untuk analisis, diskusi, (diri) evaluasi dan pelaporan. Sebagai proses teratur dan sistematis yang terintegrasi dalam siklus proyek atau program.

      Menurut Barnberger dan Hewitt dalam buku Gudda (2011:1)[8], mendefinisikan monitoring sebagai "Suatu kegiatan proyek internal yang dirancang untuk memberikan umpan balik konstan pada kemajuan proyek, masalah-masalah yang dihadapi dan efisiensi dengan yang sedang dilaksanakan”. Tujuannya adalah untuk melihat apakah program yang dilakukan hal yang benar dan melakukannya baik-baik saja dalam rangka meningkatkan kualitas. Pemantauan adalah fungsi terus yang bertujuan untuk memberikan manajemen proyek dan stakeholder utama dari program yang sedang berlangsung atau proyek dengan indikasi awal dari kemajuan atau ketiadaan, dalam pencapaian program atau proyek tujuan. Pemantauan dilakukan ketika proyek sedang dilaksanakan, dengan tujuan untuk meningkatkan desain proyek dan berfungsi saat dioperasikan.

      Berdasarkan beberapa definisi diatas maka peneliti menarik kesimpulan bahwa monitoring merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memberikan umpan balik pada kemajuan projek.

      Menurut Barnberger dan Hewitt dalam buku Gudda (2011:3)[8], sistem monitoring dan evaluasi dapat menjadi cara yang efektif untuk:

      1. Memberikan umpan balik yang konstan pada sejauh mana proyek mencapai tujuan mereka.
      2. Identifikasi potensi masalah yang tahap awal dan mengusulkan solusi yang mungkin.
      3. Monitoring aksesibilitas proyek untuk semua sektor populasi sasaran.
      4. Memantau efisiensi dengan yang komponen yang berbeda dari proyek yang sedang dilaksanakan dan menyarankan perbaikan.

      Konsep Dasar UML

      Menurut Pudjo (2011:6)[9], “UML adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantic”.

      Menurut Alim (2011:6)[10], “Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menulis blueprint perangkat lunak. UML dapat dipergunakan untuk memvisualisasi, menspesifikasian, membangun, dan mendokumentasikan artifak dari sistem perangkat lunak”.

      Berdasarkan beberapa definisi UML diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa UML merupakan bahasa pemodelan yang dapat dipergunakan untuk membangun suatu rancangan dari sistem perangkat lunak.

      Diagram-diagram Unified Modeling Language (UML)

      Menurut Henderi (2011:6)[11]diagram-diagram UML terdiri atas;

      1. Use Case Diagram
        Use Case Diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguana (user) mengharapakan interaksi dengan sistem itu. Use Case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi.
      2. Class diagram
        Class Diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukkan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan antara class object tersebut.
      3. Sequence diagram
        Sequnce diagram secara grafis menggambarkan bagiamana objek berinteraksi satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah Use Case atau operasi.
      4. State chart diagram
        State chart diagram digunakan untuk memodelakan behavior objek khusus yang dinamis yang dapat diasumsikan oleh objek dan event-event (kejadaian) yang menyebabkan objek dari satu state ke state yang lain.
      5. Activity diagram
        Activity diagram secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis maupun Use Case. Actifity diagram digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.

      Konsep Dasar Web

      Menurut Fitria, dkk (2013:49)[12]“Web adalah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lainnya yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hypertext”. Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language).

      Menurut Arief (2011:7)[13]“Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) yang didalamnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa web merupakan suatu aplikasi yang menyajikan dokumen-dokumen multimedia seperti teks, gambar, suara, animasi video, dan lain sebagainya.

      Jenis-jenis Web

      Menurut Arief (2011:8)[13], ditinjau dari aspek konten atau isi, web dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: web statis dan web dinamis. Selain dari sisi konten atau isi, web statis dan web dinamis dapat dilihat dari aspek teknologi yang digunakan untuk membuat jenis web tersebut. Adapun jenis-jenis web:

      1. Web Statis
        Web Statis adalah web yang isinya atau konten tidak berubah-ubah. Dalam arti lain bahwa isi dari dokumen web tidak dapat diubah secara cepat dan mudah, hal ini dikarenakan teknologi yang digunakan untuk membuat dokumen web ini tidak memungkinkan dilakukan perubahan isi atau data. Teknologi yang digunakan untuk web statis adalah jenis client side scripting seperti HTML, Cascading Style Sheet (CSS). Perubahan isi atau data halaman web statis hanya dapat dilakukan dengan cara mengubah langsung isinya pada file mentah web tersebut.
      2. Web Dinamis
        Web dinamis adalah jenis web yang konten atau isinya dapat berubah-ubah setiap saat. Web yang banyak menampilkan animasi flash belum tentu termasuk web dinamis karena dinamis atau berubah-ubah isinya tidak sama dengan animasi. Untuk melakukan perubahan data, user cukup mengubahnya langsung secara online di internet melalui halaman control panel atau administrasi yang biasanya telah disediakan untuk user administrator sepanjang user tersebut memiliki hak akses yang sesuai.

      Definisi Xampp

      Menurut Riyanto (2013:1)[14]“Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP, Xampp mengombinasi beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam sebuah paket”.

      Menurut Puspitasari (2011:1)[15], “Xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming”.

      Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka peneliti menarik kesimpulan bahwa Xampp merupakan sebuah software web server dengan dengan PHP dan MySQL didalamnya.

      Definisi PHP

      Menurut Betha (2012:4)[16]“PHP adalah bahasa pemrograman script-script yang membuat dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML”.

      Menurut Agus(2012:2)[17]PHP memiliki kepanjangan Hypertext preprocessor merupakan suatu bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, sebuah web akan sangat mudah dimaintenance.

      Definisi MySql

      Menurut Betha (2014:5)[16], MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. MySQL database server adalah RDBMS (Relasional Database Manajement System) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun begitu, tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling poluler diantara database-database yang lain. MySQL adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware.

      Tipe data mysql

      Menurut Kustiyahningsih (2011:147)[18], tipe data mysql adalah data yang terdapat dalam sebuah table berupa field-field yang berisi nilai dari data tersebut. Nilai data dalam field memiliki tipe sendiri-sendiri yaitu:

    • Tipe numeric dibedakan dalam dua macam kelompok, yaitu integer dan floatingpoint. Integer digunakan untuk data bilangan bulat sedangkan floating point digunakan untuk bilangan decimal.
    • String adalah rangkaian karakter. Tipe-tipe data yang termasuk dalam tipe data string.
    • Tipe data char() dan varchar() pada prinsipnya sama, perbedaannya terletak pada jumlah memori yang dibutuhkan untuk penyimpanannya. Memori yang dibutuhkan untuk tipe data char() bersifat statis, besarnya tergantung pada berapa jumlah karakter yang ditetapkan pada saat field tersebut dideklarasikan.
    • Untuk tanggal dan jam, tersedia tipe-tipe data field berupa datetime, date, timestamp, time, dan year. Masing-masing tipe mempunyai kisaran nilai tertentu.
    • Definisi Dreamweaver

      Menurut Sibero (2011:384)[19]Dreamweaver merupakan sebuah produk web developer yang dikembangkan oleh Adobe Sistems Inc. Sebelumnya produk Dreamweaver dikembangkan oleh Macromedia Inc, yang kemudian sampai saat ini perkembangannya diteruskan oleh Adobe Sistems Inc. Dreamweaver dikembangkan dan dirilis dengan kode nama Creative Suit (CS).

      Konsep Dasar Elisitasi

      Menurut Hidayati dalam buku Guritno (2011:302)[20], “Elisitasi merupakan rancangan yang diibuat berdasarkan sistem baru yang diinginkan pihak manajemn terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi”. Elisitasi didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui empat tahap:

      1. Elisitasi tahap 1
        Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait melalui proses wawancara.
      2. Elisitasi tahap II
        Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap 1 berdasarkan metode MDI. Metode MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.
        Berikut penjelasan mengenai MDI:
        M pada MDI berarti Mandatory (penting). Maksudnya, requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
        D pada MDI berarti Desireable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        Pada MDI berarti Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagain sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.
      3. Elisitasi tahap III
        Merupakan hasil penyusunan elisitai tahap III dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I (inessential) pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali melalui merode TOE, yaitu:
        T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau teknik pembuatan requirement dalam sistem yang disusulkan?
        O artinya Operational bagiaman tata cara penggunaan ? requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
        E artinya Ekonomi berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?
      4. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
        High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi.
        Middle (M) mampu dikerjakan
        Low (L) mudah dikerjakan.
      5. Final draft elisitasi
        merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.

      Konsep Dasar Black Box

      Menurut Rizky(2011:265)[21], “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai testing dibagian luar”.

      Beberapa keuntungan yang diperoleh testing dari Black Box antara lain:
      • Anggota tim tester tidak harus dari sesorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.
      • Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.
      • Hasil dari black box testing dapat memperjelaskan kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.
      • Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.
      Beberapa teknik testing yang tergolong dalam black box antara lain:
      • Equivalence
        Pada teknik ini, tiap inputan data dapat dikelompokkan ke dalam grup tertentu, yang kemudian dibandingkan outputnya.
      • Boundary Value Analysis
        Teknik ini merupakan teknik yang sangat umum. Teknik ini biasa digunakan pada saat awal sebuah perangkat lunak selesai dikerjakan. Pada teknik ini, akan dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data.
      • Cause effect graph
        Dalam teknik ini dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan. Sebagai contoh pada saat mengisi sebuah form. Jika form nama tidak diisi maka sistem akan memberikan sebuah respon atu pesan error.
      • Random data selection
        Dalam teknik tim penguji berusaha melakukan proses inputan data dengan menggunakan nilai acak. Dari hasil inputan tersebut kemudian disebut sebuah table yang menyatakan validasi dari output yang dihasilkan.
      • Feature
        Pada teknik ini, tim melakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak yang telah selesai dikerjakan. Pada tahap ini proses pengecekan tertuju pada fitur-fitur dari sistem yang dibuat.

      Teknik entity relationship

      Menurut Sutabri (2012:144)[1], “Database adalah kumpulan file yang saling berkaitan”. Pada model data relational, hubungan antarfile direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Relasi antara dua file atau dua table dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu:

      1. One to one relationship dua file
        Hubungan antar file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Seperti pada pelajaran privat dimana satu guru mengajar satu siswa dan satu siswa hanya diajar oleh satu guru.
      2. One to many relationship dua file
        Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu. Contohnya seperti sitem pengajaran disekolah dasar, dimana satu guru mengajar banyak siswa dan siswa hanya diajar oleh satu guru dalam sebuah kelas.
      3. Many to many relationship dua file
        Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Seperti pada sistem pengajaran di perguruan tunggi, dimana satu dosen mengajar banyak mahasiswa dan mahasiswa diajar oleh banyak dosen.
      4. Relasi one to one dua atribut dalam satu file
        Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalam satu file yang sama mempunyai hubungan satu lawan satu. Misalnya atribut nomor pegawai yang unik dan atribut nomor KTP pegawai tersebut mempunyai hubungan datu lawan satu. Satu nomor pegawai hanya satu nomor KTP, tidak ada yang berganda.
      5. Relasi many to one dua atribut dalam satu file
        Hubungan antara satu atribut dengan atribut lainnya dalam satu file yang sama mempunyai hubungan satu lawan banyak. Misalnya pada satu alamat pegawai terdapat puluhan pegawai kantor tersebut, maka hubungan antara atribut alamat pegawai dengan nomor pegawai adalah satu alamat menunjukkan banyak pegawai.
      6. Relasi many to many dua atribut dalam satu file
        Hubungan antara satu atribut dengan atribut yang lain dalan satu file yang sama mempunyai hubungan banyak lawan banyak. Misalnya pada satu alamat pegawai terdapat puluhan pegawai kantor tersebut dan beberapa pegawai punya nama yang sama yang mempunyai alamat yang berbeda. Maka hubungan antara atribut alamat pegawai dengan nama pegawai adalah beberapa alamat menunjukkan nama pegawai yang sama dan sebaliknya.

      Literature Review

      Menurut Guritno dkk (2011:86)[22] literature review dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama. Dalam penelitian sebelumnya terdapat kolerasi yang searah dengan penelitian yang dibahas dalam laporan skripsi ini, antara lain:

      1. Penelitian Jurnal CCIT oleh Ageng Setiani Rafika, Mukti Budiarto, dan Wahyu Budianto (2014) dengan judul “Aplikasi monitoring sistem absensi sidik jari sebagai pendukung pembayaran biaya pegawai terpusat dengan SAP”. Peneliti bertujuan untuk mengimplementasikan sebuah aplikasi sistem monitoring data absensi menggunakan sidik jari yang efektif yang tidak memisahkan antara manusia, sarana prasarana dan sistem manajemen secara keseluruhan agar proses pembayaran biaya terpusat dengan SAP/ERP sesuai yang diharapkan dan tidak membantu pihak PA (Payrool Administration) dalam mendukung peningkatan keakuratan data pembayaran biaya pegawai terpusat.
      2. Penelitian yang dilakukan oleh Khanna Tiara (2014), Penelitian ini berjudul “Sistem Monitoring Inventory Control pada CV. Cihanjuang Budi Jaya”. Pada penelitian tersebut penulis membuat suatu program berbasis website yang dapat dipergunakan untuk mengontrol gudang agar tidak terjadi penumpukan dan keterbatasan barang sesuai dengan ketentuan masa efektif pakai dan minimal stok. CV. Cihanjuang Budi Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi barang yang menjual barang-barang kelontong dan kosmetik untuk kebutuhan sehari-hari. Aplikasi monitoring inventory control berbasis website tersebut dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySql untuk mengelola databasenya.
      3. Penelitian yang dilakukan oleh Ganis (2015), dengan judul “sistem monitoring KKP dan Skripsi sebagai penunjang keputusan dalam distribusi bimbingan pada program studi teknik informatika stimik raharja”. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode analisi PIECES yang didasarkan pada kinerja sistem (performance), analisis informasi (information), analisis ekonomi (economy), analisis pengendalian ( control), analisis efesiensi (efficiency), dan analisis pelayanan (service). Peneliti juga menggunakan UML dalam membuat rancangannya, dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan MySql untuk pembuatan databasenya. Pembuatan aplikasi sistem monitoring bertujuan untuk menciptakan pemilihan pembimbing KKP dan Skripsi secara efektik dan efesien pada perguruan tinggi raharja.
      4. Penelitian yang dilakukan oleh Fanuel Yanaputra dan Meme Susilowati dengan judul penelitian “Sistem informasi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring proker akademik”. Penelitian tersebut bertujuan untuk transparasi pengelolah anggaran maupun program kerja (proker) para wakil rakyat dan instansi pemerintah lainnya. Dalam penelitian tersebut peneliti menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) agar lebih mudah dalam melakukan kontrol dan evaluasi. Dalam membangun sistem peneliti menggunakan platform database Oracle dan PHP sebagai bahasa pemrograman.
      5. Penelitian yang dilakukan oleh Meta Amalya dkk dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia dengan judul penelitian “Digital Monitoring Proyek Pergantian KWH Meter dan Segel pada PT Andika Energindo”. Dalam penelitian tersebut dibahas bagaimana membangun aplikasi digital monitoring proyek pergantian Kwh meter. Peneliti menggunakan metode desain eksploratori melalui tahap analisa dan pengembangan sistem berorientasi objek dengan software PHP, Mysql, Xampp dan Macromedia Dreamweaver CS5.
      6. Penelitian yang dilakukan oleh Suci Rahma dalam jurnal Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia dengan judul penelitian “Perancangan Aplikasi Pelayanan Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Berbasis Data Center Studi Kasus Puskesmas Kota Makasar”. Penelitian tersebut bertujuan mengembangkan sistem informasi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang memberikan kebebasan akses terhadap pasien. Dalam penelitian tersebut dibangun sebuah aplikasi dimana administrator dapat memonitoring basis data, input, output, dan antarmuka sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengelohan sistem data tersebut menggunakan data center.

      BAB III

      ANALISA SISTEM BERJALAN

      Gambaran Umum SMK Negeri 1 Kota Tangerang

      Sejarah berdirinya SMK Negeri 1 Tangerang

      Dengan dilatar belakangi oleh keinginan masyarakat dan tuntutan zaman serta kondisi daerah Tangerang yang semakin pesat perkembangannya terutama dalam bidang ekonomi dan industri serta perdagangan maka Pemerintah Daerah yang menyadari semua itu, segera membentuk sebuah panitia Pembina SMEA persiapan Negeri Tangerang pada tahun 1996 dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten Tangerang nomor : 139/22/Kpts/1996 tanggal 20 Desember 1996. Pada saat itu susunan panitianya sebagai berikut:

    • Pelindung : Panca Tungal
      Ketua Umum : Bupati Kepala Daerah Tk.II Tangerang (Bpk, H.Muhdi)
      Ketua Harian : Drs.H.MA. Thahiruddin (Anggota DPR)
      Wakil ketua harian : Aman Miftahidayat
      Sekretaris : H.Moch. Ma’sum S.Salim, Syadeli
      Seksi Usaha/Kesejahteraan : Berli Djajdikarja, BA.Ishak Brata
      Seksi pendidikan : Setijono, BA.Achmad Brata
      Seksi Bangunan : Tojib Kartakusuma
      Seksi publikasi : Hasan Dzakaria
      Panitia tersebut selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru.
    • Sejak tahun 1981 perkembangan siswa demikian pesat sehingga bangunan yang ada tidak mampu lagi untuk menampungnya, maka melalui upaya yang keras, lembaga memajukan permohonan untuk lokasi yang memadai. Pada tahun 1982 SMEA Negeri Tangerang diberi tanah untuk lokasi bangunan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang yang terletak di Cikokol.
      Tahun ajaran 1988/1989 tempat belajar di babakan secara resmi dipindahkan ke Cikokol selanjutnya bangunan tersebut (Babakan) diserahkan kepada SMP Negeri 8 Tangerang.
      Pada tahun ajaran 1997/1998 SMEA Negeri Tangerang berubah istilah menjadi SMK Negeri 1 Tangerang.Pada tanggal 16 Juni 2004 terjadi pergantian kepala sekolah dari Drs. H. Panut yang memasuki masa pensiun kepada Drs. H. Heryana dengan SK Walikota Tangerang Nomor : 821/Kep.88.BKD/2004. Mulai tahun ajaran 2004/2005 SMK Negeri 1 Tangerang mempunyai kelompok keahlian yakni :
      • Bisnis dan manajemen terdiri dari 3 jurusan :
        1. Administrasi Perkantoran
        2. Akutansi
        3. Penjualan
      • Teknik Informatika terdiri dari 2 jurusan :
        1. Multimedia
        2. Teknik Komputer dan Jaringan

        Identitas Sekolah

      • Nama Sekolah  : SMKN Negeri 1 Tangerang
        Status : Negeri
        Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan II Tangerang 15117
        Kota : Tangerang
        Provinsi  : Banten
        Telp/fax  : (021)5522534
        Website : www.smkn1-tng.sch.id
        Email : [email protected]
        Surat Keputusan : 22-ukk-1968
        Tanggal : 31 Januari 1968
        Lembaga : Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat
      • 3.1.3 Letak Geografis SMK Negeri 1 Tangerang

        Letak geografis SMK Negeri 1 Tangerang cukup strategis karena berada di Pusat Pendidikan dan Perkantoran di daerah Cikokol, dapat dilalui kendaraan dari berbagai arah. Maka letak SMK Negeri 1 Tangerang secara geografis adalah :

        • Berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang.
        • Berada di pinggil Jl.Raya by-pass menuju Cikokol.
        • Berada di Jl. Raya Serpong
        • Dengan batas sekolah sebagai berikut:
        1. Sebelah Barat berbatasan dengan SMK PGRI Tangerang
        2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kantor Pajak dan MTsN 1 Tangerang
        3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kantor Departemen Agama Tangerang
        4. Sebelah Utara berbatasan dengan SMK Panca Karya Tangerang

        Keadaan Gedung Sekolah

        Keadaan gedung sekolah yang ditunjang dengan sarana dan prasarana sehingga aktifitas proses belajar dan mengajar sudah sangat cukup memadai. Ketersediaan ruang kelas, laboratorium, kantor guru serta fasilitas ruangan yang menunjang disediakan dengan luas ruangan yang cukup untuk menampung siswa dan kenyamanan proses belajar mengajar.

        me


        Uraian Tugas

        Berdasarkan struktur organisasi diatas maka dapat dapat dijelaskan mengenai urain tugas sesuai dengan bidang masing-masing. Adapun uraian tugas dari struktur organisasi diatas, yaitu sebagai berikut :

        • Komite Sekolah
        1. Menyampaikan aspirasi para wali murid dengan pihak sekolah.
        2. Mengawasai jalannya pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar.
        3. Merencanakan program pembangunan dan kegiatan sekolah.
        4. Sebagai pihak menengah antara pihak sekolah dengan orang tua murid.
        • Kepala Sekolah
        1. Mengatur, mengarahkan, membimbing, dan mengawali semua kegiatan pendidikan.
        2. Mengkoordinir semua kegiatan kependidikan sesuai program kerja sekolah dan ketentuan berupa instruksi-instruksi atasan.
        3. Menyusun laporan kependidikan sebagai laporan pertanggung jawaban secara tertulis menurut prosedur yang berlaku.
        4. Menjalin hubungan baik dengan instansi pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, komite sekolah, dan komponen masyarakat, orang tua siswa dan lingkungan.
        5. Mengadakan rapat-rapat dinas sekolah, rapat-rapat rutin bulanan dan mengambil/menentukan keputusan melalui musyarawah baik dalam rapat dinas staff maupun dalam rapat pembantu urusan/staff TU.
        6. Menetapkan arah dan kebijakan tentang tugas, tanggung jawab dan wewenang semua guru.
        7. Mengawasi dan membina pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
        8. Menentukan kebijakan mutu organisasi
        • Tata Usaha
        1. Menyusun dan melaksanakan program Tata Laksana surat menyurat.
        2. Menyelenggarakan Tata laksana keuangan sekolah.
        3. Menyelenggarakan Tata laksanakan Kepegawaian.
        4. Menyusun laporan kegiatan dan penyusunan Tugas Tata Usaha Sekolah.
        5. Dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan ketata usahaan.
        • Waka Kesiswaan
        1. Menyusun program kesiswaan.
        2. Penerimaan siswa baru.
        3. Mengkordinasikan MBS
        4. Mengkordinasikan pelaksanaan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.
        5. Mengkordinasikan pelaksanaan kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban. Kerindangan dan kesehatan (7K).
        6. Memberikan pengarahan dalam pembinaan pengurus OSIS.
        7. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemilihan calon siswa baru.
        8. Mengkoordinasikan sekolah dengan orang tua siswa.
        9. Mengawasi program pelaksanaan pembinaan siswa.
        10. Mengevaluasi pelaksanaan pembinaan siswa.
        11. Menyusun laporan pelaksanaan pembinaan siswa.
        12. Menyelenggarakan penglepasan siswa.
        13. Menyelenggarakan upacara bendera hari senin dan upacara nasional lainnya yang ditetapkan/ditentukan pemerintah atau Kepala Kantor Pendidikan Nasional.
        • Waka Kurikulum
        1. Menyusun program kurikulum.
        2. Menyusun program dan jadwan kegiatan pelajaran.
        3. Menyusun pembagain tugas mengajar.
        4. Menyusun jadwal evaluasi (sumatif dan sub sumatif).
        5. Menyusun program pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Kompetensi.
        6. Menjabarkan kriteria kenaikan kelas dan keberhasilan UN.
        7. Menysusun personil wali kelas dan piket.
        8. Membimbing dan mengarahkan penyusunan program pembelajaran.
        9. Menyusun laporan hasil kegiatan belajar-mengajar (Pencapaian target kurikulum, Ujian Nasional dan Uji Kompetensi).
        10. Menyediakan perangkat administarsi pembelajaran.
        11. Mengkoordinasikan penyusunan jadwal penerimaan buku laporan pendididkan (Raport) dan penerimaan ijazah dan surat tanda lulus.
        12. Mengkoordinasikan program pelaksanaan siswa baru.
        13. Menghimpun dan menindak lanjuti usulan bahan muatan lokal (pengembangan Kurikulum).
        14. Menyusun laporan pelaksanaan program kurikulum.
        15. Mengikuti upacara bendera hari senin dan upacara nasional lainnya yang ditetapkan/ditentukan pemerintah atau Kepala Kantor Pendidikan Nasional.
        • Waka Sarana
        1. Membuat program kerja.
        2. Mengkoordinasikan penginventarisan sarana dan prasarana serta lingkungan hidup.
        3. Mengkoordinaskan penyusunan kebutuhan sarana dan prasarana dan bahan praktek serta lingkungan hidup.
        4. Mengkoordinasikan pengadaan sarana dan prasarana serta lingkungan hidusp.
        5. Mengkoordinasikan pemeliharaan, perbaikan, pengembangan, dan penghapus sarana dan prasarana.
        6. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebersihan, keindahan, keamanan, ketertiban. Kerindangan dan kesehatan (7K).
        7. Mengawasi penggunaan sarana dan prasarana.
        8. Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana.
        9. Membuat laporan pelaksanaan program kerja.
        10. Mengikuti upacara bendera hari senin dan upacara nasional lainnya yang ditetapkan/ditentukan pemerintah atau Kepala Kantor Pendidikan Nasional.
        • Ka.Prodi Keahlian
        1. Menyusun program kerja kompetensi keahlian.
        2. Mengkoordinasikan program kerja kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah serta kepada guru dan mensosialisasikan kepada siswa.
        3. Melaksanakan Masa Bimbingan Kurikulum dengan Waka, kurikulum.
        4. Menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) kompetensi keahlian.
        5. Mengkoordinasikan jadwal KBM dan penggunaan laboratorium dengan pihak yang berkepentingan (seperti dengan Waka Bidang Kurikulum, Waka Bidang Sarana, dan Prasarana, guru, dll).
        6. Mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM).
        7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM).
        8. Mengevaluasi hasil proses belajar mengajar (KBM).
        9. Berkoordinasi dengan Kurikulum dalam membina dan mengembangkan administrasi guru dan wali kelas di kompetensi keahlian.
        10. Bersama-sama dengan wali kelas, Waka Kesiswaan dan komponen lainnya dalam memelihara dan menjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, kekeluargaan, kenyamanan, keamanan, dan ketertiban (7K).
        11. Merencanakan dan menyiapkan peralatan serta bahan praktek siswa.
        12. Mengadministrasikan saran prasarana jurusan bersama-sama dengan Waka Bidang sarana dan prasarana.
        13. Mengembangkan mata pelajaran muatan lokal bersama-sama dengan Waka Kurikulum.
        14. Merencanakan tentang penerimaan peserta didik baru bersama-sama dengan Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
        15. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan.
        16. Mengikuti upacara bendera hari senin dan upacara nasional lainnya yang ditetapkan/ditentukan pemerintah atau Kepala Kantor Pendidikan Nasional.
        • Koordinator Bimbingan Konseling dan Bimbingan Karir
        1. Menyusun program kerja.
        2. Mengkomunikasikan program kerja.
        3. Memberikan layanan kepada siswa yang membutuhkan bantuan.
        4. Memberikan bimbingan secara periodik kepada siswa dalam hal kegiatan bimbingan belajar, sosial, pribadi, karier sikap/perilaku, dll.
        5. Mengkoordinasikan hasil layanan dan bimbingan kepada sekolah, waka kesiswaan, dan wali kelas.
        6. Membuat/menyusun dan menyimpan administrasi BP/BK.
        • Wali Kelas
        1. Mengenal identitas siswa asuhannya yaitu nama, tempat dan tanggal lahir, agama, jenis kelamin, sekolah asal sebelum ke SMKN 1 Tangerang, alamat tempat tinggal, telepon/Hp, nama orang tua, nama wali, pekerjaan orang tua/wali, alamat orang tua/wali, nomor telepon/Hp orang tua/wali.
        2. Menjaga dan memelihara kebersihan, kerapihan, keindahan kelas, dan lingkungan kelasnya serta menjaga ketertibannya.
        3. Memelihara dan memriksa agenda kelas serta menandatanganinya pada tempat yang telah disediakan.
        4. Memiliki absensi kehadiran siswa harian.
        5. Memiliki kumpulan nilai semua mata pelajaran siswa asuhannya.
        6. Memiliki struktur organisasi/kepengurusan kelas asuhannya.
        7. Memiliki jadwal piket kebersihannya siswa asuhannya.
        8. Memiliki denah kelas tempat duduk siswa asuhannya.
        9. Memiliki data pembayaran SPP siswa asuhannya.
        10. Memiliki dokumen KHS yang dibandel dengan map.
        11. Menyimpan dokumen dari poin VI.4 dampai dengan VI.10 pada loker masing-masing wali kelas.
        12. Membantu kelancaran pembayaran SPP dengan selalu menanyakannya kepada siswa asuhannya setiap minggu.
        13. Menampung usulan dan saran dari siswa asuhannya.
        14. Mengkomunikasikan kepada siswa tentang ketentuan-ketentuan yang harus diketahui dan ditaati siswa asuhannya melalui lisan maupun tulisan.
        15. Mengkomunikasikan kepada orang tua/wali siswa tentang ketentuan-ketentuan yang harus ditaati siswa asuhannya serta program dan kegiatan-kegiatan sekolah SMKN 1.
        16. Melakukan pemanggilan orang tua/wali bagi siswa asuhannya yang bermasalah dengan program dan kegiatan sekolah serta dengan ketentuan-ketentuan sekolah.
        17. Menginput data nilai siswa asuhannya ke komputer jurusan/kompetensi keahlian masing-masing.
        18. Mengikuti upacara bendera hari senin dan upacara nasional lainnya yang ditetapkan/ditentukan pemerintah atau Kepala Kantor Pendidikan Nasional.
        • Guru
        1. Memahami dan menghayati isi GBPP dengan mata pelajaran.
        2. Memahami dan menghayati isi kurikulum, khususnya pada mata pelajaran yang diajarkan.
        3. Melaksanakan program sistem penilaian.
        4. Melaksanakan program remedial dan pengayaan.
        5. Melaksanakan evaluasi program pengajaran.
        6. Menetapakan standar ketuntasan belajar minimum.
        7. Melaksanakan tindak lanjut program pengajaran.
        8. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada kepala sekolah.

        Tata Laksana Sistem yang Berjalan

        Dalam melaksanakan program Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada siswa SMK Negeri 1 Tangerang, para guru telah bekerja sama dengan beberapa perusahan di dunia usaha atau dunia industry (DU-DI) dalam hal penempatan siswa-siswinya sesuai dengan masing-masing jurusan. Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dan dimulai pada tanggal 1 Mei 2016 sampai 31 Juli 2016. Masing-masing siswa akan diserahkan kepada seorang guru yang akan menjadi pembimbing selama melakukan PKL. Pada SMK Negeri 1 Tangerang selama masa Praktek Kerja Lapangan pembimbing akan memiliki 3(tiga) laporan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu:

        1. Pembimbing melaksanakan kunjungan ke perusahaan/kantor pemerintah dalam rangka pengantaran siswa/peserta praktek kerja lapangan (PKL).
        2. Pembimbing melaksanakan kunjungan ke perusahaan/kantor pemerintah dalam rangka pemantauan (monitoring) siswa/peserta praktek kerja lapangan (PKL).
        3. Pembimbing melaksanakan kunjungan ke perusahaan/kantor pemerintah dalam rangka penjemputan siswa/peserta praktek kerja lapangan (PKL).

        Tata Tertib Peserta Praktek Kerja Lapangan

        Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) siswa harus memenuhi dan melaksanakan tata tertib yang telah disepakati. Adapun tata tertib yang harus dipatuhi, antara lain:

        1. Peserta PKL harus melaksanakan praktek kerja sesuai tempat dan jadwal yang telah disepakati dan ditetapkan.
        2. Peserta akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan/peraturan yang telah ditetapkan pihak kantor/perusahaan tempat PKL.
        3. Peserta melaksanakan praktek kerja dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh pihak kantor/perusahaan tempat PKL.
        4. Peserta akan mengesampingkan semua kegiatan selain melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan praktek kerja dari kantor /perusahaan tempat PKL selama melaksanakan praktek kerja.
        5. Peserta akan meminta izin dari kantor/perusahaan tempat PKL dan berkoordinasi dengan guru pembimbing PKL jika ada keperluan atau tugas diluar tugas-tugas dari kantor/perusahaan tempat PKL.
        6. Peserta dapat menjaga nama baik sekolah, diri sendiri, dan keluarga dengan bersikap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, disiplin, dan jujur dalam segala tindakan.
        7. Hal-hal yang tidak diatur dalam tata tertib akan diatur dan disesuaikan dengan situasi dan keadaan yang bersangkutan.

        Prosedur Sistem Yang Berjalan

        Prosedur sistem yang berjalan merupakan tahap-tahap kegiatan yang dijalankan dalam suatu aktifitas. Prosedur sistem yang berjalan ini berkaitan dengan praktik kerja lapangan pada SMK Negeri 1 Tangerang. Adapun prosedur sistem yang berjalan sebagai berikut :

        1. Siswa mendapatkan informasi tempat PKL. Tempat PKL setiap siswa disesuaikan berdasarkan jurusan-jurusan masing-masing.
        2. Setiap siswa mendapatkan informasi pembimbing dari sekolah.
        3. Setiap siswa mendapatkan pembimbing dari lapangan/tempat PKL.
        4. Setiap pembimbing memiliki 3 kegiatan yang dilakukan selama masa PKL siswa, yaitu mengantarkan siswa ke tempat PKL, memonitoring siswa, dan menjemput siswa yang telah selesai menjalankan masa PKL nya.
        5. Setiap siswa yang telah menyelesaikan masa PKL nya diharuskan membuat sebuah laporan yang berkaitan dengan tempat siswa PKL.
        6. Laporan harus mendapatkan persetujuan dari pembimbing lapangan, pembimbing sekolah, kepala sekolah dan humas.
        7. Laporan dikumpulkan bersama dengan jurnal dan sertifikat (fotocopy) yang diterima dari tempat siswa melaksanakan praktik kerja lapangan.
        8. Menginput nilai siswa.
        9. Mempresentasikan Laporan PKL

        Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

        Use Case Diagram

        me


        Gambar diatas merupakan use case sistem berjalan yang berkaitan dengan praktik kerja lapangan (PKL) pada SMK 1 Tangerang. Proses diatas tersebut memiliki kegiatan sebagai berikut:

        1. 1 Sistem yang mencakup seluruh kegiatan
        2. 5 actor diantaranya siswa, pembimbing sekolah, pembimbing lapangan, humas, dan kepala sekolah.
        3. 6 Use Case diantaranya; Mendapatkan tempat PKL, mendapatkan pembimbing, mengantar, memonitoring, dan menjemput siswa, membuat laporan PKL, menyetujui/mengetahui laporan, mengimput nilai laporan.

        Activity Diagram

        me


        Gambar diatas merupakan activity diagram sistem berjalan yang berkaitan dengan praktik kerja lapangan pada SMK Negeri 1 Tangerang. Kegiatan tersebut meliputi:

        1. 1 Initial Node, sebagai awal objek.
        2. 21 activity partion yang menggambarkan proses sistem tersebut, yaitu mendapatkan informasi tempat PKL, menandatangani form tata tertib PKL, mengumpulkan form tata tertib PKL, menerima form tata tertib PKL, mendapatkan informasi pembimbing sekolah, mengantar siswa ke tempat PKL, mendapatkan informasi pembimbing lapangan, memberikan training/arahan kepada siswa, melaksanakan PKL, memantau siswa yang melaksanakan PKL, menjemput siswa yang telah selesai masa PKL nya, mendapatkan sertifikat, membuat laporan PKL, menandatangani laporan PKL, mengumpulkan laporan, buku jurnal, dan fotocopy sertifikat PKL, menerima laporan, buku jurnal, dan fotocopy sertifikat PKL menginput nilai PKL, mempresentasikan laporan PKL.
        3. 1 final node yang mengakhiri

        Sequence Diagram

        me


        Gambar diatas merupakan sequence diagram sistem berjalan yang berkaitan dengan praktik kerja lapangan pada SMK Negeri 1 Tangerang. Kegiatan tersebut meliputi:

        1. 5 actor diantaranya siswa, pembimbing sekolah, pembimbing lapangan, humas, kepala sekolah.
        2. 5 Lifeline , yaitu daftar DU/DI, Daftar guru pembimbing, Daftar siswa, kegiatan PKL, dan laporan PKL.

        Analisa sistem yang berjalan

        Analisa SWOT

        Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Analisis untuk mencari strategi dengan menggunakan kekuatan yang ada untuk memanfaatkan peluang yang tersedia (strategi S-O) serta menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada (strategi S-T). Selain itu dianalisis pula strategi untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dalam meraih peluang yang ada (strategi W-O) maupun mengatasi ancaman yang ada (strategi W-T).

      • A. Faktor-faktor Strategi Internal
        • Kekuatan (Strengths)
          1. Sudah tersedia fasilitas komputer dan printer yang mendukung kinerja SDM.
          2. Memiliki SDM yang cukup baik.
          3. Tersedia sarana pendukung akses internet wifi.
        • Kelemahan (Weakness)
          1. Belum adanya sistem yang dapat memonitoring laporan PKL siswa.
      • B. Faktor-faktor Strategi Eksternal
        • Peluang (Opportunities)
          1. Dapat memantau laporan PKL dengan mudah.
          2. Proses kinerja dapat meningkat.
          3. Dapat mencari data dengan mudah.
        • Ancaman (Threat)
          1. Banyaknya virus dan cracker yang dapat merusak sistem
          2. Ancaman gangguan akses jaringan

        me


        Analisa Masukan, Proses, dan Keluaran Data

        1. Analisa Masukan
          Dokumen masukan : Daftar siswa PKL, tata tertib PKL, Laporan PKL, Sertifikat PKL.
          Fungsi : Sebagai bukti telah melaksanakan PKL.
          Sumber : Siswa, guru pembimbing.
          Media : Kertas
          Tujuan : Humas
        2. Analisa Proses
          Dokumen Proses : Laporan PKL, Sertifikat PKL.
          Fungsi : Sebagai dokumentasi nilai.
          Sumber : Siswa
          Media : Komputer
        3. Analisa Keluaran
          Dokumen keluar : Laporan praktik kerja lapangan
          Fungsi : untuk di presentasikan.

        Konfigurasi Sistem

        Spesifikasi Hardware

        Dalam sistem yang berjalan terdapat 1 unit komputer PC dengan spesifikasi sebagai berikut:
        1. CPU : Simbadda Six-X S-2652
        2. Processor : Intel® Core[TM] Duo
        3. Monitor : AOC
        4. Keyboard : PS 2
        5. Printer : Epson L.120

        Spesifikasi Software

        1. Microsoft Office Word
        2. Microsoft Office Excel

        Hak Akses (Brainware)

        1. Guru (Humas)

        Permasalahan yang Dihadapi

        Permasalahan yang ditemui peneliti dalam proses pengumpulan laporan praktek kerja lapangan yang dilakukan siswa yaitu pencatatan terhadap laporan yang dikumpulkan masih menggunakan media kertas selain itu bentuk laporan yang dikumpulkan juga masih menggunakan media kertas.
        Pencatatan dengan media kertas akan membuat pemantauan menjadi lama. Selain itu untuk pencarian suatu data akan memakan waktu karena tumpukan laporan yang semakin lama semakin banyak. Hal ini berarti dengan sekian banyaknya siswa yang melaksanakan PKL maka proses untuk memantau siswa-siswa baik yang telah mengumpulakan laporan maupun yang belum mengumpulkan akan menjadi lama.

        Alternatif Pemecahan Masalah

        Untuk mengatasi permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini, maka alternatif pemecahan masalah yang diusulkan oleh peneliti yaitu dengan membuat rancangan atau membangun suatu sistem monitoring yang dapat membantu Guru untuk mencari data, serta dapat memonitoring siswa-siswi baik yang telah mengumpulakan laporan maupun yang belum mengumpulkan.

        Alternatif Pemecahan Masalah

        Untuk mengatasi permasalahan pada sistem yang berjalan saat ini, maka alternatif pemecahan masalah yang diusulkan oleh peneliti yaitu dengan membuat rancangan atau membangun suatu sistem monitoring yang dapat membantu Guru untuk mencari data, serta dapat memonitoring siswa-siswi baik yang telah mengumpulakan laporan maupun yang belum mengumpulkan.

        User Requirement

        Requirement Elisitasi Tahap I

        Elisitasi merupakan daftar-daftar yang diperoleh oleh peneliti yang diperoleh dari lapangan selama melakukan observasi. Elisitasi tahap 1 disusun berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan stakeholder dan juga merupakan analisa yang telah dilakukan peneliti berdasarkan hal-hal yang terkait dengan praktik kerja lapangan. Berikut merupakan elisitasi tahap I yang telah diperoleh:

        me


        Requirement Elisitasi Tahap II

        Elisitasi tahap II disusun berdasarkan Elisitasi tahap I yang telah dieliminasi dengan menggunakan metode MDI (Mandatory, Desirable, Inessential). Berikut merupakan elisitasi tahap II yang telah dibuat peneliti :

        me


      • Berikut merupakan keterangan yang MDI yang terdapat diatas :
        1. “M” pada MDI berarti Mandatory (penting) . Maksudanya requirement tersebut harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat pembuatan sistem baru.
        2. D pada MDI berarti Desirable. Maksudnya, requirement tersebut tidak terlalu penting dan boleh dihilangkan. Namun, jika requirement tersebut digunakan dalam pembentukan sistem maka maka akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
        3. I pada MDI Inessential. Maksudnya requirement tersebut bukanlah bagain sistem yang dibahas, tetapi bagian dari luar sistem.

        Requirement Elisitasi Tahap III

        me


        Elisitasi tahap III merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua requirement dengan option I (Inessential) pada metode MDI. Kemudian semua requirement yang tersisa diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE (Teknikal, Operasional, Ekonomi).
        Berikut merupakan penjelasan dari metode TOE:

        1. T artinya Teknikal, bagaimana tata cara atau tekni pembuatan requirement dalam sistem yang disusulkan?
        2. O artinya Operational bagiaman tata cara penggunaan ? requirement dalam sistem yang akan dikembangkan.
        3. E artinya Ekonomi berapakah biaya yang diperlukan guna membangun requirement didalam sistem?

        Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu:
        • High (H) : sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit serta biayanya mahal. Maka requirement tersebut harus dieliminasi
        • Middle (M) mampu dikerjakan.
        • Low (L) mudah dikerjakan.

        Requirement Final Draft Elisitasi

        Final draft elisitasi, merupakan hasil akhir yang dicapai dari proses elisitasi tahap I, elisitasi tahap II, dan elisitasi tahap III yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan. Dengan terbentuknya final dratf elisitasi ini diharapkan dapat membantu peneliti dalam membangun sistem monitoring pengumpulan laporan praktik kerja lapangan pada SMK Negeri 1 Tangerang. Berikut merupakan final draft elisitasi:

        me



        Daftar Pustaka

        1. 1,00 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,10 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 Sutabri. Tata.2012.Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta:Penerbit Andi.
          ____________.2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:Penerbit Andi.
        2. 2,0 2,1 2,2 Sutarman.Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta:Bumi Aksara.
        3. Amin dkk. Pemodelan sistem informasi persediaan barang pada PT. Nutech Pundi Arta.Jakarta.Universitas Budi Luhur.
        4. Yakub. Pengantar Sistem Informasi.Yogyakarta.Graha Ilmu.
        5. 5,0 5,1 Rangkuti. Teknik Menyusun Strategi Korporat Yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja Dan Risiko.
        6. Yusmini. Analisis Finansial Kud Mandiri Mojopahit Jaya Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Raya Kabupaten Kampar. Pekanbaru: Universitas Riau.
        7. 7,0 7,1 Hendro.Dasar-dasar Kewirausahaan.Jakarta.Erlangga
        8. 8,0 8,1 8,2 Gudda.Patrick. A guide to project monitoring dan evaluation.author house.bloomington, IN 47403. United State of America.
        9. Pudjo, Prabowo Widodo. Menggunakan UML. Informatika:Bandung.
        10. Alim.Yadanur, dkk.2012.Pengembangan Sistem Informasi Administrasi pemeriksaan pasien di instalasi Radiologi RSUD dengan Unified Process.Semarang:universitas Diponegoro.Vol.2,No.4, ISSN 2086-4930.
        11. Henderi, dkk.Desain aplikasi E-learning sebagai media pembelajaran artificial informatics.tangerang.jurnal CCIT.Vol.4, No.3-Mei 2011.
        12. Fitria. Dina.”Aplikasi intelligence website untuk penunjang laporan PAUD pada himpaudi kota tangerang. Jurnal CCIT”. Tangerang. Perguruan tinggi raharja.Vol.7, No.1, September 2013.
        13. 13,0 13,1 Arief, M.Rudyanto.2011. Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP & MySql.Yogyakarta:Penerbit Andi
        14. Riyanto. Membangun Mobile Website Store Dengan Codeignitier, Mysql, Dan Jquery Mobile.Yogyakarta:Andi Offset.
        15. Puspitasari. A. Heni.Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan Php & Mysql.Jakarta.Skripta/
        16. 16,0 16,1 Betha. Sidik.Pemrogrman Web Php .Bandung,Informatika Bandung.
        17. Saputra, Agus.Membuat Aplikasi Absensi Dan Kuisioner Untuk Panduan Skripsi.Jakarta.Pt Kompas Gramedia Building.
        18. Kustiyahningsih, Yeni.Pemrograman Basis Data Berbasis Web Menggunakan Php & Mysql.Jakarta:Graham Ilmu.
        19. Sibero,Alexander F.K. Kitab Suci Web Programing. Jakarta: Mediakom.
        20. Hidayati. Rahardja Untung. Mia Novalia.Peningkatan Kinerja Distributed Database Melalui Metode Dmq Base Level. Journal Ccit Vol-4 No.3 – Mei 2011.
        21. Rizky.Soetam.Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak.Jakarta:Prestadi Pustaka.
        22. Guritno, Suryo, Sudaryono, Dan Untung Raharja.Theory And Application Of It Research.Yogyakarta:Andi

Contributors

Marlianis Siregar